HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN...

38
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN STRESS AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG MERANTAU DI SALATIGA OLEH VEDORA KUSUMANDA HERDY PUTRI 802010125 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Progam Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN STRESS

AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG MERANTAU

DI SALATIGA

OLEH

VEDORA KUSUMANDA HERDY PUTRI

802010125

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Progam Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan
Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan
Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai citivas akademika Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), saya yang

betanda tangan di bawah ini :

Nama : Vedora Kusumanda Herdy Putri

Nim : 802010125

Pogram studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW

hal bebas royalty non-eksklusif (non-exclusive royalty freeright) atas karya ilmiah saya

berjudul:

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN STRESS AKADEMIK

PADA MAHASISWA YANG MERANTAU DISALATIGA

Dengan hahak bebas royalty non eksklusif dalam bentuk pangkalan data, merawat dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap nama saya sebagai penulis/penciptanya.

Demikian surat pernyataan ini saya dengan sebenarnya.

Dibuat di : Salatiga

Pada tanggal : 17

September 2015

Yang menyatakan,

Vedora Kusumanda Herdy Putri

Pembimbing Utama

Berta E. A Prasetya., MA

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang betanda tangan dibawah ini :

Nama : Vedora Kusumanda Herdy Putri

Nim : 802010125

Program Studi : Psikologi

Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN STRESS AKADEMIK

PADA MAHASISWA YANG MERANTAU DISALATIGA

Yang dibimbing oleh :

Berta E A Prasetya.,MA

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Didalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau gambar serta symbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya

sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga,17 september 2015

Yang memberi pernyataan

Vedora Kusumanda H.P

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN STRESS AKADEMIK

PADA MAHASISWA YANG MERANTAU DISALATIGA

Oleh

Vedora Kusumanda Herdy Putri

802010125

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Disetujui pada tanggal 29 September 2015

Oleh :

Pembimbing Utama

Berta E.A Prasetya.,MA

Diketahui oleh ,

Kaprogdi

Dr.Chr Hari Soetjiningsih, MS.

disahkan oleh,.

Dekan

Prof.Dr.Sutarto Wijono. MA.

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN STRESS

AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG MERANTAU

DI SALATIGA

Vedora Kusumanda Herdy Putri

Berta E. A. Prasetya

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

i

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara kemandirian dengan

stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. Penelitian ini

dilakukan pada 100 orang mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga dan berkuliah

di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penentuan sampel dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan Skala Kemandirian yang dikembangkan berdasarkan simpulan aspek-

aspek Kemandirian menurut Soetjiningsih (1993) dan Skala Stress Akademik

menurut Lin dan Chen (2009) dikembangkan berdasarkan 7 faktor dalam stress

akademik yaitu teacher stress, result stress, test stress, studying in groups stress,

peer stress, time management stress and self-inflicted stress. Pengujian hipotesis

menggunakan uji korelasi dengan teknik pearson correlation dan diperoleh hasil skor

pearson correlation sebesar -0,041 dengan signifikansi 0,342 atau p > 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan positif signifikan antara

kemandirian dengan stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota

Salatiga.

Kata Kunci : Kemandirian, Stress Akademik, Mahasiswa, Perantauan, Salatiga

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

ii

Abstract

This study aims to determine the relationship between Independence and

academic stress on wardered students in Salatiga City. This study was conducted on

100 students who go abroad in Salatiga and enrolled at the Satya Wacana Christian

University Salatiga. The sampling is done by using purposive sampling technique.

Data collected by using the Scale Independence were developed based conclusions

aspects of Independence by Soetjiningsih (1993) and the Scale Stress Academic

according to Lin and Chen (2009) developed based on seven factors in the stress

academic that teacher stress, the result of stress, stress test, studying in groups

stress, peer stress, time management stress and self-inflicted stress. Hypothesis

testing using correlation with Pearson correlation technique and the results of

Pearson correlation score of -0.041 with a significance of 0.342 or p> 0.05 so that it

can be concluded that there is no significant positive relationship between the

independence of the academic stress on wardered students in Salatiga City.

Keywords: Independence, Academic Stress, Student, Wardered, Salatiga

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perguruan tinggi menjadi tempat bagi individu dalam mengembangkan

kemampuan dan mempersiapkan diri menjadi tenaga-tenaga professional yang akan

mengarahkan mereka menjadi sumber daya manusia yang berkompeten di

bidangnya. Sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah pendidikan tinggi

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau

kesenian (DepDikNas, 2000).

Di Indonesia perbandingan kualitas perguruan tinggi berbeda di setiap

daerahnya.Secara umum data yang tercatat hingga tahun 2015 menunjukan bahwa

sebagian besar perguruan tinggi dengan kualitas terbaik berada di wilayah Indonesia

bagian tengah, terkhususnya di pulau Jawa. Perguruan tinggi tersebut tersebar di

beberapa kota seperti Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya (economiholic.com).

Perbedaan kualitas perguruan tinggi antar daerah di Indonesia tersebut membuat

kebanyakan mahasiswa memilih untuk merantau ke luar daerah untuk menempuh

pendidikan tinggi mereka.

Dengan tujuan mendapatkan pendidikan yang berkualitas para calon

mahasiswa mengusahakan berbagai cara dan sampai pada keputusan akhir

menempuh pendidikan tinggi di luar daerah asal. Berbagai tantangan dan resiko

serta biaya yang tidak murah mereka pertimbangan demi masa depan yang lebih

baik. Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan akademik di perguruan tinggi

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

2

tidak hanya sekedar hadir di kampus dan menghadiri kelas akan tetapi banyak

aktivitas lain pula yang harus mereka lakukan seperti, bersosialisasi, mengerjakan

tugas rumah, dan mencari uang tambahan melalui bekerja (Govaerst & Gregoire,

2004).

Sebagai pendatang para mahasiswa perantauan diharuskan mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dimana mereka berada. Interaksi akan

berjalan baik bila mampu beradaptasi mengurangi gesekan nilai dan kebiasaan yang

berlaku pada masyarakat yang telah lama tinggal di daerah itu, yaitu dengan cara

berinteraksi, cepat bergaul, bersikap sopan santun, ramah, berkomunikasi

memahami dan menghargai nilai dan kebiasaan yang dianut masyarakat setempat.

Tidak hanya berlaku di lingkungan masyrakat, kondisi tersebut juga berlaku di

lingkungan akademik mereka. Proses adaptasi yang mereka lakukan membuat

proses akademik yang mereka jalani menjadi semakin kompleks. Beberapa

fenomena menunjukan beberapa mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses

akademik karena ketidakmampuan beradaptasi dengan situasi tersebut (Sari, 2012).

Kondisi dan situasi yang penuh tuntutan tersebut seringkali menjadi stressor

yang cukup berpengaruh pada performa akademik mereka. Stress yang dialami

individu merupakan reaksi individu terhadap hal-hal yang dirasa sulit dihadapi atau

diluar dari kemampuan mereka. Stress yang dihadapi individu membuat mereka

berpikir untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sebagai bentuk reaksi

atau respon mereka untuk bertahan (Potter & Perry, 2005). Stress merupakan

interaksi antara tuntutan lingkungan dengan keterampilan individu (Spielberger,

1979). Govaerst & Gregoire (2004) menjelaskan bahwa jumlah mahasiswa yang

mengalami stress meningkat setiap semesternya. Stress yang paling umum dialami

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

3

oleh mahasiswa adalah terkait dengan dunia akademik yang dijalani. Selanjutnya

mereka menambahkan bahwa stress akademik merupakan sebuah situasi dimana

individu mengalami tekanan hasil persepsi dan penilaian tentang stressor akademik

yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan di perguruan tinggi.

Hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 28 Juli 2015

terhadap 6 orang mahasiswa perantauan dari luar Pulau Jawa menemukan bahwa

kesulitan utama yang mereka rasakan adalah terkait dengan pola komunikasi dan

relasi sosial. Mereka mengakui bahwa kendala bahasa dan perbedaan budaya

menyulitkan mereka untuk membangun relasi dengan mahasiswa dari daerah lain.

Ditambahkan pula, ketika mereka dihadapkan pada situasi sosial dalam lingkungan

perkuliahan mereka cenderung merasakan ketidaknyamanan akibat dari perbedaan-

perbedaan situasi tersebut.Selain itu, mereka mengalami kesulitan dalam meregulasi

diri saat berada jauh dari keluarga. Kesulitan muncul ketika mereka harus

menyelesaikan segala tugas dan tanggun jawab sendiri.Sebagai contoh beberapa

mahasiswa perantauan yang terbiasa melakukan aktivitas sendiri tidak mengalami

kesulitan ketika berkuliah terpisah dengan orang tua dan keluarga. Namun beberapa

mahasiswa perantauan aktivitasnya ada campur tangan dari keluarga dan orang

sekitar sebelum mereka merantau untuk belajar di luar daerah asal terkadang

mengalami kesulitan dalam mengatur aktivitasnya sendiri karena sudah terbiasa

mendapat bantuan orang lain. Hal tersebut menunjukan kondisi mahasiswa

perantauan sangatlah rentan terhadap berbagai macam tekanan dan kondisi

stressyang berakibat pada performa akademik mereka.

Agolla & Ongori (2009) menjelaskan bahwa stress akademik dipengaruhi

beberapa faktor seperti manajemen waktu, tuntutan akademik, dan lingkungan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

4

akademik. Davidson (2001) menambahkan stress akademik yang dirasakan individu

bersumber dari situasi yang monoton, kebisingan, orang-orang, tugas yang terlalu

banyak, harapan yang mengada-ada,kurangnya konrol, keadaan tidak dihargai,

kurangnya dukungan, kehilangan kesempatan, tuntutan yang saling bertentangan,

dan deadline tugas perkuliahan. Individu yang mampu meregulasi diri dan

mempunyai kemandirian diri yang cukup baik cenderung mampu mengurangi stress

yang dirasakan. Pada dasarnya stress pada individu dapat dikurangi. Salah satunya

dengan meningkatkan kemadirian individu. Elkind (2011) mengemukakan bahwa

individu yang mandiri cenderung resisten terhadap stressor yang muncul.

Situasi transisi mahasiswa perantau yang semula bertempat tinggal dengan

orang tua menghadapkan mahasiswa pada perubahan-perubahan dan tuntutan-

tuntutan baru. Perubahan tersebut adalah lingkungan yang baru dan irama kehidupan

yang baru. Sementara tuntutan yang harus dihadapi mahasiswa perantau adalah

tuntutan dalam bidang kemandirian, tanggung jawab dan penyesuaian diri dengan

lingkungan barunya(Widiastono, 2001). Hasil penelitian yang dilakukan Petrof

(2008) menunjukan bahwa kedekatan dengan lingkungan keluarga dan relasi

mengurangi kecemasan dan perasaan stress yang dialami oleh individu. Hal tersebut

menunjukan bahwa peran lingkungan dan orang lain di sekitar individu

mempengaruhi munculnya perasaan stres yang dirasakan oleh individu tersebut.

Berdasarkan fenomena yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengkaji mengenai hubungan antara kemandirian dengan stress akademik pada

mahasiswa perantauan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

5

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stres Akademik

1. Pengertian Stress Akademik

Stres adalah suatu kondisi dimana transaksi antara individu dan

lingkungannya mengarahkan individu mempersepsikan adanya kesenjangan antara

tuntutan fisik atau psikologi dari suatu situasi tertentu dengan sumber daya biologis,

psikologis dan sosial yang dimiliki individu (Lazarus dkk, dalam Sarafino, 2002).

Lazarus (dalam Ogden, 2000) menyatakan stres melibatkan stresor dan respon

individu terhadap stresor (strain). Lin dan Chen (2009) menambahkan bahwa stress

akademik bersumber dari interaksi antara guru dengan siswa, kecemasan terkait

hasil belajar yang diperoleh, ujian atau tes yang akan dihadapi, proses belajar dalam

kelompok, pengaruh teman sebaya dalam proses akademik, kemampuan dalam

memanajemen waktu, serta persepsi individu terkait kemampuan belajarnya yang

mempengaruhi kinerja akademik yang ditampilkan.

American Accreditation Health Care Commission (2005) mendefinisikan

stress sebagai suatu respon terhadap situasi atau faktor yang menimbulkan

emosinegatif atau perubahan fisik atau kombinasi dari perubahan fisik dan emosi.

Beberapa jenis stres cukup membantu karena menimbulkan motivasi bagiindividu

yang bersangkutan. Akan tetapi, stres yang berlebihan dapat mengganggu

kehidupan, aktivitas dan kesehatan dari individu.

Stress akademik berkaitan dengan segala sesuatu yang mempengaruhi

kehidupan akademik. Stress akademik diartikan sebagai kondisi atau keadaan

individu yang mengalami tekanan sebagai hasil persepsi dan penilaian mahasiswa

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

6

tentang stressor akademik. Lebih lanjut Govaerst & Gregoire (2004) menjelaskan

bahwa stress akademik erat kaitannya dengan kehidupan akademik yang dialami

pelajar tergantung situasi dan keadaan dimana individu mencari ilmu pengetahuan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa stress akademik adalah

kondisi ketegangan yang dialami pelajar karena adanya kesenjangan antara tuntutan

akademik di lingkungan belajar dengan kemampuan mereka dalam memenuhi

tuntutan tersebut, sehingga mengakibatkan perubahan respon dalam diri pelajar baik

secara fisik maupun secara psikologis.

2. Sumber Stress Akademik

Lin dan Chen (2009) menjelaskan bahwa stress akademik berkaitan dengan

beberapa hal antara lain:

1. Teacher stress

Teacher stress berkaitan dengan stressor yang muncul akibat dari interaksi

antara pelajar dengan guru serta kebijakan-kebijakan yang dibuat guru

terkait proses akademik yang berlangsung.

2. Result Stress

Result Stress merupakan kondisi situasi stress yang dirasakan individu

berkaitan dengan tuntutan terhadap hasil belajarnya dan hasil belajar yang

dicapainya.

3. Test Stress

Perasaan cemas terkait tes-tes akademik yang dihadapi individu dalam

proses akademiknya.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

7

4. Studying stress in group

Merupakan kondisi stress yang dirasakan individu berkaitan dengan proses

dalam setting belajar kelompok.

5. Peer stress

Peer stress muncul akibat interaksi antara individu dengan lingkungan

belajar dan individu lainnya. Situasi tersebut menunjukan pengaruh individu

dan kelompok yang mempengaruhi performa akademik si pelajar.

6. Time management

Berkaitan dengan kemampuan individu dalam mengelola dan memanajemen

waktu belajarnya sehingga mampu menunjukan performa akademik yang

maksimal.

7. Self-inflidted stress

Berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuannya dalam

menjalankan proses akademik yang mana persepsinya tersebut akan

mempengaruhi performa akademik yang ditunjukan.

3. Faktor yang mempengaruhi stress akademik

Menurut Davidson dan Coper (dalam Kusuma, 2008) menjabarkan

beberapa faktor yang mempengaruhi stress akademik antara lain:

1. Faktor Internal. Faktor internal yang mempengaruhi stress akademik

bersumber dari diri atau pribadi individu seperti kepribadian, locus of

control, dan efikasi diri.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

8

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi munculnya stress akademik

pada individu seperti faktor lingkungan rumah, lingkungan belajar

dan lingkungan masyarakat).

Selanjutnya Ross dkk (1999) menambahkan mengenai sumber stres yang

dialami oleh siswa dengan menggunakan alat Student Stress Survey (SSS)

mencakup empat kategori sumber stres, yaitu : Masalah interpersonal,

intrapersonal, akademik, lingkungan, frustrasi, konflik, tekanan, perubahan-

perubahan, dan keinginan diri (Self –imposed).

Para peneliti (dalam Elkind, 2001) mengatakan, setidaknya ada lima hal

yang mempengaruhi kondisi stress pada individu antara lain:

1) Kompetensi Sosial (Social Competence)

Individu yang kebal-stres memiliki kompetensi sosial yang baik.

Mereka mudah bersahabat dengan teman sebaya ataupun orang

dewasa, dan mampu membuat orang lain merasa nyaman bersama

mereka.

2) Manajemen Impresi (Impression Management)

Individu yang kebal-stres mampu menampilkan diri mereka

sebagai karakter yang menawan dan menarik. Mereka kelihatan sangat

menyukai orang dewasa, karena merasa mereka dapat belajar banyak

dari orangdewasa. Hal itu mengakibatkan orang dewasa mau menerima

mereka dan menjadi mentor mereka.

3) Kepercayaan Diri (Self Confident)

Individu yang kebal-stres meyakini kemampuan yang mereka

miliki dalam mengatasi situasi stres.Mereka melihat masalah mereka

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

9

sebagai tantangan untuk diselesaikan daripada sebagai bukti

ketidakmampuan mereka.

4) Kemandirian (Independence)

Individu yang kebal-stres adalah individu yang mandiri, dan

tidak tergoyahkan oleh bujuk rayu apapun. Mereka berpikir untuk diri

mereka sendiri dan tidak bisa dihalangi oleh kekuatan atau otoritas

apapun. Mereka mampu menemukan tempat untuk mereka sendiri,

dimana mereka dapat menemukan ketenangan, kerahasiaan dan

kesempatan menciptakan situasi yang mereka butuhkan.

5) Prestasi (Achievement)

Individu yang kebal-stres adalah individu yang produktif.

Mereka mendapatnilai yang bagus, dan memiliki hobi (menulis puisi,

seni ukir, seni lukis,seni pahat, dsb). Sebagian dari talenta dan kekuatan

yang mereka miliki diarahkan untuk tugas yang paling penting, yakni

untuk bertahan hidup (survival).

B. Kemandirian

1. Definisi Kemandirian

Dalam bahasa Inggris kemandirian mempunyai dua istilah penyebuatan yaitu

independence dan autonomy. Steinberg mengatakan autonomy mempunyai arti

berpikir, merasa dan membuat keputusan yang dibuat oleh diri sendiri, bukan

dari kepercayaan orang lain (Russell & Bakken, 2002).

Independence (kemandirian) menurut Otto Rank adalah pembebasan

kehendak dari kekuatan-kekuatan dari dalam diri sendiri maupun dari

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

10

lingkungannya (misalnya dari orangtua) yang selama ini mendominasi,

pemilahan kepribadian antara kehendak dan kontrak-kehendak, dan integrasi

antara kehendak dan kontrak-kehendak menjadi pribadi yang harmonis

(Sarwono, 2007).

Perkembangan autonomy tidak berakhir setelah masa remaja. Sepanjang

masa dewasa, autonomy terus berkembang setiap kali seseorang tertantang untuk

bertindak dengan tingkatan baru dari kemandirian. Autonomy memiliki arti

khusus selama tahun-tahun pra-remaja dan remaja karena menandakan bahwa

remaja adalah orang independen yang unik dan mampu yang tidak terlalu

tergantung pada orangtua dan orang dewasa lainnya (Ruseell & Bakken, 2002).

Dari beberapa pendapat para ahli, Soetjiningsih (1993) menyimpulkan

bahwa kemandirian merupakan perilaku yang ditandai oleh adanya aktivitas

sendiri, kepercayaan diri, inisiatif, dan tanggung jawab. Menurut Wijayanti

(2011), kemandirian di artikan sebagai kepercayaan kepada diri sendiri ataupun

perasaan otonomi pada diri sendiri. Sedangkan, Bhatia (1977) mengemukakan

bahwa independency merupakan perilaku yang aktivitasnya diarahkan oleh diri

sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain, dan bahkan mencoba

memecahkan atau menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa meminta bantuan

kepada orang lain (dalam Soetjiningsih, 1993).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kemandirian merupakan perilaku yang ditandai oleh adanya aktivitas sendiri,

kepercayaan diri, inisiatif, dan tanggung jawab (Soetjiningsih, 1993).

Kemandirian seorang individu dapat dilihat dari sisi berikut ini (Barnadib

dalam Rini, 2004):

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

11

a. Mampu mengambil keputusan

b. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya

c. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya

2. Aspek-Aspek Kemandirian

Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh, Soetjiningsih (1993) membagi

empat aspek tentang kemandirian, yaitu :

a. Aktivitas sendiri

Aspek ini ditunjukkan dari tindakan yang dilakukan atas dorongan diri

sendiri, bukan karena dorongan atau tergantung orang lain. Di samping

itu, mampu mengendalikan tindakan-tindakannya sendiri dan mampu

mengatasi sendiri masalah yang dihadapi.

b. Kepercayaan diri

Aspek ini mencakup rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri,

penerimaan diri, dan memperoleh kepuasan dari usaha yang telah

dilakukan.

c. Inisiatif

Aspek ini mencakup adanya kemampuan untuk bertindak secara orisinil,

kreatif, eksploratif, penuh gagasan, dan mampu mengembangkan sikap

kritis.

d. Tanggung jawab

Aspek ini ditunjukkan dari adanya keinginan untuk maju, adanya usaha

mengejar prestasi dan tujuan secara bersungguh-sungguh, ulet, penuh

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

12

ketekunan, dan berani menanggung resiko atas tindakan-tindakan yang

telah diambil.

Disisi lain Steinberg (Russell & Bakken,2002) menjelaskan tiga tipe

autonomy, sebagai berikut :

a. Emotional Autonomy

Emotional Autonomy berkaitan denganemosi, perasaan pribadi dan

bagaimana kita berhubungan dengan orang-orang di sekitar kita. Selama

awal masa remaja, remaja menjadi lebih terlibat dalam hubungan dengan

teman-teman. Pada masa remaja akhir, remaja lebih mandiri dan tidak

bergantung pada orang tua atau teman sebaya.

b. Behavioral Autonomy

Behavioral autonomy berhubungan dengan perilaku. Hal ini mengacu pada

kemampuan untuk membuat keputusan secara independen dan untuk

menindaklanjuti keputusan tersebut dengan tindakan. Sebagai anak muda,

gaya berpikir mereka juga tumbuh dan berubah. Mereka menyadari ada

banyak cara untuk melihat situasi apa pun, mulai mencari nasihat dari orang

lain dan mampu membandingkan satu pilihan dengan pilihan yang lain.

Mereka belajar bahwa setiap orang memiliki bias mereka sendiri, dan

mereka mulai merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk

mengambil keputusan.

c. Value Autonomy

Value autonomy berarti memiliki sikap independen dan keyakinan tentang

spiritualitas, politik, dan moral. Kemampuan remaja untuk berpikir secara

abstrak membantu mereka melihat perbedaan antara situasi umum dan

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

13

khusus, dan untuk membuat penilaian menggunakan pemikiran tingkat

tinggi. Pengembangan otonomi nilai berarti remaja meluangkan waktu untuk

mempertimbangkan tata nilai pribadinya. Dengan cara ini, remaja mencapai

kesimpulan independen merekasendiri tentang nilai-nilai teori, bukan hanya

menerima nilai-nilai teori dari teman atau nilai-nilai yang ditanam untuk

mengikuti.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan aspek-aspek

kemandirian berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Soetjiningsih

(1993) untuk mengukur kemandirian mahasiswa yang merantau di Salatiga,

yaitu aspek aktivitas sendiri, kepercayaan diri, inisiatif, dan tanggung jawab.

C. Mahasiswa

Menurut PP RI No. 30 Tahun 1990 mahasiswa diartika sebagai peserta didik

yang terdaftar menuntut ilmu di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya Sarwono

menjelaskankan mahasiswa sebagai individu yang secara resmi terdaftar untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia 16-30 tahun

(Dilihatya.com). Penjelasan mengenai mahasiswa rantau dijelaskan oleh Winata

(2014) sebagai mahasiswa yang bukan berasal dari daerah dimana perguruan tinggi

tersebut berada dengan tujuan pembelajaran dan pengembangan

kompetensi.mahasiswa rantau adalah mahasiswa yang bukan berasal dari daerah

tersebut yang tujuan adalah kuliah, dan segera lulus.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

14

D. Hubungan kemandirian dengan stress akademik

Proses akademik yang berlangsung di lembaga pembelajaran menuntut individu

agar mampu meregulasi diri serta resisten terhadap segala macam situasi-situasi

yang menekan sehingga nantinya mereka dapat menikmati proses pembelajaran

tersebut dengan maksimal. Tuntutan dan tekanan di lingkungan akademik sering

kali membuat mahasiswa kurang nyaman dan kurang mampu menikmati setiap

proses di dalamnya. Hal tersebut berimplikasi pada performansi akademik yang di

tunjukan. Tuntutan dan tanggung jawab mahasiswa berkaitan dengan proses

akademiknya bervariasi tidak terbatas pada pengembangan kemampuan akademik

semata namun kemampuan social dan pengembangan diri juga menjadi tanggung

jawab tersendiri bagi mereka. Hasil penelitian yang dilakukan Agolla & Ongori

(2009) menunjukan bahwa hal yang sering menjadi sumber stress bagi mahasiswa

adalah terkait dengan management waktu, tuntutan, dan tekanan di lingkungan

akademik. Selanjutnya mereka menjelaskan bahwa sumber-sumber stress tersebut

mengarah pada aktivitas-aktivitas seperti tugas perkuliahan, ketidakadekuatan peran

akademik, jadwal perkuliahan, sosialisasi antar mahasiswa, serta kecemasan tidak

mendapatkan pekerjaan setelah selesai berkuliah. Seorang individu di katakan

mandiri apabila mampu bertindak sendiri tanpa bantuan orang lain atau sedikit

bantuan dari orang lain (Yusuf, 2001). Individu pada umumnya memerlukan relasi

social dengan orang lain, namun tidak harus selamanya membutuhkan bantuan

dalam semua hal karena hal tersebut dapat berdampak buruk bagi perkembangan

diri dan pengembangan kemampuan individu tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan Widjono (2006) menemukan bahwa stress akan

muncul apabila tuntutan dan tekanan yang didapat oleh individu melebihi kapasitas

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

15

kemampuan penyesuaian dirinya. Hal tersebut dikarenakan ketidakmampuan

individu dalam beradaptasi dengan situasi dan lingkungan dimana ia berada. Hasil

penelitian tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Cristiyanti, dkk

(2010) yang menjelaskan bahwa kemampuan beradaptasi dengan situasi penuh

tuntutan dan tekanan mempengaruhi kondisi stress yang dialami individu.

Stress yang dihadapi individu membuat mereka berpikir untuk menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi sebagai sebagai bentuk reaksi atau respon mereka

untuk bertahan (Potter & Perry, 2005). Govaerst & Gregoire (2004) menjelaskan

bahwa jumlah mahasiswa yang mengalami stress meningkat setiap semesternya.

Stress yang paling umum dialami oleh mahasiswa adalah terkait dengan dunia

akademik yang dijalani. Selanjutnya mereka menambahkan bahwa stress akademik

merupakan sebuah situasi dimana individu mengalami tekanan hasil persepsi dan

penilaian tentang stressor akademik yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan

dan pendidikan di perguruan tinggi.

Kemadirian berkaitan dengan kemampuan individu menyesuaikan diri dengan

segala kondisi dimana ia harus bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang

diambil dan segala aktivitas yang dilakukan. Dengan kemandirian, seseorang dapat

memilih jalan hidupnya untuk berkembang dengan lebih mantap.Diharapkan remaja

memiliki kemandirian.Karena dengan demikian banyak hal positif yang bisa

diperoleh oleh para remaja tersebut, yaitu tumbuhnya rasa percaya diri, tidak

tergantung pada orang lain, tidak mudah dipengaruhi, dan bertambahnya

kemampuan berfikit secara objektif (Mu’tadin, 2002).Menurut Steinberg (2002),

kemandirian didefinisikan sebagai kemampuan individu dalam bertingkah laku,

merasakan sesuatu, dan mengambil keputusan berdasar kehendaknya sendiri.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

16

Mahasiswa yang mandiri dan cenderung dapat menyesuaikan diri lebih resisten

terhadap sumber stress yang ditemuinya. Hasil penelitian yang dilakukan Purwati

(2012) menjelaskan bahwa kebanyakan individu yang mandiri tidak begitu

memikirkan sumber stress apa yang akan ia temui dan cenderung mampu

meregulasi diri dengan baik ketika mengalami stress.

E. Hipotesis

Berdasarkan urian di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut: terdapat

hubungan negatif signifikan antara kemandirian dengan stress akademik pada

mahasiswa perantau di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

17

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti oleh peneliti yaitu:

Variabel Bebas : Kemandirian

Variabel Terikat : Stress Akademik

1. Skala Kemandirian

Dalam penelitian ini pengukuran terhadap Kemandirian dilakukan dengan

menggunakan skala Kemandirian yang tersusun berdasarkan aspek-aspek kemandirian

yang sudah disimpulkan oleh Soetjiningsih (1993), yaitu :

a. Aktivitas sendiri.

b. Kepercayaan diri

c. Inisiatif

2. Skala Stres Akademik

Skala stress akademik yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada skala

stress akademik yang dikembangkan oleh Lin dan Chen (2009). Stress akademik

inventory menurut Lin dan Chen (2009) dikembangkan berdasarkan 7 faktor dalam

stress akademik yaitu teacher stress, result stress, test stress, studying in groups stress,

peer stress, time management stress and self-inflicted stress.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

18

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah semua variabel yang mempunyai masalah yang akan diteliti

(Nursalam, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perantau di

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling dengan beberapa kriteria seperti:

1. Mahasiswa perantau dari luar pulau Jawa

2. Mahasiswa tahun kedua (semester 4-7).

3. Mahasiswa yang tinggal dihunia kos.

4. Jumlah sampel 100 mahasiswa papua.

B. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, yaitu

data yang merepresentasikan realitas yang disimbolkan secara numerik, hal ini

sesuai dengan pernyataan Simamora (dalam Azwar, 2012). Dalam pengumpulkan

data, penulis menggunakan alat ukur skala ukur psikologi.

Skala Kemandirian dan Skala Stress Akademik dalam penelitian ini terdiri dari

dua jenis item pernyataan yaitu favorable dan unfavorable. Pemberian skor dalam

skala ini menggunakan skala Likert yaitu ada empat pilihan jawaban : Sangat Sesuai

(SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Penilaian skala

mempunyai jenjang nilai dari 1 sampai 4. Untuk penilaian item favorable, subjek

akan memperoleh skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS); skor 3 untuk jawaban

Sesuai (S); skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS); skor 1 untuk jawaban Sangat

Tidak Sesuai (STS). Sedangkan pada penilaian item unfavorable, subyek akan

memperoleh skor 4 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS); skor 3 untuk

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

19

jawaban Tidak Sesuai (TS); skor 2 untuk jawaban Sesuai (S); skor 1 untuk jawaban

Sangat Sesuai (SS). Berikut ini adalah tabel skor yang diberikan pada setiap

alternative jawaban.

Tabel 3.1

Skor Alternatif Jawaban Skala Kemandirian dan Stres Akademik

Pilihan Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Nilai yang diperoleh pada setiap item pernyataan akan menggambarkan stress

akademik dan kemandirian yang dialami. Semakin tinggi nilai menunjukkan

semakin tinggi juga stress akdemik dan kemandirian mahasiswa yang merantau di

Salatiga. Sebaliknya, semakin rendah nilainya maka semakin rendah juga stress

akademik dan kemandirian mahasiswa.

Berikut ini adalah blueprint dari skala kemandirian pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Blueprint Skala Kemandirian

Aspek Item

Jumlah Favorable Unfavorable

Aktivitas Sendiri 5 4 9

Kepercayaan Diri 6 5 11

Inisiatif 6 5 11

Tanggung Jawab 7 2 9

Total 24 16 40

Berdasarkan pada perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas Skala

kemandirian yang terdiri dari 40 item, diperoleh item yang gugur sebanyak 16 item,

sisa item yang tidak gugur sebanyak 24 item setelah pengujian sebanyak 2 kali.

Koefisien korelasi item totalnya bergerak antara 0,301-0,597. Sedangkan teknik

pengukuran untuk menguji reliabilitas adalah menggunakan teknik koefisien Alpha

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

20

Cronbach, sehingga dihasilkan koefisien Alpha pada Skala stress akademik sebesar

0,864. Melihat data tersebut maka dapat dikatakan bahwa skala stress akademik

memiliki reliabilitas yang baik (Azwar, 1997). Selanjutnya merupakan blue print

skala stress akademik yang dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

Blueprint Skala Stress Akademik

Aspek Item

Jumlah

Teacher Stress 1,2,3,4,5,6,7,8,9

9

Result Stress 10,11,12,13,14 5

Tests Stress 15,16,17,18,19 5

Studying in groups stress 20,21,22,23 4

Peer stress 24,25,26,27 4

Time management 28,29,30 3

Self-inflicted stress 31,32,33,34 4

Total 34 34

Berdasarkan pada perhitungan uji seleksi item dan reliabilitas Skala stress

akademik yang berjumlah 34 item, diperoleh item yang gugur sebanyak 9 item, sisa

item yang tidak gugur sebanyak 25 item setelah pengujian sebanyak 2 kali

pengujian. Koefisien korelasi item totalnya bergerak antara 0,492-0,728. Sedangkan

teknik pengukuran untuk menguji reliabilitas adalah menggunakan teknik koefisien

Alpha Cronbach, sehingga dihasilkan koefisien Alpha pada Skala stress akademik

sebesar 0,943. Melihat data tersebut maka dapat dikatakan bahwa skala stress

akademik memiliki reliabilitas yang baik (Azwar, 1997).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Deskriptif

Berikut adalah hasil perhitungan nilai rata-rata, minimal, maksimal, standar deviasi

dan interval (menurut Hadi, 2000) dari kemandirian pada mahasiswa yang merantau di

Salatiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

21

Tabel 4.1

Kemandirian

Interval Kategori F % Mean SD

81,6 ≤ x ≤ 96 Sangat Tinggi 26 26%

75,49

8,19028 67,2 ≤ x < 81,6 Tinggi 59 59%

52,8 ≤ x < 67,2 Sedang 15 15%

38,4 ≤ x < 52,8 Rendah 0 0%

24 ≤ x < 38,4 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 100 100%

Maximum = 93

Minimum = 59

Dari tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki

kemandirian yang berada pada kategori tinggi yaitu 59 mahasiswa atau sebesar 59%.

Kemudian juga mahasiswa yang memiliki kemandirian pada kelompok yang sangat

tinggi yaitu 26 mahasiswa atau sebesar 26%. Lalu pada mahasiswa dengan tingkat

kemandirian yang sedang yaitu 15 mahasiswa atau sebesar 15%. Kemudian di tingkat

kemandirian yang rendah pada mahasiswa sebesar 0 mahasiswa atau sebesar 0 %. Dan

yang terakhir dalam kelompok yang sangat rendah pada kemandirian pada mahasiswa

sebanyak 0 mahasiswa atau sebesar 0%. Skor paling rendah adalah 59, skor paling

tinggi adalah 93, dan rata-ratanya sebesar 75,49 dengan standar deviasi 8,19028.

Tabel 4.2

Kategori Stress Akademik

Interval Kategori F % Mean SD

85 ≤ x ≤ 100 Sangat Tinggi 13 13%

54,8600

12,32263 70 ≤ x < 85 Tinggi 58 58%

55 ≤ x < 70 Sedang 29 29%

40 ≤ x < 55 Rendah 0 0%

25 ≤ x < 40 Sangat Rendah 0 0%

Jumlah 100 100%

Maximum = 88

Minimum = 25

Dari tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki

Stress Akademik yang berada pada kategori tinggi yaitu 58 mahasiswa atau sebesar 58%.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

22

Kemudian juga mahasiswa yang memiliki Stress Akademik pada kelompok yang sangat

tinggi yaitu 13 mahasiswa atau sebesar 13%. Lalu pada mahasiswa dengan tingkat

Stress Akademik yang sedang yaitu 29 mahasiswa atau sebesar 29%. Kemudian di

tingkat Stress Akademik yang rendah pada mahasiswa sebesar 0 mahasiswa atau sebesar

0 %. Dan yang terakhir dalam kelompok yang sangat rendah pada Stress Akademik

pada mahasiswa sebanyak 0 mahasiswa atau sebesar 0%. Skor paling rendah adalah 25,

skor paling tinggi adalah 88, dan rata-ratanya sebesar 54,8600dengan standar deviasi

12,32263.

Uji Asumsi

Uji asumsi yang dilakukan terdiri dari uji normalitas dan uji lineaitas. Uji

normalitas dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel Skala 4.3 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kemandirian Stress

N 100 100

Normal Parametersa Mean 75.4900 54.8600

Std. Deviation 8.19028 12.93263

Most Extreme

Differences

Absolute .099 .090

Positive .099 .090

Negative -.040 -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .994 .904

Asymp. Sig. (2-tailed) .276 .387

a. Test distribution is Normal.

Pada Tabel Skala 4.3 pada kelompok Kemandirian diperoleh nilai K-S-Z sebesar

0,994 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,276 (p>0,05). Kelompok

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

23

Stress Akademik nilai K-S-Z sebesar 0,904 dengan probabilitas (p) atau signifikansi

sebesar 0,387. Dengan demikian kedua kelompok berdistribusi normal.

Sedangkan data hasil uji linearitas menunjukan skor Fbeda sebesar 0,707 dengan

signifikansi 0,855 (p> 0,0) sehingga dapat dikatakan variabel kemandirian dan stress

akademik memiliki hubungan yang linear.

Korelasi antara kemandirian dengan stress akademik

Korelasi antara kemandirian dengan stress akademik dapat dilihat pada tabel di beawah

ini:

Tabel Skala 4.4 Uji Korelasi

Correlations

Kemandirian Stress

Kemandirian Pearson

Correlation 1 -.041

Sig. (1-tailed) .342

N 100 100

Stress Pearson

Correlation -.041 1

Sig. (1-tailed) .342

N 100 100

Pada tabel 4.4 di atas dapat di definisikan bahwa korelasi antara kemandirian

dengan stress akademik adalah -0,041 dan tingkat signifikan antara keduanya adalah

0,342 pada populasi 100. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan

signifikan antara kemandirian dengan stress akademik pada mahasiswa perantauan di

Salatiga. Jadi, hipotesis yang mengatakan ada hubungan negatif signifikan antara

kemandirian dengan stress akademik ditolak.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

24

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa data penelitian mengenai Hubungan Antara kemandirian

dengan stress akademik pada mahasiswa perantauan di Kota Salatiga diperoleh skor

korelasi antara Kemandirian dengan Stress Akademik di peroleh hasil perhitungan

koefisien korelasi (r) sebesar -0,041 dengan signifikansi sebesar 0,342 (p > 0,05). Dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara kemandirian dengan

stress akademik pada mahasiswa perantauan di Kota Salatiga.

Tidak adanya korelasi diantara Kemandirian dan Stress Akademik mungkin dapat

dijelaskan sebagai berikut.

Ada kemungkinan sebagian individu yang mandiri cenderung melakukan

aktivitasnya sendiri. Keyakinan individu dalam melakukan aktivitas sendiri terkadang

membawa pengaruh negatif dan memunculkan situasi stress. Hal tersebut dikarenakan

sikap mereka yang merasa mampu untuk menyelesaikan pekerjaan sendiri walaupun hal

tersebut sesungguhnya harus dikerjakan secara berkelompok. Beban kerja yang

berlebihan membuat mereka berada dalam situasi penuh tekanan. Hal tersebut sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan Davidson (2001) yang menemukan bahwa tugas

yang terlalu banyak, tuntutan yang berlebihan, serta deadline tugas dapat menjadi

sumber stress bagi pelajar.

Tidak signifikannya hubungan antara kemandirian dengan stress akademik juga

bisa dipengaruhi faktor lingkungan seperti keadaan lingkungan belajar dan orang-orang

yang berada di sekitar indiviu. Pada penelitian Armacort (dalam Rice, 1993) tentang

stressor pada 1301 pelajar di daerah pinggir kota di Wisconsin. Armacort menemukan

bahwa stres yang dialami oleh pelajar disana adalah karena merasa takut, aktivitas

sekolah, tekanan teman sebaya, dan kecocokan dengan lingkungan sekolah. Sumber

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

25

utama stres di sekolah adalah adanya harapan agar siswa sukses di bidang akademik,

kompetisi antar siswa yang terlihat lebih cerdas. Hal tersebut menunjukan fenomena

munculnya stress yang dialami individu lebih mengarah kepada persepsi individu

terhadap proses akademik yang berlangsung.

Bagi individu yang mendapat dukungan sosial lingkungan dalam proses

penyelesaian tugas kondisi-kondisi menekan tidaklah menjadikan mereka berada pada

situasi stress yang berlebihan dikarenakan beban yang mereka rasakan dapat dibagi

kepada anggota kelompok lain. Scarfi (2014) dalam penelitiannya menemukan bahwa

dukungan sosial yang diberikan lingkungan membantu dalam mengurangi perasaan

cemas, takut, dan stress yang dialami individu.

Melihat data kataegori kemandirian yang dimiliki mahasiswa perantauan di kota

Salatiga terlihat bahwa para mahasiswa perantau umumnya memiliki tingkat

kemandirian yang berada pada kategori sedang, namun hal tersebut tidak menjamin

mereka terhindar dari situasi stress karena stres dapat muncul dari berbagai macam

faktor. Data lain yang bisa dilihat adalah kategori stress akademik mahasiswa

perantauan yang tergolong tinggi pula.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan positif signifikan antara

kemandirian dengan stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga.

Sebagian besar mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga memiliki Kemandirian yang

tinggi namun juga memiliki Stress Akademik yang tinggi tergolong tinggi pula.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

26

Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan pengamatan langsung dilapangan serta

melihat hasil penelitian yang ada, maka berikut ini beberapa saran yang penulis ajukan:

1. Bagi Orang Tua agar tetap memberikan perhatian dan pendampingan

walaupun anaknya sudah merantau dan dirasa cukup mandiri. Hal tersebut

dimaksudkan untuk agar anak merasa diperhatikan dan membantu mereka

mengurangi perasaan stress yang dirasa karena mereka mempunyai tempat

berbagi berkaitan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

2. Bagi Mahasiswa diharapkan dapat mengatur waktu dengan benar dan

membuat jadwal pada aktivitas yang dilakukan terkait proses akademik

sehingga proses akademik dapat dinikmati dan mengurangi perasaan stress

yang dirasakan. Dan diharapkan juga mahasiswa dapat menjalin

hubungan/relasi dengan baik , tidak ada rasa sungkan untuk meminta tolong

sehingga tidak terjadi stress.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

27

DAFTAR PUSTAKA

Agolla, J & Ongori, H. (2009). An Assesment of Academid Stress Among

Undergraduate Student: The Case of University of Bostwana. Educational

Research and Review. Vol. 4 (2) pp. 063-070

Azwar, S. (2012).Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar

American Accreditation HealthCare Comission. (2005). What is stress? [online] :

http://www.healthscout.com/ency/1/002059.html. (14 Juli 2015)

Christiyanti, D., Mustami’ah, D & Sulistiana. (2010). Hubungan antara Penyesuaian

Diri terhadap TuntutanAkademik dengan Kecenderungan Stres pada Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya. INSAN Vol. 12 No. 03,

Desember 2010

Davidson, J. (2001). Manajemen Waktu. Yogyakarta: Andi

DepDikNas.(2003). Undang-undang sistem pendidikan nasional. Jakarta.

Depdiknas. (2000). KepMenDikNas RI No 232/U/2000 tentang Pedoman penyusunan

kurikulum pendidikan tinggi. Jakarta.

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Dilihatya.com. Informasi online. http://dilihatya.com/1951/pengertian-mahasiswa-

menurut-para-ahli. Diakses tanggal 28 Juli 2015

Economiholic.com_media pendidikan dan bisni. Tersedia di :http://www.ekonomi-

holic.com/2015/01/daftar-peringkat-universitas-terbaik.html diakses pada tanggal

28 Juli 2015

Elkind, D. (2001). The Hurried Child : Growing Up Too Fast Too Soon. United States

of America: Da Capo Press

Kusuma, P.P.& Uly G. (2008). Hubungan Antara Penyesuaian Diri Sosial Dengan Stres

Pada Siswa Akselerasi. Jurnal Keberbakatan dan Kreativitas. 02.01. Februari.

20-30

Lin, M. Y., & Chen, F. S. (2009). Academic stress inventory of students at universities

and colleges of technology. World Transactions on Engineering and Technology

Education Vol.7, No.2. Taiwan: WIETE

Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis pada

Remaja.http://www.e-psikologi.com.5/1/05

Ogden, J. (2000). Health Psychology. Buckingham: Open University

Petra. (2001-2002). Gaya belajar.www.petra.ac.id.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

28

Petrof, L. L. (2008). Stress, Adult Attachment, and Academic Success among

Community College Students. Open Access Theses and Dissertations from the

College of Education and Human Sciences. Paper 27.

http://digitalcommons.unl.edu/cehsdiss/27

Potter & Perry. (2005). Fundamental of Nursing: Concept, process & practice. (Asih,

Y. et. All. Penerjemah) Jakarta: EGC

Purwati. (2012). Tingkat Stress Akademik Pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010

Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia. Skripsi. Depok: UI

Rini.(2004). Pola Asuh Orangtua dalam Menumbuhkan Sikap Mandiri pada Anak

balita. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Bandung: UPI

Ross, dkk.(1999). Sources of stress among college students.http://web.ebscohost.com

Russell, S & Bakken, R.J. (2002). Development of autonomy in adolescence.

NebGuide. United State: Institute of Agriculture and Natural University of

Nebraska-Lincoln Extension. Diperoleh dari

www.ianrpubs.unl.edu/epublic/archive/g1449/build/g1449.pdf (diakses pada 29

April 2013, 17.17).

Sarafino, E. P. (2002).Health Psychology Biopsychological Interaction.2nd

ed. New John

Wiley and Sons Inc.

Sarwono, S.W. (2007). Psikologi remaja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Scarfi, F. (2014). Pengaruh Self Efficacy dan Dukungan Sosial Terhadap Tingkat Stress

pada Mahasiswa Tingkat Akhir Universitas Andalas dalam Menyelesaikan

Skripsi. Naskah Publikasi. Padang: Universitas Andalas.

Soetjiningsih, C.H. (1993). Kemandirian remaja suku jawa dan cina ditinjau dari

tahapan perkembangannya dari tingkat pendidikan ibu. Laporan Penelitian.

Salatiga: Pusat Bimbingan dan Konseling UKSW.

Spielberger, (1979). Examination stress and Test Anxiety. New York: Willey & Son

Steinberg, L. (2002). Adolescence.Sixth edition. New York: McGraw-Hill.

Sugiyono.(2005). Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: ALFABETA

Taylor,S.E. (1995). Health Psychology.3rd Edition. New York: Mc Graw Hill

International Yusuf, S. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Wijono, S. (2006). Pengaruh kepribadian type A dan peran terhadap stres kerja manajer

madya. INSAN Media Psikologi 2006, Vol. 8, No. 03, 188-197.

Winata, A. (2014). Adaptasi Sosial Mahasiswa Rantau Dalam Mencapai Prestasi

Akademik (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Angkatan

2008 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu Di Kelurahan

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10008/2/T1_802010125_Full... · stress akademik pada mahasiswa yang merantau di Kota Salatiga. ... Penentuan

29

Kandang Limun Kota Bengkulu). Skripsi. Bengkulu: Fakultas Ilmu Sosial Dan

Ilmu Politik Universitas Bengkulu

Wijayanti, A. (2011). Perbedaan pengaruh gaya mengajar dan kemandirian terhadap

hasil belajar passing bawah bola voli siswa putra kelas VII MtsNegeri Plupuh

Sragen. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

UNS.Diperolehdarihttp://dglib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=23044

(diakses pada 24 April 2013, 16.40).