HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/288/1/WINDARTI NIM....

57
i HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN KEBUMEN TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Diajukan Oleh: WINDARTI NIM. A11200847 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2016

Transcript of HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/288/1/WINDARTI NIM....

i

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh:

WINDARTI

NIM. A11200847

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2016

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Yang Berjudul:

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

Disusun oleh :

Windarti

A11200847

Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan

pada tanggal ……….........................2016

Pembibing I Pembibing II

Cokro Aminoto, SIP.M.Kes Barkah Waladani, S.Kep. Ns

Mengetahui

Ketua Prodi S1 Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong

Isma Yuniar, S.Kep. NS, M. Kep

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Yang Berjudul

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

Windarti

A11200847

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 03 Juni 2016

Susunan Dewan Penguji

Penguji Utama dan Anggota Dewan Penguji Lain

1. Dadi Santoso, M.Kep ( Ketua ) (..………………………....)

2. Cokro Aminoto, SIP.M.Kes ( Anggota I ) (........………………………….)

3. Barkah Waladani, S.Kep. Ns ( Anggota II ) (……..…………………..……..)

Mengetahui

Ketua Prodi S1 Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong

Isma Yuniar, S.Kep. NS, M. Kep

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat

dalam karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar dikesarjanaan di

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau ditertiban oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Kebumen, April 2016

Windarti

v

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, April 2016

Windarti1); Cokro Aminoto, SIP.M.Kes.

2); Barkah Waladani, S.Kep.,Ns.

3)

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DENGAN

KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 6-12

TAHUN DI SD NEGERI 1 TAMANWINANGUN

KEBUMEN TAHUN 2016

xi + 60 halaman + 8 tabel + 2 gambar + 8 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 siswa di SD Negeri 1

Tamanwinangun Kebumen, diperoleh hasil 7 orang diantaranya (70%) menderita

karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang siswa yang

menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok gigi secara baik.

Tujuan : Mengetahui hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian

karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen

tahun pelajaran 2016.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survai menggunakan pendekatan

waktu cross sectional dengan desain deskripsi korelasional. Respondennya

berjumlah 63 siswa, diambil dengan teknik stratified proporsional random

sampling.data dianalisis menggunakan rumus Kendall’s Tau.

Hasil penelitian : (1) perilaku menggosok gigi anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1

Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 mayoritas kategori kurang baik (44,44%); (2)

mayoritas anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun

2016 mengalami kejadian karies gigi sedang (karies profundi) (39,68%); (3) terdapat

hubungan signifikan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi

pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016 (p

= 0,001).

Kesimpulan : Ada hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi

pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016

Kata kunci : perilaku menggosok gigi, karies gigi, korelasi

1)

Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong. 2)

Pembimbing 1. 3)

Pembimbing 2.

vi

BACHELOR OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Minithesis, April 2016

Windarti1)

; Cokro Aminoto, SIP.M.Kes.2)

; Barkah Waladani, S.Kep.,Ns. 3)

CORRELATION BETWEEN BRUSHING TEETH BEHAVIOR AND

THE INCIDENCE OF DENTAL CARIES OF 6-12 YEARS OLD CHILDREN

AT STATE PRIMARY SCHOOL 1 OF TAMANWINANGUN, KEBUMEN IN

2016

xii + 60 pages + 8 tables + 2 figures + 8 appendices

ABSTRACT

Background : Preliminary study done in 10 students at State Primary School 1 of

Tamanwinangun, Kebumen showed that there were 7 students (70%) suffering from

dental caries. Interview of the 7 students suffering from dental caries gave

information that most of them did not have good brushing teeth behavior.

Objective : To determine correlation between brushing teeth behavior and the

incidence of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of

Tamanwinangun, Kebumen in 2016.

Methods: The present study was a survey research using cross sectional approach

by descriptive correlational design. The respondents were 63 students taken by

stratified proportionate random sampling technique. Data were analyzed by Kendall's

Tau formula.

Results: Brushing teeth behavior of 6-12 years old children was at less category

(44,44%). Most of children had dental caries at mediocre category (39,68%). There

was significant correlation between brushing teeth behavior and the incidence of

dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of

Tamanwinangun, Kebumen in 2016 indicated by p-value 0,001 (<0.05).

Conclusion : There is correlation between brushing teeth behavior and the incidence

of dental caries of 6-12 years old children at State Primary School 1 of

Tamanwinangun, Kebumen in 2016.

Keywords: brushing teeth behavior, dental caries, correlation

____________________________________________________________

1) Bachelor nursing student

2) First research consultant

3) Second research consultant

vii

MOTTO

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang

menciptakan kebodohan sama halnya kegelapan…

Life is actiom…

Ilmu adalah warisan orang tua yang tidak ternilai

harganya.

Hidup adalah tantangan perjuangan dan pilihan, jangan

pesimis jika kamu yakin jangan takut kalau

kamu bisa.

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdullilah hirobil allamin,,, terimakasih pada

Allah SWT atas rahmat serta hidayahnya

Kupersembahkan karya ini pada ayah dan ibu tercinta

( Maftuil dan Sakiyah ) karena kasih sayang,

Dukungan, semangat dan do’anyalah saya tumbuh dewasa dan

hanya pada merekalah ketaatan dan baktiku

kuberikan

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, skripsi yang berjudul “Hubungan Perilaku

Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 Tahun di SD

Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen Tahun 2016” ini dapat penulis selesaikan

dengan lancar. Skripsi ini disusun dan diajukan guna menulis skripsi sebagai salah

satu syarat mencapai derajat Sarjana S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong Kebumen.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan,

bimbingan, kerjasama dan bantuan berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan

banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Madkhan Anis,S.Kep.,Ns. selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Ibu Isma Yuniar,M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Bapak Cokro Aminoto, SIP.M.Kes., selaku pembimbing I.

4. Ibu Barkah Waladani, S.Kep.,Ns., selaku pembimbing II.

5. Semua pihak yang membantu kelancaran penyusunan skripsi ini yang tidak

penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah

perbendaharaan ilmu keperawatan, khususnya yang berkaitan dengan masalah

keperawatan gigi.

Kebumen, April 2016

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. .i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. .ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... .iii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................................iv

HALAMAN ABSTRAK.............................................................................................v

HALAMAN ABSTRACK..........................................................................................vi

HALAMAN MOTTO.................................................................................................vii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

E Penelitian Terdahulu ............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 11

A. Tinjauan Teori Teori ............................................................................ 11

1. Tinjauan tentang Karies Gigi .......................................................... 11

2. Tinjauan tentang Perilaku ............................................................... 16

3. Perilaku Menggosok Gigi ............................................................... 18

4. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Karies Gigi .............. 26

B. Kerangka Teori...................................................................................... 28

C. Kerangka Konsep .................................................................................. 29

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 30

A. Metode Penelitian.................................................................................. 30

B Populasi dan Sampel ............................................................................. 30

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 33

D. Variabel Penelitian ................................................................................ 33

E. Definisi Operasional.............................................................................. 33

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34

G. Instrumen yang Digunakan ................................................................... 37

H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 38

I. Uji Validitas dan Relibilitas Kuesioner................................................. 40

J. Etika Penelitian ..................................................................................... 42

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 46

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 46

1. Perilaku Menggosok Gigi ............................................................... 47

2. Kejadian Karies Gigi ....................................................................... 47

3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies

Gigi .................................................................................................. 47

B Pembahasan ........................................................................................... 49

1. Perilaku Menggosok Gigi ............................................................... 49

2. Kejadian Karies Gigi ....................................................................... 51

3. Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies

Gigi .................................................................................................. 53

C Kelibihan dan Kelemahan Penelitian.....................................................55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 56

A. Kesimpulan ........................................................................................... 56

B. Saran ...................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 60

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian .................................................................. 31

Tabel 3.2 Distribusi Sampel Penelitian ................................................................... 32

Tabel 3.3 Definisi Operasional ................................................................................ 34

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi ....................................... 35

Tabel 4.1 Perilaku Menggosok Gigi ........................................................................ 46

Tabel 4.2 Kejadian Karies Gigi ............................................................................... 47

Tabel 4.3 Hubungan Perilaku Menggosok Gigi dengan Kejadian Karies Gigi ............ 48

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian ................................................................... 28

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian ................................................................29

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Lampiran 3. Skoring Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Karies Gigi

Lampiran 5. Data Induk Penelitian

Lampiran 6. Hasil Analisis Univariat

Lampiran 7. Hasil Analisis Bivariat

Lampiran 8. Surat Ijin Studi Pendahuluan dari STIKes Muhammadiyah Gombong

Untuk Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tamanwinagun Kebumen

Lampiran 9, Surat Ijin Uji Validitas dari STIKes Muhammadiyah Gombong

Lampiran 10, Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol

Lmpiran 11, Surat Ijin Penelitian dari Bapeda

Lampiran12, Surat Keterangan telah melakukan penelitian dari SD Negeri 1

Tamanwinangun kebumen

Lampiran 13, Lembar Bimbingan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karies gigi merupakan penyakit mulut yang prevalensinya sangat tinggi,

tidak ada satu wilayah di dunia yang bebas dari karies gigi. Karies gigi

menyerang semua orang, semua umur, baik laki-laki maupun perempuan, semua

suku, ras dan pada semua tingkatan status sosial. Survei World Health

Organization (WHO) tahun 2013 menyebutkan sebanyak 87% dari anak-anak

usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita

karies gigi. Prevalensi karies gigi tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin,

sedangkan terendah terdapat di Afrika. Selanjutnya menurut penelitian tahun

2013 di negara-negara Eropa, Amerika, dan Asia ternyata 80-95% dari anak-

anak dibawah umur 18 tahun terserang karies gigi (Maulani, 2014).

Tingginya prevalensi karies gigi tersebut menimbulkan dampak negatif

bagi penderitanya. Apabila tidak ditangani, karies gigi dapat menyebabkan sakit

dan infeksi bahkan terjadi abses alveolar gigi. Penelitian pada anak- anak berusia

rata-rata 44 bulan yang mengunjungi klinik kesehatan gigi anak di Montreal

Kanada, menyebutkan bahwa sebelum karies gigi pada anak–anak tersebut

diobati, 48% anak memiliki keluhan sakit pada gigi, 43% anak memiliki masalah

makan makanan tertentu, 61% anak makan sedikit atau tidak menyelesaikan

makanan yang disajikan, 35% anak tidak bisa tidur nyenyak, dan 5% anak - anak

menerima laporan negatif dari sekolah, seperti kurangnya kerja sama, tidak

1

2

bermain dengan anak–anak lain. Rasa sakit atau nyeri yang ditimbulkan oleh

karies gigi dapat membuat penderitanya sering mengalami gangguan tidur

(Hollins, 2012).

Penelitian terakhir tentang kondisi kesehatan di Indonesia baru saja

dilaksanakan dan laporannya dirilis pada tahun 2013 yang lalu oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia melalui hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Hasil

riset Riskesdas 2013 tersebut menunjukkan bahwa angka prevalensi nasional

masalah gigi dan mulut adalah 25,9 persen, dan bahkan sebanyak 14 provinsi

mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas angka nasional tersebut.

Dari masalah tersebut lebih dari 75% nya adalah berupa karies dan penyakit

periodontal. Ditemukan pula sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi

pada saat mandi pagi maupun mandi sore (76,6%), namun yang sangat

menyedihkan adalah cara menyikat gigi secara benar yaitu setelah makan pagi

dan sebelum tidur malam untuk penduduk Indonesia ditemukan hanya 2,3%

(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia, 2015).

Data Riskesdas Tahun 2013 tersebut juga menunjukkan prevalensi karies

gigi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 67,8% dengan prevalensi tertinggi adalah

di Semarang kota sebanyak 73,0%, serta Kabupaten Semarang yaitu 71,6%.

Selanjutnya proporsi perilaku menggosok gigi setiap hari di semua

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah di atas 80%, sementara perilaku

menggosok gigi yang benar hanya dilakukan oleh 4,8% sisanya sebanyak 95,2%

3

memiliki perilaku menggosok gigi salah (Badan Penelitian dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Selanjutnya data

di Kabupaten Kebumen menunjukkan bahwa kasus karies gigi pada tahun 2012

mencapai 4.265 kasus pada anak prasekolah usia 4-5 tahun (Ernawati, 2014).

Berdasarkan data-data tersebut di atas dapat diasumsikan bahwa

permasalahan kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi yang berkembang

di tengah masyarakat tidak kunjung teratasi. Satu dari empat orang secara

nasional pasti mempunyai masalah dengan giginya, bahkan hampir separoh

wilayah di Indonesia (14 propinsi) angka prevalensinya melebihi angka nasional

tersebut. Kondisi tersebut salah satu mata rantai penyebabnya adalah perilaku

hidup sehatnya yang dapat dilihat dari indikasi cara melakukan sikat gigi teratur

dan benar yang masih sangat rendah. Hal ini mencerminkan bahwa pembangunan

kesehatan secara nasional khususnya bidang gigi dan mulut masih belum

berhasil.

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari kesehatan

manusia seutuhnya, dengan demikian upaya-upaya dalam bidang kesehatan gigi

pada akhirnya akan turut berperan dalam peningkatan kualitas dan produktivitas

sumber daya manusia. Kesehatan gigi sangat penting karena pencernaan

makanan dimulai dengan bantuan gigi. Selain fungsinya untuk makan dan

berbicara, gigi juga penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal anak.

Pemeliharaan kesehatan gigi dan gusi masyarakat terutama pada anak sekolah

sangatlah penting. Oleh sebab itu, salah satu kebijakannya adalah dengan

meningkatkan upaya promotif, preventif, dan kuratif pada anak usia sekolah

4

dasar (6-12 tahun) karena pada usia tersebut merupakan waktu dimana akan

tumbuhnya gigi tetap. Pada anak usia 6-12 tahun diperlukan perawatan lebih

intensif karena pada usia tersebut terjadi pergantian gigi dan tumbuhnya gigi

baru. Pada usia 12 tahun semua gigi primer telah tanggal dan mayoritas gigi

permanen telah tumbuh. Anak usia 6-12 tahun mempunyai risiko mengalami

karies makin tinggi (Anggraini, 2013).

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa menurut hasil Riskesdas Tahun

2013 sebagian besar (76,6%) penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi

pagi maupun mandi sore, namun hanya 2,3% yang menggosok gigi secara benar

sesuai aturan kesehatan. Masyarakat Indonesia yang menggosok gigi setelah

makan pagi hanya 6% dan sebelum tidur hanya 18,7%. Menurut Wong, dkk.

(2008) menyikat gigi merupakan cara yang dikenal umum oleh masyarakat untuk

menjaga kebersihan gigi. Menggosok gigi pada waktu yang optimal dilakukan

setelah makan di pagi hari dan sebelum tidur malam. Menggosok gigi setelah

makan di pagi hari bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang

menempel setelah makan dan sebelum tidur malam bertujuan untuk

membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel setelah makan malam. Hal ini

menunjukkan perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi masih

kurang baik.

Perilaku masyarakat Indonesia dalam menggosok gigi yang masih kurang

baik tersebut seiring dengan prevalensi karies gigi yang masih tinggi di

Indonesia, seperti yang telah disebutkan yaitu sebesar 75% pada tahun 2013.

Menurut Wong, dkk. (2008) kebiasaan menggosok gigi yang baik dapat turut

5

mencegah karies gigi dan merupakan cara paling efektif untuk mencegah karies

gigi. Menggosok gigi dapat menghilangkan plak atau deposit bakteri lunak yang

melekat pada gigi yang menyebabkan karies gigi, oleh karena itu, kebiasaan

menggosok gigi yang baik dapat turut mencegah karies gigi. Hasil penelitian

Witasari, dkk (2014) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna

secara statistik antara perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi

pada siswi di SMK NU Ungaran dengan nilai p = 0,046.

Berdasarkan studi pendahuluan di SD Negeri 1 Tamanwinangun

Kebumen dengan melakukan pemeriksaan gigi menggunakan bantuan pen light

terhadap 10 siswa kelas IV pada tanggal 29 September 2015, diperoleh hasil 7

orang diantaranya (70%) menderita karies gigi, sisanya yang 3 orang (30%) tidak

menderita karies gigi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 7 orang

siswa yang menderita karies gigi tersebut, ternyata mayoritas tidak menggosok

gigi secara baik sesuai petunjuk kesehatan, yaitu: 6 orang (85,71%) hanya

menggosok gigi saat mandi pagi dan sore hari tetapi jarang menggosok gigi

sebelum tidur malam dan sesudah makan pagi, 5 orang (71,43%) tidak

membersihkan sikat gigi dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan, 6 orang

(85,71%) tidak menyimpan sikat gigi di wadah tertutup ketika tidak digunakan,

5 orang (71,43%) tidak membersihkan pinggir gusi dan celah-celah gigi, dan 7

orang (100%) tidak menyikat lidah.

Kondisi tersebut di atas mendorong penulis untuk mengadakan penelitian

tentang hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi

pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun

2015.

6

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: apakah terdapat hubungan signifikan antara perilaku

menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD

Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

Selaras dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia 6-

12 tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Mengetahui perilaku menggosok gigi yang benar pada anak usia 6-12

tahun di SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

b. Mengetahui kejadian karies gigi pada anak usia 6-12 tahun di SD Negeri

1 Tamanwinangun Kebumen tahun pelajaran 2016.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dicapainya tujuan penelitian ini, maka manfaat yang diharapkan

adalah:

7

1. Bagi Manajemen Kependidikan SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi,

sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas UKGS (Usaha Kesehatan Gigi

Sekolah).

2. Bagi Siswa SD Negeri 1 Tamanwinangun Kebumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk menggosok

gigi secara rutin dan benar agar terhindar dari karies gigi.

3. Bagi Puskesmas Kebumen 1

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas

penyuluhan kesehatan di sekolah termasuk tentang penyuluhan kesehatan

gigi, melalui kegiatan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) dengan

berkoordinasi dengan pihak sekolah

4. Bagi STIKES Muhammadiyah Gombong

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah referensi keilmuan

di bidang keperawatan, khususnya dalam keperawatan komunitas.

5. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh para ahli di bidang ilmu

keperawatan untuk menambah perbendaharaan ilmu keperawatan,

khususnya tentang masalah karies gigi.

6. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan

secara umum tentang masalah karies gigi.

8

E. Penelitian Terdahulu

1. Witasari, dkk (2014) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan antara

Perilaku Membersihkan Gigi dengan Kejadian Karies Gigi di SMKA NU

Ungaran.” Metode penelitian menggunakan desain analitik dengan

pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas X

dan XI yang berjumlah 74 siswi. Analisis data menggunakan uji chi square

dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian karies pada

responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi kurang baik yaitu

sebanyak 31 orang (86,1%), lebih besar dibandingkan dengan kejadian karies

pada responden yang mempunyai perilaku membersihkan gigi baik yaitu

sebanyak 24 responden (63,2%). Hasil analisis diperoleh nilai p = 0,046

sehingga disimpulkan ada hubungan yang bermakna secara statistik antara

perilaku membersihkan gigi dengan kejadian karies gigi pada siswi di SMK

NU Ungaran.

2. Khotimah, K., dkk (2014) dalam penelitiannya berjudul “Faktor-faktor yang

Berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD

Negeri Karangayu 03 Semarang.” Metode penelitian menggunakan desain

survey analitik, jumlah sampel 70 responden dengan teknik proportionate

stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan

antara jenis kelamin dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,021

(p<0,05). Tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian karies gigi dengan

nilai ρ value 0,053(p>0,05). Tidak ada hubungan antara status ekonomi

dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,708(p>0,05). Ada

9

hubungan antara menggosok gigi dengan kejadian karies gigi dengan nilai ρ

value 0,014(p<0,05). Ada hubungan antara makanan kariogenik dengan

kejadian karies gigi dengan nilai ρ value 0,017(p<0,05).

3. Budisuari, dkk. (2010) dalam penelitiannya berjudul “Hubungan Pola Makan

dan Kebiasaan Menyikat Gigi dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di

Indonesia.” Metode penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar

Tahun 2007–2008, penyakit tidak menular gigi mulut, perilaku higienis

kebersihan gigi mulut, kebiasaan makan manis, dan data pemeriksaan DMF-

T pada masyarakat. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 726.966 orang.

Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan univariat, bivariat, kemudian

dilanjutkan dengan logistik regresi. Hasil analisis lanjut Riskesdas

menunjukkan bahwa karakreristik seseorang (umur, pendidikan, tempat

tinggal, sosial ekonomi) berhubungan dengan terjadinya karies. pada variabel

pendidikan dan tingkat sosial ekonomi ditemukan semakin tinggi tingkat

pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi ada kecenderungan semakin sedikit

yang memiliki karies di atas rerata (>2). Uji Chi-Square ada hubungan yang

significan. Responden yang tinggal di kota beresiko terjadinya karies lebih

besar dibandingkan yang tinggal di desa. Masyarakat yang sering

mengkonsumsi makanan manis cenderung terjadinya karies lebih besar

dibandingkan yang memiliki pola makan makanan berserat. Responden yang

menyikat gigi mempunyai kecenderungan terjadinya karies lebih ringan

dibandingkan yang tidak menyikat gigi. Untuk itu disarankan perlunya

informasi tentang diet yang dapat mengurangi terjadinya karies, serta upaya

10

peningkatan mempertahankan kesehatan gigi pada masyarakat yang selama

ini sangat rendah. Penelitian, informasi tanaman obat yang dapat digunakan

oleh masyarakat sebagai antiseptik gigi dan mulut yang dapat mengurangi

terjadinya karies. UKGS dan program kesehatan gigi dan mulut di

masyarakat perlu ditingkatkan agar prevalensi karies dapat dikurangi. Perlu

adanya data OHI (Oral higene Index) pada Riskesdas yang akan datang.

57

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. (2013). Usaha Kesehatkan Gigi dan Mulut di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Azwar,S. (2009). Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia. (2015). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013. Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Boesro dan Lestari. (2008). Pencapaian Target Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.

Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada.

Budisuari, dkk. (2010). Hubungan Pola Makan dan Kebiasaan Menyikat Gigi

dengan Kesehatan Gigi dan Mulut (Karies) di Indonesia. Buletin Penelitian

Sistem Kesehatan, Vol. 13 No. 1 Januari 2014: 83–91.

Ernawati, D. (2014). Perilaku Ibu dalam upaya Pencegahan Karies Gigi pada ANak

Prasekolah (Early Childhood Caries) Usia 4-5 Tahun di Desa Mirit

Kecamatan Mirit Kabupaten Kebumen. Tesis Universitas Diponegoro

Semarang.

Hockenberry, M., & Wilson, D. (2007). Wong’s Nursing Care of Infants and

Children. St.Louis: Mosby Elsevier

Hollins, C. (2012). Leviso’s Textbook for Dental Nurse. (10th Edition). Oxford:

Willey-Blackwell.

Kidd dan Bechal (2006). Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya.

Jakarta: ECG

Litin. (2007). Mayo Clinic Family Health Book Panduan Kesehatan Keluarga.

Jakarta: Gramedia.

Maulani, C. (2014). Kiat Merawat Gigi Anak Panduan Orang Tua dalam Merawat

dan Menjaga Kesehatan Gigi Bagi Anak-Anaknya. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Notoatmojo. (2009). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

58

________ (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta.

Potter dan Perry. (2008). Buku Ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan

praktik (Vol 2 edisi ke-4) (Yasmin Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Riwidikdo. (2011). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Sumawinata. (2008). Cara Pemeliharaan Kesehatan Gigi Bagi Murid-murid SD.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Khotimah, K., dkk. (2014). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Karies Gigi pada Anak Usia 6-12 tahun di SD Negeri Karangayu 03

Semarang. Artikel Penelitian Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES

Telogorejo Semarang.

Suryoprajogo, N. (2009). Kupas Tuntas Kesehatan Remaja Sehat Jasmani Sehat

Rohani Dari A-Z. Yogyakarta: Diglossia Printika.

Suwelo. (2007). Karies Gigi pada Anak. Jakarta: EGC

Syarifudin. (2009). Panduan TA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS Disertai

Contoh kasus Penelitian TA. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.

Witasari, dkk. (2014). Hubungan antara Perilaku Membersihkan Gigi dengan

Kejadian Karies Gigi di SMKA NU Ungaran. Artikel Penelitian PSKM

Stikes Ngudi Waluyo Ungaran.

Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Kkeperawatan Pediatrik (Vol 1. Edisi ke-4) (Agus

Sutarna,Neti Juniarti, H.Y Kuncara, Penerjemah.). Jakarta: EGC.

Yenni, dkk. (2013). Kegiatan Penyuluhan tentang Penyuluhan Cara Menggosok

Gigi di TK Arraudah. Bukittinggi: Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes

Kesehatan Fort De Kock.

LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

a. Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

KUESIONER

PERILAKU MENGGOSOK GIGI

Nomor Responden: …...

Identitas Responden

1. Usia

2. Jenis kelamin

3. Jenjang Kelas

Isi Kuesioner

: …. tahun

: Laki-laki

Perempuan

: Kelas ….

Jawab/tanggapi pernyataan-pernyataan di bawah ini, dengan memberi tanda “”

pada kolom jawaban yang kamu pilih!

Jawaban

No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1. Saya menggosok gigi sebelum tidur malam.

2. Saya menggosok gigi sebelum berangkat

ke sekolah.

3. Saya menggosok gigi setelah makan

nasi.

4. Saya menggosok gigi setelah makan

cemilan/kue.

5. Saya menggosok gigi kira-kira selama 2-

3 menit.

6. Saya menggunakan sikat gigi kecil

sesuai ukuran mulut saya.

7. Saya menggunakan sikat gigi yang

berbulu lembut.

8. Saya menggunakan sikat gigi yang

ujungnya membulat.

9. Saya menggunakan sikat gigi yang

gagangnya nyaman dan kuat.

10. Sikat gigi saya digunakan orang lain.

11. Sikat gigi saya bersihkan dahulu

sebelum digunakan menggosok gigi.

12. Sikat gigi saya bersihkan setelah

digunakan menggosok gigi.

No.

Pernyataan

Jawaban

Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

13. Sikat gigi saya simpan di wadah

tertutup.

14. Sikat gigi saya diganti baru apabila bulu

sikatnya sudah mulai kembang, aus, atau

tidak tegak lurus lagi.

15. Sikat gigi saya diganti baru setelah

dipakai kira-kira 3-4 bulan.

16. Dalam menyikat gigi saya menggunakan

odol.

17. Saya menyikat gigi dengan tekanan

pelan/lembut.

18. Seluruh gigi dan bagian-bagiannya

(depan, belakang, luar, dalam) saya

sikat.

19. Celah-celah gigi juga saya sikat.

20. Pinggir gusi dan celah-celah gusi juga

saya sikat.

21. Lidah juga saya sikat.

22. Permukaan luar gigi disikat secara

horisontal (ke arah belakang dan depan)

serta vertikal (ke arah atas dan bawah)

23. Permukaan dalam gigi belakang

(permukaan gigi untuk mengunyah)

disikat mendatar ke luar dan ke dalam

serta ke kanan dan ke kiri.

24. Bagian dalam gigi depan disikat ke

dalam dan ke luar menggunakan ujung

sikat.

25. Sisi gigi yang melekat pada gusi, disikat

pendek ke belakang dan ke depan atau

berputar di atas gigi dan gusi.

26. Celah-celah gigi disikat dengan gerakan

ke luar dan ke dalam

27. Perbatasan gigi dan gusi disikat secara

vertikal (ke atas dan ke bawah).

28. Lidah digosok secara mendatar ke depan

dan ke belakang.

29. Setelah selesai menggosok gigi, saya

berkumur sampai bersih.

b. Lembar Checklist Observasi Hasil Pemeriksaan Karies Gigi

LEMBAR CHECLIST OBSERVASI

HASIL PEMERIKSAAN KARIES GIGI

Nomor

Responden Tidak Terdapat

Hasil Pemeriksaan

Karies Ringan Karies Sedang

Karies Berat

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Karies (Super Ficialis) (Profundi) (Media)

Nomor

Responden Tidak Terdapat

Hasil Pemeriksaan

Karies Ringan Karies Sedang

Karies Berat

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

48.

49.

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

57.

58.

59.

60.

61.

62.

63.

Karies (Super Ficialis) (Profundi) (Media)

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Correlations

Correlations

total

total Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir1 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir2 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir3 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir4 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir5 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir6 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir7 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir8 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir9 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

20

.623**

.003

20

.498*

.026

20

.781**

.000

20

.578**

.008

20

.648**

.002

20

.552*

.012

20

.737**

.000

20

.718**

.000

20

.676**

.001

20

butir10 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir11 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir12 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir13 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir14 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir15 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir16 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir17 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir18 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir19 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir20 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.518*

.019

20

.697**

.001

20

.797**

.000

20

.702**

.001

20

.498*

.026

20

.494*

.027

20

.703**

.001

20

.736**

.000

20

.778**

.000

20

.542*

.013

20

.522*

.018

20

butir21 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir22 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir23 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir24 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir25 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir26 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir27 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir28 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

butir29 Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.643**

.002

20

.536*

.015

20

.659**

.002

20

.554*

.011

20

.781**

.000

20

.659**

.002

20

.494*

.027

20

.449*

.047

20

.559*

.010

20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N

%

Cases Valid

Excludeda

Total

20

0

20

100.0

.0

100.0

a. Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

.942

N of Items

29

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Skoring Jawaban Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

Nomor Nomor Butir Pertanyaan

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Total

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 100

4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 3 4 3 1 2 3 97

4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 1 4 4 3 3 3 1 1 4 90

3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 1 1 1 1 1 2 3 3 4 3 2 1 4 84

3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 108

2 2 2 3 3 4 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 4 1 2 1 1 2 2 2 1 1 3 59

1 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 49

3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 66

3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 2 4 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 2 2 77

3 2 3 1 3 4 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 1 3 1 3 3 2 3 3 2 2 1 3 72

4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 2 4 92

4 4 2 2 4 4 2 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 4 76

3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 3 85

4 4 2 3 4 4 3 2 2 4 3 2 3 4 1 2 2 1 3 1 1 4 3 2 2 3 2 2 4 77

4 3 2 2 4 3 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2 69

3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 1 2 3 72

4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 2 2 4 100

4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 1 3 3 1 2 3 82

4 3 2 4 4 4 3 2 1 4 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 1 2 3 77

3 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 3 1 3 2 68

Nomor

Responden

Nomor Butir

Kuesioner

Jumlah

Skor

Peluang

Skor

Tertinggi

Persentase

Jumlah

Skor

(%)

Kategori

Perilaku

Menggosok

Gigi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 1 4 1 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 90 116 77,59 Baik

2 1 4 1 3 3 3 3 3 3 4 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 2 3 2 78 116 67,24 Cukup Baik

3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 2 74 116 63,79 Cukup Baik

4 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 1 2 62 116 53,45 Kurang Baik

5 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 2 3 90 116 77,59 Baik

6 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 1 2 1 1 2 64 116 55,17 Kurang Baik

7 1 2 4 3 1 3 3 2 2 3 3 1 1 3 1 1 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 62 116 53,45 Kurang Baik

8 1 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 2 74 116 63,79 Cukup Baik

9 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 71 116 61,21 Cukup Baik

10 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 4 4 3 2 3 2 64 116 55,17 Kurang Baik

11 1 4 1 1 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 1 2 2 1 1 1 4 3 3 3 3 2 63 116 54,31 Kurang Baik

12 1 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 1 3 78 116 67,24 Cukup Baik

13 2 3 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 1 3 2 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 2 3 90 116 77,59 Baik

14 1 3 1 3 4 3 4 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 79 116 68,10 Cukup Baik

15 1 4 1 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46 116 39,66 Buruk

16 1 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 1 3 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 46 116 39,66 Buruk

17 4 4 1 3 2 3 2 4 2 4 2 1 2 1 1 4 2 4 3 4 1 3 3 3 2 4 4 1 3 77 116 66,38 Cukup Baik

18 1 4 1 3 3 4 4 2 4 2 2 2 1 4 2 2 2 3 4 4 1 2 4 3 3 4 3 2 3 79 116 68,10 Cukup Baik

19 1 4 2 1 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 3 1 3 1 3 2 2 1 1 2 1 3 58 116 50,00 Kurang Baik

20 2 3 1 2 2 2 4 2 3 3 3 1 1 1 3 2 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 78 116 67,24 Cukup Baik

21 1 2 1 1 3 4 4 2 3 2 2 1 1 4 1 2 2 1 4 2 1 1 2 4 2 2 4 1 2 62 116 53,45 Kurang Baik

22 1 3 1 2 2 4 3 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 4 4 2 1 4 3 4 3 4 4 1 1 73 116 62,93 Cukup Baik

23 2 4 3 3 3 3 2 4 1 2 4 2 1 3 1 2 2 4 2 2 2 4 3 4 4 4 3 2 2 78 116 67,24 Cukup Baik

24 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 1 2 2 1 1 2 3 3 3 3 2 3 1 2 60 116 51,72 Kurang Baik

25 1 4 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 3 46 116 39,66 Buruk

26 2 2 2 4 2 3 2 1 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 94 116 81,03 Baik

27 1 1 1 3 2 3 3 2 2 1 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 1 2 78 116 67,24 Cukup Baik

28 1 2 1 3 3 4 3 1 2 4 2 1 1 4 3 2 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 81 116 69,83 Cukup Baik

29 1 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 1 4 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 90 116 77,59 Baik

30 1 2 1 1 2 4 4 3 2 3 2 2 2 3 1 4 3 1 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 2 62 116 53,45 Kurang Baik

31 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 4 2 1 3 2 3 3 2 58 116 50,00 Kurang Baik

Lampiran 3. Skoring Kuesioner Perilaku Menggosok Gigi

32 1 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 3 3 4 3 1 1 1 1 60 116 51,72 Kurang Baik

33 2 3 1 2 2 4 3 2 3 3 3 1 1 3 1 2 2 4 4 1 1 4 2 1 2 2 2 1 2 64 116 55,17 Kurang Baik

34 1 4 1 2 3 4 2 2 3 3 4 1 3 3 2 2 2 4 2 2 1 4 3 4 4 4 4 3 3 80 116 68,97 Cukup Baik

35 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 1 1 62 116 53,45 Kurang Baik

36 2 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 2 4 4 2 3 2 4 4 1 1 4 3 3 2 2 3 3 2 82 116 70,69 Cukup Baik

37 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 4 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 63 116 54,31 Kurang Baik

38 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 46 116 39,66 Buruk

39 2 3 1 1 3 4 3 3 2 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 91 116 78,45 Baik

40 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 3 1 1 2 4 2 1 4 1 1 4 2 2 2 2 2 2 1 59 116 50,86 Kurang Baik

41 1 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 91 116 78,45 Baik

42 1 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 62 116 53,45 Kurang Baik

43 1 4 1 1 1 1 4 3 2 3 4 3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 2 2 58 116 50,00 Kurang Baik

44 3 2 2 1 3 4 2 3 2 3 4 2 1 2 2 3 3 1 3 1 1 3 2 3 3 2 2 1 3 67 116 57,76 Cukup Baik

45 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 2 4 87 116 75,00 Cukup Baik

46 1 4 1 2 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 2 61 116 52,59 Kurang Baik

47 1 3 2 1 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 64 116 55,17 Kurang Baik

48 2 4 1 3 4 4 3 2 2 4 3 2 1 4 1 2 2 1 3 1 1 4 3 2 2 3 2 2 4 72 116 62,07 Cukup Baik

49 1 3 1 2 4 3 3 2 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 55 116 47,41 Kurang Baik

50 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 1 2 3 67 116 57,76 Cukup Baik

51 2 3 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 3 2 2 4 93 116 80,17 Baik

52 1 2 1 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 1 3 3 1 2 3 75 116 64,66 Cukup Baik

53 1 3 2 4 4 4 3 2 1 4 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 63 116 54,31 Kurang Baik

54 2 2 2 4 3 4 3 4 2 3 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 61 116 52,59 Kurang Baik

55 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 4 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 4 2 1 3 2 3 3 2 60 116 51,72 Kurang Baik

56 1 4 1 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 2 1 1 3 3 4 3 1 1 1 1 60 116 51,72 Kurang Baik

57 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 2 3 2 63 116 54,31 Kurang Baik

58 1 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 75 116 64,66 Cukup Baik

59 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 1 3 2 2 2 2 64 116 55,17 Kurang Baik

60 2 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 1 3 3 1 1 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 65 116 56,03 Cukup Baik

61 2 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 91 116 78,45 Baik

62 1 3 2 2 4 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2 64 116 55,17 Kurang Baik

63 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 1 60 116 51,72 Kurang Baik

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Karies Gigi

Nomor

Responden

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Hasil Pemeriksaan

Karies Gigi

Karies Berat

Karies Ringan

Karies Ringan

Karies Ringan

Karies Ringan

Karies Ringan

Tidak Karies

Karies Ringan

Karies Ringan

Tidak Karies

Karies Berat

Karies Ringan

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Berat

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Berat

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Berat

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Sedang

Lampiran 5. Data Induk Penelitian

Nomor Perilaku

Kejadian

Responden

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Menggosok Gigi

Baik

Cukup Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Cukup Baik

Buruk

Buruk

Cukup Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Buruk

Baik

Cukup Baik

Cukup Baik

Baik

Kurang Baik

Karies Gigi

Karies Berat

Karies Ringan

Karies Ringan

Karies Ringan

Karies Ringan

Karies Ringan

Tidak Karies

Karies Ringan

Karies Ringan

Tidak Karies

Karies Berat

Karies Ringan

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Berat

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

Kurang Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Buruk

Baik

Kurang Baik

Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Kurang Baik

Kurang Baik

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Berat

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Berat

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Sedang

Karies Sedang

Tidak Karies

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Sedang

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Sedang

Karies Ringan

Karies Berat

Karies Sedang

Karies Sedang

Lampiran 6. Hasil Analisis Univariat

Frequencies

Statistics

Perilaku

N

Valid

Missing

Menggosok

Gigi

63

0

Kejadian

Karies Gigi

63

0

Frequency Table

Perilaku Menggosok Gigi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Buruk

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik

Total

4

28

22

9

63

6.3

44.4

34.9

14.3

100.0

6.3

44.4

34.9

14.3

100.0

6.3

50.8

85.7

100.0

Valid Karies Berat

Kejadian Karies Gigi

Frequency Percent Valid Percent

12 19.0 19.0

Cumulative

Percent

19.0

Karies Sedang

Karies Ringan

Tidak Karies

Total

25

16

10

63

39.7

25.4

15.9

100.0

39.7

25.4

15.9

100.0

58.7

84.1

100.0

Histogram

Lampiran 7. Hasil Analisis Bivariat

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing

Total

Perilaku Menggosok Gigi *

Kejadian Karies Gigi

N Percent

63 100.0%

N

0

Percent

.0%

N Percent

63 100.0%

Perilaku Menggosok Gigi * Kejadian Karies Gigi Crosstabulation

Kejadian Karies Gigi

Perilaku

Buruk

Count

Karies

Berat

4

Karies

Sedang Karies Ringan

0 0

Tidak

Karies

0

Total

4

Menggosok Gigi

% of Total

Kurang Baik Count

% of Total

Cukup Baik Count

% of Total

6.3%

5

7.9%

1

1.6%

.0% .0%

16 4

25.4% 6.3%

7 10

11.1% 15.9%

.0%

3

4.8%

4

6.3%

6.3%

28

44.4%

22

34.9%

Total

Baik Count

% of Total

Count

2

3.2%

12

2

3.2%

25

2

3.2%

16

3

4.8%

10

9

14.3%

63

% of Total 19.0% 39.7% 25.4% 15.9% 100.0%

Nonparametric Correlations

Correlations

Perilaku

Menggosok

Gigi

Kejadian Karies

Gigi

Kendall's tau_b Perilaku

Menggosok Gigi

Kejadian Karies

Gigi

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

1.000

.

63

.369**

.001

63

.369**

.001

63

1.000

.

63

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).