HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan...

22
HUKUM INTERNASIONAL MAKALAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Hukum Indonesia dari Hj. Tuti Rastuti, S. H., M. H Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung, Jawa Barat 40261 TAHUN 2015

Transcript of HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan...

Page 1: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

HUKUM INTERNASIONAL

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Hukum Indonesia

dari Hj. Tuti Rastuti, S. H., M. H

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar No. 68, No. Telepon (022) 4262194, Bandung,

Jawa Barat 40261

TAHUN 2015

Page 2: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah yang dikaruniakanNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang

berjudul Hukum Internasional. Sesuai dengan namanya, sebuah makalah memang tidak

dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, melainkan didalamnya terdapat

pembahasan dan rincian-rincian mengenai hasil dari beberapa sumber yang telah penulis

dapatkan.

Penyusunan makalah ini penulis mendapatkan berbagai kesulitan, baik dalam

penyusunan, pengumpulan data dan dalam hal yang lainnya. Akan tetapi, berkat

pertolonganNyalah akhirnya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan.

Adapun penyusunan makalah ini berdasarkan pada rincian-rincian data yang telah penulis

dapatkan dari berbagai sumber.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Hj. Tuti Rastuti, S. H., M. H., sebagai dosen matakuliah Bahasa Indonesia Hukum yang

telah memberikan tugas ini kepada penulis.

2. Orangtua penulis yang telah memberikan dukungan, dorongan, bantuan, serta

memberikan doa restunya sehingga terselesaikannya makalah ini.

3. Saudara-saudara dan rekan-rekan penulis, yang senantiasa memberikan support

semangatnya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis memahami dan menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Namun,

penulis telah berusaha menyusun makalah dengan usaha terbaik yang penulis miliki. Akhirnya

penulis menyampaikan terima kasih kepada segenap yang telah mendukung terselesaikannya

makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini sesuai dengan yang diharapkan. Amiin Ya Allah Ya

Rabbal Alamiin Ya Mujibas Sailin.

Bandung, 27 Desember 2015

Penulis

Page 3: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 2

D. Manfaat Penulisan ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Definisi Hukum Internasional .......................................................... 3

B. Hakikat Hukum Internasional ........................................................... 4

C. Jenis-Jenis Hukum Internasional ...................................................... 5

D. Sumber Hukum Internasional ........................................................... 5

E. Asas-asas Hukum Internasional ........................................................ 8

F. Subjek Hukum Internasional ............................................................ 10

G. Fungsi Hukum Internasional ............................................................ 12

H. Tujuan Hukum Internasional ............................................................ 13

I. Sejarah dan Perkembangan Hukum Internasional ............................ 14

J. Peran Hukum Internasional Terhadap Perdamaian Dunia ............... 15

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16

A. Kesimpulan ....................................................................................... 16

B. Saran ................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18

Page 4: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persoalan mengenai hukum internasional selalu memberikan kesan yang menarik untuk

di bahas. Topik ini senantiasa memberikan daya tarik yang tinggi pada setiap orang. Secara

teori hukum internasional mengacu pada peraturan-peraturan dan norma-norma yang mengatur

tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang pada suatu saat akan diakui

mempunyai kepribadian internasional, seperti misalnya organisasi internasional dan individu,

dalam hal hubungan satu dengan yang lainnya.

Negara-negara perlu hidup bersama-sama. Hukum internasional disusun dan lahir

karena kebutuhan dan dirancang untuk mencapai ketertiban dan perdamaian dunia. Suatu

sistem yang bertujuan untuk menjadikan suatu negara untuk berpartisipasi, utama dari sistem

hukum internasional yaitu negara-negara yang semuanya diperlakukan sebagai pemilik

kedaulatan yang sama.

Seiring perkembangan zaman, hukum internasional juga terus berkembang. Sejak

pergaulan internasional makin meningkat menjelang abad ke-19 hukum internasional telah

menjadi suatu sistem universal dan pada abad ke-20 telah merupakan suatu perluasan yang tidak

ada tandingannya.

Upaya-upaya penyelesaian terhadapnya telah menjadi perhatian yang cukup penting di

masyarakat internasional sejak awal abad ke- 20. Upaya-upaya ini ditujukan untuk menciptakan

hubungan-hubungan antara negara yang lebih baik berdasarkan prinsip perdamaian dan

keamanan internasional.

Hal itulah yang sangat menarik untuk dibahas, maka penulis mengangkat judul hukum

internasional untuk makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini, yaitu:

1. Apa definisi hukum internasional?

2. Bagaimana hakikat hukum internasional?

3. Apa jenis-jenis hukum internasional?

4. Apa sumber hukum internasional?

5. Apa asas-asas hukum internasional?

6. Apa subjek hukum internasional?

7. Apa fungsi hukum internasional?

Page 5: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

2

8. Apa tujuan hukum internasional?

9. Bagaimana sejarah dan perkembangan hukum internasional?

10. Bagaimana peran hukum internasional terhadap perdamaian dunia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun rumusan masalah makalah ini, yaitu:

1. Mengetahui definisi hukum internasional.

2. Mengetahui hakikat hukum internasional.

3. Mengetahui jenis-jenis hukum internasional.

4. Mengetahui sumber hukum internasional.

5. Mengetahui asas-asas hukum internasional.

6. Mengetahui subjek hukum internasional.

7. Mengetahui fungsi hukum internasional.

8. Mengetahui tujuan hukum internasional.

9. Mengetahui sejarah dan perkembangan hukum internasional.

10. Mengetahui peran hukum internasional terhadap perdamaian dunia.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu:

1. Menyebarluaskan informasi tentang hukum internasional.

2. Mempermudah pembaca untuk mengatahui informasi tentang hukum internasional.

Page 6: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hukum Internasional

Hubungan internasional menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar

Negeri RI (Restra) adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh

suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Hukum internasional

adalah hukum yang berlaku di dua negara atau lebih yang mengatur tentang aktivitas berskala

Internasional. Hukum Internasional merupakan hukum antar negara atau antar bangsa yang

menunjukkan pada kompleks asas dan kaidah yang mengatur hubungan antar masyarakat

bangsa-bangsa atau negara.

Berikut ini diuraikan tentang pengertian hubungan internasional menurut pendapat

beberapa ahli, diantaranya:

1. Prof Dr. Mochtar Kusumaatmaja, S. H

Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang mengatur

hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara antara negara dengan

negara, negara dengan subjek hukum internasional lainnya.

2. Warsito Sunaryo

Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi

interaksi. Adapun yang dimaksud kesatuan-kesatuan sosial tertentu bisa diartikan

sebagai negara, bangsa, maupun organisasi negara sepanjang hubungan bersifat

internasional.

3. Tygve Nathiessen

Hubungan Internasional merupakan bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-

komponen Hubungan Internasional meliputi politik internasional, organisasi, dan

administrasi internasional dan hukum internasional.

4. Charles A. MC. Clelland

Hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang

mengeilingi interaksi.

5. Hugo de Groot

Hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa

atau semua negara.

Page 7: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

4

6. Drs. Suwardi Wiraatmaja, M. A.

Hubungan Internasional lebih sesuai untuk mencakup segala macam hubungan antar

kelompok-kelompok bangsa dalam masyarakat dunia.

B. Hakikat Hukum Internasional

Pada umumnya hukum internasional diartikan sebagai himpunan peraturan-peraturan

dan ketetntuan-ketentuan yang mengikat serta mengatur hubungan antara negara-negara dan

subjek-subjek hukum lainnya dalam kehidupan masyarakat internasional. Definisi hukum

internasional yang diberikan oleh para pakar-pakar hukum terkenal di masa lalu seperti

oppenheim dan brierly, terbatas pada negara sebagi satu-satunya pelaku hukum dan tidak

memasukkan subjek hukum lainnya.

Namun dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi pada paruh kedua

abad ke-20 dan pola hubungan internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian

meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan perilaku

organisasi internasional, kelompok-kelompok supranasional, dan gerakan-pembebasan

pembebasan nasional. Bahkan, dalam hal tertentu, hukum internasional juga diberlakukan

terhadap individu-individu dalam hubungannya dengan negara-negara.

Sedangkan menurut pendapat Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H. Hukum

Internasional adalah keseluruhan kaidah-kaidah dan asa-asas hukum dan mengatur hubungan

atau persoalan yang melintasi batas-batas negara yaitu hubungan internasional yang tidak

bersifat perdata.

Selain itu hukum internasional dapat didefinisikan sebagai keseluruhan hukum yang

untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya

negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati dan karenanya benar-benar ditaati secara

umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama lain, dan meliputi juga:

1. Kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembaga-lembaga atau

organisasi-organisasi internasional, hubungan-hubungan antara mereka satu sama lain,

dan hubungan mereka dengan negara-negara dan individu-individu.

2. Kaidah-kaidah hukum tertentu yang berkaitan dengan individu-individu dan badan-

badan non-negara sejauh hak-hak dan kewajiban individu dan badan non-negara

tersebut penting bagi masyarakat internasional.

Page 8: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

5

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hukum internasional

adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala internasional atau merupakan

keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas

negara antara negara dengan negara serta negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau

subyek hukum bukan negara satu sama lain.

C. Jenis-jenis Hukum Internasional

Terdapat dua macam hukum internasional diantaranya, yaitu:

1. Hukum publik internasional merupakan hukum internasional yang mengatur antara

negara yang satu dengan lainnya dalam hubungan internasional (hukum ini disebut

hukum antarnegara).

2. Hukum perdata internasional merupakan hukum internasional yang mengatur antara

warga negara pada suatu negara dengan warga negara yang berasal dari negara lain

(hukum ini disebut hukum antar bangsa).

D. Sumber-sumber Hukum Internasional

Istilah sumber hukum internasional memiliki makna materiil dan makna formal. Sumber

hukum dalam arti materiil mempersoalkan isi/materi hukum, sedangkan sumber hukum dalam

arti formal mempersoalkan bentuk atau wadah aturan hukum. Berikut ini penjelasan mengenai

dua sumber hukum internasional, yaitu materil dan formal.

1. Sumber Hukum Materil

Sumber hukum material adalah sumber hukum yang membahas materi dasar

tentang substansi dari pembuatan hukum itu sendiri atau prinsip-prinsip yang

menentukan isi ketentuan hukum internasional yang berlaku.

Sumber hukum material juga dapat diartikan sebagai dasar kekuatan

mengikatnya hukum internasional. Ada beberapa teori yang menjelaskan dasar

kekuatan mengikatnya hukum internasional. Teori-teori tersebut seperti berikut.

a. Teori Hukum Alam (Naturalist)

Menurut para penganut ajaran hukum alam, dasar kekuatan mengikatnya hukum

internasional karena hukum internasional tersebut merupakan bagian dari hukum

yang lebih tinggi, yaituhukum alam. Ajaran hukum alam telah berhasil

menimbulkan keseganan terhadap hukum internasional dan telah meletakkan dasar

moral dan etika yang berharga bagi hukum internasional, juga bagi perkembangan

selanjutnya.

Page 9: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

6

Tokoh teori hukum alam adalah Hugo Grotius. Hugo Grotius mendasarkan sistem

hukum internasional atas berlakunya hukum alam yang diilhami oleh akal manusia

dan praktik negara serta perjanjian negara sebagai sumber hukum internasional.

Atas pendapatnya tersebut, Hugo Grotius dari Belanda disebut sebagai Bapak

Hukum Internasional.

b. Teori Kedaulatan (Positivisme)

Menurut aliran teori kedaulatan, dasar kekuatan mengikatnya hukum internasional

atas kehendak negara itu sendiri untuk tunduk pada hukum internasional. Tokoh-

tokoh dalam teori kedaulatan antara lain Hegel dan George Jellineck dari Jerman.

Berkaitan dengan teori ini, Zorn berpendapat bahwa hukum internasional itu tidak

lain daripada hukum tata negara yang mengatur hubungan luar suatu negara. Hukum

internasional bukan sesuatu yang lebih tinggi yang mempunyai kekuatan mengikat

ke luar kemauan negara. Teori-teori yang mendasarkan berlakunya hukum

internasional pada kehendak negara (teori voluntaris) mencerminkan dari teori

kedaulatan dan aliran positivisme yang menguasai alam pikiran dunia hukum di

Benua Eropa, terutama Jerman pada abad XIX.

c. Teori Objectivitas

Menurut aliran teori objektivis, dasar kekuatan mengikatnya hukum internasional

adalah suatu norma hukum, bukan kehendak negara. Pendiri aliran atau teori ini

dikenal dengan nama mazhab Wiena. Ajaran mazhab Wiena mengembalikan segala

sesuatunya kepada suatu kaidah dasar (grundnorm). Tokoh mazhab Wiena adalah

Hans Kelsen (dari Austria) yang dianggap sebagai bapak mazhab Wiena. Kelsen

mengemukakan bahwa asas pacta sunt servanda sebagai kaidah dasar (grundnorm)

hukum internasional. Pacta sunt servanda adalah prinsip bahwa perjanjian

antarnegara harus dihormati.

Page 10: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

7

2. Sumber Hukum Formal

Sumber hukum formal dalam hukum internasional ditegaskan dalam Statuta Mahkamah

Internasional pasal 38 ayat (1). Menurut pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah

Internasional, sumber-sumber hukum internasional yang dipakai oleh Mahkamah dalam

mengadili perkara sebagai berikut.

a. Perjanjian Internasional

Perjanjian internasional yang menjadi sumber hukum utama atau primer dari hukum

internasional adalah perjanjian internasional (treaty) baik berbentuk law making

treaty maupun yang berbentuk treaty contract.

Law making treaty artinya perjanjian internasional yang menetapkan ketentuan

hukum internasional yang berlaku umum. Adapun treaty contract artinya perjanjian

internasional yang menetapkan ketentuan-ketentuan hukum kebiasaan internasional

yang berlaku bagi dua pihak atau lebih yang membuatnya dan berlaku khusus bagi

pihak-pihak tersebut.

Menurut pasal 38 ayat (1) Statuta Mahkamah Internasional, perjanjian internasional

merupakan sumber utama dari sumbersumber hukum internasional lainnya. Hal itu

dapat dibuktikan terutama dalam kegiatan-kegiatan internasional dewasa ini yang

sering berpedoman pada perjanjian antara para subjek hukum internasional yang

mempunyai kepentingan sama.

b. Kebiasaan Internasional

Kebiasaan internasional (international custom) adalah kebiasaan yang terbukti

dalam praktik umum dan diterima sebagai hukum. Contohnya, penyambutan tamu

dari negara-negara lain dan ketentuan yang mengharuskan pemasangan lampu bagi

kapalkapal yang berlayar pada malam hari di laut bebas untuk menghindari

tabrakan.

c. Prinsip Hukum Umum

Yang dimaksud prinsip-prinsip hukum umum di sini adalah prinsip-prinsip hukum

yang mendasari sistem hukum modern, yang meliputi semua prinsip hukum umum

dari semua sistem hukum nasional yang bisa diterapkan pada hubungan

internasional. Dengan adanya prinsip hukum umum, Mahkamah Internasional diberi

keleluasaan untuk membentuk dan menemukan hukum baru. Dengan demikian,

tidak ada alasan bagi Mahkamah Internasional untuk menyatakan nonliquet atau

menolak mengadili karena tidak adanya hukum yang mengatur persoalan yang

diajukan.

Page 11: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

8

d. Keputusan Pengadilan

Keputusan pengadilan yang dimaksud sebagai sumber hukum internasional menurut

Piagam Mahkamah Internasional pasal 38 ayat (1) sub d adalah pengadilan dalam

arti luas dan meliputi segala macam peradilan internasional maupun nasional

termasuk di dalamnya mahkamah dan komisi arbitrase. Mahkamah yang

dimaksudkan di sini adalah Mahkamah Internasional Permanen, Mahkamah

Internasional, dan Mahkamah Arbitrase Permanen.

E. Asas-asas Hukum Internasional

Asas hukum internasional merupakan prinsip-prinsip umum yang menjelma dalam

hukum internasional. Terdapat beberapa asas hukum internasional, antara lain: asas territorial,

asas kebangsaan dan asas kepentingan umum.

1. Asas territorial adalah prinsip yang memberikan hak kepada masing-masing negara

untuk melaksanakan hukum yang berlaku di negaranya terhadap semua orang dan atau

barang yang berada dalam wilayah negaranya. Berkenan dengan hal tersebut, maka

semua orang dan atau barang yang berada diluar dari wilayah kekuasaan suatu negara

akan diberlakukan hukum asing atau hukum internasional.

2. Asas kebangsaan adalah prinsip yang mengakui adanya kekuasaan negara terhadap

warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara dimanapun dia berada tetap

dapat memperoleh perlakuan hukum dari negaranya. Asas kebangsaan memiliki

kekuatan ekstraterritorial yang berarti hukum yang berlaku di suatu negara tetap dapat

berlaku terhadap warga negaranya meskipun warga negara tersebut berada di negara

lainnya.

3. Asas kepentingan umum adalah asas yang didasarkan pada pengakuan terhadap adanya

kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan

masyarakatnya. Dimana negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan

peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum, sehingga hukum tidak hanya

terikat pada batas wilayah negara tertentu.

Page 12: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

9

Selain tiga asas hukum internasional sebagaimana diuraikan diatas, terdapat juga

beberapa asas hukum internasional yang dikenal dalam pelaksanaan hubungan internasional,

antara lain:

a. Asas pacta sunt servanda, yakni asas yang berlaku dalam perjanjian internasional.

Menurut asas pact sunt servanda perjanjian yang telah dibuat dalam suatu hubungan

internasional berlaku dan mengikat para pihak yang telah membuat perjanjian tersebut.

b. Asas egality rights, yakni para pihak yang mengadakan hubungan dalam hubungan

internasional, memiliki kedudukan yang sama.

c. Asas reciprositas, yakni segala tindakan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap

Negara lainnya, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif dapat dibalas

setimpal.

d. Asas courtesy, yakni asas untuk saling menghormati dan saling menjaga kehormatan

masing-masing negara dalam hubungan internasional.

e. Asas rebuc sic stantibus, yakni asas yang dapat digunakan dalam perubahan mendasar

atau fundamental dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian internasional dalam

hubungan internasional.

f. Asas persamaan derajat, yakni bahwa hubungan antar bangasa hendaknya berdasarkan

pada pengakuan bahwa negara yang berhubungan adalah negara yang berdaulat. Asas

ini sangat penting mengingat dalam hubungan internasional juga terdapat negara-negara

yang secara ekonomi masih jauh dibawah negara lainnya.

g. Asas keterbukaan, yakni adanya kesediaan masing-masing pihak dalam hubungan

internasional untuk memberikan informasi secara jujur dengan dilandasi oleh rasa

keadilan. Dengan demikian, para pihak dalam hubungan internasional dapat memahami

secara jelas hak dan kewajiban serta manfaat yang dapat diperoleh dalam suatu

hubungan internasional.

h. Asas nebis in idem, yakni tidak seorang pun dapat diadili karena suatu kejahatan yang

untuk itu telah diputuskan bahwa orang tersebut bersalah atau tidak. Bahwa tidak

seorang pun dapat diadili di pengadilan lain untuk suatu kejahatan dimana orang

tersebut telah diputuskan bersalah atau dibebaskan oleh pengadilan pidana

internasional. Bahwa tidak seorang pun yang telah diadili oleh suatu pengadilan di suatu

Negara mengenai perbuatan yang dilarang berdasarkan pasal 6, 7 dan 8 boleh diadili

berkenaan dengan perbuatan yang sama yang telah diadili sebelumnya.

Page 13: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

10

i. Asas jus cogents, yakni bahwa suatu perjanjian internasional dapat batal demi hukum

jika pembuatan perjanjian internasional tersebut bertentangan dengan kaidah dasar yang

diatur dalam hukum internasional umum. Hal ini diatur dalam pasal 53 konvensi wina

1969.

j. Asas inviolability dan immunity, merupakan terjemahan dari istilah inviolable yang

berarti bahwa seorang pejabat diplomatic tidak dapat ditangkap atau ditahan oleh alat

kelengkapan negara penerima. Justru sebaliknya, negara penerima wajib untuk

mengambil langkah demi mencegah terjadinya penyerangan atas kehormatan dan

kekebalan pribadi pejabat diplomatik yang bersangkutan. Asas ini dikenal dalam hukum

diplomatik dan konsuler.

F. Subjek Hukum Internasional

Menurut Starke, subjek hukum internasional terdiri atas negara, tahta suci, palang merah

internasional, organisasi internasional, orang-perorangan (individu), pemberontak, dan pihak-

pihak yang bersengketa.

1. Negara

Sejak lahirnya hukum internasional, negara sudah diakui sebagai subjek hukum

internasional. Bahkan, hingga sekarang pun masih ada anggapan bahwa hukum

internasional pada hakikatnya adalah hukum antarnegara. Dalam suatu negara federal,

pengemban hak dan kewajiban subjek hukum internasional adalah pemerintah federal.

Tetapi, adakalanya konstitusi federal memungkingkan negara bagian (state) mempunyai

hak dan kewajiban yang terbatas atau melakukan hal yang biasanya dilakukan oleh

pemerintah federal. Sebagai contoh, dalam sejarah ketatanegaraan USSR (Union of

Soviet Socialist Republics) dulu, Konstitusi USSR (dalam batas tertentu) memberi

kemungkinan kepada negara-negara bagian seperti Byelo-Rusia dan Ukraina untuk

mengadakan hubungan luar negeri sendiri di samping USSR.

2. Takhta Suci

Di samping negara, sejak dulu Takhta Suci (Vatikan) merupakan subjek hukum

internasional. Hal ini merupakan peninggalan sejarah masa lalu. Ketika itu, Paus bukan

hanya merupakan kepala Gereja Roma, tetapi memiliki pula kekuasaan duniawi. Hingga

sekarang, Takhta Suci mempunyai perwakilan diplomatik di banyak ibukota negara,

termasuk di Jakarta.

Page 14: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

11

Takhta Suci merupakan suatu subjek hukum dalam arti yang penuh. Oleh karena itu,

Takhta Suci mempunyai kedudukan sejajar dengan negara. Kedudukan seperti itu

terjadi terutama setelah diadakannya perjanjian antara Italia dan Takhta suci pada

tanggal 11 Februari 1929, yang dikenal sebagai Perjanjian Lateran (Lateran Treaty).

Berdasarkan perjanjian itu, pemerintah Italia antara lain mengembalikan sebidang tanah

di Roma kepada Takhta Suci. Dalam sebidang tanah itulah kemudian didirikan Negara

Vatikan.

3. Palang Merah Internasional

Palang Merah Internasional (PMI), yang berkedudukan di Jenewa, mempunyai tempat

tersendiri dalam sejarah hukum internasional. Kedudukan Palang Merah Internasional

sebagai subjek hukum internasional lahir karena sejarah masa lalu. Pada umumnya, kini

Palang Merah Internasional diakui sebagai organisasi internasional yang memiliki

kedudukan sebagai subjek hukum internasional, walaupun dengan ruang lingkup

terbatas. Dengan kata lain, Palang Merah Internasional bukan merupakan subjek hukum

internasional dalam arti yang penuh.

4. Organisasi Internasional

Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional sekarang tidak

diragukan lagi. Memang, pada mulanya belum ada kepastian mengenai hal tersebut.

Organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa- Bangsa dan Organisasi Buruh

Internasional (ILO) mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam konvensi-

konvensi internasional. Berdasarkan kenyataan ini, dapat dikatakan bahwa PBB dan

organisasi internasional semacam itu merupakan subjek hukum internasional.

Setidaknya, hal itu didasarkan pada hukum internasional khusus yang bersumberkan

konvensi internasional.

5. Orang Perseorangan (Individu)

Orang perseorangan juga dapat dianggap sebagai subjek hukum internasional, meskipun

dalam arti yang terbatas. Dalam perjanjian perdamaian Versailles tahun 1919, yang

mengakhiri Perang Dunia I antara Jerman dengan Inggris dan Perancis (bersama

sekutunya masing-masing), sudah terdapat pasal-pasal yang memungkinkan orang

perseorangan mengajukan perkara ke hadapan Mahkamah Arbitrase Internasional.

Page 15: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

12

Dengan demikian, sejak itu sudah ditinggalkan dalil lama bahwa hanya negara yang

bisa menjadi pihak di depan suatu peradilan internasional.

Dalam proses di muka Mahkamah Penjahat Perang yang diadakan di Nuremberg dan

Tokyo, bekas para pemimpin perang Jerman dan Jepang dituntut sebagai orang

perseorangan atau individu atas perbuatan yang dikualifikasikan sebagai kejahatan

terhadap perdamaian, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang atau

pelanggaran terhadap hukum perang dan permufakatan jahat.

6. Pemberontak dan Pihak dalam Sengketa (Belligerent)

Menurut hukum perang, dalam beberapa keadaan tertentu, pemberontak dapat

memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa (belligerent). Akhir-

akhir ini muncul perkembangan baru yang mirip dengan pengakuan terhadap status

pihak yang bersengketa dalam perang. Namun, perkmbangan baru tersebut memiliki

ciri lain yang khas. Perkembangan baru tersebut adalah, adanya pengakuan terhadap

gerakan pembebasan, seperti Gerakan Pembebasan Palestina (PLO).

Pengakuan terhadap gerakan pembebasan sebagai subjek hukum internasional tersebut

merupakan perwujudan dari suatu pandangan baru. Pandangan baru tersebut terutama

dianut oleh negara-negara dunia ketiga. Mereka mendasarkan diri pada pemahaman,

bahwa bangsa-bangsa mempunyai hak asasi seperti: hak menentukan nasib sendiri; hak

secara bebas memilih sistem ekonomi, politik, dan sosial mandiri; dan hak menguasai

sumber kekayaan alam di wilayah yang didiaminya.

G. Fungsi Hukum Internasional

Adapun fungsi dari hukum internasional, yaitu:

1. menata pelaksanaan perang yang adil;

2. mewujudkan keamanan dan perdamaian;

3. menghentikan perlombaan senjata;

4. mengatur hubungan internasional;

5. menghukum penjahat perang.

Page 16: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

13

H. Tujuan Hukum Internasional

Selain bertujuan untuk menjalankan hubungan internasional yang baik, hukum

internasional memiliki beberapa tujuan yang tak kalah penting lainnya. Pertama, tujuan hukum

internasional adalah untuk meningkatkan hubungan luar negeri, baik dalam hal politik maupun

ekonomi. Salah satu upaya dalam meningkatkan hubungan luar negeri dalam hal ekonomi

adalah akan diadakannya pasar bebas ASEAN (MEA) 2015 di Indonesia pada akhir tahun 2015.

MEA dibentuk untuk meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dengan Uni Eropa. Hal

ini memberikan beberapa dampak positif seperti meningkatnya lapangan pekerjaan, kegiatan

produksi dalam negeri secara kualitas dan kuantitas, meningkatnya devisa negara melalui bea

masuk dan beberapa manfaat yang lain.

Tujuan hukum internasional yang kedua adalah untuk menciptakan hubungan

internasional yang teratur. Dengan kata lain, anggota masyarakat internasional harus tunduk

dengan hukum internasional yang telah disepakati bersama agar tercipta hubungan

internasional yang tertib dan terarah. Salah satu sumber hukum internasional yang banyak

digunakan oleh negara-negara adalah melalui perjanjian internasional. Sebagai contoh,

terikatnya Indonesia dengan hukum internasional yang diatur oleh World Trade Organization

(WTO) sebagai satu-satunya badan internasional yang khusus mengatur perdagangan antar

negara. Jadi, pemerintah Indonesia harus tunduk dengan isi perjanjian pembentukan WTO pada

tahun 1994 dan menyerahkan kedaulatan ekonomi Indonesia khususnya mengenai perdagangan

internasional secara penuh pada WTO dan aturan-aturannya, termasuk dalam hal penyelesaian

perselisihan perdagangan internasional.

Terakhir adalah untuk mewujudkan dan menjamin keadilan dalam hubungan

internasional di antara negara-negara secara objektif, hal ini ditunjukkan dengan dibentuknya

Mahkamah Internasional dalam PBB. Mahkamah ini didirikan untuk menyelesaikan kasus-

kasus persengketaan antar negara dan memberikan opini ataupun nasehat menurut hukum

internasional yang telah disepakati. Mahkamah ini juga yang menentukan empat kejahatan

berat yaitu kejahatan genosida yang berhubungan dengan bangsa dan ras, kejahatan

perang,kejahatan terhadap kemanusiaan seperti pelanggaran HAM serta kejahatan agresi. Ini

memang tujuan yang terakhir tetapi tujuan ini menjadi hal yang sangat penting karena tanpa

adanya keadilan, maka hubungan internasional yang baik akan sulit tercipta. Tujuan hukum

internasional memang berbeda-beda tetapi tetap memiliki kepentingan yang sama yaitu untuk

menciptakan kehidupan internasional antar negara yang lebih baik.

Page 17: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

14

I. Sejarah dan Perkembangan Hukum Internasional

Hukum internasional sebenarnya sudah sejak lama dikenal eksisitensinya, yaitu pada

zaman Romawi Kuno. Orang-orang Romawi Kuno mengenal dua jenis hukum, yaitu Ius

Ceville dan Ius Gentium, Ius Ceville adalah hukum nasional yang berlaku bagi masyarakat

Romawi, dimanapun mereka berada, sedangkan Ius Gentium adalah hukum yang diterapkan

bagi orang asing, yang bukan berkebangsaan Romawi.

Dalam perkembangannya, Ius Gentium berubah menjadi Ius Inter Gentium yang lebih

dikenal juga dengan Volkenrecth (Jerman), Droit de Gens (Perancis) dan kemudian juga dikenal

sebagai Law of Nations (Inggris).

Sesungguhnya, hukum internasional modern mulai berkembang pesat pada abad XVI,

yaitu sejak ditandatanganinya Perjanjian Westphalia 1648, yang mengakhiri perang 30 tahun

(thirty years war) di Eropa. Sejak saat itulah, mulai muncul negara-negara yang bercirikan

kebangsaan, kewilayahan atau territorial, kedaulatan, kemerdekaan dan persamaan derajat.

Dalam kondisi semacam inilah sangat dimungkinkan tumbuh dan berkembangnya prinsip-

prinsip dan kaidah-kaidah hukum internasional.

Perkembangan hukum internasional modern ini, juga dipengaruhi oleh karya-karya

tokoh kenamaan Eropa, yang terbagi menjadi dua aliran utama, yaitu golongan Naturalis dan

golongan Positivis.

Menurut golongan Naturalis, prinsip-prinsip hukum dalam semua sistem hukum bukan

berasal dari buatan manusia, tetapi berasal dari prinsip-prinsip yang berlaku secara universal,

sepanjang masa dan yang dapat ditemui oleh akal sehat. Hukum harus dicari, dan bukan dibuat.

Golongan Naturalis mendasarkan prinsip-prinsip atas dasar hukum alam yang bersumber dari

ajaran Tuhan. Tokoh terkemuka dari golongan ini adalah Hugo de Groot atau Grotius, Fransisco

de Vittoria, Fransisco Suarez dan Alberico Gentillis.

Sementara itu, menurut golongan Positivis, hukum yang mengatur hubungan antar

negara adalah prinsip-prinsip yang dibuat oleh negara-negara dan atas kemauan mereka sendiri.

Dasar hukum internasional adalah kesepakatan bersama antara negara-negara yang diwujudkan

dalam perjanjian-perjanjian dan kebiasaan-kebiasaan internasional. Seperti yang dinyatakan

oleh Jean-Jacques Rousseau dalam bukunya Du Contract Social, La loi c’est l’expression de la

Volonte Generale, bahwa hukum adalah pernyataan kehendak bersama. Tokoh lain yang

menganut aliran Positivis ini, antara lain Cornelius van Bynkershoek, Prof. Ricard Zouche dan

Emerich de Vattel.

Page 18: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

15

Pada abad ke-19, hukum internasional berkembang dengan cepat, karena adanya faktor-

faktor penunjang, antara lain:

1. Setelah Kongres Wina 1815, negara-negara Eropa berjanji untuk selalu menggunakan

prinsip-prinsip hukum internasional dalam hubungannya satu sama lain.

2. Banyak dibuatnya perjanjian-perjanjian (law-making treaties) di bidang perang,

netralitas, peradilan dan arbitrase.

3. Berkembangnya perundingan-perundingan multilateral yang juga melahirkan

ketentuan-ketentuan hukum baru.

Di abad ke-20, hukum internasional mengalami perkembangan yang sangat pesat,

karena dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:

1. Banyaknya negara-negara baru yang lahir sebagai akibat dekolonisasi dan

meningkatnya hubungan antar negara.

2. Kemajuan pesat teknologi dan ilmu pengetahuan yang mengharuskan dibuatnya

ketentuan-ketentuan baru yang mengatur kerjasama antar negara di berbagai bidang.

3. Banyaknya perjanjian-perjanjian internasional yang dibuat, baik bersifat bilateral,

regional maupun bersifat global.

4. Bermunculannya organisasi-organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa

Bangsa dan berbagai organ subsidernya, serta Badan-badan Khusus dalam kerangka

Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyiapkan ketentuan-ketentuan baru dalam

berbagai bidang. Hukum internasional telah merupakan satu perluasan yang tidak ada

tandingannya.

J. Peranan Hukum Internasional Terhadap Ketertiban Dunia

Pada dasarnya peran hukum internasional lebih banyak tertuju pada cara-cara untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam ruang lingkup internasional. Hubungan-

hubungan internasional yang diadakan antar negara tidak selamanya terjalin dengan baik.

Seringkali hubungan itu menimbulkan sengketa di antara mereka. Sengketa dapat bermula dari

berbagai sumber potensi sengketa. Sumber potensi sengketa antar negara dapat berupa

perbatasan, sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perdagangan, dll. Manakala hal demikian

itu terjadi, hukum internasional memainkan peranan, yang tidak kecil dalam penyelesaiannya.

Upaya-upaya penyelesaian terhadapnya telah menjadi perhatian yang cukup penting di

masyarakat internasional sejak awal abad ke- 20. Upaya-upaya ini ditujukan untuk menciptakan

hubungan-hubungan antara negara yang lebih baik berdasarkan prinsip perdamaian dan

keamanan internasional.

Page 19: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

16

Dewasa ini ada beberapa peran yang hukum internasional dapat mainkan dalam

menyelesaikan sengketa:

1. pada prinsipnya hukum internasional berupaya agar hubungan-hubungan antar negara

terjalin dengan persahabatan (friendly relations among States) dan tidak mengharapkan

adanya persengketaan;

2. hukum internasional memberikan aturan-aturan pokok kepada negara-negara yang

bersengketa untuk menyelesaikan sengketanya;

3. hukum internasional memberikan pilihan-pilihan yang bebas kepada para pihak tentang

cara-cara, prosedur atau upaya yang seyogyanya ditempuh untuk menyelesaikan

sengketanya; dan

4. hukum internasional modern semata-mata hanya menganjurkan cara penyelesaian

secara damai; apakah sengketa itu sifatnya antar negara atau antar negara dengan subjek

hukum internasional lainnya. Hukum internasional tidak menganjurkan sama sekali

cara kekerasan atau peperangan.

Perang telah digunakan negara-negara untuk memaksakan hak-hak dan pemahaman

mereka mengenai aturan-aturan hukum internasional. Perang bahkan telah telah pula dijadikan

sebagai salah satu wujud dari tindakan negara yang berdaulat. Bahkan para sarjana masih

menyadari adanya praktek negara yang masih menggunakan kekerasan atau perang untuk

menyelesaikan sengketa dewasa ini. Sebaliknya, cara damai belum dipandang sebagai aturan

yang dipatuhi dalam kehidupan atau hubungan antar negara.

Page 20: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaitu:

1. Hukum Internasional merupakan hukum antar negara atau antar bangsa yang

menunjukkan pada kompleks asas dan kaidah yang mengatur hubungan antar

masyarakat bangsa-bangsa atau negara.

2. Pada hakikatnya hukum internasional diartikan sebagai himpunan peraturan-peraturan

dan ketetntuan-ketentuan yang mengikat serta mengatur hubungan antara negara-negara

dan subjek-subjek hukum lainnya dalam kehidupan masyarakat internasional.

3. Jenis-jenis hukum internasional terdiri atas hukum publik internasional dan hukum

perdata internasional.

4. Sumber-sumber hukum internasional terdiri atas sumber hukum materil yang meliputi

teori hukum alam (naturalist), teori kedaulatan (positivisme) dan teori objectivitas serta

sumber hukum formal meliputi perjanjian internasional, kebiasaan internasional, prinsip

hukum umum, dan keputusan pengadilan.

5. Asas-asas hukum internasional terdiri atas asas territorial, asas kebangsaan, asas

kepentingan umum, asas pacta sunt servanda, asas egality rights, asas reciprositas, asas

courtesy, asas rebuc sic stantibus, asas persamaan derajat, asas keterbukaan, asas nebis

in idem, asas jus cogents, dan asas inviolability dan immunity.

6. Menurut Starke, subjek hukum internasional terdiri atas negara, tahta suci, palang merah

internasional, organisasi internasional, orang-perorangan (individu), pemberontak, dan

pihak-pihak yang bersengketa.

7. Fungsi dari hukum internasional terdiri atas menata pelaksanaan perang yang adil,

mewujudkan keamanan dan perdamaian, menghentikan perlombaan senjata, mengatur

hubungan internasional, dan menghukum penjahat perang.

8. Tujuan hukum internasional adalah untuk meningkatkan hubungan luar negeri, baik

dalam hal politik maupun ekonomi, untuk menciptakan hubungan internasional yang

teratur danuntuk mewujudkan dan menjamin keadilan dalam hubungan internasional di

antara negara-negara secara objektif, hal ini ditunjukkan dengan dibentuknya

Mahkamah Internasional dalam PBB.

Page 21: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

18

9. Hukum internasional sebenarnya sudah sejak lama dikenal eksisitensinya, yaitu pada

zaman Romawi Kuno. Orang-orang Romawi Kuno mengenal dua jenis hukum, yaitu Ius

Ceville dan Ius Gentium, Ius Ceville adalah hukum nasional yang berlaku bagi

masyarakat Romawi, dimanapun mereka berada, sedangkan Ius Gentium adalah hukum

yang diterapkan bagi orang asing, yang bukan berkebangsaan Romawi.

10. Pada dasarnya peran hukum internasional lebih banyak tertuju pada cara-cara untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam ruang lingkup internasional.

B. Saran

Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui hukum internasional secara keseluruhan diperlukan referensi yang

benar dapat dipertanggungjawabkan sehingga mudah untuk dipahami materinya.

2. Hukum internasional yang begitu banyak ruang lingkupnya, mesti dipelajari dan dikaji

ulang agar senantiasa tercapainya pelaksanaan hukum internasional tersebut.

Page 22: HUKUM INTERNASIONAL - mnj.my.id · dimaksudkan sebagai buku materi atau buku panduan, ... Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-

19

DAFTAR PUSTAKA

http://sukmikamardalenachaniago.blogspot.co.id/2012/07/makalah-hukum-internasional.html

https://raninuraeni379.wordpress.com/s-i-h/hukum-internasional/4-makalah-hukum-

internasional/

http://siswa-siswisma.blogspot.co.id/2012/02/latar-belakang-dan-pengertian-hubungan.html

http://artikelilmiahlengkap.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-asas-asas-dan-ruang-

lingkup_12.html

http://ilmuhukum.net/tujuan-hukum-internasional-secara-umum/

http://brainly.co.id/tugas/169146

http://statushukum.com/asas-hukum-internasional.html

http://www.zonasiswa.com/2014/11/sumber-hukum-internasional.html