HUBUNGAN ANTARA HARAPAN KERJA DENGAN ...1].pdfSeluruh dosen Fakultas Psikologi, baik dosen-dosen...
Transcript of HUBUNGAN ANTARA HARAPAN KERJA DENGAN ...1].pdfSeluruh dosen Fakultas Psikologi, baik dosen-dosen...
i
HUBUNGAN ANTARA HARAPAN KERJA DENGAN
BURNOUT PADA GURU SEKOLAH DASAR SWASTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Diajukan oleh :
WENI KUSUMASTUTI
049114118
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
iv
MOTO
Dalam segala perkara, Tuhan punya rencana Yang lebih besar dari semua yang terpikirkan
Apapun yang Kau perbuat, tak ada maksud jahat Sbab itu kulakukan semua denganMu Tuhan Kutakkan menyerah pada apapun juga Sebelum kucoba semua yang kubisa, tetapi kuberserah kepada kehendakMu Hatiku percaya, Tuhan punya rencana
(Ku Takkan Menyerah – Jonathan Prawira) Orang biasa hanya percaya pada hal yang mungkin. Orang luar biasa mampu menggambarkan dengan jelas hal-hal yang tidak mungkin, kemudian mengubahnya menjadi
mungkin.
(Cherie Carter Scott)
Tuhan akan memberikan yang terbaik dari keadaan terburuk
sekalipun
(Anonim)
I can do everything through Him who gives me strength (Philippians 4:13)
v
Kupersembahkan karya yang sederhana ini untuk:
Tuhan Yesusku, Bapaku yang setia Bapak Ibuku sebagai guru terbaikku
Mba Nia, kakakku yang telah menunjukkan arti hidup
Nduutku yang selalu memberi saran yang membangun
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 November 2008
Penulis,
Weni Kusumastuti
vii
ABSTRAK
Weni Kusumastuti (2008). Hubungan Antara Harapan Kerja dengan Burnout Pada Guru Sekolah Dasar Swasta. Yogyakarta: Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara harapan kerja dengan burnout pada guru sekolah dasar swasta. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara harapan kerja dengan burnout pada guru sekolah dasar swasta. Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar Kanisius yang berada di kota Yogyakarta dan Sleman. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 43 orang yang datanya diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran model Likert. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu skala burnout dan skala harapan kerja. Uji kesahihan butir pada skala burnout menyatakan bahwa dari 60 aitem yang disajikan terdapat 22 aitem gugur dan 38 aitem sahih dengan koefisien alpha sebesar 0.891. Uji kesahihan butir pada skala harapan kerja menyatakan bahwa dari 60 aitem yang disajikan terdapat 20 aitem gugur dan 40 aitem sahih dengan koefisien alpha sebesar 0.902. Hasil analisis data dalam penelitian ini menujukkan bahwa sebaran data yang diperoleh adalah normal dan linier, sehingga data dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan teknik product moment pearson. Koefisien korelasi (r) yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar -0.423 dengan signifikansi sebesar 0.002 (p<0.01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif yang signifikan antara harapan kerja dengan burnout pada guru sekolah dasar swasta. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada hubungan antara harapan kerja dengan burnout pada guru sekolah dasar swasta dapat diterima.
viii
ABSTRACT
Weni Kusumastuti (2008). The Correlation Between Burnout and Work Expectation among Private Elementary Teachers. Yogyakarta: Psychology Department, Sanata Dharma University. This research aimed to discover any possible correlation between work expectation and burnout among private elementary school teachers. The hypothesis research was there was correlation between work expectation and burnout among private elementary school teachers. Subject used on this research were teachers of Kanisius elementary schools who work on Yogyakarta and Sleman. The samples of this research included 43 teachers that acquired by purposive sampling methods. The data collection method in this research was Likert rating scales. There were two scales, which were burnout scale and work expectation scale. The validation test of 60 items on burnout scale resulted that there were 22 invalid items and 38 valid items with alpha coefficient was 0.891. The validation test of 60 items on work expectation resulted that there were 20 invalid items and 40 valid items with alpha coefficient was 0.902. The results of data analysis indicated that the data range was normal and linier, so that the data could be analyzed by using product moment Pearson technique. Coefficient correlation (r) that was obtained in this research was -0.423 and significance was 0.002 (p<0.01). That result indicated that there was a significant negative correlation between work expectation and burnout among private elementary school teachers. This meant that the hypothesis was accepted.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus
yang selalu setia memberikan kekuatan dan berkatNya kepada penulis sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga menyadari bahwa banyak
pihak yang sangat berperan selama proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati dan penuh ketulusan penulis ingin mengucapkan
terimakasih pada banyak pihak atas bimbingan, pengarahan, kerjasama dalam
penulisan dan pengolahan data, dukungan, saran dan terlebih kritikannya. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin bagi penelitian untuk
melakukan uji coba dan penelitian kepada Yayasan Kanisius dan sekolah-
sekolah dasar Kanisius di Yogyakarta.
2. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan, meluangkan waktu untuk konsultasi dan mendengarkan
keluh kesah penulis selama penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas waktu dan
kesempatan untuk bimbingan disela-sela kesibukan Bapak.
3. Ibu Kristiana Dewayani, S. Psi., M.Si dan Ibu Titik Kristiani S. Psi., M. Psi
selaku dosen penguji. Terima kasi atas bimbingan dan masukan yang telah
diberikan pada penulis sehingga penelitian ini menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
xi
4. Ibu Henrietta PDAS., S.Psi., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan saran.
5. Bapak V. Didik Suryo Hartoko,.S.Psi., M.Si. Terima kasih atas saran dan
bantuan konsultasi yang diberikan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh dosen Fakultas Psikologi, baik dosen-dosen biasa maupun dosen-dosen
luar biasa yang pernah memberikan ilmu, wawasan, pengetahuan, dan membuat
pola pikir peneliti lebih bijaksana agar dapat berusaha dan berbuat yang terbaik.
7. Bapak, Ibu, dan Mba Nia yang selalu memberikan doa, motivasi, fasilitas,
pengertian, dan curahan kasih sayang yang tidak pernah berhenti kepada
penulis.
8. Nduuutku yang selalu memberikan masukan, motivasi, kasih sayang, dan
dukungan selama 4 tahun terakhir ini.
9. Seluruh staf dan karyawan P2TKP, Mba’ Tia, Pa Toni, semua teman-teman
asisten, Lia, Wulan, Betty, Baday, Vania, Budi, Atiek, Tinul, Fanie, Mba Gothe,
Mba Wiwid, Mas Abe, Mitha. Makasih ya atas bantuan, fasilitas, saran,
dukungan dan semangat yang telah diberikan.
10. Teman-teman seperjuanganku Indri, Wiwin, Sasa, Lia. Makasih ya, karena telah
berbagi ilmu, pengalaman, cerita dan memberi masukan dan dukungan. Ayo
kita wisuda bareng, semangat ya Bu….
11. Teman-teman psikologi 2004 lainnya yang telah memberikan semangat,
masukan, berbagi ilmu dan pengalaman. Baday, thanks ya buat kursus SPSS
kilatnya..
12. Miss Ucy at LBUSD, thank you for your help.. It was very usefull for me.. ☺
xii
13. My sisters and brothers at PM GKP community, makasih banget untuk
semangat, doa, dukungan dan persaudaraan yang telah kalian berikan.. Makasih
selalu dengerin dan doain aku selama proses penelitian..
14. Kepada semua pihak, teman, dan kerabat lainnya yang tidak dapat disebutkan
satu persatu. Terima kasih atas doa, bantuan, dukungan, nasehat, saran dan
masukannya dalam proses penyelesaian penelitian ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
pada penelitian ini. Dengan kerendahan hati, penulis menerima semua saran dan
kritik dari semua pihak. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.
Hormat Penulis,
Weni Kusumastuti
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………..... iii
HALAMAN MOTO………………………………………………………….... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………….. vi
ABSTRAK……………………………………………………………………... vii
ABSTRACT……………………………………………………………………. viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI…………………………………….. ix
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xvii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………... 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 6
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….. 6
BAB II DASAR TEORI……………………………………………………… 8
A. Guru Swasta……………………………………………………… 8
1. Pengertian guru swasta………………………………………. 8
xiv
2. Peran dan fungsi guru swasta………………………………… 9
B. Burnout…………………………………………………………… 10
1. Pengertian burnout…………………………………………… 10
2. Aspek-aspek burnout………………………………………… 10
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi burnout………………….. 12
C. Harapan Kerja……………………………………………………. 15
1. Pengertian harapan kerja……………………………………... 15
2. Harapan kerja pada guru SD…………………………………. 17
3. Aspek-aspek harapan kerja…………………………………... 20
4. Peran penting harapan kerja…………………………………. 22
D. Hubungan Antara Burnout dengan Harapan Kerja………………. 22
E. Hipotesis…………………………………………………………. 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………….... 26
A. Jenis Penelitian…………………………………………………... 26
B. Identifikasi Variabel……………………………………………... 26
C. Definisi Operasional……………………………………………... 26
1. Burnout………………………………………………………. 26
2. Harapan Kerja………………………………………………... 28
D. Subjek Penelitian………………………………………………… 28
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data…………………………….. 28
F. Validitas dan Reliabilitas………………………………………… 32
G. Hasil Uji Coba Alat Penelitian…………………………………… 33
1. Subjek uji coba skala penelitian……………………………… 33
xv
2. Uji coba skala penelitian…………………………………….. 34
3. Uji kesahihan dan reliabilitas skala penelitian………………. 34
H. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 38
1. Uji asumsi data penelitian…………………………………… 38
2. Pengujian hipotesis penelitian……………………………….. 39
BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN………………………… 40
A. Paparan Proses Penelitian………………………………………... 40
1. Perijinan penelitian………………………………………….. 40
2. Pelaksanaan penelitian………………………………………. 40
B. Orientasi Kancah………………………………………………… 41
C. Deskripsi Subjek dan Data Penelitian…………………………… 43
1. Deskripsi subjek penelitian………………………………….. 43
2. Deskripsi data penelitian…………………………………….. 44
D. Uji Asumsi Analisis Data………………………………………... 46
1. Uji normalitas………………………………………………… 46
2. Uji linearitas…………………………………………………. 46
E. Uji Hipotesis…………………………………………………….. 47
F. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………. 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 51
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 51
B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………... 51
C. Saran……………………………………………………………… 52
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 53
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabel Blue Print Skala Burnout…………………………………….. 30
Tabel 2 Tabel Blue Print Skala Harapan Kerja…………………………........ 31
Tabel 3 Nomor Aitem Skala Burnout Sebelum Uji Coba………………........ 35
Tabel 4 Nomor Aitem Skala Burnout Setelah Uji Coba…………………….. 36
Tabel 5 Nomor Aitem Skala Harapan Kerja Sebelum Uji Coba…………….. 37
Tabel 6 Nomor Aitem Skala Harapan Kerja Setelah Uji Coba……………… 38
Tabel 7 Klasifikasi Subjek Berdasarkan Usia……………………………….. 43
Tabel 8 Klasifikasi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin…………………....... 44
Tabel 9 Klasifikasi Subjek Berdasarkan Status Perkawinan…………………. 44
Tabel 10 Hasil Statistik Deskriptif…………………………………………….. 44
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test…........ 46
Tabel 12 Hasil Uji Linearitas…………………………………………………... 47
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Uji Coba Burnout ……………………. 57
Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Uji Coba Harapan Kerja ……………. 67
Lampiran Skala Penelitian……………………………………………………. 78
Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Penelitian Burnout ………….............. 78
Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Penelitian Harapan Kerja ..................... 80
Lampiran Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian ....................................... 82
Lampiran Hasil Uji Linearitas Data Hasil Penelitian ......................................... 83
Lampiran Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Penelitian .......................................... 85
Lampiran Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................ 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru merupakan suatu profesi yang bergerak di bidang pelayanan
pendidikan, yang memiliki kewajiban untuk membantu siswanya dalam proses
belajar mengajar dan mendidik, sesuai dengan aturan yang berlaku di masyarakat.
Guru sekolah dasar mempunyai peranan utama dalam mengarahkan anak didiknya
untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Anak sekolah dasar adalah peletak dasar
bagi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas (Toifur dkk, 2003). Guru
diharapkan dapat melaksanakan pekerjaannya secara profesional, dimana seorang
guru harus dapat melaksanakan tugas keguruannya secara imajinatif, kreatif dan
penuh tanggung jawab.
Guru swasta mengabdikan dirinya pada sekolah swasta yang berada dalam
naungan yayasan. Dalam melakukan tugasnya, guru swasta dituntut untuk lebih
tegas dalam menerapkan kedisiplinan terhadap anak didiknya. Hal ini dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sekolah tersebut. Dengan
meningkatnya kualitas sekolah diharapkan kuantitas siswa juga akan meningkat
sehingga dapat menghasilkan pemasukan bagi yayasan. Suatu yayasan tidak
dibiayai pemerintah dalam hal pengadaan dana sehingga upah guru dan staf
karyawan ditanggung seluruhnya oleh dana yayasan yang bersangkutan. Beberapa
waktu yang lalu, suatu yayasan menjual dua sekolah yang dimilikinya karena
masalah ketiadaan biaya.
2
Kedua sekolah tersebut dijual agar dapat membiayai sekolah-sekolah lainnya
(Kompas, 4 Agustus 2005).
Guru sebagai ujung tombak pemerintah di bidang pendidikan, sampai saat ini
masih kurang mendapat penghargaan baik dari pemerintah maupun masyarakat.
Mantan presiden Megawati pernah mengatakan bahwa penghargaan baik secara
materi maupun emosional yang sepantasnya diterima oleh guru, hingga saat itu
masih jauh dari harapan (Kompas, 22 Desember 2003). Selain masih kurangnya
penghargaan yang diberikan masyarakat dan pemerintah terhadap guru,
kesejahteraan guru secara materi juga masih rendah. Hal ini dapat diamati melalui
gaji guru yang relatif kecil dibandingkan dengan profesi lain (Sudarminta, 1998).
Hasibuan (dalam Sutjipto, 2001) menyatakan bahwa guru sekolah dasar diakui
memiliki martabat yang tinggi, tetapi sekaligus dihargai sangat rendah. Masyarakat
menuntut agar guru mempunyai kompetensi mendidik dan mengajar yang
profesional, tetapi tidak mendapat apresiasi ekonomis yang profesional.
Guru sebagai seseorang yang bekerja di sektor pelayanan, rentan mengalami
stres sebagai akibat dari kesejahteraan yang rendah, tingginya pelibatan emosional
dengan siswa dan pendapatan yang lebih rendah dibandingkan profesi lain. Stres
kerja yang berlebihan dapat menyebabkan guru mengalami gejala burnout.
Baron dan Paulus (1991) mendefinisikan burnout sebagai suatu sindrom
kelelahan fisik, emosional, dan mental yang ditunjang oleh rendahnya rasa
penghargaan terhadap diri sebagai hasil dari stres yang intens dan berkepanjangan.
Pines dan Aronson (dalam Sutjipto, 2001) menyatakan bahwa burnout dialami oleh
seseorang yang bekerja di sektor pelayanan sosial yang cukup lama. Pada jenis
3
pekerjaan tersebut seseorang menghadapi tuntutan dari klien, tingkat keberhasilan
dari pekerjaan rendah dan kurangnya penghargaan yang adekuat terhadap kinerja
pemberi layanan. Situasi menghadapi tuntutan dari penerima layanan
menggambarkan keadaan yang menuntut secara emosional, sehingga dalam jangka
panjang seseorang akan mengalami kelelahan karena ia berusaha memberikan
sesuatu secara maksimal tetapi memperoleh apresiasi yang minimal.
Maslach dan Jackson (dalam Lailani dkk, 2005) menyatakan bahwa burnout
hanya terjadi pada jenis pekerjaan atau profesi yang berhubungan secara langsung
dengan resipien seperti murid, klien, pasien, konsumen atau pelanggar hukum.
Profesi ini mudah menjebak individu pada situasi yang menuntut keterlibatan secara
emosional sehingga ia akan menjumpai dirinya berada dalam keadaan lelah baik
secara fisik, mental maupun emosional (Pines dan Aronson, dalam Lailani dkk,
2005).
Rosyid (1996) menjelaskan bahwa burnout yang dialami oleh para pekerja
sosial akan menghambat produktivitas dan menurunkan kinerja individu yang
mengalaminya. Penelitian lain juga dilakukan oleh Maslach (dalam Nurdjayadi,
2004) yang dilakukan pada pengacara kaum miskin di California. Dalam
melaksanakan tugasnya, para pengacara tersebut memperlihatkan gejala keletihan
fisik dan mental secara perlahan, diiringi dengan hilangnya komitmen kerja serta
munculnya sikap sinis kepada kolega mereka.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sutjipto (2001), diketahui bahwa
burnout guru sekolah dasar memiliki korelasi negatif dengan kepuasan kerja dan
sikap terhadap profesi guru. Hal ini berarti bahwa semakin tidak puas guru sekolah
4
dasar memperoleh pengalaman kerja maka mereka akan semakin cenderung
mengalami burnout. Sedangkan semakin negatif sikap terhadap profesi keguruan
maka semakin tinggi kecenderungan mengalami burnout. Dari penelitian tersebut
dapat diperoleh data bahwa kepuasan kerja dan sikap terhadap profesi keguruan
mempengaruhi seseorang yang bekerja di bidang pelayanan pendidikan untuk
mengalami burnout.
Guru yang mengalami burnout tidak hanya berdampak negatif pada individu
yang mengalaminya tetapi juga dirasakan oleh penerima layanan dan organisasi
dimana individu tersebut bekerja. Dampak burnout pada individu tampak secara
fisik, emosi, mental dan penghargaan diri yang rendah, sedangkan pada orang lain
akan dirasakan oleh siswa dan lingkungan sosial lainnya. Dampak burnout pada
organisasi akan mempengaruhi efektifitas dan efisiensi berfungsinya organisasi,
misalnya ketidakhadiran individu yang terlampau sering akan menghambat
penerapan program organisasi (Sutjipto, 2001).
Dalam keadaan burnout, guru cepat merasa lelah, mudah curiga, mengalami
gangguan psikosomatis, depresif, mudah tersinggung dan menjadi tidak sabaran. Hal
tersebut mengakibatkan guru menjadi cepat marah dan kemampuan kontrol diri
mereka menurun drastis. Pada saat seperti itu guru secara tidak sadar dapat
melakukan tindakan yang berbahaya terhadap anak didiknya (Toifur dkk, 2003).
Widiyanto (dalam Toifur dkk, 2003) menemukan adanya tindakan guru yang
berbahaya bagi siswa, seperti: memlester mulut siswa yang bosan belajar,
menghukum siswa dengan cara menyundut paku panas, menampar siswa yang
bandel, dan mencerca siswa dengan kata-kata kasar. Tindakan emosional yang
5
negatif tersebut akan dipelajari siswa karena guru sekolah dasar merupakan tokoh
sentral bagi anak (Fisher, dalam Toifur dkk., 2003).
Burnout merupakan hasil reaksi terhadap harapan dan tujuan yang tidak
realistik terhadap perubahan yang diinginkan, pekerjaan yang mempunyai tuntutan
interaksi emosional yang relatif konstan dengan orang lain, dan tujuan jangka
panjang yang sulit dicapai (Hess, dalam Sutjipto, 2001). Burnout merupakan gejala
yang kemunculannya memperoleh tanggapan yang baik, sebab hal itu terjadi ketika
seseorang mencoba mencapai tujuan yang tidak realistis. Ketidaksesuaian antara
harapan dan realitas membuat seseorang kehabisan energi dan kehilangan perasaan
tentang dirinya dan orang lain (Gehmeyr, dalam Sutjipto, 2001).
Harapan merupakan salah satu pendorong yang berasal dari dalam diri
individu, dapat menimbulkan perilaku bekerja, dapat menentukan bentuk, tujuan,
intensitas dan lamanya perilaku bekerja. Harapan sebagai motivator menjadi tidak
realistis bila memiliki kesenjangan jauh dengan realitas yang ada. Seseorang akan
terus berupaya mencapai tujuan yang tidak realistis tersebut sehingga menyebabkan
sumber-sumber diri yang mereka miliki terkuras hingga mengalami kelelahan atau
frustrasi. Frustrasi atau kelelahan muncul karena terhalangnya pencapaian harapan
(Freudenberger, dalam Sutjipto, 2001).
Harapan terhadap pekerjaan terdiri dari tiga macam yaitu harapan bahwa suatu
kinerja tertentu akan menghasilkan sesuatu yang diinginkan, harapan bahwa usaha
yang dikerahkan akan menghasilkan kinerja yang diinginkan atau membuat perilaku
yang diinginkan muncul dan harapan bahwa perilaku yang diinginkan pasti
mengarah ke berbagai hasil (Vroom, dalam Usmara, 2006).
6
Harapan yang dimiliki guru dapat berupa tingginya hasil kerja, baik berupa
penghasilan, prestasi kerja, fasilitas organisasi maupun tanggapan emosional positif
dari siswa dan rekan sekerjanya.
Berdasarkan adanya harapan terhadap pekerjaan yang dimiliki guru maka
peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara burnout dengan harapan kerja
pada guru sekolah dasar swasta.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara harapan kerja dengan burnout pada guru sekolah
dasar swasta.
C. Tujuan Penelitian
Untuk menguji hubungan antara harapan kerja dengan burnout pada guru
sekolah dasar swasta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu psikologi industri
organisasi dan pendidikan.
b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan untuk
melakukan penelitian yang berhubungan dengan burnout dalam kaitannya
dengan harapan kerja pada guru sekolah dasar swasta.
7
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
burnout kepada organisasi atau pihak sekolah sehingga mereka dapat lebih
memahami keadaan guru yang bekerja pada organisasinya.
8
BAB II
DASAR TEORI
A. Guru Swasta
1. Pengertian guru swasta
Guru adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, keahlian dan ketelatenan untuk menciptakan
anak yang memiliki perilaku sesuai yang diharapkan (Yamin, 2007).
Suparlan (2006) menjelaskan bahwa guru adalah seorang fasilitator agar
siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya
secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah baik yang didirikan
oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.
Daradjat, dalam Suparlan (2006) menyatakan bahwa guru adalah
pendidik profesional karena telah menerima dan memikul beban dari orang
tua untuk ikut mendidik anak. Secara legal formal, guru adalah seseorang
yang memperoleh surat keputusan (SK) baik dari pemerintah atau swasta
untuk melaksanakan tugasnya, oleh karena itu ia memiliki hak dan
kewajiban untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di lembaga
pendidikan sekolah (Suparlan, 2006).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut guru swasta adalah
seorang pendidik profesional sekaligus fasilitator yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, kemampuan, keahlian dan ketelatenan agar siswa
dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya
9
secara optimal. Guru swasta melakukan kewajbannya melaksanakan
kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan sekolah yang didirikan
oleh masyarakat.
2. Peran dan fungsi Guru Swasta
Suparlan (2006) menyatakan bahwa guru memiliki kesatuan peran
dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik,
membimbing, mengajar dan melatih. Keempat kemampuan tersebut
merupakan kemampuan integratif, yang satu tidak dapat dipisahkan dengan
yang lain yaitu:
a. Sebagai pendidik, guru merupakan sosok panutan yang memiliki nilai
moral dan agama yang patut ditiru dan diteladani siswa. Sikap dan
perilaku guru menjadi bahan ajar yang secara langsung maupun tidak
langsung akan ditiru dan diikuti siswa.
b. Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan luas tentang
disiplin ilmu yang diampu untuk diberikan kepada siswa. Guru harus
mengusai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan strategi
dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan
bahan ajar dan menentukan alat evaluasi pendidikan yang akan
digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen
kelas, dan dasar-dasar kependidikan.
c. Sebagai pembimbing, guru perlu memiliki kemampuan untuk dapat
membimbing siswa, memberikan dorongan psikologis agar siswa
10
dapat mengatasi faktor-faktor internal dan eksternal yang akan
mengganggu proses pembelajaran, serta memberikan arah dan
pembinaan karir siswa sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
d. Sebagai pelatih, guru harus memberikan sebanyak mungkin
kesempatan bagi siswa untuk dapat menerapkan konsepsi atau teori ke
dalam praktek yang akan digunakan langsung dalam kehidupan. Guru
perlu memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa agar siswa
memperoleh pengalaman belajar sebanyak-banyaknya.
B. Burnout
1. Pengertian burnout
Baron dan Paulus (1991) mendefinisikan burnout sebagai suatu
sindrom kelelahan fisik, kelelahan emosional dan kelelahan mental yang
ditunjang perasaan rendah diri dan rendahnya efikasi diri serta penderitaan
stres yang intens dan berkepanjangan. Baron dan Paulus juga menyatakan
bahwa kondisi dalam organisasi dan karakter pribadi seseorang ikut
menentukan tingkat burnout yang dialaminya.
2. Aspek-aspek burnout
Baron dan Paulus (1991) mengemukakan bahwa burnout memiliki 4
aspek yaitu:
11
a. Kelelahan fisik (physical exhaution)
Kelelahan fisik merupakan keadaan yang ditandai mudahnya
individu merasa lelah, mudah menderita sakit kepala, mudah merasa
mual, mengalami perubahan pola makan dan tidur, dan merasa
tenaganya terkuras secara berlebihan.
b. Kelelahan emosional (emotional exhaution)
Kelelahan emosional merupakan suatu kelelahan pada individu
yang berhubungan dengan perasaan pribadi yang ditandai dengan rasa
tidak berdaya dan depresi serta merasa terperangkap dalam
pekerjaannya. Kelelahan emosi ini dicirikan dengan rasa bosan,
mudah tersinggung, perasaan tidak mau menolong, ratapan yang tiada
henti, tidak dapat dikontrol (suka marah-marah), tidak peduli dengan
orang lain, putus asa, sedih, tertekan dan tidak berdaya (Pines dan
Aronson, dalam Sutjipto 2006).
c. Kelelahan mental atau sikap (mental or attitude exhaution)
Kelelahan mental atau sikap berupa prasangka negatif dan sinis
terhadap diri sendiri dan orang lain. Individu juga cenderung
merugikan diri sendiri, pekerjaan dan organisasi. Maslach, dalam
Sutjipto (2006) menyatakan bahwa sinisme atau perasaan sinis
terhadap orang lain dapat ditunjukkan dengan memperlakukan orang
lain seperti barang (depersonalisasi). Depersonalisasi merupakan
proses mengatasi keseimbangan antara tuntutan dan kemampuan
12
individu yang dilakukan individu untuk mengatasi kelelahan
emosional.
d. Rendahnya Penghargaan Terhadap Diri (Lower personal
accomplishment)
Rendahnya penghargaan terhadap diri merupakan kondisi yang
ditandai dengan adanya ketidakpuasan terhadap diri sendiri,
pekerjaan, kehidupan dan adanya perasaan belum mampu mencapai
sesuatu yang berarti selama hidupnya. Individu yang menilai rendah
dirinya sering mengalami ketidakpuasan terhadap hasil kerjanya dan
merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
maupun orang lain.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi burnout
Schaufeli dan Buunk (1996) merangkum pendapat para ahli mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat burnout yaitu:
a. Karakteristik demografi
Karakteristik demografi meliputi usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, status perkawinan. Farber (1991) menyatakan bahwa
guru-guru dibawah usia empat puluh tahun berisiko terhadap burnout.
Maslach (dalam Sutjipto, 2001) menyatakan bahwa burnout banyak
dijumpai pada individu yang berusia muda karena mereka dipenuhi
dengan harapan yang tidak realistik. Sedangkan individu yang berusia
13
lebih tua umumnya lebih matang, lebih stabil serta memiliki
pandangan yang lebih realistis.
Farber (1991) menyatakan bahwa pria lebih rentan terhadap stres
dan burnout jika dibanding dengan wanita. Hal ini disebabkan wanita
secara emosional lebih mampu menangani tekanan yang lebih besar.
Profesional yang berlatar belakang pendidikan yang tinggi
cenderung lebih rentan terhadap burnout karena mereka memiliki
harapan atau asprasi yang idealis. Pada saat berhadapan dengan
realitas dan terdapat kesenjangan antara harapan dan realitas,
munculah kegelisahan dan kekecewaan yang dapat menimbulkan
burnout (Maslach, dalam Sutjipto, 2001).
Profesional yang berstatus lajang lebih banyak yang mengalami
burnout daripada yang telah menikah (Farber, 1991). Individu yang
sudah berkeluarga cenderung mengalami tingkat burnout yang lebih
rendah karena keterlibatan dengan keluarga dapat mempersiapkan
mental individu tersebut dalam menghadapi masalah pribadi dan
konflik emosional (Maslach, dalam Sutjipto, 2001).
b. Karakteristik pekerjaan
Karakteristik pekerjaan merupakan sifat-sifat yang terdapat
dalam suatu pekerjaan. Cherniss (1987) menyatakan bahwa tuntutan
atau beban kerja yang berlebihan menjadi penyebab burnout yang
diperkuat dengan strategi coping defensif seperti menghindar
(avoidance) dan menarik diri (withdrawal).
14
c. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial meliputi klien (siswa), rekan kerja, atasan
(kepala sekolah). Kurangnya dukungan sosial, kohesivitas kelompok
yang rendah dan konflik interpersonal di tempat kerja berkorelasi
positif dengan burnout.
d. Keterlibatan emosional dengan penerima pelayanan
Freudenberger (dalam Sutjipto, 2006) mengatakan bahwa bekerja
melayani orang lain membutuhkan banyak energi karena harus
bersikap sabar dan memahami orang lain. Pemberi dan penerima
pelayanan turut membentuk dan mengarahkan terjadinya hubungan
emosional, dan secara tidak sengaja dapat menyebabkan stress
emosional.
Para pekerja di bidang sosial sering menerima umpan balik yang
negatif (Maslach, Caputo dan Chernis, dalam Sutjipto 2006). Hal ini
disebabkan oleh tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang tinggi
sehingga individu kesulitan untuk mencapai standar yang diinginkan.
Jika pemberi pelayanan dapat memenuhi standar tersebut, masyarakat
pada umumnya tidak memberi pujian sebab mereka menganggap
bahwa memang sudah seharusnya seperti itu.
Pemberi pelayanan sering menghadapi karakteristik penerima
pelayanan yang sulit ditangani sehingga akan mengarahkan individu
pada stres emosional (Maslach, Pines dan Aronson, Chernis dalam
Sutjipto, 2006). Individu yang terus dihadapkan pada kondisi yang
15
menekan secara emosional akan mudah merasa kesal, marah, tertekan,
jengkel dan perasaan tidak enak lainnya.
e. Sikap terhadap pekerjaan
Burnout dialami oleh individu yang terlibat erat pada
pekerjaannya. Hal tersebut akan menuntut keterlibatan secara
emosional sehingga pada akhirnya ia akan mengalami burnout
(Einsenstat dan Felner, dalam Schaufeli dan Buunk, 1996)
Individu yang memiliki komitmen rendah terhadap pekerjaan
juga akan mengalami burnout. Individu yang tidak peduli terhadap
pekerjaannya akan menarik diri secara kognitif dan akhirnya akan
mengalami burnout (Richardsen, Burke dan Leiter, dalam Schaufeli
dan Buunk, 1996).
Harapan yang tinggi dan tidak realistis terhadap pekerjaan juga
berhubungan positif dengan burnout (Stevens dan O’Neil, dalam
Schaufeli dan Buunk, 1996).
C. Harapan Kerja
1. Pengertian harapan kerja
Harapan adalah suatu keyakinan individu dimana perilakunya dapat
menimbulkan suatu hasil tertentu, yaitu tercapainya tujuan atau prestasi
yang diinginkan (Vandenbos, 2007). Teori harapan beranggapan bahwa
seseorang termotivasi untuk melakukan perilaku tertentu berdasarkan hasil
persepsinya bahwa mereka akan mendapatkan hasil yang diinginkan
16
(Kreitner dan Kinicki, 1992). Kreitner (1992) juga menjelaskan bahwa
persepsi memainkan peranan penting dalam teori harapan karena
penekanannya pada kemampuan kognitif seseorang yang mampu
memperkirakan akibat yang mungkin terjadi dari suatu perilaku.
Vroom (Kreitner dan Kinicki, 1992) merumuskan harapan sebagai
berikut, “Tingginya kecenderungan seseorang untuk melakukan perilaku
tertentu tergantung pada tingginya harapan yang dimiliki, dimana
perilakunya akan diikuti oleh hasil yang akan diterima dan tergantung pada
nilai atau value dari hasil yang didapatkannya”. Vroom juga mengatakan
bahwa harapan yang dimiliki mempengaruhi tingkat motivasi individu.
Dalam teori harapannya, Robbins (1998) mengatakan bahwa
seseorang akan termotivasi untuk menunjukkan usaha yang besar ketika
dirinya yakin bahwa usahanya akan mendapat penghargaan atau prestasi
kerja dari organisasi seperti bonus, kenaikan gaji, promosi, dan
penghargaan lainnya yang dapat memuaskan tujuannya.
Berdasarkan teori-teori tersebut maka harapan kerja merupakan suatu
faktor yang dapat mempengatuhi tingkat motivasi seseorang. Seseorang
akan termotivasi dalam melakukan pekerjaannya bila ia memiliki
keyakinan bahwa apabila ia berperilaku kerja tertentu maka ia akan
mendapatkan hasil yang diinginkan. Hasil yang diinginkan tersebut berupa
prestasi kerja ataupun penghargaan dari organisasi seperti bonus, kenaikan
gaji, promosi, dan penghargaan lainnya yang dapat memuaskan tujuannya.
17
2. Harapan kerja pada guru sekolah dasar
Dusek dan Joseph (1983) menyatakan bahwa guru membentuk
harapan-harapan mengenai siswanya yang berkaitan dengan kemampuan
akademik dan kemampuan sosial. Mereka juga mendefinisikan harapan
guru menjadi 2 kategori yaitu harapan akademik dan harapan sosial.
Harapan akademik adalah hasil persepsi guru mengenai kinerja,
pencapaian prestasi, kemampuan dan pencapaian tingkat pendidikan yang
mungkin diraih siswanya. Harapan sosial adalah hasil persepsi guru
mengenai perkembangan sosial siswa secara umum, interaksi atau
hubungan siswa dengan teman sebayanya, serta interaksi siswa dengan
orang yang lebih tua.
Teori harapan menyatakan bahwa motivasi berasal dari persepsi
individu mengenai kemungkinan akan hasil yang akan dicapai dan valensi
atau nilai dianggap berasal dari hasil tersebut (House, Shapiro, Wahba,
dalam Hayibor, 2005). Mereka juga mengungkapkan bahwa seseorang
akan termotivasi apabila:
a. Usaha yang dikerahkan akan membawanya pada kinerja yang
diharapkan
b. Kinerja yang diharapkan akan membawanya pada hasil yang
diinginkan
c. Hasil yang diinginkan tersebut memiliki nilai.
18
Hasil yang diinginkan tidak selalu berbentuk materi (pendapatan) tetapi
dapat bersifat psikologis yaitu berupa kepuasan kerja, penerimaan dari
rekan sekerja dll. (Oliver, dalam Hayibor, 2005).
Kyriacou dan Kunc (2007) yang mengungkapkan empat alasan
mengapa guru-guru di Inggris kehilangan motivasi dan meninggalkan
profesinya. Alasan-alasan tersebut meliputi:
a. Beban kerja yang berlebihan
Beban kerja yang dirasakan terlalu berat, pekerjaan yang dimiliki
terlalu menekan sehingga menimbulkan stres. Sutjipto (2001)
menyatakan bahwa guru sekolah dasar dituntut untuk multiperan
yaitu, mereka bertugas sebagai guru pengajar, pendidik, pembimbing,
sekaligus pengurus administrasi sekolah. Guru harus tekun mengajar
dan mampu melaksanakan target kurikulum. Sebagai administrator,
guru memiliki peran untuk melaksanakan administrasi sekolah, seperti
buku presensi siswa, buku daftar nilai, buku rapor, administrasi
kurikulum, dan administrasi penilaian (Suparlan, 2006).
b. Pendapatan
Tingkat pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan tipe atau
gaya hidup yang mereka inginkan. Yamin (2007) menyatakan bahwa
gaji yang diterima guru perbulan hanya cukup untuk makan dan
minum perbulan, dan tidak cukup untuk membiayai anak-anaknya
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
19
c. Siswa-siswa yang mengganggu
Adanya beberapa siswa yang selalu melakukan perilaku
mengganggu sehingga membuat beban pekerjaan menjadi semakin
berat. Cherniss (1980) menyatakan bahwa tujuan utama yang ingin
diraih oleh para pekerja yang bekerja di bidang pelayanan adalah
mendapatkan kesuksesan secara psikologis dalam pekerjaannya.
d. Rendahnya status yang dimiliki
Status sosial ekonomi yang rendah mengundang apresiasi negatif
masyarakat. Guru juga masih kesulitan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang paling mendasar, yaitu kebutuhan biologis (Toifur,
dkk, 2003).
Spector (1996) menyatakan bahwa konsep dasar harapan adalah
seseorang akan termotivasi untuk melakukan suatu pekerjaan apabila
mereka memiliki keyakinan bahwa pekerjaan yang dilakukan akan diikuti
oleh suatu hasil yang dinginkan.
Berdasarkan hal-hal tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa guru
sekolah dasar memiliki harapan-harapan terhadap pekerjaannya yang
meliputi kemampuan akademis dan kemampuan sosial siswa, beban kerja,
pendapatan, tanggapan emosional dari siswa, dan status sosial ekonomi
yang dimiliki.
20
3. Aspek-aspek harapan kerja
Menurut Mc Shane dan Glinow (2005) harapan memiliki tiga aspek
yaitu :
a. Harapan akan hubungan kinerja-hasil (perfomance-outcome
expectancy)
Harapan akan hubungan kinerja hasil merupakan tingkat dimana
seseorang memiliki keyakinan bahwa jika ia berperilaku tertentu ia
akan mendapatkan hasil tertentu pula. Nadler dan Lawler, dalam
Usmara (2006) juga menyatakan bahwa hasil kerja (outcomes) terbagi
dalam 2 kategori yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Hasil kerja intrinsik
(intrinsic outcome) terjadi secara langsung sebagai hasil atau
konsekuensi langsung dari usaha dan merupakan hasil kerja yang
diberikan individu kepada dirinya sendiri (psychological rewards).
Hasil kerja intrinsik dapat berupa prestasi kerja yang baik, dapat
menyelesaikan tugas, dan kreativitas (Hayibor, 2005). Hasil kerja
ekstrinsik (extrinsic outcome) merupakan hasil kerja yang
berhubungan dengan kinerja dan disediakan oleh faktor-faktor
eksternal seperti organisasi, atasan, kelompok kerja. Hasil kerja
ekstrinsik dapat berupa gaji, promosi, pengakuan.
b. Valensi (valence) atau daya tarik
Valensi atau daya tarik adalah sampai sejauh mana seseorang
merasa pentingnya hasil atau imbalan yang diperoleh dalam
penyelesaian tugasnya. Artinya, sampai sejauh mana hasil yang
21
diperoleh memainkan peranan dalam pemuasan kebutuhan-kebutuhan
yang belum terpuaskan. Hal ini bersifat sangat individual karena
dipengaruhi oleh kepribadian, nilai-nilai yang dianut dan kebutuhan
masing-masing individu.
Suatu hasil dinilai positif dalam valensi apabila seseorang
berusaha untuk mencapainya bukan menghindarinya. Suatu hasil
dinilai negatif bila seseorang berusaha untuk menghindarinya, bukan
mencapainya (Hayibor, 2005).
c. Harapan akan hubungan usaha-kinerja (effort-perfomance expectancy)
Harapan akan hubungan usaha kinerja merupakan persepsi
individu bahwa usaha yang dilakukannya akan berdampak pada
tingkat kinerjanya. Pengharapan ini memperlihatkan persepsi individu
mengenai sulitnya mencapai perilaku tertentu dan keberhasilan dari
perilaku tersebut (Dewi, 2006). Harapan ini juga mengacu pada
kemungkinan subjektif seseorang tentang seberapa besar
kemungkinan yang dimilikinya untuk berkinerja sampai pada level
tertentu, atau seberapa besar kemungkinan usaha yang dilakukannya
akan sampai pada kesuksesan kerja (Usmara, 2006). Siagian (1989)
menjelaskan hubungan usaha-kinerja sebagai keyakinan seseorang
mengenai tingkat keberhasilannya dalam melakukan pekerjaan
dengan memperhitungkan kemampuan dan kesanggupannya untuk
mengendalikan berbagai variabel yang ada.
22
4. Peran penting harapan kerja
Berdasarkan penelitan Marshall dan Brown (2004), peran harapan
meliputi :
a. Harapan kerja akan mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam hal
ini harapan dan kinerja membentuk garis yang linear, yaitu
kenaikan skor harapan akan diikuti oleh kenaikan skor kinerja.
b. Harapan kerja lebih berperan penting ketika seseorang berhadapan
dengan tugas yang sulit dibandingkan saat seseorang berhadapan
dengan tugas yang mudah.
c. Harapan kerja yang rendah akan menghasilkan tingkat kinerja
yang rendah, sedangkan harapan kerja yang sedang hingga tinggi
akan menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi.
D. Hubungan Antara Burnout dengan Harapan Kerja
Guru SD memiliki peranan utama dalam mengarahkan siswanya untuk
mewujudkan tujuan pendidikan. Hal ini dikarenakan anak sekolah dasar adalah
peletak dasar bagi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas (Toifur,
dkk, 2003). Dalam melaksanakan tugasnya, guru swasta dituntut untuk lebih
tegas dalam menerapkan kedisiplinan terhadap anak didiknya. Hal ini
membutuhkan pelibatan emosional yang tinggi, dimana seorang guru
terkadang juga dihadapkan pada pengalaman negatif dengan siswanya
(Maslach, dalam Sutjipto, 2001).
23
Guru adalah suatu profesi yang bergerak dibidang pelayanan pendidikan
yang menghadapi tuntutan dan pelibatan emosional yang tinggi. Seorang guru
terkadang dihadapkan pada pengalaman negatif dengan siswa sehingga
menimbulkan ketegangan emosional. Apabila dialami secara terus menerus hal
tersebut akan mengakibatkan burnout.
Guru yang burnout akan mengalami kelelahan secara fisik dan emosional,
bersikap negatif terhadap siswa maupun orang lain, menilai negatif orang lain
serta dirinya sendiri, menilai rendah dirinya dan menganggap diri tidak
berguna. Hal tersebut akan menurunkan produktivitas guru tersebut sehingga
dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Salah satu faktor sikap terhadap pekerjaan yang dapat mempengaruhi
burnout adalah adanya harapan terhadap pekerjaan yang dimiliki individu.
Harapan-harapan terhadap pekerjaan yang dimiliki guru mencakup harapan
akademis dan harapan sosial yang berkaitan dengan siswa (Dusek dan Joseph,
1983). Harapan akademis merupakan hasil persepsi guru mengenai kinerja,
pencapaian prestasi, kemampuan dan pencapaian tingkat pendidikan yang
mungkin diraih siswanya. Harapan sosial adalah hasil persepsi guru mengenai
perkembangan sosial siswa secara umum, interaksi atau hubungan siswa
dengan teman sebayanya, serta interaksi siswa dengan orang yang lebih tua.
Harapan kerja yang dimiliki oleh guru berujung pada suatu tujuan yang
ingin dicapai. Sebagai seorang yang bekerja dibidang pelayanan, tujuan pribadi
yang ingin dicapai guru adalah kepuasan secara psikologis dalam memberi
pelayanan. Kepuasan secara psikologis yang dapat dicapai akan membuat guru
24
tersebut merasa bahwa dirinya mampu melakukan tugasnya dengan baik dan
merasa bahwa dirinya berharga.
Seorang guru yang memiliki harapan kerja yang tinggi akan memiliki
motivasi yang tinggi untuk melakukan pekerjaannya. Dengan tingginya
harapan tersebut, muncul keyakinan yang kuat bahwa perilaku yang dilakukan
secara terus menerus akan mengarahkannya pada hasil yang diinginkan. Ia
juga memiliki keyakinan yang kuat bahwa usaha yang dilakukan akan
berdampak pada tingkat kinerjanya. Guru tersebut juga memiliki keyakinan
yang kuat bahwa hasil yang akan dicapai akan memiliki nilai yang berarti
baginya atau bahkan dapat memenuhi kebutuhannya.
Guru yang memiliki harapan kerja tinggi akan mendapatkan kepuasan
dalam bekerja apabila harapan yang dimilikinya tercapai. Ia akan merasa
bahwa ia telah mencapai kepuasan secara psikologis dalam memberikan
pelayanan terhadap siswanya. Dengan munculnya kepuasan psikologis maka
kemungkinannya untuk mengalami burnout cenderung rendah.
Guru yang memiliki harapan kerja rendah akan memiliki motivasi yang
rendah pula untuk melakukan pekerjaannya. Dengan harapan kerja yang
rendah, seseorang cenderung melihat segala sesuatu secara negatif (pesimis).
Orang pesimis kuatir bahwa segala sesuatu akan berjalan tidak semestinya dan
tidak memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuan dirinya. Guru dengan
harapan kerja rendah akan memiliki kemungkinan yang besar untuk
mengalami burnout. Orang pesimis cenderung menempatkan dirinya dalam
25
keadaan yang menekan karena mereka melihat lingkungan sekitarnya sebagai
sesuatu ancaman bagi dirinya (Scoot, 2006).
E. Hipotesis
Ada hubungan negatif yang signifikan antara harapan kerja dengan burnout
pada guru sekolah dasar swasta.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk
menyelidiki sampai sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan
dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain (Azwar, 2007). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara harapan kerja dengan
burnout pada guru sekolah dasar swasta.
B. Identifikasi Variabel
Variabel tergantung : burnout
Variabel bebas : harapan kerja
C. Definisi Operasional
Definsi operasional dari masing-masing variabel adalah :
1. Burnout
Burnout merupakan kondisi emosional dimana seseorang
mengalami kelelahan baik secara fisik, emosional, maupun mental yang
ditunjang penghargaan terhadap diri. Respon burnout diukur
menggunakan skala burnout dengan metode skala Likert. Skala
bertujuan untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat burnout yang
dialami guru sekolah dasar.
27
Burnout yang dialami oleh guru sekolah dasar swasta dan diukur
dengan menggunakan skala burnout yang terdiri dari 4 aspek. Aspek-
aspek tersebut berupa respon yang diberikan individu, yaitu:
a. Kelelahan fisik
Keadaan yang ditandai mudahnya individu merasa lelah, mudah
menderita sakit kepala, mudah merasa mual. mengalami perubahan
pola makan dan tidur, dan merasa tenaganya terkuras secara
berlebihan.
b. Kelelahan Emosional
Kelelahan pada individu yang berhubungan dengan perasaan
pribadi yang ditandai dengan rasa tidak berdaya dan depresi serta
merasa terperangkap dalam pekerjaannya. Kelelahan ini dicirkan
dengan rasa tidak bosan, ratapan yang tiada henti, suka marah-marah,
tidak peduli dengan orang lain, putus asa sedih, tertekan dan tidak
berdaya.
c. Kelelahan Mental atau Sikap
Kelelahan mental atau sikap berupa prasangka negatif dan sinis
terhadap diri sendiri dan orang lain.
d. Rendahnya Penghargaan Terhadap Diri
Kondisi yang ditandai dengan adanya ketidakpuasan terhadap
diri sendiri, pekerjaan, kehidupan, dan adanya perasaan belum mampu
mencapai sesuatu yang berarti selama hidupnya.
28
2. Harapan Kerja
Harapan kerja merupakan keyakinan yang dimiliki individu bahwa
perilaku kerja yang dilakukannya akan membawa hasil yang diinginkan.
Harapan kerja yang dimiliki mempengaruhi motivasi individu dalam
melakukan pekerjaannya. Harapan kerja dimiliki oleh guru sekolah dasar
swasta dan diukur dengan menggunakan skala harapan kerja berdasarkan
aspek-aspek harapan akan hubungan kinerja hasil, valensi atau daya tarik,
dan harapan akan hubungan usaha kinerja.
D. Subjek Penelitian
Subyek yang digunakan pada penelitian ini adalah guru sekolah dasar
Kanisius Cabang Yogyakarta yang masih aktif mengajar. Guru yang masih
aktif mengajar memiliki tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikannya.
Selain itu, mereka setiap hari akan berhadapan dan berhubungan dengan
siswa sebagai penerima pelayanan. Jumlah subjek dalam uji coba adalah 42
orang sedangkan jumlah subjek penelitian berjumlah 43 orang.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala yang menggunakan metode rating yang dijumlahkan atau penskalaan
model Likert. Metode ini menggunakan distribusi respons sebagai dasar
penentuan nilai skalanya (Azwar, 2005).
29
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala burnout dan
skala harapan kerja. Skala burnout bertujuan untuk mengukur tinggi
rendahnya tingkat burnout berdasarkan aspek kelelahan fisik, kelelahan
emosional, kelelahan mental dan rendahnya penghargaan terhadap diri.
Sedangkan skala harapan kerja bertujuan untuk mengukur tinggi rendahnya
harapan kerja berdasarkan aspek harapan akan hubungan kinerja-hasil,
valensi atau daya tarik dan harapan akan hubungan usaha-kinerja.
Skala burnout terdiri dari pernyataan-pernyataan favorable dan
unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung objek
sikapnya sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak
mendukung objek sikapnya (Azwar, 2005). Dalam menjawab pernyataan-
pernyataan tersebut, subyek diberi 4 kategori respon yaitu Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Pada pernyataan favorable, jawaban Sangat Setuju (SS) akan mendapat
skor 4, jawaban Setuju (S) akan mendapat skor 3, jawaban Tidak Setuju (TS)
akan mendapat skor 2 dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) akan
mendapat skor 1. Pada pernyataan favorable skor tinggi mengindikasikan
bahwa subyek cenderung mengalami burnout sedangkan jawaban rendah
mengindikasikan bahwa subyek cenderung tidak mengalami burnout.
Pada pernyataan unfavorable, jawaban Sangat Setuju (SS) akan
mendapat skor 1, jawaban Setuju (S) akan mendapat skor 2, jawaban Tidak
Setuju (TS) akan mendapat skor 3 dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
akan mendapat skor 4. Pada pernyataan unfavorable skor tinggi
30
mengindikasikan bahwa subyek cenderung tidak mengalami burnout
sedangkan jawaban rendah mengindikasikan bahwa subyek cenderung
mengalami burnout.
Tabel 1. Tabel Blue-Print Skala Burnout
Pernyataan No
. Aspek
Favorabel Unfavorabel Total Bobot
1. Kelelahan Fisik 7 8 15 25 %
2. Kelelahan Emosional 8 7 15 25 %
3. Kelelahan Mental 8 7 15 25 %
4. Rendahnya Penghargaan
Terhadap Diri 7 8 15 25 %
TOTAL 30 30 60 100%
Skala harapan kerja terdiri dari pernyataan-pernyataan favorable dan
unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung objek
sikapnya sedangkan pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak
mendukung objek sikapnya (Azwar, 2005). Dalam menjawab pernyataan-
pernyataan tersebut, subyek juga diberi 4 kategori respon yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
31
Tabel 2. Tabel Blue-Print Skala Harapan Kerja
Pernyataan No. Aspek
Favorabel Unfavorabel Total Bobot
1.
Harapan akan
hubungan kinerja-
hasil
10 10 20 33.3 %
2. Valensi atau daya
tarik 10 10 20 33.3 %
3.
Harapan akan
hubungan usaha-
kinerja
10 10 20 33.3 %
TOTAL 30 30 60 100%
Pada pernyataan favorable, jawaban Sangat Setuju (SS) akan mendapat
skor 4, jawaban Setuju (S) akan mendapat skor 3, jawaban Tidak Setuju (TS)
akan mendapat skor 2 dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) akan
mendapat skor 1. Pada pernyataan favorable skor tinggi mengindikasikan
bahwa subyek cenderung memiliki harapan kerja yang tinggi sedangkan
jawaban rendah mengindikasikan bahwa subyek cenderung memiliki harapan
kerja yang rendah.
Pada pernyataan unfavorable, jawaban Sangat Setuju (SS) akan
mendapat skor 1, jawaban Setuju (S) akan mendapat skor 2, jawaban Tidak
Setuju (TS) akan mendapat skor 3 dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
akan mendapat skor 4. Pada pernyataan unfavorable skor tinggi
mengindikasikan bahwa subyek cenderung memiliki harapan kerja yang
32
tinggi sedangkan jawaban rendah mengindikasikan bahwa subyek cenderung
memiliki harapan kerja yang rendah.
F. Validitas dan Reliabilitas
Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes dikatakan mempunyai
validitas tinggi apabila alat ukur tersebut mampu memberikan gambaran
mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan
yang lain (Azwar, 2008).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang
diselidiki melalui analisis rasional terhadap isi tes dan didasarkan pada
penilaian (judgement) yang bersifat subjektif (Supratiknya, 1998). Analisis
rasional dilakukan terhadap aitem-aitem yang telah disusun dengan maksud
untuk melihat kesesuaian antar aitem dengan aspek yang bersangkutan.
Untuk menghindari bias subyektivitas, dalam analisis rasional diperlukan
penilai lain selain penulis. Dalam hal ini, dosen pembimbing memberikan
penilaian apakah aitem-aitem yang dibuat layak untuk di uji cobakan atau
tidak.
Seleksi aitem yang akan digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan koefisien korelasi aitem total yang nantinya akan
memperlihatkan kesesuaian fungsi aitem dengan fungsi skala dalam
mengungkap perbedaan individual. Besarnya koefisien korelasi aitem total
bergerak dari 0 sampai dengan 1.00 dengan tanda positif atau negatif.
33
Semakin baik daya diskriminasi aitem maka koefisien korelasinya semakin
mendekati angka 1.00. Kriteria aitem dinyatakan dapat diterima bila koefisien
korelasinya positif (+) dan mencapai 0.30. Semua aitem yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan
Namun, apabila aitem yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang
diinginkan, maka peneliti dapat menurunkan sedikit batas kriteria menjadi
0.25. (Azwar, 2004).
Inti dari konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh
hasil yang relatif sama (Azwar, 2008).
Reliabilitas penelitian ini dilihat dengan menggunakan pendekatan
konsistensi internal dengan menggunakan 1 kali pengetesan pada sekelompok
subyek (single trial administration). Koefisien reliabilitas keseluruhan tesnya
akan diestimasi dengan menggunakan koefisien alpha (α) Cronbach.
G. Hasil Uji Coba Skala Penelitian
1. Subjek Uji Coba Skala Penelitian
Uji coba skala penelitian dilakukan sebelum dilakukan penelitian
yang sesungguhnya dengan tujuan untuk mendapatkan aitem-aitem yang
valid dan juga untuk mencari reliabilitas dari skala penelitian tersebut.
Subjek yang dipakai dalam rangka uji coba skala penelitian ini adalah
guru-guru sekolah dasar yang sedang bekerja di sekolah dasar Kanisius
34
yang dinaungi oleh yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta. Dalam skala
uji coba ini, guru yang menjadi subjek penelitian berjumlah 42 orang
yang diambil dari 4 SD Kanisius yaitu 8 orang dari SD Kanisius Kintelan,
8 orang dari SD Kanisius Kotabaru, 16 orang dari SD Kanisius Pugeran
dan 10 orang dari SD Kanisius Kumendaman.
2. Uji Coba Skala Penelitian
Uji coba skala penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus
sampai 5 September 2008. Masing-masing subjek uji coba diberikan 2
jenis skala yaitu skala Burnout dan skala Harapan Kerja. Kedua skala
tersebut dijadikan 1 eksemplar yang berbentuk buku. Skala Burnout
disebut skala bagian I dan Skala Harapan Kerja disebut skala bagian II.
3. Uji Kesahihan dan Reliabilitas Skala Penelitian
a. Uji Kesahihan Skala Burnout
Uji kesahihan butir aitem pada Skala Burnout menggunakan
program SPSS for windows versi 12.0 dengan menggunakan koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach. Saat menyeleksi aitem dalam skala
penelitian ini, peneliti menggunakan batasan koefisien korelasi
sebesar 0.25 atau rix > 0.25. Hal ini disebabkan karena aitem yang
lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan.
Dari hasil pengujian 60 aitem pada Skala Burnout terdapat 22
aitem gugur sehingga aitem yang valid berjumlah 38 aitem. 22 aitem
35
yang gugur tersebut 9 aitem berasal dari Aspek Kelelahan Fisik, 12
aitem berasal dari Aspek Kelelahan Emosional, 12 aitem berasal dari
Aspek Kelelahan Mental dan 9 aitem berasal dari Aspek Rendahnya
Penghargaan Diri.
Tabel 3. Nomor Aitem Skala Burnout Sebelum Uji Coba
Pernyataan No. Aspek
Favorabel Unfavorabel Total
1. Kelelahan Fisik 1*,9,17,25,
33,41,49
5,13,21,29*,
37*,45,53,58* 15
2. Kelelahan Emosional 2*,10,18,26*,
34,42,50,57
6*,14,22*,30*,
38,46*,54* 15
3. Kelelahan Mental 3*,11*,19,27,
35,43,51,59
7*,15*,23*,31,
39,47*,55* 15
4. Rendahnya Penghargaan
Terhadap Diri
4*,12*,20,28,
36,44,52*
8,16,24,32,
40,48,56*,60 15
TOTAL 30 30 60
* : nomor aitem yang gugur
b. Uji Reliabilitas Skala Burnout
Reliabilitas aitem pada Skala Burnout diperoleh melalui program
SPSS 12.0 dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dan
diperoleh reliabilitas sebesar 0.891.
36
Tabel 4. Nomor Aitem Skala Burnout Setelah Uji Coba
Pernyataan No. Aspek
Favorabel Unfavorabel Total
1. Kelelahan Fisik
9(1),17(9),
25(17),33(23),
41(29),49(34)
5(5),13(13),
21(21),45(27),
53(32)
11
2. Kelelahan Emosional 10(2),18(10),
34(18),42(24),
50(30),57(35)
14(6),38(15) 8
3. Kelelahan Mental 19(3),27(11),
35(19),43(25),
51(31),59(36)
31(7),39(14) 8
4. Rendahnya
Penghargaan Terhadap
Diri
20(4),28(12),
36(20),44(26)
8(8),16(16),
24(22),32(28),
40(33),48(37),
60(38)
11
TOTAL 22 16 38
( ) : nomor dalam skala penelitian
c. Uji Kesahihan Skala Harapan Kerja
Uji kesahihan butir aitem pada Skala Harapan Kerja menggunakan
program SPSS for windows versi 12.0 dengan menggunakan koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach. Saat menyeleksi aitem dalam skala
penelitian ini, penulis menggunakan batasan koefisien korelasi
sebesar 0.25 atau rix > 0.25. Hal ini disebabkan karena aitem yang
lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan.
37
Dari hasil pengujian 60 aitem pada Skala Harapan Kerja terdapat
20 aitem gugur sehingga aitem yang valid berjumlah 40 aitem. 40
aitem yang gugur tersebut, 6 aitem berasal dari Aspek Harapan akan
Hubungan Kinerja-Hasil, 8 aitem berasal dari Aspek Valensi atau
Daya Tarik, dan 6 aitem berasal dari Aspek Harapan akan Hubungan
Usaha-Kinerja.
Tabel 5. Nomor Aitem Skala Harapan Kerja Sebelum Uji Coba
Pernyataan No. Aspek
Favorabel Unfavorabel Total
1. Harapan akan hubungan
kinerja-hasil
1,7*,13,19, 25,
32*,37,43,49*,55*
5,10*,16,22, 28,
34*,40,46,52,58 20
2. Valensi atau daya tarik 2*,8*,14*,20, 26,
33*,39,44,50,56
4*,12*,17*,23, 29,
35,41,47*,53,59 20
3. Harapan akan hubungan
usaha-kinerja
3,9*,15*,21*, 27,
31*,38,45,51,57
6,11,18,24*, 30,
36,42*,48,54,60 20
TOTAL 30 30 60
* : Nomor aitem yang gugur
d. Uji Reliabilitas Skala Harapan Kerja
Reliabilitas aitem pada Skala Harapan Kerja diperoleh melalui
program SPSS 12.0 dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dan
diperoleh reliabilitas sebesar 0.902.
38
Tabel 6. Nomor Aitem Skala Harapan Kerja Setelah Uji Coba
Pernyataan No. Aspek
Favorabel Unfavorabel Total
1.
Harapan akan
hubungan kinerja-
hasil
1(1),13(7),
19(13), 25(18),
37(25),43(31)
5(4),16(10),22(16),
28(22),40(28),
46(34),52(37),58(39)
14
2. Valensi atau daya
tarik
20(2), 26(8),
39(14),44(20),
50(26),56(32)
23(5), 29(11),
35(17),41(23),
53(29),59(35)
12
3.
Harapan akan
hubungan usaha-
kinerja
3(3), 27(9),
38(15),45(21),
51(27),57(33)
6(6),11(12),18(19),
30(24),36(30),
48(36),54(38),60(40)
14
TOTAL 18 22 40
( ) : nomor dalam skala penelitian
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Data Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan
antara distribusi sebaran variabel bebas dan variabel tergantung pada
penelitian ini bersifat normal atau tidak.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan
antara skor variabel bebas dan variabel tergantung merupakan suatu
garis lurus atau tidak.
39
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian akan digunakan teknik
korelasi Product Moment Pearson dengan menggunakan program SPSS
for windows 12.0 untuk mengetahui hubungan antara harapan kerja
dengan burnout.
40
BAB IV
PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan Proses Penelitian
1. Perijinan penelitian
Sebelum melakukan penelitian, pertama-tama peneliti meminta ijin
kepada Romo Direktur Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta disertai
dengan surat keterangan penelitian dari Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma yang bernomor 73.a/D/KP/Psi/USD/VIII/2008 dan
ditandatangani oleh Dekan Fakultas Universitas Psikologi Sanata
Dharma. Setelah itu, peneliti juga meminta ijin kepada masing-masing
kepala sekolah dasar Kanisius dengan menggunakan surat keterangan
penelitian yang ditandatangani Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
2. Pelaksanaan penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 September 2008 sampai 17
September 2008 di SD Kanisius Demangan Baru, SD Kanisius
Notoyudan, SD Kanisius Tegal Mulyo dan SD Kanisius Condong
Catur. Dari 54 eksemplar skala yang disebarkan kepada subjek
penelitian, hanya 43 yang kembali pada peneliti dan memenuhi syarat
untuk dianalisa. Sedangkan 11 eksemplar sisanya tidak kembali kepada
peneliti.
41
B. Orientasi Kancah
Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah dasar yang bekerja
di sekolah dasar Kanisius yang berada di bawah naungan yayasan Kanisius
Cabang Yogyakarta. Yayasan Kanisius memberikan instruksi kepada sekolah-
sekolah yang dinaunginya mengenai segala hal yang berhubungan dengan
aturan penyelenggaraan sekolah termasuk jam belajar sekolah. Guru-guru yang
menjadi subjek dalam penelitian ini berasal dari SD Kanisius Demangan Baru,
SD Kanisius Notoyudan, SD Kanisius Tegal Mulyo dan SD Kanisius Condong
Catur.
Yayasan Kanisius memiliki visi dan misi mengenai sekolah yang
dinaunginya yang nantinya akan dijabarkan oleh masing-masing sekolah.
Adapun visi yang dimiliki adalah “Pendidikan yang mencerdaskan kehidupan
bangsa berdasarkan nilai-nilai Kristiani.”. Sedangkan misi yang diemban yaitu:
1. Mendampingi generasi muda untuk percaya diri pada akal, sehingga
berani berjuang menghadapi tantangan hidup.
2. Memberdayakan generasi muda menjadi pribadi yang peka, berinisiatif
dan kreatif terhadap situasi atau lingkungan sosial.
3. Mendampingi generasi muda untuk mengembangkan potensi bakat dan
semangat Kristiani.
SD Kanisius Demangan Baru berlokasi di Jl. Demangan Baru no. 22
Yogyakarta. SD Kanisius ini didirikan pada tahun 1965. SD Kanisius
Demangan Baru ini merupakan gabungan dari SD Kanisius Demangan Baru I
dan Demangan Baru II. Walaupun merupakan sekolah gabungan, pelaksanaan
42
administrasi SD Demangan Baru I dan SD Demangan Baru II berbeda. Jumlah
keseluruhan guru yang mengajar pada SD Kanisius Demangan Baru berjumlah
20 orang. Jumlah kelas keseluruhan adalah 18 kelas dengan jumlah siswa
sebanyak 485 orang.
SD Kanisius Notoyudan berdiri pada tahun 1938. SD ini terletak di Jl.
Letjen. Suprapto no. 95 Yogyakarta. Mulanya, SD Kanisius Notoyudan I dan
Notoyudan II merupakan 2 sekolah dasar yang terpisah. Pada tahun ajaran
2002/2003 kedua sekolah tersebut bergabung menjadi satu. SD Kanisius
Notoyudan memiliki guru yang berjumlah 10 orang. 6 diantaranya adalah guru
kelas. Jumlah kelas yang dimiliki adalah 6 kelas dengan jumlah siswa
keseluruhan adalah 211 orang.
SD Kanisius Tegal Mulyo terletak di wilayah Pakuncen, Tegalmulyo RT.
11 Yogyakarta. SD Kanisius ini didirikan pada tahun 1968. Guru yang dimiliki
oleh sekolah ini berjumlah 15 orang, sedangkan kelas yang ada berjumlah 6
kelas. Jumlah keseluruhan siswa di sekolah ini adalah 100 orang.
SD Kanisius Condong Catur yang terletak di wilayah Tambak Boyo,
Condong Catur, didirikan pada tahun 1981. Sekolah dasar ini memiliki 12
orang guru, yang 6 orang diantaranya adalah guru kelas. Jumlah keseluruhan
siswa yang dimiliki oleh sekolah ini adalah 161 orang.
43
C. Deskripsi Subjek dan Data Penelitian
1. Deskripsi subjek penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru-guru sekolah
dasar Kanisius Yogyakarta yang berjumlah 43 orang. Dari 43 orang guru
tersebut, 17 orang berasal dari SD Kanisius Demangan, 8 orang dari SD
Kanisius Tegal Mulyo, 10 orang dari SD Kanisius Notoyudan dan 8 orang
dari SD Kanisius Condong Catur.
Subjek dalam penelitian ini diklasifisikasikan berdasarkan usia, jenis
kelamin dan status perkawinan. Klasifikasi ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui latar belakang subjek penelitian dan untuk memperoleh
informasi tambahan mengenai subjek yang berhubungan dengan
penelitian. Pada tabel berikut aka disajikan klasifikasi subjek berdasarkan
usia, jenis kelamin dan status perkawinan.
Tabel 7. Klasifikasi Subjek Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Subjek
Usia Jumlah Subjek
21 tahun 2 orang 41 tahun 2 orang 22 tahun 2 orang 42 tahun 4 orang 24 tahun 1 orang 44 tahun 3 orang 26 tahun 2 orang 45 tahun 5 orang 28 tahun 2 orang 47 tahun 2 orang 29 tahun 2 orang 48 tahun 3 orang 30 tahun 1 orang 49 tahun 1 orang 35 tahun 1 orang 50 tahun 3 orang 37 tahun 1 orang 51 tahun 2 orang 38 tahun 1 orang 58 tahun 1 orang 39 tahun 1 orang 60 tahun 1 orang
44
Tabel 8. Klasifikasi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Subjek % Laki-laki 14 orang 32.6%
Perempuan 29 orang 67.4%
Tabel 9. Klasifikasi Subjek Berdasarkan Status Perkawinan
Status Perkawinan Jumlah Subjek % Menikah 33 orang 76.7%
Tidak Menikah 10 orang 23.3%
2. Deskripsi data penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SD Kanisius
Demangan, Notoyudan, Tegal Mulyo, dan Condong Catur, peneliti
memperoleh data hasil penelitian yang membandingkan antara data
empirik dengan data teoretis. Perolehan data empirik berasal dari hasil
olah data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 12.0,
sedangkan perolehan data teoretis berasal dari perhitungan dengan
menggunakan rumus statistik. Perbandingan antara mean empiris dengan
mean teoretis dilakukan untuk mengetahui kecenderungan tingkat burnout
dengan harapan kerja subjek penelitian. Berikut ini disajikan tabel yang
berisi data empiris dan data teoretis:
Tabel 10. Hasil Statistik Deskriptif
Variabel Burnout
Variabel Harapan Kerja
Statistik Empiris Teoritis Empiris Teoritis Mean 78.60 95 122.91 100
x min 56 38 109 40
x max 92 152 141 160 SD 8.575 19 8.409 20
45
Pada skala burnout, terdapat item sejumlah 38 dengan rentang skor 1
sampai dengan 4. Oleh karena itu, skor terkecil yang diperoleh untuk
skala burnout adalah 38 x 1 = 20, dan skor terbesar adalah 38 x 4 = 152.
Dengan demikian, rentang skor skala burnout adalah 38 sampai dengan
152, atau besar jaraknya adalah 152 – 38 = 114. Satuan deviasi standar
populasi adalah 114 : 6 = 19. Mean teoretis (µ) yaitu (38+152) :2 = 95.
Kemudian, skala harapan kerja memiliki item sebanyak 40 dengan
rentang skor 1 sampai dengan 4. Skor terkecil yang dimiliki oleh skala
harapan kerja adalah 40 x 1 = 40, sedangkan skor terbesar adalah 40 x 4 =
160. Dengan demikian, rentang skor skala harapan kerja adalah 40 sampai
dengan 160, atau besar jaraknya adalah 160 – 40 = 120. Satuan deviasi
standar populasi adalah 120 : 6 = 20. Mean teoretis (µ) adalah (40+160) :
2 = 100.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data hasil perbandingan antara
mean empiris dan mean teoritis pada masing-masing variabel. Pada
variabel burnout, diperoleh mean empiris yang lebih kecil dibandingkan
dengan mean teoretisnya. Hal ini menunjukkan bahwa burnout yang
dimiliki oleh populasi cenderung rendah. Sedangkan pada variabel
harapan kerja, mean empiris lebih besar dibandingkan dengan mean
teoretisnya. Hal ini menunjukkan bahwa harapan kerja yang dimiliki
populasi cenderung tinggi.
46
D. Uji Asumsi Analisis Data
1. Uji normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan teknik One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Hal ini yang dilakukan untuk mengetahui
apakah distribusi sebaran data variabel tergantung dan variabel bebas
bersifat normal atau tidak. Hasil pengujian dapat dilihat melalui tabel
berikut ini.
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Test for Normality Burnout Harapan Kerja Kolmogorov-Smirnov Z 0.653 0.664 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.788 0.769
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa skor skala burnout memiliki
nilai Z sebesar 0.653 dan p=0.788. Sedangkan skor skala harapan kerja
memiliki nilai Z sebesar 0.788 dan p=0.769. Suatu data dikatakan normal
apabila nilai p>0.05. Hal ini berarti bahwa skor burnout dan skor harapan
kerja berdistribusi normal.
2. Uji linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara skor
harapan kerja dan burnout linear atau tidak. Hasil pengujian dapat dilihat
melalui tabel berikut ini.
47
Tabel 12. Hasil Uji Linearitas
Test for Linearity F p Combined 1.859 0.084 Linearity 10.906 0.004
Skor Burnout *Skor Harapan Kerja Deviation from Linearity 1.428 0.215
Hasil linearitas menunjukkan bahwa nilai F sebesar 10.906. Suatu
data dikatakan linear apabila p<0.05, sedangkan data dari hasil penelitian
ini mempunyai signifikansi (p) di bawah 0.05 yaitu sebesar 0.004. Jadi
hubungan antara skor burnout dan skor harapan kerja adalah linear.
E. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment Pearson pada program SPSS 12.0. Hipotesis ini
menggunakan taraf signifikansi 1%. Taraf signifikansi diuji dengan
menggunakan uji 1 ekor karena hipotesis dalam penelitian ini sudah berarah.
Dari hasil analisis didapatkan skor korelasi untuk variabel burnout dan
variabel harapan kerja adalah -0.423 dengan p=0.002. Hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara harapan kerja dengan
burnout. Harga koefisien korelasi yang bernilai negatif menunjukkan bahwa
semakin tinggi harapan kerja yang dimiliki guru maka semakin rendah tingkat
burnout yang dialami.
48
F. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Pearson, hipotesis penelitian yang berbunyi ada
hubungan antara harapan kerja dengan burnout diterima. Dari hasil analisis uji
hipotesis, didapatkan skor korelasi antara variabel burnout dengan variabel
harapan kerja sebesar -0.423 dengan taraf signifikansi 1% sebesar 0.002
(p<0.01). Hal ini menunjukkan bahwa variabel burnout dan varabel harapan
kerja memiliki hubungan negatif yang cukup kuat. Dengan demikian, semakin
tinggi harapan kerja yang dimiliki guru, maka semakin rendah tingkat burnout
yang dialami.
Pada penelitian ini, harapan kerja yang dimiliki oleh guru-guru sekolah
dasar Kanisius cenderung tinggi. Hal ini terbukti melalui hasil perbandingan
antara mean empiris dan mean teoritis pada variabel harapan kerja dimana
mean empiris lebih besar dibandingkan dengan mean teoretisnya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa guru-guru sekolah dasar Kanisius memiliki keyakinan
yang kuat bahwa kinerja yang dilakukan akan mengarahkannya pada hasil
yang diinginkan. Mereka juga merasa yakin bahwa hasil yang akan dicapainya
akan memiliki nilai yang berarti baginya atau bahkan dapat memenuhi
kebutuhannya. Harapan kerja guru yang cenderung tinggi juga menunjukkan
bahwa mereka memiliki keyakinan kuat mengenai usaha yang dilakukannya
akan berdampak pada tingkat kinerjanya. Harapan ini mengacu pada
kemungkinan subjektif seseorang tentang seberapa besar kemungkinan yang
dimilikinya untuk berkinerja sampai pada level tertentu, atau seberapa besar
49
kemungkinan usaha yang dilakukannya akan sampai pada kesuksesan kerja
(Usmara, 2006).
Guru yang memiliki harapan kerja tinggi, cenderung memiliki harapan
yang positif terhadap hasil kerja yang akan dicapai. Scheier dan Carver
(Chang, 1998) menyatakan bahwa orang yang optimis adalah orang yang
memiliki harapan yang positif terhadap hasil yang akan dicapainya. Guru yang
memiliki sikap optimis akan memandang positif diri sendiri dan lingkungan
tempatnya bekerja sehingga ia mampu menghadapi stres dan kecemasan, dapat
menerima diri apa adanya, memiliki keyakinan bahwa ia dapat mengatasi
masalah dan memandang kegagalan dialami secara lebih positif.
Gordon (dalam Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa guru memiliki
tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tinggi. Selain mengajar, guru harus dapat
menjalin hubungan yang efektif dengan siswa, dapat memecahkan masalah-
masalah siswa, menjadi pendengar yang aktif, dapat mengatasi masalah yang
ditimbulkan siswa, menciptakan kelas yang tidak menimbulkan masalah, dan
mengatasi konflik-konflik dalam kelas. Guru sekolah dasar dengan harapan
kerja yang tinggi, akan bersikap optimis saat berhadapan dengan situasi yang
menyulitkan. Ia memiliki keyakinan bahwa ia memiliki kemampuan untuk
mengatasi tuntutan-tuntutan pekerjaannya sehingga ia dapat memberikan
kinerja yang optimal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Marshall
dan Brown (2004) bahwa tingginya harapan yang dimiliki akan meningkatkan
kinerja seseorang, terutama bila ia sedang berada pada situasi yang sulit.
50
Kreitner dan Kinicki (1992) menyatakan bahwa harapan kerja
dipengaruhi oleh self esteem yang dimiliki seseorang. Seorang guru yang
memiliki harapan kerja rendah lebih rentan mengalami burnout dibandingkan
dengan guru yang memiliki harapan kerja tinggi. Guru yang memiliki harapan
kerja yang rendah cenderung memikirkan kegagalan terhadap pekerjaannya
dan meremehkan kemampuan diri sendiri sehingga motivasinya untuk bekerja
pun rendah. Dalam menghadapi tuntutan-tuntutan pekerjaan yang sulit, guru
dengan harapan kerja rendah mudah mengalami stres karena ketidakyakinan
diri terhadap kinerja dan hasil yang akan dicapainya. Dalam situasi tertekan,
guru dengan harapan kerja rendah mudah mengalami depresi, putus asa, dan
rasa tidak berdaya. Mereka akan menjauhkan diri dari siswanya dan merasa
tidak peduli akan kewajibannya sebagai pendidik siswa.
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara
harapan kerja dengan burnout pada guru sekolah dasar swasta (r=-0.423, dengan
p<0.01). Artinya bahwa semakin tinggi harapan kerja maka tingkat burnout
yang dimiliki guru cenderung lebih rendah. Begitu pula sebaliknya semakin
rendah harapan kerja maka tingkat burnout yang dimiliki cenderung tinggi.
Dengan demikian, hipotesis yang diajukan penulis yaitu ada hubungan antara
harapan kerja dengan burnout yang signifikan pada guru sekolah dasar swasta
diterima. Hasil dari uji hipotesis ini adalah ada hubungan negatif yang
signifikan antara harapan kerja dengan burnout pada guru sekolah dasar swasta.
B. Kelemahan Penelitian
Penelitian ini tidak mengontrol faktor demografik yaitu usia, jenis kelamin,
status pendidikan dan status perkawinan subjek sehingga variasi subjeknya
tinggi.
C. Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang
signifikan antara harapan kerja dengan burnout. Berdasarkan penelitian ini,
52
diharapkan bahwa guru dan pihak sekolah dapat menyadari pentingnya
harapan kerja bagi guru sekolah dasar. Sehingga disarankan agar para guru
dapat memupuk harapan kerja yang dimilikinya sehingga kemungkinan mereka
untuk mengalami burnout lebih rendah.
53
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Nasib Sekolah Swasta Bergelut Dengan Kemiskinan. Kompas On-line Kamis, 4 Agustus 2005. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0408/05/pddkn/1190358.htm
Anonim. Presiden: Penghargaan Kepada Guru Masih Kurang. Kompas on-line Senin, 22 Desember 2003.
Azwar, S. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baron, R. A., Paulus P. B. 1991. Understanding Human Relations : A Practical Guide to People at Work 2nd Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Bilge. 2006. Examining The Burnout Of Academics In Relation To Job Satisfaction and Other Factors. Social Behavior and Personality Journals. www.findarticles.com
Chang E. C. 1998. Dispotitional Optimism and Primary and Secondary Appraisal of
a Stressor: Controling Influences and Relation to Coping and Psychological and Physical Adjustment. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 74. No.4.
Cherniss, C. 1987. Staff Burnout: Job Stress in The Human Service Studies in Community Health 2. California: Sage Publication.
Cooper, C. L., Dewe, P. J., O’driscoll M. P. 2001. Organizational Stress: A Review and Critique of Theory, Research and Application. California: Sage Publication.
Dewi, I. J. 2006. Maximum Motivation: Konsep dan Implikasi Manajerial Dalam Memotivasi Karyawan. Yogyakarta: Penerbit Santusa.
Dusek , J. B., Joseph, G. 1983. The Bases Of Teacher Expectancies A Meta Analysis. Journal of Educational Psychology.
54
Farber, B. A. 1991. Crisis in Education: Stress and Burnout in The American Teacher. San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.
Fives, H., Doug, H., Arturo, O. 2007. Does Burnout begin with Student-Teaching?
Analyzing Efficacy, Burnout and Support During the Student-Teaching Semester. Elsevier: Teaching and Teacher Education, Vol 23, No. 6, Agustus 2007.
Hayibor, S. 2005. Understanding Stakeholder Action: Equity And Expectancy Considerations. Thesis. Pittsburgh: University Of Pittsburgh Katz Graduate School Of Business. http://etd.library.pitt.edu/ETD/available/etd-01022006-155354/unrestricted/hayibor_etd_2005.pdf
Kreitner, R., Angelo, K. 1992. Organizational Behavior 2nd Edition. Boston: Richard D Irwin, Inc.
Kyriacou, C., Richard, K. 2007. Beginning Teachers’ Expectation of Teaching. Elsevier: Teaching and Teacher Education,Vol. 23.
Lailani dkk. 2005. Burnout dan Pentingnya Manajemen Beban Kerja. Benefit, Vol. 9, No. 1. Juni 2005.
Marshall, M.A., Brown, J. D. 2004. Expectation and Realization: The Role of
Expectancies in Achievement Settings. Motivation and Emotion: Vol 28, No.4, December 2004.
Mc Shane, S. L., Mary Ann, V. G. 2005. Organizational Behavior: Emerging
Realities for the Workplace Revolution 3rd Edition. Mc Graw Hill.
Nurdjayadi, R. D. 2004. Kesehatan Mental dan Burnout Pada Karyawan. Jurnal Psikodinamik, Vol. 6, No. 2, 2004.
Robbins, S. P. 1998. Organizational Behavior Concepts Controversies Application 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Rosyid, H. F. 1996. Burnout: Penghambat Produktivitas yang Perlu Dicermati. Buletin Psikologi, Tahun IV, No. 1, Agustus 1996.
Schaufeli, WB., Buunk, B.P. 1996. Professional Burnout. Handbook of Work and Health Psychology. Schabracq, M.J., Winnubst, J.A.M., Cooper, C.L. (editor). Chichester: John Wiley and Sons Ltd.
55
Schug, M. 1983. Teacher Burnout and Profesionalism. Issues in Education, Vol I, Nos 2 and 3, 1983.
Scoot, E. 2006. Personality Traits And Attitudes That Increase Your Risk For Burnout. http://stress.about.com/od/burnout/a/mental_burnout.htm
Spector, P. E. 1996. Industrial and Organization Psychology Research and Practice.
Canada: John Willey & Sons, Inc.
Sudarminta, J. 1998. Citra Guru Semakin Terpuruk. Basis, No. 1-2, Tahun ke-47. Januari-Februari 1998.
Sukamto, M. E., Setiasih, Setiawan, L. S. 1998. Hubungan Antara Kebiasaan Proaktivitas (The Habi of Proactvity) dan Masa Kerja Dengan Gejala Burnout Pada Guru Sekolah Dasar. Anima Vol. XIII. No. 52, Juli-September 1998.
Suparlan. 2006. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Supratiknya, A. 1998. Psikometri. Yogyakarta: Pusat Penerbitan dan Pengembangan
Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Sutjipto. 2001. Apakah Anda Mengalami Burnout. www.Depdiknas.go.id
Sutjipto. 2001. Burnout Guru Sekolah Dasar: Survey di Kecamatan Ciputat, Tangerang. Atma nan Jaya, Desember 2001.
Toifur dan Johana E. P. 2003. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi, Orientasi Relgius dan Dukungan Sosial dengan Burnout pada Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Cilacap. Sosiohumanika, Vol. 16A, no. 3. September 2003.
Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta: Penerbit Andi
Usmara, A. 2006. Motivasi Kerja: Proses, Teori dan Praktik. Yogyakarta : Amara Books.
Vandenbos, G. R. 2007. APA Dictionary of Psychology. Washington DC.
Wahyono, T. 2008. Belajar Sendiri SPSS 16. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
56
Wether, W. B., Davis K. 1996. Human Resources and Personal Management 5th Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Yamin, M. 2007. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.
57
Reliabilitas Skala Uji Coba Burnout Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.864 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 124.55 124.449 .283 .863 Aitem2 123.98 125.243 .285 .863 Aitem3 124.90 126.918 .120 .866 Aitem4 124.81 128.012 .054 .867 Aitem5 124.48 124.938 .291 .862 Aitem6 123.93 127.336 .099 .866 Aitem7 124.76 125.796 .268 .863 Aitem8 124.10 123.844 .368 .861 Aitem9 124.64 120.382 .513 .858 Aitem10 124.21 123.538 .382 .861 Aitem11 124.26 125.125 .251 .863 Aitem12 124.07 126.312 .143 .866 Aitem13 124.31 121.390 .512 .858 Aitem14 124.64 126.284 .272 .863 Aitem15 124.98 125.926 .283 .863 Aitem16 124.29 125.770 .295 .862 Aitem17 124.38 121.900 .488 .859 Aitem18 125.02 124.073 .483 .860 Aitem19 124.76 126.283 .289 .863 Aitem20 124.69 121.829 .633 .858 Aitem21 124.29 121.819 .550 .858 Aitem22 124.57 127.958 .073 .866
58
Aitem23 124.71 127.282 .144 .865 Aitem24 125.10 124.918 .313 .862 Aitem25 124.07 122.068 .300 .863 Aitem26 124.31 128.268 .041 .867 Aitem27 124.69 124.512 .394 .861 Aitem28 124.93 126.702 .263 .863 Aitem29 124.36 127.162 .108 .866 Aitem30 124.81 128.841 .042 .865 Aitem31 124.88 124.937 .379 .861 Aitem32 124.88 126.010 .319 .862 Aitem33 124.02 123.731 .339 .862 Aitem34 124.55 125.864 .294 .862 Aitem35 124.79 125.246 .430 .861 Aitem36 124.95 125.217 .293 .862 Aitem37 124.26 126.539 .145 .865 Aitem38 124.93 126.019 .337 .862 Aitem39 124.71 125.721 .345 .862 Aitem40 124.62 124.095 .526 .860 Aitem41 124.33 122.130 .533 .859 Aitem42 123.93 123.678 .392 .861 Aitem43 124.79 125.587 .392 .861 Aitem44 124.71 125.038 .415 .861 Aitem45 124.64 124.967 .358 .862 Aitem46 124.79 129.538 -.040 .867 Aitem47 124.88 126.888 .271 .863 Aitem48 124.90 125.600 .277 .863 Aitem49 124.38 125.461 .277 .863 Aitem50 124.62 123.607 .578 .859 Aitem51 125.02 123.877 .450 .860 Aitem52 125.00 127.122 .138 .865 Aitem53 124.45 125.327 .279 .863 Aitem54 124.55 128.254 .075 .865 Aitem55 124.98 128.902 .023 .866 Aitem56 124.76 124.966 .266 .863 Aitem57 124.83 125.264 .381 .861 Aitem58 124.52 127.914 .071 .866 Aitem59 125.02 124.512 .441 .861 Aitem60 124.83 123.703 .538 .859
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
126.71 129.331 11.372 60
59
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 92.40 101.369 .297 .889 Aitem2 91.83 102.435 .272 .889 Aitem5 92.33 101.203 .356 .888 Aitem7 92.62 103.315 .219 .890 Aitem8 91.95 101.656 .316 .889 Aitem9 92.50 97.622 .531 .885 Aitem10 92.07 100.751 .381 .888 Aitem11 92.12 102.449 .229 .890 Aitem13 92.17 99.167 .483 .886 Aitem14 92.50 103.329 .262 .889 Aitem15 92.83 103.167 .257 .889 Aitem16 92.14 102.662 .305 .889 Aitem17 92.24 99.308 .484 .886 Aitem18 92.88 101.522 .452 .887 Aitem19 92.62 102.876 .330 .888 Aitem20 92.55 99.132 .641 .884 Aitem21 92.14 99.394 .532 .885 Aitem24 92.95 102.095 .304 .889 Aitem25 91.93 98.263 .359 .890 Aitem27 92.55 101.717 .385 .888 Aitem28 92.79 103.246 .307 .889 Aitem31 92.74 102.344 .345 .888 Aitem32 92.74 102.783 .342 .888 Aitem33 91.88 100.107 .399 .887 Aitem34 92.40 102.588 .320 .889 Aitem35 92.64 101.845 .487 .887 Aitem36 92.81 102.158 .302 .889 Aitem38 92.79 103.148 .318 .889 Aitem39 92.57 102.446 .376 .888 Aitem40 92.48 101.377 .512 .886 Aitem41 92.19 99.036 .572 .885 Aitem42 91.79 100.221 .446 .887
60
Aitem43 92.64 102.821 .366 .888 Aitem44 92.57 101.812 .449 .887 Aitem45 92.50 102.354 .327 .888 Aitem47 92.74 104.100 .229 .890 Aitem48 92.76 102.430 .293 .889 Aitem49 92.24 102.088 .312 .889 Aitem50 92.48 100.548 .610 .885 Aitem51 92.88 101.522 .404 .887 Aitem53 92.31 102.073 .303 .889 Aitem56 92.62 102.242 .249 .890 Aitem57 92.69 102.219 .391 .888 Aitem59 92.88 102.010 .400 .888 Aitem60 92.69 101.097 .517 .886
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
94.57 106.007 10.296 45
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 84.21 90.904 .267 .891 Aitem2 83.64 91.747 .252 .891 Aitem5 84.14 90.418 .351 .889 Aitem8 83.76 90.771 .317 .890 Aitem9 84.31 86.951 .534 .886 Aitem10 83.88 89.864 .387 .888 Aitem13 83.98 88.560 .473 .887
61
Aitem14 84.31 92.170 .286 .890 Aitem15 84.64 92.333 .246 .890 Aitem16 83.95 92.193 .258 .890 Aitem17 84.05 88.583 .484 .887 Aitem18 84.69 90.756 .443 .888 Aitem19 84.43 91.812 .347 .889 Aitem20 84.36 88.528 .629 .885 Aitem21 83.95 88.485 .548 .886 Aitem24 84.76 91.113 .312 .890 Aitem25 83.74 87.125 .385 .890 Aitem27 84.36 90.577 .414 .888 Aitem28 84.60 91.954 .351 .889 Aitem31 84.55 91.620 .327 .889 Aitem32 84.55 92.010 .325 .889 Aitem33 83.69 88.609 .457 .887 Aitem34 84.21 91.294 .362 .889 Aitem35 84.45 90.888 .499 .887 Aitem36 84.62 91.412 .289 .890 Aitem38 84.60 92.588 .271 .890 Aitem39 84.38 91.754 .352 .889 Aitem40 84.29 90.404 .529 .887 Aitem41 84.00 88.293 .575 .885 Aitem42 83.60 89.125 .475 .887 Aitem43 84.45 92.254 .321 .889 Aitem44 84.38 90.778 .469 .887 Aitem45 84.31 91.585 .313 .889 Aitem48 84.57 91.422 .303 .890 Aitem49 84.05 91.120 .320 .889 Aitem50 84.29 89.672 .621 .886 Aitem51 84.69 90.853 .386 .888 Aitem53 84.12 91.181 .303 .890 Aitem57 84.50 90.841 .449 .888 Aitem59 84.69 91.292 .382 .888 Aitem60 84.50 90.646 .472 .887
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
86.38 94.925 9.743 41
62
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.890 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 82.48 88.353 .267 .890 Aitem2 81.90 89.308 .242 .890 Aitem5 82.40 87.905 .350 .889 Aitem8 82.02 88.219 .318 .889 Aitem9 82.57 84.348 .542 .885 Aitem10 82.14 87.296 .391 .888 Aitem13 82.24 86.039 .474 .886 Aitem14 82.57 89.666 .280 .889 Aitem16 82.21 89.636 .258 .890 Aitem17 82.31 85.975 .492 .886 Aitem18 82.95 88.242 .440 .887 Aitem19 82.69 89.146 .361 .888 Aitem20 82.62 86.046 .627 .884 Aitem21 82.21 86.172 .530 .885 Aitem24 83.02 88.756 .295 .889 Aitem25 82.00 84.439 .396 .889 Aitem27 82.62 88.046 .414 .887 Aitem28 82.86 89.394 .352 .888 Aitem31 82.81 89.231 .309 .889 Aitem32 82.81 89.475 .322 .889 Aitem33 81.95 86.046 .461 .887 Aitem34 82.48 88.743 .363 .888 Aitem35 82.71 88.307 .505 .887 Aitem36 82.88 88.790 .296 .889 Aitem38 82.86 90.077 .264 .889 Aitem39 82.64 89.308 .339 .889
63
Aitem40 82.55 87.864 .530 .886 Aitem41 82.26 85.759 .578 .885 Aitem42 81.86 86.613 .474 .886 Aitem43 82.71 89.624 .330 .889 Aitem44 82.64 88.186 .476 .887 Aitem45 82.57 88.934 .324 .889 Aitem48 82.83 88.972 .294 .889 Aitem49 82.31 88.609 .317 .889 Aitem50 82.55 87.181 .617 .885 Aitem51 82.95 88.290 .388 .888 Aitem53 82.38 88.534 .313 .889 Aitem57 82.76 88.381 .440 .887 Aitem59 82.95 88.778 .378 .888 Aitem60 82.76 88.137 .469 .887
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
84.64 92.333 9.609 40
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.890 39
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 79.74 85.515 .257 .891 Aitem5 79.67 85.008 .344 .889 Aitem8 79.29 85.233 .321 .889 Aitem9 79.83 81.313 .553 .885 Aitem10 79.40 84.442 .383 .888 Aitem13 79.50 82.939 .489 .886
64
Aitem14 79.83 86.728 .274 .889 Aitem16 79.48 86.646 .259 .890 Aitem17 79.57 82.983 .498 .886 Aitem18 80.21 85.294 .439 .887 Aitem19 79.95 86.193 .358 .888 Aitem20 79.88 83.181 .621 .884 Aitem21 79.48 83.085 .546 .885 Aitem24 80.29 85.819 .292 .889 Aitem25 79.26 81.320 .409 .889 Aitem27 79.88 85.229 .399 .888 Aitem28 80.12 86.400 .354 .888 Aitem31 80.07 86.312 .303 .889 Aitem32 80.07 86.507 .321 .889 Aitem33 79.21 82.953 .475 .886 Aitem34 79.74 85.857 .354 .888 Aitem35 79.98 85.292 .512 .886 Aitem36 80.14 85.979 .280 .890 Aitem38 80.12 87.083 .265 .889 Aitem39 79.90 86.381 .333 .889 Aitem40 79.81 84.938 .527 .886 Aitem41 79.52 82.743 .588 .884 Aitem42 79.12 83.864 .457 .887 Aitem43 79.98 86.707 .321 .889 Aitem44 79.90 85.357 .460 .887 Aitem45 79.83 85.850 .336 .889 Aitem48 80.10 86.039 .290 .889 Aitem49 79.57 85.568 .324 .889 Aitem50 79.81 84.304 .609 .885 Aitem51 80.21 85.294 .392 .888 Aitem53 79.64 85.503 .319 .889 Aitem57 80.02 85.341 .450 .887 Aitem59 80.21 85.831 .376 .888 Aitem60 80.02 85.195 .468 .887
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
81.90 89.308 9.450 39
65
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a)
0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 38
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem5 77.50 81.280 .346 .889 Aitem8 77.12 81.376 .334 .889 Aitem9 77.67 77.593 .561 .885 Aitem10 77.24 81.064 .354 .889 Aitem13 77.33 79.203 .496 .886 Aitem14 77.67 82.959 .278 .890 Aitem16 77.31 82.902 .259 .890 Aitem17 77.40 79.222 .507 .886 Aitem18 78.05 81.510 .448 .887 Aitem19 77.79 82.514 .352 .889 Aitem20 77.71 79.526 .620 .885 Aitem21 77.31 79.390 .549 .885 Aitem24 78.12 82.107 .291 .890 Aitem25 77.10 77.844 .399 .890 Aitem27 77.71 81.477 .404 .888 Aitem28 77.95 82.681 .352 .889 Aitem31 77.90 82.527 .309 .889 Aitem32 77.90 82.771 .321 .889 Aitem33 77.05 79.412 .465 .887 Aitem34 77.57 82.007 .368 .888 Aitem35 77.81 81.573 .514 .887 Aitem36 77.98 82.414 .265 .890 Aitem38 77.95 83.217 .281 .890 Aitem39 77.74 82.588 .340 .889 Aitem40 77.64 81.260 .524 .887 Aitem41 77.36 79.162 .580 .885 Aitem42 76.95 80.290 .447 .887
66
Aitem43 77.81 82.987 .319 .889 Aitem44 77.74 81.710 .452 .887 Aitem45 77.67 82.033 .347 .889 Aitem48 77.93 82.312 .290 .890 Aitem49 77.40 82.149 .294 .890 Aitem50 77.64 80.577 .614 .885 Aitem51 78.05 81.510 .400 .888 Aitem53 77.48 81.670 .330 .889 Aitem57 77.86 81.491 .467 .887 Aitem59 78.05 82.144 .372 .888 Aitem60 77.86 81.443 .473 .887
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
79.74 85.515 9.247 38
67
Reliabilitas Skala Uji Coba Harapan Kerja Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.860 60
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 169.93 115.044 .573 .854 Aitem2 170.81 120.597 .015 .864 Aitem3 170.31 117.634 .447 .856 Aitem4 170.79 124.514 -.246 .867 Aitem5 170.67 113.886 .489 .854 Aitem6 170.50 116.451 .329 .857 Aitem7 170.14 119.052 .141 .861 Aitem8 170.95 120.095 .037 .864 Aitem9 170.48 116.938 .301 .858 Aitem10 171.62 126.388 -.360 .870 Aitem11 170.55 115.229 .428 .855 Aitem12 171.52 123.134 -.218 .864 Aitem13 169.90 116.283 .453 .855 Aitem14 170.50 116.744 .359 .857 Aitem15 170.60 115.857 .393 .856 Aitem16 170.12 115.864 .463 .855 Aitem17 170.74 117.271 .281 .858 Aitem18 170.69 116.463 .326 .857 Aitem19 170.26 115.418 .461 .855 Aitem20 170.45 113.766 .555 .853 Aitem21 170.57 118.251 .215 .859 Aitem22 170.71 115.965 .336 .857 Aitem23 170.40 117.954 .305 .858
68
Aitem24 170.55 120.254 .100 .860 Aitem25 170.86 114.028 .486 .854 Aitem26 170.21 117.051 .366 .857 Aitem27 170.48 117.085 .425 .856 Aitem28 170.81 116.743 .340 .857 Aitem29 170.24 116.771 .407 .856 Aitem30 170.50 118.354 .322 .858 Aitem31 170.48 120.597 .055 .861 Aitem32 170.76 116.381 .286 .858 Aitem33 170.21 119.441 .153 .860 Aitem34 170.55 122.107 -.081 .863 Aitem35 170.07 117.678 .360 .857 Aitem36 170.57 116.787 .356 .857 Aitem37 170.33 116.911 .348 .857 Aitem38 170.31 117.097 .387 .856 Aitemj39 170.26 116.881 .292 .858 Aitem40 170.31 117.390 .477 .856 Aitem41 170.40 117.857 .258 .858 Aitem42 170.48 119.768 .150 .860 Aitem43 170.31 116.951 .285 .858 Aitem44 170.07 115.580 .514 .855 Aitem45 170.24 118.283 .351 .857 Aitem46 170.26 116.003 .500 .855 Aitem47 170.81 121.524 -.035 .864 Aitem48 170.50 116.744 .503 .855 Aitem49 170.76 120.332 .060 .862 Aitem50 170.14 117.833 .333 .857 Aitem51 170.33 118.569 .302 .858 Aitem52 170.64 116.138 .386 .856 Aitem53 170.26 117.857 .365 .857 Aitem54 170.62 115.656 .520 .855 Aitem55 170.29 119.038 .254 .858 Aitem56 169.95 116.729 .417 .856 Aitem57 170.24 116.332 .448 .856 Aitem58 170.38 118.485 .312 .858 Aitem59 170.02 117.877 .289 .858 Aitem60 170.64 115.211 .460 .855
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
173.36 121.455 11.021 60
69
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a)
0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.901 46
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 133.17 108.630 .607 .896 Aitem3 133.55 111.473 .450 .898 Aitem5 133.90 107.796 .493 .897 Aitem6 133.74 109.808 .369 .899 Aitem9 133.71 111.282 .265 .900 Aitem11 133.79 108.758 .459 .898 Aitem13 133.14 109.784 .491 .897 Aitem14 133.74 111.076 .321 .899 Aitem15 133.83 109.801 .390 .899 Aitem16 133.36 109.601 .479 .897 Aitem17 133.98 111.341 .266 .900 Aitem18 133.93 110.458 .318 .900 Aitem19 133.50 109.476 .449 .898 Aitem20 133.69 108.219 .516 .897 Aitem22 133.95 109.754 .344 .899 Aitem23 133.64 111.650 .321 .899 Aitem25 134.10 108.527 .446 .898 Aitem26 133.45 111.376 .325 .899 Aitem27 133.71 111.087 .412 .898 Aitem28 134.05 110.632 .340 .899 Aitem29 133.48 110.353 .436 .898 Aitem30 133.74 112.052 .339 .899 Aitem32 134.00 111.122 .230 .901 Aitem35 133.31 111.341 .381 .899 Aitem36 133.81 110.646 .358 .899 Aitem37 133.57 111.275 .306 .900 Aitem38 133.55 111.132 .371 .899
70
Aitemj39 133.50 110.598 .304 .900 Aitem40 133.55 111.181 .487 .898 Aitem41 133.64 111.699 .259 .900 Aitem43 133.55 110.937 .276 .900 Aitem44 133.31 109.195 .544 .897 Aitem45 133.48 111.963 .371 .899 Aitem46 133.50 109.915 .500 .897 Aitem48 133.74 110.491 .519 .897 Aitem50 133.38 111.168 .386 .899 Aitem51 133.57 112.544 .287 .900 Aitem52 133.88 110.449 .353 .899 Aitem53 133.50 111.232 .418 .898 Aitem54 133.86 109.247 .552 .897 Aitem55 133.52 112.743 .268 .900 Aitem56 133.19 109.768 .500 .897 Aitem57 133.48 110.353 .436 .898 Aitem58 133.62 112.046 .344 .899 Aitem59 133.26 111.125 .345 .899 Aitem60 133.88 108.400 .521 .897
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
136.60 115.222 10.734 46
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.901 45
I tem-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 130.57 104.690 .603 .897
71
Aitem3 130.95 107.461 .447 .899 Aitem5 131.31 103.877 .489 .898 Aitem6 131.14 105.686 .377 .900 Aitem9 131.12 107.522 .244 .902 Aitem11 131.19 104.743 .461 .898 Aitem13 130.55 105.717 .497 .898 Aitem14 131.14 107.101 .316 .900 Aitem15 131.24 105.991 .374 .900 Aitem16 130.76 105.698 .470 .898 Aitem17 131.38 107.607 .242 .902 Aitem18 131.33 106.423 .319 .901 Aitem19 130.90 105.308 .463 .898 Aitem20 131.10 104.332 .508 .898 Aitem22 131.36 105.747 .344 .900 Aitem23 131.05 107.559 .326 .900 Aitem25 131.50 104.646 .438 .899 Aitem26 130.86 107.589 .302 .901 Aitem27 131.12 107.229 .393 .899 Aitem28 131.45 106.644 .337 .900 Aitem29 130.88 106.254 .444 .899 Aitem30 131.14 107.833 .359 .900 Aitem35 130.71 107.282 .383 .900 Aitem36 131.21 106.611 .359 .900 Aitem37 130.98 107.195 .310 .901 Aitem38 130.95 107.168 .365 .900 Aitemj39 130.90 106.332 .322 .901 Aitem40 130.95 107.168 .485 .899 Aitem41 131.05 107.705 .255 .901 Aitem43 130.95 106.827 .282 .901 Aitem44 130.71 105.136 .550 .898 Aitem45 130.88 107.717 .396 .900 Aitem46 130.90 105.942 .496 .898 Aitem48 131.14 106.369 .532 .898 Aitem50 130.79 106.953 .406 .899 Aitem51 130.98 108.414 .295 .901 Aitem52 131.29 106.648 .334 .900 Aitem53 130.90 107.015 .440 .899 Aitem54 131.26 105.174 .560 .897 Aitem55 130.93 108.702 .266 .901 Aitem56 130.60 105.710 .506 .898 Aitem57 130.88 106.254 .444 .899 Aitem58 131.02 107.926 .353 .900 Aitem59 130.67 107.106 .344 .900 Aitem60 131.29 104.404 .522 .898
72
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
134.00 111.122 10.541 45
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.902 43
I tem-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 125.07 98.068 .599 .898 Aitem3 125.45 100.888 .423 .900 Aitem5 125.81 97.280 .485 .899 Aitem6 125.64 98.821 .390 .900 Aitem11 125.69 97.877 .476 .899 Aitem13 125.05 99.168 .482 .899 Aitem14 125.64 101.016 .257 .902 Aitem15 125.74 99.905 .322 .901 Aitem16 125.26 98.881 .481 .899 Aitem18 125.83 99.947 .299 .902 Aitem19 125.40 98.637 .462 .899 Aitem20 125.60 97.759 .501 .899 Aitem22 125.86 99.247 .328 .901 Aitem23 125.55 100.449 .362 .901 Aitem25 126.00 98.049 .433 .900 Aitem26 125.36 100.967 .288 .901 Aitem27 125.62 100.729 .365 .901 Aitem28 125.95 100.144 .317 .901 Aitem29 125.38 99.364 .462 .899 Aitem30 125.64 100.821 .389 .900 Aitem35 125.21 100.514 .385 .900 Aitem36 125.71 99.868 .361 .901
73
Aitem37 125.48 100.304 .323 .901 Aitem38 125.45 100.449 .362 .901 Aitemj39 125.40 99.271 .349 .901 Aitem40 125.45 100.205 .514 .899 Aitem41 125.55 100.644 .280 .902 Aitem43 125.45 99.912 .296 .902 Aitem44 125.21 98.221 .574 .898 Aitem45 125.38 100.973 .394 .900 Aitem46 125.40 99.125 .508 .899 Aitem48 125.64 99.455 .556 .899 Aitem50 125.29 100.063 .422 .900 Aitem51 125.48 101.670 .290 .901 Aitem52 125.79 99.977 .329 .901 Aitem53 125.40 99.954 .478 .899 Aitem54 125.76 98.332 .576 .898 Aitem55 125.43 102.202 .230 .902 Aitem56 125.10 99.113 .495 .899 Aitem57 125.38 99.607 .437 .900 Aitem58 125.52 101.182 .350 .901 Aitem59 125.17 100.191 .360 .901 Aitem60 125.79 97.636 .532 .898
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
128.50 104.256 10.211 43
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a)
0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.902 42
74
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 122.00 96.098 .596 .897 Aitem3 122.38 98.925 .415 .900 Aitem5 122.74 95.418 .476 .899 Aitem6 122.57 96.739 .397 .900 Aitem11 122.62 95.900 .475 .899 Aitem13 121.98 97.243 .474 .899 Aitem14 122.57 99.129 .244 .902 Aitem15 122.67 98.130 .302 .901 Aitem16 122.19 96.792 .489 .899 Aitem18 122.76 98.039 .290 .902 Aitem19 122.33 96.715 .455 .899 Aitem20 122.52 95.719 .505 .898 Aitem22 122.79 97.392 .317 .901 Aitem23 122.48 98.304 .375 .900 Aitem25 122.93 95.970 .439 .899 Aitem26 122.29 98.990 .283 .901 Aitem27 122.55 98.742 .362 .900 Aitem28 122.88 98.205 .310 .901 Aitem29 122.31 97.243 .474 .899 Aitem30 122.57 98.690 .403 .900 Aitem35 122.14 98.369 .400 .900 Aitem36 122.64 97.796 .366 .900 Aitem37 122.40 98.247 .326 .901 Aitem38 122.38 98.388 .366 .900 Aitemj39 122.33 97.203 .353 .901 Aitem40 122.38 98.046 .534 .899 Aitem41 122.48 98.499 .291 .901 Aitem43 122.38 97.851 .299 .902 Aitem44 122.14 96.223 .574 .898 Aitem45 122.31 98.999 .387 .900 Aitem46 122.33 97.008 .520 .898 Aitem48 122.57 97.373 .565 .898 Aitem50 122.21 98.075 .419 .900 Aitem51 122.40 99.613 .294 .901 Aitem52 122.71 98.014 .325 .901 Aitem53 122.33 97.984 .473 .899 Aitem54 122.69 96.219 .589 .897 Aitem56 122.02 97.243 .481 .899 Aitem57 122.31 97.731 .423 .899 Aitem58 122.45 99.327 .329 .901 Aitem59 122.10 98.186 .359 .900 Aitem60 122.71 95.526 .542 .898
75
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
125.43 102.202 10.110 42
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.902 41
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 119.14 93.150 .592 .897 Aitem3 119.52 96.012 .400 .900 Aitem5 119.88 92.400 .479 .899 Aitem6 119.71 93.672 .403 .900 Aitem11 119.76 92.771 .488 .899 Aitem13 119.12 94.400 .457 .899 Aitem15 119.81 95.280 .288 .902 Aitem16 119.33 93.740 .495 .899 Aitem18 119.90 95.064 .287 .902 Aitem19 119.48 93.865 .442 .899 Aitem20 119.67 92.911 .491 .898 Aitem22 119.93 94.409 .315 .902 Aitem23 119.62 95.120 .393 .900 Aitem25 120.07 93.092 .431 .900 Aitem26 119.43 96.007 .279 .901 Aitem27 119.69 95.829 .349 .900 Aitem28 120.02 95.243 .305 .901 Aitem29 119.45 94.205 .478 .899 Aitem30 119.71 95.624 .408 .900 Aitem35 119.29 95.380 .396 .900 Aitem36 119.79 94.855 .360 .900 Aitem37 119.55 95.229 .326 .901
76
Aitem38 119.52 95.426 .360 .900 Aitemj39 119.48 94.256 .349 .901 Aitem40 119.52 94.987 .540 .899 Aitem41 119.62 95.364 .301 .901 Aitem43 119.52 94.792 .303 .902 Aitem44 119.29 93.185 .580 .897 Aitem45 119.45 96.059 .376 .900 Aitem46 119.48 93.963 .525 .898 Aitem48 119.71 94.355 .567 .898 Aitem50 119.36 94.869 .441 .899 Aitem51 119.55 96.546 .298 .901 Aitem52 119.86 94.857 .337 .901 Aitem53 119.48 94.841 .489 .899 Aitem54 119.83 93.167 .596 .897 Aitem56 119.17 94.337 .471 .899 Aitem57 119.45 94.888 .406 .900 Aitem58 119.60 96.296 .329 .901 Aitem59 119.24 95.064 .370 .900 Aitem60 119.86 92.418 .554 .898
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
122.57 99.129 9.956 41
Reliability Case Processing Summary
N % Valid 42 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 42 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.902 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Aitem1 116.38 89.510 .582 .897 Aitem3 116.76 92.381 .378 .900
77
Aitem5 117.12 88.888 .462 .899 Aitem6 116.95 89.754 .417 .899 Aitem11 117.00 89.268 .468 .899 Aitem13 116.36 90.625 .459 .899 Aitem16 116.57 89.861 .509 .898 Aitem18 117.14 91.491 .271 .902 Aitem19 116.71 90.063 .447 .899 Aitem20 116.90 89.308 .479 .898 Aitem22 117.17 90.776 .305 .901 Aitem23 116.86 91.199 .409 .899 Aitem25 117.31 89.487 .420 .899 Aitem26 116.67 92.325 .268 .901 Aitem27 116.93 92.214 .329 .900 Aitem28 117.26 91.710 .283 .901 Aitem29 116.69 90.268 .497 .898 Aitem30 116.95 91.705 .425 .899 Aitem35 116.52 91.426 .417 .899 Aitem36 117.02 90.951 .372 .900 Aitem37 116.79 91.441 .327 .901 Aitem38 116.76 91.600 .365 .900 Aitemj39 116.71 90.404 .357 .900 Aitem40 116.76 91.113 .555 .898 Aitem41 116.86 91.394 .319 .901 Aitem43 116.76 90.966 .308 .901 Aitem44 116.52 89.377 .588 .897 Aitem45 116.69 92.316 .370 .900 Aitem46 116.71 90.258 .520 .898 Aitem48 116.95 90.485 .582 .898 Aitem50 116.60 91.125 .438 .899 Aitem51 116.79 92.807 .290 .901 Aitem52 117.10 91.210 .326 .901 Aitem53 116.71 90.941 .505 .898 Aitem54 117.07 89.385 .601 .897 Aitem56 116.40 90.637 .465 .899 Aitem57 116.69 91.097 .409 .899 Aitem58 116.83 92.581 .319 .901 Aitem59 116.48 91.231 .376 .900 Aitem60 117.10 88.576 .566 .897
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
119.81 95.280 9.761 40
Yogyakarta, September 2008
Yth. Guru-guru SD Kanisius
di
SD Kanisius
Dengan Hormat,
Di tengah kesibukan Bapak/Ibu dalam menjalankan tugas, perkenankanlah saya memohon
kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi pernyataan dalam skala penelitian, yang saya lampirkan sebagai
berikut. Skala ini disusun sebagai alat penelitian yang digunakan untuk keperluan skripsi saya.
Untuk kelancaran penelitian, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk membaca
dan mengisi lengkap setiap penyataan sesuai dengan keadaan, pikiran dan perasaan Bapak/Ibu saat
ini tanpa dipengaruhi oleh siapapun. Pada skala ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, karena
itu pilihlah jawaban yang paling menggambarkan keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya.
Perlu diketahui bahwa jawaban yang anda berikan tidak ada hubungannya dengan nama baik,
karir, ataupun status anda di sekolah ini. Kerahasiaan identitas dan jawaban anda akan terjamin
sehingga anda tidak perlu kuatir bila kondisi anda akan diketahui orang lain. Atas bantuan dan
kesungguhan anda, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Weni Kusumastuti
Jenis Kelamin : L / P
Usia :
Status : Menikah Tidak Menikah
SKALA_A Petunjuk Pengisian
Skala ini terdiri dari 38 soal yang berisi pernyataan-pernyataan tentang diri Anda. Pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan diri Anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada kolom yang
tersedia. Pilihan jawaban yang disediakan antara lain:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
SELAMAT MENGERJAKAN
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Saya kelelahan sepanjang waktu, dan istirahat tidak
banyak menolong.
2. Saya mudah merasa kesal bila siswa tidak
memperhatikan saya saat mengajar.
3. Saya menjadi lebih sering melihat jam ketika
pelajaran sedang berlangsung.
4. Saya bukanlah guru yang baik bagi siswa-siswa saya.
5. Saya memiliki banyak energi untuk mengerjakan
semua tugas saya sebagai guru.
6. Saya merasa pelayanan yang telah saya lakukan
dalam mendidik, telah mendapat tanggapan
emosional yang positif dari para siswa.
7. Setelah selesai menjelaskan materi pelajaran,
biasanya saya bertanya pada siswa apakah mereka
semua telah memahami semua materi yang saya
berikan.
No. Pernyataan STS TS S SS
8. Saya telah merasa puas dengan usaha yang telah
saya lakukan selama ini sebagai seorang guru.
9. Profesi saya sebagai guru banyak menghabiskan
energi yang saya miliki.
10. Saya merasa bahwa profesi yang saya tekuni saat ini
tidak sesuai dengan diri saya.
11. Saya merasa tidak cukup kompeten untuk
melaksanakan tugas saya sebagai guru.
12. Saya tidak memiliki kemampuan yang dapat
digunakan untuk membantu memajukan sekolah ini.
13. Sesibuk apapun saya dalam melaksanakan
kewajiban sebagai guru, saya tidak merasa
kelelahan hingga kehabisan tenaga.
14. Sistem organisasi seperti pembagian tugas guru di
sekolah ini memudahkan saya untuk menunjukan
kemampuan saya sebagai guru yang profesional.
15. Apabila saya diberi kesempatan untuk memilih profesi
lain, saya tetap memilih menjadi seorang guru.
16. Saya merasa bahwa kemampuan dan keterampilan
saya sebagai seorang guru setara dengan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
rekan-rekan guru lain.
17. Saya tidak bisa tidur sebanyak dulu.
18. Saya merasa putus asa bila menghadapi siswa yang
tetap melakukan pelanggaran meskipun sudah
berkali-kali mendapat teguran.
19. Saya merasa bahwa para siswa bisanya hanya
membuat suasana kelas menjadi gaduh.
20. Saya merasa didikan yang saya lakukan selama ini
tidak ada manfaatnya bagi siswa.
No. Pernyataan STS TS S SS
21. Kondisi badan saya selalu fit walaupun tugas yang
saya miliki sangat banyak.
22. Saya yakin bahwa usaha yang saya lakukan untuk
mendidik siswa bukanlah hal yang sia-sia.
23. Setelah seharian mengajar, otot bahu dan leher saya
sering terasa tegang.
24. Rasa bersalah atas pekerjaan yang tidak terlaksana
dengan baik sangat mengganggu saya.
25. Saya merasa bahwa rekan guru lain tidak bisa
menghargai usaha yang telah saya lakukan.
26. Saya merasa kompetensi saya sebagai seorang guru
jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan rekan
guru yang lain.
27. Saya jarang mengalami mimpi buruk walaupun saya
telah mengalami hari yang melelahkan.
28. Sikap saya sebagai seorang guru layak untuk
dijadikan panutan bagi siswa.
29. Akhir-akhir ini pola kebiasaan makan saya berubah
karena nafsu makan saya berkurang.
30. Saya merasa tidak berdaya menghadapi siswa yang
sama sekali tidak termotivasi dalam belajar.
31. Saya merasa profesi yang saya tekuni selama ini
tidak membawa keuntungan bagi kehidupan saya.
32. Saya jarang mengkonsumsi obat-obatan untuk
memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit.
33. Saya sangat menguasai materi pelajaran yang
mencakup konsep-konsep dasar dari materi yang
saya sampaikan.
34. Saya sering merasa pusing apabila mendengar
suasana kelas yang sangat gaduh.
35. Saya merasa cemas setiap kali saya akan berangkat
ke sekolah.
No. Pernyataan STS TS S SS
36. Saya sering melewatkan rapat guru yang membahas
mengenai siswa maupun program sekolah.
37. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang saya
miliki, saya mampu membawa perubahan pada
sekolah ini ke arah yang lebih baik.
38. Saya merasa mampu dalam melakukan tugas saya
sebagai pendidik siswa.
Terimakasih. Anda telah mengisi skala A, silahkan melanjutkan mengisi skala B.
SKALA_B
Petunjuk Pengisian
Skala ini terdiri dari 40 soal yang berisi pernyataan-pernyataan tentang diri Anda. Pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan diri Anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada kolom yang
tersedia.Pilihan jawaban yang disediakan antara lain:
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
SELAMAT MENGERJAKAN
No. Pernyataan STS TS S SS
1. Prestasi belajar siswa akan meningkat apabila saya
menyampaikan materi dengan sabar dan penuh
pengertian.
2. Rasa bangga pada diri saya bertambah bila siswa
mematuhi apa yang saya perintahkan.
No. Pernyataan STS TS S SS
3. Saya mampu membuat siswa mengerti materi yang
saya sampaikan, namun saya memiliki kemungkinan
75% untuk membuat siswa mampu memahami materi
tersebut jika saya menyampaikannya secara
mendetail.
4. Saya yakin bahwa kesejahteraan saya tidak akan
meningkat walaupun saya telah mengabdikan diri
sepenuhnya pada pekerjaan saya sebagai guru.
5. Saya merasa terbebani bila orang tua siswa menaruh
kepercayaan pada saya untuk mendidik anaknya
dengan tegas.
6. Saya mampu membuat siswa mengerti materi yang
saya sampaikan, namun saya hanya memiliki
kemungkinan 25% untuk membuat siswa mampu
memahami materi tersebut bila saya
menyampaikannya secara mendetail.
7. Motivasi belajar siswa akan meningkat bila saya
mengubah suasana belajar mengajar di kelas menjadi
lebih menyenangkan.
8. Saya merasa lebih bermakna bila orang tua siswa
menaruh kepercayaan pada saya untuk mendidik
anaknya dengan tegas.
9. Saya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
siswa mengenai materi pelajaran, namun saya
mempunyai kemungkinan 75% untuk membuat siswa
mampu menjawab pertanyaannya sendiri jika saya
menyampaikan materi melalui metode tanya jawab.
10. Prestasi belajar siswa tidak akan berubah walaupun
saya terus menerus memotivasinya untuk belajar.
11. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan apabila
sekolah memberikan saya kesempatan untuk
mengembangkan bakat yang saya miliki.
No. Pernyataan STS TS S SS
12. Rekan-rekan guru mengetahui kompetensi yang saya
miliki sebagai pendidik, namun saya hanya memiliki
kemungkinan 25% untuk dapat diakui sebagai guru
profesional bila saya bekerja lebih baik lagi.
13. Kompetensi yang saya miliki akan sebanding dengan
rekan-rekan guru yang lebih senior bila saya terus
mendalami materi yang saya tekuni.
14. Bisa bersahabat dekat dengan rekan-rekan guru lain
adalah keinginan yang saya harapkan tercapai.
15. Saya dapat memotivasi siswa untuk belajar, namun
saya memiliki kemungkinan 75% untuk dapat
meningkatkan hasil belajar mereka bila saya
membuat variasi pada metode pembelajaran.
16. Kesejahteraan saya tidak akan meningkat walaupun
saya telah turut serta mendukung kemajuan sekolah
dengan menunjukkan keterampilan yang saya miliki.
17. Saya tidak berkeinginan untuk mempererat hubungan
persahabatan dengan rekan-rekan guru lain.
18. Saya akan mendapat pujian dari atasan apabila saya
mampu menunjukkan kecakapan dan keterampilan
saya dalam mengembangkan program sekolah.
19. Atasan saya mengetahui usaha yang saya lakukan
untuk mencapai target kurikulum namun saya hanya
memiliki kemungkinan 25 % untuk mendapat
penghargaan secara emosional dari beliau jika saya
berusaha lebih keras lagi dalam mengajar.
20. Saya merasa puas bila saya diberi kesempatan untuk
memanfaatkan keterampilan yang saya miliki untuk
ikut memajukan sekolah ini.
No. Pernyataan STS TS S SS
21. Saya memiliki interaksi yang baik dengan para siswa,
namun saya memiliki kemungkinan 75% untuk dapat
membangun rasa saling percaya antar siswa-guru jika
saya meningkatkan hubungan yang positif antar guru-
siswa.
22. Atasan saya tidak akan memberi pujian walaupun
saya telah mencapai target kurikulum dalam
mengajar.
23. Saya masih bingung bagaimana cara memanfaatkan
keterampilan yang saya miliki untuk kemajuan
sekolah ini.
24. Saya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
siswa mengenai materi pelajaran, namun saya hanya
mempunyai kemungkinan 25% untuk membuat siswa
mampu menjawab pertanyaannya sendiri jika saya
menyampaikan materi melalui metode tanya jawab.
25. Orang tua pasti akan memberikan dukungan
sepenuhnya bila saya mendidik siswa dengan tegas.
26. Saya merasa sangat puas apabila saya bisa
menyelesaikan tugas saya dengan baik.
27. Siswa saya mengetahui cara bersopan santun
terhadap orang yang lebih tua, namun saya memiliki
kemungkinan 75% untuk membuat siswa mau
menerapkan sopan santun dalam kesehariannya bila
saya memberi mereka contoh melalui perilaku saya.
28. Seberapapun tekunnya saya mengajar, hal tersebut
tidak akan meningkatkan kebanggaan saya sebagai
guru.
29. Saya merasa tidak mendapat kepuasan ketika saya
bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
No. Pernyataan STS TS S SS
30. Orang tua memberi kepercayaan pada saya untuk
mendidik anaknya, namun saya hanya memiliki
kemungkinan 25% untuk melibatkan orang tua dalam
mendidik anak bila saya membangun hubungan
positif antar orang tua-guru.
31. Siswa akan mengubah perilakunya yang tidak
menyenangkan apabila saya terus menerus
memperingatkannya dengan sabar.
32. Saya ingin mengembangkan kreativitas yang saya
miliki sebagai seorang pendidik.
33. Saya mampu mengatasi siswa yang bermasalah,
namun saya memiliki kemungkinan 75% untuk
mengubah perilaku siswa yang bermasalah tersebut
bila saya membimbingnya dengan sabar.
34. Rekan-rekan guru tidak akan mengganggap saya
sebagai guru yang baik walaupun saya telah
menunjukkan kecakapan dan keterampilan saya
dalam mengajar.
35. Saya tidak membutuhkan kreativitas dalam mendidik
siswa.
36. Saya memiliki interaksi yang baik dengan para siswa,
namun saya hanya memiliki kemungkinan 25% untuk
dapat membangun rasa saling percaya antar siswa-
guru jika saya meningkatkan hubungan yang positif
antar guru-siswa.
37. Kesejahteraan saya sebagai guru tidak akan
meningkat walaupun saya memiliki prestasi yang baik
dalam mengajar.
No. Pernyataan STS TS S SS
38. Siswa saya mengetahui cara bersopan santun
terhadap orang yang lebih tua, namun saya hanya
memiliki kemungkinan 25% untuk membuat siswa
mau menerapkan sopan santun dalam kesehariannya
bila saya memberi mereka contoh melalui perilaku
saya.
39. Saya tidak akan mendapat kepercayaan dari atasan
walaupun saya mampu menunjukan kemampuan
yang saya miliki dalam membimbing siswa.
40. Saya mampu mengatasi siswa yang bermasalah,
namun saya hanya memiliki kemungkinan 25% untuk
mengubah perilaku siswa yang bermasalah tersebut
bila saya membimbingnya dengan sabar.
Terimakasih Tuhan Memberkati
78
Reliabilitas Skala Penelitian Burnout Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary
N % Valid 43 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 43 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.849 38
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted aitem1 76.56 71.586 .385 .844 aitem2 76.02 72.261 .217 .850 aitem3 76.67 71.653 .300 .847 aitem4 76.74 68.814 .622 .838 aitem5 76.35 74.994 .039 .852 aitem6 76.63 71.668 .491 .843 aitem7 77.02 71.928 .314 .846 aitem8 75.84 74.997 .061 .851 aitem9 76.44 69.967 .509 .841 aitem10 76.91 71.467 .488 .843 aitem11 76.49 71.351 .397 .844 aitem12 76.72 72.825 .361 .845 aitem13 76.37 74.715 .046 .854 aitem14 76.60 74.007 .238 .848 aitem15 76.58 73.773 .138 .851 aitem16 76.02 75.261 .012 .853 aitem17 75.95 66.617 .654 .835 aitem18 76.47 66.159 .734 .833 aitem19 76.63 70.239 .419 .843 aitem20 76.93 73.114 .207 .849
79
aitem21 76.16 74.997 .034 .853 aitem22 77.00 73.857 .182 .849 aitem23 76.14 66.980 .682 .835 aitem24 75.63 74.144 .116 .851 aitem25 76.53 74.302 .146 .849 aitem26 76.49 75.208 .033 .852 aitem27 76.65 71.756 .456 .843 aitem28 76.60 74.626 .116 .850 aitem29 76.26 70.195 .446 .843 aitem30 76.65 68.090 .598 .838 aitem31 76.79 71.217 .397 .844 aitem32 76.65 73.566 .204 .849 aitem33 76.23 72.849 .238 .848 aitem34 76.21 69.788 .473 .842 aitem35 76.81 71.488 .474 .843 aitem36 76.77 71.183 .545 .842 aitem37 76.60 72.150 .399 .844 aitem38 76.51 73.827 .223 .848
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
78.56 75.681 8.699 38
80
Reliabilitas Skala Penelitian Harapan Kerja Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary
N % Valid 43 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 43 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.855 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted aitem1 119.53 67.445 .230 .855 aitem2 119.88 68.248 .294 .853 aitem3 119.95 70.236 .029 .858 aitem4 119.98 66.404 .490 .849 aitem5 119.79 64.931 .575 .846 aitem6 119.70 66.597 .458 .849 aitem7 119.28 67.730 .305 .853 aitem8 119.84 69.568 .070 .859 aitem9 119.93 67.257 .380 .851 aitem10 119.67 65.987 .576 .847 aitem11 119.79 66.360 .457 .849 aitem12 119.93 67.971 .382 .851 aitem13 119.77 67.659 .328 .852 aitem14 119.67 69.320 .089 .858 aitem15 119.91 67.658 .263 .854 aitem16 119.95 67.474 .337 .852 aitem17 119.44 66.110 .529 .848 aitem18 120.28 69.539 .067 .859 aitem19 120.09 68.610 .254 .853 aitem20 119.70 65.121 .641 .845 aitem21 119.81 66.488 .511 .848 aitem22 119.95 69.141 .116 .857
81
aitem23 119.88 66.772 .367 .851 aitem24 120.05 66.712 .402 .850 aitem25 119.67 69.796 .072 .858 aitem26 119.44 67.538 .317 .852 aitem27 119.86 69.075 .200 .854 aitem28 119.84 68.663 .282 .853 aitem29 119.84 67.520 .249 .854 aitem30 120.23 68.945 .172 .855 aitem31 119.56 67.205 .371 .851 aitem32 119.47 65.921 .504 .848 aitem33 119.84 64.854 .624 .845 aitem34 119.86 67.837 .375 .851 aitem35 119.53 66.159 .489 .848 aitem36 120.16 65.235 .507 .847 aitem37 119.98 67.547 .348 .852 aitem38 120.14 70.313 .013 .859 aitem39 119.91 66.896 .507 .849 aitem40 120.26 65.719 .464 .849
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
122.91 70.705 8.409 40
82
UJI NORMALITAS NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Burnout Harapan N 43 43
Mean 78.60 122.91 Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 8.575 8.409 Absolute .100 .101 Positive .069 .101
Most Extreme Differences
Negative -.100 -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .653 .664 Asymp. Sig. (2-tailed) .788 .769
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
83
UJI LINEARITAS Means Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent Burnout * Harapan 43 100.0% 0 .0% 43 100.0%
Report Burnout
Harapan Mean N Std. Deviation 109 80.50 2 .707 112 77.50 2 .707 113 90.00 1 . 114 84.00 2 1.414 115 78.33 3 4.933 116 87.50 2 2.121 117 80.50 2 .707 119 76.00 1 . 120 82.25 4 6.551 121 74.33 3 3.215 122 89.50 2 3.536 123 84.00 1 . 126 79.00 3 10.000 127 71.50 2 4.950 128 75.50 2 14.849 129 75.67 3 13.204 131 68.00 1 . 132 82.00 2 1.414 136 84.00 1 . 137 83.00 1 . 138 74.00 1 . 140 56.00 1 . 141 57.00 1 . Total 78.60 43 8.575
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Burnout * Harapan Between Groups (Combined) 2074.029 22 94.274 1.859 .084 Linearity 553.083 1 553.083 10.906 .004 Deviation from
Linearity 1520.946 21 72.426 1.428 .215
Within Groups 1014.250 20 50.713 Total 3088.279 42
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared Burnout * Harapan -.423 .179 .820 .672
85
UJI HIPOTESIS Correlations Correlations
Burnout Harapan Pearson Correlation 1 -.423(**)
Sig. (2-tailed) . .005
Burnout
N 43 43 Pearson Correlation -.423(**) 1
Sig. (2-tailed) .005 .
Harapan
N 43 43
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).