HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN...

94
1 HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KREATIVITAS GURU (SurveiPada Guru Mata Pelajaran IPS SMP di Wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari Kota Depok) Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Disusun Oleh: FEBRIANI RAMADHANA NIM. 1112015000017 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

1

1

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN

KREATIVITAS GURU

(SurveiPada Guru Mata Pelajaran IPS SMP di Wilayah Kecamatan

Sawangan dan Bojongsari Kota Depok)

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Disusun Oleh:

FEBRIANI RAMADHANA

NIM. 1112015000017

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

2

1

i

Page 3: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

3

1

ii

Page 4: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

4

1

iii

Page 5: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

5

1

iii

Page 6: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

6

1

ABSTRAK

FEBRIANI RAMADHANA.1112015000017. Hubungan Kompetensi

Pedagogik dengan Kreativitas Guru. SKRIPSI. Jakarta: Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016

Penelitian korelasional ini terdiri atas 1 (satu) variabel bebas, yaitu

kompetensi pedagogik serta 1 (satu) variabel terikat, yaitu kreativitas

guru.Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kecamatan Sawangan dan

Bojongsari, Kota Depok , dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang guru

IPS.Tujuannyaadalahuntukmengetahuihubungankompetensipedagogikdengankrea

tivitas guru yang diharapkandapatmeningkatkankretivitas guru

melaluikompetensipedagogik.

Metode yang digunakan yaitu survei dan teknik analisis data menggunakan

uji statistik korelasi dan regresi linear sederhana. Adapun pengujian hipotesis

dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 dan 0,01.

Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan sangat signifikan

antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan regresi

Ŷ = 68,95 + 2,84 dengan nilai koefisien korelasi ry.1 = 0,619 serta nilai koefisien

determinasi r2

y.1 = 0,383.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

kretaivitas guru dapat ditingkatkan melalui kompetensi pedagogik.

Kata Kunci: Kompetensi, Pedagogik, Kreativitas, Guru.

iv

Page 7: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

7

1

ABSTRAC

FEBRIANI RAMADHANA.1112015000017.The Relationship Between

Pedagogical Competence with Creativity if Teachers. Skripsi. Jakarta: of

education social science the faculty of tarbiyah and teaching state Islamic

university (uin) syarifhidayatullah Jakarta. 2016.

This correlation study consists of one independent variables, pedagogical

competence, and one dependent variable, the creativity of teachers.The

experiment was conducted in primary scholls in District Sawangan and

Bojongsari, Depok, with a total sample of 30 teachers. The aim was to determine

the correlation of pedagogic competence and creativity of teachers are expected

to increase creativity teachers through pedagogical competence.

The method used is a survey and data analysis techniques using statistical

test of correlation and simple linear regression. Hypothesis testing is performed

at a significance level of 0,05 and 0,01.

The result of this study, there is a significant positive correlation between

teachers pedagogical competence and creativity

with the regression equation Ŷ = 68,95 + 2,83 with correaltion coefficient

ry.1 = 0,619 and determina-tion coefficient r2

y.1 = 0,383.Based on the above it can

be concluded that the teachers creativity can be enhanced through pedagogical

competence.

Keywords: Competence, Pedagogical, Creativity, Teacher.

v

Page 8: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

3

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

serta karunia-Nya yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN

KREATIVITAS GURU” ini dengan baik.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas baginda Nabi

Muhammad SAW, yang telah memberikan cahaya dalam hidup penulis berupa

cahaya Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan

pikiran telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis

miliki, demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi pembaca pada umumnya.

Ucapan terimakasih yang tak terhingga atas bimbingan, penghargaan,

dukungan serta bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada:

1. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS dan

Syarippuloh, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS yang

telah tulus dan ikhlas memberikan layanan kepada penulis selama

kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Ulfah Fajarini, M.Si., dan Sodikin, M.Si., selaku dosen pembimbing

skripsi.Terimakasih atas bimbingan dan motivasinya selama penulis

menyusun skripsi.

3. Kedua orang tua saya terutama Ibunda tercinta, Nahaya yang senan

tiasa memberikan do’a, motivasi serta dukungan baik moril maupun

materil kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

4. Keenam kakakku, kakak-kakak Iparku, Kakek dan Nenekku Tersayang.

Terimakasih atas dukungan dan motivasi serta do’a yang telah

diberikan kepada penulis.

vi

Page 9: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

4

1

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan seluruh Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama

masaperkuliahan, semoga ilmu yang telah bapak dan ibu berikan

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

6. Seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Wilayah Kecamatan

Sawangan dan Bojongsari Kota Depok yang telah memberikan izin

penulis melakukan penelitian.

7. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS angkatan 2012 sertateman-

teman Konsentrasi Sosiologi-Antropologi 2012 FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, tetap kompak selalu dan terus jalin tali

silaturrahmi.

8. Sahabat-sahabatku, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tanpa

kalian, apalah aku saat ini. Semoga persahabatan kita dapat terus

terjalin dengan baik dan tak lekang oleh waktu.

Begitu panjang perjalanan untuk menempuh sebuah proses yang dinanti

untuk mendapatkan sebuah kebanggaan, lika-liku perjuangan, pengorbanan,

harapan dan semoga pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Aamiinn.

Jakarta, 09 September 2016

Penulis

vii

Page 10: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

5

1

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESASHAN…………………………………………….. i

PERNYATAAN KARYA ILMIAH........................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING........................... iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI.......................... iv

ABSTRAK.................................................................................................. v

ABSTRACT............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR.............................................................................. viii

DAFTAR ISI............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan ........................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 10

C. Batasan Masalah .............................................................. 10

D. Perumusan Masalah ......................................................... 10

E. Tujuan Penelitian ............................................................. 11

F. Manfaat Penelitian ............................................................ 11

BAB II TINJAUAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A. TinjauanTeoritik .............................................................. 12

1. Hakikat Kreativitas Guru (Y) ............................... 12

2. Hakikat Kompetensi Pedagogik (X) .................... 22

B. Hasil Penelitian yang Relevan............................................. 33

C. Kerangka Berpikir ............................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 37

B. Metode Penelitian ............................................................. 37

C. Populasi dan Sampling ..................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 40

E. Teknik Analisis Data ......................................................... 45

viii

Page 11: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

6

1

F. Hipotesis Statistik ............................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian ............................................... 48

B. Deskripsi Data .................................................................. 49

C. Pengujian Persyaratan Analisis ......................................... 52

D. Pengujian Hipotesis .......................................................... 54

E. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 57

F. Keterbatasan Penelitian .................................................... 61

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 62

B. Implikasi .......................................................................... 62

C. Saran ................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 66

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 69

ix

Page 12: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

7

1

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sub Kompetensi dan Indikator-indikator Kompetensi

Pedagogik …………………………………………………….. 31

Tabel 2.2 Tahapan Proses Kognitif ....................................................... 31

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................... 37

Tabel 3.2 Jumlah guru dan jumlah sampel yang akan diambil .............. 39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kreativitas Guru ..................... 42

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kompetensi Pedagogik ........... 44

Tabel 4.1 Daftar Nama-Nama SMP di Wilayah Kecamatan Sawangan

dan Bojongsari Kota Depok .................................................... 48

Tabel 4.2 Ringkasan Data Variabel Kompetensi Pedagogik ................ 50

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Kompetensi Pedagogik

(X) ......................................................................................... 50

Tabel 4.4 Ringkasan Data Variabel Kreativitas Guru .......................... 51

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Variabel Kreativitas Guru (Y) ..... 52

Tabel 4.6 Rangkuman Uji Normalitas Data ............................................ 53

Tabel 4.7 RangkumanUji Homogenitas Data ...................................... 54

Tabel 4.8 RangkumanUji Signifikansi & Kelinearan Persamaan Regresi 54

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Korelasi Variabel X dan Y 57

x

Page 13: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

8

1

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 The three components of creativity ................................... 20

Gambar 2.3 Skema Hubungan antara Variabel X danVariabel Y ...... 35

Gambar 3.1 Konstelasi Hubungan antar Variabel ............................... 38

Gambar 4.1 Histogram Variabel Kompetensi Pedagogik (X) .............. 51

Gambar 4.2 Histogram Variabel Kreativitas Guru (Y) ....................... 52

xi

Page 14: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

9

1

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Instrumen Penelitian ...................................................... 80

Lampiran II Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................... 96

Lampiran III Deskripsi Data Hasil Penelitian..................................... 111

Lampiran IV Uji Normalitas............................................................... 120

Lampiran V Uji Homogenitas............................................................ 117

Lampiran VI Pengujian Hipotesis........................................................ 124

Lampiran VII Surat Bimbingan Skripsi……………………………… 129

Lampiran VIII Uji Referensi………………………………………….. 130

Lampiran IX Surat Izin Penelitian………………………………….. 131

Lampiran X Biodata Penulis……………………………………….. 132

xii

Page 15: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

10

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Saat ini hampir seluruh negara di dunia semakin menyadari

pentingnya pendidikan sebagai sarana paling strategis untuk menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Negara-negara yang kini tergolong

sebagai negara maju, ternyata telah didukung oleh sistem pendidikan yang

baik. Sebab hanya melalui pendidikan yang berkualitaslahakan dapat

menghasilkan generasi penerus bangsa yang tangguh, mandiri, berkarakter,

dan berdaya saing tinggi.

Ditinjau dalam konteks Negara Kesatuan RepublikIndonesia,

kesadaran akan pentingnya pendidikan ternyata sudah disadari sejak awal

oleh para Founding Fathers. Hal ini terbukti dari salah satu rumusan tujuan

Negara Republik Indonesia, yaitu:“Mencerdaskan Kehidupan

Bangsa”.1Selanjutnya rumusan tujuan negara tersebut dipertegas lagi dalam

UUD Tahun 1945 padaPasal 31 Ayat 1 dan 2 yang berbunyi: “Setiap warga

negara berhak mendapatkan pendidikan” dan “Setiap warga negara wajib

mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.2Inilah

kiranya yang menjadi fondasi utama kenapa bidang pendidikan selalu

menjadi prioritas pembangunan nasional dalam setiap orde pemerintahan.

Keseriusan dan kesungguhan pemerintah terhadap bidang pendidikan

terlihat semakin nyata sejak 1 (satu) dekade terakhir ini. Berbagai kebijakan

terus dilakukandalam rangka penataan pembangunan pendidikan yang

semakin terencana, terarah, bertahap, dan berkesinambungan.Ditetapkannya

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),

UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah No.

74 Tahun 2008 tentang Guru, Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008

1Pupuh Fathurrohman, Guru Professional, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), h. 15.

2Redaksi Cmedia, Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya, (Jakarta: Cmedia,

2012), h. 21.

1

Page 16: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

11

1

tentang Pendanaan Pendidikan, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), sampai pada berbagai

peraturan menteri yang bersifat teknismenjadi bukti nyata upaya terus

menerus untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Namun demikian,sampaisaat ini pendidikan yang berkualitas belum

sepenuhnya dapat diwujudkan. Selain data tentang rendahnya kualitas

pendidikan nasional secara komparatif dibandingkan dengan negara lain,

berbagai permasalahan internal yang terkait dengan belum terpenuhinya

Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan mutu masih menjadi topik

utama tentang pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan hasil survei United Nations Development Program

(UNDP) tentang peringkat Indeks Pembangunan Manusia (Human

Development Index/HDI) pada tahun 2010, Indonesiaberada pada peringkat

108 dari 187 negara. Peringkat tersebut tidak mengalami peningkatan pada

tahun 2013, bahkan Indonesia berada di bawah 5 (lima) negara tetangga

ASEAN, yaituSingapore, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan

Philipina.3

Selain itu, berbagai permasalahan internal terkait denganbelum

terpenuhinya berbagai Standar Nasional Pendidikan (SNP), antara lain

terindikasi darimasih rendahnya nilai rata-rata Ujian Nasional (UN),

banyaknya sekolah yang belum memiliki sarana prasarana sesuai standar,

rendahnya kemampuan satuan pendidikan dalam melakukan pengelolaan

diri secara efektif dan efisien,sampai pada masalah yang terkait dengan

rendahnya kompetensipendidik atau guru.

Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari berbagai komponen

yang saling terkait untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam

sistem pendidikan nasional Indonesia, komponen-komponen tersebut

dikenal dengan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kedelapan

SNP tersebut meliputi: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar

3m.detik.com/news.berita/2647298/posisi-indeks-pembangunan-manusia-indonesia

rangking-108-dari-187-negara

2

Page 17: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

12

1

Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan

Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar

Penilaian.4

Tanpa bermaksud mengurangi arti penting komponen yang lain,

standar pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran paling strategis,

karena berkaitan langsung dengan peran guru sebagai agen pembelajaran

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dalam UU No. 14 Tahun

2005 tentang Guru dan DosenPasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa Guru adalah

pendidik professional dengan tugas utamamendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik.5

Untuk dapat mewujudkan tugas utama tersebut, maka seorang guru

diharapkan dapat berperan sebagai inspirator, motivator, dan fasilitatorbagi

peserta didik dalam pembelajaran.Sebagai seorang inspirator yang hebat,

guru harus mampu membuka cakrawala pemikiran peserta didik. Motivator

yang tangguh harus mampu memberi sugesti dan mendorong peserta didik

agarberupaya mencurahkan segala potensi yang dimilikinyauntuk mencapai

tujuan pembelajaran secara maksimal.Sedangkan sebagai fasilitator,

guruharus mampu menjembatani peserta didik agar dapat mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif.

Namun disisi lain, perkembangan di era globalisasi saat ini yang

mencakup hampir seluruh aspek kehidupan secara langsung maupun tidak

juga telah mempengaruhi dunia pendidikan. Perkembangan ilmu

pengetahuan yang didukung oleh tekhnologi informasi dan komunikasi

semakin mempermudah setiap orang untuk mengakses berbagai informasi

terbaru. Dalam dunia pendidikan, salah satu implikasi positifnya adalah

semakin terbuka lebarnya sumber belajar yang dapat diakses dimanapun dan

kapanpun.Dengan berbekal komputer dan jaringan internet, seorang peserta

didik dapat mengakses berbagai materi pelajaran, bahkan konsep-konsep

4Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

5UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 30 Desember 2005.

3

Page 18: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

13

1

dan teori terbaru tanpa harus diajarkan oleh guru melalui tatap muka secara

konvensional di dalam kelas.

Terjadinya berbagai fenomenadi atas, tentu menjadi tantangan yang

harus dihadapi oleh guru. Guru harus semakin professional dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Sebagaimana dikemukakan oleh

Rusman, guru professional adalah sosok guru yang memiliki kemampuan

dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan

tugas dan fungsinya secara maksimal.6Guru yang melaksanakan tugas dan

fungsinya secara maksimal, akan ditandai oleh: semangat kerja yang tinggi,

tidak mudah menyerah, terbuka terhadap berbagai perkembangan,

senantiasa mengembangkan diri, berpikir positif, berupaya menemukan

berbagai alternatif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi,

menerapkan cara-cara baru dan unik untuk mencapai hasil yang terbaik.

Intinya adalah sosok guru yang selalu mengembangkan kreativitas sesuai

tuntutan profesinya.

Guru yang memiliki kreativitas tinggi tidak akan mudah puas dengan

kemampuan yang telah dimiliki. Kreativitas akan mendorong guru untuk

mencoba hal-hal yang baru, baik berupa penerapan maupun modifikasi

berbagai model-model, pendekatan, metode-metode, dan strategi-strategi

agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif. Sebagaimana dikemukakan

oleh Mulyasa, kreativitas akan menunjukkan bahwa apa yang dilakukan

oleh guru sekarang lebih baik dari apa yang telah dilakukan sebelumnya,

dan apa yang dikerjakan dimasa datang lebih baik dari sekarang.7

Pernyataan Mulyasa di atas mengindikasikan bahwa jika seorang guru

telah menyadari pentingnya kreativitas, maka semua aktivitasnya akan

ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Sehingga guru

yang kreatif tidak hanya akan melaksanakan tugasnya sebagai sebuah

rutinitas belaka. Melalui sosok guru yang kreatif inilah diharapkan mampu

6Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Depok,

Radja Grafindo Persada, 2010), h. 18. 7E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), h. 52.

4

Page 19: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

14

1

menghasilkan lulusan yang berkualitas pula, sekaligus berimplikasi secara

positif terhadap sekolah tempat dimana guru tersebut mengabdikan diri.

Dikaitkan dengan Islam sebagai sebuah agama yang sangat lengkap,

ternyata ditemukan pula ajaran-ajaran tentang pentingnya kreativitas. Ada

salah satu Hadis yang berbunyi,"Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari

hari kemarin, dialah orang yang beruntung, Siapa yang hari ini keadaannya

sama dengan kemarin maka dia rugi, Siapa yang keadaan hari ini lebih

buruk dari kemarin, maka dia celaka(Al Hadist)".8 Dari hadis tersebut

terkandung anjuran untuk selalu melakukan perbaikan dan perbaikan yang

pada dasarnya sama dengan prinsip kreativitas.

Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi kreatif, sehingga yang

lebih penting adalah bagaimana mengembangkannya. Perkembangan

kreativitas seseorang dapat dipengerahui oleh berbagai aspek, baik yang

berasal dari diri sendiri (internal) maupun dari luar(eksternal). Hal ini sesuai

dengan pernyataan Deni Koswara, bahwa untuk dapat berpikir dan bersikap

kreatif, disamping faktor pembawaan, diperlukan sejumlah faktor lain

seperti pengetahuan yang luas, pengalaman yang memadai, semangat kerja

yang tinggi, konsentrasi dan lingkungan yang selalu merangsang untuk

berdaya cipta.9

Dikaitkan dengan guru, faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

yang berasal dari diri sendiri antara lain adalah motivasi kerja, minat

terhadap profesi, keinginan untuk mengaktualisasikan diri, dan sebagainya.

Selain itu yang tidak kalah penting adalah penguasaan guru terhadap

kompetensi, baik kompetensi pedagogik maupun professional. Guru yang

menguasai kompetensi pedagogik dengan baik diharapkan dapat

mengembangkan kreativitas pembelajaran dengan cara mengkombinasikan

berbagai model, pendekatan atau metode secara bervariasi sesuai dengan

kondisi, kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Sehingga substansi

pembelajaran yang menjadi inti kompetensi professional dapat dicapai

8Muslich Shabir, Terjemahn Riyadlus Shalihin, (Semarang: CV Toha Putra, 1981), h. 156.

9Deni Koswara, Bagaima Menjadi Guru Kreatif, (Bandung: PT Pribumi Mekar, 2008), h.

48.

5

Page 20: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

15

1

secara efektif. Sedangkan faktor eksternal atau yang berasal dari luar antara

lain adalah lingkungan kerja yang kondusif untuk tumbuh dan

berkembangnya kreativitas, kepemimpinan kepala sekolah, budaya

organisasi, iklim organisasi, sarana prasarana sekolah, dan sebagainya.

Sebagai agen pembelajaran, kreativitas seorang guru dapat

diwujudkan pada seluruh tahap pembelajaran, baik pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, maupun pada tahap penilaian. Sebuah perencanaan

pembelajaran yang matang, akan memberikan umpan balik yang dapat

menggambarkan berbagai kelemahan yang terjadi. Melalui umpan balik

itulah, guru yang kreatif akan melakukan perbaikan dan penyempurnaan.

Guru yang kreatif akan selalu memperbaiki berbagai kelemahan dan

berupaya menemukan hal-hal yang baru. Upaya itu misalnya dilakukan

melalui penyempurnaan rencana pembelajaran yang lebih kontekstual dan

variatif.

Begitu pulapada tahap proses pelaksanaan pembelajaran, kreativitas

guru dapat diwujudkan melaluipenataan kelas dan peserta didik secara

variatif, kombinasi belajar di dalam dan di luar kelas, atau memodifikasi

berbagai metodedan teknik pembelajaran supaya lebih efektif. Sedangkan

pada tahap pelaksanaan penilaian pembelajaran, kreativitas dapat

diwujudkan melalui penerapan berbagai metode dan teknik penilaian,

sehingga mampu menghasilkan penilaian yang outentik. Kreativitas guru

juga dapat dilihat dari upaya yang dilakukan dalam pengembangan profesi

seperti melakukan tindakan reflektif dalam bentuk penelitian tindakan kelas

maupun karya tulis ilmiah lainnya.

Pentingnya kreativitas seorang guru dalam melaksanakan tugasnya

sebagai agen pembelajaran terasa semakin urgent dikaitkan dengan mata

pelajaran IPSpada jenjang SMP. Merujuk pada lampiran Permendiknas No.

22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, disebutkan bahwa tujuan pembelajaran

IPS adalah agar peserta didik:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya

6

Page 21: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

16

1

2) Memiliki kemampuandasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah, dan keterampilan

dalam kehidupan sosial

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan, dan

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkom-

petisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional,

dan global.10

Selain itu, sebagai mata pelajaran yang mengemban misi

kewarganegaraan (citizenship), IPSdiarahkan untuk mempersiapkan peserta

didik sebagai young citizen, sehingga nantinya dapat menjadi warga negara

Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta menjadi warga

dunia yang cinta damai.11

Dalam kurikulum SMP, mata pelajaran IPS terdiri dari

muatanberbagaidisiplin ilmu sosial, sepertigeografi, ekonomi, sejarah, dan

sosiologi, yang disajikan secara terpadu (IPS Terpadu). Hal ini senada

dengan pernyataan Soemantri, bahwa IPS adalah penyederhanaan disiplin

ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-

masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah

untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah.12

Selain itu, implikasi dari penerapan Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) telah menuntut mata pelajaran IPS harus dapat

mencapai keseluruhan ranah pembelajaran, baik pada ranah kognitif,afektif

dan psikomotorik.

Gambaran ideal tentang mata pelajaran IPS seperti yang terurai di atas

tentu berimplikasi pada bagaimana seorang guru seharusnya dapat

mengelola kurikulum sedemikian rupa, sehingga standar kompetensi,

10

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. 11

Dasim Budimansyah, Inovasi Pembelajaran Project Citizen, (Bandung: Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan, 2009), h. 25. 12

Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press,

2006), h. 8.

7

Page 22: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

17

1

kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran dapat dicapai peserta didik

secara optimal.Kemampuan ini sangat terkait dengan How to Teach dalam

proses pembelajaran.

Secara ideal, pembelajaran IPS pada jenjang SMPdiharapkan mampu

mengembangkan berbagai keterampilan peserta didik, sepertikemampuan

berpikir kritis, memecahkan masalah, mengaitkan konsep-konsep

pembelajaran dengan kehidupan nyata dalam masyarakat, dan

sebagainya.Hal ini tentu hanya dapat terwujud jika guru mampu

mengembangkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (student

center). Hal ini sejalan dengan pendapat A Kosasih Djahiri dalam Sapriya,

bahwa pembelajaran IPS mengutamakan peran aktif siswa melalui proses

belajar inquiri, agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional,

dan analisis, mengaitkan materi pembelajaran dengan keidupan nyata di

masyarakat.13

Tantangan pembelajaran IPS sebagaimana tergambar di atas,

menuntut guru harusselalu mengembangkan kreativitas dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kreativitas itu dapat diwujudkan

antara lain melalui: upaya pengembangan diri secara terus menerus, terbuka

terhadap pengalaman baru, berani mengambil resiko, melakukan hal-hal

yang baru atau berbeda dari yang sebelumnya. Muara dari semua upaya

tersebut adalah agar dapat memberikan layanan pembelajaran yang terbaik

bagi peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif.

Namun dalam kenyataannya, harapan tentang profil ideal guru IPS

sebagaimana yang terurai di atas belum dapatterwujud sepenuhnya.

Pembelajaran yang terjadi di ruang-ruang kelas masih ditandai oleh teacher

center, monoton, metode pembelajaran yang didominasi oleh ceramah dan

kurang variatif, hanya memanfaatkan buku teks sebagai sumber belajar satu-

satunya, pembelajaran lebih menekankan hafalan dan kognitif, kurang

13

Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, h. 8.

8

Page 23: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

18

1

kontekstual, dan sebagainya. Selain itu masih banyak guru yang belum

mampu melaksanakan pembelajaran IPS secara terpadu.

Realitas di lapangan, berdasarkan hasil survei pendahuluan melalui

penyebaran angket terhadap 10orang guru IPS yang berasal dari berbagai

SMP di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari Kota Depok pada bulan

September 2015 mengindikasikan bahwa kreativitas guru masih rendah.

Berdasarkan hasil survei pendahuluan, terindikasi bahwa kreativitas

guru mata pelajaran IPS SMP di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari

Depok masih relatif rendah.Prosentase guru yang masih monoton dalam

memulai pembelajaran dan belum melakukan improvisasi dalam KBM agar

dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif mencapai

55,56%.Prosentase guru yang belum mengembangkan diri secara

berkelanjutan mencapai 57,78%.Prosentase guru yang belum memiliki

kepercayaan diri yang tinggi dalam menerapkan ide atau gagasan baru

dalam pembelajaran mencapai 66,67%. Sementara itu, prosentase guru yang

tidak berani mengambil resiko dalam pembelajaran mancapai

60,00%.Sedangkan prosentasi untuk guru yang belum berpandangan positif

terhadap pengalaman baru mencapai 62,22%.

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa tidak satu pun indikator

kreativitas yang mencapai 75%. Padahal kreativitas guru memiliki peranan

yang penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Peserta didik yang

kreatif hanya akan dapat dihasilkan melalui pembelajaran yang difasilitasi

oleh guru yang kreatif, sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan

yang berkualitas.

Berdasarkan uraian di atas yang menunjukkan pentingnya krativitas

bagi seorang guru, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul: Hubungan Kompetensi Pedagogik dengan Kerativitas Guru

(Survei pada Guru Mata Pelajaran IPS SMP di Kecamatan Sawangan dan

Bojongsari Kota Depok).

9

Page 24: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

19

1

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka

identifikasi masalah dirumuskan sebagai berikut:

1. Berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap 15 orang guru

mata pelajaran IPS di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari Kota

Depok menunjukkan bahwa kreativitas guru relatif masih rendah.

2. Rendahnya kreativitas guru tersebut antara lain terindikasi dari:

masih rendahnya inisiatifdalam pembelajaran, kurang berani

mengambil resiko, kurangterbuka terhadap pengalaman baru,

masih rendahnya keinginan untuk mengembangkan diri, dan

memiliki rasa percaya diri yang rendah untuk menerapkan hal-hal

yang baru.

3. Implikasi dari rendahnya kreativitas guru di atas, berdampak pada

proses pembelajaran yang cenderung monoton, kurang bervariasi,

teacher center, didominasi ceramah, menekankan hafalan

(kognitif), dan kurang kontekstual.

4. Proses pembelajaran yang kurang kreatif di atas telah

berimplikasi pula pada rendahnya kualitas hasil belajar peserta

didik.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tampak adanya beberapa

faktor yang berhubungan dengan kreativitas guru. Agar penelitian ini dapat

dilakukan secara intensif, maka hanya dibatasi pada 2 (dua) variabel saja,

yaitu:

1. Kreativitas Guru sebagai variabel terikat (Y);dan

2. Kompetensi Pedagogik sebagai variabel bebas (X)

Unit analisis dalam penelitian ini adalah guru-guru yang mengajar

mata pelajaranIPS pada jenjang SMP di Wilayah KecamatanSawangan dan

Bojongsari Kota Depok.

10

Page 25: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

20

1

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah:

“Apakah terdapat hubungan Kompetensi Pedagogik dengan

Kreativitas Guru?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi hubungan kompetensi

pedagogik dengan kreativitas guru.

F. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan untuk menyusun

konsep dan strategi baru bagi pengembangan kemampuan dan

wawasan, khususnya terkait dengan hubungan antara kompetensi

pedagogik dengan kreativitas guru. Selain itu, juga diharapkan dapat

memberikan informasi secara teoritis pada peneliti lain yang tertarik

melakukan penelitian sejenis.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan bagi sekolah sekaligus dinas pendidikan setempat

mengenai kreativitas guru dilihat dari aspek kompetensi

pedagogik yang secara tidak langsung dapat meningkatkan

kualitas pendidikan.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

guru dalam mengembangkan kreativitas, khususnya berkaitan

dengan kompetensi pedagogik, demi tercapainya proses dan

11

Page 26: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

21

1

hasil belajar yang lebih efektif untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

peneliti dalam mengembangkan kreativitas yang dimilikinya,

khususnya berkaitan dengan kompetensi pedagogik, karena

peniliti merupakan calon guru.

12

Page 27: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

22

1

BAB II

TINJAUAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Tinjauan Teoritik

1. Hakikat Kreativitas Guru (Y)

a. Pengertian Kreativitas

Kreativitas merupakan sebuah konsep yang

multidimensional dan kompleks. Hal tersebut terbukti dari

banyaknya kajian kreativitas dari berbagai perspektif,

seperti pendekatan psikologis, sosiologis, maupun

kombinasi keduannya. Karena sifatnya yang demikian,

menjadi tidak mudah untuk merumuskan sebuah definisi

yang operasional. Namun yang pasti pada dasarnya setiap

orang yang normal memiliki potensi kreativitas, hanya

frekuensi dan kualitasnya saja yang berbeda-beda. Hal ini

sejalan dengan pendapat Devito yang mengatakan bahwa

kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh

setiap orang dengan tingkat yang berbeda-beda.14

Begitu pula menurut Treffinger, bahwa tidak ada orang

yang tidak sama sekali mempunyai kreativitas, seperti

halnya tidak ada seorang pun manusia yang inteligensinya

nol.15

Upaya untuk memupuk dan mengembangkan

kreativitas menjadi semakin penting dan bermakna ketika

dunia mengalami perubahan yang begitu cepat dan

14

Dedi Supriadi, Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek, (Bandung: CV

Alfabeta, 1997), h. 16. 15

Dedi Supriadi, Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek, h. 16.

13

Page 28: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

23

1

kompleks seperti yang sekarang ini. Kemampuan untuk

berinovasi dan beradaptasi secara cerdas melalui cara-cara

yang baru semakin diperlukan agar dapat survive dan tidak

hanyut dalam persaingan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Coleman, bahwa

ketika jiwa kreatif itu terjaga, ia menggerakkan cara untuk

hidup yang dipenuhi hasrat untuk berinovasi, mencari cara-

cara baru untuk melakukan sesuatu, mewujudkan impian

menjadi nyata.16

Sementara itu menurut Munandar, ada

empat makna pentingnya pengembangan kreatifitas bagi

setiap orang, yaitu:

1) Dengan kreativitas orang dapat mengaktualisasi-

kan diri

2) Dapat melihat bermacam-macam kemungkinan

penyelesaian masalah

3) Bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan; dan

4) Memungkinkan manusia meningkatkan kualitas

hidupnya.17

Jika dilakukan kajian kepustakaan tentang definisi

kreativitas, ditemukan banyak sekali pendapat para ahli

tentang pengertian dan batasan konsep tersebut. Menurut

Naim yang merujuk pada pendapat Hurlock, menyatakan

bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk

menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja

yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak pernah

16

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif, Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup

Siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 243. 17

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta,

2009), h. 31.

14

Page 29: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

24

1

dikenal oleh pembuatnya.18

Sejalan dengan itu, Naim

mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk

menciptakan dan menghasilkan sesuatu hasil karya atau

ide-ide yang baru.19

Pengertian yang lebih lengkap

dikemukakan oleh Supriadi bahwa kreativitas merupakan

kemampuan seseorang untuk melahirkan sesutau yang

baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relaif

berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.20

Dari

berbagai pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

kreativitas pada hakikatnya merupakan kemampuan

seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau

relatif berbeda dengan sebelumnya, baik berupa ide atau

gagasan maupun hasil karya yang nyata.

Selain definisi yang menekankan kreativitas sebagai

kemampuan untuk melahirkan ide atau gagasan dan karya

nyata, ada pula ahli yang menambahkan penekanan pada

tindakan. Menurut Csikszentmihalyi, kreativitas merupakan

suatu tindakan, ide, atau produk yang merubah ranah yang

ada, atau mengubah ranah yang sudah ada menjadi ranah

yang baru.21

Pendapat ini didukung pula oleh Richard

dalam Sigelmen yang menyatakan bahwa kreativitas

merupakan tindakan yang menghasilkan produk baru yang

bermanfaat.22

Berdasarkan kedua teori ini, berarti

kreativitas bukan hanya ide atau produk, namun termasuk

18

Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2011), h. 217. 19

Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, h. 229. 20

Dedi Supriadi, Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek, h. 7. 21

Mihaly Csikszentmihalyi, Flow and The Psychology of Discovery and Invention, (New

York: Herper Perenial, 2000), h. 28. 22

Carol K. Sigelmen, Life-Spam Human Development, (Canada USE: Cole Publishing

Company, 2002), h. 258.

15

Page 30: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

25

1

pula tindakan yang dapat merubah atau menghasilkan

sesuatu menjadi yang baru.

Selain itu, kreativitas juga sering dikaitkan dengan

upaya pemecahan masalah. Sebagaimana dikemukakan

oleh Pranowo, menurut para psikolog ternyata manusia

setiap hari paling tidak menghadapi 6.000 masalah. Bahkan

lebih mencengangkan lagi adalah betapa kreatifnya

manusia ketika dapat menyelesaikan ribuan masalah

tersebut yang mungkin berbeda setiap hari dan

menyelesaikan dengan cara yang berbeda-beda pula.23

Hubungan antara kreativitas dan pemecahan masalah

ini juga dikemukakan oleh Semiawan yang mengatakan

bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk

memberikan gagasan baru dan menerapkan-nya dalam

pemecahan masalah.24

Begitu pula menurut Chaplin bahwa

kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru

dalam upaya memecahkan masalah-masalah dengan

metode-metode baru.25

Berdasarkan uraian berbagai teori di atas dapat

disimpulkan bahwa kreativitas merupakan tindakan

seseorang dalam bentuk gagasan maupun karya nyata

sebagai upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan

yang dihadapi melalui cara-cara yang baru atau relatif

berbeda dengan sebelumnya.

23

Panji Pranowo, Cara Super untuk Kreatif, (Yogyakarta: Buku Pintar, 2013), h. 11. 24

Yeni Rachmawati, Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia

Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 14. 25

Yeni Rachmawati, Euis Kurniawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia

Taman Kanak-kanak, h. 14.

16

Page 31: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

26

1

b. Karakteristik Kreativitas

Selain menjelaskan konsep krativitas melalui

pengertian atau definisi, banyak pula ahli yang menjelaskan

konsep ini berdasarkan karakteristik individu kreatif atau

ciri-ciri orang kreatif. Beberapa ahli yang telah

mengemukakan ciri-ciri atau karakteristik individu kreatif

antara lain adalah Utami Munandar, Deni Saputra, Yatim

Rianto, dan Sund.

Menurut Munandar, ada 7 (tujuh) sikap, kepercayaan

dan nilai-nilai yang melekat pada orang-orang kreatif,

yaitu:

1) Terbuka terhadap pengalaman baru

2) Luar biasa

3) Luwes dalam berpikir

4) Bertindak bebas dalam mengekspresikan diri

5) Berminat pada kegiatan-kegiatan keratif

6) Percaya pada gagasan sendiri

7) Mandiri.26

Sedangkan Saputra mengemukakan 9 (sembilan) ciri

kepribadian kreatif, meliputi:

1) Imajinatif

2) Mempunyai prakarsa/inisiatif (dapat memulai

sesuatu sendiri)

3) Mempunyai minat yang luas

4) Mandiri (bebas) dalam berpikir

5) Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat

26

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan berkualitas, (Jakarta, Kencana, 2012), hh. 229

– 230.

17

Page 32: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

27

1

6) Kepetualangan

7) Penuh semangat

8) Percaya diri

9) Bersedia mengambil resiko dan berani dalam

keyakinan.27

Sementara itu berdasarkan kajian dari berbagai studi,

Riantomengemukakan 24 ciri kepribadian kreatif, yaitu:

1) Terbuka terhadap pengalaman baru

2) Fleksibel perasaan

3) Bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan

4) Menghargai fantasi

5) Tertarik pada kegiatan-kegiatan kretaif

6) Mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah

terpengaruh oleh orang lain

7) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar

8) Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi

yang tidak pasti

9) Mengambil resiko yang diperhitungkan

10) Percaya diri dan mandiri

11) Memiliki tanggung jawab dan komitmen kepada

tugas

12) Tekun dan tidak mudah bosan

13) Tidak kehabisan akal dalam memecahkan masalah

14) Kaya inisiatif

15) Peka terhadap situasi lingkungan

16) Lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan

dari pada masa lalu

27

Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, hh. 220 – 221.

18

Page 33: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

28

1

17) Memiliki citra diri dan emosionalitas yang stabil

18) Tertarik kepada hal-hal abstrak, kompleks, holistik

dan mengandung teka-teki

19) Memiliki gagasan orisinil

20) Mempunyai minat yang luas

21) Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang

bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan

diri

22) Kritis terhadap pendapat orang lain

23) Sering mengajukan pertanyaan yang baik

24) Memiliki kesadaran etika moral dan estetika yang

tinggi.28

Ciri-ciri yang dikemukakan oleh Riyanto di atas juga

ditemukan pada ciri-ciri kepribadian kreatif yang

dikemukakan oleh Sund, yaitu:

1) Hasrat keingintahuan yang cukup besar

2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru

3) Panjang/banyak akal

4) Keinginan untuk menemukan dan meneliti

5) Cenderung mencari jawaban yang luas dan

memuaskan

6) Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam

melaksanakan tugas

7) Berpikir fleksibel

8) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta

cenderung memberi jawaban yang lebih banyak

9) Kemampuan membuat analisis dan sintesis

28

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan berkualitas, h. 230.

19

Page 34: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

29

1

10) Memiliki semangat bertanya serta meneliti

11) Memiliki daya abstraksi yang cukup baik

12) Memiliki latar belakang membaca yang cukup

luas.29

Dari berbagai pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa orang kreatif setidak-tidaknya memiliki ciri-ciri atau

karakteristik:

1) Memiliki Inisiatif yang tinggi

2) Selalu berupaya mengembangkan diri

3) Memiliki rasa percaya diri yang tinggi

4) Berani mengambil resiko

5) Terbuka terhadap pengalaman baru

c. Pentingnya Kreativitas bagiGuru

Kaitan antara kreativitas dengan dunia pendidikan

sudah banyak dikaji oleh para ahli, Mulyasa yang mengutip

pernyataan Piaget, “The principle goal of education is to

create man who are capable of doing new things, not

simply of repeating what other generations have done –

man who are creative, inventive, and discoverers”.30

Kalimat tersebut menunjukkan betapa kreativitas dan

orang-orang kreatif merupakan indikator penting dalam

keberhasilan pendidikan. Manusia-manusia kreatif sebagai

output pendidikan hanya akan dapat dihasilkan melalui

proses kreatif yang selalu merangsang perkembangan

kreatifitas.

29

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik

dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan berkualitas, h. 226. 30

E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), h. 85.

20

Page 35: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

30

1

Paragraf di atas secara tidak langsung mengungkap-

kan pentingnya kreativitas bagi seorang guru. Tanpa

bermaksud mengurangi arti penting komponen yang lain,

peran guru sebagai agen pembelajaran sangat strategis

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Di sisi lain,

perkembangan di era globalisasi saat ini yang mencakup

hampir seluruh aspek kehidupan secara langsung maupun

tidak juga telah mempengaruhi dunia pendidikan.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung oleh

tekhnologi informasi dan komunikasi semakin

mempermudah setiap orang untuk mengakses berbagai

informasi terbaru.

Fenomena di atas tentu menjadi sebuah tantangan

sekaligus peluang bagi guru. Guru harus semakin maksimal

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dengan cara

selalu mengembangkan diri, terbuka terhadap pengalaman

baru, memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak mudah

menyerah, berpikir positif, dan berupaya menemukan

berbagai alternatif dalam menyelesaikan masalah yang

dihadapi. Intinya adalah sosok guru yang selalu

mengembangkan kreativitas sesuai tuntutan profesinya.

Keberadaan guru yang kreatif sebagaimana diuraikan

di atas juga sangat dibutuhkan dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang SMP. Merujuk pada

kurikulum, disebutkan bahwa tujuan pembelajaran IPS

pada jenjang SMP adalah untuk mengembangkan berbagai

keterampilan peserta didik, seperti kemampuan berpikir

kritis, memecahkan masalah. Selain itu peserta didik juga

diharapkan mampu mengaitkan konsep-konsep yang

21

Page 36: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

31

1

dipelajari dengan fenomena kehidupan nyata dalam

masyarakat. Hal ini tentu tidak akan tercapai jika

pembelajaran yang terjadi di kelas-kelas hanya berupa

transfer of knowledge yang didominasi oleh metode

ceramah. Hasil kajian Skeel dari berbagai hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai peserta didik dalam mata

pelajaran IPS atau social studies sangat rendah

dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Salah satu

penyebabnya adalah peserta didik cenderung merasa bosan

karena pembelajaran didominasi oleh motode ceramah.31

Selain berbagai teori tentang kreativitas yang sudah

dijelaskan pada sub sebelumnya, teori yang menarik

lainnya dikaitkan dengan kreativitas guru adalah The three

components of creativity yang dikemukakan oleh Amabile.

Jane Hanry yang mengutip pendapat Amabile, menyatakan

bahwa kreativitas merupakan fungsi dari tiga komponen,

yaitu: expertise, creative-thinking skills, dan motivation.32

Ketiga komponen kreativitas di atas kadang disebut juga

sebagai: domain skill, creative thinking and working skill,

dan intrinsic motivation. Secara visual, teori Amabile ini

dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.

31 Rudi Gunawan, Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta,

2013), hh. 108 – 109. 32

Jane Henry, Creative Management and Development, (London: SAGE Publication Ltd.,

2006), h.18.

22

Page 37: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

32

1

Gambar 2.1

The three components of creativity33

Gambar 2.1 di atas menunjukkan bahwa kreativitas

merupakan interseksi dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:

Skill atau keahlian khusus dalam bidang tertentu, Creative

Thinking atau keahlian untuk berpikir secara kreatif, dan

Intrinsict Motivation atau motivasi yang datang dari dalam

diri sendiri.

Dengan sangat menarik, Naim mengumpamakan

ketiga komponen kreativitas di atas sebagai hal-hal yang

diperlukan untuk membuat masakan sup yang enak.34

Lebih lanjut, Naim menjelaskan bahwa keahlian dalam

bidang tertentu atau khusus adalah syarat utama, karena

tidak mungkin seseorang akan kreatif kalau tidak memiliki

keahlian tentang hal tersebut. Keahlian ini merupakan dasar

utama bagi semua pekerja kreatif yang dapat diperoleh dari

pendidikan, pelatihan, maupun pengalaman. Bagi seorang

guru, keterampilan ini akan terlihat pada pengetahuan,

wawasan, dan kecakapan dalam bidangnya. Keahlian

seorang guru akan samakin meningkat apabila ada upaya-

33

Jane Henry, Creative Management and Development, h.18. 34

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif: Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup

Siswa, hh. 247 – 248.

23

Page 38: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

33

1

upaya untuk mengembangkan diri secara terus-menerus,

baik melalui berbagai pelatihan maupun inisiatif

pembelajaran secara mandiri.

Selanjutnya tentang keterampilan berpikir kreatif,

Naim mengibaratkannya sebagai kemampuan meracik atau

meramu bumbu sehingga menghasilkan sup dengan rasa

yang enak, berbeda, unik, dan spesial. Berpikir kreatif

dapat diibaratkan sebagai cara mendekati dunia yang

memungkinkan untuk menemukan kemungkinan-

kemungkinan baru dan mewujudkan-nya hingga akhir.

Domain ini terkait dengan cara melihat hal yang umum dari

sudut pandang yang berbeda, menemukan kemungkinan

baru, dan mewujudkannya sehingga menghasilkan sesuatu

yang berbeda. Bagi seorang guru, domain keterampilan

kreatif ini akan terindikasi dari ciri-ciri berpikir divergen,

toleran terhadap ambiguitas, yang ditopang oleh rasa

percaya diri yang tinggi, serta keberanian mengambil

resiko.

Sedangkan intrinsict motivation dapat diibaratkan

pula sebagai kecintaan, maknanya adalah keinginan untuk

mengerjakan apa saja karena menganggap hal tersebut

menarik. Seorang individu yang memiliki intrinsict

motivation akan melakukan sesuatu bukan karena adanya

ganjaran atau hadiah, tetapi didorong oleh rasa kecintaan

dan kesenangan. Guru yang memiliki motivasi intrinsik,

tidak akan memperhitungkan penghargaan atau ganjaran

atas upaya-upaya terbaik yang telah dilakukannya. Profil

guru seperti inilah yang akan memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi, senang mencoba atau terbuka terhadap hal-hal yang

24

Page 39: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

34

1

baru, dan tidak mudah menyerah ketika dihadapi kendala

atau hambatan.

Berdasarkan berbagai pendapat dan teori di atas,

dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru adalah tindakan

seorang gurudalam bentuk gagasan maupun karya nyata

sebagai upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan

yang terkait dengan tugas profesionalnya sebagai pendidik

melalui cara-cara yang baru atau relatif berbeda dengan

sebelumnya. Adapun indikatornya adalah:

1) Memiliki banyak inisiatif dalam pembelajaran;

2) Selalu berupaya mengembangkan diri;

3) Memiliki rasa percaya diri yang tinggi;

4) Berani mengambil resiko; dan

5) Terbuka terhadap pengalaman baru.

2. Hakikat Kompetensi Pedagogik (X)

a. Pengertian Kompetensi

Dewasa ini istilah kompetensi sangat sering

diperbincang-kan, tidak hanya pada dunia kerja, namun

juga dalam kalangan masyarakat awam. Sehingga tidak

mengherankan jika berkembang pula berbagai definisi atau

pengertian yang beragam tentang istilah tersebut. Bagi

masyarakat awam, kompetensi sering dikaitkan dengan

kata competence yang berarti kemampuan atau kapabilitas.

Dalam bahasa Indonesia, istilah “kemampuan” yang

berasal dari kata “mampu” ternyata juga dapat dimaknai

secara berbeda-beda sesuai dengan konteks pembicaraan

dan penggunaannya. Dikaitkan dengan kompetensi, kata

mampu sering digunakan untuk menggantikan kata: pintar,

25

Page 40: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

35

1

ahli, dapat melakukan sesuatu pekerjaan, serba tahu,

terampil, dan sebagainya.

Berdasarkan kajian kepustakaan, ditemukan banyak

pengertian kompetensi yang telah dikemukakan oleh para

ahli. Spencer mengatakan bahwa kompetensi merupakan

karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

berhubungan dengan kinerja efektif dan atau superior

dalam suatu pekerjaan atau situasi tertentu.35

Sementara itu,

Guion mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik

yang menonjol bagi seseorang dan mengindikasikan cara-

cara berperilaku atau berpikir, dalam segala situasi dan

berlangsung terus dalam periode waktu yang lama.36

Sedangkan Jhonsons mengartikan kompetensi sebagai

perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang

dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.37

Selain itu, banyak pula ahli-ahli Indonesia yang telah

mendefinisikan kompetensi. Danim menyebutkan bahwa

kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan

dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak dari seorang tenaga profesional.

Selanjutnya, Danim menegaskan bahwa kompetensi

merupakan spesifikasi pengetahuan, keterampilan, dan

sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya dalam

pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan

35

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 78. 36

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif, h. 78. 37

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang

Kreatif dan Efektif, h. 79.

26

Page 41: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

36

1

oleh masyarakat dan dunia kerja.38

Sejalan dengan itu,

Musfah mengatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan

seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang dapat diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang

bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.39

Berdasarkan berbagai pendapat ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki

seorang, agar dapat melaksanakan tugasnya secara

profesional.

b. Pengertian Pedagogik

Pedagogik adalah sebuah konsep yang sering

digunakan dalam dunia pendidikan atau pembelajaran.

Secara etimologi, istilah pedagogi berasal dari bahasa

Yunani, yaitu paedos yang artinya anak laki-laki dan

agogos yang artinya mengantar atau membimbing.

Sehingga secara harfiah, pedagogi berarti pembantu anak

laki-laki pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya

mengantarkan anak majikannya ke sekolah. Kemudian

makna ini berkembang menjadi seseorang yang melakukan

tugas pengajaran, pembimbingan, pembinaan secara

profesional terhadap individu atau sekelompok individu,

agar tumbuh kembang menjadi pribadi yang

bertanggungjawab di masyarakat.40

38

Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi, Ke

Profesional Madani, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), h. 111. 39

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar

Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 29. 40

Agoes Dariyo, Dasar-dasar Pendagogi Modern, (Jakarta: PT Indeks, 2013), h. 2.

27

Page 42: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

37

1

Dalam perkembangan selanjutnya, pedagogik

berkembang menjadi sebuah ilmu sekaligus seni. Menurut

Purwanto, pedagogik sebagai ilmu pengetahuan yang

menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan

mendidik.41

Pedagogik sebagai ilmu juga dikemukakan

oleh Hoogveld yaitu ilmu yang mempelajari masalah

membimbing anak ke arah tujuan tertentu, supaya kelak

mampu secara mendiri menyelesaikan tugas hidupnya.42

Sedangkan pedagogik sebagai seni diantaranya

dikemukakan oleh Sulaiman. Menurutnya dikatakan seni

karena harus mempertimbangkan perbedaan individu setiap

peserta didik, memiliki kaedah yang sesuai dengan peserta

didik, memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam

yang dilandasi asumsi bahwa setiap peserta didik

merupakan insan yang berpotensi.43

Pedagogik sebagai

seni juga dikemukakan oleh Schleiermacher dan Schiller

dengan menyebut pedagogik sebagai seni beraksi, yaitu

bagaimana guru berinteraksi dan berkomunikasi dengan

siswa. Hal yang menarik dikemukakan oleh Hebert bahwa

pembelajaran tidak bisa direproduksi begitu saja. Sebuah

pengalaman keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi

oleh banyak faktor, sehingga tidak dapat begitu saja

diterapkan kembali dalam konteks tempat atau waktu yang

berbeda, walaupun dengan isi yang serupa.44

41

Agoes Dariyo, Dasar-dasar Pendagogi Modern, h. 2. 42

Uyoh Sadullah, Agus Muharam, Pedagogik: Ilmu Mendidik, (Bandung: Alfabeta, 2010),

h. 2. 43

Esah Sulaiman, Pengenalan Pedagogi, (Johor: University Technologi Malaysia,2004), h.

3. 44

Anna Hebert, The Pedagogy of Creativity, (New York: Rouletge Taylor and Prancis

Group, 2010), hh. 70 – 71.

28

Page 43: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

38

1

Dari beberapa teori dan pendapat para ahli di atas,

dapat disimpulkan bahwa Pedagogik adalah ilmu sekaligus

seni yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran yang

efektif.

c. Kompetensi Pedagogik Guru

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomer 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen telah meningkatkan status

guru menjadi pendidik professional. Tugas utamanya

adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kata professional

mengisyaratkan bahwa pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan seorang guru dapat menjadi sumber penghasilan

kehidupan, namun harus memenuhi persyaratan-

persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut adalah memiliki

kualifikasi akademik, keahlian, kemahiran, dan kecakapan

tertentu. Persyaratan minimal secara akademik seorang

guru adalah Sarjana (S1) atau Diploma 4, serta menguasai

kompetensi guru secara utuh meliputi kompetensi

pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. Tujuan

ditetapkannya persyaratan penguasaan kompetensi bagi

guru tersebut adalah untuk menjamin keterlaksanaan tugas

sebagai pendidik secara professional.

Salah satu kompetensi yang penting dikuasai guru

adalah kompetensi pedagogik. Dalam Undang-Undang

tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa Kompetensi

Pedagogik merupakan kemampuan guru yang terkait

dengan pemahaman peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

29

Page 44: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

39

1

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya. Selanjutnya dalam

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 Pasal 1 dan 2

mengatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi

kompetensi, salah satunya adalah kompetensi pedagogik.

Penguasaan guru terhadap kompetensi pedagogik ini

sangat penting karena terkait langsung dengan aktivitas

pembelajaran. Menurut Rusman, penguasaan kompetensi

pedagogik penting bagi guru agar kegiatan pembelajaran

lebih bermakna dan berhasil guna.45

Pernyataan ini juga

didukung oleh Victor C.X. Wang, bahwa tanpa

pengetahuan tentang pedagogik, setiap kegiatan

pembelajaran hanya akan menyebabkan aktivitas yang

ceroboh, apalagi pengajaran yang efektif.46

Berdasarkan hasil kajian kepustakaan, ditemukan

banyak sekali definisi yang telah dikemukakan oleh para

ahli tentang pengertian kompetensi pedagogik serta

lingkupnya. Menurut Janawi, kompetensi pedagogik adalah

kemampuan guru berkenaan dengan penguasaan teoritis

dan proses aplikasinya dalam pembelajaran. Selanjutnya

dijelaskan bahwa komptensi pedagogik paling tidak

berhubungan dengan:

1) Mengusai karakteristik peserta didik

2) Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran

3) Mengembangkan kurikulum dan rancangan pem-

belajaran

45

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, h. 22. 46

Victor C.X. Wang, et, al., Pedagogical and Andragogical: Teaching and Learning With

Information, Communication, Technologies, (USE: IGI Global, 2012), h. V.

30

Page 45: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

40

1

4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

5) Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi

untuk kepentingan pembelajaran

6) Menfasilitasi perkembangan potensi peserta didik

7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

dengan peserta didik

8) Menyelenggarakan evaluasi dan penilaian proses

dan hasil belajar

9) Memanfaatkan hasil evaluasi dan penilaian untuk

kepentingan pembelajaran

10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan

kualitas pembelajaran.47

Sementara itu, Hadis dan Nurhayati mengatakan

bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik yang memenuhi

kaidah-kaidah pedagogik. Kemampuan ini meliputi:

1) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek

fisik, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

2) Memahami latar belakang keluarga dan

masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar

dalam konteks kebinekaan budaya

3) Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar

peserta didik

4) Menfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

5) Menguasai teori dan prinsip belajar dan

pembelajaran yang mendidik

47

Janawi, Guru: Citra Guru Profesional, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 65.

31

Page 46: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

41

1

6) Mengembangkan kurikulum yang mendorong

keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran

7) Merancang pembelajaran yang mendidik

8) Melaksanakan pembelejaran yang mendidik

9) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.48

Begitu pula menurut Sagala, bahwa kompetensi

pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan

peserta didik, meliputi:

1) Pembahasan wawasan guru akan landasan filsafat

pendidikan

2) Mengenali potensi dan keberagaman peserta didik

3) Mengembangkan kurikulum/silabus

4) Menyusun rencana dan strategi pembelajaran

5) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif,

inovatif, eksperimentif, efektif, dan

menyenangkan

6) Melakukan evaluasi hasil belajar denga memenuhi

prosedur dan standar yang dipersyaratkan

7) Mengembangkan bakat dan minat peserta didik

melalui kegiatan ekstrakulikuler dan intrakulikuler

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimiliki peserta didik.49

Mulyasa yang mengutip dari Standar Nasional

Pendidikan (SNP), penjelasan pasal 28 ayat 3 butir a

mengemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah

48

Abdul hadis dan Nurhayati, Menejemen Mutu Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.

22. 49

Saiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung;

Alfabeta, 2009), hh. 30 – 31.

32

Page 47: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

42

1

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi:

1) Pemahaman terhadap peserta didik

2) Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran

3) Evaluasi hasil belajar

4) Pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasi-kan berbagai potensi yang

dimilikinya.50

Tidak berbeda jauh dengan Mulyasa di atas,

Sudarwan Danim, juga mengemukakan sub kompetensi

pedagogik yang terdiri dari:

1) Mengenal peserta didik secara mendalam

2) Merancang pembelajaran

3) Melaksanakan pembelajaran

4) Merancang dan melaksanakan evaluasi

pembelajaran

5) Mengembangkan peserta didik untuk

mengaktualisasi-kan berbagai potensinya.51

Secara lebih lengkap, Sudarwan Danim telah

mengemukakan indikator-indikator yang dijabarkan dari 5

(lima) sub kompetensi di atas pada tabel 2.1 berikut.

50

Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, h. 75. 51

Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.

22.

33

Page 48: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

43

1

Tabel 2.1

Sub Kompetensi dan Indikator-indikator Kompetensi

Pedagogik52

Sub Kompetensi Indikator

Mengenal peserta

didik secara

mendalam

1.1 Memahami peserta didik dengan

memanfaatkan prinsip-prinsip

perkembangan kognitif

1.2 Memahami peserta didik dengan

memanfaatkan prinsip-prinsip

kepribadian

1.3 Mengidentifikasi bekal ajar awal

peserta didik

Perancangan dan

pelaksanaan

pembelajaran

2.1 Memahami landasan pendidikan

2.2 Menerapkan teori belajar dan

pembelajaran

2.3 Menemukan strategi

pembelajaran berdasarkan

karakteristik peserta didik,

kompetensi yang ingin dicapai,

dan materi ajar

2.4 Menyusun rancangan

pembelajaran berdasarkan strategi

yang dipilih

Melaksanakan

pembelajaran

3.1 Menata latar (setting)

pembelajaran

3.2 Melaksanakan pembelajaran yang

kondusif

Merancang dan

melaksanakan

evaluasi

pembelajaran

4.1 Merancang dan melaksanakan

evaluasi (assesment) proses dan

hasil belajar secara

berkesenambungan dengan

berbagai metode

4.2 Menganalisis hasil evaluasi

proses dan hasil belajar untuk

menentukan tingkat ketuntasan

belajar (mastry learning)

4.3 Memanfaatkan hasil penilaian

pembelajaran untuk perbaikan

keseulitan program pembelajaran

secara umum

52

Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, hh. 25 – 26.

34

Page 49: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

44

1

Mengembangkan

peserta didik

untuk

mengaktualisasik

an berbagai

potensinya

4.1 Menfasilitasi peserta didik untuk

pengembangan berbagai potensi

akademik

4.2 Menfasilitasi peserta didik untuk

pengembangan berbagai potensi

non akademik

Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru secara

menyeluruh, tentu memerlukan penilaian yang

komprehensif, karena mencakup domain kognitif, afektif,

dan keterampilan. Namun demikian, penilaian kompetensi

juga dapat dilakukan pada domain atau ranah tertentu saja.

Sebagai contoh, pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG)

yang dilaksanakan oleh kementerian pendidikan dan

kebudayaan beberapa tahun terakhir ini dilakukan melalui

tes tertulis dengan penekanan pada domain kognitif.

Terkait dengan kemampuan dalam domain kognitif,

Anderson dan Kratwohl telah mengemukakan tahapan

proses kognitif dari yang terendah sampai yang tertinggi,

yaitu: Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3),

Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5) dan Mengkreasi

(C6). Secara lengkap tahapan kemampuan kognitif tersebut

dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2

Tahapan Proses Kognitif53

Tahapan Proses

Kognitif

Kemampuan Kompetensi

Kognitif

1. Mengingat (C1)

1.1. Mengenal kembali

1.2. Memunculkan kembali

1.1. Mengidentifikasi

1.2. Menyatakan kembali

53

Tim Pengembang Ilmu pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung:

PT Imperial Bhakti Utama, 2007), h. 117.

35

Page 50: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

45

1

2. Memahami (C2)

2.1. Menginterpretasi

2.2. Memberi contoh

2.3. Mengklasifikasi

2.4. Merangkum

2.5. Menyimpulkan

2.6. Membandingkan

2.7. Menjelaskan

2.1. Mengklasifikasi,

menceritakan,

menyajikan

2.2. Mengilustrasikan,

memberi contoh

2.3. Mengkategorikan,

mengelompokkan

2.4. Mengabstraksikan,

menggeneralisasikan

2.5. Menyimpulkan,

melengkapi,

memperkirakan

2.6. Membandingkan,

memetakan,

menjodohkan

2.7. Menyusun model

3. Menerapkan (C3)

3.1. Menggunakan

3.2. Melaksanakan

3.1. Menggunakan

prosedur pada hal

yang jelas

3.2. Menggunakan

prosedur pada hal

yang belum jelas

4. Menganalisis (C4)

4.1. Membedakan

4.2. Menguraikan

4.3. Mengorganisasikan

4.1. Mencari perbedaan,

memisahkan, memilih

4.2. Membagi, merinci

4.3. Mengintegrasikan,

menemukan

koherensi,

memadukan, membuat

struktur

5. Mengevaluasi (C5)

5.1. Mengecek

5.2. Mengkritik

5.1. Mendeteksi,

memonitor,

memeriksa, menguji

5.2. Mendeteksi

ketidaksesuaian

6. Mengkreasi (C6)

6.1. Mengembangkan 6.1. Merumuskan

36

Page 51: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

46

1

6.2. Merencanakan

6.3. Membuat

hipotesis,

meningkatkan

kegiatan

6.2. Merancang prosedur,

menyusun rencana

kerja

6.3. Menciptakan satu

karya, menghasilkan

produk

Dengan demikian, kompetensi pedagogik guru yang

terkait dengan pengelolaan pembelajaran dapat dinilai

berdasarkan kemampuan kognitif yang mengacu pada

tahapan proses kognitif sebagaimana yang tertuang pada

tabel di atas.

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan

bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan kognitif

guru yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran yang

efektif sesuai dengan metodologi pengajaran yang

ditetapkan. Adapun indikator-indikatornya adalah:

1) Pemahaman terhadap peserta didik

2) Penguasaan prinsip dan teori pembelajaran

3) Pengembangan kurikulum dan perancangan

pembel-ajaran

4) Plaksanaan pembelajaran yang efektif dan

mendidik

5) Penguasaan terhadap evaluasi proses dan hasil

belajar.

37

Page 52: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

47

1

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian sejenis yang telah dilaksanakan dan dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini antara lain adalah:

1. Penelitian milik Heryanti (2015) yang berjudul: “Hubungan

Kompetensi Pedagogik dan Kecerdasan Emosional dengan

Kreativitas Kerja Guru pada Guru SD di Wilayah Babakan

Mandang dan Karang Tengah Kota Bogor”. Metode dalam

penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan

korelasional. Hasil penelitian sebagai berikut: Terdapat

hubungan positif yang sangat signifikan antara Kompetensi

Pedagogik dengan Kreativitas Kerja Guru, dengan

persamaan regresi Ŷ = 56,8285 + 0,3908X1 dengan nilai

koefisien korelasi ry.1 = 0,6326 serta nilai koefisien

determinasi r2

y.1 = 0,4002.54

2. Penelitian milik Nelfuad (2015) yang berjudul: “Hubungan

Kompetensi Pedagogik dan Kecerdasan Adversitas dengan

Kreativitas Kerja Guru (Survei pada Guru SDN di Wilayah

Kecamatan Sawangan dan Bojongsari Kota Depok). Hasil

penelitian sebagai berikut: Terdapat hubungan positif yang

sangat signifikan antara Kompetensi Pedagogik dengan

Kreativitas Kerja Guru, dengan persamaan regresi Ŷ =

85,257 + 1,854X1 dengan nilai koefisien korelasi ry.1 =

0,606 serta nilai koefisien determinasi r2

y.1 = 0,367.55

54

Heryanti, Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Kecerdasan Emosional dengan

Kreativitas Kerja Guru, (Bogor: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Pakuan, 2015). 55

Nelfuad, Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Kecerdasan Adversitas dengan

Kreativitas Kerja Guru, (Bogor: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Pakuan, 2015).

38

Page 53: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

48

1

Tabel 2.3

Penelitian Yang Relevan

No. Nama Peneliti,

Tahun, Judul Persamaan Perbedaan

1 Heryanti

(2015)

“Hubungan

Kompetensi

Pedagogik dan

Kecerdasan

Emosional

dengan

Kreativitas

Kerja Guru”

Terdapat

variabel

kreativitas guru

dan variabel

kompetensi

pedagogik

Indikator

Kreativitas

Guru: inisiatif

yang tinggi

Indikator

Kompetensi

Pedagogik :

Menguasai

prinsip dan teori

pembelajaran,

Mengembangka

n perancangan

pembelajaran

Terdapat variabel

kecerdasan

emosional

]Survei dilakukan

pada guru Sekolah

Dasar (SD)

Survei dilakukan

pada wilayah yang

berbeda

Indikator Kreativitas

Guru: mandiri,

fleksibel, gagasan

orosinil

Indikator

Kompetensi

Pedagogik :

Memahami kesulitan

belajar peserta didik,

mengaktualisasi-kan

berbagai potensi

peserta didik

melaksanakan

pembelajaran yang

aktif

2 Nelfuad (2015)

“Hubungan

Kompetensi

Pedagogik dan

Kecerdasan

Adversitas

dengan

Kreativitas

Kerja Guru”

Terdapat

variabel

kreativitas guru

dan variabel

kompetensi

pedagogik

Indikator

Kreativitas

Guru: rasa

Terdapat variabel

kecerdasan

adversitas

Survei dilakukan

pada guru Sekolah

Dasar (SD)

Indikator Kreativitas

Guru: berpikir

divergen

39

Page 54: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

49

1

percaya diri,

pengambilan

resiko

Indikator

Kompetensi

Pedagogik :

menguasai

evaluasi proses

dan hasil belajar,

menguasai

prinsip dan teori

pembelajaran

Indikator

Kompetensi

Pedagogik :

mengaktualisasi-kan

berbagai potensi

peserta didik,

pembelajaran yang

aktif dan

menyenangkan,

menguasai strategi

pembelajaran

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan konstruksi variabel kompetensi pedagogik (X) dan

variabel kreativitas guru (Y), berikut ini akan dilakukan analisis

rasional tentang hubungan antara kedua variabel tersebut.Dalam

penelitian ini, kompetensi pedagogik adalah kemampuan kognitif guru

yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran yang efektif sesuai

dengan metodologi pengajaran yang ditetapkan. Adapun indikator-

indikatornya adalah: 1) Pemahaman terhadap peserta didik; 2)

penguasaan prinsip dan teori pembelajaran; 3) pengembangan

kurikulum dan perancangan pembelajaran; 4) pelaksanaan

pembelajaran yang efektif dan mendidik; dan 5) penguasaan terhadap

evaluasi proses dan hasil belajar.

Sedangkan kreativitas guru adalah kemampuan seorang guru

dalam bentuk gagasan, tindakan, maupun karya nyata sebagai upaya

untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan tugas

profesionalnya sebagai pendidik melalui cara-cara yang baru atau

relatif berbeda dengan sebelumnya. Adapun indikatornya adalah: 1)

40

Page 55: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

50

1

Inisiatif pembelajaran; 2) Pengembangan diri; 3) Rasa percaya diri; 4)

Pengambilan resiko; dan 5) Pandangan terhadap pengalaman baru.

Hubungan antara variabel kompetensi pedagogik dengan

variabel kreativitas guru dapat dilihat pada skema di bawah ini.

Gambar 2.2

Skema Hubungan antara Variabel X dan Variabel Y

Berdasarkan hubungan-hubungan antara indikator-indikator

variabel X dan Y pada Gambar 2 di atas, selanjutnya dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Seorang guru yang memiliki pemahaman terhadap latar

belakang peserta didik dengan baik dalam berbagai aspek,

seperti: minat, bakat, intelektual, kepribadian, sosial-budaya,

dan sebagainya, akan kaya dengan inisiatif sehingga dapat

41

Page 56: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

51

1

mengembangkan rencana pembelajaran yang berbasis pada

keberagaman karakteristik peserta didik.

2. Seorang guru yang memahami dengan baik teori

perkembangan kognitif, Multiple Intellegence, dan berbagai

gaya belajar diduga akan kaya dengan inisiatif pembelajaran.

3. Sebaliknya, penguasaan guru terhadap berbagai teori belajar

dan teori tentang karakteristik peserta didik dari berbagai

aspek (seperti: minat, bakat, intelektual, kepribadian, sosial-

budaya, dan sebagainya) tidak dapat dipisahkan dari hasil

pengembangan diri yang telah dilakukan oleh seorang guru.

4. Guru yang selalu mengembangkan diri akan terindikasi pula

dari upaya memodifikasi dan menyempurnakan rancangan

pembelajaran secara berkelanjutan. Upaya tersebut tentu

didukung oleh adanya rasa kepercayaan diri yang tinggi.

5. Guru yang memiliki rasa percaya diri tinggi dan disertai

keberanian mengambil resiko akan melakukan penataan kelas

(setting) secara bervariasi, termasuk belajar di luar kelas

dengan tujuan agar peserta didik dapat mencapai tujuan

pembelajaran secara efektif.

6. Guru yang terbuka terhadap pengalaman baru, akan selalu

mencoba menerapkan berbagai pendekatan, metode, dan

strategi pembelajaran inovatif. Keterbukaan terhadap

pengalaman baru juga akan terindikasi dari keberanian untuk

mencoba menerapkan berbagai bentuk dan teknik penilaian

proses dan hasil belajar yang otentik.

Berdasarkan analisis hubungan antar indikator-indikator variabel

X dan variabel Y di atas, maka dapat diduga terdapat hubungan antara

kompetensi pedagogik dengan kreativitas guru.

42

Page 57: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

52

1

BAB III

METODE PENELITIAN

G. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) yang berada dalam wilayah Kecamatan Sawangan dan

Bojongsari, Kota Depok.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 9 (sembilan) bulan

terhitung dari bulan Desember 2015 sampai dengan Agustus 2016,

mulai dari seminar proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil

penelitian. Secara garus besar rancangan jadwal penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis

Kegiatan

Bulan/Minggu Des.2015 Jun.2016 Jul. 2016 Agust. 2016

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Seminar

Proposal

2 Pembuatan

Instrumen

3 Uji Coba

Instrumen

4 Pengumpulan

data

5 Analisis Data

6 Penyusunan

Laporan Hasil

Penelitian

H. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei

dengan pendekatan korelasional, yaitu jenis penelitian yang berupaya untuk

43

Page 58: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

53

1

membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

Variabel-variabel yang dimaksud, yaitu: Kompetensi pedagogik

sebagai variabel bebas (X) dan Kreativitas Guru sebagai variabel terikat (Y).

Sedangkan alat ukur (instrumen) yang digunakan adalah tes dan non tes,

yang disusun berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam variabel

penelitian. Sebagai responden untuk kedua variabel tersebut adalah guru-

guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengajar mata pelajaran IPS

dalam wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari, Kota Depok.

Konstelasi masalah yang diteliti dapat dilihat pada gambar berikut:

Keterangan:

X : Kompetensi Pedagogik

Y : Kreativitas Guru

Ɛ : Variabel lain yang diduga memiliki hubungan

dengan kreativitas guru

Gambar 3.1

Konstelasi Hubungan antar Variabel

I. Populasi dan Sampling

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMP mata

pelajaran IPS dalam wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari,

kota Depok berjumlah 33 orang yang berasal dari 24 Sekolah.

2. Sampel Penelitian

Penelitian ini memiliki jumlah populasi 33 orang guru mata

pelajaran IPS. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus yang

44

Page 59: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

54

1

digunakan oleh Solvin dengan tingkat kepercayaan 95% (tingkat

kesalahan 5%)56

dengan perhitungan sebagai beikrut:

n = 𝑁

1 + 𝑁𝑒²

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah populasi

e : tingkat kesalahan (presisi) ditetapkan 5% dengan tingkat

kepercayaan 95%

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

n = 33

1 +33 (0,05)²

n = 33

1 +0,825

n = 33

1,0825

n = 30,40

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan Slovin di atas,

untuk keperluan penelitian jumlah sampel dibulatkan menjadi 30

orang guru. Sedangkan untuk uji coba akan diberikan pada 10 orang

guru di luar perhitungan sampel penelitian. Perhitungan selanjutnya

yaitu membagi responden secara proporsional yang dapat dilihat

dalam tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2

Jumlah Guru dan Jumlah Sampel yang akan diambil

No Nama Sekolah Jumlah

Guru

Jumlah

Sampel

1. SMP Al-Hasra 2 Orang 2

2. SMP Darul Ulum 1 Orang 1

3. SMP Terpadu Darussalam 1 Orang 1

4. SMP Islamiyah Serua 1 Orang 1

5. SMPN 14 Depok 3 Orang 2

6. SMP Permata Bunda Reni Jaya 1 Orang 1

56

Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, (Jakarta: Ushul Press, 2009), h. 34.

45

Page 60: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

55

1

7. SMP PGRI 363 Pondok Petir 1 Orang 1

8. SMP Raudhatul Falah 1 Orang 1

9. SMP Bina Insan Cendikia 1 Orang 1

10. SMP Islam Al-Ihsan 1 Orang 1

11. SMP Islam Al-Ma’arif 1 Orang 1

12. SMP Arrihlah 1 Orang 1

13. SMP Darul Qur’an 1 Orang 1

14. SMP Hidayatul Ihsan 1 Orang 1

15. SMP Islam Plus Az-Zahra 2 Orang 2

16. SMPN 10 Depok 3 Orang 2

17. SMPN 18 Depok 3 Orang 2

18. SMP Daarun Ni’Mah 1 Orang 1

19. SMP Yapan 2 Orang 2

20. SMP Muhammadiyah 29 1 Orang 1

21. SMP Islamiyah Sawangan 1 Orang 1

22. SMP IT Amec 1 Orang 1

23. SMP IT Daarul Rahman 1 Orang 1

24. IT Darul Hikam 1 Orang 1

Jumlah 33 Org 30

J. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen yang

disusun berdasarkan indikator setiap variabel. Pengumpulan data untuk

variabel kreativitas guru (Y) berbentuk non tes berupa kuesioner dengan

menggunakan skala penilaian 1 – 5. Sedangkan pengumpulan data untuk

variabel kompetensi pedagogik (X) dilakukan melalui tes terstruktur berupa

pertanyaan pilihan ganda.

Sebelum diberikan kepada responden yang diberikan sampel pada

penelitian ini, instrumen terlebih dahulu di validasi dan di uji reliabilitasnya.

Penjelasan mengenai instrumen masing-masing variabel penelitian, adalah

sebagai berikut:

1. Intrumen Kreativitas Kerja Guru

a. Definisi Konseptual

Kreativitas Guru adalah tindakan seorang guru dalam

bentuk gagasanmaupun karya nyata sebagai upaya untuk

mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan tugas

46

Page 61: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

56

1

profesionalnya sebagai pendidik melalui cara-cara yang baru

atau relatif berbeda dengan sebelumnya.

b. Definisi Operasional

Kreativitas Guru dalam penelitian ini adalah penilaian

guru terhadap dirinya sendiri tentang tindakan yang

dilakukannyabaik dalam bentuk gagasan maupun karya nyata

sebagai upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan yang

terkait dengan tugas profesionalnya sebagai pendidik melalui

cara-cara yang baru atau relatif berbeda dengan sebelumnya,

yang diukur melalui: 1) Inisiatif pembelajaran; 2)

Pengembangan diri; 3) Rasa percaya diri; 4) Pengambilan

resiko; dan 5) Pandangan terhadap pengalaman baru.

c. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kreativitas

guru dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator-

indikator yang telah ditetapkan. Instrumen berupa kuesioner,

terdiri dari 40 butir pernyataan positif dan negatif dengan 5

(lima) alternatif jawaban, yaitu Selalu (Sl), Sering (Sr), Kadang-

kadang (Kd), Pernah (P), dan Tidak Pernah (TP). Pernyataan

positif adalah pernyataan yang mengindikasikan tingginya

kreativitas guru. Penghitungan skor untuk pernyataan positif ini

adalah Selalu (Sl) diberi skor 5, Sering (Sr) diberi skor 4,

Kadang-kadang (Kd) diberi skor 3, Pernah (P) diberi skor 2, dan

Tidak Pernah (TP) diberi skor 1. Sedangkan pernyataan negatif

adalah pernyataan yang mengindikasikan rendahnya kretaivitas

guru. Penghitungan skor adalah Selalu (Sl) diberi skor 1, Sering

(Sr) diberi skor 2, Kadang-kadang (Kd) diberi skor 3, Pernah (P)

diberi skor 4, dan Tidak Pernah (TP) diberi skor 5. Secara

lengkap instrumen kerativitas guru dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

47

Page 62: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

57

1

Tabel 3.3

Kisi-kisi Insrumen Variabel Kreativitas Guru

No Indikator Pernyataan

Jumlah Positif Negative

1 Inisiatif

pembelajaran 1, 2, 4, 5, 6, 7 3, 8 8

2 Pengembangan

diri

10, 11, 12,

13, 15, 16 9, 14 8

3 Rasa percaya

diri

17, 18, 20,

21, 22

19, 23,

24 8

4 Pengambilan

resiko

25, 26, 28,

29, 31, 32 27, 30 8

5 Pandangan

terhadap

pengalaman

baru

33, 34, 36,

38, 40

35, 37,

39 8

Jumlah Pernyataan 28 12 40

d. Kalibrasi (Uji Coba) Instrumen

Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan reliabel.

Oleh karena itu perlu dilakukan uji coba untuk melihat koefisien

validitas dan reliabilitas yang sudah dibuat. Uji validitas dilakukan

untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan telah dapat

mengukur konsep yang akan diukur. Sedangkan realibilitas bertujuan

mengetahui kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur.57

1) Validitas

Validitas instrumen kreativias guru ditentukan dengan

korelasi product moment person, dengan kriteria validitas

instrumen ditentukan melalui validitas butir pernyataan. Butir-

butir pernyataan dalam instrumen dinyatakan valid jika rhitung >

rtabel pada taraf signifikansi α = 0,05. Adapun subjek yang

digunakan dalam uji coba instrumen adalah responden yang

setara dengan subjek penelitian sebanyak 10 orang guru SMP

yang mengajar mata pelajaran IPS di Kecamatan Sawangan dan

57

Masri Mansoer dan Elin Driana, Statistik Sosial, h. 20.

48

Page 63: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

58

1

Bojongsari Kota Depok, yang tidak menjadi sampel dalam

penelitian ini.

2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu

ukuran atau alat ukur. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk

melihat sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil yang

relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali

terhadap gejala yang sama pada saat yang berbeda. Pengujian

reliabilitas ini bertujuan untuk memperoleh alat ukur yang stabil

dengan tingkat akurasi yang baik. Pengujian reliabilitas

instrumen kreativitas guru menggunakan rumus Alpha

Crombach. Instrumen dinyatakan reliabel jika koefisiensi Alpha

(α) ≥ 0,7.

2. Instrumen Kompetensi Pedagogik

a. Definisi Konseptual

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan kognitif guru

yang terkait dengan pengelolaan pembelajaran yang efektif

sesuai dengan metodologi pengajaran yang ditetapkan.

b. Definisi Operasional

Kompetensi pedagogik dalam penelitian ini adalah

penilaian terhadapkemampuan kognitif guru yang terkait dengan

pengelolaan pembelajaran secara efektif sesuai dengan

metodologi pengajaran yang ditetapkan, yang diukur melalui: 1)

Pemahaman terhadap peserta didik; 2) penguasaan prinsip dan

teori pembelajaran; 3) pengembangan kurikulum dan

perancangan pembelajaran; 4) pelaksanaan pembelajaran yang

efektif dan mendidik; dan 5) penguasaan terhadap evaluasi

proses dan hasil belajar.

49

Page 64: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

59

1

c. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kompetensi

pedagogik guru adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda

(multiple choise). Soal tes dikembangkan sebanyak 40 butir

berdasarkan indikstor-indikator yang telah ditetapkan dan setiap

butir soal terdiri dari 4 (empat) pilihan atau option jawaban.

Pedoman penskoran menggunakan skor 1 jika jawaban benar

dan skor 0 jika jawaban salah.

Sebelum digunakan dalam penelitian, soal ini juga diuji

validitas dan reliabilitasnya terhadap 10 orang guru yang tidak

termasuk dalam sampel penelitian. Selanjutnya sebaran butir

soal yang disusun berdasarkan indikator-indikator variabel

kompetensi pedagogik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Variabel Kompetensi Pedagogik

No Indikator

Nomer Soal/Kemampuan

Ranah Kognitif Jmlh

C1 C2 C3 C4 C5

1 Pemahaman

terhadap peserta

didik

1 2, 3 4, 5, 6, 7 8 8

2 Penguasaan

prinsip dan teori

pembelajaran

9 10,

11

12,

13

14,15 16 8

3 Pengembangan

kurikulum dan

perancangan

pembelajaran

17 18,19 20,21 22,

23

24 8

4 Pelaksanaan

pembelajaran

yang efektif dan

mendidik

25 26,

27

28,

29

30,

31

32 8

5 Penguasaan

terhadap evaluasi

proses dan hasil

belajar

33 34,

35

36,

37

38,

39

40 8

Jumlah Pernyataan 5 10 10 10 5 40

50

Page 65: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

60

1

d. Kalibrasi (Uji Coba Instrumen)

1) Validitas

Pengujian kesahihan atau validitas instrumen

kompetensi pedagogik dalam penelitian ini menggunakan

rumus Korelasi Point Biserial, yang bertujuan untuk

mengetahui korelasi antara skor butir instrumen dengan

skor total seluruh butir instrumen yang bersangkutan.

Butir soal dinyatakan valid apabila rhitung> rtabel pada taraf

signifikansi α = 0,05.

2) Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas, instrumen kompetensi

pedagogik, digunakan rumus Kuder-Richardson (KR-20).

Instrumen dinyatakan reliabel jika r11> 0,6.

K. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisis

menggunakan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran

umum penyebaran atau distribusi data. Data yang akan diolah dengan

menggunakan teknik statistik deskritif akan menggambarkan rata-rata

(Mean), nilai tengah (Median), nilai yang sering muncul (Modus),

simpangan baku (standard deviation), distribusi frekuensi (variant),

nilai maksimum (Max), nilai minimum (Min), rentang antara nilai

maksimum dan minimum (range), keragaman data (variant sample),

total nilai (Sum), banyak kelas, rentang kelas, dan disertai grafik

histogram dari masing-masing variabel penelitian.

2. Statistik Inferensial

Uji statistik inferensial digunakan untuk melakukan pengujian

hipotesis. Beberapa uji statistik inferensial yang dilakukan antara lain

sebagai berikut:

51

Page 66: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

61

1

a. Uji Persyaratan Analisis

1) Uji Normalitas Galat Baku Taksiran

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

distribusi populasi berdasarkan pengolahan data

penelitian. Pengujian normalitas populasi dilakukan

dengan menggunakan rumus uji Liliefors. Adapun

pernyataan normal adalah jika Lhitung < Ltabel pada taraf

signifikansi 0,05.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui

kesamaan varian populasi yang berdistribusi normal. Uji

homogenitas ini menggunakan uji Bartlet dengan

persyaratan homogenitas adalah X2

hitung< X2tabel.

b. Uji Hipotesis

1) Uji Regresi Sederhana

Uji regresi sederhana dalam penelitian ini adalah

untuk menemukan persamaan regresi sederhana variabel

kreativitas guru (Y) atas variabel kompetensi pedagogik

(X) yang dirumuskan dalam bentuk Ŷ = a + bX.

2) Uji Keberartian dan Kelinieran Persamaan Regresi

Sederhana

Persamaan regresi sederhana Y atas X di atas, perlu

diuji keberartian dan kelinierannya. Uji dilakukan dengan

mengelompokkan skor variabel Y atas X, kemudian hasil

perhitungan dimasukkan ke dalam daftar Anava guna

memperoleh Fhitung.

3) Uji Korelasi

Uji korelasiyang dimaksud adalah korelasi antara

variabel kompetensi peagogik (X) dengan variabel

kreativitas guru (Y). Adapun tujuannya adalah untuk

mengetahui apakah ada korelasi antara kedua variabel

52

Page 67: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

62

1

tersebut. Koefisien korelasi dihitung dengan menggunakan

rumus product moment person.Setelah diketahui korelasi

antara variabel X dan Y, selanjutnya dilakukan uji

keberartian korelasi dengan menggunakan uji t.

4) Mencari Koefisien Determinasi

Mencari koefisien determinasibertujuan untuk

mengetahui besarnya sumbangan atau kontribusi variabel

kompetensi pedagogik (X) terhadap variabel kreativitas

guru (Y).Adapun cara menghitung kontribusi kompetensi

pedagogik terhadap kreativitas guru adalah rx2.

L. Hipotesis Statistik

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis antara dua variabel,

yaitu Kompetensi Pedagogik dan Kreativitas Guru, yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

H0: ρy1 = 0 Tidak terdapat hubungan antara Kompetensi Pedagogik dengan

Kreativitas Guru

H1: ρy1> 0 Terdapat hubungan positif antara Kompetensi Pedagogik dengan

Kreativitas Guru

Keterangan

H0 : Hipotesis Nol (Hipotesis statistik)

H1 : Hipotesis Alternatif (Hipotesis statistik)

ρy1 : Koefisien kolerasi antara variabel kompetensi pedagogik dengan

variabel kreativitas guru.

53

Page 68: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

63

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari Kota

Depok. Secara umum, Depok adalah sebuah kota yang terletak di Selatan

Jakarta, yakni antara Jakarta dan Bogor. Dahulu Depok adalah Kecamatan

dalam wilayah Kabupaten Bogor, yang kemudian mendapat status kota

administratif pada tahun 1982. Sejak 20 April 1999, Depok ditetapkan

menjadi kota yang terpisah dari Kabupaten Bogor. Kota Depok terdiri atas

11 Kecamatan yang terbagi menjadi 63 kelurahan hasil pemekaran.

Adapun selengkapnya nama-nama kecamatan dan kelurahan hasil

pemekaran berdasarkan Peraturan Daerah Nomer 08 Tahun 2007 yang

disahkan DPRD Kota Depok, adalah Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan

Beji, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong,

Kecamatan Limo, Kecamatan Cinere, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan

Tapos, Kecamatan Sawangan, dan Kecamatan Bojongsari. Selanjutnya,

dikaitkan dengan pendidikan, Kota Depok memiliki sekitar 2214 sekolah,

309743 siswa dan 20234 guru.

Dalam penenlitian ini, saya melakukan survei pada guru mata

pelajaran IPS di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari Kota Depok.

Terdapat 24 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berada pada

Kecamatan tersebut, 17 SMP berada di Kecamatan Sawangan dan 7 SMP

berada di Kecamatan Bojongsari, berikut nama-nama sekolah yang menjadi

sumber data penelitian.

Tabel 4.1

Daftar Nama-Nama SMP di Wilayah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari

Kota Depok

No NAMA SEKOLAH KECAMATAN

1. SMP Al-Hasra Bojongsari

2. SMP Darul Ulum Sawangan

3. SMP Terpadu Darussalam Bojongsari

54

Page 69: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

64

1

4. SMP Islamiyah Serua Bojongsari

5. SMPN 14 Depok Sawangan

6. SMP Permata Bunda Reni Jaya Bojongsari

7. SMP PGRI 363 Pondok Petir Bojongsari

8. SMP Raudhatul Falah Bojongsari

9. SMP Bina Insan Cendikia Sawangan

10. SMP Islam Al-Ihsan Sawangan

11. SMP Islam Al-Ma’arif Sawangan

12. SMP Arrihlah Sawangan

13. SMP Darul Qur’an Sawangan

14. SMP Hidayatul Ihsan Sawangan

15. SMP Islam Plus Az-Zahra Sawangan

16. SMPN 10 Depok Sawangan

17. SMPN 18 Depok Bojongsari

18. SMP Daarun Ni’Mah Sawangan

19. SMP Yapan Sawangan

20. SMP Muhammadiyah 29 Sawangan

21. SMP Islamiyah Sawangan Sawangan

22. SMP IT Amec Sawangan

23. SMP IT Daarul Rahman Sawangan

24. IT Darul Hikam Sawangan

B. Deskripsi Data

Data hasil penelitian diperoleh dari sampel sebanyak 30 orang Guru

yang mengajar mata pelajaran IPS dalam wilayah Kecamatan Sawangan dan

Bojongsari Kota Depok. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan

rumus Slovin. Deskripsi data penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran umum penyebaran atau distribusi data. Data diolah dengan

menggunakan teknik statistik deskriptif untuk menggambarkan rata-rata

(mean), nilai tengah (median), nilai yang sering muncul (modus), simpangan

baku (standard deviation), distribusi frekuensi (variant), nilai maximum dan

minimum, rentang antara nilai maksimum dan minimum (range),

keragaman data (varians sampel), total nilai (sum), banyak kelas, rentang

kelas (interval), dan disertai grafik histogram dari masing-masing variabel

penelitian.

55

Page 70: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

65

1

1. Variabel Kompetensi Pedagogik (X)

Ringkasan data variabel kompetensi pedagogik, mulai dari skor

total sampai dengan varians dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2.

Ringkasan Data Variabel Kompetensi Pedagogik

No. Keterangan Hasil

1 Skor Total 478

2 Skor terendah 8

3 Skor Tertinggi 20

4 Skor Rata-rata 15,933

5 Simpangan Baku 3,787

6 Modus 20

7 Median 17

8 Rentang 12

9 Varians 14,340

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, hasil tes tertulis dalam bentuk pilihan

ganda 4 (empat) option sebanyak 23 butir soal terhadap 30 orang guru

IPS yang menjadi responden dalam penelitian ini, diperoleh skor

terendah 8, skor tertinggi 20, skor rata-rata 15,93, simpangan baku

3,79, modus 20, dan skor total 478.58

Selanjutnya distribusi frekuensi

data variabel kompetensi pedagogik dapat dilihat pada tabel 4.3

berikut.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Data Variabel Kompetensi Pedagogik (X)

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

8 - 10 3 10%

11 – 13 4 13%

14 – 16 7 23%

17 – 19 10 33%

20 – 22 6 20%

Jumlah 30 100%

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang sebaran data

menurut kelas yang ditentukan, maka distribusi frekuensi variabel

58

Perhitungan statistik deskriptif variabel kompetensi pedagogik selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran III, hh. 109 – 110.

56

Page 71: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

66

1

kompetensi pedagogik digambarkan dalam bentuk histogram pada

gmbar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1

Histogram Variabel Kompetensi Pedagogik (X)

2. Variabel Kreativitas Guru (Y)

Ringkasan data variabel kreativitas guru, mulai dari skor total

sampai dengan varians dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4.

Ringkasan Data Variabel Kreativitas Guru

No. Keterangan Hasil

1 Skor Total 3424

2 Skor terendah 80

3 Skor Tertinggi 144

4 Skor Rata-rata 114,133

5 Simpangan Baku 17,354

6 Modus 107

7 Median 113

8 Rentang 64

9 Varians 301,154

Penjelasan tentang tabel di atas adalah, bahwa berdasarkan hasil isian

kuesioner sebanyak 31 pernyataan menggunakan skala likert terhadap 30

orang guru tentang sikap atau pendapat mereka tentang kreativitas,

diperoleh skor terendah 80, skor tertinggi 144, skor rata-rata 114,133,

57

Page 72: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

67

1

simpangan baku 17,354, modus 107, dan skor total 3424.59

Selanjutnya

distribusi frekuensi data variabel kreativitas guru dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Data Variabel Kreativitas Guru (Y)

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%)

80 - 92 4 13%

93 - 105 6 20%

106 - 118 6 20%

119 - 131 8 27%

132 - 144 6 20%

Jumlah 30 100%

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang sebaran data menurut

kelas yang ditentukan, maka distribusi frekuensi variabel kreativitas guru

digambarkan dalam bentuk histogram pada gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2

Histogram Variabel KreativitasGuru(Y)

59

Perhitungan statistik deskriptif variabel kreativitas guru selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran III, hh. 111 – 112.

58

Page 73: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

68

1

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Instrumen Kompetensi Pedagogik (X)

a. Instrumen Sebelum Uji Coba

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kompetensi

pedagogik guru adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda

(multiple choise). Soal tes dikembangkan sebanyak 40 butir

berdasarkan indikstor-indikator yang telah ditetapkan dan

setiap butir soal terdiri dari 4 (empat) pilihan atau option

jawaban. Pedoman penskoran menggunakan skor 1 jika

jawaban benar dan skor 0 jika jawaban salah.

Tabel 4.6

Kisi-kisi Instrumen Variabel Kompetensi Pedagogik

Sebelum Uji Coba

No Indikator

Nomer Soal/Kemampuan

Ranah Kognitif Jmlh

C1 C2 C3 C4 C5

1 Pemahaman

terhadap peserta

didik

1 2, 3 4,

5,

6, 7 8 8

2 Penguasaan

prinsip dan teori

pembelajaran

9 10,

11

12,

13

14,15 16 8

3 Pengembangan

kurikulum dan

perancangan

pembelajaran

17 18,19 20,

21

22,

23

24 8

4 Pelaksanaan

pembelajaran

yang efektif dan

mendidik

25 26,

27

28,

29

30,

31

32 8

5 Penguasaan

terhadap

evaluasi proses

dan hasil belajar

33 34,

35

36,

37

38,

39

40 8

Jumlah Pernyataan 5 10 10 10 5 40

59

Page 74: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

69

1

b. Instrumen Setelah Uji Coba

1) Validitas

Pengujian kesahihan instrumen menggunakan

rumusan korelasi poin biserial, untuk melihat korelasi

antara skor buitr instrumen dengan skor total seluruh butir

pada instrumen yang bersangkutan. Pernyataan valid

apabalia rhitung > rtotal pada taraf kepercayaan 95% dengan

tingkat kesalahan 5% (α = 0,05).

Berdasarkan data hasil uji coba validitas instrumen

kompetensi pedagogik, terdapat 23 butir soal yang valid

dan 17 butir soal yang tidak valid, yaitu nomer 2, 3, 7, 11,

12, 14, 15, 18, 20, 22, 26, 29, 30, 31, 34, 37, dan 39.

Dengan demikian, 17 butir soal tersebut dibuang dan

jumlah instrumen yang akan disebar berisi 23 butir soal.

Selengkapnya butir soal yang valid setelah dilakukan uji

coba dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Kisi-kisi Instrumen Variabel Kompetensi Pedagogik

Setelah Uji Coba

No Indikator

Nomer Soal/Kemampuan

Ranah Kognitif Jml

C1 C2 C3 C4 C5

1 Pemahaman

terhadap

peserta didik

1 - 2, 3 4 5 5

2 Penguasaan

prinsip dan

teori

pembelajaran

6 7 8 - 9 4

3 Pengembangan

kurikulum dan

perancangan

pembelajaran

10 11, 12 - 13, 14 - 5

4 Pelaksanaan

pembelajaran

15 16 17 18 - 4

60 60

Page 75: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

70

1

yang efektif

dan mendidik

5 Penguasaan

terhadap

evaluasi proses

dan hasil

belajar

19 20 21 22, 23 - 5

Jumlah Pernyataan 5 5 5 6 2 23

2) Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas instrumen kompetensi

pedagogik, digunakan rumus KR-20. Bersadarkan hasil

perhitungan diperolah nilai sebesar 1,0336. Dikarenakan

r11> 0,6 maka instrumen penelitian variabel kompetensi

pedagogik dinyatakan reliabel, artinya instrumen layak

digunakan untuk penelitian.

2. Instrumen Kreativitas Guru (Y)

a. Instrumen Sebelum Uji Coba

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kreativitas

guru dalam penelitian ini disusun berdasarkan indikator-

indikator yang telah ditetapkan. Instrumen berupa kuesioner,

terdiri dari 40 butir pernyataan positif dan negatif dengan 5

(lima) alternatif jawaban, yaitu Selalu (Sl), Sering (Sr),

Kadang-kadang (Kd), Pernah (P), dan Tidak Pernah (TP).

Tabel 4.8

Kisi-kisi Insrumen Variabel Kreativitas Guru

Sebelum Uji Coba

No Indikator Pernyataan

Jml Positif Negative

1 Inisiatif

pembelajaran

1, 2, 4, 5, 6,

7

3, 8 8

2 Pengembangan

diri

10, 11, 12,

13, 15, 16

9, 14 8

3 Rasa percaya 17, 18, 20, 19, 23, 8

61

Page 76: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

71

1

diri 21, 22 24

4 Pengambilan

resiko

25, 26, 28,

29, 31, 32

27, 30 8

5 Pandangan

terhadap

pengalaman

baru

33, 34, 36,

38, 40

35, 37,

39

8

Jumlah Pernyataan 28 12 40

b. Instumen Setelah Uji Coba

1) Validitas

Pengujian kesahihan instrumen menggunakan

rumusan korelasi product moment pearson, dengan kriteria

validitas instrumen ditentukan melalui validitas butir

pernyataan. Butir-butir pernyataan dalam instrumen

dinyatakan valid apabalia rhitung > rtabel pada taraf

kepercayaan 95% dengan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05).

Berdasarkan data hasil uji coba validitas instrumen

kreativitas guru, terdapat 31 butir pernyataan yang valid

dan 9 butir pernyataan yang tidak valid, yaitu nomer 2, 5,

10, 15, 17, 26, 30, 32, dan 40. Dengan demikian, 9 butir

pernyataan tersebut dibuang dan jumlah instrumen yang

akan disebar berisi 31 butir pernyataan. Selengkapnya butir

pernyataan yang valid setelah dilakukan uji coba dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9

Kisi-kisi Insrumen Variabel Kreativitas Guru

Setelah Uji Coba

No Indikator Pernyataan

Jml Positif Negative

1 Inisiatif

pembelajaran

1, 3, 4, 5 2, 6 6

2 Pengembangan

diri

8, 9, 10,

12

7, 11 6

3 Rasa percaya 13, 15, 16, 14, 18, 7

62

Page 77: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

72

1

diri 17 19

4 Pengambilan

resiko

20, 22, 23,

24,

21 5

5 Pandangan

terhadap

pengalaman

baru

25, 26, 28,

30

27, 29,

31

7

Jumlah Pernyataan 20 11 31

2) Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas instrumen kreativitas guru,

digunakan rumus Alpha Cronbach. Bersadarkan hasil

perhitungan diperolah nilai sebesar 0,923. Dikarenakan

r11> 0,7 maka instrumen penelitian variabel kreativitas

guru dinyatakan reliabel, artinya instrumen layak

digunakan untuk penelitian.

D. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis, yakni uji normalitas galat baku taksiran dan uji

homogenitas data variabel. Sesuai dengan jenis datanya, maka uji liliefors

digunakan untuk menguji normalitas galat baku taksiran dan uji bartlet

digunakan untuk menguji homogenitas varians.

1. Uji Normalitas Galat Baku Taksiran (Y - Ŷ) Persamaan Regresi

antara Variabel Kompetensi Pedagogik (X) dengan Kreativitas

Guru (Y)

Hasil uji normalitas galat baku taksiran (Y - Ŷ) persamaan

regresi antara kompetensi pedagogik (X) dengan variabel kreativitas

guru (Y) melalui perhitungan didapatkan nilai Lhitung = 0,117,

sementara Ltabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,159.Maka dapat

dilihat bahwa Lhitung < Ltabel yaitu 0,117 < 0,159. Dengan demikian

Galat Baku Taksiran Y – Ŷ persamaan regresi antara variabel

kompetensi pedagogik (X) dengan variabel kreativitas guru (Y)

63

Page 78: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

73

1

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Rangkuman uji

normalitas data dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10

Rangkuman Uji Normalitas Data

Galat Baku

Taksiran Lhitung Ltabel Kesimpulan

Y – Ŷ 0,117 0,159 Normal Syarat Normal Lhitung < Ltabel

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan melalui Uji Bartlet untuk

mengetahui apakah varians populasi bersifat homogen atau tidak.

Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima jika χ²hitung< χ²tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan homogenitas data kreativitas guru

(Y) atas kompetensi pedagogik (X) diperoleh nilai χ²hitung = 6,36,

sedangkan χ²tabel = 16,92. Hal ini berarti skor pada variabel kreativitas

guru dan skor pada kompetensi pedagogik memiliki varians yang

sama, sehingga kedua skor berasal dari populasi yang homogen.

Rangkuman uji homogenitas data dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.11

Rangkuman Uji Homogenitas Data

Pengelompokan Jumlah

Sampel dk χ²hitung

χ²tabel

(0,05) Kesimpulan

Y atas X 30 10 6,36 16,92 Homogen Persyaratan populasi homogen χ²hitung < χ²tabel (0,05)

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara

kompetensi pedagogik (X) dengan kreativitas guru (Y). Pengujian hipotesis

diawali dengan melakukan uji signifikansi dan linearitas terhadap

persamaan regresi. Kemudian dilakukan uji korelasi sederhana untuk

mengetahui koefisien korelasi antar variabel serta signifikansinya.

Analisis regresi linear sederhana antara variabel kompetensi

pedagogik (X) dengan variabel kreativitas guru (Y) menghasilkan

persamaan regresi Y = 68,95 + 2,84 X. Uji signifikansi dan linearitas

64

Page 79: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

74

1

terhadap persamaan regresi dilakukan dengan menggunakan uji F.

Hubungan dinyatakan signifikan apabila nilai Fhitung > Ftabel pada taraf

signifikansi 0,05. Sedangkan persamaan regresi dikatakan linear

apabila nilai Fhitung < Ftabel. Berdasarkan uji dengan menggunakan

analisis varians (ANOVA) diperoleh hasil seperti tertera pada tabel

berikut ini. Rangkuman uji signifikansi dan kelinearan persamaan

regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.12

Rangkuman Uji Signifikansi dan Kelinearan Persamaan Regresi

Uji Fhitung Ftabel

Kesimpulan α=0,05 α=0,01

Signifikansi 20,170 4,20 7,64 Sangat Signifikan

Fhitung > Ftabel

Kelineran 1,563 2,45 3,56 Non Signifikan

(Regresi Linear)

Fhitung < Ftabel

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa harga Fhitung sebesar

20,170 sedangkan Ftabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 4,20 dan

pada taraf signifikansi 0,01 adalah 7,64. Dengan demikian harga

Fhitunglebih besar dari Ftabel. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan

regresi Ŷ = 68,95 + 2,84 X dapat digunakan sebagai acuan untuk

memprediksi kreativitas guru melalui kompetensi pedagogik.

Selanjutnya pengujin linearitas regresi mendapatkan hasil Fhitung

= 1,563 lebih kecil dari Ftabel dengan taraf signifikansi 0,05 yaitu 2,45

dan Ftabel dengan taraf signifikansi 0,01 yaitu 3,56. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa persamaan regresi Y = 68,95 + 2,84 X adalah

linear.

Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu unit skor kompetensi pedagogik (X) akan menyebabkan kenaikk

an 2,84 unit skor kreativitas guru (Y) pada konstanta 68,95.

Secara grafis, persamaan regresi antara kompetensi pedagogik

(X) dan kreativitas guru (Y) dapat dilihat pada diagram pencar

berikut.

65

Page 80: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

75

1

Gambar 4.3

Diagram Pencar Regresi antara Kompetensi Pedagogik (X)

dengan Kreativitas Guru (Y)

Kekuatan hubungan antara variabel kompetensi pedagogik (X) dengan

kreativitas guru (Y) ditunjukkan oleh koefisien korelasi ry.1 = 0,619

dengan koefisien determinasi r²y.1 = 0,383. Hal ini berarti bahwa

kompetensi pedagogik memberikan kontribusi sebesar 38,3% terhadap

kreativitas guru. Sedangkan 61,7% kreativitas guru dipengaruhi oleh

faktor lain. Secara grafis, kontribusi kompetensi pedagogik terhadap

kreativitas guru dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4

Kontribusi kompetensi pedagogik terhadap kreativitas guru

66

Page 81: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

76

1

Selanjutnya, untuk menguji signifikansi hubungan positif antara

variabel kompetensi pedagogik (X) dengan kreativitas guru (Y)

diperlukan uji signifikansi koefisien korelasi, yaitu Uji t. Jika t hitung> t

tabel maka koefisien korelasi dinyatakan Signifikan. Berdasarkan hasil

penghitungan, diperoleh t hitung = 4,168 sedangkan t tabel dengan taraf

signifikansi 0,05 = 2,04 dan t tabel dengan taraf signifikansi 0,01 =

2,75. Sehingga, koefisien korelasi antara variabel kompetensi

pedagogik dengan kreativitas guru dinyatakan sangat signifikan pada

taraf signifikansi 0,05.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0)

ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya terdapat

hubungan positif antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas

guru. Hasil uji signifikansi koefisien korelasi antara kompetensi

pedagogik dengan kreativitas guru dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.13

Hasil Perhitungan Uji Signifikansi Korelasi Variabel X dan Y

Koefisien

Korelasi

ry.1

N t hitung

ttabel

Kesimpulan α = 0,01 α = 0,05

0,619 30 4,168 2,75 2,04 Sangat

Signifikan

Persyaratan uji taraf signifikansi: t hitung > t tabel

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, secara keseluruhan

hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara

kompetensi pedagogik dengan kreativitas guru. Dengan demikian, indikator-

indikator dalam variabel kompetensi pedagogik dapat meningkatkan

kreativitas guru.

Hasil uji signifikansi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif

yang sangat signifikan antara variabel kompetensi pedagogik (X) dengan

variabel kreativitas guru (Y). Hubungan fungsional antara variabel

kompetensi pedagogik dengan variabel kreativitas guru tersebut ditunjukkan

67

Page 82: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

77

1

oleh persamaan regresi Ŷ = 68,95 + 2,84 X. Bentuk persamaan regresi ini

bermakna bahwa dalam setiap peningkatan satu unit kompetensi pedagogik

akan meningkatkan kreativitas guru sebesar 2,84 unit dengan konstanta

68,95. Dengan demikian, semakin tinggi kompetensi pedagogik, maka

kreativitas guru juga akan semakin meningkat.

Kekuatan hubungan antara variabel kompetensi pedagogik (X) dengan

kreativitas guru (Y) ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (ry.1) sebesar

0,619 dan nilai koefisien determinasi (r²y.1) sebesar 0,383. Hal ini bermakna

bahwa kontribusi kompetensi pedagogik (X) dalam meningkatkan

kreativitas guru (Y) adalah sebesar 38,3%. Sedangkan 61,7% disebabkan

oleh faktor lain.Kenyataan ini menggambarkan bahwa kreativitas guru

dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya kompetensi pedagogik.

Dalam penelitian ini, kompetensi pedagogik secara konseptual

didefinisikan sebagai kemampuan kognitif guru yang terkait dengan

pengelolaan pembelajaran yang efektif sesuai dengan metodologi

pengajaran yang ditetapkan.Dengan bekal kemampuan kognitif atau

pengetahuan yang memadai, guru diharapkan dapat mengelola pembelajaran

secara efektif, inovatif, dan kreatif. Pentingnya penguasaan kompetensi

pedagogik bagi guru ternyata telah dikemukakan oleh beberapa ahli, antara

lain Victor C. X Wang dan Rusman.

Victor C. X Wang seorang profesor bidang pendidikan kepemimpinan

dan metodologi penelitian di Florida Atlantic University, pernah

mengatakan bahwa tanpa pengetahuan tentang pedagogik, setiap kegiatan

pembelajaran hanya akan menyebabkan aktivitas yang ceroboh, apalagi

pengajaran yang efektif.60

Pernyataan Wang ini dengan jelas menekankan

pentingnya kompetensi pedagogik bagi seorang guru agar dapat melaksana-

kan tugasnya sebagai pendidik secara efektif. Hal ini juga didukung oleh

Rusman, seorang dosen Universitas Indonesia, yang mengatakan

60

Victor C.X. Wang, et, al., Pedagogical and Andragogical: Teaching and Learning With

Information, Communication, Technologies, h. V.

68

Page 83: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

78

1

bahwapenguasaan kompetensi pedagogik penting bagi guru agar kegiatan

pembelajaran lebih bermakna dan berhasil guna.61

Sosok guru yang memiliki kemampuan kognitif yang baik dalam

pengelolaan pembelajaran ditandai oleh pemahaman yang mendalam

terhadap peserta didik dalam berbagai aspek, menguasai prinsip dan

berbagai teori pembelajaran, mampu merancang pembelajaran yang efektif,

dapat melaksanakan pembelajaran yang mendidik, serta menguasai cara

melaksanakan evaluasi proses maupun hasil belajar.

Seorang guru yang memahami peserta didik dengan baik, dalam

berbagai aspek (minat, bakat, intelektual, kepribadian, sosial budaya) akan

dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berbasis pada

karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Sebagaimana dikemukakan oleh

Esah Sulaiman, seorang dosen dari University Technologi Malaysia, bahwa

guru harus mempertimbangkan perbedaan setiap peserta didik agar dapat

memenuhi kebutuhan dan keperluan mereka yang beragam dan pada

dasarnya setiap peserta didik adalah insan yang memiliki potensi.62

Pemahaman terhadap karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang

beragam ini, akan lebih bermakna ketika guru juga memiliki bekal yang

baik terkait dengan teori-teori dan prinsip pembelajaran yang mendidik.

Seorang guru yang menguasai teori belajar behaviorisme dan

konstruktivisme akan dapat memilih dan memilah kapan pembelajaran akan

dilaksanakan secara drill dan kapan pula peserta didik diberikan peluang

yang luas untuk membangun pengetahuan mereka secara mandiri.

Begitu pula halnya, seorang guru yang menguasai teori yang

dikemukakan oleh Howard Gardner tentang kecerdasan majemuk, akan

dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang berbasis pada

kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Sebagaimana telah diketahui,

Gardner telah membagi 8 (delapan) kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik,

matematis-logis, visual spasial, kinestetis-jasmani, musikal, interpersonal,

61

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, h. 22. 62

EsahSulaiman, Pengenalan Pedagogi, h. 3.

69

Page 84: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

79

1

intrapersonal, dan naturalis. Ketika disebuah kelas, guru menemukan peserta

didik yang suka menulis kreatif, mengarang cerita, mengeja kata-kata

dengan tepat dan mudah, guru akan mengembangkan potensi peserta didik

tersebut sesuai dengan kecerdasan linguistik yang dimilikinya.

Selain menguasai kompetensi pedagogik dengan baik, kreativitas juga

merupakan hal yang harus dimiliki guru agar dapat melaksanakan tugas

profesional dengan baik. Guru yang kreatif akan selalu berupaya

mengaktualisasikan diri untuk mengatasi berbagai permasalahan yang

terkait dengan tugas profesionalnya melalui cara-cara yang baru atau relatif

berbeda. Sosok guru kreatif tidak akan melaksanakan tugas sebagai rutinitas

saja. Sebagaimana dikemukakan oleh E. Mulyasa bahwa kreativitas akan

menunjukkan bahwa apa yang dilakukan guru sekarang lebih baik dari yang

telah dilakukan sebelumnya.63

Guru yang kreatif akan ditandai oleh

tingginya inisiatif pembelajaran, selalu berupaya mengembangkan diri,

memiliki rasa percaya diri yang tinggi, berani mengambil resiko, serta

terbuka terhadap pengalaman baru.

Penguasaan guru terhadap kompetensi pedagogik akan mempengaruhi

kreativitas. Guru kreatif yang ditandai oleh kaya dengan inisiatif

pembelajaran tentu dibekali oleh pemahaman yang baik terkait dengan

keberagaman peserta didik dalam berbagai aspek. Pemahaman inilah yang

dijadikan dasar untuk merancang pembelajaran yang berbasis pada teori-

teori dan prinsip pembelajaran yang mendidik. Berbekal pada teori-teori dan

prinsip pembelajaran ini pula guru dapat memilih model atau metode

pembelajaran yang paling efektif yang berbasis pada kebutuhan dan potensi

peserta didik.

Selanjutnya, sebuah perencanaan pembelajaran yang telah disusun

dengan baik belum tentu selalu dapat diiplementasikan sesuai harapan.

Sehingga tidak mengherankan jika Anna Herbert mengatakan bahwa

pembelajaran tidak dapat direproduksi bergitu saja. Sebuah pengalaman

63

E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, h. 52.

70

Page 85: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

80

1

keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga

tidak dapat begitu saja diterapkan dalam konteks tempat dan waktu yang

berbeda, walaupun dengan isi yang serupa.64

Dalam hal inilah pentingnya

kreativitas guru agar dapat mengatasi masalah yang dihadapi secara efektif

melalui pengembangan diri, terbuka terhadap pengalaman baru, memiliki

rasa percaya diri yang tinggi disertai keberanian mengambil resiko.

Pentingnya upaya memupuk kreativitas guru melalui pengembangan

diri secara terus-menerus serta keterbukaan terhadap pengalaman baru ini

juga sejalan dengan teori tentang kreativitas yang dikemukakan oleh Dedi

Supriadi, bahwa setiap orang lahir dengan potensi kreatif dan tidak ada

orang yang sama sekali tidak memiliki kreativitas, yang diperlukan adalah

bagaimana mengembangkannya.65

Peningkatan kemampuan kompetensi

pedagogik melalui pengembangan wawasan, diharapkan dapat

meningkatkan kreativitas guru adalah dengan meningkatkan kompetensi

pedagogik. Sejalan dengan itu, dalam penelitian relevan yang dilakukan

oleh Nelfuad dan Haryati pun menyatakan bahwa kompetensi pedagogic

dapat meningkatkan kreativitas guru.

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat

diindikasikan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kreativitas kerja

guru adalah dengan meningkatkan kompetensi pedagogik.

G. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian di lapangan, banyak faktor yang

dimungkinkan akan mempengaruhi objektivitas hasil penelitian. Namun

untuk menghasilkan generalisasi dilakukan upaya untuk menekan sekecil

mungkin berbagai faktor yang mengurangi makna dari hasil penelitian yang

dicapai. Beberapa keterbatasan penelitian ini antara lain adalah:

1. Sulitnya menyesuaikan jadwal responden secara bersamaan pada

saat pengumpulan data.

64

Anna Hebert, The Pedagogy of Creativity, hh. 70 – 71. 65

Dedi Supriadi, Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek, h. 16.

71

Page 86: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

81

1

2. Keterbatasan pengalaman peneliti pada saat menghitung analisis

data, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam

pengelolaan data.

Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, sehingga

membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan penelitian ini hingga

selesai.

72

Page 87: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

82

1

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data empirik di lapangan, hasil analisis, dan pembahasan

penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan

sangat signifikan antara variabel kompetensi pedagogik (X) dengan variabel

kreativitas guru (Y) yang ditunjukkan melalui persamaan regresi Ŷ = 68,95

+ 2,84 X. dan nilai koefisien korelasi ry.1 = 0,619 serta nilai koefisien

determinasi r²y.1 = 0,383 atau 38,3%. Hal ini berarti bahwa kompetensi

pedagogik memberikan kontribusi terhadap kreativitas guru sebesar 38,3%.

B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif antara

kompetensi pedagogik dengan kreativitas guru. Oleh karena itu perlu

dirumuskan implikasi dalam upaya meningkatkan kreativitas guru melalui

peranan kompetensi pedagogik.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang terkait

dengan pengelolaan secara efektif sesuai dengan metodologi pengajaran

yang ditetapkan. Penguasaan guru terhadap kompetensi pedagogik akan

mempengaruhi kreativitas kerja. Guru yang memahami karakteristik peserta

didik serta ditunjang oleh penguasaan berbagai teori dan prinsip

pembalajaran yang efektif akan dapat merencanakan dan melaksanakan

pembelajaran secara efektif, variatif, dan menyenangkan. Oleh sebab itu

perlu adanya upaya untuk meeningkatkan atau mengembangkan kreativitas

guru melalui peningkatan kemampuan pedagogik.

Upaya utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kreativitas

guru adalah melalui pengembangan diri secara terus-menerus, baik secara

personal atau mandiri maupun bersama-sama teman sejawat. Secara

personal, guru dapat meningkatkan pengatahuan, wawasan dan keterampilan

yang terkait dengan kemampuan pedagogik melalui bacaan maupun

73

Page 88: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

83

1

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mengakses berbagai

informasi terbaru. Saat ini banyak buku terbitan baru tentang keterampilan

mengajar yang dilengkapi dengan model-model pembelajaran inovatif.

Selain itu banyak pula banyak situs atau blog di dunia maya yang

menyajikan informasi-informasi terbaru tentang pendidikan. Melalui bacaan

dari berbagai sumber tersebut diharapkan semakin membuka inspirasi dan

cakrawala guru, khususnya yang terkait dengan kemampuan pengelolaan

pembelajaran yang lebih variatif. Selanjutnya yang tidak kalah penting

adalah keberanian guru untuk mencoba menerapkan wawasan baru tersebut

dalam pembelajaran di kelas. Dengan menerapkan wawasan dan

pengetahuan baru tersebut di kelas, selain akan mengasah rasa percaya diri,

keterbukaan terhadap pengalaman, serta keberanian mengambil resiko,

secara tidak langsung guru juga akan melakukan refleksi dan perbaikkan

secara terus-menerus. Guru yang melakukan perbaikkan diri secara terus-

menerus inilah yang menjadi hakikat dari kreativitas.

Peningkatan kemampuan pedagogik juga dapat dilakukan melalui

pendidikan dan latihan yang relevan, seminar, lokakarya, workshop, atau

pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya yang terkait dengan pengelolaan

pembelajaran. Keberadaan narasumber dalam kegiatan atau pertemuan

ilmiah tersebut dapat meningkatkan pengetahuan atau wawasan serta

memberikan inspirasi yang positif. Namun setelah itu yang lebih penting

tentu bagaimana guru memanfaatkan hasil yang diperoleh dari berbagai

pertemuan ilmiah tersebut di sekolah atau diruang kelas masing-masing.

Selain itu, pertemuan rutin dengan teman sejawat melalui wadah-

wadah organisasi profesi seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) memiliki

peran penting dalam meningkatkan kemampuan pedagogik guru. Selain

untuk memperoleh informasi terbaru, pertemuan guru dalam kegiatan KKG

ini juga menjadi wadah saling bertukar pikiran, diskusi, dan membahas

masalah-masalah nyata yang dihadapi guru di kelas. Masalah-masalah nyata

tersebut selanjutnya dicoba dipecahkan bersamma-sama. Aktivitas-aktivitas

inilah yang secara tidak langsung akan dapat meningkatkan kreativitas kerja

74

Page 89: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

84

1

guru, seperti semakin kaya dengan inisiatif pembelajaran, pengembangan

diri, keterbukaan terhadap pengalaman baru, dan sebagainya. Oleh sebab itu

penting bagi guru untuk berpartisipsi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan

semacam ini untuk meningkatkan kemampuan pedagogik, yang selanjutnya

berimplikasi pada peningkatan kreativitas guru.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, implikasi dan data hasil penelitian di atas,

maka ada beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan

kreativitas guru memalui peningkatan kompetensi pedagogik sebagai

berikut:

1. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan kompetensi pedagogik, berdasarkan data

yang diperoleh ada dua indikator dalam variabel kompetensi

pedagogik yang perlu ditingkatkan, yaitu rendahnya penguasaan

teori belajar dan rendahnya pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik. Kedua indikator tersebut memang saling berkaitan satu

dengan lainnya. Atas dasar tersebut, guru disarannkan untuk

selalu mengembang-kan diri melalui berbagai cara, seperti

mengikuti kegiatan pelatihan dan workshop yang diadakan oleh

internal sekolah maupun inisiatif sendiri.

Peningkatan pemahaman tentang teori-teori belajar dan prinsip

pembelajaran yang mendidik akan berdampak secara positif pada

peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

secara efektif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Guru akan

dapat memilih model dan metode pembelajaran yang paling

efektif, menata/setting kelas yang sesuai dengan pengalaman

belajar yang harus dialami peserta didik, serta menciptakan

suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran.

b. Selanjutnya data hasil penelitian pada variabel kreativitaskerja

guru menunjukkan bahwa indikator keberanian guru mengambil

75

Page 90: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

85

1

resiko relatif rendah. Hal ini mengindikasikan masih banyak guru

yang takut gagal atau salah bahkan disalahkan ketika mencoba

melakukan hal-hal baru atau yang relatif berbeda dengan

biasanya. Untuk itu guru disarankan meningkatkan keberanian

mengambil resiko, terutama dengan mengsugesti diri bahwa

kegagalan adalah keberhasilan yang tertuda. Kesalahan demi

kegagalan adalah langkah menuju keberhasilan. Selain itu juga

guru disarankan banyak membaca buku tentang tokoh-tokoh

ternama yang sukses karena mengambil resiko.

2. Bagi Kepala Sekolah

a. Untuk meningkatkan kemampuan guru terkait dengan pemaaman

tentang teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik,

kepala sekolah diharapan dapat melaksanakan berbagai kegiatan,

seperti diskusi, lokakarya atau menyediakan buku-buku terkait

yang relevan.

b. Sementara untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang efektif, kepala sekolah dapat

mengintensifkan supervisi akademik, terutama supervisi

kunjungan kelas. Bahkan jika memungkinkan, kepala sekolah

dapat melakukan pendekatan supervisi klinis, sehingga

karakteristik permasalahan masing-masing guru dapat

diidentifikan dan dicarikan solusi yang tepat pula.

3. Bagi Peneliti Lanjutan

Bagi peneliti yang ingin melakukan pennelitian di bidang sejenis

ataupun mereplikasikan penelitian ini, maka hendaknya memperhati-

kan keterbatasan yang ditemui dalam penelitian ini. Selain itu perlu

dilakukan kajian lebih mendalam terhadap faktor-faktor lain yang

lebih komprehensif terkait dengan peningkatan kreativitas guru, yaitu:

motivasi kerja, minat terhadap profesi, keinginan untuk

mengaktualisasikan diri, kompetensi profesional, dan berbagai faktor

lainnya.

76

Page 91: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

86

1

DAFTAR PUSTAKA

Anna Hebert. The Pedagogy of Creativity. New York: Rouletge Taylor and

Prancis Group, 2010.

B. Uno, Hamzah. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Budimansyah, Dasim. Inovasi Pembelajaran Project Citizen. Bandung:

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, 2009.

C.X. Wang Victor, et, al. Pedagogical and Andragogical: Teaching and

Learning With Information, Communication, Technologies, USE: IGI

Global, 2012.

Danim, Sudarwan. Pengembangan Profesi Guru: Dari Pra-Jabatan, Induksi,

Ke Profesional Madani. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta,

2013.

Dariyo, Agoes. Dasar-dasar Pendagogi Modern. Jakarta: PT Indeks, 2013.

Fathurrohman, Pupuh. Guru Professional. Bandung: PT Refika Aditama, 2012.

Gunawan, Rudi. Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Alfabeta, 2013.

Hadis, Abdul dan Nurhayati. Menejemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta,

2010.

Henry, Jane. Creative Management and Development. London: SAGE

Publication Ltd., 2006.

Heryanti. Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Kecerdasan Emosional

dengan Kreativitas Kerja Guru. Bogor: Tesis Program Pasca Sarjana

Universitas Pakuan, 2015.

Janawi. Guru: Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta, 2012.

Koswara, Deni. Bagaima Menjadi Guru Kreatif. Bandung: PT Pribumi Mekar,

2008.

Mansoer, Masri dan Elin Driana. Statistik Sosial. Jakarta: Ushul Press, 2009.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Professional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif

78 79 80

Page 92: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

87

1

dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012.

Munandar, Utami. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka

Cipta, 2009).

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber

Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

m.detik.com/news.berita/2647298/posisi-indeks-pembangunan-manusia-

indonesia-rangking-108-dari-187-negara

Naim, Ngainun. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2011.

Naim, Ngainun. Menjadi Guru Inspiratif, Memberdayakan dan Mengubah

Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Nelfuad. Hubungan Kompetensi Pedagogik dan Kecerdasan Adversitas dengan

Kreativitas Kerja Guru. (Bogor: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas

Pakuan, 2015).

Panji Pranowo. Cara Super untuk Kreatif. Yogyakarta: Buku Pintar, 2013.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (SNP).

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Rachmawati, Yeni dan Euis Kurniawati. Strategi Pengembangan Kreativitas

Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Kencana, 2010.

Redaksi Cmedia, Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya, (Jakarta:

Cmedia, 2012), h. 21.

Rusman. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Depok: Radja Grafindo Persada, 2010.

Sadullah, Uyoh dan Agus Muharam. Pedagogik: Ilmu Mendidik. Bandung:

Alfabeta, 2010.

Sagala, Saiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung; Alfabeta, 2009.

Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI

81

Page 93: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

88

1

Press, 2006.

Sulaiman, Esah. Pengenalan Pedagogi. Johor: University Technologi Malaysia,

2004.

Supriadi, Dedi. Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan Iptek. Bandung:

CV Alfabeta, 1997.

Tim Pengembang Ilmu pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan,

(Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007), h. 117.

Tim Pengembang Ilmu pendidikan FIP-UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.

Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007.

UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, 30 Desember 2005.

Yatim Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi

Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif dan

berkualitas. Jakarta: Kencana, 2012.

82

Page 94: HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33772/1/SKRIPSI... · antara kompetensi pedagogik dengan kreativitas gurun dengan persamaan

89

1

BIODATA PENULIS

Nama :FEBRIANI RAMADHANA

TTL :Bogor, 03 Februari 1995

Alamat :Bojongsari, Kota Depok

No TLP : 085776714533

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Bojongsari 02 Tahun 2000 –

2005

2. SMPN 10 Depok Tahun 2006 – 2008

3. SMA Al-Hasra Depok 2009 – 2012

4. Universitas Islam Negeri (UIN)

SyarifHidayatullah Jakarta Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan keguruan

(FITK)Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) Konsentrasi

SosiologiTahun 2012 hingga

sekarang.

“Ketika hidupmu terasa sulit, yakinlah orang lain pun

mengalami hal yang sama .. Jalani, nikmati, jangan

menyiksa diri, Don’t Worry, Uye˜˜˜˜” (eBoy)