HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU...

40
HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU UKUR TANAH TERHADAP PENERAPAN K3 PADA MATA KULIAH SURVEI BANGUNAN SIPIL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Arni Nur Khasanah NIM. 5101415040 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU...

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN

PENGETAHUAN ILMU UKUR TANAH TERHADAP

PENERAPAN K3 PADA MATA KULIAH SURVEI

BANGUNAN SIPIL UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG

Skripsi

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Arni Nur Khasanah

NIM. 5101415040

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

ii

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

iii

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

iv

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Tiada keindahan yang lebih baik daripada kecerdasan (Nabi Muhammad)

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

(dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (Q.S.

Al-Insyirah 6-7)

PERSEMBAHAN

Atas karunia dan rasa syukur atas segala rahmat-Nya

Dan sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua saya tercinta, Ibu Kuwati dan Bapak Mugiri

untuk semua hal baik yang telah mereka berikan.

Dosen pembimbingku untuk segala bantuan dan motivasi.

Almamaterku.

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

vi

RINGKASAN

Arni Nur Khasanah. 2019. Hubungan Pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur

Tanah terhadap Penerapan K3 pada Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Dr. Bambang Endroyo, M.Pd.,

S.E., M.T. Pendidikan Teknik Bangunan.

Dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat mahasiswa

melaksanakan kegiatan praktik ukur tanah masih perlu ditingkatkan karena

mahasiswa hanya menganggap kegiatan praktik hanya sekedar mengukur dan

mengumpulkan data saja sehingga dianggap tidak membahayakan. Padahal

keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya tentang keselamatan manusia saja,

tetapi termasuk keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja, keselamatan

peralatan yang digunakan serta keselamatan data yang diambil. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu

Ukur Tanah terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil

Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi dan regresi yang berarti

menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik pengumpulan data

yang digunakan pada penelitian ini adalah tes kemampuan, studi pustaka, studi

dokumentasi dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan

dari hasil belajar mahasiswa, studi pustaka digunakan untuk mempelajari data yang

berhubungan dengan objek penelitian, studi dokumentasi digunakan untuk kegiatan

pengumpulan data, lembar observasi digunakan untuk mengamati dan melihat

langsung kemudian memberikan skor kepada setiap mahasiswa ke dalam lembar

pengamatan yang telah dibuat.

Dari analisis hasil penelitian terdapat hubungan antara pengetahuan K3 dan

pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan K3. Pengetahuan K3 tergolong

kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 76,15 dengan tingkat hubungan terhadap

penerapan K3 sebesar 0,780 masuk dalam kategori kuat. Sedangkan pengetahuan

Ilmu Ukur Tanah tergolong kategori baik dengan perolehan nilai rata-rata sebesar

73,23 dengan tingkat hubungan terhadap penerapan K3 sebesar 0,576 masuk dalam

kategori sedang. Hubungan pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah

terhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien

korelasi r = 0,872. Dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara pengetahuan K3

dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan K3 mata kuliah Survei

Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang sebesar 68,5%, sedangkan sisanya

31,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang bukan merupakan objek kajian dalam

penelitian ini

Kata kunci : Pengetahuan K3, Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah, Penerapan K3

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

vii

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang

berjudul Hubungan Pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap

Penerapan K3 pada Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri

Semarang. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Universitas

Negeri Semarang. Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaat-Nya di yaumil akhir nanti,

Aamiin.

Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta

penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh studi di

Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah banyak

memberikan masukan bagi saya.

3. Aris Widodo S.Pd., M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil, Koordinator Program

Studi Pendidikan Teknik Bangunan dan selaku penguji I atas fasilitas yang

disediakan bagi mahasiswa.

4. Dr. Bambang Endroyo, M.Pd., M.T, selaku Dosen Pembimbing yang penuh

perhatian dan atas perkenaan memberi bimingan dan dapat dihubingi sewaktu-

waktu disertai kemudahan menunjukkan sumber-sumber yang relevan dengan

penulisan karya ilmiah ini.

5. Hery Suroso, S.T, M.T selaku penguji II yang telah memberi masukan yang

sangat berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar,

tanggapan, menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.

6. Semua dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang yang telah memberi bekal pengetahuan yang berharga.

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

viii

7. Rizqi Maulana yang telah memberikan dukungan, motivasi serta tenaga untuk

membentu penulis ketika mengalami kesulitan.

8. Kakak dan ponakanku tersayang (Arfita dan Zayn) yang selalu memberikan

semangat dan motivasi.

9. Teman seperjuangan PTB angkatan 2015 yang telah bersama-sama berjuang

menyelesaikan pendidikan S1.

10. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat untuk pelaksanaan

pembelajaran.

Semarang, 14 Agustus 2019

Penulis

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

RINGKASAN ................................................................................................ vi

PRAKATA ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 5

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

1.7 Penegasan Istilah ..................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDSAN TEORI .............................. 12

2.1 Pengetahuan ............................................................................................ 12

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja .......................................................... 13

2.2.1 Keselamatan Kerja ......................................................................... 13

2.2.2 Kesehatan Kerja ............................................................................. 15

2.2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................. 16

2.3 Penerapan ................................................................................................ 17

2.3.1 Pengertian Penerapan ..................................................................... 17

2.3.2 Tujaun Penerapan K3 ..................................................................... 18

2.4 Praktik Ukur Tanah ................................................................................. 19

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

x

2.5 Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil ....................................................... 20

2.6 Kerangka Berfikir ................................................................................... 21

2.7 Hipotesis ................................................................................................. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 23

3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 23

3.2 Obyek dan Sampel Penelitian ................................................................. 24

3.3 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 24

3.5 Pengujian Instrumen ............................................................................... 26

3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 39

4.1 Deskripsi Data ......................................................................................... 39

4.1.1 Deskripsi Data Variabel X1 ............................................................ 40

4.1.2 Deskripsi Data Variabel X2 ............................................................ 42

4.1.3 Deskripsi Data Variabel Y ............................................................. 44

4.2 Analisis Data ........................................................................................... 46

4.2.1 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 46

4.2.2 Hasil Uji Linearitas ........................................................................ 47

4.2.3 Hasil Uji Korelasi .......................................................................... 48

4.2.4 Uji Hipotesis .................................................................................. 50

4.3 Pembahasan ............................................................................................. 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 59

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 59

5.2 Saran ....................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62

LAMPIRAN ................................................................................................... 64

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir .......................................................... 22

Gambar 4.1 Diagram Presentase Uji Kriteria Variabel X1 ............................ 41

Gambar 4.2 Diagram Presentase Uji Kriteria Variabel X2 ............................ 43

Gambar 4.3 Diagram Presentase Uji Kriteria Variabel Y .............................. 45

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Tes Pengetahuan ..................................... 26

Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas ...................................................................... 27

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ........................................................................... 31

Tabel 3.4 Daftar Analisis Varians Regresi Linear ......................................... 33

Tabel 3.5 Pedoman Menentukan Interpretasi Koefisien Korelasi ................. 36

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian ......................................................... 39

Tabel 4.2 Deskripsi Data Variabel X1 ............................................................ 40

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan K3 ............................................ 40

Tabel 4.4 Kriteria Penilaian Pengetahuan K3 ................................................ 41

Tabel 4.5 Deskripsi Data Variabel X2 ............................................................ 42

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan IUT .......................................... 42

Tabel 4.7 Kriteria Penilaian Pengetahuan IUT .............................................. 43

Tabel 4.8 Deskripsi Data Variabel Y ............................................................. 44

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Penerapan K3................................................ 44

Tabel 4.10 Kriteria Penilaian Penerapan K3 .................................................. 45

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Normalitas ...................................................... 46

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Linearitas Pengetahuan K3............................. 47

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Linearitas Pengetahuan IUT ........................... 48

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Korelasi X1 terhadap Variabel Y .................... 49

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Korelasi X2 terhadap Variabel Y .................... 50

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Korelasi X1 dan X2 terhadap Variabel Y ........ 50

Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi .......................................................................... 51

Tabel 4.18 Hasil Uji F Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ................................ 52

Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 53

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Instrumen Pengetahuan K3 .......................................................... 64

Lampiran 2 Instrumen Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah .................................. 79

Lampiran 3 Instrumen Tes Penerapan K3 ...................................................... 94

Lampiran 4 Analisis Uji Coba Instrumen Pengetahuan K3 ........................... 101

Lampiran 5 Analisis Uji Coba Instrumen Pengetahuan IUT ......................... 103

Lampiran 6 Hasil Penelitian ........................................................................... 105

Lampiran 7 Foto Dokumentasi Penelitian...................................................... 108

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sampai saat ini masih

memprihatinkan. Hal tersebut terlihat dari masih seringnya terjadi kecelakaan kerja

di tempat kerja. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat adanya peningkatan angka

kecelakaan kerja yang terus meningkat beberapa tahun terakhir. Sepanjang tahun

2018 telah terjadi 157.313 kasus kecelakaan kerja di semua sektor pekerjaan, angka

tersebut meningkat sebesar 40% dari tahun sebelumya yang hanya 123 ribu kasus.

Untuk mencegah meningkatnya angka kecelakaan kerja, Hanif Dhakiri selaku

Menaker mengajak semua masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran

pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta pengawasannya (Sinar

Harapan.Co, 15/01/2019).

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja, salah

satunya yaitu dengan selalu memperhatikan dan menerapkan sikap K3. Sikap K3

dapat diterapkan apabila pengetahuan K3 sudah dipahami. Pengetahuan tersebut

dapat diperoleh melalui jalur pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha yang telah

disusun secara terencana yang dilakukan oleh seseorang yang diserahi tanggung

jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat sesuai dengan cita-

cita pendidikan itu sendiri (Munib, 2015: 36).

Perguruan tinggi merupakan salah satu penyelenggara pendidikan sebagai

tingkat lanjut dari pendidikan menengah di jalur pendidikan formal. Hal ini sesuai

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

2

dengan UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1 yang menyatakan “Perguruan tinggi

merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah mencakup program

pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan

oleh perguruan tinggi”.

Pada perguruan tinggi proses pembelajaran berlangsung setiap hari, baik

pembelajaran di dalam kelas maupun di laboratorium. Pada pembelajaran praktik

yang dilakukan di laboratorium keterampilan mahasiswa diasah. Di sana

mahasiswa diharuskan untuk berhadapan langsung dengan berbagai macam alat.

Canggihnya peralatan-peratan yang ada sekarang ini menuntut manusia untuk

memaksimalkan kualitas dan kuantitas yang dimilikinya. Kualitas dan kuantitas

yang dimiliki itulah yang nantinya akan menjadi salah satu modal dalam memasuki

dunia kerja. Kualitas sendiri meliputi kemampuan yang dimiliki oleh seseorang,

baik kemampuan dalam berpikir maupun kemampuan dalam mengerjakan sesuatu

(fisik). Sedangkan kuantitas merupakan banyaknya sumber daya manusia itu

sendiri. Oleh sebab itu kualitas yang dimiliki manusia ini sangat penting dan harus

terus ditingkatkan guna mengikuti perkembangan di era globalisasi ini.

Peralatan yang terdapat di laboratorium tentunya membantu mempermudah

pekerjaan mahasiswa. Namun di alat-alat tersebut juga mempunyai potensi bahaya

yang dapat menimbulkan kecelakaan. Kurangnya pengetahuan dan kecerobohon

merupakan salah satu penyebab timbulnya kecelakaan kerja. Kecelakaan tersebut

akan menimbulkan kerugian bagi mahasiswa maupun perguruan tinggi. Suwardi

dan Daryanto (2018: 1) mengartikan keselamatan kerja adalah keselamatan yang

berkaitan dengan semua elemen yang berada di tempat kerja. Maksud dari

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

3

pengertian tersebut yaitu keselamatan kerja bukan hanya bagi pekerja saja tetapi

mesin dan lingkungan kerja juga termasuk di dalamnya. Salah satu cara untuk

meningkatkan keselamatan kerja yaitu melalui pendidikan dan pelatihan

(Suma’mur, 1996). Oleh karena itu perlu ditekankan penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada proses pembelajaran terutama pada pembelajaran

praktik. Penerapana K3 antara lain menyangkut sikap K3. Sikap K3 merupakan

suatu tindakan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan syarat

keselamatan kerja (Endroyo, 2010).

Ilmu ukur tanah merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari cara

pengukuran baik di permukaan tanah maupun di bawah permukaan tanah. Dalam

melakukan pengukuran para pekerja menggunakan alat untuk mempermudah dan

mempercepat kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran biasanya merupakan

kegiatan awal sebelum sebuah bangunan didirikan. Kegiatan tersebut tentunya

mempunyai resiko bahaya yang dapat ditimbulkan. Terlebih ketika membangun

sebuah jalan, para pekerja harus masuk ke dalam hutan untuk membuka lahan.

Dalam hutan tersbut tentunya banyak sumber bahaya yang dapat membahayakan

para pekerja baik di serang binatang buas, tergigit ular maupun tergelincir ke jurang.

Oleh sebab itu para pekerja harus menggunakan APD dengan benar dan selalu

menerapkan K3 dengan baik.

Kesadaran petingnya penerapan K3 perlu ditanamnkan sejak dini. Salah

satu cara untuk menerapkan K3 yaitu pada pembelajaran praktik. Terlebih lagi

dunia Teknik Sipil merupakan dunia kerja di mana tingkat resiko kecelakaan yang

ditimbulkan akibat kerja sangat tinggi. Keterlibatan langsung dalam dunia kerja

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

4

dengan tingkat resiko yang tinggi mengharuskan mahasiswa memiliki pengetahuan

yang cukup tentang K3 agar terhindar dari bahaya akibat kerja. Pengetahuan K3

dapat dipelajari pada mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

pembelajaran praktik. Dengan adanya mata kuliah yang khusus membahas K3

diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikannya ketika praktik maupun

ketika terjun langsung ke dunia kerja.

Pengamatan yang dilakukan pada praktik ukur tanah menunjukkan bahwa

masih banyak mahasiswa yang belum menerapkan K3 ketika di lapangan. Hal

tersebut terbukti dari masih adanya mahasiswa yang tidak menggunakan pakaian

kerja, tidak membaca jobsheet sebelum praktik serta masih adanya peralatan ukur

yang tergeletak begitu saja. Mahasiswa merasa K3 tidak terlalu penting untuk

diterapkan. Karena praktik hanya sekedar mengumpulkan data dan membaca data

dari PPD, teodholite, maupun total station sehingga tidak menimbulkan kecelakaan

yang dapat membahayakan nyawa. Terlebih apabila nanti mahasiswa bekerja dan

bertugas untuk membebaskan lahan. Sebelum lahan dibuka, tentunya lahan tersebut

mempunyai sumber bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja, baik bahaya

akibat faktor alam maupun binatang yang terdapat pada lahan tersebut. Dalam

pembebasan lahan tersebut tentunya ada data-data yang diambil, keselamatn data

tersebut juga perlu diperhatikan, karena dalam K3 tidak hanya memperhatikan

tentang keselamatan pribadi, tetapi juga keselamatan dan kebersihan lingkungan

kerja, keselamatan peralatan yang digunakan dan keselamatan data yang diambil.

Dari uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Hubungan

Pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah Terhadap Penerapan K3 Pada

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

5

Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang”. Melalui

penelitian ini diharapkan mampu mengetahui sejauhmana penerapan K3 pada

praktik ukur tanah khususnya di peminatan ukur tanah program studi Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Semarang untuk selanjutnya dapat dijadikan

pedoman dalam upaya perbaikan ataupun peningkatan di kemudian hari.

1. 2 Identifikasi Masalah

Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Masih tingginya tingkat kecelakaan kerja yang terjadi di semua sektor

pekerjaan, dibuktikan dengan terus meningkatnya agka kecelakaan kerja

beberapa tahun terakhir.

2. Masih minimnya kesadaran mahasiswa tentang petingnya penerapan K3

pada pembelajaran praktik Ilmu Ukur Tanah.

3. Kurangnya diterapkannya K3 pada praktik ukur tanah dikarenakan kegiatan

praktik hanya dianggap sebatas mengambil dan mengolah data saja.

4. Kurangnya tindakan dosen untuk memberikan sanksi kepada mahasiswa yang

tidak menerapkan K3 menjadi salah satu faktor pendorong mahasiswa tidak

menerapkan K3.

1. 3 Batasan Masalah

Batasan masalah diterapkan untuk menghindari perkembangan

permasalahan yang terlalu luas. Faktor-faktor yang dikaji pada penelitian

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

6

difokuskan pada pemahaman dan penerapan K3 pada praktik ukur tanah. Adapun

batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :

1. Pengetahuan mahasiswa tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

secara umum pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri

Semarang.

2. Pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada mata kuliah Survei

Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.

3. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei

Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.

1. 4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalah di atas, rumusan masalah yang dapat

diambil adalah :

1. Seberapa besar tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas

Negeri Semarang ?

2. Seberapa besar tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada

mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang ?

3. Seberapa besar tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang ?

4. Seberapa besar tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei

Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang ?

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

7

5. Seberapa besar tingkat hubungan antara pengetahuan Ilmu Ukur Tanah

terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas

Negeri Semarang ?

6. Seberapa besar tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan

Sipil Universitas Negeri Semarang ?

1. 5 Tujuan Penelitian

Bersdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan

untuk :

1. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas

Negeri Semarang.

2. Mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada

mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.

3. Mengetahui tingkat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.

4. Mengetahui tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang K3

terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas

Negeri Semarang.

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

8

5. Mengetahui tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu

Ukur Tanah terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil

Universitas Negeri Semarang.

6. Mengetahui tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan

Sipil Universitas Negeri Semarang.

1. 6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi yang

bermanfaat. Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi manfaat teoritus dan

manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan dunia pendidikan terutama dalam

penerapan K3.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan literatur yang

memperkaya khasanah ilmu pengetahuan maupun kajian pustaka.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan mampu menambah pengetahuan

mengenai K3 sebagai bekal untuk terjun dalam dunia kerja dan masyarakat.

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

9

b. Bagi universitas, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya K3 dalam kegiatan

praktik.

c. Bagi mahasiswa, menambah wawasan dan melatih kemampuan menulis

karya ilmiah.

1. 7 Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya kemungkinan penafsiran yang salah tentang

istilah yang digunakan dalam penulisan judul skripsi, maka penulis perlu untuk

memberikan penegasan pada istilah-istilah yang terdapat dalam judul, dan

pembatasan masalahnya sebagai berikut :

a. Hubungan

Hubungan adalah suatu kegiatan tertentu yang membawa akibat kepada

kegiatan lain. Hubungan dapat dikatakan sebagai suatu proses, cara atau arahan

yang menggambarkan suatu objek tertentu yang membawa dampak atau pengaruh

terhadap objek lainnya (Tams Jayakusuma, 2001: 25)

Adapun hubungan yang dimaksud di sini adalah hubungan antara

pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dengan penerapannya pada kegiatan praktik.

b. Pengetahuan K3

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Soekidjo, 2007: 139).

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk

menjamin kebutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

10

kerja pada khusunya, dan manusia pada umunya, hasil karya dan budaya menuju

masyarakat adil dan makmur (Mangkunegara, 2002: 163).

Jadi yang dimaksud Pengetahuan K3 di sini merupakan sebuah hasil tahu

tentang suatu upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan saat melakukan

kerja.

c. Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu (Soekidjo, 2007: 139). Ilmu ukur

tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di

permukaan bumi dan di bawah permukaan tanah untuk menentukan posisi relatif

atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam

memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.

Pengetahuan Ilmu Ukur tanah merupakan saebuah hasil tahu tentang cara-

cara pengukuran di permukaan dan di bawah permukaan tanah guna memenui

kebutuhan seperti pemetaan.

d. Penerapan K3

Penerapan merupakan perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses

interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan

pelaksana, birokrasi yang efektif (Setiawan, 2004: 39). Penerapan K3 yang

dimaksud ialah sebuah aktivitas atau kegiatan yang bertujuan untuk mencapai

sebuah keselamatan dan kesehatan kerja dalam kegiatan pengukuran pada mata

kuliah Survei Bangunan Sipil di Universitas Negeri Semarang.

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

11

e. Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil

Survei Bangunan Sipil merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada

peminatan Ukur Tanah Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas

Negeri Semarang. Mata kuliah tersebut lebih dominan dengan kegiatan praktik di

lapangan. Dalam melakukan kegiatan praktik tentunya mahasiswa harus

menerapkan K3 agar terhidar dari segala jenis kecelakaan yang mungkin terjadi.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan suatu hasil yang biasanya diperoleh melalui indra

pendengar dan penglihat. Pengetahuan dapat diraih melalui pendidikan, baik

pendidikan formal maupun non formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya

dengan pendidikan, sehingga semakin tinggi pendidikan orang tersebut maka

pengetahuan yang didapatpun akan semakin luas. Namun bukan berarti orang

dengan pendidikan rendah pengetahuan yang dimilikinyapun rendah, karena

pendidikan bukan hanya didapat melalui bangku sekolah saja tetapi juga dari

lingkungan sekitar.

Menurut Soekidjo (2007: 139) pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.

Pengindraan yang di maksud di sini meliputi indra penglihat, pendengar, pencium,

perasa, dan peraba. Sedangkan menurut Mubarak, dkk (2007) pengetahuan

merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang

pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah

orang melakukan kontak dan pengamatan terhadap suatu objek tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2007)

antara lain : (a) Pendidikan, (b) Pekerjaan, (c) Umur, (d) Minat, (e) Pengalaman, (f)

Kebudayaan lingkungan sekitar, (g) Informasi. Dari faktor-faktor tersebut terlihat

bahwa bukan pendidikan saja yang menentukan tingkat pengetahuan seseorang.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

13

Pengelaman hingga kebudayaan lingkungan sekitar juga berparuh terhadap

pengetahuan seseorang.

Tingkat pengetahuan seseorang dapat diketahui dengan melakukan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari

subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau ukur dapat sesuai dengan tingkatan pengetahuan (Soekidjo, 2003)

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan hasil

tahu yang didapatkan seseorang setelah melakukan pengamatan maupun suatu

tindakan. Pengetahuan yang dimaksud di sini ialah pengetahuan mahasiswa tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pengetahuan Ilmu Ukur Tanah.

2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2.2.1 Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk menjamin

tenaga kerja baik secara jasmaniah maupun rohaniah, beserta hasil karyanya, alat

kerjanya serta lingkungan sekitar tempat kerja. Usaha tersebut harus dilakukan oleh

semua unsur yang terlibat dalam pakerjaan tersebut, karena tanpa adanya kerjasama

yang baik dari semua unsur yang terlibat tujuan dari keselamatan kerja sendiri tidak

mungkin dapat dicapai dengan maksimal.

Menurut Suma’mur (2001: 104) keselamatan kerja merupakan rangkaian

usaha untuk menciptakan susasana kerja yang aman dan tentram bagi para

karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sementara Sumantri

(1989: 5) menjelaskan bahwa keselamatan kerja merupakan suatu keadaan atau

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

14

kondisi kerja yang aman, bukanlah hanya tanggung jawab para instruktur, tetapi

menjadi tanggung jawab semua unsur yang berada di lingkungan kerja. Menurut

Mangkunegara (2011: 161) keselamatan kerja menunjukkan pada kondisi yang

aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.

Bangun Wilson (2012: 377) berpendapat bahwa keselamatan kerja adalah

perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun mental

dalam lingkungan pekerjaan.

Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja menurut Annisah (2016) adalah

sebagai berikut :

(1) Terdapat unsur-unsur keselamatan dan kesehatan kerja, (2)

Adanya kesadaran dari karyawan untuk menjaga keamanan dan

keselamatan kerja, (3) Berkerja sesuai dengan standar prosedur kerja

yang ada serta memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, (4)

Teliti dan cermat dalam melaksanakan pekerjaan.

Adapun tujuan dari keselamatan kerja menurut Suma’mur (1981) adalah

sebagai berikut :

(1) Para pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja,

(2) Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja dapat digunakan

sebaik-baiknya, (3) Agar semua hasil produksi terpelihara

keamanannya, (4) Agar adanya jaminan atas peliharaan dan

peningkatan gizi pegawai, (5) Agar dapat meningkatkan gairah,

keserasian, dan partisipasi kerja, (6) Terhindar dari gangguan

kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan kerja, (7) Agar pegawai

merasa mana dan terlindungi dalam bekerja.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keselamatan

kerja adalah suatu keadaan terhindar dari bahaya yang diakibatkan oleh kerja untuk

melindungi pekerja, alat, maupun lingkungan kerja itu sendiri.

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

15

2.2.2 Kesehatan Kerja

Selain memperhatikan keselamatan dalam bekerja, hal lain yang harus

diperhatikan yaitu kesehatan. Sehat merupakan suatu kondisi terbebas dari

penyakit, baik secara fisik, mental, maupun secara sosial.

Menurut Mangkunegara (2004: 161) kesehatan kerja menunjukan pada

kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang

disebabkan oleh lingkungan kerja. Suma’mur (1986) berpendapat bahwa kesehatan

kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya,

yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan

setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial dengan kesehatan yang

diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-

penyakit umum.

Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 pasal 23

menyebutkan bahwa: (1) Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan

produktivitas kerja yang optimal, (2) Kesehatan keja meliputi perlindungan

kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja, dan syarat kesehatan kerja, (3)

Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kesehatan kerja adalah suatu keadaan yang terbebas dari suatu penyakit yang

diakibatkan kerja baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

16

2.2.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Setiap pekerjaan pasti mempunyai resiko kecelakaan. Kecelakaan tersebut

tentu menimbulkan kerugian baik kerugian fisik, psikologis, maupun materi. Untuk

meminimalisir hal tersebut perlu diterapkannya suatu upaya K3. Keselamatan dan

Kesehatan Kerja merupakan suatu upaya untuk mengembangkan tingkat kerjasama,

partisipasi dan perhatian antara para pekerja dan pihak perusahaan di tempat kerja

untuk melakukan tugas dan kewajiban bersama dalam hal keselamatan, kesehatan,

dan keamanan kerja dalam upaya memperlancar produksi (Suwardi dan Daryanto,

2018: 5).

Menurut PERMENPU No. 7 Tahun 2019 Keselamatan dan Kesehatan kerja

adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan

tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Sementara Panggabean (2012: 163) berpendapat Keselamatan dan Kesehatan Kerja

adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin kebutuhan dan kesempuranaan

baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja khususnya, dan manusia pada

umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Ramli (2013: 62) berpendapat bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah

kondisi atau faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kesehatan dan

keselamatan pekerja atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor),

pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja. Sedangkan menurut Buntarto (2015:

5) keselamatan dan keselamatan kerja bertujuan untuk menjamin kesempurnaan

atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya.

Menurut Prawiro Suyadi (2002: 91) keselamatan dan kesehatan kerja adalah

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

17

menciptakan susana lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan

karyawan agar tugas pekerjaan di wilayah kerja perusahaan dapat berjalan lancar.

Kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh dua golongan penyebab (Endroyo,

1989) yaitu Tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan

(unsafe human acts) dan Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe

condition).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk melindungi pekerja beserta

semua yang ada di sekitarnya baik lingkungan, alat maupun data yang diambil agar

terhindar dari kecelakaan akibat kerja.

2.3 Penerapan

2.3.1 Pengertian Penerapan

Setelah mengetahui sebuah teori maka teori tersebut perlu diterapkan untuk

mengetahui akan kebenaran teori tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) penerapan adalah perbuatan menerapkan. Menurut Setiawan (2004: 39)

penerapan merupakan perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses

interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan

pelaksana, birokrasi yang efektif. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan untuk mencapai

tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Usman (2007) penerapan adalah bermuara pada aktivitas, aksi,

tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Penerapan bukan hanya sekdar

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

18

aktivitas namun merupakan kegiatan terencana sehingga mampu mencapai tujuan

yang diinginkan.

Adapun unsur-unsur penerapan menurut Abdul (1990), meliputi: (1)

Adanya program yang dihasilkan, (2) Adanya kelompok target, yaitu masyarakat

yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program-

program tersebut, (3) Adanya pelaksanaan, baik pelaksanaan organisasi ataupun

perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun

pengawasan dari proses penerapan tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan

suatu tindakan yang dilakukan dalam suatu kegiatan sehingga tujuan dari yang

diinginkan dapat tercapai. Pada penelitian ini penerapan pada Keselamatan dan

Kesehatan Kerja yang dimaksud yaitu saat mahasiswa telah mendapatkan

pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kemudian mahasiswa

tersebut akan menerima atau menolak pengetahuan terbut. Hal tersebut akan terlihat

ketika mahasiswa melakukan kegiatan praktik dimana mahasiswa yang menerima

pengetahuan tersebut akan senantiasa menerapkan K3 begitupun sebaliknya.

2.3.2 Tujuan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha untuk

mengurangi kecelakaan yang dapat ditimbulkan akibat kerja. Untuk meminimalisir

kecelakaan yang mungkin timbul dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan

mengungkapkan sebab akibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian

dilakukan atau tidak.

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

19

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Mangkunegara (2004:

162) adalah sebagai berikut :

(1) Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan

kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis, (2) Agar setiap

perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif

mungkin, (3) Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya, (4)

Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi

pegawai (5) Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan

partisipasi kerja, (6) Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang

disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja, (7) Agar setiap gegawai

merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

Panggabean (2012: 114) berpendapat bahwa tujuan keselamatan dan

kesehatan kerja karyawan dapat dicapai jika ada unsur-unsur yang mendukung

yaitu :

(1) Adanya dukungan dari pimpinan puncak (2) Ditunjuknya direktur

keselamatan (3) Rekayasa pabrik dan kegiatan yang aman (4)

Diberikannya pendidikan bagi semua karyawan untuk bertindak aman

(4) Terpeliharanya catatan-catatan tentang kecelakaan (5) Menganalisis

penyebab kecelakaan (6) Kontes keselamatan.

2.4 Praktik Ukur Tanah

Kegiatan praktik merupakan sebuah tindakan yang didapat setelah

mengetahui atau mempelajari suatu hal/teori tertentu. Menurut Suhendra (2011)

ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara

pengukuran di permukaan bumi dan di bawah permukaan tanah untuk menentukan

posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di

bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi

relatif suatu daerah.

Praktik ukur tanah merupakan kegiatan pembelajaran praktik pada mata

kuliah survei bangunan sipil. Pada praktik tersebut mahasiswa diharuskan membaca

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

20

data menggunakan alat yang sudah ditentukan. Setalah mendapatkan data

selanjutnya data tersebut diolah baik secara manual maupun menggunakan bantuan

aplikasi.

Dalam melakukan kegiatan praktik di lapangan mahasiswa harus

menerapkan K3. Kegiatan praktik yang dilakukan di lapangan tentunya dapat

menimbulkan bahaya. Bahaya tersebut tidak hanya menimpa manusia saja, tetapi

juga lingkungan, alat dan data pengukuran. Karena dalam K3 bukan hanya tentang

keselamatan manusia saja tetepi juga harus memperhatikan keselamatan

lingkungan, alat yang digunakan, serta data yang diambil. Walaupun dalam

kegiatan praktik pengukuran di perkuliahan kegiatan praktik di anggap tidak terlalu

menimbulkan bahaya, tetapi penerapan K3 perlu diterapkan sejak dini. Terlebih jika

nantinya mahasiswa bekerja dan mendapatkan tugas untuk membuka lahan.

Kegiatan tersebut tentunya mempunya resiko kecelakaan yang besar sehingga

perlunya penerapan K3.

2.5 Mata Kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang

Survei Bangunan Sipil merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada

peminatan Ukur Tanah program studi Pendidikan Teknik Bangunan. Mata kuliah

tersebut dominan dengan kegiatan praktik dibandingkan dengan teori. Kegiatan

praktik yang dimaksud di sini yaitu pegambilan data menggunakan alat-alat yang

telah ditentukan. Capaian pembelajaran pada mata kuliah ini yaitu mahasiswa

mampu melakukan pengukuran untuk bangunan sipil.

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

21

Pada mata kuliah tersebut kemampuan yang diharapkan antara lain yaitu

mahasiswa mampu melaksanakan setting out bangunan gedung, mahasiswa mampu

memeraktekan pemetaan situasi lokasi jembatan, mahasiswa mampu

memeraktekkan pengukuran penampang memanjang dan melintang lokasi

jembatan maupun kenampakan buatan lain. Dari beberapa kemampuan yang

diharapkan tersebut penerapan K3 sangatlah penting dilakukan. Karena pada mata

kuliah tersebut kegiatan pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekitar kampus

seperti pada praktik-praktik sebelumnya tetapi mahasiswa diharuskan untuk

mencari objek yang telah ditentukan sebagai media pengukuran mahasiswa.

2.6 Kerangka Bepikir

Penerapan K3 merupakan hal yang penting dilakukan demi tercapainya

kondisi kerja yang aman dan sehat sehingga mampu mencapai produktivitas kerja

yang maksimal. Pada penelitian ini penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) pada praktik ukur tanah mata kuliah survey bangunan sipil di Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan Peminatan Ukur Tanah Universitas Negeri Semarang

akan dilihat melalui pengetahuan dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah. Sikap K3

yang diterapkan selama kegiatan praktik diharapkan dapat meminimalisir

kecelakaan keja yang mungkin terjadi.

Survei bangunan sipil merupakan salah satu mata kuliah yang terdapat pada

peminatan Ilmu Ukur Tanah program studi Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Semarang. Pada mata kuliah tersebut lebih dominan dengan

kegiatan praktik. Setiap kegiatan praktik tentunya ada prosedur K3 yang harus

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

22

diterapkan oleh mahasiswa. Semakin baik pengetahuan mahasiswa tentang K3

maka kemungkinan pelaksanaan perilaku K3 pada saat paktik juga akan semakin

maksimal. Sehingga pada penelitian ini hubungan antara pengetahuan tentang K3

dan pengetahuan Ilmu Ukur tanah terhadap penerapan K3 pada praktik ukur tanah

akan diteliti. Adapun skema kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai

gambar berikut :

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

2.7 Hipotesis

Menurut Arikunto (1998), hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian

ini yaitu :

1. Terdapat hubungan antara pengetahuan K3 dengan penerapan K3 pada mata

kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.

2. Terdapat hubungan antara pengetahuan Ilmu Ukur Tanah dengan penerapan

K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang.

3. Terdapat hubungan antara pengetahuan K3 dan Pengetahuan Ilmu Ukur Tanah

terhadap penerapan K3 pada mata kuliah survei bangunan sipil.

Pengetahuan Ilmu

Ukur Tanah (X2)

Pengetahuan K3 (X1) Penerapan K3 pada

mata kuliah Survei

Bangunan Sipil

Universtas Negeri

Semarang (Y)

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

59

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang K3 pada mata kuliah Survei

Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang masuk dalam kategori sangat

baik dengan nilai rata-rata 76,15.

2. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah pada mata kuliah

Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri Semarang masuk dalam kategori

baik dengan nilai rata-rata 73,23.

3. Tingkat penerapan K3 mahsiswa pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil

masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 79,13.

4. Tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang K3 terhadap

penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas Negeri

Semarang sebesar 0,780 yang menunjukkan tingkat hubungan antara variabel

X1 terhadap variabel Y masuk dalam kategori kuat.

5. Tingkat hubungan antara pengetahuan mahasiswa tentang Ilmu Ukur Tanah

terhadap penerapan K3 pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas

Negeri Semarang sebesar 0,576 yang menunjukkan tingkat hubungan antara

variabel X2 terhadap variabel Y masuk dalam kategori sedang.

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

60

6. Tingkat hubungan antara pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah terhadap penerapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada mata kuliah Survei Bangunan Sipil Universitas

Negeri Semarang sebesar 0,872 yang menunjukkan tingkat hubungan antara

variabel X1 dan X2 dengan variabel Y masuk dalam kategori sangat kuat.

7. Persamaan regresi ganda yang diperoleh dari hasil analisis data yaitu : Y =

38,936 + 0,375 X1 + 0,208 X2.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, maka dapat diberikan saran

sebagai berikut :

1. Untuk mahasiswa yang mengambil peminatan Ilmu Ukur Tanah Universitas

Negeri Semarang yang dalam kegiatan perkuliahan sering melaksanakan

kegiatan praktik harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

untuk melindungi dirinya sendiri, alat praktik, data pengukuran maupun

lingkungan sekitar tempat praktik dari kecelakaan kerja.

2. Untuk pengajar hendaknya lebih memperhatikan pengetahuan mahasiswa

mengenai Ilmu Ukur Tanah, karena berdasarkan hasil penelitian tingkat

pengetahuan Ilmu Ukur Tanah mahasiswa lebih rendah dibandingkan dengan

tingkat pengetahuan K3. Padahal pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu Ukur

Tanah memiliki hubungan dengan diterapkannya K3. Semakin tinggi

pengetahuan K3 dan pengetahuan Ilmu Ukur Tanah maka semakin besar pula

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

61

penerapan K3 yang dilakukan. Oleh sebab itu pengajar perlu meningkatkan

pengetahuan Ilmu Ukur Tanah agar penerapan K3 juga semakin baik.

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Shuarsimi, 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi 6. Jakarta : Rineka Cipta.

_______. 1988. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta.

Buntarto. 2015. Panduan Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk Industri.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Endroyo, Bambang. 2010. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Peningkatan Sikap

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Para Pelaku Jasa Konstruksi di

Semarang. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan 12(2): 111-120.

_______.1989. Keselamatan Kerja Untuk Teknik Bangunan. Semarang: IKIP

Semarang Press.

Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.

Mangkunegara P. Anwar. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

_______. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

_______. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Mubarak, W. Iqbal. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Belajar Mengajar

dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Munib Achmad, Budiyono dan S. Suwa. 2015. Pengantar Ilmu Pendidikan.

Cetakan Kesembilan (Edisi Revisi). Semarang: UPT UNNES Press.

Nawari. 2010. Analisis Regresi dengan Ms Excel 2007 dan SPSS 17. Yogyakarta:

Gava Media

Panggabean, M. Sibarani. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Setiawan, Guntur.2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset.

Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rhineka Cipta.

_______. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN K3 DAN PENGETAHUAN ILMU …lib.unnes.ac.id/36188/1/5101415040_Optimized.pdfterhadap penerapan K3 masuk dalam kategori sangat kuat dengan besar koefisien korelasi

63

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_______. 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suhendra, A. 2011. Studi Perbandingan Hasil Pengukuran Alat Theodolit Digital

dan Manual. Jurnal Teknik Sipil: 1013-1022.

Suma’mur P. K. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta:

PT. Gunung Agung.

_______. 1996. Higiene Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: PT. Gunung

Agung.

Suwardi dan Daryanto. 2018. Pedoman Praktis K3LH; Keselamatan Kesehatan

Kerja dan Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media.