HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

download HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

of 13

Transcript of HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    1/13

    HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN TUMBUHKEMBANG PADA ANAK USIA 3 SAMPAI 6 BULAN

    DI PUSKESMAS KARANGANYAR

    Ni Made Lidya S

    Rodiah,SST

    ABSTRAK

    Pemberian ASI eksklusif dianjurkan untuk jangka waktu minimal hingga bayiberumur sampai enam bulan. Pemberian ASI di Indonesia baru mencapai 15,3% dan

    pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%.Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas karanganyar yaitu 10,3%. Tujuan penelitianadalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembanganak pada usia 3 sampai 6 bulan dipuskesmas karanganyar.

    Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik denganrancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh bayi yangberumur 3 6 bulan dipuskesmas Karanganyar yang berjumlah 46 bayi. Alat ukurmenggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas dengan jumlahresponden ASI eksklusif sebanyak 30 responden, sedangkan analisis datamenggunakan Uji Statistic chi square.

    Perhitungan analisis bivariat menghasilkan koefisien korelasi chi squaresebesar 9,289 lebih besar dari chi kuadrat tabel dengan df = 2 dan = 5 % adalahsebesar 5,591, maka X 2hitung > X 2Tabel , sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinyaada hubungan yang signifikan pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang padaanak umur 3 sampai 6 bulan .

    Simpulan dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yangsignifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang anak, karena anak

    yang diberi ASI eksklusif pertumbuhannya akan sesuai dengan tumbuh kembangnya.

    PENDAHULUAN

    Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 di Indonesiapemberian ASI baru mencapai 15,3 persen dan pemberian susu formula meningkat tigakali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu

    Anak Kementerian Kesehatan, Budiharja, menyatakan bahwa angka ini cukupmemprihatinkan. Ia menilai rendahnya kesadaran masyarakat dalam mendorongpeningkatan pemberian ASI masih relatif rendah, termasuk di dalamnya kurangnyapengetahuan ibu hamil, keluarga dan masyarakat, akan pentingnya ASI (Dwiharso,2011).

    Pemberian ASI eksklusif, dimana ibu harus menyusui bayi secara murni dalam jangka waktu minimal bayi berumur 0 sampai 6 bulan, karena ASI itu sendirimerupakan nutrisi yang berkualitas, bisa meningkatkan daya tahan tubuh,meningkatkan kecerdasan dan menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi pemberianASI eksklusif di Puskesmas Karanganyar tahun 2010 yaitu 10,3 %. (Dwiharso, 2011);(Puskesmas, 2010).

    Rendahnya pemberian ASI dapat menjadi ancaman bagi Tumbuh KembangAnak (TKA). Padahal, kandungan ASI kaya akan karetonoid dan selenium, sehingga

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    2/13

    ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit.Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit danantibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susuformula, sehingga jika anak mendapatkan ASI bisa dihindarkan dari kematian yangseharusnya tidak perlu. Susu formula dapat meningkatkan resiko terjadinya asma dan

    alergi. Sementara itu, menurut Satuan Tugas ASI Pengurus Pusat Ikatan Dokter AnakIndonesia (IDAI), pemberian ASI bisa menurunkan persentase kematian hingga 13 %(Dwiharso, 2010); (Assunah, 2007).

    Tumbuh kembang dapat berjalan dengan pemberian ASI eksklusif seperti ketrampilanmotorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuansosialisasi dan kemandirian dimana ketrampilan ini menunjukkan tingkah laku yangmenggerakkan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh, misalnya mengangkatkepala dan duduk. Dalam melakukan tes perkembangan pada anak di PuskesmasKaranganyar menggunakan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) yang dilakukansetiap kunjungan. Diketahui tumbuh kembang pada bayi usia 3 sampai 6 bulan diPuskesmas Karanganyar dikatakan normal apabila anak dapat melakukan keseluruhanskrining Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) dengan baik. Dari studypendahuluan diperoleh data semua perkembangan bayi baik (Samsunuwiyati, 2006) ;(Puskesmas, 2011).Tujuan Umum diharapkan dapat mengetahui hubungan pemberianASI eksklusif dengan tumbuh kembang pada anak usia 3-6 bulan di PuskesmasKaranganyar. Sedangkan Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiPemberian ASI Eksklusif pada anak, Tumbuh kembang pada anak, serta mengetahuihubungan pemberian ASI eksklusif dengan Tumbuh Kembang pada anak usia 3 sampai6 bulan di Puskesmas Karanganyar

    BAHAN DAN METODE

    A. Tinjauan Teori

    1. PengertianASI eksklusif adalah pemberian ASI secara murni kepada bayi tanpa

    cairan lain, seperti susu formula atau air putih. Pemberian ASI eksklusifdianjurkan untuk jangka waktu minimal hingga bayi berumur empat sampaienam bulan (Danuatmaja, 2006).

    2. Manfaat ASIa. ASI merupakan nutrisi dengan kualitas dan kwantitas yang terbaik.

    ASI yang dihasilkan oleh seorang ibu yang melahirkan secara prematurekomposisinya akan berbeda dengan ASI yang yang dihasilkan ibu yangmelahirkan cukup bulan. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna,baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan melaksanakan manajemenlaktasi secara baik, ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupikebutuhan tumbuh bayi hingga usia 6 bulan.

    b. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuhBayi baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobulin (zat kekebalan

    atau daya tahan tubuh) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebutdengan cepat akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi barulahir akan memproduksi sendiri immunoglobulin secara cukup saat

    mencapai usia sekitar empat bulan. Pada saat kadar immunoglobulin dari ibumenurun dan yang dibentuk sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi,

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    3/13

    terjadilah suatu periode kesenjangan immunoglobulin pada bayi.Kesenjangan tersebut hanya dapat dihilangkan atau dikurangi denganpemberian ASI. Air Susu Ibu merupakan cairan yang mengandungkekebalan atau daya tahan tubuh sehingga dapat menjadi pelindung bayi dariberbagai penyakit infeksi bakteri, virus dan jamur.

    c. ASI Eksklusif Mengembangkan KecerdasanPerkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan

    pertumbuhan otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otakanak adalah nutrisi yang diterima saat pertumbuhan otak, terutama saatpertumbuhan otak cepat. Lompatan pertumbuhan pertama atau growth sport sangat penting pada periode inilah pertumbuhan otak sangat pesat. Berikutini nutrien pada ASI yang tidak ada atau hanya sedikit terdapat pada sususapi :1) Taurin, suatu bentuk zat putih telur yang khusus terdapat dalam ASI.2) Laktosa, hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit terdapat dalam

    susu sapi.3) Asam lemak ikatan panjang, merupakan asam lemak utama dari ASI yang

    hanya sedikit terdapat dalam susu sapi.d. ASI Jalinan Kasih Sayang

    Bayi yang sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui dapatmerasakan kasih sayang ibu dan mendapatkan rasa aman, tenteram danterlindung. Perasaan terlindung dan disayang inilah yang menjadi dasarperkembangan emosi anak, yang kemudian membentuk kepribadian anakmenjadi baik dan penuh percaya diri.

    e. ASI bebas dari segala penyakitJika payudara terkena radang, justru ASI langsung diminum secara

    mentah dan segar. Ini berarti semua zat hidrat arang, zat putih telur danlemak serta segala vitamin dan mineral tetap baik mutunya. ASImengandung semua zat yang dibutuhkan oleh bayi dalam perbandingan yangtepat sehingga mudah dicerna dan diserap oleh usus.

    f. ASI mengandung zat lactoferin yang mengikat unsur besi, sehingga selamadi usus tidak ada zat besi yang hilang.

    (Danuatmaja, 2006)3. Keajaiban ASI

    a. Melindungi bayi dari masalah pencernakan, pernafasan dan infeksi telinga.Berbagai penelitian di seluruh dunia menunjukkan bahwa diare dan

    infeksi saluran pernafasan dan infeksi telinga, terjadi lebih sedikit pada bayi

    yang mendapatkan ASI (secara eksklusif). Jika terkena penyakitpun, derajatkeparahannya lebih rendah. Peneliti juga menemukan bahwa faktor imunpada kolostrum (susu pertama yang diproduksi tubuh) melindungi bayi dariberbagai bakteri dengan membentuk lapisan perlindungan pada membranmukus bayi di insestin, hidung dan tenggorokan. Faktor ini ditemukan dalam

    jumlah yang cukup besar pada kolostrum. Itulah sebabnya sangat pentinguntuk secara langsung menyusui bayi usai melahirkan. Zat imun ini tetapterdapat pada ASI selanjutnya, namun dengan konsentrasi lebih rendah.

    b. Mencegah alergiBeberapa studi menemukan bahwa menyusui selama sekurangnya 6

    bulan dapat mencegah alergi pada bayi, misalnya alergi terhadap makanan

    atau terhadap pernafasan. Proteksi ini berlangsung terus hingga anakmencapai usia remaja. Penelitian lain juga menemukan, bayi dari keluarga

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    4/13

    yang memiliki riwayat alergi ternyata memiliki resiko eksim lebih rendahdibanding saudaranya yang diberi susu formula. Ilmuwan menduga bahwaasam lemak dan zat imun seperti IgA (immunoglobulin A) pada ASImencegah reaksi alergi dengan menghentikan protein asing masuk dalamsistem tubuh bayi. Bahkan, protein dalam susu sapi adalah salah satu alergen

    (zat penyebab alergi) yang menjadi alasan mengapa bayi yang mendapatsusu formula lebih sering mengalami alergi ketimbang bayi yang mendapatASI.

    c. Mendongkrak IQBeberapa studi menemukan hubungan antara menyusui dan IQ yang

    lebih tinggi. Hubungan emosional yang terjalin selama menyusui mungkinberkontribusi terhadap hal ini, namun diduga asam lemak yang terdapat padaASI memainkan peran terbesar pada perkembangan otak bayi.

    d. Mencegah obesitasPara ahli melakukan analisis terhadap 61 studi terkait menyusui dan

    obesitas pada anak di kemudian hari. Hasilnya menyimpulkan, menyusuiberpengaruh terhadap menurunnya resiko obesitas. Namun merekamengatakan, studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui sejauh manahubungan tersebut.

    e. Melindungi bayi dari penyakit leukemiaStudi juga menemukan bahwa menyusui dapat menurunkan resiko bayi

    terhadap leukemia lymphoblastik dan myelodi akut. Para ahli berkesimpulanbahwa antibodi pada ASI mendongkrak sistem imun bayi. Masih dilakukanriset lanjutan terhadap temuan ini.

    f. Mencegah diabetes tipe 1 dan campakSebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI kurang

    dari 3 bulan dan mendapat susu formula akan memiliki resiko untuk terkenadiabetes tipe 1 sebanyak 1,5 kali. Selain diabetes tipe 1, campak adalahpenyakit lain yang ditangkis melalui ASI. Lagi-lagi faktor imunitas didugasebagai alasannya. Bahkan ASI mengandung sel darah putih untukmenambah daya tahan tubuh terhadap infeksi.

    g. Membantu menurunkan berat badan ibuMenyusui dapat membantu menurunkan berat badan ibu, terutama pada

    tahun-tahun pertama setelah melahirkan. Ini karena tubuh ibu membakarkalori saat memproduksi ASI.

    h. Menurunkan tingkat stress dan perdarahan postpartumMenyusui memicu pelepasan hormon oksitosin yang akan membuat

    tubuh menjadi lebih rileks. Oksitosin juga mengembalikan rahim ke bentuksemula, yang akhirnya dapat mengurangi perdarahan post partum.

    (Danuatmaja, 2006)1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

    Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh danberkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yangmembedakan anak dengan dewasa. Anak menunjukan ciri-ciri pertumbuhandan perkembangan sesuai dengan usianya.

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    5/13

    Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringanintra seluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian ataukeseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

    Pertumbuhan terjadi secara simultan dengaan perkembangan. Berbedadengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan

    susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnyaperkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dansosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupanmanusia yang utuh.

    (Depkes, 2007)2. Ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang anak

    Proses tumbuh kembang anak yang mempunyai beberapa ciri-ciri yang salingberkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :a. Perkembangan menimbulkan perubahan

    Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiappertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembanganintelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak danserabut saraf.

    b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukanperkembangan selanjutnya.

    Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum iamelewati tahapan sebelumnya.

    c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbedaSebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang

    berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsiorgan dan perkembangan pada masing-masing.

    d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhanPada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian

    terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anaksehat bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambahkepandaiannya.

    e. Perkembangan mempunyai pola yang tetapPerkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang

    tetap, yaitu :1) Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah kepala, kemudian menuju

    kearah anggota tubuh.2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu

    berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyaikemampuan gerak halus.(Depkes, 2007)

    3. Faktor-faktor yang mempengaruhi balita tumbuh kembang anakPada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan

    normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun Faktor-faktor tersebut antaralain :a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

    1) Ras/etnik atau bangsa2) Keluarga

    3) Umur4) Jenis kelamin

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    6/13

    5) Genetik6) Kelainan kromosom.

    b. Faktor luar (eksternal)1) Faktor Prenatal

    a) Gizib) Mekanisc) Toksin/zat kimiad) Endokrine) Radiasif) Infeksig) Kelainan imunologih) Anoreksia embrioi) Psikologi Ibu

    2) FaktorPersalinanKomplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat

    menyebabkan kerusakan jaringan otak.3) Faktor Pasca bersalin

    a) Gizib) Penyakit kronis/kelainan kongenitalc) Lingkungan fisis dan kimiad) Psikologise) Endokrinf) Sosio-ekonomig) Lingkungan pengasuhanh) Stimulasii) Obat-obatan

    (Depkes, 2007)4. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau

    a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengankemampuan anak melakukan pengerakan dan sikap tubuh yang melibatkanotot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

    b. Gerakan halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengankemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuhtertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yangcermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.

    (Depkes, 2007)5. Tabel 2.1. Tabel Deteksi Dini Tumbuh Kembang

    Umur 3 BulanNo Kemampuan

    Motorik Kasar

    1. Pada waktu anak telentang, apakah masing masing lengan dantungkai bergerak dengan mudah ?

    2. Pada waktu anak telungkup dialas yang datar, apakah anak dapatmengangkat kepalanya keatas.

    3. Pada waktu anak telungkup dialas yang datar, apakah anak dapat

    mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    7/13

    4. Pada waktu anak telungkup diatas alas yang datar, apakah ia dapatmengangkat kepalanya dengan tegak ?

    Motorik Halus5. Pada waktu anak terlentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan

    anda dengan menggerakan kepalanya dari kanan / kiri ke tengah?

    6. Pada waktu anak telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan andadengan menggerakan kepalanya dari satu sisi hampir sampai padasisi yang lain?

    Sosialisasi dan Kemandirian7. Pada waktu anak telentang apakah ia melihat dan menatap wajah

    anda?8. Pada waktu anda mengajak anak berbicara dan tersenyum,apakah ia

    tersenyum kembali pada anda?

    Bicara dan Bahasa

    9. Pada waktu anak telentang apakah ia melihat dan menatap wajahanda?

    10. Apakah anak suka tertawa keras walau tidak digelitik atau dirabaraba?

    Umur 6 BulanNo Kemampuan

    Motorik Kasar

    1. Dapatkah anak mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegakdan stabil?

    2. Ketika anak telungkup dialas datar, apakah ia dapat mengangkatdada dengan kedua lengan sebagai penyangga seperti pada gambar?

    3. Pernahkah anak berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ketelungkup atau sebaliknya?

    4. Pada posisi anak telentang, pegang kedua tangannya lalu tarikperlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah anak mempertahankanlehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri? Jawab Tidakbila kepala anak jatuh kembali seperti gambar di bawah ini.

    Motorik Halus

    5. Pada waktu bayi anak telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakananda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi kesisiyang lain?

    6. Sentuhkan pensil kepunggung tangan atau ujung jari anak (janganmeletakkan diatas telapak tangan anak) apakah anak dapatmenggenggam pensil itu selama beberapa detik?

    7. Dapatkah anak meraih mainan yang diletakkan agak jauh namunmasih berada dalam jangkauan tangannya?

    8. Dapatkah anak mengarahkan matanya pada benda kecil sebesarkacang kismis atau uang logam ?

    Sosialisasi dan kemandirian

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    8/13

    9. Pernahkah anda melihat anak tersenyum ketika melihat mainanyang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermainsendiri?

    Bicara dan bahasa10. Pernahkah anak mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau

    memekik tetapi bukan menangis ?(Depkes, 2007)

    6. Perhitungan Deteksi Dini Tumbuh KembangPerhitungan Deteksi Dini Tumbuh Kembang dibagi menjadi 3 kriteria yaitu :

    a. Sesuai dengan tahap perkembangannya jika anak dapat melakukan 9 sampai10 skrining

    b. Meragukan jika anak dapat melakukan 7 sampai 8 skriningc. Penyimpangan jika anak hanya melakukan 6 atau kurang dari skrining(Depkes, 2007)

    Tumbuh kembang sebenarnya adalah proses yang berbeda namun keduannya tidak

    berdiri sendiri tetapi saling berkaitan. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran dan jumlah sel dapat diukur menggunakan satuan panjang berat dan lingkar kepala.Sementara perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur dan fungsisel menjadi yang lebih komplek, diukur menggunakan skrening perkembangan.Tumbuh kembang sangatlah dipengaruhi oleh faktor genetik (oleh anak itu sendiri) danfaktor lingkungan. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memberikan nutrisi yangterbaik bagi anak sejak awal kehidupannya. Diawal hidupnya, bayi membutuhkannutrisi yang adekuat untuk pertumbuhannya, sehingga dapat mengoptimalkan seluruhproses tumbuh kembangnya. ASI merupakan cairan biologis kompleks yangmengandung semua nutrien yang diperlukan tumbuh kembang anak. Sifatnya yangsangat mudah diserap oleh tubuh bayi, menjadikan nutrisi utama yang paling

    memenuhi persyaratan untuk tumbuh kembang bayi (Prasetyono, 2009).B. Metode

    Pendekatan waktu yang dipakai adalah Cross Sectional yaitu suatu rancanganpenelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko denganefek, dengan cara pendekatan, observasional atau pengumpulan data sekaligus padasaat ( Point time approach ). Artinya setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekalisaja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek padasaat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2005).

    Lokasi penelitian adalah di Puskesmas Karanganyar dan waktu penelitian kira kira bulan Juni sampai Juli 2011.

    Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi yang berumur 3 6 bulan diPuskesmas Karanganyar, dengan jumlah populasi 52 bayi sedangkan sampel yangdiambil sejumlah 46 bayi.

    Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yang mengukur pemberian ASIeksklusif dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-6 bulan. Untukmenjelaskan pemberian ASI eksklusif yaitu

    a. Yang memberi ASI : skore 80%b. Yang tidak memberi : skore < 80%

    Dalam pengukuran perkembangan motorik kasar, dikategorikanmenjadi dua kriteria, yaitu :a. Sesuai dengan perkembangan : skore 9-10 skriningb. Meragukan : skore 7-8 skriningc. Penyimpangan : skore 6 skrining

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    9/13

    Analisis data kuantitatif menggunakan korelasi Chi Square. Analisabivariat yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat kedua variabel antaravariabel bebas dan variabel terikat. Dengan menggunakan rumus Chi Square(X 2) dengan ketentuan jika harga Chi Square hitung lebih besar dari tabel (X 2 hitung > X 2 tabel) maka hubungan signifikan, yang berarti bahwa H 0 ditolak

    atau Ha diterima. Dengan menggunakan rumus Chi Quadrat :

    =

    fh fh fo

    X 2

    2 )(

    Keterangan :2 X = Chi Quadrat

    fo = Frekuensi yang di observasi fh = Frekuensi yang diharapkan

    Kedua variabel yang diuji dikatakan memiliki hubungan yang signifikanapabila nilai tabelhitung X X 22 > atau apabila nilai p-value kurang dari 0,05(Sugiyono, 2008).

    Untuk mengetahui keeratan hubungan antara 2 variabel maka dilakukanuji koefisien kontingensi dengan rumus:

    2

    2

    x N x

    C +

    =

    Keterangan:X2 : Chi kuadrat hitungN : Jumlah sampelC : Koefisien kontingensi(Sugiyono, 2007).

    HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan hasil penelitian didapatkan deskripsi data variabel pemberian

    ASI Eksklusif seperti pada tabel berikut:Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Pemberian ASI Eksklusif

    Kategori Frekuensi Presentase (%)ASI Eksklusif

    FormulaJumlah

    341246

    73,9026,10

    100,00Sumber: Data Primer, 2011

    Diagram 4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Pemberian ASI EksklusifVariabel tumbuh kembang pada anak dikategorikan menjadi 3 macam yaitu

    meragukan, penyimpangan, dan sesuai. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

    distribusi frekuensi data variabel tumbuh kembang pada anak seperti pada tabelberikut:

    7326 ASIEksklusif

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    10/13

    Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Tumbuh Kembang Pada AnakTumbuh kembang Frekuensi Persentase (%)

    MeragukanPenyimpangan

    sesuai

    Jumlah

    153

    28

    46

    32,606,50

    60,90

    100,00Sumber: Data Primer, 2011

    Diagram 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Tumbuh Kembang Pada Anak

    Setelah data dari hasil penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan pengujiandata yang dilakukan untuk menguji hubungan pemberian ASI eksklusif dengantumbuh kembang pada anak umur 3 sampai 6 bulan.

    Tabel 4.3. Tabulasi silang antara pemberian ASI eksklusif dengan tumbuhkembang pada anak

    Tumbuh kembang

    Pemberian ASI eksklusif

    Meragukan Penyimpangan Sesuai Totalf % f % f % f %

    ASIFormula

    87

    17,4015,20

    12

    2,204,40

    253

    54,306,50

    3412

    73,9026,10

    Jumlah 15 32,60 3 6,60 28 60,80 46 100,00Sumber: Data Primer, 2011

    Selanjutnya untuk mengetahui signifikan tidaknya hubungan pemberianASI eksklusif dengan tumbuh kembang pada anak umur 3 sampai 6 bulan diPuskesmas Karanganyar digunakan analisa chi kuadrat. Seperti tersaji dalam tabelanalisa chi kuadrat berikut ini:Tabel 4.4. Analisa Chi Kuadrat

    Value Df Asymp. Sig. (2-sided)Pearson Chi-Square

    Likelihood RatioN of Valid Cases

    9.289 a

    9.19046

    2

    2

    .010

    .010

    Sumber: Data Primer, 2011Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil chi kuadrat (X 2) sebesar 9,289

    dengan df = 2 dan probabilitas sebesar 0,010. Berdasarkan tabel chi kuadratdengan = 5 % dan df = 2 didapatkan chi kuadrat tabel sebesar 5,991.Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:Ho: Tidak terdapat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang

    pada anak umur 3 sampai 6 bulan.Ha: Terdapat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang pada

    anak umur 3 sampai 6 bulan.

    Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:Ho diterima apabila X 2hitung < X 2Tabel

    32,60%

    6,50%

    60,90%

    Meragukan

    Penyiman an

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    11/13

    Ha diterima apabila X 2hitung X2TabelBerdasarkan dari hasil penelitian didapatkan chi kuadrat sebesar 9,289 lebih

    besar dari chi kuadrat tabel dengan df = 2 dan = 5 % adalah sebesar 5,991, makaX2hitung > X 2Tabel , sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yangsignifikan pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang pada anak umur 3

    sampai 6 bulan.Kekuatan hubungan atau nilai yang menyatakan derajat keeratan hubungan

    pemberian ASI Eksklusif dengan tumbuh kembang pada anak umur 3 sampai 6bulan dengan koefisien kontingensi ( Contingency Coefficient ), digunakan rumuskoefisien kontingensi sebagai berikut:

    C =2

    2

    N

    +

    =9,289 46

    9,289 +

    =55,289

    9,289

    = 1680,0 = 0,410

    Tabel 4.5. Pedoman Untuk memberikan Interpretasi Terhadap KoefisienKorelasi

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00-0,199 Sangat rendah0,20-0,399 Rendah

    0,40-0,599 Sedang0,60-0,799 Kuat0,80-1,000 Sangat kuat

    Sumber : Sugiyono, 2009

    Nilai koefisien korelasi Chi Square sebesar 0,410 menunjukkan bahwakeeratan hubungan antara keduanya termasuk sedang.

    Berdasarkan tabulasi silang didapat mayoritas ibu dengan pemberian ASIEksklusif dengan tumbuh kembang pada anak yang sesuai sebanyak 25 (54,30%).Hal ini sesuai dengan pernyataan Prasetyono (2009) tumbuh kembang sebenarnyaadalah proses yang berbeda namun keduanya tidak berdiri sendiri tetapi salingberkaitan. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran dan jumlah sel dapat diukurmenggunakan satuan panjang berat dan lingkar kepala. Sementara perkembanganadalah bertambahnya kemampuan dan struktur dan fungsi sel menjadi yang lebihkomplek, diukur menggunakan skrening perkembangan atau dengan kata lainhypertropy dan hyperplasi. Hipertropy adalah pembesaran atau pertumbuhanberlebihan dari organ atau bagian akibat peningkatan ukuran sel sel pembentuknyadan hyperplasi adalah peningkatan yang abnormal dari sejumlah sel-sel normaldalam susunan normal pada organ atau jaringan yang meningkatkan volumenya.Tumbuh kembang sangatlah dipengaruhi oleh faktor genetik (oleh anak itu sendiri)dan faktor lingkungan. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memberikan nutrisiyang terbaik bagi anak sejak awal kehidupannya. Diawal hidupnya, bayi

  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    12/13

    membutuhkan nutrisi yang ade kuat untuk pertumbuhannya, sehingga dapatmengoptimalkan seluruh proses tumbuh kembangnya. ASI merupakan cairanbiologis kompleks yang mengandung semua nutrien yang diperlukan tumbuhkembang anak. Sifatnya yang sangat mudah diserap oleh tubuh bayi, menjadikannutrisi utama yang paling memenuhi persyaratan untuk tumbuh kembang bayi.

    Penelitian ini sebelumnya belum pernah diteliti oleh siapapun tetapi adayang meneliti tentang hubungan pemberian ASI eksklusif sewaktu bayi dengan IQpada anak di SDN 2 Delingan Karanganyar yang diteliti oleh ria wulandarimahasiswa akbid mitrahusada karanganyar angkatan 2007 dengan hasil sebagaiberikut :

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberianASI eksklusif sewaktu bayi dengan IQ pada anak. Berdasarkan perhitungan analisastatistic menunjukkan bahwa nilai x 2hitung sebesar 20,980 dan nilai x 2tabel adalahsebesar 3,84. Oleh karena x 2hitung > x 2tabel maka disimpulkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan tingkat IQ.Sehingga H a dalam penelitian ini diterima.

    Berdasarkan dari hasil penelitian yang berjudul Hubungan Pemberian ASIEksklusif Dengan Tumbuh Kembang Pada Anak umur 3 sampai 6 Bulan DiPuskesmas Karanganyar didapatkan chi kuadrat sebesar 9,289 lebih besar dari chikuadrat tabel dengan df = 2 dan = 5 % adalah sebesar 5,991, maka X 2hitung >X2Tabel , sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan yang signifikanpemberian ASI eksklusif dengan tumbuh kembang pada anak umur 3 sampai 6bulan.

    Kekuatan hubungan atau nilai yang menyatakan derajat keeratan hubunganpemberian ASI Eksklusif dengan tumbuh kembang pada anak umur 3 sampai 6bulan dengan koefisien kontingensi ( Contingency Coefficient ) sebesar 0,410.

    SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan

    Ada hubungan yang signifikan antara pemberian asi eksklusif dengan tumbuhkembang pada anak usiua 3 sampai 6 bulan dipuskesmas karanganyar dengankoefisien kontingensi ( Contingency Coefficient ) sebesar 0,410 menunjukkanbahwa keeratan hubungan antara keduanya termasuk sedang.

    B. Saran.Bagi para ibu diharapkan lebih memperhatikan pentingnya ASI eksklusif terhadap

    tumbuh kembang pada anak.Dapat meningkatkan penyuluhan dan promosi tentang ASI Eksklusif denganmeningkatkan KIE ASI Eksklusif yang spesifik melalui metode dan media yangsesuai dengan sasaran.

    DAFTAR PUSTAKAAssunnah, 2007. http://www.mail-archive.com/assunnah@ yahoogroups

    com/msg25269 /bahaya_susu_formula.pdf. Diakses pada tanggal 20 April2011

    Danuatmaja, Bonny. 2006. 40 Hari Pasca Persalinan . Jakarta : Puspa Swara.

    Hal. 36-53.

    http://www.mail-archive.com/assunnah@%20yahoogroups%20%20com/msg25269/bahaya_susu_formula.pdfhttp://www.mail-archive.com/assunnah@%20yahoogroups%20%20com/msg25269/bahaya_susu_formula.pdfhttp://www.mail-archive.com/assunnah@%20yahoogroups%20%20com/msg25269/bahaya_susu_formula.pdfhttp://www.mail-archive.com/assunnah@%20yahoogroups%20%20com/msg25269/bahaya_susu_formula.pdf
  • 8/10/2019 HUBUNGAN_PEMBERIAN_ASI_EKSLUSIF_DENGAN_TUMBUH_KEMBANG__PADA_ANAK_USIA_3_SAMPAI_6_BULAN-libre.pdf

    13/13

    Depkes, RI. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi DiniTumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.Hal. 18

    Dwiharso. Christoforus Nata. 2010. Tingkat Pemberian ASI Eksklusif DiIndonesia Masih Rendah. http:// www.rri.co.id /index.php?option=

    com_conten t&task=view&id=4282. Diakses Pada Tanggal 2 April 2011.Kamus saku kedokteran Dorland. 1998. Jakata: penerbit kedokteran ECGNotoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan . Jakarta : Rineka

    Cipta. Hal 3-4, 10-16, 188.Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

    Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Hal 92.Puskesmas Karanganyar. 2011. Data jumlah balita di Puskesmas Karanganyar.

    Riwidikdo, Handoko .2008. Statistik Kesehatan. Jogjakarta: MITRA CENDIKIA. Hal 41-43.

    Roesli, Utami. 2008. Inisiasi menyusui dini. Jakarta: Pustaka Bunda. Hal 51 - 59.Samsunuwiyati, Marat, S,Psi 2006. Psikologi Perkembangan . Bandung : PT

    Remaja Rosdakarya. Hal 98, 99.Sugiyono, 2008 Statistik Untuk penelitian. Bandung: CV ALFABETA. Hal. 253.Sugiyono, 2008 Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA. Hal. 61,

    62, 68, 253.Suyanto. 2009. Riset Kebidanan Metodologi dan Aplikasi . Jogjakarta: Miyra

    Cendikia Press. Hal. 57, 59.Utama, Hendra. 2008. Asi Eksklusif . .Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas

    Indonesia. Hal 17-26.