HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA...

79
i HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA DENGAN INTERNALISASI NILAI-NILAI ANTI KEKERASAN PADA ANAK (Studi di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung) (Skripsi) Oleh OKTIANASARI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

i

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUADENGAN INTERNALISASI NILAI-NILAI ANTI KEKERASAN

PADA ANAK(Studi di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu,

Bandar Lampung)

(Skripsi)

OlehOKTIANASARI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

ii

RELATIONSHIP BETWEEN THE LEVEL OF PARENTALRELIGIOSITY WITH THE INTERNALIZATION OF NON

VIOLENCE VALUES THEIR CHILDREN(Study in the Village of Kampung Baru, Labuhan Ratu Regency, Bandar

Lampung City)

byOktianasari

Abstrack

This study aims to determine the relationship between the level of parentalreligiosity with internalization of non-violence values their children. Thisresearch was conducted in Kampung Baru Village, Labuhan Ratu, BandarLampung with respondent selection technique in the form of purposivesampling. The respondent chosen in this study are the Moslems, married andhave children aged 10 to 21 years. This research is quantitative type withcorrelational type. The data used in the form of primary data and secondarydata through questionnaires, literature study and documentation. Theinstrument test is a validity test using product moment correlation formula andreliability test using cronbach alpha formula. Analysis of this research datausing Rank Spearman formula. The results showed that most of the level ofreligiosity is sufficient category that is equal to 48% and most of theinternalization of non-violence values is a good category that is equal to 49%.After the spearman rank test correlation value 0.240 which means Hoaccepted, that there is a relationship between the level of understanding ofparental religion with the internalization of non violence values in children.

Keywords: Religiosity, Internalization, non Violence Values

Page 3: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

iii

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUADENGAN INTERNALISASI NILAI-NILAI ANTI KEKERASAN

PADA ANAK(Studi di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota

Bandar Lampung)

OlehOktianasari

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat religiusitasorang tua dengan internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada anak. Penelitianini dilakukan dilakukan di Kelurahan Kampung Baru, Labuhan Ratu, BandarLampung dengan teknik pemilihan responden berupa purposive sampling.Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah masyarakat yangberagama Islam, sudah menikah dan memiliki anak usia 10 sampai 21 tahun.Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan tipe korelasional. Data yangdigunakan berupa data primer dan data sekunder melalui teknik kuesioner,studi kepustakaan dan dokumentasi. Uji instrumen yang dilakukan adalah ujivaliditas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji reliabilitasmenggunakan rumus cronbach alpha. Analisis data penelitian inimenggunakan rumus rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwasebagian besar tingkat religiusitas adalah kategori cukup yaitu sebesar 48%dan sebagian besar internalisasi nilai-nilai anti kekerasan adalah kategori baikyaitu sebesar 49%. Setelah dilakukan uji rank spearman nilai korelasi 0,240yang artinya Ho diterima, bahwa ada hubungan antara tingkat religiusitasorang tua dengan internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada anak.

Kata kunci: Religiusitas, Internalisasi, Nilai-nilai Anti Kekerasan

Page 4: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

iv

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUADENGAN INTERNALISASI NILAI-NILAI ANTI KEKERASAN

PADA ANAK(Studi di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu,

Bandar Lampung)

OlehOKTIANASARI

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA SOSIOLOGI

Pada

Jurusan SosiologiFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji
Page 6: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji
Page 7: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji
Page 8: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

viii

RIWAYAT HIDUP

Oktianasari dilahirkan pada tanggal 22 Oktober

1996 di Desa Tambah Subur, Kecamatan Way

Bungur, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi

Lampung. Anak pertama dari dua bersaudara

pasangan Bapak Murdowo dan Surati.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh yaitu:

SD Negeri 1 Tanjung Qencono pada 2002, SMP

Negeri 1 Way Bungur pada 2008, SMA Negeri 1

Purbolinggo pada 2011 dan Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Jurusan Sosiologi pada 2014.

Penulis terdaftar menjadi mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik melalui penerimaan mahasiswa jalur SBMPTN. Pada periode kedua

Juli sampai dengan Agustus 2017 (selama 40 hari), penulis mengikuti kegiatan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertempat di Desa Tegal Binngun, Kecamatan

Sumberejo, Kabupaten Tanggamus. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif

dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi sebagai sekretaris umum dan

sebagai sekretaris bidang kajian strategis Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Studi

Pengembangan Islam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

ix

MOTTO

“Dengan ridho Allah insya Allah akan sampai”

“Kekuatanmu terbatas. Setelah payah dan lelah bekerja, kamu mestiberhenti untuk mengistirahatkan badan, lepaskan lagi pengaruh

kesibukan yang tadi. Lupakan sama sekali dan ingatlah hanya satu,Allah”

“Barangsiapa tidak menyibukkan diri dalam kebaikan, niscaya ia akandisibukkan dalam keburukan”

Page 10: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

x

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,skripsi ini Saya persembahkan kepada:

Ayah dan Ibuku TercintaBapak Murdowo dan Ibu Surati

Suamiku TercintaMuhammad Fadhil Fadhurrahman

Dosen Pembimbing dan Dosen PembahasIbu Dr. Erna Rochana, M.Si dan Bapak Teuku Fahmi S.Sos, M.Krim

Kawan-kawan SeperjuangankuSosiologi 2014

AlmamaterkuKeluarga Besar Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Lampung

Dan semua orang-orang baik dan terkasih yang sudah membantu penulis hinggasampai tahap sekarang ini

Terima kasih atas dukungan, doa, saran, kritik yang telah diberikan kepadaku,semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaiknya kepada kita semua,

Aamiin

Page 11: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xi

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya. Tiada daya dan upaya

serta kekuatan yang penulis miliki untuk dapat menyelesaikan skripsi ini selain

atas limpahan karunia dan anugerah-Nya. Sholawat serta salam senantiasa

dicurahkan kepada junjungan ilahi robbi, Nabi Besar Muhammad SAW yang

senantiasa kita nantikan syafa’atnya fiddini waddunnya ilal akhiroh.

Skripsi ini berjudul “Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Orang Tua Dengan

Internalisasi Nilai-Nilai Anti Kekerasan Pada Anak (Studi Pada Masyarakat

Muslim Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung)”

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosiologi di Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Penelitian skripsi ini tidak terlepas dari hidayah, karunia, bantuan, dukungan, doa,

kritik dan saran, serta bimbingan yang berasal dari berbagai pihak. Maka dari itu,

penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya,

khususnya kepada :

Page 12: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xii

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan karunia dan ridho-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proses pendidikan dan penyusunan skripsi ini

dengan baik.

2. Kepada kedua orangtuaku tercinta, Bapak Murdowo dan Ibu Surati.

Terima kasih banyak atas cinta, kasih, dan sayang yang tak terhingga

untukku. Terima kasih untuk nasihat, bimbingan, dukungan, serta doa

yang selalu kalian panjatkan demi kelancaran segala urusanku. Terima

kasih untuk bapak yang selalu setia antar jemput. Terima kasih ibu sudah

menjadi sahabat, teman curhat, motivator. Maafkan Okti belum bisa

memenuhi impian bapak ibu. Semoga Okti dipermudah Allah untuk

membahagiakan bapak dan ibu di dunia dan akhirat. Aamiin.

3. Kepada adikku Akhri Kurniawan, terima kasih sudah menjadi canda di

rumah kita. Walaupun ketika bertemu berantem tapi kalau jauh jadi rindu.

Semoga jadi anak yang shaleh dan bermanfaat untuk umat. Aamiin

4. Kepada suamiku tercinta, abang Muhammad Fadhil Fadhurrahman.

Terima kasih banyak atas dukungan dan motivasi dalam bentuk materil

maupun non materil. Terimkasih sudah menjadi warna terindah yang

senantiasa melukis hari-hariku. Semoga abang selalu sabar membimbing

dan mengingatkan kesalahanku dengan penuh kelembutan. Semoga cinta

kita hingga jannah-Nya kelak. Aamiin

5. Kepada Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung.

6. Kepada Bapak Drs. Ikram, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Terima kasih pak

Page 13: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xiii

sudah menyetujui outline yang penulis ajukan sebagai tonggak awal bagi

penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Kepada Bapak Damar Wibisono, S.Sos.,M.A. selaku Sekretaris Jurusan

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

8. Kepada Ibu Dr. Erna Rochana, M.Si selaku pembimbing utama dalam

penyusunan skripsi ini, terima kasih karena Ibu telah bersedia dan dengan

senang hati untuk membimbing Okti menyusun skripsi, terima kasih

karena telah meluangkan banyak waktu, tenaga, pikiran dan memberikan

semangat kepada Okti untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih

banyak Ibu sudah sangat berjasa dan memberikan banyak pelajaran kepada

Okti sejak awal bimbingan sampai selesainya skripsi ini. Semoga Allah

SWT selalu melimpahkan berkah kepada Ibu dan keluarga, Aamiin.

9. Kepada Bapak Teuku Fahmi, S.Sos, M.Krim selaku penguji utama dalam

penyusunan skripsi ini, terima kasih banyak atas semua kritik dan saran

yang telah Bapak berikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah kepada Bapak dan

keluarga, Aamiin.

10. Kepada Bapak Drs. Bintang Wirawan, M.Hum selaku Dosen Pembimbing

Akademik, terima kasih banyak atas bimbingan, saran, dan solusi terbaik

yang telah Bapak berikan atas segala hal yang Okti konsultasikan kepada

Bapak.

11. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Lampung. Terima kasih banyak atas ilmu yang

Page 14: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xiv

telah disampaikan kepada Peneliti. Semoga menjadi amal jariyah untuk

Bapak dan Ibu. Aamiin.

12. Kepada staf Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung.

13. Kepada Abang dan Mba Sosiologi. Terima kasih atas kritik dan saran

selama ini. Sukses selalu untuk kita semua. Aamiin.

14. Kepada teman-teman Sosiologi 2014 yang Dewi sayangi dan banggakan.

Kalian luar biasa! Sungguh! Terima kasih untuk 4 tahun masa-masa

perkuliahan ini, terima kasih sudah menjadi bagian dari Dewi dan

menerima Dewi menjadi bagian dari kalian, terima kasih untuk canda tawa

dan drama-drama perkuliahan. Life keep on turning! Sukses selalu untuk

kita semua. Tetap solid sampai kapanpun ya.

15. Kepada teman-teman Sosiologi 2015, 2016, 2017 dan yang akan datang,

sukses selalu untuk kita semua. Aamiin.

16. Kepada teman-teman Bidik Misi Sosiologi 14, terima kasih telah berbagi

suka dan duka dalam menanti proses pencairan. Ingat gaes, kita harus

bangkit untuk negeri! Sukses selalu untuk kita semua, Aamiin.

17. Kepada sahabat masa putih abu-abuku, Ririn, Yesi, Kustina. Terima kasih

sudah bersedia menampungku dikosan kalian ya, semoga sukses dunia

akhirat ya. Love you guyss

18. Kepada Jantung Hatiku yang terpance dan terpeyong, Dina, Ira, Rifa,

Dian, Dewi Rejeki, Melita, Ade, Dewi, Deska. Terima kasih karena kalian

telah menjadi sahabatku. Tanpa kalian mewarnai hari-hariku selama di

kampus maka takkan berwana hidupku. Semoga ukhuwah kita terus

Page 15: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xv

terjaga hingga bertemu di surga-Nya. Tetap saling mengingatkan dalam

kebaikan ya guys, nantinya pasti masa-masa yang telah dilewati bersama

akan sangat dirindukan olehku.

19. Kepada teman-teman Asrama Edelweys 2, terima kasih karena kalian telah

bersedia menjadi keluarga kedua ku. Maafkan aku yang sering banget

ngrepotin kalian, sering gedor pintu tengah malem karena gak berani tidur

sendirian, hehe maap yaaaa gaesss, Love you dan teruntuk teman tidurku

septi, terima kasih banyak.

20. Kepada sister fillah, terima kasih sudah menjadi pengingat kebaikan di

hari-hariku, semoga ukhuwah kita until jannah. Aamiin.

21. Kepada semua pihak yang telah membantu skripsi ini, semoga Allah

membalas kebaikan kalian, Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

kesalahan. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan penambahan wawasan

bagi para pembaca serta dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang akan

datang.

Bandar Lampung, Agustus 2018

Tertanda,

OktianasariNPM. 1416011077

Page 16: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iABSTRACK .................................................................................................. iiABSTRAK ..................................................................................................... iiiHALAMAN JUDUL AWAL ........................................................................ ivHALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... vHALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... viSURAT PERNYATAAN .............................................................................. viiRIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viiiMOTTO ......................................................................................................... ixPERSEMBAHAN .......................................................................................... xSANWACANA .............................................................................................. xvDAFTAR ISI .................................................................................................. xviiDAFTAR TABEL .......................................................................................... xixDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xx

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang .................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 5

1. Tinjauan tentang Orang Tua ......................................................... 52. Tinjauan tentang Anak ................................................................. 53. Tinjauan tentang Religiusitas ....................................................... 64. Tinjauan tentang Kekerasan ......................................................... 95. Tinjauan tentang Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan ........... 13

a. Nilai-nilai Anti Kekerasan ....................................................... 14B. Landasan Teori .................................................................................. 20C. Kerangka Pikir .................................................................................. 22D. Penelitian yang Relevan .................................................................... 24E. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 27

III. METODE PENELITIANA. Tipe Penelitian .................................................................................. 28B. Definisi Konseptual .......................................................................... 28C. Definisi Operasional ......................................................................... 29

Page 17: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xvii

D. Lokasi Penelitian ............................................................................... 32E. Unit Analisis ..................................................................................... 32F. Populasi Penelitian ............................................................................ 33

1. Populasi ........................................................................................ 332. Sampel .......................................................................................... 33

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 35H. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 36I. Uji Instrumen .................................................................................... 38

1. Uji Validitas ................................................................................. 382. Uji Reliabilitas .............................................................................. 39

J. Teknik Analisis Data.......................................................................... 39

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANA. Letak Administrasi dan Geografis ..................................................... 41B. Struktur Organisasi ........................................................................... 42C. Kependuduk ...................................................................................... 44D. Sarana dan Prasarana Kelurahan Kampung Baru .............................. 47

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Identitas Responden ........................................................................... 49B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 52

A. Tingkat Religiusitas Orang Tua ................................................... 52B. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan ....................................... 60

C. Tabel Silang ...................................................................................... 66D. Tingkat Religiusitas Orang Tua ........................................................ 68E. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan Pada Anak .......................... 70F. Interpretasi Korelasi Rank Spearman ............................................... 72G. Pembahasan ....................................................................................... 74

1. Tingkat Religiusitas Orang Tua ..................................................... 742. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan Pada Anak ..................... 773. Hubungan Tingkat Religiusitas Orang Tua dengan Internalisasi

Nilai-nilai Anti Kekerasan Pada Anak ......................................... 794. Penelitian yang Relevan ............................................................... 83

VI. PENUTUPA. Kesimpulan ........................................................................................ 85B. Saran ................................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 18: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Definisi Operasional ............................................................................... 312. Hasil Uji Validitas dengan Menggunakan Rumus Korelasi Product

Moment ................................................................................................... 38

3. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................... 39

4. Makna Nilai Korelasi Spearman............................................................. 40

5. Batas Wilayah Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015 ........................ 41

6. Distribusi Penduduk Kelurahan Kampung Baru berdasarkan

Pendidikan Tahun 215 ........................................................................... 45

7. Distribusi Penduduk Kelurahan Kampung Baru berdasarkan Mata

Pencaharian Tahun 2015......................................................................... 47

8. Sumber Air Bersih Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015 .................. 47

9. Tempat Ibadah Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015 ........................ 48

10. Dimensi Ideologis Responden Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018 54

11. Dimensi Ritualistik Responden Kelurahan Kampung Baru .................. 55

12. Dimensi Eksperensial Responden Kelurahan Kampung Baru .............. 57

13. Dimensi Intelektual Responden Kelurahan Kampung Baru .................. 58

14. Dimensi Konsekuensional Resonden Kelurahan Kampung Baru ......... 60

15. Metode Keteladanan Responden Kelurahan Kampung Baru ................. 61

16. Metode Kebiasaan Responden Kelurahan Kampung Baru ................... 62

17. Metode Nasehat dan Cerita Responden Kelurahan Kampung Baru ..... 63

18. Metode Targib wa Tarhib Responden Kelurahan Kampung Baru ........ 66

19. Tabel Silang Pendidikan Terakhir Responden dengan Tingkat

Religiusitas Orang Tua Kelurahan Kampung Baru ............................... 67

20. Tabel Silang Pekerjaan Responden dengan Tingkat Religiusitas Orang

Tua Kelurahan Kampung Baru .............................................................. 68

Page 19: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xix

21. Hasil Olah Data Rank Spearman ........................................................... 72

22. Tabel Silang Tingkat Religiusitas Orang Tua dengan Internalisasi

Nilai-nilai Anti Kekerasan pada Anak.................................................... 73

Page 20: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Kasus Kekerasan pada Anak di Indonesia ............................................. 22. Kerangka Pikir ....................................................................................... 233. Peta Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018 ......................................... 424. Struktur Organisasi Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018 ................. 435. Struktur Organisasi Lingkungan/RT Kelurahan Kampung Baru Tahun

2018 ....................................................................................................... 436. Identitas Responden menurut Jenis Kelamin Kelurahan Kampung

Baru Tahun 2018 .................................................................................... 507. Identitas Responden menurut Usia Kelurahan Kampung Baru Tahun

2018 ........................................................................................................ 508. Identitas Responden menurut Pendidikan Terakhir Kelurahan

Kampung Baru Tahun 2018 ................................................................... 519. Identitas Responden menurut Pekerjaan Kelurahan Kampung Baru

Tahun 2018 ........................................................................................... 5210. Tingkat Religiusitas Orang Tua Kelurahan Kampung Baru .................. 6911. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan pada Anak Kelurahan

Kampung Baru ....................................................................................... 71

Page 21: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iABSTRAK ..................................................................................................... iiHALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iiiHALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ivSURAT PERNYATAAN .............................................................................. vRIWAYAT HIDUP ....................................................................................... viMOTTO ......................................................................................................... viiPERSEMBAHAN .......................................................................................... viiiSANWACANA .............................................................................................. ixDAFTAR ISI .................................................................................................. xiiiDAFTAR TABEL .......................................................................................... xviDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang .................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 6

1. Tinjauan tentang Orang Tua ......................................................... 62. Tinjauan tentang Anak .................................................................. 63. Tinjauan tentang Religiusitas ....................................................... 64. Tinjauan tentang Kekerasan ........................................................ 105. Tinjauan tentang Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan .......... 15

5.1 Nilai-nilai Anti Kekerasan .................................................... 15B. Landasan Teori .................................................................................. 22C. Kerangka Pikir .................................................................................. 25D. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 27E. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 28

III. METODE PENELITIANA. Tipe Penelitian .................................................................................. 29B. Definisi Konseptual .......................................................................... 29C. Definisi Operasional ......................................................................... 30D. Lokasi Penelitian ............................................................................... 33E. Unit Analisis ...................................................................................... 33

Page 22: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xiv

F. Populasi Penelitian ............................................................................ 341. Populasi ........................................................................................ 342. Sampel .......................................................................................... 34

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 36H. Teknik Pengolahan Data ................................................................... 37I. Uji Instrumen .................................................................................... 39

1. Uji Validitas .................................................................................. 392. Uji Reliabilitas .............................................................................. 40

J. Teknik Analisis Data .......................................................................... 40

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANA. Letak Administrasi dan Geografis ..................................................... 42B. Struktur Organisasi ........................................................................... 43C. Kependuduk ...................................................................................... 45D. Sarana dan Prasarana Kelurahan Kampung Baru .............................. 48

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Identitas Responden ........................................................................... 50B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................. 53

A. Tingkat Pemahaman Agama Orang Tua ....................................... 53B. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan ....................................... 60

C. Tabel Silang ...................................................................................... 68D. Tingkat Pemahaman Agama Orang Tua ........................................... 69E. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan Pada Anak........................... 70F. Interpretasi Korelasi Rank Spearman ............................................... 72G. Pembahasan ....................................................................................... 75

1. Tingkat Pemahaman Agama Orang Tua ........................................ 752. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan Pada Anak ...................... 783. Hubungan Tingkat Pemahaman Agama Orang Tua dengan

Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan Pada Anak ..................... 814. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 84

VI. PENUTUPA. Kesimpulan ........................................................................................ 87B. Saran ................................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 23: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Definisi Operasional ............................................................................... 322. Hasil Uji Validitas dengan Menggunakan Rumus Korelasi Product

Moment ................................................................................................... 39

3. Hasil Uji Reliabilitas............................................................................... 40

4. Makna Nilai Korelasi Spearman............................................................. 41

5. Batas Wilayah Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015 ......................... 42

6. Distribusi Penduduk Kelurahan Kampung Baru berdasarkan

Pendidikan Tahun 215 ........................................................................... 46

7. Distribusi Penduduk Kelurahan Kampung Baru berdasarkan Mata

Pencaharian Tahun 2015......................................................................... 47

8. Sumber Air Bersih Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015 .................. 48

9. Tempat Ibadah Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015 ........................ 49

10. Dimensi Ideologis Responden Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018 54

11. Dimensi Ritualistik Responden Kelurahan Kampung Baru .................. 55

12. Dimensi Eksperensial Responden Kelurahan Kampung Baru .............. 57

13. Dimensi Intelektual Responden Kelurahan Kampung Baru .................. 58

14. Dimensi Konsekuensional Resonden Kelurahan Kampung Baru ......... 60

15. Metode Keteladanan Responden Kelurahan Kampung Baru ................. 61

16. Metode Kebiasaan Responden Kelurahan Kampung Baru ................... 63

17. Metode Nasehat dan Cerita Responden Kelurahan Kampung Baru ..... 64

18. Metode Targib wa Tarhib Responden Kelurahan Kampung Baru ......... 67

19. Tabel Silang Pendidikan Terakhir Responden dengan Tingkat

Pemahaman Agama Orang Tua Kelurahan Kampung Baru .................. 68

20. Tabel Silang Pekerjaan Responden dengan Tingkat Pemahaman

Agama Orang Tua Kelurahan Kampung Baru ...................................... 69

21. Hasil Olah Data Rank Spearman ........................................................... 72

Page 24: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xvi

22. Tabel Silang Tingkat Pemahaman Agama Orang Tua dengan

Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan pada Anak................................ 74

Page 25: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ....................................................................................... 262. Peta Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018 ......................................... 433. Struktur Organisasi Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018 ................. 444. Struktur Organisasi Lingkungan/RT Kelurahan Kampung Baru Tahun

2018 ....................................................................................................... 455. Identitas Responden menurut Jenis Kelamin Kelurahan Kampung

Baru Tahun 2018..................................................................................... 506. Identitas Responden menurut Usia Kelurahan Kampung Baru Tahun

2018 ........................................................................................................ 517. Identitas Responden menurut Pendidikan Terakhir Kelurahan

Kampung Baru Tahun 2018 ................................................................... 528. Identitas Responden menurut Pekerjaan Kelurahan Kampung Baru

Tahun 2018 ........................................................................................... 529. Tingkat Pemahaman Agama Orang Tua Kelurahan Kampung Baru ..... 7010. Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan pada Anak Kelurahan

Kampung Baru ....................................................................................... 72

Page 26: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Orang tua merupakan orang pertama yang dikenal anak. Orang tua merupakan

orang pertama yang membimbing tingkah laku (Mardiyah, 2015). Orang tua yang

dimaksud di sini adalah ayah dan ibu yang melahirkan kita. Orang tua merupakan

pendidik pertama dan yang paling utama dalam membentuk karakter dan potensi

seorang anak. Oleh karena itu, hendaknya setiap orang tua harus benar-benar

memperhatikan pola pengasuhan atau pendidikan yang diterapkan kepada

anaknya. Pola asuh yang baik akan mampu membentuk kepribadian anak menjadi

baik, sedangkan pola asuh yang buruk akan membentuk kepribadian yang buruk

pula. Orang tua disini tidak hanya sekedar memberikan fasilitas berupa

pendidikan formal, pakaian, makan dan minum tetapi juga berupa kasih sayang

dan perhatian.

Pola pengasuhan yang baik sebaiknya dipelajari dan diterapkan sejak dini.

Seorang anak yang mendapatkan perlakuan buruk dari orang tua akan cenderung

bertingkah laku buruk di masa dewasanya. Misal orang tua yang pola pengasuhan

anaknya terlalu otoriter atau menggunakan metode penghukuman (pemukulan)

maka anak tersebut akan cenderung berlaku kasar pada saat dewasa. Dalam hal ini

banyak sekali contoh kasus kekerasan pada anak yang terjadi di Indonesia.

Berikut data kasus kekerasan pada anak di Indonesia:

Page 27: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

2

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2011 2012 2013 2014 2016 2017

217831524311506633392737

Gambar 1.Kasus Kekerasan Pada Anak di Indonesia

Sumber: Setyawan (2015), Widiarni dan Permatasari (2017)

Kekerasan pada anak ini mempunyai dampak yang cukup membahayakan salah

satunya dari segi psikologi yaitu seorang anak yang mengalami perlakuan kasar

akan merasa takut kepada orang tuanya dan mengangap bahwa ia tidak dicintai.

Data penelitian menunjukkan bahwa 24 dari 100 ribu anak mengalami trauma

yaitu trauma yang berkenaan dengan pendarahan pada otak. Hal tersebut

disebabkan oleh minimnya kemampuan orang tua untuk mendidik anak (Sa’ad,

2016). Selain itu, anak laki-laki yang mengalami kekerasan ketika mereka

semakin besar, mereka cenderung menjadi sangat agresif dan bermusuhan dengan

orang lain, sedangkan anak perempuan sering mengalami kemunduran dan

menarik diri dari dunia sosial (Praditama, Nurhadi, Budiarti, 2015).

Dampak buruk di atas akan membawa masalah yang semakin meluas, melihat

bahwa anak adalah generasi penerus bangsa yang patut untuk dididik dengan baik.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

3

Maka untuk mengatasi banyaknya kasus kekerasan pada anak, penerapan nilai

ajaran agama Islam dengan baik bisa menjadi solusi yang baik. Hendaknya setiap

orang tua harus mampu memahami agama Islam dengan baik dan menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Agama Islam dinilai sebagai solusi yang tepat untuk

mengurangi kasus kekerasan pada anak dikarenakan di masyarakat Indonesia

merupakan mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Selain itu, tentunya

setiap agama selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menciptakan nilai-

nilai anti kekerasan dalam segala aspek kehidupan termasuk juga agama Islam.

Agama Islam adalah agama yang telah mengatur semua masalah dalam kehidupan

manusia, baik hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan

manusia maupun manusia dengan alam sekitar. Karena itu agama Islam disebut

sebagai agama rahmatan lil alamin yang artinya agama yang membawa rahmat

(kasih sayang) bagi seluruh alam semesta. Oleh karena itu, di dalam agama Islam

terdapat banyak ayat Al-Qur’an dan Hadist yang mengajarkan mengenai nilai

kasih sayang dan kelembutan. Salah satunya yaitu terdapat dalam Q.S Ali ‘Imran

ayat 159 yaitu:

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembutterhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar,tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu”

Berdasarkan ayat di atas, jelas sekali bahwa agama Islam sangat mengajarkan

mengenai nilai kelemah lembutan. Namun, untuk melihat fakta di lapangan bahwa

penerapan agama Islam dapat mengurangi kasus kekerasan pada anak perlu di

lakukan penelitian. Penelitian ini memfokuskan pada hubungan tingkat

Page 29: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

4

religiusitas orang tua dengan internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada anak di

Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas berikut rumusan masalah penelitian yaitu

Apakah terdapat hubungan antara tingkat religiusitas orang tua dengan

internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada anak di masyarakat Kelurahan

Kampung Baru?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat

religiusitas orang tua dengan internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada anak di

masyarakat Kelurahan Kampung Baru.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini dapat diharapkan mempunyai manfaat yaitu

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah referensi terhadap kajian Sosiologi Agama dan Sosiologi

Keluarga

b. Sebagai bahan acuan dan referensi penelitian sejenis selanjutnya

2. Manfaat Praktis

a. Menambah motivasi bagi orang tua untuk meningkatkan religiusitas

dengan baik.

b. Memberikan solusi dalam mengurangi kasus kekerasan pada anak.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Orang Tua

Orang tua menurut Gunarsa (1976) adalah dua individu yang berbeda

memasuki kehidupan bersama dengan membawa pandangan, pendapat, dan

kebiasaan sehari-hari (Febriana, Deliana, dan Muhammad, 2014). Orang tua

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ayah dan ibu yang melahirkan.

Orang tua adalah keluarga inti yaitu tempat sosialisasi pertama bagi anak.

Sehingga orang tua memegang peran penting dalam proses internalisasi nilai-

nilai anti kekerasan.

2. Tinjauan tentang Anak

Noviyani (2016) menetapkan bahwa batas usia remaja berkisar pada usia 10

tahun sampai usia 21 tahun. Sedangkan menurut UU No. 4 tahun 1979

mengenai kesehjateraan anak menyebutkan bahwa remaja adalah individu

yang belum mencapai usia 21 tahun. Jadi dalam penelitian ini remaja adalah

individu yang mencapai usia 10 - 21 tahun.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

6

3. Tinjauan tentang Religiusitas

Religiusitas adalah tingkat keimanan agama seseorang yang dicerminkan

dalam keyakinan, pengalaman dan tingkah laku yang menunjuk kepada aspek

kualitas dari manusia yang beragama untuk menjalani kehidupan sehari-hari

dengan baik (Putri, 2012). Sedangkan menurut Edward Tylor (1922) agama

adalah suatu kepercayaan terhadap hal-hal yang bersifat spritual. Manusia

mengambangkan kepercayaan agama dalam rangka menjelaskan persoalan-

persoalan, seperti mimpi, visi, ketidaksadaran dan kematian (Haryanto, 2016).

Jadi, agama adalah seperangkat kepercayan yang memiliki praktik-praktik

tertentu dalam pengamalannya meliputi hal-hal spiritual maupun non spiritual.

Menurut Jalaludin (2016) agama memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Berfungsi Edukatif

Agama berfungsi edukatif yaitu memberikan pelajaran atau pendidikan

bagi penganutnya. Dalam hal ini agama memuat perintah dan larangan

sehinggan penganutnya bisa membedakan yang benar dan salah.

2. Berfungsi Penyelamat

Keselamatan yang dimaksud dalam agama yaitu keselamatan di dunia dan

keselamatan di akhirat. Agama sebagai sarana untuk menyelamatkan

penganutnya dalam kehidupan dunia dan akhirat melalui petunjuk yang

termuat dalam Al-Qur’an dan Hadist.

3. Berfungsi sebagai pendamaian

Agama berfungsi sebagai pendamaian pada jiwa manusia. Sesuai degan

yang terdapat dalam Q.S Ar-Ra’du ayat 28 “Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah hati menjadi tenang”. Dalam agama penganutnya diajari

Page 32: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

7

untuk mengenal dan selalu mengingat Allah, sehingga penganutnya

mendapatkan kedamaian jiwa.

4. Berfungsi sebagai social control

Para penganut agama terikat secara batin kepada ajaran agama tersebut.

Agama sebagai nilai, norma dan pedoman hidup sehingga bisa menjadi

kontrol sosial bagi individu maupun kelompok dalam melakukan suatu

tindakan tertentu.

5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas

Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki

kesamaan dalam kesatuan yaitu rasa iman dan kepercayaan, atau dalam

Islam rasa solidaritas ini biasa disebut ukhuwah, yang artinya rasa

persaudaraan sesama muslim.

6. Berfungsi transformatif

Ajaran agama dapat mengubah kehidupan individu maupun kelompok

menuju sebuah kehidupan baru yang lebih sesuai dengan aturan agama

tersebut.

7. Berfungsi kreatif

Ajaran agama mendorong dan mengajak para pengnutnya untuk bekerja

lebih produktif bukan hanya untuk kepentingan pribadi namun juga

kepentingan orag lain.

8. Berfungsi sublimatif

Ajaran agama menerima segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat

ukhrawi, melainkan juga yang bersifat duniawi, sebagai suatu bentuk

ibadah apabila dilakukan dengan niat tulus karena Allah.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

8

Selain itu agama berdasarkan Ensiklopedia Agama Islam (1992), agama memiliki

beberapa unsur yaitu

1. Pengakuan adanya kekuatan gaib yang menguasai atau mempengaruhi

kehidupan manusia

2. Keyakinan bahwa keselamatan hidup manusia tergantung pada adanya

hubungan baik antara manusia dengan kekuatan gaib

3. Sikap emosional pada hati manusia terhadap kekuatan gaib, seperti sifat takut,

hormat, cinta, penuh harap, pasrah, dan lain-lain

4. Tingkah laku tertentu yang dapat diamati, seperti sholat, doa, puasa, zakat,

suka menolong, tidak korupsi dan lain sebagainya (Mohammad dan Mustofa,

2014).

Menurut Glock & Stark (1966) ada lima dimensi atau aspek dari religiusitas

tersebut, yaitu:

1. Dimensi ideologis (religious belief)

yaitu dimensi yang menunjukkan tingkat keyakinan seseorang terhadap

kebenaran agamanya, terutama terhadap ajaran-ajaran yang fundamental.

2. Dimensi ritualistik (religious practice)

Yaitu dimensi yang menunjukkan tingkat kepatuhan seseorang dalam

mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual yang dianjurkan di dalam agamanya.

Kepatuhan ini ditunjukkan dengan mengerjakan rukun islam yaitu membaca

dua kalimat syahadat, mengerjakan shalat, menunaikan zakat, puasa ramdhan,

dan naik haji apabila mampu.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

9

3. Dimensi eksperiensial (religious feeling atau experiential dimension)

yaitu menunjukkan seberapa jauh tingkat seseorang dalam merasakan dan

mengalami perasaan-perasaan atau pengalaman-pengalaman religiusnya.

Misalnya seberapa besar seseorang merasakan kedekatan dengan Tuhannya,

kedamaian, keyakinan akan doanya terkabul, atau keyakinannya bahwa Tuhan

akan memberikan pertolongan. Dalam hal ini akan menimbulkan rasa sabar,

tenang, syukur, tawadhu’ dan sifat baik lainnya.

4. Dimensi intelektual (religious knowledge)

yaitu menunjukkan tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap

ajaran-ajaran agamanya, terutama yang termuat dalam kitab suci atau

pedoman pokok agamanya. Misalnya apakah individu memahami bagaimana

melakukan sholat/sembahyang, apakah sebagai orang tua paham bagaimana

mendidik anak sesuai dengan syariat islam.

5. Dimensi konsekuensial (religious effect)

yaitu menunjukkan tingkatan seseorang dalam berperilaku yang dimotivasi

oleh ajaran agamanya atau seberapa jauh seseorang mampu menerapkan

ajaran agamanya dalam perilaku hidupnya sehari-hari. Misalnya jika ajaran

agamanya mengajarkan untuk beramal, maka dia kemudian dengan senang

hati mendermakan uangnya untuk kegiatan sosial atau ketika dalam mendidik

anak ia senantiasa mengajarkan kebaikan sesuai syariat Islam. (Afiatin, 1998)

4. Tinjauan tentang Kekerasan

Kekerasan sebagai salah satu bentuk agresi, memiliki definisi yang beragam.

Abuse adalah kata yang biasa diterjemah menjadi kekerasan, penganiayaan,

Page 35: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

10

penyiksaan, atau perlakuan salah. Dengan demikian, kekerasan adalah

perilaku yang tidak layak yang mengakibatkan kerugian atau bahaya secara

fisik, psikologis, atau finansial, baik yang dialami individu atau kelompok

(Huraerah, 2012). Berdasarkan Hidayati (2016), kekerasan dapat dibedakan

menjadi empat bentuk, yaitu:

1. Kekerasan fisik, yang termasuk kekerasan jenis ini adalah; menampar,

menendang, memukul, mencekik, mendorong, menggigit, membenturkan,

mengancam dengan benda tajam dan sebagainya. Dampak kekerasan ini

dapat dilihat secara jelas seperti; memar, berdarah, patah tulang, pingsan,

dan bentuk kondisi lain yang kondisinya lebih berat.

2. Kekerasan psikis, bentuk kekerasan ini tidak begitu mudah dikenali, sebab

akibat yang diderita korban tidak memberikan bekas yang nampak jelas

bagi orang lain. Wujud konkret kekerasan tersebut yaitu penggunaan kata-

kata kasar, penyalahgunaan kepercayaan, mempermalukan orang lain,

melontarkan ancaman dengan kata-kata, dan lain sebagainya.

3. Kekerasan seksual, yang termasuk dalam ketegori ini adalah segala

tindakan yang muncul dalam bentuk paksaan atau mengancam dengan

kekerasan untuk melakukan hubungan seksual (sexual intercourse).

4. Kekerasan ekonomi, kekerasan ini biasanya terjadi di lingkungan keluarga.

Contoh dari kekerasan ini adalah memaksa anak yang berusia di bawah

umur untuk bekerja.

Faktor- faktor penyebab kekerasan pada anak menurut Endira (2016) yaitu:

Page 36: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

11

1. Kemiskinan

Kemiskinan adalah kondisi kekurangan dari segi ekonomi. Orang tua yang

sedang mengalami kemiskinan biasanya cenderung mengalami stres dan

melampiaskan kekesalannya pada sang anak. Ketidakmampuan untuk

memenuhi kebutuhan sang anak membuat orang tua melakukan kekerasan

pada anak.

2. Stres

stres yang dialami oleh Orang Tua akan mengakibatkan kehilangan

kendali emosionalnya sehingga bisa mnyebabkan terjadinya tindak

kekerasan pada anak.

3. Pengetahuan Orang Tua Atau Pengasuh Yang Kurang

Pengetahuan atau skill orangtua sangat berpengaruh pada bagaimana cara

berinteraksi dengan anak. Kebanyakan kasus kekerasan kepada anak

banyak disebabkan ketidaktahuan orangtua mengenai bagaimana cara

mendidik anak dengan baik. Orang tua yang tidak mengetahui ilmunya

biasanya akan menggunakan kekerasan fisik agar anaknya mau menurut

dan patuh akan perintahnya.

4. Dorongan Seksual Yang Tidak Terkendali

Salah satu bentuk kekerasan yang lainnya yaitu kekerasan seksual, tidak

jarang kekerasan seksual ini dilakukan oleh keluarga terdekat dari sang

anak seperti ayah, ibu, kakek, nenek, saudara ipar atau yang lainnya.

5. Keberadaan Anak Yang Tidak Diinginkan

Anak yang tidak diinginkan oleh orangtuanya, adalah salah satu dari

korban kekerasan. Orangtua yang tidak mengharapkan kehamilannya,

Page 37: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

12

sejak masih dalam kehamilan, akan melakukan segala cara untuk

melenyapkan si anak. Hal ini bisa dilihat banyaknya kasus pembuangan

bayi. Dan fakta yang tidak bisa dipungkiri adalah penghuni panti asuhan

kebanyakan adalah anak yang tidak diketahui keberadaan orangtuanya.

Dalam Pasal 1 angka 15 (a) UU No. 35 tahun 2014 tentang Pelindungan Anak

dijelaskan bahwa “kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap anak yang

berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual,

dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,

pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum”. Dalam

tindak pidana kekerasan fisik yang terdapat dalam Pasal 1 angka 15 (a) di atas

terdapat beberapa unsur yaitu:

1. Setiap perbuatan terhadap anak..

2. Berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan fisik.

Berdasarkan kedua unsur kekerasan di atas, maka kekerasan fisik terhadap

anak dilarang dalam hukum pidana Islam karena hal tersebut bertentangan

dengan konsep pemeliharaan diri (hifz an-nafs). Menurut ‘Audah (2001)

Larangan ini sejalan dengan maqâshid syarî’ah yaitu untuk kemaslahatan

dunia dan akhirat dengan memelihara lima unsur pokok dalam kehidupan

manusia yaitu: agama, diri, akal, keturunan, dan harta. Adapun bentuk-

bentuk keadaan yang dikecualikan dan membolehkan melakukan

perbuatan yang terlarang bagi orang-orang yang memiliki karakter khusus

sebab kondisi seseorang atau keadaan masyarakat yang menuntut adanya

pembolehan ini sebagai berikut:

Page 38: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

13

1. Dalam pembelaan syar’i.2. Dalam mendidik.3. Dalam pengobatan.4. Dalam permainan kesatriaan.5. Dalam halalnya jiwa, anggota badan dan harta seseorang.6. Dalam hak dan kewajiban penguasa. (Hidayat, 2016)

Hukum Islam melarang semua bentuk kekerasan fisik terhadap anak, akan tetapi

dalam permasalahan tertentu dan dalam aturan tertentu diperbolehkan

menggunakan tindakan ta’dib (pengajaran) demi kemaslahatan anak untuk masa

depan. Adapun syarat-syarat dalam mendidik anak menurut ‘Audah (2001) yaitu:

1. Pendidikan wajib diberikan kepada anak kecil atas kesalahan yang telahdilakukannya, bukan atas kesalahan yang dikhawatirkan dilakukannya,

2. Pemukulan terhadap anak kecil juga tidak sampai melukainya, namundisesuaikan pada keadaan dan usianya,

3. Tidak pada muka dan tempat-tempat yang dikhawatirkan rawan sepertiperut dan kepala,

4. Harus dengan maksud pendidikan dan tidak berlebih-lebihan,5. Harus dianggap sebagai pendidikan untuk anak-anak.(Hidayat, 2016)

5. Tinjauan tentang Internalisasi Nilai-nilai Anti Kekerasan

Internalisasi nilai menurut Thoha (2006) yaitu merupakan teknik dalam

pendidikan nilai yang sasarannya adalah sampai pada pemilikan nilai yang

menyatu dalam kepribadian dan perilaku individu. Sedangkan menurut

Chaplin (2005) Internalisasi adalah penggabungan atau penyatuan sikap,

standar tingkah laku, pendapat, dan lainnya di dalam kepribadian. Ihsan

(1997), memaknai internalisasi sebagai upaya yang dilakukan untuk

memasukkan nilai-nilai ke dalam jiwa sehingga menjadi miliknya. dari ketiga

pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa internalisasi adalah proses

penanaman suatu nilai, sikap atu budaya kepada individu tertentu yang

menjadi obyek.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

14

a. Nilai-nilai Anti Kekerasan

Secara teoritis, kekerasan terhadap anak (child abuse) dapat

didefinisikan sebagai peristiwa perlukaan fisik, mental, atau seksual

yang umumnya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai tanggung

jawab terhadap kesejahteraan anak. Contoh yang paling jelas sebagai

bentuk kekerasan terhadap anak ialah pemukulan atau penyerangan

secara fisik berkali­ kali sampai terjadi luka atau goresan (Suyanto,

2013). Berdasarkan hasil analisis terhadap kandungan QS. Ali ‘Imran

ayat 159, terdapat beberapa konsep anti kekerasan yang dapat

diimplementasikan dalam mendidik anak, sebagai berikut:

1. Berlaku lemah lembut

Kandungan dari Q.S Ali ‘Imran ayat 159 ialah sifat perintah untuk

bersikap lemah lembut, sebagai mana yang terdapat dalam kutipan

ayatnya “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah, engkau (Nabi

Muhammad SAW) berlaku lemah lembut terhadap mereka”. Sikap

lemah lembut merupakan suatu sifat pada diri seseorang yang mana

seseorang tersebut mampu bertutur kata yang tidak menyakiti orang

lain dengan perkataan ataupun perbuatan, serta memberikan

kemudahan dan ketenteraman kepada orang lain. Sifat ini merupakan

faktor subyektif yang harus dimiliki oleh setiap orang dalam

melakukan proses sosialisasi dalam kehidupannya.

2. Pemaaf

Maaf artinya menghapus semua kesalahan yang pernah dilkukan oleh

individu lain terhadap diri kita. Sikap pemaaf ini bisa menjadikan

Page 40: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

15

individu menjadi pribadi yang lebih tenang dan tidak menimbulkan

dendam terhadapa orang lain.

3. Musyawarah

Musyawarah adalah salah satu cara yang paling adil dan baik dalam

mencapai mufakat atau kesepakatan, dengan bermusyawarah akan

lebih menjauhkan dari persilisihan dan percekcokan (Jauhari, 2016).

Sedangkan menurut PBB nilai–nilai anti kekerasan (budaya damai) meliputi:

1. Menghormati hak hidup2. Keadilan3. Solidaritas4. Toleransi5. Hak asasi manusia6. Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. (Hayadin, 2017)

Dalam Islam ada sebuah hadist tentang memukul anak ketika enggan menjalankan

shalat yaitu Rasulullah SAW bersabda:

“Perintahkanlah anak-anak kalian shalat saat (menginjak usia) tujuh (tahun),dan pukullah mereka (jika tetap enggan mengerjakan shalat) saat (menginjakusia) sepuluh (tahun karena sudah mendekati masa balig), dan pisahlahmereka di tempat-tempat tidur” (HR. Abu Dawud)

Berdasarkan Sa’ad (2016) Dari hadist diatas ada 8 pelajaran edukatif yang bisa

dipetik dari hadist tentang memukul anak ketika enggan menjalankan shalat yaitu:

1. Membiasakan anak menjalankan shalat sejak usia tujuh tahun. Kesimpulan

dari redaksi “perintahkan” menunjukkan suatu hal yang wajib. Hikmahnya

adalah agar anak terbiasa menjalankan shalat, sehingga ketika usia baligh

mudah untuk mengerjakan shalat.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

16

2. Anak lebih siap pada usia tujuh tahun. Melatih dan membiasakan anak

untuk menjalankan anak pada usia tujuh tahun lebih tepat karena

berdasarkan watak anak pada usia ini lebih mudah menurut, cenderung

meniru dan belum terhalang kebiasaan buruk yang lain. Pada usia inilah

fase pembangunan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan tekad yang kuat

tidak terkotori oleh perilaku buruk yang lain.

3. Bertahap dalam mendidik anak. Dari usia tujuh tahun sampai sepuluh

tahun merupakan tahap proses, pembiasaan, dorongan dan latihan,

sehingga waktu selama tiga tahun tersebut cukup untuk proses konsistensi

dalam menjalankan shalat.

4. Tanggung jawab orang tua lebih besar, dan pukulan lebih dulu diharuskan

bagi orang dewasa sebelum anak. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

menyampaikan penjelasan menawan terkait persoalan ini “siapapun yang

ditaati wajib memerintahkan orang yang taat untuk shalat, bahkan anak-

anak yang belum balig. Terkait hadist tentang memukul anak ketika

enggan shalat, siapa yang punya anak lalu ia tidak perintahkan shalat,

maka orang tua harus dihukum jika tidak memerintahkan yang kecil.

Orang tua harus diberi hukuman berat terkait hal ini, karena ia durhaka

kepada Allah dan rasul-Nya.”

5. Tiga tahun cukup untuk perencanaan positif. Jika diakumulasikan jumlah

shalat selama tiga tahun mencapai 5.745 kali. Sebanyak inilah anak

latihan untuk disiplin. Jumlah sebanyak ini dianggap sudah cukup untuk

menata anak mengerjakan shalat dari sisi akidah, penerapan dan

pengaturan waktu secara teratur dan disiplin.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

17

6. Shalat sebagai model untuk interaksi dengan perilaku-perilaku lain. Shalat

adalah tiang agama dan pondasi utama Islam. Meninggalkan shalat adalah

perbuatan kafir menurut jumhur ulama. Namun, jika anak membangkan

dalam hal lain apakah anak juga harus dipukul. Berdasarkan hadist diatas

maka dapat disimpulkan bahwa diperlukan waktu tiga tahun untuk

pembelajaran dengan beragam langkah-langkah yang bersifat dorongan

dan latihan. Anak tidak boleh dipukul sebelum usia sepuluh tahun.

7. Rasulullah SAW tak pernah sekalipun memukul kecuali ketika larangan

Allah dilanggar, ketika itulah beliau membalas karena Allah. Mendidik

dengan penghormatan, penghargaan, cinta dan kepercayaan, bukan dengan

menkut-nakuti.

Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan teori yang dikemukakan oleh

Nadjih dan Imroatun (2016) yaitu ada beberapa metode pendidikan Islam yang

ada dalam dalam hadis sebagai berikut.

1. Metode Keteladanan

Fitrah manusia terhadap figur teladan bersumber dari kecenderungan

alamiah meniru yang lebih baik darinya. Peniruan adalah kondisi mental

seseorang yang senantiasa merasa bahwa dirinya berada dalam perasaan

yang sama dengan kelompok lain (empati) yang memiliki kelebihan. Anak

lebih cenderung meniru orang dewasa. Hal ini sesuai dengan tahapan

sosialisasi yaitu tahap play stage (meniru). oleh karena itu orang tua harus

mampu menjadi teladan yang baik untuk anaknya. Selain itu pemilihan

lingkungan bermain dan sekolah yang baik juga berpengaruh dalam

Page 43: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

18

perkembangan keteladanan ini. Hendaknya benar-benar diperhatikan

segala aktivitas anak dalam dunia nyata maupun saat menyentuh dunia

maya.

2. Metode Kebiasaan

Orang tua mempunyai peran penting dalam mendidik anak melalui metode

kebiasaan. Orang Tua harus membiasakan anaknya bersikap pemaaf,

lemah lembut, dan baik sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang tidak

suka melakukan kekerasan. Metode kebiasaan ini perlu dilakukan latihan

secara terus menerus dan diulang-ulang. Nadjih dan Imroatun (2016)

menyebutkan sebuah hadist Rasulullah mengajarkan tentang kebiasaan

yaitu

“Dari Abu Hurairah bahwa Rasululluh Shallallahu'alaihi wasallammasuk ke dalam masjid, lalu ada seorang laki-laki yang ikut masukkemudian shalat. Setelah itu ia datang kepada Rasulullah saw denganmengucapkan salam kepada Rasulullah saw dan beliau membalassalamnya sambil berkata “kembalilah dan ulangi shalatmu karenakamu belum mengerjakan shalat!” la lalu kembali lagi danmengulangi shalatnya seperti shalat pertamanya. Kemudian ia datanglagi kepada Rasulullah saw dengan mengucapkan salam kepadabeliau dan Rasulullah saw berkata,"Wa'alaika as-salam. Kembali danulangi lagi shalatmu karena kamu belum mengerjakan shalat, laluorang tersebut shalat seperti itu sampai tiga kali. Setelah itu orangtersebut berkata "Demi Dzat yang mengutus engkau denganmembawa kebenaran, aku tidak bisa shalat lebih baik lagi dari yangseperti ini, maka ajarilah aku!" Rasulullah saw. lalu bersabda,”jikakamu telah berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah kemudian bacaAl-Qur'an yang mudah bagimu. Kemudian ruku'lah hingga kamutenang (tuma'ninah) dalam rukumu dan bangkitlah dari ruku' hinggakamu berdiri tegak. Lalu sujudlah kamu hingga kamu tenang(tuma'ninah) dalam sujudmu, dan bangkitlah dari sujud hingga kamutenang (tuma'ninah) dalam keadaan duduk. Kerjakanlah semua haltersebut pada setiap shalatmu”. (HR. Nasa’i) dalam Nadjih danImroatun (2016)

Page 44: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

19

3. Metode Nasehat dan Cerita

Nasihat berpengaruh positif dalam meninggalkan bekas pada anak dalam

mengoptimalkan akal dan pendengarannya. Dalam interaksi orang tua dan

anak, metode ini dapat menjadi ungkapan perhatian orang tua terhadap

anak. Nasihat yang baik lebih mengena di hati anak dengan lemah lembut

dan penuh kasih sayang untuk mengasah kepekaan jiwa dan menjaga

perasaan anak. Seperti yang disabdakan Rasulullah bahwa, “Agama itu

nasihat. Nasihat baik bagi Allah, kitabnya, Rasul-Nya, para pemimpin

kaum muslimin dan kaum awamnya”. (HR. Muslim) dalam Nadjih dan

Imroatun (2016)

4. Metode Targib wa Tarhib

Secara etimologi, kata targib diambil dari kata kerja ragaba yang

berarti menyenangi, menyukai, dan mencintai. Kata itu diubah menjadi

kata benda targib yang mengandung makna suatu harapan untuk

memperoleh kesenangan, kecintaan, kebahagiaan yang bisa dimunculkan

dalam bentuk janji-janji keindahan dan kebahagiaan merangsang harapan

dan semangat untuk memperolehnya. Secara umum targib adalah janji

yang disertai bujukan dan rayuan untuk menunda kemaslahatan, kelezatan

dan kenikmatan. Penundaan tersebut bersifat pasti, baik dan murni, serta

dilakukan melalui amal saleh atau pencegahan diri dari kelezatan yang

membahayakan (pekerjaan buruk). Dan yang jelas semuanya dilakukan

untuk membersihkan diri dalam rangka mendekatkan diri dan mencari

ridha Allah. Di sisi lain tarhib berasal dari kata rahaba yang berarti

Page 45: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

20

menakut-nakuti atau mengancam. Lalu kata itu diubah menjadi kata benda

tarhib yang berarti kebalikan dari targib, ancaman hukuman.

Tarhib adalah ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan

oleh perbuatan dosa, kesalahan atau pelanggaran syariat. Metode ini

didasarkan atas fitrah manusia yang diberikan Allah berupa dua sifat

alamiah yang kontradiktif. Satu sisi keinginan terhadap kekuatan,

kenikmatan, kesenangan hidup, dan kehidupan abadi yang baik yang

disertai ketakutan akan kepedihan, kesengsaraan dan kesudahan yang

buruk. Fokus pendidikan praktis bagi anak adalah dengan melatih dan

membiasakan. Penanaman kesan baik dan buruk pada diri anak melalui

targib dan tarhib mendukung secara komplementer. Masing-masing

berbentuk pujian (sawab) dihadapannya sekiranya tampak dari dirinya

perilaku yang baik. Celaan/teguran menjadi kebalikan ketika ia merasa

risih terhadap sesuatu yang tercela yang muncul dari dalam dirinya.

B. Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan perspektif fungsionalis. Boty (2015) menyebutkan

bahwa perspektif fungsionalis memandang masyarakat sebagai suatu jaringan

kelompok yang bekerjasama secara terorganisasi dan bekerja dalam suatu cara

yang teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang dianut oleh sebagian

besar masyarakat tersebut. Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil

dengan suatu kecenderungan untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras

dan seimbang. Perspektif ini melontarkan pandangan bahwa setiap kelompok atau

Page 46: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

21

lembaga melaksanakan tugas tertentu dan terus-menerus, karena hal itu dipandang

fungsional.

Secara esensial menurut Naszir (2009), prinsip-prinsip pokok perspektif ini adalah

sebagai berikut:

1. Masyarakat merupakan sistem yang kompleks yang terdiri dari bagian-

bagian yang saling berhubungan dan saling tergantung, dan setiap bagian-

bagian tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap bagian-bagian

lainnya.

2. Setiap bagian dari sebuah masyarakat eksis karena bagian tersebut

memiliki fungsi penting dalam memelihara eksistensi dan stabilitas

masyarakat secara keseluruhan; karena itu, eksistensi dari satu bagian

tertentu dari masyarakat dapat diterangkan apabila fungsinya bagi

masyarakat sebagai keseluruhan dapat diidentifikasi.

3. Semua masyarakat mempunyai mekanisme untuk mengintegrasikan

dirinya, yaitu mekanisme yang dapat merekatkannya menjadi satu; salah

satu bagian penting dari mekanisme ini adalah komitmen anggota

masyarakat kepada serangkaian kepercayaan dan nilai yang sama.

4. Masyarakat cenderung mengarah pada suatu keadaan ekuilibrium, dan

gangguan pada salah satu bagiannya cenderung menimbulkan penyesuaian

pada bagian lain agar tercapai harmoni atau stabilitas.

5. Perubahan sosial merupakan kejadian yang tidak biasa dalam masyarakat,

tetapi apabila hal tersebut terjadi, maka perubahan itu pada umumnya akan

Page 47: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

22

membawa konsekuensi-konsekuensi yang menguntungkan masyarakat

secara keseluruhan (Boty, 2015).

Jadi perspektif fungsionalis memandang agama berdasarkan fungsinya, agama

sebagai salah satu pedoman dalam menentukan nilai dan norma masyarakat harus

mampu melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga bisa mewujudkan

keteraturan sosial baik dari taraf individu, keluarga, masyarakat hingga bangsa.

Fungsi dan kedudukan agama dalam kehidupan manusia sebagai pedoman, aturan

dan undang-undang Tuhan yang harus di taati dan mesti dijalankan dalam

kehidupan. Agama sebagai way of life, sebagai pedoman hidup yang harus

diberlakukan dalam segala segi kehidupan. Orang yang beragama dapat

mendisiplinkan dirinya sendiri, menguasai nafsunya sesuai dengan ajaran agama.

Orang yang beragama cenderung berbuat baik sebanyak-banyaknya, dengan

hartanya, tenaganya dan pikirannya. Dan dia akan berusaha sehabis daya

upayanya untuk menghindarkan dirinya dari segala perbuatan yang keji dan

munkar (Muhammaddin, 2013).

C. Kerangka Pikir

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang wajib dididik dan diasuh dengan

baik. Penerapan pola asuh yang tepat sangat mempengaruhi kepribadian dan masa

depan anak. Namun, kasus kekerasan seringkali justru terjadi di dalam rumah,

seperti yang disebutkan dalam Global Report 2017: Ending Violence In

Childhood, bahwa sebanyak 73,7 persen anak-anak Indonesia berumur 1-14 tahun

mengalami kekerasan di rumah (Gerintya, 2017).

Page 48: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

23

Perspektif fungsionalis

Tingkat Religiusitas

1. Dimensi ideologis2. Dimensi ritualistik3. Dimensi

eksperiensial4. Dimensi intelektual5. Dimensi

konsekuensional

Internalisasi nilai-nilai AntiKekerasan

1. Metode keteladanan2. Metode kebiasaan3. Metode nasehat dan

cerita4. Metode targib wa

tarhib

Banyaknya kasus kekerasan tersebut dikarenakan orang tua tidak mempunyai

kontrol sosial yang kuat dan tidak memegang dengan teguh suatu nilai yang

mempunyai kebenaran di masyarakat. Maka, agama Islam bisa dijadikan pedoman

dalam mendidik anak khususnya dalam proses internalisasi nilai-nilai anti

kekerasan pada anak. Dalam hal ini, agama Islam memuat unsur nilai yang

bersifat lemah lembut dan tidak ada sama sekali unsur yang mengajarkan tentang

kekerasan. Oleh karena itu, apabila nilai agama Islam ini dapat berfungsi dengan

baik dalam sebuah keluarga, maka internalisasi nilai-nilai anti kekerasan akan

berjalan dengan baik pula. Seperti yang dijelaskan oleh perspektif fungsionalis

bahwa apabila masyarakat menerapkan suatu nilai sesuai dengan fungsinya maka

keteraturan sosial akan terwujud. Agama bisa menjadi solusi bagi internalisasi

nilai-nilai anti kekerasan yang baik pada anak.

Gambar 2. Kerangka Pikir

Page 49: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

24

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini dilakukan oleh Rendra Andi Christianto pada tahun 2013 yang

berjudul “Pendidikan Nilai-nilai anti kekerasan dalam Keluarga (Peranan Orang

Tua dalam Penerapan Nilai-nilai Nilai-nilai anti kekerasan dalam Keluarga di

GKMI Siloam)”. Penelitian ini tepatnya dilakukan di GKMI Silom, kota Salatiga,

Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan alat

instrumen berupa wawancara, FGD, dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses pendidikan

nilai-nilai anti kekerasan yang dilakukan oleh pihak gereja meliputi:

1. Ajaran nilai-nilai anti kekerasan

Ajaran nilai-nilai anti kekerasan disampaikan lewat pada ibadah-ibadah,

pemahaman Alkitab, katekisasi, seminar dan pembinaan tentang nilai-nilai anti

kekerasan. Selain melakukan sosialisasi, gereja juga melakukan pengajaran

nilai-nilai anti kekerasan melalui kalender gereja. Yaitu pada bulan Juli yaitu

bulan keluarga dan bulan September yaitu bulan nilai-nilai anti kekerasan.

Namun ada beberapa kendala yaitu jemaat tidak semua hadir dalam ibadah-

ibadah yang dilaksanakan dan kurangnya SDM untuk memberikan

pengetahuan melalui seminar. Sehingga menyebabkan pemahaman jemaat

tentang konsep nilai-nilai anti kekerasan menjadi minim. Selain itu, Pada

pengumpulan data melalui teknik Focus Group Discussion (FGD) dengan

orang tua, mereka menyatakan bahwa konsep nilai-nilai anti kekerasan telah

disosialisasikan dan diajarkan oleh gereja. Namun untuk penjabaran yang lebih

kongkret belum jelas, karena masih disampaikan hanya sebatas khotbah-

khotbah, sehingga jemaat kurang memahami dengan tepat tentang konsep nilai-

Page 50: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

25

nilai anti kekerasan. Padahal para orang tua menginginkan sesuatu hal yang

lebih dari itu. Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan seperti

Bulan Nilai-nilai anti kekerasan dan Bulan Keluarga, jemaat menginginkan

kegiatan yang lebih kreatif dan menarik.

2. Pemberdayaan Keluarga

Berdasarkan data-data penelitian, gereja baru memulai pemberdayaan keluarga

dengan cara memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai nilai anti kekerasan

kepada orang tua.

3. Penerapan Nilai Nilai-nilai anti kekerasan yang Dilakukan oleh Orang Tua

Penerapan nilai nilai-nilai anti kekerasan yang dilakukan oleh orang tua ada

beberapa cara yaitu

a. Orang tua mensosialisasikan dan menyampaikan nilai-nilai nilai-nilai anti

kekerasan mulai dari keluarga inti secara langsung, yaitu dengan

mengajarkan dan menanamkan nilai nilai-nilai anti kekerasan pada anak

sejak dini.

b. Perhatian pada aspek jasmani dan rohani. Perhatian dan kasih sayang dapat

menjadikan suatu lingkungan yang hangat bagi anak-anak, sehingga

keluarga dapat menolong anak untuk mengembangkan sikap maupun nilai

nilai-nilai anti kekerasan. Dalam hal ini orang tua tidak sebatas

menyerahkan kepada lembaga, misalnya dalam sekolah minggu. Tetapi turut

serta dalam memberikan kelanjutan pengajaran pada saat mereka sudah

pulang ke rumah. Hal ini mudah dilakukan bagi orang tua karena secara

tidak langsung anak-anak telah mengenal nilai nilai-nilai anti kekerasan dari

Sekolah Minggu yang berisi pengajaran tentang cinta damai Selain itu orang

Page 51: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

26

tua sangat mendukung kegiatan gereja dalam berbagai aspek misalnya dana

maupun tenaga. Berdasarkan hasil teknik Focus Group Discussion (FGD)

yang telah dilakukan pada orang tua, juga ditemukan bahwa orang tua

menyadari akan pentingnya ibadah dalam keluargaIstilah ibadah keluarga

bagi GKMI Siloam adalah Mimbar Keluarga. Pelaksanaannya tidak

terjadwal rutin, dan biasanya selain berkegiatan membaca Alkitab, berdoa,

dan bernyanyi memuji Tuhan, setiap anggota keluarga juga berbagi

pengalaman dan memberi masukan untuk anggota keluarga lainnya supaya

belajar saling mengakui dan menerima kesalahan.

c. Menerapkan nilai nilai-nilai anti kekerasan melalui penyelesaian konflik.

Mempertahankan hubungan sebagai suami-istri. Dalam teknik FGD dengan

orang tua, ditemukan bahwa menurut pihak laki-laki mereka

mempertahankan hubungan pernikahannya dengan cara saling

menyenangkan satu sama lain, menyadari bahwa istri adalah anugerah

pemberian dari Tuhan, berusaha membimbing dan pengorbanan. Menurut

salah satu peserta FGD, Ia mengatakan dengan cara seni mengasihi, yang

dimaksud seni mengasihi yaitu mengasihi melalui keahlian dengan

membuat karya yang mengasihi secara fisik. Menurut pihak perempuan,

dalam mempertahankan hubungan pernikahannya adalah dengan

berlandaskan atas dasar cinta. Mereka memahami bahwa suami itu adalah

anugerah yang diberikan Tuhan. Dan mengupayakan saling memaafkan

antara suami dan istri sehingga konflik yang terjadi tidak berlarut-larut,

karena menurut mereka suka danduka harus dilalui bersama.

d. Orang tua menerapkan nilai nilai-nilai anti kekerasan melalui keteladanan.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

27

Hasil teknik Focus Group Discussion (FGD) dengan para orang tua, orang

tua memberikan teladan dengan menjadi ayah dan ibu yang baik. Sebagai

kepala keluarga yang penuh tanggung jawab, peranan ayah adalah sangat

vital dan sangat mempengaruhi tujuan-tujuan masyarakat bangsa dan dunia.

Di dalam keluarga orang tua memberikan teladan dari hal terkecil, misalnya:

berdoa, kejujuran, dan sikap perbuatan

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir tersebut, maka dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat hubungan antara tingkat religiusitas orang tua terhadap

internalisasi nilai anti kekerasan pada anak.

Ha: Terdapat hubungan antara tingkat religiusitas orang tua terhadap

internalisasi nilai anti kekerasan pada anak .

Page 53: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

28

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian korelasi.

Pendekatan kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara

pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis dalam rangka

mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan

yang bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis yang ada (Solimun, 2001).

Sudjana dan Ibrahim (2007) menjelaskan mengenai pengertian dari metode

penelitian korelasional, “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau

lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi

dalam variabel lain.” Hal ini senada dengan Syaodih (2007) “studi hubungan

(associational study), disebut juga studi korelasional (correlational study),

meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih.” (Utami, 2013).

B. Definisi Konseptual

Definisi konseptual dalam penelitian ini meliputi variabel-variabel sebagai

berikut:

1. Variabel Independent

Variabel independent yaitu internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada

anakang mempengaruhi variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi

Page 54: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

29

variabel independent atau variabel bebas adalah tingkat religiusitas Orang

Tua. Variabel tingkat religiusitas orang tua dalam penelitian ini adalah diukur

dari seberapa tinggi tingkat pemahan agama yang dimiliki oleh para orang tua.

Religiusitas orang tua ini kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Variabel Dependent

Variabel dependent yaitu internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada anakang

tergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel

dependent atau variabel terikat adalah internalisasi nilai-nilai anti kekerasan

pada Anak. Internalisasi nila-nilai anti kekerasan pada Anak merupakan suatu

proses penanaman nilai anti kekerasan pada anak. Internalisasi ini dapat dilihat

dari bagaimana orang tua dalam kesehariannya mendidik sang anak.

C. Definisi Operasional

1. Tingkat Religiusitas

Agama sebagai sistem keyakinan dapat menjadi bagian inti dari system

system nilai yang ada dalam kebudayaan dari masyarakat yang

bersangkutan. mendefinisikan agama sebagai Seperangkat kepercayaan

atau aturan yang pasti untuk membimbing manusia dalam tindakannya

terhadap Tuhan, orang lain, dan terhadap dirinya sendiri. Agama

merupakan system yang mencakup cara bertingkah laku dan berperasaan

yang bercorak khusus, dan merupakan sistem kepercayaan yang juga

bercorak khusus. Agama berkeyakinan bahwa ada sejenis dunia spiritual

Page 55: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

30

yang mengajukan tuntutan terhadap perilaku, cara berfikir dan perasaan

kita. Agama dapat mempengaruhi sikap praktis manusia terhadap berbagai

aktivitas kehidupan sehari-hari. Ia dipandang sebagai jalan hidup yang

dipegang dan diwarisi turun temurun oleh masyarakat manusia.

2. Internalisasi Nilai Anti Kekerasan

Nilai adalah sesuatu yang abstrak, ideal, dan menyangkut persoalan

keyakinan terhadap yang dikehendaki, dan memberikan corak pada pola

pikiran, perasaan, dan perilaku. Dengan demikian, untuk melacak sebuah

nilai harus melalui pemaknaan terhadap kenyataan lain berupa tindakan,

tingkah laku, pola pikir dan sikap seseorang atau sekelompok orang.

Secara teoritis, kekerasan terhadap anak (child abuse) dapat didefinisikan

sebagai peristiwa perlukaan fisik, mental, atau seksual yang umumnya

dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap

kesejahteraan anak. Sedangkan internalisasi nilai menurut Thoha (2006)

yaitu merupakan teknik dalam pendidikan nilai yang sasarannya adalah

sampai pada pemilikan nilai yang menyatu dalam kepribadian dan perilaku

individu. Dalam penelitian ini internalisasi nilai-nilai anti kekerasan

menggunakan empat metode sesuai dengan yang dijelaskan oleh Nadjih

dan Imroatun (2016) yaitu metode keteladanan, metode kebiasaan, metode

nasehat dan cerita, serta metode targib wa tarhib.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

31

Tabel 2. Definisi Operasional

Variabel KonsepVariabel

Indikator SkalaPengukur-an

TingkatReligiusitasOrang Tua(Independent)

TingkatReligiusitasadalah tarafkemampuanpemahamanseseorang dalammemahami,menghayati danmenerjemahkanajaran agama(Islam), sepertipemahamanbidang akidah,bidang syari’ahdan bidangakhlak, dalampenerapankehidupansehari-hari.

1. Keyakinan agama

2. Pelaksanaan Ibadah

3. Pengalaman selamamenjalankan ajaran agamaIslam

4. Pengetahuan ajaran agamaIslam

5. Sebab yang ditimbulkan darimemeluk agama Islam(Akhlak)

Skala likert

InternalisasiNilai-nilaiAntiKekerasanPada Anak(Dependent)

Internalisasinilai-nilai AntiKekerasanadalah cara atauprosesmemasukannilai-nilai antikekerasankepada individu

1. Metode Keteladana. Memberikan teladan

bersikap lemah lembutb. Memberikan teladan

bersikap pemaafc. Memberikan teladan dalam

bermusyawarah2. Metode Kebiasaan

a. Membiasakan bersikaplemah lembut

b. Membiasakan bersikappemaaf

c. Membiasakanbermusyawarah

3. Metode Nasehat dan Ceritaa. Menasehati untuk bersikap

lemah lembutb. Menasehati untuk bersikap

pemaafc. Menasehati untuk

Skala likert

Page 57: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

32

bermusyawarahd. Menceritakan kisah

hikmah bersikap lemahlembut

e. Menceritakan kisahhikmah bersikap pemaaf

f. Menceritakan kisahhikmah bermusyawarah

4. Metode Targib wa Tarhiba. Memuji anak dalam

kebaikanb. Mengingatkan anak ketika

melakukan perbuatan dosaSumber: Diolah dari jurnal Afiatin, (1998) dan Imroatun dan Nadjih, (2016)

D. Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi menurut Moleong (2011) menyatakan, cara terbaik ditempuh

dengan jalan mempertimbangkan teori, subtantif, dan melihat di lapangan untuk

mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada di lapangan, sementara itu

keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga, perlu juga

dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian. Lokasi penelitian ini

di Kelurahan Kampung Baru, Bandar Lampung. Lokasi ini dipilih karena

efektifitas dan efisiensi jarak lokasi dengan peneliti, kesesuain dengan subtansi

penelitian serta pemahaman peneliti mengenai lokasi tersebut.

E. Unit Analisis

Unit analisis adalah hal atau sesuatu yang akan menjadi pokok atau fokus sebuah

penelitian. Unit analisis pada penelitian ini yaitu bapak atau ibu (orang tua)

masyarakat kelurahan Kampung Baru, Bandar Lampung yang sesuai dengan

kriteria responden.

Variabel KonsepVariabel

Indikator SkalaPengukuran

Page 58: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

33

F. Populasi Penelitian

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini berjumlah 328 kepala keluarga. Jumlah populasi

tersebut tersebar di dua lingkungan yaitu LK 1 terdiri dari RT 01, RT 02, RT

03, RT 04, dan RT 05, sedangkan LK 2 terdiri dari RT 01, RT 02, RT 03, RT

04, dan RT 05.

2. Sampel

a. Teknik pengambilan sampel

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

Purposive Sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel

secara sengaja atau dengan kriteria tertentu. Berikut kriteria sampel yang

digunakan dalam penelitian ini:

1. Beragama Islam

Peneliti memilih responden yang beragama islam dikarenakan

mayoritas masyarakat adalah beragama Islam, selain itu selama ini

agama Islam seringkali dikaitkan dengan tindak kekerasan.

2. Sudah menikah

Peneliti memilih responden yang sudah menikah karena dengan

demikian mereka sudah menjadi Orang Tua.

3. Memiliki anak berusia 10-21 tahun

Peneliti membatasi usia minimal anak sepuluh tahun agar mendapatkan

jawaban yang lebih mendalam dari Orang Tua yang sudah

berpengalaman mendidik anak, sedangkan batas maksimal dua puluh

Page 59: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

34

satu tahun dikarenakan pada rata-rata usia tersebutlah seorang anak

mulai punya keluarga sendiri, selain itu agar usia responden tidak

terlalu tua, sehingga pengalamannya masih fresh dan dapat memahami

pertanyaan dengan baik. Hal ini juga sesuai dengan definisi anak

remaja.

b. Teknik Penentuan Sampel

Menurut Setyorini (2007) untuk mengetahui jumlah sampel representatif

dapat menggunakan rumus Slovin, yaitu

Keterangan:

n = Besarnya sampel

N = Banyaknya populasi

e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Pada penelitian ini penulis menggunakan rumus Slovin, dengan rumus

tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari jumlah populasi yang ada di

Kelurahan Kampung Baru, Bandar Lampung, dengan mengambil batas

toleransi kesalahan ( e ) = 10%, sebagai berikut :

Page 60: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

35

jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 77 responden

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Kuesioner

Teknik ini yaitu dilakukan dengan cara melakukan pemberian daftar

pertanyaan kepada responden. Data yang dihasilkan dari kuesioner ini

merupakan data primer yang merupakan data paling utama dalam penelitian

ini. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu Orang Tua di

Kelurahan Kampung Baru, Bandar Lampung.

Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 17 April 2018 sampai 10 Mei 2018,

namun sebelumnya telah diadakan pra-riset dengan mendatangi kantor

Kelurahan dan juga Ketua RT Kampung Baru, Labuhan Ratu, Bandar

Lampung. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data

yang paling utama, penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi

rumah masyarakat yang menjadi responden satu persatu kemudian dalam

pengisiannya kuesioner dibacakan oleh peneliti, hal ini dilakukan agar

responden lebih paham dan mudah dalam menjawab pertanyaan

Page 61: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

36

2. Penelitian Kepustakaan

Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku referensi yang

berkaitan dengan topik penelitian. Penelitian kepustakaan digunakan untuk

mendapatkan data sekunder guna untuk menuliskan landasan teori sebagai

dasar menganalisis dan membahas permasalahan yang ada dalam penelitian

ini. Teori-teori tersebut digunakan sebagai pendukung data primer sehingga

penelitian ini mempunyai landasan yang kuat.

3. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan bukti penelitian berupa

dokumen-dokumen yang menunjang dalam penelitian ini. Dokumen tersebut

berupa data monografi Kelurahan Kampung Baru. Data monografi tersebut

digunakan sebagai penunjang untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian.

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat teknik kusioner dan

teknik penelitian kepustakaan.

H. Teknik Pengolahan Data

Menurut Martono (2016) proses pengolahan ada beberapa tahap yaitu:

1. Data Coding

Data coding merupakan suatu proses penyusunan data mentah secara

sistematis ke dalam bentuk yang mudah dibaca oleh mesin pengolah data.

Koding ini dilakukan dengan cara memberikan kode pada jawaban responden,

dalam penelitian ini jawaban dengan tingkata tertinggi diberi kode 5 hingga

Page 62: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

37

yang terendah diberi kode 1. Semisal, Selalu: 5, Sering:4, Kadang-kadang: 3,

Jarang: 2, Tidak pernah: 1

2. Data Entering

Data entering merupakan proses pemindahan data yang telah diubah dalam

kode angka ke dalam komputer. Proses ini dilakukan dengan cara

memasukkan data hasil koding ke dalam microsoft excel agar memudahkan

dalam mengolah data. Data entering ini menghasilkan tabulasi data tingkat

religiusitas dan internalisasi nilai-nilai anti kekerasan.

3. Data Cleaning

Data cleaning merupakan proses pengecekan untuk memastikan bahwa

seluruh data yang telah dimasukkan ke komputer sudah sesuai dengan

informasi yang sebenarnya.

4. Data Output

Data output merupakan tahap menyajikan hasil pengolahan data dengan

bentuk yang muda dibaca dan lebih menarik. Penyajian data ini dapat berupa

tabel atau gambar.

5. Data Analyzing

Data analyzing merupakan tahap menginterpretasikan data yang sudah

diperoleh selama pengumpulan data di lapangan.untuk menganalisis data ini

perlu alat uji statistik yang sesuai. Dalam penelitian ini digunakan rumus Rank

Spearman sebagai alat uji utama.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

38

I. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013) uji validitas dipakai untuk menentukan sah atau

validnya suatu kuesioner, kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner itu mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang dapat diukur oleh

kuesioner tersebut. Jenis uji validitas dalam penelitian ini adalah corelasi

product moment. Berikut ini merupakan hasil uji validitas yang telah

dilakukan:

Tabel 2. Hasil Uji Validitas dengan Menggunakan Rumus Korelasi ProductMoment

Pertanyaan R Hitung R Tabel KeputusanP1 0,393 0,286 ValidP2 0,291 0,286 ValidP3 0,412 0,286 ValidP4 0,423 0,286 ValidP5 0,420 0,286 ValidP6 0,333 0,286 ValidP7 0,324 0,286 ValidP8 0,292 0,286 ValidP9 0,307 0,286 ValidP10 0,449 0,286 ValidP11 0,301 0,286 ValidP12 0,335 0,286 ValidP13 0,369 0,286 ValidP14 0,511 0,286 ValidP15 0,531 0,286 ValidP16 0,678 0,286 ValidP17 0,568 0,286 ValidP18 0,541 0,286 ValidP19 0,649 0,286 ValidP20 0,464 0,286 ValidP21 0,521 0,286 ValidP22 0,537 0,286 ValidP23 0,627 0,286 ValidP24 0,480 0,286 ValidP25 0,659 0,286 ValidP26 0,683 0,286 ValidP27 0,488 0,286 ValidP28 0,316 0,286 Valid

Sumber: Olahan Data Primer, 2018

Page 64: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

39

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.

Penelitian itu disebut reliabel atau memiliki keunggulan kosistensi dalam

memberikan jawaban yang sama. (Aris, 2015) Uji reliabilitas pada penelitian

ini menggunakan metode cronbach alpha metode yang di gunakan untuk

mencari reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran. Dalam hal ini, sugiono

(2015) menyatakan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila

nilai koefisien reliabilitasnya minimal sebesar 0,60. Berikut hasil uji

reliabilitas yang telah dilakukan:

Tabel 3. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.863 28Sumber: Data Primer, 2018

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat pada kolom cronbach’s alpha terdapat

angka sebesar 0,863 yang menunjukkan besarnya reliabilitas kuesioner,

sedangkan angka 28 menunjukkan jumlah soal. Batas kuesioner bisa dikatakan

reliabel apabila menunjukkan angka >0,60, itu artinya 0,863 > 0,60 dan dapat

dikatakan reliabel.

J. Teknik Analisis Data

Menurut Suryanto dan Sutinah (2011) analisis data adalah suatu proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah di baca dan

diinterpretasikan. Kegiatan analisis data ini sering kali digunakan alat bantu

Page 65: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

40

seperti perhitungan dengan tes statistik, analisis data memeliki peran untuk

mengatur dan mengurutkan data, mengelompokkan data, mengkode kode dan

mengkategorikannya, yang bertujuan untuk menemukan tema dan hipotesis kerja.

Dalam penelitian ini uji statistik yang digunakan adalah rank spearman untuk

menguji hubungan antara tingkat religiusitas orang tua dan internalisasi nilai-nilai

anti kekerasan pada anak. Berikut rumus rank spearmen:

Keterangan:

rs : Koefisien korelasi rank spearman

di : Selisih setiap rank

n : Banyaknya pasangan data

untuk melihat kekuatan nilai kolerasi maka dipakai panduan tabel berikut:

Tabel 4. Makna nilai Korelasi SpearmanNilai Makna0.00 – 0.19 Sangat rendah/ sangat lemah0.20 – 0.39 Rendah/lemah0.40 – 0.59 Sedang0.60 – 0.79 Tinggi/kuat0.80 – 1.00 Sangat tinggi/sangat kuat

Sumber : Martono, 2016

Page 66: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

41

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak Administrasi dan Geografis

Kelurahan Kampung Baru secara administratif terletak di wilayah Kecamatan

Labuhan Ratu. Selain Kampung Baru ada lima kelurahan yang lain yaitu Kota

Sepang, Kampung Baru Raya, Labuhan Ratu, Labuhan Ratu Raya, Sepang Jaya.

Kelurahan Kampung Baru memiliki dua lingkungan dengan sepuluh rukun

tetangga. Jarak dari kelurahan Kampung Baru ke ibu kota kecamatan sekitar 2

KM, sedangkan jarak dari kelurahan ke ibu kota Kabupaten/Kota sekitar 6 KM.

Tabel 5. Batas Wilayah Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015Batas Kelurahan KecamatanSebelah utara Gedong Meneng Raja BasaSebelah selatan Kampung Baru Raya Labuhan RatuSebelah timur Raja Basa Raja BasaSebelah Barat Labuhan Ratu Labuhan Ratu

Sumber: Data Monografi Kelurahan Kampung Baru 2015

Letak Kelurahan Kampung Baru menunjukkan posisi berada pada tempat-tempat

strategis di Kota Bandar Lampung, seperti Universitas Lampung yang merupakan

lembaga pendidikan tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

Kelurahan Kampung Baru, khususnya dalam hal pengetahuan agama. Kemudian

untuk melihat gambar wilayah Kelurahan Kampung Baru, maka dapat dilihat dari

gambar peta berikut:

Page 67: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

42

Gambar 3.Peta Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018

Sumber: Google Maps, 2018

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu hal yang paling penting dalam pemerintahan.

Sebuah wilayah tanpa struktur organisasi tidak akan berjalan dengan baik dalam

kepemimpinannya. Agama Islam juga mengatur masalah kepemimpinan. Seperti

pada Q.S Ali Imron ayat 28 yaitu:

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir sebagaipemimpin, dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuatdemikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apapun dari Allah, kecualikarena siasat menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. DanAllah memperingatkan kamu akan dari (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allahtempat kembali.”

Berdasarkan hadist tersebut, maka seorang muslim dianjurkan untuk memilih

pemimpin seorang muslim. Terlihat dari struktur organisasi masyarakat Kampung

Baru bahwa semua anggota dalam organisasi tersebut beragama Islam. Itu artinya

Page 68: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

43

masyarakat Kelurahan Kampung Baru menerapkan agama Islam dengan baik.

Berikut gambar struktur organisasi Kelurahan Kampung Baru:

1. Struktur Organisasi Kelurahan Kampung Baru

Berikut bagan struktur organisasi Kelurahan Kampung Baru:

Gambar 4.Struktur Organisasi Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018

Sumber: Data Monografi Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018

2. Struktur Organisasi Lingkungan/RT Kelurahan Kampung Baru

Untuk melihat struktur organisasi lingkungan/RT Kelurahan Kampung

Baru berikut bagan struktur organisasi:

Camat Labuhan Ratu

A. Ardiansyah Makki. S.STP,M.H

Lurah Kampung Baru

Azzmawati, SE

Kasi Pemerintahan

Masroh

H. Masroh, SI

Kasi Pembangunan

Ema Sari

Kasi Trantib

Zulfahmi

Page 69: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

44

Gambar 5.Struktur Organisasi Lingkungan/RT Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018

Sumber: Data Monografi Kelurahan Kampung Baru Tahun 2018

C. Kependudukan

1. Keadaan Umum

Kelurahan Kampung Baru mempunyai penduduk yang berjumlah 3705 jiwa,

yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 1842 jiwa dan penduduk

perempuan berjumlah 1863 Jiwa dengan 922 kepala keluarga. Kemudian dalam

penelitian ini hanya terdapat 328 kepala keluarga yang diambel sampel.

Terpilihnya 328 keluarga tersebut berdasarkan kriteria beragama Islam, sudah

menikah, dan memiliki anak usia 10-21 tahun.

Lurah Kampung Baru

Azzmawati, SE

Sakirma, DALingkungan 1

Drs. Fanni, MS

Lingkungan 2

Supomo

Ketua RT 01 : Thohiruddin, S.Sos.I

Ketua RT 02 : Bahri

Ketua RT 03 : Sugiyono

Ketua RT 04 : M.Basir

Ketua RT 05 : M. Kasdar

Ketua RT 01 : Ardian

Ketua RT 02 : Samsudin

Ketua RT 03 :AdhadiWijaya

Ketua RT 04: JokoPurwanto

Ketua RT 05 : EdiSulistiyana

Page 70: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

45

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu lembaga yang berfungsi membina, mendidik

serta mencerdaskan anak bangsa. Berikut adalah data penduduk berdasarkan

pendidikan di Kelurahan Kampung baru.

Tabel 6. Distribusi Penduduk Kelurahan Kampung Baru berdasarkanPendidikan Tahun 2015

No

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1. SD/Sederajat 1000 26,92. SMP 200 5,33. SMA 700 18,84. Diploma/Sarjana 280 7,55. SLB A 4 0,16. SLB B 4 0,1Jumlah 2188 58,7Sumber: Data Monografi Kelurahan Kampung Baru, 2015

Berdasarkan Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua penduduk

Kampung Baru mengenyam bangku pendidikan, dari 3705 penduduk

hanya 2188 atau sekitar 58,7 persen saja yang bersekolah. Selain itu,

mayoritas pendidikan yang ditempuh adalah tingkat SD yaitu berjumlah

1000 jiwa atau 26,9 persen sedangkan minoritas pendidikan umum yang

ditempuh adalah tingkat SMP yaitu berjumlah 200 jiwa atau 5,3 persen.

Pendidikan juga mempengaruhi internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada

anak.

Tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat religiusitas orang tua. Orang

tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi cenderung memiliki

tingkat religiusitas yang baik pula. Hal ini dikarenakan, tingkat pendidikan

sangat berperan penting sebagai sarana memperoleh ilmu pengetahuan

Page 71: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

46

dalam bidang umum dan khususnya dalam bidang agama. Walaupun

dalam pendidikan formal seperti sekolah umum tidak diajarkan mengenai

agama Islam secara mendetail namun pengetahuan baik yang dimiliki

seseorang akan membawa pada pencarian yang bersifat religi.

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

Agama merupakan landasan atau pedoman dalam hidup yang sangat penting.

Berdasarkan monografi kelurahan Kampung Baru Tahun 2015 penduduk

Kampung Baru Mayoritas memeluk agama Islam yaitu berjumlah 2000 jiwa,

sedangkan yang lainnya memeluk agama kristen yaitu berjumlah 68 jiwa.

Meskipun terdapat mayoritas dan minoritas dalam beragama, namun kehidupan

sosial di Kelurahan Kampung Baru tergolong harmonis, pasalnya tidak ada

konflik atas nama agama yang terjadi di Kelurahan Kampung Baru.

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok

Mata pencaharian merupakan salah satu usaha atau yang dilakukan untuk

mendapatkan nafkah atau upah agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa penduduk Kampung Baru yang bekerja

yaitu 551 jiwa atau 14,1 persen. Mayoritas mata pencaharian pokok penduduk

Kampung Baru yaitu pengusaha kecil dan menengah yang berjumlah 160 jiwa

atau 4,31 persen. Hal ini dipengaruhi oleh adanya lembaga pendidikan

Universitas Lampung sehingga banyak penduduk Kampung Baru yang

berdagagang. Sedangkan jumlah mata pencaharian yang paling sedikit adalah

TNI yaitu berjumlah 4 jiwa atau 0,10 persen.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

47

Berikut mata pencaharian pokok penduduk Kelurahan Kampung Baru.

Tabel 7. Jumlah Penduduk Kelurahan Kampung Baru berdasarkanMata Pencaharian Tahun 2015

No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)1. Petani 50 1,352. Buruh Tani 100 2,613. Buruh Migran 100 2,614. Peternak 10 0,265. Montir 10 0,266. Bidan Swasta 6 0,167. Pembantu Rumah Tangga 60 1,68. TNI 4 0,109. Polri 6 0,1610. Pengusaha Kecil dan Menengah 160 4,3111. Dukun Kampung Terlatih 10 0,2612. Dosen Swasta 10 0,2613. Karyawan Swasta 15 0,4014. Karyawan Pemerintah 10 0,26

Jumlah 551 14,1Sumber: Monografi Kelurahan Kampung Baru, 2015.

D. Sarana dan Prasarana Kelurahan Kampung Baru

1. Sumber Air Bersih

Tabel 8. Sumber Air Bersih Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015Jenis Jumlah (Unit) Pemanfaat

(KK)Persentase(%)

Kondisi

Sumur gali 894 894 96,9 BaikSumurpompa

5 5 0,5 Baik

Pipa 800 800 86,7 BaikSumber: Data Monografi Kelurahan Kampung Baru, 2015

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sumber air bersih masyarakat

kelurahan Kampung Baru ada tiga jenis yaitu sejumlah 894 unit atau 96,9

persen masyarakat yang memiliki sumur gali, 5 unit atau 0,5 persen

masyarakat mempunyai sumur pompa dan 800 unit atau 86,7 persen

masyarakat mempunyai pipa sumber air bersih. Sehingga dapat

Page 73: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

48

disimpulkan bahwa sumber air bersih masyarakat kelurahan Kampung

Baru dalam satu kepala keluarga tidak hanya satu sumber, namun juga

kemungkinan memiliki dua atau tiga sumber air bersih. Sumber air bersih

merupakan salah satu unsur pokok bagi kesehatan masyarakat. Dan

tentunya kesehatan mempunyai pengaruh yang luas bagi kehidupan sehari-

hari. Kesehatan juga menentukan tingkat kesehjateraan masyarakat yang

mana mempengaruhi internalisasi nilai-nilai anti kekerasan. Pada

masyarakat yang kurang sejahtera biasanya lebih rentan terhadap

kekerasan pada anak.

2. Tempat ibadah

Tabel 9. Tempat Ibadah Kelurahan Kampung Baru Tahun 2015Tempat Ibadah Jumlah (buah)

Masjid 6Mushola 3

Sumber: Data Monografi Kelurahan Kampung Baru, 2015

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa tempat ibadah yang ada di

Kelurahan Kampung Baru yaitu Masjid sejumlah 6 buah dan Mushola

berjumlah 3 buah. Belum ada tempat ibadah untuk agama yang lain,

seperti gereja, vihara, klenteng dan pura. Hal ini menandakan bahwa

mayoritas masyarakat Kampung Baru beragama Islam.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

85

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, berikut

kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat

religiusitas orang tua dengan internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada

anak yaitu sebesar 0,240. Angka tersebut menunjukkan kekuatan

hubungan kedua variabel ini masih tergolong rendah. Arah hubungan hasil

penelitian ini bersifat positif, artinya bahwa ketika tingkat religiusitas

orang tua meningkat maka internalisasi nilai-nilai anti kekerasan pada

anak akan semakin baik pula. Adanya hubungan pada kedua variabel

tersebut sesuai dengan perspektif fungsionalis yang menyebutkan bahwa

apabila masyarakat menerapkan nilai-nilai sesuai dengan fungsinya, maka

keteraturan sosial akan terwujud dalam masyarakat tersebut. Namun,

agama dapat menjalankan fungsinya dengan baik ketika orang tua

memiliki tingkat religiusitas Islam yang baik.

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian terkait topik ini

disarankan untuk membandingkan antara agama islam dengan agama

yang lain

Page 75: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

86

2. Bagi pemerintah agar bekerja sama dengan tokoh agama guna

meningkatkan religiusitas orang tua sebagai salah satu upaya

mengurangi kasus kekerasan pada anak.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

87

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Abdulsyani. 2007. Sosiologi: Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: PTBumi Aksara

Anonim. 2013. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Cordoba

Anonim. 2013. UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pdf didownload dari http://www.kpai.go.id/files/2013/09/uu-nomor-35-tahun-2014-tentang-perubahan-uu-pa.pdf

Chaplin. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBMSPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan PenerbitUniversitas Diponegoro

Haidar, M. Ali. 1994. Nahdatul Ulama dan Islam Di Indonesia. Jakarta:Gramedia

Haryanto, Sindung. 2016. Sosiologi Agama: dari Klasik HinggaPostmodern. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Huraerah, Abu. 2012. Kekerasan terhadap Anak. Bandung: Nuansa

Ihsan. 1997. Dasar-Dasar Kependidkan. Jakarta: Rineka Cipta

Jalaludin. 2016. Psikologi Agama: Memahami Perilaku denganMengaplikasikan Prinsip-prinsip Psikologi. Jakarta: RajawaliPers

Karman, Yonky. 2010. Runtuhnya Kepeduliaan Kita Fenomena Bangsayang Terjebak Formalisme Agama. Jakarta: PT Kompas MediaNusantara

Martono, Nanang. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi danAnalisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers

Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: RemajaRosdakarya

Page 77: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

88

Sa’ad, Mustafa Abu. 2016. Positive Parenting. Solo: Kiswah Media

Setyorini, W. 2007. Metode Pengembangan Populasi dan Sampel. Jakarta:Rieneka EkaCipta

Solimun. 2001. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan,Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan. Bandung: Alfabeta

Suryanto, Bagong dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial: BerbagiAlternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana

Thoha, Chabib. 2006. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Utsmain, Muhammad Shalih. 2012. Hadist Arba’in: Penjelasan 40 HadistInti Ajaran Islam. Solo: Ummul Qura

Sumber Jurnal

Aang Kunaepi, 2012, Membangun Pendidikan Tanpa Kekerasan melaluiInternalisasi PAI dan Budaya Religius, Jurnal PendidikanIslam Vol 6 No 1

Afiatin, Tina. 1998. Religiusitas Remaja: Studi tentang KehidupanBeragama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal PsikologiNo 1

Boty, Middya. 2015. Agama dan Perubahan Sosial. Istinbath No 15

Christianto, Rendra Andi. 2013. Pendidikan Nilai-nilai anti kekerasanDalam Keluarga (Peranan Orang Tua dalam Penerapan Nilai-nilai Pedamaian dalam Keluarga di GKMI Siloam). JurnalTeologi Universitas Kristen Satya Wacana

Endira, Novi. 2016. Tinjauan Hukum Islam tentang Kekerasan Non FisikTerhadap Anak Dalam Keluarga: Studi Kasus di GampongPisang Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Aceh Selatan.Petita Vol 1 No 2

Febriana, Rahmatika, Sri Maryati Deliana, Amri Hanna Muhammad.2014. Perbedaan Capaian Perkembangan Sosial antara Remaja

Page 78: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

89

yang Tinggal di Panti Asuhan dan Remaja yang Tinggaldengan Orang Tua. Intuisi Jurnal Ilmu Psikologi Vol 6 No 1

Hidayati, Fitri. 2016. Compliance Of The Children Rights As An Effort ToPrepare The Golden Generation 2045. ProceedingInternational Seminar on Education Faculty of Tarbiyah andTeacher Training

Hidayat, Taufik. 2016. Pandangan Hukum Pidana Islam MengenaiKekerasan Fisik terhadap Anak. Jurnal Ilmiah Syari’ah Vol 15No 2

Mardiyah. 2015. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Agama terhadapPembentukan Kepribadian Anak. Jurnal Pendidikan Vol III No2

Imroatun dan Difla Nadjih. 2016. Anti-Violence Education In ThePrespective Of Hadith. Indonesian Journal Of Islamic EarlyChildhood Education Vol 1 No 1

Jauhari, Muhammad Insan. 2016. Pendidikan Anti Kekerasan PerspektifAl-Qur’an dan Implementasinya dalam Metode PengajaranPAI, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol XIII No 2

Mohammad, Roni dan Mustofa. 2014. Pengaruh Tingkat Religiusitasterhadap Perilaku Bisnis Pedagang Pasar Minggu TelagaKabupaten Gorontalo. Jurnal Al‐Mizan, Vol 10 No 1

Muhammaddin. 2013. Kebutuhan Manusia terhadap Agama. JIA, No 1

Noviyani, Cut Erini, Abu Bakar, Hetti Zuliani. 2016. Deskripsi Perasaan,Minat, Sikap dan Motivasi Remaja di Panti Sosial Asuahan(PSAA) Darussa’adah Aceh. Jurnal Ilmiah MahasiswaBimbingan dan Konseling Vol 1 No 2

Pradana, Fahrizal Ibnu. 2015. Nilai-nilai Pendidikan Anti Kekerasandalam Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi PekertiKelas X Dan XI SMA. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah DanKeguruan UIN Sunan Kalijaga

Praditama, Sandhi, Nurhadi, Atik Catur Budiarti. 2015. Kekerasanterhadap Anak dalam Keluarga dalam Perspektif Fakta Sosial.Jurnal Universitas Negeri Semarang

Putri, Ariyandini Fannya. 2012. Perbedaan Tingkat Religiusitas dan SikapTerhadap Seks Pranikah antara Pelajar yang Bersekolah di

Page 79: HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS ORANG TUA …digilib.unila.ac.id/54787/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASA… · validitas menggunakan rumus corelasi product moment dan uji

90

SMA Umum dan SMA Berbasis Agama. Calyptra : JurnalIlmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 1 No 1

Rajab, Khairunnas dan Mahmud, Fikri. 2010. Keganasan: Telaah terhadapKonsep Jihad Fi Sabilillah. Shariah Journal, Vol 18, No 3

Rofiah, Nur. 2017. Kekerasan dalam Rumah Tangga menurut PerspektifIslam. Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya

Rosyidah, Nur (2011) Modernisasi Pendidikan Islam melalui InternalisasiBahasa Inggris pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI) DI SD Al-MuslimWaru-Sidoarjo. Undergraduate thesis,UIN Sunan Ampel Surabaya.

Utami, Octafianti. 2013. Hubungan antara Pemanfaatan E-Learningdengan Motivasi Belajar Siswa. Skipsi Online:reprository.upi.edu.id

Sumber Media Online

Gerintya, Scholastica. 2017. 73,7 Persen Anak Indonesia MengalamiKekerasan di Rumahnya Sendiri. Tirto.id

Hayadin. 2017. Membangun Budaya Damai Berbasis Pendidikan Agamadi Sekolah. Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI

Setyawan, David. 2015. KPAI: Pelaku Kekerasan terhadap Anak TiapTahun Meningkat. Kpai.go.id

Widiarni, Permatasari. 2017. Menuju Negara Bahagia untuk Anak.Viva.co.id