Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan...

39
HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA MASA DEWASA MUDA ANAK PEREMPUAN OLEH RENITA SEKAR UTAMI 802011034 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan...

Page 1: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN

DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA MASA DEWASA MUDA

ANAK PEREMPUAN

OLEH

RENITA SEKAR UTAMI

802011034

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology
Page 3: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology
Page 4: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology
Page 5: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology
Page 6: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology
Page 7: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN

DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA MASA DEWASA MUDA

ANAK PEREMPUAN

Renita Sekar Utami

Berta Esti Ari Prasetya

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

i

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan

antara keterlibatan ayah dengan psychological well-being pada mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penelitian ini dilakukan di Fakultas

Psikologi UKSW dengan subjek para mahasiswi angkatan aktif dan masih tinggal dengan

orang tua mereka. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik snowball.

Selanjutnya sampel berjumlah 70 orang mahasiswi yang memenuhi syarat yang diajukan

oleh peneliti. Untuk mengukur keterlibatan ayah berdasarkan teori dari Lamb, Pleck,

Charnov dan Levine (dalam Allgood, Troy & Camille, 2012). Sementara untuk mengukur

psychological well-being berdasarkan teori dari Ryff (dalam Ryff & Keyes, 1995). Dari

penelitian ini diperoleh korelasi sebesar rit = 0,221 (p > 0,05). Hal tersebut menunjukan

adanya hubungan yang positif dan signifikan antara keterlibatan ayah dengan

psychologycal well-being pada mahasisiwi Faklutas Psikologi UKSW Salatiga.

Kata kunci: Keterlibatan ayah, Psychological well-being

Page 9: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

ii

Abstact

The objective of the study is to observe the corelation between Father involment with

psychological well-being among students of the Faculty of Psychology Christian

University Satya Salatiga. This research was conducted at the Faculty of Psychology

SWCU with the subject of the student active forces and still live with their parents. The

sample of the research use snowball sampling. Subsequently the samples were 70 female

students who meet the conditions proposed by researchers. To measure the involvement

of the father based on the theory of Lamb, Pleck, Charnov and Levine (in Allgood, Troy

and Camille, 2012). Meanwhile, to measure psychological well-being based on the theory

of Ryff (in Ryff & Keyes, 1995). The result of the study shows that correlation value rit

= 0,221 (p > 0,05). It means that there is a positive correlation between fathers

involvement with psychologycal well-being on a students of the Faculty of Psychology

UKSW Salatiga.

Key Words: Fathers Involvement, Psychologycal Well-bein

Page 10: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

1

Pendahuluan

Masa dewasa muda adalah permulaan dari tahap baru dalam kehidupan. Masa ini

merupakan tanda bahwa telah tiba saat bagi individu untuk dapat mengambil bagian

dalam tujuan hidup yang telah dipilih dan menemukan kedudukan dirinya dalam

kehidupan (Turner & Helms, 1995). Dewasa muda adalah jenjang usia di mana tahap

perkembangan seseorang sedang berada pada puncaknya. Peningkatan yang terjadi

dimanifestasikan melalui berbagai macam hal, seperti sosialisasi yang luas, pencapaian

karir, semangat hidup yang tinggi, perencanaan yang jauh ke depan, dan sebagainya.

Berbagai keputusan penting yang mempengaruhi kesehatan, karir, dan hubungan antar

pribadi diambil pada masa dewasa awal (Papalia, Olds & Feldman, 2004). Pencapaian

karir dan kesuksesan dalam pendidikan akan tercapai secara maksimal jika individu

memiliki nilai psychological well-being yang tinggi (Carnelley, Pietromonaco & Jaffe,

1994)

Demikian pula yang terjadi pada mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Satya Wacana Salatiga, berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan

beberapa mahasiswi mereka perpendapat mereka lebih baik dalam menghadapi masalah,

baik dalam perkuliahan maupun dalam pergaulan karena mereka selalu belajar tentang

psikologi dan mulai menerapkannya dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka merasa

tidak terlalu masalah dengan kesulian yang mereka hadapi karena mereka merasa mereka

memilki kesejahteraan psikologis yang lebih baik dibandingkan mahasiswa yang tidak

mengambil jurusan psikologi.

Menurut Corsini (2002), pengertian psychological well-being adalah suatu

keadaan subyektif yang baik, termasuk kebahagiaan, self esteem, dan kepuasan dalam

Page 11: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

2

hidup. Sedangkan menurut Ryff (1989), kesejahteraan psikologis (psychological well-

being) adalah suatu kondisi seseorang yang bukan hanya bebas dari tekanan atau masalah-

masalah mental saja, tetapi lebih dari itu yaitu kondisi seseorang yang mempunyai

kemampuan menerima diri sendiri maupun kehidupannya di masa lalu (self-acceptance),

pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth), keyakinan bahwa hidupnya

bermakna dan memiliki tujuan (purpose in life), memiliki kualitas hubungan positif

dengan orang lain (positive relationship with others), kapasitas untuk mengatur

kehidupannya dan lingkungannya secara efektif (environmental mastery), dan

kemampuan untuk menentukan tindakan sendiri (autonomy). Umumnya, well-being

berhubungan dengan hubungan personal, interaksi sosial, dan kepuasan hidup (Hoyer &

Roodin, 2003).

Mirowsky dan Ross (1999) berpendapat salah satu faktor yang mempengaruhi

psychological well being seseorang adalah asuhan dari orang tua. Ryff & Keyes (dalam

Ryff & Keyes, 1995) menyebutkan bahwa dukungan sosial dari keluarga terlebih orang

tua dapat meningkatkan psychological well being pada anak. Apa yang penting bagi anak-

anak dalam jangka panjang dan apa yang mempengaruhi perilaku anak pada saat ini

adalah kontribusi dari orang tua mereka (Finley & Schwartz, 2004). Orang tua terdiri dari

ayah dan ibu. Sosok ibu sering dianggap berperan penting dalam pengasuhan. Namun,

sekarang ini sosok ayah juga dinilai sangat penting dalam pengasuhan anak. Hal tersebut

bukan saja karena munculnya gerakan feminisme tetapi karena kesadaran bahwa

keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan dampak positif bagi perkembangan

anak (Dagun, 1990).

Van Wel, Linssen, & Abma (2000) melaporkan bahwa kedekatan antara ayah

dan anak-anak mereka berhubungan positif dengan kesejahteraan psikologis anak, baik

Page 12: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

3

secara langsung dari waktu ke waktu. Allen dan Daly (2007) mengemukakan bahwa

“keterlibatan ayah” ini lebih dari sekedar melakukan interaksi yang positif dengan anak-

anak mereka, tetapi juga memperhatikan perkembangan anak-anak mereka, terlihat dari

dekat dan nyamannya serta dapat memahami dan menerima anak-anak mereka. Peneliti

berpendapat peran ayah juga cukup penting untuk terlibat dalam pengasuhan anak.

Namun, kesadaran ayah untuk berperan dalam pengasuhan terhadap anak-anak mereka

sangat rendah dibandingkan dengan kesadaran akan pengasuhan pada ibu (Pleck &

Hofferth, 2008).

Sebuah penelitian longitudinal pada siswa kelas 4 Sekolah Dasar menemukan

adanya tingkat agresi yang lebih tinggi pada anak yang hanya tinggal dengan ibu

(Osborne & McLanahan, 2007). Demikian pula dengan well-being pada anak. Selain

pendidikan, ternyata kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh kehadiran ayah

mendampingi anaknya sedini mungkin. Penelitian serupa pada anak-anak yang tidak

tinggal dengan ayah dan ibunya akan berujung pada penyalahgunaan obat-obatan,

pengunaan obat-obatan salah satu bentuk memilki nilai psychological well being yang

rendah (Hemovich, Vanessa & William, 2009). Hal tersebut menegaskan peran ayah

secara utuh.

Hasil penelitian yang dilakukan Videon (dalam Amalia, 2005) tentang peran

ayah dalam kehidupan remaja menunjukkan bahwa ayah yang terlibat dalam kehidupan

remaja terutama dalam pendidikan dan pergaulannya akan meningkatkan kemampuan

remaja dalam pendidikan dan keterampilan sosial. Keterlibatan ayah dalam kehidupan

remaja akan mempengaruhi mereka dalam hubungannya dengan teman sebaya dan

prestasi di sekolah, serta membantu remaja dalam mengembangkan pengendalian dan

penyesuaian diri dalam lingkungannya. Keterlibatan ayah sangat mempengaruhi proses

Page 13: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

4

perkembangan remaja dimana ayah yang memberikan perhatian dan dukungan pada

remaja akan memberikan perasaan diterima, diperhatikan, dan memiliki rasa percaya diri

sehingga proses perkembangan remaja tersebut berjalan dengan baik, sehingga dapat

memilki psychological well being yang tinggi.

Banyak literatur yang sering merendahkan pentingnya peran ayah pada

pengembangan anak perempuan, terutama bila dibandingkan dengan hubungan ibu dan

anak perempuan (Pleck & Hofferth, 2008). Menurut Secunda (1992) ayah dapat

memiliki dampak besar pada perkembangan anak-anak perempuan, namun, dari semua

ikatan keluarga, hubungan ayah dan anak perempuan adalah yang paling dipahami dan

paling dipelajari,beberapa orang lain telah mencatat pengamatan serupa (Allgood, Troy

& Camille, 2012). Dalam sebuah penelitian pengaruh positif tentang hubungan ayah dan

putrinya, akan mempengaruhi harga diri pada putrinya (Liu, 2008). Van Wel, Linssen,

& Abma, (2000) menyebutkan, meskipun teman-teman dan hubungan kencan menjadi

semakin berpengaruh sepanjang masa remaja, Van Wel dkk (2000) menegaskan bahwa

hubungan orang tua dan anak tetap penting untuk kesejahteraan anak. Mungkin faktor

lain untuk mengabaikan hubungan anak perempuan dan ayah, dalam gagasan lama bahwa

ayah memainkan peran penting dalam pengembangan anak laki-laki daripada anak

perempuan (Morgan, Wilcoxon, & Satcher, 2003). Meskipun penelitian perkembangan

menunjukkan bahwa ayah biasanya kurang terlibat dengan anak perempuan mereka dari

pada anak laki-laki mereka, kualitas pengasuhan anak-anak dari kedua jenis kelamin

terima dari ayah mereka dapat memiliki implikasi psikologis jangka panjang (Van Wel

dkk, 2000).

Dari paparan di atas menunjukan peran dan keterlibadan ayah dalam pengasuhan

terhadap putinya sangat penting bagi perkembangan anak tersebut, baik di masa sekarang

Page 14: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

5

atau di masa depan. Kondisi kesejahteraan psikologis juga penting bagi anak dapat

bergaul dan memahami sekitarnya. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah

ada hubungan positif antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan psychological

well-being pada anak perempuan pada masa dewasa awal. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara keterlibatan ayah dalam

pengasuhan dengan psychological well-being pada anak anak perempuan pada masa

dewasa muda. Manfaat penelitian ini yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi psikologi dan pemahaman bagi para ayah untuk lebih terlibat dalam

pengasuhan anaknya.

TINJAUAN PUSTAKA

Psychological Well-being

Definisi psychological well being menggunakan definisi dari Ryff (1989),

penggagas teori psychological well being yang selanjutnya disingkat dengan PWB

menjelaskan istilah PWB sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang

dan suatu keadaan ketika individu dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri apa

adanya, memiliki tujuan hidup, mengembangkan relasi yang positif dengan orang lain,

menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengendalikan lingkungan, dan terus

bertumbuh secara personal.

Dimensi Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being)

Ryff (dalam Ryff & Keyes, 1995) mencoba merumuskan pengertian kesejahteraan

psikologis (psychological well-being) dengan mengintegrasikan teori-teori dari psikologi

perkembangan, psikologi klinis, dan teori kesehatan mental. Kesejahteraan psikologis

Page 15: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

6

(psychological well-being) hanya dapat dipahami secara menyeluruh dan masing-masing

dimensi tidak berdiri sendiri, ada interdependensinya dan sama-sama memberikan

sumbangan penting terhadap kesejahteraan psikologis (Ryff & Keyes, 1995). Berikut

penjelasan dari masing-masing dimensi kesejahteraan psikologis (psychological well-

being):

a. Penerimaan diri (self-acceprance)

Penerimaan diri ditunjukan pada individu yang mengevaluasi secara positif

terhadap dirinya yang sekarang maupun dirinya dimasa lalu. Individu dalam hal ini

dapat mempertahankan sikap-sikap positifnya dan sadar akan keterbatasan yang

dimilki. Dengan kata lain, seseorang yang mampu menerima dirinya adalah orang

yang memiliki kapasitas untuk mengetahui dan menerima kekeurangan serta

kelemahan dirinya dan ini merupakan salah satu karakteristik dari fungsi secara

psikologis.

b. Hubungan positif dengan orang lain ( positif relation with orther)

Individu ini mampu untuk mengelola hubungan interpersonal secara emosional

dan adanya kepercayaan satu sama lain sehingga merasa nyaman. Selain itu adanya

hubungan positif dengan orang lain juga ditandai dengan memiliki kedekatan yang

berarti dengan orang yang tepat (significant others).

c. Kemandirian (autonomy)

Kemandirian adalah kemampuan, melakukan dan mengarahkan perilaku secara

sadar dan mempertimbangkan positif dan negatifnya sehingga dapat memutuskan

dengan tegas dan penuh kenyakinan diri. Individu yang mampu melakukan

aktualisasi diri dan berfungsi penuh memilki keyakinan dan kemandirian, sehingga

dapat prestasi yang memuaskan.

Page 16: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

7

d. Penguasaan terhadap lingkungan ( environmental mastery)

Hal ini sangatlah berpengaruh pada kehidupan eksternal tiap individu dimana

faktor eksternal adalah sesuatu hal yang dapat merubah sebagian aspek kehidupan

individu. Sehingga adanya kapasitas untuk mengatur kehidupan yang efektif dan

lingkungan sekitar. Hal ini berarti memodifikasi lingkungan agar dapat kebutuhan

dan tuntutan-tuntutan dalam hidupnya.

e. Tujuan hidup ( Purpose in life) \

Keberhasilan dalam menemukan makna dan tujuan diberbagai usaha dan

kesempatan dapat diartikan sebagai individu yang memilki tujuan dalam hidupnya.

Individu tersebut memilki tujuan dan keyakinan bahwa hidupnya berarti. Dalam

pengertian kematangan juga menekankan adanya pembahasan akan hidup, perasaan

terarah dan adanya pemahaman akan tujuan hidup, perasaan terah dan adanya suatu

maksud dalam hidupnya.

f. Pertumbuhan pribadi (personal growth)

Berfungsi aspek psikologi yang optimal mensyaratkan tidak hanya seorang

terebut mencapai suatu karakteristik yang telah diciptakan sebelumnya, namun juga

adanya keberlanjutan dan pengembangan akan potensi yang dimilki, unuk tumbuh

dan terus berkembang sebagai yang berkualitas. Kebutuhan untuk

mengaktualisasikan diri sendiri dan merealisasikan potensi yang dimilkinya adalah

merupakan pusat dari sudut pandang klinis mengenai pertumbuhan pribadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Psychological Well-Being

a. Usia

Ryff dan Keyes (1995), menjelaskan bahwa terdapat perbedaan tingkat

psychological well-being didasarkan pada perbedaaan usia, perbedaan usia ini

Page 17: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

8

terbagi tiga fase kehidupan dewasa muda, dewasa madya dan dewasa akhir.

Individu-individu yang berada pada masa dewasa madya dapat menunjukkan

psychological well-being yang lebih dibandingkan mereka yang berada di masa

dewasa awal dan dewasa akhir pada beberapa dimensi dari psychological well-

being.

Ryff dan Keyes (1995), menemukan bahwa dimensi penguasaan

lingkungan dan dimensi otonomi mengalami peningkatan seiring bertambahnya

usia, terutama dari dewasa muda hingga dewasa madya. Sedangkan dimensi

tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi memperlihatkan penurunan seiring

pertambahan usia, penurunan ini terutama terjadi pada dewasa madya hingga

dewasa akhir. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan dalam dimensi

penerimaan diri selama usia dewasa muda hingga akhir.

b. Jenis Kelamin

Wanita cenderung lebih memiliki psychological well-being dibandingkan

laki-laki. Hal ini dikaitkan dengan pola pikir yang berpengaruh terhadap strategi

koping yang dilakukan, serta aktivitas sosial yang dilakukan, dimana wanita

memilki kemampuan interpersonal yang lebih baik daripada laki-laki (Ryff,

1989).

c. Status Sosial Ekonomi

Penelitian Ryff dan Keyes (1995), menjelaskan bahwa status sosial

ekonomi yang meliputi: tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan

keberhasialan pekerjaan memberikan pengaruh tersendiri pada psychological

well-being, dimana individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan

memilki pekerjaan yang baik akan menunjukkan tingka psychological well-being.

Page 18: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

9

Ryff (1995) juga menyebutkan bahwa status ekonomi berhubungan dengan

dimensi penerimaan diri, tujuan hidup, penguasaan akan lingkungan dan

pertumbuhan pribadi.

d. Dukungan Sosial

Dukungan sosial termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi

psychological well-being seseorang. Dukungan sosial atau jaringan sosial

berkaitan dengan aktivitas sosial yang diikuti oleh individu seperti aktif dalam

pertemuan-pertemuan atau organisasi dan dengan siapa kontak sosial dilakukan

(Ryff, 1989).

e. Religiusitas

Ryff (1989) menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara ketaatan

beragama (religiosity) dengan psychological well-being. Hasil penelitian ini

mengungkapkan bahwa individu dengan religiusitas yang kuat menunjukkan

tingkat psychological well-being yang lebih tinggi dan lebih sedikiti mengalami

pengalaman traumatik.

f. Kepribadian

Ryff dan Keyes (1995), telah melakukan penelitian mengenai hubungan

antara 5 tipe kepribadian ( the big five theory) dengan dimensi-dimensi

psychologycal well-being. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang termasuk

dalam katagori ekstraversion, conscientiousness dan low neouroticism

mempunyai skor tinggi pada dimensi penerimaan diri, individu yang termasuk

dalam katagori agreeableness dan ekstraversion mempunyai skor tinggi pada

dimensi hubungan positif dengan orang lain dan individu yang termasuk katagori

low neuriticism mempunyai skor tinggi pada dimensi autonomy.

Page 19: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

10

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak

Andayani dan Koentjoro (2007) mendefinisikan keterlibatan berarti mengandung

partisipasi aktif dan inisiatif. Seorang ayah dikatakan terlibat dalam pengasuhan jika ayah

memiliki inisiatif untuk menjalin hubungan dengan anak dan memanfaatkan semua

sumber daya yang ada baik fisik, kognisi, dan afeksinya. Allen dan Daly (2007)

mengemukakan bahwa konsep keterlibatan ayah lebih dari sekedar melakukan interaksi

yang positif dengan anak-anak mereka, tetapi juga memperhatikan perkembangan anak-

anak mereka, terlihat dekat dan nyaman, hubungan ayah dan anak yang kaya, dan dapat

memahami dan menerima anak-anak mereka. Pengasuhan dengan ciri-ciri tersebut

melibatkan kemampuan untuk memahami kondisi dan kebutuhan anak, kemampuan

untuk memilih respon yang paling tepat, baik secara emosional, afektif, maupun

instrumental. Monks, Knoers dan Hadiyanto (2006) menyatakan keterlibatan ayah adalah

seberapa baik ayah menjalankan perannya yang terkategorisasikan dalam beberapa cara

pengasuhan meliputi penerapan disiplin dan tanggung jawab, dukungan terhadap sekolah,

pemenuhan waktu dan berdialog bersama, memberikan pujian dan kasih sayang,

mengembangkan potensi atau bakat dan memperhatikan masa depan, pengasuhan ayah

dalam memberikan kasih sayang dan cara mengasuh yang mempunyai pengaruh besar

bagaimana anak melihat dirinya dan lingkungannya. Berdasarkan paparan di atas,

penelitian ini menggunakan definisi keterlibatan ayah dari Monks, Knoers dan Haditono

( 2006) karena definisi tersebut mencakup aspek-aspek keterlibatan ayah yang

dikemukakan oleh Lamb, Pleck, Charnov, & Levine (dalam Allgood, Troy & Camille,

2012) yang akan digunakan sebagai dasar pembuatan alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini.

Page 20: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

11

Definisi keterlibatan ayah memakai definisi dari Monks dkk (2006) menyatakan

keterlibatan ayah adalah seberapa baik ayah menjalankan perannya yang

terkategorisasikan dalam beberapa cara pengasuhan meliputi penerapan disiplin dan

tanggung jawab, dukungan terhadap sekolah, pemenuhan waktu dan berdialog bersama,

memberikan pujian dan kasih sayang, mengembangkan potensi atau bakat dan

memperhatikan masa depan, pengasuhan ayah dalam memberikan kasih sayang dan cara

mengasuh yang mempunyai pengaruh besar bagaimana anak melihat dirinya dan

lingkungannya.

Aspek-Aspek Keterlibatan Ayah

Lamb, Pleck, Charnov, dan Levine (dalam Allgood, Troy & Camille, 2012)

memperkenalkan dimensi keterlibatan ayah terdiri dari:

a. Paternal engagement

Paternal engagement yaitu keterlibatan ayah yang mencakup interaksi langsung

dengan anak yang di dalamnya terdapat kehangatan dalam berinteraksi dengan anak.

b. Paternal accessibility

Paternal accessibility yaitu keberadaan ayah untuk anak dan kemudahan anak

untuk menghubungi ayah.

c. Paternal responsibility

Paternal responsibility yaitu mengetahui kebutuhan-kebutuhan anak dan

memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak.

Aspek-aspek diatas akan digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

Page 21: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

12

Manfaat keterlibatan ayah dalam pengasuhan

Definisi perilaku pengasuhan, secara lebih rinci dijelaskan oleh Lamb (1981)

yaitu ayah dan ibu menimbulkan interaksi yang berbeda sejak kehidupan awal si anak.

Pada masa bayi ayah berinteraksi dalam memberi stimulasi fisik dan mengajak bermain,

sementara ibu pada permainan umum dan utamanya bertanggung jawab untuk merawat.

Dalam situs Keluarga.com (2013), keterlibatan ayah dalam pengasuhan ternyata

memberi dampak positif pada anak yaitu ikatan ayah dan anak akan memberikan warna

tersendiri dalam pembentukan karakter anak. Ayah membantu anak bersifat tegar,

kompetitif, menyukai tantangan dan senang bereksplorasi. Ikatan ayah dan anak juga

mampu meningkatkan kemampuan adaptasi anak, anak menjadi tidak mudah stress atau

frustasi sehingga lebih berani mencoba hal-hal disekelilingnya. Adapula pendapat dari

Sarkadi pada tahun 2008, dari Department of Women's and Children's Health di Uppsala

University, Swedia, yang dilansir dalam sciencedaily (2008) menyebutkan, Kajian

terperinci yang penelitiannya berlangsung selama 20 tahun menunjukkan bahwa secara

keseluruhan, anak-anak menuai manfaat positif jika mereka memiliki keterlibatan aktif

dan teratur dengan seorang sosok ayah. Berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa

anak-anak yang memiliki sosok ayah yang terlibat secara positif cenderung untuk tidak

merokok dan terlibat masalah dengan polisi, mencapai tingkat pendidikan yang lebih baik

dan mengembangkan persahabatan yang baik dengan anak-anak dari kedua jenis kelamin.

Manfaat jangka panjang mencakup wanita yang memiliki hubungan yang lebih baik

dengan pasangan mereka dan rasa kesejahteraan mental dan jasmani yang lebih besar

pada usia 33 tahun jika mereka memiliki hubungan baik dengan ayah mereka ketika

berusia 16 tahun.

Page 22: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

13

Menurut Flouri (dalam Allen & Daly, 2007) keterlibatan ayah dalam kehidupan

anak berkorelasi positif dengan kepuasan hidup anak, kebahagiaan dan rendahnya

pengalaman depresi menurut Formoso (dalam Allen & Daly, 2007). Menurut Veneziano

(dalam Allen & Daly, 2007) Penerimaan ayah secara signifikan mempengaruhi

penyesuaian diri remaja, salah satu faktor yang memainkan peranan penting bagi

pembentukan konsep diri dan harga diri (Culp, Schandle, Robinson & Culp, 2000).

Secara keseluruhan kehangatan yang ditunjukkan oleh ayah akan berpengaruh besar

bagi kesehatan dan kesejahteraan psikologis anak, dan meminimalkan masalah

perilaku yang terjadi pada anak (Rohner &Veneziano,2001).

Hubungan keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan psychological well-being

pada masa dewasa muda

Masa dewasa muda adalah permulaan dari tahap baru dalam kehidupan. Masa ini

merupakan tanda bahwa telah tiba saat bagi individu untuk dapat mengambil bagian

dalam tujuan hidup yang telah dipilih dan menemukan kedudukan dirinya dalam

kehidupan (Turner & Helms, 1995). Dewasa muda adalah jenjang usia di mana tahap

perkembangan seseorang sedang berada pada puncaknya. Peningkatan yang terjadi

dimanifestasikan melalui berbagai macam hal, seperti sosialisasi yang luas, pencapaian

karir, semangat hidup yang tinggi, perencanaan yang jauh ke depan, dan sebagainya.

Berbagai keputusan penting yang mempengaruhi kesehatan, karir, dan hubungan antar

pribadi diambil pada masa dewasa awal (Papalia, Olds & Feldman, 2004). Pencapaian

karir dan kesuksesan dalam pendidikan akan tercapai secara maksimal jika individu

memilki nilai psychological well being yang tinggi (Carnelley, Pietromonaco & Jaffe,

1994).

Page 23: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

14

Menurut Corsini (2002), pengertian psychological well-being adalah suatu

keadaan subyektif yang baik, termasuk kebahagiaan, self esteem, dan kepuasan dalam

hidup. Sedangkan menurut Ryff (1989), kesejahteraan psikologis (psychological well-

being) adalah suatu kondisi seseorang yang bukan hanya bebas dari tekanan atau masalah-

masalah mental saja, tetapi lebih dari itu yaitu kondisi seseorang yang mempunyai

kemampuan menerima diri sendiri maupun kehidupannya di masa lalu (self-acceptance),

pengembangan atau pertumbuhan diri (personal growth), keyakinan bahwa hidupnya

bermakna dan memiliki tujuan (purpose in life), memiliki kualitas hubungan positif

dengan orang lain (positive relationship with others), kapasitas untuk mengatur

kehidupannya dan lingkungannya secara efektif (environmental mastery), dan

kemampuan untuk menentukan tindakan sendiri (autonomy). Umumnya, well-being

berhubungan dengan hubungan personal, interaksi sosial, dan kepuasan hidup (Hoyer &

Roodin, 2003).

Mirowsky dan Ross (1999) berpendapat salah satu faktor yang mempengaruhi

psychological well being seseorang adalah asuhan dari orang tua. Ryff & Keyes (dalam

Ryff & Keyes, 1995) menyebutkan bahwa dukungan sosial dari keluarga terlebih orang

tua dapat meningkatkan psychological well being pada anak. Apa yang penting bagi anak-

anak dalam jangka panjang dan apa yang mempengaruhi perilaku anak pada saat ini

adalah kontribusi dari orang tua mereka (Finley & Schwartz, 2004). Orang tua terdiri dari

ayah dan ibu. Sosok ibu sering dianggap berperan penting dalam pengasuhan. Namun,

sekarang ini sosok ayah juga dinilai sangat penting dalam pengasuhan anak. Hal tersebut

bukan saja karena munculnya gerakan feminisme tetapi karena kesadaran bahwa

keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan dampak positif bagi perkembangan

anak (Dagun, 1990).

Page 24: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

15

Van Wel dkk (2000) melaporkan bahwa kedekatan antara ayah dan anak-anak

mereka berhubungan positif dengan kesejahteraan psikologis anak, baik secara langsung

dari waktu ke waktu. Keterlibatan ayah dengan anak memiliki hubungan yang positif

dengan kepuasan hidup dan rendahnya tingkat depresi pada anak ( Formoso, Gonzales,

Barrera, & Dumka, 2007). Pada dewasa muda keterlibatan ayah memiliki dampak yang

baik pada fungsi psikologisnya (Schwartz & Finley, 2006). Allen dan Daly (2007)

mengemukakan bahwa “keterlibatan ayah” ini lebih dari sekedar melakukan interaksi

yang positif dengan anak-anak mereka, tetapi juga memperhatikan perkembangan anak-

anak mereka, terlihat dari dekat dan nyamannya serta dapat memahami dan menerima

anak-anak mereka. Ayah yang terlibat dalam pengasuhan pada anak-anaknya membuat

anak memiliki problem solving yang tinggi, dapat beradaptasi dengan baik, lebih ceria,

dan membuat anak lebih aktif dalam bermain dengan sebaya (Biller, 1993). Peneliti

berpendapat peran ayah juga cukup penting untuk terlibat dalam pengasuhan anak.

Namun, kesadaran ayah untuk berperan dalam pengasuhan terhadap anak-anak mereka

sangat rendah dibandingkan dengan kesadaran akan pengasuhan pada ibu (Pleck &

Masciadrelli, 2004).

Hasil penelitian yang dilakukan Videon (dalam Amalia, 2005) tentang peran

ayah dalam kehidupan remaja menunjukkan bahwa ayah yang terlibat dalam kehidupan

remaja terutama dalam pendidikan dan pergaulannya akan meningkatkan kemampuan

remaja dalam pendidikan dan keterampilan sosial. Keterlibatan ayah dalam kehidupan

remaja akan mempengaruhi mereka dalam hubungannya dengan teman sebaya dan

prestasi di sekolah, serta membantu remaja dalam mengembangkan pengendalian dan

penyesuaian diri dalam lingkungannya. Keterlibatan ayah sangat mempengaruhi proses

perkembangan remaja dimana ayah yang memberikan perhatian dan dukungan pada

Page 25: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

16

remaja akan memberikan perasaan diterima, diperhatikan, dan memiliki rasa percaya diri

sehingga proses perkembangan remaja tersebut berjalan dengan baik.

Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan positif signifikan antara keterlibatan

ayah dengan pyschological well being pada masa dewasa muda anak perempuannya.

Makin tinggi keterlibatan ayah dalam pengasuhan, maka makin tinggi nilai psychological

well being pada masa dewasa muda anak perempuan.

METODOLOGI PENELITIAN

Variable Penelitian

Variabel X: Keterlibatan ayah

Variabel Y : Psychological well being

Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subyek yang dilibatkan adalah wanita yang masih

menempuh pendidikan strata satu, yang berumur 18-21 tahun (Fulmer, 2005). Subjek

penelitian dilakukan pada mahasiswi psikologi angkatan 2011-2014 dengan kriteria

masih memilki orang tua kandung yang lengkap (dalam artian memilki ayah dan ibu),

serta masih tinggal dengan orangtua sampai saat ini ( dalam artian yang tidak kost di

Salatiga).

Sampel Penelitian dan metode sampling

Subjek yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 2011-2014

yang berkuliah di fakultas Psikologi UKSW, di pilihnya populasi tersebut karena populasi

Page 26: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

17

tersebut dirasa memenuhi kriteria sebagai subjek penelitian. Metode yang digunakan

dalam menyebar kuesioner dengan menggunakan metode snowball, yaitu adalah teknik

penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam

penentuan sampel, pertama-tama dipilih orang-orang yang memenuhi kriteria, lalu orang-

orang tersebut memberikan referensi mengenai orang lain yang juga memiliki kriteria

yang sesuai dengan penelitian.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu korelasi peran keterlibatan ayah dalam

pengasuhan terhadap psychological well-being pada anak perempuan pada masa dewasa

muda.

Pengukuran

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kuesioner. Dalam skala ini subjek diminta untuk merespon sejumlah pertanyaan yang

sesuai dengan keadaan dirinya. Tujuannya adalah untuk menggungkapkan hal-hal yang

sedang diteliti. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bantuan SPSS versi 16.0.

Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala keterlibatan ayah

dan skala psychological well being. Dalam hal ini yang diukur adalah presepsi anak

terhadap keterlibatan ayah mereka dalam pengasuhan.

Page 27: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

18

1. Skala keterlibatan ayah

Aspek-aspek keterlibatan ayah disusun oleh penulis berdasarkan dimensi-

dimensi keterlibatan ayah menurut Lamb, Pleck, Charnov, dan Levine (dalam

Allgood, Troy & Camille, 2012) yang terdiri dari paternal engagement, paternal

accessibility, dan paternal responsibility. Keterlibatan ayah dengan skala Likert

yang terdiri dari empat kategori jawaban yaitu, SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS

(Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Pada item Favorable, jawaban

SS diberikan skor 4, jawaban S diberikan skor 3, jawaban TS diberikan skor 2,

dan jawaban STS diberikan skor 1. Penyekoran pada item-item unfavorable

merupakan kebalikan dari penyekoraan item-item favorable yaitu jawaban STS

diberikan skor 4, jawaban TS diberikan skor 3, jawaban S diberikan skor 2,

jawaban STS diberikan skor 1. Dalam hal ini peneliti menggunakan try out

terpakai. Saat penelitian dilakukan peneliti mendapatkan 70 responden untuk

mengisi angket. Setelah melakukan penelitian didapatkan realiabel sebesar 0,904,

menurut Aswar (2000) jika realibilitas antara 0.8 < α < 0.9 dikatagorikan bagus.

Dari 18 item yang diujikan tidak ada item yang gugur. Nilai r hitung item total

correlation bergerak antara 0,366-0,678.

2. Skala psychological well being

Skala Psychological well-being berdasarkan skala yang disusun oleh Ryff

(1989) yang terdiri kemampuan individu untuk menerima dirinya apa adanya

(self-acceptance). Membutuhkan hubungan hangat dengan orang lain (positive

relation with other). Memiliki kemandirian dalam menghadapi tekanan sosial

(autonomy), mengontrol lingkungan eksternal (environmental mastery), memilki

tujuan dalam hidupnya (purpose in life), serta mampu merealisasikan potensi

Page 28: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

19

dirinya secara continue ( personal growth). Skala psychological well being

memilki 42 dan dengan menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat

kategori jawaban yaitu, SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan

STS (Sangat Tidak Sesuai). Pada item Favorable, jawaban SS diberikan skor 4,

jawaban S diberikan skor 3, jawaban TS diberikan skor 2, dan jawaban STS

diberikan skor 1. Penyekoran pada item-item unfavorable merupakan kebalikan

dari penyekoraan item-item favorable yaitu jawaban STS diberikan skor 4,

jawaban TS diberikan skor 3, jawaban S diberikan skor 2, jawaban STS diberikan

skor 1. Dalam hal ini peneliti memakai try out terpakai. Saat penelitian dilakukan

peneliti mendapatkan 70 responden untuk mengisi angket. Setelah melakukan

penelitian didapatkan realiabel sebesar 0, 856 menurut Aswar (2000) jika

realibilitas antara 0.8 < α < 0.9 dikatagorikan bagus. Dari 42 item yang diujikan

terdapat 10 item yang gugur dan 32 item yang valid. Nilai r hitung item total

correlation bergerak antara 0,215-0,591.

HASIL

Analisis Deskriptif

Analisa deskriptif dilakukan untuk melihat hasil penelitian berdasarkan rata-rata

(mean), standart deviasi, nilai maksimal dan minimal. Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka didapat rata-rata dari masing-masing variabel, sebagai berikut:

a. Keterlibatan ayah

Berdasarkan angket Keterlibatan ayah ada 18 item valid. Berdasarkan hasil

analisa dari angket keterlibatan ayah didapat skor tertinggi adalah 71 dan skor terendah

adalah 26.

Page 29: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

20

Tabel 4.1

Interval keterlibatan ayah

No Interval Katagori Mean F Presentase

1. 18 ≤ x < 27 Sangat rendah 1 1,4 %

2. 27 ≤ x < 36 Rendah 4 5,7 %

3. 36 ≤ x < 54 Sedang 50,79 44 62.9 %

4. 54 ≤ x < 63 Tinggi 16 22,9 %

5. 63 ≤ x ≤ 72 Sangat Tinggi 5 7,1 %

Jumlah 70 100%

SD = 8,363 Min = 26 Max = 71

x: skor keterlibatan ayah

Dari tabel di atas, diketahui bahwa sebanyak 5 mahasiswa beranggapan bahwa

mereka tumbuh dan berkembang tidak merasakan secara langsung keterlibatan ayah

dalam pengasuhan. Lalu ada 44 mahasiswi yang merasa bahwa ayah mereka cukup

berperan dalam pengasuhan. Sedangkan sebanyak 21 mahasiswa menganggap mereka

merasakan keterlibatan ayah dalam pengasuhan selama ini. Keterlibatan ayah pada

mahasiswi fakultas psikologi UKSW memiiki rata-rata 50,79 dan tergolong Sedang.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di atas.

b. Pshycology well-being

Angket Pshycological well-being terdapat 32 item yang valid. Berdasarkan hasil

analisa dari angket Pshcological well-being didapat skor tertinggi adalah 122 dan skor

terendah adalah 78

Page 30: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

21

Tabel 4.2

Interval pshcological well-being

No Interval Katagori Mean F Presentase

1. 32 ≤ x < 51,2 Sangat rendah 0 0%

2. 51,2 ≤ x < 70,4 Rendah 0 0%

3. 70,4 ≤ x < 89,6 Sedang 5 7,1%

4. 89,6 ≤ x <

108,8

Tinggi 98,43 55 78,6%

5. 108,8 ≤ x ≤

128

Sangat Tinggi 10 14,3

Jumlah 70 100%

SD = 7,857 Min = 78 Max = 122

x:skor psychological well-being

Dari tabel di atas, diketahui bahwa 5 mahasiswa beranggapan nilai pshycological

well-being yang dimilkinya dalam katagori sedang. Sedangkan sebanyak 65 mahasiswa

menganggap mereka memiliki pshychological well-being dengan baik. Dalam tabel di

atas nilai pshycological well-being memilki rata-rata sebesar 98,43 dan termasuk kedalam

katagori tinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di atas.

Page 31: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

22

Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji one sample-Kolmogrov

Smirnov. Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai Kolmogrov Smirnov Z

untuk variabel keterlibatan ayah sebesar 0,810 (dengan p>0,05) dan

pshychologica well being sebesar 1,369 (dengan p>0,05). Karena signifikansi

untuk kedua variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

distribusi data pada kedua variabel tersebut dinyatakan normal. Hasil uji

normalitas dan grafik uji normalitas dapat dilihat pada lampiran (Ghozali, 2006).

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk melihat data linear atau tidak. Uji linearitas

dilakukan dengan melihat nilai F 1,4 (dengan p>0,05). Nilai sig 0,162 (p > 0,05),

hal ini berarti uji linearitas terpenuhi. Syarat data linear adalah p > 0,05 (Ghozali,

2006).

Uji Korelasi

Dari hasi uji normalitas dan uji linearitas data, didapat hasil data berdistribusi

normal dan data linear. Diperoleh koofisien korelasi antara keterlibatan ayah dengan

pshycological well-being sebesar 0,221 dengan sig. 0,033 (p < 0,05) yang berarti ada

hubungan positif antara keterlibatan ayah dengan psychological well-being pada anak

perempuan di masa dewasa awal. Pengaruh keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap

pshycological well-being hanya 4,88% dan sisa nya dipengaruhi oleh faktor lain selain

keterlibatan ayah.

Page 32: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

23

PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian korelasi Pearson sebesar 0,221 (p < 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara keterlibatan ayah

dalam pengasuhan dengan pshcyological well-being pada mahasiswi Fakultas psikologi

UKSW. Adapun temuan ini dimungkinkan terjadi, karena pada masa dewasa awal dimana

pertumbuhan pada masa puncaknya. Berbagai keputusan yang penting yang

mempengaruhi karir, dan hubungan antar pribadi diambil pada masa dewasa awal.

Pencapaian karir dan kesuksesan dalam pendidikan akan tercapai secara maksimal jika

memiliki nilai psychological well-being yang tinggi (Carver, Segerstrom, 2010). Salah

satu faktornya adalah dengan adanya dukungan sosial terutama dukungan keluarga,

karena dari kecil sampai masa dewasa awal keluarga lah yang sering berinteraksi dengan

individu, maka keterlibatan dan dukungan dari keluarga akan sangat mempengaruhi

individu terutama dalam kesehatan psikologisnya atau psychological well-being.

Pada hakikatnya, dukungan sosial terutama dari orang tua cukup berpengaruh

pada perilaku anak pada masa depannya, salah satu nya dalah kedekatan antara ayah

dengan anak-anak mereka berhubungan positif dengan psychological well-being anak

(Van wel dkk, 2000). Menurut Videon ( dalam Amalia, 2005) keterlibatan ayah dalam

pengasuhan akan memengaruhi anak-anak mereka dalam hubungan dengan teman sebaya

dan prestasi dalam pendidikannya, dapat membantu pada masa dewasa awal dalam

mengembangkan pengendalian dan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Keterlibatan

ayah cukup memengaruhi dalam proses berkembang anak dimana ayah yang memberikan

perhatian dan dukungan pada anak akan memberikan perasaan diterima, dapat

berhubungan dengan baik pada teman sebaya, memilki kemandirian, dapat menyesuaikan

Page 33: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

24

diri dengan lingkungannya, serta dapat mengetahui apa yang akan ia lakukan untuk masa

depannya, sehingga dapat memiliki psychological well-being yang baik.

Penelitian ini mendukung penlitian yang di lakukan oleh Allgood dkk (2012)

tentang hubungan postif antara keterlibatan ayah dengan psychological well-being pada

anak perempuan. Sumbangan efektif keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap

psychological well-being adalah sebesar 4,88% cukup kecil dan sisanya dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang lainnya. Sejumlah studi menemukan bahwa peran ayah tidak dapat

dibebaskan dari peran parental ibu (Benetti & Roopnarine, 2006). King dan Heard

(1999) menemukan bahwa hubungan ayah-anak dan problem perilaku hanya dapat

diprediksi melalui tingkat kepuasan ibu terhadap kepedulian ayah pada anak. Temuan ini

mengindikasikan bahwa walaupun perkembangan zaman telah mengakibatkan

pergeseran peran ekspresif ibu dan instrumental ayah, tetapi pola parental yang

dipatronkan secara historis tersebut masih cukup kental. Praktek pengasuhan sekarang ini

sudah lebih banyak melibatkan ayah, tetapi tidak berarti peran ibu berkurang secara

dramatis.

Disebutkan diatas bahwa variabel pscyhological well being pada mahasiswi

fakultas psikologi UKSW memilki rata-rata 98,43 dan termasuk kedalam katagori tinggi.

Mungkin disebabkan karena subjek yang diambil oleh peneliti pada masa dewasa muda,

pada masa dewasa muda dimensi pengusaan lingkungan dan dimensi kemandirian

memiliki skor tinggi (Ryff & Keyes, 1995). Sampel yang diambil oleh peneliti berjenis

kelamin perempuan dan sedang menempuh pendidikan strata satu. Ryff (1989)

menyebutkan bahwa wanita cenderung memilki psychological well-being yang lebih

tinggi daripada laki-laki, karena wanita lebih mampu mengekspresikan emosi dengan

bercerita kepada orang lain dan wanita juga memilki kemampuan interpersonal yang lebih

Page 34: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

25

baik daripada laki-laki. Selain itu tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap tingginya

nilai psychologial well being. Individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan

memiliki pekerjaan yang lebih baik akan menunjukkan tingkat psychological well-being

yang tinggi pula (Ryff, 1989). Diatas juga menyebutkan bahwa keterlibatan ayah pada

mahasiswi fakultas Psikologi UKSW memiliki rata-rata 50,79 dan termasuk kedalam

katagori tinggi. Mungkin itu disebabkan karena ayah masa kini lebih sadar dan mau untuk

berbagi peran dengan istri terutama dalam pengasuhan anak. Seperti yang dikutip dari

intisari online (2014) para ayah masa kini semakin menyadari pentingnya berbagi peran

dengan istri, bukan hanya dalam pengasuhan, melainkan juga tugas-tugas rumah tangga.

Mereka tak sungkan menggendong anak, mengganti popok, membacakan dongeng,

sampai mengambil rapor anak di sekolah.

Page 35: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

26

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan

dengan pshcyological well-being pada masa dewasa awal pada mahasiswi fakultas

Psikologi UKSW.

2. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan pada mahasiswi Fakultas Psikologi UKSW

memiliki nilai rata-rata sebesar 50,79 sehingga dapat dikatakan bahwa

keterlibatan ayah dalam pengasuhan pada mahasiswi Fakultas Psikologi UKSW

termasuk dalam kategori tinggi.

3. Variabel pshcyological well-being pada mahasiswi Fakutas Psikologi UKSW

memilki rata-rata sebesar 98,43 yang menunjukan bahwa nilai pshcyological well-

being pada mahasiswi Fakultas Psikologi UKSW dalam katagori tinggi.

4. Sumbangan efektif keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap pshcyological

well-being sebesar 4,88%, sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

SARAN

Dengan hasil penelitian di atas, maka peneliti mengajukan saran bagi beberapa

pihak sebagai berikut :

1. Bagi Ayah

a. Tidak ibu saja yang lebih mengurus anak tapi sebaiknya ayah juga ikut terlibat

dengan pengasuhan.

b. Sebaiknya Ayah ikut memantau setiap kegiatan yang anak lakukan dan lebih

sering berinteraksi dengan anak sehingga hubungan ayah dan anak dapat

terjalin dengan lebih baik.

Page 36: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

27

c. Mengingat sumbangan efektif hanya kecil dari keterlibatan ayah dalam

pengasuhan dengan psychological well-being, sebaiknya hal-hal lain perlu

diperhatikan, mungkin keterlibatan keluarga yang lain ( ibu dan saudara)

dapat meningkatkan psychological well-being pada seorang individu.

2. Bagi Anak perempuan

a. Tidak hanya berinteraksi dengan ibu tapi juga harus lebih mendekatkan diri

pada ayah.

b. Mau untuk lebih sering berinteraksi dengan ayah, mungkin dalam berbagi

pendapat dengan ayah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan

meneliti faktor-faktor lain yang memiliki hubungan yang erat dengan

Pshcyological well-being pada dewasa awal selain dengan keterlibatan ayah

dalam pengasuhan. Faktor-faktor tersebut seperti: Usia, jenis kelamin, status

ekonomi, dukungan sosial, religiusitas dan faktor kepribadian.

Page 37: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

28

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, U. (2011). Hubungan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan resiliensi

dengan kemampuan memecahkan masalah remaja pada keluarga dengan ibu bekerja

sebagai TKW di luar negeri. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Gadjah Mada.

Andayani, B. & Koentjoro. (2007). Psikologi keluarga : peran ayah menuju coparenting.

Sidoarjo: Laros.

Allen, S & Daly, K. (2007). The Effect of Father Involment; and Updated Reasearch

Summary of the Evidence. Canada : University of Guelph.

Allgood, S.M., Troy B. E. B. & Camille, P. (2012). The role father involment in the

perceived psychological well being of young adult daughter. North American

Journal of Psychology., Vol. 14 Issue 1, p95-110.

Azwar. (2000). Reliabilitas dan Validitas (edisi ketiga). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Benetti, S. P. C. & Roopnarine, J.L. (2006). Paternal Involvement with School-aged

Children in Brazilian Families: Association with Childhood Competence. Sex

Roles, 55, 669-678.

Biller, H.B. (1993). Fathers and families: Paternal factors in child development.Westport,

CT: Auborn House.

Bouchard, L., Catherine M., Asgary. & Pelletier, L. (2007) Fathering: A Journal of

Theory, Research, & Practice about Men as Fathers. Winter, Vol. 5 Issue 1, p25-

41.

Bronte-Tinkew, J., Horowitz, A., & Scott, M. E. (2009). Fathering with multiple partners:

Links to children‟s well-being in early childhood. Journal of Marriage and

Family, Volume 71. 608–631.

Carnelley, K. B., Pietromonaco, P. R., & Jaffe, K. (1994) Depression, working models

of others, and relationship functioning. Journal of Personality and Social

Psychology, 66, 127-140, 1994.

Corsini, R. (2002). The dictionary of psychology. New York: Brunner-Routledge.

Culp, R. E., Schadle, S., Robinson, L., & Culp, A. M. (2000). Relationships among

paternal involvement and young children’s perceived self-competence and

behavioral problems. Journal of Child and Family Studies, 9(1), 27-38.

Dagun, S. M. (1990). Psikologi keluarga. Jakarta : PT. Rineka cipta.

Doherty. W. J., Kouneski, E, F & Erikson, M. F. (1998). Responsible Fathering : An

Overview and Conseptual Framework. Journal of Marriage and Te Family, 277-

292.

Page 38: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

29

Finley, G. E., & Schwartz, S. J. (2004). The father involvement and nurturant

fathering scales: Retrospective measures for adolescent and adult children.

Educational and Psychological Measurement,64(1), 143-164.

Formoso, D., Gonzales, N.A., Barrera, M. & Dumka, L.E. (2007). Interparental

relations, maternal employment, and fathering in Mexican American families.

Journal of Marriage and Family, 69,26-39.

Fulmer, R. (2005). Becoming an adult: Leaving home and staying connected. In E. A.

Carter & M. McGoldrick (Eds.), The expanded family life cycle: Individual,

family, and social perspectives (pp. 215-230). Boston: Allyn & Bacon.

Ghozali. I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. (edisi ke 4).

Semarang: Badan Penerbit Unversitas Diponegoro

Hemovich, M., Vanessa, C. & William, D. (2009). Substance Use & Misuse. Vol. 44

Issue 14, p2099-2113. 15p. 5 Charts. DOI: 10.3109/10826080902858375.

Hoyer, W. J. & Roodin, P. A. (2003). Adult, development and aging (5thed.). Boston:

McGraw-Hill.

http://intisari-online.com/read/ayah-masa-kini-semakin-sadar-pentingnya-berbagi-peran-dengan-istri

http://keluarga.com/pengasuhan/anak-perempuan-membutuhkan-ayahnya.

http://www.sciencedaily.com/releases/2008/02/080212095450.htm

King, V . & Heard, H.E. (1999). Nonresident Father Visitation, Parental Conflict, and

Mother ’ s Satisfaction : What’s Best for Child Well Being?. Journal of Marriage

and the Family, 61, 385-396.

King, V . & Sobolewski, J.M. (2006). Nonresident Father’ s Contribution to Adolescent

WellBeing. Journal of Marriage and Family ,68, 537-557.

Lamb, M. E. (1981). The role of the father in child development(2nd ed.). New York:

John Wiley & Sons.

Liu, Y. L. (2008). An examination of three models of the relationships between parental

attachments and adolescents’ social functioning and depressive symptoms.

Journal of Youth and Adolescence, 37(4), 941-952. Available (online): http://link.springer.com/article/10.1007/s10964-006-9147-1#page-2

Mirowsky, M & Ross, L. (1999). Well‐Being Across the Life Course. Dalam A

Handbook for the Study of Mental Health : Social Context, Theories, and

System. (Editor: Horwitz and Scheid). Cambridge: Cambridge University Press.

Monks, F. J., Knoers, A. M. P., & Haditono, S. R. (2006). Psikologi perkembangan

:pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Page 39: Hubungan Antara Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan dengan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9445/2/T1_802011034_Full... · well-being among students of the Faculty of Psychology

30

Morgan, J. V., Wilcoxon, S. A., & Satcher, J. F. (2003). The father-daughter

relationship inventory: A validation study. Family Therapy, 30(2), 77-93.

Osborne, C., & McLanahan, S. (2007). Partnership instability and child well-being.

Journal of Marriage and Family, Volumne 69, (2007): 1065-1083.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2004). Human development, (9thed.),

McGraw-Hill, Boston.

Pleck, J.H., & Hofferth, S.L. (2008). Mother involvement as an influence of father

involvement with early adolescents. Fathering: A Journal of Theory, Research,

& Practice about Men as Fathers, 6(3), 267-286. Available (online): http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3138554/

Pleck, J. H., & Masciadrelli, B. P. (2004). Paternal involvement by U.S. residential

fathers: Levels, sources, and consequences. In M. E. Lamb (Ed.), The role of the

father in child development(4th ed., pp. 222-271). Hoboken, NJ: John Wiley.

Rohner, R. P., & Veneziano, R. A. (2001). The importance of father love: History and

contemporary evidence. Review of General Psychology, 5, 382-405.

Ryff, C. D. (1989): Happiness is everything, oris it? Explorations on the meaning of

psychological wellbeing. Journal of Personality and Social Psychology, 57:1069-

1081.

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. (1995): The structure of psychological wellbeing revisited.

Journal of Personality and Social Psychology, 69(4): 719-727.

Schwartz, S. J., & Finley, G. E. (2006). Father involvement, nurturant fathering, and

young adult psychosocial functioning: Differences among adoptive, adoptive

stepfather, and nonadoptive stepfamilies. Journal of Family Issues, 27, 712-731

Secunda, V. (1992). Women and their fathers: The sexual and romantic impact of the

first man in your life. New York: Bantam Doubleday Dell Publishing Group

Inc.

Turner, J. S. & Helms, D. B. (1995):“Lifespan development”,(5thed.), Fort Worth,

Harcourt Brace College Publishers, TX.

Van Wel, F., Linssen, H., & Abma, R. (2000). The parental bond and the wellbeing of

adolescents and young adulssts. Journal of Youth and Adolescence, 29(3), 307-

318.