Hubungan Posisi Duduk Dan Lama Duduk Dengan Keluhan

download Hubungan Posisi Duduk Dan Lama Duduk Dengan Keluhan

of 51

description

duduk

Transcript of Hubungan Posisi Duduk Dan Lama Duduk Dengan Keluhan

Hubungan posisi duduk dan lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha di Fakultas kedokteran Unila dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila Tahun 2011 (Seminar proposal) oleh Atika Damayanti Fakultas Kedokteran Universitas lampung Bandar Lampung 2011

Hubungan posisi duduk dan lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di Fakultas kedokteran dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila Tahun 2011

(Kompre)

olehAtika Damayanti

Fakultas Kedokteran Universitas lampungBandar Lampung2011

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianE. Kerangka PemikiranF. Hipotesis A. Latar Belakang Duduk lama dengan posisi yang salah akan dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Apabila ini berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang (Bull dan Archard, 2007).

Poli Klinik Unila(2011)Lampung Tengah(2006)Amerika Serikat (2008)Indonesia (2005)B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan posisi duduk dan lama duduk terhadap keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung?

C. Tujuan PenelitianD. Manfaat PenelitianPenelitiKeilmuanPegawaiInstansi pemerintahE. Kerangka Pemikiran Kerangka teori Kerangka konsepKeluhan MuskuloskeletalF. HipotesisAda hubungan posisi duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.Ada hubungan lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas LampungII. TINJAUAN PUSTAKAA. DudukB. MuskuloskeletalC. Sistem MuskuloskeltalD. Quesioner Nordic Body Map

A. Duduk1. Posisi duduk Posisi dimana punggung tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk, dan tertopang pada sandaran yang baik (Sumamur, 2001).2. Lama dudukLama duduk adalah waktu yang diukur saat bekerja dengan komputer selama satu hari kerja (Tarwaka dkk, 2004).

3. Posisi duduk yang benarPosisi paha horizontal, sejajar dengan lantaiPosisi telapak kaki menapak ke tanah. Bila tidak, berarti posisi duduk Anda terlalu tinggiBantalan kursi menopang punggung bagian bawah, sehingga punggung tetap tegakRubah posisi duduk secara berkalaPunggung santai tapi tidak membungkukkepala tak membungkuk atau terlalu condong ke depan (Sanders dkk, 2003).Doc1.docx4. Durasi duduk didepan komputerMenurut Hasibuan (2011), Bekerja menggunakan personal computer minimal tiga jam per hari secara terus - menerus dan telah bekerja pada bidang tersebut minimal enam bulan.

Pekerja yang menggunakan komputer dalam waktu lama sebaiknya mengambil waktu istirahat setiap beberapa menit. Bila mengetik lebih dari 30 menit tanpa istirahat dan sebaiknya melakukan peregangan (Tirtayasa, 2003).B. Muskuloskeletal 1. Definisi Menurut Ronquillo (2008), Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah sekumpulan gangguan atau kekacauan berupa cedera pada syaraf, otot, tendon, ligamen, tulang dan persendian pada titik-titik ekstrim tubuh bagian atas (tangan, pergelangan, siku dan bahu), tubuh bagian bawah (kaki, lutut dan pinggul) dan tulang belakang yang mencakup punggung dan leher.16 2. EtiologiFaktor personalUmur dan jenis kelamin

Faktor pekerjaanKerja repetitive, postur statis, postur kerja dan durasi kerja

C. Sistem MuskuloskeletalFungsi utama dari sistem muskuloskeletal adalah untuk mendukung dan melindungi tubuh dan organ-organnya serta untuk melakukan gerak.

Enam substrukstur utama antara lain tendon, ligamen, fascia (pembungkus), kartilago, tulang dan otot. Tendon, ligamen, fascia dan otot sering disebut sebagai jaringan lunak, sedangkan tulang sendi diperlukan untuk pergerakan antara segmen tubuh.D. Kuesioner Nordic Body MapMenurut Kroemer (2001), kuesioner nordic merupakan kuisioner yang paling sering digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan atau kesakitan pada tubuh.Gambar. Nordic body map

Leher bagian atas 16. Tangan kanan Bahu kiri17. Tangan kiriBahu kanan18. Paha kiri Lengan atas kiri19. Paha kananPunggung20. Lutut kiriLengan atas kanan21. Lutut kananPinggang22. Betis kiriBokong23. Betis KananPantat24. Pergelangan kaki kiriSiku kiri25. Pergelangan kaki kananSiku kanan26. Jari kaki kananLengan bawah kanan27. Jari kaki kiriLengan bawah kiriPergelangan tangan kiriPergelangan tangan kananKeterangan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian B. Jenis Penelitian C. Populasi Penelitian D. Sampel Penelitian E. Identifikasi Variabel F. Metode Pengumpulan Data G. Definisi Opersional H. Pengolahan Data dan Analisis Data

21 A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada bulan Oktober-November 2011.

B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional.C. Populasi PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah pekerja tata usaha pengguna komputer di fakultas kedokteran universitas lampung dan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas lampung.

D. Sampel penelitian Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dimana semua pekerja tata usaha pengguna komputer di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikn Universitas Lampung yang memenuhi kriteria inklusi.Kriteria inklusiPria/wanita usia 21-50 tahun.Bekerja sebagai pekerja komputer. Indeks Masa Tubuh (IMT) 25,0.Lama bekerja 6 bulan.Bersedia menjadi sampel penelitian

Kriteria eksklusiTidak menderita penyakit reumatik.

E. Identifikasi Variabel Variabel BebasPosisi Duduk.Lama Duduk.Variabel TerikatKeluhan Muskuloskeletal

F. Metode Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer hasil dari wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan pengamatan secara langsung.

G. Definisi operasionalNoDefinisiAlat UkurCara UkurHasil UkurSkala Ukur1Posisi duduk adalah posisi dimana punggung tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk, dan tertopang pada sandaran yang baik.(Sumamur, 2001)KuesionerWawancaraPengamatan0=Posisi duduk tidak baik, apabila < nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukan1=Posisi duduk baik, apabila nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukanNominal2Lama duduk adalah waktu yang diukur saat bekerja dengan komputer selama satu hari kerja.(Sumber: Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004)KuesionerWawancara0=Lama duduk lama, apabila nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukan1=Lama duduk tidak lama,apabila < nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukanNominal3Keluhan Muskuloskeletal adalah sekumpulan gangguan atau kekacauan berupa cedera pada syaraf, otot, tendon, ligamen, tulang dan persendian pada titik-titik ekstrim tubuhKuesionerWawancara0=Berat, apabila nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukan1= Ringan, apabila < nilai median dalam menjawab kuesioner yang diajukanNominal H. Pengolahan data dan Analisis data

Pengolahan data Proses pengolahan data dengan menggunakan program komputer software SPSS for windows versi 17.Analisis dataUnivariat dan Bivariat Analisis Bivariat Untuk mengetahui hubungan variabel dependent dan variabel independent digunakan uji statistik chi square dengan uji alternatif uji Fisher.Bila p value 0,05 maka hasil perhitungan statistik ada hubungan bermakna antara dua variabel yang diuji.IV. HASIL & PEMBAHASANA. Karakteristik responden 1.Jenis KelaminJenis kelaminJumlahPersentase( %)Laki-laki

Perempuan22

4

84.6

15.4Total261002. Usia RespondenUsia(Tahun) JumlahPersentase( %)21-30

31-40

41-5016

4

661.5

15.4

23.1Total26100303. IMT indek massa tubuh IMT Jumlah Persentase(%)27,000

26

0

00

100

0

0Total261004. Lama kerjaLama bekerja (Tahun)JumlahPersentase(%)0,55830,8610

1120 >2010

5

338,5

19,2

11,5Total26100B. Analisis univariat

1. Gambaran posisi duduk Posisi DudukFrekuensiPersentaseTidak Baik415,4 % Baik2284,6 % Total26100,0 %33

2. Gambaran lama dudukLama Duduk

Frekuensi

Persentase

Lama623,1%Tidak Lama2076,9 %Total26100.0 %3. Gambaran muskuloskeletalKeluhan Muskuloskelatal

Frekuensi

Persentase

Berat623,1 % Ringan2076.9% Total26100.0 %C. Analisis BivariatHubungan posisi duduk dengan keluhan muskuloskeletal

0,05

Posisi dudukKeluhan MuskuloskeletalTotalP valueBeratRinganJumlah sampel%Jumlah sampel%Tidak Baik250250100%0,2 Baik4181881,9100%Total623,12076,9100%

2. Hubungan antara lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal

Lama dudukKeluhan MuskuloskeletalTotalP -valueBeratRinganJumlah sampel%Jumlah Sampel%Lama466.7233,3100%0,01 Tidak Lama2101890100%Total623,12076,9100%PembahasanBerdasarkan analisis statistik uji Fisher menunjukkan tidak ada hubungan antara posisi duduk terhadap keluhan muskuloskeletal, karena dari analisis statistik uji fisher diperoleh p-value 0,2 yang berarti menunjukkan lebih besar dari (0,05)

Kursi yang digunakan responden sebagian besar cukup baik karena sudah di desain dengan ergonomis sesuai dengan bentuk punggung atau menyangga punggung, dapat diatur tinggi rendahnya dan terdapat penyangga lengan bawah, tetapi masih ada beberapa responden yang tidak menggunakan kursi yang sesuai dengan bentuk punggung sehingga punggung tidak tersangga dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Wulandari (2007), bahwa ada pengaruh perbaikan kursi kerja terhadap keluhan muskuloskeletal pada pekerjaan menjahit di Desa X Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten. Pencegahan keluhan muskuloskeletal dapat dilakukan dengan menggunakan kursi kerja yang ergonomis.

Hasil analisis uji fisher hubungan antara lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pengguna komputer difakultas kedokteran dan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan diperoleh p-value 0,01 , sehingga menunjukkan ada hubungan antara lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di fakultas kedokteran dan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan unila.Hal ini sesuai dengan penelitaian Natalia (2008) tentang hubungan antara posisi duduk dan lama duduk dengan keluhan nyeri punggung pada pegawai kantor yang bekerja sebagai operator komputer di desa Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah dan ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara lama duduk dengan keluhan nyeri punggungDuduk lama dengan posisi yang salah akan dapat menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Apabila ini berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang (Bull dkk, 2007).

Duduk dalam jangka waktu lama di kantor dengan posisi statis bisa menimbulkan gangguan pada leher, bahu, punggung, dan lengan karena pada sikap kerja statis terjadi kontraksi otot yang kuat dan lama tanpa cukup kesempatan pemulihan, dan aliran darah ke otot terhambat, pemompaan darah dari jantung akan sulit terjadi akibatnya akan timbul rasa lelah dan nyeri pada otot tubuh (Kroemer, 2001). KESIMPULAN DAN SARAN

1. KesimpulanTidak ada hubungan yang bermakna hubungan posisi duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di fakultas kedokteran dan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan unila pada tahun 2011.

Ada hubungan yang bermakna hubungan lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di fakultas kedokteran dan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan unila tahun 2011. Responden yang mengalami keluhan muskuloskeletal berat 50% dari responden dengan posisi duduk yang tidak baik, sedangkan responden yang mengalami keluhan muskuloskeletal ringan 81,9% dari responden dengan posisi duduk baik.

Responden yang mengalami keluhan muskuloskeletal berat 66,7% dari pegawai yang duduk lama menggunakan komputer, sedangkan responden yang duduk tidak lama mengalami keluhan muskuloskeletal ringan 90%.

Sebanyak 26 responden yang duduk dengan posisi baik terdapat 84,6% , sedangkan responden yang duduk dengan posisi tidak baik 15,4%.

Sebanyak 26 responden, terdapat 23,1% yang duduk dalam waktu yang lama saat bekerja menggunakan komputer dan 76,9% duduk dalam waktu yang tidak lama saat bekerja menggunakan komputer.

2. SaranBagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara posisi duduk dan lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai pengguna komputer dengan rancangan penelitian yang lain seperti rancangan penelitian case control.

Bagi pekerja yang mengalami keluhan muskuloskeletal berat agar dapat melakukan peregangan sebelum bekerja dan disela-sela kerja setelah mengetik selama 30 menit, gunakan kursi yang ergonomis dan jangan terlalu lama menggunakan komputer maksimal 3 jam dalam sehari.

Bagi instansi pemerintah dan swasta agar memperhatikan peralatan kantor pada pegawai yang belum sesuai dengan standar bagi para pegawai untuk mengurangi penyakit akibat kerja khusus nya keluhan muskuloskeletal.

DAFTAR PUSTAKA

Adiatmika, Manuaba. Adiputra. dan Sutjana.2007. Perbaikan Kondisi Kerja Dengan Pendekatan Ergonomi Total Menurunkan Keluhan Muskuloskeletal Dan Kelelahan. Jurnal Ergonomi Indonesia. Denpasar. Hal 1-7Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.Jakarta. Hal 10-20.Bull, Eleanor. dan Archad, Graham. 2007. Nyeri Punggung. Erlangga.Jakarta.Dahlan, S. 2001. Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan. PT. Arkans. Jakarta.Fauzi. 2007. Penyakit Akibat Kerja Karena PenggunaanKomputer. http://digilib.unila.ac.id/files/disk1/13/laptunilapp-gdl-jou-2007-afauzi-617-penyakit-r.pdf. Diakses tanggal 20 september 2011.Hal 15-23Grandjean, 2003. Perbaikan lingkungan kerja pada pengrajin ukiran kelongsong peluru dengan menyesuaikan tinggi meja kerja di Desa Kamasan Klungkung. Hal 62-101.Harahap, Srikandi. 2008. Ergonomi. http://www.blogblog.com. Diakses tanggal 20 september 2011.Hasibuan,2011. Gambaran Keluhan Muskuloskeletal pada pegawai yang menggunakan personal computer di PT PLN (PERSERO) wilayah sumatera utara. Diakses pada tanggal 30 november 2011.

Notoatmodjo, Sukidjo. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.Pangaribuan, 2010. Analisa postur kerja dengan metode RULA pada pegawai bagian pelayanan perputakaan USU Medan. Diakses pada tanggal 9 oktober 2011.Peter vi, 2003 Analisis perbandingan keluhan pengayuh becak menggunakan kuesioner Nordic.Diakses pada tanggal 9 oktober 2011.Pheasant, Stephen, 2006. Ergonomics,Work and Health. Macmillan Press. Scientific & Medical. London. Diakses 9 oktober 2011.Ronquillo, Ulysses. 2008. Cumulative Trauma Disorders. http://www.WordPress. com. Diakses tanggal 15 september 2011.Samara., 2003. Duduk Lama Dapat menyebabkan Nyeri Pinggang. www.kompas.com. (14 Februari 2010).Sumamur. 2001.Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja.CV Haji Masagung.Jakarta

Susetyo, Joko dkk.2005. Analisis Pengaruh Subyektif atau Kelelahan Karena Sikap Kerja Yanf Tidak Ergonomis pada Pengrajin Perak. http://www.elista. akprind.ac.id/fti/jurnal_teknologi/volume1_edisi_2/141_149_joko_s.pdf. Diakses pada tanggal 5 september 2011.Tarwaka, Solichul HA Bakri, Lilik Sudiajeng. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Uniba Press.Surakarta.The American journal of Clinical Nutrition, 2005. http://google.co.id/hl=id&langpair=en|id&u=http://www.unm.edu/~lkravitz/Article%2520folder/age.html. Diakses tgl 25 november 2011.Tirtayasa, K. 2003. Kapasitas Kerja (Work Capacity) Aspek Sistem Neuromuskular. Jurnal Ergonomi Indonesia. Denpasar.Wichaksana, dkk. 2002. Peran Ergonomi Dalam Pencegahan Sindrom Carpal Tunnel Akibat Kerja. http://www.kalbe.co.id/cdk. Diakses tanggal 20 september 2011.

Terima kasih