Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja...

125
Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri di SMA Negeri 3 Cimahi Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh: Diza Liane Sahputri NIM: 1111104000042 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/ 1436 H

Transcript of Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja...

Page 1: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri

di SMA Negeri 3 Cimahi

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

Diza Liane Sahputri

NIM: 1111104000042

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/ 1436 H

Page 2: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juli 2015

Diza Liane Sahputri

Page 3: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SCHOOL OF NURSING

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF

JAKARTA

Undergraduate Thesis, July 2015

Diza Liane Sahputri, NIM: 1111104000042

The Relationship Between Nutritional Status and Body Image on Teenage Girls

at SMAN 3 Cimahi

xvii + 83 pages + 9 tables + 2 schemes + 6 attachments

ABSTRACT

Adolescence‟s characteristic is starting to grow and develop their body rapidly. These

characteristics will depanding on their nutritional status. Adolescence‟s nutritional

health has association with body image. On the other hand, girls student at SMAN 3

Cimahi tend to feel shy and not confident with their body shape. Dissatisfaction on her

body and incomprehension on the nutritional adequacy rate can result in unsafe

dieting, use of laxatives, and eating disorders so that adolescents susceptible to have

nutritional problem.

The purpose of this study was to examined the association between nutritional status

and body image of teenage girls at SMAN 3 Cimahi. This study was quantitative with

descriptive analyze and cross sectional design. Samples consisted of 198 teenage girls

around 15-17 years old, class X and XI MIA and IIS students of SMAN 3 Cimahi with

simple random sampling metode. Quantitative data were obtained through a Body

Mass Index measurements and questionnaires of Body Images which refers to the

theory of physical and personal self by Kozier.

Result shows that respondents with normal nutritional status is 144 (72,7%) students.

Body image questionnaire results show that about 104 (52,5%) students have a

negative body image and 94 (47,5%) female students have a negative body image.

Results of statistical test by Spearman rank shows that there is a relationship between

nutritional status and body image (p = 0.010) and the results of correlation (r = -0182)

are inversely proportional.

This study can be a reference that given a better understanding of nutritional adequacy

rate of adolescents and satisfaction with body shape, so that they will have normal

nutritional status and positive body image.

Keywords: Relationship, Nutritional Status, BMI, Body Image, Teenage Girls

Reference: 58 (1984-2015)

Page 4: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juli 2015

Diza Liane Sahputri, NIM: 1111104000042

Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri di SMAN 3

Cimahi

xvii + 83 halaman + 9 tabel + 2 bagan + 6 lampiran

ABSTRAK

Karakteristik remaja dilihat saat mulai terjadinya pertumbuhan dan perkembangan

yang pesat pada tubuhnya. Karakteristik tersebut akan dipengaruhi oleh status gizinya.

Kesehatan gizi remaja memiliki hubungan dengan gambaran tubuhnya. Disisi lain,

remaja putri SMAN 3 Cimahi cenderung merasa malu dan tidak percaya diri dengan

bentuk tubuhnya. Ketidakpuasan pada tubuhnya serta ketidakpahaman mengenai

angka gizi yang cukup dapat menghasilkan diet yang tidak aman, pemakaian laksatif

dan gangguan pola makan sehingga remaja rentan mengalami masalah gizi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan gambaran

tubuh pada remaja putri di SMAN 3 Cimahi. Sampel penelitian ini adalah 198 siswi

usia 15-17 tahun tingkat X dan XI MIA dan IIS dengan metode simple random

sampling. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan desain analisis

deskriptif dengan pendekatan cross sectional . Pengambilan data kuantitatif dengan

pengukuran Indeks Massa Tubuh dan kuesioner Gambaran Tubuh yang mengacu pada

teori physical and personal self oleh Kozier.

Pada hasil statistik responden memiliki status gizi normal yaitu sebanyak 144 (72,7%)

siswi. Hasil gambaran tubuh siswi sebanyak 104 (52,5%) negatif dan 94 (47,5%) siswi

memiliki gambaran tubuh positif. Hasil uji statistik dengan spearman rank

menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh (p=0.010) dan

hasil uji korelasi (r= -0.182) adalah berbanding terbalik.

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan agar diberikan pemahaman yang lebih baik

mengenai angka kecukupan gizi remaja dan kepuasan terhadap bentuk tubuhnya

sehingga remaja memiliki status gizi normal dan gambaran tubuh yang positif.

Kata kunci: Hubungan, Status Gizi, IMT, Gambaran Tubuh, Remaja Putri

Referensi: 58 (tahun 1984 – 2015)

Page 5: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN GAMBARAN TUBUH REMAJA PUTRI DI

SMAN 3 CIMAHI

Telah disetujui dan diperiksa pembimbing skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Diza Liane Sahputri

NIM: 1111104000042

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep. Sp.Kep.An Maulina Handayani S.Kp, M.Sc

NIP. 197804092011012014 NIP. 197902102005012002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2015 M

Page 6: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

vi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN GAMBARAN TUBUH

REMAJA PUTRI DI SMAN 3 CIMAHI

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :

Diza Liane Sahputri

NIM: 1111104000042

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep. Sp.Kep.An Maulina Handayani S.Kp, M.Sc

NIP. 197804092011012014 NIP. 197902102005012002

Penguji I Penguji II

Maftuhah, M.Kep, Ph.D Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep. Sp.Kep.An

NIP. 196808082006042001 NIP. 197804092011012014

Penguji III

Maulina Handayani S.Kp, M.Sc

NIP. 197902102005012002

Page 7: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

vii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN GAMBARAN TUBUH

REMAJA PUTRI DI SMAN 3 CIMAHI

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :

Diza Liane Sahputri

NIM: 1111104000042

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maulina Handayani S.Kp., M.Sc

NIP. 197902102005012002

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. H. Arif Sumantri. S.KM., M.Kes

NIP. 196508081988031002

Page 8: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : DIZA LIANE SAHPUTRI

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 11 November 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl. Dr. Ratna Kavling BNI46 No. 57, Jatiasih-Jatimakmur

Bekasi

Hp : 082213041505

E-mail : [email protected]

Fakultas/jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Program Studi Ilmu Keperawatan

PENDIDIKAN

1. TK Islam Al- Hikmah Jakarta 1997-1999

2. SDIT Al- Hikmah Jakarta 1999-2003

3. SD Islam Al- Muslim Surabaya 2003

4. SD Islam Athira Makassar 2003-2005

5. SMPN 23 Makassar 2005-2008

6. SMAN 11 Makassar 2008-2010

7. SMAN 100 Jakarta 2010-2011

8. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-sekarang

Page 9: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Subhanahuwata’ala yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. Puja dan Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah Ar-

Rahman, kita meminta pertolongan dan memohon pengampunan kepada-Nya.

Atas berkat rahmat Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri di

SMAN 3 Cimahi”. shalawat serta doa tidak lupa dicurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan sebagai wadah untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari oleh

penulis serta untuk berlatih belajar berfikir kritis dan metodologis.

Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan

skripsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka dan rasa terima kasih.

Adapun banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan yang

tak terhingga nilainya dalam penyusunan skripsi ini. Rangkaian terima kasih ini

penulis sampaikan kepada:

1. Orang tuaku, Ibu Nenden Syahsiah dan Bapak Ruliadi Natawihardja yang

telah mendidik, mencurahkan semua kasih sayang dan mendoakan

keberhasilan penulis serta memberikan bantuan baik moril maupun materil

kepada penulis selama proses skripsi ini. Tak lupa, Adikku, Daffa Mufti

Syahputra dan Sepupuku, Salma Nur Aliya serta seluruh keluargaku yang

selalu memberikan semangat tanpa pamrih

Page 10: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

x

2. Maulina Handayani, S.Kp,M.Sc selaku Ketua Program Studi dan Ernawati,

S.Kp,M.Kep,Sp.KMB., selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep.,Sp.Kep.An dan Ibu Maulina

Handayani, S.Kp., M.S.c selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-

besarnya untuk beliau yang telah meluangkan waktu serta memberi

arahan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis selama proses

pembuatan skripsi ini.

4. Bapak/ Ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis serta seluruh staf dan karyawan di

lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Dr. Arif Sumantri, SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Enung, selaku guru BP SMAN 3 Cimahi yang telah memberikan ijin

kepada penulis dalam melakukan proses penelitian kepada siswi-siswi

disana.

8. Remaja putri tingkat X dan XI di SMAN 3 Cimahi yang telah bersedia

menjadi responden untuk mengisi kuesioner dan diukur berat serta tingga

badannya.

9. Sahabat-sahabat penulis yaitu Nur Triningtyas Putri, Silvia Rahmawati dan

Rizka Nazriah yang selalu menemani dan memberi dukungan moril yang

sangat banyak selama mengenyam pendidikan di Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

walaupun nantinya kita akan memiliki kehidupan yang berjauhan namun

kalian selalu dekat di hati. Tak lupa, terima kasih sebanyak-banyaknya

untuk Haikal yang selalu ada saat dibutuhkan dan memberi banyak

dukungan kepada penulis

Page 11: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xi

10. Teman-teman PSIK 2011 yang telah 4 tahun sekelas dan kompak di

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh

dari sempurna, namun penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi

yang memerlukan.

Ciputat, Juli 2015

Diza Liane Sahputri

DAFTAR ISI

Halaman

Page 12: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xii

Halaman Judul

Pernyataan Keaslian Karya

Abstract

Abstrak Pernyataan Persetujuan

Lembar Pengesahan

Daftar Riwayat Hidup

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Bagan Daftar Tabel

Daftar Lampiran

i

ii

iii

iv v

vi

viii

ix

xi

xv

xvi

xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Pertanyaan Penelitian 6

D. Tujuan Penelitian 7

E. Manfaat Penelitian 7

F. Ruang Lingkup Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Umum Remaja 10

1. Pengertian Remaja 10

Page 13: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xiii

2. Karakteristik Remaja 11

B. Konsep Diri 18

1. Pengertian Konsep Diri 18

2. Komponen Konsep Diri 18

3. Pengertian Gambaran Tubuh 19

C. Definisi Gambaran Tubuh 20

1. Faktor Yang Mempengaruhi Gambaran Tubuh 21

2. AspekAspek Gambaran Tubuh 24

3. Pengukuran Gambaran Tubuh 26

D. Gizi

29

1 Status Gizi 30

2 Masalah Gizi 32

E. Kebutuhan Gizi Remaja 35

1 Angka Kebutuhan Gizi Remaja 37

2 Pengukuran Status Gizi 37

3 Klasifikasi Status Gizi 38

F. Penelitian Terkait 39

G. Kerangka Teori 40

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep 41

B. Hipotesis Penelitian 42

C. Definisi Operasional 42

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian 45

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 45

C. Populasi, Sampel dan Sampling 46

Page 14: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xiv

1. Populasi

46

2. Sampel

46

3. Besar Sampel

46

D. Karakteristik Sampel

48

1. Kriteria Inklusi

48

2. Kriteria Eksklusi

48

E. Prosedur Pengumpulan Data 48

F. Uji Validitas dan Realibilitas 49

G. Instrumen Penelitian 50

H. Pengolahan Data

52

1. Editing

52

2. Koding

53

3. Entry Data

53

4. Tabulasi

53

I. Analisa Data

54

1. Analisa Univariat

54

Page 15: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xv

2. Analisa Bivariat

54

J. Etika Penelitian 55

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian 58

B. Hasil Analisa Univariat 59

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 60

2. Karatkteristik Status Gizi Responden 60

3. Karakteristik Gambaran Tubuh Responden 61

C. Hasil Analisa Bivariat 61

BAB VI PEMBAHASAN

A. Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian 63

1. Karakteristik Usia Responden 63

2. Karakteristik Status Gizi Responden 64

3. Karakteristik Gambaran Tubuh Responden 68

B. Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh 72

C. Keterbatasan Penelitian

78

BAB VII PENUTUP

A. Simpulan

80

B. Saran

80

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xvi

LAMPIRAN

DAFTAR BAGAN

Halaman

2.1 Kerangka Teori 40

3.1 Kerangka Konsep 42

Page 17: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Angka Kecukupan Gizi 37

2.2 Klasifikasi Status Gizi 38

3.1 Defisini Operasional 43

4.1 Pembagian Sampel 47

5.1 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Usia 60

Page 18: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xviii

5.2 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Status Gizi 60

5.3 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Gambaran Tubuh 61

5.4 Hasil Component Matrix Kuesioner Gambaran Tubuh 62

5.5 Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh 63

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumen Perizinan

Lampiran 2. Penjelasan Penelitian

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 19: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

xix

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas

Lampiran 6. Analisa Uji Bivariat

Page 20: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

1

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, berdasarkan data pada tahun 2000, jumlah dan presentase penduduk

Indonesia golongan usia 10-24 tahun adalah 64 juta atau sekitar 31% dari total seluruh

populasi, sedangkan khusus untuk remaja usia 10-19 tahun, berjumlah 44 juta atau

21%. Jumlah tersebut harus diperhatikan karena remaja adalah salah satu aset yang

potensial yang penting bagi pemerintah. Pemerintahan harus memberikan prioritas

untuk remaja agar membuat tingkat pengetahuan dan daya pencapaian remaja

mengenai kesehatannya menjadi baik (Efendi & Makhfudli , 2009).

Masa remaja adalah masa peralihan pada individu. Remaja adalah periode

perkembangan di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju

masa dewasa, biasanya antara usia 13 sampai 20 tahun (Potter & Perry, 2005).

Batasan yang tegas pada remaja sulit ditetapkan, tetapi periode ini biasanya

digambarkan pertama kali dengan penampakan karakteristis seks sekunder pada

sekitar usia 11 sampai 12 tahun dan berakhir dengan berhentinya pertumbuhan tubuh

pada usia 18 sampai 20 tahun (Wong, 2003). Masa peralihan yang dialami dari anak-

anak ke remaja merupakan kesulitan yang cukup berarti pada individu.

Individu mengalami banyak perubahan mengenai dirinya sendiri pada masa

tersebut. Adapun perubahan tersebut mulai dari perubahan dan perkembangan fisik,

maturasi seksual hingga perubahan secara psikologis yang diakibatkan oleh hormone

ketika masa pubertas terjadi. Aspek psikologis yang perlu diperhatikan dari perubahan

Page 21: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

2

fisik di masa pubertas adalah remaja menjadi amat memperhatikan tubuh mereka

(Santrock,2003).

Perubahan fisik yang terlihat jelas pada remaja adalah meningkatnya tinggi badan

dan berat badan selama masa pubertas. Laju pertumbuhan pada perempuan umumnya

mulai antara usia 8 sampai 14 tahun. Tinggi badan 5 sampai 20 cm dan berat badan

meningkat 7 sampai 27,5 kg. Pertumbuhan pada anak laki-laki mulai antara usia 10

sampai 16 tahun. Tinggi badan meningkat kira-kira 10 sampai 30 cm dan berat badan

meningkat 7 sampai 32,5 kg (Potter & Perry, 2005).

Laju pertumbuhan tinggi badan ini menjadi salah satu penyebab remaja mulai

kesulitan menerima perubahan pada bentuk tubuhnya . Kecenderungan yang terjadi

pada perkembangan komposisi tubuh ini menyebabkan persepsi gambaran tubuh

yang berbeda pada mereka. Umumnya remaja putra ingin menaikan berat badan,

sedangkan remaja putri ingin menurunkan berat badan (Azni,2012). Gambaran tubuh

adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik secara sadar maupun tidak sadar yang

merupakan salah satu komponen dari konsep diri (Sunaryo, 2004). Konsep diri adalah

persepsi atau pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri yang terbentuk melalui

pengalaman hidup dan interaksinya dengan lingkungan dan juga karena pengaruh

orang-orang yang dianggap penting atau dijadikan panutan (Gunawan, 2005).

Secara literature masa remaja berarti “tumbuh hingga mencapai kematangan”,

secara umum berarti proses fisiologis, social dan kematangan yang dimulai dengan

perubahan pubertas (Wong, 2003). Efek perubahan fisik pada interaksi sebaya di

kalangan remaja adalah adanya perbedaan pada pola pertumbuhan tiap individu.Status

gizi individu merupakan gambaran kesehatan sebagai refleksi dari konsumsi pangan

Page 22: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

3

dan penggunaannya oleh tubuh (Sunarti,2004). Remaja sulit memenuhi konsumsi

pangan dan kebutuhan gizinya akibat dari kurangnya pengetahuan pada pola

makannya (Azni, 2013).

Dampak pada kurangnya pengetahuan terhadap pola pertumbuhan remaja adalah

jumlah gangguan makan yang semakin meningkat pada remaja (Potter & Perry, 2005).

Tahun 2008, menurut WHO terdapat 10% lelaki dan 14% wanita di dunia yang

menderita obesitas (IMT > 30kg/m2).Menurut Riskesdas tahun 2007 status gizi usia

15 tahun keatas di wilayah Jawa Barat 14,6 % dikategorikan kurus, 63,3% normal,

9,3% berat badan lebih dan 12,8% obesitas sedangkan menurut Riskesdas 2013,

prevalensi kurus pada remaja umur 16-18 tahun secara nasional sebesar 9,4

persen (1,9% sangat kurus dan 7,5% kurus) dan prevalensi gemuk nasional sebesar

7,3 persen yang terdiri dari 5,7 persen gemuk dan 1,6 persen obesitas. Provinsi

Jawa Barat tahun 2006 menunjukkan prevalensi status gizi kurang pada remaja adalah

sebesar 24,37% dan status gizi lebih sebesar 3,36% (Dinas Kesehatan Kota

Bandung tahun 2006).

Afrianti, Garna dan Idjradinata (2012), dalam penelitian ini melibatkan 973 orang

remaja berusia 10–18 tahun di SMAN 24 Bandung. Berdasarkan pemeriksaan

antropometris pada responden, hasil pengukuran yang dilakukan dengan menghitung

Indeks Massa Tubuh tesebut bertujuan untuk mengetahui postur tubuh ideal.

Pengukuran Indeks Massa Tubuh dapat memberikan penilaian massa tubuh yang lebih

objekstif (James, Baker & Swain ,2008). Hasilnya didapatkan remaja kelompok gizi

kurang 68 (6%), kelompok gizi normal 696 (71%), kelompok berisiko gizi lebih (risk

of overweight) 177 (18%), dan kelompok obes 32 (3%).

Page 23: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

4

Masalah gizi pada remaja terjadi karena remaja diet tanpa tahu dampaknya bagi

tubuh (Hoek,2012). Diet remaja dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu kebutuhan

nutrisi, perhatian tentang gambaran tubuh dan penampilan dan keinginan untuk bebas

(Potter & Perry, 2005). Penerapan diet bagi tubuh sangat diperlukan adanya

pemahaman gizi yang tepat.

Penelitian Bibiloni, Pich, Pons dan Tur (2013) menemukan bahwa sebanyak

47.8% remaja putri yang memiliki status gizi kurus dan normal dan 96.6% status gizi

gemuk ingin bentuk tubuhnya lebih kurus. Keinginan untuk mememiliki bentuk tubuh

yang lebih kurus tersebut berhubungan dengan asupan pola makannya, sehingga

mereka cenderung menghindari sarapan dan makanan selingan.

Hasil penelitian Filaire, Larue & Rouveix (2011) menemukan hubungan antara

kepuasan terhadap bentuk tubuh dan adaptasi emosionalnya dengan perilaku makan.

Mereka yang memiliki kepuasan yang rendah pada bentuk tubuhnya serta adaptasi

emosional yang buruk, cenderung menunjukan gangguan pada pola makannya. Cara

yang dilakukan responden untuk menurunkan berat badan mencakup memuntahkan

makanannya sendiri (20%), puasa (40%), diuretik (15%), dan laksatif (50%). Wong,

Lin, & Chang (2014) menemukan bahwa berat badan, kepuasan pada tubuh, dan

harapan pada bentuk tubuh yang ideal memiliki hubungan dengan perilaku dan

gangguan pola makan pada remaja.

Pemahaman yang salah pada tubuh bisa menjadi pemicu timbulnya kebiasaan

makan yang buruk atau eating disorder seperti anorexia, bulimia dan binge eating.

Kejadian anoreksia semakin meningkat pada wanita usia 15-19 tahun dan jumlah

kasusnya sebanyak 40%. Sedangkan bulimia nervosa terjadi pada wanita usia 10-19

Page 24: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

5

tahun dan jumlah kasusnya sebanyak 40 per 100.000 orang per tahun. Pada Binge

Eating, didapatkan sebanyak 660 per 100.000 orang per tahun pada remaja putri dan

putra. Jumlah kematian pada kasus Anoreksia didapatkan sebanyak 0,51% tiap

tahunnya. Kematian pada kasus ini akibat bunuh diri menjadi penyebab meninggalnya

5 orang pasien. Sedangkan sebanyak 96 pasien yang mengidap Bulimia Nervosa,

ditemukan 35 orang diantaranya meninggal dunia. Terdapat 23% kematian tersebut

disebabkan oleh bunuh diri (Hoek, 2012).

Remaja-remaja putri merasa tertekan dengan pemikiran masyarakat yang salah

tentang ukuran dan berat badan ideal seorang wanita (Setiawan, 2004). Pada penelitian

Hisar dan Toruner (2012), ditemukan persepsi pada responden sebanyak 13,1%

menganggap bahwa berat badannya kurang dari normal, 65% menganggap berat

badannya normal dan 19,7% menganggap bahwa berat badannya berlebih. Namun

pada hasil perhitungan BMI (Body Mass Index) ditemukan bahwa 11,2% siswa berat

badannya kurang dari normal, 74,1% berat badannya normal, dan 8,2% siswa yang

obesitas. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut bahwa persepsi remaja terhadap

berat badan idealnya cenderung berbeda dengan hasil perhitungan BMI.

Mengacu pada hasil penelitian Hisar dan Toruner tersebut maka peneliti melakukan

studi pendahuluan melalui wawancara pada remaja putri di SMAN 3 Cimahi. Beberapa

remaja putri mengatakan bahwa masih bingung menggambarkan bentuk tubuh yang

ideal itu seperti apa. Seperti kutipan yang dikatakan oleh remaja putri: “Kak, aku harus

makan apa ya agar punya tubuh yang bagus? Menurut kakak, bentuk tubuh aku ini

sudah ideal atau belum?”. Remaja putri lainnya juga memaparkan bahwa mereka malu

Page 25: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

6

dengan berat badan yang mereka miliki, seperti kutipan ini: “Kak, aku gendut. Jangan

bilang-bilang ya berat badan aku berapa. Aku malu.”

Selain itu, studi pendahuluan dilakukan peneliti menggunakan kuesioner

mengenai gambaran tubuh pada remaja putri di SMAN 3 Cimahi, Bandung terkait

dengan pertanyaan tinggi badan dan berat badan pada 10 orang remaja putri. Sesuai

hitungan IMT (Indeks Massa Tubuh), ditemukan sebanyak 5 remaja putri kurus , 4

orang dinyatakan normal dan 1 orang gemuk. Hasil mengenai gambaran tubuh remaja

putri yaitu 6 dari 10 remaja putri khawatir menjadi gemuk. Selain itu, 4 dari 10 remaja

putri tersebut menyatakan ingin mencoba diet untuk menurunkan berat badannya yang

menurut mereka belum ideal. Sebanyak 4 remaja putri lainnya dari kelompok yang

sama menyatakan tidak puas dengan bentuk tubuhnya saat ini.

Peneliti akan menggunakan istilah status gizi untuk melihat gizi seimbang pada

remaja putri. Gambaran tubuh merupakan komponen yang ada pada konsep diri

remaja yang mulai terbentuk ketika masa pubertas terjadi. Gambaran tubuh ini

menjadi acuan pada remaja di SMA untuk mulai membentuk tubuh yang ideal. Tubuh

yang ideal membuat remaja percaya diri untuk di terima dalam sebuah komunitas

sebayanya. Penerimaan ini akan membuat remaja berusaha membentuk tubuh yang

ideal dengan cara apapun, termasuk melalukan pola makan yang tidak sesuai gizi yang

dibutuhkan tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

Masa transisi remaja dilihat dari karakteristiknya yang memiliki pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat. Kondisi ini akan dipengaruhi oleh status gizinya.

Kesehatan gizi remaja memiliki hubungan yang erat dengan gambaran tubuh yang

Page 26: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

7

dimilikinya (Hughes, 2013). Di samping itu, kesehatan gizi tersebut berpengaruh

terhadap masalah gizi remaja (Zarei ,2013). Berdasarkan hasil penelitian Chang, Lin,

dan Wong (2011) menunjukkan bahwa ketidakpuasan pada bentuk tubuh serta tujuan

yang tidak realistik pada berat badan yang diinginkan memiliki kaitan dengan

gangguan pola dan asupan makan remaja putri. Pada studi pendahuluan di SMAN 3

Cimahi, menunjukkan remaja putri cenderung khawatir dan tidak puas dengan bentuk

tubuhnya saat ini, remaja merasa malu karena memiliki tubuh gendut. Hal tersebut

menyebabkan peneliti tertarik ingin mengetahui apakah ada hubungan antara status

gizi dan gambaran tubuh anak usia remaja khususnya remaja putri yang bersekolah di

SMAN 3 Cimahi.

1.3 PERTANYAAN PENELITIAN

1) Bagaimana gambaran status gizi pada remaja putri di SMAN 3 Cimahi tahun

2015?

2) Bagaimana gambaran tubuh remaja putri di SMAN 3 Cimahi tahun 2015?

3) Adakah hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh remaja putri di SMAN 3

Cimahi tahun 2015?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh remaja di

SMAN 3 Cimahi tahun 2015.

Page 27: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

8

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Diketahuinya karakteristik status gizi remaja putri di SMAN 3 Cimahi

tahun 2015

b. Diketahuinya karakteristik gambaran tubuh remaja putri di SMAN 3

Cimahi tahun 2015

c. Diketahuinya hubungan antara status gizi dan gambaran diri remaja putri

di SMAN 3 Cimahi tahun 2014

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1) Bagi peneliti, untuk meningkatkan pengetahuan peneliti dan dapat memberikan

informasi mengenai gambaran tubuh pada remaja putri di masa pubertas di SMAN

3 Cimahi tahun 2014.

2) Bagi Ilmu Keperawatan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar asuhan

keperawatan secara psikis pada anak usia remaja agar memiliki gambaran tubuh

dan rasa percaya diri yang baik sehingga mampu menerapkan pola makan yang

sesuai angka kecukupan gizi.

3) Bagi pihak sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

terhadap pihak sekolah sehingga memberikan perhatian terhadap siswa dengan

memberikan edukasi mengenai pola makan yang sehat agar tidak menerapkan

pola makan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang.

4) Bagi dinas kesehatan di Bandung sebagai bahan pertimbangan untuk kebijakan

program penanggulangan gizi pada anak usia remaja, sehingga terhindar dari pola

makan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang.

Page 28: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

9

1.6 RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah yang ebrtujuan

untukmengetahui bagaimana hubungan antara status gizi terhadap gambaran tubuh

remaja putri di SMAN 3 Cimahi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

dengan desain analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode

pengambilan data dengan pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) yaitu mengukur

tinggi badan dengan stature meter dan berat badan dengan timbangan dan

menyebarkan kuesioner yang mengacu dari pengkajian Physical and Personal Self

milik Kozier (1984) kemudian peneliti modifikasi kembali. Penelitian ini dilakukan

pada bulan Maret 2015. Subjek yang diteliti adalah Remaja Putri SMAN 3 Cimahi.

Page 29: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

10

BAB II

Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan beberapa konsep dan teori serta penelitian terkait yang

menjadi landasan penelitian. Konsep yang dibahas adalah konsep remaja, status gizi

dan gambaran tubuh.

2.1 Remaja

Remaja merupakan masa peralihan pada periode pertumbuhan dan terjadinya

perkembangan fisik yang pesat.

2.1.1 Pengertian Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO (2007) adalah 12 sampai 24 tahun.

Namun, jika pada usia remaja seseorang sudah menikah, maka ia tergolong

dalam dewasa dan bukan lagi remaja. Sebaliknya, jika usia sudah bukan lagi

remaja tetapi masih tergantung pada orang tua, maka tetap dimasukkan ke dalam

kelompok remaja.

Efendi dan Makhfudli (2009) menyatakan remaja digolongkan dari usia 12-

24 tahun dan beberapa literature lain menyebutkan pada usia 15-24 tahun.

Perkataan Adolescence (remaja) berasal dari bahasa latin yaitu adolscere yang

bermaksud „tumbuh dan berkembang kearah „kematangan‟. Perkembangan

remaja melibatkan siri transisi atau peralihan dari keadaan belum matang kearah

kematangan (Hasan, Chien, & Chin , 2006). Remaja merupakan tahapan

Page 30: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

11

seseorang di mana ia berada di antara fase anak dan dewasa yang ditandai

dengan perubahan fisik, psikososial, kognitif,biologis dan emosi.

2.1.2 Karakteristik Remaja

Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang meliputi seluruh komponen

tubuh remaja, baik organ dalam maupun luar. Pertumbuhan fisiologis adalah

pertumbuhan organ-organ dalam , sedang yang dimaksud dengan pertumbuhan

eksternal adalah pertumbuhan organ luar (Djawandono, 2006).

2.1.2.1 Perkembangan Fisik dan Biologis

Masa puber adalah suatu masa saat perkembangan fisik dan intelektual

berkembangan sangat cepat. Pubertas adalah suatu rangkaian perubahan fisik

yang membuat organism secara matang mampu berproduksi. Remaja yang

sedang mengalami early puberty akan berbeda dengan late puberty dalam

penampakan luar karena perubahan tinggi, proporsi tubuh, dan adanya tanda-

tanda perkembangan seksual pertama dan kedua.

Remaja yang mengalami early puberty akan menyesuaikan diri terhadap

perubahan lebih lama. Individu yang matang lebih awal membutuhkan lebih

banyak bantuan untuk mengerti perubahan pubertasnya sedangkan individu yang

terlambat matang atau telat puber, mungkin lebih banyak membutuhkan bantuan

untuk dapat bersaing dalam situasi tertentu (Djawandono, 2006). Tahapan pada

perkembangan fisiologis remaja terbagi tiga

Page 31: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

12

a.Early Adolescence

Onset pubertas pada remaja awal biasanya terjadi ketika menarke pada usia 8

hingga 12 tahun. Usia ini mulai terjadinya perkembangan dada, rambut pubis

dan berkembangnya hormone estrogen. Onset menarke ini biasanya disebabkan

oleh status gizi remaja.Terlihat tanda awal dari pubertas seperti ukuran dada

bertambah anatara usia 8 hingga 12 tahun. Mulainya perubahan ukuran pada

pelebaran ovarium, uterus, labia dan klitoris. Pada bagian endometrium dan

mukosa vagina juga makin bertambah ketebalannya. Terlihat juga perkembangan

pada area lengan dan kaki yang mulai berubah bentuknya sesuai asupan

makannya (Kliegman, 2007)

b. Middle Adolescence

Pertambahan tinggi yang sangat terlihat di usia ini disebabkan oleh

kematangan pubertas yang dialami remaja putri. Setelah menarke, biasanya

setahun setelahnya akan terjadi pertambahan tinggi yang disesuaikan dengan usia

remaja usia ini. Remaja usia ini juga akan memiliki bentuk uterus yang makin

besar, meningkatnya cairan vagina, melebarnya bentuk pinggul, dan mulai sulit

untuk tidur sesuai angka kecukupan yang disarankan (Kliegman, 2007). Masa

remaja pertengahan adalah masa yang lebih stabil untuk menyesuaikan diri dan

berintegrasi dengan perubahan permulaan remaja, kira-kira umur 14 tahun

sampai 16 tahun. (Djawandono, 2006)

Page 32: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

13

c. Late Adolescence

Remaja dimasa ini merupakan tahap akhir pada pembentukan ukuran dada,

penile, dan rambut pubis. Tahap ini terjadi pada remaja yang berusia 17-18 tahun.

Jerawat mulai bermunjulan akibat hormon yang berkembang di tubuh remaja.

Remaja di tahap ini mulai lebih stabil pada gambaran tubuhnya akibat perubahan

fisiknya yang sudah tidak berubah secara dramatis (Kliegman, 2007).

Sesuai dengan beberapa surat di AL-QUR‟AN:

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (Al-

Qamar : 49)

Pertumbuhan fisik selama remaja terlihat pada karakteristik penampilan dan

ukuran tubuh. Remaja putri akan terlihat pertambahan ukuran pada area dada

diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis seiring juga dengan pertumbuhan rambut

di ketiak (James & Ashwill. 2007).

Remaja putri umumnya mencapai kematangan fisik lebih dulu dibanding

remaja laki-laki dan dimulai dengan terjadinya menstruasi pertama (menarche).

Menarche biasanya terjadi pada usia 9 dan 15 tahun (James & Ashwill, 2007).

Usia menarche semakin menurun dan pertambahan BMI makin bertambah

selama kurang dari 25 tahun ini (Kliegman, 2007).

2.1.2.2 Perkembangan Emosional dan Kognitif

Perkembangan otak memiliki pengaruh besar terhadap kematangan otak

individu. Kematangan otak pada remaja mempengaruhi proses emosional dan

Page 33: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

14

kognitif (James & Ashwill, 2007). Menurut Piaget, masa remaja adalah tahap

transisi dari penggunaan berpikir konkret secara operasional ke berpikir formal

secara operasional (Djawandono, 2006)

Proses kognitif remaja adalah mulai menyadari batasan-batasan pikiran

mereka dan berusaha dengan konsep-konsep yang jauh dari pengalaman mereka

sendiri. Proses emosional yang terlihat yaitu remaja mulai melihat lebih dekat

diri mereka sendiri untuk mendefinisikan bahwa diri mereka berbeda. Remaja

mudah menjadi tidak puas dengan diri mereka sendiri., mengkritik sifat-sifat

pribadinya, membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan mencoba

mengubahnya seperti diri orang lain (Djawandono, 2006)

a. Early adolescence mulai merasakan ketidakcocokan lagi dengan pikirannya yang

konkret operasional (Djawandono, 2006). Remaja tahap awal akan mulai

merasakan self-awareness yaitu menjadi pusat perhatian. Mereka akan sangat

memperhatikan seluruh perubahan pada bagian tubuhnya, penampilannya dan

merasa semua orang memperhatikan mereka (Kliegman, 2007).

b. Middle adolescence mulai menerima perubahan bentuk tubuhnya dan mulai

berpikir ideal untuk masa mendatang. Remaja tahap ini mengalami peningkatan

kemampuan untuk berpikir kritis dan sikap untuk menyelesaikan masalah.

Pembentukan self-image dan identitas berasal dari kelompok sebaya. Remaja

mulai membentuk karakternya sesuai dengan hubungan interpersonalnya dengan

teman lain (Kliegman, 2007).

Page 34: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

15

c. Remaja akhir yang kira-kira berumur 18 tahun sampai 20 tahun ditandai dengan

transisi untuk memulai tanggung jawab ,membuat pilihan dan berkesempatan

untuk mulai menjadi dewasa (Djawandono, 2006)

2.1.2.3 Perkembangan Psikososial

Menurut Freud, Fase pubertas berlangsung sekitar umur 13-20 tahun. Pada

fase pubertas, impuls-impuls yang semula tenang, terpendam menonjol kembali

sehingga menimbulkan aktivitas dinamis (Sunaryo,2004). Remaja dibagi dalam

tiga tahapan (James & Ashwill, 2007).

a.Early Adolescence (11 sampai 14 tahun)

Remaja pada masa ini memiliki perasaan yang intense mengenai gambaran

tubuh dan banyak perubahan fisik yang terjadi. Mereka cenderung memiliki

kepercayaan diri yang rendah, egois dan melakukan “pemberontakkan” terhadap

orang tua. Perilaku self-concious juga hasil dari transisi fisik dan emosional

menuju ke middle adolescence.

b. Middle Adolescence (15 sampai 17 tahun)

Masa ini biasanya dideskripsikan sebagai masa paling frustasi pada

perkembangannya. Konformitas dan konflik pada kelompok sebaya maupun

orang tua sering terjadi. Mereka sangat memikirkan mengenai konsep dirinya dan

hubungan sosialisasi. Pertemanan dengan kelompok sesama maupun berbeda

jenis memiliki porsi yang sama.

Page 35: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

16

Erikson menyatakan masa ini adalah mulai berkembangnya fase psikososial

yaitu formasi identitas versus kebingungan peran. Bahkan mereka cenderung

memiliki imajinasi dan harapan tinggi mengenai kehidupannya saat ini.

Djawandono (2006) menyatakan kemampuan intelekstual remaja masa ini

termasuk kecenderungan baru tentang refleksi dan analisis diri dan juga membuat

perubahan dalam konsep diri dan integritas terhadap keterampilan logika baru.

Orang tua cenderung mendeskripsikan karakteristik remaja pertengahan

merupakan pemalas, tidak bertanggungjawab dan egois. Kelompok sebaya

memiliki peranan penting sebagai pembentuk kepribadian individu. Remaja di

masa ini mengikuti banyak hal dari teman sebayanya, mulai dari penampilan,

perilaku dan bahasa sehari-hari. Hal ini membuat remaja pertengahan menjauh

dari lingkungan keluarganya.

c. Late Adolescence (18 sampai 21 tahun)

Masa remaja akhir dideskripsikan sebagai individu yang mampu berpikir

secara abstrak dan menunjukkan pikiran serta perasaannya mengenai segala

aspek di kehidupan. Masa ini adalah tempat remaja berpikir mengenai kehidupan

percintaan yang realistic, isu social, etika dan gaya hidup. Remaja di masa ini

mulai memiliki tujuan karir dan kehidupan yang penting untuk mereka capai.

2.1.2.3.1 Tugas Psikososial Remaja

Teori psikososial menurut Erikson didukung oleh Ego Psychology, hal

tersebut mempengaruhi cara berpikir dan pembentukan kepribadian pada

individu. Hasil yang positif akan terlihat jika individu memiliki kesehatan mental

Page 36: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

17

yang baik (Watts. J, Cockcroft. K, Duncan N. ,2009). Tugas psikososial remaja,

menurut Erikson, adalah menciptakan suatu perasaan yang disebut ego identity.

Untuk mencapai ini biasanya tergantung pada beberapa aktivitas: (Djiwandono,

2006)

a. Remaja menaruh perhatian besar pada cara orang lain memandangan mereka.

b. Remaja mencari sesuatu dari pengalaman masa lalu. Remaja yang sehat

menjelajahi siapakah mereka sehingga mereka mampu mencoba untuk berbeda

dari masa lalu.

c. Remaja mengadaptasi sifat-sifat orang lain untuk melihat apakah cocok dengan

diri mereka.

2.1.2.4 Perkembangan Moral dan Spiritual (James & Ashwill, 2007)

Kohlberg menyatakan bahwa remaja berada pada tahap 3 dan 4. Tahap 3

adalah tahap remaja masih berpikir konkret, yaitu menerapkan konformitas dan

menghindari hukuman. Tahap 4 mengubah pikiran konkret menjadi pikiran

analisa. Tahap 4 merupakan tahap pemikiran yang konvensional. Tahap ini

mengembangkan rasa hormat terhadap hukum yang berlaku dan bersosialisasi

dengan baik.

Remaja usia awal cenderung berpikir konkret dan logis sehingga mereka

mampu menyerap pelajaran spiritual yang diberikan. Remaja masa pertengahan

mampu berpikir analisa dan muungkin mulai berpikir mengenai pembelajaran

spiritual yang diberikan. Remaja tahap akhir mungkin mulai mengenal berbagai

pembelajaran agama dan membaginya dengan teman lainnya.

Page 37: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

18

Karakteristik remaja yaitu terdapat (1) perkembangan fisik dan biologis (2)

perkembangan emosional dan kognitif (3) perkembangan psikososial (4) moral

dan spiritual.

2.2 Konsep Diri

2.2.1 Pengertian

Adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh, menyangkut

fisik, emosi, intelektual, social dan spiritual. Di dalam konsep diri terdiri dari

beberapa hal penting yaitu persepsi individu tentang sifat dan potensi yang

dimilikinya, interaksi individu dengan orang lain maupun lingkungannya,

nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, serta tujuan,

harapan, dan keinginannya (Sunaryo,2004)

2.2.2 Komponen konsep diri:

2.2.2.1 Identitas diri

Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari

pengamatan dan penilaian, sebagai sintesis semua aspek konsep diri dan

menjadi datu kesatuan utuh.

2.2.2.2 Ideal diri

Ideal Diri adalah persepsi individu tentang perilakunya, disesuaikan

dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita, harapan, dan

keinginan, tipe orang yang diidam-idamkan, dan nilai yang ingin

dicapai.

Page 38: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

19

2.2.2.3 Harga diri

Harga diri merupakan penilaian individu terhadap hasil yang dicapai,

dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut sesuai

dengan ideal diri. Harga diri dapat diperoleh dari orang lain dan diri

sendiri. Aspek utama harga diri adalah dicintai, disayangi, dikasihi orang

lain dan mendapat penghargaan dari orang lain.

2.2.2.4 Peran Diri

Peran diri merupakan pola perilaku, sikap ,nilai dan aspirasi yang

diharapkan individu berdasarkan posisinya di masyarakat.

2.2.2.5 Gambaran Tubuh

Gambaran Tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik

secara sadar maupun tidak sadar, meliputi : performance, potensi tubuh,

fungsi tubuh, serta persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk

tubuh. Hal-hal terkait gambaran tubuh:

a. Focus individu terhadap fisik lebih menonjol pada usia remaja

b. Bentuk tubuh, Tinggi Badan, dan Berat Badan serta tanda-tanda

pertumbuhan kelamin sekunder

c. Cara individu memandang diri berdampak pada aspek psikologis

d. Gambaran yang realistik terhadap menerima dan menyukai bagian

tubuh akan memberi rasa aman dalam menghindari kecemasan dan

meningkatkan harga diri.

Page 39: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

20

e. Individu yang stabil, realistic, dan konsisten terhadap gambaran

dirinya, dapat mendorong sukses dalam kehidupannya

2.2.2.5.1Definisi

Gambaran Tubuh adalah salah satu aspek psikologis mengenai

perubahan fisik pada masa remaja. Remaja akan sangat memperhatikan

perkembangan tubuh dan persepsi orang lain mengenai tubuhnya.

Perhatian pada gambaran tubuh ini akan semakin terlihat saat individu

mengalami pubertas yang menandakan mulainya masa remaja (Sunaryo,

2004).

Gambaran tubuh adalah sesuatu yang individu rasakan mengenai

seberapa nyaman dan puas individu terhadap ukuran, bentuk dan

keseluruhan tubuhnya.(Kolodny, 2013). Gambaran tubuh merupakan

bagian dari konsep diri (self image). Seiring dengan perkembangan

konsep diri, gambaran tubuh juga makin berubah dan berkembang

selama masa remaja. Perubahan ini dipengaruhi oleh “tiga P‟s”: Parents,

Peers dan the Press (Orang tua, Teman sebaya dan tekanan).

Gambaran tubuh memiliki hubungan dengan harga diri individu.

Harga diri yang tinggi akan meningkatkan gambaran tubuh yang baik.

Sebaliknya, ketika individu memiliki perasaan meragukan diri sendiri,

harga diri akan menurun. Rendahnya harga diri adalah salah satu kondisi

yang memungkinkan eating disorder „masuk‟ ke kehidupan individu

(Kolodny,2013).

Page 40: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

21

Gambaran tentang tubuh memainkan peran penting dalam cara

individu mengevaluasi diri sendiri. Gambaran Tubuh merupakan suatu

pengalaman psikologis yang difokuskan pada sikap dan perasaan

individu terhadap keadaan tubuhnya (Melliana, 2006).

2.2.2.5.2 Faktor yang mempengaruhi Gambaran Tubuh

a. Mood individu

Ketika seseorang merasa bahagia, maka apa yang ia lihat dalam

dirinya adalah sesuatu yang bagus dan ideal. Mood sedih ,stress ataupun

kelelahan yang dialami individu mampu mengubah persepsi tubuhnya,

bahwa tubuhnya tidak sesuai gambaran ideal yang diinginkannya

(Kolodny, 2013).

b. Perbandingan dengan orang lain.

Individu cenderung membandingkan dirinya dengan orang yang

hampir serupa dengan dirinya. Jika hal ini berlangsung secara terus

menerus, maka individu akan mengalami suatu kondisi di mana ia

menganggap dirinya tidak memiliki daya tarik fisik (Kolodny,2013).

c. Jenis Kelamin

Wanita cenderung mengalami krisis terhadap bentuk tubuhnya. Dari

penelitian McNicholas (2012) Remaja putri pada masa pubertas awal

dan pubertas komplit memiliki keinginan untuk kurus dan tidak puas

dengan bentuk tubuhnya.

Page 41: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

22

d. Usia

Remaja putri di fase pre-pubertas lebih puas dengan bentuk badan

yang mereka miliki sehingga keinginan untuk menjadi kurus sangat

kecil. Remaja putri pada fase pubertas awal dan pubertas komplit

cenderung tidak puas dengan tubuh yang dimiliki dan keinginan untuk

kurus sangat besar sehingga sangat memperhatikan asupan makannya

(McNicholas, 2012).

e. Budaya

Standar ideal disetiap budaya hampir sama. Faktanya “Ideal Weight”

adalah hal pertama yang akan masyarakat lakukan untuk menilai

sseorang. Budaya menggambarkan bahwa tubuh ideal adalah yang kurus

dan tinggi seperti banyaknya selebritis dan actor film. Tidak semua

orang memiliki gen kurus dan tinggi dalam riwayat keluarganya dan

tidak semua orang yang kurus adalah orang yang lebih sehat

dibandingkan mereka yang gemuk.

Budaya juga membentuk fenomena bernama “Weight Prejudice”. Hal

ini memiliki pengertian bahwa gemuk merupakan sesuatu yang harus

diwaspadai oleh individu. Menjadi kurus memiliki banyak keuntungan

seperti individu terlihat pintar, mampu bersosialisasi, sukses dan disukai

banyak orang. Sebaliknya menjadi gemuk tidak memiliki hal-hal

tersebut. Menjadi gemuk akan terlihat antisocial, individu yang gagal

dan tidak disukai masyarakat. Perlu dipahami, bahwa sehat atau tidaknya

Page 42: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

23

seseorang bukanlah dilihat dari bentuk tubuh. Penentu sehat seseorang

dilihat dengan pengukuran BMI. (Kotecha, 2013)

f. Interaksi Sosial

James dan Ashwill (2007) menyatakan bahwa remaja sering

menghabiskan waktu bersama teman-teman di sekolah. Remaja juga

biasanya melakukan aktivitas bersama teman-teman sebayanya hingga

larut malam bahkan melalui telepon di rumah. Gunarsa (2008)

menegaskan bahwa perkembangan remaja dipengaruhi oleh model

sosialisasi. Model sosialisasi adalah cara individu yang akan melakukan

proses interaksi dengan lingkungan sosialnya.

g. Media

Saat ini, media akan sangat berpengaruh dalam membentuk

gambaran tubuh individu. Majalah fashion menggambarkan bahwa

model yang ideal untuk memakai banyak jenis pakaian adalah mereka

yang kurus dan tinggi. Media massa sering menampilkan fitur individu

denga tubuh yang dinilai sempurna (Pinho, 2014).

h. Perubahan fisik

Tubuh individu akan mengalami perubahan ketika beranjak remaja.

Perubahan fisik selama masa pubertas sangat mempengaruhi gambaran

diri pada remaja. Tubuh remaja akan berkembang seiring dengan

perkembangan masa pubertasnya. Perkembangan tubuhnya diimbangi

Page 43: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

24

dengan persepsi mengenai tubuhnya yang berbanding lurus dengan

gambaran tubuh (Pinho,2014)

i. Lingkungan

Faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja ada dua, yaitu

model belajar dan sosialisasi. Remaja akan menerapkan teori belajar

yang dipelajari dari tingkah laku lingkungan sekitarnya. Orang tua

memiliki peranan penting yang mempengaruhi tingkah laku remaja

(Gunarsa, 2008)

Faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran tubuh remaja yaitu (1)

Mood (2) perbandingan dengan orang lain (3) Jenis Kelamin (4) Usia (5)

Budaya (6) Interaksi Sosial (7) Media (8) Perubahan fisik (9)

Lingkungan

2.2.2.5.3 Aspek-Aspek Gambaran Tubuh

Gambaran tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya ,baik

secara sadar maupun tidak sadar, meliputi (Sunaryo, 2004)

a. Performance

Cara individu menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugasnya pada

suatu kelompok tertentu merupakan kinerja yang dapat dilihat dari aspek

ini.(Rai, 2008 ).

Page 44: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

25

b. Potensi tubuh

Menurut Dr. Myles Munroe di kutip Kandani (2010), Potensi adalah

suatu sumber daya yang sangat besar diberikan pada saat individu lahir

di dunia dan merupakan kemampuan yang belum diaktifkan.

c. Fungsi tubuh

Sekresi hormon selama maa pubertas pada remaja putri menghasilkan

system yang rumit pada keseluruhan fungsi tubuhnya, mencakup system

saraf pusat, kelenjar adrenal, hipotalamus dan sebagainya.

Perkembangan estrogen mempengaruhi fungsi tubuh remaja putri (James

& Ashwill, 2007).

d. Persepsi tentang ukuran dan bentuk tubuh

Individu, terutama remaja, sangat ketat dalam mendalami persepsi

tubuh yang sempurna mencapai tubuh ideal ala selebritis. Individu yang

mengagumi satu tokoh yang dianggapnya sempurna seringkali meniru

cara berdandan, cara berpakaian, dan lain-lain (Kolodny, 2013)

e.Perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh

Seringnya individu melihat tubuhnya tidak sempurna dan tidak

seideal individu seumurannya, padahal orang lain melihat tubuhnya

sudah cukup ideal. Gambaran yang realistik terhadap menerima dan

menyukai bagian tubuh, akan member rasa aman dalam menghindari

kecemasan dan meningkatkan harga diri (Kolodny, 2013)

Page 45: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

26

Aspek-aspek gambaran tubuh yaitu (1) Performance (2) Potensi Tubuh

(3) Fungsi Tubuh (4) Persepsi tentang ukuran dan bentuk tubuh (5)

Perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh

2.2.2.5.4 Pengukuran Gambaran Tubuh

Secara spesifik, konsep diri mengacu pada kumpulan kepercayaan

dan gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri. Menurut Goldin

dalam Kozier (1998) bahwa konsep diri dilihat berdasarkan bagaimana

seseorang menerima dan mengevaluasi dirinya sendiri pada beberapa

area ini, yaitu Vocational Performance, Intellectual Functioning,

Personal Appearance and Physical Attractiveness, Secual Attractiveness

and Performance, Being liked by others, Ability to cope with and

Resolve problem, Independence, Particular Talent.

Salah satu komponen konsep diri adalah gambaran tubuh. Menurut

Kozier (1998), gambaran mengenai fisik individu ini adalah bagaimana

seseorang mempersepsikan ukuran tubuhnya, penampilannya dan fungsi

tubuhnya. Berdasarkan model adaptasi Roy diteori keperawatan, Roy

memiliki dua sistem pada modelnya ini.

Sistem pertama mencakup fungsi internal tubuh dan sistem kedua

mencakup system efektor dan regulator. Sistem kedua ini mampu

emmperkuat teori dari gambaran tubuh karena terdapat empat model di

mana Roy menuliskan salah satunya mengenai model konsep diri. Roy

menuliskan bahwa model konsep diri ini ada dua komponen yaitu

Page 46: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

27

Physical Self yang mencakup body image dan body sensation serta

Personal Self yang mencakup self-ideal, self-consistency dan moral-

ethical self.

Gambaran tubuh merupakan bagian dari konsep diri yang mencakup

sikap dan pengalaman berkaitan dengan tubuh, termasuk pandangan

tentang maskulinitas dan feminimitas, kecantikan fisik, daya tahan tubuh

dan kapabilitas. Gambaran tubuh dapat terlihat secara kognitif dan

affektif di mana kognitif mencakup pengetahuan seseorang mengenai

materi tubuhnya dan affektif mencakup sensasi yang dirasakan pada

tubuhnya (Potter & Perry, 2005).

Body image sendiri memiliki pengertian bagaimana seseorang melihat

dirinya sendiri secara fisik dan penampilannya. Body image

menunjukkan bagaimana tubuh seseorang memiliki fungsinya terhadap

penampilan yang dimilikinya. Lain halnya dengan body sensation yang

merujuk pada deskripsi seseorang pada perasaan dan pengalamannya

secara fisik (Kozier, 1998).

Berdasarkan buku Kozier (1998), terdapat pengkajian mengenai self

perception yang mencakup physical self dan personal self. Kedua hal

tersebut memiliki hubungan terhadap gambaran tubuh. Pengkajian

tersebut mencakup:

Physical Self

Personal Self

1. Bagaimana perasaan Anda mengenai 1. Bagaimana Anda

Page 47: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

28

penampilan diri Anda?

2. Menurut Anda, apa yang akan orang

lain katakan mengenai penampilan

fisik Anda?

3. Bagaimana Anda mendeskripsikan

mengenai gerakan dalam aktivitas

fisik Anda?

4. Apa hasil yang Anda harapkan pada

tubuh Anda setelah mendapatkan

perawatan tubuh?

5. Apakah perubahan yang ada di

tubuh Anda serta fungsinya

memengaruhi aktivitas Anda?

6. Seberapa penting reaksi orang lain

di hidup Anda terhadap perubahan

tubuh yang terjadi?

7. Apa yang Anda pikirkan saat orang

terdekat di hidup Anda bereaksi

terhadap perubahan di tubuh Anda?

mendeskripsikan karakteristik

dan kepribadian Anda?

2. Apa yang Anda sukai pada

karakteristik Anda?

3. Bagaimana orang lain

mendeskripsikan karakteristik

Anda?

4. Apakah Anda telah melakukan

sesuatu yang baik pada diri

sendiri maupun orang lain?

5. Apa sajakan talenta dan

kemampuan yang Anda miliki?

6. Apa yang ingin Anda ubah

mengenai diri Anda jika

memungkinkan?

7. Jika ada orang lain yang tidak

menyukai Anda, apakah hal

tersebut akan memengaruhi

hidup Anda?

8. Apakah sulit bagi Anda untuk

mengatakan tidak saat Anda

tidak menginginkan untuk

mengikuti aktivitas tersebut?

9. Apa yang Anda rasakan

mengenai pendidikan yang

sudah Anda tempuh hingga saat

ini?

10. Apakah Anda pernah merasa

lemah saat bersama orang lain?

11. Apakah mudah bagi Anda

untuk memiliki pendapat yang

berbeda dengan orang lain serta

mengutarakannya?

12. Apakah Anda orang yang

Page 48: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

29

mudah berteman dengan orang

lain?

13. Apakah Anda merasa disukai

oleh teman sepermainan Anda?

14. Apakah yang Anda rasakan

mengenai lingkungan disekitar

Anda?

15. Apakah Anda merasa dihargai

oleh teman sebaya Anda?

Menurut Potter Perry (2005), seseorang yang mengalami gambaran

tubuh negative akan mengalami perasaan tidak berdaya, perasaan

ditolak, perasaan isolasi social bahkan merasa takut dan bersalah

sehingga menghindari kontak dengan orang lain. Gambaran tubuh

biasanya berasal dari diri seseorang yang sulit beradaptasi dengan cepat

terhadap perubahan tubuhnya, misalnya seseorang yang telah mengalami

penurunan berat badan namun tidak lantas menganggap dirinya sudah

kurus.

Berdasarkan pengertian gambaran tubuh yang mencakup physical self

dan personal self sehingga peneliti akan membuat beberapa pernyataan

di kuesioner mengacu pada pengkajian tersebut.

2.4 Gizi

Gizi adalah suatu masukan untuk dan berdasarkan kesehatan dan

perkembangan individu. Gizi yang baik dapat menghasilkan kesehatan yang baik

Page 49: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

30

juga berdasarkan keseimbangan gizi dan aktivitas fisik. Gizi yang baik mampu

membangun system imun yang kuat, mencegah penyakit dan kesehatan yang lebih

baik (Zarei, 2013).

2.4.1 Status Gizi

Status Gizi merupakan tanda-tanda atau penampilan seseorang akibat

keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari

pangan yang dikonsumsi (Zarei, 2013).

2.4.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

Menurut WHO 2014 ,status gizi dapat dilihat dengan adanya interaksi antara

makanan yang dikonsumsi, keseluruhan dari kesehatan individu dan lingkungan

fisik. Beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu

a. Pengetahuan Orang Tua

Monteiro (2007) menemukan pengetahuan orang tua mempengaruhi

status nutrisi anak. Data menunjukkan, pengetahuan orang tua berpengaruh

10% terhadap prevalensi masalah gizi pada anak.

b. Pemilihan Makanan

Remaja seringnya mengurangi konsumsi susu dan olahannya serta buah-

buahan yang memiliki banyak keuntungan untuk tubuhnya. Zarei (2013)

menemukan bahwa remaja konsumsi karbohidrat, lemak dan protein dalam

kadar tinggi namun konsumsi vitamin C , kalsium dan zat besi sangat kurang

Page 50: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

31

dari angka kebutuhan gizi remaja. Anjuran yang disarankan untuk remaja

adalah mengurangi makanan tinggi lemak jenuh, gula dan garam.

c. Aktivitas Fisik

Rendahnya aktivitas fisik pada 69 remaja, menyebabkan 9,7% obesitas.

Pada 64 remaja yang tinggi aktivitas fisiknya menunjukkan hanya 3,2%

obesitas. Selain itu, kecenderungan melakukan diet yang salah juga menjadi

trend gaya hidup remaja masa kini (Zarei, 2013). Hampir setengah dari

remaja di sekolah menengah atas memiliki televise, computer pribadi dan

akses internet di kamar mereka. hal ini mampu menyebabkan remaja putri

malas untuk bergerak sehingga menyebabkan overweigth.

d.Persepsi

Remaja akan sering memikirkan mengenai berat badannya. Persepsi yang

salah akan berat badannya mempengaruhi asupan nutrisi. Remaja cenderung

mispersepsi terhadap tubuhnya bahwa mereka tidak memiliki berat ideal

seusianya. Padahal menurut perhitungan IMT yang dilakukan, remaja

cenderung memiliki badan yang ideal sesuai hasil IMT (Hisar & Toruner,

2012).

e. Sosialekonomi

Sosial ekonomi memiliki hubungan sebab akibat dengan status nutrisi

individu. Level sosial ekonomi individu yang rendah memperlihatkan status

nutrisi yang kurang dari kebutuhan. Individu yang malnutrisi dilihat dari

ketidakadekuatan pada indeks anthropometri yang telah di ukur. Studi kohort

Page 51: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

32

yang telah dilakukan ini juga menunjukkan bahwa status gizi yang dimiliki

individu berhubungan dengan pencapaian prestasinya (Baraldi, 2013)

f. Genetics

Menurut NHS Beberapa orang memiliki kondisi genetik yang langka yang

dapat menyebabkan obesitas, seperti Prader-Willi syndrome. Ada

kemungkinan kecil, keinginan dan pola makan orang tua dapat menurun pada

anak.

g. Pengobatan

Pada beberapa kasus, kondisi seseorang di bawah pengobatan tertentu

menyebabkan bobot tubuh menjadi tidak normal. Hypotiroidisme dan

Cushing‟s syndrome merupakan beberapa kondisi langka akibat gangguan

hormone yang menyebabkan berat badan naik. Pengobatan kortikosteroid dan

antidepresan juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi berat badan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu (1) Pengetahuan (2) Pola

Makan (3) Aktivitas Fisik (4) Persepsi (5) Sosialekonomi

2.4.2. Masalah Gizi

Kekurangan Gizi yang cukup membuat individu menjadi lebih mudah

terserang penyakit dan mengalami kematian dini. Jumlah remaja yang

dinyatakan gemuk atau obesitas meningkat di negara miskin maupun maju.

Beberapa masalah-masalah mencakup gizi menurut WHO yaitu

a. Malnutrisi

Page 52: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

33

Malnutrisi dapat juga diartikan sebagai “Bad Nourishment”. Hal tersebut

memperlihatkan ketidakadekuatan individu untuk mengkonsumsi makanan

yang cukup, kesalahan pada jenis makanan dan respon tubuh terhadap suatu

infeksi yang mengakibatkan tidak mampunya proses absorpsi nutrisi

(malabsopsi) (WHO 2014).

b. Anemia

Anemia diakibatkan sebagai insufisiensi asupan zat besi individu (WHO

2014). Kondisi anemia adalah ketika jumlah sel darah merah atau kapasitas

oksigen yang dibawa tidak memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh. Zat besi

yang kurang dikonsumsi oleh individu menunjukkan tanda-tanda kekurangan

folat, Vitamin B12 dan Vitamin A, inflamasi kronik, infeksi dan gangguan

kesehatan. Anemia menghasilkan kekurangan besi pada remaja, dan menjadi

penyebab ketiga pada kematian dan kecacatan pada remaja. Zat besi

merupakan suplemen yang mampu meningkatkan kesehatan remaja.

c.Obesitas

Obesitas adalah kondisi abnormal atau akumulasi lemak berlebih yang

berisiko terhadap kesehatan. Individu yang obesitas memiliki risiko yang

besar terhadap penyakit kronik seperti diabetes, gangguan kardiovaskular dan

kanker.

2.4.2.1 Individu yang berisiko terhadap masalah-masalah yang berhubungan

dengan gizi adalah

a. Individu yang menjalani diet tidak sehat

Page 53: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

34

British Dietetic Association (BDA) telah mengeluarkan daftar diet

yang paling tidak sehat (Oktaviani, 2013), yaituBreatharian dietadalah

Diet sangat ekstrim. Metodenya adalah tanpa makan dan minum, hanya

menghirup udara. Biotyping adalah diet yang dapat mengurangi lemak

dengan cara menyeimbangkan hormone. Gluten-free-Dietini adalah

mengurangi konsumsi gluten yaitu protein yang ada di gandum, kue-kue

dan oat.Alcorexia/Drunkorexia Dietadalah makan sedikit kalori dan

minum alkohol saat pesta atau akhir pekan.Dukan Dietmerupakan diet

yang sulit untuk dijalankan karena harus memilih makanan tinggi protein

dan karbohidrat rendah.

b.Kurang melakukan aktivitas fisik

Secara global pada 2008, WHO menyatakan bahwa sebanyak 31%

dewasa berumur 15 tahun keatas tidak aktif secara fisik. Remaja

cenderung malas untuk bergerak (Zarei, 2013). Orang-orang lebih

memilih untuk duduk seharian dan melakukan aktivitas ringan yang tidak

melakukan banyak gerak. Jika tubuh tidak aktif bergerak, energi yang

berasal dari makanan akan menumpuk menjadi lemak (NHS, 2014)

c. Riwayat breastfeeding

Pada bayi yang mengkonsumsi susu formula berbasis kedelai sering

ditemukan gejala kekurangan tiamin, yang harus ditangani oleh terapi

tiamin. Mengkonsumsi ASI ditemukan sebagai pelindung terhadap

obesitas. Efek perlindungan ini lebih besar pada bayi yang secara

Page 54: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

35

eksklusif disusui ASI. Tidak dilakukannya breasfeeding dalam jangka

lama bisa menyebabkan masalah pada status gizi individu (Sutanto, 2011)

d. Tidak seimbangnya konsumsi kalori, lemak, gula dan garam

Prevalensi overweigth dan obesitas dapat diakibatkan oleh

meningkatnya proporsi asupan makan yang dikonsumsi sehari-hari

e. Pola Makan Menyimpang

Anoreksia dan bulimia adalah dua kasus spesifik dari gangguan pola

makan sesuai dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorders Fourth Edition (DSM-IV). Kasus lain yang sering terjadi di

klinik dan komunitas adalah „Eating disorder no otherwise specified’.

EDNOS adalah kasus gangguan pola makan yang tidak spesifik seperti

anoreksia dan bulimia namun EDNOS termasuk sebagian dari kedua

sindrom tersebut. Sindrom yang muncul adalah sedikitnya konsumsi

makanan sehari-hari, tidak nafsu makan dan memuntahkan kembali

makanan yang telah dikonsumsi (Hoek , 2012)

2.5 Kebutuhan Gizi Remaja (Bestbook, 2010)

a. Karbohidrat

Pada remaja perempuan usia 13-18 tahun dibutuhkan energy sebesar 40-50 kal/kg

BB/hari. Sumber energy seperti nasi, gandum, umbi-umbian dan sereal secara

proporsional paling banyak dikonsumsi dalam sehari (3-8 porsi). Kebutuhan

karbohidrat rata-rata sekitar 60-75%.

Page 55: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

36

b. Protein

Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang, dan udang

(hewani). Sedangkan protein nabati terdapat pada kacang-kacangan, tempe, dan tahu.

Kebutuhan protein pada remaja usia 13-15 tahun sebanyak 57 g/hari dan usia 16-18

tahun sebesar 55 g/hati. Rata-rata porsi protein dikonsumsi sekitar 10-15%.

c. Lemak

Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jeroan dsb. Depkes RI

menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25% dari total energy. Asupan

lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energy yang dikonsumsi tidak

mencakup karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani

juga mengakibatkan asupan Fe dan Zn rendah.

Menurut Sumanto (2009), lemak jenuh cenderung meningkatkan kolesterol darah

terdiri dari gajih, kuning telur, keju dan mentega. Lemak tidak jenuh tidak

mempengaruhi kenaikan kadar kolesterol, yang terdiri dari alpukat, minyak zaitun,

minyak jagung dan minyak ikan.

d. Vitamin dan Mineral

Golongan Vitamin B, yaitu tiamin ( Vit B12), riboflavin (Vit B2), maupun

niasin. Asam folat dan Vitamin B12 diperlukan untuk metabolism asam nukleat.

Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh. Vitamin A untuk

memelihara sel dan jaringan tubuh. Kekurangan mineral Fe akan menimbulkan

kekurangan darah yang dikenal dengan Anemia. Sumber zat besi adalah sayuran

hijau, hati, telur, dan daging. Vitamin C dibutuhkan untuk penyerapan Fe yang baik.

Page 56: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

37

e. Sayuran dan buah

Sayuran dan buah-buahan dikonsumsi individu sebanyak 2 hingga 5 porsi dalam

sehari. Kedua sumber makanan ini adalah sumber zat pembangun setelah

karbohidrat.

Kebutuhan Gizi Remaja yaitu (1) Karbohidrat (2) Protein (3) Lemak (4) Vitamin dan

Mineral (5) Sayuran dan Buah

2.6 Angka Kebutuhan Gizi Remaja

Tabel. 2.1 Angka Kecukupan Gizi

13-15

tahun

16-18

tahun

BB (kg) 46 50

TB (cm) 155 158

Energi (kkal) 2125 2125

Protein (g) 69 59

Lemak (g) 71 71

Karbohidrat (g) 292 292

Air (mL) 2000 2100

Serat (g) 30 30

Vit A (mcg) 600 600

Vit C (mg) 65 75

Vit D (mcg) 15 15

Besi (mg) 26 26

Kalsium (mg) 1200 1200

Iodium (mcg) 150 150

(Kemenkes, 2013)

2.6.1 Pengukuran Status Gizi

Pengukuran status gizi anak dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu

pemeriksaan klinis, biokimia, biofisik dan anthropometri. Metode yang paling

sering digunakan adalah pengukuran anthropometri. Pengukuran anthropometri

dapat menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT = Body Mass Index) menurut

umur, sebagai alat penyaringan (screening, bukan alat diagnostic) yang efektif

untuk menilai secara cepat status gizi anak.

Page 57: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

38

Indeks Massa Tubuh merupakan pembagian berat badan (dalam kg) terhadap

kuadrat tinggi badan (dalam M). IMT dapat digunakan untuk rentang yang

panjang yaitu dari usia 2-20 tahun. Penggunaan IMT menurut umur memiliki

beberapa manfaat diantaranya menyediakan suatu referensi alat screening bagi

remaja yang sebelumnya belum tersedia. Keuntungan lain adalah dapat melacak

factor risiko terhadap perkembangan penyakit. (Sunarti,2004)

2.6.2 Klasifikasi Status Gizi

Tabel. 2.2 Klasifikasi Status Gizi

Classification BMI(kg/m2)

Principal cut-

off points

Additional

cut-off points

Underweight <18.50 <18.50

Severe thinness <16.00 <16.00

Moderate thinness 16.00 - 16.99 16.00 - 16.99

Mild thinness 17.00 - 18.49 17.00 - 18.49

Normal range 18.50 - 24.99 18.50 - 22.99

23.00 - 24.99

Overweight ≥25.00 ≥25.00

Pre-obese 25.00 - 29.99 25.00 - 27.49

27.50 - 29.99

Obese ≥30.00 ≥30.00

Obese class I 30.00 - 34.99 30.00 - 32.49

32.50 - 34.99

Obese class II 35.00 - 39.99 35.00 - 37.49

37.50 - 39.99

Obese class III ≥40.00 ≥40.00

Source: Adapted from WHO, 1995, WHO, 2000 and WHO 2004.

a. Underweight yaitu<-2SD setara dengan BMI 18,49 kg/ m2

b. Normal yaitu rentang BMI 18,50 kg/ m2 – 24,99 kg/ m

2

c. Overweight: >+1SD setara dengan BMI 25 kg/m2

d. Obesity: >+2SD setara dengan BMI 30 kg/m2

Page 58: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

39

2.7 Penelitian Terkait

Penelitian yang dilakukan Hisar & Toruner (2012) mengenai persepsi remaja

terhadap Berat badan idealnya. Dengan menggunakan sampel sebanyak 703 orang,

hasilnya terdapat 64,7% remaja akurat dalam mengkalsifikasikan status berat

badannya dengan perhitungan IMT yang dilakukan. Hughes (2013), meneliti persepsi

kepuasan tubuh terhadap keinginan menurunkan berat badan pada remaja. Sampel

sebanyak 272 remaja di sekolah menengah atas, hasilnya didapatkan 37,4% remaja

putri tidak puas terhadap bentuk tubuhnya dan 54,7% remaja putri berusaha

menurunkan berat badannya. Chairiah (2012) meneliti hubungan body image dengan

pola makan remaja. Sampel sebanyak 170 remaja putri usia 15-17 tahun. Hasil analisis

diperoleh sebanyak 54 (96,4%) remaja putri mempunyai body image negative dan pola

makannya buruk.

Page 59: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

40

2.8 Kerangka Teori

Teori Aksi Talcott Parsons (Noorkasiani. H & Ismail. R.,2009)

RESPON

INDIVIDU STIMULUS

Status Gizi Remaja

dipengaruhi:

Pengetahuan Orang Tua

Pola Makan

Aktivitas Fisik

Persepsi

Karakteristik Remaja:

Perkembangan fisik dan

biologis

Perkembangan emosional

dan kognitif

Perkembangan psikososial

Perkembangan moral dan

spiritual

Kebutuhan Gizi Remaja:

Karbohidrat

Protein

Lemak

Vitamin dan Mineral

Sayuran dan Buah

Gambaran Tubuh

dipengaruhi:

Mood, budaya, jenis

kelamin, usia, interaksi

social, media,

lingkungan

Masalah Gizi:

Anemia

Malnutrisi

Obesitas

Individu berisiko:

Menjalani diet yang tidak sehat

Kurang melakukan aktivitas fisik

Riwayat Breastfeeding

Tidak seimbangnya konsumsi

kalori, lemak gula , dan garam

Pola makan menyimpang

genetik

Pengukuran Status Gizi:

Indeks Massa Tubuh = BB

(kg) / TB²(m)

Pengukuran Gambaran

Tubuh:

Pengkajian Physical Self

and Personal Self (Kozier,

1998).

Page 60: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

41

BAB III

Kerangka Konsep

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah model pendahuluan dari sebuah masalah penelitian,

dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang diteliti (Swarjana,

2012). Kerangka konsep merupakan konsep yang dipakai sebagai landasan

berpikir dalam kegiatan ilmu (Nursalam, 2008). Konsep dapat diamati dan diukur

melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variable. Variable adalah

sebuah konsep yang dioperasionalkan yaitu operasional property dari sebuah

objek, agar dapat dioperasionalkan, diaplikasikan dan menjadi property dari objek

(Nursalam, 2008). Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini dapat

digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Kerangka konsep penelitian hubungan antara status gizi dengan gambaran

tubuh remaja

Page 61: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

42

Variabel Independen Variabel Dependen

3.1.1 Hipotesa atau Pertanyaan Penelitian

Ho: tidak ada hubungan bermakna antara status gizi dan gambaran tubuh pada

remaja putri di SMAN 3 Cimahi

Ha: ada hubungan bermakna anatara status gizi dan gambaran tubuh pada

remaja putri di SMAN 3 Cimahi

3.1.2 Definisi Operasional

Peneliti mampu melakukan penelitian jika memahami konsep teori dari

variabel yang bersifat operasional agar variabel tersebut dapat diukur. Variable-

variabel yang terdapat dalam penelitian ini yang terdiri atas dependent,

independent dan confounding. Variabel yang menyebabkan adanya perubahan

terhadap variabel yang lain disebut variabel independen atau variabel yang

dikategorikan sebagai penyebab dari berubahnya variabel lain. Variabel

dependent dikenal sebagai akibat (effect) atau variabel yang berubah akibat

perubahan variabel lain. Confounding variabel merupakan variabel lainnya yang

kemungkinan berpengaruh terhadap hubungan antar variabel yang ingin diteliti

atau peneliti memahaminya sebagai variabel penganggu (Swarjana, 2012)

Gambaran tubuh

- Positif

- Negatif

Status Gizi

- Kurus

- Normal

- Gemuk

- Obesitas

Page 62: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

43

Status gizi merupakan variable independent sedangkan gambaran tubuh

merupakan variable dependent, kedua variabel ini akan diteliti hubungannya.

Selain itu juga factor-faktor yang mempengaruhi status gizi dan gambaran tubuh

seperti Usia, Jenis kelamin, Aktivitas fisik, perubahan fisik, pola makan, budaya

dan media merupakan variabel confounding atau perancu yang terdapat dalam

penelitian ini. Vaiabel-variabel penelitian disajikan dalam table dibawah ini:

Tabel 3.1

Variabel Definisi

Operasional

Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

Status gizi Keseimbangan

asupan nutrisi

yang dikonsumsi

yang berkaitan

dengan pola

makan,

pengetahuan,

persepsi dan

aktivitas fisik

sehingga dapat

menggunakan

angka kebutuhan

gizi yang

disarankan

sebagai acuan

Pengukuran

anthropometri :

Indeks Massa

Tubuh menurut

umur. Cara

pengukurannya

dengan

pembagian berat

badan terhadap

kuadrat tinggi

badan

IMT = BB (kg) /

TB² (m)

(Sunarti, 2004).

Stature meter

2 m dan

Timbangan

dengan merk

miyako yang

sudah di

kalibrasi

1. Pada nilai

BMI ≤

18,49

dinyatakan

kurus

2. Pada

rentang

BMI 18,50-

24,99

dinyatakan

normal

3. Pada nilai

BMI

≥25,00

dinyatakan

gemuk

4. Pada nilai

BMI

≥30,00

dinyatakan

obesitas

Ordinal

Page 63: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

44

(WHO,

2004)

Gambaran

tubuh

Persepsi, sikap,

dan keyakinan

responden

mengenai

perubahan fisik

atau tubuh

berkaitan dengan

kemampuannya

untuk diakui

dalam

bersosialisasi,

meliputi

penampilan diri

yang dianggap

menarik, usaha-

usaha

memperbaiki

dan

meningkatkan

penampilan,

kepuasan

terhadap bagian

tubuh,

kecemasan

menjadi gemuk,

dan persepsi

terhadap berat

badan

Pernyataan pada

kuesioner

gambaran tubuh

menggunakan

skala Likert,

yaitu pada

pernyataan

positif nilai

4=sangat setuju,

3=setuju,

2=tidak setuju,

1=sangat tidak

setuju. Pada

pernyataan

negative,

4=sangat tidak

setuju, 3=tidak

setuju, 2=setuju,

1=sangat setuju

Kuesioner Positif jika nilai

rata-rata ≥

26.33.

Negatif jika

nilai rata-rata ≤

26.32.

(Dahlan,2011)

Ordinal

Page 64: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

45

BAB IV

Metodologi Penelitian

4.1 Desain penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-korelasional yang bertujuan ingin

mengetahui hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh remaja putri di SMA

Negeri 3 Cimahi, Bandung.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan studi cross-sectional. Penelitian cross-

sectional adalah penelitian yang melakukan determinasi terhadapa paparan (exposure)

dan hasil (disease outcome) secara simultan pada setiap subjek penelitian. Ini berarti

bahwa exposure dan outcome atau sebab dan akibat dilihat pada waktu yang sama.

Sehingga penelitian menjadi cepan dan tidak memakan waktu yang lama (Swarjana,

2012)

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian berada di SMA Negeri 3 Cimahi.SMA Negeri 3 Cimahi dipilih

karena di wilayah Cimahi, berdasarkan data sekunder SMA tersebut memiliki jumlah

siswi terbanyak di antara SMA negeri lainnya. Berdasarkan studi pendahuluan, di

SMAN 3 Cimahi pada 10 remaja putri, ditemukan 5 remaja putri kurus, 4 siswi

normal, dan 1 orang gemuk. Hasil studi pendahuluan juga menemukan 6 dari 10

remaja putri di SMAN 3 Cimahi khawatir menjadi gemuk. Penelitian dilakukan pada

tanggal 31 Maret 2015.

Page 65: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

46

4.3 Populasi ,Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang

secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian (Swarjana, 2012).

Populasi pada penelitian ini adalah semua remaja putri yang berada di

wilayah SMA Negeri 3 Cimahi dengan jumlah populasi remaja putri tingkat

X dan XI adalah 383 orang.

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari elemen populasi yang dihasilkan dari

strategi sampling untuk diteliti (Swarjana, 2012). Sampel pada penelitian ini

adalah remaja putri di wilayah SMA Negeri 3 Cimahi. Tehnik pengambilan

sampel ini menggunakan tehnik random sampling sederhana yaitu

menggunakan populasi yang terbatas. Simple random sampling nantinya akan

mengambil sampel secara acak setelah semua populasi terkumpul

4.3.3 Besar Sampel

Nursalam (2008) mengungkapkan untuk menentukan ukuran sampel jika

populasi berjumlah kurang dari 1000 ,maka menggunakan rumus:

n = 𝑁

1+𝑁 (𝑑)²

keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d = Tingkat signifikansi (p)

Page 66: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

47

Berdasarkan rumus diatas, maka didapatkan jumlah perhitungan besar sampel sebagai

berikut:

Rumus : n=393

1+393 (0,05)²

n = 393

1+393 (0,0025)

n = 198,23

Dalam pembagian kuesioner dan pengukuran IMT maka dilakukan pada 198

responden

Tabel 4.1

Pembagian sampel berdasarkan kelasnya adalah sebagai berikut

Kelas Jurusan Hasil Pembagian Sampel

X MIA 1 21/41 X 198 = 10 Siswi

MIA 2 19/42 X 198 = 8 Siswi

MIA 3 19/42 X 198 = 8 Siswi

MIA 4 24/42 X 198 = 11 Siswi

MIA 5 16/40 X 198 = 7 Siswi

MIA 6 20/40 X 198 = 9 Siswi

IIS 1 20/39 X 198 = 10 Siswi

IIS 2 20/35 X 198 = 12 Siswi

IIS 3 22/35 X 198 = 11 Siswi

IIS 4 24/39 X 198 = 12 Siswi

IIS 5 25/39 X 198 = 12 Siswi

XI MIA 1 19/39 X 198 = 9 Siswi

MIA 2 20/40 X 198 = 9 Siswi

MIA 3 21/40 X 198 = 10 Siswi

MIA 4 21/40 X 198 = 10 Siswi

MIA 5 22/40 X 198 = 10 Siswi

MIA 6 14/34 X 198 = 8 Siswi

IIS 1 16/41 X 198 = 8 Siswi

Page 67: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

48

XI IIS 2 16/39 X 198 = 8 Siswi

IIS 3 12/30 X 198 = 8 Siswi

IIS 4 16/34 X 198 = 9 Siswi

IIS 5 16/32 X 198 = 9 Siswi

Total 198 Siswi

4.4 Kriteria Sampel

4.4.1 Kriteria Inklusi

a. Responden berjenis kelamin wanita

b. Responden bersekolah di sman 3 Cimahi, Bandung yang berada di tingkat X

dan XI

c. Responden berusia remaja, yait berusia 15-17 tahun

d.Responden dalam keadaan sehat jasmani-rohani

e. Responden menyetujui menjadi responden

4.4.1 Kriteria Ekslusi

a. Responden sedang tidak menjalani terapi yang dilakukan dokter yang berhubungan

dengan gangguan pencernaan: diare berat, keganasan, dll ; gangguan pernafasan:

asma, sinusitis, keganasan ; ganggaun otak: sakit kepala berat, keganasan, dll.

4.5 Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan secara langsung dengan prosedur sebagai berikut:

1. Peneliti meminta persetujuan dari Kepala Sekolah SMAN 3 Cimahi, Bandung

untuk mengadakan penelitian dengan membawa surat pengantar dari FKIK UIN.

2. Peneliti mengunjungi responden dan memberikan penjelasan tentang penelitian

dan meminta kesediaan menjadi responden

Page 68: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

49

3. Responden diberikan waktu selama 15-20 menit untuk menjawab kuesioner.

Peneliti kemudian mengingatkan responden untuk menjawab semua pertanyaan

sebelum dikumpulkan pada hari itu juga.

4. Peneliti menunggu responden di UKS untuk mengumpulkan kuesioner lalu

responden satu persatu dilakukan pengukuran antropometri. Peneliti kemudian

mencatat tiap hasil pengukuran masing-masing responden.

5. Kuesioner yang telah diisi dikumpulkan kemudian peneliti mengakhiri pertemuan

dengan responden untuk mengolah dan menganalisis data dari kuesioner dan

perhitungan antrhopometri.

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

Pernyataan-pernyataan yang akan diisi responden akan diuji terlebih dahulu

reliabilitas dan validitasnya.Uji Validitas akan dilakukan di SMAN 3 Cimahi.

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat keabsahan

(validitas) suatu alat ukur. Suatu alat ukur yang valid, mempunyai validitas yang

tinggi. Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data

yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product

Moment karena cocok untuk variabel ordinal yang akan diteliti.

Responden mengisi kuesioner mengenai gambaran tubuh. Dari output dapat

diketahui nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian

dibandingkan dengan nilai r table. R table dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2

sisi dan jumlah data (n)=30, maka didapatkan r table sebesar 0,361. Sehingga, dari

Page 69: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

50

20 pernyataan pada kuesioner gambaran tubuh yang menjadi bahan uji validitas

terdapat sebanyak 8 nomor yang valid. Untuk pernyataan nomor 9 dan 10 yang

dijadikan untuk kuesioner, diambil sebagai perwakilan domain yang dibutuhkan

pada pengukuran gambaran tubuh yang telah dijelaskan di Bab 2 dengan melakukan

konsultasi terlebih dahulu dengan pembimbing. Terdapat 10 pernyataan kuesioner

yang digunakan karena telah valid dan 10 pernyataan yang tidak valid, tidak

digunakan dalam kuesioner.

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena alat ukur

tersebut sudah baik. Apabila data memang benar sesuai dengan kenyataan, maka

berapa kali pun diambil, hasilnya tetap akan sama. Penelitian ini menggunakan uji

reliabilitas pada kuesioner gambaran tubuh dengan rumus koefisien alpha. Suatu

alat ukur dianggap reliable apabila nilai koefisien alpha yang diperoleh sama

dengan atau lebih besar dari 0,6.(Rangkuti, 2008). Alat ukur status gizi tidak diuji

validitas dan reliabilitasnya karena menggunakan pengukuran IMT yang telah

diakui secara internasional dan nasional.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan

pengukuran antropometri. Kuesioner yaitu pengambilan data dengan memberikan

atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan harapan

responden memberikan jawaban atas semua daftar pertanyaan tersebut. Pengukuran

anthropometri adalah menghitung IMT masing-masing responden dengan pembagian

berat badan (dalam kg) terhadap kuadrat tinggi badan (dalam M) (Sunarti,2004).

Page 70: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

51

Peneliti mengukur tinggi badan dan berat badan tiap responden, kemudian catat hasil

pengukuran tiap responden. Tinggi badan adalah jarak vertical dari lantai sampai

bagian atas kepala, di ukur saat subyek dalam posisi berdiri tegak lurus dan menatap

lurus ke depan. Pengukuran tinggi badan biasanya dilakukan tanpa memakai sepatu

dengan stature meter 2m (Panero, 2003). Berat badan diukur dengan timbangan merk

miyako lalu hasilnya dijadikan dalam satuan kilogram (Wasis, 2008).

Kuesioner yang digunakanan dibagi menjadi dua bagian yaitu data demografi

dan skala gambaran tubuh.

1. Data Demografi : tentang biodata responden yakni usia dan kelas

2. Kuesioner Gambaran Tubuh

Peneliti membuat kuesioner Gambaran Tubuh dengan mengacu pada pengkajian

Physical Self and Personal Self yang dikutip dari Kozier (1998). Kuesioner ini

menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan, jika peryataan positif maka Sangat

Setuju (SS), dinilai 4, Setuju (S) Dinilai 3, Tidak Setuju (TS) dinilai 2, dan Sangat

Tidak Setuju (STS) dinilai 1. Jika pernyataan negative maka Sangat Setuju (SS),

dinilai 1, Setuju (S) Dinilai 2, Tidak Setuju (TS) dinilai 3, dan Sangat Tidak Setuju

(STS) dinilai 4. Kuesioner ini dibuat dalam bentuk daftar checklist dan terdiri dari

10 pernyataan. Jumlah pernyataan positif sebanyak 3 nomor yaitu 7,9, dan 10.

Jumlah pernyataan negative sebanyak 7 nomor yaitu 1,2,3,4,5,6, dan 8.

Penjelasannya sebagai berikut

Page 71: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

52

NO Indikator Nomor

Pernyataan

1 Physical Self 1,2,3,4,5,6,7,10

2 Personal Self 8,9

Kategori gambaran tubuh remaja dibagi menjadi dua kategori yaitu Positif dan

Negative. Peneliti menggunakan batasan mean positif jika ≥26,33 dan mean negatif jika

≤26,32. Penentuan menggunakan batasan mean berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov

yang dilakukan oleh peneliti. Data yang normal adalah Sig. Kolmogorov-Smirnov

hitung > Sig. Penelitian (p > 0,05). Kuesioner gambaran tubuh memiliki hasil nilai

Kolgomorov-Smirnov yang berdistribusi normal(Z= 1.179 dan p=0.124)

Gambaran tubuh positif adalah individu yang memiliki persepsi, sikap dan

keyakinan terhadap perubahan tubuhnya sehingga menimbulkan percaya diri yang

cukup baik untuk dapat bersosialisasi dengan kelompok sebayanya.

3. Pengukuran Antropometri

Pengukuran anthropometri untuk mengukur status gizi menggunakan perhitungan

Indeks Massa Tubuh yaitu Berat Badan dibagi Tinggi Badan kuadrat dalam satuan

meter. Klasifikasi IMT yaitu Underweight dengan point ≤18,49 , Normal dengan

point 18,5 – 24,99 , overweight dengan point ≥ 25 dan Obesitas dengan point ≥ 30.

Page 72: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

53

4.8 Pengolahan Data

4.8.1 Editing

Data perlu diedit untuk memudahkan pengolahan data selanjutnya. Hal yang

perlu diperhatikan dalam mengedit adalah apakah pertanyaan telah terjawab

dengan lengkap, apakah catatan sudah jelas dan mudah dibaca, dan apakah

coretan yang ada sudah diperbaiki. Jangan sekali-sekali mengganti jawaban dan

angka dengan maksud menyesuaikan dengan keinginan peneliti

4.8.2 Koding

Koding adalah usaha member kode-kode tertentu pada jawaban responden.

Apabila yang digunakan analisis kuantitatif, kode yang diberikan adalah angka.

Jika angka itu berlaku sebagai skala pengukuran, angka itu disebut skor. Misalnya

1 untuk usia 15 tahun, 2 untuk usia 16 tahun dan 3 untuk usia 17 tahun

4.8.3 Entry Data

Peneliti harus mampu spesifikasi semua variabel yang tercakup dalam data

yang sudah terkumpul sehingga semua variabel yang diperlukan harus sudah ada

didalamnya (Soegoto, 2008). Data dikumpulkan dengan cara survey, yaitu

kuesioner yang harus diisi. Data yang dikumpulkan sesuai dengan data yang telah

ditemukan peneliti yang dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data

tersebut nantinya menjadi data mentah yang akan diolah peneliti menggunakan

rumus tertentu. Rumus yang digunakan memiliki metode agar mampu

mendapatkan ringkasan dari keseluruhan data yang diperoleh melalui kuesioner

(Rasyad, 2003). Semua data yang telah di analisis kemudian dipindahkan ke

computer dengan cermat.

Page 73: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

54

4.8.4 Tabulasi

Tabulasi adalah usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data

yang akan menjurus ke analisis kuantitatif. Biasanya pengolahan data seperti ini

menggunakan table, baik table distribusi frekuensi maupun table silang.

4.9 Analisis Data

Analisa data akan dilakukan peneliti adalah analisa univariat dan bivariat.

Analisa data ini dilakukan dengan program computer SPSS Statistik 20.

4.9.1 Analisis univariat

Analisis ini diperlukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan data secara

sederhana. Cara penyajiannya, misal dengan table distribusi frekuensi, batang,

diagram map, dan diagram pie (Rangkuti, 2008)

4.9.2 Analisis bivariat

Analisis ini diperlukan untuk menjelaskan hubungan dua variabel yaitu

antara variabel bebas dengan variabel terikat (Rangkuti, 2008). Analisis

bivariat dilakukan dengan rumus sperman rank. Koefisien korelasi spearman ,

yang dilambangkan dengan r, digunakan bila ada dua variabel per objek, yang

keduanya diukur pada skala ordinal. Spearman rank menunjukkan korelasi

yang kuat antara dua variabel dimana nilai tiap variabel berdasarkan peringkat

dari 1 hingga N , N adalah nilai yang dipastikan sesuai variabel. Metode ini

dilakukan dengan perhitungan nilai koefisien korelasi antara variabel bebas

dan variabel terikat (Churchill, 2005) dengan rumus:

r = 1 –6 𝑥 ∑ 𝐷²

𝑁𝑥(𝑁2− 1)

Page 74: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

55

keterangan:

r = koefisien korelasi spearman

D = Selisih peringkat antara kedua variabel

N = Jumlah frekuensi

6= Konstanta

4.10 Etika penelitian

Prinsip penelitian yaitu memberikan perlindungan dari cedera individu, privasi,

otonomi dan kejujuran. Menurut American Nurses Assosiation, Etika penelitian ada

tiga, yaitu

1. Hak mendapat perlindungan dari gangguan, cedera, atau kerusakan

Responden harus dibawah perlindungan dari cedera emosi maupun fisik.

Tidak boleh ada cedera emosi dan fisik yang menimpa responden yang diteliti, baik

pada saat melakukan penelitian maupun sesudah kesimpulannya diterbitkan

2. Hak Privasi dan martabat

Peneliti harus melakukan setiap upaya untuk menghindari invasi terhadap

privasi subjek dan/atau menempatkan mereka pada situasi yang merendahkan diri

atau tidak kemanusiaan

3. Hak anonimitas

Identitas subjek yang ikut serta dalam studi jangan diperlihatkan dan jangan

disebutkan saat pembahasan atau publikasi hasil penelitian, termasuk foto subjek.

Jika identitas subjek mungkin tersebutkan selama riset, peneliti harus mendapatkan

persetujuan untuk mendapatkan informasi yang didapat dari subjek tersebut

Page 75: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

56

Perhatian terbesar pada riset bersubjek manusia adalah perlindungan hak-hak

subjek untuk mengambil keputusan sendiri yang dijamin oleh formulir persetujuan.

Kebutuhan akan bentuk persetujuan seperti itu mungkin tampak dengan sendirinya,

tetapi sudah banyak studi yang dilakukan tanpa persetujuan partisipan.

Formulir persetujuan (Informed consent) subjek terdiri dari enam elemen:

1. Penjelasan manfaat studi

Responden harus diberi penjelasan yang dapat dimengerti mengenai tujuan

studi. Subjek diberitahu mengenai prosedur dan tehnik yang akan dilakukan.

2. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan

Responden harus diberi penjelasan mengenai risiko dan ketidaknyamanan

potensial yang mungkin akan dialami sebagai hasil studi. Setiap subjek harus

mengetahui bahaya yang akan dihadapi, jika memang ikut ambil bagian dalam

studi. Disamping itu hak pribasi dan martabat pribadi setiap subjek harus dijaga

3. Penjelasan manfaat potensial

Subjek harus diberitahu mengenai manfaat yang akan didapatkan. Manfaat itu

dapat dijelaskan dengan panjang lebar yang dapat dijadikan landasan untuk

pertimbangan altruism subjek atau hanya sebuah penjelasan yang sederhana.

4. Persetujuan bahwa peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

subjek berkaitan dengan studi

Peneliti harus bersedia untuk menjawab semua pertanyaan mengenai prosedur

yang diajukan subjek. Sebagian besar subjek ingin mengetahui apa yang terjadi

Page 76: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

57

dan mengapa hal tersebut terjadi. Pada situasi riset, subjek harus diberitahu

mengenai apa yang terjadi, jika mereka memintanya.

5. Persetujuan bahwa subjek dapat mengundurkan diri kapan saja

Subjek harus disadarkan bahwa mereka dapat mengundurkan diri dari

investigasi riset kapan saja. Peneliti tidak dapat memaksa atau membujuk subjek

agar tetap mengikuti investigasi yang bertentangan dengan keinginan mereka

6. Jaminan aninimitas dan kerahasiaan

Anonimitas dan kerahasiaan harus dipastikan. Responden harus yakin bahwa

semua hasil tidak akan dihubungkan dengan mereka dan respons mereka tetap

dirahasiakan

Page 77: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

58

BAB V

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti menyajikan dan menjelaskan tentang hasil penelitian yang

telah dilakukan.

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Cimahi yang berada di wilayah

Jawa Barat terletak di Jalan Pesantren nomor 161,Cibabat Cimahi Utara. Adapun

batas wilayah SMA Negeri 3 Cimahi sebagai berikut sebelah barat berbatasan

dengan Blok Cibabat, sebelah selatan berbatasan dengan jalan Antrasit, sebelah

timur berbatasan dengan jalan Budi Asri Raya, dan sebelah utara berbatasan

dengan jalan Tirta Kencana Raya.

SMA Negeri 3 Cimahi dipimpin oleh Kepala Sekolah dan memiliki guru-guru

yang mengajar berbagai mata pelajaran sesuai kurikulum beserta guru Bimbingan

Penyuluhan. Terdapat total 6 kelas MIA dan 5 kelas IIS pada kelas X dan XI.

Fasilitas yang ada di SMAN 3 Cimahi cukup lengkap, seperti 2 kantin yang

memiliki jenis makanan yang sangat beragam dari makanan ringan hingga

makanan berat, dimana siswa tidak diwajibkan membawa makanan dari rumah dan

hanya boleh membeli makanan di kantin yang telah disediakan. Terdapat pula 3

lapangan olahraga sesuai kebutuhan,lab computer dan fisika, lahan composting

untuk pelajaran biologi, ruang serbaguna untuk keputrian,pentas seni, dsb, ruang

guru dan tata usaha, ruang OSIS, masjid, kolam ikan dan pepohonan yang

rimbun,pos satpam/jaga, tempat parkir yang luas untuk motor dan mobil, akses

angkutan umum yang ada tepat ketika keluar gerbang, , tempat fotocopy dan alat

Page 78: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

59

tulis, toilet yang cukup bersih dan terpisah antara perempuan dan laki-laki, serta

ruang UKS. Ruang UKS dikelola oleh seorang guru bimbingan penyuluhan (BP),

namun tidak tersedia tenaga kesehatan seperti psikolog atau perawat. Ruang UKS

memiliki 8 tempat tidur masing-masing 4 untuk bagian perempuan dan laki-laki.

Terdapat tirai untuk memisahkan bagian UKS perempuan dan laki-laki. UKS

memiliki obat-obatan generic yang bisa digunakan ketika siswa memiliki masalah

kesehatan seperti parasetamol. Selain itu, terdapat timbangan berat badan dan

stature meter di UKS. UKS di SMAN 3 ini bersih dan memiliki tempat yang luas

sehingga digunakan untuk tempat penelitian oleh peneliti. Siswa SMAN 3 Cimahi

memiliki jadwal penyuluhan dengan guru BP yang terjadwal pada tiap kelas dan

dilakukan di kelas masing-masing. Panyuluhan tersebut masih seputar pelajaran

saja, sehingga perlu ditambahkan mengenai gizi dan gambaran tubuh.

5.2 Hasil Analisa Univariat

Analisa ini berisi tentang karakteristik: (1) usia (2) status gizi, dan (3)

gambaran tubuh. Responden dari penelitian ini merupakan siswi kelas X dan XI

di SMAN 3 Cimahi yang berusia antara 15-17 tahun. Keseluruhan jumlah

responden adalah 198 orang. Data karakteristik responden disajikan dalam

bentuk frekuensi dan presentase. Data secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Page 79: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

60

5.2.1 Karakteristik responden berdasarkan usia

Hasil penelitian mengenai karakteristik responden berdasarkan usia yang

diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada 198 orang siswi putri

SMAN 3 Cimahi dapat dilihat pada table di bawah ini

Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik Responden Menurut Usia di SMA Negeri 3 Cimahi

Tahun 2015 (N=198)

Variabel Jumlah Persentase (%)

Usia

15 tahun 66 33.3

16 tahun 92 46.5

17 tahun 40 20.2

Total 198 100.0

Berdasarkan tabel yang ada diatas diketahui bahwa mayoritas responden

berada di usia 16 tahun, yaitu sebanyak 92 orang (46.5%). Tabel tersebut

menggambarkan bahwa responden yang berusia 15 tahun berjumlah 66 orang

siswi (33.3%) dan yang minoritas yaitu berusia 17 tahun berjumlah 40 orang

siswi (20.2%).

5.2.2 Karakteristik Status Gizi Remaja Putri di SMAN 3 Cimahi

Tabel 5.2

Distribusi Karakteristik Responden Menurut Status Gizi Remaja Putri di SMA

Negeri 3 Cimahi Tahun 2015 (N=198)

Variabel Jumlah Persentase (%)

Status Gizi

Kurus 41 20.7

Normal 144 72.7

Gemuk 13 6.6

Total 198 100.0

Page 80: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

61

Berdasarkan table 5.2 diatas, mayoritas remaja putri yang diukur dengan

IMT memiliki status gizi yang normal dengan rentang 18,50-24,99 sebanyak

144 siswi (72.7%), sedangkan minoritas remaja putri yang mempunyai status

gizi gemuk dengan nilai ≥25 terdata sebanyak 13 siswi (6.6%), dan status gizi

obesitas tidak ada pada diri responden yang telah didata.

5.2.3 Karakteristik Gambaran Tubuh Remaja Putri di SMAN 3 Cimahi

Tabel 5.3

Distribusi Karakteristik Responden Menurut Gambaran Tubuh Remaja Putri

di SMA Negeri 3 Cimahi Tahun 2015 (N=198)

Variabel Jumlah Persentase (%)

Gambaran

Tubuh

Positif 94 47.5

Negatif 104 52.5

Total 198 100.0

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, mayoritas remaja putri di SMAN 3 Cimahi

yang mengisi kuesioner gambaran tubuh memiliki gambaran tubuh yang

negatif dengan nilai mean ≤26,32 sebanyak 104 orang (52.5%), sedangkan

yang memiliki gambaran tubuh positif dengan nilai mean ≥26,33 sebanyak 94

orang (47.5%).

Page 81: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

62

Tabel 5.4

Hasil Analisis Component Matrix Kuesioner Gambaran Tubuh

Peneliti menganalisa komponen yang ada di kuesioner untuk memastikan

pernyataan yang mewakili responden. Component matrix yang diperoleh berdasarkan

tabel tersebut bahwa pada keempat pernyataan yang ada di kuesioner gambaran tubuh

yang diisi oleh responden menunjukan nilai yang melewati 0,5. Nilai komponen

menunjukan bahwa keempat pernyataan tersebut yang paling mewakili karakteristik

gambaran tubuh responden yaitu responden ingin merubah bentuk lengan, pipi,

payudara serta bokong yang berbentuk seperti idolanya.

5.3 Hasil Analisa Bivariat

Analisis bivariat di penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh pada

remaja putri di SMAN 3 Cimahi. Hasil analisis diperoleh sebagai berikut.

Component Matrixa

Pernyataan Component

1

Malu dengan bentuk lengan .694

Tidak suka dengan bentuk pipi .682

Ingin bentuk tubuh seperti idola .677

Ingin rubah payudara dan bokong .595

Page 82: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

63

5.3.1 Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri SMAN 3

Cimahi

Tabel 5.5

Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh Siswi SMA Negeri 3 Cimahi (N=198)

Status

Gizi

Gambaran Tubuh Total p Value R

Positif Negatif

N % N % N % 0.010 -0.182

Kurus 21 10.6 20 10.1 41 20.7

Normal 67 33.8 77 38.9 144 72.7

Gemuk 6 3.0 7 3.5 13 6.6

Jumlah 94 47.5 104 52.5 198 100

Hasil analisis hubungan antara status gizi dengan gambaran tubuh diperoleh

bahwa ada sebanyak 67 (33.8%) remaja putri SMAN 3 Cimahi mempunyai

status gizi normal dan gambaran tubuh positif. Sedangkan 77 (38.9%) remaja

putri memiliki status gizi normal dan gambaran tubuh yang negative. Siswi yang

memiliki status gizi kurus dan gambaran tubuh positif ada sebanyak 21 (10.6%)

remaja putri. Berbeda dengan mereka yang memiliki status gizi gemuk, dimana

terdapat 7 (3.5%) siswi memiliki gambaran tubuh yang negative. Hasil uji

statistik p=0.010 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara status

gizi dan gambaran tubuh. Hasil uji korelasi yaitu r= -0.182 menggambarkan

bahwa hubungan antara kedua variabel adalah berbanding terbalik. Bahwa jika

status gizi semakin rendah maka gambaran tubuhnya semakin positif.,

sedangkan status gizi yang semakin tinggi maka gambaran tubuhnya semakin

negative.

Page 83: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

64

Bab VI

Pembahasan Hasil Penelitian

Bab ini merupakan pembahasan hasil penelitian yang telah diperoleh. Pembahasan

merupakan rincian dari hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan penelitian. Hasil

penelitian akan dibandingkan dan diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya

maupun konsep dan teori yang ada. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahasa

mengenai keterbatasan penelitian.

6.1 Interprestasi dan Diskusi Hasil Penelitian

6.1.1 Karakteristik Usia Responden

Pertumbuhan fisik selama remaja terlihat pada karakteristik

penampilan dan ukuran tubuh. Remaja putri akan terlihat pertambahan

ukuran pada area dada diikuti dengan tumbuhnya rambut pubis seiring

juga dengan pertumbuhan rambut di ketiak (James & Ashwill. 2007).Masa

remaja pertengahan adalah masa yang lebih stabil untuk menyesuaikan diri

dan berintegrasi dengan perubahan permulaan remaja, kira-kira umur 14

tahun sampai 16 tahun (Djawandono, 2006).

Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden yang

berkonstribusi paling banyak berada pada usia 16 tahun sebanyak 92

(46.5%). Mayoritas usia tersebut dikarenakan usia 16 tahun terdapat pada

tingkat kelas XI di SMA sehingga jumlah remaja putri pada usia ini

memiliki distribusi paling banyak di SMA tersebut. Pada remaja di usia 16

Page 84: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

65

tahun, cenderung mulai berpikir ideal mengenai bentuk tubuhnya untuk

masa mendatang.

Menurut McNicholas (2012) remaja di masa pertengahan yang berada

di usia 15-17 tahun akan sangat memikirkan mengenai konsep dirinya dan

hubungan sosialisasi dengan teman sebayanya. Pada usia pertengahan ini,

remaja putri cenderung sangat memerhatikan asupan makanannya sebagai

dampak dari keinginan untuk menjadi kurus. Secara psikososial, usia

remaja akan menaruh perhatian besar pada cara orang lain memandangnya

(Djawandono, 2006).

Middle adolescence mulai menerima perubahan bentuk tubuhnya dan

mulai berpikir ideal untuk masa mendatang. Pada tahap ini, mengalami

peningkatan kemampuan untuk berpikir kritis dan sikap untuk

menyelesaikan masalah (Kliegman, 2007).

5.1.1 Karakteristik Status Gizi Responden

Kebutuhan gizi remaja putri mencakup banyak hal. Untuk remaja

perempuan usia 13-18 tahun dibutuhkan energi sebesar 40-50 kal/kg

BB/hari. Sumber energy seperti nasi, gandum, umbi-umbian dan sereal

secara proporsional paling banyak dikonsumsi dalam sehari (3-8

porsi).Kebutuhan protein pada remaja usia 13-15 tahun sebanyak 57 g/hari

dan usia 16-18 tahun sebesar 55 g/hati. Rata-rata porsi protein dikonsumsi

sekitar 10-15% (Bestbook, 2012).

Beberapa vitamin akan dibutuhkan oleh tubuh seperti Asam folat dan

Vitamin B12 diperlukan untuk metabolism asam nukleat. Vitamin D

Page 85: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

66

diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh. Vitamin A untuk

memelihara sel dan jaringan tubuh. Sayur dan buah baik buahan

dikonsumsi individu sebanyak 2 hingga 5 porsi dalam sehari. Kedua

sumber makanan ini adalah sumber zat pembangun setelah karbohidrat.

Hasil penelitian berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh ini

didapatkan bahwa karakteristik status gizi responden remaja putri

memiliki status gizi yang normal dengan rentang 18,50-24,99 yaitu

sebanyak 144 siswi (72.7%) dan status gizi gemuk pada remaja putri

dengan nilai ≥ 25,00 terdata sebanyak 13 siswi (6.6%).

Status gizi gemuk pada responden bisa disebabkan oleh asupan lemak

yang tidak dibatasi. Depkes RI menganjurkan agar konsumsi lemak

dibatasi tidak melebihi 25% dari total energy pada tubuh remaja. Asupan

lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energy yang dikonsumsi

tidak mencukupi karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan

lemak hewani juga mengakibatkan asupan Fe dan Zn rendah (Bestbook,

2010).

Hasil penelitian pada remaja putri SMAN 3 Cimahi cenderung

memiliki status gizi yang normal, kondisi tersebut dipengaruhi oleh

aktivitas olahraganya yang cukup banyak karena terdapat fasilitas olahraga

yang memadai. Selain itu, sekolah juga memberikan aktivitas olahraga

sebagai peminatan bagi siswi yang memiliki ketertarikan di bidang

olahraga seperti ekstrakulikuler bola basket, futsal, dan lain-lain.

Page 86: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

67

Disisi lain pada tahun 2008, WHO memukan bahwa secara global

sebanyak 31% dewasa berumur 15 tahun keatas tidak aktif secara fisik.

Remaja cenderung malas untuk bergerak (Zarei, 2013). Orang-orang lebih

memilih untuk duduk seharian dan melakukan aktivitas ringan yang tidak

melakukan banyak gerak. Jika tubuh tidak aktif bergerak, energi yang

berasal dari makanan akan menumpuk menjadi lemak (NHS, 2014).

Rendahnya aktivitas fisik pada 69 remaja, menyebabkan 9,7%

obesitas. Pada 64 remaja yang tinggi aktivitas fisiknya menunjukkan

hanya 3,2% obesitas. Selain itu, kecenderungan melakukan diet yang salah

juga menjadi trend gaya hidup remaja masa kini (Zarei, 2013).Obesitas

adalah kondisi abnormal atau akumulasi lemak berlebih yang berisiko

terhadap kesehatan. Individu yang obesitas memiliki risiko yang besar

terhadap penyakit kronik seperti diabetes, gangguan kardiovaskular dan

kanker (WHO, 2014).

Begitupun mengenai persepsi remaja mengenai berat badannya.

Persepsi yang salah akan berat badannya mempengaruhi asupan nutrisi.

Remaja cenderung mempunyai pandangan yang negatif terhadap

tubuhnya,mereka memandang tidak memiliki berat ideal seusianya (Hisar

& Toruner, 2012).Individu yang malnutrisi dilihat dari ketidakadekuatan

pada indeks anthropometri yang telah di ukur.

Sebuah studi kohort menunjukkan bahwa status gizi yang dimiliki

individu berhubungan dengan pencapaian prestasinya (Baraldi, 2013).

Menurut Zarei (2013) remaja lebih memilih meningkatkan konsumsi

Page 87: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

68

alkohol dan minuman yang mengandung kadar gula yang tinggi. Penelitian

oleh Zarei tersebut juga menemukan konsumsi karbohidrat, lemak dan

protein dalam kadar tinggi namun konsumsi vitamin C , kalsium dan zat

besi sangat kurang dari angka kebutuhan gizi remaja.

Sama halnya dengan kebutuhan zat besi pada remaja, zat besi yang

kurang dikonsumsi oleh remaja dapat menunjukkan tanda-tanda

kekurangan folat, vitamin B12 dan A, inflamasi kronik, infeksi dan

gangguan kesehatan.Kondisi anemia akibat kekurangan besi pada remaja

putri menjadi penyebab ketiga pada kematian dan kecacatan pada remaja

(Zarei, 2013).

Selain asupan nutrisi yang kurang, remaja cenderung memiliki pola

makan yang menyimpang. Pola makan menyimpang merupakan perilaku

yang patut diwaspadai yang dapat memengaruhi status gizi individu.

Anoreksia dan bulimia adalah dua kasus spesifik dari gangguan pola

makan sesuai dengan Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorders Fourth Edition (DSM-IV). Kasus lain yang sering terjadi di

klinik dan komunitas adalah „Eating disorder no otherwise specified’.

EDNOS adalah kasus gangguan pola makan yang tidak spesifik seperti

anoreksia dan bulimia namun EDNOS termasuk sebagian dari kedua

sindrom tersebut. Sindrom yang muncul adalah sedikitnya konsumsi

makanan sehari-hari, tidak nafsu makan dan memuntahkan kembali

makanan yang telah dikonsumsi (Hoek , 2012).

Page 88: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

69

Sama halnya dengan hasil penelitian Bibiloni, Pich, Pons, dan Tur

(2013) dengan menggunakan pengukuran IMT,ditemukan sebanyak 90

orang remaja putri memiliki tubuh yang gemuk dan 567 remaja putri

memiliki status gizi normal cenderung gemuk. Remaja putri memiliki

keinginan untuk menjadi lebih kurus dan cenderung tidak puas dengan

tubuhnya sehingga hal tersebut berkaitan dengan pola makan yang

dijalaninya.

Hasil penelitian mengenai status gizi dengan pengukuran IMT juga

ditemukan oleh Wardle, Haase, & Steptoe (2006)bahwa sebanyak 18.1%

wanita memiliki status gizi kurus dan 5.1% wanita memiliki status gizi

yang gemuk serta 1% status gizi obesitas. Status gizi yang dimiliki

tersebut memicu keinginan untuk lebih mengontrol berat badannya

menggunakan cara apapun.

Didukung juga oleh penelitian Mostafavi-

Darani, Daniali, dan Azadbakht (2013) yang menemukan sebanyak 14.1%

responden memiliki tubuh obesitas, 35.3% gemuk, 47.6% normal dan 3%

kurus. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa sekitar 50%

wanita memiliki tubuh obesitas dan gemuk

6.1.3 Karakteristik Gambaran Tubuh Responden

Gambaran Tubuh adalah salah satu aspek psikologis mengenai

perubahan fisik pada masa remaja. Remaja akan sangat memperhatikan

perkembangan tubuh dan persepsi orang lain mengenai tubuhnya.

Perhatian pada gambaran tubuh ini akan semakin terlihat saat individu

Page 89: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

70

mengalami pubertas yang menandakan mulainya masa remaja (Sunaryo,

2004).

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa karakteristik gambaran tubuh

responden sebanyak 104 (52.5%) siswi memiliki gambaran tubuh yang

negative sedangkan yang memiliki gambaran tubuh positif sebanyak 94

orang (47.5%). Gambaran tentang tubuh memainkan peran penting dalam

cara individu mengevaluasi diri sendiri. Usia responden yaitu berada pada

masa remaja pertengahan, di mana pada usia 15-17 tahun remaja putri

cenderung tidak puas dengan bentuk tubuhnya (McNicholas, 2012).

Sehingga usia remaja bisa menjadi salah satu penyebab banyaknya

responden yang memiliki gambaran tubuh negative.

Mood remaja putri yang cenderung belum stabil memiliki kaitan

dengan gambaran tubuhnya. Ketika seseorang merasa bahagia, maka apa

yang ia lihat dalam dirinya adalah sesuatu yang bagus dan ideal. Mood

sedih ,stress ataupun kelelahan yang dialami individu mampu mengubah

persepsi tubuhnya, bahwa tubuhnya tidak sesuai gambaran ideal yang

diinginkannya (Kolodny, 2013).

Usia remaja di masa pertengahan memiliki pola pikir yang berbeda.

Pola pikir remaja ini merupakan faktor yang berkaitan erat dengan

gambaran tubuhnya. Remaja cenderung membandingkan dirinya dengan

orang yang hampir serupa dengan dirinya. Jika hal ini berlangsung secara

terus menerus, maka individu akan mengalami suatu kondisi di mana ia

menganggap dirinya tidak memiliki daya tarik fisik (Kolodny,2013). Wanita

Page 90: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

71

di usia muda seringnya mengalami krisis terhadap bentuk tubuhnya.

Mereka cenderung menginginkan tubuh yang kurus sehingga akan merasa

tidak puas dengan bentuk tubuh yang dimilikinya (McNicholas, 2012).

Berkaitan erat dengan gambaran tubuh, budaya juga menjadi faktor

yang memengaruhi remaja putri. Budaya menggambarkan bahwa tubuh

ideal adalah yang kurus dan tinggi seperti banyaknya selebritis dan actor

film. Faktanya, tidak semua orang memiliki gen kurus dan tinggi dalam

riwayat keluarganya dan tidak semua orang yang kurus adalah orang yang

lebih sehat dibandingkan mereka yang gemuk (Kotecha, 2013).

Masih mengenai budaya dimana terjadi pembentukan fenomena bahwa

menjadi remaja yang kurus memiliki banyak keuntungan seperti individu

terlihat pintar, mampu bersosialisasi, sukses dan disukai banyak orang.

Sebaliknya badan gemuk tidak memiliki hal-hal tersebut. Menjadi gemuk

akan terlihat antisosial, individu yang gagal dan tidak disukai masyarakat.

Perlu dipahami, bahwa sehat atau tidaknya seseorang bukanlah dilihat dari

bentuk tubuh. Penentu sehat seseorang dilihat dengan pengukuran BMI.

(Kotecha, 2013)

Lingkungan bermain menjadi tempat remaja untuk membentuk

persepsinya mengenai bentuk tubuh. Menurut James dan Ashwill (2007)

remaja sering menghabiskan waktu bersama teman-teman di sekolah.

Sejalan dengan pendapat Gunarsa (2008) yang menegaskan bahwa

perkembangan remaja dipengaruhi oleh model sosialisasi. Model sosialisasi

adalah cara individu yang akan melakukan proses interaksi dengan

Page 91: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

72

lingkungan sosialnya. Sehingga interaksi sosial antara individu dengan

teman di lingkungannya memiliki faktor yang kuat pada gambaran tubuh

remaja.

Tidak jauh berbeda dengan lingkungan, salah satu faktor lainnya yang

berkaitan dengan gambaran tubuh yaitu media yang beredar saat ini, seperti

media cetak maupun media online. Saat ini, media akan sangat berpengaruh

dalam membentuk gambaran tubuh individu. Majalah mode

menggambarkan bahwa model yang ideal untuk memakai banyak jenis

pakaian adalah mereka yang kurus dan tinggi. Media massa sering

menampilkan fitur individu denga tubuh yang dinilai sempurna sehingga hal

tersebut dapat mempengaruhi persepsi remaja (Pinho, 2014).

Seiring dengan perkembangan media, tubuh individupun akan

mengalami perubahan ketika beranjak remaja, terutama remaja putri.

Perubahan fisik selama masa pubertas sangat mempengaruhi gambaran

tubuhnya. Perkembangan tubuhnya diimbangi dengan persepsi mengenai

tubuhnya yang berbanding lurus dengan gambaran tubuh (Pinho,2014).

Hasil penelitian yang ditemukan oleh Mostafavi-

Darani, Daniali, dan Azadbakht (2013) bahwasebanyak 70% responden

wanita tidak puas dengan bentuk tubuhnya saat ini karena merasa memiliki

tubuh yang belum ideal. Selain itu, lebih dari setengah responden tersebut

(51.7%) menganggap berat badannya berlebihan dan 5.7% menganggap

bahwa mereka obesitas. Sebanyak 26.6% wanita yang memiliki status gizi

normal, menganggap bahwa status gizinya gemuk. Terdapat 41.7% wanita

Page 92: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

73

yang kurus berpikiran bahwa status gizinya berada pada rentang normal

dan 67.2% wanita obesitas menganggap bahwa tubuhnya memiliki status

gizi yang hanya sedikit pada nilai yang gemuk. Persepsi mengenai bentuk

tubuh tersebut memiliki kaitan dengan status gizi yang dimiliki oleh

remaja putri yang menjadi responden di penelitian tersebut.

Senada dengan hasil penelitian oleh Peltzer dan Pengpid (2015) yang

menemukan sebanyak 27.1% siswa yang tidak gemuk ingin menurunkan

berat badannya. Pada siswa yang memiliki status gizi kurus dan normal,

sebanyak 19% menganggap dirinya gemuk dan 11.3% mencoba diet untuk

menurunkan berat badannya.Desakan untuk memiliki tubuh kurus

dikaitkan dengan sosial dan budaya pada suatu negara, di mana tekanan

tersebut membuat siswa memiliki keinginan kuat untuk tubuh yang kurus

Maka, budaya yang berkembang pada suatu negara berkaitan dengan

persepsi tubuh yang ideal pada remaja.

Hasil perhitungan mengenai component matrix pada kuesioner

gambaran tubuh menunjukan bahwa ada empat pernyataan yang paling

mewakili karakteristik gambaran tubuh remaja putri di SMAN 3 Cimahi,

yaitu ingin merubah bentuk lengan, pipi, payudara dan bokong seperti

ukuran tubuh idolanya. Hasil tersebut berarti bahwa remaja putri ingin

membentuk tubuhnya seperti bentuk tubuh idolanya sehingga responden

akan merasa puas dengan bentuk tubuhnya.

Sama halnya dengan penelitian yang dikemukakan oleh Wong, Lin,

dan Chang (2014) memaparkan bahwa kepuasan pada tubuh dan harapan

Page 93: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

74

pada bentuk dan ukuran tubuhnya adalah hal yang sangat penting yang

dapat mempengaruhi kejadian gangguan pola makan pada remaja putri.

Remaja putri cenderung memiliki pandangan tersendiri mengenai bentuk

tubuh yang ideal seperti tubuh idola perempuannya sehingga hal ini dapat

mempengaruhi harapannya terhadap bentuk tubuh yang ideal.

Harapan bentuk tubuh yang ideal juga ada pada hasil penelitian

Bibiloni,Pich, Pons, dan Tur (2013). Penelitian tersebut mengemukakan

bahwa remaja putri yang memiliki komposisi tubuh yang gemuk sesuai

perhitungan Indeks Massa Tubuh, akan mengurangi frekuensi pada

konsumsi makanan penutup dan cokelat. Remaja putri berharap bahwa

dengan mengurangi makan-makanan tersebut, maka bentuk tubuhnya akan

terbentuk mirip dengan bentuk tubuh idolanya.

6.2 Hubungan Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja Putri

Gizi yang baik dapat menghasilkan kesehatan yang baik juga berdasarkan

keseimbangan gizi dan aktivitas fisik. Gizi yang baik mampu membangun system

imun yang kuat, mencegah penyakit dan kesehatan yang lebih baik (Zarei, 2013).

Menurut WHO (2014) status gizi dapat dilihat dengan adanya interaksi antara

makanan yang dikonsumsi, keseluruhan dari kesehatan individu dan lingkungan

fisik.

Hasil analisis penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara status gizi

dengan gambaran tubuh diperoleh bahwa ada sebanyak 67 (33.8%) remaja putri

SMAN 3 Cimahi mempunyai status gizi normal dengan gambaran tubuh positif.

Sedangkan 77 (38.9%) remaja putri memiliki status gizi normal dengan gambaran

Page 94: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

75

tubuh yang negative. Siswi yang memiliki status gizi kurus dan gambaran tubuh

positif ada sebanyak 21 (10.6%) remaja putri. Berbeda dengan mereka yang

memiliki status gizi gemuk, dimana terdapat 7 (3.5%) siswi memiliki gambaran

tubuh yang negative. Hasil uji statistik p=0.010 maka dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh. Hasil uji korelasi r=-0.182

artinya bahwa hubungan antara keduanya adalah berbanding terbalik, yaitu jika

status gizi semakin rendah maka gambaran tubuhnya semakin positif. Sedangkan

status gizi yang semakin tinggi maka gambaran tubuhnya semakin negative.

Hal ini sesuai dengan hasil yang ditemukan oleh Mostafavi-Darani,

Daniali, and Azadbakht (2013), di mana terdapat hasil yang berbanding terbalik

antara Indeks Massa Tubuh wanita dan kepuasan pada bentuk tubuhnya. Mereka

yang memiliki Indeks Massa Tubuh yang tinggi, mempunyai kepuasan yang

rendah pada bentuk tubuhnya sehingga akan melakukan penyeleksian makanan

secara ketat.

Perubahan fisik selama masa pubertas sangat mempengaruhi gambaran tubuh

pada remaja. Tubuh remaja akan berkembang seiring dengan perkembangan

masa pubertasnya. Perkembangan tubuhnya diimbangi dengan persepsi mengenai

tubuhnya yang berbanding lurus dengan gambaran tubuh (Pinho,2014). Saat ini,

media akan sangat berpengaruh dalam membentuk gambaran tubuh individu.

Majalah fashion menggambarkan bahwa model yang ideal untuk memakai

banyak jenis pakaian adalah mereka yang kurus dan tinggi. Media massa sering

menampilkan fitur individu denga tubuh yang dinilai sempurna (Pinho, 2014).

Page 95: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

76

Budaya juga membentuk fenomena bernama “Weight Prejudice”. Hal ini

memiliki pengertian bahwa gemuk merupakan sesuatu yang harus diwaspadai

oleh individu. Menjadi kurus memiliki banyak keuntungan seperti individu

terlihat pintar, mampu bersosialisasi, sukses dan disukai banyak orang.

Sebaliknya menjadi gemuk tidak memiliki hal-hal tersebut. Menjadi gemuk akan

terlihat antisocial, individu yang gagal dan tidak disukai masyarakat. Perlu

dipahami, bahwa sehat atau tidaknya seseorang bukanlah dilihat dari bentuk

tubuh. Penentu sehat seseorang dilihat dengan pengukuran BMI. (Kotecha,

2013).

Masa remaja pertengahan yaitu usia 15-17 tahun biasanya dideskripsikan

sebagai masa paling frustasi pada perkembangannya. Konformitas dan konflik

pada kelompok sebaya maupun orang tua sering terjadi. Mereka sangat

memikirkan mengenai konsep dirinya dan hubungan sosialisasi. Pertemanan

dengan kelompok sesama maupun berbeda jenis memiliki porsi yang sama.

Kohlberg menyatakan bahwa remaja berada pada tahap 3 dan 4. Tahap 3

adalah tahap remaja masih berpikir konkret, yaitu menerapkan konformitas dan

menghindari hukuman. Tahap 4 mengubah pikiran konkret menjadi pikiran

analisa. Tahap 4 merupakan tahap pemikiran yang konvensional dimana remaja

masa pertengahan akan mampu berpikir untuk menganalisa suatu hal (James &

Ashwill, 2007).

Remaja usia pertengahan cenderung membandingkan dirinya dengan orang

yang hampir serupa dengan dirinya. Jika hal ini berlangsung secara terus

menerus, maka individu akan mengalami suatu kondisi di mana ia menganggap

Page 96: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

77

dirinya tidak memiliki daya tarik fisik (Kolodny,2013). Menurut Gunarsa (2008)

menegaskan bahwa perkembangan remaja dipengaruhi oleh model sosialisasi.

Model sosialisasi adalah cara individu yang akan melakukan proses interaksi

dengan lingkungan sosialnya.

Tahapan remaja yang dialami oleh individu cenderung membuatnya sering

memikirkan mengenai berat badannya. Selain tahapan, lingkungan serta teman

sebaya dapat membuat remaja membentuk persepsi yang salah akan berat

badannya sehingga sangat mudah mempengaruhi asupan nutrisi. Remaja,

khususnya remaja putri cenderung mispersepsi terhadap tubuhnya bahwa mereka

tidak memiliki berat ideal seusianya (Hisar & Toruner, 2012).

Kekurangan gizi yang cukup membuat individu menjadi lebih mudah

terserang penyakit.Hal tersebut memperlihatkan ketidakadekuatan individu untuk

mengkonsumsi makanan yang cukup, kesalahan pada jenis makanan dan respon

tubuh terhadap suatu infeksi yang mengakibatkan tidak mampunya proses

absorpsi nutrisi (malabsopsi) (WHO 2014).Individu yang menjalani diet tidak

sehat serta menggunakan perilaku pola makan yang menyimpang adalah mereka

yang berisiko memiliki masalah gizi (Hoek, 2012).

Hasil penelitian yang senada mengenai gambaran tubuh juga ditemukan di

Balearic Islands, Spanyol. Metode pengukuran Antropometri dan body image

digunakan untuk mengetahui karakteristik status gizi dan gambaran tubuh remaja

usia 12-17 tahun. Ditemukan terdapat 60 persen remaja putri menginginkan

tubuhnya menjadi lebih kurus, hal tersebut menggambarkan bahwa remaja putri

cenderung tidak puas dengan gambaran tubuhnya. Ketidakpuasan terhadap

Page 97: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

78

bentuk tubuhnya tersebut dikaitkan dengan asupan serta pola makan pada remaja.

60 persen remaja putri tersebut mengurangi pola makannya per hari agar dapat

memiliki tubuh yang sesuai keinginannya. Tidak hanya pola makan, remaja putri

yang memiliki status gizi gemuk akan melakukan pemilihan makanan seperti

menghindari sereal saat sarapan, nasi, cokelat dan produk olahan susu (Bibiloni,

Pich, Pons & Tur, 2013).

Sama halnya dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Peltzer dan

Pengpid (2015) mengenai keinginan untuk menurunkan berat badan pada

responden non-overweight. Pengukuran antropometri dan kuesioner mengenai

self-administered digunakan pada responden berusia 16-30 tahun. Hasil

pengukuran IMT menemukan bahwa 27,1% siswa yang tidak gemuk memilih

untuk menurunkan berat badannya denganjumlah responden wanita sebanyak

34.6% wanita dan 16,5% pria. Responden yang memiliki status gizi kurus

maupun normal, 53.5% ingin mencoba menurunkan berat badannya. Penelitian

ini juga menemukan bahwa persepsi yang salah mengenai tubuhnya berhubungan

dengan keinginan yang kuat pada mereka yang tidak gemuk untuk menurunkan

berat badannya. Hal ini perlu diperhatikan karena seringnya, mereka yang tidak

gemuk dan melakukan diet, akan memiliki kesehatan yang kurang baik akibat

perilakunya tersebut.

Penelitian di 22 negara yang dibagi menjadi 5 bagian yaitu Utara-Barat Eropa

dan Amerika Serikat, Eropa Pusat dan Timur, Mediterania, Asia Pasifik, dan

Amerika Selatan. Hasil penelitian yang menggunakan pengukuran IMT, persepsi

berat badan dan keinginan untuk menurunkan berat badan pada responden yang

Page 98: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

79

duduk di bangku perguruan tinggi ini menemukan bahwa lebih banyak wanita

yang merasa memiliki tubuh yang gemuk. Wardle, Haase dan Steptoe (2006)

menemukan bahwa sebanyak 75.8% wanita merasa memiliki status gizi dalam

rentang normal. Sedangkan 18.1% wanita merasa berada pada status gizi kurus,

sebanyak 5.1% wanita merasa memiliki status gizi gemuk dan 1% merasa pada

status gizi obesitas. Terdapat sebanyak 70% wanita jepang ingin mencoba

menurunkan berat badannya. Perhatian terhadap berat badan di wilayah Asia ini

diyakini sebagai pengaruh dari budaya yang berkembang, di mana status gizi

yang normal akan terlihat sebagai salah satu bentuk penghormatan pada adat

istiadatnya.

Penelitian senada pada 1605 remaja putri di Sekolah Menengah di Negara

Taiwan juga ditemukan bahwa sebanyak 50.6% tidak merasa puas dengan bentuk

tubuhnya. Sebanyak 21.6% berharap tetap memiliki bentuk tubuhnya seperti saat

ini, 13.9% menginginkan bentuk tubuh yang lebih besar dan 63.9% ingin tubuh

yang lebih kurus. Terdapat 77.9% perempuan berharap memiliki bentuk tubuh

yang lebih kurus. Keinginan para remaja perempuan tersebut berasal dari isu

lingkungan mengenai body image yaitu pengaruh dari teman sebaya mengenai

tubuh yang ideal. Penelitian ini menggambarkan bahwa kepuasan pada tubuh dan

harapan pada bentuk dan berat badan menjadi sebuah fenomena yang menjadi

faktor penting yang memengaruhi perkembangan gangguan pola makan (Wong,

Lin, & Chang , 2014).

Penelitian terhadap remaja perempuan dilakukan di Taiwan, di mana terdapat

hubungan yang signifikan antara ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh dengan

Page 99: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

80

gangguan pada pola makan. Sebanyak 17.11% responden memiliki gangguan

pada pola makannya, mereka melaporkan bahwa mengalami penurunan asupan

pada protein, karbohidrat, zat besi, dan vitamin B6 dan B12. Perilaku pada

asupan makanannya tersebut berkaitan dengan status nutrisi pada tubuhnya

(Chang, Lin, & Wong, 2011).

6.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan yang

diakui belum dapat dipenuhi dan menjadi kekurangan dalam penelitian ini.

Berbagai kekurangan tersebut terdapat pada:

6. 3.1 Populasi penelitian masih terbatas hanya dilingkungan sekolah saja

yaitu Sekolah Menengah Atas kota Cimahi. Perlu dilakukan penelitian

kembali dengan ruang lingkup yang lebih luas dan karakteristik

responden yang lebih beranekaragam agar dapat mengungkapkan hasil

yang lebih komprehensif khususnya yang berkaitan dengan status gizi

dan gambaran tubuh.

6.3.2 Peneliti mengalami kesulitan dalam menyamakan jadwal meneliti dengan

jadwal belajar yang padat di SMAN 3 Cimahi. Kekurangan waktu

membuat peneliti menjadi kekurangan waktu dalam melakukan

penelitian. Adanya Ujian Nasional menyebabkan peneliti harus segera

mengambil data sebelum waktu tersebut. Selain itu, jadwal Ujian Akhir

Semester (UAS) yang akan dilaksanakan oleh siswa kelas X dan XI

membuat peneliti harus segera mengambil data sebelum UAS

dilaksanakan.

Page 100: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

81

6.3.3 Pembuatan instrument oleh peneliti dilaksanakan dalam waktu yang

singkat, dikarenakan harus segera mengambil data validitas sebelum

siswa di SMAN 3 Cimahi melakukan studi tour. Oleh sebab itu,

diharapkan kuesioner dapat dikembangkan kembali agar lebih

disesuaikan dengan budaya serta karakteristik remaja di Indonesia.

6.3.4 Masih ada beberapa variabel penelitian yang berhubungan dengan status

gizi dan gambaran tubuh yang belum diikutsertakan dalam penelitian ini.

Misal: tahap perkembangan individu, pengetahuan, pengaruh lingkungan

dan budaya, pengukuran lingkar perut maupun lengan, dan pengukuran

anemia pada tubuh tiap remaja putri.

Page 101: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

82

BAB VII

Penutup

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat

mengambil kesimpulan:

7.1.1 Diperoleh mayoritas status gizi remaja putri di SMAN 3 Cimahi yaitu normal dengan

jumlah 144 siswi (72,7%). Status gizi kurus sebanyak 41 siswi (20,7%), status gizi

gemuk sebanyak 13 siswi (6,6%), dan status gizi obesitas tidak ada.

7.1.2 Diperoleh hasil gambaran tubuh remaja putri dengan nilai positif sebanyak 94 siswi

(47,5%) dan nilai negatif sebanyak 104 siswi (52,5%).

7.1.3 Ada hubungan bermakna antara status gizi dan gambaran tubuh dengan p= 0,010.

Hasil statistiknya yaitu r=-0,182, hal tersebut memiliki hubungan yang berbanding

terbalik, artinya semakin rendah status gizi individu maka semakin positif gambaran

tubuhnya. Begitu pula sebaliknya, jika status gizi semakin tinggi maka semakin

negative gambaran tubuh individu.

7.2 Saran

7.2.1 Bagi Responden dan Remaja Putri

Responden disarankan agar memahami perhitungan status gizi dengan IMT dan

bentuk tubuh yang sehat sehingga pola makannya menjadi lebih baik. Saat status gizi

semakin menunjukan kearah normal dan kurus, maka gambaran tubuh yang dimiliki

akan semakin kearah yang positif. Gambaran tubuh yang positif baik untuk

dipelihara sejak dini agar mencegah terjadinya masalah-masalah gizi yang kerap

dialami oleh remaja putri di Indonesia terutama di daerah Cimahi dan Jawa Barat.

Page 102: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

83

7.2.2 Bagi Sekolah dan Dinas Kesehatan

Sekolah dan Dinas Kesehatan Jawa Barat, sebaiknya memberikan penyuluhan

dan konseling yang rutin mengenai gizi yang baik serta bentuk tubuh yang ideal

pada remaja putri. Penyuluhan mengenai tubuh yang sehat, jika ditanamkan sejak

dini akan berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan pada bentuk

tubuhnya.

7.2.3 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa terkhusus remaja putri, mengalami

gambaran tubuh negatif walaupun status gizinya normal. Hal tersebut dipicu oleh

persepsi yang salah mengenai tubuhnya. Oleh karena itu, hasil penelitian ini

disarankan kepada institusi pendidikan keperawatan terutama keperawatan jiwa agar

mampu memberikan pendidikan mengenai caring yang baik secara psikologis pada

remaja.

7.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

1.Dilakukan penelitian lain tentang hubungan usia responden dengan status gizi dan

gambaran tubuhnya

2.Dilakukan penelitian lain untuk mengetahui faktor lain yang berkaitan dengan

timbulnya gambaran tubuh yang negatif pada remaja putri.

3.Dilakukan penelitian lain tentang hubungan antara status gizi dan gambaran tubuh

pada responden lain, seperti remaja laki-laki di tahap sekolah menengah pertama

Page 103: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Daftar Pustaka

Amelia, Sri. (2014). Permenkes Tentang Angka Kecukupan Gizi (2014).

http://gizi.depkes.go.id/permenkes-tentang-angka-kecukupan-gizi diakses

pada 11 oktober 2014.

Azni. Pentingnya Gizi bagi Remaja. (2012). Foodnewsindonesia.com. diakses pada 26

november 2014

Baraldi. L. G & Wolney. L. C. (2013). Parent‟s social status and children‟s nutrition

influence on the university entrance of young adults in the last two decades in

Brazil. REV BRAS EPIDEMIOL SUPPL D.S.S. H. 116-125

Bestbook. (2010). A-Z Multivitamin untuk Anak dan Remaja. Yogyakarta :ANDI.

Bibiloni, M. D. M., Pich, J., Pons, A., & Tur, J. A. (2013). Body Image and eating

patterns among adolescents. BMC Public Health, 13:1104.

Budiharto. (2008). Metodologi penelitian kesehatan dengan contoh bidang ilmu

kesehatan gigi. Jakarta : EGC.

Chairiah, Putri. (2012). Hubungan Gambaran Body Image dan Pola Makan Remaja

Putri di SMAN 38 Jakarta. Depok: Universitas Indonesia.

Churchill, G. A. (2005). Dasar-dasar riset pemasaran edisi 4 jilid 2. Jakarta :

Erlangga.

Dahlan Sopiyudin, M. (2011). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,

Bivariat dan Multivariat. Edisi 5. Jakarta:Salemba Medika.

Dempsey, Patricia Ann. (2002). Riset Keperawatan : buku ajar dan latihan. Jakarta:

EGC.

Donnovan. D. M & Marlatt. (2008). G. A. Assesment of addictive behaviors. New

York: Guilford Press.

Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan

Praktik dalam Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.

Filaire E., Larue J., & Rouveix M. (2011). Eating behaviors in relation to emotional

intelligence. Int J Sports Med, 32(4): 309-15.

Gunarsa. (2008). Psikologi Paraktis Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung

Mulia.

Gunawan, Adi W. (2005). Apakah IQ anak bisa ditingkatkan? : dan masalah-masalah

lain seputar pendidikan anak yang sering dihadapi orangtua dan guru.

Jakarta: Gramedia.

Hasan. S , Chien .T .C , Chin .S .H. (2006). Intrapersonal & Interpersonal untuk

Remaja (4 ed). Kuala Lumpur : PTS PROFESSIONAL, 2006.

Page 104: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Hisar ,Filiz & Toruner ,Ebru. (2012). Adolescents‟ perceptions about their weight and

practices to lose weight. AUSTRALIAN JOURNAL OF ADVANCED

NURSING, Volume 31 Number 2.

Hoek, F. R. (2012). Epidemiology of Eating Disorders: Incidence, Prevalence and

Mortality Rates. Springerlink, h 406–414

Hughes, Clarissa J. (2013). Perceptions of body satisfaction and desired weight loss

among Tasmania adolescents. Aust. J. Rural Health, h. 21,234–235

James .J, Baker .C & Swain .H. (2008). Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kandani, Haryanto. (2010). The Achiever semua pencapaian sukses anda berawal di

sini. Jakarta:Gramedia.

Kliegman, R. M. (2010). Nelson textbook of pediatrics, nineteen edition international

edition. United state: Elsevier saunders.

Kolodny, Nancy J. (2004). The Beginner’s Guide to Eating Disorder Recovery. US :

Gurze Books, 2004.

Kotecha, P.V. , & lain-lain. (2013). Dietary Pattern of Schoolgoing Adolescents in

Urban Baroda, India. J Health Popul Nutr. Dec, 31(4): 490–496.

Kozier, Barbara. (1998). Fundamental of Nursing. Kanada: Addison Wesley Longman.

McNicholas .F, & lain-lain. (2012). The Impact of Self-Reported Pubertal Status and

Pubertal Timing on Disordered Eating in Irish Adolescents. Wiley Online

Library, DOI: 10.1002/erv.2171

Melliana, Annastasia S. (2006). Menjelajah Tubuh. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.

Monteiro CA Lima ALL, Silva ACF, Konno SC, Conde WL, Benicio MHDA,. (2010).

Causes of the accelerated decline in child undernutrition in Northeastern

Brazil (1986-1996-2006). Rev Saúde Pública , 44(1): 17-27.

Morais, Celia Marcia Medeiros de, & lain-lain. (2013). Dietary patterns of young

adolescents in urban areas of Northeast Brazil. Nutr Hosp.;28(6).

Mostafavi-Darani, F., Daniali, S., & Azadbakht, L. (2013). Relationship of Body

Satisfaction, with Nutrition and Weight Control Behaviors in Women. Int J

Prev Med: 4(4): 467–474.

National Health Service UK. Causes of Obesity 2014.

http://www.nhs.uk/Conditions/Obesity/Pages/Causes.aspx. Diakses pada 23

Desember 2014.

Noorkasiani. H & Ismail. R. (2009). Sosiologi Keperawatan. Jakarta:EGC.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan:

Pedoman skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta :

Salemba Medika.

Page 105: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Oktaviani, Kiki. (2013). 5 Diet Selebriti yang Tidak Sehat untuk Ditiru. Wolipop.com

diakses pada 30 november 2014.

Panero J. & Zelnik M. (2003). Dimensi manusia dan ruang interior. Jakarta: Erlangga.

Peltzer, K. & Pengpid, S. (2015). Trying to lose weight among non-overweight

university students from 22 low, middle and emerging economy countries.

Asia Pac J Clin Nutr , 24(1): 177-183.

Pinho, Lucineia de & lain-lain. (2014). Identification of dietary patterns of adolescents

attending public schools. Journal de Pediatria, Brazil.

Potter, P.A., & Perry, A. G. (2005). Fundamental of nursing : concepts, process, and

practice. Mosby: Missouri.

Rai, I Gusti Agung. (2008). Audit Kinerja pada sector public. Jakarta : Salemba

Empat.

Rangkuti, Freddy. (2008). The power of brands teknik mengelola brand equity dan

strategi pengembangan merek + analisa kasus dengan SPSS. Jakarta :

Gramedia pustaka utama.

Rasyad, Rasdihan. (2003). Metode statistic deskirptif untuk umum. Jakarta : Grasindo.

Santrock, John W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Setiawan ,Elisabeth. (2004). Penyimpangan Pola Makan. ABSTRAK MKM, VOL. XII,

TAHUN X, APRIL. Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha

Soegoto E. S. (2008). Marketing Research the smart way to solve a problem. Jakarta:

Elex Media Komputindo.

Sunarti, Euis. (2004). Mengasuh dengan Hati Tantangan yang Menyenangkan. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo.

Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC, 2004.

Sumanto, Agus. (2009). Tetap Langsing dan Sehat dengan terapi diet. Jakarta:

AgroMedia Pustaka.

Sutanto, Mia. (2012). Alasan Medis untuk Tidak Menggunakan Pengganti ASI.

http://aimi-asi.org/ diakses pada 30 november 2014.

Sprinthall & Collins. (1984). Adolescent psychology: a developmental view.

Kanada:Addison Wesley.

Swarjana, I Ketut. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : ANDI.

Wardle J., Haase AM., & Steptoe A. (2006). Body image and weight control in young

adults: international comparisons in university students from 22 countries.

International journal of obesity, 30, 644-651.

Wasis. (2008). Pedoman riset praktis untuk profesi perawat. Jakarta : EGC.

Page 106: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Watts .J , Cockcroft .K‎ , Duncan .N. (2009). Developmental Psychology. South Africa :

UCT Press.

Wong, D. L. (2003). Nursing care of infants and children (7 ed). Philadelphia: Mosby.

Wong Y., Lin J., & Chang Y. (2014). Body satisfaction, emotional intelligence, and

the development of disturbed eating: a survey of Taiwanese students. Asia Pac

J Clin Nutr , 23 (4): 651-659.

Wong Y., Lin J., & Chang Y. (2011). Survey on eating disorder-related thoughts,

behaviors, and their relationship with food intake and nutritional status in

female high school students in Taiwan. J Am Coll Nutr ,30(1): 39-48.

World Health Organisation. (2007). Growth Reference 5-19 Years.

http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/. Diakses pada 30

November 2014.

World Health Organisation. (2008). Global Health Observatory (GHO) Data.

http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/physical_activity/en/ Diakses pada

12 Desember 2014.

Zarei .M, Taib .M .N .M, Zarei .F, Saad .H .A. (2013). Factors Associated With Body

Weight Status of Iranian Postgraduate Students in University of Putra

Malaysia. Nurs Midwifery Stud, h 97-102

Page 107: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

LAMPIRAN

Page 108: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Lampiran 1

Page 109: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar
Page 110: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar
Page 111: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Lampiran 2. Penjelasan Penelitian

Lembar Persetujuan Responden

Saya bertanda tangan dibawah ini, setuju menjadi responden dalam penelitian

dengan judul hubungan antara status gizi terhadap gambaran tubuh remaja putri di

SMAN 3 Cimahi.

Saya telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang tujuan dan manfaat dari

penelitian ini. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan membahayakan diri saya

sendiri dan keluarga saya. Identitas dan jawaban yang akan saya berikan terjamin

kerahasiannya dan hanya diperlukan sebagai bahan penelitian,

Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani secara sadar dan tanpa suatu paksaan.

Cimahi, 30 Maret 2015

Responden

Page 112: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

No. item R hit R tabel keterangan

Item_1 0,235 0,361 Tidak valid

Item_2 0,761 0,361 Valid

Item_3 0,777 0,361 Valid

Item_4 0,355 0,361 Tidak valid

Item_5 0,579 0,361 Valid

Item_6 0,658 0,361 Valid

Item_7 0,600 0,361 Valid

Item_8 0,301 0,361 Tidak valid

Item_9 0,039 0,361 Tidak valid

Item_10 -0,416 0,361 Tidak valid

Item_11 0,656 0,361 Valid

Item_12 0,662 0,361 Valid

Item_13 0,283 0,361 Tidak valid

Item_14 0,312 0,361 Tidak valid

Item_15 -0,140 0,361 Tidak valid

Item_16 0,643 0,361 Valid

Item_17 -0,021 0,361 Tidak valid

Item_18 0,153 0,361 Tidak valid

Item_19 -0,398 0,361 Tidak valid

Item_20 0,276 0,361 Tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

reliabilitas Crobach‟s Alpha dengan bantuan program SPSS 20

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.884 8

Page 113: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

Maka instrument kuesioner untuk gambaran tubuh yang digunakan

dinyatakan reliable.

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya malu kalau bentuk lengan tidak

sesuai dengan keinginan saya

2. Saya tidak suka dengan bentuk pipi saya

yang tembem/chubby

3. Saya akan sangat memperhatikan

nasehat orang lain mengenai bentuk

tubuh yang ideal

4. Saya akan memperhatikan tiap perkataan

orang lain mengenai bentuk payudara

saya

5. Bentuk tubuh idola saya adalah bentuk

tubuh yang saya idam-idamkan

6. Orang-orang terdekat saya khawatir jika

terjadi perubahan pada bentuk tubuh saya

7. Saya mampu beradaptasi pada perubahan

bentuk tubuh saya

8. Saya ingin merubah bentuk payudara dan

bokong saya menjadi lebih ideal

9. Saya adalah orang yang mudah

bergaul

10. Saya nyaman dengan pakaian saya

saat ini

Page 114: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas, Frekuensi, dan Crosstabs

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Status Gizi Gambaran

Tubuh

N 198 198

Normal Parametersa,b

Mean 20.8119 26.33

Std. Deviation 2.98962 3.296

Most Extreme Differences

Absolute .082 .084

Positive .082 .084

Negative -.049 -.066

Kolmogorov-Smirnov Z 1.155 1.179

Asymp. Sig. (2-tailed) .139 .124

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Mean Kuesioner Gambaran Tubuh

Statistics

Gambaran Tubuh

N Valid 198

Missing 0

Mean 26.33

Page 115: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Frequency Variabel Hasil Penelitian

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

15 66 33.3 33.3 33.3

16 92 46.5 46.5 79.8

17 40 20.2 20.2 100.0

Total 198 100.0 100.0

Page 116: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Kategori Gambaran Tubuh

Frequenc

y

Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1 positif 94 47.5 47.5 47.5

2 negatif 104 52.5 52.5 100.0

Total 198 100.0 100.0

Kategori Status Gizi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

1 kurus 41 20.7 20.7 20.7

2 normal 144 72.7 72.7 93.4

3 normal 13 6.6 6.6 100.0

Total 198 100.0 100.0

Page 117: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Crosstabs Status Gizi dan Gambaran Tubuh

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kategori Status Gizi *

Kategori Gambaran

Tubuh

198 100.0% 0 0.0% 198 100.0%

Kategori Status Gizi * Kategori Gambaran Tubuh Crosstabulation

Kategori Gambaran Tubuh Total

1 Positif 2 Negatif

Kategori Status Gizi

1 Kurus Count 21 20 41

% of Total 10.6% 10.1% 20.7%

2 Normal Count 67 77 144

% of Total 33.8% 38.9% 72.7%

3 Gemuk Count 6 7 13

% of Total 3.0% 3.5% 6.6%

Total Count 94 104 198

% of Total 47.5% 52.5% 100.0%

Page 118: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

Lampiran 6. Analisa Uji Bivariat

Correlations

Status Gizi Gambaran

Tubuh

Spearman's rho

Status Gizi

Correlation Coefficient 1.000 -.182*

Sig. (2-tailed) . .010

N 198 198

Gambaran Tubuh

Correlation Coefficient -.182* 1.000

Sig. (2-tailed) .010 .

N 198 198

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 119: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

NO Usia

Jumlah_X

Kategori_X

Y1

Y2

Y3

Y4

Y5

Y6

Y7

Y8

Y9

Y10

Jumlah_Y

Kategori_Y

1 16 20.17 2 3 3 2 4 2 3 3 4 3 3 24 2

2 16 21.7 2 3 3 2 4 1 3 3 4 3 4 24 2

3 16 18.22 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28 1

4 16 20.57 2 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 33 1

5 15 18.97 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 28 1

6 16 20.3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 1

7 15 19.72 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 29 1

8 15 19.11 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 26 2

9 16 18.82 2 1 2 1 2 3 4 1 4 4 3 25 2

10 16 21.19 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 31 1

11 16 15.55 1 2 3 1 3 2 2 3 2 4 3 25 2

12 16 28.04 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28 1

13 15 24.67 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 4 29 1

14 15 15.62 1 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 24 2

15 15 27.4 3 2 3 2 2 1 2 2 4 4 2 26 2

16 16 21.05 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 26 2

17 15 22.2 2 2 2 1 3 1 3 3 4 4 4 27 1

18 17 24.46 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 4 25 2

19 16 19.47 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 29 1

20 16 22.64 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 28 1

21 17 18.02 1 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 26 2

22 16 25.1 3 2 3 1 3 2 3 3 2 4 4 27 1

23 17 20.66 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28 1

24 16 25.23 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 28 1

25 17 17.96 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28 1

26 17 20.66 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 4 27 1

27 15 20.54 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 4 25 2

28 17 20.51 2 2 2 1 2 3 3 3 2 4 4 26 2

29 16 21.75 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 3 24 2

30 15 21.92 2 3 2 2 3 1 2 3 2 4 3 25 2

31 17 17.62 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 26 2

32 16 19.36 2 1 1 1 1 1 3 3 3 4 4 22 2

33 15 19.81 2 2 2 1 3 4 4 3 3 4 4 30 1

34 16 22.07 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 3 20 2

35 15 20.81 2 1 1 1 2 2 2 3 2 4 4 22 2

36 16 20.96 2 3 2 1 3 3 4 3 2 3 3 27 1

37 15 22.65 2 2 3 1 2 1 2 3 3 3 4 24 2

38 15 18.56 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 35 1

39 15 17.31 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 29 1

40 15 23.92 2 3 3 2 4 4 3 2 4 3 3 31 1

41 15 18.36 1 2 2 2 4 1 3 3 4 4 3 28 1

Page 120: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

42 15 18.42 1 2 1 2 4 1 1 3 2 2 3 21 2

43 16 23.24 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 24 2

44 16 22.07 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 23 2

45 15 19.22 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 28 1

46 16 21.22 2 3 1 1 2 3 2 2 2 1 3 18 2

47 16 22.93 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 21 2

48 15 23.06 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 22 2

49 15 23.78 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 22 2

50 15 21.04 2 2 3 2 4 3 2 3 3 4 4 27 1

51 15 23.04 2 4 3 3 3 3 2 4 4 1 1 24 2

52 15 23.06 2 3 2 1 4 4 3 2 4 2 3 28 1

53 16 18.76 2 1 1 1 4 1 1 3 4 4 1 21 2

54 15 17.05 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 24 2

55 15 19.89 2 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 27 1

56 16 19.04 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 29 1

57 16 21.91 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 29 1

58 16 19.73 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 23 2

59 17 21.9 2 4 4 2 2 2 3 3 4 3 3 30 1

60 16 21.28 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 28 1

61 17 18.02 1 3 4 2 3 2 2 3 4 2 3 25 2

62 16 24.03 2 3 2 2 4 2 2 3 4 3 3 26 2

63 16 22.22 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 4 24 2

64 17 30.7 3 2 3 2 3 1 2 2 2 4 4 25 2

65 17 25 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 4 23 2

66 17 25.2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 20 2

67 16 24.74 2 1 1 2 3 1 2 2 2 3 3 18 2

68 17 20.02 2 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 30 1

69 17 22.91 2 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 30 1

70 15 24 2 3 3 1 2 2 2 3 3 4 3 26 2

71 15 20 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 1

72 16 21.22 2 2 2 2 2 1 2 3 2 4 4 24 2

73 17 29.67 3 3 3 2 1 2 3 2 2 3 3 24 2

74 17 16.63 1 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 37 1

75 16 24.6 2 4 2 2 3 1 3 3 3 4 4 25 2

76 16 26.7 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 4 31 1

77 16 19.62 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 30 1

78 17 19.87 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 25 2

79 17 21.62 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 29 1

80 16 20.56 2 2 3 3 3 1 3 4 1 4 4 28 1

81 17 18.9 2 2 2 1 1 2 2 3 1 3 3 26 2

82 16 18.49 1 2 3 2 4 2 4 3 4 3 3 33 1

83 17 17.71 1 3 2 2 3 1 3 3 2 4 3 26 2

84 16 19.47 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27 1

Page 121: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

85 16 20.71 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 28 1

86 16 16.44 1 2 1 2 3 2 4 3 2 2 3 30 1

87 17 19.9 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 26 2

88 17 17.74 1 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 26 2

89 16 24.52 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 4 25 2

90 16 19.89 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 4 25 2

91 17 24.06 2 2 1 2 3 1 3 3 2 3 4 24 2

92 17 22.76 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 4 25 2

93 17 22.03 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 36 1

94 17 18.61 2 2 2 2 4 3 2 3 1 3 3 29 1

95 16 21.9 2 3 2 1 3 1 3 3 1 3 3 23 2

96 16 23.19 2 3 2 2 4 2 2 3 4 2 3 33 1

97 16 19.9 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 37 1

98 16 23.3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 25 2

99 15 21.75 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 27 1 10

0 15 16.66 1 2 3 1 4 2 2 3 4 3 3 30 1 10

1 17 22.8 2 2 3 2 3 1 3 2 4 3 3 26 2 10

2 17 18.02 1 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 26 2 10

3 15 17.08 1 3 3 1 3 1 2 3 2 3 4 25 2 10

4 15 18.46 1 2 3 2 2 3 3 4 4 3 4 30 1 10

5 16 18.61 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 4 30 1 10

6 15 22.36 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 23 2 10

7 17 33.33 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 23 2 10

8 16 18.17 1 4 3 2 2 4 4 3 2 2 4 30 1 10

9 16 16.2 1 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 28 1 11

0 16 20.81 2 2 2 1 3 3 2 3 4 3 3 26 2 11

1 16 16.73 1 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 29 1 11

2 15 20.83 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 25 2 11

3 15 20.54 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 24 2 11

4 15 20.95 2 2 4 1 3 2 4 4 3 4 4 27 1

11 16 21.07 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28 1

Page 122: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

5

116 16 17.33 1 3 2 1 1 1 2 4 1 3 3 21 2

117 16 17.85 1 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 32 1

118 15 18.77 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 27 1

119 15 17.08 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 27 1

120 17 21.4 2 3 3 2 4 1 3 3 4 3 3 29 1

121 16 20.69 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 25 2

122 16 20.28 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 1

123 16 18.17 1 3 3 3 3 1 3 4 3 4 2 29 1

124 15 29.24 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 28 1

125 16 23.49 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 23 2

126 15 21.05 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 25 2

127 16 20.39 2 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 26 2

128 16 21.2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 28 1

129 17 18.73 2 1 2 1 3 3 3 4 4 3 4 28 1

130 16 21.05 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 22 2

131 15 20.23 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 27 1

132 15 19.97 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 28 1

133 15 19.23 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 26 2

134 15 16.76 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 24 2

135 15 21.21 2 3 3 1 2 2 2 3 2 4 4 26 2

136 16 21.78 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 28 1

137 15 22.07 2 3 2 2 4 3 4 4 4 3 4 33 1

138 15 17.8 1 3 1 2 4 1 3 3 1 3 3 24 2

13 16 23.6 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 22 2

Page 123: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

9

140 15 21.07 2 1 1 2 3 1 4 1 4 4 4 25 2

141 17 24 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 26 2

142 15 26.67 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 22 2

143 15 23.37 2 1 3 1 4 1 1 2 4 4 1 22 2

144 16 23.3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 25 2

145 15 19.73 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 28 1

146 16 20.18 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 27 1

147 15 18.79 2 1 1 2 3 1 3 2 2 4 2 21 2

148 16 24.87 2 1 1 2 3 1 3 2 2 4 2 21 2

149 17 19.29 2 2 2 1 1 1 2 3 1 4 4 21 2

150 16 22.37 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 27 1

151 16 22.22 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 3 22 2

152 16 24.91 2 1 2 1 2 1 3 3 1 4 4 22 2

153 16 19.97 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 30 1

154 15 23.23 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 32 1

155 16 24.14 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 31 1

156 16 16.23 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 1

157 16 18.21 1 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 29 1

158 16 18.21 1 2 2 1 2 1 3 3 2 4 4 24 2

159 15 17.79 1 3 3 1 2 2 3 4 1 4 4 27 1

160 16 18.61 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 4 25 2

161 17 18.59 2 3 3 3 1 3 3 4 1 4 4 29 1

162 16 24 2 2 2 1 1 2 2 2 1 4 4 21 2

16 16 19.62 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 25 2

Page 124: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

3

164 17 20.71 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 25 2

165 16 15.62 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 26 2

166 17 18.51 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 26 2

167 16 22.15 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 23 2

168 16 19.3 2 1 3 2 3 1 3 3 3 3 4 26 2

169 16 19.11 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 4 26 2

170 16 18.25 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 27 1

171 16 18.13 1 2 2 1 2 1 3 3 2 3 3 22 2

172 15 20.28 2 2 1 1 3 3 2 2 1 4 4 23 2

173 16 18.04 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 25 2

174 16 16.23 1 3 2 2 1 1 3 3 2 3 2 22 2

175 16 20.22 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 4 24 2

176 15 22.2 2 3 3 2 2 1 1 4 1 4 4 25 2

177 16 22.47 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 28 1

178 17 22.2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 28 1

179 17 20.45 2 3 1 2 4 1 3 2 4 3 4 27 1

180 16 23.01 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4 3 27 1

181 17 16.23 1 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 31 1

182 16 16.01 1 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 27 1

183 15 19.87 2 2 1 2 2 1 3 3 1 3 3 22 2

184 15 18.67 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 3 23 2

185 16 20.12 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26 2

186 15 20.36 2 4 1 2 4 3 3 3 4 3 3 30 1

18 15 24.45 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 24 2

Page 125: Hubungan Antara Status Gizi dan Gambaran Tubuh Remaja ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28934/1/Diza... · SD Islam Athira Makassar 2003-2005 5. SMPN 23 Makassar

7

188 15 20.02 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 28 1

189 15 21.5 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3 27 1

190 15 20.95 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 2 25 2

191 15 19.31 2 3 4 2 3 2 4 3 4 1 4 30 1

192 16 29.64 3 2 4 3 3 3 2 3 1 4 2 27 1

193 15 19.92 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28 1

194 15 11.31 1 2 2 1 1 2 2 2 1 3 3 19 2

195 15 19.72 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 28 1

196 16 20.71 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 24 2

197 16 20.5 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 27 1

198 17 20.34 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27 1