HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa...

139
i HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS GURU A DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SEKOLAH B DI SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : MARSELINUS SUGIARTO MOSES NIM : 131424054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

i

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS GURU A

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SEKOLAH B

DI SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

MARSELINUS SUGIARTO MOSES

NIM : 131424054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Setiap orang punya jatah gagal

Habiskan jatah gagalmu selagi kamu masih muda

(Dahlan Iskan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Marselinus Sugiarto Moses

NIM : 131424054

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS GURU A

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SEKOLAH B DI

SLEMAN YOGYAKARTA. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

vii

ABSTRAK

Marselinus Sugiarto Moses “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Demokratis

Guru A Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Sekolah B Di Sleman

Yogyakarta”. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Matematika

Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018.

Tujuan penelitian ini untuk (1) Mengetahui bagaimana tingkat gaya

kepemimpinan demokratis guru A Sekolah B di Sleman Yogyakarta (2)

Mengetahui bagaimana tingkat motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di

Sleman Yogyakarta (3) Mengetahui bagaimana hubungan antara gaya

kepemimpinan demokratis guru A dengan motivasi belajar siswa kelas X Sekolah

B di Sleman Yogyakarta.

Sampel penelitian ini berjumlah 32 siswa kelas X Sekolah B di Sleman

Yogyakarta. Instrument yang digunakan adalah kuisioner, observasi dan

wawancara. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji korelasi

pearson yang menghasilkan kesimpulan sebagai hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gaya kepemimpinan demokratis guru A

Sekolah B di Sleman Yogyakarta, yaitu berada pada kategori baik, dengan

persentase nilai rata-rata yaitu 68,294 %; (2) motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B di Sleman Yogyakarta, yaitu berada pada kategori baik, dengan

persentase nilai rata-rata yaitu 69,85 %; (3) ada hubungan positif dan signifikan,

yang berada pada level korelasi sedang, diantara gaya kepemimpinan demokratis

guru A dengan motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta.

Kata kunci: kepemimpinan, demokratis, motivasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

viii

ABSTRACT

Marselinus Sugiarto Moses “The Relation between the Democratic Leadership

Style of the A Teacher and the Learning Motivation of the Class X at B

School, Sleman Yogyakarta”. Physics Education Study Program

Department of Mathematics and Science Faculty of Teachers Training

and Education Sanata Dharma University 2018.

The aims of this research ware (1) To identify the category of democratic

leadership style used by teacher A at School B, Sleman Yogyakarta, (2) To

measure the category of learning motivation in class X at School B, Sleman

Yogyakarta, (3) To measure the relations between the democratic leadership style

used by teacher A and the learning motivation in class X at School B, Sleman

Yogyakarta.

The sample of this research were 32 students in class X at B School, Sleman

Yogyakarta. The instruments used were questionnaire, observation, and interview.

The data analysis was done by using Pearson correlation test which drew the

conclusions as the research’s results.

The research’s results show that (1) the democratic leadership style used by

teacher A at School B, Sleman Yogyakarta, belongs to the good category, with the

average percentage 68,294 %; (2) the learning motivation in class X at School B,

Sleman Yogyakarta, belongs to the good category, with the average percentage

69,85 %; (3) there is a positive and significant relation at moderate correlation

level between the democratic leadership style used by teacher A and the learning

motivation in class X at School B, Sleman Yogyakarta.

Keywords: leadership, democratic, motivation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan cinta-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Antara

Gaya Kepemimpinan Demokratis Guru A Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X

Sekolah B Di Sleman Yogyakarta. Perlu diketahui bahwa, nama guru dan nama

sekolah pada penelitian ini adalah bukan nama yang sebenarnya. Nama guru dan

nama sekolah adalah nama samaran, tujuannya yaitu untuk menjaga nama baik

guru dan institusi. Maka, peneliti memberi inisial kepada guru yang bersangkutan

yaitu sebagai “Guru A”, dan sekolah yang bersangkutan yaitu sebagai “Sekolah

B”.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini, penulis

mendapat banyak bimbingan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang selalu meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,

masukan dan saran selama pengerjaan skripsi.

2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.

3. Segenap Staf Sekretariat JPMIPA, atas bantuannya dalam melayani

pembuatan surat ijin penelitian.

4. Bapak Kepala Sekolah B yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

5. Guru A selaku guru fisika di Sekolah B atas memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas guru A.

6. Siswa kelas X Sekolah B yang menjadi sampel penelitian , atas bantuannya

mengisih angket yang di bagikan oleh penulis.

7. Kepada kedua orang tua, Bapak Simon Moses dan Ibu Adel Siti Sumandri

yang sudah memberikan dukungan maupun doa untuk kelancaran

pengerjaan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

x

8. Eva Setia Putri Saragih yang selalu memberikan motivasi dan dukungan

dalam pengerjaan skripsi ini.

9. Oktovianus Morais Amaral yang sudah menjadi teman dalam pengerjaan

skripsi ini.

10. Teman-teman: Sintus, Alos, Vigi, Erlin, Sari, Titin, Indri, Leo, Sandro dan

semua sahabat Pendidikan Fisika 2013 lainnya, terima kasih atas dukungan,

saran, pendapat, dan motivasinya.

11. Serta semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu yang telah membantu dan memberikan dukungan, semangat, doa,

saran, pendapat, dan motivasi sehingga sangat membantu penyelesaian

penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca, khususnya dalam bidang

ilmu pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...............vi

ABSTRAK ......................................................................................................................... vii

ABSTRACT ...................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................. 7

A. Kepemimpinan ........................................................................................................ 7

1. Pengertian kepemimpinan ................................................................................... 7

2. Pengertian gaya kepemimpinan .......................................................................... 9

3. Macam-macam gaya kepemimpinan menurut para ahli ................................... 10

4. Fungsi kepemimpinan ....................................................................................... 19

5. Pendekatan-pendekatan kepemimpinan ............................................................ 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

xii

B. Guru Sebagai Pemimpin ....................................................................................... 26

C. Guru Yang Demokratis ......................................................................................... 28

D. Motivasi Belajar .................................................................................................... 36

1. Pengertian motivasi ........................................................................................... 36

2. Jenis-jenis motivasi belajar ............................................................................... 37

3. Ciri-ciri orang yang termotivasi ........................................................................ 39

4. Fungsi motivasi dalam belajar .......................................................................... 41

5. Faktor-faktor yang berpegaruh terhadap motivasi ............................................ 42

6. Upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan pembelajaran. ........... 43

7. Prinsip-prinsip motivasi .................................................................................... 44

E. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 47

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 49

A. Desain Penelitian .................................................................................................. 49

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 50

1. Populasi ............................................................................................................. 50

2. Sampel............................................................................................................... 50

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 50

1. Tempat .............................................................................................................. 50

2. Waktu ................................................................................................................ 50

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 50

1. Penyebaran angket ............................................................................................ 51

2. Observasi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas ........................................ 51

3. Wawancara kepada guru dan siswa................................................................... 52

E. Instrumen .............................................................................................................. 52

1. Instrumen gaya kepemimpinan demokratis guru .............................................. 53

2. Instrumen motivasi belajar siswa ...................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

xiii

F. Uji Coba Instrumen ............................................................................................... 56

1. Uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis guru ............................... 57

2. Uji validitas angket motivasi belajar siswa ....................................................... 60

G. Metode Analisis Data ........................................................................................ 61

1. Analisis gaya kepemimpinan demokratis guru ................................................. 62

2. Analisis motivasi belajar siswa ......................................................................... 63

3. Analisis data hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis guru dengan

motivasi belajar siswa. .............................................................................................. 64

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS DATA, DAN

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 66

A. Deskripsi Penelitian .............................................................................................. 66

B. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 67

1. Gaya kepemimpinan demokratis guru .............................................................. 67

2. Motivasi belajar siswa ....................................................................................... 73

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................................................. 80

D. Pembahasan Umum .............................................................................................. 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 91

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 91

B. Saran ..................................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 93

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi angket gaya kepemimpinan demokratis guru …….... 53

Tabel 2. Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………........ 55

Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

guru …………………………………………………………...

58

Tabel 4. Kisi-kisi angket gaya kepemimpinan demokratis guru

setelah uji validitas …………………………………………...

59

Tabel 5. Hasil uji validitas angket motivasi belajar siswa …………...... 60

Tabel 6. Penilaian angket gaya kepemimpinan demokratis guru dan

angket motivasi belajar siswa ………………………………...

61

Tabel 7. Penyebaran item positif dan negatif pada angket gaya

kepemimpinan demokratis guru ……………………………...

62

Tabel 8. Persentase penyebaran skor gaya kepemimpinan demokratis

guru …………………………………………………………...

63

Tabel 9. Penyebaran item positif dan item negatif pada angket

motivasi belajar siswa ………………………………………...

63

Tabel 10. Persentase penyebaran skor motivasi belajar siswa ………...... 64

Tabel 11. Uraian pelaksanaan penelitian ……………………………...... 67

Tabel 12. Skor gaya kepemimpinan demokratis guru A ……………...... 69

Tabel 13. Persentase penyebaran skor gaya kepemimpinan demokratis

guru A ………………………………………………………...

70

Tabel 14. Persentase skor rata-rata gaya kepemimpinan demokratis

guru A ………………………………………………………...

71

Tabel 15. Persentase skor rata-rata tiap masing-masing indikator pada

gaya kepemimpinan demokratis guru A ……………………...

74

Tabel 16. Skor motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B ……………… 75

Tabel 17. Persentase penyebaran skor motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B ……………………………………………………..

76

Tabel 18. Persentase skor rata-rata motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B ……………………………………………………..

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

xv

Tabel 19. Persentase skor rata-rata untuk masing-masing indikator pada

motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B ……………………

80

Tabel 20. Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan ……. 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman menuntut kita untuk semakin kuat

menghadapi persaingan global. Untuk dapat bersaing dengan sehat,

setiap orang dituntut untuk mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya. Orang yang memiliki potensi diri yang rendah akan tertinggal,

sebaliknya orang yang memiliki potensi diri yang tinggi akan mampu

bersaing.

Pendidikan merupakan salah satu komponen terpenting dalam

mengembangkan potensi diri seseorang. Karena, melalui pendidikan

seseorang dengan segala potensi yang ada pada dirinya akan

dikembangkan dan dibentuk, sehingga akan menjadi manusia yang

memiliki potensi yang lebih baik dari sebelumnya.

Kepemimpinan di dalam suatu institusi selalu dibutuhkan,

termasuk di dalam institusi pendidikan. Kepemimpinan akan berjalan

efektif dan efisien apabila dilaksanakan oleh seorang pemimpin.

Sekolah merupakan institusi pendidikan yang memiliki

pemimpin. Peran pemimpin di dalam sebuah sekolah yaitu,

mengarahkan, mempengaruhi, memotivasi orang lain, seperti staf

sekolah maupun peserta didik untuk mencapai tujuan sebuah istitusi.

Komponen utama dalam pendidikan adalah guru dan siswa. Guru

merupakan kompomnen yang sangat menentukan keberhasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

2

pendidikan di sekolah karena, guru mempunyai hubungan yang sangat

dekat dengan siswa dalam hal pendidikan sehari-hari di sekolah.

Ketika kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, yang menjadi

pemimpin adalah seorang guru. Maka, guru dituntut untuk bisa

mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi siswanya, yang

nantinya bertujuan untuk mencapai tujuan dari sebuah proses

pembelajaran di dalam kelas tersebut.

Ketika kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, begitu

banyak persoalan-persoalan yang dihadapi, entah itu yang dihadapi

oleh guru maupun persoalan yang dihadapi oleh siswa. Oleh karena

peran guru di dalam kelas itu sebagai pemimpin maka, semestinya

tugas guru juga yaitu mencari solusi untuk persoalan-persoalan yang

dihadapi tersebut, bukan hanya mencari solusi untuk persoalan sendiri

namun juga dituntut untuk mencari solusi untuk persoalan yang

dihadapi peserta didiknya. Beberapa contoh nyata yang ditemui

peneliti ketika melaksanakan kegiatan Program Pengalaman Lapangan

(PPL) di salah satu sekolah di daerah Yogyakarta misalnya, siswa

yang tidur ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa yang sibuk

sendiri maupun dengan teman di sekelilingnya tanpa memperhatikan

penjelasan dari guru, siswa yang sering keluar masuk kelas ketika

pembelajaran berlangsung dengan alasan pergi ke toilet namun

kenyataanya karena merasa jenuh, siswa yang bolos saat mata

pelajaran tertentu, dan masih banyak lagi persoalanya yang sering kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

3

jumpai di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Adapun

penyebab munculnya persoalan-persoalan di atas yaitu, karena

kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Hal ini diketahui ketika

peneliti meminta siswa untuk mengevaluasi cara peneliti mengajar.

Dari sekian banyak kertas evaluasi yang ditulis siswa, bahwa inti dari

permasalahan yang mereka hadapi yaitu, mereka merasa bosan dengan

cara peneliti mengajar. Hal ini yang membuat motivasi mereka untuk

belajar sangatlah rendah.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam

proses pembelajaran, karena prestasi belajar yang baik dipengaruhi

oleh motivasi belajar. Dengan motivasi belajar yang tinggi, siswa akan

lebih semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa yang

memiliki motivasi belajar yang tinggi tidak akan mudah putus asa

dalam menghadapi kesulitan. Selain itu, siswa yang mempunyai

motivasi belajar yang tinggi bukan tidak mungkin prestasi belajarnya

juga meningkat.

Indikator motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat dilihat

dalam kegiatan sehari-hari ketika proses belajar sedang berlangsung

yakni, bergairah, senang, ceria, siap menerima pelajaran baru, suka

tantangan, suka mengerjakan soal dan mampu berargumentasi.

Motivasi merupakan faktor penting dalam kegiatan pembelajaran.

Oleh sebab itu, perlu menentukan penerapan motivasi yang dapat

meyakinkan bahwa peserta didik memiliki kesempatan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

4

mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran tersebut. Maka dari itu, diharapkan guru dapat menjadi

pemimpin yang baik ketika proses pembelajaran, agar siswa yang

mengikuti proses pembelajaran dapat termotivasi untuk belajar.

Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam

memotivasi semangat belajar siswa, sehingga tujuan pendidikan dapat

tercapai. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

siswa menurut uraian di atas adalah gaya kepemimpinan seorang guru.

Oleh karena itu, peneliti memandang perlu melakukan penelitian lebih

lanjut untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan guru

dengan motivasi belajar siswa. Maka, peneliti menyusun sebuah

penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan

Demokratis Guru A Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Sekolah B Di

Sleman Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat gaya kepemimpinan demokratis guru A

Sekolah B di Sleman Yogyakarta?

2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di

Sleman Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

5

3. Bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis

guru A dengan motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di

Sleman Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ingin diteliti di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana tingkat gaya kepemimpinan demokratis

guru A Sekolah B di Sleman Yogyakarta?

2. Mengetahui bagaimana tingkat motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B di Sleman Yogyakarta?

3. Mengetahui bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan

demokratis guru A dengan motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B di Sleman Yogyakarta?

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat, yakni:

1. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

yang konkret mengenai gaya kepemimpinan yang dapat

diterapkan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

6

2. Bagi sekolah

Sebagai masukan informasi guna meningkatkan motivasi

belajar siswa melalui penerapan gaya kepemimpinan guru yang

sesuai dengan kondisi siswa di sekolah tersebut.

3. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti karena, sebagai

sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

pada situasi yang sesungguhnya dilapangan. Hasil penelitian ini

dapat dijadikan acuan bagi peneliti dalam mengajar di masa yang

akan datang.

4. Bagi peneliti lain

Penelitian ini sangat berguna bagi peneliti lain karena,

bisa menjadi masukan untuk mengembangkan penelitian lebih

lanjut yang serupa maupun yang berkaitan dengan topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan

1. Pengertian kepemimpinan

Pemahaman terhadap definisi tentang sesuatu objek

adalah awal yang sangat penting di dalam kerangka mempelajari,

memahami, menganalisa, serta menarik kesimpulan terhadap

suatu objek. Demikian pula apabila seseorang mempelajari dan

memahami segala sesuatu yang berkaitan dengan kepemimpinan,

perlu terlebih dahulu mengerti dan paham arti atau batasan istilah

kepemimpinan.

Beberapa pengertian tentang definisi kepemimpinan

dikemukakan oleh beberapa orang, antara lain: Yukl (2008: 3)

menurut kajiannya terhadap pendapat House, kepemimpinan

adalah kemampuan individu tertentu untuk mempengaruhi,

memotivasi, dan membuat orang lain bisa berkontribusi demi

efektivitas dan keberhasilan organisasi. Wirawan (2013: 7),

mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses pemimpin

menciptakan visi dan melakukan interaksi saling mempengaruhi

dengan para pengikutnya untuk merealisasikan visi.

Wahjosumidjo (1984: 21) menurut kajiannya terhadap pendapat

Stogdill, mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

8

mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan

pencapaian tujuan. Sutarto (1986: 17) menurut kajiannya

terhadap pendapat George R. Terry, kepemimpinan adalah

hubungan yang ada dalam diri seorang atau pemimpin,

mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama secara sadar dalam

hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin.

Sutrisno (2011: 214) menurut kajiannya terhadap pendapat

Blancard & Hersey, kepemimpinan adalah proses dimana

seseorang mempengaruhi kegiatan individu maupun kelompok

untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Menurut Wahyudi

(2009: 120), kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan

seseorang dalam menggerakkan, mengarahkan, sekaligus

mempengaruhi pola pikir, cara kerja setiap anggota agar bersikap

mandiri dalam bekerja untuk kepentingan percepatan pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa, kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan oleh

seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang lain untuk bekerja

sama dalam pencapaian tujuan bersama ataupun tujuan

organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

9

2. Pengertian gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan sangatlah penting karena, gaya

kepemimpinan mencerminkan apa yang dilakukan oleh pemimpin

dalam mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisasikan

visinya. Nursalam (2015: 87), gaya diartikan sebagai suatu cara

penampilan karakterisitik atau tersendiri. Gaya didefinisikan

sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir

yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan. Nursalam

(2015: 87), menurut kajiannya terhadap pendapat Gilles 1996

menyatakan bahwa, gaya kepemimpinan dapat didefinisikan

berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang

dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam

kehidupannya. Oleh karena itu, kepribadian seseorang akan

mempengaruhi gaya kepemimpinan yang digunakan. Wirawan

(2013: 352), gaya kepemimpinan yaitu, sebagai pola perilaku

pemimpin dalam mempengaruhi sikap, perilaku, dan sebagainya

para pengikutnya. Thoha (1983: 51), gaya kepemimpinan

merupakan, norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada

saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orag lain seperti

yang ia lihat. Wahyudi (2009: 123), gaya kepemimpinan

dimaksudkan sebagai cara berperilaku yang khas dari pemimpin

pada pengikutnya. Dengan demikian, gaya kepemimpinan adalah

cara pemimpin berperilaku secara konsisten terhadap bawahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

10

sebagai anggota kelompoknya untuk mempengaruhi bawahan

untuk mencapai tujuan. Mulyasa (2009: 108), mengemukakan

bahwa, gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin untuk

mempengaruhi para pengikutnya.

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa, gaya kepemimpinan adalah perilaku dari

pemimpin untuk mempengaruhi sikap, perilaku, dan memotivasi

orang lain agar dapat mencapai suatu tujuan organisasi atau

tujuan tertentu.

3. Macam-macam gaya kepemimpinan menurut para ahli

Gaya kepemimpinan seseorang cendrung sangat bervariasi

dan berbeda-beda. Menurut para ahli, terdapat beberapa gaya

kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi

antara lain sebagai berikut (Nursalam, 2015: 87-92):

a. Menururt Nursalam (2015) berdasarkan kajiannya terhadap

pendapat Tannenbau & Warrant H. Schmitdt

Gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua

titik ekstrim yaitu, kepemimpinan berfokus pada atasan dan

kepemimpinan berfokus pada bawahan. Gaya tersebut

dipengaruhi oleh faktor manajemen, faktor karyawan, dan

faktor situasi. Jika pemimpian memandang bahwa

kepentingan organisasi harus didahulukan jika dibanding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

11

dengan kepemimpinan individu, maka pemimpin akan lebih

otoriter, akan tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman

yang lebih baik dan menginginkan partisipasi, maka

pemimpin dapat menerangkan gaya partisipasi.

b. Menurut Nursalam (2015) berdasarkan kajiannya terhadap

pendapat Likert

Mengelompokan gaya kepemimpinan dalam empat

system.

1). Sistem Otoriter-Eksploitatif

Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai

kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya,

memotivasi bawahannya melalui ancaman atau

hukuman. Komunikasi yang dilakukan bersifat satu arah

ke bawah (top-down).

2). Sistem Benevolent-Otoritatif (Authoritative)

Pemimpin mempercayai bawahan sampai pada

tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman

atau hukuman tetapi tidak selalu, dan membolehkan

komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide

bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun

dalam pengambilan keputusan masih melakukan

pengawasan yang ketat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

12

3). Sistem konsultatif

Pemimpin mempunyai kepercayaan yang cukup

besar terhadap bawahan. Pemimpin menggunakan

balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan dan

kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman.

Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik

yang dibuat oleh bawahan.

4). Sistem partisipatif

Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya

terhadap bawahan, selalu memanfaatkan ide bawahan,

serta menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi

bawahan. Komunikasi bersifat dua arah dan menjadikan

bawahan sebagai kelompok kerja.

c. Menurut Nursalam (2015) berdasarkan kajiannya terhadap

pendapat Dauglas Mc Gregor

Menyebutkan bahwa, prilaku seseorang dalam suatu

organisasi dapat dikelompokkan menjadi dua kutub utama,

yaitu sebagai teori X dan Sebagai Teori Y. Teori X

mengasumsikan bahwa, bawahan itu tidak menyukai

pekerjaan, kurang ambisi, tidak mempunyai tanggung jawab,

cendrung menolak perubahan, dan lebih suka dipimpin dari

pada memimpin. Sebaliknya, teroi Y mengasumsikan bahwa,

bawahan itu senang bekerja, bisa menerima tanggung jawab,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

13

mampu mandiri, mampu mengawasi diri, mampu

berimajinasi, dan kreatif. Berdasarkan teori ini, gaya

kepemimpinanan dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1). Gaya kepemimpinan Diktator

Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan

menimbulkan ketakutan serta menggunakan ancaman

dan hukuman merupakan bentuk dari pelaksanaan Teori

X.

2). Gaya kepemimpinan Otokratis

Pada dasarnya, gaya kepemimpinan ini hampir

sama dengan gaya kepemimpinan dictator, namun

bobotnya agak kurang. Segala keputusan berada

ditangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak

dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari

Teori X.

3). Gaya kepemimpinan Demokratis

Ditemukan adannya peran peserta dari bawahan

dalam pengambilan sebuah keputusan yang dilakukan

dengan cara musyawarah. Gaya kepemimpinan ini pada

dasarnya sesuai dengan Teori Y.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

14

4). Gaya kepemimpinan Santai

Peranan dari kepemimpinan hampir tidak terlihat

karena segala keputusan diserahkan ke bawahan. Gaya

kepemimpinan ini sesuai dengan Teori Y.

d. Menurut Nursalam (2015) berdasarkan kajiannya terhadap

pendapat Lippits & K. White

Terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu: otoriter,

demokratis, dan liberal.

1). Otoriter

Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri antara

lain:

a). Wewenang mutlak ada pada pemimpin;

b). Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin;

c). Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan;

d). Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan

kepada bawahan;

e). Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku,

perbuatan, atau kegiatan para bawahan dilakukan

secara ketat;

f). Prakarsa harus selalu berasal dari pemimpin;

g). Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk

memberikan saran, pertimbangan atau pendapat;

h). Tugas-tugas bawahan diberikan secara instruktif;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

15

i). Lebih banyak kritik dari pada pujian;

j). Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan

tanpa syarat;

k). Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat;

l). Cendrung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman;

m). Kasar dalam bersikap;

n). Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya

dipikul oleh pimpinan.

2). Demokratis

Kepemimpinan gaya demokratis adalah

kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar

bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Berbagai kegiatan yang akan dilakukan

ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.

Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri antara lain:

a). Wewenang pimpinan tidak mutlak;

b). Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian

wewenang kepada bawahan;

c). Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan

bawahan;

d). Komunikasi berlangsung timbal balik;

e). Pengawasan dilakukan secara wajar;

f). Prakarsa dapat datang dari bawahan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

16

g). Banyak kesempatan dari bawahan untuk

menyampaikan saran dan pertimbangan;

h). Tugas-tugas yang kepada bawahan lebih bersifat

permintaan daripada intruktif;

i). Pujian dan kritik seimbang;

j). Pimpinan mendorong prestasi sempurna para

bawahan dalam batas masing-masing;

k). Pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar;

l). Pimpinan memperhatikan perasaaan dalam bersikap

dan bertindak;

m). Terdapat suasana saling percaya, saling

menghormati, dan saling menghargai;

n). Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung

bersama-sama.

3). Liberal atau Laissez Faire

Kepemimpinan gaya liberal atau Laissez Faire

adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar

bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan

cara lebih banyak menyerahkan pelaksanaan berbagai

kegiatan kepada bawahan.

Ciri-ciri kepemimpinan ini antara lain:

a). Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya

kepada bawahan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

17

b). Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan;

c). Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan;

d). Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan

oleh bawahan;

e). Prakarsa selalu berasal dari bawahan;

f). Hampir tidak ada pengarahan dari pimpinan;

g). Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan

kelompok;

h). Kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan

kelompok;

i). Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul

oleh perorangan.

e. Menurut Nursalam (2015) berdasarkan kajiannya terhadap

pendapat Gilles

Gaya kepemimpinan dibedakan menjadi 4, yaitu:

1). Otoriter

Merupakan kepemimpinan yang berorientasi

pada tugas atau pekerjaan. Menggunakan kekuasaan

posisi dan kekuatan dalam memimpin. Pemimpin

menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam

pengambilan keputusan. Informasi diberikan hanya pada

kepentingan tugas. Motivasi dilakukan dengan imbalan

dan hukuman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

18

2). Demokratis

Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat

dan kemampuan setiap staf. Menggunakan kekuasaan

posisi dan pribadinya untuk mendorong ide dari staf,

memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri,

membuat rencana dan pengontrolan dalam

penerapannya, informasi diberikan seluas-luasnya dan

terbuka.

3). Partisipatif

Merupakan gabungan antara otoriter dan

demokratis, yaitu pemimpin yang menyampaikan hasil

analisis masalah dan kemudian mengusulkan tindakan

tersebut pada bawahannya. Pemimpin meminta saran

dan kritik staf serta mempertimbangkan respon staf

terhadap usulannya. Keputusan akhir yang diambil

bergantung pada kelompok.

4). Bebas tindak

Merupakan pimpinan ofisial, karyawan

menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi

dan koordinasi. Bawahan mengevaluasi pekerjaan sesuai

dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber

informasi dan pengendalian secara minimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

19

4. Fungsi kepemimpinan

Wirawan (2013: 64) mengemukakan beberapa fungsi

kepemimpinan secara umum:

a. Menciptakan visi

Persyaratan seorang pemimpin adalah mempunyai

visi. Ia harus mempunyai kemampuan untuk menciptakan

visi. Visi adalah apa yang diimpikan, keadaan masyarakyat

yang dicita-citakan, apa yang ingin dicapai oleh pemimpin

dan para pengikutnya di masa yang akan datang. Jadi, visi

yang menarik pemimpin dan pengikut untuk bergerak ke arah

masa depan. Visi yang memotivasi dan mendorong serta

mengenergi mereka bergerak untuk menciptakan perubahan.

b. Mengembangkan budaya organisasi

Visi pemimpin hanya dapat terealisasi jika para

pengikut berpikir, bersikap dan berprilaku tertentu,

mempunyai memampuan dan kemauan bergerak untuk

merealisasikan visi. Untuk itu, pemimpin mengembangkan

budaya organisasi. Budaya organisasi adalah norma, nilai,

asumsi, filsafat organisasi, dan sebagainya yang

dikembangkan oleh pemimpin organisasi dan diajarkan

kepada para anggota baru dan diterapkan dalam perilaku

organisasi mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

20

c. Menciptakan sinergi

Tugas penting seorang pemimpin adalah

mempersatukan para pengikut dan menggerakan mereka

untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap anggota organisasi

yang berbeda di unit-unit organisasi yang mempunyai fungsi

yang berbeda-beda, wajib memberikan kontribusinya untuk

mencapai tujuan organisasi.

d. Menciptakan perubahan

Seorang pemimpin merupakan agen perubahan yang

berupaya menciptakan perubahan secara terus-menerus. Ia

orang yang cerdik dan mampu menciptakan terobosan

(breakthrough) meninggalkan masa lalu menuju ke masa

depan yang lebih baik. Perubahan merupakan perbedaan

keadaaan A ke waktu B. keadaan waktu B lebih banyak,

lebih baik, lebih tinggi, dan lebih sempurna dari pada

keadaan waktu A.

e. Memotivasi para pengikut

Sebagian besar teori kepemimpinan menyatakan

bahwa fungsi dan tugas pemimpin adalah memotivasi diri

sendiri dan para pengikutnya. Memotivasi para pengikut

merupakan upaya yang memerlukan pemikiran sistematis

mengenai keadaan para pengikut dan teknik motivasi yang

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

21

f. Memberdayakan para pengikut

Pemberdayaan merupakan salah satu aspek

pengembangan organisasi yang menyangkut pengembangan

sumber daya manusia. Pengembangan organisasi merupakan

pendekatan sistematik terintegrasi dan terencana untuk

memperbaiki efektifitas kelompok orang dan keseluruhan

orgainsasi atau unit organisasi.

g. Memwakili system sosial

Seorang pemimpin memwakili sistem sosial atau

organisasi yang dipimpinnya. Ia bertindak sebagai tokoh,

simbol dan wajah sistem sosial yang dipimpinnya. Misalnya

Bung Karno mencerminkan wajah Negara Indonesia pada

masa Orde Lama dan Suharto menggambarkan wajah

pemerintahan Indonesia pada Era Orde Baru.

h. Manajer konflik

Pemimpin harus memimpin para pengikutnya yang

mempunyai latar belakang, ras, agama, pendidikan, jenis

kelamin, budaya, pengalaman, dan sebagainya. Keadaan ini

dapat menimbulkan konflik kalau pemimpin tidak mampu

mempersatukannya. Maka, dalam kaitan dengan konflik,

pemimpin berfungsi sebagai manajer konflik yang berperan

menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam organisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

22

Organisasi yang mapan mempunyai asumsi, kebijakan, dan

prosedur menyelesaikan konflik yang terjadi.

i. Membelajarkan organisasi

Pemimpin bertugas untuk mengembangkan organisasi

dan anggota organisasi secara terus-menerus agar mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakyat yang

dilayani. Untuk itu, pemimpin harus membelajarkan

organisasi secara terus-menerus. Pembelajaran organisasi

merupakan keadaan dimana para anggota organisasi secara

terus-menerus memperluas kapasitas mereka untuk

menciptakan hasil-hasil yang mereka inginkan, dimana pola

berpikir baru dan ekspansif dipelihara, dimana inspirasi

kolektif dibebaskan, dan dimana orang secara terus-menerus

belajar dan bagaimana belajar bersama.

5. Pendekatan-pendekatan kepemimpinan

Menurut Sutarto (1986), ada empat pendekatan-pendekatan

kepemimpinan:

a. Pendekatan sifat

Hampir setiap karangan tentang kepemimpinan

memuat uraian yang berhubungan dengan sifat-sifat yang

diperlukan oleh seorang pemimpin. Para pengarang pada

umumnya memiliki pandangan perlunya seorang pemimpin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

23

itu mempunyai sifat-sifat baik tertentu. Pandangan semacam

ini dinamakan pendekatan sifat.

Thoha (1983: 36) menurut kajiannya terhadap

pendapat Keith Davis, merumuskan empat sifat umum yang

nampaknya mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan

kepemimpinan organisasi:

1). Kecerdasan

Hasil penelitian pada umumnya membuktikan

bahwa, pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang

lebih tinggi dengan yang dipimpin. Namun demikian,

yang sangat menarik dari penelitian tersebut ialah

pemimpin tidak bisa melampaui terlalu banyak dari

kecerdasan pengikutnya.

2). Kedawasaan dan Keluasan hubungan sosial

Pemimpin cendrung menjadi matang dan

mampunyai emosi yang stabil, serta mempunyai

perhatian yang luas terhadap aktivitas-aktivitas sosial.

Dia mempunyai keinginan menghargai dan dihargai.

3). Motivasi diri dan dorongan berprestasi

Para pemimpin secara relatif mempunyai

dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka

bekerja berusaha mendapatkan penghargaan yang

intrinsik dibandingkan dari yang ekstrinsik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

24

4). Sikap-sikap hubungan kemanusiaan

Pemimpin-pemimpin yang berhasil, mau

mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya

dan mampu berpihak kepadanya. Dalam istilah

penelitian Universitas Ohio, pemimpin itu mempunyai

perhatian dan kalau mengikuti istilah penemuan

Michigan, pemimpin itu berorientasi pada karyawan,

bukannya berorientasi pada produksi.

b. Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa,

keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya

bersikap dan bertindak pemimpin yang bersangkutan. Gaya

bersikap dan bertindak akan nampak dari cara melakukan

sesuatu pekerjaan antara lain, akan nampak dari cara

memberikan perintah, cara memberikan tugas, cara

berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mendorong

semangat bawahannya, cara memberikan bimbingan, cara

menegakan disiplin, cara mengawasi pekerjaan bawahan,

cara meminta laporan dari bawahan, cara memimpin rapat,

cara menegur kesalahan bawahannya, dan lain-lain.

Apabila dalam melakukan kegiatan tersebut

pemimpin menempuh dengan cara tegas, keras, sepihak,

yang penting tugas selesai dengan baik, yang bersalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

25

langsung dihukum, maka gaya kepemimpinan seperti itu

cendrung dinamakan gaya kepemimpinan otoriter.

Sebaliknya apabila dalam melakukan kegiatan tersebut

pemimpin menempuh dengan cara halus, simpatik, interaksi

timbal balik, melakukan ajakan, menghargai pendapat,

memperhatikan perasaan, membina hubungan serasi, maka

gaya kepemimpinana itu cendrung dinamakan gaya

kepemimpinan demokratis.

c. Pendekatan Kontingensi/Situasional

Dalam tiap organisasi, memiliki ciri khusus, tiap

organisasi adalah unik. Bahkan organisasi yang sejenis pun

akan menghadapi masalah yang berbeda, lingkungan yang

berbeda, pejabat dengan watak dan perilaku yang berbeda.

Oleh karena itu, tidak mungkin pemimpin perilaku tunggal

untuk segala situasi. Situasi yang berbeda harus dihadapi

dengan perilaku kepemimpinan yang berbeda juga. Oleh

karena itu, muncul pendekatan yang disebut “contingency

approach” yang apabila diterjemahkan secara harafiah

berarti pendekatan kemungkinan. Di atas telah dikemukakan

bahwa, situasi yang berbeda harus dihadapi dengan prilaku

kepemimpinan yang berbeda pula, maka pendekatan tersebut

dinamakan pula “situational approach” (pendekatan

situasional).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

26

B. Guru Sebagai Pemimpin

Disamping sebagai tenaga pendidik, guru juga sebagai

pemimpin dalam pendidikan dan pembelajaran di kelas dan dalam

pembelajaran mata pelajaran yang diampuhnya. Ia harus

mempengaruhi para siswa agar bersikap dan berprilaku berdasarkan

norma-norma tertentu. Ia harus mempengaruhi siswanya agar

mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang diajarkannya.

Dengan kata lain, guru merupakan pemimpin bagi anak didiknya

(Wirawan, 2013: 554).

Agustina (2014: 38) menurut kajiannya terhadap pendapat

Daresh & Playco, mendefinisikan kepemimpinan pembelajaran

sebagai upaya memimpin para guru agar mengajar lebih baik, yang

pada gilirannya dapat memperbaiki prestasi belajar siswanya.

Kepemimpinan pembelajaran adalah kepemimpinan yang

memfokuskan/menekankan pada pembelajaran yang komponen-

komponennya meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen

(penilaian hasil belajar), penilaian serta pengembangan guru, layanan

yang optimal dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas

belajar disekolah.

Menurut Undang-Undang Repoblik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUTGD) menyatakan bahwa,

”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

27

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”

(Wirawan, 2013: 554).

Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan

bahwa, guru merupakan pemimpinan bagi para siswanya dalam proses

belajar mengajar dikelas.

Untuk menjadi guru, minimal harus mempunyai empat

kompetensi. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai

guru dalam melaksanakan tugasnya. Pertama, sebagai seorang

profesional, guru perlu mempunyai kompetensi professional.

Kompetensi ini diatur dalam pasal 7 dan 8 UUTGD. Kedua,

kompetensi pedagogik, adalah kemampuan mengelolah pembelajaran

peserta didik. Ketiga, kompetensi sosial adalah suatu konsep yang

kompleks dan multi dimensional yang terdiri dari sosial, emosional

(misalnya mempengaruhi peraturan), kognitif (misalnya informasi,

keterampilan, untuk memproses dan memperoleh, pembuatan

perspektif), dan perilaku (misalnya keterampilan percakapan, perilaku

prososial), keterampilan dan motivasi dan ekspektansi (misalnya

perkembangan moral, kemampuan diri) kebutuhan adaptasi sosial

yang berhasil. Keempat, kompetensi kepribadian, guru merupakan

pribadi yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan program

pembelajaran di sekolah. Agar program pembelajaran berhasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

28

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, guru harus mempunyai

kompetensi kepribadian tertentu (Wirawan, 2013: 554-556).

Seorang guru harus efektif dan efisien dalam melaksanakan

tugasnya. Untuk itu, seorang guru memerlukan karakteristik sebagai

berikut (Wirawan, 2013: 556-558):

1. Mencintai anak didiknya;

2. Pemimpin;

3. Energik dan antusias;

4. Kreatif dan inovatif;

5. Optimis dan idealis;

6. Rasa humor;

7. Mengembangkan iklim kelas;

8. Manajemen waktu;

9. Penampilan yang menarik;

10. Adil.

C. Guru Yang Demokratis

Menurut Suparno (2004:31), mengajar secara filsafat

kontruktivisme atau pengajaran demokratis lebih menekankan bahwa,

siswa itu sudah tahu sesuatu meski belum sempurna, bahwa guru tidak

maha tahu, dan bahwa siswa dapat belajar sendiri. Secara jelas filsafat

ini menyatakan bahwa, siswa hanya akan menjadi tahu bila mereka

sendiri belajar. Tanpa belajar sendiri, siswa tidak akan pernah tahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

29

Maka tugas utama guru adalah membantu siswa agar mau belajar

sendiri secara aktif.

Dalam sistem tersebut, peran guru berubah. Guru lebih

dianggap sebagai fasilitator dan moderator. Guru lebih membantu

siswa agar siswa aktif belajar dan menemukan pengetahuan mereka.

Dalam pengertian ini, tugas guru lebih pada merangsang siswa belajar,

mendukung, memberikan motivasi agar terus belajar, memantau, dan

mengevaluasi yang ditemukan siswa. Guru menanyai, mendengarkan,

memperhatikan, menyemangati, dan menemani siswa dalam belajar.

Guru juga menantang siswa, mempersoalkan pengertian yang mereka

temukan, mencari bersama, dan saling mengkomunikasikan pemikiran

mereka. Tekanan pada mengaktifkan siswa, dan bukan gurunya sendiri

yang aktif, atau jadi aktor tunggal. Maka, guru tidak akan senang bila

semua siswa diam saja, tunduk, atau tidak aktif. Guru akan senang bila

siswa aktif, punya macam-macam kreativitas. Guru akan merasa

senang bahwa siswa punya gagasan lain, bahkan yang bertentangan

dengan gagasan guru. Nilai bukan monopoli guru, kebenaran bukan

monopoli guru, tetapi milik bersama, hasil pencarian bersama secara

rasional (Suparno, 2004:32).

Menurut Suparno (2004:34), dalam pembelajaran demokratis,

guru akan senang bila siswa berani mengungkapkan gagasan mereka,

berani mendebat apa yang dijelaskan guru karena mereka melihat segi

yang lain. Guru selalu memberikan kesempatan bagi siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

30

mengungkapkan gagasan-gagasan alternatif. Guru akan sangat senang

dan menghargai siswa yang dapat mengerjakan suatu persoalan

dengan cara-cara yang berbeda dengan cara baru saja dijelaskan guru.

Kebebasan berpikir dan berpendapat sangat dihargai dan diberi ruang.

Akibatnya suasana kelas akan sungguh hidup, menyenangkan, dan

menyemangati siswa untuk senang belajar.

Secara ringkas, sikap yang perlu dipunyai guru sebagai

fasilitator dan moderator dalam membantu siswa belajar secara

konstruktivis adalah sebagai berikut (Suparno, 2004:34):

1. Siswa dianggap bukan tabula rasa, tetapi subyek yang sudah tahu

sesuatu;

2. Model kelas: siswa aktif, guru menyertai;

3. Bila ditanyai siswa dan tidak dapat menjawab, tidak usah marah

dan mencerca;

4. Menyediakan ruang tanya jawab dan diskusi;

5. Guru dan siswa saling belajar;

6. Yang penting bukan bahan selesai, tetapi siswa belajar untuk

belajar sendiri;

7. Memberikan ruang ke siswa untuk boleh salah;

8. Hubungan guru-siswa dialogal;

9. Pengetahuan yang luas dan mendalam;

10. Mengerti konteks bahan yang mau diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

31

Menurut Suparno (2004: 90-97), ada tiga sikap ideal guru

demokratis terhadap siswa:

1. Mencintai Siswa

Seperti orang tua yang anaknya mengalami banyak

kesulitan, hanya akan tetap teguh dan kuat membantu anaknya

bila mereka sungguh mencintai anak mereka. Tanpa cinta itu,

orang tua tidak akan tahan. Cinta itulah yang menyemangati

orang tua, meski harus berkorban, tetap mendampingi dan

membantu anak mereka. Maka, sama halnya dengan guru, ketika

guru itu benar-benar mencintai anak didiknya maka, Ia akan

dengan sunguh-sungguh membantu dan mendampingi anak

didiknya jika mengalami kesulitan. Jadi, dalam hal ini guru bisa

jadi orang tua kedua dari siswa.

Ada beberapa sikap guru yang tercermin ketika mereka

benar-benar mencintai anak didiknya seperti:

a. Membantu dan memotivasi anak didiknya untuk maju dan

berkembang;

b. Memberikan perhatian dan membantu anak didiknya yang

mengalami kesulitan dalam pembelajaran;

c. Tidak cepat marah dan putus asa bila mengalami kesulitan

dalam mendamping dan mengatur anak didiknya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

32

d. Guru yang tidak takut direpoti anak didiknya dan juga rela

meluangkan waktunya untuk membantu anak didiknya yang

membutuhkan bantuannya;

e. Guru akan senang didekati anak didiknya, ditanyai anak

didiknya, dan didatangi di kantornya,

f. Guru yang tetap berani menunjukan jalan yang benar kepada

anak didik, mengarahkan, dan juga menegur bila mereka

salah.

g. guru membantu anak didik yang lamban mengerti, yang

punya problem pribadi, dan yang tersingkir diantara teman-

teman.

2. Menghargai nilai kemanusiaan lebih dari aturan formal

Sikap penghargaan nilai kemanusiaan itu kiranya perlu

menjadi nilai dan sikap yang dipunyai guru atau dikembangkan

dalam hidup seorang guru. Sikap itu pertama-tama harus nampak

dalam sikap guru terhadap siswa dan juga dalam aturan sekolah.

Nilai kemanusian itu sendiri tercermin dalam sila kedua

pancasila yaitu “kemanusian yang adil dan beradap”.

Pengamalan nilai kemanusian yang adil dan beradap

mengandung nilai kesamaan derajat maupun kewajiban dan hak,

cinta mencintai, hormat menghormati, keberanian membela

kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gorong royong (Rianto,

2016: 83).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

33

Pengamalan Pancasila tersebut dapat disebut sebagai butir

nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:

a. Mengakui dan memperlakuan manusia sesuai dengan harkat

dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;

b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan

kewajiban antara sesama manusia tanpa membeda-bedakan

suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelompok,

kedudukan sosial, warana kulit, dan sebagainya;

c. Saling mencintai sesama manusia;

d. Mengembangkan sikap tenggang rasa;

e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang

lain;

f. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;

g. Gemar melakukan kegiataan kemanusiaan;

h. Berani membela keadilan dan kebenaran;

i. Menyadari bahwa bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai

bagian dari seluruh umat manusia;

j. Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan kerjasama

dengan bangsa lain (Rianto, 2016: 83).

Jika sebagian butir nilai-nilai pancasila di atas diterapkan

oleh guru untuk mengamalkan nilai kemanusian dalam

pembelajaran maka, guru tersebut sudah menghargai nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

34

kemanusiaan. Berikut adalah beberapa contoh sikap guru yang

menghargai nilai kemanusian:

a. Guru menghargai siswanya walaupuun Dia tau kalau

kedudukannya lebih tinggi daripada siswanya;

b. Guru menjalin hubungan tanpa membeda-bedakan latar

belakang siswanya;

c. Guru menggunakan tutur kata yang baik dan sopan dalam

berbicara dan menegur siswanya yang bersalah;

d. Demi aturan sekolah, guru menghukum setiap siswanya yang

melanggar aturan tanpa memperhatikan alasan mengapa

mereka melanggar aturan tersebut;

e. Guru bersikap semena-mena kepada siswanya;

f. Guru menggunakan kekerasan dalam memberi hukuman

kepada siswanya;

3. Sikap membebaskan dan bukan membelenggu

Banyak guru yang suka berlaku sebagai diktator, suka

memaksakan kehendak kepada anak didik dan bahkan dengan

kekerasan. Dalam sistem ini, anak didik akan takut, pasif, dan

tidak berkembang menjadi pribadi yang bebas. Dijaman modern

yang demokratis, pendidik diharapkan lebih demokratis, lebih

dialog, lebih memberikan kebebasan kepada anak didik untuk

dapat menentukan yang mau dibuat, dan dikembangkan. Maka,

pendidik yang cocok dengan jaman ini adalah yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

35

mengembangkan kebebasan anak untuk berpikir, menentukan

mana yang baik dan tidak, mengambil keputusan secara

bertanggung jawab. Tanpa kebebasan, sebenarnya tidak ada

tanggung jawab. Dengan kebebasan, anak akan terbuka, tidak

main topeng dan jujur. Bahkan anak tidak takut untuk salah.

Berikut adalah beberapa contoh sikap guru yang

membebasankan dan bukan membelenggu kepada siswa, seperti:

a. Guru tidak memaksakan kehendak kepada siswanya;

b. Guru memberikan kesempatan ke siswanya untuk bertanya;

c. Guru memberi kesempatan ke siswa untuk boleh

mengerjakan suatu persoalan dengan cara yang berbeda;

d. Guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk mencari

pendekatan dan cara sendiri dalam belajar dan menemukan

sesuatu;

e. Guru memberi waktu ke siswa untuk berpikir dan

merumuskan gagasan mereka;

f. Guru selalu memberikan kesempatan kepada siswannya

untuk mengungkapkan gagasan-gagasan mereka;

g. Guru menghargai gagasan dan ide-ide dari siswanya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, guru yang

demokratis merupakan guru yang memiliki sekurang-kurangnya 3

sikap ideal yang ada pada dirinya yaitu, sikap mencintai siswanya

layaknya seperti orang tua mencintai anaknya, sikap menghargai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

36

nilai kemanusian, dan juga sikap membebaskan atau tidak

memaksakan kehendak.

D. Motivasi Belajar

1. Pengertian motivasi

Di dalam kelas, masalah besar bagi guru dan peserta didik

adalah motivasi. Motivasi merupakan bagian yang sangat penting

dalam setiap kegiatan, termasuk aktivitas belajar, tanpa motivasi

tidak ada kegiatan yang nyata. Oleh karena itu, dengan adanya

motivasi dalam diri seseorang akan mampu untuk mencapai suatu

prestasi.

Djamarah (2011: 32) menurut kajiannya terhadap

pendapat Mc Donald, motivasi adalah suatu perubahan energi di

dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif

(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut

Sugihartono (2007: 78), motivasi belajar adalah siswa

mempunyai niat untuk belajar guna meraih prestasi atau

keberhasilan yang menjadi tujuan belajarnya. Sedangkan menurut

Prayitno (1989: 67), motivasi belajar adalah sebuah dorongan

untuk berprestasi dan sukses dalam belajar dengan menyelesaikan

tugas-tugasnya. Handoko (2001: 9), motivasi adalah suatu tenaga

atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan,

menggerakan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

37

Dalam proses belajar, motivasi sangatlah diperlukan sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak

akan gairah dalam melakukan aktivitas belajar. Dari beberapa

pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan

suatu pendorong yang dapat mengubah energi dalam diri

seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan

tertentu.

2. Jenis-jenis motivasi belajar

Dalam winkel (2004: 194-195), Motivasi belajar

dibedakan mejadi dua, yakni motivasi ekstrinsik dan intrinsik

a. Motivasi ekstrinsik merupakan suatu aktivitas belajar yang

berdasarkan kebutuhan dan dorongan dan tidak secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar itu sendiri. Motivasi

ekstrinsik bukanlah motivasi yang dipandang berdasarkan

faktor luar siswa misalnya orang lain. Motivasi belajar selalu

berpusat dari kebutuhan yang dihayati khusus bagi orang itu

sendiri. Maka dengan kata lain bahwa, motivasi ekstrinsik

merupakan aktivitas yang dilakukan siswa untuk memenuhi

dan memuaskan kebutuhannya, tidak hanya dapat melalui

aktivitas belajar melainkan dapat dilakukan dengan cara lain.

Misalnya, siswa belajar dengan tekun karena hanya ingin

mendapatkan pujian dari orang tua dan gurunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

38

Winkel (2004: 195) merumuskan beberapa hal yang

tergolong dalam bentuk motivasi belajar ekstrinsik, antara

lain:

1). Belajar demi memenuhi tujuan;

2). Belajar demi menghindari hukuman dan ancaman;

3). Belajar demi memperoleh hadiah material yang

dijanjikan;

4). Belajar demi menghindari gengsi sosial;

5). Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang

penting, misalnya guru dan orang tua;

6). Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau

demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjang atau

golongan administratif.

b. Motivasi intrinsik berbeda dengan motivasi ekstrinsik yang

berpusat pada hasil atau efek dari kebutuhan yang diinginkan

dengan menggunakan aktivitas belajar sebagai salah satu opsi

untuk mendapatkan efek tersebut, dengan kata lain bukan

mutlak dari aktivitas belajar, motivasi ini lebih berpusat pada

aktivitas belajar yang dilakukan siswa tersebut yaitu,

kebutuhan dan dorongan yang mutlak berasal dari aktivitas

belajar yang dilakukan siswa. Misalnya, siswa melakukan

aktivitas belajar karena siswa tersebut ingin mengetahui akar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

39

permasalahan tersebut atau ingin menjadi ahli dalam bidang

tersebut.

3. Ciri-ciri orang yang termotivasi

Orang yang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang

ada pada orang tersebut. Berikut ini akan diuraikan beberapa

pendapat tentang ciri-ciri dalam motivasi belajar siswa.

Leskona (2017: 30) menurut kajiannya terhadap pendapat

Dedi Supriyadi, menyatakan bahwa motivasi belajar siswa dapat

diamati dari beberapa aspek yaitu: memperhatikan materi,

ketekunan dalam belajar, komitmennya dalam memenuhi tugas-

tugas sekolah, semangat dalam belajar, dan kehadiran siswa di

sekolah.

Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi belajar menurut

kajian Leskona (2017: 31) terhadap pendapat Hamzah B.Uno

dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil;

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan;

d. Adanya penghargaan dalam belajar;

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

40

Sardiman (2008: 83) mengemukakan ciri-ciri orang yang

termotivasi adalah sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas;

b. Ulet dalam menghadapi kesulitan;

c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah;

d. Lebih senang bekerja mandiri;

e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin;

f. Dapat mempertahakan pendapatnya;

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu benar;

h. Senang memecahkan masalah-masalah soal.

Sedangkan menurut Winkel (2004: 97-98), ciri-ciri siswa

yang mempunyai motivasi belajar adalah:

a. Kecendrungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang

menantang namun tidak berada di atas kemampuannya;

b. Keinginan untuk bekerja dan berusaha mandiri serta

menemukan penyelesaian masalah secara sendiri tanpa

disuapi terus menerus oleh guru;

c. Keinginan yang kuat untuk maju dan mencari taraf

keberhasilan yang sedikit di atas taraf tercapai sebelumnya;

d. Orientasi pada masa depan. Kegiatan belajar dipandang

sebagai jalan menuju ke realisasi cita-cita;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

41

e. Pemilihan teman kerja atas dasar kemampuan teman itu

bukan atas dasar simpati atau perasaan senang terhadap

teman itu;

f. Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan.

4. Fungsi motivasi dalam belajar

Menurut Sardiman (2008: 83-87), dalam belajar sangat

diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal

kalau ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang akan diberikan,

akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan

senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak

atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan.

b. Menentukan arah pembuatan, yakni ke arah tujuan yang

hendak dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat

memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai

dengan rumusan tujuannya.

c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-

perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna

mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

42

yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa

yang akan mengadapi ujian dengan harapan dapat lulus,

tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan

menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca

komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

Di samping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi

dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi.

Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil

yang baik. Dengan kata lain bahwa, adanya motivasi dapat

mendorong seseorang yang belajar itu memperoleh prestasi yang

baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan

tingkat pencapaian prestasinya.

5. Faktor-faktor yang berpegaruh terhadap motivasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu

(Dimyati & Mudjino, 2009: 97-101):

a. Cita-cita aspirasi siswa;

b. Kemampuan siswa;

c. Kondisi siswa;

d. Kondisi lingkungan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

43

Nara & Siregar (2011: 53) mengemukakan enem unsur

atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses

pembelajaran. Keenem faktor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Cita-cita atau aspirasi pembelajaran;

b. Kemampuan pembelajar;

c. Kondisi pembelajar;

d. Kondisi lingkungan pembelajar;

e. Unsur-unsur dinamis belajar atau pembelajaran;

f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran.

6. Upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan

pembelajaran.

Dalam kenyataan, motivasi dalam belajar kadang kala

naik begitu pesat tetapi, juga kadang turun drastis. Karena itu,

perlu adanya upaya untuk memotivasi pembelajaran. Nara &

Siregar (2011: 55), mengemukakan empat upaya yang dilakukan

oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar dalam

pembelajaran. Empat cara tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengopitmalkan penerapan prinsip-prinsip belajar;

b. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran;

c. Mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam

membelajarkan pembelajar;

d. Mengembangkan aspirasi dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

44

Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk

menggerakan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya.

Misalnya, dengan memberi angka atau skor yang tinggi jika benar

dan memotivasi siswa yang nilainya kurang, memberikan pujian,

memberikan hadiah, memberikan tugas kerja kelompok, dan lain

sebagainya.

7. Prinsip-prinsip motivasi

Dari berbagai teori motivasi yang dikembangkan, Nara &

Siregar (2011: 52-53) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip

motivasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang

disebut ARCS model yaitu, Attention (perhatian), Relevance

(relevansi), Confidence (kepercayaan diri), dan Satisfaction

(kepuasan),

Dalam proses belajar dan pembelajaran keempat kondisi

motivasi tersebut sangatlah penting dipraktikan untuk terus dijaga

sehingga, motivasi siswa terpelihara selama proses belajar dan

pembelajaran. Berikut dijelaskan secara rinci dari keempat

prinsip-prinsip motivasi menurut Nara & Siregar (2011: 52-53).

a. Attention (perhatian)

Perhatian dapat berarti sama dengan konsentrasi,

dapat pula menunjuk pada minat yaitu perasaan tertarik pada

suatu masalah yang sedang dipelajari atau rasa ingin tahu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

45

Minat siswa dalam belajar bisa dilihat dari siswa

yang memiliki perasaan senang dan konsentrasi dalam

belajar dan sebaliknya, siswa dalam kondisi tidak senang

maka akan kurang berminat dalam belajarnya dan mengalami

kesulitan untuk berkonsentrasi terhadap pelajaran yang

sedang berlangsung.

Berikut adalah beberapa sikap yang mencerminkan

bahwa siswa tersebut perhatian atau tertarik pada suatu

masalah yang sedang dipelajari (rasa ingin tahu):

1). Siswa tertarik terhadap pembelajaran, sehingga siswa

merasa senang dalam proses pembelajaran;

2). Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh

guru;

3). Siswa mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti.

b. Relevance (relevansi)

Relevansi yang dimaksud di sini dapat diartikan

sebagai keterkaitan atau kesesuaian antara materi

pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar

siswa. Dari keterkaitan atau kesesuaian ini, otomatis dapat

menumbuhkan motivasi belajar di dalam diri siswa, karena

siswa merasa bahwa materi pelajaran yang disajikan

mempunyaai manfaat langsung secara pribadi dalam

kehidupan sehari-hari siswa. Motivasi siswa akan bangkit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

46

dan berkembang apabila mereka merasakan bahwa, apa yang

dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi, bermanfaat serta

sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipegangnya.

Berikut adalah beberapa sikap siswa yang dapat

terlihat:

1). Siswa tahu tujuan dan manfaat pembelajaran atau materi

yang dipelajari;

2). Siswa dapat mengaitkan isi pembelajaran dengan apa

yang dia temukan di dalam kehidupan sehari-hari.

c. Confidence (kepercayaan diri)

Kepercayaan diri yaitu merasa diri kompeten atau

mampu, merupakan potensi untuk dapat berintereaksi dengan

lingkungan. Motivasi akan meningkat sejalan dengan

meningkatnya harapan untuk berhasil.

Berikut adalah beberapa sikap siswa yang memiliki

kepercayaan diri:

1). Siswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki;

2). Siswa dapat menjawab atau mengerjakan tugas dari guru

tanpa ragu-ragu.

d. Satisfaction (kepuasan)

Kepuasan yang dimaksud di sini adalah perasaan

gembira, perasaan ini dapat menjadi positif yaitu timbul

kalau orang mendapatkan penghargaan terhadap dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

47

Perasaan ini dapat meningkat kepada perasaan percaya diri

siswa yang nantinya dapat membangkitkan semangat belajar.

Berikut adalah beberapa sikap yang terdapat pada

siswa jika mereka memiliki kepuasan dalam belajar:

1). Siswa merasa puas karena mampu menerapkan

keterampilan baru yang telah dipelajari;

2). Siswa merasa puas jika siswa dapat menyelesaikan

latihan soal;

3). Siswa merasa puas jika siswa dapat memahami

pembelajaran dengan baik.

E. Kerangka Berpikir

Sekolah merupakan institusi pendidikan yang memiliki

pemimpin. Peran pemimpin di dalam sebuah sekolah yaitu

mengarahkan, mempengaruhi, memotivasi orang lain, seperti staf

sekolah maupun siswa untuk mencapai sebuah tujuan istitusi.

Gaya kepemimpinan dalam suatu instansi pendidikan bisa

berpengaruh dengan semangat belajar siswa, dengan adanya gaya

kepemimpinan yang sesuai, diharapkan mampu untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa. Gaya kepemimpinan demokratis adalah salah

satu dari beberapa macam gaya kepemimpinan.

Ketika kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, yang menjadi

pemimpin adalah seorang guru, dimana guru sebagai penanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

48

jawab pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh

karena itu, guru dituntut untuk bisa menumbuhkan motivasi belajar

siswa, yang nantinya bertujuan untuk mencapai tujuan dari sebuah

proses pembelajara tersebut.

Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting di dalam

kegiatan belajar mengajar, karena prestasi belajar yang baik

dipengaruhi oleh motivasi belajar.

Oleh sebab itu, perlu menentukan penerapan motivasi belajar

yang dapat meyakinkan bahwa peserta didik memiliki kesempatan

untuk mencapai kesuksesaan dalam mencapai tujuan pendidikan dan

pembelajaran tersebut.

Maka, skema hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis

guru A dengan motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman

Yogyakarta dalam penelitian ini dapat dilihat seperti dibawah ini.

Gambar 1. Hubungan antara variabel

Keterangan :

X : Gaya kepemimpinan demokratis guru A

Y : Motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman

Yogyakarta.

X Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitiannya dikatakan kuantitatif

karena, dalam mengukur gaya kepemimpinan demokratis guru A dan

motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta datanya

berupa angka-angka. Sedangkan penelitian ini dikatakan kualitatif karena,

peneliti menjelaskan gaya kepemimpinan demokratis guru A dan motivasi

belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta secara deskriptif

dan data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif. Penelitian kualitatif ini

bermanfaat untuk memperkuat data kuantitatif mengenai gaya

kepemimpinan demokratis guru dan motivasi belajar siswa.

Dilihat dari masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini

merupakan penelitian korelasi, Karena tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mencari tahu apakah ada hubungan antara variabel X dengan

variabel Y, dimana variabel X adalah gaya kepemimpinan demokratis guru

A dan variabel Y adalah motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di

Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

50

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Sekolah B di Sleman

Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah seluruh dari jumlah populasi yaitu 32

orang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah B, Sleman Yogyakarta.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2018.

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam suatu penelitian adalah data yang

berkualitas, karena dengan data yang berkualitas diharapkan dapat

memperoleh hasil yang akurat. Sedangkan kualitas data sangat dipengaruhi

oleh ketepatan dan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Oleh karena itu, peneliti menyusun beberapa metode yang

dilakukan dalam pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

51

1. Penyebaran angket

Alat pengumpulan data yang paling utama pada penelitian

ini yaitu berupa angket. Angket yang digunakan yaitu ada dua,

angket gaya kepemimpinan demokratis guru dan angket motivasi

belajar siswa. Penyebaran angket dilakukan di kelas X Sekolah B

di Sleman Yogyakarta, dengan banyaknya sampel yang mengisih

angket adalah 32 siswa. Dari angket yang disebarkan ke sampel

penelitian, peneliti dapat memperoleh data jawaban dan pernyataan

dari siswa, sedangkan tugas peneliti setelah itu adalah memberi

skor kepada tiap-tiap angket hasil jawaban dari siswa. Kemudian,

data yang diperoleh ini yang selanjutnya akan digunakan untuk

data analisis.

2. Observasi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas

Untuk data pendukung dalam penelitian ini, peneliti

melakukan observasi. Observasi dilaksanakan sebelum penyebaran

angket dilaksanakan. Observasi dilaksanakan di kelas X Sekolah B

di Sleman Yogyakarta. Observasi kegiatan belajar mengajar

dilakukan selama dua kali pertemuan.

Hasil observasi yaitu berupa catatan kegiatan yang dilihat

peneliti terhadap apa yang dilakukan guru dan siswa selama

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Catatan observasi ini

nantinya yang akan digunakan peneliti untuk data pendukung dari

data angket penelitiaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

52

3. Wawancara kepada guru dan siswa

Wawancara dilakukan setelah melihat hasil dari data

angket. Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa. Tujuan dari

wawancara ini yaitu untuk konfirmasi atas hasil jawaban sampel

penelitian pada data angket. Dalam penelitian ini, pertanyaan

wawancara yang diajukan peneliti yaitu tentang item soal dengan

skor terendah dan item soal dengan skor paling tinggi dalam data

angket yang sudah disebarkan sebelumnya.

Hasil wawancara yaitu berupa catatan rekaman jawaban

dari siswa maupun guru berkaitan dengan topik yang ditanyai oleh

peneliti. Rekaman hasil wawancara ini nantinya yang akan

digunakan peneliti untuk data pendukung dari data angket

penelitiaan.

E. Instrumen

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara,

dokumentasi, observasi (Suparno, 2014: 53). Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah instrumen gaya kepemimpinan demokratis

guru (X) dan intrumen motivasi belajar siswa (Y). Berdasarkan variabel

yang ingin diteliti, disusun 5 instrumen terdiri dari, 2 instrumen utama

yaitu, 1 instrumen angket gaya kepemimpinan demokratis guru dan 1

instrumen angket motivasi belajar siswa dan juga terdapat 3 instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

53

pendukung yaitu, 1 instrumen observasi kegiatan belajar mengajar, dan 2

instrumen wawanncara.

Berikut akan dijelaskan secara rinci yaitu sebagai berikut:

1. Instrumen gaya kepemimpinan demokratis guru

Instrument gaya kepemimpinan demokratis guru yaitu berupa

angket, observasi kegiatan belajar mengajar, dan wawancara.

Instrument gaya kepemimpinan demokratis guru dikembangkan

berdasarkan teori yang tercantum pada Bab II.

a. Angket

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan

kisi-kisi angket gaya kepemimpinan demokratis guru. Kisi-kisi

tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut di bawah ini.

Tabel 1. Kisi-kisi angket gaya kepemimpinan demokratis guru

Indikator Item (+) Item (-) Jumlah

1). Mencintai Siswa 1, 2, 4, 6 3, 5, 7 7

2). Menghargai nilai

kemanusiaan lebih

dari aturan formal

8, 9, 10, 11, 12, 13 6

3). Sikap membebaskan

dan bukan

membelenggu

16, 17, 18,

20

14, 15, 19 7

Total 11 9 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

54

b. Observasi

Observasi atau pengamatan meliputi kegiatan pemusatan

perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh

alat indera (Suparno, 2014: 62). Instrument observasi dilakukan

ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil observasi

ini nanti digunakan untuk data penguat dari jawaban siswa yang

terdapat dalam anket gaya kepemimpinan demokratis guru.

Hasil observasi yaitu berupa catatan yang dibuat peneliti yang

berisi tentang hasil pengamatan terhadap kegiatan yang

dilakukan guru dalam proses mengajar.

c. Wawancara

Instrument wawancara dilakukan setelah instrument

angket diberikan. Instrument wawancara ini digunakan untuk

penguat data dari jawaban siswa yang terdapat dalam angket

gaya kepemimpinan demokratis guru. Pada instrumen

wawancara, yang menjadi narasumber yaitu siswa.

2. Instrumen motivasi belajar siswa

Instrument motivasi belajar siswa yaitu berupa angket,

observasi kegiatan belajar mengajar, dan wawancara. Instrument

motivasi belajar siswa dikembangkan berdasarkan teori yang

tercantum pada Bab II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

55

a. Angket

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan

kisi-kisi angket variabel motivasi belajar siswa. Kisi-kisi

tersebut dapat digambarkan pada tabel berikut di bawah ini.

Tabel 2. Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa

Indikator Item (+) Item (-) Jumlah

1). Perhatian (Attention) 1, 2 3 3

2). Relevansi (Relevance) 5 4 2

3). Kepercayaan diri (Convidence) 7 6 2

4). Kepuasan (Satisfaction) 9, 10 8 3

Total 6 4 10

b. Observasi

Instrument observasi dilakukan ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Hasil observasi ini nanti digunakan

untuk data penguat dari jawaban siswa yang terdapat dalam

anket motivasi belajar siswa. Hasil observasi yaitu berupa

catatan yang dibuat peneliti yang berisi tentang hasil

pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dalam

proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

56

c. Wawancara

Instrument wawancara dilakukan setelah instrument

angket diberikan. Instrument wawancara akan digunakan untuk

penguat data dari jawaban siswa yang terdapat dalam angket

motivasi belajar siswa. Pada instrumen wawancara, yang

menjadi narasumber yaitu guru.

F. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang

benar-benar tepat sebelum instrumen tersebut digunakan untuk

pengambilan data pada penelitian yang sebenarnya. Uji coba instrumen

yang dipakai yaitu uji validitas. Instrumen yang dipakai hendaknya

mempunyai validitas yang memenuhi syarat yang ditentukan.

Validitas yaitu mengukur atau menentukan apakah suatu tes

sungguh mengukur apa yang mau diukur, apakah sesuai dengan tujuan

(valid untuk). Validitas menunjuk pada kesesuaian, kepenuh-artian,

bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang

dikumpulkan. (Suparno, 2014: 65).

Uji validasi yaitu menggunakan rumus korelasi product moment.

dengan angka kasar (Riduwan, 2013: 98):

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖−(∑ 𝑥𝑖)(∑ 𝑦𝑖)

√[𝑁 ∑ 𝑥𝑖2−(∑ 𝑥𝑖)2][𝑁 ∑ 𝑦𝑖

2−(∑ 𝑦𝑖)2]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

57

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi person

𝑥𝑖 = Skor responden tiap item

𝑦𝑖 = Total skor tiap responden seluruh item

∑ xi = Jumlah skor dalam distribusi X

∑ yi = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑ 𝑥𝑖2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X

∑ 𝑥𝑖2 = Jumlah skor total (seluruh item)

N = Jumlah Responden

Jika rhitung > rtabel maka, butir pertanyaan tersebut valid. Jika rhitung

< rtabel maka, butir pertanyaan tersebut tidak valid. Perhitungan dibantu

dengan menggunakan program Software Statistical Package for Social

Science (SPSS) v19.

Uji validitas instrumen gaya kepemimpinan guru dan motivasi

belajar siswa dilakukan diluar populasi yang akan diteliiti. Pada penelitian

ini pengujian instrumen dilakukan pada siswa kelas X Sekolah B di

Sleman Yogyakarta, dengan banyaknya sampel yaitu 32 siswa.

1. Uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis guru

Dari hasil pengujian 20 item pertanyaan pada angket gaya

kepemipinan demokratis guru, maka didapat hasil uji seperti pada

tabel 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

58

Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis guru

Nomor Item rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0,436 > 0,349 Valid

Item 2 0,506 > 0,349 Valid

Item 3 0,523 > 0,349 Valid

Item 4 0,312 < 0,349 Tidak Valid

Item 5 0,614 > 0,349 Valid

Item 6 0,413 > 0,349 Valid

Item 7 0,555 > 0,349 Valid

Item 8 0,365 > 0,349 Valid

Item 9 0,521 > 0,349 Valid

Item 10 0,595 > 0,349 Valid

Item 11 0,154 < 0,349 Tidak Valid

Item 12 0,788 > 0,349 Valid

Item 13 0,339 < 0,349 Tidak Valid

Item 14 0,797 > 0,349 Valid

Item 15 0,119 < 0,349 Tidak Valid

Item 16 0,039 < 0,349 Tidak Valid

Item 17 0,600 > 0,349 Valid

Item 18 0,643 > 0,349 Valid

Item 19 0,576 > 0,349 Valid

Item 20 0,525 > 0,349 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

59

Dari data hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan

demokratis guru pada tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa ada 5 item

pertanyaan yang tidak valid yaitu, item 4, item 11, item, 13, item 15,

dan item 16. Namun, berdasarkan kesepakatan antara peneliti dengan

dosen pembimbing, item 4 dan item 11 tidak dihapus, tetapi diubah

pertanyaannya. Sedangkan, untuk item 13, item 15 dan item 16

dihapus. Jadi, total item soal yang masih terpakai yaitu 17 item

pertanyaan.

Maka, kisi-kisi angket gaya kepemimpinan demokratis guru

diubah seperti yang terlihat pada tabel 4.

Tabel 4. Kisi-kisi angket gaya kepemimpinan demokratis guru

setelah uji validitas

Indikator Item (+) Item (-) Jumlah

1). Mencintai Siswa 1, 2, 4, 6 3, 5, 7 7

2). Menghargai nilai

kemanusiaan lebih dari

aturan formal

8, 9, 10,

11, 12

5

3). Sikap membebaskan dan

bukan membelenggu

14, 15, 17

13, 16

5

Total 10 7 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

60

2. Uji validitas angket motivasi belajar siswa

Dari hasil pengujian 10 item pernyataan pada angket motivasi

belajar siswa, maka didapat hasil uji sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil uji validitas angket motivasi belajar siswa

Nomor Item rhitung rtabel Keterangan

Item 1 0,695 > 0,349 Valid

Item 2 0,462 > 0,349 Valid

Item 3 0,442 > 0,349 Valid

Item 4 0,731 > 0,349 Valid

Item 5 0,522 > 0,349 Valid

Item 6 0,704 > 0,349 Valid

Item 7 0,624 > 0,349 Valid

Item 8 0,757 > 0,349 Valid

Item 9 0,571 > 0,349 Valid

Item 10 0,757 > 0,349 Valid

Dari data hasil uji validitas angket motivasi belajar siswa pada

tabel 5 di atas, dapat dilihat bahwa semua item pernyataan pada anket

dinyatakan valid. Jadi semua 10 item pernyataan dipakai. Karena

semua item valid, jadi tidak ada perubahan pada kisi-kisi angket

motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

61

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan, cara atau teknik yang digunakan

peneliti dalam mengelolah data yang diperoleh untuk mendapatkan

jawaban terhadap tujuan yang telah dibuat.

Angket yang diberikan kepada siswa yaitu angket gaya

kepemimpinan demokratis guru dan angket motivasi belajar siswa. Dari

jawaban siswa, peneliti kemudian memberi skor kepada angket yang diisi

siswa. Pada angket gaya kepemimpinan demokratis guru dan angket

motivasi belajar siswa terdapat item (+) dan item (-). Untuk memberi skor

jawaban siswa pada kedua angket ini, peneliti menggunakan ketentuan

yang ada pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6. Penilaian angket gaya kepemimpinan demokratis guru dan angket

motivasi belajar siswa

Jawaban Tiap Item

Skor

Item (+) Item (-)

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

62

1. Analisis gaya kepemimpinan demokratis guru

Jumlah item pertanyaan pada angket gaya kepemimpinan

demokratis guru adalah 17 item, terdiri dari item positif dan item

negatif. Penyebaran item positif dan item negatif dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 7. Penyebaran item positif dan negatif pada angket gaya

kepemimpinan demokratis guru

Item Nomor Item Pada Angket

Positif 1, 2, 4, 6, 8, 9, 10, 14, 15, 17

Negatif 3, 5, 7, 11, 12, 13, 16

Setiap item pada angket diberikan skor masing-masing

berdasarkan ketentuan pada tabel 6. Dari skor yang diperoleh dapat

dianalisis sebagai berikut:

a. Jumlah item = 17;

b. Skor minimal yang dimiliki siswa adalah: 1 x 17 item = 17;

c. Skor maksimal yang dimiliki siswa adalah: 4 x 20 item = 68;

d. Range skornya adalah: 68 - 17 = 51;

e. Lebar interval adalah: 51 : 4 = 12,75.

Sehingga, intervalnya adalah sebagai berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

63

Tabel 8. Persentase penyebaran skor gaya kepemimpinan

demokratis guru

Interval Keterangan Jumlah

Orang

Persentase

(%)

55,25 < skor ≤ 68 Sangat Baik

42.5 < skor ≤ 55,25 Baik

29,75 < skor ≤ 42,5 Cukup Baik

Skor ≤ 29,75 Kurang Baik

Total

2. Analisis motivasi belajar siswa

Jumlah item pada angket motivasi belajar siswa adalah 10

item, terdiri dari item positif dan item negatif. Penyebaran item

positif dan item negatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Penyebaran item positif dan item negatif pada angket

motivasi belajar siswa.

Item Nomor item pada angket

Positif 1, 2, 5, 7, 9, 10.

Negatif 3, 4, 6, 8.

Setiap item pada angket diberikan skor masing-masing

berdasarkan ketentuan pada tabel 6. Dari skor yang diperoleh dapat

dianalisis sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

64

a. Jumlah item = 10;

b. Skor minimal yang dimiliki siswa adalah: 1 x 10 item = 10;

c. Skor maksimal yang dimiliki siswa adalah: 4 x 10 item = 40;

d. Range skornya adalah: 40 - 10 = 30;

e. Lebar intervalnya adalah: 30 : 4 = 7,5.

Sehingga intervalnya adalah sebagai berikut.

Tabel 10. Persentase penyebaran skor motivasi belajar siswa

Interval Keterangan Jumlah

Orang

Persentase

(%)

32,5 < skor ≤ 40 Sangat Baik

25 < skor ≤ 32,5 Baik

17.5 < skor ≤ 25 Cukup Baik

Skor ≤17,5 Kurang Baik

Total

3. Analisis data hubungan antara gaya kepemimpinan

demokratis guru dengan motivasi belajar siswa.

Untuk menguji adanya hubungan atau korelasi antara gaya

kepemimpinan demokratis guru (Variabel X) dengan motivasi

belajar siswa (Variabel Y), maka digunakan teknik korelasi

Product Moment. Rumus yang digunakan dalam uji korelasi

Product Pearson adalah sebagai berikut (Suparno, 2014: 80 - 81).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

65

𝑟𝑥𝑦 = ∑(𝑥𝑖− �̅�)(𝑦𝑖− �̅�)

√∑(𝑥𝑖− �̅�)2 ∑(𝑦𝑖− �̅�)2

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi person

𝑥𝑖 = Gaya kepemimpinan demokratis guru

�̅� = Rata-rata kepemimpinan demokratis guru

𝑦𝑖 = Motivasi belajar siswa

�̅� = Rata-rata motivasi belajar siswa

Jika koefisien korelasi sampel sudah diketahui, untuk

membuktikan apakah korelasi sungguh signifikan, caranya adalah

sebagai berikut:

a. H0 : ρxy = 0 (hipotesa nol)

b. Hi : ρxy ≠ 0 (hipotesa alternatif)

c. Signifikant level α = 0.05

d. Df = derajat kebebasan = N - 2 ( N adalah jumlah sampel

penelitian)

e. rcrit (koefisien kritikal) dicari dari tabel korelasi

f. kesimpulan: Jika rxy (koefisien korelasi perhitungan), maka

hipotesa nol ditolak. Bila tidak, maka diterima.

g. Bila │ robs │>│ rcrit │ maka signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

66

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS DATA, DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah B Sleman Yogyakarta pada 32

siswa kelas X. Data terkait gaya kepemimpinan demokratis guru dan

motivasi belajar siswa diperoleh dari penyebaran angket pada kelas X

Sekolah B di Sleman Yogyakarta. Jumlah keseluruan sampel adalah 32

siswa. Penelitian ini dimulai dari bulan Maret 2018 sampai bulan Mei

2018.

Berikut pada tabel 11 di bawah ini adalah uraian pelaksanaan

penelitian yang telah dilakukan:

Tabel 11. Uraian pelaksanaan penelitian

No .

Tanggal, Bulan,

Tahun

Uraian Kegiatan

1. 26 Februari 2018 Penyerahan surat ijin penelitian ke Sekolah B,

Sleman Yogyakarta.

2. 27 Februari 2018 Minta konfirmasi dari sekolah terkait surat ijin

penelitian dan ketemu guru A selaku guru kelas

X di Sekolah B, Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

67

3. 01 Maret 2018 Penyebara angket untuk keperluan validasi butir

soal.

4. 11 April 2018 Observasi pertama kegiatan belajar mengajar.

5. 18 April 2018 Observasi kedua kegiatan belajar mengajar dan

penyeberan angket untuk data final.

6. 30 April 2018 Melakukan wawancara terhadap beberapa bagian

dari sampel penelitian

7. 02 Mei 2018 Melakukan wawancara terhadap guru A.

B. Hasil Penelitian

Beradasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengambil

sampel penelitian pada kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta. Sampel

penelitian yang mingisi kuesioner sebanyak 32 siswa.

1. Gaya kepemimpinan demokratis guru

Banyaknya butir angket pada variebel gaya kepemimpinan

demokratis guru ini berjumlah 17 item. Berikut pada tabel di bawah

ini adalah skor gaya kepemimpinan demokratis guru A menurut

penilaian masing-masing siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

68

Tabel 12. Skor gaya kepemimpinan demokratis guru A

Sampel Skor

1 51

2 48

3 40

4 42

5 51

6 43

7 49

8 44

9 53

10 41

11 45

12 45

13 43

14 50

15 36

16 49

17 55

18 42

19 41

20 47

21 48

22 47

23 56

24 51

25 43

26 46

27 30

28 50

29 61

30 50

31 50

32 39

Total 1486

Data skor pada tabel 12 di atas, kemudian dimasukan ke dalam

tabel persentase penyebaran skor gaya kepemimpinan demokratis guru

A. Hal ini bertujuan untuk lebih mudah melihat penyebaran skor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

69

diperoleh dari angket gaya kepemimpinan demokratis guru A. Adapun

hasilnya dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13. Persentase penyebaran skor gaya kepemimpinan

demokratis guru A

Interval Keterangan Jumlah

Orang

Persentase

(%)

55,25 < skor ≤ 68 Sangat Baik 2 6,25

42.5 < skor ≤ 55,25 Baik 22 68,75

29,75 < skor ≤ 42,5 Cukup Baik 8 25

Skor ≤ 29,75 Kurang Baik 0 0

Total 32 100

Berdasarkan hasil penilaian dari 32 sampel penelitian terhadap

gaya kepemimpinan demokratis guru A, diperoleh data penyebaran

skor yaitu seperti pada tabel 13 di atas. Dari tabel terlihat bahwa 68,75

% sampel penelitian menilai bahwa gaya kepemimpinan demokratis

guru A termasuk pada kategori baik, sedangkan sisanya yaitu, 6,25 %

sampel menilai sangat baik dan 25 % sampel menilai cukup baik.

Dari skor yang ada pada tabel 12 di atas, dapat di cari juga

nilai rata-rata gaya kepemimpinan demokratis guru A,

Jumlah skor total jawaban siswa = 1486 dan skor maksimal

untuk 17 butir soal adalah 17 x 4 = 68, maka nilai rata-rata dan

persentase nilai rata-ratanya yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

70

Rata-rata = jumlah skor total jawaban siswa

banyaknya siswa

Rata-rata = 1486

32 = 46,4375 dibulatkan menjadi 46,44

Persentase = rata−rata

skor maksimal x 100

Persentase = 46,44

68 x 100 = 68,294 %

Untuk mengetahui sebaik apa gaya kepemimpinan demokratis

guru A berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, maka dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 14. Persentase skor rata-rata gaya kepemimpinan demokratis

guru A

Interval Keterangan Rata-Rata Persentase (%)

55,25 < skor ≤ 68 Sangat Baik - -

42.5 < skor ≤ 55,25 Baik 46,44 68,294

29,75 < skor ≤ 42,5 Cukup Baik - -

Skor ≤ 29,75 Kurang Baik - -

Pada tabel 14 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata gaya

kepemimpinan demokratis guru A yaitu 46,44, nilai ini berada pada

kategori baik. Sedangkan, untuk persentase nilai rata-ratanya yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

71

68,294 %. Nilai rata-rata di atas adalah nilai untuk keseluruhan gaya

kepemimpinan demokratis guru A.

Seperti yang dijelaskan pada bab 3, untuk gaya

kepemimpinan demokratis guru terdiri dari 3 indikator. Untuk lebih

mengetahuai seberapa baik gaya kepemimpinan guru A pada

masing-masing indikator, maka akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Mencintai Siswa

Pada indikator ini terdapat 7 butir soal yaitu, nomor 1

sampai 7. Dari jumlah skor total jawaban siswa untuk indikator

ini, dapat dicari nilai rata-rata yaitu seperti di bawah ini.

Jumlah skor total jawaban siswa = 612 dan skor

maksimal untuk 7 butir soal adalah 7 x 4 = 28, maka nilai rata-

rata dan persentase nilai rata-ratanya yaitu:

Rata-rata = 612

32 = 19,125

Persentase = 19,125

28 x 100 = 68,303 %

b. Menghargai nilai kemanusiaan lebih dari aturan formal

Pada indikator ini terdapat 5 butir soal yaitu, nomor 8

sampai 12. Dari jumlah skor total jawaban siswa untuk indikator

ini, dapat dicari nilai rata-rata yaitu seperti di bawah ini.

Jumlah skor total jawaban siswa = 441 dan skor

maksimal untuk 5 butir soal adalah 5 x 4 = 20, maka nilai rata-

rata dan persentase nilai rata-ratanya yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

72

Rata-rata = 441

32 = 13,781

Persentase = 13,781

20 x 100 = 68,905 %

c. Sikap membebaskan dan bukan membelenggu

Pada indikator ini terdapat 5 butir soal yaitu, nomor 13

sampai 17. Dari jumlah skor total jawaban siswa untuk indikator

ini, dapat dicari nilai rata-rata yaitu seperti di bawah ini.

Jumlah skor total jawaban siswa = 433 dan skor

maksimal untuk 5 butir soal adalah 5 x 4 = 20, maka nilai rata-

rata dan persentase nilai rata-ratanya yaitu:

Total skor = 433, maka nilai rata-ratanya yaitu:

Rata-rata = 433

32 = 13,531

Persentase = 13,531

20 x 100 = 67,655 %

Untuk mengetahui sebaik apa gaya kepemimpinan demokratis

guru A pada masing-masing indikator berdasarkan nilai rata-rata yang

diperoleh, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

73

Tabel 15. Persentase skor rata-rata tiap masing-masing indikator pada

gaya kepemimpinan demokratis guru A

Interval Keterangan

Persentase rata-rata tiap indikator %

I.1 I.2 I.3

75 < skor ≤ 100 Sangat Baik - - -

50 < skor ≤ 75 Baik 68,303 68,905 67,655

25 < skor ≤ 50 Cukup Baik - - -

Skor ≤ 25 Kurang Baik - - -

Pada tabel 15 di atas terlihat bahwa, persentase skor rata-rata

gaya kepemimpinan demokratis guru A untuk masing-masing

indikator adalah sebagai berikut, 1) Mencintai siswa yaitu 68,303 %,

2) Menghargai nilai kemanusiaan lebih dari aturan formal 68,905 %,

dan 3) Sikap membebaskan dan bukan membelenggu yaitu 67,755

%. Ketiga indikator ini persentase nilai rata-ratanya berada pada

kategori baik.

2. Motivasi belajar siswa

Banyaknya butir angket pada variebel motivasi belajar siswa

ini berjumlah 10 item. Berikut pada tabel di bawah ini adalah skor

motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

74

Tabel 16. Skor motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B

Sampel Skor

1 28

2 30

3 25

4 26

5 27

6 28

7 24

8 27

9 32

10 29

11 22

12 26

13 26

14 28

15 24

16 28

17 28

18 31

19 24

20 31

21 30

22 34

23 34

24 29

25 25

26 27

27 30

28 27

29 30

30 30

31 31

32 23

Total 894

Data skor pada tabel 16 di atas, kemudian dimasukan ke dalam

tabel persentase penyebaran skor motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B. Hal ini bertujuan untuk lebih mudah melihat penyebaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

75

skor yang diperoleh dari angket motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 17 di bawah ini.

Tabel 17. Persentase penyebaran skor motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B

Interval Keterangan Jumlah

Orang

Persentase

(%)

32,5 < skor ≤ 40 Sangat Baik 2 6,25

25 < skor ≤ 32,5 Baik 23 71,875

17.5 < skor ≤ 25 Cukup Baik 7 21,875

Skor ≤17,5 Kurang Baik 0 0

Total 32 100

Berdasarkan hasil jawaban dari 32 sampel penelitian terhadap

motivasi belajar mereka dalam mengikuti pelajaran, diperoleh data

penyebaran skor yaitu seperti pada tabel 17 di atas. Dari tabel terlihat

bahwa 71,875 % motivasi belajar mereka dalam mengikuti pelajaran

masuk pada kategori baik, sedangkan sisanya yaitu, 6,25 % masuk

dalam kategori sangat baik dan 25 % masuk dalam kategori cukup

baik.

Dari skor yang ada pada tabel 16 di atas, dapat di cari juga

nilai rata-rata motivasi belajar siswa kelas X sekolah B,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

76

Jumlah skor total jawaban siswa = 894 dan skor maksimal

untuk 10 butir soal adalah 10 x 4 = 40, maka nilai rata-rata dan

persentase nilai rata-ratanya yaitu:

Rata-rata = jumlah skor total jawaban siswa

banyaknya siswa

Rata-rata = 894

32 = 27,9375 dibulatkan menjadi 27,94

Persentase = rata−rata

skor maksimal x 100

Persentase = 27,94

40 x 100 = 69,85 %

Untuk mengetahui sebaik apa motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B diberdasarkan nilai rata-rata yang di peroleh, maka dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 18. Persentase skor rata-rata motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B

Interval Keterangan Rata-Rata Persentase (%)

32,5 < skor ≤ 40 Sangat Baik - -

25 < skor ≤ 32,5 Baik 27.94 69,85

17.5 < skor ≤ 25 Cukup Baik - -

Skor ≤17,5 Kurang Baik - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

77

Pada tabel 18 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata motivasi

belajar siswa kelas X Sekolah B yaitu 27,94, nilai ini berada pada

kategori baik. Sedangkan, untuk persentase nilai rata-ratanya yaitu

69,85 %. Nilai rata-rata di atas adalah nilai untuk keseluruhan

motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B.

Untuk mengetahuai seberapa baik motivasi belajar siswa dari

masing-masing indikator, maka akan dijelaskan sebagai berikut.

a. Perhatian (Attention)

Pada indikator ini, terdapat 3 butir soal yaitu, nomor 1

sampai 3. Dari total skor jawaban siswa untuk indikator ini,

dapat dicari nilai rata-rata yaitu seperti di bawah ini.

Jumlah skor total jawaban siswa = 276 dan skor

maksimal untuk 3 butir soal adalah 3 x 4 = 12, maka nilai rata-

rata dan persentase nilai rata-ratanya yaitu:

Rata-rata = 276

32 = 8,625

Persentase = 8,625

12 x 100 = 71,875 %

b. Relevansi (Relevance)

Pada indikator ini, terdapat 2 butir soal yaitu, nomor 4

dan 5. Dari total skor jawaban siswa untuk indikator ini, dapat

dicari nilai rata-rata yaitu seperti di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

78

Jumlah skor total jawaban siswa = 164 dan skor

maksimal untuk 2 butir soal adalah 2 x 4 = 8, maka nilai rata-

rata dan persentase nilai rata-ratanya yaitu:

Rata-rata = 164

32 = 5,125

Persentase = 5,125

8 x 100 = 64,062 %

c. Kepercayaan diri (Convidence)

Pada indikator ini, terdapat 2 butir soal yaitu, nomor 6

dan 7. Dari total skor jawaban siswa untuk indikator ini, dapat

dicari nilai rata-rata yaitu seperti di bawah ini.

Jumlah skor total jawaban siswa = 169 dan skor

maksimal untuk 2 butir soal adalah 2 x 4 = 8, maka nilai rata-

rata dan persentase nilai rata-ratanya yaitu:

Rata-rata = 169

32 = 5,281

Persentase = 5,281

8 x 100 = 66,012 %

d. Kepuasan (Satisfaction)

Pada indikator ini, terdapat 3 butir soal yaitu, nomor 8

sampai 10. Dari total skor jawaban siswa untuk indikator ini,

dapat dicari nilai rata-rata yaitu seperti di bawah ini.

Jumlah skor total jawaban siswa = 285 dan skor

maksimal untuk 3 butir soal adalah 3 x 4 = 12, maka nilai rata-

rata dan persentase nilai rata-ratanya yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

79

Rata-rata = 285

32 = 8,906

Persentase = 8,906

12 x 100 = 74,216%

Untuk mengetahui seberapa baik motivasi belajar siswa kelas

X Sekolah B pada masing-masing indikator berdasarkan nilai rata-rata

yang diperoleh, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 19. Persentase skor rata-rata untuk masing-masing indikator

pada motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B

Interval Keterangan

Persentase rata-rata tiap indikator %

I.1 I.2 I.3 I.4

75 < skor ≤ 100 Sangat Baik - - -

50 < skor ≤ 75 Baik 71,875 64,062 66,012 74,216

25 < skor ≤ 50 Cukup Baik - - -

Skor ≤ 25 Kurang Baik - - -

Pada tabel 19 di atas terlihat bahwa, persentase nilai rata-rata

motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B untuk masing-masing

indikator adalah sebagai berikut, 1) Perhatian (Attention) yaitu

71,875 %, 2) Relevansi (Relevance) yaitu 64,062 %, 3) Kepercayaan

diri (Convidence) yaitu 66,012 %, dan 4) Kepuasan (Satisfaction)

yaitu 74,216 %. Keempat indikator ini, persentase nilai rata-ratanya

berada pada kategori baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

80

C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan data kuesioner gaya kepemimpinan demokratis guru

A dan motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B maka, peneliti

menganalisis korelasi antara gaya kepemimpinan demokratis guru A

dengan motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta.

Hasil perhitungannya sebagai berikut:

Diketahui : ∑(xi - �̅�) (yi - 𝑦) = 236,83

∑(xi - 𝑥)2 = 1171,76

∑(yi - �̅�)2 = 279,775

Ditanya : rxy …..?

𝑟𝑥𝑦 = ∑(𝑥𝑖− �̅�)(𝑦𝑖− �̅�)

√∑(𝑥𝑖− �̅�)2 ∑(𝑦𝑖− �̅�)2

𝑟𝑥𝑦 = 236.83

√(1171.76)(279.775) =

236.83

√327829.154 =

236.83

572.563

𝑟𝑥𝑦 = 0,4135.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai robs = 0,4135. Untuk

sampel sebanyak 32 orang pada taraf signifikan pada α = 0,05, nilai rcrit =

0,349.

Karena robs (0,4135) > rcrit (0,349), maka signifikan. Dimana ada

korelasi yang positif antara gaya kepemimpinan demokratis guru A dengan

motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

81

kata lain, semakin baik gaya kepemimpinan demokratis guru maka,

motivasi belajar siswa juga semakin baik.

Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antara

variabel, berikut ini diberikan nilai-nilai dari koefisien korelasi (KK)

sebagai patokan, Hasan (2004: 44).

Tabel 20. Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan

No . Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1. Nilai KK = 0,00 Tidak ada korelasi

2. 0,00 > nilai KK ≤ 20 Korelasi lemah sekali

3. 0,20 > nilai KK ≤ 0,40 Korelasi lemah

4. 0,40 > nilai KK ≤ 0,70 Korelasi sedang

5. 0,70 > nilai KK ≤ 0,90 Korelasi kuat

6. 0,90 > nilai KK ≤ 1,00 Korelasi kuat sekali

7. Nilai KK = 1,00 Korelasi sempurna

Jika nilai robs dari hasil penelitian dibandingkan dengan nilai pada

tabel “Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan”, maka

untuk robs = 0,4135 berada pada interval 0,40 > nilai KK ≤ 0,70, yaitu pada

korelasi sedang.

Maka, berdasarkan hasil perbandingan nilai robs dengan tabel

“Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan” di atas, gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

82

kepemimpinan demokratis guru A dengan motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B di Sleman Yogyakarta, yaitu berada pada korelasi sedang.

D. Pembahasan Umum

Dalam pelaksanaan pendidikan, guru adalah komponen terpenting

dalam hal membangkitkan motivasi belajar siswa karena, dalam

kesehariannya gurulah yang setiap hari bersama siswa dalam kegiatan

proses belajar mengajar.

Indikator motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat dilihat dalam

kegiatan sehari-hari ketika proses belajar sedang berlangsung yakni,

bergairah, senang, ceriah, siap menerima pelajaran baru, suka tantangan,

suka mengerjakan soal dan mampu berargumentasi. Motivasi merupakan

faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, perlu

menentukan penerapan motivasi yang dapat meyakinkan bahwa peserta

didik memiliki kesempatan untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai

tujuan pendidikan dan pembelajaran tersebut. Maka dari itu, diharapkan

guru dapat menjadi pemimpin yang baik ketika proses pembelajaran, agar

siswa yang mengikuti proses pembelajaran dapat termotivasi untuk belajar.

Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat bagaimana tingkat gaya

kepemimpinan demokratis guru dalam pembelajaran, bagaimana tingkat

motivasi belajar siswa, dan bagaimana hubungan gaya kepemimpinan

demokratis guru dengan motivasi belajar siswa. Untuk mengetahui

bagaimana tingkat gaya kepemimpinan demokratis guru, bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

83

tingkat motivasi belajar siswa, dan bagaimana hubungan gaya

kepemimpinan demokratis guru dengan motivasi belajar siswa, peneliti

melakukan penelitian. Serangkaian cara pengumpulan data telah

dilakukan, mulai dari melakukan observasi terhadap guru dan siswa pada

saat kegiatan belajar mengajar, pengisian angket yang dilakukan oleh

siswa, dan juga wawancara terhadap siswa dan guru. Dari hasil

pengumpulan data ini, peneliti dapat mengetahui bagaimana tingkat gaya

kepemimpinan demokratis guru dalam pembelajaran, dan bagaimana

tingkat motivasi belajar siswa dalam pembelaran.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa dalam

kegiatan belajar mengajar, guru A yang sebagai subyek penelitian masih

kurang maksimal menerapkan gaya kepemimpinan demokratis, hal itu

terlihat dari hasil penilaian siswa terhadap guru tersebut, dimana hasilnya

berada pada daerah interval “baik” dengan persentase nilai rata-rata yaitu

68,294 %.

Jika melihat skor total dari massing-masing ke-17 butir soal pada

instrument gaya kepemimpinan demokratis guru A, dapat dilihat bahwa

skor total paling rendah yaitu pada butir soal nomor “(3) guru cepat marah

ketika kesulitan mengatur siswanya”, dengan perolehan skor total yaitu 69,

dan disusul dengan butir soal nomor “(11) apapun alasannya, guru

menghukum siswa yang melakukan kesalahan”, dengan skor total yaitu

71. Sedangkan untuk skor total paling tinggi yaitu dimiliki oleh butir soal

nomor “(9) guru menjalin hubungan tanpa membeda-bedakan latar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

84

belakang siswanya”, dengan skor total yaitu 99, dan tertinggi ke-2 yaitu

dimiliki oleh butir soal nomor “(5) guru marah ketika ditanyai siswanya”,

dengan skor total yaitu 98.

Untuk konfirmasi skor yang dimiiki butir soal nomor 3 dan 11,

peneliti melakukan wawancara ke beberapa siswa dan juga melakukan

observasi di kelas untuk memperoleh data pendukung. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan peneliti terhadap beberapa siswa, untuk butir

soal nomor 3 mendapat jawaban positf dari siswa. Menurut hasil

wawancara, penyebab rendahnya skor untuk butir soal nomor 3 yaitu,

siswa mengangap gurunya sering menyindir siswanya jika mereka

melakukan kesalahan. Misalnya, “Bukan marah sih mas, tapi gimana ya,

lebih sering nyindir ke murid gitu mas dari pada marah-marah”, dikutip

dari salah satu jawaban siswa. Sedangkan untuk butir soal nomor 11 juga

mendapatkan jawaban positif dari siswa. Menurut hasil wawancara,

penyebab rendahnya skor untuk butir soal nomor 11 yaitu, bahwa gurunya

sering menyuruh siswa untuk minta surat ijin ke BK jika mereka terlambat

masuk kelas, bahakan jika itu terlambat beberapa menit pun. Misalnya,

“Biasanya kalau terlambat gitu ngetok pintu, terus masuk, tapi kalau

gurunya lagi absen gitu harus nunggu sampai guru selesai absen, terus

nanti kalau enggak bawa surat ijin dari BK, suruh ke BK dulu”, dikutip

dari salah satu jawaban siswa.

Sementara itu untuk konfirmasi skor yang dimiiki butir soal

dengan skor tertinggi, yaitu nomor 9 dan 5, peneliti juga melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

85

wawancara ke beberapa siswa dan juga melakukan observasi di kelas.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap beberapa

siswa, untuk butir soal nomor 9, mendapat jawaban positf dari siswa.

Menurut hasil wawancara, bahwa memang di kelas guru tidak membeda-

bedakan siswanya. Semuanya diperlakukan sama rata atau adil. Misalnya,

“Iya mas, semua murid diperlakukkan sama kok, adil kok mas ibunya”,

dikutip dari salah satu jawaban siswa. Sedangkan untuk butir soal nomor

5, peneliti tidak mengajukan pertanyaan wawancara ke siswa, sebab pada

butir soal ini peneliti memperoleh data penguat ketika melakukan

observasi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti melihat

bahwa tidak ada tanda-tanda bahwa guru marah ketika ditanyai siswanya.

Malah sebaliknya, guru memberikan tawaran ke siswa untuk bertanya jika

ada materi atau soal yang belum dimengerti.

Untuk angket motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman

Yogyakarta, diperoleh persentase nilai rata-rata motivasi belajar siswa

yaitu 69,85 % dan berada pada dearah interval “baik”. Sama seperti

instrument gaya kepemimpinan demokratis guru, instrument motivasi

belajar juga ada skor total terendah dan ada skor total tertinggi.

Untuk instrument motivasi belajar siswa, total skor terendah dari

10 butir soal yaitu pada butir soal nomor “(1) saya senang belajar fisika”,

dan butir soal nomor “(5) saya dapat menghubungkan materi fisika yang

saya pelajari dengan kehidupan sehari-hari”, dengan skor total ke-2 butir

soal ini sama yaitu 79. Sedangkan untuk butir soal tertinggi yaitu, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

86

butir soal nomor “(2) saya memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh

guru saat KBM berlangsung”, dan pada butir soal nomor “(9) saya merasa

puas karena dapat menyelesaikan latihan soal fisika secara mandiri”,

dengan skor total ke-2 butir soal ini sama yaitu 99.

Untuk konfirmasi skor yang dimiiki butir soal nomor 1 dan 5,

peneliti melakukan wawancara ke guru A dan juga melakukan observasi di

kelas. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru

A, rendahnya skor untuk butir soal nomor 1 mendapat pengakuan dari

guru A, memang hal itu benar. Menurut guru A, pada saat kegiatan belajar

mengajar di kelas, tidak semua siswa merasa senang, “fisika itu kan susah,

biasanya tidak semua senang sih, tapi ada satu dua siswa yang suka gitu,

ya sekitar 1/3 bagian dari siswa”, kata guru A. Menurut guru, kurangnya

antusias siswa dalam pelajaran fisika dikarenakan lemahnya basik siswa

dalam matematika, jadi sangat mempengaruhi antusias dalam belajar.

“Soalnya tergantung sama basic nya juga mas, biasanya kalau basic

matematikanya kuat ya enggak masalah, tapi kan biasanya kalau siswa itu

basic matematika itu sudah bawaan dari sananya itu lemah, sehingga

kalau di tuntut untuk bisa kan itu susah”, kata guru A.

Sedangkan untuk butir soal nomor 5 juga mendapatkan jawaban

positif berdasarkan hasil wawancara terhadap guru A. Menurut guru A,

untuk siswa dapat mengkaitkan materi yang sudah dipelajari dengan

kehidupan sehari-hari itu masih belum, karena guru menilai bahwa

memang pelajaran fisika itu susah bagi siswa, materinya rumit sekali,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

87

waktunya singkat, dan juga masih di tuntut PR dari mata pelajaran yang

lain yang lain. “Kalau mengkaitkan seperti itu masih belum, ya karena itu

tadi wong pelajarannya aja susah, materinya rumit sekali, waktunya

singkat, masih dtuntut PR yang lain yang lain, jadi biasanya susah”, kata

guru A.

Sementara itu untuk konfirmasi skor yang dimiiki butir soal

dengan skor tertinggi, yaitu nomor 2 dan 9, peneliti juga melakukan

wawancara terhadap guru A dan juga melakukan observasi di kelas. Untuk

butir soal nomor 2, peneliti masih belum bisa mengambil kesimpulan dari

hasil wawancara terhadap guru A, karena jawaban guru A tidak mengarah

ke topik tersebut. Tapi, menurut hasil observasi yang dilakukan oleh

peneliti, terlihat bahwa memang benar jika siswa kelas X Sekolah B sangat

memperhatikan penjelasan dari guru ketika melaksanakan kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Jika dilihat keseluruhannya, hampir 90 %

siswa memperhatikan penjelasan saat kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan, untuk butir soal nomor 9 mendapatkan konfirmasi dari

hasil wawancara terhadap guru A. Menurut guru A, ketika diberikan

latihan soal hampir semuanya terlibat aktif untuk mengerjakan, walaupun

ada 2 atau 3 orang yang tidak begitu aktif, namun menurut guru itu wajar.

“Kalau kaitan dengan latihan soal, lumayan aktif. Tapi ya, namanya 32

anak itu, satu, dua ada yang enggak kerja gitu kan ya wajar, kalau kaitan

dengan latihan soal aktif mas, ya lumayan. Meskipun adakalanya

kendalanya ya itu tadi, perhitungan, satuan itu masih banyak yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

88

paham, karena itu tadi, balik lagi matematika itu toh. Kalau berkaitan

dengan antusiasnya ya lumayan”, kata guru A . Hal ini juga nampak

sewaktu peneliti melakukan observasi, dimana siswanya sangat antusias

mengerjakan latihan soal, dan jika mereka menemukan kesulitan mereka

tidak takut menghampiri guru untuk bertanya.

Jika pada pembahasan di atas dijelaskan bahwa, gaya

kepemimpinan demokratis guru A dan motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B di Sleman Yogyakarta berada pada kategori baik, maka

bagaimana hubungan antara kedua variabel ini?

Berdasarkan hasil perhitungan pada data angket gaya

kepemimpinan demokratis guru dan juga angket motivasi belajar siswa,

maka diperoleh nilai robs dari perhitungan yaitu = 0,4135. Untuk sampel

sebanyak 32 orang pada taraf signifikan pada α = 0,05, nilai rcrit = 0,349.

Karena robs (0,4135) > rcrit (0,349), maka signifikan, dimana ada

korelasi yang positif antara gaya kepemimpinan demokratis guru A dengan

motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta. Dengan

kata lain, semakin baik gaya kepemimpinan demokratis guru maka

semakin baik pula motivasi belajar siswa.

Sedangkan berdasarkan perbandingan nilai robs dengan Tabel

“Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan”, maka untuk robs

= 0,4135 berada pada interval 0,40 > nilai KK ≤ 0,70, yaitu pada korelasi

sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

89

Maka berdasarkan hasil penelitian ini, hubungan antara gaya

kepemimpinan demokratis guru A dengan motivasi belajar siswa kelas X

Sekolah B di Sleman Yogyakarta, yaitu berada pada korelasi sedang.

Adanya hubungan positif dan signifikan antara gaya

kepemimpinan demokratis guru dengan motivasi belajar siswa

menunjukan hal itu benar, karena salah satu faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar siswa adalah faktor eksternal, salah satunya yaitu dari

guru.

Dari hasil penelitian ini, peneliti mengambil makna bahwa, guru

yang baik akan selalu menjadi guru favorit bagi siswa. Dengan menjadi

guru favorit di hati siswa, maka siswa akan mempunyai semangat dalam

mengikuti pelajaran. Semangat belajar inilah yang membuat motivasi

belajar siswa semakin tinggi dan semangat belajar juga membuat siswa

akan berjuang jika menemukan kesulitan, tidak cepat putus asa dalam

belajar, dan juga dapat menetukan keberhasilan seorang siswa untuk

mencapai tujuan belajarnya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil

kutipan dari salah satu siswa yang menjadi sampel penelitian. Ketika

diwawancarai, siswa berkata bahwa, siswa jaman sekarang menyukai mata

pelajaran itu tergantung dari gurunya. Jika gurunya tidak baik, maka

persepsi siswa ke matapelajaran yang diampuh guru tersebut juga akan

tidak baik. “Padahal mas siswa jaman sekarang suka pelajaran itu

tergantung gurunya, kalau gurunya nggk enak pasti pelajarannya jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

90

enggak suka mas”,kata salah satu siswa kelas X Sekolah B di Sleman

Yogyakarta yang menjadi sampel penelitian.

Maka dari itu, peran guru di dalam proses pembelajaran sangatlah

penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Seperti diketahui,

banyak orang yang tidak menyukai fisika karena beranggapan bahwa,

pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang cukup sulit. Oleh karena itu,

peran guru dalam hal ini adalah, bagaiamana cara agar orang yang tidak

menyukai fisika mejadi suka fisika, dengan menyukai fisika maka

anggapan orang tentang sulitnya mata pelajaran fisika pasti akan

berkurang.

Oleh karena itu, penting bahwa guru harus memiliki kompetnsi

yang tinggi, bukan hanya dapat menguasai materi dengan baik, tapi juga

banyak kompetensi yang di butuhkan guru agar menjadi guru favorit di

hati siswa, salah satunya yaitu gaya kepemimpinan seorang guru. Banyak

aspek yang harus dimiliki guru untuk menjadi guru dengan gaya

kepemimpinan yang baik. Gaya kepemimpinan demokratis adalah salah

satu dari berbagai macam gaya kepemimpinan. Ada 3 aspek yang harus di

perhatikan dalam gaya kepemimpinan demokratis, yaitu: mencintai

siswanya, menghargai nilai kemanusiaan lebih dari aturan formal, dan ikap

membebaskan dan bukan membelenggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan tentang hubungan

antara gaya kepemimpinan demokratis guru A dengan motivasi belajar

siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta, dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan demokratis guru A Sekolah B di Sleman

Yogyakarta yaitu berada pada kategori baik, dengan persentase

nilai rata-rata yaitu 68,294 %.

2. Motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta

yaitu berada pada kategori baik, dengan persentase nilai rata-rata

yaitu 69,85 %.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya

kepemimpinan demokratis guru A dengan motivasi belajar siswa

kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta. Dengan kekuatan

hubungan yaitu berada pada korelasi sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

92

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka, dapat

diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

Dengan diketahui hasil dari penelitian ini, diharapkan agar

kepala sekolah dapat mensosialisasikan ke guru-guru tentang gaya

kepemimpinan demokratis. Karena hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa, ada hubungan positif antara gaya

kepemimpinan demokratis guru terhadap motivasi belajar siswa.

Dengan begitu, harapan selanjutnya yaitu dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

2. Bagi guru

Dengan diketahui hasil dari penelitian ini, diharapkan guru

dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan

kebutuhan siswanya. Banyak kompetensi yang dibutuhkan guru

agar menjadi guru favorit di hati siswa, salah satunya yaitu gaya

kepemimpinan seorang guru itu sendiri. Banyak aspek yang harus

dimiliki guru untuk menjadi guru dengan gaya kepemimpinan yang

baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat

mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan aspek lain

sebagai variabel terikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

93

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Ratnasari. 2014. (Skripsi) Hubungan Gaya Kepemimpinan

Guru Terhadap Prestasi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Se Gugus

Minomartani Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Djamarah, S. Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Handoko, T. Hani. 2001. Motivasi: Daya Penggerak Tingkah Laku.

Yogyakarta: Kanisius.

Hasan, Iqbal. 2004. Anlisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Leskona, Tami. 2017. (Skripsi) Pengaruh Penerapan Metode Inquiry

Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar

Siswa Kelas XI IPA Pada Materi Persamaan Gas Ideal Di SMA

Kristen Tual. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Mulyasa, E. 2009. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nara, H. & Siregar, E. 2011. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik

Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

94

Prayitno, Elida. 1989. Panduan Pengajaran Buku Motivasi Dalam

Belajar. Jakarta: Dekdikbud.

Rianto, Hadi. 2016. (Skripsi) Implementasi Nilai Kemanusiaan Yang Adil

Dan Beradap Di Lingkungan Sekolah. Pontianak: IKIP-PGRI.

Riduwan. 2013. BelajarMudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2008. Interaksi Dan Moivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suparno, Paul. 2004. Guru Demokratis Di Era Reformasi. Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana.

Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Sutarto. 1986. Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta:

UGM.

Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta:

Rajawali Pres.

Wahjosumidjo. 1984. Kepemimpinan Dan Motivasi. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Organisasi

Pembelajaran (Learning Organizaion). Jakarta: Alfabeta.

Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

95

Wirawan. 2013. Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Prilaku organisasi,

Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yukl, Gary. 2008. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT

Prehalindo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

96

LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket gaya kepemimpinan demokratis guru sebelum validasi

Lampiran 2. Angket gaya kepemimpinan demokratis guru setalah validasi

Lampiran 3. Angket motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah validasi

Lampiran 4. Hasil validitas angket gaya kepemimpinan demokratis guru

Lampiran 5. Hasil validitas angket motivasi belajar siswa

Lampiran 6. Contoh angket yang diisi sampel

Lampiran 7. Skor tiap item butir soal pada angket gaya kepemimpinan

demokratis guru

Lampiran 8. Skor tiap item butir soal pada angket motivasi belajar siswa

Lampiran 9. Perhitungan nilai rxy

Lampiran 10. Hasil wawancara gaya kepemimpinan demokratis guru

Lampiran 11. Hasil wawancara motivasi belajar siswa

Lampiran 12. Hasil observasi kegiatan belajar mengajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

97

Lampiran 1

INSTRUMEN GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS GURU

Nama/No.Absen :

Kelas :

Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi check list (√)

pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S TS STS

1. Guru memotivasi siswanya untuk maju dan berkembang

2. Guru memberikan perhatian dan membantu siswanya yang

mengalamai kesulitan atau bermasalah dalam pembelajaran

Fisika

3. Guru cepat marah ketika kesulitan mengatur siswanya

4. Guru meluangkan waktunya untuk siswa yang

membutuhkan bantuannya sekalipun dia lagi sibuk

5. Guru marah ketika ditanyai siswanya

6. Guru menegur siswanya ketika mereka salah, dan setelah

itu memberikan arahan yang baik

7. Guru mengabaikan siswanya yang lamban mengerti, yang

punya masalah pribadi, yang tersingkir dari teman-

temannya

8. Guru menghargai siswanya walaupuun dia tau kalau

kedudukannya lebih tinggi dari pada siswanya

9. Guru menjalin hubungan tanpa membeda-bedakan latar

belakang siswanya

10. Guru menggunakan tutur kata yang baik dan sopan dalam

berbicara dan menegur siswanya yang bersalah

11. Demi aturan sekolah, guru menghukum setiap siswanya

yang melanggar aturan tanpa memperhatikan alasan

mengapa mereka melanggar aturan tersebut

12. Guru bersikap semena-mena kepada siswanya

13. Guru menggunakan kekerasan dalam memberi hukuman

kepada siswanya

14. Guru suka memaksakan kehendak kepada siswanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

98

15. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswanya untuk

bertanya

16. Guru memberi kesempatan ke siswa untuk boleh

mengerjakan suatu persoalan dengan cara-cara yang

berbeda

17. Guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk mencari

pendekatan dan caranya sendiri dalam belajar dan

menemukan sesuatu

18. Guru memberi waktu ke siswanya untuk berpikir dan

merumuskan gagasan mereka

19. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswanya untuk

mengungkapkan gagasannya

20. Guru menghargai gagasan dan ide-ide dari siswanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

99

Lampiran 2

INSTRUMEN GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS GURU

Nama/No.Absen :

Kelas :

Petunjuk : Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberi check list (√)

pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S TS STS

1. Guru memotivasi siswanya untuk maju dan berkembang

2. Guru memberikan perhatian dan membantu siswanya

yang mengalamai kesulitan atau bermasalah dalam

pembelajaran Fisika

3. Guru cepat marah ketika kesulitan mengatur siswanya

4. Guru bersedia meluangkan waktu untuk siswa yang

membutuhkan bantuannya

5. Guru marah ketika ditanyai siswanya

6. Guru menegur siswanya ketika mereka salah, dan setelah

itu memberikan arahan yang baik

7. Guru mengabaikan siswanya yang lamban mengerti, yang

punya masalah pribadi, yang tersingkir dari teman-

temannya

8. Guru menghargai siswanya walaupuun dia tau kalau

kedudukannya lebih tinggi dari pada siswanya

9. Guru menjalin hubungan tanpa membeda-bedakan latar

belakang siswanya

10. Guru menggunakan tutur kata yang baik dan sopan dalam

berbicara dan menegur siswanya yang bersalah

11. Apapun alasannya, guru menghukum siswa yang

melakukan kesalahan

12. Guru bersikap semena-mena kepada siswanya

13. Guru suka memaksakan kehendak kepada siswanya

14. Guru memberi kesempatan kepada siswanya untuk

mencari pendekatan dan caranya sendiri dalam belajar

dan menemukan sesuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

100

15. Guru memberi waktu ke siswanya untuk berpikir dan

merumuskan gagasan mereka

16. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswanya

untuk mengungkapkan gagasannya

17. Guru menghargai gagasan dan ide-ide dari siswanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

101

Lampiran 3

INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nama/No.Absen :

Kelas :

Petunjuk : Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberi check list (√)

pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya senang belajar fisika

2. Saya memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru

saat KBM berlangsung

3. Saya lebih memilih diam dari pada bertanya kepada guru

atau teman apabila saya tidak mengerti meteri fisika

4. Saya tidak mengetahui tujuan dan manfaat dari materi fisika

yang saya pelajari

5. Saya dapat menghubungkan materi fisika yang saya pelajari

dengan kehidupan sehari-hari

6. Saya tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki

untuk menyelesaikan tugas-tugas fisika yang diberikan oleh

guru

7. Saya yakin berhasil dengan apa yang sudah saya kerjakan

dan tidak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

8. Saya tidak memperoleh manfaat apa-apa setelah

mempelajari materi fisika

9. Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan latihan soal

fisika secara mandiri

10. Saya merasa puas dapat mengerti dan memahami pelajaran

fisika yang disampaikan oleh guru dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

102

Lampiran 4

Uji validitas angket gaya kepemimpinan guru.

No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10

No.1

Pearson Correlation 1 0.161 0.262 -.404* 0.009 0.265 0.268 -0.057 .354* 0.325

Sig. (2-tailed)

0.378 0.148 0.022 0.96 0.143 0.138 0.756 0.047 0.069

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.2

Pearson Correlation 0.161 1 0.194 0.292 0.226 0.043 0.083 .432* 0.197 0.209

Sig. (2-tailed) 0.378

0.287 0.104 0.214 0.815 0.651 0.013 0.28 0.25

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.3

Pearson Correlation 0.262 0.194 1 0.102 0.116 0.101 0.161 0.118 .405* -0.04

Sig. (2-tailed) 0.148 0.287

0.578 0.527 0.583 0.377 0.522 0.022 0.828

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.4

Pearson Correlation -.404* 0.292 0.102 1 0.322 0.087 0.283 .460** 0 0.151

Sig. (2-tailed) 0.022 0.104 0.578

0.073 0.638 0.117 0.008 1 0.408

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.5

Pearson Correlation 0.009 0.226 0.116 0.322 1 0.213 0.329 0.269 .626** .494**

Sig. (2-tailed) 0.96 0.214 0.527 0.073

0.242 0.066 0.136 0 0.004

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.6

Pearson Correlation 0.265 0.043 0.101 0.087 0.213 1 .501** 0.088 0.194 .558**

Sig. (2-tailed) 0.143 0.815 0.583 0.638 0.242

0.003 0.632 0.286 0.001

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.7

Pearson Correlation 0.268 0.083 0.161 0.283 0.329 .501** 1 -0.066 0.293 .435*

Sig. (2-tailed) 0.138 0.651 0.377 0.117 0.066 0.003

0.718 0.103 0.013

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.8

Pearson Correlation -0.057 .432* 0.118 .460** 0.269 0.088 -0.066 1 0.258 0.329

Sig. (2-tailed) 0.756 0.013 0.522 0.008 0.136 0.632 0.718

0.154 0.066

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.9

Pearson Correlation .354* 0.197 .405* 0 .626** 0.194 0.293 0.258 1 .486**

Sig. (2-tailed) 0.047 0.28 0.022 1 0 0.286 0.103 0.154

0.005

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.10

Pearson Correlation 0.325 0.209 -0.04 0.151 .494** .558** .435* 0.329 .486** 1

Sig. (2-tailed) 0.069 0.25 0.828 0.408 0.004 0.001 0.013 0.066 0.005

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.11

Pearson Correlation -0.088 -0.004 .407* -0.032 0.089 -0.3 -0.138 0.01 0 -0.238

Sig. (2-tailed) 0.633 0.983 0.021 0.861 0.628 0.095 0.451 0.957 1 0.189

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.12

Pearson Correlation 0.201 0.289 .488** 0.195 0.326 0.273 .421* 0.187 0.305 .373*

Sig. (2-tailed) 0.27 0.108 0.005 0.286 0.068 0.131 0.016 0.305 0.089 0.035

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.13

Pearson Correlation -0.172 0.207 .415* 0.295 0.066 0.046 0.189 0.246 0 -0.043

Sig. (2-tailed) 0.347 0.256 0.018 0.102 0.718 0.801 0.3 0.174 1 0.817

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.14

Pearson Correlation 0.343 .405* .439* 0.089 .469** 0.217 .382* 0.194 .429* .449**

Sig. (2-tailed) 0.055 0.022 0.012 0.628 0.007 0.232 0.031 0.288 0.014 0.01

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.15

Pearson Correlation 0.138 0.021 -0.116 -0.025 -0.043 -0.213 -0.023 -0.162 -.417* -0.19

Sig. (2-tailed) 0.45 0.911 0.527 0.893 0.813 0.242 0.901 0.377 0.018 0.298

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.16

Pearson Correlation 0.275 0.261 0.046 -0.263 -0.214 0.165 -0.188 -0.014 0 0.121

Sig. (2-tailed) 0.128 0.15 0.801 0.146 0.24 0.366 0.302 0.94 1 0.508

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.17

Pearson Correlation .440* 0.208 0.29 0.179 .440* 0.308 0.299 0.234 0.302 .421*

Sig. (2-tailed) 0.012 0.253 0.108 0.327 0.012 0.087 0.097 0.198 0.094 0.016

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.18

Pearson Correlation .546** 0.343 0.176 -0.021 .382* 0.152 0.301 -0.046 0.236 0.312

Sig. (2-tailed) 0.001 0.055 0.335 0.909 0.031 0.406 0.094 0.804 0.193 0.082

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.19

Pearson Correlation -0.021 0.03 0.229 0.255 .540** 0.019 0.243 0.102 .351* 0.307

Sig. (2-tailed) 0.908 0.869 0.208 0.159 0.001 0.917 0.18 0.579 0.049 0.088

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.20

Pearson Correlation 0.299 .393* -0.062 0.222 .492** 0.249 0.194 .483** 0.326 .499**

Sig. (2-tailed) 0.097 0.026 0.737 0.222 0.004 0.169 0.287 0.005 0.069 0.004

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Total

Pearson Correlation .436* .506** .523** 0.312 .614** .413* .555** .365* .521** .595**

Sig. (2-tailed) 0.013 0.003 0.002 0.082 0 0.019 0.001 0.04 0.002 0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

103

No.11 No.12 No.13 No.14 No.15 No.16 No.17 No.18 No.19 No.20 Total

-0.088 0.201 -0.172 0.343 0.138 0.275 .440* .546** -0.021 0.299 .436*

0.633 0.27 0.347 0.055 0.45 0.128 0.012 0.001 0.908 0.097 0.013

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.004 0.289 0.207 .405* 0.021 0.261 0.208 0.343 0.03 .393* .506**

0.983 0.108 0.256 0.022 0.911 0.15 0.253 0.055 0.869 0.026 0.003

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

.407* .488** .415* .439* -0.116 0.046 0.29 0.176 0.229 -0.062 .523**

0.021 0.005 0.018 0.012 0.527 0.801 0.108 0.335 0.208 0.737 0.002

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.032 0.195 0.295 0.089 -0.025 -0.263 0.179 -0.021 0.255 0.222 0.312

0.861 0.286 0.102 0.628 0.893 0.146 0.327 0.909 0.159 0.222 0.082

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.089 0.326 0.066 .469** -0.043 -0.214 .440* .382* .540** .492** .614**

0.628 0.068 0.718 0.007 0.813 0.24 0.012 0.031 0.001 0.004 0

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.3 0.273 0.046 0.217 -0.213 0.165 0.308 0.152 0.019 0.249 .413*

0.095 0.131 0.801 0.232 0.242 0.366 0.087 0.406 0.917 0.169 0.019

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.138 .421* 0.189 .382* -0.023 -0.188 0.299 0.301 0.243 0.194 .555**

0.451 0.016 0.3 0.031 0.901 0.302 0.097 0.094 0.18 0.287 0.001

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.01 0.187 0.246 0.194 -0.162 -0.014 0.234 -0.046 0.102 .483** .365*

0.957 0.305 0.174 0.288 0.377 0.94 0.198 0.804 0.579 0.005 0.04

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0 0.305 0 .429* -.417* 0 0.302 0.236 .351* 0.326 .521**

1 0.089 1 0.014 0.018 1 0.094 0.193 0.049 0.069 0.002

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.238 .373* -0.043 .449** -0.19 0.121 .421* 0.312 0.307 .499** .595**

0.189 0.035 0.817 0.01 0.298 0.508 0.016 0.082 0.088 0.004 0

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

1 0.221 0.299 0.171 0.04 -.384* -0.059 -0.066 0.189 -0.174 0.154

0.225 0.096 0.35 0.826 0.03 0.75 0.718 0.3 0.341 0.4

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.221 1 .532** .699** 0.183 -0.175 0.288 .417* .638** 0.134 .788**

0.225 0.002 0 0.316 0.338 0.11 0.018 0 0.466 0

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.299 .532** 1 0.266 0.146 -.416* -0.211 -0.071 0.182 -0.129 0.339

0.096 0.002 0.141 0.425 0.018 0.246 0.698 0.32 0.48 0.058

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.171 .699** 0.266 1 0.067 0.01 .420* .386* .482** 0.294 .797**

0.35 0 0.141 0.715 0.958 0.017 0.029 0.005 0.103 0

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.04 0.183 0.146 0.067 1 -0.056 -0.063 .406* 0.046 0.051 0.119

0.826 0.316 0.425 0.715 0.76 0.732 0.021 0.804 0.782 0.517

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-.384* -0.175 -.416* 0.01 -0.056 1 0.212 0.296 -0.187 0.242 0.039

0.03 0.338 0.018 0.958 0.76 0.245 0.099 0.305 0.183 0.832

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.059 0.288 -0.211 .420* -0.063 0.212 1 .552** 0.251 .515** .600**

0.75 0.11 0.246 0.017 0.732 0.245 0.001 0.165 0.003 0

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.066 .417* -0.071 .386* .406* 0.296 .552** 1 .402* .447* .643**

0.718 0.018 0.698 0.029 0.021 0.099 0.001 0.023 0.01 0

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.189 .638** 0.182 .482** 0.046 -0.187 0.251 .402* 1 0.175 .576**

0.3 0 0.32 0.005 0.804 0.305 0.165 0.023 0.338 0.001

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

-0.174 0.134 -0.129 0.294 0.051 0.242 .515** .447* 0.175 1 .525**

0.341 0.466 0.48 0.103 0.782 0.183 0.003 0.01 0.338 0.002

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

0.154 .788** 0.339 .797** 0.119 0.039 .600** .643** .576** .525** 1

0.4 0 0.058 0 0.517 0.832 0 0 0.001 0.002

32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

104

Lampiran 5

Uji validitas angket motivasi belajar siswa.

No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 No.9 No.10 Total

No.1

Pearson Correlation 1 0.254 0.043 .640** 0.241 .583** .459** .483** 0.168 .418* .695**

Sig. (2-tailed)

0.16 0.816 0 0.183 0 0.008 0.005 0.358 0.017 0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.2

Pearson Correlation 0.254 1 -

0.003 0.181 0.138 0.002 0.22 .379* .446* .469** .462**

Sig. (2-tailed) 0.16

0.986 0.323 0.452 0.99 0.226 0.033 0.011 0.007 0.008

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.3

Pearson Correlation 0.043 -

0.003 1 .453** 0.013 0.326 0.244 0.267 0.181 0.247 .442*

Sig. (2-tailed) 0.816 0.986

0.009 0.942 0.069 0.178 0.14 0.322 0.173 0.011

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.4

Pearson Correlation .640** 0.181 .453** 1 0.151 .595** 0.263 .461** 0.229 .397* .731**

Sig. (2-tailed) 0 0.323 0.009

0.41 0 0.145 0.008 0.208 0.025 0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.5

Pearson Correlation 0.241 0.138 0.013 0.151 1 .385* .418* .452** 0.339 0.279 .522**

Sig. (2-tailed) 0.183 0.452 0.942 0.41

0.029 0.017 0.009 0.058 0.121 0.002

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.6

Pearson Correlation .583** 0.002 0.326 .595** .385* 1 .502** .357* 0.098 .457** .704**

Sig. (2-tailed) 0 0.99 0.069 0 0.029

0.003 0.045 0.595 0.009 0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.7

Pearson Correlation .459** 0.22 0.244 0.263 .418* .502** 1 .450** 0.233 .352* .624**

Sig. (2-tailed) 0.008 0.226 0.178 0.145 0.017 0.003

0.01 0.199 0.048 0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.8

Pearson Correlation .483** .379* 0.267 .461** .452** .357* .450** 1 .405* .497** .757**

Sig. (2-tailed) 0.005 0.033 0.14 0.008 0.009 0.045 0.01

0.022 0.004 0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.9

Pearson Correlation 0.168 .446* 0.181 0.229 0.339 0.098 0.233 .405* 1 .560** .571**

Sig. (2-tailed) 0.358 0.011 0.322 0.208 0.058 0.595 0.199 0.022

0.001 0.001

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

No.10

Pearson Correlation .418* .469** 0.247 .397* 0.279 .457** .352* .497** .560** 1 .757**

Sig. (2-tailed) 0.017 0.007 0.173 0.025 0.121 0.009 0.048 0.004 0.001

0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Total

Pearson Correlation .695** .462** .442* .731** .522** .704** .624** .757** .571** .757** 1

Sig. (2-tailed) 0 0.008 0.011 0 0.002 0 0 0 0.001 0

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

105

Lampiran 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

108

Lampiran 7

Skor tiap item angket gaya kepemimpinan demokratis guru A Sekolah B di Sleman Yogyakarta

Siswa Skor Item Angket Gaya Kepemimpinan Demokratis Guru

Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 51

2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 48

3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 40

4 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 42

5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 51

6 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 43

7 3 3 2 3 4 2 2 3 3 4 4 4 2 3 2 3 2 49

8 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 44

9 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 53

10 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 41

11 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 45

12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 1 3 45

13 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 43

14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50

15 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 1 2 36

16 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 49

17 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 55

18 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 2 2 42

19 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 41

20 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 47

21 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 48

22 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 47

23 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 56

24 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 51

25 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 43

26 3 3 2 2 4 3 1 2 4 3 1 4 1 3 3 4 3 46

27 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 30

28 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 50

29 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 61

30 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 50

31 3 3 1 2 4 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 3 3 50

32 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 39

Total 95 91 69 88 98 92 79 87 99 90 71 94 80 95 89 84 85 1486

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

109

Lampiran 8

Skor tiap item angket motivasi belajar siswa kelas X Sekolah B di Sleman Yogyakarta

Siswa Skor Item Angket Motivasi Belajar Siswa

Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 28

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 25

4 2 4 1 3 3 2 2 3 3 3 26

5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 27

6 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28

7 2 3 4 1 2 1 3 2 3 3 24

8 2 3 4 2 2 2 3 2 4 3 27

9 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 32

10 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29

11 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22

12 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 26

13 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 26

14 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 28

15 2 2 4 3 2 3 2 3 2 1 24

16 2 3 3 2 2 3 2 3 4 4 28

17 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 28

18 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 31

19 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 24

20 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

22 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 34

23 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 34

24 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 29

25 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 25

26 2 4 4 2 2 1 2 4 3 3 27

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

28 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 27

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31

32 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 23

Total 79 99 98 85 79 84 85 93 99 93 894

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

110

Lampiran 9

Perhitungan nilai rxy

Siswa x1 �̅� x1 – 𝒙 (x1 –�̅�)2 y1 �̅� y1 – �̅� (y1 –�̅�)2 (x1 – �̅�)( y1 – �̅�)

1. 51 46.44 4.56 20.79 28 27.94 0.06 0.003 0.27

2. 48 46.44 1.56 2.43 30 27.94 2.06 4.24 3.21

3. 40 46.44 -6.44 41.47 25 27.94 -2.94 8.64 18.93

4. 42 46.44 -4.44 19.71 26 27.94 -1.94 3.76 8.61

5. 51 46.44 4.56 20.79 27 27.94 -0.94 0.88 -4.28

6. 43 46.44 -3.44 11.83 28 27.94 0.06 0.003 -0.20

7. 49 46.44 2.56 6.55 24 27.94 -3.94 15.52 -10.08

8. 44 46.44 -2.44 5.95 27 27.94 -0.94 0.88 2.29

9. 53 46.44 6.56 43.03 32 27.94 4.06 16.48 26.63

10. 41 46.44 -5.44 29.59 29 27.94 1.06 1.12 -5.76

11. 45 46.44 -1.44 2.07 22 27.94 -5.94 35.28 8.55

12. 45 46.44 -1.44 2.07 26 27.94 -1.94 3.76 2.79

13. 43 46.44 -3.44 11.83 26 27.94 -1.94 3.76 6.67

14. 50 46.44 3.56 12.67 28 27.94 0.06 0.003 0.21

15. 36 46.44 -10.44 108.99 24 27.94 -3.94 15.52 41.13

16. 49 46.44 2.56 6.55 28 27.94 0.06 0.003 0.15

17. 55 46.44 8.56 73.27 28 27.94 0.06 0.003 0.51

18. 42 46.44 -4.44 19.71 31 27.94 3.06 9.36 -13.58

19. 41 46.44 -5.44 29.59 24 27.94 -3.94 15.52 21.43

20. 47 46.44 0.56 0.31 31 27.94 3.06 9.36 1.71

21. 48 46.44 1.56 2.43 30 27.94 2.06 4.24 3.21

22. 47 46.44 0.56 0.31 34 27.94 6.06 36.72 3.39

23. 56 46.44 9.56 91.39 34 27.94 6.06 36.72 57.93

24. 51 46.44 4.56 20.79 29 27.94 1.06 1.12 4.83

25. 43 46.44 -3.44 11.83 25 27.94 -2.94 8.64 10.11

26. 46 46.44 -0.44 0.19 27 27.94 -0.94 0.88 0.41

27. 30 46.44 -16.44 270.27 30 27.94 2.06 4.24 -33.86

28. 50 46.44 3.56 12.67 27 27.94 -0.94 0.88 -3.34

29. 61 46.44 14.56 211.99 30 27.94 2.06 4.24 29.99

30. 50 46.44 3.56 12.67 30 27.94 2.06 4.24 7.33

31. 50 46.44 3.56 12.67 31 27.94 3.06 9.36 10.89

32. 39 46.44 -7.44 55.35 23 27.94 -4.94 24.40 36.75

1486

1171.76

894

279.775

236.83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

111

𝑟𝑥𝑦 = ∑(𝑥𝑖− �̅�)(𝑦𝑖− �̅�)

√∑(𝑥𝑖− �̅�)2 ∑(𝑦𝑖− �̅�)2

𝑟𝑥𝑦 = 236.83

√(1171.76)(279.775) =

236.83

√327829.154 =

236.83

572.563 = 0,4135

𝑟𝑥𝑦 = robs = 0,4135

rcrit = 0,349

Karena robs (0,4135) > rcrit (0,349), maka signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

112

Lampiran 10

INSTRUMEN WAWANCARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS GURU

Keterangan : P : Peneliti

S : Siswa

No. Hasil Wawancara

3. Guru cepat marah ketika kesulitan mengatur siswanya.

1. Siswa 1

P : Dek, guru A kalau di kelas itu kayak bagaimana orangnya?

S : Kalau waktu pelajaran, gurunya serius mas, bisa dibilang bikin

spaneng.

P : Spaneng itu apa sih dek?

S : Spaneng itu tegang mas.

P : Ow iya kah?, emang gurunya suka marah gitu?, atau gimana?, kok bisa

tegang gitu?

S : Bukan marah sih mas, tapi gimana ya, lebih sering nyindir ke murid gitu

mas daripada marah-marah.

P : Ow iya dek, pernah enggak guru A marah-marah gitu kalau misalnya

kesulitan mengatur kalian di kelas?

S : Iya mas, pernah. Temanku pernah tuh.

P : Temannya diapain dek?

S : Ya pernah temanku ngapain gitu, terus tiba-tiba guru A nya nyindir gitu,

abis itu temanku disuruh maju kedepan, terus dibawah bukunya, disuruh

ngerjain nggk bisa, terus bukunya dikasih ke guru, terus temanku duduk

lagi.

2. Siswa 2

P : Dek, guru A kalau di kelas itu kayak bagaimana orangnya?

S : Biasa aja sih mas kalau menurutku, soalnya aku enggak terlalu ambil

hati sama omongannya. Orangnya tegas gitu, tapi nggk keras.

P : Berarti baik ya dek gurunya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

113

S : Ya, lumayan sih mas.

P : Oke dek. Guru A orangnya pemarah enggak dek?

S : Enggak terlalu sih mas, hanya tegas aja orangnya.

P : Ow iya dek, pernah enggak guru A marah-marah gitu kalau misalnya

kesulitan mengatur kalian di kelas?

S : Yaaa, pernah mas. Bukan marah sih mas kalau menurutku, cuman

greget aja.

P : Greget bagaimana maksutnya dek?

S : Gemes gitu mas. Jadi kalau pada enggak bisa diatur, gurunya itu jadi

gemes sendiri gitu. Enggak marah, tapi kalaupun marah itu caranya

halus, enggak dibentak gitu.

3. Siswa 3

P : Dek, guru A kalau di kelas itu kayak bagaimana orangnya?

S : Guru A itu galak kak, tapi dikit kak. Tergantung moodnya sih kak.

P : Galak bagaimana maksudnya dek?

S : Ya, gimana ya kak, susah dijelasin. Gimana gitu. Tapi ada enaknya juga

sih kak. Enaknya itu kalau pas ulangan gitu, kan jaman sekarang banyak

orang suka nyontek, tapi kalau pas mata pelajaran fisika itu enggak mau

kak nyontek, takut ketauan guru A. Jadi kalau pas ulangan gitu, kelasnya

jadi tenang. Tapi guru A itu cuman kadang nakutin, tapi kadang juga

baik, suka bercanda.

P : Jadi menurut adek, guru A baik atau bagaimana dek?

S : Setengah-setengah kak, tergantung mood nya kak.

P : Terus dek mau tanya juga, guru A cepat marah enggak kalau misalnya

kesulitan mengatur kalian di kelas?

S : Iya kak kalau itu. Cepat marah sih kadang iya, apalagi kalau ada murid

yang telat baru beberapa menit gitu, kalau sama guru lainnya

dimaklumin, tapi kalau sama guru A tetap harus ke BK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

114

4. Siswa 4

P : Dek, guru A kalau di kelas itu kayak bagaimana orangnya?

S : Kemarin pencitraan mas (ketika peneliti melakukan observasi).

Biasanya to mas kalau ngajar itu cuman ngasih lembaran tugas, terus

suruh nyari jawabannya, terus beliau cuman duduk mainin laptop sambil

senyum-senyum. Nah, kemarin waktu masnya ada, beliau jalan-jalan liat

pekerjaan muridnya to mas, nah itu pencitraan mas.

P : Ow iya?, emang biasanya enggak kayak gitu dek gurunya?, pas ada

saya aja gitunya?

S : Iya mas, makane kemarin teman-teman pada ngomongin beliau, karena

kok tumben beliau jalan-jalan. Nah kemarin masnya enggak masuk toh ,

beliau cuman duduk dengan kebiasaan yang sama. Padahal mas siswa

jaman sekarang suka pelajaran itu tergantung gurunya, kalau gurunya

nggk enak pasti pelajarannya jadi enggak suka mas.

P : Wuahhh, berarti salah dong apa yang saya lihat sewaktu observasi

kemarin dek?

S : Jangan menilai berdasarkan cover mas.

P : Terus dek, mau tanya juga, guru A sering enggak marah-marah gitu

kalau misalnya kesulitan mengatur kalian?

S : Sering banget mas, nyindir-nyindir gitu.

P : Itu nyindirnya kayak bagaimana dek?, bisa tolong sebutkan satu

contoh?

S : Pernah itu mas, ada teman ku waktu baru mau searching jawaban, ehh

malah dikira selfi, terus beliau bilang “hp itu di pakai buat searching,

bukan selfi atau buka yang lain”. Terus disuruh ke BK minta surat apa

gitu mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

115

6. Guru menegur siswanya ketika mereka salah, dan setelah itu memberikan

arahan yang baik.

1. Siswa 1

P : Dek, misalnya kalau ada siswa yang berbuat salah atau berbuat

masalah begitu, guru A sering tegur enggak?

S : Ho mas, ditegur. Tapi nyindir mas.

P : Menurut adek, itu tegur atau mengarahkan agar lebih baik dek?.

Misalnya begini loh dek, kalau orang tua kan kalau anaknya ada

berbuat salah begitu pasti pertamanya marah gitu dulu, tapi setelah itu

pasti anaknya diarahkan lagi agar lebih baik. Intinya agar anak berubah

sikapnya agar lebih baik.

S : Iya mas, terkadang kayak begitu, yaa pertamanya marah-marah to, terus

abis itu dikasih tau yang benar bagaimana.

P : Berarti bisa dibilang kayak orang tua juga ya?, mengarahkan kalian ke

yang lebih baik.

S : Iya mas, mengarahkan kayak orang tua. Yaaa, tapi caranya aja yang

beda. Tiap orang punya cara sendiri-sendiri mas.

2. Siswa 2

P : Dek ini mau tanya juga, misalnya kalau ada yang berbuat salah atau

berbuat masalah begitu, guru A sering tegur begitu enggak?

S : Sering mas.

P : Itu tegurnya kayak mengarahkan siswanya untuk berubah atau

bagaimana dek?, atau hanya marah begitu saja?

S : Kayak kasih kode begitu mas, sama kasih perbandingan kearah yang

bagus sih mas, enggak sampai marah.

3. Siswa 3

P : Terus ini tanya lagi dek. Kalau ada siswa yang berbuat salah begitu,

guru A sering tegur enggak?

S : Sering banget kak kalau yang itu. Tapi enggak langsung tunjukin yang

salah, paling cuman nyindir gitu aja, biar peka sendiri mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

116

P : Itu selanjutnya ada kayak arahan begitu enggak dek?

S : Ada kak, misalnya yang telat datang itu kadang dikasih tau untuk

berangkat jam 6 dari rumah.

4. Siswa 4

P : Ow iya dek, tadi kan yang dikira selfi itu salah paham kan. Nahh,

pernah enggak dek, misalnya siswa berbuat salah benaran begitu terus

ditegur?, atau dibiarkan saja?

S : Ditegur mas, tapi ya itu, terus diungkit, terus disindir-sindir gitu.

P : Setelah itu ada enggak teguran yang memberikan arahan yang baik

begitu?

S : Iya mas, dia itu selalu bilang “saya itu pengennya kalian ……..”, tapi

cuman ngomong doang mas. Teman-teman udah terlanjur sakit hati mas

setiap salah disindir, abis itu di ungkit-ungkit terus. Jadi udah pada

malas mas.

P : Tapi paling tidak kan ada keinginan untu kalian dapat berubah.

S : Sebenarnya bagiku kalau enggak suka ya enggak suka mas. Tapi

mungkin ada kebaikan yang tidak aku akui mas, jadi ada aja lah, hitung-

hitung aku beramal baik kepada guru A

9. Guru menjalin hubungan tanpa membeda-bedakan latar belakang siswanya.

1. Siswa 1

P : Ow iya dek, mau tanya juga, kalau di kelas teman-temannya dari daerah

mana aja?

S : Kebanyakan daerah Sleman dan Jogja mas. Aku sendiri Klaten, udah

beda provinsi.

P : Ada yang dari luar Pulau Jawa enggak dek?

S : Enggak ada mas kalau di kelas ku kalau di kelas lain ada.

P : Tapi kalau di kelas guru A memperlakukan siswanya sama rata atau

bagaimana dek ?

S : Iya mas, semua murid diperlakukkan sama kok, adil kok mas gurunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

117

2. Siswa 2

P : Ow iya dek, mau tanya juga, kalau di kelas teman-temannya dari daerah

mana aja?

S : Mayoritas Jogja sih mas, ada yang dari Perambanan, Klaten juga.

P : Ada yang dari luar Pulau Jawa nggk dek?

S : Enggak ada sih, adanya keturunan luar Jawa aja mas.

P : Tapi kalau di kelas guru A memperlakukan siswanya sama rata atau

bagaimana dek?

S : Iya mas, sama rata kok mas, enggak ada yang dibeda-bedain.

3. Siswa 3

P : Dek, mau tanya juga, di kelas itu teman-temannya kebanyakan dari

mana aja asalnya dek?, ada yang dari luar Pulau Jawa begitu?

S : Kayaknya semuanya dari Pulau Jawa kak.

P : Guru A kalau di kelas perlakuan ke siswanya sama rata enggak dek?,

atau ada siswa tertentu yang dia suka atau enggak suka?

S : Sama rata kok kak.

4. Siswa 4

P : Dek, teman-teman di kelas aslinya dari mana aja dek?, ada yang dari

luar Pulau Jawa?

S : Enggak kayaknya mas, asli Jawa semua.

P : Guru A kalau di kelas perlakuan ke siswa sama rata enggak dek?, atau

ada siswa tertentu yang dia suka atau enggk suka?

S : Aku merasa semua dia enggak suka mas, enggak tau deng mas, aku kan

di pihak kontra, jadi aku selalu merasa tersisihkan.

P : Yaaa bukan begitu juga dek, pasti lah adek bisa melihat, guru A itu

senangnya sama siswa yang mana-mana saja.

S : Sama yang selalu bertanya kepadanya kayaknya mas, atau yang bisa

jawab pertanyaannya.

P : Tapi intinya enggak dibeda-bedakan kan kalau di kelas?

S : Enggak kayaknya mas, soalnya aku enggak pernah peduliin itu mas,

mau dibedain mau enggak aku cuek aja mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

118

P : Okelah dek, baguslah kalau begitu.

S : Oke mas. Sudah terlanjur enggak suka, jadi maaf kalau jawabannya

frontak gitu mas.

11. Apapun alasannya, guru menghukum siswa yang melakukan kesalahan.

1. Siswa 1

P : Dek ini mau tanya juga nih. Guru A sering nggk beri hukuman ke kalian

kalau kalian melakukan kesalahan begitu?

S : Enggak kok mas. Cuman kadang disuruh maju ngerjain aja. Kalau ada

yang telat disuruh minta surat ke BK dulu, tapi enggak sering kok. Jadi

minta surat ke BK dulu baru boleh masuk kelas.

P : Guru A enggak tanyain alasan mengapa siswanya terlambat?

S : Waktu itu temanku enggk ditanyain, langsung disuruh minta surat ijin

masuk ke BK, nanti di kertas itu ada alasannya.

2. Siswa 2

P : Dek ini mau tanya juga nih. Guru A sering enggak beri hukuman ke

kalian kalau kalian melakukan kesalahan begitu?

S : Selama ini enggak pernah sih mas.

P : Keteman-teman yang lain juga enggak dek?

S : Semua sama kok mas.

P : Tapi kalau misalnya ada siswa yang terlambat begitu dek, guru A tanya

enggak “kenapa terlambat” begitu ?, atau langsung disuruh masuk aja?

S : Disuruh minta surat izin ke BK sama di tegur mas.

3. Siswa 3

P : Dek, ini mau tanya juga, pernah enggak guru A menghukum siswa yang

melakukan kesalahan atau melanggar aturan gitu?

S : Belum pernah kak.

P : Tapi kalau misalnya ada siswa yang terlambat begitu dek, guru A tanya

enggak “kenapa terlambat” begitu?, atau langsung disuruh masuk aja ?

S : Biasanya kalau terlambat gitu ngetok pintu, terus masuk, tapi kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

119

guru A lagi absen gitu harus nunggu sampai guru A selesai absen, terus

nanti kalau enggak bawa surat ijin dari BK, suruh ke BK dulu.

P : Berarti enggak pernah guru A sendiri yang beri sanksi ke siswa ya?

S : Enggak pernah kak.

4. Siswa 4

P : Dek ini mau tanya juga nih. Guru A sering enggak beri hukuman ke

kalian kalau kalian melakukan kesalahan begitu?

S : Belum mas kalau itu.

P : Belum bagaimana maksudnya dek ?, guru A enggak pernah beri

hukuman ke siswanya?

S : Belum kalau sekarang mas, enggak tau besok.

P : Tapi bagaimana kalau ada siswa yang terlambat datang atau masuk

kelas begitu dek, guru A membolehkan siswa untuk masuk kelas?

S : Boleh mas, tapi disuruh minta surat izin ke BK dulu. Abis itu kalau ada

yang telat sepersekian menit begitu palingan disindir gitu mas “kalau

udah tau telat ki ya mampir ke BK sekalian minta surat izin, jangan

langsung masuk, sana ke BK”, begitu mas.

P : Berarti belum ada ya, yang guru A sendiri beri hukuman ke siswa?

S : Belum ada mas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

120

Lampiran 11

INSTRUMEN WAWANCARA MOTIVASI BELAJAR SISWA

Keterangan : P : Peneliti

G : Guru

No. Hasil Wawancara

1. Saya senang belajar fisika.

P : Dari reaksi siswa ketika belajar, menurut guru A apakah siswa senang

mengikuti pelajaran fisika?

G : Gi mana ya mas, kalau mau dibilang senang ya pasti enggak juga. Fisika

itu kan susah, biasanya tidak semua senang sih, tapi ada satu dua siswa

yang suka gitu, ya sekitar 1/3 bagian dari siswa. Biasanya itu tergantung

sama materinya. Soalnya tergantung sama basicnya juga mas, biasanya

kalau basic matematikanya kuat ya enggak masalah, tapi kan biasanya

kalau siswa itu basic matematika itu sudah bawaan dari sananya itu

lemah, sehingga kalau dituntut untuk bisakan itu susah.

2. Saya memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru saat KBM

berlangsung.

3. Saya lebih memilih diam daripada bertanya kepada guru atau teman apabila

saya tidak mengerti materi fisika.

P : Bagaimana respon siswa ketika pelajaran fisika berlangsung, apakah

mereka benar-benar memperhatikan penjelasan guru?, apakah mereka

sering bertanya?

G : Tergantung juga mas, tergantung materi, tergantung kelasnya, ya udah

semuanya tergantung. Karena ya itu lagi balik ke basic nya itu tadi loh,

karena memang adakalanya ya mau menghindari kok ketemu, kadangkala

ditanya PR kemarin aja ada yang tidak mengerjakan ada yang

mengerjakan, ditanya “sudah jelas ?” juga tidak menjawab, ya karena

memang matapelajarannya itu sebenarnya Teknologi dan Sains itu kan

berdampingan gitu loh, tapi kenyataannya kan adakalanya ada yang

terlupkan, karena mereka juga masih berpikir untuk besok, besok itu mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

121

dipakai buat apa. Tuntutan mereka itu kan banyak sekali yo, wong mata

pelajaranya banyak sekali, sekarang pelajaran fisika, baru abis fisika

mau ulangan, abis fisika ulanngan berikutnya jurusan nanti ambil nilai,

itukan mempengaruhi. Akhirnya kan mereka mau tidak mau ambil

prioritas salah satu atau malah salah dua dikorbankan dalam tanda petik

“ya sudahlah”.

5. Saya dapat menghubungkan materi fisika yang saya pelajari dengan

kehidupan sehari-hari.

P : Fisika tidak terlepas dari aktifitas keseharian, menurut guru A apakah

siswa sudah mampu mengaitkan materi pelajaran yang sudah dipelajari

dengan kehidupan sehari-hari?

G :Kalau mengkaitkan seperti itu masih belum, ya karena itu tadi wong

pelajarannya aja susah, materinya rumit sekali, waktunya singkat, masih

dituntut PR yang lain yang lain, jadi biasanya susah.

6. Saya tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki untuk menyelesaikan

tugas-tugas fisika yang diberikan oleh guru.

7. Saya yakin berhasil dengan apa yang sudah saya kerjakan dan tidak ragu-ragu

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

9. Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan latihan soal fisika secara mandiri.

P : Jika diberikan latihan soal, bagaimana respon siswa, apakah mereka aktif

untuk mengerjakannya?

G : Kalau kaitan dengan latihan soal, lumaya aktif. Tapi ya, namanya 32 anak

itu, satu, dua ada yang enggak kerja gitu kan ya wajar, kalau kaitan

dengan latihan soal aktif mas, ya lumayan. Meskipun adakalanya

kendalanya ya itu tadi, perhitungan, satuan itu masih banyak yang belum

paham, karena itu tadi, balik lagi matematika itu toh. Kalau berkaitan

dengan antusiasnya ya lumayan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

122

Lampiran 12

INSTRUMEN OBSERVASI

A. Observasi I: Rabu, 11 April 2018

Pada observasi hari pertama di kelas X Sekolah B, Sleman Yogyakarta, siswa

yang hadir adalah 32 orang dari jumlah seluruhnya yaitu 32, atau hadir semua.

Alokasi waktu mata pelajaran fisika di kelas X Sekolah B, Sleman Yogyakarta yaitu

3 jam per minggu, dengan pembagian waktu yaitu 1 x 45 menit. Jadwal mata

pelajaran fisika di kelas X Sekolah B, Sleman Yogyakarta yaitu setiap hari Rabu dan

dimulai pada pukul 07:00 sampai 09:15.

Pada observasi hari pertama, guru masuk ke kelas pada pukul 07:04, setalah

itu guru mempersiapkan segala perlengkapan untuk mengajar. Setelah hampir 5

menit ada beberapa siswa terlamabat, namun guru memperbolehkan untuk masuk

kelas. Pada awal kegiatan belajar mengajar, guru memberi kesempatan ke siswa

untuk tanya tentang apa saja kesulitan UTS minggu lalu, karena berhubung mereka

melaksanakan UTS minggu sebelumnya. Guru pun menanyai siswa, “soal berapa

yang bingung?”, namun siswa tidak ada yang menjawab. Setelah itu, guru

melanjutkan pertanyaan lagi, “apa-apa kendala dalam UTS?”, dan beberapa siswa

menjawab “hitungan”, namun siswa tidak menjawab soal nomor berapa. Karena

tidak ada yang menjawab soal nomor berapa yang bingung, guru pun mulai

membahas soal nomor 1, guru membaca soal terus memberitahu rumus apa yang

dipakai, dan terlihat siswa mencatat. Sambil menunggu siswa mencatat, guru pun

meninggalkan ruangan kelas. Ketika guru keluar, hampir 80 % siswa ngobrol

dengan teman di sekelilingnya. Setalah hampir 5 menit lamanya, guru pun kembali

lagi ke kelas, dan melanjutkan pengerjaan soal berikutnya, yaitu no 3, dan terlihat

siswa cukup antusias dalam mencatat dan mengerjakan soal. Sembari siswa

memperbaiki atau mengerjakan soal, guru berkeliling untuk mengecek pekerjaan

siswa, dan juga guru terlihat sesekali mencoba menjelaskan dan membantu siswa

yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.

Total soal yang dibahas adalah 6 soal dari soal 10 nomor soal. Soal yang

dibahas yaitu nomor 1, 3, 6, 7, 8, dan 10. Sedangkan, untuk soal nomor 2, 4, 5, dan

9, guru tidak membahas, karena guru menganggap siswa dapat menyelesaikannya.

Setiap kali membahas soal terlihat bahwa, siswa sangat antusias dalam memecahkan

atau menyelesaikan soal, ada yang berdiskusi dengan teman di sampingnya, ada juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

123

yang langsung menghampiri gurunya, dan ada juga yang berusaha untuk kerja

sendiri. Sedangkan, guru terlihat sering berkeliling mengecek pekerjaan siswa dan

juga sesekali guru mencoba untuk memberi penjelasan ke siswa jika siswa

menemukan kesulitan. Sambil membahas soal guru pun sempat mengeluarkan kata-

kata seperti “teliti dalam berhitung dan ingat satuan”, “berusaha”, “kalian yang

masuk disini adalah siswa pilihan, kalian pasti bisa jika berusaha”.

Setelah selesai bahas soal UTS, guru kembali ke tempat duduknya, dan

membuka daftar nilai UTS siswa di power point, dan terlihat ada skor maksimal

yaitu 86 dan minimal 52. Karena ada beberapa siswa yang nilainya cukup rendah,

guru pun berkata “nggk papa rendah, asalkan selanjutnya latihan yang banyak”.

Dan juga ada beberapa kata lain yang diucap guru, seperti “percaya diri kalau aku

bisa”, “biasakan latihan soal”, “biasakan mengenal satuan”, hampir 5 menit

lamanya guru berceramah. Setalah selesai ceramah, guru pun memberi tugas lagi ke

siswa untuk dikerjakan. Guru, “boleh buka buku, tapi tidak boleh kerja dengan

teman, tidak boleh buka hp”. Dan terlihat siswa sangat antusias mengerjakan soal

yang diberikan guru, sedangkan guru duduk di bangku sambil buka laptop. Setalah

jam pelajaran selesai, guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan tugas mereka.

B. Observasi II: Rabu, 18 April 2018

Pada observasi hari kedua di kelas X Sekolah B, Sleman Yogyakarta, siswa

yang hadir adalah 31 orang dan 1 siswa tidak hadir dengan alasan sakit. Pada

observasi hari kedua, guru masuk ke kelas pada pukul 07:03, dan sesaat setelah itu,

guru langsung absen. Pada pukul 07:09, sementara guru absen salah satu orang siswa

cowok terlambat, dan guru pun menanyakan alasan siswa terlambbat. Setelah

beberapa menit, tepatnya pukul 07:12, tiga siswa perempuan terlambat, guru pun

menanyakan alasan siswa terlambat dan sedikit memberikan teguran. Dilihat dari

raut muka salah satu dari 3 siswa yang terlambat, siswanya kelihatannya tidak suka

karena guru menegur mereka.

Pembelajaran pun dimulai ketika guru memberitahu siswa tentang materi yang

akan di pelajari hari tersebut. Setelah itu, guru menyuruh salah satu siswa untuk

membagi buku pelajaran dan LKS ke siswa-siswa yang lain. Sambil bukunya dibagi,

guru menyuruh siswa untuk mengerjakan LKS yang diberikan guru, dan guru

memberi instruksi ke siswa untuk diskusi dengan teman di sekeliling. Setelah guru

selesai memberi instruksi ke siswa, tanpa tunggu lama siswa pun langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS … · Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa …………………..... 55 Tabel 3. Hasil uji validitas angket gaya kepemimpinan demokratis

124

mengerjakan LKS yang diberikan guru. Selama proses pengerjaan LKS, terlihat

bahwa siswa sangat antusias, ada yang diskusi dengan teman di samping, ada juga

yang diskusi dengan teman yang di depan ataupun yang di belakang, namun ada juga

yang mencoba untuk mengerjakan sendiri.

Sementara siswa mengerjakan LKS, guru pun memantau pekerjaan siswa

sambil berkeliling. Sesekali guru membantu siswa jika siswa merasa kesulitan,

walaupun kadangkala jika guru sudah merasa cukup untuk berkeliling, guru kembali

ke tempat duduknya, namun setelah itu kembali berkeliling lagi untuk memeriksa

pekerjaan siswa dan sambil memberikan penjelasan ke siswa jika ada siswa yang

merasa kebingungan ataupun kesulitan.

Selama pengerjaan LKS, siswa begitu antusias. Kadangkala jika mereka

menemukan kesulitan, mereka langsung menghampiri guru untuk bertanya, dan

respon guru juga sangat baik. Guru langsung membantu siswa yang datang

menghampirinya, walaupun gurunya lagi sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya.

Hampir 1 jam sebelum jam pelajaran berakhir, digunakan untuk koreksi

pekerjaan siswa, guru memanggil berdasarkan nomor absen, siswa membawa

pekerjaan siswa ke guru. Gurupun memeriksa. Jika ada kesalahan, guru langsung

menjelaskan dan memberitahu, sehingga siswa dapat paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI