Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

21
KELOMPOK 1 : KETUA : Bernada P. SEKRETARIS : Nur Fitria Agustine E. ANGGOTA : 1. Nindia daisy 2. Noni Septiani 3. Novita Duwi R 4. Sonti Kogoya 5. Tegar Armando P. 6. Yoseptian D.C

description

 

Transcript of Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

Page 1: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

KELOMPOK 1 :KETUA : Bernada P.

SEKRETARIS : Nur Fitria Agustine E.

ANGGOTA :1. Nindia daisy2. Noni Septiani3. Novita Duwi R4. Sonti Kogoya5. Tegar Armando P.6. Yoseptian D.C

Page 2: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

HUBUNGAN DALAM PELAYANAN

KEPERAWATAN

Page 3: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

1. Hubungan yang baik antara perawat dengan pasien/klien

Pasien/klien adalah fokus dari upaya asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat, sebagai salah satu komponen tenaga kesehatan. Dasar hubungan antara perawat dan pasien adalah hubungan yang saling menguntungkan.

Page 4: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

Hub.yang baik antara perawat dgn klien akan terjadi bila :

1. Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien.

2. Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus melindungi hak tersebut, salah satunya adalah hak untuk menjaga privasi pasien/klien.

Page 5: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

LANJUTAN. . .

3. Perawat harus sensitif terhadap perubahan2 yg mungkin terjadi pada pasien yg disebabkan oleh penyakit yg dideritanya, antara lain kelemahan fisik dan ketidakberdayaan dalam menentukan sikap /pilihan sehingga tdk dapat menggunakan hak dan kewajiban dg baik.

Page 6: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

Lanjutan…

4. Perawat harus memahami keberadaan pasien/klien sehingga dapat bersikap sabar dan tetap memperhatikan timbangan etis dan moral.

Page 7: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

LANJUTAN. . .

5.Dapat bertanggung jawab & bertanggung gugat atas segala risiko yg mungkin timbul selama pasien dalam perawatannya.

6.Perawat sedapat mungkin berusaha utk menghindari konflik antara nilai2 pribadinya.

Page 8: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

2. Hub.kerja perawat dg sejawat yg selalu menunjukkan silih asah,asih dan asuh :

1. Silih asuh dimaksudkan bahwa sesama perawat dpt saling membimbing,menasihati,mnghormati dan meningkatkan bila sejawat melakukan kesalahan/kekeliruan, sehingga terbina hubungan kerja yg serasi.

2. Silih asih dimaksudkan bahwa setiap perawat dalam menjalankan tugasnya dpt saling menghargai satu sama lain.

Page 9: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

LANJUTAN….

3. Silih asah dimaksudkan bahwa perawat yg merasa lbh pandai/tahu dalam hal ilmu pengetahuan, dapat membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama perawat tanpa pamrih.

Page 10: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

3. Hub.kerja perawat dengan profesi lain yg terkait :

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekarja tanpa berkolaborasi dg profesi lain. Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien, hanya pendekatannya saja yang berbeda disesuaikan dg profesinya masing-masing.

Page 11: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

LANJUTAN. . .

Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut utk mempertahankan kode etik profesi masing2. Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerja sama akan dapat terjalindengan baik, walaupun sering juga terjadi konflik-konflik etis.

Page 12: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

4. Hub.Kerja perawat dg institusi tempat perawat bekerja :

Seorang perawat yg telah menyelesaikan pendidikan, baik tingkat akademi maupun tingkat sarjana, memerlukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya baik di bidang pengetahuan,keterampilan,maupun profesionalisme.

Page 13: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

Terjadinya konflik nilai dlm pelaksanaannya setiap hari :

1. Buruknya komunikasi antara perawat sbg pekerja dengan institusi selaku pemberi kebijakan.

2. Tumbuhnya sifat “masa bodoh” terhadap tugas yang merupakan tanggung jawabnya.

3. Menurunnya kinerja.

Page 14: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

Hal yg perlu diperhatikan dlm membina hubungan Dengan instutusi :

A. Perlu ditanamkan dalam diri perawat bahwa bekerja itu tidak sekedar mencari uang, tapi juga perlu hati yang ikhlas.

B. Bekerja juga merupakan ibadah, yang berarti bahwa hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab akan dapat memenuhi kebutuhan lahir dan batin.

Page 15: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

LANJUTAN. . .

C. Tidak semua keinginan individu perawat akan pekerjaan dan tugasnya dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan nilai-nilai yang ia miliki.

D. Upayakan untuk memperkecil terjadinya konflik nilai dalam melaksanakan tugas keperawatan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi tempat kerja.

Page 16: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

LANJUTAN. . .

E. Menjalin kerjasama dengan baik dan dapat memberikan kepercayaan kepada pemberi kebijakan bahwa tugas dan tanggung jawab keperawatan selalu mengalami perubahan sesuai IPTEK.

Page 17: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

Purtillo dan Cassek (1981) menyarankan 4 langkah proses pengambilan keputusan, yaitu :

1. Mengumpulkan data-data yang berhubungan2. Mengidentifikasi dilemma3. Memutuskan apa yang harus dilakukan 4. Melengkapi tindakan.

Page 18: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

5. Hubungan nilai sosial budaya dengan etika profesi

Perawat di harapkan harus ramah, baik bertabiat halus/lembut, jujur, dapat dipercaya cerdas, cakap, terampil, dan mempunyai tanggung jawab moral yang baik. Perawat harus berperilaku yang dapat dihargai orang lain, menyadari bahwa dirinya adalah perawat yang perilakunya akan memengaruhi pasien, teman, keluarga, dan masyarakat.

Page 19: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

6. SIKAP PROFESIONAL PERAWAT DI KAITKAN DENGAN NILAI SOSIAL BUDAYA

Hubungan sosial perawat untuk mengembangkan persaudaraan penting dalam tanggung jawab sosial. Setiap orang paling tidak memiliki seorang teman atau sahabat, persahabatan sangat penting dalam kehidupan, diperlukan untuk membantu kita menjadi seseorang yang kita kehendaki.

Page 20: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)

LANJUTAN. . .

Teman adalah seseorang yang kita banggakan, yang membuat kita senang, dan kepada siapa kita bertukar pengetahuan. Masyarakat indonesia terkenal sangat ramah, mempunyai sifat gotong royong, keberhasilan dalam kepergaulan akan terarah pada diri kita masing-masing.

Page 21: Hubungan dalam pelayanan keperawatan . (ETIKA II)