HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP ...repository.usd.ac.id/30910/2/119114002_full.pdfSalah satu cara...

84
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DAN KETABAHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK PENYANDANG AUTIS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: Yoverdi Prayugo 119114002 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP ...repository.usd.ac.id/30910/2/119114002_full.pdfSalah satu cara...

  • i

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL

    SUAMI DAN KETABAHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK

    PENYANDANG AUTIS

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

    Disusun Oleh:

    Yoverdi Prayugo

    119114002

    PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    2018

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN MOTTO

    Jika kita masih mampu berdiri janganlah duduk terlalu lama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL

    SUAMI DAN KETABAHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK

    PENYANDANG AUTIS

    Yoverdi Prayugo

    ABSTRAK

    Ada berbagai macam fenomena gangguan perkembangan yang terjadi pada anak,

    salah satunya adalah autisme. Anak yang lahir dan didiagnosis mengalami

    gangguan autis secara langsung dapat memengaruhi kondisi psikologis orangtua

    khususnya ibu. Keterbatasan pada anak autis menjadi stressor bagi ibu karena

    anak autis membutuhkan perawatan secara terus-menerus seperti memberikan

    perhatian, energi, dan pengeluaran ekstra. Stress yang dialami ibu dalam merawat

    anak autis dapat membuat ibu melakukan hal-hal negatif. Sehingga ibu

    membutukhan tingkat ketabahan yang tinggi dalam merawat anak autis agar

    terhindar dari hal-hal negatif. Salah satu cara yang dapat meningkatkan ketabahan

    pada ibu adalah dukungan sosial dari suami. penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial suami dan

    ketabahan pada ibu. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 60 dengan kriteria ibu

    yang memiliki anak penyandang autis dan tinggal bersama suami. Instrumen

    dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek dari dukungan sosial dan

    ketabahan. Skor untuk Validitas Isi-Item skala persepsi terhadap dukungan sosial

    suami berjumlah 0,93 (>0,90). Hal ini menunjukan bahwa skala tersusun dengan

    baik. Sedangkan, skor Validitas Isi-Item ketabahan pada ibu 0,83 (>0,90). Hal ini

    menunjukan bahwa skala cukup untuk mengukur ketabahan pada ibu. Hasil

    penelitian ini adalah terjadi hubungan positif yang kuat antara persepsi terhadap

    dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu.

    Kata kunci : dukungan sosial suami, ketabahan ibu, autisme

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    RELATION BETWEEN THE PERCEPTION OF HUSBAND’S SOCIAL

    SUPPORT AND MOTHER’S HARDINESS WITH AUTISM CHILDREN

    Yoverdi Prayugo

    ABSTRACT

    There are various kinds of developmental disorder phenomenon that occurs in

    children, one of them is autism. Children born and diagnosed with autism can

    directly affect the psychological condition of parents, especially mothers.

    Limitations in children with autism become stressors for mothers because autistic

    children need ongoing care such as giving extra attention, energy, and spending.

    Stress experienced by the mother in caring for children with autism can make

    mothers do negative things. So the mother need high level of hardiness in caring

    for children with autism in order to avoid the negative things. One of the ways

    that can improve mother's Hardiness is the social support of the husband. this

    study aims to determine the relationship between perceptions of husband's social

    support and hardiness in the mother. Subjects in this study amounted to 60 with

    the criteria of mothers who have children with autism and living with their

    husbands. The instruments in this study are based on aspects of social support

    and hardiness. Scores for Content-Item Validity of perception on the husband's

    social support scale amounted to 0.93 (p>0.90). This shows that the scale is well

    structured. Meanwhile, the scores for Content-Item Validity of hardiness on the

    mother scale 0.83 (p>0.90). This shows that the scale is sufficient to measure

    mother's hardiness. The results of this study is a strong positive relationship

    between perceptions of husband's social support and hardiness in the mother.

    Keywords: husband's social support, mother's hardiness, autism

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang senantiasa

    menyertai saya selama proses pengerjaan skripsi hingga akhirnya saya dapat

    menyelesaikannya dengan baik. Skripsi saya yang berjudul “Hubungan antara

    Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan pada Ibu yang

    Memiliki Anak Penyandang Autis” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh

    gelar sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma.

    Selama proses pengerjaan skripsi, saya menyadari bahwa banyak pihak yang

    berperan serta membantu dan mendukung saya sehingga saya dapat

    menyelesaikan skripsi dengan baik. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1. Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang selalu menyertai saya selama proses

    pengerjaan skripsi hingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

    2. Ayah, Cacapie, Bang Yovi, Lopan dan Dinda yang selalu sabar menghadapi

    tingkah laku saya dan selalu memberikan dukungan kepada saya selama

    mengerjakan skripsi.

    3. Alm. Ibu yang selalu mendorong anak-anaknya untuk menempuh pendidikan

    yang tinggi.

    4. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi., Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi

    Universitas Sanata Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    5. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M. App. Psych., Ph. D. selaku Kepala

    Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

    memberikan perhatian dan selalu memberi dukungan kepada semua

    mahasiswa (i) dalam proses pengerjaan skripsi.

    6. Bapak Prof. A. Supratiknya, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik,

    dosen pembimbing skripsi dan dosen penguji skripsi yang memberikan

    waktu, tenaga, dan pikiran untuk selalu memberikan ilmu dan membimbing

    saya selama kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

    7. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si. dan Ibu Diana Permata Sari, P.Psi., M.Sc. selaku

    dosen penguji skripsi yang telah bersedia untuk menguji dan memberi banyak

    masukan kepada saya.

    8. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah

    memberikan ilmu dalam proses perkuliahan.

    9. Seluruh Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang turut

    banyak membantu dalam kelancaran perkuliahan dan penyususnan skripsi.

    10. Bibi Susan dan Gisa telah menjadi orangtua dan saudari saya selama di

    Yogyakarta.

    11. Cherry dan Bella telah menjadi saudari terbaik, alaram terbaik, pendengar

    terbaik, pemberi saran terbaik, dan pemberi bahu terbaik.

    12. Ratih, Dea dan Falent telah menjadi kakak-kakak terbaik yang selalu

    membantu dan mendukung saya selama mengerjakan skripsi.

    13. Vita dan Edo telah menjadi saudari dan saudara dalam senang dan sedih.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    14. Muhammad Faisal Rahman S. Farm yang senantiasa selalu membantu dan

    menemani saya dalam hal apapun walaupun tanpa diminta telebih dahulu.

    15. Teddy Fernando Noor yang selalu mendukung saya dalam akademik dan

    menjadi penasihat terbaik.

    16. Grup Anak-anak Profesor (Cicik Vania, Maria, Tama, Fitria, Pika, Ria dan

    Rikjan) yang menjadi tempat saya untuk meminta bantuan dalam

    mengerjakan skripsi.

    17. Tengger Psikologi A khususnya Retha, Mega, Novia, dan Paskha yang

    menjadi teman-teman seperjuangan selama kuliah di Fakultas Psikologi

    Universitas Sanata Dharma.

    18. Seluruh responden yang sangat membantu saya hingga saya dapat

    menyelesaikan skripsi dengan baik.

    19. Seluruh pihak yang telah membantu saya hingga saya dapat menyelesaikan

    skripsi dengan baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

    HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iii

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ v

    ABSTRAK ............................................................................................................. vi

    ABSTRACT .......................................................................................................... vii

    HALAMAN PERSYARATAN PERSETUJUAN ............................................... viii

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

    DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

    BAB I ...................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

    C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

    D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

    Bab II ....................................................................................................................... 9

    TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 9

    A. Ketabahan ..................................................................................................... 9

    1. Pengertian Ketabahan ............................................................................... 9

    2. Aspek Ketabahan .................................................................................... 10

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketabahan ...................................... 11

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    B. Dukungan Sosial ........................................................................................ 13

    1. Pengertian Dukungan Sosial .................................................................. 13

    2. Aspek-aspek Dukungan Sosial ............................................................... 15

    C. Kondisi Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis .............. 16

    D. Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan

    Ketabahan pada Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis........................... 16

    E. Hipotesis ..................................................................................................... 19

    BAB III ................................................................................................................. 20

    METODE PENELITIAN ...................................................................................... 20

    A. Jenis dan DesainPenelitian ......................................................................... 20

    B. Variabel Penelitian ..................................................................................... 20

    1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami ........................................... 21

    2. Ketabahan pada Ibu ................................................................................ 22

    C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 23

    D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23

    1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Skala Ketabahan

    pada Ibu.......................................................................................................... 24

    2. Eksplikasi Konstruk ............................................................................... 25

    3. Pemeriksaan Validitas Isi ....................................................................... 29

    4. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Item ........................................................ 30

    5. Seleksi Item untuk Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami

    dan Skala Ketabahan Ibu ............................................................................... 31

    6. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Skala ...................................................... 33

    E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34

    BAB IV ................................................................................................................. 35

    HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 35

    A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 35

    B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................... 36

    C. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 36

    D. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    1. Uji Asumsi .............................................................................................. 37

    2. Uji Hipotesis ........................................................................................... 38

    E. Pembahasan ................................................................................................ 39

    BAB V ................................................................................................................... 41

    PENUTUP ............................................................................................................. 41

    B. Keterbatasan dan Kendala Penelitian ......................................................... 41

    C. Saran ........................................................................................................... 42

    DAFTAR ACUAN ............................................................................................... 44

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Penskoran Jawaban Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami

    dan Ketabahan pada Ibu ........................................................................................ 25

    Tabel 2. Blue Print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami ................ 27

    Tabel 3. Blue Print Skala Ketabahan pada Ibu ..................................................... 28

    Tabel 4. Struktur Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami .............. 32

    Tabel 5. Struktur Bentuk Final Skala Ketabahan Ibu ........................................... 33

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan

    Pada Ibu Untuk Uji Coba ...................................................................................... 48

    LAMPIRAN 2. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan

    Pada Ibu Final ....................................................................................................... 57

    LAMPIRAN 3. Tabel Ivi-I Dan Rit, Tabel Perbandingan Mean Teoritis Dan

    Empiris Variabel Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan Pada

    Ibu, Tabel Uji Normalitas Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial

    Suami Dan Ketabahan Pada Ibu, Tabel Uji Linearitas Hubungan Antara Persepsi

    Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan Pada Ibu, Tabel Korelasi

    Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami Dan Ketabahan

    Pada Ibu ................................................................................................................. 64

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dunia psikologi dan kedokteran mencatat munculnya berbagai gangguan

    perkembangan pada proses tumbuh kembang seorang anak. Salah satu yang

    menjadi perhatian umum adalah gangguan perkembangan yang disebut dengan

    autisme. Kanner (dalam Safaria, 2005) mendeskripsikan autisme sebagai

    ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa yang

    ditunjukkan dengan penguasaan yang tertunda, echolalia, pembalikan kalimat,

    adanya aktivitas bermain yang repetitif dan stereotipik, rute ingatan yang kuat dan

    keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkunganya.

    Selain itu, Safaria (2005) mengemukakan bahwa anak yang mengalami gangguan

    autisme menunjukkan tiga ciri utama, yaitu kurangnya respon terhadap orang lain,

    mengalami kendala berat dalam kemampuan komunikasi dan memunculkan

    respon yang aneh terhadap berbagai aspek di lingkungan sekitarnya.

    Menurut UNESCO pada tahun 2011 terdapat 35 juta orang penyandang

    autis di seluruh dunia dengan prevalensi 6 dari 1000 orang. Di Indonesia, belum

    ada data yang pasti mengenai jumlah penyandang autis. Namun, Badan Pusat

    Statistik pada tahun 2010 menyebutkan jumlah penyandang autis diperkirakan

    mencapai 2,4 juta orang. Pada tahun tersebut jumlah penduduk Indonesia

    mencapai 237,5 juta orang dengan laju pertumbuhan 1,14%. Jumlah penyandang

    autis di Indonesia diperkirakan mengalami penambahan sekitar 500 orang setiap

    tahun (Syahrir, 2012).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Anak yang didiagnosis mengalami autisme secara langsung dapat

    memengaruhi kondisi psikologis orangtua. Ginanjar (2005) mengemukakan

    bahwa kehadiran anak autis di dalam suatu keluarga akan menyebabkan

    perubahan yang cukup besar dalam berbagai aspek kehidupan keluarga tersebut.

    Reaksi yang ditunjukkan para orangtua di antaranya muncul perasaaan shock,

    sedih, kecewa, merasa bersalah, mengalami goncangan batin dan tidak

    mempercayai kecacatan yang diderita anaknya (Mangunsong, 1998).

    Dalam merawat anak autis, figur ibu memiliki peran penting karena anak

    autis memiliki beberapa keterbatasan sehingga membutuhkan perawatan secara

    terus-menerus. Ibu harus memberikan perhatian, energi, dan pengeluaran ekstra

    dalam merawat anak autis. Perawatan yang dilakukan secara terus-menerus

    bertujuan untuk mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan dewasanya

    sehingga bisa terintegrasi dalam masyarakat dengan sebaik mungkin (Peeters,

    2004).

    Burrows (dalam Rahmawati, Machmuroh & Nugroho, 2012) menyebutkan

    bahwa ibu yang memiliki anak autis membutuhkan usaha untuk mengatasi

    permasalahan yang sering muncul ketika menghadapi perilaku anaknya jika ingin

    terhindar dari stress. Hal ini menjelaskan bahwa perilaku pada anak autis dapat

    menjadi stressor bagi ibu. Weiss (dalam Fitriani & Ambarini, 2013) mengatakan

    bahwa peran dari faktor individu dalam memoderasi stres terfokus pada atribut

    kepribadian yakni hardiness. Hal ini menjelaskan bahwa ibu membutuhkan

    ketabahan dalam mengatasi stress yang muncul dari perilaku anak autis. Kobasa

    (dalam Dawne, Shirenne, Jillian & Patricia, 2008) mengatakan bahwa ketabahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    adalah atribut kepribadian yang mencerminkan keberanian dan motivasi untuk

    mengatasi stress secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penelitian

    secara khusus mendalami isu mengenai ibu dalam merawat anak autis. Penelitian

    yang dilakukan Hopes & Harris (dalam Aziz dan Fatma, 2013); Phelps,

    McCammon, Wuensch dan Golden (dalam Pamungkas, 2015); Tomanik, Harris

    dan Hawkins (dalam Pamungkas, 2005); Weiss, (2002) menemukan bahwa ibu

    dengan anak penyandang autis mempunyai tingkat stress yang lebih tinggi.

    Kobasa (dalam Bishop, 1994) mengatakan bahwa orang yang tabah

    menunjukkan adanya beberapa aspek ketabahan yaitu: komitmen, kontrol, dan

    tantangan. Komitmen merupakan kecenderungan untuk terlibat penuh terhadap

    apapun yang sedang dilakukan. Kontrol merupakan kecenderungan untuk

    menerima dan percaya ketika berhadapan pada situasi yang mengancam, individu

    dapat mengontrol dan mengatasi masalah dengan memengaruhi kejadian

    menggunakan pengalaman hidup yang dimiliki. Tantangan merupakan

    kecenderungan individu untuk memandang suatu perubahan bukan sebagai suatu

    ancaman tetapi sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi perkembangan

    dirinya dan memandang tantangan sebagai sesuatu yang menyenangkan.

    Reinhoudt (2004) menambahkan bahwa individu yang tidak memiliki

    ketabahan lebih mudah melakukan hal-hal negatif seperti bunuh diri. Individu

    yang tidak memiliki ketabahan dalam diri cenderung memiliki kecemasan yang

    tinggi, dan ini berdampak pada kondisi psikologis seseorang.

    Dalam rangka mengatasi hal-hal negatif yang terjadi pada ibu, peran dari

    lingkungan sangatlah penting karena manusia sebagai makhluk sosial pasti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    membutuhkan orang lain dalam menghadapi masalah-masalah hidupnya. Rook

    (dalam Smet, 1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai salah satu fungsi

    pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan

    interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stress. Taylor

    (1997) membedakan adanya empat bentuk dukungan sosial yaitu: dukungan

    emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan

    informatif. Dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam

    bentuk afeksi, kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan atau

    didengarkan. Dukungan penghargaan diwujudkan dengan ungkapan positif

    (penghargaan), dorongan untuk maju, persetujuan atas gagasan atau perasaan

    individu. Dukungan instrumental meliputi dukungan yang berbentuk bantuan

    langsung dari orang lain. Dukungan informatif diperoleh melalui bentuk-bentuk

    nasihat, usulan, saran, petunjuk, dan informasi dalam menangani masalah. Dari

    beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial mempunyai

    empat aspek yaitu, aspek perhatian emosional, aspek informasi, aspek

    instrumental, dan aspek penilaian. Gottlieb (1983) mengemukakan bahwa

    dukungan yang diterima seseorang dari lingkungan sosial dapat membantunya

    dalam mengendalikan stress. Dukungan sosial ini dapat berasal dari berbagai

    sumber yang berbeda, seperti pasangan, keluarga, sahabat, relasi kerja, dokter,

    atau perkumpulan (Sarafino, 1994).

    Orang terdekat dalam keluarga yang membantu ibu dalam merawat dan

    membesarkan anak autis adalah suaminya. Rodin dan Solvey (dalam Smet, 1994)

    menyatakan bahwa perkawinan dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    yang paling penting. Cullington (dalam Taylor, 1991) menyatakan bahwa salah

    satu sumber dukungan sosial adalah kasih sayang suami-istri. Taylor (1991)

    menyatakan bahwa upaya yang dilakukan keluarga dan suami dapat memberikan

    semangat dan dapat menjadi salah satu jalan keluar yang positif bagi istri sehingga

    dapat menghadapi suatu masalah dengan tenang terhadap beban penderitaan yang

    dialami.

    Dampak dukungan sosial terhadap ibu tergantung pada cara ibu

    mempersepsikan dukungan sosial yang diterimanya. Sarason, Pierce & Sarason

    (1990) mengungkapkan bahwa dukungan sosial dapat berpengaruh positif bagi

    kesehatan mental dan penyesuaian diri seseorang jika dukungan itu dipersepsikan

    sebagai bantuan.

    Beberapa penelitian dengan subjek ibu yang memiliki anak penyandang

    autis umumnya meneliti mengenai tingkat stress dan cara mengatasi stress pada

    ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis. Penelitian terdahulu sebagian

    besar mengaitkan stress dan cara mengatasi stress pada ibu yang memiliki anak

    autis dengan variabel lain, misalnya penerimaan diri, dukungan sosial, ketabahan,

    (Fitriani & Ambarini, 2013; Pujiastuti, 2014; Rahmawati, Machmuroh &

    Nugroho, 2012; Wibawa, 2014). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil

    yang serupa, yaitu tingkat stress pada ibu yang memiliki anak penyandang autis

    dapat berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat stress yang dialami ibu

    dalam membesarkan dan merawat anak autis dapat dikurangi atau diatasi.

    Beberapa penelitian lain yang memberikan perlakuan atau eksperimen

    pada ibu yang memiliki anak autis untuk mengurangi tingkat stress (Hidayati,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    2013; Pamungkas, 2015). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa

    pelatihan-pelatihan mengenai merawat anak autis dapat mengurangi tingkat stress

    pada ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis.

    Adapun penelitian dengan subjek yang sama namun hanya menggunakan

    satu variabel mengenai stress yang dialami ibu tunggal dalam merawat dan

    membesarkan anak autis (Kusumastuti, 2014) menunjukkan bahwa ibu tunggal

    dengan anak autis merasa stress karena memikul beban hidup secara keseluruhan.

    Dari sebagian besar penelitian di atas ditemukan persamaan masalah

    umum yang dialami para ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis.

    Masalah umum tersebut berasal dari kondisi psikologis yang mengalami stress.

    Stress yang dialami ibu menjadi titik fokus penelitian-penelitian sebelumnya. Hal

    ini akan menjadi masalah utama yang dihadapi para ibu yang memiliki anak

    penyandang autis. Para peneliti membahas mengenai stress dan cara mengatasinya

    dengan mengaitkan stress dan beberapa variabel. Dari segi variabel, sebagian

    besar penelitian mengaitkan stress yang dialami ibu dengan dukungan sosial dan

    penerimaan diri. Dari segi subjek, sebagian besar penelitian menggunakan subjek

    dengan jumlah yang relatif sedikit. Hal ini disebabkan karena ketersediaan subjek

    yang terbatas.

    Dari beberapa hal di atas peneliti akan meneliti mengenai cara ibu

    menanggulangi stress dengan ketabahan dan mengaitkan ketabahan dengan

    persepsi terhadap dukungan sosial suami. Untuk mendapatkan jumlah subjek yang

    lebih banyak peneliti membuat dua bentuk kuesioner yaitu kuesioner manual dan

    kuesioner online. Subjek dalam penelitian memiliki kriteria sebagai berikut: ibu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    yang memiliki anak penyandang autis, anak ibu bersekolah di sekolah luar biasa

    (SLB) dan tinggal bersama suami. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah

    dengan memberikan subjek kuesioner atau daftar pertanyaan yang berisi skala dari

    variabel-variabel yang telah ditentukan.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

    diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: apakah ada hubungan antara persepsi

    terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu yang memiliki anak

    penyandang autis?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

    persepsi terhadap dukungan sosial yang diberikan suami dan ketabahan pada ibu

    yang memiliki anak penyandang autis.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah gagasan di bidang ilmu

    psikologi yang berfokus pada pembahasan mengenai dukungan sosial dan

    ketabahan orang tua yang memiliki anak penyandang autis. Selain itu, penelitian

    ini diharapkan dapat digunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian

    selanjutnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    2. Manfaat Praktis

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orangtua yang

    memiliki anak penyandang autis untuk saling bahu-membahu memberikan

    dukungan agar dapat mengurangi tekanan dari masalah yang dihadapi dalam

    merawat anak autis

    3. Manfaat Kebijakan

    Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada lembaga

    atau organisasi tertentu untuk membantu miningkatkan kesadaran mengenai

    pentingnya saling memberikan dukungan untuk orangtua dalam merawat dan

    membesarkan anak penyandang autis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan mengenai ketabahan beserta

    aspek-aspek dari ketabahan. Peneliti juga akan menjelaskan mengenai dukungan

    sosial suami beserta aspek-aspeknya. Selain itu pada bagian akhir peneliti akan

    menjelaskan mengenai hubungan antara persepsi dukungan sosial suami dan

    ketabahan ibu yang memiliki anak penyandang autis.

    A. Ketabahan

    1. Pengertian Ketabahan

    Kobasa (dalam Smet, 1994) mengemukakan bahwa hardiness atau hardy

    personality adalah ketabahan. Kepribadian hardiness merupakan karakteristik

    kepribadian yang mempunyai sumber perlawanan di saat individu menemui suatu

    kejadian yang mengancam serta dapat menyesuaikan kejadian tersebut secara

    tepat dan efektif. Kepribadian ketabahan mempunyai serangkaian ciri atau sikap

    yang membuat individu tahan terhadap tekanan karena karakteristik kepribadian

    ini menunjukkan adanya pengendalian, keterlibatan, dan menyukai tantangan.

    Kobasa (dalam Dawne, dkk, 2008) mengatakan bahwa ketabahan adalah

    atribut kepribadian yang mencerminkan keberanian dan motivasi untuk mengatasi

    stress secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Ketabahan dicirikan antara

    gabungan dari komitmen, kontrol, dan tantangan. Komitmen merupakan

    kecenderungan untuk terlibat penuh terhadap apapun yang sedang dilakukan.

    9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Kontrol diri merupakan kecenderungan untuk mengembangkan kemampuan yang

    ada dalam diri yang merupakan pemikiran bahwa mereka dapat mempengaruhi

    peristiwa yang terjadi. Tantangan merupakan kecenderungan untuk memandang

    perubahan sebagai suatu perubahan bukan sebagai suatu ancaman.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketabahan merupakan

    tipe kepribadian yang dicirikan dengan dimilikinya kemampuan yang berfungsi

    sebagai sumber perlawanan di saat individu dihadapkan pada suatu masalah.

    2. Aspek Ketabahan

    Kobasa (dalam Bishop, 1994) mengatakan bahwa orang yang tabah

    menunjukan adanya komitmen, kontrol, dan tantangan. Aspek ketabahan antara

    lain:

    A. Komitmen

    Merupakan kecenderungan untuk terlibat penuh terhadap apapun yang

    sedang dilakukan. Individu yang memiliki ketabahan akan percaya pada diri

    sendiri dan percaya pada apa yang mereka lakukan.

    B. Kontrol

    Merupakan kecenderungan untuk menerima dan percaya ketika

    berhadapan pada situasi yang mengancam, individu dapat mengontrol dan

    mengatasi masalah dengan mempengaruhi kejadian menggunakan pengalaman

    hidup yang dimiliki. Individu dengan kontrol yang tinggi lebih optimis dan lebih

    berhasil dalam mengatasi masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    C. Tantangan

    Merupakan kecenderungan individu untuk memandang suatu perubahan

    bukan sebagai suatu ancaman tetapi sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi

    perkembangan dirinya dan memandang tantangan sebagai sesuatu yang

    menyenangkan. Individu yang memiliki tantangan yang kuat jika menghadapi

    masalah akan memiliki perasaan yang positif terhadap perubahan dan mencari

    sumber yang akan membuatnya untuk memecahkan masalah.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

    ketabahan yaitu kontrol, komitmen, dan tantangan. Individu yang memiliki

    ketabahan cenderung memiliki tiga aspek tersebut.

    3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketabahan

    Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketabahan, antara

    lain:

    a. Usia

    Menurut Davidoff (1991) mengatakan bahwa setiap usia memiliki

    kemampuan berpikir dan beradaptasi yang berbeda-beda. Tingkat usia dewasa

    memiliki keterampilan kognitif yang lebih baik sehingga individu tersebut tidak

    mudah menyerah dan putus asa apabila dihadapkan pada suatu masalah dan

    menjadikannya sebagai tantangan dalam hidup.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    b. Jenis Kelamin

    Menurut Davis dan Cartes (dalam Fitriani & Ambarini, 2013) menyatakan

    bahwa tingkat stress pengasuhan dan simtom depresi lebih tinggi dialami oleh ibu

    dari pada ayah dengan anak autis.

    c. Pendidikan

    Menurut Reindoudt (2004) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

    pendidikan orang tua maka akan semakin tabah dalam menghadapi suatu masalah

    karena kemampuan berpikir yang semakin kompleks.

    d. Religiusitas

    Menurut Ancok dan Suroso (1994) menyatakan bahwa seseorang yang

    memiliki sikap religius yang baik maka individu tersebut memiliki sikap mental

    yang positif dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan, selalu

    penuh keyakinan dan keberhasilan dalam hidup.

    Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketabahan

    dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: usia, jenis kelamin, pendidikan dan

    religiusitas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    B. Dukungan Sosial

    1. Pengertian Dukungan Sosial

    Gore (dalam Gottlieb, 1983) mengatakan dukungan sosial merupakan

    suatu pengukuran atas persepsi seseorang tentang dukungan sosial yang diterima

    individu dari suami, teman, orang sekitarnya dan bagaimana orang-orang tersebut

    membantu individu yang bersangkutan. Apakah menurut individu tersebut orang-

    orang mendukung dia atau tidak. Dukungan sosial membuat seseorang percaya

    bahwa ia diperhatikan dan disayangi.

    Gottlieb (1983) mengemukakan dukungan sosial adalah dukungan yang

    terdiri dari informasi verbal dan non-verbal, bantuan yang nyata yang diberikan

    oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya dan

    hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada

    tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh

    dukungan sosial, secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat

    saran atau kesan yang menyenangkan dirinya.

    Rook (dalam Smet, 1994) mendefinisikan dukungan sosial sebagai salah

    satu fungsi pertalian sosial yang menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari

    hubungan interpersonal yang akan melindungi individu dari konsekuensi stress.

    Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,

    diperhatikan, timbul rasa percaya diri, dan kompeten. Tersedianya dukungan

    sosial akan membuat individu merasa dicintai, dihargai, dan menjadi bagian dari

    kelompok.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Bishop (dalam Taylor, 2003) mengemukakan bahwa dukungan sosial

    dapat diperoleh dari pasangan (suami-istri), anak-anak, anggota keluarga yang

    lain, dari teman, profesional, komunitas atau masyarakat, atau dari kelompok

    dukungan sosial. Selain itu, Cobb’s (dalam Gottlieb, 1983) mengemukakan bahwa

    dukungan sosial yang diberikan seorang suami kepada istrinya akan

    mempersiapkan persepsi istri bahwa ia menerima afek positif, menerima bantuan

    dan peneguhan. Dukungan informasi menuntun istri untuk percaya bahwa suami

    mencintai dan memperhatikan dirinya, suami menghargainya. Cobb’s

    menyimpulkan bahwa dukungan sosial suami merupakan bentuk orientasi

    subjektif dari istri.

    Dari definisi-definisi di atas, disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah

    persepsi seseorang tentang dukungan atau bantuan yang berasal dari suami,

    teman, ataupun rekan kerja. Bantuan yang diterima oleh individu berupa bantuan

    secara verbal atau non-verbal.

    Dukungan sosial suami adalah penilaian istri tentang dukungan atau

    bantuan dari suami secara verbal atau non-verbal seperti bantuan secara

    emosional, penghargaan, instrumental dan informatif. Dengan adanya bantuan

    dari suami, istri merasa suami mencintainya, menghargainya dan memperhatikan

    dirinya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    2. Aspek-aspek Dukungan Sosial

    Taylor (1997) membedakan adanya empat bentuk dukungan sosial, yaitu:

    a. Dukungan Emosional

    Bentuk dukungan sosial ini dapat meliputi dukungan yang diwujudkan

    dalam bentuk afeksi, kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan atau

    didengarkan, misalnya komunikasi dengan umpan-balik antara ibu dengan orang-

    orang yang dianggapnya penting.

    b. Dukungan Penghargaan

    Bentuk dukungan sosial ini diwujudkan dengan ungkapan positif

    (penghargaan), dorongan untuk maju, persetujuan atan gagasan atau perasaan

    individu, misalnya dukungan terhadap pilihan ibu untuk memecahkan

    masalahnya.

    c. Dukungan Instrumental

    Bentuk dukungan sosial ini meliputi dukungan yang terbentuk bantuan

    langsung dari orang lain, misalnya bantuan materi, tenaga, dan waktu.

    d. Dukungan Informatif

    Bentuk dukungan ini diperoleh melalui bentuk-bentuk nasihat, usulan,

    saran, petunjuk, dan informasi dalam menangani masalah, misalnya informasi dari

    media massa dan saran dari dokter atau psikolog.

    Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial

    mempunyai empat aspek yaitu, aspek perhatian emosional, aspek informasi, aspek

    instrumental, dan aspek penilaian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    C. Kondisi Psikologis Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis

    Davis dan Cartes (dalam Fitriani & Ambarini, 2013) menyatakan bahwa

    tingkat stress pengasuhan dan simtom depresi lebih tinggi dialami oleh ibu dari

    pada ayah dengan anak autis. Hal ini menunjukkan bahwa peran orangtua

    khususnya ibu dalam mengasuh anak autis tidaklah mudah, banyak tantangan

    yang harus dihadapi yang bisa menjadi faktor munculnya stress pengasuhan.

    Menurut Hopes dan Harris (dalam Aziz & Fatma, 2015) menyatakan

    bahwa seorang ibu dengan anak autis akan mengalami stress yang lebih besar dari

    pada ibu dengan anak yang mengalami keterbelakangan mental karena

    hilangannya respon interpersonal pada anak-anak autis tersebut.

    D. Hubungan antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan

    Ketabahan pada Ibu yang Memiliki Anak Penyandang Autis

    Sarason dkk (1990) menyatakan bahwa adanya perhatian dari keluarga

    dapat menjadi faktor pendukung ibu agar lebih tabah dalam merawat anak.

    Dukungan sosial menyebabkan individu merasa dirinya diperhatikan, dicintai,

    dihargai, dan diterima sebagai anggota kelompok sosial. Dukungan sosial ini

    sendiri lebih banyak ditentukan oleh persepsi individu terhadap dukungan yang

    diberikan oleh orang-orang di sekitarnya dan bukan terhadap dukungan yang

    tersedia. Persepsi individu terhadap adanya dukungan sosial sangat dipengaruhi

    oleh persepsinya terhadap orang-orang yang memberi dukungan kepadanya.

    Termasuk dalam hal ini adalah dukungan yang diberikan suami. Dukungan sosial

    yang diberikan oleh suami akan menjadi penilaian bagi istri atau ibu dengan anak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    penyandang autis merasa didukung secara sosial atau tidak. Gladieux (dalam

    Dagun, 1990) mengemukakan bahwa suami adalah orang pertama dan utama

    dalam memberi dukungan kepada istri sebelum pihak lain turut memberi

    dukungan. Dukungan suami sangat berarti bagi istri sehingga dapat memberikan

    kekuatan bagi istri dan menumbuhkan pengharapan.

    Dukungan sosial dapat berupa dukungan secara emosional, instrumental,

    penghargaan dan informatif. Dengan berbagai bentuk dukungan sosial, individu

    yang menerima dukungan sosial cenderung meningkatkan keyakinan akan

    kemampuannya. Adanya suatu keadaan dimana individu diyakini oleh orang lain

    maka akan berpengaruh pada efikasi diri. Bandura (1997) mendefinisikan efikasi

    diri sebagai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk

    mengorganisasikan dan melaksanakan serangkaian tindakan yang dibutuhkan

    untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

    dilakukan oleh Hidayati dan Sawitri (2017) bahwa dukungan sosial memiliki

    hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial dengan maternal self-

    efficacy pada ibu yang memiliki anak penyandang autis.

    Ciri dari individu yang memiliki efikasi diri tinggi cenderung terlibat

    dalam kegiatan yang sulit dan menerima tantangan karena yakin akan kemampuan

    dalam dirinya. Hal ini senada dengan Bandura (1997) yang menyatakan bahwa

    efikasi diri mempengaruhi seberapa besar usaha dan ketahanan individu dalam

    menghadapi kesulitan. Individu dengan efikasi diri tidak akan merasa kesulitan

    untuk memotivasi diri dan tidak akan mudah menyerah ketika menemui situasi

    yang sulit. Salah satu aspek dari efikasi diri adalah ketahanan. Individu yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    memiliki keyakinan yang kuat dan ketekunan dalam usaha yang akan dicapai

    meskipun terdapat kesulitan dan rintangan. Individu yang memiliki efikasi diri

    yang tinggi akan cenderung pantang menyerah, ulet, dalam meningkatkan

    usahanya walaupun menghadapi rintangan dibandingkan dengan individu yang

    memiliki efikasi diri yang rendah. Sehingga dapat diketahui bahwa karakteristik

    orang yang mendapatkan persuasi sosial akan menunjukan sikap pantang

    menyerah dan memiliki keyakinan terhadap kemampuan untuk menghadapi

    tantangan dan rintangan. Sikap pantang menyerah dalam menghadapi tantangan

    dan rintangan merupakan ciri dari orang dengan ketabahan yang tinggi. Sehingga

    dapat dikatakan individu dengan efikasi diri yang tinggi cenderung membuat

    individu semakin tabah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Andika (2012) bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara self-

    efficacy dan hardiness pada stress pengasuhan.

    Ketabahan menurut Kobasa (dalam Dawne, dkk, 2008) adalah atribut

    kepribadian yang mencerminkan kebranian dan motivasi untuk mengatasi stress

    secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. ketabahan dicirikan pada gabungan

    antara komitmen, kontrol dan tantangan. Komitmen merupakan kemampuan

    untuk percaya pada kebenaran, kepentingan, dan nilai-nilai yang menarik dari apa

    yang sedang dilakukan. Kontrol melibatkan keyakinan bahwa individu mampu

    mempengaruhi kejadian-kejadian dalam hidupnya dan tantangan merupakan

    pandangan bahwa perubahan adalah hal yang normal dan merupakan kesempatan

    untuk berkembang. Individu yang memiliki ketabahan lemah cenderung

    menganggap masalah sebagai sesuatu perubahan yang mengancam (threatned),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    kehilangan kontrol diri (powerlesness), tidak ada kemampuan untuk percaya pada

    kebenaran, nilai-nilai yang menarik dari masalah dan cenderung menarik diri

    (alienation) (Sheard & Golby, 2007).

    E. Hipotesis

    Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

    ada hubungan positif antara persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan pada

    ibu yang memiliki anak penyandang autis. Semakin tinggi dukungan sosial suami,

    semakin tinggi ketabahan pada ibu yang memiliki anak penyandang autis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan DesainPenelitian

    Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuntitatif

    adalah penelitian yang bertujuan menguji teori secara objektif dengan cara

    memeriksa atau meneliti hubungan antar variabel-variabel. Variabel-variabel

    harus dapat diukur sehingga data numerik yang dihasilkan bisa dianalisis secara

    statistik (Creswell dalam Supratiknya, 2015). Desain dari penelitian ini adalah

    penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah teknik statistik yang

    digunakan untuk mengukur dan menggambarkan hubungan antara dua variabel

    (Gravetter & Wallnau, 2013). Penelitian ini akan melihat hubungan antara

    persepsi dukungan sosial yang diberikan suami dan ketabahan pada ibu yang

    memiliki anak penyandang autis.

    B. Variabel Penelitian

    Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap

    dukungan sosial suami yang memiliki 4 aspek atau komponen yaitu: dukungan

    emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan

    informatif. Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah ketabahan ibu yang

    memiliki 3 komponen yaitu: keterlibatan, pengendalian, dan tantangan.

    20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    1. Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami

    Variabel Independen dalam penelitian adalah persepsi terhadap dukungan

    sosial suami pada ibu yang memiliki anak penyandang autis. Persepsi terhadap

    dukungan sosial suami adalah penilaian istri terhadap dukungan sosial yang

    diberikan oleh suami. Persepsi terhadap dukungan sosial suami dapat diukur

    melalui 4 aspek dukungan sosial yang dikemukakan oleh Taylor (1997) yaitu:

    dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan

    dukungan informatif. Dukungan emosional adalah dukungan yang diwujudkan

    dalam bentuk afeksi, kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan atau

    didengarkan. Dukungan penghargaan adalah dukungan yang diwujudkan dengan

    ungkapan positif (penghargaan), dorongan untuk maju, persetujuan akan gagasan

    atau perasaan individu. Dukungan instrumental adalah dukungan yang berbentuk

    bantuan langsung dari orang lain, misalnya bantuan materi, tenaga dan waktu.

    Dukungan informatif adalah dukungan yang diperoleh melalui bentuk-bentuk

    nasihat, usulan, saran, petunjuk dan informasi dalam menangani masalah,

    misalnya informasi dari media massa dan saran dari dokter atau psikolog.

    Persepsi terhadap dukungan sosial suami diukur dari skor yang diperoleh

    subjek berdasarkan skala yang disusun peneliti untuk mengungkap empat aspek

    dukungan sosial. Peneliti tidak menggunakan skala persepsi yang telah ada

    dikarenakan skala tersebut tidak mengukur persepsi terhadap dukungan sosial

    suami. Hal inilah yang menyebabkan peneliti menyusun skala sendiri. Semakin

    tinggi skor berarti semakin baik persepsi ibu terhadap dukungan yang diterimanya

    dari suami.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    2. Ketabahan pada Ibu

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketabahan pada ibu.

    ketabahan adalah kecenderungan kepribadian yang dicirikan dengan dimilikinya

    kemampuan yang berfungsi sebagai sumber perlawanan di saat individu

    dihadapkan pada suatu masalah. Ketabahan dapat diukur melalui 3 aspek

    ketabahan yang dikemukakan oleh Kobasa (dalam Bishop, 1994) yaitu:

    keterlibatan, pengendalian, dan tantangan. Keterlibatan merupakan kecenderungan

    untuk terlibat penuh terhadap apapun yang sedang dilakukan. Pengendalian

    merupakan aspek dari ketabahan yang berupa kecenderungan untuk dapat

    menerima situasi yang sulit disertai rasa percaya diri bahwa dapat mengontrol dan

    mengatasi situasi sulit dengan menggunakan pengalaman belajar yang dimiliki.

    Tantangan merupakan kecenderungan individu untuk memandang suatu

    perubahan bukan sebagai suatu ancaman tetapi sebagai sesuatu yang sangat

    bermanfaat bagi perkembangan dirinya.

    Ketabahan pada ibu diukur melalui skala yang disusun peneliti

    berdasarkan tiga aspek ketabahan. Peneliti tidak menggunakan skala ketabahan

    yang telah ada dikarenakan skala tersebut tidak mengukur ketabahan pada ibu

    yang memiliki anak penyandang autis. Hal inilah yang menyebabkan peneliti

    menyusun skala sendiri. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek dari

    skala ketabahan pada ibu, maka semakin tinggi tingkat ketabahan yang dimiliki

    ibu dengan anak penyandang autis. Sedangkan, jika semakin rendah skor total dari

    skala ketabahan pada ibu yang diperoleh subjek, maka semakin rendah pula

    tingkat ketabahan pada ibu dengan anak penyandang autis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    C. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah para ibu yang memiliki anak

    penyandang autis. Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini yaitu: ibu yang

    memiliki anak penyandang autis, anak ibu bersekolah di sekolah luar biasa (SLB)

    dan tinggal bersama dengan suami.

    Untuk mengetahui jumlah subjek dalam penelitian ini, peneliti melakukan

    survey ke beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) negeri dan swasta yang dapat

    menangani anak penyandang autis. Dari survey yang dilakukan, peneliti

    menemukan: 12 anak di SLB Pembina Yogyakarta, 10 anak di SLB Samara

    Bunda, 40 anak di SLB Bina Anggita, 17 anak di SLB Fredofios dan 12 anak di

    SLB Fajar Nugraha. Sehingga diketahui bahwa jumlah keseluruhan anak

    penyandang autis adalah 118. Hal ini menunjukan bahwa jumlah ibu yang

    memiliki anak penyandang autis sebanyak 118 ibu. Dalam uji coba skala, peneliti

    menggunakan 41 ibu sebagai subjek. Sedangkan, untuk penelitian menggunakan

    60 ibu sebagai subjek. Peneliti menggunakan metode non random sampling dalam

    pemilihan subjek karena melihat dari kemudahan dan ketersediaan untuk

    mengaksesnya (Creswell, dalam Supratiknya, 2015).

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Data variabel independen dan dependen diperoleh dengan cara

    memberikan sejumlah pernyataan yang telah disusun peneliti menjadi kuesioner

    berbentuk skala terkait dengan persepsi terhadap dukungan sosial suami dan

    ketabahan ibu kepada ibu yang memiliki anak penyandang autis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    1. Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Skala Ketabahan

    pada Ibu

    Pernyataan disusun berdasarkan 4 aspek dari dukungan sosial suami yaitu:

    dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan

    dukungan informasi. Peneliti menyusun 10 pernyataan di setiap aspeknya. Dari 10

    pernyataan yang disusun peneliti, terdapat 5 pernyataan bersifat favorable dan 5

    pernyataan bersifat unfavorable. Dari yang telah peneliti lakukan, tersusunlah 20

    pernyataan bersifat favorable dan 20 pernyataan bersifat unfavorable sehingga

    keseluruhan pernyataan berjumlah 40.

    Data variabel dependen diperoleh dengan cara memberikan 30 pernyataan

    yang telah disusun peneliti menjadi kuesioner berbentuk skala terkait dengan

    ketabahan pada ibu kepada ibu yang memiliki anak penyandang autis. Pernyataan

    disusun berdasarkan 3 aspek ketabahan yaitu: keterlibatan, pengendalian, dan

    tantangan. Peneliti menyusun 10 pernyataan di setiap aspeknya. Dari 10

    pernyataan yang disusun peneliti, terdapat 5 pernyataan bersifat favorable dan 5

    pernyataan bersifat unfavorable. Dari yang telah peneliti lakukan, tersusunlah 15

    pernyataan bersifat favorable dan 15 pernyataan bersifat unfavorable sehingga

    keseluruhan pernyataan berjumlah 30.

    Skala persepsi terhadap dukungan sosial dan skala ketabahan ibu disusun

    berdasarkan skala model Likert. Skala model Likert meminta subjek menyatakan

    kesetujuan-ketidaksetujuan terhadap pernyataan yang terkait dengan keadaan diri

    subjek dalam sebuah kontinum (Supratiknya, 2014). Setiap butir item

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    memberikan kemungkinan jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS),

    setuju (S), dan sangat setuju (SS).

    Metode dengan menggunakan penskalaan ini sering disebut dengan

    metode penilaian terjumlahkan. Jawaban dari subjek pada masing-masing

    pernyataan merupakan sebuah penilaian yang nantinya akan dijumlahkan untuk

    mengetahui cerminan pada diri subjek terhadap atribut psikologis tertentu. Berikut

    ini merupakan penskoran skala persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu

    berdasarkan model Likert.

    Tabel 1

    Penskoran Jawaban Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan

    Ketabahan pada Ibu

    Jawaban

    Pernyataan

    Favorable Unfavorable

    Sangat tidak setuju 1 4

    Tidak setuju 2 3

    Setuju 3 2

    Sangat setuju 4 1

    2. Eksplikasi Konstruk

    Persepsi terhadap dukungan sosial suami adalah penilaian istri terhadap

    dukungan sosial yang diberikan suami kepada istri dengan melihat terpenuhinya

    komponen pada dukungan sosial yaitu: dukungan emosional, dukungan

    penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Dengan

    terpenuhinya komponen pada dukungan sosial dapat dikatakan bahwa istri merasa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    mendapat dukungan sosial dari suami. Komponen dukungan emosional

    menekankan pada kondisi emosional yang dirasakan ibu berupa afeksi,

    kepercayaan, kepedulian, perhatian, mendengarkan dan didengarkan oleh suami.

    Komponen dukungan penghargaan menekankan pada ungkapan positif

    (penghargaan) yang diterima istri berupa dukungan untuk maju dan persetujuan

    akan gagasan yang dimiliki dari suami. Komponen dukungan instrumental

    menekankan pada bantuan langsung yang diberikan oleh suami kepada istri

    berupa materi, tenaga dan waktu. Komponen dukungan informatif menekankan

    pada saran yang diterima istri berupa nasihat, usulan, petunjuk, informasi

    mengenai masalah yang dihadapi yang diberikan oleh suami. Dengan melihat

    indikator dari keempat aspek atau komponen dukungan sosial Taylor, peneliti

    menyusun pernyataan berjumlah 40 pernyataan dengan masing-masing 10

    pernyataan terkait komponen dukungan emosional, 10 pernyataan terkait

    dukungan penghargaan, 10 pernyataan terkait dukungan instrumental, dan 10

    pernyataan terkait dukungan informatif yang kemudian menjadi sebuah skala

    penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Tabel 2

    Blue Print Skala Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami

    No. Aspek

    Komponen item

    Jumlah Persentase

    Favorable Unfavorable

    1.

    Dukungan

    Emosional

    1, 21, 3, 23, 5 40, 2, 22, 4,

    24

    10 25 %

    2.

    Dukungan

    penghargaan

    25, 7, 27, 9,

    29

    6, 26, 28, 28,

    10

    10 25 %

    3.

    Dukungan

    Instrumental

    11, 31, 13, 33,

    15

    30, 12, 32, 14,

    34

    10 25 %

    4.

    Dukungan

    Informasional

    35, 17, 37, 38,

    39

    16, 36, 18, 19,

    20

    10 25 %

    Total 20 20 40 100 %

    Ketabahan pada ibu adalah karakteristik kepribadian yang memiliki

    sumber perlawanan pada saat individu berhadapan dengan suatu kejadian yang

    mengancam serta dapat mengatasi kejadian tersebut secara tepat dan efektif

    dengan melihat terpenuhinya komponen pada ketabahan yaitu: keterlibatan,

    pengendalian, dan tantangan. Dengan terpenuhinya komponen pada ketabahan

    dapat dikatakan bahwa ibu memiliki ketabahan yang tinggi. Komponen

    keterlibatan menekankan pada terlibatnya ibu terhadap apapun yang dilakukan

    berupa terlibat penuh dalam perawatan anak, konsisten dengan apa yang

    dilakukan, dan yakin dengan tujuan akan membuahkan hasil. Komponen

    pengendalian menekankan pada penerimaan ibu terhadap situasi yang tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    menyenangkan dan dapat mengatasi situasi tersebut berupa mengontrol diri,

    mengatasi masalah, bersikap tenang dan optimis. Komponen tantangan

    menekankan pada pandangan ibu terhadap perubahan yang terjadi sebagai sesuatu

    yang bermanfaat berupa memandang masalah sebagai tantangan dan menerima

    resiko yang dihadapi. Dengan melihat indikator dari ketiga komponen ketabahan

    Kobasa, peneliti menyusun pernyataan berjumlah 30 pernyataan dengan masing-

    masing 10 pernyataan terkait komponen keterlibatan, 10 pernyataan terkait

    komponen pengendalian, dan 10 pernyataan terkait tantangan yang kemudian

    menjadi sebuah skala penelitian. Dari penjelasan di atas, peneliti menyusun tabel

    blue print ketabahan ibu sebagai berikut:

    Tabel 3

    Blue Print Skala Ketabahan pada Ibu

    No. Aspek

    Komponen item

    Jumlah Persentase

    Favorable Unfavorable

    1. Keterlibatan

    1, 17, 3, 19, 5 16, 2, 18, 4,

    20

    10 33,33 %

    2. Pengendalian

    21, 7, 23, 9,

    25

    6, 22, 8, 24,

    10

    10 33,33 %

    3. Tantangan

    11, 27, 13, 29,

    15

    26, 12, 28, 14,

    30

    10 33,33 %

    Total 15 15 30 100 %

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Skala yang telah tersusun akan disebarkan kepada para ibu yang memiliki

    anak penyandang autis dan sedang tinggal bersama suami di Yogyakarta.

    3. Pemeriksaan Validitas Isi

    Pemeriksaan validitas alat ukur menggunakan pendekatan validitas isi

    yang dikemukakan oleh Lynn (1986 dalam Supratiknya, 2016) dengan

    mempertimbangkan dua parameter penting di dalamnya yaitu indeks validitas ini

    item (IVI-I) dan indeks validitas isi skala (IVI-S). Penilaian dalam indeks validitas

    isi item (IVI-I) mengikutsertakan 3 orang penilai unuk memberikan penilaian

    terhadap atribut psikologis yang diukur. Skor minimum untuk penilaian indeks

    validitas isi (IVI-I) adalah 0,75. Sedangkan, penilaian indeks validitas isi skala

    (IVI-S) dilakukan dengan melihat item-item yang mendapat nilai dalam kategori

    agak relevan dengan nilai 3 dan sangat relevan dengan nilai 4. Penilaian indeks

    validitas isi skala (IVI-S) dikatakan baik bila mencapai skor 0,90. Dalam

    penelitian ini, peneliti melibatkan 3 orang penilai yang terdiri dari satu orang ahli

    yang berperan sebagai expert content yaitu Bapak Prof. A. Supratiknya dan dua

    teman yang juga sedang menyusun skripsi. Masing-masing penilai memberikan

    penilaian mengenai relevansi item-item terkait komponen dari atribut psikologis

    yang di ukur.

    Hasil dari perhitungan indeks validitas isi item (IVI-I) skala persepsi

    terhadap dukungan sosial suami terdapat 1 item yang mendapatkan skor 0,33 dan

    6 item yang mendapatkan skor 0,66. Hasil penghitungan indeks validitas isi skala

    (IVI-S) dalam penelitian ini mendapatkan skor 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    skala persepsi terhadap dukungan sosial suami memiliki validitas isi skala yang

    baik sehingga dapat dilakukan uji coba.

    Sedangkan, hasil dari perhitungan indeks isi item (IVI-I) skala ketabahan

    pada ibu terdapat 7 item yang mendapatkan skor 0,33 dan 1 item yang

    mendapatkan skor 0,66. Hasil penghitungan indeks validitas isi skala (IVI-S)

    dalam penelitian ini mendapatkan skor 0,83. Hal ini menunjukkan bahwa skala

    ketabahan pada ibu memiliki validitas isi skala yang cukup memadai untuk

    digunakan.

    4. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Item

    Uji coba skala persepsi dukungan sosial suami dan skala ketabahan ibu

    dengan kriteria ibu yang memiliki anak penyandang autis dan tinggal bersama

    suami dilakukan pada peneliti menyebarkan kuesioner di beberapa Sekolah Luar

    Biasa (SLB) khusus penyandang autis dan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dapat

    menangani penyandang autis. Dalam penyebarannya peneliti tidak bertemu secara

    langsung dengan para subjek akan tetapi, kuesioner diberikan kepada pihak

    sekolah yang menangani bagian penelitian dan kemudian pihak sekolah yang

    memberikan kuesioner kepada para subjek. Peneliti perlu menunggu selama satu

    minggu untuk mendapatkan kembali kuesioner yang disebarkan namun, kuesioner

    yang kembali jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah kuesioner yang diberikan

    kepada pihak sekolah. Peneliti memutuskan untuk menyebarkan kembali

    kuesioner di lingkungan sekolah luar biasa (SLB) khusus penyandang autis tanpa

    melewati pihak sekolah pada waktu pulang sekolah anak. Hal ini dilakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    peneliti selama 16 hari hingga terkumpul 47 kuesioner namun, 6 kuesioner tidak

    dapat terpakai dikarenakan tidak sesuai kriteria, identitas yang tidak terisi dan

    pernyataan yang terlewatkan. Sehingga jumlah kuesioner yang terpakai berjumlah

    41 kuesioner.

    Peneliti menggunakan skor indeks daya diskriminasi ≥ 0,20 sehingga pada

    skala persepsi dukungan sosial suami, terdapat 7 item yang mendapatkan skor rit

    bernilai minus dan rit ≤ 0,20 yang terdiri dari 4 item favorable dan 3 item

    unfavorable. Sedangkan pada skala ketabahan ibu terdapat 11 item yang

    mendapatkan skor rit bernilai minus dan rit ≤ 0,20 yang terdiri 5 item favorable

    dan 6 item unfavorable.

    5. Seleksi Item untuk Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami

    dan Skala Ketabahan Ibu

    Dalam menyusun bentuk final skala, peneliti menggunakan dua parameter

    yaitu skor IVI-I dan skor rit. Adapun beberapa langkah yang dilakukan peneliti

    untuk menyusun skala ke bentuk final. Pertama, peneliti menggugurkan item-item

    yang mendapatkan skor rit bernilai minus dan rit ≤ 0,20. Berdasarkan langkah

    pertama, peneliti menggugurkan 7 item dari skala persepsi dukungan sosial suami

    dan 11 item dari skala ketabahan ibu. Kedua, peneliti menggugurkan item-item

    untuk menyeimbangkan item di setiap komponen. Hal ini membuat peneliti

    menggugurkan 9 item dari skala persepsi dukungan sosial suami dan 7 item dari

    skala ketabahan ibu. Ketiga, peneliti memutuskan untuk menggunakan item-item

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    dengan skor IVI-I = 1 dan skor rit = ≥0,20 sebagai prioritas pertama dan item-

    item dengan skor IVI-I ≤0,67 dan skor rit ≥ 0,20 sebagai prioritas kedua.

    Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bentuk final skala persepsi

    dukungan sosial suami berjumlah 24 item. Sedangkan skala ketabahan ibu

    berjumlah 12 item.

    Tabel 4

    Struktur Bentuk Final Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami

    Komponen Pernyataan Jumlah Presentase

    Favorable Unfavorable

    Dukungan

    Emosional

    1(1, .318) 9(1, .463)

    17(1, .432)

    2(1, .629) 10(1,

    .518) 18(1, .479)

    6 25%

    Dukungan

    Penghargaan

    3(1, . 661) 11(1,

    .262)

    19(1, .567)

    4(1, .420) 12(1,

    .510)

    20(1, .576)

    6 25%

    Dukungan

    Instrumental

    5(1, .303) 13(1,

    .536) 21(0,66, .520)

    6(1, .523) 14(0,66,

    .324) 22(1, .249)

    6 25%

    Dukungan

    Informatif

    7(0,66, .444) 15(1,

    .435) 23(1, .366)

    8(1, .418) 16(0,66,

    .570) 24(1, .573)

    6 25%

    Total 12 12 24 100%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Tabel 5

    Struktur Bentuk Final Skala Ketabahan Ibu

    Komponen Pernyataan Jumlah Presentase

    Favorable Unfavorable

    Keterlibatan 1(1, .411) 7(1, .660) 2(1, .362) 8(0,33,

    584)

    4 33,33%

    Pengendalian 3(1, .456) 9(1, .533) 4(1, .453) 10(1,

    .501)

    4 33,33%

    Tantangan 5(1, .248) 11(1, .448) 6(1, .560) 12(1,

    .677)

    4 33,33%

    Total 6 6 12 100%

    6. Pemeriksaan Ciri Psikometrik Skala

    Dalam pemeriksaan ciri psikometrik skala terdapat dua langkah yang

    dilakukan yaitu; dengan memeriksa reliabilitas skala dan daya diskriminasi skala.

    a. Reliabilitas Skala Persepsi Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan Ibu

    Dalam penelitian ini diperoleh dua skor reliabilitas (α) yaitu skala

    persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu. Untuk skala persepsi

    dukungan sosial suami memperoleh skor reliabilitas sebesar 0,872 dan untuk

    skala ketabahan ibu memperoleh skor reliabilitas sebesar 0,813. Hal ini

    menjelaskan bahwa dua skala dalam penelitian ini dapat dikatakan memuaskan

    untuk mengukur persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu karena

    batas koefisien reliabilitas minimum adalah ≥0,70.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    b. Daya Diskriminasi Skala

    Dalam pemeriksaan daya diskriminasi skala dilakukan dengan cara

    menghitung koefisien delta Ferguson. Daya diskriminasi skala yang baik

    lazimnya memiliki delta Ferguson lebih besar atau sama dengan ≥0,90. Untuk

    skala persepsi terhadap dukungan sosial suami memperoleh koefisien delta

    Ferguson sebesar 0,638. Hal ini menunjukan bahwa skala memiliki daya

    diskriminasi yang cukup baik dan dapat digunakan. Untuk skala ketabahan ibu

    memperoleh koefisien delta Ferguson sebesar 0,519. Hal ini juga menunjukan

    bahwa skala memiliki daya diskriminasi yang kurang baik namun dapat

    digunakan.

    E. Teknik Analisis Data

    Hubungan antara persepsi dukungan sosial suami dan ketabahan ibu yang

    memiliki anak penyandang autis diperoleh dengan melakukan Analisis Korelasi

    Spearman. Analisis Korelasi Spearman digunakan untuk mengukur hubungan

    antara dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat. Analisis statistik ini adalah

    alternatif pengganti dari analisis parametrik korelasi Pearson karena data tidak

    terdistribusi dengan normal (Priyatno, 2012). Peneliti menggunakan analisis

    korelasi Spearman dikarenakan telah melakukan uji normalitas dan mendapatkan

    nilai signifikansi 0,00 (p≥0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data tidak

    terdistribusi dengan normal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

    Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu memeriksa kembali kesiapan

    skala persepsi terhadap dukungan sosial suami dan skala ketabahan pada ibu

    sebelum disebarkan. Peneliti mempersiapkan dua bentuk skala yaitu: skala

    berbentuk online dan skala berbentuk manual. Selain itu peneliti juga perlu

    mengurus perizinan ke beberapa sekolah luar biasa (SLB) khusus atau yang dapat

    menangani anak penyandang autis yang berada di Yogyakarta. Proses perizinan

    dimulai dari membuat surat permohonan izin dari Fakultas Psikologi Univesitas

    Sanata Dharma yang akan disetujui oleh dekan dan dosen pembimbing. Setelah

    mengurus perizinan dari fakultas, kemudian surat perizinan diteruskan ke

    beberapa sekolah yang sudah ditentukan.

    Penelitian berlangsung selama 5 minggu yaitu pada tanggal 14 Agustus –

    18 September 2017. Pada pelaksanaan penelitian, skala berbentuk online sudah

    seminggu lebih awal disebarkan daripada skala berbentuk manual. Peneliti

    menyebarkan skala berbentuk online melalui media sosial yaitu: Facebook,

    Instagram, Line, dan WhatsApp. Sedangkan skala berbentuk manual, peneliti

    sebarkan setelah mendapatkan izin dari sekolah-sekolah dan memenuhi beberapa

    persyaratan administrasi. Peneliti dibantu oleh pihak sekolah dalam penyebaran

    skala berbentuk manual.

    35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    B. Deskripsi Subjek Penelitian

    Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki

    anak penyandang autis dan yang tinggal bersama suami. Jumlah subjek yang

    mengisi skala dalam penelitian secara keseluruhan 68 orang namun, hanya 60

    subjek yang datanya dapat digunakan. Hal ini dikarenakan tidak sesuai dengan

    kriteria dan data yang tidak lengkap. Usia subjek yang mengisi skala penelitian ini

    adalah 25 tahun – 45 tahun. Pendidikan subjek sebagian besar adalah S1 dengan

    jumlah 34 orang, D3 dengan jumlah 11 orang, SMA dengan jumlah 10 orang dan

    lain-lain dengan jumlah 5 orang. subjek sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah

    tangga dengan jumlah 29 orang, wiraswasta dengan jumlah 18 orang, PNS dengan

    jumlah 8 orang dan lain-lain dengan jumlah 5 orang. selain itu pasangan subjek

    sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah 36 orang, PNS dengan

    jumlah 21 orang dan lain-lain 3 orang.

    C. Deskripsi Data Penelitian

    Dalam deskripsi data penelitian peneliti melakukan perbandingan atau

    membandingkan antara mean teoritik dan mean empiris pada variabel persepsi

    terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu.

    Pada deskripsi data penelitian menunjukan keseluruhan deskripsi data

    penelitian dari variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan

    pada ibu. Skor mean teoritik variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami

    sebesar 60, sedangkan skor mean empirisnya sebesar 84,6 dengan skor SD sebesar

    10,445. Selain itu skor tertinggi dari variabel persepsi terhdap dukungan sosial

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    suami sebesar 96 dan skor terendah sebesar 24. Adapun skor mean teoritik

    variabel ketabahan pada ibu sebesar 30, sedangkan skor mean empirisnya sebesar

    40,15 dengan skor SD sebesar 5,900. variabel ketabahan pada ibu menunjukkan

    skor tertinggi sebesar 48 dan skor terendah sebesar 12.

    D. Hasil Penelitian

    1. Uji Asumsi

    a. Uji Normalitas

    Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan uji normalitas.

    Dilakukannya uji normalitas adalah untuk melihat distribusi data terdistribusi

    dengan normal atau tidak. Uji normalitas dikakukan menggunakan program

    IBM SPSS Statistics 22 dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov

    Test.

    Berdasarkan hasil dari uji normalitas yang telah dilakukan

    menunjukan bahwa distribusi variabel persepsi terhadap dukungan sosial

    suami dan ketabahan pada ibu tidak terdistribusi dengan normal. Hal ini

    terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (p≥0,05).

    b. Uji Linearitas

    Peneliti melakukan uji linearitas yang bertujuan untuk mengetahui

    pada variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada

    ibu memiliki hubungan yang linear atau tidak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Berdasarkan uji linearitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

    terdapat hubungan yang linear antara kedua variabel. Hal ini terlihat dari

    nilai signifikasi sebesar 0,020 (p

  • 39

    E. Pembahasan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara

    persepsi terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu yang

    memiliki anak penyandang autis. Berdasarkan hasil penelitian dengan

    menggunakan korelasi spearman’s rho diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar

    0,800 dan nilai signifikansi 0,000. Dari hasil ini menunjukkan bahwa korelasi

    antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dan ketabahan pada ibu

    memiliki nilai koefisien korelasi positif . Dapat dikatakan semakin tinggi persepsi

    terhadap dukungan sosial suami maka ketabahan pada ibu juga semakin tinggi.

    Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

    hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yaitu

    terdapat hubungan yang positif antara persepsi terhadap dukungan sosial suami

    dengan ketabahan pada ibu yang memiliki anak penyandang autis.

    Dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,800 menunjukkan adanya

    hubungan positif dengan tingkat hubungan yang sangat kuat antara persepsi

    terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu. Selain itu hasil

    penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi ibu merasa mendapatkan

    dukungan sosial dari suami maka, semakin tinggi juga ketabahan pada ibu. Dari

    hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa dukungan sosial dari suami adalah hal

    penting untuk ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis. Hasil penelitian

    ini sejalan dengan pernyataan Rodin dan Solvey (dalam Smet, 1994) bahwa

    perkawinan dan keluarga merupakan sumber dukungan sosial yang sangat

    penting.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    Hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan positif dengan

    tingkat hubungan yang kuat antara variabel persepsi terhadap dukungan sosial

    suami dengan ketabahan pada ibu, menjelaskan bahwa dukungan sosial yang

    diterima ibu dalam merawat dan membesarkan anak autis memiliki peranan

    penting terhadap kondisi psikologis ibu. Hal ini sejalan dengan pernyataan Rook

    (1985, dalam Smet, 1994) bahwa dukungan sosial sebagai salah satu fungsi

    pertalian sosial yang akan melindungi individu dari konsekuensi stress. Hasil

    penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan Gottlieb (1983) bahwa dukungan

    yang diterima seseorang dari lingkungan sosial dapat membantunya dalam

    mengendalikan stress.

    Dari hasil penelitian kuatnya hubungan antara variabel persepsi terhadap

    dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu menunjukkan bahwa

    ketabahan pada ibu juga ikut menurun jika ibu merasa tidak mendapat dukungan

    sosial dari suami. Ketabahan merupakan hal penting yang dapat membantu ibu

    dalam merawat dan membesarkan anak autis. Hal ini sejalan dengan pernyataan

    Kobasa (dalam Dawne, dkk, 2008) bahwa ketabahan adalah atribut kepribadian

    yang mencerminkan keberanian dan motivasi untuk mengatasi Stress secara

    efektif dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam merawat dan

    membesarkan anak autis ibu membutuhkan tingkat ketabahan yang tinggi agar

    terhindar dari hal-hal negatif. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan Reinhoudt

    (2004) bahwa individu yang tidak memiliki ketabahan, lebih mudah melakukan

    hal-hal negatif, seperti bunuh diri.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel

    persepsi terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu yang

    memiliki anak penyandang autis. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

    Terdapat korelasi positif yang kuat antara variabel persepsi terhadap dukungan

    sosial suami dan ketabahan pada ibu dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,800

    dan nilai signifikansi 0,000. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat ketabahan ibu

    meningkat bila ibu merasa mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dari suami.

    B. Keterbatasan dan Kendala Penelitian

    Penelitian mengenai persepsi terhadap dukungan sosial suami dan

    ketabahan pada ibu dengan anak autis ini memiliki beberapa keterbatasan dan

    beberapa kendala. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu validitas isi skala yang

    cukup memadai pada skala ketabahan ibu yang memperoleh skor 0,83 (p≥0,90).

    Selain itu, daya diskriminasi skala yang cukup baik pada skala pesepsi terhadap

    dukungan sosial suami yang memperoleh skor 0,638 (≥0,90). Keterbatasan

    lainnya adalah daya diskriminasi skala yang kurang baik pada skala ketabahan ibu

    yang memperoleh skor 0,519 (≥0,90). Sedangkan kendala dalam penelitian ini

    adalah keterbatasan subjek yang membuat peneliti butuh waktu yang lama untuk

    mengumpulkan data. Selain itu, tidak semua Sekolah Luar Biasa (SLB) yang

    41

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    dapat menangani anak autis berkenan untuk mengizinkan peneliti untuk

    melakukan penelitian sehingga peneliti perlu melakukan pengambilan data tanpa

    izin dari sekolah di sekitar lingkungan sekolah. Kendala lainnya yaitu jumlah

    partisipan yang terlibat relatif sedikit.

    C. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan, serta keterbatasan

    dan kendala dari penelitian mengenai persepsi terhadap dukungan sosial suami

    dan ketabahan pada ibu yang memiliki anak penyandang autis. Maka peneliti

    mengajukan saran:

    1. Bagi keluarga yang memiliki anak penyandang autis

    Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara

    variabel persepsi terhadap dukungan sosial suami dengan ketabahan pada ibu.

    Maka diharapkan untuk ibu dan suami saling memberi dukungan agar ibu

    memiliki ketabahan yang baik dalam merawat dan membesarkan anak autis.

    2. Bagi sekolah yang dapat menangani anak autis

    Keterbatasan yang ditemui peneliti yaitu sulit mendapatkan izin di

    beberapa sekolah untuk dilakukannya penelitian. Diharapkan sekolah untuk lebih

    membuka diri untuk memudahkan penelitian-penelitian selanjutnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    3. Penelitian selanjutnya

    Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama

    diharapkan dapat memperbaiki skala ketabahan pada ibu sehingga skala memadai

    untuk digunakan. Selain itu, diharapkan juga dapat memperbaiki daya

    diskriminasi skala pada skala persepsi terhadap dukungan sosial suami dan skala

    ketabahan pada ibu agar baik untuk digunakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    DAFTAR ACUAN

    Ancok, D & Suroso, F. N. (1994) Psikologi Islami : Solusi Islam atas Problem-

    Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    Andika, K. A. (2012) Hubungan self-efficacy dan hardiness dengan stres

    pengasuhan pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Skripsi.

    Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

    Aziz, A., & Fatma, A. (2013). Hubungan antara dukungan sosial dengan

    penyesuaian diri orang tua yang memiliki anak autis. Skripsi. Program

    Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sahid Surakarta.

    Bandura, A. (1997). Self-efficacy (the exercise of control). New York: W. H.

    Freeman and Company.

    Bishop, G. D. (1994). Health psychology-intrgrating mind & body. Singapore:

    Ally & Bacon

    Dagun, S. M. (1990). Psikologi keluarga: peran ayah dalam keluarga. Jakarta:

    PT. Asdi Mahasatya.

    Davidoff, L. (1991). Psikologi Suatu Pengantar: Jilid 2. Jakarta: Erlangga

    Dawne, V., Shireen, L. R., Jillian, S., & Patricia, A. R. (2008). Longitudinal

    investigation of reciprocal relationship between stress reaction and

    hardiness. Personality Social Psychology Journal, 34(1), 61-73.

    Fitriani, A., & Ambarini, T. K. (2013). Hubungan antara hardiness dengan tingkat

    stres pengasuhan pada ibu dengan anak autis. Jurnal Psikologi Klinis dan

    Kesehatan Mental, 2(2), 34-60.

    44

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    Ginanjar, S.A. (2005). Panduan praktis mendidik anak autis: menjadi orang tua

    istimewa. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

    Gottlieb, H. B. (1983). Social support strategies: guidelines for mental health

    practice. California: Sage Publications.

    Gravetter, F. J., & Wallnau, L. B. (2013). Statictics for the behavioral sciences.

    USA: Wadsworth.

    Hidayati, F. (2013). Pengaruh pelatihan “pengasuhan ibu cerdas” terhadap stres

    pengasuhan pada ibu dari anak autis. Jurnal Psikologi Islam, 10(1), 29-40.

    Hidayati, Z. K & Sawitri, D. R. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dengan

    maternal self-efficacy pada anak autism spectrum disorder. Jurnal Empati,

    6(2), 10-14.

    Kusumastuti, A. N. (2014) Stres ibu tunggal yang memiliki anak autis. Jurnal

    Psikologi, 2(7), 54-60.

    Mangungsong, Frieda. (1998). Psikologi dan pendidikan anak luar biasa. Jakarta:

    LPSP3 UI.

    Pamungkas, A. (2015). Pelatihan keterampilan pengasuhan autis untuk

    menurunkan stres pengasuhan pada ibu dengan anak auti. Disertasi.

    Magister Psikologi Profesi Universitas Ahmad Dahlan.

    Peeters, Theo. (2004). Autisme: hubungan pengetahuan teoritis dan intervensi

    pendidikan bagi penyandang autis. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

    Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametrik

    dengan spss & prediksi pertanyaan pendadaran skripsi dan tesis.

    Yogyakarta: Gava Media.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Pujiastuti, U. (2014). Hubungan antara dukungan ayah, pengetahuan ibu tentang

    anak autis dan religiusitas (dimens praktik agama) dengan penerimaan

    ibu terhadap anak autis. Tesis. Magister Sains Psikologi Universitas

    Muhammadiyah Surakarta.

    Rahmawati, N. A., & Machmuroh, Nugroho, A. A. (2012). Hubungan antara

    penerimaan diri dan dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki

    anak autis di slb autis di surakarta. Skripsi. Program Studi Psikologi

    Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

    Reinhoudt, J. C. (2004). Factor related to aging well: the influence of optimism,

    hardiness and spiritual well being on the physical health functioning of

    older adult. Dissertation. The Ohio State University.

    Safaria, Triantoro. (2005). Autisme: pemahaman baru untuk hidup bermakna bagi

    orang tua. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Sarafino, E. P. (1994). Health psychology: biopsychological interaction. New

    York: John Wiley & Sons, inc

    Sarason, B. R., Pierce, G. R., & Sarason, I. G. (1990). Social support: the sense of

    acceptance and the role of relationship. New York: Wiley.

    Sheard, M., & Golby, J. (2007). Hardiness and Undergraduate Academic Study:

    The moderating role of commitment. Personality and Individual

    Differences. 43(2007), 579-588.

    Smeth, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Supratiknya, A. (2014) Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata

    Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Supratiknya, A. (2015) Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam

    psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

    Syahrir, A. 18 Juli, 2012. Laju Perkembangan Autisme.

    https://m.tempo.co/read/news/2012/07/18/060417730/laju-perkembangan-

    autisme

    Taylor, S. E. (1991). Health psychology: the science and the field. New York:

    American Psychological Association.

    Taylor, S. E. (2003). Health psychology (5th ed). Boston: McGraw-Hill.

    Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. D. (1997). Social psychology. New

    Jersey: Precentice Hall.

    Weiss, J. (2002). Hardiness and social supports as predictor of stress in mother of

    typical children, children with autism, and children with mental

    retardation. SAGE Publication and The National Autistic Society, 6(1),

    115-130.

    Wibawa, A. G. (2014). Hubungan dukungan sosial keluarga dengan penerimaan

    diri ibu anak autis di sdlb-b dan autis tpa (taman pendidikan dan asuhan)

    kecamatan patrang kabupaten jember. Skripsi. Program Studi Ilmu

    Keperawatan Universitas Jember.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://m.tempo.co/read/news/2012/07/18/060417730/laju-perkembangan-autismehttps://m.tempo.co/read/news/2012/07/18/060417730/laju-perkembangan-autisme

  • 48

    LAMPIRAN 1. SKALA PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL

    SUAMI DAN KETABAHAN PADA IBU UNTUK UJI COBA

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    SKALA PENELITIAN

    Disusun oleh :

    Yoverdi Prayugo

    119114002

    FAKULTAS PSIKOLOGI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    PENGANTAR

    Dengan hormat,

    Saya Yoverdi Prayugo, mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma

    semester akhir yang sedang menempuh tugas akhir yang berjudul “Hubungan

    Antara Persepsi Terhadap Dukungan Sosial Suami dan Ketabahan Pada Ibu Yang

    Memiliki Anak Penyandang Autis”. Saya mengharapkan kesediaan ibu mengisi

    skala penelitian yang saya buat.

    Terdapat dua bagian dari skala penelitian ini yaitu bagian I dan bagian II.

    Skala penelitian bagian I terkait dengan dukungan sosial yang diberikan suami

    dan bagian II terkait dengan ketabahan. Dalam menjawab pernyataan pada skala

    penelitian ini tidak ada jawaban benar dan salah. Diharapkan aibu menjawab

    dengan sejujur-jujurnya sesuai kondisi ibu saat ini dan pastikan tidak ada

    pernyataan yang terlewati.

    Sebelum menjawab pernyataan pada skala penelitian ini diharapkan ibu

    mengisi identitas pribadi. Hasil dari skala penelitian dan identitas pribadi ibu

    bersifat rahasia. Terima kasih atas kesediaan ibu untuk mengisi kuesioner.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    IDENTITAS DIRI

    Nama/Inisial :

    Usia :

    Pedidikan terakhir :

    Pekerjaan :

    Usia anak :

    Jenis kelamin anak : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan *beri tanda

    centang (√)

    Jenjang pendidikan an