HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri...
-
Upload
trinhtuong -
Category
Documents
-
view
256 -
download
1
Transcript of HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA …digilib.unm.ac.id/files/disk1/6/universitas negeri...
1
HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK
TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA
PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA FIK UNM
Oleh :
Ahmad Adil
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban permasalahan : (1)
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara daya ledak lengan terhadap
kemampuan Passing atas pada permainan bolavoli? (2) Untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas
pada permainan bolavoli ? (3) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli?
Penelitian ini bersifat deskriptif terhadap dua variabel bebas dan dan satu
variabel terikat. populasi dan sampel adalah siswa SMK Negeri 2 Makassar secara
random sampling diperoleh sampel sebanyak 60 orang. tehnik analisis data adalah
uji T (Korelasional) berdasarkan analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa : (1)
ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai koefisien person (r) = 0,543 (P
< 0,05). (2) ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai terhadap
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli diperoleh nilai (r) 0,538 (P <
0,05). (3) ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar
diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai F= 21, 496 (P < 0,05).
Kata Kunci : Daya Ledak Lengan, Daya Ledak Tungkai, Kemampuan
Passing Atas.
2
PENDAHULUAN
Melihat perkembangan olahraga bola voli dewasa ini cukup besar harapan
untuk berprestasi pada masa yang akan datang. Itu kita dapat lihat dari banyaknya
peminat dan cukup populer di kalangan masyarakat. Pemain ini dapat di mainkan
oleh anak- anak, orang dewasa, orang tua baik laki- laki maupun perempuan.
Namun dalam hal pencapaian prestasi ada saja kendala, hambatan, dan
tantangan yang kita hadapi. Itu terbukti dari prestasi yang telah dicapai masih kurang
memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat kita lihat dan beberapa kejuaraan
antar daerah yang pernah di laksanakan dimana atlet- atlet sering kali gagal dalam
meraih prestasi. Padahal faktor- faktor penunjang untuk menjadi lebih baik sudah
diupayakan semaksimal mungkin, seperti pengadaan fasilitas yang memadai, dan alat
yang bermutu, pelatih yang berkualitas, pembentukan organisasi yang baik, latihan
yang cukup serta adanya suasana dorongan dari masyarakat maupun pemerintah.
Melihat kondisi seperti di atas itu merupakan suatu permasalahan yang harus
dicarikan jalan keluarnya salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penelitian.
Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan kualitas
permainan bolavoli khususnya dalam pencapaian prestasi dan dapat pula diperoleh
informasi yang dapat menunjang keberhasilan maupun penyebab kegagalan dalam
pembinaan ke arah peningkatan prestasi yang lebih baik.
Dalam permainan bolavoli untuk meningkatkan kualitas permainan maka
perlu adanya penguasaan tehnik dasar yang baik atlet maupun pemain yang
menguasai tehnik dasar dengan baik dan didukung dengan kemampuan fisik yang
memadai akan dapat menampilkan permainan bolavoli secara terampil. Adapun
tehnik dasar yang perlu di kuasai adalah servis, passing atas, passing bawah….smash
dan block.
Salah satu tehnik dasar permainan bolavoli yang perlu mendapat perhatian
khusus terutama dalam membangun serangan dan menjadi titik lemah pada saat
bermain adalah kemampuan passing atas. Dimana passing atas memegang peranan
sentral dalam menunjang serangan smash untuk mendapatkan suatu kemenangan,
1
3
sehingga dapat dikatakan passing atas pemain. Sehingga yang menjadi fokus
perhatian dalam penelitian bolavoli adalah passing atas.
Tehnik passing atas merupakan kemampuan dasar yang sangat penting dalam
permainan bolavoli. Passing atas merupakan awal pembentukan serangan /smash,
sehingga untuk mendapatkan serangan yang baik maka di perlukan penguasaan
teknik, passing atas yang baik pula. Dan untuk meningkatkan kemampuan atau
keterampilan passing atas maka diperlukan kemampuan fisik yang prima disertai
dengan latihan yang cukup.
Dalam melakukan gerakan passing atas terutama untuk mencapai hasil yang
optimal diperlukan daya ledak lengan yang baik sehingga menghasilkan daya dorong
bola menjadi stabil dan itu memudahkan teman untuk melakukan smash. Begitupun
sebaliknya jika daya ledak lengan yang kurang baik, maka menyebabkan lemahnya
daya dorong bola, menyusahkan teman dalam melakukan smash. Selain itu daya
ledak tungkai mempunyai peranan yang sangat penting dalam melakukan gerakan
passing atas.
Dalam daya ledak otot lengan terdapat dua komponen kondisi fisik yang tidak
dapat dipisahkan dan merupakan penunjang utama gerakan yaitu kekuatan otot dan
kecepatan otot untuk mengarahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan dalam
waktu yang relatif singkat.
Daya ledak tungkai diambil dari suatu istilah yang berasal dari kata eksplosif
power dari kata ekspolosien (Inggris) yang artinya letusan, dan di terjemahkan di
dalam bahasa Indonesia untuk membahasakan tentang suatu kejadian yang sifatnya
ada unsur letusan atau ledakan dari anggota tubuh dimana hal ini melibatkan unsur
kekuatan dan kecepatan.
Permainan bola voli merupakan permainan yang banyak menuntut ketekunan
untuk berlatih sampai mencapai prestasi yang dibanggakan setiap pemain harus
memiliki kesiapan fisik dan kemantapan mental yang baik, terlebih lagi dalam
menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya. Setiap latihan harus dirasakan
sebagai hal yang sangat penting dan bermanfaat memiliki arah tujuan latihan yang
4
jelas. Hal yang terpenting dari latihan adalah intensitas latihan bermutu atau
berkualitas.
Harsono (1988:110) mengemukakan : latihan yang bermutu adalah apabila
latihan dril-dril yang diberikan memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pemain, apabila koreksi-koreksi yang konstruktif sering diberikan, apabila
pengawasan dilakukan oleh pelatih sampai ke detail-detail gerakan, dan apabila
prinsip-prinsip overload diterapkan baik dalam segi fisik maupun mental pemain.
Selain itu, latihan juga diungkapkan oleh Kasiyo Dwijowinoto (1993 : 317)
mengemukakan bahwa : “latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang
sistematis dalam latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional dan
daya tahan latihan”.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa : latihan adalah proses yang
sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang- ulang dengan
sekian hari bertambah beban atau kerjanya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa
gerakan yang berulang- ulang tetap dilakukan secara konsisten pada dasar gerakan
dalam suatu bentuk gerakan seperti pada penambahan beban. Hal ini di maksudkan
agar proses pelaksanaan latihan dapat efektif dan efisien.
Dengan demikian kondisi fisik menjadi salah satu faktor yang sangat esensial
dalam menunjang prestasi atlet dan ini berarti bahwa dengan adanya kondisi fisik
yang baik maka pelaksanaan teknik passing atas akan dapat di lakukan secara
terampil.
Dengan melihat uraian di atas, maka timbullah dugaan bahwa ada hubungan
yang erat antara daya ledak lengan, daya ledak tungkai yang dimiliki seseorang
terhadap kemampuan melakukan passing atas dengan baik dalam permainan bolavoli.
Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian guna mengetahui
secara pasti dan dugaan tersebut.
RUMUSAN MASALAH
5
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan sebelumnya, maka hal
tersebut perlu adanya batasan dalam merumuskan suatu masalah agar tidak terlalu
meluas. Adapun masalah yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara daya ledak lengan terhadap kemampuan passing
atas pada permainan bolavoli ?
2. Apakah ada hubungan antara daya ledak tungkai terhadap kemampuan passing
atas pada permainan bolavoli ?
3. Apakah ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai terhadap
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli ?
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kemampuan Passing Atas Bolavoli
Dalam permainan bolavoli adalah merupakan salah satu cabang olahraga
permainan besar yang dimainkan oleh dua regu yang masing- masing regu terdiri dari
6 orang pemain. Dasar pengertian permainan bolavoli adalah memainkan bola dengan
memvoli dan berusaha menjatuhkan bola di dalam lapangan lawan dengan
menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring.
Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan yang dilakukan dalam
tempo yang cepat, seperti apa yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992 :68) bahwa :
Permainan bolavoli adalah permainan tempo yang cepat, sehingga waktu untuk
memainkan bola sangat terbatas. Dan bila tidak menguasai teknik dasar secara
sempurna akan memungkinkan kesalahan- kesalahan teknik yang lebih besar.
Kemampuan untuk dapat melakukan passing yang akurat, dua komponen
utama yaitu kecepatan dan kekuatan yang tentunya akan terpadu menjadi daya ledak.
Latihan kemampuan passing atas bolavoli merupakan latihan yang ditujukan untuk
mempermahir gerakan awalan yaitu posisi sikap siap, kedua kaki terbuka selebar
bahu, lutut ditekuk dengan badan merendah, kedua tangan diangkat lebih tinggi dari
9
6
dahi, dan gerakan lanjutan setelah melakukan passing atas bolavoli maupun gerakan-
gerakan tipuan dari badan dan lengan. Passing bolavoli yang khusus adalah untuk
membentuk kebiasaan- kebiasaan motorik atau perkembangan muscular khususnya
otot halus, otot yang kuat akan membuat kerja otot dalam melakukan aktivitas
olahraga lebih efisien.
Tehnik dasar bermain bolavoli sebagai penunjang dan harus di kuasai dengan
baik dan sempurna oleh pemain, Menurut Suharno HP (1982 :17-18), sebagai berikut:
1. Service yang terdiri dari :
a. Menurut putaran bola
b. Service tangan bawah
c. Service atas
2. Passing yang terdiri dari :
a. Pass bawah
1) Dua tangan
2) Satu tangan
b. Pass atas
1) Pass atas setinggi dada
2) Pass atas setinggi muka
3. Umpan
4. Smash
5. Block/Bendungan
Dan sekian banyaknya teknik dasar permainan bolavoli teknik passing ataslah
yang memiliki peranan sentral dalam menunjang serangan untuk mendapatkan suatu
kemenangan. Dengan adanya passing atas yang baik, maka akan memudahkan teman
untuk melakukan serangan /smash. Dan yang menjadi perhatian khusus dalam
penelitian ini adalah tertuju pada teknik passing atas.
Adapun pengertian passing, menurut M. Yunus (1992 :79 ) Bahwa “ Passing
adalah mengoper bola kepada teman sendiri dalam satu regu dalam suatu teknik
tertentu, sebagai langkah awal menyusun pola serangan kepada regu lawan “.
7
Teknik dasar passing dalam permainan bolavoli terbagi atas dua macam, yaitu
passing atas dan passing bawah, akan tetapi yang akan diteliti adalah passing atas.
Untuk dapat menguasai teknik dasar passing atas, maka perlu memahami hal- hal
sebagai berikut :
a. Posisi tangan dan jari- jari tangan
Kedua tangan terangkat seakan- akan hendak menangkap bola lebih tinggi
dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti setengah
lingkaran bola, pada saat perkenaan bola pada bagian jari- jari lengan membentuk
sudut kurang lebih 450, ujung jari- jari kedua tangan saling dihadapkan. Jarak kedua
siku lengan sedikit lebih besar dari bahu, jari tangan dan telapak tangan membentuk
mangkok, ibu jari dan kedua jari telunjuk membentuk segitiga.
b. Tahap – tahap pelaksanaan passing atas
Menurut M. Yunus (1992 :24 ) mengemukakan bahwa : “Passing atas terdiri
dari tiga tahap yaitu : sikap permulaan (posisi siap), gerakan pelaksanaan, dan
gerakan lanjutan”.
1. Sikap permulaan (posisi siap)
Ambil posisi sikap siap normal, yaitu kedua kaki berdiri terbuka selebar bahu,
berat badan menumpu pada tapak kaki, lutut ditekuk dengan badan merendah,
tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat
lebih tinggi dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti
setengah lingkaran bola.
2. Gerakan pelaksanaan
Tepat saat bola berada di atas dan sedikit di depan dahi, lengan diluruskan
dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan bola pada
permukaan jari- jari ruas pertama dan dua, dan yang dominan mendorong bola adalah
ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan dengan bola, jari- jari
agak ditegangkan, kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar bola
dapat memantul dengan baik.
3. Gerakan lanjutan
8
Setelah bola memantul dengan baik, dilanjutkan dengan meluruskan lengan ke
depan atas sebagai suatu gerakan lanjutan, selanjutnya tungkai diluruskan pada saat
menyongsong bola. Tangan dan jari- jari tangan dalam keadaan rileks atau tidak
boleh kaku dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali.
Setelah melihat penjelasan di atas, maka untuk dapat menguasainya dengan
baik harus melalui latihan – latihan yang teratur, sistematis dan berkesinambungan
serta harus didukung dengan kondisi fisik yang memadai seperti daya ledak lengan
dan daya ledak tungkai, serta kemampuan berfikir secara tepat merupakan
persyaratan untuk menjadi pemain atau pemain yang dapat diandalkan.
2. Daya Ledak Lengan
Daya ledak atau power sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga
yang menuntut aktifitas yang berat dan cepat atau kegiatan yang harus di lakukan
dalam waktu sesingkat mungkin dengan beban berat. Untuk mampu melakukan
aktifitas, penggabungan antara kekuatan dan kecepatan otot lengan yang di kerahkan
secara bersama- sama dalam mengatasi beban dalam waktu yang relatif singkat.
Secara umum kemampuan daya ledak lengan dikenal sebagai salah satu
komponen fisik yang sangat dibutuhkan dalam berbagai cabang olahraga, namun
kemampuan daya ledak lengan bukan unsur penentu satu- satunya dalam melakukan
aktifitas olahraga agar nampak terampil dalam pencapaian prestasi puncak, akan
tetapi saling menunjang satu sama lain dari berbagai unsur potensi fisik.
Para ahli dalam bidang olahraga mendefinisikan daya ledak atau power cukup
bervariasi. Akan tetapi pada umumnya memberikan pengertian yang sama. Dalam
usaha meningkatkan prestasi yang harus mendapat perhatian utama adalah kondisi
fisik karena setiap cabang olahraga memiliki kondisi fisik yang berbeda- beda. Oleh
karena itu, untuk mengembangkan kemampuan fisik haruslah di rencanakan secara
sistematis dan terarah dengan tujuan kemampuan fungsional dari system tubuh
meningkat, sehingga dalam melakukan gerakan olahraga khususnya passing atas
dalam permainan bolavoli dapat di lakukan secara efektif dan efisien.
9
Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan gerakan passing atas maka
kondisi fisik yang paling di butuhkan adalah daya ledak. Nur ichsan Halim (2004: 18)
mengemukakan bahwa : Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
kemampuan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya.
Daya ledak (power) merupakan penggabungan antara kekuatan dan kecepatan.
Hakekatnya bahwa power lengan merupakan salah satu komponen fisik di mana
kekuatan dan kecepatan otot di kombinasikan dalam satu pola gerak.Latihan daya
ledak lengan tidak boleh hanya menekankan pada beban. Daya ledak yang di
kembangkan pada cabang olahraga bolavoli khususnya passing atas adalah
kemampuan lengan untuk melakukan passing dengan tempo yang cepat.Pada cabang
olahraga bolavoli ini sangat di butuhkan karena berkaitan dengan kontraksi otot-otot
lengan secara cepat.
Sedangkan Menurut Harre D. (1982: 59) mengemukakan bahwa power adalah
“the ability an athlete overcoma reistance by a hight speed of contraction”. Secara
babas diterjemahkan bahwa power adalah merupakan kemampuan olahragawan untuk
mengatasi tahanan beban dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi. Menurut Abdul
Kadir Ateng (1992 :140) seseorang dapat dikatakan bertenaga penuh (kemampuan
daya ledak) adalah individu yang memiliki :
a. Tingkat kekuatan otot yang tinggi
b. Tingkat kecepatan yang tinggi
c. Kelincahan kemampuan yang tinggi dalam mengintegrasi kecepatan dan
kekuatan otot.
Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa power merupakan
kombinasi antara kekuatan dan kecepatan. Sehingga dalam proses pengembangannya
dilakukan dengan melatih unsur kekuatan dan kecepatan. Kedua komponen fisik
power yakni kekuatan dan kecepatan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Karena pengembangannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan dan dapat dilakukan secara bersama- sama.
10
Sehingga dikatakan bahwa kekuatan dan kecepatan dapat menunjukkan taraf tingkat
power pada setiap atlet.
Pada cabang olahraga bolavoli khususnya passing atas, daya ledak lengan
sangat di butuhkan karena berkaitan dengan kontraksi otot- otot lengan secara cepat.
Ucup Yusuf (2000 :27) mengemukakan bahwa : Menurut teori gesekan filament
bahwa pada suatu kontraksi otot, panjang filamen actin dan myosin tidak
berubah.Jadi pada saat suatu otot berkontraksi atau mengerut, yang terjadi adalah
saling bergesernya atau saling mendekat dan merapatnya filament actin dan myosin.
Suatu kontraksi otot di perlukan dari proses penguraian senyawa kimia yang
di sebut Adenosin Tri Posfat (ATP). Proses ini terj dimetokondria serabut otot.
Jumlah ATP dalam serabut otot terbatas. Pada awal aktifitas fisik, energi untuk
kontraksi otot adalah berasal dari ATP yang tersedia pada serabut- serabut otot.Pada
proses selanjutnya, kegiatan fisik atau olahraga di lanjutkan, maka energi untuk
kontraksi otot dari ATP di bentuk melalui proses glikogen protein, lemak dan dari
asam laktat. ATP bersumber dari karbohidrat, protein dan lemak.
3. Daya Ledak Tungkai
Daya ledak (explosive power) merupakan unsur penting bagi seseorang agar
dapat dikatakan memiliki kemampuan fisik yang prima, sebab daya ledak sangat
dibutuhkan untuk kegiatan fisik sehari- hari yang memerlukan tenaga explosive
seperti lompat lari cepat, mendorong, memukul, menendang, mengangkat, melempar
dan lain- lain.
Para ahli dalam bidang olahraga mendefinisikan daya ledak atau power cukup
bervariasi, akan tetapi pada umumnya memberikan pengertian yang sama, seperti
yang di kemukakan oleh Abdul Kadir Ateng (1992 :140) bahwa “ tenaga otot adalah
kemampuan untuk melepaskan kekuatan otot secara maksimal dalanm waktu yang
sangat singkat “. Hal yang senada dikemukakan Mochammad Sajoto (1988 :17 )
bahwa : Daya ledak adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan
maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-
pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (power) = kekuatan
11
(force) x kecepatan (velocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru, serta gerak
lain yang bersifat explosive.
Lebih lanjut Willmore yang dikutip oleh Harsono (1988 :60) mengatakan
bahwa “ power adalah product of force and velocity”. Maksudnya. Bahwa power
adalah hasil dari kekuatan.
Fox. E.L. ….dkk (1988 :64) mengemukakan bahwa “power is the used to
express work done in unit of time”. Pendapat tersebut dapat diartikan secara bebas
bahwa power adalah kemampuan seseorang untuk menampilkan kerja maksimal
perunit waktu.
Kedua komponen fisik power yakni kekuatan dan kecepatan tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Karena pengembangannya dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan dan
kecepatan dapat menunjukkan taraf tingkat power pada setiap atlet. Kekuatan dan
kecepatan sangat menentukan tenaga eksplosif, maka kedua unsur tersebut akan di
uraikan sebagai berikut:
a. Kekuatan (strength)
Kekuatan merupakan salah satu unsur penentu dalam kemampuan tenaga
eksplosif yang merupakan kekuatan otot untuk dapat menguasai tahanan dan bebas
dalam menjalankan suatu aktifitas, sehingga dapat dipergunakan untuk mencapai
prestasi maksimal dalam suatu cabang olahraga. Kemudian menurut Jonath, Haag dan
Krempe. (1988:23) membagi kekuatan menjadi dua yaitu :
1. Kekuatan statistik adalah kekuatan yang dapat ditimbulkan oleh sekolompok
otot terhadap suatu tahanan yang tetap
2. Kekuatan dinamis yaitu kekuatan otot yang terdapat oleh sekelompok otot
dalam kelangsungan gerak terhadap suatu tahanan.
Di samping unsur- unsur fisiologi yang dimiliki seseorang ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kekuatan otot. Menurut sajoto (1988:108) mengemukakan
sebagai berikut:
a. Faktor biomekanik
12
b. Faktor pengungkit
c. Faktor pengukuran
d. Faktor jenis kelamin
e. Faktor usia
Uraian-uraian tentang kekuatan yang telah dijelaskan, ternyata menunjukkan
tujuan dan fungsi yang sama dan menyatakan bahwa kekuatan adalah kapasitas dari
otot atau sekelompok otot untuk mengerahkan tenaga maksimal untuk menahan
beban dalam tuntutan factor kekuatan, seperti kekuatan yang di butuhkan dalam
cabang olahraga bolavoli, sehingga memerlukan alat kekuatan yang khusus sesuai
dengan tuntutan gerakan pada cabang olahraga yang digelutinya untuk mencapai
penampilan.
b. Kecepatan (speed)
Kecepatan merupakan seseorang dalam melakukan gerakan yang
berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Harsono (1988:216) sebagai
berikut: Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan- gerakan sejenis
secara berturut- turut dalam waktu yang sesingkat- singkatnya, atau kemampuan
untuk menempuh jarak dalam waktu yang sesingkat- singkatnya.
Pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kecepatan sangat berpengaruh dalam
melakukan passing atas pada permainan bolavoli. Kecepatan tidak dapat dipisahkan
dengan kekuatan otot, ini berarti bahwa kecepatan dengan kekuatan otot merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainya.
Menurut O’Shea yang diterjemahkan oleh Rachimi Ruma (1992:22)
mengatakan bahwa : Kontraksi otot dibedakan atas dua macam kekuatan masing-
masing : (1) kekuatan statis dan (2) kekuatan dinamis. Kekuatan statis adalah
kekuatan efektif maksimal yang dilakukan oleh orang dalam kegiatan terhadap benda
yang tidak bergerak. Dan kekuatan dinamis adalah kekuatan daya otot- otot , untuk
memindahkan posisi suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain.
13
Menurut Harsono (1988: 199) bahwa Explosive power adalah suatu konsep
yang sangat penting bagi olahragawan pada waktu melakukan kerja yang kuat dan
cepat”. Explosive power atau daya ledak merupakan komponen gerak yang sangat
penting untuk melakukan aktifitas yang sangat berat dan singkat, karena ia
menentukan seberapa melempar, memukul, menendang, kecepatan berlari,
mengangkat dan sebagainya. Oleh sebab itu seorang pemain bolavoli tidak cukup
sekedar berlatih meningkatkan kekuatan tungkai saja, akan tetapi kekuatan yang
dijumpai bahwa atlet yang mempunyai kekuatan saja atau yang kuat ototnya, belum
tentu dengan sendirinya akan dapat berprestasi dalam olahraga atlet tersebut tidak
pula memiliki otot- otot yang cepat. Karena bolavoli khususnya dalam melakukan
passing atas membutuhkan daya ledak, kekuatan dan kecepatan otot tungkai terutama
dalam melakukan passing atas yaitu kedua kaki berdiri terbuka selebar bahu, berat
badan menumpuk pada telapak kaki, lutut ditekuk dengan badan merendah,
tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola, dengan kedua tangan diangkat
lebih tinggi dari dahi, dan jari- jari tangan terbuka melebar membentuk cekungan
seperti setengah lingkaran bola guna dapat mencapai hasil yang baik.
4. Hubungan Antara Daya Ledak Lengan Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap
Kemampuan Passing Atas Pada Permainan Bolavoli.
Permainan bolavoli adalah salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri
dari beberapa tehnik dasar, yang harus diterapkan kedalam permainan, sehingga
permainan tersebut lebih hidup dan menarik dan pada akhirnya dapat bermain secara
terampil. Tehnik bermain bolavoli seperti servis, passing, umpan, block, dan smash
yang direalisasikan kedalam bentuk permainan, memerlukan pola gerak yang
terampil, sesuai dengan tuntutan tehnik dasar masing- masing. Gerakan- gerakan
yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan tehnik dasar tersebut membutuhkan
dukungan dari berbagai kondisi fisik seperti daya ledak lengan dan daya ledak
tungkai.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisik daya
ledak lengan dan daya ledak tungkai tidak dapat dipisahkan dari permainan bolavoli.
14
Daya ledak ini mempunyai dua komponen yang tidak dapat juga dipisahkan yaitu
kekuatan dan kecepatan otot dalam menghasilkan passing yang keras dan cepat.
Tanpa adanya daya ledak lengan dan daya ledak tungkai yang baik mustahil seorang
pemain dapat memperoleh hasil yang baik. Oleh sebab itu daya ledak lengan dan
daya ledak tungkai yang perlu dikembangkan pada permainan bolavoli adalah unsur
fisik daya ledak lengan dan daya ledak tungkai.
B. Kerangka Berpikir
Adapun yang menjadi kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Jika seseorang memiliki daya ledak lengan yang baik, maka diduga akan
memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik.
2. Jika seseorang memiliki daya ledak tungkai yang baik, maka diduga akan
memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang baik.
3. Jika seseorang memiliki daya ledak lengan dan daya ledak tungkai yang baik,
maka diduga akan memiliki kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.
C. Hipotesis Penelitian
Dari pokok- pokok pemikiran, yang diturunkan dari teori- teori yang
berhubungan dengan variabel penelitian, maka berikut dugaan- dugaan tersebut
dirumuskan dalam bentuk hipotesis, antara lain :
1. Ada hubungan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli.
2. Ada hubungan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli.
3. Ada hubungan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini memuat hasil-hasil analisis data penelitian, meliputi deskriptif
data dan pengujian hipotesis. Hasil tersebut hanya merupakan rangkuman hasil
analisis saja, sedangkan perhitungan statistik secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran. Dan juga dikemukakan pembahasan hasjl penelitian.
15
A. Penyajian hasil analisis data
Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran
yang terdiri atas, daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas
pada permainan bolavoli terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan
pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dianalisis dengan teknik statistik inferansial. Analisis data secara deskriptif
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data, meliputi; rata-rata, standar
deviasi, varians, data maksimum, data minimum, range, tabel frekuensi dan grafik.
Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas
data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji Korelasional Product Moment. Uji
korelasi Pearson jika data berdistribusi normal dan uji korelasional Spearman jika
data tidak berdistribusi normal.
1. Analisis deskriptif
Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum
data penelitian. Analisis deskriptif data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli. Deskriptif data dimaksudkan
untuk dapat menafsirkan dan memberi makna dengan mudah pada data tersebut
secara berturut-turut seperti tertera pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Rangkunan hasil analisis deskriptif tiap Variabel
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
DLL 60 2,00 3,65 2,7188 ,40645
DLT 60 1,20 2,77 2,1553 ,37216
KPABV 60 2 9 6,88 1,878
Valid N
(listwise) 60
Keterangan :
DLL : Daya ledak lengan
DLT : Daya ledak tungkai
KPA : Kemampuan passing atas
16
Dari tabel 1 tersebut di atas yang merupakan gambaran data daya ledak
lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli
siswa SMK Negeri 2 Makassar, dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Daya ledak lengan dengan nilai rata-rata = 2,719 meter, Standar deviasi = 0,406
meter, nilai maksimum = 2 meter, dan nilai minimum = 3,65 meter.
2. Daya ledak tungkai dengan nilai rata-rata = 2,155 meter, Standar deviasi = 0,372
meter, nilai maksimum = 1,20 meter, dan nilai minimum = 2,70 meter.
3. Kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2
Makassar dengan nilai rata-rata = 6,88 poin, Standar deviasi = 1,878 poin, nilai
maksimum = 2 poin, dan nilai minimum = 9 poin.
2. Uji Normalitas Data
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat
dalam menganalisis data penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal atau
berdistribusi normal. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis
statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non nilai rata-rata nilai
maksimum parametrik.
Untuk mengetahui apakah data daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar
mengikuti sebaran normal atau tidak, maka akan dilakukan uji normalitas data,
menggunakan metode uji Korlmogorov-Smirnov. Adapun hasil analisisnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Rangkuman hasil uji normalitas data tiap variabel.
DLL DLT KPABV
N 60 60 60
Normal
Parameters(a,b)
Mean 2,7188 2,1553 6,88
Std. Deviation ,40645 ,37216 1,878
Most Extreme
Differences
Absolute ,115 ,152 ,158
Positive ,098 ,079 ,130
Negative -,115 -,152 -,158
Kolmogorov-Smirnov Z ,891 1,178 1,225
Asymp. Sig. (2-tailed) ,405 ,124 ,100
17
Berdasarkan tabel 2 di atas, maka dapat terlihat bahwa dari hasil pengujian
normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-SZ),
menunjukkan, bahwa :
1. Untuk data daya ledak lengan, diperoleh nilai K-SZ = 0,891 (P = 0,405 > 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa data daya ledak lengan siswa SMK Negeri 2
Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.
2. Untuk data daya ledak tungkai diperoleh nilai K-SZ = 1,178 (P = 0,124 > 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa data daya ledak tungkai siswa SMK Negeri 2
Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.
3. Untuk data kemampuan passing atas pada permainan bolavoli, diperoleh nilai K-
SZ = 1,225 (P =0,100 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2
Makassar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.
Oleh karena data penelitian berdistribusi normal maka sarah satu persyaratan
untuk menggunakan analisis statistik parametrik terpenuhi sehingga untuk pengujian
hipotesis akan digunakan uji statistik parametrik, yaitu; uji korelasi Pearson.
3. Analisis Korelasi
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini perlu uji melalui data yang
diperoreh di lapangan dari hasil tes dan pengukuran terhadap variabel penelitian ini.
Adapun pengujian hipotesis tersebut dilakukan baik secara sendiri-sendiri maupun
secara bersama-sama. Uji statistik yang digunakan uji statistik parametrik.
Untuk pengujian hipotesis tersebut, rnaka dilakukan uji korelasi antara data
daya ledak lengan, daya ledak tungkai, dan kemampuan passing atas pada permainan
bolavoli dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson (r).
a. Analisis korelasi sederhana antara daya ledak lengan dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak lengan dengan
kemampuan passing atas siswa SMK Negeri 2 Makassar dilakukan analisis koefisien
18
korelasi Pearson. Adapun rangkuman hasil anarisisnya dapat dilihat pada tabel 3
berikut ini :
Tabel 3. Rangkuman hasil analisis korelasi antara daya ledak lengan dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.
Variabel N r P Keterangan
Daya Ledak Lengan
(X1)
Kemampuan Passing
Atas (Y)
60 0,543 0.000 Signifikan
Keterangan:
r : Koefisien korelasi pearson
P : Probabilitas
N : Banyaknya data
Berdasarkan tabel 3 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien
korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,543 (P = 0.00), berarti
ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing
atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.
b. Analisis korelasi sederhana antara daya ledak tungkai dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara daya ledak tungkai dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar
dilakukan analisis koefisien korelasi. Adapun rangkuman hasil analisisnya dapat
dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Rangkuman hasil analisis korelasi antara daya ledak tungkai dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli.
Variabel N r P Keterangan
Daya Ledak Tungkai
(X2)
Kemampuan Passing
Atas (Y)
60 0,538 0.000 Signifikan
19
Keterangan:
r : Koefisien korelasi Pearson
P : Probabilitas
N : Banyaknya data
Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien
korelasi menggunakan uji-r dari Pearson, diperoleh nilai r = 0,538 (P = 0,00) berati
ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing
atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.
c. Analisis korelasi ganda antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai
dengan kemampuan passing atas dalam permainan bo1a voli mahasisra
FIK UNM.
Analisis korelasi ganda dilakukan untuk mengetahui hubungan antara daya
ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Adapun
rangkuman hasil analisisnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5. Rangkuman hasil analisis korelasi ganda antara daya ledak lengan,
daya ledak tungkai dan kaki dengan kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli.
Variabel N R R2 F P Keterangan
DLL (X1) dan
DLT (X2)
KPA (Y)
60 0,656
0,430
21,496 0.000 Signifikan
Keterangan:
DLL : Daya Ledak Lengan
DLT : Daya Ledak Tungkai
KPA : Kemampuan Passing Atas
Berdasarkan tabel 6 di atas terlihat, bahwa hasil perhitungan koefisien
korelasi ganda menggunakan uji-R regresi, diperoleh nilai R = 0,656 dan nilai
Rsquare (R2) sebesar = 0,430, dengan nilai F = 21,496 (P = 0.00) berati ada hubungan
yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-
20
sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2
Makassar.
4. Pengujian hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini akan diuji kebenarannya
apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Setelah dilakukan pengujian dengan
menggunakan uji koefisien korelasi dari Pearson (Uji-r), diperolah hasil sebagai
berikut :
a. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2
Makassar.
Hipotesis statistik yang akan diuji :
H0 : x1y = 0
H1 : x1y 0
Kriteria pengujian :
Jika r (P > = 0,05), rnaka terima H0 dan tolak H1.
Jika r (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1.
Hasil pengujian :
Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak lengan dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh
nilai r = 0,543 (P < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan
yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.
Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya
ledak lengan yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki
daya ledak lengan yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik.
21
2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2
Makassar.
Hipotesis statistik yang akan diuji :
H0 : x2y = 0
H1 : x2y 0
Kriteria pengujian:
Jika r (P > = 0,05), maka terima H0 dan tolak H1.
Jika r (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1.
Hasil pengujian :
Dari hasil analisis korelasi antara daya ledak tungkai dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh
nilai r = 0,538 (P < 0,05) , maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada
hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing
atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.
Hal ini mengandung makna, bahwa apabila siswa memiliki nilai daya
ledak tungkai yang baik maka akan diikuti dengan kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli yang baik. Begitu juga sebaliknya, apabila siswa memiliki
daya ledak tungkai yang kurang, maka akan diikuti pula dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli yang kurang baik.
3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak
tungkai dengan kemampuan passing atas dalam pemainan bolavoli siswa
SMK Negeri 2 Makassar.
Hipotesis statistik yang akan diuji :
H0 : Rx1.2y = 0
H1 : Rx1.2y 0
Kriteria pengujian :
Jika R (P > =0,05), maka terima H0 dan tolak H1.
22
Jika R (P < = 0,05), maka tolak H0 dan terima H1.
Hasil pengujian :
Dari hasi analisis korelasi antara daya ledak lengan dan daya ledak
tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan passing atas pada permainan
bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar, diperoleh nilai R = 0,656, dengan nilai
F = 21,496 (P < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada hubungan
yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-
sama dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK
Negeri 2 Makassar. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh =
0,430, hal ini berarti bahwa 43% kemampuan passing atas pada permainan
bolavoli dijelaskan oleh daya ledak lengan dan daya ledak tungkai, sedangkan
sisanya 57% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
Hal ini mengandung makna, bahwa setiap perubahan nilai daya ledak lengan dan
daya ledak tungkai secara bersama-sama, maka akan diikuti pula perubahan yang
searah dengan perubahan nilai kemampuan passing atas pada permainan bolavoli
siswa SMK Negeri 2 Makassar.
B. Pembahasan Hasil Analisis
Hasil-hasil analisis hubungan antara kedua variabel bebas dan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli sebagai variabel terikat dalam pengujian
hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interpretasi keterkaitan antara
hasil analisis yang dicapai dengan kajian teori-teori dalam penelitian ini. Kajian teori
ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan
hasil penelitian yang diperoleh.
1. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK 2 Makassar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
daya ledak lengan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa
SMK Negeri 2 Makassar. Dimana nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,543 (P <
23
0,05). Hasil- tersebut bila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan kajian teorinya
yang medasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang
ada. Hal ini dapat dijelaskan, bahwa apabila seseorang siswa memiliki daya ledak
lengan di atas rata-rata, maka akan memperoleh hasil kemampuan passing atas pada
permainan bolavoli yang baik pula.
2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2
Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan
antara daya ledak tungkai dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli
siswa SMK Negeri 2 Makassar. Nilai r yang diperoleh sebesar r = 0,538 (P < 0,05).
Hubungan ini nampak karena unsure kemampuan kondisi fisik tertentu yang
mempunyai keterkaitan antara kedua variabel ini. Salah satu diantaranya adalah daya
ledak tungkai seseorang. Hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan
demikian dapat dikemukakan, bahwa daya ledak tungkai merupakan salah satu
komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan passing
atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak tungkai seseorang, maka akan
menghasilkan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli yang lebih baik
pula.
3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak
tungkai dengan kemampuan passing atas dalan permainan bolavoli siswa
SMK Negeri 2 Makassar.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara daya
ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama dengan kemampuan
passing atas dalarn permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar. Hasil analisis
koefisien korelasi ganda diperoleh nilai sebesar R = 0,656 dengan nilai Rsquare
sebesar = 0,430 (P < 0,05) atau korelasinya sebesar 43%. Hal ini membuktikan,
bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara bersama-sama mempunyai
24
korelasi yang signifikan dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli
pada siswa SMK Negeri 2 Makassar. Dan diperoleh nilai Fhitung = 21,496 (P < 0,05)
hal ini membuktikan, bahwa hipotesis ini diterima. Dengan demikian dapat
dikemukakan, bahwa daya ledak lengan dan daya ledak tungkai merupakan
komponen-komponen fisik yang sangat diperlukan dan turut menentukan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli. Semakin baik daya ledak lengan dan daya
ledak tungkai seseorang siswa, maka akan menghasilkan kemampuan passing atas
yang lebih baik pula.
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pada bab ini dikemukakan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data
penelitian yang telah dilakukan, .untuk itu kesimpulan penelitian disusun sebagai
berikut :
1. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dengan kemampuan
passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2 Makassar.
2. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak tungkai dalam dengan
kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK Negeri 2
Makassar.
3. Ada hubungan yang signifikan antara daya ledak lengan dan daya ledak tungkai
kaki dengan kemampuan passing atas pada permainan bolavoli siswa SMK
Negeri 2 Makassar
B. Saran-Saran
1. Dalam kegiatan pembinaan cabang olahraga bolavoli khususnya pada
kemampuan passing atas, sedapat mungkin mengetahui peran unsur kondisi fisik
yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan hasil kemampuan passing
atas dalam permainan boravoli dari siswa, seperti daya ledak lengan dan daya
ledak tungkai baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
25
2. Diharapkan agar dalam proses belajar atau latihan dalam cabang olahraga
bolavoli khususnya pada kemampuan passing atas pada permainan bolavoli,
diharapkan para pembina/guru untuk meningkatkan unsur kondisi fisik seperti;
daya ledak lengan dan daya ledak tungkai secara optimal, agar hasil kemampuan
passing atas dapat lebih baik lagi.
3. Diharapkan pada penelitian yang akan datang, khususnya penelitian yang relevan
dengan penelitian ini disarankan melibatkan lebih banyak lagi unsur kondisi fisik
lainnya dan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang dicapai lebih
sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Rani, Abd. Asib, 1993. Pengembangan Prestasi R Ujung Pandang : Koni Kotamadia
Ujung Pandang.
Ateng, Abd. Kadir, 1992. Asas dan landasan Pendidikan Jasmani, Dirjen Dikti,
Jakarta, Halaman 40
Harsono, 1998. Coaching dan Aspek- aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta :
Depdikbud Dirjen Dikti.
Dwijowinoto, Kasiwo, 1993. Dasar- dasar Ilmu kepelatihan IKIP Semarang Press,
Semarang.
Yunus M. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Depdikbud Dirjen Dikti, Proyek
Pembinaan Tenaga Pendidikan, Jakarta.
H. P. Suharno, 1882. Dasar- dasar Permainan Bolavoli, FPOK IKIP, Yogyakarta.
Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam OR. Depdikbud Dikti LPTK,
Jakarta.
Harre, D. 1982. Principle Of Sport Trainning Introduction To Theory And Methode
Of Trainning. Sport Verlag. Berlin.
Jansen, CR. Gordon, W and Bengester. BL. 1983. Aplied Kinesiology And
Biomechanics 3 ed. Mc Graw Hil Book Company. New York.
Fox. E.L. Bower, R.W. Foss. M.L. 1988. The Physiological Basis Of Physical
Eduration And Athletics. Sounders Collega Publishing. New York.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Sugiono, 2000. Statistik Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung
Ridwan dan Akdon, 2006. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung :
Alfabeta
Johson, B.L. dan J.K Nelson. 1986. Practikal Measurement For Evaluation in
Physical Education. New York : Maemillan Publishing Company.
Halim Ichsan, Nur. 1991. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi dalam
Bidang Olahraga FIK UNM Makassar.
54