HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR...

66
HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK SMA PADA KONSEP KARAKTERISTIK GELOMBANG MEKANIK (Studi Korelasi di SMAN 105 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Latif Mudzakkir NIM 1113016300007 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR...

Page 1: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN

BERPIKIR TINGKAT TINGGI PESERTA DIDIK

SMA PADA KONSEP KARAKTERISTIK

GELOMBANG MEKANIK

(Studi Korelasi di SMAN 105 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Latif Mudzakkir

NIM 1113016300007

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITK.tt 1r H htAdA N^a5aini.t 1il12.lnCanesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-088Tol Terbit I Maret 2010

No. Revisi: : 01

niil lt

SURAT PERIIYATAAN KARYA SENDIRI

Nama

Tempat, Tanggal Lahir

NIM

Prodi

Judul Skripsi

Latif Mudzakkir

Ngawi, 18 September 1995

1 I 13016300007

Pendidikan Fisika

Hubungan Mind,get Terhadap Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi Peserta Didik Pada Konsep

Karakteristik Gelombang M ekan ik

l. Dwi Nanto, P. hD

2. Taufiq Al-Farizi, M. PFis

Dosen Pembimbing

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Latif MudzakkirNrM. 1113016300007

Jakarta,2l Mei2020

i

Page 3: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul Hubungan Mindset terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Pesertalidik SMA pada Konsep Karakteristik Gelombang Mekanik disusun oleh Latif

Mudzakkir NIM 1113016300007 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) Universitas IslamNegeri SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam

Ujian Munaqasyah pada tanggal 12 Juni 2020 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

memperoleh gelar sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang pendidikan fisikaltadris fisika.

Jakarta,22 Juli2020

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal

22 / 07/2A20

Tanda Tangan

221A7D020

19 /07DA20

Mengetahui,Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Ketua Panitia/Kaprodi

fwan Permana Suwarna, lVf-Prl

NrP. 197805M200901 1013

Penguji I

fwan Permana Suwarna-M-PdNrP. 19780504200901 1013

Penguji IIAi Nurlaela, M-SiNrP. 19791Ll22409fl2m3

ii

Page 4: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “Hubungan Mindset terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Peserta Didik pada Konsep Karakteristik Gelombang Mekanik”

disusun oleh Latif Mudzakkir, NIM 1113016300007, Program Studi Tadris Fisika,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diajukan pada ujian/sidang munaqasyah sesuai ketentuan

yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 21 Mei 2020

Yang mengesahkan,

Pembimbing I

Dwi Nanto, Ph.D

NIP. 197903192009011009

Pembimbing II

Taufiq Al Farizi, M.PFis

NIDN. 2012098701

Page 5: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

iv

ABSTRAK

Latif Mudzakkir (1113016300007). Hubungan Mindset terhadap Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik pada Konsep Karakteristik Gelombang

Mekanik. Skripsi Program Studi Tadris Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mindset terhadap kemampuan

berpikir tingkat tinggi peserta didik pada konsep karakteristik gelombang mekanik.

Metode yang digunakan yaitu metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian dilakukan di SMAN 105 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta. Pengambilan

sampel dengan cara Cluster Sampling sampling dengan jumlah sebanyak 35 peserta

didik tiap sekolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen

tes berupa 20 soal pilihan ganda dan instrumen nontes angket dari Emily Diehl

terdiri dari 20 butir pernyataan dengan 4 alternatif jawaban. Teknik analisa data

menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment dan regresi linear

sederhana. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara

mindset peserta didik dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik SMA

pada konsep karakteristik gelombang mekanik di SMAN 105 Jakarta dan SMAN

58 Jakarta dengan koefisien korelasi berturut 0,589 dan 0,722. Mindset memberi

kontribusi pengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik

SMA pada kedua sekolah tersebut yaitu sebesar 34,70% dan 52,10%.

Kata kunci : mindset, kemampuan berpikir tingkat tinggi, karakteristik gelombang

mekanik

Page 6: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

v

ABSTRACT

Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and Students

Higher Order Thinking in the Concept of Mechanical Wave Characteristics.

Thesis S1 of Physics Education Study Program, Faculty of Tarbiya and Teaching

Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2020.

This research aims to determine the relationship between mindset and students'

high-level thinking ability on the concept of mechanical wave characteristics. The

method used is the correlational method with a quantitative approach. The study

was conducted at SMAN 105 Jakarta and SMAN 58 Jakarta. Sampling by purposive

random sampling with a total sample of 70 students. The instrument used in this

study was a test instrument in the form of 20 multiple choice questions and a

questionnaire instrument from Emily Diehl consisting of 20 statements with 4

alternative answers. Data analysis techniques used Pearson Product Moment

correlation analysis and simple linear regression. The results show that there is a

positive relationship between mindset with high-level thinking ability students high

school on the concept of mechanical wave characteristics at SMAN 105 Jakarta

and SMAN 58 Jakarta with correlation coefficients 0,589 and 0,722. Mindset

influences the ability to think at a high level in both schools of 34,70% and 52.10%.

Keywords: mindset, higher order thinking ability, mechanical wave

characteristics

Page 7: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan

rahmat dan hidayah. Shalawat dan salam selalu tersampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya yang senantiasa berada

dalam lindungan Allah SWT. Atas ridho Allah SWT, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Mindset terhadap Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik SMA pada Konsep Karakteristik

Gelombang Mekanik”.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terimakasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris

Fisika sekaligus dosen pembimbing akademik.

3. Bapak Dwi Nanto, Ph.D dan Bapak Taufiq Al-Farizi, M.Pfis selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran dan motivasi

dalam membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh dosen, staff dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman dan pelayanan selama

proses perkuliahan.

5. Seluruh ahli dalam penilaian validasi instrumen yang telah memberikan

waktu, penilaian dan saran dalam perbaikan instrumen tes dalam penelitian

ini.

6. Civitas akademika SMAN 105 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta yang telah

mengizinkan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut.

7. Keluarga tercinta Bapak (alm) Sahid dan Ibu Henny Kurniawati, adik-adik

serta semua keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendorong penulis

Page 8: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

vii

untuk tetap semngata dalam mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi saya

persembahkan untuk Bapak (alm) dan Ibu.

8. Teman-teman kuliah di pendidikan fisika dari tahun 2013 berserta kakak

dan adik tingkat yang telah memberikan inspirasi, motivasi dan semangat

kepada penulis.

9. Keluarga Asisten Laboran Laboratorium Pendidikan Fisika yang senantiasa

memberikan pembelajaran serta pengalaman yang luar biasa besar

manfaatnya dan selalu memberikan dukungan dalam berbagai bentuk

kepada penulis.

10. Teman online yang telah menjadi tempat berbagi informasi, memberikan

waktu, pikiran, saran dan dukungan kepada peneliti.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah senantiasa membalas segala kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis dengan balasan yang terbaik. Aamiin.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Sehingga, demi kesempurnaan penulisan selanjutnya, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata penulis ucapkan banyak

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyususnan skripsi

ini sehingga apa yang telah dihasilkan dapat bermanfaat dan berguna bagi kita

semua.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakutuh.

Jakarta, Mei 2020

Latif Mudzakkir

Peneliti

Page 9: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

viii

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

DAFTAR RUMUS/PERSAMAAN ..................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4

C. Batasan Masalah ............................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7

A. Kajian Teori.................................................................................................... 7

1. Mindset ........................................................................................................ 7

a. Pengertian Mindset .................................................................................. 7

b. Jenis-jenis Mindset .................................................................................. 7

c. Aspek-aspek Growth Mindset ................................................................. 9

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Pola Pikir .................. 9

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 11

a. Pengertian Kemampuan Berpikir .......................................................... 11

b. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................. 11

c. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................... 12

3. Konsep Karakteristik Gelombang ............................................................. 15

a. Konsep Gelombang ............................................................................... 16

b. Jenis-jenis gelombang ........................................................................... 16

Page 10: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

ix

c. Istilah-istilah gelombang ....................................................................... 18

d. Besaran-besaran gelombang.................................................................. 19

e. Sifat-sifat gelombang ............................................................................ 21

B. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 23

C. Penelitian Relevan ........................................................................................ 25

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 29

B. Metode Penelitian ........................................................................................ 29

C. Variabel dan Desain Penelitian .................................................................... 29

D. Populasi dan Sampel .................................................................................... 30

E. Prosedur Penelitian ....................................................................................... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 32

G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 33

1. Instrumen Nontes ...................................................................................... 33

2. Instrumen Tes ............................................................................................ 34

H. Uji Coba Instrumen ...................................................................................... 34

1. Instrumen Nontes ...................................................................................... 35

2. Instrumen Tes ............................................................................................ 36

I. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 41

1. Deskripsi dan Kategorisasi Data ............................................................... 41

2. Uji Prasyarat Analisis ................................................................................ 42

3. Uji Hipotesis ............................................................................................. 44

J. Hipotesis Statistik .......................................................................................... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 47

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 47

1. Data Mindset ............................................................................................. 47

2. Data Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi .............................................. 50

3. Hasil Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 54

4. Hasil Uji Hipotesis Korelasi ..................................................................... 55

5. Hasil Uji Hipotesis Regresi Linear Sederhana .......................................... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 57

1. Mindset Peserta Didik ............................................................................... 57

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik ................................ 59

Page 11: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

x

3. Hubungan Mindset dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta

Didik .............................................................................................................. 61

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 65

A. Kesimpulan .................................................................................................. 65

B. Saran ............................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

Page 12: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Enam Kategori pada Dimensi Proses Kognitif dan Proses-proses

Kognitif Terkait ................................................................................................... 13

No table of figures entries found.

Tabel 3. 1 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 33

Tabel 3. 2 Kategori Validitas.............................................................................. 35

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Nontes .............................................. 35

Tabel 3. 4 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas .................................... 36

Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Nontes .......................................... 36

Tabel 3. 6 Nilai Minimun (CVRcritical) α = 0,05 ................................................. 37

Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Ahli ..................................................................... 38

Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ................................................... 38

Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ............................................... 39

Tabel 3. 10 Kategori Indeks Kesukaran ........................................................... 39

Tabel 3. 11 Hasil Uji Taraf Kesukaran ............................................................. 40

Tabel 3. 12 Klasifikasi Daya Pembeda .............................................................. 40

Tabel 3. 13 Hasil Uji Daya Pembeda ................................................................. 40

Tabel 3. 14 Interval Skor dan Kategori Data ................................................... 41

Tabel 3. 15 Kriteria Pencapaian Indikator ....................................................... 42

Tabel 3. 16 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ............................................. 45

Tabel 4. 1 Data Mindset Peserta Didik ............................................................. 47

Tabel 4. 2 Perbandingan Kategorisasi Data Mindset ...................................... 48

Tabel 4. 3 Perbandingan Kategorisasi Data Mindset per Jenis Kelamin ...... 48

Tabel 4. 4 Presentase Ketercapaian Indikator Mindset .................................. 49

Tabel 4. 5 Data Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik ........... 50

Tabel 4. 6 Kategorisasi Data Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ............. 51

Tabel 4. 7 Perbandingan Kategorisasi Data Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi ................................................................................................. 51

Tabel 4. 8 Presentase Ketercapaian Indikator HOTS Proses Kognitif .......... 52

Tabel 4. 9 Presentase Ketercapaian Indikator HOTS Indikator Proses

Kognitif .............................................................................................. 53

Tabel 4. 10 Rekapitulasi Hasil Uji Prasyarat Analisis ..................................... 54

Tabel 4. 11 Hasil Uji Hipotesis Korelasi ........................................................... 55

Tabel 4. 12 Hasil Uji Hipotesis Regresi Linear Sederhana ............................. 56

Tabel 4. 13 Persamaan Regresi .......................................................................... 57

Page 13: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Peta Konsep ................................................................................... 16

Gambar 2. 2 Gelombang Transversal ............................................................... 18

Gambar 2. 3 Gelombang Longitudinal ............................................................. 19

Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir ....................................................................... 25

Gambar 3. 1 Desain penelitian ........................................................................... 30

Gambar 3. 2 Prosedur penelitian ....................................................................... 32

Gambar 4. 1 Diagram Perbandingan Skor Rata-rata Mindset ...................... 58

Gambar 4. 2 Diagram Perbandingan Skor Rata-rata Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi ................................................................................ 59

Gambar 4. 3 Diagram Perbandingan Ketercapaian Indikator Ranah

Kognitif ........................................................................................... 60

Gambar 4. 4 Diagram Perbandingan Ketercapaian Indikator Proses Kognitif

......................................................................................................... 61

Page 14: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. 1 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket) ...................................... 71

Lampiran A. 2 Instrumen Nontes Uji Coba ..................................................... 73

Lampiran A. 3 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Nontes ............................. 75

Lampiran A. 4 Instrumen Nontes yang Digunakan ......................................... 78

Lampiran A. 5 Kisi-Kisi Instrumen Tes ........................................................... 80

Lampiran A. 6 Instrumen Tes Sebelum Validasi dan Uji Coba ..................... 85

Lampiran A. 7 Hasil Lembar Uji Validasi Ahli ............................................. 105

Lampiran A. 8 Hasil Analisis Instrumen Tes Uji Validasi Ahli ................... 106

Lampiran A. 9 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes ................................. 108

Lampiran A. 10 Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes .................................. 113

Lampiran A. 11 Instrumen Tes yang Digunakan .......................................... 114

Lampiran B. 1 Hasil Mindset .......................................................................... 125

Lampiran B. 2 Hasil Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ........................ 131

Lampiran B. 3 Hasil Perhitungan Statistika Dasar ....................................... 137

Lampiran B. 4 Hasil Kategorisasi Data .......................................................... 139

Lampiran B. 5 Hasil Uji Prasyarat Analisis (Uji Normalitas) ...................... 143

Lampiran B. 6 Hasil Uji Prasyarat Analisis (Uji Linearitas) ....................... 144

Lampiran B. 7 Hasil Uji Prasyarat Analisis (Uji Homogenitas) ................... 145

Lampiran B. 8 Hasil Uji Hipotesis Korelasi .................................................. 146

Lampiran B. 9 Hasil Uji Hipotesis Regresi Linear ........................................ 147

Lampiran C. 1 Lembar Uji Referensi ............................................................. 150

Lampiran C. 2 Surat Penelitian ....................................................................... 159

Lampiran C. 3 Foto Penelitian ......................................................................... 160

Lampiran C. 4 Daftar Riwayat Hidup ............................................................ 161

Page 15: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

xiv

DAFTAR RUMUS/PERSAMAAN

(1) Rumus Periode ................................................................................................ 20

(2) Rumus Frekuensi ............................................................................................. 20

(3) Rumus Cepat Rambat ...................................................................................... 20

(4) Hubungan Cepat Rambat dengan Gelombang Tali ........................................ 21

(5) Rumus Pembiasan ........................................................................................... 22

(6) Rumus Content Validity Ratio (CVR) ............................................................. 37

(7) Rumus Kategorisasi Data ................................................................................ 41

(8) Presentase Ketercapaian Indikator .................................................................. 42

(9) Persamaan Regresi Linear Sederhana ............................................................. 45

(10) Rumus Koefisien Determinasi ....................................................................... 46

Page 16: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

1

1.BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan dalam masyarakat global dan ekonomi dunia akibat teknologi

informasi serta penyebaran pengetahuan baru menuntut respon cepat dari individu

agar memiliki kehidupan yang sukses. Kehidupan orang yang sukses salah satunya

dilihat dari kualitas pendidikan mereka. Pendidikan dan proses pembelajaran

memiliki peran penting dalam masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan

pengetahuan barunya. Pembelajaran harus difokuskan pada pengembangan

kemampuan intelektual dan mendorong peserta didik untuk membangun

pemahaman dan pengetahuan sendiri dalam konteks sosial dan budaya.1 Sehingga

pembelajaran akan dapat mengantarkan peserta didik untuk mencapai keterampilan

berpikir tingkat tinggi atau higher order thinking skills (HOTS). Paradigma baru

pembelajaran saat ini dirancang untuk membantu peserta didik agar memperoleh

kecakapan mencari jawaban atau solusi atas suatu masalah. Secara pedagogis, arah

kebijakan pendidikan yaitu dengan pengembangan pendekatan dan metodologi

proses pendidikan dan pembelajaran yang memanfaatkan berbagai sumber belajar

(multi resources learning). Adanya teknologi informasi dan komunikasi dalam

kehidupan telah mengubah paradigma pendidikan yang menempatkan guru sebagai

fasilitator, motivator dan agen pembelajaran untuk peserta didik dapat memiliki

akses yang seluas-luasnya kepada beragam media untuk kepentingan

pendidikannya.

Kurikulum 2013 jenjang SMA/MA atau sederajat saat ini telah dirancang

dengan berbagai penyempurnaan diantaranya yaitu dengan memperkaya kebutuhan

peserta didik untuk berpikir kritis dan analitis dan mengadaptasi secara bertahap

model-model pembelajaran dan penilaian standar internasional. Kurikulum ini

1 A. Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013),

h. 167.

Page 17: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

2

diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills/HOTS), karena berpikir tingkat

tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam

tentang materi pelajaran.2 Salah satu tujuan untuk mengukur kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta didik yaitu dengan cara memberikan atau menyisipkan

beberapa butir soal-soal HOTS dalam pembelajaran. Peran soal-soal tersebut yaitu

mempersiapkan kompetensi peserta didik yang dibutuhkan pada abad ke-21,

meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan meningkatkan mutu penilaian

pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mengembangkan sense of interest, sense of curiosity, sense of reality, dan

sense of discovery dalam mempelajari fakta untuk mencari kebenaran.3 Diperlukan

upaya-upaya sistematik dan intensif untuk memberdayakan diri dari peserta didik.

Pemberdayaan diri sebaiknya dimulai dengan membangun konsep diri positif dan

keyakinan yang harus mampu memposisikan dirinya sebagai individu yang berdaya

dan tidak memandang dirinya dari perspektif negatif.

Beberapa orang masih beranggapan bahwa kecerdasan otak dan kemampuan

berpikir merupakan bawaan dari lahir. Akan tetapi, penelitian di bidang neurosains

yang dilakukan oleh Carol S. Dweck menyatakan bahwa kapasitas otak dapat

dikembangkan. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kemampuan berpikir

peserta didik, satu diantaranya yaitu mindset dari peserta didik itu sendiri.

Keyakinan atau mindset terhadap kemampuan belajar yang dimiliki akan

menjadikan seseorang sukses dalam pendidikan.4 Hasil penelitian Blackwell dkk

bahwa mindset peserta didik berpengaruh terhadap nilai belajar. Growth mindset

secara signifikan dapat meningkatkan skor prestasi dan nilai ujian peserta didik.5

2 I Wayan Widana, Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS),

Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017, h. 1. 3 Jufri, op.cit., h. 172. 4 Jennifer A. Mangels, et.al, Why do beliefs abaout intelligence influence learning success?

A Social Cognitive Neuroscience Model, Social Cognitive and Affective Neuroscience, 2006, pp.

75. 5 Lisa S. Blackwell, Kali H. Trzesniewski and Carol Sorich Dweck, Implicit Theories of

Intelligence Predict Achievement Across an Adolescent Transition: A Longitudinal Study and an

Intervention, Research in Child Development Vol. 7(1), 2007, pp. 259-260.

Page 18: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

3

Peserta didik dengan growth mindset meyakini bahwa untuk mendapatkan hasil

yang optimal diperlukan kerja keras dan menjadikan kesalahan sebagai

pembelajaran dan berusaha memperbaikinya.6 Penelitian dari Yuli Hartanti di tahun

2009 menjelaskan bahwa ada pengaruh positif antara mindset dan hasil belajar

kimia. Hal ini menunjukkan adanya 65,1% skor hasil belajar kimia siswa ditentukan

oleh mindset siswa itu sendiri.7

Dalam kasus pembelajaran MIPA umumnya, khususnya fisika masih banyak

peserta didik yang tidak memiliki ketertarikan dalam pembelajaran fisika. Peserta

didik menganggap pelajaran itu sulit dan mereka tidak mempunyai bakat dalam

pelajaran fisika. Berdasarkan hasil Ujian Nasional (UN) 2019 peserta didik pada

pelajaran fisika di SMAN 105 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta mendapat nilai rata-

rata 56,97 dan 55,29.8 Nilai tersebut sangat rendah dibandingkan dengan nilai rata-

rata pada rumpun MIPA di satuan pendidikan tersebut. Ini membuktikan bahwa

pelajaran fisika menjadi salah satu ancaman dari peserta didik dikarenakan

pelajaran yang sangat sulit, padahal fisika merupakan bagian dari kehidupan sehari-

hari. Salah satu indikator dalam ujian nasional fisika tersebut yang mendapatkan

hasil baik yaitu pada indikator menentukan ciri-ciri gelombang bunyi/cahaya

dengan nilai rata-rata 82,69 dan 80,00 untuk SMAN 105 Jakarta dan SMAN 58

Jakarta. Indikator ini termasuk pada kompetensi dasar fisika yaitu karakteristik

gelombang mekanik.

Pada pembelajaran fisika juga dibutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

dan penyelesaian masalah. Diantaranya yaitu materi Karakteristik Gelombang

Mekanik. Konsep karakteristik gelombang mekanik ini sangat berhubungan dengan

kehidupan nyata dan merupakan konsep awal sebelum pembelajaran tingkat lanjut

materi gelombang bunyi dan cahaya. Materi karakteristik gelombang mekanik juga

6 Carol S. Dweck, Mindset: The New Psychology of Success, Terj. Tim Penerjemah Baca,

(Tangerang Selatan: Baca, 2019), h. 7-8. 7 Yuli Hartanti, “Pengaruh Mindset terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA

Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo, Semarang, 2009, h. 52, tidak

dipublikasikan. 8 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Laporan Hasil Sekolah Ujian Nasional

SMA/MA tahun 2019, 2020, (https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/).

Page 19: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

4

digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan

gelombang yang beraneka ragam sehingga mindset peserta didik dapat

dikembangkan.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka peneliti ingin mengetahui

bagaimana hubungan antara mindset terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi

peserta didik pada konsep Karakteristik Gelombang Mekanik di SMAN 105 Jakarta

dan SMAN 58 Jakarta. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengajukan

judul penelitian “Hubungan Mindset terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi peserta didik SMA pada Konsep Karakteristik Gelombang Mekanik”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti

mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada mata pelajaran fisika

masih rendah.

2. Peserta didik belum terbiasa untuk memecahkan masalah dari soal fisika yang

memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

3. Peserta didik memiliki mindset bahwa pelajaran dan soal fisika sulit untuk

dipelajari.

4. Mindset merupakan salah satu faktor yang sangat memengaruhi kemampuan

berpikir peserta didik

5. Peserta didik belum pernah melakukan identifikasi mindset berpikir dan belum

mengetahui pola pikir mereka sehingga belum dapat memaksimalkan proses

pembelajaran fisika.

6. Pendidik belum mengimplementasikan berbagai kebiasaan di lingkungan

sekolah khususnya proses pembelajaran yang dapat meningkatkan mindset

peserta didik pada mata pelajaran fisika.

Page 20: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

5

C. Batasan Masalah

Luasnya cakupan masalah yang muncul, maka diperlukan pembatasan

masalah. Penelitian ini dibatasi oleh :

1. Pernyataan angket mindset mengacu pada instrumen Carol S. Dweck Mindset

Instrument.

2. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang diukur hanya pada ranah kognitif

Taksonomi Bloom direvisi Anderson dan Krathwohl yaitu dengan indikator C4

menganalisis (membedakan, mengorganisasi, mengatribusi), C5 mengevaluasi

(memeriksa, mengkritik), dan C6 mencipta (merumuskan, merencanakan).

3. Konsep fisika dan soal HOTS hanya fokus pada karakteristik gelombang

mekanik sesuai pada Kompetensi Dasar (KD).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang

telah dijabarkan, maka rumusan masalah pada penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana hubungan antara mindset dengan kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang mekanik?

2. Berapa presentase kontribusi mindset terhadap kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang mekanik?

3. Apakah mindset berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi pada

konsep karakteristik gelombang mekanik?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui hubungan antara mindset dengan kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang mekanik.

Page 21: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

6

2. Mengetahui presentase kontribusi mindset terhadap kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang

mekanik.

3. Mengetahui pengaruh mindset terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi

peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang mekanik.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka hasil dari penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat untuk beberapa pihak secara langsung

maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

a. Memberikan kejelasan mengenai hubungan mindset dengan kemampuan

berpikir tingkat tinggi peserta didik pada konsep karakteristik gelombang

mekanik.

b. Menjadi bahan kajian atau referensi ilmiah dalam bidang pendidikan atau

psikologi maupun menjadi sumber rujukan untuk mengembangkan

penelitian sejenis lebih lanjut.

2. Manfaat praktis

Secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat, yaitu:

a. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai keterkaitan

mindset dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik pada

konsep karakteristik gelombang mekanik.

b. Bagi peserta didik, diharapkan dijadikan referensi untuk meningkatkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi dan sumber informasi tentang jenis

mindset peserta didik.

c. Bagi guru, diharapkan mampu dijadikan referensi dan evaluasi dalam

memperbaiki kualitas proses pembelajaran dengan peserta didik yang

mampu menumbuhkan mindset dan kemampuan berpikir tingkat tinggi

peserta didik.

Page 22: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

7

2.BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Mindset

a. Pengertian Mindset

Pola pikir atau mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir yang

memengaruhi perlaku dan sikap seseorang, yang akhirnya akan menentukan level

keberhasilan hidupnya. Kepercayaan menentukan cara berpikir, berkomunikasi dan

bertindak seseorang. Dengan demikian jika ingin mengubah pola pikir, yang harus

diubah adalah kepercayaan atau kumpulan kepercayaan.9

Mindset atau sikap berpikir adalah cara pikir dan cara pandang tertentu yang

sering digunakan, yang makin kuat manakala menyesuaikan penafsiran atas dunia

ini dengan berbagai asumsi dan keyakinan.10

Teori mindset ini dikembangkan oleh Carol S Dweck. Jadi yang dinamakan

mindset yaitu pola pikir yang digunakan untuk memandang dan menilai dunia,

melingkupi sikap, nilai, catatan, keyakinan dasar dan cara mempersepsikan diri.

b. Jenis-jenis Mindset

Menurut Dweck di dunia ini terdapat dua macam mindset:

1) Fixed Mindset (Pola pikir tetap)

Pola pikir tetap ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-kualitas

seseorang sudah ditetapkan. Jika seseorang memiliki sejumlah intelegensi

tertentu, kepribadian tertentu, dan karakter moral tertentu.11 Ciri-ciri dari orang

dengan mindset tetap yaitu:

9 Adi W Gunawan, The Secret of Mindset, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 14. 10 Pangkalan Ide, Menyeimbangkan Otak Kiri dan Oak Kanan, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2008), h. 89 11 Dweck, op.cit., h. 6

Page 23: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

8

a) Memiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat, sifat adalah sebagai fungsi

hereditas/keturunan,

b) Menghindari adanya tantangan,

c) Mudah menyerah,

d) Menganggap usaha tidak ada gunanya,

e) Mengabaikan kritik,

f) Merasa terancam dengan kesuksesan orang lain.

2) Growth Mindset (Pola pikir berkembang)

Mindset berkembang ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kualitas-

kualitas dasar seseorang adalah hal-hal yang dapat diolah melalui upaya-upaya

tertentu.12 Meskipun manusia mungkin berbeda dalam segala hal, dalam bakat

dan kemampuan awal, minat, atau temperamen setiap orang dapat berubah dan

berkembang melalui perlakuan dan pengalaman. Peserta didik yang memiliki

growth mindset adalah pribadi yang meyakini potensi dapat berkembang

dengan tantangan yang semakin sulit. Mereka meyakini bahwa segala sesuatu

dapat dicapai dengan belajar apapun. Proses belajar akan menemukan

tantangan dan hambatan, namun mereka yakin hal itu dapat diatasi dengan

usaha dan ketekunan maka akan sukses. Ketika mengalami kegagalan, mereka

mencari strategi dan jalan keluar, meminta bantuan orang lain ketika

dibutuhkan.13 Ciri-ciri dari orang dengan growth mindset yaitu :

a) Memiliki keyakinan bahwa intelegensi, bakat, dan sifat bukan merupakan

fungsi keturunan/hereditas

b) Menerima tantangan dan bersungguh-sungguh menjalankannya

c) Tetap berpandangan ke depan dari kegagalan

d) Berpandangan positif terhadap usaha

e) Belaajr dari kritik

f) Menemukan pelajaran dan mendapatkan inspirasi dari kesuksesan orang

lain

12 Ibid., h. 7. 13 Ibid., h. 50-51.

Page 24: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

9

c. Aspek-aspek Growth Mindset

Terdapat empat aspek growth mindset menurut Dweck yaitu:

1) Keyakinan intelegensi, bakat dan karakter dapat dikembangkan.

Individu meyakini bahwa segala potensi yang dimiliki seseorang seperti

intelegensi, bakat atau karakter dapat berubah dan dikembangkan melalui

usaha yang lebih. Meyakini bahwa melalui usaha dan ketekunan dapat

mengembangkan keterbatasan yang dimiliki.

2) Keyakinan tantangan atau kesulitan dan kegagalan penting untuk

pengembangan diri.

Individu meyakini bahwa proses menuju kesuksesan akan mengalami

kesuliatan dan tantangan yang berarti dan juga mengalami kegagalan.

Tantangan yang semakin lama akan semakin sulit, namun hal tersebut diyakini

sebagai sebuah proses belajar untuk pengembangan diri.

3) Keyakinan usaha dan kerja keras memberikan kontribusi pada kesuksesan.

Individu melakukan usaha dan kerja keras yang lebih untuk suatu tujuan,

memiliki keyakinan yang kuat bahwa usaha yang dilakukan dapat berjalan

dengan baik dan akan memperoleh kesuksesan, juga terhindar dari pikiran

negatif mengenai kegagalan.

4) Keyakinan kritik dan masukan dari orang lain umpan keberhasilan.

Individu meyakini bahwa kritikan dari orang lain merupakan suatu

pembelajaran untuk dirinya. Menjadikan orang lain sebagai saran untuk

memperbaiki kesalah demi mewujudkan keberhasilan.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Pola Pikir

Menurut Iskandar (2008) terdapat 7 sumber kekuatan yang memengaruhi

proses berpikir manusia, yaitu:14

14 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif),

(Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 661.

Page 25: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

10

1) Orangtua

Dari orangtua seseorang belajar tentang kata-kata, ekspresi wajah, gerakan

tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai nilai luhur.

Orangtua adalah tutor atau guru yang pertama di dunia, merekalah yang

membentuk pola pikir kita untuk yang pertama kalinya.

2) Keluarga

Setelah orangtua kita akan dikenalkan dengan dunia lain yaitu keluarga,

dari merekalah kita akan menangkap informasi dan pola pikir yang lain, yang

fungsinya untuk melengkapi pola pikir yang telah kita peroleh dari orang tua.

3) Masyarakat

Dunia lain yang akan dikenal adalah lingkungan masyarakat sekitar,

dengan semakin bertambahnya informasi dan disatukan dengan apa yang telah

kita dapat akan membuat proses pembentukan pikiran kita menjadi semakin

kuat.

4) Sekolah

Sekolah mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam proses

pembelajaran seseorang, peraturan-peraturan yang diterapkan sekolah maupun

perilaku dan sikap guru dapat memperkaya proses pembentukan pola pikir

yang sudah ada.

5) Teman

Berteman merupakan aktualisasi diri yang pertama dalam kehidupan,

karena dalam suatu pertemanan, seseorang yang menentukan pilihan akan

berteman dengan siapa, tidak ada larangan dalam menentukan dengan siapa

akan berteman.

6) Media massa

Adanya unsur pengidolaan pada suatu tontonan dapat menimbulkan

peniruan-peniruan oleh seseorang baik itu yang sifatnya negatif maupun yang

positif. Contohnya pola pakaian seorang artis akan ditiru oleh fans nya.

Page 26: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

11

7) Diri sendiri

Inilah faktor penentu dari suatu pola pikir, baik buruknya suatu pengaruh

kitalah yang akan menentukan apakah kita akan menjadi pribadi yang buruk

atau kita akan memilih menjadi pribadi yang baik.

2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

a. Pengertian Kemampuan Berpikir

Berpikir adalah aktifitas mencurahkan daya pikir untuk tujuan tertentu.

Berpikir juga pembeda yang memisahkan status kemanusiaan manusia dengan

makhluk hidup lainnya. Manusia pantas disebut sebagai manusia karena memiliki

kemampuan untuk menggunakan pikirannya.15

Berpikir merupakan suatu pemecahan masalah dan proses penggunaan gagasan

atau lambang-lambang pengganti suatu aktivitas yang tampak secara fisik. Berpikir

juga suatu proses dari penyajian suatu peristiwa internal dan eksternal, kepemilikan

masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang satu sama lain saling berinteraksi.

Berpikir menggunakan kemampuan analitis, kreatif, perlu praktek, dan intelegensi

semacam itu diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.16

Berpikir dapat diartikan sebagai keterampilan kognitif untuk memperoleh

pengetahuan.17 Berdasarkan beberpaa pengertian berpikir diatas, dapat disimpulkan

bahwa berpikir merupakan suatu proses yang menggambarkan aktivitas mental baik

berupa tindakan yang disadari maupun tidak untuk menemukan suatu pengetahuan.

b. Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau biasa disebut High Order Thinking

Skills (HOTS) adalah proses berpikir yang tidak sekedar menghafal dan

menyampaikan kembali informasi yang diketahui serta kemampuan untuk

15 Okta Alpindo, Mahrizal dan Harman Amir, “Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher

Order Thinking Skill (HOTS) dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMAN 2 Padang”, Pillar of Physics Education Vol. 3, 2014, h. 114. 16 Tri Widodo dan Sri Kadarwati, Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan Masalah

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan Karakter Siswa, Cakrawala

Pendidikan th. XXXII, No. 1 h. 162. 17 Eka Sastrawati, Muhammad Rusdi dan Syamsurizal, Problem-Based Learning, Strategi

Metakognisi, dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa, Tekno-Pedagogi, Vol. 1 No. 2, 2011, h. 6.

Page 27: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

12

menghubungkan, memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta

pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam

upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru.18

Kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Brookhart adalah berpikir tingkat

tinggi berada pada bagian atas taksonomi kognitif Bloom, tujuan pengajaran di

balik taksonomi kognitif yang dapat membekali peserta didik untuk melakukan

transfer pengetahuan, mampu berpikir artinya peserta didik mampu menerapkan

pengetahuan dan keterampilan yang mereka kembangkan selama belajar pada

konteks yang baru.19 Berpikir tingkat tinggi berarti kemampuan peserta didik untuk

menghubungkan pembelajaran dengan hal-hal lain yang belum pernah diajarkan.

c. Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Taksonomi adalah klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri

tertentu. Taksonomi dalam bidang pendidikan, digunakan untuk klasifikasi tujuan

instruksional, ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan penampilan

atau sasaran belajar yang digolongkan dalam tiga klasifikasi umum atau ranah

(domain), yaitu: ranah kognitif (berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi

pada kemampuan berpikir), ranah afektif (berhubungan dengan perasaan, emosi,

sistem nilai, dan sikap hati), dan ranah psikomotor (berorientasi pada keterampilan

motorik).

Ranah kognitif dan proses kognitif Taksonomi Bloom yang telah direvisi

Anderson dan Karthwohl dapat dilihat dalam tabel 2.1. 20

18 Emi Rofiah, Nonoh Siti Aminah, dan Elvin Yuslina Ekawati, “Penyusunan Instrumen

Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Fisika pada Siswa SMP”, Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2),

2013, h. 17. 19 R Arifin Nugroho, Higher Order Thingking Skills, (Jakarta: Grasindo, 2018), h. 17. 20 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom , Terj. Agung Prihantoro,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 43.

Page 28: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

13

Tabel 2. 1 Enam Kategori pada Dimensi Proses Kognitif dan Proses-proses

Kognitif Terkait

Kategori Kognitif (C) Proses Kognitif Level Kognitif

1 Mengingat 1.1 Mengenali

1.2 Mengingat kembali

Low Order

Thinking Skills 2 Memahami

2.1 Menafsirkan

2.2 Mencontohkan

2.3 Mengklasifikasi

2.4 Merangkum

2.5 Menyimpulkan

2.6 Membandigkan

2.7 Menjelaskan

3 Mengaplikasikan 3.1 Mengeksekusi

3.2 Mengimplementasi

4 Menganalisis

4.1 Membeda

4.2 Mengorganisasi

4.3 Mengatribusi

High Order

Thinking Skills 5 Mengevaluasi

5.1 Memeriksa

5.2 Mengkritik

6 Mencipta

6.1 Merumuskan

6.2 Merencanakan

6.3 Memproduksi

Taksonomi proses kognitif diatas merupakan tingkatan level kognitif yang

mengarahkan peserta didik berpikir. Level kognitif HOTS terdiri dari menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta yang memerlukan penguasaan tingkat sebelumnya

yaitu mengingat, memahami, dan mengaplikasikan.

1) Menganalisis

Menganalisis merupakan proses memecah-mecah materi menjadi bagian-

bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antara bagian dan setiap bagian

dan struktur keseluruhannya.21 Menganalisis mencakup proses membedakan,

mengorganisasi, dan mengatribusi.

Membedakan melibatkan proses memilah milah bagian-bagian yang relevan

atau penting dari sebuah struktur.22 Mengorganisasi melibatkan proses

mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali

21 Ibid., h. 120 22 Ibid., h. 121

Page 29: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

14

bagaimana elemen elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren.23

Mengatribusi terjadi ketika peserta didik dapat menentukan sudatu pandang,

pendapat, nilai, atau tujuan di balik informasi. Mengatribusi melibatkan proses

dekontruksi.24

2) Mengevaluasi

Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria

dan standar. Kriteria yang paling sering digunkaan yaitu kualitas, efektivitas,

efisiensi, dan konsistensi. Mengevaluasi mencakup proses memeriksa dan

mengkritik.

Memeriksa melibatkan proses menguji inkonsistensi atau kesalahan internal

dalam suatu operasi atau produk.25 Mengkiritik melibatkan proses penilaian suatu

produk atau proses berdasarkan kriteria dan standar eksternal. Dalam mengkritik,

peserta didik mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk dan membuat

keputusan setidaknya sebagian berdasarkan ciri-ciri tersebut. Mengkritik

merupakan inti dari apa yang disebut berpikir kritis.26

3) Mencipta

Mencipta yaitu menempatkan elemen bersama-sama untuk membentuk satu

kesatuan yang utuh atau fungsional yaitu, reorganisasi unsur ke dalam pola atau

struktu yang baru.27 Mencipta mencakup proses merumuskan, merencanakan, dan

memproduksi.

Merumuskan yaitu melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat

pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu.28 Merencanakan

melibatkan proses membuat metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan

kriteria-kriteria masalahnya, yakni membuat rencana untuk menyelesaikan

23 Ibid., h. 122 24 Ibid., h. 124 25 Ibid., h. 126 26 Ibid., h. 127 27 Ibid., h. 128 28 Ibid., h. 130

Page 30: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

15

masalah.29 Memproduksi melibatkan proses melaksanakan rencana untuk

menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu.30

3. Konsep Karakteristik Gelombang

Materi karakteristik gelombang mekanik merupakan materi dasar sebelum

materi persamaan gelombang, gelombang bunyi dan gelombang cahaya. Materi ini

mencakup pengertian dan besaran gelombang, jenis-jenis gelombang dan sifat-sifat

gelombang. Besaran yang ada pada gelombang mencakup amplitudo, panjang

gelombang, periode, frekuensi dan cepat rambat gelombang. Jenis-jenis gelombang

diklasifikasikan berdasarkan arah rambat gelombang, medium perantara dan sifat

penjalaran gelombang. Sifat-sifat yang ada pada gelombang umum terdiri dari

pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), pelenturan (difraksi), perpaduan

(interferensi), penguraian (dispersi) dan pengutuban (polarisasi).

Peta konsep karakteristik gelombang dapat dilihat pada gambar berikut.

29 Ibid., h. 131 30 Ibid., h. 132

Page 31: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

16

Gambar 2. 1 Peta Konsep

a. Konsep Gelombang

Gelombang merupakan gejala pemindahan usikan atau gangguan. Gelombang

didefinisikan sebagai perambatan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa

menyeret materi yang dilewatinya.31

b. Jenis-jenis gelombang

Gelombang dapat diklasifikasikan berdasarkan:32

1. Medium perambatannya

Berdasarkan medium rambatnya, gelombang dikelompokkan menjadi dua

yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

31 Yohanes Surya, Getaran dan Gelombang:Bahan Ajar Persiapan Menuju Olimpiade Sains

Nasional/Internasional (Tangerang: PT Kandel, 2010), h. 19. 32 Efrizon Umar, Fisika dan Kecakapan Hidup, (Jakarta: Ganeca Exact, 2007), h. 2-3.

Page 32: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

17

a) Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium

perambatan. Gelombang yang termasuk gelombang mekanik adalah

gelombang bunyi. Bunyi dapat kita dengar karena merambat melalui udara.

Apabila tidak ada medium untuk merambat, bunyi tidak dapat kita dengar.

b) Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan

medium perambatan. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Oleh

karena itu, cahaya matahari dapat sampai ke bumi meskipun melewati ruang

hampa udara.

2. Arah getarnya

Berdasarkan arah getarnya, gelombang dikelompokkan menjadi dua yaitu

gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

a) Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak

lurus dengan arah getarnya. Contohnya gelombang tali, gelombang air, dan

gelombang cahaya.

b) Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar

dengan arah getarnya. Contohnya gelombang pada pegas atau slinki.

3. Amplitudonya

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dikelompokkan menjadi dua yaitu

gelombang berjalan dan gelombang diam/stasioner.

a) Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang merambat dengan amplitudo

tetap di setiap titiknya. Gelombang berjalan disebut juga gelombang yang

merambat. Contohnya gelombang air/permukaan air, gelombang bunyi dan

gelombang cahaya. 33

b) Gelombang stasioner atau diam, yaitu gelombang yang merambat dengan

amplitudo berubah di setiap titiknya. Contohnya gelombang pada dawai

pada gitar dan biola. 34

33 Ibid., h. 5. 34 Ibid., h. 8.

Page 33: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

18

c. Istilah-istilah gelombang

Terdapat perbedaan dalam mengetahui istilah gelombang

1. Gelombang transversal

Bentuk gelombang transversal seperti gambar:35

Gambar 2. 2 Gelombang Transversal

a) Puncak gelombang adalah titik-titik tertinggi pada gelombang, (misal b dan

f).

b) Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang, (contoh d dan

h).

c) Bukit gelombang adalah lengkungan obc atau efg.

d) Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi.

e) Amplitudo (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat dicapai

partikel, (misal bb1 atau dd1).

f) Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak berurutan (masl bf)

atau jarak antara dua dasar berurutan (misal dh).

g) Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk menempuh dua

puncak yang berurutan atau selang waktu yang diperlukan untuk menempuh

dua dasar berurutan.

35 Marthen Kanginan, Fisika untuk SMA/MA kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 420.

Page 34: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

19

2. Gelombang longitudinal

Bentuk gelombang longitudinal seperti gambar:36

Gambar 2. 3 Gelombang Longitudinal

Pada gelombang longitudinal, yang merambat adalah bentuk rapatan dan

renggangan. Rapatan dan renggangan dapat terjadi pada semua zat. Oleh karena itu,

gelombang longitudinal dapat merambat pada semua zat (padat, cair atau gas).

Karena panjang rapatan dan renggangan tidak sama maka panjang gelombang

didefinisikan dengan menggunakan istilah pusat rapatan dan pusat renggangan.

Panjang gelombang yaitu jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan (jarak AC)

atau jarak antara dua pusat renggangan yang berdekatan (jarak BD).

d. Besaran-besaran gelombang

Gelombang sebagai rambatan energi getaran memiliki besaran-besaran yang

sama. Berikut ini adalah penjelasan besaran yang berkaitan dengan gerak

gelombang:

a. Periode dan frekuensi gelombang37

Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu

panjang gelombang. Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang

melewati suatu titik setiap detik/sekon. Hubungan antara frekuensi dan

periode gelombang dapat dinyatakan sebagai berikut:

𝑓 =𝑛

𝑡

36 Ibid., h. 422.

37 Aip Saripudin dkk, Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA,

(Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas, 2009), h. 3.

Page 35: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

20

𝑇 = 𝑡

𝑛

(1)

Sehingga,

𝑓 = 1

𝑇

(2)

Dengan:

n = banyaknya getaran/gelombang

t = waktu yang diperlukan untuk bergetar (sekon) atau (detik)

f = frekuensi (Hz)

T = periode (s) atau (detik)

b. Panjang gelombang

Satu gelombang pada tali didefinisikan terdiri atas satu puncak dan satu

lembah. Panjang satu puncak dan satu lembah disebut panjang gelombang.

Satuan panjang gelombang yaitu meter (m). 38

c. Cepat rambat

Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam

satu sekon. Pada gelombang, dalam periode T, jarak tempuhnya sama dengan

panjang gelombangnya ( λ ) sehingga cepat rambat gelombannya memenuhi

persamaan berikut: 39

𝑣 = ∆𝑠

∆𝑡=

𝜆

𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑣 = 𝜆 𝑓 (3)

Dengan:

ν = cepat rambat gelombang (m/s)

λ = panjang gelombang (m)

Kecepatan rambat gelombang bergantung pada karakteristik medium

yang dilaluinya. Sebagai contoh, kecepatan gelombang pada tali bergantung

pada gaya tegang tali (FT) dan massa per satuan panjang tali, yaitu 𝜇 = 𝑚

𝐿. 40

Hubungannya diberikan oleh persamaan berikut: 41

38 Ibid., h. 2. 39 Ibid., h. 3. 40 Ibid., h. 4. 41 Ibid.

Page 36: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

21

𝑣 = √𝐹𝑇

𝜇= √

𝐹𝑇𝐿

𝑚

(4)

d. Simpangan dan amplitudo

Simpangan gelombang adalah jarak partikel yang dilalui gelombang ke

titik setimbang. Amplitudo adalah simpangan maksimum.42

e. Fase gelombang43

Penjelasan mengenai suatu tahap yang telah dicapai oleh suatu gerak

berkala, biasanya dengan membandingkan dengan gerak lain yang sejenis

dengan frekuensi sama disebut fase. Dua gelombang dikatakan sefase, bila

keduanya berfrekuensi sama dan titik-titik yang bersesuaian berada pada

tempat yang sama selama osilasi (misalnya, kedunya berada pada puncak)

pada saat yang sama. Jika yang terjadi sebaliknya, keduanya tidak sefase.

Dua gelombang berlawanan fase jika perpindahan keduanya tepat

berlawanan arah (misalnya, puncak dan lembah). Beda fase antara dua

gelombang menyatakan ukuran seberapa jauh, diukur dalam sudut, sebuah

titik pada salah satu gelombang berada di depan atau di belakang titik yang

bersesuaian dari gelombang lainnya. Untuk gelombang-gelombang yang

berlawanan fase, beda fasenya adalah 1800; untuk yang sefase besarnya 00.

e. Sifat-sifat gelombang

Ada beberapa sifat gelombang yang berlaku umum, untuk gelombang mekanik

maupun gelombang elektromagnetik. Sifat-sifat itu antara lain: Refleksi, Refraksi,

Difraksi, Interferensi, Polarisasi, Superposisi dan Dispersi.44

1. Pemantulan atau Refleksi

Pemantulan adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu

berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas

42 Ibid. 43 Joko Budiyanto, BSE Fisika: Untuk SMA/MA Kelas XII, (Jakarta: Pusat Perbukuan

Depdiknas, 2009), h. 8 44 Kanginan, op.cit., h. 425.

Page 37: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

22

antara dua medium. Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga

dimensi yang dilewati gelombang disebut muka gelombang.

2. Pembiasan atau Refraksi

Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang

mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut

pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang

gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya,

tetapi tidak ada perubahan frekuensi.

Perubahan panjang gelombang dapat diamati dalam tangki riak dengan cara

memasang keping gelas tebal pada dasar tangki sehingga tangki riak memiliki dua

kedalaman air yang berbeda (dalam dan dangkal). Panjang gelombang di tempat

yang dalam lebih besar daripada panjang gelombang di tempat yang dangkal (λ1 >

λ2). Oleh karena itu, maka cepat rambat gelombang di tempat yang dalam juga lebih

besar daripada di tempat yang dangkal (v1 > v2).

Sudut antara sinar bias dan garis normal disebut sudut bias (r). Sudut bias di

tempat yang dangkal lebih kecil daripada sudut datang di tempat yang dalam (r <

i). Dapat disimpulkan bahwa sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang

dangkal dibiaskan mendekati garis normal (r < i). Sebaliknya, sinar datang dari

tempat yang dangkal ke tempat yang dalam di biaskan menjauhi garis normal (r >

i). Jadi persamaan umum yang berlaku untuk pembiasan gelombang adalah:

sin 𝑖

sin 𝑟=

𝑣1

𝑣2= 𝑛 (5)

Dengan:

i = sudut datang

r = sudut bias

n = indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1

3. Pelenturan atau Difraksi

Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang

tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya

difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang. Makin kecil

Page 38: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

23

penghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar

pembelokannya.

4. Perpaduan atau Interferensi

Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu

bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan

merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing

gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi pada

dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase

sama.

Ketika dua gelombang bertemu dan pertemuan itu sama-sama puncak atau

sama sama lembah, interferensi maksimum terjadi. Akan tetapi, ketika puncak dan

lembah yang bertemu, interferensi minimumlah yang terjadi.

5. Dispersi

Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang

merambat melalui suatu medium.

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran harus difokuskan pada pengembangan kemampuan intelektual

dan mendorong peserta didik untuk membangun pemahaman dan pengetahuan

sendiri dalam konteks sosial budaya. Berhasil atau tidaknya pengembangan

kemampuan intelektual peserta didik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah

satunya adalah mindset.

Mindset atau keyakinan merupakan sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir

yang memengaruhi perilaku dan sikap seseorang yang akhirnya akan menentukan

level keberhasilan hidupnya. Terdapat dua jenis mindset yang dipopulerkan oleh

Carol S. Dweck, yaitu growth mindset dan fixed mindset. Peserta didik yang

memiliki growth mindset adalah pribadi yang meyakini potensi dapat berkembang

dengan tantangan yang semakin sulit. Sedangkan fixed mindset dimiliki oleh peserta

didik yang meyakini bahwa kecerdasan merupakan bawaan dari lahir dan tidak bisa

diubah.

Page 39: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

24

Kemampuan berpikir peserta didik dalam fisika masih tergolong rendah

berdasarkan dari hasil ujian nasional 2019 yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata

ujian nasional bidang fisika menempati urutan terendah dibanding dengan mata

pelajaran MIPA lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan intelektual

kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui mindset peserta didik dalam proses

pembelajaran, maka peserta didik akan dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Hasil penelitian Blackwell, Trzesniewski dan Dweck (2007) terkait dengan

teori intelegensi implisit remaja bahwa mindset peserta didik berpengaruh terhadap

nilai belajar. Hasilnya yaitu growth mindset secara signifikan dapat meningkatkan

skor prestasi dan nilai ujian peserta didik dan fixed mindset tidak signifikan dapat

meningkatkan nilai peserta didik atau bisa dikatakan tetap. Sistematika kerangka

berpikir dalam penelitian ini digambarkan pada gambar 2.4.

Page 40: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

25

Gambar 2. 4 Kerangka Berpikir

C. Penelitian Relevan

Beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu sebagai

berikut :

1. Jurnal Lisa S. Blackwell, Kali H. Trzesniewski, dan Carol Sorich Dweck

(2007) yang berjudul “Implicit Theories of Intelligence Predict Achievement

Across an Adolescent Transition: A Longitudinal Study and an

Intervention”. Penelitian pada studi pertama dengan 373 siswa. Hasilnya

menunjukkan bahwa ada perbedaan antara individu dalam kecepatan

pertumbuhan intelektual anak-anak. Penelitian ini juga mengakui bahwa

1. Rendahnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik

2. Siswa kesulitan dalam menjawab soal fisika 3. Siswa kurang yakin dengan kemampuan pelajaran fisika

4. Banyak faktor yang mempengaruhi belajar siswa

Identifikasi mindset dan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Indikator Kemampuan

berpikir tingkat tinggi:

1. Menganalisis (C4) 2. Mengevaluasi (C5)

3. Mecipta (C6)

Mindset

Growth Mindset

1. Keyakinan intelegensi,

bakat dan karakter dapat

dikembangkan

2. Keyakinan tantangan

atau kesulitan dan

kegagalan penting untuk

pengembangan diri

3. Keyakinan usaha dan

kerja keras memberikan

kontribusi pada

kesuksesan

4. Keyakinan kritik dan

masukan dari orang lain

umpan keberhasilan

Fixed Mindset

1. Keyakinan intelegensi,

bakat dan karakter hal

yang terbatas dan tetap

2. Keyakinan tantangan atau

kesulitan dan kegagalan

ancaman citra diri

3. Keyakinan usaha dan kerja

keras tidak akan mencapai

kesuksesan

4. Keyakinan kritik dan

masukan dari orang lain

sebatas mengembangkan

potensi yang ada

Mindset dan kemampuan berpikir tingkat tinggi

peserta didik pada konsep karakteristik gelombang

saling berhubungan satu sama lain.

Page 41: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

26

keyakinan anak-anak menjadi bawaan mental yang dibawa kepada tahap

pencapaian. Selain itu, pengalaman negatif memiliki efek negatif dalam

memengaruhi keyakinan individu tersebut serta pengembangan kapasitas

intelektual melalui potensi siswa dan manfaat motivasi.45

2. Jurnal David Scott Yeager dan Carol S Dweck (2012) dengan judul “Mindset

That Promote Resilience: When Students Believe That Personal

Characteristics Can Be Developed”. Penelitian ini menunjukkan hal yang

paling dibutuhkan siswa bukanlah peningkatan harga diri atau pelabelan sifat

melainkan siswa membutuhkan pola pikir yang mewakili tantangan sebagai hal

yang dapat mereka ambil dan atasi seiring waktu dengan usaha, strategi baru,

pembelajaran, bantuan dari orang lain, dan kesabaran.46

3. Disertasi Kristin Line Froedge (Mei 2017) yang berjudul “The Effect of

Growth Mindset on Student Achievement Among Students With

Disabilities”. Penelitian ini dilakukan dengan peserta sekolah menengah

penyandang disabilitas sebanyak 145 siswa dan 46 guru sekolah menengah.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola pikir siswa mempengaruhi

prestasi akademik dan pertumbuhan siswa dari waktu ke waktu. Selain itu,

intervensi psikologis siswa terbukti menjadi cara yang efektif untuk membantu

mengatasi hambatan siswa.47

4. Penelitian oleh David Flores, Allison Lemons, Holly McTernan (2011) dengan

judul “The Correlation Between Student Growth Mindset and Conceptual

Development in Physics”. Penelitian ini menggunakan Force Concept

Inventory (FCI). Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif

antara FCI dan pola pikir siswa. Selain itu, dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa seorang siswa dengan mindset berkembang akan memiliki

45 Lisa S. Blackwell, Kali H. Trzesniewski and Carol Sorich Dweck, Implicit Theories of

Intelligence Predict Achievement Across an Adolescent Transition: A Longitudinal Study and an

Intervention, Research in Child Development Vol. 7(1), 2007, pp. 259-260 46 David Scott Yeager and Carol S Dweck, Mindset That Promote Resilience: When

Students Believe That Personal Characteristics Can Be Developed, Educational Psychologist, 47(4),

2012, pp. 312. 47 Kristin Line Froedge, “The Effect of Growth Mindset on Student Achievement Among

Students With Disabilities”, Disertasi pada Western Kentucky University, Kentucky, 2017, p. 71.

Page 42: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

27

kemungkinan lebih besar untuk mencapai keuntungan yang lebih tinggi pada

FCI daripada seorang siswa dengan mindset tetap.48

5. Penelitian pada jurnal Trisa Genisa dan Tessalonika Sembiring (2017) yang

berjudul “Pengaruh Growth dan Fixed Mindset terhadap Grit pada

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung”. Penelitian

dengan sampel 299 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa Growth Mindset dan

Fixed Mindset memengaruhi grit mahasiswa fakultas psikologi Universitas

“X”. Selain itu, mahasiswa yang memiliki Growth Mindset mendorong

berkembangnya grit ke arah yang lebih tinggi. Artinya, kemampuan mahasiswa

tersebut dapat dikembangkan dengan usaha-usaha tertentu. Sedangkan,

mahasiswa yang memiliki fixed mindset akan menurunkan grit.49

6. Penelitian pada skripsi Yuli Hartanti (2009) yang berjudul “Pengaruh Mindset

terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA Madrasah Aliyah

Negeri 1 Semarang”. Penelitian dengan sampel 36 siswa. Hasilnya

menunjukkan bahwa ada pengaruh dari mindset terhadap hasil belajar kimia

siswa kelas XI IPA sebesar 65,1%.50

7. Penelitian pada skripsi Isnaeni Mas’udah (2019) yang berjudul “Pengaruh

Growth Mindset terhadap Grit Akademik pada Mahasiswa yang

Mengikuti Organisasi”. Penelitian dilakukan dengan sampel 354 mahasiswa

Universitas Negeri Semarang. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh

yang signifikan antara growth mindset dan grit akademik pada mahasiswa yang

mengikuti organisasi dengan kontribusi pengaruhnya sebesar 18,6%.51

48 David Flores, Allison Lemons, and Holly McTernan, The Correlation Between Student

Growth Mindset and Conceptual Development in Physics, Action Research Arizona State

University, 2011, p. 20. 49 Trisa Genisa dan Tessalonika Sembiring, “Pengaruh Growth dan Fixed Mindset terhadap

Grit pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X Bandung”, Journal of Psychology

Humanitas, Vol 1 No 2, 2017, h. 144-145. 50 Yuli Hartanti, “Pengaruh Mindset terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA

Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo, Semarang, 2009, h. 52, tidak

dipublikasikan 51 Isnaeni Mas’udah, “Pengaruh Growth Mindset terhadap Grit Akademik pada Mahasiswa

yang Mengikuti Organisasi”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2019, h. 93,

tidak dipublikasikan.

Page 43: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

28

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan, maka

peneliti mengajukan hipotesis penelitian yaitu “Terdapat hubungan antara mindset,

growth mindset, dan fixed mindset terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi

peserta didik pada konsep karakteristik gelombang mekanik”

Page 44: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

29

3.BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di 2 sekolah yang berada di Kecamatan Ciracas,

yaitu SMAN 105 Jakarta yang beralamat di Jl. H. Usman N0. 5 RT. 2/RW. 4

Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur dan SMAN

58 Jakarta yang beralamat di Jl. Raya Ciracas No. 2 Kelurahan Ciracas Kecamatan

Ciracas Kota Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020 semester

genap tahun pembelajaran 2019/2020 di kelas XI IPA.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitaif. Penelitian

kuantitatif yaitu data-data hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk angka-angka

dan dianalisis menggunakan data statistik.52 Metode penelitian yang digunakan

yaitu metode penelitian korelasional karena bertujuan untuk mengungkapkan

hubungan antarvariabel.53

C. Variabel dan Desain Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (independen) dan

variabel terikat (dependen). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel

terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.54 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yakni Mindset

dan yang menjadi variabel terikat yakni Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Peserta Didik.

52 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 7. 53 Ridwan Abdullah Sani, dkk, Penelitian Pendidikan, (Tangerang, Tsmart, 2018), h. 202. 54 Sugiyono, op.cit., h. 39.

Page 45: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

30

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Mindset dan Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi peserta didik pada mata pelajaran fisika konsep

karakteristik gelombang mekanik. Pada penelitian ini, peneliti tidak memberikan

perlakuan melainkan hanya untuk mengetahui hubungan di antara variabel bebas

dan variabel terikat. Desain penelitian dapat dilihat dari gambar 3.1.55

Gambar 3. 1 Desain penelitian

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek dalam penelitian dan sampel merupakan

sebagian dari populasi yang akan diteliti tersebut.56 Populasi dalam penelitian ini

yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 105 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti yaitu Cluster Sampling

atau pengambilan sampel berklaster. 57 Teknik ini merupakan suatu cara

pengambilan sampel dengan mempelajarai sejumlah kelas utuh, yaitu menjadikan

kelas yang sudah ada sebagai sampel.58 Pertimbangan yang digunakan dalam

pengambilan sampel yaitu peserta didik berada pada kelas XI IPA dan sudah belajar

materi Fisika pada Bab Karakteristik Gelombang Mekanik. Sampel yang diambil

pada penelitian ini berjumlah 35 peserta didik kelas XI IPA A SMAN 105 Jakarta

dan 35 peserta didik kelas XI IPA B SMAN 58 Jakarta.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dibagi dalam tiga tahapan yaitu tahap awal, tahap

pelaksanaan dan tahap akhir.

55 Ibid., h. 42. 56 Ibid., h. 80-81. 57 Ibid., h. 83. 58 Sani, Op cit,. h. 87.

X Y

X = Mindset Y = Kemampuan Berpikir

Tingkat Tingggi

Page 46: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

31

1. Tahap Awal

Tahap awal merupakan tahap persiapan dari penelitian. Tahap awal meliputi

studi literatur, merumuskan masalah yang akan diteliti, mengkaji teori belajar

dan relevansi penelitian, penentuan populasi dan sampel, pembuatan instrumen

penelitian berupa tes dan nontes. Setelah pembuatan instrumen tes dan nontes

selesai, maka dilakukan validasi instrumen tes kepada beberapa ahli untuk

menguji kelayakan instrumen yang akan digunakan peneliti. Instrumen yang

telah diuji kelayakannya akan dianalisis. Jika dianggap layak, instrumen

tersebut akan di uji coba kepada peserta didik yang bukan bagian dari sampel

penelitian ini.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap pengambilan data. Tahap ini dimulai

dengan memberikan data angket mindset kepada sampel untuk mengetahui

tingkat mindset peserta didik. Angket mindset diberikan melalui media google

formulir. Dilanjutkan dengan memberikan tes kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik pada konsep karakteristik gelombang mekanik untuk

mengetahui tingkat kemampuan peserta didik.

3. Tahap Akhir

Tahap akhir ini merupakan tahap analisis dan pelaporan. Pada tahap akhir,

peneliti akan mengolah dan menganalisis data yang telah dihasilkan selama

tahap awal dan tahap pelaksanaan. Kemudian, peneliti akan menguji hipotesis

penelitian sampai dengan penarikan kesimpulan.

Adapun skema prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 47: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

32

Gambar 3. 2 Prosedur penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu berupa data tes dan nontes atau

angket. Teknik pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Studi Literatur

Merumuskan Masalah

Menentukan Populasi dan Sampel

Membuat Instrumen tes dan nontes

Uji Kelayakan kepada Ahli

Revisi Uji coba Instrumen

kepada peserta didik

Pengambilan data pada sampel

Mengolah data hasil

penelitian

Menganalisis data untuk

hipotesis

Menarik kesimpulan

Tahap Awal

Tahap

Pelaksanaan

Tahap Akhir

Page 48: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

33

Tabel 3. 1 Teknik Pengumpulan Data

Tahap Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan

Data

Instrumen

Pelaksanaan

Angket

Mindset

Hasil

Mindset Nontes

Angket

Mindset Carol

S. Dweck

Tes

Kemampuan

Berpikir

Tingkat

Tinggi

Hasil Tes

Kemampuan

Berpikir

Tingkat

Tinggi

konsep

Karakteristik

Gelombang

Mekanik

Tes

Instrumen tes

Kemampuan

berpikir

tingkat tinggi

dengan soal

berbentuk

pilihan ganda

ranah kognitif

taksonomi

Bloom revisi

(C4,C5,C6)

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Nontes

Instrumen penelitian nontes dalam penelitian ini menggunakan angket untuk

mengetahui Growth Mindset peserta didik. Angket merupakan sebuah daftar

perntanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden yang akan diukur

untuk menjaring data atau informasi.59 Angket dalam penelitian ini menggunakan

instrumen dari Mindset Quiz milik Emily Diehl.60 Jenis angket tersebut tertutup

yang terdiri dari 20 pernyataan dengan empat alternatif jawaban Sangat Setuju,

Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju. Apabila total skor mindset yang

didapatkan oleh peserta didik melebihi skor 33, dapat diartikan bahwa peserta didik

tersebut memiliki growth mindset. Angket yang digunakan telah dilakukan uji coba

terlebih dahulu dan memenuhi prasyarat instrumen yang baik yaitu, uji validitas dan

uji reliabilitas. Kisi-kisi Angket dapat dilihat pada Lampiran A.1 dan instrumen

angket yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran A.4.

59 Ibid., h. 142. 60 Emily Diehl, “Motivating Students with Mindset coaching and How Brains Work

(Dweck)” artikel, 2020, (https://classroom20.com/forum/topics/motivating-students-with)

Page 49: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

34

2. Instrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes objektif

pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes ini merupakan tes Kemampuan

Berpikir Tingkat peserta didik pada konsep Karakteristik Gelombang Mekanik

yang terdiri dari 20 butir soal. Tes ini mengukur untuk ranah kognitif Menganalisis

(C4), Mengevaluasi (C5), dan Mencipta (C6). Tes yang digunakan telah di validasi

oleh ahli/judgment expert. Tes juga telah dilakukan uji coba kepada peserta didik

kelas XII IPA dan memenuhi prasyarat instrumen yang baik yaitu, uji validitas, uji

reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran menggunakan bantuan program

software Anates V4. Kisi -kisi dan instrumen tes ini dapat dilihat pada lampiran A.5

dan instrumen tes yang digunakan dapat dilihat pada lampiran A.11.

H. Uji Coba Instrumen

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan

data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Instrumen

yang baik yaitu instrumen yang sudah diuji kelayakannya dan mampu mengukur

variabel yang diteliti secara tepat atau valid. Instrumen yang valid juga merupakan

instrumen yang dapat mengukur apa yang hendak diukur.61 Instrumen tes penelitian

ini dilakukan melalui dua tahap yaitu validitas isi/telaah soal dan validitas lapangan.

Sedangkan instrumen nontes hanya melalui tahap validitas lapangan. Validitas isi

dilakukan kepada beberapa ahli/judgment expert untuk memvalidasi instrumen

yang telah dibuat dan validitas lapangan dilakukan diperoleh dari 32 peserta didik

yang bukan sampel penelitian.

61 Sugiyono, op.cit., h. 121.

Page 50: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

35

1. Instrumen Nontes

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditasan

atau kesahihan instrumen.62 Untuk sejauh mana instrumen dapat mengungkap

variabel yang akan diukur, dilakukan analisis item dengan cara mengkorelasikan

skor setiap item dengan skor total item,63 yaitu dengan cara mencari nilai rhitung.

Pada uji validitas instrumen ini, menggunakan uji Pearson Product Moment

berbantuan software IBM SPSS Statistics 20. Adapun kategori validitasnya dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. 2 Kategori Validitas64

Ketentuan Keputusan

rhitung ≥ rtabel Valid

rhitung < rtabel Tidak Valid

Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran A.3 atau disajikan dalam tabel dibawah

ini.

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Nontes

Kriteria

Angket

Butir Soal Nomor Angket

Jumlah Soal Presentase

Valid 20 100%

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20

Tidak Valid - - -

Jumlah 20 100% 20

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur.65 Reliabilitas

menunjukkan keterandalan suatu instrumen. Instrumen yang tidak reliabel untuk

pengukuran maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas instrumen

62 Sani, op.cit., h. 130. 63 Ibid., h. 133. 64 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),

Ed. 2, h. 89 65 Sugiyono, op.cit., h. 121.

Page 51: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

36

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Alpha Cronbach pada

software IBM SPSS Statistics 20. Untuk menginterpretasikan hasil atau koefisien

reliabilitas dari uji reliabilitas digunakan sebuah kriteria. Interpretasi koefisien

korelasi reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut.66

Tabel 3. 4 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran A.3 atau disajikan dalam tabel dibawah

ini.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Nontes

Statistik Nilai Reliabilitas Kesimpulan

rxy 0,914 Sangat Tinggi

2. Instrumen Tes

a. Validitas Isi

Validitas isi (content validity) ditentukan berdasarkan penilaian judgement

expert (pendapat dari ahli) dalam menilai kesesuaian antara instrumen dengan

beberapa aspek yang hendak diukur.67 Dalam penelitian ini, validitas isi dilihat dari

tiga aspek yaitu aspek konsep/materi, aspek bahasa, dan aspek konstruksi. Aspek

konten mengukur kesesuaian isi materi fisika dalam soal dengan konten fisika yang

digunakan, yaitu Karakteristik Gelombang Mekanik. Aspek konstruksi mengukur

kesesuaian isi instrumen soal, yakni diantaranya kesesuaian indikator soal dengan

indikator ranah kognitif dan indikator HOTS. Aspek bahasa mengukur bahasa yang

digunaka dalam soal berdasarkan kaidah bahasa indonesia.

66 Arikunto, op cit. 67 Sugiyono, op.cit., h. 129

Page 52: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

37

Hasil pendapat para ahli ini diolah dengan menggunakan content validity index

(CVI). Sebelum menghitung CVI terlebih dahulu menghitung content validity ratio

(CVR) untuk merekap data skor yang diberikan oleh masing-masing ahli pada tiap

nomor soal. Rumus untuk menentukan CVR sebagai berikut:68

𝐶𝑉𝑅 = 𝑛𝑒 −

𝑁2

𝑁2

(6)

Keterangan:

CVR = rasio validitas konstruk

ne = jumlah ahli pemberi nilai yang penting/relevan/esensial

N = jumlah total ahli

Nilai CVR akan berkisar antar +1 sampai -1. Nilai positif (+) menunjukkan

bahwa setidaknya setengah ahli menilai sebagai penting/esensial/layak. Semakin

besar nilai CVR dari 0, maka semakin penting dan semakin tinggi validitasnya.

Nilai minimun atau Kritis (CVRcritical) disajikan dalam tabel berikut:69

Tabel 3. 6 Nilai Minimun (CVRcritical) α = 0,05

Jumlah

Judgement

Expert

Nilai CVRcritical

5 0,877

6 0,800

7 0,741

8 0,693

9 0,653

10 0,620

Hasil uji validitas isi dapat dilihat pada Lampiran A.8 atau disajikan dalam

tabel dibawah ini.

68 C. H. Lawshe, A Quantitative Approach to Content Validity, Personel Psychology, 28,

1975, h. 567. 69 F Robert Wilson, Wei Pan, Donald A Schumsky, Recalculation of the Critical Values for

Lawshe’s Content Validity Ratio, Measurment and Evaluation in Counseling and Development, 45,

2012, h. 10.

Page 53: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

38

Tabel 3. 7 Hasil Uji Validitas Ahli

Kriteria

Soal

Butir Soal Nomor Soal

Jumlah Soal Presentase

Valid 23 100%

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 23

Tidak Valid - - -

Jumlah 23 100% 23

b. Validitas Lapangan

Validitas lapangan merupakan suatu ukuran dari layak atau tidaknya instrumen

tes berdasarkan uji coba kepada responden yang sudah memahami dan

berpengalaman terhadap konten yang digunakan. Hasil dari uji coba instrumen

tahap validitas lapangan ini akan diolah melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf

kesukaran, dan uji daya pembeda. Dalam pengolahan data validitas lapangan ini

digunakan bantuan software Anates V4 untuk mempermudah mengetahui

kelayakan instrumen.

1) Uji Validitas

Uji validitas instrumen tes ini dilakukan pada peserta didik yang bukan

merupakan sampel penelitian. Uji coba dilakukan di MAN 2 Jakarta Kelas XII IPA

2 berjumlah 32 peserta didik. Data yang diperoleh selanjutnya dihitung validitasnya

menggunakan program aplikasi Anates V4.

Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran A.7 atau disajikan dalam tabel

dibawah ini.

Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Kriteria

Soal

Butir Soal Nomor Soal

Jumlah Soal Presentase

Valid 20 87%

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 20, 21, 22

Tidak Valid 3 13% 10, 19, 23

Jumlah 23 100% 23

Page 54: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

39

2) Uji Reliabilitas

Sebuah instrumen yang baik tidak hanya dilihat dari validitasnya, tetapi juga

reliabilitasnya. Sebuah instrumen tes dapat dikatakan reliabel apabila hasil tes

selalu konsisten dalam tiap pengukurannya. Uji reliabilitas ialah uji yang digunakan

untuk mengetahui taraf kepercayaan. Sebuah tes dapat dikatakan mempunyai taraf

kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.70

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran A.9 atau disajikan dalam

tabel dibawah ini.

Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Nilai Reliabilitas Kesimpulan

rxy 0,93 Sangat Tinggi

3) Uji Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.71

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran dinyatakan dalam rentang

nilai antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks kesukaran diinterpretasikan dalam

sebuah kategori.72 Kategori indeks kesukaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 10 Kategori Indeks Kesukaran

Interval P Kategori

0,00 – 0,30 Sulit

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Hasil uji taraf kesukaran dapat dilihat pada Lampiran A.9 atau disajikan

dalam tabel dibawah ini.

70 Arikunto, op cit, h. 100. 71 Ibid., h. 223. 72 Ibid.

Page 55: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

40

Tabel 3. 11 Hasil Uji Taraf Kesukaran

Kriteria

Soal

Butir Soal Nomor Soal

Jumlah Soal Presentase

Mudah 3 13% 4, 14, 21

Sedang 20 87%

1, 2, 3, 5, 6 ,7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 22, 23

Sukar - - -

Jumlah 23 100% 23

4) Uji daya Pembeda

Daya pembeda ialah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah).73 Kemudian daya pembeda diintepretasikan dalam sebuah

klasifikasi tertentu sebagai berikut:

Tabel 3. 12 Klasifikasi Daya Pembeda74

Daya Pembeda Kategori

Negatif Drop

0,00 – 0,20 Buruk

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat Baik

Hasil uji daya pembeda dapat dilihat pada Lampiran A.9 atau disajikan dalam

tabel dibawah ini.

Tabel 3. 13 Hasil Uji Daya Pembeda

Kriteria

Soal

Butir Soal Nomor Soal

Jumlah Soal Presentase

Drop 2 9% 19, 23

Buruk - - -

Cukup 1 4% 10

Baik 5 22% 3, 4, 13, 14, 21

Sangat Baik 15 65%

1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12,

15, 16, 17, 18, 20, 22

Jumlah 23 100% 23

73 Ibid., h. 226. 74 Ibid., h. 232

Page 56: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

41

I. Teknik Analisis Data

Setelah data dari instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dan angket

growth mindset terkumpul, maka selanjutnya dilakukan perhitungan dan

pengolahan data tes dan angket tersebut.

1. Deskripsi dan Kategorisasi Data

Pendeskripsian dan pengkategorian data dilakukan untuk mengkategorikan

mindset dan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Deskripsi data yang

ditampilkan antara lain: jumlah responden, nilai rata-rata, modus, median, standar

deviasi, skor tertinggi, dan skor terendah. Mindset dan kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik dikategorikan berdasarkan skor/nilai rata-rata. Kategorisasi data

yang digunakan terdiri dari kategori sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik.

Tingkat kategori ini didasarkan atas perhitungan Mean ideal (Mi) dan Standar

Deviasi ideal (SDi), yaitu :75

Mi = 0,5 × (Skor tertinggi + Skor terendah)

SDi =1

6 × (Skor tertinggi − Skor terendah)

(7)

Setelah perhitungan dilakukan, nilai Mi dan SSi yang telah diperoleh

dimasukkan ke dalam kategorisasi data. Dengan begitu, dapat ditentukan interval

skor dan kategori data. Interval skor dan kategori data dapat dilihat pada tabel 3.14.

Tabel 3. 14 Interval Skor dan Kategori Data

Interval Skor Kategori

Mi + 1,5 SDi < x Sangat Baik

Mi ≤ x ≤ Mi + 1,5 SDi Baik

Mi – 1,5 SDi ≤ x < Mi Cukup Baik

X < Mi – 1,5 SDi Kurang Baik

Keterangan : x = skor/nilai rata-rata

Perhitungan dan hasil kategorisasi data dapat dilihat pada Lampiran B. 3.

75 A. Sya’ban, Teknik Analisis Data Penelitian, (Jakarta: UHAMKA, 2005), h. 15 .

Page 57: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

42

Selanjutnya menentukan nilai presentase ketercapaian indikator tes dan

angket dapat dicari menggunakan rumus:76

NP =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × 100%

(8)

Kriteria interpretasi skor dalam persen dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 15 Kriteria Pencapaian Indikator

Interval (%) Kriteria

0 – 20 Buruk Sekali

21 – 40 Buruk

41 – 60 Cukup

61 – 80 Baik

81 – 100 Sangat Baik

2. Uji Prasyarat Analisis

Setelah data terkumpul melalui instrumen tes dan nontes yang diujikan, data

diolah dan dianalisis agar hasil dari data tersebut dapat menjawab pertanyaan

penelitian dan menguji hipotesis. Analisis data pada penelitian ini menggunakan

bantuan software IBM SPSS Statistics 20 untuk menguji normalitas, homogenitas,

dan linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan analisis pendahuluan sebagai prasyarat sebelum

pengujian hipotesis. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.77 Selain itu, uji

normalitas ini juga menentukan teknik statistik yang akan digunakan selanjutnya,

yakni pada tahap uji hipotesis. Jika data berdistribusi normal maka digunaka teknik

analisis statistik parametrik dan jika data berdistribusi tidak normal maka

digunakan teknik analisis statistik non-parametrik. Uji normalitas dalam penelitian

76 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 89. 77 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur

Dalam Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017), h. 73

Page 58: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

43

ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada software IBM SPSS Statistics 20.

Adapun penarikan kesimpulan penerimaan atau penolakan H0 sebagai berikut:78

H0 : Data berdistribusi normal,

H1 : Data berdistribusi tidak normal

Jika probabilitas (Sig. atau p-value) > 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika probabilitas (Sig atau p-value) ≤ 0,05, H0 ditolak dan H1 diterima.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran B. 4.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas merupakan pengujian mengenai sama tidaknya variansi-

variansi dua buah distribusi atau lebih.79 Uji homogenitas memberikan keyakinan

bahwa sekumpulan data berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda

keragamannya. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji One-Way

Anova pada software IBM SPSS Statistics 20. Adapun penarikan kesimpulan

penerimaan atau penolakan H0 sebagai berikut:80

H0 : Distribusi data mempunyai varians homogen,.

H1 : Distribusi data mempunyai varians tidak homogen.

Jika probabilitas (Sig. atau p-value) > 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika probabilitas (Sig atau p-value) ≤ 0,05, H0 ditolak dan H1 diterima.

Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Lampiran B. 6.

c. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk menguji linearitas antara variabel bebas dan

variabel terikat. Pemeriksaan kelinearan regresi dilakukan melalui pengujian

hipotesis nol, bahwa regresi linear melawan hipotesis tandingan regresi tidak

linier.81 Dalam penelitian ini uji linearitas digunakan untuk menguji apakah

hubungan antara Mindset dan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi linear atau

78 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada, 2015), h.157. 79 Sambas, op cit., h. 84 80 Ibid., h. 89 81 Ibid.

Page 59: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

44

tidak. Uji linearitas ini menggunakan software IBM SPSS Statistics 20. Adapun

penarikan kesimpulan pada uji linearitas dapat ditentukan sebagai berikut:82

H0: Model regresi berbentuk linear.

H1: Model regresi berbentuk tidak linear.

Jika probabilitas Sig. > 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika probabilitas Sig. < 0,05, H0 ditolak dan H1 diterima.

Hasil uji liniearitas dapat dilihat pada Lampiran B. 5.

3. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat analisis diatas terpenuhi, maka dapat dilakukan pengujian

hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan, data yang telah

diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah menggunakan teknik analisis berikut:

a. Uji Korelasi

Analisis korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang digunakan

untuk mengukur kekuatan serta bentuk hubungan antara dua variabel.83 Angka

korelasi berkisar antara 0 sampai dengan ± 1,00 (artinya paling tinggi ± 1,00 dan

paling rendah 0). Tanda plus minus pada Angka Indeks Korelasi berfungsi untuk

menunjukkan arah korelasi. Apabila bertanda plus (+) maka korelasi tersebut

memiliki arah positif dan satu arah, sedangkan bertanda minus (-) maka korelasi

memiliki arah negatif dan berlawanan arah.84 Sedangkan hubungannya dapat

berbentuk korelasi positif ataupun negatif. Pada penelitian ini menggunakan teknik

analisis korelasi Pearson Product Moment. Uji korelasi ini dilakukan dengan

bantuan program aplikasi IBM SPSS Statistics 20. Dasar pengambilan keputusan

pada uji korelasi, yaitu sebagai berikut:85

H0 : Tidak terdapat hubungan antar variabel

H1 : Terdapat hubungan antar variabel

Jika Sig. atau p-value > α, H0 diterima dan H1 ditolak

Jika Sig. atau p-value < α, H0 ditolak dan H1 diterima

82 Ibid., h. 98 83 Ibid., h. 105 84 Ibid., h. 106 85 Ibid., h. 131

Page 60: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

45

Kekuatan dan bentuk hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien

korelasi. Interpretasi hubungan korelasi diterangkan berdasar tabel nilai koefisien

korelasi dari Guilford Emperical Rulesi yang dapat dilihat pada tabel 3.16.86 Hasil

dari uji hipotesis ini dapat dilihat pada Lampiran B. 7.

Tabel 3. 16 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Interpretasi

0,000 – 0,199 Sangat Lemah

0,200 – 0,399 Lemah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

b. Uji Regresi Linear Sederhana

Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas, artinya garis regresi

antara variabel X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Jika tidak linear maka

analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.87 Dasar pengambilan keputusan uji regresi

linearitas yaitu:88

H0 : Regresi linear

H1 : Regresi non-linear/tidak linear

Jika Fhitung < Ftabel atau sig. < α , H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika Fhitung > Ftabel atau sig. > α, H0 ditolak dan H1 diterima.

Analisis regresi digunakan ketika ingin memprediksi hasil penelitian yang

meliputi dua variabel atau lebih yang saling terkait. Istilah regresi berarti ramalan

atau taksiran. Persamaan atau model regresi merupakan perangkat yang lebih

mudah digunakan untuk melakukan prediksi. Bentuk persamaan sebagai berikut: 89

y = a + bx (9)

86 Ibid., h. 127-128. 87 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 265. 88 Ibid., h. 274. 89 Ridwan Abdullah Sani, op cit., h. 206

Page 61: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

46

Dimana y = nilai yang diprediksi pada Y (variabel terikat), x = nilai pada X

(variabel bebas), a adalah konstanta penduga, dan b adalah penduga bagi koefisien

regresi. Nilai a dan b tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik.90

Selanjutnya, Kuadrat korelasi antara prediktor dan variabel kriteria dikenal

sebagai koefisien determinasi, dan dilambangkan dengan r2 atau r square. Koefisien

determinasi akan semakin tinggi jika nilai korelasi semakin tinggi.91 Adapun untuk

mencari kontribusi varibel X terhadap variabel Y dapat menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝐾𝐷 = 𝑟𝑥𝑦2 × 100%

(10)

Keterangan:

KD = nilai koefisien determinan/kontribusi variabel X terhadap variabel Y

rxy = nilai koefisien korelasi antara variabel X dan Y (R square)

Hasil dari uji regresi linear sederhana dapat dilihat pada Lampiran B. 8.

J. Hipotesis Statistik

Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dijabarkan pada Bab II, maka

hipotesis statistik dari penelitian digunakan dalam rangka pengambilan keputusan

penerimaan atau penolakan yaitu sebagai berikut:

𝐻0.1 ∶ 𝑟𝑥𝑦 = 0

𝐻1.1 ∶ 𝑟𝑥𝑦 ≠ 0

Keterangan :

H0.1 = Tidak terdapat hubungan antara mindset dengan kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta didik.

H1.1 = Terdapat hubungan antara mindset dengan kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik.

𝑟𝑥𝑦 = Nilai korelasi yang didapatkan setelah uji korelasi Product Moment.

90 Sambas, op cit., 188 91 Ridwan Abdullah Sani, op.cit., h. 209.

Page 62: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang kuat antara mindset dengan kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang

mekanik di SMAN 58 Jakarta. Sedangkan, pada SMAN 105 Jakarta memiliki

hubungan yang sedang antara mindset dengan kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang mekanik

2. Mindset memiliki kontribusi sebesar 52,1% terhadap kemampuan berpikir

tingkat tinggi peserta didik SMA pada konsep karakteristik gelombang

mekanik di SMAN 58 Jakarta. Sedangkan, kontribusi mindset terhadap

kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik SMA pada konsep

karakteristik gelombang mekanik di SMAN 105 Jakarta yaitu sebesar 34,7%

3. Mindset berpengaruh terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik

SMA pada konsep karakteristik gelombang mekanik di SMAN 105 Jakarta dan

SMAN 58 Jakarta dengan nilai signifikansi dari uji regresi linear < 0,05.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa

saran yang dapat dipertimbangkan, antara lain:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mindset memiliki hubungan/dapat

memengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, sehingga

pengembangan mindset peserta didik dapat dijadikan sumber rujukan untuk

peningkatan kualitas belajar dan kemampuan berpikir peserta didik.

2. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan pola pikirnya untuk

memaksimalkan kemampuan berpikir saat belajar.

Page 63: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

66

3. Pendidik diharapkan menjadi fasilitator serta motivator kepada peserta didik

agar mereka dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan pola pikir peserta

didik. Hal ini dikarenakan pendidik merupakan satu diantara yang berperan

dalam melakukan kritik, saran dan umpan balik yang positif kepada peserta

didik. Serta pendidik dapat membantu peserta didik dalam memacu semangat

usaha kerja keras menghadapi tantangan yang dimiliki peserta didiknya.

Sebaiknya pendidik menumbuhkan semangat para peserta didiknya, bukan

menjatuhkan mental dan kemampuan peserta didiknya.

4. Penelitian ini dapat dilakukan pada pembelajaran lain ataupun konsep fisika

lain yang lebih mengasah kemampuan berpikir peserta didik.

5. Untuk penelitian selanjutnya, instrumen tes dapat dikembangkan agar

kepastian dan keakuratan dalam meneliti dapat dilakukan secara mendalam.

6. Instrumen nontes angket mindset dapat dikembangkan sesuai dengan pokok

permasalahan khususnya. Bukan hanya butir-butir instrumen angket yang

umum saja.

7. Instrumen nontes angket mindset dapat digabungkan dengan tes bakat ataupun

tes intelegensi peserta didik agar dapat mengetahui secara pasti pola pikir dari

peserta didik.

8. Hasil penelitian akan maksimal jika ditambahkan dengan wawancara kepada

peserta didik dan pendidik, sehingga dapat diketahui pengaruh mindset

terhadap kemampuan berpikir peserta didik. Serta dapat dilakukan dengan

penambahan aktivitas observasi peserta didik dan pendidik di ruang belajar

sesuai dengan pokok permasalahannya.

Page 64: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

67

DAFTAR PUSTAKA

Alpindo, Okta. dkk. Pengaruh Pemberian Pertanyaan Higher Order Thinking Skill

(HOTS) dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMAN 2 Padang. Pillar of Physics

Education Vol. 3, 2014

Anderson Lorin W. dan Krathwohl, David R. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom. Terj. Agung Prihantoro, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2015.

Blackwell, Lisa S. Implicit Theories of Intelligence Predict Achievement Across an

Adolescent Transition: A Longitudinal Study and an Intervention.

Research in Child Development Vol. 7(1), 2007.

Budiyanto, Joko. BSE Fisika: Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta: Pusat Perbukuan

Depdiknas, 2009.

Diehl, Emily. “Motivating Students with Mindset coaching and How Brains Work

(Dweck)”, https://classroom20.com/forum/topics/motivating-students-

with, 20 April 2020.

Dweck, Carol S. Mindset: The New Psychology of Success, Terj. Tim Penerjemah

Baca, Tangerang Selatan: Baca, 2019.

Flores, David. et.al. The Correlation Between Student Growth Mindset and

Conceptual Development in Physics. Action Research Arizona State

University, 2011.

Froedge, Kristin Line. “The Effect of Growth Mindset on Student Achievement

Among Students With Disabilities”, Disertasi pada Western Kentucky

University, Kentucky: 2017. tidak dipublikasikan.

Genisa, Trisa dan Sembiring, Tessalonika. Pengaruh Growth dan Fixed Mindset

terhadap Grit pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X Bandung.

Journal of Psychology Humanitas. Vol 1 No 2, 2017.

Page 65: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

68

Gunawan, Adi W. The Secret of Mindset, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2007

Hartanti, Yuli. “Pengaruh Mindset terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI

IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang”, Skripsi pada IAIN Walisongo:

2009. tidak dipublikasikan.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan Kuantitatif),

Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.

Jufri, A. Wahab. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta,

2013.

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada,

2015.

Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2013.

Kemdikbud. “Laporan Hasil Sekolah Ujian Nasional SMA/MA tahun 2019”,

(https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/), 24 April 2020.

Lawshe, C.H. A Quantitative Approach to Content Validity. Personel Psychology.

28, 1975.

Mangels, Jennifer A. et.al. Why do beliefs abaout intelligence influence learning

success? A Social Cognitive Neuroscience Model. Social Cognitive and

Affective Neuroscience. 2006.

Mas’udah, Isnaeni. “Pengaruh Growth Mindset terhadap Grit Akademik pada

Mahasiswa yang Mengikuti Organisasi”, Skripsi pada Universitas Negeri

Semarang: 2019. tidak dipublikasikan.

Nugroho, R Arifin. Higher Order Thingking Skill. Jakarta: Grasindo, 2018.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta, 2013.

Rofiah, Emi. dkk. Penyusunan Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Fisika pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika. 1(2), 2013.

Sani, Ridwan Abdullah, dkk. Penelitian Pendidikan. Tangerang: Tsmart, 2018.

Saripudin, Aip. dkk. Praktis Belajar Fisika untuk Kelas XII SMA/MA Program IPA.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas, 2009.

Page 66: HUBUNGAN MINDSET TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51453/1/Latif... · Latif Mudzakkir (1113016300007). Relationship of Mindset and

69

Sasrawati, Eka. Problem-Based Learning, Strategi Metakognisi, dan Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Tekno-Pedagogi. Vol. 1 No. 2, 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2011.

-----------. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2015.

Sya’ban, A. Teknik Analisis Data Penelitian. Jakarta: UHAMKA, 2005.

Umar, Efrizon. Fisika dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact, 2007.

Widana, I Wayan. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah:

2017.

Widodo, Tri dan Kadarwati, Sri. Higher Order Thinking Berbasis Pemecahan

Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi Pembentukan

Karakter Siswa. Cakrawala Pendidikan. No. 1, th. XXXII.

Wilson, F Robert. Recalculation of the Critical Values for Lawshe’s Content

Validity Ratio. Measurment and Evaluation in Counseling and

Development. 45, 2012.

Yeager, David Scout and Dweck, Carol S. Mindset That Promote Resilience: When

Students Believe That Personal Characteristics Can Be Developed.

Educational Psychologist. 47(4), 2012.