Hukum haki

40
HUKUM dan HAK atas HUKUM dan HAK atas KEKAYAAN INTELEKTUAL KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) (HaKI)

Transcript of Hukum haki

Page 1: Hukum haki

HUKUM dan HAK atas HUKUM dan HAK atas KEKAYAAN KEKAYAAN

INTELEKTUALINTELEKTUAL(HaKI)(HaKI)

Page 2: Hukum haki

PengertianPengertian

Hak atas kekayaan yang timbul atau Hak atas kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual lahir karena kemampuan intelektual

manusiamanusia

Page 3: Hukum haki

Mengapa kemampuan intelektual Mengapa kemampuan intelektual manusia ?manusia ?

Karya-karya di bidang ilmu pengetahuan, seni, Karya-karya di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastera, ataupun teknologi memang dilahirkan sastera, ataupun teknologi memang dilahirkan

oleh manusia melalui kemampuan oleh manusia melalui kemampuan intelektualnya, melalui daya intelektualnya, melalui daya

rasa, cipta maupun karsa, dengan pengorbanan rasa, cipta maupun karsa, dengan pengorbanan tenaga, waktu dan biayatenaga, waktu dan biaya

Page 4: Hukum haki

HaKI dan Sistem Hukum IndonesiaHaKI dan Sistem Hukum Indonesia

Hak Kebendaan Hak Kebendaan Buku II BW Buku II BW

Menurut Pasal 499 BW :Menurut Pasal 499 BW :

Benda adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak Benda adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milikyang dapat dikuasai oleh hak milik

Page 5: Hukum haki

Bidang-bidang HaKIBidang-bidang HaKI

1.1. Hak Cipta Hak Cipta (copyrights)(copyrights)

2.2. Hak atas Kekayaan Industri Hak atas Kekayaan Industri (industrial (industrial property)property)

Page 6: Hukum haki

Hak atas Kekayaan Industri Hak atas Kekayaan Industri (industrial property)(industrial property)

1.1. Paten Paten (Patent)(Patent)

2.2. Merek Merek (Trade Mark)(Trade Mark)

3.3. Rahasia Dagang Rahasia Dagang (Trade Secret)(Trade Secret)

4.4. Desain Industri Desain Industri (Industrial Design)(Industrial Design)

5.5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (Integrated Circuit)(Integrated Circuit)

Page 7: Hukum haki

Obyek Pengaturan HaKIObyek Pengaturan HaKI

1.1. Hak Cipta Hak Cipta Ilmu pengetahuan, seni dan sastera; Ilmu pengetahuan, seni dan sastera;2.2. Paten Paten Penemuan di bidang TEKNOLOGI; Penemuan di bidang TEKNOLOGI;3.3. Merek Merek Karya-karya berupa tanda (tulisan huruf atau kata, Karya-karya berupa tanda (tulisan huruf atau kata,

atau gambar, atau warna, atau kombinasi di antaranya) untuk atau gambar, atau warna, atau kombinasi di antaranya) untuk membedakan dengan produk (barang atau jasa) yang sejenis;membedakan dengan produk (barang atau jasa) yang sejenis;

4.4. Rahasia Dagang Rahasia Dagang Informasi yang tidak diketahui oleh Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang Teknologi dan/atau bisnis;umum di bidang Teknologi dan/atau bisnis;

5.5. Desain Industri Desain Industri Karya-karya berupa produk yang dapat Karya-karya berupa produk yang dapat berulang kali digunakan untuk memproduksi barang;berulang kali digunakan untuk memproduksi barang;

6.6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Produk dalam bentuk Produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi serta dibentuk secara terpadu di dalam jadi atau setengah jadi serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah semi konduktor untuk menghasilkan fungsi sebuah semi konduktor untuk menghasilkan fungsi elektronikelektronik

Page 8: Hukum haki

Sumber Hukum HaKI di IndonesiaSumber Hukum HaKI di Indonesia

1.1. Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak CiptaCipta

2.2. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang PatenUndang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten

3.3. Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang MerekUndang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek

4.4. Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia DagangRahasia Dagang

5.5. Undang-undang No. 31 Tahun 2000 Desain IndustriUndang-undang No. 31 Tahun 2000 Desain Industri

6.6. Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Undang-undang No. 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit TerpaduTata Letak Sirkuit Terpadu

Page 9: Hukum haki

Pengaturan HaKI di tingkat InternasionalPengaturan HaKI di tingkat Internasional

Konvensi di bidang Hak CiptaKonvensi di bidang Hak Cipta1.1. Konvensi Bern 1886 Konvensi Bern 1886 (International Convention for the (International Convention for the

Protection of Literary and Artistic Work)Protection of Literary and Artistic Work) Konvensi Induk Konvensi Induk2.2. Konvensi Roma 1961 Konvensi Roma 1961 (International Convention Protection for (International Convention Protection for

Performers, Producers of Phonograms and Broadcasting Performers, Producers of Phonograms and Broadcasting Organizations)Organizations)

3.3. Konvensi Roma 1961 Konvensi Roma 1961 (Convention for the Protection of (Convention for the Protection of Phonograms Against Unauthorized Duplication of Their Phonograms Against Unauthorized Duplication of Their Phonograms)Phonograms)

4.4. Konvensi Multilateral bagi Konvensi Multilateral bagi Penghindaran Pajak Berganda atas Penghindaran Pajak Berganda atas Royalti Hak CiptaRoyalti Hak Cipta tahun 1979 tahun 1979

5.5. Traktat Jenewa mengenai Traktat Jenewa mengenai “International Recording of Scientific “International Recording of Scientific Discoveries”Discoveries”, tahun 1978, tahun 1978

Page 10: Hukum haki

Konvensi di Bidang Hak atas Konvensi di Bidang Hak atas Kekayaan IndustriKekayaan Industri

Konvensi Induk (Konvensi Paris 1883)Konvensi Induk (Konvensi Paris 1883)

The Paris Convention for the The Paris Convention for the

Protection of Protection of

Industrial PropertyIndustrial Property

Page 11: Hukum haki

Konvensi di bidang Hak PatenKonvensi di bidang Hak Paten

1.1. European Convention Relating to the Formalities Required European Convention Relating to the Formalities Required to Patent Application (1953);to Patent Application (1953);

2.2. European Convention for International Classification of European Convention for International Classification of Patent (1954);Patent (1954);

3.3. Strasbourg Agreement Concerning the International Patent Strasbourg Agreement Concerning the International Patent Classification;Classification;

4.4. Perjanjian Kerjasama Paten di Washington 1970 Perjanjian Kerjasama Paten di Washington 1970 (Patent (Patent Cooperation Treaty)Cooperation Treaty);;

5.5. European Patent Convention (EPC) tahun 1973;European Patent Convention (EPC) tahun 1973;6.6. The Community Patent Convention (CPC) tahun 1975;The Community Patent Convention (CPC) tahun 1975;

Page 12: Hukum haki

Konvensi di bidang MerekKonvensi di bidang Merek

1.1. Perjanjian Madrid 1891 Perjanjian Madrid 1891 (Madrid Agreement (Madrid Agreement Concerning the Repression of False Indications of Concerning the Repression of False Indications of Origin)Origin);;

2.2. Madrid Agreement Concerning the International Madrid Agreement Concerning the International Registration of Trademarks;Registration of Trademarks;

3.3. The Hague Agreement Concerning the International The Hague Agreement Concerning the International Deposit of Industrial Design 1925;Deposit of Industrial Design 1925;

4.4. Lisbon Agreement for the Protection of Appelations Lisbon Agreement for the Protection of Appelations of Origin and their International Registration 1958;of Origin and their International Registration 1958;

5.5. Nice Agreement Concerning the International Nice Agreement Concerning the International Classification of Good and Services for the Purpose Classification of Good and Services for the Purpose of the Registration of Marks 1957.of the Registration of Marks 1957.

Page 13: Hukum haki

Sejarah Hak CiptaSejarah Hak Cipta

Peraturan perundang2-an yang pernah berlaku :Peraturan perundang2-an yang pernah berlaku :

1.1. Auteurswet (Hak Pengarang) Auteurswet (Hak Pengarang) Stb. 1912 Stb. 1912 No. 600;No. 600;

2.2. Undang-undang No. 6 Tahun 1982;Undang-undang No. 6 Tahun 1982;

3.3. Undang-undang No. 7 Tahun 1987;Undang-undang No. 7 Tahun 1987;

4.4. Undang-undang No. 12 Tahun 1997.Undang-undang No. 12 Tahun 1997.

Page 14: Hukum haki

Pengertian-pengertianPengertian-pengertian

1.1. Hak CiptaHak Cipta Periksa Pasal 1 angka 1 Periksa Pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 19 Tahun 2002;Undang-undang No. 19 Tahun 2002;

2.2. PenciptaPencipta Periksa Pasal 1 angka 2 Periksa Pasal 1 angka 2 Undang-undang No. 19 Tahun 2002;Undang-undang No. 19 Tahun 2002;

3.3. CiptaanCiptaan Periksa Pasal 1 angka 3 Undang- Periksa Pasal 1 angka 3 Undang-undang No. 19 Tahun 2002;undang No. 19 Tahun 2002;

4.4. Pemegang Hak CiptaPemegang Hak Cipta Periksa Pasal 1 Periksa Pasal 1 angka 4 Undang-undang No. 19 Tahun 2002.angka 4 Undang-undang No. 19 Tahun 2002.

Page 15: Hukum haki
Page 16: Hukum haki

Ruang Lingkup Hak CiptaRuang Lingkup Hak Cipta

Ide dasar sistem Hak Cipta adalah untuk Ide dasar sistem Hak Cipta adalah untuk melindungi wujud hasil karya yang lahir melindungi wujud hasil karya yang lahir

karena kemampuan intelektual manusia yang karena kemampuan intelektual manusia yang merupakan endapan perasaannya merupakan endapan perasaannya

Ilmu Pengetahuan, Seni dan SasteraIlmu Pengetahuan, Seni dan Sastera

Page 17: Hukum haki

Ciri-ciri Hak CiptaCiri-ciri Hak Cipta

Hak Cipta bersifat ABSOLUT/MUTLAK, Hak Cipta bersifat ABSOLUT/MUTLAK, dilindungi haknya selama Pencipta hidup dilindungi haknya selama Pencipta hidup

bahkan sampai beberapa tahun bahkan sampai beberapa tahun

setelah Pencipta meninggal dunia setelah Pencipta meninggal dunia

(Periksa Pasal 29 UU No. 19 Tahun 2002)(Periksa Pasal 29 UU No. 19 Tahun 2002)

Page 18: Hukum haki

Moral Rights dan Economics RightsMoral Rights dan Economics Rights

Termasuk pelanggaran Hak Moral, antara lain :Termasuk pelanggaran Hak Moral, antara lain :1.1. Meniadakan atau tidak menyebutkan nama pencipta Meniadakan atau tidak menyebutkan nama pencipta

lagu ketika lagu dipublikasikan;lagu ketika lagu dipublikasikan;2.2. Mencantumkan namanya sebagai pencipta lagu Mencantumkan namanya sebagai pencipta lagu

padahal dia bukan pencipta lagu tersebut;padahal dia bukan pencipta lagu tersebut;3.3. Mengganti atau merubah judul lagu, dan/atauMengganti atau merubah judul lagu, dan/atau4.4. Mengubah isi lagu (satu atau lebih dari unsur lagu Mengubah isi lagu (satu atau lebih dari unsur lagu

yang terdiri dari melodi, lirik, aransemen dan yang terdiri dari melodi, lirik, aransemen dan notasi).notasi).

Page 19: Hukum haki

Termasuk Pelanggaran Hak Ekonomi Termasuk Pelanggaran Hak Ekonomi Pencipta lagu, antara lain :Pencipta lagu, antara lain :

1.1. Perbuatan tanpa izin Perbuatan tanpa izin mengumumkanmengumumkan Ciptaan Ciptaan lagu :lagu :

a. menyanyikan dan mempertunjukkan lagu a. menyanyikan dan mempertunjukkan lagu di depan umum;di depan umum;

b. memperdengarkan lagu kepada umum;b. memperdengarkan lagu kepada umum;

c. menyiarkan lagu kepada umum;c. menyiarkan lagu kepada umum;

d. mengedarkan lagu kepada umum;d. mengedarkan lagu kepada umum;

Page 20: Hukum haki

2. Perbuatan tanpa izin 2. Perbuatan tanpa izin memperbanyakmemperbanyak Ciptaan Ciptaan lagu :lagu :

a. merekam lagu (dengan maksud diproduksi);a. merekam lagu (dengan maksud diproduksi); b. menggandakan atau memproduksi lagu b. menggandakan atau memproduksi lagu

secara mekanik atau secara tertulis/cetak;secara mekanik atau secara tertulis/cetak; c. mengadaptasi atau mengalihwujudkan lagu;c. mengadaptasi atau mengalihwujudkan lagu; d. mengaransemen lagu, dand. mengaransemen lagu, dan e. menerjemahkan lagu;e. menerjemahkan lagu;

Page 21: Hukum haki

Sejarah PatenSejarah Paten

Peraturan perundang-undangan Peraturan perundang-undangan yang pernah berlaku :yang pernah berlaku :

1.1. Octrooiwet 1910 Octrooiwet 1910 Stb. 1910 No. 33, mulai berlaku 1 juli Stb. 1910 No. 33, mulai berlaku 1 juli 1912;1912;

2.2. Pengumuman Menteri Kehakiman RI tanggal 12 Agustus Pengumuman Menteri Kehakiman RI tanggal 12 Agustus 1953 No. J.S. 5/41/4 B.N. 55, upaya yang bersifat 1953 No. J.S. 5/41/4 B.N. 55, upaya yang bersifat sementara;sementara;

3.3. Pengumuman Menteri Kehakiman RI tanggal 29 Desember Pengumuman Menteri Kehakiman RI tanggal 29 Desember 1953 No. J.G. 1/2/17.B.N.53-91, untuk menampung 1953 No. J.G. 1/2/17.B.N.53-91, untuk menampung permintaan Paten dari luar negeri;permintaan Paten dari luar negeri;

4.4. Undang-undang No. 6 Tahun 1989;Undang-undang No. 6 Tahun 1989;5.5. Undang-undang No. 13 Tahun 1997.Undang-undang No. 13 Tahun 1997.

Page 22: Hukum haki

Prinsip-prinsip dalam Undang-Prinsip-prinsip dalam Undang-undang Patenundang Paten

1.1. Paten diberikan Negara atas dasar Permintaan;Paten diberikan Negara atas dasar Permintaan;2.2. Paten diberikan untuk satu penemuan;Paten diberikan untuk satu penemuan;3.3. Penemuan Penemuan harusharus Baru, Mengandung Langkah Baru, Mengandung Langkah

Inventif, Dapat Diterapkan dalam Industri;Inventif, Dapat Diterapkan dalam Industri;4.4. Lingkup penemuan yang dapat diberi Paten;Lingkup penemuan yang dapat diberi Paten;5.5. Jangka waktu Paten;Jangka waktu Paten;6.6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban.Keseimbangan Hak dan Kewajiban.7.7. Keseimbangan antara Hak dan Kepentingan Keseimbangan antara Hak dan Kepentingan

Negara;Negara;

Page 23: Hukum haki

Prosedur Pendaftaran PatenProsedur Pendaftaran Paten

1.1. Surat permintaan untuk mendapatkan paten;Surat permintaan untuk mendapatkan paten;2.2. Deskripsi tentang penemuan,yaitu penjelasan Deskripsi tentang penemuan,yaitu penjelasan

tertulis mengenai cara melaksanakan suatu tertulis mengenai cara melaksanakan suatu penemuan sehingga dapat dimengerti oleh penemuan sehingga dapat dimengerti oleh seseorang yang ahli di bidang penemuan tersebut;seseorang yang ahli di bidang penemuan tersebut;

3.3. Satu atau lebih klaim yang terkandung dalam Satu atau lebih klaim yang terkandung dalam penemuan. Klaim adalah uraian tertulis mengenai penemuan. Klaim adalah uraian tertulis mengenai inti penemuan atau bagian tertentu dari suatu inti penemuan atau bagian tertentu dari suatu penemuan yang dimintakan perlindungan hukum penemuan yang dimintakan perlindungan hukum dalam bentuk paten;dalam bentuk paten;

4.4. Satu atau lebih gambar yang disebut deskripsi Satu atau lebih gambar yang disebut deskripsi yang diperlukan untuk memperjelas;yang diperlukan untuk memperjelas;

5.5. Abstraksi tentang penemuan, yaitu uraian singkat Abstraksi tentang penemuan, yaitu uraian singkat mengenai suatu penemuan yang merupakan mengenai suatu penemuan yang merupakan ringkasanringkasan

Page 24: Hukum haki

Konsultan PatenKonsultan Paten

Dalam hal permintaan Paten dari luar Dalam hal permintaan Paten dari luar negeri, penggunaan Konsultan Paten negeri, penggunaan Konsultan Paten sifatnya wajib, sedangkan permintaan sifatnya wajib, sedangkan permintaan Paten dari dalam negeri penggunaan Paten dari dalam negeri penggunaan Konsultan Paten bersifat Konsultan Paten bersifat “fakultatif”“fakultatif”. .

Undang-undang Paten hanya Undang-undang Paten hanya menentukan bahwa permintaan Paten menentukan bahwa permintaan Paten “dapat”“dapat” diajukan melalui Konsultan diajukan melalui Konsultan

PatenPaten

Page 25: Hukum haki

Pengalihan PatenPengalihan Paten

Dasar Hukum Dasar Hukum Pasal 66 Pasal 66

Undang-undang PatenUndang-undang Paten

Pengalihan tersebut baik untuk Pengalihan tersebut baik untuk seluruhnya atau sebagian dapat seluruhnya atau sebagian dapat

berlangsung karena pewarisan, hibah, berlangsung karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian, ataupun karena wasiat, perjanjian, ataupun karena sebab-sebab lain yang dibenarkan sebab-sebab lain yang dibenarkan

oleh Undang-undangoleh Undang-undang

Page 26: Hukum haki

Sejarah MerekSejarah Merek

Peraturan perundang-undangan Peraturan perundang-undangan

yang pernah berlaku :yang pernah berlaku :

1.1. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961

2.2. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992Undang-undang Nomor 19 Tahun 1992

3.3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997

Page 27: Hukum haki

Syarat-syarat MerekSyarat-syarat Merek

Dasar Hukum Dasar Hukum Pasal 5 Pasal 5 Undang-undang MerekUndang-undang Merek

Merek tidak dapat didaftar apabila :Merek tidak dapat didaftar apabila :1.1. Bertentangan dengan peraturan perundang-Bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, moralitas agama, undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum;kesusilaan atau ketertiban umum;

2.2. Tidak memiliki daya pembeda;Tidak memiliki daya pembeda;3.3. Telah menjadi milik umum;Telah menjadi milik umum;4.4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan Merupakan keterangan atau berkaitan dengan

barang atau jasa yang dimohonkan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya.pendaftarannya.

Page 28: Hukum haki

Penolakan Pendaftaran Penolakan Pendaftaran MerekMerek

1.1. Mempunyai persamaan pada pokoknya Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek milik atau keseluruhannya dengan Merek milik pihak lain yang pihak lain yang sudah terdaftarsudah terdaftar lebih lebih dahulu untuk barang dan/atau jasa yang dahulu untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;sejenis;

2.2. Mempunyai persamaan pada pokoknya Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan Merek yang atau keseluruhannya dengan Merek yang sudah terkenalsudah terkenal milik pihak lain untuk milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis;barang dan/atau jasa sejenis;

3.3. Mempunyai persamaan pada pokoknya Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi-atau keseluruhannya dengan indikasi-geografis yang sudah terkenal.geografis yang sudah terkenal.

Page 29: Hukum haki

Jenis MerekJenis Merek

Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

1.1. Merek Dagang;Merek Dagang;

2.2. Merek Jasa.Merek Jasa.

Page 30: Hukum haki
Page 31: Hukum haki
Page 32: Hukum haki

Jangka waktu perlindungan Jangka waktu perlindungan MerekMerek

Menurut ketentuan Pasal 28 Menurut ketentuan Pasal 28

Undang-undang Merek Undang-undang Merek 10 10 (sepuluh) tahun & dapat (sepuluh) tahun & dapat

diperpanjangdiperpanjang

Page 33: Hukum haki

Penyelesaian SengketaPenyelesaian Sengketa

Pemilik Merek terdaftar dapat Pemilik Merek terdaftar dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan mengajukan gugatan ke Pengadilan

Niaga, berupa :Niaga, berupa :

1.1. Ganti rugi dan/atauGanti rugi dan/atau

2.2. Penghentian semua perbuatan yang Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan berkaitan dengan penggunaan Merek tersebutMerek tersebut

Page 34: Hukum haki

RAHASIA DAGANGRAHASIA DAGANG

Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000undang Nomor 30 Tahun 2000

““Rahasia dagang adalah informasi yang Rahasia dagang adalah informasi yang

tidak diketahui oleh umum di bidang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan ekonomis karena berguna dalam kegiatan

usaha usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh dan dijaga kerahasiaannya oleh

pemilik rahasa dagang”pemilik rahasa dagang”

Page 35: Hukum haki

Ruang Lingkup Rahasia DagangRuang Lingkup Rahasia Dagang

1.1. Metode produksi;Metode produksi;

2.2. Metode pengolahan;Metode pengolahan;

3.3. Metode penjualan;Metode penjualan;

4.4. Informasi lain di bidang teknologi Informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomis dan tidak diketahui oleh ekonomis dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.masyarakat umum.

Page 36: Hukum haki

Hak & Kewajiban Hak & Kewajiban Pemilik Rahasia DagangPemilik Rahasia Dagang

Menurut ketentuan Pasal 4 Undang-undang Nomor 30 Menurut ketentuan Pasal 4 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000, Kewenangan atau Hak yang dimiliki Tahun 2000, Kewenangan atau Hak yang dimiliki oleh pemilik Rahasia Dagang terhadap rahasia oleh pemilik Rahasia Dagang terhadap rahasia

dagangnya untuk :dagangnya untuk :

1.1. Menggunakan sendiri rahasia dagang yang Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya;dimilikinya;

2.2. Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang untuk lain untuk menggunakan rahasia dagang untuk mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.ketiga untuk kepentingan yang bersifat komersial.

Page 37: Hukum haki

Pengalihan Hak & Lisensi Pengalihan Hak & Lisensi Rahasia DagangRahasia Dagang

Rahasia Dagang dapat beralih karena :Rahasia Dagang dapat beralih karena :

a.a. pewarisan;pewarisan;b.b. hibah;hibah;c.c. Wasiat;Wasiat;d.d. Perjanjian tertulis;Perjanjian tertulis;e.e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh

undang-undang.undang-undang.

Page 38: Hukum haki

INDONESIA MENJADI INDONESIA MENJADI ANGGOTA WTOANGGOTA WTO

HARUS MELAKSANAKAN HARUS MELAKSANAKAN KEWAJIBAN MENGAPLIKASIKAN KEWAJIBAN MENGAPLIKASIKAN KETENTUAN WTO DALAM KETENTUAN WTO DALAM PERATURAN PERUNDANG-PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NASIONALNYAUNDANGAN NASIONALNYA

Page 39: Hukum haki

INDONESIA MENJADI ANGGOTA INDONESIA MENJADI ANGGOTA WTOWTO

• BERKAITAN DENGAN TRIPs

• (AGREEMENT ON TRADE RELATED ASPECTS of INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS) SALAH SATUNYA PENEGAKAN HUKUM DI BIDANG HKI

Page 40: Hukum haki

INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS :INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS :

A. Hak cipta & Hak Terkait dgn A. Hak cipta & Hak Terkait dgn Hak Cipta (Hak Cipta (COPYRIGHTS and COPYRIGHTS and RELATED RIGHTs to COPYRIGHTSRELATED RIGHTs to COPYRIGHTS))

Terhadap ciptaan baik ilmu Terhadap ciptaan baik ilmu pengetahuan, seni, sastra pengetahuan, seni, sastra (termasuk program computer (termasuk program computer (pasal 12)(pasal 12)