HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA...

100
i HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Oleh : WULAN SARI NIM 111 10 063 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

Transcript of HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA...

Page 1: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

i

HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU

PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP

NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam

Oleh :

WULAN SARI

NIM 111 10 063

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 2: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

ii

Page 3: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

iii

Page 4: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

iv

Page 5: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

v

Page 6: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

vi

MOTTO

demi masa.

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya

menetapi kesabaran.

(QS. Al-Ashr : 1-3).

Page 7: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk

Orang-orang yang telah memberikan arti bagi hidupku

Dengan pengorbanan, kasih sayang dan ketulusannya.

Kepada kedua orang tuaku yang paling berjasa dalam hidupku dan slalu menjadi

motivator dan penyemangat dalam setiap langkahku untuk terus berproses

menjadi insane kamil,

ibu tersayang (Istiqomah) bapak tersayang (Jumino)

adiku yang telah menjadikan hidupku lebih bermakna,penuh warna memberikan

semangatdan keceriaan tersendiri dalam hidup

(dek ticka)

Kepada mbh uti (Paini) dan kakung (Muh Hamin) terimakasih banyak atas doa

restunya selama ini,

Kepada guru-guruku yang telah memberikan ilmunya kepadaku

Teman terbaikku YuyunNurhidayati yang telah memberikan pengalaman,

pengetahuan, pelajaran hidup yang penuh warna dan canda tawa selama penulis

ada dirantau ini Terima kasih atas ketulusan dan keihlasannya dalam

memberikan kasih sayang selama ini

sehingga menjadikan hidupku begitu indah dan lebih berarti, Kupersembahkan

buah karya

sederhana ini kepada kalian semua hanya do’a dan harapan yang terucap:

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kemampuan kepadaku

untuk bisa mewujudkan apa yang kalian titipkan selama ini.

Dan semoga ku bisa menjadi yang terbaik bagi kalian

“Amien Ya Robbal Alamin”

Page 8: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir skripsi dengan judul “Hubungan Kompetensi Paedagogik Guru PAI

Dengan Gaya Belajar Siswa di SMP Nusantara Tuntang Tahun Pelajaran

2014”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan

lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd., selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Jumino dan Ibu Istiqomah tercinta yang telah mencurahkan

pengorbanan dan do’a restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis.

3. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil., selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, memberikannasehat, arahan, serta masukan-masukan yang

sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Bapak Rasimin, S.Pd.I., M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

STAIN Salatiga.

Page 9: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

ix

5. Seluruh dosen dan petugas admin Prodi Pendidikan Agama Islam STAIN

Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian

berlangsung.

6. Kepada Bapak Kepala Sekolah SMP Nusantara Tuntang Bapak Drs. Sutikno

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian

7. Seluruh Guru dan staf karyawan SMP Nusantara Tuntang yang telah

berkenan mempermudah penulis dalam melakukan penelitian.

8. Seluruh siswa-siswa SMP Nusantara Tuntang yang telah ikhlas menjadi

sampel dalam penelitian.

9. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga, yang telah mendidik,

membimbing, mengajarkan dan mencurahkan ilmu-ilmunya kepada penulis.

Semoga Allah membalas amal kebaikan mereka.

10. Teman – teman karibku (My Best Friends) : Tiwik, Wulan, Yuyun, Desi,

Said, Faizah, Anisa, Rozak, Farid, Zye, Ardhy, Saiful.Terima kasih atas

kebersamaan kita yang indah, suka duka bersama, pelajaran hidup,

pengalaman-pengalaman, semoga persaudaraan dan persahabatan akan abadi

selamanya!

11. Teman – teman satu seperjuangan dalam bimbingan skripsi kita ini Aini,

Linna, Iswati, Mbk Rini, Aris. Semangat, dukungan, kebersamaan kita selama

ini terimakasih.

12. Terima kasih buat dua teman ku dikampus kalian teman - teman keluarga

besar kelas PAI B, teman – teman PAI angkatan 2010, Teman PPL dan tak

lupa teman – teman KKL yang telah memberikan motivasi, bantuan dan

Page 10: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

x

pelajaran-pelajaran yang membantu ku untuk terus belajar – belajar terus

menjadi yang lebih baik.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga karya ilmiah yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat dan

berguna bagi kita semua, terutama bagi diri penulis sendiri.

Amin ya Robbal‘Alamiin…...

Salatiga, 27 Agustus 2014

Penulis

Wulan Sari

NIM: 111 10 063

Page 11: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

xi

ABSTRAK

Wulan Sari. 2014. 11110063.HUBUNGAN KOMPETENSI

PAEDAGOGIKGURU PAIDENGAN GAYA BELAJAR SISWA

DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

2014.Pembimbing: Drs. Mufiq, S.Ag,M.Phil.

Kata Kunci: Kompetensi paedagogik guru PAI dan gaya belajar siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana hubungan

kompetensi paedagogik guru PAI di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran

2014. 2) Bagaimana gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun

pelajaran 2014. 3) Adakah hubungan kompetensi paedagogik guru PAI dengan

gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian

sebanyak 36 responden, menggunakan rumus prosentase dan rumus korelasi

statistik produk moment. TeknikPengumpulan data menggunakan instrumen

kuesioner untuk menjaring data tentang kompetensi paedagogik guru PAI (X)dan

data tentang gaya belajar siswa (Y).Metode dokumentasi digunakan untuk

mencari data mengenai hal-hal ang berupa transkrip, catatan, buku, dan lain

sebagainya dan melengakapi data yang diperoleh dari hasil angket.

Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa: kompetensi paedagogik guru

PAI mendapat kategori baik sebanyak 24 responden dengan prosentase 66,66 %,

yang mendapat kategori cukup sebanyak 8 responden dengan prosentase 22,22 %

dan yang mendapatkan yang mendapat kategori kurang sebanyak 4 responden

dengan prosentase 11,11 %. Untuk gaya belajar siswa yang mendapat kategori

baik sebanyak 16 responden dengan prosentase 44,44 %, yang mendapat kategori

cukup sebanyak 11 responden dengan prosentase 30,56 % dan yang mendapat

kategori kurang sebanyak 9 responden dengan prosentase 25 %.Uji hipotesis

menunjukkan adanya hubungan tentang kompetensi paedagogik guru PAI dengan

gaya belajar siswa hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi (rhitung )

sebesar 0, 695 lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 1% (0, 424) dan pada

taraf signifikansi 5% (0, 329). Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh

kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kompetensi

paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang

Tahun Pelajaran 2014.

Page 12: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

DEKLARASI .................................................................................................. v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

F. Definisi Operasional..................................................................... 8

G. Metode Penelitian......................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kompetensi Paedagogik ............................................................. 28

1. Pengertian Kompetensi Paedagogik Guru ............................. 28

2. Klasifikasi Kompetensi Paedagogik Guru ........................... 32

3. Kompetensi Paedagogik Guru Sebagai Salah Satu

Penunjang Keberhasilan Belajar Siswa .................................. 45

Page 13: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

xiii

4. Pengertian Pendidikan Agama Islam ..................................... 48

5. Dasar Pendidikan Agama Islam ............................................. 48

6. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................................... 50

7. Fungsi Pendidikan Agama Islam ........................................... 55

B. Gaya Belajar Siswa ...................................................................... 42

1. Pengertian Gaya Belajar Siswa .............................................. 42

2. Klasifikasi Gaya Belajar Siswa .............................................. 45

3. Faktor yang mempengaruhi Gaya Belajar Siswa ................... 50

D. Hubungan kompetesi paedagogik guru PAI dengan

Gaya belajar siswa ...................................................................... 65

BAB III LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 58

1. Letak Geografis .................................................................. 58

2. Sejarah berdirinya ................................................................ 58

3. Visi dan Misi ....................................................................... 58

4. Struktur Organisasi .............................................................. 59

5. Keadaan Guru dan Siswa ..................................................... 59

6. Sarana Dan Prasarana .......................................................... 60

B. Penyajian data hasil penelitian .................................................. 63

1. Daftar responden .................................................................. 63

2. Data Hasil Angket ............................................................... 65

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisi Data .............................................................................. 68

B. Analisis Hipotesis ..................................................................... 80

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................. 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 87

B. Saran ............................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Indikator Instrument Kompetensi paedagogik guru PAI ......... 14

Tabel 1.2. Indikator Instrumen Gaya Belajar Siswa ................................. 16

Tabel 3.1. Keadaan Jumlah Siswa ............................................................. 60

Tabel 3.2. Data Prasarana dan Sarana ....................................................... 60

Tabel 3.3. Data Peralatan .......................................................................... 60

Tabel 3.4. Daftar Nama Responden siswa VII .......................................... 62

Tabel 3.5. Daftar Nama Responden siswa VIII......................................... 63

Tabel 3.6. Hasil Data tentang Kompetensi Paedagogik Guru PAI ........... 64

Tabel 3.7. Hasil Data tentang Gaya Belajar Siswa.................................... 65

Tabel4.1. Nilai Angket Kompetensi Paedagogik Guru PAI ................... 68

Tabel4.2. Interval Tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI ............... 69

Tabel4.3. Prosentase Tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI ........... 71

Tabel 4.4. Nilai Angket Gaya Belajar Siswa............................................. 72

Tabel 4.5. Interval Tingkat Gaya Belajar Siswa ....................................... 74

Tabel 4.6. Prosentase Gaya Belajar Siswa ................................................ 76

Tabel 4.7. Koefisien Korelasi antara Kompetensi Paedagogik

Guru PAI dengan Gaya Belajar Sisw

Page 15: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran tidak akan bisa berjalan sesuai yang diharapkan tanpa ada ke

ikut sertaanya dalam pembelajaran. Ia menjadi sumber yang dapat

menghantarkan para siswanya menuai hasil yang diharapkan. Menurut Pasal 1

UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, yang dimaksud guru adalah

pendidik profesional dan tugas utamanya mendidik, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan megevaluasi peserta didik pada pendidikan

anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan

menengah( UU No.14 : 2005 : 2 ).

Pada hakekatnya penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan

terutama dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, guru sangat

berperan dalam hal tersebut. Guru juga bertanggung jawabnya terhadap

kelangsungan proses pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya untuk

membelajarkan siswa (Majid : 2007 : 4 ).

Kata kompetensi paedagogik terdiri dari dua kata kunci yaitu “kompetensi

dan “paedagogik”. Kompetensi berarti pengetahuan, ketrampilan dan nilai-

nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak,

sedangkan paedagogik kemampuan mengelola peserta didik yang meliputi

pemahaman peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar, dan penembangan peserta didik untuk

Page 16: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

2

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa:2007:75).

Dengan demikian dapat disimpulkan secara sederhana bahwa kompetensi

paedagogik adalah kemampuan untuk memahami peserta didik dan mengelola

pembelajaran yang mendidik.

Membuat agar siswa-siswa menjadi belajar tidak serta merta dibiarkan

begitu saja, melainkan dibimbing dan diarahkan serta dengan mengubah

kondisi kelas menjadi suatu kondisi yang mengarah pada terciptanya kegiatan

pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran akan bisa tercapai secara baik.

Dengan demikian seorang guru harus benar–benar memiliki kompetensi

yang memadai. Tidak hanya menguasai materi pelajaran melainkan juga

menguasai dan memahami tentang perencanaan pembelajaran, memilih

metode pembelajaran yang tepat dan mengevaluasinya. Kompetensi tersebut

harus selalu diolah dan dikembangkan sehingga semakin tinggi, diharapkan

guru dapat melakukan tugas panggilan dengan lebih baik dan bertanggung

jawab (Suparno: 2004: 47).

Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktul dan diharapi oleh setiap

orang. Maka dari itu banyak ahli–ahli membahas dan menghasilkan berbagai

teori tentang belajar. Dalam hal ini tidak dipertentangankan kebenaran setiap

teori yang dihasilkan, tetapi yang lebih penting adalah pemakaian teori – teori

itu dalam praktek kehidupan yang paling cocok dengan situasi kebudayaan

kita.

Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

Page 17: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

3

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

Belajar merupakan suatu aktivitas perubahan manusia untuk menjadi suatu

yang lebih dari sebelumnya .Belajar merupakan perubahan pola pikir, pola

rasa, dan pola tingkah laku. Manusia harus belajar untuk bisa

mempertahankan hidupnya di segala sesuatu yang berkaitan dengan

penciptaan Allah. Melalui proses belajar manusia dapat memahami dan

menyakini kebenaran pengaruhNya. Proses belajar dalam penggalian ilmu

merupakan suatu kewajiban bahkan suatu kebutuhan manusia yang dijadikan

dasar dalam berperilaku dan beraplikasi terhadap suatu ilmu.

Allah memberikan sarana berupa penglihatan, pendengaran, dan qolbu

yang dapat dimanfaatkan manusia untuk belajar sepanjang hidup.

Berpeganglah pada konsep “Hidup untuk Belajar” bukan suatu konsep

“Belajar untuk Hidup” didalam menjalankan fitrah manusia sebagai hamba

yang selalu mengabdi kepadaNya. Berkaitan dengan belajar secara tuntas dan

parsial (Shota : 2006).

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah

pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat

lambat. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk

bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagai siswa

lebih suka guru mereka membacakan untuk kemudian mencoba

memahaminya. Tapi, sebagai siswa lain lebih suka guru mereka mengajar

dengan cara menyampaikannya secara lisan dan mereka mendengarkan untuk

Page 18: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

4

bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk

kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran

tersebut.

Cara lain yang juga kerap disukai banyak siswa adalah model belajar

menempatkan guru tak ubahnya seorang penceramah. Guru diharapkan

bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya,

sementara para siswa mendengarkan sambil menggambarkan isi ceramah itu

dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.

Ada beberapa permasalahan di Indonesia yang sampai saat ini belum

terselesaikan secara tuntas. Antara lain: masalah pemerataan pendidikan, mutu

pendidikan, efesiensi pendidikan dan masalah relevansi pendidikan. Memang

kita perlu akui bahwa secara umum manusia Indonesia kurang dapat

menggunakan kemampuan dan bakat yang dimilikinya. Hal ini kemungkinan

dikarenakan kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya ilmu pengetahuan

dan betapa pentingnya mengoptimalkan sumberdaya manusia untuk

meningkatkan kesejahteraan kehidupan.

Ada beberapa fenomena yang menarik bagi penulis untuk diteliti. Di

dalam suatu komunitas pendidikan penulis melihat ada siswa yang lebih suka

apabila pembelajaran dengan ditunjukkan gambar – gambar, ada siswa yang

sangat senang belajar dengan ceramah yaitu mendengarkan guru, dan juga ada

siswa yang senang belajar bergerak, dia tidak suka lama – lama duduk

dibangku.

Page 19: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

5

SMP Nusantara Tuntang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

bertujuan Unggul dalam Prestasi dan Berbudi Pekerti Luhur. Untuk mencapai

tujuan tersebut tentunya perlu memperhatikan sekaligus menciptakan kegiatan

belajar mengajar yang kondusif dan menyenangkan.

Berdasarkan pengamatan penelitian di SMP Nusantara Tuntang bahwa

penelitian sering mendapati siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti

pelajaran yang pada akhirnya berdampak pada hasil mereka. Siswa juga kerap

kesulitan menyesuaikan cara belajar mereka dengan cara mengajar guru

disekolah. Demikian juga dirumah, siswa kadang harus belajar dengan aturan

yang sudah ditetapkan oleh orang tua dirumah.

Dari itu penulis berpikir bahwa ada hubungan kompetensi paedagogik

dalam cara mengajar guru PAI dengan gaya belajar siswa. Walaupun hal itu

belum diuji kebenaranya namun secara teoritis kompetensi paedagogik guru

PAI berperan penting dalam gaya belajar siswa. Seperti yang jelaskan oleh

Bobbi De Porter dan Mike Hernacki dalam bukunya Quantum Learning:

“gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam

pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antara pribadi”. Dengan begitu gaya

belajar akan mempengaruhi sesorang dalam menyerap mengelolah informasi.

Dari peristiwa dari teori tersebut di atas, penulis sangat tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai Hubungan kompetensi paedagogik guru PAI

dengan gaya belajar siswa yang nanti diharapkan peneliti ini dapat

membuktikan kebenaran dari sebuah teori dan fenomena yang ada. Adapun

redaksi judul penelitian ini adalah “HUBUNGAN KOMPETENSI

Page 20: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

6

PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP

NUSANTARA TAHUN PELAJARAN 2014”

B. Rumusan Masalah

Memperhatikan Latar Belakang masalah yang ditulis diatas maka dapat

dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan kompetensi paedagogik guru PAI di SMP Nusantara

Tuntang tahun pelajaran 2014?

2. Bagaimana gaya belajar siswa di SMP NusantaraTuntang tahun pelajaran

2014?

3. Adakah hubungan kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar

siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kompetensi paedagogikguru PAI di SMP

NusantaraTuntang tahun pelajaran 2014.

2. Untuk mengetahui gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun

pelajaran 2014.

3. Untuk mengetahui adanya korelasi antara kompetensi paedagogik guru

PAIdengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran

2014.

Page 21: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

7

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah preposisi (pertanyaan tentang suatu konsep) yang

masih bersifat sementara dan harus diuji kebenarannya (Hasan, 2006:13).

Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, penulis mengajukan

hipotesis sebagai berikut “ada hubungan yang signifikan antara

kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP

Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah khasanah keilmuan dalam ilmu pendidikan terkait

kompetensi paedagogik.

b. Untuk perkembangan ilmu pendidikan dan wawasan sekaligus kontribusi

pemikiran akan arti penting kompetensi paedagogik dalam meningkatkan

mutu pemebelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi dewan guru akan arti pentingnya kompetensi

paedagogik dalam rangka meningkatkan pembelajaran siswa di SMP

Nusantara khususnya guru PAI.

b. Sebagai sumbangan pemikiran bagi lembaga pendidikan di SMP

Nusantara, khususnya dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan

efesien.

Page 22: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

8

F. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang

sedang diteliti. Menurut Masri Singarimbun (2003:46 – 47), definisi

oprasional harus bisa diukur dan spesifik serta bisa dipahami oleh orang lain.

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independent(variabel

bebas) yaitu kompetensi paedagogik (X), serta variabel dependent(variabel

terikat) yaitu gaya belajar siswa (Y). Variabel ini merupakan terjemahan

tertentu memiliki pengertian yang masih bersifat umum.(Arikunto:1998:101)

Oleh karena itu, supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas

serta mudah diukur, maka perlu dijabarkan arti setia variabel ke dalam suatu

devinisi operasional. Kemudian definisi operasional dari variabel dijabarkan

ke dalam dimensi-dimensi dengan indikatornya masing-masing.

Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan indikatornya

masing-masing sebagai berikut:

1. Kompetensi Paedagogik Guru PAI

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan

tugas keprofesionalan (UU RI NO.14:2005:3).

Dalam standar nasional pendidikan, penejelasan pasal 28 ayat 3 butir a

dikemukakan bahwa kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang

Page 23: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

9

dimilikinya. Guru adalah orang yang pekerjaanya ( mata pencahariannya,

profesinya) mengajar (E.Mulyasa:2007:75). Dalam rangka

mengaktualisasikan potensi yang dimiliki peserta didik.

Pendidikan Agama Islam ( PAI ) adalah suatu mata pelajaran yang

diajarkan setiap lembaga pendidikan baik pendidikan dasar, menengah

maupun perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Adapun tujuan

diberikannya materi PAI adalah untuk memperkuat iman, ketakwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa sesuai yang dianut oleh peserta didik yang bertakwa

(Acmadi:1992:103). Pendidikan Agama Islam di sini meliputi mata pelajaran

Aqidah Akhlak, Fiqih, Quran Hadis, dan Sejarah Kebudayann Islam.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa kompetensi paedagogik

yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kemampuan guru dalam hal

pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, perencanaan,

dan pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar, praktikan

pendidikan yang melaksanakan tugas mengajar dan mendidik siswa di sekolah

dalam mata pelajaran PAI. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:

a. Penguasaan guru dalam pembelajaran

b. Merencanakan PBM

c. Metode PBM

d. Pelaksanaan PBM

e. Pengayaan terhadap hasil siswa

f. Pemberian penilaian sesuai dengan kemampuan

g. Cara penilaian

Page 24: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

10

h. Alat peraga sesuai

i. Pengkondisian terhadap siswa di kelas

j. Memberikan motivasi

2. Gaya Belajar Siswa

Menurut Nasution gaya belajar atau “learning style” siswa yaitu cara siswa

bereaksi dan mengunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam

proses belajar (Nasution:2008:93).

Informasi tentang adanya gaya belajar yang berbeda-beda mempunyai

pengaruh atas kurikulum, administrasi, dan proses mengajar belajar. Masalah

ini sangat kompleks, sulit, memakan waktu banyak, biaya yang tidak sedikit,

frustasi (Nasution:2008:93)

Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki gaya belajar merupakan

suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur

serta mengolah informasi (De Porter, Bobbi & Hernacki, Mike:2000:110-

112). Gaya belajar bukan hanya berupa aspek pemprosesan informasi

sekunsial, analitik,global atau otak kiri – otak kanan, aspek lain adalah ketika

merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret).

Dari penegertian – pengertian di atas, disimpulkan bahwa gaya belajar

adalah cara yang cenderung dipilih siswa untuk berkreasi dan menggunakan

perangsang – perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta

mengolah informasi pada proses belajar. Adapun indikatornya sebagai berikut:

a. Rapi dan teratur

b. Berbicara dengan cepat

Page 25: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

11

c. Dengan mendengarkan musik dalam mengingat

d. Sering berbicara sendiri ketika belajar

e. Lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang dibaca

f. Biasanya tidak terganggu dengan suasana ribut, atau gaduh saat belajar

g. Mengerakkan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku ketika membaca

h. Banyak gerak fisik

i. Belajar melalui praktek langsung

j. Posisi duduk

G. METODE PENELITIAN

Ketepatan menggunakan metode akan mempermudah dan

memperlancar dalam mengadakan suatu penelitian.

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1998:151). Adapun langkah-

lanhkah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan

statistik obyek melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang

atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang

survey untuk menentukan frekuensi dan prosentase tanggapan mereka.

Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi awal terhadap kondisi riil obyek penelitian

b. Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket

Page 26: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

12

c. Melaksanakan penelitian

d. Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di SMP Nusantara kelurahan Gedangan

kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014. Adapun

waktu penelitian akan dimulai ketika proposal penelitian diajukan pada

tanggal 17 Mei sampai selesai.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto,

2010:173). Pada penelitian ini yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas di SMP Nusantara Tuntang.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti

(Arikunto, 2010:174). Dalam pengambilan sampel Suharsimi Arikunto

mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,

tetapi jika subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%

atau lebih”. Mengingat banyaknya populasi, penulis merasa keberatan

untuk meneliti secara keseluruhan. Karena itu penulis hanya mengambil

sampel dari kelas VII dan VIII yang berjumlah 36 siswa.

4. Metode Pengumpulan Data

Nasir ( 2003 : 328 ) mengatakan bahwa metode pengumpulan data

merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu

penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-

Page 27: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

13

angka,keterangan tertulis,informasi lisan dan beragam fakta yang

berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan:

a. Angket

Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang

hubungan kompetensi paedagokik guru PAIdengan gaya belajar siswa di

SMP Nusantara kelurahan Gedangan kecamatan Tuntang kabupaten

Semarang.

b. Dokumentasi

Dokumentasi penulis gunakan untuk mengetahui data tentang

kondisi lokasi sekolah,ruang kelas,guru,siswa,serta data yang dianggap

perlu.

c. Observasi

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

observasi yaitu dengan cara mencari informasi mengamati sikap dan

perilaku gaya belajar siswa.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,

2011:102). Jumlah instrumen penelitian menyesuaikan jumlah variabel

penelitian.

Instrumen dalam penelitian ini adalah angket dengan skala likert.

Skala penelitian ini dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

Page 28: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

14

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau

fenomena.

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa angket

dan dokumentasi, angket yang terdapat dalam lampiran.

a. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang berkaitan

dengan sekolah yang diteliti, dimana data tidak ditanyakan di angket.

b. Angket terdiri dari dua yaitu kompetensi paedagogik guru PAI dan

gaya belajar belajar siswa.

Berikut ini tabel dua variabel tersebut yang dicarikan dari berbagai

sumber:

Tabel 1.1 Indikator Instrument angket Tentang Kompetensi paedagogik guru PAI

No Variabel Komponen indikator Deskriptif No

1 Kompetensi

Paedagogik

Guru PAI

Pengembangan

Kurikulum/silab

us

1. Penguasaandalam

bahan ajar

a. Seorang guru mampu

memahami bahan

ajar, sehingga dalam

penyampaian materi

tidak terbata-bata

b. Guru menyampaikan

materi sesuai dengan

kurikulum

1

1

2

Penyusunan

program

pembelajaran

2. Merancang PBM a. Guru PAI sebelum

melaksanakan proses

belajar mengajar

memilih materi

pembelajaran terlebih

dahulu

b. Guru PAI sebelum

proses belajar

mengajar menyiapkan

materi pembelajaran

terlebih dahulu

2

3

4

3. Metode PBM a. Guru PAI dalam

proses belajar

mengajar

menggunakan

berbagai macam

metode pembelajaran

b. Dalam pengunaan

metode

5

Page 29: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

15

pembelajar,Guru PAI

dalam penggunaan

metode sesuai dengan

materipembelajaran

yang disampaikan

guru

6

Pelaksanaan

pembelajaran

4. Pelaksanaan PBM a. Guru PAI disiplin

saat proses belajar

mengajar dan sesuai

dengan alokasi waktu

pembelajaran

b. Guru PAI apabila tida

bisa hadir guru tetap

memberikan tugas.

7

8

Evaluasi hasil

belajar

5. Pengayaan

terhadap hasil siswa

yang kurang

a. Guru PAI mampu

menyusun program

remidial bagi peserta

didik yang nilainya

kurang dari KKM

(kriteria ketuntasan

minimal)

b. Guru PAI anda sering

memberikan program

pengayaan bagi

peserta yang nilainya

sudah mencangup

dari KKM untuk

mendapatkan nilai

yang lebih baik dari

sebelumnya

9

10

6. Pemberian

penilaian sesuai

dengan kemampuan

a. guru PAI sering

memberikan

kesempatan kepada

peserta didik untuk

bertanya jawab saat

proses belajar

mengajar berlangsung

b. guru PAI sering

memberikan

kesempatan kepada

beserta didik untuk

menyimpulkan materi

pembelajaran yang

disampaikan guru

andapada akhir

pembelajaran,

11

12

7. Cara penilaian

a. Guru PAI

memberikan

penilaian melalui tes

harian,uts dan uas

b. Dalam kedisiplinan

siswa, guru PAI

13

Page 30: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

16

sering memberikan

penialaian tentang

absensi kehadiran

peserta didiknya?

14

8. Alat peraga sesuai a. Guru PAI dalam

proses belajar

mengajar sering

menggunakan media

pembelajaran yang

sesuai

b. Guru PAI anda dalam

penggunaan sumber

belajar sesuai dengan

materi pembelajar

yang disampaikan

1

5

15

16

Pemahaman

terhadap peserta

didk

9. Pengkondisisan

terhadap siswa di

kelas

a. Guru PAI saat proses

belajar mengajar

dapatmampu

menciptakan suasana

pembelajaran yang

menyenangkan.

b. Guru PAI dapat

menggambil sikap

untuk membuat

suasana kelas

menjadi tenang lagi

dan proses belajar

mengajar dapat

berjalan dengan baik

17

18

10. memberikan

motivasi

a. Guru PAI sering

memberikan nasehat

kepada anda untuk

menjadi yang lebih

baik lagi

b. Guru PAI dalam

pembelajaran guru

mampu memberikan

dorongan kepada

siswa untuk selalu

mengikuti pelajaran.

19

20

Tabel 1.2 Indikator Instrument Angket Gaya Belajar Siswa

no Variabel Komponen Indikator Deskretif No

1 Gaya

belajar

Visual a. 1.Rapi, teratur dan

teliti

a. mencatat materi

pelajaran

mencatatnya

dengan rapi dan

teratur

b. teliti dalam

mencatat materi

pelajaran

1.

2.

b. 2.Berbicara dengan

cepat

a. membaca buku

biasanya

menbacanya

3.

Page 31: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

17

dengan cepat

b. menyampaikan

suatu pendapat

dengan berbicara

cepat?

4.

c. Auditorial c. 3.Dengan

mendengarkan musik

dalam mengingat

d.

a. dengan

mendengarkan

musik lebih

mudah mengingat

informasi

b. lebih fokus

mengolah

informasi dengan

mendengarkan

5.

6.

e. 4.Sering berbicara

sendiri ketika belajar

a. menghafalkan

informasi yang

dia dapat dengan

cara berbicara

sendiri tanpa di

sadari

b. lebih mudah

memahami materi

pelajaran dengan

cara berbicara

sendiri

7.

8.

f. 5.Lebih mudah

mengingat apa yang

dilihat daripada yang

dibaca

a. lebih mudah

mengingat

gambar – gambar

b. lebih suka

melihat gambar

daripada

membaca buku

9.

10.

c. Kinestik g. 6.Biasanya tidak

terganggu dengan

suasana ribut,atau

gaduh saat belajar

a. dalam suasana

keramaian, tetap

dapat

berkonsentrasi

dengan baik

b. butuh teman saat

belajar

11.

12.

7. Mengerakkan bibir

dan mengucapkan

tulisan di buku ketika

membaca

a. membaca buku,

sering mengerak-

gerakkan bibir

untuk menyerap

informasi dari apa

yang dibaca

b. membaca sering

mengucapkan

kalimat – kalimat

13.

14.

h. 8. Banyak gerak fisik

a. sering menggerak

– gerakkan jari-

jari dalam

mengingat

sesuatu

b. presentasi di

15.

Page 32: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

18

depan kelas

mengerakkan

tubuh anda

16.

i. 9. Belajar melalui

praktik langsung

a. lebih memahami

dengan cara

dicontohkan

secara langsung

b. lebih mudah

memahami materi

pelajaran dengan

mempraktekanny

17.

18.

j. 10. Posisi duduk a. sulit untuk duduk

diam saat belajar

b. lebih fokus

dengan posisi

duduk rileks dan

tenang

19.

20.

6. Analisis data

a. Untuk mengetahui skor dari masing-masing variabel peneliti

menggunakan rumus:

P=F𝑁 X 100 %

P = Prosentasi

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

b. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kompetensi

paedagogik guru pai dengan gaya belajar siswa , penulis menggunakan

data rumusan product moment sebagai berikut :

Page 33: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

19

rxy =

∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)

𝑁

√({∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2 )

𝑁

(∑ 𝑦2 −(∑𝑦)2)}

𝑁

Keterangan :

R xy = koefisisen korelasi antara variabel

N = jumlah responden

∑ 𝑥 = jumlah variabel 1

∑ 𝑦 = jumlah variabel 2

∑ 𝑥2 = jumlah 𝑥2

∑ 𝑦2 = jumlah 𝑦2

∑ 𝑥 𝑦 = jumlah variabel x dan y

Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya hipotesis yang

telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis. Setelah diperoleh hasil koefisien

korelasi antara variabel X dan Y atau diperoleh nilai ha (hipotesis alternatif)

dikonsultasikan pada tabel pada taraf 5 % atau 1%.

Page 34: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

20

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Bab I Pendahuluan :

Berisiskan tentang Latar Belakang Masalah,Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Hipotesis , Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metode

Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi.

Bab II Landasan Teori :

Berisiskan tentang Kompetensi Paedagogik Guru PAI dan Gaya Belajar

Siswa.

Bab III Laporan Hasil Penelitian :

Berisikan tentang letak geografis SMP Nusantara Tuntang, sejarah

berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru / karyawan dan

siswa, sarana dan prasarana, penyajian data.

Bab IV Analisis Data :

Berisikan tentang analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengujian

hipotesis, pembahasan.

Bab V Penutup :

Berisikan tentang Kesimpulan, Saran-saran, Kata Penutup, Lampiran-

lampiran.

Page 35: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kompetensi Paedagogik Guru PAI

1. Pengertian Kompetensi Paedagogik

Dalam pendidikan guru dikenal adanya “ Pendidikan Guru

Berdasarkan Kompetensi”. Mengenai kompetensi guru ini, ada berbagai

model cara mengkelasifikasikannya. Untuk S1 salah satunya dikenal

adanya “sepuluh kompetensi guru” yang merupakan profil kemampuan

dasar guru , kelas menggunakan media sumber, menguasai landasan

pendidikan, mengelola interaksi belajar bimbingan dan penyuluhan

mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah serta memahami

prinsip-prinsip dan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

Dan kemudian dijelaskan dalam Pasal 10 Tentang Macam-macam

Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi paedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial

yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Kompetensi pedagogik sesuai dengan UU RI Guru dan Dosen Nomor

14 tahun 2005 dan PP Nomor 19/2005 adalah merupakan kemampuan

yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan mengelola

pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Tim Direktorat Profesi

Pendidikan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Page 36: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

22

Kependidikan (2006) telah merumuskan secara substantif kompetensi

paedagogik yang mencakup kemampuan terhadap peserta didik.

Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi Pedagogik adalah seperangkat kemampuan

danketrampilan (skill) yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar

antara guru dan siswa dalam kelas. Kompetensi Peagogik meliputi,

kemapuanguru dalam menjelaskan materi, melaksanakan metode

pembelajaran,memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengelola

kelas, danmelakukan evaluasi (Muchith :2008 :148).

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi

bagi peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus

memiliki standar yang mencakup tanggung jawab dan kedisiplinan.

Berkenaan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta

memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan

berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Dan guru juga harus

bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di

sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat (Mulyasa, 2005:37).

Guru sebagai pendidik yang profesional juga harus mampu mengambil

keputusan secara mandiri (independent), terutama dalam hal yang

berkaitan dengan pembelajaran, guru dituntut untuk bertindak sesuai

dengan kondisi peserta didik, dan lingkungan. Dimana guru harus mampu

Page 37: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

23

bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu, dan tepat

sasaran terutama yang berkaitan dengan masalah pembelajaran dan peserta

didik, tidak menunggu perintah dari kepala sekolah.

Jadi kompetensi paedagogik adalah kemampuan pemahaman tentang

peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang

mendidik pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang

psikologi perkembangan anak. Sedangkan pembelajaran yang mendidik

meliputi kemampuan merencanag pembelajaran, mengeplemantasikan

pembelajaran, menilai proses hasil pembelajaran, dan perbaikan secara

berkelanjut.

2. Klasifikasi Kompetensi Paedagogik Guru PAI

Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal,

keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk

kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,

pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik,

pengembangan pribadi dan profesionalisme (Mulyasa :2007:25)

Kompetensi Paedagogik adalah seperangkat kemampuan dan

ketrampilan (skill) yang berkaitan dengan interaksi belajar mengajar antara

guru dan siswa dalam kelas. Kompetensi Peagogik meliputi, kemapuan

guru dalam menjelaskan materi, melaksanakan metode pembelajaran,

memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengelola kelas, dan

melakukan evaluasi (Muchith, :2008:148)

Page 38: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

24

Guru yang memiliki kompetensi paedagogik adalah guru yang

memiliki ciri-ciri sekurang-kuranganya sebagai berikut:

a. Penguasaan dalam bahan ajar.

Guru hendaknya menguasai bahan ajar yang sesuai dengan

kurikulum maupun silabus baik berupa bahan ajar pokok, bahan ajar

pengayaan, dan bahan ajar penunjang dengan baik untuk mencapai

pengajaran yang efektif dan efisien. Guru mampu menjabarkan serta

mengorganisasikan bahan ajar secara sistematis, relevan dengan tujuan

instruksional khusu yang selaras dengan perkembangan mental siswa,

tuntutan perkembangan ilmu secara teknologi dan dengan

memperhatikan fasilitas yang ada disekolah dan atau ada di luar

sekolah (Asdiqoh :2013:30)

Dalam pembelajaran guru harus mampu diantaranya:

1) Guru menguasai dalam bahan ajar

Seorang guru dituntut menguasai bahan ajar dan ilmu

pengetahuan yang diperlukan guna dalam proses pengajaran, guru

tidak terbata-bata dalam menyampaikan materi sehingga bahan

ajar yang disampaikan guru mudah dipahami oleh siswa.

Penguasaan atau pemahaman bahan ajar dari para guru sangatlah

menentukan keberhasilan pengajar (Asdiqoh :2013:30).

Page 39: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

25

2) Guru mampu menyampaikan materi sesuai dengan

kurikulum.

Guru dalam menyampaikan materi pelajaran dituntut untuk

menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku disekolah.

Sebagaimana upaya sentral peningkatan mutu pendidikan berporos

pada pembaharuan kurikulum pendidikan dalam rangka

mewujudkan praktik pembelajaran yang berkualitas bagi siswa,

terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, baik dalam

kaitannya dengan lanjut, memasuki dunia kerja, maupun belajar

mandiri (Muslich :2009: 11).

Dengan adanya kurikulum, sudah barang tentu tugas guru

atau pendidik sebagai . pengajar dan pendidik lebih terarah.

Pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang sangat

menentukan salah satu komponen yang berinteraksi secara aktif

dengan anak didik dalam pendidikan (Abdullah Idi :2007: 207).

b. Merancang proses belajar mengajar

Kerangka perencanaa dan implementasi pengajaran melibatkan

urutan langkah-langkah yang sangat penting bagi para guru untuk

mempersiapkan pelaksanan proses belajar mengajar (Majid :2008:92).

1) Guru memilih materi pembelajaran

Memilih isi dan menentukan sasaran. Sasaran pengajaran

kita lukiskan apa yang sebenarnya diharapkan dari peserta didik,

Page 40: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

26

agar mereka mampu melakukan sesuatu sesuai dengan urutuan

pembelajaran, dengan demikian para guru dapt mengatahui bahwa

peserta didiktersebut telah mempelajari sesuatu dalam kelas.

Dalam hubungan ini para guru juga perlu mempertimbangkan atau

memilih materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik

(majid :2008 :93).

2) Guru menyiapkan materi pembelajaran

Agar guru dapat membuat persiapan mengajar yang efektif

dan berhasil guna, dituntut untuk memahami berbagai aspek yang

berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar, baik

berkaitan dengan pengembangan persiapan mengajar, baik

berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip maupun prosedur

pengembangan persiapan mengajar, serta mengukur efektifitas

mengajar. Adapun persiapan yang harus dipersiapakan oleh guru

sebelum proses belajar mengajar berlangsung seperti: silabus,

RPP, buku-buku panduan materi, alat peraga dll.

c. Metode Proses Belajar Mengajar

Guru diharapkan menguasai secara fungsional tentang

pendekatan sistem pengajaran, asas pengajaran, prosedur metode

pengajaran yang bervariasi, strategi-tehnik pengajaran, menguasai

secara mendalam serta berstruktur bahan ajar, dan mampu merancang

penggunaan fasilitas media dan sumber pengajar. Dimana asas

Page 41: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

27

pengajaran tersebut digunakan sesuai dengan suasana mengajar yang

dihadapi (Asdiqoh :2013 :13)

.

1) Guru menggunakan berbagai macam model pembelajaran

Untuk mengarahkan kegiatan belajar mengajar siswa perlu

menggunakan bebrbagi metode mengajar yang efektif guna untuk

memungkinkan siswa belajar dalam proses mewujudkan

tercapainya tujuan bekajar baik dari segi kognitif, efektif,

psikomotorik (Ali :1992: 71). Dalam proses belajar mengajar

alangkah baiknya menggunakan metode yang beragam agar siswa

mudah memahami materi yang disampaikan serta tidak merasa

jenuh saat proses pembelajaran berlangsung.

2) Guru menggunakan metode sesuai dengan materi pembelajaran

Dalam setiap metode mempunyai keunggulan dan

kelemahan dibandingkan dengan yang lain, tidak ada satu metode

pun dianggap ampuh untuk segala situai. Metode itu dapat

dikatakan ampuh apabila disajikan berdasarkan situasi mengajar

yang relevan atau sesuai dengan materi yang diajarkan (Ali :1992

:78). Sehingga peserta didik mudah memahami dan tidak salah

paham saat penggunaan metode pembelajaran sesuai dengan

materi ajar.

Page 42: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

28

d. Pelaksanaan proses belajar mengajar

Guru dalam pelaksaanan proses belajar mengajar disiplin dalam

menggunakan waktu maksudnya bisa menggunakan dan membagi

waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci

kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan

baik.Usahakan tepat waktu masuk sekolah, begitu pula dengan jam

mengajar kapan masuk dan kapan keluar harus sesuai dengan alokasi

waktu yang ditentukan agar tidak menggangu jam guru lain (Ma’mur

Asmani, 2009: 94).

1) Guru datang sebelum jam pelajaran dimulai.

Untuk melaksanakan tugas dalam meningkatkan proses

belajar mengajar, guru menempati kedudukan sebagai figur

sentral. Di tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau

tidaknya tujuan pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah

(Rusyan, dkk, 1989: 3). Maka dari itu alangkah baiknya seorang

guru datang ke sekolah sebelum jam pelajaran dimulai.

2) Saat guru tidak bisa hadir tetap memberikan tugas kepada siswa

Dalam mengajar merupakan faktor terpenting dalam

rangka pencapaian keberhasilan belajar mengajar, seorang guru

harus mampu meningkatkan kedisiplinan dalam rangka

mewujudkan generasi penerus yang memiliki intelektual tinggi,

serta membentuk watak bangsa yang bertanggung jawab. guru

Page 43: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

29

yang mampu membagi waktunya dengan baik serta melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

e. Pengayaan dan remidial terhadap hasil siswa

Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan

perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik.

1) Guru melaksanakan program remidial

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran

remidial di sekolah dibutuhkan dengan adanya karakteristik

tertentu dalam proses dan produk pendidikan (Wijaya :2007 :5).

Remidian adalah perbaikan hasil siswa yang belum mencapai nilai

KKM (kriteria ketuntasan minimal).

2) Guru melaksanakan program pengayaan

Program pengayaan digunakan untuk hasil siswa yang

sudah memenuhi KKM, tetapi untuk mengambil nilai terbesar dari

sebelumnya.

f. Pemberian penilaian sesuai dengan kemampuan.

Fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar bermanfaat

ganda bagi siswa dan bagi guru. Penilain hasil belajar dapat

dilaksanakan saat proses belajar mengajar berlangsung.

Page 44: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

30

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untu menjawab

pertanyanaan yang disampaikan saat proses belajar mengajar berlangsung.

Analisi penelian ini adalah untuk mengetahui siswa setiap

awal pelaksanaan pembelajaran guru harus merangsang kelas agar

kesiapan lebih terarah, dan materi yang disampaikan oleh guru

dapat dipahami dan dapat dengan mudah diserap oleh siswa

(Wijaya :2007 :4).

2) Guru sering memberikan kesempatan untuk menyimpulkan materi

yang disampaikan guru saat akhir pembelajaran.

Penilaian ini digunakan untuk mengetahui seberapa paham

dan mengerti tentang tujuan materi yang diajarkan.

g. Cara penilaian

Dalam penilaian ada beberapa cara atau ragam dalam penilaian

seperti tes tertulis, penilaian kinerja, penilaian portofolio, penilaian

proyek, penilaian hasil kerja, penilaian sikap, penilaian diri, peta

perkembangan hasil belajar, analisis instrumen, dan evaluasi hasil

penilaian (Majid :2008 :195).

1) Guru memberikan penilaian melalui tes harian, uts, dan uas.

Penilaian hasil belajar dapat dilaksanakan dalam dua tahap.

Pertama, tahap jangka pendek, yakni penilaian dilaksanakan guru

pada akhir proses belajar mengajar. Penilaian ini disebut penilaian

formatif. Kedua, tahap jangka panjang, yakni penilaian yang

Page 45: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

31

dilaksanakan setelah proses belajar mengajar berlangsung

beberapa kali atau setelah menempuh periode tertentu, misalnya

penilaian tengah semester atau penilaian pada akhir. Penilaian ini

disebut penilaian sumatif ( Abdul Majid : 2008 : 112 ) .

2) Guru memberikan penilaian tentang absensi kehadiran peserta

didik.

Seorang guru tertib mengisi absensi siswa sebelum proses

pembelajaran dimulai. Seorang guru harus terbiasa dan selalu

mengisi absensi siswa dalam rangka mengenal serta memahami

fatak dan karakter siswa. Hal ini dilakukan guru sebagai penilaian

kedisiplinan peserta didiknya.

h. Alat peraga sesuai

Dalam kegiatan belajar mengajar siswa memerlukan sesuatu

yang memungkinkan dia berkomunikasi secara baik dengan guru,

teman, maupun dengan lingkungannya. Kebutuhan akan bimbingan,

bantuan dan perhatian guru yang berbeda untuk setiap individu siswa

(Syaiful Bahri Djamarah : 2002 : 37 – 38 ).

Proses belajar mengajar merupakan suatu rentetan kegiatan

guru menumbuhkan organisasi proses belajar mengajar yang efektif,

yang meliputi : tujuan pengajaran, pengaturan penggunaan waktu luar,

pengaturan ruang dan alat perlengkapan pelajaran di kelas, serta

pengelompokan siswa dalam belajar (Syaiful Bahri

Djamarah:2002:38).

Page 46: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

32

1) Guru dalam proses belajar mengajar sering menggunakan media

pembelajaran.

Dalam penyelenggaraan pembelajaran guru menggunakan

teknologi sebagi media. Menyediakan bahan belajar dan

mengadministrasikan dengan menggunakan tekhnologi informasi.

Membiasakan anak berinteraksi dengan teknologi.

2) Guru dalam penggunaan sumber belajar sesuai dengan materi ajar.

Sumber pembelajaran yang dipakai guru harus sesuai

dengan kurikulum pembelajaran yang berlaku seperti buku-buku

materi yang sesuai, pedoman-pedoman materi yang sesuai dengan

kurikulum atau silabus.

i. Pengkondisian terhadap siswa di kelas.

Usaha guru menciptakan situasi sosial kelas yang kondusif

sehingga tercapai pembelajaran yang baik, seorang guru harus mampu

bertindak tegas dan mampu meletakkan segala perkara secara

proposional (Asdiqoh :2013 :31).

1) Guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan.

Guru mampu mendesain tata ruangan atau posisi duduk

yang nyaman saat proses pembelajaran sehingga siswa merasa

nyaman.

Page 47: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

33

2) Guru mengambil dapat mengambil sikap saat proses pembelajaran

berlangsung terjadi keributan atau kegaduhan.

Dalam proses belajar mengajar sering terjadi keramaian

atau keributan, guru dapat membuat suasana kelas menjadi tenang

lagi dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.

i. Memberikan motivasi

Motivasi adalah hal yang sangat penting dalam diri manusia

yang mendorong manusia untuk berkelakuan dan bertindak dengan

cara yang khas. Motivasi dianggap sebagai kemauan biasa untuk

memasuki suatu situasi belajar, kalau seseorang sudah memiliki suatu

motivasi maka ia berada dalam ketegangan dan ia siap mengerjakan

hal-hal yang diperlukan sesuai dengan apa yang dikehendaki

(K.Devies, 1986: 214).

Sebagai guru harus mampu mengarahkan dan dorongan

belajar itu pada peserta didiknya.

1) Guru memberikan nasehat kepada peserta didik

Guru sering memberikan nasehat kepada siswa untuk

menjadi lebih baik. Sehingga siswa merasa termotivasi untuk

berubah menjadi yang lebih baik.

Page 48: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

34

2) Guru mambu memberikan dorongan kepada siswa

Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang

atau tingkat kemampuan rendah. Guru senatiasa membimbing,

mendorong atau mengarahkan siswa senantiasa giat belajar.

3. Kompetensi Paedagogik Guru Sebagai Salah Satu Penunjang

Keberhasilan Belajar Peserta Didik

Guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap

keberhasilansuatu pembelajaran di sekolah. Di samping itu guru juga

berperan dalamperkembangan potensi pada setiap anak didik agar dapat

berkembangsecara optimal. Oleh sebab itu untuk mewujudkan hal itu,

sebagai seorangpendidik guru haruslah mempunyai kualifikasi akademik

dan kompetensisebagai agen pembelajaran, sebagaimana dalam Standar

NasionalPendidikan (SNP) Pasal 28, bahwa pendidik harus memiliki

kualifikasiakademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sehat

jasmani danrohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikannasional.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru

adalahkompetensi paedagogik yang berkaitan dengan pengelolaan

pembelajaran.Salah satu faktor yang paling menentukan dalam

keberhasilan belajaradalah pengelolaan pembelajaran. Lingkungan belajar

yang efektif,kondusif dan menyenangkan akan membawa siswa pada

tahap belajaryang optimal.

Page 49: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

35

Oleh karena itu untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam

prosesbelajar mengajar maka setiap guru dituntut untuk memiliki

kompetensi dalam mengelola pembelajaran. Kompetensi pedagogik, yang

merupakan salah satu kompetensiyang harus dimiliki oleh setiap guru

dalam menunjang keberhasilan dalambelajar peserta didik.

4. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk

menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan

antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

(Abdul Majid, dan Dian Andayani:2004:130).

Pendidikan menurut Islam atau pendidikan Islami yakni pendidikan

yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental

yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu Al-Qur’an dan As-

Sunnah.Pendidikan keIslaman atau Pendidikan Agama Islam, yakni upaya

mendidik agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi

way of life (pandangan dan sikap hidup) seseorang (Muhaimin : 2001:29-

30).

Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar

yang dilakukan pendidik (guru) terhadap anak didik dalam hubungan

dengan pemberian pengaruh, bimbingan mengenai ajaran Islam, agar anak

Page 50: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

36

didik dapat memahami, menghayati, mengamalkan ajaran-ajaran agama

Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh. Serta menjadikan ajaran

agama itu sebagai suatu pandangan hidup demi keselamatan dan

kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

5. Dasar Pendidikan Agama Islam

a. Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam tentu mempunyai dasar dan juga landasan

yang kuat untuk berpijak yang membawa kemana arah semua kegiatan

Pendidikan Agama Islam. Dengan landasan tersebut umat Islam akan lebih

mantap dalam melaksanakan dan mengembangkannya.

Adapun landasan yang dipergunakan meliputi:

1) Dasar Yuridis/Hukum

Merupakan suatu dasar-dasar yang berasal dari peraturan atau

perundangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan

pegangan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam :

a) Dasar Struktural atau Konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam bab XI

pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi :

(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

Page 51: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

37

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk

agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya

itu (Mahkamah Konstitusi RI:2006:82)

b) Dasar operasional

Yaitu Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional:

(1) Pasal 30 ayat 1

Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan

kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan Peraturan

Perundang-undangan.

(2) Pasal 30 ayat 2

Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai

ajaran agamanya dan menjadi ahli ilmu agama (Redaksi Sinar

Grafika:2003:16).

2) Dasar Religius

Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam (Al

Qur’an dan Al Hadist). Menurut Islam Pendidikan agama Islam perintah

Allah merupakan perwujudan dari ibadah kepada Nya.

Page 52: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

38

Dalam Al Qur’an dan Hadist banyak dijelaskan mengenai hal tersebut,

antara lain :

a. Qur’an Surat An Nahl : 125

125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845]

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang

yang mendapat petunjuk.

Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat

membedakan antara yang hak dengan yang bathil (Departemen Agama

Republik Indonesia:2004:383).

b. Qur’an Surat Az Zumar : 9

9. (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah

orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri,

sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat

Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui

dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang

berakallah yang dapat menerima pelajaran(Departemen Agama Republik

Indonesia:2004 : 460).

Page 53: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

39

Dari beberapa ayat diatas dapat diambil suatu pengertian bahwa setiap

manusia diperintahkan untuk memenuhi kewajibannya untuk menuntut

ilmu dan mengajarkan ilmu pengetahuan dalam rangka mendidik diri

sendiri, keluarga, maupun lebih luas lagi yakni masyarakat untuk menuju

ke jalan kebenaran sesuai dengan petunjuk Allah SWT.

3) Aspek Psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan

kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya,

manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat

dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak

tenteram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana

dikemukakan oleh Zuhairini dkk. bahwa semua manusia di dunia ini selalu

membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka

merasakan bahwa tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon

pertolongan Nya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih

primitif maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang

dan tenteram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi kepada

Zat Yang Maha Kuasa (Abdul Majid:2004:13).

Dari uraian di atas telah jelas bahwa manusia di dunia memerlukan

adanya pegangan hidup yaitu agama. Dengan agama kita dapat

mendekatkan diri kepada Allah hati akan merasa tenang dan tentram.

Page 54: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

40

6. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk:

a. Menumbuhkan keimanan melalui pemberian pengetahuan tentang

agama Islam.

b. Meningkatkan keimanan melalui pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengalaman serta pengalaman peserta didik tentang

agama Islam. Sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan

bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi (Abdul Majid:2004:135).

c. penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika

sosial/moralitas sosial.

Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan

hidup didunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu

membuahkan kebaikan diakhirat kelak.

Bagi umat Islam pendidikan agama yang wajib diikutinya adalah

Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini Pendidikan Agama Islam

mempunyai tujuan kurikuler yang penjabaran dari tujuan pendidikan

nasional sebagaimana yang terdapat dalam Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yaitu Pendidikan Nasional

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Page 55: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

41

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (Abdul

Majid:2004:136).

7. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Kurikulum Pendidikan Agama Islam baik untuk sekolah atau madrasah

mempunyai fungsi tentunya memiliki fungsi, adapun fungsi dari

Pendidikan Agama Islam itu sendiri sebagai berikut :

a. Pengembangan Penanman iman dan taqwa.

Pada dasarnya dan pertama kewajiban menanamkan keimanan dan

ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah

berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri anak

melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan

ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan

tingkat perkembangannya sehingga meningkatkan keimanan dan

ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam

lingkungan keluarga.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.

c. Penyesuaian mental, penyesuaian mental untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial

dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

Page 56: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

42

Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya

sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam.

d. Perbaikan

Perbaikan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan dan

kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman

ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan

Pencegahan untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau

dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

(alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran

Penyaluran untuk menyalurkan anak- anak yang memiliki bakat

khusus dipandang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi

orang lain. (Abdul Majid:2004:135-136).

Page 57: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

43

B. Gaya belajar

1. Pengertian Gaya Belajar

Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran

sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula

yang sangat lambat. Oleh karena itu, mereka seringkali harus menempuh

cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang

sama. Gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa

(Winkel:2005:164).

Apapun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan

cara tercepat dan terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah

informasi dari luar dirinya. Jika kita bisa memahami bagaimana perbedaan

gaya belajar setiap orang itu, mungkin akan lebih mudah bagi kita jika

suatu ketika, misalnya, kita harus memandu seseorang untuk mendapatkan

gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi dirinya

(Hamzah Uno, dkk:2004:212).

Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki gaya belajar merupakan

suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian

mengatur serta mengolah informasi. (DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike:

2000 : 110-112.)

Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi,

melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan

informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri-otak kanan, aspek lain

Page 58: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

44

adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara

abstrak dan konkret).

Menurut Nasution gaya belajar atau “learning style” siswa yaitu cara

siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang

diterimanya dalam proses belajar (Nasution:2008:93).

Para peneliti menemukan adanya berbagai gaya belajar pada siswa

yang dapat digolongkan menurut kategori-kategori tertentu. Mereka

berkesimpulan, bahwa :

(1) Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut gaya

belajar.

(2) Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu.

(3) Kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi

efektivitas belajar.

Informasi tentang adanya gaya belajar yang berbeda-beda mempunyai

pengaruh atas kurikulum, administrasi, dan proses mengajarbelajar.

Masalah ini sangat kompleks, sulit, memakan waktu banyak, biaya yang

tidak sedikit, frustasi. (Nasution:2008:93).

Dari pengertian-pengertian di atas, disimpulkan bahwa gaya belajar

adalah cara yang cenderung dipilih siswa untuk bereaksi dan

menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian

mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.

Page 59: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

45

2. Klasifikasi Gaya Belajar

a. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman

penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih

dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar

visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap

informasi secara visual sebelum ia memahaminya. Siswa yang memiliki

gaya belajar visual menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain

itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping

mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja

biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena

terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan

dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan .

Ciri-ciri seseorang yang memiliki gaya belajar visual di antaranya

;(Bobby De Porter dan Mike Hernacki: 2005: 116).

1) Selalu rapih dan teratur.

2) Berbicara dengan cepat.

3) Teliti pada detail.

4) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun

presentasi.

5) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata- kata yang sebenarnya

dalam pikiran mereka.

Page 60: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

46

6) Mengingat apa yang dilihat dari pada yang didengar.

7) Mengingat dengan asosiasi visual.

8) Pembaca cepat dan tekun.

9) Suka membaca daripada dibacakan.

10) Suka mencoret-coret tanpa arti bila sedang berbicara atau mendengar.

11) Sering menjawab pertanyaan dengan singkat seperti ya dan tidak.

12) Lebih suka memperagakan dari pada berbicara.

13) Lebih suka seni daripada musik.

14) Seringkali mengetahi apa yang harus dikatakan, tetapi tidak

pandaimemilih kata- kata.

15) Kadang- kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin

memperhatikan.

16) Lebih mudah mengingat jika dibantu gambar.

Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kitadengan

gaya belajar siswa, di antaranya untuk siswa Visual (Bobby De Porter dan

Mike Hernacki: 2005: 110).

1) Gunakan simbol-simbol dalam memberikan konsep pada siswa.

2) Dorong siswa untuk menguatkan konsepnya dengan menggunakan

symbol/warna.

3) Gunakan salinan kata kunci yang dibagikan kepada siswa, selanjutnya

siswa mendefinisikan dengan bahasanya sendiri.

4) Gunakan gambar berwarna, grafik, tabel sebagai media pembelajaran.

Page 61: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

47

b. Gaya Belajar Auditorial

Gaya belajar auditori mempunyai kemampuan dalam hal menyerap

informasi dari pendengaran. Metode pembelajaran yang tepat untuk

pembelajar model seperti ini harus memperhatikan kondisi fisik dari

pembelajar. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapatbelajar

lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal danmendengarkan apa

yang guru katakan (Farhan shota: 2009).

Ciri-ciri seseorang yang memiliki gaya belajar auditorial

diantaranya(Bobby DePorter dan Mike Hernacki:118:12):

1) Mudah terganggu oleh keributan.

2) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan dibuku ketika

membaca.

3) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.

4) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada.

5) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita.

6) Berbicara dalam irama yang terpola.

7) Biasanya pembicara yang fasih.

8) Lebih suka musik dari pada seni.

9) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan

Page 62: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

48

dari pada yang dilihat.

10) Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang

Lebar.

11) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.

12) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.

Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan

gaya belajar siswa, di antaranya untuk siswa auditorial :

1) Variasikan vokal saat memberikan penjelasan, seperti intonasi, volume

suara, ataupun kecepatannya.

2) Gunakan pengulangan-pengulangan konsep yang sudah diberikan.

3) Tutor sebaya.

4) Ubahlah konsep ke dalam bentuk irama/lagu.

5) Selingi dengan musik.

c. Gaya Belajar Kinesteik

Gaya belajar kinestetik merupakan aktivitas belajar dengan cara

bergerak, bekerja dan menyentuh. Pembelajar tipe ini mempunyai

keunikan dalam belajar selalu bergerak, aktivitas panca indera, dan

menyentuh. Pembelajar ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena

keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat.

Page 63: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

49

Belajar melalui aktivitas fisik seperti bergerak, menyentuh dan

merasakan ( Rose, Colin dan Malcolm j.Nicholl: 2002: 130-131).

Ciri-ciri seseorang yang memiliki gaya belajar kinestetik di antaranya ;

1) Berbicara dengan perlahan.

2) Mudah terganggu oleh keributan.

3) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka.

4) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.

5) Mempunyai perkembangan awal oto-otot yang besar.

6) Belajar melalui memanipulasi dan praktik.

7) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.

8) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca.

9) Banyak mengggunakan isyarat tubuh.

10) Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama.

Secara sederhana kita dapat menyesuaikan cara mengajar kita dengan

gaya belajar siswa, di antaranya untuk siswa kinestetik :

1) Gunakan selalu alat Bantu saat mengajat agar timbul rasa ingin tahu

Siswa.

2) Saat membimbing secara periorangan biasakan berdiri/duduk di

Page 64: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

50

samping siswa.

3) Buat aturan main agar siswa boleh melakukan bayak gerak di dalam

Kelas.

4) Peragakan konsep, sambil siswa memahaminya secara bertahap.

5) Biasakan berbicara kepada setiap siswa secara pribadi saat di dalam

Kelas.

6) Gunakan drama/simulasi konsep.

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi gaya belajar siswa

Secara umum ada beberapa faktor yang saling memengaruhi dalam

proses individu belajar sehingga menentukan kualitas hasil

belajarnya.Faktor-faktor gaya belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

individu dan dapat memengaruhi gaya belajar individu. Faktor-faktor

internal ini meliputi faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan

(Slameto :1991:56).

Page 65: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

51

1) Faktor jasmani

a) Faktor kesehatan

Kesehatan adalah dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-

bagian atau bebas dari penyakit.

Dalam proses belajar seseorang dapat terganggu jika kesehatan nya

terganggu seperti cepat pusing, tidak bersemangat, terasa ngatuk, badan

lemas dan lain-lain.

Agar seseorang dapat belajar denga baik harusnya mengusahakan

kesehatan badanya tetap terjamin dengan mengatur pola kesehataan seperti

olahraga, istirahat yang cukup, makan-makanan yang menyehatkan.

b) Faktor psikologis

Faktor –faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang

dapat memengaruhi proses gaya belajar. Beberapa factor psikologis yang

utama mempengaruhi proses gaya belajar adalah kecerdasan siswa,

motivasi , minat, sikap dan bakat.

1) Kecerdasan /intelegensia siswa

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemempuan psiko-fisik

dalam mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan

melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya

berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh lainnya.

Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan organ

Page 66: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

52

yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sebagai

organ pengendali tertinggi dari hampir seluruh aktivitas manusia.

Intelegensi atau Kecerdasan besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat

intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai

tingkat intelegensi yang rendah.(Slameto :1991:58).

2) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan

kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin

melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi

sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan

arah, dan menjaga perilaku setiap saat.

Dari sudut sumbernya motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor

yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk

melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia

tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya

menjadi aktifitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah mejadi

kebutuhannya. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh

yang efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak

tergantung pada motivasi dari luar(ekstrinsik).

Page 67: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

53

Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu

tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untauk belajar. Seperti pujian,

peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, danlain sebagainya.

Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan memengaruhi

semangat belajar seseorang menjadi lemah.Unsur-unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

a. Cita-cita dan apresiasi siswa

b. Kemampuan siswa

c. Kondisi siswa

d. Kondisi lingkungan siswa

e. Kondisi proses pembelajaran

f. Usaha guru dalam membangun motivasi siswa

3) Minat

Secara sederhana, minat kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut (Reber Syah, 2003)

minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi disebabkan

ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti

pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.Namun

lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan kecerdasan dan

motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar, ia akan

tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar.

4) Sikap

Page 68: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

54

Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif

tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif

maupun negatif. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh

perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran, atau

lingkungan sekitarnya.

5) Bakat

bakat adalah kemampuan seseorang menjadi salah satukomponen yang

diperlukan dalam proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai

dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung

proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil.

b. Faktor eksternal

Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor eksternal juga dapat

memengaruhi proses belajar siswa. Faktor-faktor eksternal yang

memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu faktor

keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. (Slameto: 1991 :62)

1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa

cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah

tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

Page 69: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

55

2) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pembelajaran,

keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

3) Faktor masyarakat

Pengaruh ini terjadi karena kebenarana adanya siswa dalam

masyarakat. Beberapa kekgiatan siswa dalam masyarakat, yang semuanya

mempengaruhi belajar siswa (Slameto :1991:72).

D. HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN

GAYA BELAJAR SISWA.

Dalam terjadinya proses belajar mengajar merupakan suatu pekerjaan yang

bersifat profesional, yang harus dilaksanakan dan dikerjakan dengan penuh

tanggung jawab, ketekunan, kesabaran dan penuh perhatian, serta penggunaan

metode dan strategi yang benar.Guru mempunyai peranan yang sangat penting

terhadap keberhasilan suatu pembelajaran di sekolah. Di samping itu guru juga

berperan dalam perkembangan potensi pada setiap anak didik agar dapat

berkembang secara optimal. Oleh sebab itu untuk mewujudkan hal itu, sebagai

seorang pendidik guru haruslah mempunyai kualifikasi akademik dan kompetensi

sebagai agen pembelajaran, sebagaimana dalam Standar Nasional Pendidikan

(SNP) Pasal 28, bahwa pendidik harus memiliki kualifikasiakademik dan

Page 70: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

56

kompetensi sebagai agen pembelajaran sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah

kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran.Guru

Pendidikan Agama Islam ( PAI) dalam mengajar memiliki pengaruh yang begitu

besar terhadap gaya belajar siswa.

Pada awal tadi telah dijelaskan bahwa gaya belajar merupakan kunci untuk

mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasiantar pribadi.

Dengan begitu gaya belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan

mengolah informasi. Perbedaaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan

terbaik bagi setiap individu bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.

Olehkarena itu, sebagai seorang guru bisa memahami bagaimana perbedaan

gayabelajar pada siswanya, dan mencoba menyadarkan siswanya akan

perbedaantersebut, mungkin akan lebih mudah bagi guru untuk menyampaikan

informasi secara lebih efektif dan efisien.

Hal ini dapat dilihat pada proses kegiatan belajar mengajar dimana siswa

tidak bisa mengerjakan tugas dengan baik, tidak bisa serius dalam belajarnya,

tidak aktif, siswa cenderung seenaknya, dan yang memprihatinkan adalah prestasi

anak menjadi menurun.

Berbeda dengan beberapa guru yang salah satu faktor yang paling

menentukan dalam keberhasilan belajar adalah pengelolaan pembelajaran.

Lingkungan belajar yang efektif, kondusif dan menyenangkan akan membawa

siswa pada tahap belajar yang optimal. Efektivitas guru mengajar, dapat dilihat

Page 71: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

57

dari seberapa besar peserta didik memperoleh informasi/ilmu pengetahuan baru.

Hal ini dapat dijadikan salah satu ukuran keberhasilan guru dalam mengajar.

Biasanya siswa dalam memahami materi ditentukan oleh ketertarikan siswa

kepada guru. Ketertarikan terhadap guru ditentukan oleh bagaimana karakteristik

atau mentalitas guru dalam melaksanakan pembelajaran, seperti bagaimana guru

menjelaskan materi pelajaran, bagaimana gurumenggunakan metode mengajar,

bagaimana guru menggunakan media, dan bagaimana guru melakukan

komunikasi kepada siswa. Justru yang memiliki peluang besar siswa memiliki

ketertarikan kepada guru ditentukan oleh kualitas hubungan antara guru dengan

siswa. Jika guru memiliki hubungan yang kurang harmonis, maka siswa sulit

memiliki ketertarikan kepada guru. Dan juga sebaliknya. Oleh sebab itu, guru

harus mengetahui bagaimana keadaan siswa tersebut serta guru harus mengetahui

taraf kematangan dan pengetahuan setiap siswanya.

Sebagai penulis memberikan hipotesis yang berbunyi untuk mencapai

tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar maka setiap guru dituntut

untuk memiliki kompetensi dalam mengelola pembelajaran. Kompetensi yang

dimaksudadalah kompetensi pedagogik, yang merupakan salah satu kompetensi

yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam meningkatkan gaya belajar belajar

peserta didik.

Page 72: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

58

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografi

SMP Nusantara Tuntang terletak di Jl Raya Muncul Salatiga

Gedangan Tuntang, Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang. SMP Nusantara ini terletak di desa Gedangan.

2. Sejarah Berdirinya

SMP Nusantara Tuntang ini didirikan atau beroprasi pada tahun

Tahun 1993 / Tahun 1995/1996. SMP Nusantara Tuntang ini milik

Yayasan, dengan nama Yayasan Serba Guna yang beralamat di Desa

Gedangan RT.01RW.06 Kec.Tuntang.

3. Visi dan Misi

VISI & MISI SMP Nusantara Tuntang

a. Visi

- Utama dalam Iman dan taqwa maju dalam ilmu

- Terampil dalam karya peduli pada lingkungan

b. Misi

- Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan Agama Islam dalam

- Kehidupan di sekolah ,keluarga maupun di masarakat

- Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif

- Mengembangkan kemampuan bakat dan prestasi

- Melestarikan seni serta mengembangkan seni dan budaya

- Menghasilkan karya yang berdaya guna

- Mengembangkan sikap peduli dan tanggap pada lingkungan

Page 73: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

59

4. Struktur Organisasi

Untuk memperlancar program kerja organisasi serta

terselenggaranya kerjasama yang baik dan harmonis agar semua

kegiatan dapat terkontrol dan terorganisai dengan baik, maka SMP

Nusantara Tuntang membentuk kepengurusan. Adapun struktur

organisasi SMP Nusantara Tuntang dapat dilihat pada lampiran –

lampiran.

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru dalam dunia kependidikan mempunyai peranan yang

sangat penting menetukan keberhasilan kependidikan. Ia bukan

hanya bisa menyampaikan ilmu pengetahuan kepada murid –

muridnya, namun juga harus mampu mendidik mereka. Tenaga

pengajar di SMP Nusantara Tuntang pada tahun 2013 /2014

berjumlah 15 guru terdiri dari 6 laki – laki dan 9 guru perempuan.

Mereka merupakan guru yang berkompeten di bidangnya masing –

masing.

b. Keadaan Siswa

Salah satu komponen terpenting dalam proses belajar

mengajar selain guru adalah siswa atau peserta didik. Tanpa

adanya siswa maka pembelajaran tidak akan berjalan sebagaimana

mestinya. Sebagian besar siswa yang belajar di SMP Nusantara

Tuntang Memiliki latar belakang keluarga yang sederhana. Siswa

di SMP Nusantara Tuntang Kabupaten Semarang pada tahun ajaran

2013/2014 sebanyak 61 siswa.

Page 74: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

60

TABEL 3.1KEADAAN JUMLAH SISWA

No Nama

Rombel Tingkat

Jumlah Siswa Wali Kelas

L P Jumlah

1 kelas VII 7 6 8 14 Sri Widyaningsih,S Pdi

2 kelas VIII 8 12 10 22 Samsul Huda,S.Ag

3 kelas IX 9 13 12 25 Dra Titi Mulyani

Total 31 30 61

6. Sarana dan Prasarana

Proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan lancar

apabila didukung dengan sarana dan prasarana. Keberadaan sarana dan

prasarana yang memadai disetiap sekolah sangatlah menunjang dan

menentukan keberhasilan kependidikan. sarana dan prasarana SMP

Nusantara Tuntang Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:

a. Kepemilikan Tanah / Bangunan : Milik Yayasan

- Luas Tanah / status : 1.750 m2 / Wakaf

- Luas Bangunan : 576 m2 ( dibuat dua lantai )

b. Ruang Gedung

TABEL 3.2 Data Prasarana

1) Data Prasarana

No Nama Prasarana

P

(m)

L (m)

Kondisi Prasarana

Atap Dinding Kusen Pondasi Lantai

1 Ruang .OSIS 2 2 Baik Baik baik baik baik

2 Perpustakaan 9 7 Baik Baik baik baik baik

3 kantor kasek 4 3 Baik Baik baik baik baik

4 ruang guru 6 4 Baik Baik baik baik baik

5 KAMAR KECIL 2 2 Baik Baik baik baik baik

6 ketrampilan 9 7 Baik Baik baik baik baik

7 Ruang IX 9 6 Baik Baik baik baik baik

Page 75: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

61

8 Ruang kelas VII 9 7 Baik Baik baik baik baik

9 Ruang kelas VIII 9 7 Baik Baik baik baik baik

10 ketrampilan 9 7 Baik Baik baik baik baik

11 KAMAR KECIL 2 2 Baik Baik baik baik baik

12 Ruang .TU 6 4 Baik Baik baik baik baik

13 GUDANG 2 2 Baik Baik baik baik baik

2) Data Sarana

No Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan

1 Meja Guru 12 Undefined baik

2 Kursi Siswa 25 Ruang kelas VIII baik

3 Meja Siswa 25 Ruang kelas VII baik

4 Kursi Siswa 25 Ruang kelas VIII baik

5 Meja Siswa 25 Ruang IX baik

6 Kursi Siswa 25 Ruang IX baik

7 Meja Siswa 25 Ruang kelas VII baik

Total 162

c. Data peralatan

TABEL 3.3DATA PERALATAN

1) Alat-alat

Nama Alat Jumlah Keterangan

1. Alat Musik - -

2. Alat Lab IPA - -

3. Alat Olah Raga - Belum lengkap

4. ALat Lab Bahasa - -

5. Alat Lab IPS - -

Page 76: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

62

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui data

observasi, dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu di sajikan bentuk

data guna memperlancar langkah suatu penelitian.

Berikut ini penulis lampirkan data responden dari hasil penelitian di SMP

Nusantara Tuntang :

1. Daftar Responden

Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama orang yang dijadikan

objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Daftar nama responden siswa kelas VII

No Nama

1. Agus Siswoyo

2. Ahmad Agus Setiawan

3. Ahmad Sugianto

4. Ayu Terdi Astuti

5. Dwi Retno W

6. Dwi Maryani

7. Istiqomah

8. Lutfi Munawaroh

9. Maulida Yulianti

10. Siti Mutmainah

11. Suryo Dwi Santoso

12. Muhammad Irfan

13. Muhammad Noor Kholiq

14. Muhammad Said Sadad

Page 77: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

63

Tabel 3.5 Daftar nama responden siswa kelas VIII

No Nama

1. Abdul Khafid

2. Ali Prabowo

3. Andri Susanto

4. Andrianto Dwi Bagus

5. Bagas Setiawan

6. Dwi Lestari

7. Endah Suryani

8. Eka Andiyani

9. Fery Dwi Nugroho

10. Joko Legowo

11. Monica Candra Putri

12. Nadia Eva Yuliana

13. Ratna Wulan Dari

14. Ririn Dwi Lestari

15. Rizqi Prayoga

16. Wahyu Mona Sari

17. Yuli Sapto Maryani

18. Muhammad Syafrizal Nur Faizin

19. Martha Berlian Sa’adah

20 Dio Vani Bukif

21 Ganang Lintang

22 Wildan

Page 78: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

64

2. Data Hasil Angket

a. Jawaban Angket Kompetensi Paedagogik Guru PAI

Dari hasil penyebaran angket kompetensi paedagogik guru

PAI yang jumlah soal angketnya adalah 20 soal mendapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 3.6 Hasil Data Tentang Kompetensi Paedagogik Guru PAI

No

Jawaban Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A A C A C C B A C B B A C C A C B B C C

2 C B C B A B A A C B A A C A C C B C A B

3 B B A A C B B B C C B A A A B C B A A A

4 C B B C B B B B A A A A A A A B A A A A

5 C A B B B A B A A A A B A A A A A A A A

6 A A B B B A A A A A A A A B A A A A A A

7 A A C B B A A C A A A A C A A A A A A C

8 A A C C C B B B A A B A C C C A B C C C

9 A B B B B B A B A A B B B B A B B A A A

10 A A B A B A A A A A A A B A A A A A A A

11 A A A A B A A B A C C A C C A A A A A A

12 B B B B C C B B A C A A C C C C A C A A

13 B B C A B A A B C A A A C B C C B B A C

14 A C C C C C C C A C A C C C C C C C A C

15 A A A B A B B A A B B A A B B B A B A B

16 A A A A A A A A A A A A B B B B B B A A

17 A A A A A A B B B B A A B B C A A A A A

18 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

19 A B B B B B B B A A A A A A C A A A A A

20 A A B A A B A A A B B A A A A A A A A A

21 A A A A A A A B A B A A C B B A A B B B

22 A A A A B A B A A A B B A B A A A A A B

23 A A A A A A A A A B B A B A A C A A A A

24 A A A A B B A A A A B B B B B B B B B B

25 A A B B B B B B B B A A A A B B A A A A

26 B B B B B B B B A A A A A A A A A A A A

27 A C A A A A A A A A B A B B B B A B A B

28 C C C C A A A A A A A A A A C A A C C B

29 A A A A B A A A A A A B B B B A A A A B

30 A B B A A A A A A A B B A A A A A B A A

31 A B A A A B B B A A B B A B A A A A A B

32 C A B A B A B B A A A A A B A A A A A A

33 A A B B A A B B B B A A B B A B A A A B

34 B B B B B A A A B B B A A A A A A A A A

35 A A A A A A A B A B A A B A A A A A A A

36 B B B B B B A A A A B B A A A A B B B B

Page 79: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

65

3. Data Kompetensi Gaya Belajar Siswa

a. Jawaban Angket gaya belajar siswa

Dari hasil penyebaran angket gaya belajar siswa yang jumlah soal

angketnya adalah 20 soal mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7Hasil Data Tentang Gaya Belajar Siswa

No

Jawaban Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 C C C C C C C C A A C A C A C C C C C C

2 A B B C A A C A A A A B A A C C A A C A

3 B B B B A A A A A A B B B A B A B A A B

4 B B B C B B B C B B C B B A B C C A A A

5 A A B B B B A B B A B B B B A A A A A A

6 A A B B A B B B B B B B A A A C A A B A

7 A A A B B B A B B B B B B A C C A B B B

8 C C C C C C A C A C C C A C C A C A C C

9 A A A B A B B B B B B B A A B B A A B B

10 A A B B B B A B B A B B B B A A A A B B

11 B B A C A A A B C A C C C A A C C A C A

12 B C A C A A C C A C C C C C C C C C C C

13 A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A

14 B C A C A A C B A A C B B A A A A A A A

15 B B C B A A C C A C A A C A C C A A C A

16 A B A B A B B A B B A A A A C C A C B B

17 A A A A A A A B B B A B A A A A A A A A

18 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B

19 A A A A A A A A A A A A A A B B A A A A

20 B B B A A B A A A B B A A C A B A A A A

21 A A A A A A A A B A A A B A A A A A A A

22 A A A A A A A A A A A A A A A A B B A B

23 A A A A A A A A A B B A A A A A A A A A

24 A A A A A A C C C C B B C C C B B B B B

25 A A A A A A B B B A A A A B B A A A A A

26 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B

27 A A B C B B C B C C C C C A A A A A A A

28 A A B A B A A A A A A A A A A A A A A A

29 B B B B B C B B C A B B B B B B B A A B

30 A B B A B B A B A A B B A A A A B B A B

31 A B A A A B A A A A A A A A A A A A A A

32 A A A A A A A A A A A A A B A A A B A A

33 B B B B C B B A B B C C C A B C A A C B

34 A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A

35 B A B B B B B B B A A A A A B B A A A A

36 B B B B B B A A A A A A C C C B C C C C

Page 80: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

66

BAB VI

ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Setelah melakukukan pengumpulan data maka selanjutnya adalah

melakukan analisis data tiap variabel berikut ini:

1. Variabel 1 Kompetensi Paedagogik Guru PAI

Untuk mengetahui tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI SMP

Nusantara Tuntang,berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket

yang terdiri dari 20 soal, tiap pertanyaan disediakan 3 alternatif

jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut:

a) Alternatif jawaban a,memiliki bobot nilai 3

b) Alternatif jawaban b,memiliki bobot nilai 2

c) Alternatif jawaban c,memiliki bobot nilai 1

Dalam mencari nominal yang didasarkan pada jumlah nilai yang

diperoleh dari hasil angket, nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasi

untuk mengkriteriakan tingkat kompetensi paedagogik guru PAI di SMP

Nusantara Tuntang.

Page 81: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

67

Tabel 4.1NILAI ANGKETKOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI

No Nama Jawaban Soal Score Jumlah

A B C 3 2 1

1. Agus Siswoyo 6 5 9 18 10 9 37

2. Ahmad Agus S 7 6 7 21 12 7 40

3. Ahmad Sugianto 8 8 4 24 16 4 44

4. Ayu Ferdi A 11 7 2 33 14 2 49

5. Dwi Retno W 14 5 1 42 10 1 53

6. Dwi Maryani 16 4 0 48 8 0 56

7. Istiqomah 14 2 4 42 4 4 50

8. Lutfi Munawaroh 6 5 9 18 10 9 37

9. Maulida Yulianti 8 12 0 24 24 0 48

10. Siti Mutmainah 17 3 0 51 6 0 57

11. Suryo Dwi S 14 2 4 42 4 4 50

12. M.Irfan 6 6 8 18 12 8 38

13. M.Noor Kholid 7 7 6 21 14 6 41

14. M.Said Sadad 4 0 16 12 0 16 28

15. Abdul Khafid 10 10 0 30 20 0 50

16. Ali Prabowo 14 6 0 42 12 0 52

17. Andri Susanto 14 5 1 42 10 1 53

18. Andrianto DB 20 0 0 60 0 0 60

19. Bagas Setiawan 12 7 1 36 14 1 51

20. Dwi Lestari 16 4 0 48 8 0 56

21. Endah Suryani 12 7 1 36 14 1 51

22. Eka Andiyanti 14 6 0 42 12 0 54

23. Fery Dwi N 16 3 1 48 6 1 55

Page 82: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

68

24. Joko Legowo 8 12 0 24 24 0 48

25. Monica Candra P 10 10 0 30 20 0 50

26. Nadia Eva Y 12 8 0 36 16 0 52

27. Ratna Wulan D 12 7 1 36 14 1 51

28. Ririn Dwi L 12 1 7 36 2 7 45

29. Rizki Prayoga 14 6 0 42 12 0 54

30. Wahyu Mona S 15 5 0 45 10 0 55

31. Yuli Sapta M 12 8 0 36 16 0 52

32. M.Syafrizal NF 14 5 1 42 10 1 53

33. Martha Berlian S 10 10 0 30 20 0 50

34. Dio Vani B 12 8 0 36 16 0 52

35. Ganang Lintang 17 3 0 51 6 0 57

36. Wildan 8 12 0 24 24 0 48

Total 389 204 127 1167 408 127 1705

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut dengan 20 item

diketahui nilai tertinggi 60 dan nilai terendah 28, maka berdasarkan rumus

interval sebagai berikut:

𝑙𝑖 = (𝐵𝑎 − 𝐵𝑏) + 1

𝑗𝑖

Keterangan :

𝑙𝑖 : Lebar interval

𝐵𝑎 : Batas atas

Page 83: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

69

𝐵𝑏 : Batas bawah

𝑗𝑖 : Jumlah interval

Sehingga

𝑙𝑖 = (60 − 28) + 1

3

𝑙𝑖 = 33

3

𝑙𝑖 = 10

Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak

dalamtingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI di SMP Nusantara Tuntang

kategori baik, cukup, maupun kurang.

Tabel 4.2Interval tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI

Lebar

interval

Jumlah

individu

Nilai Nominasi Keterangan

50-60 24 A Baik

39-49 8 B Cukup

28-38 4 C Kurang

Setelah diketahui tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI dapat

menjadi tiga katagori yaitu baik, cukup, dan kurang kemudian

dipersentasikan sebagai berikut:

Page 84: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

70

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

a. Untuk tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAIyang memperoleh nilai

baik dan mendapat nilai A sebanyak 24 siswa.

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

𝑃 =24

36 × 100 %

= 66,6 %

b. Untuktingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI yang memperoleh nilai

cukup dan mendapat nilai B sebanyak 8 siswa.

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

𝑃 =8

36 × 100 %

= 22,22 %

c. Untuk tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAIyang memperoleh nilai

kurang dan mendapat nilai C sebanyak 4 siswa.

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

𝑃 =4

36 × 100 %

= 11,11 %

Page 85: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

71

Tabel 4.3Prosentase Tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Baik 50-60 24 66,66%

2 Cukup 39-49 8 22,22%

3 Kurang 28-38 4 11,11%

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa prosentase tentang Kompetensi

Paedagogik Guru PAIdalam kategori baik adalah 24 siswa dengan

prosentase 66,66 %, Tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI kategori

cukup sebanyak 8 siswa dengan prosentase 22,22 %, Tingkat Kompetensi

Paedagogik Guru PAI kategori kurang 11,11 % dengan jumlah 4 siswa.

Dengan demikian Tingkat Kompetensi Paedagogik Guru PAI di SMP

Nusantara Tuntang dalam kategori adalah baik.

2. Variabel 2 Gaya Belajar Siswa

Data tentang Gaya Belajar Siswa di SMP Nusantara Tuntang diperoleh

dari angket yang penulis bagikan kepada responden. Pertanyaan terdiri 20

pertanyaan, masing-masing pertanyaan terdiri dari 3 opsi jawaban, dengan

bobot nilai sebagai berikut:

a. Mahasiswa yang menjawab A memiliki bobot nilai 3

b. Mahasiswa yang menjawab B memiliki bobot nilai 2

c. Mahasiswa yang menjawab C memiliki bobot nilai 1

Page 86: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

72

Tabel 4.4 NILAI ANGKETGAYA BELAJAR SISWA

No Nama Jawaban Soal Score Jumlah

A B C 3 2 1

1. Agus Siswoyo 4 0 16 12 0 16 29

2. Ahmad Agus S 12 3 5 36 6 5 47

3. Ahmad Sugianto 10 10 0 30 20 0 50

4. Ayu Ferdi A 4 11 5 12 22 5 39

5. Dwi Retno W 10 10 0 30 20 0 50

6. Dwi Maryani 10 9 1 30 18 1 49

7. Istiqomah 6 12 2 18 24 2 44

8. Lutfi Munawaroh 5 0 15 15 0 15 30

9. Maulida Yulianti 8 12 0 24 24 0 48

10. Siti Mutmainah 8 12 0 24 24 0 48

11. Suryo Dwi S 9 3 8 27 6 8 41

12. M.Irfan 4 1 15 12 2 15 29

13. M.Noor Kholid 19 1 0 57 2 0 59

14. M.Said Sadad 12 4 4 36 8 4 48

15. Abdul Khafid 9 3 8 27 6 8 41

16. Ali Prabowo 9 8 3 27 16 3 46

17. Andri Susanto 17 3 0 51 6 0 57

18. Andrianto Dwi B 19 1 0 57 2 0 59

19. Bagas Setiawan 18 2 0 54 4 0 58

20. Dwi Lestari 12 7 1 36 14 1 51

21. Endah Suryani 18 2 0 54 4 0 58

22. Eka Andiyanti 17 3 0 51 6 0 57

23. Fery Dwi N 18 2 0 54 4 0 58

24. Joko Legowo 6 7 7 18 14 7 39

Page 87: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

73

25. Monica Candra P 15 5 0 45 10 0 55

26. Nadia Eva Y 19 1 0 57 2 0 59

27. Ratna Wulan D 9 4 7 27 8 7 42

28. Ririn Dwi L 18 2 0 54 4 0 58

29. Rizki Prayoga 3 15 2 9 30 2 41

30. Wahyu Mona S 10 10 0 30 20 0 50

31. Yuli Sapta M 18 2 0 54 4 0 58

32. M.Syafrizal NF 18 2 0 54 4 0 58

33. Martha BerlianS 4 10 6 12 20 6 38

34. Dio Vani B 19 1 0 57 2 0 59

35. Ganang Lintang 10 10 0 30 20 0 50

36. Wildan 6 7 7 18 14 7 39

Total 410 226 84 1230 452 84 1771

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut dengan 20 item

diketahui nilai tertinggi 59 dan nilai terendah 33, maka berdasarkan rumus

interval sebagai berikut:

𝑙𝑖 = (𝐵𝑎 − 𝐵𝑏) + 1

𝑗𝑖

Keterangan :

𝑙𝑖 : Lebar interval

𝐵𝑎 : Batas atas

Page 88: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

74

𝐵𝑏 : Batas bawah

𝑗𝑖 : Jumlah interval

Sehingga

𝑙𝑖 = (59 − 33) + 1

3

𝑙𝑖 = 27

3

𝑙𝑖 = 9

Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak

dalamtingkat Gaya Belajar Siswa kategori baik, cukup, maupun kurang.

Tabel 4.5Interval Ketenangan Jiwa

Lebar

interval

Jumlah

individu

Nilai Nominasi Keterangan

51-59 16 A Baik

42-50 11 B Cukup

33-41 9 C Kurang

Setelah diketahui berapa banyak tingkat Gaya Belajar Siswa menjadi

tiga katagori yaitu baik, cukup, dan kurang kemudian diprosentasikan

sebagai berikut:

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

Page 89: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

75

a. Untuk tingkat Gaya Belajar Siswa yang memperoleh nilai baik dan

mendapat nilai A sebanyak 16 siswa.

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

𝑃 =16

36 × 100 %

= 44,44 %

b. Untuk tingkat Gaya Belajar Siswa yang memperoleh nilai cukup dan

mendapat nilai B sebanyak 11 siswa .

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

𝑃 =11

36 × 100 %

= 30,56 %

c. Untuk tingkat Gaya Belajar Siswa yang memperoleh nilai kurang dan

mendapat nilai C sebanyak 9 Siswa.

𝑃 =𝐹

𝑁 × 100 %

𝑃 =9

36 × 100 %

= 25 %

Page 90: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

76

Tabel 4.6Prosentase Gaya Belajar Siswa

No Kategori Interval Frekuensi Prosentase

1 Baik 51-59 16 44,44%

2 Cukup 42-50 11 30,56%

3 Kurang 33-41 9 25%

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa tingkat Gaya Belajar Siswa

yang termasuk kategori baik adalah 16siswa dengan prosentase 44,44 %,

Gaya Belajar Siswa dalam kategori cukup sebanyak 11siswa dengan

prosentase 30,56 %, dan Gaya Belajar Siswa dalam kategori kurang dengan

prosentase 25 % dengan jumlah 9 siswa . Dengan demikian tingkat Gaya

Belajar Siswa SMP Nusantara Tuntang adalah baik.

B. Analisis Hipotesis

Analisis hipotesisdilakukan dengan mengolah data yang terkumpul dari

nilai variabel kompetensi paedagogik guru PAI dan gaya belajar siswa lalu

mencari korelasi dengan menggunakan product moment. Hasil perhitungan

menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya pengaruh

antar variabel.

Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan

dengan r tabel . Nilai r tabel untuk sampel 36 dengan taraf signifikansi 5 %

yaitu 0, 329 dan pada taraf signifikasi 1 % yaitu 0,424. Jika r hitung >r tabel,

maka adahubungan yang positif antara variabel x dan y. Jika r hitung = 0,

maka tidak adahubungan sama sekali antara variabel x dan y. Jika r hitung <r

Page 91: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

77

tabel maka terdapat hubungan negatif antara variabel x dan y. Sedangkan

perhitungan dilakukan dengan rumus product moment sebagai berikut:

𝐫𝐱𝐲 = ∑ 𝒙𝒚–

(∑ 𝒙)(∑ 𝒚)

𝑵

√{(∑ 𝒙𝟐) −(∑ 𝒙)𝟐

𝑵} {(∑ 𝒚𝟐) −

(∑ 𝒚)𝟐

𝑵}

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 : nilai koefisian korelasi antara x dan y

xy : produk dari x dan y

x : nilai variabel 1

y : nilai variabel 2

N : banyaknya subyek pemilik nilai

∑ : sigma

Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara nilai kompetensi

paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa. Untuk variabel kompetensi

paedagogik guru PAI diberi nama X dan gaya belajar siswa diberi nama variabel

Y.

Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam koefisien dan

perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar memudahkan

dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor angka kasar.

Page 92: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

78

Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

1) Membuat tabel untuk mencari hubungan antara kompetensi paedagogik

guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun

pelajaran 2013/2014.

2) Mencari x, y, 𝑥2, 𝑦2 dan xy dengan cara mengalikannya.

3) Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus korelasi

product moment

Tabel 4.7Koefisien Korelasi antara Kompetensi Paedagogik Guru PAI

dengan Gaya Belajar Siswa

Nomor

Responden

X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 XY

1 37 38 1369 1444 1406

2 40 47 1600 2209 1880

3 44 45 1936 2025 1980

4 49 39 2401 1521 1911

5 53 45 2801 2025 2385

6 56 42 3136 1764 2352

7 50 44 2500 1936 2200

8 37 33 1369 1089 1221

9 48 48 2304 2304 2304

10 57 44 3249 1936 2508

11 50 41 2500 1681 2050

Page 93: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

79

12 38 49 1444 2401 1862

13 41 59 1681 3481 2419

14 28 48 784 2304 1344

15 50 36 2500 1296 1800

16 54 46 2916 2116 2484

17 53 54 2809 2916 2862

18 60 53 3600 2809 3180

19 51 58 2601 3364 2958

20 56 55 3136 3025 3080

21 51 52 2601 2704 2652

22 54 57 2916 3249 3078

23 55 56 3025 3136 3080

24 48 55 2304 3025 2640

25 50 55 2500 3025 2750

26 52 59 2704 3481 3068

27 51 42 2601 1764 2142

28 45 58 2025 3364 2610

29 54 41 2916 1681 2214

30 55 53 3025 2809 1915

31 52 58 2704 3364 2016

32 53 53 2809 2809 2809

33 50 38 2500 1444 1900

34 52 59 2704 3481 3068

35 57 41 3249 1681 2337

36 48 50 2304 2500 2400

Jumlah 1705 1771 82009 107698 87414

Page 94: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

80

Dari tabel di atas diketahui :

∑ x : 1705

∑ y : 1771

∑ 𝑥2 : 82009

∑ 𝑦2 : 107698

∑ x.y : 87414

N : 36

Data-data yang telah diketahui kemudian dimasukkan dalam rumus product

moment :

rxy = ∑ 𝑥𝑦–

(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

𝑁

√{(∑ 𝑥2) −(∑ 𝑥)2

𝑁} {(∑ 𝑦2) −

(∑ 𝑦)2

𝑁}

rxy = 87414 − (1705)(1771)/36

√{(82009) − (1705)2/36}{(107698) − (1771)2/36}

rxy = 87414 − 3019555/36

√{(82009) − 2907025/36}{(107698) − 3136441/36}

rxy = 87414 − 83876

√(82009 − 80750)(107698 − 87123)

rxy = 3538

√(82009 − 80750)(107698 − 87123)

Page 95: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

81

rxy = 3538

√(1259)(20575)

rxy = 3538

√25903925

rxy = 3538

5089

rxy = 0,695

C. Pembahasan Hasil Uji Kompetensi

Setelah data berhasil di uji dengan menggunakan teknik product momen

diperoleh rxy sebesar 0, 695 , kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r

tabel dengan jumlah 36 responden dengan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai = 0,

0, 329% dan pada taraf signifikasi 1 % diperoleh nilai = 0, 424 %.

Maka jika dibadingkan dengan nilai rxy hitung (0, 695) lebih besar dari nilai

r table = (0, 329) dan (0, 424) atau dapat dikatakan 0, 329 <0, 695> 0, 424.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif atau

terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi paedagogik guru PAI

dengan Gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang tahun pelajaran 2014.

Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima.

Page 96: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis uji data dari kedua variabel dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dari tingkat kompetensi paedagogik guru PAI diketahui:

a. Tingkat kompentensi paedagogik guru PAI di SMP Nusantara

Tuntang yang mendapat kategori baik sebanyak 24 responden

dengan prosentase 66,66 %.

b. Tingkat kompentensi paedagogik guru PAI di SMP Nusantara

Tuntang yang mendapat kategori cukup sebanyak 8 responden

dengan prosentase22,22 %.

c. Tingkat kompentensi paedagogik guru PAI di SMP Nusantara

Tuntang yang mendapat kategori kurang sebanyak 4 responden

dengan prosentase 11,11 %.

2. Dari tingkat gaya belajar siswa dapat diketahui:

a. Untuk tingkat gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang yang

mendapat kategori baik sebanyak 16 responden dengan

prosentase44,44 %.

b. Untuk tingkat gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang yang

mendapat kategori cukup sebanyak11 responden dengan prosentase

30,56 %.

Page 97: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

83

c. Untuk tingkat gaya belajar siswa di SMP Nusantara Tuntang yang

mendapat kategori kurang sebanyak 9 responden dengan

prosentase 25 %.

3. Dari penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil yang

menjadi kesimpulan bahwa ada hubungan kompetensi paedagogik

guru PAI dengan gaya belajar siswa. Hal ini terbukti dengan koefisien

korelasi product moment dari hasil 𝑟𝑥𝑦 hitung sebesar 0, 695 dan

selanjutnya dikonsultasikan dengan r table product moment dengan N=

36, pada taraf signifikasi 1% diperoleh nilai = 0, 424 dan pada taraf

signifikasi 5% diperoleh nilai = 0, 329.

Setelah data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik korelasi

product moment diperoleh nilai rxylebih besar daripada nilai r tabel

atau (0, 424 <0,595> 0,339) Dengan demikian hipotesis yang penulis

ajukan dapat diterima, berarti ada hubungan signifikan antara

kompetensi paedagogik guru PAI dengan gaya belajar siswa di SMP

Nusantara Tuntang.

B. Saran

Berdasarkan atas kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian,

maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru PAI di SMP Nusantara Tuntang:

Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi yang harus

dimilikioleh guru, disamping kompetensi profesional, sosial, dan

kepribadian. Berdasarkan hal tersebut, bagi guru SMP Nusantara

Page 98: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

84

Tuntang umumnya, dan Guru PAI khususnya harus lebih

meningkatkan kompetensi pedagogik yaitu kemampuan dalam

menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, agar

peserta didik lebih serius dan bersemangat dalam mempelajari bidang

studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

2. Bagi para siswa di SMP Nusantara Tuntang:

Kepada siswa disarankan agar mengenal gaya belajarnya masing-

masing

guna mencapai tujuan yang diinginkan sehingga dapat mewujudkan

citacita para pejuang dahulu.

3. Bagi Pembaca

Untuk memberitahukan bahwa Guru dalam sebuah lembaga

pendidikan memiliki peran yang sangat besarterhadap keberhasilan

pendidikan, karena Guru merupakan orang yang menterjemahkan

tujuan pendidikan sekaligus perancang dan pelaksana prosesbelajar

mengajar selain itu adapun tugas guru membantu siswa untuk

mengenalgaya belajarnya masing-masing, karna dengan mengenal

gaya belajarnyasiswa dengan cepat menangkap, mengolah dan

menyimpan informasi ataupelajaran yang diberikan.

Page 99: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

85

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta: Rineka Cipta.

Asdiqoh, Siti. 2013. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trust Media Publising.

Bobby DePorter dan Mike Hernacki, terjemah Alwiyah Abdurrahman. 2005.

Quantum Learning membiasakan belajar nyaman dan

menyenangkan ( Bandung: Kaifa )

Departemen Pendidikan Nasional,2006, Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen, Jakarta.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar (

Jakarta : PT Rineka Cipta)

Departemen Agama RI, 2004, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mekar,.

DPR RI “ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

TentangGuru dan Dosen”,

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2005/14 TAHUN 2005 UU.

htm,

Farhan Shota. Gaya Belajar Insan Pembelajar ( http://jendela-dunia.co.cc )

Idi, Abdullah, 2007 Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, Yogyakarta:

Arruzz Media,.

Mahkamah Konstitusi RI, 2006,UUD Negara RI Tahun 1945 dan UU RI No.24

Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, Jakarta: Sekretariat

Jenderal Mahkamah Konstitusi RI ,.

Majid, Abdul, dan dian Andayani, 2004, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi Konsep Dan Implementasi Kurikulim 2004, Bandung:

Remaja Rosdakarya,.

Majid, Abdul, , 2008, Perencanaan Pembelajaran “Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru”,Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2007,Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung:

Rosdakarya,.

Nasir,Muh 2003. Metode Penelitian .Ghalia, Jakarta.

Page 100: HUBUNGAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU PAI DENGAN GAYA ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/631/1/3.pdf · PAI DENGAN GAYA BELAJAR SISWA DI SMP NUSANTARA TUNTANG TAHUN PELAJARAN

86

Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Bumi Aksara

Presiden Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan”,

http://www.bpkp.go.id/unit/hukum/pp/2005/019-05.pdf.

Redaksi Sinar Grafika, 2003 Undang undang 1945 hasil Amandemen, Jakarta:

Sinar Grafika,.

Saleh, Abdurrahman, dan Muhib Abdul Wahib, 2004, Psikologi Suatu Pengantar

dalam Perspektif Islam. Jakarta : Prenada Media, Cet.I.

Slameto. 1995. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2005.

Suparno, Paul, Guru Demokratis di Era Reformasi Pendidikan, Jakarta: Grasindo,

2004.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.

( Sumber: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2014/04/29/kompetensi-

paedagogik-guru/)

Winkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Rosindo