Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi...

28
1 Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol Dengan Kerusakan Gigi Herni prasanti DU G0005112 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi...

Page 1: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

1

Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol Dengan

Kerusakan Gigi

Herni prasanti DU

G0005112

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar

gula dalam darah (hiperglikemi), akibat penurunan produksi insulin dan atau

akibat adanya resistensi jaringan terhadap insulin (Neville, 1995). Jumlah

penderita diabetes melitus selalu meningkat setiap tahunnya, prevalensinya di

seluruh dunia diprediksikan akan mencapai 5-7,6% pada tahun 2025 (Meigs,

2003). World Health Organization (WHO) memprediksikan kenaikan pasien

DM di Indonesia dari 8,4 juta penderita pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3

juta penderita pada tahun 2030 dengan 90% di antaranya adalah pasien DM

tipe 2 (Desriani, 2003; Perkeni, 2002). Berdasarkan data Internasional

Diabetes Federation (IDF) 2002, Indonesia merupakan negara ke-4 terbesar

untuk prevalensi DM (Desriani, 2003).

Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan

dengan pengaruh diabetesnya. Perubahan itu di antaranya adalah mulut kering,

lidah yang kotor, dan fissura-fissura yang terasa nyeri. Akibat lainnya adalah

terjadi penurunan pH ludah yang menyebabkan peningkatan jumlah bakteri di

dalam mulut (Soeatmadji, 2000; Amerongen, 1991). Pada penyakit DM yang

tidak terkontrol terdapat beberapa komplikasi berupa gigi mudah goyah,

gingivitis dengan pendarahan, pengendapan kalkulus yang cepat, kandidiasis,

dan peningkatan resiko karies (Suyono, et.al, 2006).

Page 3: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

3

Karies gigi adalah penyakit gigi dan mulut yang jumlah penderitanya

paling banyak (Caranza, 1996). Berdasarkan penelitian sebelumnya, diketahui

bahwa 63% penduduk Indonesia menderita kerusakan gigi aktif yang beberapa

di antaranya merupakan penderita karies dengan rata-rata DMF-T (Decay

Missing Filling-Total) berkisar antara 6,44 dan 7,8. Angka tersebut berarti

telah melebihi indeks DMF-T yang telah ditetapkan WHO, yaitu 3

(Herijulianti, 2001).

Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud mengkaji lebih lanjut

mengenai hubungan penyakit diabetes melitus tak terkontrol dengan

kerusakan gigi yang pengukurannya menggunakan metode DMF-T.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara penyakit diabetes melitus tak terkontrol

dengan kerusakan gigi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara penyakit diabetes melitus tak terkontrol dengan kerusakan gigi.

D. Manfaat Penelitian

1. Aspek Teoritis

Diketahuinya hubungan antara penyakit diabetes melitus tak terkontrol

dengan kerusakan gigi.

Page 4: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

4

2. Aspek Aplikatif

Diharapkan hasil penelitian menjadi bahan pertimbangan dalam upaya

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap kerusakan gigi

terutama pada penderita diabetes melitus tak terkontrol.

Page 5: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

5

BAB II

Landasan Teori

A. Tinjuan Pustaka

1. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme dengan

karakteristik hiperglikemik yang terjadi karena gangguan sekresi insulin

atau gangguan kerja dari insulin, atau keduanya (Gustaviani, 2006). Pada

diabetes melitus tipe-2 jumlah insulin normal, bahkan mungkin lebih

banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel

kurang. Keadaan ini menyebabkan glukosa yang akan masuk sel sedikit,

sehingga sel akan kekurangan glukosa yang dipergunakan untuk bahan

bakar. Hal ini akan meningkatkan jumlah glukosa dalam pembuluh darah

(Soegondo dkk, 2007).

Menurut American Diabates Association (1997) dan WHO Expert

Commitee (1998), berdasarkan etiologinya DM dibagi menjadi 4 yaitu:

DM tipe-1, DM tipe-2, DM dengan kehamilan, dan DM tipe lain (Faizi &

Netty, 2002).

Diagnosis DM umumnya bila ditemukan keluhan khas berupa

poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan. Keluhan lain

yang kadang dirasakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, dan mata

kabur (Gustaviani, 2006).

Page 6: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

6

Diagnosis diabetes dipastikan bila:

1. Kadar glukosa darah sewaktu 200 mg/dl atau lebih ditambah gejala

khas diabetes.

2. Glukosa darah puasa 126 mg/dl atau lebih pada dua kali pemeriksaan

pada saat berbeda.

Bila ada keraguan, perlu dilakukan Tes Toleransi Glukosa Oral

(TTGO) atau yang biasa disebut OGTT (Oral Glukose Tolerance Test)

dengan mengukur kadar glukosa puasa dan 2 jam setelah minum 75 g

glukosa (Suyono, 2002).

Beberapa faktor penyebab terjadinya diabates melitus adalah:

1. Faktor keturunan

Menurut penelitian faktor keturunan menjadi penyebab dari 10-20%

dari semua kasus diabetes tipe-2 (Johnson, 2005).

2. Kelebihan berat badan

Sekitar 80% penderita diabetes melitus tipe-2 adalah mereka yang

tergolong gemuk (Tim Redaksi Vitahealth, 2004). Hal ini disebabkan

karena insulin tidak bisa bekerja dengan sempurna bilamana tubuh

kelebihan lemak (Johnson, 2005).

3. Kurang olah raga

Kurang aktivitas menyebabkan berkurangnya metabolisme di dalam

tubuh, sehingga peningkatan deposit lemak tidak mampu ditoleransi

insulin (Johnson, 2005).

Page 7: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

7

4. Umur

Individu yang beresiko menderita diabetes adalah individu yang

berumur > 40 tahun (Soeatmadji, 2000).

Dari beberapa faktor diatas, dua faktor utama yang menjadi

penyebab berkembangnya diabates adalah kegemukan dan kurangnya

olah raga (Ruhe & McDonald, 2001).

Komplikasi yang ditemukan pada penderita DM tak terkontrol:

a. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

b. Infeksi jamur

c. Tuberkulosis

d. Gingivitis dan Periodonitis

e. Gangren

f. Otitis eksterna maligna

g. Penyakit kandung empedu

h. Pneumonia bakterial

i. Mucormikosis Riniserebral (MR)

j. Peningkatan resiko karies

(Santoso, et.al., 2005)

2. Kerusakan Gigi

Kebersihan mulut (oral hygiene) seseorang dipengaruhi oleh

berbagai faktor antara lain: jenis makanan/diet, kesadaran dalam menjaga

kebersihan gigi dan mulut, saliva, susunan gigi, keadaan kesehatan umum,

tingkat pendidikan kebiasaan/habit serta penyakit sistemik. Kebersihan

Page 8: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

8

mulut yang jelek akan mempermudah timbulnya plak yang merupakan

kumpulan dari berbagai macam bakteri diatas pelikel permukaan gigi

yang disebut debris. Jika debris tidak dibersihkan secara teratur, flora

berkembang dan mengalami kalsifikasi membentuk plak yang sangat

berperan dalam terjadinya karies gigi (Houwink, 2003).

Gigi karies adalah proses demineralisasi yang disebabkan oleh suatu

interaksi antara mikroorganisme (produk-produk), ludah, bagian-bagian

yang berasal dari makanan dan email (Houwink, 2003). Sedangkan gigi

karies yang didefinisikan oleh Newburn adalah proses patologis berupa

kerusakan yang terbatas di jaringan gigi mulai dari email terus ke dentin

(Suwelo, 2002). Pada dasarnya penyebab karies gigi adalah:

a. Faktor daya tahan dari email yang dipengaruhi adanya fluoride

b. Faktor infeksi yang dipengaruhi adanya plak

c. Faktor substrat yang dipengaruhi oleh konsumsi gula (karbohidrat)

(Andreas & Benyamin, 2005).

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan karies gigi, yaitu:

a. Faktor dalam yaitu faktor risiko di dalam mulut yang langsung

berhubungan dengan karies.

1). Keadaan umum

Penyakit sistemik seperti diabetes melitus, diabetes insipidus,

dan kegagalan ginjal pada hipertensi dapat menyebabkan

kekeringan mukosa yang dapat menimbulkan karies (Bayley, 2002)

Page 9: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

9

2). Gigi

a) Permukaan oklusal gigi lebih mudah terkena karies

dibandingkan dengan permukaan lain, karena bentuknya khas

sehingga sulit dibersihkan (Suwelo, 2002).

b) Gigi geligi yang berjejal (crowding) dan saling tumpang tindih

(overlapping) akan mendukung timbulnya karies, karena

daerah tersebut menjadi sulit dibersihkan (Suwelo, 2002).

3). Substrat

Pada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang

berhubungan dengan proses karies adalah polisakarida, disakarida,

monosakarida, dan sukrosa terutama mempunyai kemampuan yang

lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik

dibanding karbohidrat lain (Suwelo, 2002).

4). Waktu

Pengertian waktu di sini adalah kecepatan terbentuknya

karies yang dihubungkan dengan lama dan frekuensi substrat

menempel di permukaan gigi (Suwelo, 2002).

b. Faktor resiko luar atau faktor tidak langsung:

1). Usia

Sejalan dengan pertambahan usia seseorang jumlah karies

pun akan betambah. Hal ini dikarenakan faktor risiko terjadinya

karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi (Suwelo, 2002).

Page 10: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

10

2). Makanan

Makanan dan minuman yang mangandung asam, dan

minuman kola yang mengandung asam arang dapat menyebabkan

timbulnya erosi (Schuurs, 2002).

3). Letak geografis

Perbedaan prevalensi karies juga ditemukan pada penduduk

yang letak geografis kediamannya berbeda (Suwelo, 2002). Hal ini

mungkin disebabkan adanya faktor ketersediaan air tawar yang

mengandung unsur fluor yang dapat mencegah gigi yang rapuh

pada anak (Tarigan, 2005)

4). Kesadaran, sikap, dan perilaku individu terhadap kesehatan gigi

Diupayakan untuk selalu membersihkan gigi dari sisa-sisa

makanan yang biasa tertinggal di antara gigi (Tarigan, 2005).

3. Hubungan Penyakit Diabetes Melitus dengan Kerusakan Gigi

Di dalam rongga mulut, gigi dilindungi oleh sistem imun, yang

dihasilkan oleh kelenjar ludah. Di dalam saliva terdapat imunoglobulin A

sekretori dan komponene-komponen alamiah non spesifik seperti protein

kaya prolin (PRP), laktoferin, laktoperoksidase, lisozim serta faktor-faktor

agregasi dan aglutinasi bakteri yang berperan melindungi gigi dari karies

(Deliyanti, 2008).

Pada penderita diabetes melitus tak terkontrol terjadi xerostomia,

rasa kering pada mukosa mulut, akibat penurunan sekresi air ludah karena

Page 11: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

11

diuresis (Amerongen, 1991; Hasket & Gayford, 2001). Akibatnya fungsi

saliva sebagai pengontrol pertumbuhan bakteri di mulut dan pembersih

sisa makanan yang menempel di gigi menjadi terganggu (Pucher, 2004).

Pada penderita DM tak terkontrol juga terjadi peningkatan kadar

glukosa pada cairan saliva dan darah (Carranza, 2006). Glukosa dalam

ludah ini akan dimetabolisme oleh bakteri mulut seperti Streptococcus

mutans sehingga menghasilkan asam dan menurunkan pH air ludah

(Amerongen, 1991).

Di dalam rongga mulut terjadi proses demineralisasi dan

remineralisasi. Remineralisasi merupakan fenomena biologis yang

merupakan proses terhentinya atau kebalikan dari lesi karies, yang

disebabkan meningkatnya ketahanan gigi dan menurunnya serangan karies

(Panjaitan, 2000). Apabila pH air ludah menjadi asam, maka akan

mempercepat proses demineralisasi dan akan menimbulkan karies

(Panjaitan, 2000; Schuurs, 2002).

Page 12: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

12

B. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Ada hubungan antara penyakit diabetes melitus tak terkontrol dengan

kerusakan gigi

Pasien DM tak terkontrol

Diuresis

· Terganggunya kontrol pertumbuhan bakteri

· Pembersihan sisa makanan yang melekat di gigi

Jumlah Bakteri dan Kotoran dalam Mulut

Plak pada Gigi

Produksi Saliva

Dehidrasi

Kerusakan Gigi

Jumlah bakteri

pH ludah

Glukosa dalam saliva

Page 13: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik non eksperimental dengan desain penelitian

cross sectional.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah pasien yang telah didiagnosis

menderita penyakit diabetes melitus tak terkontrol.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Talun Kecamatan Talun Kabupaten

Blitar

D. Teknik Sampling

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

purposive sampling, yaitu memilih subyek berdasarkan ciri-ciri yang sudah

diketahui sebelumnya.

E. Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas : Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol

Skala : nominal

Page 14: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

14

2. Variabel terikat : Tingkat Kerusakan Gigi

Skala : ratio

3. Variabel luar

a. Variabel terkendali :

1. Waktu penelitian

2. Lama menderita diabetes melitus

3. Frekuensi menyikat gigi

4. Tidak pernah kontrol ke dokter gigi untuk kesehatan gigi dan mulut

b. Variabel tak terkendali :

1. Genetik

2. Jenis kelamin

3. Tingkat pendidikan

4. Tingkat sosial ekonomi

5. Posisi gigi

F. Definisi Operasional Variabel

1. Penyakit Diabetes Melitus tak terkontrol

Pasien yang telah terdiagnosa penyakit diabetes melitus, selama 5-10

tahun. Selain itu perlu disertai pemeriksaan gula darah sewaktu > 200

mg/dl atau gula darah puasa > 126 mg/dl. Data dapat diperoleh melalui

teknik wawancara serta rekam medis di Puskesmas Talun Kecamatan

Talun Kabupaten Blitar.

Page 15: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

15

Pasien tak terkontrol seperti pada sampel adalah penderita diabetes

melitus yang gula darah sewaktu > 200 mg/dl atau gula darah puasa > 126

mg/dl.

2. Tingkat Kerusakan Gigi

Untuk menentukan tingkat kerusakan gigi digunakan penilaian

Decay, Missing, Filling (DMF-T) dimana karies tetap dihitung satu

walaupun terdapat beberapa karies pada daerah lain dalam satu gigi

(Herijulianti, 2001).

a. Decay (D):

Jumlah gigi karies yang masih bisa ditambal (Herijulianti, 2001).

Hal ini dapat dilihat dengan didapatkan adanya kerusakan email,

perlunakan dinding dan dasar jaringan gigi.(Prayitno, 1997).

b. Missing (M):

Jumlah gigi yang telah atau harus dicabut karena karies

(Herijulianti, 2001). Apabila didapatkan jawaban yang meragukan

apakah gigi tersebut dicabut karena proses karies atau sebab lain, maka

tidak dimasukkan ke dalam criteria ini (Prayitno, 1997).

c. Filling (F):

Jumlah gigi yang ditambal (Heruijulianti, 2001).

Page 16: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

16

G. Rancangan Penelitian

H. Instrumen dan Bahan Penelitian

1. Alat:

a. Kaca mulut datar

b. Kapas steril

c. Lampu penerangan

d. Excavator

e. Pinset

f. Alkohol

2. Cara Pengukuran

Penelitian dilakukan dengan mengukur skor DMF-T dari 30 pasien

diabetes melitus dan 30 kontrol. Status kerusakan gigi dinilai dengan

DMF-T, dengan skor antara 0 sampai 32 (Eliza, 2001).

Pasien

Analisa Statistik Korelasi Pearson for

Windows 12.0

DMFT

DM tak terkontrol Non DM

Page 17: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

17

Skor atau penilaian terhadap suatu gigi sudah dapat dilakukan

walaupun gigi tersebut belum erupsi sempurna, asalkan sudah dapat

disentuh suatu alat seperti probe atau explorer

(Prayitno, 1997).

I. Cara Kerja

1. Pasien setelah diukur tensi dan berat badan oleh petugas diminta

persetujuan untuk menjadi subyek penelitian.

2. Pasien yang telah setuju, diminta untuk masuk ruangan untuk diperiksa

keadaan giginya dengan membawa rekam medik.

3. Dilakukan wawancara singkat untuk mengetahui data-data yang

diperlukan

4. Mengukur skor DMF-T dengan cara menghitung jumlah gigi yang telah

rusak, hilang, dan ditambal.

J. Analisis Data

Data yang terkumpul dianalisa secara statistik dengan alat bantu software

SPSS 12.0. Teknik analisa statistik menggunakan korelasi Pearson.

Page 18: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

18

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Talun Kecamatan Talun Kabupaten

Blitar antara 9 Februari 2009 sampai dengan 30 Maret 2009. Penelitian dilakukan

terhadap 60 pasien yang ditentukan secara purposive sampling dengan distribusi

30 pasien yang menderita DM dan 30 pasien yang tidak menderita DM. Adapun

syarat untuk pemilihan sampel telah ditentukan terlebih dahulu, disesuaikan

dengan kemampuan dan tujuan penelitian ini.

Dari penelitian tersebut diperoleh data:

Tabel 1. Distribusi pasien DM berdasarkan jenis kelamin

Pasien DM Jenis Kelamin

∑ %

Laki-Laki 8 26,67

Perempuan 22 73,33

Jumlah 30 100

Dari tabel distribusi di atas diperoleh hasil pasien DM yang berjenis kelamin

laki-laki sebanyak 8 sampel (26,67%) dan perempuan sebanyak 22 sampel

(73,33%).

Page 19: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

19

Tabel 2. Distribusi pasien DM berdasarkan usia

Pasien DM Umur (th)

∑ %

41-50 8 26,67

51-60 18 60

61-70 3 10

71-80 1 3,33

Jumlah 30 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah sampel pasien DM paling

banyak terdapat pada usia 51-60 yaitu sebanyak 18 sampel (60%). Sedangkan

jumlah sampel pasien DM paling sedikit terdapat pada usia 71-80 yaitu sebanyak

1 sampel (3,33%).

Tabel 3. Distribusi skor DMF-T pada pasien DM tak terkontrol dan non DM

Pasien DM tak terkontrol Pasien Non DM Skor DMF-T

(berdasarkan ketetapan

WHO≠ >3)

∑ % ∑ %

<3 0 0 6 20

>3 30 100 24 80

Jumlah 30 100 30 100

Page 20: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

20

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor DMF-T >3 pada pasien DM tak

terkontrol didapatkan sampel sebanyak 30 sampel (100%). Sedangkan skor DMF-

T >3 pada pasien non DM didapatkan sampel sebanyak 24 sampel (80%).

Tabel 4. Hasil Analisis

DMF-T DM tak terkontrol Non DM Uji

Mean 10.73 4.80

Std. Deviasi 4.425 1.864

Uji T p < 0,05

Korelasi Pearson r = 0.664

Dari uji statistik menggunakan T tes dan korelasi Pearson dengan alat

bantu SPSS for Windows didapatkan r (koefisien korelasi) = 0,664. Karena r

mendekati +1, maka korelasi antara penyakit DM tak terkontrol dengan kerusakan

gigi pada pasien Puskesmas Talun kecamatan Talun Kabupaten Blitar adalah

signifikan.

Page 21: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

21

BAB V

PEMBAHASAN

DM adalah gangguan metabolisme dengan karakteristik hiperglikemik yang

terjadi karena gangguan sekresi insulin atau gangguan kerja insulin, atau

keduanya (Gustaviani, 2006).

DM tak terkontrol dapat menimbulkan berbagai komplikasi berupa gigi

mudah goyah, gingivitis dengan perdarahan, pengendapan kalkulus yang cepat,

xerostomia, kandidiasis, dan neuropati perifer pada mulut, serta peningkatan

resiko karies (Suyono, et.al., 2006).

Pada tabel 1 tampak distribusi pasien DM tak terkontrol berdasarkan jenis

kelamin, persentase penderita wanita sebanyak 22 sampel (73,33%) sedangkan

persentase penderita laki-laki yaitu 8 sampel (26,67%). Keadaan di atas berbeda

dengan survai kesehatan di salah satu negara Asia Tenggara yang menyatakan

bahwa jumlah pria yang mengidap DM sedikit lebih besar daripada wanita

(Johnson, 2005). Ketidaksesuaian hasil penelitian di atas dapat disebabkan karena

jumlah sampel yang kurang sehingga belum dapat menggambarkan keadaan

populasi sebenarnya.

Dari tabel 2 diketahui bahwa sampel terbanyak penderita DM adalah pada

interval usia 51-60 tahun sebanyak 18 sampel (60%). Hal ini sesuai dengan

pendapat Soeatmadji (2000), bahwa individu yang beresiko menderita DM adalah

individu yang berumur >40 tahun.

Page 22: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

22

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa skor DMF-T >3 pada pasien DM tak

terkontrol didapatkan sampel sebanyak 30 sampel (100%). Keadaan di atas

dengan pendapat Santoso (2005) yamg menyatakan bahwa salah satu komplikasi

DM tak terkontrol adalah peningkatan resiko kerusakan gigi yang pengukurannya

menggunakan metode DMF-T.

Dari tabel 4 berdasarkan uji statistik diperoleh r (koefisien korelasi) =0,664.

Karena r mendekati +1, maka korelasi antara penyakit DM tak terkontrol dengan

kerusakan gigi adalah signifikan.

Pada penderita DM tak terkontrol terjadi xerostomia, rasa kering pada

mukosa mulut, karena pada diabetes terjadi kehilangan cairan akibat diuresis

sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan sekresi saliva. Produksi saliva

yang menurun mengakibatkan fungsinya sebagai pengontrol pertumbuhan bakteri

terganggu, demikian pula halnya dengan proses pembersihan makanan yang

melekat di gigi (Neville, 1995; Suyono, 2006). Xerostomia yang terjadi, juga akan

menimbulkan kerusakan gigi menyeluruh dalam waktu singkat karena saliva

merupakan pertahanan pertama terhadap karies (Suwelo, 2002).

Pada penderita DM tak terkontrol biasanya jarang atau bahkan tidak pernah

ke dokter gigi untuk membersihkan debris atau sisa-sisa makanan yang menempel

pada permukaan giginya. Sisa-sisa makanan yang menempel tersebut kemudian

bercampur dengan bakteri yang ada di rongga mulut terutama Streptococcus dan

menimbulkan plak yang tebal. Debris yang sudah bercampur dengan bakteri dan

menimbulkan plak akan menurunkan pH air ludah (Dirks,2003).

Page 23: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

23

Keadaan gula darah yang tak terkontrol pada penderita DM juga akan

semakin memperparah kerusakan gigi karena terjadi peningkatan kadar glukosa

pada cairan saliva. Glukosa dalam ludah ini akan dimetabolisme oleh bakteri

mulut sehingga menghasilkan asam dan menurunkan pH air ludah (Amerongen,

1991). Apabila pH air ludah menjadi asam, maka terjadi peningkatan jumlah

koloni Streptococcus dalam rongga mulut. Kuman-kuman ini akan menghasilkan

zat-zat yang akan mempercepat proses demineralisasi dan akan menimbulkan

kerusakan gigi (Panjaitan, 2000; Schuurs, 2002).

Page 24: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

24

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat di simpulkan bahwa

terdapat hubungan antara penyakit DM tak terkontrol dengan kerusakan gigi.

Artinya, peningkatan kadar gula darah yang tak terkontrol dapat meningkatkan

resiko kerusakan gigi.

B. Saran

1. Penelitian ini merupakan penelitian awal, maka perlu dilakukan penelitian

lanjutan, sehingga mekanisme hubungan antara penyakit DM tak

terkontrol dengan kerusakan gigi dapat di uraikan dengan jelas.

2. Penderita DM sebaiknya merawat giginya dengan membersihkan

sebanyak dua kali sehari dan secara teratur memeriksakan diri ke dokter

gigi minimal enam bulan sekali agar berbagai komplikasi yang akan

muncul dapat di deteksi secara dini dan dapat diatasi dengan baik.

3. Penderita DM sebaiknya juga rajin mengontrol kadar gula darahnya,

sehingga komplikasi yang telah muncul tidak semakin parah akibat

meningkatnya kadar gula dalam darah.

Page 25: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

25

DAFTAR PUSTAKA

Amerongen, AVN. 1991. Ludah dan Kelenjar Ludah : Arti Bagi Kesehatan Gigi.

Jogjakarta: Gadjah Mada University Press, hal: 1-42

Andreas A., Benyamin Lehey. 2005. Penyakit Gigi sebagai Ancaman Serius

dalam Bidang Karier Tertentu: Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia.

8: 547.

Bayley, T.J., Leinster, S.J. 2002. Ilmu Penyakit Dalam untuk Profesi Kedokteran

Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal: 2, 34, 74

Carranza, F.A. 2006. Clinical Periodontology, an HBJ International Edition.

Philadelphia: WB Saunders Company, hal: 462-5.

Deliyanti, W. 2008. Sistem Imun Tubuh Terhadap Karies.

http://library.usu.ac.id/index.php/component/journals/index.php?option=c

om_journals&id=87&type=14&task=list

Desriani. 2003. PQQGDH ( Piroloquinoline Quinone Glucose Dehidroginase )

sebagai Biosensor Glukosa pada Pengobatan Penyakit Diabetes Melitus.

Institut Pertanian Bogor. Disertasi

Dirks, Backers, 2003. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, hal: 125-130.

Faizi, M,. Netty E.P. 2002. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus pada Anak: Buletin

Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Airlangga/RSUD Dr. Soetomo

Surabaya. 30: 344

Page 26: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

26

Gustaviani, Reno. 2006. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam:

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI), Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam. Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu

Penyakit Dalam FK UI, hal: 1857

Hasket R, Gayford JJ. Penyakit Mulut, Jakarta : EGC, 1991, hal:168-85.

Herijulianti, Eliza, 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, hal: 98, 101-17.

Houwink. B,. 2003. Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, hal: 125-130.

Johnson, M. 2005. Diabetes: Terapi dan Pencegahannya. cetakan 3. Bandung:

Indonesia Publishing House, hal: 36-40.

Meigs, J.B. 2003. The Metabolic Syndrome. May be a guidepost or detour to

preventing type 2 diabetes and cardiovascular disease. British Medical

Journal. 327 :61

Neville, B.W., et al, 1995. Oral and Maxillofacial Pathology. 1st edition. W.B.

Saunders Company, Philadelphia, hal: 615-7

Panjaitan, Monang. 2000. Pengaruh Pemberian Obat Kumur Mengandung Fluor

terhadap Perkembangan Karies Gigi Narapidana Lembaga

Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan: Cermin Dunia Kedokteran. No.

106, hal: 52-3.

Perkeni, 2002. Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.

Jakarta. hal:1-4

Page 27: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

27

Prayitno, Adi. dkk,. 1997 Status Kesehatan Gigi Geligi Masyarakat di Daerah

Lampung. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Gadjah Mada, hal: 7-12.

Pucher, J, J. Stewart. 2004. Periodontal Disease and Diabetes Mellitus Report.

http://www.healthatoz.com/healthatoz/Atoz/dc/caz/enth/peri/serious.html

Ruhe, R.C., McDonald, R.B., 2001. Use of Antioxidant Nutrients in the

Prevention and Treatmentof Type 2 Diabetes. Journal of the American

College of Nutrition, Vol 20, No. 5: 364

Santoso, Mardi, et.al., 2005. Prevalensi Komplikasi Infeksi pada Penderita

Diabetes Melitus di Rawat Inap RSUD Koja Periode Tahun 2000-2005.

Majalah Kedokteran Meditek, Vol.13 No 34: 38

Schuurs, A.H.B., 2002. Patologi Gigi-Geligi: Kelainan-Kelainan Jaringan Keras

Gigi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal: 30-164.

Soeatmadji, D.W., 2002. Diabetes Mellitus dan Infeksi. Dalam: Perhimpunan

Dokter Ahli Penyakit Dalam (PAPDI), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FK UI, hal: 581,689.

Soegondo S, dr., dkk, editor. 2007. Petalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu.

cetakan 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Suyono, et.al., 2006. Derajat Keasaman Air Ludah pada Penderita Diabetes.

Cermin Dunia Kedokteran, No.150: 36

Suwelo, I.S., 2002. Karies Gigi pada Anak dengan Pelbagai Faktor Etiologi.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal: 18-21.

Page 28: Hubungan Antara Penyakit Diabetes Melitus Tak Terkontrol .../Hubungan... · Pada pasien DM terjadi perubahan di rongga mulut yang berhubungan dengan pengaruh diabetesnya. ... Pengertian

28

Tarigan, Rasinta. 2005. Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC, hal: 64-75.

Tim Redaksi VitaHealth. 2004. Diabetes. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

hal: 13-20.