HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/8/1/DITA PURNAMASARI...
Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/8/1/DITA PURNAMASARI...
i
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHANMENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SAMPARA KABUPATEN KONAWETAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan JurusanKebidanan Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari
Oleh :
DITA PURNAMASARI SARLANIP00312016114
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANANPRODI D-IV
2017
i
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHANMENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SAMPARA KABUPATEN KONAWETAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan JurusanKebidanan Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari
Oleh :
DITA PURNAMASARI SARLANIP00312016114
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANANPRODI D-IV
2017
i
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHANMENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SAMPARA KABUPATEN KONAWETAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan JurusanKebidanan Diploma IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari
Oleh :
DITA PURNAMASARI SARLANIP00312016114
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANANPRODI D-IV
2017
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Penulis
1. Nama : Dita Purnamasari Sarlani
2. Tempat / Tanggal Lahir : Kendari, 13 Mei 1991
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku / Kebangsaan : Tolaki / Indonesia
6. Alamat : Jl. Chairil Anwar No. 45, Kelurahan
kWua-wua, Kecamatan Wua-wua,
kKabupaten Kendari
B. Pendidikan
1. SD Negeri 17 Baruga tamat pada tahun 2003
2. SMP Negeri 04 Kendari tamat pada tahun 2006
3. SMAS Kartika VII-2 Kendari tamat pada tahun 2009
4. DIII Kebidanan Pelita Ibu Kendari tamat pada tahun 2012
5. DIV Kebidanan Alih Jenjang masuk 2016 sampai sekarang
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan segala puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta
kasih sayang-Nya sehingga atas ridho-Nya pen ulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Ferosus (Fe) di Wilayah Kerja
Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe Tahun 2017”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak kesulitan
dan hambatan yang ditemukan, namun penulis tetap berusaha. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
baik isi, bahasa, maupun materi yang ada didalamnya. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Halijah, SKM, M.Kes
selaku pembimbing I dan ibu Farming, SST, M. Keb selaku pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Askrening, SKM., M. Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kendari.
2. Ibu Sultina Sarita, SKM., M. Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari.
3. Ibu Melania Asi, S. SiT., M. Kes selaku Ketua Program Studi DIV
Kebidanan.
vi
4. Sitti Aisa, Am. Keb., M. Pd selaku Penguji I, Hj. Nurnasari P, SKM., M.
Kes selaku Penguji II, dan Hj. Syahrianti, S. SiT., M. Kes selaku
Penguji III.
5. Ibu Yuliana Ngii, SKM selaku Kepala Puskesmas Sampara yang telah
memberikan izin pelaksanaan penelitian di Puskesmas tersebut.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Tata Usaha di lingkungan pendidikan
Poltekkes Kemenkes Kendari yang telah memberikan ilmu
pengetahuan.
7. Teristimewa kepada Ayahanda Sarlani dan Ibunda Minarsin, S. Pdi
serta seluruh adik-adik dan anggota keluarga yang telah memberikan
kasih sayang, motivasi, dan inspirasi serta pengorbanan yang tak
terhingga.
8. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebut satu per satu
namanya yang telah memberikan dukungan moril dan saran yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu. Atas segala bantuan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan
yang telah diberikan.
Kendari, 12 Desember 2017
penulis
vii
DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xii
BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang .......................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .......................................... 7
E. Keaslian Penelitian .......................................................... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKAA. Telaah Pustaka .......................................... 9
B. Landasan Teori.............................................................. 22
C. Kerangka Teori ............................................................. 24
D. Kerangka Konsep ......................................................... 25
E. Hipotesis Penelitian ........................................ 26
BAB III.METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian ............................................................. 27
B. Lokasi dan Waktu ......................................................... 27
C. Populasi dan Sampel ....................................... 27
D. Variabel Penelitian ........................................................ 29
E. Definisi Operasional ..................................................... 29
F. Instrumen Penelitian ..................................................... 30
viii
G. Alur Penelitian .............................................................. 30
H. Analisis Data ............................................................... 30
I. Etika Penelitian.............................................................. 31
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil penelitian .............................................................. 36
B. Pembahasan ................................................................. 39
BAB V.KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ................................................................... 44
B. Saran ............................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teori .......................................................... 25
Gambar 2 Kerangka Konsep ..................................................... 26
Gambar 3 Instrument Penelitian ................................................. 30
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Sampara ... 34
Tabel 2 Jumlah Petugas Puskesmas Sampara ............................ 35
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Tingkat Umur .................................. 36
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan .......................... 37
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan ...................... 37
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepatuhan .......................... 38
Tabel 7 Hubungan Antara Pengetahuan dan Kepatuhan .............. 38
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permintaan Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 Surat Pernyataan Persetujuan Responden (Informed
Concent)
Lampiran 3 Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 Kunci Jawaban Kuisioner
Lampiran 5 Master Tabel Penelitian
Lampiran 6 Perhitungan SPSS Chi Square (x2)
Lampiran 7 Surat Izin Permohonan Penelitian Dari Pihak
Pendidikan
Lampiran 8 Surat Izin Pengambilan Data Awal
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian Dan Badan Penelitian Dan
Pengembangan
Lampiran 10 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
xii
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHANMENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE) DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SAMPARAKABUPATEN KONAWE
TAHUN 2017
Dita Purnamasari Sarlani1. Halijah2. Farming3.
Latar Belakang : Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) diIndonesia tahun 2013 terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamildengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl antara di perkotaan (36,4%) danperdesaan (37,8%). Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan(28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsungkematian ibu antara lain Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%)dan anemia pada kehamilan (40%).Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengankepatuhan mengkonsumsi tablet ferosus (fe) di Puskesmas SamparaKabupaten Konawe tahun 2017.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik denganrancangan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakancara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang.Instrument yang digunakan adalah kuesioner.Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh analisis signifikasihubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsitablet ferosus (fe) dengan uji Chi-square (x2) diperoleh x2 hitung = 5.091 danx2 tabel =3,841 serta nilai ρ = 0,024. Karena nilai ρ < 0,05 dan x2 hitung > x2
tabel (5,091 > 3,841) berarti H0 ditolak dan sebaliknya H1 diterima. Jadi adahubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tabletferosus (fe) di Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe tahun 2017.
Kata Kunci : Pengetahuan, KepatuhanDaftar Pustaka : 20 (2007-2016)
1. Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan2. Dosen Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tablet Fe (zat besi) merupakan mikro elemen yang esensial bagi
tubuh yang sangat diperlukan dalam pembentukan darah, yakni dalam
Hemoglobin (Hb). Kurangnya asupan zat besi (Fe) yang adekuat
mengakibatkan timbulnya penyakit anemia gizi. Anemia adalah suatu
keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit)
yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung
hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh. Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh
kurang baik bagi ibu maupun bagi janin, karena dapat berpengaruh
pada perkembangan janin selama kehamilan (Proverawati, 2013).
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh
karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi
tablet zat besi selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat
besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040mg selama hamil)
dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan
ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi
(Sulistyawati, 2011).
Pada ibu hamil, zat besi memiliki peranan yang cukup penting
untuk pertumbuhan janin. Selama hamil, asupan zat besi harus
ditambah mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu
2
meningkat. Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan
menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta,
dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak. Asupan zat besi yang
diberikan oleh ibu hamil kepada janinnya melalui plasenta akan
digunakan janin untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, termasuk
untuk perkembangan otaknya, sekaligus menyimpannya dalam hati
sebagai cadangan hingga bayi berusia 6 bulan. Kekurangan zat besi
sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu
hamil menderita anemia. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko
kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, keguguran, dan
meningkatkan risiko bayi lahir premature (Profil Kesehatan, 2014).
Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi adalah ketaatan ibu
hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi
tablet zat besi. Kepatuhan mengkonsumsi tablet besi diukur dari
ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara
mengkonsumsi tablet besi, frekuensi konsumsi per hari. Berbagai
macam faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu dalam
mengkonsumsi tablet besi antara lain kunjungan antenatal care
(ANC), suplai tablet, efek samping dan manfaat yang dirasakan ibu
setelah mengkonsumsi tablet besi, konseling dari petugas kesehatan,
dukungan keluarga, kepercayaan tradisional, forgetfullness dan
pengetahuan ibu hamil mengenai tablet besi (Wiradnyani, 2013).
3
Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh factor Predisposing
(predisposisi) diantaranya adalah pengetahuan. Dengan tingkat
pengetahuan yang kurang terhadap manfaat tablet fe atau tambah
darah dalam kehamilan mengakibatkan mereka tidak mau
mengkonsumsi tablet zat besi. Ibu hamil cenderung menolak
konsumsi tablet fe atau tambah darah karena dapat menimbulkan efek
samping yang mengganggu. Agar mengerti para wanita hamil harus
diberikan pengetahuan yang tepat. Pengetahuan tentang metabolisme
besi dalam tubuh merupakan salah satu kunci penanggulangan
masalah kekurangan zat besi (Notoatmodjo, 2010).
Secara umum, ketidakpatuhan dapat menyebabkan
meningkatnya resiko berkembangnya masalah kesehatan atau
memperpanjang atau memperburuk kesakitan yang sedang di derita.
Perkiraan yang ada menyatakan bahwa 20% opname di rumah sakit
merupakan akibat dari ketidakpatuhan pasien terhadap aturan
pengobatan. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat
mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia.
Pemberian informasi tentang anemia akan bertambah. Pengetahuan
mereka tentang anemia, karena pengetahuan memegang peranan
yang sangat penting sehingga ibu hamil patuh meminum zat besi
(Romauli, 2011).
World Health Organization (WHO) mengatakan 40% kematian
ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan
dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi
4
besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi. Badan Kesehatan Dunia melaporkan bahwa ibu-ibu hamil
yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75% serta semakin
meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Hasil
persalinan pada wanita hamil yang menderita anemia defisiensi besi
adalah 12-28% angka kematian janin, 30% kematian perinatal, dan 7-
10% angka kematian neonatal (Misaroh, 2015).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012, AKI (Angka Kematian Ibu) yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-
negara tetangga di Kawasan ASEAN (Profil Kesehatan, 2014).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) di Indonesia
tahun 2012 terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan
kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl dengan proporsi yang hampir sama
antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).
Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia adalah
bagaimana menurunkan proporsi anemia pada ibu hamil. Penyebab
langsung kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%)
dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain
Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada
kehamilan (40%). Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan
meningkatkan resiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu
yang tidak anemia (Rikesdas, 2012).
5
Berdasarkan data Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun
2016, didapatkan anemia pada ibu hamil yang terbagi atas ; anemia
ringan sebanyak 40,32%, Anemia berat dengan sebanyak 3,32% dan
tidak mengalami anemia sebanyak 56,35% (Profil Dinkes Sultra,
2016).
Profil Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016
menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2014 sebanyak 65
kematian dan kembali meningkat pada tahun 2015 sebanyak 67
kematian dari 55.606 kelahiran hidup atau 131 per 100.000 kelahiran
hidup. Sedangkan untuk Kabupaten Konawe tahun 2015, angka
kematian ibu di Kabupaten Konawe masih tinggi yaitu sebanyak 5
kematian dari 5058 kelahiran hidup (Profil Dinkes Sultra, 2016).
Secara nasional cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe tahun
2014 sebesar 85,1%, data tersebut belum mencapai target program
tahun 2014 sebesar 95%. Provinsi di Indonesia pada tahun 2014
dengan cakupan Fe3 tertinggi terdapat di Provinsi Bali (95%) dan
untuk di Provinsi Sulawesi Tenggara cakupan Fe3 sebesar 70,5%
(Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014).
Pencapaian cakupan tablet Fe3 pada tahun 2015 di Kabupaten
Konawe belum mencapai target 95% dimana cakupan Fe3 68,6%.
Sedangkan di Puskesmas Sampara cakupan Fe3 juga belum
mencapai target, dimana cakupan Fe3 sebesar 51,8% (Dinkes
Konawe, 2016). Dilihat dari rendahnya cakupan Fe3 di Puskesmas
Sampara dapat di katakan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil di
6
Puskesmas Sampara masih tinggi. Ketidakpatuhan ibu hamil
meminum tablet zat besi dapat memiliki peluang yang lebih besar
untuk terkena anemia.
Hasil survey awal dari 5 ibu hamil yang mengalami anemia
didapatkan ibu hamil tidak mengetahui manfaat dari mengkonsumsi
tablet Fe. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil dengan
kepatuhan mengkonsumsi tablet Ferosus (Fe) di wilayah kerja
puskesmas sampara kabupaten konawe tahun 2017.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan dalam
penelitian ini yaitu “Bagaimanakah Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Ferosus (Fe) Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sampara tahun 2017?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet
ferosus (Fe) di wilayah kerja Puskesmas Sampara.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil mengkonsumsi
tablet Ferosus (Fe) di wilayah kerja Puskesmas Sampara.
b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi
tablet Ferosus (Fe) di wilayah kerja Puskesmas Sampara.
7
c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil dengan
kepatuhan mengkonsumsi tablet Ferosus (Fe) di wilayah kerja
Puskesmas Sampara.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengetahuan bagi
pengembangan ilmu kebidanan khususnya tentang tablet Ferosus
(Fe) dalam kehamilan.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi
masyarakat setempat utamanya bagi ibu hamil.
b. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang Tablet
Fe, serta merupakan pengalaman berharga dalam mencoba
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti
pendidikan.
E. Keaslian penelitian
Berdasarkan penetilian kepustakaan yang sudah peneliti
lakukan, hasil penelitian yang mirip dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah :
1. Willhelmina Wahara (2014), dengan judul “Hubungan
Pengetahuan Ibu Tentang Anemia Dengan Motivasi Konsumsi
Tablet Fe Selama Kehamilan Di Polindes Serimenda Sembah
Kecamatan Sibolangit”. Penelitian yang digunakan adalah survei
deskriptif dengan pendekatan korelasional menggunakan desain
8
cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 40
responden. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan pengetahuan ibu tentang anemia dengan konsumsi
tablet fe selama kehamilan. Perbedaan dengan penelitian yang
dilakukan yaitu dari judul penelitian, dan jumlah responden.
2. Wiwit Hidayah dan Tri Anasari (2012), dengan judul “Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan
Kejadian Anemia Di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok
Kabupaten Banyumas”. Penelitian yang digunakan adalah survei
deskriptif dengan rancangan Case Control dan pendekatan
retrospektif. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 56 responden
dengan teknik simple random sampling. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan ibu hamil
terhadap konsumsi tablet dengan kejadian anemia di Desa
Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan yaitu dari Judul penelitian, jenis
penelitian, rancangan penelitian dan jumlah responden dalam
penelitian.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Tinjauan Tentang Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe
a. Pengertian Tablet Fe
Tablet Fe (zat besi) adalah tablet besi yang setiap tablet
mengandung 200mg sulfat ferosus (yang setara dengan 60mg
besi elemental) dan 0,25mg Asam Folat (Ningrum, 2010).
Zat besi merupakan unsur vital untuk pembentukan
hemoglobin, juga merupakan komponen penting pada sistem
enzim pernafasan seperti sitokrom-oksidase, katalase peroksidase
(Misaroh, 2015).
Tablet Fe merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh
yang sangat diperlukan dalam pembentukan darah, yakni dalam
hemoglobin (Hb). Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam
proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara ilmiah
diperoleh dari makanan, walaupun terdapat sumber makanan
nabati yang kaya zat besi, seperti daun singkong, kangkung, dan
sayuran berwarna hijau lainnya. Namun zat besi dalam makanan
tersebut lebih sulit penyerapannya, sehingga ibu hamil yang
kekurangan zat besi sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi
tablet zat besi (Mardhiyanti, 2012).
Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi
anemia gizi besi yang diberikan kepada ibu hamil. Dimana
10
cakupan ibu hamil mendapat tablet fe adalah cakupan ibu hamil
yang mendapat 90 tablet fe selama periode kehamilannya di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
b. Manfaat konsumsi Tablet Fe
Tablet Fe ini bila diminum secara teratur dan sesuai aturan
dapat bermanfaat mencegah dan menanggulangi anemia gizi.
Manfaat tablet Fe yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah untuk
memperbaiki status zat gizi secara cepat, sebagai strategi dan
dapat mengurangi resiko terjadinya kekurangan zat besi
(Sulistyawati, 2011).
Menurut Waryana 2011, manfaat Tablet Fe yaitu :
1). Untuk memelihara kehamilan
Zat besi sangat penting karena pada masa kehamilan
volume darah meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi
membangun persediaan darahnya. Dapat dijumpai di hati,
daging merah, sayuran hijau, wijen, buah-buahan kering, dan
kuning telur. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan
konsumsi vitamin c. segera mulai minum begitu mengetahui
hamil, setiap hari satu tablet paling sedikit 90 tablet selama
masa kehamilan. Lebih baik bila lebih dari 90 tablet sampai
melahirkan.
Sedangkan menurut Atikah (2010), jumlah zat besi yang
dibutuhkan semasa kehamilan berbeda per trimesternya. Pada
trimester pertama, tambahan akan zat besi belum dibutuhkan.
11
Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami
mual dan muntah karena mengkonsumsi zat besi biasanya
dapat memperparah kondisi ini. Namun memasuki trimester
kedua, kebutuhan akan zat besi menjadi 35mg perhari perberat
badan. Kemudian bertambah menjadi 39 mg perhari perberat
badan pada trimester ketiga.
2). Zat besi juga dianjurkan untuk ibu nifas
Lanjutkan minum tablet tambah darah (Tablet Fe) setelah
melahirkan setiap satu tablet paling sedikit selama 40 hari.
Lebih baik lebih dari 40 tablet selama 6 bulan masa pemberian
ASI Ekslusif.
3). Zat besi penting saat menyusui
Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui
karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta
menambah sel darah merah (Hb) sehingga daya angkut
oksigen mencukupi kebutuhan. Kekurangan zat besi berat pada
ibu hamil dapat meningkatkan resiko kematian ibu hamil.
c. Risiko kekurangan Zat Besi
Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan
mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah
akan menjamin sirkulasi oksigen dan metabolisme zat-zat gizi
yang dibutuhkan ibu hamil. Selain itu asupan zat besi sejak awal
kehamilan cukup baik, maka janin akan menggunakannya untuk
kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpan dalam hati
12
sebagai cadangan sampai usia 6 bulan setelah dilahirkan.
Sehingga kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak
diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia, kondisi
meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan
bayi dengan berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah
terkena infeksi dan keguguran. Selain itu juga zat besi sangat
dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi diawal kelahirannya
(Mulyono,2013).
Menurut Waryana (2011), risiko kekurangan zat besi pada
ibu hamil adalah sebagai berikut :
1). Gangguan pertumbuhan janin
2). Risiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR)
3). Risiko terjadinya perdarahan antepartum dan postpartum
4). Risiko kematian maternal
5). Bayi mudah terinfeksi dan mudah menderita gizi buruk
d. Efek samping Tablet Fe
Tablet Fe kadang-kadang dapat memberikan beberapa efek
samping yang tidak berbahaya dan biasanya bersifat ringan
seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar
dan tinja berwarna hitam. Biasanya untuk mengurangi gejala
sampingan tersebut ibu hamil dianjurkan meminum tablet Fe pada
malam hari menjelang tidur dan lebih baik setelah minum tablet fe
disertai makan buah seperti pisang, jeruk, dan papaya (Gilang,
2016).
13
Menurut Ningrum (2011) suplemen oral zat besi dapat
menyebabkan mual, muntah, kram lambung, nyeri ulu hati dan
perubahan warna pada feses dan urine. Untuk mengurangi efek
samping obat, sebaiknya:
1). Tablet Fe dengan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi
dari pada dosis tinggi. Maka pemberian tablet Fe sebaiknya
dalam dosis rendah.
2). Pemberian zat besi harus dibagi serta dilakukan dengan
interval sedikitnya 6-8 jam, dan kemudian interval ini
ditingkatkan hingga 12-24 jam jika timbul efek samping.
3). Minum tablet fe pada saat makan atau segera sesudah dapat
mengurangi gejala mual yang menyertainya, tetapi juga akan
menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi.
e. Cara pencegahan kekurangan zat besi
Cara pencegahan kekurangan zat besi pada ibu hamil dan
nifas pemberian sehari 1 tablet (60mg elemental iron dan 0,2mg
asam folat) selama sedikitnya 90 hari masa kehamilan sampai 42
hari setelah melahirkan.
1). Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi dari
bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan
bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-
kacangan, tempe).
2). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin c (daun katuk, daun singkong, bayam,
14
jambu, tomat, jeruk, dan nenas) sangat bermanfaat untuk
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus (Waryana,
2010).
f. Pengertian kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
Fe
Kata kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti
suka menurut (perintah), taat (aturan), dan berdisiplin (kamus
besar bahasa Indonesia, 2015). Menurut Mulyono (2013)
kepatuhan merupakan tindakan yang berkaitan dengan perilaku
seseorang sendiri.
Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe, meliputi
kepatuhan jumlah tablet yang dikonsumsi, cara mengkonsumsi
tablet fe, waktu mengkonsumsi tablet fe, frekuensi tablet fe yang
dikonsumsi.Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe
merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan
menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi.
Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan
besinya yang dilengkapiasam folat yang dapat mencegah anemia
karena kekurangan asam folat (Mulyono, 2013).
g. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Fe
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kepatuhan ibu
dalam mengkonsumsi tablet Fe diantaranya pengetahuan,
pekerjaan, sosial ekonomi dan pendidikan. Pengetahuan adalah
15
merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui proses
melihat, menyaksikan, mengalami atau diajar yang sangat
menentukan terjadinya tindakan pada seseorang (Notoatmodjo,
2010).
Selain itu, faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu
hamil mengkonsumsi tablet fe adalah :
1). Pengetahuan
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi yang
tinggi dapat membentuk sikap positif terhadap kepatuhan
dalam mengkonsumsi tablet fe. Tanpa adanya pengetahuan
tentang zat besi, maka ibu sulit menanamkan kebiasaan
dalam menggunakan bahan makanan sumber zat besi yang
penting bagi kesehatan ibu hamil (Anggraeni, 2016).
Tingkat pengetahuan seseorang mengenai tablet fe
berpengaruh terhadap perilaku dalam memilih makanan
yang mengandung zat besi. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan sangat penting peranannya dalam
menentukan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet fe.
Dengan adanya pengetahuan tentang zat besi, ibu hamil
akan tahu bagaimana menyimpan dan menggunakan tablet
fe merupakan salah satu bantuan terpenting yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas status gizi pada ibu
hamil. Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan
16
kegunaan dari zat besi di dapat dari penyuluhan yang
diberikan bidan pada waktu ibu hamil tersebut melakukan
pemeriksaan ANC. Tingkat pengetahuan ibu juga
mempengaruhi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat
besi.
2). Tingkat pendidikan
Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat
berpengaruh terhadap kepatuhan ibu meminum tablet besi.
Pendidikan ini merupakan upaya untuk memberikan
pengetahuan formal yang didasarkan pada jenjang
pendidikan rendah ke jenjang prndidikan lebih tinggi.
Sedangkan pengetahuan informal adalah pengetahuan
yang didapat dari luar lingkup pendidikan (Anggraeni,
2016).
3). Pemeriksaan ANC
Pemeriksaan ANC selama hamil sedikitnya 4x pelayanan
antenatal yaitu 1x untuk trimester I, 1x untuk trimester II, dan
2x untuk trimester III. Pemeriksaan meliputi anamneses dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai
apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan resiko tinggi khususnya anemia kurang
gizi, hipertensi. Bidan juga memberikan nasehat dan
penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya. Dalam
17
setiap kunjungan ANC, bidan menonjolkan kepada ibu hamil
apakah persediaannya cukup.
Pemeriksaan ANC mempengaruhi tingkat kepatuhan
ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Rendahnya
kunjungan ANC yang dilakukan ibu hamil dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan dari ibu yang rendah sehingga dapat
menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat
tablet Fe (Erwinda, 2013).
2. Tinjauan tentang Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengukuran pengetahuan
dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden ke dalam pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur
dan dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan merupakan hasil pengindaraan manusia, atau
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga, dan sebagainya. Dengan sendirinya pada
waktu pengindaraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui
18
indra pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata) (Wahara,
2014).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengetahuan itu
berasal dari kata tahu yang berarti mengerti sesudah (melihat,
mengalami). Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman
langsung maupun dari pengalaman orang lain yang sampai
kepadanya. Selain itu, dapat juga melalui media komunikasi, seperti:
radio, televisi, majalah atau surat kabar.
Menurut Heider, perubahan prilaku terjadi karena disposisi
internal, misalnya pengetahuan, motif, sikap, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Benjamin Bloom yang dikutip oleh Notoadmojo
(2007) pengetahuan dibagi menjadi beberapa tingkatan yang
selanjutnya disebut dengan Toksonomi Bloom. Menurut Bloom,
pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan, antara lain:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali (recail)
terhadap spesifikasi dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara
lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan
sebagainya.
19
b. Memahami (Comprehension)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan terhadap objek yang telah dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi riil sebenarnya yaitu
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke
dalam komponen-komponen tetapi didalam suatu struktur
organisasi dan masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan
dan mengelompokkan.
e. Sintesis (Synthesis)
Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian kedalam
bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi
yang ada misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat
20
meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu materi atau
rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek penilaian tersebut berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria
yang ada.
Tingkat pengetahuan seseorang mengenai tablet besi
berpengaruh terhadap perilaku dalam memilih makanan yang
mengandung zat besi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
sangat penting peranannya dalam menentukan kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet besi. Dengan adanya pengetahuan tentang zat
besi, ibu hamil akan tahu bagaimana menyimpan dan menggunakan
tablet besi. Memperbaiki konsumsi tablet besi merupakan salah satu
bantuan terpenting yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kualitas status gizi pada ibu hamil (Hikmawanti, 2015).
3. Tinjauan tentang Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan
Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Fe.
Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet dan bermanfaat bila
diminum secara teratur, tablet setiap hari selama kehamilan, tablet
tambah darah diminum dengan air putih jangan diminum dengan air
teh, susu, atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi
dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang (Wahara,
2014).
21
Menurut Hidayah (2012), manfaat kepatuhan ibu hamil
meminum tablet zat besi yaitu:
a. Bisa mencegah anemia defesiensi besi
Karena pada wanita hamil cenderung mengalami defesiensi
baik zat besi maupun folat. Oleh karena itu penting sekali bagi ibu
hamil untuk meminum tablet zat besi setiap hari.
b. Bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas dapat dihindari.
Di samping itu kekurangan zat besi pada ibu hamil yaitu
karena terjadi keraguan terhadap pemberian suplemen zat besi
timbul karena ketidakpatuhan terhadap pengobatan.
Ketidakpatuhan itu disebabkan bukan hanya oleh efek samping,
tetapi juga oleh ketidaksadaran para wanita bahwa selama hamil
meraka membutuhkan zat besi. Penyampaian pesan atau
penyuluhan dan pemberian tablet fe saja tidak cukup untuk
mencapai keberhasilan yang pasti. Wanita hamil harus diyakinkan
tentang pentingnya tablet fe bagi kesehatan mereka serta bagi
janinnya.
Menurut Wahara (2014) cara-cara untuk meningkatkan
kepatuhan ibu hamil untuk meminum tablet zat besi, yaitu:
a). Memberikan informasi tujuan dari pemberian tablet zat besi
seorang ibu hamil akan dengan senang hati meminum tablet
zat besi setiap hari apabila dia tahu manfaat dan tujuan dari
tablet zat besi.
22
b). Perilaku sehat ibu hamil yang menyadari pentingnya untuk
mengkonsumsi tablet zat besi setiap hari.
c). Tenaga kesehatan memberikan petunjuk cara meminum tablet
zat besi.
d). Dukungan keluarga ibu hamil agar patuh mengkonsumsi tablet
fe.
Dukungan dari tenaga kesehatan dengan menjalin
komunikasi yang baik dan memberikan penghargaan yang positif
bagi ibu hamil yang telah mampu meminum tablet zat besi setiap
hari.
B. Landasan Teori
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap objek-objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo,
2007).
Pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
pengetahuan.Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
mudah pula menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka makin tinggi pengetahuannya termasuk pengetahuan
tentang tablet Fe, sehingga akan berpengaruh terhadap mengkonsumsi
tablet Fe (Kamidah, 2015). Kasus anemia pada ibu hamil dapat
23
disebabkan karena ibu hamil tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe
selama kehamilan. Konsumsi tablet Fe yang tidak teratur dapat
menyebabkan ibu hamil kekurangan zat besiyang berhubungan dengan
anemia pada ibu hamil (Kautshar, 2013).
Konseling pada pemeriksaan ANC diharapkan dapat menjadi
salah satu cara untuk mengatasi lupa misalnya dengan memberi saran
tentang strategi yang dapat membantu ibu mengingat seperti
meletakkan tablet besi pada tempat yang mudah dan sering dilihat,
minum tablet pada jam yang sama atau meminta suami untuk
mengingatkan (Wiradnyani, 2013).
24
C. Kerangka Teori
Gambar 1. Kerangka teori penelitian (Modifikasi
Notoatmodjo, 2010 dan Wiradnyani, 2013)
Pengetahuan
KepatuhanMengkonsumsiTablet Ferosus
(Fe)
Tingkat Pendidikan
Pemeriksaan ANC
25
D. Kerangka Konsep
Gambar 2. Kerangka konsep
Keterangan :
Variabel bebas (Independent) : Pengetahuan Ibu Hamil
Variabel terikat (Dependent) : Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet
Ferosus (Fe)
KepatuhanMengkonsumsiTablet Ferosus
(Fe)
Pengetahuan Ibuhamil
26
E. Hipotesis Penelitian
Ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan
mengkonsumsi tablet Ferosus (Fe).
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik
dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari antara faktor resiko dengan efek, dimana variabel
dependen dan variabel independen diobservasi atau pengumpulan
data sekaligus dalam suatu saat (Sastroasmoro, 2008).
B. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sampara.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah setiap subjek penelitian yang memenuhi
karakteristik yang telah ditentukan (Notoatmodjo, 2005). Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Sampara Kecamatan Sampara Kabupaten
Konawe bulan Januari sampai April 2017 yang berjumlah 85 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan cara
tertentu hingga dianggap mewakili populasinya (Notoatmodjo,
2005). Pada penelitian ini sampel diambil dari sebagian ibu hamil
28
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Sampara.
Teknik pengambilan sampel dengan cara Purposive Sampling.
Pengambilan sampel secara purposive di dasarkan pada suatu
pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Dengan rumus perhitungan sampel menurut
Notoatmodjo (2005) sebagai berikut:
n =)(1 2dN
N
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
Perhitungan sampel:
n =)(851
852d
n =)01,0.85(1
85
n =85,1
85
n = 45,94
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 46 orang, dengan
kriteria :
1). Inklusi
Ibu hamil trimester III.
29
Bersedia menjadi responden.
Mampu berkomunikasi secara lancar.
2). Eksklusi
Ibu hamil trimester I dan trimester II.
Tidak bersedia menjadi responden.
Tidak dapat berkomunikasi dengan lancar.
D. Variabel penelitian dan Definisi Operasional
1. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe di ukur dari ketepatan
jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi
tablet zat besi, frekuensi konsumsi perhari. Alat ukur yang
digunakan adalah kuesioner dengan kriteria objektif:
a. Patuh : bila responden rutin mengkonsumsi tablet Ferosus (Fe)
b. Tidak patuh : bila responden tidak secara rutin mengkonsumsi
tablet Ferosus (Fe).
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil adalah kemampuan responden
untuk menjawab pertanyaan pentingnya tablet Ferosus (Fe). Alat
ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan kriteria objektif:
a. Baik : jika ≥75% dari skor maksimal/ tertinggi.
b. Kurang : jika <75% dari skor maksimal/ tertinggi (Notoatmodjo,
2010).
E. Instrument Penelitian
Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data pada
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan-pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
30
informasi dari responden yang berkaitan dengan variabel penelitian
yakni pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi
tablet Fe.
F. Alur Penelitian
Gambar 3. Alur Penelitian
G. Analisis data
Analisa data dalam penelitian yang dilakukan dalam 2 tahapan
sebagai berikut:
a. Analisis Univariabel
Untuk mengetahui gambaran data dari masing-masing
variabel yang diteliti dan disajikan secara deskriptif dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi dan persentase masing-
Pembuatan proposal dan surat penelitian
Survey Pendahuluan
Seminar Proposal
Penelitian
Pengolahan data
Hasil penelitian
31
masing kelompok. Variabel yang dilihat meliputi: pengetahuan ibu
hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.
b. Analisis bivariabel
Untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel bebas
(pengetahuan) dengan variabel terikat (kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet fe). Uji statistic yang digunakan Chi-Square
(x2) dan ratio prevalensi (RP) dengan confidence interval (CI) 95%,
tingkat kemaknaan sebesar p<0,05.
H. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian khususnya jika yang menjadi
subyek penelitian adalah manusia, maka penelitian harus memahami
hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan
dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar
menjunjung tinggi kebebasan manusia (Hidayat, 2009).
Masalah etika yang harus di perhatikan antara lain sebagai
berikut:
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara
penelitian dengan responden penelitian dengan memberikan
lembar persetujuan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed
consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya.
32
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak mencantumkan
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti (Hidayat, 2009).
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Keadaan Geografis
Puskesmas Sampara adalah salah satu Puskesmas yang
berada dalam naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe. Jarak
dari Unaaha yang merupakan ibukota Kabupaten Konawe yaitu ± 55
km dan jarak dari Kota Kendari yang merupakan Ibukota Provinsi
Sulawesi Tenggara ± 26 km (Puskesmas Sampara, 2017).
Puskesmas Sampara terletak di Kelurahan Sampara yang
merupakan Ibukota Kecamatan Sampara. Bangunan Puskesmas
Induk seluas 144 m² dan berdiri diatas tanah seluas 2714 m².
Wilayah kerjanya terdiri dari 21 Desa dan 2 Kelurahan dengan
kondisi alam mayoritas berbukit-bukit. Luas Puskesmas Sampara ±
365 km². Secara administratif Puskesmas Sampara berbatasan
dengan beberapa wilayah Puskesmas lain yaitu:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kerja Puskesmas
Laosu Kecamatan Bondoala.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Anggalomoare Kecamatan Anggalomoare
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas
Besulutu Kecamatan Besulutu.
34
2. Keadaan Demografi
Berdasarkan registrasi penduduk pada awal Tahun 2016
jumlah penduduk wilayah Kecamatan Sampara 8574 jiwa dan
sebanyak 2160 KK, mayoritas Penduduk beretnis Suku Tolaki dan
beragama Islam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk Kecamatan SamparaKabupaten Konawe Tahun 2017
Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Keluarga
Andepali 692 184
Wawolimbue 338 94
Baini 592 157
Konggamea 270 62
Pohara 441 116
Andadowi 611 143
Bao-Bao 435 109
Kel. Sampara 809 181
Polua 417 103
Totombe Jaya 801 224
Bondoala 505 125
Andaroa 648 190
Puuloro 504 132
Wawoandaroa 370 110
Kel. Rawua 1096 230
Jumlah 8574 2160
Sumber: Data Sekunder diolah tahun 2017
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Sampara cukup
bervariasi dalam ragam jenis pekerjaan yaitu sebagai petani,
pedagang, wiraswasta, pegawai negri, anggota Tentara Nasional
35
Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (POLRI), pengrajin
dan jasa. Sebagai wilayah yang dilalui oleh sungai Konaweha maka
sebagian masyarakat bekerja sebagai nelayan penangkap kerang
dan sebagai penambang batu dan pasir kali.
3. Situasi Sumber Daya Upaya Kesehatan
a. Sarana dan Prasarana Kesehatan
Sarana Kesehatan terdiri dari Puskesmas Induk 1 buah,
Puskesmas Pembantu 2 buah yaitu Pustu Puuloro dan Andepali
dan sarana kendaraan roda empat 1 unit dan roda 2 berjumlah 4
unit. Sarana Posyandu berjumlah 15 unit yang berada masing-
masing 1 unit di Desa/Kelurahan.
b. Sumber Daya Tenaga Kesehatan
Distribusi jenis pendidikan tenaga Puskesmas Sampara
dapat dilihat pada Tabel 2.
36
Tabel 2. Distribusi Jenis Pendidikan Ketenagaan PuskesmasSampara berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2017
PendidikanStatus Kepegawaian Jumlah
PNS PTT Sukarela
S2 Magister Manajemen 1 - - 1
S1 Kedokteran Umum 1 - - 1
S1 Kedokteran Gigi 1 - - 1
S1 Kesehatan Masyarakat 8 - - 8
S1 Keperawatan 2 - 3 5
Apoteker 1 - - 1
DIII Keperawatan 2 - 2 4
DIII Kesehatan Lingkungan 2 - - 2
DIII Gizi 2 - 1 3
DIII Kebidanan 1 8 4 13
D1 Kesling (SPPH) 1 - - 1
SPK 1 - - 1
SMA 1 - - 1
Jumlah 24 8 10 42
Sumber: Data Kepegawaian diolah Tahun 2017
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Sampara sejak bulan Juli 2017, terdapat 46 orang ibu hamil. Untuk
mengetahui pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet Fe selama hamil, maka dalam penelitian ini
dilakukan wawancara dengan menggunakan kuisioner. Setelah data
tersebut dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan data sesuai
tujuan penelitian, selanjutnya dibahas dalam bentuk tabel yang
disertai penjelasaan sebagai berikut :
37
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil yangMengkonsumsiTablet Fe di Puskesmas Sampara Tahun 2017.
Umur N %
<20 Thn 10 21,7
21-35 Thn 28 60,9
>36 Thn 8 17,4
Jumlah 46 100
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa dari 46
orang ibu hamil yang dijadikan sampel, terdapat 10 orang ibu hamil
(21,7%) yang mempunyai umur <20 tahun, 28 orang ibu hamil (60,9%)
yang mempunyai umur 21-35 tahun dan 8 orang ibu hamil (17,4%)
yang mempunyai umur >36 tahun.
Tabel 4.Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil yangMengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Sampara Tahun2017.
Pendidikan N %
SD 18 39,1
SMP 11 23,9
SMA 13 28,3
Perguruan Tinggi 4 8.7
Jumlah 46 100
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan bahwa dari 46
orang ibu hamil yang dijadikan sampel, terdapat 18 orang ibu hamil
(39,1%) yang mempunyai pendidikan SD, 11 orang ibu hamil (23,9%)
yang mempunyai pendidikan SMP, 13 orang ibu hamil (28,3%) yang
38
mempunyai pendidikan SMA, dan 4 orang ibu hamil (8,7%) yang
mempunyai pendidikan perguruan tinggi.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil yangMengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas SamparaTahun 2017.
Pengetahuan N %Baik 11 23,9Kurang 35 76,1Jumlah 46 100
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa dari 46
orang ibu hamil yang dijadikan sampel, terdapat 11 orang ibu hamil
(23,9%) yang mempunyai pengetahuan baik dan 35 orang ibu hamil
(76,1%) yang mempunyai pengetahuan kurang.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kepatuhan Ibu Hamil yangMengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Sampara Tahun2017.
Kepatuhan N %
Patuh 24 52,2
Tidak Patuh 22 47,8
Jumlah 46 100
Sumber : Data Primer diolah Tahun 2017
Berdasarkan tabel 6 diatas menunjukkan bahwa dari 46 orang
ibu hamil yang dijadikan sampel, terdapat 24 orang ibu hamil (52,2%)
yang patuh dan 22 orang ibu hamil (47,8%) yang tidak patuh.
39
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat PengetahuanIbu Hamil Dengan Kepatuhan Dalam MengkonsumsiTablet Fe di Puskesmas Sampara Tahun 2017.
Pengetahuan
Kepatuhan
N %X2
Hitung
X2
TabelρPatuh Tidak Patuh
N % N %
Baik 9 19,57 2 4,35 11 23,92
5,091 3,841 0,024Kurang 15 32,61 20 43,48 35 76,08
Total 24 52,18 22 47,82 46 100
Sumber : Data Primer diolah tahun 2017
Dari tabel dapat diketahui bahwa sampel yang mempunyai
pengetahuan baik dan patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 9
orang (19,57%) dan pengetahuan baik tetapi tidak patuh
mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 2 orang (4,35%). Sampel yang
memiliki pengetahuan kurang namun patuh mengkonsumsi tablet Fe
sebanyak 15 orang (32,61%) dan pengetahuan kurang dan tidak
patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 20 orang (43,48%).
Dari tabel 7 di atas menunjukkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Sampara. Dapat dilihat dari Uji
Chi Square diperoleh hasil x2 hitung = 5,091 > x2 tabel = 3,841, pada
taraf signifikasi nilai P value = 0,024 < 0,05 maka Hipotesis diterima
yang menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan ibu hamil
dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe.
40
C. Pembahasan
Setelah melakukan pengolahan data sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Sampara Kabupaten
Konawe sejak bulan Juli 2017, maka secara terperinci hasil penelitian
tersebut dapat dibahas berdasarkan variabel berikut :
1. Pengetahuan
Untuk pengukuran suatu pengetahuan salah satu tekhnik
yang dilakukan adalah pengisian angket yang memuat isi materi
yang ingin diukur disesuaikan dengan tingkatan dominan kognitif.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).
Berdasarkan penelitian terhadap 46 ibu hamil yang dijadikan
sampel, 11 orang ibu hamil (23,9%) yang mempunyai pengetahuan
baik dan 35 orang ibu hamil (76,1%) yang mempunyai
pengetahuan kurang.
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kurangnya
pengetahuan ibu disebabkan karena ibu hamil kurang antusias
untuk mendapatkan informasi tentang manfaat tablet Fe dari tenaga
kesehatan. Maupun secara tidak langsung seperti dari keluarga
ataupun tetangga, surat kabar, dan televise. Dapat juga disebabkan
karena mereka tidak tertarik untuk membaca atau mengetahui
perkembangan informasi-informasi yang ada.
41
2. Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe
Berdasarkan hasil penelitian kepatuhan mengkonsumsi
tablet Fe di Puskesmas Sampara tahun 2017 dari 46 orang ibu
hamil ada 22 ibu (47,8%) yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe
sedangkan yang patuh mengkonsumsi tablet Fe ada 24 ibu
(52,2%).
Kepatuhan pasien yang berdasarkan rasa terpaksa atau
ketidak pahaman tentang pentingnya perilaku tersebut dapat
disusul dengan kepatuhan yang berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan
demi menjaga hubungan baik dengan petugas kesehatan atau
dengan tokoh yang menganjurkannya. Motivasi ini belum dapat
dijadikan jaminan bahwa pasien akan mematuhi seterusnya karena
jika pasien sudah merasa jenuh atau bosan maka dia tidak perlu
lagi melanjutkan perilaku tersebut (Sarwono, 2007).
3. Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet Fe
Uji statistic chi square yang dilakukan terdapat hubungan
pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi
tablet Fe di Puskesmas Sampara tahun 2017, hasil Uji chi square
x2 hitung sebanyak 5, 091 dengan nilai x2 tabel = 3,841. Ada
hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Sampara tahun 2017.
Kepatuhan berawal dari kata dasar patuh yang berarti taat.
Kepatuhan adalah tingkat ketaatan pasien melaksanakan cara
42
pengobatan dan perilaku yang disarankan dokter atau oleh orang
lain (Arisman, 2010).
Widiyanto (2012) mengatakan bahwa Manfaat tablet Fe yang
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah untuk memperbaiki status zat besi
secara cepat, sebagai strategi dan dapat mengurangi resiko
terjadinya kekurangan zat besi. Di samping itu kekurangan zat besi
pada ibu hamil yaitu karena terjadi keraguan terhadap pemberian
suplemen zat besi timbul karena ketidakpatuhan terhadap
pengobatan. Ketidakpatuhan ini disebabkan bukan hanya oleh efek
samping, tetapi juga oleh ketidak sadaran para wanita bahwa
selama hamil mereka membutuhkan zat besi. Penyampaian pesan
atau penyuluhan dan pemberian tablet Fe saja tidak cukup untuk
mencapai keberhasilan yang pasti. Wanita hamil harus diyakinkan
tentang pentingnya zat besi bagi kesehatan mereka serta bagi
janinnya.
Menurut Notobroto (2013), bahwa tingkat pengetahuan yang
tinggi pada seseorang akan menjadikan lebih kritis dalam
menghadapi berbagai masalah. Hal ini dapat dibuktikan ketika ibu
hamil merasakan ada hal yang tidak lazim pada masa
kehamilannya maka dengan segera mungkin akan memeriksakan
dirinya ke tenaga kesehatan.
Hasil penelitian yang sama dilakukan Aisyiyah (2015),
bahwa pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
pengetahuan. semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin
43
mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Demikian pula makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka makin tinggi pula
pengetahuannya termasuk pengetahuan tentang kesehatan
terutama yang berkaitan dengan tablet Fe, sehingga akan
berpengaruh terhadap praktek mengkonsumsi tablet Fe.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Rianika (2013) bahwa
rendahnya kepatuhan ibu hamil trimester III meminum tablet sulfas
ferosus disebabkan karena ibu hamil tidak merasa sakit,
ketidaktahuan akan manfaat tablet sulfas ferosus bagi kehamilan,
dan rendahnya motivasi ibu hamil trimester III dalam
mengkonsumsi tablet sulfas ferosus setiap hari sampai waktu yang
cukup lama. Faktor-faktor ini disebabkan karena rendahnya
pendidikan ibu hamil sehingga tidak mempunyai pengetahuan
tentang tablet sulfas ferosus.
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu hamil
dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas
Sampara yang dilakukan sejak bulan Juli 2017, pada 46 sampel ibu
hamil dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang tablet fe menyatakan
berpengetahuan kurang yaitu 35 orang ibu hamil (76,1%), 11 orang
ibu hamil (23,9%) yang berpengetahuan baik
2. Berdasarkan kepatuhan ibu hamil tentang tablet Fe menyatakan,
22 orang ibu hamil (47,8%) yang tergolong tidak patuh dan 24
orang ibu hamil (52,2%) yang tergolong patuh.
3. Ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet Ferosus (Fe) Di Puskesmas Sampara Tahun
2017.
B. Saran
1. Kepada ibu hamil agar mengkonsumsi tablet Fe secara tepat
terutama pada jumlah, cara mengkonsumsi dan frekuensi konsumsi
tablet Fe.
2. Pengetahuan dan pendidikan kaum wanita perlu selalu ditingkatkan
agar mereka lebih mengetahui dan lebih mengerti tentang manfaat
mengkonsumsi tablet Fe.
44
3. Agar melibatkan keluarga atau suami untuk memberikan dukungan
kepada ibu untuk selalu patuh mengkonsumsi tablet Fe.
4. Agar para petugas kesehatan untuk memberikan penyuluhan di
tiap-tiap posyandu tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Salemba Medika. Jakarta.
DinKes Konawe. 2016. Cakupan Pemberian Tablet Fe3 di KecamatanSampara. Kab. Konawe.
DepKes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
DepKes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar di Indonesia. Jakarta.
DinKes Sultra. 2016. Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. Kendari.
Erwinda. 2013. Kepatuhan Ibu Hamil Trimester III Mengkonsumsi TabletSulfas Ferrosus Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin.Jurnal Kesehatan Masyarakat. Padang.
Fenty Hikmawanti. 2014. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan SuamiIbu Hamil Trimester III Dengan Kepatuhan Ibu MengkonsumsiTablet Tambah Darah (Tablet Fe) Di Puskesmas Karangayu. JurnalKebidanan. Semarang.
Gilang Purnamasari. 2016. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap TerhadapKepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe DiPuskesmas Bogor Tengah. Jurnal Kebidanan dan Ilmu Kesehatan.Bandung.
Ika Anggraeni. 2016. Hubungan Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil dalamMengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia. JurnalKebidanan. Tegal.
Kautshar. 2013. Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi(Fe) di Puskesmas Bara-Baraya. Jurnal Ilmiah Kebidanan.Makassar.
Mulyono. 2013. Anemia Pada Ibu Hamil dan Hubunganya denganBeberapa Faktor Di Kabupaten Oku Sumatra Selatan. JurnalKebidanan dan Ilmu Kesehatan. Jakarta. Di aksesTanggal 7 April2017.
Ningrum. 2010. Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Untuk MencegahAnemia. (http://www.pemberian tablet fe pada ibu hamil untukmencegah anemia.htm) di akses pada tanggal 7 April 2017.
Notoatmodjo.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :Rineka Cipta.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta.
Proverawati, Atikah. 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta :Nuha Medika.
Romauli, Suryati. 2011. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Cetakan I.Yogyakarta : Nuha Medika.
Siti Misaroh Ibrahim. 2011. Nutrisi Janin Dan Ibu Hamil. Yogyakarta :Nuha Medika.
Waryana, Djuanda. 2011. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Wahara, Willhelmina. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang AnemiaDengan motivasi Konsumsi Tablet Fe Selama Kehamilan diPolindes Serimenda Sembahe kecamatan Sibolangit. Jurnal Ilmiah“Dunia Ilmu”. Vol.1 No.2.
Wiradnyani LAA, Khusun H, Achadi EL. Faktor Faktor Yang BerhubunganDengan Kepatuhan Ibu Mengonsumsi Tablet Besi-Folat SelamaKehamilan. Jurnal Gizi dan Pangan. 2013; 8(1): 63-70.
Wiwit, Tri. 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Mengkonsumsi TabletFe Dengan Kejadian Anemia Di Desa Pageraji Kecamatan CilongokKabupaten Banyumas.Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 3 No. 2.Jakarta.
Lampiran I
SURAT PERMINTAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Saudara/I ………
Di_
Tempat
Dengan Hormat,
Perkenankanlah saya memohon dengan kerendahan hati, kiranya
saudara/I bersedia mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Maksud kuesioner ini hanya untuk mendapatkan data atau
informasi dari saudara/I dalam rangka penyusunan karya tulis ilmiah yang
berjudul : “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan
Mengkonsumsi Tablet Ferosus (Fe) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sampara Kabupaten Konawe Tahun 2017”.
Dengan demikian maka jawaban yang ibu berikan akan di jamin
kerahasiaannya. Atas kesedian saudara/I memberikan jawaban, saya
ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Dita Purnamasari Sarlani
Lampiran 2
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN( INFORMED CONCENT )
Dengan menandatangani lembar ini, saya bersedia turut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa yang bernama Dita Purnamasari Sarlani. Dengan judul :
“Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan
Mengkonsumsi Tablet Ferosus (Fe) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sampara Kabupaten Konawe atahun 2017”.
Saya mengerti dan menyadari bahwa penelitian ini tidak akan
merugikan atau berakibat negative terhadap saya. Sehingga jawaban
yang saya berikan adalah yang sebenar-benarnya.
Dengan demikian maka saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
Kendari, Agustus 2017
Responden
Lampiran 3
LEMBAR KUESIONER“HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN
MENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE) DI WILAYAHKERJA PUSKESMAS SAMPARA
KABUPATEN KONAWETAHUN 2017”
Identitas Responden
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Umur Kehamilan :
A. Pernyataan tentang pengetahuan responden
No. Pernyataan Benar Salah
1. Tablet Fe adalah tablet penambah darah
2. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi
3. Fungsi tablet fe adalah meningkatkan pembentukan sel
darah merah
4. Ibu hamil dikatakan kurang darah atau anemia bila kadar
Hb nya <11 gram%
5. Bila tidak mengkonsumsi tablet fe ibu hamil akan
mengalami pusing, lemah, letih, lesu, dan pandangan
berkunang-kunang terutama jika bangkit dari duduk
6. Vitamin C adalah jenis vitamin yang dapat membantu
penyerapan tablet tambah darah yang di minum selama
hamil
7. Berat bayi lahir rendah adalah dampak yang terjadi pada
janin bila ibu hamil kurang zat besi
8. Banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
dapat menggantikan tablet zat besi
9. Manfaat tablet fe adalah untuk mencegah anemia atau
kurang darah pada ibu hamil dan ibu menyusui
10. Kopi dan teh termasuk salah satu dalam kombinasi
untuk pemenuhan kebutuhan zat besi ibu hamil
11. Tablet Fe sebaiknya mulai diberikan pada usia
kehamilan Trimester II (4 – 6 bulan)
12. Jumlah tablet tambah darah yang sebaiknya di minum
selama masa kehamilan adalah 90 tablet
13. Efek samping yang ibu hamil rasakan setelah meminum
tablet tambah darah (Fe) adalah mual
14. Perdarahan adalah akibat dari kekurangan darah
(anemia) pada waktu hamil
15. Tablet tambah darah sangat penting dibutuhkan oleh ibu
hamil
B. Pertanyaan tentang Kepatuhan Responden1. Berapa banyak tablet yang ibu minum setiap hari?
a. 1 tablet
b. > 1 tablet
2. Bagaimana keteraturan ibu meminum tablet Fe?
a. Setiap hari
b. Kadang-kadang
3. Kapan sebaiknya ibu meminum tablet Fe?
a. Sebelum makan
b. Sesudah makan
4. Kapan waktu yang tepat untuk meminum tablet Fe?
a. Sebelum tidur
b. Setelah bangun tidur
5. Waktu kapan tablet tambah darah (Fe) harus diminum?
a. Pada siang hari
b. Menjelang tidur malam
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN KUESIONERHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN
MENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE) DI PUSKESMASSAMPARA KABUPATEN KONAWE
TAHUN 2017
A. PENGETAHUAN
1. Benar 9. Benar
2. benar 10. Salah
3. Benar 11. Benar
4. Benar 12. Benar
5. Benar 13. Benar
6. Benar 14. Benar
7. Benar 15. Benar
8. Benar
B. KEPATUHAN
1. a. 1 tablet
2. a. setiap hari
3. b. sesudah makan
4. a. sebelum tidur
5. b. menjelang tidur malam
Lampiran 5
MASTER TABELHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN
MENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE) DI PUSKESMASSAMPARA KABUPATEN KONAWE
TAHUN 2017
NO NAMA UMUR PENDIDIKAN PENGETAHUAN KEPATUHANPATUH TIDAK PATUH
1 Ny. S 42 SD KURANG √2 Ny. A 36 SD KURANG √3 Ny. N 27 D3 BAIK √4 Ny. A 35 SMP KURANG √5 Ny. S 29 SMA BAIK √6 Ny. I 16 SD KURANG √7 Ny. U 19 SD KURANG √8 Ny. M 38 SMP KURANG √9 Ny. A 24 SMA KURANG √10 Ny. R 17 SD KURANG √11 Ny. I 40 SMA BAIK √12 Ny. S 32 SMA BAIK √13 Ny. R 37 SD KURANG √14 Ny. H 26 S1 BAIK √15 Ny. M 19 SD KURANG √16 Ny. R 20 SD KURANG √17 Ny. I 25 SMP KURANG √18 Ny. S 28 SD KURANG √19 Ny. M 30 SMA KURANG √20 Ny. A 37 SD KURANG √21 Ny. B 33 SMP KURANG √22 Ny. R 28 SMA BAIK √23 Ny. N 21 SD KURANG √24 Ny. Y 23 SD KURANG √25 Ny. J 17 SD KURANG √26 Ny. T 20 SMP KURANG √27 Ny. L 29 SMA BAIK √28 Ny. N 31 SD KURANG √29 Ny. R 29 SMP KURANG √30 Ny. J 22 D3 BAIK √31 Ny. K 29 SD KURANG √
32 Ny. D 34 SMP KURANG √33 Ny. P 31 SMP KURANG √34 Ny. M 38 SMA KURANG √35 Ny. R 29 SMA KURANG √36 Ny. F 23 S1 BAIK √37 Ny. R 20 SMP KURANG √38 Ny. F 25 SMA BAIK √39 Ny. S 37 SD KURANG √40 Ny. I 32 SMP KURANG √41 Ny. M 29 SMA KURANG √42 Ny. D 34 SD KURANG √43 Ny. S 21 SMA BAIK √44 Ny. U 19 SD KURANG √45 Ny. F 27 SMP KURANG √46 Ny. E 20 SMA KURANG √
Lampiran 6
HASIL UJI HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGANKEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET FEROSUS (FE)
DI PUSKESMAS SAMPARA KABUPATEN KONAWETAHUN 2017
Frequencies
Statistics
Pengetahuan Kepatuhan
N Valid 46 46
Missing 0 0
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <20 Thn 10 21.7 21.7 21.7
>35 Thn 8 17.4 17.4 39.1
21-35 Thn 28 60.9 60.9 100.0
Total 46 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 18 39.1 39.1 39.1
SMP 11 23.9 23.9 63.0
SMA 13 28.3 28.3 91.3
Perguruan Tinggi 4 8.7 8.7 100.0
Total 46 100.0 100.0
Pengetahuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 35 76,1 76,1 76,1
Baik 11 23,9 23,9 100.0
Total 46 100.0 100.0
Kepatuhan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak patuh 22 47.8 47.8 47.8
patuh 24 52.2 52.2 100.0
Total 46 100.0 100.0
CrosstabsCase Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pengetahuan * kepatuhan 46 100.0% 0 .0% 46 100.0%
Pengetahuan * Kepatuhan Crosstabulation
kepatuhan
Totaltidak patuh patuh
pengetahuan kurang Count 20 15 35
% within pengetahuan 57.1% 42.9% 100.0%
baik Count 2 9 11
% within pengetahuan 18.2% 81.8% 100.0%
Total Count 22 24 46
% within pengetahuan 47.8% 52.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 5.091a 1 .024
Continuity Correctionb 3.650 1 .056
Likelihood Ratio 5.448 1 .020
Fisher's Exact Test .038 .026
Linear-by-Linear Association 4.981 1 .026
N of Valid Casesb 46
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.26.
b. Computed only for a 2x2 table