Hukum indonesia

10
HUKUM INDONESIA Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara. Hukum perdata Indonesia Salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki pada subyek hukum dan hubungan antara subyek hukum. Hukum perdata disebut pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan dari hukum publik. Jika hukum publik mengatur hal-hal yang berkaitan dengan negara serta kepentingan umum (misalnya politik dan pemilu (hukum tata negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari (hukum administrasi atau tata usaha negara), kejahatan (hukum pidana), maka hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya.

description

Oleh Novi Hendra S. IP ([email protected])

Transcript of Hukum indonesia

Page 1: Hukum indonesia

HUKUM INDONESIA

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum

Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut,

baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental,

khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang

merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-

Indie). Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia

menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syari'at Islam lebih banyak

terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di

Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat, yang merupakan penerusan dari

aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di

wilayah Nusantara.

Hukum perdata Indonesia

Salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang

dimiliki pada subyek hukum dan hubungan antara subyek hukum. Hukum

perdata disebut pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan dari

hukum publik. Jika hukum publik mengatur hal-hal yang berkaitan dengan

negara serta kepentingan umum (misalnya politik dan pemilu (hukum tata

negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari (hukum administrasi atau tata

usaha negara), kejahatan (hukum pidana), maka hukum perdata mengatur

hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya

kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta

benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya.

Ada beberapa sistem hukum yang berlaku di dunia dan perbedaan

sistem hukum tersebut juga mempengaruhi bidang hukum perdata, antara

lain sistem hukum Anglo-Saxon (yaitu sistem hukum yang berlaku di

Kerajaan Inggris Raya dan negara-negara persemakmuran atau negara-

negara yang terpengaruh oleh Inggris, misalnya Amerika Serikat), sistem

hukum Eropa kontinental, sistem hukum komunis, sistem hukum Islam dan

Page 2: Hukum indonesia

sistem-sistem hukum lainnya. Hukum perdata di Indonesia didasarkan pada

hukum perdata di Belanda, khususnya hukum perdata Belanda pada masa

penjajahan.

Bahkan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (dikenal KUHPer.) yang

berlaku di Indonesia tidak lain adalah terjemahan yang kurang tepat dari

Burgerlijk Wetboek (atau dikenal dengan BW)yang berlaku di kerajaan

Belanda dan diberlakukan di Indonesia (dan wilayah jajahan Belanda)

berdasarkan azas konkordansi. Untuk Indonesia yang saat itu masih bernama

Hindia Belanda, BW diberlakukan mulai 1859. Hukum perdata Belanda sendiri

disadur dari hukum perdata yang berlaku di Perancis dengan beberapa

penyesuaian. Kitab undang-undang hukum perdata (disingkat KUHPer) terdiri

dari empat bagian, yaitu:

* Buku I tentang Orang; mengatur tentang hukum perseorangan dan

hukum keluarga, yaitu hukum yang mengatur status serta hak dan kewajiban

yang dimiliki oleh subyek hukum. Antara lain ketentuan mengenai timbulnya

hak keperdataan seseorang, kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga,

perceraian dan hilangnya hak keperdataan. Khusus untuk bagian perkawinan,

sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di

undangkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan.

* Buku II tentang Kebendaan; mengatur tentang hukum benda, yaitu

hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang

berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak kebendaan, waris dan

penjaminan. Yang dimaksud dengan benda meliputi (i) benda berwujud yang

tidak bergerak (misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu);

(ii) benda berwujud yang bergerak, yaitu benda berwujud lainnya selain yang

dianggap sebagai benda berwujud tidak bergerak; dan (iii) benda tidak

berwujud (misalnya hak tagih atau piutang). Khusus untuk bagian tanah,

sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di

undangkannya UU nomor 5 tahun 1960 tentang agraria. Begitu pula bagian

mengenai penjaminan dengan hipotik, telah dinyatakan tidak berlaku dengan

di undangkannya UU tentang hak tanggungan.

Page 3: Hukum indonesia

* Buku III tentang Perikatan; mengatur tentang hukum perikatan (atau

kadang disebut juga perjanjian (walaupun istilah ini sesunguhnya mempunyai

makna yang berbeda)), yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan

kewajiban antara subyek hukum di bidang perikatan, antara lain tentang

jenis-jenis perikatan (yang terdiri dari perikatan yang timbul dari (ditetapkan)

undang-undang dan perikatan yang timbul dari adanya perjanjian), syarat-

syarat dan tata cara pembuatan suatu perjanjian. Khusus untuk bidang

perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) juga dipakai

sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya Buku III.

Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPer.

* Buku IV tentang Daluarsa dan Pembuktian; mengatur hak dan

kewajiban subyek hukum (khususnya batas atau tenggat waktu) dalam

mempergunakan hak-haknya dalam hukum perdata dan hal-hal yang

berkaitan dengan pembuktian.Sistematika yang ada pada KUHP tetap dipakai

sebagai acuan oleh para ahli hukum dan masih diajarkan pada fakultas-

fakultas hukum di Indonesia.

Hukum pidana Indonesia

Berdasarkan isinya, hukum dapat dibagi menjadi 2, yaitu hukum privat

dan hukum publik (C.S.T Kansil).Hukum privat adalah hukum yg mengatur

hubungan orang perorang, sedangkan hukum publik adalah hukum yg

mengatur hubungan antara negara dengan warga negaranya. Hukum pidana

merupakan bagian dari hukum publik. Hukum pidana terbagi menjadi dua

bagian, yaitu hukum pidana materiil dan hukum pidana formil. Hukum pidana

materiil mengatur tentang penentuan tindak pidana, pelaku tindak pidana,

dan pidana (sanksi). Di Indonesia, pengaturan hukum pidana materiil diatur

dalam kitab undang-undang hukum pidana (KUHP). Hukum pidana formil

mengatur tentang pelaksanaan hukum pidana materiil. Di Indonesia,

pengaturan hukum pidana formil telah disahkan dengan UU nomor 8 tahun

1981 tentang hukum acara pidana (KUHAP).

Page 4: Hukum indonesia

Hukum tata Negara

Hukum tata negara adalah hukum yang mengatur tentang negara,

yaitu antara lain dasar pendirian, struktur kelembagaan, pembentukan

lembaga-lembaga negara, hubungan hukum (hak dan kewajiban) antar

lembaga negara, wilayah dan warga negara.

Hukum tata usaha (administrasi) Negara

Hukum tata saha (administrasi) negara adalah hukum yang mengatur

kegiatan administrasi negara. Yaitu hukum yang mengatur tata pelaksanaan

pemerintah dalam menjalankan tugasnya . hukum administarasi negara

memiliki kemiripan dengan hukum tata negara.kesamaanya terletak dalam

hal kebijakan pemerintah ,sedangkan dalam hal perbedaan hukum tata

negara lebih mengacu kepada fungsi konstitusi/hukum dasar yang digunakan

oleh suatu negara dalam hal pengaturan kebijakan pemerintah,untuk hukum

administrasi Negara.

Hukum acara perdata Indonesia

Hukum acara perdata Indonesia adalah hukum yang mengatur tentang

tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam lingkup hukum

perdata.

Hukum acara pidana Indonesia

Hukum acara pidana Indonesia adalah hukum yang mengatur tentang

tata cara beracara (berperkara di badan peradilan) dalam lingkup hukum

pidana. Hukum acara pidana di Indonesia diatur dalam UU nomor 8 tahun

1981.

Asas dalam hukum acara pidana

Page 5: Hukum indonesia

Asas didalam hukum acara pidana di Indonesia adalah:

* Asas perintah tertulis, yaitu segala tindakan hukum hanya dapat

dilakukan berdasarkan perintah tertulis dari pejabat yang berwenang sesuai

dengan UU

* Asas peradilan cepat, sederhana, biaya ringan, jujur, dan tidak

memihak, yaitu serangkaian proses peradilan pidana (dari penyidikan sampai

dengan putusan hakim) dilakukan cepat, ringkas, jujur, dan adil (pasal 50

KUHAP)

* Asas memperoleh bantuan hukum, yaitu setiap orang punya

kesempatan, bahkan wajib memperoleh bantuan hukum guna pembelaan

atas dirinya (pasal 54 KUHAP)

* Asas terbuka, yaitu pemeriksaan tindak pidana dilakukan secara

terbuka untuk umum (pasal 64 KUHAP)

* Asas pembuktian, yaitu tersangka/terdakwa tidak dibebani kewajiban

pembuktian (pasal 66 KUHAP), kecuali diatur lain oleh UU.

Hukum antar tata hukum

Hukum antar tata hukum adalah hukum yang mengatur hubungan

antara dua golongan atau lebih yang tunduk pada ketentuan hukum yang

berbeda.

Hukum adat di Indonesia

Hukum adat adalah seperangkat norma dan aturan adat yang berlaku

di suatu wilayah.

Hukum Islam di Indonesia

Hukum Islam di Indonesia belum bisa ditegakkan secara menyeluruh,

karena akan bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia itu

sendiri. Hukum Islam berasal dari Al Quran, sedangkan hukum di Indonesia

berasal dari Pancasila dan UUD 1945. Dalam hukum Islam, berzina dihukum

Page 6: Hukum indonesia

rajam, sedangkan di Indonesia berzina hukumannya adalah penjara, jadi

dalam hukum Islam tidak mengenal penjara, karena dalam penjara tidak ada

penghapusan dosa sebagai ganti hukuman di akhirat. Apabila di dunia orang

yang bersalah telah dihukum sesuai syariat Islam, maka di akhirat orang

tersebut sudah tidak diproses lagi, karena telah diproses sesuai dengan

ketentuan yang ada dalam kitab-Nya, Al Qur'an.

Di dalam Al Quran surat 5:44, Barangsiapa yang memutuskan sesuatu

tidak dengan yang Allah turunkan, maka termasuk orang yang kafir".

Demikian juga dalam ayat 45, dan 47. Jadi umat Islam harus menegakkan

hukum syariat Islam secara keseluruhan, karena Allah telah memerintahkan

agar ummat-Nya masuk Islam secara keseluruhan (QS 2:208).

Istilah hukum

Sejak berlakunya UU nomor 18 tahun 2003 tentang advokat, sebutan

bagi seseorang yang berprofesi memberikan bantuan hukum secara swasta -

yang semula terdiri dari berbagai sebutan, seperti advokat, pengacara,

konsultan hukum, penasihat hukum - adalah advokat.

Advokat dan pengacara

Kedua istilah ini sebenarnya bermakna sama, walaupun ada beberapa

pendapat yang menyatakan berbeda. Sebelum berlakunya UU nomor 18

tahun 2003, istilah untuk pembela keadilan plat hitam ini sangat beragam,

mulai dari istilah pengacara, penasihat hukum, konsultan hukum, advokat

dan lainnya. Pengacara sesuai dengan kata-kata secara harfiah dapat

diartikan sebagai orang yang beracara, yang berarti individu, baik yang

tergabung dalam suatu kantor secara bersama-sama atau secara individual

yang menjalankan profesi sebagai penegak hukum plat hitam di pengadilan.

Sementara advokat dapat bergerak dalam pengadilan, maupun bertindak

sebagai konsultan dalam masalah hukum, baik pidana maupun perdata.

Page 7: Hukum indonesia

Sejak diundangkannya UU nomor 18 tahun 2003, maka istilah-istilah tersebut

distandarisasi menjadi advokat saja.

Dahulu yang membedakan keduanya yaitu Advokat adalah seseorang

yang memegang izin ber"acara" di Pengadilan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Kehakiman serta mempunyai wilayah untuk "beracara" di seluruh

wilayah Republik Indonesia sedangkan Pengacara Praktek adalah seseorang

yang memegang izin praktek / beracara berdasarkan Surat Keputusan

Pengadilan Tinggi setempat dimana wilayah beracaranya adalah "hanya"

diwilayah Pengadilan Tinggi yang mengeluarkan izin praktek tersebut.

Setelah UU No. 18 th 2003 berlaku maka yang berwenang untuk mengangkat

seseorang menjadi Advokat adalah Organisasi Advokat.

Konsultan hukum

Konsultan hukum atau dalam bahasa Inggris counselor at law atau

legal consultant adalah orang yang berprofesi memberikan pelayanan jasa

hukum dalam bentuk konsultasi, dalam sistem hukum yang berlaku di negara

masing-masing. Untuk di Indonesia, sejak UU nomor 18 tahun 2003 berlaku,

semua istilah mengenai konsultan hukum, pengacara, penasihat hukum dan

lainnya yang berada dalam ruang lingkup pemberian jasa hukum telah

distandarisasi menjadi advokat.

Jaksa dan polisi

Dua institusi publik yang berperan aktif dalam menegakkan hukum

publik di Indonesia adalah kejaksaan dan kepolisian. Kepolisian atau polisi

berperan untuk menerima, menyelidiki, menyidik suatu tindak pidana yang

terjadi dalam ruang lingkup wilayahnya. Apabila ditemukan unsur-unsur

tindak pidana, baik khusus maupun umum, atau tertentu, maka pelaku

(tersangka) akan diminta keterangan, dan apabila perlu akan ditahan. Dalam

masa penahanan, tersangka akan diminta keterangannya mengenai tindak

pidana yang diduga terjadi. Selain tersangka, maka polisi juga memeriksa

saksi-saksi dan alat bukti yang berhubungan erat dengan tindak pidana yang

Page 8: Hukum indonesia

disangkakan. Keterangan tersebut terhimpun dalam berita acara

pemeriksaan (BAP) yang apabila dinyatakan P21 atau lengkap, akan

dikirimkan ke kejaksaan untuk dipersiapkan masa persidangannya di

pengadilan. Kejaksaan akan menjalankan fungsi pengecekan BAP dan analisa

bukti-bukti serta saksi untuk diajukan ke pengadilan. Apabila kejaksaan

berpendapat bahwa bukti atau saksi kurang mendukung, maka kejaksaan

akan mengembalikan berkas tersebut ke kepolisian, untuk dilengkapi.

Setelah lengkap, maka kejaksaan akan melakukan proses penuntutan

perkara. Pada tahap ini, pelaku (tersangka) telah berubah statusnya menjadi

terdakwa, yang akan disidang dalam pengadilan. Apabila telah dijatuhkan

putusan, maka status terdakwa berubah menjadi terpidana.