HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri...

26
1 HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA FIK UNM Oleh : Ahmad Adil Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban permasalahan : (1) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan Passing atas pada permainan bolavoli? (2) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli ? (3) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli? Penelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan dan satu variabel terikat. populasi dan sampel adalah siswa SMK Negeri 2 Makassar secara random sampling diperoleh sampel sebanyak 60 orang. tehnik analisis data adalah uji T (Korelasional) berdasarkan analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai koefisien person (r) = 0,543 (P < 0,05). (2) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai (r) 0,538 (P < 0,05). (3) ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai F= 21, 496 (P < 0,05). Kata Kunci : Daya Ledak Lengan, Daya Ledak Tungkai, Kemampuan Passing Atas.

Transcript of HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri...

1

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK

TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA

PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA FIK UNM

Oleh :

Ahmad Adil

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban permasalahan : (1)

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan terhadap

kemampuan Passing atas pada permainan bolavoli? (2) Untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas

pada permainan bolavoli ? (3) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara

daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli?

Penelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan dan satu

variabel terikat. populasi dan sampel adalah siswa SMK Negeri 2 Makassar secara

random sampling diperoleh sampel sebanyak 60 orang. tehnik analisis data adalah

uji T (Korelasional) berdasarkan analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1)

ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai koefisien person (r) = 0,543 (P

< 0,05). (2) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai terhadap

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai (r) 0,538 (P <

0,05). (3) ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar

diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai F= 21, 496 (P < 0,05).

Kata Kunci : Daya Ledak Lengan, Daya Ledak Tungkai, Kemampuan

Passing Atas.

2

PENDAHULUAN

Melihat perkembangan olahraga bola voli dewasa ini cukup besar harapan

untuk berprestasi pada masa yang akan datang. Itu kita dapat lihat dari banyaknya

peminat dan cukup populer di kalangan masyarakat. Pemain ini dapat di mainkan

oleh anak- anak, orang dewasa, orang tua baik laki- laki maupun perempuan.

Namun dalam hal pencapaian prestasi ada saja kendala, hambatan, dan

tantangan yang kita hadapi. Itu terbukti dari prestasi yang telah dicapai masih kurang

memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat kita lihat dan beberapa kejuaraan

antar daerah yang pernah di laksanakan dimana atlet- atlet sering kali gagal dalam

meraih prestasi. Padahal faktor- faktor penunjang untuk menjadi lebih baik sudah

diupayakan semaksimal mungkin, seperti pengadaan fasilitas yang memadai, dan alat

yang bermutu, pelatih yang berkualitas, pembentukan organisasi yang baik, latihan

yang cukup serta adanya suasana dorongan dari masyarakat maupun pemerintah.

Melihat kondisi seperti di atas itu merupakan suatu permasalahan yang harus

dicarikan jalan keluarnya salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penelitian.

Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan kualitas

permainan bolavoli khususnya dalam pencapaian prestasi dan dapat pula diperoleh

informasi yang dapat menunjang keberhasilan maupun penyebab kegagalan dalam

pembinaan ke arah peningkatan prestasi yang lebih baik.

Dalam permainan bolavoli untuk meningkatkan kualitas permainan maka

perlu adanya penguasaan tehnik dasar yang baik atlet maupun pemain yang

menguasai tehnik dasar dengan baik dan didukung dengan kemampuan fisik yang

memadai akan dapat menampilkan permainan bolavoli secara terampil. Adapun

tehnik dasar yang perlu di kuasai adalah servis, passing atas, passing bawah….smash

dan block.

Salah satu tehnik dasar permainan bolavoli yang perlu mendapat perhatian

khusus terutama dalam membangun serangan dan menjadi titik lemah pada saat

bermain adalah kemampuan passing atas. Dimana passing atas memegang peranan

sentral dalam menunjang serangan smash untuk mendapatkan suatu kemenangan,

1

3

sehingga dapat dikatakan passing atas pemain. Sehingga yang menjadi fokus

perhatian dalam penelitian bolavoli adalah passing atas.

Tehnik passing atas merupakan kemampuan dasar yang sangat penting dalam

permainan bolavoli. Passing atas merupakan awal pembentukan serangan /smash,

sehingga untuk mendapatkan serangan yang baik maka di perlukan penguasaan

teknik, passing atas yang baik pula. Dan untuk meningkatkan kemampuan atau

keterampilan passing atas maka diperlukan kemampuan fisik yang prima disertai

dengan latihan yang cukup.

Dalam melakukan gerakan passing atas terutama untuk mencapai hasil yang

optimal diperlukan daya ledak lengan yang baik sehingga menghasilkan daya dorong

bola menjadi stabil dan itu memudahkan teman untuk melakukan smash. Begitupun

sebaliknya jika daya ledak lengan yang kurang baik, maka menyebabkan lemahnya

daya dorong bola, menyusahkan teman dalam melakukan smash. Selain itu daya

ledak tungkai mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan gerakan

passing atas.

Dalam daya ledak otot lengan terdapat dua komponen kondisi fisik yang tidak

dapat dipisahkan dan merupakan penunjang utama gerakan yaitu kekuatan otot dan

kecepatan otot untuk mengarahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan dalam

waktu yang relatif singkat.

Daya ledak tungkai diambil dari suatu istilah yang berasal dari kata eksplosif

power dari kata ekspolosien (Inggris) yang artinya letusan, dan di terjemahkan di

dalam bahasa Indonesia untuk membahasakan tentang suatu kejadian yang sifatnya

ada unsur letusan atau ledakan dari anggota tubuh dimana hal ini melibatkan unsur

kekuatan dan kecepatan.

Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak menuntut ketekunan

untuk berlatih sampai mencapai prestasi yang dibanggakan setiap pemain harus

memiliki kesiapan fisik dan kemantapan mental yang baik, terlebih lagi dalam

menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya. Setiap latihan harus dirasakan

sebagai hal yang sangat penting dan bermanfaat memiliki arah tujuan latihan yang

4

jelas. Hal yang terpenting dari latihan adalah intensitas latihan bermutu atau

berkualitas.

Harsono (1988:110) mengemukakan : latihan yang bermutu adalah apabila

latihan dril-dril yang diberikan memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan

pemain, apabila koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan, apabila

pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail-detail gerakan, dan apabila

prinsip-prinsip overload diterapkan baik dalam segi fisik maupun mental pemain.

Selain itu, latihan juga diungkapkan oleh Kasiyo Dwijowinoto (1993 : 317)

mengemukakan bahwa : “latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang

sistematis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional dan

daya tahan latihan”.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa : latihan adalah proses yang

sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang dengan

sekian hari bertambah beban atau kerjanya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa

gerakan yang berulang- ulang tetap dilakukan secara konsisten pada dasar gerakan

dalam suatu bentuk gerakan seperti pada penambahan beban. Hal ini di maksudkan

agar proses pelaksanaan latihan dapat efektif dan efisien.

Dengan demikian kondisi fisik menjadi salah satu faktor yang sangat esensial

dalam menunjang prestasi atlet dan ini berarti bahwa dengan adanya kondisi fisik

yang baik maka pelaksanaan teknik passing atas akan dapat di lakukan secara

terampil.

Dengan melihat uraian di atas, maka timbullah dugaan bahwa ada hubungan

yang erat antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai yang dimiliki seseorang

terhadap kemampuan melakukan passing atas dengan baik dalam permainan bolavoli.

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian guna mengetahui

secara pasti dan dugaan tersebut.

RUMUSAN MASALAH

5

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan sebelumnya, maka hal

tersebut perlu adanya batasan dalam merumuskan suatu masalah agar tidak terlalu

meluas. Adapun masalah yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan passing

atas pada permainan bolavoli ?

2. Apakah ada hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing

atas pada permainan bolavoli ?

3. Apakah ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli ?

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

PENELITIAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Kemampuan Passing Atas Bolavoli

Dalam permainan bolavoli adalah merupakan salah satu cabang olahraga

permainan besar yang dimainkan oleh dua regu yang masing- masing regu terdiri dari

6 orang pemain. Dasar pengertian permainan bolavoli adalah memainkan bola dengan

memvoli dan berusaha menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan dengan

menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring.

Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang dilakukan dalam

tempo yang cepat, seperti apa yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992 :68) bahwa :

Permainan bolavoli adalah permainan tempo yang cepat, sehingga waktu untuk

memainkan bola sangat terbatas. Dan bila tidak menguasai teknik dasar secara

sempurna akan memungkinkan kesalahan- kesalahan teknik yang lebih besar.

Kemampuan untuk dapat melakukan passing yang akurat, dua komponen

utama yaitu kecepatan dan kekuatan yang tentunya akan terpadu menjadi daya ledak.

Latihan kemampuan passing atas bolavoli merupakan latihan yang ditujukan untuk

mempermahir gerakan awalan yaitu posisi sikap siap, kedua kaki terbuka selebar

bahu, lutut ditekuk dengan badan merendah, kedua tangan diangkat lebih tinggi dari

9

6

dahi, dan gerakan lanjutan setelah melakukan passing atas bolavoli maupun gerakan-

gerakan tipuan dari badan dan lengan. Passing bolavoli yang khusus adalah untuk

membentuk kebiasaan- kebiasaan motorik atau perkembangan muscular khususnya

otot halus, otot yang kuat akan membuat kerja otot dalam melakukan aktivitas

olahraga lebih efisien.

Tehnik dasar bermain bolavoli sebagai penunjang dan harus di kuasai dengan

baik dan sempurna oleh pemain, Menurut Suharno HP (1982 :17-18), sebagai berikut:

1. Service yang terdiri dari :

a. Menurut putaran bola

b. Service tangan bawah

c. Service atas

2. Passing yang terdiri dari :

a. Pass bawah

1) Dua tangan

2) Satu tangan

b. Pass atas

1) Pass atas setinggi dada

2) Pass atas setinggi muka

3. Umpan

4. Smash

5. Block/Bendungan

Dan sekian banyaknya teknik dasar permainan bolavoli teknik passing ataslah

yang memiliki peranan sentral dalam menunjang serangan untuk mendapatkan suatu

kemenangan. Dengan adanya passing atas yang baik, maka akan memudahkan teman

untuk melakukan serangan /smash. Dan yang menjadi perhatian khusus dalam

penelitian ini adalah tertuju pada teknik passing atas.

Adapun pengertian passing, menurut M. Yunus (1992 :79 ) Bahwa “ Passing

adalah mengoper bola kepada teman sendiri dalam satu regu dalam suatu teknik

tertentu, sebagai langkah awal menyusun pola serangan kepada regu lawan “.

7

Teknik dasar passing dalam permainan bolavoli terbagi atas dua macam, yaitu

passing atas dan passing bawah, akan tetapi yang akan diteliti adalah passing atas.

Untuk dapat menguasai teknik dasar passing atas, maka perlu memahami hal- hal

sebagai berikut :

a. Posisi tangan dan jari- jari tangan

Kedua tangan terangkat seakan- akan hendak menangkap bola lebih tinggi

dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti setengah

lingkaran bola, pada saat perkenaan bola pada bagian jari- jari lengan membentuk

sudut kurang lebih 450, ujung jari- jari kedua tangan saling dihadapkan. Jarak kedua

siku lengan sedikit lebih besar dari bahu, jari tangan dan telapak tangan membentuk

mangkok, ibu jari dan kedua jari telunjuk membentuk segitiga.

b. Tahap – tahap pelaksanaan passing atas

Menurut M. Yunus (1992 :24 ) mengemukakan bahwa : “Passing atas terdiri

dari tiga tahap yaitu : sikap permulaan (posisi siap), gerakan pelaksanaan, dan

gerakan lanjutan”.

1. Sikap permulaan (posisi siap)

Ambil posisi sikap siap normal, yaitu kedua kaki berdiri terbuka selebar bahu,

berat badan menumpu pada tapak kaki, lutut ditekuk dengan badan merendah,

tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat

lebih tinggi dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti

setengah lingkaran bola.

2. Gerakan pelaksanaan

Tepat saat bola berada di atas dan sedikit di depan dahi, lengan diluruskan

dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan bola pada

permukaan jari- jari ruas pertama dan dua, dan yang dominan mendorong bola adalah

ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan dengan bola, jari- jari

agak ditegangkan, kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar bola

dapat memantul dengan baik.

3. Gerakan lanjutan

8

Setelah bola memantul dengan baik, dilanjutkan dengan meluruskan lengan ke

depan atas sebagai suatu gerakan lanjutan, selanjutnya tungkai diluruskan pada saat

menyongsong bola. Tangan dan jari- jari tangan dalam keadaan rileks atau tidak

boleh kaku dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali.

Setelah melihat penjelasan di atas, maka untuk dapat menguasainya dengan

baik harus melalui latihan – latihan yang teratur, sistematis dan berkesinambungan

serta harus didukung dengan kondisi fisik yang memadai seperti daya ledak lengan

dan daya ledak tungkai, serta kemampuan berfikir secara tepat merupakan

persyaratan untuk menjadi pemain atau pemain yang dapat diandalkan.

2. Daya Ledak Lengan

Daya ledak atau power sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga

yang menuntut aktifitas yang berat dan cepat atau kegiatan yang harus di lakukan

dalam waktu sesingkat mungkin dengan beban berat. Untuk mampu melakukan

aktifitas, penggabungan antara kekuatan dan kecepatan otot lengan yang di kerahkan

secara bersama- sama dalam mengatasi beban dalam waktu yang relatif singkat.

Secara umum kemampuan daya ledak lengan dikenal sebagai salah satu

komponen fisik yang sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga, namun

kemampuan daya ledak lengan bukan unsur penentu satu- satunya dalam melakukan

aktifitas olahraga agar nampak terampil dalam pencapaian prestasi puncak, akan

tetapi saling menunjang satu sama lain dari berbagai unsur potensi fisik.

Para ahli dalam bidang olahraga mendefinisikan daya ledak atau power cukup

bervariasi. Akan tetapi pada umumnya memberikan pengertian yang sama. Dalam

usaha meningkatkan prestasi yang harus mendapat perhatian utama adalah kondisi

fisik karena setiap cabang olahraga memiliki kondisi fisik yang berbeda- beda. Oleh

karena itu, untuk mengembangkan kemampuan fisik haruslah di rencanakan secara

sistematis dan terarah dengan tujuan kemampuan fungsional dari system tubuh

meningkat, sehingga dalam melakukan gerakan olahraga khususnya passing atas

dalam permainan bolavoli dapat di lakukan secara efektif dan efisien.

9

Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan gerakan passing atas maka

kondisi fisik yang paling di butuhkan adalah daya ledak. Nur ichsan Halim (2004: 18)

mengemukakan bahwa : Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

kemampuan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya.

Daya ledak (power) merupakan penggabungan antara kekuatan dan kecepatan.

Hakekatnya bahwa power lengan merupakan salah satu komponen fisik di mana

kekuatan dan kecepatan otot di kombinasikan dalam satu pola gerak.Latihan daya

ledak lengan tidak boleh hanya menekankan pada beban. Daya ledak yang di

kembangkan pada cabang olahraga bolavoli khususnya passing atas adalah

kemampuan lengan untuk melakukan passing dengan tempo yang cepat.Pada cabang

olahraga bolavoli ini sangat di butuhkan karena berkaitan dengan kontraksi otot-otot

lengan secara cepat.

Sedangkan Menurut Harre D. (1982: 59) mengemukakan bahwa power adalah

“the ability an athlete overcoma reistance by a hight speed of contraction”. Secara

babas diterjemahkan bahwa power adalah merupakan kemampuan olahragawan untuk

mengatasi tahanan beban dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi. Menurut Abdul

Kadir Ateng (1992 :140) seseorang dapat dikatakan bertenaga penuh (kemampuan

daya ledak) adalah individu yang memiliki :

a. Tingkat kekuatan otot yang tinggi

b. Tingkat kecepatan yang tinggi

c. Kelincahan kemampuan yang tinggi dalam mengintegrasi kecepatan dan

kekuatan otot.

Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa power merupakan

kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Sehingga dalam proses pengembangannya

dilakukan dengan melatih unsur kekuatan dan kecepatan. Kedua komponen fisik

power yakni kekuatan dan kecepatan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang

lainnya. Karena pengembangannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan

kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan dan dapat dilakukan secara bersama- sama.

10

Sehingga dikatakan bahwa kekuatan dan kecepatan dapat menunjukkan taraf tingkat

power pada setiap atlet.

Pada cabang olahraga bolavoli khususnya passing atas, daya ledak lengan

sangat di butuhkan karena berkaitan dengan kontraksi otot- otot lengan secara cepat.

Ucup Yusuf (2000 :27) mengemukakan bahwa : Menurut teori gesekan filament

bahwa pada suatu kontraksi otot, panjang filamen actin dan myosin tidak

berubah.Jadi pada saat suatu otot berkontraksi atau mengerut, yang terjadi adalah

saling bergesernya atau saling mendekat dan merapatnya filament actin dan myosin.

Suatu kontraksi otot di perlukan dari proses penguraian senyawa kimia yang

di sebut Adenosin Tri Posfat (ATP). Proses ini terj dimetokondria serabut otot.

Jumlah ATP dalam serabut otot terbatas. Pada awal aktifitas fisik, energi untuk

kontraksi otot adalah berasal dari ATP yang tersedia pada serabut- serabut otot.Pada

proses selanjutnya, kegiatan fisik atau olahraga di lanjutkan, maka energi untuk

kontraksi otot dari ATP di bentuk melalui proses glikogen protein, lemak dan dari

asam laktat. ATP bersumber dari karbohidrat, protein dan lemak.

3. Daya Ledak Tungkai

Daya ledak (explosive power) merupakan unsur penting bagi seseorang agar

dapat dikatakan memiliki kemampuan fisik yang prima, sebab daya ledak sangat

dibutuhkan untuk kegiatan fisik sehari- hari yang memerlukan tenaga explosive

seperti lompat lari cepat, mendorong, memukul, menendang, mengangkat, melempar

dan lain- lain.

Para ahli dalam bidang olahraga mendefinisikan daya ledak atau power cukup

bervariasi, akan tetapi pada umumnya memberikan pengertian yang sama, seperti

yang di kemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1992 :140) bahwa “ tenaga otot adalah

kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalanm waktu yang

sangat singkat “. Hal yang senada dikemukakan Mochammad Sajoto (1988 :17 )

bahwa : Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan

maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-

pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (power) = kekuatan

11

(force) x kecepatan (velocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru, serta gerak

lain yang bersifat explosive.

Lebih lanjut Willmore yang dikutip oleh Harsono (1988 :60) mengatakan

bahwa “ power adalah product of force and velocity”. Maksudnya. Bahwa power

adalah hasil dari kekuatan.

Fox. E.L. ….dkk (1988 :64) mengemukakan bahwa “power is the used to

express work done in unit of time”. Pendapat tersebut dapat diartikan secara bebas

bahwa power adalah kemampuan seseorang untuk menampilkan kerja maksimal

perunit waktu.

Kedua komponen fisik power yakni kekuatan dan kecepatan tidak dapat

dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Karena pengembangannya dapat

dilakukan dengan cara meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan dan

kecepatan dapat menunjukkan taraf tingkat power pada setiap atlet. Kekuatan dan

kecepatan sangat menentukan tenaga eksplosif, maka kedua unsur tersebut akan di

uraikan sebagai berikut:

a. Kekuatan (strength)

Kekuatan merupakan salah satu unsur penentu dalam kemampuan tenaga

eksplosif yang merupakan kekuatan otot untuk dapat menguasai tahanan dan bebas

dalam menjalankan suatu aktifitas, sehingga dapat dipergunakan untuk mencapai

prestasi maksimal dalam suatu cabang olahraga. Kemudian menurut Jonath, Haag dan

Krempe. (1988:23) membagi kekuatan menjadi dua yaitu :

1. Kekuatan statistik adalah kekuatan yang dapat ditimbulkan oleh sekolompok

otot terhadap suatu tahanan yang tetap

2. Kekuatan dinamis yaitu kekuatan otot yang terdapat oleh sekelompok otot

dalam kelangsungan gerak terhadap suatu tahanan.

Di samping unsur- unsur fisiologi yang dimiliki seseorang ada beberapa faktor

yang mempengaruhi kekuatan otot. Menurut sajoto (1988:108) mengemukakan

sebagai berikut:

a. Faktor biomekanik

12

b. Faktor pengungkit

c. Faktor pengukuran

d. Faktor jenis kelamin

e. Faktor usia

Uraian-uraian tentang kekuatan yang telah dijelaskan, ternyata menunjukkan

tujuan dan fungsi yang sama dan menyatakan bahwa kekuatan adalah kapasitas dari

otot atau sekelompok otot untuk mengerahkan tenaga maksimal untuk menahan

beban dalam tuntutan factor kekuatan, seperti kekuatan yang di butuhkan dalam

cabang olahraga bolavoli, sehingga memerlukan alat kekuatan yang khusus sesuai

dengan tuntutan gerakan pada cabang olahraga yang digelutinya untuk mencapai

penampilan.

b. Kecepatan (speed)

Kecepatan merupakan seseorang dalam melakukan gerakan yang

berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Harsono (1988:216) sebagai

berikut: Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan- gerakan sejenis

secara berturut- turut dalam waktu yang sesingkat- singkatnya, atau kemampuan

untuk menempuh jarak dalam waktu yang sesingkat- singkatnya.

Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kecepatan sangat berpengaruh dalam

melakukan passing atas pada permainan bolavoli. Kecepatan tidak dapat dipisahkan

dengan kekuatan otot, ini berarti bahwa kecepatan dengan kekuatan otot merupakan

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya.

Menurut O’Shea yang diterjemahkan oleh Rachimi Ruma (1992:22)

mengatakan bahwa : Kontraksi otot dibedakan atas dua macam kekuatan masing-

masing : (1) kekuatan statis dan (2) kekuatan dinamis. Kekuatan statis adalah

kekuatan efektif maksimal yang dilakukan oleh orang dalam kegiatan terhadap benda

yang tidak bergerak. Dan kekuatan dinamis adalah kekuatan daya otot- otot , untuk

memindahkan posisi suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain.

13

Menurut Harsono (1988: 199) bahwa Explosive power adalah suatu konsep

yang sangat penting bagi olahragawan pada waktu melakukan kerja yang kuat dan

cepat”. Explosive power atau daya ledak merupakan komponen gerak yang sangat

penting untuk melakukan aktifitas yang sangat berat dan singkat, karena ia

menentukan seberapa melempar, memukul, menendang, kecepatan berlari,

mengangkat dan sebagainya. Oleh sebab itu seorang pemain bolavoli tidak cukup

sekedar berlatih meningkatkan kekuatan tungkai saja, akan tetapi kekuatan yang

dijumpai bahwa atlet yang mempunyai kekuatan saja atau yang kuat ototnya, belum

tentu dengan sendirinya akan dapat berprestasi dalam olahraga atlet tersebut tidak

pula memiliki otot- otot yang cepat. Karena bolavoli khususnya dalam melakukan

passing atas membutuhkan daya ledak, kekuatan dan kecepatan otot tungkai terutama

dalam melakukan passing atas yaitu kedua kaki berdiri terbuka selebar bahu, berat

badan menumpuk pada telapak kaki, lutut ditekuk dengan badan merendah,

tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat

lebih tinggi dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka melebar membentuk cekungan

seperti setengah lingkaran bola guna dapat mencapai hasil yang baik.

4. Hubungan Antara Daya Ledak Lengan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap

Kemampuan Passing Atas Pada Permainan Bolavoli.

Permainan bolavoli adalah salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri

dari beberapa tehnik dasar, yang harus diterapkan kedalam permainan, sehingga

permainan tersebut lebih hidup dan menarik dan pada akhirnya dapat bermain secara

terampil. Tehnik bermain bolavoli seperti servis, passing, umpan, block, dan smash

yang direalisasikan kedalam bentuk permainan, memerlukan pola gerak yang

terampil, sesuai dengan tuntutan tehnik dasar masing- masing. Gerakan- gerakan

yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan tehnik dasar tersebut membutuhkan

dukungan dari berbagai kondisi fisik seperti daya ledak lengan dan daya ledak

tungkai.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik daya

ledak lengan dan daya ledak tungkai tidak dapat dipisahkan dari permainan bolavoli.

14

Daya ledak ini mempunyai dua komponen yang tidak dapat juga dipisahkan yaitu

kekuatan dan kecepatan otot dalam menghasilkan passing yang keras dan cepat.

Tanpa adanya daya ledak lengan dan daya ledak tungkai yang baik mustahil seorang

pemain dapat memperoleh hasil yang baik. Oleh sebab itu daya ledak lengan dan

daya ledak tungkai yang perlu dikembangkan pada permainan bolavoli adalah unsur

fisik daya ledak lengan dan daya ledak tungkai.

B. Kerangka Berpikir

Adapun yang menjadi kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jika seseorang memiliki daya ledak lengan yang baik, maka diduga akan

memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik.

2. Jika seseorang memiliki daya ledak tungkai yang baik, maka diduga akan

memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik.

3. Jika seseorang memiliki daya ledak lengan dan daya ledak tungkai yang baik,

maka diduga akan memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.

C. Hipotesis Penelitian

Dari pokok- pokok pemikiran, yang diturunkan dari teori- teori yang

berhubungan dengan variabel penelitian, maka berikut dugaan- dugaan tersebut

dirumuskan dalam bentuk hipotesis, antara lain :

1. Ada hubungan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli.

2. Ada hubungan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli.

3. Ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini memuat hasil-hasil analisis data penelitian, meliputi deskriptif

data dan pengujian hipotesis. Hasil tersebut hanya merupakan rangkuman hasil

analisis saja, sedangkan perhitungan statistik secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran. Dan juga dikemukakan pembahasan hasjl penelitian.

15

A. Penyajian hasil analisis data

Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran

yang terdiri atas, daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas

pada permainan bolavoli terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan

pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dianalisis dengan teknik statistik inferansial. Analisis data secara deskriptif

dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data, meliputi; rata-rata, standar

deviasi, varians, data maksimum, data minimum, range, tabel frekuensi dan grafik.

Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas

data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji Korelasional Product Moment. Uji

korelasi Pearson jika data berdistribusi normal dan uji korelasional Spearman jika

data tidak berdistribusi normal.

1. Analisis deskriptif

Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum

data penelitian. Analisis deskriptif data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Deskriptif data dimaksudkan

untuk dapat menafsirkan dan memberi makna dengan mudah pada data tersebut

secara berturut-turut seperti tertera pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Rangkunan hasil analisis deskriptif tiap Variabel

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

DLL 60 2,00 3,65 2,7188 ,40645

DLT 60 1,20 2,77 2,1553 ,37216

KPABV 60 2 9 6,88 1,878

Valid N

(listwise) 60

Keterangan :

DLL : Daya ledak lengan

DLT : Daya ledak tungkai

KPA : Kemampuan passing atas

16

Dari tabel 1 tersebut di atas yang merupakan gambaran data daya ledak

lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli

siswa SMK Negeri 2 Makassar, dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Daya ledak lengan dengan nilai rata-rata = 2,719 meter, Standar deviasi = 0,406

meter, nilai maksimum = 2 meter, dan nilai minimum = 3,65 meter.

2. Daya ledak tungkai dengan nilai rata-rata = 2,155 meter, Standar deviasi = 0,372

meter, nilai maksimum = 1,20 meter, dan nilai minimum = 2,70 meter.

3. Kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2

Makassar dengan nilai rata-rata = 6,88 poin, Standar deviasi = 1,878 poin, nilai

maksimum = 2 poin, dan nilai minimum = 9 poin.

2. Uji Normalitas Data

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat

dalam menganalisis data penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal atau

berdistribusi normal. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis

statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non nilai rata-rata nilai

maksimum parametrik.

Untuk mengetahui apakah data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar

mengikuti sebaran normal atau tidak, maka akan dilakukan uji normalitas data,

menggunakan metode uji Korlmogorov-Smirnov. Adapun hasil analisisnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Rangkuman hasil uji normalitas data tiap variabel.

DLL DLT KPABV

N 60 60 60

Normal

Parameters(a,b)

Mean 2,7188 2,1553 6,88

Std. Deviation ,40645 ,37216 1,878

Most Extreme

Differences

Absolute ,115 ,152 ,158

Positive ,098 ,079 ,130

Negative -,115 -,152 -,158

Kolmogorov-Smirnov Z ,891 1,178 1,225

Asymp. Sig. (2-tailed) ,405 ,124 ,100

17

Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat terlihat bahwa dari hasil pengujian

normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-SZ),

menunjukkan, bahwa :

1. Untuk data daya ledak lengan, diperoleh nilai K-SZ = 0,891 (P = 0,405 > 0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa data daya ledak lengan siswa SMK Negeri 2

Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

2. Untuk data daya ledak tungkai diperoleh nilai K-SZ = 1,178 (P = 0,124 > 0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa data daya ledak tungkai siswa SMK Negeri 2

Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

3. Untuk data kemampuan passing atas pada permainan bolavoli, diperoleh nilai K-

SZ = 1,225 (P =0,100 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2

Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

Oleh karena data penelitian berdistribusi normal maka sarah satu persyaratan

untuk menggunakan analisis statistik parametrik terpenuhi sehingga untuk pengujian

hipotesis akan digunakan uji statistik parametrik, yaitu; uji korelasi Pearson.

3. Analisis Korelasi

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini perlu uji melalui data yang

diperoreh di lapangan dari hasil tes dan pengukuran terhadap variabel penelitian ini.

Adapun pengujian hipotesis tersebut dilakukan baik secara sendiri-sendiri maupun

secara bersama-sama. Uji statistik yang digunakan uji statistik parametrik.

Untuk pengujian hipotesis tersebut, rnaka dilakukan uji korelasi antara data

daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan

bolavoli dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson (r).

a. Analisis korelasi sederhana antara daya ledak lengan dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak lengan dengan

kemampuan passing atas siswa SMK Negeri 2 Makassar dilakukan analisis koefisien

18

korelasi Pearson. Adapun rangkuman hasil anarisisnya dapat dilihat pada tabel 3

berikut ini :

Tabel 3. Rangkuman hasil analisis korelasi antara daya ledak lengan dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.

Variabel N r P Keterangan

Daya Ledak Lengan

(X1)

Kemampuan Passing

Atas (Y)

60 0,543 0.000 Signifikan

Keterangan:

r : Koefisien korelasi pearson

P : Probabilitas

N : Banyaknya data

Berdasarkan tabel 3 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien

korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,543 (P = 0.00), berarti

ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing

atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.

b. Analisis korelasi sederhana antara daya ledak tungkai dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak tungkai dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar

dilakukan analisis koefisien korelasi. Adapun rangkuman hasil analisisnya dapat

dilihat pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Rangkuman hasil analisis korelasi antara daya ledak tungkai dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.

Variabel N r P Keterangan

Daya Ledak Tungkai

(X2)

Kemampuan Passing

Atas (Y)

60 0,538 0.000 Signifikan

19

Keterangan:

r : Koefisien korelasi Pearson

P : Probabilitas

N : Banyaknya data

Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien

korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,538 (P = 0,00) berati

ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing

atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.

c. Analisis korelasi ganda antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai

dengan kemampuan passing atas dalam permainan bo1a voli mahasisra

FIK UNM.

Analisis korelasi ganda dilakukan untuk mengetahui hubungan antara daya

ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Adapun

rangkuman hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5. Rangkuman hasil analisis korelasi ganda antara daya ledak lengan,

daya ledak tungkai dan kaki dengan kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli.

Variabel N R R2 F P Keterangan

DLL (X1) dan

DLT (X2)

KPA (Y)

60 0,656

0,430

21,496 0.000 Signifikan

Keterangan:

DLL : Daya Ledak Lengan

DLT : Daya Ledak Tungkai

KPA : Kemampuan Passing Atas

Berdasarkan tabel 6 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien

korelasi ganda menggunakan uji-R regresi, diperoleh nilai R = 0,656 dan nilai

Rsquare (R2) sebesar = 0,430, dengan nilai F = 21,496 (P = 0.00) berati ada hubungan

yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-

20

sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2

Makassar.

4. Pengujian hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini akan diuji kebenarannya

apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Setelah dilakukan pengujian dengan

menggunakan uji koefisien korelasi dari Pearson (Uji-r), diperolah hasil sebagai

berikut :

a. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2

Makassar.

Hipotesis statistik yang akan diuji :

H0 : x1y = 0

H1 : x1y 0

Kriteria pengujian :

Jika r (P > = 0,05), rnaka terima H0 dan tolak H1.

Jika r (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1.

Hasil pengujian :

Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak lengan dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh

nilai r = 0,543 (P < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan

yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.

Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya

ledak lengan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki

daya ledak lengan yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik.

21

2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2

Makassar.

Hipotesis statistik yang akan diuji :

H0 : x2y = 0

H1 : x2y 0

Kriteria pengujian:

Jika r (P > = 0,05), maka terima H0 dan tolak H1.

Jika r (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1.

Hasil pengujian :

Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak tungkai dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh

nilai r = 0,538 (P < 0,05) , maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada

hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing

atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.

Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya

ledak tungkai yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki

daya ledak tungkai yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik.

3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak

tungkai dengan kemampuan passing atas dalam pemainan bolavoli siswa

SMK Negeri 2 Makassar.

Hipotesis statistik yang akan diuji :

H0 : Rx1.2y = 0

H1 : Rx1.2y 0

Kriteria pengujian :

Jika R (P > =0,05), maka terima H0 dan tolak H1.

22

Jika R (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1.

Hasil pengujian :

Dari hasi analisis korelasi antara daya ledak lengan dan daya ledak

tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan

bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai

F = 21,496 (P < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan

yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-

sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK

Negeri 2 Makassar. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh =

0,430, hal ini berarti bahwa 43% kemampuan passing atas pada permainan

bolavoli dijelaskan oleh daya ledak lengan dan daya ledak tungkai, sedangkan

sisanya 57% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

Hal ini mengandung makna, bahwa setiap perubahan nilai daya ledak lengan dan

daya ledak tungkai secara bersama-sama, maka akan diikuti pula perubahan yang

searah dengan perubahan nilai kemampuan passing atas pada permainan bolavoli

siswa SMK Negeri 2 Makassar.

B. Pembahasan Hasil Analisis

Hasil-hasil analisis hubungan antara kedua variabel bebas dan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli sebagai variabel terikat dalam pengujian

hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara

hasil analisis yang dicapai dengan kajian teori-teori dalam penelitian ini. Kajian teori

ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan

hasil penelitian yang diperoleh.

1. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK 2 Makassar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa

SMK Negeri 2 Makassar. Dimana nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,543 (P <

23

0,05). Hasil- tersebut bila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan kajian teorinya

yang medasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang

ada. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa apabila seseorang siswa memiliki daya ledak

lengan di atas rata-rata, maka akan memperoleh hasil kemampuan passing atas pada

permainan bolavoli yang baik pula.

2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2

Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan

antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli

siswa SMK Negeri 2 Makassar. Nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,538 (P < 0,05).

Hubungan ini nampak karena unsure kemampuan kondisi fisik tertentu yang

mempunyai keterkaitan antara kedua variabel ini. Salah satu diantaranya adalah daya

ledak tungkai seseorang. Hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan

demikian dapat dikemukakan, bahwa daya ledak tungkai merupakan salah satu

komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan passing

atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak tungkai seseorang, maka akan

menghasilkan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang lebih baik

pula.

3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak

tungkai dengan kemampuan passing atas dalan permainan bolavoli siswa

SMK Negeri 2 Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara daya

ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan

passing atas dalarn permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hasil analisis

koefisien korelasi ganda diperoleh nilai sebesar R = 0,656 dengan nilai Rsquare

sebesar = 0,430 (P < 0,05) atau korelasinya sebesar 43%. Hal ini membuktikan,

bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama mempunyai

24

korelasi yang signifikan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli

pada siswa SMK Negeri 2 Makassar. Dan diperoleh nilai Fhitung = 21,496 (P < 0,05)

hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan demikian dapat

dikemukakan, bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai merupakan

komponen-komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak lengan dan daya

ledak tungkai seseorang siswa, maka akan menghasilkan kemampuan passing atas

yang lebih baik pula.

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data

penelitian yang telah dilakukan, .untuk itu kesimpulan penelitian disusun sebagai

berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan

passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.

2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dalam dengan

kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2

Makassar.

3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai

kaki dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK

Negeri 2 Makassar

B. Saran-Saran

1. Dalam kegiatan pembinaan cabang olahraga bolavoli khususnya pada

kemampuan passing atas, sedapat mungkin mengetahui peran unsur kondisi fisik

yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan hasil kemampuan passing

atas dalam permainan boravoli dari siswa, seperti daya ledak lengan dan daya

ledak tungkai baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.

25

2. Diharapkan agar dalam proses belajar atau latihan dalam cabang olahraga

bolavoli khususnya pada kemampuan passing atas pada permainan bolavoli,

diharapkan para pembina/guru untuk meningkatkan unsur kondisi fisik seperti;

daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara optimal, agar hasil kemampuan

passing atas dapat lebih baik lagi.

3. Diharapkan pada penelitian yang akan datang, khususnya penelitian yang relevan

dengan penelitian ini disarankan melibatkan lebih banyak lagi unsur kondisi fisik

lainnya dan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang dicapai lebih

sempurna lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Rani, Abd. Asib, 1993. Pengembangan Prestasi R Ujung Pandang : Koni Kotamadia

Ujung Pandang.

Ateng, Abd. Kadir, 1992. Asas dan landasan Pendidikan Jasmani, Dirjen Dikti,

Jakarta, Halaman 40

Harsono, 1998. Coaching dan Aspek- aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta :

Depdikbud Dirjen Dikti.

Dwijowinoto, Kasiwo, 1993. Dasar- dasar Ilmu kepelatihan IKIP Semarang Press,

Semarang.

Yunus M. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek

Pembinaan Tenaga Pendidikan, Jakarta.

H. P. Suharno, 1882. Dasar- dasar Permainan Bolavoli, FPOK IKIP, Yogyakarta.

Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam OR. Depdikbud Dikti LPTK,

Jakarta.

Harre, D. 1982. Principle Of Sport Trainning Introduction To Theory And Methode

Of Trainning. Sport Verlag. Berlin.

Jansen, CR. Gordon, W and Bengester. BL. 1983. Aplied Kinesiology And

Biomechanics 3 ed. Mc Graw Hil Book Company. New York.

Fox. E.L. Bower, R.W. Foss. M.L. 1988. The Physiological Basis Of Physical

Eduration And Athletics. Sounders Collega Publishing. New York.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Penerbit

Rineka Cipta, Jakarta.

Sugiono, 2000. Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung

Ridwan dan Akdon, 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung :

Alfabeta

Johson, B.L. dan J.K Nelson. 1986. Practikal Measurement For Evaluation in

Physical Education. New York : Maemillan Publishing Company.

Halim Ichsan, Nur. 1991. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi dalam

Bidang Olahraga FIK UNM Makassar.

54

26

Nur Ichsan, 2004. Tes dan Pengukuran kesegaran jasmani. Makassar, Universitas

Negeri Makassar

Yusup ucup, 2000. Anatomi Fungsional. Jakarta, Departemen Jasmani. Makassar,

UNM.