HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN...

85
HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN KEMAJUAN TREATMENT ANAK-ANAK AUTISME Skripsi Guna Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh: Husnaini 2008-070-174 Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta April 2013 i

Transcript of HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU

DAN KEMAJUAN TREATMENT ANAK-ANAK AUTISME

Skripsi Guna Memenuhi Persyaratan

Ujian Sarjana Psikologi

Oleh: Husnaini

2008-070-174

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Jakarta April 2013

i

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Hubungan antara Traits Kepribadian Ibu dan Kemajuan Treatment Anak-Anak Autisme

Oleh Husnaini

2008-070-174

Dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Di tetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 April 2013

Menyetujui, Pembimbing Skripsi

Dr. Magdalena S. Halim, Psi.

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Dr. phil. Juliana Murniati, M.Si.

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

April 2013

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

ABSTRAK Husnaini, 2008-070-174 Hubungan Antara Traits Kepribadian Ibu dan Kemajuan Treatment Anak-Anak Autisme x+73 halaman, 7 tabel, 9 grafik Bibliografi 43 (1978-2013) Kata Kunci: Kepribadian, Big Five Personality, Ibu, Anak Autisme, Treatment, Gangguan Spektrum Autisme (autisme) makin banyak dijumpai dalam dekade terakhir ini. Hingga tahun 2007, Center for Disease Control and Prevention menemukan peningkatan jumlah anak penyandang autisme menjadi 1 banding 150. Autisme di dalam DSM IV-TR (2000) termasuk kategori pervasive developmental disorder yakni gangguan perkembangan berat. Gejala utama autisme pada masa kanak-kanak dapat dikurangi dengan mengusahakan treatment (penanganan) yang memerlukan keterlibatan aktif orangtua dalam pelaksanaannya. Orangtua perlu menempatkan diri dan mengambil peran yang proporsional dalam proses treatment anak. Pemilihan treatment yang dianggap tepat atau canggih ditunjang dengan terapis yang terlatih, tidak membuat peran orangtua berkurang dalam mendorong keberhasilan treatment yang dilakukan. Usaha dari orang tua untuk terus menerus melakukan pendampingan pada anak sangat diperlukan, sehingga mereka terlibat secara langsung dalam proses treatment anak. Penelitian ini berfokus pada ibu karena pada umumnya ayah lebih disibukkan dengan pekerjaan dan perannya sebagai pencari nafkah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara domain serta facets kepribadian ibu yang akan dilihat dengan Big Five Personality dan kemajuan treatment anaknya yang menyandang autisme. Hal ini disebabkan olehcara setiap ibu menangani anak dapat saja berbeda-beda sesuai dengan kepribadian masing-masing dan dapat berhubungan dengan kemajuan treatment anak. Penelitian ini menggunakan alat ukur NEO-PI-R yang dikembangkan oleh Costa dan McCrae dan juga ATEC (Autism Treatment Evaluation Checklist) yang dikembangkan oleh Stephen Edelson dan Bernard Rimland. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik convenience sampling dengan jumlah sampel 31 ibu dari anak autisme. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi negatif antara Neuroticism (dengan tambahan korelasi pada facet A1 Anxiety) dan kemajuan treatment. Terdapat korelasi positif antara kemajuan treatment dan Conscientiousness (dengan tambahan korelasi pada facets C1 Competence, C2 Order, C4 Achievement striving, C5 Self discipline dan C6 Deliberation) juga pada O5 Ideas (salah satu facet dalam Openess). Kombinasi dua metode treatment (SI dan TW), jadwal terapi dua kali seminggu, ibu yang memiliki waktu lebih untuk menangani anak (berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan wiraswasta) dan juga menerapkan terapi di rumah, juga terbukti mendukung kemajuan treatment anak autisme.

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena hanya

atas kehendak dan ridha-Nya saya akhirnya dapat menyelesaikan studi saya ini.

Begitu banyak halangan dan rintangan dalam proses pembuatan skripsi ini, namun

sebanyak itu pula kemudahan yang Allah berikan kepada saya. Selesainya skripsi

ini tentu saja tak luput dari bantuan pihak-pihak di bawah ini:

1. Ibu Magdalena S. Halim, selaku pembimbing skripsi dari sejak menulis

seminar semester 7 hingga di pengujung semester 9 ini. Terimakasih

banyak atas kesabarannya, mengarahkan ide-ide acak dari kepala saya

hingga menjadi sesuatu yang dapat dimengerti. Terimakasih atas waktunya

disela-sela kesibukkannya, beliau selalu bersedia mendampingi dan

membimbing hingga selesai. Terimakasih juga tak lupa atas keyakinannya,

membuat saya yakin dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Mr. Stephen Edelson atas izinnya menggunakan ATEC dalam penelitian

ini dan bersedia membalas email sesegera mungkin di tengah-tengah

kesibukannya. Mr. Bernard Rimland (RIP) atas buah pemikiranya

sehingga tersusunlah ATEC bersama Mr. Stephen Edelson. Semoga ATEC

dapat membantu lebih banyak manusia di dunia ini.

3. Ibu Lidia Laksana Hidayat, Mba Penny Handayani, Mba Annelia Sari

Sani, dan Mas Hosael Waluyo Erlan yang sudah bersedia meluangkan

waktu membantu brainstorming, memberikan informasi-informasi

mengenai bidang terkait, dan juga saran serta kritiknya yang sangat

membantu penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dhevy Setya Wibawa, selaku pembimbing akademik yang begitu

sabar mendengarkan keluhan maupun cerita-cerita. Terimakasih sudah

menjadi figur yang membuat hati tenang saat sedang kacau.

5. Mas Taufiq Hidayat, terimakasih atas kesediaannya memberikan

informasi, menanyakan kabar penulisan skripsi yang selalu memacu saya

untuk semangat menyelesaikannya.

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

6. Seluruh pihak dari Pusat terapi Polaris, Sekolah Sarana Terpadu, Sekolah

Pelita Hati, Pusat Terapi dan Training QQ Mitra Ananda, dan juga Milis

Puterakembara yang telah membantu dalam pencarian responden maupun

bahan-bahan terkait dengan skripsi ini.

7. Keluargaku tercinta. Mama Sri Redjeki dan Papa Deddy Alhurry,

terimakasih atas segalanya yang kalian berikan baik dukungan materi

maupun dukungan moril yang tak henti. Adikku yang paling special,

Rahman, sumber inspirasiku dalam skripsi ini.

8. Orang-orang terdekatku. Reza Yanuarsyah, terimakasih untuk selalu ada,

sabar, dan ceria menjalani hari-hari bersama. Ika Yuliyani, terimakasih

atas persahabatan yang tak henti.

9. Sahabat di kampusku tercinta, Mayang Gita Mardian, Leonarda Anggia,

dan juga Agnes Kusdinar Putri. Terimakasih atas segala dukungan dan

pertemanan yang tulus.

10. Sahabat SMP dan SMA tersayang. Permorini Sari, Lidya Puspasari,

Azizah Tri Wulandari, Silvya Jaidi, Novitania Mundayanti, dan juga Ira

Indah. Terimakasih sudah menyemangati mengerjakan skripsi dari dini

hari hingga malam suntuk.

11. Teman-teman bimbinganku. Wiji Mulyati, Alfani Sweetlana, Dean Riani,

Ivana Elim, Rudyanto, Samanta, dan juga Anastasia Silvyana. Terimakasih

atas kebersamaannya selama ini.

12. Terakhir, terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua respondenku,

para ibu-ibu super yang baik hati. Terimakasih atas kesediaannya

berpartisipasi dalam penelitian ini.

Jakarta, 7 Maret 2013

Husnaini

v

Page 6: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

DAFTAR ISI

ABSTRAK ii DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL viii DAFTAR GRAFIK ix DAFTAR LAMPIRAN x BAB I 1 PENDAHULUAN 1 

I.A Latar Belakang 1 I.B Masalah Penelitian 13 I.C Tujuan Penelitian 13 I.D Manfaat Penelitian 13 I.E Sistematika Penulisan 14 

BAB II 16 LANDASAN TEORI 16 

II.A Traits Kepribadian 16 II.A.1 Pengertian Kepribadian 16 II.A.2 Big Five Personality 17 II.A.3 Domain dan Facet Big Five Personality 17 II.A.4 Big Five Personality dalam Parenting 22 

II.B Autisme 24 II.B.1 Pengertian Autisme 24 II.B.2 Treatment Anak Autisme 25 

II.C Kemajuan Treatment Anak Autisme 28 II.C.1 Pengertian Kemajuan Treatment 28 II.C.2 Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Treatment 31 II.C.3 Pengukuran Kemajuan Treatment 33 

II. D Dinamika Hubungan Antara Traits Kepribadian Ibu dan Kemajuan Treatment Anak Autisme 34 

II.E Hipotesis Penelitian 37 BAB III 38 METODE PENELITIAN 38 

III.A Jenis Penelitian 38 

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

III.B Variabel Penelitian 38 III.B.1 Variabel Pertama 38 III.B.2 Variabel Kedua 39 

III.C. Populasi dan Sampel Penelitian 39 III.C.1. Karakteristik Populasi 39 III.C.2 Teknik Sampling 40 III.C.3 Jumlah Sampel 40 

III.D Instrumen Penelitian 41 III.D.1 NEO PI-R 41 III.D.2 ATEC 42 

III.E Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 43 III.F Metode Analisis Data 44 III.G Prosedur Penelitian 45 

III.G.1  Prosedur Persiapan 45 III.G.2  Prosedur Pelaksanaan Penelitian 46 

BAB IV 47 ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 47 

IV. A Demografi Responden 47 IV. A. 1 Gambaran Usia Responden 47 IV.A.2 Gambaran Pekerjaan Responden 47 IV.A.3 Gambaran Usia Anak 48 IV.A.4 Gambaran Persentase Kehadiran Terapi Anak 48 

IV.B Hasil dan Interpretasi Penelitian 49 IV.B.1 Uji Korelasi Traits Kepribadian Orangtua (beserta facets) dan

Kemajuan Treatment Anak 49 IV.B.2 Analisa Tambahan 51 

BAB V 58 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 58 

V.A Kesimpulan 58 V.B Diskusi 59 V.C Saran 64 

V.C.1 Saran Metodologis 64 V.C.2 Saran Praktis 65 

DAFTAR PUSTAKA 68 

vii

Page 8: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Tabel Domain dan Facets dari Big Five Personality 19

Tabel IV.1 Perhitungan Korelasi Pearson antara Domain dan Facets dalam

Neuroticism, Extraversion, Openness to experience,

Conscientiousness dan Kemajuan Terapi Anak Autisme 50

Tabel IV.2 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Terapi yang

diikuti 53

Tabel IV.3 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Jadwal Terapi

dalam Satu Minggu 54

Tabel IV.4 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Penerapan

Terapi di Rumah 55

Tabel IV.5 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Ibu 56

viii

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

DAFTAR GRAFIK

Grafik II.1 Grafik Dinamika Hubungan antar Variabel 34

Grafik IV.1 Gambaran Usia Responden 47

Grafik IV.2 Gambaran Pekerjaan Responden 47

Grafik IV.3 Gambaran Usia Anak 48

Grafik IV.4 Gambaran Persentase Kehadiran Terapi Anak 48

Grafik IV. 5 Persebaran Skor NEO PI-R 51

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Contoh Kuesioner 74

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

BAB I

PENDAHULUAN

I.A Latar Belakang

Selama dekade terakhir (2001-2011), kasus anak dengan gangguan autisme

makin banyak dijumpai. Pada tahun 2001, data dari Center for Disease Control

and Prevention Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat 60 orang anak dari

10.000 kelahiran menyandang autisme (Dewanto, 2003). Hingga tahun 2007,

Center for Disease Control and Prevention menemukan peningkatan jumlah anak

penyandang autisme menjadi 1 banding 150. Chakrabarti dan Fombonne (dalam

Parritz & Troy, 2011) mengungkapkan bahwa diagnosis autisme yang meningkat

pada dua dekade terakhir ini disebabkan oleh peningkatan jumlah yang nyata di

masyarakat serta meluasnya definisi autisme dan identifikasi autisme yang lebih

baik dari sebelumnya (Parritz & Troy, 2011). Gejala-gejala tersebut telah muncul

sebelum anak berusia 3 tahun.

Anak autisme juga sering menunjukkan beberapa gejala lainnya. Gejala

tersebut antara lain adalah gangguan pola tidur dan pencernaan, mengamuk

Autisme sendiri di dalam DSM IV-TR (2000) termasuk kategori pervasive

developmental disorder yakni gangguan perkembangan berat. Gangguannya

meliputi gangguan interaksi sosial (verbal dan non-verbal), komunikasi dan

bahasa, serta pola perilaku atau minat yang terbatas dan stereotipikal (temper

tantrum). Anak kadang juga mencederai diri sendiri (self abuse) seperti menggigit

1

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

tangannya, membenturkan kepalanya ke tembok, dan lainnya sehingga anak perlu

diawasi untuk menghindari cedera berat (Safaria, 2005).

Gejala-gejala dan karakteristik dari autisme di atas dapat muncul dalam

kombinasi yang sangat variatif, dari yang ringan hingga berat. Walaupun autisme

didefinisikan sebagai suatu kumpulan perilaku, anak dengan autisme dapat

menunjukkan bermacam-macam kombinasi perilaku dalam berbagai tingkat

keparahan. Anak-anak dengan diagnosis yang sama dapat berperilaku sangat

berbeda dan memiliki kemampuan yang beragam. Oleh karena itu, tidak ada tipe

standar individu dengan autisme (“A Parent’s Handbook”, 2009).

Dahulu dikatakan autisme merupakan kelainan seumur hidup, tetapi kini

terbukti bahwa gejala utama autisme pada masa kanak-kanak dapat dikurangi

dengan mengusahakan treatment (Handojo, 2003). Jenis-jenis treatment yang ada

juga beraneka ragam. Treatment psikologis terbukti merupakan terapi paling

efektif yang menekankan pada teknik sosial dan perilaku (Parritz & Troy, 2011).

Dalam terapi perilaku ini ada terapi wicara (dengan metode ABA, Applied

Behavior Analysis), dan terapi sosialisasi. Treatment dengan basis sensori-motor

juga terbukti mendukung contohnya terapi okupasi dan sensori integrasi.

Treatment selanjutnya yang juga populer diterapkan pada anak autisme adalah

biomedikasi. Diet juga termasuk dalam jenis penanganan biomedikasi. Diet yang

dilakukan berbeda-beda tergantung pada alergi dan kekurangan vitamin atau

mineral yang dapat menyebabkan timbulnya simptom autisme. Salah satu diet

yang dirasa para orengtua sangat membantu adalah diet gluten-free, casein-free

(Department of Health (2004). Selain diet, penanganan biomedikasi juga termasuk

2

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

treatment farmakologi. Menurut Martin et.al (dalam Parritz & Troy, 2011), obat

yang biasa diberikan dalam treatment ini mencakup antidepresan, stimulan, dan

neuropletik, tidak ada satupun yang spesifik untuk menangani autisme.

Treatment-treatment yang disebutkan di atas tentunya tidak akan berhasil tanpa

adanya campur tangan dari orangtua, karena itu mereka perlu terlibat secara aktif

untuk mendukung treatment. Danuatmojo (2003) juga menyimpulkan bahwa

minimal ada lima tahap dalam treatment anak dengan autisme. Kelima tahap

tersebut adalah tahap diagnosis, tahap observasi, tahap penyusunan program,

tahap pelaksanaan program, dan tahap evaluasi serta follow-up.

Pada tahap diagnosis, orang tua berperan untuk memberikan informasi akurat

tentang perkembangan anak sejak bayi sampai anak diduga menderita autisme.

Ketepatan informasi yang diberikan oleh orang tua dalam proses diagnosis ini

akan membantu para ahli terkait untuk menegakkan diagnosis. Ketika tahap

observasi, peran orangtua adalah membantu memberikan informasi tentang

perilaku anak sehari-hari. Pengamatan yang akurat terhadap perilaku anak akan

mempermudah dalam membuat “base line” sebagai titik awal dalam pelaksanaan

treatment.

Pada tahap penyusunan program, keterlibatan orangtua sangat penting karena

orangtua adalah penanggung jawab penuh dalam pelaksanaan treatment nantinya.

Pada tahap ini, orangtua dapat mengusulkan program yang akan dijalani, tim

terapis yang dibentuk, dan jadwal kegiatan anak. Keterlibatan orangtua dalam

tahap pelaksanaan treatment tidak berarti berkurang. Pada tahap ini yang perlu

diperhatikan oleh orang tua adalah konsistensi dan kesinambungan. Hal-hal yang

3

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

dilakukan oleh terapis idealnya juga dilakukan orangtua di rumah, terlebih karena

waktu pertemuan anak dengan orangtua lebih panjang dibanding dengan

terapisnya. Bila ini dilakukan, proses treatment menjadi semakin cepat karena

anak memperoleh perlakuan yang relatif sama sepanjang waktu.

Tahap akhir dari pelaksanaan treatment pada anak autisme adalah evaluasi dan

follow-up. Pada tahap ini, orangtua dapat melaporkan perubahan-perubahan pada

diri anak yang terjadi selama proses treatment. Laporan ini akan digunakan oleh

terapis untuk menyimpulkan hasil yang dicapai oleh anak selama proses terapi.

Hasil ini akan diolah oleh tim terapi untuk penyusunan program selanjutnya.

Parritz dan Troy (2011) mengatakan bahwa mengasuh anak autisme jelas

merupakan tugas yang lebih sulit dibandingkan mengasuh anak yang tidak

berkebutuhan khusus. Seperti yang dikatakan oleh orangtua anak autisme dalam

sebuah video dari lembaga Autism Speaks, Amerika Serikat (Thierry & Watkins,

2006), “autism never took a day off on me…”, mengasuh dan merawat anak

penyandang autisme jelas menyita banyak waktu dan tenaga.

Orangtua juga dituntut untuk mendampingi anaknya sehingga mereka,

terutama ibu, ada yang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, seperti

salah satu orangtua yang berkata dalam video tersebut, “I have to stay home with

him is because I have to facilitate the therapies, going here, going there, the

medication, the constant medical appointments…”. Selain dalam video, seorang

ibu dari anak autisme yang saya jumpai juga berkata, “…ternyata memang ga

bisa ditinggal dan dititipkan ke suster atau pembantu, jadi saat itu saya putuskan,

4

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

saya harus berhenti kerja supaya anak saya bisa dapat perhatian penuh dari

saya…” (Komunikasi pribadi, 14 Februari 2013).

Orangtua pun harus mampu merangkap menjadi terapis untuk penanganan di

rumah yang lebih memakan waktu daripada di sekolah ataupun di tempat terapi.

Bahkan pada anak yang masih balita, terputusnya proses terapi selama satu

minggu saja dapat menyebabkan regresi atau kemunduran perilaku yang sangat

banyak (Handojo, 2003). Pendapat ini menunjukan bahwa orangtua, mau ataupun

tidak, harus juga menjadi “terapis” yang pada kenyataannya tidak mudah karena

dalam penanganannya membutuhkan “hati” dan juga konsistensi yang tinggi.

Kemajuan anak dalam treatment dipengaruhi oleh berat-ringannya derajat

kelainan. Semakin berat derajat kelainannya, semakin sulit untuk berkembang

menjadi ‘normal’. Akan tetapi perlu diingat bahwa seringan apapun kelainannya,

anak tetap harus ditangani agar gangguannya tidak berubah menjadi lebih berat.

Intensitas treatment juga mempengaruhi kemajuan. Semakin intens anak

ditangani, baik di institusi maupun di rumah, terbukti semakin baik

perkembangannya.

Treatment apapun sebenarnya dapat membantu perkembangan anak, namun

untuk kemajuan yang maksimal butuh intervensi sedini mungkin sehingga deteksi

gangguan sejak kecil sangat penting. Untuk mendeteksi gangguan dan intervensi,

sangat bergantung kepada orangtua masing-masing. Usia yang ideal untuk

penanganan adalah kurang dari 5 tahun, tepatnya 2-3 tahun karena pada saat itulah

otak anak sedang dalam perkembangan yang paling pesat (Handojo, 2003).

5

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Treatment yang ideal seharusnya dilakukan secara multidisiplin ilmu, misalnya

menggunakan kombinasi okupasi terapi, terapi wicara dan terapi perilaku sebagai

basisnya. Tenaga ahli yang menangani anak harus mampu mengarahkan pilihan-

pilihan orangtua terhadap berbagai jenis treatment yang ada saat ini. Tidak ada

jaminan apakah treatment yang dipilih oleh orang tua maupun keluarga sungguh-

sungguh akan berjalan efektif. Namun demikian, orangtua harus mengidentifikasi

jenis treatment yang cocok bagi anak dan melaksanakannya secara konsisten, bila

tidak terlihat perubahan atau kemajuan yang nyata selama 3 bulan, orangtua dapat

melakukan perubahan treatment (Handojo, 2003).

Keterlibatan orangtua dalam proses treatment juga mempengaruhi kelancaran

proses treatment. Orangtua perlu menempatkan diri dan mengambil peran yang

proporsional dalam proses treatment anak. Mereka tidak boleh terlalu acuh

ataupun terlalu ingin mencampuri proses treatment yang sedang berlangsung

ataupun terlalu acuh terhadap anaknya. Kedua perlakuan yang ekstrim ini sangat

merugikan dan dapat menghambat kemajuan treatment. Pada dasarnya, untuk

mendukung kemajuan anak sangat dibutuhkan partisipasi aktif orangtua dalam

waktu yang lama, bahkan bisa long-life (Handojo, 2003).

Dawson dan Osterling (dalam Ambarini, 2006) mengidentifikasi beberapa

faktor yang mempengaruhi keberhasilan treatment pada anak autisme, yaitu: isi

kurikulum atau program penanganan, lingkungan pengajaran yang sangat

mendukung, dampak pada rutinitas, yaitu bagaimana pengaruh treatment yang

dilakukan terhadap kegiatan yang dilakukan sehari-hari, pendekatan fungsional

pada perilaku yang bermasalah dan keterlibatan orang tua dalam treatment.

6

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Berdasarkan sejumlah faktor yang mempengaruhi keberhasilan treatment

tersebut, faktor peran orangtua sangatlah berpengaruh. Pemilihan treatment yang

dianggap tepat dan canggih ditunjang dengan terapis yang terlatih, tidak membuat

peran orangtua berkurang dalam mendorong keberhasilan treatment yang

dilakukan. Usaha dari orang tua untuk terus menerus melakukan pendampingan

pada anak sangat diperlukan, sehingga mereka terlibat secara langsung dalam

proses treatment anak.

Mintowati (2009) melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui hubungan

intensitas terapi dan faktor keluarga dalam menunjang keberhasilan treatment

pada anak autismenya. Penelitian ini dilakukan pada 31 anak autisme. Variabel

bebas penelitian ini adalah durasi terapi perminggu dan faktor keluarga (jumlah

saudara kandung, tingkat pendidikan orangtua, durasi orangtua bekerja, tingkat

pengetahuan orangtua tentang autisme, dan peran orangtua).

Melalui hasil penelitian ini diperoleh satu variabel bermakna dari 6 variabel

yang diteliti. Variabel tersebut adalah peran orangtua. Sebanyak 74,2% orangtua

anak autisme yang diteliti memiliki peran yang baik terhadap anak autismenya.

Penelitian yang dilakukan oleh Mintowati ini menunjukkan bahwa dari sejumlah

faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilah treatment, terbukti peran

orangtua adalah faktor yang paling besar memberikan sumbangan pada tingkat

keberhasilan treatment anak autisme.

Pentingnya peran orangtua dalam proses pendidikan lanjutan anak autisme

juga dikemukakan oleh Vrugteveen (dalam Ginanjar, 2000). Pertama, orangtua

khususnya ibu, dapat mengajarkan dan membantu anak mengerjakan pekerjaan

7

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

rumah. Kedua, ibu membimbing anak mengaplikasikan kegiatan yang dipelajari

di sekolah atau tempat terapi ke tempat lain, misalnya di rumah. Hal-hal di atas

dapat diwujudkan namun membutuhkan pendampingan dan peran yang kuat dari

ibu karena ayah lebih disibukkan dengan pekerjaan dan perannya sebagai pencari

nafkah.

Berdasarkan perbincangan dengan seorang terapis sensori integrasi untuk

anak-anak berkebutuhan khusus di Pusat Terapi X (Cijantung, Jakarta Timur),

Taufiq Hidayat, diketahui bahwa karakteristik orangtua yang kurang mendukung

kemajuan anak autisme adalah orangtua yang enggan bertanya ataupun bercerita

mengenai hambatannya dalam menangani anak di rumah, acuh terhadap saran

yang diberikan terapis dan tidak mau menjalankan saran-saran terapis, ataupun

juga orangtua yang kurang konsisten dalam menjalani saran-saran tersebut (T.

Hidayat, komunikasi pribadi, 7 September 2011).

Pendapat ini juga didukung oleh hasil perbincangan peneliti dengan salah satu

psikolog anak yang juga menangani anak berkebutuhan khusus, Penny

Handayani. Beliau menuturkan bahwa paling sulit adalah bekerjasama dengan

orangtua yang tidak mau terbuka mengenai masalahnya dengan anak dan juga

orangtua yang tidak menjalankan saran yang ia berikan. Sementara itu, orangtua

yang hanya mau terbuka menceritakan masalah-masalahnya dengan anak namun

tidak mau menjalankan saran juga menyulitkan proses konseling yang bertujuan

untuk perbaikan kondisi anaknya (P. Handayani, komunikasi pribadi, 15

November 2011).

8

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Melalui wawancara tersebut dengan terapis, diketahui juga adanya perbedaan

tingkat kemajuan dari dua anak yang sama-sama menjalani terapi sensori

intergrasi (komunikasi pribadi, 7 September 2011). Pada awalnya, keduanya

mengalami masalah propriosceptif dan komunikasi yang terlihat jelas. Kebutuhan

untuk bergerak sangat besar, tidak merespon bila dipanggil dan tidak terlihat

minat untuk terlibat dalam komunikasi (T. Hidayat, komunikasi pribadi, 7

September 2011).

Kedua anak tersebut menunjukkan tingkat perkembangan yang berbeda dalam

jangka waktu 1-2 bulan ini. Anak pertama sudah dapat duduk dengan cukup

tenang untuk sekitar 1 menit, sementara anak kedua belum menunjukkan

perubahan. Walaupun belum dapat berkomunikasi verbal, dalam merespon

panggilan, anak pertama telah menunjukkan peningkatannya dengan menengok

ketika dipanggil namanya lebih dari satu kali sementara anak kedua tidak

menunjukkan adanya peningkatan. Satu hal yang luar biasa adalah anak pertama

sudah menunjukkan adanya ketertarikan dalam komunikasi di sekelilingnya

(misalnya, antara ayahnya dengan terapis).

Melalui wawancara lanjutan yang peneliti lakukan bersama terapis Taufiq

Hidayat (T. Hidayat, komunikasi pribadi, 5 Oktober 2011), ditemukan pula

beberapa perbedaan perilaku orangtua dari kedua anak tersebut. Ayah dan ibu dari

anak yang pertama selalu rutin mengikuti sesi terapi seminggu dua kali, aktif

bertanya tentang penanganan anak di rumah dan juga selalu menceritakan

kejadian-kejadian penting di rumah berkaitan dengan anaknya. Ibunya juga selalu

bersedia menerapkan saran terapis dalam menangani anak tersebut di rumah

9

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

selama ayahnya bekerja. Sementara itu, anak kedua tidak rutin mengikuti sesi

terapi dikarenakan jadwal ibunya yang selalu mengantarkan terapi, kerap kali

berbenturan dengan jadwal kerjanya. Ibunya tidak memercayai pengasuh (suster)

untuk menangani anaknya yang satu ini seolah ia merawat anaknya seorang diri.

Terlebih karena ayahnya yang juga sibuk dengan pekerjaannya dan tidak bisa

menangani anak tersebut sehari-hari. Kakak dari anak tersebut kadang mem-bully

ketika mereka bersama, maka itu ibunya selalu membawa anak ini kemanapun.

Selain itu, ada kesan yang ditangkap oleh terapis bahwa ibunya tidak benar-benar

menerima saran dari terapis sebagai sesuatu yang akan diterapkan, seolah hanya

mendengarkan saran sambil lalu saja.

Gambaran kedua perilaku orangtua di atas menunjukkan adanya perbedaan

dalam karakter kepribadian mereka. Peran ayah cukup terlihat pada anak pertama

dan pada anak kedua tidak. Ibu pertama lebih terbuka baik dengan saran terapis,

maupun dalam menceritakan kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan anaknya.

Beliau konsisten dalam mengantarkan terapi dan menangani anak sehari-hari

dengan baik. Karakter ibu yang seperti di atas ini dinilai sebagai karakter orangtua

yang positif dalam mendukung kemajuan treatment anak autisme. Berbeda

dengan ibu pertama, ibu kedua kurang konsisten dalam menjalankan saran terapis

dan juga dengan jadwal terapi karena jadwal pribadinya yang padat. Selain itu,

beliau menunjukkan rasa percaya yang kurang terhadap orang lain dengan tidak

membiarkan anaknya ditangani oleh pengasuh. Padahal, mungkin saja kemajuan

anaknya akan lebih cepat bila rutin diantar pengasuh untuk datang terapi.

10

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Peneliti juga percaya selain penanganan secara teknis seperti mengantarkan

anak terapi, orangtua, terutama dalam hal ini ibu, juga perlu melibatkan kasih

sayang dan unconditioned love dalam merawat anaknya. Hal ini juga yang

mungkin bisa membedakan kualitas penanganan antara ibu yang satu dengan yang

lainnya. Walaupun dengan frekuensi ataupun jumlah waktu penanganan yang

setara, ibu yang mendidik dan merawat dengan kehangatan tentu akan lebih

berdampak positif pada sang anak dibandingkan dengan ibu yang melakukannya

sebagai tugas ataupun hanya keharusan semata tanpa melibatkan kehangatan.

Melalui perbedaan karakter yang terlihat di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

traits pada ibu dari anak autisme yang merupakan bagian dari pribadinya. Hal ini

bertujuan untuk melihat lebih jelas ada tidaknya hubungan antara kepribadian ibu

dari anak autisme dengan kemajuan treatment sang anak. Peneliti memilih untuk

menggunakan pendekatan Big Five Personality dari Costa dan McCrae (1992).

Peneliti memiliki beberapa alasan untuk menggunakan pendekatan Big Five

Personality dari Costa dan McCrae untuk melihat traits kepribadian. Pertama, Big

Five Personality merepresentasikan sebuah kelompok traits kepribadian yang

komprehensif dan juga berbasis empiris (Piedmont, 1998). Kedua, domain-

domain dari Big Five Personality juga dapat menjelaskan karakteristik pribadi

orangtua dari hasil wawancara informal peneliti dengan terapis Taufiq Hidayat di

atas (komunikasi pribadi, 5 Oktober 2011).

Peneliti akan menggunakan alat tes kepribadian NEO PI-R yang

dikembangkan oleh Costa dan McCrae (1992) berdasarkan teori Big Five

Personality dan telah diadaptasi dalam bahasa Indonesia oleh Halim, M. S.,

11

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Derksen, J. J. L. dan van der Staak, C. P. F. (2004). NEO PI-R adalah alat tes

kepribadian yang mengukur 5 domain utama dari kepribadian. Kelima traits

tersebut adalah neuroticism (N), extraversion (E), openness to experience (O),

agreeableness (A), dan conscientiousness (C) (Trull, 2005).

Apabila dikaitkan dengan domain-domain dalam NEO PI-R, ibu anak pertama

seolah menunjukkan pribadi dengan skor Extraversion, dan Openness to

experience yang cenderung tinggi. Selain itu, dengan rutin mengantarkan anak

terapi dan menjalankan penanganan di rumah dengan teratur, ibu anak ini juga

mungkin memiliki tingkat Conscientiousness yang di atas rata-rata. Berbeda

dengan ibu anak pertama, ibu anak kedua diperkirakan menunjukkan pribadi

dengan tingkat Neuroticism yang lebih tinggi karena memiliki kecemasan dan

ketidakpercayaan untuk menyerahkan anaknya kepada pengasuh. Selain itu, ada

kemungkinan juga tingkat Agreeableness dan juga Openness to experience-nya

cenderung rendah mengingat ibu ini terlihat kurang bersedia dan patuh

menjalankan saran-saran dari terapis dalam mengasuh anak di rumah.

Uraian di atas membuat peneliti memiliki asumsi bahwa traits kepribadian ibu

berhubungan dengan kemajuan treatment anak karena traits sendiri berkontribusi

pada perbedaan individu dalam berperilaku dan juga pada konsistensi perilaku

tersebut (Feist & Feist, 2006). Traits juga menjelaskan mengapa setiap ibu

memiliki caranya sendiri untuk berperan dalam usaha pemulihan (treatment)

anaknya. Berdasarkan asumsi tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian untuk

melihat kenyataan di lapangan agar dapat menjawab pertanyaan mengenai

hubungan antara traits kepribadian ibu dengan kemajuan treatment anak autisme

12

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

di Jabodetabek. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memberi masukan

bagi para orangtua, khususnya ibu, ataupun segala pihak yang berhubungan

dengan anak autisme mengenai karakteristik pribadi yang memiliki hubungan

dengan kemajuan treatment. Dengan mengetahui hal ini, mereka juga dapat

belajar dan menyesuaikan perilaku mereka dalam berperan positif mendukung

kemajuan anak autisme.

I.B Masalah Penelitian

Apakah ada hubungan antara domain serta facets kepribadian ibu yang akan

dilihat dengan Big Five Personality dan kemajuan treatment anaknya yang

menyandang autisme?

I.C Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara

domain serta facets kepribadian ibu yang akan dilihat dengan Big Five Personality

dan kemajuan treatment anaknya yang menyandang autisme. Peneliti juga akan

melakukan analisis tambahan mengenai gambaran profil kepribadian ibu serta

hubungan antara kemajuan treatment dan faktor-faktor lainnya.

I.D Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pada bidang ilmu

psikologi mengenai ciri kepribadian ibu yang memiliki anak autisme serta melihat

hubungannya dalam kemajuan treatment anak. Hasil penelitian ini juga dapat

dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kepribadian

ibu yang memiliki anak penyandang autisme.

13

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat dalam memberikan pengetahuan bagi

orangtua, terutama ibu, yang memiliki anak penyandang autisme mengenai

karakteristik (traits) kepribadian ibu yang berhubungan positif, negatif, ataupun

yang tidak berhubungan dengan kemajuan treatment anak. Dengan mengetahui

hal tersebut, para orangtua juga dapat belajar dan mencoba mengembangkan sikap

maupun perilaku-perilaku yang mendukung kemajuan anaknya. Selain itu, hasil

penelitian ini juga berguna bagi lembaga-lembaga terapi maupun para terapis

untuk mengetahui gambaran kepribadian orangtua klien mereka sehingga dapat

membantu kerjasama antara orangtua dengan terapis dalam mendukung

perkembangan anaknya.

I.E Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN

Berisi tentang uraian latar belakang masalah mengenai autisme di dunia dan di

Indonesia, rumitnya penanganan anak autisme, peran orangtua, khususnya ibu

dalam kemajuan treatment anak autisme, masalah yang dibahas dalam

penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

BAB II: LANDASAN TEORI

Berisi teori-teori mengenai definisi kepribadian, Big Five Personality (sejarah

singkat teori dan penjelasan domain), Big Five Personality dalam parenting,

pengertian autisme, pengertian kemajuan treatment, faktor-faktor pendukung

keberhasilan treatment, Autism Treatment Evaluation Checklist, dan dinamika

antara traits kepribadian Big Five Personality dengan kemajuan treatment

anak autisme.

14

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

BAB III: METODE PENELITIAN

Berisi metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Uraian

mengenai jenis penelitian yaitu penelitian non-eksperimental, alat ukur

penelitian (NEO PI-R dan ATEC), prosedur penelitian, serta metode

pengolahan data yang dilakukan dengan teknik statistic.

BAB IV: ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

Berisi hasil pengambilan data dan analisa hasil data yang didapat dari alat

ukur penelitian.

BAB V: KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari hasil analisa Bab IV dan diskusi yang berkaitan antara

teori dalam Bab LANDASAN TEORI dan hasil analisis data. Saran untuk

penelitian yang dilakukan juga dicantumkan di bab ini untuk meningkatkan

kualitas penelitian dan sebagai masukan bagi pihak lain yang ingin melakukan

penelitian yang sejenis.

15

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan membahas teori-teori yang menjadi dasar penelitian.

Teori yang akan dibahas meliputi definisi kepribadian, Big Five Personality

(sejarah singkat teori dan penjelasan domain serta facets), Big Five Personality

dalam parenting, pengertian autisme dan kemajuan treatment, faktor-faktor

pendukung keberhasilan treatment, Autism Treatment Evaluation Checklist, dan

dinamika antara traits kepribadian Big Five Personality dengan kemajuan

treatment anak autisme.

II.A Traits Kepribadian

II.A.1 Pengertian Kepribadian

Kepribadian (personality) berasal dari sebuah kata bahasa Latin, persona.

Istilah persona menunjuk kepada topeng sandiwara para aktor Romawi pada

pertunjukan drama Yunani. Para aktor mengenakan sebuah topeng (persona)

untuk memproyeksi sebuah peran yang ia mainkan. Setelah istilah personality

muncul, personality (kepribadian) diyakini lebih dari sekedar persona. Walau

tidak ada satu definisi yang dapat diterima oleh semua teoretikus, kepribadian

diyakini merupakan sebuah pola sifat (traits) yang relatif permanen dan memiliki

karakteristik unik yang konsisten, memberikan kekhasan pada perilaku seseorang

(Feist & Feist, 2006).

Traits memiliki kontribusi pada perbedaan individu dalam berperilaku,

konsistensi perilaku dalam satu kurung waktu dan pada kestabilan perilaku dalam

16

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

situasi yang berbeda. Traits menggambarkan perilaku yang ditunjukkan (Feist &

Feist).

II.A.2 Big Five Personality

Banyak pendekatan yang dikembangkan untuk mempelajari kepribadian

contohnya adalah pendekatan psychoanalysis, behaviouristic, dan

humanistic.Salah satu pendekatan yang terkenal adalah pendekatan trait yang

awalnya dipelopori oleh Allport dan Cattell. Penelitian mengenai traits dimulai

pada tahun 1930-an oleh Allport dan Odbert, kemudian dilanjutkan oleh Cattell

pada tahun 1940-an, dan juga Tupes, Christal, serta Norman pada 1960-an (Feist

& Feist, 2006).

Pada akhir 1970-an, Costa dan McCrae bertemu dan mereka bersama-sama

meneliti mengenai pendekatan ini dengan menggunakan teknik analisis faktor

untuk menguji kestabilan dan struktur dari kepribadian, hingga awal 1980-an.

Ketika itu, Costa dan McCrae hanya berfokus pada dua dimensi utama yaitu

Neuroticism (N) dan Extraversion (E). Hasil penelitian tersebut menemukan satu

faktor baru yang mereka sebut dengan Openess to Experience (O). Sementara itu,

Costa dan McCrae belum sepenuhnya mengembangkan faktor keempat dan

kelima, A dan C (Agreeableness dan Conscientiousness), hingga sampai NEO-PI

disusun pada tahun 1992 (Feist & Feist, 2006).

II.A.3 Domain dan Facet Big Five Personality

Costa dan McCrae (dalam Piedmont, 1998) memberikan penjelasan pada

kelima dimensi, Neuroticism, Extraversion, Openess to Experience,

Agreeableness dan Conscientiousness sebagai berikut:

17

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

a. Neuroticism (N). Dimensi ini mengukur penyesuaian afektif melawan

ketidakstabilan emosional. Orang-orang yang memiliki skor tinggi pada

domain ini cenderung mudah mengalami tekanan psikologis, pikiran-

pikiran yang tidak realistis, hasrat atau dorongan yang berlebihan, dan

respon coping permasalahan yang maladaptif.

b. Extravertion (E). Pada tahun 1985, Costa dan McCrae mendefinisikan

domain ini sebagai domain yang mewakili kuantitas dan intensitas

interaksi antar personal, kebutuhan stimulasi dan kapasitas kegembiraan.

Domain ini membedakan pribadi yang suka bergaul, aktif, dan individu

yang berorientasi pada hubungan antar manusia dengan pribadi yang suka

menyendiri, tenang, pemalu, dan pendiam.

c. Openess to Experience (O). Openess to experience digambarkan sebagai

karakteristik yang secara proaktif mencari pengalaman baru dan juga

mengapresiasinya untuk dirinya sendiri, dan sebagai toleransi terhadap

eksplorasi hal-hal yang tidak biasa. Domain ini membedakan pribadi yang

penasaran, memiliki pemikiran-pemikiran orisinil, tidak tradisional, dan

kreatif dengan mereka yang konvensional (kuno), tidak artistik, dan tidak

analitis.

d. Agreeableness (A). Domain ini menguji sikap-sikap yang dipegang

seseorang dalam berhadapan dengan orang lain. Sikap-sikap ini dapat saja

sangat pro-person, kasih sayang, percaya kepada orang lain, memaafkan,

dan berhati lembut serta dapat juga berlawanan seperti antagonis, sinis,

manipulatif, pendendam, dan kejam.

18

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

e. Conscientiousness (C). Domain ini mengukur derajat seseorang dalam hal

mengatur, ketekunan, dan motivasi dalam perilaku mencapai tujuan.

Dimensi ini membedakan orang yang dapat diandalkan dan pemilih

dengan mereka yang lesu dan ceroboh. Domain ini juga merepresentasikan

kontrol diri seseorang dan kemampuan untuk menunda pemuasan

kebutuhannya.

Pada tahun 1992, Costa dan McCrae mengembangkan alat ukur kepribadian

berdasarkan pendekatan traits. Alat ukur tersebut bernama NEO Personality

Inventory Revised (NEO PI-R). Pada alat ukur ini, Costa dan McCrae membagi

setiap domain Big Five Personality ke dalam enam facet yang berbeda-beda dan

lebih spesifik. Masing-masing facet tersebut diukur melalui 8 item. Berarti, NEO-

PI-R memiliki 240 item secara keseluruhan. Berikut ini adalah tabel yang berisi

penjelasan facet dari masing-masing domain (Piedmont, 1998):

Tabel II.1. Tabel Domain dan Facet dari Big Five Personality Neuroticism

N1 (anxiety) Mengukur kecenderungan untuk

mengalami kecemasan dan kegelisahan

N2 (angry

hostility)

Mengukur kecenderungan individu untuk

mengekspresikan rasa marah

N3 (depression) Mengukur kecenderungan merasakan

kesedihan dan merasa bersalah

N4 (self-

consciousness)

Mengukur kecenderungan merasa tidak

nyaman berada di antara orang lain

N5

(impulsiveness)

Mengukur kecenderungan untuk merasa

tidak mampu mengendalikan diri dan

menahan diri

N6 Mengukur kecenderungan kerentanan diri

19

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

(vulnerability)

Extraversion

E1 (warmth) Mengukur kecenderungan individu

menunjukkan kehangatan dan keramahan

terhadap orang lain

E2

(gregariousness)

Mengukur kecenderungan individu

membutuhkan kehadiran orang lain

E3

(assertiveness)

Mengukur kecenderungan individu

mendominasi, bersemangat, dan

berpengaruh terhadap orang lain

E4 (activity) Mengukur kecenderungan individu dalam

kebutuhan untuk beraktivitas

E5 (excitement

seeking)

Mengukur kecenderungan individu

membutuhkan stimulasi yang mendebarkan

E6 (positive

emotions)

Mengukur kecenderungan individu

mengalami emosi positif

Openess To

Experience

O1 (fantasy) Mengukur kecenderungan individu

memiliki imajinasi dan kehidupan fantasi

yang aktif

O2 (aesthetics) Mengukur kecenderungan individu

memiliki penghargaan yang mendalam

terhadap karya seni dan keindahan

O3 (feelings) Mengukur kecenderungan individu

menujukkan kondisi emosi yang lebih

mendalam

O4 (actions) Mengukur kecenderungan individu

mencoba hal-hal baru dan bervariasi

O5 (ideas) Mengukur kecenderungan individu untuk

membuka diri mengenai ide-ie yang baru

dan tidak kontroversial

O6 (values) Mengukur kecenderungan individu untuk

20

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

menentukan kembali atau mengubah nilai-

nilai sosial,

politis, dan religi

Agreeableness

A1 (trust) Mengukur kecenderungan individu untuk

percaya bahwa orang lain jujur dan

memiliki maksud baik

A2

(straightforward

ness)

Mengukur kecenderungan individu untuk

bersikap apa adanya, tulus, dan tidak pura-

pura

A3 (altruism) Mengukur kecenderungan individu untuk

memiliki perhatian terhadap kesejahteraan

orang lain

A4 (compliance) Mengukur kecenderungan individu untuk

memaafkan, melupakan, meredam agresi,

dan tunduk pada orang lain

A5 (modesty) Mengukur kecenderungan individu

menunjukkan sikap rendah hati

A6

(tendermindedne

ss)

Mengukur kecenderungan individu merasa

iba dan simpati terhadap orang lain.

Conscientious

ness

C1 (competence) Mengukur kecenderungan individu untuk

mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk

menghadapi hidup

C2 (order) Mengukur kecenderungan individu untuk

mejaga segala sesuatu dengan rapi dan

sebaik mungkin

C3 (dutifulness) Mengukur kecenderungan individu untuk

berpegang pada prinsip-prinsip etis dan

memenuhi kewajiban moral

C4 (achievement Mengukur kecenderungan individu dalam

21

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

striving) hal level aspirasi, kerja keras dan tujuan

hidup

C5 (self-

discipline)

Mengukur kecenderungan individu untuk

tahan melaksanakan tugas dan motivasi diri

C6 (deliberation) Mengukur kecenderungan individu untuk

berhati-hati sebelum mengambil tindakan

II.A.4 Big Five Personality dalam Parenting

Nigg dan Hinshaw (1998) menemukan bahwa kepribadian orangtua

berkontribusi dalam memprediksi perilaku anak. Hal ini disebabkan karena

konstruk kepribadian orangtua ini juga menghasilkan kontribusi khusus pada

parenting. Kepribadian dapat mempengaruhi cara individu memanfaatkan

dukungan yang ia miliki. Kepribadian juga mempengaruhi cara individu tersebut

merespon serta beradaptasi dalam setiap situasi. Salah satu temuan yang paling

konsisten dari penelitian mengenai traits ibu dalam parenting anak berkebutuhan

khusus yaitu tingkat N yang tinggi berhubungan dengan kurang adaptifnya

pengasuhan anak secara keseluruhan (Clarke, 2006). Bahkan, Metsapelto dan

Pulkkinen (2003) menemukan bahwa orangtua (sampel non-klinis) dengan tingkat

N yang tinggi memiliki parental nurturance serta pengetahuan mengenai kegiatan

anak yang rendah. N yang tinggi juga memiliki asosiasi dengan parental rejection

yang dapat membawa dampak negatif pada pengasuhan anak (Spinath &

O’Connor, 2003).

Jika N merepresentasikan emosi-emosi negatif, E diibaratkan sebagai emosi

positif. Kombinasi dari tingginya N dan rendahnya E menunjukkan hubungan

yang paling dekat dengan depresi (Chioqueta & Stiles, 2005). Selain itu, interaksi

22

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

kedua traits kepribadian ini juga dapat menghasilkan hubungan yang paling kuat

dan konsisten dengan parenting.

Belsky, Crnic, dan Woodworth (1995) menemukan bahwa ibu dengan E yang

tinggi lebih menunjukkan emosi-emosi positif, lebih peka, dan terlihat lebih

menstimulasi secara kognitif selama berinteraksi dengan anaknya. Menariknya,

trait E ini merupakan domain multifacet yang mencakup aspek kehangatan

(warmth) dan juga assertiveness. Bukti aspek assertiveness dalam trait ini

direfleksikan dalam perilaku asertif yang terlihat pada orangtua (Clark,

Kochanska, & Ready, 2000).

Salah satu traits yang paling sering diabaikan dalam penelitian mengenai

parenting adalah O, namun sebuah penelitian mengungkap bukti yang

menghubungkan faktor ini dengan parenting. Ibu-ibu yang memiliki angka rendah

pada O memiliki over-protectiveness yang tinggi (Spinath & O-Connor, 2003).

Seiring dengan bukti tersebut, O juga berkorelasi negatif dengan perilaku

mengekang dan berkorelasi positif dengan parental nurturance (Metsapelto &

Pulkkinen, 2003).

Bukti-bukti yang berhubungan dengan A ibu dalam parenting cukup terbatas.

Meskipun begitu, A menunjukkan kecenderungan dalam memprediksi

ketanggapan ibu dalam menangani anak (Clark, Kochanska, & Ready, 2000).

Seperti layaknya bukti yang ditemukan mengenai E, ibu yang memiliki A yang

tinggi juga menunjukkan emosi yang lebih positif, lebih peka terhadap keadaan

anak, dan menstimulasi anak secara kognitif ditambah lagi tidak sering terpisah

dengan anaknya (Belsky et al., 1995).

23

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Kochanska, Friesenborg, Lange, dan Martel (2004) menemukan bahwa

Conscientiousness orangtua diprediksi sebagai aspek pelaksana dalam parenting.

Hal tersebut mengacu pada sikap penjagaan anak yang konsisten dan

berkelanjutan. C menunjukkan hubungan yang paling konsisten dengan perilaku

pengasuhan yang menguntungkan. Orangtua dengan tingkat C yang tinggi

diasosiasikan dengan kedisiplinan yang konsisten, keterlibatan dan gaya

pengasuhan yang lebih positif (Clarke, 2006). Ibu-ibu dengan C rendah dapat

kurang konsisten dalam cara mereka mengasuh dan mempunyai kesulitan lebih

besar dalam mengawasi anak mereka. Hubungan ini akan semakin erat jika

tingkat N-nya juga tinggi.

II.B Autisme

II.B.1 Pengertian Autisme

Autis berasal dari kata “autos” yang artinya segala sesuatu yang mengarah

pada diri sendiri. Dalam DSM IV autistic disorder adalah adanya gangguan atau

abnormalitas perkembangan pada interaksi sosial dan komunikasi serta ditandai

dengan terbatasnya aktifitas dan ketertarikan. (American Psychiatric Association,

2000). Prevalensi nya adalah 5 : 10.000 dengan perbandingan antara anak laki-

laki dan perempuan adalah 4 : 1.

Perilaku autistik digolongkan dalam dua jenis, yaitu perilaku yang excessive

(berlebihan) dan perilaku yang deficit (berkekurangan). Perilaku excessive di

antaranya hiperaktif dan tantrum (mengamuk) berupa menjerit, menggigit,

mencakar, memukul, dsb. Anak juga sering kali menyakiti dirinya sendiri (self-

abused). Perilaku deficit ditandai dengan gangguan bicara, perilaku sosial kurang

24

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

sesuai, deficit sensori sehingga dikira tuli, bermain tidak wajar dan emosi yang

tidak tepat, dan melamun. Derajat tingkat keparahan setiap anak dan area

gangguannya sangat berbeda satu dengan lainnya. Semakin dini anak ditangani,

semakin ia berpotensi untuk berkembang kelak (Parritz & Troy, 2011).

Delapan puluh persen anak autisme memiliki IQ dibawah 70 (Davison, 1998).

Akan tetapi, autisme berbeda dengan retardasi mental. Penderita retardasi mental

menunjukkan hasil yang memprihatinkan pada semua bagian dari sebuah tes

inteligensi. Berbeda dengan anak autisme, mereka mungkin menunjukkan hasil

yang buruk pada hal yang berhubungan dengan bahasa tetapi mereka ada yang

menunjukkan hasil yang baik pada kemampuan visual-spatial, perkalian empat

digit, atau memiliki long term memory yang baik. Mereka mungkin memiliki

bakat besar tersembunyi yang perlu digali.

II.B.2 Treatment Anak Autisme

Tujuan utama dari treatment pada anak autisme adalah untuk memaksimalkan

potensi anak dan membantu anak dan keluarganya melakukan coping yang efektif

terhadap gangguan yang diderita anak (Mash & Wolfe, 1999). Treatment yang

diterapkan orangtua pada anak autisme ada bermacam-macam diantaranya adalah

treatment perilaku, biomedikasi, dan sensori-motor serta floor time (Stacey,

2003).

Treatment perilaku yang paling umum dilakukan adalah Applied Behavioral

Analysis (ABA) yang ditemukan oleh Lovaas pada tahun 1987 (Maurice, 1996).

Treatment ini secara sistematis berfokus pada pembagian satu perilaku menjadi

unit-unit perilaku yang lebih kecil atau sederhana. Jika anak menampilkan

25

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

perilaku yang diinginkan, maka anak akan mendapat hadiah (reward) berupa

pujian atau sesuatu yang disukai anak. Sebaliknya, jika anak memunculkan

perilaku yang tidak diinginkan, maka anak akan mendapatkan hukuman

(punishment) berupa tidak adanya hadiah. Pemberian hadiah akan meningkatkan

frekuensi munculnya perilaku yang diinginkan, sedangkan hukuman akan

menurunkan frekuensi munculnya perilaku yang tidak diinginkan.

Treatment biomedikasi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu medikasi

(treatment obat), diet, dan megavitamin. Treatment medikasi menggunakan

bantuan obat-obatan untuk mengontrol gejala- gejala autisme yang bersifat

merusak atau agresif. Obat yang paling sering digunakan adalah yang termasuk

tranquilizers major seperti haloperidol atau haldol (Powers, 1989; Maurice,

1996). Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa terapi ini dapat mengakibatkan

efek samping seperti meningkatkan perilaku stereotipikal pada anak autisme

(Campbell dalam Maurice, 1996).

Treatment biomedikasi yang selanjutnya adalah diet. Diet yang biasanya

diterapkan pada anak autisme adalah diet gluten dan kasein atau disebut juga diet

GF – CF (gluten-free dan casein-free). Gluten adalah protein yang berasal dari

gandum-ganduman, misalnya terigu dan gandum, sedangkan kasein adalah susu

sapi. Selain itu ada juga yang disebut dengan Feingold Diets, yaitu diet makanan

yang mengandung bahan pengawet, pewarna, dan zat-zat tambahan lainnya, serta

zat salisilat yang terdapat pada buah-buahan. Treatment dengan cara diet ini

berguna untuk memperbaiki gangguan pencernaan dan mengurangi gejala

perilaku stereotipikal pada anak (Maurice, 1996).

26

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Treatment megavitamin adalah pemberian vitamin pada anak autisme yang

meliputi vitamin B6 (pyridoxine) yang berfungsi untuk mencerna protein,

magnesium yang membantu pembentukan tulang dan mempertahankan sel-sel

saraf, serta kombinasi dari B6 dan magnesium (Rimland dalam Maurice, 1996).

Treatment diet dan megavitamin ini dirancang untuk masing-masing anak

berdasarkan alergi makanan dan kekurangan vitamin atau mineral tertentu yang

dapat mengakibatkan anak memunculkan gejala-gejala autismenya.

Jenis treatment selanjutnya adalah sensori-motor yang terdiri dari terapi

sensori integrasi dan pelatihan integrasi auditori (Auditory Integration Training).

Dalam terapi sensori integrasi, terapis menstimulasi kulit dan sistem

keseimbangan anak dengan cara mengayun, menyikat kulit, memutar, dan

melakukan aktivitas lain yang memerlukan keseimbangan pada anak. Rimland

dan Edelson (dalam Maurice, 1996) menjelaskan bahwa Auditory Integration

Training adalah terapi untuk memperbaiki pendengaran pada anak autisme yang

biasanya sangat atau tidak sensitif terhadap suara. Caranya adalah mendengarkan

musik dari audiogram, yang frekuensinya telah dimodifikasi, dengan

menggunakan headphone selama 10 jam yang dilakukan dua minggu berturut-

turut.

Treatment yang terakhir adalah floor time atau secara formal disebut sebagai

model D.I.R. (developmental, individual-difference, relationship-based models),

merupakan terapi yang dikembangkan oleh Stanley Greenspan. Treatment ini

mengembangkan hubungan yang menyenangkan antara anak dan orangtua melalui

aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan fungsi-fungsi motorik, kognisi, dan

27

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

perhatian anak (Stacey, 2003). Prinsip utama floor time adalah memanfaatkan

setiap kesempatan yang muncul untuk berinteraksi dengan cara yang disesuaikan

dengan tahap perkembangan emosi anak. Melalui treatment ini, anak diajarkan

untuk membentuk emosi yang sehat sehingga dapat membantu perkembangan

sosial dan intelektual anak (Susilawati & Alisjahbana, 2003).

Terlepas dari metode apapun yang dipakai, pada dasarnya program treatment

yang efektif dibuat sesuai dengan minat anak dan jadwalnya teratur. Treatment

yang efektif akan mengajarkan suatu hal sebagai rangkaian dari langkah-langkah

sederhana yang mudah dilakukan dan diulang kembali. Treatment juga dapat

membuat anak menaruh perhatiannya dalam aktivitas yang sangat terstruktur.

Dukungan orangtua muncul sebagai faktor utama dalam keberhasilan treatment.

Orangtua bekerjasama dengan guru dan terapis untuk mengidentifikasi perilaku

anak yang ingin diubah dan keterampilan yang akan diajarkan pada anak. Dengan

pertimbangan bahwa orangtua adalah guru yang paling awal bagi anak, banyak

program treatment diawali dengan melatih orangtua agar dapat melanjutkan terapi

ketika di rumah (Parritz & Troy, 2011).

II.C Kemajuan Treatment Anak Autisme

II.C.1 Pengertian Kemajuan Treatment

Kemajuan berasal dari kata “maju” yang artinya berjalan (bergerak) ke muka,

menjadi lebih baik (laku, pandai, dsb) dan kemajuan adalah hal (keadaan) maju

(Kamus Bahasa Indonesia, 2008). Dalam penelitian ini, kemajuan treatment anak

autisme yang dimaksud adalah perubahan keadaan anak autisme menjadi lebih

baik dalam kegiatan treatment yang dilaksanakan.

28

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Anak autisme terlihat mengalami kemajuan dalam treatment ketika

berkurangnya gejala-gejala autisme (gangguan pada interaksi sosial, komunikasi

bahasa, dan pola tingkah laku yang repetitif dan stereotip) yang dimiliki masing-

masing anak. Berikut gejala-gejala dari gangguan autisme yang dapat terlihat pada

masa anak-anak (Prasetyono, 2008):

1. Komunikasi

Kualitas komunikasi abnormal dan tampak dari ciri-ciri berikut:

a. Perkembangan bicara terlambat atau sama sekalo tidak berkembang.

b. Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik

muka untuk mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara.

c. Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara

suatu pembicaraan dua arah yang baik.

d. Bahasa tidak lazim yang diulang-ulang.

e. Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif dan permainan kurang

variatif.

1. Interaksi Sosial

Terdapat gangguan dalam kualitas interaksi sosial dengan ditandai hal-hal

berikut:

a. Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi wajah, postur,

dan gerak tubuh untuk berinteraksi secara layak.

b. Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya di

mana mereka bisa berbagi emosi, aktivitas, dan ketertarikan akan

aktivitas bersama.

29

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

c. Ketidakmampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi

kesenangan dan melakukan sesuatu bersama-sama.

2. Perilaku

Perilaku dalam menjalankan aktivitas dan ketertarikan atas suatu hal

cenderung berulang dank has, ditunjukkan dengan ciri-ciri seperti:

a. Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku

yang tidak normal, misalnya duduk di pojok sambil menghamburkan

pasir seperti air hujan dan dilakukan selama berjam-jam.

b. Adanya suatu kelekatan pada rutinitas atau ritual yang tidak berguna.

Jika ada rutinitas yang berbeda atau terlewat maka akan sangat

terganggu dan menangis untuk minta diulang.

c. Adanya gerakan motorik aneh yang diulang-ulang, misalnya

mengepak-ngepakkan lengan, menggerakkan jari dengan cara tertentu.

d. Adanya preokupasi dengan bagian benda atau mainan tertentu yang

tidak berguna, seperti roda sepeda yang berputar, benda dengan bentuk

tertentu yang terus diraba serta suara-suara tertentu.

e. Adanya emosi yang tidak wajar, seperti tantrum (mengamuk tanpa

kendali), tertawa dan menangis tanpa sebab dan rasa takut yang tidak

wajar. Selain itu, terdapat pula gangguan sensoris seperti adanya

kebutuhan untuk mencium-cium atau menggigit suatu benda, dan tidak

suka dipeluk atau dielus.

30

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

II.C.2 Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Treatment

Phillips dan Schuler (dalam Acquarone, 2007) dari Department of Special

Education di San Francisco State University mengevaluasi kurang lebih 60 kasus

dalam beberapa tahun di University of California School of Medicine untuk

melihat hal-hal yang dapat mendukung keberhasilan dalam sebuah treatment.

Mereka pun menemukan enam elemen dasar dalam usaha menuju keberhasilan

treatment. Enam elemen tersebut ditambahkan menjadi delapan oleh Henry

Massie berdasarkan evaluasi 31 anak dengan autisme yang dilaporkan kepada

Autism Research Institute di San Diego, California (Acquarone, 2007). Kedelapan

elemen dasar dalam keberhasilan treatment anak autisme tersebut adalah:

1. Treatment yang efektif dimulai dengan teori tentang bagaimana pikiran anak

autisme itu berfungsi dan tidak berfungsi. Orangtua bersama terapis

mengidentifikasi pendekatan maupun cara-cara penanganan anak yang cocok

dan efektif maupun yang tidak.

2. Orangtua yang sukses dengan anak autisme pada umumnya memiliki rasa

otonomi, percaya pada kemampuan diri, misi, dan pengorbanan yang kuat.

Ketika orangtua mengupayakan treatment, mereka menyatukan rasa percaya

akan kemampuan diri dan misinya dengan teori mereka tentang pemikiran

anak.

3. Treatment membutuhkan keterlibatan menangani anak yang berkepanjangan.

Orangtua menggambarkan bagaimana semua orang yang berhubungan dengan

anak mereka diikutsertakan dalam usaha treatment, dua puluh empat jam

dalam sehari.

31

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

4. Keberhasilan treatment adalah usaha bersama (tim). Suami dan istri

bekerjasama dan saling menyemangati satu sama lain. Anak lain dalam

keluarga mencontohkan perilaku yang baik, mereka harus interaktif dengan

saudara autistik mereka dan mereka adalah penghubung saudara mereka untuk

mengenal dunia pertemanan. Tim usaha treatment juga menghubungkan anak

kepada orang terpenting dalam masing-masing lingkungan anak yang juga

mengetahui keadaan anak dan tahu rencana treatment (penyembuhan) anak.

5. Harus terdapat dorongan untuk “menormalkan” anak, untuk memperlakukan

mereka seperti anak yang lain di dalam keluarga maupun komunitas. Seperti

seorang orangtua berkata, “Saya sangat mendorongnya ke dunia luar sana.

Berenang dan menari adalah bagian yang besar dalam program awalnya. Saya

melakukan banyak hal dengannya dan dengan pihak sekolah dalam

komunitas.”

6. Treatment yang sukses dapat menemukan dan membangun sebuah elemen

positif dalam karakter anak. Menyoroti topik ini, ada orangtua berkata,

“Pertamakalinya John memulai berinteraksi sedikit saja dengan orang, dia

sangat ramah, benar-benar anak yang menggemaskan, dan juga orang lain

ingin membantunya untuk berinteraksi. Saya pikir hal itu membawa

perubahan.”

7. Treatment (penanganan) dimulai pada usia dini menghasilkan laporan usaha

yang sukses, mampu “menormalkan” perkembangan anak yang tertinggal.

Usia antara 6 bulan hingga 4 tahun adalah masa-masa penting, mungkin

32

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

karena adanya reorganisasi besar-besaran pada koneksi sistem saraf pusat

yang membuat otak mudah dibentuk dan diperbaiki melalui treatment.

8. Anak dengan hasil treatment yang positif adalah anak yang tidak terbelakang.

Walaupun tes psikodiagnostiknya di bawah normal (hal ini sering terjadi

karena anak-anak berkebutuhan khusus tidak cukup bisa berpartisipasi penuh

dalam tes), anak-anak yang telah “menjadi normal” menunjukkan beberapa

tanda inteligensi normal sebelum treatment. Tanda-tanda tersebut mungkin

muncul dalam ingatan pengalaman masa lalu, kapasitas untuk mempelajari

kegiatan baru, tanda-tanda representasi simbolis saat bermain dan

menggunakan bahasa, beberapa kemajuan menuju ke arah yang permanen

(representasi mental dari seseorang atau objek bahkan tanpa adanya orang atau

objek), penemuan permainan, dan dasar-dasar perawatan diri.

Selain kedelapan elemen tersebut, Bromwich (1981) juga menekankan

pentingnya ketrampilan ibu untuk memunculkan interaksi positif antara ibu dan

anak autisme. Penanganan akan optimal apabila di antara ibu dan anak terjalin

kelekatan (attachment) yang disertai dengan rasa aman. Pada kondisi ini, anak

akan lebih berani menjelajahi lingkungan sekaligus memperoleh pengalaman yang

lebih kaya (Bromwich, 1981). Karena itulah, peran ibu sangat dibutuhkan untuk

membantu anak.

II.C.3 Pengukuran Kemajuan Treatment

Autism Treatment Evaluation Checklist (ATEC) merupakan alat tes yang

disusun oleh Bernard Rimland dan Stephen M. Edelson (1999) dari Autism

Research Institute untuk membantu penelitian dalam mengevaluasi efektifitas dari

33

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

penanganan anak autisme yang beragam. Selain itu, ATEC juga diperuntukkan

untuk membantu para orangtua menentukan apakah anak-anak mereka

mendapatkan keuntungan dari penanganan tertentu atau tidak. Para orangtua dan

guru menggunakan ATEC untuk memantau seberapa baik kemajuan anak mereka

dalam jangka waktu tertentu, bahkan tanpa pengenalan penanganan baru (“ATEC

Report”, 2005).

ATEC adalah formulir yang didesain satu halaman untuk diisi oleh para

orangtua, guru (terapis), ataupun pengasuh. Instrumen ini mempunyai 4 bagian

subtes: I. Speech/Language Communication (14 item); II. Sociability (20 item);

III. Sensory/Cognitive Awareness (18 item); dan IV. Health/Physical/Behavior

(25 item) (“Autism Treatment”, t.th).

II. D Dinamika Hubungan Antara Traits Kepribadian Ibu dan Kemajuan

Treatment Anak Autisme

Orangtua Anak Autisme

Mengikuti Terapi Trait

Kepribadian

Kemajuan Terapi

Awal Akhir

Grafik II.1 Grafik Dinamika Hubungan antar Variabel

34

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Kepribadian orangtua (dalam hal ini ibu) dapat saja memprediksi perilaku

anak. Hal ini disebabkan karena parenting setiap orangtua dapat saja berbeda-

beda sesuai dengan kepribadian masing-masing (Nigg & Hinshaw, 1998). Jadi,

pribadi orangtua yang memiliki anak autisme memiliki kemungkinan

berhubungan dengan perbaikan perilaku atau tepatnya kemajuan anak autisme

dalam treatment.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan treatment anak

autisme. Faktor yang pertama menuntut orangtua untuk mencari tahu cara-cara

khusus yang cocok dan efektif dalam menangani anak mereka (Acquarone, 2007).

Untuk menerapkan hal ini, individu perlu membuka diri untuk mencoba hal yang

baru, seperti layaknya individu yang tinggi pada skor O (Piedmont, 1998). Selain

itu, aspek ini juga didukung oleh hasil penelitian Belsky, Crnic, dan Woodworth

(1995) menemukan ibu dengan skor tinggi pada E akan lebih peka dan

menstimulasi secara kognitif selama berinteraksi dengan anaknya. Dalam proses

pencaritahuan ini pun membutuhkan penggalian potensi anak secara asertif yang

terefleksikan juga dalam domain E(Clark, Kochanska, & Ready, 2000).

Faktor selanjutnya menyatakan bahwa orangtua yang sukses dengan anak

autisme memiliki rasa otonomi, percaya pada kemampuan diri, melakukan misi

dan pengorbanan yang kuat (Acquarone, 2007). Kualitas-kualitas ini terdapat

dalam C yang tinggi sehingga orangtua akan menunjukkan kedisiplinan yang

konsisten, keterlibatan dan gaya pengasuhan yang lebih positif (Clarke, 2006). N

yang tinggi juga memiliki asosiasi dengan parental rejection yang dapat

membawa dampak negatif pada pengasuhan anak (Spinath & O’Connor, 2003).

35

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Treatment membutuhkan keterlibatan menangani anak yang berkepanjangan.

Orangtua menggambarkan bagaimana semua orang yang berhubungan dengan

anak mereka diikutsertakan dalam usaha treatment, dua puluh empat jam dalam

sehari. Melalui faktor ini dapat pula disimpulkan bahwa penanganan orangtua

merupakan cerminan dari keterlibatan seluruh pihak lainnya dalam usaha

memajukan anak. Ibu dengan C tinggi juga akan menjaga anak dengan konsisten

dan berkelanjutan (Kochanska, Friesenborg, Lange, & Martel, 2004).

Orangtua dengan tingkat N yang tinggi akan memiliki parental nurturance

yang rendah (Metsapelto & Pulkkinen, 2003). Hal ini akan berhubungan pihak-

pihak lainnya seperti misalnya saudara kandung anak yang juga diasuh ibu yang

sama. Sementara itu, faktor saudara kandung berperan dalam mencontohkan

perilaku yang baik (Acquarone, 2007).

Orangtua juga harus memiliki dorongan “menormalkan” anak, untuk

memperlakukan mereka seperti anak yang lain di dalam keluarga maupun

komunitas (Acquarone, 2007). Hal ini pun bertolak belakang dengan Ibu yang

memiliki O rendah karena memiliki over-protectiveness yang tinggi (Spinath &

O-Connor, 2003). Seiring dengan bukti tersebut, O juga berkorelasi negatif

dengan perilaku mengekang dan berkorelasi positif dengan parental nurturance

(Metsapelto & Pulkkinen, 2003).

Orangtua, dalam hal ini ibu, memiliki peran yang cukup besar dalam

mendukung usaha treatment anak agar kelak anak autisme dapat menjadi mandiri

dan berfungsi secara normal. Aspek-aspek positif yang dimiliki orangtua dalam

kepribadiannya akan juga berhubungan positif terhadap kemajuan dan

36

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

perkembangan anaknya. Di samping itu, aspek-aspek negatif dalam kepribadian

orangtua, yang terbukti juga berdampak negatif dalam parenting, seperti

kurangnya nurturance yang terlihat pada orangtua dengan N tinggi (Metsapelto &

Pulkkinen, 2003) serta kurangnya konsistensi dan tanggung jawab dalam

menangani anak yang terlihat pada orangtua dengan C rendah (Clarke, 2006)

diyakini juga akan berhubungan negatif pada kemajuan treatment anak.

Melalui bukti-bukti di atas, dapat disimpulkan bahwa dugaan hubungan yang

signifikan dengan kemajuan treatment anak akan terjadi pada domain dan facets

Neuroticism, Extraversion, Opennes to experience dan Conscientiousnes.

II.E Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dinamika hubungan antar variabel dan terkait minimnya bukti-

bukti hubungan mengenai domain Agreeableness, hipotesis penelitian ini adalah:

Terdapat hubungan yang signifikan antara domain dan facets Neuroticism,

Extraversion, Opennes to experience, Conscientiousness dalam kepribadian

ibuyang akan dilihat dengan Big Five Personality dan kemajuan treatment anak

autisme.

37

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

BAB III

METODE PENELITIAN

III.A Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat non eksperimental karena peneliti tidak memanipulasi

variabel yang ada dan juga tidak memberikan intervensi kepada subjek

(Kerlinger, 1986). Jika dilihat dari tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian

korelasional yang bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara

variabel-variabel yang ada (Kumar, 1999). Jika ditinjau dari segi tipe informasi

yang ingin dicari, informasi dikumpulkan dalam penelitian ini melalui metode

kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menguji hubungan antara trait

kepribadian orangtua dan kemajuan terapi anak autisme.

III.B Variabel Penelitian

Variabel –variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah trait kepribadian

orangtua anak autisme dan kemajuan treatment anak autisme.

III.B.1 Variabel Pertama

Variabel pertama dari penelitian ini adalah trait kepribadian dari Big Five

Personality. Definisi operasional dari variabel ini adalah skor hasil pengukuran

evaluasi seseorang terhadap kepribadiannya dengan menggunakan alat NEO PI-R

yang terdiri atas lima domain yaitu Neuroticism, Extraversion, Openness to

Experience, Aggreeableness dan Conscientiousness. Semakin tinggi skor yang

dimiliki subjek pada sebuah domain, semakin kuat ciri kepribadian tersebut

melekat pada diri subjek, demikian pula sebaliknya.

38

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

III.B.2 Variabel Kedua

Variabel kedua dari penelitian ini adalah kemajuan treatment anak. Kemajuan

treatment anak dapat dilihat dari jumlah pergeseran nilai pengambilan data

pertama, kedua, dan ketiga berdasarkan evaluasi treatment dengan mengisi Autism

Treatment Evaluation Checklist (ATEC). Definisi operasional dari kemajuan

treatment anak adalah persentase kemajuan anak autisme yang dilihat dari selisih

skor awal dan akhir dibandingkan dengan skor awal. Semakin tinggi selisih skor

anak, maka semakin baik kemajuan treatment-nya dan semakin rendah selisih

skornya menunjukan semakin rendah pula kemajuan treatment-nya.

III.C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah orangtua anak dengan autisme yang berdomisili

di Jakarta dan sekitarnya. Sampel diambil dari populasi penelitian.

III.C.1. Karakteristik Populasi

Karakteristik Subjek dalam penelitian ini adalah:

1. Responden adalah ibu yang memiliki anak dengan autisme. Responden

yang dipilih dalam penelitian ini adalah ibu, bukan ayah karena ibu

mayoritas lebih sering menangani anak autisme sehari-hari, mengantarkan

sekolah dan terapi, sementara ayah mayoritas lebih berperan sebagai

pencari nafkah dibandingkan sebagai pengasuh anak.

2. Responden berusia di atas atau sama dengan 30 tahun. Alasan dari

penetapan batas ini adalah NEO PI-R sangat reliabel dalam mengukur

kepribadian individu yang berusia di atas atau sama dengan 30 tahun

karena kepribadian sudah relatif menetap dan memiliki kemungkinan yang

sangat kecil untuk berubah setelah usia 30 tahun (Feist & Feist, 2006).

39

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

3. Responden merupakan orangtua dari anak dengan gangguan autisme

berusia ≥ 5 tahun. Batas usia ini ditetapkan dengan alasan pada usia

kurang dari 5 tahun khususnya 2-3 tahun (golden age) merupakan usia

perkembangan otak yang paling pesat (Handojo, 2003). Sehingga, dengan

meneliti perkembangan treatment anak berusia ≥ 5 tahun memperkecil

kemungkinan perkembangan yang terlihat merupakan andil dari faktor

golden age.

4. Responden mendaftarkan anaknya untuk terapi perilaku, biomedikasi,

ataupun sensori-motor selama lebih dari 3 bulan. Handojo (2003)

mengemukakan bahwa perkembangan treatment yang pesat sudah dapat

terlihat setelah 3 bulan mengikuti terapi, bila tidak, orangtua sebaiknya

mengganti treatment.

5. Responden berdomisili di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,

Tanggerang, Bekasi).

III.C.2 Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik convenience sampling yaitu

teknik pemilihan sampel dengan responden yang menjadi sampel adalah mereka

yang tersedia sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti (Galloway, 1997).

III.C.3 Jumlah Sampel

Responden dalam penelitian ini 31 orang. Kerlinger (1986) menyatakan bahwa

untuk mengurangi terjadinya error dalam penelitian yang bersifat non-

experimental, maka diharapkan jumlah sampelnya cukup besar, yaitu melebihi 30

orang. Peneliti berasumsi bahwa jumlah sampel sebanyak 31 orang cukup untuk

40

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

mewakili populasi yang dituju. Peneliti akan mengumpulkan data dari 31

responden orangtua anak dengan autisme yang menjalani treatment.

III.D Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tes NEO PI-R untuk

mengukur trait kepribadian orangtua dan ATEC (Autism Treatment Evaluation

Checklist) untuk mengukur kemajuan treatment yang dialami oleh anak autisme.

III.D.1 NEO PI-R

Instrumen pertama yang digunakan untuk pengambilan data kepribadian

dengan pendekatan traits yang akan diukur adalah kuesioner. Kuesioner tersebut

berisi daftar pernyataan yang menggunakan skala Likert yang memiliki lima

rentang jawaban. Responden dapat memilih Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju,

Netral, Setuju, dan Sangat Setuju dalam setiap item pernyataan.

Alat tes NEO-Personality Inventory Revised (NEO PI-R) dikembangkan oleh

Costa dan McCrae (1992). Alat tes ini dikembangkan untuk mengukur faktor

kepribadian Big Five yang ada pada diri manusia. NEO PI-R telah diadaptasikan

kedalam bahasa Indonesia oleh Halim, Derksen, dan van der Staak (2004).

Alat tes NEO-PI-R mempunyai lima domain, yaitu Neuroticism,

Extraversioness, Agreeableness, Openess to Experience, dan Conscientiousness.

Pada masing-masing domain terdapat enam facet dan masing-masing facet diukur

oleh delapan item. Jadi, secara kesuluruhan alat tes ini memiliki 240 item atau

pernyataan yang harus direspon oleh responden. Setiap respon yang diberikan

responden akan dikonversi menjadi angka, dengan prosedur sebagai berikut:

0 = Responden memilih respon “Sangat Tidak Setuju” pada pernyataan yang ada.

41

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

1 = Responden memilih respon “Tidak Setuju” pada pernyataan yang ada.

2 = Responden memilih respon “Netral” pada pernyataan yang ada.

3 = Responden memilih respon “Setuju” pada pernyataan yang ada.

4 = Responden memilih respon “Sangat Setuju” pada pernyataan yang ada.

Alat tes NEO-PI-R memiliki 114 item favorable dan 106 item unfavorable.

Prosedur skoring pada item-item favorable adalah 0-4 untuk respon “Sangat Tidak

Setuju” hingga “Sangat Setuju”. Sementara pada item-item unfavorable, prosedur

skoring dibalik, 4-0 untuk respon “Sangat Tidak Setuju” hingga “Sangat Setuju”.

Profil kepribadian yang digunakan adalah form adult yang ditujukan untuk orang

yang berusia 21 tahun ke atas.

III.D.2 ATEC

Autism Treatment Evaluation Checklist (ATEC) merupakan alat tes yang

disusun untuk mengevaluasi perkembangan anak autisme yang sedang mengikuti

treatment (pengobatan) untuk mengurangi gejala-gejala autisme yang dimilikinya.

ATEC disusun oleh Bernard Rimland dan Stephen M. Edelson dari Autism

Research Institute pada tahun 1999. Alat tes ini memiliki 4 domain yaitu

Speech/Language Communication (14 item), Sociability (20 item),

Sensory/Cognitive Awareness (18 item), dan Health/Physical/Behavior (25 item)

(“Autism Treatment”, t.th). Jadi, secara keseluruhan ATEC memiliki 77 item atau

pernyataan yang harus direspon. Setiap item yang telah direspon akan dikonversi

menjadi angka atau skor dengan prosedur sebagai berikut:

0 = Responden memilih respon “Tidak Benar”, “Tidak Pernah Terlihat”, dan

“Bukan Masalah” pada pernyataan yang ada.

42

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

1 = Responden memilih respon “Agak Benar”, “Kadang Terlihat”, dan “Masalah

Kecil” pada pernyataan yang ada.

2 = Responden memilih respon “Sangat Benar”, “Sangat Terlihat”, dan “Cukup

Bermasalah” pada pernyataan yang ada.

3 = Responden memilih respon “Sangat Bermasalah” pada pernyataan yang ada.

ATEC memiliki 32 item favorable dan 45 item unfavorable. Prosedur skoring

pada item-item favorable adalah 0-3 sementara pada item-item unfavorable

berlaku sebaliknya.

III.E Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Alat NEO PI-R yang digunakan adalah alat ukur yang telah diadaptasikan ke

bahasa Indonesia. Pada uji validitas dan reliabilitas NEO-PI-R yang dilakukan

oleh Halim et al.(2004), responden yang digunakan adalah 341 mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya dan 106 penderita kanker payudara. Uji

validitas NEO-PI-R versi bahasa Indonesia dilakukan dengan menggunakan

perhitungan koefisien congruence (Halim et al., 2004). Hasil koefisien

congruence beriksar 0,91-0,96 untuk masing-masing domain (Halim et al., 2004).

Uji reliabilitas NEO-PI-R versi bahasa Indonesia menggunakan Cronbach

Alpha Coefficient. Hasil koefisien berkisar antara 0,75-0,90 untuk masing-masing

domain (Halim et al., 2004).

Berdasarkan uji validitas alat tes ATEC yang telah dilakukan, ditemukan

bahwa:

1. Terdapat 14 item yang berkorelasi secara signifikan dengan skor total dan

dinyatakan valid dalam mengukur konstruk kemajuan treatment dari 14

43

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

item pada domain Komunikasi dan Bahasa dalam alat tes Autism

Treatment Evaluation Checklist.

2. Terdapat 14 item yang berkorelasi secara signifikan dengan skor total dan

dinyatakan valid dalam mengukur konstruk kemajuan treatment dari 20

item pada domain Kemampuan Bersosial dalam alat tes Autism Treatment

Evaluation Checklist.

3. Terdapat 17 item yang berkorelasi secara signifikan dengan skor total dan

dinyatakan valid dalam mengukur konstruk kemajuan treatment dari 18

item pada domain Kemampuan Sensorik dalam alat tes Autism Treatment

Evaluation Checklist.

4. Terdapat 20 item yang berkorelasi secara signifikan dengan skor total dan

dinyatakan valid dalam mengukur konstruk kemajuan treatment dari 25

item pada domain Komunikasi dan Bahasa dalam alat tes Autism

Treatment Evaluation Checklist.

Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan ditemukan bahwa uji reliabilitas

alat tes Autism Treatment Evaluation Checklist dihitung menggunakan SPSS dan

menunjukkan koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,939. Nilai tersebut memenuhi

kriteria koefisien reliabilitas minimal yang harus dimiliki suatu alat tes untuk

dapat dikatakan reliable dan digunakan dalam sebuah penelitian adalah 0,7

(Kaplan & Saccuzzo, 2001).

III.F Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode statistik korelasi untuk melihat ada

tidaknya hubungan antara traits kepribadian orangtua dan kemajuan treatment

44

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

anak autisme. Metode statistik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product

Moment. Pearson Product Moment merupakan pengukuran parametrik yang

menghasilkan koefisien korelasi untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara

dua variabel. Syarat dilakukannya perhitungan Pearson Product Moment adalah

variabel-variabel yang diujikan berskala pengukuran interval dan rasio (Sarwono,

2012). Hal ini sesuai dengan kedua variabel dalam penelitian ini yang memiliki

skalapengukuran interval (trait kepribadian ibu) dan rasio (persentase kemajuan

treatment anak).

III.G Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan

dan tahap pelaksanaan.

III.G.1 Prosedur Persiapan

1. Pada tahap awal, peneliti melakukan studi pustaka, observasi lapangan,

serta wawancara pihak-pihak terkait untuk membentuk kerangka berpikir

dan mencari masalah penelitian ini.

2. Setelah itu, peneliti melakukan studi pustaka lebih lanjut untuk mencari

landasan teori dan menetukan jenis serta metode penelitian dan

pengolahan data.

3. Persiapan selanjutnya, peneliti menentukan alat ukur yang dapat

digunakan untuk menentukan variabel yang ingin diteliti. Penelti juga

melakukan adaptasi terhadap alat ukur ATEC yang masih berbahasa

Inggris.

45

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

III.G.2 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Peneliti menyebarkan alat tes kepada sampel penelitian. Sampel data

dalam penelitian ini diambil dari ibu anak dengan autisme yang

mendaftarkan anaknya ke pada klinik terapi Polaris di Cijantung (10

orang), SARANA Pusat Terapi & Sekolah Khusus di TB Simatupang (5

orang), Pusat Terapi dan Training Center QQ Mitra Ananda di Cipinang

Elok (3 orang), Sekolah Pelita Hati di Kramat Jati (4 orang), Mailing List

Puterakembara (1 orang), dan 8 orang jalur pribadi.

2. Selanjutnya peneliti melakukan skoring dan pencatatan pada data

kuantitatif. Data ini akan diolah dan diinterpretasi hingga diperoleh hasil

penelitian.

3. Tahap terakhir adalah penyusunan laporan hasil penelitian.

46

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

BAB IV

ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

IV. A Demografi Responden

Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan gambaran umum dari responden

penelitian.

IV. A. 1 Gambaran Usia Responden

Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden penelitian yang berusia 30-

50 tahun. Berikut ini adalah sebaran usia responden penelitian ini:

0 2 4 6 8 10

30-3435-3940-44

45 ke atas

12

Grafik IV.1 Gambaran Usia Responden

Dari grafik di atas, terlihat responden penelitian sebagian besar berusia antara

35-44 tahun sebanyak 22 orang (proporsi 71%) dari jumlah keseluruhan 31 orang

responden.

IV.A.2 Gambaran Pekerjaan Responden

Berdasarkan jawaban responden, berikut adalah gambaran pekerjaan

responden penelitian ini:

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

Ibu Rumah TanggaWiraswasta

Pegawai NegeriPegawai Swasta

Grafik IV.2 Gambaran Pekerjaan Responden

47

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Melalui grafik di atas, terlihat jumlah yang hampir imbang antara 15 orang

bekerja (48,4%) dan 16 orang tidak bekerja atau berprofesi sebagai ibu rumah

tangga (51,6 %) dari 31 orang responden penelitian.

IV.A.3 Gambaran Usia Anak

Gambaran usia anak responden dalam penelitian ini menurut data kuesioner

adalah:

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

5-7 tahun8-10 tahun

11-13 tahun

Grafik IV.3 Gambaran Usia Anak

Melalui grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas anak responden

responden 5-7 tahun yang masing-masing berjumlah 16 orang dengan proporsi

51,6 %. Data ini menunjukkan bahwa anak responden penelitian ini sudah tidak

pada tahap golden age (usia balita, terutama 2-3 tahun) dimana pada tahap

tersebut, perkembangan anak sangat optimal. Hal ini juga mengindikasikan bahwa

kemajuan treatment yang terlihat pada anak-anak dalam penelitian ini bukanlah

karena peran dari tahap golden age tersebut

IV.A.4 Gambaran Persentase Kehadiran Terapi Anak

Berdasarkan data yang terkumpul dari tempat terapi dan keterangan responden,

berikut adalah gambaran persentase kehadiran terapi anak responden dari jadwal

yang tertera pada grafik sebelumnya:

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 2

25 % ³26-50 %51-75 %

76-100 %

0

48

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Grafik IV.4 Gambaran Persentase Kehadiran Terapi

19 orang anak (proporsi 61,3%) menghadiri 76-100 % jadwal terapi yang ada

dalam 8 minggu saat pengambilan data. Rentang kehadiran terapi anak bervariasi

dari 25-100 % dengan mayoritas di atas 75 % kehadiran. Data ini cukup

menggambarkan bahwa sebagian besar anak menjalani terapi sesuai jadwal yang

ada.

Dari data-data di atas, dapat disimpulkan bahwa responden penelitian kali ini

yaitu ibu dari anak-anak autisme mayoritas berusia 35-44 tahun dan cukup

seimbang antara yang bekerja dengan yang tidak. Responden memiliki anak

kurang-lebih berusia 5-7tahun. Persentase kehadiran terapi anak mayoritas di atas

75%.

IV.B Hasil dan Interpretasi Penelitian

IV.B.1 Uji Korelasi Traits Kepribadian Orangtua (beserta facets) dan

Kemajuan Treatment Anak

Hasil penelitian sebagaimana dipaparkan pada tabel di bawah ini menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan negatif antara nilai Neuroticism (N) ibu dan

kemajuan treatment anak autisme seperti yang tercantum pada tabel IV.1 di

bawah ini. Hubungan negatif ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat N ibu,

semakin rendah kemajuan treatment yang terlihat pada anak autismenya.

Hubungan yang signifikan positif terlihat antara skor Conscientiousness (C) ibu

dengan kemajuan treatment anak. Sementara itu, tidak terlihat hubungan yang

signifikan antara traits Extraversion, Openness to experience dan kemajuan

treatment anak. Hasil perhitungan korelasi antar variabel dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

49

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Tabel IV.1 Perhitungan Korelasi Pearson antara Domain dan Facets dalam

Neuroticism, Extraversion, Openness to experience, Conscientiousness dan

Kemajuan Treatment Anak Autisme

Variabel Korelasi P Neuroticism

Kemajuan Treatment

-0,40 0,03* N1 Anxiety -0,39 0,03* N2 Ang. Host. -0,21 0,25 N3 Depression -0,31 0,09 N4 Self-consciousness -0,22 0,22 N5 Impulsiveness -0,32 0,08 N6 Vulnerability -0,21 0,26 Extraversion 0,11 0,54 E1 Warmth 0,24 0,19 E2 Gregariousness -0,18 0,34 E3 Assertiveness 0,21 0,26 E4 Activity 0,07 0,73 E5 Excitement-seeking 0,04 0,83 E6 Positive Emotion 0,08 0,93 Openness to experience 0,28 0,13 O1 Fantasy 0,14 0,47 O2 Aesthetics 0,09 0,62 O3 Feelings 0,12 0,52 O4 Action 0,20 0,28 O5 Idea 0,44 0,01* O6 Values 0,28 0,12 Agreeableness 0,121 0,518 A1 Trust 0,15 0,43 A2 Straightforwardness 0,06 0,74 A3 Altruism 0,30 0,11 A4 Complince -0,03 0,87 A5 Modesty -0,16 0,40 A6 Tender mindedness 0,28 0,12 Conscientiousness 0,48 0,00** C1 Competence 0,37 0,04* C2 Order 0,42 0,01* C3 Dutifulness 0,25 0,18 C4 Achievement striving 0,37 0,04* C5 Self discipline 0,40 0,03* C6 Deliberation 0,47 0,00** * Signifikan pada α 0,05 (2-tailed)

** Signifikan pada α 0,01 (2-tailed)

50

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Hubungan negatif signifikan ditemukan antara domain N dan facet N1

(anxiety) dengan kemajuan treatment anak autisme. Hubungan positif signifikan

ditemukan antara domain C, facet C1 (Competence), C2 (Order), C4

(Achievement striving), C5 (Self-discipline), dan C6 (Deliberation) dengan

kemajuan treatment anak autisme. Walaupun tidak terlihat hubungan yang

signifikan antara domain O dan kemajuan treatment, salah satu facet-nya yaitu O5

(Ideas) terbukti memiliki hubungan signifikan positif dengan kemajuan treatment.

IV.B.2 Analisa Tambahan

Berikut ini merupakan hasil interpretasi data responden setelah dibandingkan

dengan norma NEO PI-R yang berlaku di Indonesia. Norma yang dipakai adalah

hasil adaptasi dari norma NEO PI-R yang berbahasa Inggris.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Very Low Low Average High Very High

Frek

uens

i Neuroticism

Extraversion

Openess to Experience

Agreeableness

Conscientiousness

Grafik IV. 5 Persebaran Skor NEO PI-R

Pada domain N dapat dilihat persebaran responden membentuk kurva yang

cukup normal dengan frekuensi terbanyak pada kategori average. Hal ini

menunjukkan bahwa responden penelitian tidak memiliki ciri kepribadian N yang

51

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

sangat menyolok. Mean T-score N adalah 50 yang termasuk dalam kategori

average.

Responden menunjukkan kurva E yang sedikit condong ke arah low dengan

mean T-score 46 yang masuk pada kategori average. Frekuensi terbanyak

ditemukan pada kategori average dan low. Berdasarkan hal tersebut, dapat

disimpulkan bahwa para ibu anak autisme memiliki skor E yang cukup rendah,

dicirikan dengan pribadi yang lebih suka mengerjakan sesuatu sendiri dan

cenderung formal dalam bersikap.

Skor responden pada domain O menunjukkan kurva yang sedikit lebih

condong ke arah kiri dengan mean T-score yang berada pada ambang bawah

kategori average yaitu 45. Melalui hal ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa para

responden merupakan pribadi yang cenderung konservatif dalam berprilaku dan

lebih menyukai sesuatu yang sudah dikenal daripada sesuatu yang baru.

Responden menunjukkan kurva yang condong ke arah low, memiliki mean T-

score sebesar 43 yang masuk pada kategori low. Hal ini menunjukkan bahwa

responden memiliki ciri kepribadian yang cenderung egosentris, kompetitif, dan

mudah mengekspresikan rasa marah bila dibutuhkan.

Pada domain C, dapat dilihat persebaran responden memiliki kurva yang cukup

normal namun sedikit condong ke arah high. Berdasarkan itu, dapat disimpulkan

bahwa responden merupakan pribadi yang cukup dapat diandalkan, memiliki

prestasi yang baik, dan juga berhati-hati dalam mengambil tindakkan. Frekuensi

terbanyak terdapat pada kategori average dengan mean T-score 51 yang juga

termasuk dalam kategori average.

52

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Peneliti juga melakukan uji korelasi Pearson kembali untuk melihat hubungan

antara kemajuan treatment dengan persentase kehadiran terapi. Hasil dari uji

tersebut menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara persentase

kemajuan treatment dan persentase kehadiran treatment yaitu r(31) = 0,280

dengan p > 0,05.

Peneliti melakukan analisa terhadap persentase kemajuan treatment yang

dialami anak.dan mencoba melihat polanya dalam jenis terapi yang diikuti anak.

Berikut adalah tabelnya:

Tabel IV.3 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Terapi yang

diikuti

Jenis Terapi Persentase Kemajuan Treatment

Jumlah0 - 10 % 11 - 20 % 21 - 30 % 31 - 40 % 41 - 50 %

SI 5 2 0 2 0 9 SI+ABA 4 1 0 0 0 5 SI+TW 2 3 4 1 1 11 SI+TW+ABA 1 1 0 0 0 2 SI+TW+FT 0 1 0 0 0 1 SI+TW+Renang 1 0 0 0 0 1 SI+TW+Melukis 1 0 0 0 0 2

15 8 4 3 1 31 Tingkat kemajuan treatment terlihat dalam rentang 3-50% dalam periode

delapan minggu treatment. Dalam jangka waktu tersebut, kemajuan yang terlihat

sebagian besar di bawah 20%. Melalui tabel di atas, dapat juga disimpulkan

bahwa mayoritas anak responden (11 orang) mengikuti terapi gabungan antara SI

(Sensori Integrasi) dan TW (Terapi Wicara) dan menunjukkan persentase

kemajuan yang paling baik dibandingkan dengan kombinasi terapi yang lain.

Selain kombinasi SI + TW, anak responden juga cukup banyak yang hanya

53

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

mengikuti terapi SI saja. Apabila dilihat dari kemajuan treatment-nya, anak yang

hanya mengikuti SI mayoritas mengalami kemajuan treatment yang tidak terlalu

pesat yaitu dalam rentang 0-20% saja (7 orang). Walaupun begitu, ada 2 orang

anak yang juga menunjukkan kemajuan baik pada level 31-40%.

Kombinasi terapi yang lain adalah kombinasi 3 terapi yaitu SI+TW+ABA

(Applied Behavioral Analisys) SI+TW+FT (Fisioterapi), SI+TW+Renang dan

SI+TW+Melukis menunjukkan jumlah yang paling sedikit (6 orang) dan juga

menunjukkan kemajuan yang cenderung rendah (antara 0-20%). Melalui data ini

dapat disimpulkan bahwa kemungkinan kombinasi terapi terbaik yang diikuti oleh

anak responden adalah SI+TW, sehingga sebaiknya yang hanya mengikuti SI juga

diimbangi dengan TW agar kemajuannya lebih terlihat. Selain itu, jika anak

dipaksa mengikuti 3 terapi, efeknya tidak terlalu terlihat mungkin disebabkan oleh

fisik anak yang kurang memungkinkan untuk mengikuti 3 terapi yang berbeda

dalam seminggu.

Kesimpulan di atas ini juga di dukung oleh sebaran kemajuan treatment

berdasarkan jadwal terapi dalam seminggu yang diikuti anak. Berikut adalah

tabelnya:

Tabel IV.4 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Jadwal

Terapi dalam Satu Minggu

Jadwal Terapi

Persentase Kemajuan Treatment Jumlah

0 - 10 % 11 - 20 % 21 - 30 % 31 - 40 % 41 - 50 % 1 x 1 6 1 0 0 1 8 1 x 2 4 6 4 3 0 17 1 x 3 5 1 0 0 0 6 15 8 4 3 1 31

54

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Data-data dalam tabel di atas menunjukkan bahwa kemajuan paling banyak

terlihat pada anak yang mengikuti terapi dua kali seminggu berjumlah 17 anak

dengan persentase kemajuan mayoritas berada pada rentang 10-40% (13 anak).

Sementara itu, anak-anak yang mengikuti terapi satu kali seminggu (8 anak)

mayoritas kemajuannya ada di rentang 0-10%. Untuk terapi tiga kali seminggu

jumlah partisipannya paling sedikit yaitu berjumlah 6 orang dengan mayoritas

rentang kemajuannya juga ada pada rentang 0-10%. Bukti ini semakin

menguatkan kesimpulan bahwa jadwal terapi yang efektif mendukung kemajuan

treatment anak adalah yang tidak terlalu jarang (satu kali) maupun yang tidak

terlalu banyak (tiga kali) jadwal terapi ke tempat terapi dalam seminggu).

Selain jadwal terapi yang tepat dapat membantu kemajuan anak, penerapan

terapi di rumah juga cukup berkontribusi terhadap kemajuan treatment anak

autisme. Penerapan terapi yang dimaksud adalah mengulang kegiatan yang di

terapkan terapis ketika di rumah. Beberapa bahkan menyediakan fasilitas yang

mirip seperti di tempat terapi. Di bawah ini adalah tabel persebarannya:

Tabel IV.5 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Penerapan

Terapi di Rumah

Penerapan Terapi di Rumah

Persentase Kemajuan Treatment Jumlah0 - 10 % 11 - 20 % 21 - 30 % 31 - 40 % 41 - 50 %

YA 0 2 4 2 1 9

TIDAK 15 6 0 1 0 22

15 8 4 3 1 31

Perbedaan jumlah responden yang menerapkan terapi di rumah dan yang tidak

menerapkan cukup banyak dan sebagian besar responden tidak menerapkan terapi

55

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

di rumah. Walaupun yang menerapkan terapi di rumah hanya 9 responden, terlihat

mayoritas kemajuan treatment anaknya menduduki nilai teratas yaitu pada rentang

20-50% (7 anak). Hal ini menunjukkan bahwa penerapan terapi dirumah

merupakan bentuk kelanjutan penanganan anak yang sangat membantu

kemajuan, terlebih karena waktu anak dirumah lebih banyak dari pada di tempat

terapi.

Selain segala macam hal yang berkaitan dengan terapi, dari jenis pekerjaan ibu

juga terlihat kemajuan treatment yang berbeda pada anaknya. Jenis pekerjaan ibu

dikelompokkan menjadi empat yaitu ibu rumah tangga, wiraswasta, pegawai

negeri, dan pegawai swasta. Di bawah ini adalah tabel persebaran kemajuan

treatment anaknya:

Tabel IV.6 Persentase Kemajuan Treatment Anak Berdasarkan Jenis

Pekerjaan Ibu

Jenis Pekerjaan Ibu

Persentase Kemajuan Treatment Jumlah0 - 10 % 11 - 20 % 21 - 30 % 31 - 40 % 41 - 50 %

Ibu Rumah Tangga 6 5 3 1 1 16

Wiraswasta 0 0 1 2 0 3

Pegawai Negeri 3 1 0 0 0 4

Pegawai Swasta 6 2 0 0 0 8

15 8 4 3 1 31

Dari tabel di atas, terlihat bahwa responden yang berprofesi sebagai ibu rumah

tangga dan wiraswasta memiliki anak dengan kemajuan treatment yang lebih

tinggi daripada responden yang berprofesi sebagai pegawai negeri dan pegawai

swasta. Terlihat kemajuan treatment anak yang ibunya berprofesi sebagai pegawai

negeri dan pegawai swasta menempati rentang 0-20%. Sementara itu, yang

56

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

mencapai rentang kemajuan 21-50% adalah anak yang ibunya berprofesi sebagai

ibu rumah tangga dan wiraswasta. Hal ini mungkin saja terjadi karena ibu yang

berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan wiraswasta memiliki lebih banyak waktu

dan kesempatan untuk menangani dan berinteraksi dengan anak dibandingkan

dengan ibu yang berprofesi sebagai pegawai negeri dan swasta.

57

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

BAB V

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

V.A Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dan interpretasi data, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Neuroticism ibu dan

kemajuan treatment anak autisme.

2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Conscientiousness ibu dan

kemajuan treatment anak autisme.

3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Extraversion, Openness to

experience dan kemajuan treatment anak autisme.

4. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara facet N1 (Anxiety) dan

kemajuan treatment anak autisme.

5. Terdapat hubungan yang signifikan antara facet O5 (Ideas), C1 (Competence),

C2 (Order), C4 (Achievement striving), C5 (Self discipline), C6 (deliberation)

dan kemajuan treatment anak autisme.

Selain itu, diperoleh pula kesimpulan dari analisa tambahan yang dilakukan.

Anak-anak yang mengalami kemajuan treatment paling besar merupakan mereka

yg mengikuti kombinasi dua treatment yaitu sensori integrsi dan terapi wicara

(dengan pendekatan metode behavior treatment), menjalani terapi dua kali

seminggu, adanya kelanjutan penerapan terapi di rumah dengan fasilitas yang

58

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

menunjang, dan juga memiliki ibu yang mempunyai lebih banyak waktu dengan

anak (berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan wiraswasta).

V.B Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara N ibu

dan kemajuan treatment anak autisme. Hal ini berarti, semakin tinggi N ibu

semakin rendah kemajuan treatment anak yang terlihat, demikian pula sebaliknya.

Ibu dengan skor N yang tinggi memiliki kemungkinan lebih rentan dalam

mengalami tekanan psikologis, memiliki ide-ide yang irasional, kurang mampu

mengendalikan dorongan dan juga cenderung memiliki kemampuan mengatasi

masalah yang buruk (Piedmont, 1998). Keadaan ini juga akan semakin parah

karena telah terbukti bahwa mengasuh anak autisme lebih sulit dibandingkan

mengasuh anak normal pada umumnya (Parritz dan Troy, 2011).

Dalam domain kepribadian N, terbukti facet Anxiety yang memiliki hubungan

signifikan negatif terhadap kemajuan treatment. Dengan tingginya tingkat

Anxiety, individu akan diselimuti rasa takut, cemas, dan gelisah (Piedmont, 1998),

terlebih dalam menangani anak autisme sehari-hari. Hal ini tentu tidak

menguntungkan bagi ibu terutama karena dalam mendukung keberhasilan

treatment anak, ibu harus mampu yakin, percaya, dan mendorong anaknya terjun

ke dunia sosial (Aquarcone, 2007). Ibu yang mempunyai kecemasan tinggi tentu

akan memiliki keterbatasan dalam hal ini.

Hasil yang signifikan juga terlihat pada hubungan antara C dengan kemajuan

treatment. Semakin tinggi tingkat C ibu, semakin tinggi pula kemajuan treatment

yang dialami anak. Tingkat C yang tinggi pada ibu menunjukkan besarnya rasa

59

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

tanggung jawab, keterlibatan dengan kegiatan anak, kedisiplinan yang konsisten,

serta memiliki gaya pengasuhan yang lebih positif (Clarke, 2006). Individu yang

memiliki C tinggi juga cenderung memiliki kemauan kuat, memperhatikan detil,

dan juga dapat diandalkan (Piedmont, 1998). Hal ini tentu saja menunjang

kegiatan treatment anak yang membutuhkan kesabaran, perhatian ekstra, dan juga

tanggung jawab penuh dalam melaksanakannya.

Berkebalikan dengan itu, tingkat C yang rendah pada ibu dapat memiliki

kesulitan lebih besar dalam mengawasi anak mereka karena kurangnya

kedisplinan (Kochanska et. al., 2004). Hubungan ini akan semakin erat jika

ternyata tingkat N-nya juga tinggi, dengan arti semakin tinggi tingkat N seorang

ibu yang memiliki C rendah, akan semakin sulit ia mengembangkan gaya

pengasuhan yang baik bagi anak dan pada akhirnya akan lebih sulit mendukung

kemajuan treatment anak.

Tingkat C yang terlihat pada responden penelitian ini berada pada kategori

average sedikit condong ke high karena frekuensi pada kategori high sedikit lebih

banyak daripada low. Hal ini merupakan pertanda baik bagi kelangsungan usaha

untuk pemulihan gejala autisme anak karena terbukti bahwa C diprediksi sebagai

aspek pelaksana dalam pengasuhan anak (Kochanska et.al.,2004). Oleh karena itu,

semakin tinggi tingkat C, pelaksanaan usaha pemulihan akan semakin baik.

Domain E dalam penelitian-penelitian sebelumnya terbukti bahwa ibu dengan

E tinggi akan lebih peka terhadap keadaan anak dan juga lebih menunjukkan

emosi-emosi positif dalam pengasuhan anak (Belsky et. al., 1995). Individu

dengan E tinggi cenderung menyukai sesuatu yang ceria dan penuh semangat

60

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

(Piedmont, 1998). Kombinasi hubungan yang kuat antara E dan N (E tinggi dan N

rendah) juga akan mendukung konsistensinya dalam pengasuhan yang positif

(Chioqueta & Stiles, 2005). Individu dengan E tinggi yang aktif, hangat, dan

mudah bergaul kemudian diimbangi dengan N yang rendah akan membuat

individu tersebut lebih tahan dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan

sekaligus dapat dengan mudahnya tetap ceria dan optimis.

Pada hasil penelitian, domain E terbukti tidak signifikan berhubungan dengan

kemajuan treatment dalam penelitian ini. Hal ini dapat saja merupakan kontribusi

dari tidak terlihatnya hubungan yang signifikan antara domain E dan N pada hasil

analisis (-0,2 dengan p= 0,26). Pada penelitian ini, responden secara umum

memiliki E yang average pada batas bawah yang berarti para ibu sebagian besar

cenderung lebih senang melakukan hal sendirian dan bergaya cukup formal. Hal

tersebut tidak mendukung salah satu faktor yang dibutuhkan dalam mendukung

keberhasilan treatment karena menurut Phillips dan Schuler (dalam Acquarone,

2007) keberhasilan treatment adalah usaha bersama (tim), bukan hanya

perorangan.

Domain O secara keseluruhan terbukti tidak memiliki hubungan yang

signifikan dengan kemajuan treatment. Hal ini dapat disebabkan oleh persebaran

skor O yang terlihat sedikit lebih banyak tersebar pada area low dan memiliki

mean T-score 45 yang merupakan batas bawah kategori average. Sementara itu, O

berperan dalam usaha ibu untuk mencoba berbagai macam penanganan dan

mengidentifikasi yang cocok dengan anaknya. Mungkin saja, ibu masih terlihat

cenderung konservatif dalam berprilaku dan lebih menyukai sesuatu yang sudah

61

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

dikenal daripada sesuatu yang baru sehingga mean T-score 45 belum cukup untuk

mendukung salah satu faktor ini. Jikadilihat hubungannya lebih detil dengan

facet-facet di dalam O, peneliti menemukan hubungan yang positif signifikan

antara kemajuan treatment dengan O5 (Ideas). Hal ini dapat disebabkan karena

para ibu yang bersedia menerima dan mendengarkan saran-saran terapis terbukti

juga dapat mendukung kemajuan treatment anaknya.

Pada analisa tambahan, ditemukan hal-hal yang sejalan dengan pernyataan

dalam latar belakang bahwa treatment harus dilakukan dengan multidisiplin ilmu

(Handojo, 2003). Ditemukan pola bahwa anak yang ditangani dengan satu metode

menunjukkan kemajuan treatment yang tidak lebih tinggi dari anak yang

mengikuti gabungan dua metode treatment yang berbeda. Gabungan metode

tersebut khususnya adalah gabungan antara sensori integrasi dan terapi wicara.

Walaupun dengan multidisiplin ilmu, jadwal datang ke tempat terapi sebaiknya

juga diperhatikan. Jadwal yang terlihat cukup signifikan dalam membantu

kemajuan treatment adalah dua kali seminggu. Ketika jadwal anak datang ke

tempat terapi lebih dari dua kali, terlihat kemajuannya tidak sebaik yang dua kali

dalam seminggu. Begitu pula dengan anak yang menjalani tiga gabungan

treatment yang berbeda. Hal ini mungkin saja terjadi karena gabungan tiga

treatment ataupun memiliki jadwal tiga kali seminggu cenderung akan

membebani anak sehingga hasilnya kurang efektif.

Jadwal anak terapi ke luar juga harus diimbangi dengan penanganan ketika di

rumah. Terbukti dari hasil analisa bahwa bila ibu memiliki waktu lebih untuk

menangani anak (berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan wiraswasta) dan juga

62

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

menerapkan terapi di rumah, anaknya memiliki kemungkinan kemajuan

treatment-nya akan lebih baik daripada yang tidak. Hal ini pun mendukung

pendapat Vrugteveen (dalam Ginanjar, 2000) bahwa ibu berperan membimbing

anak mengaplikasikan kegiatan yang dipelajari di sekolah atau tempat terapi

ketika di rumah, selain mengajarkan dan membantu anak mengerjakan pekerjaan

rumah.

Berdasarkan bukti-bukti di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

ibu yang memiliki kecemasan yang rendah, membuka diri untuk menerima ide-ide

baru (open-minded), bertanggung jawab penuh, pantang menyerah, ulet, serta

berhati-hati sebelum mengambil tindakan saat menangani anak memiliki

hubungan positif dalam kemajuan treatment anak. Selanjutnya, anak yang

mengikuti treatment secara multidisiplin ilmu (gabungan dua terapi, sensori

integrasi dan wicara) dengan jadwal dua kali seminggu cenderung mengalami

kemajuan yang lebih baik daripada yang tidak. Tak hanya penanganan di tempat

terapi, ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan wiraswasta (mempunyai

waktu yang cukup dalam menangani anak) dan ibu yang menerapkan terapi

dirumah juga terbukti berkontribusi terhadap kemajuan treatment anak autisme.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, pertama adalah keterbatasan

dalam standar terapi yang cukup berbeda antara tempat satu dengan yang lain.

Standar ini terkait dengan durasi terapi dan jadwal terapi yang bervariasi. Durasi

terapi bervariasi dari 1-2 jam dalam satu peremuan. Sementara itu, jadwal terapi

bervariasi dari 1 kali seminggu, 2 kali, dan 3 kali seminggu. Peneliti sudah

berusaha untuk meminimalisir dampak dari faktor ini dengan mengambil data

63

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

tepat waktu pada setiap 4 minggu periode pengambilan data setiap responden. Hal

ini dilakukan dengan tujuan untuk menyamaratakan posisi “mulai” dan “berhenti”

sehingga kemajuan yang terlihat merupakan efek dari porsi terapi masing-masing

anak responden.

Keterbatasan berikutnya adalah pada pengambilan sampling try out. Karena

karakteristik populasi yang spesifik, peneliti memiliki kesulitan dalam mencari

karakteristik populasi yang serupa maupun juga mencari responden yang bersedia

mengisi kuesioner. Hal ini menyebabkan try out dilakukan pada responden yang

juga menjadi responden dalam penelitian.

V.C Saran

Berdasarkan kesimpulan dan diskusi, peneliti memiliki beberapa saran, baik

metodologis maupun praktis:

V.C.1 Saran Metodologis

1. Mengontrol variasi terapi yang diikuti anak responden penelitian.

Penelitian selanjutnya dapat saja menetapkan bahwa anak responden

hanya mengikuti terapi sensori integrasi atau juga membandingkan hasil

intraksi metode terapi yang berbeda. Hal ini dikarenakan peneliti

menemukan pola bahwa kombinasi terapi SI+TW dalam penelitian ini

terbukti memiliki kemajuan yang cukup besar dibandingkan dengan yang

hanya SI saja ataupun yang mengikuti 3 terapi sekaligus. Selain itu,

mungkin kesetaraan durasi terapi per minggu juga perlu dikontrol.

64

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

2. Memberikan jarak yang lebih lama antar pengambilan data yaitu lebih dari

4 minggu ataupun dua kali 4 minggu agar kemajuan treatment yang ada

lebih terlihat lagi.

3. Penelitian selanjutnya yang ingin meneliti mengenai kemajuan treatment

dan trait kepribadian ibu juga dapat melihat hubungannya dengan faktor

peran ayah ataupun saudara kandung karena terbukti bahwa salah satu

faktor penting dalam keberhasilan treatment anak autisme adalah

menjalankan segala usaha dengan kerjasama tim keluarga inti (Acquarone,

2007).

V.C.2 Saran Praktis

1. Sebaiknya para orangtua terutama ibu dari anak autisme lebih tenang

dalam menangani anak. Bila kecemasan timbul, dapat juga melakukan

relaksasi seperti mengatur pernapasan untuk menurunkan ketegangan.

2. Dalam menangani anak, diperlukan kedisiplinan yang tinggi. Sebaiknya

ibu tidak menyepelekan “ritual” treatment sekecil apapun. Ibu dapat

membuat jadwal ataupun membuat catatan mengenai hal-hal yang perlu

dilakukan agar tidak ada yang terlupa ataupun terlewatkan. Meminta orang

lain untuk mengingatkan atau menegur untuk selalu disiplin dan taat

jadwal dalam mengangani anak juga dapat dilakukan, seperti meminta

kepada suami atau sanak saudara lain.

3. Bila kemajuan anak baru sedikit terlihat, janganlah menyerah karena anak

perlu beradaptasi terutama saat menjalani treatment ataupun program baru.

Berikan keyakinan pada diri sendiri dan juga pada anak bahwa dengan

65

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

usaha yang keras dan pantang menyerah, nantinya akan menuai hasil yang

baik pula.

4. Perlu juga bersikap open-minded, terbuka dengan saran yang diberikan

orang lain khususnya terapis, psikolog anak, ataupun sesama orangtua

anak autisme. Selalu cermat mengamati berita-berita baru mengenai

metode penanganan anak autisme juga akan membantu kemajuan, karena

sangat banyak penelitian maupun metode-metode baru dikembangkan

untuk mendukung kemajuan anak yang layak untuk dicoba.

5. Selanjutnya, ibu perlu berhati-hati dalam mengambil tindakan terhadap

hal-hal yang berhubungan dengan penanganan anak. Walaupun kesediaan

untuk mencoba hal yang baru sangat diperlukan, hal ini juga perlu

diimbangi dengan pencarian informasi yang detil dan komprehensif

mengenai masalah terkait. Ada baiknya juga menanyakan pendapat orang

lain, seperti terapis ataupun psikolog, ketika ingin menerapkan hal yang

baru pada anak.

6. Sebaiknya, ibu dengan cermat dan cepat mengidentifikasi treatment yang

cocok bagi anaknya dan yang tidak. Hal ini dikarenakan bila anak terlalu

lama menjalani banyak treatment sekaligus tanpa fokus yang spesifik,

hasilnya cenderung tidak baik bagi kemajuan treatment-nya.

7. Porsi terapi anak di luar rumah harus “cukup”, yang dimaksud dengan

“cukup” di sini adalah tidak hanya satu kali seminggu ataupun tidak terlalu

banyak seperti tiga kali dalam seminggu karena terapi di luar mungkin saja

membebani fisik anak sehingga hasilnya tidak terlalu efektif.

66

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

8. Ibu perlu mengalokasikan waktu yang cukup untuk menangani anak. Bila

ibu bekerja, sediakanlah waktu yang berkualitas namun rutin setiap hari.

Ibu yang bekerja dapat juga menunjuk orang kepercayaan yang dapat

diandalkan untuk mendampingi anak sehari-hari, seperti guru pendamping

anak ataupun pengasuh, sehingga bisa melaporkan segala kegiatan anak

ketika ibu bekerja. Hal ini juga bertujuan agar ibu selalu dapat memantau

perkembangan anaknya.

9. Ada baiknya juga untuk menerapkan home-based terapi untuk mengulangi

kembali proses terapi ketika di rumah. Bila keluarga berkecukupan, sangat

baik jika dapat membangun fasilitas terapi di rumah (misalnya ruang terapi

sensori integrasi). Namun jika dana yang dimiliki cukup terbatas, orangtua

dapat juga menggunakan barang-barang di rumah sebagai sarana terapi

ataupun membeli alat-alat terapi yang lebih terjangkau.

10. Untuk para terapis, teruslah mengingatkan orangtua untuk disiplin dalam

menjalankan prosedur-prosedur penanganan anak. Sediakanlah akses

ataupun informasi yang lengkap mengenai intervensi yang diberikan pada

anak agar orangtua dapat mempertimbangkan dan memilih langkah terbaik

bagi putra-putri mereka. Selain itu, terapis juga perlu menenangkan

orangtua yang pencemas karena dapat memberikan dampak yang negatif

bagi anak.

67

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

DAFTAR PUSTAKA

Ambarini, T. K. (2006). Saudara sekandung dari anak autis dan peran mereka

dalam terapi. Insan Vol. 8 No. 2, Agustus 2006 hlm. 114-115. American Psychiatric Association. 2000. Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorder. Washington DC: APA. Aquarone, Stella. (2007). Signs of autism in infant: Recognition and early

intervention. Autism Research Institute (2005). ATEC report. Diakses pada 18 Februari 2012

dari http://www.autism.com/index.php/ind_atec_report Autism Research Institute (2005). Autism treatment evaluation checklist. Diakses

pada 18 Februari 2012 dari http://autism-nutrition.com/autism-treatment-evaluation-checklist

Belsky, J., Crnic, K., & Woodworth, S. (1995). Personality and parenting:

Exploring the mediating role of transient mood and daily hassels. Journal of Personality, 63(4), 905-929.

Chioqueta, A.P. & Stiles, T.C. (2005). Personality traits and the development of

depression, hopelessness, and suicide ideation. Personality and Individual Differences, 38, 1283-1291.

Clark, L. A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers' personality and its

interaction with child temperament as predictors of parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 79(2), 274-285.

Clarke, T. L. (2006). Big five personality and parenting behavior in mothers of

children with ADHD. Tesis magister. University of Maryland, Maryland. Danuatmojo, Donny. (2003). Terapi anak autis di rumah. Jakarta: Puspa Swara Davison, G. C. (1998). Abnormal psychology. New York : John Wiley and Sons.

Inc. Depdiknas. (2008). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dewanto, A. (2003, Mei). Setiap pekan, dua penderita autisme baru di Jakarta.

Diakses pada 9 September 2011 dari http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2003/05/03/brk,20030503-09,id.html.

68

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Feist, J. & Feist, G. J. (2006). Theories of personality. (6th ed.). New York: McGraw-Hill Inc.

Galloway, K. (1997). Non profitability samples. Diakses pada 1 Maret 2012 dari

http://www.tradis.ed.ac.uk/~kate/qmcweb/s8.htm. Ginanjar, A. (2000). Gaya belajar anak autis. Makalah seminar, tidak diterbitkan. Guilford, J. P., & Frutcher, B. (1978) Fundamental statistics psychology and

education (6th ed.). Singapore: McGraw Hill, Inc. Halim, M. S. (2011). NEO personality revised. Bahan mata kuliah diagnostik

klinis Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta, tidak diterbitkan. Halim, M. S., Derksen, J. J. L., & van der Staak, C. P. F. (2004). Development of the

Revised NEO Personality Inventory for Indonesian: A Preliminary Study. Jakarta: Dept. of Psychology Atma Jaya Indonesia Catholic University.

Handojo, Y. (2003). Autisma: Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi untuk

Mengajar Anak Normal,Autis dan Perilaku Lain. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Kaplan, R.M. & Saccuzzo (2001). Psychological testing: Principles, applications,

and issues (5th ed). California: Wadsworth / Thomson Learning. Kendall, Philip C. 1998. Abnormal Psychology: Understanding human problems.

Boston: Houghton Mifflin Company. Kerlinger, F.N. (1986). Foundations of behavioral research (3rd ed.). New York:

Holt, Rinehart, and Winston. Kochanska, G., Friesenborg, A.E., Lange, L.A., & Martel, M.M. (2004). Parents'

personality and infants' temperament as contributors to their emerging relationship. Journal of Personality and Social Psychology, 86(5), 744-759.

Kumar, R (1996). Research methodology: A step-by-step guide for beginners.

Australia: SAGE Publications. Mash, Eric J. & Wolfe, David A. (1999). Abnormal child psychology. Belmont,

California : Brooks / Cole – Wadsworth. Maurice, Catherine. (1996). Behavioral intervention for young children with

autism: A manual for parents and professionals. Co-edited by Gina Green & Stephen C. Luce. Austin, Texas : Pro-ed.

69

Page 80: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Metsapelto, R. Pulkkinen, L. (2003). Personality traits and parenting: Neuroticism, Extraversion, and Openness to Experience as discriminative factors. European Journal of Personality, 17, 59-78.

Ministry of of Children and Family Development (2009). A parent’s handbook:

Your guide to autism programs [Versi elektronik]. British Columbia: Penulis.

Nigg, J. T. Hinshaw, S.P. (1998). Parent personality traits and psychopathology

associated with antisocial behaviors in childhood attention-deficit hyperactivity disorder. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 39(2), 145-159.

Parritz, R.H. & Troy, M.F. (2011). Disorders of childhood development and

psychopathology. Edisi pertama. Singapore: Wadsworth. Piedmont, R. L. and JoonHo, Chae. (1997). Cross-Cultural Generalizability of the

Five-Factor Model of Personality, Developmental and Validation of the NEO PI-R for Koreans. Journal of Cross-Cultural Psychology Vol. 24 No.2.

Piedmont, R. L. (1998). The revised NEO personality inventory: Clinical and

research application. New York: Plebum Press. Powers, Michael D. (ed). (1989). Children with autism : A parent’s guide. USA:

Woodbine House. Prasetyono, D.S. (2008). Serba-serbi anak autis. Yogyakarta: Diva Press. Safaria, T. (2005). Autisme: pemahaman baru untuk hidup bermakna bagi

orangtua. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sarwono, J. (2012). Metode riset skripsi pendekatan kuantitatif (menggunakan

prosedur spss). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Spinath, F. M., O’Connor, T.G. (2003). A behavioral genetic study of the overlap

between personality and parenting. Journal of Personality, 71(5), 785-808. Stacey, Patricia. (2003). Floor time. The atlantic monthly. Susilawati, Erni & Alisjahbana, Anna. (2003, Mei). Konsep Floor Time dan

Pelaksanaannya. Makalah dipresentasikan pada Konferensi Nasional Autisme –I, Jakarta

Thierry, L., Watkins & Solomon (Producer dan Sutradara). (2006). Autism every

day [Video]. Amerika Serikat: Autism Speaks yang diunduh pada Rabu,

70

Page 81: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

14 September 2011 pukul 14.50 dari http://www.youtube.com/watch?v=FDMMwG7RrFQ

Trull, T. J. (2005). Clinical psychology (7th. Ed). Belmont: Thomson Learning

Inc. World Health Organization. 1992. The ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorder. Genewa : WHO.

U.S. Department of Health and Human Services (2004). Autism spectrum

disorder: Pervasive developmental disorder. Maryland: NIH Publication.

71

Page 82: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Lampiran 1: Contoh Kuesioner

Surat Pengantar

Selamat pagi/siang/sore,

Saya Husnaini, mahasiswa Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Jakarta

yang sedang melakukan penelitian untuk kepentingan tugas akhir saya. Dengan

ini, saya mohon kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian saya.

Penelitian ini berkaitan dengan peran orangtua pada kemajuan anak autisme.

Saudara akan mengisi dua buah kuesioner. Kuesioner pertama berkaitan

dengan anak Saudara dan kuesioner kedua berkaitan dengan diri Saudara. Tidak

ada batas waktu untuk pengerjaan kuesioner pertama maupun kedua, namun

biasanya orang-orang dapat menyelesaikan kuesioner pertama dalam waktu 15-20

menit dan menyelesaikan kuesioner kedua selama 30-40 menit.

Saudara akan mengisi kuesioner pertama sebanyak dua kali setiap 4

minggu sementara kuesioner kedua satu kali saja. Seiring berjalannya proses ini,

akan terpilih beberapa responden secara acak untuk wawancara lebih dalam

mengenai kemajuan anaknya. Saudara tidak perlu khawatir karena saya akan

menghubungi atau menemui Saudara kembali untuk pengisian dan wawancara

tersebut.

Saya sangat mengharapkan kejujuran saudara dalam menjawab

pernyataan-pernyataan yang ada karena jawaban yang saudara berikan tidak

72

Page 83: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

dinilai benar atau salah. Saudara tidak perlu khawatir karena informasi apapun

yang Saudara berikan akan saya jamin kerahasiaannya dan hanya saya gunakan

untuk kepentingan penelitian ini semata. Keikutsertaan Saudara dalam penelitian

ini bersifat sukarela dan Saudara berhak menghentikan partisipasinya kapanpun

apabila merasa tidak nyaman atau merasa keberatan dengan proses penelitian

yang berjalan.

Akhir kata, saya mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaan Saudara

untuk meluangkan waktu. Saya sangat menghargai kerjasama Saudara untuk

berpartisipasi dalam penelian ini.

Jakarta, 13 September 2012

Mengetahui,

( Dr. Magdalena S. Halim, Psi. ) (Husnaini)

Pembimbing Skripsi Mahasiswa Fakultas Psikologi

73

Page 84: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

Lembar Informed Consent

Setelah mengetahui tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian

sebagaimana yang telah dijelaskan oleh peneliti, dengan ini Saya,

Nama :

Usia :

Orangtua dari : , tahun bulan (usia anak)

No. Telepon :

menyatakan kesediaan untukberpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengikuti

semua prosedur yang telah dijelaskan dan bersedia pula mengikuti wawancara

lebih lanjut apabila dibutuhkan atau dihubungi kembali oleh peneliti. Saya juga

mengetahui bahwa hasil penelitian ini akan dirahasiakan dan hanya dipergunakan

untuk kepentingan penelitian ini saja.

Jakarta, 2012

( ________________________ )

74

Page 85: HUBUNGAN ANTARA TRAITS KEPRIBADIAN IBU DAN …komunitas-puterakembara.net/joomla/images/stories/skripsi/Skripsi... · I.B Masalah Penelitian 13 ... Anak Berdasarkan Terapi yang .

75

Hari, tgl-bln-thn:

Data Kontrol

Nama Ibu (inisial) : ………………….… Suku Bangsa Ibu : ……….…………… Telepon Ibu : ……….…………… Email Ibu : ……….…………… Status Pernikahan : ……….……………

Alamat : ……………………. ………………………………………….. Nama Ayah (Inisial): ..…………………. Suku Bangsa Ayah : …………….………

Nama (inisial) anak : …………………….…………………….………………… Tanggal lahir : …………………….…………………….………………… Jenis kelamin* : L / P Anak ke …….. dari ……… bersaudara Sekolah kelas : …………………….…………………….………………… Hobi / kegemaran : …………………….…………………….………………………… Terdiagnosa usia : …… tahun Mulai penanganan pertama usia ….. tahun

Susunan Keluarga

No Nama L/P Peran dalam keluarga

Usia Pendidikan Pekerjaan