HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL...

157
i HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA ANGGOTA GENG DI SMA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Faustina Monika Averia Sarasakti 139114029 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

i

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL

PADA REMAJA ANGGOTA GENG DI SMA YOGYAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Faustina Monika Averia Sarasakti

139114029

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

iv

HALAMAN MOTTO

HALAMAN MOTTO

Bukan hanya di sekolah, tetapi setiap saat di manapun dan kapanpun itu kita belajar tentang apapun dalam berbagai hal

Bersyukurlah saat kamu dalam

keadaan apapun sekalipun dalam

keadaan menderita sekalipun

Ingat !!!!! Lawan terbesarmu adalah dirimu sendiri

Sadari, pahami, dan akui dirimu sendiri seperti apa

Jangan hanya catat apa saja cita-cita atau keinginanmu,

tapi wujudkan!!!

Oleh : Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk

Tuhan yang Maha Esa

Alm. Ayah, Mama, Mbak Wida, Varo dan Mas Bagus

Teman-teman

Diri sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

vii

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL

PADA REMAJA ANGGOTA GENG DI SMA YOGYAKARTA

Faustina Monika Averia Sarasakti

ABSTRAK

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas dan perilaku

prososial pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta. Subjek berjumlah 220 siswa SMA

di wilayah Yogyakarta berusia 15 tahun hingga 18 tahun. Alat pengumpulan data yang

digunakan adalah skala perilaku prososial yang memiliki 30 item dengan koefisien

reliabilitas α = 0,908 dan skala konformitas yang memiliki 21 item dengan koefisien

reliabilitas α = 0,893. Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah uji

korelasi Spearman’s rho karena sebaran data yang ada pada dua variabel bersifat tidak

normal. Koefisien korelasi yang dihasilkan adalah 0,161 (p<0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa hubungan antara variabel konformitas dengan variabel perilaku prososial adalah

positif dan signifikan. Artinya, semakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi juga

perilaku prososial yang terjadi pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta. Oleh karena

itu, mereka akan memiliki tingkat well-being yang tinggi, sehingga mereka perlu

memperbaiki pengalaman sosialisasinya dengan teman sebaya kelompoknya agar

mengedepankan tindakan menolong di lingkungan sekitarnya.

Kata kunci : Konformitas, perilaku prososial, geng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

viii

CORRELATION BETWEEN CONFORMITY AND PROSOCIAL

BEHAVIOR AMONG ADOLESCENT HIGH SCHOOL GANG MEMBERS

IN YOGYAKARTA

Faustina Monika Averia Sarasakti

ABSTRACT

ABSTRACT

This research is aimed to find out the correlation between conformity and prosocial

behavior among adolescent high school gang members in Yogyakarta. Participants were 220

high school students in Yogyakarta aged 15 to 18 years old. Data were collected using

prosocial behavior and conformity scales. Prosocial behavior scale consisted of 30 items

with reliability coefficient α = 0,908. Conformity scale consisted of 21 items with reliability

coefficient α = 0,893. Data were analyzed using Spearman’s rho correlation test because

data distributions of both variables were not normal. Results showed correlation coefficient

of 0,161 (p < 0,05). This indicated a positive and significant correlation between conformity

and prosocial behavior. It means that the higher level of conformity, the higher level of

prosocial behavior would be among adolescent gang members. Therefore, they will have

high levels of wellbeing, so they need to improve their socialization experience with their

peers to promote assistance in the environment.

Keyword : confomity, prosocial behavior, gang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

x

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi mahasiswa

Psikologi sebelum dinyatakan lulus sebagai Sarjana Psikologi. Pelaksanaan dan

penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, baik berupa materi,

bimbingan, kerjasama serta dukungan moril. Dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa dan Bunda Maria yang selalu menyertai saya serta

memberikan saya kemudahan, kelancaran, dan kesuksesan untuk skripsi

ini

2. Ibu Dr. Titik Kristiyanti, M. Psi., Psi. Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

3. Ibu Monica E. Madyaningrum M. Psych., PhD. Ketua Program Studi

Universitas Sanata Dharma

4. Bapak Minta Istono M. Si Dosen Pembimbing Akademik Universitas

Sanata Dharma

5. Bapak Edward Theodorus, M.App.Psy. Dosen Pembimbing Skripsi

6. Para dosen penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji

hasil kerja saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

xi

7. Seluruh Dosen dan Tenaga Pendidikan Fakultas Psikologi

8. Keluarga tercinta, Alm. Ayah, Mama, Kakak, dan Keponakan atas

dukungan moral, motivasi dan financial

9. Aloysius Bagus Cahyadi yang selalu memberikan semangat dan dukungan

lewat doa dan kasih sayang hingga studi ini selesai

10. Teman-teman seperjuangan Cendy, Ratih, Ana, Lias dan yang banyak

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini dan yang selalu saling

memberikan semangat satu sama lain dalam penyelesaian studi ini

11. Rekan-rekan dan semua pihak yang membantu dalam hal apapun untuk

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan

saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan skripsi

ini.

Yogyakarta,

Penulis,

Faustina Monika Averia Sarasakti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

xii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Permasalahan ............................................................................... 8

C. Ruang Lingkup ............................................................................................. 9

D. Tujuan .......................................................................................................... 9

E. Manfaat ........................................................................................................ 9

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 11

A. Pengantar .................................................................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

xiii

B. Dinamika Psikologis Remaja Anggota Geng ............................................. 12

C. Perilaku Prososial ....................................................................................... 20

1. Faktor Perilaku Prososial ........................................................................ 22

2. Aspek Perilaku Prososial ........................................................................ 27

3. Proses dan Dampak Perilaku Prososial .................................................. 30

4. Perilaku Prososial pada Remaja Anggota Geng SMA ........................... 34

D. Konformitas ............................................................................................... 36

1. Faktor Konformitas ................................................................................ 39

2. Aspek Konformitas ................................................................................. 41

3. Proses dan Dampak Konformitas ........................................................... 44

4. Konformitas pada Remaja Anggota Geng SMA .................................... 47

E. Hubungan Konformitas Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja Anggota

Geng di SMA ..................................................................................................... 49

F. Kerangka Konseptual ................................................................................. 53

G. Hipotesis ..................................................................................................... 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 57

A. Pengantar .................................................................................................... 57

B. Rancangan Penelitian ................................................................................. 57

C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 58

D. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................... 59

E. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 60

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................... 60

1. Konformitas ............................................................................................ 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

xiv

2. Perilaku Prososial ................................................................................... 60

G. Prosedur Pelaksanaan ................................................................................. 61

1. Persiapan Penelitian ............................................................................... 62

2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 64

H. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 66

1. Skala Perilaku Prososial ......................................................................... 67

2. Skala Konformitas .................................................................................. 69

3. Alat Bantu Kelompok Geng ................................................................... 73

I. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 73

1. Validitas .................................................................................................. 73

2. Reliabilitas .............................................................................................. 74

J. Seleksi Item ................................................................................................ 76

K. Analisis data ............................................................................................... 79

1. Uji normalitas ......................................................................................... 79

2. Uji linearitas ........................................................................................... 80

3. Uji hipotesis ............................................................................................ 80

L. Pertimbangan Etis ...................................................................................... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 82

A. Pengantar .................................................................................................... 82

B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 82

1. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 82

2. Uji Asumsi .............................................................................................. 85

a. Uji Normalitas..................................................................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

xv

b. Uji Linearitas ...................................................................................... 86

3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 88

C. Pembahasan ................................................................................................ 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 98

A. Kesimpulan ................................................................................................ 98

B. Keterbatasan ............................................................................................... 99

C. Saran ........................................................................................................... 99

D. Komentar Penutup .................................................................................... 101

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

LAMPIRAN I UJI COBA SKALA PENELITIAN ............................................ 108

LAMPIRAN II RELIABILITAS SKALA PENELITIAN ................................. 121

A. PERILAKU PROSOSIAL ....................................................................... 122

B. KONFORMITAS ..................................................................................... 124

LAMPIRAN III SKALA PENELITIAN ............................................................ 127

LAMPIRAN IV HASIL Uji t MEAN TEORETIS DAN MEAN EMPIRIS ...... 137

LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

HIPOTESIS ......................................................................................................... 139

A. UJI NORMALITAS ................................................................................. 140

B. UJI LINEARITAS ................................................................................... 140

C. UJI HIPOTESIS ....................................................................................... 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

xvi

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1. Deskripsi Jenis Kelamin Subjek ......................................................... 59

Tabel 3. 2. Deskripsi Usia Subjek ......................................................................... 59

Tabel 3. 3. Pemberian Nilai Skor .......................................................................... 67

Tabel 3. 4. Blueprint Skala Perilaku Prososial ...................................................... 68

Tabel 3. 5. Distribusi Item Perilaku Prososial Sebelum Try Out .......................... 69

Tabel 3. 6. Blueprint Skala Konformitas .............................................................. 70

Tabel 3. 7. Distribusi Item Konformitas Sebelum Try Out ................................... 72

Tabel 3. 8. Item Penentu Anggota Kelompok Geng ............................................. 73

Tabel 3. 9. Deskripsi Kategori Koefisien Reliabilitas ........................................... 75

Tabel 3. 10. Distribusi Item Perilaku Prososial Setelah Seleksi Item ................... 77

Tabel 3. 11. Distribusi Item Konformitas Setelah Seleksi Item ............................ 78

Tabel 4. 1. Data Empiris Skala Perilaku Prososial................................................ 84

Tabel 4. 2. Data Empiris Skala Konformitas ........................................................ 84

Tabel 4. 3. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 86

Tabel 4. 4. Hasil Uji Linearitas ............................................................................. 87

Tabel 4. 5. Hasil Uji Korelasi................................................................................ 88

Tabel 4. 6. Hasil Uji Beda Perilaku Prososial Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 89

Tabel 4. 7. Hasil Uji Beda Perilaku Prososial Berdasarkan Usia ......................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

xvii

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Kerangka Konseptual Penelitian : Hubungan antara Konformitas dan

Perilaku Prososial pada Remaja Anggota Geng.................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku prososial didefinisikan sebagai perilaku menolong yang

dilakukan secara sukarela dan tidak dengan paksaan serta bertujuan untuk

memberikan suatu hal yang positif atau dengan kata lain menguntungkan

orang lain (Eisenberg & Mussen, 1989). Dengan begitu, seseorang harus

memahami kebutuhan, keinginan, atau tujuan lain dan bertindak untuk

memenuhi kebutuhan orang lain. Akan tetapi, dalam hal ini perilaku prososial

merupakan kategori yang lebih luas dibandingkan dengan perilaku altruisme.

Perlu diketahui, perilaku prososial dapat muncul dalam diri individu jika

dalam individu itu sendiri memiliki emosi positif. Selain itu, Bartlett, &

Desteno (2014) menjelaskan bahwa rasa syukur dapat memfasilitasi

seseorang untuk melakukan perilaku membantu atau menolong. Artinya,

kualitas bersyukur seseorang yang mengandung emosi positif dalam diri

dapat membentuk perilaku prososial seseorang. Gambaran dalam hal ini dapat

dicontohkan seperti jika seorang individu yang memiliki emosi positif maka

pikiran dan perilaku yang dihasilkanpun juga akan positif.

Perilaku tersebut sejalan dengan tugas perkembangan yang dimiliki

remaja, yaitu adanya keterlibatan remaja dalam aktivitas kemasyarakatan dan

politik. Dalam masyarakat dapat digambarkan seperti berita para remaja yang

pada usia 17 tahun sudah diperbolehkan untuk bisa memberikan pilihannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

2

dalam pemilihan kepala daerah (Bakri, 2017). Sebab, pada berita tersebut

dapat menunjukkan remaja bisa berperan sebagai orang dewasa yang

bertanggung jawab serta mampu memperhitungkan nilai-nilai masyarakat

mengenai tingkah laku seseorang. Selain itu, adanya kemampuan untuk

mendapat seperangkat nialai ataupun sistem etika. Seperti pada berita di

Jakarta ini, terdapat berita mengenai pemberitaan seorang remaja yang

menolong temannya yang hampir tenggelam walaupun remaja yang

menolong tersebut juga sempat tidak sadarkan diri karena kelelahan dan

terlalu banyak meminum air laut (Wijaya, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa

remaja akan membentuk seperangkat nilai-nilai masyarakat yang mungkin

direalisasikan di kehidupan sehingga seseorang dapat hidup selaras satu

dengan yang lainnya sebagai petunjuk remaja berperilaku.

Akan tetapi, terdapat satu hal yang mungkin mampu menghambat

seseorang untuk melakukan perilaku prososial. Hal tersebut dijelaskan pada

penelitian dari Twenge, Baumeister, Dewall, Ciarocco, & Bartels (2007)

bahwa pengucilan yang diterima individu dari individu yang lain akan

menyebabkan individu tersebut tidak melakukan perilaku prososial, sebab

perilaku prososial didorong oleh perhatian empati terhadap orang lain,

sehingga orang yang dikecualikan akan berhenti bertindak secara prososial.

Dengan kata lain, pengucilan sosial secara signifikan akan terkait erat dengan

hilangnya respons emosional pada individu.

Pada hal ini, kehidupan bersosial di masyarakat sangat penting untuk bisa

dikembangkan oleh para remaja. Salah satunya supaya remaja mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

3

mempersiapkan karirnya dan mampu merencanakan tingkah laku sosial yang

bertanggung jawab. Begitu pula pada masa remaja, hal tersebut sejalan

dengan penjelasan bahwa selain mengalami perkembangan dari segi fisik,

remaja juga memiliki perkembangan mengenai psikis dan sosial. Selain itu,

jika dilihat dari masa perkembangannya, perilaku prososial sendiri lebih

banyak dilakukan di masa remaja dibandingkan dengan masa kanak-kanak

(Eisenberg, Fabes, & Morris, dalam Santrock, 2007).

Penjelasan di atas juga bisa berlaku bagi remaja anggota geng. Sebab,

peran teman sebaya atau anggota lain dalam suatu kelompok geng juga akan

mempengaruhi perilaku yang dilakukan seorang individu. Hal ini karena

kelompok geng mampu menawarkan potensi untuk remaja yang menjadi

anggota geng untuk memperoleh identitas, rasa hormat, status, dan

persahabatan (Esbensen & Maxson, 2012). Walaupun kelompok geng

terbentuk karena alasan yang hampir sama seperti kelompok remaja lainnya,

yaitu kelompok geng lebih memiliki sikap yang negatif pada otoritas, berasal

dari lingkungan keluarga yang buruk, serta memiliki harga diri yang rendah.

Akan tetapi, kelompok geng akan terlibat dalam hal yang positif bisa saja

ketika peluang dan intuisi prososial dipulihkan (Esbensen & Maxson, 2012).

Berbagai bentuk perilaku sosial positif misalnya, seperti persahabatan,

kepemimpinan, sikap keterbukaan, inisiatif sosial, partisipasi dalam kegiatan

kelompok, tanggung jawab dalam tugas kelompok atau bahkan toleransi

terhadap teman. Sebagai contoh, kelompok geng akan melakukan perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

4

prososial karena mereka mendapatkan pekerjaan yang baik serta hubungan

yang stabil dari lingkungan sekitarnya.

Hal tersebut didukung dengan berita (Sigit, 2017) mengenai geng

JOXZIN yang memiliki daerah teritori di selatan Yogyakarta. Geng tersebut

terdiri dari kumpulan anak-anak SMA-SMK berbasis islam di Kota

Yogyakarta. Geng JOXZIN tidak hanya sebatas nongkrong atau hura-hura,

akan tetapi mereka juga mengadakan kejuaraan minikros, lomba sepatu roda,

dan juga mengagendakan bakti sosial secara terprogram reguler bahkan

pengajian rutin satu bulan yang berlokasi di rumah masing-masing anggota

secara bergilir. Ilustrasi tersebut didukung atau sejalan dengan penelitian

(Kokko, Tremblay, Lacourse, Nagin, & Vitaro, 2006) yang mengungkapkan

bahwa perilaku prososial dan agresi mampu dilakukan oleh satu individu

yang sama dengan tingkat agresi fisik tinggi namun juga memiliki tingkat

perilaku prososial yang moderat. Di samping itu, penelitian tersebut juga

menunjukkan bahwa seseorang memiliki bistrategi untuk dapat mencapai

status sosial teman sebayanya di masa remajanya (Hawley & Hawley, 2013;

Li & Wright, 2013). Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh

Sulistyowati & Setiawati (2016), di mana penelitian tersebut menunjukkan

bahwa pada masa remaja, seseorang dapat melakukan perilaku prososial

karena berkembanganya individu dalam hal sosial. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas VIII di SMP N 2 Menganti dapat

meningkatkan pemahamannya mengenai perilaku prososial dengan pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

5

pemberian perlakuan berupa tayangan film yang berindikator perilaku

prososial pada siswa.

Oleh karena faktor pendorong dari perilaku prososial salah satunya

terdapat pengalaman sosialisasi, maka hal ini mengartikan bahwa perilaku

prososial akan dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar termasuk teman

sebaya. Apalagi hal tersebut ditambah dengan penjelasan bahwa remaja akan

sangat peka dan rentan terhadap adanya pengaruh-pengaruh sosial yang tanpa

sengaja diperolehnya pada lingkungan sekitarnya (Yu & Sun, 2013).

Pengaruh sosial tersebut salah satunya, yaitu konformitas. Konformitas

adalah suatu tindakan yang mengarah pada perubahan perilaku seseorang

untuk tujuan menyesuaikan diri atau mencocokkan diri terhadap orang lain

(Cialdini & Goldstein, 2004). Selain itu, konformitas itu sendiri dibagi

menjadi 2 bagian, yaitu konformitas positif dan konfomitas negatif. Contoh

dari konformitas positif, misalnya seperti membuat perkumpulan yang

bertujuan untuk mengumpulkan donasi yang dipergunakan untuk orang

berkekurangan, mengikuti kegiatan positif dalam rangka mengembangkan

talenta, atau melakukan sesuatu yang menghasilkan hal yang berguna bagi

masyarakat bersama teman sebaya. Sebaliknya, pada konformitas negatif

hasil tindakan yang ditimbulkan cenderung ke arah yang destruktif. Hal yang

bersifat destruktif itu seperti ikut melakukan tidakan kekerasan di masyarakat,

mengikuti teman sebaya yang merusak fasilitas umum di lingkungan sekitar,

atau melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri seperti mengonsumsi

narkoba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

6

Berbagai pengaruh positif ataupun negatif yang dapat diperoleh remaja

dengan melakukan konformitas, ternyata perlu diketahui juga bahwa trdapat

maslaah yang terjadi di masyarakat seperti artikel (Rachmanto, 2016) yang

menjelaskan bahwa jika seorang remaja bergaul dengan sekelompok remaja

yang berperilaku negatif, akibatnya seorang remaja akan mudah terpengaruh

dan mengikuti perbuatan negatif tersebut. Pada daerah Yogyakarta kelompok

remaja tersebut dikenal dengan nama geng ‘Cah Klitih’. Geng tersebut

dikenal sebagai geng yang sering membahayakan masyarakat sekitar

Yogyakarta. Dalam artikel ini juga dijelaskan bahwa pada awalnya seorang

remaja hanya ikut nongkrong dengan anak remaja lainnya, akan tetapi

seterusnya mereka juga ikut berkeliling-keling ke sebuah daerah dengan

menggunakan motor. Selanjutnya, hal yang lebih prihatin adalah remaja

tersebut bahkan dapat mengikuti perilaku kriminal yang dilakukan

sekelompok remaja yang dikenalnya tersebut. hal yang terjadi di masyarakat

salah satunya terjadi tindakan kriminal yang dilakukan oleh remaja, yaitu

terdapat korban yang mengalami luka tusuk, dan akhirnya meninggal dunia

(Djumena, 2017).

Oleh karena itu, penjelasan di atas menunjukkan adanya kesenjangan

tentang penjelasan di mana seharusnya remaja lebih banyak melakukan

perilaku prososial pada masanya, akan tetapi pada kenyataannya masih

kurang teraplikasikan. Walaupun, pada penelitian-penelitian terdahulu sudah

dilakukan penelitian mengenai perilaku prososial, namun tidak pada remaja

anggota geng. Beberapa penelitian mengenai hal tersebut adalah penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

7

Frisnawati (2013) yang meneliti tentang hubungan antara intensitas menonton

reality show dengan kecenderungan perilaku prososial pada remaja. Selain

itu, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati & Setiawati (2016)

tentang pemanfaatan cinema therapy dalam bimbingan kelompok untuk

pemahaman tentang meningkatkan perilaku prososial siswa kelas VIII di

SMP Negeri 2 Mengati. Dalam dua penelitian di atas peneliti tersebut

menggunakan subjek remaja dengan variabel utamanya adalah perilaku

prososial, namun peneliti tersebut tidak secara spesifik menggunakan subjek

remaja anggota geng.

Selanjutnya, terdapat penelitian yang membahas tentang remaja anggota

geng, akan tetapi tidak meneliti perilaku prososial sebagai variabel utama.

Contonya penelitian O’Brien, Daffern, Chu, dan Thomas (2013) tentang

Youth gang affiliation, violence, and criminal activities: A review of

motivational, risk, and protective factors, serta penelitian tentang

Determinants of gang affiliation in Singaporean youth offenders: social and

familial factors (Chu et al. 2015). Tema-tema penelitian tersebut

menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan di luar negeri juga masih

kurang membahas segi positif (seperti perilaku prososial) pada remaja

anggota geng, akan tetapi cenderung membahas segi yang destruktif. Oleh

karena kurangnya pembahasan mengenai penelitian perilaku prososial pada

remaja anggota geng, maka perlunya dilakukan penelitian ini yang dikaitkan

dengan konformitas yang dilakukan pula oleh remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

8

B. Rumusan Permasalahan

Pada dasarnya, remaja memiliki satu tugas perkembangan remaja yaitu

memperoleh seperangkat nilai/sistem etika sebagai petunjuk perilaku

(Havighurst, 1953). Nilai serta sistem etika tersebut dapat diperoleh dari

perilaku prososial yang merupakan perilaku menolong secara sukarela dan

tanpa paksaan yang bertujuan untuk memberikan konsekuensi yang positif

atau dengan kata lain menguntungkan orang lain (Eisenberg & Mussen,

1989). Akan tetapi, pada kenyataannya pada remaja anggota geng banyak

melakukan kegiatan destruktif di lingkungan yang bahkan hingga meresahkan

masyarakat. Namun, menurut Eisenberg & Mussen (1989) pada dasarnya

manusia itu tidak dapat dinilai secara pasti apakah bersifat baik atau buruk

secara keseluruhan.

Oleh karena itu, adanya kesenjangan teori dengan kenyataan, maka

peneliti melakukan penelitian mengenai hubungan konformitas dan perilaku

prososial. Hal ini dapat diambil karena pada konformitas terkandung norma

yang mengatur tentang perilaku apa yang baik dan tidak baik untuk dilakukan

pada suatu kondisi tertentu, yang bisa diambil seperti pada penelitian ini

perilaku prososial sebagai bentuk perilaku baiknya. Ditambah dengan

penelitian terdahulu yang tidak banyak membahas tentang perilaku prososial

pada remaja anggota geng. Beberapa penelitian tersebut adalah penelitian

Frisnawati (2013) yang meneliti tentang hubungan antara intensitas menonton

reality show dengan kecenderungan perilaku prososial pada remaja. Selain

itu, penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati & Setiawati (2016) tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

9

pemanfaatan cinema therapy dalam bimbingan kelompok untuk pemahaman

tentang meningkatkan perilaku prososial siswa kelas VIII di SMP Negeri 2

Mengati. Oleh karena itu, muncul pertanyaan di bawah ini, bermaksud untuk

menjawab tujuan dari penelitian ini. Pertanyaan penelitian tersebut adalah

apakah ada hubungan antara konformitas dengan perilaku prososial pada

remaja geng SMA di Yogyakarta?

C. Ruang Lingkup

Batasan dalam penelitian ini adalah mencari hubungan atau korelasi

antara konformitas dengan perilaku prososial pada remaja anggota geng.

Selain itu, dari penelitian ini akan megambil data dari sampel remaja anggota

geng SMA yang berada di Yogyakarta. Hal ini berarti, hasil dari penelitian ini

hanya mencakup beberapa remaja anggota geng dari beberapa Sekolah

Menengah Atas yang ada di Yogyakarta saja.

D. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas

dengan perilaku prososial pada remaja geng SMA di Yogyakarta.

E. Manfaat

Penelitian ini, dapat memberikan manfaat bagi remaja, masyarakat umum

terutama orangtua, guru, PEMDA, serta komunitas ilmuwan psikologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

10

1. Bagi remaja zaman sekarang

Penelitian ini dapat digunakan remaja merefleksikan dirinya untuk dapat

melakukan hal-hal yang lebih positif walaupun berada di dalam suatu

kelompok, sehingga mendapatkan pencerahan untuk bisa melakukan bentuk-

bentuk perilaku prososial sehari-hari dan mampu memperkuat norma-norma

dalam konformitas yang terkait dengan perilaku prososial.

2. Bagi para orangtua, guru, serta PEMDA (Pemerintah Daerah)

Dapat mengevaluasi pola asuh, pengajaran, ataupun aturan yang

dilakukan bagi para remaja zaman sekarang dalam peningkatan perilaku

prososial pada remaja anggota geng, sehingga penanganan untuk kasus

remaja saat ini dapat lebih efisien. Walaupun para orangtua, guru, serta

PEMDA (Pemerintah Daerah) tidak mendapatkan insight dari skripsi ini

tentang pengurangan kekerasan pada remaja anggota geng.

3. Bagi komunitas ilmuwan psikologi

Penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan pada kajian psikologi

secara kuantitatif dalam hal perilaku prososial khususnya pada remaja

anggota geng di SMA Yogyakarta. Selain itu, bagi komunitas psikologi bisa

memanfaatkan konformitas dengan perilaku prososial pada remaja anggota

geng ini sebagai gambaran materi psikologi untuk sisi positif yang dimiliki

oleh remaja anggota geng.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

11

BAB II

LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengantar

Pada bagian ini, peneliti akan membahas tentang gambaran mengenai

remaja anggota geng seperti pengertian dari remaja dan geng, hal-hal yang

terjadi pada tahap remaja, bahkan dinamika psikologis yang dialami

seseorang jika masuk pada tahapan remaja yang dilihat dari segi

perkembangan serta sosialnya maupun juga dinamika psikologis dari geng

remaja sendiri. Pada bab sebelumnya, hal tersebut sudah dijelaskan, akan

tetapi belum secara rinci. Pembahasan selanjutnya yaitu mengenai perilaku

prososial yang mencakup tentang pengertian perilaku prososial, faktor dan

aspek dari perilaku prososial, serta perilaku prososial yang dilihat dari sisi

remaja anggota geng. Kemudian, dilanjutkan dengan pembahasan mengenai

teori pengertian konformitas, faktor dan aspek dari konformitas, serta

konformitas yang dilihat dari sisi remaja anggota geng. Berikutnya bab ini

juga akan menjelaskan mengenai hubungan serta kerangka konseptual dari

perilaku prososial dengan konformitas, lalu bab ini akan diakhiri dengan

kajian mengenai hipotesis dari peneliti sendiri mengenai topik penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

12

B. Dinamika Psikologis Remaja Anggota Geng

Subjek dalam penelitian ini adalah remaja anggota geng. Untuk

memahami dinamika psikologis remaja anggota geng diperlukan kajian dari

sisi psikologi perkembangan remaja dan psikologi sosial anggota geng.

1. Psikologi Perkembangan Remaja

Masa remaja adalah masa transisi antara tahap anak-anak ke tahap

dewasa, atau dapat dikatakan individu yang masuk pada usia belasan tahun

(Sarwono, 1989). Selain itu, (Berk, 2007; Santrock, 2007) diungkapkan juga

bahwa remaja adalah peralihan perkembangan dari masa anak-anak ke masa

dewasa yang mencakup perubahan pada segi biologis, kognitif, dan sosio-

emosional. Di sisi lain, menurut Papalia & Olds (2008) perubahan sosio-

emosional pada santrock dapat disimpulkan menjadi segi sosial saja. Selain

itu, pandangan lainnya diungkapkan bahwa remaja dapat diartikan sebagai

individu yang tumbuh ke arah dewasa yang mengalami perkembangan dalam

kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1999).

Berdasarkan beberapa pengertian yang dijelaskan di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa remaja adalah masa di mana seorang individu berada

pada periode peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan diikuti

berkembangnya segi fisik, kognitif, maupun sosial.

Menurut rentang usianya, remaja adalah seseorang yang berusia 13

sampai 18 tahun (Hurlock, 1980). Selain itu, dijelaskan juga bahwa remaja

awal adalah individu yang berusia antara 11 sampai 14 tahun, lalu usia 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

13

tahun dikatakan sebagai remaja akhir (Papalia & Olds, 2008). Selain itu,

menurut Monk, Knoers, & Haditono (2002) remaja dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu remaja awal (12 - 15 tahun), remaja tengah (15 - 18 tahun), dan

remaja akhir (18 - 21 tahun). Berdasarkan penjelasan mengenai batasan usia

pada remaja di atas, penelitian ini akan menggunakan subjek dengan rentang

usia 15 hingga 18 tahun, atau remaja tengah yang dikatakan usia pada anak

yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Menurut Erickson pada tahun 1968, pada masa remaja ini terdapat tahap

krisis yang disebut identitas versus kebimbangan identitas (identity versus

identity confusion), di mana tahapan tersebut menjelaskan bahwa remaja akan

berusaha untuk mencari identitas pribadi mereka sebenarnya, seperti

bagaimana mereka menjelaskan siapa dirinya, peran apa yang mereka

tunjukkan di masyarakat, maupun arah mereka dalam menjalani hidup (dalam

Santrock, 2011). Tahap ini menunjukkan bahwa remaja dituntut untuk

mampu menghadapi krisis yang akan dilaluinya selama masa remaja tersebut,

sehingga jika remaja mampu melalui tahap tersebut dengan baik, maka

remaja akan mampu menghasilkan pemikiran baru dan dapat diterima di

dalam masyarakat. Namun, jika remaja tidak mampu melalui krisis

perkembangannya tersebut dengan baik, maka remaja akan mengalami

kebimbangan identitas. Akibat dari kebimbangan identitas pada individu

remaja berbeda-beda, maka terdapat sebagian remaja menutup diri dari teman

sebaya maupun keluarga dan sebagian remaja lainnya, meleburkan diri

dengan dunia teman sebayanya serta kehilangan jati diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

14

Menurut Havighurst (1953) remaja memiliki beberapa tugas

perkembangan. Tugas perkembangan remaja merupakan hal-hal normatif

yang perlu dilakukan untuk mencapai masa dewasa. Tugas perkembangan

berjumlah sepuluh, akan tetapi menurut peneliti hanya dua tugas

perkembangan yang paling relevan dengan penelitian ini, yaitu:

a. Keterlibatan dalam aktivitas kemasyarakatan dan politik.

Keikutsertaan remaja pada aktivitas kemasyarakatan dan politik

akan membuat remaja memiliki rasa tanggung jawab pada aktivitas

bersama masyarakat di sekitarnya. Pada tugas perkembangan ini

cenderung akan menuntut remaja untuk berperan menjadi orang

dewasa yang bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat,

wilayah, dan bangsa. Hal tersebut dilakukan supaya para remaja dapat

memperhitungkan nilai-nilai masyarakat mengenai tingkah laku

seseorang.

Tugas perkembangan kemasyarakatan ini relevan dengan tema

penelitian perilaku prososial, karena perilaku prososial merupakan

bagian dari tanggungjawab sosial di masyarakat. Havighurst (1953)

menjelaskan bahwa kaum muda pada masa remaja memiliki perilaku

menolong yang tinggi, di mana mereka ingin memikul kewajiban

sosial. Di samping itu, mereka siap untuk berpikir dalam hal kebaikan

di komunitas dan kelompok sosial yang lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

15

b. Kemampuan mendapat seperangkat nilai ataupun sistem etika.

Tugas perkembangan ini remaja diminta untuk mampu

membentuk seperangkat nilai yang direalisasikan di kehidupan,

tujuannya agar dapat mendefinisikan tempat manusia di dunia fisik

dan hubungannya dengan manusia lain dan bermaksud untuk

menyimpan gambaran dunia seseorang serta nilai-nilai seseorang yang

selaras satu sama lain sebagai kepentingan untuk petunjuk remaja

dalam berperilaku.

Pada tugas perkembangan ini dijelaskan dalam Havighurst (1953)

bahwa remaja menginginkan cinta dan persetujuan tidak hanya

tentang ibu, ayah, guru, orang dewasa ataupun teman sebaya, di mana

remaja belajar menghargai hal-hal yang membuatnya mendapatkan

cinta dan persetujuan dari orang-orang tersebut. Misalnya, contoh

dalam tugas perkembangan ini adalah ketika remaja dapat

menanggung rasa lapar atau kesakitan demi menolong seseorang yang

sedang berada dalam masalah.

Pada kehidupan bermasyarakat, remaja akan menjalin sebuah interaksi

sosial atau hubungan di antara anggota masyarakat yang satu dengan yang

lainnya. Interaksi sosial di masyarakat tersebut cenderung membuat remaja

akan sangat dekat kaitannya dengan teman sebaya (Hurlock, 2002). Pada

tahapan remaja, mereka akan lebih sering menghabiskan waktu bersama

teman sebayanya dibandingkan dengan keluarganya. Oleh karena hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

16

tersebut, remaja memiliki kemungkinan besar untuk berpenampilan,

berbicara, maupun berperilaku seperti teman sebayanya, sebab teman sebaya

akan memberikan pengaruh yang besar bagi seorang individu remaja.

Hal tersebut mengartikan bahwa pada saat remaja, mereka akan memiliki

pergaulan dan wawasan yang luas dari masa sebelumnya. Perlu diketahui,

pada masa remaja ini juga tidak akan menutup kemungkinan bagi mereka

para remaja untuk membuat suatu kelompok ataupun ikut dalam suatu

kelompok yang sesuai dengan yang mereka inginkan. Maka dari itu, agar

remaja dapat bergaul dengan baik dalam kelompoknya, maka diperlukan

kompetensi sosial berupa kemampuan dan keterampilan remaja dalam

berhubungan dengan orang lain.

Begitu pula pada masa remaja, selain mengalami perkembangan dari segi

fisik, remaja juga memiliki perkembangan mengenai psikis dan sosial. Hal

tersebut didukung dengan pada masa remaja tersebut, mereka akan

melakukan perilaku prososial yang dilakukan lebih berorientasi pada

hubungan remaja dengan orang lain.

Selain itu, jika dilihat dari masa perkembangannya menurut Eisenberg, et

al, dalam Santrock (2007) pada masa remaja individu akan cenderung lebih

banyak melakukan perilaku prososial bila dibandingkan pada masa kanak-

kanak. Hurlock (1994) menjelaskan bahwa permasalahan yang ada di

lingkungan masyarakat dapat terbantu penyelesaiannya karena peran remaja

yang juga ikut memberikan solusi dari masalah tersebut dengan melibatkan

dirinya dalam kegiatan-kegiatan sosial. Dengan begitu, selain membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

17

atau mengikuti suatu kelompok di masyarakat, pada masa remaja seorang

individu akan melakukan berbagai perilaku sosial di dalam kelompok

masyarakat tersebut sebagai pengembangan dirinya dalam hal sosial. Oleh

karena itu, untuk mengembangkan diri remaja dalam hal sosial, maka remaja

perlu melakukan kegiatan sosial positif yang salah satunya adalah perilaku

prososial.

2. Psikologi Sosial Anggota Geng

Menurut Goldstein (2002), proses pembentukan geng diawali dari adanya

kekurangan dalam fungsi keluarga, sekolah, lingkungan, pekerjaan dan

karakteristik komunitas lainnya yang dikombinasikan dan hal tersebut

memotivasi remaja untuk beralih ke tempat lain, yaitu kelompok gengnya

sebagai kepuasan hidup dan penghargaan. Menurut Hurlock (2002)

ketidakpuasan kelompok dengan kelompok remaja yang terorganisasi, di

mana merekatidak mendapatkan penolakan karena mempunyai minat utama

yang serupa. Berbagai jenis geng remaja yang ada di lingkungan masyarakat

kita, contohnya seperti geng motor, geng sosialita, maupun geng pelajar.

Remaja cenderung dekat dengan lingkungan kelompok yang biasa disebut

dengan geng.

Sejarahnya geng remaja di Amerika serikat yang dikenal sebagai

fenomena sosial, pada abad ke-20 mengalami pasang surut dari jumlah dan

dampak sosial mereka (Goldstein, 2002). Ketika Amerika masuk ke tahun

2000 terlihat bahwa geng remaja semakin banyak terlibat dalam obat-obatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

18

dan tingginya level kekerasan. Bertumbuh karena tradisi kekerasannya besar,

geng remaja pada tahun 1760-1900 terdapat 500 grup yang senang main

hakim sendiri terhadap suatu permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Contohnya adalah mereka melakukan bom, pembunuhan, terorisme terhadap

agama, etnik (Goldstein, 2002).

Geng adalah kaum yang dikatakan minoritas maka mereka berusaha

mempertahankan diri dengan melakukan kekerasan, sebab banyak orang yang

takut dengan kekerasan sehingga secara tidak langsung remaja geng berpikir

orang lain akan tunduk pada pemberi kekerasan (Goldstein, 2002). Hal

tersebut dapat dikaitan dengan teori darwin (teori evolusi) di mana pada

awalnya remaja memiliki peran “kegunaan” saat mereka menjadi teman

bermain (playgroup), akan tetapi saat terjadi konflik dan menjadi minoritas

maka mereka berusaha mempertahankan diri dan berusaha menjadi

“berguna”, namun dengan cara mereka yang berbeda yaitu membentuk diri

menjadi remaja anggota geng (Goldstein, 2002).

Empat alasan yang membentuk kelompok geng adalah lingkungan,

karakteristik individu, norma kelompok, dan proses kelompok (Esbensen &

Maxson, 2012). Kemiripan dari dasar pembentukan kelompok geng, maka

menunjukkan sebuah pemahaman bahwa kelompok geng termasuk dalam

fenomena kelompok di masyarakat. Hal yang membedakan kelompok geng

dengan jenis kelompok remaja yang lainnya, yaitu kelompok geng lebih

memiliki sikap yang negatif pada otoritas, berasal dari lingkungan keluarga

yang buruk, memiliki harga diri yang rendah, atau bahkan karena memiliki IQ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

19

yang rendah (Esbensen & Maxson, 2012). Selain itu, karena mereka berasal

dari keluarga yang buruk, sehingga mereka menjadi rentan terhadap tekanan

dari teman yang antisosial karena kondisi tersebut membuat remaja diminta

untuk mampu mengatasi keadaan buruk mereka sendiri.

Remaja yang memiliki keinginan untuk menjadi anggota kelompok geng

dikarenakan kelompok geng mampu menyodorkan kemungkinan untuk

remaja dalam mendapatkan identitas, rasa hormat, status, dan persahabatan

(Esbensen & Maxson, 2012). Hal tersebut digambarkan dengan karakteristik

kelompok geng yang cenderung teritorial, di mana untuk memperoleh

beberapa atribut tersebut remaja anggota geng memanifestasikannya dengan

grafiti yang biasa dibuat sebagai “stamping ownership” (Esbensen & Maxson,

2012). Di samping itu, pandangan dan keadaan yang ada di masyarakat

kelompok geng ini banyak melakukan kegiatan kriminal. Penyebab terjadinya

perilaku kriminal pada remaja anggota geng karena ketika itu remaja akan

mengesampingkan standar moral dan kontrol sosial mereka untuk mendukung

apa yang mereka anggap sebagai atribut keanggotaan kelompok geng ataupun

mendukung mereka untuk dapat diterima.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kelompok geng memiliki sikap anti

otoritas. Namun, kelompok geng juga memiliki sikap positif jika mereka

mampu memperkuat serta memelihara otoritas dari figur-figur otorita, maka

remaja cenderung tidak melakukan kejahatan atau kriminalitas. Selain itu,

informasi lain mengungkapkan bahwa kelompok geng akan terlibat dalam hal

yang positif ketika peluang dan intuisi prososial pada remaja dapat dipulihkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

20

(Esbensen & Maxson, 2012). Misalnya, kelompok geng akan melakukan

perilaku prososial karena mereka sudah mendapatkan pekerjaan yang baik

serta hubungan yang stabil dari lingkungan sekitarnya. Berbagai bentuk

perilaku sosial lainnya misalnya, seperti persahabatan, kepemimpinan, sikap

keterbukaan, inisiatif sosial, partisipasi dalam kegiatan kelompok, tanggung

jawab dalam tugas kelompok atau bahkan toleransi terhadap teman.

Di samping itu, jika kontrol sosial pada remaja dapat diperkuat, maka

tekad seorang remaja untuk berhenti melakukan kejahatan juga dapat

diperkuat. Akan tetapi, jika kontrol sosial pada remaja melemah, maka

mereka akan dapat kembali ke gaya hidup yang sebelumnya, yaitu melakukan

kejahatan atau kriminalitas. Berdasarkan penjelaskan di atas, maka perilaku

prososial memiliki peran penting dalam perubahan suatu kelompok geng.

Bagian ini tidak menerangkan informasi mengenai geng secara detail. Oleh karena

itu, para pembaca diminta untuk tidak memiliki pengharapan yang tinggi dengan

penelitian ini khusus pada teori tentang geng remaja. Sehingga, jika pembaca

menginginkan informasi lebih lengkap atau detail bisa memperkayanya dengan

melengkapi dari teori-teori geng yang lain.

C. Perilaku Prososial

Perilaku prososial hanya didefinisikan sebagai perilaku menolong secara

sukarela dan tanpa paksaan yang bertujuan untuk memberikan konsekuensi

yang positif atau dengan kata lain menguntungkan orang lain (Eisenberg &

Mussen, 1989). Untuk berperilaku sedemikian rupa seseorang harus

memahami kebutuhan, keinginan, atau tujuan lain dan bertindak untuk

memenuhi kebutuhan orang lain (Staub, 1978).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

21

Di samping itu, perilaku prososial adalah tindakan menolong orang lain

tanpa menerima imbalan atas perilaku tersebut bahkan hingga melibatkan

resiko yang diperoleh karena perilaku yang dilakukan tersebut (Baron &

Byrne, 2005). Selain itu, definisi mengenai perilaku prososial dijelaskan juga

oleh Taylor et al. (2009) di mana perilaku prososial adalah perilaku menolong

seseorang yang tidak terikat dengan motif-motif apapun dari seseorang yang

melakukan pertolongan. Pengertian perilaku prososial ditambahkan oleh

Dayakisni dan Hudaniah (2012) bahwa perilaku prososial adalah bentuk

perilaku yang memberikan keuntungan bagi penerima pertolongan yang

berupa materi, fisik, ataupun psikologis, namun keutungannya belum jelas

bagi pemberi tindakan pertolongan.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Sarwono & Darwinto (2009)

bahwa perilaku prososial merupakan tindakan menolong yang ditujukan pada

individu yang membutuhkan tanpa memperoleh keuntungan secara langsung

bagi penolong. Berdasarkan ulasan mengenai pengertian perilaku prososial di

atas, disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan

seseorang untuk orang lain yang membutuhkan sehingga memberikan

dampak yang positif bagi penerima perilaku, namun tindakan tersebut

terlepas dari motif orang yang memberikan bantuan.

Perlu diketahui bahwa bentuk-bentuk dari perilaku prososial itu sendiri

adalah berbagi, bekerjasama, menolong, kejujuran, dan berderma (Eisenberg

& Mussen, 1989). Akan tetapi, ada satu hal yang bisa saja menghambat

seseorang untuk melakukan perilaku prososial. Penjelasan di atas dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

22

dijabarkan pada penelitian Twenge et al. (2007) bahwa pengucilan yang

diterima oleh seseorang dari individu yang lain akan mengakibatkan

seseorang tersebut tidak melakukan perilaku prososial. Pada penelitian ini

dijelaskan karena seseorang yang mengalami pengucilan akan merasakan

sakit hati dalam dirinya sehingga menyebabkan emosi yang negatif.

Selain itu, perilaku prososial sendiri didorong oleh perhatian empati

terhadap orang lain, karena orang yang dikecualikan merasa sakit hati dan

tidak memiliki rasa empati sehingga orang yang dikecualikan akan berhenti

bertindak secara prososial. Dengan kata lain, pengucilan sosial secara

signifikan dan terkait erat dengan hilangnya respons emosional pada individu.

1. Faktor Perilaku Prososial

Menurut (Eisenberg & Mussen, 1989) perilaku prososial dapat dibagi

menjadi tujuh faktor yang mempengaruhi, yaitu adalah sebagai berikut :

a. Faktor Biologis

Terdapat dasar genetik yang menyebabkan timbulnya

perbedaan individual dalam intensi prososial. Hal ini menunjukkan

bahwa faktor biologis memiliki peranan yang penting pada seseorang

yang melakukan perilaku prososial. Dalam Eisenberg & Mussen

(1989) mengungkapkan bahwa tindakan menolong juga ditunjukkan

oleh hewan-hewan, di mana memperlihatkan pengorbanan diri akan

meningkatkan peluang kerabat dekat yang memiliki gen sama untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

23

bertahan hidup. Manusia dan hewan menunjukkan tindakan menolong

bukan hanya pada kerabatnya saja. Hal itu terjadi karena perilaku

tersebut diwariskan oleh generasi sebelumnya karena hal itu dilakukan

untuk dapat diterima oleh lingkungan, sehingga tidak mengalami

seleksi dalam kehidupan.

b. Budaya Masyarakat

Hampir semua aspek perilaku dan fungsi psikologis yang

diperoleh paling tidak akan dipengaruhi oleh segi budaya masyarakat

di mana individu tersebut tinggal. Penentuan perilaku, motivasi dan

orientasi mana yang tepat dan tidak tepat akan dipengaruhi oleh

budaya di mana tempat individu dibesarkan. Hal itu dapat terjadi

karena individu akan mempelajari dan mendapatkan nilai, norma, dan

perilaku dari budaya mereka dengan berbagai cara seperti imitasi,

identifikasi dan reinforcement.

c. Pengalaman Sosialisasi

Pengalaman sosialisasi yang dialami individu dengan orang

lain termasuk orangtua, teman sebaya, dan lainnya adalah sesuatu hal

yang penting dalam membentuk kecenderungan prososial seseorang.

Dalam hal ini, agen sosialisai yang disebutkan akan mempengaruhi

pola perilaku, motivasi personal, nilai dan respons sosial yang

dilakukan pada situasi tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

24

d. Proses Kognitif

Tiap-tiap individu akan mempersepsi lingkungan, stimulus, serta

berperilaku sesuai dengan jalan pikirannya ataupun tingkat

intelegensinya. Dalam hal ini individu akan mempersepsikan serta

menginterpretasikan suatu keadaan, apakah orang lain perlu ditolong

atau tidak yang mana hal tersebut membutuhkan kemampuan individu

dalam mempersepsikan keadaan. Kemudian, individu akan

mengevaluasi kebutuhan, menentukan rencana, dan tindakan yang

efektif untuk orang yang ingin ditolongnya.

1. Alih peran (role taking)

Kemampuan untuk memahami dan menarik kesimpulan dari

perasaan, reaksi emosi, pemikiran, pandangan, motivasi, dan

keinginan orang lain. Dalam hal ini kemampuan alih peran bisa

memfasilitasi perilaku prososial yang dimotivasi oleh kepedulian

terhadap orang lain. Alih peran (role taking) merupakan reaksi

empati awal yang meningkatkan kemungkinan munculnya

perilaku altruis, sehingga dapat membantu individu untuk

mempersepsikan apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain

dalam sudut pandangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

25

2. Keterampilan memecahkan masalah interpersonal

Hal ini meliputi adanya sensitivitas terhadap permasalahan

interpersonal, kemampuan untuk menentukan berbagai solusi dan

langkah-langkah yang diperlukan untuk merealisasikan solusi

tersebut dan kemampuan mempertimbangkan konsekuensi sosial

suatu perilaku bagi orang lain sebagaimana konsekuensi bagi

dirinya sendiri.

3. Penalaran moral

Hal ini merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi

kecenderungan hati seseorang untuk bertindak secara prososial, di

mana perilaku prososial dipengaruhi oleh reaksi emosi,

kompetensi, kebutuhan, dan keinginan seseorang pada suatu

waktu. Level penalaran yang rendah akan berkolerasi dengan

perilaki prososial yang dilatarbelakangi motivasi egois atau

menguntungkan diri sendiri. Walaupun secara empiris level

penalaran moral mempengaruhi kecenderungan individu

berperilaku prososial, namun masih ada faktor lain yang juga

mempengaruhi kecenderungan prososial.

e. Respons emosional

Munculnya perasaan bersalah atau kepedulian terhadap orang lain

ketika ada ataupun tidak ada orang lain. Hal ini disebabkan perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

26

prososial juga dilatarbelakangi oleh perasaan individu ketika

mengetahui orang lain yang membutuhkan pertolongan atau ketika

perasaan individu tidak mampu menolong orang tersebut. Sebagai

contoh, perasaan sedih yang muncul akibat melihat orang lain sedih,

maka individu akan merespons secara empatik terhadap orang

tersebut. Empati juga merupakan suatu respons emosi dari diri

seseorang, sehingga dapat diartikan bahwa empati adalah suatu

keadaan afek individu yang muncul dari keadaan emosi orang lain

yang kongruen dengan keadaan atau kondisi orang lain tersebut.

f. Faktor karakteristik individu

Hal ini mencakup jenis kelamin, tingkat perkembangan yang

tercermin melalui usia, kelas sosial ekonomi serta tipe kepribadian.

Karakter tertentu pada diri individu merupakan hasil belajar yang

dapat mempengaruhi perilaku prososial pada seseorang. Karakteristik

tersebut tidak dapat dipungkiri berhubungan dengan variabel lain

misalnya pengalaman sosialisasi dan faktor kognitif.

g. Faktor situasional

Tekanan-tekanan eksternal yang terjadi seperti peristiwa sosial,

karakteristik penerima, suasana hati, serta dorongan nilai masyarakat

juga dapat memperngaruhi perilaku prososial seseorang. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

27

itu, dalam beberapa waktu perilaku individu dapat dipengaruhi oleh

perubahan perasaan dan juga akibat respons dari situasi lingkungan.

Berdasarkan penjelasan di atas, banyak faktor yang mempengaruhi

perilaku prososial baik dari faktor dalam diri maupun faktor dari luar diri.

Akan tetapi, peneliti memilih faktor pengalaman sosialisasi sebagai faktor

yang akan masuk dalam pembahasan hasil penelitian ini. Hal ini disebabkan,

menurut peneliti faktor tersebut relevan untuk dapat dihubungkan dengan

variabel konformitas. Selain itu, dilihat dari teori dari aspek konformitas

sendiri yang terdiri dari aspek keseksamaan, aspek ketertarikan, dan aspek

menjaga konsep diri yang positif merupakan aspek yang menggambarkan

keterkaitan individu terhadap orang-orang di sekitarnya dilihat dari sisi

interaksi serta respons seseorang terhadap orang lain (Cialdini & Goldstein,

2004). Oleh karena konformitas sendiri masuk dalam pengaruh sosial, maka

pengalaman sosialisasi yang dialami bersama dengan agen sosial khususnya

pada teman sebaya mampu menjembatani untuk menghubungkan konformitas

dengan perilaku prososial.

2. Aspek Perilaku Prososial

Selain itu, menurut (Carlo & Randall, 2002) perilaku prososial yang

bersifat luas ini dapat diperinci menjadi enam hal, yaitu altruisme, kepatuhan,

emosional, krisis / darurat, publik, dan anonim. Yang mana, beberapa hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

28

tersebut merupakan aspek-aspek dari perilaku prososial. Aspek-aspek tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Altruisme

Perilaku membantu secara sukarela yang didorong oleh

kepedulian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan orang lain, yang

sering kali ditimbulkan oleh rasa simpati dan norma yang telah

diinternalisasi. Misalnya, seseorang merasa senang sudah menolong

orang lain karena merasa sudah membantu kesulitan yang orang lain

alami.

b. Kepatuhan

Didefinisikan sebagai bantuan lain yang dilakukan seseorang

akibat dari menanggapi permintaan verbal atau nonverbal. Yang

mana, pada aspek ini individu akan lebih banyak dalam membantu

orang lain dibandingkan orang yang spontan melakukan tindakan

menolong. Contohnya, seseorang akan segera menolong orang lain

karena orang lain tersebut meminta tolong secara langsung dengan

orang tersebut.

c. Emosional

Emosional dikonseptualisasikan sebagai orang yang memiliki

orientasi untuk membantu orang lain dalam keadaan emosional yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

29

tergugah. Hal ini menjelaskan bahwa seseorang akan melakukan

tindakan membantu orang lain ketika orang lain menunjukkan kondisi

yang membuat si penolong memiliki perasaan emosional yang tinggi.

Hal ini dapat digambarkan dengan seseorang yang menolong wanita

yang meringis kesakitan karena mengalami kekerasan oleh orang yang

tak dikenal.

d. Publik

Seseorang cenderung melakukan tindakan menolong hanya jika ia

melakukannya di depan orang lain ataupun pada saat berada di

lingkungan yang terdapat orang banyak. Seseorang melakukan

tindakan tersebut dikarenakan memiliki keinginan akan persetujuan

sosial dari orang lain yang berada di tempat itu. gambarannya adalah

ketika seseorang merasa diakui setelah menolong seorang ibu-ibu

menolong didepan orang banyak.

e. Anonim

Seseorang melakukan tindakan menolong pada orang lain dengan

cara memilih untuk tidak memberitahukan identitasnya sekalipun pada

siapapun itu, seperti seseorang yang hanya memberikan identitas palsu

kepada orang yang ditolongnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

30

f. Krisis / darurat

Didefinisikan sebagai seseorang yang melakukan tindakan

membantu orang lain di dalam situasi yang krisis dan darurat.

Misalnya, seseorang akan tetap menolong orang lain walaupun sedang

mereka sedang dalam situasi yang berbahaya.

Dari semua penjelasan mengenai aspek perilaku prososial di atas, dalam

penelitian ini penelitian akan menggunakan enam aspek tersebut sebagai

acuan penelitian dalam melakukan penyusunan skala perilaku prososial

nantinya.

3. Proses dan Dampak Perilaku Prososial

Banyak perilaku yang dilakukan oleh seseorang, baik itu perilaku positif

maupun negatif. Akan tetapi, banyaknya perilaku negatif yang sering terjadi

di masyarakat membuat perilaku positif yang dilakukan manusia kurang

terlihat, misalnya seperti perilaku prososial. Berbagai faktor dari perilaku

prososial akan saling berkaitan (Eisenberg & Mussen, 1989), di mana hal ini

diperoleh karena suatu hal yang diwariskan kepada manusia dan tradisi yang

diterapkan di mana individu itu berada, dapat mendorong manusia untuk

melakukan sesuatu.

Eisenberg & Mussen (1989) mengatakan bahwa proses perkembangan

otak manusia dapat dipengaruhi oleh budaya di mana mereka berada (Köster

et al. 2015), yang kemudian tradisi atau informasi yang diperoleh manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

31

selanjutnya berpengaruh pada perkembangan skema berpikir mereka guna

membantu mereka dalam melakukan sesuatu atau untuk pengambilan

keputusan. Penjelasan tersebut menggambarkan bahwa genetik yang

diwariskan pada manusia akan dibantu oleh dinamika budaya yang ada dalam

mempelajari beragam perilaku sosial yang salah satunya adalah perilaku

prososial. Selain itu, pada saat mereka mempelajari berbagai macam perilaku

sosial, mereka akan memperoleh pengalaman yang dialaminya bersama

dengan orang lain, baik itu bersama dengan orangtuanya atau bahkan dengan

teman sebayanya (Eisenberg & Mussen, 1989). Hal tersebut juga didukung

dengan pernyataan dari Eisenberg & Mussen (1989) yang menyatakan bahwa

hampir setiap orangtua akan memberikan pengasuhan mengenai penerapan

perilaku tolong menolong pada setiap anak-anaknya baik perempuan ataupun

laki-laki, sehingga dampaknya remaja perempuan dan laki-laki akan sama-

sama berkembang dalam hal perilaku prososial sesuai pada tahap usianya.

Dalam hal ini, perilaku prososial akan lebih banyak terjadi di antara

teman sebaya dibandingakan dengan teman sebayanya yang bukan temannya

(Barry & Wentzel, 2006). Hal tersebut dapat dilihat dari penelitian Barry &

Wentzel (2006) yang menjelaskan bahwa peran teman sebaya akan

mempengaruhi seseorang remaja dalam melakukan perilaku prososial dalam

kehidupannya, sehingga penelitian ini juga menjelaskan bahwa peran dari

teman sebaya tidak hanya memberikan pengaruh negatif saja akan tetapi

dapat memberikan pengaruh yang postif bagi masing-masing orang dalam

perkumpulan teman sebaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

32

Pertemanan yang terjadi pada teman sebaya di masa remaja akan

memiliki tingkat emosional yang akan memicu para individu remaja untuk

meniru perilaku teman-teman sebayanya dalam melakukan perilaku prososial

(Markiewicz et al. 2001). Jika hubungan remaja tersebut dengan orangtua

dinilai baik, maka mereka juga akan memiliki hubungan pertemanan yang

baik dan positif, dan hal itu berlaku juga sebaliknya (Markiewicz et al.,

2001). Selain faktor-faktor yang dijelaskan tersebut, ada beberapa faktor lagi

yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku prososial, yaitu peristiwa

yang terjadi di sekitar kita yang mungkin akan memicu seseorang untuk

merasakan emosional yang tinggi sehingga bersedia untuk melakukan

perilaku prososial di masyarakat. Karakteristik dari seseorang individupun

akan memberikan pengaruh pada seseorang untuk melakukan perilaku

prososial, seperti yang dikatakan pada penelitian yang dilakukan oleh Eagly

(2009) di mana perempuan akan memiliki perilaku prososial yang bersifat

komunal dan relasional sedangkan bagi laki-laki mereka akan cenderung

melakukan perilaku prososial yang bersifat agenik dan kolektif.

Perlu diketahui, perilaku prososial yang ada dalam diri manusia berbeda-

beda. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perilaku prososial tinggi ataupun

rendah yang dimiliki oleh seseorang individu. Berdasarkan dua tingkatan

tersebut, maka terdapat perbedaaan karakteristik seseorang yang terjadi jika

seseorang memiliki salah satu dari tingkatan tersebut. Hal tersebut didukung

bahwa terdapat beberapa karakteristik seseorang yang memiliki tingkat

perilaku prososial yang tinggi, yaitu jika seseorang memiliki tingkat perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

33

prososial yang tinggi, maka orang tersebut memiliki suasana hati yang positif

(Kokko et al. 2006), memiliki kualitas perkawinan orangtua yang baik

(Markiewicz et al. 2001), memiliki kelekatan yang baik dengan ibu

(Markiewicz et al. 2001), dan menjadi seseorang yang lebih mampu untuk

bersyukur dalam kehidupannya (Bartlett et al. 2014). Beberapa hal yang

dijelaskan di atas akan berlaku sebaliknya pada seseorang individu yang

memiliki tingkat perilaku prososial yang rendah. Oleh karena itu, seseorang

khususnya remaja sangat baik jika ia memiliki tingkat perilaku prososial yang

tinggi sebab efek yang diperoleh pada diri sendiri juga akan berakibat positif

bagi kehidupannya.

Selain itu, yang perlu diketahui juga adalah bagaimana dampak yang akan

dirasakan oleh seseorang yang melakukan perilaku prososial yang tinggi.

Dampak yang diperoleh ataupun dirasakan bagi seseorang yang melakukan

perilaku prososial tinggi, yaitu salah satunya dapat memiliki tingkat well-

being yang tinggi (Bartlett et al. 2014). Hal tersebut sejalan apa yang

dijelaskan pada penelitian Weinstein & Ryan (2010) bahwa perilaku prososial

yang dilakukan secara otonom atau suka rela akan memberikan pengaruh

berupa kesejahteraan bagi penolong maupun yang menerima pertolongan. Di

samping itu, pada penelitian yang sama menurut Weinstein & Ryan (2010)

dan Klein (2008) perilaku prososial yang dilakukan seseorang akan

mendorong mereka untuk mendapatkan pengaruh yang positif bagi dirinya

sendiri, yaitu harga diri yang baik dan pemaknaan hidup bagi penolong. Hal

tersebut dapat terjadi kerena bagi mereka yang melakukan perilaku tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

34

merasa bahwa dirinya lebih bermanfaat setelah melakukan perilaku prososial

pada orang lain. Singkatnya, perilaku prososial di masyarakat akan memiliki

dampak yang baik bagi diri manusia itu sendiri.

4. Perilaku Prososial pada Remaja Anggota Geng SMA

Perilaku prososial dapat lebih banyak muncul dan dilakukan pada masa

remaja (Eisenberg et al. dalam Santrock, 2007). Hal tersebut tersebut dapat

terjadi karena remaja lebih berorientasi pada relasi mereka dengan orang lain.

Kemudian, selain mengalami perkembangan dari segi fisik, individu pada

tahap tersebut juga memiliki perkembangan dalam hal psikis dan sosial.

Pada masa remaja status sosial teman sebaya sangat penting bagi mereka,

sebab itu mereka berusaha untuk bisa mencapai hal tersebut. Sama seperti

yang dilakukan oleh kelompok geng, mereka membutuhkan suatu pengakuan

dari orang lain atau eksis untuk dapat menunjukkan dirinya di hadapan orang

lain. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menjelaskan bahwa status sosial

teman sebaya ada kaitannya dengan agresi serta perilaku prososial yang

dilakukan remaja (Li & Wright, 2013). Hal tersebut dikarenakan perilaku

agresi menggambarkan suatu upaya dalam mencapai tujuan popularitas yang,

selain itu mencapai status sosial dalam hal preferensi sosial adalah gambaran

upaya seseorang ketika melakukan perilaku prososial (Li & Wright, 2013).

Berdasarkan penjelasan di atas, dua perilaku tersebut menunjukkan bahwa

untuk dapat mencapai status sosial dari teman sebayanya, mereka akan

melakukan bistrategi sebagai usahanya(Hawley & Hawley, 2013; Li &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

35

Wright, 2013). Meskipun perilaku prososial dengan perilaku agresi

merupakan dua kontinum yang berbeda (Krueger et al. 2001), akan tetapi

perlu untuk diketahui bahwa dua perilaku yang merupakan dua kontinum

yang berbeda tersebut dapat dilakukan pada satu individu yang sama. Hal ini

diungkapkan pada penelitian (Kokko et al. 2006) yang menjelaskan bahwa

perilaku prososial dan agresi dapat dilakukan pada satu orang yang sama

dengan tingkat agresi fisik yang tinggi dan tingkat perilaku prososial yang

moderat.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas menunjukkan bahwa tidak

menutup kemungkinan bagi remaja anggota geng yang memiliki karakteristik

perilaku seperti melakukan hal-hal negatif untuk dapat juga melakukan

perilaku prososial di lingkungan sekitarnya. Di sisi lain, berdasarkan teori

(Eisenberg & Mussen, 1989) tidak ada bukti perbedaan gender yang jelas dan

konsisten dalam menanggapi prososial, walaupun anak perempuan mungkin

melakukan beberapa jenis perilaku prososial lebih sering daripada laki-laki.

Namun, anak laki-laki lebih cenderung diperkuat untuk membantu perilaku

yang melibatkan beberapa risiko atau melibatkan membantu wanita.

Hurlock (1994) menjelaskan bahwa dalam hal ini remaja mengharapkan

dapat memberikan solusi atas permasalahan yang terdapat di lingkungan

masyarakat, dengan kata lain remaja ingin ikut serta melibatkan dirinya dalam

kegiatan-kegiatan sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati &

Setiawati (2016), di mana penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada masa

remaja, seseorang dapat melakukan perilaku prososial karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

36

berkembanganya individu dalam hal sosial. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa siswa kelas VIII di SMP N 2 Menganti dapat

meningkatkan pemahamannya mengenai perilaku prososial dengan pengaruh

pemberian perlakuan berupa tayangan film yang berindikator perilaku

prososial pada siswa. Pada penelitian ini, hal tersebut bisa terjadi karena di

dalam metode penelitiannya dilakukan dengan cara memberikan pemahaman

pada subjek mengenai pentingnya perilaku prososial yang mencakup perilaku

jujur, berkerjasama, berbagi dengan sesama, kesediaan menolong orang lain

yang membutuhkan, dan bersikap dermawan. Akan tetapi, pada penelitian

tersebut pada aspek kejujuran tidak mengalami peningkatan di mana hal

tersebut dikarenakan terdapat pengaruh budaya yang melatarbelakangi hal itu.

Setelah membahas tentang perilaku prososial, pada penelitian ini

selanjutnya akan membahas tentang konformitas. Dalam hal ini konformitas

bisa saja mempengaruhi perilaku prososial yang sudah dibahas sebelumnya,

sebab hal tersebut mungkin terjadi karena pada perilaku prososial terdapat

pengalaman sosialisasi yang cakupannya bisa terkait dengan konformitas.

Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa dua faktor tersebut mungkin juga dapat

berkaitan erat dengan konformitas yang dilakukan oleh seseorang.

D. Konformitas

Konformitas pada awalnya diteliti oleh tokoh bernama Solomon Asch

pada tahun 1951. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tersebut ditemukan

bahwa seseorang yang memiliki keinginan dan kepercayaan pada orang lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

37

akan dapat melakukan sebuah penyesuaian atau dapat disebut dengan

conform. Menurut Cialdini & Goldstein (2004) konformitas adalah suatu

tindakan yang mengarah pada perubahan perilaku seseorang untuk tujuan

menyesuaikan diri atau mencocokkan diri terhadap orang lain. Selain itu, hal

tersebut sejalan dengan konformitas yang dapat diartikan sebagai perubahan

perilaku dan keyakinan yang terjadi pada individu dengan tujuan menjadi

sesuai terhadap standar suatu kelompok (Taylor et al. 2000). Definisi

pendukung yang lain dijelaskan oleh Myers (2010) bahwa konformitas

merupakan perubahan perilaku yang dialami oleh individu sebagai akibat dari

adanya sebuah tekanan yang diberikan oleh suatu kelompok. Berdasarkan

beberapa penjelasan tokoh mengenai pengertian dari konformitas, maka dapat

disimpulkan bahwa konformitas adalah kecenderungan seseorang untuk

mengubah diri menjadi sesuai dengan orang lain yang bertujuan agar dapat

diterima dan terhindar dari penolakan sosial.

Terkait dengan konformitas sendiri, aturan-aturan di masyarakat yang

disebut dengan norma sosial sering kali menimbulkan efek yang kuat pada

tingkah laku seorang individu, di mana konformitas sendiri berakar dari

berbagai latar kehidupan banyak aturan-aturan tersirat ataupun tidak tersirat

yang menunjukkan bagaimana seorang individu seharusnya berperilaku. Hal

tersebut dapat dijelaskan oleh Yu & Sun (2013) bahwa manusia sangat rentan

terhadap pengaruh sosial karena ketika penilaian individu bertentangan

dengan suatu kelompok, individu sering menyesuaikan penilaiannya dengan

penilaian kelompoknya. Di samping itu, terdapat beberapa hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

38

mendorong seseorang dapat melakukan konformitas menurut Asch (1995),

dibagi menjadi tiga faktor, yaitu kohesivitas, ukuran kelompok, dan norma

sosial deskriptif serta norma sosial injungtif. Oleh karena itu, beberapa hal

tersebutlah yang menjadi penyebab seorang individu menjadi conform.

Di sisi lain juga terdapat tiga aspek pada konformitas yang dijelaskan oleh

Cialdini & Goldstein (2004), yaitu aspek keseksamaan, aspek keterikatan, dan

aspek menjaga konsep diri yang positif. Konformitas cenderung terjadi

dikarenakan seseorang mengikuti harapan masyarakat atau kelompok

mengenai bagaimana seharusnya seorang individu bertindak pada berbagai

situasi. Seperti pada penjelasan Yu & Sun (2013), yaitu jika individu

bergantung pada orang lain untuk menentukan apa yang benar untuk

dilakukan dalam konteks tertentu, itu disebut sebagai konformitas

informasional. Sedangkan, jika orang menyesuaikan perilaku mereka agar

'cocok' dengan mayoritas, bentuk pengaruh sosial yang mendasari ini disebut

konformitas normatif (Yu & Sun, 2013). Selain itu, terdapat peneilitian

mengenai konformitas yang dilakukan oleh Nelwan (2015). Hasil dari

penelitian tersebut mengungkapkan bahwa konformitas perokok di desa

Karangbesuki kota Malang berhubungan dengan tinggi rendahnya perilaku

merokok, sehingga semakin tinggi konformitas subjek maka semakin tinggi

pula perilaku merokok yang dilakukan oleh subjek. Dikarekankan seseorang

memiliki keinginan untuk dapat diterima oleh orang lain, maka seseorang ada

kecenderungan untuk mengkonsumsi rokok bersama teman sebaya, yaitu

kelompok perokok. Sehingga ketika teman sebaya maupun kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

39

perokok mengkonsumsi rokok dengan intensitas yang tinggi, maka individu

perokok juga cenderung akan loyal dengan mengkonsumsi rokok dengan

intensitas yang tinggi juga.

1. Faktor Konformitas

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Salomo Asch pada tahun 1951

ditemukan banyak faktor yang menentukan sejauh mana individu mematuhi

tekanan konformitas. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah (dalam Baron

& Byrne, 2005) :

1. Kohesivitas

Pada hal ini menjelaskan bahwa sebuah kohesivitas akan memberikan

efek yang kuat terhadap konformitas yang terjadi. Kohesivitas sendiri

dapat diartikan sebagai derajat ketertarikan yang dirasakan oleh individu

terhadap suatu kelompok. Oleh karena itu, pada saat kohesivitas

seseorang tinggi kemudian akan timbul rasa suka atau bahkan

mengagumi suatu kelompok atau orang-orang tertentu maka tekanan

seorang individu melakukan konformitas akan bertambah besar. Hal

tersebut didukung juga dengan seorang individu beranggapan bahwa cara

untuk diterima oleh suatu kelompok tersebut adalah berperilaku menjadi

seperti mereka pada berbagai hal. Akan tetapi, ketika kohesivitas seorang

individu rendah maka tekanan pada konformitas juga akan rendah. Hal

tersebut dapat terjadi karena individu beranggapan bahwa menjadi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

40

sendiri lebih baik daripada harus mengubah diri sendiri menjadi seperti

orang lain.

2. Ukuran Kelompok

Bagian ini menunjukkan bahwa seiring bertambahnya jumlah dari

anggota suatu kelompok, maka konformitas pada kelompok tersebut akan

semakin meningkat. Oleh karena itu, terlihat bahwa semakin besar

kelompok tersebut, maka semakin besar pula kecenderungan seorang

individu untuk mengikutinya sekalipun individu tersebut akan

menerapkan perilaku yang berbeda dari apa yang diinginkan sebenarnya.

3. Norma Sosial Deskriptif dan Norma Sosial Injungtif

Dalam hal ini norma sosial deskriptif adalah norma yang hanya

mendeskripsikan apa yang sebagaian besar orang lakukan pada situasi

tertentu. Norma-norma ini mempengaruhi tingkah laku dengan cara

memberitahu seorang individu mengenai apa yang pada umumnya

dianggap efektif atau adaptif pada situasi tersebut. Sedangkan, norma

sosial injungtif itu sendiri merupakan norma perintah yang mentapkan

apa yang harus dilakukan seseorang, di mana norma yang menunjukkan

perilaku apa yang dapat diterima atau perilaku apa yang tidak dapat

diterima pada situasi tertentu. Kedua norma tersebut akan mampu

memberikan pengaruh yang kuat pada perilaku seseorang. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

41

dikarenakan norma yang seperti itu akan menimbulkan motif sosial untuk

melakukan hal yang benar dalam situasi tertentu tanpa mengindahkan

yang orang lain lakukan. Teori tersebut menunjukkan bahwa norma akan

mempengaruhi perilaku seseorang hanya ketika norma tersebut menjadi

fokus dari orang yang terlibat pada saat perilaku tersebut muncul.

Sama seperti pembahasan sebelumnya pada faktor perilaku prosossial,

peneliti juga akan memilih norma sosial deskriptif dan norma sosial injungtif

sebagai faktor yang sesuai atau relevan dengan variabel perilaku prososial,

sehingga dengan begitu peneliti bisa saja menghubungkan variabel

konformitas dan variabel perilaku prososial dengan salah satu faktor

konformitas dan faktor perilaku prososial yang saling dihubungkan.

2. Aspek Konformitas

Selain itu, menurut Cialdini & Goldstein (2004) terdapat aspek yang

terkandung dalam konformitas. Dalam hal ini, dibagi menjadi tiga aspek

menjadi :

1. Aspek keseksamaan

Aspek ini menjelaskan mengenai perubahan yang terjadi pada perilaku

individu dalam pengambilan keputusannya dalam suatu kelompok, di mana

individu mendapatkan suatu tekanan yang cenderung membuat individu

untuk menyesuaikan keputusan yang akan diambilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

42

a. Persepsi Pemufakatan

Hal ini menjelaskan tentang reaksi persamaan pendapat seseorang

terhadap kepercayaan yang dianut oleh orang lain yang bertentangan

dengan persepsi seseorang tersebut. Dalam hal ini pengaruh normatif

akan berperan dan hal ini menunjukkan pada anggota kelompok

mengenai kepercayaan yang pada umumnya dapat diterima kelompok.

b. Aktivasi otomatis

Aktivasi otomatis adalah motivasi untuk menyesuaikan diri

dengan orang lain, akibat dari tujuan afiliasi seseorang yang kurang

dapat disadari.

2. Aspek keterikatan

Aspek ini menjelaskan bahwa adanya perubahan yang dilakukan individu

terhadap perilakunya akibat ketertarikannya pada suatu kelompok. Hal

tersebut disebabkan individu memiliki kecenderungan untuk bergantung pada

orang lain yang dipandang sebagai sumber dari segala informasi.

a. Perilaku meniru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

43

Seseorang secara tidak sadar akan menyesuaikan atau menirukan

baik dari berbagai hal yang ada pada orang lain, yang mana hal

tersebut mencerminkan isyarat keterikatan seseorang pada orang lain

atau kelompok.

b. Meraih persetujuan sosial

Seseorang melakukan usaha yang lebih sadar dan disengaja untuk

mendapatkan persetujuan sosial dari orang lain, dengan tujuan

membangun hubungan yang bermanfaat untuk meningkatkan harga

diri seseorang.

3. Aspek menjaga konsep diri positif

Aspek ini menjelaskan bahwa adanya perubahan yang dilakukan individu

terhadap perilakunya akibat motivasi individu untuk menyesuaikan diri

dengan kepercayaan atupun perilaku orang lain untuk meningkatkan,

melindungi, dan memperbaiki kepercayaan seorang individu. Dalam hal ini

dijelaskan juga bahwa individu mempertahankan penilaian diri yang positif

dengan mengidentifikasi dan menyesuaikan diri dengan kelompok yang

dianggap terhormat.

a. Pengaruh mayoritas dan minoritas

Sejauh mana mengidentifikasi dengan satu sumber informasi baik

mayoritas ataupun minoristas adalah faktor signifikan dalam

menentukan strategi pengolahan informasi yang akan digunakan

seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

44

b. Efek deindividuasi

Sejauh mana individu melebur dalam suatu kelompok, sehingga

dapat dikatakan seorang individu akan memiliki pikiran kolektif.

Sebelumnya pada variabel perilaku prososial, semua aspek yang ada

digunakan sebagai acuan menyusun skala penelitian. Begitupun pada variabel

konformitas ini, dari tiga aspek yang ada pada teori di atas semua akan

digunakan peneliti sebagai acuan untuk penyusunan skala penelitian ini

3. Proses dan Dampak Konformitas

Berbagai macam perilaku sosial yang dilakukan oleh para remaja.

Khususnya pada perilaku yang disebut dengan konformitas, perilaku tersebut

banyak dilakukan oleh para remaja sebab itulah masa di mana mereka

mencari jati diri mereka, sehingga banyak remaja yang mengikuti perilaku

orang lain agar mereka dapat diterima sebagai seseorang yang memiliki peran

serta dianggap di lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat terjadi juga

dikarenakan bahwa orang cenderung untuk menyesuaikan diri dengan orang

lain bukan hanya untuk merujuk pada informasi orang lain atau persetujuan

sosial orang lain, tetapi untuk mengejar emosi positif ketika berafiliasi dengan

orang lain atau menghindari emosi negatif ketika berkonflik dengan orang

lain (Yu & Sun, 2013). Oleh karena hal tersebut, maka remaja akan

cenderung memiliki ketertarikan dari dirinya pada suatu kelompok ataupun

orang lain yang sangat ingin mereka menjadi salah satu anggota di dalamnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

45

(Baron & Byrne, 2005). Hal itu disebut dengan kohesivitas, selain itu

menurut Baron & Nyla (2012) ketika seseorang semakin menyukai kelompok

tersebut atau orang lain tersebut, lalu semakin orang tersebut ingin menjadi

bagian dari kelompok atau orang lain itu, dan tidak yakin akan mendapatkan

penerimaan sosial dari kelompok atau orang lain tersebut, maka mereka akan

cenderung untuk terus menyesuaikan diri mereka sama seperti kelompok

ataupun orang lain itu.

Di sisi lain, jumlah anggota kelompok yang ada atau dapat dikatakan

sebagai ukuran kelompok juga dapat mempengaruhi konformitas yang

dimiliki seseorang. Hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya

anggota yang berada dalam suatu kelompok, maka semakin tinggi pula

seseorang conform atau menyesuaikan diri untuk melakukan apa yang orang

lain juga lakukan (Baron & Nyla, 2012). Faktor lain dari konformitas itu

sendiri adalah norma sosial deskriptif serta norma sosial injungtif (Baron &

Nyla, 2012).

Hampir sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, seseorang yang

menyesuaikan diri dengan apa yang orang lain lakukan menunjukkan bahwa

secara tidak langsung orang tersebut juga berusaha untuk mengikuti norma

apapun yang berlaku dalam suatu kelompok tersebut terkait perilaku yang

dilakukan itu hanya pada saat norma tersebut menjadi fokus dari orang yang

terlibat ketika tingkah laku tersebut muncul.

Dalam hal ini jika seorang remaja memiliki tingkat konformitas yang

tinggi, maka terdapat perubahan yang terjadi pada diri remaja tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

46

(Cialdini & Goldstein, 2004). Hal yang mungkin berubah dalam diri seorang

remaja (Cialdini & Goldstein, 2004), yaitu mulai dari cara berperilaku, cara

berpakaian, cara berbicara, cara bersikap, hingga mengenai minat para remaja

akan secara tidak langsung menyesuaikan dan menjadi sama seperti orang

lain atau suatu kelompok tertentu. Pernyataan tersebut menggambarkan

bahwa mereka yang melakukan hal itu sudah berada dalam tingkatan conform

pada orang lain atau suatu kelompok. Sebaliknya, jika seseorang remaja yang

memiliki tingkat konformitas yang rendah, maka beberapa perubahan yang

dijelaskan di atas memiliki kemungkinan kecil untuk juga dilakukan oleh

remaja ini. Dengan kata lain, remaja tersebut akan cenderung independen

dengan lingkungan teman sebayanya yang melakukan konformitas (Cialdini

& Goldstein, 2004).

Sebagai contoh spesifik perubahan yang terjadi pada remaja adalah

mereka lebih cenderung mengikuti teman sebayanya dalam decision making

(Alamaiarti, 2015) serta memiliki tingkat consumtive yang tinggi sama seperti

teman sebaya yang lain (Fitriyani dkk. 2013). Di samping itu, terdapat

berbagai dampak yang mungkin dapat diperoleh oleh remaja yang mengalami

konformitas dengan tingkat yang tinggi salah satunya adalah memiliki tingkat

kematangan emosi yang juga tinggi (Rachmawati, 2013). Hal tersebut juga

didukung dengan penelitian yang mengungkapkan bahwa seseorang yang

memiliki konformitas yang tinggi, maka mereka juga akan memiliki harga

diri yang tinggi (Alamaiarti, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

47

4. Konformitas pada Remaja Anggota Geng SMA

Waktu yang sering dihabiskan para remaja dengan teman sebayanya akan

mendorong seorang remaja memiliki dunia yang baru, sehingga teman sebaya

merupakan pengaruh yang besar bagi remaja dan tempat bagi remaja untuk

bersosialisasi serta memperoleh nilai dan norma yang berlaku bukan yang

diterapkan orang dewasa, melainkan oleh teman sebayanya. Hal itu

dikarenakan dalam pembentukan kelompok para anggotanya akan

menentukan cara bagaimana mencapai suatu tujuan di kelompoknya yang

nantinya akan diwarnai dengan terjadinya suatu permasalahan ataupun

konflik yang secara tidak langsung akan diselesaikan dengan cara membuat

aturan-aturan dalam kelompok, sehingga mereka mampu mendefinisikan

peran dan tanggung jawab dari masing-masing anggota. Dengan begitu, peran

dari anggota kelompok akan semakin jelas dan informasi tentang norma yang

berlaku akan mulai mengalir dan tersebar ke semua anggota kelompok.

Oleh karena itu, masa remaja menjadi masa yang sangat rentan, di mana

para remaja akan berlomba-lomba mencari jati dirinya di lingkungan

kehidupannya sehari-hari tanpa mengetahui perilaku mana yang mungkin

akan merugikan dirinya sendiri. Penjelasan pendukung lainnya dikemukakan

oleh Yu & Sun (2013) bahwa teori afiliasi dari konformitas menjelaskan

individu akan terlibat lebih sadar dan disengaja dalam upayanya untuk

memperoleh persetujuan sosial orang lain, sebagai bentuk individu dalam

membangun hubungan yang bermanfaat dengan mereka dalam prosesnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

48

Perlu diketahui, banyak remaja mengatasi krisis identitasnya dengan cara

melakukan konformitas pada teman sebayanya. Menurut Santrock (1995),

pada masa remaja inilah akan terjadi peningkatan pada konformitas para

remaja. Hal tersebut disebabkan karena waktu yang dihabiskan para remaja

lebih banyak bersama teman sebayanya dibandingkan keluarganya, sehingga

mulai dari pembicaraan, penampilan, sikap, perilaku, maupun minat para

remaja banyak dipengaruhi oleh teman sebayanya (Cialdini & Goldstein,

2004; Hurlock, 2002).

Selain itu, terdapat artikel (Rachmanto, 2016) yang menjelaskan bahwa

jika seorang remaja bergaul dengan sekelompok remaja yang berperilaku

negatif, akibatnya seorang remaja akan mudah terpengaruh dan mengikuti

perbuatan negatif tersebut. Pada daerah Yogyakarta kelompok remaja tersebut

dikenal dengan nama geng ‘Cah Klitih’. Geng tersebut dikenal sebagai geng

yang sering membahayakan masyarakat sekitar Yogyakarta. Dalam artikel ini

juga dijelaskan bahwa pada awalnya seorang remaja hanya ikut nongkrong

dengan anak remaja lainnya, akan tetapi seterusnya mereka juga ikut

berkeliling-keling ke sebuah daerah dengan menggunakan motor.

Selanjutnya, hal yang lebih prihatin adalah remaja tersebut bahkan dapat

mengikuti perilaku kriminal yang dilakukan sekelompok remaja yang

dikenalnya tersebut.

Di samping itu, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Alamaiarti (2015)

menunjukkan bahwa pada siswa kelas XII SMK Karya Rini YHI Kowani di

Kabupaten Sleman menghasilkan hubungan yang positif dan signifikan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

49

pengambilan keputusan karier dengan konformitas teman sebaya dan harga

diri siswa, di mana hasil penelitian menjelaskan semakin tinggi konformitas

teman sebaya dan harga diri siswa maka semakin tinggi pengambilan

keputusan karir, begitu juga sebaliknya.

E. Hubungan Konformitas Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja

Anggota Geng di SMA

Konformitas adalah penyesuaian seseorang terhadap berbagai aturan-

aturan tentang bagaimana seseorang sebaiknya berperilaku (Cialdini &

Goldstein, 2004). Dalam hal ini biasanya aturan yang sering terjadi disebut

dengan norma. Di mana remaja akan melakukan suatu hal yang sesuai dengan

teman sebayanya agar remaja tersebut dapat diterima oleh teman sebayanya

dan tidak dikucilkan dari sebuah kelompok yang remaja tersebut ingin

menjadi salah satu anggota di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa di

dalam sebuah kelompok terdapat norma yang berlaku di dalamnya, di mana

norma dalam hal ini adalah aturan mengenai perilaku apa yang biasa atau

tidak bisa diterima dalam suatu kelompok. Hal tersebut terjadi pada suatu

kelompok karena kelompok akan dengan sendirinya membuat suatu norma

yang diberlakukan pada anggotanya untuk mengatasi permasalahan ataupun

konflik yang dialami di kelompok tersebut, sehingga mereka mampu

mencapai tujuan bersama dalam kelompok tersebut.

Dikarenakan konformitas dapat dipengaruhi oleh norma perihal perilaku

apa yang biasa atau tidak bisa diterima dalam suatu kelompok, maka secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

50

tidak langsung para anggota suatu kelompok sudah menginternalisasi norma

tersebut dalam diri mereka. Terdapat perilaku positif dan negatif, namun

dalam hal ini perilaku positif tersebut dapat seperti perilaku prososial.

Penyebab perilaku prososial dapat dilakukan oleh seorang remaja anggota

geng adalah faktor yang mempengaruhi perilaku prososial itu sendiri, yaitu

pengalaman sosialisasi yang dialaminya selama berdinamika dengan teman

sebayanya (Eisenberg & Mussen, 1989). Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Maner & Gailliot (2006) mengungkapkan bahwa seseorang lebih cenderung

melakukan tindakan menolong pada orang yang memiliki konteks hubungan

kekeluargaan daripada pada orang yang tidak dikenal. Hal ini dikarenakan

faktor motivasi seseorang untuk menolong orang yang memiliki konteks

kekeluargaan dengan orang yang tidak dikenal berbeda. Dijelaskan bahwa

motivasi dalam menolong seseorang berbeda karena seseorang menolong

orang lain yang memiliki konteks hubungan kekeluargaan dengannya

dikarenakan mereka menolong dengan motivasi meningkatkan keadaan

afektif diri atau untuk mendapatkan penghargaan diri melalui bantuan (Maner

& Gailliot, 2006). Sedangkan, orang yang menolong orang yang tidak dikenal

dikarenakan kekhawatiran yang berpusat pada diri sendiri (Maner & Gailliot,

2006).

Penjelasan tersebut mengartikan bahwa beragam pengalaman perihal

perilaku prososial yang dialami remaja anggota geng bersama teman

sekelompoknnya dapat dengan sengaja ditiru juga pada lingkungan sekitarnya

karena akibat dari konformitas seorang remaja anggota geng pada teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

51

anggota kelompok geng yang lain dari segi perilaku. Sejalan dengan

penelitian Nook et al. (2016) yang menyatakan bahwa seseorang mampu

melakukan perilaku prososial karena pengaruh konformitas dengan teman

sekelompoknya. Hal ini dikarenakan individu tersebut melakukan

pengamatan mengenai perilaku prososial yang dilakukan teman

kelompoknya. Selain itu, ditemukan bahwa orang melakukan perilaku

prososial agar sesuai dengan norma kelompok dari waktu ke waktu,

mendukung peran mekanisme pembelajaran penghargaan untuk pengaruh

sosial (Nook et al. 2016). Sehingga, mengamati perilaku prososial dalam satu

konteks dapat mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan dalam

situasi baru (Nook et al. 2016).

Berdasarkan penjelasan di atas, jika suatu kelompok memiliki

konformitas dan kekompakkan yang tinggi, maka di dalamnya akan

terkandung norma (norma deskriptif dan injungtif) yang terdiri dari perilaku-

perilaku yang dapat atau tidak dapat diterima oleh kelompok, sehingga

mampu meningkatkan perilaku prososial para remaja. Jika seorang remaja

yang menjadi anggota kelompok tersebut terlibat dalam perilaku prososial

dan berfokus pada norma dan pengalaman sosialisasainya bersama teman

kelompoknya, maka hal itu akan mempengaruhi tingkah laku para anggota

kelompok dan mereka akan mematuhinya sebagai ketetapan atau aturan yang

harus dilakukan.

Dengan kata lain remaja yang dapat melakukan perilaku prososial sebab

hal tersebut sudah menjadi norma atau perilaku yang diterima atau disepakati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

52

bersama oleh semua anggota kelompok. Hal tersebut didukung dengan

pernyataan dari Mashoedi (2015) di mana seorang individu merasa harus

melakukan pertolongan sebab hal itu merupakan suatu keharusan dalam

norma-norma masyarakat, walaupun pada saat melakukan pertolongan

individu tersebut tidak menyadari keuntungan apa yang dapat diperolehnya.

Di samping itu, kohesivitas kelompok dapat mempengaruhi ketergantungan

kelompok pada sumber konformitas, di mana seorang remaja yang menjadi

anggota suatu kelompok akan semakin patuh untuk melakukan tanggung

jawab sosial, yaitu memberikan pertolongan kepada orang lain di lingkungan

sekitarnya.

Berkaitan dengan penjelasan di atas, masa remaja adalah masa di mana

remaja akan mencari status sosial dalam pergaulannya dengan teman sebaya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh remaja yang berada dalam kelompok

geng, yaitu mereka lebih memiliki keinginan untuk eksis agar mereka mampu

menunjukkan dirinya di hadapan orang lain. Penelitian lain yang mendukung

hal tersebut, yaitu dijelaskan bahwa status sosial teman sebaya ada kaitannya

pada perilaku agresi dan perilaku prososial (Li & Wright, 2013). Pernyataan

tersebut dijelaskan pada penelitian (Kokko et al. 2006) yang menjelaskan

bahwa perilaku prososial dan agresi mampu dilakukan pada satu individu

yang sama dengan hasil yang pada satu individu memiliki tingkat agresi fisik

yang tinggi sekaligus tingkat perilaku prososial yang moderat. Penjelasan di

atas menunjukkan bahwa walaupun remaja terlibat dalam suatu keanggotaan

dalam kelompok geng dengan gambaran diri individu yang sering melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

53

kekerasan ada pula kemungkinan untuk remaja tersebut dapat juga

melakukan perilaku prososial di kehidupannya.

F. Kerangka Konseptual

Pada saat remaja, individu akan lebih banyak menjalin hubungan

interpersonalnya atau melakukan berbagai hal bersama temannya, maka

seorang individu juga dapat mengalami perubahan diri yang diperoleh karena

pengaruh dari teman sebayanya. Salah satu kegiatan yang mungkin terjadi

pada masa remaja adalah membuat atau ikut pada suatu kelompok geng

remaja. Perlu diketahui juga dalam hal ini kelompok geng pada remaja

mampu menawarkan potensi untuk remaja dalam memperoleh identitas, rasa

hormat, status, dan persahabatan (Hurlock, 1980). Oleh karena itu, tidak

menuntup kemungkinan remaja akan membuat ataupun mengikuti kelompok

geng yang ada di sekitarnya.

Pada situasi tersebut terdapat kemungkinan besar seorang remaja akan

melakukan berbagai hal yang sesuai dengan teman sebayanya atau kelompok

gengnya agar remaja tersebut dapat diterima secara sosial oleh gengnya atau

supaya tidak dikucilkan dari sebuah kelompok di mana remaja tersebut ingin

menjadi salah satu anggota di dalamnya (Cialdini & Goldstein, 2004). Hal ini

menjelaskan bahwa di dalam sebuah kelompok terdapat norma yang berlaku

di dalamnya, dan secara tidak langsung memberikan tekanan terhadap

anggota-anggotanya untuk mematuhi norma-norma tersebut. Yang mana,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

54

norma tersebut menggambarkan tentang perilaku apa yang bisa ataupun tidak

bisa diterima oleh suatu kelompok.

Upaya untuk menghindari diri dari sanksi yang mungkin diperoleh akibat

melanggar norma sosial dalam kelompok agar menjadi anggota yang diterima

dan tidak menerima penolakan suatu kelompok biasa disebut sebagai

konformitas. Oleh karena konformitas dapat dipengaruhi oleh norma, maka

secara tidak langsung para anggota suatu kelompok sudah menginternalisasi

norma dan perilaku tersebut dalam diri mereka. Maka dari itu, sebagian

norma dan perilaku tersebut dapat juga berkaitan dengan perilaku prososial.

Perlu diketahui hal yang mempengaruhi perilaku prososial dapat

dilakukan oleh remaja anggota geng adalah faktor pengalaman sosialisasi

yang dialaminya selama berdinamika dengan teman sebayanya (Eisenberg &

Mussen, 1989). Artinya, berbagai pengalaman tentang perilaku prososial yang

dialami remaja anggota geng bersama teman sekelompoknnya dapat ditiru

juga pada lingkungan sekitarnya karena akibat dari konformitas remaja

anggota geng pada teman anggota kelompok geng yang lain dari sisi perilaku.

Berdasarkan penjelasan di atas, jika suatu kelompok memiliki

konformitas dan kekompakan yang tinggi, maka dengan itu suatu kelompok

juga mampu meningkatkan perilaku prososial karena pengaruh konformitas

yang mengandung norma injungtif dan norma deskriptif (Baron & Byrne,

2005). Jika seorang remaja yang menjadi anggota kelompok tersebut terlibat

dalam perilaku prososial dan berfokus pada norma, maka norma itu akan

mempengaruhi tingkah laku para anggota kelompok dan mereka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

55

melakukan hal yang sama karena mangganggap bahwa perilaku tersebut

dapat diterima dalam situasi tertentu oleh kelompok. Artinya, dengan

pengalaman sosialisasinya bersama teman kelompoknya, remaja dapat

melakukan perilaku prososial sebab mereka merasa bahwa norma itu sudah

menjadi norma yang disepakati supaya menjadi sesuai dengan semua anggota

kelompok.

Di samping itu, kohesivitas kelompok dapat mempengaruhi

ketergantungan kelompok pada sumber konformitas, di mana seorang remaja

yang menjadi anggota suatu kelompok akan semakin patuh terhadap norma

yang ada begitu pula pada remaja yang akan semakin patuh untuk melakukan

tanggung jawab sosial, yaitu memberikan pertolongan kepada orang lain.

Selain itu, remaja juga perlu untuk mengembangkan dirinya ke dalam

perilaku positif di kehidupannya sehari-hari, salah satunya perkembangannya

dalam hal moral, yaitu perilaku prososial. Dengan begitu, remaja juga dapat

melaksanakan tugas perkembangannya dengan baik atau dengan kata lain

remaja berhasil melampaui masa krisisnya, sehingga mereka dapat dengan

lebih baik masuk dan berkembang lagi di tahap selanjutnya, yaitu masa

dewasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

56

Gambar 2. 1. Kerangka Konseptual Penelitian : Hubungan antara

Konformitas dan Perilaku Prososial pada Remaja Anggota Geng

G. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah ada korelasi positif antara

konformitas dengan perilaku prososial pada remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta.

Remaja anggota geng

SMA Yogyakarta

Konformitas

rendah

Konformitas

tinggi

Perilaku prososial

rendah

Perilaku prososial

tinggi

(Output)

Well-being tinggi

(Output)

Well-being rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengantar

Bab ini menunjukkan bagaimana cara melaksanakan dan menganalisis

penelitian ini, yang diawali dengan penjelasan mengenai jenis dan teknik

yang digunakan dari penelitian ini serta subjek yang dilibatkan dalam

penelitian ini. Selanjutnya, membahas tentang definisi operasional yang

menggambarkan pengetian variabel penelitian yang digunakan untuk acuan

peneliti, kemudian pada bab ini juga menjelaskan tata cara bagaimana

penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti. Setelah mengetahui bagaimana cara

peneliti menjalankan penelitian ini, bab ini juga mengajak kita untuk

mengetahui alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data

yang selanjutnya akan dianalisis dengan beberapa jenis pengujian.

Berikutnya, bab ini akan ditutup dengan sub pembahasan mengenai

pertimbangan etis dalam psikologi.

B. Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kuantitatif. Yang mana,

penelitian ini akan menekankan analisisnya pada data-data numerikal yang

nantinya diolah dengan penghitungan statistika (Goodwin, 2010). Selain itu,

penelitian ini menggunakan metode survei dalam pengambilan datanya,

dengan tujuan untuk dapat melihat berbagai informasi deskriptif mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

58

sikap, opini, perasaan, dan perilaku yang dideskripsikan oleh subjek

(Goodwin, 2010). Survei dapat dilakukan dalam wawancara tatap muka,

dengan kuesioner tertulis, melalui telepon, atau melalui internet. Lalu, pada

penelitian ini, peneliti akan menyebarkan kuesioner atau skala psikologis

kepada para subjek. Karakteristik yang terkandung dalam jenis penelitian ini

adalah hubungan korelasional yang terjadi antara dua atau lebih variabel

penelitian, sehingga dapat diketahui apakah terdapat hubungan antara variabel

yang satu dengan variabel yang lainnya (Goodwin, 2010). Oleh karena itu,

dalam penelitian ini akan melihat apakah terdapat hubungan yang terjadi

antara konformitas dengan perilaku prososial pada remaja anggota geng di

SMA Yogyakarta.

C. Subjek Penelitian

Pengambilan subjek pada penelitian ini menggunakan cara purposive

sampling, di mana subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek

yang ambil sesuai dengan beberapa ketentuan ataupun ciri-ciri dari target

grup penelitian (Noor, 2011). Dengan artian bahwa subjek penelitian ini tidak

bisa digeneralisasikan. Karakteristiknya , yaitu :

1. Remaja berusia 15-18 tahun

2. Remaja laki-laki dan perempuan

3. Remaja yang mengikuti kelompok geng dalam Sekolah Menengah

Atas di Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

59

D. Deskripsi Subjek Penelitian

Perlu diketahui penelitian ini, menggunakan subjek yang memiliki kriteria

usia 15-18 tahun serta yang merupakan remaja dari anggota geng. Setelah

melalui tahap penyaringan subjek, di mana subjek yang sebelumnya

berjumlah 418 orang menjadi 220 subjek yang layak dijadikan sebagai subjek

dalam penelitian ini. Deskripsi data subjek yang diperoleh sebagai berikut :

Tabel 3. 1. Deskripsi Jenis Kelamin Subjek

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 170 77,27%

Perempuan 50 22,72%

Total 220 100%

Tabel 3. 2. Deskripsi Usia Subjek

Usia Jumlah Persentase

15 tahun 36 16,36%

16 tahun 111 50,45%

17 tahun 64 29,09%

18 tahun 9 4,09%

Total 220 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

60

E. Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu :

1. Variabel Bebas : Konformitas

2. Variabel Tergantung : Perilaku Prososial

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Konformitas

Konformitas adalah kecenderungan seseorang untuk mengubah diri

menjadi sesuai dengan orang lain yang bertujuan agar dapat diterima dan

terhindar dari penolakan sosial. Konformitas pada remaja anggota geng di

SMA Yogyakarta akan terlihat pada skor total skala yang dihasilkan dari

skala konformitas. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor

konformitas, maka semakin tinggi konformitas remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta. Akan tetapi, bila semakin rendah skor dari skala konformitas

pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta, maka akan semakin rendah

juga konformitas yang dihasilkan. Dalam hal ini aspek konformitas yang

ingin diteliti adalah keseksamaan, keterikatan, dan menjaga konsep diri

positif.

2. Perilaku Prososial

Perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk orang

lain yang membutuhkan sehingga memberikan dampak yang positif bagi

penerima perilaku, namun tindakan tersebut terlepas dari motif orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

61

memberikan bantuan. Bentuk-bentuk dari perilaku prososial itu sendiri adalah

berbagi, bekerjasama, menolong, kejujuran, dan berderma (Eisenberg &

Mussen, 1989). Perilaku prososial pada remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta tampak pada skor total skala yang dihasilkan dari skala perilaku

prososial. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi skor perilaku prososial,

maka semakin tinggi perilaku prososial remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta. Sedangkan, bila semakin rendah skor dari skala perilaku

prososial pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta, maka akan semakin

rendah juga perilaku prososial yang dihasilkan. Dalam hal ini aspek perilaku

prososial yang ingin diteliti adalah altruisme, kepatuhan, emosionalisasi,

publik, anonim, dan krisis/darurat.

G. Prosedur Pelaksanaan

Pada bagian ini, peneliti akan membagi pembahasan mengenai prosedur

penelitian ini menjadi dua bagian, yaitu persiapan penelitian dan pelaksanaan

penelitian. Dalam persiapan penelitian, peneliti akan menjelaskan hal-hal apa

saja yang dilakukan sebelum melakukan penelitian yang nantinya peneliti

akan mengambil data uji coba di satu sekolah SMA swasta Yogyakarta .

Sedangkan pada pelaksanaan penelitian, peneliti menjelaskan mulai dari hal

perizinan di dua sekolah SMA swasta Yogyakarta yang berbeda dengan

sekolah SMA swasta yang menjadi tempat pengambilan data uji coba

sebelumnya, hingga penjelasan jumlah subjek yang akhirnya diperoleh

setelah proses seleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

62

1. Persiapan Penelitian

Dalam proses persiapan pengambilan data pada penelitian ini, ada

beberapa hal yang peneliti lakukan sebelum menyebarkan skala kepada

subjek penelitian. Pertama, peneliti melakukan penyusunan skala terlebih

dahulu untuk dua variabel yang ada pada penelitian ini, yaitu dengan cara

yang sesuai pada teori penyusunan skala psikologi. Dalam hal ini skala

disusun dengan berdasarkan aspek-aspek yang dimiliki pada masing-masing

variabel. Penyusunan skala awal ini akan menghasilkan skala berupa skala try

out terlebih dahulu, karena peneliti menyusun skala sendiri dan bukan

adaptasi dari skala yang sudah ada. Kemudian, setelah peneliti selesai

menyusun skala untuk dua variabel penelitian, peneliti meminta bantuan pada

profesional judgement (dosen pembimbing) dan peer judgement (rekan

sejawat) untuk melakukan validasi isi serta mengoreksi bilamana terdapat

kalimat yang ada pada item kurang mudah dipahami, di mana peneliti

meminta bantuan dari teman sejawat sejumlah 6 orang. Alhasil peneliti

mendapatkan revisi pada skala yang telah dibuat, di mana peneliti harus

membenahi beberapa kalimat dalam skala agar dapat mengandung kalimat

yang mudah dipahami subjek. Setelah selasai pada tahap ini, skala tersebut

sudah siap digunakan untuk pengambilan data try out.

Tahap selanjutnya, peneliti mengajukan perizinan ke sekolah-sekolah di

mana tempat peneliti melakukan penelitian. sewaktu perizinan ke sekolah ini,

peneliti mencoba untuk meminta ijin melakukan penelitian ke satu sekolah

terlebih dahulu, yaitu SMA swasta di Yogyakarta. Pada saat mengajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

63

surat perizinan penelitian di sekolah tersebut, peneliti melakukan pendekatan

kepada wakil kepala sekolah dan menjelaskan penelitian apa yang akan

peneliti lakukan tujuan dari peneltian ini, serta menjelaskan pula bahwa data

yang yang peneliti dapatkan nanti adalah data yang akan peneliti gunakan

sebagai data try out. Kemudian, setelah menunggu satu hari, peneliti

mendapat kepastian bahwa peneliti diperbolehkan untuk bisa melakukan

penelitian.

Setelah mendapatkan ijin dari sekolah, kemudian peneliti melakukan uji

coba skala penelitian (try out) pada tanggal 9-13 Februari 2018 di SMA

swasta Yogyakarta tersebut. Pada uji coba skala penelitian tersebut peneliti

menyebarkan skala kepada semua siswa-siswi kelas X dan kelas XI yang

totalnya berjumlah 125 siswa. Ketika itu, peneliti menyebarkan skala uji coba

dengan masuk ke setiap kelas satu per satu seklaigus peneliti juga

memberikan instruksi pengisian dari skala uji coba tersebut, akan tetapi

banyak siswa-siswi yang kurang kooperatif saat peneliti memberikan

instruksi, yaitu seperti berbicara sendiri-sendiri dengan teman sebangkunya.

Akan tetapi, saat melakukan pengisian skala uji coba siswa-siswi dapat

dikatakan lebih tenang dan kooperatif.

Setelah peneliti selesai mendapatkan data dari siswa-siswi, langkah

berikutnya adalah menyeleksi subjek yang layak dan sesuai dengan kriteria

subjek pada penelitian ini. Akan tetapi, dari proses penyeleksian tersebut

hanya diperoleh 75 siswa saja yang digunakan sebagai subjek skala uji coba

penelitian ini. Hal ini disebabkan 50 subjek lainnya gugur karena tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

64

dengan kriteria subjek pada penelitian ini dan juga terdapat beberapa siswa

yang tidak mengisi skala uji coba dengan lengkap.

Selanjutnya, data try out yang sudah didapat tersebut diolah melalui

penghitungan statistik dengan menggunakan SPSS for Windows versi 20.0

yang berupa penghitungan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini diperlukan

untuk mengeliminasi item-item yang kurang layak sebagai item penelitian.

Setelah tahap pengeliminasian item dilakukan, maka skala penelitian untuk

dua variabel siap digunakan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti melakukan perizinan

terlebih dahulu ke sekolah-sekolah yang akan peneliti jadikan sebagai tempat

subjek penelitian ini. Dalam proses perizinan ini peneliti melakukan

pendekatan kepada kepala sekolah di dua SMA swasta di Yogyakarta yang

berbeda dengan sekolah SMA swasta di tahap pengambilan data uji coba dan

menjelaskan penelitian apa yang akan peneliti lakukan tujuan dari peneltian

ini, serta menjelaskan pula bahwa data yang yang peneliti dapatkan nanti

adalah data yang akan peneliti gunakan sebagai hasil data skripsi peneliti.

Selain itu, peneliti juga menyampaikan bahwa peneliti ingin bekerjasama

dengan guru Bimbingan Konseling sekolah tersebut untuk bisa

mengumpulkan subjek yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu remaja

anggota geng. Akan tetapi, pihak sekolah tidak menyarankan peneliti untuk

melakukan hal tersebut dikarenakan akan mengganggu kegiatan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

65

mengajar di sekolah tersebut. Oleh karena itu, peneliti menggunakan rencana

kedua, di mana peneliti menyebarkan kepada semua siswa yang mana pada

skala tersebut peneliti menyertakan beberapa item untuk menentukan apakah

seseorang merupakan anggota geng sehingga dengan begitu peneliti bisa

menyeleksi subjek yang sesuai atau layak sebagai subjek penelitian.

Kemudian, setelah melakukan pendekatan peneliti menunggu selama 2

minggu, akhirnya peneliti mendapatkan kepastian bahwa peneliti bisa

melakukan penelitian di dua sekolah tersebut. Pelaksanaan penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 22 - 28 Februari 2018 di dua SMA swasta

Yogyakarta tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan skala

penelitian kepada siswa-siswi kelas X dan XI, dengan rincian 4 kelas di SMA

swasta Yogyakarta yang pertama dan 12 kelas di SMA swasta Yogyakarta

yang kedua sehingga totalnya berjumlah 418 siswa. Oleh karena skala

penelitian yang dibuat peneliti mengandung hal-hal yang bersifat pribadi bagi

para subjek, maka peneliti meminta untuk dapat mengerjakan dengan jujur

dan tidak terpengaruh oleh teman-teman di kelas sehingga skala penelitian

dapat terisi sesuai dengan kondisi subjek yang sesungguhnya. Akan tetapi,

terdapat beberapa kelas yang siswa-siswinya kurang kooperatif untuk bisa

mendengarkan instruksi dari peneliti mengenai pengisian skala penelitian ini.

Selain itu, dalam penelitian ini peneliti memiliki beberapa kriteria subjek

yang layak menjadi subjek penelitian, yaitu siswa-siswi yang berusia 15-18

tahun dan yang merupakan remaja anggota geng. Dari data skala penelitian

yang diperoleh peneliti mendapatkan 418 data siswa. Akan tetapi, dari jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

66

data siswa tersebut harus tereliminasi hampir setengahnya dari jumlah data

yang didapatkan. Oleh karena itu dari 418 data siswa yang ada, terdapat 198

subjek yang digugurkan karena tidak layak, di mana sebagian besar tidak

termasuk dalam kriteria dari subjek penelitian dan beberapa lainnya tidak

mengisi skala penelitian dengan lengkap. Maka dari itu, dari pengambilan

data yang dilakukan di sekolah-sekolah, subjek yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 220 subjek.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Penyebaran skala atau kuesioner kepada subjek penelitian adalah metode

yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini. Menurut Noor

(2011) skala pengukuran adalah sejumlah pernyataan yang dirancang untuk

mengungkap beberapa atribut psikologis tertentu yang dilihat dari respons

kuantifikasi yang diberikan subjek terhadap pernyataan yang diajukan. Pada

penelitian ini menggunakan jenis skala Likert, di mana dalam skala tersebut

akan disajikan sejumlah pernyataan yang bersifat favorable dan unfavorable

(Supraktiknya, 2014) dengan alternatif pilihan jawaban yang meliputi “Sangat

Sesuai”, “Sesuai”, “Tidak Sesuai”, dan “Sangat Tidak Sesuai”. Dalam hal ini

pernyataan yang bersifat favorable untuk jawaban “Sangat Sesuai” (SS)

memiliki nilai tertinggi, yaitu 4, untuk jawaban “Sesuai” (S) bernilai 3, untuk

jawaban “Tidak Sesuai” (TS) bernilai 2, dan nilai 1 untuk pilihan jawaban

“Sangat Tidak Sesuai” (STS). Sedangkan, pada pernyataan yang bersifat

unfavorable untuk jawaban “Sangat Sesuai” (SS) memiliki nilai yaitu 1,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

67

untuk jawaban “Sesuai” (S) bernilai 2, untuk jawaban “Tidak Sesuai” (TS)

bernilai 3, dan nilai tertinggi 4 untuk pilihan jawaban “Sangat Tidak Sesuai”

(STS).

Tabel 3. 3. Pemberian Nilai Skor

Jenis Item Sangat

Sesuai Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat Tidak

Sesuai

Favorable 4 3 2 1

Unfavorable 1 2 3 4

Pada penelitian ini dua skala digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala

perilaku prososial dan skala konformitas. Skala dari masing-masing variabel

tersebut adalah :

1. Skala Perilaku Prososial

Pada penelitian ini untuk variabel perilaku prososial, skala disusun

berdasarkan aspek yang dikemukakan oleh (Eisenberg & Mussen, 1989),

yaitu :

a. Altruisme

b. Kepatuhan

c. Emosional

d. Publik

e. Anonim

f. Krisis / darurat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

68

Tabel 3. 4. Blueprint Skala Perilaku Prososial

ASPEK INDIKATOR TOTAL ITEM

Altruisme Tindakan membantu yang

dilakukan seseorang kepada orang

lain yang murni untuk

kesejahteraan orang tersebut dan

melepaskan orang tersebut dari

penderitaannya 10

Tindakan menolong dilakukan

dengan sukarela karena norma

dan prinsip yang telah

diinternalisasi

Kepatuhan Tindakan membantu yang

dilakukan akibat

perkataan/perintah orang lain 10

Tindakan yang dilakukan atas

akibat dari permintaan orang lain

secara nonverbal

Emosional Tindakan kepedulian pada orang

lain yang secara emosional

menunjukkan kesulitannya

10

Publik Tindakan membantu seseorang

yang membutuhkan di depan

orang lain agar memperoleh

pengakuan 10

Tindakan menolong seseorang di

depan orang lain untuk tujuan

mendapatkan persetujuan sosial

Anonim Tindakan yang menunjukkan

kepedulian pada orang lain tanpa

memberitahu identitas 10

Tindakan memberikan suatu

bantuan tanpa harus orang lain

mengetahui atau menyadarinya

Krisis /

darurat

Perilaku membantu orang lain

pada saat situasi yang kacau 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

69

Tabel 3. 5. Distribusi Item Perilaku Prososial Sebelum Try Out

ASPEK Item

Favorable

Item

Unfavorable Jumlah PERSENTASE

Altruisme 8, 13, 16,

18, 35, 48 6, 26, 55, 56 10 16,66%

Kepatuhan 3, 4, 30, 34,

54, 60 7, 14, 27, 50 10 16,66%

Emosional 9, 10, 17,

29, 39, 42,

51

5, 19, 36 10 16,66%

Publik 20, 28, 32,

45, 53, 59 21, 38, 41, 52 10 16,66%

Anonim 15, 31, 40,

43, 46, 58 11, 33, 44, 57 10 16,66%

Krisis /

darurat

1, 2, 12, 22,

25

23, 24, 37, 47,

49 10 16,66%

Total 36 24 60 100%

2. Skala Konformitas

Pada penelitian ini untuk variabel konformitas, skala disusun berdasarkan

aspek yang dikemukakan oleh Cialdini & Goldstein (2004), yaitu :

a. Aspek Keseksamaan

b. Aspek Keterikatan

c. Aspek Menjaga Konsep Diri Positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

70

Tabel 3. 6. Blueprint Skala Konformitas

ASPEK INDIKATOR TOTAL

ITEM

Aspek

keseksamaan

Persamaan pendapat

seseorang terhadap

kepercayaan yang dianut

oleh orang lain

menunjukkan kepercayaan

yang pada umumnya dapat

diterima kelompok.

10

Keinginan

untuk

menyesuaikan

diri dengan

orang lain,

akibat dari

tujuan afiliasi

seseorang yang

kurang dapat

disadari.

Aspek

keterikatan

Individu

secara tidak

sadar akan

menirukan

orang lain,

yang

mencerminkan

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

71

isyarat

keterikatan

seseorang pada

orang lain atau

kelompok.

Individu

dengan sengaja

melakukan

usaha untuk

memperoleh

persetujuan

sosial dari

orang lain,

sehingga

meningkatkan

harga diri

seseorang.

Aspek menjaga

konsep diri

positif

Sejauh mana

mengidentifikasi satu

sumber informasi

mayoritas ataupun

minoristas akan

menentukan strategi

pengolahan informasi yang

digunakan seseorang.

10

Sejauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

72

mana individu

melebur dalam

suatu

kelompok,

sehingga dapat

dikatakan

seorang

individu akan

memiliki

pikiran

kolektif.

Tabel 3. 7. Distribusi Item Konformitas Sebelum Try Out

ASPEK Item

Favorable

Item

Unfavorable Jumlah PERSENTASE

Aspek

keseksamaan

6, 8, 13,

18, 25, 30

14, 16, 20,

28 10 33,33%

Aspek

keterikatan

2, 12, 21,

23, 24, 28 4, 7, 10, 26 10 33,33%

Aspek menjaga

konsep diri

positif

1, 5, 9, 15,

17, 22 3, 11, 19, 27 10 33,33%

Total 18 12 30 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

73

3. Alat Bantu Kelompok Geng

Pada penelitian ini untuk penentuan seseorang masuk dalam kelompok

geng, alat bantu disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Goldstein

(2002), yaitu :

Tabel 3. 8. Item Penentu Anggota Kelompok Geng

ASPEK ITEM

Memperoleh status identitas dalam kelompok 1

Menjalin keterikatan dengan orang lain 2 dan 3

Perilaku destruktif 3, 4, dan 5

I. Validitas dan Reliabilitas

Dalam sub bab validitas dan reliabilitas ini, peneliti akan menjelaskan

mengenai jenis validitas apa yang digunakan dalam penelitian ini dan

menjelaskan mengenai teknik analisis apa yang digunakan dalam reliabilitas

penelitian ini yang juga menyertakan keterangan tentang kategori koefisien

reliabilitas pada setiap variabel penelitian ini.

1. Validitas

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan sebuah alat ukur dalam

melakukan fungsi dari pengukuran yang berbeda-beda. Sebab itu, suatu alat

ukur hanya dapat dikatakan valid saat mampu mengukur suatu ubahan yang

spesifik (Goodwin, 2010). Alat ukur dapat dikatakan mempunyai tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

74

validitas tinggi jika alat ukut tersebut dapat menunjukkan hasil yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut dan berlaku juga

sebaliknya (Azwar, 2011). Upaya untuk mengetahui apakah skala tersebut

memiliki data yang akurat dan sesuai dengan tujuan ukurnya, maka

diperlukan proses pengujian validitas (Supraktiknya, 2014).

Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Relevansi item dengan indikator perilaku dengan tujuan ukur dapat dievaluasi

lewat nalar dan akal sehat yang mampu menilai apakah isi skala ini benar-

benar mendukung konstrak teoretis yang diukur (Supraktiknya, 2014).

Validitas isi dari skala ini diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes

atau melalui professional judgement. Dalam penelitian ini analisis rasional

atau professional judgement dilakukan dengan mengkonsultasikan item-item

yang ada kepada dosen pembimbingan yang ahli dalam hal ini. Hal tersebut

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana item-item dalam alat ukur ini

mencakup keseluruhan isi objek yang hendak diukur (Goodwin, 2010).

2. Reliabilitas

Dalam hal ini reliabilitas diartikan sebagai sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya (Goodwin, 2010). Hasil pengukuran yang dapat

dipercaya akan memperoleh hasil yang konsisten jika alat ukur tersebut

digunakan beberapa kali terhadap kelompok subjek yang sama. Sebaliknya,

pengukuran yang dikatakan tidak reliabel akan memperlihatkan hasil skor

yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

75

dikarenakan error of measurement. Dari waktu ke waktu pengukuran akan

memperoleh hasil yang tidak konsisten sebab alat ukur tersebut tidak reliabel

(Goodwin, 2010).

Penelitian ini menggunakan reliabilitas dengan teknik analisis Alpha

Cronbach. Teknik ini memiliki nilai praktis dan efisiensi yang tinggi, sebab

hanya satu kali percobaan pada satu kelompok subjek (Azwar, 2013).

Menurut Supraktiknya (2014) koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 9. Deskripsi Kategori Koefisien Reliabilitas

Koefisien Kategori

> 0,7 Memuaskan

< 0,7 Meragukan

1. Skala Perilaku Prososial

Pada skala perilaku prososial, koefisien Alpha’s Cronbach yang

dihasilkan setelah dilakukan penyeleksian item adalah sebesar α = 0,908.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada skala perilaku prososial

secara keseluruhan dapat dikatakan memiliki tingkat reliabilitas yang

memuaskan.

2. Skala Konformitas

Pada koefisien Alpha’s Cronbach di skala konformitas menghasilkan

koefisien sebesar α = 0,893. Menurut jumlah koefisien yang dihasilkan, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

76

disimpulkan bahwa skala konformitas secara keseluruhan memiliki tingkat

reliabilitas yang memuaskan.

Oleh karena itu, singkatnya penelitian ini menggunakan jenis validitas isi

dan menggunakan teknik analisis reliabilitas Alpha Cronbach yang

menghasilkan koefisien reliabilitas dengan kategori memuaskan pada kedua

variabel penelitian. Untuk bagian selanjutnya, peneliti akan menjelaskan

tentang aturan serta hasil dari item-item pada tiap variabel setelah dilakukan

penyeleksian item.

J. Seleksi Item

Seleksi item dilakukan dengan parameter daya diskriminasi item.

Diskriminasi item adalah kemampuan item dalam membedakan individu atau

kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang

diukur (Azwar, 2009). Seleksi item dilakukan dengan uji coba skala

penelitian dan kemudian menghitung korelasi antara distribusi skor item

dengan distribusi skor skala dengan program SPSS for Windows versi 20.0

yang menghasilkan koefisien korelasi item total (Azwar, 2009). Kriteria

pemilihan item berdasarkan korelasi item total menggunakan batasan rix ≥

0,3. Jika jumlah item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang

diinginkan, maka batasan tersebut dapat dipertimbangkan untuk diturunkan

menjadi rix ≥ 0,25 (Azwar, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

77

1. Skala Perilaku Prososial

Pada skala ini terdapat banyak item yang kurang dari batasan rix

≥ 0,3, sehingga peneliti menggugurkan item yang tidak sesuai dengan

standart yang seharusnya. Selain itu, peneliti juga dengan sengaja

menggugurkan beberapa item pada tiap-tiap aspek dengan tujuan agar

komposisi pada setiap aspek pada variabel perilaku prososial ini

seimbang.

Tabel 3. 10. Distribusi Item Perilaku Prososial Setelah Seleksi Item

ASPEK Item

Favorable

Item

Unfavorable Jumlah Persentase

Altruisme (8), 13, 16, 18,

(35), (48)

(6), 26, (55),

56 5 16,66%

Kepatuhan 3, 4, 30*, 34,

54, (60)

7, 14*, 27*,

50* 5 16,66%

Emosional 9, 10, (17),

(29), 39*, 42,

51

5*, 19*, 36 5 16,66%

Publik 20*, 28, 32*,

45, 53, (59)

21, (38), 41,

52* 5 16,66%

Anonim 15*, 31*, 40,

(43), 46, 58

11, 33, (44),

(57) 5 16,66%

Krisis /

darurat

1*, 2*, 12, 22,

25*

23, 24, 37,

47*, 49* 5 16,66%

Total 19 11 30 100%

* : item yang digugurkan ( ) : item yang sengaja digugurkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

78

2. Skala Konformitas

Sama halnya pada skala variabel sebelumnya, pada skala

konformitas terdapat beberapa item yang kurang dari batasan rix ≥

0,3, sehingga peneliti menggugurkan beberapa item yang tidak sesuai

dengan standart yang seharusnya. Di sisi lain, peneliti juga dengan

sengaja menggugurkan beberapa item pada tiap-tiap aspek agar

komposisi yang ada pada setiap aspek pada variabel konformitas ini

seimbang.

Tabel 3. 11. Distribusi Item Konformitas Setelah Seleksi Item

ASPEK Item

Favorable

Item

Unfavorable Jumlah Persentase

Aspek

keseksamaan

6*, 8, 13,

18, 25, 30

(14), 16, (20),

28 7 33,33%

Aspek

keterikatan

2*, 12, 21,

23, 24, 28 4, 7, 10*, 26* 7 33,33%

Aspek menjaga

konsep diri

positif

1, 5, 9, 15,

17, (22)

(3), (11), 19,

27 7 33,33%

Total 15 6 21 100%

* : item yang digugurkan ( ) : item yang sengaja digugurkan

Berdasarkan data yang diperoleh di atas, dapat dijabarkan bahwa setelah

melalui proses penyeleksian pada variabel perilaku prososial berhasil

memperoleh item final sejumlah 30 item dengan menggugurkan 30 item

lainnya. Sedangkan, pada variabel konformitas berhasil memperoleh item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

79

final sejumlah 21 item setelah melalui proses penyeleksian dengan

menggugurkan 9 item lainnya. Yang mana, kriteria pemilihan item dari kedua

variabel tersebut berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan

batasan rix ≥ 0,3.

K. Analisis data

Bagian analisis data ini, akan menjelaskan mengenai uji asumsi, yaitu

pengujian yang dilakukan yang hasilnya nanti akan menentukan apakah hasil

penghitungannya bisa dilanjutkan ke tahap uji hipotesis. Uji asumsi itu

sendiri terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas, di mana bagian tersebut

juga akan menjelaskan aturan serta teknik analisis yang digunakan dalam

penghitungan pada program SPSS for Windows vers 20.0. Begitupun pada

bagian uji hipotesis akan menjelaskan teknik analisis korelasi yang digunakan

dalam penelitian ini beserta aturannya.

1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normalitas data atau sebaran

data penelitian yang dilakukan (Noor, 2013). Uji normalitas dilakukan dengan

teknik Kolmogorov-Smirnov SPSS for Windows vers 20.0. normalitas

dipenuhi jika hasil uji signifikan untuk suatu taraf signifikan 0,05. Jika

signifikan (p) yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka data tersebut dikatan

terdistribusi secara normal dan jika signifikan (p) kurang dari 0,05, maka data

terdistribusi secara tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

80

2. Uji linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel tehadap

variabel lain dan mengetahui pola hubungan linear (Noor, 2013). Uji

linearitas dilakukan dengan menggunakan test for linearity yang terdapat

dalam SPSS for Windows vers 20.0. data dikatakan linear apabila kedua

variabel yang diteliti memiliki signifikan kurang dari 0,05 (p<0,05).

3. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang

signifikan antara konformitas dengan perilaku prososial pada remaja anggota

geng di SMA Yogyakarta. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan

menggunakan analisis korelasi Spearman’s rho pada SPSS for Windows vers

20.0 jika data berdistribusi tidak normal. Jika dalam uji asumsi, data

berdistribusi tidak normal, maka penelitian akan menggunakan uji hipotesis

korelasi Spearman’s rho (Sutrisno, 2004). Apabila koefisien korelasi

memiliki taraf signifikan p<0,05, maka terdapat korelasi yang signifikan.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada uji

normalitas dipenelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov, lalu pada uji

linearitas menggunakan teknik test for linearity, dan pada uji hipotesis

menggunakan teknik analisis korelasi Spearman’s rho. Selain itu, teknik-

teknik yang digunakan tersebut ada di dalam program SPSS for Windows vers

20.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

81

L. Pertimbangan Etis

Dalam hal pertimbangan etis pada penelitian ini akan menjelaskan bahwa

terdapat beberapa resiko yang mungkin terjadi pada subjek saat mereka

mengisi skala psikologis yang diberikan oleh peneliti. Hal yang mungkin

terjadi adalah subjek bisa saja merasa takut ataupun nervous saat mengisi

skala yang diberikan. Keadaan tersebut dapat muncul dari respons emosional

subjek itu sendiri, sebab masing-masing dari mereka merasa memiliki

perilaku yang negatif sehingga mereka cenderung defensive dan berpikir

untuk mengubah perilaku negatifnya tersebut saat mengisi skala. Situasi

takut, nervous, ataupun defensive tersebut yang membuat subjek tidak jujur

dalam menunjukkan dirinya sendiri dalam skala psikologis tersebut. Selain

itu, terdapat penjelasan dalam kode etik psikologi Indonesia pasal 49, di mana

dalam alat ukur yang akan diberikan pada subjek di dalamnya menjelaskan

mengenai kesediaan sebagai subjek pada penelitian ini, sekaligus penjelasan

mengenai tujuan penelitian serta penjelasan bahwa penelitian ini dilakukan

secara sukarela sehingga subjek juga memiliki hak untuk mundur sebagai

subjek penelitian. Akan tetapi, pada penelitian ini karena bersifat anonim

terdapat ketentuan bahwa tidak perlu untuk peneliti meminta persetujuan

subjek untuk kesediaannya sebagai subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

82

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengantar

Dalam bab ini akan membahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

diperoleh peneliti setelah melalui perhitungan statistik dengan menggunakan

SPSS for Windows versi 20.0. penghitungan tersebut terdiri dari penghitungan

mean teoretis dan mean empiris, lalu dilanjutkan dengan penghitungan uji

asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas, serta pengujian yang

terakhir adalah uji hipotesis. Pada bab ini tidak hanya menampilkan hasil

penelitian, namun juga menyertakan interpretasi dari hasil yang diperoleh dari

data penelitian dan analisis mengenai hasil penelitian yang akan masuk pada

bagian pembahasan.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan skala penelitian yang digunakan pada penelitian ini, dengan

begitu dapat ditunjukkan perbedaan yang terjadi antara skor mean teoretis

dengan skor mean empiris. Dalam hal ini skor mean teoretis dapat dihitung

dengan penghitungan manual seperti yang dirumuskan sebagai berikut :

𝑀𝑇 = (nilai minimum x jumlah item) + (nilai maksimum x jumlah item)

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

83

a. Perilaku Prososial

Di bawah ini merupakan penghitungan mean teoretis pada

variabel perilaku prososial :

𝑀𝑇 = (1 x 30)+ (4 x 30)

2

= (30)+ (120)

2

= 150

2

= 75

b. Konformitas

Di bawah ini merupakan penghitungan mean teoretis pada

variabel konformitas :

𝑀𝑇 = (1 x 21)+ (4 x 21)

2

= (21)+ (84)

2

= 105

2

= 52,5

Sebaliknya, jika skor mean teoretis diambil dari nilai minimum dan nilai

maksimum dari suatu skala, maka nilai mean empiris diperoleh dari rata-rata

skor yang dimiliki oleh subjek penelitian. Nilai empiris dan uji One-Sample

Test dalam hal ini dapat diperoleh dari penghitungan dengan menggunakan

SPSS for Windows vers 20.0. Di bawah ini adalah perbandingan nilai mean

teoretis dengan nilai mean empiris beserta hasil uji One-Sample Test

menggunakan SPSS for Windows vers 20.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

84

Tabel 4. 1. Data Empiris Skala Perilaku Prososial

Tabel 4. 2. Data Empiris Skala Konformitas

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Konformitas 220 55,52 5,769 ,389

One-Sample Test

Test Value = 52.5

t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Konformitas 7,760 219 ,000 3,018 2,25 3,78

Berdasarkan hasil tabel di atas, menunjukkan bahwa pada variabel

perilaku prososial nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti bahwa ada

perbedaan signifikan antara mean empiris dan mean teoretis. Mean teoretis

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Perilaku_Prososial 220 89,56 7,527 ,507

One-Sample Test

Test Value = 75

t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Perilaku_

Prososial 28,691 219 ,000 14,559 13,56 15,56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

85

pada variabel perilaku prososial memperoleh hasil sebesar 75, sehingga

lebih kecil dari mean empiris yang sebesar 89,56 (SD = 7,527).

Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat

perilaku prososial pada subjek penelitian ini cenderung lebih tinggi dari

rata-rata. Sedangkan, pada variabel konformitas nilai signifikannya

sebesar 0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan signifikan antara mean

empiris dan mean teoretis. Mean teoretis pada variabel konformitas

memperoleh hasil sebesar 52,5, sehingga lebih kecil dari mean empiris

yang sebesar 55,52 (SD = 5,769). Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa tingkat konformitas keseluruhan subjek penelitian ini

cenderung lebih tinggi dari rata-rata.

2. Uji Asumsi

Pada penelitian ini diperlukan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas

dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan juga uji linear dengan

menggunakan test for linearity yang semua pengujian tersebut dapat

dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows versi 20.0. Pengujian-pengujian

tersebut dilakukan untuk melihat apakah data penelitian yang sudah

didapatkan sudah memenuhi syarat untuk dianalisis menggunakan teknik

korelasi tertentu.

a. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini ingin melihat hubungan antara

konformitas dengan perilaku prososial. Oleh karena itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

86

dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk tujuan

mengetahui sebaran data pada penelitian ini apakah bersifat

terdistribusi secara normal atau tidak normal. Apabila nilai

signifikan lebih besar dari 0,05 (p>0,05), maka data dapat

dikatakan terdistribusi normal (Santoso, 2010). Sebaliknya,

jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 (p<0,05), maka data

yang diperoleh terdistribusi secara tidak normal (Santoso,

2010). Hasil uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. 3. Hasil Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Perilaku_Prososial ,087 220 ,000

Konformitas ,076 220 ,004

Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov,

dapat dilihat bahwa dua variabel di atas memiliki nilai

signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada penelitian ini

tidak normal.

b. Uji Linearitas

Pengujian selanjutnya adalah uji linearitas, menggunakan

teknik test of linearity dalam SPSS for Windows versi 20.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

87

Pada pengujian ini, data dapat dikatakan linear apabila nilai

pada sig. Linearity lebih kecil dari 0,05 dan nilai pada sig.

Deviation from linearity lebih besar dari 0,05 (Santoso, 2010).

Hasil dari uji linearitas dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. 4. Hasil Uji Linearitas

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai pada

sig. Linearity lebih kecil dari 0,05 (0,003<0,05) dan nilai pada

sig. Deviation from linearity lebih besar dari 0,05

(0,244>0,05). Maka dari itu, hal ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang linear antara variabel konformitas

dengan perilaku prososial, sehingga analisis dapat dilanjutkan

ke tahap selanjutnya, yaitu uji hipotesis.

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Perilaku_

Prososial *

Konformitas

Between

Groups

(Combined) 2144,706 27 79,434 1,486 ,067

Linearity 482,974 1 482,974 9,037 ,003

Deviation

from Linearity 1661,732 26 63,913 1,196 ,244

Within Groups 10261,526 192 53,445

Total 12406,232 219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

88

3. Uji Hipotesis

Tahap pengujian selanjutnya setelah melakukan uji asumsi, yaitu

pengujian untuk melihat korelasi atau hubungan antara variabel konformitas

dengan perilaku prososial. Pengujian tesebut dapat dilakukan dengan uji

korelasi menggunakan teknik analisis Spearman’s rho pada SPSS for

Windows vers 20.0 karena data yang diperoleh berdistribusi tidak normal.

Apabila koefisien korelasi memiliki taraf signifikan kurang dari 0,05

(p<0,05), maka terdapat korelasi yang signifikan (Santoso, 2010).

Tabel 4. 5. Hasil Uji Korelasi

Correlations

Perilaku_

Prososial

Konformitas

Spearman's rho

Perilaku_

Prososial

Correlation Coefficient 1,000 ,161*

Sig. (2-tailed) . ,017

N 220 220

Konformitas

Correlation Coefficient ,161* 1,000

Sig. (2-tailed) ,017 .

N 220 220

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai

dari koefisien korelasi adalah 0,161 dan nilai signifikansinya sejumlah 0,017,

yang artinya nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

89

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel konformitas dengan variabel

perilaku prososial memiliki hubungan yang positif dan signifikan.

4. Analisis Tambahan

Peneliti memberikan analisis mengenai perbedaan perilaku prososial

berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk

memperkaya data penelitian. Dalam hal ini data dianalisis dengan

menggunakan uji beda Independent Sample T-Test dalam SPSS versi 20.0.

Hasil perbedaannya sebagai berikut :

Tabel 4. 6. Hasil Uji Beda Perilaku Prososial Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin N Mean

Teoretis

Mean Sig. (2-tailed)

Laki-laki

Perempuan

170

50 75

110, 72

109, 74

0, 923

0, 923

Berdasarkan hasil uji beda, diperoleh sebanyak 170 subjek laki-laki

dengan mean 110,72, sedangkan 50 subjek perempuan dengan perolehan

mean 109,74 dengan nilai signifikansi 0,923 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan perilaku prososial yang tidak signifikan antara laki-

laki dan perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

90

Tabel 4. 7. Hasil Uji Beda Perilaku Prososial Berdasarkan Usia

Usia N Mean Asymp. Sig.

15 tahun 21 85,95 0, 300

16 tahun 111 109,26 0, 300

17 tahun 64 97,09 0, 300

18 tahun 9 107,56 0, 300

Berdasarkan hasil uji beda, diperoleh sebanyak 21 subjek yang berusia 15

tahun dengan mean 85,95, sedangkan 111 subjek berusia 16 tahun dengan

perolehan mean 109,26. Kemudian, subjek yang berusia 17 tahun

memperoleh mean sebesar 97,09 dan subjek yang berusia 18 tahun

memperoleh mean sejumlah 107,56 dengan nilai signifikansi 0,300 (p >

0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku prososial yang

tidak signifikan di antara masing-masing usia.

C. Pembahasan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara

konformitas dan perilaku prososial pada remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta. Setelah melalui berbagai pengujian, hasil yang diperoleh pada

penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara konformitas dengan

perilaku prososial pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta memiliki

korelasi yang positif dan signifikan (r=0,161; p=0,017). Hal ini berarti

semakin tinggi konformitas, maka semakin tinggi pula perilaku prososial

pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta. Selain itu, hal tersebut juga

berlaku sebaliknya, di mana jika semakin rendah konformitas, maka semakin

rendah pula perilaku prososial pada remaja anggota geng di SMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

91

Yogyakarta. Maka dari itu, berdasarkan hasil yang diperoleh dapat

menjelaskan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan

antara konformitas dengan perilaku prososial pada remaja anggota geng di

SMA Yogyakarta.

Di samping itu, peneliti juga melakukan analisis untuk mengetahui

perbedaan perilaku prososial berdasarkan jenis kelamin. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada perilaku

prososial antara laki-laki dan perempuan. Hal ini terlihat dari hasil perolehan

mean 170 subjek laki-laki sebesar 110,74, sedangkan 50 subjek perempuan

memperoleh mean 109,72 dengan nilai signifikasi 0,923 (p>0,05). Oleh

karena itu, hal ini mengartikan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara

laki-laki dan perempuan dalam konteks perilaku prososial.

Menurut Eisenberg & Mussen (1989) menjelaskan bahwa tidak ada bukti

yang jelas mengenai perbedaan tingkat perilaku prososial. Akan tetapi, hasil

data di atas dapat terjadi penjelasannya adalah karena faktor pengalaman

sosialisasi yang dialami remaja bersama dengan agen-agen sosial di

sekitarnya baik itu perempuan ataupun laki-laki yang juga melakukan

perilaku prososial. Selain itu, hal tersebut didukung dengan penjelasan yang

mengungkapakan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh orangtua tidak

membedakan dalam pemberian pengajarannya mengenai tolong menolong

pada tiap anak baik laki-laki ataupun perempuan, di mana orangtua

mengajarkan kepada anaknya mengenai (Eisenberg & Mussen, 1989). Oleh

karena itu, akan lebih baik jika orangtua terus menerapkan pengajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

92

tidak membedakan antara anak laki-laki ataupun perempuan dalam hal

menerapkan perilaku prososial, sehingga remaja pada semua gender dapat

terus melakukan tindakan perilaku prososial di kehidupan sehari-harinya.

Selain itu, pada analisis tambahan mengenai perbedaan perilaku prososial

berdasarkan usia juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perilaku

prososial yang tidak signifikan di antara masing-masing usia. Hal tersebut

dapat terjadi karena dijelaskan pada milestones tahap remaja usia 12 tahun

hingga masa dewasa mereka akan memiliki perkembangan mengenai

internalisasi berbagai norma perilaku yang baik, termasuk standar tentang

perilaku prososial yang mencerminkan perasaan empatik dan nilai-nilai

masyarakat (Berk, 2009). Hal tersebut mengartikan bahwa usia yang ada pada

data penelitian masih dalam satu tahap perkembangan, sehingga pada data

menghasilkan perbedaan yang tidak signifikan pada usia remaja terkait

perilaku prososial. Dengan begitu, pada tahapannya remaja diharapkan dapat

terus meningkatkan perilaku prososialnya seiring bertambahnya usia agar

tugas perkembangan yang dimilikinya juga mampu terpenuhi.

Subjek penelitian ini adalah remaja yang sedang melalui tahap pencarian

jati diri dengan memperluas pergaulannya dengan teman sebaya atau bahkan

masyarakat di sekitarnya (Hurlock, 2002; Santrock, 2011). Seseorang pada

tahap tersebut dapat membentuk suatu kelompok sebaya atau bergabung

dengan kelompok lain yang sudah ada sebelumnya. Terdapat banyak bentuk

kelompok remaja yang ada di lingkungan masyarakat, dari kelompok remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

93

yang positif hingga kelompok remaja yang negatif. Salah satu kelompok yang

cenderung dianggap negatif adalah kelompok geng.

Keinginan seorang remaja untuk bisa masuk atau ikut dalam suatu

kelompok geng tertentu akan mendorong diri remaja untuk berusaha

menyesuaikan diri dengan kelompok tersebut, yaitu menyesuaikan diri

dengan norma atau perilaku yang ada di dalamnya (Cialdini & Goldstein,

2004; Yu & Sun, 2013). Remaja tersebut akan berusaha untuk terus

menyesuaikan diri dan menghindar dari sanksi penolakan kelompok yang

mungkin akan diterimanya jika tidak melakukan aturan yang berlaku dalam

kelompok (Goldstein, 2002). Pada dasarnya hal tersebut dinamakan

konformitas, yang mana jika konformitas pada remaja anggota geng semakin

meningkat, maka akan terjadi perubahan dalam berbagai hal dalam diri

remaja (Cialdini & Goldstein, 2004). Hal yang mungkin terjadi dalam diri

remaja anggota geng jika sudah melakukan konformitas dengan kelompok,

yaitu perubahan cara berperilaku, cara berpikir, hingga pada perubahan minat

dan tujuan hidup remaja.

Remaja dapat memperoleh pengaruh baik yang positif maupun yang

negatif dari teman sebaya (Esbensen & Maxson, 2012). Selanjutnya, Barry &

Wentzel (2006) menenkankan bahwa peran dari teman sebaya tidak hanya

memberikan pengaruh yang negatif, melainkan dapat juga memberikan

pengaruh yang positif bagi anggota kelompoknya. Salah satu perilaku positif

yang mungkin dilakukan adalah perilaku prososial. Salah satu faktor yang

mempengaruhi perilaku prososial adalah pengalaman sosialisasi pada teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

94

sebayanya (Eisenberg & Mussen, 1989). Dengan begitu, proses sosialisasi

dalam kelompok geng dapat saja memberikan pengaruh yang positif bagi

mereka seperti perilaku prososial.

Jika dikaitkan dengan hasil penelitian ini, hubungan yang signifikan

antara konformitas dengan perilaku prososial remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta dapat terjadi karena pengalaman sosialisasi dalam kelompoknya.

Remaja anggota geng di SMA Yogyakarta dapat memperoleh pengaruh yang

positif ataupun yang negatif dari teman sebaya di kelompok gengnya. Hal ini

mengartikan bahwa peran dari teman kelompok gengnya tidak hanya

memberikan pengaruh yang negatif, di mana dapat juga memberikan

pengaruh yang positif pada anggota kelompoknya.

Salah satu perilaku positif tersebut adalah perilaku prososial, di mana

salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku prososial adalah pengalaman

sosialisasi di dalam kelompok gengnya. Selain itu jika dikaitkan dalam segi

aspek, perilaku prososial dapat dilakukan oleh remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta karena salah satu aspek perilaku prososial yaitu altruisme yang

juga terkait dengan aspek dari konformitas yaitu keterikatan. Penjelasan dari

hal ini adalah ketika seorang remaja anggota geng memiliki hubungan atau

keterikatan yang baik atau sudah sampai pada tahap hubungan kekeluargaan

dengan orang lain baik teman kelompoknya atau bahkan orang yang ada di

sekitarnya, maka remaja anggota geng akan melakukan perilaku prososial.

Hal tersebut dapat terjadi karena salah satu motivasinya yaitu

meningkatkan keadaan afektif diri atau untuk mendapatkan penghargaan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

95

melalui bantuan yang diberikan oleh remaja anggota geng tersebut.

Penjelasan tersebut sejalan dengan penelitian Maner & Gailliot (2006) yang

menjelaskan bahwa seseorang dapat melakukan tindakan altruis karena

pengaruh dari konteks hubungan yang terjalin antara pemberi dan penerima

pertolongan.

Hal ini berarti menjelaskan bahwa berbagai pengalaman mengenai

perilaku prososial yang dialami seorang remaja anggota geng dengan teman

kelompoknya bisa ditiru dan dilakukan juga pada lingkungan sekitarnya,

akibat dari konformitas seorang remaja anggota geng tersebut dengan teman

anggota geng sekelompoknya. Hal ini dikarenakan juga dalam konformitas

terdapat faktor norma deskriptif dan norma injungtif (Baron & Byrne, 2005),

yang mana norma tersebut menunjukkan perilaku ataupun hal-hal apa saja

yang biasanya orang lakukan dalam situasi tertentu dan norma yang

menunjukkan perilaku atau hal-hal seperti apa yang baik dan tidak baik atau

dengan kata lain perilaku apa yang dapat diterima atau yang tidak dapat

diterima pada situasi tertentu oleh kelompok geng tersebut (Yu & Sun, 2013).

Penjelasannya adalah ketika seorang remaja anggota geng yang memiliki

konformitas dengan anggota sekelompok gengnya melihat anggota tersebut

melakukan perilaku prososial, maka remaja itu akan menganggap hal tersebut

adalah hal atau perilaku yang benar dan yang dapat diterima pada situasi

tertentu di dalam kelompok geng tersebut. Yang mana, hal itulah yang

menjadi pengalaman sosialisasi seorang remaja anggota geng dengan teman

anggota geng sekelompoknya, sehingga dapat mendorong mereka untuk juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

96

melakukan perilaku prososial. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang

merupakan anggota dari kelompok geng sekalipun akan mampu melakukan

kegiatan positif, yaitu perilaku prososial.

Walaupun memang ada hubungan positif dan signifikan antara

konformitas dan perilaku prososial pada remaja anggota geng di SMA

Yogyakarta, akan tetapi keduanya memiliki hubungan yang lemah. Hal

tersebut dapat terjadi karena karakteristik dari kelompok geng itu sendiri yang

cenderung negatif. Perlu diketahui, kelompok geng itu sendiri terbentuk

karena sikap negatif yang dimiliki remaja pada otoritas, berasal dari

lingkungan keluarga yang buruk, memiliki harga diri yang rendah, atau

bahkan karena memiliki IQ yang rendah (Esbensen & Maxson, 2012). Ketika

terbentuknya kelompok geng disebabkan oleh lingkungan keluarga yang

buruk, maka seorang remaja dituntut untuk mampu mengatasi sendiri keadaan

buruk tersebut sehingga mereka menjadi rentan terhadap tekanan dari teman

yang antisosial.

Selain itu, lemahnya hubungan yang terjadi antara konformitas dan

perilaku prososial pada remaja anggota geng dikarenakan lingkungan

sosialnya yang tidak jauh dari hal-hal negatif misalnya seperti kekerasan. Hal

ini juga sejalan dengan penelitian yang menjelaskan bahwa perilaku prososial

dan agresi dapat dilakukan pada satu individu yang sama dengan tingkat

agresi fisik yang tinggi dan tingkat perilaku prososial yang moderat (Kokko et

al. 2006). Oleh karena itu, perlunya perhatian yang lebih pada lingkungan

pergaulan dari remaja anggota geng itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

97

Salah satu caranya bisa seperti pada ide topik penelitian ini, di mana dapat

dengan meningkatkan lagi hubungan konformitas dengan perilaku prososial

pada remaja anggota geng. Artinya, saat remaja anggota geng sudah memiliki

keterikatan dengan teman kelompok ataupun memiliki keinginan untuk sama

dengan kelompok dalam hal apapun, maka dengan memanfaatkan situasi

tersebut contoh nyata yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan

pengajaran mengenai pembentukan karakter yang dikemas secara menarik

untuk mereka. Yang tentunya dalam pengajaran tersebut dapat melibatkan

pembahasan tentang perilaku prososial, maka ketika pengajaran tersebut

sudah tertanam dalam diri mereka, akhirnya masing-masing remaja anggota

geng tersebut akan berinteraksi, memperhatikan atau mengamati perilaku-

perilaku yang positif seperti perilaku prososial yang dilakukan juga oleh

teman-temannya sehingga dapat ditiru serta dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah adanya

hubungan antara konformitas dengan perilaku prososial pada remaja anggota

geng di SMA Yogyakarta. Di mana dalam penelitian ini memiliki hasil

korelasi yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin

tinggi konformitas, maka semakin tinggi pula perilaku prososial pada remaja

anggota geng di SMA Yogyakarta. Selain itu, hal tersebut juga berlaku

sebaliknya, di mana jika semakin rendah konformitas, maka semakin rendah

pula perilaku prososial pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta. Hasil

yang diperoleh tersebut dapat menjelaskan bahwa hipotesis pada penelitian

ini diterima, yaitu ada hubungan antara konformitas dengan perilaku prososial

pada remaja anggota geng di SMA Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa

mereka perlu memperbaiki pengalaman sosialisasinya dengan teman sebaya

kelompoknya untuk lebih mengedepankan tindakan menolong di lingkungan

sekitarnya. Oleh karena itu, ketika remaja anggota geng memiliki tingkat

perilaku prososial yang tinggi, maka ia akan memiliki hubungan yang baik

dengan orang lain. Selain itu, perlu lebih diperhatikan lagi akan peningkatan

tindakan yang positif sebab hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

hubungan konformitas dan perilaku prososial pada remaja anggota geng di

SMA Yogyakarta juga cukup lemah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

99

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan, yaitu jumlah subjek yang tidak

terlalu banyak, sehingga pada uji normalitas data yang diolah menghasilkan

data yang terdistribusi dengan tidak normal. Hal tersebut mengartikan bahwa

sample yang diambil dan digunakan sebagai subjek pada penelitian ini tidak

bisa menggambarkan populasi remaja anggota geng yang ada di SMA

Yogyakarta.

Selain itu, peneliti merupakan mahasiswa S1 yang masih belum bisa

menganalisis hasil penelitian dengan kualitas pembahasan yang sangat baik,

sehingga teknik menganalisis yang dilakukan peneliti kurang menghasilkan

pembahasan yang mendalam. Akan tetapi, penelitian ini didampingi oleh

dosen yang berpengalaman dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian

ini masih masuk dalam standar penelitian ilmiah.

C. Saran

1. Bagi remaja zaman sekarang

Pada masa remaja, seseorang pasti mengalami perkembangan

sosial, dengan artian perilaku prososial dalam diri remaja seharusnya

semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Remaja diharapkan untuk

dapat memiliki kemampuan untuk melakukan perilaku prososial

terhadap orang lain dengan memanfaatkan konformitas yang

dimilikinya dalam kelompok geng. Sehingga remaja juga mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

100

melatih kepekaan diri mereka untuk melakukan perilaku prososial

walaupun berada dalam suatu kelompok geng.

2. Bagi para orangtua, guru, serta PEMDA (Pemerintah Daerah)

Orangtua, guru, serta PEMDA (Pemerintah Daerah) diharapkan

dapat mengadakan sebuah pengajaran dalam rangka pembentukan

karakter diri pada remaja dan menyediakan suatu sarana tertentu untuk

menunjang perilaku positif yang dapat dikembangkan remaja anggota

geng, seperti perilaku prososial.

3. Bagi komunitas ilmuwan psikologi

Komunitas ilmuwan psikologi masih kurang memiliki

pemahaman mengenai dinamika psikologis remaja anggota geng.

Ilmuwan psikologi diharapkan bisa menaruh perhatian pada adanya

sikap positif yang ada pada seorang remaja anggota geng. Dengan

begitu, komunitas ilmuwan psikologi juga diharapkan bisa

menemukan pendekatan apa yang sesuai untuk remaja anggota geng

agar perilaku prososialnya meningkat yang nanti akan memberikan

dampak yang baik bagi kesejahteraan individu dan hubungan

interpersonalnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

101

4. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak jumlah

subjek yang digunakan dalam penelitian, maka data yang diperoleh

dapat berdistribusi normal dan supaya sebaran data semakin merata

sehingga mampu menghasilkan data yang mewakili populasi. Selain

itu, dalam penelitian ini dapat memberikan insight bagi peneliti lain

untuk melakukan penelitian mengenai perilaku prososial dengan

metode lain seperti eksperimen agar para remaja anggota geng dapat

meningkatkan perilaku prososial mereka.

Selain itu, peneliti selanjutnya mungkin bisa melakukan

penelitian dengan teknik penelitian kualitatif agar proses atau hasil

yang diperoleh akan lebih mendalam dan dlebih detail lagi. Ataupun,

peneliti lain bisa membuat penelitian lain yang bersifat positif terkait

dengan remaja anggota geng agar penelitian tentang subjek tersebut

dapat lebih kaya lagi.

D. Komentar Penutup

Pada penelitian ini peneliti cukup terpuaskan karena dari lingkup daerah

Yogyakarta, peneliti mampu menunjukkan bahwa terdapat pengharapan

tentang peluang remaja anggota geng untuk mampu melakukan perilaku

positif walaupun mereka adalah remaja yang masuk dalam suatu kelompok

geng. Hal itu artinya, masih ada harapan bagi mereka untuk dapat diarahkan

ke dalam hal yang lebih positif. Oleh karena itu, akan lebih baik jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

102

masyarakat yang berada dan hidup berdampingan dengan remaja anggota

geng tersebut untuk bisa membantu mereka dalam meningkatkan perilaku

positifnya seperti perilaku prososial, dan tidak hanya melulu menanamkan

stereotipe bahwa remaja anggota geng pasti tidak memiliki perilaku yang

positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

103

DAFTAR PUSTAKA

Alamaiarti, K. A. (2015). Hubungan antara konformitas teman sebaya dan harga

diri dengan pengambilan keputusan karir pada siswa kelas XII SMK karya

Rini Yhi Kowani Yogyakarta. Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(5), 1-15.

Asch, S. E. (1995). Opinions and social pressure. Scientific American. 193(5), 31–

35.

Bakri, I. (2017, 21 November). Bisakah remaja yang 17 tahun pada hari H ikut

pemilu? MinangkabauNews. Diunduh dari

https://minangkabaunews.com/artikel-14550-bisakah-remaja-yang-17-

tahun-pada-hari-h-ikut-pemilu.html

Baron, R. A., & Nyla, R. B. (2012). Social psychology (J. Mosher, Terj) (13th

Ed.). Person Education.

Baron, & Byrne. (2005). Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Barry, C. M., & Wentzel, K. R. (2006). Friend influence on prosocial behavior :

The role of motivational factors and friendship characteristics.

Developmental Psychology, 42(1), 153–163. doi:10.1037/0012-

1649.42.1.153

Bartlett, M. Y., Desteno, D., Bartlett, M. Y., & Desteno, D. (2014). Gratitude and

prosocial behavior: Helping when it costs you. Psychological Science,

17(4), 319-325. doi:10.1111/j.1467-9280.2006.01705.x

Berk, L. E. (2007). Through the life span. Boston: Person Education.

Berk, L. E. (2009). Child Development 8th Edition. Boston: Person Education.

Carlo, G., & Randall, B. A. (2002). The development of a measure of prosocial

behaviors for late adolescents, 31(1), 31–44. doi:

10.1023/A:1014033032440

Chu, C. M., Daffern, M., Thomas, S., Yaming, A., Long, M., & O’Brien, K.

(2015). Determinants of gang affiliation in singaporean youth offenders:

social and familial factors. Journal of Aggression, Conflict and Peace

Research, 7(1), 19–32. doi:10.1108/JACPR-11-2013-0031

Cialdini, R. B., & Goldstein, N. J. (2004). Social influence : Compliance and

conformity, Annual Review of Psychology, 55, 591–621.

doi:10.1146/annurev.psych.55.090902.142015

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2012). Psikologi sosial. Malang: UMM Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

104

Djumena, E. (2017, 12 Maret). Ini kronologi aksi “Klitih” di Yogyakarta yang

tewaskan pelajar SMP. Kompas.com. Diunduh dari

http://regional.kompas.com/read/2017/03/14/08190001/ini.kronologi.aksi.kl

itih.di.yogyakarta.yang.tewaskan.pelajar

Eagly, A. H. (2009). The his and hers of prosocial behavior : An examination of

the social psychology of gender. American Psychologist, 64(8), 644–658.

doi:10.1037/0003-066X.64.8.644.

Eisenberg, N., & Mussen, P. H. (1989). The roots of prosocial behavior in

children. New York: Cambridge Univesity Press.

Esbensen, F. A., & Maxson, C. L. (2012). Youth gangs in international

perspective. New York: Spinger.

Fitriyani, N., Widodo, P. B., & Fauziah, N. (2013). Hubungan antara konformitas

dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa di Genuk Indah Semarang.

Jurnal Psikologi Undip, 12(1), 55–68.

Frisnawati, A. (2013). Hubungan antara intensitas menonton reality show dengan

kecenderungan perilaku prososial pada remaja. EMPATHY Jurnal Fakultas

Psikologi, 1(2), 48-58.

Goldstein, A. P. (2002). The psychology of group agression. England: John Wiley

& Sons.

Goodwin, C. J. (2010). Research in psychology methods and design. New Jersey:

John Wiley & Sons.

Havighurst, R. J. (1953). Human development and education. London: Longsman.

Hawley, P. H., & Hawley, P. H. (2013). Prosocial and coercive configurations of

resource control in early adolescence : A case for the well-adapted

machiavellian prosocial and coercive configurations of resource control in

early adolescence : A case for the well-adapted machiavellian. Merrill-

Palmer Quarterly, 49(3), 279–309. doi:10.1353/mpq.2003.0013

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1994). Psikologi perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

105

Klein, N. (2008). Prosocial behavior increases perceptions of meaning in life. The

Journal of Positive Psychology, 4(3), 1-8.

doi:10.1080/17439760.2016.1209541.

Kokko, K., Tremblay, R. E., Lacourse, E., Nagin, D. S., & Vitaro, F. (2006).

Trajectories of prosocial behavior and physical aggression in middle

childhood : Links to adolescent school dropout and physical violence.

Journal of Research on Adolescence, 16(3), 403–428. doi:10.1111/j.1532-

7795.2006.00500.x

Köster, M., Schuhmacher, N., & Kärtner, J. (2015). A cultural perspective on

prosocial development. Human Ethology Bulletin. 71–82.

Krueger, R. F., Hicks, B. M., Mcgue, M., Krueger, R. F., Hicks, B. M., & Mcgue,

M. (2001). Altruism and antisocial behavior: independent tendencies,

unique personality correlates, distinct etiologies. Psychological Science,

12(5), 397–402. doi:10.1111/1467-9280.00373

Li, Y., & Wright, M. F. (2013). Adolescents social status goals : Relationships to

social status insecurity , aggression , and prosocial behavior. Journal of

Youth and Adolescence, 43(1), 146–160. doi:10.1007/s10964-013-9939-z

Maner, J. O. N. K., & Gailliot, M. T. (2006). Altruism and egoism : Prosocial

motivations for helping depend on relationship context. European Journal

of Social Psychology, 37(2), 347-358. doi:10.1002/ejsp.364

Markiewicz, D., Doyle, A. B., & Brendgen, M. (2001). The quality of adolescents

friendships : Associations with mothers interpersonal relationships ,

attachments to parents and friends , and prosocial behaviors. Journal of

Adolescence, 24(4), 429–445. doi:10.1006/jado.2001.0374

Mashoedi, S. F. (2015). Tingkah laku menolong. Jakarta: Salemba Humanika.

Monk, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2002). Psikologi

perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Myers, D. G. (2010). Psikologi sosial edisi 10 jilid 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Nelwan, V. (2015). Spesial produk, citra merk, konformitas dan perilaku

merokok. Jurnal Psikologi, 4(2), 127-136.

Nook, E. C., Ong, D. C., Morelli, S. A., Mitchell, J. P., & Zaki, J. (2016).

Prosocial conformity : Prosocial norms generalize across behavior and

empathy, Personality and Social Psychology Bulletin, 42(8), 1-18.

doi:10.1177/0146167216649932

Noor, J. (2011). Metodologi penelitian skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

106

O’Brien, K., Daffern, M., Chu, C. M., & Thomas, S. D. M. (2013). Youth gang

affiliation, violence, and criminal activities: A review of motivational, risk,

and protective factors. Aggression and Violent Behavior. Youth gang

affiliation, violence, and criminal activities: A review of motivational, risk,

and protective factors. Aggression and Violent Behavior, 18(4), 417–425.

doi:10.1016/j.avb.2013.05.001

Papalia, D. E., & Olds, S. W. (2008). Human development (Psikologi

perkembangan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rachmanto, M. A. (2016, 7 December). Menekan “Cah klitih” di Yogyakarta.

Krjogja.com. Diunduh dari

http://krjogja.com/web/news/read/17991/Menekan_Cah_Klitih_di_Yogyaka

rta

Rachmawati, F. (2013). Hubungan kematangan emosi dengan konformitas pada

remaja. Jurnal Fakultas Psikologi, 2(1).

Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi dari blog menjadi buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (1995). Life-span development jilid II (Edisi kelima). Jakarta:

Erlangga.

Santrock, J. W. (2007). Remaja (Edisi 11). Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2011). Life-span development (Edisi 13). Jakarta: Erlangga.

Sarwono, S. W. (1989). Psikologi remaja (Edisi 1). Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwono, & Darwinto. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sigit, A. (2017, March 15). QZRUH dan JOXZIN dua gank legendaris jogja,

siapa mereka? Krjogja.com. Diunduh dari

http://krjogja.com/web/news/read/27170/QZRUH_dan_JOXZIN_Dua_Gan

k_Legendaris_Jogja_Siapa_Mereka

Staub. (1978). Positive social behavior and morality (Volume 1). New York:

Academic Press.

Sulistyowati, E., & Setiawati, D. (2016). Pemanfaatan cinema therapy dalam

bimbingan kelompok untuk pemahaman tentang meningkatkan perilaku

prososial siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Menganti. Jurnal BK UNESA,

6(2).

Supraktiknya, A. (2014). Pengukuran psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2000). Social psychology (10th ed.).

New Jersey: Prentice hall, Inc.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

107

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial edisi kedua

belas (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana.

Twenge, J. M., Baumeister, R. F., Dewall, C. N., Ciarocco, N. J., & Bartels, J. M.

(2007). Social exclusion decreases prosocial behavior. Journal of

personality, 92(1), 56–66. doi:10.1037/0022-3514.92.1.56

Weinstein, N., & Ryan, R. M. (2010). When helping helps : Autonomous

motivation for prosocial behavior and its influence on well-being for the

helper and recipient. Journal of personality and social, 98(2), 222–244.

doi:10.1037/a0016984

Wijaya, A. (2018, 1 April). Niat Menolong Teman, Remaja Asal Tambora yang

Justru Nyaris Tenggelam. Infonitas.com. Diunduh dari

http://infonitas.com/pluit-kapuk/laporan-utama/niat-menolong-teman-

remaja-asal-tambora-yang-justru-nyaris-tenggelam/61121

Yu, R., & Sun, S. (2013). To conform or not to conform : Spontaneous conformity

diminishes the sensitivity to monetary outcomes. PLoS One, 8(5), 1–9.

doi:10.1371/journal.pone.0064530

DAFTAR PUSTAKA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

108

LAMPIRAN I UJI COBA SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN I

UJI COBA SKALA PENELITIAN

PERILAKU PROSOSIAL (Bagian 1) dan KONFORMITAS

(Bagian 2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

109

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Sebagai bagian dalam Penyusunan Skripsi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Faustina Monika Averia Sarasakti

139114029

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

110

Yogyakarta, Februari 2018

Pada kesempatan kali ini, saya Faustina Monika Averia Sarasakti

mahasiswi dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ingin mencari tahu dan

lebih memahami dinamika kelompok pertemanan remaja di zaman sekarang.

Untuk itu, saya membagikan kuesioner ini kepada teman-teman yang saat ini

merupakan remaja zaman sekarang dan saya meminta kerjasamanya untuk dapat

membantu saya dalam mengisi kuesioner ini. Dengan mengisi kuesioner ini,

teman-teman telah memberikan sumbangsih kepada saya untuk pengetahuan dan

pemahaman saya tentang remaja masa kini.

Pada kepentingan ini, saya sebagai peneliti mengharapkan teman-teman

dapat menjawab kuesioner yang saya berikan dengan jujur, spontan, dan apa

adanya. Dalam pengisisan kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar ataupun

salah. Semua jawaban atau respons teman teman adalah jawaban yang baik,

bila teman-teman mengisinya sesuai dengan keadaan teman-teman yang

sesungguhnya meskipun pilihan jawaban tersebut tidak teman-teman sukai.

Saya sangat memahami bahwa jawaban yang teman-teman berikan bersifat

pribadi dan/ privasi, sehingga ada kemungkinan teman-teman merasa kurang

nyaman dalam mengisinya. Oleh karena itu, saya akan menjaga kerahasiaan

jawaban teman-teman. Selain itu, kuesioner ini bersifat anonim atau tanpa

nama, sehingga saya sendiri juga tidak mengetahui siapa diri teman-teman.

Setelah teman-teman merasa jelas dan bersedia mengisi kuesioner ini,

silahkan teman-teman memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan bahwa

kalian bersedia mengisi kuesioner ini.

Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisisan

kuesioner ini dan saya bersedia mengisi kuesioner ini.

Ttd,

..............................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

111

Identitas

Inisial :

Usia :

Jenis kelamin :

*lingkari pilihan jawaban yang sesuai dengan anda

1. Saya mengikuti suatu kelompok geng

A. Ya B. Tidak

2. Saya mengikuti aturan yang ada dalam kelompok geng tersebut

A. Ya B. Tidak

3. Saya pernah mengikuti tindakan teman kelompok geng saya yang tidak

mengikuti aturan di masyarakat karena hal tersebut memberikan saya

kebebasan

A. Ya B. Tidak

4. Mengikuti semua aturan yang ada di sekolah adalah hal yang membuat saya

malas dan tidak suka

A. Ya B. Tidak

5. Saya mengikuti perilaku apa saja yang ada dalam kelompok geng saya

sekalipun itu adalah perilaku menyimpang agar saya dapat terus diterima dan

tidak dikucilkan dalam geng tersebut

A. Ya B. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

112

BAGIAN 1

Di bawah ini, ada beberapa penyataan yang teman-teman alami dalam

kehidupan. Silahkan baca dan perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini

dengan seksama dan berilah tanda silang (X) pada pada jawaban yang paling

menggambarkan perasaan teman-teman. Jawaban tersebut adalah:

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

Di bawah ini adalah contoh pernyataan dan contoh jawabannya:

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mengakui semua keburukan yang

saya miliki

X

Artinya pernyataan tersebut sangat menggambarkan atau sangat sesuai

dengan perasaan teman-teman.

Jika dalam menjawab teman-teman salah meletakan tanda silang, teman-

teman dapat memberikan tanda “=” pada silangan sebelumnya kemudian memberi

tanda silang pada jawaban baru yang sesuai dengan keadaan teman-teman. Berikut

merupakan contohnya.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mengakui semua keburukan yang

saya miliki

X X

Mohon jawab setiap pernyataan yang ada pada angket ini dan jangan sampai

ada yang terlewatkan. Jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai

dengan keadaan dan kondisi teman-teman sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

113

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1. Sesegera mungkin saya menyelamatkan keluarga

saya bahkan orang lain di sekitar saya saat

bencana terjadi

2. Saya sigap menolong orang lain saat situasi yang

darurat

3. Saya menolong orang lain karena keluarga saya

mewajibkan saya untuk membantu orang yang

membutuhkan

4. Saya mulai membantu membersihkan kamar,

ketika ibu saya berjalan mendekat ke arah kamar

saya

5. Saya memilih acuh pada orang yang

menunjukkan kegelisahaan pada permaslahan

hidupnya

6. Membantu orangtua adalah hal yang tidak wajib

saya lakukan

7. Saya berpura-pura tidak tahu saat orangtua saya

meminta bantuan dengan ekspresi ketus

8. Bagi saya orang lain juga memiliki pemikiran

yang sama dengan saya di mana sudah

seharusnya kita menolong orang yang

membutuhkan bantuan

9. Ketika terdapat perempuan yang mengalami

kekerasan di pinggir jalan, maka saya dan teman

saya berusaha menolongnya

10. Saya mendahulukan untuk menolong orang yang

terlihat sangat depresi karena permasalahannya

daripada orang yang juga memiliki masalah yang

namun tidak begitu depresi

11. Menurut saya, tidak perlu bagi saya untuk

menutupi perilaku menolong yang saya lakukan

pada orang yang ingin saya berikan pertolongan

12. Pada saat situasi yang sangat genting saya

cenderung menolong orang di sekitar saya

siapapun itu walaupun saya tidak mengenalnya

13. Bagi saya menolong orang lain bukan semata-

mata untuk kepentingan saya pribadi

14. Saya selalu berpikir ulang ketika ingin

membantu orang lain, meskipun orangtua saya

mengatakan agar selalu menolong orang yang

membutuhkan

15. Saya memberikan identitas samaran saat

menolong orang lain yang membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

114

16. Melakukan pertolongan pada orang lain adalah

hal yang terpuji

17. Saya dan teman-teman saya menolong orang

yang terlihat sangat kesakitan setelah mengalami

kecelakaan

18. Saya merasa ikhlas jika harus menolong teman

kelompok saya ataupun orang lain

19. Saya mengurungkan niat untuk menolong teman

saya saat ia terliat muram

20. Saya lebih senang menolong orang lain jika

semua teman-teman saya mengetahui bahwa saya

yang menolong orang itu

21. Saya memilih pasif saat kecelakaan terjadi

walaupun saya akan lebih diakui teman

kelompok jika saat itu saya memberikan

pertolongan

22. Saya pasti menolong orang lain siapapun itu pada

situasi yang berbahaya terjadi sekalipun orang itu

bukanlah keluarga saya

23. Saya cenderung hanya panik dan tidak menolong

orang lain saat situasi yang genting dan

berbahaya terjadi

24. Sesegera mungkin saya menyelamatkan diri saya

saja tanpa membantu orang lain di sekitar saya

ketika terjadi kekacauan

25. Kewajiban bagi saya menolong orang yang

sedang dalam kondisi kritis seperti orang yang

mengalami kecelakaan parah

26. Menolong seseorang bukan hal yang harus selalu

dilakukan

27. Saya membantu atau menolong orang lain hanya

karena kemauan saya sendiri saja

28. Suatu kebanggaan bagi saya jika saya

memberikan pertolongan kepada orang lain saat

berada di depan orang banyak

29. Saya membantu orang yang kesakitan kerena

terluka seusai mengalami kekerasan yang

dilakukan orang lain

30. Saya berbuat baik ketika teman dekat saya mulai

menunjukkan ekspresi wajah yang sinis pada

saya

31. Jika ada orang yang menanyakan nama saya

setelah saya selesai menolong dari

permasalahannya, maka saya diam saja dan

mengalihkan hal tersebut pada hal yag lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

115

32. Saya mengajukan diri untuk membantu guru saya

yang meminta pertolongan di kelas saat semua

teman kelas saya memperhatikan hal tersebut

sehingga teman satu kelas menyukai saya

33. Jika orang lain bertanya, saya memberikan

informasi mengenai identitas saya pada saat

menolong orang lain kapanpun dan di manapun

selengkap-lengkapnya

34. Saya menghibur teman kelompok saya, ketika

mereka mulai menatap saya dengan tatapan

memelas

35. Menolong orang lain adalah suatu kewajiban

bagi saya

36. Saya cuek pada orang yang terlihat frustasi pada

maslah yang sedang dihadapi

37. Saya menolak untuk dapat menolong orang yang

sedang dalam kondisi kritis seperti orang yang

mengalami kecelakaan parah

38. Saya menghindari untuk menolong orang lain

sekalipun hal tersebut membuat teman kelompok

saya senang pada saya

39. Saya menenangkan orang yang gelisah karena

sedang memiliki masalah

40. Bagi saya, identitas saya tidak terlalu penting

daripada ketulusan saya membantu orang lain

41. Ketika menolong orang lain, saya menjadi

terganggu jika banyak teman-teman saya

mengetahui bahwa saya yang menolong orang

tersebut

42. Hal yang saya lakukan adalah menolong orang

lain yang lebih menunjukkan kesedihannya

akibat permasalahan yang dihadapinya

43. Saya berusaha membantu mencarikan barang

yang hilang milik teman saya tanpa ia

mengetahui bahwa saya melakukan hal itu

44. Bagi saya orang lain berhak mengetahui identitas

kita ketika kita sudah menolong mereka

45. Ketika di suatu tempat, banyak orang yang

mengetahui bahwa saya menolong orang lain

yang mengalami pemukulan saat tengah malam

di pinggir jalan, maka saya merasa bangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

116

46. Saat saya punya pacar, saya membantu kesulitan

yang pacar saya alami tanpa ia mengetahuinya

47. Pada saat situasi yang sangat berbahaya, saya

cenderung menghindar untuk menolong orang di

sekitar saya walau orang tersebut adalah teman

saya sendiri

48. Saat menolong orang lain, saya merasa senang

karena saya dapat membantu menyelesaikan

kesulitannya

49. Saya berpikir ulang untuk menolong orang lain

pada saat genting dan bahaya terjadi sebab orang

itu tidak saya kenal

50. Saya berperilaku masa bodoh jika saya diminta

untuk menolong orangtua saya dengan cara

meminta yang mengganggu

51. Saya berusaha membantu orang yang tampak

sangat menderita ketika mengalami kekerasan di

malam hari yang dilakukan oleh orang tak

dikenal

52. Ketika ada acara di rumah, saya malas untuk

membantu orangtua bila banyak orang yang

mengetahui hal itu

53. Ketika remaja di lingkungan saya ikut membantu

kegiatan kerja bakti, maka saya juga ikut

membantu supaya mereka mengetahui bahwa

saya juga ikut berpartisipasi

54. Saya segera menolong teman kelompok saya

yang meminta pertolongan pada saya

55. Saya sering menolong seseorang hanya karena

teman saya atau orang lain juga menolong

56. Imbalan harus diberikan kepada orang yang telah

menolong individu lain yang membutuhkan

57. Saat masalah teman saya terselesaikan, maka

saya menunjukkan diri bahwa oleh karena solusi

yang saya berikan ia berhasil menyelesaikan

masalahnya

58. Saya segera menelepon ambulan pada saat saya

melihat kecelakaan di jalan tanpa hal itu

diketahui oleh orang yang mengalami kecelakaan

tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

117

59. Saya mengikuti kegiatan kerja bakti di sekolah

agar teman-teman saya senang dengan saya

60. Saya menolong orang yang tidak saya kenal

karena orang itu meminta secara langsung pada

saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

118

BAGIAN 2

Di bawah ini, ada beberapa penyataan yang teman-teman alami dalam kehidupan.

Silahkan baca dan perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan seksama

dan berilah tanda silang (X) pada pada jawaban yang paling menggambarkan

perasaan teman-teman. Jawaban tersebut adalah:

STS = Sangat Tidak Sesuai

TS = Tidak Sesuai

S = Sesuai

SS = Sangat Sesuai

Di bawah ini adalah contoh pernyataan dan contoh jawabannya:

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya terpuruk saat tidak mendapatkan

hal yang saya inginkan

X

Artinya pernyataan tersebut sangat menggambarkan atau sangat sesuai

dengan perasaan teman-teman.

Jika dalam menjawab teman-teman salah meletakan tanda silang, teman-

teman dapat memberikan tanda ‘=” pada silangan sebelumnya kemudian memberi

tanda silang pada jawaban baru yang sesuai dengan keadaan teman-teman. Berikut

merupakan contohnya.

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya terpuruk saat tidak mendapatkan

hal yang saya inginkan

X X

Mohon jawab setiap pernyataan yang ada pada angket ini dan jangan sampai

ada yang terlewatkan. Jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai

dengan keadaan dan kondisi teman-teman sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

119

NO. PERNYATAAN STS TS S SS

1 Saya lebih suka melakukan banyak hal bersama-

sama dengan teman-teman saya dibandingkan

hanya sendiri

2 Saya cenderung meniru gaya berpakaian teman

saya

3 Saya merasa tidak nyaman jika melakukan banyak

hal bersama-sama dengan teman saya

4 Saya tidak pernah memiliki keinginan untuk

menyamakan diri saya dengan teman saya agar

dapat dipandang kompak dengan teman saya

5 Kebanyakan dari apa yang saya lakukan bersama

teman kelompok saya bertujuan untuk kepentingan

bersama bukan untuk kepentingan sendiri

6 Saya akan bertindak sesuai dengan pendapat

teman kelompok saya walaupun pada awalnya hal

tersebut tidak sesuai dengan diri saya

7 Saya tidak akan mencari dukungan pada orang lain

atas apa yang saya lakukan

8 Saya cenderung megikuti pendapat dari teman

saya agar saya dapat terus berteman baik dengan

teman saya

9 Suatu hal yang saya dapatkan dari orang lain

merupakan suatu pengetahuan atau informasi bagi

saya, namun informasi dari teman kelompok saya

adalah informasi yang lebih bisa menjadi sutau hal

yang akan saya yakini

10 Mencocokan diri dengan gaya berperilaku teman

sendiri adalah sesuatu hal yang tidak

mencerminkan diri saya sesungguhnya

11 Saya lebih memilih informasi yang saya yakini

sendiri

12 Saya akan mencocokan diri saya dengan teman

saya dari segi pemikiran

13 Saya tidak akan mengutarakan pendapat saya yang

tidak sesuai dengan teman saya agar dapat

menjaga pertemanan saya

14 Saya akan melakukan berbagai hal walaupun itu

tidak membuat saya diterima oleh teman

kelompok saya

15 Saya cenderung menganut keyakinan mengenai

berbagi hal yang kebanyakan teman kelompok

saya juga anut

16 Saya merasa tidak nyaman jika harus mengikuti

pendapat teman kelompok saya yang tidak sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

120

dengan pendapat saya

17 Saya lebih menyetujui ajakan kelompok daripada

menyetujui ajakan dari orang di luar teman

kelompok saya

18 Saya akan menyampaikan opini pada orang lain

berdasarkan opini yang pernah teman kelompok

saya utarakan pada saya

19 Saya cenderung sering menolak untuk melakukan

sesuatu untuk kepentingan bersama kelompok

saya

20 Saya akan melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang saya pikirkan sendiri

21 Saya merasa bahwa akhir-akhir ini sering

melakukan sesuatu yang sama dengan teman saya

22 Saya lebih memilih mendahulukan kepentingan

bersama teman kelompok daripada kepentingan

untuk diri saya sendiri

23 Pada saat saya akan melakukan sesuatu saya lebih

sering menanyakan hal tesebut terlebih dahulu

pada teman saya

24 Ketika saya sedang bingung menentukan sesuatu,

saya pasti akan mencari teman saya untuk

membantu saya mengambil keputusan

25 Saya merasa gagasan yang berasal dari

kesepakatan kelompok lebih baik daripada

gagasan saya sendiri

26 Jika saya harus menentukan sesuatu, saya lebih

percaya dengan pilihan saya sendiri

27 Saya cenderung tidak akan melakukan perubahan

perilaku akibat saran dari kelompok dibandingkan

dengan saran yang diberikan dari orangtua atau

orang di laur teman kelompok saya

28 Saya tetap percaya diri walaupun pendapat atau

perilaku saya yang berbeda dengan teman

kelompok membuat saya dijauhi oleh teman

kelompok saya

29 Ketika saya sudah memiliki pilihan, saya

cenderung menanyakan pilihan saya tersebut pada

teman saya

30 Saya merasa teman saya akan menyukai saya

ketika saya mengikuti apa yang diinginkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

121

LAMPIRAN II RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN II

RELIABILITAS SKALA PENELITIAN

PERILAKU PROSOSIAL dan KONFORMITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

122

A. PERILAKU PROSOSIAL

1. Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Sebelum Seleksi Item

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 75 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,931 60

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1, 175,92 286,156 ,291 ,931

2, 176,11 292,988 ,020 ,932

3, 175,99 288,121 ,333 ,931

4, 176,20 280,486 ,567 ,929

5, 176,15 292,154 ,104 ,932

6, 176,31 275,432 ,496 ,930

7, 176,51 275,172 ,591 ,929

8, 176,19 283,830 ,472 ,930

9, 176,39 282,294 ,434 ,930

10, 176,44 285,196 ,352 ,931

11, 176,44 277,628 ,566 ,929

12, 176,37 274,805 ,671 ,928

13, 176,21 278,684 ,528 ,930

14, 176,13 294,577 -,118 ,932

15, 176,12 293,323 -,009 ,932

16, 176,05 279,916 ,475 ,930

17, 176,20 277,757 ,652 ,929

18, 175,96 276,093 ,708 ,928

19, 176,11 289,745 ,287 ,931

20, 176,09 294,248 -,081 ,932

21, 176,76 283,158 ,366 ,931

22, 176,19 279,830 ,570 ,929

23, 176,49 282,199 ,472 ,930

24, 176,63 282,615 ,440 ,930

25, 176,15 291,532 ,163 ,932

26, 176,44 277,628 ,566 ,929

27, 176,16 292,055 ,121 ,932

28, 176,39 282,294 ,434 ,930

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

123

29, 176,33 281,252 ,516 ,930

30, 176,15 292,938 ,030 ,932

31, 176,07 289,360 ,288 ,931

32, 176,13 292,063 ,106 ,932

33, 176,44 277,628 ,566 ,929

34, 176,12 289,648 ,308 ,931

35, 176,05 281,348 ,465 ,930

36, 176,63 283,724 ,341 ,931

37, 176,51 274,199 ,677 ,928

38, 176,59 277,705 ,611 ,929

39, 176,15 291,046 ,209 ,931

40, 175,84 287,974 ,305 ,931

41, 176,51 274,199 ,677 ,928

42, 176,67 283,901 ,369 ,931

43, 176,39 282,294 ,434 ,930

44, 176,51 274,199 ,677 ,928

45, 176,39 282,294 ,434 ,930

46, 176,29 281,940 ,403 ,931

47, 176,16 291,461 ,181 ,931

48, 176,37 279,940 ,474 ,930

49, 175,47 296,306 -,220 ,933

50, 176,15 292,721 ,050 ,932

51, 176,36 285,639 ,333 ,931

52, 176,20 292,703 ,078 ,932

53, 175,99 288,121 ,333 ,931

54, 176,20 280,486 ,567 ,929

55, 176,59 277,705 ,611 ,929

56, 176,59 277,705 ,611 ,929

57, 176,51 274,199 ,677 ,928

58, 175,99 288,121 ,333 ,931

59, 176,20 280,486 ,567 ,929

60, 176,36 285,963 ,307 ,931

2. Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Setelah Seleksi Item

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 75 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,908 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

124

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

3, 87,27 123,874 ,345 ,907

4, 87,48 119,604 ,521 ,904

7, 87,79 115,548 ,585 ,903

9, 87,67 120,387 ,415 ,906

10, 87,72 122,285 ,332 ,907

11, 87,72 116,664 ,590 ,903

12, 87,65 115,284 ,669 ,901

13, 87,49 117,686 ,531 ,904

16, 87,33 118,550 ,473 ,905

18, 87,24 116,266 ,698 ,901

21, 88,04 120,985 ,345 ,907

22, 87,47 119,171 ,526 ,904

23, 87,77 119,637 ,502 ,904

24, 87,91 119,978 ,464 ,905

26, 87,72 116,664 ,590 ,903

28, 87,67 120,387 ,415 ,906

33, 87,72 116,664 ,590 ,903

34, 87,40 125,270 ,275 ,907

36, 87,91 121,221 ,328 ,907

37, 87,79 115,386 ,646 ,902

40, 87,12 123,999 ,294 ,907

41, 87,79 115,386 ,646 ,902

42, 87,95 121,240 ,363 ,907

45, 87,67 120,387 ,415 ,906

46, 87,57 119,978 ,395 ,906

51, 87,64 122,558 ,314 ,907

53, 87,27 123,874 ,345 ,907

54, 87,48 119,604 ,521 ,904

56, 87,87 117,847 ,565 ,903

58, 87,27 123,874 ,345 ,907

60, 87,64 122,612 ,299 ,907

B. KONFORMITAS

1. Reliabilitas Skala Konformitas Sebelum Seleksi Item

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 75 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

125

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,906 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1, 75,37 140,697 ,494 ,902

2, 75,77 148,529 ,141 ,908

3, 75,68 138,356 ,662 ,899

4, 75,68 139,518 ,599 ,901

5, 75,37 140,697 ,494 ,902

6, 75,80 150,946 ,023 ,909

7, 75,68 138,356 ,662 ,899

8, 75,37 140,697 ,494 ,902

9, 75,37 140,697 ,494 ,902

10, 75,68 146,166 ,250 ,907

11, 75,68 138,356 ,662 ,899

12, 75,37 140,697 ,494 ,902

13, 75,81 143,559 ,433 ,903

14, 75,68 138,356 ,662 ,899

15, 75,89 141,718 ,561 ,902

16, 75,68 144,464 ,338 ,905

17, 75,81 143,559 ,433 ,903

18, 75,81 143,208 ,453 ,903

19, 75,68 138,356 ,662 ,899

20, 75,68 138,356 ,662 ,899

21, 75,89 141,718 ,561 ,902

22, 75,89 141,718 ,561 ,902

23, 75,71 144,697 ,350 ,905

24, 75,81 143,559 ,433 ,903

25, 75,89 141,286 ,587 ,901

26, 75,85 149,965 ,065 ,909

27, 75,68 138,356 ,662 ,899

28, 75,80 144,757 ,319 ,906

29, 75,37 143,372 ,495 ,903

30, 75,71 144,697 ,350 ,905

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

126

2. Reliabilitas Skala Konformitas Setelah Seleksi Item

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 75 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 75 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,893 21

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1, 52,45 78,548 ,645 ,884

4, 52,76 83,023 ,382 ,892

5, 52,45 78,548 ,645 ,884

7, 52,76 82,563 ,413 ,891

8, 52,45 78,548 ,645 ,884

9, 52,45 78,548 ,645 ,884

12, 52,45 78,548 ,645 ,884

13, 52,89 81,475 ,551 ,888

15, 52,97 81,810 ,546 ,888

16, 52,76 86,320 ,158 ,898

17, 52,89 81,475 ,551 ,888

18, 52,89 81,070 ,582 ,887

19, 52,76 82,563 ,413 ,891

21, 52,97 81,810 ,546 ,888

23, 52,79 82,575 ,443 ,890

24, 52,89 81,475 ,551 ,888

25, 52,97 81,161 ,598 ,886

27, 52,76 82,563 ,413 ,891

28, 52,88 84,350 ,287 ,895

29, 52,45 82,359 ,539 ,888

30, 52,79 82,575 ,443 ,890

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

127

LAMPIRAN III SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN III

SKALA PENELITIAN

PERILAKU PROSOSIAL DAN KONFORMITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

128

SKALA PENELITIAN

Sebagai bagian dalam Penyusunan Skripsi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Faustina Monika Averia Sarasakti

139114029

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

129

Yogyakarta, Februari 2018

Pada kesempatan kali ini, saya Faustina Monika Averia Sarasakti

mahasiswi dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ingin mencari tahu dan

lebih memahami dinamika kelompok pertemanan remaja di zaman sekarang.

Untuk itu, saya membagikan kuesioner ini kepada teman-teman yang saat ini

merupakan remaja zaman sekarang dan saya meminta kerjasamanya untuk dapat

membantu saya dalam mengisi kuesioner ini. Dengan mengisi kuesioner ini,

teman-teman telah memberikan sumbangsih kepada saya untuk pengetahuan dan

pemahaman saya tentang remaja masa kini.

Pada kepentingan ini, saya sebagai peneliti mengharapkan teman-teman

dapat menjawab kuesioner yang saya berikan dengan jujur, spontan, dan apa

adanya. Dalam pengisisan kuesioner ini tidak ada jawaban yang benar ataupun

salah. Semua jawaban atau respons teman teman adalah jawaban yang baik,

bila teman-teman mengisinya sesuai dengan keadaan teman-teman yang

sesungguhnya meskipun pilihan jawaban tersebut tidak teman-teman sukai.

Saya sangat memahami bahwa jawaban yang teman-teman berikan bersifat

pribadi dan/ privasi, sehingga ada kemungkinan teman-teman merasa kurang

nyaman dalam mengisinya. Oleh karena itu, saya akan menjaga kerahasiaan

jawaban teman-teman. Selain itu, kuesioner ini bersifat anonim atau tanpa

nama, sehingga saya sendiri juga tidak mengetahui siapa diri teman-teman.

Setelah teman-teman merasa jelas dan bersedia mengisi kuesioner ini,

silahkan teman-teman memberikan tanda tangan sebagai tanda persetujuan bahwa

kalian bersedia mengisi kuesioner ini.

Saya telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisisan

kuesioner ini dan saya bersedia mengisi kuesioner ini.

Ttd,

..............................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

130

Identitas

Inisial :

Usia :

Jenis kelamin :

*lingkari pilihan jawaban yang sesuai dengan anda

1. Saya mengikuti suatu kelompok geng

B. Ya B. Tidak

2. Saya mengikuti aturan yang ada dalam kelompok geng tersebut

B. Ya B. Tidak

3. Saya pernah mengikuti tindakan teman kelompok geng saya yang tidak

mengikuti aturan di masyarakat karena hal tersebut memberikan saya

kebebasan

B. Ya B. Tidak

4. Mengikuti semua aturan yang ada di sekolah adalah hal yang membuat saya

malas dan tidak suka

B. Ya B. Tidak

5. Saya mengikuti perilaku apa saja yang ada dalam kelompok geng saya

sekalipun itu adalah perilaku menyimpang agar saya dapat terus diterima dan

tidak dikucilkan dalam geng tersebut

B. Ya B. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

131

BAGIAN 1

Di bawah ini, ada beberapa penyataan yang teman-teman alami dalam

kehidupan. Silahkan baca dan perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini

dengan seksama dan berilah tanda silang (X) pada pada jawaban yang paling

menggambarkan perasaan teman-teman. Jawaban tersebut adalah:

SS = Sangat Sesuai

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

STS = Sangat Tidak Sesuai

Di bawah ini adalah contoh pernyataan dan contoh jawabannya:

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mengakui semua keburukan yang

saya miliki

X

Artinya pernyataan tersebut sangat menggambarkan atau sangat sesuai

dengan perasaan teman-teman.

Jika dalam menjawab teman-teman salah meletakan tanda silang, teman-

teman dapat memberikan tanda “=” pada silangan sebelumnya kemudian memberi

tanda silang pada jawaban baru yang sesuai dengan keadaan teman-teman. Berikut

merupakan contohnya.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mengakui semua keburukan yang

saya miliki

X X

Mohon jawab setiap pernyataan yang ada pada angket ini dan jangan sampai

ada yang terlewatkan. Jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai

dengan keadaan dan kondisi teman-teman sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

132

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya menolong orang lain karena keluarga saya

mewajibkan saya untuk membantu orang yang

membutuhkan

2. Saya mulai membantu membersihkan kamar, ketika ibu

saya berjalan mendekat ke arah kamar saya

3. Saya berpura-pura tidak tahu saat orangtua saya

meminta bantuan dengan ekspresi ketus

4. Ketika terdapat perempuan yang mengalami kekerasan

di pinggir jalan, maka saya dan teman saya berusaha

menolongnya

5. Saya mendahulukan untuk menolong orang yang

terlihat sangat depresi karena permasalahannya

daripada orang yang juga memiliki masalah yang

namun tidak begitu depresi

6. Menurut saya, tidak perlu bagi saya untuk menutupi

perilaku menolong yang saya lakukan pada orang yang

ingin saya berikan pertolongan

7. Pada saat situasi yang sangat genting saya cenderung

menolong orang di sekitar saya siapapun itu walaupun

saya tidak mengenalnya

8. Bagi saya menolong orang lain bukan semata-mata

untuk kepentingan saya pribadi

9. Melakukan pertolongan pada orang lain adalah hal yang

terpuji

10. Saya merasa ikhlas jika harus menolong teman

kelompok saya ataupun orang lain

11. Saya memilih pasif saat kecelakaan terjadi walaupun

saya akan lebih diakui teman kelompok jika saat itu

saya memberikan pertolongan

12. Saya pasti menolong orang lain siapapun itu pada

situasi yang berbahaya terjadi sekalipun orang itu

bukanlah keluarga saya

13. Saya cenderung hanya panik dan tidak menolong orang

lain saat situasi yang genting dan berbahaya terjadi

14. Sesegera mungkin saya menyelamatkan diri saya saja

tanpa membantu orang lain di sekitar saya ketika terjadi

kekacauan

15. Menolong seseorang bukan hal yang harus selalu

dilakukan

16. Suatu kebanggaan bagi saya jika saya memberikan

pertolongan kepada orang lain saat berada di depan

orang banyak

17. Jika orang lain bertanya, saya memberikan informasi

mengenai identitas saya pada saat menolong orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

133

kapanpun dan di manapun selengkap-lengkapnya

18. Saya menghibur teman kelompok saya, ketika mereka

mulai menatap saya dengan tatapan memelas

19. Saya cuek pada orang yang terlihat frustasi pada maslah

yang sedang dihadapi

20. Saya menolak untuk dapat menolong orang yang

sedang dalam kondisi kritis seperti orang yang

mengalami kecelakaan parah

21. Bagi saya, identitas saya tidak terlalu penting daripada

ketulusan saya membantu orang lain

22. Ketika menolong orang lain, saya menjadi terganggu

jika banyak teman-teman saya mengetahui bahwa saya

yang menolong orang tersebut

23. Hal yang saya lakukan adalah menolong orang lain

yang lebih menunjukkan kesedihannya akibat

permasalahan yang dihadapinya

24. Ketika di suatu tempat, banyak orang yang mengetahui

bahwa saya menolong orang lain yang mengalami

pemukulan saat tengah malam di pinggir jalan, maka

saya merasa bangga

25. Saat saya punya pacar, saya membantu kesulitan yang

pacar saya alami tanpa ia mengetahuinya

26. Saya berusaha membantu orang yang tampak sangat

menderita ketika mengalami kekerasan di malam hari

yang dilakukan oleh orang tak dikenal

27. Ketika remaja di lingkungan saya ikut membantu

kegiatan kerja bakti, maka saya juga ikut membantu

supaya mereka mengetahui bahwa saya juga ikut

berpartisipasi

28. Saya segera menolong teman kelompok saya yang

meminta pertolongan pada saya

29. Imbalan harus diberikan kepada orang yang telah

menolong individu lain yang membutuhkan

30. Saya segera menelepon ambulan pada saat saya melihat

kecelakaan di jalan tanpa hal itu diketahui oleh orang

yang mengalami kecelakaan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

134

BAGIAN 2

Di bawah ini, ada beberapa penyataan yang teman-teman alami dalam kehidupan.

Silahkan baca dan perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan seksama

dan berilah tanda silang (X) pada pada jawaban yang paling menggambarkan

perasaan teman-teman. Jawaban tersebut adalah:

STS = Sangat Tidak Sesuai

TS = Tidak Sesuai

S = Sesuai

SS = Sangat Sesuai

Di bawah ini adalah contoh pernyataan dan contoh jawabannya:

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya terpuruk saat tidak mendapatkan

hal yang saya inginkan

X

Artinya pernyataan tersebut sangat menggambarkan atau sangat sesuai

dengan perasaan teman-teman.

Jika dalam menjawab teman-teman salah meletakan tanda silang, teman-

teman dapat memberikan tanda ‘=” pada silangan sebelumnya kemudian memberi

tanda silang pada jawaban baru yang sesuai dengan keadaan teman-teman. Berikut

merupakan contohnya.

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya terpuruk saat tidak mendapatkan

hal yang saya inginkan

X X

Mohon jawab setiap pernyataan yang ada pada angket ini dan jangan sampai

ada yang terlewatkan. Jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai

dengan keadaan dan kondisi teman-teman sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

135

NO. PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya lebih suka melakukan banyak hal bersama-sama

dengan teman-teman saya dibandingkan hanya sendiri

2 Saya tidak pernah memiliki keinginan untuk

menyamakan diri saya dengan teman saya agar dapat

dipandang kompak dengan teman saya

3 Kebanyakan dari apa yang saya lakukan bersama teman

kelompok saya bertujuan untuk kepentingan bersama

bukan untuk kepentingan sendiri

4 Saya tidak akan mencari dukungan pada orang lain atas

apa yang saya lakukan

5 Saya cenderung megikuti pendapat dari teman saya agar

saya dapat terus berteman baik dengan teman saya

6 Suatu hal yang saya dapatkan dari orang lain merupakan

suatu pengetahuan atau informasi bagi saya, namun

informasi dari teman kelompok saya adalah informasi

yang lebih bisa menjadi sutau hal yang akan saya yakini

7 Saya akan mencocokan diri saya dengan teman saya dari

segi pemikiran

8 Saya tidak akan mengutarakan pendapat saya yang tidak

sesuai dengan teman saya agar dapat menjaga

pertemanan saya

9 Saya cenderung menganut keyakinan mengenai berbagi

hal yang kebanyakan teman kelompok saya juga anut

10 Saya merasa tidak nyaman jika harus mengikuti pendapat

teman kelompok saya yang tidak sesuai dengan pendapat

saya

11 Saya lebih menyetujui ajakan kelompok daripada

menyetujui ajakan dari orang di luar teman kelompok

saya

12 Saya akan menyampaikan opini pada orang lain

berdasarkan opini yang pernah teman kelompok saya

utarakan pada saya

13 Saya cenderung sering menolak untuk melakukan sesuatu

untuk kepentingan bersama kelompok saya

14 Saya merasa bahwa akhir-akhir ini sering melakukan

sesuatu yang sama dengan teman saya

15 Pada saat saya akan melakukan sesuatu saya lebih sering

menanyakan hal tesebut terlebih dahulu pada teman saya

16 Ketika saya sedang bingung menentukan sesuatu, saya

pasti akan mencari teman saya untuk membantu saya

mengambil keputusan

17 Saya merasa gagasan yang berasal dari kesepakatan

kelompok lebih baik daripada gagasan saya sendiri

18 Saya cenderung tidak akan melakukan perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

136

perilaku akibat saran dari kelompok dibandingkan dengan

saran yang diberikan dari orangtua atau orang di laur

teman kelompok saya

19 Saya tetap percaya diri walaupun pendapat atau perilaku

saya yang berbeda dengan teman kelompok membuat

saya dijauhi oleh teman kelompok saya

20 Ketika saya sudah memiliki pilihan, saya cenderung

menanyakan pilihan saya tersebut pada teman saya

21 Saya merasa teman saya akan menyukai saya ketika saya

mengikuti apa yang diinginkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

137

LAMPIRAN IV HASIL Uji t MEAN TEORETIS DAN MEAN

EMPIRIS

LAMPIRAN IV

HASIL Uji t MEAN TEORETIS DAN MEAN EMPIRIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

138

1. Perilaku Prososial

2. Konformitas

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Konformitas 220 55,52 5,769 ,389

One-Sample Test

Test Value = 52.5

t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Konformitas 7,760 219 ,000 3,018 2,25 3,78

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Perilaku_Prososial 220 89,56 7,527 ,507

One-Sample Test

Test Value = 75

t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Perilaku_

Prososial 28,691 219 ,000 14,559 13,56 15,56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

139

LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS,

DAN UJI HIPOTESIS

LAMPIRAN V

HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN PERILAKU PROSOSIAL …repository.usd.ac.id/30519/2/139114029_full.pdf · Uji normalitas ... LAMPIRAN V HASIL UJI NORMALITAS, UJI LINEARITAS, DAN UJI

140

A. UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Perilaku_Prososial ,087 220 ,000

Konformitas ,076 220 ,004

B. UJI LINEARITAS

C. UJI HIPOTESIS

Correlations

Perilaku_

Prososial

Konformitas

Spearman's rho

Perilaku_

Prososial

Correlation Coefficient 1,000 ,161*

Sig. (2-tailed) . ,017

N 220 220

Konformitas

Correlation Coefficient ,161* 1,000

Sig. (2-tailed) ,017 .

N 220 220

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Perilaku_

Prososial *

Konformitas

Between

Groups

(Combined) 2144,706 27 79,434 1,486 ,067

Linearity 482,974 1 482,974 9,037 ,003

Deviation

from Linearity 1661,732 26 63,913 1,196 ,244

Within Groups 10261,526 192 53,445

Total 12406,232 219

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI