Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

28
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Postprandial pada Anggota POLRES Karanganyar Diajukan Oleh : Ivan Kurniawan J 50010 0086 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

description

mengenal lebih dalam tentang gula darah post prandial

Transcript of Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Page 1: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Postprandial

pada Anggota POLRES Karanganyar

Diajukan Oleh :Ivan Kurniawan

J 50010 0086

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

PENDAHULUAN

Obesitas

Penimbunan lemak berlebih dalam tubuh

Disebabkan karena pemasokan makanan >> dari

pada penggunannya

(Guyton,2008)

Page 3: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

RISKESDAS 2010 27,1%

Prevalensi Obesitas

Page 4: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Obesitas

Penimbunan lemak >>

Perubahan fisiologi tubuh

Salah satunya : resistensi insulin

Sindrom metabolik

Diukur dengan

IMT

Alat sederhana untuk pantau

status gizi

(Soegondo, 2009)

Page 5: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Insulin Meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel

Dan atur metabolisme KH

Resistensi insulin terjadi oleh sel

Kadar gula darah terganggu

Kadar gula dalam darah tinggi

(Guyton, 2008)

TTGO Gold standart untuk toleransi glukosa terganggu

(PERKENI, 2011).

Page 6: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara

Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah Postprandial pada Anggota Kepolisian Resort

Karanganyar.”

Page 7: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Page 8: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Manfaat

Page 9: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

tInJaUan PUStaKa

Page 10: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Obesitas

(Waspadji, 2010)

Page 11: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Dislipidemia

Lipid kelompok heterogen lemak & substansi serupa lemak, termasuk asam lemak, lemak netral, lilin, dan steroid yang

bersifat larut dalam air & pelarut nonpolar.

Kolesterol

Trigliserida

Fosfolipid

Lipid

Jalur Metabolisme Lipoprotein

Eksogen

Endogen

Reserve Cholesterol Transport

(Soegondo, 2009)

Page 12: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Indeks Massa Tubuh Berat Badan (kg)

IMT = ------------------------ Tinggi Badan (m2)

Klasifikasi (WHO Asia Pasifik) IMT (kg/m2)

Berat Badan Kurang <18,5

Kisaran Normal 18,5-24,5

Berat Badan Lebih >25

Pra-Obese 25,0-29,9

Obesitas Tingkat 1 30,0-34,9

Obesitas Tingkat II 35,0-39,9

Obesitas Tingkat III >40 (Soegondo, 2009)

Page 13: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Kadar Gula Darah Jumlah kandungan glukosa dalam plasma darah

(Sherwood, 2011)(Guyton, 2008)

Page 14: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Mekanisme Pengaturan Kadar Gula Darah

1. Darah Pertahanan Kadar Glukosa

2. Hati Sistem penyangga darah - glukosa

3. Hormon Epinefrin, Kortisol, & Pertumbuhan Menjaga agar tidak timbul hipoglikemia yang parah

Hiperglikemi Sekresi Insulin >>

↑ Ambilan Glukosa di jaringan otot & adiposa

Hipoglikemi Sekresi Glukagon >> ↑ Kadar Glukosa

Intake Gula Darah ↑ Insulin ↑ 2/3 di

absorbsi ususHati

(Glikogen)

Glukosa darah & insulin ↓ Hati melepaskan glukosa ke darah

(Guyton, 2008)

Page 15: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Klasifikasi PERKENI 2011 Bukan DM Belum pasti

DM

Kadar glukosa

darah sewaktu

(mg/dl)

Plasma vena <100 100-199 ≥200

Darah kapiler <90 90-199 ≥200

Kadar glukosa

darah puasa

(mg/dl)

Plasma vena <100 100-125 ≥126

Darah kapiler <90 90-99 ≥100

KADAR GLUKOSA DARAH

(PERKENI, 2011).

Page 16: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

TTGO

TTGO merupakan tes yang dilakukan untuk mendiagnosis seseorang terkena diabetes mellitus atau penderita yang diduga

menderita gangguan toleransi glukosa.

Interpretasi Toleransi Glukosa Nomal

Toleransi Glukosa Terganggu

Diabetes Mellitus

Glukosa Plasma Puasa (mg/dl) <100 100-125 ≥126

2 jam setelah beban glukosa (mg/dl) <140 ≥140-199 ≥200

•TGT : GD2PP antara 140-199mg/dl•GDPT : Glukosa darah puasa antara 100-125mg/dl

(PERKENI, 2011).

Page 17: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Hubungan Obesitas dengan Gula Darah

ObesitasRespon Sel β pankreas ↓

Kadar gula darah ↑

Kompensasi insulin ↑

(hiperinsulinemia)

Resistensi insulin

Glukosa dalam darah tidak masuk ke dalam sel

Kadar gula darah ↑

Page 18: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

KerangKa Konsep

1. Gaya hidup2. Aktifitas tubuh3. Genetik

Obesitas IMT

Dislipidemia Hiperinsulinemia

Resistensi insulin

Hiperglikemia

Perangsangan sel β

1. Genetik2. Aktifitas fisik3. Gaya Hidup4.Psikologis/Emosi

Disfungsi sel β

Kelelahan sel β

Hipoinsulinemia

DM tipe 2

TTGO

Keterangan :

diteliti

Tidak diteliti

Page 19: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Terdapat hubungan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah

postprandial

Page 20: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

MeToDoLogI peneLITIan• Cross-SectionalDesain Penelitian

• Polres Karanganyar• September - Oktober 2013

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi

• Consecutive non-random samplingTeknik Pengambilan Sampel

Data primer:1.IMT : timbangan BB & Microtoise2.Gula darah : accu check

Sumber Data

Page 21: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Estimasi Besar Sampel

Keterangan :Zα = Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 % = 1,960Zβ = Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 5% = 0,842r = Korelasi minimal yang dianggap bermakna = 0,33 (Novotny et al, 2006)

Page 22: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Kriteria Retriksi

Page 23: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho
Page 24: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Definisi OperasiOnal

(PERKENI, 2011).

Page 25: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Pengambilan gula darah post prandial

Puasa selama dua jam

Pembebanan glukosaPembebanan glukosa

ObesitasNormal

Pengisian blanko responden

Pengukuran indeks massa tubuh

Penelitian dilakukan di Polres Karanganyar

Consecutive sampling

Populasi

Diukur dengan accu check

Puasa selama dua jam

Diukur dengan accu check

Pengambilan gula darah post prandial

Gula darah naik Gula darah naikGula darah

turunGula darah

turunPengolahan data

KerangKa penelitian

Page 26: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

JaDwal penelitian Kegiatan April – Mei Juni Juli Agustus –

September

Oktober –

November

Desember

Januari

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan proposal

Ujian proposal

Perbaikan proposal

Pengumpulan data

Pengolahan dan analisis data

Penyusunan skripsi

Ujian skripsi

Perbaikan skripsi

Page 27: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

Daftar pustaKa• Arisman, 2011.Obesitas,Diabetes Mellitus dan Dislipidemia .Jakarta: EGC.• Dinkes, 2009. Profil kesehatan Jateng. www.dinkes.go.id (17 April 2012).• Dorland,2009.Kamus Kedokteran.Jakarta: EGC.• Ecle, R.H., 2008. Obesity research in the next decade. International Journal of Obesity 32, S143–S151; doi:10.1038/ijo.2008.251.• Ganong,W.F.2005. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.• Gibney, M.J.,et al.2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.• Guyton,A.C.,Hall.J.E.2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.• Ilya,I.E.,2011. Olahraga Bagi dalam Diabitisi dalam Penaktalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakatra: Fakulta Kedokteran Universitas

Indonesia.• Misnadiarly. 2007. Obesitas sebagai Faktor Resiko beberapa Penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer.• Murray, R.K., Granner D.K., Rodwell, V.W., 2009. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.• Owyer, J. Isselbacher K.J., Braunwald E., Wilson J.D., Martin J.B., et al, 2005. National Requirements and Dietary Assement, In: Harrison’s

Principle of Internal Medicine. New York: Mc-Graw-Hill.• PERKENI, 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 diIndonesia, www.perkeni.org, 18 April 2012.• RISKESDAS, 2007. RISET KESEHATAN DASAR, www.dinkesjatengprov.go.id/download/mi/riskesdas_jateng2007.pdf, diakses pada 10 Maret

2013• Sherwood, L., 2011. Fisologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.• Soegondo, S., 2011. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus Terkini dalam buku Penatalaksanaan Diabetes Terpadu sebagai Panduan

Penatalaksanaan Diabetes Mellitus bagi dokter maupun educator diabetes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. • Suastika, K. Tanya Jawab Seputar Obesitas dan Diabetes. Denpasar: Udayana University Press• Sudoyo, A.W. Setiyohadi B., Alwi I., Simadibrata M., Setiati S.,. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.• Sugondo,S.,2009. Obesitas dalam buku Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.• Supariasa, IDN., Bakri, B., I.2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC pp59• Suyono, S., 2011. Patofisiologi Diabetes Mellitus dalam buku Penatalaksanaan Diabetes Terpadu sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabets

Mellitus bagi dokter maupun edukasi diabetes. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. • Waspadji, S., Suyono S., Sukardji, K., Kresnawan, T., 2010. Pengkajian Status Gizi Studi Epidemiologi dan Penelitian di Rumah Sakit Edisi Kedua.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI pp167.• World Health Organisation (WHO). 2012. New data highlight increases in hypertension, diabetes incidence.

http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2012/world_health_statistics_20120516/en/ diakses pada 16 Mei 2012.• World Health Organisation (WHO). 2013. Obesity and overweight. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/ diakses pada Maret

2013.

Page 28: Hubungan imt dengan gd2 pp ivan ho

THANK THANK YOUYOU