Hubungan Asosiasi

10
HUBUNGAN ASOSIASI by Hasriwiani Habo Abbas, SKM, M.Kes Hubungan asosiasi dalam bidang epidemiologi Hubungan asosiasi dalam bidang epidemiologi adalah hubungan keterikatan atau saling adalah hubungan keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebut dapat bersifat hubungan hubungan tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan sebab akibat sebab akibat maupun yang bukan sebab akibat Sedangkan hubungan keterikatan adalah hubungan antara variabel dimana adanya hubungan antara variabel dimana adanya perubahan pada variabel yang satu perubahan pada variabel yang satu (independent) akan mempengaruhi variabel (independent) akan mempengaruhi variabel yang lainnya (dependent) yang lainnya (dependent) Hubungan Asosiasi dibagi dalam 3 Hubungan Asosiasi dibagi dalam 3 jenis 1. Hubungan semu 2. Hubungan non kausal 3. Hubungan kausal Hubungan semu Adalah adanya hubungan antara dua atau lebih variabel Adalah adanya hubungan antara dua atau lebih variabel yang bersifat semu (tidak benar) atau palsu yang timbul yang bersifat semu (tidak benar) atau palsu yang timbul karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada metode penelitian atau cara penelitian yang dilakukan metode penelitian atau cara penelitian yang dilakukan Hubungan semu dapat timbul karena faktor kebetulan Hubungan semu dapat timbul karena faktor kebetulan yang mengikuti hukum probality (hukum peluang), yang mengikuti hukum probality (hukum peluang), sehingga tampaknya seperti ada hubungan yang erat sehingga tampaknya seperti ada hubungan yang erat serta memenuhi kaidah perhitungan statistik, keadaan

description

Dasar Epidemiologi

Transcript of Hubungan Asosiasi

Page 1: Hubungan Asosiasi

HUBUNGAN ASOSIASIby Hasriwiani Habo Abbas, SKM, M.Kes

Hubungan asosiasi dalam bidang epidemiologi Hubungan asosiasi dalam bidang epidemiologi adalah hubungan keterikatan atau saling adalah hubungan keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebut dapat bersifat hubungan hubungan tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan sebab akibat sebab akibat maupun yang bukan sebab akibat Sedangkan hubungan keterikatan adalah hubungan antara variabel dimana adanya hubungan antara variabel dimana adanya perubahan pada variabel yang satu perubahan pada variabel yang satu (independent) akan mempengaruhi variabel (independent) akan mempengaruhi variabel yang lainnya (dependent) yang lainnya (dependent)Hubungan Asosiasi dibagi dalam 3 Hubungan Asosiasi dibagi dalam 3 jenis 1. Hubungan semu2. Hubungan non kausal 3. Hubungan kausal

Hubungan semu Adalah adanya hubungan antara dua atau lebih variabel Adalah adanya hubungan antara dua atau lebih variabel yang bersifat semu (tidak benar) atau palsu yang timbul yang bersifat semu (tidak benar) atau palsu yang timbul karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada karena faktor kebetulan atau karena adanya bias pada metode penelitian atau cara penelitian yang dilakukan metode penelitian atau cara penelitian yang dilakukan Hubungan semu dapat timbul karena faktor kebetulan Hubungan semu dapat timbul karena faktor kebetulan yang mengikuti hukum probality (hukum peluang), yang mengikuti hukum probality (hukum peluang), sehingga tampaknya seperti ada hubungan yang erat sehingga tampaknya seperti ada hubungan yang erat serta memenuhi kaidah perhitungan statistik, keadaan serta memenuhi kaidah perhitungan statistik, keadaan semacam ini sering dijumpai pada penelitian dengan semacam ini sering dijumpai pada penelitian dengan random sampel, bila hal ini timbul maka dilakukan random sampel, bila hal ini timbul maka dilakukan pengamatan yang terpisah atau pengamatan pengamatan yang terpisah atau pengamatan berulangkali..Kesalahan yang dapat timbul dari Hubungan semu bias yakni kesalahan yang mungkin timbul bias yakni kesalahan yang mungkin timbul pada penyusunan kerangka penelitian (desain penelitian) Pada perhitungan serta penilaian terhadap faktor yang berpengaruh dan berpengaruh dan faktor risiko yang mendorong proses terjadinya penyakit terjadinya penyakitBias Bias Pemilihan kelompok yang akan diteliti Pemilihan kelompok yang akan diteliti yang mungkin tidak mewakili populasi yang mungkin tidak mewakili populasi yang ingin diketahui yang ingin diketahui Adalah suatu proses pada penentuan kesimpulan yang Adalah suatu proses pada penentuan kesimpulan yang cenderung menghasilkan sesuatu yang

Page 2: Hubungan Asosiasi

secara sistematik cenderung menghasilkan sesuatu yang secara sistematik menyimpang dari hasil yang seharusnya. menyimpang dari hasil yang seharusnya.BIAS SELEKSI BIAS SELEKSI terjadi bila perbandingan dibuat antara terjadi bila perbandingan dibuat antara kelompok – kelompok pasien yang berbeda determinan (atau kelompok – kelompok pasien yang berbeda determinan (atau faktor penentu) dibanding hal yang sama yang sedang faktor penentu) dibanding hal yang sama yang sedang diamati. diamati. BIAS PENGUKURAN BIAS PENGUKURAN terjadi bila metode pengukuran yang terjadi bila metode pengukuran yang dipakai tidak sama (tidak konsisten) pada kelompok – dipakai tidak sama (tidak konsisten) pada kelompok – kelompok penderita yang diteliti. kelompok penderita yang diteliti. BIAS PENGACAU BIAS PENGACAU (Confounding) terjadi bila 2 (dua) atau (Confounding) terjadi bila 2 (dua) atau proses berhubungan atau “berjalan bersama”, dan akibat proses berhubungan atau “berjalan bersama”, dan akibat dari salah satu diantaranya membingungkan atau dari salah satu diantaranya membingungkan atau menyimpangkan efek (akibat) dari yang lainnya. menyimpangkan efek (akibat) dari yang lainnya. Hubungan Asosiasi Bukan Kausal Hubungan Asosiasi Bukan Kausal Adalah hubungan asosiasi yang bersifat Adalah hubungan asosiasi yang bersifat bukan hubungan sebab akibat, dimana bukan hubungan sebab akibat, dimana variabel ketiga nampaknya mempunyai variabel ketiga nampaknya mempunyai hubungan dengan salah satu variabel hubungan dengan salah satu variabel yang terlibat dalam hubungan kausal, yang terlibat dalam hubungan kausal, tetapi unsur ketiga bukan sebagai faktor tetapi unsur ketiga bukan sebagai faktor penyebab penyebabContoh Hubungan Asosiasi Bukan Contoh Hubungan Asosiasi Bukan Kausal KausalPada gambar diatas Kita misalkan Berat badan ibu (A), intake kalaori B, & BB (C) B sebagai variabel independen, C sebagai variabel dependen dimana B dianggap mempunyai hubungan sebab akibat dengan C. Adapun (A) sering ditempatkan sebagai variabel penyebab terhadap B bahkan terhadap C, namun demikian bila keadaan ibu dengan gizi cukup dan berat badan normal, maka intake kalori tidak mempunyai hubungan dengan berat badan lahir Sebaliknya pada ibu dengan gizi kurang maka intake kalori akan mempengaruhi berat badan lahir,yang sebenarnya adalah karena berat badan ibu yang rendahKesalahan yang sering terjadi pada Kesalahan yang sering terjadi pada hubungan asosiasi bukan Kausal hubungan asosiasi bukan Kausal Analisis sifat karakteristik pejamu dimana Analisis sifat karakteristik pejamu dimana variabel tersebut sebenarnya hanya erat variabel tersebut sebenarnya hanya erat hubungannya dengan variabel lainnya hubungannya dengan variabel lainnya yang berfungsi sebagai penyebab yang berfungsi sebagai penyebabHubungan Asosiasi Kausal Hubungan Asosiasi Kausal Adalah hubungan antara dua atau lebih Adalah hubungan antara dua atau lebih variabel dimana salah satu atau lebih variabel dimana salah satu atau lebih diantara varaibel tersebut merupakan diantara varaibel tersebut merupakan variabel penyebab kausal (primer & variabel penyebab kausal (primer & sekunder) terhadap terjadinya variabel sekunder) terhadap terjadinya variabel lainnya sebagai hasil akhir dari suatu lainnya sebagai hasil akhir dari suatu proses terjadinya penyakit proses terjadinya penyakitPenyebab Kausal Primer Penyebab Kausal Primer

Page 3: Hubungan Asosiasi

Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit tetapi sebaliknya. Unsur penyebab penyakit tetapi sebaliknya. Unsur penyebab kausal primer dibagi dalam 5 kelompok : kausal primer dibagi dalam 5 kelompok : 1. 1. Unsur Penyebab biologis Unsur Penyebab biologis 2. 2. Unsur Penyebab Nutrisi Unsur Penyebab Nutrisi 3. 3. Unsur penyebab kimiawi Unsur penyebab kimiawi 4. 4. Unsur penyebab fisika Unsur penyebab fisika 5. 5. Unsur penyebab psikis Unsur penyebab psikis 6. 6. Unsur sosial Unsur sosialUnsur Penyebab FISIK Unsur Penyebab FISIK• • UDARA, GEOGRAFI DAN GEOLOGI, UDARA, GEOGRAFI DAN GEOLOGI,• • AIR SEBAGAI SUMBER HIDUP DAN AIR SEBAGAI SUMBER HIDUP DAN SUMBER PENYEBAR PENYAKIT, SUMBER PENYEBAR PENYAKIT,• • PENCEMARAN LINGKUNGAN TERMASUK PENCEMARAN LINGKUNGAN TERMASUK PENCEMARAN UMUM, KIMIAWI DAN PENCEMARAN UMUM, KIMIAWI DAN RADIASI RADIASI Unsur Penyebab BIOLOGIS Unsur Penyebab BIOLOGIS• • MIKRO ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT MIKRO ORGANISME PENYEBAB PENYAKIT • • RESERVOAR DAN VEKTOR PENYAKIT RESERVOAR DAN VEKTOR PENYAKIT• • TUMBUHAN DAN BINATANG SEBAGAI TUMBUHAN DAN BINATANG SEBAGAI SUMBER MAKANAN JUGA PEMBAWA SUMBER MAKANAN JUGA PEMBAWA PENYAKIT PENYAKIT Unsur Penyebab Kimiawi Unsur Penyebab Kimiawi• • Semua unsur dalam bentuk senyawa kimia yang Semua unsur dalam bentuk senyawa kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dapat menimbulkan gangguan kesehatan • • Unsur ini berada diluar tubuh termasuk jenis zat Unsur ini berada diluar tubuh termasuk jenis zat racun, obat-obatan keras, dll racun, obat-obatan keras, dll• • Bentuk senyawa kimia ini dapat berbentuk padat, Bentuk senyawa kimia ini dapat berbentuk padat, cair , uap maupun gas cair , uap maupun gas Adapun senyawa kimia yang merupakan produk Adapun senyawa kimia yang merupakan produk tubuh yang dapat menimbulkan penyakit tubuh yang dapat menimbulkan penyakit tertentua adalah Ureum, Kolestorol, dll tertentua adalah Ureum, Kolestorol, dll Unsur Penyebab Unsur Penyebab Nutrisi NutrisiSemua unsur penyebab yang termasuk Semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi yang dapat golongan zat nutrisi yang dapat menimbulkan penyakit karean menimbulkan penyakit karean kekurangan atau kelebihan zat nutrizi kekurangan atau kelebihan zat nutrizi tertentu misalanya protein, lemak, tertentu misalanya protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral & air karbohidrat, vitamin, mineral & air Unsur Penyebab Unsur Penyebab PSIKIS PSIKIS• • Semua unsur yang bertalian dengan Semua unsur yang bertalian dengan kejadian penyakit gangguan jiwa serta kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial gangguan tingkah laku sosial

Page 4: Hubungan Asosiasi

Unsur Penyebab SOSIAL Unsur Penyebab SOSIALSEMUA BENTUK KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK SEMUA BENTUK KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK DAN SISTEM ORGANISASI ATAU INSTITUSI DAN SISTEM ORGANISASI ATAU INSTITUSI YANG BERLAKU BAGI SETIAP INDIVIDU YANG BERLAKU BAGI SETIAP INDIVIDU YANG MEMBANGUN MASYARAKAT YANG MEMBANGUN MASYARAKAT TERSEBUT TERSEBUT • • SISTEM EKONOMI SISTEM EKONOMI • • BENTUK ORGANISASI MASYARAKAT BENTUK ORGANISASI MASYARAKAT • • SISTEM PELAYANAN KESEHATAN SETEMPAT SISTEM PELAYANAN KESEHATAN SETEMPAT • • KEPADATAN R.TANGGA DAN PENDUDUK, KEPADATAN R.TANGGA DAN PENDUDUK, • • KEBIASAAN HIDUP DAN POLA PRILAKU KEBIASAAN HIDUP DAN POLA PRILAKU KESEHATAN MASYARAKAT SETEMPAT. KESEHATAN MASYARAKAT SETEMPAT. • • DAN LAIN SEBAGAINYA. DAN LAIN SEBAGAINYA.Penyebab Non kausal (Sekunder) Penyebab Non kausal (Sekunder) Merupakan unsur pembantu penambah dalam Merupakan unsur pembantu penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. Contoh penyakit kardiovaskuler, TBC, Contoh penyakit kardiovaskuler, TBC, Kecelakaan lalulintas dsb, kejadiannya tidak Kecelakaan lalulintas dsb, kejadiannya tidak dibatasi hanya pada penyebab kausal saja tetapi dibatasi hanya pada penyebab kausal saja tetapi harus dianalisis dalam bentuk suatu rantai sebab harus dianalisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat dimana peranan unsur penyebab akibat dimana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal untuk dapat secara bersama- penyebab kausal untuk dapat secara bersama- sama meninbulkan penyakit sama meninbulkan penyakit3 Faktor dalam menilai hubungan asosiasi Kausal Faktor keterpaparan memegang peranan penting Faktor keterpaparan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit dalam timbulnya penyakit Setiap perubahan variabel yang merupakan Setiap perubahan variabel yang merupakan unsur penyebab akan diikuti oleh perubahan unsur penyebab akan diikuti oleh perubahan pada variabel lainnya sebagai akibat hasil akhir pada variabel lainnya sebagai akibat hasil akhir proses proses Hubungan antara timbulnya penyakit serta Hubungan antara timbulnya penyakit serta proses keterpaparan tidak tergantung atau tidak proses keterpaparan tidak tergantung atau tidak harus dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar harus dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar variabel tersebut variabel tersebutMenilai Hubungan asosiasi dari Menilai Hubungan asosiasi dari suatu Pengamatan suatu Pengamatan Perlu dianalisis secara cermat apakah hubungan asosiasi tersebut Perlu dianalisis secara cermat apakah hubungan asosiasi tersebut masuk akal atau tidak masuk akal atau tidak Harus pula dianalisis apakah hubungan semua asosiasi yang Harus pula dianalisis apakah hubungan semua asosiasi yang dijumpai pada pengamatan cukup kuat, sehingga memiliki dijumpai pada pengamatan cukup kuat, sehingga memiliki kemaknaan secara biologis kemaknaan secara biologis Perlu diperhatikan pula,bahwa secara mutlak,hubungan asosiasi Perlu diperhatikan pula,bahwa secara mutlak,hubungan asosiasi yang diamati harus didukung oleh uji statistik yang sesuai yang diamati harus didukung oleh

Page 5: Hubungan Asosiasi

uji statistik yang sesuai Harus diperhatikan secara seksama apakah hubungan asosiasi dari Harus diperhatikan secara seksama apakah hubungan asosiasi dari suatu pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor suatu pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor kesalahan atau bias, ataukah timbul karena adanya hubungan kesalahan atau bias, ataukah timbul karena adanya hubungan asosiasi semu asosiasi semu Harus dianalis secara luas, apakah hubungan asosiasi dari hasil Harus dianalis secara luas, apakah hubungan asosiasi dari hasil pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor lain dimana pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor lain dimana faktor tersebut ikut mempengaruhi risk yang mendorong timbulnya faktor tersebut ikut mempengaruhi risk yang mendorong timbulnya hubungan asosiasi tersebut hubungan asosiasi tersebutBeberapa kriteria yang menentukan Beberapa kriteria yang menentukan hubungan asosiasi kausal hubungan asosiasi kausal Kuatnya hubungan asosiasi yakni besar perbedaan antara Kuatnya hubungan asosiasi yakni besar perbedaan antara dua kelompok kategori diamati dimana satu kelompok dua kelompok kategori diamati dimana satu kelompok terpapar (kelompok terpapar (kelompok risk risk ) dan kelompok lainnya yang tidak ) dan kelompok lainnya yang tidak terpapar (kelompok terpapar (kelompok kontrol kontrol ) makin kuat kemungkinannya ) makin kuat kemungkinannya bahwa hubungan asosiasi yang di jumpai merupakan bahwa hubungan asosiasi yang di jumpai merupakan hubungan kausal, maka dihindari berbagai faktor yang hubungan kausal, maka dihindari berbagai faktor yang dapa menimbulkan bias dapa menimbulkan bias Adanya hubungan asosiasi berdasarkan derajat Adanya hubungan asosiasi berdasarkan derajat keterpaparan atau dosis faktor penyebab, dimana keterpaparan atau dosis faktor penyebab, dimana hubungan asosiasi akan tampak mengalami perubahan hubungan asosiasi akan tampak mengalami perubahan pada setiap perubahan dosis unsur penyebab (perubahan pada setiap perubahan dosis unsur penyebab (perubahan pada derajat keterpaparan serta nilai risk) baik perubahan pada derajat keterpaparan serta nilai risk) baik perubahan yang bersifat positif dan negatif maupun perubahan yang bersifat positif dan negatif maupun perubahan interaksi interaksiBeberapa kriteria yang menentukan Beberapa kriteria yang menentukan hubungan asosiasi kausal hubungan asosiasi kausal Adanya konsistensi berbagai hasil penelitian dimana Adanya konsistensi berbagai hasil penelitian dimana sejumlah penelitian dengan kerangka konsepsional yang sejumlah penelitian dengan kerangka konsepsional yang sama tetapi pada populasi yang berbeda atau pada sama tetapi pada populasi yang berbeda atau pada peneliti dan dalam cara yang berbeda, dimana hasil peneliti dan dalam cara yang berbeda, dimana hasil penelitian-penelitian tersebut berbeda dalam menemukan penelitian-penelitian tersebut berbeda dalam menemukan hubungan sebab akibat, maka hubungan asosiasi yang hubungan sebab akibat, maka hubungan asosiasi yang dijumpai mengarah pada hubungan asosiasi kausal dijumpai mengarah pada hubungan asosiasi kausal Untuk menentukan suatu bentuk hubungan asosiasi dari Untuk menentukan suatu bentuk hubungan asosiasi dari suatu pengamatan harus pula dianalisis apakah hasil yang suatu pengamatan harus pula dianalisis apakah hasil yang diperoleh pada pengamatan tersebut bersifat sementara diperoleh pada pengamatan tersebut bersifat sementara saja, terutama bila diamati secara seksama pada periode saja, terutama bila diamati secara seksama pada periode antara keterpaparan dengan waktu timbulnya penyakit antara keterpaparan dengan waktu timbulnya penyakit

Page 6: Hubungan Asosiasi

Beberapa kriteria yang menentukan Beberapa kriteria yang menentukan hubungan asosiasi kausal hubungan asosiasi kausal Hasil analisis tentang hubungan asosiasi, harus Hasil analisis tentang hubungan asosiasi, harus dibandingkan dengan teori yang sudah diakui, dibandingkan dengan teori yang sudah diakui, atau sudah diketahui secara jelas, demikian pula atau sudah diketahui secara jelas, demikian pula dengan berbagai teori yang relevan dan masih dengan berbagai teori yang relevan dan masih sedang dalam pengembangannya sedang dalam pengembangannya Khusus untuk beberapa jenis proses kejadian Khusus untuk beberapa jenis proses kejadian penyakit tertentu, hubungan asosiasi yang penyakit tertentu, hubungan asosiasi yang didapatkan pada berbagai pengamatan dapat didapatkan pada berbagai pengamatan dapat pula dibandingkan dengan berbagai hasil pula dibandingkan dengan berbagai hasil percobaan dalam laboratorium terutama pada percobaan dalam laboratorium terutama pada binatang binatangKonsep Penyebab Jamak Sehat dan sakit dalam ilmu kesehatan akan selalu terfokus pada manusia sebagai Sehat dan sakit dalam ilmu kesehatan akan selalu terfokus pada manusia sebagai pejamu utama,namun manusia sebagai host berada satu sistem yang tidak dapat pejamu utama,namun manusia sebagai host berada satu sistem yang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sekitarnya sebagai suatu ekosistem dilepaskan dari lingkungan sekitarnya sebagai suatu ekosistem Contoh penyakit Kholera elthor yang dapat menimbulkan penyakit muntaber, untuk Contoh penyakit Kholera elthor yang dapat menimbulkan penyakit muntaber, untuk dapat terjadinya penyakit maka diperlukan : dapat terjadinya penyakit maka diperlukan : 1. 1. Mikro-organisme penyebab Mikro-organisme penyebab - Kuantitas/jumlah mikro-organisme Kuantitas/jumlah mikro-organisme - Tingkat virulensinya Tingkat virulensinya - Tipenya dan lain-lain Tipenya dan lain-lain 2. Pejamu 2. Pejamu - Adanya interaksi antara mikro-organisme dengan jaringan dalam usus pejamu - Adanya interaksi antara mikro-organisme dengan jaringan dalam usus pejamu - Kemampuan mikro-organisme,reaksi jaringan, imunitas, dan keadaan umum, status Kemampuan mikro-organisme,reaksi jaringan, imunitas, dan keadaan umum, status gizi pejamu gizi pejamu - Kontak dengan mikro-organisme sebelumnya , adanya imunitas/vaksinasi pada Kontak dengan mikro-organisme sebelumnya , adanya imunitas/vaksinasi pada pejamu pejamu - Tingkat pengetahuan serta kebiasaan minum dan makan dalam rumahtangga, Tingkat pengetahuan serta kebiasaan minum dan makan dalam rumahtangga, pengetahuan kesehatan dlll pengetahuan kesehatan dlll 3. Lingkungan 3. Lingkungan - Keadaan lingkungan fisik yang ada sekitarnya dan dapat mempengaruhi kehidupan Keadaan lingkungan fisik yang ada sekitarnya dan dapat mempengaruhi kehidupan mikroorganime mikroorganime - Keadaan lingkungan sosial seperti kepadatan penduduk atau rumahtangga, Keadaan lingkungan sosial seperti kepadatan penduduk atau rumahtangga, kebiasaan yang berhubungan dengan air minum dan makan dll kebiasaan yang berhubungan dengan air minum dan makan dll