HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM...

76
HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM PANDANGAN H.M. RASYIDI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Mencapai Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I.) Oleh: Innani Musyarofah (1111032100041) PRODI PERBANDINGAN AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016M/1437 H

Transcript of HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM...

Page 1: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA

DALAM PANDANGAN H.M. RASYIDI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Mencapai

Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I.)

Oleh:

Innani Musyarofah

(1111032100041)

PRODI PERBANDINGAN AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016M/1437 H

Page 2: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,
Page 3: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,
Page 4: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,
Page 5: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

i

ABSTRAK

Perkembangan jumlah penganut Kristen di Indonesia secara cepat pada

pertengahan tahun 1960-an, telah mengakibatkan kegelisahan tersendiri dikalangan

Islam. Oleh orang Islam perkembangan ini dianggap sebagai permainan kotor dari

orang-orang Kristen. Adapun metode yang digunakan dengan cara meningkatkan

sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim, mendorong laki-laki

Kristen untuk menikahi wanita muslim, membangun rumah sakit, membangun gereja

dekat masjid. Fakta yang telah digambarkan peristiwa di atas menimbulkan berbagai

respon dari kalangan Islam, bahkan memicu konflik terbuka dan tindakan kekerasan.

Hubungan antara umat beragama telah menjadi perhatian luas baik dalam masyarakat

pada umumnya maupun dalam ranah ilmiah. Kesadaran atas kesatuan manusia dan

kesadaran atas ke-Esaan Tuhan dalam penciptaan keanekaragaman ini sebagai modal

utama penganut agama di Indonesia untuk memperlakukan secara manusiawi antara

satu kelompok penganut agama dengan penganut agama yang lain.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan murni

(library reserach) semua karya yang terkait dengan penelitian ini, penulis jadikan

bahan rujukan untuk membaca pemikiran tokoh. Untuk menunjang dalam penelitian

tersebut, metode analisis yang penulis gunakan adalah deskripsi, interpretative dan

kesinambungan historis. Dengan demikian diharapkan penelitian ini dapat

memberikan gambaran yang jelas mengenai hubungan Kristen dan Islam di Indonesia

dalam Pandangan H.M. Rasyidi.

Sehingga hasil yang didapat bahwa H.M. Rasyidi memandang Hubungan

Kristen dan Islam di Indonesia adalah masih sangat mengecewakan dengan pokok

persoalan antar umat Kristen dan Islam, bahwa umat Kristen yang selalu berusaha

mengkristenkan umat Islam. Dengan hal ini H.M. Rasyidi berusaha mengembalikan

hak-hak umat Islam di Indonesia dengan diadakan dialog antar umat beragama, agar

umat Kristen tidak selalu mengkristenkan umat Islam.

Page 6: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Agama

dalam Ilmu Perbandingan Agama pada Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Sebagai suatu kewajiban akademis yang terakhir, mudah-mudahan karya

ilmiah ini bisa disebut sebagai perwujudan formal dari akumulasi pengetahuan, teori

dan wawasan yang penulis dapatkan selama ini. Demikian, penulis berharap skripsi

ini bukan merupakan awal dari kewajiban ilmiah di masa-masa yang akan datang.

Atas selesainya karya ilmiah tidak lepas dari bantuan materil dan moril dari berbagai

pihak.

Selain dari pada penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan

dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosada, MA. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Prof. Dr. Masri Mansoer, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin.

Page 7: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

v

3. Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer, selaku dosen pembimbing tunggal dalam

penulisan skripsi ini.

4. Pak Ridho dan Ibu Halimah, selaku Katua dan Sekretaris Prodi Perbandingan

Agama.

5. Dr. Media, MA, selaku dosen mata kuliah metode penelitian studi-studi

Perbandingan Agama yang telah mengajarkan pada penulis tentang ketelitian

dan ketekuunan.

6. Dr. Sri Mulyati, MA, sebagai dosen Pembimbing Akademik (PA) yang telah

memberikan arahan dan nasehahatnya terhadap penulisan skripsi ini

7. Dr. Ismatu Ropi, yang sudah meluangkan waktunya untuk memberi arahan

kepada penulis.

8. Akbari dan Syafi’a, kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi dan

doa selama perjalanan penulis dalam menuntut ilmu di manapun penulis

berada. serta saudara-saudaraku tercinta Adit dan Herlin. Dan tak lupa

Nenekku yang selalu mendoakan kelancaran skripsi ini.

9. Abdul Kholik, selaku Suami yang turut membantu kalancaran dan selalu

mendukung saya untuk selalu semangat.

10. Sahabat-sahabat Perbandingan Agama (PA) 2011 tanpa terkcuali, yang sudah

banyak membantu dan selalu memberikan semangat lewat canda tawa.

11. Kakak-kakaku, Slamet Riadi, Moh. Jakfar, Hairi dan Uswatun Hasanah yang

selalu memberikan semangat lewat canda tawanya. Dan tidak lupa Abdus

Page 8: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

v

Syakur yang selalu memberi arahan dan bimbingan buat saya selama

penulisan skripsi.

12. Semua pihak yang tidak bias disebut satu persatu yang turut membantu dalam

perjuangan penulis dengan sengaja maupun kebetulan, terimakasih yang tak

terhingga penulisa sampaikan. Semoga kita dirahmati Allah Swt. Amin.

Semoga Allah Yang Maha Pemurah dan maha Penyayang selalu

melimpahkan rahmat-Nya dan Ridho-Nya.

Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat memberikan wawasan

pengetahuan bagi siapapun yang berkempatan membacanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, 04 Januari 2016

Penulis

Innani Musyarofah

Page 9: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PENGESAHAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK .........................................................................................................i

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

PEDOMAN TRANSLITERASI..... .................................................................v

DAFTAR ISI .....................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1

B. Batasan Dan Perumusan Masalah ...............................................5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................5

D. Metode Penelitian ........................................................................6

E. Tinjauan Pustaka .........................................................................7

F. Sistematika Penulisan ..................................................................8

BAB II TENTANG H.M. RASYIDI

A. Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan ...................................10

B. Karya-Karya ................................................................................. 24

C. Sikap Teologis Terhadap Agama-Agama Lain ............................ 28

BAB III AGAMA KRISTEN

A. Sejarah Kristen .............................................................................33

B. Ajaran-ajaran Kristen ...................................................................36

C. Kristen di Indonesia ......................................................................41

BAB IV HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA

A. Akar Perselisihan Kristen dan Islam di Indonesia ........................50

B. Kristenisasi .....................................................................................53

C. Perkawinan .....................................................................................59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................63

B. Saran-Saran ...................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................65

Page 10: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama dalam kehidupan ummat manusia merupakan unsur vital dan hampir

semua bisa dipastikan dapat ditemukan dalam dunia sejarah kehidupan manusia.

Islam sebagai agama Samawi yang dibawa terakhir oleh Nabi Muḥ ammad Saw,

dengan wahyu yang dibukukan menjadi al-Qur‟ān. Berdasarkan turunnya dan

munculnya tiga agama semitik, Islam adalah rentetan yang terakhir daripada agama-

agama samawi yang dibawa oleh utusan utusan Tuhan. Agama Islam adalah agama

terakhir dari agama-agama yang telah diturunkan sebelumnya seperti kepada Nabi

Ibrahim, Ishak, dan Ya‟kub atau Israil serta keturunannya, yang mana mereka berasal

dari bangsa Yahudi.1

Di samping agama Islam juga terdapat agama lainnya, yaitu agama Kristen,

agama yang dianut oleh pengikut-pengikut Al-Masih (Isa yang diusap dengan minyak

kasturi) yang dalam bahasa Yunani di sebut Yesus Kristus. Berbeda dengan agama

Islam yang sangat menjunjung tinggi monoteisme dalam konsep ketuhanannya, justru

agama Kristen meyakini Tritunggal sebagai dasar dari konsep ketuhanannya. Status

dan konsep teologi inilah yang menjadi pokok-pokok pemikiran dan perdebatan

antara Islam dan Kristen.

1 H.M. Rasyidi, Keutamaan Hukum Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), hal. 20.

Page 11: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

2

Kesadaran atas kesatuan manusia dan kesadaran atas ke-Esaan Tuhan dalam

penciptaan keanekaragaman ini sebagai modal utama penganut agama di Indonesia

untuk memperlakukan secara manusiawi antara satu kelompok penganut agama

dengan penganut agama yang lain.2 Hubungan antara umat beragama telah menjadi

perhatian luas baik dalam masyarakat pada umumnya maupun dalam ranah ilmiah.

Yang dilandasi dengan toleransi, saling mengerti, saling menghormati, saling

menghargai dalam kesetaraan dalam pengalaman. Ajaran agama juga diharapkan

dapat menciptakan kerukunan antar umat Islam dan Kristen.3 Kenyataan tersebut

pada abad ke-20 ini menampakkan diri dalam kegiatan-kegiatan dialog antara para

penganut agama-agama besar, yang mana perbincangan agama Islam dan Kristen

termasuk di dalamnya.

Dalam perbincangan dan perdebatan tersebut tak jarang ditemukan tuduhan-

tuduhan yang saling menjatuhkan antara satu dan yang lain, termasuk agama Islam

dan Kristen itu sendiri. Salah satunya adalah sikap umat Kristen terhadap umat Islam

yang menyatakan segala yang ada dalam Islam itu tidak benar, Islam harus diganti

dengan Kristen.4 Sebaliknya, Islam juga menganggap bahwa Islamlah satu-satunya

agama yang benar sehingga agama yang lain dikatakan salah, termasuk agama

Kristen. Oleh karena itulah mereka masing-masing mempunyai misi untuk mengajak

2 Asep Syaefullah, Merukunkan Umat Beragama “Studi Pemikiran Tarmizi Taher Tentang

Kerukunan Umat Beragama”, (Jakarta: Grafindo, 2007), hal. 194. 3Elis Rostiani, “Hubungam Toleransi Beragama dengan Interaksi Sosial Umat Islam dan

Kristen (Study Kasus di Graha Indah Pamulang Kec.Pamulang)” (Skripsi Fakultas Ushuluddin, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), hal. 34. 4H.M. Rasyidi. Koreksi Terhadap Dr. Harun Nasution tentang “Islam Ditinjau dari Berbagai

Aspeknya” (Jakarta: Bulan Bintang, 1977), hal. 6-11.

Page 12: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

3

sebanyak mungkin orang agar menjadi penganut bagian dari agama yang mereka

yakini sebagai agama yang paling benar.

Perkembangan jumlah penganut Kristen di Indonesia secara cepat pada

pertengahan tahun 1960-an, telah mengakibatkan kegelisahan tersendiri dikalangan

Islam. Oleh orang Islam perkembangan ini dianggap sebagai permainan kotor dari

orang-orang Kristen. Adapun metode yang digunakan dengan cara meningkatkan

sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim, mendorong laki-laki

Kristen untuk menikahi wanita muslim, membangun rumah sakit, membangun gereja

dekat masjid.5

Fakta yang telah digambarkan peristiwa di atas menimbulkan berbagai respon

dari kalangan Islam, bahkan memicu konflik terbuka dan tindakan kekerasan. Pada

awal tahun 1967 timbul kesulitan-kesulitan sehubungan dibangunnya sebuah gereja

kecil metodis di Meulaboh (Aceh Barat), pada tanggal 1 oktober 1967 pemuda-

pemuda Islam di Makasar merusak perabot berbagai gereja. Di Ujung Pandang juga

sebuah gereja dirusak oleh umat Islam, karena seorang pemuka Agama Kristen di

kota itu mengeluarkan ucapan-ucapan yang menghina Nabi Muḥ ammad Saw.

Dengan latar belakang inilah dilangsungkan pertemuan antar agama dengan tujuan

mencari jalan keluar, agar kerukunan agama dapat dibina. Akan tetapi golongan

Kristen menolak rencana persetujuan tersebut dengan alasan bahwa Yesus Kristus

5 Amos Sukamto, “Ketegangan Antar Kelompok Agama pada Masa Orde Lama Sampai

Orde: Dari Konflik Perumusan Ideologi Negara Sampai Konflik Fisik” (Jurnal Teologi Indonesia,

2013), hal. 25-47.

Page 13: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

4

telah memerintahkan agar menyebarluaskan agama Kristen ke segenap penjuru

dunia.6

Dalam persoalan dialog antaragama di Indonesia, salah satu yang menjadi

pusat perhatian adalah perumusan konferensi yang menyangkut hubungan

antaragama dalam 1976. Salah satu dibuktikan dengan laporan dalam dialog dakwah

Islam dan misi Kristen Konferensi disebut konferensi Chambesy 1976.7 Salah satu

perwakilan Indonesia yang terlibat aktif dalam dialog antar agama seperti telah di

singgung adalah H.M. Rasyidi. Orang banyak mengenal H.M. Rasyidi sebagai tokoh

yang fundamentalis, mengingat berbagai komentar tentang hubungan Islam dan

Kristen terdengar cukup tegas. Hubungan antaragama dihadapkan dengan dua

persoalan utama. Pertama adalah persoalan teologis yang berkenaan dengan

keimanan, di mana manusia harus menempatkan diri secara tegas. Kedua adalah

persoalan sosial di mana harus saling menjaga kerukunan beragama dalam ruang

lingkup agama yang berbeda-beda.8

Oleh karena itu, pandangan H.M. Rasyidi pun harus dilihat dari dua aspek di

atas. Secara teologis H.M. Rasyidi memang cukup tegas dalam menggambarkan

hubungan agama Kristen dan Islam Di Indonesia. Dia memandang bahwa secara

teologi penganut agama Kristen telah salah dalam memahami, juga sering

6Rosihan Anwar, “Prof. Dr. H.M.Rasjidi Pengungkap Gamlang Hubungan Antar Agama di

Indonesia” dalam 70 Tahun Prof.H.M. Rasjidi, (Jakarta: Harian Umum Pelita, 1985) hal. 156. 7Ahmad Von Denffer dan Emilio Castro (ed.). Christian Mission and Islamic Da‟wah, (The

Islamic Foundation, Leicester, 1982). Edisi Indonesia: Dakwah Islam dan Missi Kristen: Sebuah

Dakwah Internasional. Terj oleh Ahmad Noer Z. (Penerbit Risalah: Bandung, 1984), hal. 104. 8Ihroni, “Prof. Dr. H.M.Rasjidi Pengungkap Gamblang Hubungan Antaragama Di Indonesia”

dalam 70 Tahun Prof.H.M. Rasyidi, hal. 168-171.

Page 14: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

5

menyuarakan bahwa hubungan antara Islam dan Kristen harus tetap terjalin secara

Harmonis. Sedangkan secara sosisal harus saling menghargai dan menjaga satu sama

lain antar agama. Inilah yang menjadi alasan bagi penulis untuk mengangkat tema

“HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM

PANDANGAN H.M. RASYIDI”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Seperti yang telah disinggung dalam latar belakang masalah di atas bahwa

salah satu tokoh Indonesia yang mempunyai peran aktif dalam mengomentari

hubungan Kristen dan Islam adalah H.M. Rasyidi. Oleh karena itu penulis membatasi

penelitian ini pada pandangan H.M. Rasyidi tentang hubungan Kristen dan Islam di

Indonesia.

Agar tidak terjadi pembahasan yang terlalu melebar penulis merumuskan

masalah dengan pertanyaan:

1. Bagaimana hubungan Kristen dan Islam di Indonesia dalam pandangan H.M.

Rasyidi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Skripsi dengan judul “Hubungan Kristen dan Islam di Indonesia dalam

Pandangan H.M. Rasyidi” ini disusun melalui penelitian pustaka untuk mencapai

beberapa tujuan di bawah ini:

Page 15: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

6

1. penelitian bertujuan untuk memahami hubungan Kristen dan Islam di

Indonesia dalam pandangan H.M. Rasyidi .

2. Untuk mendapatkan gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) pada Program

Studi Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini akan bermanfaat pada terciptanya persepsi baru dan berusaha

memberikan penjelasan menyangkut pandangan H.M. Rasyidi tentang hubungan

Kristen dan Islam di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi khazanah baru baik

dalam bidang akademis maupun pada kajian agama di Indonesia pada umumnya.

D. Metode Penelitian

Sehubungan dengan judul yang dipilih oleh penulis, maka dalam penelitian

ini, penulis akan memulai dengan mengumpulkan data dengan cara riset kepustakaan

(Library Research) dan memaparkan dengan metode Deskriptif, yaitu mencari dan

mengumpulkan literatur yang relevan dengan jalan mengumpulkan data-data yang

ada, menyusun dan menginterpretasikan data-data tersebut. Data yang terkumpul

diambil dari beberapa karya H.M. Rasyidi sebagai referensi pokok dalam skripsi ini.

Untuk referensi selebihnya dijadikan sebagai penguat sekaligus pembanding.

Metode penulis yang digunakan pada skripsi ini bersifat kualitatif dengan

teknik pembahasan deskriptif-analitis terhadap pandangan H.M. Rasyidi mengenai

Hubungan Islam dan Kristen di Indonesia. Teknik pengumpulan data dan

Page 16: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

7

pembahasan masalah, teknik penulisan dalam skripsi ini disesuaikan dengan standar

pedoman karya ilmiah (Skripsi, Tesis, Desertasi) yang diterbitkan Center for Quality

Development and Assurance (CeQDA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk

pedoman transiliterasinya disesuaikan dengan pedoman Akademik Stara 1

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2014-2015.

Untuk penelitian skripsi ini digunakan sebagai sumber primer adalah H.M.

Rasyidi. Di antara karyanya tersebut adalah Sikap Umat Indonesia terhadap Ekspansi

Kristen, Mengapa Aku Memeluk Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), Kasus

RUU Perkawinan dalam Hubungan Islam dan Kristen, Islam dan Sosialisme, Sidang

Raya Dewan Gereja Sedunia di Jakarata 1975 (Artinya Bagi Dunia Islam), Islam

dan Indonesia di Zaman Modern, Beble; Qur‟an dan Sains Modern dan Maududi

Kepada Paus Paulus VI.

Adapun yang digunakan sebagai sumber sekunder adalah di antara Prof. Dr.

H.M. Rasydi Pengungkap Gamlang Hubungan Antar Agama di Indonesia “dalam 70

Tahun Prof. Dr. H.M. Rasyidi”, Oleh Pengarang Anwar Rosihan, Jakarta: Harian

Umum Pelita, 1985. H.M. Rasyidi BA: Pembentukan Kementerian Agama Dalam

Revolusi oleh pengarang Azhumardi Azra, buku ini menjelaskan bagaimana H.M.

Rasyidi mengakomodasi dan konflik.

Page 17: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

8

E. Tinjauan Pustaka

Sejauh tinjauan penulis, ada beberapa buku dan tulisan tentang H.M. Rasyidi.

Khusus skripsi, tesis atau disertasi di kalangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

diluar lingkungan UIN jakarta, di antaranya

1. Revitalisme Etika: Analisis terhadap Nurcholish Madjid dan H.M. Rasyidi

tentang Sekularisasi.9 Sebuah buku yang berasal dari disertasi ditulis oleh

Syefriyeni. Buku tersebut menjelaskan pergulatan pemikiran antara H.M.

Rasyidi dan Nurcholish Madjid tentang sekularisasi.

2. Pandangan H.M. Rasyidi Tentang Kebatinan: Studi atas Buku “Islam dan

Kebatinan” Karya H.M. Rasyidi.10

Sebuah buku yang berasal dari Skripsi

menjelaskan faham kebatinan atau mistik jawa dengan mencatat timbulnya

sejarah mistik di Jawa bahkan kebatinan merupakan warisan leluhur keratin.

Sejauh ini penulis belum mendapatkan hasil penelitian (skripsi, tesis, dan

disertasi) yang spesifik membahas tentang Hubungan Kristen dan Islam di Indonesia

dalam pandangan H.M. Rasyidi. Oleh karena itu, diharapkan karya ilmiah ini dapat

menjadi terobosan pertama dalam kajian.

9 Sebuah disertasi yang ditulis oleh Syefriyeni yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah

buku dengan judul yang sama yaitu Relativisme Etika: Studi Perdebatan Sekularisasi antara

Nurcholish Madjid dan H.M. Rasyidi (Ciputat: Pustaka Anak Negeri, 2013). 10

Muklis Koirudin, “Pandangan H.M. Rasyidi tentang Kebatinan: Studi atas Buku „Islam dan

Kebatinan‟ Karya H.M. Rasyidi,” (Skripsi Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan KalijagaYogyakarta,

2009).

Page 18: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

9

F. Sistematika Penulisan

Dalam tulisan ini penulis akan menulis skripsi ini menjadi lima Bab. Yang

rinciannya adalah sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan. Dalam bab ini penulis akan memaparkan latar

belakang masalah kenapa memilih tema tersebut sebagai tema penelitian, batasan dan

rumusan masalah, metode penelitian, tujuan dan mamfaat penelitian, tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II akan memberikan pemaparan yang jelas mengenai biografi H.M.

Rasyidi. Dalam hal ini penulis akan menggambarkan latar belakang keluarga dan

pendidikan, dan terakhir karya-karyanya dan sikap teologis terhadap agama-agama.

Bab III adalah teori-teori menyangkut agama Kristen yang akan menjadi dasar

dalam pembahasan selanjutnya. Dalam hal ini akan dijelaskan agama Kristen menurut

H.M. Rasyidi tentang sejarah Kristen, ajaran-ajaran Kristen dan Kristen di Indonesia.

Bab 1V adalah inti dari penelitian ini. Dalam hal ini penulis akan memaparkan

dan menganalisis hubungan Kristen dan Islam di Indonesia dalam pandangan H.M.

Rasyidi, mengenai akar perselisihan Islam dan Kristen di Indonesia, Kristenisasi, dan

perkawinan.

Bab V, adalah penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.

Kesimpulan ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah di rumuskan.

Sementara saran-saran adalah berisi beberapa rekomendasi lanjutan tentang penelitian

yang sudah di lakukan serta memberikan beberapa kemungkinan lain untuk penelitian

Page 19: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

10

selanjutnya yang berkaitan dengan hubungan Kristen dan Islam di Indonesia dalam

pandangan H.M. Rasyidi.

Page 20: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

11

BAB II

BIOGRAFI H.M. RASYIDI

A. Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

H.M. Rasyidi, yang dikenal sebagai Menteri Agama pertama di Indonesia,

lahir di Kotagede, Yogyakarta, pada 20 Mei 1915 M. Bertepatan dengan 4 Rajab

1333 H. Nama H.M. Rasyidi adalah nama yang diberikan oleh gurunya, Ahmad

Syurkati11

, tokoh reformis Persatuan Islam (Persis), ketika dia menjadi muridnya di

Pesantern al-Irsyad, kota Lawang, Jawa Timur. Nama kecilnya adalah Saridi, dengan

tipikal Jawa, yaitu nama lahir yang diberikan oleh orang tuanya. Saridi adalah anak

kedua dari lima bersaudara. Saudaranya dari yang paling tua adalah Drs. Sapardi, dr.

Sadjiman dan Sakidjan. Adik perempuannya bernama Sadjinah. Bapaknya bernama

Atmosudigdo. Saridi dilahirkan di tengah keluarga pedagang yang sukses sehingga

memungkinkan Saridi dan saudara-saudaranya melanjutkan pendidikan sampai

tinggi. Keluarganya adalah pedagang kain, batik, perhiasan dan berlian yang pada

11

Aḥ mad ibn Muḥ ammad al-Syurkati al-Anṣ arī (1875-1943) di Indonesia dikenal dengan

“Ahmad Syurkati”berasal dari Sudan. Dia adalah ulama yang pernah membangun sekolah di Makkah

dan menjadi pengajar tetap di Masjid al-Ḥarām. Pada 1911 dia hijrah ke Indonesia. Ketika tinggal di

Indonesia, Syurkati tercatat sebagai salah satu tokoh pembaharu Islam di Nusantara bersama dengan

Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) dan H. Zamzam (pendiri Persatuan Islam [Persis]). Tiga

tokoh ini sampai dijuluki “Trio Pembaharu Islam di Indonesia.” Syurkati adalah tokoh utama dalam

berdirinya al-Irsyād al-Islāmiyyah yang kemudian melebarkan sayapnya ke berbagai wilayah di

Indonesia. Sejak awal kelahirannya, gerakan al-Irsyād lebih cenderung pada pembaharuan pendidikan,

yakni menggunakan sistem pendidikan yang menekankan kepada pemahaman bahasa Arab dan

pemurnian agama dengan kembali kepada al-Qur‟ān dan Ḥadīts sebagai basis pembaharuannya.

Khalimi, Ormas-Ormas Islam: Sejarah Akar Teologi dan Politik (GP Press, 2010), hal. 67-86.

Kenyataan di atas tentu tidak bisa dipisahkan dengan perjalanan intelektual H.M. Rasyidi.

Bentuk revivalisme yang diajarkan di al-Irsyād, disadari atau tidak tentu sangat berpengaruh pada jiwa

Islam yang dimiliki H.M. Rasyidi.

11

Page 21: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

12

waktu itu pelanggannya adalah orang-orang Cina, Belanda, Arab bahkan sampai ke

Belgia.12

Secara religius, Saridi dilahirkan dalam suasana Islam Jawa yang sangat

kental. Menurut pengakuannya, dia dilahirkan di tengah keluarga Islam abangan13

bahkan dalam lingkungan Islam Jawa yang cenderung sinkretis.14

Walaupun

demikian, ayahnya mendidik Saridi secara Islam. Ayahnya mendatangkan guru

agama ke rumah untuk mengajarkan Saridi membaca al-Qur‟ān.

Ketika memasuki usia sekolah, ayahnya mendaftarkan Saridi ke sekolah

Ongko Loro.15

Kemudian atas kehendak ayahnya pula belakangan Saridi pindah ke

Sekolah Rakyat (SR) Muhammadiyah Kotagede. Di sekolah itu Saridi merasa lebih

baik karena tidak hanya mendapat pelajaran umum, tetapi juga pelajaran agama.

Setamat dari SR Muhammadiyah, Saridi melanjutkan pendidikannya ke Kweecschool

Muhammadiyah, sekolah pendidikan guru model Belanda yang juga ada di Kotagede.

Di sekolah tersebut Saridi mendapat pelajaran agama yang lebih intensif. Di samping

itu, dia juga mendapat pelajaran-pelajaran umum seperti matematika, ilmu

pengetahuan alam, sejarah dan sebagainya. Meskipun di situ mendapat pelajaran

12

Endang Basri Ananda (ed.), 70 Tahun Prof. Dr. H.M. Rasyidi (Jakarta: Harian Umum

Pelita,1985), hal. 3-4. 13

Abangan adalah sebutan bagi orang Islam Jawa yang mengaku Islam, tapi tidak melaksanakan

Syari„at. H.M. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),

hal. 9. 14

Azyumardi Azra, “H.M. Rasjidi, BA: Pembentukan Kementerian Agama dalam Revolusi”

dalam Azyumardi Azra dan Saiful Umam (ed.), Menteri-Menteri Agama RI: Biografi Sosial Politik

(Jakarta: INIS, Balitbang dan PPIM, 1998), hal. 11. 15

Ongko Loro adalah sekolah Belanda setingkat SD yang menggunakan bahasa daerah (Jawa)

sebagai bahasa pengantar. Pada umumnya sekolah setingkat SD selesai dan tamat sampai kelas enam,

sementara di sekolah Ongko Loro selesai hanya sampai kelas lima.

Page 22: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

13

agama, Saridi merasa tidak puas. Bagi Saridi pelajaran agama di sekolah tersebut

tidak lebih seperti ngaji di langgar yang disampaikan tanpa harus mendalami makna

dari kitab-kitab yang dibacanya. Dalam suasana itu, Saridi menjadi bosan belajar

agama yang begitu-begitu saja.16

Ketidakpuasan Saridi terhadap pelajaran di sekolah membuat Saridi tertarik

untuk membaca majalah dan surat kabar yang beredar pada waktu itu seperti

Kedjawen dan Swara Oemoem yang sudah menjadi langganan ayahnya. Ketika

membaca Swara Oemoem, secara kebetulan Saridi mendapat informasi bahwa

Syurkati yang awalnya di Jakarta pindah ke Kota Lawang, Jawa Timur dan

mendirikan pesantren di sana. Mengetahui informasi tersebut, Saridi mengirim surat

kepada Syurkati yang menyatakan bahwa dia ingin menjadi muridnya.17

Setelah beberapa waktu kemudian, Saridi mendapat balasan dari Syurkati

yang berisi tanggapan bahwa Saridi diizinkan melanjutkan ke al-Irsyad, pesantren

yang baru didirikan oleh Syurkati tersebut. Pada sekitar tahun 1929 dia berangkat ke

Jawa Timur dan untuk pertama kali meninggalkan orang tuanya. Al-Irsyad dikenal

sebagai sekolah kalangan elit yang biayanya sangat mahal. Maka tidak heran kalau

yang belajar di sana adalah anak-anak orang kaya. Al-Irsyad menggunakan bahasa

Arab sebagai bahasa pengantar. Di samping itu, ada pelajaran bahasa Belanda seperti

di HIS dengan mendatangkan guru dari luar. Saridi merasa puas belajar di al-Irsyad

karena menemukan apa yang selama ini dicari. Belajar di al-Irsyad suasananya jauh

16

Soebagijo (ed.), 70 Tahun Prof. Dr. H.M. Rasyidi (Jakarta: Harian Umum Pelita,1985), hal. 4-

5. 17

Ibid, hal. 30

Page 23: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

14

berbeda dari pengalaman belajar Islam sebelumnya. Di al-Irsyad semua kitab yang

dibaca dikaji betul dan dipahami, bukan sekedar dihafal. Syurkati sendiri sangat

memerhatikan perkembangan setiap muridnya, termasuk Saridi. Di hadapan Syurkati

Saridi dikenal sebagai anak yang rajin dan cerdas. Pada usia 15 tahun saja, Saridi

sudah mampu menghafal beberapa kitab seperti Matn al-Sullām al-Munawwaraq,

kitab terjemahan dari logika Aristoteles, dan Alfiyyah karya Ibn Malik, kitab naḥ wu

yang berisi tata bahasa dan gramatika bahasa Arab. Dengan kecerdasannya itu, Saridi

pun dijadikan asisten oleh Syurkati dalam pelajaran naḥ wu dan bahasa Arab. Maka

tidak mengherankan apabila Syurkati sangat dekat dengan Saridi sehingga Saridi pun

mendapat pelajaran tambahan. Bagi Syurkati nama “Saridi” sangat susah disebutkan,

sehingga dia sering terbalik memanggil dengan sebutan “Rasyidi.” Itulah awal mula

nama Rasyidi diberikan oleh Syurkati. Namun nama tersebut baru dikukuhkan ketika

Saridi naik haji beberapa tahun kemudian, sehingga namanya menjadi H. Muhammad

Rasyidi seperti yang kita kenal sekarang. Setelah dua tahun belajar di al-Irsyad Saridi

mendapat ijazah diploma. Sementara itu, Syurkati diberitakan akan pindah ke Jakarta

lagi, dan al-Irsyad akan ditutup. Sejak itulah Saridi pulang ke kampung halamannya.

Ketika masih di al-Irsyad, Saridi punya teman bernama Taher Ibrahim.18

Mereka pernah merencanakan keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke Kairo.

Meskipun al-Irsyad sudah ditutup dan mereka pulang ke kampung halaman masing-

18

Taher Ibrahim adalah putera dari Syaikh Ibrahim Musa, seorang ulama terkenal dari

Bukittinggi. Sebagai seorang yang punya pesantren besar ia juga punya banyak teman di Mesir. Inilah

yang kemudian mengurus berbagai persyaratan Taher Ibrahim dan H.M. Rasyidi untuk berangkat ke

Mesir. Endang Basri Ananda (ed.), 70 Tahun Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 10-12.

Page 24: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

15

masing, Saridi dan Taher Ibrahin tetap menjalin komunikasi melalui surat sehingga

mereka sampai kepada kesepakatan untuk melaksanakan keinginan mereka

melanjutkan ke Kairo. Kemudian setelah mendapat izin dari orang tuanya Saridi

bersama Taher Ibrahim berangkat ke Mesir dengan menggunakan kapal laut.

Saridi tiba di Mesir pada bulan Mei 1931. Sama dengan pelajar lainnya yang

berasal dari Indonesia, Saridi langsung masuk ke al-Qism al-„Ām sebagai kelas

persiapan untuk masuk perguruan tinggi. Kemudian setelah mendapat ijazah„Aliyyah

Saridi ingin melanjutkan ke tingkat „Alīmiyyah. Namun karena saran teman-

temannya, Saridi melanjutkan ke Dār al-„Ulūm. Waktu itu yang mengantar ke Dār al-

„Ulūm adalah Ṭ anṭ awī Jawharī penulis tafsir al-Jawāhir, teman dekat Syurkati.

Selain belajar di Dār al-„Ulūm, Saridi juga mengambil kelas privat yang gurunya

adalah Sayyid Quṭ b.19

Setelah itu, Saridi pamit keluar dari Dār al-„Ulūm dengan alasan ingin

mendalami bahasa Inggris dan Prancis. Sebelum keluar, kepala sekolahnya di Dār al-

„Ulūm berpesan bahwa setelah belajar bahasa Inggris dan Prancis agar dia kembali

ke Dār al-„Ulūm untuk mengikuti ujian lanjutan. Setelah delapan bulan belajar bahasa

Inggris dan Prancis Saridi kembali lagi ke Dār al-„Ulūm dan melanjutkan

pendidikannya di sana. Setelah delapan bulan kemudian Saridi mampu mengantongi

ijazah yang disebut Baccalaureat setingkat Sekolah Menengah Umum Agama. Di

samping itu Saridi mendapat sertifikat equivalen dalam bahasa Inggris dan Prancis

19

M. Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal (Jakarta: Erlangga, 2005), hal. 43-51.

Page 25: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

16

serta mengahafal al-Qur‟ān 30 juz. Dengan Baccalaureat Saridi berhak untuk masuk

perguruan tinggi.

Awalnya Saridi melanjutkan pendidikannya tetap di Dār al-„Ulūm, tapi

ternyata dia merasa tidak cocok. Setelah berpikir panjang, akhirnya Saridi

memutuskan untuk pindah ke Fakultas Sastra mengambil Jurusan Falsafat dan Agama

di Universitas Kairo (Cairo University). Pada 1937 ketika duduk di tingkat III, Saridi

mengambil cuti untuk melaksanakan Ibadah haji. Saat itulah nama H. Muhammad

Rasyidi resmi digunakan.

H.M. Rasyidi merasa sangat puas belajar di jurusan Falsafat dan Agama.

Ketika itu jurusan Falsafat dan Agama baru dibuka dan belum banyak peminatnya.

Teman sekelasnya hanya tujuh orang termasuk dia. Nampaknya dia adalah

mahasiswa pertama dari Indonesia yang mengambil jurusan ini. Dosennya

kebanyakan orang asing. Sebagian besar dari Universitas Sorbonne, Paris. Salah satu

dosennya adalah Muṣ ṭ afā „Abd al-Rāziq, yang pernah menjadi murid Muḥ ammad

„Abduh secara langsung, yang kemudian menjabat rektor di Universitas al-Azhar.

Setelah menyelesikan studinya di Jurusan Falsafat dan Agama, H.M. Rasydi

mendapat ijazah yang disebut Lincence dan menyandang gelar BA.

Pada 1938 H.M Rasjidi pulang ke Indonesia. Belum satu bulan di

kampungnya, dia melangsungkan pernikahan dengan seorang perempuan yang sudah

bertunangan sejak dia berumur 19 tahun. Setelah menikah, H.M. Rasyidi diminta

untuk melanjutkan jejak mertuanya, mengingat mertuanya adalah pengusaha dan

pedagang yang sukses. Tetapi H.M. Rasyidi menolaknya karena tidak tertarik

Page 26: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

17

menjadi pengusaha. Sebagai sarjana muda tamatan Kairo, dia lebih tertarik

mengabdikan diri terhadap pendidikan dan pergerakan politik Islam.

Langkah awal yang dilakukan adalah bergabung dengan PII (Partai Islam

Indonesia) yang ketika itu baru berdiri. Pada 11 April 1940 dilaksanakan kongres

pertamanya yang diadakan di Yogyakarta dan H.M. Rasyidi terpilih sebagai Komite

Nasional partai Islam tersebut.20

Yang tak kalah penting, H.M. Rasyidi adalah

anggota Muhammadiyah yang kemudian pada masa penjajahan Jepang menjadi salah

satu pemimpin Masyumi.21

Dia juga aktif di Islam Studi Club yang diketuai oleh Dr.

Kasmat, sebuah lembaga kajian dan diskusi yang fokus pada ilmu pengetahuan sosial

dan agama. H.M. Rasyidi juga bergabung dalam Aliance Francaise (Perhimpunan

Prancis) yang mana anggotanya mayoritas para sarjana dan kalangan elit Belanda.22

Di samping aktif dalam organisasi dan politik, dia juga mengabdikan diri pada

pendidikan. Untuk mengisi waktu luangnya dia mengajar di Madrasah Ma„had Islami

yang dipimpin oleh K.H. Amir yang juga terletak di Kotagede. Ketika itu di

Yogyakarta sejumlah tokoh Muslim seperti Wiryosanjoyo berinisiatif untuk

membangun Perguruan Tinggi Islam yang dinamakan Pesantren Luhur. Lembaga

tersebut sebagai usaha untuk melakukan modernisasi pesantren yang ada di Jawa. Di

lembaga itulah H.M. Rasyidi diberi tanggungjawab untuk mengajar agama Islam dan

20

Dalam kongres tersebut antara lain ditetapkan ketua yang baru yaitu Dr. Sukiman, sementara

anggota Pengurus Besar lainnya dalah Wibowo Purbohadijojo, Ki Bagus Hadikusuma, Wali Alfatah,

H.M. Farid Ma‟ruf, H. Abdul Hamid BKN, Dr. Kartono, H. Abdul Gaffar Ismail, H. Anwar, H.M.

Rasyidi BA, Abdul Kahar Muzakkir, dan Mr. KasmaBahuwinangun serta K.H. Mas Mansur sebagai

Penasehat. Endang Basri Ananda (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 22. 21

Azyumardi Azra, “H.M. Rasyidi, BA: Pembentukan Kementrian Agama dalam Revolusi,”

hal. 16. 22

Endang Basri Ananda (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 21-2.

Page 27: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

18

bahasa Arab. Sayangnya, belum genap satu tahun, pada tahun 1941, pesantren

tersebut harus bubar karena kondisi sosial politik yang tidak memungkinkan di mana

invasi Jepang mulai berpengaruh di Indonesia.

Dalam kondisi sosial politik yang tidak menentu, secara tiba-tiba H.M.

Rasyidi mendapat surat dari Dr. Suwandi yang memintanya untuk menjadi kepala

Perpustakaan Islam di Jakarta yang tempatnya di daerah Tanah Abang. Di tempat itu

H.M. Rasyidi punya banyak waktu untuk membaca buku-buku Islam, baik karangan

orang Indonesia sendiri, maupun buku dari luar seperti buku-buku berbahasa Arab

dan buku-buku berbahasa Inggris, Belanda dan Prancis karangan para orientalis

ternama pada waktu itu.23

Pada 1944, Muhammad Hatta mendirikan Sekolah Tinggi

Islam di mana H.M. Rasyidi dipercaya sebagai Sekretaris Senat Guru Besar yang

tugasnya mengatur dafar mahasiswa dan jadwal perkuliahan.

Selama tinggal di Jakarta nampaknya H.M. Rasyidi sangat mengikuti

perkembangan politik baik politik dalam maupun luar negeri menjelang kemerdekaan

Indonesia, lebih-lebih ketika dia menjadi penyiar radio Jepang menggantikan Abdul

Kahar Muzakkir yang tugasnya menyiarkan berita politik internasional di bagian

Bahasa Arab. Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, H.M. Rasyidi mengemban

tugas untuk menyiarkan berita tersebut kepada internasional. Dia mengerti betul

23

Menurut catatan Azyumardi Azra perpustakaan tersebut bukan sekedar perpustakaan.

Perpustakaan tersebut merupakan tempat berkumpul para tokoh dan pemimpin Islam dari berbagai

wilayah di Indonesia, yang sebagiannya datang ke Jakarta untuk mengikuti latihan militer yang

diselenggarakan oleh Jepang. Azyumardi Azra, “H.M. Rasyidi, BA: Pembentukan Kementrian Agama

dalam Revolusi,” hal. 16.

Page 28: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

19

kondisi sosial politik luar dan dalam negeri dan gagap gempita bangsa Indonesia

menyambut kemerdekaan.

Pada 14 November 1945 Sjahrir diangkat menjadi Perdana Menteri

menggantikan kabinet presidensial beralih kepada kabinet parlementer di mana H.M.

Rasyidi ditunjuk sebagai Menteri Negara. Kebinet ini tidak berlangsung lama hingga

terbentuklah Kabinet Sjahrir II di mana pemerintah resmi mengadakan Kementrian

Agama dan H.M Rasyidi ditunjuk untuk menempati posisi tersebut. Inilah karir

pemerintahan H.M. Rasyidi yang menjadikannya sebagai Menteri Agama pertama di

Indonesia. Sayangnya Kabinet Sjahrir II ini juga tidak bertahan lama, belum genap

satu tahun, dibentuklah Kabinet Syahrir III. Dalam kabinet ini yang diangkat sebagai

Menteri Agama adalah K.H. Fathurrahman dari NU (Nahḍ ah al-„Ulamā‟), sementara

H.M. Rasyidi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal. Sejak itulah H.M. Rasyidi pindah

dan menetap kembali di Jogyakarta seiring pindahnya pusat pemerintahan ke

Yogyakarta.24

Pada 17 Maret 1947 pemerintah RI mengirim delegasi Timur Tengah yang

misi utamanya untuk menerima pengakuan kemerdekaan Indonesia khususnya ke

negara-negara Arab. Ketua delegasi tersebut adalah Agus Salim sementara H.M.

Rasjidi dipercaya sebagai sekretaris yang merangkap bendahara. H.M. Rasjidi

dipercaya sebagai perwakilan Indonesia untuk Mesir dan Saudi Arabia yang

berkedudukan di Kairo. Berkat diplomasi yang dilakukannya, Saudi Arabia yang

sebelumnya tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia, akhirnya mau

24

Endang Basri Ananda (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasjidi, hal. 30-5.

Page 29: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

20

menerimanya. Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diadakan di Den Haag,

kantor perwakilan yang ada di Kairo tersebut resmi menjadi Duta Besar Indonesia

yang mana H.M. Rasyidi menempati posisi tersebut. Pada 1953 H.M. Rasyidi

dipindahkan ke Teheran sebagai Duta Besar RI untuk Iran dan Afganistan, namun

sebelas bulan kemudian H.M. Rasyidi diminta pulang ke Indonesia dan ditunjuk

sebagai Dirjen Penerangan Departemen Luar Negeri.25

Karir politik dan diplomatik yang sangat menyibukkan itu ternyata tidak

memadamkan semangatnya untuk tetap berpetualang dalam intelektual. Selama H.M.

Rasyidi mengemban tugas diplomasi di Kairo, ditengah kesibukannya menghadiri

pertemuan-pertemuan PBB yang ketika itu berpusat di Paris, Prancis, dia

menyempatkan diri datang ke Universitas Sorbonne dan mendaftarkan diri untuk

menyusun disertasi di universitas ternama tersebut. Di Sorbonne dia punya seorang

teman yaitu Louis Massignon26

yang dikenalnya sejak belajar di Kairo, seorang dosen

sufisme di universitas tersebut. Dialah yang menjadi relasi bagi H.M. Rasyidi untuk

melanjutkan pendidikannya di Sorbonne. Dengan dukungan Massignon, melalui

beasiswa dari Rockeffeler Foundation, H.M. Rasjidi melanjutkan studinya ke

Sorbonne. Hasilnya pada 23 Maret 1956 dia berhasil menulis dan memertahankan

tesisnya yang berjudul “l‟evolution de l‟Islam en Indonesie ou counsideration critique

du livre Tjentini” (Perkembangan Islam di Indonesia atas dasar Kajian Kritis terhadap

25

Endang Basri Ananda (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 36-51. 26

Louis Massignon (1883-1962) adalah seorang orientalis Prancis. Pada 1906 dia tinggal di

Kairo sebagai ahli arkeologi yang meneliti berbagai peninggalan Islam di Mesir. Dia dikenal sebagai

tokoh yang sangat tertarik pada kajian sufisme Islam, terutama setelah membaca manuskrip dan bait-

bait karya al-Ḥallāj. „Abd al-Raḥ mān Badawī, Ensiklopedi Tokoh Orientalis ter. Amroeni Drajat

(Yogyakarta: LKiS, 2003), hal. 370-5.

Page 30: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

21

Kitab [Serat] Centini). H.M. Rasyidi lulus dengan nilai cum laude. Itulah yang

mengantarkan H.M. Rasyidi menjadi orang pertama yang mendapat gelar Doktor dari

Paris.27

Kemudian tesis tersebut diterbitkan dengan judul Documents pour servir a

l‟Islam a Java (Dokumen Kajian untuk Sejarah Islam di Jawa).28

Dengan prestasinya

tersebut H.M. Rasyidi mendapat ucapan selamat dari berbagai pihak mengingat

posisinya sebagai diplomat yang sekaligus menjadi putra Indonesia pertama yang

mendapat gelar Doktor dari universitas ternama di Prancis.29

Setelah menyelesaikan doktoralnya di Paris, H.M. Rasyidi kembali ditugaskan

untuk menempati posisi diplomatik sebagai Duta Besar RI di Pakistan. Ketika tinggal

di Pakistan, dia mendengar kabar bahwa kondisi politik di Indonesia kian memanas.

Dalam kondisi tersebut dia mendapat tawaran dari Istitute Islamic Studies McGill,

Montreal, Kanada. Tentu ini menjadi angin baru untuk perkembangan intelektualnya.

Sejak tahun 1958 dia dipercaya sebagai associate professor dalam bidang hukum

Islam dan sejarah di McGill.

Ada cerita yang cukup menarik ketika dia di Montreal. Di McGill setiap

pekan menghadirkan Guru Besar dari berbagai penjuru untuk mengisi seminar yang

diikuti oleh para mahasiswa dan para dosen. Pada suatu kesempatan yang mengisi

seminar itu adalah Prof. Joseph Schacht.30

Dalam pidatonya Schacht menyatakan

27

Endang Basri Ananda (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 52-7. 28

Azyumardi Azra, “H.M. Rasyidi, BA: Pembentukan Kementrian Agama dalam Revolusi,”

hal. 18. 29

Endang Basri Ananda (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 54-7 30

Joseph Schacht (1902-1969) adalah seorang orientalis kelahiran Rottbur, Jerman. Beberapa

universitas yang mana dia sempat mengajar adalah: Universitas Frayburg, Jerman; Universitas Mesir,

Kairo, Universitas Leiden, Belanda dan terakhir di Universitas Columbia, New York. Dia dikenal

Page 31: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

22

bahwa Nabi Muḥ ammad dalam menyelesaikan suatu persoalan, hanya bertindak

sebagai orang bijak (ḥ ukamā‟), bukan sebagai hakim yang memutuskan (qāḍ ī),

karena pada kenyataannya meskipun Nabi Muḥ ammad punya kekuatan politik dan

militer, dia tidak punya kekuasaan legislatif. Mendengar pernyataan tersebut H.M.

Rasyidi membantah, padahal Schacht adalah guru besar yang sangat disegani dalam

tingkat internasional. Untuk itu, dalam kesempatan lain, McGill diliburkan di mana

H.M Rasyidi diminta untuk menjelaskan argumennya. Sidang tersebut dihadiri oleh

para dosen dan mahasiswa. H.M. Rasyidi menjelaskan bahwa pendapat Schacht

tersebut diakibatkan oleh kesalahannya memahami kata ḥ ukamā‟dan qāḍ īdalam

bahasa Arab, yang sebenarnya kata tersebut adalah sinonim. Nampaknya para dosen

tetap tidak setuju dengan pendapat H.M. Rasyidi tersebut. Dalam suasana yang

tegang tersebut tiba-tiba Prof. Izutsu angkat bicara dan mengatakan bahwa argumen

H.M. Rasyidi itu benar. Baru setelah itu para dosen dan mahasiswa yang hadir

mengakui menerima argumen H.M. Rasyidi.

Ketika tinggal di Montreal, H.M. Rasyidi mendengar kabar bahwa Harun

Nasution pulang dari Belgia ke Kairo untuk melanjutkan pendidikannya. Mendengar

berita tersebut H.M. Rasyidi merekomindasikan Harun Nasution untuk melanjutkan

ke McGill. Selama di McGill Harun Nasution tinggal serumah dengan H.M, Rasyidi.

sebagai pakar dalam hukum Islam dan sangat gigih dalam melakukan penelitian hukum Islam. Karya-

karyanya ditulis dalam berbagai bahasa dan terbit di berbagai negara seperti bahasa Arab, Inggris,

Jerman, Prancis dan Belanda. Bukunya yang paling terkenal adalah The Origins of Muḥ ammad

Jurisprudence (Oxford, 1950) yang merujuk pada al-Risālah Syāfi„ī. Karya-karyanya sebagian besar

dalam bidang fiqh, namun dia juga menulis karya-karya lain seperti bidang filologi, sejarah, falsafat

dan teologi Islam. Abdurrahman Badawi Ensiklopedi Tokoh Orientalis, hal. 270-4.

Page 32: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

23

Baru setelah istrinya menyusul ke Kanada Harun Nasution pindah dan tinggal

bersama istrinya.31

Setelah lima tahun tinggal di Montreal, kontrak H.M. Rasyidi sebagai

pengajar di McGill habis, sehingga dia harus pulang ke Indonesia. Ketika itulah dia

mendapat tawaran dari Islamic Center sebuah lembaga keislaman yang terletak di

Washington D.C., Amerika Serikat. H.M. Rasyidi segera menerima tawaran tersebut

dan menempati wakil direktur yang mengemban tugas diplomasi, kepala

perpustakaan dan mengisi berbagai ceramah tentang Islam yang biasanya dihadiri

oleh para pembesar dan para dosen di Amerika.

Profesi yang dipegangnya di Washington D.C. tersebut nampaknya tidak

berlangsung lama. Karena alasan tertentu, pada 1964 H.M. Rasyidi pulang ke

Indonesia dan tidak kembali lagi ke lembaga tersebut.32

Setelah tinggal di Indonesia

H.M Rasyidi sempat menganggur, namun tidak lama kemudian pada 1966 dia

diminta untuk menjadi tenaga pengajar oleh Prof. Dr. Subekti di Fakultas Hukum

Universitas Indonesia (FH-UI) dalam bidang hukum Islam dan sejarah. Sebagai

doktor yang memang sudah lama bercita-cita untuk mengabdikan diri dalam bidang

akademis, H.M. Rasyidi langsung menerima tawaran tersebut. Pada 1968 H.M.

Rasyid dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum di FH-UI. Sejak itulah

pengabdiannya dalam bidang akademis semakin kelihatan. Selain mengajar di UI,

31

Endang Basri Ananda (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 59-65. 32

Ananda Basri Endang (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 65-8.

Page 33: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

24

H.M. Rasyidi juga mengajar Ilmu Falsafat di Pascasarjana IAIN Jakarta membantu

Harun Nasution.33

Melihat perjalanan hidup H.M Rasyidi ada beberapa hal yang dapat

disimpulkan. Dalam bidang Intelektual dia sudah menjelajahi dunia Barat dan Timur.

Sejak dia belajar di sekolah Muhammadiyah, Pesantren al-Irsyad pimpinan Syurkati,

Dār al-„Ulūmdan Fakultas Sastra jurusan Falsafat Agama di Universitas Kairo,

sampai mendapat gelar doktor di Universitas Sorbonne, Prancis, cukup mewarnai

petualangan Intelektualnya. Kenyataan tersebut tentu menjadi bahan tinjauan bagi

pemikiran H.M. Rasyidi dalam berbagai gagasan yang dilakukan selanjutnya. Hal

yang tak kalah penting ketika dia menjadi associate professor di Universitas McGill

dan wakil direktur di Islamic Centre di Washington D.C., merupakan pengalaman

yang turut membentuk pemikirannya. Menurut pengakuannya di situlah dia punya

kontak langsung dalam bidang intelektual dengan non-Muslim dan para orientalis

sehingga dia mengerti betul bagaimana karakter mereka. Sebagai intelektual yang

sudah menjelajahi dunia, dia mengabdikan diri sebagai Guru Besar di Universitas

Indonesia. Saat itulah citranya sebagai pembela keimanan Islam semakin terlihat.

Maka tidak heran apabila ada pendapat-pendapat yang dianggap tidak sesuai dengan

dasar ajaran Islam, dia tidak segan-segan untuk membantah dan mengritiknya.

H.M. Rasyidi wafat di kediamannya di Jakarta pada 30 Januari 2001, pada

usianya kurang lebih delapan puluh delapan tahun.34

33

Penulis tidak mendapat informasi yang pasti sejak kapan H.M.. Rasjidi membantu Harun

Nasution mengajar di IAIN Jakarta. Dari informasi yang didapat, di IAIN H.M. Rasyidi tidak hanya

mengajar falsafat, tetapi juga Islam dan Kebatinan.

Page 34: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

25

B. Karya-Karya

Sebagai cendekiawan Muslim, karya H.M. Rasyidi terbilang cukup banyak.

Hingga saat ini ada sekitar dua puluh judul buku yang masih bisa kita baca, baik itu

karya asli, maupun terjemahan. Dari berbagai karyanya, H.M. Rasyidi lebih

cenderung menggunakan pendekatan nomatif ketimbang falsafi. Namun demikian,

tidak berarti bahwa dia bukan pemikir Islam, karena dalam beberapa kesempatan dia

menggunakan pendekatan yang sangat mendasar dalam membahas beberapa

persoalan. Mengulas seluruh karyanya satu-persatu, tentu membutuhkan banyak

halaman. Untuk itu, sebagian karyanya penulis klasifikasikan sesuai genrenya.

Karya-karyanya sebagian besar diterbitkan oleh penerbit Bulan Bintang Jakarta.

Berikut karya-karya H.M. Rasyidi beserta pokok kandungannya.

Pertama, Falsafat Agama (1965). Perlu disampaikan bahwa buku ini sebagian

besar adalah terjemahan dari buku Philosophy of Religion karya David Troeblood.

Namun dalam versi H.M. Rasyidi, buku tersebut sudah mengalami banyak

perubahan. H.M. Rasyidi sudah melakukan Islamisasi dan ayatisasi terhadap

kandungan buku tersebut. Sesuai dengan pengakuannya, karena buku tersebut ditulis

oleh orang Kristen, maka di dalamnya ada beberapa tambahan dan beberapa yang

dibuang, disesuaikan dengan Islam dan tentu dalam perspektifnya. Oleh karena itu,

buku tersebut bisa dijadikan rujukan untuk mengidentifikasi pemikiran H.M. Rasyidi.

34

Herry Muhamad dkk.,Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh pada Abad 20 (Jakarta: Gema

Insani Press, 2006), hal. 81.

Page 35: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

26

Kedua, Islam dan Kebatinan (1967). Dalam buku tersebut H.M. Rasyidi

melakukan perbandingan antara ajaran Kebatinan Jawa dengan ajaran Islam.

Penelitian ini merupakan kajian terhadap Serat Darmogandul, Gatoloco dan Hidayat

Jati yang diidentifikasi sebagai karya puncak ajaran kebatinan di Jawa. Setelah

menyimpulkan isi dari ketiga literatur tersebut, H.M. Rasyidi membandingkan

dengan ajaran Islam. Judul lain yang senada dengan buku tersebut adalah Di Sekitar

Kebatinan. H.M. Rasyidi menyimpulkan bahwa ajaran kebatinan tidak bersumber

dari Islam, bahkan bertentangan dengan Islam.

Ketiga, Islam dan Indonesia di Zaman Modern (1968). Buku ini berasal dari

naskah pidato ketika H.M. Rasyidi menerima pengukuhan sebagai Guru Besar untuk

Hukum Islam dan Lembaga-lembaga Islam di Fakultas Hukum Universitas Indonesia

pada 20 April 1968. Dalam buku tersebut H.M. Rasyidi memaparkan berbagai

macam hasil penelitian Islam di Indonesia yang pernah dilakukan terutama oleh

Snouck Hurgronje. H.M. Rasyidi memberikan komentar dan koreksi terhadap

pandangan-pandangan Snouck Hurgronje. Namun demikian, penelitian semacam itu

harus tetap dikembangkan mengingat Islam dan Indonesia terus bersinggungan

dengan perkembangan modern.

Keempat, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam (1968). Dalam buku

tersebut digambarkan bagaimana hubungan Islam dan Kristen dan Indonesia sejak

zaman kolonial hingga Indonesia merdeka. Kemudian H.M. Rasyidi membandingkan

ajaran Islam dan Kristen. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kemajuan yang terjadi

bukan semata-mata karena agama, melainkan tergantung kondisi-kondisi lain seperti

Page 36: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

27

faktor sosial dan politik. Selain buku tersebut, dia menulis karya lainnya berjudul

Sikap Umat Islam terhadap Ekspansi Kristen, Dari Rasyidi dan Maududi kepada

Paulus VII, Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia di Jakarta 1975: Artinya bagi Dunia

Islam dan Kasus RUU dalam Hubungan Islam dan Kristen. Secara keseluruhan buku

tersebut bernada sama, yakni H.M. Rasyidi menunjukkan keberatannya terhadap

Kristenisasi di Indonesia.

Kelima, Keutamaan Hukum Islam (1971). Dalam buku tersebut H.M. Rasyidi

menggambarkan bahwa manusia butuh hukum untuk menciptakan sebuah tatanan

masyarakat, baik itu hukum Islam, maupun hukum pada umumnya. H.M. Rasyidi

menggambarkan posisi hukum dalam sejarah hingga pelaksanaannya. Buku lain yang

juga berbicara tentang hukum adalah Hukum Islam dan Pelaksanaannya dalam

Sejarah. Bedanya, buku ini lebih spesifik kepada hukum Islam. Kedua buku tersebut

berkesimpulan bahwa hukum Islam tetap perlu dikembangkan sesuai dengan

perkembangan zaman.

Keenam, Koreksi terhadap Drs. Nurcholish Madjid tentang Sekularisme

(1972). Buku ini menanggapi gagasan pembaharuan Nurcholish Madjid yang

berpendapat bahwa umat Islam di Indonesia bisa maju dan berkembang dengan

sekularisasi, desakralisasi dan penggunaan rasio secara maksimal. Namun H.M.

Rasyidi merasa sangat keberatan terhadap gagasan pembaharuan yang diusung oleh

Nurcholish Madjid, sehingga H.M. Rasyidi merasa tergelitik dan terpanggil untuk

memberikan koreksi dan mengritiknya.

Page 37: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

28

Ketujuh, Empat Kuliah Agama Islam di Perguruan Tinggi (1974). Buku ini

ditulis sebagai bahan dalam kuliah-kuliah agama Islam yang disampaikan di

Universitas Indonesia. Dalam buku tersebut ada empat pokok pembahasan. Pertama,

bahwa manusia butuh agama. Kedua, perbandingan agama alamiah seperti Hindu,

Budha dan Kong Hu Cu. Ketiga, menjelaskan bahwa Islam adalah agama samawi

yang terakhir. Keempat, pedoman hidup beragama dalam masyarakat.

Kedelapan, Koreksi terhadap Dr. Harun Nasution tentang “Islam Ditinjau

dari Berbagai Aspeknya” (1977).Buku ini adalah buku yang menjadi titik pangkal

polemik yang terjadi antara Harun Nasution dan H.M. Rasyidi. Penulis tidak perlu

menjelaskan panjang lebar tentang buku tersebut, karena nanti ada bagian tersendiri

yang membahas lebih luas tentang polemik tersebut.

Kesembilan, Strategi Kebudayaan dan Pembaharuan Pendidikan Nasional

(1980). Buku ini adalah tanggapan terhadap artikel yang ditulis oleh A.M.W.

Pranarka bejudul “Secara Kultural Nasionalisme adalah Dasar Sejarah Indonesia”—

dimuat di Suara Karya pada 14 April 1979—yang menyatakan bahwa sebenarnya

nasionalisme Indonesia berdasar pada sejarah Indonesia itu sendiri. A.M.W.

Pranarka menyampaikan pendapatnya dengan mengacu pada falsafat Hegel terutama

dalam hal hubungan agama dan negara. Namun setelah membaca pandangan tersebut,

H.M. Rasyidi merasa terpanggil untuk memeberikan koreksi. H.M. Rasyidi memulai

kritiknya dengan meberikan penjelasan tentang filsafat Hegel, kemudian

menunjukkan kelemahan-kelemahannya. H.M. Rasjidi berpendapat bahwa

nasionalisme seperti yang dikemukakan oleh A.M.W. Pranarka justru akan

Page 38: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

29

menimbulkan perpecahan. Untuk itu di bagian akhir buku tersebut H.M. Rasjidi

menawarkan strategi kebudayaan dan pembaharuan nasional dengan cara menguatkan

iman dan persatuan umat

Kesepuluh, Apakah itu Syī„ah? (1984). Buku ini memberikan gambaran

tentang sejarah muncul dan perkembangan Syī„ah. Kemudian dijelaskan pula

bagaimana perspektif Syī„ah dalam persoalan teologi, politik dan hukum. Terakhir,

disimpulkan bahwa berbagai argumen yang dikemukakan Syī„ah itu tidak benar. Itu

terjadi hanya karena fanatik yang berlebihan terhadap „Alī ibn Abū Ṭ ālib.

Selain karya-karya di atas, ada beberapa karya lain yang merupakan buku

terjemahan. Karya-karya tersebut adalah: Humanisme dalam Islam terjemahan dari l‟

Humanisme de l‟Islam karya Marcel Boisard; Bible, Quran dan Sains Modern

terjemahan dari La Bible le‟ Coran et la Science karya Maurice Bucaille; Janji-Janji

Islam terjemahan dari Promesses de l‟Islam karya Roger Garaudy dan Persoalan-

persoalan Filsafat terjemahan dari The Living Issue of Philosophy karya Titus Cs.

C. Sikap Teologis Terhadap Agama- Agama

Teologi agama-agama diperuntukkan bagi mereka yang tidak mau duduk

manis dan mengatakan bahwa yang baik bagi orang lain tidak ada mafaatnya bagi

mereka. Memang manusiawi kalau mau belajar lebih mendalam lagi tentang sesama

yang beragama lain. Kristen yakin bahwa diluar gereja tidak ada keselamatan,

sedang berhadapan muka dengan agama lain dan berusaha memahami hak mereka

Page 39: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

30

seperti mereka sendiri artinya semua dengan tradisi mereka.35

Terdapat tiga sikap

teologi sebagai berikut:

1. Eksklusifisme

Eksklusifisme beranggapan bahwa satu-satunya posisi yang benar adalah

posisinya sendiri, sementara posisi yang lain diamennggap keliru. Ia dapat

menekankan nilai penting, keyakinan-keyakinan fundamental yang

membentuk inti keselamatan dan tanpanya orang akan merugi, ia dapat

menekankan sentralisasi suatu intuisi keagamaan yang kepadanya orang dapat

masuk kedalam wilayah keselamatan, pada kelompok etnisnya sendiri sebagai

titik pihak keagamaan yang benar.

2. Inklusivisme

Suatu pandangan bahwa tradisi keagamaan lain juga memuat kebenaran

religius namun di hari akhir akan dimasukan kedalam posisi yang ia miliki.

3. Pluralisme

Pendapat bahwa tradisi keagamaan mengejewatahkan diri dalam beragam

konsepsi mengenai yang sejati dan memberespon terhadapnya, dari sana

muncul jalan kultural yang berbede-beda bagi manusia. ada tiga pengertian

dengan istilah pluralisme agama. Pertama, pluralisme agama yang merujuk

pada kenyataan bahwa umat beragama itu majemuk. Jadi, pluralisme agama

menunjuk pada pengertian actual plurality seperti pluralisme masyarakat

Indonesia yang terdiri dari banyak agama. Kedua, pluralisme agama

35

Paul F. Knitter, Pengantar Teologi Agama-agama (Yogyakarta: KANISIUS, 2008), hal. 6-7.

Page 40: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

31

mengandung konotasi politik, sehingga maknanya sinonim dengan

sekularisme dalam salah satu pengertiannya. Ketiga, pluralisme agama

merujuk kepada suatu teori agama yang pada prinsipnya menyatakan bahwa

semua agama pada akhirnya menuju satu kebenaran yang sama.36

Dalam pengakuan Rasyidi terdapat Islam abangan, Islam orang yang

tidak mengetahui seluk-beluk agama Islam, Islam yang dipeluk oleh nenek

moyangnya. Tapi dari segi pemikirannya Rasyidi sangat konsisten.37

Rasyidi

mengemukakan bahwa, sikap umat Islam terhadap missi Kristen telah banyak

dipengaruhi oleh penyalahgunaan diakonia (pengabdian kepada masyarakat)

itu dan menganjurkan dengan keras agar gereja-gereja dan organisasi kristen

untuk sementara memberhentikan aktivitas masyarakat (diakonia) di dunia

Islam. Tindakan yang radikal ini adalah untuk membersihkan suasana

hubungan Islam dan Kristen dan untuk mengarahkannya kepada pengakuan

timbal balik dan kerjasama yang layak bagi kedua agama besar ini. Jadi

bantuan materi yang diberikan untuk gereja-gereja atau organisasi-organisasi

ini sekarang dibagi melalui pemerintah dengan tujuan untuk mengindahkan

kehormatan dan kepribadian berbangsa.38

Rasyidi juga menyatakan bahwa kesalahan terbesar yang dilakukan oleh

bangsa Indonesia pada zaman penjajahan dan sekitar proklamasi Kemerdekaan pada

36

Irfan Riyadi, Membangun Inklusivisme Faham Keagamaan (Ponorogo: Stain Press

Ponorogo, 2009), 4-5. 37

H.M.Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),

hal.10. 38

H.M.Rasyidi, Koferensi Meja Bundar: Dahwah Islam dan Missi Kristen Geneva, 26-30 Juni

1976, hal. 12.

Page 41: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

32

tahun 1945, adalah anggapan bahwa semua agama itu sama. Mendiang Presiden

Sukarno pernah mengadakan kuliah umum di UI sekitar tahun 1955, dan

menggambarkan bahwa manusia itu tidak tahu di mana letaknya kebenaran. Di antara

hal-hal yang dipandang milik orang kulit putih adalah agama Nasrani, dan agama

Nasrani yang dianut oleh orang yang berkulit putih maka agama itu dipandang agama

yang tinggi. Para ahli ilmu perbandingan agama sampai saat ini selalu

menggambarkan adanya pembagian agama menjadi dua: agama yang rendah dan

agama yang tinggi. Tidak ada kriteria tertentu untuk membedakan agama mana yang

tinggi, tetapi selalu dibawa kesimpulan, bahwa agama Nasrani adalah agama teringgi

dalam pandangan mereka.39

Dalam pidato Rasyidi, ia mengatakan bahwa pernah didatangi oleh dua orang

Kristen yang mengajak untuk meninggalkan agama Islam dan memeluk agama

Kristen, dengan menerangkan kitab Injil yang dibawanya dan mengatakan bahwa

Kitab itu adalah satu-satunya kitab yang mengandung kebenaran dan telah tahan uji

untuk menghadapi penyelidikan-penyelidikan ilmiah. Akan tetapi setelah Rasyidi

mengajukan pertanyaan kepada kedua orang Kristen tersebut tentang sejarah dan

asal-usul kitab Injil ternyata pengetahuan mereka masih sangat kurang.40

Sikap Rasyidi di atas sudah jelas, bahwa Rasyidi sangat konsisten terhadap

kepercayaan yang ia miliki, maka sikap eksklusifisme Rasyidi terhadap agama Islam

tidak bisa diragukan lagi.

39

H.M. Rasyidi, Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia Artinya Bagi Dunia Islam, (Jakarta:

Media Dakwah, 1975), hal. 13. 40

M Natsir, Islam dan Kristen di Indonesia, (Jakarta: Media Dakwah), hal. 230.

Page 42: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

33

BAB III

AGAMA KRISTEN

A. Sejarah Kristen

Agama Masehi berpusat kepada pribadi pendirinya, yaitu Al-Masih (Kristus),

sehingga pemikiran-pemikiran diarahkan kepadanya. Rasyidi kemukakan disini ialah

mengenai Nabi Isa, anak Siti Maryam. Ia adalah seorang Yahudi dari Nasirah

(Nasareth). Oleh karena itu agama yang dibawa oleh Nabi Isa dinamakan agama

Nasrani (Kristen). Ketika nabi Isa sudah berumur kurang lebih 30 tahun, Ia berjumpa

dengan Yahya kemudian membaptiskannya. Ia mengatakan bahwa Isa jauh lebih

utama daripadanya. Kehidupan Nabi Isa dari lahirnya sampai berumur 30 tahun tidak

banyak diketahui orang, sebab keempat Injil hanya memberitakan kejadian-kejadian

selama kira-kira tiga tahun, yaitu ketika nabi Isa melakukan tugasnya sebagai Nabi

sampai peristiwa penyaliban.41

Menurut Rasyidi sejarah Kristen bisa dikatakan sebagai pertumbuhan dari

kecenderungan atau sekte yang berbeda, terdapat juga perpecahan didalam

pembentukan ulang, yang berlangsung menghadapi latar belakang hiruk-piruk

polemik, pengaduan dan kecurangan. Selama abad-abad perkembangan agama

41

H.M. Rasyidi, Empat Kuliah Agama Islam pada Perguruan Tinggi, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1974), hal,81- 83.

33

Page 43: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

34

Kristen, wacana teologi yang membangkitkan perdebatan sengit bahkan cenderung

melampaui batas adalah doktrin yang berhubungan dengan Trinitas.42

Rasyidi mengutip dalam buku Marcello Craveri dengan judul bukunya The

life of Yesus bahwa, sejarah lahirnya Nabi Isa tidak diketahui dengan pasti. Maka

sampai abad ke-4 hari lahir Nabi Isa diperingati pada tanggal 28 Maret, 18 April atau

29 Mei menurut kepercayaan masing-masing. Kemudian diperbaharui menjadi 6

Januari, dengan dihitung 30 tahun kebelakang dari tanggal penyaliban. Akan tetapi di

Eropa Barat orang menyesuaikan hari lahir Nabi Isa dengan suasana keagamaan di

sana. Sehingga hari lahir Nabi Isa jatuh pada tanggal 25 Desember. Lalu Nabi Isa

melakukan tugasnya di sekitar Danau Tobaria dan desa-seda sekelilingnya. Sikap

Nabi Isa terhadap kaum agama yang mempunyai kekuasaan dan kekayaan, ditambah

dengan kesukaannya bergaul dengan orang-orang miskin dan menderita, telah

membangkitkan amarah dengki di hati orang-orang Pharisi dan Saddusi. Oleh karena

itu ketika Nabi Isa datang ke Jesusalem pada hari Paskah43

, orang-orang Pharisi dan

Saddusi mengambil kesempatan untuk mengusir Nabi Isa, maka dilaporkanlah

kunjungannya itu ke Jerusalem dan akhirnya menurut riwayat Injil Nabi Isa

ditangkap, diadili dan disalib. Hukuman penyaliban Nabi Isa sampai mati menjadi

pokok teologi agama Kristen, dan al-Qur‟an membantah dalam surat An-Nisa.

42

Richard Fletcher, Relasi Damai Islam dan Kristen, ( Ciputat: IKAPI, 2009), hal. 4. 43

Hari Paskah juga disebut Passover artinya hari bangsa Yahudi menyeberangi laut,

menyelamatkan diri dengan nabi Musa dari perbudakan Fir‟aun.

Page 44: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

35

Dan oleh karena mereka menyalahi janji mereka dan tidak percaya kepada

ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang benar, begitu pula

karena mereka berkata: “hati kami tertutup”, sesungguhnya Tuhan menutup hati

mereka karena kekufuran mereka, sehingga mereka tidak percaya kacuali hanya

sedikit, demikian pula karena mereka berkata: “Kami telah mambunuh Al-Mash Isa,

anak Maryam, utusan Tuhan”, padahal mereka itu tidak membunuhnya dan tidak

menyalibnya, tetapi orang yang disalib itu serupa dengan Al-Masih. Sesungguhnya

orang-orang yang berselisih pendapat tentang nabi Isa ini, merka itu juga dalam

kesangsian tentang hal tersebut: mereka tidak mempunyai pengetahuan selain

mengikuti dugaan. Mereka tidak membunuh Nabi secara yakin. Akan tetapi Allah

telah mengangkatnya kepadaNya, dan Allah itu Maha Mulia dan Maha Biajaksana.

(QS. An-Nisa 155-158)

Injil mempercayai Nabi Isa mati disalib dan hidup lagi di langit, sedangkan

menurut Rasyidi Ia tidak disalib dan telah wafat. Para pengikutnya dipimpin oleh dua

belas sahabat Nabi Isa yang dalam al-Qur‟an dinamakan Hawari. Sahabat-sahabat

Nabi Isa tersebut telah mempropagandakan agama Kristen ke seluruh Kerajaan

Romawi, khususnya ibukotanya (Roma). Petrus meninggal di Roma akibat dibunuh,

dan kuburannya dijadikan Katedral St. Peter yang merupakan pusat vatikan. Namun

orang yang besar jasanya kepada agama Kristen adalah Paulus. Ia seorang Yahudi

dari Tarsus (daerah Turki) yang sebelumnya bernama Saul. Disamping jasanya

menyiarkan agama Kristen, Ia juga aktif dalam memarahi umat Kristen, dalam

Page 45: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

36

perjalanan antara Damaskus dan Jerusalem Ia merasa Nabi Isa yang memerahinya,

mulai saat itu Ia menjadi pemimpin Kristen yang besar yang mempropagandakan

agama Kristen kepada orang-orang yahudi di perantauan dan suratnya kepada mereka

itu merupakan bagian-bagian penting dalam Injil (Perjanjian Baru).44

Menurut Rasyidi setelah Nabi Isa wafat, umat Kristen sangat berpegangan

kepada kenang-kenangan tentang Nabi Isa, dan oleh karena itu di dalam sejarah

mereka dinamakan Masehi, artinya penganut setia kepada Al-Masih (Kristus), yang

diusap dengan minyak kasturi, mereka itu dianggap sebagai orang yang tidak setia

kepada Kerajaan Romawi, dicari-cari, jika terdapat disiksa dan dibunuh.45

Jadi penganut kepercayaan Kristen, Yesus benar mati disalib dan

penderitaannya itu tidak lain adalah karena demi menebus dosa-dosa manusia.

kepercaan demikian mengandung tendensi bahwa siapa yang masuk Kristen, maka

dosa-dosanya telah diampuni.46

B. Ajaran-ajaran Kristen

Ajaran agama untuk memberikan petunjuk dan bimbingan dalam kehidupan

beragama. Terjadi di tanah air Indonesia pada waktu Rasyidi masih hidup, sungguh

44

H.M. Rasyidi, Empat Kuliah Agama Islam pada Perguruan Tinggi (Jakarta: Bulan

Bintang, 1974), hal, 88 45

Ibid, hal. 81. 46

Jirhanuddin, Perbandingan Agama “Pengantar Studi Memahami Agama-agama”

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 107-108.

Page 46: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

37

merupakan suatu hal yang tidak wajar. Anak-anak pemuda Islam disuruh percaya

kepada Trinitas dengan diberi pelajaran, buku-buku dan alat-alat sport. Ajaran

Kristen yang di bicarakan oleh Rasyidi ialah tentang Trinitas. Dimana jika seorang

Kristen awam tidak percaya kepada kebangkitan Yesus dari kubur, ia akan berfikir

bahwa para sahabat tergolong oleh jiwa Yesus, mendirikan gereja berdasar atas Injil.

Ia mengakui bahwa Yesus adalah orang Yahudi dan mewarisi tradisi Yahudi. Ia juga

mengakui para sahabat mengambil pelajaran-pelajaran dari Injil Yesus serta

menyiarkan ajaran-ajarannya.47

Ajaran tentang Trinitas adalah ajaran yang sangat penting dalam kehidupan

gereja, tetapi sekaligus menjadi ajaran yang sulit dijelaskan bagi warga gereja. Ajaran

ini sulit diterima oleh pihak lain terutama dalam konteks Indonesia yang

berfalsafahkan Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dengan

mayoritas penduduknya Islam. Oleh karena itu umat Islam menganggap bahwa ajaran

tersebut Triteisme yaitu menyembah tiga Tuhan. Kepercayaan terhadap Tritunggal

sering menjadi batu sandungan yang serius dalam hubungannya dengan masyarakat

Indonesia pada umumnya dan masyarakat Islam pada khususnya. Allah Bapa adalah

Pencipta langit dan bumi serta yang terdapat di dalamnya. Allah adalah Mahakasih

terhadap segala ciptaan terutama kepada manusia. Allah senantiasa menampakkan

diri-Nya kepada manusia dan selalu bersabda kepada manusia sebagaimana

47

H.M. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang,1980),

hal. 30.

Page 47: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

38

digambarkan dalam perjanjian lama, bahwa Allah bersabda melalui bangsa-bangsa

dan para Nabi. Oleh karena itu Allah mendengar do‟a manusia, melihat matahati

manusia dan menangkap getaran jiwanya. Allah juga mengetahui pikiran dan harapan

manusia.48

Menurut Rasyidi umat Kristen meyakini bahwa Allah yang mereka sembah

adalah Allah yang Maha Esa. Ajaran ketuhanan dalam agama Kristen adalah sebagai

yang tercantum dalam kredo Imam Rasuli, yaitu Tritunggal yang terdiri dari Allah

Bapa, Allah Putra dan Roh Kudus. Ketiga-tiganya adalah pribadi Allah dan ketiga

pribadi tersebut adalah Allah.49

Menurut imam Kristen Allah yang Esa itu hadir dan

berkarya dengan tiga cara berada: Allah sebagai Bapak, Yesus Kristus, dan Roh

Kudus. Hal ini berarti bahwa ummat Kristen tidak menyembah tiga Allah

(Triteisme) melainkan Allah Tritunggal (Triunitas) : Allah Bapa, Putra, Roh Kudus.

Ajaran-ajaran tentang Allah Tritunggal ini disebut sebagai Trinitas.50

Rahasia yang

tidak dapat dijelaskan tentang tiga oknum dalam satu Tuhan: Bapak, Anak dan Roh

Kudus. Terdapat disurat kiriman yang pertama dari Yahya, 5 : 7 , karena yang

menjadi saksi di syurga, yaitu bapak, Kalam dan Ruhul Kudus, maka ketiga-tiganya

manjadi satu. Akan tetapi ayat ini palsu merupakan kesenajaan, ayat ini harus tidak

dimuat, akan tetapi paus Roma mempertahankan haknya untuk memuatya. Setelah

48

Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988), hal.

362-363. 49

Mukti Ali, Agama-Agama di Dunia (Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1988), hal.

362. 50

H.M. Nur Kholis Setiawan, Meniti Kalam Kerukunan: Beberapa Istilah Kunci dalam

Islam Dan Kristen, Jilid 1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), hal. 303-305

Page 48: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

39

Rasyidi membaca uraian pendeta yang jujur dan berani, yaitu A. Powell Davies dan

Charles francis Potter maka sudah jelas, bahwa dasar kepercayaan Ketuhanan Yesus

itu tidak kuat. Maka orang Kristen berkata ini adalah rahasia, apalagi bukti-bukti

yang diuraikan oleh kedua pendeta tersebut sudah menjelaskan dengan jelas bahwa

Ketuhanan Isa dan Trinitas adalah hal yang tidak pernak diajarkan oleh Nabi Isa

sendiri. Tentu saja orang-orang kristen awam tidak sampai pengetahuannya untuk

menyelidiki sendiri hal ini. Para pendeta, para uskup mengetahui akantetapi mereka

menyimpan rahasia ini, karena jika terbuka kepada umum, agama kristen akan hancur

karena landasannya.51

Menurut Rasyidi kelemahan dasar Kristen, mengenai Trinitas sudah lama

dirasakan dalam umat Kristen sendiri. Oleh karena itu persoalan itu makin lama

makin mengganggu kestabilan negara. Dalam sejarah Trinitas pada tahun 325 Kaisar

Konstantinopel mengadakan konsili di Nicaea. Ada dua aliran yang bertentangan

pertama, aliran Arius, uskup Alexandria mengatakan bahwa Tuhan anak itu

diciptakan oleh Tuhan Bapak. Kedua, aliran Athanasius mengatakan bahwa Tuhan

Bapak dan Tuhan Anak itu sama, dari zat yang sama.52

Konsili ini dimenangkan oleh

aliran Athanasius dengan suara mayoritas. Namun seorang pendeta dari Iskandariyah

(Mesir) berpendapat bahwa Tuhan anak (Yesus) tidak sama dengan Tuhan Bapak

(Allah), akan tetapi diciptakan oleh Dia. Seandainya pendapat Arius tersebut

51

H.M. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),

hal. 29-37-41. 52

H.M. Rasyidi, Empat Kuliah Agama Islam pada Perguruan Tinggi (Jakarta: Bulan

Bintang,1974), hal. 90.

Page 49: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

40

dikatakan sebelum abad ke-IV, tentu banyak yang menerima, begitulah kata Failasuf

Betrand Russel, tetapi konsili Nicea menolaknya.53

Keagamaan dan teologi membentuk kepercayaan dan keyakinan bersama

yang mempengaruhi suasana batin dari kebanyakan orang.54

Ketika agama Kristen

tesiar di daerah-daerah, timbullah gambaran bahwa Tuhan Yesus itu Tuhan-Juru-

Selamat. Idea tersebut disesuaikan dengan kepercayaan yang telah ada, khususnya

mengenai Mitra. Mengenai hari lahir Mitra adalah tanggal 25 Desember. Hari itulah

yang oleh orang-orang Kristen baru dijadikan hari lahir Yesus. Sabbath, hari Sabtu

yang disebutkan oleh Taurat sebagai hari istirahat sesudah bekerja enam hari

menciptakan alam, telah diabadikan oleh orang-orang Kristen baru dan digantikannya

dengan hari ahad.55

Rasyidi mengutip perkataan Prof. Alfred Guillume bahwa, agama Islam dan

agama Kristen, sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan Nabi Isa

terdapat hal-hal yang sama tentang Allah, tentang hidup sesudah mati. Akan tetapi

setelah Nabi Isa meninggal, telah terjadi penyelewengan-penyelewengan sehingga

timbul kepercayaan Trinitas. Nabi Muhammad telah menyampaikan wahyu-wahyu

yang diterimanya, yang di antaranya berisi tentang penyelewengan tersebut.

53

H.M. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang,1980),

hal. 37. 54

Yosef lalu, Pr. Makna Hidup Dalan Terang Iman Katolik: Yesus Kristus Pemberi Makna

Hidup (Yogyakarta:Kanisius, 2010), hal. 47. 55

H.M. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap memeluk agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),

hal. 31.

Page 50: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

41

Rasyidi juga mengatakan Kristen awam tidak percaya kepada kebangkitan

Yesus dari kubur, ia akan berfikir bahwa para sahabat terdorong oleh jiwa Yesus,

mendirikan gereja berdasar atas Injil. Ia mengakui bahwa Yesus adalah orang Yahudi

yang mewarisi tradisi Yahudi. Ia mengakui bahwa para sahabat mengambil pelajaran-

pelajaran dari Injil serta menyiarkan ajaran-ajarannya. Ia juga mengakui bahwa para

sahabat karena penglihatan dan pendengaran mereka tentang Yesus dan pengalaman

mereka kemudian, telah menghormati Yesus dengan mengatakan sebutan, yaitu

sebutan penyelamatan , Tuhan manusia dan Anak Allah.56

C. Agama Kristen di Indonesia

Kristen yang digambarkan Rasyidi ialah Kristen yang dibicarakan pada masa

hidupnya. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang heterogen dimana terdapat

bermacam-macam pemeluk agama dan pemeluk keyakinan dan semuanya memiliki

hak yang sama dalam menjalankan agamanya masing-masing. Setelah mendapat

pengaruh dari dari agama Hindu, Buddha dan Islam, bangsa Indonesia mendapat

pengaruh dari agama Kristen.57

Agama Kristen masuk ke Indonesia pada abad ke-16

bersamaan dengan kedatangan orang Portugis dan Spanyol, sedangkan Islam tersebar

ke Nusantara mulai akhir abad ke-7 secara damai oleh para pedagang dan mencapai

puncaknya pada abad ke-15. Pada tahun 1516 Magelhaens, orang Spanyol tiba di

kepulauan Maluku dan Solor, sedangkan bangsa Portugis berulang-ulang kali ke

56

Ibid, hal. 31. 57

Tugiyono,dkk, Pengetahuan Sosial Sejarah (Jakarta: Kurikulum, 2004), hal. 44.

Page 51: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

42

kepulauan Solor dan Timur untuk membeli kayu gaharu, yang diikuti dengan usaha

mengajak penduduk.58

Para imam Katolik juga datang untuk menyebarkan Injil. Salah satu pedagang

di Indonesia itu adalah Fransiskus Xaverius. Pesan perutusan Kristus: “pergilah,

jadikanlah semua bangsa rid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan

Roh Kudus” (Matius 28:9).59

Pada tahun 1519 ia mendarat di Ternate sampai duduk

setempat, dan memulai melaksanakan ambisi Kolonialisme serta untuk menyebarkan

agama Kristen. Namun mereka menemui perlawanan keras dari penduduk setempat.

Fransiscus Xaverius dianggap sebagai pelopor penyebaran agama Katolik di

Indonesia. Ia bukan memperkenalkan agama Katolik tersebut kepada orang-orang

Maluku sampai 1547, melainkan juga mendirikan sekolah untuk meningkatkan

pendidikan masyarakat setempat. Berkat usahanya, bukan hanya agama Katolik yang

diperkenalkan pada masyarakat melainkan juga kebudayaan Spanyol dan Portugis.60

Dari Maluku Portugis meluaskan jaringan perdagangan dan penyebaran agama

Kristen ke daerah-daerah sekitarnya, bahkan hingga ke Jawa.61

Pada tahun 1549

terjadilah peperangan sengit di antara pendatang-pendatang Katolik dan penduduk

yang beragama Islam yang dipimpin oleh Sultan Babullah. Pada tahun 1605 di

58

H.M. Rasyidi, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar Penyahgunaan Diakonia

Dihentikan (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989), hal. 8. 59

R.Z. Leirissa, “Agama Kristen Dibawa Misionaris Bukan Sejarah”, Taloid Reformata Edisi

65 Agustus Minggu II, 16-31 Agustus 2007, hal. 4. 60

H.M. Rasyidi, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar Penyalahgunaan Diakonia

Dihentikan (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989), hal. 8. 61

Ian S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, ), hal. 14.

Page 52: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

43

wilayah itu ada dalam tangan Kolonialisme Belanda. Pada tahun 1848 seorang

pejabat resmi agama Katolik datang, karena di Nusantara tidak ada pejabat resmi

Katolik, tapi di Batavia (Jakarta) pada tahun 1855. Di Surabaya pada tahun 1856 dan

Semarang pada tahun 1858 telah ada gereja-gereja Katolik. Sejak waktu itu telah

banyak didirikan sekolah-sekolah agama Katolik di Jawa.62

Kristen Protestan lahir karena Reformasi Gereja pada abad ke-16, agama ini

masuk ke Indonesia dibawa oleh para zending (orang-orang Belanda), daerah

Indonesia yang menganut agama Kristen Protestas yaitu Sumatera Utara, terutana

kelompok etnis atau suku bangsa Batak. Pada abad ke-19, penyebaran agama Kristen

Protestan terhadap masyarakat Indonesia dilakukan dengan cara mendekati kepala

adat atau kepala suku, penyebaran ini dilakukan kepada masyarakat yang masih

memiliki kepercayaan lama.63

Dari situ terlihat tujuan utama kedatangan Portugis ke Asia, terutama ke

Nusantara adalah berdagang, terutama menemukan kawasan sumber penghasilan

utama rempah-rempah, agar memperoleh keuntungan lebih besar. Karena dagangan

rempah-rempah merupakan barang dagangan yang sangat berharga di Eropa. Namun

disamping itu, Portugis dan Spanyol mendapat restu untuk memelihara Gereja dan

mendukung usaha penyebaran Injil dan iman Kristen kepada penduduk yang mereka

jumpai. Itulah sebabnya di dalam ekspedisi Portugis dan Spanyol selalu ikut sejumlah

62

H.M. Rasyidi, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar Penyahgunaan Diakonia

Dihentikan (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989), hal. 33. 63

Nana Supiatna, Ilmu Pengetahuan Sosial : Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi (Jakarta:

Grafindo, 2006), hal. 100.

Page 53: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

44

iman atau rohanian katolik, baik yang bertugas untuk melayani dan merawa

kerohanian para pedagang, maupun yang menyebarkan Injil kepada penduduk

pribumi. Dengan kata lain para rohanian itu umumnya merangkap sebagai

misionaris.64

Sehingga kemajuan yang lebih besar telah diperoleh oleh kaum

missionaris. Boleh dikatakan bahwa tak ada misi Kristen ke negara Islam yang dapat

sukses lebih besar daripada missi Belanda di Indonesia. Di Sulawesi, Timor,

Halmahera dan kepulauan-kepualauan lain banyak gereja-gereja bemunculan.65

Pada tahun 1517 Agama Kristen terdiri dari dua aliran besar, yaitu Kristen

Katolik dan Kristen Protestan dengan gerakan seorang pendeta Jerman yang bernama

Martin Luther.66

Agama ini masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuk dan

berkembangnya penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Portugis, Spanyol, dan

Belanda di Indonesia. Bangsa Portugis dan Spanyol dianggap sebangai bangsa yang

melopori masuk dan perkembangannya agama Katolik ke Indonesia. Bersamaan

dengan kedua pelayaran tersebut, ikut pula para pastor serta misionaris lainnya untuk

menyebarkan agama Katolik pada penduduk yang disinggahi para pelayar.67

Indonesia terjajah oleh berbagai bangsa Eropa dan akhirnya Belanda

mengambil alih seluruh kekuasaan dari perusahaan dagang VOC pada tahun 1799.

64

Ibid, hal. 19-21. 65

H.M. Rasyidi, Sidang raya Dewan Gereja Sedunia di Jakarta 1975: Merupakan Tantangan

Terhadap Dunia Islam (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,1974), hal. 45. 66 H.M. Rasyidi, Sidang raya Dewan Gereja Sedunia di Jakarta 1975: Merupakan Tantangan

Terhadap Dunia Islam (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,1974), hal. 98. 67

Nana Supiatna, Ilmu Pengetahuan Sosial : Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi (Jakarta:

Grafindo, 2006), hal. 99.

Page 54: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

45

Berakhirnya perang dunia kedua, bangsa Indonesia memproklamasikan

kemerdekaanya. Pada waktu itu Indonesia berpenduduk 170 juta orang dan kurang

lebih 90% beragama Islam. Sesudah merebut kemerdekaan, bangsa Indonesia

berkesempatan memperbaiki hidupnya, lahiriyah dan rohaniyah. Bahwa bangsa

Indonesia telah mencapai kemajuan di bidang pertanian, pendidikan, industri,

kesehatan, teknologi, dan aspek-aspek lain dari kehidupan modern, walaupun masih

banyak diantara mereka yang masih menderita dan miskin.68

Orang-orang kristen tersebarnya di Indonesia pada zaman VOC69

menunjukkan dengan jelas hal ini berbarengan dengan penempatan pusat kekuasaan

di kalangan politik dan ekonomi. Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan Ambon

sebagai pusat produksi utama adalah kota-kota yang paling penting. Kristen di

Indonesia seakan-akan telah muncul sebagai suatu agama baru di samping agama-

agama lain. Masyarakat Kristen yang mendiami wilayah yang dikuasai VOC

dimasukkan dalam gereja protestan. Agama Ktisten di Indonesia tidak mengalami

perkembangan dengan abad ke-19. Hal ini disebabkan pada umumnya perhatian VOC

hanya ditujukan kepada usaha-usaha perdagangan, walaupun ada juga pegawai

kompeni yang berusaha memperluas agama Kristen. Para misionaris Katolik juga

tidak menunjukkan kagiatan besar, sehingga Katolik juga tidak mengalami

68

H.M. Rasyidi, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar PenyalahgunaanDiakonia

Dihentikan (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989), hal. 20. 69

VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) ialah salah satu organisasi yang didirikan

oleh Bangsa Belanda. Yang merupakan kongsi dagang tersebar di wilayah nusantara yang dibentuk

atas keinginan untuk memperkokoh kedudukan Belanda di Nusantara dan menyatukan perdagangan

rempah dari wilayah timur. http://www.smansax1-edu.com/2014/10/ringkasan-mengenai-voc-

vereenigde-oost.html yang diunggah pada hari Jum‟at tanggal 06-November-2015.

Page 55: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

46

perkembangan.70

Akan tetapi pendeta-pendeta bekerja untuk memelihara kerohanian

pegawai-pegawai VOC, dengan tujuan untuk membujuk orang-orang pribumi untuk

agar masuk Kristen. Fasilitas yang diberikan kepada orang pribumi, sehingga pada

abad ke-17, orang-orang Belanda mengatakan bahwa sudah ada 100.000 orang

pribumi di jawa yang masuk Kristen dan 40.000 di ambon.71

70

Tugiyono,dkk, Pengetahuan Sosial Sejarah (Jakarta: Kurikulum, 2004), hal. 43. 71 H.M. Rasyidi, Sidang raya Dewan Gereja Sedunia di Jakarta 1975: Merupakan Tantangan

Terhadap Dunia Islam (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,1974), hal. 32.

Page 56: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

47

BAB IV

HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA

Hubungan antar agama telah menjadi perhatian yang cukup serius termasuk

bagi masyarakat Indonesia. Dialog antara penganut agama-agama yang hidup kiranya

apabila banyak tokoh Indonesia yang terlibat sepenuhnya dalam perencanaan dialog

tersebut, baik di kawasan lokal maupun pertemuan-pertemuan Internasional.

Beberapa tokoh yang terlibat dalam pertemuan-pertemuan tersebut misalnya Seperti

Prof. Dr. H.A. Mukti Ali, Prof. Dr. P.D. Latuihamallo, Prof Dr. Harun Nasution, Dr.

T.B. Simatupang, Prof. Dr. H.M Rasyidi.72

Bagi bangsa Indonesia, kerukunan umat

beragama itu bahkan menjadi kerinduan. Pada setiap kesempatan, hal itu senantiasa

dikemukakan, baik oleh kalangan organisasi-organisasi maupun pemerintah.73

Dalam musyawarah antar agama yang berlangsung 30 November 1967,

Rasyidi mengemikakan kekecewaannya tentang kristenisasi, terutama pada pihak

Islam awal yang penting dari proses dialog. Pada Juni 1976 DGD/WCC, bekerja

sama dengan dua lembaga studi di Inggris yang mengadakan pertemuan dialog di

Chambesy Swiss, yang dihadiri oleh dua utusan Indonesia, yaitu H.M. Rasyidi dari

kalangan Islam dan Ihroni dari kalangan Kristen. Rasyidi membawakan makalah

72

Rosihan Anwar, 70 Tahun Prof. H.M. Rasyidi (Jakarta: Harian Umum Pelita, 1985), hal.

155. 73

H.M. Rasyidi, Surat kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar Penyalahgunaan Diakonia

Diberhentikan (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989), hal. 4.

47

Page 57: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

48

yang sangat tajam untuk menyoroti praktek penyiaran agama oleh kalangan Kristen di

Indonesia. Ia mengeluhkan pada zaman Orde lama yang dikeluhkan oleh kalangan

Islam. Dengan mendirikan gedung gereja di daerah Islam, menarik orang Islam

menjadi Kristen dengan cara membagi-bagi makanan dan uang, atau menjadi orang

tua asuh bagi anak-anak mereka. Dari kenyataan itu Rasyidi menyatakan

keluhannya.74

Di Lebanon, pada tanggal 16-26 Maret 1970, Prof. Mukti Ali dan Prof.

Latuihamallo bersama para pemuka lainnya telah menggariskan bersama kebijakan

yang diusulkan untuk pertemuan-pertemuan dan hubungan-hubungan pada waktu

yang dihadapi, baik secara internasional maupun secara nasional. Dalam forum

internasional di Jenewa 1976, Prof Rasyidi melandaskan pemahaman dari misi-misi

Kristen, ia mengakui pentingnya penghargaan terhadap pluralitas keagamaan dalam

dunia modern.75

Menurutnya para pemeluk agama-agama mengemban tugas bersama

untuk menyadari bahwa masyarakat Indonesia adalah warga yang berlandaskan

Pancasila. Sehingga kerukunan antar agama harus tetap terjalin. Hal ini bukan saja

dalam pergaulan kita sehari-hari di tanah air kita, melainkan dalam penampilan putra

putri Indonesia dalam pertemuan antara agama-agama yang di selengarakan.

Perumusan konferensi yang menyangkut hubungan antar agama pada tahun 1976.

Konferensi itu oleh Dr. David kerr sebagai peristiwa pertama dalam sejarah hubungan

74

Laporan H.M. Rasyidi, Tentang: Konperensi Meja Bundar Da‟wah Islamiyah dan Missi

Keisten di Geneva Pada Tanggal. 26-30 Juni 1976, hal. 9. 75

Azhumardin Azra, “H.M. Rasyidi BA: Pembentukan Kementerian Agama dalam Revolusi”

(tp, tt ), hal. 26. Kemenag.go.id/ file/ dokumen. Rasyidi3. pdf

Page 58: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

49

Kristen dan Islam, yang membicarakan pokok yang fundamental bagi masing-masing

agama, yaitu komitmen untuk kemashuran Injil bagi penganut Kristen dan dakwah

bagi penganut Islam. Termasuk H.M. Rasyidi yang hadir mewakili dari Indonesia.76

Dalam hubungan ini ada manfaatnya untuk merujuk pada pernyataan yang

dibuat oleh konperensi Internasional tentang misi Kristen dan dakwah Islam yang

diadakan di Chambesy pada bulan Juni 1976, dimana pemimpin-peminpin agama

Katolik, Protestan dan Islam berkonsultasi bersama dalam suatu tukar pikiran secara

terbuka.77

Rasyidi mengatakan umat Islam Indonesia ingin hidup damai dan rukun,

menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan kita semua.

Satu-satunya jalan adalah hidup dalam toleransi. Biarkanlah kamu

memperbaiki nasib kami, mengatur kehidupan keluargaan kami, dan kami

tidak akan menggu saudara-saudara kita yang beragama Kristen. Kita semua

sedang membangun; marilah kita bangun lebih dahulu jiwa toleransi di dada

kita masing-masing. Inilah perkataan Rasyidi yang ditujukan kepada Dewan

Gereja Indonesia dan Majlis Wali Gereja Indonesia dan juga ditujukan kepada

Pemerintah Vatikan serta Dewan Gereja Sedunia.78

76

Ihroni (ed.), 70 Prof. Dr. H.M. Rasyidi, hal. 171. 77

H.M. Rasyidi, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar Penyalahgunaan Diakonia

Dihentikan (Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia,1989), hal.9. 78

H.M. Rasyidi, Di Sekitas R.U.U. Perkawinan (Jakarta: Dewan Da‟wah Islamiyah

Indonesia,1976), hal.27.

Page 59: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

50

A. Akar Konflik Kristen dan Islam di Indonesia

Semenjak persiapan kemerdekaan Indonesia pada akhir zama Jepang,

kemudian disusul dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal

17 Agustus 1945, selalu terdapat perbedaan faham antara ummat Islam dan ummat

Kristen dalam cara hidup bersama suatu bangsa.79

Sepanjang sejarah agama dapat

memberi sumbangsih positif bagi masyarakat dengan memupuk persaudaraan dan

semangat kerjasama antar anggota masyarakat. Agama juga memicu konflik antar

masyarakat beragama. Keanekaragaman di Indonesia membuat masyarakat Indonesia

memiliki pemahaman yang berbeda-beda sesuai dengan yang diajarkan oleh

agamanya masing-masing. Pebedaan ini timbul karena adanya doktrin-doktrin dari

agama-agama, suku, ras, perbedaan budaya, dan kelompok minoritas serta

mayoritas.80

Konflik keagamaan di Indonesia hanyalah suatu bagian dari suasana

kekerasan dan kebrutalan yang berlaku umum di masyarakat di Indonesia saat ini.

Ada dua karakter yang memiliki kecenderungan umum pada kekerasan, yaitu:

Pertama, perpecahan, kesalahpahaman, atau pertentangan kecil dengan mudah

memicu reaksi kekerasan, perkelahian fisik. Kedua, perkelahian ini dengan mudah

terjadi pada komunitas yang berkarakter. Seperti peristiwa yang tejadi di Ambon

79

Laporan H.M. Rasyidi, Tentang: Konperensi Meja Bundar Da‟wah Islamiyah dan Missi

Keisten di Geneva Pada Tanggal. 26-30 Juni 1976, hal. 2. 80

Stev Koresy Rumagit, Kekerasan dan Diskriminasi Antar Umat Beragama Di Indonesia,

Jurnal LexAdministratum, Vol.1/No.2, Januari-Maret 2013, hal, 59. Diakses dari

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/viewFile/3016/2561 , pada tanggal 9

November 2015 pukul 12.53.

Page 60: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

51

yang selalu berkembang menjadi sebuah perang antar warga dan kampung. Meskipun

konflik-konflik ini adalah konflik antar masyarakat yang dibatasi oleh agama mereka

masing-masing, mereka tidak banyak memanfaatkan ajaran atau ciri khusus lainnya

dari Kristen dan Islam sebagai dalil untuk berkonflik. Oleh karena itu, setelah konflik

berdarah ini terjadi antar masyarakat, agama dengan mudah menjadi unsur

pemersatu.81

Pada peristiwa Orde Baru ketegangan antar umat Islam dan Kristen merebak

seiring tudingan umat Islam bahwa umat Kristen lebih diuntungkan oleh

pemerintahan dan adanya semangat Kristenisasi yang ditandai dengan bertambahnya

umat kristen secara signifikan. Ketegangan ini merebak setelah sejumlah tokoh Islam

menuduh gereja dan lembaga misi telah melakukan penginjilan dengan cara yang

tidak sehat, yang merenggangkan hubungan di antara mereka.82

Kemajuan bangsa

Indonesia ini terganggu oleh adanya ketidak harmonisan antara umat Islam dan

Kristen, yang disebabkan karena penyalahgunaan diakonia (pelayanan masyarakat)

di Indonesia, dan sikap tidak toleran orang-orang Kristen terhadap umat Islam.83

Dalam tataran teologis, antara Islam dan Kristen ada tembok pemisah yang

dibatasi oleh paradigma yang berbeda. Lalu muncullah sejumlah kesalahpahaman,

maka meruncingkan perbedaan dan meletuslah kerusuhan- kerusuhan. Konflik kedua

81

Fanz Magnis-Suseno, Memahami Hubungan Antar Agama (Yogyakarta: Elsaq Press,

2007), hal. 12. 82

Ian S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2006), hal. 382. 83

H.M. Rasyidi, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar Penyalahgunaan Dioakonia Dihentikan,

(Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989), hal. 9.

Page 61: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

52

agama tersebut disamping dipicu oleh faktor ekonomi, politik, sosial, juga

disebabkan oleh sikap eksklusif diantara pemeluk kedua agama. Padahal agama

Kristen dan Islam dapat dikatakan agama-agama monoteis, sebab semuanya

menyembah Tuhan yang sama dari kedua agama tersebut. Dalam sejarah agama-

agama, kelompok agama yang satu bisa saja meyerang beberapa teolog agama

tertentu, bahkan dalam satu agama sekalipun. Masing-masing agama ingin

menunjukkan kemurnian agamanya, sementara yang lain dipandang sesat.84

Menurut Rasyidi, umat Islam Indonesia yang suka damai masih ingat akan

usaha yang digagalkan oleh umat Kristen, yaitu usaha mencari kompromi dalam

hidup nasional bersama. Dalam musyawarah antar agama yang diadakan pada tanggal

30 November 1967, Presiden Suharto mengusulkan agar umat suatu agama jangan

berusaha menambah umatnya dengan merugikan umat suatu agama lain. Pihak

Kristen dan Katolik menolak mentah-mentah usulan tersebut, karena mereka merasa

kaya dengan bantuan-bantuan yang mereka terima dari luar negeri dan sampai

sekarang tindakan mereka bahkan bertambah.85

Konflik Kristen dan Islam sangat ironis sebab sebelumnya di era Orde Baru

ketika Tarmizi Taher menjadi menteri agama, orang berlomba-lomba untuk

menyatakan dirinya sebagai pembela kerukunan. Hidup dengan menghargai

keagamaan bukan berarti meremehkan iman Kristen. Menyadari berbagai agama

84

Zaenul Arifin, Menuju Dialog Islam Dan Kristen: Pejumpaan Gereja Ortodoks Syria

Dengan Islam, Jurnal IAIN Walisongo Semarang ( Mei, 2012), hal. 115. 85

H.M. Rasyidi, Sidang Raya Dewan Gereja di Jakarta 1975: Merupaka Tantangan Bagi

Dunia Islam (Jakarta: Dewan Da‟wah Islamiyah Indonesia, 1974), hal. 62

Page 62: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

53

berarti mengakui, menghormati, bahkan menghargai nilai-nilai yang terdapat pada

mereka yang beragama lain.86

Indonesia yang jumlah penduduknya 125 juta manusia selama 20 tahun

menjadi bangsa yang merdeka telah mengalami petaka yang hebat. Untuk

menghindari kemungkinan terulang malapetaka, rakyat Indonesia khususnya yang

memeluk agama Islam, harus selalu waspada dan siap sedia.87

B. Kristenisasi

Bangsa Indonesia yang berjumlah 125 juta manusia, diantaranya 110 juta

beragama Islam, merupakan kelompok umat Islam terbesar di seluruh dunia. Pokok

persoalan antara umat Islam dan Kristen, bahwa Krsiten selalu berusaha

mengkristenkan umat Islam. Pemerintah mempunyai program untuk kerukunan

agama, akan tetapi program tersebut tidak didasari analisa ilmiah. Umat Islam

dipaksa untuk hidup rukun dengan pengikut agama Kristen, tatapi sebab

ketidakrukunan itu yaitu Kristenisasi.88

Rasyidi juga dikenal cukup getol melawan ide-ide yang dianggap dapat

membahayakan keimanan kaum muslim. Memang soal memelihara keimanan umat

86

Weinata Sairin, Visi Gereja Memasuki Milenium Baru: Bunga Rampai Pemikiran (Jakarta:

Gunung Mulia, 2002), hal. 67. 87

H.M. Rasyidi, Islam Menentang Komunis (Jakarta: Hudaya dan Ramadhan, 1970), hal. 19. 88

H.M. Rasyidi, Kasus RUU Perkawinan Dalam Hubungan Islam dan Kristen (Jakarta:

Bulan Bintang,1974), hal.7.

Page 63: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

54

Islam dan kegiatan Kristenisasi merupakan salah satu tema dari wacana yang

dibangun rasyidi. Sebenarnya yang diperhatikan oleh sosok ini adalah maraknya

Kristenisasi yang sebegitu jauh telah keluar dari norma-norma dan tata aturan yang

telah diterapkan oleh pemerintah.89

Cara memindahkan dari dari agama lain terutama

agama Islam, untuk menganut agama Kristen yang terjadi di Indonesia selama ini

adalah 95% atau lebih dengan cara membujuk, memberikan apa yang dibutuhkan

oleh rakyat Indonesia yang umumnya beragama Islam. Seperti kebutuhan pendidikan,

pemeliharaan kesehatan yang semua itu bersandarkan kepada Ekonomi.90

Kristenisasi merupakan sebuah gerakan keagamaan yang bernuansa politik

yang muncul setelah berakhirnya perang salib dengan tujuan meyebarkan agamanya

kepada semua komunitas manusia yang di dunia ketiga secara umum dan kepada

kaum Muslim secara khusus, dengan harapan dapat menegaskan kekuasaan mereka

terhadap bangsa-bangsa yang ada.91

Setelah perang kedua, misi Kristen tidak

mengenal batas mereka mau mengkristenkan umat Islam dengan bujukan materil,

sekolah, rumah sakit, pakaian, makanan dan lain-lain. Mereka mendekati orang-orang

yang sedang berkuasa dan menyediakan diri untuk menindas ummat Islam, sehingga

sekarang ini dapat dinamakan abad perang salib baru. Pengabdian-pengabdian

Kristen dalam masyarakat Islam telah dilakukan untuk tujuan mengganti agama

89

Muh, Syamsuddin, Prof. Dr. H.M. Rasyidi Pemikiran dan Perjuangannya (Yogyakarta:

Aziziah, 2004), hal. 146. 90

Laporan H.M. Rasyidi tentang Konperensi Meja Bundar, Da‟wah Islam dan Missi Kristen

di Geneva pada tanggal. 26-30, Juni Yang Diselenggarakan oleh Dewan Gereja Se-Dunia, atas Kerja

Sama dengan Islamic Foundation, Leicester U.K, hal. 3. 91

Alwi Shihab, Membendung Arus: Respon Gerakan Muhammadiyah Terhadap Pnetrasi

Misi kristen di Indonesia (Bandung: Mizan, 1998), hal.

Page 64: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

55

dengan kesempatan mengambil kebodohan umat Islam, hajat umat Islam kepada

pendididkan, kesehatan, pengabdian dan kemasyaraktan.92

Pemuda-pemuda dan penduduk-penduduk desa masuk Kristen karena mereka

tegius untuk bersekolah mencari ilmu, kursus bahasa Inggris, ingin membaca buku-

buku di perpustakaan, kagum akan kekayaan, kemegahan gedung dan keuntungan

kebendaan, tetapi bukan karena Trinitas yang mereka inginkan. Pada saat itu sekolah-

sekolah pemerintah RI dalam keadaan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan

sekolah-sekolah Kristen. Apalagi sekolah-sekolah swasta yang jauh lebih sederhana

dari sekolah-sekolah pemerintah. 93

Rasyidi menyatakan bahwa, para missionaris yang terjadi di Indonesia ini

sering menggunakan prinsip “toleransi beragama” uuntuk mencapai tujuan-tujuan

mereka. Mereka menekankan bahwa kaum muslimin sebagai mayoritas penduduk

Indonesia, harus toleran kepada umat Kristiani yang merupakan kelompok minoritas.

Mereka juga menggunakan isyu hak asasi manusia untuk mengabsahkan kegiatan-

kegiatan penyiaran agama mereka. Mereka bahkan mengidentikan kristenisasi

dengan modernitas dan sebaliknya mengindetikkan agama lain, khususnya Islam

dengan tradisionalisme dan keterbelakangan94

92

Laporan H.M. Rasyidi, tentang Konperensi Meja Bundar Dakwah Islam dan Missi Kisten

di Geneva, Pada tanggal, 26-30 Juni, 1976, hal. 8. 93

H.M. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),

hal. 54. 94

Zumardi Azra, H.M. Rasyidi, BA: Pembentukan Kementerian Agama dalam Revolusi,

(tp,tt), hal. 25. Kemenag.go.id/file/dokumen/Rasyidi3.pdf

Page 65: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

56

Agama Kristen Katolik tampaknya benar-benar memanfaatkan kesempatan

dengan melakukan Kristenisasi secara terbuka pasca-G. 30 S/PKI. Mereka tidak

segan-segan melakukan ajakan Kristenisasi dari rumah ke rumah kepada umat Islam

dengan membagikan sejumlah materi yang menjadi kebutuhan masyarakat Islam,

dengan alasan bantuan sosial dan kepedulian mereka terhadap nasib sebagian umat

Islam yang memerlukan bantuan.95

Terjadinya Kristenisasi tersebut nampaknya

mempunyai konsekuensi pada umat Islam di Indonesia. Faktanya, pada masa

penjajahan Belanda dapat kita temukan di mana umat Islam jawa, yang kebanyakan

dari golongan pemuda berumur antara 20-30 tahun telah masuk agama Kristen

Katolik. Mereka telah dihinggapi rasa superioritas kompleks yang mana mereka

dianggap lebih rapih dan lebih terpelajar dari pada orang jawa yang memeluk Islam.

Di antara mereka mendapat jaminan uang dan beras, dan kebutuhan lain dari

missionaris Kristen dengan catatan mereka harus menjadi umat Kristen.96

Rasyidi mengatakan dalam pidato sambutan pada musyawarah antar agama

tanggal 30 November 1967. Bahwa di tanah air terjadi Kritenisasi hendak

mengkristenkan bangsa Indonesia, akantetapi Pemerintah Kolonial Belanda tidak

mengizinkan. Terjadilah serangan kepada pihak belanda dengan menuduh Pemerintah

Belanda melindungi Umat Islam Indonesia.97

Pada permulaan abad ke-19 Kritenisasi

oleh Netherland missionary Society yang mendapat sukses di Sulawesi Utara yaitu

95

Thohir Luth, M. Natsir: Dakwah dan Pemikirannya, (Jakarta: Gema Insani, 1999), hal. 119. 96

H.M. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam? (Jakarta: Bulan Bintang, 1974),

hal. 15-16. 97

Ian S. Aritonang, Sejarah Perjumpaan Kristen dan Islam di Indonesia, (Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 2006), hal. 231.

Page 66: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

57

Minahasa. Akantetapi Pemerintah Belanda melarang kegiatan Kristenisasi diantara

ummat Islam, karena Kristenisasi menimbulkan kegelisahan yang sangat

bertentangan dengan politik Belanda untuk memelihahara kedamaian di Indonesia.

Walaupun demikian pada tahun 1811 seorang Jerman bernama Yohannes Emde

kawin dengan seorang wanita Indonesia. Selama 32 tahun kemudian ia dapat

mengkristenkan 35 orang di desa Weling. Mantan pegawai pemerintah Belanda

bernama Coenraad Laurens Coolen juga mempunyai kebutuhan dan kawin dengan

seorang wanita Indonesia. Ia mnyebarkan Injil, tetapi tidak mau mengirim orang-

orang yang sudah diisi dengan Kristen itu untuk dibaptiskan, karena ia berpegang

pada prinsibnya bahwa ia tidak mau melihat mereka kehilangan identitas mereka.

Kemudian Jellesma seorang pndeta yang mendirikan gereja di Mojowarno, yang

samapai sekarang manjadi pusat Kristen di Jawa Timur.98

Rasyidi juga mengutip tulisan sarjana W.C. Smith. Bahwa sikap membagi manusia

menjadi dua kelompok, kelompok orang Kristen yang selamat dan kelompok orang

yang bukan Kristen yang celaka, pada waktu ini berkembang dikalangan saudara-

saudara kita bangsa Indonesia yang beragama Kristen. Mereka giat dalam

mengkristenkan bangsa Indonesia. Rasyidi juga pernah didatangi oleh dua

Propagandist agama Kristen yang mengajaknya untuk meninggalkan agama Islam

dan harus memeluk agama Kristen, dengan menerangkan isi kitab Injil yang

dibawanya dan mengatakan bahwa Kitab itu adalah kitab satu-satunya kitab yang

98

H.M. Rasyidi, Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia di jakarta: Artinya bagi Dunia Islam,

(Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia), hal. 42.

Page 67: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

58

mengandung kebenaran dan telah tahan uji menghadapi penyelidikan-penyelidikan

ilmiah. Namun Rasyidi balik menanyakan kepada propagandist tersebut tentang

sejarah dan asal-usul kitab Injil ternyata pengetahuannya masih sangat kurang .99

Kritenisasi bertujuan untuk membongkar keyakinan yang dianut oleh kaum

Muslim dan berusaha mengalihkan mereka dari sikap tegas dalam memegang

keyakinan Islam sebagai pola hidup dan pola keyakinan. Jalan yang ditempuh untuk

maksud tertentu berupa Kristenisasi dan penjajahan. Tetapi kemudian mendapatkan

penentangan yang luar biasa dari pihak Muslim. Samuel Zwemer mengatakan,

“Tujuan utama di Negara-negara Muslim yang ditugaskan kepada kalian oleh

Negara-negara Kristen bukanlah bermaksud untuk memasukkan kaum Muslim ke

dalam agama Kristen”. Karena hal demikian merupakan kehormatan dan hidayah

buat mereka. Tetapi tugas kalian adalah mengeluarkan mereka dari Islam sehingga

mereka menjadi mahkluk yang tidak memiliki hubungan dengan Tuhan dan tidak

memiliki afiliasi terhadap nilai-nilai etika yang menjadi landasan utama kehidupan

berbagai bangsa.100

Bagaimana mengkristenkan dari berbagai kalangan di daerah-

daerah, tanpa memerhatikan agama yang sudah dahulu dianutnya. Karena sebagian

besar orang-orang Indonesia adalah Muslim, sangat dipahami bahwa orang-orang

Islam dapat dikatakan yang paling menderita dari usaha-usaha Kristenisasi yang

dilakukan oleh orang Kristen. Hal ini dsebabkan oleh metode pendekatan-pendekatan

99

H.m. Rasyidi, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980),

hal. 58. 100

M. Natsir, Islam dan Kristen di Indonesia (Bandung: Bulan Sabit,1969), hal. 229-230.

Page 68: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

59

pada orang-orang desa pada umunya. Bahwa cara-cara jebakan seperti yang

disebutkan di atas keliahatannya diterapkan untuk mengkristenkan untuk

mendapatkan pemeluk-pemeluk baru.101

C. Perkawinan

Kasus Undang-Undang Perkawinan No. 1/1974. Salah satu kasus yang sangat

mencolok memperlihatkan pergumulan Islam dan Kristen. Sebenarnya maksud

penyusunan Undang-Undang ini sangat baik, yakni menciptakan satu sistem hukum

di bidang perkawinan, menyempurnakan sekaligus menggantikan berbagai undang-

undang dan peraturan yang sudah ada sejak zaman penjajahan, yang terasa sudah

usang antara lain karena berciri rasial dan tidak berlaku bagi seluruh warga Negara.

Tetapi, soal ini menghangatkan karena, sementara pemerintah masih mempersiapkan

RUU perkawinan, berlangsung sejumlah perkawinan campuran antara pemeluk

agama yang berbeda (d.h.i. Kristen dan Islam), termasuk dikalangan pejabat tinggi,

sehinnga UUP ini dilihat kalangan Islam sebagai pembenaran atas perkawinan

campuran itu dan sebagai bagian dari upaca Kristenisasi. Karena itu banyak dari

mereka mengajukan protes keras.102

Rasyidi mengaitkan dugaan ini dengan kasus pernikahan putri Sunan Solo,

BRA Kus Supiah yang berumur 22 tahun, dengan seorang Kristen bernama Sylvanus

101

H.M. Rasyidi, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II: Agar Penyalahgunaan Dioakonia

Dihentikan, (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989), hal. 17. 102

H.M. Rasyidi, Kasus R.U.U. Perkawinan Dalam Hubungan Islam dan Kristen (Jakarta:

Bulan Bintang), hal. 8.

Page 69: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

60

yang berumur 46 tahuun, yang waktu itu menjabat sebagai gubernur Kalimantan

Tengah, di bulan juni 1973. Upacara pernikahan di Istana tersebut Pkubuwono XII.

Semua itu terjadi dan ummat Islam hanya dapat mengeluarkan air mata. BRA Kus

Piah telah menjadi korban suatu siasat yang sedang berjalan. Peristiwa ini menurut

H.M.Rasyidi menjadi pemicu penolakan umat Islam Indonesia terhadap diajukannya

RUU Perkawinan.103

Setelah RUU Perkawinan diperlakukan, sering muncul menyangkut

perkawinan campuran antara dua insan yang berbeda agama, terutama Islam dan

Kristen. Juga dikatakan bahwa perbedaan agama tidak menjadi penghalang bagi

perkawinan. Dalam pasal 10, ayat (2) dalam RUU Perkawinan tersebut sebagai

berikut: “Perbedaan karena kebangsaan, suku bangsa, negara asal, tempat asal,

agama, kepercayaan dan keturunan, tidak merupakan penghalang perkawinan”.

Dalam pasal 2 di atas memang terkandung hal-hal yang tidak baik, bahwa

perbedaan kebangsaan, suku bangsa, negara asal, tempat asal dan keturunan menjadi

penghalang perkawinan. Tetapi diselipkan kata “agama” yang terdiri dari lima huruf

itu telah jelas memberikan gambaran yang sangat jelas daripada maksud RUU

Perkawinan ini. Membaca RUU, kalangan Islam tertentu segera munuding bahwa

RUU Perkawinan ini adalah bagian dari usaha Kristenisasi di Indonesia. Ada pula

yang beranggapan bahwa RUU ini dibuat tanpa lebih dulu dikonsultasikan dengan

103

H.M. Rasyidi, Di Sekitar RUU Perkawinan, (Jakarta: Dewan Da‟wah Islamiyah Indonesia,

1973), hal. 9-10

Page 70: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

61

masyarakat Muslim maupun dengan Departemen Agama.104

Maka umat Islam

menolak RUU Perkawinan, bahwa kehidupan berkeluarga adalah suatu lembaga

wajib dilakukan dan sangat berharga.105

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang diketuai oleh K.H. Masykur

memberi tugas kepada empat anggota untuk memberi pandangan terhadap penjelasan

pemerintah. Setelah itu Menteri Agama mendapat tugas untuk memberi jawaban

pemerintah terhadap pandangan-pandangan fraksi di Parlemen. Setelah menteri

Agama membaca jawaban Pemerintah, terjadilah demonstrasi mahasiswa dan pelajar

di Parlemen menetang RUU Perkawinan. Dengan kajadian ini untuk menjadi

peringatan, bahwa jangan semena-mena mengambil keputusan atau berdasarkan

banyaknya suara di Parlemen. Akan tetapi hendaknya segala sesuatu didasarkan atas

maslahat bangsa Indonesia.106

Sikap umat Kristen terhadap umat Islam sudah jelas.

Ketika Pemerintah RI memajukan RUU Perkawinan kepada DPR pada tahun 1973,

Fraksi Katolik mendengarkan memorandum no. 15/FK/69 tertanggal 1 Februari 1969

yang isinya antara lain sebagai berikut: “ Ketika ditegaskan di sini bahwa Fraksi

Katolik seperti halnya Faraksi-fraksi lain menghendaki adanya UU Perkawinan

Nasional yang bersumber pada Pancasila dan UUD 45”.

104

H.M. Rasyidi, Di Sekitar R.U.U. Perkawinan (Jakarta: Dewan Da‟wah Islamiyah

Indonesia, 1973), hal. 9. 105

Laporan H.M. Rasyidi tentang Konperensi Meja Bundar Ba;wah Islam dan Missi Kristen

di Geneva pada tanggal 26-30 Juni 1976. Di selenggarakan oleh Dewan Gereja Sedunia Geneva Atas

Kerja Sama dengan Islamic Foundation, Leicester U.K. 106

H.M. Rasyidi, Di Sekitar R.U.U. Perkawinan (Jakarta: Dewan Da‟wah Islamiyah

Indonesia, 1973), hal, 17.

Page 71: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

62

RUU Perkawinan ini menentukan bahwa hukum nasional tunduk pada hukum

agama seperti tersebut. Oleh karena itu sebelum memasuki materi perumusan

masalah tentang suatu Undang-undang Perkawinan pada khususnya, dan semua

Undang-undang yang menyangkut pelaksanaan Pancasila yang berhubungan dengan

kepentingan agama pada umumnya, haruslah terlebih dahulu dipecahkan secara tegas

dan jelas, mana yang akan dipilih. 107

107

H.M. Rasyidi, Sekali Lagi Ummat Islam Indonesia menghadapi Persimpangan Jalan

(jakarta: Sinar Hudaya, 1973 ), hal.19.

Page 72: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Islam adalah nama agama yang diwahyukan oleh Tuhan untuk manusia. Islam

dibawa oleh nabi Muhammad Saw, dengan wahyu yang dibukukan menjadi al-

Qur‟ān. Ia lahir pada tahun 571 M di Mekkah, bapaknya bernama Abdullah dan

ibunya bernama Aminah.

Menurut Rasyidi agama Kristen agama yang dianut oleh pengikut-pengikut

Al-Masih (Isa yang diusap dengan minyak kasturi) yang dalam bahasa Yunani di

sebut Yesus Kristus. Berbeda dengan agama Islam yang sangat menjunjung tinggi

monoteisme dalam konsep ketuhanannya, justru agama Kristen meyakini Tritunggal

sebagai dasar dari konsep ketuhanannya.

Indonesia menghadapi masalah yang luar biasa di bidang sosial dan ekonomi.

Islam menunjukkan sikap bersahabat terhadap Kristen, tetapi kemudian

memusuhinya. Islam menolak kepercayaan, bahwa Isa adalah anak Tuhan, telah mati

disalib dan doktrin Trinitas. Untuk menolak agama Kristen adalah inti sari dari Islam

itu sendiri.

Rasyidi mengatakan, bahwa hubungan Islam dan Kristen di Indonesia sangat

mengecewakan, karena penyiaran Kristen dan RUU perkawinan. Kerukunan

63

Page 73: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

64

beragama bukanlah ide Indonesia melainkan ide dari pihak Misi dan zending. Namun

keadaan ini tidak dapat dibiarkan terus menerus, sebab dalam kehidupan berbangsa

kita wajib mengakui keharusan adanya toleransi dan saling mengahargai. Yang

dimaksud toleransi di sini tidak mengikuti agama lain selain agama yang dianutnya.

B. Saran-Saran

Peran H.M. Rasyidi dalam peta pemikiran Islam dan kontribusi membangun

tradisi ilmiah serta etos intelektualisme Islam di Indonesia. Sebagai suatu kajian yang

perlu diteruskan, Hubungan kristen dan Islam di Indonesia dalam Pandangan H.M.

Rasyidi diharapkan bisa direalisasikan di setiap alam pikiran dan kegiatan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak yang harus diekplorasi dalam

pandangan H.M. Rasyidi selain mengenai Hubungan Kristen dan Islam di Indonesia.

Untuk itu kiranya diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metode dan pendekatan

yang lebih baik terhadap sumber data atau subjek penelitian, agar hasil yang

diperoleh lebih baik.

Page 74: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

65

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Endang Basri, 70 Tahun Prof. Dr. H.M. Rasjidi. Jakarta: Harian Umum

Pelita, 1985.

Husaini, Adian, Hegemoni Kristen-Barat dalam Perguruan Tinggi. Jakarta: Gema

Insani Press, 2006.

Syamsuddin, Muhammad, Prof. Dr. H.M. Rasyidi Pemikiran dan Perjuangannya,

Yogyakarta: Aziziah, 2004

Rasjidi, H.M. Apa itu Syiah? Jakarta: Pelita, 1984.

__________, Surat Kepada Paus Yohanes Paulus II, Jakarta: Dewan dakwah

Islamiyah Indonesia, 1989

__________, Sekali Lagi Ummat Islam Indonesia Menghadapi persimpangan Jalan,

Jakarta: Sinar Hudaya,

__________, Mengapa Aku Tetap Memeluk Agama Islam?, Jakarta: Bulan Bintang,

1980

__________, Empat Kuliah Agama Islam pada Perguruan Tinggi. Jakarta: Bulan

Bintang, 1983.

__________, Falsafat Agama, Jakarta: Pemandangan, 1965.

__________, Kasus RUU Perkawinan Dalam Hubungan Islam dan Kristen, Jakarta:

Bulan Bintang, 1974.

__________, Hukum Islam dan Pelaksanaannya dalam Sejarah. Jakarta: Bulan

Bintang 1976.

__________, Islam dan Kebatinan. Jakarta: Bulan Bintang, 1992.

__________, Islam dan Indonesia di Zaman Modern. Jakarta: UI-Press, 1968.

__________, Islam dan Socilalisme. Jakarta: Yayasan Study Club Indonesia, 1966.

Page 75: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

66

__________, Islam Menentang Komunisme. Jakarta: Yayasan Study Club Indonesia,

1966.

__________, Koreksi Terhadap Dr. Harun Nasution Tentang “Islam Ditinjau dari

Berbagai Aspeknya”. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

__________, Koreksi Terhadap Drs. Nurcholis Madjid Tentang Sekularisasi. Jakarta:

Bulan Bintang, 1972.

_________, Di Sekitar R.U.U. Perkawinan, Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah

Indonesia, 1973

__________, Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia di Jakarta 1975 Artinya bagi

Dunia Islam, Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1974

Laporan Prof. Dr. H.M. Rasyidi Tenatang, Konferensi Meja Bundar: Dakwah Islam

dan Missi Kristen di Geneva Tanggal 26-30 Juni 1976

Soal Peradilan Agama Prof. Dr. H.M. Rasyidi Menjawab Franz Magnis Suseno SJ,

Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1989

Bucaille, Maurice, Bible, Quran dan Sains Modern, terj: H.M. Rasyidi, Jakarta:

Bulan Bintang, 1987

Boisard, Marcel, Humanisme dalam Islam, terj oleh H.M.Rasyidi, Jakarta: Bulan

Bintang,

Trueblood, David, Persoalan-persoalan Filsafat, terj oleh H.M. Rasyidi, Jakarta:

Bu;an Bintang, 1965

Garaudy, Roger Janji-Janji Islam, ter oleh H.M. Rasyidi. Jakarta: Bulan Bintang,

1984

Koirudin Muklis, “Pandangan H.M. Rasjidi tentang Kebatinan: Studi atas Buku

„Islam dan Kebatinan‟ Karya H.M. Rasjidi,” Skripsi. Jakarta: Fakultas

Ushuluddin, UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2009

Syefriyeni, Relativisme Etika: Studi Perdebatan Sekularisasi antara Nurcholish

Madjid dan H.M. Rasjidi Ciputat: Pustaka Anak Negeri, 2013

Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: PT Bumi Aksara 2008

Page 76: HUBUNGAN KRISTEN DAN ISLAM DI INDONESIA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31748/3/INNANI... · sekolah Kristen, membangun sekolah teologi di kota muslim,

67

Elis Rostiani, “Hubungam Toleransi Beragama dengan Interaksi Sosial Umat Islam

dan Kristen (Study Kasus di Graha Indah Pamulang Kec.Pamulang)” Skripsi

Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014

Aritonang, Jan S, Sejarah Perjumpaan Kristen Dan Islam Di Indonesia Jakarta: PT

BPK Gunung Mulia, 2004

Azra Azhumardin “H.M. Rasyidi BA: Pembentukan Kementerian Agama dalam

Revolusi” (tp, tt ),. Kemenag.go.id/ file/ dokumen. Rasyidi3.

Sukamto Amos, “Ketegangan Antar Kelompok Agama pada Masa Orde Lama

Sampai Orde: Dari Konflik Perumusan Ideologi Negara Sampai Konflik Fisik”

Jurnal Teologi Indonesia, 2013

Anwar Rosihan, “Prof. Dr. H.M.Rasjidi Pengungkap Gamlang Hubungan Antar

Agama di Indonesia” dalam 70 Tahun Prof. H.M. Rasjidi, Jakarta: Harian

Umum Pelita, 1985

Ahmad Von Denffer dan Emilio Castro (ed.). Dakwah Islam dan Missi Kristen:

Sebuah Dakwah Internasional. Terj oleh Ahmad Noer Z. Bandung: Penerbit

Risalah, 1984