HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN...

223
i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: AGUSTINA EMELIA HARYANI NIM : 151324033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN...

Page 1: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

i

HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN

IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI

FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

AGUSTINA EMELIA HARYANI

NIM : 151324033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

iii

PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

iv

MOTTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

vii

ABSTRAK

HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN

DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS

KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN SLEMAN,

PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Agustina Emelia Haryani

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: (1) hubungan

kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di fasilitas kesehatan (faskes)

tingkat pertama; (2) hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama; dan (3) hubungan iuran dengan kepuasan peserta

BPJS mandiri di faskes tingkat pertama. Penelitian ini merupakan penelitian

korelasional. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta pada bulan April 2019. Teknik sampling yang digunakan

adalah purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak 400 responden. Teknik

pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan

analisis Spearman Rank.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) kepesertaan memiliki hubungan

yang lemah dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama; (2)

kualitas pelayanan memiliki hubungan yang kuat dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama; dan (3) iuran memiliki hubungan yang sedang

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama.

Kata kunci: kepesertaan, kualitas pelayanan, iuran, kepuasan, peserta BPJS

mandiri, fasilitas kesehatan tingkat pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

viii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARTICIPATION, SERVICE QUALITY,

AND PREMIUMS ON SATISFACTION OF BPJS MANDIRI PARTICIPANT

AT THE FIRST HEALTH FACILITIES KABUPATEN SLEMAN, DAERAH

ISTIMEWA YOGYAKARTA

Agustina Emelia Haryani

Sanata Dharma University

2019

This study aimed to examine and analyze: (1) the relationship between

participation and satisfaction of BPJS mandiri participant at the first health

facilities; (2) the relationship between service quality and satisfaction of BPJS

mandiri participant at the first health facilities; and (3) the relationship between

premiums and satisfaction of BPJS mandiri participant at the first health facilities.

This research is correlational study. This research was conducted in Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta in April 2019. The research sampling

technique was a purposive sampling. The research sample consisted of 400

respondents. The data collection method was a questionnaire. The data analysis

technique was a Spearman Rank.

The result of data analysis showed that: (1) participation had weak

relationship with satisfaction of BPJS mandiri participant at the first health

facilities; (2) service quality had strong relationship with satisfaction of BPJS

mandiri participant at the first health facilities; and (3) premiums had moderate

relationship with satisfaction of BPJS mandiri participant at the first health

facilities.

Keywords: participation, service quality, premiums, participant satisfaction of

BPJS mandiri, the first health facilities

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Hubungan

Kepesertaan, Kualitas Pelayanan dan Iuran dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta” dengan lancar. Skripsi

ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astusi, M.Si., M. Ed., selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Ekonomi;

3. Ibu Kurnia Martikasari S.Pd., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan sampai skripsi ini

selesai;

4. Seluruh Bapak Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang banyak

meluangkan waktu dalam memberikan tambahan pengetahuan dalam proses

perkuliahan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

F. Definisi Operasional............................................................................. 9

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Konsep Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan ............... 12

1. Pengertian BPJS ............................................................................. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xiii

2. Fungsi BPJS ................................................................................... 13

3. Tugas BPJS .................................................................................... 13

4. Faskes Tingkat Pertama BPJS ........................................................ 14

5. Pelayanan BPJS .............................................................................. 16

B. Kepuasan Konsumen ............................................................................ 17

1. Pengertian Kepuasan Konsumen.................................................... 17

2. Aspek-Aspek Kepuasan Konsumen ............................................... 18

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen ............ 18

C. Kepesertaan Program JKN BPJS Mandiri ........................................... 21

1. Pengertian Kepesertaan BPJS ........................................................ 21

2. Jenis-Jenis Kepesertaan BPJS ........................................................ 22

3. Hak dan Kewajiban Peserta BPJS .................................................. 24

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepesertaan........................... 26

D. Kualitas Pelayanan ............................................................................... 28

1. Pengertian Kualitas Pelayanan ....................................................... 28

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan................ 29

3. Cara Mengukur Kualitas Pelayanan ............................................... 31

E. Iuran BPJS Kesehatan Mandiri ............................................................ 33

1. Pengertian Iuran BPJS ................................................................... 33

2. Besaran Iuran BPJS ....................................................................... 34

3. Pembiayaan Jaminan BPJS ............................................................ 36

4. Peserta Perseorangan BPJS ............................................................ 37

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iuran Peserta BPJS Mandiri .. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xiv

F. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 42

G. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis Penelitian .......................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 48

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 48

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 50

D. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Penarikan Sampel ............... 51

E. Operasionalisasi Variabel..................................................................... 52

F. Data yang Diperlukan .......................................................................... 56

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 57

H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 57

1. Uji Validitas ............................................................................. 57

2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 62

I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 64

1. Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 64

2. Uji Spearman Rank .................................................................. 74

3. Koefisien Determinasi .............................................................. 75

4. Pengujian Hipotesis .................................................................. 76

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Puskesmas Berbah ................................................................................ 80

B. Puskesmas Depok III............................................................................ 81

C. Puskesmas Gamping II ......................................................................... 83

D. Puskesmas Godean I ............................................................................ 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xv

E. Puskesmas Minggir .............................................................................. 86

F. Puskesmas Mlati I ................................................................................ 87

G. Puskesmas Ngemplak I ........................................................................ 89

H. Puskesmas Pakem ................................................................................ 90

I. Puskesmas Prambanan ......................................................................... 92

J. Puskesmas Seyegan .............................................................................. 93

K. Puskesmas Tempel I ............................................................................. 94

L. Puskesmas Turi .................................................................................... 96

M. Klinik Pratama Aisyiyah Moyudan ...................................................... 97

N. Klinik Pratama Permata Keluarga Kalasan .......................................... 98

O. Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Cangkringan............................ 100

P. Klinik Pratama Satria Gadingan........................................................... 101

Q. Klinik Pratama SWA............................................................................ 101

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 103

B. Analisis Data ........................................................................................ 111

C. Pembahasan .......................................................................................... 115

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 120

B. Saran ..................................................................................................... 120

C. Keterbatasan ......................................................................................... 122

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 123

LAMPIRAN ..................................................................................................... 127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kepuasan Peserta BPJS

Mandiri ......................................................................................... 53

Tabel 3.2. Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kepesertaan ......................... 54

Tabel 3.3. Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan .............. 55

Tabel 3.4. Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Iuran ................................... 55

Tabel 3.5 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kepesertaan ........................... 58

Tabel 3.6 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ................ 59

Tabel 3.7 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ................ 60

Tabel 3.8 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ................ 60

Tabel 3.9 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ................ 61

Tabel 3.10 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Iuran ...................................... 62

Tabel 3.11 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan............................... 62

Tabel 3.12 Tabel Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 63

Tabel 3.13 Tabel Interval Skor Variabel Kepesertaan .................................... 65

Tabel 3.14 Tabel Interval Skor Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 68

Tabel 3.15 Tabel Interval Skor Variabel Iuran ............................................... 70

Tabel 3.16 Tabel Interval Skor Variabel Kepuasan Peserta BPJS Mandiri ... 73

Tabel 3.17 Tabel Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ........................... 76

Tabel 5.1 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 104

Tabel 5.2 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................... 104

Tabel 5.3 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...... 105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xvii

Tabel 5.4 Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per

Bulan ............................................................................................. 106

Tabel 5.5 Tabel Interval Skor Variabel Kepesertaan .................................... 107

Tabel 5.6 Tabel Interval Skor Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 108

Tabel 5.7 Tabel Interval Skor Variabel Iuran .............................................. 109

Tabel 5.8 Tabel Interval Skor Variabel Kepuasan Peserta BPJS Mandiri ... 110

Tabel 5.9 Tabel Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ........................... 111

Tabel 5.10 Tabel Hasil Uji Spearman Rank Hubungan Kepesertaan Dengan

Kepuasan Peserta BPJS Mandiri .................................................. 112

Tabel 5.11 Tabel Hasil Uji Spearman Rank Hubungan Kualitas Pelayanan

Dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri ..................................... 113

Tabel 5.12 Tabel Hasil Uji Spearman Rank Hubungan Iuran Dengan Kepuasan

Peserta BPJS Mandiri ................................................................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Hubungan Kepesertaan, Kualitas

Pelayanan dan Iuran dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri . 47

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian Di Kabupaten Sleman ........................... 80

Gambar 4.2 Jadwal Pelayanan Puskesmas Berbah ....................................... 81

Gambar 4.3 Jadwal Pelayanan Puskesmas Depok III ................................... 83

Gambar 4.4 Jadwal Pelayanan Puskesmas Gamping II ................................ 84

Gambar 4.5 Jadwal Pelayanan Puskesmas Godean I .................................... 86

Gambar 4.6 Jadwal Pelayanan Puskesmas Minggir ...................................... 87

Gambar 4.7 Jadwal Pelayanan Puskesmas Mlati I ........................................ 89

Gambar 4.8 Jadwal Pelayanan Puskesmas Ngemplak I ................................ 90

Gambar 4.9 Jadwal Pelayanan Puskesmas Pakem ........................................ 92

Gambar 4.10 Jadwal Pelayanan Puskesmas Prambanan ................................. 93

Gambar 4.11 Jadwal Pelayanan Puskesmas Tempel I .................................... 96

Gambar 4.12 Jadwal Pelayanan Puskesmas Turi ............................................ 97

Gambar 4.13 Jadwal Pelayanan Klinik Pratama Permata Keluarga ............... 99

Gambar 4.14 Jadwal dan Jenis Pelayanan Klinik Pratama SWA ................... 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian ................................................................ 127

Lampiran II Data Mentah ............................................................................. 136

Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 181

Lampiran IV Uji Spearman Rank .................................................................. 199

Lampiran V Surat Penelitian ........................................................................ 202

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum publik

yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS ini terdiri

dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Semua penduduk Indonesia wajib

menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk orang asing

yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah membayar

iuraan (Kementerian Kesehatan RI, 2013, h. 6).

BPJS Kesehatan mempunyai fungsi menyelenggarakan program jaminan

kesehatan dengan prinsip asuransi sosial, sedangkan BPJS ketenagakerjaan

berfungsi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,

jaminan pensiun, dan jaminan kematian (Detikplus, 2015).

Jenis kepesertaan BPJS Kesehatan dibagi menjadi dua kategori yaitu BPJS

PBI (Penerima Bantuan Iuran) dan BPJS Non-PBI (Non Penerima Bantuan Iuran).

BPJS PBI hanya diperuntukkan untuk fakir miskin dan warga tidak mampu,

menurut dinas sosial, sedangkan untuk kategori Non-PBI merupakan peserta BPJS

dimana iuran atau premi bulanan dibayarkan sendiri oleh peserta yang bersangkutan

dan dikelompokan menjadi Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan

Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP).

Semangat yang dibangun pada program BPJS tersebut adalah

kegotongroyongan antara masyarakat kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

2

tua dan muda, dan yang beresiko tinggi dan rendah; anggota yang bersifat wajib

dan tidak selektif; iuran yang dibayarkan per bulan berdasarkan persentase upah /

penghasilan dan jaminan kesehatan nasional bersifat nirlaba. BPJS Kesehatan juga

akan terus memperluas jaringan mitra fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia. Hal

ini sebagai upaya dari BPJS untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas.

BPJS kesehatan meningkatkan kualitas pelayanan melalui rujukan online

yang merupakan digitalisasi proses rujukan berjenjang untuk kemudahan dan

kepastian peserta JKN-KIS dalam memperoleh layanan di rumah sakit disesuaikan

dengan kompetensi, jarak dan kapasitas rumah sakit. Tujuan rujukan berdasarkan

kebutuhan medis pasien. Sistem rujukan online ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan administrasi di fasilitas kesehatan (liputan6.com). Selain

rujukan secara online bagi peserta BPJS, tersedia pula aplikasi Mobile JKN yang

semakin memudahkan akses dan kepesertaan peserta BPJS dalam pelayanan

kesehatan.

Sejak lima tahun dioperasikan ternyata BPJS masih mengalami berbagai

permasalahan. Berdasarkan hasil penelitian dari Lokataru Foundation, ditemukan

bahwa BPJS kesehatan mandiri memiliki manfaat yang rendah bagi peserta BPJS

mandiri. Hal ini dilihat dari aktivasi kepesertaan dan denda keterlambatan

pembayaran iuran. Dari segi lamanya aktivasi kepesertaan, calon peserta harus

menunggu selama 14 hingga 30 hari hingga BPJS Kesehatannya aktif. Hal itu

tertuang dalam Peraturan Direksi BPJS Nomor 32 Tahun 2015 tentang Petunjuk

Teknis Cara Pendaftaran dan Pembayaran Iuran bagi Peserta Pekerja Bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

3

Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja. Dalam peraturan tersebut, Pasal 5

menerangkan bahwa lama persetujuan BPJS Kesehatan atas pembayaran iuran

pertama ditetapkan paling cepat 14 hari kalender dan paling lambat 30 hari kalender

setelah virtual account diterima.

Permasalahan lain yang dialami oleh peserta BPJS mandiri adalah denda yang

lebih besar. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebelumnya,

denda yang dikenakan adalah 2 persen per bulan dari iuran yang tertunggak. Saat

ini denda yang diberlakukan sebesar 2,5 persen dari INA CBGs (Indonesia Case

Base Groups). INA CBGs adalah satuan nilai untuk mengukur biaya dari setiap

tindakan atau jenis penyakit yang dilakukan terhadap pasien. Hal itu tercantum

dalam Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Hal ini tentu

merugikan masyarakat, khususnya peserta BPJS mandiri sebab jumlah INA CBGs,

atau total biaya perawatan tentu jumlah denda akan lebih besar dibandingkan iuran

(kompas.com).

Selain hasil penelitian yang diperoleh Lokataru Foundation terkait dengan

aktivasi kepesertaan dan denda keterlambatan iuran terdapat permasalahan lain

yaitu defisit dana BPJS kesehatan. Berdasarkan hasil perhitungan Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), nilai defisit dana BPJS kesehatan mencapai

10,98 triliun. Hal ini disebabkan karena banyak peserta BPJS kesehatan yang tidak

melakukan iuran secara rutin. Selain itu, banyak peserta yang tidak mau lagi

melakukan iuran setelah mendapatkan pelayanan dari BPJS (cnbcindonesia.com).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

4

Permasalahan yang muncul sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan peserta

BPJS mandiri di antaranya faktor kepesertaan, kualitas pelayanan dan iuran.

Faktor pertama yang berhubungan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri

adalah kepesertaan. Kepesertaan BPJS terbuka bagi Warga Negara Indonesia

(WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA). Peserta yang memiliki inisiatif dalam

mendaftarkan diri ke kantor BPJS Kesehatan dan rutin mengikuti informasi yang

diberikan oleh BPJS Kesehatan maka peserta akan merasa puas. Tidak hanya itu,

tingkat kepuasan peserta juga dapat dilihat ketika peserta membantu BPJS dalam

mensosialisasikan kepesertaan kepada masyarakat sekitar tempat tinggal. Semakin

tinggi tingkat kepesertaan BPJS mandiri, maka semakin tinggi tingkat kepuasan

peserta BPJS mandiri.

Faktor kedua yang berhubungan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri

adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik tidak dilihat dari sudut

pandang penyedia jasa layanan melainkan dari pengguna jasa layanan. Pengguna

jasa layanan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang menggunakan dan

menikmati jasa yang dapat mengukur kualitas pelayanan. Pengguna jasa layanan

pada fasilitas kesehatan tingkat pertama adalah pasien, khususnya dalam penelitian

ini adalah peserta BPJS mandiri di Kabupaten Sleman. Untuk mengetahui kualitas

pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dilakukan dengan melihat 5

dimensi dalam kualitas pelayanan, yaitu reliabilitas, daya tanggap, jaminan,

empati, dan tangible (Nasution, 2004). Peserta yang mendapatkan kualitas

pelayanan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama yang baik secara langsung akan

merasa puas pada pelayanan BPJS mandiri di faskes tingkat pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

5

Faktor ketiga yang dapat berhubungan dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri adalah iuran. Iuran atau premi merupakan sejumlah uang yang harus

dibayarkan oleh peserta Non-PBI setiap bulannya sesuai dengan kelas yang dipilih

dalam penelitian ini merupakan peserta pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Peran serta masyarakat dalam membayar iuran bergantung pada kemampuan dan

kemauan peserta BPJS mandiri. Kemampuan membayar adalah kemampuan

seseorang untuk membayar jasa pelayanan yang diterimanya berdasarkan

penghasilan yang dianggap ideal (Adisasmita, 2008), sedangkan, kemauan

membayar merupakan kesediaan individu untuk membayar sejumlah uang sebagai

premi (premium) dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan (Wright et al,

2009). Peserta yang tertib dalam membayar iuran menunjukkan tingkat kepuasan

yang tinggi terhadap BPJS mandiri.

Di Kabupaten Sleman pada bulan Agustus tahun 2018 dari total penduduk

sebanyak 1.046.622 jiwa per semester satu dan sebanyak 986.741 jiwa telah

terdaftar menjadi peserta BPJS. Dengan demikian tingkat kepesertaan BPJS telah

mencapai 94% dari total penduduk di Kabupaten Sleman (harianjogja.com). Dari

total penduduk Kabupaten Sleman yang menjadi peserta BPJS, terdapat 175.344

jiwa yang tergolong dalam kategori BPJS mandiri atau Peserta Bukan Penerima

Upah (PBPU) dan sebanyak 811.397 jiwa yang tergolong dalam peserta BPJS

Ketenagakerjaan atau Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan segmen lainnya.

Di Kabupaten Sleman pada bulan Agustus 2018 mengalami defisit khususnya

BPJS mandiri sebesar Rp 19 milyar. Hal ini disebabkan oleh pembayaran iuran

yang menunggak dikarenakan peserta hanya membayar pada saat sakit dan setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

6

sakit tidak mau membayar iuran. Selain itu peserta BPJS mandiri juga merasa

bahwa iuran yang dibayarkan terlalu besar setiap bulannya dan tidak sesuai dengan

manfaat yang dirasakan oleh peserta BPJS mandiri (jogjapolitan.com).

Ketidakpuasan peserta BPJS mandiri disebabkan oleh banyak faktor. Oleh karena

itu perlu diteliti lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

kepuasan peserta BPJS mandiri.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Hubungan Kepesertaan, Kualitas Pelayanan, dan Iuran dengan Kepuasan

Peserta BPJS Mandiri di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kabupaten

Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”.

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang berhubungan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri

di fasilitas kesehatan tingkat pertama Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta. Dalam penelitian ini, penulis membatasi hanya pada faktor

kepesertaan, kualitas pelayanan, dan iuran. Faktor lain yang berhubungan dengan

kepuasan peserta BPJS Mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman tidak

dibahas dalam penelitian ini.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

7

1. Apakah kepesertaan memiliki hubungan dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri di fasilitas kesehatan tingkat pertama Kabupaten Sleman, Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta?

2. Apakah kualitas pelayanan memiliki hubungan dengan kepuasan peserta

BPJS mandiri di fasilitas kesehatan tingkat pertama Kabupaten Sleman,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta?

3. Apakah iuran memiliki hubungan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

fasilitas kesehatan tingkat pertama Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta?

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk menguji dan menganalisis hubungan kepesertaan dengan kepuasan

peserta BPJS mandiri fasilitas kesehatan tingkat pertama Kabupaten Sleman,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Untuk menguji dan menganalisis hubungan kualitas pelayanan dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri fasilitas kesehatan tingkat pertama

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Untuk menguji dan menganalisis hubungan iuran dengan kepuasan peserta

BPJS mandiri fasilitas kesehatan tingkat pertama Kabupaten Sleman,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

8

E. Manfaat penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, di

antaranya:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teori,

khususnya terkait dengan hubungan kepesertaan, kualitas pelayanan dan iuran

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta BPJS Mandiri

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi

peserta BPJS mandiri mengenai hubungan kepesertaan, kualitas pelayanan dan

iuran dengan kepuasan produk dan layanan BPJS mandiri di fasilitas kesehatan

tingkat pertama.

b. Bagi BPJS Kesehatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan

bagi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam melakukan evaluasi

untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik khususnya di fasilitas

kesehatan tingkat pertama.

c. Bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi

faskes tingkat pertama untuk mengetahui faktor-faktor berhubungan dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri, sehingga fasilitas kesehatan tingkat pertama dapat

semakin meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

9

d. Bagi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pustaka di perpustakaan

Universitas Sanata Dharma khususnya dalam bidang hubungan kepesertaan,

kualitas pelayanan dan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes

tingkat pertama Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

e. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti

selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan

kepesertaan, kualitas pelayanan dan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri

di fasilitas tingkat pertama.

f. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, karena peneliti secara

langsung dapat mengetahui bagaimana hubungan kepesertaan, kualitas pelayanan

dan iuran dengan peserta BPJS mandiri di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Selain itu, peneliti juga mendapatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman baru

karena telah melakukan penelitian ini.

F. Definisi Operasional

Operasional variabel dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Kepesertaan

Kepesertaan adalah keikutsertaan peserta BPJS mandiri bersifat wajib dan

mencakup seluruh warga Indonesia yang keseluruhan kegiatan dilakukan oleh

petugas BPJS meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

10

sejauh dipersepsikan peserta BPJS mandiri. Variabel kepesertaan menggunakan

indikator dari Hunaepi (2015) yang meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi,

dan struktur birokrasi. Variabel kepesertaan diklasifikasikan menjadi empat yaitu

sangat optimal, optimal, tidak optimal dan sangat tidak optimal.

2. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh petugas

kesehatan faskes tingkat pertama yang meliputi bukti fisik, kehandalan,

ketanggapan, jaminan dan empati/perhatian sejauh yang dipersepsikan peserta

BPJS mandiri. Variabel kualitas pelayanan menggunakan indikator dari Halwi

(2016) yang meliputi bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan

empati/perhatian. Variabel kualitas pelayanan diklasifikasikan menjadi empat yaitu

sangat baik, baik, tidak baik dan sangat tidak baik.

3. Iuran

Iuran adalah berat atau ringan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh peserta

BPJS Mandiri sejauh yang dipersepsikan peserta BPJS mandiri. Variabel iuran

menggunakan indikator dari Rosmanely (2018) yang meliputi kemudahan,

kesesuaian harga dan manfaat dan sanksi keterlambatan. Sedangkan indikator dari

Russel (1996) meliputi kemampuan dan kemauan membayar iuran. Variabel iuran

diklasifikasikan menjadi empat yaitu sangat ringan, ringan, berat, sangat berat.

4. Kepuasan

Kepuasan adalah perasaan puas yang ditunjukkan oleh peserta BPJS mandiri,

sama atau melebihi harapan setelah memperoleh pelayanan dari pihak BPJS.

Indikator kepuasan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Irawan (2004) yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

11

kualitas produk, emosional, kualitas jasa, harga dan kemudahan. Variabel kepuasan

diklasifikasikan menjadi empat yaitu sangat puas, puas, tidak puas dan sangat tidak

puas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

12

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Konsep Pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

1. Pengertian BPJS

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum publik

yang bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi menyelenggarakan

program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing

yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia (UU No.24 tahun 2011 tentang

BPJS). Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme

asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak diberikan kepada setiap orang

yang membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Kedua badan tersebut

pada dasarnya mengemban misi negara untuk memenuhi hak setiap orang atas

jaminan sosial dengan menyelenggarakan program jaminan yang bertujuan untuk

memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia (UU No.40 tahun 2004 tentang SJSN).

Mengingat pentingnya peranan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

dalam menyelenggarakan program jaminan sosial dengan cakupan seluruh

penduduk Indonesia, maka UU BPJS memberikan batasan fungsi, tugas dan

wewenang yang jelas kepada BPJS. Dengan demikian dapat diketahui secara pasti

batas-batas tanggung jawab kinerja setiap individunya dan sekaligus dapat

dijadikan sarana untuk mengukur kinerja kedua BPJS tersebut secara transparan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

13

baik BPJS kesehatan maupun BPJS ketenagakerjaan.

2. Fungsi BPJS

Menurut Undang-Undang Dalam No.24 Tahun 2011 pasal 5 ayat (2) tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, fungsi BPJS adalah sebagai berikut.

a. Berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

b. Berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan kecelakaan kerja,

program jaminan kematian, program jaminan pensiun dan jaminan hati tua.

3. Tugas BPJS

Menurut Undang-Undang Dalam No.24 Tahun 2011 pasal 10 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial, tugas BPJS adalah sebagai berikut.

a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta.

b. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja.

c. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah.

d. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta.

e. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial.

f. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai

dengan ketentuan program Jaminan Sosial; dan

g. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial

kepada peserta dan masyarakat.

Dengan kata lain tugas BPJS meliputi pendaftaran kepesertaan dan

pengelolaan data kepesertaan, pemungutan, pengumpulan iuran termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

14

menerima bantuan iuran dari Pemerintah, pengelolaan dana jaminan Sosial,

pembayaran manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan dan tugas

penyampaian informasi dalam rangka sosialisasi program jaminan sosial dan

keterbukaan informasi. Tugas pendaftaran kepesertaan dapat dilakukan secara pasif

dalam arti menerima pendaftaran atau secara aktif dalam arti mendaftarkan peserta

(UU BPJS No.24 Tahun 2011).

4. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada Program JKN

Fasilitas kesehatan (faskes) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

digunakan untuk melaksanakan upaya pelayanan kesehatan perorangan baik

promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah

atau masyarakat (Kemenkes RI, 2013). Faskes yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan bagi pengguna JKN terdiri atas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). FKTP adalah

faskes yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan individu yang bersifat umum

untuk keperluan pengamatan, promotif, preventif, mendiagnosis, perawatan atau

pelayanan kesehatan lainnya (Kemenkes RI, 2014).

Prosedur layanan kesehatan dalam JKN yaitu pelayanan bagi pasien

dilaksanakan secara berjenjang yang dimulai dari FKTP yang diselenggarakan oleh

FKTP tempat peserta terdaftar. FKTP peserta JKN terdiri dari Puskesmas, dokter,

dokter gigi, klinik pratama dan Rumah Sakit Kelas D Pratama yang bekerja sama

dengan BPJS Kesehatan (Kemenkes RI, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

15

Dokter praktik baik dokter umum maupun dokter gigi termasuk FKTP pada

program JKN dengan melakukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Pusat kesehatan masyarakat yang

selanjutnya disebut Puskesmas merupakan faskes yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kemenkes RI,

2014).

Klinik merupakan faskes yang melaksanakan layanan kesehatan perorangan

dengan melayani pelayanan medis dasar dan/ atau spesialistik (Kemenkes RI,

2014). Berdasarkan jenis pelayanan, klinik terdiri dari klinik pratama dan utama.

Klinik pratama merupakan klinik yang melaksanakan pelayanan medis dasar baik

umum maupun khusus. Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah maupun

masyarakat.

BPJS Kesehatan dalam menetapkan pilihan faskes, melakukan seleksi,

kredensialing dan rekredensialing dengan kriteria teknis yang meliputi SDM,

kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan serta komitmen pelayanan

(Kemenkes RI, 2013). Kriteria teknis digunakan untuk penetapan kerjasama dengan

BPJS Kesehatan, besaran kapitasi dan jumlah peserta yang bisa dilayani. Seluruh

FKTP milik TNI/ POLRI yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, pada masa

peralihan dinyatakan sebagai klinik pratama dan dalam jangka waktu dua tahun

harus memenuhi persyaratan sebagai klinik pratama sejak Permenkes No. 71 Tahun

2013 berlaku, serta FKTP yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dikecualikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

16

dari kewajiban terakreditasi dan harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam

jangka waktu lima tahun (Kemenkes RI, 2013).

5. Pelayanan BPJS

Menurut Undang-Undang SJSN (2004) terdapat dua jenis pelayanan yang

diperoleh peserta BPJS, yaitu berupa pelayanan kesehatan atau medis serta

akomodasi dan ambulan ( non medis). Ambulan diberikan pada pasien rujukan dari

fasilitas kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan BPJS. Pelayanan

Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan

kebutuhan medis. Pelayanan promotif dan preventif meliputi :

a. Penyuluhan kesehatan perorangan meliputi faktor resiko penyakit dan

perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Imunisasi dasar meliputi BCG, DPT, Hepatitis B, Polio dan campak.

c. Keluarga Berencana meliputi kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi.

d. Skrining kesehatan diberikan secara selektif yang ditujukan untuk mendeteksi

resiko penyakit dan mencegah dampak lanjut dari penyakit tertentu. Prosedur

pelayanan peserta yang memerlukan pelayanan pertama-tama harus

memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Bila peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjut, maka harus

dilakukan melalui rujukan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali

dalam keadaan gawat darurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

17

Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dijamin oleh BPJS, yaitu

pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup :

1) Administrasi pelayanan

2) Pelayanan promotif dan preventif

3) Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis

4) Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif

5) Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

6) Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis

7) Pemeriksaan penunjang diagnostic laboratorium tingkat pratama dan Rawat

inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

B. Kepuasan Konsumen

1. Pengertian Kepuasan

Menurut Tjiptono (2007) kepuasan pelanggan merupakan respon emosional

terhadap pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli,

gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja dan perilaku

pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Menurut Yamit (2002), kepuasan

pelanggan adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan produk dan jasa,

sama atau melebihi harapan yang diinginkan. Sedangkan Pohan (2007)

menyebutkan bahwa kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul

sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya, setelah pasien

membandingkan dengan apa yang diharapkannya. Dari beberapa pengertian di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

18

dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah respon emosional yang diperoleh

terhadap penggunaan produk dan jasa kesehatan yang sama atau melebihi harapan.

2. Aspek-Aspek Kepuasan

Menurut Zeitham dan Berry (dalam Tjiptono; 2002), aspek-aspek kepuasan

pasien meliputi:

a. Keistimewaan, yaitu dimana pasien merasa diperlakukan secara istimewa

oleh perawat selama proses pelayanan.

b. Kesesuaian, yaitu sejauh mana pelayanan yang diberikan perawat sesuai

dengan keinginan pasien, selain itu ada ketepatan waktu dan harga.

c. Keajegan dalam memberikan pelayanan, artinya pelayanan yang diberikan

selalu sama pada setiap kesempatan dengan kata lain pelayanan yang

diberikan selalu konsisten.

d. Estetika, estetika dalam pelayanan berhubungan dengan kesesuaian tata letak

barang maupun keindahan ruangan.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Irawan (2004) mengatakan Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi

pelanggan atas performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan.

Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika

harapan pelanggan terlampaui. Ada 5 (lima) faktor pendorong kepuasan pelanggan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

19

a. Kualitas produk

Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut,

ternyata kualitas produknya baik.

b. Harga

Pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang

penting karena pelanggan akan mendapatkan value for money yang tinggi.

Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap

harga.

c. Emosional

Kepuasan Pelanggan timbul saat mereka menggunakan barang yang

bermerek terkenal. Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses bagian dari

golongan kelas atas adalah contoh-contoh emosional yang mendasari kepuasan

Pelanggan. Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, bagian dari kelompok

orang penting dan sebagainya adalah contoh-contoh emotional value yang

mendasari kepuasan pelanggan.

d. Kualitas jasa

Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh jasa yang baik atau

sesuai dengan yang diharapkan dari pegawai maupun karyawan perusahaan.

e. Kemudahan

Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien

dalam mendapatkan produk dan pelayanan. Kemudahan dalam mendapatkan

produk atau pelayanan akan membuat konsumen puas. Kepuasan timbul karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

20

konsumen tidak harus mengeluarkan effort berlebih untuk mendapatkan produk

atau layanan.

Selain itu, Marhenta, dkk (2018) juga mengemukakan faktor yang

berhubungan dengan kepuasan, yaitu:

a. Kepesertaan

Kepesertaan dalam penelitian ini merupakan pasien yang terdaftar sebagai

anggota BPJS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepesertaan memiliki

hubungan terhadap kepuasan pasien di fasilitas tingkat pertama. Hal ini

menunjukkan bahwa kepesertaan di fasilitas kesehatan tingkat pertama sudah

menjadi peserta BPJS yang mendapatkan pelayanan yang baik sehingga pasien

merasa puas.

b. Pelayanan

Kualitas pelayanan yang baik akan berhubungan dengan kepuasan pasien dan

mengakibatkan pasien kembali datang untuk menggunakan jasa pelayanan tersebut.

Pasien dapat menjadi kunci dalam mengukur kualitas pelayanan berdasarkan

kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pelayanan memiliki

hubungan terhadap kepuasan pasien BPJS di fasilitas tingkat pertama. Hal ini

menunjukkan bahwa pasien telah mendapatkan pelayanan yang memadai.

c. Pembiayaan

Variabel pembiayaan dalam penelitian ini merupakan iuran yang dibayarkan

oleh peserta BPJS yang telah di atur dalam manfaat pembiayan program jaminan

kesehatan nasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pembiayaan

memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan peserta BPJS di fasilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

21

kesehatan tingkat pertama. Hal ini menunjukkan bahwa pasien mendapatkan

kemudahan dan keringanan dari segi pembiayaan terutama untuk pasien yang

kurang mampu akan mendapatkan bantuan dari pemerintah dan program dari BPJS

berupa biaya pengobatan gratis.

Dari banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan peserta BPJS mandiri,

faktor yang mempengaruhi kepuasan peserta BPJS mandiri dalam penelitian ini

adalah kepesertaan, kualitas pelayanan dan iuran.

C. Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional

Faktor pertama yang berhubungan dengan kepuasan adalah kepesertaan.

Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional bersifat wajib dan mencakup seluruh

penduduk Indonesia (Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN).

1. Pengertian Kepesertaan BPJS

Dalam kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional terdapat beberapa istilah

sebagai berikut (Perpres RI No.12 tahun 2013):

a. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat

6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar Iuran.

b. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah atau

imbalan dalam bentuk lain.

c. Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau

badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara negara

yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau

imbalan dalam bentuk lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

22

2. Jenis-Jenis Kepesertaan dalam BPJS

Peserta Jaminan Kesehatan tersebut meliputi Penerima Bantuan Iuran (PBI)

JKN dan bukan PBI Jaminan Kesehatan dengan rincian sebagai berikut (Perpres RI

No.111 tahun 2013):

a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin

dan orang tidak mampu.

b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang

tidak mampu yang terdiri atas:

1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:

a) Pegawai Negeri Sipil

b) Anggota TNI

c) Anggota Polri

d) Pejabat Negara

e) Pegawai Pemerintah Non-Pegawai Negeri

f) Pegawai swasta

g) Pekerja yang menerima upah namun tidak termasuk huruf a hingga

huruf g.

2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:

a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri dan

b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.

c) Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk warga

negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

23

3) Bukan pekerja dan anggota keluarganya, yaitu:

a) Investor

b) Pemberi Kerja

c) Penerima Pensiun

d) Veteran

e) Perintis Kemerdekaan dan

f) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang

mampu membayar iuran

4) Penerima pensiun terdiri atas;

a) Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun

b) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun

c) Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun

d) Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c dan

e) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana

dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak

pensiun.

Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:

a. Istri atau suami yang sah dari Peserta dan

b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan

kriteria: tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan

sendiri; dan belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua

puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

24

Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsertakan anggota

keluarga yang lain.

a. WNI di Luar Negeri

Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja di luar negeri diatur

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri. Adapun prosedur

pendaftaran peserta:

1) Pemerintah mendaftarkan PBI JKN sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.

2) Pemberi Kerja mendaftarkan pekerjanya atau pekerja dapat mendaftarkan diri

sebagai peserta kepada BPJS Kesehatan.

3) Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya

sebagai peserta kepada BPJS Kesehatan.

3. Hak dan Kewajiban Peserta BPJS

Hak dan kewajiban peserta JKN menurut BPJS kesehatan meliputi:

Hak Peserta :

a. Mendapatkan kartu peserta sebagai identitas peserta untuk memperoleh

layanan

b. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur

pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

c. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerja sama

dengan BPJS Kesehatan dan

d. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis

ke Kantor BPJS Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

25

Kewajiban Peserta :

a. Mendaftarkan dirinya dan anggota keluarganya sebagai peserta BPJS

kesehatan.

b. Membayar iuran.

c. Memberikan data dirinya dan anggota keluarganya secara lengkap dan benar

d. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan, perceraian,

kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan tingkat I.

e. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang

yang tidak berhak.

f. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.

Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional bersifat wajib dan mencakup

seluruh penduduk Indonesia sehingga perlu dilakukan secara bertahap, yaitu tahap

pertama mulai 1 Januari 2014, kepesertaannya paling sedikit meliputi: PBI Jaminan

Kesehatan; Anggota TNI/PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota

keluarganya; Anggota Polri/PNS di lingkungan Polri dan anggota keluarganya;

peserta asuransi kesehatan PT Askes (Persero) beserta anggota keluarganya, serta

peserta jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek dan anggota keluarganya.

Selanjutnya tahap kedua meliputi pemberi kerja BUMN, Usaha besar, Usaha

menengah, dan Usaha Kecil paling lambat 1 Januari 2015. Pada tahap ketiga adalah

pemberi kerja usaha mikro. Tahap terakhir adalah seluruh penduduk yang belum

masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan baik pekerja bukan penerima upah ataupun

bukan pakerja paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019 (Perpres RI No.111 tahun

2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

26

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepesertaan

Menurut George Edward III dalam Widodo (2010:96) terdapat 4 faktor yang

berhubungan dengan keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan

kepesertaan antara lain.

a. Komunikasi

Komunikasi menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari implementasi

kebijakan pubik. Implementasi yang efektif terjadi apabila para pembuat keputusan

sudah mengetahui apa yang akan mereka kerjakan. Pengetahuan atas apa yang

mereka kerjakan dapat berjalan bila komunikasi berjaan dengan baik, sehingga

setiap keputusan kebijakan dan peraturan implementasi harus ditransmisikan (atau

dikomunikasikan) kepada bagian personalia yang tepat, akurat, dan konsisten.

b. Sumberdaya

Sumber daya dalam implementasi kebijakan meliputi sumber daya staff,

informasi, wewenang dan fasilitas. Penambahan jumlah staf dan implementor saja

tidak mencukupi, tetapi diperlukan pula kecukupan staf dan keahlian dan

kemampuan yang diperlukan pula kecukupan staf dengan keahlian dan kemampuan

yang diperlukan (kompeten dan kapabel) dalam menimplementasikan kebijakan

atau melaksanakan tugas yang diinginkanoleh kebiajakan itu sendiri. Sumber daya

informasi berkaitan dengan cara melaksanakan kebijakan dan kepatuhan dengan

aturan. Sumber daya wewenang berhubungan dengan efektifitas kewenangan yang

diperlukan dalam pelaksanaan implementasi kebijakan dan sumber daya fasilitas

digunakan untuk mendukung (sarana dan prasarana) sehingga implementasi

kebijakan tersebut berhasil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

27

c. Disposisi

Disposisi atau sikap dari pelaksana kebijakan adalah faktor penting ketiga

dalam pendekatan mengenai pelaksanaan suatu kebijakan publik. Jika pelaksanaan

suatu kebijakan ingin efektif, maka para pelaksana kebijakan tidak hanya harus

mengetahui apa yang akan dilakukan tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk

melaksanakannya, sehingga dalam praktiknya tidak terjadi bias.

d. Struktur birokrasi

Kebijakan yang begitu kompleks menuntut adanya kerjasama banyak orang,

ketika struktur birokrasi tidak kondusif pada kebijakan yang tersedia, maka hal ini

akan menyebabkan sumberdaya menjadi tidak efektif dan menghambat jalannya

kebijakan. Birokrasi sebagai pelaksana sebuah kebijakan harus dapat mendukung

kebijakan yang telah diputuskan secara politik dengan jalan melakukan koordinasi

yang baik.

Selain itu, terdapat implementasi kebijakan publik model Grindle (1980).

Menurut Grindle, ada dua variabel yang berhubungan dengan kebijakan publik.

Keberhasilan implementasi suatu kebijakan publik, dapat diukur dari proses

pencapaian hasil akhir (outcome) yaitu tercapai atau tidaknya tujuan yang ingin

dicapai dengan melihat pada proses serta pencapaian tujuan kebijakan yaitu pada

dampak atau efek pada masyarakat secara individu dari kelompok serta tingkat

perubahan yang terjadi dari penerimaan kelompok sasaran. Keberhasilan suatu

implementasi kebijakan juga ditentukan oleh tingkat implementability kebijakan itu

sendiri, yang terdiri atas isi kebijakan dan konteks implementasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

28

Dari banyak faktor yang mempengaruhi kepesertaan peserta BPJS mandiri,

faktor yang berhubungan dengan kepesertaan peserta BPJS mandiri dalam

penelitian ini adalah komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi.

D. Kualitas Pelayanan

Faktor kedua yang mempengaruhi kepuasan adalah kualitas pelayanan.

Kualitas pelayanan menurut Lovelock (Laksana; 2008:88) adalah tingkat mutu

yang diharapkan dan pengendalian keberagaman dalam mencapai mutu tersebut

untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

1. Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut Yamit (2005:20) kualitas pelayanan adalah kualitas dari suatu

pelayanan yang diberikan kepada pelanggan baik pelanggan internal maupun

pelanggan eksternal berdasarkan standar dari pelayanan. Dalam bisnis jasa maupun

dagang, pelayanan tidak dapat dipisahkan. Pada perusahaan jasa pelayanan

merupakan produk utama yang ditawarkan sementara pada perusahaan dagang,

pelayanan sebagai produk tambahan yang melekat pada produknya. Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen menjadi titik acuan dalam

meningkatkan dan mempertahankan keunggulan pelayanan terhadap konsumen.

Kualitas layanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada

persepsi pelanggan. Ini berarti bahwa gambaran kualitas ditentukan oleh persepsi

pelanggan, bukan oleh penyedia layanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

29

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan

Kualitas dari suatu produk maupun jasa akan menentukan kepuasan dari

konsumennya. Diana dan Tjiptono (2003) Kualitas merupakan suatu kondisi

dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan

yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan

sama dengan nilai (value) yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas

hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin besar

pula kepuasaan pelanggan.

Nasution (2004) Dimensi kualitas pelayanan terbagi menjadi 5 (lima), yaitu:

a. Dimensi tangible.

Dimensi tangible merupakan kualitas pelayanan tidak bisa dilihat, tidak bisa

dicium dan tidak bisa diraba, maka aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran

terhadap pelayanan. Pelanggan akan menggunakan indra penglihatan untuk menilai

suatu kualitas pelayanan. Bukti langsung (tangible) meliputi fasilitas fisik,

perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.

b. Dimensi reliability

Dimensi reliability yaitu dimensi yang mengukur kehandalan dari perusahaan

dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Ada dua aspek dari dimensi

ini, pertama adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan seperti

yang dijanjikan. Kedua adalah seberapa jauh suatu perusahaan mampu memberikan

pelayanan yang akurat atau tidak ada error. Hal ini berarti perusahaan memberikan

jasanya secara tepat semenjak saat pertama. Selain itu, berarti perusahaan tersebut

memenuhi janjinya, misalnya menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

30

c. Dimensi responsiveness

Dimensi responsiveness adalah dimensi kualitas pelayanan yang paling

dinamis. Harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan

akan berubah dengan kecenderungan naik dari waktu ke waktu. Kepuasan terhadap

dimensi responsiveness adalah berdasarkan persepsi dan bukan aktualnya. Daya

tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan

dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Assurance atau jaminan

Dimensi jaminan merupakan dimensi yang berhubungan dengan kemampuan

perusahaan dan perilaku front-line staf dalam menanamkan rasa percaya dan

keyakinan kepada pelanggannya. Jaminan (assurance) mencakup kemampuan,

kesopanana, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,

risiko, atau keragu-raguan.

e. Emphaty atau perhatian

Dimensi empati memang dipersepsi kurang penting dibandingkan dimensi

reliability dan responsiveness di mata kebanyakan pelanggan. Dua kebutuhan ini

berhubungan dengan dimensi empati. Empati meliputi kemudahan dalam

melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para

pelanggan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

31

3. Cara Mengukur Kualitas Pelayanan

Terdapat berbagai macam cara mengukur kualitas pelayanan, tetapi menurut

(Tjiptono dkk. 2008: 71-72) terdapat dua model generik yang paling popular utuk

mengukur kualitas pelayanan, yaitu:

a. Total Perceived Quality Model (TPQM)

Model ini dikembangkan oleh Gronroos (1990) dalam Tjiptono, dkk (2008:

71) menguraikan kualitas pelayanan ke dalam dua dimensi pokok, yaitu:

1) Technical Quality (outcome dimension) berkaitan dengan kualitas output

layanan yang dipersepsikan pelanggan.

2) Functional Quality (process-related dimention) berkaitan dengan kualitas

cara penyampaian layanan atau menyangkut proses transfer kualitas teknis,

output atau hasil akhir kepada pelanggan.

b. SERVQUAL (service quality)

Menurut Tjiptono (2007) SERVQUAL berfokus pada lima gap yang

berpengaruh terhadap kualitas pelayanan. Model ini dikenal pula dengan istilah

Gap Analisis Model karena berkaitan dengan model kepuasan pelanggan yang

didasarkan pada ancangan diskonfirmasi. Rancangan ini menegaskan bahwa bila

kinerja pada suatu atribut (attribute performance) meningkat lebih besar dari pada

harapan (expectation) atas atribut bersangkutan, maka persepsi terhadap kualitas

pelayanan akan positif dan sebaliknya. Lima gap utama yang terdapat dalam

SERVQUAL meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

32

1) Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen (knowledge gap).

Gap ini berarti bahwa pihak manajemen mempersiapkan ekspektasi

pelanggan terhadap kualitas pelayanan secara tidak akurat.

2) Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi

kualitas pelayanan (standards gap). Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas

pelayanan tidak konsisten dengan persepsi manajemen terhadap ekspektasi

kualitas.

3) Gap antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian pelayanan

(delivery gap). Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas tidak terpenuhi oleh

kinerja dalam proses produksi dan penyampaian pelayanan.

4) Gap antara penyampaian pelayanan dan komunikasi eksternal

(communication gap). Gap ini berarti bahwa janji-janji yang disampaikan

melalui aktivitas komunikasi pemasaran tidak konsisten dengan pelayanan

yang disampaikan kepada para pelanggan.

5) Gap antara pelayanan yang dipersiapkan dan pelayanan yang diharapkan

(service gap). Gap ini berarti bahwa pelayanan yang dipersepsikan tidak

konsisten dengan jasa yang diharapkan.

Model SERVQUAL didasarkan pada asumsi bahwa konsumen

membandingkan kinerja pelayanan pada atribut-atribut relevan dengan standar

ideal atau sempurna untuk masing-masing atribut pelayanan. Bila kerja sesuai

dengan atau melebihi standar, maka persepsi atas kualitas pelayanan keseluruhan

akan positif dan sebaliknya. Model ini menganalisis gap antara dua variabel pokok,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

33

yaitu pelayanan yang diharapkan (expected service) dan pelayanan yang

dipersepsikan (perceived service).

Penelitian Yogi Bhakti Marhenta dkk menunjukan bahwa variabel kualitas

pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan

pasien di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Kabupaten Karanganyar. Dengan

pelayanan yang berkualitas maka pasien akan tetap berkeinginan untuk

menggunakan BPJS ketika sakit. Hasil ini menjelaskan bahwa pasien BPJS akan

memperhitungkan kualitas yang dapat diperoleh dari iuran yang dikeluarkan dan

peningkatan kualitas pelayanan serta kepesertaan akan meningkatkan kepuasan

pasien BPJS.

Dari banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan peserta BPJS

mandiri, faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan peserta BPJS mandiri

dalam penelitian ini adalah tangible, reliability, responsiveness, assurance atau

jaminan, dan emphaty atau perhatian.

E. Iuran BPJS Kesehatan

Faktor ketiga yang mempengaruhi kepuasan peserta BPJS mandiri adalah

iuran. Iuran yang sesuai dengan manfaat akan memberikan kepuasan bagi peserta

BPJS mandiri.

1. Pengertian Iuran BPJS

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016

Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

34

Jaminan Kesehatan, yang dimaksud iuran jaminan kesehatan adalah sejumlah uang

yang dibayarkan secara teratur oleh peserta, pemberi kerja dan atau pemerintah

untuk program jaminan kesehatan.

2. Besaran Iuran BPJS

Penetapan besaran iuran BPJS melalui UU SJSN terdiri dari dua pola iuran

yaitu persentase upah untuk pekerja penerima upah dan besaran nominal untuk

pekerja bukan penerima upah. Formula besarnya iuran sebagai berikut.

I = ( ( E (c ) ( 1 + m ) + O / U ) x 100 %

Keterangan:

I = Besarnya iuran terhadap upah dalam persentase

E(c) = Estimasi besarnya biaya kesehatan (biaya klaim)

O = Biaya operasional

U = Rata rata upah setahun

Dalam Peraturan Presiden No 28 Tahun 2016 diatur ketentuan umum

mengenai besaran iuran sebagai berikut:

a. Besaran iuran dihitung berdasarkan persentase upah/penghasilan untuk

peserta penerima upah atau berdasarkan suatu jumlah nominal tertentu untuk

peserta yang tidak menerima upah.

b. Besarnya iuran yang ditanggung oleh pekerja dan pemberi kerja ditetapkan

untuk setiap jenis program secara berkala sesuai dengan perkembangan

sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak.

c. Iuran tambahan dikenakan kepada peserta yang mengikutsertakan anggota

keluarga yang lain, yaitu anak keempat dan seterusnya, ayah,ibu, mertua.

d. Iuran JKN bagi anggota keluarga yang lain dibayar oleh peserta:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

35

1) Sebesar 1% (satu persen) dari gaji/upah Peserta Pekerja Penerima Upah per

orang per bulan.

2) Sesuai manfaat yang dipilih Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan

Peserta bukan Pekerja.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013

Tentang Jaminan Kesehatan menetapkan Iuran BPJS Kesehatan untuk peserta

mandiri pada saat mulai beroperasinya BPJS Kesehatan 1 Januari 2014 adalah

Rp25.500 per bulan untuk peserta kelas rawatan 3, Rp 42.500 per bulan untuk

peserta kelas rawatan 2 dan Rp59.500 per bulan untuk peserta dengan kelas rawat

1.

Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan

Kesehatan menetapkan besaran iuran untuk peserta kelas rawatan 3 Rp30.000;

kelas rawatan 2 Rp51.000; dan kelas rawatan 1 Rp80.000; yang akan diberlakukan

per tanggal 1 April 2016. Tetapi kemudian sebelum diberlakukannya Perpres

tersebut Pemerintah kembali mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun

2016 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013

Tentang Jaminan Kesehatan Pasal 16 F yang menetapkan perubahan besaran iuran

untuk peserta mandiri BPJS Kesehatan yaitu peserta dengan kelas rawatan 1

menjadi Rp80.000; kelas rawatan 2 Rp51.000; dan kelas rawatan 3 Rp25.500. Pada

pasal 16 D ditetapkan perubahan batas paling tinggi gaji atau upah per bulan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

36

ditetapkan sebagai dasar perhitungan pembayaran iuran bagi peserta penerima upah

dan pegawai pemerintah non PNS sebesar Rp8.000.000.

3. Pembiayaan Jaminan BPJS

Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara

teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan

Kesehatan (Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan). Pembayar iuran

jaminan kesehatan dibedakan atas (Perpres RI No 111 tahun 2013):

a. Bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh pemerintah. Untuk iuran Jaminan

Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dibayar

oleh Pemda.

b. Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, iurannya dibayar oleh Pemberi Kerja

dan Pekerja.

c. Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja iuran

dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.

d. Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan melalui Peraturan

Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perkembangan

sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak.

Setiap Peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan

persentase dari upah (untuk pekerja penerima upah) atau suatu jumlah nominal

tertentu (untuk bukan penerima upah dan PBI). Berikut tata cara pembayaran iuran

jaminan kesehatan (Perpres RI No. 111 tahun 2013):

a. Setiap Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya,

menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung jawabnya, dan membayarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

37

iuran tersebut setiap bulan kepada BPJS Kesehatan secara berkala (paling lambat

tanggal 10 setiap bulan). Apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka

iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran JKN

dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) perbulan dari total iuran

yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 bulan dan dibayar oleh Pemberi

Kerja. Jika melebihi 3 bulan maka penjaminan dapat diberhentikan sementara.

b. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja wajib

membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling lambat tanggal 10

(sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. Pembayaran iuran JKN dapat

dilakukan diawal.

c. BPJS Kesehatan menghitung kelebihan atau kekurangan iuran JKN sesuai

dengan Gaji atau Upah Peserta. Dalam hal terjadi kelebihan atau kekurangan

pembayaran iuran, BPJS Kesehatan memberitahukan secara tertulis kepada

Pemberi Kerja dan/atau Peserta paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak

diterimanya iuran.

4. Peserta Perorangan (Peserta Mandiri) BPJS

Peserta perorangan adalah setiap orang Pekerja Bukan Penerima Upah dan

Bukan Pekerja yang telah membayar iuran (Peraturan BPJS No.4 tahun 2014).

Peserta perorangan ini juga disebut peserta mandiri. Peserta perorangan wajib

mendaftarkan dirinya atau anggota keluarganya dalam program Jaminan Kesehatan

yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Anggota keluarga tersebut adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

38

semua anggota keluarga yang terdaftar pada Kartu Keluarga. Pendaftaran peserta

perorangan dapat dilakukan melalui:

a. Kantor cabang sesuai dengan daerah calon peserta berdomisili

b. Website BPJS Kesehatan

c. Bank dan/atau pihak lain yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iuran Peserta BPJS Mandiri

Berikut beberapa faktor yang memiliki mempengaruhi peserta BPJS Mandiri

dalam membayar iuran.

a. Pendapatan

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktifitas masyarakat setiap

bulannya sesuai standar upah minimum pendapatan perkapita daerah. Menurut

Efriyani (2017) dan Arfiyah (2016) bahwa ada hubungan yang signifikan antara

tingkat pendapatan masyarakat dengan kesadaran masyarakat dalam berasuransi.

Semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi kesadaran masyarakat

dalam berasuransi dan membayar iuran. Begitu pula hubungan pendapatan dengan

kepatuhan masyarakat dalam membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

b. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba

(Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour). Berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

39

pengalaman ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

c. Tempat Pembayaran

Ketersedian tempat pembayaran iuran merupakan salah satu bentuk

pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah sebagai pemenuhan

kebutuhan masyarakat. Salah satu kebutuhan masyarakat adalah mendapatkan

pelayanan kesehatan dengan adanya jaminan kesehatan berarti bagi masyarakat

peserta mandiri JKN harus membayar iuran pada tempat pembayaran yang telah

bekerja sama dengan BPJS Kesehatan agar dapat memperoleh pelayanan di fasilitas

kesehatan dan dijamin oleh BPJS Kesehatan (BPJS Kesehatan, 2014).

d. Persepsi

Persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang telah bekerja sama

dengan badan penyelenggara asuransi kesehatan memiliki hubungan dengan

keinginan masyarakat untuk terus membayar iuran Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) secara teratur. Pengalaman pertama yang tidak menyenangkan pada

pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat akan berhubungan terhadap

pembentukan persepsi seorang terhadap kebutuhan untuk memperpanjang masa

kepesertaaannya serta keteraturan masyarakat dalam membayar iuran Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN). Sebaliknya bagi peserta asuransi kesehatan yang

memiliki persepsi positif terhadap tempat pelayanan kesehatan akan meningkatkan

keteraturannya dalam membayar iuran asuransi kesehatan karena peserta telah

mendapatkan pelayanan serta pengalaman yang baik saat mendapatkan pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

40

kesehatan sehingga akan meningkatkan kesinambungan kepesertaan dana sehat

tersebut (BPJS, 2014).

e. Riwayat Penyakit Kataskropik

Penyakit katastropik yang berasal dari catastrophic yang berarti bencana atau

malapetaka, merupakan penyakit yang high cost, high volume dan high risk yang

menyebabkan banyak para penentu kebijakan mengkhawatirkan terjadinya

pembengkakan biaya penyakit sehingga penyelenggaraan asuransi kesehatan tidak

mencantumkan penyakit tersebut kedalam paket manfaatnya (Budiarto dan

Sugiharto, 2013).

Selain itu terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap pembayaran iuran, antara

lain.

a. Kemampuan Membayar (Ability to pay atau ATP)

Konsep ATP dikembangkan dari perspektif coping strategic. Strategi ini

mencakup berbagai upaya yang dilakukan individu atau keluarga dalam

memobilisasi sumberdaya yang sifatnya tidak rutin (non-routine resources) untuk

membayar suatu produk atau jasa yang mereka perlukan (Rianti 2012). Menurut

Adisasmita dalam Rianti (2012), Ability To Pay (ATP) adalah kemampuan

seseorang untuk membayar jasa pelayanan yang diterimanya berdasarkan

penghasilan yang dianggap ideal.

Dalam bidang kesehatan, konsep ATP digunakan untuk mengetahui

kemampuan individu membayar suatu program atau pelayanan kesehatan. Menilai

ATP masyarakat terhadap iuran jaminan kesehatan, bertujuan untuk melihat

seberapa besar besar kemampuan masyarakat untuk membeli produk tersebut. ATP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

41

ini merupakan faktor penting dalam mengembangkan sistem jaminan kesehatan dan

menjadi pertimabgnan utama dalam menetapkan besarnya iuran atau premi (Rianti

2012).

b. Kemauan Membayar (Willingness to pay atau WTP)

WTP atau kemauan/keinginan untuk membayar dapat diartikan sebagai

sejumlah yang akan dibayarkan seorang konsumen untuk memperoleh suatu barang

atau jasa. Zhao dan Kling (2005) menyatakan bahwa WTP adalah harga maksimum

dari suatu barang yang ingin dibeli oleh konsumen pada waktu tertentu.WTP

sebenarnya adalah harga pada tingkat konsumen yang merefleksikan nilai barang

atau jasa dan pengorbanan untuk memperolehnya (Simonson & Drolet, 2003).

Disisi lain, WTP ditujukan untuk mengetahui daya beli konsumen berdasarkan

persepsi konsumen (Dinauli, 2001).

Untuk memahami konsep WTP konsumen terhadap suatu barang atau jasa

harus dimulai dari konsep utilitas, yaitu manfaat atau kepuasan karena

mengkonsumsi barang atau jasa pada waktu tertentu. Setiap individu ataupun

rumah tangga selalu berusaha untuk memaksimumkan utilitasnya dengan

pendapatan tertentu, dan ini akan menentukan jumlah permintaan barang atau jasa

yang akan dikonsumsi. Permintaan diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang

mau atau ingin dibeli atau dibayar (willingness to buy or willingness to pay) oleh

konsumen pada harga tertentu dan waktu tertentu (Perloff, 2004). Utilitas yang akan

didapat oleh seorang konsumen memiliki kaitan dengan harga yang dibayarkan

yang dapat diukur dengan WTP. Sejumlah uang yang ingin dibayarkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

42

konsumen akan menggambarkan indikator utilitas yang diperoleh dari barang

tersebut (PSE-KB UGM, 2002).

Willingness to pay (WTP), yaitu besarnya dana yang mau dibayarkan

keluarga untuk kesehatan. Data pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan didalam

data susenas dapat digunakan sebagai proksi terhadap WTP. Faktor–faktor yang

mempengaruhi WTP, yaitu pendapatan, pengetahuan mengenai tarif dan persepsi

serta penilaian tentang pelayanan yang diterima pasien (Riyanti, 2011).

Dari banyak faktor yang mempengaruhi iuran peserta BPJS mandiri, faktor

yang mempengaruhi iuran peserta BPJS mandiri dalam penelitian ini adalah

persepsi yang meliputi kemudahan, kesesuaian harga dengan manfaat, sanksi

keterlambatan, kemampuan dan kemauan membayar iuran.

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan pernah dilakukan oleh Ahmad Hunaepi (2015) yang

berjudul Implementasi kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

bagi Kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Kabupaten Lebak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Implementasi

kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi Kategori Pekerja

Bukan Penerima Upah (PBPU) di Kabupaten Lebak. Metode penelitian

menggunakan kuantitaif deskriptif. Populasi penelitian adalah peserta Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) bagi Kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)

atau peserta mandiri di Kabupaten Lebak. Penghitungan sampel menggunakan

rumus slovin. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang didasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

43

pada indikator keberhasilan implementasi kebijakan menurut teori George Edward

III. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan acidental

sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat implementasi kepesertaan

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi Kategori Pekerja Bukan

Penerima Upah (PBPU) di Kabupaten Lebak masih rendah atau belum optimal.

Berdasarkan hasil berhitungan diperoleh thitung lebih kecil daripada ttabel

(-3,34<1,645).

Penelitian relevan lain terkait tingkat kepuasan peserta JKN-KIS BPJS

Kesehatan adalah penelitian oleh Trinadi Wijaya dan Icha Fajriana di Kota

Palembang tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

tarif iuran, pelayanan fasilitas kesehatan dan pelayanan administrasi terhadap

tingkat kepuasan peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan di kota Palembang. Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan di kota

Palembang, dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala ukur instrumen likert.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa tarif iuran, pelayanan fasilitas kesehatan,

dan pelayanan administrasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

kepuasan peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan baik secara parsial maupun simultan.

Penelitian relevan selanjutnya oleh Yogi Bhakti Marhenta, Satibi, Chairun

Wiedyaningsih (2018) yang berjudul Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan BPJS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

44

dan Karakteristik Pasien Terhadap Kepuasan Pasien di Fasilitas Kesehatan Tingkat

Pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepesertaan,

pelayanan dan pembiayaan terhadap kepuasan pasien BPJS di Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

desain survei cross sectional. Data diambil secara kuantitatif dengan menggunakan

kuesioner dan dilengkapi dengan data kualitatif melalui wawancara untuk

memperdalam temuan dilapangan. Teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel responden yang

digunakan sebanyak 278 responden dan sampel lokasi penelitian ditentukan dengan

metode random sampling meliputi puskesmas, klinik dan apotek jejaring. Data

dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda berupa uji t dan uji F. Hasil

penelitian di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Kabupaten Karanganyar secara

berturut-turut menunjukkan pada uji t ada pengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan pasien BPJS meliputi variabel kepesertaan (p = 0,02), variabel pelayanan

(p = 0,00), dan variabel pembiayaan (p =0,00), Sedangkan uji F secara simultan

juga menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien

BPJS dengan nilai (p = 0,00).

G. Kerangka Berpikir Teoretik dan Hipotesis Penelitian

1. Hubungan Kepesertaan dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri pada

Faskes Tingkat Pertama

Kepesertaan adalah keikutsertaan peserta BPJS mandiri bersifat wajib dan

mencakup seluruh warga Indonesia yang keseluruhan kegiatan dilakukan oleh

petugas BPJS. Optimal atau tidaknya kepesertaan akan terlihat dari cara peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

45

memperoleh informasi tentang BPJS, kemampuan sumber daya petugas yang

melayani, konsistensi petugas dan alur pelayanan yang jelas.

Peserta yang memiliki kepesertaan yang optimal akan dapat memahami dan

mengetahui bagaimana prosedur pelayanan, tempat memperoleh informasi dan

manfaat yang diperoleh. Peserta dengan kepesertaan yang optimal akan mudah

mendapatkan manfaat dari BPJS. Sebaliknya, peserta yang kepesertaannya tidak

optimal akan memperoleh sedikit manfaat dari BPJS dan berdampak ketidakpuasan

peserta BPJS mandiri.

Dengan demikian kepesertaan memiliki hubungan dengan kepuasan peserta

BPJS mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H01 : Tidak ada hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

faskes tingkat pertama.

Ha1 : Ada hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS Mandiri di faskes

tingkat pertama.

2. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

pada Faskes Tingkat Pertama

Kualitas dari suatu produk maupun jasa berhubungan dengan kepuasan dari

konsumen. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang

diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Baik

tidaknya kualitas pelayanan yang diberikan di faskes tingkat pertama akan tampak

pada saat peserta BPJS mandiri memperoleh pelayanan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

46

Kualitas pelayanan yang baik akan tampak pada bentuk fisik bangunan yang

bersih dan rapi, kemampuan petugas kesehatan dalam melayani peserta, kehandalan

dan ketanggapan petugas kesehatan serta perhatian yang ditunjukkan petugas

kesehatan. Kualitas pelayanan yang baik akan menciptakan suasana yang aman

dan nyaman dalam memperoleh pelayanan kesehatan di faskes tingkat pertama.

Sebaliknya, kualitas pelayanan yang buruk akan menyebabkan peserta merasa tidak

aman dan nyaman dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Baik atau tidaknya

kualitas pelayanan akan berhubungan dengan tingkat kepuasan peserta BPJS

mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H02 :Tidak ada hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama.

Ha2 : Ada hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS Mandiri di

faskes tingkat pertama.

3. Hubungan Iuran dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri pada Faskes

Tingkat Pertama

Iuran jaminan kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur

oleh peserta, pemberi kerja dan atau pemerintah untuk program jaminan kesehatan.

Ringan atau tidaknya iuran yang dibayarkan akan tampak pada kemampuan dan

kemauan, kemudahan dalam membayar iuran dan manfaat yang di peroleh peserta

BPJS mandiri.

Peserta yang merasa ringan akan rutin membayar iuran BPJS mandiri. Hal ini

tampak pada kemampuan dan kemauan peserta dalam membayar iuran dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

47

manfaat yang diperoleh. Sebaliknya, peserta yang merasa keberatan dalam

membayar iuran tentu memiliki kemampuan dan kemauan yang rendah dalam

membayar karena tidak memperoleh manfaat dari BPJS.

Dengan demikian iuran memiliki hubungan dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

H03 : Tidak ada hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes

tingkat pertama.

Ha3 : Ada hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS Mandiri di faskes tingkat

pertama.

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Hubungan Kepesertaan, Kualitas Pelayanan dan Iuran

dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

Kepesertaan

(X1)

Iuran (X3)

Kualitas

Pelayanan (X2)

Kepuasan Peserta

BPJS Mandiri (Y)

H1

H3

H2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah

penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara

dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi

terhadap data yang sudah ada (Arikunto, 2010). Penelitian korelasional dalam

penelitian ini untuk menguji dan menganalisis hubungan kepesertaan, kualitas

pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama

Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman, Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain: Puskesmas Godean I yang beralamat di

Jl. Pandean 7, Sidoluhur, Godean, Pandean, Sidoluhur, Sleman, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Puskesmas Mlati I yang beralamat di Jl.

Wijaya Kusuma, Kutu Tegal, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Puskesmas Minggir yang beralamat di Jl. Minggir III,

Sendang Agung, Minggir, Baran, Sendang Agung, Minggir, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Puskesmas Turi yang beralamat di Jalan Pakem -

Turi, Randusongo, Donokerto, Turi, Randusongo, Donokerto, Kec. Sleman,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Puskesmas Prambanan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

49

beralamat di Jl. Raya Piyungan - Prambanan No.Km.1, RT.01/RW.09, Klurak

Baru, Bokoharjo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Puskesmas Seyegan yang beralamat di Jl. Kebon Agung KM. 10,8,

Dusun Seyegan, Margokaton, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Puskesmas Berbah yang beralamat di Jl. Sekarsuli - Berbah, Sribit,

Sendangtirto, Kec. Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,

Puskesmas Ngemplak I yang beralamat di Koroulon Kidul, Bimomartani,

Ngemplak, Area Sawah, Bimomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta, Puskesmas Pakem yang beralamat di Jl. Kaliurang

No.27, Gambiran, Pakembinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Puskesmas Gamping II yang beralamat di Patran Ds.

Banyuraden, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,

Puskesmas Tempel I yang beralamat Jl. Magelang - Yogyakarta, Ngebong,

Margorejo, Kec. Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,

Puskesmas Depok III yang beralamat di Jl. Komp. Colombo No.50a, Mrican,

Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,

Klinik Pratama Permata Keluarga yang beralamat di Jl. Purwomartani No.5,

Kadisoka, Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta, Klinik Pratama Aisyiyah Moyudan yang beralamat di Jalan

Gedongan, Gedongan, Sumberagung, Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Cangkringan yang

beralamat di Jalan Raya Cangkringan, Jetis, Argomulyo, Cangkringan, Jetis,

Argomulyo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

50

Klinik Pratama SWA yang beralamat di Jl. Salak - Turi Km 4 Kadisobo, Kadisobo

II, Trimulyo, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan

Klinik Pratama Satria Gadingan yang beralamat di Jl. Kaliurang KM. 10, 9,

Gadingan, Sinduharjo, Ngaglik, Gadingan, Sinduharjo, Sleman, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di faskes tingkat pertama yang ada di Kabupaten Sleman

pada bulan April-Juni 2019.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang akan menjadi responden dan

memberikan informasi bagi peneliti. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian adalah masyarakat yang menjadi peserta BPJS mandiri di faskes tingkat

pertama Kabupaten Sleman. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 400 orang.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden, yaitu

data kepesertaan, kualitas pelayanan, iuran, dan kepuasan peserta BPJS mandiri

pada faskes tingkat pertama di Kabupaten Sleman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

51

D. Populasi, Sampel Penelitian, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah sejumlah masyarakat yang menjadi

peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman yang terdiri dari

25 Puskesmas, 33 Klinik Pratama, 17 Praktek Dokter Gigi, 61 Praktik Dokter

Perorangan, dan 30 Apotek. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 175.344

peserta BPJS mandiri.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan tujuan tertentu (Sugiyono, 2015:67). Penentuan

sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Rumus penentuan sampel

adalah sebagai berikut.

n = N

Nd2 + 1

n = 175,344

175,344(0,05)2 + 1

n = 175,344

439,36

n = 399,089 dibulatkan 400 responden

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d : Presisi atau batas toleransi kesalahan dalam menentukan jumlah sampel

yang digunakan (0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

52

Jadi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 400 responden.

3. Teknik Penarikan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kabupaten

Sleman yang menjadi peserta BPJS mandiri yang terdaftar pada fasilitas kesehatan

tingkat pertama. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 400 orang responden

dengan teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling.

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian

suatu titik penelitian (Arikunto, 2006: 99). Variabel penelitian dapat dibedakan

menurut kedudukan dan jenisnya yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Ada dua

variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan peserta

BPJS mandiri. Kepuasan adalah perasaan puas yang ditunjukkan oleh peserta BPJS

mandiri, sama atau melebihi harapan setelah memperoleh pelayanan dari

pihak BPJS sejauh yang dipersepsikan oleh peserta BPJS mandiri di faskes tingkat

pertama Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Indikator

kepuasan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Irawan (2004) yang

mencakup 5 indikator yaitu kualitas produk, emosional, kualitas jasa, harga dan

kemudahan. Jumlah pernyataan pada setiap indikator adalah 5 pernyataan.

Variabel kepuasan diukur dengan menggunakan skala Likert 4 pilihan, yaitu

sangat puas, puas, tidak puas dan sangat tidak puas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

53

Kisi-kisi kuesioner untuk variabel kepuasan peserta BPJS mandiri dalam

penelitian ini menggunakan dengan beberapa modifikasi dari kuesioner penelitian

Putri (2017).

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

No. Indikator No Item

Positif (+)

No. Item

Negatif (-)

1. Kualitas produk. 1

2. Harga. 2

3. Kualitas jasa. 3

4. Emosional. 4

5. Kemudahan. 5

Sumber : Putri (2017)

2. Variabel Bebas

Variabel bebas (independent variable) yaitu variabel yang mendahului

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi:

a. Kepesertaan

Kepesertaan adalah keikutsertaan peserta BPJS mandiri bersifat wajib dan

mencakup seluruh warga Indonesia yang keseluruhan kegiatan dilakukan oleh

petugas BPJS meliputi komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi

sejauh dipersepsikan peserta BPJS mandiri. Variabel kepesertaan menggunakan

indikator dari Hunaepi (2015) yang mencakup 5 indikator yaitu komunikasi,

sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Jumlah pernyataan pada setiap

indikator adalah 5 pernyataan. Variabel kepesertaan diukur dengan menggunakan

skala Likert 4 pilihan, yaitu sangat optimal, optimal, tidak optimal dan sangat

tidak optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

54

Kisi-kisi kuesioner untuk variabel kepesertaan peserta BPJS mandiri dalam

penelitian ini menggunakan dengan beberapa modifikasi dari kuesioner penelitian

Hunaepi (2015).

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kepesertaan

No. Indikator No. Item Positif

(+)

No. Item Negatif

(-)

1. Komunikasi. 1 2

2. Sumberdaya. 3

3. Disposisi. 4

4. Struktur Birokrasi. 5

Sumber : Hunaepi (2015)

b. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh petugas

kesehatan faskes tingkat pertama yang meliputi bukti fisik, kehandalan,

ketanggapan, jaminan dan empati/perhatian sejauh yang dipersepsikan peserta

BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Variabel kualitas pelayanan menggunakan indikator dari

Halwi (2016) yang mencakup 4 indikator yaitu bukti fisik, kehandalan,

ketanggapan, jaminan dan empati/perhatian. Jumlah pernyataan pada setiap

indikator adalah 25 pernyataan. Variabel kualitas pelayanan diukur dengan

menggunakan skala Likert 4 pilihan, yaitu sangat baik, baik, tidak baik dan sangat

tidak baik.

Kisi-kisi kuesioner untuk variabel kualitas pelayanan peserta BPJS mandiri

dalam penelitian ini menggunakan dengan beberapa modifikasi dari kuesioner

penelitian Halwi (2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

55

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan

No. Indikator

No. Item positif

(+)

No. Item Negatif

(-)

1. Bukti fisik. 3,4,5 1,2

2. Kehandalan. 7, 9, 10 6, 8

3. Ketanggapan. 11, 14, 15 12, 13

4. Jaminan. 16, 17, 18, 19, 20

5. Empati/Perhatian. 21, 24, 25 22, 23

Sumber : Halwi (2016)

c. Iuran

Iuran adalah berat atau ringan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh peserta

BPJS mandiri sejauh yang dipersepsikan peserta BPJS mandiri. Variabel iuran

menggunakan indikator dari Rosmanely (2018) yang mencakup 3 indikator yaitu

kemudahan, kesesuaian dengan manfaat dan sanksi keterlambatan dan Russel

(1996) yang mencakup 2 indikator yaitu kemauan dan kemampuan membayar

iuran. Jumlah pernyataan pada setiap indikator adalah 5 pernyataan. Variabel iuran

diukur dengan menggunakan skala Likert 4 pilihan, yaitu sangat ringan, ringan,

berat, sangat berat.

Kisi-kisi kuesioner untuk variabel iuran peserta BPJS mandiri dalam

penelitian ini menggunakan dengan beberapa modifikasi dari kuesioner penelitian

Rosmanely (2018) dan dikembangkan dari indikator teori Russel (1996).

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Iuran

No. Indikator No. Item

Positif (+)

No. Item

Negatif (-)

keterangan

1. Kemudahan

membayar iuran.

1 Variabel iuran

menggunakan dengan

beberapa modifikasi

dari kuesioner

2. Kesesuaian harga

dan manfaat.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

56

3. Sanksi

keterlambatan

pembayaran iuran.

3 penelitian Rosmanely

(2018)

4. Kemauan

membayar iuran.

4 Variabel iuran

dikembangkan dari

indikator teori Russel

(1996)

5. Kemampuan

membayar iuran.

5

Sumber : Rosmanely (2018) dan Russel (1996)

F. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan oleh peneliti, sebagai berikut.

1. Data Primer

Data primer adalah data penelitian yang diterima secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui sumber perantara) dan dikumpulkan secara khusus

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang sesuai dengan keinginan peneliti.

Data tersebut diperoleh dengan membagikan kuesioner yang mencakup

pertanyaan mengenai kepuasan pesertaa BPJS mandiri, kepesertaan, kualitas

pelayanan, dan iuran. Instrumen kuesioner ini bersifat tertutup. Pengisian

kuesioner dengan cara memberikan tanda centang () pada kolom yang sesuai

dengan keadaan sebenarnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh dari subjek penelitian, tetapi

diperoleh dari instansi faskes tingkat pertama. Data sekunder mancakup

kelengkapan informasi berupa data kelembagaan, visi, misi, dan fasilitas kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

57

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket atau kuesioner

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner.

Kuesioner dalam penelitian ini untuk mengukur variabel kepuasan peserta BPJS

mandiri, kepesertaan, kualitas pelayanan dan iuran di faskes tingkat pertama

Kabupaten Sleman. Masing-masing pilihan diberi nilai dengan pembobotan seperti

tertera pada tabel di bawah ini.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah dokumen tertulis maupun elektronik

dari faskes tingkat pertama. Dokumen diperlukan untuk mendukung kelengkapan

data yang lain. Data yang dikumpulkan dengan dokumentasi dalam penelitian ini

adalah profil setiap faskes tingkat pertama di Kabupaten Sleman.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan adalah uji validitas dan

reliabilitas untuk instrumen yang mengukur kepuasan peserta BPJS mandiri,

kepesertaan, kualitas pelayanan dan iuran di faskes tingkat pertama di Kabupaten

Sleman. Metode dan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi

(content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2015). Salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

58

syarat suatu instrumen dikatakan baik apabila instrumen itu valid. Uji validitas

dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total.

rxy =

N Σ X Y-(ΣX)(ΣY)

√{NΣX2-(ΣX2)}{NΣY2-(ΣY)2)}

keterangan:

rxy = Koefisien korelasi pernyataan kuesioner

X = Skor variabel (jawaban responden)

Y = Skor total variabel untuk responden n

N = jumlah responden

Jika nilai koefisien rhitung lebih besar dari rtabel, maka item soal tersebut

dikatakan valid. Jika rhitung lebih kecil dari rtabel, maka item soal tersebut dikatakan

tidak valid dalam tingkat signifikan 5%.

a. Hasil Pengujian Instrumen Kepesertaan

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kepesertaan

No Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1 0,433 0,361 Valid

2 0,639 0,361 Valid

3 0,753 0,361 Valid

4 0,761 0,361 Valid

5 0,454 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan semua pernyataan untuk

variabel kepesertaan di dalam kuesioner dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan nilai

rhitung lebih besar dari rtabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

59

b. Hasil Pengujian Instrumen Kualitas Pelayanan

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

No Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1 -0,084 0,361 Tidak Valid

2 0,260 0,361 Tidak Valid

3 -0,279 0,361 Tidak Valid

4 0,313 0,361 Tidak Valid

5 0,486 0,361 Valid

6 0,327 0,361 Tidak Valid

7 0,467 0,361 valid

8 0,059 0,361 Tidak Valid

9 0,548 0,361 Valid

10 0,321 0,361 Tidak Valid

11 0,611 0,361 valid

12 0,082 0,361 Tidak Valid

13 0,392 0,361 Valid

14 0,718 0,361 Valid

15 0,769 0,361 Valid

16 0,513 0,361 Valid

17 0,636 0,361 Valid

18 0,418 0,361 Valid

19 0,605 0,361 Valid

20 0,719 0,361 Valid

21 0,653 0,361 Valid

22 0,367 0,361 Valid

23 0,422 0,361 Valid

24 0,440 0,361 Valid

25 0,676 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas variabel kualitas pelayanan di atas, terdapat 8 item

pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 10, 12 karena rhitung <

rtabel. Item yang tidak valid dihilangkan dan dilakukan pengolahan data kembali.

Hasil pengolahan data validitas yang kedua adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

60

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

No.Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

5 0,499 0,361 Valid

7 0,463 0,361 Valid

9 0,535 0,361 Valid

11 0,632 0,361 valid

13 0,523 0,361 Valid

14 0,788 0,361 Valid

15 0,733 0,361 Valid

16 0,579 0,361 Valid

17 0,741 0,361 Valid

18 0,579 0,361 Valid

19 0,719 0,361 Valid

20 0,820 0,361 Valid

21 0,757 0,361 Valid

22 0,204 0,361 tidak valid

23 0,340 0,361 tidak valid

24 0,400 0,361 Valid

25 0,633 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas variabel kualitas pelayanan di atas, terdapat 2

item pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 22, 23 karena r hitung < r table.

Item yang tidak valid dihilangkan dan dilakukan pengolahan data kembali. Hasil

pengolahan data validitas yang ketiga adalah sebagai berikut.

Tabel 3.8

Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

No Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

5 0.560 0,361 Valid

7 0.484 0,361 Valid

9 0.560 0,361 Valid

11 0.679 0,361 Valid

13 0.501 0,361 Valid

14 0.802 0,361 Valid

15 0.748 0,361 Valid

16 0.621 0,361 Valid

17 0.781 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

61

No Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

18 0.63 0,361 Valid

19 0.730 0,361 Valid

20 0.867 0,361 Valid

21 0.776 0,361 Valid

24 0.326 0,361 Tidak Valid

25 0.592 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas variabel kualitas pelayanan di atas, terdapat 1 item

pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 24 karena r hitung < r table. Item yang

tidak valid dihilangkan dan dilakukan pengolahan data kembali. Hasil pengolahan

data validitas yang keempat adalah sebagai berikut.

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan

No.Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

5 0.620 0,361 Valid

7 0.515 0,361 Valid

9 0.593 0,361 Valid

11 0.702 0,361 Valid

13 0.486 0,361 Valid

14 0.779 0,361 Valid

15 0.768 0,361 Valid

16 0.593 0,361 Valid

17 0.768 0,361 Valid

18 0.651 0,361 Valid

19 0.747 0,361 Valid

20 0.886 0,361 Valid

21 0.772 0,361 Valid

25 0.571 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan semua pernyataan untuk

variabel kualitas pelayanan di dalam kuesioner dinyatakan valid. Hal ini

dikarenakan nilai rhitung lebih besar dari rtabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

62

c. Hasil Pengujian Instrumen Iuran

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Variabel Iuran

No Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1 0.674 0,361 Valid

2 0.726 0,361 Valid

3 0.558 0,361 Valid

4 0.701 0,361 Valid

5 0.679 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan semua pernyataan untuk

variabel iuran di dalam kuesioner dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan nilai rhitung

lebih besar dari rtabel.

d. Hasil Pengujian Instrumen Kepuasan

Tabel 3.11

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan

No Item Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

1 0.730 0,361 Valid

2 0.899 0,361 Valid

3 0.692 0,361 Valid

4 0.893 0,361 Valid

5 0.765 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan uji validitas di atas menunjukkan semua pernyataan untuk

variabel kepuasan di dalam kuesioner dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan nilai

rhitung lebih besar dari rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Metode yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas dari kuesioner

adalah koefisien alpha (Sudjana, 2005: 109). Pengujian reliabilitas instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

63

dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha karena instrumen penelitian ini

berbentuk angket dan skala bertingkat. Rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut.

r11= k

(k - 1) 1-

Σσb2

σt2

Keterangan:

R11 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

Σσ𝑏2 = Skor tiap-tiap item

𝜎𝑡2 = Varians total

Dalam pengujian dengan menggunakan Cronbach’s Alpha, variabel dapat

dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha >0,60. Uji reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan derajat

keyakinan 5% menggunakan SPSS Versi 22.

Hasil reliabilitas data dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.901 29

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan data pada tabel 3.10, dapat dilihat bahwa hasil uji reliabilitas

instrumen sebesar 0,901. Variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha Cronbach’s

(α) > 0,06. Dari hasil uji reliabilitas instrumen, nilai alpha Cronbach’s sebesar

0,901 lebih besar dari 0,06 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam

penelitian ini reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

64

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau

generalisasi (Sugiyono, 2014).

Deskripsi variabel menggambarkan tanggapan responden mengenai

hubungan kepesertaan, kualitas pelayanan dan iuran dengan kepuasan peserta

BPJS mandiri. Untuk pengkategorian variabel pada penelitian ini menggunakan

rumus:

Interval kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

Jumlah kelas

Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam empat kelompok.

Kepesertaan dinilai dengan rentang sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat

tidak setuju. Kualitas pelayanan dinilai dengan rentang sangat setuju, setuju, tidak

setuju dan sangat tidak setuju. Iuran dinilai dengan rentang sangat setuju, setuju,

tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kepuasan dinilai dengan rentang sangat

setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi variabel

adalah sebagai berikut.

1. Variabel Kepesertaan (X1)

Jumlah item pernyataan 5, jumlah opsi 4, skor maksimal 4, skor terendah 1.

Skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 5 x 4 = 20, skor terendah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

65

mungkin dicapai 5 x 1 = 5. Berikut perhitungan rentang skor untuk variabel

kepesertaan.

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 5 item x 4 = 20

Skor ideal terendah yang diperoleh = 5 item x 1 = 5

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 20-5

4

Interval Kelas = 15

4

Interval Kelas = 3,75 4

Interval kelas pada variabel kepesertaan dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 3. 13

Interval Skor Variabel Kepesertaan

Interval Kelas Kategori

17 – 20 Sangat Optimal

13 – 16 Optimal

9 – 12 Tidak Optimal

5 – 8 Sangat Tidak Optimal

Adapun makna masing-masing kategori adalah sebagai berikut.

a. Sangat Optimal yaitu bahwa peserta BPJS mandiri memiliki kemampuan

sangat optimal dalam berkomunikasi (memiliki komunikasi yang sangat

optimal antara peserta BPJS dan petugas BPJS), memiliki sumber daya yang

memadai (kemampuan dalam mengelola sumber daya peserta BPJS), petugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

66

BPJS konsisten dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan (kemampuan

melaksanakan kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan bersama), dan

kemampuan peserta BPJS dalam mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku

(tidak bertindak sesuai dengan kehendak sendiri). Hal ini ditunjukkan dengan

mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 4. Kategori sangat

optimal juga dapat diartikan bahwa dari 4 indikator, semua indikator yang

menonjol.

b. Optimal yaitu bahwa peserta BPJS mandiri memiliki kemampuan yang

optimal dalam berkomunikasi (memiliki komunikasi yang optimal antara

peserta BPJS dan petugas BPJS), memiliki sumber daya yang memadai

(kemampuan dalam mengelola sumber daya peserta BPJS), petugas BPJS

konsisten dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan (kemampuan

melaksanakan kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan bersama), dan

kemampuan peserta BPJS mandiri dalam mengikuti prosedur dan aturan yang

berlaku (tidak bertindak sesuai dengan kehendak sendiri). Hal ini ditunjukkan

dengan mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 3.

Kategori optimal juga dapat diartikan bahwa dari 4 indikator terdapat 3

indikator yang menonjol.

c. Tidak optimal yaitu bahwa peserta BPJS mandiri memiliki kemampuan yang

tidak optimal dalam berkomunikasi (memiliki komunikasi yang tinggi antara

peserta BPJS dan petugas BPJS), memiliki sumber daya yang memadai

(kemampuan dalam mengelola sumber daya peserta BPJS), petugas BPJS

konsisten dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan (kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

67

melaksanakan kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan bersama), dan

kemampuan peserta dalam mengikuti prosedur dan aturan yang berlaku (tidak

bertindak sesuai dengan kehendak sendiri). Hal ini ditunjukkan dengan

mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 2. Kategori tidak

optimal juga dapat diartikan bahwa dari 4 indikator terdapat 2 indikator yang

menonjol.

d. Sangat tidak optimal yaitu bahwa peserta BPJS mandiri memiliki kemampuan

yang sangat tidak optimal dalam berkomunikasi (memiliki komunikasi yang

tinggi antara peserta BPJS dan petugas BPJS), memiliki sumber daya yang

memadai (kemampuan dalam mengelola sumber daya peserta BPJS), petugas

BPJS konsisten dan bertanggung jawab sesuai dengan aturan (kemampuan

melaksanakan kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan bersama), dan

kemampuan peserta BPJS mandiri dalam mengikuti prosedur dan aturan yang

berlaku (tidak bertindak sesuai dengan kehendak sendiri). Hal ini ditunjukkan

dengan mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 1.

Kategori sangat tidak setuju juga dapat diartikan bahwa dari 4 indikator

terdapat 1 indikator yang menonjol.

2. Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Jumlah item pernyataan 25, jumlah opsi 4, skor maksimal 4, skor terendah

1. Skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 25 x 4 = 100, skor terendah yang

mungkin dicapai 25 x 1 = 25. Berikut perhitungan rentang skor untuk variabel

kualitas pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

68

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 25 item x 4 = 100

Skor ideal terendah yang diperoleh = 25 item x 1 = 25

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 100-25

4

Interval Kelas = 75

4

Interval Kelas = 18, 75 19

Interval kelas pada variabel kualitas pelayanan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.14

Interval Skor Variabel Kualitas Pelayanan

Interval Kelas Kategori

82 – 100 Sangat Baik

63 – 81 Baik

44 – 62 Tidak Baik

25 - 43 Sangat Tidak Baik

Adapun makna dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut.

a. Sangat baik yaitu bahwa kualitas pelayanan memiliki kemampuan yang

sangat baik dalam bentuk bangunan yang kokoh, ruangan yang bersih dan

rapi, kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan,

ketanggapan petugas kesehatan dalam melayani peserta BPJS mandiri,

keamanan dan kenyamanan ketika berobat, dan perhatian yang diberikan

oleh petugas. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

69

peserta BPJS mandiri adalah 4. Kategori sangat baik juga dapat diartikan

bahwa dari 5 indikator, semua indikator menonjol.

b. Baik yaitu bahwa kualitas pelayanan memiliki kemampuasn yang baik

dalam bentuk bangunan yang kokoh, ruangan yang bersih dan rapi,

kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan, ketanggapan

petugas kesehatan dalam melayani peserta BPJS mandiri, keamanan dan

kenyamanan ketika berobat, dan perhatian yang diberikan oleh petugas. Hal

ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri

adalah 3. Kategori baik juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator, terdapat

4 indikator menonjol.

c. Tidak baik yaitu bahwa kualitas pelayanan tidak baik dalam bentuk

bangunan yang kokoh, ruangan yang bersih dan rapi, kemampuan petugas

kesehatan dalam memberikan pelayanan, ketanggapan petugas kesehatan

dalam melayani peserta BPJS mandiri, keamanan dan kenyamanan ketika

berobat, dan perhatian yang diberikan oleh petugas. Hal ini ditunjukkan

dengan mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 2.

Kategori tidak baik juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator, terdapat 3

indikator menonjol.

d. Sangat tidak baik yaitu bahwa kualitas pelayanan sangat tidak baik dalam

bentuk bangunan yang kokoh, ruangan yang bersih dan rapi, kemampuan

petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan, ketanggapan petugas

kesehatan dalam melayani peserta BPJS mandiri, keamanan dan

kenyamanan ketika berobat, dan perhatian yang diberikan oleh petugas. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

70

ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri

adalah 1. Kategori sangat tidak baik juga dapat diartikan bahwa dari 5

indikator, terdapat 2 indikator menonjol.

3. Variabel Iuran (X3)

Jumlah item pernyataan 5, jumlah opsi 4, skor maksimal 4, skor terendah 1.

Skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 5 x 4 = 20, skor terendah yang

mungkin dicapai 5 x 1 = 5. Berikut perhitungan rentang skor untuk variabel iuran.

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 5 item x 4 = 20

Skor ideal terendah yang diperoleh = 5 item x 1 = 5

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 20-5

4

Interval Kelas = 15

4

Interval Kelas = 3,75 4

Interval kelas pada variabel iuran dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.15

Interval Skor Variabel Iuran

Interval Kelas Kategori

17 – 20 Sangat Tinggi

13 – 16 Tinggi

9 – 12 Rendah

5 - 8 Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

71

Adapun makna dari masing-masing kategori adalah sebagai berikut:

a. Sangat tinggi yaitu bahwa peserta memiliki kemampuan sangat tinggi dalam

kemudahan menggunakan sistem online dalam membayar iuran (efektif dan

efisiensi waktu), manfaat yang diperoleh peserta (iuran yang dibayarkan

sesuai dengan manfaat), bertanggung jawab dan konsisten membayar iuran

(berhubungan dengan sanksi jika terlambat), kemauan membayar iuran, dan

kemampuan membayar iuran. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor

yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 4. Kategori sangat tinggi juga

dapat diartikan bahwa dari 5 indikator, semua indikator menonjol.

b. Tinggi yaitu bahwa peserta memiliki kemampuan yang tinggi dalam

kemudahan menggunakan sistem online dalam membayar iuran (efektif dan

efisiensi waktu), manfaat yang diperoleh peserta (iuran yang dibayarkan

sesuai dengan manfaat), bertanggung jawab dan konsisten membayar iuran

(berhubungan dengan sanksi jika terlambat), kemauan membayar iuran, dan

kemampuan membayar iuran. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor

yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 3. Kategori tinggi juga dapat

diartikan bahwa dari 5 indikator terdapat 4 indikator yang menonjol.

c. Rendah yaitu bahwa peserta memiliki kemampuan yang rendah dalam

kemudahan menggunakan sistem online dalam membayar iuran (efektif dan

efisiensi waktu), manfaat yang diperoleh peserta (iuran yang dibayarkan

sesuai dengan manfaat), bertanggung jawab dan konsisten membayar iuran

(berhubungan dengan sanksi jika terlambat), kemauan membayar iuran, dan

kemampuan membayar iuran. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

72

yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 2. Kategori rendah juga dapat

diartikan bahwa dari 5 indikator terdapat 3 indikator yang menonjol.

d. Sangat rendah yaitu bahwa peserta memiliki kemampuan yang sangat

rendah dalam kemudahan menggunakan sistem online dalam membayar

iuran (efektif dan efisiensi waktu), manfaat yang diperoleh peserta (iuran

yang dibayarkan sesuai dengan manfaat), bertanggung jawab dan konsisten

membayar iuran (berhubungan dengan sanksi jika terlambat), kemauan

membayar iuran, dan kemampuan membayar iuran. Hal ini ditunjukkan

dengan mayoritas skor yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 1.

Kategori sangat rendah juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator terdapat

2 indikator yang menonjol.

4. Variabel Kepuasan Peserta BPJS Mandiri (Y)

Jumlah item pernyataan 5, jumlah opsi 4, skor maksimal 4, skor terendah 1.

Skor tertinggi yang mungkin dicapai yaitu 5 x 4 = 20, skor terendah yang

mungkin dicapai 5 x 1 = 5. Berikut perhitungan rentang skor untuk variabel

kepuasan peserta BPJS mandiri.

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 5 item x 4 = 20

Skor ideal terendah yang diperoleh = 5 item x 1 = 5

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 20-5

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

73

Interval Kelas = 15

4

Interval Kelas = 3,75 4

Interval kelas pada variabel kepuasan peserta BPJS mandiri dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.16

Interval Skor Variabel Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

Interval Kelas Kategori

17 – 20 Sangat Puas

13 – 16 Puas

9 – 12 Tidak Puas

5 - 8 Sangat Tidak Puas

Adapun makna masing-masing kategori adalah sebagai berikut.

a. Sangat puas yaitu bahwa peserta BPJS mandiri merasa sangat puas dalam: 1)

kualitas obat yang diberikan kepada peserta BPJS mandiri, 2) kesesuaian

iuran yang dibayarkan dengan manfaat yang diperoleh peserta BPJS

mandiri, 3) kemampuan petugas dalam melayani peserta BPJS mandiri, 4)

kemauan peserta dalam membayar iuran, dan 5) kemampuan peserta dalam

membayar iuran. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan

peserta BPJS mandiri adalah 4. Kategori sangat puas juga dapat diartikan

bahwa dari 5 indikator, semua indikator menonjol.

b. Puas yaitu bahwa peserta BPJS mandiri merasa puas dalam: 1) kualitas obat

yang diberikan kepada peserta BPJS mandiri, 2) kesesuaian iuran yang

dibayarkan dengan manfaat yang diperoleh peserta BPJS mandiri, 3)

kemampuan petugas dalam melayani peserta BPJS mandiri, 4) kemauan

peserta dalam membayar iuran, dan 5) kemampuan peserta dalam membayar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

74

iuran. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan peserta

BPJS mandiri adalah 3. Kategori puas juga dapat diartikan bahwa dari 5

indikator terdapat 4 indikator yang menonjol.

c. Tidak puas yaitu bahwa peserta BPJS mandiri merasa tidak puas dalam: 1)

kualitas obat yang diberikan kepada peserta BPJS mandiri, 2) kesesuaian

iuran yang dibayarkan dengan manfaat yang diperoleh peserta BPJS

mandiri, 3) kemampuan petugas dalam melayani peserta BPJS mandiri, 4)

kemauan peserta dalam membayar iuran, dan 5) kemampuan peserta dalam

membayar iuran. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor yang diberikan

peserta BPJS mandiri adalah 2. Kategori tidak puas juga dapat diartikan

bahwa dari 5 indikator terdapat 3 indikator yang menonjol

d. Sangat tidak puas yaitu bahwa peserta BPJS mandiri merasa sangat tidak

puas dalam: 1) kualitas obat yang diberikan kepada peserta BPJS mandiri, 2)

kesesuaian iuran yang dibayarkan dengan manfaat yang diperoleh peserta

BPJS mandiri, 3) kemampuan petugas dalam melayani peserta BPJS

mandiri, 4) kemauan peserta dalam membayar iuran, dan 5) kemampuan

peserta dalam membayar iuran. Hal ini ditunjukkan dengan mayoritas skor

yang diberikan peserta BPJS mandiri adalah 1. Kategori sangat tidak puas

juga dapat diartikan bahwa dari 5 indikator terdapat 2 indikator yang

menonjol.

2. Uji Spearman Rank

Teknik analisis dalam penelitian ini direncanakan menggunakan analisis

regresi. Namun setelah data diperoleh dan dilakukan uji normalitas data, ternyata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

75

hasilnya tidak normal. Beberapa cara sudah dilakukan peneliti seperti uji validitas

dan reliabilitas dari data yang diperoleh seperti menghilangkan outliers dan

transformasi data namun hasilnya data tetap tidak normal. Maka teknik analisis

data penelitian ini tidak menggunakan analisis regresi namun menggunakan

statistik non-parametrik yaitu Spearman Rank. Uji Spearman Rank ini digunakan

untuk mengetahui hubungan bila datanya ordinal (Sugiyono,2012:244). Adapun

rumus korelasi spearman rank adalah sebagai berikut.

𝜌 = 1 - 6Σb

2

𝑖

n(n 2 − 1)

Keterangan

𝜌 = koefisien korelasi spearman rank

𝑏𝑖 = selisih peringkat setiap data

n = jumlah data

Setelah melalui perhitungan persamaan analisis korelasi spearman rank,

kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan,

yaitu dengan membandingkan nilai ρhitung dengan ρtabel yang dirumuskan sebagai

berikut.

Jika, ρhitung < 0, berarti H0 diterima dan Ha ditolak.

Jika, ρhitung > 0, berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Koefisien determinasi

Untuk menilai seberapa besar hubungan variabel X dengan Y maka

digunakan koefisien determinasi (KD) yang merupakan koefisien korelasi yang

biasanya dinyatakan dengan persentase (%). Berikut adalah rumus koefisien

determinasi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

76

KD = r 2

𝑠 x 100%

Keterangan

KD = Koefisien Determinasi

rs = Koefisien Rank Spearman

Hasil perhitungan koefisien dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel di

bawah ini untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan yang dimiliki antar

variabel. Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya, maka penulis

menggunakan pedoman yang mengacu pada Sugiyono (2010) sebagai berikut.

Tabel 3.17

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Kategori Tingkat keeratan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 0,1000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2015

4. Pengujian Hipotesis

Rancangan Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk

mengetahui korelasi dari variabel yang akan diteliti dengan menggunakan

perhitungan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan merancang Hipotesis

Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (Ha). Penetapan Hipotesis Nol (H0) dan

Hipotesis Alternatif (Ha) digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antar variabel yang diteliti. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah

Hipotesis Alternatif (Ha). Sedangkan untuk keperluan analisis statistik,

hipotesisnya berpasangan dengan Hipotesis Nol (H0). Untuk menguji hipotesis

dilakukan dengan melalui hipotesis statistik berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

77

a. Hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes

tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rumusan hipotesis untuk mengetahui hubungan kepesertaan (X1) dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman

Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta (Y) adalah sebagai berikut.

Ho1: Tidak terdapat hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri

di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi daerah Istimewa

Yogyakarta.

Ha1 : Ada hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes

tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Rumusan hipotesis untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan (X2)

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten

Sleman Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta (Y) adalah sebagai berikut.

Ho2 : Tidak terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi daerah

Istimewa Yogyakarta.

Ha2 : Ada hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi daerah Istimewa

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

78

c. Hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat

pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rumusan hipotesis untuk mengetahui hubungan iuran (X3) dengan kepuasan

peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta (Y) adalah sebagai berikut.

Ho3 :Tidak terdapat hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi daerah Istimewa

Yogyakarta.

Ha3 : Ada hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes

tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

79

BAB IV

GAMBARAN UMUM

Kabupaten Sleman merupakan salah satu wilayah yang termasuk kedalam

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara administratif Kabupaten Sleman

terdiri dari 17 kecamatan, yang memiliki 86 desa dan 1.212 dusun. Wilayahnya

berbatasan dengan semua kabupaten yang ada di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dan juga Provinsi Jawa Tengah. Secara Geografis Kabupaten Sleman

terletak diantara 110° 33′ 00″ dan 110° 13′ 00″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′

30″ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah utara berbatasan dengan

Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan

Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D. I. Yogyakarta dan Kabupaten Magelang,

Provinsi Jawa Tengah dan sebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta,

Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D. I. Yogyakarta. Luas

Wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574,82 Km2 atau sekitar 18%

dari luas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu 3.185,80 Km2, dengan jarak

terjauh Utara – Selatan 32 Km,Timur – Barat 35 Km.

Lokasi yang menjadi penelitian ini adalah wilayah Kabupaten Sleman yaitu

pada 17 Kecamatan meliputi Kecamatan Berbah, Depok, Gamping, Godean,

Minggir, Mlati, Ngemplak, Pakem, Prambanan, Seyegan, Tempel, Turi, Moyudan,

Kalasan, Cangkringan, Ngaglik, Sleman. Untuk lebih jelasnya, lokasi penelitian

dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

80

Gambar 4.1

Peta Lokasi Penelitian Di Kabupaten Sleman, Provinsi D. I. Yogyakarta

A. Puskesmas Berbah

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Berbah berada dusun

Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

1. Profil Puskesmas Berbah

Nama Faskes :Puskesmas Berbah

Alamat Faskes :Jl. Sekarsuli Berbah, Sribit, Dusun Sendangtirto,

Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta

Telepon :0274-2841790

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

81

Email :[email protected]

Website :https://pkmberbah.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Berbah

a. Visi :

Menjadi kawasan unggulan di Sleman Timur

b. Misi :

1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu

2. Meningkatkan Kinerja Yang Efektif dan Efisien

3. Peningkatan Kemandirian Masyarakat di Bidang Kesehatan

Gambar 4.2

Jadwal Pelayanan Puskesmas Berbah

B. Puskesmas Depok III

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Depok III berada di Dusun

Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

82

1. Profil Puskesmas Depok III

Nama Faskes :Puskesmas Depok III

Alamat Faskes :Jl. Komp. Colombo No. 50 A, Mrican, Caturtunggal,

Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta

Telepon :0274-512595

Keluhan & Saran :081328314022 (Whats App)

Website :https://pkmdepok3.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Depok III

a. Visi :

Menjadi puskesmas berkelas dunia untuk mendukung Smart and Health

Regency tahun 2021.

b. Misi :

1. Meningkatkan implementasi sistem manajemen mutu.

2. Menerapkan sistem informasi berbasis teknologi.

3. Meningkatkan kompetensi SDM.

4. Menstandarisasi sarana dan prasarana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

83

Gambar 4.3

Jadwal Pelayanan Puskesmas Depok III

C. Puskesmas Gamping II

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Gamping II berada di Patran,

Banyuraden, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta

1. Profil Puskesmas Gamping II

Nama Faskes :Puskesmas Gamping II

Alamat Faskes :Patran, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Telepon :0274-5013351

Email :[email protected]

Website :https://pkmgamping2.slemankab.go.id/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

84

2. Visi dan Misi Puskesmas Gamping II

a. Visi :

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat

sleman sehat yang mandiri, berdaya saing dan berkeadilan.

b. Misi :

1. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan

berkesinambungan.

2. Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya kesehatan.

3. Mengembangkan sumber daya layanan yang memadahi.

4. Membangun kerjasama lintas program dan sektor yang harmonis.

Gambar 4.4

Jadwal Pelayanan Puskesmas Gamping II

D. Puskesmas Godean I

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Godean I berada Pandean VII,

Kelurahan Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

85

1. Profil Puskesmas Godean I

Nama Faskes :Puskesmas Godean I

Alamat Faskes :Pandean VII, Kelurahan Sidoluhur, Kecamatan

Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta

Telepon :0274-797534

Email : -

Website :https://pkmgodean1.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Godean I

a. Visi :

Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang bermutu untuk mendorong

masyarakat hidup mandiri dan berbudaya sehat menuju smart health.

b. Misi :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai standar, ramah dan

profesional.

2. Menyediakan sumberdaya yang memadai.

3. Mengembangkan pelayanan berbasis teknologi.

4. Membangun kerjasama lintas sektor yang harmonis.

5. Membangun lingkungan kerja yang nyaman, aman dan humanis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

86

Gambar 4.5

Jadwal Pelayanan Puskesmas Godean I

E. Puskesmas Minggir

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Minggir berada di Jl. Minggir

III, Sendang Agung, Minggir, Baran, Sendangagung, Minggir, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Puskesmas Minggir

Nama Faskes :Puskesmas Minggir

Alamat Faskes :Jalan Minggir III, Sendang Agung, Kecamatan

Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Telepon :0811-2645-117

Email :[email protected]

Website :https://pkmminggir.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Minggir

a. Visi :

Terwujudnya masyarakat Minggir yang lebih mandiri, berbudaya sehat

menuju Smart Health pada tahun 2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

87

b. Misi :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi

semua lapisan masyarakat.

2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan.

3. Meningkatkan aplikasi dan integrasi sistem e-health melalui tahapan

berkelanjutan.

4. Meningkatkan tata kelola pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas

sumberdaya puskesmas dan tata kelola keuangan.

Gambar 4.6

Jadwal Pelayanan Puskesmas Minggir

F. Puskesmas Mlati I

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Mlati I berada di Jl. Wijaya

Kusuma, Kutu Tegal, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

1. Profil Puskesmas Mlati I

Nama Faskes :Puskesmas Mlati I

Alamat Faskes :Jl. Wijaya Kusuma, Kutu Tegal, Sinduadi, Kec.

Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

88

Yogyakarta.

Telepon :0274-4539614

Email : -

Website :https://pkmmlati1.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Mlati I

a. Visi :

Menjadi Puskesmas Mitra Keluarga dan Masyarakat dengan Pelayanan

Prima dan Profesional.

b. Misi :

1. Meningkatkan profesionalisme secara berkesinambungan dalam pengelolaan

organisasi dan pelayanan kesehatan

2. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu.

3. Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya kesehatan.

4. Membangun kinerja yang efektif dan efisien.

5. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan semua pihak yang terkait dalam

pelayanan dan pembangunan kesehatan.

6. Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan pelayanan

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

89

Gambar 4.7

Jadwal Pelayanan Puskesmas Mlati I

G. Puskesmas Ngemplak I

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Ngemplak I berada di

Koroulon Kidul, Bimomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Puskesmas Ngemplak

Nama Faskes :Puskesmas Ngemplak I

Alamat Faskes :Koroulon Kidul, Bimomartani, Kecamatan

Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta

Telepon :0815-7574-8969

Email : -

Website :https://pkmngemplak1.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Ngemplak I

a. Visi :

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat

Sleman sehat yang mandiri, berdaya saing dan berkeadilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

90

b. Misi :

1. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan

berkesinambungan.

2. Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya kesehatan.

3. Mengembangkan sumberdaya layanan yang memadai.

4. Membangun kerjasama lintas program dan sektor yang harmonis.

Gambar 4.8

Jadwal Pelayanan Puskesmas Ngemplak I

H. Puskesmas Pakem

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Pakem berada di Jl. Kaliurang

Km. 18, Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

91

1. Profil Puskesmas Pakem

Nama Faskes :Puskesmas Pakem

Alamat Faskes :Jl. Kaliurang Km. 18, Pakembinangun, Kecamatan

Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Telepon : 0274-985591

Email :[email protected]

Website :https://pkmpakem.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Pakem

a. Visi :

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju masyarakat

Pakem sehat yang mandiri, berdaya saing dan berkeadilan.

b. Misi :

1. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan

berkesinambungan.

2. Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya kesehatan.

3. Mengoptimalkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

4. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

92

Gambar 4.9

Jadwal Pelayanan Puskesmas Pakem

I. Puskesmas Prambanan

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Prambanan berada di Jl. Raya

Piyungan - Prambanan Km.1, RT.01/RW.09, Klurak Baru, Bokoharjo, Kecamatan

Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

1. Profil Puskesmas Prambanan

Nama Faskes :Puskesmas Prambanan

Alamat Faskes :Jl. Raya Piyungan - Prambanan Km.1, RT.01/RW.09,

Klurak Baru, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Telepon :0274-496907

Email : -

Website :https://pkmprambanan.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Prambanan

a. Visi :

Menjadi Puskesmas yang Unggul dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

93

b. Misi :

1. Memberikan pelayanan yang berkualitas.

2. Meningkatkan profesionalisme petugas.

3. Memberdayakan masyarakat menuju kemandirian.

4. Pengelolaan manajemen puskesmas yang efektif dan efisien.

5. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

Gambar 4.10

Jadwal Pelayanan Puskesmas Prambanan

J. Puskesmas Seyegan

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Seyegan berada di Jl. Kebon

Agung KM. 10.8, Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

94

1. Profil Puskesmas Seyegan

Nama Faskes :Puskesmas Seyegan

Alamat Faskes :Jl. Kebon Agung KM. 10.8, Margokaton, Kecamatan

Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Telepon :0274-4364822

Email :[email protected]

Website :https://pkmseyegan.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Seyegan

a. Visi :

Menjadi Puskesmas yang Unggul dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

b. Misi :

1. Memberikan pelayanan yang berkualitas.

2. Meningkatkan profesionalisme petugas.

3. Memberdayakan masyarakat menuju kemandirian.

4. Pengelolaan manajemen puskesmas yang efektif dan efisien.

5. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

K. Puskesmas Tempel I

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Tempel I berada di Jl.

Magelang KM 17,5, Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

95

1. Profil Puskesmas Tempel I

Nama Faskes :Puskesmas Tempel I

Alamat Faskes :Jl. Magelang KM 17,5, Margorejo, Kecamatan

Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Telepon :0274-4363045

Email :[email protected]

Website :https://pkmtempel1.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Tempel I

a. Visi :

Menjadi mitra utama dan pertama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

b. Misi :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional.

3. Mengelola sarana prasarana yang memadai.

4. Menjalin kerjasama masyarakat, lintas sector dan pihak swasta dalam

pelayanan kesehatan.

5. Mengelola manajemen yang efektif dan efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

96

Gambar 4.11

Jadwal Pelayanan Puskesmas Tempel I

L. Puskesmas Turi

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Puskesmas Turi berada di Jalan Pakem –

Turi, Randusongo, Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Puskesmas Turi

Nama Faskes :Puskesmas Turi

Alamat Faskes :Jalan Pakem – Turi, Randusongo, Donokerto,

KecamatanTuri, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Telepon :0274- 896008

Email :[email protected]

[email protected]

Website :https://pkmturi.slemankab.go.id/

2. Visi dan Misi Puskesmas Turi

a. Visi :

Puskesmas Turi sebagai pilihan utama masyarakat dalam upaya kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

97

b. Misi :

1. Memberikan pelayanan dasar yang bermutu, terjangkau, dan berkeadilan.

2. Menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.

3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

4. Meningkatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan.

5. Meningkatkan kemitraan dengan pihak lain.

Gambar 4.12

Jadwal Pelayanan Puskesmas Turi

M. Klinik Pratama Aisyiyah Moyudan

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Klinik Pratama Aisyiyah Moyudan berada

di Jalan Gedongan, Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Klinik Pratama Aisyiyah Moyudan

Nama Faskes :Klinik Pratama Aisyiyah Moyudan

Alamat Faskes :Jalan Gedongan, Sumberagung, Kecamatan

Moyudan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

98

Telepon : (0274)-6497088

Email : [email protected]

Website :-

2. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi Klinik Pratama yang prima dan Islami dalam pelayanan kesehatan.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang ramah, cepat, nyaman

2) Mewujudkan SDI yang profesional

3) Memberikan pelayanan kesehatan yang islami sesuai dengan tuntunan Al-

Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai sarana dakwah amar ma’ruf nahi munkar

N. Klinik Pratama Permata Keluarga

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Klinik Pratama Permata Keluarga berada di

Jl. Purwomartani No.5, Kadisoko, Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Klinik Pratama Permata Keluarga

Nama Faskes :Klinik Pratama Permata Keluarga

Alamat Faskes :Jl. Purwomartani No. 5, Kadisoko, Purwomartani,

Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Telepon :0274-4395482

Email :-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

99

Website :-

2. Visi dan Misi Klinik Pratama Permata Keluarga

a. Visi :

Menjadi klinik mitra keluarga dan masyarakat dengan pelayanan prima dan

profesional

b. Misi :

1) Meningkatkan profesionalisme secara berkesinambungan dalam pengelolaan

organisasi dan pelayanan kesehatan

2) Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu.

3) Memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam upaya kesehatan.

4) Membangun kinerja yang efektif dan efisien.

5) Berkoordinasi dan bekerjasama dengan semua pihak yang terkait dalam

pelayanan dan pembangunan kesehatan.

6) Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan pelayanan

masyarakat.

Gambar 4.13

Jadwal Praktek di Klinik Permata Keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

100

O. Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Cangkringan

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Klinik Pratama PKU Muhammadiyah

Cangkringan berada di Jalan Raya Cangkringan, Jetis, Argomulyo, Kecamatan

Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Cangkringan

Nama Faskes :Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Cangkringan

Alamat Faskes :Jalan Raya Cangkringan, Jetis, Argomulyo,

Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Telepon : 0274-2860016

Email :-

Website :-

2. Visi dan Misi Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Cangkringan

a. Visi

Visi Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Cangkringan adalah menjadi

rumah sakit dengan pelayanan yang berkualitas dan sesuai syari’at.

b. Misi

1. Mewujudkan menerapan nilai-nilai islam ke dalam seluruh aspek pelayanan

dan manajemen Rumah Sakit.

2. Mewujudkan pelayanan yang profesional.

3. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat.

4. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.

5. Mewujudkan sarana dan prasarana yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

101

6. Mewujudkan pelayanan administrasi yang efektif dan efisien.

7. Mewujudkan pelayanan berbasis pada pengabdian masyarakat.

8. Mewujudkan lingkungan Rumah Sakit yang sehat, bersih, indah dan nyaman.

P. Klinik Pratama Satria Gadingan

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Klinik Pratama Satria Gadingan berada di

Jl. Kaliurang KM. 10, 9, Gadingan, Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Klinik Pratama Satria Gadingan

Nama Faskes :Klinik Pratama Satria Gadingan

Alamat Faskes :Jl. Kaliurang KM. 10, 9, Gadingan, Sinduharjo,

Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Telepon :0851-0040-1890

Email :-

Website :https://klinik-satria-pratama-gadingan.business.site/

Q. Klinik Pratama SWA

Lokasi dalam penelitian ini yaitu Klinik Pratama SWA berada di Jl. Salak -

Turi Km. 4 Kadisobo, Kadisobo II, Trimulyo, Kecamatan Sleman, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Profil Klinik Pratama SWA

Nama Faskes :Klinik Pratama SWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

102

Alamat Faskes :Jl. Salak - Turi Km 4 Kadisobo, Kadisobo II,

Trimulyo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta.

Telepon :0274-4530416

Email :[email protected]

Website :http://swa-online.com

2. Visi dan Misi Klinik Pratama SWA

a. Visi :

Menjadi pilihan pertama pelayanan kesehatan primer dengan layanan yang

cepat, mudah, professional & berkualitas.

b. Misi :

1. Menyediakan layanan kesehatan dengan dokter jaga 24 jam.

2. Memberikan layanan kesehatan oleh team work yang solid.

3. Menjadikan kepuasan pasien sebagai tujuan utama.

Gambar 4.14

Jadwal dan Jenis Pelayanan Klinik Pratama SWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

103

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2019. Lokasi penelitian ini

di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek dalam

penelitian ini adalah kepuasan peserta BPJS mandiri sebagai variabel terikat,

sedangkan kepesertaan, kualitas pelayanan, dan iuran sebagai variabel bebas.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling.

Data penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran

kuesioner terhadap 400 responden. Dari 400 responden, semua kuesioner kembali

dan dapat diolah lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan

menganalisis hubungan kepesertaan, kualitas pelayanan, dan iuran dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman,

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bab ini menyajikan hasil penelitian yang

meliputi analisis deskriptif, pengujian hipotesis serta hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini adalah jenis

kelamin, usia responden, jenis pekerjaan, dan pendapatan per bulan responden.

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi

perempuan dan laki-laku yang disajikan dalam tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

104

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi(Orang) Persentase(%)

1 Laki-Laki 161 40%

2 Perempuan 239 60%

Jumlah 400 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 161 responden (40%)

laki-laki dan sisanya sebanyak 239 responden (60%) adalah responden perempuan

dari total jumlah responden. Dengan demikian, responden dalam penelitian ini

didomoninasi oleh responden perempuan.

b. Usia Responden

Karakteristik responden berdasarkan usia akan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi(Orang) Persentase(%)

1 < 20 Tahun 25 6%

2 21-29 Tahun 91 23%

3 30-39 Tahun 116 29%

4 > 40 Tahun 168 42%

Jumlah 400 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden

dalam penelitian ini yang berjumlah 400 responden, terdapat 25 responden (6%)

yang berusia < 20 tahun, 91 responden (23%) yang berusia 21 – 29 tahun, 116

responden (29%) yang berusia 30 – 39 tahun, dan 168 responden (42%) yang

berusia > 40 tahun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden yang berusia lebih dari

40 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

105

c. Jenis Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan akan disajikan dalam

tabel berikut ini.

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi(Orang) Persentase(%)

1 Pelajar/mahasiswa 44 11%

2 Pedagang 34 9%

3 Wiraswasta 87 22%

4 Pegawai Swasta 92 23%

5 Lainnya 143 36%

Jumlah 400 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden

dalam penelitian ini yang berjumlah 400 responden, terdapat 44 responden (11%)

sebagai pelajar/mahasiswa, 34 responden (9%) bekerja sebagai pedagang, 87

responden (22%) bekerja sebagai wiraswasta, 92 responden (23%) bekerja sebagai

pegawai swasta, dan 143 responden (36%) bekerja sebagai buruh, petani dan Ibu

Rumah Tangga (IRT). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini didominasi oleh responden dengan jenis pekerjaan

lain, di antaranya sebagai buruh, petani, dan Ibu Rumah Tangga (IRT).

d. Pendapatan per Bulan Responden

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulan responden akan

disajikan dalam tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

106

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan Responden

No. Pekerjaan Frekuensi(Orang) Persentase(%)

1 < Rp1.499.000 185 46%

2 Rp1.500.000 - Rp1.999.000 120 30%

3 Rp2.000.000 - Rp2.999.000 57 14%

4 > Rp3.000.000 38 10%

Jumlah 400 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas, jumlah responden berdasarkan pendapatan per

bulan dalam penelitian ini sebanyak 400 responden, terdapat 185 responden (46%)

pendapatan per bulan kurang dari Rp1.499.000, 120 responden (30%) pendapatan

per bulan Rp1.500.000-Rp1.999.000, 57 responden (14%) pendapatan per bulan

Rp2.000.000-Rp2.999.000, 38 responden (10%) pendapatan per bulan lebih dari

Rp3.000.000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini

didominasi oleh responden dengan pendapatan per bulan kurang dari Rp1.499.000.

2. Deskripsi Variabel

1) Variabel Kepesertaan (X1)

Data yang diperoleh untuk variabel kepesertaan (X1) dalam pengisian

kuesioner pada 400 responden, dengan 5 item pernyataan. Dari 5 item pernyataan

semua item valid. Sehingga yang digunakan adalah 5 item pernyataan.

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 5 item x 4 = 20

Skor ideal terendah yang diperoleh = 5 item x 1 = 5

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 20−5

4

Interval Kelas = 15

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

107

Interval Kelas = 3,75 4

Deskripsi interval kelas pada variabel kepesertaan dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5.5

Interval Skor Variabel Kepesertaan

Interval Kelas Frekuensi Persentase (%) Kategori

17-20 21 5,25% Sangat Optimal

13-16 290 72,50% Optimal

9-12 88 22,00% Tidak Optimal

5-8 1 0,25% Sangat Tidak Optimal

Jumlah 400 100%

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi kepesertaan dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman dalam

kategori sangat optimal sebanyak 21 (5,25%) responden, kategori optimal sebanyak

290 (72,50%) responden, kategori tidak optimal sebanyak 88 (22,00%) responden,

dan kategori sangat tidak optimal sebanyak 1 (0,25%) responden. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa kepesertaan BPJS mandiri didominasi oleh responden yang

memiliki persepsi dalam kategori optimal.

2) Variabel Kualitas Pelayanan (X2)

Data yang diperoleh untuk variabel kualitas pelayanan (X2) dalam pengisian

kuesioner pada 400 responden, dengan 25 item pernyataan. Dari 25 item

pernyataan, 14 item valid. Sehingga yang digunakan adalah 14 item pernyataan.

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 14 item x 4 = 56

Skor ideal terendah yang diperoleh = 14 item x 1 = 14

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

108

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 56−14

4

Interval Kelas = 42

4

Interval Kelas = 10,5 11

Deskripsi interval kelas pada variabel kepesertaan dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5.6

Interval Skor Variabel Kualitas Pelayanan

Interval Kelas Frekuensi Persentase (%) Kategori

47-56 77 19,25% Sangat Baik

36-46 318 79,50% Baik

25-35 5 1,25% Tidak Baik

14-24 0 0,00% Sangat Tidak Baik

Jumlah 400 100%

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi kualitas pelayanan

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten

Sleman dalam kategori sangat baik sebanyak 77 (19,25%) responden, kategori baik

sebanyak 318 (79,50%) responden, kategori tidak baik sebanyak 5 (1,25%)

responden, dan kategori sangat tidak baik tidak ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman memiliki

persepsi bahwa kualitas pelayanan di faskes tingkat pertama sudah baik.

3) Variabel Iuran (X3)

Data yang diperoleh untuk variabel iuran (X3) dalam pengisian kuesioner

pada 400 responden, dengan 5 item pernyataan. Dari 5 item pernyataan semua item

valid.

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 5 item x 4 = 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

109

Skor ideal terendah yang diperoleh = 5 item x 1 = 5

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 20−5

4

Interval Kelas = 15

4

Interval Kelas = 3,75 4

Deskripsi interval kelas pada variabel kepesertaan dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5.7

Interval Skor Variabel Iuran

Interval Kelas Frekuensi Persentase (%) Kategori

17-20 101 25,25% Sangat Tinggi

13-16 294 73,50% Tinggi

9-12 5 1,25% Rendah

5-8 0 0,00% Sangat Rendah

Jumlah 400 100%

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi iuran dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman dalam

kategori sangat tinggi sebanyak 101 (25,25%) responden, kategori tinggi sebanyak

294 (73,50%) responden, kategori rendah sebanyak 5 (1,25%) responden, dan

kategori sangat rendah tidak ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman memiliki persepsi bahwa

iuran yang dibayarkan tergolong tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

110

4) Variabel Kepuasan (Y)

Data yang diperoleh untuk variabel kepuasan (Y) dalam pengisian kuesioner

pada 400 responden, dengan 5 item pernyataan. Dari 5 item pernyataan semua item

valid.

Skor ideal tertinggi yang diperoleh = 5 item x 4 = 20

Skor ideal terendah yang diperoleh = 5 item x 1 = 5

Dengan demikian, jumlah interval yang dapat dilihat adalah sebagai berikut.

Interval Kelas = skor ideal tertinggi – skor ideal terendah

4

Interval Kelas = 20−5

4

Interval Kelas = 15

4

Interval Kelas = 3,75 4

Deskripsi interval kelas pada variabel kepesertaan dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5.8

Interval Skor Variabel Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

Interval Kelas Frekuensi Persentase (%) Kategori

17-20 104 26,00% Sangat Puas

13-16 283 70,75% Puas

9-12 13 3,25% Tidak Puas

5-8 0 0,00% Sangat Tidak Puas

Jumlah 400 100%

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa persepsi kepuasan peserta

BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman, dalam kategori sangat

puas sebanyak 104 (26,00%) responden, kategori puas sebanyak 283 (70,75%)

responden, kategori tidak puas sebanyak 13 (3,25%) responden, dan kategori sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

111

tidak puas tidak ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa peserta BPJS mandiri di faskes

tingkat pertama Kabupaten Sleman memiliki persepsi yang puas terhadap

pelayanan yang diberikan oleh pihak BPJS.

B. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pembahasan ini adalah spearman rank.

Model ini dipilih untuk mengetahui hubungan kepesertaan, kualitas pelayanan, dan

iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama di

Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel

a. Uji Spearman Rank

Uji spearman rank digunakan untuk mengetahui hubungan dan tingkat

koefisien korelasi antar variabel. Untuk mengetahui tingkat atau derajat keeratan

hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, digunakan tabel kriteria pedoman

untuk koefisien korelasi, antara lain:

Tabel 5. 9

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Kategori Tingkat keeratan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 0,1000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2015

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

112

Tabel 5.10

Hasil Uji Spearman Rank Hubungan Kepesertaan Dengan Kepuasan Peserta

BPJS Mandiri

Correlations

Y X1

Spearman's rho Y Correlation Coefficient 1.000 .280**

Sig. (2-tailed) . .000

N 400 400

X1 Correlation Coefficient .280** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 400 400

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: data primer, diolah 2019

1) Hipotesis 1

Hipoesis 1 mengatakan bahwa terdapat hubungan kepesertaan dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman

Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis tersebut

didasarkan pada nilai signifikansi dan koefisien korelasi. Pada tabel 5.10, kolom

signifikansi dapat diketahui bahwa variabel kepesertaan memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,000 lebih kecil dari apha 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima yang

artinya terdapat hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Variabel kepesertaan memiliki nilai koefisien korelasi 0,280 termasuk dalam

kategori lemah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

113

Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan koefisien

korelasi lemah.

Tabel 5.11

Hasil Uji Speaman Rank Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan

Peserta BPJS Mandiri

Correlations

Y X2

Spearman's rho Y Correlation Coefficient 1.000 .627**

Sig. (2-tailed) . .000

N 400 400

X2 Correlation Coefficient .627** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 400 400

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: data primer, diolah 2019

2) Hipotesis 2

Hipoesis 2 mengatakan bahwa terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan

kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman

Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis tersebut

didasarkan pada nilai signifikansi dan koefisien korelasi. Pada tabel 5.11, kolom

signifikansi dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha

diterima yang artinya terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan

peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

istimewa Yogyakarta. Variabel kualitas pelayanan memiliki nilai koefisien korelasi

0,627 termasuk dalam kategori kuat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

114

faskes tingkat pertama di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan koefisien korelasi kuat.

Tabel 5.12

Hasil uji speaman rank Hubungan Iuran Dengan Kepuasan Peserta BPJS

Mandiri

Correlations

Y X3

Spearman's rho Y Correlation Coefficient 1.000 .463**

Sig. (2-tailed) . .000

N 400 400

X3 Correlation Coefficient .463** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 400 400

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: data primer, diolah 2019

3) Hipotesis 3

Hipotesis 3 mengatakan bahwa terdapat hubungan iuran dengan kepuasan

peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

istimewa Yogyakarta. Untuk menguji hipotesis tersebut didasarkan pada nilai

signifikansi dan koefisien korelasi. Pada tabel 5.12, kolom signifikansi dapat

diketahui bahwa variabel iuran memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil

dari alpha 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan

iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten

Sleman Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Variabel iuran memiliki nilai

koefisien korelasi 0,463 yang termasuk dalam kategori sedang. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

115

mandiri di faskes tingkat pertama di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dengan tingkat koefisien korelasi sedang.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepesertaan, kualitas

pelayanan, dan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat

pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari analisis

hasil penelitian yang sudah dijelaskan pada hasil penelitian. Berikut adalah

pembahasan terkait hasil penelitian ini.

1. Hubungan Kepesertaan dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri di

Faskes Tingkat Pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

Hasil pengujian hipotesis mengenai hubungan kepesertaan mempunyai nilai

signifikansi (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima

dengan nilai koefisien korelasi 0,280 termasuk dalam kategori lemah. Dengan

demikian, terdapat hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri

di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan tingkat hubungan (korelasi) yang lemah. Hal ini sesuai dengan hipotesis

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan kepesertaan dengan kepuasan peserta

BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian ini, kepesertaan memiliki hubungan (korelasi)

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

116

Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tingkat hubungan (korelasi)

dalam kategori lemah. Hal ini dikarenakan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat

pertama Kabupaten Sleman tidak memahami bagaimana alur pelayanan bagi

peserta BPJS mandiri ketika berobat. Selain itu, terkait komunikasi peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama berpendapat bahwa kurang adanya sosialisasi di

tempat tinggal mereka. Seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2004 tentang SJSN, kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional bersifat wajib dan

mencakup seluruh penduduk Indonesia.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad

Hunaepi (2015) dengan judul “Implementasi Kepesertaan Program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) bagi Kategori Bukan Penerima Upah (PBPU) di

Kabupaten Lebak”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi

kepesertaan masih rendah atau belum optimal

2. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

di Faskes Tingkat Pertama di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

Hasil pengujian hipotesis mengenai hubungan kualitas pelayanan

mempunyai nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05), maka H0 ditolak

dan Ha diterima dengan nilai koefisien korelasi 0,627 termasuk dalam kategori kuat.

Dengan demikian, terdapat hubungan kualitas pelayanan terhadap kepuasan peserta

BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan tingkat hubungan (korelasi) kuat. Hal ini sesuai

dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan kualitas pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

117

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten

Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian ini, para peserta BPJS mandiri di faskes tingkat

pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merasa puas

dengan fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan dikarenakan faskes tingkat

pertama memberikan fasilitas dan kualitas pelayanan di antaranya bangunan yang

bersih dan rapi, kehandalan petugas kesehatan, ketanggapan petugas kesehatan

dalam melayani peserta BPJS mandiri, keamanan dan kenyamanan serta empati

yang ditunjukkan oleh petugas. Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama

dengan nilai yang diberikan dalam rangka mengingkatkan kualitas hidup para

pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin besar pula

kepuasaan pelanggan (Diana dan Tjiptono, 2003).

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yogi

Bhakti Marhenta (2018) dengan judul “Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan BPJS

dan Karakteristik Pasien Terhadap Kepuasan Pasien di Fasilitas Tingkat Pertama”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh

positif dan signifikan sebesar 38,20%. Oleh karena itu terdapat hubungan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama

Kabupaten Sleman dengan koefisien korelasi tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

118

3. Hubungan Iuran dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri di Faskes

Tingkat Pertama di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta

Hasil pengujian hipotesis mengenai hubungan iuran mempunyai nilai

signifikansi (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima

dengan koefisien korelasi 0,463 termasuk dalam kategori sedang. Dengan

demikian, terdapat hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS mandiri di

faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan tingkat hubungan (korelasi) sedang. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan iuran dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian ini, iuran peserta BPJS mandiri di faskes tingkat

pertama Kabupaten Sleman merupakan kewajiban bagi peserta BPJS mandiri di

faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dilihat bahwa peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta mengetahui sanksi jika terlambat dalam membayar iuran. Peserta BPJS

mandiri juga dapat memilih fasilitas kesehatan sesuai dengan kemampuan dan

kemauan peserta BPJS mandiri. Selain itu, peserta BPJS mandiri juga mendapatkan

kemudahan dalam membayar iuran serta mendapatkan manfaat dari BPJS

Kesehatan.

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisnadi

Wijaya (2018) dengan judul “Tingkat Kepuasan Peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

119

di Kota Palembang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iuran memiliki

pengaruh positif dan signifikan sebesar 54,7%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

120

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dilakukan tentang

penelitian “Hubungan Kepesertaan, Kualitas Pelayanan dan Iuran dengan Peserta

BPJS Mandiri di Faskes Tingkat Pertama Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Variabel kepesertaan memiliki hubungan dengan kepuasan peserta BPJS

mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

dengan koefisien korelasi lemah.

2. Variabel kualitas pelayanan memiliki hubungan dengan kepuasan peserta

BPJS mandiri di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta koefisien korelasi kuat.

3. Variabel iuran memiliki hubungan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri

di faskes tingkat pertama Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta dengan

koefisien korelasi sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diberikan

saran-saran sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

121

1. Bagi Peserta BPJS Mandiri

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan kepesertaan

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan koefisien korelasi termasuk dalam kategori rendah.

Oleh karena itu peserta diharapkan untuk meningkatkan keaktifan sebagai peserta

BPJS mandiri di faskes tingkat pertama dengan rutin mengikuti kegiatan yang

dilaksanakn oleh pihak BPJS seperti sosialisasi dan kegiatan prolanis.

2. Bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

kualitas pelayanan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri Kabupaten Sleman

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan koefisien korelasi termasuk dalam

kategori kuat. Oleh karena itu BPJS Kesehatan diharapkan untuk mempertahankan

dan meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara menyediakan ruangan periksa

yang bersih dan rapi, peralatan medis dan tenaga medis yang lengkap sesuai dengan

faskes di tingkat pertama.

3. Bagi BPJS Kesehatan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan iuran

dengan kepuasan peserta BPJS mandiri Kabupaten Sleman Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan koefisien korelasi termasuk dalam kategori sedang.

Oleh karena itu BPJS Kesehatan diharapkan untuk melakukan evaluasi terkait

regulasi untuk iuran bagi peserta BPJS mandiri. Selain itu, BPJS kesehatan juga

diharapkan meningkatkan kinerja dengan cara rutin melakukan sosialisasi terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

122

perubahan regulasi sehingga peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama

memperoleh informasi yang jelas.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Data dari hasil penelitian ini memiliki distribusi data tidak normal sehingga

tidak dapat dilakukan uji pengaruh, untuk itu penulis memberikan sara bagi peneliti

selanjutnya diharapkan dapat menentukan teknik sampling yang sesuai dan dapat

melakukan survei terlebih dahulu ke tempat penelitian. Selain itu, peneliti

selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menguji pengaruh faktor-faktor

yang mempengaruhi kepuasan peserta BPJS mandiri di faskes tingkat pertama

Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

C. Keterbatasan

Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan penyajian hasil

penelitian memiliki keterbatasan yang menjadi kendala penulis antara lain:

1. Data dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal sehingga tidak dapat di uji

dengan analisis regresi. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan statistik

non parametrik (Spearman Rank).

2. Peneliti tidak mengetahui secara pasti kebenaran dan informasi atau data yang

diberikan oleh responden, terutama terkait dengan informasi atau data yang sifatnya

pribadi seperti jenis pekerjaan, dan jumlah pendapatan responden.

3. Indikator dalam penelitian ini sangat lemah karena ada beberapa indikator yang

hanya terdiri dari satu item pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

123

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, Faisal. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Malang:UMM.

Adisasmita, Wiku, 2008, Rancangan Peraturan Daerah Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Kesehatan. Jakarta, FKM UI.

Anwar, Sanusi. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta,.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2017. Daftar Faskes Kabupaten Sleman.

https://faskes.bpjs-kesehatan.go.id/aplicares/#/app/pnama/bylocation.

Di akses tanggal 18 April 2019.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 2018. Hak Dan Kewajiban. From

https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2017/27, diakses 1

April 2019.

Damayanti, R., 2010. “Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Kemampuan dan Kemauan Membayar Pasien Membayar Biaya Rawat Inap

Kelas III RSU Muhammadiyah Kudus”. Skripsi. Universitas Diponegoro,

Semarang.

Dinauli, H. 2001. “Analisis ability to pay dan willingness to pay tarif angkutan kota

(Studi Kasus: Kotamadya Medan)”. Master theses, ITB Central Library,

Bandung. Diambil tanggal 1 April 2019, dari http://www.lib.itb.ac.id/.

Dong H.,Bocar Kouyate, John C., Rainer Sauerborn, 2004. Differential willingness

of household heads to pay community-based health insurance premia for

themselves and other household members. [online serial], 1996; [diunduh

tanggal, 1 april 2019] Health Policy and Planing 19(2):120-126, Tersedia

dari:heapol.oxfordjournals.org.Ekonisia.European Journal of Marketing,

Vol. 18, May, pp. 14-23.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM

SPSS19 (5thEd). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gronroos, C., 1984. A Service Quality Model and its Marketing Implications.

Halwi. 2016. “Preferensi Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Oleh Peserta BPJS Mandiri Di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe

Tahun 2016”. Skripsi. Medan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

124

Hendriyanto. (2009). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar

Pasien Instalasi Rawat Jalan RSD Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2009”.

Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Hunaepi, A. 2015. “Implementasi kepesertaan Program Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN) bagi Kategori Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di

Kabupaten Lebak”. Skripsi. Banten.

Irawan, H. 2004. Indonesian Customer Satifaction: Membedah Strategi Kepuasan

Pelanggan Merek Pemenang ICSA. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.

Lofgren Curt, Nguyen X Thanh, Nguyen TK Chuc, Emmelin Anders dan Lindhom

Lars “People's willingness to Pay for Health Insurance in Rural Vietnam.

Cost Effectiveness and Resource Allocation. [online serial]. 2008; [diunduh

tanggal 1 April 2019]; 7 Februari 2008;6:1-16.Tersedia dari:

www.ncbi.nlm.nih.gov.

Murti, Bhisma. 2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius

Nasution, S. 2011. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Pemerintah Indonesia. 2004. Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2004, No. 150. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2011. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial. Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011, No. 116. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan

Nasional. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013, No. 1400. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun

2013 Tentang Jaminan Kesehatan. Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2013, No. 29. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 111

Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 12 Tahun

2013 Tentang Jaminan Kesehatan. Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2013, No. 255. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Kesehatan No. 4 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pendaftaran Dan

Pembayaran Peserta Perorangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

125

Kesehatan. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014, No. 1718.

Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan

Nasional. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014, No. 874. Jakarta.

Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Perubahan Ketiga atas

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan.

Sekretariat Negara. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 62.

Perloff, J.M., (2004), Microeconomics, third edition, Pearson education Inc. &

Pearson Addison Wesley, New York.

Pohan, Imbalo S., 2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC.

Priyoto., 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Putri. S. 2017. “Pengaruh Kualitas Pelayanan BPJS Kesehatan Terhadap Kepuasan

Pengguna Perspektif Dokter Rumah Sakit Hermina Bogor”. Skripsi. Bogor.

Simonson, I. & Drolet, A, 2003, Anchoring effects on consumers’ willingness to

pay and willingness to accept, Research Paper Series No. 1787, Stanford

Graduate School of Business, Diambil tanggal 20 September 2018, dari

http://papers.ssrn.com/.

Sugiyono, 2015. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Tjiptono & Diana. 2003. Total Quality Management. Andi Ofset. Yogyakarta.

Tjiptono. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset. Yogyakarta.

Tjiptono. Dkk. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Andi Ofset. Yogyakarta.

Tjiptono, F., 2011. Service, Quality And Satisfaction. Edisi 3. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Wright. E., et al, 2009, Willingness to Pay for Health Insurance: An analysis of the

Potential Market for New Low-cost Health Insurance Products in Namibia.

Science and Medicine, Volume 69, 1351-1359.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

126

Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta.

Yamit, Zulian, 2002. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta. Penerbit

Ekonisia.

Zhao, J. & Kling, C.L., 2004, Willingness to pay, compensating variation, and the

cost of commitment. Economic Inquiry, 42 (3), 503-517.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

127

LAMPIRAN I

(INSTRUMEN PENELITIAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

128

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN

IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI

FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KABUPATEN SLEMAN, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

Oleh:

Agustina Emelia Haryani

NIM : 151324033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

129

Hal : Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Peserta BPJS Mandiri

di Kabupaten Sleman

Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Agustina Emelia Haryani, mahasiswa

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya hendak melakukan

penelitian berjudul “Hubungan Kepesertaan, Kualitas Pelayanan, dan

Iuran Dengan Kepuasan Peserta BPJS Mandiri Di Faskes Tingkat

Pertama Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”.

Penelitian ini merupakan penelitian ilmiah dalam rangka penyusunan

skripsi.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan

Bapak/ Ibu/Saudara/Saudari untuk membantu saya dengan menjadi

responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

berkenan menjawab keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari yang sesungguhnya. Saya akan menjamin

kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dan memastikan

bahwa jawaban Bapak/Ibu/Saudara/Saudari hanyalah untuk tujuan

penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini menyita

waktu Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, untuk itu saya berterima kasih atas

kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari menjadi responden dalam

penelitian ini.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan

bantuan yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, April 2019

Hormat saya,

Agustina Emelia Haryani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

130

BAGIAN I

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden :

(Mohon berikan tanda centang ( ) pada kolom yang tersedia dengan jawaban

yang bapak/Ibu/Saudara/Saudari anggap sesuai dengan kondisi yang berlaku)

2. Jenis Kelamin :

Laki-laki

Perempuan

3. Usia :

< 20 tahun

21 – 29 tahun

30 – 39 tahun

> 40 tahun

4. Pekerjaan :

Pelajar / mahasiswa

Pedagang

Wiraswasta

Pegawai Swasta

Lainnya, yaitu ..................................................

5. Pendapatan per bulan :

< Rp 1.500.000

Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000

Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000

> Rp 3.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

131

BAGIAN II

INSTRUMEN KEPESERTAAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASKES

TINGKAT PERTAMA

Petunjuk :

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan sikap Bapak/Ibu

Saudara/Saudari berkaitan dengan kepesertaan peserta BPJS mandiri. Kami mohon

untuk memilih salah satu yang paling menggambarkan kondisi Bapak/Ibu

Saudara/Saudari dengan cara memberi tanda centang ( ).

Keterangan:

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, TS= Tidak Setuju, STS= Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan STS TS S SS

1. BPJS Kesehatan rutin melakukan sosialisasi kepesertaan

Program JKN kepada masyarakat.

2. Informasi yang disampaikan oleh BPJS mengenai

kepesertaan Program JKN tidak jelas dan sulit dipahami.

3. Peserta BPJS mandiri harus menunggu lama (antri) ketika

mengurus pendaftaran kepesertaan program JKN di kantor

BPJS Kabupaten Sleman.

4. Keluhan yang diadukan oleh peserta BPJS mandiri di Faskes

tingkat pertama tidak pernah ditanggapi secara serius.

5. Pengelolaan kepesertaan program JKN bagi peserta BPJS

mandiri sudah baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

132

BAGIAN III

INSTRUMEN KUALITAS PELAYANAN DI FASKES TINGKAT

PERTAMA

Petunjuk :

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan sikap Bapak/Ibu

Saudara/Saudari berkaitan dengan Kualitas Pelayanan peserta BPJS mandiri. Kami

mohon untuk memilih salah satu yang paling menggambarkan kondisi Bapak/Ibu

Saudara/Saudari dengan cara memberi tanda centang ( ).

Keterangan:

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, TS= Tidak Setuju, STS= Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Bukti Fisik

1. Ruang periksa di fakses tingkat pertama tidak nyaman

2. Faskes tingkat pertama tidak memiliki alat-alat medis yang

lengkap.

3. Di Faskes tingkat pertama terdapat tempat pemeriksaan

penunjang laboratorium sederhana.

4. Faskes tingkat pertama memiliki SDM tenaga kesehatan

(dokter, perawat, dll) yang lengkap.

5. Ruang tunggu, ruang periksa dan ruangan lain pada Faskes

tingkat pertama bersih dan rapi.

2. Kehandalan

6. Prosedur pendaftaran peserta BPJS mandiri tidak dilayani

secara cepat.

7. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) ada pada saat jam

kerja.

8. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) tidak bertindak cepat

menangani peserta BPJS mandiri.

9. Pelayanan kesehatan sesuai dengan yang dikeluhkan peserta

BPJS mandiri.

10. Faskes tingkat pertama buka sesuai dengan jadwal yang

ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

133

No. Pernyataan SS S TS STS

3. Ketanggapan

11. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) selalu menanyakan

keluhan peserta BPJS mandiri.

12. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) tidak memberikan

kesempatan bertanya kepada peserta BPJS mandiri.

13. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) tidak memberi

penjelasan tentang penyakit peserta BPJS mandiri.

14. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) cepat dalam

memberi respon terhadap permintaan peserta BPJS mandiri.

15. Peserta BPJS mandiri mendapatkan kemudahan dalam

pelayanan kesehatan.

4. Jaminan

16. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) memberi jaminan

akan kesembuhan.

17. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) dapat dipercaya

mengobati peserta BPJS mandiri.

18. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) menjaga kerahasiaan

peserta BPJS mandiri.

19. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) di Faskes tingkat

pertama memberikan rasa aman saat dilakukan tindakan

pemeriksaan kepada peserta BPJS mandiri.

20. Faskes tingkat pertama memberikan rasa nyaman kepada

peserta BPJS mandiri dalam berobat.

5. Empati/Perhatian

21. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) dapat menenangkan

peserta BPJS terhadap penyakit yang diderita.

22. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) tidak meluangkan

waktu khusus berkomunikasi dengan peserta BPJS mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

134

No. Pernyataan SS S TS STS

23. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) tidak memberikan

informasi yang diperlukan peserta BPJS mandiri.

24. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) memberikan

kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika peserta BPJS

mandiri membutuhkan.

25. Tenaga kesehatan (dokter, perawat, dll) menghibur dan

memberikan dorongan kepada peserta BPJS mandiri supaya

cepat sembuh dan mendoakan mereka.

BAGIAN IV

INSTRUMEN IURAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASKES TINGKAT

PERTAMA

Petunjuk :

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan sikap Bapak/Ibu

Saudara/Saudari berkaitan dengan iuran peserta BPJS mandiri. Kami mohon untuk

memilih salah satu yang paling menggambarkan kondisi Bapak/Ibu

Saudara/Saudari dengan cara memberi tanda centang ( ).

Keterangan:

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, TS= Tidak Setuju, STS= Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya rutin membayar iuran karena merasa dimudahkan

dengan adanya sistem online.

2. Saya rutin membayar iuran karena sesuai dengan manfaat

yang diterima.

3. Saya mengetahui sanksi yang dikenakan apabila terlambat

dalam membayar iuran di BPJS Kesehatan Mandiri di faskes

tingkat pertama.

4. Saya tidak mau membayar iuran karena sudah tidak sakit

lagi.

5. Saya tidak rutin membayar iuran karena tidak mampu

membayar setiap bulannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

135

BAGIAN V

INSTRUMEN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASKES

TINGKAT PERTAMA

Petunjuk :

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan sikap

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berkaitan dengan kepuasan peserta BPJS mandiri.

Kami mohon untuk memilih salah satu yang paling menggambarkan kondisi

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dengan cara memberi tanda centang ( ).

Keterangan:

SS= Sangat Setuju, S= Setuju, TS= Tidak Setuju, STS= Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya merasa puas dengan kualitas obat untuk peserta BPJS

mandiri karena sudah sesuai dengan program JKN.

2. Saya merasa harga iuran yang dibayarkan oleh peserta BPJS

mandiri sesuai dengan fasilitas yang akan didapatkan

peserta.

3. Saya merasa puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan

di faskes tingkat pertama karena sesuai dengan program

JKN.

4. Program JKN peserta mandiri memberikan kesejahteraan

kesehatan yang merata bagi masyarakat.

5. BPJS mandiri memberikan kemudahan kepada peserta untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

136

LAMPIRAN II

DATA MENTAH PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

137

No. 1 2 3 4 5 Total

1 3 3 2 2 3 13

2 3 3 2 3 3 14

3 2 2 2 3 3 12

4 2 2 2 2 3 11

5 4 1 2 3 3 13

6 3 3 3 3 3 15

7 3 3 2 3 3 14

8 3 1 1 3 2 10

9 4 3 2 3 2 14

10 4 3 3 4 3 17

11 2 2 3 2 3 12

12 4 3 2 3 3 15

13 3 2 3 3 4 15

14 3 3 3 3 3 15

15 3 3 3 3 3 15

16 3 2 3 3 3 14

17 4 3 4 4 3 18

18 3 2 2 2 3 12

19 2 2 3 3 3 13

20 3 3 3 3 3 15

21 4 1 2 3 3 13

22 3 3 2 3 4 15

23 3 3 3 3 3 15

24 3 3 3 3 3 15

25 2 3 2 4 3 14

26 3 3 2 3 3 14

27 2 3 2 3 3 13

28 3 3 2 3 3 14

29 3 3 3 3 3 15

30 2 3 2 3 3 13

31 2 3 2 3 3 13

32 3 3 3 3 3 15

33 3 3 2 3 3 14

34 2 3 2 3 3 13

35 3 3 2 3 3 14

36 2 3 2 3 3 13

37 2 3 2 3 3 13

38 2 3 3 3 3 14

39 2 3 2 3 3 13

40 2 2 2 3 3 12

41 3 3 1 3 3 13

42 3 3 3 2 3 14

43 2 3 3 3 3 14

44 2 3 2 3 3 13

45 3 4 3 3 3 16

46 3 3 2 3 3 14

47 2 3 2 3 3 13

A. DATA MENTAH VARIABEL KEPESERTAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

138

No. 1 2 3 4 5 Total

48 3 3 2 3 3 14

49 2 2 2 3 2 11

50 2 2 3 3 3 13

51 2 2 3 3 3 13

52 3 2 2 3 3 13

53 3 3 3 3 3 15

54 2 3 3 1 3 12

55 3 2 1 1 2 9

56 3 3 3 3 3 15

57 2 2 2 2 3 11

58 3 3 3 3 3 15

59 3 3 4 4 3 17

60 3 2 2 1 3 11

61 3 3 3 3 3 15

62 3 3 3 3 3 15

63 3 3 2 3 3 14

64 3 2 3 3 3 14

65 3 2 3 3 3 14

66 2 3 2 3 3 13

67 3 3 3 3 3 15

68 4 3 2 3 3 15

69 3 3 3 3 3 15

70 3 3 3 3 3 15

71 3 2 3 3 2 13

72 3 2 2 1 3 11

73 4 3 2 3 3 15

74 2 2 2 2 3 11

75 4 1 3 3 4 15

76 3 3 2 3 3 14

77 2 3 3 3 3 14

78 4 3 3 3 3 16

79 3 2 3 3 2 13

80 3 1 2 3 4 13

81 3 3 3 3 3 15

82 2 3 3 2 3 13

83 3 3 2 3 3 14

84 3 2 1 1 2 9

85 3 3 3 3 3 15

86 3 3 3 3 3 15

87 3 3 3 3 3 15

88 3 3 3 3 3 15

89 3 3 3 3 3 15

90 2 3 2 3 3 13

91 3 2 2 3 3 13

92 2 2 3 2 3 12

93 4 2 2 2 3 13

94 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

139

No. 1 2 3 4 5 Total

95 4 3 1 3 4 15

96 2 2 2 2 2 10

97 3 3 3 2 3 14

98 3 2 2 3 2 12

99 2 2 3 2 3 12

100 3 3 3 3 3 15

101 3 3 2 2 3 13

102 3 2 2 3 2 12

103 3 3 2 2 3 13

104 3 3 4 3 2 15

105 3 3 2 3 3 14

106 2 2 3 3 3 13

107 3 3 3 3 3 15

108 3 3 3 3 3 15

109 2 3 2 3 3 13

110 3 2 3 3 3 14

111 3 2 3 3 3 14

112 3 3 3 3 3 15

113 3 2 3 3 3 14

114 3 2 3 3 3 14

115 3 2 3 3 3 14

116 3 2 3 3 3 14

117 3 3 3 3 3 15

118 3 3 3 3 3 15

119 3 3 3 3 3 15

120 3 3 3 3 3 15

121 2 3 2 2 3 12

122 2 3 3 2 3 13

123 3 2 1 3 3 12

124 2 3 3 2 3 13

125 2 3 3 3 3 14

126 3 2 2 3 3 13

127 3 3 2 3 3 14

128 2 2 2 1 2 9

129 2 2 1 3 2 10

130 3 2 3 3 3 14

131 3 3 2 2 3 13

132 2 2 2 2 2 10

133 3 2 1 3 4 13

134 2 3 3 3 3 14

135 2 3 2 3 4 14

136 3 3 2 3 4 15

137 2 3 2 4 3 14

138 3 3 3 2 3 14

139 2 2 2 3 4 13

140 2 2 1 2 4 11

141 3 3 3 3 4 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

140

No. 1 2 3 4 5 Total

142 2 2 1 2 3 10

143 1 2 2 2 3 10

144 3 3 3 3 3 15

145 3 3 2 3 3 14

146 3 3 2 2 3 13

147 2 3 3 3 3 14

148 2 3 3 3 3 14

149 4 2 4 3 3 16

150 2 2 3 3 3 13

151 3 3 3 3 2 14

152 2 2 3 3 2 12

153 3 2 3 2 3 13

154 3 3 2 3 3 14

155 3 3 2 3 3 14

156 2 2 3 3 3 13

157 3 3 2 3 3 14

158 3 2 3 3 3 14

159 3 3 3 3 4 16

160 3 3 3 3 3 15

161 2 3 2 3 2 12

162 4 3 3 3 3 16

163 3 3 3 3 3 15

164 2 2 2 2 2 10

165 3 2 2 2 3 12

166 3 3 3 3 3 15

167 3 2 2 2 2 11

168 3 3 2 3 3 14

169 3 3 3 3 3 15

170 4 2 2 3 3 14

171 1 2 2 2 3 10

172 4 3 3 3 3 16

173 2 2 2 4 3 13

174 2 3 3 4 4 16

175 3 1 2 3 3 12

176 2 2 2 4 3 13

177 2 2 2 4 3 13

178 2 2 2 1 3 10

179 3 1 3 2 2 11

180 2 2 3 2 3 12

181 3 3 3 3 2 14

182 2 3 1 1 3 10

183 2 2 2 1 3 10

184 3 3 3 3 4 16

185 2 3 3 3 3 14

186 2 2 3 3 3 13

187 3 3 3 3 3 15

188 2 2 2 1 3 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

141

No. 1 2 3 4 5 Total

189 2 3 3 2 3 13

190 4 3 4 3 4 18

191 3 3 2 3 3 14

192 3 3 3 3 3 15

193 2 2 2 1 3 10

194 3 3 2 3 3 14

195 2 3 3 2 3 13

196 2 3 3 2 3 13

197 4 3 3 3 3 16

198 2 2 2 1 3 10

199 3 2 2 2 3 12

200 3 3 3 3 4 16

201 2 3 3 3 3 14

202 2 3 3 3 3 14

203 2 2 2 1 3 10

204 3 3 3 3 3 15

205 2 3 2 3 3 13

206 2 3 2 2 3 12

207 2 2 3 3 3 13

208 2 2 2 1 3 10

209 3 2 2 3 3 13

210 3 3 3 3 3 15

211 2 2 2 1 3 10

212 4 4 4 4 4 20

213 3 4 3 4 3 17

214 2 3 2 3 3 13

215 3 3 3 3 3 15

216 2 2 2 1 3 10

217 3 3 2 2 3 13

218 3 3 3 3 3 15

219 1 3 3 2 3 12

220 3 3 3 3 4 16

221 2 3 3 3 3 14

222 4 2 1 3 3 13

223 3 3 3 3 3 15

224 3 3 1 1 4 12

225 3 2 3 2 3 13

226 3 3 3 3 3 15

227 3 3 3 3 3 15

228 3 2 3 3 3 14

229 4 3 4 3 3 17

230 3 3 2 3 2 13

231 2 2 2 3 3 12

232 3 2 2 3 3 13

233 3 3 1 3 3 13

234 3 3 3 3 3 15

235 2 2 1 3 3 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

142

No. 1 2 3 4 5 Total

236 2 2 1 3 3 11

237 4 3 2 3 4 16

238 4 2 3 3 4 16

239 2 3 2 3 3 13

240 2 2 3 3 3 13

241 3 3 2 3 3 14

242 3 2 2 2 3 12

243 3 3 3 2 3 14

244 3 3 3 2 4 15

245 3 4 3 3 3 16

246 3 3 2 3 3 14

247 3 3 2 3 3 14

248 2 2 2 3 2 11

249 3 3 2 3 3 14

250 2 3 3 3 2 13

251 3 3 3 2 3 14

252 2 2 3 3 3 13

253 2 3 2 4 2 13

254 2 3 3 3 3 14

255 3 3 2 3 4 15

256 2 2 2 3 3 12

257 4 4 2 3 3 16

258 3 3 3 3 3 15

259 3 4 2 3 3 15

260 3 3 3 3 3 15

261 3 3 2 2 2 12

262 3 3 3 3 3 15

263 3 3 3 2 3 14

264 2 2 2 3 4 13

265 2 3 2 3 3 13

266 3 2 2 2 2 11

267 3 3 2 3 3 14

268 2 3 2 3 3 13

269 2 3 2 3 3 13

270 3 3 3 3 3 15

271 3 3 2 3 3 14

272 3 2 2 2 3 12

273 2 2 1 3 2 10

274 3 2 3 2 3 13

275 3 3 3 3 3 15

276 3 2 3 3 3 14

277 3 3 1 3 2 12

278 3 3 3 3 3 15

279 1 2 2 3 3 11

280 3 2 2 3 3 13

281 3 4 4 4 4 19

282 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

143

No. 1 2 3 4 5 Total

283 3 3 3 3 3 15

284 2 2 2 3 3 12

285 3 3 3 3 3 15

286 3 3 3 3 3 15

287 3 3 3 3 3 15

288 4 3 4 3 3 17

289 2 3 3 3 3 14

290 4 3 3 3 3 16

291 3 2 2 2 4 13

292 2 3 2 3 2 12

293 2 3 2 3 3 13

294 2 2 3 3 3 13

295 4 3 3 3 3 16

296 2 3 4 4 2 15

297 2 3 3 2 3 13

298 3 3 2 3 3 14

299 2 3 3 3 3 14

300 3 1 3 3 3 13

301 3 3 1 2 3 12

302 3 3 1 2 2 11

303 4 3 3 3 3 16

304 3 4 4 3 3 17

305 4 4 4 4 4 20

306 2 2 2 2 2 10

307 2 3 2 3 3 13

308 2 3 3 3 3 14

309 2 3 2 3 3 13

310 3 4 4 4 3 18

311 1 2 2 3 3 11

312 1 3 3 3 3 13

313 2 3 3 3 3 14

314 3 3 3 3 3 15

315 3 3 2 2 3 13

316 4 2 4 4 4 18

317 2 3 3 3 3 14

318 3 3 2 2 3 13

319 3 3 3 3 3 15

320 3 1 3 2 3 12

321 2 2 2 2 2 10

322 2 2 3 3 3 13

323 2 3 2 3 2 12

324 2 3 2 2 3 12

325 3 2 2 3 3 13

326 3 3 3 3 3 15

327 2 2 2 3 2 11

328 2 2 3 3 3 13

329 4 4 3 3 3 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

144

No. 1 2 3 4 5 Total

330 3 3 3 3 3 15

331 4 2 3 3 3 15

332 3 3 3 3 3 15

333 1 2 3 3 3 12

334 4 4 3 3 3 17

335 3 3 3 3 3 15

336 4 3 2 3 3 15

337 1 3 2 3 3 12

338 2 3 3 3 2 13

339 2 2 1 1 2 8

340 4 3 2 3 3 15

341 3 3 3 3 3 15

342 2 3 3 3 3 14

343 4 3 4 4 4 19

344 2 2 2 3 3 12

345 3 3 3 3 3 15

346 3 3 3 3 3 15

347 3 3 3 3 3 15

348 3 3 3 3 3 15

349 4 3 3 3 3 16

350 2 1 2 3 3 11

351 2 2 2 3 2 11

352 4 3 4 3 3 17

353 4 4 4 4 3 19

354 4 3 3 3 3 16

355 3 3 3 3 3 15

356 3 3 3 3 3 15

357 2 3 2 3 3 13

358 3 3 3 3 3 15

359 2 2 2 3 3 12

360 4 4 4 1 4 17

361 2 2 2 3 3 12

362 3 3 3 3 3 15

363 3 3 3 3 3 15

364 2 3 2 3 3 13

365 3 3 2 3 2 13

366 2 2 2 2 3 11

367 3 3 2 3 3 14

368 2 3 2 2 2 11

369 3 3 2 2 2 12

370 4 4 4 4 4 20

371 2 2 2 3 3 12

372 3 3 3 3 3 15

373 3 3 3 3 3 15

374 2 3 3 3 3 14

375 2 3 3 3 3 14

376 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

145

No. 1 2 3 4 5 Total

377 2 3 3 3 3 14

378 3 3 3 3 3 15

379 3 3 4 4 3 17

380 3 3 3 3 3 15

381 3 3 3 3 3 15

382 3 3 3 3 3 15

383 3 2 2 3 3 13

384 3 3 4 3 3 16

385 3 3 2 3 2 13

386 2 2 2 3 3 12

387 4 3 2 3 3 15

388 2 3 2 3 2 12

389 4 2 1 3 3 13

390 2 2 2 3 3 12

391 3 3 2 3 3 14

392 2 4 2 3 4 15

393 3 3 2 3 3 14

394 3 3 2 3 3 14

395 3 3 3 3 3 15

396 3 3 3 3 3 15

397 3 3 3 3 3 15

398 4 2 3 2 3 14

399 2 2 2 3 3 12

400 3 3 3 3 4 16

Jumlah 1093 1074 1012 1120 1189

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

146

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 47

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

9 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

10 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42

11 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40

12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 44

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 43

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 54

22 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 41

23 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 46

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

25 3 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 38

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

B. DATA MENTAH VARIABEL KUALITAS PELAYANAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

147

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 28 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 53

29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

35 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

38 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

41 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 46

42 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

45 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

49 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

50 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41

53 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

54 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

148

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 55 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 41

56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

57 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 51

58 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 40

59 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 49

60 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 44

61 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

62 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

63 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 50

64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

65 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 37

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

68 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 47

69 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 39

70 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

71 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 53

72 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 31

73 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

74 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 38

75 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

76 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

77 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

78 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42

79 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 44

80 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 49

81 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

149

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 82 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

84 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 38

85 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

86 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55

87 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

88 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

89 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

90 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 42

91 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

92 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 50

93 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

94 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 50

95 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

96 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

97 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

98 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 40

99 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 37

100 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41

101 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

102 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 39

103 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

104 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 42

105 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39

106 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

107 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

108 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

150

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 109 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

110 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

111 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

112 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

113 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

114 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

115 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

116 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 48

117 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

118 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

119 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

120 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

121 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

122 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 48

123 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

124 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

125 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

126 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 42

127 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 41

128 3 4 3 3 3 2 2 3 1 4 3 3 3 3 40

129 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 43

130 3 4 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 42

131 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 40

132 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 43

133 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 3 4 45

134 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 45

135 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

151

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 136 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 44

137 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 39

138 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 42

139 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 42

140 2 4 3 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 3 44

141 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43

142 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 42

143 4 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 41

144 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 48

145 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

146 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

147 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

148 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

149 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 44

150 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

151 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41

152 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

153 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 40

154 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 44

155 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 44

156 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

157 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

158 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

159 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

160 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

161 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

162 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

152

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 163 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 40

164 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 40

165 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 36

166 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

167 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 33

168 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 44

169 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

170 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 47

171 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 40

172 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 47

173 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

174 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 48

175 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 43

176 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

177 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

178 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

179 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 40

180 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

181 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 40

182 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 4 41

183 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

184 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 45

185 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

186 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 39

187 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

188 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

189 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

153

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 190 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 51

191 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 37

192 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

193 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

194 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

195 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 39

196 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

197 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 38

198 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

199 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 48

200 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 53

201 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 42

202 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

203 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

204 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

205 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

206 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 46

207 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

208 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

209 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 47

210 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 46

211 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

212 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 51

213 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

214 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

215 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 49

216 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

154

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 217 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 48

218 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

219 4 4 4 3 4 1 3 3 4 2 1 3 3 3 42

220 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

221 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

222 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

223 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

224 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 48

225 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

226 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

227 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

228 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 40

229 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

230 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 45

231 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

232 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 40

233 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 47

234 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 45

235 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 51

236 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 47

237 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 45

238 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 49

239 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 46

240 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 52

241 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 40

242 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

243 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

155

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 244 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 42

245 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

246 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

247 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

248 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 38

249 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

250 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40

251 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

252 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

253 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 37

254 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

255 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 45

256 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

257 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

258 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

259 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

260 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 48

261 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 37

262 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 43

263 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 47

264 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 46

265 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 44

266 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 40

267 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

268 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 51

269 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

270 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

156

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 271 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

272 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

273 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

274 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

275 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 44

276 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

277 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 39

278 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

279 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 49

280 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 50

281 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 51

282 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 49

283 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

284 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 46

285 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 51

286 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

287 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 47

288 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

289 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

290 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 48

291 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 52

292 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 41

293 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

294 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 40

295 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 40

296 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 3 44

297 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

157

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 298 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

299 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

300 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

301 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 34

302 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40

303 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 51

304 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 47

305 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56

306 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 41

307 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 46

308 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 40

309 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 52

310 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 50

311 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54

312 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 51

313 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

314 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 45

315 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

316 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40

317 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 39

318 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

319 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

320 3 2 4 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 35

321 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 36

322 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

323 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 42

324 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

158

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 325 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 46

326 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 49

327 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

328 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 50

329 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 45

330 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 45

331 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 50

332 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

333 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

334 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

335 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

336 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 46

337 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 53

338 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

339 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 33

340 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41

341 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 44

342 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

343 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 51

344 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

345 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

346 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 39

347 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

348 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 46

349 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

350 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 47

351 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

159

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 352 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 50

353 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 53

354 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 46

355 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 49

356 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 47

357 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 48

358 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 48

359 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

360 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

361 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55

362 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 47

363 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

364 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

365 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

366 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

367 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 47

368 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 44

369 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 38

370 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 53

371 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 44

372 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 43

373 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43

374 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

375 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 45

376 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 50

377 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

378 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

160

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total 379 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

380 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 39

381 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

382 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

383 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 40

384 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

385 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 45

386 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

387 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42

388 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

389 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

390 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40

391 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42

392 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 51

393 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 49

394 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41

395 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 39

396 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 39

397 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 39

398 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 39

399 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 45

400 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 47

Jumlah 1282 1230 1234 1259 1219 1198 1235 1177 1222 1255 1258 1263 1236 1275

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

161

C. DATA MENTAH VARIABEL IURAN

No. 1 2 3 4 5 Total

1 4 3 3 3 3 16

2 4 4 3 3 3 17

3 3 3 3 3 3 15

4 3 3 3 3 3 15

5 3 3 3 3 3 15

6 3 3 3 3 3 15

7 3 3 3 3 3 15

8 3 3 3 3 3 15

9 4 3 3 3 3 16

10 3 3 2 3 3 14

11 3 3 3 3 3 15

12 3 3 3 3 3 15

13 3 3 2 4 4 16

14 3 4 3 3 3 16

15 1 4 2 4 4 15

16 4 3 4 4 4 19

17 3 3 3 4 3 16

18 3 3 3 2 2 13

19 3 3 3 3 3 15

20 3 3 3 3 3 15

21 4 4 2 3 3 16

22 2 4 3 3 3 15

23 2 4 4 3 3 16

24 2 3 3 3 3 14

25 2 2 3 3 3 13

26 3 3 3 3 3 15

27 3 3 2 3 3 14

28 3 3 2 4 4 16

29 3 3 2 3 3 14

30 3 3 3 3 3 15

31 3 3 3 3 3 15

32 3 3 3 3 3 15

33 3 3 3 3 3 15

34 3 3 2 3 3 14

35 3 3 3 3 3 15

36 3 3 3 3 3 15

37 3 3 3 3 3 15

38 3 3 3 3 3 15

39 3 3 3 3 3 15

40 3 3 3 3 3 15

41 3 3 3 3 3 15

42 2 3 3 3 3 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

162

No. 1 2 3 4 5 Total

43 3 3 3 3 3 15

44 3 3 3 3 3 15

45 4 3 3 3 3 16

46 3 3 3 2 2 13

47 3 3 3 3 2 14

48 3 3 3 3 3 15

49 3 3 3 3 3 15

50 4 3 3 3 3 16

51 3 3 3 3 3 15

52 3 3 3 3 3 15

53 4 3 4 3 3 17

54 3 4 4 4 4 19

55 5 3 3 3 3 17

56 3 3 3 3 3 15

57 4 4 4 4 4 20

58 3 4 2 3 3 15

59 4 4 3 4 3 18

60 3 3 3 4 4 17

61 4 3 2 4 3 16

62 3 3 3 3 3 15

63 3 3 3 3 3 15

64 3 3 3 3 3 15

65 3 2 3 3 3 14

66 3 3 3 3 3 15

67 3 3 3 3 3 15

68 4 3 3 4 4 18

69 3 3 3 3 3 15

70 3 3 3 3 3 15

71 4 4 4 3 3 18

72 2 2 3 3 3 13

73 3 3 3 3 3 15

74 4 4 4 4 3 19

75 4 4 4 3 3 18

76 3 3 3 3 3 15

77 3 3 3 3 3 15

78 4 4 3 3 2 16

79 3 3 2 3 3 14

80 4 4 3 3 3 17

81 3 3 2 3 3 14

82 3 3 3 3 3 15

83 4 4 2 3 3 16

84 3 3 2 3 3 14

85 3 3 3 3 4 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

163

No. 1 2 3 4 5 Total

86 4 3 4 4 3 18

87 3 3 3 3 3 15

88 3 3 3 3 3 15

89 3 3 3 3 3 15

90 4 3 3 3 3 16

91 3 3 3 3 3 15

92 4 3 3 3 3 16

93 3 3 3 3 3 15

94 3 3 3 3 4 16

95 4 4 4 4 4 20

96 3 3 3 3 3 15

97 4 4 3 4 3 18

98 3 2 2 4 3 14

99 3 3 3 4 4 17

100 3 3 3 3 3 15

101 3 3 3 3 3 15

102 3 3 3 3 3 15

103 3 3 3 3 3 15

104 3 3 1 3 4 14

105 3 3 3 3 3 15

106 3 3 3 3 3 15

107 3 3 3 3 3 15

108 3 3 3 3 3 15

109 1 3 3 4 4 15

110 3 3 3 3 3 15

111 3 3 3 3 3 15

112 3 3 3 3 3 15

113 3 3 3 3 3 15

114 3 3 3 3 3 15

115 3 3 3 3 3 15

116 3 3 3 3 3 15

117 3 3 3 3 3 15

118 3 3 3 3 3 15

119 3 3 3 3 3 15

120 3 3 3 3 3 15

121 4 4 4 4 4 20

122 3 3 2 4 3 15

123 3 3 3 3 3 15

124 3 3 2 2 2 12

125 3 3 3 3 3 15

126 4 4 4 3 3 18

127 3 4 3 4 4 18

128 3 4 4 3 3 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

164

No. 1 2 3 4 5 Total

129 4 3 4 3 3 17

130 4 3 4 4 4 19

131 2 3 2 2 3 12

132 3 3 4 3 4 17

133 4 4 2 3 4 17

134 2 3 3 3 3 14

135 3 3 2 4 4 16

136 4 4 4 3 3 18

137 2 4 3 4 4 17

138 2 3 2 4 4 15

139 3 3 4 3 3 16

140 2 4 3 4 4 17

141 4 4 3 3 3 17

142 3 4 2 3 3 15

143 3 3 2 3 3 14

144 3 4 3 3 4 17

145 3 3 3 3 3 15

146 3 3 3 3 3 15

147 3 4 3 2 2 14

148 3 3 3 4 4 17

149 3 3 3 3 3 15

150 3 3 2 3 3 14

151 3 3 3 3 3 15

152 3 3 2 3 2 13

153 3 3 2 3 3 14

154 4 3 2 4 4 17

155 4 3 2 4 4 17

156 3 3 3 3 3 15

157 3 3 3 3 3 15

158 3 3 3 3 3 15

159 4 4 3 4 4 19

160 3 4 2 3 3 15

161 3 3 3 3 3 15

162 3 3 3 3 3 15

163 3 3 3 3 3 15

164 3 3 3 3 3 15

165 3 3 3 3 3 15

166 3 3 3 3 3 15

167 3 3 3 3 3 15

168 3 3 3 3 3 15

169 3 3 3 3 3 15

170 4 3 4 4 3 18

171 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

165

No. 1 2 3 4 5 Total

172 3 3 4 3 3 16

173 3 3 3 3 3 15

174 4 4 3 4 4 19

175 4 3 4 2 2 15

176 3 3 3 3 3 15

177 3 3 3 3 3 15

178 3 3 3 3 3 15

179 3 3 3 3 3 15

180 3 3 3 3 3 15

181 3 3 3 3 3 15

182 3 3 4 1 1 12

183 3 3 3 3 3 15

184 4 4 3 3 3 17

185 4 4 2 4 4 18

186 3 3 3 3 3 15

187 3 3 4 4 4 18

188 3 3 3 3 3 15

189 4 4 4 4 4 20

190 4 4 3 4 3 18

191 3 2 3 3 3 14

192 3 3 3 3 3 15

193 3 3 3 3 3 15

194 3 3 3 3 3 15

195 3 3 2 3 3 14

196 3 3 2 3 3 14

197 3 3 3 3 3 15

198 3 3 3 3 3 15

199 4 4 2 2 2 14

200 3 3 4 4 4 18

201 3 2 3 3 3 14

202 3 3 2 3 3 14

203 3 3 3 3 3 15

204 3 3 3 3 3 15

205 3 3 3 3 3 15

206 4 4 2 4 4 18

207 3 3 3 3 3 15

208 3 3 3 3 3 15

209 4 4 4 4 4 20

210 3 4 3 4 3 17

211 3 3 3 3 3 15

212 4 4 4 4 3 19

213 4 4 4 3 3 18

214 3 4 3 3 3 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

166

No. 1 2 3 4 5 Total

215 4 4 3 3 3 17

216 3 3 3 3 3 15

217 4 4 4 4 3 19

218 4 3 3 3 3 16

219 3 4 4 4 3 18

220 4 4 4 4 4 20

221 3 3 3 3 3 15

222 4 4 4 4 4 20

223 3 3 2 3 3 14

224 3 3 3 4 3 16

225 3 3 3 3 3 15

226 3 3 3 3 3 15

227 3 3 3 3 3 15

228 3 3 3 3 3 15

229 4 4 4 3 3 18

230 4 4 3 3 3 17

231 3 3 2 3 2 13

232 3 3 2 2 2 12

233 4 4 3 3 3 17

234 3 3 2 3 4 15

235 2 3 2 4 4 15

236 3 4 2 3 3 15

237 4 4 2 4 2 16

238 4 4 3 3 3 17

239 3 4 4 3 3 17

240 3 4 3 3 3 16

241 3 3 3 3 3 15

242 3 3 3 3 3 15

243 3 3 3 3 3 15

244 3 4 3 3 2 15

245 3 3 3 3 3 15

246 3 3 3 3 3 15

247 3 3 3 3 3 15

248 3 2 3 3 3 14

249 3 3 3 3 3 15

250 3 3 3 3 3 15

251 4 3 3 3 3 16

252 3 3 3 3 3 15

253 3 3 3 3 3 15

254 3 3 3 3 3 15

255 3 3 3 3 2 14

256 4 4 2 3 2 15

257 4 4 2 3 3 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

167

No. 1 2 3 4 5 Total

258 3 3 3 3 3 15

259 3 3 2 3 3 14

260 4 4 4 4 4 20

261 4 3 2 3 2 14

262 3 3 3 3 3 15

263 4 3 2 3 4 16

264 4 4 2 3 2 15

265 4 3 2 3 3 15

266 2 2 2 3 2 11

267 3 3 3 3 3 15

268 4 4 4 4 4 20

269 3 2 3 2 3 13

270 3 3 3 3 3 15

271 3 3 3 3 3 15

272 3 3 3 2 2 13

273 4 3 3 3 3 16

274 3 3 3 3 3 15

275 3 4 2 4 3 16

276 3 3 3 3 3 15

277 3 3 3 4 4 17

278 3 3 3 4 3 16

279 4 3 4 3 4 18

280 3 4 3 3 3 16

281 4 4 4 3 3 18

282 3 4 2 3 3 15

283 3 4 3 4 3 17

284 4 4 4 3 3 18

285 3 3 3 3 3 15

286 4 4 3 3 3 17

287 4 4 3 4 4 19

288 3 3 2 4 4 16

289 3 3 3 4 3 16

290 3 3 4 4 3 17

291 4 4 3 3 3 17

292 3 3 2 3 3 14

293 3 3 3 3 3 15

294 3 3 3 3 3 15

295 3 3 3 3 3 15

296 4 4 4 4 3 19

297 3 3 2 3 3 14

298 3 3 3 3 3 15

299 3 3 2 3 3 14

300 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

168

No. 1 2 3 4 5 Total

301 3 3 3 3 2 14

302 3 3 3 4 2 15

303 3 4 2 4 4 17

304 4 3 2 3 3 15

305 4 4 4 1 1 14

306 3 3 2 3 3 14

307 4 4 3 3 4 18

308 3 3 3 2 2 13

309 4 4 4 2 2 16

310 3 3 3 3 3 15

311 4 4 4 1 1 14

312 4 3 3 4 4 18

313 3 3 3 3 3 15

314 4 4 3 4 3 18

315 3 3 3 3 4 16

316 3 3 2 3 3 14

317 3 3 3 3 3 15

318 4 3 4 4 3 18

319 2 3 3 3 3 14

320 4 2 3 3 3 15

321 3 2 3 3 3 14

322 3 3 3 3 3 15

323 3 3 2 3 3 14

324 4 4 4 4 4 20

325 3 3 3 3 3 15

326 3 3 2 4 4 16

327 3 3 2 3 2 13

328 4 4 3 4 4 19

329 4 3 3 4 3 17

330 3 3 3 3 3 15

331 3 3 3 3 3 15

332 3 4 2 4 3 16

333 3 4 4 4 3 18

334 3 4 3 3 3 16

335 3 4 3 3 3 16

336 4 4 4 4 4 20

337 3 4 3 3 3 16

338 3 3 3 3 4 16

339 3 2 3 4 3 15

340 3 3 3 3 3 15

341 4 4 4 3 3 18

342 3 3 3 3 3 15

343 4 4 4 4 4 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

169

No. 1 2 3 4 5 Total

344 3 3 3 3 3 15

345 3 3 3 3 3 15

346 3 3 3 3 3 15

347 3 3 2 3 3 14

348 3 4 3 4 4 18

349 3 4 4 3 4 18

350 4 4 4 4 4 20

351 3 3 2 3 2 13

352 4 3 4 3 4 18

353 3 4 3 4 3 17

354 4 4 2 4 3 17

355 3 4 3 3 4 17

356 4 4 4 3 3 18

357 3 4 3 3 4 17

358 4 4 2 4 4 18

359 4 3 4 4 4 19

360 4 4 1 4 4 17

361 4 4 2 4 4 18

362 4 4 4 3 3 18

363 4 3 3 3 3 16

364 3 3 3 3 3 15

365 3 2 3 3 3 14

366 3 4 4 3 2 16

367 3 4 4 3 2 16

368 3 4 4 3 2 16

369 4 4 2 3 2 15

370 3 4 4 3 4 18

371 4 3 2 3 4 16

372 4 4 4 4 4 20

373 3 3 3 3 3 15

374 4 4 4 4 4 20

375 3 3 2 3 3 14

376 3 3 3 3 3 15

377 3 3 3 2 2 13

378 3 3 3 3 3 15

379 3 3 3 3 3 15

380 3 3 3 3 3 15

381 3 3 3 3 3 15

382 3 3 3 3 3 15

383 3 3 3 3 3 15

384 3 3 3 3 3 15

385 4 4 2 3 4 17

386 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

170

No. 1 2 3 4 5 Total

387 3 3 3 3 3 15

388 3 3 2 3 3 14

389 3 3 3 3 3 15

390 2 3 3 3 3 14

391 3 3 4 3 2 15

392 4 4 4 4 4 20

393 3 3 4 3 2 15

394 3 3 4 3 2 15

395 3 3 3 3 3 15

396 3 3 3 4 4 17

397 3 3 3 3 3 15

398 3 3 3 3 3 15

399 3 3 2 3 2 13

400 3 4 3 3 2 15

Jumlah 1286 1298 1187 1266 1232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

171

D. DATA MENTAH VARIABEL KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI

No. 1 2 3 4 5 Total

1 3 3 3 3 4 16

2 3 3 3 3 3 15

3 2 2 3 2 2 11

4 3 3 3 3 3 15

5 3 3 3 3 3 15

6 3 3 3 3 3 15

7 3 3 3 3 3 15

8 2 3 3 2 2 12

9 3 3 3 3 3 15

10 3 3 3 3 3 15

11 3 3 3 3 3 15

12 3 3 3 3 3 15

13 3 3 4 3 3 16

14 4 4 3 3 3 17

15 4 4 4 4 4 20

16 2 2 3 3 3 13

17 4 3 4 3 3 17

18 3 3 3 3 3 15

19 3 3 3 4 4 17

20 3 3 4 4 4 18

21 4 4 4 4 4 20

22 4 2 3 3 4 16

23 3 3 3 3 3 15

24 3 3 3 3 3 15

25 2 3 3 3 2 13

26 3 3 3 3 3 15

27 3 3 3 3 3 15

28 3 3 4 4 4 18

29 3 3 3 3 3 15

30 3 3 3 3 3 15

31 2 3 3 3 3 14

32 3 3 3 3 3 15

33 3 3 3 3 3 15

34 3 3 3 3 3 15

35 3 3 3 3 3 15

36 3 3 3 3 3 15

37 2 2 3 3 3 13

38 3 3 3 3 3 15

39 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

172

40 3 3 3 3 3 15

41 3 3 3 3 3 15

42 3 2 3 3 3 14

43 3 3 3 3 3 15

44 3 3 3 3 3 15

45 2 3 3 3 4 15

46 3 3 3 3 3 15

47 3 3 3 3 3 15

48 3 3 3 3 3 15

49 3 3 3 3 3 15

50 3 3 3 3 3 15

51 3 3 3 3 3 15

52 3 3 3 3 3 15

53 4 4 3 4 3 18

54 3 3 2 4 4 16

55 3 3 3 3 4 16

56 3 3 3 3 3 15

57 4 4 4 4 4 20

58 4 3 3 3 3 16

59 3 4 4 4 4 19

60 3 3 3 3 3 15

61 3 2 3 3 3 14

62 3 3 3 3 3 15

63 3 3 3 3 3 15

64 2 3 3 3 3 14

65 2 2 2 2 2 10

66 3 3 3 3 3 15

67 3 3 3 3 3 15

68 3 3 4 4 3 17

69 3 3 3 3 3 15

70 3 3 3 3 3 15

71 3 4 3 3 4 17

72 3 2 2 2 3 12

73 3 3 3 3 3 15

74 3 3 3 3 3 15

75 4 4 4 4 4 20

76 3 3 3 3 3 15

77 2 3 3 3 3 14

78 3 3 3 4 4 17

79 3 3 3 3 3 15

80 4 4 3 3 3 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

173

81 3 3 3 3 3 15

82 3 3 3 3 3 15

83 3 3 3 3 3 15

84 3 3 3 3 3 15

85 3 3 3 3 3 15

86 4 4 4 3 3 18

87 3 3 3 3 3 15

88 3 3 3 3 3 15

89 3 3 3 3 3 15

90 2 2 3 2 2 11

91 3 3 3 3 3 15

92 4 3 4 3 3 17

93 3 3 3 3 3 15

94 3 3 3 3 4 16

95 4 4 4 3 4 19

96 2 2 3 3 3 13

97 3 3 3 4 4 17

98 2 2 3 3 2 12

99 2 3 3 3 3 14

100 3 3 3 2 3 14

101 3 3 3 3 3 15

102 2 3 2 3 3 13

103 2 3 3 3 3 14

104 2 2 2 3 3 12

105 3 3 3 3 3 15

106 3 3 3 3 3 15

107 3 3 3 3 3 15

108 3 3 3 3 3 15

109 2 3 3 3 3 14

110 3 3 3 3 3 15

111 3 3 3 3 3 15

112 3 3 3 3 3 15

113 3 3 3 3 3 15

114 3 3 3 3 3 15

115 3 3 3 3 3 15

116 3 3 3 3 3 15

117 3 3 3 3 3 15

118 3 3 3 3 3 15

119 3 3 3 3 3 15

120 3 3 3 3 3 15

121 3 3 3 3 4 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

174

122 3 3 4 3 3 16

123 2 3 3 3 3 14

124 3 3 3 3 3 15

125 3 3 3 3 3 15

126 3 3 3 4 4 17

127 3 3 3 4 4 17

128 4 3 2 3 3 15

129 3 3 4 4 4 18

130 3 3 2 2 4 14

131 3 3 2 2 3 13

132 2 3 2 3 3 13

133 3 4 3 3 4 17

134 3 3 4 4 3 17

135 3 3 3 3 4 16

136 3 4 3 3 3 16

137 2 2 3 4 4 15

138 3 2 2 4 4 15

139 3 3 4 4 4 18

140 2 3 2 4 4 15

141 2 3 2 2 3 12

142 3 3 3 4 4 17

143 3 3 3 4 4 17

144 3 3 3 3 3 15

145 3 3 3 3 3 15

146 2 3 3 3 3 14

147 3 3 3 3 3 15

148 3 3 3 3 3 15

149 4 4 4 3 3 18

150 3 3 3 3 3 15

151 3 3 3 3 3 15

152 3 2 3 2 3 13

153 2 3 3 3 3 14

154 3 3 4 3 4 17

155 3 3 4 3 4 17

156 3 3 3 3 3 15

157 4 4 4 3 4 19

158 3 3 3 3 3 15

159 4 4 4 4 4 20

160 4 3 4 4 4 19

161 2 2 2 2 2 10

162 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

175

163 2 3 3 3 2 13

164 2 2 3 3 3 13

165 2 3 3 3 3 14

166 3 3 3 3 3 15

167 2 3 2 3 3 13

168 3 3 3 3 3 15

169 3 3 3 3 3 15

170 3 2 3 3 3 14

171 3 3 3 2 3 14

172 4 3 4 4 4 19

173 3 3 3 3 3 15

174 3 4 3 3 4 17

175 3 4 3 3 3 16

176 3 3 3 3 3 15

177 3 3 3 3 3 15

178 3 3 3 3 3 15

179 2 3 2 3 3 13

180 3 3 2 3 3 14

181 3 3 3 3 3 15

182 4 4 4 3 4 19

183 3 3 3 3 3 15

184 4 4 3 3 3 17

185 3 4 3 3 4 17

186 3 3 3 3 3 15

187 3 3 3 3 3 15

188 3 3 3 3 3 15

189 3 2 3 3 3 14

190 4 3 3 3 4 17

191 3 3 3 3 3 15

192 3 3 3 3 3 15

193 3 3 3 3 3 15

194 3 3 3 3 3 15

195 3 2 3 3 3 14

196 3 3 3 3 3 15

197 2 2 3 3 3 13

198 3 3 3 3 3 15

199 3 3 3 3 3 15

200 3 3 3 4 4 17

201 2 3 3 3 3 14

202 3 3 3 3 3 15

203 3 3 3 3 3 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

176

204 3 3 3 4 4 17

205 3 3 3 3 3 15

206 3 3 3 4 4 17

207 3 3 3 3 3 15

208 3 3 3 3 3 15

209 3 4 3 3 3 16

210 4 4 4 3 3 18

211 3 3 3 3 3 15

212 4 4 4 4 4 20

213 3 4 4 3 3 17

214 4 4 3 4 4 19

215 4 4 4 3 4 19

216 3 3 3 3 3 15

217 3 3 3 3 4 16

218 3 3 3 3 3 15

219 3 3 3 3 4 16

220 3 3 3 3 3 15

221 3 3 3 3 3 15

222 4 4 4 4 4 20

223 3 3 3 3 3 15

224 3 3 3 3 3 15

225 3 3 3 3 3 15

226 3 3 3 3 3 15

227 3 3 3 3 3 15

228 3 3 3 3 3 15

229 4 3 4 4 4 19

230 3 3 3 3 3 15

231 4 3 4 3 3 17

232 2 3 3 3 3 14

233 4 3 3 3 3 16

234 4 3 4 3 3 17

235 4 4 4 3 3 18

236 4 3 3 3 3 16

237 3 4 4 3 3 17

238 3 3 3 3 3 15

239 3 3 4 3 3 16

240 3 4 4 3 3 17

241 3 3 3 3 3 15

242 3 3 3 3 3 15

243 3 3 3 3 3 15

244 3 3 3 3 4 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

177

245 3 3 3 3 3 15

246 3 3 3 3 3 15

247 3 3 3 3 3 15

248 2 2 2 3 3 12

249 3 3 2 3 3 14

250 3 3 3 3 3 15

251 3 3 3 3 3 15

252 3 3 3 3 3 15

253 2 2 3 3 2 12

254 3 3 3 3 3 15

255 3 3 3 3 3 15

256 2 3 3 3 3 14

257 4 4 4 4 4 20

258 2 3 3 3 3 14

259 3 3 3 3 3 15

260 3 3 4 3 3 16

261 3 3 2 3 3 14

262 3 3 3 3 3 15

263 4 4 4 4 4 20

264 3 3 3 3 3 15

265 4 3 3 3 4 17

266 2 2 3 2 2 11

267 3 3 3 3 3 15

268 4 4 4 3 3 18

269 3 3 3 3 3 15

270 3 3 3 3 3 15

271 3 3 3 3 3 15

272 3 3 3 3 3 15

273 2 3 3 3 3 14

274 3 3 3 3 3 15

275 3 3 3 3 3 15

276 3 3 3 3 3 15

277 3 3 2 3 3 14

278 3 3 3 3 3 15

279 4 4 4 3 3 18

280 3 3 3 4 4 17

281 4 3 4 4 4 19

282 3 3 3 3 3 15

283 3 4 4 3 3 17

284 4 3 4 3 3 17

285 3 4 3 4 4 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

178

286 4 4 4 4 4 20

287 4 4 4 3 3 18

288 3 4 4 3 3 17

289 3 3 3 3 3 15

290 3 3 3 4 4 17

291 3 3 3 3 3 15

292 3 3 3 3 3 15

293 3 3 3 3 3 15

294 2 3 3 3 3 14

295 2 2 3 3 3 13

296 3 3 3 3 3 15

297 3 3 3 3 3 15

298 3 3 3 3 3 15

299 2 3 3 3 3 14

300 3 3 3 3 3 15

301 2 3 2 3 3 13

302 3 3 2 3 3 14

303 3 3 4 3 3 16

304 3 3 3 3 3 15

305 3 4 3 4 4 18

306 3 3 2 3 2 13

307 4 3 3 3 4 17

308 3 4 3 4 3 17

309 3 4 3 4 3 17

310 3 3 4 3 3 16

311 4 4 4 4 4 20

312 3 4 3 4 3 17

313 3 3 4 3 3 16

314 3 3 3 3 4 16

315 3 3 3 3 3 15

316 2 3 3 3 3 14

317 3 2 3 3 3 14

318 3 3 3 3 3 15

319 3 3 3 3 3 15

320 3 3 2 2 3 13

321 3 3 2 3 3 14

322 3 3 3 3 3 15

323 3 3 2 2 3 13

324 3 4 3 3 3 16

325 4 4 4 4 4 20

326 4 4 4 3 3 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

179

327 3 3 3 3 3 15

328 3 3 4 3 4 17

329 4 4 3 4 4 19

330 3 3 4 3 3 16

331 3 4 4 4 3 18

332 4 4 4 3 3 18

333 4 4 3 4 3 18

334 3 4 4 3 4 18

335 4 4 4 4 4 20

336 4 4 4 3 3 18

337 4 3 3 4 4 18

338 2 3 3 3 3 14

339 2 3 1 3 3 12

340 3 3 3 3 3 15

341 3 4 4 4 4 19

342 3 3 3 3 3 15

343 4 4 4 4 4 20

344 3 3 3 3 3 15

345 3 3 3 3 3 15

346 3 3 3 3 3 15

347 3 3 3 3 3 15

348 4 4 4 3 3 18

349 3 4 4 3 3 17

350 3 3 3 3 3 15

351 4 4 4 4 4 20

352 3 3 3 3 3 15

353 3 4 4 3 3 17

354 3 3 3 3 3 15

355 3 3 3 3 3 15

356 4 4 3 4 4 19

357 3 4 3 4 3 17

358 4 4 4 4 4 20

359 4 3 4 3 3 17

360 3 4 3 4 4 18

361 3 3 3 3 3 15

362 3 3 3 3 3 15

363 3 3 3 3 3 15

364 3 3 3 3 3 15

365 3 3 3 3 3 15

366 2 3 3 3 3 14

367 4 4 4 4 4 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

180

368 2 4 4 4 4 18

369 3 3 3 3 3 15

370 3 4 3 4 3 17

371 3 3 4 3 3 16

372 3 4 3 3 3 16

373 3 3 3 3 3 15

374 4 4 4 4 4 20

375 4 4 4 4 4 20

376 4 4 4 4 4 20

377 3 3 3 3 3 15

378 3 4 4 3 3 17

379 3 3 3 4 3 16

380 3 3 3 3 3 15

381 2 3 3 3 3 14

382 3 3 3 3 3 15

383 3 3 3 3 3 15

384 3 3 3 3 3 15

385 3 3 4 3 3 16

386 2 3 3 3 3 14

387 3 3 3 3 3 15

388 3 3 3 3 3 15

389 2 3 3 3 3 14

390 3 2 3 3 3 14

391 4 3 3 3 3 16

392 4 4 3 3 4 18

393 4 3 3 3 3 16

394 4 3 3 3 3 16

395 3 3 2 3 3 14

396 3 3 3 3 3 15

397 3 3 3 3 3 15

398 3 3 3 3 3 15

399 3 3 3 3 3 15

400 3 3 3 3 3 15

Jumlah 1214 1247 1248 1250 1271

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

181

LAMPIRAN III

(UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS)

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

182

UJI VALIDITAS INSTRUMEN

A. Output Uji Validitas Kepesertaan

Correlations

item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 total

item_1 Pearson Correlation 1 .109 .020 .165 .082 .433*

Sig. (2-tailed) .565 .917 .383 .666 .017

N 30 30 30 30 30 30

Item_2 Pearson Correlation .109 1 .383* .238 .296 .639**

Sig. (2-tailed) .565 .037 .205 .112 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_3 Pearson Correlation .020 .383* 1 .530** .288 .753**

Sig. (2-tailed) .917 .037 .003 .123 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_4 Pearson Correlation .165 .238 .530** 1 .149 .761**

Sig. (2-tailed) .383 .205 .003 .432 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_5 Pearson Correlation .082 .296 .288 .149 1 .454*

Sig. (2-tailed) .666 .112 .123 .432 .012

N 30 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation .433* .639** .753** .761** .454* 1

Sig. (2-tailed) .017 .000 .000 .000 .012

N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

183

183

B. Output Uji Validitas Kualitas Pelayanan

Pengujian ke-1 Validitas Instrumen Kualitas Pelayanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

184

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

185

185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

186

186

Pengujian Ke-2 Validitas Instrumen Kualitas Pelayanan

Correlations

Item_1

0

Item_1

2

Item_1

4

Item_1

6

Item_1

8

Item_1

9

Item_2

0

Item_2

1

Item_2

2

Item_2

3

Item_2

4

Item_2

5

Item_2

6

Item_2

7

Item_2

8

Item_2

9

Item_3

0

Skor_Tot

al

Item_10 Pearson

Correlati

on 1 .473** .664** .300 .113 .200 .742** .241 .183 .183 .415* .565** .416* -.237 -.070 -.266 .539** .499**

Sig. (2-

tailed) .008 .000 .107 .552 .289 .000 .199 .333 .333 .023 .001 .022 .207 .714 .155 .002 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_12 Pearson

Correlati

on

.473** 1 .236 .400* .053 .315 .510** .297 .364* .191 .236 .410* .148 -.090 .099 -.080 .191 .463**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

187

187

Sig. (2-

tailed) .008 .210 .029 .779 .090 .004 .111 .048 .313 .210 .024 .436 .637 .602 .673 .311 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_14 Pearson

Correlati

on

.664** .236 1 .328 .188 .415* .602** .040 .213 .213 .483** .657** .464** -.069 .058 -.080 .392* .535**

Sig. (2-

tailed) .000 .210 .076 .321 .023 .000 .834 .258 .258 .007 .000 .010 .718 .761 .673 .032 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_16 Pearson

Correlati

on .300 .400* .328 1 .293 .545** .680** .309 .594** .594** .498** .601** .312 -.071 -.124 .023 .129 .632**

Sig. (2-

tailed) .107 .029 .076 .117 .002 .000 .097 .001 .001 .005 .000 .093 .709 .515 .904 .498 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_18 Pearson

Correlati

on .113 .053 .188 .293 1 .377* .152 .191 .393* .600** .422* .362* .411* .107 .276 .233 .152 .523**

Sig. (2-

tailed) .552 .779 .321 .117 .040 .422 .313 .032 .000 .020 .050 .024 .573 .140 .216 .422 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_19 Pearson

Correlati

on .200 .315 .415* .545** .377* 1 .506** .362* .733** .550** .623** .753** .650** 0.000 .175 .363* .337 .788**

Sig. (2-

tailed) .289 .090 .023 .002 .040 .004 .050 .000 .002 .000 .000 .000 1.000 .356 .048 .069 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_20 Pearson

Correlati

on .742** .510** .602** .680** .152 .506** 1 .276 .358 .358 .602** .724** .377* .064 .047 .057 .489** .733**

Sig. (2-

tailed) .000 .004 .000 .000 .422 .004 .139 .052 .052 .000 .000 .040 .737 .805 .764 .006 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_21 Pearson

Correlati

on .241 .297 .040 .309 .191 .362* .276 1 .680** .283 .190 .327 .495** -.091 -.067 .356 .520** .579**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

188

188

Sig. (2-

tailed) .199 .111 .834 .097 .313 .050 .139 .000 .130 .314 .078 .005 .631 .724 .053 .003 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_22 Pearson

Correlati

on

.183 .364* .213 .594** .393* .733** .358 .680** 1 .597** .441* .600** .562** -.096 .026 .297 .358 .741**

Sig. (2-

tailed) .333 .048 .258 .001 .032 .000 .052 .000 .000 .015 .000 .001 .616 .893 .111 .052 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_23 Pearson

Correlati

on .183 .191 .213 .594** .600** .550** .358 .283 .597** 1 .669** .600** .419* -.226 .026 .031 -.012 .579**

Sig. (2-

tailed) .333 .313 .258 .001 .000 .002 .052 .130 .000 .000 .000 .021 .230 .893 .871 .948 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_24 Pearson

Correlati

on

.415* .236 .483** .498** .422* .623** .602** .190 .441* .669** 1 .891** .626** -.069 .276 .070 .182 .719**

Sig. (2-

tailed) .023 .210 .007 .005 .020 .000 .000 .314 .015 .000 .000 .000 .718 .141 .712 .336 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_25 Pearson

Correlati

on

.565** .410* .657** .601** .362* .753** .724** .327 .600** .600** .891** 1 .705** -.161 .079 .096 .343 .820**

Sig. (2-

tailed) .001 .024 .000 .000 .050 .000 .000 .078 .000 .000 .000 .000 .396 .679 .615 .064 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_26 Pearson

Correlati

on .416* .148 .464** .312 .411* .650** .377* .495** .562** .419* .626** .705** 1 -.043 .172 .233 .640** .757**

Sig. (2-

tailed) .022 .436 .010 .093 .024 .000 .040 .005 .001 .021 .000 .000 .821 .362 .215 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_27 Pearson

Correlati

on -.237 -.090 -.069 -.071 .107 0.000 .064 -.091 -.096 -.226 -.069 -.161 -.043 1 .737** .442* .304

.204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

189

189

Sig. (2-

tailed) .207 .637 .718 .709 .573 1.000 .737 .631 .616 .230 .718 .396 .821 .000 .014 .103 .280

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

30

Item_28 Pearson

Correlati

on

-.070 .099 .058 -.124 .276 .175 .047 -.067 .026 .026 .276 .079 .172 .737** 1 .262 .224 .340

Sig. (2-

tailed) .714 .602 .761 .515 .140 .356 .805 .724 .893 .893 .141 .679 .362 .000 .162 .235 .066

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_29 Pearson

Correlati

on

-.266 -.080 -.080 .023 .233 .363* .057 .356 .297 .031 .070 .096 .233 .442* .262 1 .302 .400*

Sig. (2-

tailed) .155 .673 .673 .904 .216 .048 .764 .053 .111 .871 .712 .615 .215 .014 .162 .105 .028

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_30 Pearson

Correlati

on .539** .191 .392* .129 .152 .337 .489** .520** .358 -.012 .182 .343 .640** .304 .224 .302 1 .633**

Sig. (2-

tailed) .002 .311 .032 .498 .422 .069 .006 .003 .052 .948 .336 .064 .000 .103 .235 .105 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Skor_Tot

al

Pearson

Correlati

on .499** .463** .535** .632** .523** .788** .733** .579** .741** .579** .719** .820** .757** .204 .340 .400* .633** 1

Sig. (2-

tailed) .005 .010 .002 .000 .003 .000 .000 .001 .000 .001 .000 .000 .000 .280 .066 .028 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

190

190

Pengujian Ke-3 Validitas Instrumen Kualitas Pelayanan

Correlations

Item_10 Item_12 Item_14 Item_16 Item_18 Item_19 Item_20 Item_21 Item_22 Item_23 Item_24 Item_25 Item_26 Item_29 Item_30 Skor_Total

Item_10 Pearson

Correlation 1 .473** .664** .300 .113 .200 .742** .241 .183 .183 .415* .565** .416* -.266 .539** .560**

Sig. (2-

tailed) .008 .000 .107 .552 .289 .000 .199 .333 .333 .023 .001 .022 .155 .002 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_12 Pearson

Correlation .473** 1 .236 .400* .053 .315 .510** .297 .364* .191 .236 .410* .148 -.080 .191 .484**

Sig. (2-

tailed) .008 .210 .029 .779 .090 .004 .111 .048 .313 .210 .024 .436 .673 .311 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_14 Pearson

Correlation .664** .236 1 .328 .188 .415* .602** .040 .213 .213 .483** .657** .464** -.080 .392* .560**

Sig. (2-

tailed) .000 .210 .076 .321 .023 .000 .834 .258 .258 .007 .000 .010 .673 .032 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_16 Pearson

Correlation .300 .400* .328 1 .293 .545** .680** .309 .594** .594** .498** .601** .312 .023 .129 .679**

Sig. (2-

tailed) .107 .029 .076 .117 .002 .000 .097 .001 .001 .005 .000 .093 .904 .498 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

191

191

Item_18 Pearson

Correlation .113 .053 .188 .293 1 .377* .152 .191 .393* .600** .422* .362* .411* .233 .152 .501**

Sig. (2-

tailed) .552 .779 .321 .117 .040 .422 .313 .032 .000 .020 .050 .024 .216 .422 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_19 Pearson

Correlation .200 .315 .415* .545** .377* 1 .506** .362* .733** .550** .623** .753** .650** .363* .337 .802**

Sig. (2-

tailed) .289 .090 .023 .002 .040 .004 .050 .000 .002 .000 .000 .000 .048 .069 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_20 Pearson

Correlation .742** .510** .602** .680** .152 .506** 1 .276 .358 .358 .602** .724** .377* .057 .489** .748**

Sig. (2-

tailed) .000 .004 .000 .000 .422 .004 .139 .052 .052 .000 .000 .040 .764 .006 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_21 Pearson

Correlation .241 .297 .040 .309 .191 .362* .276 1 .680** .283 .190 .327 .495** .356 .520** .621**

Sig. (2-

tailed) .199 .111 .834 .097 .313 .050 .139 .000 .130 .314 .078 .005 .053 .003 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_22 Pearson

Correlation .183 .364* .213 .594** .393* .733** .358 .680** 1 .597** .441* .600** .562** .297 .358 .781**

Sig. (2-

tailed) .333 .048 .258 .001 .032 .000 .052 .000 .000 .015 .000 .001 .111 .052 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

192

192

Item_23 Pearson

Correlation .183 .191 .213 .594** .600** .550** .358 .283 .597** 1 .669** .600** .419* .031 -.012 .631**

Sig. (2-

tailed) .333 .313 .258 .001 .000 .002 .052 .130 .000 .000 .000 .021 .871 .948 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_24 Pearson

Correlation .415* .236 .483** .498** .422* .623** .602** .190 .441* .669** 1 .891** .626** .070 .182 .730**

Sig. (2-

tailed) .023 .210 .007 .005 .020 .000 .000 .314 .015 .000 .000 .000 .712 .336 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_25 Pearson

Correlation .565** .410* .657** .601** .362* .753** .724** .327 .600** .600** .891** 1 .705** .096 .343 .867**

Sig. (2-

tailed) .001 .024 .000 .000 .050 .000 .000 .078 .000 .000 .000 .000 .615 .064 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_26 Pearson

Correlation .416* .148 .464** .312 .411* .650** .377* .495** .562** .419* .626** .705** 1 .233 .640** .776**

Sig. (2-

tailed) .022 .436 .010 .093 .024 .000 .040 .005 .001 .021 .000 .000 .215 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_29 Pearson

Correlation -.266 -.080 -.080 .023 .233 .363* .057 .356 .297 .031 .070 .096 .233 1 .302

.326

Sig. (2-

tailed) .155 .673 .673 .904 .216 .048 .764 .053 .111 .871 .712 .615 .215 .105 .078

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

193

193

Item_30 Pearson

Correlation .539** .191 .392* .129 .152 .337 .489** .520** .358 -.012 .182 .343 .640** .302 1 .592**

Sig. (2-

tailed) .002 .311 .032 .498 .422 .069 .006 .003 .052 .948 .336 .064 .000 .105 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Skor_Total Pearson

Correlation .560** .484** .560** .679** .501** .802** .748** .621** .781** .631** .730** .867** .776** .326 .592** 1

Sig. (2-

tailed) .001 .007 .001 .000 .005 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .078 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pengujian Ke-4 Validitas Instrumen Kualitas Pelayanan

Correlations

Item_10 Item_12 Item_14 Item_16 Item_18 Item_19 Item_20 Item_21 Item_22 Item_23 Item_24 Item_25 Item_26 Item_30 Skor_Total

Item_10 Pearson Correlation

1 .473** .664** .300 .113 .200 .742** .241 .183 .183 .415* .565** .416* .539** .620**

Sig. (2-tailed)

.008 .000 .107 .552 .289 .000 .199 .333 .333 .023 .001 .022 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_12 Pearson Correlation

.473** 1 .236 .400* .053 .315 .510** .297 .364* .191 .236 .410* .148 .191 .515**

Sig. (2-tailed)

.008 .210 .029 .779 .090 .004 .111 .048 .313 .210 .024 .436 .311 .004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

194

194

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_14 Pearson Correlation

.664** .236 1 .328 .188 .415* .602** .040 .213 .213 .483** .657** .464** .392* .593**

Sig. (2-tailed)

.000 .210 .076 .321 .023 .000 .834 .258 .258 .007 .000 .010 .032 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_16 Pearson Correlation

.300 .400* .328 1 .293 .545** .680** .309 .594** .594** .498** .601** .312 .129 .702**

Sig. (2-tailed)

.107 .029 .076 .117 .002 .000 .097 .001 .001 .005 .000 .093 .498 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_18 Pearson Correlation

.113 .053 .188 .293 1 .377* .152 .191 .393* .600** .422* .362* .411* .152 .486**

Sig. (2-tailed)

.552 .779 .321 .117 .040 .422 .313 .032 .000 .020 .050 .024 .422 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_19 Pearson Correlation

.200 .315 .415* .545** .377* 1 .506** .362* .733** .550** .623** .753** .650** .337 .779**

Sig. (2-tailed)

.289 .090 .023 .002 .040 .004 .050 .000 .002 .000 .000 .000 .069 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_20 Pearson Correlation

.742** .510** .602** .680** .152 .506** 1 .276 .358 .358 .602** .724** .377* .489** .768**

Sig. (2-tailed)

.000 .004 .000 .000 .422 .004 .139 .052 .052 .000 .000 .040 .006 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

195

195

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_21 Pearson Correlation

.241 .297 .040 .309 .191 .362* .276 1 .680** .283 .190 .327 .495** .520** .593**

Sig. (2-tailed)

.199 .111 .834 .097 .313 .050 .139 .000 .130 .314 .078 .005 .003 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_22 Pearson Correlation

.183 .364* .213 .594** .393* .733** .358 .680** 1 .597** .441* .600** .562** .358 .768**

Sig. (2-tailed)

.333 .048 .258 .001 .032 .000 .052 .000 .000 .015 .000 .001 .052 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_23 Pearson Correlation

.183 .191 .213 .594** .600** .550** .358 .283 .597** 1 .669** .600** .419* -.012 .651**

Sig. (2-tailed)

.333 .313 .258 .001 .000 .002 .052 .130 .000 .000 .000 .021 .948 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_24 Pearson Correlation

.415* .236 .483** .498** .422* .623** .602** .190 .441* .669** 1 .891** .626** .182 .747**

Sig. (2-tailed)

.023 .210 .007 .005 .020 .000 .000 .314 .015 .000 .000 .000 .336 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_25 Pearson Correlation

.565** .410* .657** .601** .362* .753** .724** .327 .600** .600** .891** 1 .705** .343 .886**

Sig. (2-tailed)

.001 .024 .000 .000 .050 .000 .000 .078 .000 .000 .000 .000 .064 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

196

196

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_26 Pearson Correlation

.416* .148 .464** .312 .411* .650** .377* .495** .562** .419* .626** .705** 1 .640** .772**

Sig. (2-tailed)

.022 .436 .010 .093 .024 .000 .040 .005 .001 .021 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Item_30 Pearson Correlation

.539** .191 .392* .129 .152 .337 .489** .520** .358 -.012 .182 .343 .640** 1 .571**

Sig. (2-tailed)

.002 .311 .032 .498 .422 .069 .006 .003 .052 .948 .336 .064 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Skor_Total Pearson Correlation

.620** .515** .593** .702** .486** .779** .768** .593** .768** .651** .747** .886** .772** .571** 1

Sig. (2-tailed)

.000 .004 .001 .000 .006 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

197

C. Output Uji Validitas Iuran

Correlations

Item_31 Item_32 Item_33 Item_34 Item_35 Skor_Total

Item_31 Pearson Correlation 1 .411* .169 .280 .110 .674**

Sig. (2-tailed) .024 .373 .135 .564 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_32 Pearson Correlation .411* 1 .262 .367* .288 .726**

Sig. (2-tailed) .024 .162 .046 .122 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_33 Pearson Correlation .169 .262 1 .113 .384* .558**

Sig. (2-tailed) .373 .162 .552 .036 .001

N 30 30 30 30 30 30

Item_34 Pearson Correlation .280 .367* .113 1 .784** .701**

Sig. (2-tailed) .135 .046 .552 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_35 Pearson Correlation .110 .288 .384* .784** 1 .679**

Sig. (2-tailed) .564 .122 .036 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

Skor_Total Pearson Correlation .674** .726** .558** .701** .679** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

198

D. Output Uji Validitas Kepuasan

Correlations

Item_36 Item_37 Item_38 Item_39 Item_40 Skor_Total

Item_36 Pearson Correlation 1 .577** .333 .582** .448* .730**

Sig. (2-tailed) .001 .072 .001 .013 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_37 Pearson Correlation .577** 1 .577** .756** .647** .899**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_38 Pearson Correlation .333 .577** 1 .582** .299 .692**

Sig. (2-tailed) .072 .001 .001 .109 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_39 Pearson Correlation .582** .756** .582** 1 .618** .893**

Sig. (2-tailed) .001 .000 .001 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

Item_40 Pearson Correlation .448* .647** .299 .618** 1 .765**

Sig. (2-tailed) .013 .000 .109 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

Skor_Total Pearson Correlation .730** .899** .692** .893** .765** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI RELIABILITAS INSTRUMEN

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.901 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

199

LAMPIRAN IV

(UJI SPEARMAN RANK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

200

A. Output Uji Spearman Rank Hubungan Kepesertaan Dengan

Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

Correlations

Y X1

Spearman's rho Y Correlation Coefficient 1.000 .280**

Sig. (2-tailed) . .000

N 400 400

X1 Correlation Coefficient .280** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 400 400

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

B. Output Uji Spearman Rank Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan

Kepuasan Peserta BPJS Mandiri

Correlations

Y X2

Spearman's rho Y Correlation Coefficient 1.000 .627**

Sig. (2-tailed) . .000

N 400 400

X2 Correlation Coefficient .627** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 400 400

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

201

C. Output Uji Spearman Rank Hubungan Iuran Dengan Kepuasan

Peserta BPJS Mandiri

Correlations

Y X3

Spearman's rho Y Correlation Coefficient 1.000 .463**

Sig. (2-tailed) . .000

N 400 400

X3 Correlation Coefficient .463** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 400 400

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

202

LAMPIRAN V

(SURAT PENELITIAN)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN ...i HUBUNGAN KEPESERTAAN, KUALITAS PELAYANAN DAN IURAN DENGAN KEPUASAN PESERTA BPJS MANDIRI DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KABUPATEN

204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI