Hukum Internasional PKN

7
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL 1. Hukum internasional: sekumpulan hukum yang terdiri atas asas-asas dan peraturan-peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara dan biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara yang satu dengan yang lainnya 2. Pengertian hukum internasional menurut: a) Hugo de Groot: hukum dan hub.internasional yang didasarkan pada kemauan bebas atau hukum alam dan persetujuan beberapa atau semua Negara b) J.G. Starke: sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara c) John Austin: bukanlah merupakan kaidah atau norma hukum, melainkan hanya merupakan etika dan norma kesopanan internasional (aturan-aturan moral positif) saja d) Prof. Mochtar Kusumaatmadja, SH: keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara antara Negara dengan Negara, Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan Negara atau subjek hukum bukan Negara satu sama lain 3. Tujuan hukum internasional: untuk menciptakan sistem hukum yang teratur dalam hubungan-hubungan internasional dengan memerhatikan asas keadilan 4. Macam-macam hukum internasional: a) Hk. Internasional Umum: dilaksanakan scr universal, berlaku umum pd negara yang mengikatkan diri pada hukum tersebut b) Hk. Internasional Regional: peraturan yang tumbuh dengan adanya hk.kebiasaan dan hubungan antarnegara serta terbatas pada lingkungan berlakunya c) Hk. Internasional Khusus: hanya berlaku pada negara-negara tertentu yang tidak terbatas pada wilayah tertentu 5. Contoh dari macam hukum internasional: 1. Hk. Internasional Umum: Charter of The UN, Viena Convention 2. Hk. Internasional Regional: SEATO, ASEAN 3. Hk. Internasional Khusus: Konvensi Eropa mengenai HAM 6. Pembagian hukum internasional secara umum:

description

tugas pkn sma

Transcript of Hukum Internasional PKN

Page 1: Hukum Internasional PKN

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

1. Hukum internasional: sekumpulan hukum yang terdiri atas asas-asas dan peraturan-peraturan tingkah laku yang mengikat negara-negara dan biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara yang satu dengan yang lainnya

2. Pengertian hukum internasional menurut:a) Hugo de Groot: hukum dan hub.internasional yang didasarkan pada kemauan bebas atau

hukum alam dan persetujuan beberapa atau semua Negarab) J.G. Starke: sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari asas-asas dan karena itu

biasanya ditaati dalam hubungan antarnegarac) John Austin: bukanlah merupakan kaidah atau norma hukum, melainkan hanya merupakan

etika dan norma kesopanan internasional (aturan-aturan moral positif) sajad) Prof. Mochtar Kusumaatmadja, SH: keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur

hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas Negara antara Negara dengan Negara, Negara dengan subjek hukum internasional lainnya yang bukan Negara atau subjek hukum bukan Negara satu sama lain

3. Tujuan hukum internasional: untuk menciptakan sistem hukum yang teratur dalam hubungan-hubungan internasional dengan memerhatikan asas keadilan

4. Macam-macam hukum internasional:a) Hk. Internasional Umum: dilaksanakan scr universal, berlaku umum pd negara yang mengikatkan diri pada hukum tersebutb) Hk. Internasional Regional: peraturan yang tumbuh dengan adanya hk.kebiasaan dan hubungan antarnegara serta terbatas pada lingkungan berlakunyac) Hk. Internasional Khusus: hanya berlaku pada negara-negara tertentu yang tidak terbatas pada wilayah tertentu

5. Contoh dari macam hukum internasional:1. Hk. Internasional Umum: Charter of The UN, Viena Convention2. Hk. Internasional Regional: SEATO, ASEAN3. Hk. Internasional Khusus: Konvensi Eropa mengenai HAM

6. Pembagian hukum internasional secara umum:a. Hk. perdata internasional: hukum yg mengatur hubungan hukum antara warga negarab. Hk. publik internasional: hukum yang mengatur hubungan antara negara

7. Kualifikasi negara sbg subjek hk. internasional:- Penduduk tetap- Wilayah tertentu- Pemerintah- Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain

8. Kewajiban negara sbg subjek hk. internasional:a. Tidak menjalankan kedaulatan dalam wilayah negara lainb. Tidak mengizinkan warga negara melakukan perbuatan yang melanggar kebebasan teritorial

negara lainc. Tidak capur tangan dalam urusan dalam negeri suatu negara

Page 2: Hukum Internasional PKN

9. Sejarah perkembangan ttg Hukum InternasionalBangsa Romawi mengenal hk.internasional sejak tahun 89 SM, dgn istilah Ius Gentium (hk.antar bangsa). Ius Gentium berkembang menjadi Ius Inter Gentium yaitu hukum yg diterapkan bagi orang asing. Kemudian berkembang menjadi Volkenrecht (Jerman), Droit des Gens (Prancis), dan Law of Nations atau International Law (Inggris)

10.Subjek hk.internasional:1. Negara merdeka2. Takhta suci: Vatican3. Organisasi Internasional: PBB, ASEAN4. Lembaga swadaya masyarakat internasional: Palang Merah Internasional, Green Peace5. Pihak yg dalam sengketa: PLO6. Individu: bajak laut, George Soros7. Perusahaan yg sifatnya transnasional: Coca Cola, Microsoft

11.Sistem hk.internasional: Anglo-Saxon, Eropa Kontinental, Sosialis, Islam, Hindu, Magribi12.Asas-asas hk.internasional: Teritorial, Kebangsaan, Kepentingan umum13.Sumber hk.internasional:

- Materiil: dasar berlakunya hukum- Formal: dimana kita dapat menemukan ketentuan-ketentuan hukum- Kekuatan yang membantu pembentukan hukum

14.Kebiasaan sbg sumber hk.internasional:Kebiasaan sebagai adat (usage) adalah kebiasaan yang belum diterima sebagai hukum/praktik yang dijalankan oleh negara-negara. Usage baru dapat diterima sbg hukum kebiasaan (customary law) bila memenuhi kriteria

15.Pendapat J.H.P. Bellefroid ttg kebiasaan:Hukum kebiasaan disebut “kebiasaan” saja, meliputi semua peraturan-peraturan yang walaupun tidak ditetapkan pemerintah, tetapi ditaati oleh seluruh rakyat, karena mereka yakin bahwa peraturan itu berlaku sbg hukum

16.2 faktor sehingga kebiasaan dapat menjadi sumber hukum:- Adanya perulangan atas perbuatan yang menimbulkan hk.kebiasaan itu (materiil)- Keyakinan yang timbul (psikologis)

17.Sumber hukum dlm arti formal: dimana kita dapat menemukan ketentuan-ketentuan hukum. Contoh: UU, Traktat, Kebiasaan, Doktrin, Yurisprudensi

18.2 kriteria perjanjian menjadi hk.kebiasaan19.Contoh prinsip umum hukum yang diakui: pacta sunt servanda, abus de droit (penyalahgunaan

hak), das tona vides (iktikad baik)20.Sumber hk.internasional Pasal 38 Piagam MI

1. Perjanjian Internasional, baik yg bersifat umum maupun khusus yg mengandung ketentuan hukum yg diakui secara tegas oleh negara-negara yg bersengketa.2. Kebiasaan Internasional, sebagai bukti dari suatu kebiasaan umum yg tlh diterima sebagai hukum.3. Prinsip hukum umum yg diakui oleh bangsa-bangsa yg beradab.4. Keputusan pengadilan dan ajaran para sarjana yg paling terkemuka dari berbagai negara sebagai sumber tambahan bagi menetapkan kaidah hukum.

21.Mahkamah Internasional: organ hukum dari PBB karena tugasnya berkaitan dengan penyelesaian secara hukum suatu perkara

Page 3: Hukum Internasional PKN

22.Tugas Mahkamah Internasional:- Memeriksa perselisihan- Memberi pendapat kepada Majelis Umum- Menganjurkan kpd Dewan Keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang tidak

menaati keputusan MI- Memberi nasihat hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan

23.2 cara keputusan MI dapat membentuk hk.internasional:a. Dipandang penting bagi pertumbuhan hukum internasionalb. Penting karena pendapat yang mengikat

24.Statuta Roma: perjanjian untuk membentuk ICC (International Criminal Court/Mahkamah Pidana Internasional) yang berfungsi mengadili tindak kejahatan kemanusiaan & memutus rantai kekebalan hukum

25.Prosedur pembuatan perjanjian internasional1. Penunjukan wakil-wakil yang akan berunding atas nama negara2. Perundingan3. Penandatanganan4. Ratifikasi5. Aksesi dan addesi6. Pemberlakuan perjanjian7. Registrasi dan pengundangan8. Pelaksanaan perjanjian internasional

26.Praktek ratifikasi di InggrisTidak melalui parlemen, tetapi masih ada yang membutuhkan persetujuan dari parlemen. Setiap traktat yang memerlukan persetujuan dari parlemen sekurang-kurangnya dalam waktu 21 hari sudah memperoleh persetujuan dari parlemen sebelum diratifikasi oleh kepala negara

27.Praktek ratifikasi di IndonesiaPenambahan RUU untuk meratifikasi perjanjian internasional di NKRI. Proses persetujuan tercantum dalam Pasal 125-129:a. Tingkat I: dilakukan dlm rapat paripurnab. Tingkat II: dlm rapat paripurnac. Tingkat III: dlm rapat komisid. Tingkat IV: dlm rapat paripurnaBiasanya pembahasan terhadap UU untuk meratifikasi perjanjian internasional dipakai prosedur singkat, yaitu dihilangkannya pembahasan tingkat II

28.Penyebab terjadinya sengketa antarbangsa:- Perebutan sumber-sumber untuk kehidupan. Cth: sumber alam, kekayaan, perluasan wilayah- Perluasan pengaruh politik dan ideologi negara terhadap negara lain- Adanya perbedaan kepentingan atau keteidaksesuaian pendapat

29.2 macam bentuk sengketa:1. Perang antara negara-negara2. Sengketa bersenjata atas pelanggaran perdamaian yang tidak bersifat perang

30.Hukum perang: peraturan mengenai penggunaan angkatan senjata dan perlakuan terhadap individu saat perang. Bermaksud memberikan batas-batas penggunaan kekerasan untuk mengalahkan pihak lawan

31.2 aspek penyebab perang/konflik:

Page 4: Hukum Internasional PKN

a. Perang karena adanya agresi (penyerangan)b. Perang karena membela diri

32.Keputusan Mahkamah Neurenberg dan Tokyo: Menegaskan bahwa perang agresi atau perang yang ditimbulkan karena melanggar traktat internasional adalah tidak sah

33.Resolusi PBB tgl 25 Juni 1950: Selama sengketa Korea, Dewan Keamanan menentukan bahwa tentara Korea Utara telah melakukan suatu pelanggaran perdamaian

34.Pengaruh sengketa terhadap traktat/perjanjian- Traktat yang dibuat untuk melakukan tindakan politik bersama/hubungan politik yang baik

menjadi tidak berlaku lagi apabila para pihak bersengketa- Traktat yang mengatur tentang perbatasan masih tetap berlaku walau pihak bersengketa- Traktat yang dibuat untuk mengatur dan mengikat para pihak yg bersengketa masih tetap

berlaku- Konvensi multilateral yg mengatur ttg kesehatan, obat-obatan, dkk ditangguhkan (akan

diberlakukan kembali sesudah sengketa berhenti)35.Pertimbangan ttg hubungan perdagangan dan lalu lintas selama sengketa:

Hk.internasional memberikan kebebasan kepada para pihak. Pertimbangannya adalah karena masalah ini merupakan masalah hk.internasional. Pada umumnya, warga negara yang bersengketa membatalkannya

36.Larangan dalam perang: perbuatan kejam-kejam- Pembunuhan penduduk- Perlakuan buruk tawanan- Menenggelamkan kapal

37.Cara penyelesaian sengketa:1. Penyelesaian secara damai2. Penyelesaian secara kekerasan atau dipaksakan

38.Cara penyelesaian sengketa secara damai melalui pengadilan- Arbitrase internasional- Pengadilan internasional

39.Cara penyelesaian sengketa secara damai di luar pengadilana. Negoisasib. Perantara, media, atau jasa baikc. Konsiliasid. Penyelesaian yang diadakan dibawah pimpinan PBB

40.Pembentukan arbitrase internasional berdasarkan regional41.Wewenang Mahkamah Internasional

1. Menyelesaikan sengketa (contentions case)2. Memberikan nasihat (advisory opinion)

42.Cara penyelesaian sengketa melalui kekerasan- Perang- Retorsi- Tindakan balas dendam (Reprisals)- Blokade- Intervensi

43.Penyelesaian sengketa melalui jasa PBB

Page 5: Hukum Internasional PKN

Diatur dalam Pasal 2 Piagam PBB. Tanggung jawab diserahkan kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan. Dewan Keamanan bertindak mengenai persengketaan yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan internasional, peristiwa yang mengancam perdamaian, melanggar perdamaian, atau tindakan penyerangan (agresi)

44.Tugas Mahkamah Internasional:- Memeriksa perselisihan- Memberi pendapat kepada Majelis Umum- Menganjurkan kpd Dewan Keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang tidak menaati keputusan MI- Memberi nasihat hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan

45.Alasan penyelesaian sengketa diluar jalur MI:1. Proses ini hanya ditempuh sbg jalan terakhir2. Memakan waktu lama dan biaya yang cukup mahal3. Dipergunakan hanya untuk sengketa internasional yg besar4. MI tidak memiliki juridiksi yang wajib

46.Proses pemilihan hakim MI:a. Tahap pencalonan: calon yg diajukan maksimal 4 orang (2org diantaranya memiliki

kewarganegaraan yang sama dgn yang mencalonkan)b. Tahap pemilihan: Dewan Keamanan dan Majelis Umum bersidang scr terpisah utk memilih

calon hakim sebanyak 15 orang yg akan menjabat selama 9 tahun. Setiap tahun akan diadakan pemilihan untuk mengganti 5 orang hakim

47.Sejarah berdirinya MI- 17 Juli 1998: dlm konf.diplomatik PBB disetujui Statuta Roma- Statuta Roma → perjanjian membentuk MI- 148 peserta: 120 mendukung, 7 menentang, 21 abstain. Yg menolak: Amerika, Cina, Israel, India- 4 jenis tindakan pelanggaran serius: genosida, kejahatan kemanusiaan, kejahatan perang &

agresi- 1 Juli 2002 → diratifikasi 60 negara, telah berlaku- Markas di Haque, Belanda

48.Traktat Paris 1928: Negara peserta traktat bersepakat untuk tidak melakukan perang sebagai cara untuk menyelesaikan sengketa internasional

49.4 jenis tindakan pelanggaran berat internasional: genosida, kejahatan kemanusiaan, kejahatan perang & agresi

50.Peran MI terhadap penyelesaian sengketa di Indonesia: sengketa Indonesia-Malaysia tentang kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan