HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH AUTHORITATIVE DAN …repository.usd.ac.id/30741/2/139114099_full.pdfadalah...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH AUTHORITATIVE DAN …repository.usd.ac.id/30741/2/139114099_full.pdfadalah...
i
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH AUTHORITATIVE DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MEMILIH JURUSAN KULIAH
PADA REMAJA KELAS XII SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Dorothea Fena Puspita
139114099
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN!”
(Yeremia 17:7)
“No matter how your heart is grieving, if you keep on believing, the dreams
that you wish will come true”
(Cinderella)
“Jangan pernah berhenti bermimpi, karena bermimpi itu gratis.
Wujudkanlah setiap mimpimu dengan bekerja keras”
-anonym-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus, yang selalu setia di hidup saya
Orang tua terhebat dan kakak tersayang,
Bapak Joko Pramono, Ibu Lilis Suratmi, dan mbak Kusuma Febbry Andari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH AUTHORITATIVE DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MEMILIH JURUSAN KULIAH
PADA REMAJA KELAS XII SMA NEGERI 1 SUKOHARJO
Dorothea Fena Puspita
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh pada pengambilan
keputusan dalam memilih jurusan kuliah pada remaja. Subjek penelitian sebanyak 185 remaja
kelas XII, terdiri dari 116 perempuan dan 69 laki-laki. Karakteristik subjek dalam penelitian ini
adalah siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Penelitian
ini menggunakan skala adaptasi pola asuh (dimensi responsive α = 0,85 ; dimensi demandingness
α = 0,71) berjumlah 16 item dan skala pengambilan keputusan (α = 0,71) yang disusun oleh
peneliti berjumlah 26 item. Teknik analisis data menggunakan Spearman’s rho karena data tidak
normal. Hasil penelitian menggunakan uji korelasi antara pola asuh dan pengambilan keputusan
menghasilkan nilai r sebesar 0,240 dan nilai p sebesar 0,001 < 0,005. Sehingga hipotesis pada
penelitian ini diterima. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif
antara pola asuh dengan pengambilan keputusan memilih jurusan kuliah.
Kata kunci : pola asuh orang tua, pengambilan keputusan, remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
CORRELATION BETWEEN AUTHORITATIVE PARENTING STYLES
AND DECISION MAKING IN CHOOSING MAJORS IN UNIVERSITY OF
ADOLESCENTS IN 12TH GRADE AT SMA N 1 SUKOHARJO
Dorothea Fena Puspita
ABSTRACT
This research aimed to examine correlation between parenting styles on decision making
in choosing university major of adolescents. On this research, 185 adolescents in 12th grade of
high school student succesfully participated, consist of 116 woman and 69 men with characteristic
as such: students in 12th grade of SMA N 1 Sukoharjo from science, social, and language class.
Researcher used adapted scale parenting style (responsive dimension α= 0,85 ; demandingness
dimension α= 0,71) with 16 item and decision making scale was arranged by reseacher (α = 0,71)
with 26 item. This research employed Spearman’s rho to analysis the data. Eventually, this
research found that there was a significant positive correlation between parenting style s and
decision making on choosing university major with r=0,240 and p= 0,001 < 0,005. It means
research hypothesis was accepted and this result settled that there was positive correlation
between parenting styles on decision making in choosing university major.
Keyword : parenting styles, decision making, adolescents.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Juruselamat saya Tuhan Yesus Kristus yang selalu
memimpin hidup saya, sehingga saya mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Antara Pola Asuh Authoritative dan Pengambilan Keputusan Dalam
Memilih Jurusan Kuliah Pada Remaja Kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo”
dengan baik dan lancar.
Penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan sukses, tidak lain karena
bantuan dari banyak pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M.Psi , selaku Dekan Fakultas Psikologi
2. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph. D , selaku Kepala Program
Studi Psikologi
3. Bapak T.M. Raditya Hernawa, M.Psi dan Bapak Prof. Dr. A. Supratiknya,
selaku Dosen Pembimbing Akademik
4. Ibu Diana Permata Sari, S.Psi, M.Sc, selaku dosen pembimbing skripsi
saya yang sangat baik, sabar, dan selalu membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Saya sangat bersyukur mempunyai dosen
pembimbing bu Diana yang selalu memberikan semangat dalam
mengerjakan skripsi.
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang telah
mendidik, membimbing, membagikan ilmu dan membagikan pengalaman
sehingga dapat menjadi bekal penulis untuk menghadapi masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukoharjo, ibu Sri Soewarsih, S.Pd.,
M.Pd. beserta bapak dan ibu guru BK, Pak Heri, Ibu Desi, dan Ibu Nurul
yang telah membantu saya dalam pengambilan data sehingga dapat
berjalan dengan lancar.
7. Siswa-siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo, yang telah membantu
menjadi subjek dalam penelitian saya.
8. Bapak Joko Pramono, S.E, M.M , bapak yang bijaksana yang selalu
memberikan nasehat, saran, semangat, dan materi sehingga penulis mampu
menyelesaikan kuliah dengan lancar.
9. Ibu Lilis Suratmi, S.E, M.M , ibuk yang luar biasa sabar yang selalu
mendoakan, membantu dalam peyelesaian skripsi ini, mengingatkanku
untuk segera lulus, dan selalu menyediakan segala keperluanku. Terima
kasih ibuk :’)
10. Mbak Kusuma Febbry Andari, S.P, M.M , mbakku tersayang. Terima
kasih selalu menjadi teman cerita, memberikan support materi, dan alasan
untuk selalu rindu pulang kembali ke rumah.
11. Keluarga Denokan, Mbak Siwi, Mbak Iin, Lia, Dek Vanni. Terima kasih
atas bantuan, dukungan, doa, dan pelajaran hidup yang boleh saya terima
selama tinggal disana.
12. Sahabat “5 cm”, Zerlinda, Ikma, Samuel, Randy. Terima kasih sudah
menjadi sahabat di perkuliahan ini, menghibur, dan selalu memberikan
ketenangan disaat kesulitan menjalani perkuliahan dan pengerjaan skripsi.
I LOVE YOU ALL!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Sahabat “3 DIVA” , Dewi, Devina. Gadis-gadisku yang selalu
bekerjasama membantuku mengerjakan skripsi ini.
14. Teman-teman kelas B angkatan 2013, terutama Peni, Karin, Bunda Putri,
CDDB, dan Aji Ojek. Kalian luar biasaaa...
15. Teman-teman bimbingan skripsi Pipit, Karla, dan adik-adik angkatan
2014. Terimakasih sudah menemani prosesku mengerjakan skripsi.
16. Sahabat semasa SMA, Desca damdam, Dian gendut, Berliana berli, dan
Fifi. Terimakasih selalu mendukung penulis dan menyediakan waktunya
untuk berkeluh kesah.
17. Adik-adik sekolah minggu dan teman-teman sepelayanan di Gereja.
Terimakasih atas dukungan doanya dan kerjasamanya selama penulis
menyelesaikan skripsi.
18. Ibu Agus dan keluarga, yang dari awal pengerjaan skripsi hingga akhir
selalu memberikan dukungan doa kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan dengan sungguh-sungguh.
19. Semua pihak yang telah membantu dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan tugas skripsi ini. Terimakasih, maturnuwun, Tuhan
memberkati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka dari
itu, penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk perkembangan penelitian selanjutnya. Semoga penelitian ini dapat
bemanfaat untuk semua pihak.
Yogyakarta, 23 April 2018
Penulis,
Dorothea Fena Puspita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi
ABSTRAK........................................................................................................ vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................. ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian........................................................................................8
1. Manfaat Teoritis........................................................................................8
2. Manfaat Praktis..........................................................................................9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 10
A. Pola Asuh Authoritative..............................................................10
1. Definisi Pola Asuh.................................................................10
2. Dimensi Pola Asuh.................................................................12
3. Dampak Pola Asuh.................................................................12
B. Pengambilan Keputusan................................................................13
1. Definisi Pengambilan Keputusan..........................................13
2. Faktor Pengambilan Keputusan.............................................13
3. Aspek Pengambilan Keputusan.............................................13
C. Remaja...........................................................................................19
1. Definisi Remaja.................................................................19
2. Tugas Perkembangan Remaja............................................20
D. Dinamika Hubungan antara Pola Asuh dengan Pengambilan
Keputusan dalam Memilih Jurusan Kuliah Pada Remaja kelas XII
SMA Negeri 1 Sukoharjo..............................................................23
E. Skema Penelitian...........................................................................26
F. Hipotesis Penelitian.......................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 28
A. Jenis Penelitian..............................................................................28
B. Variabel Penelitian.........................................................................28
1. Variabel Bebas...................................................................28
2. Variabel Tergantung...........................................................28
C. Definisi Operasional.......................................................................28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Pola Asuh............................................................................28
2. Pengambilan Keputusan......................................................30
D. Subjek Penelitian.............................................................................31
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data...............................................31
1. Skala Pola Asuh..................................................................32
2. Skala Pengambilan Keputusan............................................33
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur................................................35
1. Uji Validitas Alat Ukur.......................................................35
2. Seleksi Item.........................................................................36
3. Reliabilitas...........................................................................38
G. Metode Analisis Data.......................................................................39
1. Uji Asumsi............................................................................39
a. Uji Normalitas..........................................................39
b. Uji Linearitas............................................................39
2. Uji Hipotesis.........................................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 41
A. Pelaksanaan Penelitian.................................................................41
B. Deskripsi Subjek Penelitian..........................................................41
1. Deskripsi Subjek................................................................41
C. Deskripsi Data Penelitian.............................................................42
D. Hasil Penelitian............................................................................45
1. Uji Normalitas...................................................................45
2. Uji Linearitas.....................................................................46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
3. Uji Hipotesis......................................................................47
E. Pembahasan.................................................................................48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 51
A. Kesimpulan.................................................................................51
B. Keterbatasan Penelitian..............................................................51
C. Saran...........................................................................................52
1. Bagi Remaja...................................................................52
2. Bagi Orang Tua..............................................................52
3. Bagi Peneliti Selanjutnya...............................................52
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
3.1 Uraian Skor Pernyataan Favorable dan Unfavorable ..............................32
3.2 Sebaran Item Skala Pola Asuh .................................................................33
3.3 Sebaran item Skala Pengambilan Keputusan Sebelum Uji Coba ............33
3.4 Sebaran Item Skala Pengambilan Keputusan Setelah Seleksi Item .........37
4.1 Deskripsi Data Subjek berdasarkan Jenis Kelamin..................................41
4.2 Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia.................................................42
4.3 Deskripsi Statistik Data Penilaian Variabel Pengambilan Keputusan .....43
4.4 Hasil Uji Beda Mean Pengambilan Keputusan ........................................43
4.5 Deskripsi Statistik Data Penilaian Variabel Pola Asuh............................44
4.6 Hasil Uji Normalitas.................................................................................45
4.7 Hasil Uji Linearitas ..................................................................................46
4.8 Hasil Uji Korelasi .....................................................................................47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Skala Uji Coba ........................................................................ 1
Lampiran 2 : Reliabilitas Skala .................................................................. 11
Lampiran 3 : Korelasi Item Total ............................................................... 12
Lampiran 4 : Skala Pengambilan Data ....................................................... 14
Lampiran 5 : Uji T Pengambilan Keputusan.............................................. 24
Lampiran 6 : Uji Asumsi ............................................................................ 24
Lampiran 7 : Hasil Korelasi Spearman’s rho ............................................. 25
Lampiran 8 : Kategorisasi Kecenderungan Tipe Pola Asuh ...................... 26
Lampiran 9 : Hasil Penghitungan Mean Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................ 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi di Indonesia menyediakan program studi yang lebih
banyak dibandingkan SMA, misalkan Universitas Indonesia menyediakan 65
program studi, Universitas Gadjah Mada menyediakan 67 program studi,
Universitas Negeri Yogyakarta menyediakan 58 program studi, Universitas
Sebelas Maret menyediakan 65 program studi, dan Universitas Brawijaya
menyediakan 70 program studi (forlap.ristekdikti.go.id). Sehingga tidak
heran, dari banyaknya jumlah program studi tersebut membuat remaja yang
berada di bangku kelas XII SMA masih kebingungan dalam menentukan
program studi atau jurusan perkuliahan.
Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 no 8
dan 11, pendidikan di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenjang berdasarkan
tingkatan usia dan kemampuan peserta didik. Pendidikan formal yang
diterapkan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Sistem pendidikan di Indonesia menerapkan jenjang
sekolah dasar selama enam tahun, sekolah menengah pertama selama tiga
tahun, dan sekolah menengah atas selama tiga tahun (Noviana, 2014).
Mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional Bab IV bagian ke dua pasal 18 menyatakan pendidikan
menengah di Indonesia terdiri atas pendidikan menengah umum (SMA) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan kejuruan (SMK). Pada kurikulum 2013 untuk jenjang SMA
terdapat tiga pilihan peminatan yaitu Matematika dan IPA, IPS, serta Bahasa
dan Kebudayaan (Pemintanan di SMA sesuai rapor dan wawancara, 2013).
Hal tersebut sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 yang
menyatakan, pendidikan kejuruan (SMK) memiliki tujuan untuk
mempersiapkan siswanya bekerja di bidang tertentu. Sedangkan setelah lulus
dari sekolah menengah umum (SMA), sebagian besar remaja di Indonesia
lebih memilih untuk melanjutkan kuliah. Dari total 474 siswa SMK 3
Surabaya, hanya 42 persen siswa yang akan melanjutkan kuliah (Bri, 2016).
Selain itu, hasil survei yang telah dilakukan oleh Litbang Kompas terhadap
680 siswa kelas XII di 15 SMA di lima wilayah Jakarta, menunjukan 84
persen responden berencana untuk melanjutkan kuliah dan 16 persen
responden menyatakan berencana untuk bekerja atau berwirausaha
(Purwantari, 2011).
Remaja seringkali merasa kesulitan dalam mengambil keputusan.
Menurut Jensen (2016), remaja mulai memiliki suasana hati dan emosi yang
berubah-ubah karena kerja otak yang belum sepenuhnya berkembang
sempurna sehingga sulit untuk mengambil keputusan. Padahal menurut teori
perkembangan kognitif Piaget, remaja berada di sebuah tahap di mana mereka
memasuki tahap operasional formal. Sebuah tahap di mana remaja memiliki
kemampuan dalam mengembangkan dan mengolah informasi. Remaja juga
mampu untuk berpikir secara berurutan, menggunakan akal sehat sesuai
dengan lingkungan serta mampu menentukan pilihan dengan didukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan bukti yang nyata. Meskipun demikian, remaja masih belum rasional
dalam mengambil keputusan sehari-hari (Berk, 2012).
Masa remaja merupakan masa di mana remaja membuat banyak
keputusan di dalam kehidupannya (Santrock, 2007). Pengambilan keputusan
dianggap begitu menantang bagi remaja dikarenakan mereka sebagai
“pemula” pada pengalaman baru yang mereka hadapi. Dalam hal ini, remaja
belum memiliki pengetahuan yang cukup dalam memprediksi hal-hal yang
akan muncul (Berk, 2012). Menurut Santrock (2007), pengambilan keputusan
yang banyak dihadapi remaja seringkali berhubungan pada memutuskan
memilih sekolah, teman-teman, teman yang akan diajak berkencan, memilih
berhubungan seks, membeli barang sesuai kebutuhan dan lain sebagainya.
Salah satu contohnya adalah memilih jurusan sangatlah penting bagi remaja
karena berpengaruh pada masa depan karir remaja (dalam Prast & Liem,
2016).
Super, menjelaskan mengenai teori konsep diri tentang
perkembangan karir (dalam Brown & Associate, 2002) terdapat lima tahapan
dalam perkembangan karir. Tahap pertama yaitu pertumbuhan (usia 0-14
tahun), tahap kedua yaitu ekplorasi (usia 15-24 tahun), tahap ketiga yaitu
penetapan (usia 25-44 tahun), tahap keempat yaitu pemeliharaan (usia 45-65
tahun), dan tahap kelima yaitu penurunan (usia di atas 65 tahun). Siswa SMA
tergolong masuk pada tahap kedua yaitu eksplorasi (usia 15-24 tahun). Pada
tahap ini tugas perkembangan karir remaja adalah mengkristalisasikan pilihan
pekerjaan, belajar lebih banyak agar dapat bekerja di bidang tertentu, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mulai memilih jurusan di perguruan tinggi. Berdasarkan tahap perkembangan
karir yang dinyatakan oleh Super, siswa SMA seharusnya mampu untuk
menentukan jurusan dan mengarahkan pekerjaan sesuai dengan minat
mereka.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru BK SMA Negeri 1
Sukoharjo, mengungkapkan bahwa pada tahun ajaran 2015/2016 kunjungan
siswa kelas XII ke ruang BK untuk berkonsultasi mengenai pemilihan jurusan
sebesar 40% , tahun ajaran 2016/2017 sebesar 50%, dan tahun ajaran
2017/2016 sebesar 60%. Peningkatan jumlah kunjungan siswa kelas XII
SMA Negeri 1 Sukoharjo yang tercatat tiga tahun terakhir terbilang cukup
tinggi, sehingga pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan subjek remaja berusia 16 hingga 18 tahun dari siswa kelas XII
SMA Negeri 1 Sukoharjo. Survei yang telah dilakukan oleh Kurniawati
(2015) terhadap 154 siswa kelas XII di salah satu SMA Negeri di Sukoharjo,
Jawa Tengah pada tahun ajaran 2013-2014 sebanyak 19,48 persen siswa
masih bingung dalam memilih jurusan perkulihan, 7,79 persen siswa masih
bingung dalam memilih perguruan tinggi dan 41,56 persen siswa bingung
dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi. Selain itu, berdasarkan survei
terhadap 115 siswa kelas XII SMA Swasta di Bandung diperoleh hasil
sebanyak 88 siswa masih bingung dalam memilih jurusan di perguruan tinggi.
Kebingungan yang dialami dikarenakan bukan karena informasi mengenai
jurusan namun para siswa belum mengambil keputusan mengenai jurusan
yang akan diambil dari beberapa pilihan (Linda & Savitri, 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengambilan keputusan adalah kemampuan mempertimbangkan
pilihan-pilihan dan membuat keputusan dari pilihan yang ada (King, 2010).
Menurut Bandura (1996, dalam Papalia & Feldman, 2014) keyakinan remaja
akan kemampuan diri membantu mereka untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan dalam menentukan bidang pekerjaan yang akan mereka tekuni.
Pengambilan keputusan dalam perencanaan pendidikan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu keyakinan diri sendiri, penggunaan waktu, status
sosioekonomi, pengaruh teman sebaya, keterlibatan orang tua dan gaya
pengasuhan (Bandura, 1989 dalam Papalia, 2008). Sedangkan dalam hasil
penelitian pada 95 siswa SMA Kristen Pirngadi Surabaya yang dilakukan
oleh Peliouw dan Nursalim (2013) menemukan bahwa pengambilan
keputusan memiliki hubungan terhadap kematangan emosi dan self efficacy
pada remaja.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pola asuh berpengaruh dalam
pengambilan keputusan. Pola asuh adalah cara orang tua dalam mendidik
anak-anak pada masa perkembangannya menuju dewasa (Hurlock, 1999)
yang terdiri dari dua dimensi yaitu parental responsive dan parental
demanding (Baumrind,1991 dalam Damon & Lerner, 2006). Jenis pola asuh
terdiri dari authoritative (demokrasi), authoritarian (otoriter), permissive
(memanjakan), dan neglectful (pengacuhan) (Baumrind,1991 dalam Santrock,
2007).
Dalam penelitian ini, pola asuh yang diangkat adalah pola asuh
orang tua authoritative. Pola asuh authoritative adalah pola asuh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memprioritaskan kebutuhan anak namun tidak ragu untuk mengendalikan
perilaku anak (Baumrind, 1991). Pomerantz dan Wang (2009) menyatakan
bahwa kebanyakan orang tua di negara Timur seperti negara-negara Asia
menggunakan jenis pola asuh authoriter sedangkan pola asuh orang tua di
negara Barat menggunakan jenis authoritative. Pada penelitian sebelumnya
oleh Sovet dan Metz (2014) menekankan bahwa pada pola asuh orang tua
menghasilkan remaja Korea memiliki efikasi diri yang tinggi dalam memilih
pekerjaan karena pola asuh authoritarian yang diberikan oleh orang tuanya.
Akan tetapi remaja Perancis memiliki efikasi diri yang tinggi dalam memilih
pekerjaan karena pola asuh authoritative orang tua mereka (Sovet & Metz,
2014). Orang tua yang menerapkan pola asuh authoritative akan lebih terbuka
dan mau melibatkan anak dalam pengambilan keputusan (Sitepu, 2014).
Beberapa penelitian yang telah ada, menyebutkan bahwa pola asuh
mempengaruhi remaja dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan dari hasil
jajak pendapat oleh Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas
Udayana pada tahun 2010, sebanyak 56 responden dari 100 mahasiswa
mengaku bahwa mereka salah jurusan. Lalu 90 persen dari jumlah tersebut
merasa terpaksa mengambil jurusan yang diinginkan oleh orang tuanya
(Arifrahman, 2017). Laden (2014), mengungkapkan dukungan orang tua yang
terdiri dari aspek dukungan penghargaan dan dukungan instrumental
memiliki peranan yang besar siswa dalam membuat keputusan memilih
jurusan di perguruan tinggi. Aspek pertimbangan juga memiliki peran dalam
pengambilan keputusan memilih jurusan di perguruan tinggi, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertimbangan atas kemampuan ekonomi keluarga dalam membantu siswa
menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Penelitian ini akan menggunakan persepsi anak mengenai pola asuh
yang diberikan oleh orang tua mereka. Persepsi pola asuh orang tua dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan remaja (Lease & Dahlbeck, 2009).
Persepsi mengenai kesesuaian harapan orang tua dengan diri dalam pilihan
studi lanjut memiliki hubungan yang positif dengan tingkat stres (Hariyanto,
Dewi, & S, 2014). Melalui pola asuh yang diberikan oleh orang tua, remaja
akan dapat mengenali lingkungan yang dihadapinya.
Pada hasil uji hipotes yang telah dilakukan oleh Priastuti, Pratiwi dan
Supriyono (2014) menunjukan bahwa hubungan antara konformitas teman
sebaya dan intensi pemilihan jurusan kuliah termasuk dalam kategori rendah
sebesar 20,4 persen. Menurut mereka masih terdapat faktor lain yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu sebesar 79,6 persen faktor lain
tersebut seperti pola asuh orang tua, kepribadian, jenis kelamin, intelegensi
dan kebudayaan.
Oleh karena itu peneliti tertarik berdasarkan dari saran peneliti
Priastuti, Pratiwi, Supriyono (2014) dan temuan data yang sudah disebutkan
diatas peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai hubungan pola asuh orang
tua authoritative dengan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan
perkuliahan terhadap siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XII.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan:
“Apakah ada hubungan antara pola asuh authoritative dan pengambilan
keputusan dalam memilih jurusan kuliah pada remaja kelas XII SMA Negeri
1 Sukoharjo.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi
remaja mengenai pola asuh authoritative yang diberikan orang tua mereka
dan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan kuliah pada siswa kelas
XII SMA Negeri 1 Sukoharjo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang
psikologi khususnya pada psikologi perkembangan, sehingga kita dapat
mengetahui hubungan pola asuh authoritative sebagai salah satu faktor
pemilihan jurusan pada remaja. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan
untuk sumber bacaan bagi peneliti lain yang ingin meneliti terkait
pengambilan keputusan dalam memilih jurusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Manfaat Praktis
a. Bagi orang tua,
Hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan pola asuh yang
tepat kepada anak-anaknya agar pada saat usia remaja mereka dapat
memilih jurusan sesuai dengan kemampuan anak. Orang tua juga
mampu mengetahui dampak dari setiap pola asuh yang digunakan.
b. Bagi remaja,
Hasil penelitian ini berguna bagi remaja untuk meminimalisir
kecenderungan ketidakyakinan remaja dalam mengambil keputusan
memilih jurusan kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pola Asuh Authoritative
1. Definisi
Pola asuh menurut Berk (2012) merupakan sekumpulan perilaku
pengasuhan orang tua terhadap anak yang terjadi dalam waktu dan situasi
yang berkepanjangan. Hurlock (1997), mendefinisikan pola asuh orang tua
sebagai metode disiplin yang meliputi metode disiplin negatif dan positif.
Metode disiplin positif, memiliki arti pendidikan dan bimbingan yang
menekankan pada disiplin dan pengendalian diri. Sedangkan metode
disiplin negatif, disiplin bermaksud mengendalikan dengan menekan anak
melalui cara yang tidak disukai anak. Sedangkan menurut Baumrind
(1991, dalam Rahman & Yusuf 2012) menyatakan pola asuh adalah segala
bentuk proses interaksi sosial antara orang tua dan anak yang akan
memberi pengaruh pada perkembangan kepribadian anak dalam
beradaptasi di lingkungan.
Berdasarkan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pola asuh orang tua adalah sekumpulan perilaku pengasuhan orang tua
terhadap anak menggunakan metode positif dan metode negatif. Berupa
penekankan disiplin, pengendalian diri serta penekankan kedisiplinan
melalui cara yang tidak disukai anak dalam waktu dan situasi yang
berkepanjangan sehingga berpengaruh pada perkembangan kepribadian
anak dalam beradaptasi di lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Orang tua yang mampu melibatkan penerimaan dan keterlibatan
tinggi, mengendalikan dengan baik, dan memberikan hak dan kewajiban
yang sewajarnya dikategorikan sebagai orang tua yang menggunakan pola
asuh authoritative (Berk, 2012). Pola asuh authoritative adalah gaya
pengasuhan yang mendorong remaja untuk berperilaku bebas namun tetap
memberikan batasan (Baumrind, dalam Santrock 2003). Orang tua
menerapkan sistem musyawarah dalam pengambilan keputusan dan
mendorong komunikasi verbal timbal balik. Selain itu, orang tua juga
memberikan afeksi positif (kasih sayang, kehangatan, dan penerimaan)
pada remaja (Santrock, 2007). Orang tua dengan gaya pengasuhan
authoritative membangun hubungan orang tua dengan anak yang
menyenangkan sehingga membuat anak merasa terikat. Pada saat yang
sama, orang tua authoritative menjalankan kendali tegas dan sewajarnya
(Berk, 2012). Remaja dengan pengasuhan authoritative memiliki
kesadaran diri dan tanggung jawab yang tinggi (Santrock, 2003).
Dari berbagai definisi pola asuh authoritative dapat disimpulkan
bahwa pola asuh authoritative adalah gaya pengasuhan orang tua yang
menerapkan sistem musyawarah dalam pengambilan keputusan serta
memberikan hak dan kewajiban yang sewajarnya kepada anak. Pada pola
asuh ini akan menghasilkan hubungan yang menyenangkan antar orang tua
dan anak yang membuat anak merasa terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Dimensi Pola Asuh Authoritative
Pola asuh authoritative melibatkan kombinasi antara dua dimensi
yaitu penerimaan (demandingness) dan sikap responsif (responsiveness) di
satu sisi serta tuntutan dan kendali di sisi lain (Maccoby & Martin,1983
dalam Santrock 2007). Dimensi penerimaan (demandingness) meliputi
kontrol orang tua terhadap anak agar anak menjadi individu yang
bertanggungjawab. Orang tua bersikap menuntut anak dan memberikan
aturan ketika anak tidak memenuhi tuntutan orang tua (Baumrind, 1991 ;
Halpenny et al 2010). Dimensi responsif (responsive) meliputi sikap orang
tua yang hangat dan kasih sayang yang ditunjukan orang tua kepada anak.
Orang tua dan anak terlibat secara emosi dan beraktivitas bersama dengan
anak (Baumrind, 1991 ; Halpenny et al 2010).
3. Dampak Pola Asuh Authoritative
Menurut Baumrind (dalam Santrock, 2007), pola pengasuhan
authoritative akan membuat anak sering terlihat ceria, memiliki
pengendalian diri dan kepercayaan diri, mandiri. Seorang anak akan
berorientasi kepada prestasi, mampu mempertahankan hubungan yang
ramah dengan teman sebaya, bekerja sama dengan orang dewasa, dan
melakukan coping stress yang baik.
Pada pola asuh authoritative, orang tua dan anak memiliki
kedudukan yang sejajar, sehingga setiap anak yang diberikan kebebasan
harus di bawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggungjawabkan
secara moral (Baumrind, 1991). Anak diberikan kepercayaan dan dilatih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
untuk bertanggung jawab atas semua pilihan yang telah dibuat. Dampak
dari pola asuh ini adalah anak akan menjadi seorang individu yang
mempercayai orang, dapat dipercaya oleh orang lain, bertanggung jawab,
dan menjadi pribadi yang jujur (Santrock, 2003).
B. Pengambilan Keputusan
1. Definisi
Pengambilan keputusan adalah kemampuan memilih alternatif
perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada (Terry, dalam
Hasan 2002). Janis dan Mann (1979) menjelaskan pengambilan keputusan
adalah proses memilih alternatif yang dianggap paling baik. Sedangkan
menurut Suharnan (2005) pengambilan keputusan adalah suatu proses
ketika seseorang memilih di antara dua alternatif atau lebih, memprediksi
situasi ke depan, menaksir frekuensi kejadian berdasarkan informasi dan
bukti-bukti yang tidak pasti. Berdasarkan dari berbagai definisi di atas,
dapat disimpulkan pengambilan keputusan adalah kemampuan memilih
dua alternatif atau lebih, memprediksi situasi ke depan, menaksir frekuensi
kejadian yang paling baik berdasarkan bukti-bukti yang terbatas.
2. Faktor Pengambilan Keputusan
Kotler (2003), menjelaskan faktor pengambilan keputusan dibagi
menjadi empat. Faktor-faktor tersebut yaitu :
a. Faktor Kebudayaan
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial merupakan bagian
dari penentu perilaku dasar seorang remaja. Nilai, persepsi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga
penting lainnya didapatkan anak-anak yang sedang bertumbuh.
Dalam dunia pendidikan seringkali kita menemui penilaian
mengenai jurusan perkuliahan favorit akan memberikan masa
depan yang lebih baik daripada yang lainnya. Sehingga
anggapan tersebut dapat mempengaruhi remaja dalam memilih
jurusan kuliah.
b. Faktor Sosial
Faktor sosial tersebut terdiri dari kelompok acuan,
keluarga, peran dan status sosial.
1. Kelompok Acuan
Sebuah kelompok dapat mempengaruhi sikap dan
pendapat remaja dalam pengambilan keputusan
memilih jurusan. Remaja ikut serta berinteraksi
dalam kelompok acuan sebagai anggota. Kelompok
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
adalah keluarga, teman, dan tetangga.
2. Keluarga
Seorang remaja tidak bisa lepas dari pengaruh
keluarga. Dalam mengambil keputusan dalam
memilih jurusan, remaja memperlukan kontribusi
saran dari keluarga terkhusus orang tuanya. Setiap
orang tua yang bertanggung jawab untuk mendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
anak akan memiliki perilaku pengasuhan yang dapat
mempengaruhi sikap anak dalam mengambil
keputusan.
3. Peran dan Status Sosial
Remaja yang terlibat dalam kelompok acuan
memiliki peran dan status sosialnya masing-masing.
Dalam pengambilan keputusan memilih jurusan
kuliah, remaja biasanya mempertimbangkan peran
dan status sosial keluarga karena ciri remaja yang
belum mampu hidup mandiri.
c. Faktor Pribadi
Faktor pribadi tersebut terdiri dari kepribadian dan gaya hidup.
1. Kepribadian
Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis
manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah
respon yang konsiten dan bertahan lama terhadap
rangsangan lingkungannya. Kepribadian setiap
remaja yang terbentuk mempengaruhi mereka dalam
mengambil keputusan memilih jurusan kuliah.
2. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang ditunjukan melalui kegiatan,
minat, dan pendapat seseorang. Sehingga gaya
hidup remaja yang dijalaninya akan mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mereka untuk pengambilan keputusan dalam
memilih jurusan.
d. Faktor Psikologis
Faktor psikologis tersebut terdiri dari motivasi, persepsi,
pembelajaran, dan sikap.
1. Motivasi
Remaja memiliki motivasi yang berbeda dalam
mengambil keputusan memilih jurusan kuliah.
Motivasi tersebut sesuai dengan tujuan dan cita-cita
mereka masing-masing.
2. Persepsi
Remaja yang termotivasi siap untuk segera
melakukan tindakan. Tindakan remaja yang
termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya
terhadap situasi tertentu.
3. Pembelajaran
Remaja yang memiliki banyak pengalaman akan
mendapatkan pembelajaran atau evaluasi yang dapat
mempengaruhi tingkah laku mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Sikap
Setiap remaja mempunyai penilaian terhadap suatu
hal yang dapat mencerminkan sikap mereka
menyukai atau tidak menyukai suatu hal.
Terdapat faktor pengambilan keputusan lainnya yang dijelaskan
oleh Krumboltz (dalam Munandir, 1996) yaitu :
a. Faktor Genetik
Pengambilan keputusan memilih jurusan memiliki faktor dari
lahir berupa jenis kelamin dan ras.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan sosial dan keluarga dapat mempengaruhi remaja
dalam memilih jurusan kuliah. Pengaruh dari faktor lingkungan
tersebut dapat direncanakan ataupun tidak.
c. Faktor Belajar
Pengalaman belajar remaja dapat mempengaruhi mereka dalam
tingkah laku mengambil keputusan memilih jurusan.
d. Ketrampilan menghadapi tugas atau masalah
Ketrampilan tersebut dapat diraih melalui interaksi belajar,
genetik, dan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Aspek Pengambilan Keputusan
Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka
aspek pengambilan keputusan studi lanjut menurut Terry (dalam
Hasan, 2002) adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk menentukan tujuan dari pengambilan
keputusan
Siswa memiliki kesanggupan untuk mengetahui
terlebih dahulu tujuan dari setiap keputusan jurusan kuliah
yang diambil. Sehingga siswa mampu menunjukan cita-cita
yang akan dicapai.
b. Kemampuan untuk memutuskan pilihan berdasarkan
alternatif yang ada
Siswa mampu memikirkan alternatif lain dalam
memutuskan memilih jurusan. Siswa memiliki
kesanggupan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif
yang akan dipilih untuk mencapai tujuan.
c. Kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam
mengambil keputusan dan memperhitungkan faktor-faktor
yang tidak diketahui sebelumnya
Siswa sanggup menemukan, mengidentifikasi, dan
mencari jalan keluar dari keadaan yang menghambatnya
dalam mengambil keputusan memilih jurusan kuliah. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mampu memikirkan akibat dari keputusan yang diambil
apabila tidak sesuai harapan.
d. Kemampuan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari
suatu pengambilan keputusan
Siswa mampu merinci keputusan-keputusan dan
hambatan yang dialami. Sehingga siswa mampu
mengevaluasi hal-hal yang menghambat keputusan yang
sudah dibuat.
C. Remaja
1. Definisi
Santrock (2003) menjelaskan pengertian remaja adalah
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang berawal dari kira-kira usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir
antar usia 18 hingga 22 tahun. Pada masa tersebut, remaja
mengalami perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional.
Sedangkan menurut Papalia (2014) remaja adalah perubahan
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial di antara masa anak
dan masa dewasa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa remaja adalah
masa perubahan perkembangan yang meliputi fisik, kognitif, dan
psikososial yang berawal dari kira-kira usia 10 sampai 13 tahun dan
berakhir di usia 18 sampai 22 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Tugas Perkembangan Remaja
Marliani (2016) menyebutkan tugas perkembangan remaja
memerlukan perubahan, niat, dan pola perilaku yang besar. Sehingga
tidak banyak remaja laki-laki dan perempuan yang mampu
menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja. Pada masa
remaja, tugas perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan
kognitifnya, yakni fase operasional formal.
Havighurst (dalam Marliani, 2016) membagi tugas
perkembangan remaja menjadi sepuluh aspek :
a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman
sebaya (pria dan wanita)
Memiliki hubungan yang lebih matang dengan
teman sebaya sesama jenis dan lawan jenis tidak mudah bagi
remaja awal. Hal ini dikarenakan ada pertentangan dengan
lawan jenis yang terjadi selama masa kanak-kanak dan masa
puber.
b. Mencapai peran sosial pria dan wanita
Remaja mulai mempelajari peran sosial sesuai
dengan jenis kelaminnya di lingkungan masyarakat. Remaja
putra menerima peranan sebagai seorang pria dan remaja
putri menerima peranan sebagai seorang wanita.
c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara
efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tugas perkembangan remaja yaitu dengan merasa
bangga dan memiliki astoleran dengan kondisi fisiknya
sendiri. Selain itu, menjaga dan menggunakan secara efektif.
Seorang remaja mampu memelihara kesehatan secara rutin
dengan berolahraga.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya.
Seorang remaja seharusnya memulai hidup tanpa
menggantungkan orang tua dan tidak bersikap kekanak-
kanakan. Serta memiliki rasa hormat kepada orang tua.
e. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
Tujuan tugas perkembangan ini agar remaja mulai
memikirkan dan merencanakan mata pencaharian untuk
bertahan hidup di masa depan. Misalkan, remaja bersekolah
hingga lulus dan mendapatkan pekerjaan
f. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan sesuai
dengan keinginan dan kemampuan remaja. Membuka
lapangan pekerjaan untuk orang lain atau memilih bekerja
untuk orang lain dapat dimulai saat remaja.
g. Persiapan untuk memasuki kehidupan keluarga
Memiliki kesiapan yang baik untuk hidup
berkeluarga dengan pasangan. Remaja mulai menyiapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mental dan rohani untuk memasuki kehidupan berkeluarga.
Misalkan, untuk remaja putri mempersiapkan untuk memiliki
anak dan remaja putra merencanakan pekerjaan untuk
kehidupan bersama keluarganya.
h. Mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep yang
penting untuk kompetensi kewarganegaraan.
Mengembangkan kemampuan mengenai konsep
kewarganegaraan mengenai hukum, politik, ekonomi, dan
kemasyarakatan. Remaja mulai mengerti dan memahami
kondisi negara di mana mereka tinggal.
i. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang
bertanggung jawab
Mampu menjadi remaja dan orang dewasa yang
bertanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat.
Memiliki tanggung jawab untuk bersikap sopan dan menjaga
nama baik komunitas di mana mereka berkumpul.
j. Memperoleh himpunan dan nilai etika sebagai pedoman
tingkah laku
Remaja mampu membentuk himpunan dan nilai
etika sebagai bekal bersosialisasi dengan orang lain. Setiap
remaja diharapkan mampu berperilaku sesuai etika yang
berlaku di masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Dinamika Hubungan antara Pola Asuh Authoritative dan Pengambilan
Keputusan dalam Memilih Jurusan Kuliah Pada Remaja kelas XII SMA
Negeri 1 Sukoharjo
Pola asuh merupakan sekumpulan perilaku pengasuhan orang tua terhadap
anak menggunakan metode positif yang menekankan disiplin dan pengendalian
diri serta metode negatif, yang menekankan kedisiplinan melalui cara yang tidak
disukai anak dalam waktu dan situasi yang berkepanjangan. Baumrind (dalam
Santrock, 2007), membagi pola asuh menjadi empat sesuai dengan dimensi
responsiveness dan demandingness (Maccoby & Martin, 1983 dalam Santrock,
2007). Pola asuh tersebut adalah authoritative, authoritarian, permissive, dan
univolved. Setiap pola asuh memiliki pengaruh terhadap perkembangan
kepribadian anak dalam beradaptasi di lingkungan (Baumrind dalam Rahman
dan Yusuf, 2012). Pengaruh pola asuh dalam perkembangan kepribadian anak
adalah kemampuan berkomunikasi, kemandirian, tingkat kepercayaan diri, dan
pengambilan keputusan (Baumrind dalam Santrock, 2007).
Pada masa remaja merupakan masa di mana seseorang mengambil banyak
keputusan di dalam kehidupannya, misalnya berhubungan dengan memilih
sekolah, teman-teman, teman yang diajak berkencan, memilih berhubungan
seks, membeli barang sesuai dengan kebutuhan dan lain sebagainya (Santrock,
2007). Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget, remaja masuk pada
tahap operasional formal. Tahap operasional formal adalah tahap di mana remaja
memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan mengolah informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Meskipun demikian, remaja masih belum mampu untuk mengambil keputusan
sehari-sehari secara rasional (Berk, 2012).
Remaja memiliki tugas perkembangan yaitu mencapai dan mengharapkan
tingkah laku yang bertanggung jawab, mencapai jaminan kebebasan ekonomis
serta memilih dan menyiapkan masa depannya (Havighurst, dalam Marliani
2016) sehingga, setiap remaja memiliki kewajiban untuk mempersiapkan masa
depannya dengan merencanakan studi yang mereka akan jalani.
Faktor pengambilan keputusan menurut Kotler (2003) adalah faktor
kebudayaan, pribadi, psikologis, dan sosial yaitu keluarga. Di dalam sebuah
keluarga terdapat orang tua yang memiliki peran untuk mengasuh anak-anak
mereka. Setiap orang tua menggunakan caranya masing-masing untuk mengasuh
anak-anak mereka. Rini (2014) menjelaskan dalam penelitian deskriptif
kualititaf, bahwa keterlibatan orang tua dan remaja dalam pengambilan
keputusan memilih jurusan dapat membantu orang tua dan remaja saling
memahami keinginan masing-masing. Dalam hal ini orang tua memiliki peran
untuk memberikan pertimbangan atau saran dalam memilih jurusan perkuliahan
Setiap pola asuh memiliki pengaruh terhadap pengambilan keputusan. Pola
asuh authoritative adalah gaya pengasuhan yang mendorong remaja untuk
berperilaku bebas namun tetap memberikan batasan (Baumrind, dalam Santrock
2003). Menurut Sianipar dan Sawitri (2015), pola asuh authoritative
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan karir. Pola asuh authoritative
adalah gaya pengasuhan yang mendorong remaja untuk berperilaku bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
namun tetap memberikan batasan (Baumrind, dalam Santrock 2003). Remaja
lebih merasa percaya diri dan yakin dengan setiap keputusan yang akan diambil
ketika didukung oleh orang tua. Bentuk dukungan yang diterima oleh remaja
berupa gaya pengasuhan yang hangat berupa kasih sayang, pengertian, dan
pengendalian diri kepada remaja yang dapat mengembangkan kemampuan dan
rasa percaya diri yang lebih baik (Hurlock, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
D. Skema Penelitian
POLA ASUH
AUTHORITATIVE
Demand Positive
Responsiveness Positive
Karakteristik:
1. kontrol tinggi
2. kehangatan
tinggi
3. terdapat
standart untuk
anak
4. ada
perbincangan
pada setiap
perubahan
Remaja Lebih Yakin Mengambil Keputusan
dalam Memilih Jurusan
Demand Negative
Responsiveness Negative
Karakteristik:
1. kontrol tinggi
2. kehangatan
rendah
3. anak harus patuh
dengan setiap
pendapat orang
tua
4. tidak didorong
untuk
menentukan
sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Terdapat hubungan yang positif antara pola asuh authoritative orang tua
dengan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan kuliah pada remaja
kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional.
Penelitian kuantitatif korelasional merupakan jenis penelitian yang bertujuan
menguji teori secara objektif dengan cara memeriksa atau meneliti hubungan
antar variabel-variabel (Supratiknya, 2015). Variabel-variabel dapat diukur
sehingga data numerik yang dihasilkan bisa dianalisis secara statistik
(Creswell dalam Supraktinya, 2015). Hal ini sesuai dengan penelitian ini
yaitu menguji hubungan antara pola asuh dan pengambilan keputusan dalam
memilih jurusan kuliah pada remaja SMA kelas XII SMA Negeri 1
Sukoharjo.
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu :
Variabel Bebas : Pola Asuh Authoritatif
Variabel Tergantung : Pengambilan Keputusan
C. Definisi Operasional
1. Pola Asuh Authoritative
Pola asuh dapat didefinisikan sebagai gaya pengasuhan orang tua
yang menerapkan sistem musyawarah dalam pengambilan keputusan serta
memberikan hak dan kewajiban yang sewajarnya kepada anak. Pada pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
asuh ini akan menghasilkan hubungan yang menyenangkan antar orang tua
dan anak yang membuat anak merasa terikat.
Variabel pola asuh diukur menggunakan skala pola asuh
Authoritative Parenting Index yang dibuat oleh Jackson, Henriksen, dan
Foshee (1998) berdasarkan penelitian kualitatif dari Baurmind (1991) tentang
gaya pengasuhan. Skala ini berisi 16 item yang mengukur persepsi anak
terhadap gaya pengasuhan ibunya pada dua dimensi, yaitu dimensi
responsiveness dan demandingness. Pada item responsiveness mengukur
indikator dari kehangatan, penerimaan, dan keterlibatan orang tua. Sedangkan
pada item dimensi demandingness mengukur indikator kontrol orang tua,
pengawasan orang tua, dan tingkah laku permisif. Contoh item pada dimensi
responsiveness adalah “ibu mencintai saya apa adanya”. Sedangkan contoh
item pada dimensi demadingness adalah “ibu menanyakan kegiatan yang saya
lakukan bersama teman-teman”.
Skor pada skala pola asuh authoritative parenting index
dikategorikan dengan penghitungan z score. Pengolahan data skala tipe pola
asuh tiap subjek akan menghasilkan empat nilai z score yaitu yang pertama
nilai positif pada aspek responsiveness dan nilai positif pada aspek
demandingnes. Kedua, nilai positif pada aspek responsiveness dan nilai
negatif pada aspek demandingness. Ketiga, nilai negatif pada aspek
responsiveness dan nilai positif demandingness. Keempat, nilai negatif pada
aspek responsiveness dan nilai negatif demandingness.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Kemudian peneliti mengkategorikan setiap nilai subjek ke setiap
dimensi pola asuh. Rumus z score yang digunakan sebagai berikut :
Z = (X-M) / SD
Keterangan :
Z = Z score
X = Skor Subjek
SD = Standard Deviasi Kelompok
M = Mean Kelompok Subjek
2. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan kegiatan memilih dua alternatif
atau lebih, memprediksi situasi ke depan, menaksir frekuensi kejadian yang
paling baik berdasarkan bukti-bukti yang terbatas.
Pengambilan keputusan diukur menggunakan skala pengambilan
keputusan yang dibuat oleh peneliti. Sikap pengambilan keputusan dapat
diukur dengan skala pengambilan keputusan yang terdiri dari aspek
kemampuan untuk menentukan tujuan dari pengambilan keputusan,
kemampuan untuk memutuskan pilihan berdasarkan alternatif yang ada,
kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan
dan memperhitungkan faktor-faktor yang tidak diketahui sebelumnya, dan
kemampuan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
keputusan. Contoh item diantaranya adalah “bila saya tidak diterima di
jurusan kuliah yang diingikan, maka saya akan mencoba lagi di tahun depan”.
Penilaian pada skala ini, semakin tinggi skor subjek, maka semakin
tinggi pula keyakinan subjek dalam pengambilan keputusan untuk memilih
jurusan kuliah. Sedangkan skor yang semakin rendah, maka semakin rendah
pula keyakinan subjek dalam pengambilan keputusan untuk memilih jurusan
kuliah.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1
Sukoharjo. Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling,
dengan menggunakan metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu
(Sangadji & Sopiah, 2010). Kriteria subjek pada penelitian ini yaitu :
1. Siswa siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo jurusan IPA, IPS, dan
Bahasa.
2. Subjek memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
3. Subjek yang diasuh oleh ibu
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan metode survei menggunakan
skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua skala
yaitu skala pola asuh dan skala pengambilan keputusan yang telah disusun ke
bentuk skala likert. Dalam skala likert, terdapat dua jenis item yaitu favorable
dan unfavorable (Periantalo, 2015). Pada penelitian ini, respon alat tes yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
digunakan terdiri dari empat yaitu “Sangat Sesuai” , “Sesuai”, “Tidak
Sesuai” dan “ Sangat Tidak Sesuai”.
Empat pilihan jawaban digunakan untuk menghindari central
tendency effect sehingga peneliti tidak menyertakan pilihan jawaban netral.
Central tendency effect adalah kecenderungan subjek untuk memilih jawaban
di tengah ketika subjek merasa ragu dan tidak mengetahui jawabannya
(Supratiknya, 2014).
Pemberian skor pada skala pola asuh dan skala pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Uraian skor pernyataan favorable dan unfavorable
1. Skala Pola Asuh Authoritative
Pada skala pola asuh, akan diukur dengan mengadaptasi alat ukur
ukur dari authoritative parenting index yang dibuat oleh Jackson, Henriksen,
dan Foshee (1998). Hasil akhir dari authoritative parenting index dapat
membedakan tipe pola asuh yang dipakai oleh subjek. Skala ini terdiri dari 16
item yang mengukur persepsi anak terhadap gaya pengasuhan ibunya pada
Respon Pernyataan Skor Favorable Skor Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dua dimensi yang berdasarkan teori Baumrind (1991) yaitu responsiveness
dan demandingness. Skala pola asuh ini diisi oleh remaja yang diasuh oleh
ibu (Jakcon, Henriksen, dan Foshee, 1998). Sebaran pembagian item pada
skala pola asuh dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2
Sebaran Item Skala Pola Asuh
Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah Item %
Responsiveness 1, 5, 6, 10, 12, 13
7, 10, 14 9 56,25 %
Demandingness 2, 3, 4, 9, 11,
15, 16 - 7 43,75 %
JUMLAH 13 3 16 100 %
2. Skala Pengambilan Keputusan
Pada skala pengambilan keputusan terdiri dari 36 item yang tersusun
atas empat aspek yaitu kemampuan untuk menentukan tujuan, kemampuan
untuk memutuskan pilihan, kemampuan untuk menemukan hambatan-
hambatan, serta kemampuan untuk mengevaluasi hasil. Berikut ini sebaran
item pada skala pengambilan keputusan dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Sebaran Item Skala Pengambilan Keputusan Sebelum Uji coba
Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah %
Kemampuan untuk menentukan tujuan dari
Siswa mengetahui terlebih dahulu tujuan dari keputusannya
1, 30, 32 6, 10, 15 6 16.67%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pengambilan
keputusan
untuk memilih
jurusan kuliah tertetu.
Kemampuan untuk memutuskan pilihan berdasarkan
alternatif yang ada
Siswa mampu memikirkan alternatif lain dalam memutuskan memilih jurusan.
22, 26,
36 9, 34, 35 6 16.67%
Siswa memiliki kesanggupan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif yang akan dipilih untuk mencapai
tujuan
13, 17, 21
7, 11, 12 6 16.67%
Kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan dan memperhitungkan faktor-faktor yang
tidak diketahui
Siswa sanggup menemukan mengidentifikasi dan mencari jalan keluar dari keadaan yang menghambatnya dalam mengambil keputusan memilih
jurusan kuliah
2, 23, 31 3, 5, 16 6 16.67%
Siswa mampu memikirkan akibat dari keputusan yang
diambil
18, 29,
33 4, 24, 28 6 16.67%
Kemampuan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
keputusan
Siswa mampu merinci keputusan dan hambatan yang dialami. Sehingga mereka dapat mengevaluasi hal-hal yang menghambat pengambilan
keputusan
19, 20,
27 8, 14, 25 6 16.67%
JUMLAH 18 18 36 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Uji Validitas Alat ukur
Validitas merupakan taraf sejauh mana bukti-bukti empiris atau
teoritis mendukung cara menafsirkan skor tes sesuai tujuan penggunaan tes
(Supratiknya, 2014). Pada penelitian ini, skala yang digunakan adalah skala
pola asuh yang diadaptasi dari Jackson, Henriksen, dan Foshee (1998) dan
skala pengambilan keputusan yang dibuat peneliti.
Skala pola asuh merupakan skala dalam bahasa asing, maka peneliti
menerjemahkan item-item tersebut ke dalam bahasa Indonesia yang dibantu
oleh tiga orang yang merupakan lulusan sarjana program studi Pendidikan
Bahasa Inggris, Sastra Inggris, dan Hubungan Internasional. Tahap pertama
yang dilakukan adalah meminta ijin kepada pembuat skala pola asuh yang asli
melalui email. Setelah itu, tahap kedua dilakukan menerjemahkan skala ke
dalam bahasa Indonesia. Kemudian pada tahap ketiga dilakukan back
translation, di mana hasil terjemahan bahasa Indonesia diterjemahkan
kembali ke dalam bahasa Inggris. Fungsi dari back translation adalah untuk
melihat konsistensi makna dan konteks dalam proses terjemahan yang sudah
dilakukan. Kemudian pada tahap keempat, dilakukan pembandingan antara
skala asli dan skala yang sudah diterjemahkan. Pada skala pengambilan
keputusan, pengujian validitas isi yang dilakukan oleh dosen pembimbing
sebagai expert judgement.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan untuk mendapatkan item-item yang
memenuhi syarat dalam penyusunan tes. Selain itu, fungsi seleksi item adalah
memperoleh item-item yang akan membentuk sebuah tes yang homogen dan
memiliki daya beda yang baik (Kline, 1996, dalam Supratiknya 2014). Pada
penelitian ini, seleksi item dilakukan dengan cara menghitung korelasi item
total dari item yang terdapat pada masing-masing skala. Hasil korelasi item
total akan menunjukan item-tem yang paling baik dalam mengukur isi yang
sedang diukur. Semakin tinggi hasil korelasi item total, maka akan semakin
baik item yang bersangkutan. Pemilihan item berdasarkan korelasi item total
dengan batasan lebih besar sama dengan 0,2 (Supratiknya, 2014). Teknik
yang digunakan dalam menganalisis masing-masing skala dengan
mengkorelasikan skor item dengan skor total item yang penghitungannya
melalui IBM SPSS Statistic 21.
Uji coba skala dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2018. Skala
diujicobakan kepada sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan
subjek yaitu siswa-siswi kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo. Peneliti
menyebar 80 skala namun terdapat 6 skala yang gugur karena subjek tidak
mengisi skala secara lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.4
Sebaran Item Skala Pengambilan Keputusan Setelah Seleksi Item
Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah %
Kemampuan untuk menentukan tujuan dari pengambilan
keputusan
Siswa mengetahui terlebih dahulu tujuan dari keputusannya untuk memilih jurusan kuliah
tertetu.
1, 30, 32 6, 10*, 15 5 19,23%
Kemampuan untuk memutuskan pilihan berdasarkan alternatif yang
ada
Siswa mampu memikirkan alternatif lain dalam memutuskan memilih jurusan.
22, 26,
36* 9*, 34, 35 4 15,38%
Siswa memiliki kesanggupan untuk mengidentifikasi alternatif-alternatif yang akan dipilih untuk mencapai
tujuan
13*, 17,
21*
7, 11, 12 4 15,38%
Kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam mengambil keputusan dan memperhitungkan faktor-faktor yang tidak
diketahui
Siswa sanggup menemukan mengidentifikasi dan mencari jalan keluar dari keadaan yang menghambatnya dalam mengambil keputusan memilih jurusan
kuliah
2*, 23*,
31 3, 5*, 16 3 11,53%
Siswa mampu memikirkan akibat dari keputusan yang
diambil
18, 29, 33 4, 24, 28 6 23,08%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan : (*) item yang gugur
(**) item yang gugur namun diperbaiki
Pada skala pengambilan keputusan, terdapat 36 item mengenai aspek
yang dapat menggambarkan keyakinan pengambilan keputusan. Setelah
dilakukan try out dan diseleksi item, terdapat 12 item yang gugur. Pada salah
satu aspek yaitu kemampuan untuk memutuskan pilihan berdasarkan
alternatif yang ada, semua item unfavorable gugur sehingga peneliti
memperbaiki 2 item yaitu pada nomer 9 dan 34 dibantu oleh dosen
pembimbing.
3. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan konsistensi hasil pengukuran bila pengetesan
dilakukan secara berulangkali terhadap suatu populasi individu atau
kelompok (AERA, APA, & NCME, 1999, dalam Supratiknya 2014). Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach dalam
uji reliabilitas dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 21. Apabila
Kemampuan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan
Siswa mampu merinci keputusan dan hambatan yang dialami. Sehingga mereka dapat mengevaluasi hal-hal yang menghambat pengambilan
keputusan
19, 20, 27 8*, 14, 25* 4 15,38%
JUMLAH 13 13 26 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
koefesien reliabilits yang diperoleh lebih dari sama dengan 0,70 , maka
reliabilitas tes tersebut memuaskan (Supratiknya, 2014).
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan oleh pembuat skala pola
asuh, koefesien Alpha Cronbach diperoleh hasil sebesar 0,71 pada dimensi
demandingness dan pada dimensi responsiveness sebesar 0,85 (Jackson,
Henriksen dan Foshee, 1998). Peneliti juga melakukan penghitungan
reliabilitas pada dimensi demandingness sebesar 0,76 dan dimensi
responsiveness sebesar 0,71. Sedangkan, koefesien Alpha Cronbach yang
dimiliki skala pengambilan keputusan sebesar 0,71. Maka dapat disimpulkan,
kedua skala memiliki reliabilitas yang dapat dipercaya.
G. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujuan terhadap serangkaian data untuk
mengetahui populasi data berdistribusi normal ataupun tidak berdistribusi
normal (Siregar, 2013). Pada penelitian ini menggunakan uji normalitas
metode Kolmogorov-Smirnov melalui IBM SPSS Statistic 21 karena
jumlah subjek lebih dari 50. Distribusi data dikatakan normal apabila
memiliki nilai p > 0,05 (Santoso, 2010).
b. Uji Linearitas
Uji linearitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah antara
variabel bebas dan variabel tergantung memiliki hubungan yang linear
(Siregar, 2013). Peneliti menggunakan tes for linearity melalui IBM SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Statistic 21. Hubungan antara variabel yang linear apabila jika nilai p <
0,05 (Santoso, 2010).
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
hubungan (korelasi) yang positif antara pola asuh authoritative orang tua
dengan pengambilan keputusan memilih jurusan. Analisis korelasi adalah
bentuk analisis data dalam penelitan yang memiliki tujuan mengetahui
bentuk arah hubungan antara dua variabel dan besarnya pengaruh yang
disebabkan oleh variabel bebas terhadap variabel tergantung (Siregar,
2013). Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi
Spearman’s rho menggunakan IBM SPSS Statistic 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2018 sampai
dengan 3 Maret 2018 dengan cara menyebar skala secara manual (print
paper). Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XII SMA Negeri 1
Sukoharjo jurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Peneliti menyebar skala
sebanyak 200 buah, akan tetapi 15 skala gugur karena subjek tidak
mengisi dengan lengkap.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
1. Deskripsi Subjek
Subjek penelitian adalah siswa siswi kelas XII dari jurusan IPA, IPS,
dan Bahasa yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi. Berikut ini deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin, usia,
dan kencederungan tipe pola asuh.
Tabel 4.1
Deskripsi data subjek berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (subjek) %
Laki-laki 69 37,29%
Perempuan 116 62, 70%
Jumlah 185 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa penelitian ini dominan oleh
subjek yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 116 subjek dengan
presentase sebesar 62,70 persen. Selanjutnya, subjek berjenis kelamin laki-
laki sebanyak 69 subjek dengan presentase sebesar 37,29 persen.
Tabel 4.2
Deskripsi data subjek berdasarkan Usia
Dari tabel 4.2 menunjukan bahwa penelitian ini dominan oleh
subjek berusia 17 tahun sebanyak 99 subjek dengan presentase 53,51
persen. Kemudian, subjek berusia 18 tahun sebanyak 80 subjek dengan
presentase 43,24 persen. Sedangkan subjek berusia 16 tahun sebanyak 6
subjek dengan presentase 3,24 persen.
C. Deskripsi Data Penelitian
Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai deskripsi data
subjek berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kecenderungan pola asuh.
Maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi statistik data
penelitian pada 185 subjek.
Usia Jumlah (subjek) %
16 6 3,24%
17 99 53,51%
18 80 43,24%
Jumlah 185 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.3
Deskripsi Statistik Data Penelitian variabel Pengambilan Keputusan
Tabel 4.5
Hasil Uji Beda Mean Pengambilan Keputusan
Pada tabel 4.4 dijelaskan mengenai deskripsi data penelitian yang
menunjukan mengenai perbandingan mean teoritis dan mean empiris yang
dimiliki variabel Pengambilan Keputusan. Mean teoritis dihitung dengan
penghitungan manual yang bertujuan untuk mendapatkan hasil rata-rata
suatu alat ukur penelitian. Sedangkan, mean empiris dihitung dengan
penghitungan statistik menggunakan IBM Statistic 21 yang bertujuan
untuk mendapatkan hasil rata-rata data penelitian.
Variabel N Teoritis Empiris
Min Max M SD Min Max M SD
Pengambilan
Keputusan 36 36 144 90 18 67 100 78,76 6,56
One-Sample Test
Test Value = 78.76
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95persen Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
PengambilanKeputus
an
,004 184 ,996 ,002 -,95 ,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan tabel 4.4 pada bagian kolom empiris, skor yang
didapatkan subjek berada pada rentang 67 hingga 100. Selain itu, mean
teoritis menunjukan nilai sebesar 90. Sedangkan, mean empiris
menunjukan nilai sebesar 78,76. Hal ini dapat disimpulkan berdasarkan
hasil analisa bahwa mean teoritis lebih besar dari mean empiris maka
subjek dari penelitian ini memiliki pengambilan keputusan yang
cenderung rendah.
Selanjutnya, berdarkan tabel 4.5 dapat dilihat signifikansi pada
perbedaan mean teoritis dan mean empiris sebesar ,996 ; yang memiliki
arti tidak signifikan (<1,960). Hasil ini menunjukan bahwa subjek yang
terlibat dalam penelitian ini memiliki pengambilan keputusan yang rendah
dan tidak signifikan (Suparno, 2011).
Tabel 4.6
Deskripsi Statistik Data Penelitian variabel Pola Asuh
Responsiveness Demandingness
N 9 7
Mean 28,44 20,33
SD 3,21 2,71
Minimum 9 9
Maximum 34 27
Pada tabel 4.6 dijelaskan mengenai deskripsi data penelitian yang
menunjukan mengenai mean empiris yang dimiliki pada variabel Pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Asuh dimensi responsiveness dan dimensi demandingnes. Mean empiris
pada dimensi responsiveness lebih tinggi dari dimensi demandingness.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah cara untuk mengetahui populasi data
berdistribusi normal ataupun tidak (Siregar, 2013). Apabila taraf
signifikasi p > 0,05 , maka sebaran data dapat dikatakan normal,
namun jika taraf signifikansi p < 0,05 , maka sebaran data tidak
dapat dikatakan normal (Santoso, 2010).
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov karena jumlah subjek lebih dari 50. Tabel 4.7
menunjukan, hasil uji normalitas melalui IBM SPSS Statistic 21
menghasilkan angka ,000 (p>0,05) pada variabel pengambilan
keputusan dan ,020 (p>0,05) pada variabel pola asuh. Hasil tersebut
Variabel Statistic df Sig
Pengambilan Keputusan ,108 185 ,000
Pola Asuh Authoritative ,072 185 ,020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menunjukan, kedua variabel dalam penelitian ini tidak berdistribusi
normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas adalah cara untuk melihat apakah antara variabel
bebas dan variabel tergantung memiliki hubungan yang linear
(Siregar, 2013). Jika taraf signifikansi p < 0,05 , maka sebaran data
dapat dikatakan normal. Namun jika taraf signifikansi p < 0,05 ,
maka sebaran data tidak dapat dikatakan normal (Santoso, 2010). Uji
linearitas pada penelitian ini menggunakan tes for linearity melalui
IBM SPSS Statistic 21.
Tabel 4.8
Hasil Uji Linearitas
Tabel 4.8 menunjukan taraf signifikansi sebesar ,022 (p < 0,05).
Hal tersebut menjelaskan bahwa hubungan antara pengambilan
keputusan dengan pola asuh adalah linear.
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
PengambilanKep
utusan *
PolaAsuh
Authoritative
Between
Groups
(Combined) 1593,051 22 72,411 1,853 ,016
Linearity 207,863 1 207,863 5,319 ,022
Deviation from
Linearity
1385,189 21 65,961 1,688 ,037
Within Groups 6330,484 162 39,077
Total 7923,535 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan cara untuk mengetahui bentuk arah
hubungan antara dua variabel dan besarnya pengaruh yang
disebabkan oleh variabel bebas terhadap variabel tergantung
(Siregar, 2013). Pada peneitian ini menggunakan teknik korelasi
teknik korelasi Spearman’s rho menggunakan IBM SPSS Statistic 21
dikarenakan data tidak normal.
Tabel 4.9
Hasil Uji Korelasi
Hasil uji korelasi dapat dikatakan signifikan jika memiliki nilai p <
0,05. Berdasarkan uji korelasi yang telah dilakukan pada penelitian
ini menghasilkan nilai p = ,001. Selain itu, nilai koefesien korelasi
pada penelitian ini menghasilkan r = ,240. Hal ini menunjukan
bahwa tedapat hubungan yang positif antara pola asuh
authoritative dan pengambilan keputusan.
Correlations
Pengambilan
Keputusan
PolaAsuh
Spearman's rho
PengambilanKeputusa
n
Correlation
Coefficient
1,000 ,240**
Sig. (2-tailed) . ,001
N 185 185
PolaAsuhAutho
Correlation
Coefficient
,240**
1,000
Sig. (2-tailed) ,001 .
N 185 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang
tua dengan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan kuliah di
kalangan siswa siswi kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo. Berdasarkan
pengujian yang telah dilakukan pada sampel siswa siswi kelas XII SMA
Negeri 1 Sukoharjo sebanyak 185 dengan menggunakan uji korelasi
Spearman Rho dan analisis two-tailed, hipotesis penelitan diterima. Nilai
koefesien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,240 dengan nilai signifikan
sebesar 0,001 (p < 0,05). Sehingga dapat disimpulkan, bahwa hipotesi
hasil penelitian ini diterima yaitu ada hubungan yang positif antara pola
asuh authoritative orang tua dengan pengambilan keputusan memilih
jurusan kuliah.
Hal ini sesuai dengan penelitian Sawitri dan Sianipar (2015) yang
menjelaskan terdapat hubungan antara pola asuh authoritative orang tua
dengan pengambilan keputusan karir pada mahasiswa tingkat pertama.
Orang tua memberikan dukungan dan motivasi kepada remaja untuk
menentukan pilihannya.
Hasil tersebut didukung penelitian kualitatif oleh Rini (2014), yang
menunjukan keterlibatan orang tua dan remaja dalam pengambilan
keputusan memilih jurusan dapat membantu orang tua dan remaja saling
memahami keinginan masing-masing. Dalam hal ini orang tua memiliki
peran untuk memberikan pertimbangan atau saran dalam memilih jurusan
perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Penelitian Irsyadi (2012) menunjukan bahwa pola asuh orang tua
memiliki pengaruh sebesar 14,2 persen dan bimbingan karir memiliki
pengaruh sebesar 9,2 persen terhadap kemandirian siswa dalam memilih
karir. Selain itu, penelitian yang telah dilakukan oleh Priastuti, Pratiwi, dan
Supriyono (2014), menghasilkan bahwa faktor konformitas teman dalam
pengambilan keputusan memilih jurusan sebesar 20,1 persen. Pada
penelitian ini menunjukan bahwa pola asuh berhubungan sebesar r = 0,240
dengan pengambilan keputusan. Hasil tersebut berarti pola asuh memiliki
pengaruh terhadap pengambilan keputusan memilih jurusan sebesar 5,6
persen. Hal ini menunjukan masih terdapat faktor lain dalam pengambilan
keputusan remaja dalam memilih jurusan perkulihan
Penelitian dengan metode deskriptif oleh Rani (2014) menunjukan
pengasuhan orang tua dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan
karir atau studi remaja. Pada sisi orang tua, mereka memiliki harapan agar
remaja mampu mencapai kesuksesan. Selain itu, pada sisi remaja
dukungan orang tua membuat remaja menjadi yakin dalam mengambil
keputusan karir.
Hasil rata-rata skor pengambilan keputusan untuk kelompok subjek
perempuan sebesar 79,01 sedangkan kelompok subjek laki-laki
menghasilkan rata-rata skor pengambilan keputusan sebesar 78,35. Hal ini
menunjukan bahwa perempuan lebih yakin dalam pengambilan keputusan
dalam memilih jurusan kuliah. Puspasari dan Rahmi (2017) menjelaskan
dalam penelitiannya mengenai kematangan karir ditinjau dari jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kelamin, bahwa terdapat perbedaan kematangan karir antara perempuan
dan laki-laki. Di penelitian tersebut dijelaskan, perempuan memiliki
ketelitian yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan tekun,
lebih mengenal pekerjaan yang akan dilakukan, mengenali dirinya sendiri,
dan mengetahui kemampuan yang dimilikinya.
Seorang remaja memiliki kemampuan untuk berpikir secara
berurutan, menggunakan akal sehat sesuai dengan lingkungan serta
mampu untuk menentukan pilihan (Berk, 2012). Hal menarik yang peneliti
dapatkan, menghasilkan perbedaan mean teoritis sebesar 90 dan mean
empiris sebesar 78,76. Maka subjek dari penelitian ini memiliki
pengambilan keputusan yang cenderung rendah atau kurang yakin dengan
keputusan yang dibuat. Hal tersebut didukung oleh penelitian Kustanti dan
Puspitaningrum (2017) mengenai konformitas teman memiliki pengaruh
sebesar 48,8 terhadap efikasi diri pengambilan keputusan karir remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dengan metode
korelasi, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang
signifikan antara pola asuh dan pengambilan keputusan memilih jurusan
kuliah pada remaja kelas XII SMA Negeri 1 Sukoharjo (r = 0,240 ; p =
0,001). Semakin tinggi tingkat pola asuh authoritative orang tua, maka
semakin tinggi keyakinan pengambilan keputusan remaja dalam memilih
jurusan kuliah.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Pada penelitian ini, peneliti menemukan beberapa keterbatasan yaitu
sebagai berikut :
1. Kategorisasi subjek dalam pengisian skala pola asuh masih kurang
tepat, yaitu kurang menambahkan subjek yang diasuh oleh ibu.
2. Waktu yang digunakan peneliti untuk mengambil data kurang tepat,
yaitu saat subjek melakukan Ujian Praktek. Sehingga subjek tergesa-
gesa dalam mengerjakan skala yang diberikan peneliti.
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada siswa SMA Negeri 1 Sukoharjo
sehingga tidak dapat dijadikan dasar penggambaran pengambilan
keputusan di SMA lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. SARAN
a. Bagi Remaja
Remaja diharapkan mampu untuk merencanakan studi
lanjut yang akan mereka ambil sesuai dengan tahapan
operasional formal yaitu mampu berpikir secara berurutan sesuai
dengan teori operasional formal. Selain itu, diharapkan remaja
mampu untuk memahami tahapan pengambilan keputusan
sehingga dapat memutuskan segala hal dengan yakin.
b. Bagi Orang Tua
Orang tua diharapkan mampu menggunakan gaya
pengasuhan authoritative kepada anak-anaknya. Agar mereka
mampu mengambil keputusan dengan yakin dan merencanakan
masa depannya dengan matang.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Pada penelitian ini pola asuh memiliki pengaruh terhadap
pengambilan keputusan memilih jurusan kuliah. Maka,
disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat
menggunakan variabel lain, seperti orang-orang disekitar
remaja. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat melakukan
pengambilan data saat subjek berada pada periode semester
ganjil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, B., Dewi, Y. I., & Elita, V. (2015). Hubungan pola asuh orang tua dengan
motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada remaja di
daerah pesisir Riau . Jom, 971-979.
Arifrahman. (2017, Mei 8). Iseebali. Diperoleh November 23, 2017, dari
http://iseebali.com/56-mahasiswa-salah-jurusan-dan-90-diantaranya-
karena-permintaan-orang-tua/
Baumrind, D. (1991). The influence of parenting style on adolescent competece
and substance use. The Journal of Early Adolescene, 56-95.
Berk, L. E. (2012). Development through the lifespan . Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bri. (2016, Maret 2016). Lulus smk pilih langsung kerja. Diperoleh 14 Desember
2017, dari Pressreader: https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-
pos/20160311/282497182765255
Brown, D., & Assosiate. (2002). Career choice and development. San Fransisco:
Jhon Wiley & Sons, Inc.
Damon, D., & Learner, R. M. (2006). Handbook of child psychology sixth edition.
Canada: Jhon Wliley & Son.
Halpenny, A. M., Nixon, E., & Watson, D. (2010). Summary report on parents'
and children's perspectives on parenting styles and discipline in ireland.
Dublin: The Stationary Office.
Hariyanto, D. D., Dewi, E. I., & S, L. A. (2014). Hubungan persepsi tentang
kesesuaian harapan orang tua dengan diri dalam pilihan studi lanjut dengan
tingkat stres pada siswa kelas xii di kabupaten Jember. e-Journal Pustaka
Kesehatan, 124-131.
Hasan, M. I. (2002). Teori pengambilan keputusan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan : "suatu pendekatan sepanjang
rentan kehidupan". Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hurlock, E. B. (1999). Perkembangan anak. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Irsyadi , A. Y. (2012). Pengaruh bimbingan karir dan pola asuh orang tua terhadap
kemandirian siswa dalam memilih karir pada kelas xi jurusan teknik
instalasi tenaga listrik smk negeri 1 Sedayu . 1-14.
Jackson, C., Henriksen, L., & Foshe, V. A. (1998). The authoritative parenting
index : predicting health risk behaviors among children and adolescents.
Health and Education Behavior, 319-337.
Jensen, F. E., & Nutt, A. E. (2016). The teenage brain: a neuroscientists survival
guide to raising adolescents and young adults. New York: Harper
Paperbacks.
King, L. A. (2010). Psikologi umum. Jakarta: Salemba Humanika.
Kotler , P. (2003). Manajemen pemasaran, edisi ke sembilan. Jakarta: PT. Indeks
Gramedia .
Kurikulum 2013, Peminatan di sma sesuai rapor dan wawancara. (2013, Juli 11).
Diperoleh 13 Desember 2017, dari Suara Pembaharuan:
http://sp.beritasatu.com/home/kurikulum-2013-peminatan-di-sma-sesuai-
rapor-dan-wawancara/38170
Kurniawati, Y. I. (2015). Hubungan antara layanan informasi karir dan efikasi diri
dengan pengambilan keputusan studi lanjut. Naskah Publikasi: Universitas
Muhamadiyah Surakarta .
Laden, M. (2014). Peranan dukungan orang tua dengan keputusan memilih
jurusan di perguruan tinggi pada siswa kelas xii sma katolik
W.R.Soepratman Samarinda. E Journal Psikologi 2 (3) , 327-337.
Lease, S. H., & Dahlbeck, D. T. (2009). Parental influences, career decison
making attributions, and self efficacy: differences for men and women.
Journal of Career Development, 95-113.
Liem, I., & Prast, B. (2013). 7 Jurusan bergaji besar. Yogyakarta: Penerbit
Diandra Primamitra
Linda, & Savitri, J. (2015). Perancangan dan uji coba modul pelatihan orientasi
masa depan dalam domain higher education pada siswa kelas xii sma "x"
Bandung. Humanitas, 13-28.
Marliani, R. (2016). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: CV
Pustaka Setia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Miski , R., & Mawarpury , M. (2017). Pengambilan keputusan pada remaja yang
mengalami pengasuhan otoriter. Journal Ecopsy, 157-162.
Munandir . (1996). Program bimbingan karir di sekolah. Jakarta: Jalan Pintu
Satu.
Noviana, N. A. (2014, Oktober 30). Ilmu pendidikan. Diperoleh 22 November
2017, dari https://ilmu-pendidikan.net/pendidikan/peraturan/jenjang-
pendidikan-formal-di- indonesia-uu-sisdiknas-2003
Papalia, D. E. (2008). Human development (psikologi perkembangan). Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Papalia, E. D., & Feldman, R. T. (2014). Menyelami perkembangan manusia :
experience human development. Jakarta: Salemba Humanika.
Peliouw, F. J., & Nursalim, M. (2013). Hubungan antara pengambilan keputusan
dengan kematangan emosi dan self efficacy pada remaja. Universitas
Surabaya, 1-6.
Periantalo, J. (2015). Penyusunan skala psikologi : asik, mudah & bermanfaat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pomerantz, E. M., & Wang, Q. (2009). The role of parental control in children's
development in western and east asian countries. A Journal of The
Assosiation For Psychological Science, 285-289.
Priastuti, D. P., & Pratiwi, A. (2014). Hubungan konformitas teman sebaya
dengan intensi pemilihan jurusan kuliah pada siswa kelas xii di sma negeri
3 Malang. 1-12.
Purwantari, B. (2011, Mei 2). Memilih perguruan tinggi dan masa depan.
Diperoleh 14 Desember 2017, dari Kompas.com:
http://edukasi.kompas.com/read/2011/05/02/14061246/memilih.perguruan.
tinggi.dan.masa.depan
Puspaningrum, I., & Kustanti, E. R. (2017). Hubungan antara konformitas dengan
efikasi diri pengambilan keputusan karir pada siswa kelas xii. Jurnal
Empati , 246-251.
PDDIKTI. grafik jumlah perguruan tinggi. Diakses dari
https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi. 9 Januari 2018.
Rahman, P. L., & Yusuf, E. A. (2012). Gambaran pola asuh orang tua pada
masyarakat pesisir pantai. September 2012, 21-36.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Rani, B. S. (2014). Impact of parenting styles on career choices of adolescents.
Journal of Education and Policy , 19-22.
Rini, Y. S. (2014). Komunikasi orang tua anak dalam pengambilan keputusan
pendidikan . 112-122.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2010). Metodelogi penelitian pendekatan praktis
dalam penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi : dari blog menjadi buku .
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santrock, J. W. (2003). Perkembangan remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2014). Adolescent : Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Siregar, S. (2013). Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif: dilengkapi
dengan perhitungan manual dan aplikasi spss versi 17. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Sitepu, A. L. (2014). Keterlibatan anak remaja dalam pengambilan keputusan
mengenai kebutuhannya serta kaitannya dengan gaya pengasuhan orang
tua. FISIP UI.
Sovet, L., & Metz, A. J. (2014). Parenting Styles and career decision making
among french and korean adolescents. Journal of Vacational Behavior ,
345-355.
Suharnan. (2005). Psikologi kognitif. Surabaya: Srikandi.
Suparno, P. (2011). Pengantar statistika untuk pendidikan dan psikologi .
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam
psikologi . Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma .
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2002 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Lampiran 1 : SKALA UJI COBA
SKALA UJI COBA
Disusun oleh:
Dorothea Fena Puspita
139114099
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
PENGANTAR
Dengan hormat,
Perkenalkan saya Dorothea Fena Puspita, mahasiswi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa, saya memohon bantuan
anda untuk memberikan tanggapan pada skala (kuesioner) ini. Dalam
kuesioner ini tidak ada jawaban SALAH atau BENAR. Tanggapan yang
diberikan anda juga akan dirahasiakan. Oleh karena itu, saya mohon
bantuan dan kesedian anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur sesuai
dengan diri anda masing-masing.
Peneliti mengucapkan terimakasih atas kesedian anda untuk
berpatisipasi atas penelitian ini.
Yogyakarta, 20 Februari 2018
Dorothea Fena Puspita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
LEMBAR IDENTITAS
Inisial Nama :
Jenis Kelamin : L / P (lingkari salah satu yang sesuai)
Usia :
*Akan melanjutkan kuliah :
a. Ya b. Tidak
* Diasuh oleh ibu :
a. Ya b. Tidak
*) Lingkari pilihan jawaban saudara / i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
PETUNJUK PENGISIAN
1. Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban dari pernyataan tersebut
yang sesuai dengan kondisi kehidupan sehari-hari. Silahkan memberikan
tanda silang (X) pada salah satu kotak pilihan jawaban yang telah
disediakan.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :
SS : apabila anda merasa “SANGAT SETUJU” dengan pernyataan
yang ada
S : apabila anda merasa “SETUJU” dengan pernyataan yang ada
TS : apabila anda merasa “TIDAK SETUJU” dengan pernyataan yang
ada
STS : apabila anda merasa “SANGAT TIDAK SETUJU” dengan
pernyataan yang ada
2. Tidak ada jawaban yang dianggap salah atau benar. Semua jawaban
disesuaikan dengan keadaan yang anda alami dan rasakan.
3. Contoh cara pengisian :
Apabila anda merasa jawaban tersebut kurang sesuai dengan diri anda dan
ingin mengganti jawabannya, maka anda dapat mengganti pilihan jawaban anda
dengan cara memberikan tanda garis dua (X) pada pilihan jawaban sebelumnya
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Aku mampu mengerjakan tugas dengan baik X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kemudian memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan diri
anda.
Contoh penggantian jawaban:
Selamat mengerjakan
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Aku mampu mengerjakan tugas dengan baik X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
SKALA 1
No Pernyataan SS S TS STS
1. Ibu mau mendengarkan masalah-masalahku
2. Ibu mempunyai peraturan-peraturan yang harus
kuikuti
3. Ibu menanyakan kegiatan yang saya lakukan
bersama teman-teman
4. Ibu memastikan bahwa saya tidur tepat waktu
5. Ibu mencintai saya apa adanya
6. Ibu mendengarkan apa saja yang kukatakan
7. Ibu membuat aturan-aturan tanpa menanyakan
terlebih dahulu pikiranku
8. Ibu memberikan pujian saat saya melakukan
pekerjaan dengan baik
9. Ibu memberitahuku waktu untuk pulang ke rumah
10 Ibu tidak memiliki waktu untuk berbicara denganku
11. Ibu mengetahui keberadaanku setelah pulang sekolah
12. Ibu menghibur ketika saya sedang bersedih
13. Ibu senang dengan sikapku
14. Ibu selalu menyuruhku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
15. Ibu memeriksa jika saya sudah mengerjakan
pekerjaan rumah
16. Ibu memastikan bahwa saya memberitahunya
mengenai keberadaan saya
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
SKALA 2
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Jurusan kuliah yang saya pilih sesuai dengan
keinginan saya
2. Saya mampu menyelesaikan masalah yang sedang
saya alami secara mandiri
3. Saya merasa bingung dalam memilih jurusan kuliah,
sehingga saya mengikuti saran dari orangtua
4. Saya merasa ragu untuk dapat menjalani perkuliahan
yang telah saya pilih
5. Saya tidak menemukan hambatan dalam memilih
jurusan kuliah
6. Saya masih bingung dalam menentukan jurusan kuliah
7. Saya hanya mengetahui sedikit informasi mengenai
jurusan dan universitas yang saya pilih
8. Bila keputusan yang saya buat salah, saya bingung
dimana letak kesalahannya
9. Bila saya tidak diterima di jurusan kuliah yang
diinginkan, maka tidak akan kuliah tahun ini
10. Saya ingin menyenangkan orangtua dengan memilih
jurusan kuliah yang mereka inginkan
11. Saya mengganggap informasi mengenai jurusan
perkuliahan dari kakak tingkat tidaklah penting
12. Menurut saya, bertanya mengenai informasi jurusan
kuliah kepada guru BK merupakan hal yang tidak
penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
13. Saya berkonsultasi kepada guru BK mengenai pilihan
jurusan yang saya pilih
14. Saya terbiasa untuk langsung melakukan satu
keputusan yang pertama kali saya pikirkan
15. Saya merasa bingung dalam menentukan pekerjaan
yang akan saya jalani setelah lulus kuliah
16. Saya memiliki kesulitan dalam mencari solusi secara
mandiri
17. Saya memiliki kumpulan informasi mengenai jurusan
kuliah dan universitas
18. Apabila saya diterima di jurusan yang saya pilih, saya
merasa mampu untuk menjalani perkuliahan
19. Bila saya salah mengambil keputusan, saya mampu
untuk mengetahui letak kesalahan saya
20. Saya mampu memprediksi hasil dari keputusan yang
saya sudah buat
21. Sebelum memilih jurusan, saya mencari info
mengenai jurusan kuliah yang saya pilih melalui
kakak kelas
22. Bila saya tidak diterima di jurusan kuliah yang
diinginkan, maka saya akan mencoba mendaftar pada
jurusan kuliah lain
23. Sebelum memutuskan memilih jurusan, saya sudah
memikirkan hambatan yang akan saya hadapi
24. Saya menyalahkan orang lain mengenai konsekuensi
yang saya terima dari keputusan yang sudah saya buat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
25. Saya meyakini bahwa setiap keputusan yang saya buat
tidak pernah salah
26. Saya mencoba mendaftar lebih dari satu jurusan
kuliah
27. Sebelum memutuskan sebuah keputusan, saya
membuat beberapa pilihan
28. Saya merasa ragu dengan setiap keputusan yang saya
buat
29. Saya mampu menjalani konsekuensi dengan pilihan
yang saya buat
30. Saya sudah memikirkan jenis profesi yang akan saya
jalani setelah lulus kuliah
31. Saya dapat memperhitungkan hal-hal yang
menghambat saya dalam memilih jurusan
32. Saya mengetahui tujuan dari memilih jurusan kuliah
nanti
33. Saya yakin dengan setiap keputusan yang saya buat
34. Saya hanya mencoba mendaftar satu pilihan jurusan
35. Saya hanya memiliki satu pilihan jurusan
36. Saya memiliki banyak pilihan mengenai jurusan yang
akan saya pilih
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan
Terimakasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Lampiran 2 : RELIABILITAS SKALA
A. Reliabilitas Skala Pengambilan Keputusan
B. Reliabilitas Skala Pola Asuh
a. Dimensi Responsiveness
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 74 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 74 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 74 100.0
Excludeda 0 .0
Total 74 100.0
a. Listwise deletion based on all v ariables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.714 36
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,710 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Dimensi Demandingness
Lampiran 3 : KORELASI ITEM TOTAL
A. KORELASI ITEM TOTAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
VAR00001 104.85 48.786 .428 .697
VAR00002 105.34 51.268 .126 .714
VAR00003 105.47 50.390 .211 .709
VAR00004 105.28 46.918 .480 .689
VAR00005 105.50 56.993 -.426 .747
VAR00006 105.54 47.238 .443 .692
VAR00007 105.46 48.882 .351 .700
VAR00008 105.51 51.157 .131 .714
VAR00009 105.27 52.337 -.004 .724
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 74 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 74 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,768 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
VAR00010 105.93 52.584 -.028 .726
VAR00011 104.88 51.067 .208 .709
VAR00012 105.24 50.132 .217 .708
VAR00013 105.57 51.016 .132 .714
VAR00014 105.54 51.238 .240 .713
VAR00015 105.59 49.888 .249 .706
VAR00016 105.32 49.154 .350 .700
VAR00017 105.38 49.992 .284 .705
VAR00018 104.86 48.995 .492 .696
VAR00019 105.28 50.233 .288 .705
VAR00020 105.47 49.732 .251 .706
VAR00021 105.11 50.783 .197 .710
VAR00022 105.27 50.419 .204 .709
VAR00023 105.05 51.449 .169 .711
VAR00024 105.15 50.128 .204 .709
VAR00025 105.27 52.392 -.002 .722
VAR00026 105.30 49.445 .318 .702
VAR00027 105.07 50.886 .297 .706
VAR00028 105.41 48.107 .490 .693
VAR00029 105.04 50.889 .284 .707
VAR00030 105.26 48.550 .370 .698
VAR00031 105.36 50.180 .354 .703
VAR00032 105.09 49.046 .481 .696
VAR00033 105.05 49.066 .514 .696
VAR00034 105.30 52.184 .014 .722
VAR00035 105.28 51.439 .082 .718
VAR00036 105.55 51.867 .036 .721
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Lampiran 4 : SKALA PENGAMBILAN DATA
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh:
Dorothea Fena Puspita
139114099
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
PENGANTAR
Dengan hormat,
Perkenalkan saya Dorothea Fena Puspita, mahasiswi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa, saya memohon bantuan
anda untuk memberikan tanggapan pada skala (kuesioner) ini. Dalam
kuesioner ini tidak ada jawaban SALAH atau BENAR. Tanggapan yang
diberikan anda juga akan dirahasiakan. Oleh karena itu, saya mohon
bantuan dan kesedian anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur sesuai
dengan diri anda masing-masing.
Peneliti mengucapkan terimakasih atas kesedian anda untuk
berpatisipasi atas penelitian ini.
Yogyakarta, 20 Februari 2018
Dorothea Fena Puspita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
LEMBAR IDENTITAS
Inisial Nama :
Jenis Kelamin : L / P (lingkari salah satu yang sesuai)
Usia :
*Akan melanjutkan kuliah :
a. Ya b. Tidak
* Diasuh oleh ibu :
a. Ya b. Tidak
*) Lingkari pilihan jawaban saudara / i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PETUNJUK PENGISIAN
1. Anda diminta untuk memilih salah satu jawaban dari pernyataan tersebut
yang sesuai dengan kondisi kehidupan sehari-hari. Silahkan memberikan
tanda silang (X) pada salah satu kotak pilihan jawaban yang telah
disediakan.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :
SS : apabila anda merasa “SANGAT SETUJU” dengan pernyataan
yang ada
S : apabila anda merasa “SETUJU” dengan pernyataan yang ada
TS : apabila anda merasa “TIDAK SETUJU” dengan pernyataan
yang ada
STS : apabila anda merasa “SANGAT TIDAK SETUJU” dengan
pernyataan yang ada
2. Tidak ada jawaban yang dianggap salah atau benar. Semua jawaban
disesuaikan dengan keadaan yang anda alami dan rasakan.
3. Contoh cara pengisian :
Apabila anda merasa jawaban tersebut kurang sesuai dengan diri anda dan
ingin mengganti jawabannya, maka anda dapat mengganti pilihan jawaban anda
dengan cara memberikan tanda garis dua (X) pada pilihan jawaban
sebelumnya kemudian memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai
dengan diri anda.
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Aku mampu mengerjakan tugas dengan baik X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Contoh penggantian jawaban:
Selamat mengerjakan
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Aku mampu mengerjakan tugas dengan baik X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
SKALA 1
No Pernyataan SS S TS STS
1. Ibu mau mendengarkan masalah-masalahku
2. Ibu mempunyai peraturan-peraturan yang harus
kuikuti
3. Ibu menanyakan kegiatan yang saya lakukan
bersama teman-teman
4. Ibu memastikan bahwa saya tidur tepat waktu
5. Ibu mencintai saya apa adanya
6. Ibu mendengarkan apa saja yang kukatakan
7. Ibu membuat aturan-aturan tanpa menanyakan
terlebih dahulu pikiranku
8. Ibu memberikan pujian saat saya melakukan
pekerjaan dengan baik
9. Ibu memberitahuku waktu untuk pulang ke rumah
10 Ibu tidak memiliki waktu untuk berbicara denganku
11. Ibu mengetahui keberadaanku setelah pulang
sekolah
12. Ibu menghibur ketika saya sedang bersedih
13. Ibu senang dengan sikapku
14. Ibu selalu memerintahku untuk melakukan sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
15. Ibu memeriksa jika saya sudah mengerjakan PR
16. Ibu memastikan bahwa saya memberitahunya
mengenai keberadaan saya
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
SKALA 2
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Jurusan kuliah yang saya pilih sesuai dengan
keinginan saya
3. Saya merasa bingung dalam memilih jurusan kuliah,
sehingga saya mengikuti saran dari orangtua
4. Saya merasa ragu untuk dapat menjalani perkuliahan
yang telah saya pilih
6. Saya masih bingung dalam menentukan jurusan kuliah
7. Saya hanya mengetahui sedikit informasi mengenai
jurusan dan universitas yang saya pilih
9. Bila saya tidak diterima di jurusan kuliah yang
diinginkan, maka saya akan mencoba lagi di tahun
depan
11. Saya mengganggap informasi mengenai jurusan
perkuliahan dari kakak tingkat tidaklah penting
12. Menurut saya, bertanya mengenai informasi jurusan
kuliah kepada guru BK merupakan hal yang tidak
penting
14. Saya terbiasa untuk langsung melakukan satu
keputusan yang pertama kali saya pikirkan
15. Saya merasa bingung dalam menentukan pekerjaan
yang akan saya jalani setelah lulus kuliah
16. Saya memiliki kesulitan dalam mencari solusi secara
mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
17. Saya memiliki kumpulan informasi mengenai jurusan
kuliah dan universitas
18. Apabila saya diterima di jurusan yang saya pilih, saya
merasa mampu untuk menjalani perkuliahan
19. Bila saya salah mengambil keputusan, saya mampu
untuk mengetahui letak kesalahan saya
20. Saya mampu memprediksi hasil dari keputusan yang
saya sudah buat
22. Bila saya tidak diterima di jurusan kuliah yang
diinginkan, maka saya akan mencoba mendaftar pada
jurusan kuliah lain
24. Saya menyalahkan orang lain mengenai konsekuensi
yang saya terima dari keputusan yang sudah saya buat
26. Saya mencoba mendaftar lebih dari satu jurusan
kuliah
27. Sebelum memutuskan sebuah keputusan, saya
membuat beberapa pilihan
28. Saya merasa ragu dengan setiap keputusan yang saya
buat
29. Saya mampu menjalani konsekuensi dengan pilihan
yang saya buat
30. Saya sudah memikirkan jenis profesi yang akan saya
jalani setelah lulus kuliah
31. Saya dapat memperhitungkan hal-hal yang
menghambat saya dalam memilih jurusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
32. Saya mengetahui tujuan dari memilih jurusan kuliah
nanti
33. Saya yakin dengan setiap keputusan yang saya buat
34. Saya akan mencoba mendaftar satu pilihan jurusan
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan
Terimakasih atas kerjasamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 5 : UJI T PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lampiran 6 : UJI ASUMSI
1. UJI NORMALITAS
a. Uji Normalitas Skala Pengambilan Keputusan
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PengambilanKeputusan ,108 185 ,000 ,979 185 ,008
a. Lilliefors Significance Correction
b. Uji Normalitas Skala Pola Asuh
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PolaAsuh ,072 185 ,020 ,924 185 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
One-Sample Test
Test Value = 78.76
t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
PengambilanKeputus
an
,004 184 ,996 ,002 -,95 ,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. UJI LINEARITAS
Lampiran 7 : HASIL KORELASI SPEARMAN’S RHO
Correlations
PengambilanKe
putusan
PolaAsuh
Spearman's rho
PengambilanKeputusan
Correlation Coefficient 1,000 ,240**
Sig. (2-tailed) . ,001
N 185 185
PolaAsuh
Correlation Coefficient ,240** 1,000
Sig. (2-tailed) ,001 .
N 185 185
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
PengambilanKep
utusan *
PolaAsuh
Between
Groups
(Combined) 1593,051 22 72,411 1,853 ,016
Linearity 207,863 1 207,863 5,319 ,022
Deviation from
Linearity
1385,189 21 65,961 1,688 ,037
Within Groups 6330,484 162 39,077
Total 7923,535 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1. Hasil penghitungan Zcore dan Kecenderungan Tipe Pola Asuh
Subjek RESPONSIVENESS DEMANDINGNESS
1 0,48594 0,2505
2 1,10808 -1,22069
3 -1,69154 0,6183
4 -0,1362 -0,4851
5 0,48594 -0,1173
6 -0,75834 -0,8529
7 -1,69154 -1,22069
8 -0,1362 0,2505
9 1,41915 1,7217
10 -0,44727 -0,8529
11 0,79701 -1,22069
12 0,79701 1,3539
13 -0,44727 -0,8529
14 -0,1362 -0,4851
15 -0,44727 -0,8529
16 1,41915 -0,1173
17 0,17487 0,6183
18 -0,44727 0,2505
19 1,41915 -1,22069
20 -0,1362 -0,1173
21 1,41915 0,2505
22 -0,75834 -0,4851
23 1,73022 -0,4851
24 -1,0694 0,2505
25 0,48594 -0,4851
26 0,48594 0,2505
27 0,79701 -2,32409
28 -0,75834 -1,22069
29 1,10808 0,2505
30 -1,0694 0,6183
31 -0,1362 -0,8529
32 -1,69154 -1,58849
33 0,79701 0,6183
34 -0,1362 1,3539
35 -2,00261 -0,4851
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
36 0,79701 0,2505
37 -1,0694 -0,1173
38 0,79701 0,2505
39 -2,31368 0,2505
40 0,79701 1,3539
41 0,17487 -0,4851
42 1,10808 0,2505
43 -0,44727 0,6183
44 1,10808 0,6183
45 -0,1362 0,9861
46 0,48594 0,2505
47 1,41915 1,7217
48 1,10808 0,9861
49 1,73022 0,6183
50 0,48594 2,08949
51 0,79701 -0,4851
52 0,17487 0,9861
53 0,48594 -0,4851
54 0,17487 -0,4851
55 -0,75834 0,6183
56 -1,0694 -0,8529
57 -0,1362 0,6183
58 -0,44727 0,9861
59 -0,44727 -0,1173
60 0,17487 2,45729
61 0,79701 0,2505
62 0,17487 0,2505
63 0,79701 -0,1173
64 0,79701 0,6183
65 0,17487 0,2505
66 0,79701 1,7217
67 1,73022 1,7217
68 -0,75834 1,3539
69 -1,38047 0,9861
70 -1,38047 0,6183
71 1,10808 0,2505
72 -0,1362 1,7217
73 -1,38047 0,2505
74 0,48594 -0,4851
75 1,73022 0,2505
76 -0,75834 -0,1173
77 -0,1362 -0,1173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
78 -0,1362 1,3539
79 -0,1362 1,7217
80 -0,1362 -0,4851
81 0,79701 0,9861
82 -0,1362 -0,8529
83 0,48594 0,2505
84 0,79701 1,7217
85 0,79701 2,08949
86 0,48594 0,2505
87 1,73022 0,6183
88 -1,38047 0,9861
89 -0,44727 -0,8529
90 0,17487 -0,4851
91 -1,69154 -0,8529
92 -1,0694 0,6183
93 -1,69154 -0,8529
94 -0,44727 -0,8529
95 -0,44727 0,2505
96 -0,75834 0,9861
97 -0,1362 2,08949
98 -0,1362 0,6183
99 -1,38047 -0,4851
100 0,79701 0,6183
101 1,10808 -0,1173
102 -0,44727 -1,22069
103 -1,69154 -0,8529
104 -0,75834 -3,42749
105 0,79701 1,3539
106 0,79701 1,3539
107 -1,0694 0,6183
108 0,17487 0,2505
109 0,17487 0,6183
110 0,79701 0,2505
111 1,10808 0,2505
112 1,41915 0,9861
113 0,48594 0,9861
114 -0,75834 0,6183
115 -0,75834 -0,4851
116 -1,69154 0,6183
117 -0,1362 -0,8529
118 -0,75834 -0,8529
119 -2,00261 -0,8529
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
120 -0,44727 -0,4851
121 -1,0694 -0,4851
122 1,10808 0,6183
123 -0,1362 0,2505
124 0,79701 -0,1173
125 0,48594 -1,22069
126 -1,38047 -1,22069
127 0,48594 0,9861
128 0,17487 -0,8529
129 0,17487 0,6183
130 -0,75834 -0,1173
131 0,48594 -0,1173
132 -0,44727 0,6183
133 0,48594 -0,1173
134 0,48594 -0,4851
135 0,79701 -0,4851
136 0,48594 0,6183
137 0,48594 -0,1173
138 0,79701 -0,8529
139 1,41915 -0,8529
140 -1,38047 -0,8529
141 -0,44727 -1,22069
142 -0,1362 -0,1173
143 0,17487 0,9861
144 -0,1362 -1,22069
145 0,48594 0,9861
146 0,17487 -2,69189
147 -0,1362 0,2505
148 0,79701 -0,1173
149 -0,1362 -0,8529
150 -0,1362 0,6183
151 0,48594 -0,4851
152 0,48594 -0,1173
153 0,48594 -1,22069
154 -0,1362 -0,1173
155 -1,69154 -0,4851
156 -1,38047 -1,58849
157 -0,44727 -1,22069
158 0,79701 0,6183
159 0,48594 0,9861
160 0,79701 0,2505
161 -0,1362 -1,22069
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
162 1,10808 1,3539
163 -0,1362 -0,1173
164 -0,1362 -0,1173
165 0,79701 0,9861
166 -6,04651 -4,16308
167 0,17487 0,2505
168 0,48594 -0,4851
169 -0,1362 -0,4851
170 -0,1362 -1,22069
171 0,17487 -0,8529
172 1,41915 1,7217
173 0,48594 -0,1173
174 0,48594 0,6183
175 -0,1362 -0,8529
176 -1,38047 0,6183
177 -0,44727 -0,8529
178 -0,44727 -1,95629
179 -1,0694 -1,58849
180 1,41915 0,6183
181 1,10808 -0,8529
182 0,17487 -0,1173
183 -0,44727 -1,22069
184 -2,00261 -0,8529
185 0,17487 0,2505
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 9 :
Hasil Penghitungan Mean Pengambilan Keputusan Berdasarkan Jenis
Kelamin
Statistics
Laki-Laki
N Valid 69
Missing 47
Mean 78,35
Median 78,00
Mode 77
Std. Deviation 6,600
Minimum 57
Maximum 92
Statistics
Perempuan
N Valid 116
Missing 0
Mean 79,01
Median 78,00
Mode 78
Std. Deviation 6,556
Minimum 66
Maximum 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI