HUKUM ACARA PIDANA

95
HUKUM ACARA HUKUM ACARA PIDANA PIDANA Oleh M Oleh M . . Mahendradatta Mahendradatta

description

HUKUM ACARA PIDANA. Oleh M . Mahendradatta. Bahan-bahan. KUHAP HUKUM ACARA PIDANA oleh Suryono Sutarto, S.H., M.S. dan Oeripah Soejakto, S.H. ASPEK MANUSIAWI DALAM ORGANISASI oleh Stan Kossen MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA oleh M. Luthfie Hakim, S.H. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of HUKUM ACARA PIDANA

Page 1: HUKUM ACARA PIDANA

HUKUM ACARA HUKUM ACARA PIDANAPIDANA

Oleh MOleh M. Mahendradatta. Mahendradatta

Page 2: HUKUM ACARA PIDANA

Bahan-bahanBahan-bahan KUHAPKUHAP HUKUM ACARA PIDANA oleh Suryono Sutarto, HUKUM ACARA PIDANA oleh Suryono Sutarto,

S.H., M.S. dan Oeripah Soejakto, S.H.S.H., M.S. dan Oeripah Soejakto, S.H. ASPEK MANUSIAWI DALAM ORGANISASI oleh ASPEK MANUSIAWI DALAM ORGANISASI oleh

Stan KossenStan Kossen MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA oleh M. MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA oleh M.

LuthfieLuthfie Hakim, S.H. Hakim, S.H. MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA oleh A. MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA oleh A.

Wirawan Adnan, S.H.Wirawan Adnan, S.H. PEMBAHASAN PERMASALAHAN DAN PENERAPAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN DAN PENERAPAN

KUHAP oleh M. Yahya Harahap, S.H.KUHAP oleh M. Yahya Harahap, S.H.

Page 3: HUKUM ACARA PIDANA

Pokok BahasanPokok BahasanI. POKOK BAHASAN I: PengenalanI. POKOK BAHASAN I: Pengenalan HAP HAP

1.1. Pengertian HAPPengertian HAP2.2. Fungsi/tugas dan Tujuan HAPFungsi/tugas dan Tujuan HAP3.3. Sumber Sumber hukum hukum HAPHAP4.4. Dramatis PersonaeDramatis Personae dalam HAP dalam HAP

II. POKOK BAHASAN II: Pengenalan LanjutanII. POKOK BAHASAN II: Pengenalan Lanjutan HAPHAP

1.1. Asas-asas HAPAsas-asas HAP2.2. Ilmu-ilmu Pengetahuan Pembantu HAPIlmu-ilmu Pengetahuan Pembantu HAP3.3. Memahami Fakta dan KesimpulanMemahami Fakta dan Kesimpulan

Page 4: HUKUM ACARA PIDANA

(lanjutan) Pokok Bahasan(lanjutan) Pokok Bahasan

III. POKOK BAHASAN III: Pemeriksaan III. POKOK BAHASAN III: Pemeriksaan Pendahuluan (Pendahuluan (voorenderzoekvoorenderzoek))

IV. POKOK BAHASAN IV: Pemeriksaan IV. POKOK BAHASAN IV: Pemeriksaan Pengadilan (Pengadilan (gerechtelijk onderzoekgerechtelijk onderzoek))

Page 5: HUKUM ACARA PIDANA

POKOK BAHASAN I: Pengenalan POKOK BAHASAN I: Pengenalan HAPHAP

Pengertian HAPPengertian HAP::HAP ialah aturan-aturan yang HAP ialah aturan-aturan yang memberikan petunjuk apa yang memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan oleh aparat penegak harus dilakukan oleh aparat penegak hukum dan pihak-pihak atau orang-hukum dan pihak-pihak atau orang-orang lain yang terlibat di dalamnya, orang lain yang terlibat di dalamnya, apabila ada persangkaan bahwa apabila ada persangkaan bahwa hukum pidana dilanggar (Sudarto)hukum pidana dilanggar (Sudarto)

Page 6: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan)

Hukum Acara Pidana

Penegak Hukum Masyarakat

Page 7: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan)

Kesimpulan dari pengertian HAPKesimpulan dari pengertian HAP::

Fungsi HAP adalah untuk melaksanakan Fungsi HAP adalah untuk melaksanakan atau menegakkan HUKUM PIDANA;atau menegakkan HUKUM PIDANA;

HAP telah beroperasi meskipun baru ada HAP telah beroperasi meskipun baru ada persangkaan saja adanya pelanggaran persangkaan saja adanya pelanggaran HUKUM PIDANA, berarti HAP sudah dapat HUKUM PIDANA, berarti HAP sudah dapat berjalan meskipun belum jelas berjalan meskipun belum jelas ada/tidaknya suatu tindak pidana;ada/tidaknya suatu tindak pidana;

Page 8: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Uraian Fungsi/Tugas HAPUraian Fungsi/Tugas HAP::

Menemukan fakta tentang terjadinya Menemukan fakta tentang terjadinya pelanggaran thd HUKUM PIDANA;pelanggaran thd HUKUM PIDANA;

Menetapkan pelanggar hukum (tersangka);Menetapkan pelanggar hukum (tersangka); Menemukan dan memeriksa tersangka Menemukan dan memeriksa tersangka

(termasuk menangkap/menahannya);(termasuk menangkap/menahannya); Mengumpulkan alat-alat bukti;Mengumpulkan alat-alat bukti; Mengajukan tersangka ke depan sidang Mengajukan tersangka ke depan sidang

pengadilan; pengadilan;

Page 9: HUKUM ACARA PIDANA

(Lajutan)(Lajutan) Memeriksa terdakwa dan menjatuhkan putusan;Memeriksa terdakwa dan menjatuhkan putusan; Mengatur upaya-upaya hukum atas putusan Mengatur upaya-upaya hukum atas putusan

hakim;hakim; Melaksanakan dan mengawasi putusan hakim.Melaksanakan dan mengawasi putusan hakim.

Tujuan HAPTujuan HAP: : Mencari kebenaran materiil Mencari kebenaran materiil (substantial (substantial

truth/materiele waarheid) truth/materiele waarheid) dan sekaligus dan sekaligus untuk perlindungan terhadap HAM untuk perlindungan terhadap HAM (protection of human rights);(protection of human rights);

Page 10: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Pemahaman ringkas tujuan HAP:Pemahaman ringkas tujuan HAP:

Kebenaran materiil

HUKUM ACARA PIDANA

Perlindungan HAM

Page 11: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Sumber hukum HAPSumber hukum HAP::

KUHAP;KUHAP; UU Pokok Kehakiman;UU Pokok Kehakiman; UU Tentang Mahkamah Agung;UU Tentang Mahkamah Agung; UU Pokok Kepolisian;UU Pokok Kepolisian; UU Pokok Kejaksaan;UU Pokok Kejaksaan; PP Tentang Pelaksanaan KUHAP;PP Tentang Pelaksanaan KUHAP; Berbagai UU lain, seperti UU Berbagai UU lain, seperti UU

Tentang Terorisme dll;Tentang Terorisme dll;

Page 12: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Dramatis personaeDramatis personae dalam HAP dalam HAP::

Setiap orang:Setiap orang: Tersangka/terdakwa;Tersangka/terdakwa; Saksi;Saksi; Ahli;Ahli;

Pejabat Kepolisian dan PPNS (pemeriksaan Pejabat Kepolisian dan PPNS (pemeriksaan pendahuluan/pendahuluan/voorenderzoekvoorenderzoek):):

Penyelidik (Polri);Penyelidik (Polri); Penyidik (Polri dan PPNS);Penyidik (Polri dan PPNS); Penyidik Pembantu (Polri);Penyidik Pembantu (Polri);

Page 13: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Pejabat Kejaksaan (melakukan penuntutan Pejabat Kejaksaan (melakukan penuntutan

dan pelaksanaan putusan pengadilan):dan pelaksanaan putusan pengadilan): Jaksa;Jaksa; Penuntut Umum (JPU);Penuntut Umum (JPU);

Pejabat Pengadilan (memeriksa dan Pejabat Pengadilan (memeriksa dan membantu memeriksa, dan memutus membantu memeriksa, dan memutus perkara di sidang pengadilan):perkara di sidang pengadilan):

Hakim;Hakim; Panitera, Wa Panitera, Pan Muda, Pan Pengganti;Panitera, Wa Panitera, Pan Muda, Pan Pengganti;

Page 14: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Penasihat Hukum;Penasihat Hukum;

Pejabat eksekutor (pelaksana) putusan Pejabat eksekutor (pelaksana) putusan pengadilan (menjalankan UU pengadilan (menjalankan UU pelaksanakan pidana/pelaksanakan pidana/penitentiaire penitentiaire recht):recht):

Jaksa, Pejabat LAPAS, Polri;Jaksa, Pejabat LAPAS, Polri;

Page 15: HUKUM ACARA PIDANA

POKOK BAHASAN II: Pengenalan POKOK BAHASAN II: Pengenalan Lanjutan HAPLanjutan HAP

Asas-asas HAPAsas-asas HAP::

Equality before the law (isonomia);Equality before the law (isonomia);

Principle of legality Principle of legality terhadap seluruh proses terhadap seluruh proses hukumhukum;;

Presumption of innocence;Presumption of innocence;

Ganti rugi dan rehabilitasi;Ganti rugi dan rehabilitasi;

Speedy trial (Speedy trial (constante justitieconstante justitie) and fair trial;) and fair trial;

Page 16: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Hak untuk membela diri dan menunjuk Hak untuk membela diri dan menunjuk

penasihat hukumnya;penasihat hukumnya;

Hak diberitahu akan hak-haknya;Hak diberitahu akan hak-haknya;

Onmidelijkheid van het oderzoek Onmidelijkheid van het oderzoek (kelangsungan pemeriksaan pengadilan dng (kelangsungan pemeriksaan pengadilan dng terdakwa hadir);terdakwa hadir);

Openbaarheid van het proces Openbaarheid van het proces kecuali kecuali ditentukan lain oleh UUditentukan lain oleh UU;;

Page 17: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Ilmu-ilmu Pengetahuan Pembantu Ilmu-ilmu Pengetahuan Pembantu

HAPHAP::

Logika:Logika:Orientasi – hipotesis – verifikasi – Orientasi – hipotesis – verifikasi –

konstruksi logis ada/tidaknya tindak konstruksi logis ada/tidaknya tindak pidana;pidana;

Psikologi:Psikologi:Berusaha memahami jiwa manusia agar Berusaha memahami jiwa manusia agar

dapat memperlakukannya dengan tepat;dapat memperlakukannya dengan tepat;

Page 18: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Kriminalistik:Kriminalistik:

Pelajari kejahatan dari sudut teknis.Pelajari kejahatan dari sudut teknis. Didukung ilmu-ilmu forensik (ilmu Didukung ilmu-ilmu forensik (ilmu

pengetahuan yang dapat memberikan pengetahuan yang dapat memberikan keterangan atau kesaksian bagi keterangan atau kesaksian bagi pengadilan secara meyakinkan-ilmiah):pengadilan secara meyakinkan-ilmiah):

o Ilmu kedokteran forensikIlmu kedokteran forensik (pelajari organ manusia (pelajari organ manusia menyangkut sebab-sebab luka atau kematian menyangkut sebab-sebab luka atau kematian dalam kaitan dng tindak pidana);dalam kaitan dng tindak pidana);

Page 19: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan)

o Toksikologi forensikToksikologi forensik (“toxicon” dan “logos”, (“toxicon” dan “logos”, mempelajari racun dalam kaitan dng tindak mempelajari racun dalam kaitan dng tindak pidana);pidana);

o Ilmu kimia forensikIlmu kimia forensik (pelajari berbagai bahan kimia (pelajari berbagai bahan kimia dengan dasar ilmu kimia analitika);dengan dasar ilmu kimia analitika);

o Ilmu alam forensikIlmu alam forensik, misal:, misal:• Forensic ballisticForensic ballistic (balistik kehakiman (balistik kehakiman, , pelajari pelajari

peluru kejahatan atau peluru kejahatan atau geincrimineerde kogelgeincrimineerde kogel))

o DactyloscopieDactyloscopie (“ (“doctylusdoctylus” or “finger” ” or “finger” dan dan ““copy” copy” atau cetakan – sidik jari/atau cetakan – sidik jari/finger-prints);finger-prints);

Page 20: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Psikiatri:Psikiatri:

Pelajari jiwa manusia yang sakit;Pelajari jiwa manusia yang sakit;

Kriminologi:Kriminologi: Pelajari kejahatan sebagai suatu masalah Pelajari kejahatan sebagai suatu masalah

manusiawi: mengapa, bagaimana, apa manusiawi: mengapa, bagaimana, apa tujuan orang melakukan kejahatan. Pelajari tujuan orang melakukan kejahatan. Pelajari kejahatan dalam arti makro;kejahatan dalam arti makro;

Page 21: HUKUM ACARA PIDANA

Antara Fakta dan KesimpulanAntara Fakta dan Kesimpulan Memahami Fakta dan KesimpulanMemahami Fakta dan Kesimpulan::

Definisi fakta: Definisi fakta: Segala sesuatu yang kita sepakati bahwa hal itu Segala sesuatu yang kita sepakati bahwa hal itu

benar;benar; Sifat keberadaan sesungguhnya (Webster)Sifat keberadaan sesungguhnya (Webster)

Fakta adalah (benar-benar) kesimpulan dengan Fakta adalah (benar-benar) kesimpulan dengan kadar probabilitas yang berbeda-beda, makin kadar probabilitas yang berbeda-beda, makin suatu kesimpulan mendekati kepastian maka suatu kesimpulan mendekati kepastian maka makin merupakan fakta;makin merupakan fakta;

Kesalahan dalam memahami fakta dan kesimpulan akan Kesalahan dalam memahami fakta dan kesimpulan akan menjauhkan dari upaya mencari kebenaran materiil menjauhkan dari upaya mencari kebenaran materiil ((ssubstantial truth/materiele waarheid);ubstantial truth/materiele waarheid);

Page 22: HUKUM ACARA PIDANA

Perhatikan Gambar Di bawah IniPerhatikan Gambar Di bawah Ini

Page 23: HUKUM ACARA PIDANA

Benar, Salah atau Tanda TanyaBenar, Salah atau Tanda Tanya

B S ?B S ? Ada dua orang dalam ruanganAda dua orang dalam ruangan _ _ _ _ _ _ ME sedang tidur bersama ME sedang tidur bersama _ _ _ _ _ _ ME tidak memakai bajuME tidak memakai baju _ _ _ _ _ _ Mereka bertemu malam hari Mereka bertemu malam hari _ _ _ _ _ _ ME berada pada kamar hotel _ _ _ME berada pada kamar hotel _ _ _ ME baru selesai mandiME baru selesai mandi _ _ _ _ _ _ ME sedang tersenyum ME sedang tersenyum _ _ _ _ _ _

Page 24: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Skala ProbabilitasSkala Probabilitas

TidakTidakMungkinMungkin Mungkin Mungkin Pasti Pasti1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kita harus berusaha menjadikan Kita harus berusaha menjadikan kepastian kepastian dari probabilitasdari probabilitas ( (certainties out of certainties out of probabilitiesprobabilities))

Page 25: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan) Perbedaan fakta dan kesimpulan:Perbedaan fakta dan kesimpulan:

Kesimpulan:Kesimpulan:1.1. Dibuat setiap waktu sebelum, selama dan Dibuat setiap waktu sebelum, selama dan

sesudah pengamatan;sesudah pengamatan;2.2. Melampaui apa yang anda amati;Melampaui apa yang anda amati;3.3. Menunjukkan suatu kadar probabilitas;Menunjukkan suatu kadar probabilitas;4.4. Biasanya menimbulkan perselisihan Biasanya menimbulkan perselisihan

pendapat;pendapat;5.5. Tak terbatas jumlahnya;Tak terbatas jumlahnya;

Page 26: HUKUM ACARA PIDANA

(Lanjutan)(Lanjutan)Fakta:Fakta:1.1. Ditetapkan sesudah pengamatan atau Ditetapkan sesudah pengamatan atau

pengalaman;pengalaman;2.2. Terbatas pada apa yang anda amati saja;Terbatas pada apa yang anda amati saja;3.3. Sedekat mungkin dengan kepastian;Sedekat mungkin dengan kepastian;4.4. Cenderung memperoleh persetujuan;Cenderung memperoleh persetujuan;5.5. Terbatas jumlahnya;Terbatas jumlahnya;

Page 27: HUKUM ACARA PIDANA

Pemahaman fakta dan kesimpulan dalam praktik Pemahaman fakta dan kesimpulan dalam praktik konkrit:konkrit: Suatu fakta atau kesimpulan tunggal:Suatu fakta atau kesimpulan tunggal:

= Munir tewas setelah minum juice jeruk;= Munir tewas setelah minum juice jeruk;= Pramugari menyajikan minum juice jeruk pada Munir;= Pramugari menyajikan minum juice jeruk pada Munir;= Pramugari meracun Munir hingga tewas (???)= Pramugari meracun Munir hingga tewas (???)

Suatu fakta atau kesimpulan berkelanjutan:Suatu fakta atau kesimpulan berkelanjutan:= Polycarpus terbang bersama Munir ke Singapura;= Polycarpus terbang bersama Munir ke Singapura;= Polycarpus mempersilakan Munir duduk di kursinya di = Polycarpus mempersilakan Munir duduk di kursinya di kelas kelas

bisnis;bisnis; = Polycarpus mengaku telah meminta ijin pramugari untuk = Polycarpus mengaku telah meminta ijin pramugari untuk menyerahkan kursinya pada Munir;menyerahkan kursinya pada Munir;

= Munir tewas setelah minum juice jeruk;= Munir tewas setelah minum juice jeruk;= Pramugari menyajikan minum juice jeruk pada Munir;= Pramugari menyajikan minum juice jeruk pada Munir;= Pramugari bersekongkol dengan Polycarpus meracun Munir = Pramugari bersekongkol dengan Polycarpus meracun Munir hingga tewas (???) hingga tewas (???)

Rumusan perundang-undangan menghindari kalimat yang Rumusan perundang-undangan menghindari kalimat yang mengandung kesimpulan;mengandung kesimpulan;

Page 28: HUKUM ACARA PIDANA

Tipe persepsi “mental set”: Kebanyakan Tipe persepsi “mental set”: Kebanyakan orang orang cenderung mencerap apa yang cenderung mencerap apa yang ingin mereka lihat atau mereka ingin mereka lihat atau mereka persiapkan, terlepas dari kenyataanpersiapkan, terlepas dari kenyataan;;

Penyebab persepsi “mental set”: Setiap Penyebab persepsi “mental set”: Setiap orang memiliki “saringan persepsi” orang memiliki “saringan persepsi” (perceptual filter) (perceptual filter) tentang benda dan tentang benda dan manusia yang didasarkan pada latar manusia yang didasarkan pada latar belakangnya;belakangnya;

Page 29: HUKUM ACARA PIDANA

POKOK BAHASAN III: Pemeriksaan POKOK BAHASAN III: Pemeriksaan Pendahuluan (Pendahuluan (voorenderzoekvoorenderzoek))

Persangkaan atau pengetahuan Persangkaan atau pengetahuan adanya tindak pidana dapat adanya tindak pidana dapat diperoleh dari empat kemungkinan:diperoleh dari empat kemungkinan: Kedapatan tertangkap tangan;Kedapatan tertangkap tangan; Karena adanya laporan;Karena adanya laporan; Karena adanya pengaduan;Karena adanya pengaduan; Diketahui sendiri oleh penyidik;Diketahui sendiri oleh penyidik;

Page 30: HUKUM ACARA PIDANA

SETELAH DIKETAHUI ADA SETELAH DIKETAHUI ADA DUGAAN PERISTIWA HUKUMDUGAAN PERISTIWA HUKUM

PENYELIDIKANPENYELIDIKAN(Penyelidik)(Penyelidik)

PENYIDIKANPENYIDIKAN(Penyidik)(Penyidik)

PenyelidikanPenyelidikantindakan untuk tindakan untuk menentukan apakah menentukan apakah sesuatu peristiwa itu sesuatu peristiwa itu merupakan tindak merupakan tindak pidana atau bukanpidana atau bukan

Penyidikan Penyidikan serangkaian serangkaian tindakan untuk tindakan untuk menemukan menemukan tersangkanyatersangkanya

Tugas&Wewenang

Page 31: HUKUM ACARA PIDANA

PENANGKAPANPENANGKAPAN

1. Pengertian – 1 angka 20 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –16 KUHAP

3. Syarat Penangkapan – 17 KUHAP

4. Lama Penangkapan – 19 KUHAP

5. Tatacara – 18-19 KUHAP

Page 32: HUKUM ACARA PIDANA

PENAHANANPENAHANAN

1. Pengertian – 1.21 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –20 KUHAP

3. Syarat Penahanan –21 KUHAP

6. Lama Penahanan – 24-29 KUHAP

4. Tatacara – 21.2 & 21.3 KUHAP

5. Jenis Penahanan – 22 KUHAP

Page 33: HUKUM ACARA PIDANA

BATAS WAKTU PENAHANANBATAS WAKTU PENAHANAN

INSTANSIINSTANSI Awal Perpanjang Total Awal Perpanjang Total Pasal 29Pasal 29 (hari) (hari/oleh) (hari) (hari/oleh) (hari)(hari) tambahantambahan1.1. PENYIDIKAN 20 40 PENYIDIKAN 20 40 (JPU)(JPU) 60 60 30 + 3030 + 302. PENUNTUTAN 20 30 2. PENUNTUTAN 20 30 (KPN)(KPN) 5050 30 + 3030 + 303. PENGADILAN 30 60 3. PENGADILAN 30 60 (KPN)(KPN) 90 90 30 + 3030 + 304. BANDING 30 60 4. BANDING 30 60 (KPT)(KPT) 90 90 30 + 3030 + 305. KASASI 50 60 5. KASASI 50 60 (KMA)(KMA) 110 110 30 + 3030 + 30____________________________________________________________________________________________ Maximum hari penahanan 400 + (150+150)Maximum hari penahanan 400 + (150+150) (700 hari)(700 hari)

Pasal 29: ditambah, jika ada gangguan fisik+mentall, Pasal 29: ditambah, jika ada gangguan fisik+mentall, ancaman pidanan lebih 9 tahunancaman pidanan lebih 9 tahun..

+ Terhadap perpanjangan= boleh mengajukan keberatan KPT dan + Terhadap perpanjangan= boleh mengajukan keberatan KPT dan KMAKMA

Page 34: HUKUM ACARA PIDANA

PENANGGUHAN PENAHANANPENANGGUHAN PENAHANAN(Pasal 31 (1) KUHAP)(Pasal 31 (1) KUHAP)

Atas permintaan Tersangka atau Terdakwa, Atas permintaan Tersangka atau Terdakwa, Penyidik atau Penuntut Umum atau Hakim, Penyidik atau Penuntut Umum atau Hakim, sesuai dengan kewenangan masing-masing, sesuai dengan kewenangan masing-masing, dapat mengadakan penangguhan penahanan, dapat mengadakan penangguhan penahanan, dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan dengan atau tanpa jaminan uang atau jaminan orang berdasarkan syarat yang ditentukan.orang berdasarkan syarat yang ditentukan.

Dalam Hal Penangguhan Penahanan Dalam Hal Penangguhan Penahanan dikabulkan oleh Pejabat yang berwenang. dikabulkan oleh Pejabat yang berwenang. Jaminan berupa uang, ditetapkan oleh pejabat Jaminan berupa uang, ditetapkan oleh pejabat

yang berwenang berdasarkan Pasal 35 ayat (1) yang berwenang berdasarkan Pasal 35 ayat (1) PP No. 27 tahun 1983, tentang Pelaksanaan PP No. 27 tahun 1983, tentang Pelaksanaan KUHAP. KUHAP.

Jaminan berupa orang, ditetapkan oleh pejabat Jaminan berupa orang, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berasarkan Pasal 36 ayat (1) PP yang berwenang berasarkan Pasal 36 ayat (1) PP No. 27 tahun 1983, tentang Pelaksanaan KUHAP.No. 27 tahun 1983, tentang Pelaksanaan KUHAP.

Page 35: HUKUM ACARA PIDANA

Permohonan Penangguhan Penahanan Permohonan Penangguhan Penahanan harus mencantumkan syarat-sayarat :harus mencantumkan syarat-sayarat : Tersangka atau Terdakwa tidak Tersangka atau Terdakwa tidak

akan melarikan diri.akan melarikan diri. Tersangka atau Terdakwa tidak Tersangka atau Terdakwa tidak

akan menghilangkan barang bukti.akan menghilangkan barang bukti. Tersangka atau Terdakwa tidak Tersangka atau Terdakwa tidak

akan mengulangi perbuatannya.akan mengulangi perbuatannya. Tersangka atau Terdakwa bersedia Tersangka atau Terdakwa bersedia

memenuhi panggilan untuk memenuhi panggilan untuk kepentingan pemeriksaan.kepentingan pemeriksaan.

Page 36: HUKUM ACARA PIDANA

Pejabat yang berwenang dapat mencabut Pejabat yang berwenang dapat mencabut penangguhan penahanan atas tersangka penangguhan penahanan atas tersangka atau terdakwa jika melanggar syarat-syarat atau terdakwa jika melanggar syarat-syarat yang ditentukan, Yaitu wajib lapor,tidak yang ditentukan, Yaitu wajib lapor,tidak keluar rumah atau kota. keluar rumah atau kota.

Terdakwa, Tersangka, keluarga atau Terdakwa, Tersangka, keluarga atau Penasehat Hukum dapat mengajukan Penasehat Hukum dapat mengajukan permohonan perubahan status penahanan permohonan perubahan status penahanan kepada pejabat yang berwenang, dari Status kepada pejabat yang berwenang, dari Status Rumah Tahanan Negara menjadi Tahanan Rumah Tahanan Negara menjadi Tahanan Kota atau Tahanan Rumah.Kota atau Tahanan Rumah.

Permohonan perubahan Status Tahanan Permohonan perubahan Status Tahanan lazim mencantumkan: lazim mencantumkan: Tersangka atau Terdakwa tidak akan Tersangka atau Terdakwa tidak akan

melarikan diri.melarikan diri. Tersangka atau Terdakwa tidak akan Tersangka atau Terdakwa tidak akan

menghilangkan barang bukti.menghilangkan barang bukti. Tersangka atau Terdakwa tidak akan Tersangka atau Terdakwa tidak akan

mengulangi perbuatannya.mengulangi perbuatannya. Tersangka atau Terdakwa bersedia memenuhi Tersangka atau Terdakwa bersedia memenuhi

panggilan untuk kepentingan pemeriksaanpanggilan untuk kepentingan pemeriksaan

Page 37: HUKUM ACARA PIDANA

Perubahan Status Tahanan apabila dikabulkan Perubahan Status Tahanan apabila dikabulkan akan mengurangi masa tahanan Tersangka akan mengurangi masa tahanan Tersangka atau Terdakwa dengan perhitungan masa atau Terdakwa dengan perhitungan masa tahanan :tahanan : Penahanan Rumah Tahanan Negara, jumlah Penahanan Rumah Tahanan Negara, jumlah

pengurangannya sama dengan jumlah masa pengurangannya sama dengan jumlah masa penahanannya ( 1 hari : 1 hari).penahanannya ( 1 hari : 1 hari).

Penahanan Rumah, jumlah pengurangannya Penahanan Rumah, jumlah pengurangannya 1/3 hari X jumlah masa penahanannya 1/3 hari X jumlah masa penahanannya (misalnya Masa tahanan 60 hari, maka (misalnya Masa tahanan 60 hari, maka jumlah penahannya 60 hari X 1/3 hari).jumlah penahannya 60 hari X 1/3 hari).

Penahanan Kota, jumlah pengurangannya Penahanan Kota, jumlah pengurangannya 1/5 hari X jumlah masa penahanannya 1/5 hari X jumlah masa penahanannya (misalnya Masa tahanan 60 hari, maka (misalnya Masa tahanan 60 hari, maka jumlah penahannya 60 hari X 1/5 hari).jumlah penahannya 60 hari X 1/5 hari).

Page 38: HUKUM ACARA PIDANA

PENGGELEDAHANPENGGELEDAHAN

1. Pengertian – 1.17 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –32 KUHAP

3. Tatacara – Ps 33 KUHAP

4. Pengecualian – 34 dan 35 KUHAP

5. Jenis Penggeledahan- Pasal 32

Page 39: HUKUM ACARA PIDANA

PENYITAANPENYITAAN

1. Pengertian – 1.16 KUHAP

2. Siapa yang berwenang –38 KUHAP

3. Tatacara – 38, 39,40,41 KUHAP

4. Penyimpanan –44 KUHAP

5. Tanggung Jawab- Pasal 44 (2)

Page 40: HUKUM ACARA PIDANA

HAK-HAK TERSANGKAHAK-HAK TERSANGKA

MengirimSurat

PdPen Hukum

BantuanHukum

MemberiKet

Bebas

BerbicaraBertemu

Setiap saatDg PH

MengajukanSaksi

CepatDiperiksa

TERSANGKA

Page 41: HUKUM ACARA PIDANA

Pembelaan di Tingkat Pembelaan di Tingkat Penyelidikan dan PenyidikanPenyelidikan dan Penyidikan

““Pasal 69 dan 70 KUHAP”Pasal 69 dan 70 KUHAP”

Penasehat Hukum berhak menghubungi Penasehat Hukum berhak menghubungi dan berbicara dengan tersangka pada dan berbicara dengan tersangka pada setiap tingkat pemeriksaan dan setiap tingkat pemeriksaan dan setiap setiap waktu .waktu .

Juklak angka 1 Lamp.Kep.Menkeh Juklak angka 1 Lamp.Kep.Menkeh No.M.14-PW.07.03/1983, yang dimaksud No.M.14-PW.07.03/1983, yang dimaksud setiap waktusetiap waktu adalah pada jam kerja. adalah pada jam kerja.

Page 42: HUKUM ACARA PIDANA

SURAT PANGGILANSURAT PANGGILAN( Pasal 112 s/d 113 )( Pasal 112 s/d 113 )

Penyidik melakukan panggilan guna Penyidik melakukan panggilan guna pemeriksaan harus secara jelas.pemeriksaan harus secara jelas.

Yang dipanggil harus datang.Yang dipanggil harus datang. Apabila orang yang dipanggil tidak Apabila orang yang dipanggil tidak

datang harus memberikan alasan datang harus memberikan alasan yang patut dan wajar. yang patut dan wajar.

Page 43: HUKUM ACARA PIDANA

SURAT KUASASURAT KUASA PADA DASARNYA ACUAN DALAM PADA DASARNYA ACUAN DALAM

PEMBUATAN SURAT KUASA MERUJUK PADA PEMBUATAN SURAT KUASA MERUJUK PADA PASAL 1792 S/D 1797 KUH PERDATAPASAL 1792 S/D 1797 KUH PERDATA

KUASA DAPAT DIBERIKAN DAN DITERIMA KUASA DAPAT DIBERIKAN DAN DITERIMA DALAM ; AKTA UMUM, TULISAN DIBAWAH DALAM ; AKTA UMUM, TULISAN DIBAWAH TANGAN, SURAT ATAU BAHKAN SECARA TANGAN, SURAT ATAU BAHKAN SECARA LISAN.LISAN.

DALAM SURAT KUASA MEMUAT:DALAM SURAT KUASA MEMUAT: IDETITAS PEMBERI KUASA;IDETITAS PEMBERI KUASA; IDENTITAS PENERIMA KUASA DAN DOMISILINYA;IDENTITAS PENERIMA KUASA DAN DOMISILINYA; HAL-HAL YANG DIKUASAKAN SECARA KHUSUSHAL-HAL YANG DIKUASAKAN SECARA KHUSUS

Page 44: HUKUM ACARA PIDANA

Berita Acara bukan pro yustisia;Berita Acara bukan pro yustisia; Keterangan yang diberikan dapat dijadikan Keterangan yang diberikan dapat dijadikan

alat bukti di pengadilan;alat bukti di pengadilan; Tolak pemintaan dokumen oleh penyelidik Tolak pemintaan dokumen oleh penyelidik

(dapat terjadi (dapat terjadi self increminatingself increminating). ). Penyerahan dokumen selaku barang bukti Penyerahan dokumen selaku barang bukti haruslah dibuatkan BAPenyitaan;haruslah dibuatkan BAPenyitaan;

Kedudukan Penasihat Hukum tidak diatur, Kedudukan Penasihat Hukum tidak diatur, tetapi dalam praktek dapat mendampingi tetapi dalam praktek dapat mendampingi terperiksa dan memberikan nasihat terperiksa dan memberikan nasihat hukum.hukum.

Page 45: HUKUM ACARA PIDANA

Penyidikan—Pemeriksaan SaksiPenyidikan—Pemeriksaan Saksi(Pasal 6 s/d 9 KUHAP)(Pasal 6 s/d 9 KUHAP)

PenyidikPenyidik adalah Pejabat Polisi Negara adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan oleh undang-undang untuk melakukan penyidik.penyidik.

Tidak diatur kedudukan Penasihat Hukum Tidak diatur kedudukan Penasihat Hukum (PH) dalam hal pemeriksaan saksi;(PH) dalam hal pemeriksaan saksi;

Dalam praktek, penyidik menanyakan Dalam praktek, penyidik menanyakan kepada saksi apakah akan didampingi oleh kepada saksi apakah akan didampingi oleh Penasihat Hukum dan dicatat dalam BAP Penasihat Hukum dan dicatat dalam BAP nama Penasihat Hukumnya;nama Penasihat Hukumnya;

Dalam praktek, PH cukup leluasa membantu Dalam praktek, PH cukup leluasa membantu merumuskan pertanyaan dan jawaban agar merumuskan pertanyaan dan jawaban agar pemeriksaan berjalan lancar dan cepat;pemeriksaan berjalan lancar dan cepat;

Page 46: HUKUM ACARA PIDANA

Penyidikan—Pemeriksaan Penyidikan—Pemeriksaan TersangkaTersangka

Kedudukan PH diatur secara sederhana dalam pasal Kedudukan PH diatur secara sederhana dalam pasal 115 KUHAP;115 KUHAP;

Prinsip umum: melihat dan mendengar saja Prinsip umum: melihat dan mendengar saja (within (within sight and within hearing);sight and within hearing);

Pengecualian: Perkara “keamanan negara” hanya Pengecualian: Perkara “keamanan negara” hanya dapat melihat, tidak dapat mendengar dapat melihat, tidak dapat mendengar (within sight (within sight without hearing);without hearing);

Dalam praktek untuk perkara selain “kamneg” PH Dalam praktek untuk perkara selain “kamneg” PH dapat membantu merumuskan jawaban, bahkan dapat membantu merumuskan jawaban, bahkan terkadang membantu merumuskan pertanyaan. Hal terkadang membantu merumuskan pertanyaan. Hal ini sangat bergantung pada keluwesan dan etiket PH ini sangat bergantung pada keluwesan dan etiket PH serta pribadi penyidik;serta pribadi penyidik;

Tujuan membantu di sini untuk memperlancar Tujuan membantu di sini untuk memperlancar jalannya pemeriksaan, bukan untuk tindakan curang;jalannya pemeriksaan, bukan untuk tindakan curang;

Page 47: HUKUM ACARA PIDANA

PRAPERADILANPRAPERADILAN(Pasal 77 s/d Pasal 83 KUHAP)(Pasal 77 s/d Pasal 83 KUHAP)

Praperadilan adalah wewenang Praperadilan adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara yang dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.diatur dalam undang-undang ini. Sah atau tidaknya penangkapan, Sah atau tidaknya penangkapan,

penahanan, penghentian penyidikan, atau penahanan, penghentian penyidikan, atau penghentian penuntutan;penghentian penuntutan;

Ganti Kerugian dan atau Rehebilitasi bagi Ganti Kerugian dan atau Rehebilitasi bagi orang yang perkara pidananya dihentikan orang yang perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.pada tingkat penyidikan atau penuntutan.

Page 48: HUKUM ACARA PIDANA

Praperadilan dipimpin oleh Hakim Praperadilan dipimpin oleh Hakim Tunggal.Tunggal.

Praperadilan diajukan oleh tersangka, Praperadilan diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya Kepada Ketua keluarga atau kuasanya Kepada Ketua Pengadilan Negeri untuk memeriksa Pengadilan Negeri untuk memeriksa sah atau tidaknya suatu Penangkapan sah atau tidaknya suatu Penangkapan atau Penahanan dengan menyebutkan atau Penahanan dengan menyebutkan alasannya.alasannya.

Praperadilan diajukan oleh Penyidik, Praperadilan diajukan oleh Penyidik, Penuntut Umum atau Pihak Ketiga Penuntut Umum atau Pihak Ketiga Kepada Ketua Pengadilan Negeri. Kepada Ketua Pengadilan Negeri.

Permintaan Ganti Kerugian dan atau Permintaan Ganti Kerugian dan atau Rehabilitasi diajukan oleh Tersangka Rehabilitasi diajukan oleh Tersangka atau pihak ketiga yang berkepentingan atau pihak ketiga yang berkepentingan kepada Ketua Pengadilan Negeri.kepada Ketua Pengadilan Negeri.

Page 49: HUKUM ACARA PIDANA

Acara Pemeriksaan Praperadilan :Acara Pemeriksaan Praperadilan :Dalam waktu 3 hari diterimanya Dalam waktu 3 hari diterimanya

permintaan, hakim yang permintaan, hakim yang ditunjuk menetapkan sidang.ditunjuk menetapkan sidang.

Pemeriksaan dilakukan secara Pemeriksaan dilakukan secara cepat yaitu 7 (tujuh) hari, cepat yaitu 7 (tujuh) hari, apabila dalam waktu tersebut apabila dalam waktu tersebut belum selesai, maka permintaan belum selesai, maka permintaan tersebut gugur.tersebut gugur.

Terhadap permintaan tersebut Terhadap permintaan tersebut tidak dapat dimintakan banding.tidak dapat dimintakan banding.

Page 50: HUKUM ACARA PIDANA

Tersangka, Terdakwa atau Tersangka, Terdakwa atau Terpidana atau ahli warisnya Terpidana atau ahli warisnya berhak menuntut Ganti Kerugian berhak menuntut Ganti Kerugian karena ditangkap,ditahan, karena ditangkap,ditahan, dituntut dan diadili atau dituntut dan diadili atau dikenakan dikenakan tindakan laintindakan lain, tanpa , tanpa alasan yang berdasarkan undang-alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan yang perkaranya yang diterapkan yang perkaranya tidak diajukan ke Pengadilan tidak diajukan ke Pengadilan Negeri, diputus di sidang Negeri, diputus di sidang Praperadilan dan mengikuti acara Praperadilan dan mengikuti acara Praperadilan (Praperadilan (Pasal 95 KUHAPPasal 95 KUHAP).).

Page 51: HUKUM ACARA PIDANA

Penandatanganan BAPPenandatanganan BAP(Pasal 118 KUHAP)(Pasal 118 KUHAP)

Saksi maupun Tersangka harus bebas Saksi maupun Tersangka harus bebas dalam memberikan keterangan dan dalam memberikan keterangan dan dicatat seteliti-telitinya sesuai dengan kata dicatat seteliti-telitinya sesuai dengan kata yang dipergunakannya (pasal 117);yang dipergunakannya (pasal 117);

Setelah memberikan keterangan, saksi Setelah memberikan keterangan, saksi dan tersangka menandatangani BAP;dan tersangka menandatangani BAP;

Apabila keterangan yang diberikan tidak Apabila keterangan yang diberikan tidak sama dengan yang tertulis dalam BAP sama dengan yang tertulis dalam BAP maka saksi dan tersangka dapat menolak maka saksi dan tersangka dapat menolak menandatangani BAP;menandatangani BAP;

Untuk itu dibuatkan BAPenolakan Untuk itu dibuatkan BAPenolakan penandatanganan BAP;penandatanganan BAP;

Page 52: HUKUM ACARA PIDANA

TURUNAN BERITA ACARA TURUNAN BERITA ACARA PEMERIKSAANPEMERIKSAAN

PADA TINGKAT PENYIDIKAN ; HANYA PADA TINGKAT PENYIDIKAN ; HANYA BAP TERSANGKA.BAP TERSANGKA.

PADA TINGKAT PENUNTUTAN ; SEMUA PADA TINGKAT PENUNTUTAN ; SEMUA BERKAS PERKARA TERMASUK SURAT BERKAS PERKARA TERMASUK SURAT DAKWAAN DAKWAAN

PADA TINGKAT PEMERIKSAAN PADA TINGKAT PEMERIKSAAN PENGADILAN ; SELURUH BERKAS PENGADILAN ; SELURUH BERKAS PERKARA TERMASUK PUTUSAN HAKIMPERKARA TERMASUK PUTUSAN HAKIM

Page 53: HUKUM ACARA PIDANA

Tim Pencari FaktaTim Pencari Fakta

BAP

Pro Justitia

Dilimpahkan

Tim Pencari Fakta

Page 54: HUKUM ACARA PIDANA

REKONSTRUKSI PERKARAREKONSTRUKSI PERKARA– Apa – Apa itu?itu?

Dapat bertentangan Dapat bertentangan dengan HAM krn:dengan HAM krn:

1.1. Tersangka “disuruh” Tersangka “disuruh” mengaku;mengaku;

2.2. Dapat bertentangan Dapat bertentangan dg prinsip Praduga dg prinsip Praduga tak bersalah;tak bersalah;

3.3. Tidak diatur dalam Tidak diatur dalam KUHAP; KUHAP;

Rebuilt a fact or idea Membangun-menampilkan kembali peristiwa pidana

Page 55: HUKUM ACARA PIDANA

Pertanyaan yg menjerat?Pertanyaan yg menjerat? Pasal 166 KUHAP – Pertanyaan yg Pasal 166 KUHAP – Pertanyaan yg

menjerat tidak boleh diajukan pd menjerat tidak boleh diajukan pd terdakwaterdakwa maupun kepada saksi maupun kepada saksi

Apakah berarti pertanyaan menjerat Apakah berarti pertanyaan menjerat boleh pd boleh pd TERSANGKATERSANGKA (ditingkat (ditingkat penyidikan)penyidikan)

Page 56: HUKUM ACARA PIDANA

Proses Penuntutan- Acara BiasaProses Penuntutan- Acara Biasa

Kasus Hukum

Penyelidikan

Penyidikan

PENUNTUTAN

*Laporan*Tertangkap

Tangan

Page 57: HUKUM ACARA PIDANA

PENUNTUTANPENUNTUTAN

1. Pengertian – 1.7 KUHAP

PENUNTUTUMUM

PENGADILANBerkas Perkara & Surat Dakwaan

Tersangka/Pen Hukum Penyidik

Page 58: HUKUM ACARA PIDANA

Tentang Surat DakwaanTentang Surat Dakwaan

FORMAL MATERIIL Tanggal dan tanda tangan JPU

IdentitasLengkap

Uraian cermat,jelas, lengkap = TP

Tempus dan Locus delicti

Gabung(voeging)

Pisah(splitsing)

Org sama-beberapa tindak Pidana

Beberapa T.P Bersangkut paut

Beberapa TP oleh beberapaTersangka

Beberapa TP tidak bersangkut paut ttp ada hubungannya

Tunggal

Kumulatif

Alternatif

Subsider

Campuran

Page 59: HUKUM ACARA PIDANA

Surat dakwaan tunggal/biasaSurat dakwaan tunggal/biasa Hanya berisi satu saja dakwaan;Hanya berisi satu saja dakwaan; Tidak mengandung faktor Tidak mengandung faktor

“penyertaan” “penyertaan” (mededaderschap)(mededaderschap), , atau “perbarengan” atau “perbarengan” (concursus),(concursus), atau alternatif, atau subsidaritas;atau alternatif, atau subsidaritas;

Page 60: HUKUM ACARA PIDANA

Surat dakwaan kumulasiSurat dakwaan kumulasi(Pasal 141 KUHAP)(Pasal 141 KUHAP)

Surat dakwaan dengan Surat dakwaan dengan menggabungkan beberapa dakwaan menggabungkan beberapa dakwaan sekaligus:sekaligus: Beberapa tindak pidana yang dilakukan Beberapa tindak pidana yang dilakukan

oleh seorang yang sama dan kepentingan oleh seorang yang sama dan kepentingan pemeriksaan tidak menjadikan halangan pemeriksaan tidak menjadikan halangan terhadap penggabungannya;terhadap penggabungannya;

Beberapa tindak pidana yang bersangkut-Beberapa tindak pidana yang bersangkut-paut satu dengan yang lain;paut satu dengan yang lain;

Tidak bersangkut-paut tapi berhubungan;Tidak bersangkut-paut tapi berhubungan;

Page 61: HUKUM ACARA PIDANA

Pemahaman dakwaan kumulatif akan Pemahaman dakwaan kumulatif akan lebih jelas bila dikaji ketentuan KUHP lebih jelas bila dikaji ketentuan KUHP pasal 55 berkenaan dengan pasal 55 berkenaan dengan “penyertaan” atau “ambil bagian” “penyertaan” atau “ambil bagian” (deelneming, take part in crime) (deelneming, take part in crime) dan dan ketentuan “perbarengan” ketentuan “perbarengan” (concursus, samenloop) (concursus, samenloop) yang diatur yang diatur dalam pasal-pasal 63, 64, 65, 66, dalam pasal-pasal 63, 64, 65, 66, dan 70 KUHP);dan 70 KUHP);

Page 62: HUKUM ACARA PIDANA

Surat Dakwaan AlternatifSurat Dakwaan Alternatif Dakwaan yang satu dengan yang lain Dakwaan yang satu dengan yang lain

saling saling “mengesampingkan/menggantikan” “mengesampingkan/menggantikan” (one that substitutes for another);(one that substitutes for another);

Hakim bebas memilih mana yang lebih Hakim bebas memilih mana yang lebih pantas dikenakan pidana berdasarkan pantas dikenakan pidana berdasarkan pembuktian di sidang pengadilan;pembuktian di sidang pengadilan;

Dicirikan dengan selalu ada kata ATAU Dicirikan dengan selalu ada kata ATAU antara dakwaan yang satu dengan antara dakwaan yang satu dengan yang lainyang lain

Page 63: HUKUM ACARA PIDANA

Surat Dakwaan SubsideritasSurat Dakwaan Subsideritas Terdiri dari dua atau lebih dakwaan;Terdiri dari dua atau lebih dakwaan; Disusun secara berurutan (berturut-turut): Disusun secara berurutan (berturut-turut):

Primair, Subsidair, Lebih Subsidair, Lebih-Primair, Subsidair, Lebih Subsidair, Lebih-lebih Subsidair, Lebih-lebih Subsidair Lagi, lebih Subsidair, Lebih-lebih Subsidair Lagi, dst;dst;

Urutan mulai dari dakwaan pidana Urutan mulai dari dakwaan pidana “terberat” dan berakhir pada dakwaan “terberat” dan berakhir pada dakwaan “teringan”;“teringan”;

Duduk perkara antara dakwaan satu Duduk perkara antara dakwaan satu dengan yang lain saling berhubungan erat;dengan yang lain saling berhubungan erat;

Page 64: HUKUM ACARA PIDANA

Perbuatan Yang BerbarenganPerbuatan Yang Berbarengan

CONCORSUSIDEALIS

Satu PerbuatanSatu Orang

Sesuatu PerbuatanTemasuk dlm beberapa

Ketentuan Pidana

Orang membunuh dengan tembakan pd orgLain yg berada dibalik kaca mobil.Kaca mobilPecah-mobil Rusak(membunuh=338) + (merusak: 406)

Pasal-2(406 KUHP)

Satu PerbuatanSatu Orang

CONCORSUSREALIS

Beberapa PerbuatanSatu Orang

Pasal-1351 KUHP

Pasal-2406 KUHP

Seseorang mendatangi rumah orang lain;-Melakukan Penganiayan thdp pemilik Rumah- Kemudian merusak barang-barang yg dirumah(Menganiaya=351) + (merusak: 406)

Pasal-1(338 KUHP)

Page 65: HUKUM ACARA PIDANA

Contoh Dakwaan Alternatif dan Contoh Dakwaan Alternatif dan SubsideritasSubsideritas

Hasil PenyidikanFAKTA:TerdakwaMenerima

Hasil Curian

PASAL Yang sesuai1. Penadahan – 480 KUHP2. Turut Serta -55 jo 362 KUHP

Penuntut Penuntut UmumUmum

SuratDakwaan

Alternatif

Subsideritas

Page 66: HUKUM ACARA PIDANA

Contoh Dakwaan Alternatif dan Contoh Dakwaan Alternatif dan SubsideritasSubsideritas

Hasil PenyidikanFAKTA:

TerdakwaMenghilangkan

Nyawa Orang Lain

PASAL Yang sesuai1. Pembunuhan – 338 KUHP2. Penganiayaan berat-mati - 355 KUHP

Penuntut Penuntut UmumUmumSurat

Dakwaan

Alternatif

Susideritas

Page 67: HUKUM ACARA PIDANA

Contoh Dakwaan SubsideritasContoh Dakwaan Subsideritas

I. Primer : Pasal 340 KUHP

II. Subsider: Pasal 338 KUHP

III Lebih subsider : Pasal 355 ayat 2 KUHP

IV Lebih subsider lagi Pasal 353 KUHP

Fakta: MenghilangkanNyawa orang

lain

Page 68: HUKUM ACARA PIDANA

Contoh Dakwaan AlternatifContoh Dakwaan Alternatif(kasus: Pencurian)(kasus: Pencurian)

PASAL Yang sesuai1. Penadahan – 480 KUHP2. Turut Serta -55 jo 362 KUHP

SuratDakwaan

Dakwaan-1Penadahan

Dakwaan-2Turut Serta

Mencuri

Page 69: HUKUM ACARA PIDANA

Dakwaan KumulatifDakwaan Kumulatif((kasuskasus: Bersama-sama mencuri- : Bersama-sama mencuri- mededaderscapmededaderscap))

Pelaku 3Masuk Rumah

Ambilbarang

Pelaku 2Masuk Rumah

Ambilbarang

Pelaku 1Mencongkel

PENCURIAN

DakwaanKumulatif

untuk 3 Terdakwa

Semuanya Peserta Pencurian

-Dakwaan dijadikan Satu. Satu putusan

untuk ketiga terdakwa Equal Degree Of criminal

Liability

Page 70: HUKUM ACARA PIDANA

Contoh Dakwaan KumulatifContoh Dakwaan Kumulatif((kasuskasus: : Concursus Realis)Concursus Realis)

Berbarengan(Concursus Realis=meerdaadsche Samenloop)

Pencurian- Penganiayaan- Penipuan

DakwaanKUMULATIF

Dakwaan 1 – 362 KUHP

Dakwaan II – 378 KUHP

Dakwaan III – 351 KUHP

Satu HukumanMaksimum

Hukman Terberat+ 1/3

Page 71: HUKUM ACARA PIDANA

Contoh Beberapa Kemungkinan Dakwaan (Contoh Beberapa Kemungkinan Dakwaan (kasuskasus: : Penggelapan- Penggelapan- Concursus Idealis)Concursus Idealis)

Pasal63-2 KUHP

Pid Umum-Khusus

Pegawai NegeriMenggelapkan Uang Negara

Psl 372 KUHP(Lex Generalis)

Max 4 th

Psl 417 KUHP(Lex Spesialis)

Max 5 ½ Th

Penuntut Penuntut UmumUmum

Tunggal Kumulatif Alternatif Subsider

Page 72: HUKUM ACARA PIDANA

Proses Persidangan –Acara BiasaProses Persidangan –Acara Biasa

PutusanSELA

EksepsiDiterima

EksepsiDitolak

PembacaanS.Dakwaan

Eksepsi:PH Tanggapan:JPU

PEMBUKTIAN

TUNTUTANPIDANA

PEMBELAAN

REPLIKDUPLIK

PUTUSAN

Pembukaan-SidangPemanggilan Terdakwa Pemeriksaan

SAKSI, AhliSurat, Terdakwa,

Barang Bukti

Page 73: HUKUM ACARA PIDANA

PENGERTIANPENGERTIANPEMBUKTIANPEMBUKTIAN

Kamus Umum: Memberi atau memperlihatkan sesuatu hal atau peristiwa yang cukup untuk dapat dinyatakan atau dimengerti sebagai suatu hal yang benar (W.J.S. Poerwadarminta)

HUKUM ACARA PIDANA : Mencari, mempertahankan, dan meletakkan suatu kebenaran berdasarkan ketentuan dan pedoman yang dibenarkan oleh undang-undang guna untuk menentukan kesalahan terdakwa.

Kamus Hukum Umum: usaha menetapkan apa yang telah terjadi secara konkreto. Membuktikan dalam arti yuridis berarti memberikan dasar yang cukup kepada hakim yg memeriksa perkara guna memberi kepastian ttg kebenaran peristiwa yg dikemukakan kedalam sidang pengadilan (Prof Dr. Sudikno Mertokusumo,SH)

Page 74: HUKUM ACARA PIDANA

Pasal 183 + 184-1 KUHAPPasal 183 + 184-1 KUHAP

Pasal 183: Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya

Alat Bukti Yang Sah1. Keteranagan Saksi2. Keteranagan ahli3. Surat4. Petunjuk5. Keterangan terdakwa

Ps 184-1

+ KeyakinanHakim

Page 75: HUKUM ACARA PIDANA

Jadi Yang DimaksudJadi Yang DimaksudTERBUKTI (TERBUKTI (Beyond a reasonable Beyond a reasonable

doubtdoubt):):

Kesalahan Terdakwa

2 alat buktiYg Sah

KeyakinanHAKIM

TERBUKTISecara Sah

Dan Meyakinkan

Absolute Truth

Page 76: HUKUM ACARA PIDANA

Dua Alat Bukti Yang Sah ?Dua Alat Bukti Yang Sah ?

1. Keterangan Saksi2. Keterangan Ahli3. Surat4. Petunjuk5. Keterangan

Terdakwa

Alat Bukti Yang Tersedia

Setiap butir “alat bukti yang tersedia” harus terpenuhi secara penuh untuk dapat memenuhi syarat sebagai 1 alat bukti. Dua saksi yg sah berarti memperoleh satu alat bukti.Dengan demikian 2 alat bukti yg sah adalah kombinasi antara No 1 -5 secara penuh.

Permasalahan

Boleh satu saksi yg sah ditambah Keterangan terdakwa sama dengan 2 alat bukti yang sah.

Page 77: HUKUM ACARA PIDANA

Keterangan SaksiKeterangan SaksiMelalui TeleconferenceMelalui Teleconference

• Lihat,dengar, alami sendiri, menyebut alasan. (1.27)

• Bukan pendapat atau rekaan. (185.5)

• Harus diberikan di dalam sidang Pengadilan (185.1)

• Harus lebih dari dua saksi (185.2)

Syarat SahnyaKESAKSIAN

Mengapa Teleconference bermasalah?1. Karena kesaksiannya diberikan diluar

pengadilan (bertentangan dg Ps 185/1)2. Kalau saksi (di luar negeri) hrs ditahan

karena keterangannya di persidangan jarak jauh diduga palsu (174.2), bagaimana melaksanakan proses hukumnya? Hukum apa yang berlaku?

3. Bagaimana persidangan dpt memastikan saksi memberi keterangan dalam keadaan bebas?

Permasalahan

Page 78: HUKUM ACARA PIDANA

PEMBELAANPEMBELAAN Pengertian Pengertian Membela kepentingan hukum klienMembela kepentingan hukum klien, , menangkis, menangkis,

menyanggah, mengajukan bukti yang menyanggah, mengajukan bukti yang sebaliknya, menempatkan masalah-kesalahan sebaliknya, menempatkan masalah-kesalahan pada tempatnya, membela agar memperoleh pada tempatnya, membela agar memperoleh “fair trial”.“fair trial”.

Kekeliruan pengertianKekeliruan pengertianMembela keinginan klien/terdakwaMembela keinginan klien/terdakwa, , membengkokkan yang lurus dan meluruskan membengkokkan yang lurus dan meluruskan yang bengkok.yang bengkok.

Page 79: HUKUM ACARA PIDANA

Nota Keberatan/EksepsiNota Keberatan/Eksepsi Tangkisan (Tangkisan (pleadplead) yg tidak ) yg tidak

mengenai ‘materi pokok’ mengenai ‘materi pokok’ surat dakwaan melainkan surat dakwaan melainkan pada cacat ‘formal’nya, yaitu pada cacat ‘formal’nya, yaitu adanya tertib acara yang adanya tertib acara yang in in proper proper (tidak tepat) atau (tidak tepat) atau illegalillegal (tidak sah); (tidak sah);

Page 80: HUKUM ACARA PIDANA

Pokok-Pokok Materi EksepsiPokok-Pokok Materi Eksepsi PendahuluanPendahuluan Eksepsi Gugurnya Kewenangan MenuntutEksepsi Gugurnya Kewenangan Menuntut

Exceptio judicateExceptio judicate (ne bis in idem) --76 KUHP (ne bis in idem) --76 KUHP Terdakwa meninggal dunia –77 KUHPTerdakwa meninggal dunia –77 KUHP Exceptio in temporesExceptio in tempores (dakwaan telah daluwarsa) – 78 KUHP (dakwaan telah daluwarsa) – 78 KUHP

Eksepsi Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat DiterimaEksepsi Tuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima Pelanggaran pasal 56 ayat 1 KUHAP (apabila pasal 56 ayat 1 tidak Pelanggaran pasal 56 ayat 1 KUHAP (apabila pasal 56 ayat 1 tidak

dipenuhi, dianggap pemeriksaan tidak memenuhi syarat yang dipenuhi, dianggap pemeriksaan tidak memenuhi syarat yang diminta UU, berakibat “tuntutan PU tidak dapat diterima diminta UU, berakibat “tuntutan PU tidak dapat diterima MA MA No.1565 K/Pid/1991, 16 Sept. 1993)No.1565 K/Pid/1991, 16 Sept. 1993)

Tidak memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat klacht delict klacht delict (apabila tindak pidana (apabila tindak pidana berupa delik aduan, tapi ternyata tidak ada pengaduan dari berupa delik aduan, tapi ternyata tidak ada pengaduan dari korban)korban)

Eksepsi Lepas Dari Segala Tuntutan Hukum – 67 jo 191 ay 2 KUHAPEksepsi Lepas Dari Segala Tuntutan Hukum – 67 jo 191 ay 2 KUHAP Jika perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti Jika perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti

(diakui), tetapi perbuatan itu tidak merupakan sesuatu tindak (diakui), tetapi perbuatan itu tidak merupakan sesuatu tindak pidanapidana

Eksepsi Kewenangan Mengadili (absolut dan relatif)Eksepsi Kewenangan Mengadili (absolut dan relatif)

Page 81: HUKUM ACARA PIDANA

Eksepsi Surat Dakwaan Tidak Dapat DiterimaEksepsi Surat Dakwaan Tidak Dapat Diterima Exceptio subjudice Exceptio subjudice (tindak pidana yang didakwakan (tindak pidana yang didakwakan

sedang tergantung pemeriksaan perkara pidana sedang tergantung pemeriksaan perkara pidana lainnya karena kesamaan tindak pidana yang lainnya karena kesamaan tindak pidana yang didakwakan);didakwakan);

Exceptio in personan Exceptio in personan (keliru mendakwa orang)(keliru mendakwa orang) Eksepsi keliru sistimatika dakwaan subsidiaritas Eksepsi keliru sistimatika dakwaan subsidiaritas

(dakwaan Subsider lebih berat drpd dakwaan (dakwaan Subsider lebih berat drpd dakwaan Primer)Primer)

Eksepsi keliru bentuk dakwaan (misal: Seharusnya Eksepsi keliru bentuk dakwaan (misal: Seharusnya berbentuk Kumulasi, tapi disusun secara berbentuk Kumulasi, tapi disusun secara subsidiaritas)subsidiaritas)

Page 82: HUKUM ACARA PIDANA

Eksepsi Dakwaan Batal Demi Hukum (143 Eksepsi Dakwaan Batal Demi Hukum (143 ay 2 KUHAP) ay 2 KUHAP) obscuur libel, misleadingobscuur libel, misleading Dakwaan tidak memuat “tanggal dan tanda Dakwaan tidak memuat “tanggal dan tanda

tangan PU”tangan PU” Dakwaan tidak memuat identitas Terdakwa Dakwaan tidak memuat identitas Terdakwa

secara lengkapsecara lengkap Dakwaan tidak menyebut Dakwaan tidak menyebut locus delictilocus delicti dan dan

tempus delictitempus delicti Dakwaan tidak cermat, jelas, dan lengkap dalam Dakwaan tidak cermat, jelas, dan lengkap dalam

menguraikan tindak pidana yang didakwakanmenguraikan tindak pidana yang didakwakan PenutupPenutup

Page 83: HUKUM ACARA PIDANA

Tentang Surat TuntutanTentang Surat Tuntutan Tentang Surat DakwaanTentang Surat Dakwaan Tentang Pemeriksaan Saksi-saksi/Tentang Fakta Di PersidanganTentang Pemeriksaan Saksi-saksi/Tentang Fakta Di Persidangan

Saksi AldoSaksi Aldo Saksi mengatakan melihat terdakwa ada di lokasi TKPSaksi mengatakan melihat terdakwa ada di lokasi TKP Benar terdakwa menurut saksi telah menusukkan pisau ke dalam Benar terdakwa menurut saksi telah menusukkan pisau ke dalam

perut korbanperut korban Benar pisau yang ditunjukkan saksi adalah alat bukti yang dipakai Benar pisau yang ditunjukkan saksi adalah alat bukti yang dipakai

terdakwaterdakwa Benar Terdakwa menusuk perut korban dikarenakan terdakwa akan Benar Terdakwa menusuk perut korban dikarenakan terdakwa akan

dipukul dengan pedang oleh korbandipukul dengan pedang oleh korban Saksi RaniSaksi Rani

Benar saksi kenal dengan terdakwaBenar saksi kenal dengan terdakwa Ahli Dr. Mun’imAhli Dr. Mun’im Dipersidangan Ahli menerangkan sebagai berikut:Dipersidangan Ahli menerangkan sebagai berikut:

Page 84: HUKUM ACARA PIDANA

Tentang Pasal Yang DidakwakanTentang Pasal Yang Didakwakan

Tentang Analisis YuridisTentang Analisis Yuridis (membahas dan menguraikan unsur-unsur (membahas dan menguraikan unsur-unsur

pasal yang didakwakan)pasal yang didakwakan)

Tentang Tuntutan HukumTentang Tuntutan Hukum Hal-hal yang meringankanHal-hal yang meringankan Hal-hal yang memberatkanHal-hal yang memberatkan Besarnya tuntutan hukumBesarnya tuntutan hukum

Page 85: HUKUM ACARA PIDANA

Barang siapa mengambil barang milik orang lain baik Barang siapa mengambil barang milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan tanpa ijin pemilik sebagian maupun keseluruhan tanpa ijin pemilik barang tersebut diancam dengan hukum pidana barang tersebut diancam dengan hukum pidana selama-lamanya 6 tahun.selama-lamanya 6 tahun. Unsur Barang SiapaUnsur Barang Siapa

Bahwa yang dimaksud dengan barang siapa disini Bahwa yang dimaksud dengan barang siapa disini adalah orang. Dalam hal ini tidak ada orang lain adalah orang. Dalam hal ini tidak ada orang lain yang dimaksud melainkan adalah terdakwa, yang dimaksud melainkan adalah terdakwa, karena terdakwalah diajukan dan diperiksa di karena terdakwalah diajukan dan diperiksa di muka sidang.muka sidang.

Unsur Mengambil barang milik orang lain sebagian Unsur Mengambil barang milik orang lain sebagian maupun keseluruhanmaupun keseluruhan

Unsur tanpa ijin pemilik barangUnsur tanpa ijin pemilik barang

Page 86: HUKUM ACARA PIDANA

Nota Pembelaan/PleidooiNota Pembelaan/Pleidooi PendahuluanPendahuluan Tentang pokok-pokok perbuatan/peristiwa Tentang pokok-pokok perbuatan/peristiwa

yang didakwakanyang didakwakan Tentang fakta-fakta di persidangan Tentang fakta-fakta di persidangan (uraian (uraian

keterangan saksi-saksi dapat keterangan saksi-saksi dapat dikelompokkan dengan mengacu pada dikelompokkan dengan mengacu pada pokok-pokok perbuatan/peristiwa yang pokok-pokok perbuatan/peristiwa yang didakwakan, atau berupa uraian didakwakan, atau berupa uraian keterangan saksi-saksi secara berurutan)keterangan saksi-saksi secara berurutan)

Analisis Yuridis Terhadap Tuntutan Analisis Yuridis Terhadap Tuntutan (uraian (uraian unsur-unsur pasal yang didakwakan, unsur-unsur pasal yang didakwakan, dikaitkan dengan fakta di persidangan)dikaitkan dengan fakta di persidangan)

Kesimpulan/PenutupKesimpulan/Penutup

Page 87: HUKUM ACARA PIDANA

Kesimpulan/PenutupKesimpulan/Penutup Memutuskan terdakwa tidak terbukti Memutuskan terdakwa tidak terbukti

secara sah dan meyakinkan telah secara sah dan meyakinkan telah melakukan perbuatan yang melakukan perbuatan yang didakwakan oleh JPU dan oleh karena didakwakan oleh JPU dan oleh karena itu membebaskan terdakwa dari itu membebaskan terdakwa dari segala hukuman atau setidak-segala hukuman atau setidak-tidaknya menyatakan terdakwa lepas tidaknya menyatakan terdakwa lepas dari segala tuntutan. dari segala tuntutan.

Page 88: HUKUM ACARA PIDANA

Tentang Fakta-fakta di Tentang Fakta-fakta di PersidanganPersidangan

Dakwaan kesatuDakwaan kesatu Tentang Keberadaan Perusahaan Goro Tentang Keberadaan Perusahaan Goro

di Bekas Gudang DOLOG DKIdi Bekas Gudang DOLOG DKI Saksi A mengatakan ……, saksi B Saksi A mengatakan ……, saksi B

mengatakan …, saksi C mengatakan … dst.mengatakan …, saksi C mengatakan … dst. Tentang Proses Tukar GulingTentang Proses Tukar Guling

Saksi A mengatakan …., saksi C Saksi A mengatakan …., saksi C mengatakan …, saksi D mengatakan …, dst mengatakan …, saksi D mengatakan …, dst

Page 89: HUKUM ACARA PIDANA

PROSES PEMBELAANPROSES PEMBELAAN(FAIR TRIAL)(FAIR TRIAL)

Menerima Bantuan Hukum sejak ditangkap dan ditahan (Pasal 69 KUHAP)

Mengajukan Praperadilan (Ps 77 KUHAP) Meminta turunan BAP (Ps 72 KUHAP) Memperoleh berkas perkara ketika dilimpahkan

ke PN (Pasal 143-4 KUHAP) Mengajukan EKSEPSI Melakukan pemeriksaan Saksi Mengajukan Saksi A de Charge (160-1-c

KUHAP) – Penasehat Hukum minta saksi dihadirkan wajib dipenuhi oleh Hakim

Menolak pembacaan BAP (Pasal 162 KUHAP) Mengkonfrontasikan antara saksi yg satu

dengan saksi yg lain (– Psl 165 -4 KUHAP) Mengajukan Pembelaan Tertulis (Pasal 182-1-c),

Page 90: HUKUM ACARA PIDANA

Kewenangan Hakim Ketua Kewenangan Hakim Ketua MajelisMajelis

Hakim Ketua Sidang Hakim Ketua Sidang memimpin pemeriksaan memimpin pemeriksaan

dan dan memelihara tata memelihara tata tertib di tertib di persidanganpersidangan

((Pasal 217 ayat (1) KUHAPPasal 217 ayat (1) KUHAP))

Page 91: HUKUM ACARA PIDANA

Pasal 219 KUHAPPasal 219 KUHAP

(1)(1)Siapapun dilarang membawa Siapapun dilarang membawa sejata api, senjata tajam, sejata api, senjata tajam, bahan peledak, atau alat bahan peledak, atau alat maupun bendamaupun benda yang dapat yang dapat membahayakan keamanan membahayakan keamanan sidang dan siapa yang sidang dan siapa yang membawanya wajib membawanya wajib menitipkan di tempat yang menitipkan di tempat yang khusus disediakan untuk itukhusus disediakan untuk itu

Page 92: HUKUM ACARA PIDANA

TIADA KEPENTINGAN HAKIM & JPU TIADA KEPENTINGAN HAKIM & JPU DALAM PERKARA PIDANADALAM PERKARA PIDANA

(1)(1) Tiada seorang Hakim pun diperkenankan Tiada seorang Hakim pun diperkenankan mengadili suatu perkara yang ia sendiri mengadili suatu perkara yang ia sendiri berkepentingan, baik langsung maupun berkepentingan, baik langsung maupun tidak langsungtidak langsung

(4)(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam makna ayat tersebut di atas berlaku makna ayat tersebut di atas berlaku juga bagi Penuntut Umumjuga bagi Penuntut Umum

((Pasal 220 KUHAPPasal 220 KUHAP))

Page 93: HUKUM ACARA PIDANA

SIKAP HAKIMSIKAP HAKIM

Hakim dilarang menunjukkan Hakim dilarang menunjukkan sikap atau mengeluarkan sikap atau mengeluarkan pernyataan di sidang tentang pernyataan di sidang tentang keyakinan mengenai salah keyakinan mengenai salah atau tidaknya terdakwaatau tidaknya terdakwa

(Pasal 158 KUHAP)(Pasal 158 KUHAP)

Page 94: HUKUM ACARA PIDANA

SIKAP HAKIMSIKAP HAKIM

Pertanyaan yang bersifat Pertanyaan yang bersifat menjerat tidak boleh diajukan menjerat tidak boleh diajukan baik kepada terdakwa baik kepada terdakwa maupun kepada saksimaupun kepada saksi(Pasal 166 KUHAP)(Pasal 166 KUHAP)

Page 95: HUKUM ACARA PIDANA

Menolak pertanyaan yang jawabannya berupa pendapat Menolak pertanyaan yang jawabannya berupa pendapat pada saksi fakta, atau jawaban berupa fakta pada (saksi) pada saksi fakta, atau jawaban berupa fakta pada (saksi) ahli;ahli;

Menolak pertanyaan yang bersifat menjerat;Menolak pertanyaan yang bersifat menjerat; Menolak pertanyaan yang berulang-ulang;Menolak pertanyaan yang berulang-ulang; Menolak kesimpulan yang diucapkan di persidangan;Menolak kesimpulan yang diucapkan di persidangan; Menolak sikap hakim yang menyatakan bersalahnya Menolak sikap hakim yang menyatakan bersalahnya

terdakwa di luar pembacaan putusan;terdakwa di luar pembacaan putusan; Menolak sikap yang menyerang/mendebat saksi/terdakwa;Menolak sikap yang menyerang/mendebat saksi/terdakwa; Menolak aparat yang membawa senjata api ke dalam ruang Menolak aparat yang membawa senjata api ke dalam ruang

sidang;sidang; Meminta agar saksi yang memberikan keterangan berubah-Meminta agar saksi yang memberikan keterangan berubah-

ubah atau berbeda sekali dengan saksi yang lain diperiksa ubah atau berbeda sekali dengan saksi yang lain diperiksa dengan dugaan memberikan keterangan palsu;dengan dugaan memberikan keterangan palsu;