HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat...

17
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) PADA PASIEN PPOK STABIL DERAJAT III DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Umum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : REISWANDHIKA INTAN PERMATASARI NIM : J 500 120 070 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Transcript of HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

1

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME

EKSPIRASI PAKSA DETIK 1 (VEP1) / KAPASITAS VITAL

PAKSA (KVP) PADA PASIEN PPOK STABIL DERAJAT

III DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU

MASYARAKAT (BBKPM) SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Umum Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

REISWANDHIKA INTAN PERMATASARI

NIM : J 500 120 070

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

2

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

3

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

4

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

1

Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Volume Ekspirasi Paksa Detik 1

(VEP1) / Kapasitas Vital Paksa (KVP) pada Pasien PPOK Stabil Derajat

III di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta

Reiswandhika Intan Permatasari, Niwan Tristanto, Budi Hernawan

Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Penggolongan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dapat dilihat dari nilai %

Volume Ekspirasi Paksa Detik 1 (%VEP1) atau VEP1 Prediksi dan Volume

Ekspirasi Paksa Detik 1/ Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP). Penurunan berat

badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya

prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling sederhana untuk

memantau status gizi seseorang. Penurunan IMT akan berpengaruh terhadap kerja

muskulus otot pernafasan sehingga menyebabkan nilai VEP1/KVP mengalami

penurunan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dan

VEP1/KVP pada pasien PPOK stabil derajat III. Metode penelitian adalah

observasional analitik cross sectional. Penelitian dilakukan pada Bulan Februari

2016 di BBKPM Surakarta. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling.

Analisa data menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji korelasi Spearman.

Hasil penelitian mayoritas Indeks Massa Tubuh pada penelitian ini adalah 18.85

dan VEP1/KVP adalah 60.77. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p = -0.195

dengan spearman correlation 0.373. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dan

volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP1) / kapasitas vital paksa (KVP) di pada

pasien PPOK stabil derajat III di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat

(BBKPM) Surakarta.

Kata Kunci : PPOK stabil Derajat III, Indeks Massa Tubuh, Nilai VEP1/KVP

Page 6: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

2

The Correlations between Body Mass Index and Forced Expiratory Volume

in 1 second (FEV1) / Forced Vital Capacity (FVC) in Patients with Stable

COPD Grade III at The Center for Lung Health Community of Surakarta

Reiswandhika Intan Permatasari, Niwan Tristanto M, Budi Hernawan

Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

The classification of chronic obstructive pulmonary disease (COPD) can be seen

from the % forced ekspiratory volume in 1 second (%FEV1) or FEV1 predictions

and forced ekspiratory volume in 1 second (FEV1) / forced vital capacity (FVC).

Weight loss due to inadequate dietary intake correlated with poor prognosis of

COPD. Body Mass Index (BMI) is the simplest way to monitor the nutritional

status of a person. BMI decline will affect the muscular work of respiratory

muscles, causing the value of FEV1/FVC decrease. The purpose for this study is

To determine the correlations between BMI and FEV1/FVC in patients stable

COPD grade III. Methods of analytic cross sectional observational study.

Research conducted in February 2016 at The Center for Lung Health Community

of Surakarta. The sample was taken by purposive sampling technique. Data

analysis using SPSS 17.0 program with Spearman Correlations test. The Results is

the majority of BMI in this study is 18.85 and FEV1/FVC is 60.77 The statistical

analysis showed the p value = -0.195 With spearman correlations = 0.373. the

Conclusion is there is no significant correlations between BMI and FEV1/FVC in

patients with stable COPD grade III at the The Center for Lung Health

Community of Surakarta.

Keywords : Stable COPD Grade III, BMI, FEV1/FVC

Page 7: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

3

PENDAHULUAN

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit paru yang

ditandai dengan hambatan aliran udara napas dari paru yang persisten (WHO,

2012). Di dunia, Asma dan PPOK merupakan penyebab kematian 10.7% dari Non

Communible Disease (WHO,2014). Di Amerika, PPOK penyebab kematian

keempat yang mengenai lebih dari 10 juta orang. Akan diperkirakan naik dari

urutan keenam menjadi urutan ketiga dari penyebab kematian terbanyak dunia

tahun 2020 (Reilly dan Silverrman, 2012). Jumlah penderita PPOK sedang hingga

berat di Asia pada tahun 2006 mencapai 56,6 juta pasien dengan prevalensi 6,3%.

Di Indonesia diperkirakan ada 4,8 juta pasien dengan prevalensi 5,6% (PDPI,

2011). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Provinsi Jawa

Tengah khususnya di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM)

Surakarta, didapatkan jumlah penderita PPOK tahun 2014 adalah 3.743 pasien

dan pada bulan Januari hingga Maret 2015 sebanyak 958 pasien.

PPOK derajat III merupakan PPOK dengan hasil pengukuran spirometri

VEP1 <30% atau < 50% prediksi atau VEP1/KVP < 70%. PPOK derajat III ini

merupakan PPOK berat yang ditandai dengan sesak nafas lebih berat pada skala

sesak derajat 3 dan 4 yaitu sesak timbul ketika berjalan 100 meter atau bila mandi

dan berpakaian (PDPI,2011).

Malnutrisi mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur, elastisitas, dan

fungsi paru; kekuatan dan ketahanan otot pernafasan; mekanisme pertahanan

imunitas paru; dan pengaturan nafas (Fatisari,2013). Kondisi malnutrisi akan

menambah mortalitas PPOK karena berkorelasi dengan derajat penurunan faal

paru dan perubahan analisis gas darah (PDPI,2011 dan Fajrin,2015).Penurunan

berat badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi secara bermakna

dengan buruknya prognosis PPOK (Fatisari,2013). Hubungan yang penting antara

nutrisi dan fungsi paru melalui efek katabolisme yaitu dengan melihat status gizi.

Jika asupan kalori berkurang, tubuh akan memecah protein pada otot termasuk

otot pernapasan (Fajrin,2015). Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara yang

paling sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa dan berkaitan dengan

kekurangan maupun kelebihan berat badan (Ristianingrum,2010).

Page 8: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

4

Hasil penelitian di India menunjukkan adanya korelasi yang baik pada

hubungan antara IMT dan VEP1/KVP (r = 0,648, p = 0,003) (Gupta et al, 2010).

Hasil penelitian di Purwokerto Jawa Tengah menunjukkan hubungan antara

indeks massa tubuh dengan kapasitasi vital (KV), volume cadangan inspirasi

(VCI), kapasitas inspirasi (KI), kapasitas vital paksa (KVP) serta volume ekspirasi

paksa dalam 1 detik (VEP1) memberikan hasil yang bermakna (Fajrin, 2015).

Pada penelitian yang dilakukan di Kota Ungaran Kabupaten Semarang dinyatakan

bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi yang diukur dengan

IMT dengan KVP (Trisnawati,2007). Dalam penelitian yang dilakukan Helala

tahun 2014 didapatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara IMT dan

nilai VEP1/KVP pada pasien PPOK (Helala et al,2014).

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengkaji apakah

terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan nilai VEP1/KVP pada pasien

PPOK stabil derajat III di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM)

Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks

massa tubuh dan nilai volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP1)/ kapasitas vital

paksa (KVP) pada pasien PPOK stabil derajat III dib alai Besar kesehatan Paru

Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional non-

eksperimental dengan pendekatan Cross-sectional. Penelitian ini dilakukan Balai

Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta pada bulan Februari 2016.

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien PPOK Stabil Derajat III Balai Besar

Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta dengan teknik puposive

sampling dan sampel diambil sesuai dengan criteria restrisksi. Penelitian ini

menggunakan penelitian analisis korelatif. Besar sampel yang diperlukan dalam

penelitian ini minimal adalah 21,2 dibulatkan menjadi 22. Variabel bebas pada

penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh. Variabel terikat pada penelitian ini

adalah Nilai Volume Ekspirasi Paksa detik 1 (VEP1) / Kapasitas Vital Paksa

Page 9: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

5

(KVP) pasien PPOK stabil derajat III. Variabel Perancu : Aktivitas fisik., Nutrisi,

Kondisi lingkungan. Data dianalisis menggunakan program SPSS 17.0. Diperiksa

terlebih dahulu syarat uji yaitu distribusi data harus normal dengan menggunakan

Uji Normalitas. Dan didapatkan data tidak normal, maka diupayakan

menggunakan transformasi agar data terdistribusi normal. Data masih tidak

normal, maka digunakan uji korelasi Spearman.

HASIL

a. Tabel Karateristik Responden

Tabel 3.1 Karateristik Responden

Karakteristik Batas n (%) Mean ± SD

Usia (tahun)

41-50 4 (17.4%)

51-60 4 (17.4%)

61-70 8 (34.7%) 64.26 ± 11.92

71-80 6 (26.2%)

81-90 1 ( 4.3% )

IMT (kg/m2)

<18.5 9 ( 38.7%) 18.85 ± 2.55

18.5-24.99 14 (60.3%)

Nilai VEP1 prediksi

(%)

30-40 13 (56.5%) 38.39 ± 5.86

40-50 10 (43.5%)

Nilai VEP1/KVP

(%)

40-50 2 ( 8.7% )

50-60 6 ( 26.2% ) 60.77 ± 6.78

60-70 15 (65.1%)

b. Uji Hipotesis

Tabel 3.2 Correlation

Spearman Correlation Sig. (2-tailed) N

IMT

-.195 .373 23

VEP1/KVP

Page 10: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

6

PEMBAHASAN

Tabel 3.1 menunjukkan mayoritas umur penderita PPOK adalah 61-70

tahun. Dalam penelitian di Saudi Arabia tahun 2011 pasien yang mengalami

PPOK mayoritas berusia lebih dari 40 tahun (Ghobain, 2011). Hal yang sama

juga terdapat dalam penelitian yang dilakukan di India tahun 2015 yang

menunjukkan bahwa 44,3% penderita PPOK memiliki rentang usia antara 60-

69 tahun (Ahmad et al,2015). Hal ini dapat diakibatkan oleh kebiasaan dari

laki-laki yaitu merokok dan prevalensi perokok laki-laki lebih besar dari pada

perempuan, penelitian yang dilakukan oleh Fletcher dan Peto pada tahun 1977

menyatakan bahwa penurunan fungsi paru sangat dipengaruhi oleh kebiasaan

merokok. Hal ini terlihat dari terdapat peningkatan yang cukup baik dari nilai

VEP1 setelah seseorang berhenti merokok (Tantucci dan Denise, 2012 ).

Mayoritas penderita PPOK memiliki nilai VEP1 Prediksi antara 30%-40%. Hal

tersebut menunjukkan pengelompokkan derajat keparahan PPOK yang dialami

yaitu derajat III (berat) karena memiliki nilai 30 < VEP1 Prediksi < 50. Dalam

penelitian sebelumnya tahun 2012 oleh Sajal De menunjukkan bahwa 75.4%

pasien PPOK dalam stadium III atau derajat III (De,2012). Mayoritas penderita

PPOK memiliki nilai VEP1/KVP antara 40-70. Hal tersebut juga menunjukkan

derajat PPOK yang dialami yaitu pada derajat III (severe) karena memiliki nilai

VEP1/KVP <70%. Dalam penelitian Sajal De tahun 2012 menyatakan bahwa

75,4% pasien PPOK dalam stadium atau derajat III (De,2012).

Hasil analisis uji spearman pada tabel 3.3 menunjukkan bahwa antara

IMT dan VEP1/KVP memiliki nilai p sebesar 0.373. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan antara IMT dan VEP1/KVP pada penderita

PPOK stabil derajat III. Pada penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan

oleh peneliti belum terbukti ada hubungan antara IMT dan VEP1/KVP pada

penderita PPOK stabil derajar III.

Dalam penelitian ini didapatkan hasil tidak terdapatnya hubungan

antara IMT dan nilai VEP1/KVP pada penderita PPOK stabil derajat III.

Hubungan yang dimaksud dalam hal ini adalah jika semakin rendah nilai IMT

pada pasien PPOK semakin rendah pula nilai VEP1/KVP pasien tersebut. Hasil

Page 11: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

7

yang didapatkan dalam penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan

Satriyani dkk tahun 2015 yaitu jika IMT meningkat maka nilai VEP1 dan KVP

menurun (Satriyani et al,2015). Dalam penelitian oleh Helala et al tahun 2014

juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara IMT dan nilai

VEP1/KVP pada pasien PPOK (Helala et al,2014). Dalam penelitian oleh

Vestbo J di Kopenhagen juga menunjukkan tidak adanya korelasi antara IMT

dan pasca-bronkodilator spirometri (post VEP1/KVP) yaitu keparahan

obstruksi (Vetsbo et al,1996 dan Ischaki et al,2007).

Indeks Massa Tubuh pada pasien PPOK cenderung ada yang normal

dan ada mengalami penurunan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sajal

De tahun 2015. Penelitian lain yang dilakukan oleh Cochrane & Afolabi tahun

2005 PPOK berhubungan dengan riwayat merokok yang dikaitkan dalam

inflamasi sistemik.

Pada peningkatan usia juga ditemukan sistem kardiorespirasi

mengalami penurunan daya tahan serta penurunan fungsi. Yaitu terjadinya

perubahan pada dinding dada yang menyebabkan compliance dinding dada

berkurang dan terdapat penurunan elastisitas parenkim paru, bertambahnya

kelenjar mukus dan penebalan pada mukosa bronkus. Sehingga terjadi

peningkatan tahanan saluran napas dan penurunan faal paru seperti kapasitas

vital paksa/ Force Vital Capacity (FVC) dan volume ekspirasi paksa detik

pertama/ Force Expiration Volume 1 (FEV1). Hal inilah yang kemungkinan

merupakan tidak adanya hubungan antara penurunan IMT dan penurunan nilai

VEP1/KVP pada pasien PPOK stabil (Fajrin,2015).

Nilai VEP1/KVP yang menurun juga berhubungan dengan lamanya

seseorang tersebut menderita PPOK sehingga derajat PPOK yang diderita

sudah masuk derajat yang lebih berat. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Fajrin tahun 2015 menyatakan bahwa berdasarkan fungsi paru, penderita

PPOK stabil derajat keparahan PPOK yang terbanyak adalah penurunan fungsi

paru tingkat berat yaitu 21 orang (48,8%) (Fajrin,2015). Dalam penelitian Siraj

Ahmad et al tahun 2015 juga menunjukkan dari 115 orang dengan PPOK,

keadaan sesak berhubungan signifikan dengan keparahan dan lamanya

Page 12: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

8

menderita PPOK. Keadaan sesak inilah yang menunjukkan berkurangnya

kapasitas vital dari paru-paru (Ahmad et al,2015).

Hambatan aliran udara saat ekspirasi sebagian besar irreversible

merupakan tanda fisiologis utama PPOK. Hambatan tersebut terutama pada

saluran napas konduksi kecil dengan diameter < 2mm akibat adanya airway

remodeling yaitu fibrosis dan penyempitan. Perluasan inflamasi, fibrosis, dan

eksudat di lumen saluran napas kecil berhubungan dengan penurunan rasio

VEP1/KVP (GOLD,2014).

Pasien PPOK cenderung mengalami malnutrisi dikarenakan

meningkatnya kebutuhan energi akibat kerja muskulus respirasi yang

meningkat karena hipoksemia menyebabkan hipermetabolisme, sehingga

sering mengalami penurunan berat badan. Berdasarkan studi populasi, antara

19- 60% dari pasien PPOK diklasifikasikan kurang gizi. Status gizi yang jelek

dapat menurunkan kualitas hidup pada pasien PPOK, namun hal ini belum

dapat dijelaskan sepenuhnya (Ariyani,2011). Tidak terjadinya penurunan nafsu

makan mungkin menjadi penyebab berat badan penderita PPOK tetap sehingga

banyak didapatkan IMT yang normal (Fajrin,2015).

Dalam penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional sehingga

peneliti percaya penelitian longitudinal sangat diperlukan untuk mengetahui

adakah hubungan antara IMT dan nilai Volume Ekspirasi Paksa detik 1/

Kapasitas Vital Paksa (VEP1/KVP) pada pasien PPOK stabil derajat III.

Kelebihan dari penelitian ini terdapat pada variabel yang diteliti.

Penelitian lebih spesifik untuk mengetahui hubungan antara IMT dan nilai

VEP1/KVP pada penderita PPOK stabil derajat III, sedangkan penelitian

sebelumnya dilakukan hanya untuk mengetahui hubungan antara IMT dan nilai

spirometri pada semua derajat PPOK. Penelitian ini juga untuk mengetahui

lebih spesifik hubungan IMT dengan nilai VEP1/KVP pada penderita PPOK

stabil derajat III, sedangkan penelitian sebelumnya untuk mengetahui

hubungan antara IMT dan nilai spirometri satu per satu yaitu Kapasitas Vital,

Kapasitas Vital Paksa, dan Volume Ekspirasi Paksa.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

9

Kelemahan dari penelitian ini terletak pada variabel perancu yang tidak

dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dalam pengambilan data

yaitu menggunakan rekam medik. Penelitian dengan menggunakan data rekam

medik memiliki salah satu kelemahan yaitu peneliti tidak dapat menerapkan

cara pengukuran IMT dan VEP1/KVP yang sesuai dengan prosedur. Pada bab

sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat

mempengaruhi nilai IMT dan VEP1/KVP di antaranya usia, jenis kelamin,

aktivitas fisik, kondisi lingkungan dan asupan nutrisi.

Pada penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan antara IMT dan nilai

VEP1.KVP pada pasien PPOK stabil derajat III dikarenakan sampel yang

didapatkan mayoritas pasien masih memiliki IMT yang normal, kemudian jika

melihat dari mayoritas nilai VEP1/KVP yang mayoritas masih dalam batas

60%-70% maka kemungkinan pasien masih mengalami PPOK derajat III

dalam jangka waktu yang belum lama. Dan kemungkinan IMT bukan

merupakan faktor yang dominan yang berhubungan dengan penurunan nilai

VEP1/KVP pada pasien PPOK stabil derajat III. Faktor luar seperti aktivitas

fisik, kondisi lingkungan, asupan nutrisi, dan genetik bisa menjadi faktor

dominan yang berpengaruh pada keparahan penyakit PPOK dan penurunan

nilai VEP1/KVP.

Pada penelitian ini juga peneliti tidak dapat mengendalikan variabel

perancu. Variabel perancu yang dikendalikan adalah usia, sedangkan variabel

perancu lain tidak dikendalikan. Variabel perancu lain seperti aktivitas fisik,

kondisi lingkungan dan asupan nutrisi yang mempengaruhi PPOK tidak dapat

dikendalikan langsung oleh peneliti. Peneliti tidak mengendalikan variabel

perancu lain disebabkan oleh keterbatasan data yang digunakan yaitu data

sekunder. Hal ini mengakibatkan peneliti tidak dapat mengukur seberapa besar

aktivitas fisik yang dilakukan, lingkungan tempat tinggal, lamanya menderita

PPOK serta asupan nutrisi dari penderita tersebut. Peneliti juga tidak dapat

mengukur sendiri variabel yang diteliti seperti mengukur IMT melalui pengukuran

Page 14: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

10

berat badan dan tinggi pasien dan mengukur tes fungsi paru untuk mengendalikan

nilai VEP1/KVP menggunakan alat tes fungsi paru yaitu spirometri.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Dari hasil penelitian diatas dapat ditarik simpulan yaitu tidak terdapat

hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan nilai Volume Ekspirasi Paksa

Detik 1 (VEP1) / Kapasitas Vital Paksa (KVP) pada pasien Penyakit Paru

Obstruktif Kronik (PPOK) stabil derajat III di Balai Besar Kesehatan Paru

Masyarakat (BBKPM) Surakarta.

SARAN

Dilakukan penelitian lebih lanjut yang bersifat longitudinal dengan

mengendalikan variabel perancu. Bagi institusi dapat dilakukan pengawasan gizi

dan terapi yang efektif dan merujuk untuk selalu melakukan konseling gizi pada

pasien PPOK. Dilakukan penanggulangan peningkatan derajat penyakit PPOK

dengan melakukan aktivitas ringan pada pasien PPOK. Dilakukan fisioterapi

untuk meningkatkan kualitas hidup pasien PPOK.

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya dalam penyusunan naskah publikasi ini. Penulis mengucapkan

terimakasih kepada Dr.dr.EM Sutrisna, M.Kes, selaku penguji, dr. Niwan

Tristanto, Sp.P. selaku pembimbing utama , dr. budi Hernawan selaku

pembimbing pendamping dalam penelitian ini yang senantiasa membimbing,

mengarahkan, dan selalu mendukung dalam mengerjakan penelitian. Dan kepada

semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis

mengucapankan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

11

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S., Maqusood, M., Farooq, U., 2015. Assessment of dyspnoea and fatigue

among COPD patients attending a tertiary care hospital in North India.

International Journal of Advanced Research Volume 3 Issue 6 1436-1443.

Ahmed, T., Haboubi, N., 2010. Assessment and Management of Nutrition in

Older People and its importance to health, Clinical Interventions in Aging.

5:207-216

Ariyani, D.R. 2011. Hubungan Antara Status Gizi dan Pola Makan dengan Fungsi

Paru Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Balai

Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Cochrane, G. P., Afolabi, O.A. 2004. Investigation Into Nutritional Status Dietary

Intake and Smoking Habits of Patients With Chronic Obstructive

Pulmonary Disease. J Hum Nutr Diet P: 3-11.

De, S. 2012. Body Mass Index among Patient with Chronic Obstructive

Pulmonary Diseases. Indian Journal of Physiology and Pharmacology.

Fajrin, O. 2015.Gambaran Status Gizi dan Fungsi Paru Pada Pasien Penyakit Paru

Obstruktif Kronik Stabil di Poli Paru RSUD Arifin Achmad. Jom FK

Volume 2 No. 2

Fatisari, M. 2013. Nutrition Therapy in Elderly with Chronic Obstructive

Pulmonary Disease (COPD). Sains Medika. Volume 5 No 1. 50-61

Ghobain, A.M. 2010. Prevalence of Chronic Obstructive Pulmonary Disease

among Smokers Attending Primary Healthcare Clinics in Saudi Arabia,

King Abdulaziz University. Available from

http://www.ncbi.nlm.gov/pubmed/21403413

GOLD 2014. Pocket Guide to COPD Diagnosis, Management, and Prevention. 1-

72

Gupta, B., Surya, K., Rachna, M., Sanjay, V., 2010. Nutritional Status of Chronic

Obstructive Pulmonary Disease Patients Admitted in Hospital With

Acute Exacerbation. 68-74

Helala, L., Wagih, K., Monem, M.A.E. 2014. Study the Relation between

Page 16: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

12

Body Mass Index, Waist Circumference and Spirometry in COPD

Patients. Egyption Journal of Chest Diseases and Tuberculosis.

Ischaki, E., Papatheodorou, G., Gaki, E., Papa, L., Koulouris, N., Loukides,

S.2007. Body Mass and Fat-Free Mass Indices in COPD. American

College of Chest Physicians (Chest Journal).

Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatis di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Press

Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:

Rineka Cipta.

PDPI ( Perhimpunan Dokter Paru Indonesia ). 2011. Penyakit Paru Obstruktif

Kronik (PPOK) : Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Di Indonesia.

PDPI : Jakarta

Ristianingrum, I., Indah, R., Lantip, R. 2010. Hubungan Antara Indeks Massa

Tubuh ( IMT ) dengan Tes Fungsi Paru. Mandala of Health. Volume 4

Nomor 2.

Reilly, J.J., Silverman, E.K., Harrison’s Online Chapter 260 Chronic Obstructive

Pulmonary Disease : Introduction, In Harrison’s TM

Principles of Internal

Medicine 18th

ed., Editors : Longo DL, Kasper DL, Jameson JL, Fauci AS,

Hauser SL, Loscalzo J., The McGraw-Hill Companies, Inc., USA. 2012

Sastroasmoro, S., Sofyan, I., 2011. Dasar - dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Edisi ke-4. Jakarta : Sagung Seto

Satriyani, Pandelaki, K., Wongkar, M.C.P. 2015. Hubungan Obesitas dengan Faal

Paru Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas San Ratulangi

Manado. Jurnal e-Clinic (eCi) Volume 3 Nomor 1.

Sopiyudin, D. M. 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Tantucci C, dan Denise M. 2012. Lung function decline in COPD. International

Journal of COPD. 7: 95–99

Trisnawati, H. 2007. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kapasitas Vital

Page 17: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN VOLUME … · badan karena asupan diet yang tidak adekuat berkorelasi dengan buruknya prognosis PPOK. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah cara paling

13

Paru Tukang Ojek di Alun-Alun Ungaran Kabupaten Semarang Bulan

Maret. Skripsi.Jurusan Kesehatan Masyarakat. UniversitasNegeri

Semarang. 67 hal. ( Telahdipublikasikan ).

Vestbo,J.,Prescott,E.,Lange,P.1996.Association of Chronic Mucus Hypersecretion

with FEV1 Decline and Chronic Obstructive Pulmonary Disease

Morbidity. Copenhagen City Heart Study Group. Am J Respir Crit Care

Med 1996; 153: 1530–1535.

WHO. 2012. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), Fact Sheet No

315, November http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs315/en/,

dikutip tgl 1 September 2015

WHO Expert Consultation. 2004. Appropiate Body Mass - Index for Asian

Populations and Its Implication for Policy and Intervention Strategies.