HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN...

136
HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI KELAS I MI FAR’UL HIDAYAH SAWANGAN BARU KOTA DEPOK (Korelasional pada Siswa Kelas I Semester II MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok Tahun Ajaran 2017/2018) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Eva Syifa Fauziah 11140183000056 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/ 1440 H

Transcript of HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA

DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI KELAS I

MI FAR’UL HIDAYAH SAWANGAN BARU KOTA DEPOK (Korelasional pada Siswa Kelas I Semester II MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota

Depok Tahun Ajaran 2017/2018)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Eva Syifa Fauziah

11140183000056

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/ 1440 H

Page 2: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 3: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 4: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 5: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 6: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

ABSTRAK

EVA SYIFA FAUZIAH (11140183000056). Hubungan Kelekatan Guru dan Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa Di Kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok. Skripsi. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok pada tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan Korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 40 siswa. Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan memberikan instrument skala likert berupa pernyataan tentang kelekatan dan kemandirian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar siswa.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok. Berdasarkan Koefisien Korelasi menggunakan table Model Summary diperoleh nilai kekuatan hubungan (R) antara variabel Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 0,981 (98,1%). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah sangat kuat karena berada pada range 0,80 – 1,00 dan dengan arah hubungan antara Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah positif artinya jika variable Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) ditingkatkan, maka Kemandirian Belajar Siswa (Y) akan meningkat pula. Kata Kunci: Kelekatan, kemandirian belajar, korelasional.

v

Page 7: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

ABSTRACT

The relationship of teachers and parents attachment with the independency of student learning in the classroom I MI Far'ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok. An academic paper. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Faculty of Tarbiyah and Teachers Training (FITK), Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2018.

The purpose of this The purpose of this study is to acknowledge the relationship of teachers and parents attachment with the independency of student learning in the classroom I MI Far'ul Hidayah Sawangan Baru Depok. This study is conducted on Grade I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Depok on school year 2017/2018. The research method used is correlational study. Simple random sampling is used in collecting the samples. The sample of the study is 40 students. In this study, data retrieval is done with likert scale instrument provides in the form of statements about attachment and independence. The hypothesis presented in this study is there is a positive relationship between teachers and parents attachment with students learning independence.

The results of this study show that there is a positive relationship

between attachment to teachers and parents attachment with the independence of student learning in Grade I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.. Based on the correlation Coefficient using the Model Summary table is retrieved the value of the strength of the relationship between variables (R) Viscosity teachers (X1) and attachment to parents (X2) against the independence of the student learning (Y) is of 0.981 (98.1%). This indicates that the relationship between the variables (X1) Teacher Viscosity and Stickiness of parents (X2) against the independence of the student learning (Y) is very strong because it is on range 0.80 – 1.00 and with the direction of the relationship between teacher's Stickiness and Viscosity (X1) Parents (X2) against the independence of the student learning (Y) is positive meaning if variable Viscosity teachers (X1) and attachment to parents (X2), then the independence of the student learning (Y) will increase anyway. Key words: Attachment, independence of learning, correlational.

vi

Page 8: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Kelekatan Guru dan

Orang Tua dengan Kemandirian Belajar Siswa di Kelas I MI Far’ul

Hidayah Sawangan Baru Kota Depok”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd). Dalam penyusunan Skripsi ini, Penulis menyadari

dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas

kemampuan dan usaha penulis semata, tetapi juga berkat dukungan, bantuan

dan kerja sama dari banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Nafia Wafiqni, M.Pd. selaku dosen penasihat akademik yang selalu

memberikan do’a, nasihat, dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Lu’luil Maknun, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan, nasihat, dan arahan sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

vii

Page 9: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan.

7. Zakiyah, S.Pd.I selaku Kepala MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru

Kota Depok yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk

melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.

8. Sarah Haryani S.Pd dan Nurresthiani selaku guru kelas I A dan I C

yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

melakukan penelitian di kelas yang beliau ajar.

9. Kedua orang tua penulis yang sangat penulis sayangi, Bapak H.

Akhmad Fakhrozi, S.Pd.I, Ibunda Muproh, S.Ag serta adik-adikku

tercinta, Alfin dan Bagir yang tidak henti-hentinya memberikan

do’a dan dukungan baik moril maupun materil demi keberhasilan

penulis.

10. Seluruh teman seperjuangan mahasiswa jurusan PGMI 2014,

teristimewa untuk PGMI B 2014.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan tercinta yaitu Caca, Naena, Nasti,

Sinta, Linda, Aulia Sahara, Asiyah, dan Mayreka yang selalu setia

mendengar keluh kesah peneliti serta memberikan semangat dalam

menyusun skripsi ini. Terimakasih, semoga kita dapat terus

berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini,

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Mudah- mudahan

bantuan bimbingan, motivasi, dan doa yang telah diberikan menjadi

pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan

akhirat kelak.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan

pengetahuan dari peneliti. Peneliti menerima segala bentuk saran serta

masukan yang bersifat membangun sebagai bahan perbaikan skripsi ini.

viii

Page 10: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan bagi

khazanah ilmu pengetahuan umum serta semua pihak tentunya. Semoga

segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi

Allah SWT sebagai amal ibadah. Amin Yaa Rabbal ‘Alamiin.

Jakarta , 2018

Penulis,

Eva Syifa Fauziah

ix

Page 11: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH ....................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .......................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

F. Kegunaan Penelitian .................................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A. Deskripsi Teoritik ...................................................................... 7

1. Kemandirian Belajar ............................................................. 7

a. Pengertian Kemandirian Belajar ........................................... 7

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ... 9

c. Aspek-Aspek Kemandirian Belajar .................................... 11

2. Kelekatan Guru dan Orang Tua .......................................... 11

a. Pengertian Kelekatan Guru dan Orang Tua ........................ 11

x

Page 12: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelekatan Guru dan

Orang Tua ........................................................................... 14

c. Aspek-Aspek Kelekatan Guru dan Orang Tua ................... 15

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 17

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 20

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 23

B. Metode Penelitian .................................................................... 23

C. Populasi dan Sampel ............................................................... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 25

E. Instrumen Penelitian ............................................................... 25

1. Uji Validitas Butir Item Skala Penelitian .......................... 25

2. Uji Reliabilitas Konstruk Skala Penelitian ........................ 31

F. Teknik Analisis Data ............................................................... 33

a. Uji Prasyarat Analisis ......................................................... 33

b. Uji Hipotesis Penelitian ..................................................... 34

G. Hipotesis Statistik .................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................ 36

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ..... 36

C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 58

D. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 62

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 64

B. Implikasi ................................................................................. 65

C. Saran-Saran ............................................................................ 65

xi

Page 13: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 69

RIWAYAT HIDUP .....................................................................................

xii

Page 14: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................................... 23

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Kelekatan Guru (X1) ........................... 26

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Kelekatan Orang Tua (X2) ................. 28

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Kemandirian Belajar Siswa (Y) .......... 29

Tabel 3.5 Perhitungan Reliabilitas Kelekatan Guru (X1) ...................................... 31

Tabel 3.6 Perhitungan Reliabilitas Kelekatan Orang Tua (X2) ............................. 32

Tabel 3.7 Perhitungan Reliabilitas Kemandirian Belajar Siswa (Y)..................... 32 Tabel 3.8 Rangkuman Reliabilitas X1, X2, dan Y ............................................... 33 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Siswa ................................ 37 Tabel 4.2 Nilai Interval Kelas Kelekatan Guru (X1) ........................................... 38 Tabel 4.3 Distribusi Kategorisasi Kelekatan Guru (X1) ...................................... 39 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi X1, X2, dan Y ..................................................... 39 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelakatan Orang Tua (X2) ................................. 40 Tabel 4.6 Distribusi Kategorisasi Kelekatan Orang Tua (X2) .............................. 41 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi X1, X2, dan Y ..................................................... 42 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Siswa (Y) .......................... 43 Tabel 4.9 Distribusi Kategorisasi Kemandirian Belajar Siswa (Y) ..................... 44 Tabel 4.10 Uji Normalitas Unresidual Data ......................................................... 45 Tabel 4.11 Linieritas Variabel X1 dan X2 terhadap Y ......................................... 47 Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas ........................................................................... 49 Tabel 4.13 Uji Heterokedastisitas ........................................................................ 50

xiii

Page 15: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

Tabel 4.14 Uji Koefisien Korelasi ....................................................................... 52 Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi ................................................................. 53 Tabel 4.16 Uji Simultan (Uji F) ........................................................................... 54 Tabel 4.17 Uji Parsial (Uji T) .............................................................................. 55

xiv

Page 16: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

DAFTAR GRAFIK

Gambar 4.1 Grafik Normalitas Data Regresi Berganda ....................................... 46 Gambar 4.2 Grafik Linieritas Data Regresi Berganda ......................................... 48 Gambar 4.3 Grafik Heterokedastisitas Data Regresi Berganda ........................... 51 Gambar 4.4 Daerah Fhitung Diterima .................................................................... 57

xv

Page 17: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................... 21

xvi

Page 18: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 70

Lampiran 2. Instrumen Penelitian ......................................................................... 71

Lampiran 3. Tabulasi Data dan Skor Penelitian .................................................... 81

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................ 103

Lampiran 5. Uji Prasyarat Analisis dan Uji Hipotesis ........................................ 108

xvii

Page 19: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia untuk meningkatkan kemampuan

dan mengembangkan potensinya yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan

bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga

mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Pada

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 3 bahwa pendidikan dimaknai sebagai:

“...usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.”1

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan.

Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang

dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang

dilihat, didengar, serta dirasakan mereka seolah-olah tidak pernah berhenti

bereksplorasi dan belajar.2 Oleh karena itu, anak memiliki karakteristik yang unik

dan khas, serta memiliki tugas perkembangan yang berbeda dengan periode

perkembangan lainnya.

Orang tua bertanggungjawab atas kesejahteraan anaknya dan berkewajiban

untuk memelihara serta mendidik anak sedemikian rupa. Agar nantinya anak

dapat tumbuh dan berkembang menjadi orang yang cerdas, sehat, berbakti

kepada orang tua, berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

1 Muhammad Sobri, Moerdiyanto, Pengaruh Kedisiplinan dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Madrasah Aliyah Di Kecamatan Praya, (Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 No. 1. Tahun 2014) , hlm. 44.

2 Yuliani Nuraini & Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009), hlm. 6.

1

Page 20: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

2

serta berguna bagi nusa bangsa, negara, dan agama. Dalam tumbuh kembang

anak, orang tua berkewajiban dalam mengasuh, membimbing, dan mendidik

anaknya.

Hubungan anak yang terlalu lekat dengan orang tua dapat menimbulkan

berbagai macam perilaku tertentu. Anak akan merasa tidak nyaman dan takut

ketika ditinggal oleh orang tuanya, ia membutuhkan seseorang yang mampu

melindungi dan membuatnya aman. Anak merasa nyaman ketika mendengar

suara, rabaan, serta keberadaan figur lekatnya (orang tua). Hal ini diperkuat oleh

Maccoby bahwa seorang anak dapat dikatakan lekat pada orang lain jika

memiliki ciri-ciri antara lain:

1) Mempunyai kelekatan fisik dengan seseorang;

2) Menjadi cemas ketika berpisah dengan figur lekat;

3) Menjadi gembira dan lega ketika figur lekatnya kembali; dan

4) Orientasinya tetap pada figur lekat walaupun tidak melakukan interaksi.

Salah satu tujuan yang ingin dicapai orang tua dalam mendidik anak-anaknya

adalah tumbuh menjadi anak mandiri. Namun, dalam praktiknya pembiasaan ini

banyak mengalami hambatan, termasuk campur tangan orang tua, karena hal ini

tidak akan membantu anak untuk menjadi mandiri dan anak justru akan selalu

lekat dengan orang tua.

Mussen menyatakan bahwa kemandirian salah satunya bergantung pada

kelekatan anak dengan orang tua. Kelekatan pada awal tahun pertama kehidupan

memberikan suatu landasan penting bagi perkembangan psikologis anak,

diantaranya kemandirian. Kelekatan anak pada orang tua tidak muncul secara

tiba-tiba, tetapi ada faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya kelekatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelekatan yaitu kelekatan aman (secure

attachment), lebih sensitif dan responsif sehingga anak yakin orang tua selalu ada

disaat ia membutuhkan dan anak merasa nyaman. Orang tua yang menerapkan

kelekatan melawan (ambivalent attachment), anak merasa tidak pasti bahwa

orang tuanya selalu ada dan responsif saat dibutuhkan, akibatnya anak mudah

mengalami kecemasan untuk berpisah dengan orang tua. Sedangkan orang tua

yang menerapkan kelekatan menghindar (avoidant attachment), anak tidak

Page 21: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

3

percaya diri karena pada saat berinteraksi tidak direspon oleh orang tua sehingga

anak kurang mampu untuk bersosialisasi.

Menurut Bowlby (dalam Upton), kelekatan memiliki nilai keberlangsungan

hidup yang bukan hanya fisik. Melalui pendidikan, Bowlby meyakini bahwa

kelekatan memberikan “keterhubungan psikologis yang abadi di antara sesama

manusia”3

Eka Ervika menyatakan bahwa kelekatan adalah suatu hubungan emosional

atau hubungan yang bersifat afektif antara satu orang dengan orang lainnya yang

mempunyai arti khusus. Hubungan yang dibina akan bertahan cukup lama dan

memberikan rasa aman walaupun figur lekat tidak tampak dalam pandangan anak

karena terjadi secara alamiah. Terdapat serangkaian proses yang harus dilalui

untuk membentuk kelekatan tersebut.

Proses pembentukan kelekatan harus didasarkan pada keyakinan anak

terhadap penerimaan lingkungan akan mengembangkan kelekatan yang aman

dengan figur lekatnya dan mengembangkan rasa percaya pada orang tua dan

lingkungan. Hal ini akan membawa pengaruh positif dalam proses

perkembangannya, anak yang memiliki kelekatan aman akan menunjukkan

kompetensi sosial yang baik pada masa kanak-kanak serta lebih populer

dikalangan teman sebayanya pada jenjang prasekolah.

Sementara itu, anak dengan kualitas kelekatan lebih mampu menangani tugas

yang sulit, tidak cepat berputus asa, mandiri, dan akan mengembangkan

hubungan yang positif didasarkan pada rasa percaya (trust) pada guru dan teman

sebaya. Sebaliknya, orang tua yang tidak menyenangkan akan membuat anak

tidak percaya (mistrust) dan mengembangkan kelekatan yang tidak aman

(insecure attachment). Kelekatan tidak aman dapat membuat anak mengalami

berbagai permasalahan, misalnya tidak mampu menyelesaikan tugas, tidak

percaya diri, tidak mandiri, dan akan mengembangkan hubungan yang negatif

didasarkan pada ketidakpercayaan pada guru dan teman sebaya.4

3 Upton, P, Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa: Noermalasari Fajar Widuri, (Jakarta: Erlangga, 2012), hlm. 82 4 Ibid.

Page 22: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

4

Permasalahan yang sering terjadi adalah perpindahan dari TK ke kelas I MI

yang disebut sebagai masa transisi. Timbul adaptasi dari kebiasaan di TK yang

harus dihilangkan untuk menuju tingkatan pendewasaan diri yang lebih besar

karena sudah melangkah ke tingkatan yang lebih tinggi.

Sementara itu, bentuk-bentuk ketidakmandirian siswa kelas I antara lain

terdapat beberapa anak yang tidak tuntas menngerjakan tugas kemudian

menangis. Hal ini membuat orang tua tidak tega membiarkan anaknya

mengerjakan tugasnya sendiri, sehingga orang tua turun tangan untuk membantu.

Lalu bentuk-bentuk ketidakmandirian dari siswa kelas I yang lain adalah masih

ada yang suka berkelahi dan jajan di luar. Beberapa anak langsung meminta uang

untuk jajan kepada orang tuanya yang menunggui. Hal ini membuat orang tua

tidak tega membiarkan anaknya tidak jajan karena tidak ditunggui orang tuanya,

sehingga mau tidak mau orang tua harus menunggui anaknya. Hal ini disebabkan

karena beberapa anak mempunyai kelekatan yang besar kepada orang tuanya

sehingga menjadi kurang mandiri.

Berdasarkan pada uraian diatas, peneliti ingin mengetahui bagaimanakah

hubungan antara kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar siswa.

Lokasi yang dijadikan untuk penelitian di MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru

Kota Depok. Pertimbangan peneliti untuk memilih lokasi ini adalah karena

banyak orang tua yang mengantarkan anak-anaknya ke sekolah dan menunggui

sampai pulang sekolah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terkait dengan “HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG

TUA DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DI KELAS I MI

FAR’UL HIDAYAH SAWANGAN BARU KOTA DEPOK.”

Page 23: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Adanya permasalahan transisi karena perpindahan dari sekolah TK ke

kelas I MI.

2. Adanya anak yang menangis karena tidak tuntas mengerjakan tugas.

3. Adanya siswa yang suka berkelahi dan jajan di luar.

4. Siswa mudah mengalami kecemasan untuk berpisah dengan orang tua.

5. Siswa tidak percaya diri karena pada saat berinteraksi tidak direspon oleh

orang tua sehingga anak kurang mampu untuk bersosialisasi.

C. Pembatasan masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perlu

dilaksanakan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian

ini adalah hubungan kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok. Terdapat

permasalahan kemandirian antara lain anak tidak tuntas mengerjakan tugas, anak

masih menangis, anak suka berkelahi, dan anak jajan di luar. Permasalahan ini

ada pada siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.

D. Perumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana hubungan antara

kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar siswa di kelas I MI

Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.”

Page 24: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

6

E. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan

untuk mengetahui hubungan kelekatan kelekatan guru dan orang tua dengan

kemandirian belajar siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota

Depok

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah: 1) Bagi peneliti

Untuk menambah pengalaman serta wawasan baik dalam bidang

penulisan maupun penelitian.

2) Bagi guru

a. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk memberikan

pengetahuan dan latihan tentang kemandirian anak.

b. Dapat dijadikan sebagai tambahan pengalaman bagi guru untuk

meningkatkan kemampuan profesional sebagai pendidik.

3) Bagi siswa

Sebagai masukan bagi siswa mengenai pentingnya kelekatan

terhadap kemandirian siswa.

4) Bagi sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah yang bersangkutan dalam usahanya

untuk meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan faktor

kelekatan yang mempengaruhi kemandirian siswa kelas I MI Far’ul

Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.

5) Bagi Orang Tua

a. Dapat dijadikan sebagai acuan pola asuh orang tua untuk

melatih kemandirian anak.

b. Dapat dijadikan sebagai pedoman bagi orang tua untuk

menerapkan teori kelekatan dalam mengatasi masalah-masalah

yang berhubungan dengan kemandirian anak.

Page 25: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Kemandirian Belajar

a. Pengertian Kemandirian Belajar

Kemandirian dalam bahasa Indonesia berasal dari kata mandiri yang

memiliki arti keadaan dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang

lain. Dalam referensi bahasa asing, kemandirian sering disebut dengan

autonomy.5 Kata autonomi dan independence diartikan secara silih berganti,

tetapi pada remaja keduanya memiliki sedikit arti yang berbeda. Secara

umum, independence lebih mengarah pada kemampuan individu untuk

melakukan sendiri aktivitas hidup. Perkembangan independence merupakan

bagian untuk menjadi mandiri selama masa remaja, hanya saja autonomi

mencakup komponen emosional, behavioral dan nilai, attachment dan skala

kemandirian. Dengan menggunakan istilah autonomi tersebut, kemandirian

dikonsepsikan sebagai self-governing person, yaitu kemampuan menguasai

diri sendiri. Memiliki kemampuan menjadi invidu yang mandiri merupakan

salah satu tugas perkembangan dasar pada tahun-tahun remaja.6

Kemandirian adalah kemampuan berdiri sendiri di atas kaki sendiri

dengan kebenaran dan tanggung jawab sendiri. Dengan demikian, dapat

dipahami bahwa kemandirian adalah kemampuan anak untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungannya melalui proses belajar untuk tidak bergantung

pada orang lain sehingga mempunyai rasa percaya diri dan akhirnya mampu

mengambil keputusan dan bertanggungjawab sendiri atas segala sesuatu

yang telah dilakukannya.

Kemandirian tidak hanya berlaku bagi anak tetapi juga pada semua

tingkatan usia. Setiap manusia perlu mengembangkan kemandirian dan

5 Muhammad Sobri, Moerdiyanto, Loc. Cit., hlm. 49. 6Ayudhira Wiranti, Hubungan Antara Attachment Terhadap Ibu dengan Kemandirian pada

Remaja Tunarungu, (Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, Volume 02. No. 01. Tahun 2013), hlm. 4.

7

Page 26: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

8

melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan kapasitas dan tahapan

perkembangannya. Secara alamiah anak mempunyai dorongan untuk

mandiri dan bertanggung jawab atas diri sendiri.7

Menurut Desmita kemandirian adalah kemampuan untuk

mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan,dan tindakan sendiri secara

bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan

keragu-raguan.8

Kemandirian pada anak diperoleh secara bertahap seiring dengan

perkembangan aspek-aspek kepribadian dalam diri mereka. Dimana anak

akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai

situasi dilingkungan. Sehingga pada akhirnya anak akan mampu berpikir

dan bertindak sendiri.

Seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan,dan dorongan dari

keluarga serta lingkungan di sekitarnya, agar dapat mencapai keberhasilan

atas diri sendiri. Pada saat ini peran orang tua dan reaksi dari lingkungan

sangat diperlukan bagi anak sebagai penguat untuk perilaku-perilaku yang

dilakukannya. Kemandirian semakin berkembang dengan baik jika

diberikan kesempatan melalui latihan yang dilakukan secara terus menerus

dan dilakukan sejak dini.

Orang tua perlu mengetahui latihan-latihan kemandirian agar anak

dapat mandiri seperti berikut ini yaitu anak dapat makan minum sendiri,

memakai sepatu sendiri, menyisir rambut sendiri, sikat gigi sendiri,

menggunakan kamar mandi sendiri, dan anak bertanggungjawab dengan

apa yang ia sukai seperti menari, melukis, dan lain sebagainya. Dengan

demikian, kemandirian anak dapat ditumbuhkan dengan membiarkan anak

memiliki pilihan dan berani mengungkapkannya sejak dini.

Sanan & Yamin menambahkan bahwa anak yang mandiri memiliki

beberapa indikator, antara lain (1) percaya pada kemampuan diri sendiri;

7 Miftaqul Al Fatihah, Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Pai Siswa Kelas III SDN Panularan Surakarta, (Jurnal, Volume.1. No. 2. Tahun 2016), hlm. 199.

8 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 185.

Page 27: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

9

(2) memiliki motivasi intrinsik atau dorongan untuk bertindak yang berasal

dari dalam individu; (3) kreatif dan inovatif; (4) bertanggung jawab atau

menerima konsekuensi terhadap risiko tindakannya dan; (5) tidak

bergantung pada orang lain (berusaha tidak bantuan orang lain, tetap

mandiri).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kemandirian adalah kemampuan anak untuk tidak tergantung pada orang

lain dan mempunyai rasa percaya diri yang kuat sehingga mampu

mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kemandirian anak dapat dilihat dari latihan-latihan kemandirian yang

dilakukannya.

b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemandirian Belajar

Hurlock menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi

kemandirian adalah:

1) Hubungan Anak dengan Orang tua

Orang tua dengan hubungan pengasuhan demokratis sangat

merangsang kemandirian anak, dimana orang tua memiliki peran

sebagai pembimbing yang memperhatikan terhadap setiap aktivitas dan

kebutuhan anak. Terutama yang berhubungan dengan pendidikan dan

pergaulannya baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.

Pengasuhan orang tua berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Pengaruh ini ditentukan oleh keyakinan dan sikap hubungan

pengasuhan yang dimiliki orang tua.

Hubungan anak dengan orang tua sebagaimana dikutip dari

Shochib dan Baumrind (dalam Rasdi Ekosiswoyo dkk) menunjukkan

bahwa pengasuhan orang tua memiliki hubungan terhadap

perkembangan sosial dan akademik anak. Hubungan pengasuhan

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a) Autoritarian: orang tua

cenderung membentuk, mengontrol, dan mengevaluasi sikap dan

perilaku anak dengan menggunakan standar yang absolut dan kaku,

Page 28: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

10

menekankan pada kepatuhan, penghormatan kekuasaan, tradisi,

menjaga keteraturan, dan kurang menjalin komunikasi lisan. Kadang-

kadang orang tua menolak kehadiran anak; b) Autoritatif: orang tua

cenderung mengarahkan anak berpikir secara rasional, berorientasi

pada tindakan atau perbuatan, mendorong komunikasi lisan, memberi

penjelasan atas keinginan dan tuntutan yang diberikan kepada anak

tetapi juga menggunakan kekuasaan jika diperlukan, mengharapkan

anak untuk menyesuaikan dengan harapan orang tua, tetapi juga

mendorong anak untuk mandiri, menetapkan standar perilaku anak

yang fleksibel; c) Permisif: orang tua cenderung bersikap positif

terhadap keinginan, sikap dan perilaku anak, sedikit menggunakan

hukuman, tidak banyak menuntut anak terlibat dalam pekerjaan rumah

dan tanggung jawab, membiarkan anak mengatur perilakunya sendiri,

menghindari pengontrolan, dan menggunakan rasional dalam mencapai

suatu tujuan.

2) Jenis Kelamin

Anak yang berkembang dengan tingkah laku maskulin lebih

mandiri dibandingkan dengan anak yang mengembangkan tingkah laku

yang feminis. Karena hal tersebut, laki-laki memiliki sifat yang agresif

dari pada anak perempuan yang sifatnya lemah lembut dan pasif.

3) Urutan Posisi Anak

Anak pertama sangat diharapkan untuk menjadi contoh dan

menjaga adiknya lebih berpeluang untuk mandiri dibandingkan dengan

anak bungsu yang mendapatkan perhatian berlebihan dari orang tua

dan saudara-saudaranya dan berpeluang kecil untuk mandiri. Urutan

posisi anak berpengaruh terhadap tingkat kemandiriannya. Hal ini

dapat dilihat dari beban yang harus dipikul oleh seorang anak. Beban

anak sulung lebih berat bila dibandingkan dengan anak bungsu. Anak

pertama lebih mandiri.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola pengasuhan

orang tua terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan anak

Page 29: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

11

termasuk tingkat kemandiriannya, di samping itu juga perbedaan jenis

kelamin anak antara laki-laki dengan perempuan juga mempunyai

perbedaan pada tingkat kemandiriannya. Urutan posisi anak antara

yang sulung dengan bungsu juga mempengaruhi tingkat

kemandiriannya.

c. Aspek-aspek Kemandirian Belajar

Kemandirian menuntut suatu kesiapan individu, baik kesiapan fisik

maupun emosional untuk mengatur, mengurus, dan melakukan aktivitas

tanggungjawabnya sendiri tanpa banyak menggantungkan diri pada orang

lain. Havighurst menambahkan bahwa kemandirian terdiri dari atas:

1) Emosi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol

emosi dan tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orang tua.

2) Ekonomi, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan mengatur

ekonomi dan tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang

tua.

3) Intelektual, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk

mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

4) Sosial, aspek ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk

mengadakan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau

menunggu aksi dari orang lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek dari

kemandirian adalah anak bertangggungjawab dengan beragam aktivitas

yang dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek emosi, aspek ekonomi,

aspek intelektual,dan aspek sosial.

2. Kelekatan Guru dan Orang Tua

a. Pengertian Kelekatan Guru dan Orang Tua

Istilah kelekatan untuk pertama kalinya dikemukakan oleh seorang

Psikolog dari Inggris pada tahun 1958 bernama John Bowlby. Kualitas

kelekatan orang tua dapat berkembang ke arah yang aman dan tidak aman.

Page 30: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

12

Kelekatan yang diharapkan dimiliki oleh anak dengan orang tuanya adalah

kualitas kelekatan yang dapat memberikan rasa aman pada anak. Kelekatan

aman berarti ikatan yang terbentuk akibat adanya kualitas hubungan anak

dengan pengasuh utama, yaitu orang tua, yang bertahan lama sepanjang

rentang hidup manusia.9

Armsden dan Greenberg mendefinisikan kelekatan sebagai ikatan

afeksi antara dua individu yang memiliki intensitas yang kuat.10 Kelekatan

adalah hubungan emosional yang kuat antara anak dengan orang tua pada

masa-masa awal kehidupannya sehingga menjadi sebuah ikatan yang kekal

sepanjang hidup. Kelekatan ini mengacu pada tingkah laku antara anak

dengan orang tua yang memiliki perasaan yang kuat satu sama lain dan

melakukan banyak hal bersama untuk memperkuat ikatan tersebut. Anak

yang mendapatkan kelekatan yang cukup pada masa awal

perkembangannya akan merasa dirinya aman.

Menurut Beck, kelekatan atau attachment adalah suatu ikatan

afeksional yang kuat, yang ditujukan pada orang-orang tertentu dalam

kehidupan yang membuat individu merasa senang dan bahagia ketika

berinteraksi dan merasa nyaman di dekat mereka pada saat tertekan.11

Kelekatan (Attachment) merupakan kecenderungan dan keinginan

seorang individu yaitu anak untuk mencari kedekatan dengan pengasuhnya.

Terdapat empat prinsip dasar ikatan antara orang tua dan anak yaitu

kebutuhan fisik anak terhadap makanan dan kehangatan yang dipenuhi oleh

ibu, dorongan asal yang dimiliki oleh anak untuk melekat ke dada ibu,

9 Christian Natalia dan Made Diah Lestari, Hubungan Antara Kelekatan Aman Pada Orang tua Dengan Kematangan Emosi Remaja Akhir Di Denpasar, (Jurnal Psikologi Udayana, Volume. 2. No. 1. Tahun 2015), hlm. 80.

10 Nurul Fadhillah dan Syarifah Faradina, Hubungan Kelekatan Orang tua Dengan Kemandirian Remaja SMA Di Banda Aceh, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi, Volume. 1. No. 3. Tahun 2016), hlm. 45.

11 Beck, R, dkk. Attachment to God and Parents: Testing the Correspondence vs. Compensation Hypotheses. (Journal of Psychology and Christianit, Vol. 2. No. 1. Tahun 2005), hlm. 21-28

Page 31: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

13

kebutuhan bayi untuk disentuh dan menggelayut pada manusia, dan

kekecewaan bayi karena dikeluarkan dari dalam kandungan. 12

Kelekatan mengacu pada aspek hubungan antara orang tua yang

memberikan anak perasaan aman, terjamin, dan terlindung serta

memberikan dasar yang aman untuk mengeksplorasi dunia. Dalam masa

kanak-kanak, ikatan kelekatan tersebut membuat anak mendapatkan rasa

aman dari orang tua. Di masa dewasa, kelekatan mencakup hubungan

timbal balik dan saling menguntungkan di mana pasangan memberikan

tempat dan rasa aman satu sama lain. Lebih lanjut Upton membagi

kelekatan menjadi:

1) Secure attachment, anak-anak dalam kelekatan aman (secure

attachment) menggunakan orang tua mereka sebagai basis aman

untuk menjelajah lingkungan baru. Masuknya orang asing

menghambat penjelajahan anak, menyebabkan anak bergeser

sedikit lebih dekat ke orang tua. Anak akan cemas dengan

kepergian orang tuanya dan berusaha membuat orang tua kembali

dengan perilaku menangis atau mencari. Anak semestinya

berusaha untuk kembali terlibat dalam interaksi ketika orang tua

kembali. Jika merasa cemas ia mungkin juga ingin dipeluk dan

ditenangkan.

2) Insecure avoidant, pada kelekatan ini anak menunjukkan sedikit

kepedulian atas kepergian ibunya. Alih-alih menyambut orang

tuanya ketika bertemu kembali, mereka secara aktif menghindari

interaksi dan mengabaikan ajakan-ajakan orang tua untuk

berinteraksi.

3) Insecure ambivalent, pada kelekatan ini anak cemas dengan

kepergian orang tuanya dan berperilaku secara ambivalen ketika

bertemu kembali. Anak berusaha melakukan kontak dan interaksi

12 Henni Anggraini dan Sarah Emmanuel H, Hubungan Kelekatan Dengan Kecerdasan Emosi Dan Penyesuaian Sosial Pada Anak Usia Dini, (Jurnal Pedagogi, Volume. 2. No. 3. Tahun 2016), hlm. 18.

Page 32: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

14

namun sekaligus menolak dengan marah ketika diajak

berinteraksi.

4) Insecure disorganized, anak menunjukkan pola-pola perilaku

yang bertentangan dan tampaknya merasa bingung atau takut

untuk mendekati orang tuanya. Perilaku ini berkaitan dengan

anak-anak yang mengalami penganiayaan atau memiliki orang

tua yang mengalami kecemasan berat.13

Dengan mengacu pada pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa kelekatan adalah hubungan yang sangat kuat antara orang tua

dengan anak mereka yang menguntungkan satu sama lain. Kelekatan dapat

dibagi menjadi empat macam yaitu secure attachment, insecure avoidant,

insecure ambivalent, dan insecure disorganized.

b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelekatan Guru dan Orang

Tua

Tidak semua hubungan yang bersifat emosional atau afektif dapat

disebut kelekatan. Adapun ciri afektif yang menunjukkan kelekatan adalah

hubungan yang bertahan cukup lama, ikatan tetap ada walaupun figur lekat

tidak tampak dalam jangkauan mata anak, bahkan jika figur digantikan oleh

orang lain dan kelekatan dengan figur lekat akan menimbulkan rasa aman.

Maccoby menjelaskan bahwa seorang anak dapat dikatakan lekat pada

orang lain jika memiliki ciri-ciri antara lain:

1) Mempunyai kelekatan fisik dengan seseorang.

2) Menjadi cemas ketika berpisah dengan figur lekat.

3) Menjadi gembira dan lega ketika figur lekatnya kembali.

4) Orientasinya tetap pada figur lekat walaupun tidak melakukan

interaksi. Anak memperhatikan gerakan, mendengarkan suara,

dan sebisa mungkin berusaha mencari perhatian figur lekatnya.

13 Upton, P., Loc.Cit., hlm. 88.

Page 33: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

15

Kelekatan tidak muncul secara tiba-tiba, ada faktor-faktor yang

menjadi penyebab munculnya kelekatan. Menurut Baradja (dalam Eka

Ervika, 2000: 14) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya

kelekatan antara seorang anak dan orang tua adalah sebagai berikut: a)

Adanya kepuasan anak terhadap pemberian objek lekat, misalnya setiap kali

seorang anak membutuhkan sesuatu maka objek lekat mampu dan siap

untuk memenuhinya. Dan objek lekat di sini adalah orang tua mereka; b)

Terjadi reaksi atau merespon setiap tingkah laku yang menunjukkan

perhatian. Misalnya, saat seorang anak bertingkah laku dengan mencari

perhatian pada orang tua, maka orang tua meresponnya. Maka anak

memberikan kelekatannya; dan c) Seringnya bertemu dengan anak, maka

anak akan memberikan kelekatannya. Misalnya orang tua yang lebih

banyak menghabiskan waktu di rumah memudahkan anak untuk

berkomunikasi dengan mereka.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada faktor-faktor

yang menyebabkan munculnya kelekatan anak pada orang tua yaitu adanya

kepuasan anak, adanya respon dan intensitas pertemuan anak dengan orang

tua.

c. Aspek-aspek Kelekatan Guru dan Orang Tua

Ainsworth menciptakan strange situation, sebuah ukuran pengamatan

kelekatan pada bayi ketika bayi mengalami serangkaian perkenalan,

perpisahan, dan pertemuan kembali dengan pengasuh dan orang-orang

asing dalam urutan tertentu. Dalam prosedur yang dikemukakan oleh

Ainsworth (dalam Crain), terdapat tiga pola dasar tersebut yaitu:

1) Secure Attachment (Kelekatan Aman): Anak yakin pada orang

tua karena orang tua sensitif dan responsif sehingga anak merasa

tenang. Anak merasa senang ditunggui orang tua. Anak

menunjukkan kebahagiaan ketika orang tua kembali.

2) Ambivalent Attachment (Kelekatan Melawan): Anak merasa tidak

pasti bahwa orang tuanya selalu ada dan responsif sehingga anak

Page 34: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

16

mudah cemas untuk berpisah. Anak tampak sedih ketika ditinggal

orang tua dan sulit untuk tenang kembali meskipun orang tua

telah kembali. Anak mampu mengekspresikan emosi negatif

namun dengan reaksi yang berlebihan.

3) Avoidant Attachment (Kelekatan Menghindar): Anak merasa

orang tua tidak merespon interaksinya sehingga anak kurang

mampu untuk bersosialisasi. Anak tidak peduli jika orang tua

pergi dan menolak orang tua ketika kembali.Anak kurang mampu

mengekspresikan emosi negatif.14

Banyak anak lebih memilih kelekatan aman untuk menumbuhkan

kemandiriannya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai penelitian di mana

kelekatan aman anak baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan

sekolah pada orang tua lebih banyak mempengaruhi kemandirian anak.

Anak dengan kelekatan aman (secure attachment) menggunakan orang

tua mereka sebagai dasar rasa aman mereka. Pada saat orang tua mereka

hadir, anak akan meninggalkan orang tua mereka untuk menjelajah

lingkungan mereka dengan terkadang kembali kepada orang tua mereka

untuk memastikan orang tua mereka masih ada. Anak-anak ini biasanya

kooperatif dan relatif bebas dari rasa marah. Selain itu, anak-anak dengan

kelekatan aman menganggap bahwa orang asing dapat menghambat

penjelajahan mereka sehingga menyebabkan anak bergeser sedikit lebih

dekat dengan orang tua. Anak akan cemas dengan kepergian orang tuanya

dan berusaha membuat orang tua kembali dengan perilaku menangis atau

mencari. Jika merasa cemas, anak mungkin juga ingin dipeluk dan

ditenangkan.

Dengan mengacu pada pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

kelekatan aman, kelekatan melawan, dan kelekatan menghindar mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kemandirian anak.

14 Crain, W, Teori Perkembangan (Konsep dan Aplikasi). Alih Bahasa: Yudi Santoso, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 81

Page 35: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

17

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan telah dilakukan oleh peneliti tentang

hubungan attachment terhadap kesiapan belajar siswa, diantaranya:

1 Desiani Maentiningsih dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan

antara secure attachment dengan motivasi berprestasi pada remaja”

Menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian dan analisis diketahui

bahwa ada hubungan yang signifikan antara secure attachment dengan

motivasi berprestasi pada remaja. Berdasarkan analisis data dengan

kolmogorov-smirnov, nilai signifikansi secure attachment sebesar 0.024

(p<0.05) yang menunjukkan bahwa sebaran skor tidak normal. Sedangkan

nilai signifikansi motivasi berprestasi sebesar 0.200 (p>0.05) yang

menunjukkan distribusi skor normal. Sedangkan berdasarkan hasil uji

linearitas diperoleh nilai signifikansi 0.000 (p<0,05) yang secara umum

dapat dikatakan hubungan secure attachment dan motivasi berprestasi

adalah membentuk garis linear.

Dari hasil uji korelasi diperoleh nilai korelasi spearman’s rho

sebesar 0.995 yang menunjukkan korelasi sangat kuat dan positif,

sedangkan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0.01) yang menunjukkan

bahwa korelasi antar skor secure attachment dan motivasi berprestasi sangat

signifikan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi

bahwa terdapat hubungan antara secure attachment dengan motivasi

berprestasi pada remaja diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan ada

hubungannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pada secure

attachment dan adanya faktor peran orang tua yang cukup dominan

misalnya adanya orang tua yang utuh dan memberikan kasih sayang,

komunikasi antara orang tua dengan remaja yang baik, dan dukungan dari

orang tua yang membuat remaja menjadi lebih percaya diri. Sedangkan

motivasi berprestasi pada remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain keinginan untuk memperoleh pengakuan dari sekolah, kebutuhan untuk

Page 36: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

18

memperoleh penghargaan, kebutuhan untuk dihormati teman dan kebutuhan

untuk bersaing. 15

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Desiani Maentiningsih

dengan peneliti adalah sama-sama meneliti secure attachment.

Perbedaannya penelitian yang dilakukan Desiani Maentiningsih itu

tujuannya untuk mengetahui Hubungan antara secure attachment dengan

motivasi berprestasi pada remaja, sedangkan tujuan penelitian ini untuk

mengetahui Hubungan Kelekatan Aman Terhadap Kemandirian Siswa Di

Kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok..

2 Hani Nurhayati dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan

Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orang tua Dengan

Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK 37 Dodogab Jatimulyo

Dlingo Bantul.” Menyimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan

bahwa dari 32 orang tua yang diminta untuk mengisi skala kelekatan aman

terdapat 14 orang tua yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dan 18

orang tua masuk dalam kategori tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-

rata kelekatan aman dari orang tua anak Kelompok B TK PKK 37 Dodogan

termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya untuk kemandirian anak, dari

32 anak terdapat 19 anak yang memiliki kemandirian yang sangat tinggi

dan 12 anak memiliki kemandirian tinggi. Rata-rata kemandirian anak

Kelompok B TK PKK 37 Dodogan termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara kelekatan aman anak pada orang tua

dengan kemandirian anak Kelompok B TK PKK 37 Dodogan Jatimulyo

Dlingo Bantul, dengan rata-rata tingkat kelekatan aman tinggi dan rata-rata

tingkat kemandirian sangat tinggi. 16

15 Desiani Maentiningsih dalam penelitiannya yang berjudul, “Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orang tua Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK 37 Dodogab Jatimulyo Dlingo Bantul.”, (skripsi fakultas Psikologi Universitas Gunadarma dalam skripsinya tahun 2008), 12-13

16 Hani Nurhayati, “Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orang tua Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK 37 Dodogab Jatimulyo Dlingo Bantul.“, (skripsi

Page 37: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

19

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Hani Nurhayati dengan

peneliti adalah sama-sama meneliti kelekatan aman dan kemandirian.

Perbedaannya penelitian yang dilakukan Hani Nurhayati itu tujuannya

untuk mengetahui Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak

Pada Orang tua Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK 37

Dodogab Jatimulyo Dlingo Bantul, sedangkan tujuan penelitian ini untuk

mengetahui Hubungan Kelekatan Aman Terhadap Kemandirian Siswa Di

Kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok..

3 Fauzul Mutmainah dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Secure

Attachment Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat

NU 1 Belung Poncosukumo Malang.” Menyimpulkan bahwa anak usia

dini di RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang tahun ajaran

2015-2016 sebagian besar memiliki skor sedang pada secure attachment

yaitu 43 anak (86%). Artinya rata-rata anak memiliki rasa aman berbeda

didekat ibu, ibu memenuhi kebutuhan anak, keterbukaan perasaan antara

ibu dan anak, anak menceritakan yang ia alami serta ibu tidak melakukan

penolakan atau mengacuhkan anak. Sedangkan sebagaian besar memiliki

skor sedang pada kemandirian yaitu 52%, namun hasilnya beda tipis

dengan siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi yaitu 48%. Artinya

sebagian besar anak tidak tergantung pada orang lain dalam mengurus

dirinya, mampu menyelesaikan tugas sendiri sampai selesai meskipun

terkadang masih dibantu, serta mampu bersosialisasi dan berkomunikasi

dengan baik. Selain itu anak bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai

situasi di lingkungan, sehingga individu mampu berpikir dan bertindak

sendiri. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Secure Attachment

mempunyai pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini . Secure

Attachment berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemandirian Anak

program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Yogyakarta dalam skripsinya tahun 2015), hlm. 65

Page 38: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

20

Usia Dini. Jadi, semakin tinggi Secure Attachment maka akan semakin

tinggi Kemandirian anak.17

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Fauzul Mutmainah

dengan peneliti adalah sama-sama meneliti secure attachment.

Perbedaannya penelitian yang dilakukan Fauzul Mutmainah itu tujuannya

untuk mengetahui Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian

Anak Usia Dini di RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang,

sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kelekatan

Aman Terhadap Kemandirian Siswa Di Kelas I MI Far’ul Hidayah

Sawangan Baru Kota Depok.

C. Kerangka Berpikir

Adapun mengenai kerangka pikir dapat diperjelas dengan bagan pada Gambar 1

sebagai berikut:

17 Fauzul Mutmainah, “Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang. “ , skripsi fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam skripsinya tahun 2016), hlm. 144-145.

Page 39: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

21

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Kelekatan mengacu pada suatu relasi antara dua orang yang memiliki perasaan

yang kuat satu sama lain dan melakukan banyak hal bersama untuk melanjutkan

relasi itu. Kelekatan tidak muncul secara tiba-tiba, akan tetapi ada faktor-faktor yang

menjadi penyebab munculnya kelekatan yaitu kepuasaan anak terhadap objek lekat,

respon yang menunjukkan perhatian, dan seringnya bertemu dengan anak. Selain itu

juga tergantung pada jenis pola kelekatan yang dimiliki yaitu pola kelekatan aman

(secure attachment), pola kelekatan menghindar (avoidant attachment), dan pola

kelekatan melawan (ambivalent attachment).

Pada usia-usia awal pemberian kelekatan aman dilakukan orang tua sejak dini

sehingga dapat memunculkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri timbul karena

adanya rasa kepercayaan (trust) anak pada orang tua sehingga anak merasa bahagia

KELEKATAN

Kelekatan 1. Anak yakin pada orang tua

karena orang tua sensitif dan responsif.

2. Anak merasa tenang saat ditinggal orang tua meski tidak ditunggui.

3. Anak menunjukkan kebahagiaan ketika orang tua kembali.

KEMANDIRIAN

KEMANDIRIAN BELAJAR 1. Anak mampu mengontrol

emosi. 2. Anak mampu mengatur

ekonomi. 3. Anak mampu mengatasi

berbagai masalah yang dihadapi.

4. Anak mampu mengadakan interaksi dengan orang lain.

5. Anak tidak tergantung atau menunggu aksi dari orang lain.

Page 40: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

22

di dekat orang tua lalu anak mengembangkan rasa tersebut pada orang lain. Hal

inilah yang menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri.

Pola kelekatan aman ditunjukkan dengan hubungan yang baik dan

menyenangkan antara anak dan orang tua. Anak yakin pada orang tua karena orang

tua sensitif dan responsif sehingga anak merasa nyaman. Anak yang mendapatkan

pola kelekatan aman akan memiliki tingkat kemandirian yang baik.

Kemandirian dapat diartikan sebagai kemampuan berdiri sendiri di atas kaki

sendiri dengan kebenaran dan tanggung jawab sendiri. Kemampuan anak untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya diperoleh melalui proses belajar untuk

tidak bergantung pada orang lain sehingga mempunyai rasa percaya diri dan akhirnya

mampu mengambil keputusan dan bertanggungjawab sendiri atas semua yang

diperbuatnya. Untuk dapat mandiri seorang anak membutuhkan kesempatan,

dukungan, dan dorongan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Kemandirian juga

dapat berkembang dengan baik jika diberikan melalui latihan-latihan yang dilakukan

secara intensif sejak dini seperti makan dan minum sendiri, memakai sepatu sendiri,

menyisir rambut sendiri, dan lain-lain.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah dikemukakan diatas, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha : adanya hubungan kelekatan guru dan orang tua terhadap kemandirian

belajar siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.

Ho : tidak adanya hubungan kelekatan guru dan orang tua terhadap kemandirian

belajar siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.

Page 41: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.

Waktu penelitian dilaksanakan selama semester ganjil tahun ajaran 2017/2018. Yaitu

dari bulan April hingga bulan Mei. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I MI

Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok tahun ajaran 2017/2018, yang berjumlah

40 siswa.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 5

1

Survey ke tempat penelitian dan mengajukan izin kepada sekolah tempat penelitian.

2 Mengadakan koordinasi dengan guru kelas di sekolah.

3 Penyebaran angket/kuisioner kepada guru dan orang tua.

4 Pengumpulan data.

5 Pengolahan data dan uji hasil

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dikatakan

kuantitatif karena hasil penelitian ini banyak menggunakan angka-angka.

Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian

23

Page 42: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

24

korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi

pada suatu variable berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

berdasarkan koefisien korelasional.

Penelitian korelasional bisa memperoleh informasi mengenai taraf hubungan

yang terjadi antara variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian Hubungan kelekatan

guru dan orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas I MI Far’ul Hidayah

Sawangan Baru Kota Depok ini mengandung dua variabel, yaitu kelekatan sebagai

variabel bebas (independent) dan kemandirian belajar siswa sebagai variabel terikat

(dependent).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang ingin diteliti baik berupa orang,

benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.18 Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa-siswi kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok

Tahun Ajaran 2017/2018 yang terdiri dari kelas IA dan IC berjumlah 40 orang

siswa .

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki. Dapat juga

dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk kecil. Sampel atau

contoh adalah sebagian individu yang diselidiki dari keseluruhan individu

penelitian.19

Adapun teknik sampling yang digunakan adalah teknik simple random

sampling. Sugiyono mendefinisikan bahwa simple (sederhana) karena

pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.20 Jadi, sampel dalam

penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru

18 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2012), hlm. 119.

19 Cholid Narbuko dan abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 107.

20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 82.

Page 43: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

25

Kota Depok yang berjumlah 40 siswa untuk variabel kemandirian belajar siswa

dan 40 siswa untuk variabel kelekatan guru dan orang tua.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Sehingga, teknik pengumpulan data sangat diperlukan

dalam suatu penelitian karena dalam penelitian membutuhkan data yang akurat dan

tepat. Cara-cara tersebut dapat dilihatkan penggunaannya melalui metode angket,

wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu peneliti melakukan observasi

awal tentang kemandirian belajar siswa dan kelekatan guru dan orang tua.

Selanjutnya, peneliti mengambil data kemandirian belajar siswa dan kelekatan guru

dan orang tua melalui instrument skala Likert yang ditujukan kepada guru dan orang

tua siswa.

Menurut Sugiyono (2011) secara umum terdapat empat jenis skala yaitu skala

Likert, skala Guttman, Rating Scale, dan Semantic Deferential. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.21

E. Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Butir Item Skala Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevali dan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan.22 Perhitungan validitas instrumen (rhitung)

pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment..23

Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 95 % berarti butir butir

21 Ibid. hlm. 93. 22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik., (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010) hlm. 211. 23 Ibid, hlm. 213

Page 44: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

26

item suatu isntrumen penelitian adalah valid dan sebaliknya jika rhitung <

rtabel maka butir item suatu instrument penelitian tersebut adalah

tidak valid. Untuk pengujian validitas peneliti menggunakan seluruh

responden yaitu sebanyak 40 orang. Untuk meilihat hasil perhitungan uji

validitas butir item untuk masing-masing variabel Kelekatan Guru (X1),

Kelekatan Orang Tua (X2), dan Kemandirian Belajar Siswa (Y) dapat

dilihat pada halaman berikut ini:

a. Validitas Butir Item Skala Kelekatan Guru (X1)

Dengan menggunakan angka kritis korelasi r-hitung 95% atau dengan

α = 0,05 dan nilai rtabel sebesar 0,314 (rtabel= n= 40 = 0,312), maka dapat

diperoleh hasil validitas butir item suatu instrument penelitian. Jika rhitung >

rtabel, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan sebaliknya jika

rhitung < rtabel, maka butir item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pada

tabel 3.2 diketahui validitas butir item setiap pertanyaan dari variabel

Kelekatan Guru (X1).

Tabel 3.2.

Hasil Perhitungan Uji Validitas Skala

Kelekatan Guru (X1)

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria KG1 0,539 0,312 Valid KG2 0,816 0,312 Valid KG3 0,585 0,312 Valid KG4 0,728 0,312 Valid KG5 0,421 0,312 Valid KG6 0,670 0,312 Valid KG7 -0,035 0,312 Tidak Valid KG8 0,698 0,312 Valid KG9 0,525 0,312 Valid KG10 0,532 0,312 Valid KG11 0,197 0,312 Tidak Valid KG12 0,588 0,312 Valid KG13 0,487 0,312 Valid KG14 0,598 0,312 Valid KG15 0,820 0,312 Valid

Page 45: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

27

KG16 0,074 0,312 Tidak Valid KG17 0,488 0,312 Valid KG18 0,532 0,312 Valid KG19 0,760 0,312 Valid KG20 0,559 0,312 Valid KG21 0,667 0,312 Valid KG22 0,048 0,312 Valid KG23 0,733 0,312 Valid KG24 0,716 0,312 Valid KG25 0,733 0,312 Tidak Valid KG26 0,731 0,312 Valid

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel 3.2 di atas diperoleh kesimpulan bahwa dari 26 item

butir pertanyaan pada uji coba 40 responden atas variable Kelekatan Guru

(X1) menunjukkan bahwa terdapat 22 butir item pertanyaan adalah valid

yaitu pertanyaan nomor KG1, KG2,KG3, KG4, KG5, KG6, KG8, KG9,

KG10, KG12, KG13, KG14, KG15, KG17, KG18, KG19, KG20, KG21,

KG22, KG24, KG25, KG26. Hal ini dikarenakan semua nilai r-hitung

Keleketan Guru (X1) > r-tabel pada taraf signifikan 5%. Dan terdapat 4 butir

item adalah tidak valid yaitu pertanyaan nomor KG7, KG11, KG16, dan

KG23. Hal ini dikarenakan semua nilai r-hitung Keleketan Guru (X1) < r-

tabel pada taraf signifikan 5%.

b. Validitas Butir Item Kelekatan Orang Tua (X2)

Dengan menggunakan angka kritis korelasi r-hitung 95% atau dengan

α = 0,05 dan nilai rtabel sebesar 0312 (rtabel= n= 40 = 0,312), maka dapat

diperoleh hasil validitas butir item suatu instrumen penelitian. Jika rhitung >

rtabel, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan sebaliknya jika

rhitung < rtabel, maka butir item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pada

tabel 3.3 diketahui validitas butir item setiap pertanyaan dari variabel

Kelekatan Orang Tua (X2).

Page 46: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

28

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Uji Validitas Skala

Kelekatan Orang Tua (X2)

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria KOT1 0,576 0,312 Valid KOT 2 0,637 0,312 Valid KOT 3 0,537 0,312 Valid KOT 4 0,608 0,312 Valid KOT 5 0,520 0,312 Valid KOT 6 0,490 0,312 Valid KOT 7 0,514 0,312 Valid KOT 8 0,402 0,312 Valid KOT 9 0,429 0,312 Valid KOT 10 0,464 0,312 Valid KOT 11 0,554 0,312 Valid KOT 12 0,483 0,312 Valid KOT 13 0,500 0,312 Valid KOT14 0,556 0,312 Valid KOT 15 0,109 0,312 Tidak Valid KOT 16 0,471 0,312 Valid KOT 17 0,542 0,312 Valid KOT 18 0,612 0,312 Valid KOT 19 0,569 0,312 Valid KOT 20 0,550 0,312 Valid KOT 21 0,496 0,312 Valid KOT22 -0,025 0,312 Tidak Valid KOT 23 0,494 0,312 Valid KOT 24 0,695 0,312 Valid KOT 25 0,545 0,312 Valid KOT 26 0,551 0,312 Valid

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel 3.3 di atas diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 item

butir pertanyaan pada uji coba 40 responden atas variable Kelekatan Orang

Tua (X2) menunjukkan bahwa terdapat 24 butir item pertanyaan adalah valid

yaitu pertanyaan nomor KOT1, KOT2, KOT3, KOT4, KOT5, KOT6, KOT7,

KOT8, KOT9, KOT10, KOT11, KOT12, KOT13, KOT14, KOT16, KOT17,

KOT18, KOT19, KOT20, KOT21, KOT23, KOT24, KOT25, dan KOT26 hal

Page 47: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

29

ini dikarenakan semua nilai r-hitung Keleketan Orang Tua (X2) > r-tabel pada

taraf signifikan 5%. Dan terdapat 2 butir item adalah tidak valid yaitu

pertanyaan nomor KOT15, dan KOT22. Hal ini dikarenakan semua nilai r-

hitung Keleketan Orang Tua (X2) < r-tabel pada taraf signifikan 5%.

c. Validitas Butir Item Skala Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Dengan menggunakan angka kritis korelasi r-hitung 95% atau dengan

α = 0,05 dan nilai rtabel sebesar 0,312 (rtabel= n= 40 = 0,312), maka dapat

diperoleh hasil validitas butir item suatu instrumen penelitian. Jika rhitung >

rtabel, maka butir item pertanyaan dinyatakan valid dan sebaliknya jika

rhitung < rtabel, maka butir item pertanyaan dinyatakan tidak valid. Pada

tabel 3.4 diketahui validitas butir item setiap pertanyaan dari variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y).

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Uji Validitas Skala Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria KBS1 0,482 0,312 Valid KBS 2 0,602 0,312 Valid KBS 3 0,541 0,312 Valid KBS 4 0,202 0,312 Tidak Valid KBS 5 0,542 0,312 Valid KBS 6 0,364 0,312 Valid KBS7 0,449 0,312 Valid KBS8 -0,077 0,312 Tidak Valid KBS9 0,171 0,312 Tidak Valid

KBS10 0,517 0,312 Valid KBS11 0,622 0,312 Valid KBS12 0,580 0,312 Valid KBS13 0,569 0,312 Valid KBS14 0,065 0,312 Tidak Valid KBS15 0,370 0,312 Valid KBS16 0,435 0,312 Valid

Page 48: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

30

KBS17 -0,014 0,312 Tidak Valid KBS18 0,465 0,312 Valid KBS19 0,423 0,312 Valid KBS20 0,413 0,312 Valid KBS21 0,214 0,312 Tidak Valid KBS22 0,421 0,312 Valid KBS23 0,522 0,312 Valid KBS24 0,439 0,312 Valid KBS25 0,552 0,312 Valid KBS26 -0,127 0,312 Tidak Valid KBS27 0,194 0,312 Tidak Valid KBS28 0,533 0,312 Valid KBS29 0,353 0,312 Valid KBS30 0,491 0,312 Valid KBS31 0,106 0,312 Tidak Valid KBS32 0,616 0,312 Valid KBS33 0,593 0,312 Valid KBS34 0,374 0,312 Valid KBS35 0,524 0,312 Valid KBS36 0,167 0,312 Tidak Valid KBS37 0,549 0,312 Valid KBS38 0,400 0,312 Valid KBS39 0,624 0,312 Valid KBS40 0,148 0,312 Tidak Valid KBS41 -0,155 0,312 Tidak Valid KBS42 0,602 0,312 Valid KBS43 0,196 0,312 Tidak Valid KBS44 0,511 0,312 Valid

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan tabel 4.3 di atas diperoleh kesimpulan bahwa dari 44 item

butir pertanyaan pada uji coba 40 responden atas variable Kemandirian

Belajar Siswa (Y) menunjukkan bahwa terdapat 31 butir item pertanyaan

adalah valid yaitu pertanyaan nomor KBS1, KBS2, KBS3, KBS5, KBS6,

KBS10, KBS11, KBS12, KBS13, KBS15, KBS16, KBS18, KBS19, KBS20,

KBS22, KBS23, KBS24, KBS25, KBS28, KBS29, KBS30, KBS32, KBS33,

KBS34, KBS35, KBS37, KBS38, KBS39, dan KBS42. Hal ini dikarenakan

semua nilai r-hitung Kemandirian Belajar Siswa (Y) > r-tabel pada taraf

signifikan 5%. Dan terdapat 13 butir item adalah tidak valid yaitu pertanyaan

nomor KOT4, KOT8, KOT9, KOT14, KOT17, KOT21, KOT26, KOT27,

Page 49: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

31

KOT31, KOT36, KOT40, KOT41, dan KOT43. Hal ini dikarenakan semua

nilai r-hitung Kemandirian Belajar Siswa (Y) < r-tabel pada taraf signifikan

5%.

2. Uji Reliabilitas Konstruk Skala Penelitian

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk menunjukan

tingkat reliabilitas konsistensi sebuah konstruk pertanyaan yang digunakan.

Uji reliabilitas hanya dapat dilakukan setelah sebuah instrumen telah

dipastikan validitasnya. Perhitungan pengujian reliabilitas instrumen

penelitian ini menggunakan rumus metode Alpha Cronbach (Sambas Ali

Muhidin CS, 38, 2009). Untuk melihat reliabilitas konstruk pertanyaan adalah

dengan mengukur koefisien Cronbach’ Alpha dengan bantuan program SPSS

22. Nilai alpha bervariasi dari 0 – 1, suatu pertanyaan dapat dikategorikan

reliable jika nilai alpha lebih besar dari 0.70.

a. Uji Reliabilitas Kelekatan Guru (X1)

Tabel 3.5.

Perhitungan Reliabilitas

Konstruk Kelekatan Guru (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.921 22

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan data pada tabel 3.5. di atas nilai cronbach’s Alpha variabel

Kelekatan Guru (X1) adalah 0.884. Karena variabel Kelekatan Guru (X1)

memiliki nilai Cronbach Alpha 0,884 lebih besar dari 0.700, maka dapat

Page 50: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

32

disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel Kelekatan Guru (X1)

adalah reliabel.

b. Uji Reliabilitas Kelekatan Orang Tua (X2)

Tabel 3.6

Perhitungan Reliabilitas Konstruk Kelekatan Orang Tua (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.884 24

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan data pada tabel 3.6. di atas nilai cronbach’s Alpha variabel

Kelekatan Orang Tua (X2) adalah 0.802. Karena variabel Kelekatan Orang

Tua (X2) memiliki nilai Cronbach Alpha 0,840 lebih besar dari 0.700, maka

dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel Kelekatan Orang

Tua (X2) adalah reliabel.

c. Uji Reliabilitas Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Tabel 3.7.

Perhitungan Reliabilitas Konstruk Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 31

Sumber : Output SPSS 22

Berdasarkan data pada tabel 3.7. di atas nilai cronbach’s Alpha variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah 0.908. Karena variabel Kemandirian

Page 51: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

33

Belajar Siswa (Y) memiliki nilai Cronbach Alpha 0,908 lebih besar dari

0.700, maka dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan dari variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah reliabel.

Tabel 3.8

Rangkuman Reliabilitas Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2), dan

Kemandirian Belajar Siswa (Y)

No.

Variabel

Nilai Cronbach Alpha

Nilai Standar

Keterangan

1. Kelekatan Guru (X1) 0,921 0,700 Reliabel

2. Kelekatan Orang Tua (X2) 0,884 0,700 Reliabel

4. Kemandirian Belajar Siswa (Y) 0,908 0,700 Reliabel

Sumber : Data diolah oleh penulis

Berdasarkan data pada tabel di atas nilai cronbach’s Alpha variabel

Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2), dan Kemandirian Belajar

Siswa (Y) adalah 0.921, 0,884, dan 0,908. Hal ini menunjukkan bahwa semua

instrumen penelitian dinyatakan reliabel karena semua instrumen memiliki

nilai cronbach alpha lebih dari 0.700. Karena semua butir pertanyaan sudah

reliabel, kesimpulanya instrumen penelitian ini bisa digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama dan akan menghasilkan data yang sama

pula (konsisten).

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi Product

Moment. Sebelum dilakukan analisis korelasi Product Moment, terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji linearitas sebagai syarat agar bisa

dilakukan penelitian.

a. Uji Prasyarat Analisis

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.

Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis

Page 52: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

34

statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa

data tersebut terdistribusi secara normal.24 Uji normalitas dalam penelitian

ini menggunakan teknik Kolmogrov-Smirnov.

Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > nilai

alpha yang ditentukan, yaitu 5% (0,05). Sebaliknya jika jika nilai

signifikansi < 0,05, maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Data

dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih besar

dari 0,05.

2) Uji Linearitas

Uji linearitas adalah pengukuran yang ditujukan untuk mengetahui

hubungan antara variabel independen dan dependen yang harus linear.25 Uji

linearitas dalam penelitian ini menggunakan teknik anova pada SPSS.

Untuk mengetahui bahwa kedua variabel dikatakan linier jika dilakukan

perhitungan yang menunjukkan bahwa harga Fhitung ≤ Ftabel dengan taraf

signifikansi 0,05 (5%).

b. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh dalam penelitian dapat mendukung atau menolak hipotesis yang

diajukan oleh peneliti sebelumnya. Analisis korelasi yang digunakan adalah

Korelasi Product Moment dengan ketentuan jika rhitung> rtabel maka Ha diterima

dan Ho ditolak, akan tetapi sebaliknya jika < maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil perhitungan Korelasi Product Moment dengan menggunakan bantuan

SPSS 22 diperoleh hasil 0,870, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan

rtabel dengan taraf signifikan 5% maka didapatkan sebesar 0,349, sehingga

diperoleh bahwa 0,870 > dari rtabel 0,322. Sehingga hasil korelasi pada penelitian

ini Ha diterima sedangkan Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa “Ada

24 Purbayu Budi Santosa & Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. (Yogyakarta: Andi Ofset, 2005), hlm. 231.

25 Ibid. hlm. 244

Page 53: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

35

hubungan yang positif antara kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian

belajar siswa di kelas I di MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Kota Depok.”

G. Hipotesis Statistik

X1 terhadap Y yaitu ada hubungan kelekatan guru dengan kemandirian belajar

siswa.

X2 terhadap Y yaitu ada hubungan kelekatan orang tua dengan kemandirian

belajar siswa.

X1 dan X2 terhadap Y yaitu ada hubungan kelekatan guru dan orang tua dengan

kemandirian belajar siswa.

Page 54: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Untuk menganalisis hasil

penelitian, peneliti menggunakan angka yang didiskripsikan dengan menguraikan

kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik.

1. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Far’ul Hidayah yang terletak di Sawangan

Kota Depok. MI Far’ul Hidayah mempunyai ruang kelas dan lapangan bermain.

MI Far’ul Hidayah memiliki 17 guru dan seorang kepala sekolah. MI Far’ul

Hidayah juga mempunyai tujuh ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, satu

ruang guru, satu mushola, dua kamar mandi, dan satu perpustakaan.

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IA

dan IC yang berjumlah 40 orang siswa. Jumlah 20 siswa digunakan untuk

meneliti variabel kemandirian belajar, sedangkan 20 siswa digunakan untuk

meneliti variabel kelekatan guru dan orang tua.

B. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Deskriptif Jawaban Responden atas Skala Penelitian

Analisa deskriptif jawaban responden ini dimaksud untuk mengetahui

frekuensi jawaban 40 responden atas instrumen variable Kelekatan Guru (X1)

yang terdiri dari 26 butir item pertanyaan, instrumen variabel Kelekatan Orang

Tua(X2) yang terdiri dari 26 butir item pertanyaan, instrumen variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y) yang terdiri dari 44 butir item pertanyaan dapat

disajikan sebagai berikut:

1) Deskripsi Kelekatan Guru (X1)

Skala untuk variabel kemandirian belajar terdiri dari 22 butir pernyataan yang

telah valid. Skor jawaban yang tertinggi adalah 4 dan skor jawaban terendah

adalah 1. Penetapan kategori oleh peneliti digolongkan menjadi tiga kategori

yaitu tinggi, sedang, dan rendah yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

36

Page 55: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

37

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Kemandirian Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelekatan Guru (X1) 40 45.00 88.00 73.4750 12.07240

Kelekatan Orang Tua (X2) 40 62.00 96.00 87.5750 9.10308

Kemandirian Belajar Siswa (Y) 40 80.00 124.00 112.9500 11.41513

Valid N (listwise) 40

Sumber : Output Program SPSS 22

Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar 45

Skor terkecil 88

Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar - skor terkecil

R = 88 - 45 = 43

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n

BK = 1 + 3,3 (1,60)

BK = 1 + 5,287

BK = 6.287

Mencari nilai panjang kelas (i)

I = R/BK = 43/8 = 7

Page 56: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

38

Tabel 4.2.

Nilai Interval Kelas Kelekatan Guru (X1)

No. Kelas Interval

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Mutlak

(%) Relatif

(%) Kumulatif

(%) 1 58 – 65 6 26.09 26.09

2 66 – 73 4 17.39 43.48 3 74 – 81 7 30.43 73.91 4 82 – 89 6 26.09 100 23 100 Sumber : Hasil perhitungan dengan Program Excel 2010

Berdasarkan tabel tersebut, frekuensi variabel Kelekatan guru paling banyak

terletak pada interval 94 – 96 sebanyak 14 siswa (35%) dan paling sedikit

terletak pada interval 62 – 67 sebanyak 2 siswa (5 %) dan terletak pada interval

76 – 81 sebanyak 2 siswa (5%).

Selanjutnya penulis akan menentukan kecenderungan variabel kemandirian

belajar siswa yang diperoleh berdasarkan perhitungan skor empirik sebagai

berikut:

1. Menghitung mean empirik, dengan rumus:

ì = F µ : mean empirik

N

= 2939 F : total jawaban

40

= 73.48 N : jumlah responden

2. Menghitung standar deviasi (σ), dengan rumus:

σ = √ Σ(X – π)2 σ : standar deviasi empirik

n-1

= √ Σ(X – π)2 Xmax : skor maksimal subjek

39

= √145.74 Xmin : skor minimal subjek

= 12.07

Page 57: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

39

Dari perhitungan di atas diperoleh kriteria kecenderungan

kelekatan guru sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Kategorisasi Kelekatan Guru

No Kategori Rumusan Kriteria Frekuensi Persentase 1. Tinggi X > (µ + 1 σ) X > 85.55 8 20% 2. Sedang (µ – 1 σ) < X ≤ (µ +

1 σ) 61.40< X ≤ 85.55

24 60%

3. Rendah X ≤ (µ – 1 σ) X ≤ 61.40 8 20% Total 40 100%

Sumber : Hasil perhitungan dengan Program Excel 2010

2) Deskripsi Kelekatan Orang Tua (X2)

Skala untuk variabel kemandirian belajar terdiri dari 24 butir

pernyataan yang telah valid. Skor jawaban yang tertinggi adalah 4 dan skor

jawaban terendah adalah 1. Penetapan kategori oleh peneliti digolongkan

menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah yang dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2), dan

Kemandirian Belajar Siswa (Y) Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelekatan Guru (X1) 40 45.00 88.00 73.4750 12.07240

Kelekatan Orang Tua (X2) 40 62.00 96.00 87.5750 9.10308

Kemandirian Belajar Siswa (Y) 40 80.00 124.00 112.9500 11.41513

Valid N (listwise) 40

Sumber : Output Program SPSS 22

1. Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar 62

Skor terkecil 96

Page 58: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

40

2. Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar - skor terkecil

R = 96 - 62 = 34

3. Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n

BK = 1 + 3,3 (1,60)

BK = 1 + 5,287

BK = 6.287

4. Mencari nilai panjang kelas (i)

I = R/BK = 34/6 = 6

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Kelekatan Orang Tua (X2)

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Frekuensi

Mutlak (%) Relatif

(%) Kumulatif

(%)

1 62 – 67 2 5 5

2 68 – 75 4 10 15

3 76 – 81 2 5 20

4 82 – 87 6 15 35

5 88 – 93 12 30 65

6 94 – 96 14 35 100

40 100 Sumber : Hasil perhitungan dengan Program Excel 2010

Berdasarkan tabel tersebut, frekuensi variabel Kelekatan orang tua

paling banyak terletak pada interval 94 – 96 sebanyak 14 siswa (35%) dan

paling sedikit terletak pada interval 62 – 67 sebanyak 2 siswa (5 %) dan

terletak pada interval 76 – 81 sebanyak 2 siswa (5%).

Page 59: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

41

Selanjutnya penulis akan menentukan kecenderungan variabel

kemandirian belajar siswa yang diperoleh berdasarkan perhitungan skor

empirik sebagai berikut:

1. Menghitung mean empirik, dengan rumus:

ì = F µ : mean empirik

N

= 3503 F : total jawaban

40

= 87,58 N : jumlah responden

2. Menghitung standar deviasi (σ), dengan rumus:

σ = √ Σ(X – π)2 σ : standar deviasi empirik

n-1

= √ Σ(X – π)2 Xmax : skor maksimal subjek

39

= √82,87 Xmin : skor minimal subjek

= 9,10

Dari perhitungan di atas diperoleh kriteria kecenderungan kelelatan

guru sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Kategorisasi Kelekatan Orang Tua (X2)

No Kategori Rumusan Kriteria Frekuensi Persentase 1. Tinggi X > (µ + 1 σ) X > =96 8 20% 2. Sedang (µ – 1 σ) < X ≤ (µ +

1 σ) 78,47< X

≤ 96 24 67,5%

3. Rendah X ≤ (µ – 1 σ) X ≤ 78,47 8 12,5% Total 40 100%

Sumber : Hasil perhitungan dengan Program Excel 2010

3) Deskripsi Data Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Skala untuk variabel kelekatan terdiri dari 31 butir pernyataan yang telah

valid. Skor jawaban yang tertinggi adalah 4 dan skor jawaban terendah adalah 1.

Page 60: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

42

Penetapan kategori oleh peneliti digolongkan menjadi empat kategori yaitu

sangat tinggi, tinggi, cukup, dan rendah yang dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7.

Distribusi Frekuensi Kelekatan Guru dan Orang Tua

Distribusi Frekuensi Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2),

dan Kemandirian Belajar Siswa (Y) Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelekatan Guru (X1) 40 45.00 88.00 73.4750 12.07240

Kelekatan Orang Tua (X2) 40 62.00 96.00 87.5750 9.10308

Kemandirian Belajar Siswa (Y) 40 80.00 124.00 112.9500 11.41513

Valid N (listwise) 40

Sumber : Output Program SPSS 22

Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar 80

Skor terkecil 124

Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar - skor terkecil

R = 124 - 80 = 44

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n

BK = 1 + 3,3 (1,60)

BK = 1 + 5,287

BK = 6.287

Mencari nilai panjang kelas (i)

I = R/BK = 44/6 = 7

Page 61: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

43

Tabel 4.8.

Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar Siswa (Y)

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Frekuensi

Mutlak (%) Relatif (%) Kumulatif

(%) 1 58 – 65 6 26.09 26.09 2 66 – 73 4 17.39 43.48 3 74 – 81 7 30.43 73.91 4 82 – 89 6 26.09 100

23 100 Sumber : Hasil perhitungan dengan Program Excel 2010

Berdasarkan tabel tersebut, frekuensi variabel Kelekatan guru paling banyak

terletak pada interval 74 – 81 sebanyak 7 siswa (30.43%) dan paling sedikit

terletak pada interval 66 – 73 sebanyak 4 siswa (17,39 %).

Selanjutnya penulis akan menentukan kecenderungan variabel kemandirian

belajar siswa yang diperoleh berdasarkan perhitungan skor empirik sebagai

berikut:

1. Menghitung mean empirik, dengan rumus:

ì = F µ : mean empirik

N

= 4516 F : total jawaban

40

= 112,90 N : jumlah responden

2. Menghitung standar deviasi (σ), dengan rumus:

σ = √ Σ(X – π)2 σ : standar deviasi empirik

n-1

= √ Σ(X – π)2 Xmax : skor maksimal subjek

39

= √130,91 Xmin : skor minimal subjek

= 11.44

Page 62: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

44

Dari perhitungan di atas diperoleh kriteria kecenderungan kompetensi

kepribadian guru sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Kategorisasi Kelekatan Guru

No Kategori Rumusan Kriteria Frekuensi Persentase 1. Tinggi X > (µ + 1 σ) X >

124,34 4 10 2. Sedang (µ – 1 σ) < X ≤ (µ +

1 σ) 110,46<

X ≤ 124,34 29 72.5

3. Rendah X ≤ (µ – 1 σ) X ≤ 110,46 7 17.5

Total 40 100% Sumber : Hasil perhitungan dengan Program Excel 2010

2. Uji Prasyarat Regresi Berganda (Asumsi Klasik)

Model regresi berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik. Suatu model

regresi dapat digunakan dan dianggap baik jika model regresi tersebut

memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu asumsi normalitas, linieritas,

multikolinieritas dan heterokedastisitas. Berikut ini adalah hasil dan

pembahasan mengenai uji asumsi klasik.

1). Uji Normalitas Regresi

Pengujian normalitas data dihitung dengan rumus uji Kolmogorov

Smirnov unresidual. Kurva nilai unresidual dikatakan menyebar dengan normal

apabila nilai Kolmogorov Smirnov atau nilai Asymp, sig (2-tailed) > α = 0,05.

Hasil uji normalitas unresidual data regresi berganda antara variable Kelekatan

Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2), dengan Kemandirian Belajar Siswa (Y)

secara statistik dengan bantuan program SPSS 22 disajikan pada tabel 4.10

sebagai berikut.

Page 63: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

45

Tabel 4.10

Uji Normalitas Unresidual Data

Data Regresi Berganda Variabel Kelekatan Guru (X1),

Kelekatan Orang Tua (X2), dengan Kemandirian Belajar Siswa (Y) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 40 Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.22115067 Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .065 Negative -.094

Test Statistic .094 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan table 4.8 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov

0,094 dan nilai Asymp.sig adalah sebesar 0,200. Karena nilai Asymp.sig

0,200 lebih besar dari α = 0,05, maka H0 diterima. Hal ini berarti data

pada regresi berganda berdistribusi normal atau nilai unresidual model

regresi berganda adalah berdistribusi normal.

Sedangkan pembuktian normalitas model regresi berganda dengan

grafik dapat disajikan sebagai berikut:

Page 64: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

46

Gambar 4.1. Grafik Normalitas Data Regresi Berganda

Variabel Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

2). Uji Linieritas

Uji linier data model regresi berganda digunakan untuk melihat apakah

spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang

digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau

kubik. Untuk melihat linier atau tidak model regresi berganda ini, peneliti

menggunakan perhitungan statistic uji anova test dengan bantuan program

SPSS 22 sebagai berikut:

Page 65: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

47

Tabel 4.11.

Uji Linieritas Variabel Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Kemandirian

Belajar Siswa (Y)

* Kelekatan Guru

(X1)

Between

Groups

(Combined) 3820.233 21 181.916 2.595 .023

Linearity 1450.104 1 1450.104 20.688 .000

Deviation from

Linearity 2370.130 20 118.506 1.691 .134

Within Groups 1261.667 18 70.093

Total 5081.900 39

Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan table 4.9 dapat diperoleh nilai linieritas signifikan 0,000

lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan adanya hubungan linieritas

antara variable Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) dengan

Kemandirian Belajar Siswa (Y).

Sedangkan pembuktian linieritas model regresi linier berganda dengan

grafik dapat ditujukan sebagai berikut:

Page 66: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

48

Gambar 4.2. Grafik Linieritas Data Regresi Berganda

Variabel Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

3). Uji Multikolinieritas

Untuk melihat adanya atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat melalui

hasil perhitung Tolerance dan VIF. Model regresi berganda terbebas dari

asumsi multikolinieritas jika semua variable independennya memiliki nilai

Tolenrance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Hasil pengolahan data untuk melihat

ada tidakya multikolinieritas dengan program SPSS 22 adalah sebagai berikut:

Page 67: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

49

Tabel 4.12

Uji Multikolinieritas

Variabel Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kelekatan Guru (X1) .774 1.291

Kelekatan Orang Tua (X2) .774 1.291

a. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan table coefficient tersebut diatas menunjukkan bahwa tidak ada

satupun variabel independen yang memiliki nilai Tolerance < 0,10 yaitu

variable Kelekatan Guru (X1) = 0,774, dan Kelekatan Orang Tua (X2) = 0,774

(tolerance < 0,10) dan tidak ada satupun dimensi dari variabel independen yang

memiliki nilai VIF > 10 yaitu variable variable Kelekatan Guru (X1) = 1,291,

dan Kelekatan Orang Tua (X2) = 1,291 (VIF > 10). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi

multikolinieritas.

4) Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas dapat diketahui dengan menggunakan Uji Whute

yaitu meregresikan variabel independen dengan absolute residual. Jika tidak

terdapat pengaruh yang signifikan pada α = 0,05, maka dapat dikatakan bahwa

model regresikan berganda terbebas dari asumsi heterokedastisitas.

Page 68: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

50

Tabel 4.13

Uji Heterokedastisitas dengan Uji White

Antara Variabel Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .447a .200 .082 7.58556

a. Predictors: (Constant), X1X2, x22, x12, Kelekatan Guru (X1),

Kelekatan Orang Tua (X2)

Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan table model summary tersebut diatas menunjukkan niai R2

sebesar 0,200 dengan jumlah N = 40, maka diperoleh nilai C2 = 40 x 0,200 =

8,00 dan nilai C2 tabel dengan df = 40 dan tingkat signifikan (α=0,05)

diperoleh nilai C2 adalah 55,76. Karena nilai C2hitung yaitu 8,88< C2 tabel

yaitu 55,76, maka hal ini berarti Ho diterima atau model persamaan regresi

berganda antara variabel Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2)

Terhadap Kemandirian Siswa (Y) adalah linier. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa model regresi berganda terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Sedangkan pembuktian heterokedastisitas model regresi linier berganda

dengan grafik dapat disajikan sebagai berikut:

Page 69: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

51

Gambar 4.3. Grafik Heteorokedastisitas Data Regresi Berganda

Variabel Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

5) Uji Regresi Berganda

a. Koefisien Korelasi Regresi dan Koefisien Determinasi

1. Koefisien Korelasi Regresi

Koefisien korelasi pada regresi digunakan untuk mengetahui

apakah hubungan antara variabel Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan

Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah kuat,

sedang atau lemah. Atau apakah arah hubungan antara variabel

Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap

Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah positif atau negatif. Tabel 4.14

menjelaskan mengenai kekuatan hubungan antara variabel Kelekatan

Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian

Belajar Siswa (Y).

Page 70: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

52

Tabel 4.14

Uji Koefisien Korelasi

Antara Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .981a .962 .960 2.28039 2.357

a. Predictors: (Constant), Kelekatan Orang Tua (X2), Kelekatan Guru (X1)

b. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan Koefisien Korelasi menggunakan table Model

Summary diperoleh nilai kekuatan hubungan (R) antara variabel

Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap

Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 0,981 (98,1%). Hal ini

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel Kelekatan Guru (X1)

dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa

(Y) adalah sangat kuat karena berada pada range 0,80 – 1,00 dan

dengan arah hubungan antara Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan

Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah

positif artinya jika variable Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang

Tua (X2) ditingkatkan, maka Kemandirian Belajar Siswa (Y) akan

meningkat pula.

b. Koefisien Diterminasi Regresi

Koefisien determinasi adalah sebuah koefisien yang

memperlihatkan besarnya variasi yang ditimbulkan oleh variabel bebas

(predictor) atau besarnya kontribusi (pengaruh) yang diberikan oleh

variabel independen terhadap variabel dependen yang dinyatakan

Page 71: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

53

dengan persentase. Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat

disajika pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.15.

Uji Koefisien Determinasi

Variabel Kelekatan Guru (X1), Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .981a .962 .960 2.28039 2.357

a. Predictors: (Constant), Kelekatan Orang Tua (X2), Kelekatan Guru (X1)

b. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan table model summary diperoleh nilai koefisien

determinasi (R2) variabel independen dengan variabel dependen adalah

sebesar 0,962 (96,2%), artinya bahwa besarnya kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 96,2% dan

sisanya 3,8% (100% - 96,2% = 3,8%) berasal dari variabel atau factor-

factor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini seperti religisitas,

pola asuh orang tua, lingkungan, ketiadaan orang tua, dan lain-lain.

6) Uji Simultan (Uji F)

Uji F-test bertujuan untuk mengetahui secara pengaruh bersama-sama

antara variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk melihat

pengaruh bersama-sama antara variabel Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan

Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah dengan

membandingkan nilai F-hitung dengan nilai F-tabel. Hasil uji statistik F dapat

dilihat pada table di bawah ini, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka

Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari

0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.

Page 72: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

54

Tabel 4.16

Uji Simultan (Uji F)

Antara Variabel Kelekatan Guru (X1) dan Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4889.493 2 2444.747 470.127 .000b

Residual 192.407 37 5.200

Total 5081.900 39

a. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

b. Predictors: (Constant), Kelekatan Orang Tua (X2), Kelekatan Guru (X1)

Sumber Output : SPSS 22

F-tabel dihitung dengan rumus df1=k-1, df2=n-k, k adalah jumlah variabel

dependen dan independen. Berdasarkan tabel Anova di atas menunjukkan

bahwa nilai F-hitung sebesar 470,127 > F-tabel sebesar 3,28 (df1 = 3 -1 = 2,

df2 = 40-3 = 37 dengan nilai signifikan 0,000 < α= 0,05. Karena F-hitung

470,127 > F-tabel 3,28 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, maka Ho ditolak

dan H1 diterima, Hal ini membuktikan bahwa variabel Kelekatan Guru (X1)

dan Kelekatan Orang Tua (X2) secara bersama-sama ada hubungan signifikan

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y).

Pengujian Hipotesis dengan Kurva Penerimaan/Penolakan :

Ho diterima apabila Fhitung < Ftabel

Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel

Fhit( =470,127

FTABEL(5.95) =3,28

Page 73: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

55

Gambar 4.4. Daerah Fhitung Diterima

Karena F-hitung 470,127 > F-tabel 3,28, maka Ho ditolak dan H1

diterima, Hal ini membuktikan bahwa variabel Kelekatan Guru (X1) dan

Kelekatan Orang Tua (X2) secara bersama-sama ada hubungan yang signifikan

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y).

7) Uji Parsial (Uji T)

Uji T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan masing-

masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen. Dimana T-tabel dihitung dengan rumus df = n-k, k adalah jumlah

variabel independen.

Tabel 4.17

Uji Parsial (Uji T) Antara Variabel Kelekatan Guru (X1)

dan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.025 3.587 1.122 .269

Kelekatan Guru

(X1) .085 .034 .090 2.477 .018 .774 1.291

Kelekatan

Orang Tua (X2) 1.172 .046 .935 25.718 .000 .774 1.291

a. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y) Sumber Output : SPSS 22

Berdasarkan tabel Coefficients tersebut di atas menunjukan bahwa :

1. Nilai t-hitung variabel Kelekatan Guru (X1) adalah sebesar 2,477 > nilai

t-tabel 1,68 (n-k =40-3=37) dan nilai signifikan adalah 0,018 < α = 0,05.

Karena nilai t-hitung Kelekatan Guru (X1) yaitu 2,477 > nilai t-tabel =

1,68 dan nilai signifikan 0,018 < α = 0,05, maka Ho ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kelekatan Guru (X1) ada

Page 74: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

56

hubungan secara signifikan dan positif terhadap variabel Kemandirian

Belajar Siswa (Y).

2. Nilai t-hitung variable Kelekatan Orang Tua (X2) adalah sebesar 25,718

> nilai t-tabel 1,68 (n-k =40-3=37) dan nilai signifikan adalah 0,018 < α

= 0,05. Karena nilai t-hitung Kelekatan Orang Tua (X2) yaitu 25,718 >

nilai t-tabel = 1,68 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kelekatan Orang

Tua (X1) ada hubungan secara signifikan dan positif terhadap variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y).

Koefisien korelasi regresi yang didapat adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε

Y = 4,025 + 0,085X1 + 1,172X2+ ε

Dapat dijelaskan bahwa pada saat variabel Kelekatan Guru (X1), dan

Kelekatan Orang Tua (X2) bernilai konstan maka nilai Kemandirian Belajar

Siswa (Y) adalah sebesar 4,025. Besarnya hubungan yang terdapat pada

variabel Kelekatan Guru (X1) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y)

adalah sebesar 0,085 dan berhubungan secara positif, dimana dengan

ditingkatkannya Kelekatan Guru (X1) sebesar satu poin akan berhubungan

kepada Kemandirian Belajar Siswa (Y) sebesar 0,085. Besarnya hubungan

yang terdapat pada variabel Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap

Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 1,172 dan berhubungan secara

positif, dimana dengan ditingkatkannya Kelekatan Orang Tua (X2) sebesar

satu satuan unit akan berhubungan kepada peningkatan Kemandirian Belajar

Siswa (Y) sebesar 1,172.

Berdasarkan pembahasan uji t diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

Kelekatan Orang Tua (X2) adalah variabel yang paling dominan hubungan

variabel Kemandirian Belajar Siswa (Y) yaitu sebesar 1,172, dan selanjutnya

adalah variabel Kelekatan Guru (X1) terhadap Kemandirian Belajar Siswa

(Y) dengan besarnya hubungan adalah sebesar 0,085.

Page 75: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

57

Pengujian Hipotesis Dengan Kurva Penerimaan/Penolakan:

Gambar 4.5. Daerah T hitung Diterima

Ho diterima apabila t-tabel > t-hitung

Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel

Contoh hipotesis 1 : Hubungan Kelekatan Guru (X1) terhadap variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Karena nilai t-hitung Variabel Kelekatan Guru (X1) adalah sebesar 2,477 >

nilai t-tabel = 1,68 dan nilai signifikan 0,018 < α = 0,05, maka Ho ditolak

dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kelekatan Guru (X1) ada

hubungan secara signifikan dan positif terhadap variabel Kemandirian Belajar

Siswa (Y).

Pengujian Hipotesis Dengan Kurva Penerimaan/Penolakan:

Gambar 4.6. Daerah T hitung Diterima

Ho diterima apabila t-tabel > t-hitung

Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel

Thitung =2,477

Thitung(n-k)=1,68

Thitung =25,718

Thitung(n-k)=1,68

Page 76: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

58

Contoh hipotesis 2 : Hubungan Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap variabel

Kinerja Pegawai (Y)

Karena nilai t-hitung Variabel Kelekatan Orang Tua (X2) adalah sebesar

25,718 > nilai t-tabel = 1,68 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, maka Ho

ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kelekatan Orang Tua

(X2) ada hubungan secara signifikan dan positif terhadap variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y).

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji analisis korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

siswa di kelas II MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru Depok. Adapun tingkat

hubungan diantara keduanya tergolong kuat.

Dapat dijelaskan bahwa pada saat variabel Kelekatan Guru (X1), dan

Kelekatan Orang Tua (X2) bernilai konstan maka nilai Kemandirian Belajar Siswa

(Y) adalah sebesar 4,025. Besarnya hubungan yang terdapat pada variabel Kelekatan

Guru (X1) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 0,085 dan

berhubungan secara positif, dimana dengan ditingkatkannya Kelekatan Guru (X1)

sebesar satu poin akan berhubungan kepada Kemandirian Belajar Siswa (Y) sebesar

0,085. Besarnya hubungan yang terdapat pada variabel Kelekatan Orang Tua (X2)

terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 1,172 dan berhubungan

secara positif, dimana dengan ditingkatkannya Kelekatan Orang Tua (X2) sebesar

satu satuan unit akan berhubungan kepada peningkatan Kemandirian Belajar Siswa

(Y) sebesar 1,172.

Berdasarkan pembahasan uji t diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

Kelekatan Orang Tua (X2) adalah variabel yang paling dominan hubungan variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y) yaitu sebesar 1,172, dan selanjutnya adalah variabel

Kelekatan Guru (X1) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) dengan besarnya

hubungan adalah sebesar 0,085.

Page 77: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

59

Hasi penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu menolak Ho

dan menerima Ha yang berarti terdapat hubungan antara kelekatan guru dan orang

tua dengan kemandirian belajar siswa di kelas I MI Far’ul Hidayah Sawangan Baru

Depok. Nilai koefiensi korelasinya yaitu bertanda positif yang artinya menunjukkan

apabila kelekatan guru dan orang tua meningkat maka kemandirian belajar siswa

juga akan meningkat.

Berdasarkan hal tersebut jadi dapat dinyatakan bahwa tingkat kemandirian

belajar siswa Kelas I MI Far’ul Hidayah Depok tergolong kategori sangat tinggi. Hal

itu kemungkinan disebabkan karena guru sering memberikan pelatihan-pelatihan

kemandirian kepada anak, misalnya dalam kegiatan mengerjakan tugas guru sebisa

mungkin membiasakan anak untuk mengerjakan tugasnya sendiri tanpa bantuan

orang lain.

Dari hasil penelitian kemandirian terlihat bahwa:

1) Anak berada di kelas sendiri tidak dengan orang tuanya, hal ini

menunjukkan bahwa anak sudah belajar untuk berani beradaptasi

dengan lingkungan sekolahnya;

2) Anak berani mengungkapkan perasaannya, hal ini menunjukkan bahwa

anak sudah belajar untuk menjadi berani;

3) Anak berani bersekolah sendiri tanpa ditunggui orang tuanya, hal ini

menunjukkan bahwa anak sudah mulai belajar untuk berani dan percaya

diri;

4) Anak ingin bersalaman jika akan berpisah dengan orang tuanya, hal ini

menunjukkan bahwa anak sudah mau ditinggal orang tuanya tanpa rasa

gelisah atau sedih;

5) Anak merapikan mainan sendiri tanpa dibantu orang lain, hal ini

menunjukkan bahwa anak sudah belajar mandiri;

6) Anak ikut membantu mengerjakan tugas kelompok, hal ini

menunjukkan bahwa anak sudah memiliki kepercayaan diri;

7) Anak membawa bekal makanan, hal ini menunjukkan bahwa anak tidak

ingin makan sembarangan di sekolah;

Page 78: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

60

8) Anak mengajak makan bersama temannya, hal ini menunjukkan bahwa

anak punya rasa berbagi dan sosial yang tinggi.

Hal ini sejalan dengan teori Kartini Kartono yang menjelaskan bahwa

kemandirian menyangkut kemampuan berdiri sendiri di atas kaki sendiri dengan

kebenaran dan tanggung jawab sendiri.

Mu’tadin menjelaskan bahwa orang tua diharapkan dapat memberikan

kesempatan pada anak agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya,

belajar mengambil inisiatif, mengambil keputusan mengenai apa yang ingin

dilakukan dan belajar mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Dengan

demikian anak merasa diberikan kepercayaan yang tinggi untuk melakukan segala

tindakan dan perilaku yang dia inginkan dan semua tindakan dan perilaku yang

diinginkan oleh guru sewaktu di sekolah, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan

rasa percaya diri dan meningkatkan kemandirian anak.26

Dari hasil penelitian perilaku kelekatan terlihat bahwa:

1) Anak menceritakan pengalamannya di sekolah, hal ini menunjukkan

bahwa anak merasa aman dan nyaman ketika berada di sekolah;

2) Anak memeluk orang tua saat bertemu kembali, hal ini menunjukkan

kelekatan aman anak;

3) Anak tersenyum ketika orang tua datang, hal ini menunjukkan bahwa

anak merasa senang dan nyaman ketika ada orang tua;

4) Anak berangkat diantarkan sampai ke pinggir jalan, hal ini menunjukkan

bahwa anak merasa aman dan tidak takut masuk ke sekolah sendiri tanpa

ditemani orang tuanya sampai kelas;

5) Anak sering tertawa, hal ini menunjukkan bahwa anak merasa nyaman

ketika berada di sekolah;

6) Anak memanggil orang tua saat datang menjemput, hal ini menunjukkan

kelekatan aman anak pula;

7) Anak bersalaman saat bertemu kembali dengan orang tua, hal ini

menunjukkan bahwa kelekatan anak dan orang tua sangat baik.

26 Mu’tadin, Z, (2002), Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. Diunduh dari www.e-psikologi.com pada 19 Juli 2015 jam 20.00 WIB.

Page 79: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

61

Hal ini sejalan dengan teori Ainsworth dalam Crain (2007: 81) yang

menjelaskan bahwa kelekatan menyangkut keyakinan anak pada orang tua karena

orang tua sensitif dan responsif sehingga anak merasa tenang dan anak merasa

senang ditunggui orang tua.27

Dengan mengacu pada perhitungan uji korelasi product moment diperoleh

nilai koefisien korelasi (r) untuk variabel hubungan kelekatan aman dengan

kemandirian anak menunjukkan angka 0,870 yang berarti bahwa ada hubungan

antara kelekatan dengan kemandirian anak yang artinya bahwa kelekatan anak pada

orang tua akan berhubungan dengan kemandirian anak tersebut. Anak dengan

kelekatan aman yang tinggi maka kemandirian anak itu juga tinggi, sebaliknya anak

dengan kelekatan yang rendah maka kemandiriannya juga rendah.

kemandirian pada anak dipengaruhi oleh faktor kelekatan yaitu kepuasan anak

terhadap orang tua, respon orang tua yang menunjukkan perhatian, dan seringnya

orang tua bertemu dengan anak. Apabila anak merasa puas dengan respon positif

yang ditunjukkan oleh orang tua misalnya orang tua yang memberikan apresiasi yang

positif pada semua kegiatan anaknya, orang tua yang mendukung semua yang

dilakukan anaknya, orang tua yang memfasilitasi semua kegiatan anaknya maka anak

akan merasa puas karena merasa diberi kepercayaan dan dukungan penuh terhadap

semua apa yang dilakukannya. Hal ini dapat menjadikan anak menjadi lebih mandiri

atau mempunyai kemandirian yang tinggi dalam hidupnya.

Adanya respon orang tua yang menunjukkan perhatian juga sangat

berpengaruh pada tingkat kemandirian anak, yaitu dengan adanya perhatian orang tua

pada semua yang dilakukan anaknya maka anak akan merasa ada yang mendukung

dalam semua tindakannya sehingga menjadikan anak menjadi lebih mandiri dan

mempunyai kemandirian yang tinggi. Frekuensi seringnya anak bertemu dengan

orang tua juga mempengaruhi tingkat kemandirian anak yaitu dengan seringnya anak

dan orang tua berinteraksi maka anak akan merasa ada yang memperhatikan,

mendukung dan membantu dalam semua kegiatan yang dilakukan. Anak merasa puas

27 Crain, W, Teori Perkembangan (Konsep dan Aplikasi). Alih Bahasa: Yudi Santoso, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 81

Page 80: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

62

dan bangga diberi dukungan dan perhatian sehingga rasa percaya dirinya tumbuh dan

membuat anak lebih mandiri atau mempunyai tingkat kemandirian yang tinggi.

Orang tua mempunyai peran yang sangat besar dalam proses pembentukan

kelekatan aman anak. Menurut Lemonda dan Rodrigues ada tiga aspek dalam

keluarga yang mempengaruhi proses pembelajaran atau pembentukan kelekatan

aman anak, antara lain frekuensi partisipasi anak dalam keluarga, kualitas

pengasuhan, dan keterlibatan anak. Frekuensi aktif partisipasi anak dalam keluarga

akan membuat anak sering berinteraksi dengan sesama anggota keluarga termasuk

dengan kedua orang tua. Dari seringnya interaksi lama kelamaan seorang anak bisa

mengetahui karakter dan sifat dari masing-masing anggota keluarga. Anak akan

mencoba memberikan respon yang seimbang atau mirip dengan aksi yang ia terima.

Hal ini dapat membuat anak lebih mandiri karena sudah bisa memikirkan dan

melaksanakan langkah-langkah dan perilaku yang bisa menyesuaikan atau

memberikan respon seperti yang diharapkan oleh sesama anggota keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang positif antara

kelekatan anak di sekolah dengan kemandirian anak di sekolah. Artinya semakin

tinggi skor kelekatan anak maka semakin tinggi pula kemandirian anak tersebut di

sekolah. Sebaliknya, semakin rendah skor kelekatan anak maka akan semakin rendah

pula kemandirian anak di sekolah. Oleh karena itu, diharapkan orang tua dapat

memberikan respon, dukungan dan perhatian yang dibutuhkan anak sehingga tumbuh

rasa percaya diri dalam diri anak agar terbentuk ataumeningkatkan kemandirian

dalam diri anak.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini tidak terlepas dari beberapa

keterbatasan di antaranya adalah:

1. Penelitian ini hanya menggunakan instrumen angket untuk mengukur

kelekatan aman anak pada orang tua dan kemandirian anak sehingga

membatasi jawaban dari responden dan menyebabkan hasil penelitian

kurang optimal.

Page 81: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

63

2. Wilayah generalisasi terbatas karena peneliti hanya meneliti pada satu

sekolah saja sehingga hasil penelitian hanya berlaku untuk suatu ruang

lingkup saja.

3. Penelitian korelasional ini hanya mengidentifikasi apa yang terjadi

tanpa melakukan manipulasi dan mengontrol variabel X (kelekatan guru

dan orang tua) dan variabel Y (kemandirian belajar).

4. Penelitian ini tidak membahas faktor lain yang berkonstribusi terhadap

kemandirian selain kelekatan.

Page 82: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan

Pada bab ini peneliti akan menyajikan kesimpulan, implikasi dan saran-

saran atas hasil perhitungan dan pengolahan data yang terdapat pada bab

pembahasan sebelumnya sebagai berikut.

1. Nilai t-hitung variabel Kelekatan Guru (X1) adalah sebesar 2,477 > nilai

t-tabel 1,68 (n-k =40-3=37) dan nilai signifikan adalah 0,018 < α = 0,05.

Karena nilai t-hitung Kelekatan Guru (X1) yaitu 2,477 > nilai t-tabel =

1,68 dan nilai signifikan 0,018 < α = 0,05, maka Ho ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kelekatan Guru (X1) ada

hubungan secara signifikan dan positif terhadap variabel Kemandirian

Belajar Siswa (Y).

2. Nilai t-hitung variable Kelekatan Orang Tua (X2) adalah sebesar 25,718 >

nilai t-tabel 1,68 (n-k =40-3=37) dan nilai signifikan adalah 0,018 < α =

0,05. Karena nilai t-hitung Kelekatan Orang Tua (X2) yaitu 25,718 > nilai

t-tabel = 1,68 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, maka Ho ditolak dan

H1 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Kelekatan Orang Tua (X1) ada

hubungan secara signifikan dan positif terhadap variabel Kemandirian

Belajar Siswa (Y).

3. Dapat dijelaskan bahwa pada saat variabel Kelekatan Guru (X1), dan

Kelekatan Orang Tua (X2) bernilai konstan maka nilai Kemandirian

Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 4,025. Besarnya hubungan yang terdapat

pada variabel Kelekatan Guru (X1) terhadap Kemandirian Belajar Siswa

(Y) adalah sebesar 0,085 dan berhubungan secara positif, dimana dengan

ditingkatkannya Kelekatan Guru (X1) sebesar satu poin akan berhubungan

kepada Kemandirian Belajar Siswa (Y) sebesar 0,085. Besarnya hubungan

yang terdapat pada variabel Kelekatan Orang Tua (X2) terhadap

Kemandirian Belajar Siswa (Y) adalah sebesar 1,172 dan berhubungan

secara positif, dimana dengan ditingkatkannya Kelekatan Orang Tua (X2)

64

Page 83: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

65

sebesar satu satuan unit akan berhubungan kepada peningkatan

Kemandirian Belajar Siswa (Y) sebesar 1,172.

Berdasarkan pembahasan uji t diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

Kelekatan Orang Tua (X2) adalah variabel yang paling dominan hubungan variabel

Kemandirian Belajar Siswa (Y) yaitu sebesar 1,172, dan selanjutnya adalah variabel

Kelekatan Guru (X1) terhadap Kemandirian Belajar Siswa (Y) dengan besarnya

hubungan adalah sebesar 0,085.

B. Implikasi

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kelekatan

tehadap kemandirian siswa dengan persepsi orang tua dan guru di kelas I MI Far’ul

Hidayah Sawangan Baru Kota Depok. Kelekatan aman merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi kemandirian siswa. Dengan demikian dalam meningkatkan

kemandirian siswa perlu dibarengi dengan adanya peningkatan kelekatan.

Peningkatan kemandirian pada siswa dipengaruhi oleh faktor kelekatan yaitu

kepuasan anak terhadap orang tua, respon orang tua yang menunjukkan perhatian,

dan seringnya orang tua bertemu dengan anak. misalnya orang tua yang memberikan

apresiasi yang positif pada semua kegiatan anaknya, orang tua yang mendukung

semua yang dilakukan anaknya, orang tua yang memfasilitasi semua kegiatan

anaknya maka anak akan merasa puas karena merasa diberi kepercayaan dan

dukungan penuh terhadap semua apa yang dilakukannya. Karena orang tua

mempunyai peran yang sangat besar dalam proses pembentukan kelekatan anak

sehingga menjadikan anak lebih mandiri.

C. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka

saran dalam penelitian ini ditujukan kepada:

1. Bagi orang tua diharapkan untuk menjalin hubungan yang aman dan

nyaman dengan anak, di mana orang tua mampu memahami kebutuhan

dan karakteristik anak. Sehingga anak pun dapat menjalin hubungan

yang baik dengan orang tua. Juga diharapkan orang tua memberi

Page 84: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

66

kesempatan kepada anak dalam melakukan sesuatu agar anak tersebut

belajar menuju kemandirian.

2. Bagi guru sebaiknya menyiapkan cara belajar di kelas yang dapat

melatih siswa untuk mandiri seperti membiasakan kegiatan belajar

tanpa bantuan guru. Juga diharapkan dapat menciptakan suasana kelas

yang dapat melatih dan mengembangkan kemandirian secara konsisten.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang

serupa namun dengan metode penelitian yang berbeda. Penelitian ini

dalam pengambilan data hanya menggunakan lembar angket saja,

sehingga membuat hasil penelitian kurang optimal. Selain itu juga bisa

menambah jumlah sampel penelitian dan menggunakan objek sekolah

yang berbeda, karena wilayah generalisasi terbatas sehingga hasil

penelitian hanya berlaku untuk suatu ruang lingkup saja.

Page 85: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatihah, Miftaqul. 2016. Hubungan Antara Kemandirian Belajar dengan Prestasi

Belajar Pai Siswa Kelas III SDN Panularan Surakarta, (Jurnal, Volume.1. No.

2).

Anggraini, Henni dan Sarah Emmanuel H. 2016. Hubungan Kelekatan Dengan

Kecerdasan Emosi Dan Penyesuaian Sosial Pada Anak Usia Dini, (Jurnal

Pedagogi, Volume. 2. No. 3).

Arikunturo, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Beck, R, dkk. 2005. Attachment to God and Parents: Testing the Correspondence vs.

Compensation Hypotheses. (Journal of Psychology and Christianit, Vol. 2. No.

1) Crain, W. 2007. Teori Perkembangan (Konsep dan Aplikasi). Alih Bahasa: Yudi

Santoso. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Fadhillah, Nurul dan Syarifah Faradina. 2016. Hubungan Kelekatan Orang tua

Dengan Kemandirian Remaja SMA Di Banda Aceh, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Psikologi, Volume. 1. No. 3).

Maentiningsih, Desiani. 2008. “Hubungan antara secure attachment dengan

motivasi berprestasi pada remaja”. Skripsi fakultas Psikologi Universitas

Gunadarma dalam skripsinya tahun 2008.

Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian sebagai Kebutuhan Psikologis Remaja. Diunduh

dari www.e-psikologi.com pada 20 September 2018 jam 19.50 WIB.

Mutmainah, Fauzul. 2016. Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian

Anak Usia Dini di RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang. Skripsi

fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam skripsinya pada

tahun 2016.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi

Aksara.

67

Page 86: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

68

Natalia, Christian dan Made Diah Lestari. 2015. Hubungan Antara Kelekatan Aman

Pada Orang tua Dengan Kematangan Emosi Remaja Akhir Di Denpasar,

(Jurnal Psikologi Udayana. Volume. 2. No. 1).

Nuraini, Yuliani & Sujiono. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.

Nurhayati, Hani. 2015. “Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orang tua Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK 37 Dodogab Jatimulyo Dlingo Bantul.“. Skripsi program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam skripsinya tahun 2015.

Prasetyo, Bambang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Grafindo.

Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Santosa, Purbayu Budi & Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel

dan SPSS. Yogyakarta: Andi Ofset.

Sobri, Muhammad, dan Moerdiyanto. 2014. Pengaruh Kedisiplinan dan

Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Madrasah Aliyah Di

Kecamatan Praya, (Jurnal Harmoni Sosial, Volume 1 No. 1).

Sudaryono. 2017. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sundayana, Rostina. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Upton, P. 2012. Psikologi Perkembangan. (Alih Bahasa: Noermalasari Fajar

Widuri). Jakarta: Erlangga.

Wiranti, Ayudhira. 2013. Hubungan Antara Attachment Terhadap Ibu dengan

Kemandirian pada Remaja Tunarungu, (Jurnal Psikologi Pendidikan dan

Perkembangan, Volume 02. No. 01).

Page 87: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

69

LAMPIRAN

Page 88: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

70

Lampiran 1

Surat Keterangan Penelitian

Page 89: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 90: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 91: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 92: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

71

Lampiran 2

Instrumen Penelitian

Page 93: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

72

ANGKET KEMANDIRIAN SISWA

“Selamat Mengisi”

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 Saya berani mengungkapkan perasaan saya kepada guru atau orang tua ketika mempunyai masalah.

2 Saya suka menangis jika diperlakukan kasar oleh teman saya.

3 Saya suka marah jika diganggu oleh teman saya.

4 Saya suka marah kepada orang tua jika tidak didampingi

5 Ketika saya terjatuh harus ditolong orang tua terlebih dulu baru mau bangun.

6 Saya tidak bisa konsentrasi tanpa perhatian dan kehadiran orang tua di sekolah

7 Saya menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung.

8 Saya malas menabung.

9 Saya lebih suka makanan di rumah daripada jajan di sekolah

10 Saya memilih jajan dari pada makan snack dari sekolah.

11 Saya mudah memahami apa yang di terangkan oleh guru.

Nama anak :

Kelas :

Alamat :

Page 94: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

73

12 Saya senang mengerjakan tugas sekolah

13 Saya dapat mengikuti setiap pelajaran yang diberikan dengan baik

14 Saya membela diri saat ada teman yang berlaku kasar.

15 Saya menolak untuk mengerjakan tugas kelompok.

16 Saya menahan diri saat marah.

17 Saya berani bersekolah sendiri tanpa ditunggui orang tua.

18 Saya ingin bersalaman jika akan berpisah dengan orang tua.

19 Saya merapikan mainan sendiri tanpa dibantu orang lain.

20 Saya kurang mampu mengutarakan pendapat.

21 Saya ikut membantu mengerjakan tugas kelompok.

22 Saya berteriak-teriak jika orang lain kurang merespon.

23 Saya suka mendamaikan pertengkaran teman-temannya.

24 Saya meminta orang tuanya untuk menemaninya di kelas.

25 Saya mengerjakan tugas sendiri tanpa dibantu orang tua.

26 Saya sering telat masuk kelas karena jajan.

27 Saya ingin makan snack dari sekolah.

28 Saya malu jika diminta untuk menunjukkan hasil karya saya.

29 Saya memiliki inisiatif untuk membuat suasana ceria.

30 Saya takut bersekolah jika tidak ditunggui orang tua.

31 Saya jarang menjajakan uang saku.

32 Saya harus didampingi orang tua agar mau mengerjakan tugas.

33 Saya membawa bekal makanan.

34 Saya lebih memilih menyendiri

Page 95: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

74

dari pada berkumpul dengan teman-teman.

35 Saya mau pulang bersama orang tua temannya saat orang tuanya tidak bisa menjemput.

36 Saya tidak membawa bekal makanan.

37 Saya mengajak makan bersama temannya.

38 Saya meminta bantuan orang lain jika kesulitan mengerjakan tugas.

39 Saya suka bergabung dengan teman-temannya.

40 Saya malu jika diajak bicara dengan orang asing.

41 Saya senang mengajak teman bermain.

42 Saya tidak mau menolong teman yang terjatuh.

43 Saya suka dibantu guru untuk mengambil keperluan.

44 Saya senang menolong teman yang terjatuh.

“Mohon untuk dicek kembali jika ada jawaban yang belum terisi”

Page 96: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

75

ANGKET KELEKATAN GURU

“Selamat Mengisi”

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 Saya yakin guru di kelas saya selalu memantau kegiatan belajar mengajar di sekolah

2 Saya selalu bertukar pikiran kepada guru tentang kegiatan belajar mengajar disekolah

3 Saya tidak merasa cemas dan bingung ketika guru sedang tidak berada di kelas

4 Saya mencoba untuk tenang apabila guru terlambat datang ke kelas

5 Saya selalu semangat dan senang ketika guru mengajarkan kami di kelas

6 Saya bangga dengan tanggungjawab guru kelas dalam memantau kegiatan belajar mengajar di sekolah

7 Saya marah dengan kebiasaan guru yang suka terlambat masuk kelas

8 Saya merasa gelisah ketika guru meninggalkan saya di

Nama anak :

Nama orang tua :

Kelas :

Alamat :

Page 97: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

76

kelas karena guru sibuk di luar jam pelajaran

9 Saya sangat sedih karena guru tidak pernah menanyakan kegiatan saya di sekolah

10 Saya suka menangis di kelas karena guru jarang mendampingi saya di sekolah

11 Saya suka cemberut di depan guru kesal karena guru jarang memeriksa tugas yang diberikan

12 Saya kadang bicara kurang sopan kepada guru karena tidak memberikan penghargaan terhadap tugas yang diberikan

13 Saya kurang pandai beradaptasi dengan teman-teman lain karena guru banyak meninggalkan kelas

14 Saya sangat kaku kalau berbicara dengan guru karena guru selalu terlalu focus dengan pekerjaan yang lain

15 Saya tidak peduli jika orang tua meninggalkan saya sendirian di sekolah karena saya biasa sendiri di rumah

16 Saya senang jika guru tidak mendapingi saya di sekolah jadi saya bebas berinteraksi dengan siapapun

17 Saya hanya diam saja padahal saya sedikit marah dengan guru karena kurang peduli dengan kegiatan saya di sekolah

18 Saya kadang jail kepada teman karena guru kurang memperhatikan saya.

19 Saya jarang mau di suruh oleh guru untuk maju ke depan kelas karena saya malu

20 Saya sering keluar kelas sendiri tanpa didampingi oleh guru

21 Saya kadang malas mengerjakan pekerjaan rumah

Page 98: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

77

yang diberikan guru

22 Saya senang jika guru memberikan penghargaan atas apa yang telah saya kerjakan

23 Saya kurang mampu menjelaskan apa yang saya inginkan kepada guru karena merasa takut

24 Saya sangat senang jika guru menghampiri saya dan bertanya tentang kondisi saya

25 Saya senang dengan guru yang sabar dalam membimbing saya

26. Saya kadang mengacuhkan guru jika guru penjelasannya kurang lengkap

“Mohon untuk dicek kembali jika ada jawaban yang belum terisi”

Page 99: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

78

ANGKET KELEKATAN ORANG TUA

“Selamat Mengisi”

NO PERNYATAAN STS TS S SS

1 Saya yakin orang tua akan selalu memantau kegiatan belajar mengajar di sekolah

2 Saya selalu bertukar pikiran kepada orang tua tentang kegiatan belajar mengajar disekolah

3 Saya tidak merasa cemas dan bingung ketika orang tua belum menjemput saya karena orang tua selalu menepati janjinya

4 Saya mencoba untuk tenang apabila orang tua terlambat datang menjemput

5 Saya tersenyum ketika orang tua datang menjemput.

6 Saya bangga dengan tanggungjawab orang tua dalam memantau kegiatan belajar mengajar di sekolah

7 Saya marah ketika terlambat orang tua menjemput

8 Saya merasa gelisah ketika

Nama anak :

Nama orang tua :

Kelas :

Alamat :

Page 100: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

79

orang tua meninggalkan saya di sekolah karena orang tua kurang memantau kegiatan belajar mengajar di sekolah

9 Saya sangat sedih karena orang tua tidak pernah menanyakan kegiatan di sekolah

10 Saya suka menangis di kelas karena orang tua jarang mendampingi saya di sekolah

11 Saya berteriak dan cemberut di depan orang tua kesal karena terlambat menjemput

12

Saya suka bicara kurang sopan kepada orang tua kesal karena tidak memberikan perhatian mengenai kegiatan belajar mengajar di sekolah

13 Saya kurang pandai beradaptasi dengan teman-teman lain karena orang tua terlalu sibuk bekerja

14 Saya sangat kaku kalau berbicara karena saya jarang berinteraksi dengan orang ketika betada di rumah

15 Saya tidak peduli jika orang tua meninggalkan saya sendirian di sekolah karena saya biasa sendiri di rumah

16 Saya senang jika orang tua tidak mendapingi saya di sekolah jadi saya bebas berinteraksi dengan siapapun

17

Saya hanya diam saja padahal saya sangat marah dengan orang tua saya karena kurang peduli dengan kegiatan saya di sekolah

18 Saya suka menjaili teman karena saya tidak dapat meluapkan emosi saya dengan orang tua di rumah

19 Saya menolak ketika diajak pulang orang tua.

Page 101: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

80

“Mohon untuk dicek kembali jika ada jawaban yang belum terisi”

20 Saya kadang memarahi orang tua saat datang ter.lambat

21 Saya senang kalau orang tua selalu memuji dan menyemangati saya dalam belajar

22 Saya memanggil orangtua saat datang menjemput.

23 Saya bersalaman saat bertemu kembali dengan orang tua

24 Saya harus ditunggui sebelum pelajaran mulai.

25 Saya hanya mau mengikuti pembelajaran jika ditunggui orangtua.

26 Saya selalu melihat ke luar saat belajar di dalam kelas.

Page 102: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

81

LAMPIRAN 3

Tabulasi Data dan Skor Penelitian

Page 103: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

82

KELEKATAN GURU NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 2 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2 3 2 4 4 5 4 2 3 2 4 4 1 2 3 2 3 4 2 4 6 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 7 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 2 2 4 4 8 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4

10 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 1 4 1 4 11 2 2 4 2 4 2 2 2 3 4 1 2 2 4 12 4 4 4 4 2 4 1 4 2 2 2 4 3 4 13 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 3 2 2 4 14 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 1 3 3 4 15 2 2 4 4 4 2 3 1 4 2 1 2 3 4 16 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 17 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 1 1 5 18 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 1 4 19 2 1 3 2 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 20 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 2 1 4 21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 22 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 1 4

Page 104: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

83

23 2 4 3 4 3 3 1 4 2 4 3 4 2 4 24 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 25 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 26 4 2 3 3 4 1 2 2 2 4 1 3 2 2 27 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 29 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 30 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 1 3 2 31 4 2 3 3 2 1 3 2 3 4 2 2 1 4 32 4 2 3 2 3 4 2 4 2 1 3 3 3 3 33 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34 4 4 3 4 2 2 3 2 2 3 1 3 3 4 35 2 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 1 3 36 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 37 1 2 2 3 1 2 3 2 2 1 3 1 3 3 38 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 39 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4

0,539 0,816 0,585 0,728 0,421 0,670 -0,035 0,698 0,525 0,532 0,197 0,588 0,487 0,598

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Page 105: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

84

Total 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 95 11,87 3 1 4 4 3 4 3 3 1 3 3 4 84 2,84 4 3 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 83 2,32 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 4 87 4,69 2 4 2 4 3 2 3 3 4 2 4 2 75 0,06 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 96 13,00 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 2 4 88 5,41 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 94 10,80 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 98 15,42 4 2 2 4 1 4 2 3 3 3 4 4 78 0,52 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2 2 66 1,43 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 4,69 2 2 4 2 2 2 4 4 3 2 2 4 76 0,16 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 88 5,41 2 4 2 2 2 2 4 2 1 2 2 4 67 1,08 2 4 4 4 1 2 2 4 2 2 3 4 78 0,52 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 1 4 86 4,02 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 92 8,79 1 1 2 3 2 1 3 2 2 1 1 2 54 9,73 4 3 4 2 3 4 3 4 1 4 2 4 83 2,32 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 99 16,70 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 3 83 2,32 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 4 4 84 2,84 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 91 7,87

Page 106: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

85

3 1 3 4 3 4 4 4 1 3 4 4 89 6,18 2 1 4 3 2 2 3 3 3 2 1 3 64 2,30 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 94 10,80 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 16,70 4 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 92 8,79 2 3 4 3 4 3 2 4 3 3 1 2 66 1,43 2 2 4 2 3 2 3 4 4 2 2 3 69 0,51 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 67 1,08 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 98 15,42 4 2 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 76 0,16 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 2 3 77 0,32 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 95 11,87 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 58 6,14 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 91 7,87 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 16,70 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 96 13,00

0,820 0,074 0,367 0,488 0,532 0,760 0,559 0,667 0,048 0,733 0,716 0,731 3342 254,11 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 83,55 15,94

12,25

Page 107: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

86

Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar 45

Skor terkecil 88

Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar - skor terkecil

R = 88 - 45 = 43

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n

BK = 1 + 3,3 (1,60)

BK = 1 + 5,287

BK = 6.287

Mencari nilai panjang kelas (i)

I = R/BK = 43/8 = 7

No. Kelas

Interval

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Mutlak

(%) Relatif

(%) Kumulatif

(%) 1 58 - 65 6 26,09 26,09 2 66 - 73 4 17,39 43,48 3 74 - 81 7 30,43 73,91 4 82 - 89 6 26,09 100

23 100

Page 108: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

87

KELEKATAN ORANG TUA No. KOT1 KOT2 KOT3 KOT4 KOT5 KOT6 KOT7 KOT8 KOT9 KOT10

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 5 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 6 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 7 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 11 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 12 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 13 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 16 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 4 4 3 2 2 1 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 109: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

88

24 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 25 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 26 2 2 3 1 2 4 1 3 2 4 27 4 4 2 3 4 2 4 4 4 2 28 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 30 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 31 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 32 3 2 3 3 4 1 4 3 4 2 33 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 35 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 38 4 4 4 3 2 4 2 1 4 2 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

0,576 0,637 0,537 0,608 0,520 0,490 0,514 0,402 0,429 0,464

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Page 110: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

89

KOT11 KOT12 KOT13 KOT14 KOT15 KOT16 KOT17 KOT18 KOT19 KOT20 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 1 1 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 3 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4

Page 111: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

90

4 3 2 3 1 4 3 1 3 2 2 4 4 2 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 3 2 1 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4

0,554 0,483 0,500 0,556 0,109 0,471 0,542 0,612 0,569 0,550 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Page 112: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

91

KOT21 KOT22 KOT23 KOT24 KOT25 KOT26 4 4 4 4 4 3 101 4,62 1 62 1

2 4 4 4 4 4 96 1,82 1 63 2 3 3 3 4 4 2 94 1,06 2 73 1 4 2 2 4 4 4 95 1,41 2 74 2 3 2 4 4 2 4 90 0,15 2 74 3 2 3 4 4 4 4 92 0,50 2 75 4 3 1 3 4 4 4 93 0,75 2 76 1 4 2 4 4 4 4 102 5,33 1 77 2 4 3 4 4 4 4 102 5,33 1 83 1 4 4 4 4 2 4 91 0,30 2 84 2 4 3 4 4 4 4 99 3,34 1 86 3 4 2 3 4 4 4 97 2,28 1 86 4 2 1 4 4 4 3 85 0,17 2 87 5 4 2 4 4 4 4 100 3,96 1 87 6 4 3 2 3 2 3 80 1,47 2 88 1 4 3 4 4 4 4 101 4,62 1 88 2 4 2 4 4 4 4 99 3,34 1 88 3 4 1 4 4 4 4 99 3,34 1 89 4 4 2 4 4 4 4 100 3,96 1 90 5 4 3 3 3 4 2 80 1,47 2 90 6 4 4 4 4 4 4 99 3,34 1 90 7 4 2 4 4 4 4 102 5,33 1 91 8 3 1 4 4 3 2 90 0,15 2 92 9 4 3 4 4 4 4 93 0,75 2 92 10 4 3 2 4 4 4 97 2,28 1 92 11

Page 113: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

92

4 4 1 2 3 3 67 10,86 3 93 12 2 2 4 4 2 3 79 1,89 2 94 1 4 2 4 4 4 4 98 2,78 1 94 2 4 4 4 4 4 2 99 3,34 1 94 3 4 2 4 4 4 4 92 0,50 2 94 4 2 1 2 4 3 4 79 1,89 2 94 5 1 3 4 2 3 2 69 8,85 3 95 6 4 3 4 3 2 3 95 1,41 2 96 7 4 2 4 4 4 4 99 3,34 1 96 8 4 4 2 4 4 4 97 2,28 1 96 9 4 1 4 4 4 4 96 1,82 1 96 10 4 3 3 4 3 2 82 0,80 2 96 11 4 3 2 4 4 3 83 0,54 2 96 12 4 3 4 4 4 4 101 4,62 1 96 13 4 3 4 4 4 4 101 4,62 1 96 14

0,496 -0,025 0,494 0,695 0,545 0,551 3714 110,62 21 3503 21 22 23 24 25 26 92,85 10,52 17

2

103,37

40

82,33

Page 114: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

93

Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar 62

Skor terkecil 96

Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar - skor terkecil

R = 96 - 62 = 34

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n

BK = 1 + 3,3 (1,60)

BK = 1 + 5,287

BK = 6.287

Mencari nilai panjang kelas (i)

I = R/BK = 34/6 = 6

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Frekuensi

Mutlak (%) Relatif (%) Kumulatif (%) 1 62 – 67 2 5 5 2 68 – 75 4 10 15 3 76 – 81 2 5 20 4 82 – 87 6 15 35 5 88 – 93 12 30 65 6 94 – 96 14 35 100 40 100

Page 115: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

94

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

NO KBS1 KBS2 KBS3 KBS4 KBS5 KBS6 KBS7 KBS8 KBS9 KBS10 KBS11 KBS12 KBS13

1 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 5 4 3 3 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 8 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 2 2 2 3 4 2 2 2 3 4 4 2 2 11 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 12 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 13 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 14 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 15 4 2 4 1 4 2 2 3 1 3 4 2 4 16 4 4 2 1 4 4 4 2 1 4 4 4 2 17 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 18 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 19 3 4 3 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 20 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 21 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 22 4 4 4 2 4 4 4 1 1 4 4 4 4

Page 116: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

95

23 4 4 4 2 4 4 4 1 2 4 4 4 4 24 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 25 2 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 26 4 3 2 1 4 2 4 3 2 4 2 3 1 27 4 3 3 1 4 4 4 2 1 3 4 2 3 28 4 4 4 3 4 2 4 1 3 4 4 4 4 29 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 30 1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 31 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 32 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 33 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 35 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 36 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 38 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 39 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 40 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4

0,482 0,602 0,541 0,202 0,452 0,364 0,449 -0,077 0,171 0,517 0,622 0,580 0,569

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Page 117: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

96

KBS14 KBS15 KBS16 KBS17 KBS18 KBS19 KBS20 KBS21 KBS22 KBS23 KBS24 KBS25 KBS26 KBS27

3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 2 3 3 4 4 2 1 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 1 2 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 1 1 3 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 2 2 2 1 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 2 3 4 2 4 2 4 4 1

Page 118: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

97

1 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 4 3 1 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 1 3 2 4 4 2 4 1 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 3 1 1 4 1 4 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 1 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 2 4 4 2 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3

0,065 0,370 0,435 -0,014 0,465 0,423 0,413 0,214 0,421 0,522 0,439 0,552 -0,127 0,194 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Page 119: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

98

KBS28 KBS29 KBS30 KBS31 KBS32 KBS33 KBS34 KBS35 KBS36 KBS37

4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 1 3 2 4 4 3 3 2 2 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 2 3 3 1 1 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 4 2 4 2 3 3 3 4 1 4 4 4 4 1 4

Page 120: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

99

3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 3 2 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 1 2 4 4 4 3 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 4 3 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 1 4 1 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4

0,533 0,353 0,491 0,106 0,616 0,593 0,374 0,524 0,167 0,549 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Page 121: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

100

Total KBS38 KBS39 KBS40 KBS41 KBS42 KBS43 KBS44

4 4 3 3 4 3 4 162 80 80 4 4 3 3 4 4 4 157 87 87 3 3 4 3 4 4 2 154 94 94 3 4 3 2 3 4 4 151 94 94 4 4 2 2 2 4 3 144 95 95 4 4 4 3 4 3 4 156 97 97 3 3 4 3 4 3 4 157 100 100 4 4 2 2 4 4 4 166 101 101 4 4 3 2 4 4 4 166 102 102 4 4 3 3 2 2 4 136 106 107 4 4 3 4 4 1 4 149 107 108 3 4 1 3 4 3 4 149 111 111 4 4 2 3 4 3 3 147 113 113 4 4 3 3 4 3 4 162 113 113 3 3 3 2 2 4 3 129 113 113 4 4 3 1 4 4 4 153 114 114 4 4 4 3 4 3 4 164 114 114 4 4 4 1 4 2 4 161 115 115 4 4 2 2 4 2 4 153 116 116 3 3 3 2 3 1 2 131 117 117 4 4 1 1 4 3 4 151 117 117 4 4 2 1 4 3 4 151 118 118 4 4 2 4 3 1 2 146 118 118 4 4 2 4 4 4 4 147 120 120

Page 122: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

101

2 4 2 4 4 4 4 149 120 120 1 2 4 3 3 2 3 123 120 120 4 4 4 3 2 1 4 138 120 120 4 4 2 3 4 3 4 156 120 120 4 4 4 4 4 3 2 156 121 121 4 3 4 4 3 4 4 145 122 122 3 4 4 4 3 4 4 137 122 122 4 2 1 3 3 3 2 112 122 122 4 3 1 1 2 3 3 150 122 122 4 4 4 1 4 3 4 161 122 122 2 4 2 2 4 4 4 152 123 123 4 4 4 2 4 3 4 154 124 124 3 4 3 3 4 4 3 136 124 124 2 4 3 3 4 2 3 142 124 124 4 4 3 4 4 3 4 161 124 124 4 4 3 3 4 2 4 156 124 124

0,400 0,624 0,148 -0,155 0,602 0,196 0,511 38 39 40 41 42 43 44

Page 123: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

102

Mencari skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar 80

Skor terkecil 124

Mencari nilai rentangan (R)

R = skor terbesar - skor terkecil

R = 124 - 80 = 44

Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n

BK = 1 + 3,3 (1,60)

BK = 1 + 5,287

BK = 6.287

Mencari nilai panjang kelas (i)

I = R/BK = 44/6 = 7

No. Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Frekuensi

Mutlak (%) Relatif (%) Kumulatif (%) 1 58 - 65 6 26,09 26,09 2 66 - 73 4 17,39 43,48 3 74 - 81 7 30,43 73,91 4 82 - 89 6 26,09 100

23 100

Page 124: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

103

LAMPIRAN 4

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Skala Kelekatan Guru (X1)

2.Uji Validitas Skala Guru dan Orang tua (X2)

3.Uji Validitas Skala Kemandirian Belajar Siswa

(Y)

4.Uji Reliabilitas Konstruk Kelekatan Guru (X1)

5.Uji Reliabilitas Konstruk Kelekatan Orang Tua

(X2)

6.Uji Reliabilitas Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Page 125: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

104

1. Uji Validitas Skala Kelakatan Guru (X1) Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria

KG1 0,539 0,312 Valid KG2 0,816 0,312 Valid KG3 0,585 0,312 Valid KG4 0,728 0,312 Valid KG5 0,421 0,312 Valid KG6 0,670 0,312 Valid KG7 -0,035 0,312 Tidak Valid KG8 0,698 0,312 Valid KG9 0,525 0,312 Valid KG10 0,532 0,312 Valid KG11 0,197 0,312 Tidak Valid KG12 0,588 0,312 Valid KG13 0,487 0,312 Valid KG14 0,598 0,312 Valid KG15 0,820 0,312 Valid KG16 0,074 0,312 Tidak Valid KG17 0,488 0,312 Valid KG18 0,532 0,312 Valid KG19 0,760 0,312 Valid KG20 0,559 0,312 Valid KG21 0,667 0,312 Valid KG22 0,048 0,312 Valid KG23 0,733 0,312 Valid KG24 0,716 0,312 Valid KG25 0,733 0,312 Tidak Valid KG26 0,731 0,312 Valid

2. Uji Validitas Skala Kelekatan Orang Tua (X2)

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria KOT1 0,576 0,312 Valid KOT 2 0,637 0,312 Valid KOT 3 0,537 0,312 Valid KOT 4 0,608 0,312 Valid KOT 5 0,520 0,312 Valid KOT 6 0,490 0,312 Valid KOT 7 0,514 0,312 Valid KOT 8 0,402 0,312 Valid KOT 9 0,429 0,312 Valid

Page 126: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

105

KOT 10 0,464 0,312 Valid KOT 11 0,554 0,312 Valid KOT 12 0,483 0,312 Valid KOT 13 0,500 0,312 Valid KOT14 0,556 0,312 Valid KOT 15 0,109 0,312 Tidak Valid KOT 16 0,471 0,312 Valid KOT 17 0,542 0,312 Valid KOT 18 0,612 0,312 Valid KOT 19 0,569 0,312 Valid KOT 20 0,550 0,312 Valid KOT 21 0,496 0,312 Valid KOT22 -0,025 0,312 Tidak Valid KOT 23 0,494 0,312 Valid KOT 24 0,695 0,312 Valid KOT 25 0,545 0,312 Valid KOT 26 0,551 0,312 Valid

3. Uji Validitas Skala Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Pertanyaan Nilai rhitung Nilai rtabel Kriteria KBS1 0,482 0,312 Valid KBS 2 0,602 0,312 Valid KBS 3 0,541 0,312 Valid KBS 4 0,202 0,312 Tidak Valid KBS 5 0,542 0,312 Valid KBS 6 0,364 0,312 Valid KBS7 0,449 0,312 Valid KBS8 -0,077 0,312 Tidak Valid KBS9 0,171 0,312 Tidak Valid

KBS10 0,517 0,312 Valid KBS11 0,622 0,312 Valid KBS12 0,580 0,312 Valid KBS13 0,569 0,312 Valid KBS14 0,065 0,312 Tidak Valid KBS15 0,370 0,312 Valid KBS16 0,435 0,312 Valid KBS17 -0,014 0,312 Tidak Valid KBS18 0,465 0,312 Valid KBS19 0,423 0,312 Valid KBS20 0,413 0,312 Valid KBS21 0,214 0,312 Tidak Valid KBS22 0,421 0,312 Valid KBS23 0,522 0,312 Valid

Page 127: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

106

KBS24 0,439 0,312 Valid KBS25 0,552 0,312 Valid KBS26 -0,127 0,312 Tidak Valid KBS27 0,194 0,312 Tidak Valid KBS28 0,533 0,312 Valid KBS29 0,353 0,312 Valid KBS30 0,491 0,312 Valid KBS31 0,106 0,312 Tidak Valid KBS32 0,616 0,312 Valid KBS33 0,593 0,312 Valid KBS34 0,374 0,312 Valid KBS35 0,524 0,312 Valid KBS36 0,167 0,312 Tidak Valid KBS37 0,549 0,312 Valid KBS38 0,400 0,312 Valid KBS39 0,624 0,312 Valid KBS40 0,148 0,312 Tidak Valid KBS41 -0,155 0,312 Tidak Valid KBS42 0,602 0,312 Valid KBS43 0,196 0,312 Tidak Valid KBS44 0,511 0,312 Valid

4. Uji Reliabilitas Skala Kelekatan Guru (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.921 22

5. Uji Reliabilitas Skala Kelekatan Orang tua (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

Page 128: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

107

.884 24

6. Uji Reliabilitas Skala KemandirianBalajar Siswa (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.908 31

Page 129: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

108

Lampiran 5

Uji Prasyarat Analisis dan Uji Hipotesis

Page 130: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

109

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas Unresidual Data b. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual N 40 Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.22115067 Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .065 Negative -.094

Test Statistic .094 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber Output : SPSS 22

b. Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Kemandirian

Belajar Siswa (Y)

* Kelekatan Guru

(X1)

Between

Groups

(Combined) 3820.233 21 181.916 2.595 .023

Linearity 1450.104 1 1450.104 20.688 .000

Deviation from

Linearity 2370.130 20 118.506 1.691 .134

Within Groups 1261.667 18 70.093

Total 5081.900 39 Sumber Output : SPSS 22

c. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Kelekatan Guru (X1) .774 1.291

Kelekatan Orang Tua (X2) .774 1.291

a. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Sumber Output : SPSS 22

Page 131: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

110

d. Uji Heterokedastisitas

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .447a .200 .082 7.58556

a. Predictors: (Constant), X1X2, x22, x12, Kelekatan Guru (X1),

Kelekatan Orang Tua (X2) Sumber Output : SPSS 22

e. Uji Koefisien Korelasi Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .981a .962 .960 2.28039 2.357

a. Predictors: (Constant), Kelekatan Orang Tua (X2), Kelekatan Guru (X1)

b. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Sumber Output : SPSS 22

f. Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .981a .962 .960 2.28039 2.357

a. Predictors: (Constant), Kelekatan Orang Tua (X2), Kelekatan Guru (X1)

b. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

Sumber Output : SPSS 22

Page 132: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar

111

g. Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4889.493 2 2444.747 470.127 .000b

Residual 192.407 37 5.200

Total 5081.900 39

a. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y)

b. Predictors: (Constant), Kelekatan Orang Tua (X2), Kelekatan Guru (X1) Sumber Output : SPSS 22

h. Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.025 3.587 1.122 .269

Kelekatan Guru

(X1) .085 .034 .090 2.477 .018 .774 1.291

Kelekatan

Orang Tua (X2) 1.172 .046 .935 25.718 .000 .774 1.291

a. Dependent Variable: Kemandirian Belajar Siswa (Y) Sumber Output : SPSS 22

Page 133: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 134: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 135: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar
Page 136: HUBUNGAN KELEKATAN GURU DAN ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43561/2/EVA SYIFA... · kelekatan guru dan orang tua dengan kemandirian belajar