HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN...

125
1 HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN PENGETAHUAN DALAM PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA ANAK DI DUSUN SONOTENGAH KABUPATEN MALANG Skripsi Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh: SHULCHA FITHRIYA 1110104000028 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014

Transcript of HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

1

HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN

PENGETAHUAN DALAM PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA

ANAK DI DUSUN SONOTENGAH KABUPATEN MALANG

Skripsi

Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

SHULCHA FITHRIYA

1110104000028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014

Page 2: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004
Page 3: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM

Undergraduate Thesis, July 2014

Shulcha Fithriya, NIM : 1110104000028

Characteristics of Parents Relations with Knowledge in Giving Antibiotics in

Children in Dusun Sonotengah Malang Regency

xxi + 79 pages + 14 tables + 2 charts + 8 attachments

ABSTRACT

Antibiotics are used to treat bacterial infections. The use of antibiotics in children are

different from adults, so parents need to have adequate knowledge related to

administration of antibiotics in children. Parental knowledge is influenced by several

factors, including parental status, age, economic status, education, and experience. This

study aims to determine whether there is a relationship between the characteristics of

the parents with knowledge in the administration of antibiotics to children in the Dusun

Sonotengah.

The study was a quantitative analytical cross-sectional design. Respondents amounted

to 92 people who were taken using simple random sampling technique. The research

instrument used was a questionnaire. Analyzed using were univariate and bivariate

analysis (chi-square test). The result showed 53.3% of respondents had a good knowledge and 46.7% of the

respondents had less knowledge. There were relationship between parental status

(p=0.007), age (p=0.047), and education (p=0.005) with knowledge in the

administration of antibiotics in children. Value odds ratio (OR) status of the parents

showed that the father has the opportunity to have 0,281 times had less knowledge

compared with mother's knowledge. There were no relationship between socioeconomic

status (p = 0.172) and experience (p = 0.248) with knowledge in the administration of

antibiotics in children. This research is expected to raise the awareness of parents to

seek information about antibiotics, so as to provide the correct and appropriate

antibiotics in children.

Keywords : Parental knowledge, Antibiotics in Children, Parent Characteristics

Bibliography : 60 (1998-2013)

Page 4: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

iv

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2014

Shulcha Fithriya, NIM : 1110104000028

Hubungan Karakteristik Orang Tua Dengan Pengetahuan Dalam Pemberian

Antibiotik Pada Anak Di Dusun Sonotengah Kabupaten Malang

xxi + 79 halaman + 14 tabel + 2 bagan + 8 lampiran

ABSTRAK

Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik pada anak

berbeda dengan pada orang dewasa, sehingga orang tua perlu memiliki pengetahuan

yang memadai terkait pemberian antibiotik pada anak. Pengetahuan orang tua

dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya status orang tua, usia, status ekonomi,

pendidikan, dan pengalaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara karakteristik orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian

antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross

sectional. Responden berjumlah 92 orang yang diambil menggunakan teknik simple

random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data

menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat (uji Chi Square).

Hasil penelitian menunjukkan 53,3% responden memiliki pengetahuan baik dan 46,7%

responden memiliki pengetahuan kurang. Ada hubungan antara status orang tua

(p=0,007), usia (p=0,047), dan pendidikan (p=0,005) dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak. Nilai odds ratio (OR) status orang tua memperlihatkan

bahwa ayah 0,281 kali lebih kecil kemungkinannya memiliki pengetahuan yang kurang

daripada ibu. Tidak ada hubungan antara status ekonomi (p=0,172) dan pengalaman

(p=0,248) dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak. Penelitian ini

diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua untuk mencari informasi mengenai

antibiotik, sehingga dapat memberikan antibiotik dengan benar dan tepat pada anak.

Kata Kunci : Pengetahuan Orang Tua, Antibiotik Pada Anak, Karakteristik Orang Tua

Daftar Bacaan : 60 (1998-2013)

Page 5: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

PER}IYATAAI{ PERSETUJUAT\I

Skripsi denganjudul

IIUBUNGAI\I KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN PENGtrTAHUAIIDALAM PEMBERHN ANTIBIOTIK PADA ANAK DI DUST]N

SONOTENGAII KABT]PATEN MALAI\G

Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsiProgram Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullatr Jakarta

DISUSUN OLEH

SI{TJLCHA FITHRIYANIM: 1110104Un028

Pembimbing I

1&,\h"Maulina Handavani. S.Kn M.Sc

r{IP. 19790210 200501 2 0u2Gusrina Komara Putri. MSN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

F'AKT'LTAS KEDOKTERAN DAIY ILMU KESEHATAI{

TiMYERSITAS ISLAM I\TEGERI SYARIF HIDAYATULLAII

JAKARTA

t435Ht20t4lM

Pembimbing II

&-

v

Page 6: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

LEMBAR PENGESAIIAN

Skripsi dengan judul

I{UBTINGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN PENGETAI{UAI\IDALAM PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA ANAK DI DUSUN

SONOTENGAH KABTIPATEN MALANG

Telatr disusun dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh :

SHULCIIA FITHRIYAhlIM: 1110104fim028

Pembimbing II

%bMaulina llandavani. S.Kn M.Sc

I[IP. 19790210 200501 2002

Penguji I

Nia Damiati. S. Kn. MSN|rIP. 19790114 200501 2 N7

Pembimbing I

"qs\

Penguji III

Maulina Handavani. S.Kp. M.ScrrIP. 19790210 200s01 2002

Gusrina Komara Putri. MSN

Penguji II

Gusrina Komara Putri. MSN

vt

Page 7: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

LEMBAR PENGESAIIAN

SIDANG UJIAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAI\I ILMU KESEHATAIY

UNTYERSITAS ISLAM NEGERI SYARIT' HIDAYATT]LLAH JAKARTA

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. (hc). dr. M.I( Tadiudin. Sp. And

vil

Page 8: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Shulcha Fithriya

Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 12 April 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat :

Telepon/Hp : 085790885422

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang

1998 – 2004 : SDN Kebonagung 03 Malang

2004 – 2007 : MTsN Denanyar Jombang

2007 – 2010 : MA Almaarif Singosari Malang

2010 – 2014 : S1 Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Rt 66A Rw 14 No. 69 Dusun Sonotengah

Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji

Kabupaten Malang Jawa Timur

Page 9: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan

nikmat dan karunia yang diberikan kepada hamba-hambaNya. Begitu pula dengan

karunia yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam teriring penulis

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan

pengikutnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah

banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Untaian terima kasih yang dalam

penulis tujukan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. (hc). Dr. M. K. Tadjudin, Sp.And. selaku Dekan Fakultas

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ns.Waras Budi Utomo, S.Kep. MKM selaku ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc selaku pembimbing 1 yang telah

membimbing penulis dari awal hingga akhir dengan iringan pikiran, tenaga

dan waktu yang sangat bernilai.

4. Ibu Gusrina Komara Putri, MSN selaku pembimbing 2 yang telah

memberikan perhatian serta arahan kepada penulis.

Page 10: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

x

5. Pihak Kementerian Agama RI yang telah memberikan beasiswa pendidikan

(PBSB) secara penuh kepada penulis selama belajar di Program Studi Ilmu

Keperawatan ini.

6. Saudara-saudaraku dalam naungan rumah CSS MoRA, baik CSS MoRa

Nasional maupun CSS MoRa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

memberikan semangat, inspirasi dan ilmu yang tak henti-hentinya.

7. Seluruh dosen dan staff Program Studi Ilmu Keperawatan, yang telah

memberi masukan dan motivasi serta membantu dalam pengurusan surat

menyurat selama proses pembuatan skripsi ini.

8. Bapak Suyono selaku Kepala Dusun Dusun Sonotengah serta segenap warga

Dusun Sonotengah yang telah menerima dan membantu penulis selama

proses penelitian.

9. Teristimewa untuk Abah Marzuq dan Ibu Ulfiah yang senantiasa mendoakan

penulis, serta keempat kakak tercinta (mbak Lilik, cak Chasan, mbak Asy dan

mbak Ipink) yang selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan pendidikan

sarjana tepat waktu.

10. Seseorang yang terkasih dan tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan,

nasehat, dan semangat kepada penulis selama proses penelitian dan penulisan

skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat “White House” yakni Hilma, Ariyanti, Lina, Nia, dan Reka

yang telah menemani, menghibur, mengingatkan, dan menasehati penulis

selama empat tahun di perantauan ini.

Page 11: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xi

12. Kawan-kawan seperjuangan PSIK angkatan 2010 yang bersama-sama

berjuang mengejar kata “LULUS”, terima kasih untuk kebersamaan,

pengalaman dan kenangan yang luar biasa.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi bahan pustaka untuk

menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi informasi untuk penelitian

selanjutnya.

Demikianlah paparan kata dari penulis dan penulis mohon maaf apabila

terdapat kekurangan dalam penulisan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ciputat, Juli 2014

Penulis

Page 12: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ ii

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN .......................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ..................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xx

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xxi

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 7

Page 13: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xiii

D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

F. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Antibiotik Pada Anak ............................................................................. 10

1. Definisi Antibiotik ........................................................................... 10

2. Indikasi Pemberian Antibiotik .......................................................... 10

3. Peresepan Antibiotik ........................................................................ 12

4. Dosis Pemberian Antibiotik ............................................................. 14

5. Efek Samping Pemberian Antibiotik ................................................ 17

6. Resistensi Antibiotik ........................................................................ 21

B. Pengetahuan ............................................................................................ 21

1. Definisi ............................................................................................. 21

2. Tingkatan Pengetahuan .................................................................... 22

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ................................. 25

1. Status Orang Tua .............................................................................. 26

2. Usia ................................................................................................... 27

3. Pendidikan ........................................................................................ 29

4. Status Ekonomi ................................................................................. 30

5. Pengalaman ....................................................................................... 31

D. Kerangka Teori ....................................................................................... 32

Page 14: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xiv

BAB III. KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI

A. Kerangka Konsep ................................................................................... 34

B. Hipotesis ................................................................................................. 35

C. Definisi Operasional ............................................................................... 35

BAB IV. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................... 38

B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 38

1. Populasi Penelitian .......................................................................... 38

2. Sampel Penelitian ............................................................................ 38

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 41

D. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41

1. Jenis Data ............................................................................................. 41

2. Instrumen Penelitian............................................................................. 41

3. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 44

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................... 45

F. Pengolahan Data......................................................................................... 46

1. Editing .................................................................................................. 46

2. Coding .................................................................................................. 46

3. Entry Data ............................................................................................ 47

4. Cleaning Data ...................................................................................... 47

G. Analisis Data .............................................................................................. 47

1. Analisa Univariat ................................................................................. 47

2. Analisa Bivariat .................................................................................... 48

Page 15: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xv

H. Etika Penelitian .......................................................................................... 48

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent) ............................................ 48

2. Tanpa Nama (Anonymity) ................................................................... 49

3. Kerahasiaan (Confidentiality) ............................................................. 49

BAB V. HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ...................................................................... 50

B. Analisis Univariat....................................................................................... 51

1. Gambaran Karakteristik Responden .................................................... 51

a. Status Orang Tua ............................................................................ 51

b. Usia ................................................................................................ 51

c. Pendidikan ...................................................................................... 52

d. Status Ekonomi .............................................................................. 52

e. Pengalaman Pemberian Antibiotik Pada Anak .............................. 53

2. Pengetahuan ......................................................................................... 53

a. Tingkat Pengetahuan Responden ................................................... 53

b. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ...................................... 54

C. Analisis Bivariat ......................................................................................... 57

1. Hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 57

2. Hubungan antara usia responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 58

3. Hubungan antara pendidikan responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 59

Page 16: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xvi

4. Hubungan antara status ekonomi responden dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak ................................................. 60

5. Hubungan antara pengalaman responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 61

BAB VI. PEMBAHASAN

A. Pembahasan Univariat ................................................................................ 62

1. Karakteristik Responden ...................................................................... 62

a. Status Orang Tua ............................................................................ 62

b. Usia ................................................................................................ 63

c. Pendidikan ...................................................................................... 64

d. Status Ekonomi .............................................................................. 65

e. Pengalaman Pemberian Antibiotik Pada Anak .............................. 66

2. Pengetahuan ......................................................................................... 67

a. Tingkat Pengetahuan Responden ................................................... 67

b. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden ...................................... 67

B. Pembahasan Bivariat

1. Hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 70

2. Hubungan antara usia responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 72

3. Hubungan antara pendidikan responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 73

Page 17: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xvii

4. Hubungan antara status ekonomi responden dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak ................................................. 74

5. Hubungan antara pengalaman responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak ........................................................... 75

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 77

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 78

B. Saran ........................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xviii

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Halaman

Tabel 2.1. Daftar antibiotik yang tidak boleh diberikan pada anak ................ 16

Bagan 2.1 Kerangka teori ................................................................................ 36

Bagan 3.1 Kerangka konsep ............................................................................ 37

Tabel 3.1 Definisi operasional ....................................................................... 39

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Orang tua di

Dusun Sonotengah Tahun 2014...................................................... 51

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Dusun

Sonotengah Tahun 2014 ................................................................ 52

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Dusun

Sonotengah Tahun 2014 ................................................................ 52

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Ekonomi di

Dusun Sonotengah Tahun 2014 ..................................................... 53

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman di

Dusun Sonotengah Tahun 2014...................................................... 53

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang

Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah Tahun

2014 ............................................................................................... 54

Page 19: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xix

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Kuesioner

Pengetahuan .................................................................................... 55

Tabel 5.8 Analisis Hubungan Antara Status Orang Tua Dengan Pengetahuan

Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah .... 57

Tabel 5.9 Analisis Hubungan Antara Usia Responden Dengan Pengetahuan

Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah .... 58

Tabel 5.10 Analisis Hubungan Antara Pendidikan Responden Dengan

Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun

Sonotengah ..................................................................................... 59

Tabel 5.11 Analisis Hubungan Antara Status Ekonomi Responden Dengan

Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun

Sonotengah ..................................................................................... 60

Tabel 5.12 Analisis Hubungan Antara Pengalaman Responden Dengan

Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun

Sonotengah ..................................................................................... 61

Page 20: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 2 Surat Pengantar Studi Pendahuluan dari Kelurahan

Kebonagung

Lampiran 3 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Pengantar Penelitian dari Kelurahan Kebonagung

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Statistik

Page 21: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

xxi

DAFTAR SINGKATAN

ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut

CDC Center of Disease Control and Prevention

RT Rumah Tangga

RPA Rekam Pemberian Antibiotik

VRE vancomycin-resistant enterococci

SD Sekolah Dasar

MI Madrasah Ibtidaiyyah

SMP Sekolah Menengah Pertama

MTs Madrasah Tsanawiyah

SMA Sekolah Menengah Atas

MA Madrasah Aliyah

SMK Sekolah Menengah Kejuruan

MAK Madrasah Aliyah Kejuruan

UMK Upah Minimum Kabupaten/Kota

Rw/Rt Rukun warga/ Rukun tetangga

OR odds ratio

Page 22: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar

tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai

penyebabnya, bakteri juga tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan

penyakit infeksi. Penyakit infeksi ini juga merupakan penyebab utama

kematian di dunia (Mulholland & Adegobola, 2005).

Penyakit infeksi sangat mudah menular di antara sesama anak-anak.

Infeksi paling mungkin terjadi ketika anak mulai bergaul dengan anak-anak

yang lain, seperti taman kanak-kanak, kelompok bermain, atau di sekolah

dasar (Hull, 2008). Banyak dokter umum di Inggris mendapati bahwa 30%

dari layanan konsultasi yang mereka berikan adalah bagi anak-anak,

khususnya usia prasekolah (balita-bawah lima tahun). Pola morbiditas anak-

anak sangat berbeda dengan pola morbiditas orang dewasa. Infeksi sering

ditemukan, terutama pada sistem pernapasan, gastrointestinal, dan saluran

kencing (Meadow, 2005).

Salah satu infeksi pada sistem pernapasan adalah Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA) dan pneumonia. Period prevalence ISPA di

Indonesia sebesar 25,0% dan salah satu provinsi dengan ISPA tertinggi

adalah Jawa Timur (28,3%), sedangkan period prevalence untuk pneumonia

di Indonesia sebesar 1,8%. Karakteristik penduduk dengan ISPA dan

pneumonia tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun dimana ISPA

Page 23: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

2

sebesar 25,8% dan pneumonia sebesar 18,5 per mil, di mana hanya 1,6 per

mil balita pneumonia yang berobat (Riskesdas, 2013).

Selain itu, anak-anak juga sering mengalami masalah gastrointestinal

seperti diare. Penyebab utama diare pada anak adalah infeksi pada saluran

pencernaan. Jenis infeksi yang umumnya menyerang adalah infeksi bakteri

oleh kuman E. Coli, Salmonella, Vibrio cholerae (kolera), dan serangan

bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan patogenik seperti Pseudomonas

(Wijaya, 2008).

Pengobatan infeksi menggunakan antibiotik mulai populer sejak 1942.

Meskipun antibiotik ini dapat memberikan hasil-hasil yang memuaskan,

penggunaannya harus dibatasi hanya untuk infeksi bakteri-bakteri yang peka

terhadapnya (Sumardjo, 2008). Hal yang perlu diperhatikan pada pemakaian

antibiotik adalah dosis, cara pemberian, dan indikasi pengobatan

(Hadinegoro, 2002).

Penggunaan antibiotik pada anak memiliki beberapa perbedaan

penting dengan penggunaan pada pasien dewasa, karena terapi antibiotik pada

bayi dan anak memberikan banyak tantangan. Tantangan pertama adalah

kurangnya data tentang farmakokinetik dan dosis optimal antibiotik untuk

anak, sehingga rekomendasi antibiotik berdasarkan studi pada orang dewasa.

Tantangan kedua adalah perbedaan berbagai kelompok umur anak

sehubungan dengan bakteri patogen yang bertanggung jawab pada infeksi.

Ketepatan dosis antibiotik sesuai usia dan toksisitas juga harus diperhatikan,

Page 24: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

3

dengan mempertimbangkan status perkembangan dan fisiologi bayi dan anak-

anak (Kliegmen, 2011).

Penggunaan antibiotik secara kurang tepat seperti peresepan untuk

penyakit virus masih banyak terjadi di Indonesia. Akibatnya adalah

terhambatnya pembentukan imunitas anak yang justru memperpanjang

lamanya penyakit, membunuh bakteri yang baik dalam tubuh, efek samping

antibiotik bertambah banyak, dan menimbulkan resistensi bakteri terhadap

antibiotik yang akan merugikan seluruh masyarakat (Darmansjah, 2008).

Resistensi bakteri juga dapat terjadi jika pengobatan dengan antibiotik tidak

mencukupi, misalnya karena terlalu singkat atau terlalu lama dengan dosis

yang terlalu rendah. Bakteri akan memberikan perlawanan terhadap kerja

antibiotik sehingga khasiat antibiotik akan menjadi berkurang atau tidak

berkhasiat sama sekali (Sumardjo, 2008).

Resistensi antibiotik merupakan masalah di seluruh dunia. Bentuk-

bentuk baru resistensi antibiotik dapat melintasi perbatasan internasional dan

menyebar antar benua dengan mudah. Center of Disease Control and

Prevention (CDC) melaporkan bahwa pada tahun 2013 diperkirakan angka

minimal penyakit dan kematian di Amerika Serikat akibat dari resistensi

antibiotik sekitar 2.049.442 kasus penyakit dan 23.000 kematian.

Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah penggunaan antibiotik

secara sembarangan di masyarakat sehingga akan meningkatkan resiko

kejadian resistensi antibiotik. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013), terdapat

35,2% rumah tangga (RT) di Indonesia yang menyimpan obat untuk

swamedikasi yang terdiri dari obat keras, obat bebas, antibiotik, obat

Page 25: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

4

tradisional dan obat-obat yang tidak teridentifikasi. Proporsi RT yang

menyimpan antibiotik sebesar 27,8% di mana 30,1% terjadi di pedesaan dan

86,1% menyimpan antibiotik tanpa resep. Di Jawa timur sendiri, proporsi RT

yang menyimpan antibiotik tanpa resep dokter sebesar 85,5%.

Salah satu penelitian tentang resistensi antibiotik pernah dilakukan di

rumah sakit Dr. Kariadi Semarang. Data 2002 menunjukkan bahwa semua

isolat dari darah memiliki tingkat multiresistensi tinggi terhadap antibiotik,

dan 45%-56% penggunaan antibiotik irasional. Bayi dan anak lebih sering

sakit sehingga lebih beresiko mendapatkan antibiotik yang kurang tepat.

Kekhawatiran tidak dapat membedakan infeksi bakterial dari sebab lain

demam merupakan alasan utama dokter memberikan antibiotik pada hampir

semua anak demam. Perilaku dokter dan orang tua dari anak penting dalam

problem resistensi antibiotik (Farida, 2008).

Pemberian antibiotik pada anak merupakan salah satu bentuk perilaku

kesehatan orang tua. Dari penelitian yang dilakukan di Trinidad dan Tobago

(Kepulauan Karibia) (Parimi, 2004) dan di Malaysia (Chan, 2006)

menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua sangat berperan penting dalam

pemberian antibiotik pada anak. Orang tua dengan tingkat pengetahuan yang

kurang memadai terkait antibiotik cenderung menggunakan antibiotik secara

kurang tepat.

Penelitian lain dilakukan oleh Widayati dkk (2012) di daerah

perkotaan Yogyakarta terkait pengetahuan dan keyakinan masyarakat

Yogyakarta tentang penggunaan antibiotik. Hasil analisa korelasi

menunjukkan bahwa pengetahuan yang tepat tentang antibiotik akan

Page 26: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

5

memungkinkan keyakinan yang lebih tepat tentang antibiotik, di mana

korelasi tertinggi adalah bagi responden laki-laki, usia muda, tingkat

pendidikan tinggi, dan pendapatan tinggi.

Panagakou dkk (2012) di Yunani melaporkan bahwa pengetahuan

yang kurang memadai, sikap yang kurang tepat dan praktik yang salah

tentang pemberian antibiotik pada anak usia 5–6 tahun secara signifikan

berhubungan dengan beberapa faktor, yaitu status orang tua (ayah),

pendidikan yang rendah, status imigran, single parent, pendapatan yang

rendah, jumlah anak <2 atau >3, tinggal di pulau, dan tidak memiliki

pengalaman terkait serangan ISPA berulang pada anak. Penelitian lain oleh

Quizhpe dkk (2013) di Ekuador menunjukkan tingkat kepatuhan pengobatan,

pengetahuan tentang resiko penggunaan antibiotik, dan pengetahuan tentang

resistensi antibiotik pada ibu berusia dewasa lebih baik dibandingkan ibu

berusia remaja (<19 tahun).

Studi pendahuluan telah dilakukan oleh peneliti di Dusun Sonotengah

dengan memberikan kuesioner kepada dua orang ayah dan delapan orang ibu.

Jawaban yang diberikan pada lembar kuesioner menunjukkan bahwa jawaban

benar untuk pengertian antibiotik sebesar 53,3%, indikasi antibiotik sebesar

15%, dan efek samping antibiotik sebesar 45%. Pada peresepan antibiotik

masih ada kesalahan jawaban sebesar 35%, dosis pemberian antibiotik

sebesar 22,5%, dan resistensi antibiotik sebesar 26,7%. Dua orang ibu juga

mengatakan pernah memberikan antibiotik tanpa resep dokter pada anak

ketika anak demam tinggi.

Page 27: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

6

Perawat berperan sebagai pendidik baik secara langsung dengan

memberi penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua maupun secara

tidak langsung dengan menolong orang tua memahami pengobatan dan

perawatan anaknya. Kebutuhan orang tua terhadap pendidikan kesehatan

dapat mencakup pengertian dasar tentang penyakit anaknya, perawatan anak

selama anak dirawat di rumah sakit, serta perawatan lanjut untuk persiapan

pulang ke rumah. Tiga domain yang dapat diubah oleh perawat melalui

pendidikan kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan, serta sikap keluarga

dalam hal kesehatan, khususnya perawatan anak sakit (Supartini, 2004).

B. Perumusan Masalah

Penduduk Dusun Sonotengah merupakan masyarakat pedesaan,

dimana keterbatasan akses ke pelayanan kesehatan menyebabkan kurangnya

kesempatan untuk memperoleh promosi dan pendidikan kesehatan. Penilaian

terhadap pengetahuan orang tua sangat diperlukan untuk menghindari

penggunaan antibiotik yang kurang tepat pada anak. Selain itu, juga perlu

mengidentifikasi karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan,

status ekonomi, dan pengalaman) yang berhubungan dengan tingkat

pengetahuan sehingga bisa dilakukan intervensi pada karakteristik yang

memiliki hubungan signifikan. Berdasarkan penguraian di atas, maka peneliti

ingin meneliti: apakah ada hubungan antara karakteristik orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah?

Page 28: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

7

C. Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran karakteristik orang tua (status orang tua, usia,

pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman) di Dusun Sonotengah?

2. Bagaimana gambaran pengetahuan orang tua tentang pemberian antibiotik

pada anak di Dusun Sonotengah?

3. Apakah ada hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah?

4. Apakah ada hubungan antara usia orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah?

5. Apakah ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah?

6. Apakah ada hubungan antara status ekonomi orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah?

7. Apakah ada hubungan antara pengalaman orang tua dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum:

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara karakteristik orang tua (status orang tua, usia,

pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman) dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah Desa Kebonagung

Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.

Page 29: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

8

2. Tujuan Khusus:

a. Mengidentifikasi gambaran karakteristik orang tua (status orang tua,

usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman) di Dusun

Sonotengah.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan orang tua tentang pemberian

antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

c. Mengetahui hubungan status orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

d. Mengetahui hubungan antara usia orang tua dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

e. Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun

Sonotengah.

f. Mengetahui hubungan antara status ekonomi orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun

Sonotengah.

g. Mengetahui hubungan antara pengalaman orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun

Sonotengah.

E. Manfaat Penelitian

1. Untuk Masyarakat

Penelitian ini dapat menggambarkan pengetahuan orang tua di Dusun

Sonotengah mengenai pemberian antibiotik pada anak.

Page 30: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

9

2. Untuk Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan dalam pengembangan

kurikulum pendidikan keperawatan serta menjadi dasar instrumen dalam

keperawatan anak.

3. Untuk Keperawatan

Penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam program pemberian

pendidikan kesahatan pada orang tua untuk meningkatkan pengetahuan

tentang pemberian antibiotik pada anak terutama bagi orang tua di daerah

pedesaan.

4. Untuk Peneliti

Penelitian ini memberikan ilmu dan pengalaman berharga bagi peneliti

selama proses penelitian dan diharapkan akan menjadi sumber ilmu dan

informasi untuk penelitian selanjutnya terkait pengetahuan orang tua

dalam pemberian antibiotik pada anak.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross-sectional dan

metode pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer

dengan membagikan kuesioner langsung kepada responden. Kuesioner berisi

item-item pertanyaan terkait karakteristik orang tua (status orang tua, usia,

pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman) serta pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak. Populasi dalam penelitian ini adalah orang

tua dengan anak usia 1–5 tahun. Penelitian dilakukan mulai tanggal 26 Mei

sampai 08 Juni 2014 di Dusun Sonotengah Desa Kebonagung Kecamatan

Pakisaji Kabupaten Malang.

Page 31: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Antibiotik pada Anak

1. Definisi antibiotik

Antibiotik yaitu agen yang digunakan untuk mencegah dan

mengobati suatu infeksi karena bakteri (Mitrea, 2008). Antibiotik

merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh berbagai spesies

mikroorganisme dan bersifat toksik terhadap spesies mikroorganisme lain.

Sifat toksik senyawa-senyawa yang terbentuk mempunyai kemampuan

menghambat pertumbuhan bakteri (efek bakteriosatik) dan bahkan ada

yang langsung membunuh bakteri (efek bakterisid) yang kontak dengan

antibiotik tersebut (Sumardjo, 2008).

2. Indikasi pemberian antibiotik

Penggunaan antibiotik berdasarkan indikasinya dapat digolongkan

menjadi antibiotik untuk terapi definitif, terapi empiris, dan terapi

profilaksis. Terapi secara definitif hanya digunakan untuk mengobati

infeksi karena bakteri. Untuk mengetahui bahwa infeksi tersebut

disebabkan karena bakteri, dokter dapat memastikannya dengan kultur

bakteri, uji sensitivitas, tes serologi dan tes lainnya. Berdasarkan laporan,

antibiotik dengan spektrum sempit, toksisitas rendah, harga terjangkau,

dan efektivitas tertinggi harus diresepkan pada terapi definitif (Febiana,

2012).

Page 32: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

11

Adapun penggunaan antibiotik untuk terapi empiris adalah

penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis

bakteri penyebabnya (Permenkes RI, 2011). Pengobatan dipilih

berdasarkan jenis patogen yang sering dijumpai sebagai penyebab dan

sifat resistensinya. Dalam menentukan penyebab infeksi pada anak, faktor

umur sangat mempengaruhi manifestasi klinis. Bakteri patogen yang

bertanggung jawab tehadap penyakit cenderung berubah sejalan dengan

bertambahnya umur (Hadinegoro, 2002). Sedangkan antibiotik profilaksis

sering diberikan pada bayi dan anak untuk mencegah infeksi. Tujuan

pemberian antibiotik profilaksis adalah mencegah infeksi terhadap patogen

tertentu dan mencegah infeksi pada organ tubuh tertentu dan ketiga, untuk

pasien yang rentan terhadap infeksi (Hadinegoro, 2002).

Menurut Setiabudy (2007), penggunaan terapeutik antibiotik di

klinik bertujuan membasmi mikroba penyebab infeksi. Penyakit infeksi

dengan gejala klinik ringan, tidak perlu segera mendapatkan antibiotik.

Menunda pemberian antibiotik malahan memberikan kesempatan

terangsangnya mekanisme kekebalan tubuh. Gejala demam yang

merupakan salah satu gejala sistemik penyakit infeksi paling umum, tidak

merupakan indikator yang kuat untuk pemberian antibiotik.

Pemberian antibiotik untuk demam tidak bijaksana karena:

a. pemberian antibiotik yang tidak pada tempatnya dapat merugikan

pasien (berupa efek samping), dan masyarakat sekitarnya (berupa

masalah resistensi),

Page 33: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

12

b. demam dapat disebabkan oleh penyakit infeksi virus, yang cukup tinggi

angka kejadiannya dan tidak dapat dipercepat penyembuhannya dengan

pemberian antibiotik yang lazim, dan

c. demam dapat juga terjadi pada penyakit noninfeksi, yang dengan

sendirinya bukan indikasi pemberian antibiotik (Setiabudy, 2007).

3. Peresepan antibiotik

Anak memiliki resiko mendapatkan efek merugikan lebih tinggi

akibat infeksi bakteri karena tiga faktor. Pertama, karena sistem imunitas

anak yang belum berfungsi secara sempurna, kedua, akibat pola tingkah

laku anak yang lebih banyak beresiko terpapar bakteri, dan ketiga, karena

beberapa antibiotik yang cocok digunakan pada dewasa belum tentu tepat

jika diberikan kepada anak karena absorpsi, distribusi, metabolisme dan

ekskresi obat termasuk antibiotik pada anak berbeda dengan dewasa, serta

tingkat maturasi organ yang berbeda sehingga dapat terjadi perbedaan

respon terapetik atau efek sampingnya (Febiana, 2012).

Penggunaan antibiotik pada dewasa maupun anak tidak bisa secara

sembarangan melainkan harus berdasarkan resep dokter. Dokter menulis

resep antibiotik sesuai ketentuan yang berlaku, dan tugas

farmasis/apoteker adalah mengkaji kelengkapan resep serta dosis

rejimennya. Dokter juga harus menulis di rekam medik secara jelas,

lengkap dan benar tentang regimen dosis pemberian antibiotik, dan

instruksi tesebut juga ditulis di rekam pemberian antibiotik (RPA).

Perawat yang memberikan antibiotik kepada pasien (sediaan

parenteral/nonparenteral/oral) harus mencatat jam pemberian dan memberi

Page 34: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

13

paraf pada RPA, sesuai jam pemberian antibiotik yang sudah disepakati

(Permenkes RI, 2011).

Menurut Hadinegoro (2002), antibiotik untuk penyakit infeksi pada

anak dapat diklasifikasikan menjadi 4 golongan, yaitu:

a. Golongan penisilin sangat luas dipergunakan dalam bidang pediatri

untuk berbagai derajat infeksi. Salah satu derivat penisilin adalah

amoksisilin. Amoksisilin oral adalah antibiotik pilihan awal bila

organisme penyebab belum diketahui karena biasanya efektif terhadap

bakteri yang paling lazim ditemukan (Kliegmen, 2011).

b. Golongan sefalosporin mempunyai afinitas spectrum luas, baik

terhadap bakteri kokus gram positif maupun basil enteric negatif,

maupun bakteri anaerob. Seperti halnya penisilin, sefalosporin aman

untuk anak dan toksisitas tidak tergantung dari dosis, namun perlu

diwaspadai bahwa sefalosporin bersifat nefrotoksik (terutama apabila

diberikan bersama aminoglikosid) dan menyebabkan kelainan

perdarahan.

c. Golongan aminoglikosid merupakan antibiotik spektrum luas untuk

basil enterik dan beberapa organisme gram positif, bersifat bakterisid,

dan mudah diabsorpsi

d. Golongan antibiotik lain termasuk kloramfenikol, makrolid

(eritromisin dengan derivatnya), kotrimoksazol, metronidazol, dan

lain-lain.

Page 35: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

14

Tabel 2.1. Daftar antibiotik yang tidak boleh diberikan pada anak

Nama Obat Kelompok Usia Alasan

Siprofloksasin Kurang dari 12 tahun Merusak tulang rawan

(cartillage disgenesis)

Norfloksasin Kurang dari 12 tahun Merusak tulang rawan

(cartillege disgenesis)

Tetrasiklin Kurang dari 4 tahun

atau pada dosis tinggi

Diskolorisasi gigi,

gangguan pertumbuhan

tulang

Kotrimoksazol Kurang dari 2 bulan Tidak ada data efektifitas

dan keamanan

Kloramfenikol Neonatus Menyebabkan Grey baby

syndrome

Tiamfenikol Neonatus Menyebabkan Grey baby

syndrome

Linkomisin HCl Neonatus Tidak ada data efektifitas

dan keamanan

Piperasilin-

Tazobaktam

Neonatus Tidak ada data efektifitas

dan keamanan

Azitromisin Neonatus Tidak ada data

keamanan

Tigesiklin Anak kurang dari 18

tahun

Tidak ada data

keamanan

Spiramisin Neonatus dan bayi Tidak ada data

keamanan

(Permenkes, 2011).

4. Dosis pemberian antibiotik

Pertimbangan risiko (efek samping, harga) dan manfaat (khasiat)

selalu harus dipikirkan dalam menentukan obat antiinfeksi yang akan

dipakai. Sayangnya, untuk anak tidak semua obat mempunyai data

Page 36: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

15

mengenai efek toleransi dan efikasi. Faktor-faktor yang menentukan

keberhasilan pengobatan : 1) tercapainya aktifitas anti bakteri pada tempat

infeksi sehingga cukup waktu untuk menghambat pertumbuhan bakteri. 2)

dosis obat harus cukup tinggi dan efektif terhadap mikroorganisme, namun

konsentrasi di dalam plasma dan jaringan tubuh harus tetap lebih rendah

dari dosis toksik (Hadinegoro, 2002).

Anak memiliki sifat yang berbeda dengan orang dewasa. Semua

keadaan itu menyebabkan penentuan dosis pada anak terjadi dengan

perhitungan umur/12 atau berat badan badan anak/berat badan dewasa kali

dosis dewasa. Perhitungan empirik tersebut tidak dapat diterapkan karena

anak bukan dewasa kecil. Anak berbeda dalam banyak hal, seperti

penyerapan usus, metabolisme obat, ekskresi obat, dan juga kepekaan

reseptor dalam tubuh (Darmansjah, 2008). Perhitungan dosis antibiotik

bagi anak berdasarkan per kilogram berat badan ideal sesuai dengan usia

dan petunjuk yang ada dalam formularium profesi (Permenkes, 2011).

Menurut Hermansyah (2013), Obat bentuk sirup (likuida)

merupakan salah satu obat yang familiar di masyarakat dan jenis obat

primadona bagi pasien anak-anak dan balita. Beragam jenis obat dikemas

dalam sediaan sirup, semisal sirup obat batuk, sirup obat demam bahkan

sirup yang mengandung antibiotik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

mengkonsumsi obat sirup:

a. Memperhatikan tentang cara pakai obat. Selain diminum dengan

sendok, beberapa sediaan likuida juga diberikan dalam bentuk tetes

(drop) khususnya bagi balita. Ada pula bentuk sediaan sirup kering

Page 37: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

16

misalnya antibiotik amoksisilin yang harus dicampur terlebih dahulu

dengan air sebelum dikonsumsi. Sirup kering yang berisi antibiotik,

tidak boleh disimpan lebih dari 7 hari setelah tercampur dengan air.

b. Mencermati aturan pakai. Aturan pakai obat akan berpengaruh pada

efektifitas dan keamanan terapi. Obat yang diberi aturan pakai sehari

tiga kali maka obat tersebut pada dasarnya diminta untuk dikonsumsi

tiap 8 jam agar menghasilkan efek terapi yang sesuai.

c. Sebelum digunakan harus dikocok terlebih dahulu agar obat tercampur

dengan merata.

d. Memperhatikan lama pemakaian. Obat sirup tertentu misalnya

antibiotik harus dikonsumsi sampai tuntas.

e. Mentaati takaran pemakaian. Jika aturan pakai obat sirup adalah

dalam takaran sendok teh maka berarti harus mengkonsumsi sejumlah

5 mL, jika dalam takaran sendok makan maka jumlah yang harus

dikonsumsi adalah 15 mL. Sendok makan bukanlah alat takar yang

sesuai untuk hal itu sehingga gunakan alat takar yang ada dalam

produk obat (Hermansyah, 2013).

Sebuah penelitian pernah dilakukan oleh Falagas dkk (2010) di

Attica, Yunani untuk mengukur reliabilitas sendok teh dan sendok

makan dalam menakar dosis obat. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kapasitas volume dari 71 sendok teh dan 49 sendok makan

yang digunakan berbeda-beda hasilnya. Ini menunjukkan bahwa

sendok teh dan sendok makan bukan alat pengukur dosis yang

reliabel, dan tidak disarankan untuk menggunakannya.

Page 38: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

17

5. Efek samping pemberian antibiotik

Menurut Setiabudy (2007), efek samping antibiotik dapat

dikelompokkan menurut reaksi alergi, reaksi idiosinkrasi, reaksi toksik,

serta perubahan biologik dan metabolik pada hospes.

a) Reaksi alergi

Reaksi alergi dapat ditimbulkan oleh semua antibiotik dengan

melibatkan sistem imun tubuh hospes; terjadinya tidak bergantung

pada besarnya dosis obat. Manifestasi gejala dan derajat beratnya

reaksi dapat bervariasi misalnya eksantema kulit, anafilaksis,

dermatitis eksfoliativa, angioedema, dan lain-lain (Setiabudy, 2007).

Alergi yang sering terjadi atau reaksi yang tidak diharapkan terhadap

terapi antibiotik pada anak misalnya diare, mual/muntah, ruam

kulit/urtikaria) (Betz & Linda, 2009).

b) Reaksi idiosinkrasi

Gejala ini merupakan reaksi abnormal yang diturunkan secara

genetik terhadap pemberian antimikroba tertentu. Sebagai contoh,

10% pria berkulit hitam akan mengalami anemia hemolitik berat jika

mendapat primakuin. Ini disebabkan mereka kekurangan enzim G6PD

(Setiabudy, 2007).

c) Reaksi toksik

Antibiotik pada umumnya bersifat toksik-selektif, tetapi sifat

ini relatif. Efek toksik pada hospes ditimbulkan oleh semua jenis

antibiotik. Yang mungkin dapat dianggap relatif tidak toksik sampai

kini ialah golongan penisilin. Misalnya adalah golongan

Page 39: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

18

aminoglikosida yang pada umumnya bersifat toksik terutama terhadap

N. VIII, golongan tetrasiklin mengganggu pertumbuhan jaringan

tulang, termasuk gigi akibat deposisi kompleks tetrasiklin kalsium-

ortofosfat. Dalam dosis besar obat ini bersifat hepatotoksik, terutama

pada pasien pielonefritis dan pada wanita hamil (Setiabudy, 2007).

Antibiotik berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh dalam

dosis yang besar. Efek toksik antibiotik dapat mempengaruhi bagian-

bagian tubuh tertentu. Kloramfenikol menimbulkan efek toksik pada

sumsum tulang belakang sehingga pembentukan sel-sel darah merah

terganggu, sedangkan streptomisin dapat merusak organ

keseimbangan dan pendengaran sehingga menyebabkan pusing, bising

telinga, dan kemudian menjadi tuli. Pemberian penisilin sebagai obat

kepada seseorang yang tidak tahan/ peka dapat menimbulkan gatal-

gatal, bintik-bintik merah pada kulit, bahkan menyebabkan pingsan

(Hadinegoro, 2002).

d) Perubahan biologik dan metabolik

Pada tubuh hospes baik yang sehat maupun yang menderita

infeksi, terdapat populasi mikroflora normal. Dengan keseimbangan

ekologik, populasi mikroflora tersebut biasanya tidak menunjukkan

sifat patogen. Penggunaan antimikroba, terutama yang berspektrum

luas, dapat mengganggu keseimbangan ekologik mikroflora sehingga

jenis mikroba yang meningkat jumlah populasinya dapat menjadi

patogen. Gangguan keseimbangan ekologik mikroflora normal tubuh

Page 40: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

19

dapat terjadi di saluran cerna, napas dan kelamin, dan pada kulit

(Setiabudy, 2007).

Pengobatan menggunakan antibiotik oral berspektrum luas

kemungkinan dapat menimbulkan suprainfeksi. Karena luasnya kerja

antibiotik ini, flora bakteri usus dapat mati dan kesetimbangan normal

bakteri terganggu. Tetrasiklin digunakan untuk membunuh bakteri

usus yang rentan terhadapnya, tetapi jika cara penggunaanya tidak

benar, kemungkinan akan meyebabkan bakteri lain atau jamur tumbuh

lebih bebas dan terjadi infeksi yang lebih berat (Sumardjo, 2008).

Faktor yang memudahkan timbulnya superinfeksi ialah: 1)

adanya faktor atau penyakit yang mengurangi daya tahan pasien; 2)

penggunaan antibiotik terlalu lama; 3) luasnya spektrum aktivitas

antimikroba obat, baik tunggal maupun kombinasi (Setiabudy, 2007).

6. Resistensi antibiotik

Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menetralisir dan

melemahkan daya kerja antibiotik. Hal ini dapat terjadi dengan beberapa

cara, yaitu (Permenkes, 2011):

a. Merusak antibiotik dengan enzim yang diproduksi.

b. Mengubah reseptor titik tangkap antibiotik.

c. Mengubah fisiko-kimiawi target sasaran antibiotik pada sel bakteri.

d. Antibiotik tidak dapat menembus dinding sel, akibat perubahan sifat

dinding sel bakteri.

e. Antibiotik masuk ke dalam sel bakteri, namun segera dikeluarkan dari

dalam sel melalui mekanisme transport aktif ke luar sel.

Page 41: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

20

Resistensi antibiotik dapat terjadi karena beberapa faktor di bawah ini:

a) Penggunaan antibiotik yang sering.

b) Penggunaan antibiotik yang irasional, terutama di rumah sakit.

c) Penggunaan antibiotik baru yang berlebihan.

d) Penggunaan antibiotik untuk jangka lama yang akan memberikan

kesempatan bertumbuhnya kuman yang lebih resisten (first step

mutant).

e) Penggunaaan antibiotik untuk ternak: kurang lebih separuh dari

produksi antibiotik di dunia digunakan untuk suplemen pakan ternak.

Kadar antibiotik yang rendah pada ternak memudahkan tumbuhnya

kuman-kuman resistensi seperti VRE (vancomycin–resistant

enterococci), Campylobacter, dan Salmonella spp.

f) Lain-lain: beberapa faktor lain yang berperanan terhadap

berkembangnya resistensi ialah kemudahan transportasi moderen,

perilaku seksual, sanitasi buruk, dan kondisi perumahan yang tidak

memenuhi syarat (Setiabudy, 2007).

Peningkatan kejadian resistensi bakteri terhadap antibiotik bisa terjadi

dengan 2 cara, yaitu:

a. Mekanisme selection pressure. Jika bakteri resisten tersebut berbiak

secara duplikasi setiap 20-30 menit (untuk bakteri yang berbiak cepat),

maka dalam 1-2 hari, seseorang tersebut dipenuhi oleh bakteri yang

resisten maka upaya penanganan infeksi dengan antibiotik semakin

sulit. Strategi pencegahan peningkatan bakteri untuk selection pressure

Page 42: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

21

adalah melalui penggunaan antibiotik secara bijak (prudent use of

antibiotics).

b. Penyebaran resistensi ke bakteri yang non-resisten melalui plasmid. Hal

ini dapat disebarkan antar kuman sekelompok maupun dari satu orang

ke orang lain. Strategi pencegahan peningkatan bakteri dapat di atasi

dengan meningkatkan ketaatan terhadap prinsip-prinsip kewaspadaan

standar (universal precaution) (Permenkes, 2011).

B. Pengetahuan

1. Definisi

Menurut McKenzie dkk (2013), salah satu bentuk penatalayanan

antibiotik di komunitas adalah mengadakan program pendidikan terkait

antibiotik kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang tepat.

Penelitian Widayati dkk (2012) di Yogyakarta menunjukkan bahwa 31%

masyarakat memiliki pengetahuan yang buruk, 35% memiliki pengetahuan

sedang dan 34% memiliki pengetahuan yang baik terkait antibiotik.

Pengetahuan atau knowledge adalah kemampuan menghafal,

meniru dan mengungkapkan kembali (Bloom dkk, 1956 dalam

Purnamasari, 2012). Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau

hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu

pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

Page 43: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

22

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra

pendengaran (telinga), dan indra penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2010).

2. Tingkatan pengetahuan

Menurut Bloom dkk (1956, dalam Purnamasari 2012), kawasan

pengetahuan dibagi menjadi beberapa kemampuan yaitu:

a. Pengetahuan, mengenal materi yang telah dipelajari.

b. Pemahaman yaitu memahami makna materi.

c. Penerapan, kemampuan penerapan atau menggunakan materi yang

sudah dipelajari pada situasi baru yang menyangkut aturan dan

prinsip.

d. Analisa, kemampuan menggunakan materi ke dalam komponen

penyebab sebab akibat.

e. Sintesa, kemampuan dalam memadukan konsep.

f. Evaluasi, kemampuan memberikan perkembangan terhadap nilai-nilai

materi untuk tujuan tertentu.

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau

tingkat yang berbeda-beda. Menurut Notoatmodjo (2010), secara garis

besar pengetahuan dibagi dalam 6 tingkat, yakni:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya: tahu

bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C, jamban adalah

tempat membuang air besar, penyakit demam berdarah ditularkan oleh

gigitan nyamuk Aedes Agepti, dan sebagainya. Untuk mengetahui

Page 44: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

23

atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan

pertanyaan-pertanyaan misalnya: apa tanda-tanda anak kurang gizi,

apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara melakukan PSN

(pemberantasan sarang nyamuk), dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus

dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui

tersebut. Misalnya orang yang memahami cara pemberantasan

penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar mengetahui 3M

(mengubur, menutup, dan menguras), tetapi harus dapat menjelaskan

mengapa harus menutup, menguras, dan sebagainya, tempat-tempat

penampungan air tersebut.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip

yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya seseorang

yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat

perencanaan program kesehatan di tempat ia bekerja atau di mana

saja, orang yang telah paham metodologi penelitian, ia akan mudah

membuat proposal penelitian di mana saja, dan seterusnya.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

Page 45: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

24

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai

pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat

membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram

(bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut. Misalnya, dapat

membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa,

dapat membuat diagram (flow chart) siklus hidup cacing kremi, dan

sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya dapat membuat atau

meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang

telah dibaca atau didengar, dan dapat membuat kesimpulan tentang

artikel yang telah dibaca.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Misalnya seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak

menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai manfaat ikut

Page 46: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

25

keluarga berencana bagi keluarga, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2010).

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu

pendidikan, pekerjaan, umur, minat, pengalaman, kebudayaan dan informasi.

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap

sesuatu akan menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal

dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih dalam. Sedangkan

kemudahan memperoleh informasi dapat membantu seseorang untuk

memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak dkk, 2007).

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003), beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan antara lain pengalaman, tingkat pendidikan,

keyakinan, fasilitas, penghasilan dan sosial budaya. Keyakinan biasanya

diperoleh secara turun temurun, baik keyakinan yang positif maupun

keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga juga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.

Menurut Alumran dkk (2013), pengetahuan orang tua dalam

pemberian antibiotik didasari oleh faktor demografi (usia, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, dan latar belakang geografi) serta

pengalaman. Dalam penelitian ini, pengetahuan mengenai pemberian

antibiotik pada anak dihubungkan dengan lima karakteristik orang tua yaitu

status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman.

Page 47: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

26

1. Status orang tua

Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan

dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari

anak-anak yang dilahirkannya (Kartono, 1982 dalam Yusmaniar, 2011).

Sedangkan dalam bahasa Arab, orang tua dikenal dengan sebutan Al-

Walidain (dua orang ibu-bapak) seperti yang disebutkan dalam surat

Lukman ayat 14 yang berbunyi:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan

lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu“.

Tujuan dasar menjadi orang tua adalah meningkatkan daya tahan

fisik dan kesehatan anak, mengembangkan keterampilan dan kemampuan

yang penting agar dapat menjadi orang dewasa yang mandiri, dan

membantu mengembangkan kemampuan perilaku untuk memaksimalkan

nilai-nilai budaya dan kepercayaan. Orang tua baru cenderung memiliki

peran sebagai orang tua dengan pengalaman yang sedikit dan

Page 48: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

27

pengetahuan yang masih kurang memadai dalam merawat anak (Wong

dkk, 2008).

Penelitian Panagakou dkk (2012) menunjukkan bahwa faktor

resiko paling kuat terkait pengetahuan, sikap dan perilaku yang kurang

tepat tentang antibiotik adalah menjadi seorang ayah. Di Yunani, seorang

ayah tidak berpartisipasi sebanyak ibu dalam pengasuhan anak–anak

mereka. Oleh karena itu, seorang ayah cenderung kurang mencari

informasi terkait masalah kesehatan anaknya.

2. Usia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), umur atau usia

adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan).

Sedangkan menurut Depkes RI (2009), umur atau usia adalah satuan

waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik

yang hidup maupun yang mati.

Usia yang paling memuaskan untuk membesarkan anak adalah

antara 18 sampai 35 tahun. Selama waktu ini, orang tua dianggap berada

pada kondisi kesehatan yang optimum, dengan perkiraan usia harapan

hidup yang memungkinkan waktu yang cukup dan memadai untuk

membangun sebuah keluarga (Wong, 2008).

Kategori usia menurut Depkes (2009):

a. Masa balita : 0 - 5 tahun

b. Masa kanak-kanak : 5 – 11 tahun

Page 49: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

28

c. Masa remaja awal : 12 – 16 tahun

d. Masa remaja akhir : 17 – 25 tahun

e. Masa dewasa awal : 26 – 35 tahun

f. Masa dewasa akhir : 36 – 45 tahun

g. Masa lansia awal : 46 – 55 tahun

h. Masa lansia akhir : 56 – 65 tahun

i. Masa manula : > 65 tahun

Dengan bertambahnya usia seseorang akan terjadi perubahan

pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis

besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan

proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi

akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf

berpikir seseorang semakin matang dan dewasa (Mubarak dkk, 2007).

Pengaruh usia terhadap pengetahuan dapat dilihat dari hasil

penelitian Quizhpe dkk (2013) di Ekuador tentang perbedaan

pengetahuan dan penggunaan antibiotik diantara ibu berusia remaja (<19

tahun) dan ibu berusia dewasa. Ibu berusia dewasa menunjukkan 83,5%

memiliki kepatuhan yang benar; 28,5% mengetahui tentang resiko

penggunaan antibiotik; dan 29,3% pernah mendengar tentang resistensi

antibiotik. Sedangkan untuk ibu berusia remaja menunjukkan hasil

berturut-turut 75,4%; 15,0 % dan 19,8%. Jadi, dapat diambil kesimpulan

bahwa usia seorang ibu mempengaruhi pengetahuan dalam penggunan

antibiotik pada anak.

Page 50: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

29

3. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada

orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah

pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula

pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang

terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai baru yang diperkenalkan

(Mubarak dkk, 2007).

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan formal di

Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar mencakup Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah

Ibtidaiyyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau

bentuk lain yang sederajat.

b) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah terdiri atas Sekolah Menengah Atas (SMA),

Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Page 51: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

30

c) Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan

tinggi.

Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan

dan penggunaan antibiotik terutama pada kasus ISPA, karena pendidikan

merupakan akses penting untuk memperoleh informasi dasar pendidikan

kesehatan dalam mengenali tanda dan gejala yang memerlukan perhatian

cepat ke pelayanan kesehatan dan mengadopsi pola hidup sehat untuk

menurunkan derajat morbiditas anak (Quizhpe dkk, 2013).

4. Status ekonomi

Status artinya posisi dalam suatu hierarki, atau suatu wadah bagi

hak dan kewajiban, atau aspek statis dari peranan, atau prestise yang

dikaitkan dengan suatu posisi, atau jumlah peranan ideal dari seseorang

(Soekanto, 1983 dalam Adi, 2004). Sedangkan status ekonomi adalah

kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan

pendapatan per bulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang

disesuaikan dengan harga barang pokok (Kartono, 2006).

Berdasarkan Pergub Jatim No. 78 Tahun 2013, Upah Minimum

Kabupaten/Kota (UMK) Malang sebesar Rp 1. 635.000 untuk Kabupaten

Malang dan Rp 1. 587.000 untuk Kota Malang. Untuk menilai status

ekonomi penduduk yang tinggal di daerah pedesaan digunakan UMK

Kabupaten Malang, di mana penggolongannya sebagai berikut :

Page 52: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

31

a) Status ekonomi tinggi jika penghasilan per bulan > Rp 1.635.000

b) Status ekonomi rendah jika penghasilan per bulan < Rp 1.635.000

Penghasilan/pendapatan tidak berpengaruh langsung terhadap

pengetahuan seseorang. Namun, bila seseorang berpenghasilan cukup

besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-

fasilitas sumber informasi. Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi

yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang misalnya radio,

televisi, majalah, koran, dan buku (Notoatmodjo, 2003).

5. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang

dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan

pengalaman yang buruk akan berusaha untuk dilupakan, namun jika

pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara

psikologis akan timbul kesan membekas dalam emosi sehingga

menimbulkan sikap positif (Mubarak dkk, 2007).

Pengetahuan diperoleh dengan dua cara, yakni melalui orang lain

dan melalui pengalaman diri sendiri secara langsung. Pengetahuan dari

pengalaman diperoleh dengan mempelajari pengalaman diri sendiri.

Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini disebut experiental reality.

Metode trial and error merupakan cara memperoleh pengetahuan

melalui pengalaman langsung (Gulo, 2010).

Orang tua belajar berdasarkan kesalahan (trial and error),

melakukan kesalahan yang sama yang telah dilakukan banyak orang tua

lain, tetapi bagaimanapun mereka tetap dapat menyelesaikan tugas,

Page 53: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

32

menjadi lebih terampil dengan bertambahnya anak (Wong dkk, 2008).

Orang tua yang tidak memiliki pengalaman terkait serangan ISPA

berulang pada anak, cenderung memiliki pengetahuan yang kurang

mengenai penggunaan antibiotik pada anak (Panagakou dkk, 2012).

D. Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini merupakan modifikasi antara teori

faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan karakteristik demografi

orang tua yang berhubungan dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik

pada anak.

Page 54: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

33

Faktor–faktor yang mempengaruhi

pengetahuan

Keterangan :

Variabel tidak diteliti

Variabel yang diteliti

Sumber: Notoatmodjo (2003), Mubarak dkk (2007), Alumran dkk (2013).

Bagan 2.1 Kerangka teori

Anak sakit

Benar pengertian

Benar indikasi

Tidak terjadi peresepan sendiri

Tidak terjadi kesalahan pemberian

dosis

Tidak terjadi efek samping berbahaya

Tidak terjadi resistensi

Salah satu terapi:

Antibiotik

Pengertian

Indikasi

Peresepan

Dosis

Efek samping

Resistensi

antibiotik

1. Keyakinan

2. Fasilitas

3. Sosial budaya

4. Pekerjaan

5. Minat

6. Informasi

7. Latar belakang geografi

Pengetahuan Orang Tua

8. Jenis kelamin (status orang tua)

9. Usia

10. Tingkat pendidikan

11. Penghasilan (status ekonomi)

12. Pengalaman

Page 55: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

34

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu

variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah

karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi dan

pengalaman). Variabel dependen adalah pengetahuan orang tua dalam

pemberian antibiotik pada anak.

Bagan 3.1 Kerangka konsep

Berdasarkan kerangka konsep di atas, peneliti ingin mengetahui

apakah ada hubungan antara karakteristik orang tua (status orang tua, usia,

pendidikan, status ekonomi dan pengalaman) dengan pengetahuan orang tua

dalam pemberian antibiotik pada anak di kalangan masyarakat Dusun

Sonotengah.

Karakteristik Orang Tua :

Status orang tua

Usia

Pendidikan

Status ekonomi

Pengalaman

Pengetahuan Orang Tua

dalam Pemberian

Antibiotik pada Anak

Baik

Kurang

Page 56: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

35

B. Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini yang diajukan sehubungan dengan

masalah diatas:

1. Ada hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

2. Ada hubungan antara usia dengan pengetahuan orang tua dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

3. Ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan orang tua dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

4. Ada hubungan antara status ekonomi dengan pengetahuan orang tua

dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

5. Ada hubungan antara pengalaman dengan pengetahuan orang tua dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap

suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2008).

Page 57: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

36

Tabel 3.1 Definisi operasional

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat ukur Hasil Skala

A. Variabel Independen

1. Status Orang

Tua

Hubungan

responden

dengan

anak

Satu item

pertanyaan

tentang

hubungan

responden

dengan anak

(A2)

Kuesioner 0 = Ayah

1 = Ibu

Nominal

2. Usia Waktu

kelahiran

responden

sampai

dengan

ulang tahun

terakhir

Satu item

pertanyaan

tentang usia

responden

(A1)

Kuesioner 0= 17-25 tahun

(remaja akhir)

1=26-35 tahun

(dewasa awal)

2=36-45 tahun

(dewasa akhir)

(Depkes, 2009)

Ordinal

3. Pendidikan Jenjang

pendidikan

terakhir

responden

sesuai

ijasah yang

dimiliki

Satu item

pertanyaan

tentang

pendidikan

terakhir

responden

(A3)

Kuesioner 0= Pendidikan

Dasar (SD,

SMP)

1=Pendidikan

Menengah Atas

(SMA)

2=Pendidikan

Tinggi

(Diploma, PT)

Ordinal

4. Status

ekonomi

Kedudukan

responden

berdasarkan

penghasilan

kelurga per

bulan

Satu item

pertanyaan

tentang

penghasilan

responden

(A4)

Kuesioner 0=Rendah, jika

<Rp 1.635.000

1=Tinggi, jika

>Rp 1.635.000

(UMK Malang,

2013)

Ordinal

Page 58: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

37

No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat ukur Hasil Skala

5. Pengalaman Riwayat

pernah atau

tidak

memberikan

antibiotik

pada anak

ketika sakit

Satu item

pertanyaan

tentang

pengalaman

memberikan

antibiotik

pada anak

sakit (A5)

Kuesioner 0=Tidak

1=Ya

Nominal

B. Variabel Dependen

1. Pengetahuan Tingkat

pemahaman

responden

tentang

pemberian

antibiotik

pada anak

meliputi

pengertian,

indikasi,

peresepan,

dosis, efek

samping

dan

resistensi

antibiotik

Pengertian

(P2, P9, P14)

Indikasi

(P1, P6)

Peresepan

(P5, P11)

Dosis

(P4, P10,

P13, P15)

Efek samping

(P3, P7)

Resistensi

(P8, P12,

P16)

Kuesioner 0 = Kurang, jika

skor <mean (10)

1 = Baik, jika

skor ≥mean (10)

Ordinal

Page 59: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

38

BAB IV

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan

menggunakan desain penelitian cross sectional. Desain cross sectional

merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko/paparan

dengan penyakit (Hidayat, 2008). Rancangan penelitian ini bertujuan untuk

mengukur hubungan antara karakteristik orang tua dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmojo, 1993 dalam Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian ini

adalah orang tua yang memiliki anak usia 1–5 tahun di Dusun Sonotengah.

Berdasarkan data Posyandu, jumlah populasi orang tua yang memiliki

anak usia 1–5 tahun di Rw 13 sebanyak 32 orang, Rw 14 sebanyak 55

orang dan Rw 15 sebanyak 40 orang sehingga total populasi adalah 127

orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2008).

Page 60: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

39

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple

random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak

(Setiadi, 2007).

Penelitian ini merupakan penelitian analitis kategorik tidak

berpasangan yaitu penelitian analitis dengan variabel independen dan

dependen berupa data kategorik dan data diambil dari kelompok atau

individu yang berbeda (Dahlan, 2010), sehingga jumlah sampel dihitung

menggunakan rumus:

n = {Z1-α/2√ + Z1-β√ }2

(P1 – P2)2

Keterangan :

n = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z1-α/2 = Nilai Z pada derajat kepercayaan / kemaknaan α pada 2 sisi: 5 %

(1,96)

Z1-β = Nilai Z pada kekuatan uji (power) 1 – β: 80% (0,84)

P2 = Proporsi pengetahuan baik pada penelitian sebelumnya: 34%=

0,34 (Widayati, 2012)

P1-P2= Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna (30% = 0,3)

P1 = P2 + (0,3)

= 0,34 + 0,3 = 0,64

P = (P1 + P2)/2 = (0,64 + 0,34)/2 = 0,49

Perhitungan sampel:

n = {Z1-α/2√ + Z1-β√ }2

(P1 – P2)2

Page 61: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

40

={1,96√ +0,84√ }2

(0,64-0,34)2

= {1,96√ +0,84√ }2

(0,3)2

= {(1,96x0,71)+(0,84x0,67)}2

0,09

= {1,39+0,56}2

= {1,95}2

= 3,8025

0,09 0.09 0.09

= 42,25 (dibulatkan 42)

Hasil perhitungan dikalikan dua sehingga 42x2=84. Untuk

mengantisipasi responden yang drop out, maka ditambahkan 10%

(10%x84=8 orang) sehingga jumlah sampel yang diperlukan sebanyak

84+8=92 responden.

Sampel diambil dari tiga Rw (Rukun Warga) yang ada di Dusun

Sonotengah dengan pembagian sebagai berikut :

Rw 13= 32 x 92 = 23 responden

127

Rw 14= 55 x 92 = 40 responden

127

Rw 15= 40 x 92 = 29 responden

127

Maka total keseluruhan sampel adalah 23+40+29=92 responden.

Page 62: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

41

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Sonotengah Desa Kebonagung

Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Waktu penelitian dilaksanakan pada

hari Senin sampai dengan Minggu dari tanggal 26 Mei sampai 08 Juni 2014.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data

primer. Data diperoleh dengan cara mengajukan beberapa item pertanyaan

kepada responden melalui kuesioner.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa

kuesioner yang dibuat sesuai tujuan penelitian yang akan dilakukan dan

mengacu pada kerangka konsep. Kuesioner yang telah dibuat mencakup

variabel independen yaitu karakteristik orang tua (status orang tua, usia,

pendidikan, status ekonomi dan pengalaman). Sedangkan variabel

dependen adalah pengetahuan orang tua tentang pemberian antibiotik pada

anak.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua

bagian, yaitu:

a) Karakteristik responden

Bagian pertama (A) kuesioner berisi:

1) Status responden. Untuk mengetahui status responden (hubungan

responden dengan anak) terdapat satu pertanyaan bagian A nomor

Page 63: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

42

2 di kuesioner. Penilaiannya dengan menggunakan skala nominal

yakni 0=ayah dan 1=ibu

2) Usia. Pertanyaan mengenai usia responden terdapat pada bagian A

nomor 1 di kuesioner. Usia responden dikelompokkan ke dalam 3

kategori menurut Depkes RI (2009) yaitu 0=remaja akhir (17-25

tahun), 1=dewasa awal (26-35 tahun), dan 2=dewasa akhir (36-45

tahun)

3) Pendidikan. Bagian A nomor 3 di kuesioner merupakan pertanyaan

terkait pendidikan terakhir responden. Pendidikan diklasifikasikan

menjadi 3 tingkatan, yaitu 0=Pendidikan Dasar (SD, SMP),

1=Pendidikan Menengah Atas (SMA), dan 2=Pendidikan Tinggi

(Diploma, PT)

4) Status ekonomi. Status ekonomi responden dinilai berdasarkan

penghasilan responden per bulan. Pertanyaan untuk penghasilan

responden pada bagian A nomor 4 di kuesioner. Penilaian

menggunakan skala ordinal dengan 0=Rendah, jika penghasilan

<Rp 1.635.000/bulan dan 1=Tinggi, jika penghasilan >Rp

1.635.000/bulan (berdasarkan UMK Kabupaten Malang).

5) Pengalaman. Pengalaman responden terkait pernah atau tidak

memberikan antibiotik pada anak ditanyakan pada pertanyaan

bagian A nomor 5 di kuesioner. Penilaian menggunakan skala

nominal dengan 0=Tidak dan 1=Ya.

Page 64: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

43

b) Pengetahuan

Bagian kedua (B) kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan

responden mengenai pemberian antibiotik pada anak.

1) Pengertian antibiotik. Pertanyaan tentang pengertian antibiotik

terdapat pada bagian B nomor P2, P9, dan P14.

2) Indikasi antibiotik. Pertanyaan tentang indikasi antibiotik terdapat

pada bagian B nomor P1 dan P6.

3) Peresepan antibiotik. Pertanyaan tentang peresepan antibiotik

terdapat pada bagian B nomor P5 dan P11.

4) Dosis antibiotik. Pertanyaan tentang dosis antibiotik terdapat pada

bagian B nomor P4, P10, P13 dan P15.

5) Efek samping antibiotik. Pertanyaan tentang efek samping

antibiotik terdapat pada bagian B nomor P3 dan P7.

6) Resistensi antibiotik. Pertanyaan tentang resistensi antibiotik

terdapat pada bagian B nomor P8, P12, dan P16.

Total pertanyaan pada bagian B terdiri dari enam belas

pertanyaan. Penilaian menggunakan skala Guttman dengan skor

0=Salah dan 1=Benar untuk P2, P3, P10, P11, P12, P13, dan P16.

Sedangkan untuk P1, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P14, dan P15 adalah skor

0=Benar dan 1=Salah.

Uji normalitas terhadap data skoring pengetahuan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov menghasilkan nilai p=0,213. Nilai p>0,05

membuktikan bahwa data tersebut memiliki distribusi normal. Oleh

karena itu, pengkategorian pengetahuan menggunakan mean bukan

Page 65: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

44

median di mana nilai mean adalah 10. Responden yang dikategorikan

memiliki pengetahuan kurang adalah yang mempunyai skor <10,

sedangkan responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik

adalah yang mempunyai skor ≥10.

3. Prosedur Pengumpulan Data

Proses–proses dalam pengumpulan data pada penelitian ini melalui

beberapa tahap, yaitu menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti

surat izin studi pendahuluan, surat izin uji validitas dan surat izin

penelitian. Peneliti kemudian meminta alamat seluruh orang tua yang

memiliki anak usia 1-5 tahun kepada kader Posyandu di setiap Rw.

Pemilihan alamat orang tua yang akan dijadikan sebagai calon responden

diambil secara acak dari data alamat yang diberikan oleh kader Posyandu.

Peneliti selanjutnya mendatangi rumah orang tua yang akan

dijadikan sebagai calon responden sesuai dengan alamat yang telah dipilih

sebelumnya. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada

calon responden, memberikan lembar persetujuan (informed consent)

untuk ditandatangani oleh calon responden, menjelaskan tentang cara

pengisian kuesioner, memberikan kesempatan untuk bertanya kepada

peneliti apabila ada yang tidak jelas dengan kuesioner dan memberikan

waktu selama 15 menit untuk mengisi kuesioner. Kemudian responden

menyerahkan kembali kuesioner yang telah diisi untuk diperiksa dan

selanjutnya kuesioner diolah serta dianalisa oleh peneliti.

Page 66: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

45

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk pengambilan

data adalah berupa kuesioner. Untuk mencegah adanya kesalahan dan data

bias, maka diperlukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner agar data

yang didapatkan bisa valid.

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mampu mengukur apa yang diukur (Hidayat, 2008). Uji validitas

kuesioner menggunakan content validity dimana menggambarkan seberapa

jauh kumpulan variabel (item) yang menghasilkan indek komposit

menggambarkan satu konsep tertentu. Penilaian content validity lebih

judmental oleh ahli bukan statistik (Nurbaiti & Utomo, 2010).

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Hidayat, 2008). Uji reliabilitas

kuesioner menggunakan KR 20 (Kuder-Richardson 20) karena hanya terdapat

dua pilihan (benar/salah) dalam semua item pertanyaan kuesioner. Nilai

reliabilitas KR 20 sama dengan koefisien Alpha Cronbach (Zaman et al,

2009). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha

Cronbach >0,60 (Hidayat, 2008).

Kuesioner pada penelitian ini telah dinilai oleh pembimbing

penelitian, serta dapat dipahami oleh 30 orang responden dalam uji validitas

dan reliabilitas yang dilaksanakan pada tanggal 8-11 Mei 2014 di Dusun

Sekarputih Desa Pendem. Hasil uji reliabilitas pada variabel pengetahuan

orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak didapatkan nilai α=0,730.

Berdasarkan nilai tersebut, pertanyaan pada variabel pengetahuan orang tua

Page 67: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

46

dalam pemberian antibiotik pada anak dianggap reliabel, dapat dipercaya, dan

dapat diandalkan karena nilai Alpha Cronbach > 0,60.

F. Pengolahan Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan

tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam penelitian ini pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Dalam statistik,

informasi yang diperoleh digunakan untuk proses pengambilan keputusan,

terutama dalam pengujian hipotesis (Hidayat, 2008). Dalam proses

pengolahan data terdapat langkah–langkah yang harus ditempuh, diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali lembar observasi yang

telah diisi, pengecekan yang dilakukan meliputi kelengkapan, kejelasan,

relevansi serta konsistensi jawaban responden. Data yang belum lengkap

akan dikembalikan kepada responden dan untuk diisi kembali pada saat

itu juga.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi

dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Page 68: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

47

3. Entry Data

Entry data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat tabel

kontingensi.

4. Cleaning Data

Cleaning Data yaitu proses pengecekan kembali data-data yang telah

dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian

pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadinya kesalahan, maka data

tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil

pengumpulan data yang dilakukan.

G. Analisa Data

Analisa data merupakan suatu cara untuk mempermudah

menginterpretasi data serta memperoleh informasi yang diperlukan untuk

proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis.

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan

tabel distribusi frekuensi dari variabel independen dan variabel dependen,

di mana semua variabel merupakan data kategorik. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah karakteristik orang tua (status orang tua, usia,

pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman). Sedangkan variabel

dependennya adalah tingkat pengetahuan orang tua dalam pemberian

antibiotik pada anak.

Page 69: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

48

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen, yaitu karakteristik orang tua

(status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman)

dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak. Dalam

penelitian ini, analisa bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi–

Square (X2), dimana syarat uji tersebut telah terpenuhi di dalam data

penelitian ini yaitu terdiri dari data kategorik-kategorik dan tidak ada sel

yang mempunyai nilai expected kurang dari 5 (Dahlan, 2008). Dalam

penelitian ini, derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95% dengan α

sebesar 5%. Sehingga bisa diasumsikan jika P value ≤ 0,05 disimpulkan

bahwa terdapat hubungan antara variabel yang diteliti. Sedangkan jika P

value > 0,05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti.

H. Etika Penelitian

Peneliti memperhatikan prinsip–prinsip etik dalam melakukan penelitian

untuk melindungi hak responden selama penelitian (Setiadi, 2007). Prinsip

etik tersebut antara lain:

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang

akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian

serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat mengerti maksud

dan tujuan penelitian.

Page 70: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

49

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang diisi

subyek, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode. Sedangkan pada lembar

persetujuan menjadi responden, hanya akan dicantumkan nama inisial.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 71: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

50

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sonotengah yang berada di

wilayah Kabupaten Malang Jawa Timur. Dusun Sonotengah, Dusun

Kebonagung, Dusun Sonosari, Dusun Sememek, dan Dusun Karangsono

merupakan bagian dari Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji. Adapun batas

wilayah Dusun Sonotengah adalah sebagai berikut:

1. sebelah barat berbatasan dengan jalan raya Sonotengah

2. sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Badut

3. sebelah timur berbatasan dengan Sungai Sukun dan Desa Kendalpayak

4. sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kebonagung

Dusun Sonotengah dipimpin oleh seorang Kepala Dusun atau yang

lebih dikenal dengan istilah “Kamituwo”. Dusun Sonotengah terdiri dari tiga

Rukun warga (Rw) yaitu Rw 13, Rw 14, dan Rw 15. Posyandu balita ada satu

pada setiap Rw sehingga jumlahnya ada tiga di Dusun Sonotengah. Rw 13

membawahi lima Rukun tetangga (Rt), Rw 14 membawahi tiga Rt, dan Rw

15 membawahi tiga Rt. Jumlah Rt di Rw 13 lebih banyak dibandingkan

dengan dua Rw lainnya dikarenakan di Rw 13 terdapat pemukiman baru yang

disebut “Kampung Baru” di mana mayoritas penduduknya adalah para

pendatang di Dusun Sonotengah (Kantor Kelurahan Kebonagung, 2014).

Page 72: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

51

B. Analisis Univariat

1. Gambaran Karakteristik Responden

Karakteristik responden di Dusun Sonotengah yang diteliti terdiri

dari status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman

dalam pemberian antibiotik pada anak. Responden dalam penelitian ini

merupakan orang tua yang memiliki anak usia 1-5 tahun dan tinggal di

Dusun Sonotengah. Keseluruhan jumlah responden adalah 92 orang. Data

karakteristik responden disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan

persentase. Data secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

a. Status Orang Tua

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa status orang tua yang

menjadi responden terdiri dari 30 orang ayah (32,6%) dan 62 orang ibu

(67,4%).

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Orang tua

di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Status Responden Jumlah Persentase (%)

1.

2.

Ayah

Ibu

30

62

32,6

67,4

Total 92 100,0

b. Usia

Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa responden yang berusia

17-25 tahun (remaja akhir) sebesar 27 orang (29,4%) dan responden

yang berusia 36-45 tahun (dewasa akhir) sebesar 28 orang (30,4%).

Page 73: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

52

Usia responden paling banyak adalah 26-35 tahun (dewasa awal)

sebesar 37 orang (40,2%).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Usia Jumlah Presentase (%)

1.

2.

3.

Remaja Akhir (17-25 tahun)

Dewasa Awal (26-35 tahun)

Dewasa Akhir (36-45 tahun)

27

37

28

29,4

40,2

30,4

Total 92 100,0

c. Pendidikan

Rata-rata pendidikan terakhir responden adalah lulusan SMA

yakni sebanyak 43 orang (46,7%). Responden dengan pendidikan dasar

(SD, SMP) sebanyak 38 orang (41,3%) dan pendidikan tinggi

(Diploma, Sarjana) sebanyak 11 orang (12,0%).

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Pendidikan Jumlah Presentase (%)

1.

2.

3.

Dasar (SD, SMP)

Menengah Atas (SMA)

Tinggi (Diploma, Sarjana)

38

43

11

41,3

46,7

12,0

Total 92 100,0

d. Status Ekonomi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah 53 orang

(57,6%) responden memiliki status ekonomi rendah, sedangkan 39

orang (42,4%) responden memiliki status ekonomi tinggi.

Page 74: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

53

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Ekonomi

di Dusun Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

No. Status Ekonomi Jumlah Presentase (%)

1.

2.

Rendah

Tinggi

53

39

57,6

42,4

Total 92 100,0

e. Pengalaman Pemberian Antibiotik Pada Anak

Tabel di bawah ini memperlihatkan bahwa sebanyak 13

responden (14,1%) tidak pernah memberikan antibiotik pada anak,

sedangkan mayoritas responden mengaku pernah memberikan

antibiotik pada anak yakni sebanyak 79 orang (85,9%).

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengalaman

Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

Tahun 2014

(n=92)

No. Pengalaman Jumlah Presentase (%)

1.

2.

Tidak

Ya

13

79

14,1

85,9

Total 92 100,0

2. Pengetahuan Tentang Pemberian Antibiotik Pada Anak

a. Tingkat Pengetahuan Responden

Pengkategorian pengetahuan menggunakan mean di mana nilai

mean adalah 10. Responden yang dikategorikan memiliki pengetahuan

kurang adalah yang mempunyai skor <10, sedangkan responden yang

dikategorikan memiliki pengetahuan baik adalah yang mempunyai

Page 75: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

54

skor ≥10. Berdasarkan kategori tersebut maka hasil penelitian terhadap

pengetahuan responden diperoleh sebagai berikut:

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tentang Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

Tahun 2014

(n=92)

No. Pengetahuan Jumlah Presentase (%)

1.

2.

Kurang

Baik

43

49

46,7

53,3

Total 92 100,0

Tabel di atas memperlihatkan bahwa sebanyak 43 responden

(46,7%) memiliki pengetahuan kurang dan 49 responden (53,3%)

memiliki pengetahuan baik.

b. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Jawaban responden terhadap setiap item pertanyaan pada lembar

kuesioner disajikan pada tabel di bawah ini:

Page 76: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

55

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Kuesioner

Pengetahuan

(n=92)

No. Item Pertanyaan Salah Benar

n % n %

1. Pengertian Antibiotik

P2

P9

P14

8

52

57

8,7

56,5

62,0

84

40

35

91,3

43,5

38,0

2. Indikasi Antibiotik

P1

P6

66

70

71,7

76,1

26

22

28,3

23,9

3. Peresepan Antibiotik

P5

P11

36

14

39,1

15,2

56

78

60,9

84,8

4. Dosis Antibiotik

P4

P10

P13

P15

44

14

28

23

47,8

15,2

30,4

25,0

48

78

64

69

52,2

84,8

69,6

75,0

5. Efek Samping Antibiotik

P3

P7

21

44

22,8

47,8

71

48

77,2

52,2

6. Resistensi Antibiotik

P8

P12

P16

37

18

20

40,2

19,6

21,7

55

74

72

59,8

80,4

78,3

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada pengertian antibiotik,

sebanyak 91,3% menjawab dengan benar bahwa antibiotik dapat

mengobati infeksi bakteri (P2), sedangkan 56,5% menjawab dengan salah

bahwa antibiotik dapat mengobati infeksi virus (P9), dan 62,0% juga

menjawab dengan salah bahwa antibiotik dapat menyembuhkan semua

jenis infeksi (P14). Pada indikasi antibiotik, sebanyak 71,7% menjawab

dengan salah bahwa antibiotik harus segera diberikan ketika anak demam

Page 77: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

56

(P1) dan 76,1% juga menjawab dengan salah bahwa antibiotik sangat

diperlukan ketika anak sakit (radang) tenggorokan (P6).

Pada peresepan antibiotik didapatkan sebanyak 31,9% menjawab

dengan salah bahwa antibiotik boleh dibeli sendiri di apotek tanpa resep

dokter (P5) dan 84,8% menjawab dengan benar bahwa antibiotik harus

menggunakan resep dokter (P11). Untuk dosis antibiotik, sebanyak 84,8%

responden menjawab dengan benar bahwa antibiotik bentuk sirup harus

diberikan dengan menggunakan sendok/pipet khusus (P10). Tetapi 47,8%

dan 25,0% menjawab dengan salah bahwa antibiotik bentuk sirup boleh

diberikan menggunakan takaran sendok teh (P4) dan boleh diberikan

menggunakan takaran sendok makan (P15). Adapun yang menjawab

dengan benar bahwa antibiotik harus dihabiskan adalah sebesar 69,6%

(P13).

Pada efek samping antibiotik diperoleh sebanyak 47,8% menajawab

dengan salah bahwa antibiotik tidak menimbulkan efek samping apa pun

(P7), sedangkan 77,2% menjawab dengan benar bahwa anak dapat alergi

pada antibiotik yang diberikan (P3). Pada pertanyaan resistensi antibioitk,

sebanyak 80,4% menjawab dengan benar bahwa pemberian antibiotik

tanpa alasan yang kurang tepat akan menyebabkan kuman kebal terhadap

antibiotik (P12) dan sebanyak 78,3% juga menjawab dengan benar bahwa

pemberian antibiotik dengan dosis yang kurang tepat akan membuat

kuman kebal terhadap antibiotik (P16). Sedangkan 40,2% menjawab

dengan salah bahwa pemberian sisa antibiotik pada gejala sakit yang sama

pada anak tidak akan menyebabkan kuman kebal terhadap antibiotik (P8).

Page 78: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

57

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square

(X2) untuk mengetahui apakah ada hubungan antara karakteristik orang tua

(status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman) dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

Hasil analisis data diperoleh sebagai berikut:

1. Hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah

Tabel 5.8

Analisis Hubungan Antara Status Orang Tua Dengan Pengetahuan

Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

(n=92)

Status

Orang

Tua

Pengetahuan

Total % P

Value OR Kurang Baik

n % n %

Ayah

Ibu

8

35

26,7

56,5

22

27

73,3

43,5

30

62

100,0

100,0 0,007 0,281

Total 43 46,7 49 53,3 92 100,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 30 orang ayah yang menjadi

responden, sebanyak 8 orang (26,7%) memiliki pengetahuan kurang dan

22 orang (73,3%) memiliki pengetahuan baik. Responden yang berstatus

sebagai ibu menunjukkan bahwa 35 orang (56,5%) berpengetahuan

kurang dan 27 orang (43,5%) berpengetahuan baik. Hasil uji Chi Square

(X2) menunjukkan bahwa nilai P value ≤ 0,05 yakni 0,007 yang berarti

bahwa ada hubungan antara status orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

Page 79: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

58

Analisis kekuatan hubungan antara dua variabel menggunakan

odds ratio (OR). Nilai (OR) berkisar antara 0 dan ∞. Apabila kategori

baris dan kategori kolom saling bebas, maka nilai OR adalah 1. Apabila

nilai OR>1, berarti individu-individu pada baris pertama lebih besar

kemungkinannya bernilai kategori kolom 1 daripada individu-individu

pada baris kedua. Sedangkan apabila nilai OR<1, berarti individu-individu

pada baris pertama lebih kecil kemungkinannya bernilai kategori kolom 1

daripada individu-individu pada baris kedua (Saefuddin, 2008). Dalam

penelitian ini, nilai OR pada status orang tua diperoleh sebesar 0,281.

Maka dapat disimpulkan bahwa ayah 0,281 kali lebih kecil

kemungkinannya memiliki pengetahuan yang kurang daripada ibu.

2. Hubungan antara usia responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah

Tabel 5.9

Analisis Hubungan Antara Usia Responden Dengan Pengetahuan

Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun Sonotengah

(n=92)

Usia

Pengetahuan

Total % P

Value Kurang Baik

n % n %

Remaja Akhir

Dewasa Awal

Dewasa Akhir

18

14

11

66,7

37,8

39,3

9

23

17

33,3

62,2

60,7

27

37

28

100,0

100,0

100,0 0,047

Total 43 46,7 49 53,3 92 100,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dengan

usia remaja awal (17-25 tahun) yang memiliki pengetahuan kurang

sebanyak 18 orang (66,7%), sedangkan yang memiliki pengetahuan baik

sebanyak 9 orang (33,3%). Responden dengan usia dewasa awal (26-35

Page 80: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

59

tahun) yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 14 orang (37,8%),

sedangkan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 23 orang (62,2%).

Responden dengan usia dewasa akhir (36-45 tahun) yang memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 11 orang (39,3%), sedangkan yang

memiliki pengetahuan baik sebanyak 17 orang (60,7%). Dari hasil uji Chi

Square (X2) diperoleh bahwa nilai P value ≤ 0,05 yakni 0,047 yang

berarti bahwa ada hubungan antara usia orang tua dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

3. Hubungan antara pendidikan responden dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak

Tabel 5.10

Analisis Hubungan Antara Pendidikan Responden Dengan

Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun

Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

Pendidikan

Pengetahuan

Total % P Value Kurang Baik

n % n %

Dasar

Menengah Atas

Tinggi

25

16

2

65,8

37,2

18,2

13

27

9

34,2

62,8

81,8

38

43

11

100.0

100,0

100,0 0,005

Total 43 46,7 49 53,3 92 100,0

Tabel di atas menunjukkan bahwa responden lulusan pendidikan

dasar (SD, SMP) yang memiliki pengetahuan kurang sejumlah 25 orang

(65,8%), sedangkan yang memiliki pengetahuan baik sejumlah 13 orang

(34,2%). Responden lulusan pendidikan menengah atas (SMA) yang

memiliki pengetahuan kurang sejumlah 16 orang (37,2%), sedangkan

yang memiliki pengetahuan baik sejumlah 27 orang (62,8%). Responden

lulusan pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana) yang memiliki pengetahuan

Page 81: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

60

kurang sejumlah 2 orang (18,2%), sedangkan yang memiliki pengetahuan

baik sejumlah 9 orang (81,8%). Hasil uji Chi Square (X2) menunjukkan

bahwa nilai P value ≤ 0,05 yakni 0,005 yang berarti bahwa ada hubungan

antara pendidikan orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian

antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

4. Hubungan antara status ekonomi responden dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak

Tabel 5.11

Analisis Hubungan Antara Status Ekonomi Responden Dengan

Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun

Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

Status

Ekonomi

Pengetahuan

Total % P Value Kurang Baik

n % n %

Rendah

Tinggi

28

15

52,8

38,5

25

24

47,2

61,5

53

39

100,0

100,0 0,172

Total 43 46,7 49 53,3 92 100,0

Berdasarkan tabel di atas, responden dengan status ekonomi rendah

yang berpengetahuan kurang sebanyak 28 orang (52,8%) dan yang

berpengetahuan baik sebanyak 25 orang (47,2%). Sedangkan responden

dengan status ekonomi tinggi yang berpengetahuan kurang sebanyak 15

orang (38,5%) dan yang berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (61,5%).

Hasil uji Chi Square (X2) menunjukkan bahwa nilai P value > 0,05 yakni

0,172 yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara status ekonomi orang

tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun

Sonotengah.

Page 82: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

61

5. Hubungan antara pengalaman responden dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak

Tabel 5.12

Analisis Hubungan Antara Pengalaman Responden Dengan

Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun

Sonotengah Tahun 2014

(n=92)

Pengalaman

Pengetahuan

Total % P

Value Kurang Baik

n % n %

Tidak

Ya

8

35

61,5

44,3

5

44

38,5

55,7

13

79

100,0

100,0 0,248

Total 43 46,7 49 53,3 92 100,0

Responden yang tidak pernah memberikan antibiotik pada anak

menunjukkan bahwa yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8

orang (61,5%), sedangkan yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 5

orang (38,5%). Responden yang memiliki pengalaman pernah

memberikan antibiotik pada anak menunjukkan bahwa yang

berpengetahuan kurang sebanyak 35 orang (44,3%) dan yang

berpengetahuan baik sebanyak 44 orang (55,7%). Dari hasil uji Chi

Square (X2) diperoleh bahwa nilai P value > 0,05 yakni 0,248 yang

berarti bahwa tidak ada hubungan antara pengalaman orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

Page 83: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

62

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada uraian di bawah ini, penulis akan membahas hasil penelitian

hubungan karakteristik orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik

pada anak di Dusun Sonotengah. Interprestasi dan diskusi hasil membahas tentang

kesenjangan maupun kesesuaian antara hasil penelitian yang dilakukan dengan

hasil penelitian terkait disertai teori yang mendasarinya. Di bawah ini juga

dibahas tentang keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.

A. Pembahasan Univariat

1. Karakteristik responden

Karakteristik responden yang dibahas meliputi status orang tua,

usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman dalam pemberian

antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

a. Status Orang Tua

Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 32,6% responden

berstatus sebagai ayah dan 67,4% responden berstatus sebagai ibu.

Partisipasi ibu dalam menjadi responden lebih tinggi karena mayoritas

ibu di Dusun Sonotengah merupakan ibu rumah tangga. Mereka lebih

sering berada di rumah sehingga mudah untuk ditemui dan dijadikan

sebagai responden.

Ayah dan ibu, keduanya memiliki peran penting dalam keluarga.

Menurut Effendy (1998), ayah berperan sebagai pencari nafkah,

pendidik, pelindung, pemberi rasa nyaman, dan sebagai kepala

Page 84: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

63

keluarga. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,

pengasuh dan pendidik anak-anaknya, serta pelindung dan pencari

nafkah tambahan dalam keluarga. Berdasarkan observasi peneliti di

Dusun Sonotengah, peran pengasuhan anak lebih didominasi oleh ibu

daripada ayah di mana sebenarnya kontribusi ayah dalam pengasuhan

anak juga sangat diperlukan.

Ayah memiliki posisi yang sama pentingnya dengan peran ibu

dalam perkembangan anak. Keterlibatan ayah tidak sekedar

keikutsertaan dalam menangani dan merawat anak, hubungan kasih

sayang ayah-anak, serta tanggung jawab ekonomi saja, tetapi meliputi

keberadaan ayah secara figur serta perilaku keteladanan yang

dicontohkan dalam keluarga (Erawati, 2009).

b. Usia

Menurut Wong (2008), usia yang paling memuaskan untuk

membesarkan anak adalah antara 18 sampai 35 tahun. Dalam penelitian

ini, usia tersebut mencakup kelompok remaja akhir dan dewasa awal, di

mana jumlah responden yang berada pada dua kelompok usia tersebut

cukup banyak. Orang tua yang termasuk kelompok remaja akhir (17-25

tahun) sebesar 29,4% dan yang termasuk kelompok dewasa awal (26-35

tahun) sebesar 40,2%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa rata-

rata orang tua di Dusun Sonotengah berada pada usia yang paling

memuaskan untuk membesarkan anak.

Hasil penelitian ini juga selaras dengan yang diungkapkan oleh

Erikson (1963) dan Santrock (1999), di mana rata-rata orang tua di

Page 85: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

64

Dusun Sonotengah berada pada usia yang sesuai dengan tugas

perkembangannya. Menurut Erikson (1963), seseorang pada usia 19-25

tahun berada pada tahapan intimasi versus isolasi. Individu mudah

mencari hubungan dengan orang lain untuk mendapatkan rasa saling

berbagi, saling mengasihi, dan keintiman. Pada kisaran usia ini,

seseorang biasanya memutuskan untuk menikah kemudian mempunyai

anak sehingga berganti peran menjadi orang tua. Namun jika individu

tidak mampu berbagi hubungan yang erat dan merasa nyaman dalam

hubungan yang akrab dapat mempunyai rasa isolasi dari teman-teman

atau anggota keluarga (Christensen & Kenney 2009). Demikian pula

yang dikatakan oleh Santrock (1999) bahwa seseorang yang berada

pada usia 20-40 tahun, penampilan fisiknya benar-benar matang

sehingga siap melakukan tugas-tugas orang dewasa seperti bekerja,

menikah dan mempunyai anak (Dariyo, 2003).

c. Pendidikan

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 46,7% responden

merupakan lulusan SMA (pendidikan menengah atas) dan 41,3%

merupakan lulusan SD dan SMP (pendidikan dasar). Keterbatasan biaya

menjadi alasan utama tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat

selanjutnya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata penghasilan masyarakat

Dusun Sonotengah yang kurang dari Rp 1.635.000/bulan. Tidak dapat

dipungkiri jika pendidikan tergantung pada penghasilan, sebagaimana

penelitian Rahmawati (2012) yang menyatakan bahwa penghasilan

Page 86: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

65

orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak pada masyarakat

nelayan di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat.

Adapun responden yang merupakan lulusan diploma atau

sarjana (pendidikan tinggi) sebanyak 12,0%. Berdasarkan pengamatan

peneliti, mayoritas responden di Dusun Sonotengah yang lulusan

diploma atau sarjana merupakan pendatang di Dusun tersebut bukan

penduduk asli. Penduduk asli kebanyakan merupakan lulusan SD, SMP,

dan SMA bahkan angka lulusan SD dan SMP masih cukup tinggi. Oleh

karena itu perlu adanya dorongan untuk meningkatkan pendidikan di

Dusun Sonotengah karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka

akan semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki (Mubarak dkk,

2007).

d. Status Ekonomi

Menurut Notoatmodjo (2003), bila seseorang berpenghasilan

cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli

fasilitas-fasilitas sumber informasi yang dapat mempengaruhi

pengetahuan misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku.

Namun, sebanyak 57,6% responden merupakan kategori status ekonomi

rendah yakni berpenghasilan kurang dari Rp 1.635.000/bulan (UMK

Kabupaten Malang) dan hanya 42,4% yang masuk kategori status

ekonomi tinggi. Melihat data tersebut, maka orang tua di Dusun

Sonotengah memiliki peluang kecil untuk mampu menyediakan fasilitas

sumber informasi.

Page 87: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

66

Selain itu, berdasarkan teori Abraham Maslow (1908-1970)

tentang lima tingkat kebutuhan manusia, manusia akan mencoba

memenuhi kebutuhan paling dasar terlebih dahulu baru kebutuhan yang

lebih tinggi (Asmadi, 2008). Oleh karena itu, orang tua di Dusun

Sonotengah yang memiliki status ekonomi rendah akan mengutamakan

kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan dibandingkan

kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan. Hal ini didukung pula

oleh kebutuhan dasar mereka yang semakin meningkat dengan adanya

anak usia 1-5 tahun dalam keluarga.

e. Pengalaman Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak

Berdasarkan hasil penelitian, 14,1% responden tidak memiliki

pengalaman pernah memberikan antibiotik pada anak, sedangkan

85,9% mengaku pernah memberikan antibiotik pada anak. Orang tua di

Dusun Sonotengah yang pernah memberikan antibiotik pada anak, akan

berpeluang memberikan kembali antibiotik tersebut ketika anak mereka

sakit. Hal ini sebagaimana penelitian Abu Romman (2013) yang

melaporkan bahwa sekitar 40% orang tua di Amman yang memberikan

antibiotik pada anak mereka adalah berdasarkan pengalaman

penggunaan antibiotik sebelumnya. Mereka menggunakan antibiotik

tersebut kembali karena pada penggunaan sebelumnya antibiotik

tersebut efektif menyembuhkan anak mereka yang sakit. Dan sekitar

65% responden mengatakan bahwa mereka memberikan antibiotik pada

anak mereka tiga kali dalam setahun.

Page 88: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

67

Berdasarkan data di atas, mayoritas orang tua di Dusun

Sonotengah memiliki pengalaman pernah memberikan antibiotik pada

anak. Kemungkinan besar mereka akan memiliki pengetahuan yang

baik tentang antibiotik sebagaimana pendapat Dariyo (2003) bahwa

semakin seseorang mempunyai banyak pengalaman, ia akan semakin

mengembangkan pemikiran dan pengetahuannya. Maka dapat

diasumsikan bahwa orang tua yang memiliki pengalaman pernah

memberikan antibiotik pada anak akan berusaha mencari informasi

mengenai penggunaan antibiotik pada anak mereka. Informasi tersebut

terutama mengenai dosis, cara pemberian, dan indikasi pengobatan

antibiotik (Hadinegoro, 2002).

2. Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak

a. Tingkat Pengetahuan Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 46,7%

responden memiliki pengetahuan kurang dan 53,3% responden

memiliki pengetahuan baik. Jadi dapat dikatakan bahwa rata-rata orang

tua di Dusun Sonotengah memiliki pengetahuan yang baik tentang

pemberian antibiotik pada anak. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Widayati (2012), Sudiarto (2012) dan Moorthy (2013) di

mana masyarakat yang memiliki pengetahuan baik tentang antibiotik

lebih banyak dibandingkan dengan yang memiliki pengetahuan kurang.

Orang tua di Dusun Sonotengah yang memiliki pengetahuan

kurang sangat perlu untuk mendapatkan edukasi, terutama tentang

pemberian antibiotik pada anak. Perawat sebagai pendidik sangat

Page 89: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

68

diperlukan kontribusinya dalam meningkatkan pengetahuan orang tua

di Dusun Sonotengah, baik secara langsung dengan memberi

penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua maupun secara tidak

langsung dengan menolong orang tua memahami pengobatan dan

perawatan anaknya. Tiga domain yang dapat diubah oleh perawat

melalui pendidikan kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan, serta

sikap keluarga dalam hal kesehatan, khususnya perawatan anak sakit

(Supartini, 2004).

b. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden

mengetahui jika antibiotik dapat mengobati infeksi bakteri pada anak

(91,3%). Tetapi masih cukup banyak juga responden yang menjawab

salah dengan menganggap antibiotik dapat mengobati infeksi virus pada

anak (56,5%) dan dapat mengobati semua jenis infeksi baik yang

disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur (62,0%). Keterbatasan

informasi mengenai penyebab infeksi membuat orang tua beranggapan

bahwa semua jenis infeksi bisa diobati dengan antibiotik. Hal ini

tampak dari kebingungan responden ketika mengisi kuesioner pada

ketiga item pertanyaan tersebut.

Responden yang menjawab salah pernyataan tentang indikasi

antibiotik masih cukup banyak di mana 71,7% menganggap antibiotik

harus segera diberikan ketika anak demam dan 76,1% menganggap

antibiotik sangat perlu diberikan kepada anak yang sakit radang

tenggorokan. Pengetahuan yang kurang memadai tentang indikasi

Page 90: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

69

penggunaan antibiotik ini akan memicu perilaku pemberian antibiotik

yang kurang tepat pada anak sebagaimana penelitian Rinjani (2012)

yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan orang tua

terhadap perilaku pemberian antibiotik pada anak balita penderita ISPA

di Puskesmas Depok Jaya.

Adapun sebanyak 47,8% responden tidak mengetahui bahwa

antibiotik yang diberikan kepada anak dapat menimbulkan efek

samping. Pemahaman ini yang mungkin membuat responden

menganggap bahwa antibiotik boleh diberikan secara bebas kepada

anak. Hal ini dapat dilihat dari 39,1% responden yang menyatakan

bahwa antibiotik dapat dibeli sendiri di apotek tanpa resep dokter.

Padahal penggunaan antibiotik harus berdasarkan resep dokter

(Permenkes, 2011).

Berdasarkan jawaban responden, sebanyak 84,8% menjawab

dengan benar bahwa antibiotik bentuk sirup harus diberikan kepada

anak menggunakan sendok/pipet khusus untuk sirup antibiotik. Tetapi

sebanyak 47,8% menjawab dengan salah bahwa antibiotik bentuk sirup

boleh diberikan pada anak menggunakan takaran sendok teh dan boleh

diberikan menggunakan takaran sendok makan (25,0%). Sedangkan

berdasarkan penelitian Falagas dkk (2010) diperoleh bahwa sendok teh

dan sendok makan bukan alat pengukur dosis yang reliabel, dan tidak

disarankan untuk menggunakannya dalam mengukur dosis obat bentuk

sirup.

Page 91: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

70

Sebanyak 80,4% responden menjawab dengan benar bahwa

dapat terjadi resistensi antibiotik jika indikasi pemberian antibiotik

tidak benar dan sebanyak 78,3% responden juga menjawab dengan

benar bahwa dapat terjadi resistensi antibiotik jika dosis pemberian

antibiotik tidak tepat. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden mengetahui tentang resistensi antibiotik.

Tetapi yang menjadi masalah adalah mereka belum mengetahui dengan

benar tentang indikasi dan dosis pemberian antibiotik yang tepat. Hal

ini dapat dilihat dari jawaban responden bahwa antibiotik harus segera

diberikan ketika anak demam (71,7%) dan radang tenggorokan

(76,1%), serta boleh memberikan antibiotik pada anak dengan

menggunakan takaran sendok teh (47,8%) dan sendok makan (25,0%).

B. Pembahasan Bivariat

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil analisa hubungan

karakteristik orang tua (status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi,

dan pengalaman) dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak.

Secara lebih jelas akan dibahas sebagai berikut:

1. Hubungan status orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian

antibiotik pada anak

Hasil uji Chi Square (X2) memperlihatkan nilai p=0,007,

membuktikan bahwa terdapat hubungan antara status orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Widayati (2012) yang

menyatakan bahwa pengetahuan responden laki-laki tentang antibiotik

Page 92: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

71

lebih baik dibandingkan dengan responden perempuan. Dari hasil analisa

kekuatan hubungan antara dua variabel didapatkan nilai odds ratio 0,281.

Angka ini menunjukkan bahwa ayah 0,281 kali lebih kecil

kemungkinannya memiliki pengetahuan yang kurang daripada ibu. Hal ini

bisa dilihat dari persentase ayah di Dusun Sonotengah yang memiliki

pengetahuan baik lebih banyak daripada ibu. Jumlah ayah di Dusun

Sonotengah yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 73,3% sedangkan

jumlah ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 43,5%.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Panagakou (2012) di

Yunani, di mana ayah lebih beresiko memiliki pengetahuan yang kurang

tentang antibiotik dibandingkan dengan ibu karena seorang ayah tidak

berpartisipasi sebanyak ibu dalam pengasuhan anak–anak mereka

sehingga seorang ayah cenderung kurang mencari informasi terkait

masalah kesehatan anaknya (Panagakou, 2012). Berdasarkan pengamatan

peneliti, meskipun ayah di Dusun Sonotengah juga kurang berkontribusi

dalam pengasuhan anak tetapi mereka sangat peduli dalam perawatan

anak-anaknya ketika sakit. Ayah juga lebih banyak memperoleh informasi

tentang kesehatan anaknya daripada ibu karena ayah bekerja di luar

rumah sehingga lebih terpapar untuk memperoleh informasi. Sedangkan

mayoritas pekerjaan ibu di Dusun Sonotengah merupakan ibu rumah

tangga yang lebih sering berada di rumah. Lingkungan sosial ibu terbatas

hanya di sekitar rumah dan proses pertukaran informasi tentang kesehatan

sering terjadi antar ibu ketika sedang berkumpul. Akan tetapi informasi

tentang kesehatan yang disampaikan antar ibu ini terkadang kurang tepat

Page 93: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

72

kebenarannya karena tidak diperoleh dari sumber informasi yang jelas dan

terpercaya.

2. Hubungan usia orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian

antibiotik pada anak

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa responden usia

remaja awal (17-25 tahun) yang memiliki pengetahuan baik sebanyak

33,3%. Sedangkan responden dengan usia dewasa awal (26-35 tahun)

yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 62,2% dan responden dengan

usia dewasa akhir (36-45 tahun) yang memiliki pengetahuan baik

sebanyak 60,7%. Data tersebut menunjukkan bahwa orang tua di Dusun

Sonotengah yang berusia dewasa memiliki pengetahuan lebih baik

dibandingkan dengan orang tua berusia remaja. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Quizhpe (2013) di Ekuador, di mana ibu berusia

dewasa memiliki pengetahuan lebih baik tentang penggunaan antibiotik

pada anak dibandingkan dengan ibu berusia remaja (<19 tahun).

Perbedaan signifikan di antara ibu berusia dewasa dan ibu berusia remaja

ditemukan pada tingkat kepatuhan pengobatan, pengetahuan tentang

resiko penggunaan antibiotik, dan pengetahuan tentang resistensi

antibiotik.

Hasil uji Chi Square (X2) memperlihatkan nilai p=0,047 yang

membuktikan bahwa ada hubungan antara usia orang tua dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.

Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Mubarak dkk (2007) bahwa

dengan bertambahnya usia seseorang akan terjadi perubahan pada aspek

Page 94: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

73

psikis dan psikologis (mental), di mana pada aspek psikologis (mental)

taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa. Selain itu, kapasitas

kognitif orang dewasa tergolong masa operasional formal, bahkan

kadang-kadang mencapai masa post-operasi formal di mana taraf ini

menyebabkan orang dewasa mampu memecahkan masalah yang

kompleks dengan kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional (Dariyo,

2003).

3. Hubungan pendidikan orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden lulusan pendidikan

dasar (SD, SMP) yang memiliki pengetahuan baik sejumlah 34,2%.

Adapun responden lulusan pendidikan menengah atas (SMA) yang

memiliki pengetahuan baik sejumlah 62,8% dan responden lulusan

pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana) yang memiliki pengetahuan baik

sejumlah 81,8%. Data di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi

pendidikan orang tua di Dusun Sonotengah, maka semakin baik pula

pengetahuan yang dimiliki. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian

Widayati (2012) di mana responden yang berpendidikan tinggi memiliki

pengetahuan lebih baik dibandingkan dengan responden yang

berpendidikan rendah.

Hasil uji Chi Square (X2) diperoleh nilai p=0,005, membuktikan

bahwa ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan pengetahuan

dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah. Pendidikan

sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang seperti yang

Page 95: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

74

dinyatakan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula intelektualnya. Seseorang

yang berpendidikan tinggi mempunyai pengetahuan yang lebih baik

dibandingkan dengan orang yang berpendidikan menengah dan rendah.

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas

manusia, di mana semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

berkualitas hidupnya.

4. Hubungan status ekonomi orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden dengan status

ekonomi rendah yang berpengetahuan baik sebanyak 47,2% dan

responden dengan status ekonomi tinggi yang berpengetahuan baik

sebanyak 61,5%. Data tersebut memperlihatkan bahwa orang tua di

Dusun Sonotengah yang berstatus ekonomi tinggi berbanding lurus

dengan pengetahuan yang dimiliki. Apabila seseorang berpenghasilan

cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli

fasilitas-fasilitas sumber informasi (Notoatmodjo, 2003). Akan tetapi jika

fasilitas-fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin atau

tidak menyediakan informasi terkait pemberian antibiotik pada anak,

maka pengetahuan tentang hal tersebut tetap tidak bisa didapatkan.

Hasil uji Chi Square (X2) menunjukkan bahwa nilai signifikansi

p=0,172 yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara status ekonomi

orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di

Dusun Sonotengah. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian

Page 96: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

75

Panagakou (2012) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara

penghasilan dengan pengetahuan orang tua dalam penggunaan antibiotik

pada anak, di mana orang tua dengan penghasilan tinggi lebih baik

pengetahuannya dibandingkan dengan orang tua yang berpenghasilan

sedang dan rendah. Perbedaan ini mungkin karena status ekonomi orang

tua dalam penelitian ini hanya terbagi menjadi rendah dan tinggi sehingga

terdapat kemungkinan penghasilan responden yang masuk kategori status

ekonomi rendah dan status ekonomi tinggi tidak terpaut jauh selisihnya.

Berdasarkan pengamatan peneliti, rata-rata penghasilan orang tua Di

Dusun Sonotengah berkisar antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000/bulan,

sedangkan batas pengkategorian status ekonomi rendah dan tinggi adalah

penghasilan Rp 1.635.000/bulan.

5. Hubungan pengalaman orang tua dengan pengetahuan dalam

pemberian antibiotik pada anak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 38,5% responden

yang tidak memiliki pengalaman pernah memberikan antibiotik pada anak

mempunyai pengetahuan baik. Sedangkan responden yang pernah

memberikan antibiotik pada anak memperlihatkan bahwa 55,7% yang

memiliki pengetahuan baik. Dari hasil uji Chi Square (X2) diperoleh nilai

p=0,248 yang membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara

pengalaman orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik

pada anak di Dusun Sonotengah. Hal ini berbeda dengan pendapat Gulo

(2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan diperoleh melalui

pengalaman diri sendiri secara langsung, di mana metode trial and error

Page 97: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

76

merupakan cara memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung.

Perbedaan ini karena orang tua di Dusun Sonotengah tidak menyadari

terjadinya error (kesalahan) dalam pengalaman mereka selama pemberian

antibiotik pada anak. Mereka belum mengetahui dengan benar tentang

penggunaan antibiotik yang tepat untuk anak meliputi indikasi, dosis, dan

efek samping antibiotik. Anak juga tidak mengalami dampak penggunaan

antibiotik yang kurang tepat secara langsung sehingga orang tua kurang

perhatian untuk mencari informasi terkait penggunaan antibiotik. Oleh

karena itu, mereka tidak memperoleh pengetahuan yang baru dari

pengalamannya tersebut.

Selain itu, orang tua yang terbiasa menghadapi anak sakit ringan

cenderung tidak memiliki perhatian terhadap apa yang diberikan kepada

anak sebagaimana dalam penelitian Walsh (2007) yang menyatakan

bahwa pengalaman orang tua terhadap anak demam biasa akan

mengurangi perhatian terhadap demam, pemanfaatan pelayanan kesehatan

dan penggunaan antipiretik dibandingkan dengan anak yang mengalami

demam kejang. Begitu pula orang tua di Dusun Sonotengah yang

memiliki pengalaman pernah merawat anak sakit demam atau radang

tenggorokan. Mereka memberikan antibiotik pada anaknya yang sakit dan

anaknya bisa sembuh setelah mengkonsumsi antibiotik. Berdasarkan

pengalaman tersebut, orang tua beranggapan bahwa antibiotik sangat

diperlukan ketika anak sakit demam dan radang tenggorokan sehingga

mereka akan mengulangi kembali pemberian antibiotik setiap kali anak

mereka sakit. Mereka mengambil keputusan pengobatan sesuai dengan

Page 98: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

77

pengalaman positif sebelumnya tanpa berusaha mencari informasi yang

benar mengenai indikasi pemberian antibiotik pada anak. Maka dari itu,

pengetahuan orang tua tentang pemberian antibiotik pada anak tidak

mengalami peningkatan meskipun mereka memiliki pengalaman

sebelumnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini diantaranya sebagai

berikut:

1. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa kuesioner dibuat sendiri

oleh peneliti sehingga tidak memiliki standar yang baku baik secara

nasional maupun internasional.

2. Pernyataan yang digunakan di dalam instrumen penelitian merupakan

pernyataan tertutup, sehingga bisa jadi instrumen dalam penelitian ini

belum mampu mewakili apa yang diketahui dan dirasakan oleh responden.

Page 99: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

78

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan karakteristik responden didapatkan data terbanyak yaitu

status orang tua sebagai ibu (67,4%), usia dewasa awal yakni 26-35 tahun

(40,2%), pendidikan menengah atas (SMA) (46,7%), status ekonomi

rendah (57,6%), dan memiliki pengalaman pernah memberikan antibiotik

pada anak (85,9%).

2. Responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar 53,3% dan yang

memiliki pengetahuan kurang sebesar 46,7%. Jadi mayoritas orang tua di

Dusun Sonotengah memiliki pengetahuan baik tentang pemberian

antibiotik pada anak.

3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dua variabel ternyata tidak

dapat membuktikan adanya hubungan yang bermakna dengan

pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak yaitu status ekonomi

(p=0,172) dan pengalaman (p=0,248).

4. Adapun tiga variabel yang lain yaitu status orang tua (p=0,007), usia

(p=0,047), dan pendidikan (p=0,005) secara statistik dapat membuktikan

adanya hubungan yang signifikan dengan pengetahuan dalam pemberian

antibiotik pada anak. Nilai odds ratio (OR) status orang tua

memperlihatkan bahwa ayah 0,281 kali lebih kecil kemungkinannya

memiliki pengetahuan yang kurang daripada ibu.

Page 100: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

79

B. Saran

1. Bagi Masyarakat Dusun Sonotengah

Disarankan perlu adanya kesadaran bagi para orang tua untuk berusaha

mencari informasi terkait pemberian antibiotik pada anak supaya

pengetahuan yang masih kurang bisa menjadi lebih baik.

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi landasan bagi pendidikan

keperawatan dalam memberikan edukasi terhadap orang tua, terutama

tentang indikasi, dosis, dan efek samping antibiotik guna meningkatkan

pengetahuan mengenai pemberian antibiotik pada anak.

3. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah

untuk menetapkan suatu kebijakan terkait penggunaan dan perdagangan

antibiotik supaya tidak dijual secara bebas di masyarakat.

4. Bagi Peneliti Lain

Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pengetahuan

orang tua dalam pemberian antibiotik pada anak misalnya dengan studi

komparatif antara pengetahuan orang tua yang tinggal di pedesaan dan

orang tua yang tinggal di perkotaan.

Page 101: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

DAFTAR PUSTAKA

Abu Romman, Hala A. Hussien. 2013. Patterns of Antibiotics Use among

Children. International Journal of Medicine and Medical Sciences. Vol.

5(6): 264-272.

Adi, Rianto. 2004. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta: Granit.

Alumran, Arwa, Xiang Yu Hou and Cameron Hurst. 2013. “Assesing the overuse

of antibiotcs in children in Saudi Arabia: validation of the parental

perception on antibiotics scale (PAPA scale)”, Health and Quality of Life

Outcomes, 11:39.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Betz, Cecily Lynn & Linda A. Sowden. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri.

Jakarta: EGC.

Center of Disease Control and Prevention (CDC).

http://www.cdc.gov/drugresistance/threat-report-2013/) diperoleh tanggal

16 Maret 2014.

Chan G. C and Tang S.F, 2006. “Parental Knowledge, attitudes, and antibiotic

use for Acute Upper Respiratory Tract Infection in Children Attending a

Primary Healthcare Clinic in Malaysia”, Singapore Med J, 47 (4) : 266.

Christensen, Paula J. & Kenney, Janet W. 2009. Proses Keperawatan: Aplikasi

Model Konseptual. Jakarta: EGC.

Dahlan, M. Sopiyudin. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan:

Deskriptiv, Bivarita, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan

Menggunakan SPSS Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

____________________. 2010. Besar Sample dan Cara Pengambilan Sampel

dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dariyo, Agoes. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: P.

Grasindo Anggota

Darmansjah, Iwan. 2008. “Penggunaan Antibiotik pada Pasien Anak”, Majalah

Kedokteran Indonesia, Volume: 58, Nomor: 10.

Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009.

http://www.depkes.go.id diperoleh tanggal 02 Maret 2014.

Page 102: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC.

Erawati, Muna. 2009. Model Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan.

http://eprints.stainsalatiga.ac.id. diperoleh tanggal 24 Juni 2014.

Falagas, Matthew E. et.al., 2010. “Inaccuracies in dosing drugs with teaspoons

and tablespoons”, The International Journal of Clinical Practice, 64, 9,

1185-1189.

Farida, Helmia, dkk., 2008. “Penggunaan Antibiotik Secara Bijak Untuk

Mengurangi Resistensi Antibiotik, Studi Intervensi di Bagian Kesehatan

Anak RS Dr. Kariadi”, Sari Pediatri, Vol. 10, No. 1.

Febiana, Tia. 2012. Laporan Karya Tulis Ilmiah : Kajian Rasionalitas

Penggunaan Antibiotik Di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Gulo, W. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Hadinegoro, Sri Rezeki H. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak : Infeksi &

Penyakit Tropis Edisi Pertama. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Hermansyah, Andi. 2013. Bijak Menggunakan dan Menyimpan Obat dalam

Bentuk Sirup. http://andi-ff.web.unair.ac.id diperoleh tanggal 06 Maret

2014.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik

Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hull, David dan Derek I. Johnston. 2008. Essential Pediatrics, 3th ed. Atau

Dasar-Dasar Pediatri. Alih bahasa Hartono Gunadi. Jakarta : EGC.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. kbbi.web.id/umur diperoleh tanggal 01 Maret

2014.

Kartono, 2006. Perilaku Manusia. Jakarta : ISBN.

Kliegmen, Robert M et. al.. 2011. Nelson Textbook of Pediatrics. USA : Elsevier

Saundres.

Page 103: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Mardiastuti H. W. dkk., 2007. “Emerging Resistance Pathogen : Situasi Terkini di

Asia, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah dan Indonesia”, Majalah

Kedokteran Indonesia, Volum : 57, Nomor : 3.

McKenzie, Duncan et al., 2013. “Antimicrobal Stewardship : what’s it all

about?”, Australian Prescriber Volume 36 : Number 4.

Meadow, Roy dan Simon Newell. 2005. Lecture Notes on Pediatrics atau Lecture

Notes : Pediatrika. Alih bahasa Kripti Hartini dan Asri Dwi Rachmawati.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak, Orang

Dewasa, Usia Lanjut, Pneumonia Atipik & Pneumonia Atypik

Mycobacterium. Jakarta : Pustaka Obor Populer.

Mitrea, LS. 2008. Pharmacology. Canada: Natural Medicine Books.

Moorthy, Yasotah Thakshina. 2013. Karya Tulis Ilmiah: Gambaran Pengetahuan

Masyarakat Terhadap Penggunaan Antibiotik Di Puskesmas Padang Bulan

Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2007. Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses

Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Mulholland, E.K & Adegobola, Richard A. 2005. “Bacterial infections – A major

cause of death among children in Africa”, The New England journal of

medicine, 352:75-7.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

___________________. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurbaiti, Irma & Waras Budi Utomo. 2010. Metodologi Penelitian Dalam Bidang

Keperawatan. Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Panagakou, Sotiria G...[et. al.]. 2012. Risk Factors of Antibiotic Misuse for Upper

Respiratory Tract Infection in Children : Result from a Cross-Sectional

Knowledge-Attitude-Practice Study in Greece. International Scholarly

Research Network Volume 2012, Article ID 685302, 8 pages.

Parimi, Neeta, Lexley M. Pinto Pereira and P. Prabhakar, 2004. “Caregivers’

Practices, Knowledge and Beliefs of Antibiotics in Pediatrics Upper

Respiratory Tract Infections in Trinidad and Tobago : a cross-sectional

study”, BMC Family Practice, 5:28.

Page 104: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 78 Tahun 2013.

http://www.jatimprov.go.id/site/upah-minimum-kabupatenkota-jawa-timur-

2014/ diperoleh tanggal 18 Maret 2014.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2406/Menkes/PER/XII/2011.

http://www.binfar.depkes.go.id/dat/Permenkes_Antibiotik.pdf diperoleh

tanggal 05 Maret 2014.

Purnamasari, Eka R.W. 2012. Tesis : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pada

Orang Tua terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Kunjungan Ulang Balita

dengan Pneumonia di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu. FKUI.

Quizhpe, Arturo et al., 2013. “Differences in antibiotic use and knowledge

between adolescent and adult mothers in Ecuador”, F1000Research, 2 :

108.

Rahmawati, Sri. 2012. Pengaruh Penghasilan Orang Tua Terhadap Pendidikan

Anak. Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan.

Rinjani, Rosi. 2012. Hubungan pengetahuan dan sikap orang tua terhadap

perilaku pemberian antibiotik pada anak balita penderita infeksi saluran

pernapasan atas di Puskesmas Depok Jaya. Kedoteran UPN Jakarta

Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013. http://depkes.go.id/ diakses tanggal 14

Maret 2014.

Saefuddin, Asep dkk. 2009. Statistika Dasar. Bandung: Grasindo.

Schwartz, M. William. 2004. Clinical Handbook of Pediatrics atau Pedoman

Klinis Pediatri. Alih Bahasa Brahm U. Pendit... [et. al.]. Jakarta : EGC.

Setiabudy, Rianto. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Gaya Baru

Jakarta.

Setiadi, 2007. Konsep Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sudiarto dkk. 2012. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Orang Tua

Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak (Usia 1-4 Tahun) Penderita Infeksi

Saluran Pernafasan Akut Di Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya.

Sumardjo, Damin. 2008. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta : EGC.

Page 105: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:

EGC.

Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003.

http://www.dikti.go.id/files/atur/UU20-2003Sisdiknas.pdf diperoleh tanggal

19 Maret 2014

Walsh, A., Edwards, H., & Fraser, J. 2007. Influences on parents’fever

management: beliefs, experiences and information sources. Journal of

Clinical Nursing, 16, 2331-2340.

Widayati, Aris et al., 2012. “Knowledge and Beliefs About antibiotics among

people in Yogyakarta City Indonesia : a cross sectional population-based

survey”, Antimicrobal Resistance and Infection Control, 1: 38.

Wijaya, M. C. 2008. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Depok :

Kawan Pustaka.

Wong, Donna L... [et.al]. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Jakarta :

EGC.

Yusmaniar, Novia. 2011. Skripsi : Upaya Orang Tua dalam Membimbing Anak

Melaksanakan Ibadah Di RW 08 Desa Sasakpanjang Kecamatan

Tajurhalang Bogor. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Zaman, Halimah Badioze et al. 2009. Visual Informatics: Bridging Research and

Practice. Germany: Springer.

Page 106: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004
Page 107: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004
Page 108: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004
Page 109: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004
Page 110: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004
Page 111: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Nomor Responden

Lembar Kuesioner

Hubungan Karakteristik Orang Tua Dengan Pengetahuan Dalam

Pemberian Antibiotik Pada Anak Di Dusun Sonotengah Kabupaten

Malang

Tujuan :

Kuesioner ini dirancang untuk mengidentifikasi “Hubungan Karakteristik Orang Tua dengan

Pengetahuan dalam Pemberian Antibiotik pada Anak di Dusun Sonotengah Kabupaten

Malang”.

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pertanyaan.

2. Beri tanda cek list (√ ) pada kotak pertanyaan yang menurut Anda paling sesuai/benar

3. Isilah titik–titik yang tersedia dengan jawaban yang benar.

4. Jika salah mengisi jawaban, coret jawaban tersebut dan beri tanda cek list (√) pada

jawaban yang dianggap benar.

Page 112: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Di bawah ini, saya:

nama inisial : _____________________

alamat : Rt : _____ Rw : _____

bersedia terlibat sebagai responden dalam penelitian Sdri. Shulcha Fithriya, mahasiswi

Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Hubungan

Karakteristik Orang Tua dengan Pengetahuan dalam Pemberian Antibiotik pada Anak

di Dusun Sonotengah Kabupaten Malang”. Peneliti sudah menjelaskan manfaat, kerugian,

dan konsekuensi yang akan saya terima serta menjamin kerahasiaan identitas saya.

Malang, Mei 2014

Ttd,

____________________

Page 113: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

A. Karakteristik Responden

1. Berapakah usia Anda? _______ tahun

2. Apakah hubungan Anda dengan anak?

Ayah

Ibu

3. Apakah pendidikan terakhir Anda?

SD/ MI/ sederajat

SMP/ MTs/ sederajat

SMA/ MA/ SMK/ sederajat

Diploma/ Sarjana S1/S2

4. Berapakah penghasilan keluarga Anda dalam sebulan?

Kurang dari Rp 1.635.000/ bulan

Lebih dari Rp 1.635.000/ bulan

5. Apakah Anda pernah memberikan antibiotik pada anak Anda ketika dia sakit,

misalnya demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, diare atau infeksi telinga?

Ya

Tidak

Page 114: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

B. Pengetahuan Tentang Antibiotik

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

BENAR SALAH

1. Antibiotik harus segera diberikan ketika anak demam

2. Antibiotik dapat mengobati infeksi bakteri pada anak

3. Anak dapat alergi pada antibiotik seperti gatal, mual, diare

4. Antibiotik bentuk sirup boleh diberikan kepada anak

menggunakan takaran sendok teh

5. Antibiotik boleh dibeli sendiri di apotek tanpa resep dokter

6. Antibiotik sangat diperlukan ketika anak sakit (radang)

tenggorokan

7. Antibiotik tidak memiliki efek samping apa pun

8. Pemberian sisa antibiotik pada gejala sakit yang sama pada

anak, tidak akan membuat kuman kebal terhadap antibiotik

9. Antibiotik dapat mengobati infeksi virus pada anak

10. Antibiotik bentuk sirup harus diberikan pada anak

menggunakan sendok/pipet khusus untuk sirup antibiotik

11. Antibiotik untuk anak harus menggunakan resep dokter

12. Pemberian antibiotik tanpa alasan yang tepat akan

menyebabkan kuman kebal terhadap antibiotik

13. Antibiotik yang diberikan pada anak harus dihabiskan

14. Antibiotik dapat menyembuhkan semua jenis infeksi pada anak

(bakteri, virus, dan jamur)

15. Antibiotik bentuk sirup boleh diberikan kepada anak

menggunakan takaran sendok makan

16. Pemberian antibiotik dengan dosis yang kurang tepat, akan

membuat kuman kebal terhadap antibiotik

“TERIMA KASIH atas PARTISIPASInya”

Page 115: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

HASIL UJI RELIABILITAS

No. Pengetahuan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 Skor

1. 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 10

2. 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12

3. 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 8

4. 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 7

5. 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10

6. 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 8

7. 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13

8. 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14

9. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 11

10. 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

11. 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 9

12. 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 7

13. 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 6

14. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3

15. 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 8

16. 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 8

17. 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 11

18. 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 7

19. 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 12

20. 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10

21. 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 8

22. 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 7

23. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14

24. 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4

25. 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 8

26. 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13

27. 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 5

28. 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

29. 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 7

30. 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4

Totl 15 30 18 16 7 6 21 10 15 20 16 23 12 18 24 22 273

p 0,5 1 0,6 0,5 0,2 0,2 0,7 0,33 0,5 0,67 0,53 0,77 0,4 0,6 0,8 0,73 q 0,5 0 0,4 0,5 0,8 0,8 0,3 0,67 0,5 0,33 0,47 0,23 0,6 0,4 0,2 0,27 pq 0,25 0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,22 0,25 0,22 0,25 0,18 0,24 0,24 0,16 0,2

Jmlh item 16 SUMpq 3,245555556

Varian Skor 10,29

Mean Skor 9,1

KR 20 0,730230717

Page 116: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

UJI NORMALITAS Data Skoring Pengetahuan

STATUS ORANG TUA

hubungan dengan anak * Ptotal Crosstabulation

Count

Ptotal Total

Kurang Baik

hubungan dengan anak Ayah 8 22 30

Ibu 35 27 62

Total 43 49 92

hubungan dengan anak * Ptotal Crosstabulation

Ptotal Total

Kurang Baik

hubungan dengan anak

Ayah

% within hubungan dengan

anak 26,7% 73,3% 100,0%

% within Ptotal 18,6% 44,9% 32,6%

% of Total 8,7% 23,9% 32,6%

Ibu

% within hubungan dengan

anak 56,5% 43,5% 100,0%

% within Ptotal 81,4% 55,1% 67,4%

% of Total 38,0% 29,3% 67,4%

Total

% within hubungan dengan

anak 46,7% 53,3% 100,0%

% within Ptotal 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 46,7% 53,3% 100,0%

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

V17

N 92

Normal Parametersa,b

Mean 10,00

Std. Deviation 2,730

Most Extreme Differences

Absolute ,110

Positive ,110

Negative -,103

Kolmogorov-Smirnov Z 1,058

Asymp. Sig. (2-tailed) ,213

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 117: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 7,205a 1 ,007

Continuity Correctionb 6,058 1 ,014

Likelihood Ratio 7,437 1 ,006

Fisher's Exact Test ,008 ,006

Linear-by-Linear

Association 7,127 1 ,008

N of Valid Cases 92

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14,02.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for hubungan

dengan anak (Ayah / Ibu) ,281 ,108 ,727

For cohort Ptotal = Kurang ,472 ,251 ,889

For cohort Ptotal = Baik 1,684 1,179 2,405

N of Valid Cases 92

Page 118: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

USIA

Usia responden * Ptotal Crosstabulation

Count

Ptotal Total

Kurang Baik

Usia responden

Remaja akhir 18 9 27

Dewasa awal 14 23 37

Dewasa akhir 11 17 28

Total 43 49 92

Usia responden * Ptotal Crosstabulation

Ptotal Total

Kurang Baik

Usia responden

Remaja akhir

% within Usia responden 66,7% 33,3% 100,0%

% within Ptotal 41,9% 18,4% 29,3%

% of Total 19,6% 9,8% 29,3%

Dewasa awal

% within Usia responden 37,8% 62,2% 100,0%

% within Ptotal 32,6% 46,9% 40,2%

% of Total 15,2% 25,0% 40,2%

Dewasa akhir

% within Usia responden 39,3% 60,7% 100,0%

% within Ptotal 25,6% 34,7% 30,4%

% of Total 12,0% 18,5% 30,4%

Total

% within Usia responden 46,7% 53,3% 100,0%

% within Ptotal 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 46,7% 53,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6,110a 2 ,047

Likelihood Ratio 6,174 2 ,046

Linear-by-Linear

Association 4,029 1 ,045

N of Valid Cases 92

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 12,62.

Page 119: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

PENDIDIKAN

Pendidikan responden * Ptotal Crosstabulation

Count

Ptotal Total

Kurang Baik

Pendidikan responden

Pendidikan dasar 25 13 38

Pendidikan menengah atas 16 27 43

Pendidikan tinggi 2 9 11

Total 43 49 92

Pendidikan responden * Ptotal Crosstabulation

Ptotal Total

Kurang Baik

Pendidikan

responden

Pendidikan dasar

% within Pendidikan responden 65,8% 34,2% 100,0%

% within Ptotal 58,1% 26,5% 41,3%

% of Total 27,2% 14,1% 41,3%

Pendidikan

menengah atas

% within Pendidikan responden 37,2% 62,8% 100,0%

% within Ptotal 37,2% 55,1% 46,7%

% of Total 17,4% 29,3% 46,7%

Pendidikan tinggi

% within Pendidikan responden 18,2% 81,8% 100,0%

% within Ptotal 4,7% 18,4% 12,0%

% of Total 2,2% 9,8% 12,0%

Total

% within Pendidikan responden 46,7% 53,3% 100,0%

% within Ptotal 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 46,7% 53,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 10,712a 2 ,005

Likelihood Ratio 11,127 2 ,004

Linear-by-Linear

Association 10,423 1 ,001

N of Valid Cases 92

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 5,14.

Page 120: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

STATUS EKONOMI

status ekonomi responden * Ptotal Crosstabulation

Count

Ptotal Total

Kurang Baik

status ekonomi responden Rendah 28 25 53

Tinggi 15 24 39

Total 43 49 92

status ekonomi responden * Ptotal Crosstabulation

Ptotal Total

Kurang Baik

status ekonomi responden

Rendah

% within status ekonomi

responden 52,8% 47,2% 100,0%

% within Ptotal 65,1% 51,0% 57,6%

% of Total 30,4% 27,2% 57,6%

Tinggi

% within status ekonomi

responden 38,5% 61,5% 100,0%

% within Ptotal 34,9% 49,0% 42,4%

% of Total 16,3% 26,1% 42,4%

Total

% within status ekonomi

responden 46,7% 53,3% 100,0%

% within Ptotal 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 46,7% 53,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1,863a 1 ,172

Continuity Correctionb 1,331 1 ,249

Likelihood Ratio 1,874 1 ,171

Fisher's Exact Test ,207 ,124

Linear-by-Linear

Association 1,843 1 ,175

N of Valid Cases 92

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,23.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 121: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

PENGALAMAN

pengalaman responden * Ptotal Crosstabulation

Count

Ptotal Total

Kurang Baik

pengalaman responden Tidak 8 5 13

Ya 35 44 79

Total 43 49 92

pengalaman responden * Ptotal Crosstabulation

Ptotal Total

Kurang Baik

pengalaman responden

Tidak

% within pengalaman

responden 61,5% 38,5% 100,0%

% within Ptotal 18,6% 10,2% 14,1%

% of Total 8,7% 5,4% 14,1%

Ya

% within pengalaman

responden 44,3% 55,7% 100,0%

% within Ptotal 81,4% 89,8% 85,9%

% of Total 38,0% 47,8% 85,9%

Total

% within pengalaman

responden 46,7% 53,3% 100,0%

% within Ptotal 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 46,7% 53,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1,332a 1 ,248

Continuity Correctionb ,730 1 ,393

Likelihood Ratio 1,335 1 ,248

Fisher's Exact Test ,369 ,197

Linear-by-Linear

Association 1,318 1 ,251

N of Valid Cases 92

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,08.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 122: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Pengertian (P2, P5, P8)

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 8 8,7 8,7 8,7

Benar 84 91,3 91,3 100,0

Total 92 100,0 100,0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 36 39,1 39,1 39,1

Benar 56 60,9 60,9 100,0

Total 92 100,0 100,0

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 37 40,2 40,2 40,2

Benar 55 59,8 59,8 100,0

Total 92 100,0 100,0

Indikasi (P1, P6)

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 66 71,7 71,7 71,7

Benar 26 28,3 28,3 100,0

Total 92 100,0 100,0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 70 76,1 76,1 76,1

Benar 22 23,9 23,9 100,0

Total 92 100,0 100,0

Page 123: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

Peresepan (P9, P11)

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 52 56,5 56,5 56,5

Benar 40 43,5 43,5 100,0

Total 92 100,0 100,0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 14 15,2 15,2 15,2

Benar 78 84,8 84,8 100,0

Total 92 100,0 100,0

Dosis (P4, P10, P13, P15)

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 44 47,8 47,8 47,8

Benar 48 52,2 52,2 100,0

Total 92 100,0 100,0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 14 15,2 15,2 15,2

Benar 78 84,8 84,8 100,0

Total 92 100,0 100,0

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 28 30,4 30,4 30,4

Benar 64 69,6 69,6 100,0

Total 92 100,0 100,0

Page 124: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 23 25,0 25,0 25,0

Benar 69 75,0 75,0 100,0

Total 92 100,0 100,0

Efek samping (P3, P7)

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 21 22,8 22,8 22,8

Benar 71 77,2 77,2 100,0

Total 92 100,0 100,0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 44 47,8 47,8 47,8

Benar 48 52,2 52,2 100,0

Total 92 100,0 100,0

Resistensi (P12, P14, P16)

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 18 19,6 19,6 19,6

Benar 74 80,4 80,4 100,0

Total 92 100,0 100,0

Page 125: HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORANG TUA DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25643/1/SHULCHA... · 1997 – 1998 : TK Al-Muniib Kebonagung Malang . 1998 – 2004

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 57 62,0 62,0 62,0

Benar 35 38,0 38,0 100,0

Total 92 100,0 100,0

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Salah 20 21,7 21,7 21,7

Benar 72 78,3 78,3 100,0

Total 92 100,0 100,0