HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI...

62
i HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPOR 1 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Diajukan oleh: SITA RUSMINDARTI NIM : A11300943 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

Transcript of HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI...

Page 1: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

i

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN

PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SEMPOR 1

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh:

SITA RUSMINDARTI

NIM : A11300943

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

Page 2: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

ii

Page 3: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

iii

Page 4: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

iv

Page 5: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

v

Page 6: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

vi

Page 7: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

vii

Program Studi S1 Keperawatan

SekolahTinggi IlmuKesehatan Muhammadiyah Gombong

Skripsi, Juni 2017

SitaRusmindarti1)

, IsmaYuniar, M.Kep2)

, Sarwono, S.KM.,M.Kes3)

ABSTRAK

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN

PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS SEMPOR 1

LatarBelakang, Tuberkulosis paru merupakan penyakit kronik dan menular yang erat

kaitannya dengan keadaan lingkungan pemukiman yang buruk. Penemuan kasus

tuberkuosis paru baru BTA+ di Kebumen 2015 sebanyak 672 kasus. Kasus ini meningkat

dari tahun 2014 sebelumnya yaitu sebanyak 435 kasus.

TujuanPenelitian, Untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah (bahan bangunan

rumah, ventilasi, pencahayaan dan kepadatan hunian) dengan kejadian penderita

tuberkulosis (TB) paru di wilayah kerja Puskesmas Sempor 1.

MetodePenelitian, Analitik korelasional dengan pendekatan kasus kontrol. Sampel

penelitian berjumlah 80 responden. Pengambilan data menggunakan lembar observasi,

alat meteran dan alat luxmeter. Analisis dilakukan dengan anlisis univariat dan analisis

bivariat yang menggunakan chi square dan penghitungan odd ratio.

HasilPenelitian, Didapatkan bahan bangunan rumah (p=1,000; OR=0,879), ventilasi

(p=0,309; OR=0,519), pencahayaan (p=0,036; OR=0,265) dan kepadatanhunian (p=0,367;

OR= 1,667).

Kesimpulan,Yang memiliki hubungan signifikan dengan kejadian tuberkulosis paru

adalah pencahayaan, sedangkan yang tidak memiliki hubungan yang signifikan adalah

bahan bangunan rumah, ventilasi dan kepadatan hunian rumah. Dari hasil keseluruhan

bahan bangunan rumah, luas ventilasi, pencahayaan dan kepadatan hunian bukan menjadi

faktor resiko kejadian tuberkulosis paru.

Rekomendasi, Kepada penderita tuberkulosis paru sebaiknya merenovasi

rumah/membangun rumah yang pencahayaanya lebih baik dan menjaga kesehatan

lingkungan rumah.

Kata Kunci; Tuberkulosis paru, kondisi fisik rumah

1) Mahasiswa

2) DosenPembimbing 1

3) DosenPembimbing 2

Page 8: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

viii

S1 Program of Nursing Dept

Muhammadiyah Health Sciences Institute of Gombong

Mini-thesis, June 2017

SitaRusmindarti1)

, IsmaYuniar, M.Kep2)

, Sarwono, SKM.,M.Kes3)

ABSTRACT

THE CORRELATION OF PHYSICAL CONDITION OF A HOUSE ANDTHE

INCIDENCE OF PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENT IN THE WORKING

AREA OF COMMUNITY HEALTH CENTRE 1

OFSEMPOR

Background:Pulmonary tuberculosis is a chronic and contagious disease closely related with poor

environmental condition. In 2015 there were 672 cases of new pulmonary tuberculosis BTA+ in

Kebumen regency. There are increase as many as 435 cases compared to the incidence in 2014.

Objective:To determine the correlation of the physical condition of a house (building materials,

ventilation, lighting, occupancy density) and the incidence of pulmonary tuberculosis patient in the

working area of Community Health Centre 1 (Puskesmas) of Sempor.

Method:This study is a correlative analysis with case control approach. The samplesare 80

respondents. Data collection was done by using observation sheet, meter and luxmeter tools. The

analysis was performed by univariate analysis and bivariate analysis using chi square and odd ratio

calculation (OR).

Result:This study resulting in the findings of the values of the building materials (p = 1,000, OR =

0,879), ventilation (p = 0,309; OR 0,519), lighting (p = 0,036; OR = 0,265) and occupancy density (p

= 0,367; OR = 1.667).

Conclusion: There is a significant correlation oflighting andthe incidence of pulmonary tuberculosis.

Meanwhile,building materials, ventilation, and occupancy density have no significant correlationwith

the incidence of pulmonary tuberculosis. Therefore,building materials, ventilation, lighting and

occupancy density are not risk factorsof pulmonary tuberculosis.

Recommendation:The pulmonary tuberculosis patient is expected to renovate or build a new house

with good lighting and havinghealthier environment of his house.

Keywords: Pulmonary tuberculosis, physical condition of a house

1) Student

2) First Consultant

3) Second Consultant

Page 9: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

ix

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Dengan Mengucap syukur Alhamdulilah atas ridho Allah SWT yang telah

memberikan segala rahmat dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini

yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis (TB) Paru Di

Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1”.

Adapun maksud dan tujuan peneliti menyusun skripsi ini yaitu untuk memaparkan

hasil penelitian dalam tahap akhir jenjang pendidikan Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Dalam menyusun skripsi ini, peneliti memiliki

banyak hambatan, namun berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak,

akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan

ini peneliti ingin mengucapkan banyak terimakasih yang tulus kepada :

1. Ibu Hj. Herniyatun, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua Rektor Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

2. Ibu/Bapak Direktur beserta jajaran Puskesmas Sempor I.

3. Bapak Basirun Al Umah, M.Kes selaku Penguji

4. Ibu IsmaYuniar, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong dan sebagai Pembimbing 1.

5. Bapak Sarwono, SKM., M.Kes selaku pembimbing II.

6. Seluruh staff dan dosen pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong.

7. Ibu Titi Sudarti, Bapak Dody Rusmandar (Alm), kakak, dan adik-adiku serta seluruh

anggota keluarga yang selalu memberikan motivasi dan dukungan baik secara materi

maupun moral dan spiritual.

8. Ibu Mariyah dan Bapak Amad Parlan yang selalu menyayangi dan memberi semangat

dalam menjalankan kewajiban saya sehari-hari.

9. Sahabatku Umi Choi dan Sri Astuti yang selalu bersama-sama dan saling percaya dalam

suka maupun duka selama menjalankan kuliah maupun diluar jam kuliah.

10. Teman teman seperjuanganku di kelas 4 B S1 Keperawatan.

Page 10: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

x

Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi

perbaikan skripsi ini di masa yang akan datang. Selanjutnya peneliti berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan perkembangan ilmu keperawatan.

Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…..

Gombong, 7 Juni 2017

Sita Rusmindarti

Page 11: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xi

HALAMAN MOTTO

“Pendidikan Merupakan Erlengkapan Paling Baik Untuk Hari Tua” (Aritoteles)

„‟Barang Siapa Keluar Untuk Mencari Ilmu Maka Dia Berada Di Jalan Allah „‟

(Hr.Turmudzi)

“Orang-Orang Yang Sukses Telah Belajar Membuat Diri Mereka Melakukan Hal

Yang Harus Dikerjakan Ketika Hal Itu Memang Harus Dikerjakan, Entah Mereka

Menyukai Atau Tidak”

(Aldus Huxley)

“Rahmat Sering Daratng Kepada Kita Dalam Bentuk Kesakitan, Kehilangan,

Kekecewaan; Tapi Kalau Kita Sabar, Kita Akan Segera Melihat Bentuk Aslinya”

(Joseph Addison)

“Kadang Hidup Itu Membuat Kita Bimbang, Tapi Percayalah Apabila Kita

Bersungguh-Sungguh Akan Ada Buah Manis Di Hadapan Kita”

(Sita Rusmindarti)

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,

maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga”

( H.R Muslim)

Page 12: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Segala Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT skripsi ini dapat selesai tepat pada

waktunya dan skripsi ini saya persembahkan khusus untuk orang-orang yang saya cintai;

1. Kedua Nenek dan Kakek yaitu Ibu Mariyah dan bapak Amad Parlan yang telah memberikan

segala bentuk kasih sayang dan sudah merawat saya sejak dari kecil. Tanpa kasih sayang yang

beliau berikan saya tak akan menjadi sebesar ini.

2. Ibuku Titi Sudarti, yang sudah memberikan segala bentuk dukungannya sehingga saya bisa

sampai pada tahap ini. Terimakasih atas segalanya yang sudah diberikan kepadaku, kegigihan

dan semangat yang tak pernah usai untuk membahagiakan anakmu ini. Tiada hal yang bisa

menggantikan kasih sayang mu didunia ini, hanya secercah harapan dari selama menjalani

masa pendidikan saya dapat membuatmu bangga dan membahagiakan mu disuatu hari nanti.

3. Kepada bapak Chris yang sudah memberikan semangat dan membuat saya semakin menjadi

bersemangat dalam menjalani proses pendidikan. Terimakasih atas dukungan yang diberikan

baik dukungan moral maupun material. Semoga bapak selalu sehat dan saya bisa membuat

bangga dengan nilai akhir proses belajar saya.

4. Kepada kakaku Eagief Rusmandar terimakasih atas nasehat dan dukungannya, serta adik-adiku

Gatra Gautama Wibowo dan Ragil Sangga Wibowo yang selalu memberi semangat dan kasih

sayang melimpah dan dukungan moral maupun spiritual.

5. Kepada kedua pembimbing dalam pembuatan skripsi beliau Ibu Isma Yuniar serta Bapak

Sarwono yang telah memberikan waktu dan segala masukan-masukan yang terbaik.

6. Kepada teman seperjuanganku Susi Dwi Lestari dan Sri Astuti yang selalu sabar, selalu bersama

dalam proses pembuatan tugas akhir ini dan saling memberikan semangat.

7. Sahabat-sahabat tersayangku Siti Umi Khoiriah, Sri Astuti, Yuniarti. Terimakasih atas waktu dan

kebersmaan ini selama + 4 tahun. Beruntung bisa kenal kalian yang selalu saling percaya atas

persahabtan ini dan selalu ada baik suasana duka maupun suasana happy. Sahabat forever

untuk kita yaaa…

Page 13: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xiii

8. Kepada seseorang kesayangan yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam

perjalanan mencapai gelar kesarjanaan mas Purwanto dan segenap keluarganya.

9. Dan untuk teman seperjuangan S1 Keperawatan baik kelas B maupun Kelas A yang saling

memberi semnagat satu sama lain, banyak hal yang sudah terlewati bersama. Dan untuk semua

pihak yag sudah membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini yang tidak bisa saya

sebutkan satu per satu. Semoga hasil dari skripsi ini bermanfaat.

Page 14: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PENELITIAN ................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................... ii

HALAMAN BEBAS PLAGIARISME ............................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................... v

HALAMAN PUBLIKASI ................................................................. vi

HALAMAN ABSTRAK ................................................................... vii

HALAMAN ABSTRACT ................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................... ix

HALAMAN MOTTO ........................................................................ xi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ xii

DAFTAR ISI ...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian....................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru................................................. 9

1. Definisi Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru ............................. 9

2. Etiologi Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru ............................. 9

3. Klasifikasi Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru ........................ 10

4. Gejala-gejala Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru .................... 12

5. Pencegahan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru ...................... 13

6. Penularan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru.......................... 14

Page 15: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xv

7. Epidemiologi Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru .................... 15

8. Pemeriksaan Penunjang Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru ... 16

9. Komplikasi Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru ....................... 16

10. Pengobatan Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru ....................... 16

11. Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis

(TB) Paru ............................................................................... 17

B. Faktor Lingkungan Rumah .......................................................... 20

1. Lingkungan Rumah ................................................................ 20

2. Kondisi Fisik Rumah ............................................................. 23

a. Definisi Rumah ................................................................ 23

b. Kondisi Fisik Rumah ....................................................... 23

1) Bahan Bangunan Rumah............................................ 23

2) Ventilasi ..................................................................... 24

3) Pencahayaan Ruangan ............................................... 25

4) Luas Padat Hunian Rumah......................................... 27

C. Kerangka Teori ............................................................................ 30

D. Kerangka Konsep Penelitian ........................................................ 31

E. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian .................................................................. 33

B. Populasi dan Sampel .................................................................... 33

C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 35

D. Variabel Penelitian ....................................................................... 35

E. Definisi Operasional .................................................................... 36

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 38

G. Teknik Analisa Data .................................................................... 39

H. Instrument Penelitian ................................................................... 43

I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................ 43

J. Etika Penelitian ............................................................................ 44

BAB VI. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 48

Page 16: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xvi

B. Pembahasan ................................................................................ 53

C. Keterbatasan ............................................................................... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 61

B. Saran ........................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah orang dibandingkan jumlah kamar tidur ............... 28

Tabel 2.2 Jumlah orang dibandingkan dengan luas lantai kamar ...... 29

Tabel 3.1 Definisi operasional ........................................................... 36

Tabel 3.2 Penghitungan odd ratio (or) ............................................... 42

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden menurut kasus tuberkulosis paru dan

bahan bagunan rumah ........................................................................ 47

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden menurut kasus tuberkulosis paru dan

ventilasi rumah ................................................................................... 48

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden menurut kasus tuberkulosis paru dan

pencahayaan rumah ............................................................................ 48

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden menurut kasus tuberkulosis paru dan padat

hunian rumah ...................................................................................... 49

Tabel 5.1 Hasil analisis korelasi chi-square hubungan bahan bangunan rumah

dengan kejadian tuberkulosis paru ..................................................... 50

Tabel 5.2 Hasil analisis korelasi chi-square hubungan ventilasi rumah dengan

kejadian tuberkulosis paru.................................................................... 50

Tabel 5.3 Hasil analisis korelasi chi-square hubungan pencahayaan rumah dengan

kejadian tuberkulosis paru.................................................................. 51

Tabel 5.4 Hasil analisis korelasi chi-square hubungan padat hunian rumah dengan

kejadian tuberkulosis paru.................................................................. 52

Page 18: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................... 30

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................... 31

Page 19: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lampiran Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Lembar Observasi

Lampiran 4 Lembar Rekap Observasi Kasus

Lampiran 5 Lembar Rekap Observasi Kontrol

Lampiran 6 Lembar Hasil Univariat

Lampiran 7 Lembar Hasil Bivariat

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 9 Surat Ijin Kesbangpol

Lampiran 10 Surat Ijin Bapeda

Lampiran 11 Surat Lolos Uji Etik

Lampiran 12 Lembar Bimbingan

Lampiran 13 Revisi

Lampiran 14 Jadwal Penelitian

Page 20: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 (2014) menyatakan

bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit atau

gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan

kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi,

maupun sosial. Kesehatan lingkungan meliputi seluruh faktor fisik,

sosial, dan biologi dari luar tubuh manusia dan segala faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku manusia. Kondisi dan kontrol dari kesehatan

lingkungan berpotensial untuk mempengaruhi kesehatan (WHO, 2015).

Lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi tingginya

kejadian tuberkulosis paru adalah lingkungan rumah yang kurang sehat

misalnya kurang adanya fasilitas ventilasi yang baik, pencahayaan yang

buruk di dalam ruangan, kepadatan hunian dalam rumah dan bahan

bangunan didalam rumah. Selain lingkungan rumah yang

mempengaruhi kejadian tuberkulosis keadaan lingkungan fisik,

lingkungan biologis dan lingkungan sosial yang kurang baik juga akan

dapat merugikan kesehatan dan dapat mempengaruhi penyakit

tuberkulosis dan pada akhirnya mempengaruhi tingginya kejadian

tuberkulosis (Muaz, 2014).

Menurut Analisis Situasi Tuberkulosis di Kebumen (2014) lingkungan

yang sehat dapat dikatakan sehat apabila sudah melakukan perilaku

hidup masyarakat khususnya rumah tangga yang berperilaku hidup

bersih dan sehat. Berdasarkan data yang telah diperoleh bahwa

Kabupaten Kebumen mengalami peningkatan secara kuantitatif dalam

perilaku PHBS. Rumah sehat merupakan bangunan rumah tinggal yang

memenuhi syarat kesehatan rumah yang memiliki jamban sehat, air

bersih, tempat pembuangan sampah, ventilasi rumah yang baik,

kepadatan hunian yang sesuai dan lantai rumah yang tidak kedap air.

Page 21: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

2

Presentasi rumah sehat di Kabupaten Kebumen pada tahun 2013

sebesar 67,62 %.

Faktor - faktor yang erat hubungannya dengan kejadian

tuberkulosis paru adalah adanya sumber penularan, riwayat kontak

penderita, tingkat sosial ekonomi, virulensi basil, daya tahan tubuh

rendah berkaitan dengan genetik, keadaan gizi, usia, nutrisi, imunisasi,

keadaan perumahan meliputi (bahan bangunan dalam rumah, ventilasi,

pencahayaan dalam rumah, kelembaban rumah, kepadatan penghuni

dan lingkungan sekitar rumah) dan pekerjaan (Amir, 2008).

Menurut penelitian Erwin Ulinnuha Fahreza (2012) menunjukan

bahwa pengaruh kualitas fisik rumah mempengaruhi tingginya angka

tuberkulosis paru. Kondisi fisik rumah yang buruk beresiko terkena

tuberkulosis paru sebesar 45,50 kali dibandingkan kondisi lingkungan

fisik rumah yang baik. Menurut penelitian Melisah Pitri Siregar (2012)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara padat hunian rumah,

ventilasi, jenis lantai, pencahayaan dan suhu kelembaban di dalam

rumah dengan kejadian penyakit tuberkulosis paru.

Tuberkulosis paru merupakan penyakit kronik dan menular

yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan pemukiman yang

buruk. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular melalui udara yaitu

percikan ludah atau droplet, bersin dan batuk. Penyakit tuberkulosis

paru yang sering menyerang paru-paru dan dapat juga menyerang organ

lain. Sampai saat ini, tuberkulosis paru masih menjadi masalah

kesehatan di dunia (Kepmenkes, 2010).

Menurut WHO (2015) menyatakan bahwa penyakit tuberkulosis

paru saat ini telah menjadi ancaman global, karena hampir sepertiga

penduduk dunia telah terinfeksi. Sebanyak 95% kasus tuberkulosis paru

dan 98% kematian akibat tuberkulosis paru didunia, terjadi pada

negara-negara berkembang. Negara dengan kasus pertama di dunia

adalah India dengan presentasi kasus 23%, Indonesia menempati urutan

Page 22: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

3

ke dua dengan presentasi kasus 10% dan Cina menempati urutan ke tiga

dengan presentase 10% sama seperti Indonesia dari seluruh penderita

tuberkulosis di dunia.

Di Indonesia pada tahun 2015 ditemukan jumlah kasus

tuberkulosis sebanyak 330.910 kasus, meningkat bila dibandingkan

semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 yang

sebesar 324.539 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat

di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa

Timur dan Jawa Tengah. Kasus tuberkulosis di tiga provinsi tersebut

sebesar 38% dari jumlah seluruh kasus baru di Indonesia. Menurut

kelompok umur, kasus tuberkulosis pada tahun 2015 paling banyak

ditemukan pada kelompok umur 25-34 tahun yaitu sebesar 18,65%

diikuti kelompok umur 45-54 tahun sebesar 17,33% dan pada

kelompok umur 35-44 tahun sebesar 17,18% (Kemenkes RI, 2016).

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen (2015)

didapatkan data di Dinas Kabupaten Kebumen ditemukan jumlah kasus

baru BTA+ sebanyak 672 kasus, naik bila dibandingkan kasus baru

BTA+ yang ditemukan tahun 2014 yang sebesar 435 kasus. Kecamatan

Sempor khususnya memiliki 2 Puskesmas yaitu Puskesmas Sempor 1

dan Puskesmas Sempor 2 dimana luas wilayah 100 km2,

terdiri dari 16

Desa dengan kondisi geografisnya sebagian besar pegunungan. Kondisi

geografis yang demikian memungkinkan sulitnya jarak dan fasilitas,

sehingga tergolong biaya transportasi tinggi maka masyarakat terutama

penderita tuberkulosis paru yang berada di lingkungan ekonomi yang

rendah akan mementingkan biaya sehari-hari dari pada pergi untuk

berobat.

Menurut Analisis Situasi Tuberkulosis di Kebumen (2014) data

dari Kecamatan Sempor pada tahun 2015, terdapat jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 19.502 dan penduduk perempuan sebanyak 20.148,

total semua jumlah penduduk sebanyak 39.750 orang. Jumlah kasus

tuberkulosis paru berdasarkan jenis kelamin terdapat kasus baru

Page 23: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

4

sebanyak 14 penduduk laki-laki, 8 penduduk perempuan jadi total

kasus baru sebanyak 22 penduduk, kasus lama tidak ada, jumlah kasus

baru dan kasus lama berjumlah 22 penduduk, prevelensi dari 100.000

penduduk terdapat jumlah penduduk laki-laki sebanyak 71,4, penduduk

perempuan sebanyak 39,7 jadi total penduduk laki-laki dan perempuan

dalam prevelensi 100.000 penduduk sebanyak 55,3, jumlah kematian

akibat tuberkulosis paru baik perempuan dan laki-laki tidak ada.

Menurut Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen (2015) di

Puskesmas Sempor 1 terdapat jumlah seluruh rumah sebanyak 10.266

rumah. Rumah dibina sebanyak 1.511 rumah (46,08%), rumah dibina

memenuhi syarat sebanyak 7 rumah (0,46) dan rumah memenuhi syarat

atau rumah sehat sebanyak 6.995 (68,14). Menurut Dinas Kesehatan

Kabupaten Kebumen (2009) Di Puskesmas Sempor 1 penemuan kasus

Tuberkulosis (TB) Paru tergolong tinggi. Hasil penemuan penderita

tersebut menunjukan bahwa angka penderita Tuberkulosis masih tinggi.

Dalam upaya mendukung keberhasilan penangulangan tuberkulosis

pernah dilakukan penangulangan faktor resiko lingkungan dan perilaku,

tindakan tersebut belum mengatasi dan terbukti masih cukup tinggi

kasus penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Sempor 1.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada

tanggal 29 Oktober sampai tanggal 1 November 2016 di dapatkan data

dari Puskesmas Sempor 1 terdapat penderita Tuberkulosis (TB) Paru

sebanyak 42 orang pada periode bulan tahun 2015-2016. Pada tahun

2015 terdapat 19 penderita tuberkulosis, 11 penderita berjenis kelamin

laki-laki dan 8 penderita perempuan, sedangkan pada tahun 2016

bejumlah 23 penderita tuberkulosis, 17 penderita berjenis kelamin laki-

laki dan 6 penderita perempuan. Informasi dari Kepala Puskesmas

Sempor 1 bahwa 2 orang diantaranya mengalami kematian akibat

penyakit Tuberkulosis (TB) Paru, sehingga jumlah keseluruhan

penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Sempor 1 pada periode 2015-

Page 24: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

5

2016 bejumlah 40 penderita, 10 penderita masih aktif dalam menjalani

pengobatan.

Selain itu, peneliti melakukan wawancara dan kunjungan

langsung kerumah dengan 10 responden, didapatkan hasil wawancara

dari 3 responden yang kondisi fisik rumahnya tergolong cukup dan

kebutuhan harian tercukupi. Di dalam satu rumah terdapat 5 anggota

keluarganya dan ruangan cukup untuk lima anggota keluarga,

rumahnya terbuat dari batu bata, ventilasi mencukupi dan selalu dibuka

saat pagi hari, dan pencahayaan terbuat dari pencahayaan buatan

menggunakan lampu. Keluarga juga mengatakan pentingnya menjaga

lingkungan rumah untuk kesehatan dan mengantisipasi penularan

penyakit yang diderita responden. Sedangkan 7 responden lainyan

kondisi fisik rumahnya masih kurang baik, karena dipengaruhi oleh

keadaan ekonominya yang kurang mencukupi dalam keseharian

sehingga rumahnya terlihat kurang terurus, 5 responden rumah sudah

bertembok dan belum dirapihkan, sedangkan 2 responden rumah masih

tebuat dari bambu/bukan tembok, terdapat ventilasi dan jarang

membuka jendela, masing-masing rumah masih kurangnya kamar

untuk anggota keluarga, dan pencahayaan masih kurang terang

menggunakan lampu 5 wat.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti

tertarik dan terdorong untuk mengadakan penelitian tentang “Hubungan

Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Penderita Tuberkulosis (TB)

Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah

penelitian yaitu bagaimana “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan

Kejadian Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja

Puskesmas Sempor 1.

Page 25: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan

Kejadian Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas

Sempor 1.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kejadian penderita Tuberkulosis Paru di

Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1

b. Untuk mengetahui hubungan bahan bangunan rumah dengan

kejadian penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja

Puskesmas Sempor 1

c. Untuk mengetahui hubungan luas ventilasi dalam rumah

dengan kejadian penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah

Kerja Puskesmas Sempor 1

d. Untuk mengetahui hubungan pencahayaan dalam rumah

dengan kejadian penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah

Kerja Puskesmas Sempor 1

e. Untuk mengetahui hubungan padatan hunian rumah dengan

kejadian penderita Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja

Puskesmas Sempor 1

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

Menambahkan pengalaman dan wawasan peneliti terhadap

gambaran hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penderita

Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1.

2. Manfaat bagi institusi pendidikan kesehatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bacaan dan

kepustakaan serta pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan kondisi

fisik rumah dengan kejadian penderita Tuberkulosis (TB) Paru.

Page 26: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

7

3. Manfaat bagi responden

Sebagai sumber pengetahuan dan pendidikan terhadap

responden tentang pentingnya lingkungan kondisi fisik rumah

sehingga dapat meminimalkan kejadian penderita Tuberkulosis (TB)

Paru.

4. Manfaat bagi Puskesmas Sempor 1

Mengetahui hubungan kondisi fisik rumah pasien dengan

kejadian penderita Tuberkulosis (TB) Paru dan dapat menjadikan

program baru untuk mengurangi penderita Tuberkulosis (TB) Paru

dengan memotivasi penderita Tuberkulosis (TB) Paru untuk menjaga

kesehatan dan kebersihan lingkungan kondisi fisik rumah dengan baik.

E. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang berjudul

hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian penderita Tuberkulosis

(TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1, penelitian yang

berhubungan antara lain:

1. Penelitian May. Liani S. Sinaga (2014) dengan judul Hubungan Antara

Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tuminting Kota Manado. Metode penelitian yang

digunakan adalah Observasioanal Analitik dengan populasi sampel

pencocokan sebanyak 35 Responden untuk control yang sesuai dengan

criteria inklusi dan eksklusi. Analisa data menggunakan tekhnik

pengumpulan data dengan kuisioner dan observasi pada rumah

responden data kemudian dianalisis dalam tabel frekuensi untuk

mengethaui hubungan variabel terikat dan variabel bebas secara

bivariat digunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa

terdapat hubungan antara suhu ruangan dengan kejadian TB Paru,

terdapat hubungan antara kelembaban dengan kejadian TB Paru, tidak

terdapat hubungan antara kepadatan hunian dan pencahayaan alami

dengan kejadian TB Paru. Hasil penelitian menyarankan agar

memperhatikan aspek sanitasi rumah sehat, meningkatkan perilaku

Page 27: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

8

agar hidup bersih dan melakukan tindakan promosi kesehatan bagi

masyarakat. Persamaan dalam penelitian ini adalah didalam salah satu

variabel dan pengumpulan data menggunakan lembar observasi.

Perbedaan pada penelitian ini terletak pada waktu, tempat, sampel

yaitu pada tahun 2017 di Wilayah Keja Puskesmas Sempor 1,

sedangkan penelitian May. Liani S. Sinaga sampel yang digunakan di

Wilayah Keja Puskesmas Tuminting dengan 35 Responden .

2. Penelitian Melisah Pitri Siregar (2012) yang berjudul Hubungan

Karakteristik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di

Puskesmas Simpang Kiri Kota Sibulussalam Tahun 2012. Metode

yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu

untuk mengetahui hubungan karakteristik rumah dengan kejadian

penyakit tuberkulosis paru di Puskesmas Simpang Kiri Kota

Sibulusalam tahun 2012 dengan rancangan penelitian case control.

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua golongan, yang pertama

sampel kasus yaitu penderita penyakit tuberculosis paru berdasarkan

bulan Januari sampai Juni tahun 2012, dan yang kedua sampel control

yaitu orang terdekat dari penderita kasus yang bermukim di sekitar

rumah penderita tuberculosis dengan pencocokan sama dengan kasus.

Analisis data dengan menggunakan Chi-Square, sedangkan untuk

mengetahui besarnya pengaruh perbedaan menggunakan analisis Odd

Ratio dengan derajat kepercayaan. Hasil penelitian berdasarkan

penelitian karateristik rumah responden yang memiliki hubungan

signifikan adalah kepadatan hunian, ventilasi, jenis lantai,

pencahayaan, suhu dan kelembaban.. Persamaan penelitian ini terdapat

pada salah satu variabel dan pendekatan penelitian. Perbedaan pada

penelitian ini terletak pada waktu, tempat, responden, dan sampel yaitu

pada tahun 2017 di Wilayah Keja Puskesmas Sempor 1, sedangkan

dalam penelitian ini berada di Puskesmas Simpang Kiri Kota

Subulussalam Tahun 2012.

Page 28: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

DAFTAR PUSTAKA

Adnani, H. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Alamsyah, D., & Muliawati, R. (2013). Pilar Dasar Ilmu Kesehatan

Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Citra.

Chandra, B. (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan

Melaksanakan dsn Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info

Media.

Fahreza, E. U. (2012). Hubungan antara Kualitas Fisik Rumah dan Kejadian

Tuberkulosis Paru dengan Basil Tahan Asam positif di Balai Kesehatan

Paru Masyarakat Semarang. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah,

Volume 1, Nomor 1.

Faqih, N. (2011). Bahan Konstruksi Teknik. Wonosobo: UNSIQ.

Hastono, S. P. (2007). Analisis Data Kesehatan. Depok.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Khadijah, A. (2013). Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengsn Prevalensi TB

Paru Di Provinsi DKI Jakarta, Banten Dan Sulawesi Utara

Kasjono, & Kristiawan. (2008). Intisari Epidemologi. Yogyakarta: Mitra

Cendekia Press.

Kementrian Kesehatan Indonesia. (2010). Menuju Masyarakat Sehat Yang

Mandiri dan Berkeadilan. Jakarta.

Latifah, N. L. (2015). Fisika Bangunan 2 Kenyamanan Visual : Pencahayaan

Alami & Buatan Kenyamanan Audial : Akustik & Auditorium. Jakarta:

Griya Kreasi.

Meilya, F. I. (2014). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dan Kepadatan Hunian

Dengan Kejadian TB Paru Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Ddahup

Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas

Muaz, F. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis

Paru Basil Tahan Asam Positif Di Puskesmas Wilayah Kecamatan

Serang Kota Serang Tahun 2014.

Page 29: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Muhammad, A. I. (2013). Hubungan Tingkat Sirkulasi Oksigen Dan

Karakteristik Individu Dengan Kejadian TB Paru Pada Kelompok Usia

Produktif Di Puskesmas Pondok Pucung Tahun 2013

Niko, R. P. (2011). Hubungan Perilaku Dan Kondisi Sanitasi Rumah Dengan

Kejadian TB Paru Di Kota Solok Tahun 2011

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Peraturan Pemerintah Nomor 66. (2014). Kesehatan Lingkungan

Sari, K. P., Priyo, Widiyanto, P., Yudha, H. T., Yuniar, I., Purwati, et al.

(2014). Analisa Situasi Tuberkulosis (TB) Di Kabupaten Kebumen.

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan : Penuntun Praktik Bagi

Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra

Cendika.

Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktik Bagi

Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Sayogi. (2015). Hubungan Sanitasi Lingkungan Penderita TB Paru Dengan

Tingkat Penyebaran Penyakit TB Paru Di Puskesmas Andong

Kabupaten Boyolali

Sinaga, M. L. (2014). Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan

Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting

Kota Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

Ratulangi.

Siregar, M. P. (2012). Hubungan Karakteristik Rumah Dengan Kejadian

Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Simpang Kiri Kota

Subulussalam Tahun 2012.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Taufiq. (2009). Tuberkulosis Paru. Dalam Laporan Pendek Kepaniteraan

Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat .

Tjandra, & Aditma, Y. (2012). Tuberkulosis, Rokok dan Perempuan. Jakarta:

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Page 30: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Wardhana Isha, (2016). Hubungan Antara Faktor Fisik Rumah, Karakteristik

Individu Dan Faktor Lainnya Terhadap Kejadian TB Pau Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sukaratu Kabupaten Tasik Malaya.

WHO. (2015). Kesehatan Lingkungan.

Widiyanto, S. (2009). Mengenal 10 Penyakit Mematikan. Yogyakarta: PT

Pustaka Insan Madani.

Widiyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan

Pemberantasannya. Semarang: Erlangga.

Wijaya. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Nuha Medika.

Page 31: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

LAMPIRAN

Page 32: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Lampiran 1

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian

Di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sita Rusmindarti

NIM : A11300943

Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Hubungan Kondisi

Fisik Rumah Dengan Kejadian Penderita Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sempor 1”, untuk itu saya mohon kesediaan dan suka rela

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk bersedia menjadi responden atau subjek

penelitian ini.

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari setuju menjadi responden dalam penelitian

ini, mohon menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah

saya siapkan. Kesediaan dan perhatian Bapak/Ibu/Saudara/Saudari saya

harapkan dan atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

Sita Rusmindarti

NIM : A11300943

Page 33: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Lampiran 2

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

LAMPIRAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya

bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswi Program Studi S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong

dengan judul” Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Penderita

Tuberkulosis (TB) Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sempor 1”.

Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan ini sangat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu kesehatan. Demikian pernyataan

persetujuan menjadi responden dari saya semoga dapat bermanfaat dan

dipergunakan seperlunya.

Kebumen, April 2017

Responden

( )

Page 34: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN

PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SEMPOR 1

I. DATA IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomor :

2. Tanggal Observasi :

3. Nama Responden :

4. Umur Responden :

5. Jenis Kelamin : L/P

6. Pendidikan :

7. Pekerjaan Responden :

8. Kelompok : 1. Kasus

2. Kontrol

9. Status Kepemilikan Rumah: 1. Kontrak/Sewa

2. Milik Sendiri

II. LEMBAR OBSERVASI KONDISI FISIK RUMAH

1. Bahan bangunan rumah yang ditempati penderita tuberkulosis (TB)

paru :

a. Tembok

b. Bukan tembok

2. Luas ventilasi rumah yang ditempati penderita tuberkulosis (TB) paru :

……… m2

3. Pencahayaan ruangan yang ditempati penderita tuberkulosis (TB) paru

: …….. Lux

4. Luas ruangan yang ditempati penderita tuberkulosis (TB) paru :

……. m2

5. Jumlah anggota keluarga di rumah yang ditempati penderita

tuberkulosis (TB) paru : ….. orang

Page 35: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Lampiran 4

LEMBAR REKAP OBSERVASI RESPONDEN KASUS

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN

PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SEMPOR 1

No Nama

Responde

n

Bahan Bangunan Luas

Ventilasi

(m2)

Pencahayaan

Ruangan

(Lux)

Luas padat

hunian

(m2)

1 R1 Bukan Tembok 8% 20 Lux 2 m2

2 R2 Bukan Tembok 6% 49 Lux 2,5 m2

3 R3 Tembok 6% 38 Lux 3,5 m2

4 R4 Tembok 14% 80 Lux 4 m2

5 R5 Bukan Tembok 6% 36 Lux 4,5 m2

6 R6 Tembok 8% 38 Lux 4,5 m2

7 R7 Bukan Tembok 4% 34 Lux 3,4 m2

8 R8 Tembok 8% 36 Lux 3,6 m2

9 R9 Bukan Tembok 6,5% 46 Lux 4,5 m2

10 R10 Bukan Tembok 6,5% 47 Lux 3,7 m2

11 R11 Bukan Tembok 14% 34 Lux 4,6 m2

12 R12 Tembok 15% 38 Lux 2,5 m2

13 R13 Bukan Tembok 8% 58 Lux 4,0 m2

14 R14 Bukan Tembok 8% 49 Lux 3 m2

15 R15 Bukan Tembok 6% 30 Lux 3 m2

16 R16 Bukan Tembok 6% 48 Lux 3,5 m2

17 R17 Bukan Tembok 20% 89 Lux 2,8 m2

18 R18 Tembok 8% 46 Lux 2,5 m2

19 R19 Bukan Tembok 7% 54 Lux 3,5 m2

20 R20 Bukan Tembok 7,5% 58 Lux 3,5 m2

21 R21 Bukan Tembok 6,8% 54 Lux 3,2 m2

23 R22 Bukan Tembok 8,5% 57 Lux 2,5 m2

24 R23 Tembok 9% 54 Lux 3,5 m2

25 R24 Bukan Tembok 6,8% 46 Lux 2,4 m2

26 R25 Bukan Tembok 5% 34 Lux 2,4 m2

27 R26 Bukan Tembok 5,8% 46 Lux 2,2 m2

28 R27 Bukan Tembok 8% 36 Lux 2,4 m2

29 R28 Bukan Tembok 6,5% 49 Lux 1,8 m2

30 R29 Tembok 16% 48 Lux 2,2 m2

31 R30 Bukan Tembok 8% 58 Lux 3,2 m2

32 R31 Bukan Tembok 8,5% 56 Lux 2,4 m2

33 R32 Bukan Tembok 6% 49 Lux 3,4 m2

34 R34 Bukan Tembok 6,5% 91 Lux 3,2 m2

35 R35 Bukan Tembok 5,5% 45 Lux 3,2 m2

Page 36: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

36 R36 Bukan Tembok 6% 80 Lux 3,4 m2

37 R37 Tembok 8% 50 Lux 3,4 m2

38 R38 Bukan Tembok 20% 49 Lux 3,5 m2

39 R39 Bukan Tembok 5,8% 45 Lux 2,5 m2

40 R40 Bukan Tembok 6% 40 Lux 2,5 m2

Page 37: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Lampiran 5

LEMBAR REKAP OBSERVASI RESPONDEN KONTROL

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN

PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS SEMPOR 1

No Nama

Responde

n

Bahan Bangunan Luas

Ventila

si (m2)

Pencahaya

an

Ruangan

(Lux)

Luas padat

hunian

(m2)

1 R1 Bukan Tembok 4% 48 Lux 2,4 m2

2 R2 Bukan Tembok 5% 45 Lux 1,8 m2

3 R3 Bukan Tembok 6% 80 Lux 2 m2

4 R4 Bukan Tembok 8% 89 Lux 3,2 m2

5 R5 Bukan Tembok 8% 38 Lux 2 m2

6 R6 Tembok 4% 43 Lux 2,3 m2

7 R7 Bukan Tembok 5% 54 Lux 3,5 m2

8 R8 Bukan Tembok 3,8% 67 Lux 3 m2

9 R9 Tembok 5% 36 Lux 3,2 m2

10 R10 Bukan Tembok 5,5% 79 Lux 2 m2

11 R11 Bukan Tembok 6% 34 Lux 2,2 m2

12 R12 Bukan Tembok 8% 78 Lux 2 m2

13 R13 Bukan Tembok 18% 98 Lux 3 m2

14 R14 Bukan Tembok 4% 32 Lux 3 m2

15 R15 Bukan Tembok 15% 45 Lux 3 m2

16 R16 Bukan Tembok 8% 65 Lux 2 m2

17 R17 Tembok 16% 74 Lux 3,4 m2

18 R18 Bukan Tembok 5% 32 Lux 2 m2

19 R19 Tembok 20% 78 Lux 3,5 m2

20 R20 Tembok 4% 54 Lux 2 m2

21 R21 Bukan Tembok 15% 34 Lux 3 m2

23 R22 Bukan Tembok 8% 78 Lux 2 m2

24 R23 Tembok 6,7% 32 Lux 2 m2

25 R24 Bukan Tembok 6% 78 Lux 3 m2

26 R25 Bukan Tembok 16% 45 Lux 3,2 m2

27 R26 Bukan Tembok 4% 89 Lux 2 m2

28 R27 Tembok 6,5% 42 Lux 1,5 m2

29 R28 Bukan Tembok 15% 88 Lux 3 m2

30 R29 Tembok 5,5% 44 Lux 3,2 m2

31 R30 Bukan Tembok 16% 98 Lux 3,2 m2

32 R31 Tembok 6,5% 33 Lux 1,5 m2

33 R32 Bukan Tembok 8% 34 Lux 2 m2

34 R34 Bukan Tembok 14% 43 Lux 3 m2

Page 38: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

35 R35 Bukan Tembok 4,5% 45 Lux 3,2 m2

36 R36 Bukan Tembok 5% 54 Lux 2 m2

37 R37 Bukan Tembok 5,5% 43 Lux 1,4 m2

38 R38 Tembok 15% 32 Lux 3 m2

39 R39 Tembok 18% 35 Lux 3,4 m2

40 R40 Bukan Tembok 4,6% 97 Lux 3,2 m2

Page 39: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Hasil Analisis Univariat

Statistics

Bahan

Bangunan Ventilasi

Pencahayaan

Hunian

Padat Hunian

Rumah

Kejadian

Tuberkulos

is Paru

N Valid 80 80 80 80 80

Missing 0 0 0 0 0

Percentiles 25 .00 .00 1.00 .00 1.00

50 1.00 1.00 1.00 .00 1.50

75 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00

Frequency Table

Bahan Bangunan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tembok (Memenuhi

syarat) 21 27.5 27.5 27.5

Bukan tembok

(Tidak memenuhi

syarat)

59 72.5 72.5 100.0

Total 80 100.0 100.0

Ventilasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid >10% (Memenuhi

syarat) 21 26.2 26.2 26.2

<10% (Tidak

memenuhi syarat) 59 73.8 73.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Page 40: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Pencahayaan Hunian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid >60 Lux

(Memenuhi syarat) 19 23.8 23.8 23.8

< 60 Lux (Tidak

memenuhi syarat ) 61 76.2 76.2 100.0

Total 80 100.0 100.0

Padat Hunian Rumah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid >3m/orang

(Memenuhi syarat 45 56.2 56.2 56.2

<3m/orang (Tidak

memenuhi syarat) 35 43.8 43.8 100.0

Total 80 100.0 100.0

Kejadian Tuberkulosis Paru

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Penderita

Tuberkulosis paru

BTA positif

40 50.0 50.0 50.0

Bukan Penderita

Tuberkulosis paru

BTA positif

40 50.0 50.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Page 41: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Hasil Analisis Bivariat

Bahan Bangunan * Kejadian Tuberkulosis Paru Crosstabulation

Kejadian Tuberkulosis Paru

Total

Penderita

Tuberkulosis

paru BTA

positif

Bukan Penderita

Tuberkulosis

paru BTA

positif

Bahan

Bangunan

Tembok

(Memenuhi

syarat)

Count 10 11 21

Expected Count 10.5 10.5 21.0

% within Bahan

Bangunan 47.6% 52.4% 100.0%

% within Kejadian

Tuberkulosis Paru 25.0% 27.5% 26.2%

% of Total 12.5% 13.8% 26.2%

Bukan

tembok

(Tidak

memenuhi

syarat)

Count 30 29 59

Expected Count 29.5 29.5 59.0

% within Bahan

Bangunan 50.8% 49.2% 100.0%

% within Kejadian

Tuberkulosis Paru 75.0% 72.5% 73.8%

% of Total 37.5% 36.2% 73.8%

Total Count 40 40 80

Expected Count 40.0 40.0 80.0

% within Bahan

Bangunan 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kejadian

Tuberkulosis Paru 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Page 42: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .065a 1 .799

Continuity Correctionb .000 1 1.000

Likelihood Ratio .065 1 .799

Fisher's Exact Test 1.000 .500

Linear-by-Linear

Association .064 1 .801

N of Valid Casesb 80

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Bahan Bangunan (Tembok

(Memenuhi syarat) / Bukan tembok (Tidak

memenuhi syarat))

.879 .324 2.381

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru =

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif .937 .560 1.566

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru = Bukan

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif 1.066 .657 1.728

N of Valid Cases 80

Page 43: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Ventilasi * Kejadian Tuberkulosis Paru Crosstabulation

Kejadian Tuberkulosis Paru

Total

Penderita

Tuberkulosis

paru BTA

positif

Bukan

Penderita

Tuberkulosis

paru BTA

positif

Ventilasi >10% (Memenuhi

syarat)

Count 8 13 21

Expected Count 10.5 10.5 21.0

% within Ventilasi 38.1% 61.9% 100.0%

% within Kejadian

Tuberkulosis Paru 20.0% 32.5% 26.2%

% of Total 10.0% 16.2% 26.2%

<10% (Tidak

memenuhi syarat)

Count 32 27 59

Expected Count 29.5 29.5 59.0

% within Ventilasi 54.2% 45.8% 100.0%

% within Kejadian

Tuberkulosis Paru 80.0% 67.5% 73.8%

% of Total 40.0% 33.8% 73.8%

Total Count 40 40 80

Expected Count 40.0 40.0 80.0

% within Ventilasi 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kejadian

Tuberkulosis Paru 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Page 44: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.614a 1 .204

Continuity Correctionb 1.033 1 .309

Likelihood Ratio 1.626 1 .202

Fisher's Exact Test .310 .155

Linear-by-Linear

Association 1.594 1 .207

N of Valid Casesb 80

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Ventilasi (>10% (Memenuhi

syarat) / <10% (Tidak memenuhi syarat)) .519 .187 1.438

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru =

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif .702 .388 1.271

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru = Bukan

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif 1.353 .875 2.091

N of Valid Cases 80

Page 45: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Pencahayaan Hunian * Kejadian Tuberkulosis Paru Crosstabulation

Kejadian Tuberkulosis Paru

Total

Penderita

Tuberkulosis paru

BTA positif

Bukan Penderita

Tuberkulosis paru

BTA positif

Pencahayaan

Hunian

>60 Lux

(Memenuhi

syarat)

Count 5 14 19

Expected Count 9.5 9.5 19.0

% within

Pencahayaan

Hunian

26.3% 73.7% 100.0%

% within

Kejadian

Tuberkulosis Paru

12.5% 35.0% 23.8%

% of Total 6.2% 17.5% 23.8%

< 60 Lux

(Tidak

memenuhi

syarat )

Count 35 26 61

Expected Count 30.5 30.5 61.0

% within

Pencahayaan

Hunian

57.4% 42.6% 100.0%

% within

Kejadian

Tuberkulosis Paru

87.5% 65.0% 76.2%

% of Total 43.8% 32.5% 76.2%

Total Count 40 40 80

Expected Count 40.0 40.0 80.0

% within

Pencahayaan

Hunian

50.0% 50.0% 100.0%

% within

Kejadian

Tuberkulosis Paru

100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Page 46: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.591a 1 .018

Continuity Correctionb 4.418 1 .036

Likelihood Ratio 5.772 1 .016

Fisher's Exact Test .034 .017

Linear-by-Linear

Association 5.521 1 .019

N of Valid Casesb 80

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Pencahayaan Hunian (>60 Lux

(Memenuhi syarat) / < 60 Lux (Tidak memenuhi

syarat ))

.265 .085 .830

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru =

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif .459 .210 1.003

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru = Bukan

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif 1.729 1.163 2.569

N of Valid Cases 80

Page 47: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Padat Hunian Rumah * Kejadian Tuberkulosis Paru Crosstabulation

Kejadian Tuberkulosis Paru

Total

Penderita

Tuberkulosis

paru BTA

positif

Bukan Penderita

Tuberkulosis

paru BTA

positif

Padat Hunian

Rumah

>3m/orang

(Memenuhi

syarat

Count 25 20 45

Expected Count 22.5 22.5 45.0

% within Padat

Hunian Rumah 55.6% 44.4% 100.0%

% within

Kejadian

Tuberkulosis Paru

62.5% 50.0% 56.2%

% of Total 31.2% 25.0% 56.2%

<3m/orang

(Tidak

memenuhi

syarat)

Count 15 20 35

Expected Count 17.5 17.5 35.0

% within Padat

Hunian Rumah 42.9% 57.1% 100.0%

% within

Kejadian

Tuberkulosis Paru

37.5% 50.0% 43.8%

% of Total 18.8% 25.0% 43.8%

Total Count 40 40 80

Expected Count 40.0 40.0 80.0

% within Padat

Hunian Rumah 50.0% 50.0% 100.0%

% within

Kejadian

Tuberkulosis Paru

100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%

Page 48: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.270a 1 .260

Continuity Correctionb .813 1 .367

Likelihood Ratio 1.273 1 .259

Fisher's Exact Test .367 .184

Linear-by-Linear

Association 1.254 1 .263

N of Valid Casesb 80

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,50.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Padat Hunian Rumah

(>3m/orang (Memenuhi syarat / <3m/orang

(Tidak memenuhi syarat))

1.667 .684 4.063

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru =

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif 1.296 .816 2.060

For cohort Kejadian Tuberkulosis Paru = Bukan

Penderita Tuberkulosis paru BTA positif .778 .504 1.201

N of Valid Cases 80

Page 49: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 50: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 51: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 52: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 53: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 54: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 55: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 56: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 57: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 58: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 59: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 60: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 61: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian
Page 62: HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/567/1/SITA RUSMINDARTI NIM. A11300943.pdf · yang berjudul “Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian