HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP ...repository.usd.ac.id/30910/2/119114002_full.pdfSalah satu cara...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP ...repository.usd.ac.id/30910/2/119114002_full.pdfSalah satu cara...
-
i
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL
SUAMI DAN KETABAHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK
PENYANDANG AUTIS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Yoverdi Prayugo
119114002
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN MOTTO
Jika kita masih mampu berdiri janganlah duduk terlalu lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL
SUAMI DAN KETABAHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK
PENYANDANG AUTIS
Yoverdi Prayugo
ABSTRAK
Ada berbagai macam fenomena gangguan perkembangan yang terjadi pada anak,
salah satunya adalah autisme. Anak yang lahir dan didiagnosis mengalami
gangguan autis secara langsung dapat memengaruhi kondisi psikologis orangtua
khususnya ibu. Keterbatasan pada anak autis menjadi stressor bagi ibu karena
anak autis membutuhkan perawatan secara terus-menerus seperti memberikan
perhatian, energi, dan pengeluaran ekstra. Stress yang dialami ibu dalam merawat
anak autis dapat membuat ibu melakukan hal-hal negatif. Sehingga ibu
membutukhan tingkat ketabahan yang tinggi dalam merawat anak autis agar
terhindar dari hal-hal negatif. Salah satu cara yang dapat meningkatkan ketabahan
pada ibu adalah dukungan sosial dari suami. penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial suami dan
ketabahan pada ibu. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 dengan kriteria ibu
yang memiliki anak penyandang autis dan tinggal bersama suami. Instrumen
dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek dari dukungan sosial dan
ketabahan. Skor untuk Validitas Isi-Item skala persepsi terhadap dukungan sosial
suami berjumlah 0,93 (>0,90). Hal ini menunjukan bahwa skala tersusun dengan
baik. Sedangkan, skor Validitas Isi-Item ketabahan pada ibu 0,83 (>0,90). Hal ini
menunjukan bahwa skala cukup untuk mengukur ketabahan pada ibu. Hasil
penelitian ini adalah terjadi hubungan positif yang kuat antara persepsi terhadap
dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu.
Kata kunci : dukungan sosial suami, ketabahan ibu, autisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
RELATION BETWEEN THE PERCEPTION OF HUSBAND’S SOCIAL
SUPPORT AND MOTHER’S HARDINESS WITH AUTISM CHILDREN
Yoverdi Prayugo
ABSTRACT
There are various kinds of developmental disorder phenomenon that occurs in
children, one of them is autism. Children born and diagnosed with autism can
directly affect the psychological condition of parents, especially mothers.
Limitations in children with autism become stressors for mothers because autistic
children need ongoing care such as giving extra attention, energy, and spending.
Stress experienced by the mother in caring for children with autism can make
mothers do negative things. So the mother need high level of hardiness in caring
for children with autism in order to avoid the negative things. One of the ways
that can improve mother's Hardiness is the social support of the husband. this
study aims to determine the relationship between perceptions of husband's social
support and hardiness in the mother. Subjects in this study amounted to 60 with
the criteria of mothers who have children with autism and living with their
husbands. The instruments in this study are based on aspects of social support
and hardiness. Scores for Content-Item Validity of perception on the husband's
social support scale amounted to 0.93 (p>0.90). This shows that the scale is well
structured. Meanwhile, the scores for Content-Item Validity of hardiness on the
mother scale 0.83 (p>0.90). This shows that the scale is sufficient to measure
mother's hardiness. The results of this study is a strong positive relationship
between perceptions of husband's social support and hardiness in the mother.
Keywords: husband's social support, mother's hardiness, autism
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang senantiasa
menyertai saya selama proses pengerjaan skripsi hingga akhirnya saya dapat
menyelesaikannya dengan baik. Skripsi saya yang berjudul “Hubungan antara
Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan pada Ibu yang
Memiliki Anak Penyandang Autis” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma.
Selama proses pengerjaan skripsi, saya menyadari bahwa banyak pihak yang
berperan serta membantu dan mendukung saya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang selalu menyertai saya selama proses
pengerjaan skripsi hingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
2. Ayah, Cacapie, Bang Yovi, Lopan dan Dinda yang selalu sabar menghadapi
tingkah laku saya dan selalu memberikan dukungan kepada saya selama
mengerjakan skripsi.
3. Alm. Ibu yang selalu mendorong anak-anaknya untuk menempuh pendidikan
yang tinggi.
4. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi., Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
5. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M. App. Psych., Ph. D. selaku Kepala
Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
memberikan perhatian dan selalu memberi dukungan kepada semua
mahasiswa (i) dalam proses pengerjaan skripsi.
6. Bapak Prof. A. Supratiknya, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik,
dosen pembimbing skripsi dan dosen penguji skripsi yang memberikan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk selalu memberikan ilmu dan membimbing
saya selama kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
7. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si. dan Ibu Diana Permata Sari, P.Psi., M.Sc. selaku
dosen penguji skripsi yang telah bersedia untuk menguji dan memberi banyak
masukan kepada saya.
8. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu dalam proses perkuliahan.
9. Seluruh Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang turut
banyak membantu dalam kelancaran perkuliahan dan penyususnan skripsi.
10. Bibi Susan dan Gisa telah menjadi orangtua dan saudari saya selama di
Yogyakarta.
11. Cherry dan Bella telah menjadi saudari terbaik, alaram terbaik, pendengar
terbaik, pemberi saran terbaik, dan pemberi bahu terbaik.
12. Ratih, Dea dan Falent telah menjadi kakak-kakak terbaik yang selalu
membantu dan mendukung saya selama mengerjakan skripsi.
13. Vita dan Edo telah menjadi saudari dan saudara dalam senang dan sedih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
14. Muhammad Faisal Rahman S. Farm yang senantiasa selalu membantu dan
menemani saya dalam hal apapun walaupun tanpa diminta telebih dahulu.
15. Teddy Fernando Noor yang selalu mendukung saya dalam akademik dan
menjadi penasihat terbaik.
16. Grup Anak-anak Profesor (Cicik Vania, Maria, Tama, Fitria, Pika, Ria dan
Rikjan) yang menjadi tempat saya untuk meminta bantuan dalam
mengerjakan skripsi.
17. Tengger Psikologi A khususnya Retha, Mega, Novia, dan Paskha yang
menjadi teman-teman seperjuangan selama kuliah di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
18. Seluruh responden yang sangat membantu saya hingga saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
19. Seluruh pihak yang telah membantu saya hingga saya dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
HALAMAN PERSYARATAN PERSETUJUAN ............................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
Bab II ....................................................................................................................... 9
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 9
A. Ketabahan ..................................................................................................... 9
1. Pengertian Ketabahan ............................................................................... 9
2. Aspek Ketabahan .................................................................................... 10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketabahan ...................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
B. Dukungan Sosial ........................................................................................ 13
1. Pengertian Dukungan Sosial .................................................................. 13
2. Aspek-aspek Dukungan Sosial ............................................................... 15
C. Kondisi Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis .............. 16
D. Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan
Ketabahan pada Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis........................... 16
E. Hipotesis ..................................................................................................... 19
BAB III ................................................................................................................. 20
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 20
A. Jenis dan DesainPenelitian ......................................................................... 20
B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 20
1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami ........................................... 21
2. Ketabahan pada Ibu ................................................................................ 22
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 23
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23
1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Skala Ketabahan
pada Ibu.......................................................................................................... 24
2. Eksplikasi Konstruk ............................................................................... 25
3. Pemeriksaan Validitas Isi ....................................................................... 29
4. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Item ........................................................ 30
5. Seleksi Item untuk Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami
dan Skala Ketabahan Ibu ............................................................................... 31
6. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Skala ...................................................... 33
E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34
BAB IV ................................................................................................................. 35
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 35
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 35
B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................... 36
C. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 36
D. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
1. Uji Asumsi .............................................................................................. 37
2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 38
E. Pembahasan ................................................................................................ 39
BAB V ................................................................................................................... 41
PENUTUP ............................................................................................................. 41
B. Keterbatasan dan Kendala Penelitian ......................................................... 41
C. Saran ........................................................................................................... 42
DAFTAR ACUAN ............................................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Penskoran Jawaban Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami
dan Ketabahan pada Ibu ........................................................................................ 25
Tabel 2. Blue Print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami ................ 27
Tabel 3. Blue Print Skala Ketabahan pada Ibu ..................................................... 28
Tabel 4. Struktur Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami .............. 32
Tabel 5. Struktur Bentuk Final Skala Ketabahan Ibu ........................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan
Pada Ibu Untuk Uji Coba ...................................................................................... 48
LAMPIRAN 2. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan
Pada Ibu Final ....................................................................................................... 57
LAMPIRAN 3. Tabel Ivi-I Dan Rit, Tabel Perbandingan Mean Teoritis Dan
Empiris Variabel Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan Pada
Ibu, Tabel Uji Normalitas Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial
Suami Dan Ketabahan Pada Ibu, Tabel Uji Linearitas Hubungan Antara Persepsi
Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan Pada Ibu, Tabel Korelasi
Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan
Pada Ibu ................................................................................................................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia psikologi dan kedokteran mencatat munculnya berbagai gangguan
perkembangan pada proses tumbuh kembang seorang anak. Salah satu yang
menjadi perhatian umum adalah gangguan perkembangan yang disebut dengan
autisme. Kanner (dalam Safaria, 2005) mendeskripsikan autisme sebagai
ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang
ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda, echolalia, pembalikan kalimat,
adanya aktivitas bermain yang repetitif dan stereotipik, rute ingatan yang kuat dan
keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkunganya.
Selain itu, Safaria (2005) mengemukakan bahwa anak yang mengalami gangguan
autisme menunjukkan tiga ciri utama, yaitu kurangnya respon terhadap orang lain,
mengalami kendala berat dalam kemampuan komunikasi dan memunculkan
respon yang aneh terhadap berbagai aspek di lingkungan sekitarnya.
Menurut UNESCO pada tahun 2011 terdapat 35 juta orang penyandang
autis di seluruh dunia dengan prevalensi 6 dari 1000 orang. Di Indonesia, belum
ada data yang pasti mengenai jumlah penyandang autis. Namun, Badan Pusat
Statistik pada tahun 2010 menyebutkan jumlah penyandang autis diperkirakan
mencapai 2,4 juta orang. Pada tahun tersebut jumlah penduduk Indonesia
mencapai 237,5 juta orang dengan laju pertumbuhan 1,14%. Jumlah penyandang
autis di Indonesia diperkirakan mengalami penambahan sekitar 500 orang setiap
tahun (Syahrir, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Anak yang didiagnosis mengalami autisme secara langsung dapat
memengaruhi kondisi psikologis orangtua. Ginanjar (2005) mengemukakan
bahwa kehadiran anak autis di dalam suatu keluarga akan menyebabkan
perubahan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan keluarga tersebut.
Reaksi yang ditunjukkan para orangtua di antaranya muncul perasaaan shock,
sedih, kecewa, merasa bersalah, mengalami goncangan batin dan tidak
mempercayai kecacatan yang diderita anaknya (Mangunsong, 1998).
Dalam merawat anak autis, figur ibu memiliki peran penting karena anak
autis memiliki beberapa keterbatasan sehingga membutuhkan perawatan secara
terus-menerus. Ibu harus memberikan perhatian, energi, dan pengeluaran ekstra
dalam merawat anak autis. Perawatan yang dilakukan secara terus-menerus
bertujuan untuk mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan dewasanya
sehingga bisa terintegrasi dalam masyarakat dengan sebaik mungkin (Peeters,
2004).
Burrows (dalam Rahmawati, Machmuroh & Nugroho, 2012) menyebutkan
bahwa ibu yang memiliki anak autis membutuhkan usaha untuk mengatasi
permasalahan yang sering muncul ketika menghadapi perilaku anaknya jika ingin
terhindar dari stress. Hal ini menjelaskan bahwa perilaku pada anak autis dapat
menjadi stressor bagi ibu. Weiss (dalam Fitriani & Ambarini, 2013) mengatakan
bahwa peran dari faktor individu dalam memoderasi stres terfokus pada atribut
kepribadian yakni hardiness. Hal ini menjelaskan bahwa ibu membutuhkan
ketabahan dalam mengatasi stress yang muncul dari perilaku anak autis. Kobasa
(dalam Dawne, Shirenne, Jillian & Patricia, 2008) mengatakan bahwa ketabahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
adalah atribut kepribadian yang mencerminkan keberanian dan motivasi untuk
mengatasi stress secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penelitian
secara khusus mendalami isu mengenai ibu dalam merawat anak autis. Penelitian
yang dilakukan Hopes & Harris (dalam Aziz dan Fatma, 2013); Phelps,
McCammon, Wuensch dan Golden (dalam Pamungkas, 2015); Tomanik, Harris
dan Hawkins (dalam Pamungkas, 2005); Weiss, (2002) menemukan bahwa ibu
dengan anak penyandang autis mempunyai tingkat stress yang lebih tinggi.
Kobasa (dalam Bishop, 1994) mengatakan bahwa orang yang tabah
menunjukkan adanya beberapa aspek ketabahan yaitu: komitmen, kontrol, dan
tantangan. Komitmen merupakan kecenderungan untuk terlibat penuh terhadap
apapun yang sedang dilakukan. Kontrol merupakan kecenderungan untuk
menerima dan percaya ketika berhadapan pada situasi yang mengancam, individu
dapat mengontrol dan mengatasi masalah dengan memengaruhi kejadian
menggunakan pengalaman hidup yang dimiliki. Tantangan merupakan
kecenderungan individu untuk memandang suatu perubahan bukan sebagai suatu
ancaman tetapi sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi perkembangan
dirinya dan memandang tantangan sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Reinhoudt (2004) menambahkan bahwa individu yang tidak memiliki
ketabahan lebih mudah melakukan hal-hal negatif seperti bunuh diri. Individu
yang tidak memiliki ketabahan dalam diri cenderung memiliki kecemasan yang
tinggi, dan ini berdampak pada kondisi psikologis seseorang.
Dalam rangka mengatasi hal-hal negatif yang terjadi pada ibu, peran dari
lingkungan sangatlah penting karena manusia sebagai makhluk sosial pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
membutuhkan orang lain dalam menghadapi masalah-masalah hidupnya. Rook
(dalam Smet, 1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai salah satu fungsi
pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan
interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stress. Taylor
(1997) membedakan adanya empat bentuk dukungan sosial yaitu: dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan
informatif. Dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam
bentuk afeksi, kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan atau
didengarkan. Dukungan penghargaan diwujudkan dengan ungkapan positif
(penghargaan), dorongan untuk maju, persetujuan atas gagasan atau perasaan
individu. Dukungan instrumental meliputi dukungan yang berbentuk bantuan
langsung dari orang lain. Dukungan informatif diperoleh melalui bentuk-bentuk
nasihat, usulan, saran, petunjuk, dan informasi dalam menangani masalah. Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial mempunyai
empat aspek yaitu, aspek perhatian emosional, aspek informasi, aspek
instrumental, dan aspek penilaian. Gottlieb (1983) mengemukakan bahwa
dukungan yang diterima seseorang dari lingkungan sosial dapat membantunya
dalam mengendalikan stress. Dukungan sosial ini dapat berasal dari berbagai
sumber yang berbeda, seperti pasangan, keluarga, sahabat, relasi kerja, dokter,
atau perkumpulan (Sarafino, 1994).
Orang terdekat dalam keluarga yang membantu ibu dalam merawat dan
membesarkan anak autis adalah suaminya. Rodin dan Solvey (dalam Smet, 1994)
menyatakan bahwa perkawinan dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
yang paling penting. Cullington (dalam Taylor, 1991) menyatakan bahwa salah
satu sumber dukungan sosial adalah kasih sayang suami-istri. Taylor (1991)
menyatakan bahwa upaya yang dilakukan keluarga dan suami dapat memberikan
semangat dan dapat menjadi salah satu jalan keluar yang positif bagi istri sehingga
dapat menghadapi suatu masalah dengan tenang terhadap beban penderitaan yang
dialami.
Dampak dukungan sosial terhadap ibu tergantung pada cara ibu
mempersepsikan dukungan sosial yang diterimanya. Sarason, Pierce & Sarason
(1990) mengungkapkan bahwa dukungan sosial dapat berpengaruh positif bagi
kesehatan mental dan penyesuaian diri seseorang jika dukungan itu dipersepsikan
sebagai bantuan.
Beberapa penelitian dengan subjek ibu yang memiliki anak penyandang
autis umumnya meneliti mengenai tingkat stress dan cara mengatasi stress pada
ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis. Penelitian terdahulu sebagian
besar mengaitkan stress dan cara mengatasi stress pada ibu yang memiliki anak
autis dengan variabel lain, misalnya penerimaan diri, dukungan sosial, ketabahan,
(Fitriani & Ambarini, 2013; Pujiastuti, 2014; Rahmawati, Machmuroh &
Nugroho, 2012; Wibawa, 2014). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil
yang serupa, yaitu tingkat stress pada ibu yang memiliki anak penyandang autis
dapat berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat stress yang dialami ibu
dalam membesarkan dan merawat anak autis dapat dikurangi atau diatasi.
Beberapa penelitian lain yang memberikan perlakuan atau eksperimen
pada ibu yang memiliki anak autis untuk mengurangi tingkat stress (Hidayati,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
2013; Pamungkas, 2015). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pelatihan-pelatihan mengenai merawat anak autis dapat mengurangi tingkat stress
pada ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis.
Adapun penelitian dengan subjek yang sama namun hanya menggunakan
satu variabel mengenai stress yang dialami ibu tunggal dalam merawat dan
membesarkan anak autis (Kusumastuti, 2014) menunjukkan bahwa ibu tunggal
dengan anak autis merasa stress karena memikul beban hidup secara keseluruhan.
Dari sebagian besar penelitian di atas ditemukan persamaan masalah
umum yang dialami para ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis.
Masalah umum tersebut berasal dari kondisi psikologis yang mengalami stress.
Stress yang dialami ibu menjadi titik fokus penelitian-penelitian sebelumnya. Hal
ini akan menjadi masalah utama yang dihadapi para ibu yang memiliki anak
penyandang autis. Para peneliti membahas mengenai stress dan cara mengatasinya
dengan mengaitkan stress dan beberapa variabel. Dari segi variabel, sebagian
besar penelitian mengaitkan stress yang dialami ibu dengan dukungan sosial dan
penerimaan diri. Dari segi subjek, sebagian besar penelitian menggunakan subjek
dengan jumlah yang relatif sedikit. Hal ini disebabkan karena ketersediaan subjek
yang terbatas.
Dari beberapa hal di atas peneliti akan meneliti mengenai cara ibu
menanggulangi stress dengan ketabahan dan mengaitkan ketabahan dengan
persepsi terhadap dukungan sosial suami. Untuk mendapatkan jumlah subjek yang
lebih banyak peneliti membuat dua bentuk kuesioner yaitu kuesioner manual dan
kuesioner online. Subjek dalam penelitian memiliki kriteria sebagai berikut: ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
yang memiliki anak penyandang autis, anak ibu bersekolah di sekolah luar biasa
(SLB) dan tinggal bersama suami. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah
dengan memberikan subjek kuesioner atau daftar pertanyaan yang berisi skala dari
variabel-variabel yang telah ditentukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: apakah ada hubungan antara persepsi
terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu yang memiliki anak
penyandang autis?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
persepsi terhadap dukungan sosial yang diberikan suami dan ketabahan pada ibu
yang memiliki anak penyandang autis.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah gagasan di bidang ilmu
psikologi yang berfokus pada pembahasan mengenai dukungan sosial dan
ketabahan orang tua yang memiliki anak penyandang autis. Selain itu, penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orangtua yang
memiliki anak penyandang autis untuk saling bahu-membahu memberikan
dukungan agar dapat mengurangi tekanan dari masalah yang dihadapi dalam
merawat anak autis
3. Manfaat Kebijakan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada lembaga
atau organisasi tertentu untuk membantu miningkatkan kesadaran mengenai
pentingnya saling memberikan dukungan untuk orangtua dalam merawat dan
membesarkan anak penyandang autis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan mengenai ketabahan beserta
aspek-aspek dari ketabahan. Peneliti juga akan menjelaskan mengenai dukungan
sosial suami beserta aspek-aspeknya. Selain itu pada bagian akhir peneliti akan
menjelaskan mengenai hubungan antara persepsi dukungan sosial suami dan
ketabahan ibu yang memiliki anak penyandang autis.
A. Ketabahan
1. Pengertian Ketabahan
Kobasa (dalam Smet, 1994) mengemukakan bahwa hardiness atau hardy
personality adalah ketabahan. Kepribadian hardiness merupakan karakteristik
kepribadian yang mempunyai sumber perlawanan di saat individu menemui suatu
kejadian yang mengancam serta dapat menyesuaikan kejadian tersebut secara
tepat dan efektif. Kepribadian ketabahan mempunyai serangkaian ciri atau sikap
yang membuat individu tahan terhadap tekanan karena karakteristik kepribadian
ini menunjukkan adanya pengendalian, keterlibatan, dan menyukai tantangan.
Kobasa (dalam Dawne, dkk, 2008) mengatakan bahwa ketabahan adalah
atribut kepribadian yang mencerminkan keberanian dan motivasi untuk mengatasi
stress secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Ketabahan dicirikan antara
gabungan dari komitmen, kontrol, dan tantangan. Komitmen merupakan
kecenderungan untuk terlibat penuh terhadap apapun yang sedang dilakukan.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Kontrol diri merupakan kecenderungan untuk mengembangkan kemampuan yang
ada dalam diri yang merupakan pemikiran bahwa mereka dapat mempengaruhi
peristiwa yang terjadi. Tantangan merupakan kecenderungan untuk memandang
perubahan sebagai suatu perubahan bukan sebagai suatu ancaman.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketabahan merupakan
tipe kepribadian yang dicirikan dengan dimilikinya kemampuan yang berfungsi
sebagai sumber perlawanan di saat individu dihadapkan pada suatu masalah.
2. Aspek Ketabahan
Kobasa (dalam Bishop, 1994) mengatakan bahwa orang yang tabah
menunjukan adanya komitmen, kontrol, dan tantangan. Aspek ketabahan antara
lain:
A. Komitmen
Merupakan kecenderungan untuk terlibat penuh terhadap apapun yang
sedang dilakukan. Individu yang memiliki ketabahan akan percaya pada diri
sendiri dan percaya pada apa yang mereka lakukan.
B. Kontrol
Merupakan kecenderungan untuk menerima dan percaya ketika
berhadapan pada situasi yang mengancam, individu dapat mengontrol dan
mengatasi masalah dengan mempengaruhi kejadian menggunakan pengalaman
hidup yang dimiliki. Individu dengan kontrol yang tinggi lebih optimis dan lebih
berhasil dalam mengatasi masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
C. Tantangan
Merupakan kecenderungan individu untuk memandang suatu perubahan
bukan sebagai suatu ancaman tetapi sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi
perkembangan dirinya dan memandang tantangan sebagai sesuatu yang
menyenangkan. Individu yang memiliki tantangan yang kuat jika menghadapi
masalah akan memiliki perasaan yang positif terhadap perubahan dan mencari
sumber yang akan membuatnya untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
ketabahan yaitu kontrol, komitmen, dan tantangan. Individu yang memiliki
ketabahan cenderung memiliki tiga aspek tersebut.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketabahan
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketabahan, antara
lain:
a. Usia
Menurut Davidoff (1991) mengatakan bahwa setiap usia memiliki
kemampuan berpikir dan beradaptasi yang berbeda-beda. Tingkat usia dewasa
memiliki keterampilan kognitif yang lebih baik sehingga individu tersebut tidak
mudah menyerah dan putus asa apabila dihadapkan pada suatu masalah dan
menjadikannya sebagai tantangan dalam hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
b. Jenis Kelamin
Menurut Davis dan Cartes (dalam Fitriani & Ambarini, 2013) menyatakan
bahwa tingkat stress pengasuhan dan simtom depresi lebih tinggi dialami oleh ibu
dari pada ayah dengan anak autis.
c. Pendidikan
Menurut Reindoudt (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan orang tua maka akan semakin tabah dalam menghadapi suatu masalah
karena kemampuan berpikir yang semakin kompleks.
d. Religiusitas
Menurut Ancok dan Suroso (1994) menyatakan bahwa seseorang yang
memiliki sikap religius yang baik maka individu tersebut memiliki sikap mental
yang positif dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan, selalu
penuh keyakinan dan keberhasilan dalam hidup.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketabahan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: usia, jenis kelamin, pendidikan dan
religiusitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
B. Dukungan Sosial
1. Pengertian Dukungan Sosial
Gore (dalam Gottlieb, 1983) mengatakan dukungan sosial merupakan
suatu pengukuran atas persepsi seseorang tentang dukungan sosial yang diterima
individu dari suami, teman, orang sekitarnya dan bagaimana orang-orang tersebut
membantu individu yang bersangkutan. Apakah menurut individu tersebut orang-
orang mendukung dia atau tidak. Dukungan sosial membuat seseorang percaya
bahwa ia diperhatikan dan disayangi.
Gottlieb (1983) mengemukakan dukungan sosial adalah dukungan yang
terdiri dari informasi verbal dan non-verbal, bantuan yang nyata yang diberikan
oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya dan
hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada
tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh
dukungan sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat
saran atau kesan yang menyenangkan dirinya.
Rook (dalam Smet, 1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai salah
satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari
hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stress.
Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,
diperhatikan, timbul rasa percaya diri, dan kompeten. Tersedianya dukungan
sosial akan membuat individu merasa dicintai, dihargai, dan menjadi bagian dari
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
Bishop (dalam Taylor, 2003) mengemukakan bahwa dukungan sosial
dapat diperoleh dari pasangan (suami-istri), anak-anak, anggota keluarga yang
lain, dari teman, profesional, komunitas atau masyarakat, atau dari kelompok
dukungan sosial. Selain itu, Cobb’s (dalam Gottlieb, 1983) mengemukakan bahwa
dukungan sosial yang diberikan seorang suami kepada istrinya akan
mempersiapkan persepsi istri bahwa ia menerima afek positif, menerima bantuan
dan peneguhan. Dukungan informasi menuntun istri untuk percaya bahwa suami
mencintai dan memperhatikan dirinya, suami menghargainya. Cobb’s
menyimpulkan bahwa dukungan sosial suami merupakan bentuk orientasi
subjektif dari istri.
Dari definisi-definisi di atas, disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah
persepsi seseorang tentang dukungan atau bantuan yang berasal dari suami,
teman, ataupun rekan kerja. Bantuan yang diterima oleh individu berupa bantuan
secara verbal atau non-verbal.
Dukungan sosial suami adalah penilaian istri tentang dukungan atau
bantuan dari suami secara verbal atau non-verbal seperti bantuan secara
emosional, penghargaan, instrumental dan informatif. Dengan adanya bantuan
dari suami, istri merasa suami mencintainya, menghargainya dan memperhatikan
dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
2. Aspek-aspek Dukungan Sosial
Taylor (1997) membedakan adanya empat bentuk dukungan sosial, yaitu:
a. Dukungan Emosional
Bentuk dukungan sosial ini dapat meliputi dukungan yang diwujudkan
dalam bentuk afeksi, kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan atau
didengarkan, misalnya komunikasi dengan umpan-balik antara ibu dengan orang-
orang yang dianggapnya penting.
b. Dukungan Penghargaan
Bentuk dukungan sosial ini diwujudkan dengan ungkapan positif
(penghargaan), dorongan untuk maju, persetujuan atan gagasan atau perasaan
individu, misalnya dukungan terhadap pilihan ibu untuk memecahkan
masalahnya.
c. Dukungan Instrumental
Bentuk dukungan sosial ini meliputi dukungan yang terbentuk bantuan
langsung dari orang lain, misalnya bantuan materi, tenaga, dan waktu.
d. Dukungan Informatif
Bentuk dukungan ini diperoleh melalui bentuk-bentuk nasihat, usulan,
saran, petunjuk, dan informasi dalam menangani masalah, misalnya informasi dari
media massa dan saran dari dokter atau psikolog.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
mempunyai empat aspek yaitu, aspek perhatian emosional, aspek informasi, aspek
instrumental, dan aspek penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
C. Kondisi Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis
Davis dan Cartes (dalam Fitriani & Ambarini, 2013) menyatakan bahwa
tingkat stress pengasuhan dan simtom depresi lebih tinggi dialami oleh ibu dari
pada ayah dengan anak autis. Hal ini menunjukkan bahwa peran orangtua
khususnya ibu dalam mengasuh anak autis tidaklah mudah, banyak tantangan
yang harus dihadapi yang bisa menjadi faktor munculnya stress pengasuhan.
Menurut Hopes dan Harris (dalam Aziz & Fatma, 2015) menyatakan
bahwa seorang ibu dengan anak autis akan mengalami stress yang lebih besar dari
pada ibu dengan anak yang mengalami keterbelakangan mental karena
hilangannya respon interpersonal pada anak-anak autis tersebut.
D. Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan
Ketabahan pada Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis
Sarason dkk (1990) menyatakan bahwa adanya perhatian dari keluarga
dapat menjadi faktor pendukung ibu agar lebih tabah dalam merawat anak.
Dukungan sosial menyebabkan individu merasa dirinya diperhatikan, dicintai,
dihargai, dan diterima sebagai anggota kelompok sosial. Dukungan sosial ini
sendiri lebih banyak ditentukan oleh persepsi individu terhadap dukungan yang
diberikan oleh orang-orang di sekitarnya dan bukan terhadap dukungan yang
tersedia. Persepsi individu terhadap adanya dukungan sosial sangat dipengaruhi
oleh persepsinya terhadap orang-orang yang memberi dukungan kepadanya.
Termasuk dalam hal ini adalah dukungan yang diberikan suami. Dukungan sosial
yang diberikan oleh suami akan menjadi penilaian bagi istri atau ibu dengan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
penyandang autis merasa didukung secara sosial atau tidak. Gladieux (dalam
Dagun, 1990) mengemukakan bahwa suami adalah orang pertama dan utama
dalam memberi dukungan kepada istri sebelum pihak lain turut memberi
dukungan. Dukungan suami sangat berarti bagi istri sehingga dapat memberikan
kekuatan bagi istri dan menumbuhkan pengharapan.
Dukungan sosial dapat berupa dukungan secara emosional, instrumental,
penghargaan dan informatif. Dengan berbagai bentuk dukungan sosial, individu
yang menerima dukungan sosial cenderung meningkatkan keyakinan akan
kemampuannya. Adanya suatu keadaan dimana individu diyakini oleh orang lain
maka akan berpengaruh pada efikasi diri. Bandura (1997) mendefinisikan efikasi
diri sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk
mengorganisasikan dan melaksanakan serangkaian tindakan yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hidayati dan Sawitri (2017) bahwa dukungan sosial memiliki
hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dengan maternal self-
efficacy pada ibu yang memiliki anak penyandang autis.
Ciri dari individu yang memiliki efikasi diri tinggi cenderung terlibat
dalam kegiatan yang sulit dan menerima tantangan karena yakin akan kemampuan
dalam dirinya. Hal ini senada dengan Bandura (1997) yang menyatakan bahwa
efikasi diri mempengaruhi seberapa besar usaha dan ketahanan individu dalam
menghadapi kesulitan. Individu dengan efikasi diri tidak akan merasa kesulitan
untuk memotivasi diri dan tidak akan mudah menyerah ketika menemui situasi
yang sulit. Salah satu aspek dari efikasi diri adalah ketahanan. Individu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
memiliki keyakinan yang kuat dan ketekunan dalam usaha yang akan dicapai
meskipun terdapat kesulitan dan rintangan. Individu yang memiliki efikasi diri
yang tinggi akan cenderung pantang menyerah, ulet, dalam meningkatkan
usahanya walaupun menghadapi rintangan dibandingkan dengan individu yang
memiliki efikasi diri yang rendah. Sehingga dapat diketahui bahwa karakteristik
orang yang mendapatkan persuasi sosial akan menunjukan sikap pantang
menyerah dan memiliki keyakinan terhadap kemampuan untuk menghadapi
tantangan dan rintangan. Sikap pantang menyerah dalam menghadapi tantangan
dan rintangan merupakan ciri dari orang dengan ketabahan yang tinggi. Sehingga
dapat dikatakan individu dengan efikasi diri yang tinggi cenderung membuat
individu semakin tabah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Andika (2012) bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self-
efficacy dan hardiness pada stress pengasuhan.
Ketabahan menurut Kobasa (dalam Dawne, dkk, 2008) adalah atribut
kepribadian yang mencerminkan kebranian dan motivasi untuk mengatasi stress
secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. ketabahan dicirikan pada gabungan
antara komitmen, kontrol dan tantangan. Komitmen merupakan kemampuan
untuk percaya pada kebenaran, kepentingan, dan nilai-nilai yang menarik dari apa
yang sedang dilakukan. Kontrol melibatkan keyakinan bahwa individu mampu
mempengaruhi kejadian-kejadian dalam hidupnya dan tantangan merupakan
pandangan bahwa perubahan adalah hal yang normal dan merupakan kesempatan
untuk berkembang. Individu yang memiliki ketabahan lemah cenderung
menganggap masalah sebagai sesuatu perubahan yang mengancam (threatned),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
kehilangan kontrol diri (powerlesness), tidak ada kemampuan untuk percaya pada
kebenaran, nilai-nilai yang menarik dari masalah dan cenderung menarik diri
(alienation) (Sheard & Golby, 2007).
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
ada hubungan positif antara persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan pada
ibu yang memiliki anak penyandang autis. Semakin tinggi dukungan sosial suami,
semakin tinggi ketabahan pada ibu yang memiliki anak penyandang autis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan DesainPenelitian
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuntitatif
adalah penelitian yang bertujuan menguji teori secara objektif dengan cara
memeriksa atau meneliti hubungan antar variabel-variabel. Variabel-variabel
harus dapat diukur sehingga data numerik yang dihasilkan bisa dianalisis secara
statistik (Creswell dalam Supratiknya, 2015). Desain dari penelitian ini adalah
penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah teknik statistik yang
digunakan untuk mengukur dan menggambarkan hubungan antara dua variabel
(Gravetter & Wallnau, 2013). Penelitian ini akan melihat hubungan antara
persepsi dukungan sosial yang diberikan suami dan ketabahan pada ibu yang
memiliki anak penyandang autis.
B. Variabel Penelitian
Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap
dukungan sosial suami yang memiliki 4 aspek atau komponen yaitu: dukungan
emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan
informatif. Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah ketabahan ibu yang
memiliki 3 komponen yaitu: keterlibatan, pengendalian, dan tantangan.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami
Variabel Independen dalam penelitian adalah persepsi terhadap dukungan
sosial suami pada ibu yang memiliki anak penyandang autis. Persepsi terhadap
dukungan sosial suami adalah penilaian istri terhadap dukungan sosial yang
diberikan oleh suami. Persepsi terhadap dukungan sosial suami dapat diukur
melalui 4 aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh Taylor (1997) yaitu:
dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan
dukungan informatif. Dukungan emosional adalah dukungan yang diwujudkan
dalam bentuk afeksi, kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan atau
didengarkan. Dukungan penghargaan adalah dukungan yang diwujudkan dengan
ungkapan positif (penghargaan), dorongan untuk maju, persetujuan akan gagasan
atau perasaan individu. Dukungan instrumental adalah dukungan yang berbentuk
bantuan langsung dari orang lain, misalnya bantuan materi, tenaga dan waktu.
Dukungan informatif adalah dukungan yang diperoleh melalui bentuk-bentuk
nasihat, usulan, saran, petunjuk dan informasi dalam menangani masalah,
misalnya informasi dari media massa dan saran dari dokter atau psikolog.
Persepsi terhadap dukungan sosial suami diukur dari skor yang diperoleh
subjek berdasarkan skala yang disusun peneliti untuk mengungkap empat aspek
dukungan sosial. Peneliti tidak menggunakan skala persepsi yang telah ada
dikarenakan skala tersebut tidak mengukur persepsi terhadap dukungan sosial
suami. Hal inilah yang menyebabkan peneliti menyusun skala sendiri. Semakin
tinggi skor berarti semakin baik persepsi ibu terhadap dukungan yang diterimanya
dari suami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
2. Ketabahan pada Ibu
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketabahan pada ibu.
ketabahan adalah kecenderungan kepribadian yang dicirikan dengan dimilikinya
kemampuan yang berfungsi sebagai sumber perlawanan di saat individu
dihadapkan pada suatu masalah. Ketabahan dapat diukur melalui 3 aspek
ketabahan yang dikemukakan oleh Kobasa (dalam Bishop, 1994) yaitu:
keterlibatan, pengendalian, dan tantangan. Keterlibatan merupakan kecenderungan
untuk terlibat penuh terhadap apapun yang sedang dilakukan. Pengendalian
merupakan aspek dari ketabahan yang berupa kecenderungan untuk dapat
menerima situasi yang sulit disertai rasa percaya diri bahwa dapat mengontrol dan
mengatasi situasi sulit dengan menggunakan pengalaman belajar yang dimiliki.
Tantangan merupakan kecenderungan individu untuk memandang suatu
perubahan bukan sebagai suatu ancaman tetapi sebagai sesuatu yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan dirinya.
Ketabahan pada ibu diukur melalui skala yang disusun peneliti
berdasarkan tiga aspek ketabahan. Peneliti tidak menggunakan skala ketabahan
yang telah ada dikarenakan skala tersebut tidak mengukur ketabahan pada ibu
yang memiliki anak penyandang autis. Hal inilah yang menyebabkan peneliti
menyusun skala sendiri. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek dari
skala ketabahan pada ibu, maka semakin tinggi tingkat ketabahan yang dimiliki
ibu dengan anak penyandang autis. Sedangkan, jika semakin rendah skor total dari
skala ketabahan pada ibu yang diperoleh subjek, maka semakin rendah pula
tingkat ketabahan pada ibu dengan anak penyandang autis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah para ibu yang memiliki anak
penyandang autis. Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini yaitu: ibu yang
memiliki anak penyandang autis, anak ibu bersekolah di sekolah luar biasa (SLB)
dan tinggal bersama dengan suami.
Untuk mengetahui jumlah subjek dalam penelitian ini, peneliti melakukan
survey ke beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri dan swasta yang dapat
menangani anak penyandang autis. Dari survey yang dilakukan, peneliti
menemukan: 12 anak di SLB Pembina Yogyakarta, 10 anak di SLB Samara
Bunda, 40 anak di SLB Bina Anggita, 17 anak di SLB Fredofios dan 12 anak di
SLB Fajar Nugraha. Sehingga diketahui bahwa jumlah keseluruhan anak
penyandang autis adalah 118. Hal ini menunjukan bahwa jumlah ibu yang
memiliki anak penyandang autis sebanyak 118 ibu. Dalam uji coba skala, peneliti
menggunakan 41 ibu sebagai subjek. Sedangkan, untuk penelitian menggunakan
60 ibu sebagai subjek. Peneliti menggunakan metode non random sampling dalam
pemilihan subjek karena melihat dari kemudahan dan ketersediaan untuk
mengaksesnya (Creswell, dalam Supratiknya, 2015).
D. Teknik Pengumpulan Data
Data variabel independen dan dependen diperoleh dengan cara
memberikan sejumlah pernyataan yang telah disusun peneliti menjadi kuesioner
berbentuk skala terkait dengan persepsi terhadap dukungan sosial suami dan
ketabahan ibu kepada ibu yang memiliki anak penyandang autis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Skala Ketabahan
pada Ibu
Pernyataan disusun berdasarkan 4 aspek dari dukungan sosial suami yaitu:
dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan
dukungan informasi. Peneliti menyusun 10 pernyataan di setiap aspeknya. Dari 10
pernyataan yang disusun peneliti, terdapat 5 pernyataan bersifat favorable dan 5
pernyataan bersifat unfavorable. Dari yang telah peneliti lakukan, tersusunlah 20
pernyataan bersifat favorable dan 20 pernyataan bersifat unfavorable sehingga
keseluruhan pernyataan berjumlah 40.
Data variabel dependen diperoleh dengan cara memberikan 30 pernyataan
yang telah disusun peneliti menjadi kuesioner berbentuk skala terkait dengan
ketabahan pada ibu kepada ibu yang memiliki anak penyandang autis. Pernyataan
disusun berdasarkan 3 aspek ketabahan yaitu: keterlibatan, pengendalian, dan
tantangan. Peneliti menyusun 10 pernyataan di setiap aspeknya. Dari 10
pernyataan yang disusun peneliti, terdapat 5 pernyataan bersifat favorable dan 5
pernyataan bersifat unfavorable. Dari yang telah peneliti lakukan, tersusunlah 15
pernyataan bersifat favorable dan 15 pernyataan bersifat unfavorable sehingga
keseluruhan pernyataan berjumlah 30.
Skala persepsi terhadap dukungan sosial dan skala ketabahan ibu disusun
berdasarkan skala model Likert. Skala model Likert meminta subjek menyatakan
kesetujuan-ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang terkait dengan keadaan diri
subjek dalam sebuah kontinum (Supratiknya, 2014). Setiap butir item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
memberikan kemungkinan jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),
setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Metode dengan menggunakan penskalaan ini sering disebut dengan
metode penilaian terjumlahkan. Jawaban dari subjek pada masing-masing
pernyataan merupakan sebuah penilaian yang nantinya akan dijumlahkan untuk
mengetahui cerminan pada diri subjek terhadap atribut psikologis tertentu. Berikut
ini merupakan penskoran skala persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu
berdasarkan model Likert.
Tabel 1
Penskoran Jawaban Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan
Ketabahan pada Ibu
Jawaban
Pernyataan
Favorable Unfavorable
Sangat tidak setuju 1 4
Tidak setuju 2 3
Setuju 3 2
Sangat setuju 4 1
2. Eksplikasi Konstruk
Persepsi terhadap dukungan sosial suami adalah penilaian istri terhadap
dukungan sosial yang diberikan suami kepada istri dengan melihat terpenuhinya
komponen pada dukungan sosial yaitu: dukungan emosional, dukungan
penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Dengan
terpenuhinya komponen pada dukungan sosial dapat dikatakan bahwa istri merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
mendapat dukungan sosial dari suami. Komponen dukungan emosional
menekankan pada kondisi emosional yang dirasakan ibu berupa afeksi,
kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan dan didengarkan oleh suami.
Komponen dukungan penghargaan menekankan pada ungkapan positif
(penghargaan) yang diterima istri berupa dukungan untuk maju dan persetujuan
akan gagasan yang dimiliki dari suami. Komponen dukungan instrumental
menekankan pada bantuan langsung yang diberikan oleh suami kepada istri
berupa materi, tenaga dan waktu. Komponen dukungan informatif menekankan
pada saran yang diterima istri berupa nasihat, usulan, petunjuk, informasi
mengenai masalah yang dihadapi yang diberikan oleh suami. Dengan melihat
indikator dari keempat aspek atau komponen dukungan sosial Taylor, peneliti
menyusun pernyataan berjumlah 40 pernyataan dengan masing-masing 10
pernyataan terkait komponen dukungan emosional, 10 pernyataan terkait
dukungan penghargaan, 10 pernyataan terkait dukungan instrumental, dan 10
pernyataan terkait dukungan informatif yang kemudian menjadi sebuah skala
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Tabel 2
Blue Print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami
No. Aspek
Komponen item
Jumlah Persentase
Favorable Unfavorable
1.
Dukungan
Emosional
1, 21, 3, 23, 5 40, 2, 22, 4,
24
10 25 %
2.
Dukungan
penghargaan
25, 7, 27, 9,
29
6, 26, 28, 28,
10
10 25 %
3.
Dukungan
Instrumental
11, 31, 13, 33,
15
30, 12, 32, 14,
34
10 25 %
4.
Dukungan
Informasional
35, 17, 37, 38,
39
16, 36, 18, 19,
20
10 25 %
Total 20 20 40 100 %
Ketabahan pada ibu adalah karakteristik kepribadian yang memiliki
sumber perlawanan pada saat individu berhadapan dengan suatu kejadian yang
mengancam serta dapat mengatasi kejadian tersebut secara tepat dan efektif
dengan melihat terpenuhinya komponen pada ketabahan yaitu: keterlibatan,
pengendalian, dan tantangan. Dengan terpenuhinya komponen pada ketabahan
dapat dikatakan bahwa ibu memiliki ketabahan yang tinggi. Komponen
keterlibatan menekankan pada terlibatnya ibu terhadap apapun yang dilakukan
berupa terlibat penuh dalam perawatan anak, konsisten dengan apa yang
dilakukan, dan yakin dengan tujuan akan membuahkan hasil. Komponen
pengendalian menekankan pada penerimaan ibu terhadap situasi yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
menyenangkan dan dapat mengatasi situasi tersebut berupa mengontrol diri,
mengatasi masalah, bersikap tenang dan optimis. Komponen tantangan
menekankan pada pandangan ibu terhadap perubahan yang terjadi sebagai sesuatu
yang bermanfaat berupa memandang masalah sebagai tantangan dan menerima
resiko yang dihadapi. Dengan melihat indikator dari ketiga komponen ketabahan
Kobasa, peneliti menyusun pernyataan berjumlah 30 pernyataan dengan masing-
masing 10 pernyataan terkait komponen keterlibatan, 10 pernyataan terkait
komponen pengendalian, dan 10 pernyataan terkait tantangan yang kemudian
menjadi sebuah skala penelitian. Dari penjelasan di atas, peneliti menyusun tabel
blue print ketabahan ibu sebagai berikut:
Tabel 3
Blue Print Skala Ketabahan pada Ibu
No. Aspek
Komponen item
Jumlah Persentase
Favorable Unfavorable
1. Keterlibatan
1, 17, 3, 19, 5 16, 2, 18, 4,
20
10 33,33 %
2. Pengendalian
21, 7, 23, 9,
25
6, 22, 8, 24,
10
10 33,33 %
3. Tantangan
11, 27, 13, 29,
15
26, 12, 28, 14,
30
10 33,33 %
Total 15 15 30 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Skala yang telah tersusun akan disebarkan kepada para ibu yang memiliki
anak penyandang autis dan sedang tinggal bersama suami di Yogyakarta.
3. Pemeriksaan Validitas Isi
Pemeriksaan validitas alat ukur menggunakan pendekatan validitas isi
yang dikemukakan oleh Lynn (1986 dalam Supratiknya, 2016) dengan
mempertimbangkan dua parameter penting di dalamnya yaitu indeks validitas ini
item (IVI-I) dan indeks validitas isi skala (IVI-S). Penilaian dalam indeks validitas
isi item (IVI-I) mengikutsertakan 3 orang penilai unuk memberikan penilaian
terhadap atribut psikologis yang diukur. Skor minimum untuk penilaian indeks
validitas isi (IVI-I) adalah 0,75. Sedangkan, penilaian indeks validitas isi skala
(IVI-S) dilakukan dengan melihat item-item yang mendapat nilai dalam kategori
agak relevan dengan nilai 3 dan sangat relevan dengan nilai 4. Penilaian indeks
validitas isi skala (IVI-S) dikatakan baik bila mencapai skor 0,90. Dalam
penelitian ini, peneliti melibatkan 3 orang penilai yang terdiri dari satu orang ahli
yang berperan sebagai expert content yaitu Bapak Prof. A. Supratiknya dan dua
teman yang juga sedang menyusun skripsi. Masing-masing penilai memberikan
penilaian mengenai relevansi item-item terkait komponen dari atribut psikologis
yang di ukur.
Hasil dari perhitungan indeks validitas isi item (IVI-I) skala persepsi
terhadap dukungan sosial suami terdapat 1 item yang mendapatkan skor 0,33 dan
6 item yang mendapatkan skor 0,66. Hasil penghitungan indeks validitas isi skala
(IVI-S) dalam penelitian ini mendapatkan skor 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
skala persepsi terhadap dukungan sosial suami memiliki validitas isi skala yang
baik sehingga dapat dilakukan uji coba.
Sedangkan, hasil dari perhitungan indeks isi item (IVI-I) skala ketabahan
pada ibu terdapat 7 item yang mendapatkan skor 0,33 dan 1 item yang
mendapatkan skor 0,66. Hasil penghitungan indeks validitas isi skala (IVI-S)
dalam penelitian ini mendapatkan skor 0,83. Hal ini menunjukkan bahwa skala
ketabahan pada ibu memiliki validitas isi skala yang cukup memadai untuk
digunakan.
4. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Item
Uji coba skala persepsi dukungan sosial suami dan skala ketabahan ibu
dengan kriteria ibu yang memiliki anak penyandang autis dan tinggal bersama
suami dilakukan pada peneliti menyebarkan kuesioner di beberapa Sekolah Luar
Biasa (SLB) khusus penyandang autis dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dapat
menangani penyandang autis. Dalam penyebarannya peneliti tidak bertemu secara
langsung dengan para subjek akan tetapi, kuesioner diberikan kepada pihak
sekolah yang menangani bagian penelitian dan kemudian pihak sekolah yang
memberikan kuesioner kepada para subjek. Peneliti perlu menunggu selama satu
minggu untuk mendapatkan kembali kuesioner yang disebarkan namun, kuesioner
yang kembali jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah kuesioner yang diberikan
kepada pihak sekolah. Peneliti memutuskan untuk menyebarkan kembali
kuesioner di lingkungan sekolah luar biasa (SLB) khusus penyandang autis tanpa
melewati pihak sekolah pada waktu pulang sekolah anak. Hal ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
peneliti selama 16 hari hingga terkumpul 47 kuesioner namun, 6 kuesioner tidak
dapat terpakai dikarenakan tidak sesuai kriteria, identitas yang tidak terisi dan
pernyataan yang terlewatkan. Sehingga jumlah kuesioner yang terpakai berjumlah
41 kuesioner.
Peneliti menggunakan skor indeks daya diskriminasi ≥ 0,20 sehingga pada
skala persepsi dukungan sosial suami, terdapat 7 item yang mendapatkan skor rit
bernilai minus dan rit ≤ 0,20 yang terdiri dari 4 item favorable dan 3 item
unfavorable. Sedangkan pada skala ketabahan ibu terdapat 11 item yang
mendapatkan skor rit bernilai minus dan rit ≤ 0,20 yang terdiri 5 item favorable
dan 6 item unfavorable.
5. Seleksi Item untuk Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami
dan Skala Ketabahan Ibu
Dalam menyusun bentuk final skala, peneliti menggunakan dua parameter
yaitu skor IVI-I dan skor rit. Adapun beberapa langkah yang dilakukan peneliti
untuk menyusun skala ke bentuk final. Pertama, peneliti menggugurkan item-item
yang mendapatkan skor rit bernilai minus dan rit ≤ 0,20. Berdasarkan langkah
pertama, peneliti menggugurkan 7 item dari skala persepsi dukungan sosial suami
dan 11 item dari skala ketabahan ibu. Kedua, peneliti menggugurkan item-item
untuk menyeimbangkan item di setiap komponen. Hal ini membuat peneliti
menggugurkan 9 item dari skala persepsi dukungan sosial suami dan 7 item dari
skala ketabahan ibu. Ketiga, peneliti memutuskan untuk menggunakan item-item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
dengan skor IVI-I = 1 dan skor rit = ≥0,20 sebagai prioritas pertama dan item-
item dengan skor IVI-I ≤0,67 dan skor rit ≥ 0,20 sebagai prioritas kedua.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bentuk final skala persepsi
dukungan sosial suami berjumlah 24 item. Sedangkan skala ketabahan ibu
berjumlah 12 item.
Tabel 4
Struktur Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami
Komponen Pernyataan Jumlah Presentase
Favorable Unfavorable
Dukungan
Emosional
1(1, .318) 9(1, .463)
17(1, .432)
2(1, .629) 10(1,
.518) 18(1, .479)
6 25%
Dukungan
Penghargaan
3(1, . 661) 11(1,
.262)
19(1, .567)
4(1, .420) 12(1,
.510)
20(1, .576)
6 25%
Dukungan
Instrumental
5(1, .303) 13(1,
.536) 21(0,66, .520)
6(1, .523) 14(0,66,
.324) 22(1, .249)
6 25%
Dukungan
Informatif
7(0,66, .444) 15(1,
.435) 23(1, .366)
8(1, .418) 16(0,66,
.570) 24(1, .573)
6 25%
Total 12 12 24 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
Tabel 5
Struktur Bentuk Final Skala Ketabahan Ibu
Komponen Pernyataan Jumlah Presentase
Favorable Unfavorable
Keterlibatan 1(1, .411) 7(1, .660) 2(1, .362) 8(0,33,
584)
4 33,33%
Pengendalian 3(1, .456) 9(1, .533) 4(1, .453) 10(1,
.501)
4 33,33%
Tantangan 5(1, .248) 11(1, .448) 6(1, .560) 12(1,
.677)
4 33,33%
Total 6 6 12 100%
6. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Skala
Dalam pemeriksaan ciri psikometrik skala terdapat dua langkah yang
dilakukan yaitu; dengan memeriksa reliabilitas skala dan daya diskriminasi skala.
a. Reliabilitas Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan Ibu
Dalam penelitian ini diperoleh dua skor reliabilitas (α) yaitu skala
persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu. Untuk skala persepsi
dukungan sosial suami memperoleh skor reliabilitas sebesar 0,872 dan untuk
skala ketabahan ibu memperoleh skor reliabilitas sebesar 0,813. Hal ini
menjelaskan bahwa dua skala dalam penelitian ini dapat dikatakan memuaskan
untuk mengukur persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu karena
batas koefisien reliabilitas minimum adalah ≥0,70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
b. Daya Diskriminasi Skala
Dalam pemeriksaan daya diskriminasi skala dilakukan dengan cara
menghitung koefisien delta Ferguson. Daya diskriminasi skala yang baik
lazimnya memiliki delta Ferguson lebih besar atau sama dengan ≥0,90. Untuk
skala persepsi terhadap dukungan sosial suami memperoleh koefisien delta
Ferguson sebesar 0,638. Hal ini menunjukan bahwa skala memiliki daya
diskriminasi yang cukup baik dan dapat digunakan. Untuk skala ketabahan ibu
memperoleh koefisien delta Ferguson sebesar 0,519. Hal ini juga menunjukan
bahwa skala memiliki daya diskriminasi yang kurang baik namun dapat
digunakan.
E. Teknik Analisis Data
Hubungan antara persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu yang
memiliki anak penyandang autis diperoleh dengan melakukan Analisis Korelasi
Spearman. Analisis Korelasi Spearman digunakan untuk mengukur hubungan
antara dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat. Analisis statistik ini adalah
alternatif pengganti dari analisis parametrik korelasi Pearson karena data tidak
terdistribusi dengan normal (Priyatno, 2012). Peneliti menggunakan analisis
korelasi Spearman dikarenakan telah melakukan uji normalitas dan mendapatkan
nilai signifikansi 0,00 (p≥0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data tidak
terdistribusi dengan normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu memeriksa kembali kesiapan
skala persepsi terhadap dukungan sosial suami dan skala ketabahan pada ibu
sebelum disebarkan. Peneliti mempersiapkan dua bentuk skala yaitu: skala
berbentuk online dan skala berbentuk manual. Selain itu peneliti juga perlu
mengurus perizinan ke beberapa sekolah luar biasa (SLB) khusus atau yang dapat
menangani anak penyandang autis yang berada di Yogyakarta. Proses perizinan
dimulai dari membuat surat permohonan izin dari Fakultas Psikologi Univesitas
Sanata Dharma yang akan disetujui oleh dekan dan dosen pembimbing. Setelah
mengurus perizinan dari fakultas, kemudian surat perizinan diteruskan ke
beberapa sekolah yang sudah ditentukan.
Penelitian berlangsung selama 5 minggu yaitu pada tanggal 14 Agustus –
18 September 2017. Pada pelaksanaan penelitian, skala berbentuk online sudah
seminggu lebih awal disebarkan daripada skala berbentuk manual. Peneliti
menyebarkan skala berbentuk online melalui media sosial yaitu: Facebook,
Instagram, Line, dan WhatsApp. Sedangkan skala berbentuk manual, peneliti
sebarkan setelah mendapatkan izin dari sekolah-sekolah dan memenuhi beberapa
persyaratan administrasi. Peneliti dibantu oleh pihak sekolah dalam penyebaran
skala berbentuk manual.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki
anak penyandang autis dan yang tinggal bersama suami. Jumlah subjek yang
mengisi skala dalam penelitian secara keseluruhan 68 orang namun, hanya 60
subjek yang datanya dapat digunakan. Hal ini dikarenakan tidak sesuai dengan
kriteria dan data yang tidak lengkap. Usia subjek yang mengisi skala penelitian ini
adalah 25 tahun – 45 tahun. Pendidikan subjek sebagian besar adalah S1 dengan
jumlah 34 orang, D3 dengan jumlah 11 orang, SMA dengan jumlah 10 orang dan
lain-lain dengan jumlah 5 orang. subjek sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah
tangga dengan jumlah 29 orang, wiraswasta dengan jumlah 18 orang, PNS dengan
jumlah 8 orang dan lain-lain dengan jumlah 5 orang. selain itu pasangan subjek
sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah 36 orang, PNS dengan
jumlah 21 orang dan lain-lain 3 orang.
C. Deskripsi Data Penelitian
Dalam deskripsi data penelitian peneliti melakukan perbandingan atau
membandingkan antara mean teoritik dan mean empiris pada variabel persepsi
terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu.
Pada deskripsi data penelitian menunjukan keseluruhan deskripsi data
penelitian dari variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan
pada ibu. Skor mean teoritik variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami
sebesar 60, sedangkan skor mean empirisnya sebesar 84,6 dengan skor SD sebesar
10,445. Selain itu skor tertinggi dari variabel persepsi terhdap dukungan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
suami sebesar 96 dan skor terendah sebesar 24. Adapun skor mean teoritik
variabel ketabahan pada ibu sebesar 30, sedangkan skor mean empirisnya sebesar
40,15 dengan skor SD sebesar 5,900. variabel ketabahan pada ibu menunjukkan
skor tertinggi sebesar 48 dan skor terendah sebesar 12.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan uji normalitas.
Dilakukannya uji normalitas adalah untuk melihat distribusi data terdistribusi
dengan normal atau tidak. Uji normalitas dikakukan menggunakan program
IBM SPSS Statistics 22 dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test.
Berdasarkan hasil dari uji normalitas yang telah dilakukan
menunjukan bahwa distribusi variabel persepsi terhadap dukungan sosial
suami dan ketabahan pada ibu tidak terdistribusi dengan normal. Hal ini
terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (p≥0,05).
b. Uji Linearitas
Peneliti melakukan uji linearitas yang bertujuan untuk mengetahui
pada variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada
ibu memiliki hubungan yang linear atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
Berdasarkan uji linearitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang linear antara kedua variabel. Hal ini terlihat dari
nilai signifikasi sebesar 0,020 (p
-
39
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara
persepsi terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu yang
memiliki anak penyandang autis. Berdasarkan hasil penelitian dengan
menggunakan korelasi spearman’s rho diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar
0,800 dan nilai signifikansi 0,000. Dari hasil ini menunjukkan bahwa korelasi
antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu
memiliki nilai koefisien korelasi positif . Dapat dikatakan semakin tinggi persepsi
terhadap dukungan sosial suami maka ketabahan pada ibu juga semakin tinggi.
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yaitu
terdapat hubungan yang positif antara persepsi terhadap dukungan sosial suami
dengan ketabahan pada ibu yang memiliki anak penyandang autis.
Dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,800 menunjukkan adanya
hubungan positif dengan tingkat hubungan yang sangat kuat antara persepsi
terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu. Selain itu hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi ibu merasa mendapatkan
dukungan sosial dari suami maka, semakin tinggi juga ketabahan pada ibu. Dari
hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa dukungan sosial dari suami adalah hal
penting untuk ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis. Hasil penelitian
ini sejalan dengan pernyataan Rodin dan Solvey (dalam Smet, 1994) bahwa
perkawinan dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang sangat
penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan positif dengan
tingkat hubungan yang kuat antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial
suami dengan ketabahan pada ibu, menjelaskan bahwa dukungan sosial yang
diterima ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis memiliki peranan
penting terhadap kondisi psikologis ibu. Hal ini sejalan dengan pernyataan Rook
(1985, dalam Smet, 1994) bahwa dukungan sosial sebagai salah satu fungsi
pertalian sosial yang akan melindungi individu dari konsekuensi stress. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan Gottlieb (1983) bahwa dukungan
yang diterima seseorang dari lingkungan sosial dapat membantunya dalam
mengendalikan stress.
Dari hasil penelitian kuatnya hubungan antara variabel persepsi terhadap
dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu menunjukkan bahwa
ketabahan pada ibu juga ikut menurun jika ibu merasa tidak mendapat dukungan
sosial dari suami. Ketabahan merupakan hal penting yang dapat membantu ibu
dalam merawat dan membesarkan anak autis. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Kobasa (dalam Dawne, dkk, 2008) bahwa ketabahan adalah atribut kepribadian
yang mencerminkan keberanian dan motivasi untuk mengatasi Stress secara
efektif dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam merawat dan
membesarkan anak autis ibu membutuhkan tingkat ketabahan yang tinggi agar
terhindar dari hal-hal negatif. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Reinhoudt
(2004) bahwa individu yang tidak memiliki ketabahan, lebih mudah melakukan
hal-hal negatif, seperti bunuh diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel
persepsi terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu yang
memiliki anak penyandang autis. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel persepsi terhadap dukungan
sosial suami dan ketabahan pada ibu dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,800
dan nilai signifikansi 0,000. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat ketabahan ibu
meningkat bila ibu merasa mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dari suami.
B. Keterbatasan dan Kendala Penelitian
Penelitian mengenai persepsi terhadap dukungan sosial suami dan
ketabahan pada ibu dengan anak autis ini memiliki beberapa keterbatasan dan
beberapa kendala. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu validitas isi skala yang
cukup memadai pada skala ketabahan ibu yang memperoleh skor 0,83 (p≥0,90).
Selain itu, daya diskriminasi skala yang cukup baik pada skala pesepsi terhadap
dukungan sosial suami yang memperoleh skor 0,638 (≥0,90). Keterbatasan
lainnya adalah daya diskriminasi skala yang kurang baik pada skala ketabahan ibu
yang memperoleh skor 0,519 (≥0,90). Sedangkan kendala dalam penelitian ini
adalah keterbatasan subjek yang membuat peneliti butuh waktu yang lama untuk
mengumpulkan data. Selain itu, tidak semua Sekolah Luar Biasa (SLB) yang
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
dapat menangani anak autis berkenan untuk mengizinkan peneliti untuk
melakukan penelitian sehingga peneliti perlu melakukan pengambilan data tanpa
izin dari sekolah di sekitar lingkungan sekolah. Kendala lainnya yaitu jumlah
partisipan yang terlibat relatif sedikit.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, serta keterbatasan
dan kendala dari penelitian mengenai persepsi terhadap dukungan sosial suami
dan ketabahan pada ibu yang memiliki anak penyandang autis. Maka peneliti
mengajukan saran:
1. Bagi keluarga yang memiliki anak penyandang autis
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara
variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu.
Maka diharapkan untuk ibu dan suami saling memberi dukungan agar ibu
memiliki ketabahan yang baik dalam merawat dan membesarkan anak autis.
2. Bagi sekolah yang dapat menangani anak autis
Keterbatasan yang ditemui peneliti yaitu sulit mendapatkan izin di
beberapa sekolah untuk dilakukannya penelitian. Diharapkan sekolah untuk lebih
membuka diri untuk memudahkan penelitian-penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
3. Penelitian selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama
diharapkan dapat memperbaiki skala ketabahan pada ibu sehingga skala memadai
untuk digunakan. Selain itu, diharapkan juga dapat memperbaiki daya
diskriminasi skala pada skala persepsi terhadap dukungan sosial suami dan skala
ketabahan pada ibu agar baik untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
DAFTAR ACUAN
Ancok, D & Suroso, F. N. (1994) Psikologi Islami : Solusi Islam atas Problem-
Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Andika, K. A. (2012) Hubungan self-efficacy dan hardiness dengan stres
pengasuhan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Skripsi.
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Aziz, A., & Fatma, A. (2013). Hubungan antara dukungan sosial dengan
penyesuaian diri orang tua yang memiliki anak autis. Skripsi. Program
Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sahid Surakarta.
Bandura, A. (1997). Self-efficacy (the exercise of control). New York: W. H.
Freeman and Company.
Bishop, G. D. (1994). Health psychology-intrgrating mind & body. Singapore:
Ally & Bacon
Dagun, S. M. (1990). Psikologi keluarga: peran ayah dalam keluarga. Jakarta:
PT. Asdi Mahasatya.
Davidoff, L. (1991). Psikologi Suatu Pengantar: Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Dawne, V., Shireen, L. R., Jillian, S., & Patricia, A. R. (2008). Longitudinal
investigation of reciprocal relationship between stress reaction and
hardiness. Personality Social Psychology Journal, 34(1), 61-73.
Fitriani, A., & Ambarini, T. K. (2013). Hubungan antara hardiness dengan tingkat
stres pengasuhan pada ibu dengan anak autis. Jurnal Psikologi Klinis dan
Kesehatan Mental, 2(2), 34-60.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Ginanjar, S.A. (2005). Panduan praktis mendidik anak autis: menjadi orang tua
istimewa. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Gottlieb, H. B. (1983). Social support strategies: guidelines for mental health
practice. California: Sage Publications.
Gravetter, F. J., & Wallnau, L. B. (2013). Statictics for the behavioral sciences.
USA: Wadsworth.
Hidayati, F. (2013). Pengaruh pelatihan “pengasuhan ibu cerdas” terhadap stres
pengasuhan pada ibu dari anak autis. Jurnal Psikologi Islam, 10(1), 29-40.
Hidayati, Z. K & Sawitri, D. R. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dengan
maternal self-efficacy pada anak autism spectrum disorder. Jurnal Empati,
6(2), 10-14.
Kusumastuti, A. N. (2014) Stres ibu tunggal yang memiliki anak autis. Jurnal
Psikologi, 2(7), 54-60.
Mangungsong, Frieda. (1998). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa. Jakarta:
LPSP3 UI.
Pamungkas, A. (2015). Pelatihan keterampilan pengasuhan autis untuk
menurunkan stres pengasuhan pada ibu dengan anak auti. Disertasi.
Magister Psikologi Profesi Universitas Ahmad Dahlan.
Peeters, Theo. (2004). Autisme: hubungan pengetahuan teoritis dan intervensi
pendidikan bagi penyandang autis. Jakarta: PT. Dian Rakyat.
Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik
dengan spss & prediksi pertanyaan pendadaran skripsi dan tesis.
Yogyakarta: Gava Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Pujiastuti, U. (2014). Hubungan antara dukungan ayah, pengetahuan ibu tentang
anak autis dan religiusitas (dimens praktik agama) dengan penerimaan
ibu terhadap anak autis. Tesis. Magister Sains Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Rahmawati, N. A., & Machmuroh, Nugroho, A. A. (2012). Hubungan antara
penerimaan diri dan dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki
anak autis di slb autis di surakarta. Skripsi. Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Reinhoudt, J. C. (2004). Factor related to aging well: the influence of optimism,
hardiness and spiritual well being on the physical health functioning of
older adult. Dissertation. The Ohio State University.
Safaria, Triantoro. (2005). Autisme: pemahaman baru untuk hidup bermakna bagi
orang tua. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sarafino, E. P. (1994). Health psychology: biopsychological interaction. New
York: John Wiley & Sons, inc
Sarason, B. R., Pierce, G. R., & Sarason, I. G. (1990). Social support: the sense of
acceptance and the role of relationship. New York: Wiley.
Sheard, M., & Golby, J. (2007). Hardiness and Undergraduate Academic Study:
The moderating role of commitment. Personality and Individual
Differences. 43(2007), 579-588.
Smeth, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Supratiknya, A. (2014) Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
Supratiknya, A. (2015) Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam
psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Syahrir, A. 18 Juli, 2012. Laju Perkembangan Autisme.
https://m.tempo.co/read/news/2012/07/18/060417730/laju-perkembangan-
autisme
Taylor, S. E. (1991). Health psychology: the science and the field. New York:
American Psychological Association.
Taylor, S. E. (2003). Health psychology (5th ed). Boston: McGraw-Hill.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. D. (1997). Social psychology. New
Jersey: Precentice Hall.
Weiss, J. (2002). Hardiness and social supports as predictor of stress in mother of
typical children, children with autism, and children with mental
retardation. SAGE Publication and The National Autistic Society, 6(1),
115-130.
Wibawa, A. G. (2014). Hubungan dukungan sosial keluarga dengan penerimaan
diri ibu anak autis di sdlb-b dan autis tpa (taman pendidikan dan asuhan)
kecamatan patrang kabupaten jember. Skripsi. Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://m.tempo.co/read/news/2012/07/18/060417730/laju-perkembangan-autismehttps://m.tempo.co/read/news/2012/07/18/060417730/laju-perkembangan-autisme
-
48
LAMPIRAN 1. SKALA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL
SUAMI DAN KETABAHAN PADA IBU UNTUK UJI COBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
SKALA PENELITIAN
Disusun oleh :
Yoverdi Prayugo
119114002
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
PENGANTAR
Dengan hormat,
Saya Yoverdi Prayugo, mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma
semester akhir yang sedang menempuh tugas akhir yang berjudul “Hubungan
Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan Pada Ibu Yang
Memiliki Anak Penyandang Autis”. Saya mengharapkan kesediaan ibu mengisi
skala penelitian yang saya buat.
Terdapat dua bagian dari skala penelitian ini yaitu bagian I dan bagian II.
Skala penelitian bagian I terkait dengan dukungan sosial yang diberikan suami
dan bagian II terkait dengan ketabahan. Dalam menjawab pernyataan pada skala
penelitian ini tidak ada jawaban benar dan salah. Diharapkan aibu menjawab
dengan sejujur-jujurnya sesuai kondisi ibu saat ini dan pastikan tidak ada
pernyataan yang terlewati.
Sebelum menjawab pernyataan pada skala penelitian ini diharapkan ibu
mengisi identitas pribadi. Hasil dari skala penelitian dan identitas pribadi ibu
bersifat rahasia. Terima kasih atas kesediaan ibu untuk mengisi kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
IDENTITAS DIRI
Nama/Inisial :
Usia :
Pedidikan terakhir :
Pekerjaan :
Usia anak :
Jenis kelamin anak : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan *beri tanda
centang (√)
Jenjang pendidikan an