HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA...

166
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA-IPS DAN MINAT BELAJAR SISWA di MAN 4 JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Khairina Juliani NIM : 1110015000057 JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M./1436 H.

Transcript of HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA...

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG

PENGELOMPOKAN KELAS IPA-IPS DAN MINAT BELAJAR

SISWA di MAN 4 JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Khairina Juliani

NIM : 1110015000057

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M./1436 H.

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

i

ABSTRAK

Khairina Juliani, 1110015000057: “Hubungan Persepsi Siswa Tentang

Pengelompokan Kelas IPA-IPS dan Minat Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

Pondok Pinang”. Skripsi program studi Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa

dengan minat belajar siswa. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah

metode korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di MAN 4

Jakarta 14 Juli – 18 Juli 2014. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan random sampling untuk pemilihan sampel. Adapun pengambilan

sampel 45 siswa. Instrument penelitian yang diberikan berupa kuesioner untuk

persepsi siswa (X) dan minat belajar siswa (Y).

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product

moment. Dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh r = 0,464 dan

uji signifikansi dengan uji-t sebesar 3,457 dan dikonsultasikan pada tabel ttabel

2,017 pada taraf signifikansi α = 0,05. Karena thitung 3,457 > ttabel 2,017 maka

koefisien korelasi signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan antara persepsi

siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS terhadap minat belajar siswa.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin banyak persepsi

siswa tentang pengelompokan kelas maka semakin rendah minat belajar siswa.

Kata kunci: Persepsi siswa, Minat belajar siswa

Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

ii

ABSTRACT

Khairina juliani, 1110015000057: “Correlation Student perception of

Grouping Science and Social Class for student’s interest in learning in MAN 4

Jakarta, Pondok Pinang”. Skripsi of Sociology study program, department of

social science, faculty of tarbiyah and teachers training, State Islamic

University Syarif Hidayatullah Jakarta.

The purpose of this research is to know the relationshipbetween students

perception and students’ interest in learning. In this research, the writer uses the

method of correlation with quantitative approach. This research is done at MAN

4 Jakarta 14 July – 18 July 2014. The writer uses random sampling in sample

choosing. The writer took 45 students. The instrument of the research is

questionnaire about scale of student’s perception (X) and students’ interest in

learning (Y).

The technique is by analyzing product moment correlation. From As a

result, the product moment correlation is r = 0,464 and significance test by t-test

is 3,457 and consult to table t table 2,017 on significance standard α = 0,05.

Because of thitung 3,457 > ttabel 2,017 so the correlation coefficient is significance.

Thereby, there is correlation between Students’ perception about grouping of

science and social class to the student’s interest in learning. Thus, it can be

concluded that the more students’ interest about grouping class, the lower

students’ interest in learning.

Keywords: Students’ perception, students’ interest

Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

iii

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Persepsi Siswa Tentang Pengelompokan Kelas IPA-IPS

terhadap Minat Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta. Shalawat serta salam

tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan

skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis

yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Disamping itu, izinkan penulis

untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Ibu Nurlena

Rifa’i, MA, Ph.D serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd.

3. Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si

beserta seluruh staf jurusan IPS.

4. Dosen Pembimbing skripsi, yaitu Bapak Mochammad Noviadi

Nugroho, M.Pd yang telah membimbing saya dalam penyusunan

skripsi ini dan rela menyempatkan waktunya untuk bimbingan.

Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

iv

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan

Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT.

Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian

hari.

6. Ibu Dra. Hj. Isnadiar Dekok, MM selaku Kepala MAN 4 Jakarta

Pondok Pinang yang selalu memotivasi penulis hingga penulis

dapat menyelesaikan skrispsi ini dengan baik. Dan memberikan

izin untuk melakukan penelitian di MAN 4 Jakarta.

7. Guru-guru MAN 4 Jakarta. Dan seluruh siswa dan siswi MAN 4

Jakarta yang mau membantu saya dalam penelitian dengan

mengisi angket, semoga kalian semua dapat menggapai cita-cita

yang kalian inginkan.

8. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial

penulis haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada

kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda Suparno dan Ibu

Ida Royani. Yang dengan tetesan kasih sayang dan percikan

kesabarannya telah membesarkan, membimbing dan memahami

keadaan ananda. Ananda tidak dapat membalas segala

pengorbanan dan perjuangan mama dan bapak tercinta. Hanya

bakti dan doa setulus hati yang dapat ananda haturkan. Selesainya

skripsi ini adalah bakti awal ananda yang sedikit ananda berikan.

9. Adik-adikku tersayang Fara dan Tasya, terimakasih untuk “Stop

Berantem” nya, perhatian serta doa kalian berdua.

10. Teman yang setia Umar Aghil Husaini yang sudah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis. yang

selalu menghibur penulis dengan canda tawanya.

11. Kawan-kawan Jurusan IPS yang selalu mensuport penulis dalam

menyelesaikan skrispsi ini. Khususnya “LOV” (Fauziah, Rizqy,

Faiza, Rizka, Sari, Ayu, Marini, Ninis, Nina) persahabatan kita

tidak akan berakhir sampai disini kawan, terimakasih untuk 4

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

v

tahun masa-masa indah yang kita lalui bersama. Semoga kita bisa

wisuda “bareng”, LOV tetap semangat skripsinya !!! terimakasih

untuk canda tawanya selama ini. Kalian teman terbaikku.

Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan

pahala dari rahmat Allah SWT.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan

dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya

bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT

meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Jakarta, 04 Agustus 2014

Khairina Juliani

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 4

D. Perumusan Masalah...................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian.......................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian........................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Pengertian Persepsi Siswa ....................................................... 7

a. Persepsi dalam Pandangan Islam ....................................... 10

b. Aspek Persepsi ................................................................... 12

c. Faktor-faktor Persepsi ........................................................ 12

2. Pengelompokan

a. Pengertian Pengelompokan ............................................... 14

b. Timbulnya Kelompok ........................................................ 14

c. Sebab-sebab pembentukan kelompok ................................ 15

Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

vii

3. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam .................................. 16

4. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan ........................................... 17

b. Pendekatan Dalam Pembelajaran IPS ................................ 19

5. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar ................................................... 20

b. Persyaratan-persyaratan Penting Bagi Timbulnya Minat dan

Perhatian ............................................................................ 20

c. Unsur-unsur Minat ............................................................. 21

6. Belajar

a. Pengertian Belajar .............................................................. 23

b. Unsur-unsur Belajar .......................................................... 26

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................... 28

d. Teori Tentang Belajar ........................................................ 30

B. Hasil Penelitian yang Relevan..................................................... 32

C. Kerangka Berpikir ....................................................................... 35

D. Pengajuan Hipotesis .................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 37

a. Tempat Penelitian .................................................................. 37

b. Waktu Penelitian .................................................................... 37

B. Metode Penelitian ........................................................................ 37

C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 37

D. Variabel Penelitian ...................................................................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 38

1. Angket .................................................................................... 38

2. Observasi ................................................................................ 39

3. Wawancara ............................................................................. 40

4. Dokumentasi ........................................................................... 40

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

viii

F. Teknik Pengolahan Data ............................................................. 40

G. Instrumen Penelitian

1. Variabel Persepsi Siswa

a. Kisi-kisi Instrument Persepsi Siswa .................................. 42

b. Pengujian Instrument ......................................................... 42

2. Variabel Minat Belajar Siswa

a. Kisi-kisi Instrument Minat Belajar Siswa .......................... 46

b. Pengujian Instrument ......................................................... 47

H. Uji Hipotesis Penelitian

1. Koefisien Korelasi .................................................................. 51

2. Uji Keberartian Koefisien Korelasi Uji-t ............................... 54

I. Hipotesis Statistik ........................................................................ 55

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN 4 Jakarta

1. Sejarah MAN 4 Jakarta ......................................................... 56

2. Profil MAN 4 Jakarta ............................................................. 56

3. Visi Misi MAN 4 Jakarta ....................................................... 57

4. Data Pendidik MAN 4 Jakarta ................................................ 58

5. Data Siswa MAN 4 Jakarta .................................................... 62

6. Kegiatan Ekstrakurikuler MAN 4 Jakarta .............................. 64

7. Kurikulum MAN 4 Jakarta ..................................................... 65

8. Sarana dan Prasarana .............................................................. 68

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil peneliian .......................................................68

1. Data Persepsi siswa................................................................85

2. Data Minat Belajar Siswa ......................................................90

C. Hasil Persepsi Siswa

1. Persepsi Siswa IPA mengenai kelas IPS ................................ 95

2. Persepsi Siswa IPA mengenai kelas IPA................................ 96

3. Persepsi Siswa IPS mengenai kelas IPA ................................ 96

Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

ix

4. Persepsi Siswa IPS mengenai kelas IPS ................................. 97

D. Uji Hipotesis Penelitian

1. Koefisien Korelasi .................................................................. 97

2. Uji Koefisien Korelasi dengan Uji-t ...................................... 101

E. Interpretasi Hasil Penelitian ....................................................... 102

F. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................. 104

B. Saran .......................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 106

LAMPIRAN

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban Responden .............................................41

Tabel 3.2 Kisi-kisi Variabel X ......................................................................42

Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Responden .............................................43

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Reabilitas ..........................................................45

Tabel 3.5 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop ........................................45

Tabel 3.6 Kisi-kisi Variabel Y...................................................................... 47

Tabel 3.7 Skor Alternatif Jawaban Responden............................................. 48

Tabel 3.8 Interpretasi Nilai Reliabilis............................................................ 50

Tabel 3.9 Perhitungan Soal Valid dan Drop.................................................. 50

Tabel 3.10 Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi.......................................52

Tabel 4.1 Daftar Nama Guru MAN 4 Jakarta.................................................58

Tabel 4.2 Daftar Nama Guru Honor MAN 4 Jakarta......................................60

Tabel 4.3 Daftar Nama Guru DPK.................................................................60

Tabel 4.4 Daftar Nama Karyawan Negeri MAN 4 Jakarta.............................61

Tabel 4.5 Daftar Nama Karyawan Honor.......................................................61

Tabel 4.6 Daftar Nama Karyawan Bording....................................................62

Tabel 4.7 Daftar Siswa/i MAN 4 Jakarta........................................................62

Tabel 4.8 Persentase Variabel X Butir 1.........................................................69

Tabel 4.9 Persentase Variabel X Butir 2.........................................................70

Tabel 4.10 Persentase Variabel X Butir 3.......................................................71

Tabel 4.11 Persentase Variabel X Butir 4.......................................................71

Tabel 4.12 Persentase Variabel X Butir 5.......................................................72

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

xi

Tabel 4.13 Persentase Variabel X Butir 6.....................................................73

Tabel 4.14 Persentase Variabel X Butir 7.....................................................74

Tabel 4.15 Persentase Variabel X Butir 8.....................................................74

Tabel 4.16 Persentase Variabel X Butir 9.....................................................75

Tabel 4.17 Persentase Variabel X Butir 10...................................................76

Tabel 4.18 Persentase Variabel Y Butir 1.....................................................77

Tabel 4.19 Persentase Variabel Y Butir 2.....................................................77

Tabel 4.20 Persentase Variabel Y Butir 3.....................................................78

Tabel 4.21 Persentase Variabel Y Butir 4....................................................79

Tabel 4.22 Persentase Variabel Y Butir 5.....................................................79

Tabel 4.23 Persentase Variabel Y Butir 6.....................................................80

Tabel 4.24 Persentase Variabel Y Butir 7.....................................................81

Tabel 4.25 Persentase Variabel Y Butir 8.....................................................82

Tabel 4.26 Persentase Variabel Y Butir 9.....................................................82

Tabel 4.27 Persentase Variabel Y Butir 10...................................................83

Tabel 4.28 Persentase Variabel Y Butir 11...................................................84

Tabel 4.29 Persentase Variabel Y Butir 12...................................................85

Tabel 4.30 Skoring Hasil Angket Persepsi Siswa (Vaariabel X)..................86

Tabel 4.31 Tabel Distribusi Frekuensi..........................................................88

Tabel 4.32 Interpretasi Kategori Persepsi Siswa..........................................90

Tabel 4.33 Skoring Hasil Angket Minat Belajar Siswa (Variabel Y)..........91

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

xii

Tabel 4.34 Tabel Distribusi Frekuensi.........................................................93

Tabel 4.35 Interpretasi Kategori Minat Belajar Siswa.................................95

Tabel 4.36 Indeks Korelasi Antara Persepsi Siswa tentang Pengelompokan

Kelas Terhadap Minat Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta...........98

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Kurikulum SKS MAN 4 Jakarta RMBI Program

IPS...............................................................................................66

Gambar 4.2 Struktur Kurikulum SKS MAN 4 Jakarta RMBI Program

IPA...............................................................................................67

Histogram 4.1 Data Variabel X......................................................................89

Histogram 4.2 Data Variabel Y......................................................................94

Gambar 4.2 Grafik Koefisien Korelasi Uji-t..................................................102

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Variabel X .............................................. 109

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Variabel Y .............................................. 111

Lampiran 3 Hasil Instrumen Angket Variabel X ......................................... 113

Lampiran 4 Hasil Instrumen Angket Variabel Y ......................................... 115

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Variabel X ............................................. 117

Lampiran 6 Perhitungan Reabilitas Variabel X ........................................... 118

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Variabel Y ............................................. 119

Lampiran 8 Perhitungan Reabilitas Variabel Y ........................................... 120

Lampiran 9 Langkah Perhitungan ................................................................ 121

Lampiran 10 Pedoman Wawancara ............................................................... 130

Lampiran 11 Hasil Wawancara ...................................................................... 131

Lampiran 12 Foto Penelitian ......................................................................... 135

Lampiran 13 Surat Bimbingan Skripsi ........................................................... 136

Lampiran 14 Surat Izin Melakukan Penelitian .............................................. 137

Lampiran 15 Surat Pernyataan Penelitian ...................................................... 139

Lampiran 16 Lembar Uji Referensi ............................................................... 140

Lampiran 17 Biodata Penulis ........................................................................ 147

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perlu ditegaskan bahwa setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu

proses belajar-mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau

tidak disadari. Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil,

yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan

pembelajaran atau hasil belajar. Tetapi agar memperoleh hasil yang

optimal, maka proses belajar-mengajar harus dilakukan dengan sadar dan

sengaja serta terorganisasi secara baik.1

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono “persepsi” merupakan

kemampuan untuk membedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan

objek-objek, atau disebut juga kemampuan mengorganisasikan

pengamatan.2

Dengan dimulainya kurikulum 2013 disini tidak semua sekolah

sudah menerapkan kurikulum 2013, sebagian kecil sekolah sudah

menerapkannya kurikulum 2013 tersebut, contoh di sekolah MAN 4 sudah

menerapkannya kurikulum 2013. Persepsi atau tanggapan siswa tentang

adanya pengelompokan kelas IPA dan IPS di sekolah SMA (Sekolah

Menengah Atas) merupakan sesuatu yang sering terdengar dikalangan

siswa maupun masyarakat. Dimana siswa yang tadinya

penjurusan/pengelompokan kelas IPA dan IPS diadakan di kelas 2 atau

kelas XI, sekarang sudah mulai diterapkannya ketika awal masuk sekolah.

Mereka sudah mulai di psikotes atau tes IQ dari awal masuk sekolah.

Maka dari kelas X mereka sudah memiliki jurusan.

1 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali

Pers,2004),Hal.19 2 S. Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang,992), cet.ke-

6. Hal.39

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

2

Dengan diadakannya tes tersebut maka siswa sudah memiliki

gambaran bahwa dirinya cocok di IPA atau di IPS. Biasanya pun hasil dari

tes tersebut tidaklah sama dengan hasil nantinya siswa dikelompokan.

Yang sering terjadi apabila hasil dari tes menyatakan siswa itu cocok di

IPA, namun nantinya siswa tersebut dikelompokan di kelas IPS. Atau

terkadang siswa lebih menonjol di IPS namun dimasukan dikelas IPA.

Banyak siswa yang beranggapan atau memiliki persepsi bahwa

siswa IPA lebih pintar dibandingkan dengan siswa IPS. Dengan

banyaknya persepsi tersebut kebanyakan siswa lebih memilih kelas IPA

dibandingkan kelas IPS. Dan siswa juga beranggapan bahwa cara belajar

dari siswa IPA berbeda dengan cara belajar siswa IPS. Seperti yang sering

didengar bahwa siswa IPS ketika belajar di dalam kelas yaitu dengan

santai, sedangkan di IPA ketika belajar didalam kelas belajar dengan

disiplin. Dan bahkan kebanyakan siswa mempunyai persepsi bahwa anak-

anak IPA kurang menarik dibandingkan anak IPS yang penampilannya

lebih gaul dari pada anak IPA.

Selain itu, masih banyak persepsi siswa yang keliru tentang

pilihannya itu. Misalnya, mereka yang memilih kelas IPA karena mereka

ingin menghindari pelajaran hafalan seperti di IPS. Padahal untuk

memahami reaksi kimia siswa harus menghafal rumus unsur berkalanya.

Begitu pula dengan hewan dan tumbuhan, harus mereka hafal nama latin

dari hewan dan tumbuhan tersebut.

Sebaliknya bagi siswa yang memilih kelas IPS menganggap bahwa

dijurusan ini lebih banyak menghafal dan tidak terlalu banyak menghitung.

Anggapan seperti ini tidaklah selalu benar, sebab di IPS pun ada mata

pelajaran yang berhubungan dengan hitung-hitungan seperti ekonomi dan

akutansinya.

Namun ada kekeliruan lainnya bahwa beranggapan bahwa

pendidikan IPS adalah kelas dua dan IPA adalah kelas satu. Dan dari

perhatian pemerintah atau pun masyarakat (orang tua siswa atau dewan

sekolah) masihlah kurang terhadap pendidikan IPS, dengan tidak adanya

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

3

laboratorium IPS. Siswa pun ada yang beranggapan dari pihak guru pun

terkadang lebih membangga-banggakan siswa IPA dibandingkan siswa

IPS.

Siswa yang memiliki minat yang besar untuk belajar akan merasa

senang dan tekun dalam belajar, berbeda dengan siswa yang kurang

berminat atau yang tidak berminat dalam belajar mereka hanya menerima

pelajaran apa adanya dan tidak ada hasrat atau niat untuk tekun dalam

belajarnya.

Menurut Di Vesta and Thompson menyatakan “belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari

pengalaman”.3 Dengan belajar siswa mampu untuk mengembangkan

kemampuannya dan wawasan yang ia miliki. Belajar tidak hanya

dilakukan di sekolah, melainkan belajar dapat dilakukan di mana saja. Di

dalam belajar diperlukannya kematangan jasmani dan rohani, kesiapan,

kesungguhan dan terutama minat dan bakat dari diri sendiri. Dengan

adanya minat siswa maka siswa tersebut dapat menentukan kelas mana

yang siswa sukai dan dapat menguasi mata pelajaran yang nantinya dia

akan pelajari.

Minat terkait erat dengan motivasi. Minat terhadap pelajaran

tertentu akan memotivasi siswa lebih tekun mempelajari bidang studi yang

diminatinya tersebut. Minat belajar tidak saja penting bagi siswa namun

juga menjadi masalah penting yang harus dihadapi guru. Keberhasilan

atau kegagalan guru dalam membangkitkan minat belajar siswa sangatlah

berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi hasil belajar yang

dikehendaki. Tanpa adanya minat siswa terhadap pencapaian kompetensi

hasil belajar yang dikehendaki. Tanpa adanya minat siswa terhadap kelas

yang ingin ia pilih sebagai pilihan untuknya nanti dia tidak akan bisa untuk

belajar dengan baik, karena belum adanya minat yang pasti dalam

pelajaran yang disukainya. Dari contoh kasus diatas jelas bahwa persepsi

3 Sukmadinata Syaolih Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset 2007).Cet.k 8,hal.156

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

4

siswa tentang pengelompokan kelas berpengaruh terhadap minat

belajarnya.

Dengan latar belakang itulah maka penulis menyusun skripsi ini

dengan judul : “HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG

PENGELOMPOKAN KELAS IPA - IPS DAN MINAT BELAJAR

SISWA DI MAN 4 JAKARTA”

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan mengenai persepsi dan minat belajar merupakan

persoalan yang kompleks. Oleh sebab itu perlu adanya pengidentifikasian

dari masalah tersebut di antaranya meliputi:

1. Murid IPS merasa kurang diperhatikan fasilitas pembelajaran IPS

nya oleh pihak sekolah.

2. Kurangnya minat belajar siswa disekolah terhadap peminatan

kelasnya.

3. Metode dan strategi pembelajaran guru kurang dapat menarik

perhatiaan siswa, sehingga pelajaran yang disampaikan kurang

diminati siswa.

4. Cara berinteraksi siswa dengan guru kurang baik dikarenakan

rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut.

C. Pembatasan Masalah

Melihat cukup banyak permasalahan yang ada. Maka dari itu

penulis membatasinya pada masalah :

1. Persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA dan IPS dapat

mempengaruhi minat belajar siswa.

2. Hubungan minat dan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas

IPA dan IPS.

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

5

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah maka perumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana hubungan persepsi

siswa tentang pengelompokan kelas IPA dan IPS terhadap minat belajar

siswa?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengungkapkan hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan

kelas IPA dan IPS terhadap minat belajar siswa.

F. Manfaat penelitian

Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-

pihak yang terkait yaitu :

Manfaat teoritis:

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan mengenai persepsi siswa tentang penjurusan kelas

yang ada disekolah

b. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi secara

tertulis, maupun dijadikan sebagai referensi tentang

persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS

Manfaat praktis:

a. Bagi guru

Memotivasi guru, yaitu khususnya guru dibidang IPS untuk

dapat meningkatkan belajar siswa kelas IPS.

b. Bagi sekolah

Manfaat bagi sekolah yaitu sekolah tidak lagi membanding-

bandingkan siswa kelas IPS maupun siswa kelas IPA.

Sehingga tidak adanya kecemburuan sosial.

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

6

c. Bagi Masyarakat

Masyarakat diluar dapat meluruskan persepsi mereka

tentang pengelompokan kelas. Sehingga tidak menjelek-

jelekan satu pihak kelas.

d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberika kontribusi

terhadap pengembangan Program Studi Ilmu Pengetahuan

Sosial di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Pengertian Persepsi Siswa

“Persepsi berasal dari kata “perception” yang berarti pengalaman,

pengamatan, rangsangan dan pengindraan. Persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”.1 Maka obyek dapat

ditangkap melalui alat indra dan diproyeksikan pada bagian tertentu di

otak sehingga manusia dapat mengamati obyek tersebut. Makin besar

struktur susunan syaraf dan otaknya, dan ditambah dengan bertambahnya

pengalaman tersebut dapat dikenal satu persatu terhadap obyeknya, dapat

membedakan antara satu benda dengan benda yang lainnya dan

mengelompokan benda yang berdekatan atau serupa, kemampuan untuk

membedakan, mengelompokan, memfokuskan, dan sebagainya itu disebut

sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan.

“Persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan menafsirkan

stimulus ini dalam lingkungan”.2 “Dengan persespi yang dipandang

sebagai proses penggabungan sensasi. Studi tentang persepsi sangat

berkaitan dengan studi tentang proses kognitif, seperti ingatan dan

berpikir. Tidak seorang pun kini meragukan bahwa peraktek dan

pengalaman mempengaruhi persepsi. Masalahnya adalah seberapa jauh

kapasitas persepsi pembawaan dan seberapa jauh kapasitas yang diperoleh

sebagai hasil pengalaman. Terdapat beberapa kawasan penyelidikan yang

memberikan informasi tentang pesan belajar dalam persepsi”.3

1 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT Remaja Rosyadakarya

Offset).hal 51 2 Rita L Atkinson dkk, Pengantar Psikologi, (Jakarta : Erlangga) edisi ke-8 hal. 201

3 Ibid, hal.233

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

8

“Persepsi adalah suatu rangsangan yang disadari/dikenal oleh diri

manusia”.4 Rangsangan dapat mengenai diri manusia, dan tentunya tidak

semuanya manusia mempunyai intensitas dan mengandung maksud

kegunaan yang sama bagi diri manusia. Sehingga melalui perhatian itu,

maka aktivitas manusia dalam milieu bersifat selektif.

Dalam diri manusia dapat mengenali dunia luar dengan menggunakan

alat indranya dengan melalui stimulus yang dapat diterimanya. Maka dari

itu pada diri individu terdapat tubuh yang bermacam-macam bagiannya

berfungsi untuk dijadikan sebagai komunikasi tubuh yang timbul pada

rangsangan atau hasrat. Kemudian dapat persepsikan pada tubuh yang

dapat menerima rangsangan dengan melalui alat pengindraan, sehingga

individu menyadari dan mengerti itu disebut persepsi.

Persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak.

Meskipun alat untuk menerima stimulus serupa pada setiap individu,

interpretasinya berbeda. Untuk menggambarkan perbedaan antara

sensai dan persepsi, kita bandingkan potret sebuah pemandangan

dengan lukisan pemandangan. Potret berupa pemandangan

sebagaimana yang diterima alat indra, sedangkan lukisan

pemandangan bergantung pada interpretasi pelukis. Dengan kata lain,

mata menerima sedangkan pikiran mempresepsi.5

Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa persepsi merupakan suatu

proses yang didahului oleh proses pengindraan. “Kemampuan untuk

membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan, dan sebagainya

disebut sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau

persepsi”.6 Proses pengelompokan akan berlangsung setiap saat, pada

waktu individu menerima stimulus melalui alat indra, yaitu melalui mata

sebagai alat melihat, telinga alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan,

lidah sebagai alat pengecap, kulit pada telapak tangan sebagai alat

4 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan, (Jakarta : Pedoman Ilmu

Jaya, 1993).hal.42 5 Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, (Bandung, CV. Pustaka Setia,1999)Cet ke-2,hal. 37

6 Ibid., h.38.

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

9

perabaan semuanya merupakan alat indra yang digunakan untuk menerima

stimulus dari luar individu.

Persepsi secara umum merupakan proses perolehan, penafsiran,

pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi. Isi dari persepsi bisa

berupa apa saja. Atribut-atribut individual dapat mencakup

kepribadian, sifat-sifat, disposisi tingkah laku, karakteristik fisik,dan

kemampuan menilai. Atribut-atribut kelompok dapat mencakup

properti-properti seperti ukuran, kelekatan, sifat-sifat budaya, pola

stratifikasi, pola-pola jaringan, legitimasi, dan unsur-unsur sejarah.7

Jadi persepsi dapat dikatakan bahwa dari hasil semua alat indra yang

dimiliki manusia untuk mendapatkan gambaran mengenai hal-hal yang

dilihat untuk menafsirkan sesuatu dengan menggunakan alat indranya.

Dari semua alat indra yang bekerja dapat menghasilkan suatu kesan dan

kesimpulan.

Obyek-obyek di sekitar kita, kita tangkap melalui alat-alat indra dan

diproyeksikan pada bagian tertentu diotak sehingga kita dapat mengamati

obyek tersebut. Ia dapat memfokuskan perhatiannya pada suatu obyek,

sedangkan obyek-obyek yang lain disekitarnya dapat dianggap sebagai

latar belakang. “Persepsi adalah jenis aktivitas pengelolaan informasi yang

menghubungkan seseorang dengan lingkungannya”.8 Dari pengertian

persepsi tersebut seseorang dapat memberikan kesimpulan dari apa yang

mereka lihat dan mereka amati dilingkungan sekitarnya.

Fenomena tentang persepsi jarak dan gerak, organisasi persepsi,

dan berbagai macam konstansi persepsi dengan mudah dan menyakinkan

dapat didemonstrasikan, sehingga kini terdapat kesepakatan umum tentang

apa yang dihayati. Namun masih tetap terdapat ketidaksepakatan tentang

bagaimana menjelaskan apa yang terjadi. Salah satu pertanyaan

tradisional.

7 Sarlito W.Sarwono & Eko A.Meinarno, Psikologi sosial,(Jakarta, Salemba

Humanika.2011)hal.24 8 Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar,(Bandung,PT. Remaja Rosdakarya

Offset.2010)cet.1 hal.34

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

10

Perception (persepsi) adalah proses mengetahui atau mengenali

objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera. 2. Kesadaran

dari proses-proses organis. Didalam psikologi kontemporer,

persepsi secara umum diperlakukan sebagai satu variabel campur

tangan (intervening variable), bergantung pada faktor-faktor

perangsang, cara belajar, perangkat, keadaan jiwa atau suasana hati,

dan faktor-faktor motivasional.9

Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang

pengalaman terhadap suatu benda ataupun suatu kejadian yang dialami.

Dalam kamus standar dijelaskan bahwa persepsi dianggap sebagai sebuah

pengaruh ataupun sebuah kesan oleh benda yang semata-mata

menggunakan pengamatan pengindraan. Persepsi ini didefinisikan sebagai

proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data indra kita

(pengindraan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat

menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.

“Definisi lain menyebutkan, bahwa persepsi adalah kemampuan

membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap

suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokan dan membedakan ini

persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap

satu peristiwa atau objek”.10

Persepsi dapat diartikan sesuatu yang diterima di otak ataupun di

syaraf dari stimulus yang diterimanya sehingga dapat membedakan

maupun mengelompokan apa yang didapat dari stimulus tersebut.

a. Persepsi dalam pandangan Al-Qur’an

Persepsi adalah fungsi psikis yang penting yang menjadi jendela

pemahaman bagi peristiwa dan realitas kehidupan yang dihadapi manusia.

Dalam surat An-Nisa disebut alat sensor lain yang merasa dan

mengirimkan sinyal-sinyal dari rangsangan yang diterimanya. Indra ini

9 Kartini kartono, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2008)cet

7,hal.358 10

Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta, Kencana, 2009) Cet.4,hal:110

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

11

dinamakan dengan indra yang terkait dengan kulit. Begitu juga halnya

disitir dalam QS. Al-Anam ayat 7:

ن صحسمب راإل منمالانريهكفساإن نىاعهيككتابافيلسطاسفهمضيبأيدي يهوز

Artinya:

Dan kalau Kami turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu

mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, tentulah

orang-orang kafir itu berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".11

Dalam surat Al-quran diatas dijelaskan bahwa persepsi dapat

diterima dari beberapa alat pengindraan yang manusia miliki. Dalam surat

tersebut terlihat bahwa alat pengindraan itu berupa alat peraba yaitu kulit

serta alat penglihatan yaitu mata. Sehingga apa yang mereka terima dari

stimulus yang ada mereka dapat mempersepsikan suatu objek.

QS. Fushilat ayat 53 :

م فيأوفض الفاق في آياتىا م صىسي أو يكفبسبك نم أ انحك أو م ن يتبيه حتى

يد شيءش كم عهى

Artinya:

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda

(kekuasaan) Kami di segala ufuk dan pada diri mereka sendiri,

sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar.

Dan apakah Tuhanmu tidakcukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya

Dia menyaksikan segala sesuatu?12

Dari surat diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi juga

bersumber dari apa yang mereka lihat kemudian mereka baru dapat

menafsirkan apa yang mereka lihat sehingga terbentuklah suatu

persepsi. Bahwa persepsi yang mereka lihat adalah benar apa adanya

dari ciptaan Allah SAW.

11

Al-Qur’an dan terjemahnya, hal:187 12

Al-Qur’an dan terjemahnya, hal:781

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

12

b. Aspek Persepsi

Dalam persepsi terdapat aspekaspek yang bisa dipengaruhi oleh proses

persepsi tersebut, aspek menurut McDowwell & Newel yaitu :

1) Kognisi

Aspek kognisi merupakan aspek yang melibatkan cara berpikir,

mengenali, memaknai suatu stimulus yang diterima oleh panca

indera, pengalaman atau yang pernah dilihat dalam kehidupan

sehari-hari. Hurlock menambahkan bahwa aspek kognitif

didasarkan atas konsep suatu informasi, aspek kognitif ini juga

didasarkan pada pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari.

2) Afeksi

Aspek afeksi merupakan aspek yang membangun aspek kognitif.

Aspek afektif ini mencakup cara individu dalam merasakan,

mengekspresikan emosi terhadap stimulus berdasarkan nilai-nilai

dalam dirinya yang kemudian mempengauhi persepsinya.13

Jadi dalam persepsi terdapat aspek-aspek didalamnya yaitu antara

kognisi dan afeksi. Didalam kognisi persepsi ini melibatkan apa yang

mereka lihat, tangkap dan mengenali dari apa yang mereka dapat dalam

keidupan sehari-harinya. Sedangkan dari aspek afeksi disini adalah cara

dari mereka mndapatkan stimulus yang meraka tangkap atau yang mereka

dapatkan.

c. Faktor-faktor Persepsi

Persepsi dalam prosesnya itu dipengaruhi dengan beberapa faktor-

faktor yang membuat proses persepsi itu tumbuh. Menurut Sarlito W.

Sarwono bahwa perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh hal-hal

dibawah ini:

13

Bagus Takwin, “Persepsi Sosial Mengenali dan MENGERTI Orang Lain”, dalam Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno(ed), Psikologi Sosial, (Salemba Humanika), hal 26

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

13

1) Perhatian

Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di

sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada

perhatian kita pada suatu objek atau dua objek saja. Perbedaan

fokus antara satu orang dengan orang lainnya, menyebabkan

perbedaan persepsi antara mereka.

2) Set

Set adalah harapan seseorang akan rangsangan yang akan timbul.

Misalnya, pada seseorang pelari yang siap di garis “star” terdapat

set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat mana ia harus mulai

berlari, perbedaan set dapat menyebabkan perbedaan persepsi.

3) Kebutuhan

Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri

seseorang, orang tersebut akan mempengaruhi persepsi. Dengan

demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan

pula perbedaan persepsi.

4) Sistem nilai

Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh

pula terhadap persepsi. Suatu eksperimen di Amerika Serikat

(Bruner dan Godman, 1947, Carter dan Schooler, 1949)

menunjukn bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga miskin

mempersepsikan mata uang logam besar dari pada ukuran yang

sebenarnya. Gejala ini ternyata tidak terdapat pada anak-anak yang

berasal dari keluarga kaya.

5) Ciri Kepribadian

Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi seperti dua

orang yang bekerja di kantor yang sama berada di bawah

pengawasan satu orang atasan, orang yang pemalu dan orang yang

tinggi kepercayaan dirinya akan berbeda dalam mempersepsikan

atasannya.14

Didalam persepsi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi. Antara lain faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu

14

Sarlito W. Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta, Bulan bintang,2003), cet 9, hal45-46.

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

14

perhatian, set, kebutuhan, sistem nilai, dan ciri kepribadian. Disetiap

masing-masing faktor memiliki arti dan peranannya sendiri dalam

persepsi.

2. Pengelompokan

a. Pengertian Pengelompokan

1) Sherif dan Sherif menyatakan bahwa :

“Kelompok adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau

lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang

cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah

terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu

yang khas bagi kelompok itu”.

2) Menurut Roland Freedman

“Kelompok adalah organisasi terdiri atas 2 (dua) atau lebih

individu-individu yang tergantung oleh ikatan-ikatan suatu

sistem ukuran-ukuran kelakukan yang diterima dan disetujui

oleh semua anggota-anggotanya”.

3) Menurut Park dan Burgess :

“Kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki kegiatan

yang konsisten”.15

Dari pengertian diatas dari beberapa para ahli mengenai

kelompok dapat disimpulkan bahwa kelompok yaitu suatu organisasi

yang terbentuk dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan atau

keingin yang sama untuk dapat memenuhi atau mewujudkan suatu

tujuan bersama.

b. Timbulnya Kelompok

Kelompok terbentuk karena adanya komunikasi. Terjadinya

kelompok karena individu berkomunikasi dengan yang lain, sama-

sama memiliki motif dan tujuan. Dua orang atau lebih yang bekerja

sama dalam suatu hubungan fungsional satu sama lain inilah yang

akan membentuk suatu kelompok. “Suatu kelompok yang telah

terbentuk cenderung untuk memiliki ciri-ciri tertentu.”16

Masuknya seorang ke dalam kelompok itu disebabkan karena

15

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta, PT. MELTON PUTRA, 1991)edisi revisi,hal:94 16

Ibid, hal. 103

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

15

1. Paksaan : tahanan, narapidana, dan sebagainya.

2. Otomatis atau dengan sendirinya : sebagai anggota keluarga,

kelompok seks yang sejenis dan sebagainya.17

Sebab seseorang masuk dalam kelompok terdiri dari dua yaitu

akibat dari paksaan dan otomatis. Sebab dari paksaan yaitu dapat

diartikan bahwa seseorang masuk kedalam kelompok tersebut karena

paksaan orang lain atau pun paksaan dari hasil perbuatan mereka yang

dilakukan. Sedangkan sebab seseorang masuk ke dalam kelompok

karena otomatis yaitu seseorang masuk kedalam kelompok tersebut

karena memang keinginan mereka dan sesuai dengan tujuan mereka.

c. Sebab-sebab pembentukan kelompok

Dengan adanya unsur sistem nilai yang banyak menentukan

jalan interaksi sosial, maka jelaslah bahwa pembentukan setiap

kelompok ditentukan oleh beberapa faktor lain pula, yaitu faktor :

1) Waktu dan zaman

2) Sebab dan tujuan pembentukannya

3) Sifat dari anggota-anggotanya

4) Cara pembentukan kelompok (dengan paksaan, kebetulan

ataupun sukarela)

Bierens De Haan mengatakan, bahwa suatu kelompok

memperoleh bentuknya dari kesadaran akan keterikatan yang ada

pada anggota-anggotanya.

“kelompok tidak merupakan jumlah anggota-anggotanya saja

melainkan adalah suatu kenyataan yang ditentukan oleh datang-

perginya anggota-anggotanya......... kenyataan kelompok ditentukan

oleh nilai-nilai yang dihayati bersama, oleh fungsi kelompok

sebagaimana disadari anggotanya”

17

Ibid, hal. 105

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

16

Nyatalah bahwa suatu kelompok bukan merupakan jumlah

anggotanya saja, akan tetapi mempunyai suatu ikatan psychologis.

Pemikiran dahulu bahwa kelompok terbentuk karena manusia

sadar tak dapat menyelesaikan ataupun mencapai tujuannya

sendiri, ternyata terlalu melihat segi rasionalnya manusia.

Kemajuan Ilmu Jiwa Sosial membuktikan, bahwa adalah suatu

kebutuhan psycologis manusia untuk mempunyai dan digolongkan

pada suatu kelompok, tempat ia “berlindung” dan merasa aman.18

3. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Pengertian ilmu pengetahuan alam ilmu pengetahuan alam

atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang arti

harfiyahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang

menjadi khusus ilmu pengetahuan alam atau sains. Sund dan

Trowbribge merumuskan bahwa sains merupakan kumpulan

pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan

bahwa “sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk

mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu”. Sains

merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “real

Science is both product and process, inseparably joint” Sains

sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para

ilmuan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari

penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang

eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhirnya

menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang

mendasar dari sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat

berbentuk kuantitas.

Kedudukan ilmu pengetahuan alam adalah ilmu

berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu berkembang

dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi

rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral

yang kemudian berkembang kedalam ilmu-ilmu sosial (the social

sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu

ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological

sciences).

Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang

membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari

18

Phill Astrid S.Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung, Binacipta, 1977)cet 1, hal:46

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

17

makhluk hidup didalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi

menjadi fisika(mempelajari masa dan energi), kimia (mempelajari

substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit dan

ilmu bumi)(the earth sciences) yang mempelajari bumi kita.19

Jadi dapat disimpulkan pengertian dari Ilmu Pengetahuan

Alam yaitu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar serta

gejala-gejala alam.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu pengetahuan sosial merupakan nama mata pelajaran di

tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang

identik dengan istilah “social studie” dalam kurikulum

persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara Barat

seperti Australia dan Amerika Serikat.20

Ilmu pengetahuan sosial

dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkaan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan

cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi,

ekonomi, politik, hukum dan budaya). IPS atau studi sosial

merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi

materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah,

geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi

sosial.21

IPS sebagai ilmu pengetahuan baru mulai diketengahkan

dalam kurikulum sekolah tahun 1975 (SMP-SMA) dan tahun 1976

(SPG). Mata pelajaran ini berperan memfungsionalkan dan

merealisasikan ilmu-ilmu sosial yang bersifat teoritik ke dalam

dunia kehidupan nyata di masyarakat. Melalui pembelajaran IPS

19

http://id.m.wikipedia.org/wiki/ilmu_alam diunduh 4 Agustustus 2014,08:45WIB 20

Sapriya, Konsep Dasar IPS,(Bandung: UPI PRESS,2006)Cet.1,hal.3 21

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu:Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP,(Jakarta:Bumi Aksara,2011),Cet. Ketiga,h.172.

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

18

siswa mampu membawa dirinya secara dewasadan bijak dalam

kehidupan nyata di masyarakat sebagai insan sosial.22

IPS merupakan padanan dari sosial Studies dalam konteks

kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali

digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama

lembaga Sosial Studies yang mengembangkan kurikulum di

AS . Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana

yang dikatakan oleh Hamid Hasan (1990), merupakan difusi

dari berbagai disiplin ilmu.23

Rumusan tentang pengertian IPS telah banyak

dikemukakan oleh para ahli IPS atau social studies. Disekolah-

sekolah Amerika pengajaran IPS dikenal dengan sosial studies.

Jadi istilah IPS merupakan terjemahan sosial studies. Dengan

demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian

tentang masyarakat.” Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat

melakukan kajian dari berbagai prespektif sosial, seperti kajian

melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi,

antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang

disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas tentang IPS,

maka penting untuk dikemukakan beberapa pengertian social

studies dan IPS menurut para ahli.

1) Edgar B Wesley menyatakan bahwa “social studies are the

social sciences simplified for paedagogieal purposes in

school. The social studies consist of geografy history,

economic, sociology, civics and various combination of

these subjects”.

2) Jihn Jarolimek mengemukakan bahwa The social studies as

part of elementary school curriculum draw subject-matter

content from the social science, history, sociology, political

22

Sapriya, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS,2006) cet.1,hal.3

23 Etin Solihatin, dan Raharjo, Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran

IPS),(Jakarta: Bumi Aksara,2008), Ed 1, Cet. 3,h.14

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

19

science, social psychology, philosophy, antropology, and

economic. The social studies have been defined as “those

portion of the social science... selected for instructional

purposes”24

b. Pendekatan yang digunakan Dalam Pembelajaran IPS

Adapun pendekatan-pendekatan yang dipergunakan dalam

pembelajaran IPS baik dalam mengembangkan program maupun

metode pembelajarannya adalah sebagai berikut:

1) Siswa sentris, dimana faktor siswa yang diutamakan.

2) Kemasyarakatan sentris, (Community Oriented), dimana

masalah kehidupan nyata (rill) dan masyarakatan yang

dijadikan sumber dan bahan serta tempat pembelajaran.

3) Ekosistem, dimana faktor lingkungan baik fisik maupun

budayanya selalu dijadikan pertimbangan dalam

pembelajaran IPS.

4) Bersifat meluas (Komprehensif – Broadfield,

Multidimensional) dengan pola pengorganisasian bahan

yang terpadu (integrated).25

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan dalam

pembelajaran IPS disini meliputi siswa sentris yaitu dimana

siswa dijadikan yang utama untuk memperoleh pengetahuan

siswalah yang dituntut untuk mencari jawaban dari masalah

yang ada, tidak terpaku sumbernya dari guru saja. Jadi siswa

ikut aktif dalam pembelajaran. Kemudian kemasyarakatan

sentris yaitu masyarakat yang dijadikan sumber dan bahan untuk

pembelajaran. Dengan mencari fakta yang nyata dari kehidupan

bermasyarakat. Lalu ekosistem yang dilibatkan langsung baik

fisik maupun budayanya dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam pembelajaran IPS. Dan yang terakhir yaitu bersifat

meluas, dalam artian pola pengorganisasiannya yang meluas.

24

Nadir, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Amanah Pustaka, 2009),Edisi Pertama h.1-9

25 Sapriya, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, op. Cit., h.8

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

20

5. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek,

seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung

sangkut paut dengan dirinya. Rupa-rupanya minat harus

dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar; kalau tidak

demikian minat itu tidak mempunyai arti sama sekali. Oleh

sebab itu pengetahuan atau informasi tentang seseorang atau

suatu objek pasti harus ada lebih dahulu daripada minat

terhadap orang atau objek tadi.26

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu diluar diri. “Semakin kuat atau dekat

hubungan tersebut, semangkin besar minat.”27

Dari segi bahasa minat dapat diartikan sebagai

kecenderungan hati yang tertinggi terhadap sesuatu gairah atau

keinginan.28

Minat adalah landasan yang paling menyakinkan demi

keberhasilan suatu proses belajar. Jika seorang murid memiliki rasa

ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya.29

Dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu rasa

ketertarikan yang lebih dari diri seseorang terhadap suatu objek

atau kegiatan yang dia sukai.

b. Persyaratan-persyaratan Penting Bagi Timbulnya Minat dan

Perhatian

Beberapa persyaratan yang tampak jelas adalah: pelajaran

akan menjadi menarik bagi para murid jika terlihat adanya

hubungan antara pelajaran dan kehidupan yang nyata. Salah satu

26

Buchori M, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Aksara Baru,1978),hal.124 27

Slameto, Belajar&faktor-faktor yang mempengaruhi,(Jakarta, Rineka Cipta.2010),cet.ke-5,hal.180

28 Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia,(Jakarta; Balai Pustaka, cet. Ke-10, hal.656. 29

Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, (Bandung: Remadja Karya).hal.78.

Page 40: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

21

alasan sikap menolak para remaja terhadap sekolah ialah karena

sekolah tidak menaruh perhatian terhadap minat dan perhatian

mereka serta masalah-masalah yang dihadapi oleh murid-murid

yang berusia sembilan, tiga belas, dan tujuh belas tahun itu.

Pelajaran akan menjadi menarik bagi para murid jika

mereka diberi kesempatan untuk dapat giat sendiri. Kesempatan

mengambil sendiri, giat secara mandiri, sudah akan memungkinkan

mereka dapat meresapkan bahan-bahan pelajaran. Minat si murid

akan bertambah jika ia dapat melihat dan mengalami bahwa

dengan bantuan yang dipelajari itu ia dapat mencapai tujuan-tujuan

tertentu. Oleh karena itu bimbingan teknik kerja lebih berarti bagi

si murid dari pada penambahan dan perluasan bahan pelajaran.30

c. Unsur- unsur Minat

Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang menyebabkan

seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu

tersebut memiliki beberapa unsur, antara lain:

1) Perasaan Senang

Menurut Wasty, “Perasaan senang dapat diartikan sebagai

susana psikis dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal

yang berbeda dengan keadaan dalam diri.”31

Jadi dapat

diartikan bahwa perasaan senang ini timbul dari suasana

hati dari kesukaan terhadap suatu hal yang membuat

seseorang suka terhadap sesuatu.

Siswa yang memiliki rasa senang terhadap mata

pelajaran yang dia senangi tidak menutup kemungkinan

minat yang timbul dalam dirinya tersebut akan besar

terhadap sesuatu yang dia senangi. Dan dapat

menambahkan semangat serta memotivasi dirinya sehingga

30

Ibid., h. 92. 31

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006) Cet. V, h.37

Page 41: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

22

mendapatkan nilai yang lebih dalam mata pelajaran yang

dia senangi.

2) Perhatian dalam Belajar

Perhatian merupakan salah satu faktor penting dalam

kegiatan belajar. Dalam kajian psikologi yang dikutip oleh

Fadilah Suraga dkk bahwa, perhatian merupakan

“pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek

tertentu.”32

Dengan kata lain seseorang yang menaruh minat

pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang lebih

atau besar terhadap suatu aktivitas tersebut. Minat dan

perhatian dalam belajar memiliki hubungan yang erat,

dengan adanya minat maka tidak menutupi kemungkinan

bahwa perhatian seseorang dalam suatu hal akan lebih atau

besar.

3) Ketertarikan

Minat menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Abdul

Rohim bahwa, “Minat bisa berhubungan dengan gaya gerak

yang mendorong kita cenderung atau rasa tertarik pada

orang, benda, atau kegiatan apapun bisa berupa pengalaman

yang dirangsang oleh kegiatan tersebut.”33

Dalam hal ini

menunjukan bahwa ada yang mempengaruhi minatnya

terhadap matapelajaran disekolah, karena pengaruh dari

cara guru mengajarnya atau pun dari segi persepsi yang ada.

Dengan adanya ketertarikan maka semangkin lama

seseorang akan dapat mengembangkan apa yang dia

tertariki dalam mata pelajarannya. Sehingga dapat

membuahkan suatu prestasi di suatu bidang.

32

Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.113

33 Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang

Pendidikan Agama Islam”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 11, tidak dipublikasikan.

Page 42: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

23

4) Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran

Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan

perasaan tertarik. Adanya manfaat dan fungsi mata

pelajaran juga merupakan salah satu indikator minat.

Seseorang siswa harus mengetahui manfaat dan fungsi

dalam memilih jurusan yang tepat baginya, karena dari

mereka mengetahui manfaat dan fungsi dari mata pelajaran

yang dia senangi maka akan membawa mereka kesebuah

prestasi yang dapat mereka raih dikedapannya. Karena

sesuai dengan minat mereka masing-masing.

7. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis

dan jenjang pendidikan. Sebagian orang beranggapan bahwa

belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan

fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi /materi pelajaran.

Disamping itu ada pula sebagian orang yang memandang belajar

sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca

dan menulis.

Skinner, seperti yang dikutip dalam Barlow dalam bukunya

Educational Psychology: The Teaching-Learning Process,

berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi

(penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasannya, bahwa

belajar adalah :”... a process of progressive behavior adaptation.”

Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses

adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia

diberi penguat (reinforcer)34

34

Syah Muhibbin, Psikologi Belajar,hal.59

Page 43: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

24

Chaplin dalam dictionary of Psychology membatasi belajar

dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi:”....

acquistion of any relatively permanent change in behavior as a

result of practice and experience” (belajar adalah perolehan

tingkah laku yang relatif menetapkan sebagai akibat latihan dan

pengalaman). Rumusan keduanya adalah process of acquiring

respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus).35

Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and

Memory berpendapat bahwa “Learning is a change in organism

due to experience which can affect the organism’s

behavior”,(belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada diri

organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang

dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut). Jadi dalam

pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh

pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila

mempengaruhi organisme.36

Wittig dalam bukunya Psychologi of Learning

mendefinisikan belajar sebagai: any relatively permanent change

in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of

experience (belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang

terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu

organisme sebagai hasil pengalaman).37

Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti

belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak

diperlukan oleh para pendidik, khususnya para guru. Kekeliruan

atau ketidak lengkapan persepsi mereka terhadap proses belajar

dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya mungkin akan

mengakibatkan kurang bermutunya pembelajaran yang dicapai

peserta didik.

35 Syah Muhibbin, Psikologi Belajar,hal.59

36Syah Muhibbin, Psikologi Belajar,hal.59

37 Syah Muhibbin, Psikologi Belajar,(Jakarta: Logos,1999)Cet.ke-1,hal.59

Page 44: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

25

Sementara itu, menurut pendapat tradisional, belajar adalah

menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, disini yang

dipentingkan adalah pendidikan intelektual. Lain lagi dengan

pendapat para ahli pendidikan modern yang merumuskan

perbuatan belajar sebagai berikut:

“Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan

dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah

laku yang baru berkat pengelaman dan latihan.”38

Ayat Al-Qur’an mengenai belajar yaitu surat Al-Mudjadillah ayat

11:

ا يا يفضح فافضحا انمجانش في تفضحا نكم ليم إذا آمىا انريه أي نكم الل

يسفع فاوشزا اوشزا ليم إذا انعهم أتا انريه مىكم آمىا انريه الل

دزجات خبيس تعمهن بما الل

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dan apabila

dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Dalam ayat diatas dapat disimpulkan bahwa seseoang yang belajar

akan mendapatkan ilmu atau tambahan ilmu pengetahuan. Jadi Allah akan

meninggikan derajat bagi orang-orang yang memiliki ilmu sehingga

belajar merupakan sesuatu yang tidak sia-sia bagi diri sendiri. Selain

belajar memberikan manfaat bagi diri sendiri belajar juga dapat

mendapatkan sesuatu yang indah dimata Allah. Dan Allah maha

mengetahui apa yang kita kerjakan apa yang kita kerjakan dalam hal

38

Abdul Rahman Shaleh, Op. cit., h.206.

Page 45: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

26

menuntut ilmu atau belajar Allah tidak akan ingkar terhadap janji yang

diberikanNya.

b. Unsur-unsur belajar

Cronbach mengemukakan adanya tujuh unsur utama dalam

proses belajar yaitu:

1) Tujuan. Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang

ingin dicapai. Tujuan ini muncul untuk memenuhi sesuatu

kebutuhan.

2) Kesiapan. Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan

baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik

kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yang berupa kematangan

untuk melakukan sesuatau, maupun penguasaan

pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya.

3) Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi

belajar. Dalam situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan

sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang

turut tersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa

yang belajar.

4) Interprestasi. Dalam menghadapi situasi, individu

mengadakan interprestasi, yaitu melihat hubungan di antara

komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari

hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan

kemungkinan pencapaian tujuan.

5) Respon. Berpegang kepada hasil dari interprestasi apakah

individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang

diharapkan, maka ia memberikan respons.

6) Konsekueensi. Setiap usaha akan membawa hasil, akibat

atau konsekuensi entah itu keberhasian ataupun kegagalan,

demikian juga dengan respons atau usaha belajar siswa.

Page 46: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

27

7) Reaksi terhadap kegagalan. Selaian keberhasilan,

kemungkinan lain yang diperoleh siswa dalam belajar

adalah kegagalan. Peristiwa ini menimbulkan prasaan sedih

dan kecewa.39

Dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur belajar yaitu terdiri

dari 7 antara lain yaitu tujuan seseorang yang ingin belajar secara

tidak langsung mreka memiliki tujuan untuk belajar. Sehingga

mereka dapat mencapai tujuan dari hasil belajar yang mereka

lakukan. Dan yang kedua yaitu kesiapan, didalam belajar seseorang

harus memiliki kesiapan fisik dan rohaninya untuk belajar. Karena

apabila tidak ada kesiapan diantara jasmani ataupun rohani maka

belajar tidak dapat berjalan dengan baik. Didalam situasi belajar

memiliki unsur yang cukup penting. Jika situasi ataupun suasana

belajar disekitar dapat mendukung proses belajar maka belajar akan

lebih dapat mudah dipahami atau dimengerti oleh siswa.

Didalam interpretasi siswa dapat melihat hubungan dari

proses belajar sehingga dapat mencapai tujuan dengan baik. Dan

respon dari hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil mereka

belajar apakah mereka mendapatkan respon yang baik dari hasil

belajarnya ataupun tidak. Dan konsekuensi disini siswa dapat

menerima konsekuensi dari apa yang mereka kerjakan, apabila

siswa tersebut rajin dalam belajarnya maka konsekuensi yang

mereka dapat adalah keberhasilan, sedangkan jika siswa tidak rajin

dalam belajarnya maka konsekuensi yang siswa itu dapat adalah

kegagalan. Lalu reaksi, reaksi disini akibat yang ditimbulkan dari

keberhasilan yaitu siswa akan merasa senang dan sebaliknya reaksi

siswa apabila mendapatkan kegagalan biasanya terlihat sedih.

39

Sukmadinata Syaolih Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset 2007).Cet.k 8,hal.157

Page 47: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

28

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

a) Faktor-faktor dalam diri individu

Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan

jasmani dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik

yang berbeda, ada yang tahan belajar selama lima atau

enam jam terus-menerus, tetapi ada juga yang hanya tahan

satu dua jam saja. Kondisi fisik menyangkut pula

kelengkapan dan kesehatan indra penglihatan, pendengaran,

perabaan, penciuman dan pencacapan.

Aspek psikis atau rohaniah tidak kalah pentingnya

dalam belajar dengan aspek jasmaniah. Aspek psikis

menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-

kemampuan intelektual, sosial, psikomotorik serta kondisi

afektif dan konatif dari individu.

Kondisi intelektual juga berpengaruh terhadap

keberhasilan belajar. Kondisi intelektual ini menyangkut

tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun

bakat pekerjaan. Kondisi sosial menyangkut hubungan

siswa dengan orang lain, baik guruya temannya, orang

tuanya maupun orang-orang yang lainnya.

Hal lain yang ada pada diri individu yang juga

berpengaruh terhadap kondisi belajar adalah situasi afektif,

selain ketenangan dan keentraman psikis juga motivasi

untuk belajar. Keberhasilan belajar seseorang juga

dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan yang

dimilikinya, seperti keterampilan membaca, berdiskusi,

memecahkan masalah , mengerjakan tugas-tugas dll.

b) Faktor-faktor lingkungan

Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor di luar diri siswa, baik Faktor fisik maupun

Page 48: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

29

faktor sosial-psikologis yang berada pada lingkungan

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga merupakan

lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan,

memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada

lingkungan sekolah dan masyarakat.

Iklim psikologis berkenan dengan suasana afektif

atau perasan yang meliputi keluarga. Iklim psikologis yang

sehat akan mendukung kelancaran dan keberhasilan belajar,

sebab suasana yang demikian dapat memberikan

ketenangan, kegembiraan, rasa percaya diri, dorongan

untuk berprestasi dll.

Lingkungan sekolah juga memegang peranan

penting bagi perkembangan belajar para siswanya.

Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti

lingkungan kampus, sarana dan prasarana belajar yang ada,

sumber-sumber belajar, media belajar dsb., lingkungan

sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-

temannya, guru-gurunya serta staf sekolah yang lain.

Lingkungan masyarakat di masa siswa atau individu

berbeda juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas

belajarnya. Lingkungan masyarakat dimana warganya

memiliki latarbelakang pendidikan yang cukup, terdapat

lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar

didalamnya akan memberikan pengaruh yang positif

terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi

mudanya.40

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar meliputi faktor didalam diri individu dan

faktor lingkungan. Didalam faktor diri individu disini meliputi

40

Ibid., h.162

Page 49: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

30

aspek jasmini siswa, dimana jika jasmani siswa tersebut sehat maka

proses belajar akan berjalan dengan baik. Kemudian aspek psikis

siswa meliputi rohaninya dalam dirinya, lalu inrelektual dapat

mempengaruhi belajar, menyangkut bakat yang siswa miliki dan

intelektualnya. Dan ketenangan dan ketentraman psikis mereka.

Dan faktor lingkungan dapat menjadi faktor yang

mempengaruhi belajar. Faktor lingkungan disini meliputi

lingkungan sekolah dan lingkungan tempat mereka tinggal

terutama adalah lingkungan di keluarganya.

d. Teori Tentang Belajar

1) Teori Instrumental Conditioning (Burhus Frederic

Skinner,1904)

Menurut skinner tingkah laku bukanlah sekedar respon

terhadap stimulus, tetapi merupakan suatu tindakan yang

disengaja atau operant ini dipengaruhi oleh apa yang terjadi

sesudahnya. Jadi, operant conditioning atau biasa disebut

instrumen conditioning, itu melibatkan pengendalian

konsekuensi.

Prosedur pembentukan tingkah laku dalam operant

conditioning secara sederhana adalah sebagai berikut:

a) Mengidentifikasi hal-hal apa yang merupakan reinforce

(hadiah) bagi tingkah laku yang akan dibentuk.

b) Menganalisis dan selanjutnya mengidentifikasi komponen-

komponen kecil yang membentuk tingkah laku yang

dimaksud.

c) Berdasarkan urutan komponen-komponen itu sebagai

tujuan sementara, mengidentifikasikan reinforce (hadiah)

untuk masing-masing komponen itu.

d) Melalukan pembentukan tingkah laku, dengan

menggunakan urutan komponen yang telah disusun.

Page 50: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

31

Prinsip dan Aplikasi Instrumental Conditioning

a) Penguatan/reinforcement (positif dan negatif).

b) Pembentukan/Shaping.

c) Pemadaman dan pemulihan spontan.

d) Generalisasi dan diskriminasi.

e) Hukuman/Punishment (positif dan negatif).

Kelemahan Teori Instrumental Conditioning adalah

kelanjutan dari teori pertama, sehingga kelemahannya juga

sama dengan teori pertama.41

Dari pengertian teori Instrumental Conditioning diatas

dapat disimpulkan bahwa teori ini menjelaskan bahwa proses

belajar disini dipengaruhi oleh tingkah laku atau tindakan

sebelumnya. Dengan prinsip dan aplikasinya yaitu penguatan,

pembentukan, pemadaman, generalisasi, dan hukuman. Dan

kelemahannya adalah teori ini masih berpaku dengan teori

sebelumnya sehingga titik kelemahannya masih sama dengan teori

sebelumnya.

2) Teori Belajar Sosial (Albert Bandura)

Asal mulanya teori ini disebut observational learning, yaitu

belajar dengan jalan mengamati perilaku orang lain. Teori ini

beranggapan, bahwa masalahnya proses psikologi terlalu

dianggap penting atau sebaliknya hanya ditelaah sebagaimana

saja.

Menurut teori belajar sosial, yang terpenting ialah

kemampuan seseorang untuk mengabstraksikan informasi dari

perilaku orang lain, mengambil keputusan mengenai perilaku

mana yang akan ditiru dan kemudian melakukan perilaku-

perilaku yang dipilih.

41

Abdul Rahman Shaleh, op. Cit., h. 217

Page 51: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

32

Teori ini berusaha menjelaskan hal belajar dalam situasi

alami, yang berbeda dengan situasi laboratorium, lingkungan

sosial menyediakan bermacam-macam kesempatan untuk

memperoleh keterampilan dan kecakapan dengan jalan

mengamati pola-pola tingkah laku beserta akibat-akibatnya

atau konsekuensinya. Asumsi dasar teori ini ada tiga macem,

yaitu:

a) Hakikat proses belajar.

b) Hubungan antara individu dengan lingkungan.

c) Hasil belajar.42

Dari pengertian diatas mengenai teori belajar sosial

dapat disimpulkan bahwa belajar bisa dilakukan tidak di

laboratorium melainkan belajar bisa dilakukan dengan

mengamati keadaan sosial dan lingkungan sosial. Dengan

mengamati lingkungan sosial mereka dapat memperoleh

keterampilan disertai dengan konsekuensinya. Yang mendasari

dari teori belajar sosial ini meliputi hakikat proses belajar,

hubungan individu dengan lingkungannya dan hasil belajar.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian ini

menggunakan persepsi siswa terhadap minat belajar siswa, antara lain yaitu :

1. Dalam penelitian skripsi Mohammad Glesung Gautama dengan judul

“Penentuan Jurusan di SMA N 8 Surakarta dengan Fuzzy Inference System

(FIS) Mamdani”

Penentuan jurusan siswa SMA berpengaruh terhadap kegiatan

akademik siswa. Dengan adanya penjurusan, diharapkan setiap siswa

dapat lebih fokus pada bakat yang dimiliki. Keputusan penentuan jurusan

dibuat oleh pihak yang berkompeten di sekolah. Salah satu aplikasi logika

42

Ibid., h. 220.

Page 52: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

33

fuzzy adalah pendukung keputusan dengan Fuzzy Inference System (FIS)

Mamdani. Dalam FIS Mamdani untuk memperoleh output diperlukan

empat tahap, yaitu pembentukan himpunan fuzzy, pembentukan rules,

aplikasi fungsi implikasi dan inferensi aturan serta defuzzifikasi.

Tujuan dari skripsi ini adalah membangun FIS Mamdani penentuan

jurusan di SMA N 8 Surakarta. Variabel inputnya adalah NIPA, NIPS, IQ,

Minat dan kapasitas kelas. Variabel outputnya adalah IPA dan IPS. Dalam

skripsi ini, dibangun dua FIS dengan fungsi keanggotaan yang berbeda.

Dari pengujian data output, diperoleh nilai output IPA dan IPS

untuk kedua FIS tidak beda secara signifikan. Dari percobaan yang

dilakukan terhadap data siswa kelas X tahun ajaran 2008/2009 didapat

kedua FIS memberikan keputusan yang sama. FIS 1 lebih

direkomendasikan untuk digunakan karena fungsinya lebih sederhana.43

2. Dalam Tesis Rahmad “Persepsi Siswa Tentang Jurusan yang Ditempati

dan Peran Guru Pembimbing (Penelitian di SMA Negeri 2 Padang)

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

bagaimana persepsi siswa tentang jurusan yang ditempatinya dan peranan

guru pembimbing SMA Negeri 2 Padang. Penelitian ini dirancang dengan

menggunakan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa SMA Negeri 2 Padang yang berjumlah 922 siswa. Dan guru

pembimbing yang berjumlah 8 orang. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan secara purposive sampling kemudian

menggunakan claster random sampling. Maka diperoleh sampel sebanyak

67 siswa, yang terdiri dari kelas XI IPA 1 berjumlah 31 siswa dan serta

kelas XI IPS 1 berjumlah 36 siswa. Penggumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan dua instrumen yaitu angket untuk mengetahui persepsi

siswa terhadap jurusan yang ditempati dan wawancara digunakan untuk

mengetahui peran guru pembimbing dalam penjurusan siswa.

43

Mohammad Glesung Gautama, “Penentuan Jurusan di SMA N 8 Surakarta dengan Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani”, Skripsi pada Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta, 2010, h. iii

Page 53: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

34

Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa SMA Negeri 2

Padang tentang jurusan yang ditempati berada pada kategori baik yaitu

84% dengan (Mean) rata-ratayaitu 281,82 dengan standar devisiai (SD)

sebesar 20,73. Peran guru pembimbing SMA Negeri padang dalam

penjurusan siswa terlaksana dengan baik.44

3. Dalam penelitian jurnal Arif Unwanullah “Evalusi Program Penjurusan

Siswa Menengah Atas di Kabupaten Tuban”

Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif. Model

evaluasi yang digunakan adalah model Stake. Subjek penelitian ini adalah

siswa kelas XI, guru BK, wakil kepala sekolah urusan kurikulum, dan

kepala sekolah Sekolah Menengah Atas se Kabupaten Tuban. Kriteria

evaluasi ditetapkan sebelum pengumpulan data yang dikembangkan oleh

peneliti dengan mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan oleh

Depdiknas. Pengumpulan data dilaksanakan melalui angket, wawancara,

observasi dan dokumentasi. Uji coba instrumen dilaksanakan di Sekolah

Menengah Atas se kecamatan kota Tuban dan menghasilkan reliabilitas

data antecedent 0,7402 dan reliabilitas data outcome 0,8315. teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kuantitatif angka

kecenderungan.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) persiapan program

penjurusan dapat berjalan dengan baik artinya informasi yang disampaikan

oleh guru bimbingan konseling dapat diterima dengan sangat baik

(96,67%), persepsi tentang data pribadi siswa yang digunakan sangat

penting (95,56%) selain itu peran guru bimbingan konseling juga sangat

baik (98,89%); (2) proses pelaksanaan penjurusan berjalan sesuai dengan

kurikulum berbasis kompetensi; (3) hasil program penjurusan

menunjukkan kondisi siswa sangat baik (96,39%), prestasi belajar siswa

sangat baik (96,67%), dukungan keluarga sangat baik (94,72%), keyakinan

44 Rahmad, “Persepsi Siswa Tentang Jurusan yang Ditempati dan Peran Guru

Pembimbing (Penelitian di SMA Negeri 2 Padang),” Tesis pada Pascasarjana Universitas Negeri Padang, Padang, 2010

Page 54: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

35

siswa dalam memilih jurusan sangat baik (86,66%), motivasi belajar siswa

setelah baik (76,95%) dan minat belajar siswa sangat baik (99,44%);45

C. Kerangka Berpikir

Persepsi adalah pengamatan yang dilakukan manusia atau seseorang

dengan alat indranya, seperti alat indra penglihatan, indra penciuman, dan indra

pendengaran yang kemudian yang diproses di dalam otak sehingga individu

tersebut dapat mengenali objek dan fakta objektif tentang sesuatu.

Minat adalah kecenderungan (interest) dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Kecenderungan subjek yang menetap

merasa tertarik terhadap suatu bidang tertentu atau pokok bahasan tertentu dan

merasa senang mempelajari materi tersebut.

Belajar merupakan proses aktif dari siswa untuk membangun

pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar di kelas, cara guru seseorang

guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan menggunakan alat bantu yang

sesuai mempengaruhi keberhasilan proses mengajar tersebut.

Persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA dan IPS dapat

memungkinkan siswa beranggapan negativ dan beranggapan yang positif terhadap

pengelompokan kelas tersebut. Di dalam persepsi siswa tentang pengelompokan

kelas tersebut dapat mempengaruhi minat belajar terhadap siswa. Hal ini tidaklah

terlepas dari peran guru disekolah tentang pengelompokan kelas tersebut dengan

tidak membeda-bedakan setiap kelas. Maka dapat diduga terdapat hubungan

antara variable X dan variable Y. Variable X di sini adalah persepsi siswa tentang

pengelompokan kelas dan variable Y yang dimaksud adalah minat belajar siswa

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara, yang sifatnya bisa benar atau juga bisa

salah. Maka untuk itulah diperlukan penelitian. Dengan demikian, dari kerangk

berfikir di atas hipotesis yang diajukan penulis sementara ini adalah untuk benar

45

Arif Unwanullah, “Evaluasi Program Penjurusan Siswa Menengah Atas di Kabupaten Tuban,” jurnal pada Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2008, h. 3

Page 55: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

36

atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai hubungan persepsi siswa

terhadap minat belajar siswa. Berdasarkan teori yang telah diuraikan di atas, untuk

menguji penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang

pengelompokan kelas IPA-IPS terhadap minat belajar siswa di

MAN 4 Jakarta.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa

tentang pengelompokan kelas IPA-IPS terhadap minat belajar

siswa di MAN 4 Jakarta.

Jika terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang

pengelompokan kelas IPA-IPS terhadap minat belajar siswa di Man 4 Jakarta,

maka berarti Ha (hipotesis alternatif) diterima sedangkan Ho (hipotesis Nihil)

ditolak.

Page 56: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

37

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MAN 4 Jakarta Pondok

Pinang yang beralamatkan di Ciputat Raya Pondok Pinang

Kebayoran Lama Jakarta Selatan 12310.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 14

Juli sampai dengan 18 Juli 2014.

B. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan jenis pendekatan

kuantitatif. Untuk mempermudah penulisan dalam mengumpulkan data

mengenai pengelompokan kelas IPA-IPS di MAN 4 Jakarta, maka penulis

menggunakan metode survai dengan teknik korelasional yaitu studi ini

mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi

dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.

Adapun alasan penulis menggunakan metode korelasional karena

sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara

dua variabel, yaitu antara persepsi siswa dengan minat belajaranya.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah siswa/i

MAN 4 Jakarta Pondok Pinang. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini menggunakan random sampling, yaitu pengambil sampel

secara acak. Sedangkan yang menjadi sampel adalah siswa kelas X

sebanyak 45 orang.

Page 57: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

38

D. Variabel Penelitian

1) Definisi Konseptual

Dari variabel yang telah ditentukan yakni persepsi siswa dan minat

belajar siswa. Persepsi adalah pengamatan yang dilakukan manusia

atau seseorang dengan alat indranya, seperti alat indra penglihatan,

indra penciuman, dan indra pendengaran yang kemudian yang

diproses di dalam otak sehingga individu tersebut dapat mengenali

objek dan fakta objektif tentang sesuatu. Minat adalah suatu rasa

lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa

ada yang menyuruh. Kecenderungan (interest) dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

2) Definisi Operasional

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik

perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan 2

variabel yaitu:

1. Variabel persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-

IPS. Variabel ini mendukung posisi sebagai variabel

independen (bebas) yakni masukan yang memberi pengaruh

terhadap hasil, variabel ini bersimbolkan dengan huruf (X).

2. Variabel minat belajar siswa. Variabel ini mendukung

posisi sebagai variabel dependen (terikat) yakni minat

belajar sebagai yang di pengaruh variabel independen dan

variabel ini bersimbolkan dengan huruf (Y).

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode atau cara

pengumpulan data, yaitu :

1. Metode Kuesioner atau Angket

Menurut Bimo Walgito “kuesioner atau angket adalah suatu

daftar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab

atau dikerjakan oleh responden atau orang atau anak yang ingin

Page 58: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

39

diselidiki”.1 Dengan kuesioner ini orang dapat diketekahui tentang

keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau

pendapatannya, dan lain-lain.

Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah

kuesioner tertutup (Responden tinggal memilih jawaban yang telah

disediakan jadi responden tidak diberikan kesempatan untuk

berpendapat) dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

a. Jika siswa memberikan jawaban SS diberi skor 4

b. Jika siswa memberikan jawaban S diberi skor 3

c. Jika siswa memberikan jawaban KS diberi skor 2

d. Jika siswa memberikan jawaban TS diberi skor 1

untuk mendapatkan data tentang minat belajar siswa dan

persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS yang

diajukan pada siswa, maka pada kuesioner ini digunakan untuk

pengambilan data, pernyataan-pernyataan pada kuesioner diberikan

terlebih dahulu kepada 9 orang untuk di uji coba kemudian

disebarkan pada 45 siswa dikelas X.

2. Observasi

Obeservasi merupakan metode pengumpulan data yang

paling tua yang digunakan sepanjang sejarah perkembangan ilmu

pengetahuan. Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti

memperrhatikan dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti

dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku

yang dituju. Inti dari observasi adalah adanya perilaku yang

tampak dan adanya tujuan yang ingin dicapai. Perilaku yang

tampak dapat berupa perilaku yang dapat dilihat langsung oleh

mata, dapat didengar, dapat dihitung, dan dapat diukur.2 Penelitian

1 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier), (Yogyakarta:Andi,2010)

hal.72. 2 Haris Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta,

Salemba Humanika. 2012)Hal.131

Page 59: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

40

mengadakan pengamatan tentang bagaimana persepsi siswa

tentang pengelompokan kelas IPA-IPS yang ada disekolah MAN 4

Jakarta.

3. Wawancara

Wawancara adalah merupakan proses komunikasi dua arah

antara kedua pihak dan memiliki arti penting berkenan dengan

upaya mendapatkan informasi awal.3 Wawancara digunakan untuk

memperoleh data atau informasi dari pihak sekolah dan siswa

MAN 4 Jakarta. Penulis akan mewawancarai waka kurikulum.

Beserta peserta didiknya sebanyak 5 orang.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data melalui dokumen-

dokumen. Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk

memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi

sekolah serta sarana dan prasarana disekolah tersebut.

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah proses pengecekan atau pemeriksaan data

yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada

kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau

tidak dibutuhkan. Tujuan dilakukan editing adalah untuk

mengoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan data yang

terdapat pada catatan lapangan.4

3 Purbayu budi Santosa Dan Muliawan Handayani, statistika Deskriptif dalam Bidang

Ekonomi dan Niaga,... hal.14 4 Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif,(Jakarta, Bumi

Aksara.2013)Hal.126

Page 60: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

41

2. Skoring

Skoring yaitu pemberian skor terhadap butir pertanyaan yang

terdapat dalam angket. Untuk menentukan skoring, semua

pernyataan angket akan ditabulasi dengan skor nilai setiap itemnya,

dengan cara jawaban dengan huruf akan diubah menjadi angka,

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skor Alternatif Jawaban Responden

Pilihan Jawaban Skor

Pernyataan

Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Kurang Setuju 2

Tidak Setuju 1

3. Tabulating

Tabulating adalah penempatan data kedalam bentuk tabel

yang telah diberi kode susuai dengan kebutuhan analisis.5

Kemudian data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka

selanjutnya melakukan analisis data dengan analisa kuantitatif.

Analisa yang sebelumnya telah ditentukan persentasenya dengan

menggunakan distribusi frekuensi.

Keterangan :

P : Angka persentase

N : Number of Cases (Jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

5 Ibid., hal.128

Page 61: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

42

F : Frekuensi jawaban.6

G. Instrumen Penelitian

1. Variabel Persepsi Siswa (Variabel X)

a. Kisi-kisi Variabel Persepsi Siswa

Tabel 3.2

Kisi-kisi variabel X yaitu Persepsi Siswa

Variabel Sub Variabel Indikator

Nomor

Butir

Soal

Jumlah

Persepsi

Siswa

1. Perhatian

a. Rasa perhatian

ketika masuk

sekolah

1

1

2. Set

a. Mengikuti

psikotes awal

masuk

b. Pemilihan kelas

dari diri sendiri

c. Penempatan kelas

berdasarkan hasil

belajar

2

3 dan 4

5 dan 6

1

2

2

3. Kebutuhan

a. Kebutuhan

informasi untuk

penjurusan

7, 8 dan

9 3

4. Sistem

Nilai

a. Hasil tes dan hasil

belajar

10, 11

dan 12 3

5. Ciri

Kepribadia

n

a. Kepribadian guru

dan orang tua 13, 14

dan 15 3

Jumlah Butir Soal 15

b. Pengujian Instrument

Sebelum angket di sebarkan kepada responden, terlebih

dahulu angket diuji cobakan kepada 9 responden diambil ditiap-

tiap kelas X. Angket variabel X yang diuji cobakan sebanyak 15

soal sesuai dengan kisi-kisi soal di atas. Setelah angket diisi oleh

responden, peneliti melakukan scoring, sebagai berikut:

6 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006)hal. 43

Page 62: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

43

Tabel 3.3

Skor Alternatif Jawaban Responden

Pilihan Jawaban Skor

Pernyataan

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Kurang Setuju 2

Tidak Setuju 1

Setelah melakukan scoring, peneliti melakukan uji instrument yaitu uji

validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen

yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.7 Uji validitas

digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dlam suatu daftar

pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini

pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu.8 Dalam

pengujian instrumen penelitian ini digunakan rumus korelasi product

moment dengan maksud untuk mengukur apakah variabel-variabel dalam

penelitian ini valid atau tidak valid (Drop), yaitu :

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

Keterangan :

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

7 Suharsimi Arikunto, Menejemen Penelitian,(Jakarta,Rineka Cipta.2007)Cet ke-9.Hal.167

8 V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistik untuk Penelitian,(Yogyakarta,

Graha Ilmu.2012)Hal.177

Page 63: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

44

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y.9

Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan

“r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung

> rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk

menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari

“r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan

untuk menjaring data.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan

disusun dalam bentuk kuisioner.10

Tahap perhitungan uji reabilitas dengan

menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu:

a) Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan :

( )

b) Menghitung varians total dengan rumus :

( )

c) Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :

(

( )) (

)

Keterangan :

r11 : Reliabilitas

9 Ibid., 169

10 V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, op. Cit., h.186

Page 64: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

45

k : Banyaknya butir pertanyaan

σb2

: Jumlah varians butir

σt2

: Varians total11

Tabel 3.4

Interpretasi Nilai Reliabilitas

Besar nilai r

Interpretasi

0,800-1,000

0,600-0,799

0,400-0,599

0,200-0,399

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Jika dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai r sebesar 0,800

berarti instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan menghasilkan

nilai r sebesar 0,399, berarti instrument penelitian tidak dapat dipercaya

untuk penelitian.

Berikut butir soal pernyataan angket persepsi siswa yang valid,

diantaranya :

Tabel 3.5

Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop

N = 9

α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,666)

Butir Soal Hasil Koefisien Korelasi Keterangan

1 0,689 Valid

2 0,776 Valid

3 0,666 Valid

11

Ibid., h. 188

Page 65: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

46

4 0,486 Drop

5 0,599 Drop

6 0,844 Valid

7 0,789 Valid

8 0,697 Valid

9 -0,188 Drop

10 0,769 Valid

11 0,842 Valid

12 0,538 Drop

13 0,780 Valid

14 -0,647 Drop

15 0,842 Valid

Reliabililitas 0,919

Reliabilitas sangat

tinggi

Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel

X (Persepsi Siswa) terdapat 10 item yang valid, dan 5 item yang tidak valid.

Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

10 item. Sedangkan reliabilitas variabel X sebesar 0,919 > 0,666 atau rhitung > rtabel

angket dinyatakan reliabel (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran 5

dan 6)

2. Variabel Y (Minat Belajar Siswa)

a. Kisi-kisi Variabel Minat Belajar Siswa

Page 66: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

47

Tabel 3.6

Kisi-kisi variabel Y yaitu Minat Siswa

Variabel Sub Variabel Indikator

Nomor

Butir

Soal

Jumlah

Minat

Belajar

Siswa

6. Perhatian

b. Perhatian

terhadap mata

pelajaran

c. Aktif dalam

mengikuti

pelajaran

1 dan 2

2, 3, 4, 5

dan 6

2

5

7. Ketertarika

n

d. Sering membaca

buku pelajaran

e. Persiapan

sebelum belajar

f. Memiliki buku

pelajaran yang

lengkap

7 dan 8

9

10

2

1

1

8. Perasaan

senang

b. Mata pelajaran

yang

Menyenangkan

ketika belajar

11, 12,

13 dan

14

4

9. Manfaat

belajar

c. Manfaat dan hasil

yang diperoleh

ketika belajar

15 1

Jumlah Butir Soal 15

b. Pengujian Instrument

Sebelum angket di sebarkan kepada responden, terlebih

dahulu angket diuji cobakan. Angket variabel Y yang diuji cobakan

sebanyak 15 soal sesuai dengan kisi-kisi soal di atas. Setelah

angket diisi oleh responden, peneliti melakukan scoring, sebagai

berikut:

Page 67: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

48

Tabel 3.7

Skor Alternatif Jawaban Responden

Pilihan Jawaban Skor

Pernyataan

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Kurang Setuju 2

Tidak Setuju 1

Setelah melakukan scoring, peneliti melakukan uji instrument yaitu uji

validitas dan uji reliabilitas.

1) Uji Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen

yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.12

Uji validitas

digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dlam suatu daftar

pernyataan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini

pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu.13

Dalam

pengujian instrumen penelitian ini digunakan rumus korelasi product

moment dengan maksud untuk mengukur apakah variabel-variabel dalam

penelitian ini valid atau tidak valid (Drop), yaitu :

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

Keterangan :

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

12

Suharsimi Arikunto. Loc. Cit. 13

V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto. Loc. Cit.

Page 68: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

49

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y.

Hasil perhitungan setiap butir tersebut akan dikonsultasikan dengan

“r” tabel, dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung

> rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk

menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari

“r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan

untuk menjaring data.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan

disusun dalam bentuk kuisioner.14

Tahap perhitungan uji reabilitas dengan

menggunakan teknik alpha cronbach, yaitu:

a) Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan :

( )

b) Menghitung varians total dengan rumus :

( )

c) Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :

(

( )) (

)

Keterangan :

r11 : Reliabilitas

14

V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Loc. Cit.

Page 69: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

50

k : Banyaknya butir pertanyaan

σb2

: Jumlah varians butir

σt2

: Varians total15

Tabel 3.8

Interpretasi Nilai Reliabilitas

Besar nilai r

Interpretasi

0,800-1,000

0,600-0,799

0,400-0,599

0,200-0,399

Sangat Tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Jika dari hasil perhitungan reliabilitas menghasilkan nilai r sebesar

0,800 berarti instrument penelitian dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi apabila dari hasil perhitungan

menghasilkan nilai r sebesar 0,399, berarti instrument penelitian sangat

rendah.

Berikut butir soal pernyataan angket minat belajar siswa yang

valid, diantaranya :

Tabel 3.9

Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop

N = 9

α = 0,05 (maka angka kritis r atau rtabel = 0,666)

Butir Soal Hasil Koefisien Korelasi Keterangan

1 0,751 Valid

2 0,456 Drop

3 0,677 Valid

4 0,697 Valid

15

Ibid., h. 188

Page 70: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

51

5 0,823 Valid

6 0,774 Valid

7 0,778 Valid

8 0,819 Valid

9 0,751 Valid

10 0,886 Valid

11 0,834 Valid

12 0,658 Drop

13 0,750 Valid

14 0,387 Drop

15 0,813 Valid

Reliabililitas 0,952

Reliabilitas sangat

tinggi

Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa pada angket variabel

Y (Minat Belajar Siswa) terdapat 12 item yang valid, dan 3 item yang tidak valid.

Dengan demikian item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak

12 item. Sedangkan reliabilitas variabel Y sebesar 0,952 > 0,666 atau rhitung > rtabel

angket dinyatakan reliabel (perhitungan uji validitas dan reliabilitas lampiran 7

dan 8)

H. Uji Hipotesis Penelitian

1. Koefisien Korelasi

Ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan,

terutama untuk data kuantitatif yang disebut koefisien korelasi. Untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y maka

digunakan teknik koefisien korelasi. Teknik korelasi dalam penelitian ini,

menggunakan korelasi product moment, yang dilakukan melalui tahap:

Page 71: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

52

a. Mencari koefisien korelasi dengan rumus :

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

Keterangan :

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y.16

b. Memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka

indeks korelasi “r” product moment (rxy), yaitu dengan

mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi

“r” product moment seperti dibawah ini:

Tabel 3.10

Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi

Besarnya “r” Product Moment (rxy) Interpretasi

0,00 sampai dengan 0,20

Antara variabel X dan variabel Y

memang terdapat korelasi itu

sangat lemah atau sangat rendah

sehingga korelasi itu diabaikan

(dianggap tidak ada korelasi

antara variabel X dan variabel Y).

0,20 sampai dengan 0,40

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah.

16

Dwisa Riana, Statistika Deskritif Itu Mudah, (Tangerang, Jelajah Nusa.2012)Hal.309

Page 72: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

53

0,40 sampai dengan 0,70

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sedang atau

cukup.

0,70 sampai dengan 0,90

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang kuat atau

tinggi.

0,90 sampai dengan 1,00 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sangat kuat

atau sangat tinggi.

c. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”

product moment dengan tabel nilai “r” product moment.

Dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau

degress of reedom (df) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Df : degress of freedom

nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan.

Dengan diperolehnya df maka dapat dicari besarnya “r” yang

tercantum dalam tabel nilai “r” product moment taraf signifikan 5%

maupun 1%. Jika rhitung sama dengan atau lebih besar dari pada rtabel maka

Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya maka Ha tidak

disetujui atau tidak terbukti kebenarannya. Selanjutnya Untuk mencari

konstribusi variabel X terdapat variabel Y penulis menggunakan rumus

sebagai berikut:

Df = N - nr

Page 73: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

54

Keterangan :

KD : Koefisien Determination

r2 : Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel

2. Uji Keberatian Koefisien Korelasi (Uji-t)

Dalam penggunaan uji-t harus didahului dengan asumsi bahwa

semua sampel yang diambil harus acak dan sumber data harus berasal dari

populasi berdistribusi normal. Dengan demikian, terhadap hasil

perhitungan koefisien korelasi pada data dari populasi tersebut dapat

dilakukan uji keberartian. Uji keberatian tersebut bertujuan untuk

mengetahui dan meyakini bahwa koefisien korelasi hasil perhitungan

mempunyai arti (bermakna).17

Setelah diketahui nilai koefisien korelasi,

maka tahap selanjutnya adalah uji-t. Uji-t digunakan untuk melihat

keberatian hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka perlu

diuji dengan menggunakan rumus thitung:

Keterangan :

thitung : nilai thitung

r : koefisien korelasi hasil thitung

n : jumlah responden18

Kriteria Pengujian :

H0 diterima, jika thitung < ttabel, maka koefisien korelasi tidak signifikan

H0 ditolak, jika thitung > ttabel, maka koefisien korelasi signifikan.

17

Yusri, Statistik Sosial, (Yogyakarta,graha ilmu.2013)cet.2 hal.262. 18

Agus Irianto, Statistik: Konsep Dasar & Aplikasinya. (Jakarta: Kencana, 2007)Cet ke-

4,Hal.146

KD = r2

x 100 %

Page 74: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

55

I. Hipotesis Statistik

Ho = = 0

Ha = > 0

Keterangan:

= Hubungan antara variabel X dengan variabel Y

= Persepsi siswa

= minat belajar siswa

Page 75: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN 4 Jakarta

1. Sejarah MAN 4 Jakarta

Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta RMBI adalah lembaga pendidikan

tingkat SLTA yang berwawasan global dengan ciri khas keislaman. MAN

4 Jakarta RMBI mengacu pada kebutuhan nasional akan sumber daya

manusia yang unggul dalam penguasaan IPTEK dan dibekali dengan iman

dan takwa. Madrasah Aliyah ini didirikan pada tahun 1992 hasil alih

fungsi dari PGAN 28 sesuai keputusan Menteri Agama RI nomor 64 thn

1992 tanggal 29 April 1992. Pada tahun 1998 MAN 4 Jakarta atas

berbagai prestasi yang diraih sehingga ditetapkan sebagai MAN Model

untuk DKI Jakarta oleh Menteri Agama RI sesuai surat keputusan Dirjen

Binbaga Islam tanggal 20 Februari 1998. Dan pada tahun 2008 MAN 4

Jakarta menjadi Madrasah Standar Nasional. Seiring dengan

perkembangan dunia pendidikan dan UU Sistem Pendidikan Nasional,

maka pada tahun 2010 MAN 4 Jakarta ditetapkan sebagai Rintasan

Madrasah Bertaraf Internasional sesuai surat keputusan Kepala Kanwil

Kementerian Agama Prov. DKI Jakarta.

2. Profil MAN 4 Jakarta

a. Nama Sekolah : MAN 4 Jakarta

b. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20109253

c. Jenjang : Sekolah Menengah Atas

d. Nomor Statistik Sekolah : 31131170001

e. Akreditasi : Akreditasi A MA.004506

f. Sertifikasi ISO : ISO 9001:2008

g. Jenis Sekolah : Keagamaan

h. Status : Negeri

i. Waktu Belajar : Sekolah pagi s/d sore

j. Tahun Berdiri : 29 April 1992

k. Standar Sekolah : Sekolah Standar Nasional

Page 76: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

57

l. Alamat Sekolah :Ciputat Raya RT.005 RW.08

Pondok Pinang – Kebayoran

Lama Kota Jakarta Selatan -

DKI Jakarta 12310

m. Telpon : 021-7690283

n. Faxmile : 021- 7697795

o. Website : [email protected]

p. Status Tanah :Milik Kementrian Agama RI

q. Luas Tanah : 21.980

r. Luas Bangunan : 7.317

3. Visi dan Misi MAN 4 Jakarta

a. Visi MAN 4 Jakarta

Pengembang pendidikan Islami unggul dalam prestasi

b. Misi MAN 4 Jakarta

1) Menjadikan agama islam sebagai ruh dan sumber nilai

pengembangan madrasah

2) Pengembangan PBM bernuansa islam

3) Menjadikan orang tua murid dan masyarakat sebagai mitra

dan modal kerja madrasah

4) Menjalin kerjasama dengan masyarakat dan instansi yang

peduli pendidikan

5) Menyiasati kurikulum secara cermat dan akurat

6) Menempatkan tugas guru secara cermat dan akurat

7) Menambah dan mengembangkan saran pendukung

pembelajaran

8) Mendorong semangat siswa, guru dan seluruh komponen

madrasah lainnya untuk belajar dan kerja keras

9) Mendorong madrasah sebagai wahana pengembangan

potensi siswa

Page 77: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

58

4. Data Pendidik MAN 4 Jakarta

Tabel 4.1

Daftar Nama Guru MAN 4 Jakarta N0 NAMA L P JML S,2 S,1 SMA SMP

1 DRA.HJ.ISNADIAR DEKOK,MM 1 1 1

2 DRA.HJ.SUFHELY 0

PENSIUN

AGUST 12

3 DRA.HJ.WUSAH SURALAGA

PENSIUN 10-11-

2013

4 DRA.UUM MARHUMAH 0 PENSIUN Sep-12

5 DRA.IYAH HILYATI 0 PENSIUN 03/10/2013

6 DRA.HJ.SRI ASWATI 0 PENSIUN

7 DRS.FAHRUL HILAL,M.Pd 1 1 1

8 DRA.HJ.ALIFAH 1 1 1

9 DRS.HM.NASIR H.DJAMANI 0 PENSIUN

10 HJ.KHOLIYAH THOHIR,S.Ag,MA 1 1 1

11 DRS.H.ZAINUL ANWAR,M.Pd 1 1 1

12 DRA.HJ.TUTI ARWATI 1 1 1

13 DRA.IDA CANDRAENI 1 1 1

14 DRA.HJ.ROSMANIAR 1 1 1

15 HJ.ROSLAINI,S.Pd 0 0 0 pensiun sept 13

16 DRS.MUSAHIR,M.Pd 0

MUTASI KE MAN

10

17 DRA,HERLIN SUSWATI,M.Pd 1 1 1

18 DRS.H.SOFYAN 1 1 1

19 DRS.SOLAHUDDIN 1 1 1

20 DRA.ERMA MUNAWWAROH,M.Pd 1 1 1

21 DRA.YUSNELLY 1 1 1

22 DRS.SAIPUL IMAN 1 1 1

23 DRA.HJ.TITI SUMANTI 1 1 1

24 DRS.A.KODIR 1 1 1

25 YUNARNI SIREGAR,M.Pd 1 1 1

26 DAMILUS CHANIAGO 0 PENSIUN

27 DRA.ERIDAWATI 1 1 1

28 DRA.YULISNAINI 1 1 1

29 DRA.NINANINGSIH 1 1 1

30 DRS.M.BELYA 1 1 1

31 ABD.GHOZI,S.Ag 1 1 1

32 MUTINGATUN FATIMAH,M.Pd 1 1 1

Page 78: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

59

33 SUHARTO,M.Pd 1 1 1

34 AISAH,S.Pd 1 1 1

35 DRA.ELIDA SYARIFAH 1 1 1

36 DRS.MISBAHUDDIN 1 1 1

37 DEWI PUTRI IRMAWATI,S.Pd 1 1 1

38 DRA.WIHARTI LESNANI 1 1 1

39 TEGUH MARTONO,BA 1 1 1

40 HJ.NINING YUNINGSIH,S.Pd 1 1 1

41 LUTFI EFFENDI,S.Ag 1 1 1

42 ROSMAWATI,S.Ag 1 1 1

43 DRA.KHODIJAH 1 1 1

44 SRIMAYATI S.Pd,M.P.Kim 1 1 1

45 H.NAWAWI,MA 1 1 1

46 SRI YUNANDARI,S.Pd 1 1 1

47 DRA.NIA KURNIASIH 1 1 1

48 DRS.H.ELANG CHARTA,AS 1 1 1

49 EMRONI,S.Sos,M.Pd 1 1 1

50 AGUS MUDHOFAR,S.Pd 1 1 1

51 ENDAH UMAYANAH,S.Ag 1 1 1

52 ISMAIL NUR,Lc,MA 0 PINDAH

53 DRA.SRI MULYATI 1 1 1

54 KHAIRUNNISA,S.Ag 1 1 1

55 KHAIRUNNAS,S.Pd 1 1 1

56 DRA.ANDRIANI 1 1 1

57 HJ.MA'LUFAH,Lc 1 1 1

58 RITA WIDIARTI,SE 1 1 1

59 LISNUR AZIZAH,S.Pd 1 1 1

60 INDRAYANTI, 1 1 1

61 ENENG HERNAWATI,S.Pd 1 1 1

62 SUPARMO,S.Ag 1 1 1

63 NOVIANTI MULYANA,S.Pd 1 1 1

64 HALIMATUS SA'DIYAH,S.Pd.I 1 1 1

65 MUKHLIS AMANUDDIN,S.Ag 1 1 1

66 RA'YAL AIN,S.Psi 1 1 1

67 RALIYANTI,S.Sos 1 1 1

68 FITRI SULASTRI,S.Pd 1 1 1

69 EVA ZAHROWATI,S.Pd 1 1 1

70 IIK ZAKKI MUBAROK 1 1 1

71 ELLIS ERMAWATI,S.Kom 1 1 1

Page 79: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

60

72 ABDULLAH,S.Pd 1 1 1

73 AHMAD FITROH,S.HI 1 1 1

74 HILMAWATI,S.Hum 1 1 1

75 ABD.GHAFUR,S.Pd 1 1 1

76 WIDA FERY ASTINI,S.Kom 1 1 1

77 HASANUDDIN,S.Pd 1 1 1

78 SAHMIATI SIREGAR,S.Pd 1 1 1

79 FITRIA SILVI 1 1 1

80 INDRIA SUKMAWATI,S.Pd,MM 1 1 1

81 NENENG AMALIA,MA 1 1 1

82 ZUHROTUN NISA,S.Ag,MA 1 1 1

TOTAL 24 48 72 16 55

Tabel 4.2

Daftar Nama Guru Honor MAN 4 Jakarta N0 NAMA L P JML S,2 S,1 SMA JUMLAH

1 DRS.H.JEJEN ZAINUDDIN 1 1 1 1

2 H.HAFIDZ ABDILLAH,S.AG 1 1 1 1

3 TOMY SYAFRIZAL,S.Si 1 1 1 1

4 AAM AMINAH,S.Ag 1 1 1 1

5 FAFTHAN MUBIN,AMD 1

1 1 1

6 FEMY MARLIA LESTARI.S.Pd 1 1 1 1

7 RINI IZMI KHAIRANI,S.Psi 1 1 1 1

8 EBRIN, S.Pd 1 1 1 1

9 MARIA ULFAH,SS 1 1 1 1

10 EKA RIZKY AMELIA 1 1 1 1

JUMLAH 5 5 10 10 10

Tabel 4.3

Daftar Nama Guru DPK N0 NAMA L P JML S,2 S,1 SMA JML

1 DRA.HJ.KAPTI KHUSNANI 1 1 1 1

2 DRS,AGUS SALIM,MM 1 1 1 1

3 DRS.JEJEN ZAINUDDIN 1 1 1 1

4 CAHYONO,S.Pd 1 1 1 1

5 EDY HARAPAN,SE 1 1 1 1

JUMLAH 0 1 4 5

Page 80: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

61

Tabel 4.4

Daftar Nama Karyawan Negeri MAN 4 Jakarta N0 NAMA L P JML S.3 S.1 SMA SMP JUMLAH

1 SAEFUDDIN,SE 1 1 1 1

2 MANSUR,S.Ag 1 1 1 1

3 SUHANDA,S.Pd.i 1 1 1 1

4 ROSMA BARASA 1 1 1 1

5 DR.M.ALI HANAFI 1 1 1 1

6 IWAN ISKANDAR,S.Pd MUTASI 0 0

7 UMI MASITOH,SE 1 1 1 1

8 HJ.NURHAYATI 1 1 1 1

9 YULIAN S,Sos 1 1 1 1

10 KOSIM,S.IP

MUTASI

JULI 13 0 0

11 DEDY SUDIRMAN,SE 1 1 1 1

12 ROCHMAD 1 1 1 1

13

MUHAMMAD DODO

RIDHO 1 1 1 1

14 MUNIBAH,SE 1 1 1 1

15 WIDADA,S.Pd 1 1 1 1

16 ALFI NURIYAH,SE 1 1 1 1

17 ERWAN EFFENDI 1 1 1 1

18 ARMIATI 1 1 1 1

19 SYARIF HIDAYAT 1 1 1 1

20 SUPARNI 1 1 1 1

JUMLAH 11 7 18 1 10 6 1 18

Tabel 4.5

Daftar Nama Karyawan Honor N0 NAMA L P JML S,2 S,1 SMA SMP JUMLAH

1 TUSMAN 1 1 1 1

2 MUNAJI 1 1 1 1

3 MUNAWAR MANSUR 1 1 1 1

4 RASIYEM 1 1 1 1

5 RAMLI NAFIS 1 1 1 1

6 MUHAMMAD SOLEH 1 1 1 1

Page 81: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

62

7 JOKO TRI UTOMO 1 1 1 1

8 AGUS IWAN 1 1 1 1

9 H.WARSO 1 1 1 1

10 AHMAD RIFA'I 1 1 1 1

11 ROMDONI 1 1 1 1

12 JUJU JUANDA 1 1 1 1

13 NANA SURYANA 1 1 1 1

14

BAMBANG

SUKARYANTO 1 1 1 1

15 ULIN NI'MAH 1 1 1 1

16 SETIYO BUDI RIANTO 1 1 1 1

17 HERI SUPRIYADI 1 1 1 1

18 NURHASAN 1 1 1 1

19 ARIFIN 1 1 1 1

20 NAZA 1 1 1 1

21 M.IZI 1 1 1 1

22 UDIN SYAFRUDDIN 1 1 1 1

JUMLAH 19 3 22 1 12 9 22

Tabel 4.6

Daftar Nama Karyawan Bording NO NAMA L P JML S2 S1 SMA SMP JML

1

NURLAELA

SANUSI,S.Ag 1 1 1

2 DAHLIA 1 1 1

3 LILI 1 1 1

4 ENAH 1 1 1

JUMLAH 4 1 2 1 4

5. Data Siswa MAN 4 Jakarta

Tabel 4.7

Data Siswa/i MAN 4 Jakarta

NO BULAN APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014

KELAS L P J L P J L P J

1 X BAHASA 12 27 39 12 27 39 12 27 39

2 X AGAMA 13 17 30 13 17 30 13 17 30

Page 82: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

63

3 X IPA. I 12 18 30 12 18 30 12 18 30

4 X IPA.2 12 18 30 12 18 30 12 18 30

5 X IPA 3 12 19 31 12 19 31 12 19 31

6 X IPA 4 12 20 32 12 20 32 12 20 32

7 X IPS.1 18 15 33 18 15 33 18 15 33

8 X IPS 2 11 21 32 11 21 32 11 21 32

9 X IPS.3 15 18 33 15 18 33 15 18 33

JUMLAH 117 173 290 117 173 290 117 173 290

NO BULAN APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014

KELAS L P J L P J L P J

1 XI BAHASA 11 20 31 11 20 31 11 20 31

2 XI AGAMA 10 21 31 10 21 31 10 21 31

3 XI IPA.1 6 25 31 6 25 31 6 25 31

4 XI IPA.2 13 16 29 13 16 29 13 16 29

5 XI IPA.3 12 17 29 12 17 29 12 17 29

6 XI IPA.4 14 16 30 14 16 30 14 16 30

7 XI IPA.5 12 20 32 12 20 32 12 20 32

8 XI IPS.1 7 23 30 7 23 30 7 23 30

9 XI IPS.2 13 17 30 13 17 30 13 17 30

JML= 98 175 273 98 175 273 98 175 273

NO BULAN APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014

KELAS L P J L P J L P J

1 XII BAHASA 10 26 36 10 26 36 10 26 36

2 XII AGAMA 21 17 38 21 17 38 21 17 38

3 XII IPA.1 13 20 33 13 20 33 13 20 33

4 XII IPA.2 11 21 32 11 21 32 11 21 32

5 XII IPA.3 12 22 34 12 22 34 12 22 34

6 XII IPA.4 12 23 35 12 23 35 12 23 35

7 XII IPA.5 8 25 33 8 25 33 8 25 33

Page 83: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

64

8 XII IPS.1 14 22 36 14 22 36 14 22 36

9 XII IPS.2 14 21 35 14 21 35 14 21 35

JUML= 115 197 312 115 197 312 115 197 312

TOTAL KLS.X 117 173 290 117 173 290 117 173 290

TOTAL KLS.XI 98 175 273 98 175 273 98 175 273

TOTAL KLS.XII 115 197 312 115 197 312 115 197 312

TOTAL,I,II,III 330 545 875 330 545 875 330 545 875

6. Kegiatan Ekstrakulikuler

Pengembangan diri peserta didik MAN 4 Jakarta RMBI melalui

layanan konseling (Baik layanan kelompok maupun layanan individu),

pembiasaan dan ekskul yang terdiri dari 32 ekskul, serta pembinaan

leadership dan manajerial melalui kegiatan OSIS. Kegiatan

ekstrakurikuler mencakup:

Bahasa : English Club Conversation (ECC), Kajian

Jurnalistik Sekolah (KJS), dan Nadwah

Arabi (NA).

IPTEK : Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Seni dan Budaya : Kolaborasi Seni Musik Tradisional

(Kolstra) dan Band, Kaligrafi, Marawis,

Forum Muzakaroh dan Kandungan Al-

Qur’an (FMIKA), Hifdzil Qur’an, ROHIS,

Saman Dance, Teater Comic, Nihon

Jepang/Japan club (TAIKO), Paduan Suara,

dan Qiro’at.

Olahraga :Sepak Bola, Bola Basket, Futsal, dan

Taekwondo

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara/ Kepanduan : GEMPALA,

Paskibra, Pramuka, dan PMR.

Sains : Akuntansi, Fisika, Biologi, Matematika,

Kebumian, kimia dan TIK

Page 84: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

65

7. Kurikulum

Sebagai Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI) MAN 4

Jakarta selain menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan Kurikulum Keagamaan Kementerian Agama juga menerapkan

kurikulum muatan lokal, di antaranya : Program TOEFL sebagai

pengembangan Bahasa Inggris dengan skor 450, Program TOAFL sebagai

pengembangan Bahasa Arab dengan skor 350. Pemrograman Visual Basic

sebagai pengembangan mata pelajaran TIK di program IPA, sistem

akuntansi MYOB Accounting di program IPS, Bahasa dan Keagamaan.

Implementasi kurikulum dan sistem pembelajaran didesain menggunakan

Sistem Kredit Semester (SKS) dengan strategi moving class. Penerapan

SKS bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

menyelesaikan studi sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan

kecepatan belajarnya.

Page 85: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

66

Gambar 4.1

STRUKTUR KURIKULUM SKS MAN 4 JAKARTA RMBI

PROGRAM IPS

Page 86: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

67

Gambar 4.2

STRUKTUR KURIKULUM SKS MAN 4 JAKARTA RMBI

PROGRAM IPA

Page 87: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

68

8. Sarana dan Prasarana

Di atas tanah seluas 2,2 hektar, berdiri kampus MAN 4 Jakarta RMBI yang

memiliki sarana prasarana sesuai dengan Permendiknas No. 24 Tahun

2007.

1) Hotspot area

2) Ruang belajar dilengkapi dengan LCD, AC dan Speaker Kelas.

3) Lab. IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi)

4) Lab. Bahasa

5) Lab. Komputer

6) Ruang Multimedia dan Workshop

7) Perpustakaan

8) Ruang Bimbingan Konseling

9) PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama)

10) Boarding/ Asrama Khusus Putri (daya tampung 80 siswa dan

diutamakan prog. studi Bahasa dan Keagamaan)

11) Kantin dan koperasi

12) Lapangan olah raga (Sepak bola, volly, futsal dan basket)

13) Masjid

14) Kebun apotik hidup

15) UKS dengan Dokter jaga

16) Lapangan parkir yang luas dan aman.

17) Kendaraan Operasional (Bus siswa)

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Jakarta, bertujuan untuk melihat

secara umum mengenai hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan

kelas terhadap minat belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa

angket, angket tersebut telah diuji coba dan diketahui validitas serta

reliabilitasnya. Angket variabel persepsi siswa berjumlah 10 butir

pernyataan dan memiliki reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan angket

Page 88: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

69

variabel Minat Belajar IPS berjumlah 12 butir pernyataan dan memiliki

reliabilitas sangat tinggi.

Angket tersebut kemudian disebar kepada 45 orang responden,

sampel penelitian yaitu siswa yang dipilih sesuai dengan teknik random

sampeling. Dari pemilihan sampel menggunakan teknik random sample,

maka didapat 45 siswa. Dengan demikian yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini ialah 45 responden dari seluruh kelas X yang diambil secara

acak dari 9 kelas yang ada. Ada yang setiap kelasnya diambil sebanyak 5

responden dan ada juga yang berjumlah 4 responden.

Penulis memperoleh data melalui penyebaran angket kepada 45

responden. Yang terdiri dari 10 pertanyaan variabel X dan 12 pernyataan

variabel Y. Dibawah adalah hasil tanggapan responden yang penulis

terima dan diolah dalam bentuk tabulasi sebagai berikut:

Variabel X (Persepsi Siswa)

1. Ketika saya mendaftar sebagai calon siswa MAN 4 Jakarta, saya

yakin atas pilihan saya

Tabel 4.8

Persentase Variabel X Butir 1

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 15 33,3%

Setuju 26 57,7%

Kurang Setuju 3 6,6%

Tidak Setuju 1 2,2%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 33,3% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 15. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 57,7% dengan frekuensi

sebesar 26. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 6,6% dengan jumlah frekuensi sebanyak 3.

Page 89: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

70

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 2,2% yaitu memiliki

jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi siswa setuju atas pernyataan

ketika saya mendaftar sebagai calon siswa MAN 4 Jakarta, saya

yakin atas pilihan saya.

2. Calon siswa mengikuti tes Psikotes atau tes IQ pada saat masuk

sekolah di MAN 4 Jakarta

Tabel 4.9

Persentase Variabel X Butir 2

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 17 37,7%

Setuju 27 60%

Kurang Setuju 1 2,2%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 37,7% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 17. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 60% dengan frekuensi sebesar

27. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase

sebesar 2,2% dengan jumlah frekuensi sebanyak 1.Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi.

Jadi siswa setuju dengan pernyataan calon siswa mengikuti tes

Psikotes atau tes IQ pada saat masuk sekolah di MAN 4 Jakarta.

Page 90: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

71

3. Calon siswa melakukan pemilihan kelas menurut keinginan calon

siswa sendiri

Tabel 4.10

Persentase Variabel X Butir 3

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 46,6%

Setuju 20 44,4%

Kurang Setuju 4 8,8%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase

paling tertinggi yaitu pilihan sangat setuju sebesar 46,6% dengan

frekuensi sebesar 21. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 44,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 20.

Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar

8,8% dengan jumlah frekuensi sebanyak 4. Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi.

Jadi siswa Sangat setuju calon siswa melakukan pemilihan kelas

menurut keinginan calon siswa sendiri .

4. Sistem penempatan kelasnya berdasarkan pada hasil belajar

membuat saya percaya diri

Tabel 4.11

Persentase Variabel X Butir 4

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 20 44,4%

Setuju 19 42,2%

Kurang Setuju 6 13,3%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Page 91: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

72

Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase

paling tertinggi yaitu pilihan sangat setuju sebesar 44,4% dengan

frekuensi sebesar 20. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 42,2% dengan jumlah frekuensi sebanyak 19.

Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar

13,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi.

Jadi siswa sangat setuju dengan pernyataan sistem penempatan

kelasnya berdasarkan pada hasil belajar membuat saya percaya diri.

5. Sebelum memilih jurusan, guru BK memberikan penjelasan tentang

jurusan yang akan saya pilih

Tabel 4.12

Persentase Variabel X Butir 5

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 19 42,2%

Setuju 18 40%

Kurang Setuju 7 15,5%

Tidak Setuju 1 2,2%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase

paling tertinggi yaitu pilihan sangat setuju sebesar 42,2% dengan

frekuensi sebesar 19. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 40% dengan jumlah frekuensi sebanyak 18.

Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar

15,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 7. Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 2,2% yaitu dengan memiliki jumlah

Page 92: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

73

frekuensi sebanyak 1. Jadi siswa sangat setuju dengan pernyataan

bahwa sebelum memilih jurusan, guru BK memberikan penjelasan

tentang jurusan yang akan saya pilih.

6. Nilai siswa menjadi pertimbangan untuk menentukan jurusan

Tabel 4.13

Persentase Variabel X Butir 6

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 9 20%

Setuju 29 64,4%

Kurang Setuju 7 15,5%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 20% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 9. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 64,4% dengan frekuensi

sebesar 29. Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 15,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 7.

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak

memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan

bahwa nilai siswa menjadi pertimbangan untuk menentukan

jurusan.

7. Penjelasan guru BK tentang tiap-tiap jurusan membuat saya merasa

mantap dengan jurusan yang saya pilih

Page 93: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

74

Tabel 4.14

Persentase Variabel X Butir 7

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 12 26,6%

Setuju 23 51,1%

Kurang Setuju 9 20%

Tidak Setuju 1 2,2%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 26,6% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 12. yang memiliki persentase paling tertinggi

yaitu pilihan setuju sebesar 51,1% dengan frekuensi sebesar 23.

Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase

sebesar 20% dengan jumlah frekuensi sebanyak 9. Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 2,2% yaitu dengan memiliki jumlah

frekuensi sebanyak 1. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa

penjelasan guru BK tentang tiap-tiap jurusan membuat saya merasa

mantap dengan jurusan yang saya pilih.

8. Saya merasa yakin dapat mengembangkan bakat dijurusan yang

saya pilih

Tabel 4.15

Persentase Variabel X Butir 8

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 28,8%

Setuju 24 53,3%

Kurang Setuju 8 17,7%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Page 94: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

75

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

dengan hasil persentase sebesar 28,8% dengan frekuensi sebanyak

13. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan

setuju sebesar 53,3% dengan frekuensi sebesar 24. Dan pada

pilihan kurang setuju mendapatkan hasil pesentase sebesa 17,7%

dengan banyaknya frekuensi sebanyak 8. Sedangkan yang memiliki

persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil

persentase 0% yaitu dengan tdak memiliki jumlah frekuensi. Jadi

siswa setuju dengan pernyataan bahwa Saya merasa yakin dapat

mengembangkan bakat dijurusan yang saya pilih.

9. Orang tua saya memaksa saya untuk berada dijurusan tertentu

Tabel 4.16

Persentase Variabel X Butir 9

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 11,1%

Setuju 19 42,2%

Kurang Setuju 10 22,2%

Tidak Setuju 11 24,4%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase

paling sedikit yaitu atas pilihan sangat setuju dengan hasil

persentase 11,1% yaitu dengan memiliki jumlah frekuensi

sebanyak 5. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu

pilihan setuju sebesar 42,2% dengan frekuensi sebesar 19.

Sedangkan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 22,2% dengan jumlah frekuensi sebanyak 10.

Dan pada pilihan tidak setuju mendapatkan hasil persentase sebesar

24,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 11. Jadi siswa setuju

Page 95: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

76

dengan pernyataan bahwa Orang tua saya memaksa saya untuk

berada dijurusan tertentu.

10. Guru mata pelajaran jurusan tersebut dapat memotivasi saya dalam

belajar

Tabel 4.17

Persentase Variabel X Butir 10

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 46,6%

Setuju 16 35,5%

Kurang Setuju 8 17,7%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase

paling tertinggi yaitu pilihan sangat setuju sebesar 46,6% dengan

frekuensi sebesar 21. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 35,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak 16.

Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar

17,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8. Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi.

Jadi siswa sangat setuju dengan pernyataan bahwa guru mata

pelajaran jurusan tersebut dapat memotivasi saya dalam belajar.

Page 96: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

77

Variabel Y (Minat Belajar Siswa)

1. Saya memperhatikan secara sungguh-sungguh waktu pelajaran IPS

Tabel 4.18

Persentase Variabel Y Butir 1

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 15 33,3%

Setuju 27 60%

Kurang Setuju 2 4,4%

Tidak Setuju 1 2,2%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 33,3% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 15. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 60% dengan frekuensi sebesar

27. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase

sebesar 4,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak 2. Sedangkan

yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak

setuju dengan hasil persentase 2,2% yaitu dengan memiliki jumlah

frekuensi sebanyak 1. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa

saya memperhatikan secara sungguh-sungguh waktu pelajaran IPS.

2. Saya aktif dalam mengikuti pelajaran dikelas

Tabel 4.19

Persentase Variabel Y Butir 2

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 15 33,3%

Setuju 30 66,6%

Kurang Setuju 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Page 97: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

78

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 33,3% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 15. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 66,6% dengan frekuensi

sebesar 30. Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit

yaitu atas pilihan tidak setuju dan kurang setuju dengan hasil

persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi. Dan Jadi

siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya memperhatikan secara

sungguh-sungguh waktu pelajaran IPA.

3. Saya mencatat penjelasan dari guru dikelas

Tabel 4.20

Persentase Variabel Y Butir 3

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 28,8%

Setuju 29 64,4%

Kurang Setuju 3 6,6%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 28,8% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 13. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 64,4% dengan frekuensi

sebesar 29. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 6,6% dengan jumlah frekuensi sebanyak 3.

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak

memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan

bahwa saya mencatat penjelasan dari guru dikelas.

Page 98: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

79

4. Saya menyiapkan materi sebelum pelajaran dimulai

Tabel 4.21

Persentase Variabel Y Butir 4

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 17 37,7%

Setuju 22 48,8%

Kurang Setuju 6 13,3%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 37,7% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 17. yang memiliki persentase paling tertinggi

yaitu pilihan setuju sebesar 48,8% dengan frekuensi sebesar 22.

Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase

sebesar 13,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6. Sedangkan

yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak

setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah

frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya

menyiapkan materi sebelum pelajaran dimulai.

5. Saya bertanya jika belum memahami materi yang sedang diajarkan

Tabel 4.22

Persentase Variabel Y Butir 5

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 46,6%

Setuju 23 51,1%

Kurang Setuju 1 2,2%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Page 99: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

80

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 46,6% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 21. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 51,1% dengan frekuensi

sebesar 23. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 2,2% dengan jumlah frekuensi sebanyak 1.

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak

memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan

bahwa saya bertanya jika belum memahami materi yang sedang

diajarkan.

6. Saya sering membaca buku pelajaran IPS tanpa disuruh oleh siapa

pun

Tabel 4.23

Persentase Variabel Y Butir 6

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 15 33,3%

Setuju 21 46,6%

Kurang Setuju 8 17,7%

Tidak Setuju 1 2,2%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 33,3% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 15. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 46,6% dengan frekuensi

sebesar 21. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 17,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8.

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

Page 100: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

81

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 2,2% yaitu dengan

memiliki jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi siswa setuju dengan

pernyataan bahwa saya sering membaca buku pelajaran IPS tanpa

disuruh oleh siapa pun.

7. Saya sering membaca buku pelajaran IPA tanpa disuruh oleh siapa

pun

Tabel 4.24

Persentase Variabel Y Butir 7

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 11 24,4%

Setuju 21 46,6%

Kurang Setuju 10 22,2%

Tidak Setuju 3 6,6%

Jumlah 45 100%

Data tabel diatas pada pilihan sangat setuju mendapatkan

hasil persentase sebesar 24,4% dengan jumlah frekuensi sebanyak

11. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan

setuju sebesar 46,6% dengan frekuensi sebesar 21. Dan Pada

pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar 22,2%

dengan jumlah frekuensi sebanyak 10. Sedangkan yang memiliki

persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju dengan hasil

persentase 6,6% yaitu dengan memiliki jumlah frekuensi sebanyak

3. Jadi siswa setuju dengan pernyataan bahwa saya sering membaca

buku pelajaran IPA tanpa disuruh oleh siapa pun.

Page 101: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

82

8. Saya mempelajari dan memahami materi sebelum pelajaran

dimulai

Tabel 4.25

Persentase Variabel Y Butir 8

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 7 15,5%

Setuju 29 64,4%

Kurang Setuju 7 15,5%

Tidak Setuju 2 4,4%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju dan

kurang setuju mendapatkan hasil persentase yang sama dengan

masing-masing sebesar 15,5% dengan jumlah frekuensi sebanyak

7. Dan yang memiliki persentase paling tertinggi yaitu pilihan

setuju sebesar 64,4% dengan frekuensi sebesar 29. Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 4,4% yaitu dengan memiliki jumlah

frekuensi sebanyak 2. Dan Jadi siswa setuju dengan pernyataan

bahwa saya mempelajari dan memahami materi sebelum pelajaran

dimulai.

9. Saya memiliki buku-buku IPA/IPS lebih dari satu

Tabel 4.26

Persentase Variabel Y Butir 9

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 28,8%

Setuju 24 53,3%

Kurang Setuju 8 17,7%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Page 102: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

83

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 28,8% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 13. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 53,3% dengan frekuensi

sebesar 24. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 17,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8.

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu tidak

memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan

bahwa saya memiliki buku-buku IPA/IPS lebih dari satu.

10. Materi pelajaran IPA/IPS saya rasa mudah untuk tingkat

kemampuan saya

Tabel 4.27

Persentase Variabel Y Butir 10

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 9 20%

Setuju 28 62,2%

Kurang Setuju 8 17,7%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 20% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 9. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 62,2% dengan frekuensi

sebesar 28. Dan pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 17,7% dengan jumlah frekuensi sebanyak 8.

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 0% yaitu dengan tidak

Page 103: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

84

memiliki jumlah frekuensi. Jadi siswa setuju dengan pernyataan

bahwa materi pelajaran IPA/IPS saya rasa mudah untuk tingkat

kemampuan saya.

11. Materi IPS lebih mudah dari pada pelajaran lain sehingga saya

lebih tertarik untuk mempelajarinya

Tabel 4.28

Persentase Variabel Y Butir 11

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 8 17,7%

Setuju 30 66,6%

Kurang Setuju 6 13,3%

Tidak Setuju 1 2,2%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas pada pilihan sangat setuju

mendapatkan hasil persentase sebesar 17,7% dengan jumlah

frekuensi sebanyak 8. Dan yang memiliki persentase paling

tertinggi yaitu pilihan setuju sebesar 66,6% dengan frekuensi

sebesar 30. Dan Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 13,3% dengan jumlah frekuensi sebanyak 6.

Sedangkan yang memiliki persentase paling sedikit yaitu atas

pilihan tidak setuju dengan hasil persentase 2,2% yaitu dengan

memiliki jumlah frekuensi sebanyak 1. Jadi siswa setuju dengan

pernyataan bahwa materi IPS lebih mudah dari pada pelajaran lain

sehingga saya lebih tertarik untuk mempelajarinya.

Page 104: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

85

12. Saya mendapatkan nilai baik dalam mata pelajaran jurusan yang

saya pilih

Tabel 4.29

Persentase Variabel Y Butir 12

Pilihan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 22 48,8%

Setuju 18 40%

Kurang Setuju 5 11,1%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 45 100%

Berdasarkan data tabel diatas yang memiliki persentase

paling tertinggi yaitu pilihan sangat setuju sebesar 48,8% dengan

frekuensi sebesar 22. Dan pada pilihan setuju mendapatkan hasil

persentase sebesar 40% dengan jumlah frekuensi sebanyak 18.

Pada pilihan kurang setuju mendapatkan hasil persentase sebesar

11,1% dengan jumlah frekuensi sebanyak 5. Sedangkan yang

memiliki persentase paling sedikit yaitu atas pilihan tidak setuju

dengan hasil persentase 0% yaitu tidak memiliki jumlah frekuensi.

Jadi siswa sangat setuju dengan pernyataan bahwa saya

mendapatkan nilai baik dalam mata pelajaran jurusan yang saya

pilih.

1. Data Persepsi Siswa

Persepsi siswa merupakan variabel independen atau dikenal dengan

variabel X. Data persepsi siswa diperoleh dari pengisian angket oleh

responden sebanyak 45 siswa. Jumlah skor hasil angket responden dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Page 105: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

86

Tabel 4.30

Skoring Hasil Angket Persepsi Siswa (Variabel X)

Responden Skor Hasil Angket

1 32

2 31

3 30

4 27

5 26

6 33

7 25

8 36

9 31

10 31

11 30

12 33

13 37

14 35

15 31

16 32

17 36

18 27

19 21

20 27

21 22

22 28

23 26

24 36

25 31

26 31

27 32

Page 106: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

87

28 30

29 34

30 34

31 32

32 32

33 36

34 33

35 34

36 31

37 33

38 32

39 33

40 32

41 35

42 35

43 34

44 32

45 32

N = 45 1411

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh

responden nomor 13 dengan skor 37. Sedangkan skor terendah didapat

oleh responden dengan nomor 19 dengan skor 21. Data jumlah skor angket

tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu

menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas

interval (perhitungan pada lampiran 9)

Page 107: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

88

Tabel 4.31

Tabel Distribusi Frekuensi

Interval Kelas Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

21 - 23 2 4,44% 20,5 23,5

24 - 26 3 6,66% 23,5 26,5

27 - 29 4 8,88% 26,5 29,5

30 - 32 19 42,22% 29,5 32,5

33 - 35 12 26,66% 32,5 35,5

36 - 38 5 11,11% 35,5 38,5

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas tertinggi

variabel Persepsi siswa diatas terletak pada interval ke-4 dengan rentang nilai 30 –

32 dengan presentase 42,22%. Sedangkan frekuensi kelas terendah terletak pada

interval ke-1 dengan rentang nilai 21 - 23 dengan presentase 4,44%. Sedangkan

pada interval ke-2 dengan rentang nilai 24 – 26 memiliki hasil presentase 6,66%,

pada kelas interval ke 3 dengan rentang nilai 27 – 29 memiliki hasil presentase

sebesar 8,88% dan pada kelas interval ke-5 dan 6 dengan rentang nilai 33 – 35, 36

– 38 masing masing memiliki hasil presentase sebesar 26,66% dan 11,11%.

b. Membuat Grafik Histogram

Untuk mempermudah penafsiran data persepsi siswa, maka data

digambarkan dalam bentuk grafik, sebagai berikut:

Page 108: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

89

Histogram 4.1

Data Variabel X (Persepsi Siswa)

c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel X

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel

persepsi siswa, maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians

dan simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku pada

lampiran 9).

Mean Varians Simpangan Baku

31,35 15,06 3,88

Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka

langkah selanjutnya ialah:

1) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan

cara

( - S) sampai ( + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya

27,47 – 35,23.

2) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang

berada di atas 35,23 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu

37. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 35,23 – 37.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

23,5 26,5 29,5 32,5 35,5 38,5

Data Persepsi Siswa

Page 109: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

90

3) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan

mentukan skor yang berada di bawah 27,47 sampai dengan skor

terendah variabel X yaitu 21. Dengan demikian rentang nilai untuk

kategori rendah berada diantara 21 – 27,47. Untuk lebih jelasnya,

akan diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.32

Interpretasi Kategori Persepsi Siswa

No. Interval Frekuensi Presentase

Kategori

1. 21 – 27,47 8 17,77% Rendah

2. 27,47 – 35,23 32 71,11% Sedang

3. 35,23 – 37 5 11,11% Tinggi

Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan

bahwa skor angket variabel persepsi siswa berkategori sedang. Ini

berarti persepsi siswa di MAN 4 Jakarta Pondok Pinang, tidak terlalu

tinggi atau masih dapat dikendalikan.

2. Data Minat Belajar Siswa

Minat Belajar Siswa merupakan variabel dependent atau dikenal

dengan variabel Y. Data Minat Belajar Siswa diperoleh dari pengisian

angket oleh responden sebanyak 45 siswa. Jumlah skor hasil angket

responden dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 110: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

91

Tabel 4.33

Skoring Hasil Angket Minat Belajar Siswa (Variabel Y)

Responden Skor Hasil Angket

1 35

2 41

3 39

4 38

5 37

6 35

7 39

8 44

9 35

10 35

11 35

12 35

13 32

14 39

15 34

16 38

17 37

18 37

19 33

20 33

21 32

22 34

23 31

24 38

25 39

26 41

Page 111: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

92

27 39

28 43

29 40

30 40

31 40

32 39

33 43

34 40

35 41

36 39

37 38

38 41

39 40

40 39

41 40

42 39

43 38

44 40

45 41

N = 45 1706

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh

responden nomor 8 dengan skor 44. Sedangkan skor terendah didapat oleh

responden dengan nomor 23 dengan skor 31. Data jumlah skor angket

tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu

menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas

interval (perhitungan pada lampiran 9)

Page 112: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

93

Tabel 4.34

Tabel Distribusi Frekuensi

Interval Kelas Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

31 - 32 3 6,66% 30,5 32,5

33 - 34 4 8,88% 32,5 34,5

35 – 36 6 13,3% 34,5 36,5

37 – 38 8 17,7% 36,5 38,5

39 – 40 16 35,5% 38,5 40,5

41 – 42 5 11,11% 40,5 42,5

43 - 44 3 6,66% 42,5 44,5

Jumlah 45 100%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas tertinggi

variabel Minat Belajar Siswa pada rentang kelas ke-5 yaitu pada nilai 39 – 40

dengan hasil presentase 35,5%. Sedangkan selanjutnya pada rentang kelas ke-4

pada nilai 37 – 38 memiliki presentase sebesar 17,7%. Kemudian pada rentang

kelas ke-3 besar nilai presentase yaitu sebesar 13,3% yaitu pada nilai 35 – 36.

Pada rentang ke-6 memiliki hasil presentase yang sama yaitu 11,11% pada nilai

41 – 42. Dan pada kelas ke-2 pada nilai 33 – 34 mendapatkan hasil persentase

sebesar 8,88%. Kemudian pada rentang kelas ke-1 dan ke-7 yaitu pada nilai 31 –

32 dan 43 – 44 memiliki hasil presentase sebesar 6,66%.

b. Membuat Grafik Histogram

Untuk mempermudah penafsiran data kedisiplinan belajar IPS, maka

data digambarkan dalam bentuk grafik histogram, sebagai berikut:

Page 113: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

94

Histogram 4. 2

Diagram Variabel Y (Minat Belajar Siswa)

c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel Y

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel

Minat Belajar Siswa, maka terlebih dahulu mencari nilai mean,

varians dan simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku

pada lampiran 9).

Mean Varians Simpangan Baku

37,91 9,71 3,11

Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka

langkah selanjutnya ialah:

a) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan

cara

( - S) sampai ( + S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya

34,8 – 41,02.

b) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang

berada di atas 41,02 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu

44. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 41,02 - 44.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

32,5 34,5 36,5 38,5 40,5 42,5 44,5

Data Minat Belajar Siswa

Page 114: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

95

c) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan

mentukan skor yang berada di bawah 34,8 sampai dengan skor

terendah variabel X yaitu 31. Dengan demikian rentang nilai untuk

kategori rendah berada diantara 31 – 34,8. Untuk lebih jelasnya,

akan diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.35

Interpretasi Kategori Minat Belajar Siswa

No. Interval Frekuensi Presentase

Kategori

1. 31 – 34,8 7 15,5% Rendah

2. 34,8 – 41,02 35 77,77% Sedang

3. 41,02 – 44 3 6,66% Tinggi

Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa

skor angket variabel Minat Belajar Siswa berkategori sedang. Minat

Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta Pondok Pinang, berjalan dengan

baik.

C. Hasil Persepsi Siswa

1) Persepsi siswa IPA mengenai kelas IPS

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

persepsi siswa dari siswa kelas X (Sepuluh) di MAN 4 Jakarta yaitu

persepsi siswa dari kelas IPA mempersepsikan kelas IPS bahwa kelas

IPS itu sangat luar biasa karena anak-anaknya terlihat santai padahal

pelajaran yang harus mereka pelajari sangatlah berat-berat. Kebanyakan

pelajaran dari IPS ini haruslah banyak menghafal. Dan lulusan IPS juga

banyak yang sukses karirnya, berarti IPS berisi orang-orang yang pinter

liat peluang sampai bisa membuat lapangan pekerjaan yang tentunya

sangat dibutuhkan khusunya di Indonesia. Sementara anak IPS harus

pintar-pintar melihat peluang untuk kedepannya jadi harus benar-benar

Page 115: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

96

visioner kalau tidak ingin tertindas yang lainnya. Kemudian persepsi

lain dari kelas IPA untuk IPS yaitu kalau IPS mungkin terlihatnya

santai, eksis dan juga banyak nongkrongnya (bermain dimana-mana).

2) Persepsi siswa IPA mengenai kelas IPA

Dan persepsi kelas IPA untuk mempersepsikan kelas IPA yaitu

anak-anaknya mayoritas terlalu bermain logika sehingga kurang bisa

memanfaatkan peluang sehingga kurang peka terhadap lingkungan

seperti anak IPS. Anak IPA juga terlihatnya lebih kurang santai

maksudnya terlihat lebih fokus dibandingkan dengan anak IPS. Anak-

anak IPA yang merupakan anak-anak yang unggul di bidang eksaaknya.

Dan anak IPA harus berhati-hati untuk melangkah selanjutnya karena

kalau hanya begitu saja nanti hanya bisa menjadi pegawai macam

dokter yang kerja di rumah sakit bukan menjadi pemilik rumah sakit.

Anak IPA kalau ingin sukses harus benar-benar tekun kalau memang

ingin membidangi bagian IPA yang sehari-harinya terlihat lebih rajin

bisa menjadi sia-sia kalau selanjutnya dia tidak bisa mengembangkan

yang dia dapat. Dan anak IPA yang jaman sekarang tidak seperti anak

IPA yang dahulu, dulu anak IPA itu di nilai kutu buku tapi sekarang

tidaklah seperti itu. Justru mereka selain pintar akademiknya banyak

yang berprestasi dan eksis dibidang ekskul dan sekolah bukan hanya

anak IPS saja.

3) Persepsi siswa IPS mengenai kelas IPA

Kemudian persepsi siswa kelas IPS mempersepsikan kelas IPA

yaitu anak IPA terlalu serius dan mempersepsikan bahwa kelas IPA

intelektualnya tinggi. Dan ada juga yang mempersepsikan kelas IPA

dalam segi yang berbeda untuk masing-masing anaknya misalnya anak

IPA yang tidak bandel itu pasti anaknya pintar dan calon anak dokter.

Tetapi kalau anak IPA yang sedikit bandel di persepsikan sama seperti

anak IPS.

Page 116: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

97

4) Persepsi siswa IPS mengenai kelas IPS

Persepsi siswa kelas IPS mempersepsikan kelas IPS yaitu bahwa anak

IPS itu terlalu santai dan paling bandel di sekolah. Dan beranggapan

bahwa anak IPS ketelatenannya yang tinggi. Serta anak IPS sedikit

serabutan, nyantai, gaul dan pintar walau anak IPS.

D. Uji Hipotesis Penelitian

1. Koefisien Korelasi

Seperti yang penulis ungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah variabel X yaitu persepsi siswa dan variabel Y

minat belajar siswa terdapat hubungan positif yang signifikan atau tidak.

Untuk itu perlu adanya pengujian hipotesis koefisien korelasi, untuk

melakukan pengujian hipotesis korelasi digunakan rumus korelasi product

moment yaitu:

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

Keterangan :

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y

Adapun untuk mencari angka indeks korelasi product moment

tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah :

a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (X) yaitu

persepsi siswa.

Page 117: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

98

b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (Y) yaitu

minat belajar siswa.

c. Scoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukan kedalam tabel

kerja atau tabel perhitungan yang terdiri dari enam kolom,

sebagai berikut:

Tabel 4.36

Indeks Korelasi Antara Persepsi Siswa Tentang Pengelompokan

Kelas Terhadap Minat Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

No X Y X2 Y2 XY

1 32 35 1024 1225 1120

2 31 41 961 1681 1271

3 30 39 900 1521 1170

4 27 38 729 1444 1026

5 26 37 676 1369 962

6 33 35 1089 1225 1155

7 25 39 625 1521 975

8 36 44 1296 1936 1584

9 31 35 961 1225 1085

10 31 35 961 1225 1085

11 30 35 900 1225 1050

12 33 35 1089 1225 1155

13 37 32 1369 1024 1184

14 35 39 1225 1521 1365

15 31 34 961 1156 1054

16 32 38 1024 1444 1216

17 36 37 1296 1369 1332

18 27 37 729 1369 999

19 21 33 441 1089 693

20 27 33 729 1089 891

21 22 32 484 1024 704

22 28 34 784 1156 952

23 26 31 676 961 806

24 36 38 1296 1444 1368

25 31 39 961 1521 1209

26 31 41 961 1681 1271

27 32 39 1024 1521 1248

28 30 43 900 1849 1290

29 34 40 1156 1600 1360

Page 118: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

99

30 34 40 1156 1600 1360

31 32 40 1024 1600 1280

32 32 39 1024 1521 1248

33 36 43 1296 1849 1548

34 33 40 1089 1600 1320

35 34 41 1156 1681 1394

36 31 39 961 1521 1209

37 33 38 1089 1444 1254

38 32 41 1024 1681 1312

39 33 40 1089 1600 1320

40 32 39 1024 1521 1248

41 35 40 1225 1600 1400

42 35 39 1225 1521 1365

43 34 38 1156 1444 1292

44 32 40 1024 1600 1280

45 32 41 1024 1681 1312

Σ 1411 1706 44813 65104 53722

Setelah diketahui N = 45, ΣX = 1411, ΣY = 1706, ΣX2

= 44813, dan ΣY2

=

65104, ΣXY = 53722. Maka dapatlah dicari indeks korelasinya, sebagai

berikut:

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

( )( )

√( ( ) ) ( ( ) )

√( ) ( )

√( ) ( )

Page 119: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

100

Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X

dan variabel Y adalah 0,464. Ini berarti terdapat korelasi positif antara

persepsi siswa terhadap minat belajar siswa di MAN 4 Jakarta.

Untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dapat ditempuh dengan

dua macam cara, yaitu :

1) Memberi interpretasi sederhana, apabila hasil tersebut

diinterpretasikan secara kasar atau sederhana dengan

mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r”

product moment. Ternyata besarnya rxy = 0,464 yang besarnya

berkisar antara 0,40 - 0,70 berarti korelasi antara variabel X dan

variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

2) Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan

dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment

dengan “r” yang tercantum dalam tabel “r” pada taraf signifikan

5% dan 1% namun terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db)

atau degress of freedom, dengan rumus:

Df = N – nr

= 45 – 2

= 43

Dengan df sebesar 43 jika dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada

taraf signifikan 5% diperoleh harga minimal sebesar 0,294, ternyata rxy

lebih besar daripada harga “r” tabel. Dengan demikian hipotesis nol (Ho)

ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya “terdapat hubungan

positif dan signifikan antara persepsi siswa Tentang Pengelompokan Kelas

IPA-IPS terhadap Minat Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta”.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

(sumbangan) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus

Page 120: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

101

diketahui terlebih dahulu koefisiennya yang disebut dengan “Coefficient of

Determinition” (koefision penentu) dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2

x 100 %

= (0,464)2

x 100%

= 0,21 x 100%

= 21%

Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa dipengaruhi

dengan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas sebesar 21%,

sedangkan 79% ditentukan oleh faktor lainnya.

2. Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t

Selanjutnya adalah pengujian keberatian koefisien korelasi

bertujuan untuk mencari keberatian korelasi antara persepsi siswa dengan

minat belajar siswa dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5%,

dk (n-2).

Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan, dk = 43

adalah 2,017. Karena thitung = 3,457 > ttabel = 2,017 maka H0 ditolak,

artinya koefisien signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa dengan minat belajar

siswa.

Page 121: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

102

Grafik 4.1

t tabel = 2,017 t hitung = 3,457

Dk = 43

α = 0,05

E. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan teori sebelumnya, menyatakan bahwa persepsi siswa

mempunyai hubungan terhadap minat belajar siswa. Menurut teori, siswa

yang memiliki persepsi akan berpengaruh terhadap minat belajarnya

didalam kelas. Dan berdasarkan hasil perhitungan yang telah dijabarkan,

terlihat pula bahwa persepsi siswa mempunyai korelasi positif dengan

minat belajar siswa. Ini dapat dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan

perhitungan statistika serta melalui berbagai pengujian statistika. Maka

dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa berhubungan dengan minat

belajar siswa di MAN 4 Jakarta Pondok Pinang.

Dari proses perhitungan statistika menunjukan bahwa korelasi

yang terjadi antara kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan.

Keeratan variabel antara persepsi siswa dengan minat belajar siswa terjalin

Page 122: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

103

cukup signifikan. Ini dibuktikan dengan tingkat korelasi sebesar 0,464,

adapun pengaruh dari persepsi siswa sebesar 21% terhadap minat belajar

siswa MAN 4 Jakarta. Sedangkan 79% ditentukan oleh faktor lainnya

seperti: faktor keluarga khususnya orang tua yang menginginkan anaknya

berada di kelas tertentu, penyampaian pelajaran oleh guru dalam jurusan

tertentu, dan kebiasaan anak dalam bermain dengan temannya, juga dapat

mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa dalam belajar, dan faktor

dalam diri peserta didik itu sendiri yang tidak mempunyai motivasi untuk

belajar sehingga dengan mudahnya mengikuti temannya saja berada

dijurusan mana atau dari persepsi masing-masing peserta didik.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat kelemahan

dan kekurangan, diantaranya:

1. Banyak hal - hal di luar kemampuan peneliti yang tidak

terjangkau, hal ini sehubungan dengan keterbatasan tenaga,

waktu, dan pemikiran peneliti, sehingga memungkinkan

penelitian kurang optimal.

2. Angket yang digunakan untuk menjaring data tentang hubungan

persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS terhadap

minat belajar belum mengungkapkan keseluruhan aspek yang

diteliti, meskipun sudah diadakan uji coba baik uji validitas

maupun uji reliabilitas.

Page 123: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

104

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MAN 4 Jakarta

Pondok Pinang, maka dapat disimpulkan Dari proses perhitungan maka

dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa berhubungan dengan minat

belajar siswa di MAN 4 Jakarta Pondok Pinang.

Dari proses perhitungan statistika menunjukan bahwa korelasi yang

terjadi antara kedua variabel terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

Keeratan variabel antara persepsi siswa dengan minat belajar siswa terjalin

cukup signifikan.

Dari perhitungan koefisien korelasi didapat nilai rxy sebesar 0,464

dan dari uji t didapatkan hasil 3,457 yang berarti terdapat hubungan positif

dan signifikan antara persepsi siswa terhadap minat belajar siswa di MAN

4 Jakarta Pondok Pinang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat

diajukan saran sebagai berikut:

1. Guru dapat meluruskan persepsi siswa tentang pengelompokan

kelas IPA-IPS yang negatif menjadi positif, agar tidak adanya

persepsi siswa yang negatif terhadap jurusan yang lain.

2. Siswa dapat lebih memahami jurusan yang baik untuk dirinya, dan

dapat menentukan jurusan dengan baik, karena apabila peserta

didik masuk dikelas atau jurusan yang salah maka akan

berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik tersebut di dalam

Page 124: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

105

kelasnya serta nilai juga dapat terpengaruh, kalau peserta didik

salah masuk pada jurusan.

3. Dengan adanya persepsi dari siswa tentang pengelompokan kelas

tersebut diharapkan dapat meningkatkan dan membuktikan bahwa

jurusan yang dianggap negatif dari jurusan yang lainnya dapat

menjadi lebih baik untuk kedepannya, bahwa jurusan tersebut

mampu untuk bersaing dengan jurusan lain.

Page 125: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

106

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. MELTON PUTRA, 1991

Arikunto, Suharsimi. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 2007. Cet ke-9.

Atkinson, Rita L. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.edisi ke-8.

Fauzi, Ahmad. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999.

Glesung, Mohammad, Gautama, “Penentuan Jurusan di SMA N 8 Surakarta dengan

Fuzzy Inference System (FIS) Mamdani”, Skripsi pada Sarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta, Surakarta, 2010, h. Iii

Hanurawan, Fattah. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,

2010, cet.1.

Herdiansyah, Haris. Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:

Salemba Humanika. 2012.

Irianto, Agus. Statistik: Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2007Cet.ke-4.

Kartono, Kartini. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008, cet 7.

M, Buchori. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru, 1978.

Muhibbin, Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos, 1999. Cet.ke-1.

Nadir, dkk. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Surabaya: Amanah Pustaka, 2009. Edisi

Pertama

Nana, Sukmadinata Syaolih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset 2007. Cet.k-8.

Rahmad, “Persepsi Siswa Tentang Jurusan yang Ditempati dan Peran Guru

Pembimbing (Penelitian di SMA Negeri 2 Padang),” Tesis pada Pascasarjana

Universitas Negeri Padang, Padang, 2010

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosyadakarya

Offset

Riana, Dwisa. Statistika Deskritif Itu Mudah. Tangerang: Jelajah Nusa. 2012.

Page 126: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

107

Rohim, Abdul “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada

Bidang Pendidikan Agama Islam”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Jakarta, 2011, h. 11, tidak dipublikasikan

Sabri, Alisuf. Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu

Jaya, 1993.

Santosa, Purbayu, budi. statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga,...

Sapriya. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS, 2006. Cet.1, hal.3.

Sapriya. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS, 2006

cet.1.

Sardiman A.M. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Pers,2004.

Sarwono, S. Wirawan. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang,1992

Sarwono, Sarlito W. Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2011

Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta:

Kencana, 2009, Cet.4.

Singer, Kurt. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: Remadja Karya

Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi

Aksara. 2013.

Slameto. Belajar&faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

cet.ke-5.

Soemanto, Wasty Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006) Cet. V

Solihatin, Etin. Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS). Jakarta:

Bumi Aksara, 2008. Ed 1. Cet. 3

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2006.

Sujarweni, V. Wiratna. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset, 2007.

Page 127: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

108

Suralaga, Fadilah, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2005)

Susanto, Phill Astrid S. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung:

Binacipta, 1977, cet 1.

Susetyo, Budi. Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT. Refika

Aditama, 2010. Cet.ke-1.

Takwin, Bagus “Persepsi Sosial Mengenali dan MENGERTI Orang Lain”, dalam

Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno(ed), Psikologi Sosial, (Salemba

Humanika)

Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. cet. Ke-10.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu:Konsep, Strategi, dan Implementasinya

dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet. 3.

Unwanullah, Arif “Evaluasi Program Penjurusan Siswa Menengah Atas di

Kabupaten Tuban,” jurnal pada Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta,

Yogyakarta, 2008, h. 3

Usman, Husaini. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Cet.3.

Walgito, Bimo. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Andi, 2010.

Yusri, Statistik Sosial. Yogyakarta: graha ilmu. 2013. cet.2

Page 128: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

109

Lampiran 1

Angket Persepsi Siswa Tentang Pengelompokan Kelas di MAN 4

Jakarta

Nama :

Jenis kelamin : L/P

Kelas : X (Sepuluh)

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda cek list pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan

keadaan anda sebenarnya.

2. Pendapat anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai dan

tidak ada kaitannya dengan kegiatan sekolah

3. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu kami berharap

jawaban yang objektif, jujur, dan tidak mengada-ada.

4. Atas kesedian waktunya , kami ucapkan terima kasih.

Keterangan :

1. SS = Sangat Setuju

2. S = Setuju

3. KS = Kurang Setuju

4. TS = Tidak Setuju

No Pernyatan SS S KS TS

1 Ketika saya mendaftar sebagai calon siswa MAN 4

Jakarta, saya yakin atas pilihan saya

2 Calon siswa mengikuti tes Psikotes atau tes IQ pada

saat masuk sekolah di MAN 4 Jakarta

3 Calon siswa melakukan pemilihan kelas menurut

keinginan calon siswa sendiri

Page 129: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

110

4 Hasil penempatan kelas siswa/i MAN 4 Jakarta

ditempatkan berdasarkan keinginan siswa

5 Hasil penempatan kelas siswa/i MAN 4 Jakarta

ditempatkan berdasarkan hasil dari test psikotes atau

tes IQ

6 Sistem penempatan kelasnya berdasarkan pada hasil

belajar membuat saya percaya diri

7 Sebelum memilih jurusan, guru BK memberikan

penjelasan tentang jurusan yang akan saya pilih

8 Nilai siswa menjadi pertimbangan untuk menentukan

jurusan

9 Orang tua tidak memaksakan kepada saya dalam

memilih jurusan

10 Penjelasan guru BK tentang tiap-tiap jurusan membuat

saya merasa mantap dengan jurusan yang saya pilih

11 Saya merasa yakin dapat mengembangkan bakat

dijurusan yang saya pilih

12 Kelas saya sekarang bukanlah jurusan yang saya pilih

13 Orang tua saya memaksa saya untuk berada dijurusan

tertentu

14 Sampai saat ini pelajaran yang dipelajari dapat

diterima dengan baik

15 Guru mata pelajaran jurusan tersebut dapat memotivasi

saya dalam belajar

Saran anda :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 130: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

111

Lampiran 2

Angket Minat Belajar Siswa

Nama :

Jenis kelamin : L/P

Kelas : X (Sepuluh)

Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda cek list pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan

anda sebenarnya.

2. Pendapat anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai dan tidak ada

kaitannya dengan kegiatan sekolah

3. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu kami berharap jawaban

yang objektif, jujur, dan tidak mengada-ada.

4. Atas kesedian waktunya , kami ucapkan terima kasih.

Keterangan :

1. SS = Sangat Setuju

2. S = Setuju

3. KS = Kurang Setuju

4. TS = Tidak Setuju

No Pernyatan SS S KS TS

1 Saya memperhatikan secara sungguh-sungguh waktu

pelajaran IPS

2 Saya memperhatikan secara sungguh-sungguh waktu

pelajaran IPA

3 Saya aktif dalam mengikuti pelajaran dikelas

4 Saya mencatat penjelasan dari guru dikelas

5 Saya menyiapkan materi sebelum pelajaran dimulai

6 Saya bertanya jika belum memahami materi yang

sedang diajarkan

Page 131: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

112

7 Saya sering membaca buku pelajaran IPS tanpa

disuruh oleh siapa pun

8 Saya sering membaca buku pelajaran IPA tanpa

disuruh oleh siapa pun

9 Saya mempelajari dan memahami materi sebelum

pelajaran dimulai

10 Saya memiliki buku-buku IPA/IPS lebih dari satu

11 Materi pelajaran IPA/IPS saya rasa mudah untuk

tingkat kemampuan saya

12 Materi IPA lebih mudah dari pada pelajaran lain

sehingga saya lebih tertarik untuk mempelajarinya

13 Materi IPS lebih mudah dari pada pelajaran lain

sehingga saya lebih tertarik untuk mempelajarinya

14 Perhatian guru membuat saya termotivasi pada

pelajaran

15 Saya mendapatkan nilai baik dalam mata pelajaran

jurusan yang saya pilih

Saran anda :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Page 132: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

113

Lampiran 3

Data Mentah Skor Hasil Variabel X (Persepsi Siswa)

Resp

Pernyataan Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 4 3 3 2 3 4 1 4 32

2 4 4 3 3 3 3 4 3 1 3 31

3 3 3 2 3 4 2 4 4 2 3 30

4 2 3 4 2 3 3 2 3 2 3 27

5 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26

6 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 33

7 2 3 3 3 2 3 2 3 1 3 25

8 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 36

9 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 31

10 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 31

11 3 3 2 2 4 4 2 3 4 3 30

12 3 3 4 4 4 4 3 3 1 4 33

13 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 37

14 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 35

15 4 4 3 4 3 2 3 3 1 4 31

16 3 2 4 4 4 2 3 4 4 2 32

17 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 36

18 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27

19 1 4 4 2 1 2 1 3 1 2 21

20 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 27

21 2 3 2 2 2 2 2 4 1 2 22

22 3 3 4 3 2 3 2 3 1 4 28

23 3 3 4 2 2 2 3 3 1 3 26

24 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 36

25 3 3 4 4 3 4 2 2 3 3 31

26 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 31

27 4 4 3 3 3 3 2 4 2 4 32

28 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 30

29 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 34

30 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 34

31 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 32

32 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 32

33 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 36

34 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 33

35 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34

36 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 31

37 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 33

Page 133: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

114

38 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 32

39 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 33

40 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 32

41 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 35

42 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 35

43 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 34

44 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 32

45 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 32

N = 45 1411

Page 134: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

115

Lampiran 4

Data Mentah Skor Hasil Variabel Y (Minat Belajar Siswa)

Resp

Pernyataan Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 4 3 3 2 3 4 1 1 3 3 4 4 35

2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 41

3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 39

4 4 4 3 3 3 1 2 3 4 3 4 4 38

5 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 37

6 4 3 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 35

7 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 39

8 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 44

9 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 35

10 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 35

11 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 35

12 4 3 3 2 2 2 1 2 4 4 4 4 35

13 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 1 4 32

14 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 39

15 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 3 3 34

16 1 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 38

17 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 37

18 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 37

19 3 3 3 2 3 3 4 1 3 3 2 3 33

20 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 33

21 2 4 4 2 3 2 2 3 2 3 3 2 32

22 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 34

23 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 31

24 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 38

25 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2 4 39

26 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 41

27 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2 4 39

28 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 43

29 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 40

30 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 40

31 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 40

32 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 39

33 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 43

34 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 40

35 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 41

36 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 39

37 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 38

Page 135: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

116

38 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 41

39 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 40

40 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 39

41 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 40

42 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 39

43 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 38

44 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 40

45 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 41

N = 45 1706

Page 136: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

117

Lampiran 5

Skor Hasil Uji Validitas Variabel X (Persepsi Siswa)

Resp Pernyataan

Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 4 3 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 4 47 2209

2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 50 2500

3 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 3 2 2 4 47 2209

4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 44 1936

5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 44 1936

6 4 4 4 1 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 3 47 2209

7 2 2 1 2 2 1 1 1 4 2 1 2 1 4 1 27 729

8 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 53 2809

9 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 51 2601

Jumlah 29 30 28 28 28 26 28 25 29 29 28 26 22 26 28 410 19138

(ΣX)2 841 900 784 784 784 676 784 625 841 841 784 676 484 676 784

ΣX2 99 104 96 98 92 82 94 77 101 99 94 80 60 82 94

ΣY 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410

(ΣY)2 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100

ΣY2 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138

ΣXY 1356 1400 1318 1310 1304 1232 1320 1180 1310 1360 1323 1210 1044 1148 1323

N.ΣXY-

(ΣX)(ΣY) 314 300 382 310 256 428 400 370 -100 350 427 230 376 -328 427

N.ΣX2-(ΣX)2 50 36 80 98 44 62 62 68 68 50 62 44 56 62 62

N.ΣY2-(ΣY)2 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142 4142

r-hitung 0,689 0,776 0,666 0,486 0,599 0,844 0,789 0,697 -0,188 0,769 0,842 0,538 0,780 -0,647 0,842

r-tabel 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666

Validitas Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid

Page 137: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

118

Lampiran 6

Skor Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Persepsi Siswa)

Resp Pernyataan

Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 4 4 3 2 3 3 2 4 3 4 2 2 3 4 47 2209

2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 50 2500

3 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 3 2 2 4 47 2209

4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 44 1936

5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 44 1936

6 4 4 4 1 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 3 47 2209

7 2 2 1 2 2 1 1 1 4 2 1 2 1 4 1 27 729

8 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 53 2809

9 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 51 2601

Jumlah 29 30 28 28 28 26 28 25 29 29 28 26 22 26 28 410 19138

(ΣX)2 841 900 784 784 784 676 784 625 841 841 784 676 484 676 784 ΣX2 99 104 96 98 92 82 94 77 101 99 94 80 60 82 94 ΣY 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 (ΣY)2 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 168100 ΣY2 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 19138 Validitas Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid

Varians 0,617 0,444 0,987 0,765 0,765 0,840 0,617 0,765 0,692 0,765 Σ Varian Butir 7,257

Varians Total 51,136 Reliabilitas 0,919 Keterangan Reliabel

Page 138: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

119

Lampiran 7

Skor Hasil Uji Validitas Variabel Y (Minat Belajar Siswa)

Resp Pernyataan Y Y2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 53 2809

2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 53 2809

3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 40 1600

4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 52 2704

5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 42 1764

6 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 38 1444

7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 43 1849

8 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 57 3249

9 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 36 1296

Jumlah 28 30 29 29 29 29 26 27 28 26 26 29 29 24 25 414 19524

(ΣX)2 784 900 841 841 841 841 676 729 784 676 676 841 841 576 625 ΣX2 90 102 97 99 97 97 78 87 90 82 82 95 97 68 75 ΣY 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 (ΣY)2 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 ΣY2 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 ΣXY 1316 1394 1362 1370 1368 1366 1225 1286 1316 1247 1244 1352 1365 1121 1192 N.ΣXY-

(ΣX)(ΣY) 252 126 252 324 306 288 261 396 252 459 432 162 279 153 378 N.ΣX2-(ΣX)2 26 18 32 50 32 32 26 54 26 62 62 14 32 36 50 N.ΣY2-(ΣY)2 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 4320 r-hitung 0,751 0,456 0,677 0,697 0,823 0,774 0,778 0,819 0,751 0,886 0,834 0,658 0,750 0,387 0,813 r-tabel 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 0,666 Validitas Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Drop Valid

Page 139: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

120

Lampiran 8

Skor Hasil Uji Reabilitas Variabel Y (Minat Belajar Siswa)

Resp Pernyataan

Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 53 2809

2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 53 2809

3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 40 1600

4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 52 2704

5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 42 1764

6 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 38 1444

7 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 43 1849

8 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 57 3249

9 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 36 1296

Jumlah 28 30 29 29 29 29 26 27 28 26 26 29 29 24 25 414 19524

(ΣX)2 784 900 841 841 841 841 676 729 784 676 676 841 841 576 625 ΣX2 90 102 97 99 97 97 78 87 90 82 82 95 97 68 75 ΣY 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 414 (ΣY)2 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 171396 ΣY2 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 19524 Validitas Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid Drop Valid

Varians 0,321 0,395 0,617 0,395 0,395 0,321 0,666 0,321 0,765 0,765 0,395 0,617 Σ Varian

Butir 5,973 Varians Total 53,33 Reliabilitas 0,952

Page 140: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

121

Lampiran 9

Langkah-langkah Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Angket Persepsi Siswa

Perhitungan Validitas

Dapat dicontohkan pada soal nomor 1, berdasarkan tabel validitas diperoleh nilai

sebagai berikut :

N 9

ΣX 29

(ΣX)2

841

ΣX2

99

ΣY 410

(ΣY)2

168100

ΣY2

19138

ΣXY 1356

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product moment, yakni :

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

( )( )

√( ) ( )

√( – ) ( )

√( ) ( )

Page 141: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

122

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,689,

sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 0,666,

(misalnya kita gunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 9 orang

responden, maka df = n - 2, df = 9 - 2 = 7). Kemudian kita lihat tabel r

product moment pada kemaknaan 5%, didapatkan angka r tabel= 0,666.

Maka rhitung > rtabel dan angket no.1 dikatakan valid.

Perhitungan Reliabilitas

Berdasarkan tabel reliabilitas diperoleh nilai sebagai berikut :

N 9

ΣX 29

(ΣX)2

841

ΣX2

99

ΣY 410

(ΣY)2

168100

ΣY2

19138

ΣXY 1356

a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :

( )

Page 142: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

123

Untuk mengetahui Σvarians Butir, maka jumlah varian butir soal

nomor 1 – soal nomor 15 dijumlahkan (proses perhitungan sama dengan

soal nomor 1). Tetapi yang dijumlahkan hanya butir soal yang valid saja.

Jadi jumlah varians butir soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15 ialah

7,257

b. Menghitung varians total dengan rumus :

( )

c. Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :

(

( )) (

)

(

( )) (

)

( )( )

Page 143: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

124

Langkah-langkah Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas

Angket Minat Belajar Siswa

Perhitungan Validitas Angket

Dapat dicontohkan pada butir soal no.1, berdasarkan tabel validitas diperoleh nilai

sebagai berikut :

N 9

ΣX 28

(ΣX)2

784

ΣX2

90

ΣY 414

(ΣY)2

171396

ΣY2

19524

ΣXY 1316

Adapun rumus yang digunakan adalah rumus product moment, yakni :

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

( )( )

√( ) ( )

√( – ) ( )

√( ) ( )

Page 144: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

125

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rhitung = 0,751,

sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh 0,666,

(misalnya kita gunakan sampel untuk uji kuesioner sebanyak 9 orang

responden, maka df = n - 2, df = 9 - 2 = 7). Kemudian kita lihat tabel r

product moment pada kemaknaan 5%, didapatkan angka r tabel= 0,666.

Maka rhitung > rtabel dan angket no.1 dikatakan valid.

Perhitungan Reliabilitas

Berdasarkan tabel reliabilitas diperoleh nilai sebagai berikut :

N 9

ΣX 28

(ΣX)2

784

ΣX2

90

ΣY 414

(ΣY)2

171396

ΣY2

19524

ΣXY 1316

a. Menghitung varians tiap butir dengan menggunakan rumus :

( )

Page 145: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

126

Untuk mengetahui Σvarians Butir, maka jumlah varian butir soal

nomor 1 – soal nomor 15 dijumlahkan (proses perhitungan sama dengan

soal nomor 1). Tetapi yang dijumlahkan hanya butir soal yang valid saja.

Jadi jumlah varians butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15

ialah 5,973.

b. Menghitung varians total dengan rumus :

( )

c. Menghitung reliabilitas dengan rumus Alpha :

(

( )) (

)

(

( )) (

)

( )( )

Page 146: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

127

Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan

Histogram untuk Variabel X

No. Tahapan Membuat Tabel Distribusi

Frekuensi

1. Menentukan Rentang Data terbesar – Data terkecil

= 37 - 21

= 16

2. Menentukan Banyak Kelas = 1 + 3,3.log n

= 1 + 3,3.log 45

= 1 + 3,3.1,653

= 6,4549 6 (dibulatkan)

3. Menentukan Panjang Kelas Interval =

=

= 2,66 3 (dibulatkan)

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Interval

Kelas

Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

21 - 23 2 4,44% 20,5 23,5

24 - 26 3 6,66% 23,5 26,5

27 - 29 4 8,88% 26,5 29,5

30 - 32 19 42,22% 29,5 32,5

33 - 35 12 26,66% 32,5 35,5

36 - 38 5 11,11% 35,5 38,5

Jumlah 45 100%

Page 147: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

128

Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan

Histogram untuk Variabel Y

No. Tahapan Membuat Tabel Distribusi

Frekuensi

1. Menentukan Rentang Data terbesar – Data terkecil

= 44 - 31

= 13

2. Menentukan Banyak Kelas = 1 + 3,3.log n

= 1 + 3,3.log 45

= 1 + 3,3.1,653

= 6,4549 6 (dibulatkan)

3. Menentukan Panjang Kelas Interval =

=

= 2,1 2 (dibulatkan)

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Interval Kelas Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

31 - 32 3 6,66% 30,5 32,5

33 - 34 4 8,88% 32,5 34,5

35 – 36 6 13,3% 34,5 36,5

37 – 38 8 17,7% 36,5 38,5

39 – 40 16 35,5% 38,5 40,5

41 – 42 5 11,11% 40,5 42,5

43 - 44 3 6,66% 42,5 44,5

Jumlah 45 100%

Page 148: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

129

Langkah-langkah Perhitungan Rata-rata, Varians, dan

Simpangan Baku

Variabel X dan Variabel Y

Perhitungan Variabel X

1. Rata-rata (Means) X

2. Varians ( )

3. Simpangan Baku √ ( )

√ = 3,88

Perhitungan Variabel Y

1. Rata-rata (Means)

2. Varians ( )

3. Simpangan Baku √ ( )

√ = 3,11

Page 149: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

130

Lampiran 10

Pedoman wawancara

1. Ada berapa kelas di setiap gradenya disekolah ini?

2. Untuk pengelompokan kelas di MAN 4 Jakarta berdasarkan kriteria untuk penjurusan

apa saja?

3. Untuk kelas IPA, IPS, BAHASA dan AGAMA masing-masing berapa kelas?

4. Bagaimana metode penempatan kelas di MAN 4 Jakarta?

5. Apakah di MAN 4 Jakarta sebelum penempatan kelas diadakan tes tertulis dahulu

atau tidak?

6. Ada atau tidak peran orang tua yang memaksakan anaknya untuk berada di kelas

tertentu? Alasannya?

7. Bagaimana tindakan dari pihak sekolah dengan peran orang tua tersebut?

8. Bagaimana hasil pengamatan ibu/bapak terhadap terhadap minat anak yang tidak

tidak sesuai dengan penempatan kelas?

9. Bagaimana solusi guru untuk meningkatkan minat belajar siswa dikelas?

10. Apakah banyak disekolah ini siswa yang memiliki persepsi positif maupun negatif

terhadap jurusan yang ada disini khususnya IPA & IPS?

11. Dari persepsi siswa yang ada, yang pernah ibu dengar dari siswa apa saja?

12. Bagaimana cara ibu/bapak untuk melurusakan persepsi yang sering dibicarakan siswa

tersebut tentang IPA & IPS?

13. Apakah ada hubungannya persepsi siswa tentang IPA/IPS terhadap minat belajar

mereka disekolah ini?

14. Apakah terdapat pengaruh antara minat terhadap nilai peserta didik?

15. Bagaimana perlakuan guru terhadap sikap peserta didik dalam menghadapi

permasalahan tersebut?

Page 150: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

131

Lampiran 11

Pedoman Wawancara

Nama : Agus Mudhofar,S.Pd

Jabatan : Wakamad Bidang Mutu

Hari/Tanggal : Jumat 18 Juli 2014

Waktu : 14:40 WIB

Tempat : Ruang Komite Sekolah

1. Ada berapa kelas di setiap gradenya disekolah ini?

Dikelas XII ada sembilan kelas, kelas XI ada sembilan kelas dan kelas X

saat ini terdapat sepuluh kelas.

2. Untuk pengelompokan kelas di MAN 4 Jakarta berdasarkan kriteria

untuk penjurusan apa saja?

Pengelompokan kelas disini terdapat 4 kelompok kelas, yaitu terdiri dari

kelas IPA, IPS, Bahasa dan Keagamaan. Atau istilah dari kurikulum 2013

itu MIA, IIS, Bahasa dan Keagamaan.

3. Untuk kelas IPA, IPS, BAHASA dan AGAMA masing-masing berapa

kelas?

Dari kebijakan sekolah dianalisis berkaitan dari guru, jika dilepas banyak

anak yang minat ke IPA. Tetap ada porsinya dikelas X sekarang 4 kelas

IPA, 3 kelas IPS, 2 kelas Bahasa, dan 1 Kelas Keagamaan. Beda dikelas

XII nya untuk kelas IPA terdapat 5 kelas, dan 2 kelas IPS, 1 kelas Agama

dan 1 kelas Bahasa. Dan dikelas XI nya 4 kelas untuk IPA, 3 Kelas IPS, 1

kelas Bahasa, dan 1 kelas Agama.

4. Bagaimana metode penempatan kelas di MAN 4 Jakarta?

Dari awal masuk MAN 4 mereka mengisi formulirnya ingin masuk

dijurusan apa, itu berdasarkan minatnya peserta didik, lalu yang kedua

Page 151: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

132

berdasarkan hasil tes pengetahuan umum dan tes Psikotes dari situ kami

pertimbangkan.

5. Apakah di MAN 4 Jakarta sebelum penempatan kelas diadakan tes

tertulis dahulu atau tidak?

Tes tulisnya berdasarkan semua pelajaran IPA, IPS, Keagamaan dan

Bahasa. Kami juga bekerjasama dengan IC untuk penulisan tes tulis.

6. Ada atau tidak peran orang tua yang memaksakan anaknya untuk

berada di kelas tertentu? Alasannya?

Banyak orang tua yang datang dan komplen, dan kekeh untuk masukan

anaknya di IPA. Dengan alasan orang tuanya dahulu dijurusan IPA dan

bapak ibunya dokter jadi harus tetap meminta anaknya untuk ada di

jurusan IPA.

7. Bagaimana tindakan dari pihak sekolah dengan peran orang tua

tersebut?

Kita menambahkan dengan adanya Matrikulasi, dalam rangka untuk

mempersamakan persepsi pengetahuannya sampai mana. Dari pelajaran

yang dimatrikulasikan yaitu dari pelajaan IPA diambil fisika, IPS nya di

ambil mata pelajaran ekonomi, dan Bahasanya yaitu bahasa arab, dan

keagamaannya yaitu dengan baca tulis Al-Qur’an. Dari hasil matrikulasi

tersebut nanti disamakan dengan hasilnya. Kalau memang

perkembangannya bagus kita bisa masukan ke jurusan yang sesuai dengan

hasil perkembangan matrikulasi dan di sama kan juga dengan hasil pre test

dan post test. Dan akhirnya pun kadang orang tuanya bisa menerima

kenyataan tersebut.

8. Bagaimana hasil pengamatan ibu/bapak terhadap terhadap minat

anak yang tidak tidak sesuai dengan penempatan kelas?

Hasil pengamatan yang terjadi apabila anak tersebut ditempatkan dengan

kelas yang tidak sesuai dengan minat dan bakat mereka maka dari nilainya

anak tersebut akan menurun atau tidak bagus, karena tidak sesuai dengan

apa yang dia inginkan dalam belajarnya.

Page 152: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

133

9. Bagaimana solusi guru untuk meningkatkan minat belajar siswa

dikelas?

Dengan menjelaskan kepada siswanya bahwa tidak juga dijurusan yang

mereka inginkan itu baik untuk siswa tersebut. Dan dengan meberikan

motivasi kepada siswa tersebut. Kadang disitu terdapat peranan bimbingan

konseling untuk memanggil siswa tersebut dan memberikan masukan

kepada siswa tersebut.

10. Apakah banyak disekolah ini siswa yang memiliki persepsi positif

maupun negatif terhadap jurusan yang ada disini khususnya IPA &

IPS?

Banyak, kayanya ini menjadi trand bahwa kalau gak masuk IPA tidak

sukses, termasuk dari persepsi orang tuanya juga yang menyatakan bahwa

kalau tidak masuk IPA dunia ini kiamat. Sekolah mencoba menjelaskan itu

kepada siswa dan orang tua murid bahwa disetiap jurusan pasti memiliki

keunggulan masing-masing. Tidak semua orang sukses itu ada di IPA,

banyak juga orang sukses yang dari IPS.

11. Dari persepsi siswa yang ada, yang pernah ibu dengar dari siswa apa

saja?

Ya seperti yang tadi saya jelaskan sebelumnya bahwa kalau tidak masuk

IPA tidak akan sukses, dan siswa IPA itu lebih hebat dan berbakat

dibandingkan dengan siswa IPS. Dan masih banyak yang lainnya. Karena

pembicaraan tersebut sudahlah menjadi trend saat pemilihan kelas ketika

SMA/MA.

12. Bagaimana cara ibu/bapak untuk melurusakan persepsi yang sering

dibicarakan siswa tersebut tentang IPA & IPS?

Dengan memberikan arahan dan penjelasan bahwa disetiap jurusan yang

ada pasti ada keunggulannya dan tergantung dari minat siswa yang

dimiliki. Untuk kedepannya berkarir bagaimana.

13. Apakah ada hubungannya persepsi siswa tentang IPA/IPS terhadap

minat belajar mereka disekolah ini?

Page 153: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

134

Ada hubungannya dari persepsi siswa tersebut maka banyaklah siswa yang

lebih memilih kelas atau jurusan di IPA. Dan minat belajar mereka dapat

dipengaruhi oleh persepsi mereka.

14. Apakah terdapat pengaruh antara minat terhadap nilai peserta

didik?

Ada, ada siswa yang minat di IPA, dan ditempatkan ke Bahasa, minat

dalam belajar mereka tidak akan bagus. Akhirnya belajarnya jadi mau

tidak mau.

15. Bagaimana perlakuan guru terhadap sikap peserta didik dalam

menghadapi permasalahan tersebut?

Sikap guru disini untuk memperlakukan siswwa yang seperti ini dengan

sikap yang empati ya, biasanya dengan diberikan arahan dan motivasi

kepada siswa tersebut agar dapat sesuai dengan masa depan dan karirnya

kedepan nantinya. Dan masukan-msukan yang lainnya. Ini biasa dilakukan

oleh khususnya guru BK untuk menangani siswa tersebut.

Page 154: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

135

Lampiran 12

Foto ketika penyebaran angket

dan wawancara dengan siswa/i

MAN 4 Jakarta

Page 155: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 156: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 157: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 158: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 159: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 160: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 161: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 162: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 163: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 164: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 165: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan
Page 166: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOMPOKAN KELAS IPA ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28545/1/KHAIRINA...JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL . ... Pengelompokan

147

Lampiran 17

BIODATA PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Khairina Juliani biasa

dipanggil “Rina”, lahir di Tangerang pada 26 Juli 1992, putri dari

pasangan Bpk. Suparno dan Ibu Ida Royani. Penulis merupakan

anak pertama dari tiga bersaudara. Alamat email penulis

[email protected].

Penulis mengenyam pendidikan diataranya di SDN 04 Pagi

Rawapapan tahun 1998-2004, MtsN 3 Pondok Pinang tahun 2004-2007, MAN 4

Jakarta tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-201) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program Studi

Ekonomi.

Skripsi yang penulis buat berjudul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang

Pengelompokan Kelas IPA-IPS dan Minat Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta”.

Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak Muhammad

Noviadi Nugroho M.Pd