Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja...

32
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA DI SMP N 5 BOYOLALI OLEH OKKY RUTH RIANGGARENI 802010065 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

Transcript of Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja...

Page 1: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL

PADA REMAJA DI SMP N 5 BOYOLALI

OLEH

OKKY RUTH RIANGGARENI

802010065

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk

Mencapai Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua
Page 3: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua
Page 4: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua
Page 5: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua
Page 6: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua
Page 7: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL

PADA REMAJA DI SMP N 5 BOYOLALI

Okky Ruth Rianggareni

Enjang Wahyuningrum

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 8: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

i

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan antara empati dan perilaku

prososial pada remaja di SMP N 5 Boyolali.Penelitian ini dilakukan pada 215 remaja

yang berada di SMP N 5 Boyolali melalui incidental sampling. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan skala PTM-R (Prosocial Tendecies Measure-

Revised)yang digunakanuntuk mengukur perilaku prososial pada remaja di SMP N 5

Boyolali dan skala IRI (Interpersonal Reactivity Index) yang digunakan untuk

mengukur empati pada remaja di SMP N 5 Boyolali. Hubungan antara empati dan

perilaku prososial diuji dengan korelasi Pearson Product Moment. Koefisien korelasi

yang diperoleh sebesar 0,395 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif signifikan antara empati dan perilaku

prososial pada remaja di SMP N 5 Boyolali.

Kata kunci : empati, perilaku prososial, remaja

Page 9: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

ii

Abstract

This study aimed to determine the relationship between empathy and prosocial behavior

in adolescents in SMP N 5 Boyolali. This study was conducted on 215 adolescents who

were in SMP N 5 Boyolali through incidental sampling. Data collected by using a scale

PTM - R (Prosocial Tendecies Measure - Revised) which is used to measure prosocial

behavior in adolescents in SMP N 5 Boyolali and scale IRI (Interpersonal Reactivity

Index) which is used to measure empathy in adolescents in SMP N 5 Boyolali. The

relationship between empathy and prosocial behavior was tested with Pearson Product

Moment Correlation. The correlation coefficient obtained at 0.395 with a significance

value of 0.000 (p<0.05), so it can be concluded that there is a significant positive

relationship between empathy and prosocial behavior in adolescents in SMP N 5

Boyolali.

Keywords : empathy, prosocial behavior, adolescents

Page 10: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

1

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa dimana individu mulai memahami

danmengembangkan kehidupan bermasyarakat. Pada masa ini individu membangun

hubungan yang matang dengan teman sebaya maupun orang dewasa lainnya, mulai

belajar menjalankan peran sosial, memperoleh dan kemudian mengembangkan norma-

norma sosial sebagai pedoman dalam bertindak serta sebagai pandangan hidup

(Havigurst dalam Panuju & Umami, 1999).

Hurlock mengemukakan bahwa masa remaja dimulai pada saat seorang anak

matang secara seksual dan berakhir ketika anak mencapai usia yang matang secara

hukum (Hurlock, 2007). Sementara itumenurut Santrock (2007), remaja merupakan

suatu tahapan perkembangan yang merupakan masa transisi dari masa anak-anak

menuju dewasa awal yang dimulai pada usia sekitar 10-12 tahun dan berakhir pada usia

antara 18-22 tahun.

Remaja tumbuh dan berkembang untuk mencapai kondisi fisik, dan sosial

psikologis yang sempurna. Dalam masa ini, remaja belajar untuk memahami dirinya

sendiri dan orang lain, serta memahami lingkungan masyarakatnya. Dalam hal ini

remaja sedang mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari masyarakat, sehingga

remaja harus mampu untuk mencapai peran sosial yang matang, mencapai perilaku

sosial yang bertanggung jawab, serta memperoleh perangkat nilai dan sistem etis

sebagai pegangan untuk berperilaku dalam masyarakat, dalam rangka menuntaskan

tugas perkembangannya (Havigurst dalam Hurlock, 2000).

Hyson & Taylor(dalam Jalongo, 2013) mengatakan bahwa perilaku prososial

memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua memberikan

peranan penting bagi anak-anaknya dalam pembetukan perilaku prososial.Keluarga

Page 11: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

2

adalah lingkungan sosial pertama bagi anak sebagai tempat belajar serta merupakan

guru yang pertama kali dan paling berpengaruh dalam mengajarkan perilaku prososial.

Perilakumenolong atau prososialdapat dimengertisebagaiperilakuyang

menguntungkan bagi penerima, tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi

pelakunya (Staub, 1978; Baron & Byrne, 2005).Perilaku prososial berbeda dengan

altruisme, walaupun keduanya memiliki kemiripan.Perilaku prososial dan altruisme

sebenarnya dua konsep yang berbeda. Perilaku prososial mengacu pada pola aktivitas,

sedangkan altruisme adalah motivasi untuk membantu orang lain (Chou, 1998). Perilaku

proposial merupakan kesediaan orang-orang untuk membantu atau menolong orang lain

yang ada dalam kondisi distress (menderita) atau mengalami kesulitan (Dayakisni &

Yuniardi, 2004). Sedangkan menurut Brigham (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2006)

perilaku prososial mempunyai maksud untuk menyokong kesejahteraan orang lain.

Hasil penelitian Eisenberg &Fabes (1998) menemukan bahwa semakin

bertambah besar, anak pada umumnya lebih sering menunjukkan perilaku

prososial.Pada masa remaja, idealnya perkembanganperilaku prososialmengalami

peningkatan, seperti yang dikemukakan Eisenberg, Carlo, Murphy & Court (1995).

Mereka juga menyampaikan bahwa saat SD anak berperilaku prososial untuk

mendapat penerimaan sosial dan meningkatkan hubungan interpersonal, sehingga anak

akan berusaha berperilaku yang dipandang “baik” oleh lingkungannya, ketika memasuki

masa remaja individu telah lebih rasional dan mampu menggunakan kematangan

kognitifnya untuk bersosialisasi.

Perilaku prososial sangat bermanfaat dalam interaksi sosial remaja, selain untuk

mengantisipasi perilaku antisosial, perilaku prososial juga bermanfaat untuk

meningkatkan hubungan dengan anggota masyarakat (Eisenberg, 2006). Perilaku

Page 12: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

3

prososial juga berperan dalam memberikan kebermaknaan hidup remaja (Meihati,

Sukarti, & Nu‟ man, 2012).Dampak yang terjadi bila tidak adanya perilaku prososial

akan menimbulkan ketidakpedulian terhadap lingkungan sosialnya. Terutama di kota-

kota besar, individu menampakkan sikap materialistik, acuh pada lingkungan sekitar

dan cenderung mengabaikan norma-norma yang tertanam sejak dulu (Mahmud, 2003).

Salah satu motif yang mendasari perilaku prososial adalah empati (Aronson,

Timothy & Akert, 2007). Empati yaitu kapasitas untuk dapat merasakan keadaan

emosional orang lain, merasa simpati terhadap orang lain, dan melihat sesuatu dari

perspektif orang lain (Baron, 2008). Perilaku prososial didorong oleh adanya empati dan

simpati yang positif kepada penderitaan orang lain (Pius, 2011). Hal ini senada dengan

yang diungkapkan oleh Cialdini (dalam Baron & Bryne, 2005) bahwa faktor empati

juga mempengaruhi kecenderungan perilaku prososial, dimana kedua faktor tersebut

saling mempengaruhi satu sama lainnya. Empati sebagai respon afektif dan kognitif

yang kompleks pada distress emosional orang lain. Terdapat dua aspek empati yaitu

komponen afektif dan komponen kognitif. Komponen afektif adalah merasakan apa

yang dirasakan oleh orang lain sedangkan komponen kognitif adalah adalah memahami

apa yang orang lain rasakan, adanya perspective taking (Baron & Bryne, 2005).

Empati adalah persepsi individu tentang selfdan other (Robert Craig dalam

Liliweri, 2005). Empati harus dimengerti sebagai proses untuk membuat perasaan

seorang individu menjadi makin intim dengan perasaan orang lain, sehingga empati

bukan sekadar sebuah pengakuan tentang perasaan orang lain, melainkan lebih dalam

dari itu, yakni pengertian. Empati membantu menciptakan dan memelihara ikatan sosial

dengan orang lain dengan memahami, berbagi dan merespon dengan tepat untuk kondisi

emosional orang lain (Decety & Jackson, 2004).

Page 13: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

4

Anak-anak yang telah memasuki masa remaja awal(early adolescense)yaitu usia

11-14tahun mampu menunjukan rasa empatinya pada teman sebayanya atau pada

orang lain(Laurence, 1999). Hal ini juga diperkuat oleh Damon (dalam Santrock,

2003) bahwa pada usia 10 sampai 12 tahun individu membentuk empati terhadap orang

lain yang memiliki kesulitan. Padausia tersebut remaja memperluas perhatian mereka

kepada masalah-masalah umum yang dihadapi oleh orang-orang di lingkungan

sekitarnya.

Empati berhubungan positif dengan berbagai perilaku prososial: membantu,

sukarelawan, sumbangan, kerjasama, dan altruisme (Eisenberg & Miller, 1987 ;

Mehrabian, Young & Sato, 1988). Menurut hasil penelitian dari Cialdini, Bauman &

Kenrick (dalam Baron & Byrne, 2005) menyatakan bahwa perilaku menolong dapat

berperan sebagai perilaku self-help untuk mengurangi perasaan negatif pada diri sendiri

(menciptakan afeksi positif). Hai ini didukung oleh riset yang dilakukan olehWalker &

Christensen (2010) yang menemukan bahwa empati dan regulasi diri berperan dalam

perilaku prososial anak kepada teman-teman bahkan orang asing. Hal ini senada

dengan hasil penelitian Thompson & Gullone (2008) yang menyebutkan bahwa empati

berkorelasi positif dan sangat signifikan dengan perilaku prososial. Akan tetapi, hasil

penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas berbeda dengan hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Rahman (2002), yang menyatakan bahwa perilaku prososial tidak

dipengaruhi dan tidak berhubungan signifikan dengan kualitas empati.Hal ini terlihat

dari hasil penelitian yang menyebutkan bahwa variabel empati berada pada kategori

sedang, dan perilaku prososial berada dalam kategori rendah.

Di SMP Negeri 5 Boyolali beberapa siswanya mengalami kesulitan dalam

bekerja sama dengan teman-temannya, apalagi jika ada tugas kelompok. Selain itu,

Page 14: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

5

mereka juga mengalami kesulitan berbagi apa yang mereka punyai dengan sesama

teman, misalnya mengenai materi pelajaran. Beberapa guru juga mendapati bahwa

beberapa siswa masih sulit dalam memberikan pertolongan kepada teman maupun

sesama ketika mereka sedang memerlukan bantuan baik dalam bentuk dukungan seperti

perhatian, waktu maupun yang lainnya, misalnya ada siswa yang meminta pada teman

sekelasnya untuk menjelaskan kembali tentang materi pelajaran yang ia kurang pahami,

akan tetapi teman yang dimintai tolong tidak mau untuk menjelaskan kembali pada

teman yang bertanya.

Berkenaan dengan hal ini, Kepala Sekolah mengatakan bahwa adanya

penurunan perilaku prososial pada siswa SMP 5 Boyolali.Hal tersebut bila tidak diatasi

bisa menyebabkan semakin rendahnya sikap ketidakpedulian mereka terhadap orang

lain yang nantinya dapat mengakibatkan mereka tumbuh menjadi orang-orang yang

memiliki sifat individual tinggi dan tidak suka menolong tanpa pamrih. Masalah-

masalah tersebut menjadi hal yang sangat diperhatikan dan semaksial mungkin

diusahakan untuk dicari solusinya karena perilaku-perilaku tersebut berhubungan erat

dengan karakter.Karakter merupakan salah satu visi dan misi dari SMP Negeri 5

Boyolali yaitu mencetak generasi penerus yang berkarakter, beriman dan

berhikmat.Sekolah selain sebagai lembaga pendidikan formal (dalam bidang

pengetahuan), juga berperan sebagai lembaga yang juga dapat membentuk karakter

siswa-siswanya (Septiarti, 2012).

Berdasarkan permasalahan yang peneliti paparkan di atas dan dari hasil-hasil

penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan

signifikan antara empati dan perilaku prososial pada remaja di SMP Negeri 5 Boyolali.

Page 15: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

6

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Perilaku Prososial

Brigham (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2006) menyatakan bahwa perilaku

prososial mempunyai maksud untuk menyokong kesejahteraan orang lain, dengan

demikian kedermawanan, persahabatan, kerjasama, menolong, menyelamatkan, dan

pengorbanan merupakan bentuk-bentuk perilaku prososial. Sedangkan menurut Carlo&

Randall (2002), tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dimaksudkan untuk

menguntungkan orang lain.

Aspek-aspek Perilaku Prososial

Berdasarkan teori dari Carlo & Randall (2002) aspek- aspek perilaku prososial

yaitu:

a. Altruistic prosocial behavior

Altruistic prosocial behavior adalah motivasi membantu orang lain terutama

yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan dan kesejahteraan orang lain,

seringkali disebabkan oleh respon-respon simpati dan diinternalisasikan ke dalam

norma-norma atau prinsip-prinsip yang tetap dengan membantu orang lain.

b. Compliant prosocial behavior

Compliant prosocial behavior adalah membantu orang lain karena dimintai

pertolongan baik verbal maupun nonverbal.

c. Emotional prosocial behavior

Emotional prosocial behavior adalah membantu orang lainyang disebabkan

perasaan emosi berdasarkan situasi yang terjadi.Tindakan menolong akan diberikan

pada orang yang lebih mengekpresikan rasamembutuhkan pertolongan secara jelas.

d. Public prosocial behavior

Page 16: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

7

Public prosocial behavior adalah perilaku menolong orang lain yang

dilakukan di depan orang banyak, dengan suatu tujuan untuk memperoleh

pengakuan dan rasa hormat dari orang laindan meningkatkan harga diri.

e. Anonymous prosocial behavior

Anonymous prosocial behavior adalah menolong yang dilakukan tanpa

sepengetahuan orang yang ditolong.

f. Dire Prosocial Behaviour

Dire Prosocial Behaviour adalah menolong orang yang sedang dalam

keadaan yang terdesak atau darurat.

Faktor-Faktor Perilaku Prososial

Menurut Staub (1978), faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan

prososial:

a. Pemerolehan diri (Self Gain)

Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu,

misalnya : ingin mendapatkan pengakuan, pujian atau takut dikucilkan.

b. Norma-norma (Personal Value and Norms)

Adanya nilai-nilai dan norma-norma sosial pada individu selama mengalami

sosialisasi dan sebagian nilai serta norma tersebut berkaitan dengan tindakan

prososial, seperti menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya norma timbal

balik.

c. Empati (Empathy)

Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang

lain, jadi kemampuan empati ini erat kaitannya dengan pengambilan peran.

Page 17: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

8

Definisi Empati

Davis (1980) mendefinisikan empati merujuk pada kesadaran individu untuk

dapat berpikir, merasakan, dan mengerti keadaan orang lain dilihat dari perspektif orang

tersebut, sehingga individu tahu dan benar-benar dapat merasakan apa yang dirasakan

dan dipikirkan oleh orang tersebut. Menurut Baron-Cohen & Wheelwright (2004),

empati memungkinkan individu untuk memahami maksud orang lain, memprediksi

perilaku mereka dan mengalami emosi yang dipicu oleh emosi mereka.

Aspek- Aspek Empati

Davis (1983) menjabarkan komponen kognitif dari empati terdiri dari aspek

perspective taking dan fantasy,sedangkan komponen afektifnya terdiri dari aspek

empatic concern dan personal distress.

a. Pengambilan Perspektif (Perspective Taking)

Kecenderungan seseorang untuk mengambil alih sudut pandang orang lain

secara spontan. Aspek ini akan mengukur sejauh mana individu memandang kejadian

sehari-hari dari perspektif orang lain. Pentingnya kemampuan pengambilan

perspektif untuk perilaku non-egosentrik, yaitu perilaku yang tidak berorientasi pada

kepentingan diri tetapi pada kepentingan orang lain. Pengambilan perspektif yang

tinggi berhubungan dengan baiknya fungsi sosial seseorang.Kemampuan ini, seiring

dengan antisipasi seseorang terhadap perilaku dan reaksi emosi orang lain, sehingga

dapat dibangun hubungan interpersonal yang baik dan penuh penghargaan.

b. Imajinasi(Fantasy)

Kecenderungan seseorang untuk mengubah diri ke dalam perasaan dan tindakan

yang dialami orang lain. Kecenderungan seseorang untuk mengubah diri ke dalam

perasaan dan tindakan dari karakter-karakter khayalan yang terdapat pada buku-

Page 18: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

9

buku, layar kaca, bioskop, maupun dalam drama. Fantasi berdasarkan penelitian

Stotland, dkk (Davis, 1983) berpengaruh pada reaksi emosi terhadap orang lain dan

menimbulkan perilaku menolong.

c. Perhatian Empatik (Empatic Concern)

Menyatakan bahwa perhatian empatik meliputi perasaan simpatik, belas kasihan

dan peduli (lebih terfokus pada orang lain). Orientasi seseorang terhadap orang lain

yang ditimpa kemalangan. Aspek ini berpijak pada penelitian Coke (dalam Davis,

1983) yang berhubungan positif dengan reaksi emosional dan perilaku menolong

pada orang dewasa. Selanjutnya (Davis, 1983) menyatakan bahwa perhatian empatik

merupakan cermin dari perasaan kehangatan dan simpati yang erat kaitannya dengan

kepekaan serta kepedulian terhadap orang lain.

d. Distress Pribadi (Personal Distress)

Sears, Freedman, & Peplau (1994) mendefinisikan personal distresssebagai

kepedulian terhadap ketidaknyamanan diri sendiri dalam menghadapi kesulitan orang

lain, dan motivasi untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut. Dalam skala

pengukur distress pribadi, reaksi-reaksi yang dianggap mencerminkan hal ini adalah

ketakutan, kegelisahan, cemas, khawatir kalau tidak menolong, terganggu, dan

terkejut atau bingung dalam menghadapi orang lain yang kesulitan.

Hubungan Antara Empatidan Perilaku Prososial pada Remaja di SMP N 5

Boyolali

Keberadaan empati memiliki andil besar dalam perilaku prososial, remaja yang

memiliki kemampuan berempati yang baik, mampu mengambil perspektif orang lain

dan mengungkapkan empati, sehingga mendorong remaja untuk menolong(Goleman,

1995). Empati yang timbul dalam diri setiap individu sudah ada sejak dini.Setiap

Page 19: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

10

individu yang dilahirkan dengan kapasitas biologis dan kognitif dapat merasakan

empati.

Kemampuan seseorang dalam berempati mempunyai peranan penting untuk

mengembangkan perilaku prososial yang baik.Setiap individu tentu mempunyai

kemampuan yang berbeda-beda dalam berempati.Ada individu yang memiliki

kemampuan yang baik dalam berempati, tetapi ada pula individu yang kurang memiliki

kemampuan untuk berempati (Wiggins, 1994).Seseorang dengan kemampuan empati

yang tinggi lebih cenderung tidak bersikap agresif dan rela terlibat dalam perilaku

prososial (Shapiro, 1997).

Empati yang dimiliki oleh seseorang, tidak terlepas dari keempat aspek empati

yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan perilaku prososial bagi orang lain.

Keempat aspek tersebut, yaitu pengambilan perspektif, imajinasi, perhatian empatik,

dan distress pribadi memegang peranan penting dalam mengelola perasaan empati

terhadap kesulitan orang lain. Seseorang yang sering melakukan empati akan memiliki

kemampuan yang baik dalam berempati, namun sebaliknya bila seseorang jarang

melakukan empati akan kurang memiliki kemampuan dalam berempati (Strayer dalam

Azar, dalam Baron & Bryne, 2005).

Secara umum, telah ditemukan penelitian yang menyatakan hubungan yang

signifikan antara empati dan perilaku prososial. Hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa semakin meningkatnya empati seseorang semakin meningkat pula keinginan

menolongnya, sehingga dapat dikatakan bahwa empati sebagai prediktor keinginan

menolong (Coke, et al., 1978). Penelitian lain juga menemukan bahwa empati

berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku prososial (Eisenberg & Miller, 1987;

Krevans&Gibbs., 1996; McMahon, Wernsman & Parnes, 2006; Mlcak & Zaskodna,

Page 20: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

11

2008).Hasil penelitian tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Permatasari (2008), yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan

perilaku prososial.

Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

maka dapat simpulkan bahwa empati berpengaruh terhadap perilaku prososial. Orang

yang mempunyai empati yang tinggi akan lebih banyak melakukan perilaku prososial

yang lebih banyak daripada mereka yang mempunyai empati yang lebih rendah.

Hipotesis

Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan di atas, maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif.Variabel penelitiandalam penelitian ini yaitu perilaku prososial sebagai

variabel tergantung dan empati sebagai variabel bebas.

Definisi Operasional Variable Penelitian

Definisi perilaku prososial adalah tingkah laku yang dimaksudkan untuk

menguntungkan orang lain (Carlo & Randall, 2002). Perilaku prososial didukung

dengan aspek-aspek yaitu Altruistic prosocial behavior, Compliant prosocial behavior,

H1 : Ada hubungan positif signifikan antara empati dan perilaku prososial

pada remaja di SMP N 5 Boyolali.

H0 : Tidak ada hubungan positif signifikan antara empati dan perilaku

prososial pada remaja di SMP N 5 Boyolali.

Page 21: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

12

Emotional prosocial behavior, Public prosocial behavior, Anonymous prosocial

behavior, danDire prosocial behaviour.

Sedangkan definisi empati (Davis, 1983) adalah kesadaran individu untuk dapat

berpikir, merasakan, dan mengerti keadaan orang lain dilihat dari perspektif orang

tersebut, sehingga individu tahu dan benar-benar dapat merasakan apa yang dirasakan

dan dipikirkan oleh orang tersebut. Di dalam empati terdapat beberapa aspek yang

mendukung yaitu, pengambilan perspektif,imajinasi (membayangkan), perhatian

empatik, dan distress pribadi sehingga ia dapat mengerti kesulitan, kesusahan ataupun

penderitaan orang lain.

Partisipan

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa SMP Negeri 5 Boyolali yang

berjumlah 659 siswa. Jumlah sample dalam penelitian ini berjumlah 215 siswa yang

terbagi atas kelas VII, VIII, dan IX. Masing-masing dari kelas tersebut diambil 2 kelas

sebagai sampel penelitian sehingga total keseluruhan kelas yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini berjumlah 6 kelas.

Teknik sampling yang dipakai dalam penelitian adalah incidentalsampling, yaitu

mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan kriteria sumber data

(Sugiyono, 2012).

Alat Ukur Penelitian

Dalam penelitian ini, pengukuran perilaku prososial menggunakan alat ukur

PTM-R (Prosocial Tendecies Measure-Revised) yang disusun oleh Carlo & Randall

(2002) dan telah dimodifikasi oleh peneliti sendiri. Skala ini terdiri dari 23 item dengan

Page 22: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

13

15 item favorable dan 8 item unfavorable.Skala inidisusun berdasarkan skala Likert

dengan 4 kategori jawaban yaitu STS (Sangat tidak setuju), TS (Tidak Setuju), S

(Setuju) dan SS (Sangat setuju).Untuk item favorable diberi nilai sebagai berikut : SS

diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS diberi nilai 2, STS diberi nilai 1. Untuk item

unfavorable adalah kebalikannya, yaitu SS diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai

3, STS diberi nilai 4). Skala ini memiliki nilai reliabilitas atau αsebesar 0,835.

Tabel 1

Sebaran Item Valid dan Gugur pada Skala Perilaku Prososial

ASPEK

NO. ITEM TOTAL

ITEM

VALID FAVORABLE UNFAVORABLE

Altruistic prosocial

behavior 18 1*, 7, 13*, 22* 2

Compliant prosocial

behavior 2, 8 - 2

Emotional prosocial

behavior 3, 9*, 14*, 19 - 2

Public prosocial

behavior - 4*, 10*, 15*, 20 1

Anonymous prosocial

behavior 5, 11, 16, 21, 23 - 5

Dire Prosocial

Behaviour 6, 12, 17 - 3

TOTAL ITEM VALID 15

Ket: Item dengan tanda (*) adalah item yang gugur

setelah dilakukan uji coba atau memiliki koefisien

korelasi yang kurang dari 0,25 (Azwar, 2012)

Sedangkan untuk mengukur variabel bebasnya yaitu empati, dalam penelitian ini

menggunakan alat ukur yang disusun oleh Davis (1980), yaitu IRI (Interpersonal

Reactivity Index) yang terdiri dari 28 item dengan 8 item unfavorable dan 20 item

favorable. Skala inidisusun berdasarkan skala Likert dengan 4 kategori

jawaban.Kategori jawaban dimulai dari jawaban STS (Sangat tidak setuju), TS (Tidak

Setuju), S (Setuju) dan SS (Sangat setuju).Untuk item favorable diberi nilai sebagai

berikut: SS diberi nilai 4, S diberi nilai 3, TS diberi nilai 2, STS diberi nilai 1.

Page 23: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

14

Sedangkan item unfavorable yaitu SS diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai 3,

STS diberi nilai 4). Skala ini memiliki nilai reliabilitas atau αsebesar 0,825.

Tabel 2

Sebaran Item Valid dan Gugur pada Skala Empati

ASPEK

NO. ITEM TOTAL

ITEM

VALID FAVORABLE UNFAVORABLE

Pengambilan Perspektif

(Perspective Taking) 5, 9, 17, 21*, 25 1*, 13* 4

Imajinasi

(Fantasy) 2, 6, 18, 22, 26 10*, 14 6

Perhatian Empatik

(Empatic Concern) 3, 7,11,23, 27 15*, 19 6

Distress Pribadi

(Personal Distress) 4, 8*, 16*, 24*, 28 12, 20 4

TOTAL ITEM VALID 20

Ket: Item dengan tanda (*) adalah item yang gugur

setelah dilakukan uji coba atau memiliki koefisien

korelasi yang kurang dari 0,25 (Azwar, 2012)

HASIL PENELITIAN

Hasil uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah pada skala perilaku

prososial terdapat 23 item dengan 15 item valid dan 8 item gugur dengan koefisien

korelasi ≥ 0,25 untuk yang valid dan <0,25 untuk yang tidak valid dengan nilai validitas

bergerak dari 0,257 sampai dengan 0,596 yang memiliki realibilitas sebesar α = 0,835.

Sedangkan pada skala empati terdapat 28 item dengan 20 item valid dan 8 item gugur

dengan nilai validitas bergerak dari 0,271 sampai dengan 0,574 yang memiliki

realiabilitas sebesar α= 0,825.

Kategori untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel perilaku

prososial dan empatiyaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Rendah dan Sangat Rendah.

Pembagian interval dilakukan dengan mengurangi jumlah skor tertinggi dengan jumlah

skor terendah dan membaginya dengan jumlah jumlah kategori.

Page 24: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

15

Berdasarkan pembagian interval tersebut, dapat ditentukan interval dan kategori

perilaku prososial sebagai berikut :

Sangat Tinggi : 74,75 ≤ x ≤ 92

Tinggi : 57,50 ≤ x < 74,75

Rendah : 40,25 ≤ x < 57,50

Sangat rendah : 23 ≤ x< 40,25

Berdasarkan hasil pembagian interval tersebut,maka didapati data perilaku

prososial sebagai berikut:

Tabel 3

Kriteria Skor Perilaku Prososial

No. Interval Kategori Frekuensi Persentase Mean Standar

deviasi

1. 74,75 ≤ x ≤ 92 Sangat Tinggi 0 0 %

46,06

6,246

2. 57,50 ≤ x <

74,75

Tinggi 2 0,93%

3. 40,25 ≤ x <

57,50

Rendah 174 80,94 %

4. 23 ≤ x < 40,25 Sangat Rendah 39 18,14 %

TOTAL 215 100,01 %

Sedangkan interval dan kategoriempati adalah sebagai berikut:

Sangat Tinggi : 91 ≤ x ≤ 112

Tinggi : 70 ≤ x <91

Rendah : 49 ≤ x < 70

Sangat rendah : 28≤ x<49

Berdasarkan hasil pembagian interval tersebut,maka didapati data empati

sebagai berikut.

Page 25: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

16

Tabel 4

Kriteria Skor Empati

No. Interval Kategori Frekuensi Persentase Mean Standar

deviasi

1. 91 ≤ x ≤ 112 Sangat Tinggi 0 0 %

60,47

6,601

2. 70 ≤ x < 91 Tinggi 15 6,97 %

3. 49 ≤ x < 70 Rendah 195 90,69 %

4. 28 ≤ x < 49 Sangat Rendah 5 3,25 %

TOTAL 215 100,91 %

Penelitian ini menggunakan uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui

normal atau tidaknya distribusi data penelitian pada masing-masing variabel. Data dari

variabel penelitian diuji normalitasnya menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov

Testdan diketahui pada variabelperilaku prososial memiliki koefisien normalitas sebesar

1,705 (p>0,05) dengan demikian variabel perilaku prososial memiliki distribusi data

yang normal, sedangkan untuk variabel empati memiliki koefisien normalitas sebesar

0,151 (p>0,05) dengan demikian variabel empati juga ada pada distribusi yang normal.

Uji linearitas pun juga dilakukan pada penelitian ini dan hasil uji linearitas

menunjukkan nilai F beda sebesar 0,670 dengan signifikansi sebesar p = 0,913 (p>0,05)

yang menunjukkan hubungan antara empatidengan perilaku prososial linear. Penelitian

ini juga menggunakan uji korelasi menggunakan Pearson Product Moment dan

diperoleh hasil berikut :

Page 26: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

17

Tabel 5

Hasil Uji Korelasi antara Empatidengan Perilaku Prososial

Dari tabel tersebut diketahui bahwa antara empati dan perilaku

prososialmemiliki korelasi positif dengan r sebesar 0,395 dan signifikansi p = 0,000

(p<0,05) yang menunjukkan adanya korelasi positif signifikan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment antara empati

dengan perilaku prososial menunjukkan korelasi r sebesar 0,395 dengan signifikansi

sebesar 0,000(p<0,05). Dari hasil perhitungan uji korelasi tersebut didapatkan hasil

penelitian yang menunjukkan adanya hubungan positif signifikan antara empati dengan

perilaku prososial. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi empati yang dimiliki

oleh seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat perilaku prososial yang akan

dilakukannya. Begitu pula sebaliknya, jika semakin rendah empati yang dimiliki oleh

seseorang, maka semakin rendah pula tingkat perilaku prososial yang akan

dilakukannya.

Hasil penelitian ini didukung dengan apa yang diungkapkan oleh Eisenberg

(1994) yaitu empati merupakan faktoryang mempunyai peran dalam mempengaruhi

munculnya perilaku prososial dimana empati sangat berkaitan dengan perilaku prososial

Correlations

Perilaku_Prososial Empati

Perilaku_Prososial Pearson Correlation 1 .395**

Sig. (2-tailed) .000

N 215 215

Empati Pearson Correlation .395** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 215 215

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 27: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

18

dan dalam pengembangan kepribadian seseorang. Tidak hanya itu, Cialdini (dalam

Baron & Bryne, 2005) juga mengungkapkan bahwa faktor empati juga mempengaruhi

kecenderungan perilaku prososial, dimana kedua faktor tersebut saling mempengaruhi

satu sama lainnya.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian-penelitiansebelumnya,

yaitu penelitian Thompson & Gullone (2008) yang menyebutkan bahwa empati

berkorelasi positif dan sangat signifikan dengan perilaku prososial.Tidak hanya itu,

penelitian yang dilakukan oleh Permatasari (2008), juga menunjukkan hasil yang tidak

jauh berbeda yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan perilaku

prososial.Bahkan hasil penelitian Strayer & Roberts (2004) juga menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif antara empati dan perilaku prososial pada anak-anak dan

remaja.

Perhitungan uji korelasi menunjukkan penemuan empiris yang menyatakan

bahwa empati memiliki sumbangan efektif sebesar 15,60 % terhadap perilaku

prososialdan sisanya 84,40% dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain yang

mempengaruhi variabel perilaku prososialdan belum termasuk dalam hasil penelitian ini

misalnya religiusitas, pola pengasuhan orang tua, faktor situasional dan lain-lain. Untuk

hasil korelasi per aspek empati terhadap perilaku prososial juga menunjukkan bahwa

ada korelasi yang positif signifikan terhadap perilaku prososial, yakni aspek

pengambilan perspektif (Perspective Taking) memberikan kontribusi sebesar 5,62 %,

aspek imajinasi (Fantasy) sebesar 6,25 %, aspek perhatian empatik (Empatic Concern)

sebesar 7, 84 %, dan aspek distress pribadi (Personal Distress) sebesar 5,7 %.Dari hasil

korelasi antara aspek-aspek empati dengan perilaku prososial terlihat bahwa aspek

Page 28: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

19

perhatian empatik (Empatic Concern) memiliki presentase paling tinggi terhadap

perilaku prososial yaitu sebesar 7, 84 %.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa empati pada remaja di SMP Negeri 5

Boyolali berada pada tingkat rendah dan perilaku prososialpada remaja di SMP Negeri 5

Boyolali juga berada pada tingkat rendah.Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif

antara variabel empati dengan perilaku prososial pada remaja di SMP Negeri 5

Boyolali.Oleh karena itu, penelitian ini menerima H1 dan H0 ditolak.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah disampaikan, maka dapat

ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan positif signifikan antara variabel empati dengan perilaku

prososial pada remajadi SMP Negeri 5 Boyolali.

2. Empati pada remaja di SMP Negeri 5 Boyolali termasuk dalam kategorirendah

dengan mean sebesar 60,47.

3. Perilaku prososial pada remaja di SMP Negeri 5 Boyolali termasuk dalam kategori

rendah dengan mean sebesar 46,06.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai, serta mengingat masih

banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

1. Saran bagi siswa

Diharapkan pada siswa-siswa SMP Negeri 5 Boyolali untuk lebih meningkatkan

kemampuannya dalam berempati sehingga dapat meningkatkan perilaku prososial

mereka yaitu dengan mencoba menggunakan sudut pandang orang lain dalam

Page 29: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

20

berpikir, menempatkan diri maupun perasaan diri sendiri terhadap kesulitan yang

dialami oleh orang lain ataupun memberikan perhatian terhadap orang lain yang

mengalami kesulitan.

2. Saran bagi guru dan sekolah

Diharapkan para pendidik tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja, namun

juga dapat memberikan pelajaran mengenai kehidupan bersosial bagi siswa-

siswanya dengan cara mengadakan kegiatan yang bersifat kemanusiaan misalnya

mengadakan bakti sosial pada korban bencana alam yang membutuhkan para siswa

untuk terjun langsung pada kegiatan tersebut, misalnya para siswa dapat membantu

korban bencana alam dengan memberikan pakaian pantas pakai, makanan, ataupun

bantuan lainnya, sehingga para siswa dapat menggunakan kemampuan

berempatinya dan terdorong untuk melakukan perilaku prososial.

3. Saran bagi penelitian selanjutnya

a. Penelitian ini masih banyak terdapat keterbatasan dan kekurangan, bagi

peneliti selanjutnya yang tertarik melakukan penelitian ini lebih lanjut dapat

disarankan agar peneliti dapat menambahkan variabel-variabel lain yang

mempengaruhi perilaku prososial selain variabel empati misalnya religiusitas,

pola pengasuhan orang tua, faktor situasional dan lain-lain.

b. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya, dapat mempertimbangkan kembali

aspek-aspek perilaku prososial yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini, supaya dapat melengkapi penelitian-penelitian lainnya yang serupa dengan

penelitian ini.

Page 30: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

21

DAFTAR PUSTAKA

Alexandra, P. J. (1991). Emphaty as a motivator of prosocial behavior in

children.National library of Canada. Diunduh pada 14 Januari 2015, dari

http://summit.sfu.ca

Asih, G. Y.,&Pratiwi, M. S. (2010). Perilaku Prososialditinjau Dari Empati dan

Kematangan Emosi.Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, Volume I, No 1,

Desember 2010.Diunduh pada tanggal 12 Januari 2015, dari

http://download.portalgaruda.org

Azwar, S. (2012).Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azimpour, A., Neasi, A., Yailagh, M. S., & Arshadi, N. (2012).Validation of “Prosocial

Tendencies Measure” in Iranian University Students.Journal of Life Science and

Biomedicine2(2): 34-42, 2012. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2015, dari

www.jlsb.science-line.com

Carlo, G., Hausmann,A., Christiansen,S., & Randall, B. A. (2003).Sociocognitive and

Behavioral Correlates of aMeasure of Prosocial Tendencies for

Adolescents.Journal of Early Adolescence.Diunduh pada tanggal 12 Februari

2015, dari http://digitalcommons.unl.edu

Carlo, G., Fabes, R. A., Kupanoff, K., &Laible, D. (1999).Early Adolescenceand

Prosocial/Moral Behavior I:The Role of Individual Processes. Journal of Early

Adolescence, Vol. 19 No. 1, February 1999 5-16. Diunduh pada tanggal 23 Maret

2015, dari http://digitalcommons.unl.edu

Carlo, G. &Randall, B. A. (2002).The Development of a Measure of Prosocial

Behaviors for Late Adolescents.Journal of Youth and Adolescence, 31:1

(February 2002), pp. 31-44.diunduh pada tanggal 19 Maret 2015,

darihttp://digitalcommons.unl.edu

Davis, M. H. (1980).Interpersonal Reactivity Index (IRI)Self Report Measures for Love

and Compassion Research: Empathy. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2015,

dari www.fetzerinstitute.org

Decety, J. &Jackson, P. L. (2004). The functional architecture of human

empathy.Behavioural and Cognitiv Neuroscience Reviews. Diunduh pada

tanggal 17 Mei 2015, dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov

Douglas, G. A., Anderson, C. A., &Prot, S. (2014). Long-Term Relations Among

Prosocial-Media Use, Empathy, and Prosocial Behavior.Psychological Science

2014, Vol. 25(2) 358 –36.Diunduh pada tanggal 19 Maret 2015, dari

www.pss.sagepub.com

Page 31: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

22

Eisenberg, N., &PaulA. M. (1987).The Relation of Empathy to Prosocial and Related

Behaviors. Psychological Bulletin 1987,Vol.101,No.1.91-119. Diunduh pada

tanggal 14 Januari 2015, dari http://www.researchgate.net

Garaigordobil, M. (2009). A Comparative Analysis of Empathy in Childhood and

Adolescence: Gender Differences and Associated Socio-emotional Variables.

International Journal of Psychology and Psychological Therapy, 2009, 9, 2, 217-

235. Diunduh pada tanggal 15 Januari 2015, dari www.ijpsy.com

Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan : suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Diunduh pada 17 Mei 2015, dari

www.distrodoc.com

Husada, A. K. (2013). Hubungan Pola Asuh Demokratis Dan Kecerdasan Emosi

Dengan Perilaku Prososial Pada Remaja. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia

Sept. 2013, Vol. 2, No. 3, hal 266 – 277. Diunduh pada 12 Januari 2015, dari

http://download.portalgaruda.org

Jalongo, M. R. (2013). Teaching Compassion: Humane Education in Early

Childhood.Springer Science & Business Media. Diunduh pada 17 Mei 2015, dari

https://books.google.co.id

Johnson, J. A &Cheek, J. M. (1983). The Structure of Empathy.Journal of Personality

and Social Psychology 1983, Vol. 45, No. 6, 1299-1312. Diunduh pada tanggal

13 Januari 2015, dari www.personal.psu.edu

Juliwati&Suharnan.(2014). Religiusitas, Empati dan Perilaku PrososialJemaat GKT

Hosana Bumi Permai.Persona, Jurnal Psikologi Indonesia Mei 2014, Vol. 3, No.

02, hal 130 – 140. Diunduh pada tanggal 19 Maret 2015, dari

http://download.portalgaruda.org

Kau, M., A. (2010).Empati dan Perilaku Prososial pada Anak.Jurnal INOVASI, Volume

7, No.3, September 2010ISSN 16939034. Diunduh pada tanggal 12 Februari

2015, dari www.ung.ac.id

Levine, K., & Feele, M. (2001).Emphaty Basics.Prosocial Behaviour and Empathy:

Developmental Processes. ISBN: 0-08-043076-7. Diunduh pada 15 Januari 2015,

dari https://psychedelic.wikispaces.com

Panuju, H. Panut., & Umami, I. (1999).Psikologi remaja. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Priyanto, P. H. (2012). Prososial Menciptakan Afeksi Positif (Menuju Jiwa Yang

Sehat). Fakultas Psikologi Unika-Soegijapranata Semarang. ISBN : 978-602-

8011-30-3.

Rahman, F. (2002).Kualitas Empati dan Intensi Prososial sebagai Dasar Kepribadian

Konselor. Diunduh pada tanggal 18 Januari 2015, dari http://staff.uny.ac.id

Page 32: Hubungan Antara Empati dan Perilaku Prososial Pada Remaja ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9296/2/T1_802010065_Full... · memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat.Orangtua

23

Roberts,W., & Sthayer, J. (1996). Empathy,Emotional Expressiveness,and Prosocial

Behavior.Child development, 67,449-470. Diunduh pada 12 Januari

2015,darihttp://faculty.tru.ca/wlroberts/prosocial.pdf

Robin, A. H., Eisenberg, N., & Richard A.Fabes. (1998). The Relations of Children’s

Situational Empathy related Emotions to DispositionalProsocialBehaviour.

International Journal of Behavioral Development, 1998, 22 (1), 169– 193.

Diunduh pada 13 Januari 2014, dari http://lab4.psico.unimib.it

Sylvia A. M., Lian T. R., & Matthew D. L. (2012).The Neural Components of Empathy:

Predicting Daily Prosocial BehaviorOxford University.September 29, 2012.

Diunduh pada 16 Januari 2015, dariwww.ncbi.nlm.nih.gov

Supeni, M. G. (2014). Empati Perkembangan dan Pentingnya dalam Kehidupan

Bermasyarakat, Vol. 40, No. 1, 15 Februari 2014 : 60-71. Diunduh pada tanggal

12 Maret 2015, dari http://download.portalgaruda.org

Utomo, D. (2014). Intensi Perilaku Prososial Anak Ditinjau dari Gaya

Pengasuhan.Jurnal Online Psikologi, Vol. 02, No. 01, Tahun 2014. Diunduh pada

tanggal 4 April 2015, dari http://ejournal.umm.ac.id

Wentzel, K. R., &Filisetti, L. (2007).Adolescent Prosocial Behavior: The Role of Self-

Processes and Contextual Cues. Society for Research in Child Development,

May/June 2007, Volume 78, Number 3, Pages 895 – 910. Diunduh pada tanggal

19 Maret 2015, dari www.ncbi.nlm.nih.gov

Zora, R. S. (1997). The Role Of Empathy And Moral Reasonino In Adolescents

Prosocial Behaviour.Institute of Social Sciences Ivo Pilar, Zagreb. Diunduh pada

14 Januari 2015, dari http://hrcak.srce.hr