Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

131
1 HUKUM dan PERUNDANG-UNDANGAN GEOSPASIAL Tim Dosen Prof.Dr.Ir.Widyo Nugroho SULASDI Ketua Kelompok Keahlian Sains dan Sistem Kerekayasaan Wilayah Pesisir dan Laut

description

kira dapat memahami hukum dan undang-undang yang mengatur tentang Informasi Geospasial

Transcript of Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

Page 1: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

1

HUKUM dan PERUNDANG-UNDANGAN GEOSPASIAL

Tim DosenProf.Dr.Ir.Widyo Nugroho SULASDI

Ketua Kelompok KeahlianSains dan Sistem Kerekayasaan

Wilayah Pesisir dan Laut

Januari 2015

Page 2: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

2

TUJUANMendeskripsikan arti penting kaitan antara aspek hukum dan teknik dan inforamsi geospasial, dan tidakan teknologis dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.

Page 3: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

GeodesiGeologiGeofisikaMeteorologiPerminyakanPertambanganOseanografi

Bumi

TEKNIK GEOSPASIAL

Apa perbedaan : Teknik, Teknologi ?

Page 4: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

4

Kereta api bawah tanah. Pembangunannya adalah kompleks. Makna kompleks: mengandung beberapa unsur yang pelik, rumit, sulit, dan saling berhubungan.

Page 5: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

5

Pembangunan kereta api bawah tanah memerlukan berbagai disiplin ilmu : Pemetaan bawah tanah, teknik geologi, teknik geofisika, teknik sipil, teknik arsitektur, dll-nya. Di sini diperlukan pendekatan transdisiplin.

Page 6: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

6

PENDIDIKAN MASA DEPAN

Yale is committed to the idea of a liberal arts education through which students think and learn across disciplines, literally liberating or freeing the mind to its fullest potential. The essence of such an

education is not what you study but the result – gaining the ability to think critically and independently and to write, reason, and

communicate clearly – the foundation for all professions.

Page 7: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

7

Terjemahan bebas dari Google:

Yale berkomitmen untuk gagasan pendidikan seni liberal di mana siswa berpikir dan belajar di seluruh disiplin ilmu, secara harfiah membebaskan atau membebaskan pikiran untuk potensi sepenuhnya. Inti dari pendidikan semacam ini bukan apa yang Anda pelajari tapi hasilnya - mendapatkan kemampuan untuk berpikir kritis dan mandiri dan menulis, alasan, dan berkomunikasi dengan jelas - dasar untuk semua profesi.

Page 8: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

8

There is no specific class you have to take at Yale, but you are required to learn broadly and deeply. Depth is covered in your major. Breadth is covered in three study areas (the humanities and arts, the sciences, and the social sciences) and three skill areas (writing, quantitative reasoning, and foreign language). A Yale education instills in students the values, goals, skills, and knowledge they need to pursue inspiring work, to take joy in lifetime learning, and to lead successful and meaningful lives.

Page 9: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

9

Terjemahan bebas dari Google:

Tidak ada kelas khusus Anda harus mengambil di Yale, tapi Anda diminta untuk belajar secara luas dan mendalam. Kedalaman ditutupi utama Anda. Keluasan tercakup dalam tiga bidang studi (humaniora dan seni, ilmu, dan ilmu-ilmu sosial) dan tiga bidang keterampilan (menulis, penalaran kuantitatif, dan bahasa asing). Sebuah pendidikan Yale menanamkan pada siswa nilai, tujuan, keterampilan, dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk mengejar pekerjaan inspirasi, untuk mengambil sukacita dalam pembelajaran seumur hidup, dan untuk menjalani kehidupan yang sukses dan bermakna.

Page 10: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

10

TRANSDISCIPLINARY

INTERDISCIPLINARY

MULTIDISCIPLINARY

CROSSDISCIPLINARY

INTRADISCIPLINARY

Page 11: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

11

(a) Intradisiplin : studi yang hanya terdiri dari satu disiplin.(b) Cross-disiplin : studi satu disiplin dipandang dari

beberapa sudut pandang disiplin lain.(c) Multidisiplin: studi antara satu disiplin dan disiplin

lainnya disejajarkan, yang masing-masing disiplin menawarkan sudut pandangnya masing-masing tetapi tidak ada upaya untuk memadukannya secara integratif.

(d) Interdisiplin: adalah interaksi intensif antar satu atau lebih disiplin, baik yang langsung berhubungan maupun yang tidak, melalui program-program pengajaran dan penelitian, dengan tujuan melakukan integrasi konsep, metode, dan analisis.

(e) Transdisiplin adalah upaya mengembangkan sebuah teori atau aksioma baru dengan membangun kaitan dan keterhubungan antar berbagai disiplin.

Page 12: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

12

TEKNIK(1)Pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri.(2)Cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.(3)Metode atau sistem mengerjakan sesuatu.

TEKNOLOGITeknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.

Page 13: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

13

Geo = bumiUndang-Undang Republik Indonesia

Nomor 4 ahun 2011Tentang Informasi Geospasial

Spasial = aspek keruangan suatu obyek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak, dan posisinya.Keruangan: yang berkaitan dengan ruang.

Undang-Undang Penataan Ruang( UU RI No.26 Tahun 2007 )

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

Page 14: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

14

GEOSPASIALRuang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu obyek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

Sistem Koordinat KARTESIANY

X

Z

X

Y

O O

Page 15: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

15

Sistem Koordinat Geodetik

(φ,λ, h) : ( lintang, bujur, tinggi titik terhadap elipsoid referensi)

Page 16: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

16

DATA GEOSPASIALData geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan atau karakteristik obyek alam dan/atau buatan ,manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.

INFORMASI GEOSPASIALData geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.

Page 17: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

17

PENGERTIAN HUKUMHimpunan peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau kebolehan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Hukum bertujuan untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

FUNGSI HUKUM(1)Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.(2)Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin.

Page 18: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

18

TUJUAN HUKUMKetertiban masyarakat. Hukum mengutamakan masyarakat bukan perseorangan atau golongan.Hukum menjaga dan melindungi hak-hak serta menentukan kewajiban-kewajiban anggota masyarakat agar tercipa suatu kehidupan masyarakat yang tertib.

UNDANG-UNDANGUndang-Undang adalah suatu peraturan hukum yang disusun dan ditetapkan oleh negara berlaku bagi masyarakat hukum yang bersangkutan. Contoh. Undang-Undang RI No.6 Tahun 2014, Undang-Undang Desa.

Page 19: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

19

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

Dasar Pertimbangan(1)NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan segala kekayaan sumber daya alam dan sumber daya lainnyua sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dikelola dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab untuk menjadi sumber kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, naik di masa kini maupun di masa mendatang.(2)Dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya lainnya serta penanggulangan bencana dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan wilayah yurusdiksinya diperlukan informasi geospasial.

Page 20: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

20

(3) Agar informasi geospasial dapat terselenggara dengan tertib, terpadu, berhasil guna, dan berdaya guna sehingga terjamin keakuratan, kemutakhiran, dan kepastian hukum, maka perlu pedngaturan mengenai penyelenggara informasi geospasial.

Page 21: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

21

UNDANG-UNDANG RI NO.24 TAHUN 2007PENANGGULANGAN BENCANA

DASAR PERTIMBANGAN

(1) NKRI bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk perlindungan aas bencana dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 22: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

22

(2) Wilayah NKRI memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor nonalam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungamn, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

Page 23: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

23

Kerak Bumi terbagi atas beberapa bagian dan besifat dinamik, bergerak melalui gerakan tektonik, yang menghasilkan gempa bumi.

Page 24: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

24

TRANFORMASI dari GAMBAR ke TEKSTUAL

Pesan apa yang disampaikan oleh gambar?

Page 25: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

25

KONSTRUKTIF ( Kelangsungan Hidup

Manusia )

Page 26: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

26

Page 27: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

27

Ruang Bumi

Destruktif

Konstruktif

Page 28: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

28

Page 29: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

29

Undang-Undang RI No.26 2007 tentang PENATAAN RUANG

Ruang adalah WADAH yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

Unsur-Unsur Pembentuk Ruang

(1) Wadah ( darat, laut, udara ) (2) Satu kesatuan (Wawasan Nusantara) (3) Kegiatan manusia dan makhluk hidup (4) Survival (memelihara kelangsungan

hidup)

Page 30: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

30

Ruang Darat, Ruang Laut, dan Ruang UdaraMerupakan satu kesatuan wilayah

Page 31: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

31

PENAMPUNGAN PENGUNGSI

Page 32: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

32BENCANA LETUSAN GUNUNG API SINABUNG

RUANG BUMI KONSTRUKTIF

Page 33: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

33

MENGAPA TERJADI BENCANA?( Kondisi Geografis, Geologis, Hidrologis,

dan Demografis) Berpotensi Memungkinkan Terjadinya Bencana.

Kondisi Tersebut Berkaitan dengan RUANG KEBUMIAN

Page 34: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

34

PENANGGULANGAN BENCANA(Menurut Undang-Undang RI No.24 Tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana )

(1)MITIGASISerangkaian upaya untuk mengurangi risiko

bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan

menghadapi ancaman bencana.(2) TANGGAP DARURAT BENCANA

Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

Page 35: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

35

(3) REHABILITASI Perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.

(4) REKONSTRUKSIPembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascasarjana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascasarjana.

Page 36: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

36

Pelaksanaan kegiatan mitigasi, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi melibatkan berbagai institusi pemerintah. Supaya dapat diwujudkan ketertiban dalam penanganan kebencanaan yang bersifat lintas institusi diperlukan aspek hukum. Artinya dibuat sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun rapi. Atau dengan kata lain terkait dengan hukum.

Informasi kebumian mempunyai tiga unsur, yaitu sains, teknologi, hukum.

Page 37: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

37

INFORMASI KEBUMIAN

Page 38: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

38

Aktivitas di Pelabuhan

Page 39: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

39

Hukum Laut Internasional Menata Kelautan seperti Lebar Laut

Wilayah

Page 40: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

40

Lahan Kosong

Transformasi dari POTENSI Lahan ke SUMBER DAYA (lahan produktif). Berkaitan dengan SAINS, REKAYASA, dan TEKNOLOGI. Kesesuaian lahan.

Page 41: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

41

Page 42: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

42

Mendirikan Bangunan di Kawasan ini harus ijin. Ada peraturannya.

Page 43: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

43

Pengelolaan Wilayah Pesisir diatur oleh Undang-Undang RI No.27 Tahun 2007

Page 44: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

44

Pemanfaatan Wilayah pun diatur oleh Undang-Undang Penataan Ruang

Page 45: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

45

Pulau-Pulau Kecil Mempunyai Peran yang Penting untuk Penyelenggaraan

Kedaulatan Negara. Diatur oleh Hukum Laut Internasional

Page 46: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

46

RUANG KEBUMIAN = GEOSPASILGeospasial

Data GeospasialInformasi Geospasial

Page 47: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

47

DEFINISIlo·ca·tionnoun \lō-ˈkā-shən\ : a place or position: a place outside a studio where a movie is filmed: the act of finding where something or someone is : the act of locating something or someone

Kamus Besar Bahasa IndonesiaLetak tempat beradanya sesuatu.Lokasi = tempat, letak.Posisi :letak, keduduka.

Page 48: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

48

Spasial adalah aspek keruangan suatu obyek atau kejadian yang mencakup lokasi, letak, dan posisinya.

Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu obyek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

Page 49: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

49

Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik obyek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.

Informasi Geospasial yang selanjutnya disngkat IG adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.

Page 50: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

50

A

Z

XY

A

Lokasi

Letak

Posisi

Page 51: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

51

HUKUM INFORMASI GEOSPASIAL

Page 52: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

52

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

Undang-Undang adalah suatu peraturan hukum yang disusun dan ditetapkan oleh negara berlaku bagi masyarakat hukum yang bersangkutan.

Page 53: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

53

PERTIMBANGAN

(a) Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara debngan segala kekayaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dikeloa dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab untuk menjadi sumber kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, baik di masa kini maupun di masa mendatang;

Page 54: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

54

(b) Dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya lainnya serta penanggulangan bencana dalam wilayah Negara Kesartuan Republik Indonesia dan wilayah yurisdiksinya diperlukan informasi geospasial;

(c) Agar informasi geospasial dapat terselenggara dengan tertib, terpadu, berhadil guna, dan berdaya guna sehingga terjamin keakuratan, kemutakhiran, dan kepastian hukum, maka perlu pengaturan mengenai penyelenggaraan informasi geospasial.

Page 55: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

55

The Parliament of the Republic of LatviaGeospatial Information Law

The purpose of this Law is to specify the institutional system in the field of geospatial information, incorporating the condition for the preparation, use, exchange and maintenance of geospatial information (including geodetic and cartographic basic data) in order to create an infrastructure for geospatial information in the Republic of Latvia.

Page 56: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

56

Republic of Latvia

Page 57: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

57

Page 58: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

58

National Geospatial-Intelligence Agency. The National Geospatial-Intelligence Agency(NGA) is dual hatted as a combat support agency, under the United States Department of Defence, and as a national intelligence agency of the U.S. Government with

the primary mission of collecting, analyzing, and distributing geospatial intelligence (GEOINT) in support of national security.

Page 59: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

59

PENGAMPU dan SILABUS MATA KULIAH GD 2206

HUKUM dan PERUNDANG-UNDANGAN GEOSPASIAL

Page 60: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

60

SilabusMata Kuliah GD 2206, Hukum dan Perundang-

Undangan Geospasial(1)Prof. Widyo Nugroho SULASDI

(2)Dr.Bambang E.L(3)Dr.Dwi Wisayantono

(4) Dr.A.Riqqi(5) Dr. Andri H

Page 61: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

61

TujuanMendeskripsikan arti penting kaitan antara aspek hukum dan teknik dengan informasi geospasial, dan tindakan teknologis dalam

perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang

berhubungan dengan ruang kebumian )

Page 62: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

62

1 Pola Kerkaitan antara Sains, Teknologi, Masyarakat, Hukum dan Undang-Undang.

Isi :(1) Pengertian sains, teknologi, masyarakat, hukum,

dan undang-undang.(2) Keterpautan antara kelima unsur-unsur pada

butir(1).

2 Definisi Geospasial(a) Definisi Geospasial Engineering

The professional discipline concerned with the measurement, analysis, and graphic representation of

dimensional geo-spatial relationships, as well as with the design, construction, maintenance, and the use of geo-

spatial databases. It has its roots in surveying and mapping and encompasses the specialisme of geodesy, surveying, topometry, hydrography, geoinformatics, and

navigation.

Page 63: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

63

(b) Geospatial engineering is the art and science of applied geospatial information, from raw or exploited data, about geographic ( contextual or spatial ) and temporal phenomena related to the earth, its subsurface, its bodies of water, its atmosphere.

Page 64: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

64

(c) Geospatial Intelligence is actionable knowledge, a process, and a profession. It is the ability to describe, understand, and interpret so as to anticipate the human impact of an event or action within a spatial temporal environment. It is also the ability to identify, collect, store, and manipulate data to create geospatial knowledge through critical thinking, geospatial reasoning, and analytical techniques. Finally, it is the ability to present knowledge in a way that is appropriate to the decision-making environment.

Page 65: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

65

3 Geospasial pada Skala InternasionalNational Geospatial-Intelligence Agency, United

States Department of Defense dan U.S.Government.

Geospatial Information Law, Republic of Latvia, North European

4 Hukum dan Undang-Undang4.1 Studi Ilmu Hukum

(a) Pengantar Ilmu Hukum(b) Pengertian Ilmu Hukum

(c) Pengertian Hukum dan Unsur-Unsur Hukum

4.2 Disiplin Hukum dalam Perspektif Ilmu Kaidah (a) Ruang Lingkup Ilmu tentang Kaidah

(b) Kaidah Hukum (c) Sifat Kaidah Hukum

(d) Fungsi dan Tujuan Hukum (e) Berlakunya Kaidah Hukum

Page 66: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

66

4.3 Ilmu Hukum sebagai Pengertian Hukum (a) Masyarakat Hukum

(b) Subyek Hukum (c) Obyek Hukum

(d) Hukum Obyektif (e) Hubungan Subyektif (f) Hubungan Hukum

(g) Akibat Hukum (h) Peristiwa Hukum

(i) Perbuatan Melawan Hukum

Page 67: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

67

4.4 Sumber-sumber Hukum (a) Arti Sumber Hukum

(b) Undang-Undang (c) Bentuk-bentuk Peraturan Perundangan

di Indonesia

5 Informasi Geospasial dan Undang-Undang( dijelaskan mengapa dalam pengelolaan informasi geospasial diperlukan undang-

undang)

Page 68: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

68

6 Penyelenggaraan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang

Informasi Geospasial6.1 Aspek Hukum

(1) Ketentuan Umum (2) Asas dan Tujuan

(3) Jenis Informasi Geospasial (4) Penyelenggara Informasi Spasial

(5) Penyelenggaraan Inforamsi Geospasial (6) Pelaksanaan Informasi Geospasial

(7) Pembinaan (8) Larangan

(9) Sanksi Adminstratif (10) Ketentuan Pidana

(11) Ketentuan Peralihan (12) Ketentuan Penutup

Page 69: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

69

6.2 Aspek Teknis (1) Titik Kontrol

(2) Jaring Kontrol Horisontal (3) Jaring Kontrol Vertikal

(4) Jaring Kontrol Gaya Berat (5) Peta Rupa Bumi

(6) Peta Lingkungan Pantai (7) Peta Lingkungan Laut

6.3 Realitas Penyelenggaraan Undang-Undang Informasi Geospasial.

( Hingga sejauh mana Undang-Undang Inforamsi Geospasial dapat dilaksanakan )

Page 70: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

70

7 Penyelenggaraan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang7.1 Aspek Hukum

(1) Ketentuan Umum (2) Asas dan Tujuan

(3) Klasifikasi Penataan Ruang (4) Tugas dan Wewenang

(5) Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang

(6) Pelaksanaan Penataan Ruang (7) Pengawasan Penataan Ruang

(8) Hak, Kewajiban, dan Peran Masyarakat (9) Penyelesaian Sengketa

(10) Ketentuan Pidana (11) Ketentuan Peralihan (12) Ketentuan Penutup

Page 71: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

71

7.2 Realitas Penyelenggaraan Undang-Undang Penataan Ruang

( Hingga sejauh mana Undang-Undang Penataan Ruang dapat dilaksanakan ( beberapa

kasus )

8 Korelasi antara Undang-Undang Informasi Geospasial dan Undang-Undang Penataan

Ruang( Dalam menjalankan isi Undang-Undang

Informasi Geospasial harus sejalan dengan Undang-Undang Penataan Ruang )

Page 72: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

72

9 Tindakan Teknologis dalam Penyelenggaraan Undang-Undang Informasi Geospasial dan

Undang-Undang Penataan Ruang( Penerapam kedua Undang-Undang tersebut

dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan

yang berhubungan dengan ruang kebumian )

10 Rangkuman Kuliah

Page 73: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

73

1 Pola Keterkaitan antara Sains, Teknologi, Masyarakat, Hukum, dan Undang-Undang

1.1 Hukum

(a) Plato, hukum ialah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.

(b)Austin, hukum ialah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada makhluk yang berakal oleh mahkluk yang berakal yang berkuasa atasnya.

(c) Belfroid, hukum yang berlaku di suatu masyarakat mengatur tata tertib masyarakat itu didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat.

Page 74: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

74

TUGAS-TUGAS

Page 75: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

75

(d) Mayers, hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang menjadi pedoman penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnya.

(e) Duguit, hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama terhadap orang yang melanggar peraturan itu.

(f) Van Kant, hukum ialah serumpun peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk mengatur melindungi kepentingan orang dalam masyarakat.

Page 76: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

76

(1) Hukum bertujuan mengatur tata tertib masyarakat. Agar tujuan hukum tersebut dapat terwujud, maka hukum menentukan norma-norma yang berisi perintah dan larangan, yang harus dipatuhi oleh setiap orang.

(2) Oleh karena itu, pelaksanaan hukum dapat dipaksakan. Paksaan seperti itu merupakan ciri khas hukum, jika dibandingkan dengan norma-norma lainnya. Selain itu, hukum pun menetukan bermacam-macam petunjuk tentang hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain di dalam pergaulan hidupnya.

Page 77: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

77

Percerminan Karakter Bangsa

KESEMRAWUTAN LALU LINTAS

( Karakter tidak Tertib )

Page 78: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

78

1.2 Masyarakat ( Society )

Masyarakat ialah seluruh antar hubungan (Interrelation) sosial, seluruh jaringanya dalam arti umum, tanpa menentukan suatu batas tertentu.

Page 79: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

79

Masyarakat

Kelompok Kuasi Kelompok

Kumpulan manusia dengan antar-hubungan sosial nyata dan yang memperlihatkan struktur yang nyata.

Antar-hubungan langsung

Antar-hubungan luas

Page 80: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

80

Antar-hubungan langsung: Keluarga, para tetangga.

Antar-hubungan luas: bangsa, komunitas, partai politik.

Kuasi-Kelompok

Kumpulan manusia tanpa struktur yang nyata, tetapi yang mempunyai nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan, serta cita-cita dan tujuan-tujuan yang sama.

Page 81: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

81

Kelompok dengan antar-hubungan tidak langsung.( kerumunan manusia )

Antar-hubungan terbatas dan spesifik.( Serikat buruh, asosiasi pengusaha ).

Hubungan antar manusia di lingkungan masyarakat, hubungan manusia dengan pemerintah diatur oleh hukum< Undang-Undang>.

Contoh: orang<Pegawai Negeri Sipil/PNS> tidak boleh<dilarang> melakukan tindak korupsi.

Page 82: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

82

Dibuat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI.

Page 83: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

83

1.3 Sains

Ilmu adalah pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasai oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu.

Page 84: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

84

1.3 Sains1.4 Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disipilin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.

Page 85: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

85

Alam semesta dan segala isinya diciptakanTuhan Yang Maha Esa untuk kepentingan umat manusia yang dalam pengelolaan dan pendayagunaanya diperlukan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab.

KETERPAUTAN antara SAINS, TEKNOLOGI, MASYARAKAT, HUKUM, dan UNDANG-

UNDANG

Page 86: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

86

Penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi alam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pencapaian tujuan negara sesuai dengan amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menyerasikan tata kehidupan manusia beserta kelestarian fungsi lingkungan hidupnya berdasarkan Pancasila.

Page 87: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

87

1.3 Sains

Ilmu adalah pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasai oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu.

GEOSPATIAL ENGINEERING

Page 88: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

88

The professional discipline concerned with the measurement, analysis, and graphic representation of dimensional geo-spatial relationships, as well as with the design, construction, maintenance, and the use of geo-spatial databases. It has its roots in surveying and mapping and encompasses the specialisme of geodesy, surveying, topometry, hydrography, geoinformatics, and navigation.

Disiplin profesional yang bersangkutan dengan pengukuran, analisis, dan representasi grafis dari hubungan geo-spasial dimensi, serta dengan desain, konstruksi, pemeliharaan, dan penggunaan database geo-spasial. Ini berakar pada survei dan pemetaan dan meliputi specialisme geodesi, survei, topometry, hidrografi, geoinformatics, dan navigasi.

Google Translate <terjemahan bebas>

Page 89: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

89

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. < contoh: hukum, kedokteran, keuangan, militer>

Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional.

Page 90: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

90

Karakteristik Profesi

(1)Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis.

(2)Asosiasi profesional.(3)Pendidikan yang ekstensif.(4)Ujian kompetensi.(5)Pelatihan institusional.(6)Lisensi.(7)Otonomi kerja.(8)Kode etik.(9)Mengatur diri.(10)Layanan pubblik dan altruisme.(11)Status dan imbalan yang tinggi.

Page 91: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

91

Engineering Geospasial adalah seni dan ilmu informasi geospasial diterapkan, dari data mentah atau dieksploitasi, tentang geografis (kontekstual atau spasial) dan fenomena duniawi terkait bumi, bawah permukaan nya, badan airnya, atmosfernya

Geospatial engineering is the art and science of applied geospatial information, from raw or exploited data, about geographic ( contextual or spatial ) and temporal phenomena related to the earth, its subsurface, its bodies of water, its atmosphere.

Google Translate

Page 92: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

92

Geospatial Intelligence is actionable knowledge, a process, and a profession. It is the ability to describe, understand, and interpret so as to anticipate the human impact of an event or action within a spatial temporal environment. It is also the ability to identify, collect, store, and manipulate data to create geospatial knowledge through critical thinking, geospatial reasoning, and analytical techniques. Finally, it is the ability to present knowledge in a way that is appropriate to the decision-making environment.

Page 93: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

93

Geospasial Intelijen adalah pengetahuan ditindaklanjuti, proses, dan profesi. Ini adalah kemampuan untuk menggambarkan, memahami, dan menafsirkan sehingga untuk mengantisipasi dampak manusia dari suatu peristiwa atau tindakan dalam lingkungan spasial temporal. Hal ini juga kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menyimpan, dan memanipulasi data untuk menciptakan pengetahuan geospasial melalui pemikiran kritis, penalaran geospasial, dan teknik analisis. Akhirnya, itu adalah kemampuan untuk menyajikan pengetahuan dengan cara yang sesuai dengan lingkungan pengambilan keputusan.

Page 94: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

94

Geospasial pada Skala Internasional

Page 95: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

95

Amerika Serikat

Geospasial di Amerika Serikat berada di bawah The National Geospasial-Intelligence Agency dan United States Department of Defense dengan tugas/misi:

The primary mission of collecting, analyzing, and distributing geospasial intelligence in support of national security.

Intelijen adalah orang yang bertugas mencari<mengamat-amati> seseorang, dinas rahasia.

Page 96: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

96

REPUBLIK LATVIA

The purpose of this Law is to specify the institusional system in the field of geospatial information, incorporating the condition for the preparation, use, exchange and maintenance of geospatial inforamation (including geodetic and cartographic basic data) in order to create and infrastructure for geospatial information in the Republic of Latvia.

Page 97: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

97

4 HUKUM dan UNDANG-UNDANG

Studi hukum ditinjau dari segi moral atau filsafat, perhatian difokuskan pada hal-hal sebagai berikut:

(1)Apakah hukum itu? Apa perbedaannya dan persamaannya antara hukum dengan kaidah-kaidah hidup lainnya?

(2)Apa tujuan dan fungsi hukum itu? (3)Apa sebabnya orang harus mentaati hukum?(4)Apa yang menjadi sumber hukum itu? Bagaimana

hubungan hukum dengan undang-undang?(5)Sejauh mana batasan kekuasaan penguasa dalam

menciptakan hukum?

Page 98: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

98

4.1 STUDI ILMU HUKUM

(a) Pengantar Ilmu HukumSuatu mata kuliah pendahuluan atau pembuka ke arah

ilmu pengetahuan hukum. Atau dengan kata lain mata kuliah dasar yang mengantarkan atau menunjukkan jalan ke arah cabang-cabang ilmu hukum. Mencakup tentang pengertian dasar, asas, dan penggolongan hukum.

Page 99: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

99

(b) PENGERTIAN ILMU HUKUM

(1)Ilmu Hukum adalah pengetahuan tentang hukum dalam segala bentuk dan manifestasinya.

(2)Ilmu Hukum adalah pengetahuan mengenai masalah ang bersifat manusiawi, pengetahuan tentang yang benar dan yang tidak benar menurut harkat manusia.

(3)Pokok pembahasan ilmu hukum adalah luas sekali meliputi hal-hal yang filsafati, sosiologis, historis maupun komponen-komponen analitis dari teori hukum.

Page 100: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

100

Hukum hanya terdapat dalam kehidupan manusia. Atau dengan kata lain tidak ada hukum jika di tempat tertentu tidak ada manusia. Berkaitan dengan hal tersebut berlaku adagium (pepatah) yang berbunyi : Ubi societas ibi justicia, artinya di mana ada masyarakat dan kehidupan di sana ada hukum (keadilan)

Karena manusia hidup bermasyarakat, maka jika di suatu tempat hanya dihuni oleh satu orang manusia, di suatu tempat hanya dihuni oleh satu orang manusia, sebagai konsekuensinya tidak diperlukan hukum.

(c) Pengertian Hukum dan Unsur-Unsur Hukum

Page 101: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

101

Unsur-Unsur HukumPeraturan-peraturan hukum meliputi:(1)Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia

dalam pergaulan hidup bermasyarakat.(2)Peraturan yang ditetapkan oleh badan-badan resmi

negara.(3)Peraturan yang bersifat memaksa.(4)Peraturan yang memiliki sanksi yang tegas.

Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau kebolehan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Hukum bertujuan untuk mengatur tata tertib dalam kehudupan masyarakat

Page 102: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

102

4.2 Disiplin Hukum dalam Perspektif Ilmu Kaidah

(a) Ruang Lingkup Ilmu tentang KaidahIlmu hukum sebagai kaidah merupakan ilmu yang menelaah

huikum sebagai kaidah (aturan yang sudah pasti). Kaidah=norma=aturan =tatanan=ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat di masyarakat.

Kaidah adalah patokan atau ukuran atau pedoman untuk berperilaku atau bersikap tindak dalam hidup.

(b) Kaidah Hukum Menurut Isinya:(1)Kaidah-kaidah hukum yang berisikan suruhan(2)Kaidah-kaidah hukum yang berisikan larangan(3)Kaidah-kaidah hukum yang berisikan kebolehan

Page 103: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

103

(c) Sifat Kaidah Hukum

(1) Kaidah-kaidah hukum yang bersifat imperatifKaidah hukum imperatif adalah kaidah-kaidah hukum yang harus ditaati.

(2) Kaidah-kaidah hukum yang bersifat fakultatifBoleh mentaati atau tidak mentaati.

Kaidah hukum yang berisikan suruhan dan larangan termasuk imperatif. Kaidah hukum yang bersifat kebolehan bersifat fakultatif.

Page 104: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

104

(d) Fungsi dan Tujuan Hukum

Tujuan:Menyelenggarakan tata tertib dalam masyarakat dan memberi perlindungan terhadap manusia dan miliknya.Isi:Mengatus tingkah laku dan perbuatan lahir manusia di dalam hukum akan dirasakan puas kalau perbuatan manusia sudah sesuai dengan peraturan hukum.Sumber Sanksi:Bersifat hetenom, artinya sanksi tersebut berasal dan dipaksakan oleh kekuasaan yang datang dari luar diri manusia.

Page 105: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

105

Ketaatan:Kecuali rasa keadilan dari diri sendiri sebagai sumbernya, juga terutama karena perintah dari luar yang bersifat memaksa.

Pelaksanaan:Selain memberikan hak juga kewajiban-kewajiban kepada seseorang ( atributif dan normatif )

Page 106: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

106

FUNGSI HUKUM

Dalam garis besarnya, fungsi hukum ada empat tahap sebagai berikut:

(a)Fungsi hukum sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.

(b)Fungsi hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin.

(c)Fungsi hukum sebagai sarana penggerak pembangunan.

(d)Fungsi kritis dari hukum, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan pengawasan pada aparatur penegak hukum termasuk di dalamnya.

Page 107: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

107

(e) Berlakunya Kaidah Hukum

(a)Secara YuridisKeadaan hukum mempunyai kelakuan yuridis,

apabila penentuannya didasarkan pada kaidah yang lebih tinggi.

(b) Secara SosiologisEfektivitas hukum dalam masyarakat, yang dasarnya

adalah kekuasaan dan pengakuan.(c) Secara FilosofisKaidah hukum tersebut sesuai dengan cita-cita

hukum nilai positif tertinggi.

Page 108: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

108

Pengertian Disiplin Hukum

Ilmu hukum termasuk ke dalam ilmu pengetahuan kemasyarakatan, yang secara khusus mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan kaidah-kaidah hidupnya, terutama yang berlaku pada masa kini (hukum positif).

Ilmu hukum positif memerlukan ilmu-ilmu bantu lainnya, antara lain: Sejarah hukum, sosiologi hukum, perbandingan hukum, politik hukum.

Page 109: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

109

4.3 Ilmu Hukum sebagai Pengertian Hukum

Ilmu pengertian adalah pengertian yang berkaitan dengan : (1) Masyarakat hukum, (2) Subyek hukum, (3) Obyek hukum, (4) Hukum obyektif, (5) Hukum subyektif, (6) Hubungan hukum, (7) Akibat hukum, (8) Perbuatan melawan hukum.

(a) Masyarakat HukumHukum timbul dalam masyarakat yang bersifat dinamik,

yang saling bertemu berbagai macam kepentingan dengan konsekuensinya hukum menjadi berkembang dalam masyarakat.

Page 110: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

110

(b) Subyek Hukum

Subyek hukum ialah pendukung hak dan kewajiban, terdiri dari dua macam, yaitu orang dan badan hukum.

Pada zaman sekarang, dapat dikatakan bahwa setiap orang adalah pembawa hak dan kewajiban.

Badan Hukum ialah perkumpulan-perkumpulan yang dapat menanggung hak dan kewajiban. Dapat menggunggat dan digugat di muka pengadilan.

Page 111: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

111

Badan Hukum

(1)Badan Bukum dalam lingkungan publik, yaitu badan-badan yang pendiriannya dan tatanannya ditentukan oleh hukum publik, misalnya negara, propinsi, kabupaten, desak, subak.

(2)Badan hukum dalam lingkungan hukum privaat, yaitu badan-badan yang pendiriannya dan tatanannya ditentukan oleh hukum privaat, misalnya:koperasi,NV, dan wakaf.

Page 112: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

112

(c) Obyek Hukum

Obyek Hukum ialah segala sesuatu yang berguna bagi subyek hukum, dan yang menjadi obyek hukum dari suatu hubungan hukum disebut hak, karena dapat dikuasai oleh subyek hukum.

Menurut hukum publik (hukum Pajak), obyeknya adalah sejumlah uang yang dapat dipungut dari wajib pajak.

Dalam hukum pidana ialah pidana (hukuman) yang apat dijatuhkan pada pelanggaran pidana.

Page 113: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

113

(d) Hukum Obyektif

Peraturan hukum (normanya hukum) yang ditujukan terhadap setiap orang yang berkepentingan dan yang memberikan hak jaminan perlindungan disebut hukum obyektif.

Hukum subyektif adalah hak yang diberikan oleh hukum obyektif (norma-norma hukum), yaitu:

(a)Hak mutlak(b)Hak relatif

Page 114: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

114

(f) Hubungan Hukum

Hubungan hukum adalah hubungan antara dua subyek hukum atau lebih mengenai hak dan kewajiban subyek hukum yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban subyek hukum yang lain.

Hakekat hubungan hukum:

(a) Memberikan perlindungan atas hak-hak setiap orang secara wajar, selain itu juga menetapkan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya hubungan dengan haknya tersebut.

Page 115: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

115

(g) Akibat Hukum

Akibat hukum adalah segala akibat yang terjadi dari segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh subyek hukum terhadap obyek hukum atau akibat-akibat lain yang disebabkan karena kejadian-kejadian tertentu oleh hukum yang bersangkutan telah ditentukan atau dianggap sebagai akibat hukum.

Page 116: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

116

(h) Peristiwa Hukum

Dalam ilmu hukum, wewenang atau hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan. Isi hak dan kewajiban ini ditentukan oleh aturan hukum. Aturan hukum terdiri dari peristiwa dan akibat yang oleh aturan hukum tersebut dihubungkan. Peristiwa demikian disebut sebagai peristiwa hukum.

Sebagai contoh, A dan B mengadakan perjanjian jual beli, A menyerahkan barang kepada B, dan B menerahkan uang kepada A. Perjanjian demikian merupakan peristiwa yang akibatnya diatur oleh hukum. Pihak yang tidak memenuhi kewajibannya dapat digugat oleh pihak yang merasa dirugikan.

Page 117: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

117

4.4 Sumber-sumber Hukum

(a)Arti Sumber Hukum

Sumber hukum ialah segala sesuatu yang dapat menimbulkan aturan hukum, yaitu aturan-aturan yang mempunyai kekuasaan hukum yang bersifat memaksa dan mempertahankan dengan sanksi.

Sumber hukum filosofis ( akal amnusia, Tuhan Yang Maha Esa ), Sumber hukum Material (faktor idiil, faktor kemasyarakatan. Faktor idiil (keadilan), Faktor kemasyarakatan ( kondisi aktual dalam masyarakat), Sumber Hukum Formal (bentuk nyata hukum: UUD, kebiasaan, perjanjian, pendapat ahli hukum).

Page 118: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

118

(i) Perbuatan Melawan Hukum

Pasal 1365 KUH Perdata berbunyi: Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan, orang yang karena kesalahannya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut.

Bentuknya:(1)Menganggu hak orang lain.(2)Bertentangan dengan kewajiban hukum si

pembuat atau si pelaku.(3)Bertentangan dengan kesusilaan.

Page 119: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

119

(b) Undang-Undang

Undang-undang adalah suatu peraturan hukum yang disusun dan ditetapkan oleh negara berlaku bagi masyarakat hukum yang bersangkutan.

(c) Bentuk-bentuk Peraturan Perundangan di Indonesia

(1)UUD 1945(2)Ketetapan MPR(3)Keputusan MPR

Page 120: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

120

(4) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

(5) Peraturan Pemerintah

(6) Keputusan Presiden

(7) Instruksi Presiden

Masih ada peraturan di bawahnya.

KULIAH SELESAI

Page 121: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI

Desain 1

Kota Pantai

121

Page 122: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI

Dubai 1

Kota Pantai

122

Page 123: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI

Dubai2

Kota Pantai

123

Page 124: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI

Desain 2

Kota Pantai

124

Page 125: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI

Desain 3

Kota Pantai

125

Page 126: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI

Desain 3

Kota Pantai

126

Page 127: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI Developer memberi peluang Saudara untuk

menentukan Lokasi /Lahan di Wilayah Pesisir seluas 30 Ha. untuk Perencanaan Kota Pantai, seperti model2 di atas

1. Aman dari persoalan Hukum

2. Bebas dari fenomena dinamika laut banjir rob, perlu direklamasi setinggi 3 meter dari MSL

Apa yang Anda lakukan dan Proposal apa yang akan ditawarkan

127

Page 128: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI 1. Baca,pelajari dan pahami

UU Pengelolaan Wilayah Pesisir

UU Penataan Ruang

UU Mitigasi Bencana

Peraturan turunannya

128

Page 129: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI 2. a. Proposal Pemetaan

Survey Hidrografi bagian laut

Survey Topografi bagian daratan

Metoda dan Teknologi

1.

2.

3.

4. 129

Page 130: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI 2. b. Proposal Reklamasi

Sumber Material

Proses Transportasi

Metoda dan Teknologi

1. Truck

2. Buldozer

3. Excavator

4. 130

Page 131: Hukum Dan Undang-Undang Geospasial 2013

DISKUSI Berapa Lama Saudara melakukan

Pemetaan seluas 30 Ha ?

Berapa Biaya Pemetaan

Berapa Biaya Reklamasi

131