HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI...

132
HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI TAWURAN ANTAR PELAJAR (Studi Kasus SMKN 29 Jakarta Selatan) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: Rina Andhika Rosyalina (1112111000004) PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI...

Page 1: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR

DALAM AKSI TAWURAN ANTAR PELAJAR

(Studi Kasus SMKN 29 Jakarta Selatan)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Rina Andhika Rosyalina

(1112111000004)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI TAWURAN

PELAJAR (STUDI KASUS SMKN 29 JAKARTA)

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 1 Februari 2017

Page 3: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Rina Andhika Rosyalina

NIM : 1112111000004

Program Studi : Sosiologi

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI TAWURAN

PELAJAR (STUDI KASUS SMKN 29 JAKARTA)

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 17 Januari 2017

Mengetahui,

Menyetujui,

Page 4: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI

TAWURAN PELAJAR (SMKN 29 JAKARTA)

oleh

Rina Andhika Rosyalina

1112111000004

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 01 Februari 2017.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial

(S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 01 Februari 2017

Page 5: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

v

ABSTRAKSI

Skripsi ini mengkaji tentang Hubungan Timbal Balik Senior-Junior Dalam

Aksi Tawuran Pelajar (Studi Kasus SMKN 29 Jakarta). Penelitian ini bertujuan

untuk mendeksripsikan bentuk hubungan pertemanan taruna Senior-Junior di

SMKN 29 Jakarta, serta membuktikan adanya keterkaitan antara hubungan

pertemanan taruna Senior-Junior dalam aksi tawuran pelajar. Peneliti tertarik

dalam meneliti permasalahan tersebut untuk menjelaskan pertukaran sosial yang

terjadi di dalam hubungan timbal-balik pertemanan taruna SMKN 29 Jakarta yang

berkiatan dengan aksi tawuran pelajar.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif, lokasi penelitian ini terletak di Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Subjek

penelitiannya adalah taruna dan alumni SMKN 29 Jakarta. Pengumpulan data

dalam penelitian ini berupa; Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan Analisis

data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, display data dan verifikasi data.

Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori perukaran (exchange

theory) oleh Peter Blau, yang mengungkapkan bahwa interaksi pertukaran

mengenai tipereward dan beban atau ongkos di dalamnya. Orang yang melakukan

pertukaran itu ingin memperoleh reward maksimal dan beban maksimal.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan pertemanan antara

taruna Senior-Junior merupakan bentuk hubungan timbal-balik yang didalamnya

melakukan pertukaran. Pertukaran yang dilakukan ini menghasilkan keuntungan

atas kebutuhan-kebutuhan pihak yang terkait dalam hubungan tersebut. Hal ini

tentunya berkaitan dengan aksi tawuran, para taruna yang melakukan aksi tawuran

tidak lepas dari pertukaran yang ada pada hubungan pertemanan mereka. Aksi

tawuran dapat disebabkan akibat dari pengaruh senior, loyalitas (kepatuhan) oleh

para junior sebagai bentuk pertukaran mereka, bahkan tawuran juga merupakan

tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh para taruna SMKN 29 Jakarta.

Mengingat bahwa tawuran pelajar oleh para taruna ini sudah ada sejak dahulu dan

masih ada hingga saat ini. Meskipun saat ini tawuran pelajar SMKN 29 Jakarta

lebih sering terjadi tanpa rencana terlebih dahulu (ketemu di jalan saat pulang

sekolah).

Kata Kunci : Senior-Junior, Tawuran Pelajar.

Page 6: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat,

nikmat dan hidayah-Nya, penulis selalu diberikan kesehatan dan kelancaran

sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa

penulis juga panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu memberikan

syafa’at kepada penulis.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sosial (S, Sos) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari doa, bimbingan, dan

semangat berbagai pihak yang dengan keikhlasannya membantu penulis dalam

penyusunan skripsi ini hingga selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yaitu Bapak Prof. Dr. Zulkifli ,

MA.

2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Sosiologi yaitu Ibu Dr. Cucu Nurhayati

M, Si dan Bpk. Husnul Khitam M,Si.

3. Bapak Ahmad Abrori M,Si selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus

pembimbing akademik yang telah memberikan ilmu dan waktunya untuk

membimbing dan memberikan motivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Page 7: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

vii

4. Segenap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah

memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama masa kuliah.

5. Para taruna, pengurus sekolah dan alumni SMKN 29 Jakarta yang telah

berkenan menginzinkan dan meluangkan waktunya untuk memberikan

informasi terkait dengan penelitian.

6. Ayahanda Herry Rosyadi, S.H dan Ibunda Dra. Hj. Muhibah dan semua

segenap keluarga besar khusunya; Ria Karoulina, M. Bagus Agus, S,Kom

yang penulis sangat sayangi. Terimakasih banyak karena telah memberikan

motivasi, mendoakan dan membantu penulis baik moril maupun materil.

7. Nanda Firdaus, S.E yang selalu memberikan doa, motivasi, saran, dukungan,

semangat dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih

banyak ya!

8. Fraucharges (Rivanny Hilda, S. Farm, Clara Nathasa S. Ikom, Ardelia

Windaya, S, T dan Audya Natalia). Terimakasih sudah selalu memberikan

semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

9. Trotoar dan Ber-4 kuy wisuda! (Irma R. Maryam, Mita Restu, S.Sos, dan

Dessy Ratnasari). Terima kasih sudah menjadi sahabat yang baik untuk

penulis selama kuliah.

10. Pihak-pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsug berjasa dalam

penulisan skripsi ini.

Page 8: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

viii

Semoga kalian semua selalu dalam lindungan Allah SWT, dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan serta

memberikan kontribusi positif kepada para pembaca.

Jakarta, 14 Januari 2017

Penulis

Page 9: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

ix

DAFTAR ISI

Pernyataan Bebas Plagiarisme ............................................................................ ii

Persetujuan Pembimbing Skripsi ........................................................................ iii

Pengesahan Panitia Ujian Skripsi........................................................................ iv

Abstraksi ............................................................................................................. v

Kata Pengantar .................................................................................................... vi

Daftar Isi.............................................................................................................. ix

Arti Singkatan ..................................................................................................... xi

Daftar Tabel ........................................................................................................ xii

Daftar Gambar ..................................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah........................................................................................ 1

B. Pertanyaan Masalah ....................................................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 5

E. Kerangka Teoritis .......................................................................................... 9

F. Metodologi Penelitian .................................................................................... 12

G. Metode Analisis Data .................................................................................... 17

H. Sistematika Penulisan .................................................................................... 18

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Profil Sekolah ................................................................................................. 19

A.1 Letak Geografis ....................................................................................... 19

A.2 Latar Belakang Sekolah .......................................................................... 20

B. Profil Guru dan Karyawan SMKN 29 Jakarta ................................................ 21

C. Profil Taruna SMKN 29 Jakarta ..................................................................... 24

D. Tawuran Pelajar SMKN 29 Jakarta ................................................................ 26

Page 10: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

x

BAB III RELASI HUBUNGAN SENIOR JUNIOR DALAM TAWURAN

PELAJAR

A. Bentuk Relasi Timbal Balik Senior Junior ..................................................... 31

A.1 Hirarki Senior Junior ................................................................................. 31

A.2 Keuntungan relasi Senior dan Junior ....................................................... 36

A.3 Kedudukan dan pengaruh Relasi Timbal Balik Senior Junior .................. 41

A.4 Ekonomi dan Kekayaan dalam Relasi Junior Senior ................................ 45

B. Stabilitas Relasi Senior Junior ........................................................................ 48

B.1 Perlindungan Senior dan Junior ................................................................ 48

B.2 Loyalitas Bersama .................................................................................... 53

C. Hubungan Senior dan Junior di Kalangan Taruni ………………………….. 57

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 63

B. Saran ............................................................................................................... 64

Daftar Pustaka ..................................................................................................... xv

Page 11: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xi

ARTI SINGKATAN

AP : Airframe Powerplant

AU : Angkatan Udara

BASIS : Barisan Siswa

DKI : Daerah Khusus Ibukota

EA : Electrical Avionics

EI : Electrical Industri

LDKT : Latihan Dasar Kepemimpinan Taruna

MOS : Masa Orientasi Sekolah

MPLS : Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah

NPSN : Nomor Pokok Sekolah Nasional

PDH : Pakaian Dinas Harian

PMD : Pembinaan Mental Disiplin

PNS : Pegawai Negeri Sipil

SDM : Sumber Daya Manusia

SK : Surat Keterangan

SMKN : Sekolah Menengah Kejuruan Negeri

STM : Sekolah Teknik Mesin

TPTU : Teknik Pendingin dan Tata Udara

TNI : Tentara Nasional Indonesia

UN : Ujian Nasional

UUD : Undang-Undang Dasar

Page 12: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kasus Pengaduan Anak Berdasarkan Klaster Perlindungan Anak KPAI

Tahun 2011 - 2015 .............................................................................................. 2

Tabel 2.1 Jumlah Guru SMKN 29 Jakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 ............. 22

Tabel 2.2 Guru Bimbingan/Konseling Tahun Pelajaran 2016/2017 ................... 23

Tabel 2.3. Kelas SMKN 29 Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................... 25

Tabel 2.4 Data Tawuran SMKN 29 Jakarta Tahun 2014-2016 .......................... 28

Page 13: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Lokasi SMKN 29 Jakarta ........................................................ 19

Gambar 3.1 Taruna-taruni SMKN 29 Jakarta ..................................................... 33

Gambar 3.2 Suasana Pulang Sekolah .................................................................. 38

Gambar 3.3 Senioritas SMKN 29 Jakarta ........................................................... 42

Gambar 3.4 Contoh Sticker ................................................................................ 46

Gambar 3.5 Pertemanan Taruna di Sekolah ....................................................... 49

Gambar 3.6 Konvoi Taruna SMKN 29 Jakarta .................................................. 54

Gambar 3.7 Taruni SMKN 29 Jakarta ................................................................ 58

Page 14: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Data Wawancara ................................................................................................xviii

Foto Dokumentasi ..............................................................................................lxvi

Surat Keterangan Sekolah ………………………………………………....... Ixviii

Page 15: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang Hubungan Timbal

Balik Senior-Junior dalam Aksi Tawuran Antar Pelajar. Dengan mengambil

Studi kasus tawuran pelajar yang melibatkan taruna SMKN 29 Jakarta

Selatan. Skripsi ini bertujuan untuk melihat gambaran yang berupaya

menjelaskan bagaimana bentuk hubungan yang terjalin antara taruna senior

dengan taruna junior di SMKN 29. Sehingga dari hubungan tersebut dapat

berkaitan dengan aksi tawuran pelajar yang melibatkan para taruna baik

senior maupun junior di dalamnya.

Tawuran merupakan salah satu bentuk permasalahan sosial yang

dilakukan oleh pelajar secara kolektif atau bersama-sama. Begitu pula dengan

tawuran pelajar yang melibatkan para taruna di SMKN 29 Jakarta, aksi

tawuran ini dilakukan secara bersama-sama oleh para taruna baik taruna

senior maupun taruna junior. Dalam UUD 1945 Pasal 28B ayat 2 yang

berbunyi; Setiap Anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan

berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Anak adalah aset generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan

bimbingan, perhatian, perawatan serta pengarahan yang dengan baik dan

positif seiring dengan masa perkembangannya. Masalah tawuran ini menjadi

sangat penting dan menarik untuk dikaji karena sudah banyak sekali menelan

korban.

Page 16: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

2

Tabel 1.1 Kasus Perlindungan Anak Korban dan Pelaku

Tawuran Pelajar Tahun 2011-2015

NO

KASUS PERLINDUNGAN

ANAK

TAHUN

JUML\AH

2011 2012 2013 2014 2015

601 Anak Korban Tawuran Pelajar 20 49 52 113 37

602 Anak Pelaku Tawuran Pelajar 64 82 71 46 62

Sumber: Bidang Data Informasi dan Pengaduan KPAI 2016

Berdasarkan data yang didapatkan dari bidang data dan informasi dan

pengaduan KPAI dari tahun 2011 hingga 2015 yang berkaitan dengan aksi

tawuran pelajar mengalami fluktuatif. Dimana di setiap tahunnya dapat

mengalami kenaikan dan penurunan. Data ini merupakan data kasus tawuran

pelajar yang berada di Jakarta Selatan. SMKN 29 Jakarta menjadi fokus penelitian

disebabkan banyaknya berita mengenai tawuran yang mengaitkan pelajar di

sekolah ini. SMKN 29 Jakarta juga merupakan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) kelompok teknologi pesawat udara satu-satunya yang berada di Jakarta

Selatan. Permasalahan sosial ini bukanlah hal yang baru, bahkan telah banyak

model penanggulangan yang telah dilakukan. Namun faktanya permasalahan

tawuran ini tidak pernah hilang dan terus ada hingga saat ini.

Permasalahan ini lahir akibat dari kurangnya pengawasan terhadap anak

(pelajar) dari berbagai lapisan masyarakat, baik itu dari kalangan keluarga,

sekolah, dan pemerintah. Pembahasan masalah tawuran ini, tidak terlepas dari

Page 17: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

3

ruang lingkup sekolah, karena sekolah menjadi tempat bersosialisasi antara taruna

satu dengan lainnya. Berbagai macam peran ini dijumpai oleh seorang taruna pada

saat di sekolah, misalnya; guru, senior, junior dan teman sebaya (seangkatan).

Dalam skripsi ini, penulis akan menjelaskan mengenai peran taruna senior dan

taruna junior dalam hubungan pertemanan yang mereka. Perbedaan kedudukan

(status) yang dimiliki taruna senior dengan taruna junior tentu menyebabkan

adanya berbagai perbedaan di dalam hubungan mereka, terlebih dalam hal

bersikap dan bertindak. Antara peranan dan kedudukan sama-sama memiliki

fungsi yang saling terkait (korelasinya) bagaikan dua sisi mata uang, artinya tidak

ada kedudukan tanpa peranan. Demikian juga sebaliknya tiada peranan tanpa

kedudukan ( Setiadi dan Kolip 2011 : 435).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti

mengenai bentuk hubungan pertemanan antara taruna Senior-Junior di SMKN 29

Jakarta. Dimana di dalam hubungan mereka ini berkaitan dengan aksi tawuran

pelajar yang dilakukan oleh para taruna. Penulis dalam penelitian ini akan

menganalisnya dengan menggunakan Teori Pertukaran (Exchange Theory) oleh

Peter Blau. Di dalam teori tersebut, hubungan pertemanan yang terjalin antara

taruna Senior-Junior dianggap sebagai hubungan yang saling timbal-balik atau

menguntungkan. Perlu ditekankan bahwa hubungan pertemanan antara taruna

Senior-Junior terdapat keuntungan yang diterima oleh kedua belah pihak yang

disebabkan dari proses pertukaran yang dilakukan atas kebutuhan pihak-pihak

terkait. Keuntungan ini yang menjadikan hubungan pertemanan mereka dapat

ditegakkan dan dilestarikan.

Page 18: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

4

Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian ini dengan judul

“HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI

TAWURAN PELAJAR (STUDI KASUS SMKN 29 JAKARTA SELATAN)”.

B. Pertanyaan Penelitian

Dari paparan pernyataan masalah diatas maka dapat dirumuskan berbagai

pertanyaan masalah;

1. Bagaimana hubungan timbal-balik Senior-Junior di SMKN 29 Jakarta?

2. Apakah ada keterkaitan hubungan pertemanan antara Senior-Junior

dalam aksi tawuran pelajar?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat tujuan yang ingin dicapai yaitu;

a. Untuk mendeksripsikan bentuk hubungan pertemanan taruna

Senior-Junior di SMKN 29 Jakarta Selatan.

b. Untuk membuktikan adanya keterkaitan antara hubungan

pertemanan taruna Senior-Junior dalam aksi tawuran pelajar.

2. Manfaat Penelitian.

Disamping itu juga terdapat manfaat yang ingin dicapai dalam

melakukan penelitian ini yaitu;

a. Secara teoritis,

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan dalam kajian sosiologi pendidikan dan

Page 19: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

5

sosiologi kriminalitas, khususnya tentang aksi tawuran

pelajar.

- Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan

perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan hubungan Senior-Junior dalam aksi

tawuran pelajar.

b. Sedangkan secara praktis,

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

siapa saja yang ingin mengetahui tentang bentuk hubungan

Senior-Junior yang berkaitan dengan aksi tawuran pelajar.

- Menjadikan sebuah masukan bagi lembaga pendidikan

(Sekolah) untuk lebih memperhatikan dan merespon terkait

masalah tawuran yang dilakukan oleh para pelajar.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk bahan pertimbangan dalam penelitian ini, tentunya

membutuhkan perbandingan penelitian sebelumnya yang relevan dengan

penelitian ini. Literatur yang dikutip merupakan kajian yang relevan dengan

fokus bahasan peneliti.

Rizka, Herieningsih, dan Pradekso (2013) menulis jurnal berjudul

“Komunikasi Senior dan Junior Pada Kelompok Pelajar Dalam Upaya

Mempertahankan Budaya Tawuran”. Penelitian ini bertujuan untuk

memahami pengalaman komunikasi antara senior dan junior pada kelompok

Page 20: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

6

pelajar, khususnya dalam upaya mempertahankan budaya tawuran. Metode

pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan

fenomenologi. Teori yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teori

komunikasi koersif dan pertukaran sosial (social exchange theory). Hasil

penelitian ini adalah bahwa komunikasi yang dilakukan oleh senior dan junior

dalam kelompok pelajar memiliki tujuan tertentu yakni sebagai upaya untuk

mempertahankan budaya kelompok termasuk tawuran. Budaya dipertahankan

dengan cara diturunkan dari generasi ke generasi, seniorlah yang bertugas

mentransmisikan budaya tersebut kepada junior. Senior menggunakan teknik

komunikasi koersif yaitu dengan ancaman, paksaan hingga kekerasan fisik

saat menyampaikan pesan kepada junior.Selain itu, senior melakukan

beberapa teknik komunikasi persuasif yaitu pay off idea dan fear arousing.

Elly, Bunyamin, dan Rizki (2014) menulis jurnal berjudul “Tawuran

Pelajar: Solidarity in the Student Group and its Influence on Brawl

Behaviour”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban atas

pertanyaan bagaimana solidaritas pada kelompok pelajar dalam

mempengaruhi perilaku tawuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode studi kasus. Teori yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan teori Solidaritas sosial oleh Emile Durkheim. Dan hasil

penelitian ini adalah bahwa tawuran antar pelajar yang terjadi dikarenakan

permusuhan, pertikaian atau konflik yang ada diantara kelompok-kelompok

pelajar. Proses pelajar menjadi anggota kelompok bersifat alamiah dan

didasari karena kedekatan letak rumah atau tempat tinggal, minat yang sama,

Page 21: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

7

serta satu tempat tongkrongan. Proses pembentukan solidaritas dimulai dari

interaksi diantara sesama anggota kelompok, kegiatan yang dilakukan

bersama-sama hingga akhirnya keterlibatan perasaan. Solidaritas yang

terbentuk menyebabkan tawuran antar pelajar selama ada ancaman dari

kelompok lain, terjadinya konflik diantara kelompok-kelompok pelajar, serta

tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan perkembangan pelajar sebagai

remaja.

Chairani dan Prahastiwi (2015) menulis jurnal berjudul

“Communication Style dan Perilaku Tawuran. (Studi kasus mengenai

communication style yang menyebabkan adanya perilaku tawuran di

kalangan siswa SMAN 70 Jakarta)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan dan menganalisis communication style antar siswa di

dalam/luar sekolah yang memiliki perilaku tawuran. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis studi kasus dengan purposive sampling. Teori

yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan teori gaya komunikasi.

Dan hasil penelitian ini adalah bahwa adanya pembagian nama angkatan di

SMA Negeri 70. Setiap angkatan di SMA Negeri 70 Jakarta mempunyai

nama angkatan yang dibentuk oleh senior atau siswa kelas XII dari angkatan

tersebut. Untuk mendapatkan nama angkatan tersebut siswa kelas X harus

melalui proses inisiasi dimana proses ini melalui metode kekerasan.

Pembagian angkatan didasarkan pada tahun masuk dikategorikan menjadi 2

yaitu angkatan ganjil dan genap. Communication style siswa yang agresif dan

Page 22: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

8

asertif di dalam sekolah dipengaruhi oleh low context culture sedangkan pasif

dipengaruhi oleh high context culture.

Sebagai pembanding, berikut persamaan serta perbedaan antara literatur

sebelumnya dengan penelitian ini:

Pertama, penulisan jurnal oleh Rizka, Herieningsih, dan Pradekso

(2013) ditemukan persamaan dalam objek penelitian yaitu tawuran pelajar

yang berkaitan dengan komunikasi Senior-Junior. Perbedaannya, model

pendekatan yang dilakukan penelitian sebelumnya menggunakan pendekatan

fenomenologi, sedangkan penulis menggunakan pendekatan studi kasus.

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis sebelumnya juga berbeda

dengan penulis.

Kedua, penulisan jurnal oleh Elly, Bunyamin, dan Rizki (2014)

ditemukan persamaan dalam metode penelitian dan pendekatan penelitian

yaitu; metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Perbedaannya, lokasi

penelitian sebelumnya berbeda dengan penulis yaitu di SMKN 29 Jakarta.

Teori yang digunakan oleh penelitian sebelumnya juga berbeda dengan

penulis, penelitian sebelumnya menggunakan teori solidaritas sosial.

Ketiga, penulisan jurnal oleh Chairani dan Prahastiwi (2015) ditemukan

persamaan dalam metode pendekatan yaitu; studi kasus. Perbedaannya, lokasi

dan tempat penelitian yang dilakukan penulis berfokus di SMKN 29 Jakarta

yang berbeda dengan penulis sebelumnya. Fokus penelitian penulis berbeda,

penulis berfokus pada hubungan timbal balik Senior-Junior, sedangkan

penulis sebelumnya berfokus pada communication style dan perilaku tawuran.

Page 23: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

9

Berdasarkan literatur diatas dapat diketahui perbandingan atas

persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Maka

dari itu penulis ingin meneliti hal yang berbeda dan belum dilakukan oleh

penelitian sebelumnya. Penulis akan meneliti tentang hubungan timbal balik

Senior-Junior dalam aksi tawuran pelajar yang berfokus di SMKN 29 Jakarta.

E. Kerangka Teoritis

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori

pertukaran (exchange theory) oleh Peter Blau. Teori ini digunakan untuk

menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang melakukan tindakan sosial

yang saling memberi atau menukar objek-objek yang mengandung nilai antar

individu berdasarkan tatanan sosial tertentu untuk mencari keuntungan dan

imbalan. Menurut Marcel dan Claude menyatakan bahwa inti dari teori ini

ialah bahwa manusia adalah makhluk mencari keuntungan (benefit) dan

menghindari biaya (cost); manusia, dalam perspektif para penganut teori

pertukaran, merupakan makhluk pencari imbalan (reward-seeking animal)

(Kamanto,2004:232).

Teori pertukaran memandang bahwa motivasi sebagai suatu hal yang

pribadi dan individual. Walaupun demikian, motivasi nantinya akan mengacu

pada budaya pribadinya. Motivasi itu mengacu pada saat memperoleh barang

yang diinginkan, kesenangan, kepuasan, dan hal lainnya yang bersifat

emosional (Wirawan, 2012:175). Namun dalam pencapaian keuntungan yang

diterima terdapat biaya “cost” yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai upaya

Page 24: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

10

yang diperlukan untuk memperoleh sesuatu kepuasan keuntungan berupa

hadiah “reward”.

Reward adalah ganjaran yang memiliki kekuatan pengesahan sosial

(social approval). Dalam kehidupan sehari-hari, segala sesuatu yang

disenangi akan dicari dalam relasi-relasi sosial mereka. Orang akan lebih

menyenangi atau cocok dengan orang lain yang mengesahkan dirinya. Dalam

suatu kelompok yang memiliki hirarki, urutan tatanan sosial di tandai dengan

kepatuhan pada siapa, siapa yang duduk “di meja utama”, dan indikasi-

indikasi lainnya. Runtutan posisi dalam kelompok adalah unsur-unsur tatanan

sosial umum yang ada dalam kelompok. Untuk menjelaskan runtutan atau

rangking menurut teori pertukaran, digunakanlah ide-ide tentang nilai dan

kelangkaan. “Nilai” disini mengandung pengertian langka dan berharga

(Wirawan, 2012:176).

Secara umum, Peter Blau mengamati jenis serupa dari pertukaran

perkara dengan memperkirakan bahwa pihak yang melakukan pertukaran

menginginkan reward yang maksimal dan beban maksimal. Menurut Blau,

bahwa hakikat ketidakseimbangan Blau merupakan ide kunci dalam

memahami timbulnya struktur kelompok dan sosial. Blau tampaknya

mencoba untuk memerinci bagaimanakah struktur sosial itu membuat mapan

pertukaran, dan selain itu juga mengemukakan cara-cara stabilitasi

menimbulkan kekuatan-kekuatan oposisi yang bahkan cenderung mengubah

pertukaran yang telah mapan itu (Wirawan, 2012:183).

Page 25: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

11

Ketidakseimbangan penerimaan reward atas pertukaran yang terjadi di

dalam suatu hubungan akan menciptakan adanya alternatif asosiasi atau relasi

yang terputus, namun tidak semua relasi ini putus. Menurut Blau, hakikat

biasa dari pertukaran sosial adalah ketidakseimbangan. Pihak terkecil dalam

pertukaran yang tidak seimbang itu dapat memperoleh kompensasi dengan

atau jenis penguatan umum yang disebut oleh Homans social approval, atau

menurut Blau lebih suka menyebutnya sebagai kerelaan (compliance atau

subordination) (Wirawan, 2012:183). Kerelaan atas ketidakseimbangan

pertukaran ini akan menjadikan sebuah kredit kepada pihak yang superior,

dan kehendaknya akan meyebabkan adanya dominasi kepada pihak yang

tidak dapat memprolehnya.

Analisis struktural dalam sosiologi adalah pengamatan susunan bagi

upaya yang dikoordinasikan menuju tujuan-tujuan kolektif. Legistimasi yang

struktur sosial ialah sesuatu yang diterima secara umum oleh para pelaku.

Manakala legitimasi itu diperoleh, struktur sosial mungkin dikolaborasikan.

Sejauh struktur sosial tidak gagal, maka pelaku tidak akan menarik

pandangannya bahwa struktur tersebut sah. Dengan demikian, pembentukan

struktur tetap akan bertahan (Wirawan, 2012:184). Akan tetapi, legistimasi

dan perubahan sosial bukanlah suatu hal yang bersifat “mutlak” karena

legistimasi merupakan suatu kecenderungan. Hal tersebut disebabkan karena

pasti adanya kekuatan-kekuatan yang berlaku bersamaan, berupa; kekuatan

pendukung dan melindungi struktur sosial, sedangkan yang lainnya

berlangsung berlawanan.

Page 26: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

12

Tema karya Blau adalah untuk menemukan suatu situasi yang

digambarkan sebagai hasil-hasil tertentu yang baik pada satu sisi, tetapi tidak

pada sisi lainnya. Karena pada situasi ini tidak mungkin untuk

memaksimalkan adanya kepuasan. Menurut Blau, Jika orang menghadapi hal

demikian maka lebih baik ia berada di tengah antara kedua sisi itu, sehingga

akan mampu memperbaiki sisi yang kurang baik (Wirawan, 2012:184).

Blau menunjukkan bahwa proses relasi tatap muka merupakan tipe

microstructure (Wirawan, 2012:184). Sedangkan relasi merupakan struktur

berupa; aturan-aturan, pemuas, kontrol legitimasi, dan pembagian tugas.

Menurut Blau, ia melihat struktur mikro terdiri dari individu-individu yang

berinteraksi, sedangkan makro terdiri dari kelompok-kelompok yang saling

berhubungan (Poloma, 2010:80). Sedangkan, mikro dalam interaksi dari

tahapan orang ke orang akan meluas, dan jumlahnya akan semakin bertambah

sehingga menjadi bermakna. Kolektivitas yang lebih besar dengan sendirinya

terbentuk oleh makrostruktur. Karena itu keseluruhan organisasi sosial dalam

suatu masyarakat adalah salah satu kaitan internal antar makrostruktur.

F. Metodologi Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang hubungan timbal balik Senior-Junior

dalam aksi tawuran antar pelajar (Studi Kasus SMKN 29 Jakarta). Adapun

metode yang digunakan adalah:

Page 27: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

13

1. Pendekatan penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

studi kasus. Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya.

Penelitian kualitatif pada dasarnya upaya membangun pandangan mereka

yang teliti dan rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambar holistic dan rumit

(Alfianika, 2016:22). Metode pendekatan studi kasus dapat membantu

peneliti untuk mengadakan studi mendalami tentang perorangan,

kelompok, program, organisasi, budaya, agama, daerah atau bahkan

Negara. Pendekatan ini bertujuan melihat suatu kasus secara keseluruhan

serta peristiwa-peristiwa atau kejadian yang nyata untuk mencari

kekhususannya, ciri khasnyan (Semiawan, 2010: 50). Fokus penelitian ini

adalah studi kasus untuk menjelaskan dan mendeksripsikan permasalahan

tentang hubungan timbal balik dalam aksi tawuran pelajar di SMKN 29

Jakarta. Dengan metode tersebut hasilnya akan lebih jelas dan mudah

untuk dipahami.

2. Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data adalah suatu langkah yang paling

strategis dalam sebuah penelitian, melihat bahwa tujuan dari penelitian

adalah untuk mencari data. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

teknik pengumpulan data berupa; observasi (pengamatan), interview

(wawancara), dan dokumentasi.

Page 28: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

14

a. Observasi (Pengamatan).

Metode pengamatan atau observasi (observation

research) biasanya dilakukan untuk melacak secara sistematis

dan langsung gejala-gejala komunikasi terkait dengan

persoalan-persoalan sosial, politis, dan kultural masyarakat. Di

sini, kata “langsung” memiliki pengertian bahwa peneliti hadir

dan mengamati kejadian-kejadian di lokasi. Kemudian kata

“sistematis” menunjukkan pada karakter (Pawito, 2008: 111).

Dalam menggunakan dua jenis observasi. Pertama,

dengan menggunakan non-partisipasi observasi yaitu; tidak

terlibat dalam kegiatan yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan

mengikuti taruna yang di kenal untuk sekedar bersosialisasi, ini

bertujuan menanamkan rasa saling percaya ketika nanti akan

melakukan proses wawancara. Kedua, partisipasi observasi

yaitu; berpartisipasi atau ikut langsung dalam mengikuti

kegiatan berkumpul bersama para taruna SMKN 29 Jakarta

yang dilakukan setelah 1 minggu melakukan sosialisasi

sebelumnya. Hasil dari observasi ini akan dikumpulkan dalam

catatan lapangan yang akan dibuat untuk gambaran umum

tentang profil taruna dan tawuran pelajar di SMKN 29 Jakarta.

Page 29: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

15

b. Wawancara

Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data

dengan cara bertanya langsung kepada informan. Pengertian

wawancara adalah metode yang digunakan untuk memperoleh

informasi secara langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan

individual, ketika seseorang responden ditanyai pewawancara

guna mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap, atau

keyakinannya terhadap suatu topik (Istijanto, 2010: 44). Teknik

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

wawancara tidak terstruktur. Metode ini dilakukan oleh peneliti

untuk bertanya kepada informan yang dipilih dan dianggap

dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Sasaran

informan penting yang peneliti butuhkan adalah pengurus

SMKN 29 Jakarta yaitu; kepala/wakil sekolah bidang

kesiswaan, guru bidang konseling, pembina siswa, 11 taruna

dan alumni SMKN 29 Jakarta.

Tujuan dari metode wawancara ini adalah untuk

mendapatkan data-data mengenai bentuk hubungan Senior-

Junior yang ada di SMKN 29 Jakarta dan untuk mengetahui

gambaran umum mengenai tawuran pelajar yang melibatkan

SMKN 29 Jakarta dari informan yang tidak dapat didapatkan

melalui teknik observasi (pengamatan). Dalam proses

wawancara, peneliti menggunakan alat bantu berupa perekam

Page 30: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

16

suara untuk merekam wawancara antara peneliti dengan

informan. Hambatan yang penulis hadapi dalam proses

wawancara, yaitu; Pertama, tertutupnya para taruna dengan

peneliti akibat dari ketakutan para taruna terhadap pihak

pengurus sekolah dalam memberikan informasi karena

khawatir terhadap kerahasiaan data. Kedua, wawancara

dilakukan secara berulang kali pada waktu yang berbeda karena

tidak mendapatkan data yang maksimal dalam satu waktu.

Sehingga peneliti membutuhkan waktu tambahan untuk

mendapatkan data yang diinginkan. Ketiga, peneliti

membutuhkan tambahan waktu dalam wawancara karena para

taruna sering mengundur waktu pertemuan yang telah

disepakati secara sebelah pihak, terlebih khusus disebabkan

oleh faktor cuaca (musim hujan).

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi

data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Sumber

data yang diperoleh dalam teknik dokumentasi ini didapatkan

dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan SMKN

29 Jakarta. Data ini berupa; data statistik kasus-kasus

perlindungan anak, profil sekolah, profil guru dan profil taruna

SMKN 29 Jakarta. Penulis juga mendokumentasikan kegiatan

wawancara tersebut berbentuk foto, karena proses dokumentasi

Page 31: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

17

ini sangat penting untuk memperkuat data tentang fakta di

lapangan. Selain itu, penulis juga mendapatkan dokumentasi

berbentuk benda yaitu; pangkat yang dimiliki oleh taruna

SMKN 29 Jakarta.

G. Metode Analisis Data

Setelah data telah terkumpul, maka penulis melakukan teknik

selanjutnya yaitu; pengolahan data. Miles dan Huberman dalam (Pawito,

2008:104) menawarkan suatu teknik analisis yang lazim disebut dengan

interactive model. Teknik analisis ini pada dasarnya terdiri dari tiga

komponen: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan

penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclusions).

Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama,

melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan, dan meringkas data.

Pada tahap kedua, peneliti menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo)

mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta

proses-proses sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-

kelompok, dan pola-pola data. Kemudian pada tahap terakhir dari reduksi

data, peneliti menyusun rancangan konsep-konsep (mengupayakan

konseptualisasi) serta penjelasan-penjelasan berkenaan dengan tema, pola,

atau kelompok-kelompok bersangkutan. Komponen kedua, yakni penyajian

data (data display) melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data,

yakni menjalin (kelompok) data yang satu dengan data yang lain sehingga

Page 32: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

18

seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan. Dan

pada komponen terakhir, yakni penarikan dan pengujian kesimpulan. Peneliti

pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan

mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari

display data yang telah dibuat (Pawito, 2008:104-106).

H. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan : menjelaskan mengenai pernyataan masalah,

pertanyaan peneliti, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

konsep, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Gambaran Umum : menjelaskan mengenai gambaran umum profil

sekolah (letak geografis dan latar belakang sekolah), profil guru dan

karyawan SMKN 29 Jakarta, profil taruna dan tawuran pelajar SMKN 29

Jakarta.

BAB III Relasi Seior dan Junior Bab ini menjelaskan bentuk hubungan

yang ada pada Senior-Junior di SMKN 29 dalam aksi tawuran pelajar.

Temuan penelitian yang telah terkumpul dikaitkan dengan teori yang

digunakan yaitu teori pertukaran (exchange theory) oleh Peter Blau

BAB IV Penutup : Kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan hasil dari

penelitian, sedangkan saran merupakan masukan dari penulis untuk peneliti

selanjutnya yang akan meneliti tentang hubungan timbal balik.

Page 33: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

19

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Profil Sekolah

A.1 Letak Geografis

SMKN 29 Jakarta berlokasi di Jalan Prof. Joko Sutono SH No. 1

Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan

sejak tahun 1958 berdiri atas luas tanah 20980 m2, nomer pendirian

595/B.III/53 yang diresmikan atau ditetapkan pada tanggal 28 September

1953 dengan SK Terakhir 036/0/1997 tanggal 7 Maret 1997. Sekolah ini

awalnya didirikan di ruang hangar Pesawat Udara Kemayoran Jakarta pada

bulan 1954 yang dikenal dengan STM Penerbangan. SMKN 29 Jakarta

yang merupakan satu-satunya SMK Negeri Kelompok Teknologi Pesawat

Udara yang berada di Wilayah Jakarta Selatan. Sekolah ini sangat besar

memiliki potensi untuk ditingkatkan dan dikembangkan. Saat ini SMKN

29 Jakarta berstatus Negeri sesuai dengan NSS / NPSN 561016366001 /

20102602

Gambar 2.1. Peta Lokasi SMKN 29 Jakarta

Sumber: Google

Page 34: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

20

A2. Latar Belakang Sekolah

SMK Negeri 29 Jakarta sebagai pusat pelayanan pendidikan mengacu

kepada reformasi pendidikan menengah kejuruan yang telah digulirkan

sejak tahun 1993 yang di dalamnya terkandung visi bahwa SMK harus

secara kuat menunjang perkembangan ekonomi nasional. Pendidikan

Sistem Ganda diberlakukan sebagai pola umum penyelenggaraan

Kurikulum SMK yang merupakan suatu bentuk implementasi dan

kebijakan Link dan Match dalam mewujudkan kedekatan relevansi antar

kualifikasi keterampilan tamatan SMK dengan kualifikasi ketrampilan

jabatan kerja. Strategi implentasi pendidikan menengah kejuruan

berdasarkan pada Program Pembangunan Nasional (Propernas), ditandai

oleh VISI 2006 bahwa pendidikan menengah kejuruan sebagai pusat

pelayanan penyiapan tenaga kerja yang trampil, terdidik, professional dan

berdaya saing sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional.

Kebijakan Menteri Pendidikan Nasional mengantisipasi dengan

mengarahkan pendidikan menengah kejuruan berorientasi kepada

kecakapan hidup (Life Skill Education) melalui pendidikan berbasis luas

dan mendasar (Broad Based Education) yang berlaku untuk pendidikan

baik regular maupun non-regular. Era Otonomi Daerah yang sedang

dilaksanakan oleh Pemerintah, akan membawa dampak meningkatnya

pembangunan di berbagai sektor di daerah yang akan menuntut adanya

peningkatan sumber daya manusia yang terdidik, terampil, professional,

dan peralatan yang diperlukan dalam berbagai sektor. SDM yang memiliki

Page 35: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

21

kemampuan teknisi tingkat menengah tamatan SMK Kelompok Teknologi

Industri yang mampu memproduksi, mengoperasikan, memperbaiki dan

merawat alat-alat untuk menunjang pembangunan bidang keamanan,

kebersihan, otomotif, perkantoran, perumahan, industri maupun pariwisata

yang merupakan salah satu sumber daya manusia yang memiliki potensi

untuk dikembangkan untuk menunjang pembangunan.

B. Profil Guru dan Karyawan SMKN 29 Jakarta

Dari jumlah tenaga pendidik baik Guru PNS / Honorer SMKN 29

Jakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 mencapai 63 orang, 37 orang PNS dan 26

orang non PNS. Semua tenaga pendidik yang ada di SMKN 29 Jakarta sudah

memenuihi kualifikasi S1 dari berbagai kompetensi keahlian. SMKN 29

Jakarta tidak hanya membutuhkan tenaga pendidik saja, melainkan juga

membutuhkan tenaga administrasi. Tenaga administrasi yang ada berjumlah

sebanyak 20 orang, 4 orang PNS dan 16 orang non PNS. Sekolah ini terpaksa

melakukan perekrutan non PNS karena pihak sekolah membutuhkan

pengelola yang baik dan lancar dalam berjalannya administrasi sekolah.

Meskipun mendapatkan resiko dengan harus mengeluarkan dana yang cukup

besar untuk membayar tenaga honor pegawai.

Page 36: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

22

Tabel 2.1 Jumlah Guru SMKN 29 Jakarta Tahun Pelajaran

2016/2017

Sumber: Laporan Kegiatan Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula

Dari semua guru yang ada, ada 4 orang guru yang berperan sebagai

guru bimbingan atau konseling, yang tugasnya terkait dengan pengembangan

para Taruna/I yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat dan

kepribadian. Guru konseling ini mengajar dengan masuk ke setiap kelas pada

hari senin-jumat sesuai dengan pembagian tugas mengajar. Jumlah kelas yang

ada di SMKN 29 Jakarta pada tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah sebanyak

30 kelas. Dalam kegiatan mengajar di dalam kelas guru konseling biasanya

hanya memberikan arahan sebagai pedoman para taruna/i selama menjadi

anak didik di SMKN 29 Jakarta. Pemberian arahan yang diberikan pada

umumnya dengan memperkenalkan tata tertib sekolah yang harus di taati oleh

para taruna/i. Hal ini dijelaskan oleh Siti Harnina (Guru Konseling SMKN 29

Jakarta) pada tanggal 24 Oktober 2016:

“Iya, untuk para taruni baru disini ada masa orientasi sekolah tapi

nama kegiatannya bukan MOS melainkan MPLS (Masa Perkenalan

Lingkungan Sekolah) yang dilakukan secara umum bertujuan untuk

perkenalkan kondisi lingkungan sekolah, sistem belajar, jurusan-

jurusan , dan tata tertib di sekolah untuk taruna/i yang baru yang

dilakukan selama 3 hari. Untuk yang secara khusus, guru-guru

konseling biasanya masuk ke kelas satu per-satu untuk

Tingkat Pendidikan

Jumlah Guru

Laki-Laki Perempuan

S1 60 34 26

S2 3 2 1

Jumlah 38 27

Page 37: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

23

memperkenalkan tentang tata tertib sekolah. Untuk para taruna/i

yang lama hanya di perkuat di kegiatan ekstrakulikuler saja sih”.

Bahkan guru konseling juga berperan dalam mengatasi permasalahan-

permasalahan yang dilakukan oleh para taruna/i yang terkait dengan sekolah.

Penyelesaian masalah atas pelanggaran peraturan di sekolah biasanya

berakhir dengan mengacu kepada kebijakan sekolah berbentuk pemberian

poin yang telah di sepakati sebelumnya.

Tabel 2.2 Guru Bimbingan/Konseling Tahun Pelajaran 2016/2017

No Nama Pangkat Pendidikan

Terakhir

Sebagai

Guru

Pembimbing

Tugas di

sekolah ini

1. Dra. Hj. Emirita Pembina

/ Iva S1 28 Tahun Koordinator

2. Dra. Siti Hanina Pembina

/ Iva S1 24 Tahun Anggota

3 Diyah Prabaningsih,

S. Psi

Penata

Muda/

IIIa

S1 5 Tahun Anggota

4. Kristiani, S. Pd

Penata

Muda /

IIIA

S1 4 Tahun Anggota

Sumber: Portofolio Guru BK SMKN 29 Jakarta

Dalam pengelolaan SMKN 29 Jakarta terdapat pula tenaga pekerja di

bidang non-akademik, yaitu; Karyawan dan Petugas keamanan (Satpam).

Jumlah karyawan sekolah berjumlah sebanyak 15 orang dan Keamanan

sebanyak 2 orang. Beberapa karyawan yang ada di sekolah juga ada

merangkap sebagai petugas keamanan. Meskipun di setiap harinya jumlah

petugas keamanan yang bertugas berjumlah 2 orang. Petugas keamanan

biasanya bekerja di pos yang berada di samping pintu masuk sekolah yang

Page 38: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

24

bertugas untuk menjaga keamanan sekolah dan pusat informasi tamu sekolah.

Sedangkan untuk para karyawan sekolah biasanya bekerja sebagai petugas

kebersihan, petugas parkir, penjual makanan-minuman di kantin dsb.

C. Profil Taruna

Subjek dalam penelitian ini berasal dari kelas 10, 11, 12, dan Alumni

SMKN 29 Jakarta. SMKN 29 Jakarta pada tahun ajaran 2016/2017 memiliki

jumlah peserta didik sebanyak 842 orang yang di dalamnya terdapat; Taruna

sebanyak 753 orang dan Taruni sebanyak 89 orang. Sedangkan untuk jumlah

kelas yang ada pada sekolah ini sebanyak 30 kelas yang terbagi menjadi 4

jurusan yaitu; Airframe Poweplant (AP), Electrical Avionics (EA), Electrical

Industri (EI) dan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU).

Airframe dan Powerplant (AP) adalah jurusan yang membentuk anak

didik sekolah di bidang penerbangan yang mempelajari dan mengulas tentang

perawatan, pemeliharaan dan perbaikan pesawat terbang mulai dari sistem,

struktur serta mesinnya. Electrical Avionics (EA) adalah jurusan yang

mempelajari tentang perawatan dan perbaikan segala bentuk kelistrikan dan

digitalisasi yang ada di pesawat terbang, mulai dari sumber listrik untuk

penerangan, radio-radio komunikasi, instrument-instrumen yang ada di ruang

kendali pesawat hingga kelistrikan sistem autopilot. Electrical Industri (EI)

adalah jurusan yang mempelajari tentang segala bentuk kelistrikan secara

universal. Jurusan ini memperkenalkan cara pembuatan rangkaian listrik,

jenis-jenis komponen kelistrikan, perbaikan dan pembuatan perangkat

Page 39: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

25

elektronik. Dan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) adalah jurusan

yang mempelajari dinamika udara dan pemanfaatan komponen-komponen

mesin pendingin udara. Jurusan ini memperdalami tentang perbaikan,

perawatan dan merangkai alat pendingin, misalnya; pendingin rumah (AC),

lemari pendingin makanan dan minuman (Kulkas) hingga mesin pendingin

pada dunia perindustrian.

Tabel 2.3 Kelas SMKN 29 Tahun Pelajaran 2016/2017

Sumber: Kalender Pendidikan SMKN 29 Jakarta Tahun Pelajaran 2016/2017

Berdasarkan tabel diatas, jumlah Taruna yang ada di SMKN 29 Jakarta

berjumlah lebih banyak di bandingkan dengan jumlah Taruni. Aksi tawuran

yang telah dilakukan oleh SMKN 29 Jakarta juga dilakukan oleh para taruna

saja dan para taruni tidak pernah terlibat dalam aksi tawuran tersebut. Hal ini

di jelaskan oleh Ghina Istiqomah (Taruni kelas 12 EI) pada tanggal 25

Oktober 2016:

“Kalau saya sih tidak pernah ikut tawuran, karena saya takut juga

dengan darah. Tapi kalau taruni yang ikut basis sih ada. Kalau

mereka ikut tawuran sih tidak ada, pernah tahu dan liat kalau ada

Page 40: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

26

taruni yang ikut tawuran juga tidak pernah. Karena selama saya

sekolah yang saya tahu hanya taruna aja yang tawuran dan itu pun

mereka yang ngebasis atau pulang bareng naik transportasi umum”.

Aksi tawuran yang diambil dalam penelitian ini dilakukan oleh para

taruna SMKN 29 Jakarta yang mengikuti BASIS (BArisan SISwa). Basis itu

sendiri merupakan kelompok pelajar baik taruna/i yang melakukan perjalanan

menuju sekolah atau pulang ke rumah dengan menggunakan transportasi

umum. Ada beberapa kelompok basis yang di bentuk oleh para taruna/i yang

berdasarkan arah jalan mereka, contohnya; Basis Manggarai-BlokM, Basis

Pondok Labu-BlokM, Bintaro-BlokM dsb. Oleh karena itu aksi tawuran yang

dilakukan oleh para taruna berdasarkan basis yang diikutinya dengan

mengatas namakan sekolah.

D. Tawuran Pelajar SMKN 29 Jakarta

Tawuran yang dilakukan oleh SMKN 29 Jakarta bukanlah hal yang

baru dilakukan oleh para taruna. Tawuran ini merupakan kasus yang sudah

lama terjadi sejak tahun 1990-an. SMKN 29 Jakarta sangatlah berbeda

dengan sekolah menengah kejuruan lainnya, terlebih dalam bidang studinya.

Sekolah ini satu-satunya sekolah kelompok teknologi pesawat udara yang ada

di Jakarta Selatan. Atribut dan seragam sekolah yang di pakai oleh para

taruna/i pun berbeda dengan sekolah lainnya. Mereka menggunakan baju

seragam PDH yang biasanya di pakai oleh para Angkatan Udara (AU) yang

dilengkapi dengan berbagai atribut di seragamnya. Pemberian kata “Taruna-

Taruni” untuk para peserta didik di sekolah ini juga disebabkan oleh

Page 41: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

27

penerapan kedisiplinan yang lebih di bandingkan sekolah lain pada

umumnya. Karena sekolah ini merupakan sekolah yang menganut sekolah

semi militer. Hal ini dijelaskan oleh M. Syafe’i (Pembina Siswa SMKN 29

Jakarta) pada tanggal 25 Oktober 2016:

“Iya, kedisiplinan di sekolah ini memang berbeda walaupun dengan

sekolah-sekolah lain yang sama-sama SMK. Tapi disekolah ini

berbeda, sekolah ini lebih disiplin. Misalnya; setiap hari melakukan

apel. Walaupun label taruna/i pada anak didik di sekolah ini belum

benar-benar melekat kuat, karena memang apabila kita melihat

taruna maka yang ditampilkan adalah sosok seorang yang disiplin

yang tidak menunggu di tegur dan untuk taruna/i disini tetap harus

di pandu. Dilihat dari segi penampilan juga para taruna berambut

tidak gondrong (cepak), memakai seragam PDH seperti angkatan

udara (AU). Tapi sebenarnya anak didik di sekolah ini juga

merupakan siswa, karena sekolah ini jurusan penerbangan yang

seragamnya juga berbeda dengan sekolah pada umumnya maka

disebutlah anak didik sekolah ini dengan kata “Taruna-Taruni” oleh

kesepakatan guru-guru sekolah ini walaupun belum 100% anak

didik di sekolah ini mencerminkan seorang “Taruna-Taruni”.

SMKN 29 Jakarta yang menganut sekolah semi militer ini memiliki

program berbeda untuk para peserta didiknya. Sekolah ini memiliki program

MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) untuk para taruna/i baru yang

berbeda dengan sekolah lain pada umumnya, yaitu; program MOS (Masa

Orientasi Sekolah). Sedangkan ada pula program untuk para taruna/i lainnya,

seperti; LDKT (Latihan Dasar Kepemimpinan Taruna) dan PMD (Pembinaan

Mental Disiplin) untuk para taruna/i lainnya. Program-program yang ada di

sekolah ini juga bekerjasama dengan para TNI AU. Ini yang menjadi hal yang

mencolok dari SMKN 29 Jakarta, sehingga sering kali sekolah ini menjadi

sekolah yang tersorot terlebih dengan aksi tawuran pelajar yang telah

berlangsung sejak tahun 1990-an sampai saat ini.

Page 42: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

28

Tabel 2.4 Data Tawuran SMKN 29 Jakarta Tahun 2014-2016

No. Tahun Bulan Rival Lokasi Deksripsi

1. 2016

Januari SMK Bunda

Kandung

Pasar Minggu.

(Pinggir rel

kereta)

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

April STM Kartini

Borobudur

Jl, Buncit

Raya 12

Perayaan setelah

kelulusan sekolah

(UN).

Mei SMKN 28

Kawasan Jl.

RS.

Fatmawati

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

Juli

STM Kartini

Borobudur

Jl. Buncit

Raya 12

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

SMKN 34

Jl.

Minangkabau

(Manggarai)

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

Agustus SMK Kartini

Borobudur

Jl. Buncit

Raya 9

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

September

SMKN 34

Manggarai

(Di jembatan

tengah

minang

kabau)

Penyambutan hari

ulang tahun SMKN

29. (28 September

1953)

SMK Bhakti

Jakarta

Kawasan

Pancoran

Penyambutan hari

ulang tahun SMKN

29. (28 September

1953)

2.

2015

Januari

SPM

Purnama &

SMK Triguna

Utama

Terminal

Blok M

Penyambutan hari

ulang tahun SMK

Triguna Utama (21

Januari 1975)..

Februari SMK Bunda

Kandung

Pasar Minggu

(Pinggir rel

kereta)

Awal masuk tahun

pelajaran baru

sekolah.

April SMK

Purnama 1 Tendean

(Depan

Pertemuan yang

direncanakan oleh

sekolah SMK

Page 43: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

29

warung cinta). Purnama 1.

Mei

SMK

Pelayaran

Pembangunan

Jl. Buncit (Di

depan halte

busway)

Perayaan setelah

kelulusan sekolah

(UN)

Juli SMAN 46 Kawasan

Sekolah 46.

Penyerangan balas

dendam oleh SMKN

29..

September

SMK Triguna

Utama

Kawasan Jl.

RS Fatmawati

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

SMKN 1

Jl. Senopati

(Kawasan

Blok S)

Penyerangan sengaja

saat di jalan oleh

SMKN 1.

SMK Bunda

Kandung

Pancoran (Di

depan halte)

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

SMK Rahayu

Mulyo

Kawasan

Sekolah

SMKN 29.

Penyambutan hari

ulang tahun SMK

Rahayu Mulyo. ( 08

September 1969).

SMK Bunda

Kandung

Lenteng

Agung (Di

stasiun)

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

November

SMA Respati

& STM

Bunda

Kandung

Pancoran (Di

lampu merah

perempatan

jalan

pancoran)

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

SMK Bhakti

Jakarta

Jl. Senopati

(kawasan

Blok S)

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

SMKN 34

Jl.

Minangkabau

(Di depan

Alfamidi)

Pertemuan tidak

sengaja di jalan.

Sumber: Hasil wawacara dengan informan

Page 44: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

30

Tawuran pelajar yang dilakukan oleh pelajar SMKN 29 Jakarta ini

dilakukan secara berkelompok setelah pulang sekolah di sepanjang jalan

menuju ke rumah taruna. Tawuran dilakukan hampir di setiap bulan dengan

sekolah yang berbeda-beda dan lokasi yang berbeda pula. Lokasi tawuran

tidak terlepas dari sepanjang jalan arah pulang taruna. Pertemuan taruna

dengan pelajar sekolah lain dalam aksi tawuran ini lebih banyak merupakan

pertemuan yang tidak di rencanakan / tidak di sengaja. Meskipun ada moment

khusus dalam aksi tawuran, misalnya; Awal masuk sekolah, Perayaan setelah

UN dan Penyambutan hari ulang tahun sekolah. Di bulan September yang

bertepatan dengan penyambutan hari ulang tahun SMKN 29 Jakarta yang

jatuh pada tanggal 28 September 1953 di jadikan moment khusus oleh para

pelajar untuk melakukan aksi tawuran, sehingga tawuran pelajar lebih banyak

di lakukan dibandingkan dengan pada bulan yang lainnya terkait dengan

taruna SMKN 29 Jakarta.

Page 45: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

31

BAB III

RELASI HUBUNGAN SENIOR JUNIOR DALAM TAWURAN PELAJAR

A. Bentuk Relasi Timbal Balik Senior-Junior

A.1 Hirarki Senior Junior

Pada bagian pertama dalam Bab III di skripsi ini penulis membahas hasil

penelitian yang terkait dengan teori pertukaran (exchange theory) oleh Peter

Blau yang dijadikan sebagai rujukan dalam melihat fenomena hubungan

timbal balik Senior-Junior dalam aksi tawuran pelajar di SMKN 29 Jakarta.

Sebelum sampai kepada tahap pembahasan tersebut penulis akan menjelaskan

terlebih dahulu mengenai teori pertukaran oleh Peter Blau.

Teori pertukaran (exchange theory) oleh Peter Blau. menjelaskan bahwa

manusia adalah makhluk yang melakukan tindakan sosial yang saling

memberi atau menukar objek-objek yang mengandung nilai antar individu

berdasarkan tatanan sosial tertentu untuk mencari keuntungan dan imbalan.

Sedangkan, Reward adalah ganjaran yang memiliki kekuatan pengesahan

sosial (social approval). Dalam kehidupan sehari-hari, segala sesuatu yang

disenangi akan dicari dalam relasi-relasi sosial mereka. Orang akan lebih

menyenangi atau cocok dengan orang lain yang mengesahkan dirinya. Dalam

suatu kelompok yang memiliki hirarki, urutan tatanan sosial di tandai dengan

kepatuhan pada siapa, siapa yang duduk “di meja utama”, dan indikasi-

indikasi lainnya. Runtutan posisi dalam kelompok adalah unsur-unsur tatanan

sosial umum yang ada dalam kelompok.

Page 46: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

32

Kepemilikan kedudukan atau status yang berbeda antara taruna senior

dengan taruna junior menyebabkan adanya perbedaan kekuasaan di dalam

hubungan mereka. Kepemilikan kekuasaan oleh Senior-Junior di SMKN 29

Jakarta ditentukan dari kelas dan pangkat. Sementara itu, kepemilikan

pangkat itu sendiri diperoleh berdasarkan kelasnya, contohnya; Taruna kelas

12 maka mempunyai pangkat 3, Kelas 11 maka mempunyai pangkat 2, dan

Kelas 10 mempunyai pangkat 1. Hal ini di diperjelas oleh Erwin Widianto

(Taruna kelas 10 TPTU) pada tanggal 12 Oktober 2016:

“Senior itu abang kelas. Taruna yang sudah masuk sekolah terlebih

dahulu sebelum saya masuk karena lebih tua umurnya, terlebih

dahulu masuk sekolah, pangkatnya banyak lebih dari 1. Sedangkan

junior itu taruna/i yang baru masuk sekolah. Karena pangkatnya

dikit, pangkat 1 atau 2. Pokonya dia punya atasan. Kalau seperti

saya punya atasan tapi tidak punya bawahan kan kelas 10

hahhaha”.

Para taruna yang di kategorikan sebagai senior adalah taruna yang

memiliki adik kelas. Taruna yang termasuk senior di SMKN 29 Jakarta

adalah taruna kelas 12 dan 11, sedangkan untuk taruna yang masih duduk di

kelas 10 adalah taruna junior karena kelas 10 tidak memiliki junior. Dan kelas

10 merupakan langkah awal kelas yang ada di SMKN 29 Jakarta. Taruna

kelas 12 adalah senior untuk para taruna kelas 11 dan kelas 10, taruna kelas

11 juga merupakan senior tapi hanya untuk kelas 10 karena masih tergolong

junior untuk para taruna kelas 12. Namun untuk para taruna kelas 10 adalah

taruna yang secara keseluruhannya termasuk dalam kategori junior. Karena

para taruna kelas 10 merupakan junior atas kelas 11 dan kelas 12 yang tidak

memiliki junior.

Page 47: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

33

Gambar 3.1 Taruna-taruni SMKN 29 Jakarta

Sumber: Google

Untuk taruna yang tidak naik kelas saat kenaikan kelas juga termasuk

dalam kategori senior untuk taruna yang baru karena taruna tersebut masuk

sekolah lebih awal di bandingkan taruna baru. Kebijakan sekolah tentang

toleransi anak didik yang tidak naik kelas tetapi tetap diperbolehkan untuk

melanjuti sekolah di SMKN 29 Jakarta, hanya berlaku untuk anak didik kelas

11. Para Taruna/i kelas 11 yang tidak naik kelas saat kenaikan kelas masih di

perbolehkan bersekolah dengan toleransi 1 kali di periode tahun pelajaran

baru. Sedangkan untuk kelas 10 yang tidak naik kelas maka tidak diberikan

toleransi, sehingga apabila ada anak didik SMKN 29 Jakarta yang duduk di

kelas 10 dan tidak naik kelas maka terpaksa harus di keluarkan (drop out)

sesuai dengan kebijakan sekolah yang telah di tetapkan.

Perbedaan hirarki yang terjadi antara taruna Senior-Junior ini

menyebabkan adanya pemanfaatan yang dilakukan oleh pihak senior. Hal ini

disebabkan karena taruna senior lebih memiliki power (kekuataan) yang lebih

Page 48: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

34

dibandingkan juniornya. Power yang dimiliki oleh senior ini pada umumnya

lebih dimanfaatkan oleh para taruna untuk menyuruh junior untuk

kepentingan pribadi senior maupun kepentingan bersama. Untuk kepentingan

bersama, sering kali senior menyuruh juniornya untuk mengumpulkan uang

saat berkumpul dan uang itu dipergunakan untuk membeli keperluan saat itu,

contohnya; kopi, roti, rokok dsb. Sedangkan untuk kepentingan pribadinya,

senior menyuruh untuk berjualan sticker. Dimana pembahasan mengenai

penjualan sticker dibahas pada bagian ekonomi (kekayaan). Dalam menyuruh

juniornya, senior juga pernah menggunakan cara pemaksaan atas dasar

kekuasaan yang dimilikinya yang menimbulkan adanya keresahan untuk para

junior. Hal ini dijelaskan oleh Azkha Zighry ( Taruna kelas 11 TPTU) pada

tanggal 12 Oktober 2016:

“Bisa nyuruh-nyuruh. Duit seribu bisa beli susu. Keren ga? Hahaha

kasih duit seribu minta donat 3. Jadi, ya nombokin dah. Tapi, senior

pernah juga sih kasih uang kalau uang kita habis buat ngumpul.

Kolekan (pemalakan) yang dilakukan senior juga sebenarnya untuk

bersama juga bukan buat senior pribadi. Misalnya; lagi ngumpul

terus disuruh kolekin angkatan yang ada disitu. Kayak patungan tapi

hasilnya buat di nikmatin bersama”.

Senioritas yang dilakukan oleh senior terhadap juniornya merupakan

perlaku turun-temurun yang dilakukan oleh taruna yang mengikuti Basis

(Barisan Siswa). Barisan Siswa (Basis) itu sendiri merupakan sebuah

komunitas atau kelompok perkumpulan siswa berdasarkan jalur pulang yang

telah berlangsung sejak lama dan salah satu bentuk warisan taruna yang

diturunkan. Kekuasaan yang dimiliki oleh taruna senior yang di terapkan

Page 49: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

35

untuk juniornya awalnya telah diperkenalkan terlebih dahulu saat kegiatan

penataran. Kegiatan penataran itu sendiri dilakukan oleh para taruna senior

sesuai basis mereka. Penataran ini biasanya dilakukan di setiap awal tahun

pelajaran sekolah, agar taruna saling kenal dengan taruna lainnya. Hal ini

dijelaskan oleh Irfandi Kurnia (Alumni SMKN 29 Jakarta tahun 2016) pada

tanggal 12 Oktober 2016:

“Penataran itu untuk keseluruhan kelas baik kelas 10, 11, dan 12.

Tapi yang wajib ikut itu kelas 10 karena dia taruna baru di sekolah.

Sedangkan kelas 11 dan kelas 12 itu yang menatar kelas 10 tapi juga

berlaku untuk dia juga supaya lebih solid lagi. Isi penataran itu

perkenalan. Perkenalan ke semua teman-teman mau itu seangkatan,

junior, dan senior. Tujuannya biar saling kenal, jadi kalau kenal kan

enak kalau kita minta bantuan. Kalau tidak saling kenal gimana mau

saling ngebantu. Biasanya kalau penataran ya isinya ngasih nasihat

dan selebihnya latihan fisik. Misalnya; di pukul, push up, di

tendang”.

Pada dasarnya tujuan dari dilakukannya penataran oleh para taruna

adalah untuk membangun rasa solidaritas yang kuat antar taruna baik untuk

yang seangkatan maupun tidak seangkatan. Dalam proses penataran terdapat

2 materi penataran, yaitu; pemberian materi yang berisikan nasihat-nasihat

yang diberikan oleh senior kepada junior dan pelatihan fisik. Hal ini untuk

mengantisipasi para taruna yang apabila mendapatkan segala bentuk serangan

atau ancaman dari dalam ataupun luar sekolah agar dapat saling membantu

satu sama lain. Penataran ini sering kali dijadikan senior sebagai pemanfaatan

kekuasaan agar di segani oleh junior, terlebih dalam pelatihan fisik yang

dilakukan. Hal ini di jelaskan oleh Yoga Erlando (Taruna kelas 11 AP) pada

tanggal 06 Oktober 2016:

Page 50: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

36

“Takut di bariskan sama senior (di tatar) kalau tidak patuh sama

senior. Penataran kan ada latihan fisiknya, misalnya; di gamparin

(pukul). Kalau di sekolah nanti di pukul sama senior kalau ketemu,

biasanya sih di kamar mandi. Jadi dari pada nanti di kena pukul

oleh senior lebih baik nurut aja. Iya aja deh pokoknya dari pada

bonyok hahaha”.

Penataran yang telah dilakukan oleh taruna sampai saat ini masih

memberikan dampak untuk taruna di sepanjang hubungan pertemanan yang

terjalin di antara mereka. Dampak penataran dapat dilihat secara jelas dari

sikap taruna junior yang enggan untuk tidak membantah perintah yang

dikeluarkan oleh seniornya karena takut untuk diberikan kegiatan penataran

kembali yang berupa latihan fisik apabila membantah perintah seniornya.

A.2 Keuntungan relasi Senior dan Junior

Pada bagian keenam ini penulis masuk pada pembahasan mengenai

keuntungan. Keuntungan yang diterima oleh masing-masing pihak terkait

dengan hubungan pertemanan ini tentunya tidak lepas dari akibat pertukaran

sosial yang dilakukan. Teori pertukaran memandang bahwa motivasi sebagai

suatu hal yang pribadi dan individual. Walaupun demikian, motivasi nantinya

akan mengacu pada budaya pribadinya. Motivasi itu mengacu pada saat

memperoleh barang yang diinginkan, kesenangan, kepuasan, dan hal lainnya

yang bersifat emosional (Wirawan, 2012:175). Hubungan yang diciptakan

oleh para taruna Senior-Junior merupakan hubungan yang saling

menguntungkan baik untuk pihak senior maupun pihak junior. Keuntungan

yang mereka dapatkan pun sama diperolehnya melalui kegiatan pertukaran

atas kebutuhan yang mereka inginkan. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang

Page 51: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

37

diperlukan manusia untuk mencapai kesejahteraan. Kebutuhan manusia

mencerminkan adanya perasaan kurang puas yang ingin dipenuhi dalam diri

manusia yang muncul secara alamiah untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya (Arifin 2007:2). Kebutuhan dan keuntungan itu sendiri berjalan

secara beriringan. Namun, kaitannya dengan hubungan yang mereka telah

jalin ini tentunya terdapat asas timbal-balik (saling menguntungkan).

Keuntungan yang merupakan hasil dari pertukaran atas kebutuhan

mereka ini menjadikan penyebab dari kepanjangan waktu hubungan.

Keuntungan juga dapat dijadikan sebagai modal pertahanan dari suatu

hubungan. Oleh karena itu, Penulis membahas mengenai penerimaan

keuntungan (reward) yang diterima oleh pihak junior yang terkait dalam

hubungan tersebut. Hal ini disebabkan karena penulis telah membahas pada

bagian sebelumnya mengenai keuntungan yang diterima oleh para taruna

senior yang berupa; kekuasaan, kedudukan, loyalitas dsb. Keuntungan yang

didapatkan oleh taruna junior dari pertukaran dalam hubungan pertemanan ini

yaitu berupa; pengalaman dan suasana pertemanan yang harmonis.

Pengalaman yang diberikan oleh taruna senior dilakukan dengan cara

menceritakan tentang kisah-kisah hidup senior kepada juniornya. Pengalaman

dijadikan sebagai pedoman untuk para taruna junior dalam berperasaan,

berpikir dan bertindak dalam mengambil suatu keputusan. Pengalaman yang

diberikan oleh taruna senior terdapat pengalaman yang bersifat akademik dan

non-akademik yang berguna untuk taruna baik saat masih sekolah maupun

sudah tamat sekolah nanti. Pengalaman yang bersifat akademik lebih

Page 52: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

38

mengacu kepada pengalaman yang berkaitan dengan sekolah, seperti; Tugas

sekolah dan Pengalaman praktek kerja lapangan (PKL). Sedangkan untuk

pengalaman non-akademik lebih mengacu kepada pengalaman hidup.

Gambar 3.2 Suasana Pulang Sekolah

Sumber: Dokumen Pribadi

Pengalaman hidup yang diberikan oleh para taruna senior pada

pembahasan ini penulis membahas mengenai keterkaitannya dengan aksi

tawuran yang dilakukan oleh para taruna SMKN 29 Jakarta. Dalam aksi

tawuran yang terjadi sejak dulu dan masih berlangsung sampai saat ini tidak

terlepas dari keterlibatan taruna senior. Pengalaman taruna senior yang telah

berpartisipasi tawuran terlebih dahulu dibandingkan juniornya menjadikan

pengalaman-pengalaman tersebut sebagai pedoman yang berguna untuk para

taruna junior dalam melakukan aksi tawuran. Keuntungan yang lain yang

didapatkan oleh para taruna dalam keikutsertaannya dalam aksi tawuran ini

bukan hanya pengalaman hidup saja, melainkan juga keuntungan berupa

Page 53: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

39

meningkatnya rasa percaya diri dan kepuasaan tersendiri untuk diri pribadi

mereka masing-masing setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran. Hal ini

dijelaskan oleh Muhammad Zulkarenain (Taruna kelas 10 / EI) pada tanggal

12 Oktober 2016:

“Kalau awalnya belum pernah ikut tawuran sih jadi ngerasa lebih

berani aja. Karena kan kalau belum pernah ngerasain tawuran

kalau mau pulang pasti takut banget kalau ketemu musuh di jalan

tiba-tiba, ya walaupun kalau pulang sekolah juga tetap ada rasa

takut juga walaupun udah pernah ikut tapi lebih ngerasa lebih

berani aja dari pada sebelumnya. Ya buat pengalaman selama

sekolah aja ikut tawuran”.

Keuntungan lainnya dari melakukan aksi tawuran tersebut juga

menghasilkan adanya rasa kepuasan untuk diri sendiri apabila memenangkan

tawuran. Seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa aksi

tawuran ini juga merupakan salah satu bentuk kompetisi untuk sekolah

mereka. SMKN 29 Jakarta yang terkenal dengan aksi tawurannya dari sejak

dahulu membuat para taruna menganggap sekolah mereka merupakan sekolah

yang tangguh akan prestasinya meraih kemenangan dalam aksi tawuran

tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Irfandi Kurnia (Alumni SMKN 29 Jakarta

Tahun 2016) pada tanggal 12 Oktober 2016:

“Sekolah saya termasuk sekolah yang jago lah dalam tawuran,

makanya kalau kalah malu-maluin aja. Kalau gak percaya cari aja

di google. Jadi mempertahankan harga diri sekolah. Makanya harus

menang kalau tawuran. Petinju aja gakmau kalah, masa kita mau

kalah. Semua orang pasti mau menang. Kalau menang itu bisa

dapetin harga diri dan gak malu pastinya. Karena pasti ada lah rasa

malu kalau kalah”.

Page 54: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

40

Keuntungan lain yang diterima oleh para taruna junior berkaitan dengan

hubungan pertemanan Senior-Junior juga mendatangkan keuntungan

tersendiri untuk para junior yang lebih dekat secara emosional dengan

seniornya. Pertukaran sosial yang berlangsung pada hubungan mereka ini

menghasilkan adanya suasana pertemanan yang harmonis. Hal ini dijelaskan

oleh Azkha Zighry (Taruna kelas 11 / TPTU) pada tanggal 12 Oktober 2016:

“Ada lah bedanya kalau deket sama senior, rasanya beda aja

seperti temen sekelas kalau sudah dekat dengan senior. Misalnya;

karena kalau tidak deket sama senior biasanya kalau mau ngerokok,

junior tungguin seniornya ngerokok duluan. Baru kita deh junior

ngerokok. Tapi, kalau senior engga ngerokok ya kita engga

ngerokok. Nunggu disuruh senior baru ngerokok”.

Oleh karena itu, hubungan yang terjalin antara taruna Senior-Junior

terdapat asas timbal-balik berupa keuntungan (reward) yang diterima oleh

kedua belah pihak terkait dalam hubungan ini. Keuntungan yang diterima ini

tidak terlepas dari proses pertukaran atas kebutuhan-kebutuhan pihak masing-

masing di dalamnya. Taruna senior yang mendapatkan keuntungan berupa;

kekuasaan, kedudukan dan loyalitas. Sedangkan taruna junior mendapatkan

keuntungan berupa; perlindungan, pengalaman, dan suasana pertemanan yang

harmonis. Keuntungan yang diterima oleh para taruna Senior-Junior inilah

yang menjadikan hubungan mereka dapat ditegakkan dan dilestarikan .

Page 55: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

41

A.3 Kedudukan dan pengaruh Relasi Timbal Balik Senior Junior

Pada bagian kedua ini penulis membahas mengenai kedudukan (status),

bahkan pengaruh yang dimiliki taruna Senior-Junior pada hubungan timbal-

balik dalam pertemanan mereka. Kedudukan diartikan sebagai tempat atau

posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sedangkan kedudukan sosial

adalah tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya, serta

hak-hak dan kewajiban-kewajibannya (Waluya 2007:23). Taruna senior yang

tentunya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan juniornya dapat

diartikan sebagai reward yang diterima oleh para taruna senior di dalam

hubungan mereka. Blau dalam kenyataannya mengemukakan bahwa hakikat

biasa dari pertukaran sosial adalah ketidakseimbangan. Pihak terkecil dalam

pertukaran yang tidak seimbang itu dapat memperoleh kompensasi dengan

atau jenis penguatan umum yang disebut oleh Homas social approval, atau

menurut Blau lebih suka menyebutnya sebagai kerelaan (compliance atau

subordination) (Wirawan, 2012: 183). Kerelaan yang dimaksud dalam

penelitian ini mencangkup mengenai penerimaan kerelaan oleh para pihak

junior dalam memberikan kedudukan yang lebih tinggi untuk para taruna

senior. Sedangkan mengenai legitimasi dan perubahan sosial atas pertukaran

yang terjadi di dalam hubungan pertemanan ini tidak bersifat mutlak,

melainkan bersifat kecenderungan. Penerimaan atas kerelaan oleh para junior

ini juga dapat diartikan sebagai alternatif asosiasi dalam hubungan mereka,

sehingga relasi tidak putus.

Page 56: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

42

Gambar 3.3 Senioritas SMKN 29 Jakarta

Sumber: Dokumen Pribadi

Kedudukan dan peranan merupakan unsur-unsur yang baku dalam

sistem sosial dan keduanya saling beriringan. Akibat dari perbedaan

kedudukan antara taruna Senior-Junior yang menyebabkan adanya kekuatan

yang dimiliki oleh senior dalam memberikan pengaruh untuk juniornya.

Pengaruh yang diberikan taruna senior ini lebih mengacu kepada aksi tawuran

pelajar yang melibatkan para taruna SMKN 29 Jakarta. Hal ini dijelaskan

oleh Irfandi Kurnia (Alumni SMKN 29 Jakarta 2016) pada tanggal 12

Oktober 2016:

“Iya, ada pengaruh yang dikasih senior kalau buat ngelaksanain

tawuran. Senior ngasih pengaruh supaya basis kompak dan solid.

Ngasih pengaruhnya lewat nasehat, arahan dan cerita-cerita kalau

tawuran harus kompak dan solid. Jadi kalau ketemu sama sekolah

lain dan itu musuh sekolah kita. Mau kita kenal atau tidak kenal tapi

kalau itu menjadi musuh senior maka itu juga musuh kita juga”.

Page 57: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

43

Pengaruh yang diberikan oleh senior terhadap junior ini ditanamkan

sejak hubungan diantara mereka terjalin. Cara berperasaan, berpikir, bersikap

dan bertindak yang dilakukan oleh senior dijadikan sebagai acuan (pedoman)

untuk juniornya di dalam pertemanan mereka. Sebagai sosok junior yang

patuh terhadap perintah senior, maka mereka telah menganggap bahwa hal-

hal yang berkaitan dengan norma (aturan-aturan) senior merupakan hal yang

wajar dan salah satu bentuk tradisi yang akan terus dilanjutkan untuk para

taruna selanjutnya. Kepemilikan kedudukan yang timpang antara taruna

Senior-Junior menyebabkan adanya penentukan posisi saat tawuran

berlangsung. Posisi senior saat pelaksanaan tawuran berada di posisi belakang

juniornya, sedangkan junior berada sebaliknya. Perbedaan posisi ini tidak

terlepas berdasarkan dari kepemilikan kelas dan pangkat taruna. Taruna kelas

10 berada di posisi depan, taruna kelas 11 berada dibelakang kelas 10, taruna

kelas 12 berada dibelakang kelas 11, dan apabila alumni ikut dalam aksi

tawuran maka alumni berada di posisi belakang taruna kelas 12. Posisi ini

dilakukan hanya pada saat awal tawuran dan tidak berlaku terus-menerus saat

tawuran berlangsung. Hal ini dijelaskan oleh Cakra Ningrat (Taruna kelas 10

/ AP) pada tanggal 06 Oktober 2016:

“Ada sih, senior menyuruh junior buat ngelawan musuh duluan.

Nanti dia bantuin dari belakang. Misalnya; kelas 10 dan kelas 11

ngelawan musuh duluan. Nah kelas 12-nya di belakang kelas 10 dan

11 gitu. Walaupun nanti ujung-ujungnya juga tetap saja bareng-

bareng ngelawannya. Kan gak mungkin juga masa berantem dari

awal sampe akhir tersusun rapih gitu berdasarkan kelas, kalau

berantem kan pasti tidak teratur. Jadi itu cuma awalannya aja biar

musuh tahu bahwa kelas 10 sekolah kita udah berani ada di posisi

depan terus dilanjutin sama kelas 11 dan 12”.

Page 58: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

44

Posisi junior berada di depan saat tawuran ini tidak bertujuan untuk

mengorbankan juniornya dalam menghadapi lawan terlebih dahulu. Akan

tetapi, bertujuan sebagai bentuk cara yang mereka lakukan agar lebih terbiasa

dalam menghadapi lawan, karena sekolah mereka masih sering menjadi target

sekolah lain untuk melaksanakan tawuran pelajar terlebih untuk para taruna

yang sekolah menggunakan transportasi umum. Perjalanan yang ditempuh

untuk sampai tujuan, baik ke sekolah maupun pulang ke rumah mereka

masing-masing sangat rawan sekali untuk taruna yang melakukan perjalanan

sendirian. Hal tersebut karena seragam yang dipakai oleh para taruna SMKN

29 Jakarta sangatlah khusus dan berbeda dengan sekolah menengah kejuruan

lainnya.

Kedudukan yang berbeda antara taruna Senior-Junior ini juga

menyebabkan adanya hak dalam pembuatan norma (aturan) oleh para senior

yang diberlakukan untuk para junior. Norma ini dibuat berdasarkan prinsip

senioritas dan berlaku sejak hubungan mereka terjalin. Pembentukan norma

ini sudah ada sejak lama dan masih berlangsung hingga saat ini. Hal ini

dijelaskan pada bagian selanjutnya mengenai loyalitas (kepatuhan). Oleh

karena itu, di dalam hubungan pertemanan para taruna Senior-Junior di

SMKN 29 Jakarta menghasilkan adanya pengaruh atas kedudukan (status)

lebih tinggi untuk para senior (superior) atas kerelaan para junior di dalam

hubungan mereka, sehingga hubungan pertemanan taruna Senior-Junior tidak

putus (tetap berlangsung).

Page 59: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

45

A.4 Ekonomi dan Kekayaan dalam relasi Junior Senior

Pada bagian ketiga ini penulis membahas mengenai ekonomi

(kekayaan) yang dimiliki oleh kedua belah pihak, yaitu: taruna Senior-Junior

di dalam hubungan pertemanan mereka. Menurut ahli teori pertukaran, teori-

teori pertukaran sosial itu dilandaskan pada prinsip transaksi ekonomis yang

elementer: orang menyediakan barang atau jasa dan sebagai imbalannya

berharap memperoleh barang atau jasa yang diinginkan. Interaksi sosial itu

mirip dengan transaksi ekonomi. Akan tetapi mereka mengakui bahwa

pertukaran sosial tidak selalu dapat diukur dengan nilai uang, sebab dalam

berbagai transaksi sosial dipertukarkan juga hal-hal yang nyata dan tidak

nyata (Poloma, 2010: 52).

Terminologi kaya adalah melebihi kebutuhan pokok, sedangkan yang

membutuhkan berarti tidak memiliki sesuatu. Orang kaya justru sebaliknya.

Jika seseorang kekurangan sesuatu disebut miskin akan tetapi jika merasa

cukup (dengan kebutuhan yang ada) disebut kaya. Jelasnya, kekayaan adalah

memiliki harta yang lebih dari cukup (Laam 2015:30). Namun berdasarkan

hasil temuan di lapangan mengenai ekonomi (kekayaan) lebih mengacu

kepada pemanfaatan oleh para senior kepada juniornya dalam mencari materi

(uang) dengan berjualan sticker. Pemanfaatan yang dilakukan oleh para

taruna senior ini merupakan salah satu bagian dari bentuk pertukaran yang

dilakukan oleh kedua belah pihak di dalam hubungan mereka, senior dengan

menyuruh juniornya dalam berjualan. Sedangkan junior mendapatkan

Page 60: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

46

imbalan (reward) berupa perlindungan yang akan dibahas pada bab

pembahasan selanjutnya.

Dalam kegiatan penjualan sticker, sebelumnya sticker-sticker ini dibuat

atau di design sendiri oleh senior dan junior hanya bertugas untuk menjualkan

sticker saja. Para junior menjualkan sticker ini kepada teman seangkatan

(teman sebaya) mereka dan juga kepada juniornya, contohnya; Taruna kelas

12 menyuruh adik kelasnya kelas 11 untuk berjualan sticker, sticker tersebut

di jual kepada teman sebaya nya kelas 11 dan kepada juniornya kelas 10.

Sedangkan untuk para taruna kelas 10 hanya bisa melakukan penjualan

sticker kepada teman seangkatan mereka, tidak bisa berjualan kepada

seniornya.

Gambar 3.4 Contoh Sticker

Sumber: Dokumen Pribadi

Page 61: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

47

Penjualan sticker ini dilakukan oleh senior hanya dalam moment

tertentu saja, tidak dilakukan secara rutin. Moment ini biasanya dilakukan

senior apabila sedang membutuhkan uang yang cukup banyak untuk

kepentingan pribadi mereka. Hasil penjualan sticker ini sepenuhnya untuk

senior dan tidak ada sistem bagi hasil di setiap kegiatan penjualan. Junior

yang mendapatkan perintah untuk menjual sticker ini harus habis menjualkan

semua sticker, karena apabila sticker tersebut tersisa atau ada yang belum

terjual maka junior harus bertanggung jawab dengan cara ganti rugi kepada

seniornya. Ganti rugi dilakukan dengan cara membeli semua sticker yang

belum terjual. Kegiatan penjualan sticker ini biasanya diberi batas waktu

selama 1 minggu setelah pemberian sticker. Ketentuan batas waktu penjualan

sticker ini ditentukan atas keputusan sepihak oleh pihak senior. Hal ini di

perjelas oleh Azkha Zighry (Taruna kelas 11 / TPTU) pada 12 Oktober 2016 :

“Yang dikasih senior itu sticker. Sticker itu disuruh dijualin ke

temen-temen seangkatan sama junior disekolah. Biasanya kalau

jualan seticker itu dikasih waktu 1 minggu buat ngabisin pokoknya

harus laku semua. Kalau ada sisa atau tidak laku jadi nombokkin

dah (ganti rugi ke senior). Tapi buat senior yang udah lulus, senior

juga bisa ngasih baju seragam sekolah. Baju PDH warna biru yang

dipakai buat coret-coretan kelulusan”.

Dalam setiap penjualan sticker ini biasanya senior hanya mengeluarkan

modal untuk percetakan sticker sebanyak Rp. 6000,00 dan menghasilkan

stikcker sebanyak 35 lembar. Setiap lembar sticker di jual seharga Rp.

15.000. Sehingga keuntungan yang diterima oleh senior sebesar Rp.

519.000,00. Nominal tersebut sangatlah besar apabila melihat modal yang

Page 62: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

48

dikeluarkan, karena tentunya tidak sebanding dengan keuntungan yang

diterima. Oleh karena itu, dalam kaitannya hubungan pertemanan taruna

Senior-Junior mengenai ekonomi (kekayaan) lebih mengacu kepada

pemanfaatan para senior dalam menyuruh juniornya untuk berjualan sticker

untuk mencari materi (uang). Dimana penjualan sticker ini merupakan salah

satu bentuk proses pertukaran yang ada di dalam hubungan mereka.

B. Stabilitas Relasi Senior Junior

B.1 Perlindungan Senior dan Junior

Pada bagian keempat ini penulis masuk untuk membahas mengenai

perlindungan. Menurut Blau, tujuan utama sosiologi yang mempelajari

interaksi tatap muka adalah untuk meletakkan landasan guna memahami

struktur sosial yang mengembangkan dan menimbulkan kekuatan sosial yang

menandai perkembangannya itu (Ritzer dan Goodman, 2007:368). Berkaitan

dengan pembahasan pada bagian keempat ini mengenai perlindungan,

perlindungan dalam penelitian ini disebabkan dari interaksi tatap muka (face

to face) yang dilakukan secara berulang-ulang oleh para taruna Senior-Junior.

Di dalam interaksi tatap muka yang dilakukan oleh kedua belah pihak ini

terdapat nilai perlindungan yang dijadikan oleh para taruna senior untuk

melakukan pertukaran dengan juniornya di dalam hubungan mereka. Oleh

karena itu, pembahasan mengenai perlindungan pada bagian ini mengacu

Page 63: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

49

kepada perlindungan yang diberikan oleh pihak taruna senior kepada

juniornya.

Hubungan yang terjalin antara pihak taruna Senior-Junior dari sejak

dahulu dan masih ada hingga saat ini tentunya disebabkan oleh interaksi tatap

muka yang dilakukan secara berulang-ulang. Di dalam hubungan mereka ini

terdapat bentuk pertukaran sosial berupa perlindungan yang dilakukan oleh

para taruna senior. Perlindungan yang diberikan oleh senior ini tidak lepas

dari adanya rasa solidaritas. Rasa solidaritas ini mulai tertanam pada diri

taruna masing-masing sejak adanya taruna mengambil keputusan untuk

memulai hubungan pertemanan, baik untuk hubungan teman seangkatan

(sebaya) maupun tidak seangkatan (Senior-Junior) yang diperkuat dengan

mengikuti kegiatan penataran

Gambar 3.5 Pertemanan Taruna di Sekolah

Sumber : Dokumen Pribadi

Page 64: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

50

Perlindungan yang ada dalam hubungan pertemanan antara Senior-

Junior lebih menitik beratkan kepada pemberian perlindungan dari senior

terhadap junior. Di dalam hubungan pertemanan mereka, senior memberikan

perlindungan bukan hanya sebagai nilai yang dijadikan bahan pertukaran saja.

Senior memberikan perlindungan juga disebabkan karena adanya rasa

tanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada junior. Perlindungan

yang diberikan oleh taruna senior lebih terlihat dalam bentuk pengayoman

berupa; nasihat-nasihat dan bantuan yang dibutuhkan oleh junior. Namun,

dalam pemberian pengayoman ini lebih ditampilkan dengan cara memberikan

perlindungan oleh taruna senior dalam menjaga dan membantu hal-hal yang

dibutuhkan oleh para junior ketika berada di dalam maupun di luar sekolah.

Bantuan yang diberikan oleh senior bukan hanya dalam aksi tawuran

pelajar saja, melainkan juga berbagai hal lainnya yang masih berkaitan

tentang kegiatan taruna. Permasalahan mengenai senioritas yang ada di

SMKN 29 Jakarta bukanlah hal yang baru, karena permasalahan ini memang

sudah ada sejak lama. Senioritas yang terdapat di dalam pertemanan taruna

Senior-Junior lebih identik diperlihatkan dengan perilaku taruna senior yang

sering menyuruh-nyuruh juniornya. Perilaku menyuruh-nyuruh atau

memberikan perintah ini dilakukan ketika berada di dalam maupun di luar

sekolah. Perintah yang dikeluarkan oleh taruna senior kepada juniornya

ketika di dalam sekolah sebenarnya hanya perintah yang ringan dan tidak

menyimpang. Akan tetapi, keisengan taruna senior kepada juniornya dengan

menyuruh hal-hal yang tidak perlu dilakukan ini yang membuat taruna junior

Page 65: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

51

merasa lebih berat dalam melaksanakan perintah yang diberikan. Hal ini

dijelaskan oleh Azkha Zighry (Taruna kelas 11 / TPTU) pada tanggal 12

Oktober 2016:

“Enggaklah bukan cuma ngelindungin saat tawuran aja, kadang

juga senior yang lain suka iseng nah kita dibantuin deh sama senior

lainnya. Misalnya; nyuruh-nyuruh walaupun wajar jugasih. Tapi

kadang juga nyuruhnya iseng banget, nyuruh beli pulsa padahal

bisa jalan biasa tapi ini disuruhnya lari. Padahal kan yang penting

dibeliin pulsanya hahaha. tapi senior ngelindungin di dalam sekolah

dan di luar sekolah juga di lindungi biar aman saat di jalan pulang

sekolah”.

Perlindungan yang diberikan oleh taruna senior kepada juniornya bukan

hanya sebatas perlindungan saat berada di sekolah saja. Di luar sekolah taruna

senior juga memberikan perlindungan. Perlindungan yang diberikan oleh

taruna senior ketika berada di luar sekolah lebih berbentuk bantuan yang

dibutuhkan oleh para junior. Perlindungan yang diberikan senior ini

merupakan bentuk dari rasa tanggung jawab taruna senior kepada juniornya.

Hal ini berkaitan dengan penentuan pertukaran yang terjadi di antara mereka,

senior yang memberikan perlindungan dan junior yang memberikan

loyalitasnya. Perlindungan yang diberikan senior ketika berada di luar

sekolah lebih mengarah kepada perlindungan untuk menghadapi serangan

atau ancaman yang datang dari luar sekolah. Aksi tawuran yang melibatkan

para taruna SMKN 29 Jakarta ini menjadi ancaman untuk seluruh para taruna

terlebih pada saat mereka berada di luar sekolah. Tanggung jawab yang

diberikan oleh taruna senior terkait dengan aksi tawuran pelajar yang

melibatkan sekolah mereka, dilakukan dengan cara memberikan perlindungan

Page 66: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

52

yang dalam bentuk pertolongan (bantuan). Pertolongan yang diberikan

taruna senior dalam aksi tawuran tersebut dibutuhkan oleh para junior ini

apabila mereka mendapatkan musibah di saat berlangsungnya aksi tawuran.

Aksi tawuran yang dilakukan oleh para taruna sering kali menyebabkan

adanya korban yang berjatuhan. Korban dari aksi tawuran ini tidak hanya

luka-luka saja bahkan ada pula yang sampai merenggut nyawa para pelajar.

Hal ini dijelaskan oleh Johari (Taruna kelas 12 / AP) pada tanggal 06 Oktober

2016:

“Iya, senior tanggung jawab kalau junior ada apa-apa saat tawuran.

Kalau tawuran kan kadang suka luka-luka karena lawan tuh.

misalnya; kena luka (bacok). tapi terlepas dari itu, senior hanya

melihat junior beraksi saja saat awal berlangsungnya tawuran.

Walaupun akhirannya sih senior juga bantuin kalau dilihat udah mau

kalah atau mundur”.

Aksi tawuran pelajar ini tidak terlepas dari adanya kompetisi yang

diciptakan oleh mereka yang berpartisipasi dalam aksi tawuran. Menang-

Kalah dalam aksi tawuran ini berpengaruh untuk tawuran selanjutnya.

Namun, untuk pengukuran kekalahan-kemenangan tidak dapat diukur dari

adanya korban saat tawuran. Akan tetapi, pengukuran tersebut dilakukan

dengan melihat adanya pengambilan sikap dari salah satu pihak yang bertikai

untuk mundur atau menyerah pada saat tawuran sedang berlangsung. Hal ini

dijelaskan oleh Azkha Zighry (Taruna kelas 11/TPTU) pada tanggal 12

Oktober 2016:

“Enggaklah kalau adanya korban saat tawuran itu tidak menjadi

patokan kalah. jadi kalau salah satu ada yang kena luka saat

Page 67: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

53

tawuran, misalnya; kena bacok. Yang kena luka di pinggirin dulu,

nah yang lainnya ngelanjutin tetap tawuran. Kalau masih pengen

nerusin tawuran ya tetap di gas terus (lanjutkan), tapi kalau pengen

nyerah atau mundur yaudah kalah berarti. Ukuran siapa yang kalah

atau menang ditentuin dari siapa yang mundur duluan bukan dari

siapa yang kena luka”.

Oleh karena itu, interaksi tatap muka yang dilakukan secara berulang-

ulang oleh para taruna Senior-Junior terdapat pertukaran. Pertukaran sosial

yang terjadi di dalam hubungan pertemanan mereka ini ditampilkan oleh para

taruna senior berupa perlindungan. Perlindungan inilah yang dijadikan oleh

para senior sebagai bahan pertukaran di dalam hubungan mereka.

Perlindungan ini diberikan ketika berada di dalam maupun di luar sekolah

baik berupa pengayoman (nasihat/arahan) maupun pertolongan (bantuan)

yang dibutuhkan oleh para junior. Namun, dalam hal balas budi yang

diberikan taruna junior kepada seniornya dibahas pada bagian selanjutnya

mengenai loyalitas.

B.2 Loyalitas Bersama

Pada bagian kelima ini dalam pembahasan mengenai loyalitas masih

ada kaitannya dengan pertukaran sosial yang dilakukan oleh para taruna

Senior-Junior di dalam hubungan pertemanan mereka. Para taruna senior

yang memberikan perlindungan sebagai bahan pertukaran mereka, sedangkan

junior memberikan loyalitasnya juga sebagai bahan pertukaran. Loyalitas

mengacu kepada pada wujud perilaku dari unit pengambilan keputusan untuk

melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang/jasa suatu

Page 68: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

54

perusahaan yang dipilih (Sudarso 2012:86). Definisi tersebut diambil

berdasarkan prinsip ekonomi mengenai loyalitas pelanggan. Namun, loyalitas

yang diberikan oleh taruna junior kepada juniornya ini tentunya tidak lepas

dari pertukaran sosial yang dilakukan oleh para taruna Senior-Junior. Dalam

keberlangsungan hubungan pertemanan mereka ini tentunya disebabkan oleh

penerimaan (reward) oleh kedua belah pihak secara seimbang. Senior yang

memberikan perlindungan dan menerima loyalitas sebagai imbalannya yang

berlaku sebaliknya untuk para junior.

Gambar 3.6 Konvoi Taruna SMKN 29 Jakarta

Sumber: Dokumen Pribadi

Page 69: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

55

Pertemuan yang dilakukan oleh taruna Senior-Junior memang termasuk

pertemuan yang intens, karena pertemuan mereka terjadi hampir setiap hari

pada saat hari masuk sekolah bahkan juga dilakukan pada saat hari libur

sekolah. Dari pertemuan yang intens inilah menciptakan hubungan

pertemanan yang mengandung pertukaran didalamnya. Berdasarkan hasil

temuan lapangan, loyalitas yang diberikan taruna junior kepada seniornya

lebih berbentuk penghormatan yang tidak lepas dari hasil kegiatan penataran

taruna. Penghormatan yang dilakukan dengan sikap dan tindakan oleh para

junior kepada seniornya tidak hanya disebabkan karena pengaruh pertukaran

pada hubungan pertemanan mereka, melainkan adanya rasa hormat pada diri

taruna junior. Taruna senior sebagai orang yang lebih tua yang berada dekat

di lingkungan junior menjadikan senior sebagai sosok panutan. Karena

anggapan sebagai panutan itulah yang menjadikan taruna senior dianggap

sebagai orang tua juga untuk mereka. Hal ini dijelaskan oleh Irfandi Kurnia

(Alumni SMKN 29 Jakarta Tahun 2016) pada 12 Oktober 2016:

“Loyalitas itu lewat menghormati senior, itu jugakan dari penataran

basisnya. misalnya; tidak kurang ajar. ngehormatin senior, seperti

bapak kedua aja. Jadi, senior dianggap dan di hormati layaknya

seorang bapak kedua. Kalau yang pertama tetap bapak (orang tua)

yang ada di rumah. Nah, bapak yang kedua itu senior. Tapi, kalau

disuruh sama senior yang tidak kita inginkan, kan sering tuh senior

nyuruh-nyuruh tapi kita males ngelakuinnya. Kalau kita berani sih

ya ngelawan aja tapi gak enak jugasih kalau ngelawan senior

soalnya kan sekolah saya berpangkat. Lagi pula kalau ngelawan

senior walaupun kita menang nantinya tetap gak enak buat

kelanjutannya. Karena pasti akan di terror lagi sama senior dan

teman-temannya. Jadi, buat nyari aman lebih baik ngehormatin

aja”.

Page 70: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

56

Pertukaran sosial yang dilakukan oleh para taruna junior berupa

loyalitas ini dilakukan dengan cara melaksanakan perintah yang dikeluarkan

oleh seniornya. Dengan memenuhi semua keinginan atas perintah taruna

senior maka junior tersebut maka junior dapat dianggap telah menghormati

seniornya. Begitu pula terkait dengan aksi tawuran yang dilakukan oleh para

taruna SMKN 29 Jakarta yang ternyata tidak terlepas dari pengaruh loyalitas

pada diri taruna. Aksi tawuran yang telah berlangsung sejak dulu dan masih

ada sampai saat ini adalah salah satu contoh bentuk dari pengaruh loyalitas

yang diberikan oleh taruna junior kepada seniornya. Loyalitas ini dibangun

dan dipertahankan oleh para taruna dengan cara menanamkan rasa solidaritas

yang tinggi pada diri taruna masing-masing yang biasanya telah di

sosialisasikan terlebih dahulu saat kegiatan penataran.

Rasa solidaritas yang tinggi yang taruna miliki digunakan untuk

membangun kekompakan mereka baik untuk angkatan masing-masing

maupun antar angkatan. Kekompakan taruna dalam memberikan loyalitasnya

kepada senior juga disebabkan karena adanya peraturan yang telah dibuat

oleh para taruna senior terdahulu. Peraturan tersebut berbentuk seperti pasal

yang di dalamnya terdapat pedoman untuk para taruna dalam hal menyikapi

seniornya. Pedoman tersebut dipakai oleh para taruna di berbagai keadaan

dan dimana pun taruna berada dengan seniornya. Hal ini dijelaskan oleh M.

Shamil Zikry (Taruna kelas 11 / AP) pada tanggal 06 Oktober 2016:

“Kalau misalnya disuruh untuk minta kolekan (palak), ya kolekan.

Cara bangun loyalitas taruna ke senior ya dengan hormat aja ke

senior. Kalau disuruh-suruh mau aja. Semuanya kan emang udah

Page 71: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

57

ada pasalnya cara menghadapi senior mau di sekolah atau dimana

pun itu. Pasal 1 junior harus tunduk ke senior. Pasal 2 Senior tidak

pernah salah. Pasal 3, apabila senior salah, kembali lagi ke pasal

1”.

Dengan adanya peraturan yang berbentuk pasal tersebut, maka

penghormatan yang diterima oleh para senior telah dianggap sebagai

kewajiban yang harus dilakukan oleh para junior dalam menyikapi seniornya.

Meskipun memang pada kenyataanya bahwa rasa loyalitas yang dikeluarkan

oleh taruna junior kepada seniornya tidak hanya disebabkan hanya karena

adanya peraturan tersebut. Melainkan juga disebabkan adanya bentuk dari

rasa balas budi yang diberikan taruna junior kepada seniornya akibat dari

pertukaran sosial di dalam hubungan pertemanan mereka.

C. Hubungan Senior dan Junior di Kalangan Taruni

Pada bagian ketujuh ini adalah bagian terakhir pembahasan pada Bab

III mengenai hasil dan analisis temuan di lapangan. Pada bagian ini penulis

membahas mengenai hubungan Senior dan Junior yang ada di Kalangan

Taruni. Karena tidak lengkap rasanya apabila penulis hanya membahas

mengenai hubungan Senior-Junior yang ada di Kalangan taruna saja yang

telah dibahas terlebih dahulu di bagian sebelumnya. SMKN 29 Jakarta

sebagai sekolah menengah kejuruan pada umumnya juga sama terdiri dari

peserta didik yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Namun,

pembedaan sebutan nama peserta didik di sekolah ini juga sama saja dengan

peserta didik laki-laki. Apabila anak didik yang berjenis kelamin laki-laki

Page 72: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

58

disebut dengan istilah “Taruna”, maka untuk anak didik perempuan yang ada

di sekolah ini disebut dengan istilah “Taruni”.

Gambar 3.7 Taruni SMKN 29 Jakarta

Sumber : Dokumen Pribadi

Begitu pula ketika penulis membahas mengenai dinamika pertemanan

di kalangan taruni, ternyata hubungan pertemanan yang terjadi di kalangan

taruni juga merupakan hubungan yang timbal-balik didalamnya. Dimana

hubungan mereka juga terdapat pertukaran sosial. Pertukaran sosial yang

dilakukan oleh para taruni Senior-Junior juga berdasarkan atas kebutuhan-

kebutuhan pihak masing-masing. Dimana di dalam hubungan pertemanan

taruni ini juga memberikan keuntungan-keuntungan. Dalam menyikapi

permasalahan mengenai senioritas. Hubungan pertemanan di kalangan taruni

memiliki persamaan dengan taruna, hanya saja pertemanan di kalangan taruni

tidak pernah ikut terlibat dalam aksi tawuran sekolah mereka. Senioritas di

kalangan taruni ini juga disebabkan oleh kepemilikan kelas dan pangkat.

Page 73: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

59

Sikap dan perilaku taruni senior kepada juniornya pun bermacam-macam.

Taruni senior yang bangga atas kepemilikan kedudukan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan juniornya akan memanfaatkan kedudukannya tersebut

dalam meraih sikap khusus yang diberikan juniornya. Sikap khusus yang

diberikan oleh taruni junior kepada seniornya lebih mengacu kepada adanya

penghormatan yang diberikan para junior di setiap perlakuannya saat berada

dengan senior. Hal ini dijelaskan oleh Shofwani Afni Rosyaningsih (Taruni

kelas 11 / EI) pada tanggal 25 Oktober 2016:

“Macam-macam sih kalau type senior di sekolah ini. Ada beberapa

senior yang ingin sekali di hormati layaknya dewa dan ada juga

senior yang biasa saja tidak terlalu menekankan rasa senioritasnya

jadi layaknya teman seangkatan tidak ada perbedaan antara senior-

junior. Tapi kalau untuk yang ngerasa senior yang ingin di hormati

seperti dewa ini hanya sebatas kenal di sekolah tapi kalau sudah di

luar sudah tidak dekat lagi. Tapi itu juga tergantung seniornya, ada

yang cuma di sekolah saja mau di anggap senior sedangkan kalau

sudah di luar bebas dan ada juga yang ingin di anggap senior di

sekolah maupun di luar sekolah. Senior juga ngasih pengaruh positif

juga sih kalau junior ke senior itu harus hormat, saling tegur sapa,

dan itu memang benar. Tapi kalau negatifnya itu senior suka

nyuruh-nyuruh kayak budaknya aja gitu, itu yang bikin keselnya”.

Senioritas di kalangan taruni juga menyebabkan adanya pemanfaatan

oleh taruni senior dalam membuat berbagai macam peraturan. Peraturan ini

telah berlangsung sejak lama hingga dan masih berlangsung hingga sampai

saat ini. Isi peraturan yang dibuat taruni senior memang berlaku hanya untuk

para taruni junior saja terlebih untuk para taruni junior yang duduk di kelas

10. Karena untuk para senior kelas 11 dan kelas 12 mengenai peraturan ini

tidak semuanya patuh melakukan peraturan tesebut. Oleh sebab itu, peraturan

Page 74: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

60

ini tidak bersifat umum dan mengikat untuk semua para taruni. Hal ini

dijelaskan oleh Sylviana Monica (Taruni kelas 10 / EA) pada tanggal 25

Oktober 2016:

“Dan ada pula peraturan-peraturan yang dibuat oleh senior untuk

juniornya yang harus di taati, misalnya; kalau kelas 10 rambutnya

harus pendek batasnya dua jari dibawah telinga. Tapi, kalau untuk

taruni yang memakai kerudung maka kerudungnya harus di lilit di

leher. Untuk kelas 11 & 12 nya tidak semuanya seperti itu

penampilannya, cuma untuk nyuruh juniornya aja tapi tidak

dilakukan untuk dirinya sendiri. Peraturan itu juga udah berlaku

sudah lama dan sampai saat ini juga masih berlaku”.

Penerimaan atas peraturan yang telah dibuat oleh para senior ini sebagai

bentuk rasa hormat oleh para junior kepada seniornya. Menerapkan peraturan

dan melaksanakan perintah yang dikeluarkan oleh seniornya merupakan

bentuk loyalitas yang dilakukan oleh taruni junior terhadap seniornya.

Bahkan sering kali perintah yang dikeluarkan oleh taruni senior untuk

kepentingan pribadinya. Hal ini sama saja dengan perintah yang dilakukan

taruna senior kepada juniornya dalam hubungan pertemanan mereka. Namun,

dalam hubungan taruni Senior-Junior ini juga terdapat keuntungan yang

diterima oleh kedua belah pihak. Keuntungan yang diterima oleh taruni junior

sama saja seperti yang diberikan oleh taruna senior kepada juniornya berupa;

pengalaman dan pengayoman (nasihat atau arahan). Sedangkan keuntungan

untuk para senior berupa; kekuasaan, kedudukan (status) dan loyalitas yang

didapatkan dari juniornya. Hal ini dijelaskan oleh Sylvina Monica (Taruni

kelas 10 / EA) pada tanggal 25 Oktober 2016:

Page 75: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

61

“Kalau hubungan senior-junior yang ada di sekolah ini sih ada

negatif dan ada positifnya. Kalau positifnya itu senior kan lebih tahu

lingkungan sekolah itu kaya gimana, jadi kita sebagai junior di kasih

tau sama senior. Karena SMKN 29 lebih banyak taruna di

bandingkan taruni, jadi lebih sering di kasih tahu sama senior.

Misalnya; kalau di deketin dengan taruna itu harus hati-hati.

Soalnya namanya cowo pasti ada yang bandel tapi juga ada yang

baik. Nah senior kasih tau deh tentang taruna yang deketin saya itu

kaya gimana orangnya. Dan karena saya ikut ekskul paskibra,

terkadang kalau saya salah saat latihan kadang senior juga ngajarin

saya supaya saya bisa dan benar. Tapi kalau negatifnya, senior suka

nyuruh-nyuruh misalnya; beli minuman untuk mereka tapi pakai

uang sendiri”.

Pengalaman akademik maupun non-akademik yang lebih banyak

dimiliki oleh para senior dijadikan sebagai nasihat-nasihat untuk juniornya

dalam melangkah untuk mengambil keputusan. Namun terkait dengan aksi

tawuran pelajar yang melibatkan SMKN 29 Jakarta, dari sejak dahulu hingga

sampai saat ini para taruni tidak ada yang ikut berpartisipasi dalam aksi

tawuran tersebut. Aksi tawuran pelajar yang melibatkan SMKN 29 Jakarta

hanya di ikuti oleh para taruna saja. Hal ini dijelaskan Shofwani Afri

Rosyaningsih (Taruni kelas 11 / EI) pada tanggal 25 Oktober 2016:

“Tidak pernah kak, sepengetahuan saya taruni tidak pernah ikut

tawuran dan memang belum pernah kedengeran juga selama

sekolah disini kalau ada taruni yang ikut tawuran gitu. Tapi kalau

hanya sekedar nongkrong atau ikut basis sama taruna saja sih ada”.

Oleh karena itu, hubungan yang terjalin oleh taruni Senior-Junior di

kalangan taruna juga merupakan hubungan timbal-balik (menguntungkan)

yang didalamnya pihak-pihak terkait melakukan pertukaran atas kebutuhan-

kebutuhan masing-masing. Keuntungan yang diterima oleh para taruni senior

Page 76: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

62

berupa; kekuasaan, kedudukan (status), dan loyalitas. Sedangkan keuntungan

yang diterima oleh para taruni junior berupa; pengalaman dan pengayoman

(nasihat atau arahan). Dalam hal menyikapi senioritas yang ada pada

hubungan pertemanan di kalangan taruni, senioritas ini juga disebabkan oleh

perbedaan kelas dan pangkat yang mereka miliki.

Page 77: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

63

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab-bab

sebelumnya, peneliti mendapatkan kesimpulan mengenai bentuk hubungan

Senior-Junior di SMKN 29 yang juga berkaitan dengan tawuran pelajar yang

melibatkan para taruna, diantaranya;

1. Hubungan yang terjalin antara taruna Senior-Junior merupakan pola

hubungan timbal balik, dimana di dalam hubungan ini terdapat proses

pertukaran atas kebutuhan kedua belah pihak.

2. Melalui analisa teori pertukaran (exchange theory), ditemukan bahwa

hubungan pertemanan di kalangan taruna Senior-Junior terdapat

pertukaran yang dilakukan pihak masing-masing yang terkait dengan

kebutuhan mereka. Pertukaran yang dilakukan kedua belah pihak ini

tentu menghasilkan keuntungan. Keuntungan yang diterima oleh pihak

taruna senior berupa; kekuasaan, kedudukan, kekayaan dan loyalitas.

Sedangkan keuntungan yang diterima oleh pihak junior berupa;

perlindungan, pengalaman (akademik maupun non-akademik), dan

suasana pertemanan yang harmonis.

3. Keterkaitan hubungan Senior-Junior dengan aksi tawuran pelajar

SMKN 29 Jakarta yaitu; para taruna yang melakukan aksi tawuran

tidak lepas dari pertukaran yang ada pada hubungan pertemanan

mereka. Aksi tawuran dapat disebabkan akibat dari pengaruh senior,

Page 78: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

64

loyalitas (kepatuhan) oleh para junior sebagai bentuk pertukaran

mereka, bahkan tawuran juga merupakan tradisi turun-temurun yang

dilakukan oleh para taruna SMKN 29 Jakarta. Mengingat bahwa

tawuran pelajar oleh para taruna ini sudah ada sejak dahulu dan masih

ada hingga saat ini. Meskipun saat ini tawuran pelajar SMKN 29

Jakarta lebih sering terjadi tanpa rencana terlebih dahulu (ketemu di

jalan saat pulang sekolah).

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, penulis menyarankan

kepada lembaga pendidikan (sekolah) untuk lebih memperhatikan lagi terkait

dengan masalah tawuran pelajar yang masih ada hingga saat ini. Dan

sebaiknya sekolah harus membuat kurikulum baru terkait dengan

penambahan jam belajar ataupun membuat kebijakan dalam mewajibkan para

pelajar untuk mengikuti program ekstra kulikuler di sekolah. Hal ini bertujuan

untuk meminimalisir tawuran, sehingga interaksi dalam hubungan Senior-

Junior tidak lagi berkaitan dengan aksi tawuran pelajar. Sehingga saat di

sekolah, pelajar hanya fokus belajar dan ekskul dari pagi sampai sore dan

tidak ada waktu untuk melakukan tawuran karena keterbatasan waktu yang

dimiliki.

Page 79: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xv

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alfianika,Ninit. 2015. Metode Penelitian Pengajaran. Yogyakarta: Deepublish

Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Istijanto,MM. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. Cetakan Keempat.

Laam, Abdullah. 2015. Fikih Kekayaan: Memandu Anda Mengelola Harta secara

Islam. Jakarta: Zaman.

Pawito. 2008. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKis Pelangi

Aksara. Cetakan Kedua

Poloma, Margaret M. 2010. Sosiologi Kotemporer. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Semiawan, Conny R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan

Keunggulannya. Jakarta: GramediaWidiasara Indonesia

Setiadi, Elly M. Kolip, Usman. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana.

Sudarso, Andriasan. 2016. Manajemen Pemasaran Jasa Perhotelan. Yogyakarta:

Deepublish.

Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Depok: Universitas Indonesia

Page 80: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xvi

Usman, Sunyoto. 2004. Sosiologi; Sejarah, Teori dan Metodologi. Yogyakarta:

Center For Indonesian Research and Development (CIReD), cetakan

pertama.

Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat.

Bandung:Setia Purna Inves.

Wirawan. 2012. Teori-teori Sosial Dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana

Dokumen:

Bidang Data Informasi Dan Pengaduan KPAI. Jakarta 2016

Kalender Pendidikan SMKN 29 Jakarta

Laporan Kegiatan Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula.

Portopolio Guru Bidang Koseling SMKN 29 Jakarta

UUD 1945 Pasal 28B ayat 2

Jurnal:

Amalia, Rizka. Herieningsih, Sri Widowati. Pradekso, Tandiyo. 2013.

Komunikasi Senior dan Junior Pada Kelompok Pelajar Dalam Upaya

Mempertahankan Budaya Tawuran. Universitas Diponegoro. Semarang.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=64262&val=4687 di

akses pada 16 Juni 2016 Pukul 13.00 WIB.

Malihah, Elly. Maftuh, Bunyamin. Amalia, Rizki. 2014. Tawuran Pelajar:

Solidarity Group and its Influence on Brawl Behaviour. Vol 6 No 2.

Page 81: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xvii

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas/article/view/3301/pdf_2 .

Diakses pada 19 Juni 2016 Pukul 15.32 WIB

Marliana, Chairani. Utari, Prahastiwi. 2015. Communication Style dan Perilaku

Tawuran (Studi Kasus Mengenai Communication Style yang Menyebabkan

Adanya Perilaku Tawuran di Kalangan SMAN 70 Jakarta). Universitas

Sebelas Maret. Surakarta.

http://www.jurnalkommas.com/docs/CHAIRANI%20JURNAL%20KOMM

AS.pdf Diakses pada 16 Juni 2016 Pukul 14.30 WIB.

Page 82: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xviii

LAMPIRAN

Data Wawancara

Nama Informan : Azka Zikry

Umur/Kelas : 16 Tahun/11 TPTU

Alamat : Jalan Tebet Barat Gg. Trijaya 2 RT 05/07. No. 15 Jakarta

Selatan

Tanggal Wawancara : 12 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Senior itu yang masuk sekolah duluan, kalau di sekolah kan berpangkat jadi dia

itu pangkatnya lebih dari saya. kalau saya sekarang berpangkat 2, berarti senior

itu berpangkat 3.”

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Ya karna dia sudah masuk sekolah lebih dahulu, maka dia senior”.

Apa makna junior menurutmu?

“Ya, dia merupakan bawahan atau adek kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Adek kelas atau bawahan pokonya”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Engga ada perbedaan, yang penting kompak! Jadi kalau lagi tawuran mau senior

atau junior posisinya sama. Kalau nyerang musuh yaudah modal kompak udah

deh serbu bareng-bareng”

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Masih kok”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ibu rumah tangga, Bapak sebagai supir.”

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Enggalah, tidak perlu materi. Tawuran itu bukan untuk dibayar melainkan untuk

membangun kekompakan aja. Karna kalau tidak kompak maka tidak akan

menang tawurannya. Tawuran itu dapat menimbulkan rasa kekompakan, karna

pada saat tawuran adalah saat berjuang untuk meraih kemenangan secara

bersama-sama. Jadi, kalau tawuran itu harus kompak!”

Apa makna kekuasaan untukmu?

Page 83: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xix

“Bisa nyuruh-nyuruh. Duit seribu bisa beli susu. Keren ga? Hahaha kasih duit

seribu minta donat 3. Jadi, ya nombokin dah. Tapi, senior pernah juga sih kasih

uang kalau uang kita habis buat ngumpul. Kolekan (pemalakan) yang dilakukan

senior juga sebenarnya untuk bersama juga bukan buat senior pribadi. Misalnya;

lagi ngumpul terus disuruh kolekin angkatan yang ada disitu. Kayak patungan tapi

hasilnya buat di nikmatin bersama”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Gak ada lah, siapa suruh masuk STM. Karena STM memang untuk berantem

pasti. Jadi kalau tidak mau berantem, masuk SMA aja Tapi, kalau kita kenapa-

napa ya pasti senior bantuin kitalah.”

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Ya di sekolah lah.”

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

”Ada, seperti ketemu disini habis pulang sekolah seperti skrg ini. Di warung

muslim hahahahha”

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ngelindungin junior kalau ada apa-apa. Ngelindunginnya itu kalau misalnya saat

tawuran dan ada yang terkena luka saat itu, maka senior yang bertanggung jawab.

Jadi, kelas 10 di lindungi oleh kelas 11. Kelas 11 dilindungin oleh kelas 12. Tapi

pada dasarnya sih saling melindungi”

Apakah perlindungan yang diberikan senior hanya sebatas tawuran saja?

“Enggaklah bukan cuma ngelindungin saat tawuran aja, kadang juga senior yang

lain suka iseng nah kita dibantuin deh sama senior lainnya. Misalnya; nyuruh-

nyuruh walaupun wajar jugasih. Tapi kadang juga nyuruhnya iseng banget,

nyuruh beli pulsa padahal bisa jalan biasa tapi ini disuruhnya lari. Padahal kan

yang penting dibeliin pulsanya hahaha . tapi senior ngelindungin di dalam sekolah

dan di luar sekolah juga di lindungi biar aman saat di jalan pulang sekolah”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Cara balesnya dengan jangan bikin malu basis sama sekolahan.”

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Ya, harus solid dan kompaklah. Jika itu kompak ya pasti bisa, bisa menang buat

tawuran hahaha”

Page 84: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xx

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Jangan ada yang pait, misalnya; ngelaksanain tawuran jangan ada yang ngadu,

kaya ngadu sana-sini ke sekolah seperti cepu.”

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iyalah, tapi balas budi ke senior bukan cuma ikut tawuran aja. Masih banyak

lagi. Masih banyak lagi,misalnya; saya mengahargai keberadaannya dimana pun

saya bertemu karna dia adalah senior saya”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Yang dikasih senior itu sticker. Sticker itu disuruh dijualin ke temen-temen

seangkatan sama junior disekolah. Biasanya kalau jualan seticker itu dikasih

waktu 1 minggu buat ngabisin pokoknya harus laku semua. Kalau ada sisa atau

tidak laku jadi nombokkin dah (ganti rugi ke senior). Tapi buat senior yang udah

lulus, senior juga bisa ngasih baju seragam sekolah. Baju PDH warna biru yang

dipakai buat coret-coretan kelulusan.”

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Ada lah bedanya kalau deket sama senior, rasanya beda aja seperti temen

sekelas kalau sudah dekat dengan senior. Misalnya; karna kalau tidak deket sama

senior biasanya kalau mau ngerokok, junior tungguin seniornya ngerokok duluan.

Baru kita deh junior ngerokok. Tapi, kalau senior engga ngerokok ya kita engga

ngerokok. Nunggu disuruh senior baru ngerokok”

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Ada sih, kalau udah ikut tawuran seperti ngerasa tegang-tegang gimana gitu.”

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Ya kan memang sekolah saya senioritas”

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Butuh Clurit, Arit, Samurai dan masih banyak lagi. Pokoknya yang muat di tas

aja dah.”

Bagaimana pengukuran atas kemenangan / kekalahan dalam tawuran?

“Kalau yang lari atau mundur ke belakang terlebih dahulu maka dia yang kalah

dan sebaliknya yang bertahan ialah pemenangnya”

Apakah kemenangan / kekalahan dapat di ukur dengan adanya pihak yang

terluka saat aksi tawuran?

“Enggaklah kalau adanya korban saat tawuran itu tidak menjadi patokan kalah.

jadi kalau salah satu ada yang kena luka saat tawuran, misalnya; kena bacok.

Yang kena luka di pinggirin dulu, nah yang lainnya ngelanjutin tetap tawuran.

Kalau masih pengen nerusin tawuran ya tetap di gas terus (lanjutkan), tapi kalau

Page 85: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxi

pengen nyerah atau mundur yaudah kalah berarti. Ukuran siapa yang kalah atau

menang ditentuin dari siapa yang mundur duluan bukan dari siapa yang kena

luka”.

Apabila mengalami sekolah mengalami kekalahan dalam aksi tawuran,

bagaimana sikapmu dan teman-temanmu yang terlibat di dalamnya?

“maka akan diteruskan tawurannya esok hari atau lain waktu dengan sekolah

lawan tersebut sampai kemenangan berpihak pada kita”

Bagaimana perasaanmu saat kemenangan dalam aksi tawuran berpihak

pada sekolahmu?

“Bangga. Karna bisa mempertahankan harga diri, baik harga diri sendiri dan harga

diri sekolah”.

Page 86: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxii

Nama Informan : M. Shamil Zikry

Umur / Kelas : 16 Tahun. 11 AP

Alamat : Jl. Swadaya 1 No. 04 RT05/09. Tebet. Jakarta

Selatan.

Tanggal wawancara : 06 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Yang dihormatin junior-junior, senior itu jadi atasan. Yang bisa ngelindungin

juniornya”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Dari kelas dan pangkat yang dimiliki”.

Apa makna junior menurutmu?

“Taruna/I yang baru masuk ke sekolah”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Bawahan pokonya”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Adasih, kalau senior dibelakang. Junior didepan”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Masih”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah dan Ibu karyawan swasta.”

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Enggak sih, tidak pakai materi cuma ngebantuin ngelawan musuh aja kalau

tawuran. Ngeback up gitu”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Ya bisa nyuruh-nyuruh. Kalau jadi senior bisa nyuruh-nyuruh junior. Dia yang

mau ngerokok kita yang disuruh buat beli hahahaha.”

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Adasih, seperti ngeledek-ngeledekin ke sekolah lain. Jadi kompor dah”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di halte. Soalnya kan pulang sekolah naik bis”

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

” Setiap hari. Karna pulang bareng dan satu jalur pulang”

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Yang ngelindungin juniornya kalau ada apa-apa. Ada yang kena bacok, senior

yang nganterin ke klinik”.

Page 87: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxiii

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Kalau misalnya disuruh untuk minta kolekan (palak), ya kolekan.”

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Cara bangun loyalitas taruna ke senior ya dengan hormat aja ke senior. Kalau

disuruh-suruh mau aja. Semuanya kan emang udah ada pasalnya cara menghadapi

senior mau di sekolah atau dimana pun itu. Pasal 1 junior harus tunduk ke senior.

Pasal 2 Senior tidak pernah salah. Pasal 3, apabila senior salah, kembali lagi ke

pasal 1.”

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Ya kan sudah ada penatarannya. Ada PMD dan LDKT. Tapi, kalau penataran itu

dilakukan per-antar basis”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Loyalitas sih iya, karna untuk ngelindungin harga diri sekolah juga. Masa iya

sekolah di serang diem aja, harus menang pokonya”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Senior ngejagain kita. Misalnya; Ada yang terkena luka karna tawuran, senior

ngebantuin. Kalau lagi nongkrong terus ada senior, dan uang kita habis atau tidak

cukup maka senior memberikan tambahan uang kepada kita”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Ada, layaknya sekolah lain aja kalau sudah dekat dengan senior. Seperti tidak

ada senioritas. Tapi, kalau disekolah tetap senioritas. Dan kalau sedang nongkrong

engga”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Adasih, misalnya menang tawuran ngerasa puas. Tapi, kalau kalah ya minta balik

lagi”

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Kan memang sudah ada peraturannya yang pasal tadi”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Gesper sm bambu. Senjata tajam juga ada, misalnya; corbek”.

Page 88: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxiv

Nama Informan : M. Raihan

Umur / Kelas : 16 Tahun / 12 TPTU

Alamat : Jl. Tebet Barat Raya No. 27. RT 05/07. Jakarta

Selatan

Tanggal wawancara : 12 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Abang kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Ya, karna lebih tua. Bisa ngejagain adek kelas”

“Maksudnya ngejagain itu misalnya kalau ketemu sama musuh (sekolah lain),

senior ngejagain kita dengan membantu melawan serangan-serangan dari luar”.

Apa makna junior menurutmu?

“Adek kelas”

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Karna lebih muda dari saya. Jadi, dia adalah bawahan dan itu junior”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Engga ada sih. Bareng-bareng aja kalau tawuran mah. Kalau yang berani ya

paling depan”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Alhamdulillah, masih lengkap”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah wiraswasta. Ibu rumah tangga”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

”Enggak ngasih materi. Cuma nasihatin supaya hati-hati di jalan dan selalu siap

diri aja kalau ada musuh tiba-tiba nyerang”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Ya berkuasa aja gitu”.

“Berkuasa disini seperti nyuruh-nyuruh. Misalnya; beli kopi. Jadi kalau disuruh

senior yaudah nurut aja gitu”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Ya adalah pengaruh mah, tawuran juga karna turun-temurun. Jadi, pengaruhnya

ya buat kita kita juga. Sama-sama saling ngejaga aja satu sama lain”

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di sekolah”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

Page 89: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxv

“Ada, tapi tidak rutin juga melainkan seketemunya aja. Tapi lebih sering ketemu

kalau pulang sekolah”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ngejagain adek kelasnya, supaya aman dan tidak terkena apa-apa di jalan.

Ngejagainnya misalnya lagi tawuran, senior juga ikutan bantuin ngelawan musuh

pakai gesper atau senjata tajam lainnya. Dan kalau ada yang terkena luka, senior

ngebantuin ke rumah sakit”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Mau kalau di suruh senior. Disuruh beli kopi padahal lagi males jalan tapi

yaudahlah nurut aja”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Saling ngehormatin aja, karna lebih tua juga”

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Memberitahu kepada yang lainnya, lewat nasihat gitu kalau sama senior harus

hormat dan kalau disuruh senior yaudah mau aja”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, karna masa iya senior di serang kita tidak bantuin”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Nasihat ajasih, terus ngejagain juga kalau ada apa-apa mau di sekolah atau lagi di

jalan”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Ada, ngerasa deg-degan dan sedikit panik juga kalau lagi dekat senior. Tapi

sedikit ngerasa enak aja kalau bisa dekat dengan senior. Jadi, bisa nganggep

seperti temen seangkatan udah gak kaku lagi”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Ada sih, jadi puas aja apalagi kalau menang tawuran. Musuh mundur duluan”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Karna dia lebih tua di sekolah, jadi harus dihormatin”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Pake seadanya yang dibawa, tidak direncanain. Kalau cuma ada gesper, yaudah

pake gesper aja”.

Page 90: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxvi

Nama Informan : Ade Ifanto

Umur / Kelas : 16 Tahun / 12 EI

Alamat : Jl. Tebet Barat Raya No. 27. RT 05/07. Jakarta

Selatan.

Waktu Wawancara : 06 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Abang Kelas”

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Senior adalah abang kelas. karena diatas kita jadi senior kita. Junior adalah adik

kelas, karena dia bawahan”.

Apa makna junior menurutmu?

“Adek kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Karena dia adek kelas, bawahan”

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Tidak ada. Bareng-bareng aja kalau tawuran mah. Kompak!”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Masih lengkap”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Orang tua masih lengkap. Ayah dan Ibu punya usaha. Keduanya menjaga warung

dirumah”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Tidak ngasih materi senior kalau tawuran”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Orang yang berkuasa, bisa nyuruh-nyuruh orang”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Ada sih, ngejagain sama ngebantuin adek kelas”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di halte”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

“Ada, pulang sekolah harus nongkrong”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ada, ngejagain adek kelas. Jagain supaya juniornya gak kenapa-napa. Kalau

junior kena luka pas tawuran ya kita disalahin sama atasan. Jadi ada atasannya

lagi”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Mau kalau disuruh senior. Nurut aja dah pokonya”.

Page 91: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxvii

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Tergantung seniornya masing-masing. Tergantung basis dah pokonya. Bisa juga

lewat penataran dah tuh”.

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Ngasih tahu lewat penataran lah, saat penataran di kasih tau harus bersikap

seperti apa ke senior. Bukan ke senior aja tapi ke semuanya”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, kalau seniornya nyuruh mah ngejalanin. Tapi kalau ketemu di jalanan tanpa

disuruh senior juga udah jalan”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Ngejagain dan ngelidungin kita. Kalau kenal senior bisa dibantuin pas lagi

tawuran diserang sekolah lain atau juga di sekolah”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Iya, abang kelas udah seperti teman angakatan sendiri kalau sudah dekat sama

dia”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Tidak ada, biasa aja”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Balas budi, karna senior udah ngejagain kita”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Kesiapan sama senjata ajasih”.

Page 92: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxviii

Nama Informan : Faqih Zuliano

Umur / Kelas : 17 Tahun / 12 EA

Alamat : Jl. Menteng Wadas Selatan No. 30 RT 03/12.

Jakarta Selatan

Tanggal wawancara : 06 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Senior adalah Atasan, punya pangkat yang lebih”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Lebih tua”.

Apa makna junior menurutmu?

“Bawahan”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Pangkatnya lebih rendah”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ada, junior harus didepan. Sedangkan senior ngedukung dari belakang”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Orang tua masih lengkap”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah sebagai tukang ojek, dan ibu wirausaha”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Engga, tapi cuma sekedar nasihat supaya hati-hati di jalan saat pulang sekolah

dan harus bisa jaga diri kalau diserang sekolah lain. Kan sering tuh tiba-tiba di

serang”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Hak buat nikmatin bisa nyuruh-nyuruh”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Iya, ngasih pengaruh supaya kompak deh basisnya”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di sekolah”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

“Tidak ada yang rutin atau harus gitu. Tapi emang ketemunya sering juga pulang

sekolah aja bareng karna searah”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Bisa nyuruh-nyuruh junior”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Pokonya mau kalau disuruh-suruh senior”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

Page 93: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxix

“Pokonya harus kompak dan solid aja”.

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Kompak dan solid, memberitahu atau mengarahkan kepada yang lainnya kalau

bertemu senior harus sopan”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, turun menurun. Karna sudah tradisi juga”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Ngasih nasihat atau ngasih pengalaman dan arahan juga”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Tidak, kalau sama senior emang ngerasa beda aja tidak seperti sama temen

seangkatan sendiri”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Ada, rasa panik. Kalau menang jadi senang, tapi kalo kalah udah resiko.

Ngelaksanain tawuran lagi tapi seketemunya dengan lawan”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Lebih tua, karna harus ngehormatin yang lebih tua”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Senjata, yang ada aja. Kalau cuma ada gesper, ya gesper doang”.

Page 94: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxx

Nama Informan : Yoga Erlando

Umur / Kelas : 15 Tahun / 11 AP

Alamat : Jl. Tebet Dalam 4 No. 15 RT. 04/11. Jakarta

Selatan

Waktu wawancara : 06 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Senior itu yang selalu mau di hormati”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Yang pangkatnya strip 3”.

Apa makna junior menurutmu?

“Adek kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Karna pangkatnya strip 1”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ada, junior di depan. Sedangkan senior di belakang”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Orang tua masih lengkap”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah sebagai supir, dan Ibu sebagai ibu rumah tangga”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Tidak ngasih materi kalau tawuran mah. Materi tidak di butuhin saat tawuran”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Orang yang punya pangkat strip 3”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Iya, tawuran kan emang udah turun-temurun. Musuh senior jadi musuh kita juga

sekarang karna 1 sekolah”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di kantin sekolah”

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

“Iya ada, di kantin sekolah. Seperti sekarang ada disini tadi karna ketemu di

kantin disuruh kesini”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ada, harus ngelindungin kita kalau kita kena bacok. Dia tanggung jawab”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Ngehormatin aja, kalau ketemu senior yang sopan aja tidak belagu atau

sombong”.

Page 95: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxi

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Kalo disuruh harus mau, tidak ngelawan”.

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Mau aja kalau disuruh”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, tawuran ketemu di jalan. Masa cuma seniornya aja yang ngelawan,

juniornya juga bantuin lah”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Paling ngenakin, kalau lagi nongkrong atau ketemu senior biasanya ngasih rokok

atau minuman”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Beda, kalau deket senior ngerasa grogi (canggung)”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Kalau sebelum ngelaksanain sih sedikit panik, tapi kalau sesudahnya biasa aja”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Takut di bariskan sama senior (di tatar) kalau tidak patuh sama senior. Penataran

kan ada latihan fisiknya, misalnya; di gamparin (pukul). Kalau di sekolah nanti di

pukul sama senior kalau ketemu, biasanya sih di kamar mandi. Jadi dari pada

nanti di kena pukul oleh senior lebih baik nurut aja. Iya aja deh pokoknya dari

pada bonyok hahaha”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Gesper aja kalau buat saya”.

Page 96: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxii

Nama Informan : Mafi Ahmad Rauf

Umur / Kelas : 15 Tahun / 11 TPTU

Alamat : Jl. Bali Matraman No. 34 RT. 08/06. Jakarta

Selatan

Tanggal wawancara : 06 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Beruntung banget bisa kenal senior, ya bisa dibilang senior itu abang kelas. ”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Karna senior lebih tua” .

Apa makna junior menurutmu?

“Adek kelas dan lebih muda”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Baru masuk sekolah”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ada, junior di lindungi terus. Kalau junior kena bacok, senior yang ngebantuin.

Pokonya senior dibelakang kita”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Orang tua masih lengkap, Alhamdulillah.Tapi sudah cerai”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah sebagai wirausaha, dan Ibu sebagai wiraswasta”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Tidak pakai materi tawuran mah. Cuma butuh kompak aja”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Berasa paling enak dan berkuasa, pokonya semau-maunya”

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Iya, ngelindungin junior dan senior bisa nyuruh-nyuruh junior”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di halte”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

“Iya, sehabis pulang sekolah”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ngelindungin junior atau adek kelas. Ngelindungin di jalan pulang biar aman

sampe rumah atau pun di sekolah kalau ada yang isengin”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Ngasih makanan atau jajanan kalau lagi nongkrong bareng”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Mengajak dan memberitahu ke teman-teman yang lain supaya patuh ke senior”.

Page 97: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxiii

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Iya, ngasih tau ke yang lain pokonya harus hormat ke senior”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, karna tawuran udah turun temurun”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Warisan. misalnya; seragam sekolah kalau senior nya udah lulus”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Iya, jadi enak aja kalau bertemu dengan senior dan sudah dekat dengan dia. Udah

seperti main atau nongkrong dengan teman sendiri”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Iya, beda banget kalau udah ngelaksanain tawuran. Bawa harga diri sekolah biar

makin ngetop (eksis)”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Udah turun-temurun kalau itu. Jadi ngikutin aja”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Senjata tajam, misalnya; clurit”.

Page 98: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxiv

Nama Informan : Johari

Umur / Kelas : 18 Tahun / 12 AP

Alamat : Jl. Bali Matraman No. 24 RT. 11/05. Jakarta

Selatan

Tanggal wawancara : 06 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Senior itu atasan, yang bisa dilihat dari kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Pangkatnya lebih dari saya”.

Apa makna junior menurutmu?

“Ibaratnya kalau di STM itu, junior dianggap sebagai budak yang bisa disuruh-

suruh”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Karna tingkat pangkatnya dibawah saya”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Iya, beda. Kalau junior harus maju terlebih dahulu saat di depan musuh, tapi

kalau senior di belakang junior ngeliatin junior dulu”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Alhamdulillah, masih lengkap orang tua”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah sebagai wiraswasta, dan ibu seorang wirausaha”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Tidak, hanya sebatas barang aja. Barangnya tuh misalya; baju buat coret-coretan

yang dia udah tidak di pakai lagi”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Kebebasan atas apa yang mau dilakukan ( semau-maunya)”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Iya, senior berpengaruh. Kalau saat tawuran ada junior yang terluka maka senior

yang harus bertanggung jawab”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di halte, setelah pulang sekolah”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

“Iya, harus rutin kalau ketemu senior. Karna kalau sudah pernah ketemu dari awal

maka harus ketemu lagi”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Iya, senior tanggung jawab kalau junior ada apa-apa saat tawuran. Kalau tawuran

kan kadang suka luka-luka karna lawan tuh. misalnya; kena luka (bacok). tapi

Page 99: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxv

terlepas dari itu, senior hanya melihat junior beraksi saja saat awal

berlangsungnya tawuran. Walaupun akhirannya sih senior juga bantuin kalau

dilihat udah mau kalah atau mundur”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Mau kalau disuruh-suruh”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Kompak aja sama angkatan mau angkatan sendiri atau pun angkatan bawah.

Pokonya harus nurut ke senior”.

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Solid, ada penatarannya kan kalau ngebasis”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya. Turun-temurun udah tawuran mah”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Pengalaman ajasih paling yang senior kasih, isinya arahan atau nasihat buat

juniornya”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Iya, beda. Lebih di kasih perlindungan dari yang lainnya kalau udah dekat sama

senior”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Iya, ngerasa beda kalau sudah ikut tawuran. Jadi tidak merasa parno (takut) kalau

ketemu musuh lagi”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Junior memang harus menghormati atasan, karna sudah ada pasalnya”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Banyak, misalnya; Clurit dan gesper”.

Page 100: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxvi

Nama Informan : Irfandi Kurnia

Umur / Kelas : 18 Tahun / Alumni SMKN 29 Tahun 2016

Alamat : J. Saharjo Gg. Sawo 3. RT. 05/09 No. 23.

Manggarai. Jakarta Selatan.

Waktu wawancara : 12 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Abang kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Karna dia masuk sekolah terlebih dahulu dari pada saya, maka dia senior saya”.

Apa makna junior menurutmu?

“Adek kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Karna baru masuk sekolah”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Iya, senior terlebih dahulu memberikan arah dan selanjutnya diiringi oleh junior.

Tapi, sesuai hawa nafsu juga sih jadi bisa aja mau senior atau junior bisa di depan

kalau junior berani ya dia di depan tidak apa-apa. Kadang juga tergantung

seniornya bisa nyuruh-nyuruh kalau junior nya duluan baru seniornya. Jadi tetap,

dibawah kekuasaan senior mau nyuruh siapa yang duluan (di depan) buat

ngejalanin tawuran”

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Alhamdulillah, masih”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Sudah tidak bekerja keduanya”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Tidak memberi materi”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Enaklah, tinggal duduk dapet uang. Pokoknya merasa seperti dewa. Iya, jadi

mintain uangnya itu ke adek kelas seangkatan yang ada disitu tapi nanti hasilnya

buat bersama. Misalnya; ngumpulin uang terus buat beli makannan dan rokok.

Jadi ngeroko bareng. Tapi kalau mereka gak punya uang ya gak minta buat

ngumpulin uang. Malah senior yang ngasih jadi ngeliat dulu juniornya ada uang

apa tidak. Masa iya gak punya tetap dimintain, apa yang mau di minta hahaha

Tapi kalau lagi butuh uang banget buat pribadi yaudah kadang maksa jugasih

hahaaaha”.

Page 101: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxvii

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Iya, ada pengaruh yang dikasih senior kalau buat ngelaksanain tawuran. Senior

ngasih pengaruh supaya basis kompak dan solid. Ngasih pengaruhnya lewat

nasehat, arahan dan cerita-cerita kalau tawuran harus kompak dan solid. Jadi kalau

ketemu sama sekolah lain dan itu musuh sekolah kita. Mau kita kenal atau tidak

kenal tapi kalau itu menjadi musuh senior maka itu juga musuh kita juga”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/ junior?

“Di sekolah”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

“Iya, di halte tempat mereka naik transportasi untuk pulang ke rumah”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Iya, ngelindungin junior kalau ada apa-apa saat tawuran”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Menghormati senior, misalnya; tidak kurang ajar”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Loyalitas itu lewat menghormati senior, itu jugakan dari penataran basisnya.

misalnya; tidak kurang ajar. ngehormatin senior, seperti bapak kedua aja. Jadi,

senior dianggap dan di hormati layaknya seorang bapak kedua. Kalau yang

pertama tetap bapak (orang tua) yang ada di rumah. Nah, bapak yang kedua itu

senior. Tapi, kalau disuruh sama senior yang tidak kita inginkan, kan sering tuh

senior nyuruh-nyuruh tapi kita males ngelakuinnya. Kalau kita berani sih ya

ngelawan aja tapi gak enak jugasih kalau ngelawan senior soalnya kan sekolah

saya berpangkat. Lagi pula kalau ngelawan senior walaupun kita menang nantinya

tetap gak enak buat kelanjutannya. Karna pasti akan di terror lagi sama senior dan

teman-temannya. Jadi, buat nyari aman lebih baik ngehormatin aja”

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Lewat penataran, karna dari awal sudah di beritahu oleh senior-senior”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, masa kalau lagi di jalan pulang terus tiba-tiba ada musuh yang ngelawan

seniornya doang. Junior harus bantuin”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Perlindungan dan baju sekolah kalau senior sudah lulus”.

“Jadi, perlindungannya itu kaya mengayomi adek kelas, misalnya; kalau lagi

tawuran atau sekolah di serang di jalan. Senior ngebantuin lawan musuh dan kalau

diantara kita ada yang kena luka kan sering tuh seperti kebacok gitu. Nah senior

tanggung jawab dah nganterin korban ke rumah sakit atau klinik. Nah kalau baju

seragam itu yang dikasih senior kalau sudah lulus, itu seragam PDH warna biru,

Page 102: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxviii

itu baju kebangsaan sekolah. Kalau angkatan yang sekarang kan dapet baju PDH

warna biru cuma 1 dari sekolah, tapi kalau angkatan saya 2016 dapetnya 2. Itu

baju di yang dipakai sama anak SMKN 29 buat corat-coret sesudah UN”

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Iya, kalau mau lagi dekat dengan senior mau melakukan apapun terasa terbatas.

Perlindungannya itu seperti lagi di sekolah atau di luar. Kalau ada yang usik mau

di sekolah atau di luar pasti dibantuin sm senior. Misalnya lagi tawuran jadi senior

bantuin kita mau itu membantu nyerang / ngelawan sampai kalau ada yang kena

luka dia bantuin juga ke rumah sakit sebatas tawuran ajasih”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Iya, rasa deg-degan hilang. Sama saja seperti orang-orang kalau mau berantem

pasti deg-degan”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Kalau tidak patuh nanti di pukul sama senior”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Clurit, gesper, kayu. Alat bangunan juga bisa kalau ada haha. Iya jadi senjata

tajam sih awalnya di titipin dulu di rumah teman yang dekat sekolah, jadi habis

pulang sekolah baru diambil lagi. Tapi pernah sih di bawa ke sekolah, misalnya

diumpetin di celana tapi lebih sering mah di titipin karna biasanya ada razia

mendadak di sekolah. Jadi, cuma pulang sekolah aja di taro tas saat mau pulang

sekolah”.

Bagaimana ukuran kemenangan / kekalahan dalam aksi tawuran?

“kalau musuhnya kabur ke kebelakang atau mundur gitu”.

Apakah kemenangan / kekalahan dapat di ukur dengan adanya pihak yang

terluka saat aksi tawuran?

“Iya, kalau ada temen yang kena bacok pasti mundur, soalnya nolongin temen tapi

kalau udah mundur (kalah) pasti ngerasa kesel terus pengen ngejalanin tawuran

lagi sama sekolah itu sampai menang”.

Kalau kalah, memangnya kenapa?

“Kalau menang itu bisa dapetin harga diri dan gak malu pastinya. Karna pasti ada

lah rasa malu kalau kalah”.

Bagaimana penilaian sekolahmu terkait dengan aksi tawuran yang telah

dilakukan sebelumnya?

“Sekolah saya termasuk sekolah yang jago lah dalam tawuran, makanya kalau

kalah malu-maluin aja. Kalau gak percaya cari aja di google. Jadi

Page 103: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xxxix

mempertahankan harga diri sekolah. Makanya harus menang kalau tawuran.

Petinju aja gakmau kalah, masa kita mau kalah. Semua orang pasti mau menang”.

Penataran yang dilakukan oleh basis itu berlaku untuk siapa saja?

“Penataran itu untuk keseluruhan kelas baik kelas 10, 11, dan 12. Tapi yang wajib

ikut itu kelas 10 karna dia taruna baru di sekolah. Sedangkan kelas 11 dan kelas

12 itu yang menatar kelas 10 tapi juga berlaku untuk dia juga supaya lebih solid

lagi. Isi penataran itu perkenalan. Perkenalan ke semua teman-teman mau itu

seangkatan, junior, dan senior. Tujuannya biar saling kenal, jadi kalau kenal kan

enak kalau kita minta bantuan. Kalau tidak saling kenal gimana mau saling

ngebantu. Biasanya kalau penataran ya isinya ngasih nasihat dan selebihnya

latihan fisik. Misalnya; di pukul, push up, di tendang”

Page 104: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xl

Nama : Cakra Ningrat

Umur / Kelas : 15 Tahun / 10 AP

Alamat : Jl. Tebet barat Gg. Trijaya 2 RT 06/07. No. 16 Jakarta

Selatan

Tanggal Wawancara : 06 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Senior itu abang kelas, pokonya senior itu yang punya bawahan. Karna sekolah

saya berpangkat jadi kalau senior itu yang pangkatnya 2 atau 3 ”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Karna dia pangkatnya lebih dari saya pokoknya, karna saya baru kelas 10 dan

pangkat saya baru 1. Nah kalau abang kelas saya itu yang pangkatnya 2 atau 3”.

Apa makna junior menurutmu?

“Bawahan, dia punya abang kelas tapi tidak punya adek kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Dia yang tidak punya bawahan karna dia yang paling bawah. Kalau di sekolah

kelas 10”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Adasih, senior nyuruh junior buat ngelawan musuh duluan. Nanti dia bantuin

dari belakang. Misalnya; kelas 10 dan kelas 11 ngelawan musuh duluan. Nah

kelas 12 nya di belakang kelas 10 dan 11 gitu. Walaupun nanti ujung-ujungnya

juga tetap saja bareng-bareng ngelawannya. Kan gak mungkin juga masa

berantem dari awal sampe akhir tersusun rapih gitu berdasarkan kelas, kalau

berantem kan pasti ambur-adul (tidak teratur). Jadi itu cuma awalannya aja biar

musuh tahu bahwa kelas 10 sekolah kita udah berani ada di posisi depan terus

dilanjutin sama kelas 11 dan 12”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Alhamdulillah masih lengkap kak orang tua. Ibu rumah tangga. Ayah seorang

wiraswasta”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ibu rumah tangga. Ayah seorang wiraswasta.”

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Enggalah, senior tidak pernah ngasih materi seperti; uang kalau mau tawuran.

paling senior cuma nasihatin aja supaya hati-hati”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Kalau di sekolah kekuasaan itu pokoknya siapa yang berkuasa, dia yang bisa

nyuruh-nyuruh seenaknya dia. Mau nyuruh beli minuman padahal bisa jalan biasa

tapi ini nyuruh belinya disuruh lari”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

Page 105: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xli

“Iya ada pengaruhnya, karna musuh sekolah kan juga yang buat senior. Jadi udah

turun-temurun aja. Mau kenal atau tidak kenal sama musuh tapi kalau sudah bawa

nama sekolah jadi musuh bersama”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di sekolah”

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

”Ada, kalau pulang sekolah karna ngebasis jadinya ketemu hampir tiap hari di

halte saat mau pulang sekolah”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Adasih, pokonya senior itu kan di belakang posisinya kalau tawuran. Jadi mereka

menjaga kita, yang awalnya ngeliatin kita kalau lagi tawuran tapi berujung juga

bantuin kita buat ngelawan musuh. Kalau kita ada yang kena bacok, senior yang

tanggung jawab. Tapi marah-marah juga karna sampai ada teman yang kena luka”

Apakah perlindungan yang diberikan senior hanya sebatas tawuran saja?

“Bukan cuma tawuran ajalah. Kalau di sekolah seandainya kita di isengin sama

senior yang lain karna kita kenal dan dekat dengan salah satu senior, senior yang

kenal dengan kita kadang membantu kita agar temannya tidak usah mengganggu

kita. Misalnya; kalau di maintain uang jadi tidak jadi hehehe”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Ngehormatin aja, biar sama-sama enak. Kalau saya sudah bersikap baik dengan

dia pasti dia juga baik dengan saya”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Patuh aja dah pokoknya, selagi memang bisa di lakukan”

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Penataran sih biasanya, kalau di penataran kan di kumpulin semuanya. Jadi

sudah tau kalau junior ya balas budi ke seniornya lewat ngehormatin dia”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya sih, karna kan musuh senior jadi musuh kita juga. Karna ngebasis satu arah

buat jalan pulang. Ketemu sama musuh juga bareng-bareng”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Paling nasihat ajasih dan arahan harus seperti apa di sekolah dan di luar sekolah.

Pengalaman mereka yang menjadi pedoman untuk saya dan teman-teman

lainnya”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Ada lah, kalau dekat dengan senior apalagi kalau sudah dekat sekali sudah

seperti teman kelasan. Dan kalau butuh bantuan pasti di bantuin. Tapi kalau tidak

Page 106: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xlii

dekat dengan senior kalau kita butuh bantuan belum tentu di bantuin walaupun

kenal juga”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Ada sih, kalau pertama kali ikut tawuran sih awalnya takut. Tapi kalau sudah

sekali udah biasa aja. Pulang sekolah juga udah jadi lebih pede kalau di jalan.

Sudah lebih berani dan tidak takut lagi”.

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Karna dia lebih tua dari saya”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

“Apa aja yang bisa di bawa. Kalau cuma bisa bawa gesper ya paling gesper

doang”

Page 107: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xliii

Nama : Erwin Widianto

Umur / Kelas : 15 Tahun / 10 TPTU

Alamat : Jl. H. Ali RT 05/07. No. 05. Jakarta Selatan

Tanggal Wawancara : 12 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Senior itu abang kelas. Taruna yang sudah masuk sekolah terlebih dahulu

sebelum saya masuk karna lebih tua umurnya, terlebih dahulu masuk sekolah,

pangkatnya banyak lebih dari 1. Sedangkan junior itu taruna/i yang baru masuk

sekolah. Karna pangkatnya dikit, pangkat 1 atau 2. Pokonya dia punya atasan.

Kalau seperti saya punya atasan tapi tidak punya bawahan kan kelas 10 hahhaha”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Lebih tua umurnya, terlebih dahulu masuk sekolah, pangkatnya banyak lebih dari

1”.

Apa makna junior menurutmu?

“Taruna/i baru masuk sekolah”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Pangkatnya dikit, pangkat 1 atau 2. Pokonya dia punya atasan. Kalau seperti saya

punya atasan tapi tidak punya bawahan kan kelas 10 hahhaha”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Iya ada, kalau kelas 10 seperti saya pasti kalau tawuran selalu di depan. Nah

kalau seniornya di belakang ngeliatin dulu juniornya tawuran. kalau sekiranya kita

sudah mau mundur atau nyerah baru deh seniornya bantuin maju juga”

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Alhamdulillah, orang tua masih lengkap”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah wiraswasta dan Ibu wirausaha”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Tidak sih kalau materi mah, apalagi kalau uang. Yang karna mereka suka nyuruh

dan kita yang nombokin malah hahaha”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Bertindak semaunya. Pokonya minta apa saja bisa deh hahaha”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Ada sih, senior kan yang menjadi pelopor tawurannya. Kita tahu siapa musuh

sekolah kita juga karna di kasih tahu senior. Meskipun kadang belum sempat

mengenali musuh di jalan karna udah di cegat duluan”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di sekolah, kantin, halte dan di tempat nongkrong basis”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

Page 108: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xliv

”Adalah, di sekolah ketemu senin-jumat. Apalagi kalau 1 basis ya ketemu mulu

mau tidak mau”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ada kak, senior wajib ngebantu kita. Karna kita kan juga sudah ngebantuin dia,

musuh dia juga jadi musuh bareng-bareng sekarang. Ngebantuin kita kalau

menurut dia kita sudah mau mundur dan dia ngebantuin ngelawan. Kalau ada

temen yang kebacok dan dia junior kelas 10 atau kelas 11 nah kelas 12 nya

bantuin. Pokonya saling ngebantu jugasih kalau malah seniornya yang kena pasti

juniornya juga bantu”.

Apakah perlindungan yang diberikan senior hanya sebatas tawuran saja?

“Tidak juga kak, kalau kita kena serangan dari dalam sekolah atau luar. Kalau

senior yang baik mah ngebantuin dan ngebela kita. Kalau kita tidak salah kak,

selama kita nya juga di pihak yang benar”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Kalau disuruh-suruh mau aja. Misalnya; disuruh beli kopi walaupun cuma dikasi

uang 1000 ya dibeliin dah kopinya selagi saya ada uang. Tapi kalau tidak ada

uang, saya bilang kalau uang nya tidak cukup. Jadi, yang tadinya disuruh beli kopi

jadi beli aqua gelas hahaha”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Sadar diri aja, kalau sudah di baikin sama senior. Kita juga balas dengan baik

juga ke senior. Nanti juga jadi loyal sendiri, bukan kita nya doang yang loyal tapi

seniornya juga. Jadi saling loyal gitu.”

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Kalau buat perbasis atau seangkatan sih awalnya harus kompak dan solid dulu.

Kalau sudah kompak dan solid pasti jadi patuh ke senior”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, kalau saya sudah di baikin senior. Pasti saya baikin juga senior saya, dia

ngebantuin saya dan saya juga ngebantu dia”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“lebih ke jagain aja sih kak, kalau senior itu udah seperti abang ke-2 aja. Kalau

abang pertama kan abang kandung yang dirumah. Nah kalau abang kelas itu

abang yang ada di sekolah. jadi kalau tidak tahu atau perlu bantuan tinggal bilang

aja ke abang kelas. Kalau belajar juga gitu, misalnya emang abang kelas nya satu

jurusan dan pinter mah jadi di kasih tau”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

Page 109: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xlv

“Ada. Kalau sudah dekat dengan senior sudah ngerasa santai aja kalau nongkrong,

walaupun kita nya juga tetap tahu diri tidak malah jadi songong karna udah

ngerasa dekat dengan senior”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Iya, apalagi kalau menang. Ngerasa puas aja gitu tapi kalau kalah masih

penasaran kadang jadi pengen ngejalanin tawuran lagi hahahha.”

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Karna dia abang kelas, lebih tua. Kalau tidak patuh nanti di sekolah tidak tenang.

Misalnya; kalau tidak patuh atau ribut sama senior nih padahal cuma satu orang

nanti teman-temenanya juga ikut-ikutan ngerusuhin kita juga. Jadi, cari aman aja

dah”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

”Senjata lah. Contohnya; Clurit, Bambu, Samurai dsb. Dan harus siap mental

pokonya.

Bagaimana pengukuran atas kemenangan / kekalahan dalam tawuran?

“Siapa yang mundur duluan berarti kalah”.

Apakah kemenangan / kekalahan dapat di ukur dengan adanya pihak yang

terluka saat aksi tawuran?

“Bukan, pokoknya yang duluan mundur atau kabur maka kalah. Tapi kalau teman

sudah ada yang kena luka (bacok) sih panik juga jadinya. Ngeliat dari teman-

teman juga kalau masih mau tawuran berarti tetap di lanjutin”.

Apabila mengalami sekolah mengalami kekalahan dalam aksi tawuran,

bagaimana sikapmu dan teman-temanmu yang terlibat di dalamnya?

“Kalau ketemu lagi sama musuh yang sama makin berjuang biar menang kalau

bisa mah. Malu juga kalau sampai kalah apalagi berturut-turut dengan musuh

yang sama”.

Bagaimana perasaanmu saat kemenangan dalam aksi tawuran berpihak

pada sekolahmu?

“Bangga pastinya. Bisa ngejaga harga diri sekolah tetap jadi jawara”.

Page 110: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xlvi

Nama : Muhammad Zulkarnain

Umur : 15 Tahun / 10 EI

Alamat : Jl. Cempaka 4 No. 6 RT 06/11. Bintaro

Tanggal Wawancara : 12 Oktober 2016

Apa makna senior menurutmu?

“Senior itu abang kelas, lebih tua dan maunya di hormatin terus karna tua

hahaha”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai senior?

“Dia yang lebih tau dari saya. Kalau di sekolah dia yang menjadi abang kelas

saya”.

Apa makna junior menurutmu?

“Bawahan, adik kelas”.

Bagaimana seseorang dapat dikategorikan sebagai junior?

“Dia yang di bawah kita kelasnya. Umurnya juga lebih muda”.

Adakah kedudukan yang berbeda antara senior-junior dalam melakukan

aksi tawuran?

“Ada lah, kalau junior nih posisinya paling depan buat maju. Kalau senior

posisinya dibelakang junior. Tapi itu awalnya aja kalau udah tawuran mah jadi

kecampur aduk tidak mikirkan junior di depan dan senior selalu dibelakang junior.

Dia yang berani walaupun dia senior juga bisa jadi paling depan”.

Apakah orangtuamu masih lengkap?

“Alhamdulillah, orang tua masih lengkap”.

Apa pekerjaan orangtuamu?

“Ayah wiraswasta dan Ibu rumah tangga”.

Apakah senior memberikan materi dalam melakukan aksi tawuran?

“Tidak pernah senior kasih materi, apalagi uang. Kalau ketemu senior aja kadang

malah di suruh beliin yang dia mau tapi uang nya kurang hahhaa”.

Apa makna kekuasaan untukmu?

“Dia yang jadi dewa. Apa yang dia mau pasti bisa di dapatkan karna tinggal

nyuruh aja”.

Adakah pengaruh senior dalam melaksanakan tawuran?

“Ada sih. Senior kan yang ngasih tau siapa aja musuh sekolah kita”.

Dimana pertama kali bertemu dengan senior/junior?

“Di halte saat mau pulang sekolah”.

Adakah pertemuan selanjutnya / pertemuan rutin, setelah pertemuan awal?

”Ada. Satu sekolahan jadi ketemu terus lah. Kalau pertemuan rutin sih paling

kalau yang satu basis nongkrong bareng habis pulang sekolah”.

Adakah kewajiban yang dilakukan senior atas juniornya dalam melakukan

aksi tawuran?

Page 111: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xlvii

“Ngelindungin adek kelasnya. Ngasih nasihat yang isinya arahan-arahan gitu mau

yang buat belajar atau pun bukan buat belajar. Kalau buat belajar misalnya kasih

tau tempat PKL dia dulu untuk nanti saya PKL dan kalau buat di luar sekolah

paling cuma nasihat aja biar aman kalau pulang sekolah apalagi kalau naik bis.

Jadi tidak boleh pulang sendirian soalnya rawan musuh”.

Apakah perlindungan yang diberikan senior hanya sebatas tawuran saja?

“Bukanlah, bukan cuma tawuran saja. Kalau di sekolah kalau dekat dengan senior

kita lagi susah juga dibantuin sama dia. Misalnya lagi di rusuhin senior lain gitu

kan masih satu sekolahan”.

Bagaimana cara membalas perhatian senior berikan kepadamu?

“Nurut aja dah kalau di suruh udah paling jitu”.

Bagaimana caramu membangun rasa loyalitas kepada senior?

“Nyadar aja. Ntar juga kalau sudah jadi senior bisa ngerasain rasanya punya

junior”.

Bagaimana caramu mempertahankan keloyalitasan kepada senior?

“Ikut penataran. Kalau sudah di tatar pasti jadi lebih kuat solid nya mau itu ke

temen angkatan atau ke abang kelas”.

Apakah berpartisipasi dalam aksi tawuran merupakan salah satu bentuk

contoh dari keloyalitasan?

“Iya, kalau solid mah ikut terus”.

Apa saja yang diberikan oleh senior kepadamu?

“Pengalaman ajasih selama ini, karna dia kan lebih tahu dari saya yang masih

anak baru di sekolah. jadi senior sering cerita pengalamannya”.

Adakah nilai / perasaan yang berbeda apabila memiliki kedekatan dengan

senior?

“Ada walaupun sedikit, jadi ngerasa lebih santai aja dari pada tidak dekat. Jadi

tidak kaku banget kalau ketemu, rasa sungkan juga mulai berkurang. Meskipun

tetap tahu diri kalau harus tetap ngehormatin karna lebih tua”.

Adakah perasaan yang berbeda setelah berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Kalau awalnya belum pernah ikut tawuran sih jadi ngerasa lebih berani aja.

Karna kan kalau belum pernah ngerasain tawuran kalau mau pulang pasti takut

banget kalau ketemu musuh di jalan tiba-tiba, ya walaupun kalau pulang sekolah

juga tetap ada rasa takut juga walaupun udah pernah ikut tapi lebih ngerasa lebih

berani aja dari pada sebelumnya . Ya buat pengalaman selama sekolah aja ikut

tawuran”

Apa saja yang mendorongmu untuk bersikap patuh kepada senior?

“Lebih tua. Orang tua aja dirumah minta di hormatin, yaudah yang ini juga

hahaaha”.

Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan aksi tawuran?

Page 112: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xlviii

”Apa saja yang bisa buat nyakitin orang hahaha kalau ada bambu ya pakai

bamboo. Tapi gesper aja sudah cukup buat menyambit sih hahaha”.

Bagaimana pengukuran atas kemenangan / kekalahan dalam tawuran?

“Yang mundur duluan dia yang kalah”.

Apakah kemenangan / kekalahan dapat di ukur dengan adanya pihak yang

terluka saat aksi tawuran?

“Enggak juga sih. Tapi pasti kadang jadi tidak fokus kalau udah ada yang kena

bacok walaupun malah jadi makin semangat buat ngebales ke musuh karna kesel”.

Apabila mengalami sekolah mengalami kekalahan dalam aksi tawuran,

bagaimana sikapmu dan teman-temanmu yang terlibat di dalamnya?

“Kalau bisa mah lain waktu harus musuh duluan yang mundur bukan kita”.

Bagaimana perasaanmu saat kemenangan dalam aksi tawuran berpihak

pada sekolahmu?

“Bangga sih. Jadi tenang karna tidak malu-maluin sekolah kalau menang

tawuran”.

Page 113: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

xlix

Nama : Dra. Siti Hanina

Jabatan /Tingkat : Guru Konseling / XI

Alamat : Jl. Sutrisno RT 01/05. No. 16 Pisangan Baru. Jakarta

Timur

Tanggal Wawancara : 24 Oktober 2016

Apa saja kegatan sekolah yang berhubungan dengan kegiatan perkenalan

sekolah atau kepemimpinan untuk para Taruna/I baik yang baru maupun

yang lama?

“Iya, untuk para taruni baru disini ada masa orientasi sekolah tapi nama

kegiatannya bukan MOS melainkan MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan

Sekolah) yang dilakukan secara umumbertujuan untuk perkenalkan kondisi

lingkungan sekolah, sistem belajar, jurusan-jurusan , dan tata tertib di sekolah

untuk taruna/i yang baru yang dilakukan selama 3 hari. Untuk yang secara khusus,

guru-guru konseling biasanya masuk ke kelas satu per-satu untuk

memperkenalkan tentang tata tertib sekolah. Untuk para taruna/i yang lama hanya

di perkuat di kegiatan ekstrakulikuler saja sih”.

Adakah perbedaan seorang “Taruna/I” dengan “Siswa/I” pada umumnya?

“Jadi, di sekolah ini lebih mengarah ke arah kedisiplinan angkatan. Kalau di

angkatan itu kan menyebutnya taruna/i bukan siswa/i. Sehingga lebih terlihat

bahwa sekolah ini memiliki tujuan khusus yang mengadopsi lebih banyak ke

angkatan yang ada kedisiplinan khusus di dalamnya”.

Sejak kapan SMKN 29 Jaksel terlibat dalam aksi tawuran?

“Sejak ibu disini juga udah ada tawuran di sekolah ini, tahun 80-an sih”.

Siapa saja yang biasanya terlibat dalam aksi tawuran?

“Semuanya sih dari kelas 10, 11, ataupun 12 para taruna bukan taruni. Jadi,

mereka yang arah pulang sekolah nya sama sering pulang bareng naik

transportasi umum. Nanti yang kelas 12 memberitahu kepada kelas 11 dan kelas

10 tentang tempat yang sering ada pencegatan dsb. Cara mereka untuk

menghadapinya dengan cara mereka atau kelompok, mereka sering menyebutnya

dengan istilah “BASIS” (BArisan SIswa). Tujuan awalnya sih adanya basis itu

karna berbagi pengalaman, khususnya untuk kelas 12 pasti pernah mengalami

kejadian-kejadian terlebih dahulu dibanding adik kelas nya supaya lebih hati-hati

kalau di jalan. Tawuran di sekolah ini sih biasanya per-basis, misalnya; kalau anak

yang arah pulangnya ke pasar minggu biasanya dengan sekolah Bunda Kandung.

Jadi tergantung masing-masing arahnya gitu”.

Siapa saja yang biasanya terlibat dalam aksi tawuran tersebut? Dan

bagaimana keadaanya di setiap tahunnya? (makin banyak, sedikit, atau

relative stabil?

Page 114: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

l

“Di Tahun 80-an sih masih banyak tawuran tapi makin kesini sudah makin

sedikit, untuk sekarang lebih seringnya anak sekolah sini saat pulang sekolah di

jalan lalu di cegat oleh sekolah lain jadi pertemuan tidak sengaja. Karena seragam

sekolah ini kan berbeda dengan sekolah lain mungkin karna suka dengan seragam

sekolah ini, misalnya; pangkat atau dasi nya lah di ambil.

Bagaimana respon sekolah terutama guru konseling, terhadap taruna yang

berpartisipasi dalam aksi tawuran?

“Biasanya sih kita telusuri terlebih dahulu, misalnya; dari korban. Kadang anak

sekolah kita yang menjadi korban atau anak sekolah lain yang menjadi korban.

Kalau sudah bentrok itu sudah susah, tapi biasanya mereka yang melakukan

pencegatan lebih siap dengan alat-alatnya (senjata tajam). Dan sekolah yang

dicegat itu tidak siap, karna sekolah ini kan sudah terlihat sekali identitasnya

dengan seragam khususnya”.

Bagaimana pendapat anda tentang pandangan masyarakat mengenai SMKN

29 yang identik dengan aksi tawurannya?

“Kita tunjukin aja prestasi-prestasi yang di raih sekolah ini, ada kepala sekolah

kita dulu namanya Bpk. Dedi. Beliau sering sekali menganjurkan kepada anak-

anak dengen mempublish kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah di facebook atau

you-tube yang berbentuk video atau foto. Agar orang lain dapat mengetahui

bahwa di sekolah ini tidak hanya ada tawuran aja (bentuk negatif), tetapi kita juga

memiliki prestasinya (bentuk positif). Jadi, kita selalu menyuruh guru-guru IT

untuk membuat video kegiatan sekolah dan di publish ke media social. Misalnya;

video tentang pesawat jabiru yang dibuat oleh taruna/i SMKN 29. Dan lebih

mempersiapkan anak-anak saja sih untuk lebih siap dalam dunia kerja nanti

setelah lulus dari sekolah ini”.

Bagaimana penilaian anda terkait dengan hasil dari penerapan kebiajakan

sekolah untuk para taruna/i yang terlibat aksi tawuran sampai saat ini?

Adakah efek jera untuk mereka?

“Biasanya sih kita melihat track-record mereka yang melakukan tawuran dan

masuk ke konverensi kasus yang di dalamnya ada beberapa guru, kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, kepala program, konseling dan wali kelas nya. Kalau

misalnya ada yang ketangkap polisi, sekolah ini ada tata tertib dan bobot

pelanggaran berbentuk poin. Para taruna yang melakukan tawuran tertangkap

basah maka mendapat poin 100, apabila mendapatkan poin 100 maka sekolah

dapat mengeluarkan taruna tersebut dan sudah ada taruna yang di keluarkan.

Kebijakan sekolah ini sudah lama adanya dan untuk saat ini sih memberikan efek

jera untuk yang lainnya. Mereka menjadi lebih hati-hati saat pulang sekolah,

dengan mengganti baju saat pulang sekolah tidak memakai seragam atau memakai

jaket. Bahkan menjadi lebih aktif di ekskul setelah pulang sekolah agar pulang

sekolah lebih sore dan tidak bertemu dengan sekolah lain”.

Page 115: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

li

Nama : Ahmad Yohari S.Pd

Jabatan : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Alamat : Jl. Dasa 2 No. 5 RT 10/ 01. Gandaria Utara. Jakarta

Selatan

Tanggal Wawancara : 24 Oktober 2016

Apa saja kegiatan sekolah yang berhubungan dengan kegiatan perkenalan

sekolah atau kepemimpinan untuk para taruna/i baik yang baru maupun

umumnya?

“Kalau untuk taruna/i yang baru itu ada kegiatan yang bernama MPLS (Masa

Perkenalan Lingkungan Sekolah), yang di dalamnya ada kegiatan perkenalkan

lingkungan sekolah, bidang studi, guru-guru, tempat prakteknya, dan pekerjaan

apa yang di dapatkan nanti setelah lulus dari sekolah. Untuk siswa yang lama, ada

pula latihan didik mental diantaranya; PMD (Pembinaan Mental Disiplin), LDKT

(Latihan Dasar Kepemimpinan Taruna). Kita punya program itu lain dari pada

yang lain,mungkin kalau di sekolah lain tidak seberat dengan yang ada di sekolah

ini karna semi militer. Tujuannya untuk pembinaan pendidikan karakter dan

pembinaan mental anak. Kegiatan kepramukaan juga banyak melakukan kegiatan,

misalnya; perkemahan.

Adakah perbedaan seorang “taruna/i” dengan “siswa/i” pada umumnya?

“Iya berbeda, penerapan disiplin di sekolah ini kepada anak didik tidak seperti

disiplin siswa biasanya. Contohnya; setiap hari sebelum memulai belajar kita

melakukan apel seperti Taruna yang ada di tentara atau kemiliteran yang

melakukan apel wajib setiap harinya. Semua itu dilakukan untuk persiapan fisik

anak sebelum belajar, persiapan guru nya juga dsb. Di dalam apel tersebut ada

pengarahan di setiap pagi nya oleh para pembina (guru), bahkan juga arahan dari

taruna/i kelas 12 secara bergantian. Dan mungkin itu yang tidak ada di sekolah

lain.

Sejak kapan SMKN 29 terlibat dalam aksi tawuran?

“Sudah lama, dari tahun 90-an. Waktu tahun itu dilakukan secara menyeluruh

bukan hanya sekolah kita saja, terutama waktu itu STM. Dimana STM itu sangat

terkenal sekali dengan tawurannya dan sekolah kita termasuk dalam sekolah yang

suka tawuran. Tetapi sejak dari tahun 2000 label sekolah ini tentang tawuran

sudah berkurang dilihat dari mulai banyaknya pendaftar di sekolah ini”

Siapa saja yang biasanya terlibat dalam aksi tawuran ?

“Di lakukan oleh taruna/i secara menyeluruh baik kelas 10, 11, dan 12”.

Berapa banyak taruna/i yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut? Dan

bagaimana keadaanya di setiap tahunnya? (makin banyak, sedikit, atau

relative stabil?

Page 116: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lii

“Sampai saat ini juga masi ada yang melakukan tawuran walaupun berkurang,

tetapi utnuk saat ini bentuknya saling cegat. Dimana tidak saling menyerang

sekolah. Dan yang banyak korban biasanya anak sekolah sini, karna posisi mereka

disini sangat dilematis karna menekan mereka supaya jangan terlibat tawuran.

Walaupun dalam keadaan pasif (dicegat) ataupun apalagi mencegat. Apabila

dicegat dianjurkan untuk tidak melawan dan menghindar, karna apabila sudah

melawan itu sama saja melakukan tawuran karna melayani tawuran. karna dari

kronologis nya kita dapat menyimpulkan kasus tawuran tersebut”.

Bagaimana pendapat anda tentang pandangan masyarakat mengenai SMKN

29 yang identik dengan aksi tawurannya?

“Kita jawab dengan kita pelajari anak-anak itu supaya tidak lagi kembali ke masa

lalu, mudah sekali marah dan terpancing tawuran. Dengan pembuatan kebiajakn

poin-poin sehingga mereka sulit untuk bergerak”.

Bagaimana respon sekolah terhadap taruna/i yang berpartisipasi dalam aksi

tawuran?

“Pembuatan kebijakan poin-poin sehingga sulit untuk bergerak dan ternyata itu

efektif. Di takuti oleh anak”

Bagaimana penilaian anda terkait dengan hasil dari penerapan kebijakan

sekolah untuk para taruna/i yang terlibat aksi tawuran saat ini? Adakah efek

jera untuk mereka?

“Iya, tentunya memberikan efek jera. Karna apabila anak sudah melanggar, sudah

tidak ada lagi tawar-menawar dari sejak ada nya peraturan itu di berlakukan.

Terakhir di bulan september 2016 ini telah mengeluarkan 3 orang karna tawuran

dengan tertangkap membawa senjata tajam.senjata tajam itu tidak di simpan di

sekolah karna ada razia di sekolah. Mereka tertangkap menyimpan senjata tajam

di rumah kosong di Jl. Ciawi yang di ketahui satpam setempat karna heran melihat

anak setiap pagi melempar sesuatu ke rumah kosong tersebut dan mengambilnya

saat pulang sekolah”.

Page 117: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

liii

Nama : M. Syafe’I, S.Pd

Jabatan : Pembina Siswa

Alamat : Jl. Pertukangan palem 1 No. 16 RT 06/08. Pertukangan

Utara. Jaksel

Tanggal Wawancara : 25 Oktober 2016

Apa saja kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perkenalan sekolah

atau kepemimpinan untuk para taruna/i baik yang baru maupun yang lama

?

“Mulai dari masa orientasi untuk perkenalan taruna/i baru sekolah. LDKT

(Latihan Dasar Kepemimpinan Taruna) yang wajib dilakukan oleh pengurus OSIS

itu salah satu pembinaan di SMKN 29. Ada pula PMD (Pembinaan Mental

Disiplin) yang dilakukan oleh semua angkatan, kegiatan ini diharuskan karna

melihat masa peralihan mereka terutama untuk kelas 10 dari SMP ke STM yang

mana karakter mereka yang masih manja-manja harus dirubah maka dengan

mengikuti PMD akan sedikit merubah karakternya, kedisiplinannya dan tidak

boleh manja-manja lagi. Kegiataan PMD ini dilakukan selama 3 hari dengan

bekerja sama oleh TNI, jadi kita sebagai penjaga saja. Jadi setelah mereka PMD

dan kembali ke sekolah, mereka sudah siap misalnya; ada kakak kelasnya yang

iseng mereka sudah siap mentalnya. Itu dilakukan di semua sekolah penerbangan,

melihat untuk kebutuhan industri oleh sebab itu dari awal harus sudah di setting.

Memang bawaannya di sekolah ini semi militer.

Adakah perbedaan seorang “taruna/i” dengan “siswa/i” pada umumnya?

“Iya, kedisiplinan di sekolah ini memang berbeda walaupun dengan sekolah-

sekolah lain yang sama-sama SMK. Tapi disekolah ini berbeda, sekolah ini lebih

disiplin. Misalnya; setiap hari melakukan apel. Walaupun label taruna/i pada anak

didik di sekolah ini belum benar-benar melekat kuat, karna memang apabila kita

melihat taruna maka yang ditampilkan adalah sosok seorang yang disiplin yang

tidak menunggu di tegur dan untuk taruna/i disini tetap harus di pandu. Dilihat

dari segi penampilan juga para taruna berambut tidak gondrong (cepak), memakai

seragam PDH seperti angkatan udara (AU). Untuk mewujudkan itu semua harus

membutuhkan waktu yang tidak sedikit dengan mengandalkan guru-guru saja,

meskipun sekolah ini mempunyai 1 orang pembina militer yang tidak stand-by

setiap hari hanya setiap hari rabu dan kamis. Karna pembinaan cara militer dengan

cara guru itu sangat berbeda yang cenderung ke arah fisik, dan saat pembina

militer ada di sekolah itu sangat membantu dalam mengurusi para taruna/i dalam

kedisiplinan di sekolah ini. Tapi sebenarnya anak didik di sekolah ini juga

merupakan siswa, karna sekolah ini jurusan penerbangan yang seragam nya juga

berbeda dengan sekolah pada umumnya maka disebutlah anak didik sekolah ini

dengan kata “Taruna-Taruni” oleh kesepakatan guru-guru sekolah ini walaupun

Page 118: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

liv

belum 100% anak didik di sekolah ini mencerminkan seorang “Taruna-Taruni”.

Sehingga jiwa korsa anak didik di sekolah ini kuat, rasa kesolidaritasannya juga

tinggi. Misalnya; saat ada temannya yang di isengin oleh sekolah lain maka yang

lainnya juga bertindak. Tapi jiwa korsa itu juga harus di bina agar ke arah yang

positif bukan di arahkan ke arah yang negatif.

Sejak kapan SMKN 29 terlibat dalam aksi tawuran?

“Sudah lama sekali dari tahun 90-an malah sebelumnya mungkin. Maka sudah

tidak asing lagi SMKN 29 Penerbangan itu identik dengan tawurannya”.

Siapa saja yang biasanya terlibat dalam aksi tawuran?

“Siapa saja, dari kelas 10-12. Karna tawuran ini turun-temurun dari kakak

kelasnya dan kurang pendekatan dari guru-guru nya. Dulu anak sekolah ini berani

sekali bawa senjata tajam ke sekolah, misalnya; menyimpan clurit di taman-taman

sekolah. Luar biasa anak di sekolah ini”.

Berapa banyak taruna/I yang terlibat dalam aksi tawuram tersebut ? Dan

bagaimana keadaan di setiap tahunnya? (makin banyak, sedikit atau relatif

stabil)

“Masih ada, tapi dibandingkan dahulu sejak 4 tahun belakangan ini sudah makin

sedikit tawuran. kalau dulu SMKN 29 menjadi juara terus saat tawuran tapi kalau

sekarang menjadi korban terus. Misalnya; anak SMKN 29 sedang di perjalanan

pulang di lampu merah berhenti langsung di bacok dengan sekolah lain. Dan

bulan oktober ini ada taruna yang sedang mengambil motor di Seven-Eleven tiba-

tiba di cegat oleh sekolah lain dengam merampok barang-barang yang

dimilikinya, seperti; hp & baju seragam kebesaran kita PDH berwarna biru. Oleh

karena itu, selalu di anjurkan agar anak SMKN 29 tidak boleh pulang sendirian

karna sangat rawan dan lebih aman pulang bersama-sama minimal 10 orang

apalagi dengan menggunakan transportasi umum. Dan apabila di cegat oleh

sekolah lain ada 2 akternatif pilihan, yaitu; menghindar dan melawan. Menghindar

apabila masih bisa untuk kabur tapi kalau tidak bisa untuk menghindar maka

lawan. Karna apabila tidak di lawan maka harus memilih mau meninggal dimana

kalau memang tidak bisa menghindar. Dan untuk yang naik motor juga harus hati-

hati dengan lebih tahu jalan kecil (tersembunyi) menuju rumah karna mudah

sekali mengenali identitas anak SMKN 29 dengan melihat penampilannya.

Penurunan tawurnan ini disebabkan karna pendekatan guru ke anak sudah mulai

terjalin di bandingkan masa lampau. Meskipun tawuran yang terjadi di sekolah ini

di lakukan turun-temurun oleh kakak kelasnya.

Bagaimana pendapat anda tentang pandangan masyarakat mengenai SMKN

29 yang identik dengan aksi tawurannya?

“Dulu memang identik dengan tawuran SMKN 29 Penerbangan ini, malah dulu

itu ada istilah “Tiada Hari Tanpa Tawuran”. Jadi, kalau orang udah dengar SMKN

29 atau Kapal pasti semua orang udah takut aja tapi sudah berubah pandangannya

Page 119: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lv

sedikit demi sedikit sejak 4 tahun dbelakangan ini tentang tawuran di sekolah ini.

Lewat prestasi tentunya kita menunjukkan kepada orang luar bahwa SMKN 29

berprestasi, terbukti dengan mengkuti berbagai macam perlombaan dan piala tidak

berhenti datang ke sekolah. Misalnya; PASKIBRA yang memenangkan Juara 1

TUB di tingkat DKI Jakarta, juara di Tanggerang dsb dan sekarang juga sedang

mengikuti tournament juga”.

Bagaimana respons sekolah terhadap taruna/i yang berpartisipasi dalam aksi

tawuran?

“Apabila ada anak didik yang melanggar peraturan sekolah, biasanya melakukan

pendekatan pembicaraan dan pendekatan hati. Maka ada pendekatan oleh guru

kepada anak untuk mengamati kondisi anak didik di sekolah. Bukan hanya dalam

aksi tawuran saja, pelanggaran yang lain seperti; tidak memakai atribut lengkap

atau rambut panjang maka akan di permalukan di depan lapangan saat apel.

Tentunya sekarang ini peraturan di tegas kan, tidak seperti dulu. Misalnya; ketika

anak tertangkap membawa senjata tajam mendapat poin 100 di keluarkan dari

sekolah, namun kalau dulu anak didik tertangkap basah membawa senjata tajam

tidak dikeluarkan karna saat itu sekolah ini memiliki peraturan tapi tidak di

terapkan”.

Bagaimana penilaian anda terkait dengan hasil penerapan kebijakan sekolah

untuk para taruna/i yang terlibat aksi tawuran sampai saat ini ? adakah efek

jera untuk mereka?

“Iya, justru tata tertib apabila di lakukan dengan konsisten maka mudah sekali

mengatur anak-anak sekolah sini. Karna saat mereka melihat ada temannya yang

dikeluarkan dari sekolah karna pelanggaran maka mereka berpikir. Di bulan

september 2016anak sekolah kelas 10 di cegat oleh sekolah lain karna sedang

sendirian di jalan di lempari batu oleh sekolah lain hingga kepala nya bocor

berdarah-darah dan mengadu kepada kakak kelasnya. Kakak kelas 12 merasa

kesal dengan mengejar kopaja yang di dalamnya ada pelaku tersebut sampai

kopaja itu pecah karena di lempari batu kopaja nya oleh kakak kelasnya hingga

berujung ke polisi. Dan saat di geledah tas nya terdapat senjata tajam yang di buat

sendiri oleh anak SMKN 29 saat praktek terbuat dari plat (besi) yang seharusnya

bahan tersebut untuk membuat rangka pesawat dsb. Senjata tajam itu berbentuk

seperti gergaji, dan pada saat itu sekolah tidak bisa memungkiri karna sudah

terbukti. Akhirnya mereka semua di proses dan di keluarkan oleh sekolah, tidak

ada yang protes untuk kebijakan itu”.

Page 120: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lvi

Nama : Ghina Istiqomah

Umur/Kelas : 18 Tahun / 12 EI

Alamat : Jl. Pancoran Barat 4 No. 44 RT 05/01. Jakarta Selatan

Tanggal Wawancara : 25 Oktober 2016

Bagaimana pendapatmu mengenai hubungan senior-junior yang ada di

sekolahmu? (baik taruna/i)

“kalau waktu kelas 10 saat hari jumat di sekolah ini ada kegiatan keputrian untuk

para taruni yang di dalamnya ada kegiatan materi yang diberikan oleh guru atau

kakak kelas. Guru tugasnya hanya mengawasi saja sih biasanya. Di dalam

kegiatan keputrian ini biasanya seperti evaluasi, karna disini perempuannya

sedikit jadi kalau ada salah dan posisinya itu junior maka kelihatan sekali. Jadi,

saat keputrian itu di tegur deh yang salah-salah. Pas saya kelas 10 dulu sih kakak

kelas nya bikin takut karna galak-galak sampai apabila ada yang salah maka di

hukum fisik dengan disuruh bending (berdiri dengan satu kaki), beda banget pas

sekarang saya menjadi senior tidak seperti dulu begitu pula dengan teman-teman

angkatan saya lainnya. tapi sekarang saya merasakan apa yang telah di berikan

oleh senior itu berguna, walaupun tidak dipungkiri memang menjadi junior itu

capek. Lalu saat saya kelas 11 itu lebih tidak enak karna apabila saya saya salah

maka selalu di sindir-sindir oleh kelas 12 (Ganjil-Genap). Jadi lebih enak pas

kelas 10 dengan senior yang kelas 12. Tapi, kalau negatifnya senior tuh suka

nyuruh-nyuruh. Misalnya; nyuruh beli pulsa tapi lari dan suka frontal kalau di luar

saat negur membuat saya malu karna banyak orang”.

Menurutmu, adakah pengaruh dalam aksi tawuran dengan hubungan senior

junior?

“Iya ada, karna kalau pulang sekolah itu ada basis dan penatarannya. Senior itu

suka nyuruh juniornya untuk bawa alat atau senjata tajam gitu yang saya tahu dan

dari mulut ke mulut juga kak, karna saya juga pernah razia juga di tas teman-

teman”.

Apakah kamu pernah ikut tawuran ? atau adakah taruni yang ikut dalam

aksi tawuran ? (sepengetahuanmu)

“Kalau saya sih tidak pernah ikut tawuran, karna saya takut juga dengan darah.

Tapi kalau taruni yang ikut basis sih ada. Kalau mereka ikut tawuran sih tidak

ada, pernah tahu dan liat kalau ada taruni yang ikut tawuran juga tidak pernah.

Karna selama saya sekolah yang saya tahu hanya taruna aja yang tawuran dan itu

pun mereka yang ngebasis atau pulang bareng naik transportasi umum”.

Bagaimana responsmu terhadap aksi tawuran yang melibatkan sekolahmu?

“Tidak bisa di pungkiri juga sih, karna emang benar suka tawuran. Misalnya; saat

saya di tanya oleh teman saya yang berbeda sekolah tentang pertengkaran sekolah

saya dengan sekolahnya, saya hanya bisa menjawab tidak tahu. Karna malu

Page 121: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lvii

jugasih kak sekolah terlibat tawuran terus tapi sering saya juga bangga dengans

sekolah ini sih kak, karna sekolah ini juga walaupun tawuran terus tapi berprestasi

juara lomba terus. Kadang juga kesel sama orang luar yang mengganggap SMKN

29 terus yang salah kalau tawuran, padahal kadang juga kita yang menjadi korban

seperti di zalimin ”.

Apabila aktor tawuran adalah temanmu atau dekat denganmu, bagaimana

kamu menyikapinya?

“Saya beri arahan kepada teman-teman saya, apalagi kalau teman sekelas saya

yang sudah kelas 12. Mengingatkan kalau sebentar lagi mau Ujian Nasional (UN),

jadi tidak usah berperilaku aneh-aneh lagi apalagi ikut tawuran. Tapi kalau untuk

yang kelas 10 dan 11 saya kurang dekat dengan mereka, ada sih beberapa tapi itu

dengan anak organisasi saja yang kebetulan mengikuti ekskul yang sama. Dan

saya hanya sekedar mengingatkan saja supaya tidak usah ikut tawuran”.

Page 122: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lviii

Nama : Sylvina Monica

Umur/ Kelas : 16 Tahun / 10 EA

Alamat : Jl. Buaran 3 No. 3 RT 06/15. Jakarta Timur

Tanggal Wawancara : 25 Oktober 2016

Bagaimana pendapatmu mengenai hubungan senior-junior yang ada di

sekolahmu? (baik taruna/i)

“Kalau hubungan senior-junior yang ada di sekolah ini sih ada negatif dan ada

positifnya. Kalau positifnya itu senior kan lebih tahu lingkungan sekolah itu kaya

gimana, jadi kita sebagai junior di kasih tau sama senior. Karna SMKN 29 lebih

banyak taruna di bandingkan taruni, jadi lebih sering di kasih tahu sama senior.

Misalnya; kalau di deketin dengan taruna itu harus hati-hati. Soalnya namanya

cowo pasti ada yang bandel tapi juga ada yang baik. Nah senior kasih tau deh

tentang taruna yang deketin saya itu kaya gimana orangnya. Dan karna saya ikut

ekskul paskibra, terkadang kalau saya salah saat latihan kadang senior juga

ngajarin saya supaya saya bisa dan benar. Tapi kalau negatifnya, senior suka

nyuruh-nyuruh misalnya; beli minuman untuk mereka tapi pakai uang sendiri.

Dan ada pula peraturan-peraturan yang dibuat oleh senior untuk juniornya yang

harus di taati, misalnya; kalau kelas 10 rambutnya harus pendek batasnya dua jari

dibawah telinga. Tapi, kalau untuk taruni yang memakai kerudung maka

kerudungnya harus di lilit di leher. Untuk kelas 11 & 12 nya tidak semuanya

seperti itu penampilannya, cuma untuk nyuruh juniornya aja tapi tidak dilakukan

untuk dirinya sendiri. Peraturan itu juga udah berlaku sudah lama dan sampai saat

ini juga masih berlaku. Orang yang termasuk senior itu ya pastinya dia yang lebih

tua di sekolah, yang ada baiknya tapi juga ada buruknya. Kadang ngesellin

pokonya orang tidak bisa di ssalahkan dan beranggapan bahwa apa yang

dilakukan selalu benar”.

Menurutmu, adakah pengaruh dalam aksi tawuran dengan hubungan

senior-junior?

“Iya sih kak, karna saat saya baru pertama kali masuk sekolah ini ada kakak kelas

(taruna) yang masuk ke dalam kelas saya mengajak teman-teman kelas saya yang

laki-laki untuk ngumpul atau nongkrong bareng setelah pulang sekolah. Menurut

saya sih, itu mengundang untuk mereka ikut tawuran”.

Apakah kamu pernah ikut tawuran ? atau adakah taruni yang ikut dalam

aksi tawuran ? (sepengetahuanmu)

“Belum pernah kak, sepengetahuan saya sih tidak ada kalau taruni yang ikut

tawuran. Jadi, yang ikut tawuran yang taruna, sering sekali saya dengar kalau tiba-

tiba di jalan di lempari batu oleh sekolah lain atau di cegat dengan sekolah lain”.

Bagaimana responsmu terhadap aksi tawuran yang melibatkan sekolahmu?

Page 123: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lix

“Paling kalau ada omongan tentang sekolah saya tentang tawurannya, saya

nyikapinnya dengan membantah aja sih kalau sekolah saya sudah tidak tawuran

lagi”.

Apabila aktor tawuran adalah temanmu atau dekat denganmu, bagaimana

kamu menyikapinya?

“Saya sih kesal kalau teman saya ikut tawuran karna tidak ada manfaatnya juga

ikut tawuran, karna kalau buat sekolah juga tidak dapat nilai juga. Saya juga

memberi nasehat aja supaya tidak ikut tawuran lagi, karna kalau ikut tawuran dan

ketahuan oleh sekolah itu pasti di keluarkan dari sekolah apalagi sampai terkena

luka itu akan menyusahkan orang tua juga”.

Page 124: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lx

Nama : Shofani Afri Rosyaningsih

Umur / Kelas : 16 Tahun / 11 EI

Alamat : Komplek POLRI Pondok Karya 4 Blok I No. 61 Jakarta

Selatan

Tanggal Wawancara : 25 Oktober 2016

Bagaimana pendapatmu mengenai hubungan senior-junior yang ada di

sekolamu? (baik taruna/i)

“Macam-macam sih kalau type senior di sekolah ini. Ada beberapa senior yang

ingin sekali di hormati layaknya dewa dan ada juga senior yang biasa saja tidak

terlalu menekankan rasa senioritasnya jadi layaknya teman seangkatan tidak ada

perbedaan antara senior-junior. Tapi kalau untuk yang ngerasa senior yang ingin

di hormati seperti dewa ini hanya sebatas kenal di sekolah tapi kalau sudah di luar

sudah tidak dekat lagi. Tapi itu juga tergantung seniornya, ada yang cuma di

sekolah saja mau di anggap senior sedangkan kalau sudah di luar bebas dan ada

juga yang ingin di anggap senior di sekolah maupun di luar sekolah. Senior juga

ngasih pengaruh positif juga sih kalau junior ke senior itu harus hormat, saling

tegur sapa, dan itu memang benar. Tapi kalau negatifnya itu senior suka nyuruh-

nyuruh kayak budaknya aja gitu, itu yang bikin keselnya”.

Menurutmu, adakah pengaruh dalam aksi tawuran dengan hubungan

senior-junior?

“Iya pasti ada, karna kalau tawuran itu pasti senior mengorbankan juniornya. Jadi

kalau tawuran itu yang maju pasti juniornya, nah kalau seniornya itu hanya di

belakang saja ngeliatin juniornya. Pokonya kalau kena luka pasti juniornya yang

kena karna dulu saat mereka jadi junior juga pasti di gituin juga kan. Teman-

teman juga bilangnya seperti itu sudah turun-temurun. Jadi kelas 10 di suruh-

suruh oleh kelas 12, saat sudah menjadi kelas 12 pasti nyuruh-nyuruh kelas 10.

Bahkan terkadang alumni juga masih terkait masih nyuruh-nyuruh juga untuk

tawuran. Itu untuk alumni yang masih nongkrong-nongkrong dan belum ada

kerjaan sepertinya”.

Apakah kamu pernah ikut tawuran ? atau adakah taruni yang ikut dalam

aksi tawuran ? (sepengetahuanmu)

“Tidak pernah kak, sepengetahuan saya taruni tidak pernah ikut tawuran dan

memang belum pernah kedengeran juga selama sekolah disini kalau ada taruni

yang ikut tawuran gitu. Tapi kalau hanya sekedar nongkrong atau ikut basis sama

taruna saja sih ada”.

Bagaimana responsmu terhadap aksi tawuran yang melibatkan sekolahmu?

“Bingung jugasih kak, kesel pastinya sih kak karna nama sekolah di bawa-bawa

untuk tawuran bikin malu sekolah aja. Tapi mau gimana lagi tawuran di sekolah

ini bukan menjadi hal yang baru dan sudah ada dari dulu”.

Page 125: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lxi

Apabila aktor tawuran adalah temanmu atau dekat denganmu, bagaimana

kamu menyikapinya?

“Adasih temen sekelas yang ikut tawuran. Saya hanya mencoba nasehatin dia aja

supaya tidak usah ikut tawuran lagi karna kalau sudah ketauan ikut tawuran akan

di keluarkan dari sekolah. Tapi kalau sudah di kasih tahu dan dia tetap melakukan

tawuran maka saya sudah tidak peduli lagi. Karna kan beda ceritanya kalau

tawuran di paksa dengan tawuran yang dilakukan karna keinginan sendiri.

Setidaknya saya sebagai temannya sudah mencoba untuk menasehatinya”.

Page 126: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lxii

DOKUMENTASI FOTO

- Foto bersama para taruna SMKN 29 Jakarta

Page 127: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lxiii

Page 128: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lxiv

- Foto bersama para taruni SMKN 29 Jakarta

Page 129: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lxv

- Foto bersama wakil kepala bidang kesiswaan SMKN 29 Jakarta

- Foto bersama guru bidang konseling

- Foto lokasi wawancara dengan para taruna

Page 130: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lxvi

- Foto senjata tajam untuk tawuran (Klewang)

- Foto bekas luka tawuran.

Page 131: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

lxvii

- Foto Pangkat

Page 132: HUBUNGAN TIMBAL BALIK SENIOR-JUNIOR DALAM AKSI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42012/1/RINA... · semangat dan doa agar supaya cepat menyusul kalian! Hahaha

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 29 JAKARTA

SURAT. KETERANGANNomor :9241-072

TENTANG

TELAH MELAKSANAKAN PENELITTAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta SelatanDengan ini menerangkan bahwa :

NamaNIPJabatanAlamat

NamaNPMProgram StudiJudul Penelitian

: Drs. Tikno Subadi: 196001 161986021001: Kepala SMK Negeri2g Jakarla. Jl. Prof. Jokosutono SH No. 1

: Rina Andhika Rosyalina. 11121 1 1000004: Sosiologi: Hubungan Tintbal Balik Senior-Junior Dalam AksiTawuran Pelajar (Studi Kasus SMKN 2g Jakarla

Adalah benar nama tersebut diatas telah metaksanakan penetitian di SMK Negeri29 Jakarta

Demikian surat keterangan inidibuat untuk dapai dipei"gunakan sebagaimanamestinya. 4

2016

1 161 986021001