HUBUNGAN ANTARA DERAJAT LOWER URINARY TRACT … · Hyperplasia (BPH) patient on RSUD Moewardi....

13
i HUBUNGAN ANTARA DERAJAT LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS (LUTS) DENGAN DERAJAT DISFUNGSI EREKSI PADA PASIEN BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) DI RSUD MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran NURUL FADILAH G0013183 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Transcript of HUBUNGAN ANTARA DERAJAT LOWER URINARY TRACT … · Hyperplasia (BPH) patient on RSUD Moewardi....

  • i

    HUBUNGAN ANTARA DERAJAT LOWER URINARY TRACT SYMPTOMS

    (LUTS) DENGAN DERAJAT DISFUNGSI EREKSI PADA PASIEN

    BENIGN PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) DI RSUD MOEWARDI

    SKRIPSI

    Untuk Memenuhi Persyaratan

    Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

    NURUL FADILAH

    G0013183

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2016

    http://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&docid=5oL00cGSXTCP8M&tbnid=gAqrWkMkGipzXM:&ved=0CAUQjRw&url=http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logo_UNS.GIF&ei=4LsOVMDHIo6SuASy74LABg&bvm=bv.74649129,d.c2E&psig=AFQjCNGtvOUw57TF6q5DZoBdd8tKRsto1Q&ust=1410338114024450

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    ABSTRAK

    Nurul Fadilah, G0013183, 2016. Hubungan derajat Lower Urinary Tract

    Symptoms (LUTS) dengan derajat disfungsi ereksi pada pasien Benign Prostate

    Hyperplasia (BPH) di RSUD Moewardi.

    Latar Belakang : Benign Prostat Hyperplasia (BPH) merupakan pembesaran

    prostat bersifat jinak yang dapat menimbulkan gangguan pada saluran kemih

    bagian bawah yang sering disebut sebagai Lower Urinary Tract Symptoms. Angka

    prevalensi BPH sangat tinggi dan tidak sedikit pasien BPH juga mengeluhkan

    adanya masalah seksual, seperti disfungsi ereksi. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui hubungan antara derajat LUTS dengan derajat disfungsi ereksi pada

    pasien BPH.

    Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik

    dengan pendekatan cross sectional berdasarkan hasil wawancara menggunakan

    kuesioner. Sampel diperoleh dengan menggunakan teknik consecutive sampling

    dengan lokasi di Poli Bedah Urologi RSUD Moewardi. Sampel penelitian adalah

    pasien yang berkunjung ke Poli Bedah Urologi RSUD Moewardi dan telah di

    diagnosis BPH yang disertai LUTS yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

    Jumlah sampel yang didapatkan adalah 37 sampel, kemudian di analisis

    menggunakan uji korelasi Spearman.

    Hasil Penelitian : Analisis dengan uji korelasi Spearman menunjukkan adanya

    hubungan yang signifikan antara derajat LUTS dengan derajat disfungsi ereksi

    pada pasien BPH (p = 0,000). Koefisien korelasi sebesar 0,847 menunjukkan

    tingkat korelasi yang kuat antara derajat LUTS dengan derajat disfungsi ereksi.

    Simpulan : Terdapat hubungan antara derajat LUTS dengan derajat disfungsi

    ereksi pada pasien BPH, semakin berat derajat LUTS maka semakin berat pula

    derajat disfungsi ereksi yang dialami.

    Kata kunci : Derajat LUTS, BPH, disfungsi ereksi

  • vi

    ABSTRACT

    Nurul Fadilah, G0013183, 2013. Correlation between the degree of Lower

    Urinary Tract Symptoms (LUTS) and erectile dysfunction of Benign Prostate

    Hyperplasia (BPH) patient on RSUD Moewardi.

    Objective : Benign Prostat Hyperplasia (BPH) is a benign enlarged prostate

    causing symptoms called Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS). The

    prevalence of BPH is very high and many BPH patients also complain of sexual

    problems such as erectile dysfunction. This research is aimed to find out the

    correlation between the degree of LUTS and erectile dysfunction of BPH patient.

    Methods : This research was an observational analysis with cross sectional

    approach based on interview result by questionnaire. The samples were taken by

    using consecutive sampling technique, location at Urology Surgical Department

    of Moewardi Hospital. The subjects were patients who diagnosed BPH with

    LUTS and fulfilled inclusion criteria. The number of sample is 37 was analyzed

    using Spearman correlation test.

    Result : The result of Spearman correlation test shows that there is a significant

    correlation between the degree of LUTS and erectile dysfunction of BPH patient

    (p=0,000). Coefficient correlation value was 0,847, it showed there is strong

    correlation between the degree of LUTS and erectile dysfunction.

    Correlation : There is a correlation between the degree of LUTS and erectile

    dysfunction of BPH patient, more severe the degree of LUTS, then so does the

    degree of erectile dysfunction.

    Keyword : Lower urinary tract symptoms (LUTS), BPH, erectile dysfunction

  • vii

    PRAKATA

    Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Alloh Subhanallahu Wata’ala yang

    telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Derajat Lower Urinary

    Tract Symptoms (LUTS) dengan Derajat Disfungsi Ereksi pada Pasien Benign

    Prostat Hyperplasia (BPH) di RSUD Moewardi”.

    Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

    Surakarta. Penulis menyadari tidak banyak yang dapat dilakukan tanpa bantuan

    dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

    1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran UNS yang telah mengijinkan penulis untuk menyusun skripsi ini.

    2. Kusmadewi Eka Damayanti, dr., M.Gizi selaku Ketua Tim Skripsi dan seluruh jajaran Tim Skripsi FK UNS yang telah banyak membantu demi

    kelancaran pelaksanaan skripsi.

    3. Wibisono, dr., Sp.U, selaku Pembimbing Utama dan Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes selaku Pembimbing Pendamping yang telah membantu dan

    meluangkan waktunya, kesabaran dalam memberi arahan, semangat, saran,

    koreksi serta diskusi yang sangat bermanfaat sehingga penulis termotivasi

    untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

    4. Suwardi, dr., Sp.B, Sp. BA., sebagai Penguji Utama dalam ujian penelitian ini. Terima kasih atas semua kepercayaan, arahan, ilmu, semangat serta

    pelajaran dari makna sebuah kesabaran dan perjuangan.

    5. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Mohamad Makhi dan Ibunda Sumartini yang telah memberikan dukungan moral, material, serta

    senantiasa mendo’akan untuk kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini,

    serta adik-adikku tersayang, Nurhayati dan Mohamad Rasyid yang secara

    tidak langsung telah memberikan inspirasi dan dorongan untuk segera

    menyelesaikan skripsi ini.

    6. Semua staf tata usaha dan petugas di Bagian Bedah, Bagian Diklat RSUD Moewardi atas bantuan dan kerja samanya dalam penyusunan skripsi ini.

    7. Sahabat-sahabatku Azizah, Helmi, Amal, Linda, Naura untuk semua bantuan dan dukungan serta Mita, Deva, Jea, Safira, segenap anggota

    fortuna family dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan

    skripsi ini.

    Surakarta, 15 November 2016

  • viii

    DAFTAR ISI

    PRAKATA ....................................................................................................... vi

    DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

    DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................... 3

    C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3

    D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 5

    1. Kelenjar Prostat

    a. Anatomi Prostat ......................................................... 5

    b. Fisiologi Prostat ......................................................... 7

    2. Benign Prostat Hyperplasia

    a. Definisi ...................................................................... 7

    b. Patofisiologi .............................................................. 10

    c. Faktor risiko .............................................................. 13

    d. Gejala dan tanda

    1) Gejala Obstruktif ................................................. 13

  • ix

    2) Gejala Iritatif ....................................................... 14

    e. Penegakan diagnosis

    1) Anamnesis ........................................................... 14

    2) Pemeriksaan fisik ................................................ 15

    3) Pemeriksaan pancaran urin ................................. 15

    4) Mengukur volume residu urin ............................. 16

    5) Pemeriksaan radiologi ......................................... 16

    6) Pemeriksaan PSA ................................................ 16

    f. Penatalaksanaan ........................................................ 17

    g. BPH dengan LUTS ................................................... 19

    3. Disfungsi Ereksi

    a. Anatomi penis ........................................................... 19

    b. Fisiologi ereksi penis ................................................ 21

    c. Disfungsi ereksi ......................................................... 24

    d. Epidemiologi ............................................................. 24

    e. Etiologi dan faktor risiko .......................................... 25

    f. Diagnosis disfungsi ereksi

    1) Anamnesis ........................................................... 28

    2) Pemeriksaan fisik ................................................ 29

    g. LUTS pada penderita BPH dengan disfungsi ereksi .. 29

    B. Kerangka Pemikiran ............................................................ 33

    C. Hipotesis ............................................................................. 34

  • x

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ................................................................... 35

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 35

    C. Subjek Penelitian ................................................................ 35

    D. Teknik Pengambilan Sampel .............................................. 36

    E. Besar Sampel ...................................................................... 37

    F. Variabel Penelitian .............................................................. 38

    G. Instrumen Penelitian ........................................................... 40

    H. Prosedur Penelitian ............................................................. 40

    I. Teknik Analisi Data Statistik .............................................. 42

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Karakteristik Sampel .......................................................... 43

    B. Analisis Data ....................................................................... 47

    BAB V PEMBAHASAN ........................................................................ 48

    BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan ............................................................................. 54

    B. Saran ................................................................................... 54

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 55

    LAMPIRAN .................................................................................................. 61

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1. Klasifikasi Derajat LUTS berdasarkan IPSS ...................... 39

    Tabel 3.2. Klasifikasi Derajat Disfungsi Ereksi berdasarkan IIEF-5 ... 40

  • xii

    DAFTAR DIAGRAM

    Diagram 3.1 Skema Rancangan Penelitian ................................................ 35

    Diagram 3.2 Skema Tahap Penelitian ........................................................ 41

    Diagram 4.1. Frekuensi Distribusi Sampel Berdasarkan Umur .................. 43

    Diagram 4.2. Frekuensi Distribusi Sampel Berdasarkan Derajat Lower Urinary

    Tract Symptoms (LUTS) ................................................................................. 44

    Diagram 4.3. Frekuensi Distribusi Sampel Berdasarkan Derajat Disfungsi

    Ereksi ................................................................................................ 45

    Diagram 4.4. Frekuensi Distribusi Derajat LUTS dengan Derajat Disfungsi

    Ereksi ................................................................................................ 43

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Lembar Penjelasan kepada Responden ............................... 61

    Lampiran 2. Lembar Informed Consent .................................................. 62

    Lampiran 3. Data Responden .................................................................. 63

    Lampiran 4. Kuesioner International Prostat Symptoms Score (IPSS) .. 64

    Lampiran 5. Kuesioner Internationan Index Erectile Function (IIEF-5)..65

    Lampiran 6. Data Sampel Penelitian ....................................................... 66

    Lampiran 7. Tabel Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk .......................... 68

    Lampiran 8. Tabel Hasil Uji Korelasi Spearman .................................... 69

    Lampiran 9. Surat Ethical Clearance ...................................................... 70

    Lampiran 10. Surat Pengantar Penelitian .................................................. 71

    Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian ...................................................... 72