HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI...

137
HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK PUTRI DI MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( STRATA 1 ) Oleh: MERLIN RAMADHANI NPM: 13060059 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2017

Transcript of HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI...

Page 1: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

PESERTA DIDIK PUTRI DI MTs MUHAMMADIYAH

LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan ( STRATA 1 )

Oleh:

MERLIN RAMADHANI

NPM: 13060059

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2017

Page 2: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 3: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 4: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 5: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

i

ABSTRAK

Merlin Ramadhani (NPM: 13060059), Hubungan Body Image dengan

Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri di MTs Muhammadiyah Lakitan

Kabupaten Pesisir Selatan, Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling

STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2017.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya peserta didik yang belum

memiliki kepercayaan diri terhadap bentuk tubuh yang dimilikinya, peserta didik

terganggu terhadap perubahan dirinya, peserta didik yang terlalu memperhatikan

perubahan fisik pada dirinya, dan peserta didik yang lebih mementingkan

penampilan fisik untuk mampu tampil di depan umum. Peserta didik memiliki

kepercayaan diri yang rendah jika harus keluar rumah atau berada di tempat yang

ramai. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui: (1) Body image peserta didik putri. (2) Kepercayaan diri pada peserta didik putri. (3) Hubungan body image dan

kepercayaan diri peserta didik putri.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi mencakup

seluruh peserta didik kelas VII dan VIII di MTs Muhammadiyah Lakitan yang

berjumlah 162 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan

purposive stratified random sampling peserta didik putri dengan jumlah sampel

62 peserta didik putri kelas VII dan VIII di MTs Muhammadiyah Lakitan.

Instrumen yang digunakan adalah angket.

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa: (1) Body image peserta didik putri

berada pada kategori baik. (2) Kepercayaan diri pada peserta didik putri berada

pada kategori baik. (3) Hubungan body image dengan kepercayaan diri peserta

didik putri memiliki hubungan yang signifikan keeratan kuat karena nilai pearson

correlation body image dan kepercayaan diri yaitu 0,687 dengan korelasinya

keeratan kuat. Berdasarkan temuan penelitian ini direkomendasikan kepada

peserta didik untuk lebih percaya diri tampil di depan umum.

Page 6: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrohim.

Alhamdullilah, puji syukur penulis hantarkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri

Peserta Didik Putri Di MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir

Selatan”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan progrm pendidikan pada jenjang program Strata Satu (S1),

Program studi Bimbingan dan Konseling, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan

bimbingan dan arahan serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Ketua Yayasan Bapak Drs. Dasrizal, M.P, Ketua STKIP PGRI Sumatera

Barat Ibu Dr. Zusmelia, M.Si., dan Wakil Ketua Bidang Akademik dan

Administrasi Umum Ibu Sri Imelwaty, M.Pd., Ph.D. serta Wakil Ketua

Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Bapak Jarudin, M.A.,

Ph.D.

2. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling, Bapak Ahmad

Zaini.,S.Ag,.M.Pd selaku penguji 1 yang selalu memberikan bimbingan

dan arahan dengan penuh sabar kepada penulis dalam penyelesain skripsi

ini.

Page 7: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

iii

3. Sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling, Ibu Rahma Wira

Nita,.M.Pd,.Kons yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dengan

penuh sabar kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Pembimbing I Bapak Rici Kardo., M.Pd yang telah membimbing,

memberikan masukan serta kritik yang membangun dan mengarahkan

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Pembimbing II Bapak Hafiz Hidayat., M.Pd yang telah membimbing,

memberikan masukan serta kritik yang membangun dan membantu penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Penguji II Ibu Rila Rahma Mulyani., S.Psi., M.Psi., Psikolog Penguji III

Bapak Yasrial Chandra, M.Pd yang telah memberikan saran dan kritik

yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta staf Program Studi Bimbingan dan Konseling

STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah mengarahkan, memberikan ilmu,

memotivasi dan memberikan semangat serta kesabaran dalam mendidik

penulis selama berada di STKIP PGRI Sumatera Barat.

8. Ibu Meta Purnama Sari,.SE yang telah membantu penulis dalam mengurus

hal terkait dengan kebutuhan penulis selama masa perkuliahan hingga

dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Ayahanda dan ibunda tercinta (Rafli Maizon dan DM. Maria Endra) yang

selalu menyemangati, selalu memfasilitasi kebutuhan peneliti dalam

penyelesaian skripsi ini serta selalu memberikan semangat kepada penulis

Page 8: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

iv

hingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan motivasi yang besar,

kesabaran, dan penuh keikhlasan.

10. Kepada Oma dan abang penulis Hj. Maimunah, Dicky Prima Zola., ST,

Rocky Lesmana Putra., S.Pd yang selalu menyemangati saya selama

menyelesaikan skripsi.

11. Rekan-rekan Mahasiswa BK STKIP PGRI terkhusus sesi B yang selama

kuliah telah menghadirkan banyak cerita dan tawa serta telah memberikan

bantuan, semangat dan motivasi yang membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Terima kasih juga kepada orang terkasih dan para sahabat yang selalu

memberikan dukungan kepada penulis terkhususnya (Okta Puja Aldike,

Zira Dwi Tarenia, Riri Sepnita Jashani, Winda Nofrina Amir, Metha

Rezkyiani E.P, Septia Ningsih, Sintha Ariesta Nosa, Ervina)

Page 9: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

v

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis berdoa semoga jasa baik

dari semua pihak, dibalas Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda

dan dinilai sebagai amal jariyah disisi-Nya. Dalam penulisan skripsi ini,

penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang

terbaik, namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak

luput dari kesalahan dan kekurangan, baik dari segi isi maupun bahasanya.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran, untuk

kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi kita semua.

Padang, Agustus 2017

Merlin Ramadhani

13060059

Page 10: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

C. Batasan Masalah ............................................................................ 7

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Body Image ................................................................................... 9

1. Pengertian Body Image ........................................................... 9

2. Faktor yang Mempengaruhi Body Image ................................ 11

3. Aspek Body Image .................................................................. 17

B. Kepercayaan Diri........................................................................... 20

1. Pengertian Kepercayaan Diri .................................................. 20

2. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Diri ........ 22

3. Karakteristik Kepercayaan Diri ............................................... 27

4. Jenis Kepercayaan Diri ........................................................... 29

5. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ............................................... 34

C. Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Peserta Didik Putri 35

D. Kerangka Pikir............................................................................... 38

E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 38

Page 11: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

vii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................... 39

B. Jenis Penelitian .............................................................................. 39

C. Definisi Operasional ...................................................................... 40

D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 41

E. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 45

F. Tenik Pengumpulan Data .............................................................. 45

G. Teknik Pengolahan Data ............................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................... 57

1. Body Image Peserta Didik Putri ............................................... 57

2. Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri....................................... 58

B. Uji Prasyarat Analisis ..................................................................... 60

1. Uji Normalitas Data ................................................................. 60

a. Uji Normalitas Data Body Image ....................................... 61

b. Uji Normalitas Data Kepercayaan Diri .............................. 61

2. Uji Linearitas ............................................................................ 62

3. Uji Hipotesis.............................................................................. 63

C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 64

1. Body Image Peserta Didik Putri ............................................... 64

2. Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri....................................... 66

3. Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri

Peserta Didik Putri .................................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 72

B. Saran ............................................................................................. 72

KEPUSTAKAAN ........................................................................................... 74

LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Populasi Siswi MTs Muhammadiyah Lakitan Tahun Pelajaran

2016/2017 .................................................................................................. 41

2. Sampel Penelitian ....................................................................................... 44

3. Jawaban Variabel Body Image (X) dengan Kepercayaan Diri Peserta

Didik Putri (Y) .......................................................................................... 46

4. Tabel Uji Validitas X ................................................................................. 49

5. Tabel Uji Validitas Y ................................................................................. 52

6. Pengkategorian skor Body Image ............................................................... 57

7. Pengkategorian Skor kepercayaan Diri ...................................................... 59

8. Hasil Uji Normalitas Data Body Image ..................................................... 60

9. Hasil Uji Normalitas Data Kepercayaan Diri ............................................. 61

10. Uji Linearitas Data .................................................................................... 62

11. Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri di

MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan... ..................... 63

Page 13: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Pikir ............................................................................................ 37

Page 14: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

x

DAFTAR GRAFIK

Halaman Halaman

1. Diagram Gambaran Body Image Peserta Didik Putri MTs

Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan ................................... 58

2. Diagram Gambaran Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri

MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan .......................... 59

Page 15: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Angket ACC Judge ................................................................................. 77

2. Rekapitulasi Judge .................................................................................. 86

3. Angket Uji Coba Penelitian .................................................................... 90

4. Angket Penelitian .................................................................................... 98

5. Uji Validitas Angket ............................................................................... 106

6. Uji Reliabilitas Angket ........................................................................... 113

7. Data Umum Body Image ......................................................................... 117

8. Data Umum Kepercayaan Diri ................................................................ 119

9. Surat Uji Coba dan Penelitian STKIP ..................................................... 121

10. Surat Balasan dari Sekolah ...................................................................... 122

Page 16: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai

dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

mencapai pendidikan nasional. Perkembangan zaman ini menuntut adanya

sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan

negara lain yang telah maju.

Peserta didik juga dapat didefinisikan sebagai orang yang belum

dewasa dan memiliki sejumlah potensi dasar yang masih perlu dikembangkan.

Potensi dimaksud umumnya terdiri dari tiga kategori, yaitu kognitif, afektif,

psikomotor, dan peserta didik tersebut memiliki imajinasi, potensi, dan

dunianya sendiri bukan sekedar miniatur orang dewasa (Danim, 2010:2).

Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang

khas, sehingga ia merupakan insan yang unik. Potensi-potensi khas yang

dimilikinya ini perlu dikembangkan dan diaktualisasikan sehingga mampu

mencapai taraf perkembangan yang optimal (Desmita, 2014:40).

Jadi dapat disimpulkan bahwa peserta didik merupakan suatu manusia

yang unik dan bermacam-macam potensi, imajinasi serta kemampuan yang

dilihat dari kognitif, afektif dan psikomotori dimana potensi tersebut perlu

dikembangkan kemampuan tersebut sehingga dapat dikembangkan secara baik

dan efektif

Page 17: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

2

Kepercayaan diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu

keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan

keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai

tujuan di dalam hidupnya (Hakim, 2002:6). Sejalan dengan itu, Barbara

(2003:10) menjelaskan:

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa menusia

bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu.

Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan

untuk melakukan sesuatu, maka sesuatu itu pula yang harus dilakukan.

Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran individu bahwa

individu tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai

tujuan yang ia inginkan tercapai.

Fatimah (2010:149) menjelaskan kepercayaan diri adalah sikap positif

seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian

positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang

dihadapinya. Idealnya kepercayaan diri yang dimiliki individu haruslah berada

pada kategori tinggi. Hal ini dimaksud agar individu mampu mengembangkan

aspek-aspek yang ada dalam dirinya, dibutuhkan kepercayaan diri yang tinggi

pada individu tersebut. Namun, kenyataan yang ada di lapangan, masih

banyaknya individu terutama peserta didik yang memiliki kepercayaan diri

yang rendah.

Rendahnya kepercayaan diri pada peserta didik disebabkan oleh

beberapa faktor. Ghufron (2014:37) menjelaskan faktor yang mempengaruhi

kepercayaan diri diantaranya konsep diri, harga diri, pengalaman, dan

pendidikan. Santrock (2003:336-338) juga menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri yaitu penampilan fisik, konsep diri, hubungan

Page 18: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

3

dengan orangtua, dan hubungan dengan teman sebaya. Penampilan fisik

merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kepercayaan diri. Ini sejalan

dengan yang dijelaskan Santrock (2003: 336), sejumlah penelitian telah

menemukan bahwa penampilan fisik merupakan suatu kontributor yang sangat

berpengaruh pada rasa percaya diri remaja.

Perubahan fisik menimbulkan dampak psikologis yang tidak

diinginkan. Mayoritas anak muda lebih banyak memperhatikan penampilan

mereka ketimbang aspek lain dalam diri mereka, dan banyak di antara mereka

yang tidak suka melihat apa yang mereka lihat di cermin. Anak perempuan

memiliki perasaan tidak suka yang lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki,

merefleksikan penekanan kultural yang lebih besar terhadap atribut fisik

wanita (Papalia, 2011:539).

Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah suatu kemampuan

yang ada dalam diri seseorang untuk memperlihatkan kemampuannya dalam

bidang-bidang tersebut baik dibidang akademik maupun non akademik,

kepercayaan diri juga menyangkut kedalam diri seseorang baik berbentuk fisik

maupun gaya hidup seseorang.

Munculnya penilaian dikalangan peserta didik putri bahwa standar

tubuh saat ini yang mementingkan penampilan fisik dengan bentuk tubuh yang

kurus, telah membuat remaja putri saat ini memiliki kepercayaan diri yang

kurang, peserta didik putri selalu menilai dirinya melalui kaca mata orang lain

yaitu teman-teman sepergaulannya (Ratnawati, 2012). Berawal dari

penampilan fisik, peserta didik mulai memberikan gambaran dan persepsi

Page 19: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

4

tentang bentuk fisik yang dimiliki, kemudian beranjak pada penampilan fisik

yang dimiliki orang lain hingga standar tubuh yang harus dimiliki setiap

perempuan. Gambaran dan persepsi tentang penampilan fisik inilah yang

disebut body image.

Body image merupakan imajinasi subyektif yang dimiliki seseorang

tentang tubuhnya, khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan

seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan persepsi-persepsi ini

(Arthur, 2010). Sejalan dengan itu, Thompson (2000) menjelaskan tingkat

body image individu digambarkan oleh seberapa jauh individu merasa puas

terhadap bagian-bagian tubuh dan penampilan fisik secara keseluruhan serta

menambahkan tingkat penerimaan citra raga sebagian besar tergantung pada

pengaruh sosial budaya yang terdiri dari empat aspek yaitu reaksi orang lain,

perbandingan dengan orang lain, peranan individu dan identifikasi terhadap

orang lain. Idealnya body image yang harus dimiliki individu adalah positif,

agar ia mampu menerima dirinya sendiri tanpa harus memikirkan standar

tubuh kebanyakan orang. Namun, yang terlihat di lapangan masih banyaknya

siswa terutama peserta didik putri yang memilki body image negatif baik itu

pada kategori rendah maupun kategori sedang.

Jadi dapat disimpulkan body image adalah suatu gambaran diri

seseorang terhadap pandangan tubuhnya yaitu baik dari bentuk tubuhnya

maupun ukuran tubuhnya serta mengetahui kekurangan dan kelebihan

fisiknya. Pengetahuan tentang gambaran diri tersebut dapat membuat

seseorang mampu mengkondisikan dirinya secara efektif.

Page 20: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

5

Pada penelitian yang dilakukan oleh Aldia (2014) tentang “Perbedaan

body image siswa berdasarkan gender” menunjukkan bahwa body image

peserta didik perempuan lebih rendah dibandingkan dengan body image

peserta didik laki-laki. Selanjutnya, peneltian yang dilakukan oleh Putri

(2015) yang berjudul “Hubungan body image dengan kepercayaan diri

mahasiswi yang mengalami obesitas” menunjukkan body image yang dimiliki

siswa berada pada kategori sedang yang artinya cukup positif.

Berdasarkan hasil observasi selama dari 25 Juli sampai 17 Desember

2016 di MTs Muhammadiyah Lakitan, diperoleh bahwa masih banyak peserta

didik yang belum memiliki kepercayaan diri terhadap bentuk tubuh yang

dimilikinya, peserta didik terganggu terhadap perubahan dirinya, peserta didik

yang terlalu memperhatikan perubahan fisik pada dirinya, dan peserta didik

yang lebih mementingkan penampilan fisik untuk mampu tampil di depan

umum.

Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 5 september 2017

dengan remaja putri yang berinisial AM menyatakan bahwa bentuk tubuh

yang dimilikinya saat ini sangatlah tidak ideal dibandingkan remaja putri

lainnya, ia juga memandang penampilan fisik melalui pandangan orang lain

dibandingkan dengan pandangan diri sendiri serta beranggapan bahwa tubuh

ideal adalah tubuh yang memiliki bentuk dan proporsi tubuh yang bagus dan

tidak percaya diri dengan penampilan dan bentuk tubuh yang dimilikinya. Ini

berarti peserta didik tersebut memiliki body image yang negatif terhadap

dirinya. Akibatnya AM memiliki kepercayaan diri yang rendah jika harus

Page 21: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

6

keluar rumah atau berada di tempat yang ramai. AM harus memikirkan

penampilannya agar tidak terlihat begitu buruk di antara orang-orang yang

memiliki tubuh yang ideal.

Berdasarkan fenomena-fenomena yang ditemukan, permasalahan

kepercayaan diri yang menyangkut aspek fisik dalam hal ini terkait body

image pada peserta didik terlihat cukup tidak baik. Peserta didik seharusnya

mampu lebih mengembangkan potensi yang dimilikinya, namun terhambat

dengan persepsi tentang kecantikan yang berpedoman pada keindahan fisik

yang sempurna. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Peserta

Didik Putri di MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka dapat di identifikasi permasalahan dalam penelitian ini yaitu:

1. Masih ada peserta didik putri yang terganggu dengan perubahan-

perubahan pada dirinya.

2. Masih ada peserta didik putri yang tidak percaya diri dengan perubahan-

perubahan pada dirinya.

3. Masih ada peserta didik putri yang terlalu memperhatikan perubahan fisik

pada dirinya.

4. Masih ada peserta didik putri yang lebih mementingkan penampilan fisik

untuk mampu tampil di depan umum.

Page 22: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

7

5. Masih ada peserta didik putri yang memandang penampilan fisik melalui

pandangan orang lain dibandingkan dengan pandangan diri mereka

sendiri.

6. Masih ada peserta didik putri yang beranggapan bahwa tubuh ideal adalah

tubuh yang memiliki bentuk dan proporsi tubuh yang bagus.

7. Masih ada peserta didik putri yang tidak percaya diri dengan penampilan

dan bentuk tubuh yang dimilikinya.

C. Batasan Masalah

Agar penelitin ini lebih fokus pada masalah yang akan diteliti, maka

penelitian ini dibatasi untuk mendeskripsikan:

1. Body Image peserta didik putri.

2. Kepercayaan diri peserta didik putri.

3. Hubungan Body Image dengan kepercayaan diri peserta didik putri.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah

penelitian ini adalah Bagaimana Hubungan Body Image dengan Kepercayaan

Diri Peserta Didik Putri di MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir

Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk

mengungkap:

1. Body image peserta didik putri.

2. Kepercayaan diri pada peserta didik putri.

Page 23: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

8

3. Hubungan body image dan kepercayaan diri peserta didik putri.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah bagi :

1. Peserta didik putri, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan

memilki body image yang positif.

2. Guru BK, dapat digunakan untuk program layanan BK di sekolah,

khususnya dalam meningkatkan kepercayaan diri, dan body image peserta

didik, seperti melalui layanan informasi.

3. Program studi, sebagai referensi atau perkembangan ilmu dalam

pengajuan akreditasi program studi bimbangan dan konseling.

4. Peneliti, sebagai pengalaman yang sangat berharga dalam penelitian, dan

dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman penulis tentang body

image dan kepercayaan diri.

5. Peneliti selanjutnya, dapat menjadi bahan pertimbangan dan contoh untuk

melakukan penelitian kedepannya agar memperoleh hasil yang lebih baik

tentang hubungan body image dengan kepercayaan diri.

Page 24: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Body Image

1. Pengertian Body Image

Body image menurut Arthur (2010) adalah imajinasi subjektif yang

dimiliki seseorang tentang tubuhnya, khususnya yang terkait dengan

penilaian orang lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan

persepsi-persepsi ini. Beberapa peneliti atau pemikir menggunakan istilah

ini hanya terkait tampilan fisik, sementara yang lain mencakup pula

penilaian tentang fungsi tubuh, gerakan tubuh, koordinasi tubuh, dan

sebagainya.

Setiap individu memiliki gambaran diri ideal seperti apa yang

diinginkannya termasuk bentuk tubuh ideal seperti apa yang dimilikinya.

Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang dipersepsi oleh individu dengan

bentuk tubuh yang menurutnya ideal akan memunculkan ketidakpuasan

terhadap tubuhnya. Citra tubuh mulai terbentuk jauh sebelum seorang anak

mampu mengungkapkan fikiran-fikiran maupun ide-idenya lewat kata-

kata. Melalui kemampuan fisiknya seorang anak mempersepsi dirinya

sebagai seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi, misalnya

dengan menggunakan tangannya sebagai alat (Amalia, 2007)

Tingkat Body image individu digambarkan oleh seberapa jauh

individu merasa puas terhadap bagian-bagian tubuh dan penampilan fisik

secara keseluruhan serta menambahkan tingkat penerimaan citra raga

Page 25: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

10

sebagian besar tergantung pada pengaruh sosial budaya yang terdiri dari

empat aspek yaitu reaksi orang lain, perbandingan dengan orang lain,

peranan individu dan identifikasi terhadap orang lain (Thompson, 2000)

Pengertian Body Image menurut Honigam dan Castle (Januar,

2007) adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran

tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian

atas apa yang dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk

tubuhnya, dan atas penilaian orang lain terhadap dirinya. Sebenarnya, apa

yang dipikirkan dan rasakan olehnya, belum tentu benar-benar

mempresentasikan keadaan yang aktual, namun lebih merupakan hasil

penilaian diri yang bersifat subjektif.

Body image menurut Hoyt (Naimah, 2008) diartikan sebagai sikap

seseorang terhadap tubuhnya dari segi ukuran, bentuk maupun estetika

berdasarkan evaluasi individual dan pengalaman efektif terhadap atribut

fisiknya. Body image bukan sesuatu yang statis, tetapi selalu berubah.

Pembentukannya dipengaruhi oleh persepsi, imajinasi, emosi, suasana

hati, lingkungan, dan pengalaman fisik. Dengan demikian, proses

komparasi sosial pasti terjadi dalam membentuk body image peserta didik

putri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan body image

merupakan gambaran persepsi seseorang tentang tubuh ideal dan apa yang

mereka inginkan pada tubuh mereka baik itu dalam hal berat maupun

Page 26: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

11

bentuk tubuh yang didasarkan pada persepsi-persepi orang lain dan

seberapa harus mereka menyesuaikan persepsi tersebut.

Seseorang menganggap kondisi fisiknya tidak sama dengan konsep

idealnya, maka individu tersebut akan merasa memilki kekurangan secara

fisik meskipun dalam pandangan orang lain sudah dianggap menarik.

Keadaan seperti itu yang sering membuat seseorang tidak dapat menerima

kondisi fisiknya secara apa adanya sehingga body imagenya menjadi

negatif. Jika seorang wanita merasa gemuk dan memiliki berat badan yang

berlebih, mereka cenderung merasa tidak puas dengan kondisi tubuhnya

dan menginginkan berat tubuhnya berkurang. Kesenjangan yang terlalu

jauh antara tubuh yang dipersepsi dengan gambaran idealnya akan

menyebabkan penilaian yang negatif terhadap tubuhnya, hal tersebut yang

membuat mereka memiliki kepercayaan diri yang rendah akibat dari

penilaian yang negatif terhadap body image yang tidak sesuai dengan

gambaran idealnya.

2. Faktor yang Mempengaruhi Body Image

Body image terbentuk dari sejak individu lahir sampai selama

individu hidup. Banyak hal yang dapat mempengaruhi body image

seseorang,termasuk pandangan atau penilaian orang lain terhadap

penampilan diri sendiri. Beberapa ahli menyatakan ada berbagai faktor

yang dapat mempengaruhi body image seseorang adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi perkembangan body image menurut Cash (1994)

adalah sebagai berikut :

Page 27: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

12

a. Jenis kelamin

Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi dalam

perkembangan body image seseorang. Ketidakpuasan terhadap tubuh lebih

sering terjadi pada wanita dari pada laki-laki. Pada umumnya wanita, lebih

kurang puas dengan tubuhnya dan memiliki body image yang negatif.

Wanita biasanya lebih kritis terhadap tubuh mereka baik secara

keseluruhan maupun pada bagian tertentu tubuh mereka daripada laki-laki.

Persepsi body image yang buruk sering berhubungan dengan perasaan

kelebihan berat badan terutama pada wanita. Seorang laki-laki ,lebih

memperhatikan masa otot ketika mempertimbangkan body image mereka.

Umumnya body image yang buruk dapat menyebakan diet konstan dan

diet yang bersifat sementara, obesity, dan gangguan makan serta dapat

menyebabkan rendahnya harga diri, depresi, kecemasan dan keseluruhan

tekanan emosional.

Sebuah penelitian (Cash,1994) menjelaskan bahwa sekitar 40- 70%

gadis remaja tidak puas dengan dua atau lebih aspek dari tubuh mereka.

ketidakpuasan biasanya berfokus pada jaringan adipose substansial dalam

tubuh bagian tengah atau bawah, seperti pinggul, perut dan paha. Di

berbagai Negara maju, antara 50- 80 % gadis remaja ingin menjadi

langsing dan melakukan diet bervariasi dari 20% hingga 60%. Seorang

laki-laki juga ingin menghindari bentuk tubuh gemuk, lembek, namun

dikalangan lelaki yang tidak puas dengan berat dan bentuk berusaha untuk

Page 28: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

13

menambah berat badan untuk mengembangkan lengan atas, dada dan

bahu.

b. Media massa

Media massa yang muncul dimana-mana memberikan gambaran

ideal mengenai figure perempuan dan laki-laki yang dapat mempengaruhi

gambaran tubuh seseorang. Tiggeman (Cash, 1994) menyatakan bahwa

media massa menjadi pengaruh kuat dalam budaya social. Anak-anak dan

remaja lebih banyak menghabiskan waktunya dengan menonton televisi

dan kebanyakan orang dewasa membaca surat kabar harian dan majalah.

Survey media massa menunjukkan bahwa 83 % majalah fashion

khususnya dibaca oleh mayoritas permpuan maupun anak perempuan.

Konsumsi media yang tinggi dapat mempengaruhi konsumen dalam

berbagai cara. Isi tayangan media massa sering menggambarkan bahwa

standart kecantikan perempuan adalah tubuh yang kurus , dalam hal ini

berarti level kekurusan yang dimilki, kebanyakan wanita percaya bahwa

mereka adalah orang-orang yang sehat. Media juga menggambarkan

gambaran ideal bagi laki-laki adalah dengan memilki tubuh yang berotot

dan perut yang rata.

Menurut Longe (Cash, 1994) body image dapat dipengaruhi oleh

pengaruh luar. Sumber media, seperti televise, internet, dan majalah sering

menggambarkan orang lebih dekat dengan tipe tubuh yang ideal umum

diterima daripada citra tubuh rata-rata , untuk menjual produk mereka.

Akibatnya, orang-orang, terutama anak-anak dan dewasa muda yang

Page 29: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

14

terlalu dipengaruhi dan terpengaruh oleh penggambaran seperti citra tubuh

tersebut. Levine dan Smolak menyimpulkan bahwa dengan melihat foto-

foto model yang langsing membuat gadis dan perempuan merasa buruk

tentang tubuh mereka, beberapa penelitian menunjukkan dampak negatif.

Secara singkat media menciptakan citra seorang wanita itu langsing pada

majalah fashion terbukti menyebabkan sejumlah efek negatif secara

langsung termasuk perhatian yang lebih besar tentang berat badan,

ketidakpuasan tubuh, suasana hati yang negatif ,dan penurunan persepsi

daya tarik diri.

c. Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung

membandingkan diri dengan orang lain dan feedback yang diterima

mempengaruhi konsep diri termasuk mempengaruhi bagaimana perasaan

terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang sering membuat orang merasa

cemas dengan penampilannya dan gugup ketika orang lain melakukan

evaluasi terhadap dirinya.

Rossen dan koleganya (Cash, 1994) menyatakan feedback

terhadap penampilan dan kompetensi teman sebaya dan keluarga dalam

hubungan interpersonal dapat mempengaruhi bagaimana pandangan dan

perasaan mengenai tubuh. Dunn dan Gooke (Cash, 1994) menerima

feedback mengenai penampilan fisik mereka berarti seseorang

mengembangkan persepsi tentang bagaimana seseorang melakukan

perbandingan social yang merupakan salah satu proses pembentukan

Page 30: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

15

dalam penilaian diri mengenai daya tarik fisik. Pikiran dan perasaan

mengenai tubuh bermula dari adanya reaksi orang lain. Dalam konteks

perkembangan, body image berasal dari hubungan interpersonal.

Perkembangan emosional dan pikiran individu juga berkontribusi pada

bagaimana seseorang melihat dirinya. Maka, bagaimana seseorang

berpikir dan merasa mengenai tubuhnya dapat mempengaruhi hubungan

dan karakteristik psikologis.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi body image. Sejalan dengan

itu, Thompson (2000) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi

body image adalah :

a. Pengaruh berat badan dan persepsi gemuk/kurus

Keinginan-keinginan untuk menjadikan berat badan tetap

optimal dengan menjaga pola makan yang teratur, sehingga persepsi

terhadap citra tubuh yang baik akan sesuai dengan diinginanya.

b. Budaya

Adanya pengaruh disekitar lingkungan individu dan bagaimana

cara budaya mengkomunikasikan norma-norma tentang penampilan

fisik, dan ukuran tubuh yang menarik.

c. Siklus hidup

Pada dasar Individu menginginkan untuk kembali memiliki

bentuk tubuh seperti masa lalu.

Page 31: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

16

d. Masa kehamilan

Proses dimana individu bisa menjaga masa tumbuh kembang anak

dalam kandungan, tanpa ada peristiwa-peristiwa pada masa kehamilan.

e. Sosialisasi

Adanya pengaruh dari teman sebaya yang menjadikan individu ikut

terpengaruh didalamnya.

f. Konsep diri

Gambaran Individu terhadap dirinya, yang meliputi penilaian diri

dan penilaian sosial.

g. Peran gender

Dalam hal ini peran orang tua sangat penting bagi citra tubuh

individu, sehingga menjadikan individu lebih cepat terpengaruh

h. Pengaruh distorsi citra tubuh pada diri individu

Perasaan dan persepsi individu yang bersifat negatif terhadap

tubuhnya yang dapat diikuti oleh sikap yang buruk.

Diantara komponen tersebut, yang memiliki pengaruh lebih besar

adalah budaya yaitu bahwa keindahan tubuh dan standar tentang tubuh

ditentukan oleh masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat menilai apa yang

dikatakan indah, ideal, dan apa yang tidak. Kecantikan wanita yang ideal telah

bervariasi dan berubah sesuai standar estetika jangka waktu tertentu dan

sebagian besar wanita telah berusaha untuk mengubah diri mereka sendiri

untuk memenuhi citra ideal ini (Thompson, 2000). Adanya trend mengenai

citra ideal dapat mempengaruhi persepsi individu terhadap tubuhnya, hal

Page 32: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

17

tersebut akan membuat individu cenderung membandingkan antara persepsi

tubuh dan penampilannya sendiri dengan penampilan ideal yang mereka

bayangkan, apabila terdapat kesenjangan yang terlalu jauh antara tubuh

nyatanya dengan tubuh idealnya, individu akan merasa kecewa, frustasi, sedih

atau merasa ada satu kebutuhan yang tidak terpenuhi. Penelitian lain

menekankan bahwa kecenderungan untuk membandingkan penampilan fisik

sendiri pada orang lain secara kuat terkait dengan ketidakpuasan tubuh

(Thompson, 2000:12).

Pada studi lain, terdapat indikasi bahwa mayoritas variasi dari body

image dan gangguan pola makan bisa dikaitkan dengan kecenderungan untuk

menyadari dan menginternalisasikan norma sosiokultural mengenai

penampilan yang menarik (Thompson, 2000:12). Thompson (2000:12)

menjelaskan pentingnya faktor media massa dalam membentuk nilai-nilai

yang dianut masyarakat. Melalui media massa, tubuh yang ideal terbentuk di

masyarakat. Di Indonesia sendiri dapat dilihat bahwa peran media massa

mulai mempunyai pengaruh dalam membentuk pikiran tentang penampilan

dan body image, pada iklan-iklan kosmetik sering digunakan model wanita

dengan kulit yang putih, tubuh yang langsing, secara tidak sadar masyrakat

menganggap tubuh ideal seorang wanita adalah yang memiliki kulit putih dan

bertubuh langsing.

3. Aspek Body Image

Body image terbagi dalam beberapa aspek. Menurut Cash dan

Puzinsky (Seawell, A. H & Danorf Burg, 2005) mengenai body image

Page 33: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

18

pada umumnya menggunakan Multidemensional Body Self Relation

Questionnaire-Appearance Scale (MBSRQ-AS), yaitu:

a. Appearance evaluation (evaluasi penampilan)

Evaluasi penampilan yaitu mengukur penampilan keseluruhan

tubuh, apakah menarik atau tidak menarik serta memuaskan atau belum

memuaskan.

b. Appearance orientation (orientasi penampilan)

Orientasi penampilan yaitu perhatian individu terhadap penampilan

dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan

penampilan diri.

c. Body area satisfaction (kepuasan terhadap bagian tubuh)

Kepuasan terhadap bagian tubuh, yaitu mengukur kepuasan

individu terhadap bagian tubuh secara spesifik, wajah, tubuh bagian atas

(dada, bahu lengan), tubuh bagian tengah (pinggang, perut), tubuh bagian

bawah (pinggul, paha, pantat, kaki), serta bagian tubuh secara keseluruhan.

d. Overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk)

Kecemasan menjadi gemuk yaitu mengukur kewaspadaan individu

terhadap berat badan, kecenderungan untuk melakukan diet, dan

membatasi pola makan

e. Self-classified weight (Pengkategorian ukuran tubuh)

Pengkategorian ukuran tubuh, yaitu mengukur bagaimana individu

menilai berat badannya, dari sangat kurus sampai gemuk.

Page 34: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

19

Menurut Thompson (2000) tingkat citra raga individu digambarkan

oleh seberapa jauh individu merasa puas terhadap bagian-bagian tubuh dan

penampilan fisik secara keseluruhan serta menambahkan tingkat penerimaan

citra raga sebagian besar tergantung pada pengaruh sosial budaya yang terdiri

dari empat aspek yaitu reaksi orang lain, perbandingan dengan orang lain,

peranan individu dan identifikasi terhadap orang lain. Komponen citra raga

terdiri dari komponen perseptual dan komponen sikap menjadi landasan

pengukuran. Komponen perseptual menunjukkan bagaimana individu

menggambarkan kondisi fisiknya. Oleh karena itu penilaian merupakan aspek

yang tepat untuk mewakili komponen-komponen tersebut. Komponen sikap

mengarah pada perasaaan dan sikap yang muncul dari kondisi tersebut.

Perasaan diwakili dengan tingkat kepuasan dan ketidakpuasan individu

terhadap tubuhnya, sedangkan sikap diwakili oleh harapan-harapan mengenai

tubuhnya, sebagai akibat dari harapan biasanya menjadi tindakan demi

mewujudkan harapan tersebut (Thompson, 2000).

Oleh karena itu aspek perasaan dan aspek harapan mewakili seluruh

komponen sikap. Thompson (2000) menjelaskan aspek-aspek dalam citra raga

yaitu:

a. Persepsi terhadap bagian-bagian tubuh dan penampilan secara

keseluruhan.

Bentuk tubuh merupakan suatu simbol dari diri seorang individu,

karna dalam hal tersebut individu dinilai oleh orang lain dan dinilai oleh

dirinya sendiri. Selanjutnya bentuk tubuh serta penampilan baik dan buruk

Page 35: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

20

dapat mendatangkan perasaan senang atau tidak senang terhadap bentuk

tubuhnya sendiri.

b. Aspek perbandingan dengan orang lain

Adanya penilaian sesuatu yang lebih baik atau lebih buruk dari

yang lain, sehingga menimbulkan suatu prasangka bagi dirinya keorang

lain, hal-hal yang menjadi perbandingan individu ialah ketika harus

menilai penampilan dirinya dengan penampilan fisik orang lain.

c. Aspek sosial budaya (reaksi terhadap orang lain).

Seseorang dapat menilai reaksi terhadap orang lain apabila dinilai

orang itu menarik secara fisik, maka gambaran orang itu akan menuju hal-

hal yang baik untuk menilai dirinya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kompenan

sikap adalah perilaku yang menunjukkan bagaimana perilaku atau

kecendrungan berprilaku pada diri seseorang.

B. Kepercayaan Diri

1. Pengertian Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri atau Self confidence merupakan sikap yang

dimiliki oleh individu yang dapat berkembang dengan baik, namun dapat

pula mengalami penurunan yang dapat membuat individu itu sulit bahkan

tidak ingin melakukan sesuatu. Hakim (2002:6) menyatakan kepercayaan

diri sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan

Page 36: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

21

yang dimilkinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu

untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya

Menurut Lauster (2012:12-14) Self-confidence (kepercayaan diri)

merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan yang dimiliki

sehingga individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap

tindakan, dapat bebas malakukan hal-hal yang disukai dan bertanggung

jawab atas segala perbuatan yang dilakukan, hangat dan sopan dalam

berinteraksi dengan orang lain.

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia

bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu.

Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk

melakukan sesuatu, maka sesuatu itu pula yang harus dilakukan.

Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran individu bahwa individu

tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia

inginkan tercapai (Barbara, 2003:10).

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang

memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik

terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang

dihadapinya (Fatimah, 2010:149). Hal ini bukan berarti bahwa individu

tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri.

Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya

beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut bahwa ia merasa

memiliki kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa karena

Page 37: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

22

didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang

realistik terhadap diri sendiri.

Kumara (Ghufron, 2014:34) menyatakan bahwa kepercayaan diri

merupakan ciri kepribadian yang mengandung arti keyakinan terhadap

kemampuan diri sendiri. Hal ini senada dengan pendapat Afiatin dan

Andayani (dalam Ghufron 2014:34) yang menyatakan bahwa kepercayaan

diri merupakan aspek kepribadian yang berisikan keyakinan tentang

kekuatan, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya.

Selain itu, Ghufron (2014:35) juga menyatakan bahwa kepercayaan

diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai

karakteristik pribadi yang didalamnya terdapat keyakinan akan

kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan

realistis.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa kepercayaan diri adalah suatu sikap yang dimiliki individu dimana

individu tersebut yakin terhadap kemampuan diri sendiri, optimis,

sehingga mampu menghadapi situasi dengan sebaik mungkin.

2. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan Diri

Tinggi rendahnya kepercayaan diri individu disebabkan oleh

beberapa faktor. Menurut Ghufron (2014:37) faktor yang mempengaruhi

kepercayaan diri yaitu:

a. Konsep diri

Menurut Anthony (Ghufron, 2014:37) terbentuknya

kepercayaan diri pada diri seseorang diawali dengan perkembangan

Page 38: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

23

konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya dalam suatu

kelompok. Hasil interaksi yang terjadi akan menghasilkan konsep diri.

b. Harga diri

Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang

positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadap diri

sendiri. Santoso (Ghufron, 2014:37) berpendapat bahwa tingkat harga

diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.

c. Pengalaman

Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya diri.

Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor menurunnya rasa

percaya diri seseorang. (Ghufron, 2014:37) mengemukakan bahwa

pengalaman masa lalu adalah hal terpenting untuk mengembangkan

kepribadian sehat.

d. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap

tingkat kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah

akan menjadikan orang tersebut tergantung dan berada di bawah

kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya. Sebaliknya, orang

yang mempunyai pendidikan tinggi akan memilki tingkat kepercayaan

diri yang lebih dibandingkan yang berpendidikan rendah.

Selanjutnya, Hakim (2002:12) menjelaskan sumber penyebab timbulnya

rasa tidak percaya diri, yaitu:

a. Cacat atau kelainan fisik

b. Buruk rupa

Page 39: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

24

c. Ekonomi lemah

d. Status sosial

e. Status perkawinan

f. Sering gagal

g. Kalah bersaing

h. Kurang cerdas

i. Pendidikan rendah

j. Perbedaan lingkungan

k. Tidak supel

l. Tidak siap menghadapi situasi tertentu

m. Sulit menyesuaikan diri

n. Mudah cemas dan penakut

o. Tidak terbiasa

p. Mudah gugup

q. Bicara gagap

r. Pendidikan keluarga kurang baik

s. Sering menghindar

t. Mudah menyerah

u. Tidak bisa menarik simpati orang

v. Kalah wibawa dengan orang lain

Banyak hal yang dapat mempengaruhi invidu merasa tidak percaya

diri. Santrock (2003:336-338) juga mengungkapkan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri yaitu:

a. Penampilan fisik

Sejumlah peneliti telah menemukan bahwa penampilan fisik

merupakan suatu kontributor yang sangat berpengaruh pada rasa percaya

diri remaja (Adams, 1977; Harter, 1989; Lerner & Brackney, 1978;

Simmons & Blyth, 1987). Sebagai contoh adalah pada penelitian Harter,

penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat dengan rasa

percaya diri secara umum, yang baru kemudian diikuti oleh penerimaan

sosial teman sebaya.

b. Konsep diri

Page 40: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

25

Harter (1989) juga menemukan adanya hubungan yang kuat antara

penampilan fisik dengan harga diri secara umum yang tidak hanya dimasa

remaja tapi juga sepanjang masa hidup, dari masa kanak-kanak awal

hingga usia dewasa pertengahan. Pada salah satu penelitian baru-baru ini

dikemukan bahwa konsep diri remaja yang berhubungan dengan

ketertarikan fisik merupakan faktor terkuat untuk meramalkan rasa

percaya diri secara keseluruhan dari remaja (Lord & Eccles, 1994)

c. Hubungan dengan orang tua

Pada suatu penelitian yang luas mengenai hubungan orang tua dan

anak dengan rasa percaya diri, terdapat suatu alat ukur rasa percaya diri

yang diberikan kepada anak laki-laki, dan kemudian anak laki-laki beserta

ibunya diwawancarai mengenai hubungan keluarga mereka (Coopersmith,

1967). Berdasarkan pengukuran tersebut, berikut ini adalah atribut-atribut

dari orang tua yang berhubungan dengan tingkat rasa percaya diri yang

tinggi dari anak laki-laki:

1) Ekspresi rasa kasih sayang

2) Perhatian terhadap masalah yanng dihadapi oleh anak

3) Keharmonisan di rumah

4) Partisipasi dalam aktivitas bersama keluarga

5) Kesediaan untuk memberikan pertolongan yang kompeten dan terarah

kepada anak ketika mereka membutuhkannya

6) Menetapkan peraturan yang jelas dan adil

7) Mematuhi peraturan-peraturan tersebut

Page 41: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

26

8) Memberikan kebebasan pada anak dengan batas-batas yang telah

ditentukan

Harap diingat bahwa penelitian ini bersifat korelasional sehingga

para peneliti tidak dapat menyatakan bahwa atribut-atribut orang tua

menjadi sebab dari tingginya rasa percaya diri remaja. Walaupun faktor-

faktor seperti ekspresi rasa kasih sayang dan memberi kebebasan kepada

anak-anak dengan batas tertentu terbukti sebagai faktor penentu yang

penting bagi rasa percaya diri remaja, para peneliti hanya dapat

menyatakan bahawa faktor-faktor tersebut berhubungan dengan rasa

percaya diri namun bukan sebagai penyebab dari tingkat rasa percaya diri

anak, berdasarkan data penelitian yang menunjukkan adanya korelasi.

d. Hubungan teman sebaya

Penilaian teman sebaya memiliki derajat yang tinggi pada anak-

anak yang lebih tua dan remaja. Suatu penelitian menunjukkan bahwa

dukungan dari teman sebaya lebih berpengaruh terhadap tingkat

kepercayaan diri pada individu pada masa remaja awal daripada anak-

anak, meskipun dukungan orangtua juga merupakan faktor yang penting.

Pada penelitian ini, dukungan teman sebaya merupakapan faktor

yang lebih penting dibandingkan dengan dukungan orang tua dimasa

remaja akhir. Terdapat dua jenias dukungan teman sebaya yang diteliti,,

yaitu:

1) Dukungan dari teman satu kelas

2) Dukungan teman akrab

Page 42: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

27

Dukungan dari teman satu kelas berpengaruh lebih kuat tehadap

rasa percaya diri remaja berbagai usia dibandingkan dengan dukungan

teman akrab. Hal ini bisa terjadi mengingat, teman akrab selalu

memberikan dukungan yang dibutuhkan, sehingga dukungan tersebut tidak

dianggap oleh remaja sebagai sesuatu yang meningkatkan percaya diri

mereka, karena remaja pada saat-saat tertentu membutuhkan sumber

dukungan yang lebih obyektif untuk membenarkan rasa percaya dirinya.

3. Karakteristik Kepercayaan Diri

Individu yang percaya diri akan terlihat dari sikap yang

ditunjukkannya. Fatimah (2010:149) menjelaskan beberapa ciri atau

karakterisitik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang

proporsional, di antaranya adalah :

a. Percaya akan kompetensi/ kemampuan diri, hingga tidak

membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat

orang lain.

b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi

diterima oleh orang lain atau kelompok.

c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain-berani

menjadi diri sendiri.

d. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya

stabil)

e. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan

atau kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah

menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung/

mengharapkan bantuan orang lain).

f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri,

orang lain, dan situasi di luar dirinya.

g. Memiliki harapan yang realisitik terhadap diri sendiri, sehingga

ketika harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi

positif dirinya dan situasi yang terajdi.

Selanjutnya, Hakim (2002:5) juga menjelaskan ciri-ciri individu

yang memilki kepercayaan diri yang tinggi yaitu:

Page 43: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

28

a. Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu.

b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam

berbagai situasi.

d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai

situasi.

e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang

penampilannya.

f. Memiliki kecerdasan yang cukup.

g. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup.

h. Memiliki keterampilan atau keahlian lain yang menunjang

kehidupannya, misalnya keterampilan berbahasa asing.

i. Memiliki kemampuan bersosialisasi.

j. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik.

k. Memilki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi

kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.

l. Selalu bereaksi positif dalam menghadapi berbagai masalah,

misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam

menghadapi persoalan hidup.

Tidak hanya sikap percaya diri yang terlihat pada diri individu, sikap

tidak percaya diri juga dapat terlihat melalui perilaku yang ditujukkan individu

itu. Hakim (2002:8) menjelaskan ciri-ciri orang yang tidak percaya diri

adalah:

a. Mudah cemas dalam menghadapi persoalan dengan tingkat

kesulitan tertentu.

b. Memiliki kelemahan atau kekurangan dari segi mental, fisik,

sosial, atau ekonomi.

c. Sulit menetralisasi timbulnya ketegangan di dalam suatu situasi.

d. Gugup dan terkadang berbicara gagap.

e. Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang kurang baik.

f. Memiliki perkembangan yang kurang baik sejak masa kecil.

g. Kurang memiliki kelebihan pada bidang tertentu dan tidak tahu

bagaimana cara mengembangkan diri untuk memilki kelebihan

tertentu.

h. Sering menyendiri dari kelompok yang dianggapnya lebih dari

dirinya.

i. Mudah putus asa.

j. Cenderung bergantung pada orang lain dalam mengatasi masalah.

k. Pernah mengalami trauma.

Page 44: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

29

l. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi masalah, misalnya

dengan menghindari tanggung jawab atau mengisolasi diri, yang

menyebabkan rasa tidak pecaya dirinya semakin buruk.

Selanjunya, Fatimah (2010:150) juga menjelaskan beberapa ciri atau

karakterisitik individu yang kurang percaya diri, di antaranya adalah sebagai

berikut:

a. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi

mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok.

b. Menyimpan rasa takut/ kekhawatiran terhadap penolakan.

c. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan

memandang rendah kemampuan diri sendiri-namun di lain pihak,

memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri.

d. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.

e. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani

memasang target untuk berhasil.

f. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena

undervalue diri sendiri).

g. Selalu menempatkan/ memposisikan diri sebagai yang terakhir,

karena menilai dirinya tidak mampu.

h. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada

nasib, sangat bergantung pada keadaan dan pengakuan/ penerimaan

serta bantuan orang lain).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik

kepercayaan diri adalah seseorang yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang ada

di dalam dirinya baik orang yang mempunyai kepercayaan diri yang positif

maupun yang negatif.

4. Jenis Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan sikap dan

perilaku yang diperlihatkan. Barbara (2003:58) mengemukakan ada tiga

jenis kepercayaan diri, yaitu:

Page 45: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

30

a. Kepercayaan diri tingkah laku adalah kepercayaan diri untuk

mampu bertindak dan menyelesaikan tugas-tugas baik tugas-tugas

yang paling sederhana hingga yang bernuansa cita-cita untuk

meraih sesuatu.

b. Kepercayaan diri emosional adalah kepercayaan diri untuk yakin

dan mampu menguasai segenap sisi emosi.

c. Kepercayaan diri spiritual adalah keyakinan individu bahwa

setiap hidup memiliki tujuan yang positif dan bermakna.

Sedangkan Lidenfield (1997:4-7) mengemukakan bahwa kepercayaan

diri terdiri dari dua jenis, yaitu:

a. Kepercayaan Diri Batin

Menurut Lidenfield ada empat ciri utama orang yang mempunyai

percaya diri batin yang sehat, yaitu:

1) Cinta Diri

Orang yang percaya diri peduli tentang diri mereka sendiri

sehingga perilaku dan gaya hidup yang mereka tampilkan untuk

memelihara diri. Jadi cinta diri setiap individu sangat diperlukan

dalam menumbuhkan kepercayaan diri karena setiap individu akan

menghargai dengan baik kebutuhan jasmani maupun rohani,

sehingga individu akan:

a) Mampu memelihara diri sehingga mampu menghargai baik

kebutuhan jasmani maupun rohani, dan menempatkan jasmani dan

rohani pada pijakan yang setara dengan kebutuhan orang lain.

b) Bangga akan sifat-sifat yang baik dan memusatkan diri untuk

memanfaatkan sifat tersebut sebaik mungkin, tidak mau

membuang waktu, tenaga atau uang untuk memikirkan

kekurangan diri sendiri.

Page 46: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

31

c) Merasa senang bila diperhatikan. Secara terbuka menunjukkan

keinginan untuk dipuji, ditentramkan dan mendapat ganjaran, serta

tidak memanfaatkan orang lain untuk kepentingan diri sendiri.

2) Pemahaman Diri

Orang yang percaya diri batin sangat sadar diri. Tidak

terus-menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur

memikirkan perasaan, pikiran, perilaku dan selalu ingin tahu

bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya. Dengan demikian

pemahaman diri yang baik, individu akan dapat:

a) Menyadari potensi diri yang dimilikinya sehingga kecil

kemungkinan akan mengalami kegagalan berulang kali, cenderung

menjadi pribadi yang mantap, tidak begitu saja mengikuti

orang lain, mempunyai sahabat yang dapat memberi dan

menerima.

b) Tahu diri dalam arti terbuka untuk menerima kritik dan pujian.

c) Tujuan yang jelas, orang yang percaya diri selalu tahu tujuan

hidup. Seseorang yang memiliki tujuan yang jelas akan dapat: (a)

mampu menentukan tujuan sendiri (b) mempunyai motivasi yang

tinggi, lebih menilai kemajuan dirinya dari tujuan yang telah

ditetapkan (c) mampu membuat keputusan karena seseorang tahu

betul apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasilnya.

3) Berfikir Positif

Orang yang percaya diri biasanya merupakan teman yang

menyenangkan, salah satu sebabnya ialah karena biasa melihat

Page 47: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

32

kehidupan yang cerah, optimis, serta mencari pengalaman dan hasil

yang bagus. Seseorang yang mampu berfikir positif akan dapat: (a)

memiliki harapan dalam hidupnya, (b) memiliki potensi motivasi

dalam hidupnya, (c) memilki kepercayaan bahwa ini masalah dapat

diselesaikan, percaya bahwa masa datang akan lebih baik dari

masa sekarang, mau bekerja walau dengan tantangan, dan

melakukan tugasnya, karena seseorang percaya bahwa tujuannya

akan tercapai.

b. Kepercayaan Diri Lahir

Untuk memberikan kesan percaya diri pada dunia luar,

maka kita perlu mengembangkan keterampilan dalam empat

bidang yang berkaitan dengan kepercayaan diri lahir, yaitu:

a) Komunikasi

Dengan memiliki dasar yang baik dalam ketrampilan

berkomunikasi, maka dapat mendengarkan orang lain dengan

tepat, tenang dan penuh perhatian, bisa berbincang-bincang

dengan orang dari segala jenis latar belakang, tahu kapan dan

bagaimana berganti pokok pembicaraan dari percakapan biasa

ke yang lebih mendalam, dan bicara di depan umum tanpa

rasa takut. Ketika berkomunikasi orang yang kurang percaya

diri, biasanya bicara gagap, sulit dimengerti oleh orang lain.

Orang yang memilki kepercayaan diri tinggi tidak akan

menemui kendala-kendala apabila harus berkomunikasi dengan

Page 48: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

33

orang lain, mampu berkomunikasi secara baik, dan orang yang

diajak berbicara juga merasa nyaman.

b) Ketegasan

Dengan memilki sikap tegas tidak akan menunjukkan

sikap agresif dan pasif dalam mencapai keberhasilan dalam

hidupnya dan hubungan sosialnya, sehingga memungkinkan

rasa percaya diri bertambah. Orang yang memiliki ketegasan

akan dapat: (1) bersikap dan berperilaku asertif, yaitu dapat

menuntut hak pribadi dan menyatakan pikiran, perasaan dan

keyakinan dengan cara langsung, jujur dan tepat (2) menjadi

orang yang tegas pastinya memiliki kepercayaan diri tinggi (3)

berkompromi dengan siapa saja secara baik (4) menerima pujian

dari orang lain secara wajar (5) menerima kritikan dari orang lain

secara wajar.

c) Penampilan Diri

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti

memperhatikan penampilan diri. Untuk dapat tampil menarik

membutuhkan gaya hidup yang dapat diterima orang lain dan

mencerminkan tampil adanya, sopan dan berbusana dengan

model maupun warna yang cocok, sehingga bisa tampil sebagai

orang yang penuh percaya diri. Berpenampilan menarik

mencerminkan rasa percaya diri yang tinggi.

Page 49: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

34

d) Pengendalian Perasaan

Pengendalian perasaan sangat penting dalam kehidupan

sehari-hari. Perasaan perlu dikelola secara baik. Apabila tidak

dikelola secara baik bisa membentuk kekuatan besar yang

tidak terduga dan bisa membuat seseorang lepas kendali. Untuk itu

individu harus mampu mengendalikan perasaan, mempunyai

keberanian dalam menghadapi tantangan, ketabahan dalam

menghadapi masalah dan pengendalian dalam bertindak agar

tidak mudah terbenam dalam emosi.

Orang yang tidak percaya diri dapat dikatakan tidak bisa

mengendalikan perasaan sehingga menunjukkan ketakutan, kecemasan dan

sulit menetralisasi ketegangan. Orang dapat dikatakan percaya diri, selain

memiliki kepercayaan diri lahir yang tinggi pula. Individu harus memiliki

komunikasi yang baik, memiliki ketegasan, mempunyai penampilan diri

yang baik dan mampu mengendalikan perasaan. Orang yang memiliki

kepercayaan diri tidak hanya memiliki kepercayaan diri batin saja atau

kepercayaan diri tingkah laku saja tetapi harus memiliki kedua-duanya.

5. Aspek-aspek Kepercayaan Diri

Individu yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi akan terlihat

lebih tenang, tidak memiliki rasa takut, dan mampu memperlihatkan

kepercayaan dirinya setiap saat. Sedangkan bagi mereka yang tidak percaya

diri, setiap kegagalan mempertegas rasa tidak mampu mereka.Tidak adanya

percaya diri dapat mewujud dalam bentuk rasa putus asa, rasa tidak berdaya,

dan meningkatnya keraguan kepada diri sendiri. Selain itu, percaya diri yang

Page 50: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

35

berlebihan dapat membuat orang tampak sombong, terutama bila ia tidak

mempunyai keterampilan sosial.

Aspek-aspek kepercayaan diri menurut Lauster (Gufron & Risnawita

S, 2014:36) adalah sebagai berikut:

a. Keyakinan kemampuan diri

Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang

dirinya.Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya.

b. Optimis

Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu

berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan

kemampuannya.

c. Objektif

Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan

kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau

menurut dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung

segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis

Rasional dan realistis adalah analisis terhadap suatu masalah,

sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang

dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

Berdasarkan daei uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek

kepercayan diri adalah individu yang mempunyai keyakinan kemampuan diri

yang dimilikinya.

Page 51: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

36

C. Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang

memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap

diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang dihadapinya (Fatimah,

2010:149). Sedangkan menurut Amalia, (2007) setiap individu memiliki

gambaran diri ideal seperti apa yang diinginkannya termasuk bentuk tubuh

ideal seperti apa yang dimilikinya. Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang

dipersepsi oleh individu dengan bentuk tubuh yang menurutnya ideal akan

memunculkan ketidakpuasan terhadap tubuhnya. Citra tubuh mulai terbentuk

jauh sebelum seorang anak mampu mengungkapkan fikiran-fikiran maupun

ide-idenya lewat kata-kata. Melalui kemampuan fisiknya seorang anak

mempersepsi dirinya sebagai seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu

terjadi, misalnya dengan menggunakan tangannya sebagai alat.

Sejumlah peneliti telah menemukan bahwa penampilan fisik

merupakan suatu kontributor yang sangat berpengaruh pada rasa percaya diri

remaja (Adams, 1977; Harter, 1989; Lerner & Brackney, 1978; Simmons &

Blyth, 1987). Sebagai contoh adalah pada penelitian Harter, penampilan fisik

secara konsisten berkorelasi paling kuat dengan rasa percaya diri secara

umum, yang baru kemudian diikuti oleh penerimaan sosial teman sebaya.

Penampilan fisik yang sangat berpengaruh pada kepercayaan diri didasarkan

bagaimana invidu tersebut melihat bagaimana kondisi fisik yang dapat berupa

bentuk tubuh ataupun berat tubuh yang ia miliki serta bagaimana penilaian

invidu itu terhadap fisik yang ia miliki dan bagaimana bentuk yang ia

inginkan.

Page 52: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

37

Hal tersebut sejalan dengan pengertian body image (Arthur, 2010)

yaitu imajinasi subyektif yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya,

khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan seberapa baik

tubuhnya harus disesuaikan dengan persepsi-persepsi ini. Hal ini sesuai

dengan teori Surya (2009) yang menyatakan bahwa seorang akan percaya diri

ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan orang

tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya, maka body image yang

terbentuk pun menjadi positif. Sebaliknya, jika seseorang memandang

tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik, badanya terlalu gemuk

atau kurus dan sebagainya, maka orang tersebut menjadi sibuk memikirkan

kondisi fisiknya, sehingga body image yang terbentuk menjadi negatif dan

dapat dikatakan orang tersebut tidak memiliki kepercayaan diri.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marita, dkk (2014) didapatkan

ada hubungan positif antara body image dengan kepercayaan diri yang artinya

semakin tinggi body image maka semakin tinggi tingkat kepercayaan dirinya,

demikian juga sebaliknya. Dari penelitian ini didapatkan bahwa citra tubuh

(body image) seseorang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dirinya.

Page 53: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

38

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian adalah kerangka acuan yang akan

diteliti dalam suatu penelitian. Agar penelitian ini dapat terarah sesuai dengan

tujuan penelitian, kerangka konseptual penelitian ini dijabarkan sebagai

berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Hubungan Body Image dengan Kepercayaan

Diri Peserta Didik Putri

Berdasarkan kerangka konseptual dapat dijelaskan bahwa penelitian

ini mengungkap body image (X) dan kepercayaan diri (Y) kemudian dilihat

bagaimana hubungan body image dan kepercayaan diri. Kerangka pikir ini

dapat membantu peneliti untuk berpikir terarah dan teratur untuk melihat

hubungan kedua variabel (X dan Y) tersebut.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu:

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan kepercayaan

diri pada peserta didik putri.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara body image dan

kepercayaan diri pada peserta didik putri.

Kepercayaan Diri (Y):

Body Image (X)

Peserta Didik Putri

Page 54: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan bulan Juli 2017. Penelitian ini

dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Lakitan. Alasan penulis memilih

tempat penelitian ini karena masalah yang akan diteliti banyak ditemukan di

MTs Muhammadiyah Lakitan, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara

pada saat PLBK Sekolah bahwa adanya hubungan antara body image dengan

kepercayaan diri peserta didik di sekolah tersebut.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif korelasional. Nazir (2011:54) menjelaskan pendekatan deskriptif

adalah suatu pendekatan dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-

sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan, Emzir (2012:37) menjelaskan penelitian korelasional

menggambarkan suatu pendekatan umum umtuk penelitian yang berfokus

pada penaksiran pda kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif

dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih.

Page 55: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

40

Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa penelitian ini

mendeskripsikan body image dan kepercayaan diri peserta didik putri dan

mangidentifikasi hubungan antara dua variabel yang akan diteliti, yaitu body

image (X) sebagai variabel bebas dan kepercayaan diri (Y) sebagai variabel

terikat.

C. Definisi Operasional

1. Body Image

Body image yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana

remaja menilai tentang penampilan fisik atau bentuk tubuhnya dan

bagaimana remaja menilai bentuk tubuh yang ideal serta yang

diinginkannya. Body image peserta didik putri yang dimaksud mencakup

evaluasi penampilan, orientasi penampilan, kepuasan terhadap bagian

tubuh, kecemasan menjadi gemuk, dan pengkategorian ukuran tubuh.

2. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

sikap atau perasaan yakin atas kemampuan yang dimilki sehingga individu

yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap tindakan, dapat bebas

malakukan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab atas segala

perbuatan yang dilakukan, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan

orang lain. Sikap yang ditunjukkan oleh individu yang percaya diri

mencakup keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung

jawab, rasional dan realitis.

Page 56: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

41

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Zuriah, 2005:116).

Mardalis (2014:53) menjelaskan populasi adalah sekumpulan kasus yang

perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah

penelitian. Kasus-kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal

atau peristiwa. Selanjutnya, Yusuf (2005:183) menjelaskan populasi

merupakan totalitas semua nilai-nilai yang mungkin daripada karakteristik

tertentu sejumlah objek yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Menurut

Arikunto (2006:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik putri kelas VII

dan VIII yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2016/2017 di

MTs Muhammadiyah Lakitan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1. Populasi Peserta Didik MTS Muhammadiyah Lakitan Tahun

Pelajaran 2016/2017

Kelas Jumlah Kelas Jumlah ∑

VII. 1 10 orang VIII. 1 16 orang

VII. 2 12 orang VIII. 2 13 orang

VII. 3 15 orang VIII. 3 15 orang

VII. 4 13 orang VIII. 4 15 orang

VII. 5 12 orang VIII. 5 14 orang

VII. 6 10 orang VIII. 6 17 orang

72 orang 90 orang 162 orang

Sumber : Guru BK di MTs Muhammadiyah Lakitan 2016/2017

Page 57: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

42

2. Sampel

Yusuf (2005:160) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari

populasi yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Mardalis

(2014:55) menjelaskan sampel atau sampling berarti contoh, yaitu

sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan

penentuan sampel ialah untuk memperoleh keterangan mengenai objek

penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi, suatu

reduksi terhadap jumlah objek penelitian. Sugiyono (2013:118)

mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Teknik

penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

stratified random sampling.

Penggunaan teknik purposive sampling mempunyai suatu tujuan

atau dilakukan dengan sengaja, cara penggunaan sampel ini diantara

populasi sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakterisitik populasi

yang telah dikenal sebelumnya (Mardalis, 2014:58). Riduwan (2010:63)

menjelaskan purposive sampling ialah teknik sampling yang digunakan

peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di

dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan

tertentu.

Sedangkan stratified random sampling merupakan suatu prosedur

atau cara dalam menentukan sampel dengan membagi populasi atas

Page 58: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

43

beberapa strata sehingga tiap strata menjadi homogen dan tidak tumpang

tindih dengan kelompok lain; atau antara satu kelompok dengan yang lain

bertingkat/berlapis yang merupakan “rank order” (Yusuf, 2005:160).

Brdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa purposive

stratified random sampling merupakan kombinasi dalam teknik

pengambilan sampel, yaitu purposive sampling dan stratified random

sampling. Penggunaan teknik purposive stratified random sampling di

dalam penelitian ini dimaksudkan pada populasi yang akan diambil yaitu

peserta didik putri kelas VII dan VIII di MTs Muhammadiyah Lakitan.

a. Penentuan Jumlah Sampel

Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat

kesalahan sampel yang dapat ditolerir dan tingkat kepercayaan yang

dapat diterima secara statistik (Yusuf, 2005:187). Berdasarkan

penyebaran distribusi populasi maka untuk penelitian ini menggunakan

besaran sampel dengan rumus Taro Yamane (Riduwan, 2010:65) :

12

Nd

Nn

Keterangan: N = Ukuran populasi

n = Ukuran sampel

d = Presisi yang ditetapkan

Penelitian ini jumlah populasi adalah 162 orang dan tingkat

presisi yang ditetapkan sebesar 10%.

Jadi,

Page 59: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

44

= = 61, 83 = 62 orang responden

b. Penentuan Jumlah Sampel Substrata/ Per Kelas

Selanjutnya, besarnya sampel yang telah ditetapkan tersebut

digunakan untuk menentukan jumlah sampel masing-masing kelompok

dengan menggunakan rumus sederhana berikut (A. Muri Yusuf,

2005:202)

Jumlah masing-masing kelompok

Sampel = x Besar sampel

Jumlah total

Jumlah sampel sebanyak 62 orang, sampel diambil melalui

acak dari kelas VII dan VIII, melalui rumus berikut:

72

Kelas VII = x 62 = 27,55 dibulatkan menjadi 28 orang

162

90

Kelas VIII = x 62 = 34,44 dibulatkan menjadi 34 orang

162

Adapun yang menjadi sampel pada penelitian dapat dilihat

pada tebel berikut ini:

Tabel 2. Sampel Penelitian

Kelas Jumlah siswa

VII 28 orang

VIII 34 orang

Total 62 Orang

E. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval

yaitu data tentang hubungan body image dengan kepercayaan diri peserta

Page 60: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

45

didik putri di MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan.

Menurut Bungin (2011:131) Data interval merupakan angka skala yang

batas variasi nilai satu dengan yang lainnya sudah jelas, sehingga jarak

atau intervalnya dapat dibandingkan.

2. Sumber Data

Sumber data adalah dari mana data diperoleh atau didapatkan

(Arikunto, 2006:172). Sumber data dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer adalah data yang langsung diambil dari responden.

Data primer ini didapatkan dengan menyebarkan angket yang disusun

sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu kepada peserta didik putri

kelas VII dan VIII MTs Muhammadiyah Lakitan yang terdaftar pada

semester genap tahun ajaran 2016/ 2017.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan

mengadministrasikan angket yang telah disusun kepada siswi kelas VII dan

VIII MTs Muhammadiyah Lakitan yang terdaftar pada semester genap tahun

ajaran 2016/2017. Responden diminta membaca dan memahami setiap item

pernyataan yang ada pada angket dan memberi tanda silang (X) pada alternatif

jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada

responden terkain body image dan kepercayaan diri responden. Kemudian

angket dikumpulkan lagi pada peneliti.

1. Pengumpulan Data

Menurut Nasir (Riduwan, 2013:97) bahwa teknik pengumpulan

data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu

Page 61: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

46

penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka,

keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan

dengan batasan penelitian yang diteliti. Sehubungan dengan pengertian

pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka dalam

penelitian ini digunakan teknik angket.

Bungin (2013:133) bahwa “metode angket merupakan serangkaian

atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim

untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau

dikembalikan kepetugas atau peneliti”. Setiap responden dapat memilih

jawaban dengan cara menceklis pada jawaban yeng telah disediakan.

Pilihan setiap item terdiri dari lima alternatif jawaban yaitu selalu (SL),

sering (SR), kadang-kadang (K), jarang (Jr), tidak pernah (TP). Penetapan

skor untuk setiap jawaban pada setiap item dalam bentuk skala ordinal

sebagai berikut:

Tabel 3: Tabel Jawaban Variabel Body Image (X) dan Kepercayaan

Diri Peserta Didik Putri (Y)

No Jawaban Pernyataan

+ -

1 Selalu (SL) 5 1

2 Sering(SR) 4 2

3 Kadang-kadang (K) 3 3

3 Jarang (J) 2 4

4 Tidak Pernah(TP) 1 5

Page 62: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

47

a. Penyusunan Instrumen

1) Peneliti membaca berbagai sumber untuk menguatkan kajian teori

sehingga memudahkan peneliti dalam mengembangkan instrumen

penelitian.

2) Penyusunan kisi-kisi angket terlebih dulu ditetapkan adalah variabel,

setelah itu disusun menjadi beberapa indikator. Kisi-kisi angket

tersebut diturunkan menjadi butir-butir pernyataan untuk mengetahui

hubungan body image dengan kepercayaan diri peserta didik putri.

3) Untuk menguji dan mengetahui validitas alat pengumpulan data atau

instrumen tersebut, maka dilakukan judge oleh 3 (tiga) orang dosen

program studi bimbingan dan konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

yaitu Bapak Ahmad Zaini, S.Ag.,M.Pd., Ibu Rilla Rahma Mulyani,

S.Psi.,M.Psi.,Psikolog dan Bapak Yasrial Chandra, M.Pd. Dari 100

item pernyataan, setelah dilakukan analisis hasil judge terdapat 8 item

pernyataan yang ditolak sehingga jumlah item pernyataan yang tersisa

adalah 92 item. Item yang ditolak adalah item nomor 5, 27, 36, 45, 46,

74, 80, 94 (lihat lampiran II).

4) Validitas Instrumen

Anastasia dan Urbina (Lufri 2007:116) validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur

apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono (2013:121) bahwa “hasil

penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang

Page 63: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

48

diteliti”. Setelah dilakukan uji validitas terdapat beberapa item angket

yang tidak valid (drop). Item angket body image yang tidak valid

sebanyak 8 item, yaitu nomor 5, 7, 14, 22, 26, 33, 40, 44 dan item

angket kepercayaan diri yang tidak valid sebanyak 9 item, yaitu

nomor 8, 10, 20, 28, 32, 37, 39, 46, 47. Jadi total item angket yang

tidak valid adalah 17 item dan item yang valid adalah 75 item angket.

Keterangan :

N = Banyaknya subyek

x = Jumlah skor masing-masing item

y = Jumlah skor item total

xy = Jumlah skor antara X dan Y

X2

= Kuadrat dijumlah skor tiap item

Y2

= Kuadrat dari skor total

Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara

membandingkan rhitung dengan rtabel pada n = 30 dan α = 0,05 yaitu

0,361. Jika rhitung ≥ 0,361 maka item instrumen penelitian dinyatakan

valid dan jika rhitung ≤ 0,361 maka item instrumen penelitian

dinyatakan tidak valid. Keseluruhan item instrumen penelitian yang

drob dan valid dilihat pada Lampiran

Page 64: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

49

Contoh perhitungan validitas item no. 1 adalah sebagai berikut:

Tabel. 4 Uji Validitas Variabel X Item Pernyataan No. 1

Y X Y² X² XY

185 1 34225 1 185

161 3 25921 9 483

129 3 16641 9 387

115 1 13225 1 115

187 3 34969 9 561

183 1 33489 1 183

203 5 41209 25 1015

149 1 22201 1 149

200 4 40000 16 800

205 5 42025 25 1025

189 2 35721 4 378

161 2 25921 4 322

159 1 25281 1 159

201 1 40401 1 201

189 1 35721 1 189

169 3 28561 9 507

174 5 30276 25 870

196 5 38416 25 980

147 1 21609 1 147

152 1 23104 1 152

147 3 21609 9 441

124 1 15376 1 124

166 1 27556 1 166

154 4 23716 16 616

128 1 16384 1 128

135 1 18225 1 135

160 5 25600 25 800

137 1 18769 1 137

179 5 32041 25 895

195 3 38025 9 585

4979 74 846217 258 12835

Page 65: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

50

Perhitungan:

= 0.452

Page 66: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

51

Tabel. 5 Uji Validitas Variabel Y Item Pernyataan No. 1

Y X Y² X² XY

187 2 34969 4 374

174 3 30276 9 522

135 4 18225 16 540

111 1 12321 1 111

135 1 18225 1 135

137 1 18769 1 137

195 4 38025 16 780

177 4 31329 16 708

199 5 39601 25 995

185 5 34225 25 925

156 4 24336 16 624

173 4 29929 16 692

187 3 34969 9 561

173 1 29929 1 173

148 3 21904 9 444

200 3 40000 9 600

170 2 28900 4 340

194 4 37636 16 776

171 2 29241 4 342

162 1 26244 1 162

139 1 19321 1 139

181 3 32761 9 543

150 2 22500 4 300

171 2 29241 4 342

154 2 23716 4 308

134 3 17956 9 402

195 5 38025 25 975

171 3 29241 9 513

165 1 27225 1 165

223 5 49729 25 1115

5052 84 868768 290 14743

Page 67: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

52

Perhitungan:

= 0.601

5) Reliabilitas Instrumen

Menurut Lufri (2007:122) Reliabilitas mengacu kepada suatu

pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat ukur atau alat pengumpul data. suatu instrumen dikatakan

reliabel atau dapat dipercaya bila instrumen tersebut mempunyai

konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Sugiyono

(2013:121) menyatakan “hasil penelitian yang reliabel adalah bila

terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Mencari

reliabilitas dengan Koefisien Alfa dari Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

Ykk = Reliabilitas instrumen

k = Banyak butir soal atau butir penyataan

= Jumlah varian item

= Varian total

Page 68: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

53

Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh nilai Alpha Cronbach

untuk setiap variabel yaitu sebagai berikut:

1. Uji reliabilitas variabel X item pernyataan no 1

Perhitungan:

Item dinyatakan reliabilitas jika nilai Alpa Cronbach > 0,60

maka item tersebut reliabel. Ini terlihat pada item no 1 0,916 > 0,60,

jadi item di atas dinyatakan reliabel.

2. Uji reliabilitas variabel Y item pernyataan no 1

Perhitungan:

Page 69: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

54

Item dinyatakan reliabilitas jika nilai Alpa Cronbach > 0,60

maka item tersebut reliabel. Ini terlihat pada item No. 1 0,909 >

0,60, jadi item di atas dinyatakan reliabel.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Uji Persyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi

data. Penggunaan uji normalitas pada analisis statistik parametrik,

asumsi yang harus dimiliki oleh data tersebut terdistribusi secara

normal. Data yang terdistribusi normal dimana data memuat pada nilai

rata-rata dan median. Uji normalitas data penelitian diolah dengan

menggunakan program uji statistik deskriptif data penelitian diolah

dengan menggunakan program software IBM SPSS versi 20,0

b. Uji Linearitas

Uji linearlitas menyatakan bahwa untuk setiap persamaan

korelasi linear, hubungan, pengaruh antara variabel independen dan

dependen harus linear atau searah (Idris, 2006:91-95). Tes linearlitas

akan menggunakan metode nilai deviation from linearition dari uji F.

Jika nilai sig deviation from linearition adalah > 0,05 maka data adalah

linear. Sebaiknya jka nilai sig deviation from linearition < 0,05 maka

data adalah tidak linear. Uji linearlitas data penelitian diolah dengan

menggunakan program uji statistik deskriptif data penelitian diolah

dengan menggunakan program software IBM SPSS versi 20.0.

Page 70: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

55

2. Uji Statistik Deskriptif

a. Verifikasi Data

Verifikasi data bertujuan untuk menyeleksi atau memilih data

yang memadai untuk diolah. Proses seleksi ditempuh dengan cara

memeriksa dan menyeleksi kelengkapan pengisian maupun jawaban

dari angket yang disebarkan kepada responden.

b. Penskoran

Data yang ditetapkan dari angket untuk diolah diberi skor

untuk setiap jawaban sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Memeriksa kelengkapan dan kesesuaian isi instrumen (angket)

yang telah diterima dari sampel responden.

2) Membuat tabel pengolahan data berdasarkan item pernyataan

angket yang telah dijawab responden.

3) Mencari dan menghitung jumlah skor serta memasukan data tabel

pengolahan.

4) Perumusan kriteria sturgess

Menurut Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003:38) mencari interval

skor sebagai berikut:

5) Menghitung persentase masing-masing frekuensi yang telah

diperoleh dengan menggunakan teknik analisis persentase yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2013:43) sebagai berikut:

Page 71: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

56

Keterangan

P =Persentase item kesiapan peserta didik dalam

menyelesaikan

tugas sekolah

f = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Jumlah peserta didik

100 = Jumlah angka mutlak

3. Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya

hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisa korelasi yang digunakan

adalah metode korelasi Pearson Product Moment (PPM) (Riduwan

2007:138). Teknik analisis korelasi ini termasuk teknik statistik

parametrik yang menggunakan data interval. Untuk melihat hubungan atau

korelasi yang signifikan masing-masing variabel X dan Y dengan dengan

ketentuan nilai r tidak dari harga (-1 ≤ r ≤1). Apabila nilai r = -1

korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1

korelasinya sangat kuat.

Analisis taraf signifikansi hubungan atau uji korelasi menggunakan

nilai koreasi yang dibuat oleh Riduwan (2012:138) sebagai berikut:

a. 0,00 – 0,20 korelasinya sangat lemah

b. 0,21 – 0,40 korelasinya keeratan lemah

c. 0,41 – 0,71 korelasinya keeratan kuat

d. 0,71 – 0,90 korelasiya keeratan sangat kuat

e. 0,91 – 0,99 korelasinya keeratan sangat kuat sekali

f. 1 berarti korelasinya keeratan sempurna

Page 72: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Analisis hasil penelitian ini mengenai hubungan body image dengan

kepercayaan diri peserta didik putri di MTs Muhammadiyah Lakitan

Kabupaten Pesisir Selatan, digambarkan pada bab ini sesuai dengan batasan

dan rumusan masalah dalam penelitian ini. Batasan masalah dalam penelitian

ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Body Image Peserta Didik Putri

Berdasarkan data yang diperoleh, gambaran mengenai body image

peserta didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 6. Pengkategorian Skor Body Image

Interval Kategori Frekuensi %

< 61 Sangat Kurang Baik 0 0

62 - 92 Kurang Baik 0 0

93 - 123 Cukup Baik 22 35,48

124 - 154 Baik 25 40,33

155 - 185 Sangat Baik 15 24,19

Total 62 100

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dari 62 orang peserta

didik putri, sebanyak 22 orang peserta didik dengan persentase 35,48%

memiliki body image pada kategori cukup baik. Kemudian 25 orang

peserta didik dengan persentase 40,33% berada pada kategori baik dan 15

dari 62 orang peserta didik dengan persentase 24,19% berada pada

Page 73: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

58

kategori sangat baik. Untuk lebih mengetahui skor body image peserta

didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 1. Diagram Gambaran Body Image Peserta Didik Putri

MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa rata-rata body image

peserta didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan yang berjumlah 62 orang

memiliki body image pada kategori baik.

2. Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri

Berdasarkan data yang diperoleh, gambaran mengenai kepercayaan

diri peserta didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 74: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

59

Tabel 7. Pengkategorian Skor Kepercayaan Diri

Interval Kategori Frekuensi %

< 66 Sangat Kurang Baik 0 0

67 – 97 Kurang Baik 0 0

98 – 128 Cukup Baik 5 8,07

129 – 159 Baik 45 72,58

160 – 190 Sangat Baik 12 19,35

Total 62 100

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa dari 62 orang peserta

didik putri, sebanyak 5 orang peserta didik dengan persentase 8,07%

memiliki kepercayaan diri pada kategori cukup baik. Kemudian 45 orang

peserta didik dengan persentase 72,58% berada pada kategori baik dan 12

dari 62 orang peserta didik dengan persentase 19,35% berada pada

kategori sangat baik. Untuk lebih mengetahui skor kepercayaan diri

peserta didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan dapat dilihat pada grafik

berikut:

Grafik 2. Diagram Gambaran Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri

MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan

Page 75: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

60

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa rata-rata kepercayaan

diri peserta didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan yang berjumlah 62

orang memiliki kepercayaan diri pada kategori baik.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data

memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik

parametrik. Data yang berdistribusi normal adalah data yang memusat

pada nilai rata-rata atau median. Uji normalitas data dilakukan dengan uji

Kolmogorov-Smirnov.

a. Uji Normalitas Data Body Image

Berdasarkan instrumen yang telah diberikan kepada peserta

didik, diperoleh data yang kemudian diuji normalitasnya. Uji

normalitas data penelitian tentang diolah dengan menggunakan

program uji statistik deskriptif data dengan menggunakan program

software IBM Statistical Package for the Social Sciences version 20

for windows (IBM SPSS Versi 20.0) dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas Data Body Image

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Body Image

N 62

Normal Parametersa,b Mean 136,44

Std. Deviation 19,632

Most Extreme Differences

Absolute ,124

Positive ,124

Negative -,094

Kolmogorov-Smirnov Z ,975

Asymp. Sig. (2-tailed) ,297

Page 76: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

61

Berdasarkan tabel uji normalitas data body image di atas nilai

signifikansi data adalah 0,297. Syarat data berdistribusi normal jika nilai

signifikansi Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data

yang diperoleh terdistribusi normal, karena nilai signifikansi Kolmogorov-

Smirnov 0,297 > 0,05.

b. Uji Normalitas Data Kepercayaan Diri

Berdasarkan instrumen yang telah diberikan kepada peserta didik,

diperoleh data yang kemudian diuji normalitasnya. Uji normalitas data

penelitian tentang kepercayaan diri diolah dengan menggunakan program

uji statistik deskriptif data dengan menggunakan program software IBM

Statistical Package for the Social Sciences version 20 for windows (IBM

SPSS Versi 20.0) dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data Kepercayaan Diri

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepercayaan Diri

N 62

Normal Parametersa,b Mean 147,48

Std. Deviation 17,378

Most Extreme Differences

Absolute ,121

Positive ,121

Negative -,100

Kolmogorov-Smirnov Z ,955

Asymp. Sig. (2-tailed) ,321

Berdasarkan tabel uji normalitas data kepercayaan diri di atas nilai

signifikansi data adalah 0,321. Syarat data berdistribusi normal jika nilai

signifikansi Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

data yang diperoleh terdistribusi normal, karena nilai signifikansi

Kolmogorov-Smirnov 0,321 > 0,05.

Page 77: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

62

2. Uji Linearitas

Uji linearlitas menyatakan bahwa untuk setiap persamaan korelasi

linear, hubungan, pengaruh antara variabel independen dan dependen

harus linear atau searah (Idris, 2006:91-95). Tes linearlitas akan

menggunakan metode nilai deviation from linearition dari uji F. Jika nilai

sig deviation from linearition adalah > 0,05 maka data adalah linear.

Sebaiknya jka nilai sig deviation from linearition < 0,05 maka data adalah

tidak linear. Uji linearlitas data penelitian diolah dengan menggunakan

program uji statistik deskriptif data penelitian diolah dengan menggunakan

program software IBM SPSS versi 20.0. dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 10. Uji Linearitas Data

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Kepercayaan

Diri * Body

Image

Between

Groups

(Combined) 15445,984 41 376,731 2,532 ,014

Linearity 8695,770 1 8695,770 58,44

9 ,000

Deviation from

Linearity 6750,214 40 168,755 1,134 ,391

Within Groups 2975,500 20 148,775 Total 18421,484 61

Berdasarkan tabel uji linearitas data di atas nilai signifikansi

deviation from linearition adalah 0,391. Syarat data dikatakan linear jika

nilai signifikansi deviation from linearition ≥ 0,05. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa data yang diperoleh tersebut linear, karena nilai signifikansi

deviation from linearition 0,391 > 0,05.

Page 78: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

63

3. Uji Hipotesis

Hasil penelitian di atas menggambarkan body image dan

kepercayaan diri peserta didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan program

SPSS versi 20.00 maka dapat diketahui bagaimana hubungan body image

dengan kepercayaan diri peserta didik putri, dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 11. Hubungan body image dengan Kepercayaan Diri

Peserta Didik putri MTs Muhammadiyah Lakitan

Kabupaten Pesisir Selatan

Correlations

Body Image Kepercayaan Diri

Body Image

Pearson Correlation 1 ,687**

Sig. (2-tailed) ,000

N 62 62

Kepercayaan Diri

Pearson Correlation ,687** 1

Sig. (2-tailed) ,000 N 62 62

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pada kolom body image

terdapat nilai pearson correlation yaitu 0,687 dengan signifikan 0,000.

Sedangkan pada kolom kepercayaan diri terdapat nilai pearson correlation

yaitu 0,687 dengan signifikan 0,000.

Riduwan (2012:138) menjelaskan bahwa analisis taraf signifikan

hubungan atau uji korelasi menggunakan nilai korelasi, yaitu:

a. 0,00 – 0,20 korelasinya sangat lemah

b. 0,21 – 0,40 korelasinya keeratan lemah

c. 0,41 – 0,71 korelasinya keeratan kuat

d. 0,71 – 0,90 korelasiya keeratan sangat kuat

e. 0,91 – 0,99 korelasinya keeratan sangat kuat sekali

Page 79: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

64

f. 1 berarti korelasinya keeratan sempurna

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan, bahwa body

image dengan kepercayaan diri peserta didik putri memiliki hubungan

keeratan kuat karena nilai pearson correlation body image dan

kepercayaan diri yaitu 0,687.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengolahan data di atas dapat disimpulkan adanya hubungan

body image dan kepercayaan diri. Hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan

secara rinci sebagai berikut:

1. Body Image Peserta Didik Putri

Body image menurut Arthur (2010) adalah imajinasi subyektif

yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya, khususnya yang terkait dengan

penilaian orang lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan

persepsi-persepsi ini. Beberapa peneliti atau pemikir menggunakan istilah

ini hanya terkait tampilan fisik, sementara yang lain mencakup pula

penilaian tentang fungsi tubuh, gerakan tubuh, koordinasi tubuh, dan

sebagainya.

Setiap individu memiliki gambaran diri ideal seperti apa yang

diinginkannya termasuk bentuk tubuh ideal seperti apa yang dimilikinya.

Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang dipersepsi oleh individu dengan

bentuk tubuh yang menurutnya ideal akan memunculkan ketidakpuasan

terhadap tubuhnya. Citra tubuh mulai terbentuk jauh sebelum seorang anak

mampu mengungkapkan fikiran-fikiran maupun ide-idenya lewat kata-

Page 80: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

65

kata. Melalui kemampuan fisiknya seorang anak mempersepsi dirinya

sebagai seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi, misalnya

dengan menggunakan tangannya sebagai alat (Amalia, 2007).

Tingkat Body image individu digambarkan oleh seberapa jauh

individu merasa puas terhadap bagian-bagian tubuh dan penampilan fisik

secara keseluruhan serta menambahkan tingkat penerimaan citra raga

sebagian besar tergantung pada pengaruh sosial budaya yang terdiri dari

empat aspek yaitu reaksi orang lain, perbandingan dengan orang lain,

peranan individu dan identifikasi terhadap orang lain (Thompson, 2000).

Pengertian Body Image menurut Honigam dan Castle (Januar,

2007) adalah gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran

tubuhnya, bagaimana seseorang mempersepsi dan memberikan penilaian

atas apa yang dipikirkan dan rasakan terhadap ukuran dan bentuk

tubuhnya, dan atas penilaian orang lain terhadap dirinya. Sebenarnya, apa

yang dipikirkan dan rasakan olehnya, belum tentu benar-benar

mempresentasikan keadaan yang aktual, namun lebih merupakan hasil

penilaian diri yang bersifat subjektif.

Body image menurut Hoyt (Naimah, 2008) diartikan sebagai sikap

seseorang terhadap tubuhnya dari segi ukuran, bentuk maupun estetika

berdasarkan evaluasi individual dan pengalaman efektif terhadap atribut

fisiknya. Body image bukan sesuatu yang statis, tetapi selalu berubah.

Pembentukannya dipengaruhi oleh persepsi, imajinasi, emosi, suasana

hati, lingkungan, dan pengalaman fisik. Dengan demikian, proses

Page 81: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

66

komparasi sosial pasti terjadi dalam membentuk body image peserta didik

putri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan body image

merupakan gambaran persepsi seseorang tentang tubuh ideal dan apa yang

mereka inginkan pada tubuh mereka baik itu dalam hal berat maupun

bentuk tubuh yang didasarkan pada persepsi-persepi orang lain dan

seberapa harus mereka menyesuaikan persepsi tersebut. Peserta didik putri

MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan memiliki body

image pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik putri

memiliki persepsi yang baik tentang tubuh ideal yang mereka inginkan,

namun pada wawancara awal dilapangan ada beberapa pesera didik yang

masih belum memiliki body image yang baik.

2. Kepercayaan Diri Peserta Didik

Kepercayaan diri atau self confidence merupakan sikap yang

dimiliki oleh individu yang dapat berkembang dengan baik, namun dapat

pula mengalami penurunan yang dapat membuat individu itu sulit bahkan

tidak ingin melakukan sesuatu. Hakim (2002:6) menyatakan kepercayaan

diri sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan

yang dimilkinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu

untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya

Menurut Lauster (2012:12-14) Self-confidence (kepercayaan diri)

merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan yang dimiliki

sehingga individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap

Page 82: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

67

tindakan, dapat bebas malakukan hal-hal yang disukai dan bertanggung

jawab atas segala perbuatan yang dilakukan, hangat dan sopan dalam

berinteraksi dengan orang lain.

Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa manusia

bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat sesuatu.

Kepercayaan diri itu lahir dari kesadaran bahwa jika memutuskan untuk

melakukan sesuatu, maka sesuatu itu pula yang harus dilakukan.

Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran individu bahwa individu

tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang

diinginkan tercapai (Barbara, 2003:10).

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang

memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik

terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang

dihadapinya (Fatimah, 2010:149). Hal ini bukan berarti bahwa individu

tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri.

Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya

beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut bahwa dia merasa

memiliki kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa karena

didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang

realistik terhadap diri sendiri.

Menurut Kumara (Ghufron, 2014:34) bahwa kepercayaan diri

merupakan ciri kepribadian yang mengandung arti keyakinan terhadap

kemampuan diri sendiri. Hal ini senada dengan pendapat Afiatin dan

Andayani (Ghufron 2014:34) yang menyatakan bahwa kepercayaan diri

Page 83: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

68

merupakan aspek kepribadian yang berisikan keyakinan tentang kekuatan,

kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya.

Selain itu, Ghufron & Risnawita (2014:35) juga menyatakan

bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada

diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang didalamnya terdapat

keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab,

rasional, dan realistis.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat dipahami bahwa kepercayaan

diri adalah suatu sikap yang dimiliki individu dimana individu tersebut

yakin terhadap kemampuan diri sendiri, optimis, sehingga mampu

menghadapi situasi dengan sebaik mungkin. Peserta didik putri MTs

Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan memiliki kepercayaan

diri pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik putri

memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimilikinya. Peserta didik

memahami kelebihan dan kelebihan dirinya sehingga mampu

mengkondisikan kekurangan dan kelebihannya itu secara efektif. Hasil

penelitian secara menyeluruh bertolak belakang dari hasil wawancara

sebelumnya, dimana peserta didik memiliki kepercayaan diri rendah. Hal

ini dapat dipahami bahwa peserta didik tersebut memiliki kepercayaan diri

cukup baik pada hasil penelitian.

Page 84: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

69

3. Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Peserta Didik Putri

Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang

mampu membuat dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik

terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/ situasi yang

dihadapinya (Enung Fatimah, 2010:149). Sedangkan menurut Amalia,

(2007) setiap individu memiliki gambaran diri ideal seperti apa yang

diinginkannya termasuk bentuk tubuh ideal seperti apa yang dimilikinya.

Ketidaksesuaian antara bentuk tubuh yang dipersepsi oleh individu dengan

bentuk tubuh yang menurutnya ideal akan memunculkan ketidakpuasan

terhadap tubuhnya. Citra tubuh mulai terbentuk jauh sebelum seorang anak

mampu mengungkapkan fikiran-fikiran maupun ide-idenya lewat kata-

kata. Melalui kemampuan fisiknya seorang anak mempersepsi dirinya

sebagai seseorang yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi, misalnya

dengan menggunakan tangannya sebagai alat.

Sejumlah peneliti telah menemukan bahwa penampilan fisik

merupakan suatu kontributor yang sangat berpengaruh pada rasa percaya

diri remaja (Adams, 1977; Harter, 1989; Lerner & Brackney, 1978;

Simmons & Blyth, 1987). Sebagai contoh adalah pada penelitian Harter,

penampilan fisik secara konsisten berkorelasi paling kuat dengan rasa

percaya diri secara umum, yang baru kemudian diikuti oleh penerimaan

sosial teman sebaya. Penampilan fisik yang sangat berpengaruh pada

kepercayaan diri didasarkan bagaimana invidu tersebut melihat bagaimana

kondisi fisik yang dapat berupa bentuk tubuh ataupun berat tubuh yang

Page 85: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

70

dimiliki serta bagaimana penilaian individu itu terhadap fisik yang

dimiliki dan bagaimana bentuk yang diinginkannya.

Hal tersebut sejalan dengan pengertian body image (Arthur, 2010)

yaitu imajinasi subyektif yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya,

khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan seberapa baik

tubuhnya harus disesuaikan dengan persepsi-persepsi ini. Hal ini sesuai

dengan Surya (2009) yang menyatakan bahwa seorang akan percaya diri

ketika orang tersebut menyadari bentuk tubuhnya yang sangat ideal dan

orang tersebut merasa puas melihat bentuk tubuhnya, maka body image

yang terbentuk pun menjadi positif. Sebaliknya, jika seseorang

memandang tubuhnya tidak ideal seperti wajahnya kurang menarik,

badanya terlalu gemuk atau kurus dan sebagainya, maka orang tersebut

menjadi sibuk memikirkan kondisi fisiknya, sehingga body image yang

terbentuk menjadi negatif dan dapat dikatakan orang tersebut tidak

memiliki kepercayaan diri.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marita, dkk (2014)

didapatkan ada hubungan positif antara body image dengan kepercayaan

diri yang artinya semakin tinggi body image maka semakin tinggi tingkat

kepercayaan dirinya, demikian juga sebaliknya. Dari penelitian ini

didapatkan bahwa citra tubuh (body image) seseorang dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan dirinya.

Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa body image

memiliki hubungan yang erat dengan kepercayaan diri seseorang. Hal ini

Page 86: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

71

mendukung hasil penelitian yang peneliti lakukan dimana terdapat

hubungan yang signifikan antara body image dan kepercayaan diri peserta

didik putri. Persepsi yang baik mengenai gambaran dirinya memunculkan

kepercayaan diri yang baik pula.

Page 87: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil

kesimpulan mengenai hubungan body image dengan kepercayaan diri peserta

didik putri di MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan, dilihat

dari:

1. Body image peserta didik putri, terlihat dari hasil analisis berada pada

kategori baik.

2. Kepercayaan diri peserta didik putri, terlihat dari hasil analisis berada pada

kategori baik.

3. Terdapat hubungan yang signifikan body image dengan kepercayaan diri

putri di MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran yang terkait dengan

hubungan body image dengan kepercayaan diri peserta didik putri di MTs

Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan, bagi:

1. Peserta didik putri yang masih memiliki body image serta kepercayaan

diri rendah diharapkan bisa memiliki body image yang positif sehingga

memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

2. Guru BK, agar memberikan program layanan BK di sekolah, khususnya

dalam meningkatkan kepercayaan diri, dan body image peserta didik,

seperti melalui layanan informasi.

Page 88: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

73

3. MGBK, sebagai masukkan dalam menetapkan program BK sehingga

memberikan layanan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri, dan

body image peserta didik, seperti melalui layanan informasi.

4. Pengelola program studi, agar lebih memberikan masukkan kepada

mahasiswa dalam meningkatkan body image ke arah yang positif serta

memiliki kepercayaan diri yang baik.

5. Peneliti selanjutnya, Penelitian selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian

yang peneliti lakukan dikatakan berhasil, namun peneliti tetap

merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian kembali mengenai hubungan body image dengan kepercayaan

diri peserta didik, baik putra maupun putri.

Page 89: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

74

KEPUSTAKAAN

Adiasih, L. 2015. “Hubungan antara Pola Asuh Orangtua dengan Kepercayaan

Diri Siswa di SMAN 1 Tarusan. Skripsi. Padang: BK FIP UNP.

Ahmadi, A & Shaleh, M. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Alidia, Fauzana. 2014. “Body Image Siswa ditinjau dari Gender dan Implikasinya

terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling”. Skripsi. Padang: BK FIP

UNP.

Amalia, L. 2007. “Citra tubuh (Body Image) Remaja Perempuan”. Jurnal

Musawa, Vol. 5, No. 4. STAIN Ponorogo.

Angelis, Barbara. 2003. Confidence (Percaya Diri). Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arthur, S. R. & Emily S. R. 2010. Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, 2011:131. Metode penelitian Kuantitaif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Bungin, 2013:133. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Cash, T. F. 1994. Body Image Attitudes : Evaluation, Investment And Affect :

Perceptual Motor Skills. Journal of psychology, (78), 1168-1170.

Danim, Sudarwan. (2003). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Farida, N. I. 2014. “Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Remaja Putri

yang Mengalami Pubertas Awal Melalui Layanan Penguasaan Konten

dengan Teknik Role Playing Di Kelas VII Smp N 13 Semarang Tahun

Ajaran 2013/2014”. Skripi. Semarang: BK FIP UNES.

74

Page 90: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

75

Fatimah, E. 2010. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik).

Bandung: Pustaka Setia.

Ghufron, M. N & Risnawita, R. 2014. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz

Media.

Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa

Swara.

Idris. (2006). Aplikasi SPSS dalam Data Kuantitatif. Jakarta: STIA-LAN Press

Indri, K, N. 2008. “Stres pada Remaja”. Skripsi. Medan: Psikologi Universitas

Sumatera Utara.

Irianto, A. 2012. Statistika Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.

Jakarta: Kencana Pernada Media Group.

Januar, V. 2007. “Citra Tubuh Pada Remaja Putri Menikah dan Memiliki Anak”.

Jurnal Psikologi. Vol. 1, No 1. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Jakarta.

Lauster, P. 2012. Tes Kepribadian. Terjemahan D. H. Gulo. Jakarta: Bumi

Aksara.

Lidenfield, G. 1997. Mendidik Anak agar Percaya Diri. Terjemahan oleh Ediati

Kamil. Jepara: Silas Press.

Lufri. 2007:116. Metodologi Penelitian. Padang: FMIPA-UNP.

Mardalis. 2014. Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Marita, G. D. M., Yuliadi, I., & Karyanta, N. A. 2014. “Hubungan antara Body

Image dan Imaginary Audience dengan Kepercayaan Diri Pada Siswi

Kelas X SMA Negeri 2 Nganjuk”. Jurnal Ilmiah, 3 (3).

Na’imah, T. 2008. “Pengaruh Komparasi Sosial pada Public Figure di Media

Massa terhadap Body Image Remaja di Kecamatan Patikraja, Kabupaten

Banyumas”, Jurnal Psikologi Penelitian Humaniora. Vol. 9, No. 2,

2008. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Nazir, M. 2011. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Papalia, Diane E., et al. 2011. Human Development (Psikologi Perkembangan).

Jakarta: Kencana.

Page 91: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian

76

Putri, A. T. 2015. “Hubungan antara Body Image dengan Kepercayaan Diri

Mahasiswi Yang Mengalami Obesitas”. Skripsi. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Ratnawati, V. 2012. “Percaya Diri, Body Image dan Kecendrungan Anorexia

Nervosa Pada Remaja Putri”. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 1 No.2.

Kediri: Universitas PGRI Indonesia.

Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti

Muda. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. 2013. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:

Alfabeta

Santrock, Jhon, W. 2003. Adolescene: Perkembangan Remaja. Terjemahan oleh

Shinto B. Adelar dan Sherly Siragih. Jakarta: Erlangga.

Seawell, A, H & Danorf-Burg, S. (2005). “Body Image and Sexuality In Woman

With And Without Systemic Lupus Erythematosus”. Sex Roles,

5(11/12), 865-876. (online). Available FTP:

http://findarticels.com/p/articles/mi m2294/is 11-12 53/ai n16083985

diakses pada 05 April 2016.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, Dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Surya, H. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Gramedia.

Thompson, J. K. 2000. Body Image, Eating Disorders, and Obesity. Amarican

Psychological Association. Washington, DC.

Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: FIP-UNP.

Zuriah, N. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Zusmelia, dkk. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. STKIP PGRI SUMBAR:

Padang.

Page 92: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 93: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 94: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 95: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 96: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 97: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 98: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 99: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 100: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 101: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 102: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 103: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 104: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 105: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 106: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 107: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 108: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 109: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 110: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 111: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 112: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 113: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 114: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 115: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 116: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 117: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 118: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 119: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 120: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 121: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 122: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 123: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 124: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 125: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 126: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 127: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 128: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 129: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 130: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 131: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 132: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 133: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 134: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 135: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 136: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian
Page 137: HUBUNGAN BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI …repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1222/1/13060059... · 2018. 8. 11. · Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil penelitian