HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

52
HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS GESTASIONAL DENGAN KELAHIRAN BAYI MAKROSOMIA DI RUMAH SAKIT HERMINA CIPUTAT TAHUN 2014 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : Yunisa Khulqi Rosita NIM : 1112103000040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2015 M

Transcript of HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

Page 1: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN

DIABETES MELLITUS GESTASIONAL DENGAN

KELAHIRAN BAYI MAKROSOMIA DI RUMAH

SAKIT HERMINA CIPUTAT TAHUN 2014

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Yunisa Khulqi Rosita

NIM : 1112103000040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 2: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …
Page 3: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …
Page 4: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …
Page 5: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur tak lupa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan sehingga penulis mampu

menyelesaikan penelitian ini. Kemudian, shalawat serta salam penulis haturkan

ke junjungan Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan para sahabat. Dalam

penelitian ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang turut memberikan

bantuan serta dukungan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Prof. Dr. Arif Sumantri S.KM., M.Kes. selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta Prof Dr. dr. Sardjana, SpOG (K),SH, Ibu

Maftuhah, M.Kep,Ph.D, dan Ibu Fase Badriah, S.KM., M.Kes, Ph.D. selaku

Wakil Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Ahmad Zaki, Sp.OT, Mepid selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. H. Taufik Zain, Sp.OG (K)Onk selaku pembimbing 1 atas bimbingan dan

pengarahan yang membuat saya bisa melakukan penelitian, keikhlasan untuk

meluangkan waktu di tengah kesibukan bersama pasien sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan penelitian.

4. dr. Nurul Hiedayati, PhD selaku pembimbing 2 atas bimbingan, saran, kritik

dan informasi yang sangat bermanfaat dalam penulisan laporan, keikhlasan

untuk meluangkan waktu berbagi ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan penelitian.

5. dr. Flori Ratnasari, PhD selaku penanggung jawab riset PSPD 2012 yang

telah memfasilitasi penulis untuk menyelesaikan penelitian.

6. dr. Irnov selaku Pimpinan Rumah Sakit Hermina Ciputat yang telah

memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data.

7. Ibu Sri selaku Wakil Pimpinan dan Ibu Novi selaku Bagian Diklat Rumah

Sakit Hermina Ciputat yang telah memfasilitasi penulis dalam pengambilan

data penelitian di Rumah Sakit Hermina Ciputat.

Page 6: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

vi

8. Ibu Suci sekalu Kepala Bagian Rekam Medis dan staff Rumah Sakit Hermina

Ciputat yang telah membantu penulis dalam pengumpulan rekam medis guna

pengambilan data di Rumah Sakit Hermina Ciputat.

9. Seluruh staff sekretariat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Jakarta yang telah membantu penulis dalam pembuatan surat ijin penelitian.

10. Ayah dan Ibu, Drs Bambang Sugiri, S.H., M.Pd. dan Endang Sulistiyowati,

atas bantuan secara langsung, doa dan segala bentuk dukungan sehingga

menguatkan penulis dalam proses penelitian hingga penulisan laporan.

11. Kakak dan Adik, Metia Ariyanti dan Septian Henry, atas bantuan, perhatian,

dan dukungan yang diberikan.

12. Teman kelompok Riset, Ramadhian, Rivki, Ilham Murtala, Fahmi Akbar dan

Ilyas, atas kerjasamanya dalam melakukan penelitian.

13. Teman berjuang, PSPD 2012, terkhusus Rahmah Ubat, Ranita Rusydina,

Nurprima, Hapsari, Arif Syafaat, Abdelrahman, Ilham Murtala, M. Zikri,

Adichita, Siti Nurfadillah, Hesty, Widiya, Miftah atas dukungan semangat

dan doa yang selalu diberikan.

14. Kakak tingkat PSPD, terkhusus kak Nissa, kak Rona, kak Nur Zaki dan kak

Gita Ruryatesa atas bantuannya dalam melakukan penelitian hingga

melakukan sidang.

15. Rekan TIM SOLID BEM FKIK 2013-2014 atas bantuan secara langsung,

dukungan, semangat, doa dan hiburan sehingga proses penelitian dapat dilalui

dengan penuh semangat.

16. Seluruh keluarga besar atas bantuan, kasih sayang, perhatian, dukungan, doa

dan semangat dalam proses menjalani pendidikan dan penelitian.

Tentunya, penelitian ini masih jauh dari kata sempurna Penulis

mengharapkan kritik dan saran dari untuk kebaikan di masa yang akan datang.

Demikian laporan penelitian ini penulis susun, semoga dapat memberikan manfaat

tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Ciputat, 11 Desember 2015

Yunisa Khulqi Rosita

Page 7: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

vii

ABSTRAK

Yunisa Khulqi Rosita. Program Studi Pendidikan Dokter. Hubungan Kadar

Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Gestasional dengan Kelahiran Bayi

Makrosomia di RS Hermina Ciputat Pada Tahun 2014. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar gula darah pasien

diabetes mellitus gestasional dengan kelahiran bayi makrosomia di RS Hermina

Ciputat pada tahun 2014. Kadar gula darah puasa ≥126 mg/dl pada ibu hamil

terdiagnosis sebagai Diabetes Mellitus Gestasional dapat menyebabkan beberapa

komplikasi, salah satunya kelahiran bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram

atau bayi makrosomia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi

dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data diperoleh dari rekam medis

pasien dengan diagnosis Diabetes Mellitus Gestasional dan indikasi kelahiran bayi

makrosomia di RS Hermina Ciputat sebanyak 6 pasien dengan

mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan secara

univariat menggunakan statistik non-parametrik dengan Korelasi Rank Spearman.

Didapatkan hasil rs hitung = 0,943 dan rs tabel = 0,886 sehingga koefisien rs

hitung > rs tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa

terdapat korelasi antara kenaikan gula darah saat hamil trimester 3 dengan

kelahiran bayi makrosomia.

Kata kunci: Diabetes Mellitus Gestasional. Bayi Makrosomia

ABSTRACT

Yunisa Khulqi Rosita. Medical Education Study Programme. Relationship of

Blood Glucose Concentration in Gestational Diabetes Mellitus Patients with

Macrosomia Fetus at Hermina Ciputat Hospital in 2014. 2015.

This study aims is to determine the relationship of blood glucose concentration in

Gestational Diabetes Mellitus patients with Macrosomia Fetus at Hermina

Ciputat Hosppital in 2014. The increasing of blood fasting glucose ≥126 mg/dl

during pregnancy, called as Gestational Diabetes Mellitus, will make the fetus

have more than 4000grams of birth body weight or called as macrosomia fetus.

This research is in descriptif corelation with cross-sectional. The collection od

data was obtained from medical records of patients with Gestational Diabetes

Mellitus and indication of Macrosomia fetus at Hermina Ciputat Hospital, 6

patients, with inclusion and exclusion criterias. Data analysis was performed

using univariat non-parametric statistic with Correlation Rank Spearman. The

result was rs counted = 0,943 and rs table = 0,886, the statistic analysis showed

that coefficient rs counted > rs table so H0 was rejected and Ha was accepted. This

study showed that there is a corelation betweend the increasing blood glucose in

3th trimesters of pregnancy with macrosomia fetus.

Keywords: Glucose Diabetes Macrosomia, Macrosomia fetus.

Page 8: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 3

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3

1.4.1 Tujuan Umum ...................................................................... 3

1.4.2 Tujuan Khusus...................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

2.1 Landasan Teori .............................................................................. 6

2.1.1 Fisiologi Kehamilan ............................................................. 6

2.1.2 Kriteria Diabetes Mellitus .................................................... 12

2.1.3 Diabetes pada Kehamilan ..................................................... 13

2.1.4 Bayi Makrosomia ................................................................. 17

2.2 Kerangka Teori ............................................................................... 25

2.3 Kerangka Konsep ........................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

3.1 Desain Penelitian ............................................................................ 27

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 27

3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 28

3.3.1 Populasi Penelitian ................................................................. 28

3.3.2 Sampel Penelitian ................................................................... 28

Page 9: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

ix

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .......................................................... 28

3.4.1 Kriteria Inklusi ........................................................................ 28

3.4.2 Kriteria Eksklusi ..................................................................... 28

3.5 Cara Kerja Penelitian ..................................................................... 29

3.6 Variabel Penelitian ......................................................................... 29

3.7 Manajemen Data ............................................................................ 30

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 30

3.7.2 Teknik Analisis Data .............................................................. 30

3.8 Definisi Operasional ....................................................................... 32

3.9 Etika Penelitian .............................................................................. 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 35

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 35

4.1.1 Deskripsi Data ........................................................................ 35

4.1.2. Analisis Data ......................................................................... 36

4.2 Pembahasan .................................................................................... 38

4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 40

BAB V SMPULAN DAN SARAN ................................................................ 41

5.1 Simpulan ......................................................................................... 41

5.2 Saran ............................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 42

LAMPIRAN .................................................................................................... 44

Page 10: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kondisi bayi dengan berat badan lahir berlebih atau abnormal

diistilahkan dengan fetal makrosomia atau bayi makrosomia.1 Makrosomia

adalah bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4000 gram. Kemunculan

bayi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor kondisional

atau hanya diduga penyebabnya, misalnya genetik. Kedua, faktor ibu hamil

yang menderita diabetes. Ketiga, faktor ibu yang mengalami kenaikan berat

badan yang lebih pada saat hamil dan faktor ibu yang mengalami kehamilan

lewat waktu.2

Berdasarkan pada hasil Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) tahun 2013,

persentase berat badan lahir anak dengan berat badan > 4000 gram adalah

berkisar 4.8% dari jumlah kelahiran bayi nasional.3 Berdasarkan data

persentase berat badan lahir anak di Indonesia pada tahun 2013 didapatkan

hasil bahwa 6,7% dari kelahiran di provinsi Banten memiliki berat badan

lahir ≥ 4000 gram.4

Sekitar 5% - 10% kematian maternal janin disebabkan karena bayi lahir

dengan perkiraan makrosomia dari ibu yang memiliki riwayat gula darah

meningkat pada saat kehamilan atau diabetes.5 Kenaikan gula darah pada saat

kehamilan menyebabkan bayi lahir dengan makrosomia.6 Kelahiran bayi

Page 11: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

2

makrosomia dapat menjadi penyulit pada saat persalinan sebagai contoh

waktu persalinan yang lama atau sebagai indikasi melahirkan secara sectio

secaria.6

Faktor yang diduga menjadi penyebab dari kelahiran bayi makrosomia

adalah diabetes dan obesitas. Makrosomia juga dapat meningkatkan risiko

trauma lahir, asfiksia, dan persalinan dengan sectio secaria. Janin yang

terlampau besar tersebut berisiko mempersulit proses kelahiran. Sementara

pada janin berisiko mengalami distosia bahu atau patah tulang selangka pada

saat proses persalinan. Bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4000

gram berpotensi mengalami hipoglikemi setelah lahir dan obesitas setelah

dewasa.6

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji

pengaruh kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus gestasional terhadap

berat badan lahir bayi. Penelitian ini menggunakan asumsi dasar bahwa

perempuan yang mempunyai kadar gula darah sewaktu >200 mg/dl dan atau

kadar gula darah puasa ≥126 mg/dl mulai usia kehamilan 24-26 minggu

terdiagnosis diabetes mellitus gestasional. Diabetes pada masa kehamilan

dapat mengalami komplikasi yang terjadi pada janin terkait dengan diabetes

mellitus gestasional meliputi makrosomia, prematur, Intrauterine Growth

Restriction (IUGR), kematian janin dan bayi baru lahir, malformasi

kongenital, bayi baru lahir (30-60 menit pertama setelah lahir) dalam keadaan

hipoglikemia, hipokalemi, hiperbilirubin, polisitemia dan hipomagnesium.7

Page 12: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

Apakah kadar gula darah yang tinggi (kadar gula darah puasa mencapai

≥126 mg/dl) pada pasien diabetes mellitus gestasional dapat mempengaruhi

berat badan lahir bayi?

1.3. Hipotesis Penelitian

Ibu hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional yang memiliki kadar

gula darah tinggi (kadar gula darah puasa mencapai ≥126 mg/dl) dapat

menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lebih dari 4000 gram atau

yang disebut dengan bayi makrosomia.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kadar gula darah

pasien diabetes mellitus gestasional yang tinggi (kadar gula darah puasa

mencapai ≥126 mg/dl) dengan kelahiran bayi makrosomia di RS Hermina

Ciputat pada Tahun 2014.

1.4.2. Tujuan Khusus

Beberapa tujuan yang didapatkan dari penelitian ini seperti:

a. Untuk mengetahui data kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus

gestasional dengan bayi makrosomia di RS Hermina Ciputat.

Page 13: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

4

b. Untuk mengetahui data kelahiran berat badan lahir bayi dengan ibu

diabetes mellitus gestasional di RS Hermina Ciputat.

c. Untuk mengetahui hubungan kadar gula darah yang tinggi pada pasien

diabetes mellitus gestasional dengan kelahiran bayi makrosomia.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik secara teoritis maupun

secara praktis. Manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1.5.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kadar gula darah puasa

yang tinggi mencapai ≥ 126 mg/dl pada pasien diabetes mellitus

gestasional memiliki hubungan dengan kelahiran bayi makrosomia.

1.5.2. Manfaat Praktis

1.5.2.1. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti untuk

dijadikan sebagai sarana pengembangan diri dan penerapan

pengetahuan mengenai metodologi penelitian, dan korelasi antara

kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus gestasional dengan

kelahiran bayi makrosomia.

1.5.2.2. Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi

bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian lebih lanjut

mengenai hubungan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus

gestasional dengan kelahiran bayi makrosomia.

Page 14: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

5

1.5.2.3. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk

mengontrol kadar gula darah kepada perempuan dan atau ibu hamil

yang memiliki riwayat kadar gula darah tinggi baik pada dirinya

sendiri maupun keluarga pada saat kehamilan sehingga dapat

dilakukan upaya pencegahan berupa meminimalkan angka kelahiran

bayi makrosomia.

Page 15: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Fisiologi Kehamilan

Kehamilan atau masa gestasi berlangsung sekitar 38- 40 minggu

dari konsepsi. Selama masa tersebut, janin memiliki plasenta yang

berfungsi sebagai sistem pernapasan, pencernaan dan ginjal selama

kehidupan intrauterin. Selain itu, plasenta juga berfungsi menyalurkan

nutrisi dari ibu ke janin untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama

kehamilan.8

2.1.1.1.Perubahan Metabolik

Sebagai akibat dari peningkatan sekresi dari berbagai macam

hormon selama masa kehamilan, termasuk tiroksin, adrenokortikal dan

hormon seks, maka laju metabolisme basal pada wanita hamil meningkat

sekitar 15 % selama mendekati masa akhir dari kehamilan. Sebagai hasil

dari peningkatan laju metabolisme basal tersebut, maka wanita hamil

sering mengalami sensasi rasa panas yang berlebihan. Selain itu, karena

adanya beban tambahan, maka pengeluaran energi untuk aktivitas otot

lebih besar daripada normal.8

2.1.1.2.Perubahan Kardiovaskular

Sistem kardiovaskular beradaptasi selama masa kehamilan terhadap

beberapa perubahan yang terjadi. Meskipun perubahan sistem

Page 16: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

7

kardiovaskular terlihat pada awal trimester pertama, perubahan pada

sistem kardiovaskular berlanjut ke trimester kedua dan ketiga, ketika

cardiac output meningkat kurang lebih sebanyak 40 % daripada pada

wanita yang tidak hamil.9

Pada trimester kedua, kompresi aortocava oleh pembesaran uterus

menjadi penting secara progresif, mencapai titik maksimum pada minggu

ke- 36 dan 38, kemudian dapat menghasilkan perpindahan posisi kepala

fetal menuju pelvis. Penelitian mengenai cardiac output, diukur ketika

pasien berada pada posisi supine selama minggu terakhir kehamilan,

menunjukkan bahwa ada penurunan dibandingkan pada wanita yang tidak

hamil, penurunan ini tidak diobservasi ketika pasien berada dalam posisi

lateral decubitus. Sindrom hipotensi, yang terjadi pada 10 % wanita hamil

dikarenakan adanya oklusi pada vena yang mengakibatkan terjadinya

takikardi maternal, hipotensi arterial, penurunan kesadaran, dan pucat.

Kompresi pada aorta yang dibawah dari posisi ini mengakibatkan

penurunan perfusi uteroplasental dan mengakibatkan terjadinya asfiksia

pada fetus. Oleh karena itu, perpindahan posisi uterus dan perpindahan

posisi pelvis ke arah lateral harus dilakukan secara rutin selama trimester

kedua dan ketiga dari kehamilan.10

2.1.1.3.Perubahan Hematologi

Volume darah maternal mulai meningkat pada awal masa kehamilan

sebagai akibat dari perubahan osmoregulasi dan sistem renin angiotensin,

menyebabkan terjadinya retensi sodium dan peningkatan dari total body

Page 17: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

8

water menjadi 8,5 L. Pada masanya, volume darah meningkat sampai

45% dimana volume sel darah merah hanya meningkat sampai 30%.

Perbedaan peningkatan ini dapat menyebabkan terjadinya anemia

fisiologis dalam kehamilan dengan hemoglobin rata-rata 11.6 g/dl dan

hematokrit 35.5%. Akan tetapi tubuh ibu memberikan kompensasi dengan

cara meningkatkan curah jantung, peningkatan PaO2, dan pergeseran ke

kanan dari kurva disosiasi oksihemoglobin sehingga transport oksigen

tidak terganggu.8

Kehamilan sering diasosiasikan dengan keadaan hiperkoagulasi yang

memberikan keuntungan dalam membatasi terjadinya kehilangan darah

saat proses persalinan. Konsentrasi fibrinogen dan faktor VII,VIII,

IX,X,XII, hanya faktor XI yang mungkin mengalami penurunan.

Fibrinolisis secara cepat dapat diobservasi kemudian pada trimester ketiga.

Sebagai efek dari anemia dilusi, leukositosis dan penurunan dari jumlah

platelet sebanyak 10 % mungkin saja terjadi selama trimester ketiga.

Karena kebutuhan fetus, anemia defisiensi folat dan zat besi mungkin saja

terjadi jika suplementasi dari zat gizi ini tidak terpenuhi.8

2.1.1.4.Perubahan Sistem Respirasi

Adaptasi respirasi selama kehamilan dirancang untuk

mengoptimalkan oksigenasi ibu dan janin, serta memfasilitasi perpindahan

produk sisa CO2 dari janin ke ibu. Konsumsi oksigen dan ventilasi per

menit meningkat secara progresif selama masa kehamilan. Volume tidal

dalam angka yang lebih kecil, laju pernafasan meningkat. Pada aterm

Page 18: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

9

konsumsi oksigen akan meningkat sekitar 20-50% dan ventilasi meningkat

hingga 50%. PaCO2 menurun sekitar 28-32 mmHg. Alkalosis respiratorik

dihindari melalui mekanisme kompensasi yaitu penurunan konsentrasi

plasma bikarbonat. Hiperventilasi juga dapat meningkatkan PaO2 secara

perlahan. Peningkatan dari 2,3-difosfogliserat mengurangi efek

hiperventilasi dalam afinitas hemoglobin dengan oksigen. Hubungan

antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah jantung memicu

perfusi jaringan.11

Posisi dari diafragma terdorong ke atas akibat dari pembesaran

uterus dan umumnya diikuti pembesaran dari diameter anteroposterior dan

transversal dari cavum thoraks. Secara umum, ditemukan peningkatan dari

inspiratory reserve volume sehingga kapasitas paru total tidak mengalami

perubahan.10

2.1.1.5.Perubahan Sistem Renal

Vasodilatasi renal mengakibatkan peningkatan aliran darah renal

pada awal masa kehamilan tetapi autoregulasi tetap terjaga. Peningkatan

dari renin dan aldosteron mengakibatkan terjadinya retensi sodium. Aliran

plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus meningkat sebanyak 50% selama

trimester pertama dan laju filtrasi glomerulus menurun menuju ke batas

normal pada trimester ketiga. Serum kreatinin dan Blood Urea Nitrogen

(BUN) mungkin menurun menjadi 0.5-0.6 mg/dL dan 8-9mg/dL.

Penurunan ambang dari tubulus renal untuk glukosa dan asam amino

Page 19: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

10

sering mengakibatkan glukosuria ringan (1-10g/dL) atau proteinuria (<300

mg/dL). Osmolalitas plasma menurun sekitar 8-10 mOsm/kg.11

2.1.1.6.Perubahan Sistem Gastrointestinal

Fungsi gastrointestinal dalam masa kehamilan dan selama persalinan

menjadi topik yang kontroversial. Namun, dapat dipastikan bahwa traktus

gastrointestinal mengalami perubahan anatomis dan fisiologis yang

meningkatkan resiko terjadinya aspirasi yang berhubungan dengan

anestesi umum.9

Refluks gastroesofagus dan esofagitis adalah umum selama masa

kehamilan. Disposisi dari abdomen ke arah at,as dan anterior memicu

ketidakmampuan dari sfingter gastroesofagus. Peningkatan kadar

progestron menurunkan tonus dari sfingter gastroesofagus, dimana sekresi

gastrin dari plasenta menyebabkan hipersekresi asam lambung. Hal

tersebut yang menyebabkan mual dan muntah pada ibu hamil.8

2.1.1.7.Perubahan Sistem Saraf Pusat dan Perifer

Konsentrasi alveolar minimum menurun secara progresif selama

masa kehamilan. Obstruksi dari vena cava inferior karena pembesaran

uterus mengakibatkan distensi dari vena pleksus epidural dan

meningkatkan volume darah epidural. Yang mendekati masa akhir

kehamilan menghasilkan tiga efek mayor : (1) penurunan volume cairan

serebro spinal, (2) penurunan volume potensial dari ruang epidural, (3)

peningkatan tekanan ruang epidural.11

Page 20: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

11

2.1.1.8.Perubahan Sistem Muskoloskelatal

Kenaikan kadar relaksin selama masa kehamilan membantu

persiapan kelahiran dengan melemaskan serviks, menghambat kontraksi

uterus, dan relaksasi dari simfisis pubis dan sendi pelvis. Relaksasi

ligamen menyebabkan peningkatan risiko terjadinya cedera punggung.

Kemudian dapat berkontribusi dalam insidensi nyeri punggung dalam

kehamilan.8

2.1.1.9.Sirkulasi Uteroplasental

Sirkulasi uteroplasental normal sangat dibutuhkan dalam

perkembangan dan perawatan untuk fetus yang sehat. Insufiensi sirkulasi

uteroplasental dapat menjadi penyebab utama dalam retardasi

pertumbuhan fetal intrauterin dan dapat mengakibatkan kematian janin.

Integrasi dari sirkulasi bergantung pada aliran darah uterus yang adekuat

dan fungsi normal plasenta.11

Aliran darah uterin meningkat secara progresif selama kehamilan

dan mencapai nilai rata rata antara 500ml sampai 700ml di masa aterm.

Aliran darah melalui pembuluh darah uterus sangat tinggi dan memiliki

resistensi rendah. Perubahan dalam resistensi terjadi setelah 20 minggu

masa gestasi. Aliran darah uterus kurang memiliki mekanisme

autoregulasi (pembuluh darah dilatasi maksimal selama masa kehamilan)

dan aliran arteri uterin sangat bergantung pada tekanan darah maternal dan

curah jantung. Hasilnya, faktor yang mempengaruhi perubahan aliran

Page 21: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

12

darah melalui uterus dapat memberikan efek berbahaya pada suplai darah

fetus.8

Aliran darah uterin menurun selama periode hipotensi maternal,

dimana hal tersebut terjadi dikarenakan hipovolemia, perdarahan, dan

kompresi aortocaval, dan blokade simpatis. Hal serupa, kontraksi uterus

(kondisi yang meningkatkan frekuensi atau durasi kontraksi uterus) dan

perubahan tonus vaskular uterus yang dapat terlihat dalam status hipertensi

mengakibatkan gangguan pada aliran darah.9

2.1.2. Kriteria Diabetes Mellitus

Berdasarkan ADA (2010), kriteria untuk mendiagnosis DM adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kriteria Interpretasi Hasil Tes Glukosa Darah

Interpretasi Hasil Tes Glukosa Darah

Tes Hasil Diagnosis

Glukosa Plasma Puasa (Fasting

Plasma Glucose), mg/dL.

≤ 99 Normal

100 -125 Glukosa Darah Puasa Terganggu

≥ 126

Diabetes, dikonfirmasi dengan

pengulangan tes pada hari yang

berbeda.

Tes Toleransi Glukosa Oral (2 jam

setelah beban glukosa 75 gram),

mg/dL.

≤ 139 Normal

140 – 199 Toleransi Glukosa Terganggu

≥ 200

Diabetes, dikonfirmasi dengan

pengulangan tes pada hari yang

berbeda.

Hemoglobin A1C, %.

≤ 5.4 Normal

5.5 – 6.4

Resiko tinggi / prediabetes,

memerlukan screening dengan kriteria

glukosa.

≥ 6.5

Diabetes, dikonfirmasi dengan

pengulangan tes pada hari yang

berbeda.

Glukosa Darah Acak, mg/dL. ≥ 200 Diabetes, bagi pasien yang mengalami

gejala atau keluhan khas hiperglikemi.

Page 22: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

13

2.1.3. Diabetes pada Kehamilan

Ibu hamil dengan hiperglikemia dapat digolongkan sebagai ibu

hamil dengan diabetes yang sudah menetap sebelum hamil

(pregestasional) atau ibu hamil dengan diabetes yang baru terjadi pada saat

hamil (diabetes mellitus gestasional).2

2.1.3.1.Diabetes Pragestasional

Diabetes pragestasional, artinya kondisi dimana pasien

mempunyai riwayat diabetes mellitus sebelum hamil. Pasien diabetes

pregestasional dapat tanpa komplikasi atau dengan komplikasi yang

ringan. Pasien juga dapat dengan komplikasi berat, khususnya

retinopati, nefropati dan hipertensi.2

Diabetes pragestasional merupakan diabetes yang terjadi sebelum

kehamilan dan terus berlanjut setelah masa hamil. Diabetes

pragestasional dapat berupa diabetes tipe 1 dan tipe II, yang mungkin

disertai atau tidak disertai penyakit vaskuler, retinopati, nefropati, dan

komplikasi diabetik lainnya. Kondisi diabetogenik kehamilan pada

sistem metabolik yang terganggu selama masa pragestasi memiliki

implikasi yang signifikan.2

Adapun hormon yang normal terhadap kehamilan

mempengaruhi kontrol glikemia pada pasien diabetes pregestasi.

Kehamilan juga dapat mempercepat terjadinya komplikasi diabetes

vaskular. Selama trimester pertama, sementara kadar glukosa darah

maternal dalam kondisi normal menurun, dan respon insulin terhadap

Page 23: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

14

glukosa meningkat, kontrol glikemia meningkat. Dosis insulin untuk

pasien diabetes yang terkontrol baik perlu disesuaikan untuk

menghindari hipoglikemi. Episode hipoglikemia tidak umum terjadi

pada pasien diabetes tipe 1 selama awal kehamilan.12

2.1.3.2.Diabetes Gestasional

Disebut diabetes gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang

terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan.

Dianggap diabetes mellitus (bukan gestasi) bila gangguan toleransi

glukosa menetap setelah persalinan. Pada golongan ini, kondisi diabetes

dialami sementara selama masa kehamilan. Artinya kondisi diabetes atau

intoleransi glukosa pertama kali didapati selama masa kehamilan, biasanya

pada trimester kedua atau ketiga.13

Diabetes gestasional terjadi pada minggu ke 24 sampai ke 28 pada

masa kehamilan. Walaupun diabetes pada masa kehamilan termasuk salah

satu faktor resiko terkena diabetes tipe II. Kondisi ini adalah kondisi

sementara dimana kadar gula darah akan kembali normal setelah

melahirkan.14

Tabel 2.2

Klasifikasi Diabetes Selama Kehamilan

Kelas Klasifikasi Implikasi

Intoleransi

glukosa

pada masa

hamil

Toleransi glukosa abnormal

selama masa hamil;

hiperglikemia pascaprandial

selama masa hamil

Diagnosis sebelum usia gestasi 30 minggu

penting untuk mencegah makrosomia Tangani dengan diet kalori yang adekuat

untuk mencegah penurunan berat badan ibu

Sasaran yang dicapai : glukosa darah

pasccaprandial <130 mg/dl 1 jam setelah

makan atau < 105 mg/dl 2 jam setelah makan.

Apabila insulin dibutuhkan, tangani seperti

penanganan kelas B dan C

A Diabetes kimiawi yang Penatalaksanaan sama dengan penanganan

Page 24: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

15

didiagnosis sebelum masa

hamil: diatasi hanya melalui

upaya diet; awitan dapat terjadi

terjadi pada usia berapapun

intoleransi glukosa pada kehamilan

B Terapi insulin yang dilakukan

sebelum Masa hamil; awitan

pada usia 20 tahun atau lebih;

durasi kurang 10 tahun

Sekresi insulin endogen dapat menetap, resiko

pada neonates dan janin sama dengan resiko

pada kelas C dan D begitu juga dengan

penatalaksanaannya C Awitan pada usia 10 sampai 20

tahun, atau durasi 10 sampai 20

tahun. Diabetes karena kurang

insulin

Diabetes karena kurang binsulin dengan

awitan pada masa kanak – kanak

D Awitan sebelum usia 10 tahun

samapai 20 tahun atau durasi 10

sampai 20 tahun

Makrosomia janin atau retardasi pertumbuhan

intrauterine dapat terjadi, mikroaneurisme

retina, dot-hemoragi, dan eksudat meningkat

selama masa hamil., kemudian menurun

setelah melahirkan F Nefropati diabetic disertai

dengan proteinuria Anemi dan hipertensi umum terjadi,

proteinuria meningkat pada trimester ke 3,

menurun setelah melahirkan. Retardasi

pertumbuhan janin intrauterine umum terjadi,

angka kelangsungan hidup perinatal sekitar

85%. Apabila berada dibawah kondisi

optimal, tirah baring dibutuhkan H Penyakit Arteri koroner Resiko maternal yang serius R Retinopati proliferatif Neovaskularisasi disertai resiko hemoragi

vitreus atau retina tanggal, foto koagulasi laser

bermanfaat aborsi biasanya tidak dibutuhkan,

disertai proses aktif neo vaskularisasi,

mencegah usaha mengedan

2.1.3.3.Epidemiologi

Ibu hamil yang menderita diabetes gestasional mempunyai resiko

tinggi untuk mengalami diabetes mellitus gestasional lagi pada kehamilan

berikutnya, dan juga 17 % - 63 % dari mereka akan mengalami perubahan

dan berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 5 hingga 16 tahun.2

Diabetes mellitus gestasional dapat terjadi pada ibu yang hamil di

atas usia 30 tahun, perempuan dengan obesitas (IMT >30), perempuan

dengan riwayat diabetes mellitus pada orang tua atau riwayat diabetes

mellitus gestasional pada kehamilan sebelumnya dan melahirkan bayi

dengan berat lahir >4000 gram dan adanya glukosuria.13

Page 25: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

16

2.1.3.4.Patofisiologi

Diabetes mellitus gestasional dapat merupakan kelainan genetik

dengan cara insufisiensi atau berkurangnya insulin dalam sirkulasi darah,

berkurangnya glikogenesis, dan konsentrasi gula darah tinggi. Diabetes

dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan

menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada

penderita. Beberapa hormon tertentu mengalami peningkatan jumlah.

Misalnya hormon kortisol, estrogen, dan human placental lactogen (HPL).

Peningkatan jumlah semua hormon tersebut saat hamil ternyata

mempunyai pengaruh terhadap fungsi insulin dalam mengatur kadar gula

darah. Kondisi ini menyebabkan suatu kondisi yang kebal terhadap insulin

yang disebut sebagai resisten insulin. Sehingga menimbulkan dampak

peningkatan kadar glukosa pada ibu hamil.15

2.1.3.5.Komplikasi

Pada diabetes mellitus gestasional, selain perubahan-perubahan

fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana fungsi insulin

menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi

terhadap efek insulin. Akibatnya, kandungan glukosa dalam plasma ibu

bertambah, kadar gula darah tinggi, tetapi kadar insulin tetap tinggi.

Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin

juga ikut terjadi kandungan glukosa abnormal.14

Komplikasi diabetes mellitus gestational yang berkaitan dengan

neonatal dapat diatribusikan dengan meningkatnya pentransferan substrat

Page 26: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

17

dari ibu kepada fetus dalam konjungsinya dengan hiperinsulin fetal.

Dampak toksik hiperglikemia maternal terhadap pertumbuhan dan

perkembangan fetal pertama kali dideskripsikan oleh Pederson pada tahun

1967. Menurut teori yang dikemukakan oleh Pederson, meningkatnya

tingkat serum metabolit pada ibu yang mengalami diabetes (misalnya:

glukosa, asam lemak bebas, senyawa keton dalam tubuh, trigliserida dan

asam-asam amino) akan memicu peningkatan transfer nutrien pada janin,

yang pada gilirannya akan menimbulkan hiperglikemik dalam lingkungan

uterus sehingga dapat merubah pertumbuhan dan komposisi tubuh janin.16

Kemudian pada trimester kedua kehamilan, pankreas janin dengan

ibu diabetes mellitus gestasional akan beradaptasi dengan hiperglikemik

dalam lingkungan uterus dengan meningkatkan produksi insulin, yang

mengakibatkan hiperinsulinemia pada janin. Titik kulminasi dari peristiwa

metabolik yang terjadi di dalam uterus ini akan mengakibatkan

hipoglikemia, polisitemia, hiperbilirubinemia, komplikasi gawat nafas

(Respiratory Distress Syndrome), dan pertumbuhan fetus yang beratnya

berlebihan atau makrosomia.13

2.1.4. Bayi Makrosomia

a. Definisi

Makrosomia atau bayi besar adalah berat badan lahir bayi melebihi

dari 4000 gram. Makrosomia disebut juga dengan giant baby. Menurut

Cunningham2 semua neonatus dengan berat badan 4000 gram atau lebih

tanpa memandang usia kehamilan dianggap sebagai makrosomia.2

Page 27: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

18

Berat bayi lahir berdasarkan berat badan diklasifikasikan ke dalam

3 klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 2.3

Klasifikasi Berat Bayi Lahir Berdasarkan Berat Badan

No. Berat Badan Klasifikasi

1. „< 2500 gram Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

2. 2500 – 3999 gram Berat Bayi Lahir Normal

3. „> 4000 gram Makrosomia

(Sylviati. 2008)

Bayi makrosomia memiliki karakteristik yang berbeda dari bayi

normal. Adapun karakteristik dari bayi makrosomia antara lain adalah

sebagai berikut: 1) Mempunyai wajah berubi (menggembung), pletoris

(wajah tomat); 2) Badan montok dan bengkak ; 3) Kulit kemerahan; 4)

Lemak tubuh banyak; dan 5) Plasenta dan tali pusat lebih besar dari rata-

rata.17

b. Patofisiologi

Pertumbuhan dan perkembangan janin makrosomia dipengaruhi oleh

berbagai faktor, diantaranya lingkungan uterin ibu hamil, berfungsinya

plasenta, dan ketersediaan asupan nutrisi pada ibu dan janin. Pada awal

masa kehamilan, insulin dan faktor-faktor perkembangan insulin

merupakan penentu utama pertumbuhan janin dan perkembangan organ

janin. Produksi insulin pada janin yang dimulai antara 8-10 minggu masa

kehamilan, sangat ditentukan oleh tingkat glukosa ibu, yang sekitar 80%

disalurkan kepada janin melalui membran plasenta.17

Page 28: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

19

Ibu dengan keturunan diabetes mellitus gestasional yang memiliki

kontrol glikemik yang buruk secara terus menerus akan terpapar terhadap

glukosa dan insulin dengan kadar tinggir pada rahim yang dapat

mempercepat pertumbuhan janin. Penelitian juga membuktikan bahwa

pertumbuhan janin-janin makrosomia di dalam rahim cenderung semakin

cepat (setelah 38 minggu) sedangkan pertumbuhan janin non-makrosomia

lebih bersifat linier selama masa kehamilan.17

Ibu hamil dengan riwayat melahirkan bayi makrosomia,berisiko 5-10

kali lebih tinggi untuk kembali melahirkan bayi makrosomia dibandingkan

ibu yang belum pernah melahirkan bayi makrosomia. Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa keturunan makrosomia dengan kehamilan diabetes

mellitus gestasional dapat dibedakan dengan jelas dalam rahim yang

ditandai dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dari jaringan-jaringan

khusus yang sensitif insulin termasuk lemak, jantung, dan liver subkutan.17

Pertumbuhan jaringan otak tidak ikut terpengaruh, sehingga bayi-

bayi makrosomia dari ibu diabetes akan mengembangkan lipatan kulit

tubuh bagian atas yang lebih tebal dibandingkan dengan bayi-bayi non-

diabetes yang memiliki berat tubuh lahir dan panjang tubuh lahir yang

sama. Dampak dari pola-pola pertumbuhan ini dapat dikenali saat lahir

dengan adanya lingkar perut yang relatif lebih besar dan naiknya rasio

lingkar perut terhadap lingkar kepala bayi makrosomia turunan. Persson

dan Hanson mendeskripsikan fetopathi diabetes klasik sebagai bayi baru

Page 29: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

20

lahir makrosomia, montok, pletoris (wajah tomat) dan seperti ubi atau

wajah menggembung.17

c. Faktor Resiko

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berat bayi baru lahir

dipengaruhi oleh berbagai faktor maternal, seperti halnya konstitusional

fetal, metabolik, dan genetik. Meskipun intoleransi glukosa gestasional

dan diabetes mellitus gestasional merupakan faktor yang menjadi

penyebab utama kelahiran bayi makrosomia, laporan penelitian lain

menunjukkan bahwa faktor-faktor maternal lain, seperti obesitas maternal,

mempengaruhi berat bayi baru lahir. Faktor resiko lain yang

menyebabkan terjadinya makrosomia antara lain kadar gula darah yang

meningkat selama kehamilan, jenis kelamin janin laki-laki, riwayat

persalinan janin makrosomia, meningkatnya usia kehamilan, dan

merokok.17

Penelitian yang dilakukan oleh Okun et al. menemukan bahwa ibu

dengan bayi makrosomia secara signifikan mempunyai berat tubuh yang

lebih berat (berdasarkan berat kehamilan), IMT yang lebih tinggi,

menunjukkan adanya peningkatan berat badan yang lebih berat selama

indeks kehamilan, dan secara signifikan lebih tinggi dibandingkan ibu

dengan bayi non-makrosomia. Diabetes mellitus gestasional bukan

merupakan penyebab utama yang signifikan dalam penelitian ini.17

d. Trauma Cedera Bayi Baru Lahir yang Berhubungan dengan Makrosomia

Page 30: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

21

Tujuan utama untuk mengurangi kejadian makrosomia adalah untuk

mencegah terjadinya trauma yang berkaitan dengan janin dan ibu hamil.

Beberapa peneliti telah melaporkan adanya peningkatan tingkat distosia

bahu, fraktur klavikular, cedera pleksus brakialis, menurunnya skor Apgar

selama 5 menit, interval persalinan yang lama, dan adanya kebutuhan

penanganan gawat darurat bagi bayi-bayi makrosomia.17

1) Distosia bahu

Distosia bahu merupakan suatu komplikasi dari persalinan bayi

makrosomia, yang mempengaruhi sekitar 10 - 15% persalinan vaginal bayi

yang beratnya lebih dari 4500 gram ketika lahir. Distosia bahu diketahui

ketika bahu bayi sulit dikeluarkan melalui persalinan vaginal standar yang

disebabkan karena gerakan bahu anterior janin tersangkut pada simfisis

pubis ibu.17

Gambar 2.1 Distosia Bahu

2) Fraktur klavikula, Cedera pleksus brakialis, dan Erb‟s palsy

Page 31: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

22

Fraktur klavikula dan cedera pleksus brakialis plexus merupakan kejadian

yang jarang terjadi, meskipun demikian, cedera tersebut merupakan

akibat dari kehamilan diabetes mellitus gestasional dan persalinan

makrosomia. Jika distosia bahu tidak disebabkan karena traksi dari kepala

janin, maka manuver khusus persalinan dapat dilakukan dengan bantuan

ahli agar dapat melepaskan bahu anterior di belakang supra simfisis. Jika

manuver tersebut tidak berhasil, maka klavikula atau humerus harus

dipatahkan untuk memudahkan persalinan bayi tersebut. Meskipun

sebagian besar patahan klavikula dapat dipulihkan tanpa disertai sekuel

yang signifikan ketika fraktur-fraktur tersebut diisolasi dari cedera

signifikan lainnya, fraktur tersebut terkadang dapat menyebabkan

kerusakan pada sistem pleksus brakialis dengan kemungkinan terjadinya

suatu Erb‟s palsy permanen.17

Erb's Palsy (Erb-Duchenne Palsy) adalah kelainan yang terjadi pada

pleksus brakhialis bayi baru lahir dengan adanya kelemahan otot-otot

daerah anggota gerak atas (area C5-C6) yang tampak pada kelemahan otot

bahu, lengan atas, lengan bawah sedangkan tangan berfungsi normal. Erb‟s

palsy adalah kelumpuhan pada satu ekstrimitas atas yang disebabkan

karena lesi pada pleksus brachialis. Lesi plexus brachialis, salah satu

penyebab adalah proses kelahiran.17

Cedera pleksus brakialis dapat disebabkan karena persalinan yang

sulit, tetapi juga dapat disebabkan karena maladaptasi intrauterin atau

pengeluaran dengan tenaga ibu mengedan dengan cara dipaksakan. Suatu

Page 32: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

23

penelitian meta analisis menemukan adanya peningkatan terjadinya trauma

Brachialis Plexus Injury (BPI) yang secara signifikan dikaitkan dengan

berat bayi saat lahir. Prevalensi BPI pada bayi dengan berat < 4000 gram

adalah 0.9 per 1000 kelahiran, sedangkan pada bayi dengan berat 4000 -

4499 gram adalah 1.8 per 1000 kelahiran, dan 2.6 per 1000 kelahiran

untuk bayi dengan berat lahhir 4500 gram.17

e. Akibat Jangka Panjang Makrosomia

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Seidman et al.18

menemukan

bahwa resiko yang dihadapi oleh orang dewasa dengan berat tubuh yang

berlebihan secara signifikan meningkat di antara bayi-bayi makrosomia,

meskipun demikian bayi makrosomia dari ibu yang mengalami diabetes

lebih sulit diprediksi akan mengalami berat tubuh berlebihan saat dewasa.

Guna mendukung teori ini, penelitian yang dilakukan oleh Hediger et al.18

menemukan bahwa besarnya bayi pada masa kehamilan lebih panjang dan

lebih berat hingga usia kehamilan 83 bulan. Kelemahan metodologis dari

penelitian-penelitian yang mengkaji keterkaitan antara berat lahir bayi

dengan pola pertumbuhan adalah bahwa penelitian-penelitian tersebut

tidak mempertimbangkan asupan diet selama masa kehamilan.17

f. Hubungan antara Kontrol Glukosa Ibu Hamil dengan Kelahiran Bayi

Berbagai penelitian melaporkan adanya tingkat penurunan

makrosomia, persalinan sectio caesarea, dan komplikasi neonatal pada ibu

yang mempunyai keturunan diabetes dengan kontrol glikemik yang ketat

selama masa kehamilan. Ringkasan laporan penelitian dari Konferensi

Page 33: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

24

Lokakarya Internasional (International Workshop Conference) ke-IV

tentang diabetes mellitus gestasional menunjukkan bahwa untuk

pengendalian yang ketat, para ibu dengan diabetes mellitus gestasional

harus menjaga tingkat glukosa darah sebelum makan di bawah 5.3 mmol/L

dan tingkat glukasa darah 1-jam setelah makan di bawah 7.8 mmol/L

selama masa kehamilan untuk meminimalkan kejadian morbiditas

perinatal.17

Penelitian yang dilakukan oleh Sermer et al.17

mengkaji 3637 wanita

yang mengalami intoleransi terhadap karbohidrat yang meningkat tetapi

tanpa disertai diabetes mellitus gestasional yang berlebihan. Penelitian

menemukan bahwa intoleransi karbohidrat yang meningkat pada wanita

hamil merupakan suatu faktor independen yang mengakibatkan kehamilan

yang tidak diinginkan termasuk juga meningkatnya kejadian makrosomia,

sectio cesar, pre-eklamsia, fototerapi, dan meningkatnya masa kehamilan

dan perawatan neonatal di rumah sakit.17

g. Metode Persalinan Makrosomia

Berbagai penelitian sudah berupaya untuk mencari metode

persalinan dan kejadian cedera kelahiran pada bayi makrosomia dengan

hasil yang berbeda-beda. Beberapa peneliti menyarankan metode sectio

caesarea untuk persalinan janin dengan berat > 4000 gram pada pasien-

pasien yang mengalami diabetes, peneliti lain menyarankan bahwa berat

bayi > 4500 gram harus dijadikan ambang batas untuk mengurangi

intervensi yang tidak diperlukan karena adanya kesalahan ultrasonografi.6

Page 34: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

25

2.2. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Diagram Kerangka Teori

Komplikasi :

- Melahirkan sectio secaria

- Distosia bahu pada

persalinan normal

Faktor lain :

Genetik obesitas

Komplikasi :

- DMG berulang pada

kehamilan berikutnya

- Menjadi DM tipe 2

setelah masa kehamilan

Kelahiran bayi

makrosomia

Pertumbuhan

janin lebih cepat

Glukosa ke plasenta

meningkat

Metabolise glukosa

terganggu

Insulin tidak dapat

bekerja optimal

Diabetes Mellitus

Gestasional

Ibu hamil

trimester 3

Faktor Internal :

usia ≥ 25 tahun,

genetik, obesitas,

melahirkan bayi

makrosomia

Faktor Eksternal :

pola makan

Page 35: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

26

2.3. Kerangka Konsep

Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian Pengaruh kenaikan gula darah sebelum

persalinan terhadap berat badan lahir bayi

Kadar gula darah

tinggi pd ibu hamil

pada trimester 3 Di RS Hermina

Kontrol glikemik buruk

Pertumbuhan janin lebih cepat

Kelahiran bayi

makrosomia

Variabel

Independen

Variabel

dependen

Pengukuran

antropometri (berat

badan lahir)

Diabetes Mellitus

Gestasional

Page 36: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, non

eksperimental yaitu suatu penelitian dimana variabelnya berupa kategori-

kategori yang disusun menurut kuantitas atau besarnya atau nilainya dapat

dinyatakan dengan angka dan non eksperimental dengan tidak melakukan

percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya dan tidak

mengukur akibat percobaan tersebut pada variabel dependen.18

Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif korelational

dengan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan

secara obyektif tentang hubungan antara dua variabel pada sekelompok

subyek, penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel satu

dengan yang lainnya dan dikumpulkan secara simultan atau dalam waktu

yang bersamaan.19

Rancangan penelitian ini adalah diskriptif korelasi yaitu rancangan

penelitian dengan maksud untuk menggambarkan pengaruh kadar gula darah

pada pasien diabetes mellitus gestasional terhadap kelahiran bayi makrosomia

di RS. Hermina Ciputat, dengan petimbangan kriteria inklusi dan eksklusi.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RS Hermina Ciputat pada bulan September

2015.

Page 37: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

28

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melahirkan

bayi di RS Hermina Ciputat.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah anggota populasi yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan consecutive sampling, yaitu dengan mengambil data yang

memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang berurutan dalam waktu

tertentu hingga memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan.20

3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.4.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi populasi penelitian adalah sebagai berikut:

1. Wanita dengan usia 25 – 40 tahun.

2. Memiliki data kadar gula darah puasa ≥126 mg/dl selama kehamilan

dengan diagnosis diabetes mellitus gestasional.

3. Terdapat data pengukuran antropometri bayi post-natal berupa berat badan

lahir ≥ 4000 gram.

3.4.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi populasi penelitian adalah sebagai berikut:

1. Ibu perokok.

2. Terdapat komplikasi obstetri atau penyakit medis lain selain diabetes

mellitus, seperti: anemia, hipertensi, riwayat TORCH (Toxoplasma gondii,

Page 38: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

29

virus rubela, sitomegalovirus, dan virus herpes simpleks), penyakit ginjal

dan jantung.

3. Ibu dengan Diabetes Mellitus yang terkontrol obat.

3.5. Cara Kerja Penelitian

Cara kerja yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Melakukan persiapan penelitian di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Mengurus izin penelitian untuk pengambilan data di Bagian Obstetri dan

Ginekologi di RS Hermina Ciputat.

3. Mengumpulkan data di Bagian Administrasi Pasien dan Informasi Medis

di RS Hermina Ciputat. Data yang dikumpulkan dipilih untuk memenuhi

kriteria inklusi, berupa wanita dengan usia 25 – 40 tahun, memiliki kadar

gula darah sewaktu atau puasa saat trimester 3 kehamilan, dan memiliki

data pengukuran antropometri bayi berupa berat badan lahir bayi.

4. Melakukan analisis data secara univariat, bivariat numerik, dan bivariat

kategorik.

5. Menarik kesimpulan dan menyusun laporan hasil penelitian.

3.6. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 1 variabel terikat (dependent

variable) dan 1 variabel bebas (independent variable).

1. Variabel Terikat (Dependent variable) berupa berat bayi lahir

makrosomia.

Page 39: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

30

2. Variabel Bebas (Independent variable) berupa kadar gula darah ibu hamil

(Diabetes Mellitus Gestasional).

3.7. Manajemen Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik dokumen. Teknik dokumen dilakukan untuk mengumpulkan rekam

medis tentang kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus gestasional

selama kehamilan dan data berat bayi lahir. Data diperoleh dari Bagian

Administrasi Pasien dan Informasi Medis di RS Hermina Ciputat selama

periode penelitian.

3.7.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara univariat dalam bentuk distribusi

frekuensi yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Proses analisis data dilakukan

dengan menggunakan analisis statistik non-parametrik dengan Uji Korelasi

Rank-Spearman. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis

statistik non-parametrik dengan menggunakan Uji Korelasi Rank-Spearman.

Hal ini dilakukan melihat adanya korelasi antara kadar gula darah pasien

dengan diabetes mellitus gestasional dengan kelahiran bayi makrosomia.

Kemudian, data diinterpretasikan dengan mengartikan hasil analisis yang

diperoleh. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau

untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel

yang dihubungkan berbentuk ordinal.21

Page 40: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

31

Adapun rumus yang digunakan dalam analisis ini adalah sebagai

berikut:

NN

d

r

N

is

3

1

2

16

1

Dengan keterangan

rs = koefisien korelasi Spearman Rank

di = beda antara dua pengamatan berpasangan

N = Jumlah pengamatan

Adapun langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Pengajuan hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : tidak ada korelasi antara kadar gula darah pada pasien diabetes

mellitus gestasional dengan berat badan lahir bayi

Ha : ada korelasi antara kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus

gestasional dengan berat badan lahir bayi

b. Menentukan taraf signifikansi = 0.05

c. Penentuan daerah kritis

H0 : ditolak bila harga ρ hitung > dari ρ tabel

Ha : diterima bila harga ρ hitung ≤ dari ρ tabel

Untuk sampel kecil (4 < N < 20)

H0 ditolak apabila rs hitung > rs tabel

H0 diterima apabila rs hitung < rs tabel

d. Statistik Pengujian

Page 41: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

32

Statistik pengujian yang digunakan adalah uji korelasi rank Spearman.

Adapun rumus yang digunakan adalah:

NN

d

r

N

is

3

1

2

16

1

e. Keputusan Uji

Keputusan uji dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan rs

dengan nilai rs tabel pada tabel P. H0 ditolak apabila rs hitung > rs tabel,

dan H0 diterima apabila rs hitung < rs table.21

3.8. Definisi Operasional

Merujuk pada variabel penelitian yang terdiri dari 1 variabel terikat

(dependent variable) dan 1 variabel bebas (independent variable), maka

definisi operasional variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.8.1 Berat Bayi Lahir

Berat bayi lahir adalah adalah berat badan bayi yang di timbang dalam

waktu 1 jam pertama setelah lahir.22

Skala yang digunakan untuk pengukuran berat bayi lahir adalah skala

numerik.

3.8.2 Kadar Gula Darah

Kadar gula darah adalah istilah yang mengacu pada kadar atau

banyaknya kandungan glukosa di dalam sirkulasi darah. Kadar gula darah

dinyatakan dalam satuan mg/dL.1

Skala yang digunakan untuk pengukuran kadar gula darah adalah skala

numerik.

Page 42: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

33

3.9. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menerapkan etika penelitian, yaitu:

3.9.1 Prinsip Keadilan (Right to Justice)

Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Subyek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya anonymity (tanpa nama) dan

confidentiality (rahasia).

Page 43: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penelitian, jumlah responden ibu hamil yang

memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi selama periode pengamatan adalah

berjumlah 6 (enam) orang responden. Dari keenam responden tersebut,

umur ibu hamil berkisar dari termuda 27 tahun dan tertua 37 tahun.

Ditinjau dari tingkat pendidikan, pendidikan tertinggi ibu hamil yang

menjadi responden adalah Perguruan Tinggi, sedangkan pendidikan

terendah adalah SMA.

Adapun usia kehamilan responder berkisar antara 37 minggu hingga

40 minggu. Dengan kenaikan berat badan minimal 10 kg dan maksimal

mencapai 20 kg sebelum persalinan.

Dari keenam responden tersebut disajikan data kadar gula darah ibu

hamil yang menjadi responden dan berat badan bayi baru lahir ke dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Kadar Gula Darah Puasa dan Berat Bayi Baru Lahir Responden

No. Inisial

Status

Obstetri

Kadar Gula

Darah Puasa

(mg/dl)

Berat Bayi Lahir

(gram)

1. Ny. I (37 th) G4P2A1 189 4086

2. Ny. A (27 th) G2P0A1 157 4010

3. Ny. F (35th) G1P0A0 169 4090

Page 44: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

36

4. Ny. SA (29 th) G2P1A0 136 4000

5. Ny. K (35 th) G6P4A1 139 4002

6. Ny. Y (30th) G1P0A0 143 4005

Berdasarkan sajian data di atas, dapat diketahui bahwa kadar gula

responden terendah adalah 136, tertinggi adalah 189, dan kadar gula darah

rata-rata adalah 155.5. Berat badan bayi lahir terendah adalah 4000 gram,

tertinggi adalah 4090 gram, dan berat rata-rata adalah 4032.17 gram.

4.1.2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

statistik non-parametrik dengan uji korelasi Rank Spearman. Pemilihan alat

analisis ini dilandasi adanya alasan sebagai berikut:

a. Penggunaan teknik pengujian ini merupakan ukuran asosiasi yang

menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal

sehingga objek-objek atau individu-individu yang dipelajari dapat

diranking dalam dua rangkaian berturut-turut.

b. Alat uji ini cocok untuk pengujian sampel berukuran kecil untuk

mengetahui bentuk hubungan dan derajat keeratan antara variabel-

variabel yang diteliti.

Analisis data dilakukan sebagai berikut:

a. Statistik Pengujian

Page 45: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

37

Tabel 4.2

Penentuan Ranking Data Gula Darah Puasa dan BBL Responden

Responden Kadar Gula Darah Puasa BBL

Skor Ranking Skor Ranking

Ny. I 189 6 4086 5

Ny. A 157 4 4010 4

Ny. F 169 5 4090 6

Ny. SA 136 1 4000 1

Ny. K 139 2 4002 2

Ny. Y 143 3 4005 3

Tabel 4.3

Penghitungan Ranking Data Gula Darah Puasa dan BBL Responden

Responden Kadar Gula Darah Puasa BBL

di di2

Skor Ranking Skor Ranking

Ny. I 189 6 4086 5 1 1

Ny. A 157 4 4010 4 0 0

Ny. F 169 5 4090 6 -1 1

Ny. SA 136 1 4000 1 0 0

Ny. K 139 2 4002 2 0 0

Ny. Y 143 3 4005 3 0 0

Jumlah 2

Hasil perhitungan dalam rumus sebagai berikut:

rs = NN

dN

i

3

1

2

16

1

= 66

)2(61

3

= 6216

121

Page 46: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

38

= 210

121

= 05714.01

= 0.943

b. Keputusan Uji

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa koefisien

korelasi rank Spearman yang diperoleh adalah sebesar 0.943. Nilai

tersebut selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel . Nilai tabel untuk N

= 6 adalah sebesar 0.886. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa

koefisien rs hitung > rs tabel atau 0.943 > 0.886. Mengingat nilai

koefisien rs hitung > rs tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara kadar gula

darah pada pasien diabetes mellitus gestasional dengan berat badan

lahir bayi.

4.2. Pembahasan

Hipotesis yang menyebutkan bahwa “Ibu hamil dengan Diabetes

Mellitus Gestasional yang memiliki kadar gula darah tinggi (kadar gula darah

puasa mencapai ≥126 mg/dl) dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat

badan lebih dari 4000 gram atau yang disebut dengan bayi makrosomia.”

terbukti kebenarannya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis di mana

diperoleh koefisien rs hitung > rs tabel atau 0.943 > 0.886. Mengingat nilai

koefisien rs hitung > rs tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan

Page 47: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

39

demikian maka dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara kadar gula darah

pada pasien diabetes mellitus gestasional dengan berat badan lahir bayi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arlia Oroh, et al yang

berjudul “Kaitan Makrosomia dengan Diabetes Mellitus Gestasional di

Bagian Obsgin BLU RSUP Prof dr. R. D. Kandou Manado Periode

September 2012 - September 2013” menggunakan metode studi analitik

dengan studi kasus kontrol melalui rekam medik didapatkan hasil bahwa

tidak terdapat hubungan antara diabetes mellitus gestasional dan makrosomia.

Diabetes mellitus gestasional dan makrosomia dipengaruhi beberapa faktor,

yaitu ibu hamil dengan usia >35tahun, obesitas dan multiparitas.23

Penelitian yang dilakukan oleh Sreekanthan, Belicita, Rajendran, dan

Vijayakumar (2014) dalam penelitian yang berjudul “Prevalence of

Gestational Diabetes Mellitus in a Medical College in South India: A Pilot

Study” mengkaji tentang prevalensi diabetes mellitus gestasional di Kollam

dan korelasi antara diabetes mellitus gestasional dengan berbagai faktor

resiko seperti usia, obesitas, riwayat melahirkan bayi besar, aborsi, dan tes

toleransi glukosa yang meningkat, komplikasi terhadap kehamilan

sebelumnya seperti perdarahan, dll. Desain penelitian yang digunakan adalah

penelitian retrospektif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa prevalensi

diabetes mellitus gestasional di Kollam adalah sekitar 17.00% dan

menemukan bahwa faktor tersebut ikut menjadi salah satu penyebab dari

kelahiran bayi makrosomia.24

Page 48: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

40

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil yang

berbeda dengan penelitian yang dilakukan Arlia Oroh et al dikarenakan

perbedaan desain penelitian yang digunakan dan sampel yang digunakan oleh

Arlia Oroh et al berupa pengelompokan responden yang berjumlah 100

orang, 50 orang dengan makrosomia dan 50 orang lainnya tidak makrosomia.

Sedangkan peneliti hanya mengambil rekam medik pasien diabetes mellitus

gestasional. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh peneliti selaras

dengan hasil yang didapatkan Sreekanthan et al bahwa kadar gula darah

pasien diabetes mellitus gestasional mempengaruhi berat badan lahir bayi

makrosomia.

4.3.Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini didapatkan beberapa keterbatasan dalam

menjalankan penelitian, berikut diantaranya:

1. Peneliti hanya mengambil data pasien yang sudah terdiagnosis diabetes

mellitus gestasional dan bayi lahir dengan makrosomia.

2. Data kadar gula darah di RS Hermina Ciputat yang didapatkan pada

penelitian merupakan kadar gula darah puasa sehingga bukan gold standar

penegakan diagnosis diabetes mellitus gestasional, berupa HbA1C.

3. Peneliti hanya mendapatkan 6 responden yang memenuhi kriteria inklusi

dan eksklusi untuk selanjutnya dilakukan analisis data.

4. Penelitian hanya dilakukan di RS Hermina Ciputat dengan mengambil

rekam medis pada tahun 2014.

Page 49: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Data kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus gestasional dengan

bayi makrosomia di RS Hermina Ciputat pada tahun 2014 diketahui

tertinggi adalah 189 mg/dl dan terendah 136 mg/dl dengan rata-rata 155,5

mg/dl.

2. Data berat badan lahir bayi makrosomia pada pasien diabetes mellitus

gestasional di RS Hermina Ciputat pada tahun 2014 diketahui tertinggi

4090 gram dan terendah 4000 gram dengan rata-rata 4032,17 gram.

3. Terdapat hubungan antara kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus

gestasional dengan bayi makrosomia.

5.2 Saran

Berangkat dari temuan yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya

dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1 Penelitian berikutnya diharapkan untuk mulai mencari penyebab kelahiran

bayi makrosomia pada minggu ke 24 – 28 kehamilan, selain disebabkan

oleh diabetes mellitus gestasional.

5.2.2 Penelitian berikutnya disarankan untuk melihat hubungan berat badan lahir

bayi dengan kadar gula darah ibu hamil.

5.2.3 Penelitian berikutnya menggunakan berat badan bayi lahir sebagai variabel

bebas dan kadar gula ibu hamil sebagai variabel terikat.

Page 50: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

42

DAFTAR PUSTAKA

1. Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 31. Jakarta :

EGC, 2010.

2. Cunningham FG, Levono KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY.

Williams Obstetric (23rd ed). The McGraw-Hill Companies, Inc, 2010.

3. Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas 2013.

Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. 2013.

4. BPS. Statistik Kependudukan Indonseia Tahun 2012. Jakarta: Biro Pusat

Statistik. 2012.

5. Sarimawar jaja, Soeharsono, Soemantri. Laporan “Penyebab Kematian Bayi

Baru Lahir (Neonatal) dan Sistem Pelayanan Kesehatan yang Berkaitan dl

Indonesia Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001”. Jakarta:

Puslitbang Ekologi Kesehatan. Badan Litbangkes. 2001.

6. Ali, HS, Shahina Ishtiaque. Fetal Macrosomia; The Maternal and Neonatal

Complications. Profesional Med J 2014; 21 (3): 421-6.

7. Wong, D. L., Perry, S. E., Hockenberry, M. J. Maternal child nursing care.

(2nd ed). St Louis : Mosby. 2002.

8. Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Penterjemah:

Irawati, Ramadani D, Indriyani F. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,

2006.

9. Birnbach, David J. , Browne, Inggrid M. 2009. Anesthesia for Obstetrics

dalam : Miller, Ronald D. Miller Anesthesia 7th edition. USA: Churchill

Livingstone.

10. Lisa Kane Low, et al. Predicting Birth-Related in Primiparous Women. Open

J Gynecol. 2014.

11. Chappel, S. Morgan, L. Searching for genetic clues to the causes of

preeclampsia. Clinical science 110: 2006; 443-458.

12. Ferber A. Maternal complications of fetal macrosomia. Clin Obstet Gynecol

2000 43(2): 335-9

13. Sudoyo A, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI; 2006.

Page 51: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

43

14. Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Manuaba Ida Bagus Gde Fajar, Manuaba Ida

Bagus Gde. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC. 2007.

15. Sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. Jakarta : EGC. 2005.

16. Aadara Krishna Murthy, et al. Diabetes and Pregnancy. Diabetologia Croatia

31-3, 2002.

17. Tanya Trevors. Neonatal Morbidity Among Macrosomic Infants in the James

Bay Cree Population of Northern Quebec. Montreal. 2001.

18. Supardi, Yuniar. Pascal dan Flowchart. Jakarta: Dinastindo. 2000

19. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2003

20. Sudigdo Sastroasmoro. Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Klinis Ed. 5.

Jakarta: Sagung Seto. 2011: 89

21. Siegel, Sidney. Statistik Non-Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia. 2006.

22. Sylviati M. Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi. In:

Sholeh Kosim, dkk. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI,

11-30. 2008.

23. Arlia Oroh, et al. Kaitan Makrosomia dengan Diabetes Mellitus Gestasional

di Bagian Obsgin BLU RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado Periode

September 2012-September 2013. 2015.

24. Sreekanthan, A., A. Belicita, K. Rajendran., Anil Vijayakumar. 2014.

Prevalence of Gestational D2wiabetes Mellitus in a Medical College in South

India: A Pilot Study. Indian Journal of Clinical Practice, Vol. 25, No. 4,

September 2014.

Page 52: HUBUNGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES …

44

LAMPIRAN

Riwayat Penulis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yunisa Khulqi Rosita

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Sukoharjo, 4 Juni 1995

Agama : Islam

Alamat : Jalan Merapi no 17 RT 03/07 Madyorejo, Jetis

Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

2001 – 2007 : SD Negeri Gayam 01 Sukoharjo

2007 – 2008 : SMP Negeri 1 Sukoharjo

2008 – 2010 : SMP Negeri 4 Surakarta

2010 – 2012 : SMA Negeri 1 Surakarta

2012 – sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta