HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP · PDF filedisebabkan oleh virus dengue yang ... pada...

11
MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008 1 Staf pengajar Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Undana 2 Staf pengajar Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Undana HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD) DI KELURAHAN OEBUFU KECAMATAN OEBOBO KOTA KUPANG TAHUN 2008 Mariana Dinah Charlota Lerik 1 , Marni 2 Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever is a kind of severe infectious disease which can cause death in a very short of time because of bleeding and other disturbances. One of the causative factors of the increasing number of the disease and death rate is the attitudes of the society in keeping their environment clean. The attempt to eradicate Aedes aegypti mosquito in a larval state is done by eradicating the breeding places, and this activity is held by the whole community, started from smallest part, that is, house, but most importantly, it is emphasized on the role housewives as the ones who are responsible for taking care of their houses and keeping them healthy and clean. The aim of this research is to find out the relationship of housewives’ knowledge and their attitudes to the practice of making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding place in Oebufu, the sub- district of Oebobo, Kupang. This is an analytical observation research by using cross sectional study. There are 100 respondents taken as the sample. In this case, cluster random sampling and association coefficient have been used. The result shows that there is no significant relationship between housewives’ knowledge and their practice in making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding places (p value > 0,05) and no relationship between housewives’ attitudes and their practice in making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding places (p value > 0,05). Therefore, it is recommended that the community, especially, housewives, be able to follow the training on making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding places in order to decrease the level of dengue hemorrhagic fever in house surrounding. Keywords : The practice of eradicating Aedes aegypti mosquito’s breeding places, knowledge, and attitude. PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang sangat ganas sehingga dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat karena terjadinya perdarahan dan gangguan lainnya. Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina (Judarwanto, 2007). Sejak pertama kali ditemukan penyakit DBD di Indonesia (Surabaya dan Jakarta) pada tahun 1968, jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas, sehingga pada tahun 1994 DBD telah tersebar ke seluruh provinsi di Indonesia. Pada tahun 1998, terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD dengan jumlah penderita sebanyak 72.133 orang dan merupakan wabah terbesar sejak kasus DBD ditemukan pertama kali di Indonesia dengan 1.411 kematian. Jumlah penderita pada tahun 2004 periode Januari-April di 188 kabupaten/kota dari 12 provinsi sebanyak 53.719 kasus, 590 diantaranya meninggal dunia. Adapun ke 12 provinsi tersebut adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Depkes RI, 2006). Jumlah kasus DBD pada tahun 2005 mencapai 50.196 kasus

Transcript of HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP · PDF filedisebabkan oleh virus dengue yang ... pada...

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008

1Staf pengajar Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Undana2Staf pengajar Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Undana

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBURUMAH TANGGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAMBERDARAH DENGUE (PSN-DBD) DI KELURAHAN OEBUFU KECAMATAN

OEBOBO KOTA KUPANG TAHUN 2008

Mariana Dinah Charlota Lerik1, Marni2

Abstract: Dengue Hemorrhagic Fever is a kind of severe infectious disease whichcan cause death in a very short of time because of bleeding and other disturbances.One of the causative factors of the increasing number of the disease and death rateis the attitudes of the society in keeping their environment clean. The attempt toeradicate Aedes aegypti mosquito in a larval state is done by eradicating thebreeding places, and this activity is held by the whole community, started fromsmallest part, that is, house, but most importantly, it is emphasized on the rolehousewives as the ones who are responsible for taking care of their houses andkeeping them healthy and clean. The aim of this research is to find out therelationship of housewives’ knowledge and their attitudes to the practice of makingefforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding place in Oebufu, the sub-district of Oebobo, Kupang. This is an analytical observation research by usingcross sectional study. There are 100 respondents taken as the sample. In this case,cluster random sampling and association coefficient have been used. The resultshows that there is no significant relationship between housewives’ knowledge andtheir practice in making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breedingplaces (pvalue > 0,05) and no relationship between housewives’ attitudes and theirpractice in making efforts to eradicate Aedes aegypti mosquito’s breeding places(pvalue > 0,05). Therefore, it is recommended that the community, especially,housewives, be able to follow the training on making efforts to eradicate Aedesaegypti mosquito’s breeding places in order to decrease the level of denguehemorrhagic fever in house surrounding.

Keywords : The practice of eradicating Aedes aegypti mosquito’s breeding places,knowledge, and attitude.

PENDAHULUANLatar Belakang

Penyakit DBD merupakanpenyakit menular yang sangat ganassehingga dapat menimbulkankematian dalam waktu yang singkatkarena terjadinya perdarahan dangangguan lainnya. Penyakit DBDadalah penyakit menular yangdisebabkan oleh virus dengue yangditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti betina (Judarwanto,2007).

Sejak pertama kali ditemukanpenyakit DBD di Indonesia (Surabayadan Jakarta) pada tahun 1968, jumlahkasus cenderung meningkat dandaerah penyebarannya bertambahluas, sehingga pada tahun 1994 DBDtelah tersebar ke seluruh provinsi di

Indonesia. Pada tahun 1998, terjadiKejadian Luar Biasa (KLB) DBDdengan jumlah penderita sebanyak72.133 orang dan merupakan wabahterbesar sejak kasus DBD ditemukanpertama kali di Indonesia dengan1.411 kematian. Jumlah penderitapada tahun 2004 periode Januari-Aprildi 188 kabupaten/kota dari 12 provinsisebanyak 53.719 kasus, 590diantaranya meninggal dunia. Adapunke 12 provinsi tersebut adalahNanggroe Aceh Darussalam, Banten,DKI Jakarta, Jawa Barat, JawaTengah, D.I.Yogyakarta, Jawa Timur,Kalimantan Selatan, SulawesiSelatan, Bali, Nusa Tenggara Barat,dan Nusa Tenggara Timur (DepkesRI, 2006). Jumlah kasus DBD padatahun 2005 mencapai 50.196 kasus

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)

35

dan 701 diantaranya meninggal dunia.Selama periode Januari-September2006 tercatat tiga provinsi mengalamiKLB, yaitu Jawa Barat, SumateraBarat, dan Kalimantan Barat didelapan kab/kota dengan jumlahkasus 1.323 orang, 21 diantaranyameninggal dunia. Periode 12 Februari2007, jumlah kasus DBD di Indonesiasebanyak 2.509 kasus, 30 orangdiantaranya meninggal dunia(Kandun, 2007).

Provinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) juga tidak terlepas darimasalah-masalah kesehatantermasuk DBD. Jumlah kasus DBDdari tahun 2004-2006 masing-masingadalah sebagai berikut 1242 kasus,1242 kasus, dan 310 kasus (DinasKesehatan Provinsi NTT, 2007).Masalah DBD di Kota Kupang masihmenjadi masalah kesehatan yangaktual. Jumlah kasus DBD di KotaKupang selama tiga tahun terakhirmasing-masing sebanyak 645 kasusdengan sembilan kematian, 361kasus dengan empat kematian, dan474 kasus dengan tujuh kematian.Kasus DBD tertinggi di Kota Kupangselama tiga tahun terakhir terdapatpada Kecamatan Oebobo denganjumlah kasus sebanyak 193 denganempat kematian, khususnyaKelurahan Oebufu yaitu sebanyak 65kasus, 21 kasus, dan 42 kasus. Daridata tersebut, terjadi peningkatankasus sebesar 21 kasus pada tahun2007 (Dinas Kesehatan Kota Kupang,2007).

Faktor-faktor yangmempengaruhi kejadian DBD, antaralain faktor host (kerentanan danrespon imun), lingkungan (kondisigeografi seperti ketinggian daripermukaan laut, curah hujan, angin,kelembaban, musim, dan kondisidemografi seperti kepadatan,mobilitas, perilaku, adat istiadat,sosial ekonomi penduduk), sertafaktor agentnya sendiri (virusdengue). Salah satu faktor yangmenyebabkan meningkatnya angkakesakitan dan kematian akibat

penyakit DBD perilaku masyarakatdalam melaksanakan dan menjagakebersihan lingkungannya. Hal inidikarenakan kurangnya pengetahuanmasyarakat tentang DBD sertakurangnya praktik atau peran sertamasyarakat dalam menjagakebersihan lingkungannya (Rochman,2004).

Untuk itu, perlu adanya upayapemberantasan nyamuk Aedesaegypti guna memutuskan rantaipenularan penyakit DBD. Upayapembasmian nyamuk Aedes aegyptiterutama lebih ditekankan padatingkat larva yang dilakukan denganpemberantasan sarang nyamuk(PSN) melalui gerakan 3M Plus olehseluruh lapisan masyarakat (Sungkar,2005). Peran serta masyarakat dalamPSN-DBD lebih di utamakan peranibu rumah tangga karena umumnyayang bertanggung jawab mengurusrumah tangga termasuk masalahkebersihan rumah adalah ibu rumahtangga (Depkes RI, 1998).

Rumusan masalah yang dikajidalam penulisan ini adalah adakahhubungan yang bermakna antarapengetahuan dan sikap denganpraktik ibu rumah tangga dalampemberantasan sarang nyamukdemam berdarah dengue (PSN-DBD)di Kelurahan Oebufu KecamatanOebobo Kota Kupang tahun 2008.

Adapun tujuan umum dalampenelitian ini adalah mengetahuihubungan antara pengetahuan dansikap dengan praktik ibu rumahtangga dalam pemberantasan sarangnyamuk demam berdarah dengue diKelurahan Oebufu KecamatanOebobo Kota Kupang tahun 2008.sedangkan tujuan khususnya adalahuntuk: (1) mengetahui hubunganantara pengetahuan dengan praktikibu rumah tangga dalampemberantasan sarang nyamukdemam berdarah dengue di kelurahanOebufu Kecamatan Oebobo KotaKupang; (2) mengetahui hubunganantara sikap dengan praktik ibu rumahtangga dalam pemberantasan sarang

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008

36

nyamuk demam berdarah dengue dikelurahan Oebufu KecamatanOebobo Kota Kupang.

Penyakit Demam Berdarah DenguePengertian DBD

Demam berdarah dengue(DBD) adalah penyakit yangdisebabkan oleh virus dengue yangditularkan oleh nyamuk Aedesaegypti.

Etiologi Penyakit DBDPenyakit DBD disebabkan

oleh virus dengue famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah Flavivirusyang terdiri dari empat serotip, yaituDEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Pencegahan Penyakit DBDSebelum ditemukan vaksin

terhadap virus dengue,pemberantasan dan pengendalianvektor adalah satu-satunya upayayang diandalkan untuk mencegahpenyebaran penyakit DBD. Secaragaris besar ada empat carapengendalian vektor (Soegijanto,2003) yaitu pengendalian secarakimiawi, biologis radiasi danlingkungan.

Pengendalian secara kimiawiDi sini digunakan insektisida

yang dapat ditujukan terhadapnyamuk dewasa antara lain golonganorganochlorine, organophosphor,carbamate, dan pyrethroid dalambentuk penyemprotan terhadaprumah-rumah penduduk. Dan jugalarva Ae. aegypti dari golonganorganophosphor dalam bentuk sandgranules yang dilarutkan dalam air ditempat perindukannya (abatisasi).Abatisasi adalah penggunaanlarvasida temefos (Abate) untukmemberantas larva Ae. aegypti.Temofes yang digunakan berbentukbutir-butir pasir (sand granules/SG)dengan dosis satu ppm artinya satubagian Abate dalam satu juta bagianair atau satu gram temefos SG 1%per 10 liter air (Sungkar, 2005).

Pengendalian secara biologisDilakukan dengan mengguna-

kan kelompok hidup, baik darigolongan mikroorganisme, hewaninvertebrata, atau hewan vertebrata.Sebagai pengendalian biologis, dapatberperan sebagai patogen, parasit,atau pemangsa. Beberapa jenis ikan,seperti ikan kepala timah(Panchaxpanchax), ikan gabus(Gambusia affinis) adalah pemangsayang cocok untuk larva nyamuk.Beberapa jenis cacing Nematoda,seperti Romanomarmis iyengari danR. culiciforax merupakan parasit padalarva nyamuk. Sebagai patogen,seperti dari golongan virus, bakteri,fungi, atau protozoa dapatdikembangkan sebagai pengendalianhayati larva nyamuk ditempatperindukannya.

Pengendalian secara radiasiDi sini nyamuk dewasa jantan

diradiasi dengan bahan radioaktifdengan dosis tertentu sehinggamenjadi mandul. Kemudian nyamukjantan tersebut dilepaskan ke alambebas. Meskipun nanti akanberpopulasi dengan nyamuk betina,tetapi nyamuk betina tidak akan dapatmenghasilkan telur yang fertil.

Pengendalian lingkunganDi sini dapat digunakan beberapa

cara antara lain dengan perlindunganperorangan untuk mencegah nyamukkontak dengan manusia, yaitumemasang kawat kasa pada ventilasirumah, jendela, dan pintu,menggunakan obat gosokantinyamuk, tidur menggunakankelambu, menyemprot rumah denganobat nyamuk yang tersedia luas dipasaran, menata gantungan bajudengan baik agar tidak menjaditempat hinggap dan istirahat nyamukAedes aegypti (Sungkar, 2005).Tindakan pencegahan yang sekarangdigalakkan oleh pemerintah, yaitupemberantasan sarang nyamukmelalui gerakan 3M Plus, yaitu:menguras tempat-tempat

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)

37

penampungan air (TPA) denganmenyikat dinding bagian dalam dandibilas paling sedikit seminggu sekali(perkembangan telur-larva-pupa-nyamuk dewasa kurang lebihsembilan hari). Sebelum mengisikembali, TPA sebaiknya dikosongkanterlebih dahulu untuk menyingkirkanlarva Ae. aegypti. Menutup rapat-rapat TPA sedemikian rupa sehinggatidak diterobos oleh nyamuk dewasa.Ternyata TPA tertutup lebih seringmengandung larva dibandingkandengan TPA yang terbuka karenapenutupnya jarang terpasang denganbaik dan sering terbuka untukmengambil air didalamnya. Tempayandengan penutup longgar seperti itulahyang lebih disukai oleh nyamuk untuktempat bertelur karena ruangannyayang lebih gelap daripada tempat airyang tertutup sama sekali.Membersihkan halaman rumah(pekarangan) dari barang-barangbekas atau sampah yang dapatmenampung air hujan denganmenimbunnya dalam tanah sehinggatidak menjadi sarang nyamuk.Mengganti air pada vas bunga dantempat minum burung. Mencegahatau mengeringkan air tergenangdiatap atau talang rumah. Menutuplubang pohon atau bambu dengantanah serta membubuhi garam dapurpada perangkat semut.

Meskipun saat ini banyaksekali ditawarkan berbagai teknologipencegahan penyakit DBD baik yangmodern ataupun tradisional, namunPSN tetap yang masih harusdiutamakan (Sungkar, 2005). Dalampemberantasan DBD, peran sertamasyarakat khususnya peran iburumah tangga sangat penting danmenjadi faktor penentu keberhasilanpemberantasan DBD (Slamet, 2004).

METODEJenis Penelitian

Jenis penelitian yangdigunakan pada penelitian ini adalahobservasional analitik, yaitu suatustudi untuk melihat hubungan paparan

penyakit dengan cara menentukanfaktor terjadinya masalah demamberdarah dengue dengan rancangancross sectional study yaitu studiepidemiologi yang mempelajarihubungan antara faktor-faktorpenelitian yaitu faktor risiko terjadinyamasalah kesehatan secara serentakpada individu-individu dari suatupopulasi pada suatu saat (Murti,2003).

Populasi dan sampelPopulasi dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu rumah tanggayang tinggal di Kelurahan OebufuKecamatan Oebobo Kota Kupangyakni sebanyak 1379 orang(Registrasi Penduduk KelurahanOebufu, 2007). Sedangkan sampeldiambil secara cluster randomsampling dan didapat jumlah sampelsebanyak 90 orang. Denganmemperhatikan derajat kesalahanyang ditolerir yakni 10%, makadiperoleh jumlah sampel sebanyak100 responden. Jadi, jumlah sampeldalam penelitian ini sebanyak 100 iburumah tangga.

Variabel PenelitianVariabel Bebas

Variabel bebas dalampenelitian ini adalah pengetahuan iburumah tangga tentang PSN-DBD dansikap ibu rumah tangga terhadapPSN-DBD.

Variabel TerikatVariabel terikat dalam

penelitian ini adalah praktik ibu rumahtangga dalam PSN-DBD.

Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di

Kelurahan Oebufu KecamatanOebobo Kota Kupang. Pemilihanlokasi penelitian didasarkan padatingginya jumlah kasus DBD selamatiga tahun terakhir sebagai berikut 65kasus, 21 kasus, dan 42 kasus(Dinkes Kota Kupang, 2007).

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008

38

Penelitian dilaksanakan pada bulanMei-Juni 2008.

Teknik Pengumpulan Data danInstrumen yang digunakan

Teknik pengumpulan datayang digunakan dalam penelitian iniadalah dengan melakukanwawancara dan studi dokumentasi,yaitu mendapatkan informasi ataudata-data melalui dokumen-dokumeninstansi terkait. Data yangdikumpulkan berupa: (1) Data primerberupa umur, tingkat pendidikan,tingkat pengetahuan, sikap, danpraktik ibu rumah tangga tentang DBDsecara umum dan PSN-DBD secarakhusus; (2) Data sekunder berupajumlah ibu rumah tangga dan jumlahkasus DBD di Kelurahan OebufuKecamatan Oebobo Kota Kupang.

Instrumen yang digunakandalam pengumpulan data adalahlembaran pertanyaan atau kuisioner.Dalam penelitian ini, kuisioner yangdigunakan terdiri atas: kuisionerpengetahuan, kuisioner sikap,kuisioner praktik

Validitas dan Reliabilitas Alat UkurValiditas

Suatu indeks yangmenunjukkan bahwa alat ukur itubenar-benar mengukur apa yangdiukur (Notoatmodjo, 2002). jikainstrumen mengukur dengan benarapa yang ingin diukur maka instrumentersebut dikatakan valid (Murti, 2003).

ReliabilitasIndeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat pengukurandapat dipercaya atau diandalkan. Halini berarti bahwa reliabilitasmenunjukkan sejauh mana hasilpengukuran tetap konsisten atau tetapasas bila dilakukan dua kali atau lebihterhadap gejala yang sama denganmenggunakan alat ukur yang sama(Notoatmodjo, 2002).

Pengujian Validitas dan ReliabilitasValiditas dari setiap

pertanyaan diuji dengan teknikkorelasi Pearson Product Moment,sedangkan Reabilitas dari setiappertanyaan diuji dengan teknikStatistik Alpha Cronbachmenggunakan bantuan fasilitas padakomputer yang sesuai.

Teknik Pengolahan Data danAnalisis Data

Data yang telah dikumpulkanbaik data primer maupun datasekunder, sebelum diolah dicekkembali kelengkapan sertakeabsahannya. Data tersebutkemudian diberi kode (coding) padasetiap jawaban atas pertanyaandalam kuisioner dan diolah denganmenggunakan kalkulator dankomputer dengan menggunakanprogram yang sesuai.

Data dianalisis secara statistikmenggunakan program komputeryang sesuai. Analisis menggunakantahapan analisis bivariat, melihathubungan antara variabel independenyang satu dengan variabelindependen lainnya terhadap variabeldependen. Hasil analisis disajikandalam bentuk tabel dan disertaidengan penjelasan.

Pengujian HipotesisPengujian hipotesis digunakan

uji statistik non parametrik KoefisienAsosiasi dengan derajat kepercayaan95% dan kemaknaan 0,05.

HASILPengujian Validitas dan ReliabilitasAlat UkurPengujian Validitas Alat Ukur

Pengujian validitas dilakukanmelalui sistem try out terpakai dari 30responden. Validitas dari setiappertanyaan diuji dengan teknikkorelasi Pearson Product Momentmenggunakan bantuan fasilitas padakomputer yang sesuai (Notoatmodjo,2002).

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)

39

Validitas variabel pengetahuanJumlah butir kuisioner variabel

pengetahuan sebelum dilakukan ujivaliditas yaitu sebanyak 20 butir.Setelah dilakukan uji validitas denganN = 30 dan α = 0,05 maka hanya 12butir kuisioner yang valid denganrange antara 0,430-0,513.

Vliditas variabel sikapJumlah butir kuisioner variabel

sikap sebelum dilakukan uji validitasyaitu sebanyak 30 butir. Setelahdilakukan uji validitas dengan N = 30dan α = 0,05 maka hanya 18 butirkuisioner yang valid dengan rangeantara 0,423-0,754.

Validitas variabel praktikJumlah butir kuisioner variabel

praktik sebelum dilakukan uji validitasyaitu sebanyak 10 butir. Setelahdilakukan uji validitas dengan N = 30dan α = 0,05 maka hanya 6 butirkuisioner yang valid dengan rangeantara 0,390-0,481.

Pengujian Reliabilitas Alat UkurPengujian reliabilitas variabel

pengetahuan, sikap, dan praktik jugadilakukan melalui sistem try outterpakai dari 30 responden. Setelahdilakukan pengujian validitas padavariabel pengetahuann, sikap, danvariabel praktik maka dilakukanpengujian reabilitas terhadap semuavariabel. Reliabilitas dari setiappertanyaan diuji dengan teknikstatistik Alpha Cronbachmenggunakan bantuan fasilitas padakomputer yang sesuai (Nurgiyantoro,dkk, 2004). Hasil pengujianmenunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan variabel pengetahuanreliabel untuk digunakan sebagai alatukur dengan rhasil = 0,732, untukpernyataan variabel-variabel sikapreliabel untuk digunakan sebagai alatukur dengan rhasil = 0,737, begitu jugadengan pertanyaan-pertanyaanvariabel praktik dinyatakan reliabelsebagai alat ukur dengan rhasil =0,705.

Gambaran umum RespondenUmur

Dari hasil penelitian terhadap100 responden, umur respondenterbanyak pada golongan umur 35-39tahun yaitu sebanyak 22 responden(22%), dan umur responden yangpaling sedikit berusia ≥60 sebanyakdua responden (2%).

Tingkat PendidikanTingkat pendidikan responden

terbanyak yaitu tamat SekolahMenengah Atas (SMA) sebanyak 50responden (50%), sedangkan yangpaling sedikit yaitu sarjana hanya saturesponden (1%).

Tingkat PengetahuanVariabel pengetahuan ibu

rumah tangga tentang pemberantasansarang nyamuk demam berdarahdengue (PSN-DBD) diukurberdasarkan jawaban yang diberikanibu melalui kuisioner yang diberikan.Kriteria yang diberikan adalah ’tahu’apabila ibu memperoleh skor >6 ataspertanyaan mengenai (PSN-DBD)dengan benar dan ’tidak tahu’ apabilaibu memperoleh skor ≤6 ataspertanyaan mengenai (PSN-DBD)dengan benar. Distribusi pengetahuanberdasarkan penelitian terhadap 100responden ibu rumah tangga diKelurahan Oebufu Kota Kupang dapatdilihat pada tabel 8.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi TingkatPengetahuan Ibu Rumah Tanggatentang Pemberantasan SarangNyamuk Demam Berdarah Denguedi Kelurahan Oebufu Tahun 2008

No TingkatPengetahuan

Jumlah %

1. Tahu 94 942. Tidak Tahu 6 6

Jumlah 100 100

Tabel 8 menunjukkan bahwasebagian besar responden (94%)mengetahui tentang DBD secaraumum dan (PSN-DBD) secarakhusus, sedangkan 6% respondentidak mengetahui tentang DBD

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008

40

secara umum dan (PSN-DBD) secarakhusus.

SikapVariabel sikap ibu rumah

tangga mengenai pemberantasansarang nyamuk demam berdarahdengue (PSN-DBD) diukurberdasarkan jawaban yang diberikanibu melalui kuisioner yang diberikan.Kriteria yang diberikan yaitu ’positif’apabila ibu memperoleh skor >54 ataspernyataan mengenai PSN-DBD dan’negatif’ apabila ibu memperoleh skor≤54 atas pernyataan mengenai PSN-DBD. Distribusi sikap berdasarkanpenelitian terhadap 100 respondenibu rumah tangga di KelurahanOebufu Kota Kupang dapat dilihatpada tabel 9.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu RumahTangga terhadap PemberantasanSarang Nyamuk Demam BerdarahDengue di Kelurahan OebufuTahun 2008

No Sikap Jumlah %1. Positif 97 972. Negatif 3 3

Jumlah 100 100

Tabel 9 menunjukkan bahwaresponden yang memiliki sikap positifterhadap PSN-DBD sebanyak 97 iburumah tangga (97%) dan yangmemiliki sikap negatif terhadap PSN-DBD sebanyak tiga ibu rumah tangga(3%).

PraktikVariabel praktik ibu rumah

tangga dalam pemberantasan sarangnyamuk demam berdarah dengue(PSN-DBD) diukur berdasarkanjawaban yang diberikan ibu melaluikuisioner yang diberikan. Kriteria yangdiberikan yaitu ’ya’ apabila ibumemperoleh skor >3 atas pertanyaanmengenai praktik gerakan 3M Plusdan ’tidak’ apabila ibu memperolehskor ≤3 atas pertanyaan mengenaigerakan 3M Plus. Distribusi praktikberdasarkan penelitian terhadap 100responden ibu rumah tangga di

Kelurahan Oebufu Kota Kupang dapatdilihat pada tabel 10.Tabel 10. Distribusi Frekuensi Praktik Ibu

Rumah Tangga dalamPemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue diKelurahan Oebufu Tahun 2008

No Praktik Jumlah %1. Ya 57 572. Tidak 43 43

Jumlah 100 100

Tabel 10 menunjukkan bahwaresponden yang melakukan PSN-DBD melalui gerakan 3M Plussebanyak 57 ibu rumah tangga (57%),sedangkan 43 ibu rumah tangga(43%) tidak melakukan PSN-DBDmelalui gerakan 3M Plus.

Analisis Hubungan Antar VariabelIndependen Dengan VariabelDependenHubungan Pengetahuan Ibu RumahTangga dengan PraktikPemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue

Hubungan antara pengetahuanibu rumah tangga dengan praktikPSN-DBD dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11 Distribusi Praktik PSN-DBDBerdasarkan Pengetahuan IbuRumah Tangga di KelurahanOebufu Tahun 2008

Pengetahuan Ibu Rumah

Tangga

Praktik PSN-DBD NYa Tidak

n % n %Tahu 53 56,4 41 43,6 94

Tidak tahu 4 66,7 2 33,3 6Jumlah 57 57 43 43 100

Tabel 11 menunjukkan bahwaibu rumah tangga yang tahu tentangdemam berdarah dengue danpemberantasan sarang nyamukdemam berdarah dengue (PSN-DBD)berjumlah 94 orang dengan yangmelakukan praktik PSN-DBD melaluigerakan 3M plus sebanyak 53 orang(56,4%), sedangkan yang tidakmelakukan PSN-DBD sebanyak 41orang (43,6%). Ibu rumah tanggayang tidak mengetahui tentang DBDdan PSN-DBD berjumlah 6 orangdengan yang melakukan praktik PSN-

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)

41

DBD melalui gerakan 3M Plussebanyak 4 orang (66,7%),sedangkan yang tidak melakukanpraktik PSN-DBD melalui gerakan 3MPlus sebanyak 2 orang (33,3%).

Hasil analisis denganmenggunakan uji Koefisien Asosiasiyang mempersyaratkan menghitungnilai 2 antara variabel pengetahuandengan praktik ibu rumah tanggadalam PSN-DBD ternyata tidakmemenuhi syarat sehinggadilanjutkan dengan menggunakan ujialternatif yaitu Fisher’s Exact Test dandiperoleh nilai p = 0,697 (pvalue > 0,05).Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa tidak terdapat hubungan yangbermakna antara variabelpengetahuan dengan praktik iburumah tangga dalam PSN-DBD.

Hubungan Sikap Ibu RumahTangga dengan PraktikPemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue

Hubungan antara sikap iburumah tangga terhadap praktik PSN-DBD dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12 Distribusi Praktik PSN-DBDBerdasarkan Sikap Ibu RumahTangga di Kelurahan OebufuTahun 2008

Tabel 12 menunjukkan bahwaibu rumah tangga yang memiliki sikappositif terhadap praktik PSN-DBDberjumlah 97 orang dengan yangmelakukan praktik PSN-DBD melaluigerakan 3M plus sebanyak 55 orang(56,7%), sedangkan yang tidakmelakukan praktik PSN-DBD melaluigerakan 3M Plus sebanyak 42 orang(43,3%). Ibu rumah tangga yangmemiliki sikap negatif terhadap praktikPSN-DBD berjumlah 3 orang dengan

yang melakukan praktik PSN-DBDmelalui gerakan 3M plus sebanyak 2orang (66,7%), sedangkan yang tidakmelakukan praktik PSN-DBD melaluigerakan 3M Plus sebanyak 1 orang(33,3%).

Hasil analisis denganmenggunakan uji Koefisien Asosiasiyang mempersyaratkan menghitungnilai 2 antara variabel sikap denganpraktik ibu rumah tangga dalam PSN-DBD ternyata tidak memenuhi syaratsehingga dilanjutkan denganmenggunakan uji alternatif yaituFisher’s Exact Test dan diperoleh nilaip = 1,000 (pvalue > 0,05). Dengandemikian dapat disimpulkan bahwatidak terdapat hubungan yangbermakna antara variabel sikapdengan praktik ibu rumah tanggadalam PSN-DBD.

BAHASANHubungan Pengetahuan Ibu RumahTangga terhadap PraktikPemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue

Berdasarkan analisis datayang dilakukan dengan menghitungnilai 2 ternyata tidak memenuhisyarat sehingga dilanjutkan dengan ujialternatif Fisher’s Exact Test makapengetahuan ibu rumah tanggatentang PSN-DBD tidak berhubungandengan praktik ibu rumah tanggadalam PSN-DBD (pvalue > 0,05). Hasilpenelitian ini sejalan dengan hasilpenelitian Rochim (2001) bahwa tidakada hubungan antara pengetahuandengan praktik pencegahanpenularan DBD. Selain itu, penelitianini juga sesuai dengan hasil penelitianKoenraadt, et al (2006) bahwa tidakada hubungan yang signifikan antarapengetahuan dengan praktik dalamPSN-DBD. Menurut Koenraadt et al,pengetahuan yang baik belumlahmempunyai peranan penting untukpraktik yang baik, karena sangat sulituntuk mengubah perilaku seseorang.

Namun, pada kenyataannyaibu rumah tangga di Kelurahan

Sikap IbuRumahTangga

Praktik PSN-DBD NYa Tidak

n % n %Positif 55 56,7 42 43,3 97Negatif 2 66,7 1 33,3 3Jumlah 57 57 43 43 100

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008

42

Oebufu telah mengetahui tentangpenyakit DBD dan PSN-DBD karenadapat menjawab dengan baikpertanyaan umum tentang penyakit ini(94%). Dari hasil penelitian inidiketahui bahwa meskipun ibu rumahtangga telah mengetahui tentangpenyakit DBD dan PSN-DBDbelumlah menjamin bahwa ibutersebut telah melakukan praktikPSN-DBD dengan baik.

Berdasarkan wawancaradengan ibu rumah tangga, kurangnyasarana dan prasarana (lahan) yangada yang memungkinkan ibu tersebutuntuk melakukan salah satu gerakan3M Plus yaitu mengubur barang-barang bekas yang dapatmenampung air hujan dalam tanahmerupakan salah satu faktor yangmengakibatkan ibu tidakmelaksanakan gerakan 3M Plus.Sebab terwujudnya sebuah praktikatau tindakan perlu faktor lain, yaituantara lain adanya fasilitas atausarana dan prasarana (Notoatmodjo,2005).

Hasil penelitian yang ada tidaksejalan dengan hasil penelitian Duma,dkk (2007), bahwa ada hubunganantara pengetahuan dengan praktikibu rumah tangga dalam PSN-DBD.Menurut Duma, dkk (2007),pengetahuan yang baik akan menjadidasar seseorang untuk bertingkahlaku yang benar dan sesuai denganapa yang didapatkannya. Hasilpenelitian ini juga tidak sesuai denganteori yang telah dipaparkan yaitusemakin baik pengetahuan seseorangmaka semakin baik pula praktiknya.Menurut Notoatmodjo (2003),pengetahuan atau kognitif merupakandomain yang sangat penting untukterbentuknya tindakan seseorang(overt behavior) dan perilaku yangdidasari oleh pengetahuan lebihlanggeng daripada perilaku yang tidakdidasari oleh pengetahuan.

Hubungan Sikap Ibu RumahTangga terhadap PraktikPemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue

Berdasarkan analisis datayang dilakukan dengan menghitungnilai 2 ternyata tidak memenuhisyarat sehingga dilanjutkan dengan ujialternatif Fisher’s Exact Test makasikap ibu rumah tangga terhadapPSN-DBD tidak berhubungan denganpraktik ibu rumah tangga dalam PSN-DBD (pvalue > 0,05). Hasil penelitian inisesuai dengan hasil penelitianRochim (2001) dan Riyadi (2004)bahwa tidak ada hubungan antarasikap dengan praktik PSN-DBD. Halini dikarenakan belum adanyakesadaran untuk melakukan praktikPSN-DBD.

Tidak adanya hubunganantara sikap dengan praktik ibu rumahtangga dalam PSN-DBD sesuaidengan adanya teori ketidakcocokanatau inkonsistensi antara sikapdengan tingkah laku yang ditemukandalam penelitian La Piere dalamAhmadi (2002) bahwa tidak adahubungan yang konsisten antarasikap dengan tingkah laku, yangmana sikap dan tingkah lakudianggap merupakan dimensiindividual yang berbeda dan terpisah.

Hasil penelitian menunjukkanbahwa sikap responden yang positifterhadap PSN-DBD lebih besardaripada sikap responden yangnegatif terhadap PSN-DBD yaitu 97%.Hal ini disebabkan karena respondendalam menjawab pertanyaan selalumenjawab hal-hal yang baik saja.Sikap responden terhadap PSN-DBDmelalui gerakan 3M Plus tidak disertaidengan kesadaran untuk melakukanpraktik PSN-DBD. Sikap respondenmerupakan respon yang masihtertutup dan tidak tampak dalamkehidupan nyata, sehingga meskipunmereka setuju terhadap upaya PSN-DBD belum tentu merekamelakukannya sesuai dengansikapnya. Hal ini, seperti dikemukakan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK IBU RUMAH TANGGADALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN-DBD)

43

oleh Notoatmodjo (2005), sikap belumtentu terwujud dalam praktik atautindakan, sebab terwujudnya sebuahpraktik atau tindakan perlu faktor lain,yaitu antara lain adanya fasilitas atausarana dan prasarana (Notoatmodjo,2005).

Hasil penelitian ini tidaksejalan dengan penelitian Rochman(2004) bahwa terdapat hubunganyang bermakna antara sikap ibuterhadap PSN-DBD dengan praktikibu dalam PSN-DBD. MenurutRochman, sikap yang positif terhadapPSN-DBD akan mempengaruhi iburumah tangga untuk melakukanpraktik PSN-DBD. Hal ini sejalandengan pendapat Notoatmodjo (2003)bahwa perilaku akan bersifatlanggeng apabila perilaku tersebutdidasari oleh pengetahuan, kesadarandan sikap yang positif.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil penelitianmaka dapat disimpulkan: (1) Tidakada hubungan yang bermakna antarapengetahuan dengan praktik iburumah tangga dalam PSN-DBD (pvalue> 0,05); (2) Tidak ada hubungan yangbermakna antara sikap dengan praktikibu rumah tangga dalam PSN-DBD(pvalue > 0,05).

SaranBerdasarkan hasil penelitian

maka dapat disarankan: (1) Bagipemerintah atau instansi terkait agarmelakukan pelatihan Gerakan 3MPlus pada masyarakat sehinggapraktik PSN-DBD semakin baik dandilakukan secara rutin; (2) Bagimasyarakat agar mengikuti pelatihanGerakan 3M Plus yang dilakukan olehDinas Kesehatan sehinggamasyarakat dapat mempraktikkanPSN-DBD dengan baik yang padaakhirnya dapat mengurangi penularanpenyakit DBD; (3) Bagi peneliti lainagar dapat melakukan penelitian yanglebih luas tentang PSN-DBD denganmengkaji faktor-faktor yang

mempengaruhi praktik PSN-DBD dilingkungan rumah tangga sertapenelitian intervensi terhadap praktikPSN-DBD melalui pelatihan Gerakan3M Plus.

DAFTAR PUSTAKAAhmadi, Abu., 2002. Psikologi Sosial.Jakarta: Rineka Cipta.

Depkes RI., 1998. Kepemimpinanwanita. Jakarta.

________., 2006. PemberantasanSarang Nyamuk Demam BerdarahDengue oleh Jumantik. Jakarta:Direktorat Jenderal PemberantasanPenyakit Menular dan PenyehatanLingkungan Pemukiman.

Dinkes Kota Kupang. 2007. ProfilDinas Kesehatan Kota Kupang Tahun2007.

Dinkes Prov. NTT. 2007. Profil DinasKesehatan Provinsi Nusa TenggaraTimur Tahun 2007.

Duma, Nicholas, dkk. 2007. AnalisisFaktor yang Berhubungan denganKejadian Demam Berdarah Dengue diKecamatan Baruga Kota Kendari2007. Jurnal Penelitian Volume 4No.2 Halaman 91-100(http://www.google.com, akses: 21Juli 2008)

Judarwanto, Widodo., 2007. ProfilNyamuk Aedes aegypty danPembasmiannya. (http://www.childrenfamily.com, akses: 22 November 2007

Kandun, I Nyoman., 2007. Artikel:Pascabanjir, Waspadai DBDMeningkat. (http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/022007/15/0104.htm,akses:15 Februari 2008).

Koenraadt, Constantianus et al.,2006. Dengue Knowlegde andPractice and Their Impact on Aedesaegypti Populations in KamphaengPhet, Thailand. American Journal of

MKM Vol. 03 No. 01 Juni 2008

44

Tropical Medicine and Hygiene 74 (4),2006 pp 692-700. (http://www.google.com, akses: 19 Maret 2008).Murti, Bhisma., 2003. Prinsip danMetode Riset Epidemiologi (JilidKedua). Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

_________., 2006. Desain danUkuran Sampel untuk PenelitianKuantitatif dan Kualitatif di BidangKesehatan. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.

Notoatmodjo, Soekidjo., 2002.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

_________., 2003. PendidikanKesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta.

_________., 2005. PromosiKesehatan Teori dan Aplikasi.Jakarta: Rineka Cipta.

Nurgiyantoro, Burhan, dkk., 2004.Statistika Terapan untuk PenelitianIlmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: GadjahMada University Press.

Kelurahan Oebufu., 2007. RegistrasiPenduduk Kelurahan Oebufu KotaKupang Tahun 2007

Riyadi, Yusuf., 2004. HubunganPengetahuan dan Sikap KepalaKeluarga Mengenai Penyakit DemamBerdarah Dengue dengan PraktikPemberantasan Sarang Nyamuk(PSN) di Dusun Candi Desa RowosariKabupaten Pemalang 2003.(http://www.sia.fkm-undip.or.id /data/index;akses:21 Juli 2008).

Rochman, Abdul., 2004. HubunganPengetahuan, Sikap dan Praktik IbuRumah Tangga dalamPemberantasan Sarang NyamukDemam Berdarah Dengue (PSN-DBD) Di Desa Plesungan KecamatanGondangrejo Kabupaten Karanganyar

Tahun 2004. (http://www.sia.fkm-undip.or.id/data/index.).

Rochim.,2001. HubunganPengetahuan dan Sikap KepalaKeluarga Mengenai Penyakit DemamBerdarah Dengue dengan PraktikPemberantasan Sarang Nyamuk(PSN) di Kompleks PerumahanPurwokerto Indah Kabupaten KendalTahun 2000. (http://www.sia.fkm-undip.or.id/data/index;akses:21 Juli2008).

Slamet, Juli., 2004. KesehatanLingkungan. Yogyakarta: GadjahMada University Press.

Soegijanto, Soegeng., 2003. DemamBerdarah Dengue. Surabaya:Airlangga University Press.

Sungkar, Saleha., 2005. BionomikAedes aegypti, Vektor DemamBerdarah Dengue. MajalahKedokteran Indonesia Volum: 55,Nomor 4, April 2005, halaman 384-389. Jakarta: Penerbitan IkatanDokter Indonesia.

_______., 2005. PemberantasanVektor Demam Berdarah Dengue.Majalah Kedokteran Indonesia Volum:55, Nomor 5, Mei 2005, halaman 407-410. Jakarta: Penerbitan IkatanDokter Indonesia.

Wijaya., 2001. Statistika NonParametrik (Aplikasi Program SPSS).Bandung: Alfabeta.