HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN...
Transcript of HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN...
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN
KINERJA GURU DI TIGA SDN KELURAHAN PONDOK LABU
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Azizah
NIM 11150182000070
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Azizah, (NIM 11150182000070), Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah
terhadap Kinerja Guru di Tiga SDN Kelurahan Pondok Labu. Skripsi
Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru di tiga SDN Kelurahan Pondok Labu.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi sederhana dengan
pendekatan kuantitiatif. Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel jenuh
yakni seluruh jumlah populasi yang berjumlah 90 guru. Teknik pengumpulan data
utama menggunakan angket yang disebar ke seluruh guru dengan menggunakan
bentuk pemilihan skor skala likert yakni 4 alternatif jawaban. Sedangkan
dokumentasi dan wawancara hanya teknik pelengkap dalam pengumpulan data.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di tiga SDN Kelurahan
Pondok Labu.
Berdasarkan hasil pengolahan data hasil perhitungan program SPSS Ver.
23, pengujian statistik uji korelasi sederhana, hasil nilai rhitung (0,334) > rtabel
(0,210), dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan kriteria pengujian rhitung >
rtabel dan signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di tiga SDN Kelurahan Pondok Labu. Selain itu juga nilai
korelasi antar variabel (rhitung = 0,334) berada pada tingkat rendah yakni kisaran
interval 0,20 – 0,399. Pada perhitungan koefisien determinasi diketahui hubungan
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 11,2 % dan sisanya
88,8% bisa berhubungan dengan faktor lain misalnya motivasi kerja, lingkungan
kerja, komunikasi guru atau faktor lain yang tidak dapat diteliti.
Dari hasil perhitungan tersebut maka hubungan antara terhadap kinerja
guru di tiga SDN Kelurahan Pondok Labu dan kepemimpinan kepala sekolah
memberikan dampak yang kurang mendukung.
Kata Kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru.
ii
ABSTRACT
Azizah (NIM 11150182000070), Relationship of School Principals' Leadership
to Teacher Performance in Three Elementary Schools in Pondok Labu Village.
Minithesis of Undergraduate Program (S-1) Department of Management
Education, Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic
University of Jakarta, 2019.
This study aims to determine the relationship of the principal's leadership to the
performance of teachers in three SDN Kelurahan Pondok Labu. This study uses a
simple correlation research method with a quantitative approach. The sample in
this study uses a saturated sample that is the entire population of 90 teachers. The
main data collection technique uses a questionnaire distributed to all teachers by
using a Likert scale score selection form which is 4 alternative answers. While
documentation and interviews are only complementary techniques in data
collection. The results found in this study were that there was a relationship
between the principal's leadership and the teacher's performance in three SDNs in
Pondok Labu.
Based on the results of data processing the calculation results SPSS Ver. 23, the
statistical test of simple correlation test, the results of the calculated value
(0.334)> rtable (0.210), and the significance value of 0.000. With the test criteria
r count> r table and significance <0.05 then H0 is rejected and H1 is accepted.
So it can be concluded that there is a correlation between the principal's
leadership and the performance of teachers in three Pondok Labu Kelurahan
SDNs. In addition, the correlation value between variables (r count = 0.334) is at
a low level, namely the interval range of 0.20 - 0.399. In the calculation of the
coefficient of determination it is known that the relationship between the
principal's leadership and the teacher's performance is 11.2% and the remaining
88.8% can be related to other factors such as work motivation, work environment,
teacher communication or other factors that cannot be examined.
From the results of these calculations, the relationship between the performance
of teachers in the three SDN Kelurahan Pondok Labu and the leadership of the
school principal had an unfavorable impact.
Keywords: Principal Leadership, Teacher Performance.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala
yang telah melimpahkan rahmat, nikmat serta kebahagiaanNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang jauh dari kata sempurna ini.
Adapun sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
sholla allahu alaihi wasallam karna berkat beliau pula kami dapat menjalankan
kehidupan yang lebih terang seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi “Hubungan
Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di Tiga SDN Kelurahan
Pondok Labu”.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak lepas dari do’a, bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu dengan segala
kerendahan dan kasih sayang penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. Sururin, M. Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah
2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
3. Dr. Hasyim Asy’ari , M. Pd, Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan ketulusannya
dalam membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
4. Dr. Rusydy Zakaria, M.Ed. I., M.Phil, Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan
ketulusannya dalam membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan
baik.
iv
5. Dr. Zahruddin, Lc., M. Pd, dosen pembimbing akademik yang telah
mengarahkan serta memberi nasehat dan motivasi kepada penulis.
6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik, membimbing dan membekali ilmu pengetahuan kepada penulis
selama perkuliahan.
7. Bapak Dedi Suryadi Kepala Sekolah SDN 01, Bapak Pamilham, M. Pd
Kepala Sekolah SDN 02, Ibu Boriyem, M.Pd Kepala Sekolah SDN 03 yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
8. Babah, Abdullah Husin (Alm) dan Mamah, Ida Farida. Orang tua tercinta
penulis yang selalu mendoakan tanpa henti. Kasih sayang, motivasi, dukungan
berupa moral maupun materil serta perjuangan yang begitu hebat tidak dapat
dijabarkan dalam bentuk kata sampai selesainya skripsi ini.
9. Hani, Hana, Fatimah, Faizah, Ahlam, Maisa, Ahmad, Rozanah, Syaima, dan
Husin. Kesepuluh saudara penulis yang selalu menemani keseharian penulis.
Kasih sayang yang dikemas dengan canda tawa dan tangisan menjadi
pelengkap kehangatan dalam rumah sehingga penulis lebih semangat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Afifi Hamdi, yang selalu mendoakan dan menyemangati serta sabar
mendengarkan keluh dan kesah penulis menjalani perkuliahan sampai
selesainya skripsi ini.
11. Sahabat seperjuangan penulis dari zaman sekolah. Nayli, Annisa, Meina, Zika,
Puput, Icha, Cici, Asep, Zikri, Alvin, Dayat, Johar, Rifki dan Alfian. Yang
telah menemani penulis di waktu luangnya dengan membuat tawa berbagi
kebahagiaan melepas penat dengan saling support kepada sesama dengan
caranya masing-masing.
12. Sahabat Rempong. Selfiari Safitriyah, Reza Rizkia, Umi Choironi. Sahabat
seperjalanan yang mampu memahami kondisi raga dan hati penulis dari awal
perkuliahan sampai saat ini.
13. Keluarga HMI Manajemen Pendidikan 2015. Nca, Anis, Rere, Denjaw, Alfa,
Riza, Ajiz, Azzam, Denjaw, Fuad, Opal, Irfan. Keluarga kedua, tempat
meneduh penulis selama berdinamika dibawah kerasnya kehidupan di Ciputat.
v
14. Seluruh kawan-kawan Manajemen Pendidikan 2015 umumnya yang telah
menjadi bagian dalam menjalankan perkuliahan dan Atika Fitri Ana
khususnya yang selalu siap menjadi pelindung dari setiap permasalahan kuliah
yang dijalankan penulis.
15. Adik-adik tersayang. Dahlia, Litteu, Hanifah, Salma. Yang setia menemani
penulis menjalankan roda kepengurusan pada masanya dan selalu
menyemangati serta mendoakan penulis menyelesaikan skripsi ini.
16. Kaka senior terbaik. Bang Wafi, Ka Ridha, Ka Ariny. Yang selalu memberi
semangat dan menceritakan pengalamannya agar penulis mendapat jawaban
dari setiap pilihan yang ditanyakan.
17. Mabest, Kawan pertama memasuki dunia kampus. Vani, Wulan, Fanny,
Mahe, Towi, Boim, Ghufron, Bobi, Abdi. Yang telah menjadi salah satu
keluarga penulis pula di kampus ini.
18. Semua pihak yang selalu mendoakan dan menyemangati penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan dan selesainya skripsi ini.
Tak banyak yang dapat dibalas, penulis hanya dapat mendoakan semoga
semua kebaikan yang mereka berikan mendapat balasan dan keridhaan dari Allah
subhanahu wa ta’ala. Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang bersifat
membangun. Namun, penulis tetap berdoa semoga skripsi ini dapat memberi
manfaat bagi semua pihak.
Jakarta,12 Oktober 2019
Penulis
Azizah
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian...................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS ............. 7
A. Kinerja Guru ............................................................................................ 7
1. Pengertian Kinerja Guru .................................................................................... 7
2. Faktor Kinerja Guru ........................................................................................... 9
3. Indikator Kinerja Guru ..................................................................................... 10
B. Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................................................ 14
1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah ..................................................... 14
2. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................................... 16
3. Peran Kepala Sekolah ...................................................................................... 17
C. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap pengembangan
Kinerja Guru ................................................................................................. 21
D. Penelitian Relevan .................................................................................... 23
E. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 25
F. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 28
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 29
vii
C. Pendekatan dan Metode Penelitian .......................................................... 29
D. Populasi dan Teknik Sampling ................................................................. 29
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 30
F. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 31
G. Analisis Uji Instrumen ............................................................................. 36
H. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 38
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 38
J. Hipotesis Statistik ..................................................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 44
A. Deskripsi Data .......................................................................................... 44
B. Hasil Uji Instrumen .................................................................................. 52
C. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 54
D. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 55
E. Pembahasan Penelitian ............................................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 60
A. Kesimpulan............................................................................................... 60
B. Saran ......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 65
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................. 255
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X .............................................................. 46
Gambar 4.2 Tingkat Kecenderungan Data Variabel X ............................................... 48
Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Guru) ..................................... 50
Gambar 4.4 Tingkat Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru) ...................... 52
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Penelitian ........................................................................ 28
Tabel 3.2 Jumlah Guru di Tiga SDN Kelurahan Pondok Labu .................................. 29
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen ..................................................................................... 31
Tabel 3.4 Skor pilihan Jawaban .................................................................................. 33
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru ................................................. 34
Tabel 3.6 Skor Pilihan Jawaban .................................................................................. 36
Tabel 3.7 Tingkat kecenderungan variabel ................................................................. 39
Tabel 3.8 Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .................... 42
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X ....................................................... 45
Tabel 4.2 Mean, Median, Modus Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) ...... 46
Tabel 4.3 Kategori Kecenderungan Data Variabel X ................................................. 47
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y ....................................................... 49
Tabel 4.5 Mean, Median, Modus Variabel Y.............................................................. 50
Tabel 4.6 Kategori Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru) ........................ 51
Tabel 4.7 Hasil Uji Relibialitas ................................................................................... 53
Tabel 4.8 Hasil Uji Relibialitas Variabel Y (Kinerja Guru) ....................................... 54
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirmov Test ........................................ 54
Tabel 4.10 Tabel Uji Normalitas ................................................................................. 55
Tabel 4.11 Tabel Uji Korelasi ..................................................................................... 56
Tabel 4.12 Interpretasi Data ........................................................................................ 57
Tabel 4.13 Hasil perhitungan Koefisien Determinasi ................................................. 58
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil Sekolah .......................................................................................... 66
Lampiran 2 Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan ............................................... 67
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) ....... 70
Lampiran 4 Angket Uji Coba Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) ............. 71
Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y................................................................ 74
Lampiran 6 Angket Uji Coba Variabel Y (Kinerja Guru) .......................................... 76
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y ...................................................... 80
Lampiran 8 Instrumen Angket Penelitian ................................................................... 83
Lampiran 9 Hasil Angket Penelitian Kepemimpinan Kepala Sekolah ....................... 89
Lampiran 10 Hasil Angket Penelitian Kinerja Guru ................................................... 91
Lampiran 11 Transkip Wawancara ............................................................................. 93
Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................................... 96
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..................................... 99
Lampiran 14 Tabel Uji Referensi .............................................................................. 102
Lampiran 15 Dokumentasi ........................................................................................ 106
Lampiran 16 Biodata ................................................................................................. 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa pendidikan dan tenaga kependidikan
berkewajiban (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen
secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan (3) memberi
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.1
Guru merupakan pendidikan utama dalam pembentukan karakter
siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan yang
efektif di sekolah diperlukan kinerja guru yang profesional, pembelajaran
yang kreatif, semangat yang tinggi dan mampu menguasai materi
pelajaran yang diajarkan.
Kinerja yang dilaksanakan oleh seorang guru akan membawa
dampak yang berarti dalam pembelajaran dan akhirnya akan mencapai
hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pihak. Kinerja guru
yang tampak dapat dilhat dari pengelolaan kelas, baik secara
administratif dan fungsional. Adapun pemahaman guru terkait materi
yang diajarkan menjadi satu contoh sangat penting dalam kelas karna
menjadi tolak ukur keberhasilan pendidikan.
Sesuai dengan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah, Kinerja guru mencakup pendahuluan,
karakteristik pembelajaran, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
1 Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 Ayat (2).
2
pembelajaran, penilaian proses dan hasil pembelajaran..2 Kemampuan
dalam penguasaan materi pelajaran, penguasaan profesional keguruan
dan pendidikan, penguasaan cara-cara penyesuaian diri dan
berkepribadian untuk melaksanakan tugasnya, guru merupakan pribadi
yang berkembang dan bersifat dinamis.
Diperlukan sosok guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi,
dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya.3 Oleh
karena itu pemerintah diharapkan mampu mendorong guru meningkatkan
kreativitas dan kemampuannya dalam mengajar. Guru yang berhadapan
langsung dengan para peserta didik di kelas melalui proses belajar
mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang
berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan
emosional, dan moral serta spiritual. Dengan demikian, akan dihasilkan
generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya.
Sedemikian pentingnya peran guru, hampir semua upaya proses
pembelajaran dipegang kendali oleh guru. Rendahnya kinerja guru
menjadi permasalahan bagi pendidikan, adapun tingginya kinerja guru
dapat memberikan hasil yang maksimal untuk pendidikan di sekolah.
Sehingga guru diminta untuk mampu mempertahankan kualitas dengan
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Kualitas guru di Indonesia masih belum sesuai dengan yang
diharapkan. Di Indonesia jumlah guru menurut data Kemendikbud ada
sebanyak 3.015.315 guru. Dari jumlah itu, sebanyakm2.294.191 guru
berstatus PNS dan guru tetap yayasan. Sedangkan sisa dari jumlah
tersebut sebanyak 721.124 guru berstatus tidak tetap dan tidak
bersertifikasi. Dari tiga juta guru tersebut tidak sedikit yang masih
bermasalah, baik dari segi profesionalisme dan kepribadian.4 Data ini
2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 22 Tahun 2016 Tentang standar
proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah., h.5-14.
3 Kunandar, Guru Professional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h. 40.
4 Miftahur Rohman, “Problematika Guru dan Dosen dalam Sistem Pendidikan Nasional”.
Jurnal, 2016., h. 53
3
memperkuat dugaan bahwa kualitas kinerja guru dipengaruhi oleh faktor
internal diri sendiri dan eksternal dari luar individu guru.
Dilain pihak, dalam dunia pendidikan kepala sekolah yang
memiliki peranan penting sebagai educator atau pendidik yang harus
memiliki kemampuan membimbing guru, membimbing tenaga
kependidikan nonguru, membimbing peserta didik, mengembangkan
tenaga kependidikann, mengikuti perkembangan iptek dan memberi
contoh mengajar.5 Kepedulian kepala sekolah terhadap pengembangan
guru perlu dilakukan pada setiap sekolah untuk memastikan bahwa
mereka tetap mempertahankan kualitas profesionalitasnya sesuai dengan
kebutuhan sekolah.6 Dengan kepedulian dan pengawasan yang dijalankan
kepala sekolah, seorang guru akan mampu meningkatkan kualitas kinerja
nya dalam proses belajar mengajar dalam kelas dan di dalam lingkungan
sekolah yang dijalankan. Karena pengawasan tersebut sangat penting
dilakukan agar dapat mengukur kinerja yang dilakukan.
Namun realitanya, tidak sedikit kepala sekolah yang tidak mengerti
perannya sebagai supervisor. Rendahnya pengawasan yang dilakukan
berdampak pada kinerja guru yang tidak dapat diukur karena tidak
adanya penilaian dari pengawasan yang dijalankan. Hal tersebut karena
masih sangat sedikitnya pemahaman kepala sekolah terkait perannya
sebagai supervisor.
Keberhasilan kepala sekolah akan terwujud apabila ia mampu
memperlakukan orang lain atau bawahannya dengan baik, serta
memberikan motivasi agar mereka menunjukkan performance yang
tinggi dalam melaksanakan tugas.7
5 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2013), h.
101
6 Kasidah, Muniarti AR, Bahrun. “Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meninhkaykankinerja guru pada sekolah luar biasa negeri Banda Aceh”. Jurnal Magister
Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol, 5, 2017.h. 130
7 Herawati Syamsul, Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Agama
Islam, UMI Makassar. h.280
4
Tugas pokok kepala sekolah menurut Karwati dalam Kasidah,
yaitu “Pencipta komunitas pembelajar leader, manajer, dan supervisor”.
Tugas kepala sekolah sebagai leader merefleksikan tugasnya sebagai
inovator, dan motivator. Sedangkan tugas sebagai manajer merefleksikan
tugas sebagai administrator. Dan tugas sebagai supervisor adalah
melaksanakan supervisi untuk meningkatkan kualitas sekolah dan
komponennya secara keseluruhan.8
Dengan demikian intensitas guru dan kepala sekolah harus
diperbaiki dengan baik. Karna kepedulian kepala sekolah menjadi
harapan agar guru lebih percaya diri dan memahami untuk meningkatkan
kinerja nya di dalam kelas.
Realita Keberadaan SDN di lingkungan Pondok Labu menjadikan
acuan untuk meneliti kinerja guru yang mereka berikan untuk siswa
dalam kelas dan kepemimpinan kepala sekolah yang dijalankan untuk
sekolah. Permasalahan yang diambil dikarenakan perbedaan perilaku
yang signifikan terjadi oleh siswa antar sekolah di Kelurahan Pondok
Labu. Tertarik dengan masalah yang muncul apakah kinerja guru yang
dilakukan dan kepemimpinan kepala sekolah yang dijalankan di dalam
lingkungan ini, saya melakukan studi pendahuluan singkat ke sembilan
SDN yang berada di Kelurahan Pondok Labu. Data yang didapat saya
minimalisir sampai akhirnya saya mengambil tiga sekolah untuk menjadi
tempat penelitian saya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti dan
menggali lebih jauh tentang hubungan kepemimpinan kepala sekolah
dengan kinerja guru. Hal ini diaktualisasikan dalam bentuk tulisan berupa
skripsi dengan judul “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Di Tiga SDN Kelurahan Pondok Labu”
8 Kasidah, Op.Cit.,. h. 129
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat di
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kreatifitas guru dalam mengajar
2. Lemahnya penguasaan materi guru dalam bekerja
3. Lemahnya keterampilan manajemen kelas
4. Rendahnya motivasi dalam meningkatkan kinerja
5. Kurang efektifnya kepemimpinan yang dijalani
6. Lemahnya pengawasan terhadap kinerja guru
7. Kurangnya dukungan kebijakan dari kepala sekolah terhadap
peningkatan kinerja guru
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah diketahui terdapat banyak variabel yang
berkorelasi dengan kinerja guru. Namun mengingat keterbatasnya waktu
peneliti maka variabel yang diteliti terkait kinerja guru difokuskan pada
kepemimpinan kepala sekolah.
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian
yaitu “Hubungan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk:
1. Untuk menjelaskan hubungan kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru SDN di Kelurahan Pondok Labu.
2. Untuk mengkaji kinerja guru SDN di Kelurahan Pondok Labu.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi semua pihak, antara
lain:
1. Untuk Kepala Sekolah : Sebagai acuan kepala sekolah dalam
membimbing para bawahan agar bekerja lebih baik lagi
6
2. Untuk Guru : Dijadikan bahan masukan bagi para guru dalam
meningkatkan kualitas kinerjanya.
3. Untuk Penulis dan Pembaca : Menambah wawasan serta kemampuan
dalam memaham tentang pemimpin dan kepemimpinan kepala sekolah
serta kinerja guru.
7
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Menurut Colquid, performance is defined as the value of the set of
employee behaviors that contribute, either positively or negatively, to
organizational goal accomplishment. This definition of ajob
performance includes behaviors that are whitin the control of
employees, but it places a boundary on which behaviors that are (and
are not) relevant to job performance. Kinerja erat kaitannya dengan
prestasi yang dicapai seseorang atau lembaga dalam melaksanakan
tugasnya.9 Menurut Supardi “Kinerja merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah ditetapkan.”10
Dari pengertian diatas kinerja dapat dimaknai pula sebuah hasil
dari kegiatan yang dilakukan seseorang setelah melaksanakan tugas
yang telah diberikan karna berhasil mencapai tujuan yang telah
direncanakan. Kinerja yang dilakukan secara maksimal dapat
memberikan hasil yang baik untuk tujuan yang dikerjakan.
Menurut Ahmad Susanto kinerja guru adalah perilaku yang
dihasilkan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik dan pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan
kriteria tertentu.11
Kompri menjelaskan bahwa kinerja guru
merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas
pembelajaran di sekolah/madrasah dan bertanggung jawab atas peserta
9 Kompri, Manajemen Sekolah: Teori dan Praktik” (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2014), h.162
10
Kasidah, Muniarti, Bahrun, “Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meninhkaykankinerja
guru pada sekolah luar biasa negeri Banda Aceh”. Jurnal Magister Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol, 5, 2017, h. 129
11
Ibid., h. 70
8
didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar
peserta didik.12
Kompri menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan proses
komunikasi yang berlangsung terus menerus, yang dilaksanakan
kemitraan, antara seorang guru dengan siswa.13
Suprihatiningrum
dalam Kompri berpendapat bahwa tanpa memiliki kompetensi yang
baik, seorang guru tidak mungkin dapat memiliki kinerja yang baik.
Sebaliknya, seorang guru yang memiliki kompetensi yang baik belum
tentu memiliki kinerja yang baik.14
Dengan penjelasan dalam buku
yang berbeda, Kompri menjelaskan bahwa kinerja guru menyangkut
seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seorang guru dalam
mengembangkan amanah dan tanggung jawabnya dalam mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memandu siswa untuk
mencapai kedewasaan dan kematangannya. 15
Setiap individu yang bekerja didalam sebuah organisasi pastinya
diharapkan dapat memberikan kinerja yang maksimal demi mencapai
tujuan organisasi tersebut. Sama halnya dengan kinerja guru yang
menjadi orang pertama dalam pentingnya sebuah kualitas pendidikan.
Dari berbagai pengertian yang telah dijelaskan, menurut saya kinerja
guru merupakan tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas
pendidikan. Hal tersebut diselenggarakan sesuai dengan tanggung
jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah
ditetapkan selama periode tertentu dalam mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah sebuah kegiatan
dalam kelas yang dilakukan oleh seorang guru untuk memberikan
pemahaman yang jelas terkait pelajaran yang dibahas untuk siswa.
12 Kompri, Op.Cit., 2014, h. 162
13
Ibid, h. 163
14
Loc.Cit.
15
Kompri, Manajemen Pendidikan: Komponen-komponen Elementer Kemajuan Sekolah,
h.131
9
2. Faktor Kinerja Guru
Menurut Supriati dalam Nardis, faktor-faktor yang dapat
menurunkan kinerja guru, yaitu: a. Kurangnya oembebasan dari
kontrak dengan murid sepanjang hari, b. Tugas-tugas administratif, c.
Kurangnya kerjasama dan dorongan dari kepala sekolah, d. Bangunan
sekolah kurang memadai, e. Kurangnya kerjasama dengans taff, f.
Beban mengajar berlebihan, g. Gaji rendah, h. Kurang lengkapnya
fasilitas kerja.16
Dalam meningkatkan kinerja seseorang pasti dapat dipengaruhi
beberapa faktor. Menurut Suhardiman dalam buku Kompri yang
berjudul Manajemen Sekolah sekurang-kurangnya ada tiga faktor
yang akan mempengaruhi kinerja, yaitu 1) kemampuan, 2) upaya, 3)
peluang dan kesempatan. Dengan kata lain kinerja merupakan fungsi
dari ketiga faktor tersebut.17
Dalam buku Sobirin, Buchari Zainun
mengemukakan tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
pegawai, yaitu: 1) diri seseorang, 2) lingkungan luar, dan 3) sikap
terhadap profesi pegawai.18
Dalam buku Sobirin, Kartini Kartono mengemukakan bahwa
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru terbagi menjadi dua, yaitu:
Faktor Internal meliputi : 1) Kecerdasan, 2) Keterampilan dan
Kecakapan, 3) Bakat, 4) Kemampuan dan minat, 5) Motif, 6)
Kesehatan, 7) Kepribadian, 8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja.
Faktor Eksternal meliputi: 1) Lingkungan keluarga, 2) Lingkungan
kerja, 3) Komunikasi dengan kepala sekolah, 4) Sarana dan prasarana,
5) Kegiatan guru di kelas.19
Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor kinerja
guru ada dua, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
16 Nardis, “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolag dab Motivasi Kerja
Guru terhadap Kinerja Guru di SDIT Al-Harali Depok tahun 2017,” Tesis pada Pascasarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Februari 2018, h. 15
17
Kompri, Manajemen Sekolah: Teori dan Praktik” 2014, h.163
18
Sobirin, Kepala Sekolah, Guru dan Pembelajaran., 2018, h.105
19
Ibid, h.110
10
internal yang dimaksud adalah sebuah keadaan yang berasal dari
perasaan dan kepribadian orang yang hanya dapat dikendalikan oleh
diri sendiri. Sedangkan yang dimaksud faktor eksternal adalah
keadaaan yang berasal diluar dari kepribadian diri dan dipengaruhi
oleh orang lain dan keadaan diluar.
Dari ketiga variabel diatas, penulis berpendapat bahwa faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja guru berasal dari kepribadian guru dan
lingkungan sekitar. Adapun faktor tersebut dapat meningkatkan atau
menurunkan kinerja guru dalam mengajar.
3. Indikator Kinerja Guru
Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2017 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru yang berbungi, “Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: a.
Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan, b. Melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan, c. Menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan, d. Membimbing dan melatih peserta didik, dan e.
Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.”20
Menurut Abd. Wahab dan Umiarso, ada enam indikator yang dapat
dilihat dalam meningkatkan kinerja guru, yaitu: kemampuan membuat
perencanaan dan persiapan mengajar, penguasaan materi yang akan
diajarkan kepada siswa, penguasaan metode dan strategi mengajar,
pemberian tugas-tugas kepada siswa, kemampuan mengelola kelas
serta kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi.21
a. Kemampuan merencanakan proses belajar mengajar
Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola
pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas untuk
20 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
21
Abd Wahab dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), h. 122
11
mencapai tujuan.22
Perencanaa yang dibuat adalah bentuk
perkiraan tentang apa yang akan dilakukan saat pembelajaran,
sehingga adanya persiapan dan kesiapan dalam proses belajar
mengajar siswa memahami materi pembelajaran.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
pembelajaran merupakan proses yang dilakukan secara terperinci
dan teratur. Dengan demikian, penyusunan perencanaan
pembelajaran merupakan kewajiban agar pelaksanaan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan
yang sudah direncanakan.
b. Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa
Kemampuan menguasai bahan pelajaran, sebagai bagian integral
dari proses belajar mengajar. Guru yang profesional mutlak harus
menguasai bahan yang diajarkannya. Penguasaan guru akan bahan
pelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Menurut John Carrol (Supardi, 2013) dalam Afifatu Rochmawati,
dalam bukunya yang berjudul A Model of School Learning,
menyatakan bahwa Instructional Effectiveness tergantung pada
lima faktor: 1) Attitude, 2) Ability to Understand Instruction, 3)
Perseverance, 4) Opportunity, 5) Quality of Instruction. 23
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan bahan
atau materi pelajaran sebelum guru memasuki ruang kelas adalah
hal penting yang tidak boleh ditinggalkan. Dampaknya akan fatal
dan mempengaruhi kualitas siswa jika seorang guru masuk kelas
yang tidak menguasai materi pelajaran yang akan diberikan.
c. Penguasaan metode dan strategi mengajar
Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain unruk mencapai
22 Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h.
238
23
Afifatu Rochmawati, Efektivitas Pembelajaran, Jurnal Pendidikan Usia Dini Universitas
Negeri Jakarta, April 2015, Vol. 9, h. 17
12
tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan metode adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan strategi tersebut.24
Penguasaan metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui
di dalam mengajar. Metode mengajar menjadi suatu hal yang
dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik. Guru yang
kurang baik menyampaikan materi akan mempengaruhi belajar
siswa yang tidak baik pula. Semisal Pembelajaran mengajar
dengan metode ceramah saja sehingga siswa menjadi bosan,
mengantuk, pasif, dan ganya mencatat saja. Guru yang progresif
berani mencoba metode-metode baru yang dapat membantu
meningkatkan kegiatan belajar, agar siswa dapat belajar dengan
baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat,
efisien dan efektif mungkin.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penguasaan metode
mengajar merupakan cara yang dilakukan guru dalam kelas.
Pengaruh dalam penyampaian yang diberikan guru akan terlihat
oleh materi yang diterima murid. Penyampaian yang kreatif dan
inovatif akan membuat murid semangat dalam menerima
pelajaran. Sebaliknya, jika penyampaian yang membosankan akan
membuat murid tidak dapat menerima dengan sigap pelajaran
yang diberikan.
d. Pemberian tugas-tugas kepada siswa
Pemberian tugas adalah metode pembelajaran dengan pemberian
tugas yang tidak hanya sekedar menjawab soal-soal yang
diberikan. Mempunyai unsur latihan secara berulang-ulang,
dikerjakan dan dilaporkan hasilnya sebagai pertanggungjawaban
dari hasil belajar serta mempunyai unsur didaktis pedagogis bagi
para siswa.25
Abdul Majid dalam Wellanda menjelaskan metode
24 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: PT Fajar
Interpratama, 2008), Cet. 1 h. 61
25 Nurjanna, Penggunaan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Keterampilan
Menulis Surat Siswa Kelas IV SDN 2 Lais, Jurnal Kreatif Tadulako Online, No.8, Vol.4, h. 138
13
pemberian tugas dan resitasi merupakan sebuah upaya
membelajarkan siswa dengan cara memberikan tugas dengan
tuntutan kualifikasi atau kompetensi yang ingin dicapai.26
Adapun
pemberian tugas kepada siswa bertujuan untuk melatih daya
tangkap pelajaran yang telah disampaikan. Dalam pemberian tugas
kepada siswa, guru harus memberikan secara sesuai kemampuan
siswa yang diajarkan dan materi yang telah disampaikan. Adapun
pemberian tugas dapat disimpulkan pemberian tugas guru kepada
siswa untuk mengetahui kadar kemampuan siswa dalam proses
belajar.
e. Kemampuan mengelola kelas
Kemampuan mengelola kelas merupakan faktor pendukung dalam
proses pendidikan. Dimana guru harus mampu melakukan
penanganan pada kelas, karena kelas merupakan lingkungan yang
peprlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar
kegiatan pembelajaran terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan.
Pengawasan terhadap lingkungan itu turut menentukan sejauh
mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan yang baik.
Lingkungan yang baik adalah yang bersifat menantang dan
merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman, dan
kepuasan dalam mencapai tujuan.27
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola
kelas sangatlah penting. Hal tersebut agar guru dapat memberikan
kenyamanan dalam proses belajar mengajar agar dapat mencapai
tujuan yang telah direncanakan.
f. Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi
26 Wellanda Widodo, Wiedy Murtini, Tutik Susilowati Penerapan Metode Pemberian Tugas
dan Resitasi dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis surat siswa kelas X D, Jurnal
Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran VO. 1 No. 1 November 2016, h. 133
27 Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta,
Rajawali Pres 2016) Cet, 6, h. 63
14
Dalam menentukan efektivitas program dan keberhasilan siswa
melaksanakan pembelajarab. Kemampuan penilaian dan evaluasi
menjadi faktor pendukung dalam proses pendidikan. Guru harus
mampu menjadi evaluator yang baik. Penilaian dilakukan untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau
tidak, apakah materi yang diajarkan sudah dikuasai atau belum
oleh siswa, dan apakah metode yang digunakan sudah cukup tepat.
Penilaian perlu dilakukan, karena dalam penilaian, guru dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran serta ketetapan yang digunakan.28
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi sangat
penting dilakukan dalam upaya mengetahui apakah bahan
pelajaran dapat diterima dengan baik atau tidak dan sejauh mana
siswa menguasai materi yang diberikan oleh guru.
Dari beberapa uraian terkait indikator yang telah dijelaskan, dapat
ditarik kesimpulan atas indikator kinerja guru. Adapun indikator
kinerja guru menurut saya adalah kemampuan guru dalam persiapan
pelaksanaan dan evaluasi pengajaran di dalam kelas.
B. Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Menurut Lewis H. Lapham leadership consists not in degrees of
technique but in traits of character; it requires moral rather than
athletic or intellectual effort, and it imposes on both leader and
follower alike the burdens of self-restraint. Pemimpin merupakan
perilaku seseorang dalam mempengaruhi kelompok. Dalam hal ini,
menurut E. Mulyasa kepemimpinan dapat diartikan sebagai kegiatan
untuk mempengaruhi orang-orang yang diarahkan terhadap
pencapaian tujuan.29
Adapun menurut Kartini Kartono pemimpin
28 Ibid, h. 64-65
29
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 107
15
adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa
pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang
dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada
pencapaian sasaran-sasaran tertentu.30
Selain itu, Pendi Susanto dalam
buku Produktivitas Sekolah menjelaskan bahwa kepemimpinan
seseorang berperan sebagai penggerak dalam proses kerja sama antara
manusia dalam organisasi termasuk sekolah.31
Pendi Susanto menjelaskan bahwa Kepala sekolah merupakan
jabatan yang keterlibatannya cukup kompleks secara alamiah dalam
penyelenggaraan pendidikan dan dengan mengkombinasikan
hubungan kerja yang meliputi orang tua, siswa, penyelenggara
pendidikan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan sekolah
dan pembelajaran.32
Nur Aedi menjelaskan bahwa kepala sekolah
sebagai penentu kebijakan di dalam sekolah harus memfungsikan
perannya secara maksimal, mampu memimpin sekolah dengan bijak
dan terarah kepada pencapaian tujuan yang maksimal, demi
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.33
Kepemimpinan kepala sekolah adalah proses mempengaruhi
kegiatan guru dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.34
Kepemimpinan kepala sekolah salah satunya dapat dianalisis dari
aspek kepribadiannya sebagai seorang pemimpin, seperti jujur,
bijaksana, tanggung jawab, berani mengambil resiko, dan
sebagainya.35
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan upaya yang
dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam
30 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986), h. 35
31
Pendi Susanto, Produktivitas Sekolah (Bandung: Alfabeta, 2016), h.121
32
Pendi Susanto, Op,Cit., h. 132
33 Nur Aedi, Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan” (Yogyakarta, Gosyen
Publishing, 2016) h. 43
34
Sobirin. “Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru sekolah dasar”, e-journal
Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. XIV No.1 2012, h. 122
35
Nur Aedi, Op. Cit., h. 49
16
mengimplementasikan manajemen sekolah untuk mewujudkan tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien, produktif dan akuntabel. 36
Dari penjelasan terkait kepemimpinan dan kepala sekolah,
kepemimpinan kepala sekolah adalah kepemimpinan yang dilakukan
oleh seorang kepala sekolah dalam memberikan kebijakan terhadap
sekolah. Kepemimpinan ini diwadahi oleh sekolah dengan
pengikutnya yaitu guru dan siswa. Memiliki tanggung jawab untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan memimpin dengan baik
sehingga tujuan yang akan dicapai dapat dilakukan dengan efektif.
Adapun dari rangkaian pendapat para ahli terkait kepemimpinan
kepala sekolah, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah menjadi faktor penentu dalam peningkatan kualitas sekolah.
Keputusan dan kebijakan yang diambil harus sesuai untuk mencapai
tujuan sekolah yang efektif dan efisien.
2. Tugas dan Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Secara operasional tugas pokok dari kepala sekolah adalah
mendayagunakan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
sekolah secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan
dan tujuan sekolah.37
Selanjutnya, Koontz dalam Wahjosumidjo memberikan definisi
fungsi kepemimpinan sebagai berikut “The function of leadership,
therefore, is to induce or persuade all subordinates of followers to
contribute willingly to organizational goals in accordance with their
maximum capability”.38
Mengacu pada definisi di atas, adalah
pemimpin harus pandai dalam membujuk dan merayu bawahan agar
dapat mencapai tujuan bersama.
36 Mulyasa, “Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah”., (PT. Bumi Kasara 2011), h.17
37
Nur Aedi, Op.Cit, h. 42
38 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2011) h. 105
17
Fungsi kepala sekolah adalah menjalankan iklim kerja yang
kondusif, memberikan nasehat maupun masukan kepada pendidik dan
tenaga keoendiidkan beserta warga sekolah lainnya, melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode dan model
pembelajaran yang kreatif dan menarik serta membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran.39
Adapun tugas dan fungsi kepala sekolah sebagaimana yang
ditetapkan dalam Kepmendikbud No. 054/U/1993 untuk SMA,
seorang kepala sekolah memiliki tugas sebagai berikut :
a) Menyelenggarakan kegiatan pendidikan
b) Membina kesiswaan,
c) Membimbing dan menilai pendidik dan tenaga kependidikan,
d) Menyelenggarakan adiministrasi sekolah
e) Merencanakan pengembangan, pendayagunaan, dan pemeliharaan
sarana dan prasarana, serta
f) Membina hubungan sekolah dengan lingkungan, orang tua, dan
masyarakat.40
Dari berbagai Setelah menjabarkan tugas dan fungsi kepala
sekolah, dapat disimpulkan bahwa tugas adalah tanggung jawab yang
harus dikerjakan oleh kepala sekolah. Adapun fungsi adalah pekerjaan
kepala sekolah yang dilakukan sesuai dengan tugas yang didapatkan.
Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa Kepala sekolah sebagai
penentu kebijakan di sekolah harus mampu memfungsikan tugasnya
secara maksimal, mampu memimpin sekolah dengan bijak dan terarah
sehingga sampai dengan tujuan sekolah yang diharapkan. Tugas dan
fungsi kepala sekolah yang dijalankan dengan baik akan berpengaruh
dengan tujuan yang sudah direncanakan. Dengan tujuan yang tercapai
tersampainya sekolah yang diminati oleh warga sekitar.
3. Peran Kepala Sekolah
Kepemimpinan kepala sekolah memiliki berbagai macam peran,
diantaranya: kepala sekolah sebagai pendidik, kepala sekolah sebagai
39 Nur Aedi, Op. Cit, h. 45
40
Ibid., h. 55
18
manajer, kepala sekolah sebagai supervisor, dan kepala sekolah
sebagai leader.
a) Kepala sekolah sebagai pendidik
Dalam melakukan fungsinya sebagai pendidik, kepala sekolah
harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya.41
Selain itu,
kepala sekolah yang baik harus memberikan contoh yang menjadi
dapat memberikan semangat para guru dalam mengajar.
Memberikan motivasi dan nasehat kepada guru dan peserta didik
yang bertindak indisipliner. Karena dengan diberikannya nasehat
diharapkan mereka tidak mengulangi tindakan tersebut. Dalam
kaitannya dengan kedisiplinan, kepala sekolah harus memberikan
motivasi kepada guru dan peserta didik secara verbal, contohnya
dengan menceritakan dampak dari kedisiplinan atau memberikan
motivasi secara non verbal yaitu dengan memberikan penghargaan
(reward). Guru akan melaksanakan tugas dan kewajiban yang
diberikan oleh pemerintah dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan. Berkaitan dengan hal tersebut maka motivasi dalam
bekerja merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang guru
dalam mengemban amanah pendidikan nasional.42
Kepedulian kepala sekolah terhadap pengembangan guru dan
staf perlu dilakukan pada setiap sekolah untuk memastikan bahwa
mereka tetap mempertahankan profesionalitasnya. Dengan
mengikut sertakan guru dan staf dalam kegiatan-kegiatan seminar
dan workshop yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah dan
non pemerintah. Selain itu, program pengembangan guru dan staf
berbasis sekolah dapat pula dilaksanakan melalui program-program
yang direncanakan sendiri oleh sekolah.
41 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (PT Remaja Rosdakarya 2007), h. 98
42
Hardono, Haryono, Amin Yusuf, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi Akademik, dan
Motivasi Kerja dalam meningkatkan kinerja guru, Jurnal Program Studi Manajemen Pendidikan,
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, h. 27
19
b) Kepala Sekolah sebagai Manajer
Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan
kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana.43
Kepala sekolah harus mampu melaksanakan
manajerial sekolah, dan kinerjanya harus terlibat dalam
melaksanakan bidang garapan manajerial tersebut.44
Kepala
sekolah sebagai pemimpin juga mengupayakan perwujudan visi
misi dan tujuan sekolah melalui program pengembangan guru,
workshop, pelatihan, seminar dan diskusi mata pelajaran guna
membahas permasalahan dan solusi untuk semua pelajaran. 45
Seperti pada umumnya, kepala sekolah sebagai pemimpin
memiliki fungsi sebagai manajer. Mereka melakukan suatu proses
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin
usaha para anggota organisasi serta mendayagunakan seluruh
sumber-sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan
yang telah di tetepkan. Selain itu, seorang manajer adalah orang-
orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan bawahan dan
bertanggung jawab atas pencapaian yang telah didapat. Kepala
sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru.
c. Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Supervisor adalah melaksanakan supervisi, yaitu kegiatan
profesional dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah dan
komponennya secara keseluruhan.46
Adapun dalam buku
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Supervisi adalah
43 Kasidah, Murniati AR, Bahrun, Kepemiminan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja
Guru, Jurnal Prodi Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah
Kuala, h. 128
44 Nur Aedi, Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan” (Yogyakarta, Gosyen
Publishing, 2016), h. 46
45 Kasidah, Op.Cit., h. 130
46
Ibid , h. 129
20
bentuk kegiatan pengendalian terhadap berbagai kegiatan sekolah
yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan agar terarah
pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.47
Inti utama kegiatan
sekolah adalah pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi
sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai kepala sekolah memiliki
fungsi sebagai supervisor.
Supervisi diduga mempengaruhi kinerja guru. Untuk
mengarahkan, membimbing dan membina guru dalam menjalankan
proses pembelajaran yang mempunyai kualitas mutu yang
dilakukan oleh pengawas sekolah.48
Pengawasan yang dilakukan
kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan adalah suatu upaya
meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan
kualitas pembelajaran yang efektif.
Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah sebagai supervisor
harus memperhatikan prinsip-prinsip: (1) hubungan konsultatif,
kolegial dan bukan hirarkhis, (2) dilaksanakan secara demokratis,
(3) berpusat pada guru, (4) dilakukan berdasarkan kebutuhan guru,
(5) merupakan bantuan profesional.49
Keberadaan kepala sekolah sebagai supervisor memberi
dampak dalam peningkatan kesadaran tenaga pendidik dan
meningkatkan keterampilan tenaga pendidik.
d. Kepala Sekolah sebagai Leader
Kepemimpinan kepala sekolah adalah peranan dalam
mengatur dan mengelola segala sumber daya dan dana yang ada di
sekolah yang menjadi tempatnya bertugas.50
Kepala Sekolah
sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan
47 Nur Aedi, Op.Cit., 2016, h. 47
48
Hardono, Haryono, Amin Yusuf, , Kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi Akademik,
dan Motivasi Kerja dalam meningkatkan kinerja guru, Jurnal Program Studi Manajemen
Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Semarang,., h. 27
49 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (PT Remaja Rosdakarya 2007), h. 113
50
Hardono, Haryono, Amin Yusuf, Op. Cit., h. 29
21
pengawasan, meningkatkan kemauan teaga kependidikan,
membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas.51
Sebagai pemimpin dalam dunia pendidikan, kepala sekolah
harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian,
keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan administrasi.
Kepribadian kepala sekolah sebagai leader akan terlihat
dengan sifat jujur, tanggung jawab, cerdas, dan berani mengambil
resiko dalam setiap keputusan. Sebagai leader, kepala sekolah
dituntut untuk profesional dalam bekerja agar menjadi contoh yang
positif untuk menginspirasi guru dan peserta didik dalam
melakukan hal yang bermanfaat .
Dari penjelasan terkait peran kepemimpinan kepala sekolah dapat
disimpulkan bahwa kepala sekolah memiliki berbagai macam peran,
yaitu: Kepala Sekolah sebagai Pendidik, Kepala Sekolah sebagai
Manajer, Kepala Sekolah sebagai Supervisor dan Kepala Sekolah
sebagai Leader. Adapun hal tersebut mewajibkan kepala sekolah harus
menjalankan perannya sebagai pemimpin dalam lingkungan sekolah.
C. Dampak Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap pengembangan
Kinerja Guru
Dari beberapa pengertian dan penjelasan yang telah diuraikan terkait
makna kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Salah satu fungsi
kepala sekolah adalah sebagai pengawas, karenanya ia harus mampu
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan
kinerja guru.52
Dalam hal ini, E. Mulyasa menjelaskan bahwa kegagalan
dan keberhasilan suatu organisasi banyak ditentukan oleh pemimpin
karena pemimpin merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak
ditempuh oleh oprganisasi menuju tujuan yang akan dicapai.53
Menurut
51 Mulyasa, Op.Cit., 2007, h. 115
52
Kompri, Manajemen Sekolah Teori dan Praktek (Bandung, Alfabeta, 2014) h.168
53
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 14,
h. 117
22
Hamid dalam Jurnal Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru kepuasan kerja timbul dengan baik jika
seseorang memiliki motivasi kerja yang baik pula.54
Pengawasan yang
dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru akan memberikan dampak
positif terhadap kinerja yang dilakukan. Seorang guru yang merasa diawasi
akan lebih wasapada dan lebih menjaga kinerjanya agar terlihat baik.
Keberhasilan seorang pemimpin akan tercapai apabila seorang pemimpin
dapat memperlakukan bawahan dengan baik sehingga terciptanya kinerja
yang memuaskan. Dalam hal ini, kepemimpinan kepala sekolah sangat
mempengaruhi kinerja guru dalam mengajar.
Oleh karena itu, keberhasilan sekolah sangatlah penting karena
pengaruh dari kepala sekolah. Proses kepemimpinan kepala sekolah
berkaitan dengan tugas dan fungsi kepemimpinan yang digunakannya.
Berangkat dari anggapan bahwa tidak ada kepemimpinan kepala sekolah
yang terbaik, semua dikaitkan karena bergantung pada situasi dan kondisi
sekolah. Sehingga dengan menjalankan fungsi kepemimpinan dengan baik
yang digunakan kepala sekolah, seorang guru dapat melakukan kinerja
sesuai dengan tugasnya.
Kepala sekolah harus mampu memahami faktor-faktor yang
dihadapai guru dalam meningkat atau menurunnya kinerja yang dijalankan
di dalam kelas. Dalam mengetahui efektivitas kinerja guru di sekolah,
kepemimpinan kepala sekolah menjadi salah satu faktor penting dalam
meningkatkan dan mengembangkan kinerja guru. Kinerja guru dapat
tercapai dengan maksimal apabila guru mengetahui tujuan dalam
mengajarnya dalam kelas.
Kepemimpinan yang baik dari kepala sekolah akan mendorong
guru untuk meningkatkan kinerjanya. Sehingga, akan meningkatkan
kinerja guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
tenaga pendidik. Begitu pula sebaliknya, jika kepemimpinan kepala
54 Herawati Syamsul, Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Agama
Islam, UMI Makassar,. h.280
23
sekolah kurang baik, maka kinerja guru yang dilakukan pastinya rendah.
Peran kepala sekolah dalam mewujudkan kinerja guru sangatlah besar.
Kepala sekolah diharapkan mampu mempengaruhi dan menggerakkan
para guru dengan jiwa kepemimpinannya untuk meningkatka kinerja guru.
Oleh karena itu, kepala sekolah harus menciptakan suasana nyaman dalam
sekolah. Dengan kepedulian yang baik dari kepala sekolah akan
mendorong kinerja yang baik untuk para guru dalam memperbaiki kualitas
kinerjnya.
D. Penelitian Relevan
Pertama, penelitian ini ditulis oleh Saipullah, mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Manajemen Pendidikan pada
tahun 2014. Penelitian ini berjudul Hubungan Kepemimpinan Kepala
Sekolah dengan Kinerja Guru di MTs.N 8 Jakarta. Skripsi tersebut lebih
terfokus dengan penjelasan mengenai kepemimpinan yang dijalankan oleh
kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yang dilakukan.
Sedangkan hasil tersebut mendapat korelasi yang sedang atau cukup
dengan menggunakan rumus product. Adapun persamaan dari penelitian
ini adalah dengan penelitian dan variabel yang sama kami meneliti
Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja guru yang dibedakan
dengan tahun dan lokasi yang dilakukan.
Kedua, penelitian ini ditulis oleh Umdatul Faizah Kholid,
mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Manajemen
Pendidikan pada tahun 2016. Penelitian ini berjudul Hubungan
Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di MAN Insan
Cendekia Serpong. Penelitian ini mencari fokus dan korelasi yang
dilakukan kepala sekolah dalam memimpin dan kinerja guru dalam
mengajar sehingga terdapat korelasi yang signifikan antara kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru. Pada penelitian sebelumnya,
dilakukan pada tahun 2016 dan meneliti satu sekolah saja. Sedangkan
persamaan yang signifikan dari hasil hubungan kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru bersifat rendah.
24
Ketiga, penelitian ini ditulis oleh Siti Hardiyanti, mahasiswi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Manajemen Pendidikan
pada tahun 2018. Penelitian ini berjudul Hubungan Komunikasi
Interpersonal Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SMKN 2 Tangerang
Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang baik
serta komunikasi yang terarah dari kepala sekolah akan membangun
kualitas kinerja guru dalam mengajar. Perbedaan dari penelitian ini yaitu
variabel pertama yang diambil adalah hubungan komunikasi interpersonal
kepala sekolah sebagaimana masalah yang diambil adalah hubungan
komunikasi yang dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah terhadap
guru sedangkan penelitian ini adalah hubungan kepemimpinan yang
dilakukan kepala sekolah dalam mengoptimalkan kinerja guru.
25
E. Kerangka Berfikir
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Kepemimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru
Kondisi Nyata
1. Tugas dan Fungsi Kepala
Sekolah belum tercapai
2. Peran kepemimpinan dalam
menyesuaikan kondisi yang
dihadapi
3. Pengawasan terhadap kinerja
guru
Kondisi Nyata
1. Membuat perencanaan mengajar,
2. Penguasaan materi yang akan
diajarkan,
3. Penguasaan metode dan strategi,
4. Pemberian tugas kepada siswa,
5. Kemampuan mengelola kelas,
6. Kemampuan melakukan
penilaian dan evaluasi.
Masalah
Kurangnya jiwa kepemimpinan kepala sekolah dalam diri kepala sekolah dan
pengaruh kinerja guru
Konsep kepemimpinan yang
kurang efekif
Rendahnya kinerja guru
Strategi
1. Kepala sekolah mengawasi guru dengan baik,
2. Kepala sekolah memberikan motivasi kerja terhadap guru, dan
3. Kepala sekolah memberikan fasilitas pembelajaran
Hasil
1. Kinerja guru membaik dan lebih kreatif dalam proses mengajar
2. Murid lebih semangat dalam proses belajar
26
Kinerja guru yang diberikan untuk mencapai kualitas sekolah yang
baik dapat diambil dari maksimalnya pembuatan RPP dan persiapan guru
dalam merencanakan pembelajaran. Penguasaan guru dalam memberikan
materi menjadi hal terpenting dalam memberikan pengetahuan kepada
murid. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki metode dan strategi
mengajar yang baik dalam membangun suasana kelas yang nyaman. Serta
pemberian tugas kepada siswa menjadi hal dalam mengingatkan pelajaran
para siswa.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor yang sangat
penting dalam menunjang kinerja guru. Kepribadiannya dalam memimpin
harus dilakukan dengan baik guna memberikan hal positif untuk guru
dalam memperbaiki kualitas kinerja yang dilakukan. Kepala sekolah harus
efektif dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab yang dijalankan.
Lemahnya pengawasan terhadap guru juga menjadi faktor berkurangnya
rasa tanggung jawab seorang guru dalam meningkatkan kualitas
mengajarnya. Kurangnya penguasaan guru dalam memahami materi
menjadi faktor rendahnya kinerja yang diberikan. Karna hal ini pastinya
akan mengurangi fokus yang dijalankan oleh guru tersebut. Kreativitas
yang harus dikembangkan guru sangatlah penting untuk kenyaman murid
dalam belajar. Lemahnya keterampilan manajemen kelas yang tidak
terampil akan membuat kegaduhan dan mengurangi rasa aman dan
nyaman bagi murid dalam belajar dan guru dalam mengajar. Selain itu,
kurangnya motivasi yang didapat guru menjadi dampak penting dalam
meningkatkan kualitas mengajarnya tersebut. Kurangnya keterampilan
metodologi guru di dalam kelas menjadi faktor penting dalam pemahaman
murid menerima ilmu yang diberikan jika kurang maksimal dan
Kurangnya dukungan kebijakan dari kepala sekolah terhadap peningkatan
kinerja guru menjadi hal yang harus diawasi agar dapat meningkatkan
kinerja guru yang bermutu di dalam kelas.
Hasil yang didapat dari kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
adalah kinerja guru yang membaik. Hal tersebut karena kinerja yang
27
diawasi dan motivasi kerja yang selalu diberikan oleh kepala sekolah. Jika
beberapa faktor kinerja guru dapat dipahami oleh kepala sekolah, guru
akan lebih aktif dan kreatif dalam mengajar. Keaktifan serta kreativitas
yang diberikan akan memberikan kebahagiaan dan kemudahan murid
dalam belajar. Oleh karena itu, kualitas sekolah akan terjamin karena
kepemimpinan yang diberikan kepala sekolah dalam mengawasi guru
terjamin untuk meningkatkan mengajar guru di kelas.
Untuk itu, banyak strategi yang harus dijalankan untuk mendapatkan
hasil yang baik. Pengawasan dari kepala sekolah untuk guru juga harus
dilakukan secara maksimal agar kinerja yang diberikan guru untuk murid
selama di kelas lebih maksimal. Kepala sekolah harus paham
kemungkinan yang menjadi faktor menurunnya kinerja guru, oleh karena
itu seorang kepala sekolah harus selalu memotivasi guru dalam melakukan
tugasnya mengajar murid-murid di dalam kelas. Selain itu, kepala sekolah
harus memberikan fasilitas yang memadai pembelajaran di dalam kelas
agar pelajaran antara teori dan praktek berjalan dengan lancar. Dengan
beberapa strategi yang dijelaskan, yang terakhir kepala sekolah juga harus
melakukan pembinaan secara individual kepada guru agar dapat
memberikan masukan secara tatap muka sehingga tidak menyinggung
perasaan guru jika ditegur di depan umum.
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas penulis mengajukan
hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ho : Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di tiga SDN Kelurahan Pondok labu.
H1 : Tidak terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru di tiga SDN Kelurahan Pondok labu.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 3 SDN yang berada di Kelurahan Pondok Labu.
Diantaranya adalah SDN
1. SDN 03 Pondok Labu yang berada di Jalan H. Saleh No. 37, RT 03 RW 01,
Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. 12450
2. SDN 02 Pondok Labu Pagi yang berada di Jalan Swakarya Bawah, RT 01 RW
09, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. 12450
3. SDN Pondok Labu 07 yang berada di Jalan Ambalun No. 1 Komplek TNI-AL
Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. 12450
Pemilihan sekolah yang diambil dilihat dari beberapa kriteria, yaitu: sekolah
memiliki akreditasi A, jumlah siswa lebih dari 100 dan jaminan mutu lulusan
sekolah tersebut dapat masuk ke Sekolah Menengah Pertama Negeri.
Tabel 3.1
Rincian Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Waktu Penelitian
Nov
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Agst
Sep
Okt
1 Studi Pendahuluan
3 Perbaikan bab 1, 2
dan 3
4
Penyusunan
instrumen
penelitian
5 Penyerahan izin
penelitian
6 Penyebaran Angket
7 Pengolahan data
8 Penyusunan BAB
IV dan V
29
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu :
1. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas (Independen
Variabel) yaitu “Kepemimpinan Kepala Sekolah”.
2. Variabel Y yang biasa dikenal dengan istilah variabel terikat (Dipenden
Variabel) yaitu “Kinerja Guru”.
C. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk deskripsi
kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan data yang faktual dan
sistematis sesuai dengan yang terjadi di lapangan, sehingga dengan data tersebut
peneliti dapat mendeskripsikan temuannya. Data yang diperoleh berdasarkan hasil
wawancara dan angket dan dijabarkan dalam bentuk statistik.
Metode yang digunakan adalah penelitian korelasi. Penggunaan metode ini
diarahkan pada usaha menggambarkan dan menjelaskan besar kecilnya korelasi
kepemimpinana kepala sekolah (variabel X) dengan kinerja guru (variabel Y).
D. Populasi dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah guru SDN yang ada di Kelurahan Pondok Labu yang
berjumlah 90 orang.
Tabel 3. 2
Jumlah Guru di Tiga SDN Kelurahan Pondok Labu
Jumlah Guru
SDN 03 L = 10 P = 34 44
SDN 02 L = 2 P = 24 26
SDN 01 L = 6 P = 14 20
30
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Menurut Sugiono, semakin besar
jumlah sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi
semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi,
maka makin besar kesalahan generalisasi.55
Oleh karena itu sampel pada
penelitian ini berjumlah 90 guru yakni keseluruhan dari jumlah populasi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Setiap kegiatan penelitian pasti selalu terjadi proses pengumpulan data. Hasil
sebuah penelitian dipengaruhi oleh teknik pengumpulan data. Pada penelitian ini,
tekhnik pengumpulan data yangdilakukan peneliti adalah :
1. Kuosioner (Angket)
Angket ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai persepsi guru tentang
kepemimpinan kepala sekolah. Adanya angket ini, diharapkan guru dapat
mengisi dengan jujur dan sebaik mungkin karena hasil dari angket ini akan
sangat berarti untuk mengetahui tanggapan terhadap kepemimpinan kepala
sekolah sekaligus mengetahui kinerja para guru tersebut.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai
kelengkapan variabel. Teknik atau metode dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data tentang struktur organisasi, visi-misi, dan daftar guru.
Adapun alasan penggunaan metode dokumentasi adalah:
a. Lebih efektif dan efisien untuk mengungkap data yang dibutuhkan
b. Data yang diungkapkan berupa hal tertulis yang telah didokumentasikan.
3. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan secara jelas. Wawancara terbagi menjadi dua, yaitu wawancara
terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tersebut dilakukan
kepada kepala sekolah untuk mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk
kinerja guru dalam kepemimpinan yang dijalankannya. Adapun tujuan dari
55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2016)
cet, 23, h. 86
31
wawancara ini hanya sebagai teknik pelengkap untuk memperoleh informasi
saat studi pendahuluan.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
a. Definisi Konseptual
Kepemimpinan kepala sekolah adalah seperangkat keterampilan teknis
dalam melaksanakan fungsi kepala sekolah untuk mendayagunakan
segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah yang efektif
dan efisien.
b. Definisi Operasional
Kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah
kepemimpinan yang mengacu kepada hubungan antara kepala sekolah
dan guru. Segala sikap dan difat yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam
mempengaruhi kinerja guru di sekolah.
c. Kisi-kisi Instrumen Kepala Sekolah
Berikut merupakan kisi-kisi untuk penelitian yang akan dijadikan soal
pertanyaan:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen
Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
No. Dimensi Indikator Instrumen
(Nomor
Butir)
Jumlah
Butir
1. Kepala
Sekolah
sebagai
pendidik
a. Membimbing guru
b. Mengembangkan
kinerja guru
1,2,3,4,5
6,7,8,9
9
2. Kepala
Sekolah
a. Merencanakan
b. Mengkoordinasikan
10,11,12
13,14,15
8
32
sebagai
manajer
c. Melaksanakan 16,17
3. Kepala
Sekolah
sebagai
Leader
a. Kemampuan Kepala
Sekolah dalam
mempengaruhi
bawahan
b. Kemampuan kepala
sekolah dalam
komunikasi dengan
para bawahan
18, 19, 20
21, 22
5
4. Kepala
Sekolah
sebagai
supervisor
a. Kepala Sekolah
merencanakan
supervisi
b. Kepala Sekolah
melaksanakan
supervisi
23,24,25,26
27,28,29,30
8
Jumlah 30
d. Skala Kepemimpinan Kepala Sekolah
Untuk mengukur hasil jawaban yang didapatkan, peneliti menggunakan
skala likert dalam menentukan tingkat kepemimpinan kepala sekolah di
tiga SDN kelurahan pondok labu. Dalam pengukuran skala likert
jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif.56
Adapun dari setiap jawaban akan diberi skor
sebagai berikut:
56 Ibid., h. 93
33
Tabel 3. 4 Skor pilihan Jawaban
Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah
Pilihan Jawaban Skor Pernyataan
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
2. Variabel Kinerja Guru
a. Definisi Konseptual
Kinerja guru adalah hasil kerja seorang guru dalam menjalankan
tugasnya di sekolah, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam periode
tertentu sesuai standar kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan.
b. Definisi Operasional
Kinerja guru adalah hasil kerja seorang guru dalam menjalankan
tugasnya du sejikah, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam periode
tertentyu sesuai standar kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan,
antara lain :
1) Kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar
2) Penguasaan materi yang akan diajarkan kepada siswa
3) Penguasaan metode dan startegi mengajar
4) Pemberian tugas-tugas kepada siswa
5) Kemampuan mengelola kelas
6) Kemampuan melakukan penilaian dan evaluasi
34
c. Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru
Tabel 3.5
Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru
No. Dimensi Indikator Instrumen
(Nomor Butir)
Jumlah
Butir
1. Kemampu
an
membuat
perencanaa
n dan
persiapan
mengajar
a. Memahami
kurikulum
b. Menguasai bahan
ajar
a. Menyusun
program
pengajaran
b. Melaksanakan
program
pengajaran
c. Menilai program
pengajaran dan
hasil proses
belajar yang telah
dilaksanakan
1,2
3,4
5,6,7,8,9
10,11
12,13
13
2. Penguasaa
n materi
pembelajar
an
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Penerapan
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
14, 15
16,17
18,19
20, 21
22,23
24,25
12
3. Penguasaa
n metode
dan
strategi
a. Menggunakan
metode belajar
yang kreatif
dalam
26, 27, 28
6
35
mengajar pembelajaran
b. Terampil
menggunakan
metode
pembelajaran
29,30,31
4. Memberik
an tugas-
tugas
kepada
siswa
a. Memberikan
tugas secara
proposional
b. Memberikan
tugas sesuai
dengan
kompetensi
32,33
33,34
4
5. Mengelola
kelas
a. Mengatur
tempat duduk
siswa dan tata
ruang kelas
b. Mengatur
keindahan,
kebersihan,
keamanan, dan
kenyamanan
kelas
c. Mengatur
kelompok
diskusi
d. Mengatur
disiplin kelas
35,36
37,38,39,40
41,42
43,44
10
6. Melakukan
penilaian
atau
a. Melakukan
penilaian
proses
45,46
4
36
evaluasi b. Melakukan
penilaian hasil
47,48
Jumlah 44
d. Skala Kinerja Guru
Skala yang digunakan untuk mengukur hasil kuesioner kinerja guru
menggunakan skala likert.
Tabel 3.6
Skor Pilihan Jawaban
Variabel Y (Kinerja Guru)
Pilihan Jawaban Skor Pernyataan
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
G. Analisis Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Suatu angket sebagai alat pengumpulan data yang dibuat sendiri oleh
si peneliti sangat perlu untuk melakukan uji coba sehingga dapat diketahui
tingkat validitasnya.57
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan
butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel. Pada penelitian uji validitas menggunakan program SPSS ver 23,
selain itu juga uji validitas dapat menggunakan korelasi Product Moment
dengan rumus sebagai berikut:58
( )( )
**( ) ( )+*( ) ( )+
57 R Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013), h.56
58
Ibid., h. 57
37
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = Skor tiap responden untuk setiap item pertanyaan
Y = Skor tiap responden untuk setiap item pertanyaan
= Jumlah skor dalam distribusi X
= Jumlah skor dalam distribusi Y
= Jumlah kuadrat masing-masing skor X
= Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
N = Jumlah subyek
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Setelah
melakukan uji validitas instrumen langkah selanjutnya yakni uji
reliabilitas. Uji reliabilitas yaitu untuk menguji komsistensi alat ukur,
apakah hasilnya tetap konsisten jika pengukuran diulan. Uji reliabilitas
pada penelitian ini menggunakan program SPSS ver. 23, diberbagai
penelitian banyak juga yang menggunakan metode Cronbach Alpha.
Dengan rumus sebagai berikut: 59
,
][1-
-
Keterangan :
r = Relibialitas instrumen
k= Banyaknya butir pertanyaan
∑ab2 = Jumlah varian butir
ar2
= Varian total
59 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah.,
(Jakarta: Preneda Media Group, 2012) h.165
38
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan
teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.60
H. Teknik Pengolahan Data
Untuk pengolahan data pada penelitian ini, digunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Editing
Tahap ini merupakan awal setelah angket disebar dan diisi oleh para
guru yang menjadi responden, penulis melakukan pengecekan satu
persatu meliputi kelengkapan pengisian, penjelasan penulisan angket
dan kebenaran pengisian angket.
2. Coding
Merupakan tahap pemberian angka atau huruf pada angket untuk
mempermudah dalam pengumpulan dan pengolahan data yang telah
diisi oleh guru yang menjadi responden.
3. Tabulating
Tahapan ini peneliti memindahkan data yang terdapat dalam angket
yang sudah diolah dan dinyatakan valid ke dalam bentuk tabel.
Tabulasi dimaksudkan agar data penelitian dapat lebih mudah
dipahami.
4. Mengolah data dengan menggunakan bantuan program SPSS ver.23
I. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian akan dideskripsikan menggunakan teknik
analisis deskriptif. Untuk menganalisis data yang telah diperoleh selama
penelitian, ada beberapa teknik analisis data yang akan digunakan,yaitu :
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan data-data yang telah berhasil terkumpul
dari tiap variabel yang diteliti sehingga mudah dipahami.61
60 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakartta: PT RajaGrafindo
Persada, 2010), h. 175
61 Sugiyono, Op.Cit., h. 148
39
Deskripsi data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:
a. Mean, Median, Modus dan Standar Deviasi
b. Tabel distribusi frekuensi
1) Menentukan rentang atau jarak data dengan rumus :
Rentang Data = Data terbesar – data terkecil
2) Menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus
Sturges: K= 1 + 3,3 log n
3) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:
Panjang kelas interval =
c. Histogram
Histogram merupakan grafik batang yang dibuat berdasarkan data
pada distribusi frekuensi.
d. Tingkat kecenderungan variabel
Masing-masing variabel memiliki kecenderungan dilakukan dengan
pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean dan standar
deviasi dengan pengelompokkan pada 3 kategori seperti berikut:
Tabel 3.7
Tingkat kecenderungan variabel
No. Skor nilai Kategori
1. X < (Mi – Sdi) Rendah
2. (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang
3. X > (Mi + Sdi) Tinggi
Keterangan :
Mi = Mean
Sdi = Standar Deviasi
X = Skor yang dicapai
Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran data
diambil dari skor total butir-butir pada kuesioner variabel
40
kepemimpinan kepala sekolah dan kuesioner variabel kinerja guru
yang diperoleh menggunakan SPSS ver 23.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak.62
Teknik yang akan digunakan untuk pengujian normalitas
data pada penelitian ini adalah teknik Komologrov
Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji
Komologrov-Smirnov, dilakukan dengan menghitung A1, yaitu
nilai maksimum dari selisih antara kumulatif proporsi (KP) dan
harga Z.63
Teknik ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:64
1) Perumusan Hipotesis
H0: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1: Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2) Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar
3) Menentukan kumulatif proporsi (kp)
4) Data ditransformasi ke skor baru: zi =
5) Menentukan luas kurva zi (z-tabel)
6) Menentukan a1 dan a2
7) Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan Do
8) Mennetukan harga D-tabel
b. Uji linearitas
Untuk melakukan analisis hubungan menggunakan korelasi
produk moment dari Pearson perlu adanya uji linearitas untuk
62 Juliansyah Noor, Op. Cit, h.174
63 Ibid, h. 176
64 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel
dalam Penelitian, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), cet.2., h.147
41
mendeteksi apakah hubungan yang terjadi berbentuk garus lurus
atau tidak.65
3. Pengujian hipotesis
a. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi merupakan suatu analisis untuk mengetahui
tingkat keeratan hubungan antara dua variabel. Tingkat hubungan
ini dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu mempunyai hubungan
positif, mempunyai hubungan negatif, dan tidak mempunyai
hubungan.66
pada penelitian ini digunakan untuk mencari besar
hubungan variabel bebas dan variabel terikat serta digunakan untuk
melakukan uji hipotesis yang telah diajukan. Teknik korelasi yang
digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Pada
penelitian kali ini peneliti menggunakan SPSS Ver.23. Untuk
menunjukkan apakah masing-masing variabel berpengaruh, uji ini
dapat menggunakan 2 rumus, yaitu:
1) Membandingkan nilai rhitung dengan r tabel
- Jika rhitung < rtabel, maka H0 diterima
- Jika rhitung > rtabel, maka H0 ditolak
2) Membandingkan angka probabilitas signifikansi
- Apabila Sig. > 0,05, maka H0 diterima
- Apabila Sig. < 0,05 maka H0 ditolak
3) Melihat tabel interpretasi koefisien korelasi
65 R Gunawan Sudarmanto, Op. Cit., h. 192
66 Juliansyah, Op. Cit., h. 179
42
Tabel 3.8
Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi67
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
variabel X (Kepemimpinan kepala sekolah) mempunyai
kontribusi atau ikut menentukan variabel Y (Kinerja Guru). Nilai
koefisien determinasi dihitung menggunakan rumus :
Nilai koefisien korelasi (R) berkisar -1 sampai dengan 1. Semakin
mendekati -1 atau 1 menunjukkan hubungan antar variabel
semakin kuat. Sebaliknya jika mendekati ) menunjukkan
hubungan antar variabel semakin lemah. Nilai R dihitung dengan
rumus:
R = ±√R2
Perhitungan uji koefisien Determinasi dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS ver 23.
67 Sugiyono, Op. Cit,. h. 184
43
J. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah hipotesis asosiatif,
dimana terdapat hubungan antara variabel kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru, adapun hipotesis statistiknya sebagai berikut :
1. H1 : ρ ≠ 0, artinya kepemimpinan kepala sekolah memiliki hubungan
positif dan signifikan dengan kinerja guru di tiga SDN kelurahan
pondok labu.
2. H0 : ρ = 0, artinya kepemimpinan kepala sekolah tidak memiliki
hubungan positif dan signifikan dengan kinerja guru di tiga SDN
kelurahan pondok labu.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di tiga SDN se-kelurahan Pondok labu
yang meliputi: SDN 01 Pondok Labu, SDN 02 Pondok Labu, dan SDN
03 Pondok Labu pada bulan Agustus 2018 sampai dengan September
2019. Untuk lebih jelas profil sekolah yang terdapat pada lampiran 1.
Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah guru di tiga SDN
tersebut. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel X (Kepemimpinan
Kepala Sekolah) dan variabel Y (Kinerja Guru SDN di Tiga SDN
Kelurahan Pondok Labu). Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data berupa kuesioner (angket). Angket uji coba disebarkan
kepada 12 guru di SDN 03, 10 guru di SDN 02, 8 guru di SDN 01 yang
terdiri dari 32 butir soal variabel X dan 43 butir soal variabel Y.
Sedangkan angket penelitian disebarkan kepada 90 guru di tiga SDN
tersebut.
Deskripsi data yang disajikan untuk memberikan gambaran secara
umum mengenai penyebaran data di lapangan. Daya yang disajikan
berupa data mentah yang dioleh menggunakan bantuan program SPSS
ver 23.
Adapun hasil deskripsi data responden yang diperolah dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1. Deskrpsi Data Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) dan
Hasil Analisisnya
a. Data Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Data Kepemimpinan Kepala Sekolah diperoleh dari hasil angket
yang dilakukan oleh 90 responden yaitu 44 guru d SDN 03
Pondok Labu, 28 guru d SDN 02 Pondok Labu, dan 20 guru d
SDN 01 Pondok Labu. Dari hasil tersebut, peneliti
mengumpulkan data mengelompokkan data mengenai
45
kemampuan kepemimpinan kepala sekolah. Data dapat dilihat
secara rinci pada lampiran 2.
b. Hasil Analisis Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
1) Rentang Nilai (r)
r = Nilai Tertingggi – Nilai Terendah
r = 112 – 80
= 32
2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 90
= 1 + 6,44
= 7, 44 ~ 7
3) Panjang interval (i)
i = jumlah rentang (r) : jumlah kelas (k)
= 32 : 7
= 4,5 ~ 5
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X (Kepemimpinan
Kepala Sekolah)
Tabel 4.1
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X
46
Berdasarkan data distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan distribusi
frekuensi sebagai berikut :
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel X
(Kepemimpinan Kepala Sekolah)
5) Mean,Median, Modus
Tabel 4.2
Mean, Median, Modus Variabel X
(Kepemimpinan Kepala Sekolah)
47
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari
variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah 96. Sedangkan
nilai tengah 98, nilai paling sering muncul 80 Dan nilai standar
deviasi 8,981. Selanjutnya, untuk mennetukan tinggi rendahnya
rata-rata kepemimpinan kepala sekolah dapat diperoleh dengan
cara sebaga berikut:
a) Perhitungan nlai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal
(Sdi)
Nilai rata-rata ideal (Mi) = 96,21
Satndar Deviasi Ideal (Sdi) = 8,981
b) Batasan-batasan kategori kecenderungan
(1) Rendah = X < Mi - Sdi
= X < (96,21 – 8,981)
= X < 87,229
(2) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi
= 87,229 < X < (105,191)
= 87,229 < X < 105,191
(3) Tinggi = X > Mi + Sdi
= X > 105,191
Tabel 4.3
Kategori Kecenderungan Data Variabel X
(Kepemimpinan Kepala Sekolah)
48
Berdasarkan data tingkat kecenderungan data di atas dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.2 Tingkat Kecenderungan Data Variabel X
(Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa perolehan skor
variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah yang termasuk kedala kategori
rendah sebanyak 17 (18,9%), kategori sedang 59 (65,6), kategori tinggi 14
(15,6), berdasarkan perolehan skor tersebut dapatt disimpulkan bahwa
variabel kepemimpinan kepala sekolah berada pada kategori sedang.
2. Deskrpsi Data Variabel Y (Kinerja Guru) dan Hasil Analisisnya.
a. Data Variabel Y (Kinerja Guru)
Data Kepemimpinan Kepala Sekolah diperoleh dari hasil
angket yang dilakukan oleh 90 responden yaitu 44 guru d SDN 03
Pondok Labu, 28 guru d SDN 02 Pondok Labu, dan 20 guru d SDN
01 Pondok Labu. Dari hasil tersebut, peneliti mengumpulkan data
mengelompokkan data mengenai kinerja guru. Data dapat dilihat
secara rinci pada lampiran 2.
b. Hasil Analisis Variabel Y (Kinerja Guru)
49
1) Rentang Nilai (r)
r = Nilai Tertingggi – Nilai Terendah
r = 144 – 90
= 54
2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 log 90
= 1 + 6,44
= 7,44 = 7
3) Panjang interval (i)
i = jumlah rentang (r) : jumlah kelas (k)
= 54 : 7
= 7,71 ~ 8
4) Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Guru)
Tabel 4.4
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y
Berdasarkan hasil data distrbusi frekuensi di atas, maka dapat
digambarkan distribusi frekuensi kinerja guru dalam benruk grafik berikut
ini :
50
Gambar 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Y (Kinerja Guru)
5) Mean,Median, Modus
Tabel 4.5
Mean, Median, Modus Variabel Y
(Kinerja Guru)
51
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari
variabel Kinerja Guru adalah 5,10. Sedangkan nilai tengah 6, nilai
paling sering muncul 6. Dan nilai standar deviasi 1,438.
Selanjutnya, untuk mennetukan tinggi rendahnya rata-rata
kinerja guru dapat diperoleh dengan cara sebaga berikut:
a) Perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi deal
(Sdi)
Nilai rata-rata ideal (Mi) = 126,13
Standar Deviasi Ideal (Sdi) = 11,436
b) Batasan-batasan kategori kecenderungan
(1) Rendah = X < Mi - Sdi
= X < (125,13 – 11,436)
= X < 114,694
(2) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi
= 114,694< X < ( 126,13 + 11,436)
= 114,694 < X < 137,566
(3) Tinggi = X > Mi + Sdi
= X > 137,566
Tabel 4.6
Kategori Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru)
Berdasarkan data tingkat kecenderungan data di atas dapat digambarkan
sebagai berikut:
52
Gambar 4.4
Tingkat Kecenderungan Data Variabel Y (Kinerja Guru)
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa
perolehan skor variabel kinerja guru yang termasuk kedala
kategori rendah sebanyak 14 (15,6%), kategori sedang 66 (73,3%),
kategori tinggi 10 (11,1%). Berdasarkan perolehan skor tersebut
dapatt disimpulkan bahwa variabel kinerja guru berada pada
kategori sedang.
B. Hasil Uji Instrumen
1. Hasil Uji Validitas
Uji coba instrument untuk variable X (Kepemimpinan Kepala
Sekolah) da variable Y (Kinerja Guru) dilakukan oleh 30 orang
responden. Dengan taraf signifikan 0,0 dan derajat kebebasan (dk = 30
– 2=28) maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,3610 Berdasarkan uji
53
coba instrument yang dilakukan peneliti, diperoleh nilai validitas (r
hitung) berada pada lampiran sembilan.
Dari tabel pada lampiran, untuk variable X diperoleh 29 butir
soal yang valid dan 3 butir soal yang tidak valid. Sedangkan untuk
variable Y diperoleh 37 butir soal valid dan 6 butir soal tidak valid.
Seluruh butir soal yang tidak valid tidak akan digunakan pada
penelitian, sedangkan seluruh butir soal yang valid akan digunakan
untuk pneltian karena dianggap mewakili data yang dibutuhkan oleh
peneliti.
2. Hasil Uji Reliabilitas
a. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS
Versi 23 pada variable X (Kepemimpinan Kepala Sekolah), yaitu :
Tabel 4.7
Hasil Uji Relibialitas
Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Berdasarkan hasil Crombach’s Alfa di atas menunjukan bahwa nilai
Crombach’s Alfa 0,939 Maka butir-butir instrument untuk variabel X
(Kepemimpinan Kepala Sekolah) dikatakan reliable dengan tingkat
reliabilitas sangat tinggi.
b. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS
Versi 23 pada variable Y (Kinerja Guru), yaitu :
54
Tabel 4.8
Hasil Uji Relibialitas Variabel Y (Kinerja Guru)
Berdasarkan hasil Crombach’s Alfa di atas menunjukan bahwa nilai
Crombach’s Alfa 0,950 Maka butir-butir instrument untuk variable Y
(Kinerja Guru) dikatakan reliable dengan tingkat reliabilitas sangat
tinggi.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahu apakah nilai residual yang
dihasilkan dari regresi berdstribusi secara normal atau tidak. Suatu
regresi dkatakan baik ketika memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal. Bebebrapa metode uji normalitas yaitu dengan tabel Test of
Normality dengan uji komologrov Smirov Test dan normal P-P Plot of
Regression Standardized Residual pada SPSS Ver. 23, yakni sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirmov Test
55
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat dsimpulkan, bahwa data
pada variabel X (kepemimpinan kepala sekolah) dan variabel Y (kinerja
guru) memiliki nilai signfikasi Komologrov Smirnov Test diperoleh nila
KSZ sebesar 0,093 dan Ayp. Sig sebesar 0,051 lebih besar dari 0,05.
Karena nilai sig lebih besar dari 0,05, maka keputusannya adalah
menerima Ho yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Berarti asumsi
normalitas data terpenuhi.
2. Uji Lineartas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan linear atau
tidak secara signifikasi pada dua variabel. Uji linearitas dilakukan dengan
menggunakan taraf signifikansi (sig) 0,051. Berikut merupakan hasil dari
uji linearitas pada SPSS ver. 23, yaitu:
Tabel 4.10
Tabel Uji Normalitas
Berdasarkan hadil uji linearitas di atas dapat dketahui bahwa nilai
signifikansi pada Deviation From Linearity sebesar 0,238 > 0,05, Dapat
diketahui jika nilai signifikansi pada tabel lebih besar dari 0,05 atau (0,05
< sig). Maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel terdapat hubungan
yang linear, sehingga asumsi linearitas terpenuhi.
D. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah analisi
Pearson Product Moment. Analisis tersebut dgunakan untuk
56
mengetahui koefisien korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru. Berikut analisi yang telah dilakukan
menggunakan bantuan program SPSS ver.23.
Tabel 4.11
Tabel Uji Korelasi
a. Membandingkan rhitung dengan rtabel
1) Penentuan rhitung
Nilai rhitung didapatkan dari hasil output pada tabel 4.11 sebesar
0,334.
2) Penentuan rtabel
rtabel dapat dicari pada tabel statistic pada signifikasi 0,05. Dengan
derajat kebebasan (df) n-2= 90-2= 88. Didapat nilai rtabel adalah
0,210.
3) Kriteria Pengujian
- Jika rhitung < rtabel maka Ho diterima
- Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak
4) Kesimpulan
Data dikeahui bahwa rhitung (0,334) > rtabel 0,21, maka H0 ditolak
dan HI diterima. Jadi dapat dsimpulkan bahwa terdapat korelasi
antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.
b. Menggunakan angka probabilitas signifikansi
57
1) Nilai signifikasi
Nlai signifikansi didapat dari output pada tabel … Sebesar 0,001.
2) Kriteria pengujian
- Apabila S.ig > 0,05, maka Ho diterima
- Apabila S.ig < 0,05, maka Ho ditolak
3) Kesimpulan
Berdasarkan output pada tabel 4.10 di atas diketahu nilai
signifkansi (sig.) sebesar 0,001 < 0,05. Sehingga diketahui Ho
ditolak dan HI diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat
korelasi antara kepemipinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.
c. Melihat tabel interpretasi koefisien korelasi
Dengan melijat pedoman hasil output padaa tabel 4.10 di atas
didapatkan nilai koefsien sebesar 0,334, selanjutnya memberikan
interpretas secara sederhana terhadap angka terhadap nilai tersebut
dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 4.12
Interpretasi Data
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono Metode Penelitin Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
Berdasarkan hasl output tabel 4.12 Di atas, maka dapat dinyatakan
bahwa kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru berada
58
pada tingkat rendah, karena angka indeks korelasii product moment
rhitung = 0,334 terletak pada interval 0,20 – 0,399.
1. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dipakai untuk memprediksi seberapa besar
kontribusi pengarh variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y).
Dibawah ini merupakan hasil pengujian menggunakan SPSS ver. 23,
yaitu:
Tabel 4.13
Hasil perhitungan Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil output di atas, ditemukan nilai koefisien determinasi (R
square) sebesar 0,112. Nila R square 0,112 ini berasal dari pengkuadratan
nilai koefisien korelasi atau “R” yaitu 0,334 x 0,334 = 0,112 atau sama
dengan 11,2%. Angka tersebut mengandung arti bahwa variable
kepemimpinan kepala sekolah tidak berpengaruh terhadap kinerja guru (y)
sebesar 11,2%. Karena sisanya (100% - 11,2% = 88,8%) dipengaruhi oleh
factor lain yang tidak diteliti.
E. Pembahasan Penelitian
Pembahasan hasil peneltian ini dimaksudkan untuk memberikan
gamabran dan kejelasan serta pemahaman yang diperoleh dari hasil
penelitian. Berdasarkan hasil dari penelitian menyebutkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru di tiga SDN Kelurahan Pondok Labu.
Hal tersebut dapat dilihat pada pengujian statistic (uji korelasi
sederhana), hasl nilai rhitung (0,334) > rtabel (0,210), dan nilai signifikansi
sebesar 0,001. Dengan kriteria pengujian rhitung > rtabel dan signifikansi <
0,05 maka Ho ditolak dan HI diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
59
korelasi antara kepemimpinan kepala sekolah terhadpa kinerja guru di tiga
SDN Pondok Labu. Selain itu juga nilai korelasi antara varabel (rhitung =
0,334) berada pada tingkat rendah yakni pada kisaran 0,20 – 0,399 (lihat
tabel 4.11).
Kemudian berdasakan hasil pengujian R2
yang ditunjukkan untuk
mengethaui besarnya kontribusi antara kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru di tiga SDN Pondok Labu yakni sebesar 0,334, dapat
diambil kesimpulan bahwa hubungan kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru sebesar 11,2% dan sisanya 88,8% dapat dipengaruhi
oleh factor lain yang tidak diteliti. Sesuai dengan uji yang telah dijelaskan.
Dapat disimpulakan dengan jelas bahwa kinerja guru berhubungan
terhadap kepemimpinan kepala sekolah.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala
sekolah memiliki hubungan Positif dan signifikan dengan kinerja guru di tiga
SDN Kelurahan Pondok Labu. Hal ini dapat dilihat dari hasil rhitung (0,334) >
rtabel (0,21), dan nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan kriteria pengujian rhitung
> rtabel dan apabila signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Selain
itu, nilai koefisien korelasi 0,334 berada pada tingkat rendah dalam
meningkatkan kinerja guru di sekolah.
Dari hasil perhitngan statistik menyatakan nilai Kepemimpinan Kepala
Sekolah terhadap kinerja guru di tiga SDN Kelurahan Pondok Labu memiliki
pengaruh sebesar 11,2 % dan memiliki sisa 88,8% dipengaruhi faktor lain
seperti motivasi dan lingkungan sekolah yang tidak diteliti.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, dapat disampaikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah di SDN 03, 02 dan 01 Pondok labu, yaitu:
a. Kepala Sekolah memberi penegasan kepada guru untuk ikut dalam
mengembangkan kemampuan mengajar dengan mengagendakan guru
untuk mengikuti Pelatihan dan mengadakan acara workshop.
b. Kepala Sekolah dapat mendengarkan keluhan guru, menerima
aspirasi yang diberikan guru secara langsung.
c. Kepala sekolah memberikan apresiasi berupa materi atau nonmateri
kepada guru-guru seperti yang mampu disiplin dan dapat membawa
nama baik sekolah sehingga terpacunya motivasi dan semangat guru
dalam mengajar.
61
2. Bagi guru;
a. Guru dapat mengikuti berbagai pelatihan dan workshop yang
diselenggarakan dari pihak luar maupun dalam sekolah dengan baik.
b. Guru tetap disiplin bekerja dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan.
3. Bagi Peneliti
a. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan secara teliti
dan sesuai teknis, karena penyusunan butir-butir instrumen dalam
penelitian kuantitatif ini mengambil waktu yang cukup lama.
b. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi yang
digunakan sebagai referensi dan pembanding untuk penelitian sejenis
lainnya yang bisa digunakan sebagaimana mestinya bagi peneliti
selanjutnya.
62
DAFTAR PUSTAKA
Aedi, Nur. Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Yogyakarta, Gosyen
Publishing, 2016.
Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima,
2009.
Haryono, Hardono. Amin Yusuf, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Supervisi
Akademik, dan Motivasi Kerja dalam meningkatkan kinerja guru, Jurnal
Program Studi Manajemen Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang.
Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011,
Cet.2.
Kartono, Kartini. Memimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: CV. Rajawali, 1986.
Kasidah, Murniati AR, Bahrun, Kepemiminan Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kinerja Guru, Jurnal Prodi Magister Administrasi
Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala.
Kompri, Manajemen Pendidikan Komponen-komponen Elementer Kemajuan
Sekolah Yogyakarta: Arruz Media, 2015.
----------, Manajemen Pendidikan: Komponen-komponen Elementer Kemajuan
Sekolah, ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015.
----------, Manajemen Sekolah: Teori dan Praktik, Bandung: Penerbit Alfabeta,
2014
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
----------, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Bumi Kasara
2011.
----------, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, PT Remaja Rosdakarya 2007.
Nardis, “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolag dab
Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru di SDIT Al-Harali Depok
tahun 2017,” Tesis pada Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Februari 2018
Noor, Juliansyah Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta: Preneda Media Group, 2012.
63
Nurjanna, Penggunaan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Surat Siswa Kelas IV SDN 2 Lais, Jurnal Kreatif
Tadulako Online, No.8, Vol.4.
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2016 Tentang standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah.
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.
Priyatno,Duwi. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisi Data Penelitian
dengan SPSS, Yogyakarta: Gava Media, 2010
Rohmawati, Afifatu. Efektivitas Pembelajaran, Jurnal Pendidikan Usia Dini
Universitas Negeri Jakarta, April 2015, Vol. 9
Riduwan M. B. A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
pemula, Bandung: Alfabeta, cet. 8 2012.
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta, Rajawali Pres, Cet, 6. 2016.
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakartta: PT
RajaGrafindo Persada, 2010), h. 175Wina Sanjaya, Perencanaan dan
Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: PT Fajar Interpratama, cet. 1, 2008.
Sobirin. “Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar guru sekolah
dasar”, e-journal Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. XIV No.1 2012.
----------, Kepala Sekolah, Guru dan Pembelajaran, Penerbit Nuansa, 2018.
Sudarmanto,R Gunawan. Statistik Terapan Berbasis Komputer, Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2013.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:Alfabeta,
cet, 23, 2016.
Susanto, Ahmad. Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, Jakarta: Prenamedia
Group, 2016.
Susanto, Pendi. Produktivitas Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2016.
Syamsul, Herawati. Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meningkatkan kinerja guru pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, Jurnal
Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam, UMI Makassar.
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Wahab Ali, dan Umiarso. Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
64
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT Grafindo Persada,
2011.
Widodo, Wellanda, Wiedy Murtini, Tutik Susilowati Penerapan Metode
Pemberian Tugas dan Resitasi dalam upaya meningkatkan kemampuan
menulis surat siswa kelas X D, Jurnal Informasi dan Komunikasi
Administrasi Perkantoran Vol. 1 No. 1 November 2016.
65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
66
Lampiran 1
Profil Sekolah
Profil Sekolah
1. Profil SDN 01 Pondok Labu
Nama Sekolah : SDN 01 Pondok Labu
NPSN : 20106145
Status Madrasah : Negeri
Status Akreditasi : A
Alamat : Jl. RS. Fatmawati No. 178 RT 04 RW 10, Pondok
Labu, Cilandak, Jakarta Selatan
Jumlah Guru : 20
2. Profil SDN 02 Pondok Labu
Nama Sekolah : SDN 02 Pondok Labu
NPSN : 20106146
Status Madrasah : Negeri
Status Akreditasi : A
Alamat : Jl. Swakarya Bawah No. 8 RT 003 RW 09,
Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan
Jumlah Guru : 26
3. Profil SDN 03 Pondok Labu
Nama Sekolah : SDN 03 Pondok Labu
NPSN : 20106147
Status Madrasah : Negeri
Status Akreditasi : A
Alamat : Jl. H. Saleh No. 37 RT 003 RW 01, Pondok Labu,
Cilandak, Jakarta Selatan
Jumlah Guru : 44
67
Lampiran 2
Data Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
1. SDN 01 Pondok Labu
No. Nama Jabatan
1. Dedi Suryadi, S.Pd Kepala Sekolah
2. Suryanti, M.Pd Guru
3. Sukono, S.Pd Guru
4. Rusmoyna Tampubolon, S.Pd Guru
5. Hj. Ailah, S.Pd.I Guru
6. M. Agus Budiyarto, S.Pd Guru
7. Eva Husnah, S.Pd Guru
8. Sugiyono, S.Pd Guru
9. Wiwin Heliyanie, S.Pd.Sd Guru
10. Marlina Kurniaty, S.Pd Guru
11. Hilmawati Ayuwardhani, S.Pd Guru
12. Mohamad Nasir. T. M.Pd Guru
13. Wiwin Wijayanti S.Pd Guru
14. Fefriyer Haroemi, S.Pd Guru
15. Revianti, S.Pd Guru
16. Iis Sumirat, S.Ag Guru
17. Riani, S.Pd Guru
18. Desy Marya, S. Pd Guru
19. Gatut Wijatmoko, M. Pd Guru
20. Justina Simarsoit, S.Pd Guru
2. SDN 02 Pondok Labu
No. Nama Jabatan
1. Pamilham, M. Pd. Kepala Sekolah
2. Hj. Dedes Komandini Irianti, M.
Pd. Guru Kelas II C
3. Muryati, S. Pd. Guru Kelas IV C
4. Drs. Djasman, M. Si. Guru Kelas IV A
5. Dwi Hartono, S. Pd. Guru Kelas V C
6. Hj. Siti Maasitah, S. Pd. Guru Kelas II A
7. Sofilah, S. Pd. Guru Kelas V B
8. Tusiyem, S. Pd. Guru Kelas II B
9. Rosyadah, S. Pd. Guru Kelas I C
10. Nurjanah, S. Pd. Guru PAI
11. Dra. Ratna Br. Sitepu Guru PAK
12. Kenhayati Dwi Rahmini, S. Pd. Guru Kelas III C
68
13. Atikah, S. Pd. Guru Kelas I A
14. Sri Tri Handjajani, S. Pd Guru Kelas I B
15. Fenny Andriani, S. Pd Guru Kelas III B
16. Rommel Leonard Tampubolon,
S. Pd. Guru Kelas V A
17. Kuwati Yuli Utami, S. Pd. Guru Kelas VI C
18. Ani Niriani. S, S. Pd. Guru PJOK
19. N. Aninti, S. Pd. Guru Kelas IV B
20. Umi Rofiatun, S. Pd. Guru Kelas VI B
21. Risan, M. Pd. Guru Kelas VI D
22. Eka Dewi Astuti, S. Pd. Guru Kelas III A
23. Nunuk Lestari, S. Pd. Guru Kelas VI A
24. Monica Desy Permata Sari, S. Pd. Guru Kelas V D
25. Nina Destia, S. Pd. Guru Kelas III D
26. Vivi Fitria Jaesani, S. Pd. I. Guru PAI
3. SDN 03 Pondok Labu
No. Nama Jabatan
1. Boriyem, S.Pd Kepala Sekolah
2. Abas, M. Pd. I Guru PAI
3. Tatik Setiawati, S. Pd., M.M Guru Kelas
4. Nurhayati Naibaho, S. Pd Guru Kelas
5. Supriadinata, S. Pd Guru PJOK
6. Lugiyatmi, S. Pd Guru Kelas
7. Kasno, S. Pd Guru Kelas
8. Koes Herdina Chrisnawati, S. Pd Guru Kelas
9. Anti Suryanti, S. Pd Guru Kelas
10. Karyatun, S. Pd Guru Kelas
11. Titin Marwati, S. Pd Guru Kelas
12. Saini YHM, S. Pd Guru Kelas
13. Wagita, S. Pd Guru Kelas
14. Himah, S.Pd Guru Kelas
15. Endang Priyatna, S. Pd Guru Kelas
16. Sri Kuntarti Werdiningsih, S. Pd Guru Kelas
17. Sumayanti, S. Pd Guru Kelas
18. Ipwan fauzi, S. Pd Guru Kelas
19. Dra. Rospita Saragih Guru Kelas
20. Dra. Isnaini Baroroh Guru Kelas
21. Iswaldah, S.Pd Guru Kelas
22. Siti Armini, S. Pd Guru Kelas
23. Latifah, S. Pd Guru Kelas
24. Jumiati, S. Pd Guru Kelas
69
25. Nunik Istiani, S.Pd Guru Kelas
26. Tanti Fatnawati, S. Pd Guru Kelas
27. Astri Wulandari, S.Pd Guru Kelas
28. Dwi Prasetia Ningrum, S. Pd Guru Kelas
29. Adjitia Mardhotillah, S. Pd Guru Kelas
30. Siti Kholilah, S. Pd Guru Kelas
31. Marzuliana, Joesah, S.Pd Guru Kelas
32. Eva Arovah, S. Pd Guru Kelas
33. Sulistio Eko Tjahtadi, S.Pd Guru Kelas
34. Martha Leny LB Raja, Spak Guru Kelas
35. Alimin Hendra S. Pd Guru PAI
36. Erfinal, A. Ma.Pd Guru PJOK
37. N. Jubaedah, SE. MM Guru Kelas
38. Drs. Soijan, MM Guru PJOK
39. Nurdin, S.Pd.I Guru PAI
40. Sri Lestari Basuki, S. Pd Guru Bahasa Inggris
41. Meri Elisabet S. Pd Guru Pendidikan Kristen
42. Sri Lestari Basuki, S. Pd Guru Bahasa Inggris
43. Alimul Hakim, S. Pd Guru Bahasa Inggris
44. Rokhemi, S. Pd Guru SBK
70
Lampiran 3
Kisi-Kisi Instrumen Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah
No. Dimensi Indikator Instrumen Jumlah
Butir
5. Kepala Sekolah
sebagai pendidik
c. Membimbing guru
d. Mengembangkan
kinerja guru
1,2,3,4,5
6,7,8,9
9
6. Kepala Sekolah
sebagai manajer
d. Merencanakan
e. Mengkoordinasikan
f. Melaksanakan
10,11,12
13,14,15
16,17
8
7. Kepala Sekolah
sebagai Leader
c. Kemampuan Kepala
Sekolah dalam
mempengaruhi
bawahan
d. Kemampuan kepala
sekolah dalam
komunikasi dengan
para bawahan
18, 19, 20
21, 22
5
8. Kepala Sekolah
sebagai
supervisor
c. Kepala Sekolah
merencanakan
supervisi
d. Kepala Sekolah
melaksanakan
supervisi
23,24,25,26
27,28,29,30
8
Jumlah 30
71
Lampiran 4
Angket Uji Coba Variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah
ANGKET UJI COBA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
A. Identitas
Nama :
Jenis Kelamin :
Guru Kelas :
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti!
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom alternatif jawaban yang tersedia sesuai
dengan penilaian anda.
3. Jawaban yang anda berikan adalah benar dan sesuai dengan keadaan anda
sebenernya.
4. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
5. Terimakasih atas partisipasi anda.
C. Keterangan alternatif jawaban
SS : Selalu K : Kadang-kadang
S : Sering TP : Tidak Pernah
No. Pernyataan SS S K TP
1. Kepala Sekolah tidak pernah telat
datang ke sekolah
2. Kepala Sekolah selalu menciptakan
lingkungan yang harmonis dengan
guru
3. Kepala Sekolah memberikan reward
untuk guru yang disiplin
4. Kepala Sekolah a selalu memotivasi
guru dalam mengajar
5. Kepala Sekolah melakukan pembinaan
secara rutin
6. Kepala Sekolah melakukan kegiatan
72
training untuk mengembangkan
kreativitas guru
7. Kepala Sekolah menyusun rencana
kegiatan sekolah
8. Kepala Sekolah mengatur dan
menentukan jadwal rapat
9. Kepala Sekolah melibatkan guru
dalam penyusunan perencanaan
kegiatan sekolah
10. Kepala Sekolah melakukan penjelasan
dan pengawasan mengenai tugas dan
kewajiban guru
11. Kepala Sekolah memberikan respon
dan umpan balik secara terbuka terkait
hasil kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan guru
12. Kepala Sekolah mengadakan rapat
kerja secara rutin
13. Kepala Sekolah mengadakan pelatihan
guru satu kali dalam satu semester
14. Kepala Sekolah a mengadakan diskusi
dengan guru tiap mata pelajaran
15. Kepala Sekolah mengamati cara
mengajar guru dan kondisi kelas yang
terjadi
16. Kepala Sekolah mengadakan kegiatan
pelatihan guru yang sudah di
rencanakan
17. Kepala Sekolah mengundang
pembicara profesional dalam kegiatan
training
18. Kepala Sekolah menghadiri kegiatan
yang diadakan untuk guru
19. Kepala Sekolah menjalin komunikasi
yang baik dan terbuka dengan para
guru
20. Kepala Sekolah mampu membuat
hubungan yang baik dengan
masyarakat sekitar
73
21. Kepala Sekolah mengatur pembagian
tugas mengajar guru
22. Kepala Sekolah memberi arahan
tentang tugas pokok guru
23. Kepala Sekolah mengarahkan guru
dalam menyusun RPP
24. Kepala Sekolah mengarahkan guru
dalam kegiatan pengayaan dan
perbaikan pembelajaran
25. Kepala Sekolah melibatkan guru
dalam administrasi sekolah
26. Kepala Sekolah membimbing guru
dalam pembuatan RPP dan silabus
27. Kepala Sekolah membimbing guru
dalam kegiatan bimbingan konseling
28. Kepala Sekolah membimbing guru
dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas
29. Kepala Sekolah monitoring kehadiran
guru
30. Kepala Sekolah fokus mengamati cara
mengajar guru
31. Kepala Sekolah memfasilitasi guru
untuk mengikuti program sertifikasi
32. Kepala Sekolah membentuk kelompok
guru untuk berdiskusi dan berbagi
pengalaman mengajar
74
Lampiran 5
Kisi-kisi Instrumen Variabel Y
No. Dimensi Indikator Instrumen Jumlah
Butir
1. Kemampuan
membuat
perencanaan dan
persiapan
mengajar
a. Memahami
kurikulum
b. Menguasai bahan
ajar
e. Menyusun
program
pengajaran
f. Melaksanakan
program
pengajaran
g. Menilai program
pengajaran dan
hasil proses
belajar yang telah
dilaksanakan
1,2
3,4
5,6,7,8,9
10,11
12,13
13
2. Penguasaan
materi
pembelajaran
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Penerapan
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
14, 15
16,17
18,19
20, 21
22,23
24,25
12
3. Penguasaan
metode dan
strategi mengajar
a. Menggunakan
metode belajar
yang kreatif
dalam
pembelajaran
26, 27, 28
6
75
b. Terampil
menggunakan
metode
pembelajaran
29,30,31
4. Memberikan
tugas-tugas
kepada siswa
a. Memberikan
tugas secara
proposional
b. Memberikan
tugas sesuai
dengan
kompetensi
32,33
33,34
4
5. Mengelola kelas e. Mengatur tempat
duduk siswa dan
tata ruang kelas
f. Mengatur
keindahan,
kebersihan,
keamanan, dan
kenyamanan
kelas
g. Mengatur
kelompok diskusi
h. Mengatur disiplin
kelas
35,36
37,38,39,40
41,42
43,44
10
6. Melakukan
penilaian atau
evaluasi
c. Melakukan
penilaian proses
d. Melakukan
penilaian hasil
45,46
47,48
4
Jumlah 44
76
Lampiran 6
Angket Uji Coba Variabel Y (Kinerja Guru)
ANGKET UJI COBA KINERJA GURU
A. Identitas
Nama :
Jenis Kelamin :
Guru Kelas :
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti!
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom alternatif jawaban yang tersedia
sesuai dengan penilaian anda.
3. Jawaban yang anda berikan adalah benar dan sesuai dengan keadaan anda
sebenernya.
4. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
5. Terimakasih atas partisipasi anda.
C. Keterangan alternatif jawaban
SS : Selalu K : Kadang-kadang
S : Sering TP : Tidak Pernah
No. Pernyataan SS S K TP
1. Saya menganalisis SK dan KD
dalam penentuan alokasi waktu
2. Saya menyusun sendiri RPP untuk
mata pelajaran saya
3. RPP yang saya susun sesuai dengan
Indikator yang telah diberikan
4. Saya mengajarkan materi pelajaran
sesuai dengan RPP yang telah saya
buat
5. Tugas dan kegiatan yang siswa
lakukan dalam kelas sudah saya
siapkan dalam RPP
77
6. Saya melakukan persiapan materi
bahan ajar dengan baik
7. RPP yang saya buat disiapkan
sebelum KBM berlangsung
8. Saya menggunakan metode
pembelajaran secara bervariasi
dalam melaksanakan KBM
9. Saya melakukan apresiasi sebelum
memulai KBM
10. Saya membuat soal ulangan sesuai
dengan SK dan KD
11. Sebelum memulai pelajaran saya
memeriksa kehadiran siswa
12. Saya memberi siswa tugas yang
dikerjakan di rumah
13. Saya mengikuti peraturan dan
selalu tegas dalam kegiatan
mengajar
14. Saya selalu memulai pelajaran
dengan memeriksa kehadiran siswa
15. Sebelum memulai pelajaran saya
memahami kembali isi materi yang
akan diajarkan kepada siswa
16. Saya memahami tujuan pengajaran
dan materi yang disampaikan
17. Saya selalu mengulang dan
membaca bahan pelajaran sebelum
jam belajar dimulai
18. Saya selalu mencari bahan
pelajaran yang akan diajarkan
19. Saya selalu mencari materi yang
akan diajarkan pada siswa dari
berbagai sumber
20. Saya mampu menyiapkan media
pengajaran yang sesuai dengan
materi yang diajarkan
21. Saya mampu menggunakan media
pengajaran yang diberikan
22. Saya selalu berinteraksi dengan
78
baik sehingga meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar
23. Kegiatan mengajar yang kreatif
membuat siswa nyaman dalam
belajar
24. Materi yang saya sajikan selalu
menarik dan tidak membosankan
25. Saya mengembangkan startegi
pembelajaran di dalam kelas
26. Saya menggunakan startegi
pembelajaran yang bervariasi
27. Strategi yang saya berikan selalu
menarik keaktifan siswa dalam
kelas
28. Saya memberikan tugas mandiri
dalam kelas seusai penjabaran
materi yang diberikan
29. Saya memberikan tugas PR
individu sesuai dengan materi yang
diberikan
30. Saya memberikan tugas kelompok
sesuai dengan kompetensi
31. Saya mengelola ruang kelas dengan
baik agar tidak ada kejenuhan yang
dirasakan siswa
32. Saya mengubah formasi tempat
duduk siswa tiap minggu
33. Saya menata hasil kegiatan siswa di
kelas agar kelas terlihat hidup
34. Saya menempelkan berbagai stiker
dalam kelas agar membangun
semangat siswa
35. Sebelum memulai pembelajaran
saya selalu melihat dan
mengkondisikan kebersihan serta
kerapihan ruang kelas
36. Setelah KBM selesai saya meminta
siswa untuk merapihkan kembali
ruang kelas
79
37. Setelah KBM selesai, saya selalu
bertanya materi ajar yang diberikan
38. Sebelum mengakhiri jam pelajaran
saya selalu memberikan kuis
kepada siswa
39. Setelah bertanya saya merangkum
hasil materi yang diberikan
40. Saya melakukan ulangan harian
untuk memperkuat ingatan siswa
41. Sekolah mengadakan Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester
untuk memperkuat materi yang
diajarkan
42. Saya melakukan waktu tambahan
untuk murid yang lambat
memahami materi pelajaran dalam
kelas
43. Saya mengadakan remedial bagi
siswa yang belum mencapai nilai
KKM
80
Lampiran 7
Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y
No. Nilai Validitas
Variabel X
Valid / Tidak
Variabel X
Nilai Validitas
Variabel Y
Valid / Tidak
Variabel Y
1. 0,057 TIDAK VALID 0,283 TIDAK VALID
2. 0,826 VALID 0,384 VALID
3. 0,482 VALID 0,562 VALID
4. 0,612 VALID 0,556 VALID
5. 0,711 VALID 0,641 VALID
6. 0,564 VALID 0,635 VALID
7. 0,402 VALID 0,434 VALID
8. 0,655 VALID 0,715 VALID
9. 0,671 VALID 0,095 TIDAK VALID
10. 0,786 VALID 0,650 VALID
11. 0,560 VALID 0,524 VALID
12. 0,553 VALID 0,354 TIDAK VALID
13. 0,387 VALID 0,643 VALID
14. 0,652 VALID 0,599 VALID
15. 0,723 VALID 0,569 VALID
16. 0,565 VALID 0,549 VALID
81
17. 0,317 TIDAK VALID 0,599 VALID
18. 0,391 VALID 0,712 VALID
19. 0,726 VALID 0,404 VALID
20. 0,338 TIDAK VALID 0,565 VALID
21. 0,690 VALID 0,617 VALID
22. 0,794 VALID 0,797 VALID
23. 0,729 VALID 0,763 VALID
24. 0,619 VALID 0,652 VALID
25. 0,586 VALID 0,652 VALID
26. 0,646 VALID 0,717 VALID
27. 0,697 VALID 0,733 VALID
28. 0,655 VALID 0,335 TIDAK VALID
29. 0,690 VALID 0,116 TIDAK VALID
30. 0,665 VALID 0,412 VALID
31. 0,668 VALID 0,732 VALID
32. 0,589 VALID 0,623 VALID
33. 0,562 VALID
34. 0,657 VALID
35. 0,557 VALID
36. 0,337 TIDAK VALID
82
37. 0,536 VALID
38. 0,755 VALID
39. 0,652 VALID
40. 0,526 VALID
41. 0,396 VALID
42. 0,804 VALID
43. 0,699 VALID
83
Lampiran 8
Instrumen Angket Penelitian
ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN
A. Identitas
Nama :
Jenis Kelamin :
Guru Kelas :
B. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti!
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom alternatif jawaban yang tersedia
sesuai dengan penilaian anda.
3. Jawaban yang anda berikan adalah benar dan sesuai dengan keadaan
anda sebenernya.
4. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
5. Terimakasih atas partisipasi anda.
C. Keterangan alternatif jawaban
SS : Selalu K : Kadang-kadang
S : Sering TP : Tidak Pernah
D. Kuosioner Penelitian Kepemimpinan Kepala Sekolah
No. Pernyataan SS S K TP
1. Kepala Sekolah selalu menciptakan
lingkungan yang harmonis dengan
guru
2. Kepala Sekolah memberikan
reward untuk guru yang disiplin
3. Kepala Sekolah a selalu
memotivasi guru dalam mengajar
4. Kepala Sekolah melakukan
pembinaan secara rutin
5. Kepala Sekolah melakukan
kegiatan training untuk
84
mengembangkan kreativitas guru
6. Kepala Sekolah menyusun rencana
kegiatan sekolah
7. Kepala Sekolah mengatur dan
menentukan jadwal rapat
8. Kepala Sekolah melibatkan guru
dalam penyusunan perencanaan
kegiatan sekolah
9. Kepala Sekolah melakukan
penjelasan dan pengawasan
mengenai tugas dan kewajiban guru
10. Kepala Sekolah memberikan
respon dan umpan balik secara
terbuka terkait hasil kegiatan atau
pekerjaan yang dilakukan guru
11. Kepala Sekolah mengadakan rapat
kerja secara rutin
12. Kepala Sekolah mengadakan
pelatihan guru satu kali dalam satu
semester
13. Kepala Sekolah a mengadakan
diskusi dengan guru tiap mata
pelajaran
14. Kepala Sekolah mengamati cara
mengajar guru dan kondisi kelas
yang terjadi
15. Kepala Sekolah mengadakan
kegiatan pelatihan guru yang sudah
di rencanakan
16. Kepala Sekolah menghadiri
kegiatan yang diadakan untuk guru
17. Kepala Sekolah menjalin
komunikasi yang baik dan terbuka
dengan para guru
18. Kepala Sekolah mengatur
pembagian tugas mengajar guru
19. Kepala Sekolah memberi arahan
tentang tugas pokok guru
20. Kepala Sekolah mengarahkan guru
dalam menyusun RPP
85
21. Kepala Sekolah mengarahkan guru
dalam kegiatan pengayaan dan
perbaikan pembelajaran
22. Kepala Sekolah melibatkan guru
dalam administrasi sekolah
23. Kepala Sekolah membimbing guru
dalam pembuatan RPP dan silabus
24. Kepala Sekolah membimbing guru
dalam kegiatan bimbingan
konseling
25. Kepala Sekolah membimbing guru
dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas
26. Kepala Sekolah monitoring
kehadiran guru
27. Kepala Sekolah fokus mengamati
cara mengajar guru
28. Kepala Sekolah memfasilitasi guru
untuk mengikuti program sertifikasi
29. Kepala Sekolah membentuk
kelompok guru untuk berdiskusi
dan berbagi pengalaman mengajar
E. Kuesioner Penelitian Kinerja Guru
No. Pernyataan SS S K TP
1. Saya menyusun sendiri RPP untuk
mata pelajaran saya
2. RPP yang saya susun sesuai dengan
Indikator yang telah diberikan
3. Saya mengajarkan materi pelajaran
sesuai dengan RPP yang telah saya
buat
4. Tugas dan kegiatan yang siswa
lakukan dalam kelas sudah saya
siapkan dalam RPP
5. Saya melakukan persiapan materi
86
bahan ajar dengan baik
6. RPP yang saya buat disiapkan
sebelum KBM berlangsung
7. Saya menggunakan metode
pembelajaran secara bervariasi
dalam melaksanakan KBM
8. Saya membuat soal ulangan sesuai
dengan SK dan KD
9. Sebelum memulai pelajaran saya
memeriksa kehadiran siswa
10. Saya mengikuti peraturan dan
selalu tegas dalam kegiatan
mengajar
11. Saya selalu memulai pelajaran
dengan memeriksa kehadiran siswa
12. Sebelum memulai pelajaran saya
memahami kembali isi materi yang
akan diajarkan kepada siswa
13. Saya memahami tujuan pengajaran
dan materi yang disampaikan
14. Saya selalu mengulang dan
membaca bahan pelajaran sebelum
jam belajar dimulai
15. Saya selalu mencari bahan
pelajaran yang akan diajarkan
16. Saya selalu mencari materi yang
akan diajarkan pada siswa dari
berbagai sumber
17. Saya mampu menyiapkan media
pengajaran yang sesuai dengan
materi yang diajarkan
18. Saya mampu menggunakan media
pengajaran yang diberikan
19. Saya selalu berinteraksi dengan
baik sehingga meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar
20. Kegiatan mengajar yang kreatif
membuat siswa nyaman dalam
belajar
87
21. Materi yang saya sajikan selalu
menarik dan tidak membosankan
22. Saya mengembangkan startegi
pembelajaran di dalam kelas
23. Saya menggunakan startegi
pembelajaran yang bervariasi
24. Strategi yang saya berikan selalu
menarik keaktifan siswa dalam
kelas
25. Saya memberikan tugas kelompok
sesuai dengan kompetensi
26. Saya mengelola ruang kelas dengan
baik agar tidak ada kejenuhan yang
dirasakan siswa
27. Saya mengubah formasi tempat
duduk siswa tiap minggu
28. Saya menata hasil kegiatan siswa di
kelas agar kelas terlihat hidup
29. Saya menempelkan berbagai stiker
dalam kelas agar membangun
semangat siswa
30. Sebelum memulai pembelajaran
saya selalu melihat dan
mengkondisikan kebersihan serta
kerapihan ruang kelas
31. Setelah KBM selesai, saya selalu
bertanya materi ajar yang diberikan
32. Sebelum mengakhiri jam pelajaran
saya selalu memberikan kuis
kepada siswa
33. Setelah bertanya saya merangkum
hasil materi yang diberikan
34. Saya melakukan ulangan harian
untuk memperkuat ingatan siswa
35. Sekolah mengadakan Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester
untuk memperkuat materi yang
diajarkan
36. Saya melakukan waktu tambahan
untuk murid yang lambat
88
memahami materi pelajaran dalam
kelas
37. Saya mengadakan remedial bagi
siswa yang belum mencapai nilai
KKM
89
Lampiran 9
Hasil Angket Penelitian Kepemimpinan Kepala Sekolah
No. Jumlah No. Jumlah
1. 80 46. 101
2. 80 47. 100
3. 80 48. 101
4. 110 49. 103
5. 99 50. 104
6. 100 51. 102
7. 100 52. 101
8. 96 53. 106
9. 99 54. 111
10. 80 55. 100
11. 80 56. 100
12. 100 57. 80
13. 100 58. 80
14. 93 59. 80
15. 96 60. 82
16. 90 61. 109
17. 92 62. 100
18. 112 63. 96
19. 99 64. 101
20. 87 65. 98
21. 101 66. 94
22. 85 67. 101
23. 90 68. 80
24. 110 69. 80
25. 99 70. 99
26. 96 71. 80
27. 96 72. 104
28. 93 73. 104
29. 93 74. 89
30. 93 75. 89
31. 107 76. 97
32. 93 77. 93
33. 88 78. 110
34. 91 79. 105
35. 89 80. 108
36. 84 81. 107
37. 102 82. 107
38. 93 83. 105
39. 107 84. 91
40. 97 85. 100
90
41. 98 86. 98
42. 87 87. 104
43. 94 88. 92
44. 87 89. 105
45. 108 90 108
91
Lampiran 10
Hasil Angket Penelitian Kinerja Guru
No. Jumlah No. Jumlah
1. 123 46. 134
2. 100 47. 134
3. 111 48. 134
4. 127 49. 138
5. 125 50. 134
6. 135 51. 134
7. 130 52. 134
8. 133 53. 133
9. 124 54. 143
10. 120 55. 142
11. 125 56. 142
12. 135 57. 123
13. 130 58. 116
14. 130 59. 111
15. 136 60. 131
16. 120 61. 130
17. 141 62. 134
18. 125 63. 123
19. 125 64. 131
20. 116 65. 142
21. 128 66. 132
22. 117 67. 134
23. 125 68. 134
24. 135 69. 133
25. 130 70. 130
26. 134 71. 144
27. 142 72. 129
28. 112 73. 142
29. 112 74. 90
30. 112 75. 96
31. 119 76. 124
32. 112 77. 125
33. 118 78. 133
34. 118 79. 129
35. 119 80. 133
36. 115 81. 132
37. 125 82. 132
38. 135 83. 135
39. 130 84. 125
40. 107 85. 111
92
41. 111 86. 109
42. 117 87. 120
43. 130 88. 125
44. 136 89. 133
45. 139 90 90
93
Lampiran 11
Transkip Wawancara
94
95
Lampiran 12
Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
96
Lampiran 12
Surat Permohonan Izin Penelitian
97
98
99
Lampiran 13
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
100
101
102
Lampiran 14
Tabel Uji Referensi
103
104
105
106
Lampiran 15
Dokumentasi
107
Lampiran 16
Biodata
Azizah, (20 Tahun), Mahasiswi dari
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan Manajemen Pendidikan. Lahir di
Jakarta pada tanggal 02 Agustus 1998.
Anak ke delapan dari sebelas bersaudara
oleh pasangan Abdullah Husin dan Ida
Farida. Penulis menempuh pendidikan di
SDN 16 Pondok Labu 2003-2009, MTs
Manaratul Islam 2009-2012 dan MA
Manaratul Islam 2012-2015 dan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2015-2019 lulus
dengan menyandang gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd). Selama menjalankan
dunia perkuliahan, penulis juga aktif dalam
ber-organisasi, baik intra maupun ekstra
kampus. Pernah menjabat sebagai Pengurus
HMJ MP 2016 Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Sekretaris Departemen
Dema FITK 2017 Departemen Pemberdayaan Perempuan pula. Saat ini ia
menjabat sebagai Ketua Umum Kohati Komtar dan Sekretaris Umum Ikatan
Alumni Manaratul Islam. Alamat email [email protected]. Moto Hidup
“Lihatlah apa yang dikatakan, Jangan melihat siapa yang mengatakan”.