HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25%...

17
i HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: DWI SISTIANI A.210.090.139 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Transcript of HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25%...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

i

HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN

MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM

MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

ANGKATAN 2009

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

DWI SISTIANI

A.210.090.139

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

ii

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:

Nama : Drs. H. Sami’an, MM.

NIP/ NIK :

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi dari mahasiswa:

Nama : Dwi Sistiani

NIM : A.210.090.139

Progam Studi : Pendidikan Akuntansi

Judul Skripsi : Hubungan Antara Mata Kuliah Micro Teaching dan Minat Menjadi

Guru Terhadap Kesiapan Mengajar dalam Mata Kuliah Praktik

Program Pengalaman Lapangan Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Akuntansi Angkatan 2009

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 18 Febuari 2013

Pembimbing

Drs. H. Sami’an, MM.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

iii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM

MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

ANGKATAN 2009

Dwi Sistiani, A210.090.139. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan: 1) Mata kuliah microteaching terhadap kesiapan praktik PPL pada mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 di Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2) Minat menjadi guru terhadap kesiapan praktik PPL pada mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 di Universitas Muhammadiyah Surakarta; 3) Mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan praktik PPL pada mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuntitatif dengan mencari kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi sebanyak 234 mahasiswa. Sampel di sebanyak 59 mahasiswa, data yang diperlukan diperoleh melalui metode angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya diuji coba. Teknis analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier ganda, uji t, uji F, uji R2, sumbangan relatif dan efektif.

Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 17,490 + 0,401X1 + 0,328X2. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Mata kuliah microteaching berhubungan signifikan terhadap praktik PPL, dapat diterima. Berdasarkan analisis regresi (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 52,3% dan sumbangan efektif sebesar 19,9%; 2) Minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik PPL, dapat diterima. Berdasarkan analisis regresi (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai signifikan <0,05, yaitu 0,012 dengan sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif sebesar 18%; 3) Mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru berhubungan signifikan terhadap praktik PPL. Dapat diterima. Dengan menggunakan analisis regresi (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 > 3,162 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000; 4) hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah microteaching sebesar 0,305 sehingga dapat menunjukkan bahwa hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik PPL adalah sebesar 30,5%. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru sebesar 0,380 atau 38,0%. Sehingga dapat menunjukkan besarnya hubungan minat menjadi guru terhadap praktik PPL sebesar 7,5% (38,0% - 30,5%).

Kata Kunci: mata kuliah microteaching (X1), minat menjadi guru (X2) dan

praktik program pengalaman lapangan (Y)

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

1

A. PENDAHULUAN

Asas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu asas bahwa

proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu, yang bermula sejak

seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini

mencangkup bentuk-bentuk belajar secara informal maupun formal baik

yang berlangsung dalam keluarga dalam keluarga, di sekolah, dalam

pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat. Munsyi dalam Asril

(2012:91) Stresing program pengalaman lapangan adalah kegiatan

pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, ketrampilan

dalam proses pembelajaran secara utuh dan terintegrasi, sehingga setelah

mereka menyelesaikan pembelajaran mikro atau PPL I. Praktik

pengalaman lapangan diharapkan mahasiswa atau calon guru menjadi guru

yang profesional dan punya dedikasi tinggi dalam pengabdian.

Program pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan

kurikuler yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa program S1 FKIP dan

FAI UMS untuk mendapatkan gelar sarjana. Kegiatan PPL mencangkup

praktik pembelajaran dan kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan oleh

seorang guru di sekolah dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

Manfaat praktik pengalaman lapangan bagi calon guru secara langsung

sebagai pedoman dan bahan pertimbangan dalam mengajar, sehingga

mereka siap dari segi fisik dan mental menghadapi permasalahan yang

muncul di lapangan.

Khusus bagi calon guru praktik mengajar bermanfaat untuk melatih

membiasakan calon guru dalam merealisasikan ilmu yang telah diperoleh

selama di bangku perkuliahan.

Pembelajaran micro dapat diartikan sebagai cara latihan ketrampilan

keguruan atau praktik mengajar dalam lingkup kecil/terbatas. Knight

dalam asril (2012:43) mengemukakan Micro Teaching has beeb describel

as scaled down teaching encounter designed to develop new skills and

refine old ones.

1

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

2

Guru atau pendidik merupakan sosok yang seharusnya mempunyai

banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh ilmunya

tersebut dalam proses pembelajaran dalam makna yang luas, toleran, dan

senantiasa berusaha menjadikan siswanya memiliki kehidupan yang lebih

baik. Secara prinsip, mereka yang di sebut sebagai guru bukan hanya

mereka yang memiliki kualifikasi keguruan secara formal yang diperoleh

melalui jenjang pendidikan di perguruan tinggi saja, tetapi yang terpenting

adalah mereke yang mempunyai kompetensi keilmuan tertentu dan dapat

menjadikan orang lain pandai dalam matra kognitif, afektif dan

psikomotorik. Seorang calon guru, sebelum terjun ke arena praktik

mengajar, maka secara fisik ia harus benar-benar meyakinkan, maksudnya,

penampilan dirinya haruslah benar-benar menunjukan adanya wibawa

seorang guru. Dalam hal kesiapan fisik dan non fisik.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahu hubungan

antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap

kesiapan dalam praktik program pengalaman lapangan.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian menurut Arikunto (2006:136) “Metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

data penelitian.” Sedangkan menurut Abdurrahmat (2005:98) “metode

penelitian yaitu ilmu tentang metode-metode yang akan digunakan dalam

melakukan suatu penelitian.”

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah

Surakarta jurusan Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 dengan jumlah

populasi 234 mahasiswa. Menurut Arikunto (2006 : 131) “Sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini yang

digunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59

mahasiswa yang di ambil secara random sampling undian.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mata kuliah

microteaching (X1), dan minat menjadi guru (X2). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kesiapan praktik pengalaman lapangan.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

3

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi dan

angket. Dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4. Dengan jumlah

butir soal masing- masing variabel adalah 15 pertanyaan. Angket

seblumnya diuji cobakan pada 20 mahasiswa dan dianalisis dengan

menggunakan analisis uji validitas dan reliabilitas. Kriteria uji validitas

adalah item dikatakan valid jika harga rhitung>rtabel atau nilai sig > 0,05, dan

item dikatakan tidak valid apabila sebaliknya. Pengolahan data instrumen

menggunakan program SPSS v 15.0 yang terdapat pada lampiran

penelitian. Dari hasil uji coba angket terdapat 2 item pertanyaan yang tidak

valid pada variabel mata kuliah microteaching, namun penelitian ini layak

untuk di uji instrumenkan karena pada variabel minat menjadi guru dapat

dikatakan semua butir soal adalah valid.

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan iji normalitas tenik uji liliefors dan linieritas. Analisis data

dengan menggunakan regresi linier ganda ( uji t dan uji F), dan dengan

menggunakan sumbangan relatif danefektif.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil penelitian

Data mata kuliah microteaching diperoleh dengan metode

kuesioner atau angket, yang terdiri dari 13 pertanyaan. Dari hasil

analisis diperoleh hasil Mean (rata-rata nilai responden) sebesar 42,15.

Dengan standar of mean sebesar 0,625. Median 42,00, menunjukkan

bahwa 50% dari data mata kuliah microteaching adalah 42 ke atas dan

50% dari data 42 ke bawah. Modus adalah nilai yang sering muncul

dalam kelompok data. Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh angka

45. “Standar deviasi sering disebut juga simpangan baku merupakan

ukuran disperse baku yang digunakan dalam penelitian”. Standar

deviasi disajikan dengan ơ atau s, adalah akar kuadrat dari varians (ơ2

atau s2). Dari output SPSS diperoleh angka standar deviasi 4,802 yang

merupakan akar dari varians yaitu 23,063. Nilai minimum atau nilai

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

4

terendah dalam suatu deretan data mata kuliah microteaching

menunjukkan angka 35, dan nilai maximum atau nilai tertinggi dalam

suatu deretan data mata kuliah microteaching adalah angka 52.

Skewness (kemenjuluran) sebesar 0,189, penilaian Rasio skewness

adalah: nilai skewness/ std. error skewness = 0,189/ 0,311 = 0,61

Untuk mempermudah memahami analisis data mata

kuliah microteaching di sajikan data dalam bentuk histogram seb agai

berikut:

Deskripsi data minat menjadi guru di peroleh mean (rata-rata

nilai responden) sebesar 49,81. Dengan standar of mean sebesar

0,712. Penggunaan standar eror of mean untuk memperkirakan besar

rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu dengan standar

error of mean tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata

nilai dari 48,39 sampai 51,23. Median adalah titik tengah setelah

semua data diurutkan dan dibagi sama besar”. Dari analisis output

Mata Kuliah Microteahing (X1)555045403530

Freq

uenc

y

8

6

4

2

0

Mata Kuliah Microteahing (X1)

Mean =42.15 Std. Dev. =4.802

N =59

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

5

SPSS diperoleh hasil 50,00, menunjukkan bahwa 50% dari data minat

menjadi guru adalah 50 ke atas dan 50% dari data 50 ke bawah.

Modus adalah nilai yang sering muncul dalam kelompok data adalah

48. Standar deviasi sering disebut juga simpangan baku merupakan

ukuran disperse baku yang digunakan dalam penelitian”. Standar

deviasi disajikan dengan ơ atau s, adalah akar kuadrat dari varians (ơ2

atau s2). Dari output SPSS diperoleh angka standar deviasi 5,466 yang

merupakan akar dari varians yaitu 29,878. Skewness (kemenjuluran).

Angka yang diperoleh dari output SPSS adalah -0,465, penilaian

tersebut diubah ke angka rasio. Rasio skewness adalah: nilai

skewness/ std. error skewness = - 0,465/ 0,311 = - 1,49.

Untuk mempermudah memahami analisis data mata kuliah

microteaching di sajikan data dalam bentuk histogram seb agai

berikut:

Deskripsi data kesiapan praktik program pengalaman

lapangan diperoleh data mean (rata-rata nilai responden) sebesar

50,69. Dengan standar of mean sebesar 0,697. Penggunaan standar

Minat Menjadi Guru(X2)605550454035

Freq

uenc

y

12

10

8

6

4

2

0

Minat Menjadi Guru(X2)

Mean =49.81 Std. Dev. =5.466

N =59

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

6

eror of mean untuk memperkirakan besar rata populasi yang

diperkirakan dari sampel. Untuk itu dengan standar error of mean

tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% rata-rata nilai dari 49,30

sampai 52,08. Median adalah titik tengah setelah semua data

diurutkan dan dibagi sama besar”. Dari analisis output SPSS diperoleh

hasil 50,00, menunjukkan bahwa 50% dari data kesiapan praktik

program pengalaman lapangan adalah 50 ke atas dan 50% dari data 50

ke bawah. Modus adalah nilai yang sering muncul dalam kelompok

data. Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh data 52. Standar

deviasi sering disebut juga simpangan baku merupakan ukuran

disperse baku yang digunakan dalam penelitian”. Standar deviasi

disajikan dengan ơ atau s, adalah akar kuadrat dari varians (ơ2 atau s2).

Dari output SPSS diperoleh angka standar deviasi 5,354 yang

merupakan akar dari varians yaitu 28,664. Skewness (kemenjuluran)

Angka yang diperoleh dari output SPSS adalah 0,034, penilaian

tersebut diubah ke angka rasio. Rasio skewness adalah: nilai

skewness/ std. error skewness = 0,034/ 0,311 = 0,11.

Untuk mempermudah memahami analisis data mata kuliah

microteaching di sajikan data dalam bentuk histogram seb agai

berikut:

Praktik Program Pengalaman Lapangan(Y)605550454035

Freq

uenc

y

12

10

8

6

4

2

0

Praktik Program Pengalaman Lapangan(Y)

Mean =50.69 Std. Dev. =5.354

N =59

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

7

Pengujian persyaratan penelitian uji normalitas dilakukan

mdengan menggunakan uji lilifors atau dalam program SPSS disebut

kolmogorov-smirnov. Dengan kriteria uji normalitas adalah

berdistribusi normal jila Lhitung<Ltabel atau signifikan > 0,05. Adapun

ringkasan hasil uji normalitas sebagai berikut:

Tabel I

Ringkasan Uji Normalitas

Variabel N Harga L0

sig. Kesimpulan Lhitung L0,05,53

Mata kuliah microteaching

Minat menjadi guru

Kesiapan praktik PPL

59

59

59

0,100

0,076

0,099

0,115

0,115

0,115

0,200

0,200

0,200

Normal

Normal

Normal

Ringkasan hasil uji linieritas dan keberartian regresi linier yang

dilakukan dengan menggunakan alat bantu program SPSS V 15.0

adalah:

Tabel II Ringkasan Uji Linieritas

Variabel yang diukur

Harga F sig. Kesimpulan

Fhitung Ftabel

X1Y

X2Y

1,422

1,034

F0,05;15,42 = 1,912

F0,05;19,38 = 1,867

0,182

0,450

Linier

Linier

Dari Tabel 2 diketahui bahwa hasil uji liniaritas diperoleh

harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari Ftabel

dan nilai signifikasi > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hungan

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

8

masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam bentuk

linear.

Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih

dahulu dilakukan analisis regresi linear berganda. Adapun ringkasan

analisis regresi linear berganda yang dilakukan dengan alat bantu

program SPSS V 15.0 adalah:

Rangkuman Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Variabel Koefisien Regresi t Sig

Konstanta 17,490 3,065 0,003

Mata kuliah microteaching 0,401 2,789 0,007

Minat menjadi guru 0,328 2,595 0,012

Pada model 2, F hitung = 17,140 Pada model 1, R2 = 0,305 Pada model 2, R2 = 0,380

Berdasarkan Tabel IV.7. diperoleh persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut: Y = 17,490 + 0,401X1 + 0,328X2. Adapun

interpretasi dari persamaan regresi linear berganda tersebut adalah:

a. a = 17,490 menyatakan bahwa jika mata kuliah microteaching dan

minat menjadi guru tetap (tidak mengalami perubahan) maka nilai

praktik program pengalaman lapangan sebesar 17,490

b. b1 = 0,401, menyatakan bahwa jika mata kuliah microteaching

bertambah sebesar 1 poin, maka praktik program pengalaman

lapangan akan mengalami peningkatan sebesar 0,401. Dengan

asumsi tidak ada penambahan (konstan) nilai minat menjadi guru.

c. b2 = 0,328, menyatakan bahwa jika penambahan minat menjadi

guru sebesar 1 poin, maka praktik program pengalaman lapangan

akan mengalami peningkatan sebesar 0,328. Dengan asumsi tidak

ada penambahan (konstan) nilai mata kuliah microteaching.

Hipotesis yang diajukan pertama adalah “Adakah hubungan

mata kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

9

lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan

Akuntansi Angkatan 2009 ”. Dari analisis regresi linier berganda

diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel mata kuliah

microteaching (b1) adalah sebesar 0,401 atau bernilai positif,

sehingga dapat dikatakan bahwa mata kuliah microteaching

berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan

di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi

Angkatan 2009.

Hipotesis kedua yang diajukan adalah “Adakah hubungan

minat menjadi guru terhadap terhadap praktik program pengalaman

lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan

Akuntansi Angkatan 2009”. Dari analisis regresi linier berganda

diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel minat menjadi guru

(b2) adalah sebesar 0,328 atau bernilai positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa minat menjadi guru berhubungan positif terhadap

praktik program pengalaman lapangan di Universitas Muhammadiyah

Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009.

Hipotesis selanjutnya yang diajukan dengan menggunakan uji f

(uji keberartian) adalah “Adakah hubungan mata kuliah microteaching

dan minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman

lapangan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan

Akuntansi Angkatan 2009”. Dari analisis regresi linier berganda dapat

diketahui bahwa koefisien regresi masing-masing variabel bebas

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel mata kuliah

microteaching dan minat menjadi guru secara bersama-sama

berhubungan positif terhadap praktik program pengalaman lapangan.

Untuk mengetahui hubungan tersebut signifikan atau tidak,

selanjutnya dilakukan uji keberartian regresi linier berganda (uji F)

sebagai berikut: Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 > 3,162 dan nilai

signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

10

Koefisien determinasi berdasarkan analisis data memakai alat

bantu program SPSS V 15.0 diperoleh:

a. Pada model 1 yang menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) mata

kuliah microteaching terhadap praktik program pengalaman

lapangan yaitu 0,552 dan menjelaskan besarnya prosentase

hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik program

pengalaman lapangan yang disebut koefisien determinasi yang

merupakan hasil dari pengkuadratan R. Dari output SPSS diperoleh

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,305. Arti dari koefisien ini

adalah bahwa hubungan mata kuliah microteaching terhadap

praktik program pengalaman lapangan adalah sebesar 30,5%.

b. Pada model 2 yang menjelaskan besarnya nilai korelasi (R)

hubungan mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru

terhadap praktik program pengalaman lapangan yaitu 0,616 dan

menjelaskan besarnya prosentase hubungan microteaching dan

minat menjadi guru terhadap praktik program pengalaman

lapangan sebesar 0,380 atau 38,0%. Sehingga dapat disimpulkan

besarnya hubungan mata kuliah microteaching terhadap praktik

program pengalaman lapangan sebesar 30,5%, dan hubungan minat

menjadi guru terhadap praktik program pengalaman lapangan

sebesar 7,5% (38,0% - 30,5%).

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel mata kuliah

microteaching memberikan sumbangan relatif sebesar 53,3% dan

sumbangan efektif 19,9%. Variabel minat menjadi guru memberikan

sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif 18%. Dan

total sumbangan efektif untuk dua variabel tersebut adalah 37,9%

sedangkan sisanya sebesar 62,1% dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis hubungan antara

mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru terhadap kesiapan

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

11

praktik program pengalaman lapangan dapat dilihat dari nilai

koefisien regresi linier ganda sebagai berikut: Y = 17,490 + 0,401X1 +

0,328X2.

Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien regresi

dari variabel mata kuliah microteaching (b1) adalah sebesar 0,401 atau

positif, berdasarkan uji t koefisien yang mengarah pada regresi linier

ganda untuk variabel mata kuliah microteaching (b1) diperoleh thitung >

ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05, yaitu 0,000.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa mata kuliah microteaching

berhubungan positif dengan praktik program pengalaman lapangan.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik

cara mengajar dalam praktik microteaching maka semakin ada

kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan, dan apabila tidak baik

cara mengajar dalam microteaching, maka tidak ada kesiapan dalam

praktik pengalaman lapangan.

Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi

dari variabel minat menjadi guru (b2) adalah sebesar 0,328 atau

bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel minat

menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program

pengalaman lapangan. Berdasarkan uji t untuk variabel minat menjadi

guru (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai

signifikan <0,05, yaitu 0,012. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat

dikatakan bahwa semakin ada minat untuk menjadi guru maka

semakin ada kesiapan praktik pengalaman lapangan, demikian

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

12

sebaliknya semakin tidak ada minat untuk menjadi guru maka tidak

ada kesiapan dalam praktik pengalaman lapangan.

Berdasarkan uji keberartian regresi linier berganda atau uji

F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yitu 17,140 > 3,162 dan nilai

signifikan < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti mata kuliah

microteaching dan minat menjdi guru berhubungan positif.

Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kombinasi

antara mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru maka akan

lebih besar kesiapan praktik program pengalaman lapangan.

D. KESIMPULAN

1. Mata kuliah microteaching berhubungan positif terhadap praktik

program pengalaman lapangan pada mahasiswa di Universitas

Muhammadiyah Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal

ini dapat dilihat berdasarkan analisis linier ganda (uji t) diketahui

bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,789 > 2,003 dan nilai signifikan < 0,05,

yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 52,3% dan sumbangan

efektif sebesar 19,9%.

2. Minat menjadi guru berhubungan positif terhadap praktik program

pengalaman lapangan pada mahasiswa di Universitas Muhammadiyah

Surakarta Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat

berdasarkan analisis linier ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel,

yaitu 2,595 > 2,003 dan nilai signifikan <0,05, yaitu 0,012 dengan

sumbangan relatif sebesar 47,7% dan sumbangan efektif sebesar 18%.

3. Mata kuliah microteaching dan minat menjadi guru berhubungan

positif terhadap praktik program pengalaman lapangan pada

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

13

mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta Pendidikan

Akuntansi Angkatan 2009. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis

linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 17,140 >

3,162 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000.

4. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah microteaching sebesar

0,305 sehingga dapat menunjukkan bahwa hubungan mata kuliah

microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan adalah

sebesar 30,5%. Hasil uji koefisien determinasi (R2) mata kuliah

microteaching dan minat menjadi guru sebesar 0,380 atau 38,0%.

Sehingga dapat menunjukkan besarnya hubungan mata kuliah

microteaching terhadap praktik program pengalaman lapangan sebesar

7,5% (38,0% - 30,5%).

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO …eprints.ums.ac.id/23346/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdfdigunakan 25% sebagai sampel adalah 234 x 25% yaitu sebanyak 59 mahasiswa yang di ambil secara random

14

Dartar Pustaka

Abdurrahmat. 2005. Metode penelitian suatu pendekatan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:PT. Rineka cipta.

Asril, Zainal. 2012. Microteaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.