HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis...

158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN AN BELAJAR PELAJAR SURA FAKULTAS UN NTARA INTELEGENSI DAN KEM R DENGAN PRESTASI BELAJAR M RAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEG AKARTA TAHUN AJARAN 2010/20 SKRIPSI Oleh : SUYANTI K8407012 S KEGURUAN DAN ILMU PENDID NIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 MANDIRIAN MATA GERI 4 011 DIKAN

Transcript of HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN ANT

BELAJAR DENGAN

PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 4

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 4

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

SUYANTI

K8407012

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

ARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN

MATA

PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 4

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA

PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 4

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh :

SUYANTI

K8407012

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Ilmu

Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Suyanti K8407012: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebalas maret, Mei 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hubungan yang signifikan antara intelegensi dan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi, (2) hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar, (3) hubungan yang signifikan antara intelegensi dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mata pelajar soiologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif korelasional. Populasinya adalah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2010/2011, yang terdiri dari 5 kelas dan berjumlah 157 siswa. Sampel yang digunakan adalah 25% dari keseluruhan populasi sebanyak 40 siswa yang diambil menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data untuk variabel intelegensi menggunakan hasil tes intelegensi yang telah dilaksanakan di sekolah. Untuk variabel kemandirian belajar menggunakan teknik angket, sedangkan variabel prestasi belajar menggunakan nilai rapot. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan analisis statistik dengan teknik regresi ganda komputer seri SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih UGM Yogyakarta tahun 2004 versi IBM/IN.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Hubungan antara Intelegensi dan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011berdasarkan perhitungan rx1y = 0,579 dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”, dinyatakan diterima. (2) hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011berdasarkan perhitungan rx2y = 0,347 dan p < 0,05 yaitu 0,026 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”, dinyatakan diterima. (3) hubungan antara intelegensi dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011berdasarkan perhitungan rx1x2y = 0,633 dan p < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dan kemandirian belajar intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”, dinyatakan diterima.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selasai dari suatu kesulitan, kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan

yang lain dan hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap. (Q. S. Al- Nasyaroh: 6-8)

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri. (Q. S. Ar. Ra’d)

Page 7: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Ibu & Bapakku tersayang yang senantiasa

mendukung, membantu, menyebutku dalam setiap

doa, dan selalu mencurahkan kasih sayangnya.

2. Adikku (Dhidhi) dan keluarga besarku di

Banyumas, terima kasih atas cinta kasih dan

dorongan semangatnya selama ini.

3. Sahabatku (Anik) yang selalu menemaniku.

4. Teman-teman kost Nurul Fikri (Vita, Shinta, April,

Arta, Lita, Nadia dan yang lain) yang telah

mengajaraiku berbagai hal yang baru dan memberi

keceriaan dalam hidupku.

5. Sahabat-sahabat Sos-Ant 2007.

6. Almamater.

7. Pembaca yang Budiman.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Sosial

Hubungan Antara Intelegensi dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Sosiologi Siswa SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011 dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan FKIP UNS.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. MH. Sukarno, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Tentrem Widodo, M.Pd selaku pembimbing 1 yang dengan sabar

memberikan banyak masukan, arahan, bimbingan kepada penulis dalam

skripsi ini.

5. Dra. Siti Rochani, M.Pd selaku Pembimbing II yang dengan tulus dan sabar

telah memberikan bimbingan, pengarahan demi lancarnya skripsi penulis.

6. Drs. Noor Muhsin Iskandar, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan saran selama penulis menempuh pendidikan di

Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

7. Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi atas ilmu yang telah

diajarkan.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Siswa kelas XI IPS yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi angket.

9. Sahabat-sahabat di Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi angkatan

2007.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Dengan segala kemampuan yang ada peneliti telah berusaha semaksimal

mungkin menyususn skripsi ini dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari

bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan.

Terima kasih kepada semua pembaca yang telah meluangkan waktu untuk

membaca skripsi ini. Mohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca

guna kesempurnaan skripsi ini.

Surakarta,

Peneliti

Page 10: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

PENGAJUAN ............................................................................................... ii

PERSETUJUAN .......................................................................................... iii

PENGESAHAN ........................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

MOTTO ...................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 9

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 9

1.Tinjauan tentang Prestasi Belajar .................................................. 9

Page 11: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

a. Pengertian Belajar ........................................................................ 9

b. Pengertian Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi ............... 10

c. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Prestasi Belajar ........ 13

2. Tinjauan tentang Intelegensi .......................................................... 17

a. Pengertian Intelegensi ................................................................ 17

b. Faktor-faktor Intelegensi ............................................................ 18

c.Pengukuran Intelegensi ............................................................... 19

d.Teori-teori Intelegensi ................................................................. 21

3. Tinjauan tentang Kemandirian Belajar ........................................... 26

a. Pengertian Kemandirian Belajar ................................................ 26

b. Ciri-Ciri Belajar Mandiri ........................................................... 28

c. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian ............ 29

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................... 31

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 32

D. Perumusan Hipotesis ...................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 35

B. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 36

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 38

D. Rancangan Penelitian ..................................................................... 49

E. Teknik Analisis Data...................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 56

A. Deskripsi Data ................................................................................ 56

B. Pengujian Prasarat Analisis............................................................ 62

C. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 68

Page 12: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................... 78

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 81

A. Simpulan ........................................................................................ 81

B. Implikasi ........................................................................................ 82

C. Saran .............................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 86

LAMPIRAN ................................................................................................. 88

CURRICULUM VITAE ........................................................................... 145

Page 13: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Waktu Penelitian ...................................................................... 35 Tabel 2. Distribusi Frekuansi Data Intelegensi (X1)..................................... 58

Tabel 3. Distribusi Frekuansi Data Kemandirian Belajar (X2)..................... 59

Tabel 4. Distribusi Frekuansi Data Prestasi Mata Pelajaran Sosiologi(Y) ... 60

Tabel 5. Rangkuman variabel Intelegensi.......................................... ... 63

Tabel 6. Rangkuman Variabel Kemandirian Belajar................................... .... 64

Tabel 7. Rangkuman variabel prestasi belajar mata pelajaran sosiologi...... 65

Tabel 8. Rangkuamn uji linieritas X1 dengan Y.......................................... ..... 67

Tabel 9. Rangkuamn uji linieritas X2 dengan Y.......................................... ...... 67

Tabel 10. Matriks interkorelasi analisis regrasi.............................................. 69

Tabel 11. Koefisien Beta Dan Korelasi Parsial .......................................... ....... 70

Tabel 12. Tabel Rangkuman Analisis Regresi - Model Penuh....................... 71

Tabel 13. Coefficienta................................................................................... 72

Tabel 14. Perbandingan bobot Prediktor..................................................... ....... 76

Page 14: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir............................................................. 33

Gambar 2. Grafik Histogram Intelegensi (X1)................................... 59

Gambar 3. Grafik Histogram Kemandirian Belajar............................ 60

Gambar 4. Grafik Histogram Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi 62

Gambar 5. Grafik Uji Normalitas ....................................................... 66

Gambar 6. Garis Regresi Linear X1 dengan Y ................................... 73

Gambar 7. Garis Regresi Linier X2 dengan Y ..................................... 74

Gambar 8. Garis Regresi Linear X1dan X2 dengan Y ........................... 75

Page 15: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Try Out.............. .......................................... 89

Lampiran 2. Surat Pengantar....................................................................... 90

Lampiran 3. Angket Try Out....................................................................... 91

Lampiran 4. Analisis Kesahihan Butir......................................................... 99

Lampiran 5. Uji Reabilitas........................................................................... 103

Lampiran 6. Daftar Hasil Tes Intelegensi.................................................... 106

Lampiran 7. Kisi-kisi Angket Penelitian...................................................... 107

Lampiran 8. Angket Penelitian..................................................................... 108

Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa.................................................................... 114

Lampiran 10. Sebaran Frekuensi dan Histogram.......................................... 115

Lampiran 11. Uji Normalitas........................................................................ 120

Lampiran 12. Uji Linieritas........................................................................... 124

Lampiran 13. Anareg Model Penuh dan Stepwise........................................ 127

Lampiran 14. Regression............................................................................... 130

Lampiran 15. Surat Perijinan Skripsi............................................................. 138

Page 16: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Page 17: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Lampiran 1.

Kisi-Kisi Angket Try Out Kemandirian Belajar

Definisi Operasional Indikator Nomor Item Soal Jumlah

Kemandirian belajar merupakan

perilaku yang ada pada seseorang

untuk melakukan kegiatan belajar

karena inisiatif dari dalam dirinya

berusaha memecahkan masalahnya

sendiri dan meminimalkan bantuan

atau tergantung pada pihak lain,

dengan mengandalkan rasa percaya

diri dan tanggung jawab yang besar

atas diri sendiri untuk belajar.

1. Inisiatif dalam

memecahkan

masalah sendiri

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8

8

2. Tidak tergantung

pada orang lain

9, 10, 11, 12, 13,

14

6

3. Percaya diri 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 23,

24

10

4. Bertanggung jawab 25, 26, 27, 28,

29, 30, 31, 32, 33,

34

10

34

Page 18: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Lampiran 2.

Surakarta, 8 April 2011-05-25

Kepada Yth:

Siswa/siswi SMA Negeri 4 Surakarta

Dengan hormat,

Bersama dengan ini kami beritahukan bahwa dalam rangka menyelesaikan

studi Program Pendidikan Sosiologi-Antropologi memili tugas akhir membuat

skripsi, untuk itu mohon kesedian Saudara siswa/siswi SMA Negeri 4 Surakarta

memberikan respon terhadap angket dengan judul skripsi:

“HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN BELAJA R

DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA

SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011”.

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan lancar, mohon atas kesediaan

Saudara untuk menjawab angket ini. Jawaban yang Saudara berikan tidak akan

mempengaruhi nilai/prestasi belajar Saudara. Karena itulah peneliti

menggarapkan Saudara mengisi dengan sejujur-jujurnya. Hasil angket yang akan

saya terima, peneliti jamin kerahasiannya.

Atas perhatian Saudara dalam mengisi angket ini, peneliti mengucapkan

terima kasih.

Peneliti

Suyanti

K8407012

Page 19: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Lampiran 3.

ANGKET TENTANG KEMANDIRIAN BELAJAR

A. PETUNJUK MENGERJAKAN

1. Tulislah nama dan nomor urut presensi di tempat yang sudah tersedia !

2. Isian angket harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya !

3. Isilah angket dengan cara memberi tanda silang (x) pada salah satu

alternatif jawaban yang sesuai menurut anda !

4. Pada bagian esay, isilah pertanyaan tersebut sesuai dengan keadan

anda !

B. Identitas :

Nama :

No. Induk :

Kelas/ No. Absen :

C. Daftar pertanyaan kemandirian siswa

1. Apakah sebelum kegiatan belajar, anda menyiapkan segala sesuatu

yang anda butuhkan?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

2. Apa saja yang anda persiapkan sebelum belajar?

a. ...............

b. ...............

c. ...............

d. ...............

3. Apakah anda merasa kecewa apabila nilai ulangan yang anda peroleh

dibawah nilai tuntas ?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kandang

d. Tidak Pernah

Page 20: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

4. Seberapakah anda rajin memperbaiki nilai yang anda peroleh agar

mendapatkan nilai yang lebih baik?

a. Sangat rajin

b. Cukup rajin

c. Kurang rajin

d. Sangat kurang rajin

5. Berapa banyak sumber belajar yang anda gunakan untuk membantu

mengerjakan tugas belajar?

a. 4 sumber

b. 3 sumber

c. 2 sumber

d. 1 sumber

6. Sumber dari apa aja yang biasa anda gunakan untuk membantu

menyelesaikan tugas belajar?

a. ...............

b. ...............

c. ...............

d. ...............

7. Apakah anda membuat catatan dalam belajar untuk mempermudah

mengingat materi?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

8. Apakah anda mencatat keterangan yang diberikan oleh guru ?

a. Sangat rajin mencatat

b. Cukup rajin mencatat

c. Cukup malas mencatat

d. Sangat malas mencatat

9. Apakah anda meminta bantuan dari orang lain dalam menyelesaikan

tugas?

Page 21: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

10. Siapa saja yang sering anda mintai bantuan dalam menyelesaikan tugas

anda?

a. ...........

b. ...........

c. ............

d. ............

11. Apakah pada saat pelajaran berlangsung anda bersikap tenang agar

tidak mengganggu teman lain?

a. Sangat tenang

b. Cukup tenang

c. Kurang tenang

d. Sangat kurang tenang

12. Saat pelajaran berlangsung, bagaimanakah sikap anda didalam kelas?

a. Memperhatikan guru saat menerangkan

b. Tenang, walaupun tidak memperhatikan dengan seksama.

c. Membaca buku cerita atau komik/ sibuk sendiri

d. Bercanda dengan teman/gaduh

13. Apakah anda belajar setiap hari tanpa disuruh orang tua?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

14. Bagaimana sikap orang tua anda jika anda tidak belajar ?

a. Di tegur, diberi masukan, dan disuruh belajar kembali

b. Ditegur dan disuruh belajar

c. Ditegur saja

d. Dibiarkan saja

Page 22: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

15. Apakah anda tidak menunda-nunda untuk mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

16. Apakah anda mencoba mengerjakan soal-soal latihan untuk mengatasi

kesulitan belajar?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

17. Apakah anda mengulang-ulang materi pelajaran agar betul-betul

paham?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

18. Benarkah anda akan bertanya kepada guru apabila ada materi yang

belum jelas?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

19. Apakah anda optimis dapat mengerjakan setiap soal ulangan/ tes?

a. Sangat optimis

b. Cukup optimis

c. Kurang optimis

d. Sangat kurang optimis

20. Berapa hasil tes/ ulangan yang biasa anda peroleh?

a. Sangat baik (nilai 10-9)

Page 23: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

b. Baik (nilai 8-7)

c. Cukup baik (nilai 6)

d. Kurang baik (nilai dibawah 5)

21. Apakah anda bersikap percaya diri dalam mengerjakan tugas/dan

tes/ulangan yang diberikan ?

a. Sangat percaya diri

b. Cukup percaya diri

c. Kurang percaya diri

d. Sanga kurang percaya diri

22. Bagaimana sikap anda saat mengerjakan tugas atau ulangan yang

diberikan bapak/ibu guru?

a. Mengerjakan sendiri dengan penuh rasa optimis

b. Mengerjakan sesuai kemampuan, walaupun masih ragu dengan

jawaban

c. Menyotek teman

d. Membuat jiplakan/contekan dalam kertas

23. Apakah anda aktif tampil dimuka kelas/ bertanya jika ada tawaran dari

guru?

a. Sangat aktif

b. Cukup aktif

c. Kurang aktif

d.Sangat kurang aktif

24. Setiap tiga kali pertemuan, berapa kalikah anda aktif tampil dimuka

kelas mengerjakan soal/ bertanya?

a. Lebih dari 3 kali

b. 2 kali

c. 1 kali

d. Tidak sama sekali

25. Apakah anda tepat melaksanakan jadwal belajar yang telah anda

buat?

a. Sangat tepat

Page 24: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

26. Berapa jadwal belajar yang anda buat?

a. 3 kali setiap hari

b. 2 kali setiap hari

c. 1 kali setiap hari

d. Tidak sama sekali

27. Apakah anda memanfaatkan jam pelajaran kosong, untuk mengisinya

dengan hal-hal yang bermanfaat?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

28. Bagaimanakah anda memanfaatkan jam pelajaran kosong?

a. Belajar dikelas

b. Ke perpustakaan

c. Pergi ke kantin

d. Pulang/bolos

29. Apakah anda tepat mengumpulkan tugas yang diberikan bapak/ibu

guru?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

30. Dalam jangka waktu berapa lama anda mengerjakan tugas yang

diberkan bapak/ibu guru?

a. Lansung dikerjakan saat pemberitahuan

b. Sehari sebelum tugas dikumpulkan

c. Mendadak bahkan menyontek dari teman

d. Terlambat

Page 25: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

31. Apakah anda berhati-hati dalam mengerjakan setiap tugas dan ulangan

di sekolah?

a. Sangat hati-hati

b. Cukup hati-hati

c. Kurang hati-hati

d. Sangat kurang hati-hati

32. Apakah anda tepat mengerjakan tugas yang diberikan, walaupun tugas

tersebut tidak perlu dikumpulkan?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

33. Apakah anda menjalankan aturan yang berlaku di sekolah?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

34. Bentuk aturan apa saja yang anda taati disekolah?

a. Tidak membolos, datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat

waktu, memperhatikan guru saat mengajar.

b. Tidak membolos, datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat

waktu.

c. Tidak membolos dan datang tepat waktu.

d. Tidak membolos

Selamat Mengerjakan

Terima Kasih

Page 26: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 3 4 2 3 3 3 3 3 1 2 3 1 2 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2

2 2 4 1 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 1 4 3 1 3 4 3 2 2 1 1

3 3 4 3 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1

4 3 4 1 3 2 2 4 3 3 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 4 2 1 3 4 1

5 4 4 1 3 4 4 3 2 4 3 3 3 1 3 2 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2

6 3 4 3 3 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3

7 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2

8 3 4 3 3 4 4 4 3 3 1 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 2 2 4

9 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3

10 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 4 2 3 2 1 1

11 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 1 2 3 2 3 1 1 1

12 3 4 3 3 3 3 4 3 2 1 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4

13 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3

14 3 4 2 3 4 4 3 3 2 1 3 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2

15 3 4 2 3 2 2 3 1 2 4 2 1 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2

26 27 28 29 30 31 32 33 34

∑�

2 2 2 3 2 2 2 3 2 86

2 2 2 2 3 3 1 2 2 84

1 1 2 2 2 3 2 2 2 75

1 1 2 3 3 2 2 1 2 80

1 1 2 3 3 3 2 3 2 92

3 4 2 4 4 4 2 4 4 119

1 2 2 3 3 3 1 3 2 80

3 3 2 4 4 3 3 4 3 109

2 3 4 4 4 3 3 3 2 109

1 1 2 2 2 3 2 2 1 65

2 1 2 3 3 3 2 3 2 76

3 3 2 3 3 3 2 3 1 96

3 3 2 4 4 3 4 4 4 116

3 2 2 3 3 3 2 3 2 96

1 4 2 3 2 3 2 2 4 81

TABEL DATA BUTIR “KEMANDIRIAN BELAJAR”

Page 27: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Lampiran 4.

ANALISIS KESAHIHAN BUTIR (VALIDITY) KEMANDIRIAN BELAJAR

JMLHTOT

P1 Pearson Correlation .519*

Sig. (2-tailed) .047

N 15

P2 Pearson Correlation .168

Sig. (2-tailed) .549

N 15

P3 Pearson Correlation .541*

Sig. (2-tailed) .037

N 15

P4 Pearson Correlation .462

Sig. (2-tailed) .083

N 15

P5 Pearson Correlation .827**

Sig. (2-tailed) .000

N 15

P6 Pearson Correlation .827**

Sig. (2-tailed) .000

N 15

P7 Pearson Correlation .552*

Sig. (2-tailed) .033

N 15

P8 Pearson Correlation .718**

Sig. (2-tailed) .003

N 15

P9 Pearson Correlation .465

Sig. (2-tailed) .081

Page 28: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

N 15

P10 Pearson Correlation -.441

Sig. (2-tailed) .100

N 15

P11 Pearson Correlation .681**

Sig. (2-tailed) .005

N 15

P12 Pearson Correlation .538*

Sig. (2-tailed) .039

N 15

P13 Pearson Correlation .647**

Sig. (2-tailed) .009

N 15

P14 Pearson Correlation .857**

Sig. (2-tailed) .000

N 15

P15 Pearson Correlation .609*

Sig. (2-tailed) .016

N 15

P16 Pearson Correlation .567*

Sig. (2-tailed) .027

N 15

P17 Pearson Correlation .550*

Sig. (2-tailed) .034

N 15

P18 Pearson Correlation .578*

Sig. (2-tailed) .024

N 15

P19 Pearson Correlation .693**

Sig. (2-tailed) .004

N 15

P20 Pearson Correlation .217

Page 29: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Sig. (2-tailed) .437

N 15

P21 Pearson Correlation .940**

Sig. (2-tailed) .000

N 15

P22 Pearson Correlation .449

Sig. (2-tailed) .093

N 15

P23 Pearson Correlation .566*

Sig. (2-tailed) .028

N 15

P24 Pearson Correlation .654**

Sig. (2-tailed) .008

N 15

P25 Pearson Correlation .798**

Sig. (2-tailed) .000

N 15

P26 Pearson Correlation .767**

Sig. (2-tailed) .001

N 15

P27 Pearson Correlation .689**

Sig. (2-tailed) .005

N 15

P28 Pearson Correlation .308

Sig. (2-tailed) .264

N 15

P29 Pearson Correlation .864**

Sig. (2-tailed) .000

N 15

P30 Pearson Correlation .851**

Sig. (2-tailed) .000

N 15

Page 30: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

P31 Pearson Correlation .423

Sig. (2-tailed) .116

N 15

P32 Pearson Correlation .617*

Sig. (2-tailed) .014

N 15

P33 Pearson Correlation .776**

Sig. (2-tailed) .001

N 15

P34 Pearson Correlation .566*

Sig. (2-tailed) .028

N 15

JMLHTOT Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 31: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Lampiran 5.

Uji Reabilitas Kemandirian Belajar

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 15 100.0

Excludeda 0 .0

Total 15 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.757 27

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

1. 134.1333 927.838 .514 .753

Page 32: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

2. 134.8667 921.267 .530 .751

3. 134.1333 902.552 .818 .746

4. 134.1333 902.552 .818 .746

5. 133.7333 926.495 .530 .753

6. 134.4000 905.686 .744 .747

7. 134.2000 925.314 .675 .752

8. 134.2667 914.210 .514 .750

9. 134.7333 908.495 .635 .748

10. 134.2000 887.457 .866 .741

11. 134.7333 915.495 .560 .750

12. 134.2000 917.314 .516 .750

13. 134.2000 925.743 .530 .753

14. 134.6000 915.400 .608 .750

15. 134.0667 910.924 .689 .748

16. 134.2000 899.743 .926 .745

17. 134.5333 919.695 .589 .751

18. 134.9333 902.067 .643 .746

19. 134.9333 895.924 .784 .744

20. 135.1333 904.267 .785 .746

21. 134.8667 902.981 .655 .746

22. 134.0000 910.000 .855 .748

23. 134.0667 908.781 .821 .747

Page 33: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

24. 134.9333 918.495 .616 .750

25. 134.2667 906.495 .762 .747

26. 134.7333 913.924 .541 .749

total 68.5333 236.695 1.000 .954

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

1.3707E2 946.781 30.76981 27

Page 34: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Lampiran 6.

Daftar Hasil Tes Intelegensi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta NO. NAMA KELAS INTELEGE

NSI 1. RATIH NURSETA XI- IPS 4 114 2. REZA BETA YIDHISTIRA XI-IPS 5 106 3. RONY GUNAWAN SUMANTRI XI-IPS 5 110 4. MUBYAR CANDRIKA MA’ RIFAT XI-IPS 5 121 5. ERIC BAGUS EKO PUTRANTO XI-IPS 3 118 6. SARAS WATI PUTRI XI- IPS 4 120 7. NNN NUR FEGA TRI OCTANUDIN XI- IPS 4 116 8. JOEL TIDAR GULTOM XI-IPS 5 112 9. RESI AJI MADA XI-IPS 3 112 10. PANDU WIRAWAN GILAR SANTOSO XI-IPS 3 111 11. ARVIADO SURYANUGRAHA XI- IPS 4 119 12. MIKE INDAH NATASHA XI-IPS 2 106 13. DEWANTA WIDYASWARA XI-IPS 2 118 14. RINI SAPUTRI XI-IPS 2 109 15. REA AISHA CHAMPA XI- IPS 4 111 16. ANINDYA MEITHASARI XI-IPS 1 111 17. INNA RATNA RAMADANI XI-IPS 5 123 18. GHUFRON ALI WICAKSONO XI-IPS 2 123 19. AHIMSA ADI WIBOWO XI-IPS 1 106 20. UTARI NINDYANINGRUM XI-IPS 3 119 21. NISAUL ‘AZMI HAJAR XI-IPS 1 103 22. MELINDA RATNA PUTRI XI-IPS 5 120 23. RISA YUANITA HELANA XI-IPS 2 117 24. SURI PADAMSIH XI-IPS 1 114 25. VIDA KARTIKA RATNAWATI XI-IPS 5 115 26. NURANDA INDRA JAYA XI-IPS 1 103 27. LARAS AYU W XI-IPS 3 118 28. MUH. LINGGAR BALYA UMAR XI-IPS 1 119 29. ALDILA WINZARIZKI RAHMAWATI XI-IPS 1 128 30. FAJAR DWI PRABOWO XI-IPS 2 120 31. ADIMAS CATUR KRISTANTO XI-IPS 1 97 32. SENTIKA OCTA LARASATI XI-IPS 3 111 33. MUSTIKA OKTAVIANI XI- IPS 4 128 34. LEANDRO CAHYA BAGASKARA XI-IPS 2 118 35. ELZA AYU NASTIKA XI-IPS 1 109 36. NOVIA ILAIHA SABILA XI-IPS 1 116 37. AJENG RUNI ANESATI XI-IPS 1 114 38. ANITA INDRASARI XI-IPS 3 118 39. VANYA RHAZUARDI XI-IPS 1 91 40. KASIH RETNANINGTYAS XI-IPS 5 107

Page 35: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Lampiran 7.

Kisi-kisi Angket Kemandirian Belajar

Definisi Operasional Indikator Nomor Item Soal Jumlah

Kemandirian belajar merupakan

perilaku yang ada pada seseorang

untuk melakukan kegiatan belajar

karena inisiatif dari dalam dirinya

berusaha memecahkan

masalahnya sendiri dan

meminimalkan bantuan atau

tergantung pada pihak lain,

dengan mengandalkan rasa

percaya diri dan tanggung jawab

yang besar atas diri sendiri untuk

belajar.

1. Inisiatif dalam

memecahkan

masalahnya sendiri

1, 2, 3, 4, 5, 6

6

2. Tidak tergantung

pada orang lain

7, 8, 9, 10,

4

3. Percaya diri 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18

8

4. Bertanggung jawab 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26

8

26

Page 36: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Lampiran 8.

ANGKET PENELITIAN TENTANG KEMANDIRIAN BELAJAR

D. PETUNJUK MENGERJAKAN

5. Tulislah nama dan nomor urut presensi di tempat yang sudah tersedia !

6. Isian angket harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya !

7. Isilah angket dengan cara memberi tanda silang (x) pada salah satu

alternatif jawaban yang sesuai menurut anda !

8. Pada bagian esay, isilah pertanyaan tersebut sesuai dengan keadan

anda !

E. Identitas :

Nama :

No. Induk :

Kelas/ No. Absen :

F. Daftar pertanyaan kemandirian siswa

5. Apakah sebelum kegiatan belajar, anda menyiapkan segala sesuatu

yang anda butuhkan?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

6. Apakah anda merasa kecewa apabila nilai ulangan yang anda peroleh

dibawah nilai tuntas ?

e. Selalu

f. Sering

g. Kadang-kandang

h. Tidak Pernah

7. Berapa banyak sumber belajar yang anda gunakan untuk membantu

mengerjakan tugas belajar?

a. 4 sumber

b. 3 sumber

c. 2 sumber

Page 37: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

d. 1 sumber

8. Sumber dari apa aja yang biasa anda gunakan untuk membantu

menyelesaikan tugas belajar?

d. ...............

e. ...............

f. ...............

d. ...............

9. Apakah anda membuat catatan dalam belajar untuk mempermudah

mengingat materi?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

10. Apakah anda mencatat keterangan yang diberikan oleh guru ?

e. Sangat rajin mencatat

f. Cukup rajin mencatat

g. Cukup malas mencatat

h. Sangat malas mencatat

11. Apakah pada saat pelajaran berlangsung anda bersikap tenang agar

tidak mengganggu teman lain?

a. Sangat tenang

b. Cukup tenang

c. Kurang tenang

d. Sangat kurang tenang

12. Saat pelajaran berlangsung, bagaimanakah sikap anda didalam kelas?

e. Memperhatikan guru saat menerangkan

f. Tenang, walaupun tidak memperhatikan dengan seksama.

g. Membaca buku cerita atau komik/ sibuk sendiri

h. Bercanda dengan teman/gaduh

13. Apakah anda belajar setiap hari tanpa disuruh orang tua?

e. Sangat tepat

Page 38: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

f. Cukup tepat

g. Kurang tepat

h. Sangat kurang tepat

14. Bagaimana sikap orang tua anda jika anda tidak belajar ?

e. Di tegur, diberi masukan, dan disuruh belajar kembali

f. Ditegur dan disuruh belajar

g. Ditegur saja

h. Dibiarkan saja

15. Apakah anda tidak menunda-nunda untuk mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

16. Apakah anda mencoba mengerjakan soal-soal latihan untuk mengatasi

kesulitan belajar?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

17. Apakah anda mengulang-ulang materi pelajaran agar betul-betul

paham?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

18. Benarkah anda akan bertanya kepada guru apabila ada materi yang

belum jelas?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

Page 39: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

d. Sangat kurang tepat

19. Apakah anda optimis dapat mengerjakan setiap soal ulangan/ tes?

e. Sangat optimis

f. Cukup optimis

g. Kurang optimis

h. Sangat kurang optimis

20. Apakah anda bersikap percaya diri dalam mengerjakan tugas/dan

tes/ulangan yang diberikan ?

a. Sangat percaya diri

b. Cukup percaya diri

c. Kurang percaya diri

d. Sanga kurang percaya diri

21. Apakah anda aktif tampil dimuka kelas/ bertanya jika ada tawaran dari

guru?

a. Sangat aktif

b. Cukup aktif

c. Kurang aktif

d.Sangat kurang aktif

22. Setiap tiga kali pertemuan, berapa kalikah anda aktif tampil dimuka

kelas mengerjakan soal/ bertanya?

e. Lebih dari 3 kali

f. 2 kali

g. 1 kali

h. Tidak sama sekali

23. Apakah anda tepat melaksanakan jadwal belajar yang telah anda

buat?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

24. Berapa jadwal belajar yang anda buat?

Page 40: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

e. 3 kali setiap hari

f. 2 kali setiap hari

g. 1 kali setiap hari

h. Tidak sama sekali

25. Apakah anda memanfaatkan jam pelajaran kosong, untuk mengisinya

dengan hal-hal yang bermanfaat?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

26. Apakah anda tepat mengumpulkan tugas yang diberikan bapak/ibu

guru?

a. Sangat tepat

b. Cukup tepat

c. Kurang tepat

d. Sangat kurang tepat

27. Dalam jangka waktu berapa lama anda mengerjakan tugas yang

diberkan bapak/ibu guru?

e. Lansung dikerjakan saat pemberitahuan

f. Sehari sebelum tugas dikumpulkan

g. Mendadak bahkan menyontek dari teman

h. Terlambat

28. Apakah anda tepat mengerjakan tugas yang diberikan, walaupun tugas

tersebut tidak perlu dikumpulkan?

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

29. Apakah anda menjalankan aturan yang berlaku di sekolah?

e. Selalu

f. Sering

Page 41: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

g. Kadang-kadang

h. Tidak pernah

30. Bentuk aturan apa saja yang anda taati disekolah?

a. Tidak membolos, datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat

waktu, memperhatikan guru saat mengajar.

b. Tidak membolos, datang tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat

waktu.

c. Tidak membolos dan datang tepat waktu.

d. Tidak membolos

Selamat Mengerjakan

Terima Kasih

Page 42: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Lampiran 9. Daftar Nilai Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta

NO. NAMA KELAS NILAI 1. RATIH NURSETA XI- IPS 4 81 2. REZA BETA YIDHISTIRA XI-IPS 5 81 3. RONY GUNAWAN SUMANTRI XI-IPS 5 87 4. MUBYAR CANDRIKA MA’ RIFAT XI-IPS 5 82 5. ERIC BAGUS EKO PUTRANTO XI-IPS 3 79 6. SARAS WATI PUTRI XI- IPS 4 82 7. NNN NUR FEGA TRI OCTANUDIN XI- IPS 4 75 8. JOEL TIDAR GULTOM XI-IPS 5 75 9. RESI AJI MADA XI-IPS 3 75 10. PANDU WIRAWAN GILAR SANTOSO XI-IPS 3 75 11. ARVIADO SURYANUGRAHA XI- IPS 4 80 12. MIKE INDAH NATASHA XI-IPS 2 75 13. DEWANTA WIDYASWARA XI-IPS 2 78 14. RINI SAPUTRI XI-IPS 2 77 15. REA AISHA CHAMPA XI- IPS 4 78 16. ANINDYA MEITHASARI XI-IPS 1 80 17. INNA RATNA RAMADANI XI-IPS 5 86 18. GHUFRON ALI WICAKSONO XI-IPS 2 83 19. AHIMSA ADI WIBOWO XI-IPS 1 80 20. UTARI NINDYANINGRUM XI-IPS 3 81 21. NISAUL ‘AZMI HAJAR XI-IPS 1 77 22. MELINDA RATNA PUTRI XI-IPS 5 84 23. RISA YUANITA HELANA XI-IPS 2 80 24. SURI PADAMSIH XI-IPS 1 78 25. VIDA KARTIKA RATNAWATI XI-IPS 5 79 26. NURANDA INDRA JAYA XI-IPS 1 78 27. LARAS AYU W XI-IPS 3 80 28. MUH. LINGGAR BALYA UMAR XI-IPS 1 79 29. ALDILA WINZARIZKI RAHMAWATI XI-IPS 1 89 30. FAJAR DWI PRABOWO XI-IPS 2 82 31. ADIMAS CATUR KRISTANTO XI-IPS 1 75 32. SENTIKA OCTA LARASATI XI-IPS 3 83 33. MUSTIKA OKTAVIANI XI- IPS 4 81 34. LEANDRO CAHYA BAGASKARA XI-IPS 2 84 35. ELZA AYU NASTIKA XI-IPS 1 77 36. NOVIA ILAIHA SABILA XI-IPS 1 78 37. AJENG RUNI ANESATI XI-IPS 1 81 38. ANITA INDRASARI XI-IPS 3 78 39. VANYA RHAZUARDI XI-IPS 1 75 40. KASIH RETNANINGTYAS XI-IPS 5 78

Page 43: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Page 44: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Page 45: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Page 46: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Page 47: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Page 48: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Page 49: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Page 50: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Page 51: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Page 52: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Page 53: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Page 54: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Page 55: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Page 56: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Page 57: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Page 58: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Page 59: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Page 60: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Page 61: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Page 62: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Page 63: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Page 64: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Page 65: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Page 66: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Page 67: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Page 68: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Page 69: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Page 70: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Page 71: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Page 72: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Page 73: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

CURRICULUM VITAE

Nama : Suyanti

Tempat / Tanggal Lahir : Banyumas/ 11 Januari 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Usia : 22 tahun

Jumlah Saudara : 1 (satu)

Alamat : Sokawera RT 1/4, Patikraja, Banyumas

No. HP : 085647676066

Nama Orang Tua: : 1. Ayah : Yasamiarto

2. Ibu : Nurwati

Riwayat Pendidikan:

1. TK : Lulus Tahun 1995 di TK Aisiyah Bustanul Athfal

Sokawera,Patikraja

2. SD : Lulus Tahun 2001 di SD Negeri 2 Sokawera,

Patikraja

3. SMP : Lulus tahun 2004 di SMP Negeri 1 Banyumas

4. SMA : Lulus tahun 2007 di SMA Negeri Banyumas

5. Perguruan Tinggi : Masuk tahun 2007 di Prodi Pendidikan Sosiologi

Antropologi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada hakekatnya, pendidikan nasional mengarah pada pembangunan

manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya

tercermin dalam pembangunan manusia yang berkualitas yang dapat memberikan

sumbangan terhadap terlaksananya program-program pembangunan yang telah

direncanakan. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk menciptakan

manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Dengan pendidikan

diharapkan dapat membentuk manusia Indonesia yang mampu menghadapi

tantangan diberbagai bidang kehidupan serta dapat menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi sehingga manusia Indonesia dapat bersaing di era globalisasi

sekarang ini.

Bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian, penanganan, dan

prioritas secara intensif baik dari pemerintah, keluarga, dan pengelola pendidikan

pada khususnya. Pendidikan sangat berperan penting dalam upaya peningkatan

kualitas sumber daya manusia. Tinggi rendahnya kualitas SDM antara lain hasil

kerja atau kinerja yang baik secara perorangan atau kelompok ditandai dengan

adanya unsur kreativitas dan produktivitas yang direalisasikan dalam peningkatan

kualitas. SDM dinyatakan berhasil apabila SDM mampu menampilkan hasil kerja

produktif secara rasional dan memiliki pengetahuan dan keterampilan serta

kemampuan yang umumnya dapat diperoleh melalui pendidikan..

Keberhasilan belajar siswa pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa

faktor, secara umum terdapat dua macam faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa

dan faktor dari luar diri siswa. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang

berasal dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan

dicapai. Berbagai pengalaman belajar mengajar, menunjukan bahwa terdapat

kenyataan tidak semua siswa memperoleh prestasi belajar yang optimal dalam

suatu mata pelajaran.

Dalam hal ini dapat dicontohkan pada mata pelajaran sosiologi, ada siswa

yang mendapatkan nilai yang baik, kurang baik bahkan ada pula yang mendapat

Page 75: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

nilai tidak baik (tidak optimal). Sebagaimana disebutkan di atas salah satu faktor

yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah intelegensi. Intelegensi

siswa adalah kemampuan belajar yang sering dikaitkan dengan berhasil tidaknya

siswa belajar di sekolah. Dengan kata lain, intelegensi dianggap sebagai faktor

yang menetukan berhasil tidak siswa belajar di sekolah.

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Surakarta merupakan salah satu SMA

yang difavoritkan oleh masyarakat Surakarta. Dari tahun ke tahun, SMA ini

menunjukkan peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan semakin

menunjukkan prestasi yang kian membanggakan baik dalam hal akademik

maupun non akademik (organisasi). Siswa yang masuk ke SMA Negeri 4

Surakarta memiliki nilai rata-rata tinggi, dengan nilai yang tinggi dapat

menggambarkan bahwa mereka memiliki tingkat intelegensi cukup tinggi yang

nantinya akan berhubungan terhadap prestasi belajar di sekolah.

Intelegensi adalah salah satu aspek mental yang memiliki fungsi penting

di dalam aktivitas kehidupannya. Hampir pada setiap aktivitasnya manusia

memerlukan kecerdasan, baik dalam menghadapi setiap masalah atau

menghadapai tantangan-tantangam kehidupan, maka akan nampak terasa betapa

pentingnya peranan intelegensi. Peranan intelegansi dalam menunjang suatu usaha

individu besar sekali, sebab intelegansi pada dasarnya adalah kecakapan individu

untuk menyusun diri dengan tuntutun lingkungan.

Intelegensi yang tinggi merupakan salah satu faktor yang akan

memberikan sumbangan bagi individu dalam mencapai kesuksesan hidup.

Intelegensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling

berkaitan. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Muhibbin Syah (2003 : 148) “

Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat

menentukan tingkat belajar siswa”. Di mana biasanya individu yang memiliki

intelegensi yang tinggi dia akan memiliki prestasi yang membanggakan di

kelasnya, dan dengan prestasi yang dimilikinya ia akan lebih mudah meraih

keberhasilan.

Siswa sebagai subyek dalam proses belajar mengajar ternyata memiliki

keunikan yang berbeda-beda antara siswa satu dengan siswa lainnya, seperti yang

Page 76: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

diungkapkan oleh BUSTALIN, ada siswa yang cepat dalam belajar karena

kecerdasannya sehingga dia dapat menyelesaikan kegiatan belajar mengajar lebih

cepat dari yang diperkirakan, ada siswa yang lambat dalam belajar dimana siswa

golongan ini sering ketinggalan pelajaran dan memerlukan waktu lebih lama dari

waktu yang diperkirakan untuk siswa normal, ada siswa yang kreatif yang

menunjukkan kreatifitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu dan selalu ingin

memecahkan persoalan-persoalan, dan ada pula siswa yang gagal dalam belajar

sehingga tidak selesai dalam studinya di sekolah. Untuk mengatasinya guru

memberikan pengajaran remidial, hal ini menunjukan bahwa untuk meraih

prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient

(IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan

memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi

belajar yang optimal. (http://www.geocities.ws/guruvalah/penelitian 5.html).

Tetapi intelegensi bukan satu-satunya faktor yang mutlak untuk mencapai

keberhasilan seseorang,karena masih ada faktor-faktor lain yang ikut mendukung

misalnya, semangat, motivasi , kemandirian belajar dan faktor lainnya.

Kemandirian belajar merupakan perilaku yang ada pada seseorang untuk

melakukan kegiatan belajar secara mandiri, bukan karena pengaruh dari luar.

Kemandirian seseorang mampu menunjukan adanya kontrol diri terhadap

pengendalian dirinya. Kemandirian merupakan perilaku yang diarahkan oleh diri

sendiri dan motivasi untuk memecahkan masalahnya sendiri. Dalam kegiatan

belajar siswa dituntut untuk memiliki sifat mandiri, artinya siswa dituntut

melakukan usaha belajar. Belajar merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan

diri siswa dan bukan semata-mata tekanan dari guru dan pihak lain. Dengan

adanya sikap mandiri dari dalam diri siswa, tujuan belajar akan berhasil dicapai

sebagai mana diharapkan. Dengan demikian, kemandirian seseorang dalam belajar

akan menentukan arah belajar dan prestasi belajar seseorang. Dalam kegiatan

belajar siswa dituntut untuk memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu memiliki

kasadaran, kemauan dan motivasi dari dalam diri untuk melakukan usaha belajar.

Dengan demikian belajar secara mandiri merupakan usaha memenuhi kebutuhan

belajar siswa sendiri dan bukan semata-mata tekanan dari guru maupun pihak lain.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kemandirian merupakan salah satu unsur terpenting yang harus dimiliki

siswa dalam proses belajar mengajar, dan dapat memicu dalam memperbaiki

prestasi dari proses belajar tersebut, karena menyangkut inisiatif siswa. Jadi,

kemandirian di sini menekankan pada aktivitas siswa dalam belajar yang penuh

tanggung jawab demi keberhasilan dalam belajarnya. Kemandiriaan belajar akan

mampu mengembangkan kemampuan kognitif yang tinggi, hal ini disebabkan

karena siswa terbiasa menghadapi tugas serta mencari pemecahannya sendiri

dengan menggali sumber belajar yang ada serta mengadakan diskusi dengan

teman bila mengalami kesulitan.

Kebiasaan belajar mandiri akan dapat menumbuhkan kemandirian siswa

dalam belajar dan juga siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dengan

mengacu pada tujuan yang diharapkan. Belajar mandiri bukan berarti belajar

sendiri, melainkan suatu prinsip belajar yang bertumpu pada kegiatan dan

tanggung jawab siswa sendiri demi keberhasilan siswa sendiri demi keberhasilan

belajarnya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk mengetahui masalah

yang berkaitan dengan intelegensi, kemandirian belajar, dan prestasi belajar, maka

peneliti mengadakan penelitian dengan judul: “Hubungan antara Intelegensi dan

Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa

SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Adapun permasalahan yang didefinisikan berkaitan dengan latar

belakang di atas adalah sebagi berikut:

1) Apakah dengan tingkat intelegensi yang berbeda antara siswa yang satu

dengan yang lain akan berbubungan dengan prestasi belajar yang

dicapai?

2) Mengapa intelegensi dianggap sebagai salah satu fakor yang berhubungan

dengan prestasi belajar siswa?

Page 78: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3) Apakah prestasi belajar yang dicapai oleh setiap siswa dalam mata

pelajaran sosiologi berbeda-beda?

4) Kemandirian siswa dalam belajar akan berhubungan dengan prestasi

belajar yang dicapai. Apakah prestasi yang diperoleh siswa yang mampu

belajar secara mandiri akan berbeda dengan siswa yang kuraang mandiri?

5) Apakah intelegensi dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar mata

pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta

berhubungan?

6) Mengapa siswa perlu menanamkan sikap kemandirian belajar?

7) Keberhasilan belajar ditentukan oleh faktor diantaranya intelegensi dan

kemandirian belajar, kenyataannya tidak semua siswa dapat memahami

pentingnya faktor tersebut dan bahkan tidak peduli dengan faktor tersebut.

C. PEMBATASAN MASALAH

Agar suatu masalah dapat dikaji secara mendalam, maka perlu

pembatasan masalah. Hal ini agar masalah yang dikaji menjadi jelas dan dapat

mengarahkan perhatian dengan tepat, karena apabila suatu masalah terlalu luas

maka akan menyulitkan untuk dikaji dan diteliti secara mendalam. Untuk

memudahkannya maka masalah tersebut harus dibatasi terlebih dahulu sehingga

dalam pemecahannya dapat dilakukan secara jelas dan terarah, penelitian ini

hanya dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut:

1. Objek

Objek dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan antara intelegensi dan

kemandirian belajar dengan prestasi belajar dalam suatu organisasi

pendidikan. Adapun yang menjadi batasan istilah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Intelegensi siswa adalah seluruh kemampuan berpikir dan bertindak

yang dikaitan dengan berhasil tidaknya prestasi individu (siswa) kelas

XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 yang

merupaakan potensi penting dalam diri individu.

Page 79: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Kemandirian belajar adalah suatu karakteristik individu (siswa) kelas

XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 untuk

mendayagunakan segenap kemampuannya, tidak terlalu bergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan

belajarnya.

c. Prestasi belajar mata pelajaran sosiologi adalah hasil yang dicapai oleh

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011 berupa nilai mata pelajaran yang diberikan oleh guru.

2. Subjek

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 4 Surakarta.

D. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar mata

pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011 ?

2. Apakah ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar

mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta

tahun ajaran 2010/2011 ?

3. Apakah ada hubungan secara bersama antara intelegensi dan

kemandirian belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi

siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Dalam kegiatan penelitian, seseorang pasti mempunyai maksud dan

tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk memecahkan masalah. Suharsimi Arikunto

(2006 : 19) menjelaskan bahwa “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang

menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”.

Adapun tujuan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

Page 80: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara intelegensi dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta

tahun ajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemandirian belajar

dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA

Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara intelegensi dan

kemandirian belajar secara bersama-sama dengan prestasi belajar mata

pelajaran sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

F. MANFAAT PENELITIAN

Setiap penelitian berharap hasil penelitiannya dapat bermanfaat. Begitu

pula dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan. Adapun

manfaat yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:

1) Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

positif bagi pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan proses

belajar mengajar pada khususnya.

2. Memberi masukan bagi para peneliti untuk mengembangkan penelitian

lain yang sejenis.

3. Memberi bahan pustaka Program Pendidikan Sosiologi-Antropologi,

jurusan P. IPS, FKIP UNS.

2) Manfaat Praktis

1. Bagi Pembaca

Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan

dan untuk mengkaji tentang intelegensi dan kemandirian belajar serta

prestasi belajar sosiologi.

2. Bagi Sekolah

Page 81: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

sosiologi siswa.

3. Bagi Guru

Bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi guru sosiologi

SMA Negeri 4 Surakarta khususnya, dan pengembangan dunia

pendidikan pada umumnya mengenai hubungan antara intelegensi dan

kemandirian belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi

siswa.

4. Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan agar lebih mengoptimalkan intelegensi atau

kecerdasan yang dimilikinya dan meningkatkan kemandirian belajar

guna mencapai prestasi belajar mata pelajaran sosiologi yang optimal.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar Sosiologi

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah kunci yang paling vital dalam usaha pendidikan, sehingga

tanpa belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Muhibbin Syah (2005: 63)

berpendapat bahwa “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

pendidikan”. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan

pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik

ketika ia berada di sekolah maupun di lingkuangan keluarganya sendiri.

Belajar adalah suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan. Perubahan

dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yang terkandung

dalam belajar. Disebabkan oleh kemampuan belajarlah, maka manusia dapat

berkembang lebih jauh daripada mahluk-mahluk Tuhan lainnya. Sudjana dalam

Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:3) berpendapat, “Belajar adalah suatu proses

yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai

hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan,

kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar”.

Sedangkan menurut Herman Hudojo dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:3)

“Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan ketrampilan,

kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang

disebabkan belajar”. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat

diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang

mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.

Slameto dalam Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:3) merumuskan

“Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

Page 83: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan

pendapat ini dapat dipahami bahwa usaha yang dilakukan seseorang umtuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang merupakan hasil dari

pengelaman selam berinteraksi dengan lingkungan yaitu melalui proses yang

disebut belajar.

Berdasarkan definisi-definisi tentang belajar tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu

yang relatif menetap (permanent) sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang dilakukan dengan usaha yang disengaja.

Perubahan tingkah laku yang dimaksud bukan dilihat dari perubahan sifat-sifat

fisik misalny tinggi dan berat badan, kekuatan fisik misalnya untuk mengangkat,

hal ini tidak termasuk belajar. Perilaku berbicara, menulis, bergerak dan lainnya

member kesempatan kepada manusi untuk mempelajari perilaku-perilaku seperti

berpikir, merasa, memecahkan masalah, mengingat, dan lain-lainnya, perubahan

ini termasuk belajar.

b. Pengertian Prestasi Belajar Sosiologi

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian

dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi

belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan

manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi

menurut bidang dan kemampuan masing-masing (Zainal Arifin,1990:3). Bila

demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada

tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia,

khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah.

Nana Sudjana (1995:22) mengemukakan “Hasil Belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya”. Dalam setiap perbuatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu

diikuti dengan pengukuran dan penilaian demikian pula halnya di dalam proses

belajar. Dengan mengetahui prestasi belajar anak kita dapat mengetahui

kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak tersebut kelompok anak pandai,

sedang atau kurang.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor

setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan

instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil

pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,

huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap

anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor

setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan

instrumen tes yang relevan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam proses

belajar.

Prestasi sebagai hasil dari kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh

siswa mempunyai fungsi untuk menunjukan seberapa besar kemampuan siswa

dalam menangkap dan memahami materi yang telah disampaikan. Prestasi yang

telah diperoleh merupakan usaha yang telah dilakukan oleh siswa yang biasanya

berupa nilai rapor.

Prestasi merupakan faktor penting untuk menentukan tingkat

pengetahuan siswa. Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar, prestasi

siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi. Menurut Muhibbin Syah (2005: 195)

“Evaluasi artinya penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dalam sebuah program”. Muhibbin Syah (2005: 199)

menyatakan “Berbagai macam evaluasi mulai yang sederhana sampai yang paling

komplek, yaitu : pre-test dan post-test evaluasi prasyarat, evaluasi diagnostic,

evaluasi formatif, evaluasi sumatif”. Berdasarkan pernyataan tersebut, macam-

macam evaluasi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Pre-test dan Post test

Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan menyajikan

materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan

siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Post test adalah kebalikan dari

pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir

Page 85: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa

atas materi yang telah diajarkan.

2) Evaluasi Prasyarat

Penilaian ini meliputi sejumlah bahan dengan ajaran atau bahan yang telah

diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah utnuk mengidentifikasi

penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan

diajarkan.

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran

dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai

siswa.

3) Evaluasi Formatif

Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau

modul. Tujuannya untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Hasil diagnosis

kesulitan belajar tersebut digunkan sebagai bahan pertimbangan rekayasa

pengajaran remidilal (perbaikan).

4) Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau

modul. Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan

evaluasi diagnostic, yakni utnuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

5) Evaluasi Sumatif

Ragam penilaian sumatif dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau

prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran.

Evaluasi ini lazim dilaksanakan pada setiap akhir semester atau akhir tahun

ajaran.

6) Ujian Akhir Nasional (UAN)

Ujian Akhir Nasional pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam

arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa.

Soerjono Soekamto (2002:19-20) memberikan lima definisi Sosiologi

menurut para ahli, yaitu Pitirim A. Sorokin mengemukakan bahwa, “ Sosiologi

adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara

aneka ragam gejala-gejala sosial maupun non sosial dan ciri-ciri umum semua

Page 86: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

jenis gejala sosial”. Roucek dan Warren berpendapat bahwa, “ Sosiologi adalah

ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok”.

William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mengatakan “ Sosiologi adalah

penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah oranisasi

sosial”. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi berpendapat bahwa,

“Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari stuktur sosial dan proses-proses sosial,

termasuk perubahan-perubahan sosial”. J. A. A. Van Doorn dan C.J. Lammers

mengemukakan “ Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-stuktur dan

proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil”.

Dari penjelasan prestasi belajar dan Sosiologi di atas dapat disimpulkan

bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu

kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat

diukur dengan alat atau tes tertentu. Sedangkankan Sosiologi merupakan ilmu

yang mempelajari manusia dalam stuktur sosial dan proses-proses sosial yang

terjadi, hubungan timbal balik serta perubahan-perubahan sosial. Sehingga

pengertian Prestasi Belajar Sosiologi merupakan suatu hasil dari adanya proses

belajar siswa dengan mempelajari interaksi manusia yang meliputi sruktur sosial

dan proses-proses sosial yang terjadi, hubungan timbal balik serta perubahan-

perubahan sosial.

c. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan,

maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar,

antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang

terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Menurut Muhibbin Syah (2003:145-157)

menjelaskan sebagai berikut:

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam :

1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

Page 87: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi

pelajaran.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang faktor-faktor yang berhubungan

dengan prestasi belajar di atas maka akan diuraikan di bawah ini :

1. Faktor Internal Siswa

a. Aspek fisiologis ( bersifat jasmaniah)

Aspek jasmaniah mencakup kondisi atau kesehatan jasmani dari

individu. Setiap orang memiliki kesehatan atau kondisi fisik yang

berbeda-beda. Kondisi itu mempengaruhi semangat dan intensitas

siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kondisi fisik

menyangkut kelengkapan dan kesehatan panca indera (indera

penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pencecapan).

Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan, misalnya pada

organ pendengarannya maka akan mengalami hambatan dalam

menyerap inforamasi yang disampaikan oleh guru saat proses

pembelajaran. Maka kesehatan berhubungan dengan keberhasilan

belajar seseorang.

b. Aspek Psikologis

1) Intelegensi siswa

Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2003:148) menjelaskan

bahwa “Intelegensi merupakan kemampuan psiko-fisik

seseorang untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri

dengan lingkungannya dengan cara yang tepat. Jadi intelegensi

tidak hanya berpusat pada kualitas otak saja, akan tetapi juga

fungsi organ-organ tubuh lainnya. Tingkat kecerdasan atau

intelegensi seseorang menentukan keberhasilan belajarnya.

Semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang maka semakin

besar peluangnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

Page 88: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Sebaliknya, seseorang yang memiliki intelegensi rendah akan

sulit dalam mencapai keberhasilan belajar.

2) Sikap siswa

Muhibbin Syah (2003:150) mengemukakan, “Sikap adalah

gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan

untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara

yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan

sebagainya“. Siswa yang menunjukkan sikap positif terhadap

mata pelajaran akan lebih mudah dalam mengikuti proses

pembelajaran. Sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai.

Sebaliknya, siswa yang menunjukkan sikap negatif terhadap

pelajaran akan mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar yang

berakibat prestasi belajar yang dicapai kurang memuaskan.

3) Bakat siswa

Bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki siswa

dalam mencapai keberhasilan masa depan. Pada dasarnya setiap

siswa memiliki bakat atau berpotensi untuk mencapai prestasi

sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitasnya. Seseorang

siswa yang berbakat dalam bidang seni misalnya, maka akan

lebih mudah menyerap pengetahuan, informasi atau

keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut

dibandingkan dengan siswa lain. Ini yang disebut sebagai bakat

khusus (specific aptitude). Maka bakat dapat mempengaruhi

tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang dalam bidang-bidang

studi tertentu.

4) Minat siswa

Muhibbin Syah (2003:152) menjelaskan, “Minat (interest)

adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Minat besar

pengaruhnya terhadap kegiatan belajar. Pelajaran yang menarik

minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat

Page 89: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menambah kegiatan belajar. Minat belajar yang telah dimiliki

siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang

tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk

melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai

sesuai dengan keinginannya.

5) Motivasi siswa

“Motivasi ialah keadaan internal organisme, baik manusia atau

hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu” (Muhibbin

Syah, 2003:153). Siswa yang memiliki motivasi atau dorongan

dari dalam diri sendiri untuk belajar lebih giat akan lebih mudah

mencapai keberhasilan.

2. Faktor Eskternal Siswa

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial siswa meliputi lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat, tetangga, dan teman-teman sepermainan. Lingkungan

sosial dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Sebagai

contohnya: guru yang menunjukkan sikap positif pada siswanya

dapat menjadi suri tauladan yang baik sehingga memberi

dorongan positif juga pada siswanya untuk belajar. Selanjutnya

kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan

sehingga kurang memiliki kesadaran pentingnya pendidikan bagi

anak misalnya, akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam

belajar.

b. Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, metode belajar yang digunakan,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-

faktor ini dianggap ikut menentukan tingkat keberhasilan siswa.

Misalnya, siswa yang tinggal di perkampungan padat penduduk

Page 90: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

serta tidak memiliki sarana umum yang lengkap akan mendorong

siswa untuk bermain di tempat-tempat yangs seharusnya tidak

pantas untuk dikunjungi. Sehingga berdampak buruk terhadap

kegiatan belajar siswa.

2. Faktor Pendekatan Belajar

Muhibbin Syah (2003:156) mendefinisikan, “Pendekatan belajar

merupakan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam

menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi

tertentu”. Faktor pendekatan belajar juga berpengaruh pada taraf

keberhasilan proses pembelajaran siswa.

Belajar merupakan suatu proses yang dapat menimbulkan perubahan

tingkah laku melalui kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan siswa dalam

melakukan kegiatan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang

dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat,

minat dan motivasi. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan

keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Seseorang anak yang diketahui

mempunyai tingkat intelegensi yang cukup tinggi, akan mempunyai bekal untuk

berhasil di dalam membuat atau menyelesaikan pelajaran di sekolah. Selain itu

kemandirian belajar juga berpengaruh terhapat prestasi belajar, semakin tinggi

kemandirian belajar semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai.

2. Intelegensi

a. Pengertian Intelegensi

Intelegensi berasal dari kata Latin Intelligere yang berarti menghubungkan

atau menyatukan satu sama lain . Tetapi kata intelegensi tidak terbatas pada arti

yang demikian saja. Pengertian intelegensi adalah dari para ahli yang

mempelopori timbulnya tes intelegensi. C. P. Chaplin (Syamsu Yususf, 2000:106)

mengartikan “Intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyeuaikan

diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif”.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menurut Stern, “ Intelegensi ialah daya menyesuaikan diri dengan keadaan

baru dengan mempergunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya”. Pieget

mengemukakan “ Intelegensi adalah sejumlah struktur psikologis yang ada pada

perkembangan tingkat khusus”. Menurut Super dan Cites, “ Intelegensi adalah

kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman”.

Garrett mengungkapkan “Intelegensi itu setidak-tidaknya mencangkup

kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan masalah yang memerlukan

pengertian, serta memerlukan simbol-simbol”. Selanjutnya menurut Robert J.

Stenberg “Intelligence is capacityto learn from experience, and the ability to

adapt to the surrouding enviroment”. Atau intelegensi ialah kecakapan untuk

belajar dari pengalaman dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan

(Djaali, 2009:63-65). Dalam dunia pendidikan, secara sederhana intelegensi

diartikan sebagai kecerdasan intelektual. Masalah intelegensi atau kecerdasan

intelektual merupakan masalah pokok, karena hal tersebut merupakan salah satu

faktor yang berpengaruh dalam berhasil tidaknya seseorang dalam belajar.

Dari beberapa definisi intelegensi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa intelensi merupakan:

1) Kecakapan berfikir

2) Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berbuat

secara efektif

3) Kemampuan individu untuk berfikir secara rasional dan bertindak efektif.

2. Faktor-faktor Intelegensi

Intelegensi orang satu dengan yang lain cenderung berbeda-beda. Hal ini

karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Djaali

(2009:74), “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intelegensi yaitu faktor

pembawaan, faktor minat dan pembawaan yang khas, faktor pembentukan, faktor

kematangan dan faktor kebebasan”. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan di

bawah ini:

1. Faktor pembawaan, dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa

sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam

memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh

Page 92: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak

pintar, dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan

pelatihan yang sama.

2. Faktor minat dan pembawaan yang khas, dimana minat mengarahkan

perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan

itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong

manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, sehingga apa yang diminati

oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan

lebih baik.

3. Faktor pembentukan, di mana pembentukan adalah segala keadaan di luar

diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini

dapat dibedakan antara pembentukan sengaja, seperti yang dilakukan di

sekolah dan pembentukan yang tidak disengaja, misalnya pengaruh alam

di sekitarnya.

4. Faktor kematangan, di mana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik atau

psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau

berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya

masing-masing.

5. Faktor kebebasan, yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu

dalam memecahkan masalah tertentu dalam memecahkan masalah yang

dihadapi.

Kelima faktor itu saling terkait satu dengan yang lain. Jadi, untuk

menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya berpedoman kepada salah

satu faktor tersebut.

3. Pengukuran Intelegensi

Untuk mengukur tingkat intelegensi seseorang, maka digunakan alat ukur

yang dikenal dengan IQ (Intelegensi Quotient). Menurut Carole Wade dan Carol

Tavris (2007:26) “Tes yang dikembangkan oleh Binet dan rekannya Theodore

Simon mengukur memori, kosakata, dan diskripsi perseptual”. Item alat ukur

Page 93: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

memiliki rentang dari item yang dapat dikerjakan dengan mudah oleh kebanyakan

anak hingga item yang dapat dikerjakan oleh anak yang berusia lebih tua. Sistem

pemberian skor yang dikembangkan selanjutnya oleh para peneliti lainnya

dengan mengunakan formula yang membagi usia mental seorang anak dengan

usia kronologisnya.

Lewis Terman, merevisi tes yang dikembangkan oleh Binet yang

kemudian dikenal dengan nama Skala intelegensi Stanford Binet. Tes tersebut

meminta orang untuk melakukan bebarapa hal, seperti melengkapi kata pada

kalimat, menjawab pertanyaan yang bersifat umum, memprediksi bagaimana

bentuk sebuah kertas yang terlipat pada saat lipatan tersebut dibuka, menghitung

air dengan dua wadah yang berbeda ukuran, dan membedakan konsep yang serupa

tapi tidak tepat sama. Semakin tua ukuran subyek yang mengerjakan tes tersebut,

semakin banyak juga jumlah item yang mengukur pemehaman dan kefasihan

verbal, kemempuan spasial dan penelaran.

Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa

tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman

mengemukakan bahwa intelegensi tidak hanya terdiri dari satu faktor yang umum

saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik. Teori

ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang

dikembangkan menurut teori faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence

Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children)

untuk anak-anak. (http://fatkhulmoein.wordpress.com/2008/12/07/intelegensi-

dan-emosi/. Selain memberikan skor IQ umum, tes ini juga memberikan skor

yang menghitung kemampuan-kemampuan lainnya, seperti kosa kata,

kemampuan aritmatika, kemempuan mengingat, kemempuan mengenal

kemiripan, pengetahuan serta pemahaman umum. Tes Wechsler juga mengukur

kemampuan non verbal, seperti kecepatan rata-rata yang dibutuhkan untuk

menyusun suatu model rancangan dengan batasan waktu dan megenali detail yang

hilang dari suatu gambar. Tes Wechsler yang digunakan saat ini memiliki banyak

subtes dan selain memberikan nilai IQ , tes tersebut juga memberikan penilaian

untuk pemahaman verbal, pemahaman perseptual, kemampuan mengingat

Page 94: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(kemampuan untuk menahan informasi dalam pikiran, sampai kemudian

informasi itu digunakan), dan kecepatan memproses. Komponen-komponen yang

digunakan untuk mengukur intelegensi adalah:

1. Kemampuan untuk menggingat

2. kemampuan verbal, kecakapan untuk menggunakan bahasa

3. kemampuan bilangan, kemampuan untuk bekerja dengan bilangan

4. kemampuan menggunaka kata-kata, word fluency, yaitu seberapa lancar

seseorang mempergunakan kata-kata yang sukar ucapannya; faktor ini

dianggap pula merupakan petunjuk daripada kelancaran dalam kerja

mental, yaitu mudah tidaknya seseorang mengubah pikirannya atau

mengalihkan pikirannya sesuai dengan kebutuhan,

5. kemampuan penalaran atau reasoning yakni faktor yang mendasari

kecakapan untuk berpikir logis,

6. kemampuan persepsi atau perseptual factor, yakni kemampuan untuk

menghindari dengan cepat dan cermat,

7. Faktor ruang atau spatial factor, yaitu kemampuan untuk mengadakan

orientasi dalam ruang.

Diantara berbagai Skala IQ yang dianjurkan oleh berbagai ahli, yang

paling banyak dikembangkan adalah oleh Wechler dan Belavue (Syamsu Yusuf

,2000 : 111). Apabila dijabarkan nilai IQ dan klasifikasinya adalah sebagaai

berikut

IQ KLASIFIKASI 140 – ke atas 130 - 139 120 – 129 110 -119 90 -109 80 – 89 70 – 79 50 – 69 49 ke bawah

Jenius Sangat Cerdas Cerdas Di atas normal Normal Di bawah normal Bodoh Terbelakang (Moron/Debil) Tebelakang (Imbecile/dan Idiot)

4. Teori-teori Inteligensi

Page 95: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Dalam menggambarkan secara sepintas tentang intelegensi sebagai suatu

kemampuan dasar yang bersifat umum telah berkembang berbagai teori

intelegensi diantaranya adalah:

1.) Teori “Two Factors”

Menurut Charles Spearman (1904) dalam buku Syamsu Yusuf(2000:107)

menjelaskan “Intelegensi itu meliputi kemampuan umum yang diberi kode

“g” (general factor), dan kemampuan khusus yang diberi kode “s”

(spesific factor)”. Setiap individu memiliki kedua kemampuan ini yang

keduanya menentukan penampilan atau perilaku mentalnya. Faktor “s”

merupakan faktor yang bersifat khusus yaitu mengenai bidang tertentu.

Jadi, kalau seorang siswa memiliki faktor “s” dalam bidang tertentu

(misalnya bidang sosiologi), maka siswa tersebut akan menonjol dalam

bidang tersebut.

2.) Teori “Primary Mental Abilities”

Teori ini dikemukakan oleh Thurstone (1938). Dia berpendapat bahwa

“Intelegensi merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu (a)

kemampuan berbahasa: verbal comprehension; (b) kemampuan

mengingat: memory; (c)kemampuan nalar atau berpikir logis: reasoning;

(d) kemampuan tilikan ruang: spatial factor; (e) kemampuan bilangan:

numerical ability; (f) kemampuan menggunakan kata-kata: word fluency;

dan (g) kemapuan mengamati dengan cepat dan cermat: perceptual

speed”.( Syamsu Yusuf, 2000:107). Dalam proses belajar, inteligensi

sangat berperan penting dalam pencapaian hasil belajar khususnya dalam

mata pelajaran sosiologi. Kemampuan mengingat, kemampuan nalar,

kemampuan mengamati adalah kemampuan yang berpengaruh pada

pencapaian hasil belajar sosiologi, dengan daya ingat tinggi yang dimiliki

oleh seorang siswa akan memudahkan dalam menghapalkan materi dan

memahami materi yang diajarkan oleh guru dan nantinya berpengaruh

terhadap nilai yang dicapai, semakin baik kemampuan yang dimiki maka

hasilnyapun akan semakin baik pula.

3.) Teori “Multiple Intelligense”

Page 96: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Teori ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan Howard Gardner. Guilford

berpendapat bahwa intelegensi itu dapat dilihat dari tiga kategori dasar

atau “faces of intellect”, yaitu sebagai berikut:

1) Operasi Mental (Proses Berpikir) a. Kognisi ( menyimpan informasi yang lama dan menemukan

informasi yang baru). b. Memory retention ( ingatan yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari). c. Memory recording ( ingatan yang segera). d. Divergent production (berpikir melebar = banyak kemungkinan

jawaban). e. Convergent production (berpikir memusat = hanya satu jawaban/

alternatif). f. Evaluasi ( mengambil keputusan tentang apakah sesuatu itu apakah

baik, akurat, atau memadai). 2) Content (isi yang diperkirakan) a. Visual ( bentuk kongkret atau gambaran). b. Auditory. c. Word meaning ( semantic). d. Symbolic ( informasi dalam bentuk lambang, kata-kata, angka dan

not musik). e. Behaviorial ( interaksi non verbal yang diperoleh melalui

penginderaan, ekspresi muka atau suara). 3) Product ( hasil berpikir) a. Unit (item tunggal informasi). b. Kelas (kelompok item yang memiliki sifat-sifat yang sama). c. Relasi (keterkaitan antar informasi). d. Sistem (kompleksitas bagian yang saling berhubungan). e. Transformasi ( perubahan, modifikasi atau redefinisi informasi). f. Implikasi (informasi yang merupakan saran dari informasi item

lain). Menurut Guilford, keterkaitan antara ketiga kategori berpikir atau

kemampuan intelektual tersebut telah melahirkan 180 kombinasi kemampuan

(Syamsu Yusuf, 2006:108). Dalam pelajaran sosiologi siswa sering dihadapkan

pada sebuah kasus sosial yang terjadi dalam masyarakat, untuk memecahkan

kasus tersebut diperlukan kemampuan kognisi yaitu kemampuan meyimpan

informasi yang lama dan menemukan informasi yang baru berkaitan dengan kasus

yang akan dipecahkan, banyak kemungkinan jawaban tentang “visual content”

untuk menciptakan “transformasial product” jawabaan nyata yang

Page 97: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

ditransformasikan ke dalam pemikiran siswa tentang solusi dari kasus yang

dihadapi dalam kehidupan masyarakat.

Tokoh berikutnya dari teori “multiple intellegence”ini adalah Howard

Gardner(1933). Dia membagi intelegensi itu dalam 7 jenis yaitu sebagai berikut:

INTELEGENSI KEMAMPUAN INTI 1. Logical-

Mathematical

Kepekaan dan kemampuan untuk mengamati poal-pola logis dan numerik (bilangan) serta kemampuan untuk berpikir rasional /logis

2. Linguistic

Kepekaan terhadap suara, ritme, makna kata-kata, dan keragaman fungsi-fungsi bahasa.

3. Musical Kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasikan ritme. Nada (warna nada), dan bentuk-bentuk ekspresi musik.

4. Spatial Kemampuan mempersepsi dunia ruang-visual secara akurat dan melakukan transformasi persepsi tersebut.

5. Bodily Kinesthetic

Kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek-objek secara terampil.

6. Interpersonal Kemempuan untuk mengamati dan merespons suasana hati, temperamen, dan motivasi orang lain.

7. Intrapersonal Kemampuan untuk memahami perasaan, kekuatan dan kelemahan serta intelegensi sendiri.

4.) Teori “Triachic of Intelligense”

Teori ini dikemukakan oleh Robert Stenberg. Teori ini merupakan

pendekatan proses kognitif untuk memahami intelegensi. Stanberg

mengartikannya sebagai suatu “deskripsi tiga bagaian kemampuan mental”

(proses berpikir, mengatasi permasalahan atau masalah baru, dan

penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi) yang menunjukan tingkah

laku inteligesi” (Syamsu Yusuf,2000:109). Dengan kata lain inteleligensi

itu merupakan produk (hasil) dari penerapan srategi berpikir, mengatasi

masalah-masalah baru secara kreatif dan cepat, dan penyesuaian terhadap

konteks dengan menyeleksi dan beradaptasi dengan lingkungan.

Page 98: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

5.) Teori Struktur Inteligensi (Guilford)

Menurut Guilford dalam buku Djaali (2009:72) “Struktur kemampuan

intelektual terdiri atas 150 kemampuan dan memiliki tiga parameter yaitu

operasi, produk dan konten”. Parameter operasi terdiri atas evaluasi,

produksi, konvergen, produksi, divergen, memori dan kognisi. Parameter

produk terdiri atas unit, kelas, relasi, sistem, transformasi, dan implikasi.

Parameter konten terdiri atas figurasi, simbolis, semantik, dan perilaku.

6.) Teori Uni Factor (Wilhelm Stern)

Menurut teori ini, “Intelegensi merupakan kapasitas atau kemampuan

umum”. Oleh karena itu cara kerja inteligensi juga bersifat umum. Reaksi

atau tindakan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan

atau dalam memecahkan masalah, bersifat umum pula. Kapasitas umum

itu timbul akibat pertumbuhan fisiologis ataupun akibat kerja

(Djaali,2009:72). Intelegensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah

dua hal yang saling keterkaitan khususnya mata pelajaran sosiologi. Di

mana biasanya individu yang memiliki intelegensi yang tinggi dia akan

memiliki prestasi yang membanggakan di kelasnya, dan dengan prestasi

yang dimilikinya ia akan lebih mudah meraih keberhasilan

7.) Teori Multifaktor ( E. L. Thorndike)

Menurut teori ini “Intelegensi terdiri atas bentuk hubungan neural antara

stimulus dengan respons”.(Djaali,2009:73). Hubungan neural khusus

inilah yang mengarahkan tingkah laku individu. Manusia diperkirakan

memiliki tiga belas miliar urat saraf, sehingga memungkinkan adanya

hubungan neural yang banyak sekali. Jadi, inteligensi menurut teori ini

adalah jumlah koneksi aktual dan potensial di dalam sistem saraf.

8.) Teori Sampling (Godfrey H. Thomson)

Menurut teori ini, “Intelegensi merupakan kemampuan sampel”.

(Djaali,2009:74). Dunia berisikan berbagai bidang pengalaman dan

sebagian terkuasai oleh pikiran manusia. Masing-masing bidangnya hanya

terkuasai sebagian saja, dan ini mencerminkan kemampuan mental

Page 99: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

manusia. Inteligensi beroperasi dengan terbatas pada sampel dari berbagai

kemampuan atau pengalaman dunia nyata.

9.) Entity Theory

Menurut teori ini “Intelegensi atau kecerdasan adalah kesatuan tetap dan

tidak berubah-ubah”.(Djaali,2009:74). Prestasi belajar sosiologi yang

dicapai oleh siswa mempunyai kaitan erat dengan tingkat kecerdasan yang

dimiliki siswa. Siswa yang memiliki kecerdasan yang lebih tinggi tentu

lebih mudah menangkap dan mencerna pelajaran-pelajaran di sekolah

daripada siswa yang memiliki kecerdasan yang rendah.

10.) Incremental Theory

Menurut teori ini, “Seseorang dapat meningkatkan intelegensi atau

kecerdasan melalui belajar”(Djaali,2009:74). Dengan dasar intelegensi

yang dimiiliki oleh seseorang itu menjadi salah satu modal untuk

mencapai kesuksesan. Misalnya dalam pelajaran sosiologi, untuk

memperoleh nilai yang baik siswa harus rajin belajar, yang nantinya akan

berpengaruh pada meningkatnya intelegensi yang dimiliki seperti yang

diungkapkan pada teori ini.

3. Kemandirian Belajar

a. Pengertian Kemandirian Belajar

Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan

sangat tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Seiring berlalunya waktu seorang anak secara perlahan-lahan akan melepaskan

diri dari ketergantungannya pada orang tua atau orang lain disekitarnya atau bisa

disebut anak tersebut telah memiliki kemandirian. Istilah kemandirian apabila

dilihat secara morfologis, maka kemandirian bersal dari kata dasar mandiri yang

berarti berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain. Mendapatkan imbuhan

ke-an menjadi kemandirian yang berarti menyatakan hal atau keadaan sendiri

tanpa bergantung pada orang lain.

Kemandirian berasal dari kata “mandiri” yang berarti dapat berdiri sendiri.

Herman Holstain (1997: 6) mengartikan “Mandiri sebagai bekerja sendiri

Page 100: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

(berswakarya)”. Dari hal di atas dapat diambil pengertian bahwa kemandirian

merupakan tingkah laku yang menekankan pada sikap dan tanggung jawab

terhadap diri sendiri tanpa mengandalkan bantuan dari pihak lain. Kemandirian

yang diterapkan dalam diri seorang siswa akan membantu para siswa dalam

meningkatkan kedewasaan dalam berpikir dan bertingkah laku, yang lebih

menekankan pada sikap dan tanggung jawab siswa terhadap dirinya sendiri. Sikap

kemandirian dalam diri siswa ini muncul karena dorongan dari dalam dirinya

sendiri bukan adanya pengaruh dari luar.

Pengertian tantang belajar mandiri sampai saat ini belum ada kesepakatan

dari para ahli. Ada beberapa variasi pengertian belajar mandiri yang diutarakan

oleh para ahli seperti dipaparkan Abdullah (2001:1-4) sebagai berikut:

1) Belajar Mandiri memandang siswa sebagai para manajer dan pemilik

tanggung jawab dari proses pelajaran mereka sendiri. Belajar Mandiri

mengintegrasikan self-management ( manajemen konteks, menentukan

setting, sumber daya, dan tindakan) dengan self-monitoring (siswa

memonitor, mengevaluasi dan mengatur strategi belajarnya) (Bolhuis;

Garrison).

2) Peran kemauan dan motivasi dalam Belajar Mandiri sangat penting di

dalam memulai dan memelihara usaha siswa. Motivasi memandu dalam

mengambil keputusan, dan kemauan menopang kehendak untuk

menyelami suatu tugas sedemikian sehingga tujuan dapat dicapai (Corno;

Garrison).

3) Di dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser dari

para guru ke siswa. Siswa mempunyai banyak kebebasan untuk

memutuskan pelajaran apa dan tujuan apa yang hendak dicapai dan

bermanfaat baginya (Lyman; Morrow, Sharkey, & Firestone).

4) Belajar Mandiri “ironisnya” justru sangat kolaboratif. Siswa bekerja sama

dengan para guru dan siswa lainnya di dalam kelas (Bolhuis; Corno; Leal).

5) Belajar Mandiri mengembangkan pengetahuan yang lebih spesifik seperti

halnya kemampuan untuk mentransfer pengetahuan konseptual ke situasi

baru. Upaya untuk menghilangkan pemisah antara pengetahuan di sekolah

Page 101: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

dengan permasalahan hidup sehari-hari di dunia nyata (Bolhuis; Temple &

Rodero).(http://banjarnegarambs.wordpress.com/2008/09/10/kemandirian-

belajar-siswa/)

Kemandirian belajar merupakan perilaku yang ada pada sesorang untuk

melakukan kegiatan belajar karena dorongan dari dalam dirinya sendiri.

Kemandirian seeorang mampu menunjukan adanya kontrol dari dirinya.

Kemandirian merupakan perilaku yang diarahkan oleh diri sendiri. Untuk

memecahkan masalah sendiri. Belajar mandiri bukan berarti belajar seorang diri

melainkan di dalam proses melakukan belajar mengajar siswa mampu

meningkatkan kemauan dan ketrampilannya sehingga di dalam melakukan

kegiatan belajar siswa dapat meminimalkan bantuan dari pihak lain sebagai

perwujudan dapat belajar sendiri atau belajar secara berkelompok.

Menurut Haris Mudjiman (2006 :7 ) bahwa, “Belajar mandiri dalam

kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu

kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah dan dibangun bekal pengetahuan

atau kompetensi yang dimilik”. Dalam belajar mandiri seorang siswa harus

mempunyai keberanian di dalam mengutarakan pendapat, aktif bertanya,

berdiskusi, atau minta penjelasan kepada guru, teman atau orang lain apabila ada

yang belum jelas.

Dari pengertian di atas belajar mandiri dapat diartikan sebagai usaha

individu untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan

bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi

dan atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan

masalah yang dijumpainya di dunia nyata.

b. Ciri-ciri Belajar Mandiri

Salah satu tindakan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan

memberikan penekanan-penekanan pada kebutuhan yang harus dipenuhi didalam

menghasilkan individu yang memiliki kualitas yang dapat diandalkan. Hal yang

paling penting siswa harus memiliki disiplin dan tanggung jawab dalam

Page 102: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

melaksanakan kegiatan belajarnya sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya

sendiri yang dilakukan dengan usaha yang maksimal.

Menurut Haris Mudjiman (2006 : 14) ciri-ciri belajar mandiri adalah

sebagai berikut:

1) Kegiatn belajarnya bersifat selfdirecting-mengarahkan diri sendiri, tidak dependent.

2) Pertanyaan-pertanyan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharap jawabannya dari guru atau orang luar.

3) Tidak mau didikte guru, karena tidak mengharapkan secara terus-menerus diberitahu what to do.

4) Orang dewasa mengharapkan immadiate application dari apa yang dipelajaridan tidak dapat menerima delayed application.

5) Lebih senang dengan problem-centered learning daripada content centered learning.

6) Lebih senang dengan partisipasi aktif dari pada pasif mendengarkan ceramah guru.

7) Selalu memanfaatkan pengalaaman yang telah dimiliki (konstuktivistik), karena sebagai orang dewasa mereka tidak datang belajar “dengan kepala kosong”.

8) Lebih menyukai collaborative learning, karena belajar dan tukar pengalaman dengan sama-sama orang dewasa menyenangkan dan bisa sharing responsibility.

9) Perencanaan dari evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam bidang tertentu bersama antara siswa dan gurunya. Perencanaan belajar dilakukan bersama antara guru dan siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan tidak semata-mata dipaksakan oleh guru. Evaluasi juga dilakukan bersama dengan maksud memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri, selain evaluasi konvensional yang dilakukan oleh guru.

10) Activities are experiental, not transmitted and absorbed belajar harus dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan menyerap.

Kesiapan belajar mandiri adalah bagian dari kepribadian individu yang

mampu dan mau untuk belajar dengan inisiatifnya sendiri tanpa mengandalkan

bantuan dari orang lain. Belajar mandiri tidak dimaksudkan bahwa siswa belajar

secara individualistis, namun siswa lebih dibina dan diarahkan untuk melakukan

kegiatan belajar secara berkelompok dan siswa belajar untuk menjadi patner yang

mampu diajak untuk bekerja sama mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

Siswa yang sudah memiliki dan menerapkan kemandirian belajar dalam

Page 103: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

melakukan aktivitasnya sehari-hari maka siswa tersebut akan berhasil dalam

program pembelajaran yang dilalui.

c. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kemandirian

Perilaku mandiri tidak terbentuk secara mendadak tetapi melalui proses

sejak masa kanak-kanak. Dalam berperilaku mandiri atar individu satu dengan

yang lain berbeda, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor –faktor yang

berhubungan dengan sikap mandiri individu dalam belajar dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu faktor dari dalam individu (endogen) dan faktor dari luar

individu (eksogen).

Menurut Bimo Walgito (1997:46) faktor-faktor yang mempangaruhi

kemandirian yaitu:

1. Faktor indogen yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri yang terdiri dari: 1. Faktor fisiologis yaitu kondisi fisik yang sehat atau tidak sehat.

Kondisi fisik siswa sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki fisik yang sehat akan lebih berkonsentrasi dalam belajarnya, sehingga siswa akan lebh aktif dan mandiri dalam kegiatan belajarnya.

2. Faktor psikologis. Faktor psikologis yang mempengaruhi kemandirian siswa misalnya bakat, minat, dan kecerdasan. Anak yang memiliki bakat, minat dan kecerdasan akan memiliki kemampuan untuk mandiri sebab mereka akan mengarahkan diri sendiri dalam mengembangkan kemampuannya.

2. Faktor eksogen merupakan faktor yang berasal dari luar diri sendiri yaitu: 1. Faktor yang berasal dari keluarga. Peran orang tua sangat

menentukan sekali terhadap perkembangan anak-anaknya. Watak, sikap, kemandirian anak akan terbentuk karena pengaruh keluarga. Sehingga interaksi dalam keluarag akan sangat berpengaruh sekali terhadap besar tidaknya kemandirian yang dimiliki seseorang.

2. Faktor yang berasal dari sekolah yaitu proses belajar dan pergaulan dengan teman. Di sekolah anak dapat berinteraksi dengan guru dan teman-temannya. Guru akan mengarahkan siswa dalam ketercapaian kedewasaan dan kemandirian dalam belajar. Sedangkan dengan teman sekolahnya kemandirian belajar akan terbentuk karena adanya rasa persaingan dalam memperoleh prestasi yang semaksiman mungkin.

3. Faktor dari masyarakat yaitu lingkungan tempat tinggal dan pergaulan dalam masyarakat. Lingkungan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang.

Page 104: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemandirian di atas harus saling

membantu untuk mengoptimalkan kemandirian siswa dalam belajar. Seorang anak

yang memiliki bakat serta minat akan mampu memotivasi diri untuk

mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri. Didukung peranan

guru dalam menumbuhkan kemandirian siswa. Misalnya metode yang tepat

membuat siswa selalu termotivasi untuk belajar dan mereka tidak merasa bosan.

Maka dengan kesadaran diri, siswa akan belajar maupun menyelesaikan tugas

sekolah dengan penuh tanggung jawab. Dengan berperannya kedua faktor di atas

(endogen dan eksogen), maka akan memberikan hal yang positif dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat

atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan

dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki. Penetapan

kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya baik penetapan waktu

belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar, cara belajar, maupun evaluasi

belajar dilakukan oleh siswa sendiri. Di sini belajar mandiri lebih dimaknai

sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang didasari oleh niatnya

untuk menguasai suatu kompetensi tertentu. Komponen-kompenen pengukuran

kemandirian belajar adalah sebagai berikut: 1) tanggung jawab terhadap diri

sendiri; 2)memiliki sifat tidak tergantung pada orang lain; 3) mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi; 4)penuh inisiatif dalam memecahkan tugas dan

permasalahan belajar.

Dengan belajar mandiri dapat menumbuhkan kemandirian siswa dalam

belajar dan juga siswa dapat belajar secara efektif dan efisien dengan mengacu

pada tujuan yang diharapkan dan nantinya diharapkan dapat meningkatkan

prestasi belajar dikarenakan: (1) naluri belajar mandiri sebenarnya sudah ada

pada setiap orang; (2) belajar mandiri dapat dilakukan di mana saja dan kapan

saja, termasuk untuk orang-orang yang sangat sibuk dengan pekerjaan; (3) siswa

dapat menentukan sendiri waktu, strategi belajar, serta materi dan tujuan yang

ingin dicapainya; (4) belajar masa depan bukan lagi untuk mendapatkan ilmu

Page 105: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

pengetahuan, namun lebih kepada pemenuhan kebutuhan untuk dapat

memecahkan masalah hidupnya.

B. Hasil Penalitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian yang

peneliti lakukan antara lain:

1. Joni Herlambang (2006) dengan judul Hubungan antara Konsep Diri dan

Intelegensi dengan Prestasi Belajar Siswa Jurusan Bangunan SMK Negeri 2

Surakarta, menyimpulkan bahwa intelegensi mempunyai hubungan yang

signifikan terhadap prestasi belajar.

2. Sri Hastutiningsih (2007) dengan judul Hubungan antara Kemandirian Belajar

dan Status Ekonomi Orang Tua dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia

Siswa Kelas XII SMA Negeri 3 Surakarta. Menyimpulkan ada hubungan yang

signifikan antara kemandirian belajar dan prestasi belajar.

C. Kerangka Berpikir

Intelegensi(X1) sebagai variabel independen (variabel bebas)

diperkirakan mempunyai hubungan dan meningkatkan prestasi belajar (Y) siswa

SMA Negeri 4 Surakarta. Intelegensi yang dimiliki oleh siswa merupakan salah

faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar yang dicapai. Tingkat intelegensi

yang tinggi merupakan salah satu faktor yang akan memberikan sumbangan bagi

individu dalam mencapai kesuksesan hidup. Seseorang anak yang diketahui

mempunyai tingkat intelegensi yang cukup tinggi kemungkinan akan mempunyai

bekal untuk berhasil di dalam membuat atau menyelesaikan pelajaran di sekolah.

Kemandirian belajar ( X2) sebagai variabel independen (variabel bebas)

juga diperkirakan mempunyai hubungan dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa( Y) siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Kemandirian belajar yang dimiliki oleh

siswa dapat dikatakan sebagai nilai tambah tersendiri bagi siswa yang memiliki

kaitan dengan kepribadian seseorang. Kemandirian siswa dalam belajar

kemungkinan akan membantu siswa menuju kesuksesan, karena siswa mampu

Page 106: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dan mau untuk belajar dengan inisiatifnya tanpa mengandalkan bantuan orang

lain.

Intelegensi (X1) dan kemandirian belajar (X2) secara bersama-sama

diperkirakan mempunyai hubungan dalam meningkatkan prestasi belajar (Y)

siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Faktor intelegensi cukup besar berhubungan

dengan prestasi belajar seseorang, semakin tinggi tingkat intelegensi, maka

semakin tinggi pula prestasi belajarnya, dan sebaliknya semakin rendah tingkat

intelegensi, maka semakin rendah pula prestasi belajarnya. Kemandirian belajar

merupakan satu faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar, kemandirian

yang dilaksanakan dan diterapkan siswa dalam kegiatan sehari-harinya akan

memberikan keuntungan yang besar dalam diri siswa diantaranya siswa menjadi

lebih giat, lebih banyak, dan mampu mengingat lebih lama materi yang

dipelajarinya. Dengan demikian prestasi belajar terutama sosiologi meningkat

dengan intelegensi dan kemendirian belajar yang dimiliki oleh siswa.

Dari penjelasan di atas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir antar

variabel adalah sebagai berikut:

Varibel Independen Variabel Dependen

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Inteligensi

(X1) Prestasi Belajar

Sosiologi

(Y) Kemandrian Belajar

(X2)

Page 107: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji melalui kegiatan

penelitian. Perumusan hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI

IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Ada hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar sosiologi

kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Ada hubungan antara intelegensi dan kemandirian belajar intelegensi dengan

prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011.

Page 108: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Surakarta, yang beralamat di Jln.

LU. Adisucipto No. 1 Surakarta.

Adapun alasan penulis menggambil lokasi tersebut karena :

a) Di lingkungan SMA Negeri 4 Surakarta tersedia data yang relevan dengan

permasalahan yang diteliti.

b) Lokasi sekolah tersebut mudah dijangkau penelitian sehingga menghemat

biaya, waktu dan tenaga.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2010/2011. Rincian waktu

yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Waktu Penelitian

Kegiatan

Tahun

2010 2011

Des Jan Feb Mar Apr Mei

Pengajuan Judul

Penyusunan

Proposal

Ijin Penelitian

Uji Coba Angket

Pengumpulan

Data

Analisis Data

Penyusunan

Laporan

Page 109: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki

tentang aspek-aspek yang ada dalam kelompok itu. Aspek-aspek yang

diungkapkan dalam penelitian ini adalah intelegensi, kemandirian belajar, dan

prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi. Definisi populasi ini penulis kemukakan

menurut pendapat Suharsimi Arikunto ( 2006: 130) “ Populasi adalah keseluruhan

aspek penelitian”. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (2004: 182) “ Populasi

adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki”. Menurut Sudjana

(1996: 6) “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung

maupun hasil pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik

tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari sifat-sifatnya”.

Jadi populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang akan

diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 yang terbagi dalam

5 kelas dan berjumlah 157 siswa.

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, tidak seluruh populasi dikenakan dalam penelitian.

Hal tersebut mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan biaya, waktu

dan tenaga. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya pembatasan yaitu

dengan menetapkan jumlah sampel yang representatif yang dapat mewakili

populasi. Dalam penelitian ini tidak semua populasi akan diteliti, tetapi cukup

mengambil wakil populasi yang dijadikan obyek penelitian. Menurut pendapat

Suharsimi Arikunto (2006: 131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Menurut Winarno Surakhmad (2004: 100) menjelaskan bahwa

“Sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi”.

Mengenai besar kecilnya pengambilan sampel, pada prinsipnya tidak ada

peraturan yang mutlak untuk menentukan ukuran sampel. Dalam penelitian ini

Page 110: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

besarnya sampel yang akan diambil peneliti mengacu pada pendapat Suharsimi

Arikunto (2006: 134), ”Untuk menetapkan besarnya sampel, langkah-langkah

yang harus dilakukan adalah apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau

lebih tergantung setidak-tidaknya dari:

1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana. 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peniliti. Untuk penelitian

yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dapat disimpulkan bahwa sampel

adalah sebagian individu yang menjadi bagian populasi yang diperoleh dengan

cara-cara tertentu untuk menjadi wakil dari populasi yang akan diteliti. Sampel

dalam penelitian ini diambil secara random yaitu 25% dari jumlah siswa tiap

kelas. Maka didapat sampel yaitu 40 orang berdasarkan jumlah populasi yang ada

dalam penelitian.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Suharsini Arikunto (2006:133) ada beberapa teknik

pengambilan sampel, yaitu:

a. Penentunan sampel acak (Random Sampling), yang memiliki kemungkinan tinggi untuk menetapkan sampel yang representatif. Tiap-tiap individu dalam populasi diberi kesempatan untuk ditugaskan menjadi anggota sampel.

b. Sampel berstrata (Stratified Sampling), digunakan jika populasi terdiri dari golongan-golongan yang mempunyai susunan bertingkat, maka pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random.

c. Sampel wilayah (Area Probality Sample), dilakukan bila ada perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.

d. Sampel proposisi (Propotional Sample), sampel ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah.

e. Sampel tujuan (Purposive Sample), dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

f. Sampel quata (Quota Sample), dilakukan dengan mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan.

Page 111: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

g. Sampel kelompok (Cluster Sample), teknik ini menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan pada kelompok-kelompok yang ada dalam populasi.

h. Sampel kembar (Double Sample), merupakan dua buah sampel yang sekaligus diamil oleh peneliti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk dari sampel pertama

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

random sampling. Teknik ini digunakan peneliti karena populasinya terdiri

kelompok-kelompok. Kelompok terdiri dari 5 kelompok yaitu kelas XI IPS 1, XI

IPS 2, XI IPS 3, XI IPS 4 dan XI IPS 5. Kemudian peneliti mengambil 25% dari

tiap kelompok.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Suharsimi Arikunto (2002: 129) menyebutkan bahwa sumber data adalah

subjek dari mana data diperoleh. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada

dua, yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang hanya dapat diperoleh dari sumber

asli pertama. Data primer ini harus secara langsung diambil dari sumber

aslinya yaitu melalui narasumber yang tepat dan yang dijadikan rerponden

dalam penelitian. Sehingga dalam penelitian ini data primer akan diperoleh

dari angket yang diberikan kepada para responden, dan responden dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta tahun ajaran

2010/2011 yang akan digunakan untuk mengukur tingkat kemandirian siswa..

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sebelumnya,

sehingga tinggal mencari dan mengumpulkannya. Dalam penelitian ini data

sekunder diperoleh melalui data dokumentasi SMA Negeri 4 Surakarta

berupa hasil tes intelegensi yang telah dilakukan dan nilai rapor.

2. Variabel Penelitian

Istilah variabel sebenarnya adalah istilah yang tidak pernah ketinggalan

dalam suatu penelitian. Sumadi Suryabrata (1997: 72), menyebutkan bahwa

Page 112: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

“Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian”. Variabel penelitian pada dasarnya adalah obyek penelitian, atau apa

yang menjadi titik tolak suatu penelitian. Di dalam variabel terdapat satu atau

lebih gejala, yang mungkin pula terdiri dari berbagai aspek atau unsur sebagai

bagian yang tak terpisahkan.

Di dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti tiga variabel yang terdiri

atas dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai

aspek atau unsur, yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya

variabel lain yang disebut dengan variabel terikat. Munculnya atau adanya

variabel ini tidak dipengaruhi atau tidak ditentukan oleh ada atau tidaknya

variabel lain. Sehingga tanpa variabel bebas, maka tidak akan ada variabel terikat.

Demikian dapat pula terjadi bahwa jika variabel bebas berubah, maka akan

muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain. Dalam penelitian variabel

bebasnya adalah

1) Intelegensi (X1)

2) Kemandirian belajar (X2)

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki pula

sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi menerima atau

menyesuaikan diri dengan kondisi lain, yang disebut dengan variabel bebas.

Dengan kata lain ada atau tidaknya variabel terikat tergantung ada atau tidaknya

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar

Sosiologi (Y).

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 222) menyatakan bahwa “Teknik

pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-

tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya

yaitu instrumen”. Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat

karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian

diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat

Page 113: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti

teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

Sehubungan dengan masalah penelitian, maka teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data menggunakan angket dan dokumentasi.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data tentang masalah yang diselidiki. Sumadi Suryabrata (1997: 84),

menjelaskan bahwa kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data

atau alat pengukurnya. Berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada tepat

atau tidaknya penggunaan teknik pengumpulan datanya. Pengumpulan data

merupakan cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data yang diperlukan

dengan menggunakan alat tertentu. Oleh karena itu alat pengumpul data harus

benar-benar valid dan reliable. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dan dokumentasi.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode angket sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai

metode bantu.

a. Angket

a. Pengertian Angket

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket erat sekali

dengan kegiatan survai. Menurut Nasution (2003: 51) “Angket merupakan

pertanyaan yang diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada responden untuk

dijawab dan dikembalikan lagi kepada peneliti”. Sedangkan Suharsimi Arikunto

(2006: 151), mengatakan bahwa “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 152), kuesioner dapat

dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangan:

(1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada: (a) Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepada

responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

Page 114: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(b) Kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

(2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, ada: (a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang

diirnya. (b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab

tentang orang lain. (3) Dipandang dari bentuknya, maka ada:

(a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. (b) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka. (c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal

membubuhkan tanda check (√ ) pada kolom yang sesuai. (4) Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah perntayaan diikuti

oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa angket

merupakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk

mendapatkan data. Dalam penelitian ini jenis angket yang akan digunakan adalah

jenis angket tertutup langsung. Angket tertutup berarti jawaban berupa alternatif

yang sudah disediakan oleh peneliti yang telah ditentukan dan dibatasi, sedangkan

langsung maksudnya adalah responden langsung menjawab pertanyaan yang

sudah disediakan oleh peneliti.

Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai

berikut :

(1) Menetapkan tujuan

Dalam penelitian ini, angket disusun dengan tujuan untuk mendapatkan

data tentang kemandirian belajar.

(2) Menyusun indikator

Bertujuan untuk memperjelas permasalahan yang dituangkan dalam

instrumen termasuk batasan variabel yang akan diteliti.

(3) Menyusun kisi-kisi instrumen

Kisi-kisi instrumen diperlukan untuk memperjelas serta mempermudah

pembuatan item-item instrumen. Pembuatan kisi-kisi dalam instrumen ini

disesuaikan dengan indikator-indikator yang sudah ditentukan sebelumnya

dan disesuaikan dengan lingkup masalah dan tujuan yang hendak dicapai.

Page 115: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

(4) Menyusun item instrumen

Instrumen yang dibagikan dapat disusun dengan langkah sebagai berikut :

a) Membuat item-item pertanyaan

b) Membuat surat pengantar angket

c) Menyusun petunjuk dan pedoman pengisian angket

(5) Menentukan Skor

Setelah angket disusun, kemudian akan disusun skor dari masing-masing

jawaban. Dalam penelitian angket ini, setiap item mcmpunyai alternatif

jawaban dan skor antara 1 sampai 4. Dari alternatif jawaban tersebut

diberikan bobot nilai sebagai berikut:

a) Alternatif jawaban A, mempunyai bobot nilai 4

b) Alternatif jawaban B, mempunyai bobot nilai 3

c) Alternatif jawaban C, mempunyai bobot nilai 2

d) Alternatif jawaban D, mempunyai bobot nilai 1

Skor penilaian yang lainnya sebagai berikut:

a) .......

b) ........

c) ........

d) ........

(Skor penilaian 1-4 sesuai dengan berapa banyak responden menjawab).

(6) Mengadakan uji coba (try out) angket

Tujuan diadakannya try out ialah agar mendapatkan angket yang benar-

benar valid. Oleh karena itu instrumen penelitian perlu diuji melalui uji

validitas dan reliabilitas sebelum diterapkan di lapangan.

Namun menurut Suharsimi Arikunto (2002: 129), angket (kuesioner)

memiliki keuntungan dan kelemahan sebagai berikut:

(1) Keuntungan Angket (Kuesioner) a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing

dan menurut waktu senggang responden. d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-

malu menjawab.

Page 116: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

(2) Kelemahan Angket (Kuesioner) a) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada

pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya.

b) Seringkali sukar dicari validitasnya. c) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. d) Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Menurut

penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20% (Anderson).

e) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

b. Uji Coba Angket (Try Out)

Dalam penelitian suatu data dapat mempunyai kedudukan yang paling

tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat

menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya suatu

data tergantung baik tidaknya angket, maka harus diadakan uji validitas dan uji

reliabilitas.

Menurut Sutrisno Hadi (2000: 166) maksud diadakannya try out adalah

sebagai berikut :

a) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya. b) Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu

akademik, dan kata-kata yang menimbulkan kecurigaan. c) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasa dilewati atau hanya

menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal. d) Untuk menambah item yang sangat perlu atau meniadakan item yang

ternyata tidak relevan dengan tujuan research. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maksud peneliti mengadakan try

out angket adalah :

a) Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang bermakna ganda dan tidak jelas.

b) Menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya tidak diperlukan.

c) Menghindari kata-kata yang kurang dimengerti oleh responden.

d) Menghilangkan item-item yang dianggap tidak relevan dengan penelitian.

Page 117: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Selain beberapa maksud diadakan try out seperti yang disebutkan di atas,

tujuan diadakan try out terhadap angket adalah untuk mengetahui kelemahan

angket yang disebarkan kepada responden dan untuk mengetahui sejauh mana

responden mengalami kesulitan di dalam menjawab pertanyaan tersebut, serta

untuk memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

(1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan

dalam angket yang diuji cobakan dapat mengukur keadaan responden yang

sebanarnya. Menurut Saifuddin Azwar (2002: 5), menyatakan bahwa “ Validitas

berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Sedangkan menurut Nasution

(2003: 74), “Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang

harus diukur oleh alat itu”. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 145), “Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa uji validitas adalah menguji sejauh mana ketepatan atau

kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur data yang diteliti.

Menurut Nasution (2003: 75), menyatakan bahwa “Validitas ada macam-

macamnya yaitu validitas isi, validitas prediktif, dan validitas construct

(konstruk)”. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

a. Validitas Isi

Dengan validitas isi dimaksudkan bahwa isi atau bahan yang diuji atau

dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman

atau latar belakang orang yang diuji. Validitas isi diperoleh dengan

mengadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang

representative dari keseluruhan.

b. Validitas Prediktif

Dengan validitas prediktif dimaksudkan adanya kesesuaian antara

ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya

yang nyata. Diharapkan bahwa suatu tes mempunyai nilai prediktif

Page 118: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

yang tinggi artinya apa yang diramalkan oleh tes itu tentang kelakuan

seseorang memang terbukti dari kelakuan orang itu.

c. Validitas Construct (Konstruk)

Validitas konstruk ini digunakan bila kita sangsikan apakah gejala

yang dites hanya mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas

tes itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk ini ialah bahwa

kita mengetahui komponen-komponen sikap atau sifat yang diukur

dengan tes itu.

Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan jenis

validitas konstruk (construct validity) yaitu untuk menunjukan seberapa jauh tes

mengukur sifat atau konstruk variabel kemandirian belajar. Langkah-langkah

yang ditempuh dalam uji validitas yaitu:

1) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

2) Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden

3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

4) Menghitung korelasi antar skor tiap item dengan skor total dengan

rumus korelasi product moment

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi

Product Moment yaitu sebagai berikut:

��� � ���∑ � � ��∑��∑� ����∑�� � �∑�� ���∑�� � �∑��

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 146)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y X : Skor masing-masing item Y : Skor total XY : Jumlah perkalian Xdan Y X2 : Jumlah kuadrat dari X Y2 : Jumlah kuadrat dari Y N : Jumlah Subyek

Page 119: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

• Jika p < 0,050 maka instrumen dikatakan valid,

• Jika p > 0,050 maka instrumen dikatakan tidak valid,

Berdasarkan hasil perhitungan validitas angket diperoleh hasil sebagai

berikut dari 34 item variabel kemandirian belajar yang diuji cobakan ada 8 butir

gugur, yaitu nomor 2, 4, 9, 10, 20, 22, 28, 31 dan 26 butir valid. Untuk

selanjutnya item tidak valid dibuang dan digunakan dalam angket.

(2) Uji Reliabilitas

Selain harus valid, suatu angket atau kuesioner juga harus memenuhi

syarat reliabel. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh

mana suatu hasil pengukuran sampel konsisten apabila diulangi dua kali atau

lebih. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi, jika

dapat memberikan hasil yang relatif tetap apabila alat ukur tersebut dikenakan

pada subyek yang sama tetapi tempatnya berbeda atau pada waktu yang sama

tetapi tempatnya berbeda. Dengan kata lain reabilitas adalah indeks yang

menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.

Menurut Nasution (2003: 77), “Suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu

dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan

hasil yang sama”. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran

yang sama.

Menurut Tentrem Widodo (2009:79) ”Reliabilitas dibedakan jenisnya,

yaitu reliabilitas tes ulang (test-retest method), reliabilitas kesamaan (equivalent

method), dan reliabilitas konsistensi internal (internal consistency method)”.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang jenis-jenis reabilitas akan diuraikan di

bawah ini

a. Reliabilitas tes ulang

Keajegan pengukuran yang dilakukan dengan pelaksanaan tes yang

diulang-ulang untuk variabel yang sama terhadap kelompok responden

yang sama dalam tenggang waktu tertentu.

Bukti empiris reabilitas tes-ulang ditunjukan dengan koefisien korelasi

antara hasil pengukuran pertama (X) dengan hasil pengukuran kedua.

Page 120: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

b. Realibilitas Ekuivalen

Keajegan hasil pengukuran antara dua pengukuran variabel yang sejenis

atau setara pada waktu yang sama kepada responden yang sama juga.

Bukti empiris reabilitas ekuivalen ditunjukan dengan koefisien korelasi

antara hasil pengukuran variabel X dengan hasil pengukuran variabel Y .

c. Reliabilitas konsistensi internal

Keajegan hasil pengukuran satu variabel antara kelompok item tertentu

dengan kelompok lainnya dalam satu perangkat pengukuran yang

diberikan dalam satu kali pengukuran.

Bukti empiris statistik reliabilitas konsistensi internal bisa ditempuh

dengan teknik analisis:

1) Teknik Belah Dua (split-half procedure)

Reabilitas ditunjukan dengan koefisien koralasi antara skor kelompok

item X (item no gasal) dengan skor kelompok item Y, sehingga sering

disebut teknik korelasi belah dua.

2) Teknik Kuder-Richardson Approach

Teknik ini digunakan untuk instrumen yang bentuk itemnya dengan

alternatif salah satu benar (dua pilihan yang saling eklusif), benar-

salah.

3) Teknik Kuder-Richardoon 21

Teknik ini digunakan hasil pengukuran variabel dengan item banyak

yang pilihan jawaban ganda bersifat kontinum.

Adapun teknik pengukuran reabilitas yang peneliti gunakan adalah

menggunakan jenis reabilitas konsistensi internal dan teknik pengukuran

reliabilitas yang peneliti gunakan adalah “teknik belah dua” dengan langkah-

langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

(a) Memberikan alat ukur (angket) kepada sejumlah responden. Dalam

penelitian ini responden yang digunakan untuk try out sejumlah 15 siswa.

Setelah diuji validitasnya, maka akan terlihat item yang valid dan yang

tidak valid. Maka item-item yang valid dikumpulkan dan item-item yang

tidak valid disingkirkan.

Page 121: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(b) Setelah item-item yang valid terkumpul, kemudian item-item tersebut

dibagi menjadi dua belahan. Dalam membelah item-item ini, penulis

menggunakan cara membagi item berdasarkan “nomor genap ganjil”.

(c) Menjumlahkan skor masing-masing item pada tiap belahan. Maka akan

diperoleh dua skor total.

(d) Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan

kedua.

Uji reliabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut:

��� � � ���� � �1 �

∑������ � (Suharsimi Arikunto, 2002 : 171)

Keterangan :

��� : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal

∑��� : Jumlah varians butir

��� : Varians total

Adapun langkah kerja untuk mencari reliabilitas masing-masing

instrumen sebagai berikut:

1. Menyusun tabel hasil uji coba angket

2. Mencari varian setiap butir soal

3. Mencari jumlah varian butir soal

4. Mencari varian total

5. Memasukkan dalam rumus

6. Mengkonsultasikan hasil no.5 dengan tabel Product Moment

7. Revisi angket

Setelah angket diuji cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk revisi.

Revisi dilakukan dengan cara menghilangkan atau mendrop item-item

pertanyaan yang tidak valid atau tidak reliabel.

Page 122: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

8. Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel

diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel.

Angket siap untuk disebarkan kepada responden.

9. Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan

telah mendapatkan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul

data yang kemudian dianalisis.

Kriteria uji reliabilitas tersebut adalah jika r11 > r tabel, maka angket yang

diujikan reliabel, jika r11 < r tabel maka angket yang diujikan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan try out angket bahwa reabilitas intelegensi (X1) dan

kemandirian belajar (X2) dapat diterima karena r11 > r tabel yaitu 0,757 > 0,514.

2. Dokumentasi

Selain menggunakan metode angket, penelitian ini juga menggunakan

metode dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 148) yang dimaksud

dengan “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, lagger

dan sebagainya”. Menurut Tentrem Widodo (2009: 54) “Teknik dokumentasi

merupakan cara mengumpulkan data responden atau populasi penelitian dengan

mengambil data tertulis (dokumen yang disimpan secara baik)”. Metode

dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil

tes intelegensi, rekapan nilai siswa, jumlah siswa, data tentang wilayah penelitian,

serta buku-buku yang relevan dengan masalah penelitian.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian tentang “Hubungan antara Intelegensi dan Kemandirian

Belajar Siawa dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa SMA

Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” ini menggunakan metode penelitian

deskriptif kuantitatif korelasional. Hal tersebut memiliki alasan bahwa karena

penelitian ini bermaksud menggambarkan sifat atau keadaan yang sementara

Page 123: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

sedang berjalan dan berusaha meneliti sejauh mana hubungan antara variabel satu

dengan lainnya.

Adapun pendapat para ahli tentang pengertian penelitian deskriptif

korelalasional. Menurut Moh. Nasir (2003: 63), menyatakan bahwa “Metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa

pada masa sekarang”. Sedangkan menurut Saifuddin Azwar (2002: 6),

menyatakan bahwa “Metode deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf

deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga

dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan”. Berdasarkan pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif merupakan metode penelitian

yang merupakan upaya menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis dari

suatu objek atau sekelompok manusia pada kondisi peristiwa pada masa sekarang.

Hadari Nawawi (1995: 108), menyatakan bahwa “Perkataan korelasi

pada dasarnya berarti hubungan”. Oleh karena itu model studi korelasi ini juga

bermaksud mengungkapkan masalah penelitian, dengan cara membuktikan

hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan membuat

deskripsi atau gambaran yang sistematis, akurat, factual, mengenai faktor-faktor,

sifat-sifat atau hubungan antara fenomena yang diteliti, apakah dua variabel atau

lebih ada hubungan atau tidak. Hadari Nawawi (1995: 108), menyatakan ciri-ciri

dari penelitian korelasional antara lain:

1) Penelitian ini dilakukan apabila variabel yang diteliti rumit dan atau tidak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tidak dapat dimanipulasi.

2) Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling berhubungan secara serentak dalam keadaan realistisnya.

3) Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidaknya saling hubungan tersebut.

4) Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang yang masih aktual.

5) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun dan dijelaskan kemudian dianalisis, karena itu metode ini sering disebut metode analitik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif korelasional

merupakan penelitian yang tidak hanya berusaha menggambarkan suatu fenomena

Page 124: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

yang sesuai dengan fakta yang ada tetapi mencari hubungan di antara variabel-

variabel yang diteliti dengan cara menguji hipotesis.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik statistik teknik regresi

ganda. Menurut Sutrisno Hadi (2001: 2) menjelaskan sebagai berikut:

Tugas pokok analisis regresi adalah: 1. Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor. 2. Menguji apakah korelasi itu signifikan ataukah tidak. 3. Mencari persamaan garis regresinya. 4. Menemukan sumbangan relatif antara sesama prediktor, jika

prediktornya lebih dari satu.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yang diberi

kode (X), dalam hal ini adalah intelegensi dan kemandirian belajar dan variabel

terikat yang diberi kode (Y) dalam hal ini adalah prestasi belajar mata pelajaran

sosiologi.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang dilakukan dalam

penelitian untuk membuktikan hipotesis yang yang telah diajukan sebelumnya.

Selanjutnya untuk mengambil kesimpulan dari hasil yang diperoleh melalui

analisis tersebut. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang penulis gunakan

adalah teknik analisis regresi ganda, maka peneliti menggunakan dasar dalam

analisis dengan pedoman menurut Sutrisno Hadi (2001: 5) yaitu:

Jikap p (probabilitas) < 0,01 = sangat signifikan

Jika p (probabilitas) < 0,05 = signifikan

Jika p (probabilitas) < 0,15 = cukup signifikan

Jika p (probabilitas) < 0,30 = kurang signifikan

Jika p (probabilitas) > 0,30 = tidak signifikan

Kaidah Uji Hipotesis Konvensional (Menggunakan Tabel Signifikansi) :

Jika p (probabilitas) < 0,01 = sangat signifikan

Jika p (probabilitas) < 0,05 = signifikan

Jika p (probabilitas) > 0,05 = tidak signifikan

Dalam uji butir tes menggunakan signifikansi p < 0,05.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 125: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dengan menggunakan uji Chi

Kuadrat :

� � ��� � �!���!

(Sutrisno Hadi, 1990 :346)

Keterangan :

X 2 : Chi Kuadrat

fo : Frekuensi yang diperoleh dari sampel

fh : Frekuensi yang diharapkan dari sampel

Jika p > 0,05 maka data yang diperoleh berdistribusi normal, sebaliknya

jika p < 0,05 maka data yang dipeoleh berdistribusi tidak normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan yang linier antara

masing-masing variabel bebas dengan terikat yaitu antara variabel X1

dengan Y dan antara X2 dengan Y. Uji linieritas dilakukan dengan

menggunakan rumus:

1) JK (G) = ( )

∑ ∑∑

iX ni

YY

2

2

2) JK (TC) = JK (S) – JK (G)

3) dk(TC) = N – K

4) dk (G) = K – 2

5) RJK (TC) = ( )( )TCdk

TCJK

6) RJK (G) = ( )( )Gdk

GJK

7) Fhitung = ( )( )GRJK

TCRJK

(Sudjana, 2002: 332)

Page 126: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Keterangan:

JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat

JK (TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

dk (G) = Derajat Kebebasan Galat

dk (TC) = Derajat Kebebasan Tuna Cocok

RJK (G) = Kuadrat Tengah Galat

RJK (TC) = Kuadrat Tengah Tuna Cocok

Jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan korelasinya linier, sebaliknya jika p

< 0,05 maka korelasinya tidak linier.

c. Uji Hipotesis

Uji ini menggunakan uji regresi ganda yang meliputi:

a. Menghitung koefisien korelasi antara X1 dengan Y dengan rumus :

�� 1 � N∑X�Y � �∑X���∑Y���N∑X����∑X��� �N∑Y� ��∑Y��

b. Menghitung koefisien korelasi antara X2 dengan Y dengan rumus :

�� 2 � NX�Y � �∑X���∑Y���N∑X����∑X��� �N∑Y�� �∑Y��

c. Menghitung koefisien korelasi ganda antara prediktor X1 dan X2 dengan Y

menggunakan rumus sebagai berikut:

Ry(1,2) = ∑

∑ ∑+2

2211

y

yx a y xa

(Sutrisno Hadi, 2001: 25)

Keterangan:

Ry(1,2) = Koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan Y

a1 = koefisien prediktor X1

a2 = koefisien prediktor x2

Σ x1y = jumlah produk antara xi dan y

Σ x2y = jumlah produk antara X2 dan y

Page 127: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Σ y2 = jumlah kuadrat kriterium Y

Jika p < 0,05 maka data yang diperoleh korelasinya signifikan, sebaliknya

jika p > 0,05 maka data yang diperoleh korelasinya tidak signifikan.

d. Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan relatif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan

masing-masing prediktor (X) terhadap kriterium (Y). Dalam hal ini untuk

mencari sumbangan relatif X1 dan X2 terhadap Y dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Untuk X1 : SR % X1 = )(

11

regJK

yxa Σ x 100 %

Untuk X2 : SR % X2 = )(

22

regJK

yxa Σ x 100 %

(Sutrisno Hadi, 2001: 42)

Keterangan :

SR % X1 = Sumbangan efektif prediktor X1 terhadap Y

SR % X2 = Sumbangan efektif prediktor X2 terhadap Y

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

e. Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan efektif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan

murni yang diberikan masing-masing prediktor. Dalam hal ini untuk mencari

sumbangan efektif masing-masing prediktor (X1 dan X2) terhadap kriterium

(Y) dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a. Mencari sumbangan efektif X1 terhadap Y dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

SE % X1 = SR % X1 x R2

b. Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

SE % X2 = SR % X1 x R2

Page 128: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

c. Mencari sumbangan efektif X2 terhadap Y dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

SE % X1 X2 = SE % X1 + SE %X2

Keterangan :

SE % X1 = Sumbangan efektif X1 terhadap Y

SE % X2 = Sumbangan efektif X2 terhadap Y

SE % X1 X2 = Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y

(Sutrisno Hadi, 2001: 42)

Page 129: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1) Deskripsi Lokasi Penelitian

SMA Negeri 4 Surakarta bukan suatu sekolah yang terbentuk secara

langsung menjadi SMA Negeri, akan tetapi diawali dengan sekolah swasta yang

bernama SMA Bagian C. Didirikan oleh Drs. G. P. H. M. Prawironegoro pada

tahun 1946. berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

7371/13/1950 tanggal 2 September 1950, SMA Bagian C resmi menjadi SMA

Negeri 3 Bagian C dengan kepala sekolah G. P. H. M. Prawironegoro dan dibantu

wakil kepala sekolah Drs. Kabul Dwijolaksono.

SMA Negeri 3 Bagian C menempati gedung SD Kesatriyan Baluwarti

pada tahun 1950 sampai dengan tahun 1951, selanjutnya dari tahun 1951 sampai

1958 menempati dua lokasi, yaitu gedung SMP Kristen Banjarsari dan Gedung

SMP Negeri 4 Surakarta. SMA Negeri Bagian C dari tahun ke tahun mulai

menampakkan peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Terbukti dari

daya tampung SMA ini yang semakin meningkat, maka Menteri P dan K

mengeluarkan SK No. 4083/B III tanggal 5 Agustus 1955 yang berisikan bahwa

SMA Negeri 3 Bagian C dipecah. Sejak saat itu nama SMA Negeri 3 Bagian C

tidak digunakan lagi. SMA Negeri 3 Bagian C dipecah menjadi dua bagian yaitu:

a. SMA Negeri 4 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs. G. P. H. M.

Prawironegoro yang menempati gedung SMP Kristen Banjarsari Surakarta.

b. SMA Negeri 5 Bagian C dengan Kepala Sekolah Drs, Kabul Dwijolaksono

yang menempati gedung SMP Negeri 4 Surakarta.

Kedua SMA tersebut pada bulan Agustus 1958 pindah ke gedung baru di

Jl. LU Adisucipto No.1 Surakarta, sedangkan kegiatan akademik atau proses

belajar mengajar dilaksanakan pada waktu:

a. SMA Negeri 4 Bagian C pada pagi hari jam 07.00 – 12.00 WIB

b. SMA Negeri 5 Bagian C pada siang hari jam 13.00 – 18.00 WIB

Sejak bulan September 1974 untuk SMA Negeri 5 Bagian C menempati

gedung baru di daerah Bibis, Cengklik Surakarta. Sedangkan lokasi yang berada

Page 130: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

di Jalan LU. Adisucipto No.1 digunakan seluruhnya oleh SMA Negeri 4 Bagian

C yang telah diubah namanya menjadi SMA Negeri 4 Surakarta sampai sekarang,

SMA Negeri 4 Surakarta telah mengalami pergantian kepemimpinan,

yakni:

a. Drs. G. P. H. M. Prawironegoro (1950 – 1960)

b. K. R. M. T. Tandonegoro (1960 – 1972)

c. Drs. R. M. Gunawan Prawiro Atmojo (1972 – 1978)

d. Drs. Kartono (1978 – 1979)

e. Drs. Winoto Sugeng (1979 – 1986)

f. Sutami (1986 – 1992)

g. Achmad Sukri, S. H. (1992 – 1994)

h. Soegiman, B. Sc (1994 – 1995)

i. Drs. Sudiyat (1995-2000)

j. Tatik Sutarti, M.M (2000 – 2002)

k. Drs. Soedjinto S. F., M. M (2002 – 2007)

l. Drs. Edy Pudiyanto (2007 – 2011)

m. Drs. Unggul Sudarmo, M. Pd (2011 – Sekarang)

2) Deskripsi Data Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Hubungan antara Intelegensi dan Kemandirian

Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa SMA Negeri 4

Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”, data yang diperoleh meliputi data tentang:

1. Intelegensi yang berasal dari hasil tes intelegensi yang telah dilaksanakan

di SMA Negeri 4 Surakarta.

2. Kemandirian belajar yang berasal dari data skor angket responden.

3. Prestasi belajar mata pelajaran sosiologi yang berasal dari nilai rapot.

Ketiga data tersebut akan dijelaskan dalam uraian di bawah ini:

Page 131: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

1. Deskripsi Data Tentang Intelegensi

Intelegensi dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X1). Adapun

distribusi frekuensi data intelegensi dapat dijelaskan seperti tabel berikut:

Tabel 2. Distribusi Frekuansi Data Intelegensi (X1)

Variant f fx fx2 f% fk%-naik

122,5- 130,5 4 502,00 63.026,00 10,00 100,00

114,5- 122,5 16 1.892,00 223.770,00 40,00 90,00

106,5- 114,5 13 1.445,00 160.671,00 32,50 50,00

98,5- 106,5 5 524,00 54.926,00 12,50 17,50

90,5- 98,5 2 188,00 17.690,00 5,00 5,00

Total 40 4.551,00 520.083,00 100,00 -

Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran diperoleh data

sebagai berikut:

1) Skor tertinggi : 125

2) Skor terendah : 91

3) Mean : 113,78

4) Median : 114,50

5) Modus : 118,50

6) S.B. : 7,67

7) S.R. : 5,92

Berdasarkan tabel sebaran frekuensi variabel Intelegensi maka dapat

diketahui bahwa responden paling banyak menempati kelas ke-2 pada interval

114,5- 122,5 dengan prosentase 40%; kemudian diikuti oleh kelas ke-3 pada

interval 106,5- 114,5 dengan prosentase 32,50%; kemudian diikuti oleh kelas ke-4

pada interval 98,5- 106,5 dengan prosentase 12,50%; kemudian diikuti oleh kelas

ke-1 pada interval 122,5- 130,5 dengan prosentase 10%. Sedangkan responden

paling sedikit berada pada kelas ke-5 pada interval 90,5- 98,5 dengan prosentase

5%. Penyebaran data dapat diperiksa dalam histogram berikut ini:

Page 132: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1. Grafik Histogram Intelegensi (X

Kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X

Adapun distribusi frekuensi data Kemandirian Belajar dapat disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3 Distribusi Frekuansi Data Kemandirian Belajar (X

Variant

116,5- 130,5

102,5-116,5

88,5-102,5

74,5-88,5

60,5- 74,5

Total

Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran diperoleh data

sebagai berikut:

1) Skor tertinggi

2) Skor terendah

3) Mean

4) Median

5) Modus

4

0

5

10

15

20

122,5-130,5

Frekuensi

Deskripsi Data Intelegensi

Gambar 1. Grafik Histogram Intelegensi (X1)

2. Deskripsi Data Tentang Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X

Adapun distribusi frekuensi data Kemandirian Belajar dapat disajikan dalam tabel

Distribusi Frekuansi Data Kemandirian Belajar (X

f fx fx2 f%

6 718,00 85.992,00 15,00

12 1.335,00 148.715,00 30,00

7 689,00 67.873,00 17,50

8 638,00 50.946,00 20,00

7 480,00 33.040,00 17,50

40 3.860,00 386.566,00 100,00

Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran diperoleh data

Skor tertinggi : 127,00

Skor terendah : 61,00

: 96,50

: 98,50

: 109,50

16

13

5

2

114,5-122,5 106,5-114,5 98,5-106,5 90,5-98,5Interval

Intelegensi

59

Data Tentang Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah variabel bebas (X2).

Adapun distribusi frekuensi data Kemandirian Belajar dapat disajikan dalam tabel

Distribusi Frekuansi Data Kemandirian Belajar (X2)

fk%-naik

100,00

85,00

55,00

37,50

17,50

100,00 -

Berdasarkan perhitungan yang terdapat pada lampiran diperoleh data

98,5

Page 133: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) S.B.

7) S.R.

Berdasarkan hasil sebaran frekuensi variabel Kemandirian Belajar maka

dapat diketahui responden paling banyak menempati kelas ke

102,5-116,5 dengan prosentase

interval 74,5-88,5 dengan prosentase

interval 88,5-102,5 dengan prosentase 17,50

pada interval 60,5- 74,5 dengan prosentase 17,50

sedikit adalah pada kelas ke 1 pada interval 116,5

masing-masing kelas

berikut ini:

Gambar 2. Grafik Histogram Kemandirian Belajar (X

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi dalam penelitian ini adalah

variabel terikat (Y).

Pelajaran Sosiologi dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Distribusi Frekuansi Data Prestasi

Variant

86,5- 89,5

83,5- 86,5

6

0

5

10

15

116,5-130,5

Frekuensi

: 19,00

: 16,48

Berdasarkan hasil sebaran frekuensi variabel Kemandirian Belajar maka

dapat diketahui responden paling banyak menempati kelas ke-

116,5 dengan prosentase 30%, kemudian diikuti oleh kelas ke

88,5 dengan prosentase 20%, kemudian diikuti oleh kelas ke

102,5 dengan prosentase 17,50%, kemudian diikuti oleh kelas ke

74,5 dengan prosentase 17,50%. Sedangkan responden paling

sedikit adalah pada kelas ke 1 pada interval 116,5- 130,5 dengan prosentase

masing kelas 15%. Penyebaran data dapat diperiksa dalam histogram

Deskripsi Data Kemandirian Belajar

Gambar 2. Grafik Histogram Kemandirian Belajar (X2)

3. Deskripsi Data Tentang Prestasi Mata Pelajaran

Sosiologi

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi dalam penelitian ini adalah

t (Y). Adapun distribusi frekuensi data Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Sosiologi dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut:

. Distribusi Frekuansi Data Prestasi Mata Pelajaran Sosiologi(Y)

F fx fx2 f%

2 176,00 15.490,00 5,00

3 254,00 21.508,00 7,50

6

12

78

130,5 102,5-116,5 88,5-102,5 74,5-88,5 60,5Interval

Kemandirian Belajar

60

Berdasarkan hasil sebaran frekuensi variabel Kemandirian Belajar maka

-2 pada interval

, kemudian diikuti oleh kelas ke-4 pada

, kemudian diikuti oleh kelas ke-3 pada

, kemudian diikuti oleh kelas ke-5

. Sedangkan responden paling

dengan prosentase

. Penyebaran data dapat diperiksa dalam histogram

Deskripsi Data Tentang Prestasi Mata Pelajaran

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi dalam penelitian ini adalah

Adapun distribusi frekuensi data Prestasi Belajar Mata

Mata Pelajaran Sosiologi(Y)

fk%-naik

100,00

95,00

7

60,5-74,5

Page 134: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

80,5- 83,5 10 817,00 66.755,00 25,50 87,50

77,5- 80,5 15 1.183,00 93.311,00 37,50 62,50

74,5- 77,5 10 756,00 57.162,00 25,00 25,00

Total 40 3.186,00 254.226,00 100,00 -

Berdasarkan hasil perhitungan yang terdapatpada lampiran diperoleh data sebagai

berikut:

1) Skor tertinggi : 89,00

2) Skor terendah : 75,00

3) Mean : 79,65

4) Median : 79,50

5) Modus : 79,00

6) S.B. : 3,44

7) S.R. : 2,61

Berdasarkan tabel sebaran frekuensi variabel Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Sosiologi maka dapat diketahui bahwa responden paling banyak

menempati kelas ke-4 pada interval 77,5- 80,5 dengan prosentase 37,50%,

kemudian diikiti oleh kelas ke-3 pada interval 80,5- 83,5 dengan prosentase

25,50%, kemudian diikuti kelas ke-5 pada interval 74,5- 77,5 dengan prosentase

25%, kemudian diikuti kelas ke-2 pada interval 83,5- 86,5 dengan prosentase

7,50%. Sedangkan responden paling sedikit berada pada kelas ke-1 pada interval

86,5- 89,5 dengan prosentase 5%. Penyebaran data dapat diperiksa dalam

histogram berikut ini:

Page 135: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Deskripsi Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Gambar 3. Grafik Histogram Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis seperti pada lampiran

selanjutnya dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan. Syarat

analisis data yang digunakan analisis regresi linier adalah sebaran populas

harus berdistribusi normal dan variabel bebas harus linier terhadap variabel

terikat.

Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji normalitas dan uji

linieritas. Hasil uji prasarat analisis data dapat diperinci antara lain sebagai

berikut:

Hasil uji normalitas digunakan untuk menunjukan apakah data yang

dianalisis mempunyai sebaran (distribusi) normal atau tidak. Adapun pengujian

ini meliputi:

a. Kriteria Pengujian Prasarat Normalitas

Sebelum menguji normalitas dari

membuat kriteria prasarat normalitas sebagai berikut:

Ho: distribusi data hasil penelitian berbeda dengan distribusi teoritik, artinya

data berdistribusi tidak normal.

Ha: distribusi data hasil penelitian tidak berbeda dengan

artinya data berdistribusi normal.

2

0

5

10

15

20

86,5-89,5

Frekuensi

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Deskripsi Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Gambar 3. Grafik Histogram Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

B. Pengujian Prasarat Analisis

Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis seperti pada lampiran

selanjutnya dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan. Syarat

analisis data yang digunakan analisis regresi linier adalah sebaran populas

harus berdistribusi normal dan variabel bebas harus linier terhadap variabel

Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji normalitas dan uji

linieritas. Hasil uji prasarat analisis data dapat diperinci antara lain sebagai

1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas digunakan untuk menunjukan apakah data yang

dianalisis mempunyai sebaran (distribusi) normal atau tidak. Adapun pengujian

Pengujian Prasarat Normalitas

Sebelum menguji normalitas dari masing-masing variabel, perlu

membuat kriteria prasarat normalitas sebagai berikut:

Ho: distribusi data hasil penelitian berbeda dengan distribusi teoritik, artinya

data berdistribusi tidak normal.

Ha: distribusi data hasil penelitian tidak berbeda dengan distribusi teoritik,

artinya data berdistribusi normal.

2 3

10

15

89,5 83,5-86,5 80,5-83,5 77,5-80,5 74,5Interval

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

62

Deskripsi Data Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Gambar 3. Grafik Histogram Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Data yang telah terkumpul disusun secara sistematis seperti pada lampiran

selanjutnya dianalisis untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan. Syarat

analisis data yang digunakan analisis regresi linier adalah sebaran populasi data

harus berdistribusi normal dan variabel bebas harus linier terhadap variabel

Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai hasil uji normalitas dan uji

linieritas. Hasil uji prasarat analisis data dapat diperinci antara lain sebagai

Hasil uji normalitas digunakan untuk menunjukan apakah data yang

dianalisis mempunyai sebaran (distribusi) normal atau tidak. Adapun pengujian

masing variabel, perlu

Ho: distribusi data hasil penelitian berbeda dengan distribusi teoritik, artinya

distribusi teoritik,

10

74,5-77,5

Page 136: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Untuk menetapkan normal atau tidaknya distribusi data digunakan

kriteria sebagai berikut:

Jika p > 0,05 maka data yang diperoleh berdistribusi normal

Jika p < 0,05 maka data yng diperolrh berdistribusi tidak normal

b. Uji Normalitas Variabel X1( Intelegensi)

Pada uji normalitas X1( Intelegensi), langkah pertama yang dilakukan

adalah membuat tabel rangkuman variabel X1(dapat dilihat pada lampiran 11

halaman 119). Adapun rangkuman variabel X1 (Intelegensi) dapat disajikan

sebagai berikut:

Tabel 5. Rangkuman variabel Intelegensi

Kelas fo fh fo-fh (fo-fh2) �fo � �h²�

�h

10 0 0,33 -0,33 0,11 0,33

9 2 1,11 0,89 0,80 0,72

8 2 3,17 -1,17 1,36 0,43

7 7 6,37 0,63 0,40 0,06

6 12 9,03 2,97 8,83 0,98

5 7 9,03 -2,03 4,11 0,46

4 6 6,37 -0,37 0,14 0,02

3 2 3,17 -1,17 1,36 0,43

2 1 1,11 -0,11 0,01 0,01

1 1 0,33 0,67 0,45 1,38

Total 40 40,00 0,00 -- 4,81

Mean: 113,75 SB: 7,668

Khi Kuadarat: 4,813 db:9 ρ= 0,850

Kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus. Dari hasil perhitungan

tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

χ2= 4,813

p= 0,850

Page 137: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Hasil tersebut menunjukan bahwa p > 0,05 yaitu 0,850 > 0,05 maka Ha

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil dari

populasi berdistribusi normal.

c. Uji normalitas X2(Kemandirian Belajar)

Pada uji normalitas X2 (Kemandirian Belajar), langkah pertama yang

dilakukan adalah membuat tabel rangkuman variabel X2( dapat dilihat pada

lampiran 11 halaman 120). Adapun tabel rangkuman tabel X2 (Kemandirian

Belajar) dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 6. Rangkuman Variabel Kemandirian Belajar

Kelas fo fh fo-fh (fo-fh2) �fo � �h²�

�h

9 0 0,40 -0,40 0,16 0,40

8 0 1,50 -1,50 2,26 1,50

7 7 4,45 2,55 6,51 1,46

6 11 8,48 2,52 6,35 0,75

5 7 10,34 -3,34 11,18 1,08

4 6 8,48 -2,48 6,15 0,73

3 8 4,45 3,55 12,62 2,84

2 1 1,50 -0,50 0,25 0,17

1 0 0,40 -0,40 0,16 0,40

Total 40 40,00 0,00 -- 9,32

Mean: 96,500 SB: 18,998

Khi Kuadarat: 9,321 db:8 ρ= 0,316

Kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus. Dari hasil

perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

χ2= 9,321

p= 0,316

Hasil tersebut menunjukan bahwa p > 0,05 yaitu 0,316 > 0,05 maka Ha

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil dari

populasi berdistribusi normal.

Page 138: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

d. Uji Normalitas Variabel Y (Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi)

Pada uji normalitas Y (Prestasi belajar mata pelajaran sosiologi), langkah

pertama yang dilakukan adalah membuat tabel rangkuman variabel Y (dapat

dilihat pada lampiran 11 halaman 121). Adapun tabel rangkuman variabel Y

(prestasi mata pelajaran sosiologi) dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 7. Rangkuman variabel prestasi belajar mata pelajaran sosiologi

Kelas fo fh fo-fh (fo-fh2) �fo � �h²�

�h

10 1 0,33 0,67 0,45 1,38

9 2 1,11 0,89 0,80 0,72

8 2 3,17 -1,17 1,36 0,43

7 5 6,37 -1,37 1,87 0,29

6 10 9,03 0,97 0,94 0,10

5 10 9,03 0,97 0,94 0,10

4 3 6,37 -3,37 11,34 1,78

3 7 3,17 3,83 14,68 4,64

2 0 1,11 -1,11 1,23 1,11

1 0 0,33 -0,33 0,11 0,33

Total 40 40,00 0,00 -- 10,88

Mean: 79,650 SB:3,438

Khi Kuadarat: 10,881 db:9 ρ= 0,284

Kemudian dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus. Dari hasil

perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

χ2= 10,881

p= 0,284

Hasil tersebut menunjukan bahwa p > 0,05 yaitu 0,284 > 0,05 maka Ha

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil dari

populasi berdistribusi normal.

Untuk lebih jelasnya mengetahui normalitas data hubungan variabel

prediktor dengan kriteriumnya dapat dilihat dengan grafik berikut :

Page 139: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2. Uji Linieritas dan Keberartian

Dengan adanya hasil uji linieritas maka dapat diketahui apakah ada

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun dalam hal ini

pengujian meliputi:

a. Kriteria Pengujian Prasarat Linieritas

Sebelum mengguji linieritas dari masing-masing variabel, perlu membuat

kriteria persyaratan linieritas sebagai berikut:

Ho: data hasil penelitian berbeda dengan data hasil teoritik, artinya tidak linier

Ha: data hasil penelitian tidak berbeda dengan data hasil teoritik, artinya linier

Untuk menetapkan linier tidaknya distribusi data digunakan kriteria sebagai

berikut:

Jika p > 0,05 maka data dalam penelitian memiliki korelasi yang linier

Jika p< 0,05 maka data dalam penelitian korelasinya tidak linier.

b. Uji Linieritas Variabel Intelegensi (X1) dengan Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Sosiologi (Y)

Berdasarkan hasil uji linieritas antara Intelegensi dengan prestasi belajar mata

pelajaran sosiologi, diperoleh p=0,198; F=1,697. Karena p > 0,05 maka Ha

diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa intelegensi dan

prestasi belajar mata pelajaran sosiologi mempunyai korelasi yang linier. Hasil

Page 140: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

uji linieritas intelegensi dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 8. Rangkuamn uji linieritas X1 dengan Y

Sumber Derajat R2 db Var F ρ

Regresi

Residu

Ke1 0,336

0,664

1

38

0,336

0,017

19,211

--

0,000

--

Regresi

beda

residu

Ke2

Ke2-ke

1

0,365

0,029

0,635

2

1

37

0,182

0,029

0,017

10,631

1,697

--

0,000

0,198

--

Korelasinya Linier

Sebagai bukti bahwa korelasi antara intelegensi dengan prestasi belajar

mata pelajaran sosiologi adalah linier dapat dilihat pada lampiran15 halaman 134

dalam bentuk grafik hasil uji linieritas intelegensi dengan prestasi belajar mata

pelajaran sosiologi.

c. Uji Linieritas Variabel Kemandirian Belajar (X2) dengan Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Sosiologi (Y).

Berdasarkan hasil uji linieritas antara kemandirian belajar dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi, diperoleh p=0,586; F=0,312. Karena p > 0,05

maka Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa

kemandirian belajar dan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi mempunyai

korelasi yang linier. Hasil uji linieritas kemandirian belajar dengan prestasi belajar

mata pelajaran sosiologi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Rangkuman uji linieritas X2 dengan Y

Sumber Derajat R2 db Var F ρ

Regresi

Residu

Ke1 0,121

0,879

1

38

0,121

0,023

5,215

--

0,026

--

Regresi

beda

residu

Ke2

Ke2-ke

1

0,128

0,007

0,872

2

1

37

0,064

0,007

0,024

2,716

0,312

--

0,078

0,586

--

Korelasinya Linier

Page 141: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Sebagai bukti bahwa korelasi antara kemandirian belajar dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi adalah linier dapat dilihat pada lampiran 15

halaman 135 dalam bentuk grafik hasil uji linieritas kemandirian belajar dengan

perstasi belajar mata pelajaran sosiologi.

C. Pengujian Hipotesis

Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, selanjutnya dapat dapat dilakukan

analisis data untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah dirumuskan

sebelumnya diterima atau ditolak. Adapun analisis regresi ganda menggunakan

komputer seri SPSS edisi: Prof. Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih UGM

Yogyakarta tahun 2004 versi IBM/IN. Langkah yang dilakukan sesuai dengan

prosedur, yaitu sebagai berikut:

1. Mencari Korelasi Antara Kriterium Dengan Prediktor

a. Menghitung koefisien korelasi sedarhana antara X1 dan Y; X2 dan Y

1) Koefisien korelasi sederhana antara X1 dan Y ( Intelegensi dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi)

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara intelegensi dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi.

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara intelegensi dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi.

Langkah pertamayang harus dilakukan adalah membuat tabel rangkuman

analisis korelasi (dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 127). Adapun tabel

tersebut adalah sebagai berikut:

Page 142: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 10. Matriks interkorelasi analisis regrasi

r X1 X2 Y

X1 1,000 0,168 0,579

p 0,000 0,300 0,000

X2 0,168 1,000 0,347

p 0,300 0,000 0,026

Y 0,579 0,374 1,000

p 0,000 0,026 0,000

p dua ekor

Setelah membuat rangkuman analisis korelasi selanjutnya dilakukan

perhitungan sesuai dengan rumus Product Moment, sehingga diperoleh:

rx1y = 0,579

p = 0,000

Karena p < 0,05 maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis menurut

Prof. Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih UGM Yogyakarta tahun 2004 versi

IBM/IN dapat disimpulkan bahwa hasilnya signifikan, yaitu 0,000 < 0,05,

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian pengujian hipotesis

pertama dalam penelitian ini yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan

antara Intelegensi dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas

XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” dinyatakan diterima.

2) Koefisien korelasi sederhana antara X2 dan Y( Kemandirian Belajar dengan

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi).

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara intelegensi dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi

Ha: Ada hubungan yang signifikan antara intelegensi dengan prestasi

belajar mata pelajaran sosiologi.

Setelah membuat tabel kerja pada lampiran, selanjutnya dilakukan

perhitungan sesuai dengan rumus Product Moment, sehingga diperoleh:

Page 143: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

rx2y = 0,347

p = 0,026

Karena p < 0,05 maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis menurut

Prof. Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih UGM Yogyakarta tahun 2004 versi

IBM/IN dapat disimpulkan bahwa hasilnya cukup signifikan, yaitu 0,026 < 0,05,

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian pengujian hipotesis kedua

dalam penelitian ini yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara

Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa

SMA Kelas XI IPS Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” dinyatakan

diterima.

b. Menghitung Koefisien Korelasi Ganda antara X1, X2, dengan Y

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Intelegensi dan

Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Ha: Ada hubungan yang positif signifikan antara Intelegensi dan

Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat tabel sebagai

berikut:

Tabel 11. Koefisien Beta Dan Korelasi Parsial

X Beta β SB (β) r- parsial t p

0

1

2

47,799690

0,240459

0,046550

0,057101

0,023046

0,564

0,311

4,211

2,020

0,000

0,048

Galat baku: 2,743

Korelasi R : 0,633

Korelasi R Sesuaian: 0,633

Setelah itu membuat rangkuman tabel analisis regresi. Adapun tabel tersebut

adalah sebagai berikut:

Page 144: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 12. Tabel Rangkuman Analisis Regresi – Model Penuh

Sumber Variasi JK db RK F R2 ρ

Regresi Penuh 184,4 2 92,326 12,337 0,400 0,000

Variabel X1 154,834 1 154,834 20,710 0,336 0,000

Variabel X2 29,369 1 29,369 3,964 0,064 0,051

Residu Penuh 276,621 37 7,476 -- -- --

Total 461,094 39 -- -- -- --

Setelah membuat tabel kerja (lihat pada lampiran), selanjutnya dilakukan

perhitungan sesuai dengan rumus sehingga diperoleh:

ry(x1,2) = 0,633

p = 0,000

F = 12,337

Karena p < 0,05 maka berdasarkan pedoman kaidah uji hipotesis menurut

Prof. Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih UGM Yogyakarta tahun 2004 versi

IBM/IN dapat disimpulkan bahwa hasilnya signifikan, yaitu 0,000 < 0,05,

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian pengujian hipotesis ketiga

dalam penelitian ini yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara

Intelegensi dan Kemandirian Belajar secara bersama-sama dengan Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun

Ajaran 2010/2011” dinyatakan diterima.

2. Mencari Persamaan Garis Regresi

Langkah pertama yang harus dialkukan adalah membuat tabel sebagai

berikut:

Page 145: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 13. Coefficienta

Model Unstandardizer

Coeffiient

Standardised

Coeffient

t

Sig B Std. Error Beta

1 (Constant)

Intelegensi

Kemandirian

belajar

47,799

,240

,047

6,611

,058

,023

,536

,257

7,230

4,151

1,991

,000

,000

,054

Setelah itu kemudian dapat diperoleh persamaan garis regresi sebagai berikut: a. Persamaan Regresi Linier Sederhana

1) Persamaan regresi linier sederhana antara Intelegensi (X1) dengan Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Sosiologi (Y)

1) ^

Y = b0 +b1X1

^

Y = 47,79 + 0,24 (X1) Artinya: i) Konstanta 47,79 dapat diartikan bahwa bila tidak ada variabel

Intelegensi (X1), maka Prestasi Belajar Sosiologi (Y) yang dicapai

siswa sebesar 47,79.

ii) Koefisien regresi 0,24 X, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu unit

ukuran intelegensi(X1) maka akan meningkatkan Prestasi Belajar

Sosiologi (Y) sebesar 0,24. Gambar persamaan garis regresi dapat

dilihat sebagai berikut:

Page 146: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 8. Garis Regresi Linear X1 dengan Y

2) Persamaan regresi linier sederhana antara Kemandirian Belajar (X2)

dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi (Y)

^

Y = b0 +b1X2 ^

Y = 47,79+ 0,04(X2) Artinya: i) Konsatanta 47,79 dapat diartikan bahwa apabila tidak ada kemandirian

belajar (X2), maka Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi (Y) yang

dicapai siswa sebesar 47,79.

ii) Koefisien regresi 0,04 X, menyatakan bahwa setiap kenaikan satu unit

kemandirian belajar (X2) maka akan meningkatkan Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Sosiologi (Y) sebesar 0,04. Gambar persamaan garis

regresi dapat dilihat sebagai berikut:

Page 147: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gambar 9. Garis Regresi Linier X2 dengan Y b. Persamaan Regresi Linier Ganda

^

Y = b0 + b1X1 +b2X2 ^

Y = 47,79 + 0,24(x1) + 0,04(x2)

Artinya:

i) Koefisien 47,79 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel

intelegensi (X1) dan kemandirian belajar (X2) yang tinggi, maka

prestasi belajar mata pelajaran sosiologi (Y) yang dicapai sebesar

47,79.

ii) Koefisien regresi X1= 0,24 menyatakan bahwa setiap penmbahan satu

unit ukuran intelegensi akan meningkatkan prestasi belajar mata

pelajaran sosiologi (Y) sebesar 0,24.

iii) Koefisien regresi X2=0,04 menyatakan bahwa setiap penambahan satu

unit kemandirian belajar (X2) akan meningkatkan prestasi belajar mata

pelajaran Sosiologi(Y) sebesar 0,04.

Lebih jelasnya, persamaan linier regresi ganda tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut:

Page 148: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 10. Garis Regresi Linear X1dan X2 dengan Y

Penjelasan gambar:

a) Misal siswa A memperoleh nilai X1=20, berdasarkan persamaan regresi

yang diperoleh maka diperkirakan akan memperoleh skor Y sebesar

20+0,24(20)=25, ini dapat diperoleh dari persamaan ^

Y = 47,79 + 0,24

(X1).

b) Misalnya siswa A memperoleh skor X2=20, berdasarkan persamaan garis

regresi yang diperoleh maka diperkirakan akan memperoleh skor Y

sebesar 20+0,04(20)=20,8, ini dapat diperoleh dari persamaan ^

Y = 47,79+

0,04(X2).

c) Misalnya siswa A memperoleh skor X1 =20 dan X2=20 berdasarkan

persamaan regresi yang diperoleh maka diperkirakan akan memperoleh

skor Y sebesar 47,80+(0,24 20�+(0,04 20�=93,6 ini dapat diperoleh

dari persamaan ^

Y = 47,79 + 0,24(x1) + 0,04(x2).

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa rata-rata prestasi belajar mata pelajaran sosiologi akan

meningkat atau menurun sebesar 47,79. Dalam hal ini untuk setiap peningkatan

atau penurunan satu unit intelegensi (X1) akan menaikan atau menurunkan

Page 149: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

prestasi belajar sosiologi (Y) sebesar 0,24. Demikian halnya dengan kemandirian

belajar, setiap kenaikan atau penurunan satu unit kemandirian belajar (X2) akan

menaikan atau menurunkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran(Y) Sosiologi sebesar

0,04.

Menentukan Sumbangan Prediktor terhadap Sumbangan Kriterium

Perhitungan sumbangan masing-masing variabel dengan bantuan

komputer paket SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih versi IBM/In

program analisis regresi model penuh dan stepwise tergambar pada tabel

perbandingan bobot prediktor model penuh sebagai berikut:

Tabel 14. Perbandingan bobot Prediktor

Variabel

X

Korelasi Lugas Korelasi Parsial Koefisian Determinasi

rxy ρ r par-xy ρ SD Relatif% SD Efektif

1

2

0,579

0,347

0,000

0,026

0,564

0,311

0,000

0,048

83,933

16,067

33,580

6,428

Total -- -- -- -- 100,000 40,008

Berdasarkan hasil perhitungan sumbangan masing-masing variabel,

peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:

a. Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan Efektif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan

murni yang diberikan masing-masing prediktor.

1) Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa Sumbangan Efektif

X1 dengan Y atau SE (X1) yaitu sebesar 33,580%. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa Sumbangan Efektif Intelegensi terhadap variansi naik

turunnya Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi yaitu sebesar 33,580.

2) Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa Sumbangan Efektif

X2 dengan Y atau SE (X2) yaitu sebesar 6,428%. Hal tersebut dapat

diartikan bahwa Sumbangan Efektif Kemandirian Belajar terhadap

variansi naik turunnya Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi yaitu

sebesar 6,428%.

Page 150: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

3) Berdasarkan kedua pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

Sumbangan Efektif Intelegensi (X1) dan Kemandirian Belajar (X2) secara

bersama-sama dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Soiologi (Y) atau

SE(X1+X2) sebesar 40,008%. Hal tersebut dapat diartikan bahwa

Sumbangan Efektif (SE) Intelegensi dan Kemandirian Belajar secara

bersama-sama terhadap variasi naik-turunnya Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Sosiologi 40,008%.

b. Sumbangan Relatif (SR)

Sumbangan Relatif diperlukan untuk mengetahui besarnya sumbangan

masing-masing prediktor (X) terhadap kriterium (Y).

1) Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa Sumbangan Relatif

X1 dengan Y atau SR%(X1) sebesar 83,933%. Hal tersebut dapat diartikan

bahwa secara relatif variabel Intelegensi memberikan sumbangan sebesar

83,933% bagi naik turunnya variabel Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Sosiologi.

2) Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa Sumbangan Relatif

X2 dengan Y atau SR%(X2) sebesar 16,067%. Hal tersebut dapat diartikan

bahwa secara relatif variabel Kemandirian Belajar memberikan

sumbangan sebesar 16,067% bagi naik turunnya variabel Prestasi Belajar

Mata Pelajaran Sosiologi.

3) Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa Sumbangan Relatif

X1 dan X2 dengan Y atau SR% (X1+X2) sebesar

83,933+16,067=100,000%. Hal tersebut dapat diartikan bahwa secara

relatif intelegensi dan Kemandirian Belajar memberikan sumbangan

sebesar 100,000% bagi naik turunnya Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Sosiologi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Page 151: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

D. Pembahasan dan Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis kemudian

dilakukan pembahasan dan analisis data terhadap rumusan hipotesis sebagai

berikut:

1. Hubungan antara Intelegensi (X1) dengan Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Sosiologi (Y).

Hipotesis yang berbunyi “Ada Hubungan Antara Intelegensi Dengan

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4

Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” diterima karena rx1y = 0,579 dan p < 0,05

yang berati bahwa variabel Intelegensi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Sosiologi memiliki hubungan yang positif yang cukup signifikan. Dikatan

memiliki hubungan yang positif karena kedua variabel tersebut memiliki arah

hubungan yang sama.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa intelegensi

turut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dengan bekal intelegensi yang

dimiliki oleh siswa dapat dikembangkan untuk mencapai prestasi belajar yang

maksimal di sekolah, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan

memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan menghasilkan prestasi

belajar yang optimal. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Muhibbin Syah (2003 :

148) “ Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi,

sangat menentukan tingkat belajar siswa”.Dengan demikian terbukti bahwa

Intelegensi sangat sangat berhubungan dengan baik buruknya prestasi belajar

anak. Semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang maka semakin besar

peluangnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar. Sebaliknya, seseorang

yang memiliki intelegensi rendah akan sulit dalam mencapai keberhasilan belajar.

Page 152: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

2. Hubungan antara Kemandirian Belajar (X2) Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Sosiologi(Y)

Hipotesis yang berbunyi” Ada hubungan antara kemandirian belajar

dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 4 Surakarta Tahun

Ajaran 2010/2011” diterima karena rx2y = 0,347 dan p < 0,05 yang berati bahwa

variabel Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

memiliki hubungan yang positif yang cukup signifikan. Dikatan memiliki

hubungan yang positif karena kedua variabel tersebut memiliki arah hubungan

yang sama.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, bahwa kemandirian belajar yang

dimiliki oleh siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai.

Semakin tinggi tingkat kemandirian belajar yang dimiliki siswa maka prestasi

belajar siswa juga semakin meningkat, sebaliknya semakin rendah tingkat

kemandirian yang dimiliki oleh seorang siswa maka prestasi belajar siswa juga

akan semakin menurun. Hasil tersebut sejalan dengan pendapat Haris Mudjiman

(2006 :7 ) bahwa, “Belajar mandiri dalam kegiatan belajar aktif yang didorong

oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu

masalah dan dibangun bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimilik”. Hal ini

disebabkan karena kemandirian belajar merupakan perilaku yang ada pada

sesorang untuk melakukan kegiatan belajar karena dorongan dari dalam dirinya

sendiri. Siswa yang sudah memiliki dan menerapkan kemandirian belajar dalam

melakukan aktivitasnya sehari-hari maka siswa tersebut akan berhasil dalam

program pembelajaran yang dilalui.

3. Hubungan antara Intelegensi dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Sosiologi

Hipotesis yang berbunyi” Ada hubungan antara intelegensi dan

kemandirian belajar intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS

SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011” diterima karena ry(x1,2) =

0,633, dan p < 0,05, yang berarti bahwa variabel Intelegensi dan Kemandirian

Belajar memiliki arah hubungan positif yang cukup signifikan dengan Prestasi

Page 153: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Belajar Mata Pelajaran Sosiologi. Dikatakan memiliki hubungan yang positif

karena ketiga variabel tersebut memiliki arah hubungan yang sama.

Berdasarkan penelitian tersebut, terlihat bahwa prestasi belajar siswa

akan meningkat atau tinggi jika memiliki intelegensi yang cukup tinggi, di sini

intelegensi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai. Selain

intelegensi, kemandirian belajar juga berpengaruh terhadap prestasi belajar di

sekolah. Kemandirian merupakan salah satu unsur terpenting yang harus dimiliki

siswa dalam proses belajar mengajar, dan dapat memicu dalam memperbaiki

prestasi dari proses belajar tersebut, karena menyangkut inisiatif siswa. Hal ini

diperkuat dengan pendapat Muhibbin Syah (2003 : 145) “Ada tiga fakor yang

mempengaruhi belajar siswa yakni faktor internal, faktor eksternal dan faktor

pendekatan belajar”.Dengan demikian intelegensi dan kemandirian belajar

merupakan dua faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Intelegansi

yang dimiliki oleh siswa, didukung dengan kemandirian belajar yang ada pada diri

siswa, akan mempengaruhi kualitas belajar siswa sehingga prestasi belajar

sosiologi yang diraihnya pun akan meningkat.

Page 154: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hubungan yang positif signifikan antara intelegensi (X1) dengan

prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa (Y). Intelegensi merupakan

bekal bagi siswa untuk menggembangkan diri dalam hubungannya dengan

pencapaian prestasi belajar. Tingkat kecerdasan atau intelegensi seseorang

menentukan keberhasilan belajarnya. Semakin tinggi tingkat intelegensi

seseorang, maka semakin besar peluangnya untuk mencapai keberhasilan

dalam belajar. Sebaliknya, seseorang yang memiliki intelegensi rendah

akan sulit dalam mencapai keberhasilan belajar. Siswa harus bisa

menggembangka intelegensi yang dimiliki karena itu merupakan modal

untuk mencapai prestasi dan masa depan yang lebih baik.

2. Terdapat hubungan yang positif signifikan antara kemandirian belajar (X2)

dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa (Y). Siswa harus

memiliki kemandirian dalam belajar sehingga prestasi belajar sosiologi

yang dicapai semakin tinggi. Kemandirian belajar merupakan sikap dari

dalam diri siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa kemandirian belajar

merupakan modal bagi siswa untuk mencapai prestasi belajar. Seorang

siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi akan berusaha semaksimal

untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dalam proses pembelajaran siswa

yang terbiasa memiliki sikap mandiri akan memperoleh prestasi yang baik.

3. Terdapat hubungan yang positif signifikan antara intelegensi (X1) dan

kemandirian belajar (X2) secara bersama-sama dengan prestasi belajar

mata pelajaran sosiologi siswa (Y). Intelegensi yang dimiliki oleh siswa

disertai dengan adanya kemandirian belajar secara empiris memiliki

hubungan dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi. Oleh karena

itu, untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi, siswa diharapkan untuk

menggunakan kemampuan intelegensi secara optimal. Hal ini dapat

Page 155: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

memberikan kontribusi yang besar terhadap pencapaian prestasi belajar

dan disertai dengan memiliki sikap kemandirian dalam belajar.

B. Implikasi

Berdasarkan penelitian di atas, maka selanjutnya dikemukakan implikasi

hasil penelitian sebagai berikut:

1. Intelegensi secara empiris memiliki hubungan dengan prestasi belajar mata

pelajaran sosiologi.

Oleh karena itu, siswa harus mengembangkan kemampuan intelegensi

yang dimiliki dengan cara belajar secara aktif dan berusaha semaksimal

mungkin dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kaitannya

dengan proses pembelajaran agar intelegensi yang dimiliki dapat

digunakan secara maksimal. Selain dari siswa, guru juga dapat berperan

dalam memaksimalkan intelegensi yang dimiliki oleh siswa dengan

memberikan membimbing dan merangsang daya pikir siswa untuk

memaksimalkan intelegensi yang dimiliki dengan cara memberikan tugas,

hal ini dapat bermanfaat bagi siswa agar dapat mengembangkan

kemampuan yang dimilikinya. Semakin sering siswa dibimbing dalam

memecahkan suatu masalah maka intelegensi yang dimiliki akan berperan

dalam proses pembelajaran secara maksimal.

2. Kemandirian secara empiris memiliki hubungan dengan prestasi belajar

mata pelajaran sosiologi.

Oleh karena itu, siswa harus meningkatkan kemandirian dalam belajar

dengan cara berusaha semaksimal mungkin dalam memecahkan masalah

dalam belajar, bahan untuk memecahakan masalah dapat ditemukan bukan

hanya dari guru saja tetapi siswa dapat mencari bahan melalui sumber-

sumber lain. Hal ini dapat berfungsi untuk meningkatkan kemandirian

belajar siswa dengan rajin mencari bahan-bahan belajar untuk mencapai

prestasi belajar yang baik. Guru di sekolah juga dapat berperan dalam

meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar dengan cara memberi

tugas rumah, dengan tugas yang diberikan maka siswa dituntut untuk

Page 156: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

belajar secara mandiri, berusaha memecahkan masalah yang diberikan.

Memecahkan soal-soal yang diberikan oleh guru dan banyak berlatih

mengerjakan soal-soal dapat merangsang untuk meningkatkan

kemandirian belajar.

3. Intelegensi disertai kemandirian dalam belajar secara empiris memiliki

hubungan dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi.

Oleh karena itu untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi, intelegensi

yang dimiliki harus dimanfaatkan secara maksimal misalnya dengan cara

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, berusaha mencari

solusi dari masalah belajar yang dihadapi dengan demikian intelegensi

yang dimiliki dapat digunakan secara optimal. Selain menggembangkan

intelegensi juga disertai dengan meningkatan kemandirian dalam belajar.

Misalnya dengan cara berusaha memecahkan suatu soal, dari soal yang

ada siswa terdorong untuk mencari jawaban. Dan dari hal ini kemandirian

belajar akan semakin meningkat yang menggakibatkan prestasi belajar

yang dicapai juga akan maksimal.

2. Saran

1. Bagi orang tua

1) Hendaknya orang tua dapat memotivasi anak untuk rajin belajar,

mendayagunakan kemampuan intelegensi yang dimilki dengan cara

rajin belajar, berusaha memecahkan masalah yang dihadapi.

2) Hendaknya orang tua dapat menciptakan suasana rumah yang

kondusif. Karena dengan suasana rumah yang kondusif anak dapat

lebih merasa nyaman di rumah dan akan terdorong untuk rajin belajar.

Orang tua dapat berperan dalam meningkatkan kemandirian belajar

anak dengan cara memantau dan lebih memperhatikan anak dalam

belajar. Dengan demikian anak akan lebih semangat mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan dapat meningkatkan

kemandirian dalam belajar.

3) Selain orang tua memotivasi anak untuk rajin belajar, orang tua

juga harus mengawasi anak dalam belajar. Dengan belajar anak dapat

Page 157: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

mendayagunakan kemampuan intelegensi yang dimiliki disertai dengan

menanamkan sikap kemandirian dalam belajar. Kemandirian belajar

yang dimiliki akan membantu anak untuk mencapai prestasi yang tinggi

di sekolah.

2. Bagi siswa

1) Hendaknya siswa berusaha semaksimal mungkin untuk aktif belajar

guna memaksimalkan kemampuan intelegensi yang dimilikinya.

Misalnya dengan cara belajar memecahkan masalah yang ada, karena

dari hal itu siswa akan berfikir untuk mencari solusi dari masalah yang

ada dan hal ini akan berdampak pada penggunaan intelegensi secara

optimal.

2) Hendaknya siswa dapat meningkatkan kemandirian dalam belajar yang

tinggi dalam kegiatan belajar-mengajar, dengan cara melakukan

aktivitas belajar secara berkesinambungan dan bervariasi. Siswa harus

menyadari pentingnya suatu prestasi dalam dunia pendidikan, sehingga

dapat memotivasi dirinya untuk dapat berprestasi.

3) Hendaknya siswa selain mengoptimalkan kemampuan intelegensi yang

dimiliki juga harus disertai dengan meningkatkan kemandirian dalam

belajar. Intelegensi merupakan bekal bagi siswa untuk mencapai belajar

di sekolah, apabila siswa memilki intelegensi yang tinggi maka prestasi

yang diperoleh juga akan tinggi. Dengan menerapkan dan

meningkatkan kemandirian dalam belajar, hal ini akan membantu untuk

mencapai prestasi belajar yang semakin tinggi.

3. Bagi Sekolah

a. Kepala Sekolah

1) Hendaknya Kepala Sekolah dapat memotivasi siswa untuk belajar

secara aktif guna mengoptimalkan kemampuan intelegensi yang

dimilki.

2) Hendaknya Kepala Sekolah membina, membimbing dan

mendorong para siswa untuk dapat membangkitkan kemandirian

belajar dalam meningkatan prestasi belajar.

Page 158: HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN … · dan p < 0,05 yaitu0,00 < 0,05, maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara intelegensi dengan prestasi belajar sosiologi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

3) Hendaknya kepala sekolah dapat memberikan dorongan kepada

guru perihal berbagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa. Termasuk di dalamnya upaya untuk mendayagunakan

kemampuan intelegensi pada siswa dan meningkatkan kemandirian

dalam belajar.

b. Guru

1) Hendaknya guru selalau berusaha membimbing dan merangsang

daya pikir siswa untuk memaksimalkan intelegensi yang dimiliki

guna mencapai hasil yang positif.

2) Hendaknya guru dapat memotivasi siswa untuk mandiri dalam

belajar dengan memberikan tugas baik di rumah maupun di

sekolah.

3) Hendaknya guru dapat memperhatikan atau memantau

perkembangan belajar siswa baik di sekolah maupun di luar

sekolah dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi

dengan mendayagunakan kemampuan intelegensi yang dimilki dan

meningkatkan kemandirian dalam belajar.

4. Bagi peneliti mendatang

Penelitian ini masih bersifat sederhana dan masih memerlukan

penelitian lanjutan, misalnya dengan meneliti faktor-faktor lain yang

berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Karena selain faktor

intelegensi dan kemandirian belajar tentunya masih ada faktor lain yang

berhubungan dengan prestasi belajar sosiologi pada diri anak dan

faktor-faktor inilah yang perlu dikaji lagi sehingga penelitian lanjutan

sangat diperlukan.