HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

54
HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BURUH WANITA DI PT.KARYA TANAH SUBUR ( KTS ) KECAMATAN KAWAY XVIKABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH ROSMALINDA NIM : 08C10104100 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2013

Transcript of HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

Page 1: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA PADA BURUH WANITA DI

PT.KARYA TANAH SUBUR ( KTS ) KECAMATAN

KAWAY XVIKABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

ROSMALINDA

NIM : 08C10104100

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH2013

Page 2: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

ii

HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA PADA BURUH WANITA DI

PT.KARYA TANAH SUBUR ( KTS ) KECAMATAN

KAWAY XVIKABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

ROSMALINDANIM : 08C10104100

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Teuku Umar

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH2013

Page 3: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

JudulSkripsi : HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSIMAKANAN DENGAN PRODUKTIVITASKERJA PADA BURUH WANITA DI PT. KARYATANAH SUBUR (KTS) KECAMATAN KAWAYXVI KABUPATEN ACEH BARAT.

Nama Mahasiswa : ROSMALINDANIM : 08C10104100Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Menyetujui,Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Sufyan Anwar, SKM, MARS Yarmaliza, SKMNIDN.0121067602

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Program StudiMasyarakat Ilmu kesehatan Masyarakat

Sufyan Anwar, SKM, MARS Marniati, SKM, M.KesNIDN. 0121067602 NIDN. 0104097801

Page 4: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi/Tugas Akhir Dengan judul :

HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGANPRODUKTIVITAS KERJA PADA BURUH WANITA DI

PT. KARYA TANAH SUBUR ( KTS ) KECAMATANKAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

Yang Disusun Oleh

Nama Mahasiswa : ROSMALINDA

NIM : 08C10104100

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 24 Oktober 2013 danDinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Diterima

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Sufyan Anwar, SKM, MARS

(Dosen Pembimbing Ketua) ........................................................

2. Yarmaliza, SKM

(Dosen Pembimbing Anggota) .........................................................

3. T. Abdullah, SKM, MPH

(Dosen Penguji I) .........................................................

4. Erni Yulisma, SKM

(Dosen Penguji II) .........................................................

Alue peunyareng, 24 Oktober 2013Ketua Program Studi IlmuKesehatan Masyarakat

Marniati, SKM, M.KesNIDN. 0104097801

Page 5: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

v

ABSTRAK

Rosmalinda. Hubungan Anemia Dan Konsumsi Makanan Dengan ProduktivitasKerja Pada Buruh Wanita di PT. Karya Tanah Subur Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat oleh Sufyan Anwar, SKM, MARS dan Yarmaliza, SKM.Pekerja wanita merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap anemia gizi.Hal ini disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam makanan dan pekerjaan yangberat, serta secara alamiah wanita setiap bulan mengalami menstruasi. Salah satutanda seseorang mengalami anemia dapat dilihat dari pemeriksaan kadarhemoglobin yang menunjukkan angka kurang dari normal sehingga produktivitaskerja menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan AnemiaDan Konsumsi Makanan Dengan Produktivitas Kerja Pada BuruhWanita di PT.Karya Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional, pengumpulan datadilakukan mulai tanggal 14sampai dengan 21September 2013 di PT. Karya TanahSubur. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh buruh wanita lepasdengan jumlahsampel 45orang yang diambil dengan teknik Accidental Sampling. Uji statistikmenggunakan Chi-square test pada taraf signifikan 95%.Hasil penelitian didapatkan bahwa yang anemia (53,3%) dan yang tidak anemia(46,7%). Tingkat konsumsi makanan yang baik (46,7%) dan yang kurang baik(53,3%). Produktivitas kerja yang baik (51,1%) dan yang kurang baik (48,9%).Dari uji statistik diperoleh adanya hubungan yang bermakna antara anemia denganproduktivitas kerja dimana nilai p-value 0,024 yang berarti lebih kecil dari α(0,05),ada hubunganantara konsumsimakanan dengan produktivitas kerja dimanap-value 0,011 berarti lebih kecil dari α (0,05). Dari hasil penelitian ini, penelitimenyarankan kepada perusahaan agar lebih sering memberikan penyuluhankesehatan kepada pekerja dan pekerja harus lebih memperhatikan konsumsimakanannya.

Kata Kunci :Anemia, Konsumsi Makanan, Produktivitas Kerja.

Page 6: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

vi

BIODATA PENULIS

Nama : RosmalindaJenis Kelamin : PerempuanTempat Tanggal Lahir : Krueng Beukah, 12 Juni 1990Agama : IslamStatus : BelumMenikahAlamat Rumah : Jl.Sisingamanga Raja

Kelurahan Drien RampakKecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat

Alamat Email :[email protected]

Nama Ayah : Nyak Usuh (alm)NamaIbu : SyarifahAlamat Orang Tua : Jl.Meulaboh - Pantecermin

Desa Krueng BeukahKecamatan PantecerminKabupaten Aceh Barat

PendidikanFormal1996- 2002 : SD N Gunung Tarok2002- 2005 : SMP N 2 Kaway XVI2005- 2008 : SMA N 3 Meulaboh2008 - 2013 : FKM–UTU

Organisasi2009 : Atlit POMDA UTU2009- 2010 : Anggota KPUM UTU

Aggota BEM FKM UTUAnggota PEMA UTU

Page 7: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

vii

Bismillahirrahmannirrahim

Ya Allah jadikanlah ilmu yang saya dapatkan selama kuliah ini bagaikanCahaya matahari yang bermanfaat bagi semua orang dan mudahkanlah

Saya dalam menuntut ilmu bagaikan saya menghirup udara

“ sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamutelah selesai ( dari sesuatu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh – sungguh

dengan urusan yang lain “ ( QS. Alam Nasyrah : 6 - 7 )

kebahgiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang- orang yangkita cintai, ada beberapa orang yang tentu tidak di ragukan lagi cintanya yaitu keluargaterutama orang tua. Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini tidak terlepas

dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua.

Karya ini kupersembahkan untukKedua orang tuakuAbang, Kakak dan adikku tercintaSahabatku tersayangDan orang-orang yang sudah mendukungku dengan tulusDan ikhlas.

Alhamdulillah...Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah ku gapai, namun itu bukanakhir dari perjalanan melainkan awal dari satu perjuangan...

Ibunda....Dengan do’a dan perjuanganmu aku melangkah untuk menggapai cita-citaku.Terimakasih atas kasih sayang dan pengorbananmu sehingga aku dapatmencapai citaku ini.

Almarhum Ayahanda...Terimakasih engkau telah mendidikku dan bekerja banting tulang untukkusehingga berkat didikan dan perjuanganmu aku mencapai citaku walaupunengkau tak dapat melihat keberhasilanku dan hanya dengan do’a aku dapatmembahagiakanmu.

Ayahanda & Ibunda Tersayang...Ku tata masa depan dengan do’a mu ku gapai cita dan impian dengan pengorbananmu...

Untuk keluargaku, terimakasih atas kasih sayang, motivasi dandukungannya semoga ilmu yang aku dapatkan ini dapat menjadikan aku lebihbaik dan dapat membanggakan kalian.

Untuk Bapak Sufyan Anwar, SKM, MARS, ibu Yarmaliza, SKM,Bapak T. Abdullah, SKM, MPH dan ibu Erni Yulisma, SKM, Terimakasih ataswaktu, bimbingan, arahan serta kritikan dan sarannya.

Page 8: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

viii

Untuk tulusnya persahabatan yang telah terjalin, special buat sahabat-sahabatku Ayu Andani, SKM, Risma Lisa, SKM, Azriana, SKM, buat Shinta danNana cepat- cepat nyusul ya dan semua teman-teman FKM UTU Let ’08. Terimakasih Semoga persahabatan kita menjadi persaudaraan yang abadi selamanya.

Rosmalinda

Page 9: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :“Hubungan Anemia dan

Konsumsi Makanan dengan Produktivitas Kerja pada BuruhWanita di PT. Karya

Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013”.

Selama penyusunan proposal skripsi ini, penulis tidakluput dari kendala.

Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih sebesar-besarnya kepada :

Orang tua penulis, Ayahanda Nyak Usuh (Alm) dan Ibunda Syarifah atas

segala yang telah diberikan. Bapak Drs. Alfian Ibrahim, MS. Selaku Rektor

Universitas Teuku Umar Meulaboh. Bapak Sufyan Anwar, SKM, MARS, selaku

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh dan

selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dalam membimbing penulis

dalam menyusun skripsi ini. Ibu Yarmaliza, SKM, selaku pembimbing II yang

telah membantu dan meluangkan waktu dalam membimbing penulis dalam

menyusun skripsi ini. Ibu Marniati, SKM, M.Kes selaku ketua program studi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh. Pimpinan dan

seluruh Staf PT. Karya Tanah Subur yang telah memberi izin penelitian dan

membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. Seluruh dosen dan

staf pengajar serta civitas akademika Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Teuku Umar Meulaboh yang telah memberikan dorongan serta saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

x

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini, masih banyak terdapat

kekurangan dan keganjalan, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran

dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi

ini dimasa mendatang.

Meulaboh, Oktober 2013

Penulis

Page 11: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

xi

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL LUAR ....................................................................... iHALAMAN JUDUL DALAM ................................................................... iiLEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iiiLEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... ivABSTRAK ................................................................................................... vBIODATA PENULIS .................................................................................. viKATA MUTIARA........................................................................................ viiKATA PENGANTAR.................................................................................. ixDAFTAR ISI................................................................................................. xiDAFTAR TABEL ....................................................................................... xiiiDAFTAR GAMBAR ................................................................................... xivDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB IPENDAHULUAN1.1. LatarBelakang........................................................................... 11.2. RumusanMasalah...................................................................... 51.3. TujuanPenelitian ....................................................................... 5

1.3.1 TujuanUmum.............................................................. 51.3.2 TujuanKhusus ............................................................. 5

1.4. ManfaatPenelitian ..................................................................... 61.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................... 61.4.2 Manfaat Aplikatif........................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Anemia ...................................................................................... 7

2.1.1. Pengertian Anemia ....................................................... 72.1.2. Penyebab Anemia ....................................................... 82.1.3. Dampak Anemia ......................................................... 92.1.4. Klasifikasi Anemia ..................................................... 102.1.5. Masalah Anemia Pada Tenaga Kerja Wanita ………. 11

2.2. Konsumsi Makanan................................................................... 132.2.1. Tingkat Konsumsi Makanan ....................................... 132.2.2. Pengaturan Makan....................................................... 14

2.3. Produktivitas Kerja.................................................................... 182.4. Kerangka Teori ......................................................................... 192.5. Kerangka Konsep ...................................................................... 202.6. Hipotesis.................................................................................... 21

BAB III METODELOGI PENELITIAN3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian................................................ 223.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 22

3.2.1. Lokasi............................................................................ 223.2.2. Waktu............................................................................ 22

Page 12: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

xii

3.3. Populasi dan Sampel.................................................................. 233.3.1. Populasi......................................................................... 233.3.2. Sampel .......................................................................... 23

3.4 Metode Pengumpulan Data....................................................... 233.4.1. Data Primer ................................................................... 233.4.2. Data Sekunder............................................................... 24

3.5 Definisi Operasional ................................................................. 253.6. Aspek Pengukuran ..................................................................... 263.7. Teknik Analisis Data ................................................................. 26

3.7.1. Analisa Univariat .......................................................... 263.7.2. Analisa Bivariat ............................................................ 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ....................................... 284.2. Hasil Penelitian ......................................................................... 29

4.2.1. Analisis Univariat .......................................................... 304.2.2. Analisis Bivariat ............................................................. 31

4.3. Pembahasan .............................................................................. 344.3.1. Hubungan Anemia dengan

Produktivitas Kerja ....................................................... 344.3.2. Hubungan Konsumsi Makanan

Dengan Produktivitas Kerja .......................................... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan .......................................................................................... 375.2. Saran .................................................................................................. 37

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar Hemoglobin (Hb) dan Volume Hematokrit (Ht)Sebagai indicator anemia ………………………………………. 8

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 25

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kareteristik Berdasarkan UmurBuruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013......................................... 27

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan PendidikanBuruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013 ....................................... 28

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa KerjaBuruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013 ........................................ 28

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan AnemiaPada Buruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013 ............................... 39

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi MakananPada Buruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013 ............................... 39

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produktivitas KerjaPada Buruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013 ............................... 30

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Antara Anemia Dengan Produktivitas KerjaPada Buruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013................................ 31

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Antara Konsumsi Makanan DenganProduktivitas Kerja Pada Buruh Wanitadi PT. KTS Tahun 2013 ................................................................ 32

Page 14: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori........................................................................... 19

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................................... 20

Page 15: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisoner

2. Tabelskor

3. Tabel master

4. Frekuensi tabel dan output hasil pengolahan data

5. Surat izin penelitian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku

Umar

6. Surat keterangan sudah melakukan penelitian dari PT. Karya Tanah Subur

Kecamatan Kaway XVI Kabupten Aceh Barat.

7. Dokumentasi

Page 16: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalamrangka menunjang keberhasilan pembangunan dan menyongsong

era globalisasi, sumber daya manusia yang berkualitas merupakan faktor penentu

dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. Dalam hubungan tersebut

penduduk Indonesia harus mempunyai derajat kesehatan dan gizi yang lebih baik.

Produktivitas kerja mempunyai kaitan dengan gizi yaitu kurang gizi akan

menurunkan daya kerja.Tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang

sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan, dimana dengan

berkembangnya IPTEK dituntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

dan mempunyai produktivitas tinggi hingga mampu meningkatkan kesejahteraan

dan daya saing. Ketahanan dan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan

dengan produktivitas yang memadai akan lebih dipunyai oleh individu dengan

status gizi baik (Adnyana, S. 2003).

Menurut data statistik pekerja wanita di Indonesia setiap tahun meningkat.

Peningkatan ini dilihat dari segi positif bertambahnya tenaga produktif, dan dari

segi negatif status kesehatan, gizi pekerja umumnya belum mendapat perubahan

yang baik sehingga berakibat akan menurunkan produktivitas kerja ongkos

produksi menjadi tidak efisien. Pelayanan kesehatan, gizi yang belum memadai

dapat dilihat pada pekerja kelas menengah ke bawah umumnya menderita kurang

gizi seperti kurang energi protein, anemia, penyakit infeksi. Sedangkan kelas

Page 17: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

2

menengah keatas umumnya terjadi kegemukan. Masalah gizi pada pekerja sebagai

akibat langsung yakni kurangnya asupan makanan tidak sesuai dengan beban

kerja (Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2003).

Kelompok masyarakat yang rawan terkena anemia adalah bayi, balita,

remaja, wanita usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui. Di Indonesia prevalensi

anemia pada kelompok umur ini relative besar yaitu berkisar 40-57% (Depkes,

2003).

Buruh wanita merupakan kelompok masyarakat yang sangat berisiko

terhadap terjadinya anemia karena konsumsi zat besi yang rendah dalam pola

makannya sehari-hari. Riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan bekerja

sama dengan Departemen Tenaga Kerja dan Kantor Menteri Urusan Peranan

Wanita mengungkapkan bahwa sekitar 50% dari 25 juta pekerja wanita di

Indonesia menderita anemia gizi besi yang disebabkan konsumsi makanan bergizi

yang rendah karena upah yang mereka terima masih rendah. Anemia pada pekerja

wanita ini dapat menurunkan produktivitas kerja mereka karena berbagai

penelitian telah membuktikan bahwa pada pekerja yang anemia mempunyai

produktivitas kerja yang lebih rendah dibandingkan pekerja yang tidak anemia

(Oppusunggu, 2009).

Berdasarkan Hasil penelitian di Wagirah PT. Ayu Bumi Sejati Kelurahan

Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan tahun 2010. menunjukkan bahwa

buruh wanita yang anemia (52,5%) lebih banyak daripada yang tidak anemia

(47,5%). Status gizi buruh wanita normal sebanyak 57,5%, gemuk 20,0%, tetapi

ada kurus sebanyak 22,5%. Diantara 21 orang buruh wanita yang anemia yang

Page 18: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

3

mengkonsumsi kacang-kacangan dengan frekuensi 1-3x/hari adalah buncis,

kacang hijau, kacang panjang. Sebagian kecil buruh wanita dari 21 orang yang

anemia mengkonsumsi sayuran hijau setiap hari, yaitu bayam, daun singkong dan

kangkung. Buruh wanita yang tidak anemia lebih banyak mengkonsumsi

suplemen dengan dosis 500 mg dan frekuensi sering. Jenis suplemen yang lebih

banyak diminum buruh wanita yang tidak anemia adalah neurobion. Konsumsi zat

gizi (energi, protein dan zat besi) yang baik lebih banyak pada buruh wanita yang

tidak anemia, terutama pada wanita yang baik konsumsi zat besinya.

Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat

besi (Fe) sehingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi

besi.Peningkatan partisipasi angkatan kerja wanita dalam arus pembangunan dan

perubahan pola lapangan kerja memerlukan antisipasi secara proaktif terhadap

permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi. Sesuai dengan peranannya,

wanita selain sebagai pekerja juga sebagai istri dan ibu rumah tangga. Peran

ganda tersebut menjadikan wanita harus dapat mengatur waktunya untuk keluarga

dan pekerjaan. Dalam melaksanakan fungsi reproduksinya, wanita mengalami

menstruasi setiap bulannya, hamil, melahirkan dan menyusui. Hal tersebut

menjadikan wanita termasuk dalam golongan yang mempunyai resiko tinggi

untuk terkena anemia (Untari R, dkk. 2004).

Salah satu faktor yang menentukan produktivitas adalah status gizi tenaga

pekerja yang baik yang salah satunya adalah ferum (zat besi) di dalam tubuh

jumlahnya haruslah mencukupi.

Page 19: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

4

Pekerjawanita merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap

anemia gizi. Hal ini disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam makanan dan

pekerjaan yang berat, serta secara alamiah wanita setiap bulan mengalami

menstruasi. Salah satu tanda seseorang mengalami anemia dapat dilihat dari

pemeriksaan kadar hemoglobin yang menunjukkan angka kurang dari normal(

DepKes R.I, 2002 ).

Pada penelitian ini saya mengambil objek penelitian pada PT Karya

Tanah Subur (KTS). Yang berkedudukan di Desa Padang Sikabu Kecamatan

Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. PT. KTS adalah perusahaan minyak kelapa

sawit yang mana PT. KTS ini meliputi eksplorasi dan produksi minyak kelapa

khususnya kelapa sawit yang dilakukan di dalam negeri. Sebagai salah satu

BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) yang mengusahakan bidang pengelolaan

minyak mentah dan karnel dari kelapa sawit secara nasional di daerah Kabupaten

Aceh Barat, PT. KTS berpotensi untuk mengembangkan ekonomi minyak kelapa

sawit yang memberikan hasil semaksimal mungkin dalam memperoleh

keberhasilan pembangunan nasional.

Dari data yang penulis peroleh, jenis pekerja di PT. Karya Tanah Subur

terbagi dua yaitu pegawai tetap dan buruh lepas. Data pegawai tetap wanita di

PT.Karya Tanah Subur sebanyak 15 orang dan buruh lepas wanita sebanyak 145

orang, dan dari data tersebut penulis hanya mengambil buruh lepas wanita saja

yang berjumlah 145 orang karena buruh wanita lepas lebih banyak melakukan

aktifitas fisik sehingga mereka lebih banyak membutuhkan asupan energi. Dari

uraian data diatas penulis ingin melakukan penelitian yang akan di tuangkan

Page 20: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

5

dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi yang berjudul “ Hubungan

Anemia dan Konsumsi Makanan dengan Produktifitas Kerja pada Buruh Wanita

di PT.Karya Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun

2013 “.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah nya

adalah: Apakah adaHubunganAnemia dan Konsumsi Makanan dengan

Produktivitas Kerja pada Buruh Wanita di PT. Karya TanahSubur Kecamatan

Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara anemia dan konsumsi makanan

dengan prodiktivitas kerja pada buruh wanita di PT. Karya Tanah Subur

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013”.

1.3.2 Tujuan khusus

a) Untuk mengetahui hubungan anemiadengan produktivitas kerja buruh

wanita di PT. Karya Tanah SuburKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat.

Page 21: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

6

b) Untuk mengetahui hubungankonsumsi makanan dengan produktivitas

kerja buruh wanita di PT. Karya Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Teoritis

a. Memberikan informasi bagi petugas kesehatan yang ada di perusahaan

mengenai anemia dan konsumsi pangan pada buruh wanita yang bekerja

di PT. Karya Tanah SuburKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat Tahun 2013sehingga dapat di jadikan masukan kepada petugas

dalam memberikan penyuluhan kepada buruh wanita tentang kejadian

anemia yang dapat menurunkan produktifitas kerja.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenaigambaran kejadian

anemia dan konsumsi pangan pada buruh wanita di PT. Karya Tanah

Subur Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013 ”.

1.4.2 Aplikatif

Memberikan informasi mengenai hubungan anemia dan konsumsi

makanan dengan produktivitas kerja pada buruh wanita di PT. Karya Tanah Subur

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten AcehBarat Tahun 2013sehingga para buruh

wanita lebih memperhatikan konsumsi makanan sehari-hari agar tidak terjadi

anemia dan produktivitas kerja meningkat.

Page 22: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anemia

2.1.1 Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu kondisi rendahnya kadar hemoglobin (HB) pada sel

darah merah (eritrosit). Keadaan ini terjadi karena zat besi yang diserap tidak

seimbang dengan zat besi yang di pakai.Akibatnya proses pembentukan sel darah

merah terganggu. bila tubuh terkena anemia atau kurang darah, tubuh akan merasa

cepat lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai. Riset menunjukkan bahwa wanita lebih

banyak mengalami anemia di banding dengan pria.Sekitar 20% wanita, 50%

wanita hamil, dan 3% pria mengalami anemia. Hal ini dikarenakan wanita

mengalami proses menstruasi, hamil, menyusui, di mana kebutuhan zat besi

sangat besar. Untuk memenuhinya, dibutuhkan zat besi tambahan dalam

membentuk sel darah merah baru (Irianto,2004).

Jumlah zat besi yang hilang karna haid, pada 95% populasi adalah 1,6 mg

per hari. Sehingga jumlah zat besi yang hilang akibat haid ditambah kehilangan

basal menjadi sekitar 2,4 mg per hari. Satu di antara 3 wanita menderita

anemia.Tidak heran bila para vegetarian cenderung mudah menderita anemia.

Apalagi disertai kebiasaan tidak sarapan atau frekuensi makan tidak teratur tanpa

kualitas makanan seimbang. Demikian pula pengidap gangguan penyerapan zat

besi dalam usus. Ini bias terjadi karna gangguan pencernaan atau d konsumsinya

Page 23: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

8

substansi penghambat seperti kopi, teh, atau serat makanan tertentu tanpa asupan

zat besi yang cukup

2.1.2 Penyebab Anemia

Secara umum ada tiga penyebab anemia defisiensi zat besi (Arisman,

2009) yaitu

1) Kehilangan darah secara kronis

Pada laki-laki dewasa, sebagian besar kehilangan darah disebabkan oleh

proses pendarahan akibat penyakit (atau trauma), atau akibat pengobatan suatu

penyakit.Sementara pada wanita,terjadi kehilangan darah secara alamiah setiap

bulan.Jika darah yang keluar selama menstruasi sangat banyak(banyak wanita

yang tidak sadar kalau darah haidnya terlalu banyak) akan terjadi anemia

defisiensi zat besi.

Tabel 2.1 Kadar hemoglobin (Hb) dan volume hematokrit (Ht) sebagai

indicator anemia

Dikutip dari “ The management of nutrition in majoremergencies ”, WHO

2000

Usia/jenis kelamin Kadar Hb ( /L) Hematokrit (g/L)Anak 6 bulan – 2 tahunAnak 5 – 11 tahunAnak 12 – 14 tahunLelaki dewasaWanita tak hamilWanita hamil

<110< 115<120< 130< 120< 110

<0,33< 0,34< 0,36< 0,39< 0,36< 0,33

2) Asupan dan sarapan tidak adekuat

Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah bahan makanan yang

berasal dari daging hewan.Disamping banyak mengandung zat besi, sarapan zat

Page 24: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

9

besi dari sumber makanan tersebut mempunyai angka keterserapan sebesar 20-

30%.Sayangnya sebagian besar penduduk di negara yang (belum) sedang

berkembang tidak (belum) mampu menghadirkan bahan makanan tersebut di meja

makan.Ditambah dengan kebiasaan mengkomsumsi makanan yang dapat

mengganggu penyerapan zat besi (seperti kopi dan teh) secara bersamaan pada

waktu makan menyebabkan serapan zat besi semakin rendah.

3) Peningkatan kebutuhan

Asupan zat besi harian diperlukan untuk mengganti zat besi yang hilang

melalui tinja, air kencing, dan kulit.Kehilangan basis ini diduga sebanyak 14

µg/kgBB/hari. Jika dihitung berdasarkan jenis kelamin, kehilangan basis zat besi

untuk orang dewasa lelaki mendekati 0.9 mg dan 0,8 mg untuk wanita.

2.1.3 Dampak Anemia

Pada wanita, anemia ini dapat mengakibatkan rendahnya produktivitas

kerja, turunnya kebugaran, dan turunnya daya tahan tubuh sehingga mudah

sakit.Buruh wanita merupakan kelompok masyarakat yang sangat beresiko

terhadap terjadinya anemia karena konsumsi zat besi yang rendah dalam pola

makannya sehari-hari. Riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan bekerja

sama dengan Departemen Tenaga Kerja dan Kantor Menteri Urusan Peranan

Wanita mengungkapkan bahwa sekitar 50% dari 25 juta pekerja wanita di

Indonesia menderita anemia gizi besi yang disebabkan konsumsi makanan gizi

yang rendah karena upah yang mereka terima masih rendah. Anemia pada pekerja

wanita ini dapat menurunkan produktivitas kerja mereka karena berbagai

Page 25: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

10

penelitian telah membuktikan bahwa pada pekerja yang anemia mempunyai

produktifitas kerja yang lebih rendah dibandingkan pekerja yang tidak anemia.

Dilihat dari dampak fisik anemia gizi besi dapat menyebabkan rasa cepat

lelah.Rasa cepat lelah terjadi karena pada penderita anemia gizi besi pengolahan

(metabolism) energy oleh otot tidak berjalan sempurna karena otot kekurangan

oksigen yang dibutuhkan oleh sel-sel otot ini diangkut oleh zat besi dalam darah

(hemoglobin). Untuk menyesuaikan dengan kekurangan jatah ok,sigen maka otot

member produksi energi. Akibatnya, mereka yang menderita anemia gizi besi

akan cepat lelah bila bekerja karena cepat kehabisan energi (soekirman, 2000).

Cepatnya rasa lelah yang dialami para pekerja yang menderita anemia gizi

besi akan menurunkan prodiktifitas kerja. Menurunnya produktifitas kerja, selain

disebabkan oleh menurunnya hemoglobin darah, juga disebabkan oleh

berkurangnya enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme energi tersebut.

(almatsier, 2001).

2.1.4 Klasifikasi Anemia

Klasifikasi derajat anemia menurut WHO yang dikutip dalam buku

Handayani W, dan Haribowo AS, (2008) :

1) Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%

2) Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%

3) Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%

4) Berat Hb < 6,00 gr%

Page 26: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

11

2.1.5 Masalah AnemiaPadaTenagaKerjaWanita

Peningkatan partisipasi angkatan kerja wanita dalam arus pembangunan

dan perubahan pola lapangan kerja memerlukan antisipasi secara proaktif terhadap

permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi. Sesuai dengan peranannya,

wanita selain sebagai pekerja juga sebagai istri dan ibu rumah tangga. Peran

ganda tersebut menjadikan wanita harus dapat mengatur waktunya untuk keluarga

dan pekerjaan. Dalam melaksanakan fungsi reproduksinya, wanita mengalami

menstruasi setiap bulannya, hamil, melahirkan dan menyusui. Hal tersebut

menjadikan wanita termasuk dalam golongan yang mempunyai resiko tinggi

untuk terkena anemia(Untari R, dkk. 2004).

Anemia menimbulkan gejala letih, lesu dan cepat lelah yang akibatnya

dapat menurunkan produktivitas kerja. Pekerja yang menderita anemia

produktivitas kerja 20% lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang sehat

dengan gizi yang baik. Penyebab tingginya angka anemia pada pekerja wanita

disebabkan karena:

1) Kurangnya komsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari

sumber hewani.

2) Kekurangan zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada

kehamilan, masa tumbuh kembang pada penyakit infeksi.

3) Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan termasuk haid yang

berlebihan, sering melahirkan pada infeksi cacing.

4) Tidak seimbangnya antara kebutuhan tubuh akan zat besi dibandingkan

dengan penyerapan dari makanan.

Page 27: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

12

5) Wanita cenderung menderita anemia daripada pria, karena :

a. Kurangnya mengkomsumsi makanan kaya besi

b. Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua kali

lebih banyak.

c. Melaksanakan diet pengurangan berat badan karena ingin langsing

(Oppusunggu, 2009).

Meningkatkan konsumsi makanan bergizi, mengkonsumsi makanan yang

banyak mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam,

hati, telur) dan bahan makanan nabati sayuran berwarna hijau tua, kacang-

kacangan, tempe). Asupan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak

mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk

dan nenas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam

usus. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet darah.

Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seprti

cacingan, malaria dan penyakit TBC (Olivia, dkk. 2004).

Riset menunjukkan bahwa wanita cenderung lebih banyak mengalami

Anemia dibanding dengan pria. Sekitar 20% wanita dewasa, 50% wanita hamil,

3% pria mengalami anemia. Pada wanita perlu memberi perhatian khusus pada

anemia. Tak heran bila wanita cenderung menderita kekurangan zat besi karena

hilangnya zat itu pada waktu haid tiap bulan tanpa diimbangi asupan makanan

yang cukup mengandung zat besi. Kecenderungan wanita berdiet karena ingin

mempertahankan bentuk tubuh ideal, tanpa mempertimbangkan jumlah zat besi

Page 28: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

13

penting yang masuk, terutama zat besi. Selain menstruasi, kondisi rawan lain saat

hamil dan menyusui (Nasution dan Lubis, 2004).

Suplementasi zat besi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan status

gizi dan meningkatkan produktivitas kerja di dalam mengembangkan sumber daya

manusia yang tangguh dan mantap. Seorang tenaga kerja hanya dapat bekerja

selama ia memiliki energi yang diperoleh dari makanan. Gizi kerja yang baik akan

meningkatkan derajat kesehatan tenaga kerja sehingga angka sakit yang

disebabkan oleh penyakit akibat kerja maupun penyakit umum dapat ditekan,

angka mankir kerja karena sakit juga akan turun dengan sendirinya, yang pada

akhirnya produktivitas akan meningkat (Direktorat Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat, 2003).

2.2 Konsumsi Makanan

2.2.1 Tingkat Konsumsi Makan

Tingkat konsumsi makan (pola makan) adalah suatu cara atau usaha dalam

pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti

mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan

penyakit. Dalam pola makan sehari-hari seseorang harus menjaga dan

berhubungan dengan kebiasaan kesehariannya (Tips Kesehatan, 2009).

Tingkat konsumsi makan adalah susunan makanan yang mencakup jenis

dan jumlah bahan makanan rata-rata per orang per hari yang umum

dikonsumsi/dimakan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pola konsumsi

pangan di Indonesia masih belum sesuai dengan pola pangan ideal yang tertuang

Page 29: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

14

dalam pola pangan harapan. Konsumsi dari kelompok padi-padian (beras, jagung,

terigu), masih dominan baik di kota maupun di desa namun perlu diwaspadai

bahwa jenis konsumsi pangan yang bersumber lemak, minyak dan gula sudah

berlebihan. Kelebihan dari kedua pangan ini akan membawa dampak negatif bagi

kesehatan terutama penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, jantung dan

diabetes (Ariani, M, 2004).

Tingkat konsumsi makan adalah berbagai informasi yang memberikan

gambaran mengenai jenis, frekuensi dan jumlah bahan pangan yang dimakan tiap

hari oleh satu orang atau merupakan ciri khas untuk sesuatu kelompok masyarakat

tertentu (Santoso, 2004).

2.2.2 Pengaturan Makan

Makan makanan beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena

tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan

seseorang untuk tumbuh kembang menjadi sehat dan produktif. Makanan

anekaragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat

pembangun, dan zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga seperti beras, jagung,

gandum, roti, dan ubi menghasilkan energi untuk aktivitas sehari-hari. Makanan

sumber zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan seseorang berasal dari bahan makanan nabati seperti

kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah ikan,

ayam, susu serta hasil olahannya. Makanan sumber zat pengatur adalah semua

Page 30: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

15

sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan

mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh.

Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi

minimal harus berasal dari setiap satu jenis makanan sumber zat tenaga, zat

pembangun dan zat pengatur. Prinsip idealnya setiap kali makanan, hidangan

tersebut terdiri dari 4 kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan

buah). Dengan mengkonsumsi makanan beranekaragam termasuk sumber

makanan berserat cukup (25 gram/hari) seperti padi-padian, kacang kacangan,

sayur dan buah-buahan.

Makanan yang dikonsumsi, yang dianjurkan adalah makanan seimbang

yang terdiri atas (Santoso, 2004):

a. Sumber zat tenaga, misalnya nasi, roti, mie, bihun, jagung, ubi, singkong,

tepung-tepungan, gula dan sebagainya.

b. Sumber zat pembangun, misalnya ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang-

kacangan, tahu, tempe dan sebagainya.

c. Sumber zat pengatur, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan terutama yang

berwarna hijau dan kuning.

Zat-zat yang terkandung dalam makanan bergizi:

1. Energi

Konsumsi energi yang tidak seimbang akan menyebabkan keseimbangan

positif atau negatif. Kelebihan energi dari energi yang dikeluarkan akan diubah

menjadi lemak tubuh sehingga berat badan berlebih atau kegemukan. Keadaan

Page 31: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

16

tersebut tidak hanya karena kelebihan asupan karbohidrat, dan lemak, tetapi juga

disebabkan kurang bergerak atau kurang aktifitas fisik.Sebaliknya bila asupan

lebih energi kurang dari yang dikeluarkan, terjadi keseimbangan

negatif.Akibatnya, berat badan lebih rendah atau ideal (Departemen gizi dan

Kesehatan Masyarakat, 2011).

2. Protein

Protein adalah molekul makro dan bagian dari semua sel hidup serta

merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Nilai gizi protein ditentukan oleh

kadar asam amino esensial. Sumber protein dapat berasal dari protein nabati dan

hewani (Santoso, 2004).

Protein sebagai pembentuk energi, angka energi yang ditunjukkan

tergantung dari macam dan jumlah bahan makanan nabati dan hewani yang

dikonsumsi manusia setiap harinya (Kartasapoetra & Marsetyo, 2010).

3. Vitamin A

Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang esensial untuk pemeliharaan

kesehatan dan kelangsungan hidup. Kekurangan vitamin A dapat meningkatkan

resiko terhadap penyakit infeksi seperti penyakit saluran pernafasan dan diare,

meningkatkan angka kematian karena campak serta menyebabkan keterlambatan

pertumbuhan (Almatsier, 2001).

Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani seperti hati, kuning telur,susu

(di dalam lemaknya) dan mentega. Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi

Page 32: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

17

tubuh, antara lain fungsi penglihatan, fungsi kekebalan, fungsi pertumbuhan dan

perkembangan.

4. Zat Besi (Fe)

Zat besi merupakan mineral makro yang paling banyak terdapat di dalam

tubuh diantaranya, sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru kejaringan tubuh,

sebagai alat angkut elektron di dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai

reaksi enzim dalam jaringan tubuh (metabolisme energi, sistem kekebalan).

Secara luas defisiensi Zat besi berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya

Manusia SDM, yaitu terhadap kemampuan belajar dan produktifitas kerja.

Sumber baik zat besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan.

Sumber baik lainnya adalah telur, sereal tumbuk, kacang-kacangan, sayur-sayuran

hijau dan beberapa jenis buah (Santoso, 2004).

5. Seng (Zn)

Seng merupakan mineral makro yang esensial bagi tubuh. Sebagian seng

berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Sumber paling baik seng

adalah sumber protein hewani terutama daging, hati, kerang dan telur. Dalam

fungsi tubuh, seng berperan dalam fungsi kekebalan tubuh, pembentukan kulit,

metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. Apabila kekurangan seng dapat

mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual. disamping itu

fungsi pencernaan juga terganggu dan dapat menimbulkan diare dan gangguan

fungsi kekebalan (Santoso, 2004).

Page 33: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

18

2.3 Produktivitas kerja

Menurut Dewan Produktivitas Nasional RI, secara umum produktivitas

mengandung pengertian perbandingan atau rasio antara hasil yang dicapai dengan

keseluruhan sumber daya yang digunakan. Produktivitas tenaga kerja selalu

dikaitkan dengan efektivitas dan efisiensi yang berkaitan dengan tenaga kerja

diartikan sebagai ukuran keberhasilan tenaga kerja yang menghasilkan suatu

produk dalam waktu tertentu. Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu

unsur penting dalam memajukan perusahaan karena dengan produktivitas yang

tinggi maka perusahaan akan memperoleh hasil yang besar.Pentingnya

peningkatan produktivitas karena peningkatan produktivitas dapat menunjang

lajunya pertumbuhan ekonomi, apabila perekonomian tumbuh dan berkembang

maka akan dapat menciptakan kesempatan kerja baru akan menaikkan tingkat

pendapatan masyarakat, jika pendapatan masyarakat bertambah dapat

meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kesejahteraan

masyarakat akan memperkuat Ketahanan Nasional (Oppussunggu, 2009).

Produktivitas adalah suatu ukuran sejauh mana sumberdaya dan di

pergunakan dengan baik sehingga dapat mewujutkan hasil tertentu yang di

inginkan (atmosoeprapto, 2001) .

Mengingatbahwa salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah

terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dengan tingkat

produktivitastinggi, maka upaya penanggulangan anemia gizi (kekurangan zat

besi) pada pekerja wanita perlu mendapat prioritas (Maas, L.T, 2003).

Page 34: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

19

Jam kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan, dapat dilaksanakan siang hari

dan/ atau malam hari. Jam kerja bagi para pekerja di sector swasta di atur dalam

UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaanketentuan, khususnya Pasal 77

sampai dengan 85. Pasal 77 ayat 1, UU No.13/ 2003 mewajibkan setiap

pengusaha untuk melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan jam kerja ini telah

di atur dalam 2 sistem seperti yang telah di sebut di atas yaitu:

1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari

kerja dalam 1 minggu.

2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari

kerja dalam 1 minggu.

Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga di berikan batasan jam kerja

yaitu 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila melebihi dari

ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja biasa dianggapmasuk sebagai

waktu kerja lembur sehingga pekerja/ buruh berhak atas upah lembur.

Page 35: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

20

2.4 Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini di ambil menurut De Maeyer dan

Kartasapoetra (2005).

Gambar 2.1 Kerangka Teori

2.5 Kerangka Konsep

Berdasarkan judul penelitian yang telah ditetapkan, kerangka konsep

penelitian menerangkan keadaan mengenai hubungan variabel bebas (Independen)

dengan variabel terikat (Dependen), dimana variabel independennya yaitu anemia

dan konsumsi maknanan, sementara variabel dependennya yaitu produktivitas

kerja.

Kerangka konsep penelitian ini menunjukkan bahwa anemia dan konsumsi

makanan berhubungan dengan produktivitas kerja pada buruh wanita, maka

kerangka konsepnya dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Alat2. Cara dan lingkungan

kerja3. Anemia

Konsumsi Makanan

Produktivitas Kerja

Page 36: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

21

Variabel Independen Variabel Dependen

2.6Hipotesis

1. Ada hubungan antara anemia dengan produktivitas kerja pada buruh

wanita di PT. Karya Tanah SuburKecamatan Kaway XVI Kabupaten

Aceh Barat.

2. Ada hubungan antara konsumsi makanan dengan produktivitas kerja

pada buruh wanita di PT. Karya Tanah SuburKecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat.

Anemia

Konsumsi makananan

Produktivitas kerja

Page 37: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode survei

analitik yang bertujuan untuk melihat atau mencari hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen yaitu hubungan antaraanemia dan

konsumsi makanan dengan produktivitas kerja pada buruh wanita di PT. Karya

Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat sebagaimana yang

terdapat dalam kerangka konsepsional.

Metode survei analitik ini menggunakan desain cross sectional yaitu suatu

penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara foktor-faktor risiko dengan

efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (point time approach) (Notoatmojdo, 2005).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Karya Tanah Subur

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Adapun waktupenelitian ini telah dilakukan pada tanggal 14-21 September

2013.

Page 38: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

23

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh buruh wanita lepas di PT.

Karya Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yang diambil secara

Accidental sampling.Pengambilan sampel secara aksidental sampling (accidental)

ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau

tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.Sampel pada penelitian

ini yaitu buruh wanita lepas di PT. Karya Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat.Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan selama

1 minggu pada bulan September sebanyak 45 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dan berkaitan langsung dengan

permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini, yaitu meliputi anemia,

konsumsi makanan dan produktivitas kerja. pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan Hemoglobin.

Pengumpulan data primer dibantu oleh tenaga medis dan rekan-rekan yang telah

dibimbing oleh peneliti

Page 39: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

24

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah pengumpulan data dan informasi yang diperoleh

melalui arsip yang ada di PT. Karya Tanah Subur Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat yang meliputi jumlah buruh wanita lepas dari instansi

tersebut.

Page 40: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

25

3.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1. Variabel Penelitian

No Variabel Independen1 Variabel : Anemia.

Definisi :

Cara ukur :

Alat ukur :

Hasil ukur :

Skala ukur :

Anemia adalah suatu kondisi rendahnya kadarhemoglobin (Hb) pada sel darah merah(eritrosit).Wawancara dan pemeriksaan Hb

Alat tes Hb

1. Hemoglobin Normal2. Hemoglobin Kurang

Ordinal.

Variabel : Konsumsi MakananDefinisi :

Cara ukur :Alat ukur :

Hasil ukur :

Skala ukur :

Susunan makanan yang mencakup jenis danjumlah bahan makanan rata-rata per orang perhariyang umum dikonsumsi/dimakanpenduduk dalam jangka waktu tertentu.WawancaraKuesioner

1. Baik2. Kurang baik

OrdinalVariabel Dependen

3 Variabel : Produktivitas Kerja.Definisi :

Cara ukur :

Alat ukur :

Hasil ukur :

Skala ukur :

Suatu ukuran sejauh mana sumberdaya dan dipergunakan dengan baik sehingga dapatmewujutkan hasil tertentu yang di inginkan.Wawancara

Kuesioner

1. Baik2. Kurang baik.

Ordinal.

Page 41: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

26

3.6 Aspek Pengukuran Variabel

3.6.1 Anemia

Hb normal : Apabila Responden memiliki Hemoglobin ≥ 12 gr%

Hb Kurang : Apabila Responden memiliki Hemoglobin< 12gr%

3.6.2 Konsumsi Makanan

Baik : Apabila responden dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan melalui kuesioner dengan hasil rentang dari

tabel skor > 8

Kurang baik : Apabila responden dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan melalui kuesioner dengan hasil rentang dari

tabel skor ≤ 8

3.6.3 Produktivitas Kerja

Baik : Apabila Responden dapat menjawab pertanyaan >3

Kurang baik : Apabila Responden dapat menjawab pertanyaan≤3

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau

per variabel. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan atau

menjelaskan masing-masing variabel yang diteliti dalam bentuk distribusi

frekuensi dari setiap variabel penelitian. Tujuannya adalah untuk melihat seberapa

besar proporsi variabel yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel.

Page 42: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

27

3.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis

hubungan dua variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan satu

variabel independen dengan satu variabel dependen, yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Analisis bivariat menggunakan uji kai kuadrat (Chi-square), karena semua data

diukur dalam skala katagorik dikotomi (melihat hubungan antara variabel

katagorik dengan variabel katagorik).

Prinsip dasar uji kai kuadrat (Chi-square) adalah membandingkan

frekuensi yang terjadi (observed) dengan frekuensi harapan (expected). Uji

statistik kai kuadrat (Chi-square) juga untuk melihat suatu hubungan (jika ada)

antara dua variabel sehingga diperoleh nilai X2 dan kemaknaan statistik (nilai p

value).

Penelitian dilakukan dengan dasar sebagai berikut :

1. Jika p value < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antaraanemia

dan konsumsi makanan dengan produktivitas kerja pada buruh wanita lepas.

2. Jika p value > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan

antaraanemia dan konsumsi makanan dengan produktivitas kerja pada buruh

wanita lepas.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan perangkat komputer.

Page 43: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

PT. Karya Tanah Subur sebagai salah satu perusahaan yang terbangun

dalam PT. Astra Agro Lestari yang berlokasi di Kecamatan Kaway XVI

Kabupaten Aceh Barat Propinsi DI.Aceh.Secara Geografis areal pengukuran ini

terletak 4.o20.’14.” s/d 4.o 24.’33.” LU dan 96.o4.’51.” s/d 96.o 10.’17.” BT.

Areal perkebunan PT. Karya Tanah Subur mempunyai bentuk topografi datar

sampai berbukit, dengan jenis tanah kambisol dan podsolik.Komoditi yang

ditanam di perkebunan ini adalah kelapa sawit.

Penelitian ini dilakukan di PT. Karya Tanah Subur (KTS)

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur buruhWanita di PT. KTS Tahun 2013

Sumber: Data Primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden yang

menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan umur pada

kategori dewasa awal sebanyak 26 orang (57,8%), kategori dewasa tengah

sebanyak 15 orang (33,3%) dan kategori dewasa akhir sebanyak 4 orang (8,9%).

No. Umur Frekuensi Persentase (%)1. Dewasa awal (21-40 thn) 26 57,8%2. Dewasa tengah (40-60 thn) 15 33,3%3. Dewasa akhir (≥ 61 thn) 4 8,9%

Jumlah 45 100 %

Page 44: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

29

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan pendidikan buruhwanita di PT. KTS Tahun 2013

Sumber: Data Primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden yang

menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan

adalah yang berpendidikan SD sebanyak 14 orang (31,1%), yang berpendidikan

SMP sebanyak 23 orang (51,1%) dan yang berpendidikan SMA sebanyak 8 orang

(17,8%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja Buruh Wanita diPT. KTS Tahun2013

Sumber: Data Primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden yang

menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan Masa Kerja

adalah baru sebanyak8 orang (17,8%), sedang sebanyak 22 orang (48,9%) dan

lama sebanyak 15 orang (33,3%).

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Karya Tanah Subur (KTS) Kecamatan

Kaway XVI Kabupaten Aceh, dari tanggal 14 September sampai dengan

21September 2013. Dari data yang dikumpulkan terdapat 45 sampel dari populasi

No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)1. SD 14 31,1%2. SMP 23 51,1%3. SMA 8 17,8 %

Jumlah 45 100 %

No. Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)1. Baru (0-1 Tahun) 8 17,8%2. Sedang (1-3 Tahun) 22 48,9%3. Lama ( > 3 Tahun) 15 33,3 %

Jumlah 45 100 %

Page 45: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

30

yang ada. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara dan diolah

komputerisasi dengan metode uji Chi-square Test

4.2.1 Analisis Univariat

4.2.1.1 Anemia

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Anemia Pada Buruh WanitadiPT. KTS Tahun 2013

Sumber: Data Primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden yang

menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan Anemia,

terbanyak berada pada kategori Hb Kurang dengan jumlah 24 orang (53,3%).

4.2.1.2 Konsumsi Makanan

Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Makanan Pada BuruhWanita di PT. KTSTahun 2013

Sumber : Data Primer Diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden yang

menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan Konsumsi

No. Anemia Frekuensi Persentase (%)1. Hb Normal 21 46,7%2. Hb Kurang 24 53,3 %

Jumlah 45 100 %

No. Konsumsi makanan Frekuensi Persentase (%)1. Baik 21 46,7%2. Kurang 24 53,3 %

Jumlah 45 100 %

Page 46: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

31

Makanan, terbanyak berada pada kategori Kurang baik dengan jumlah 24 orang

(53,3%).

4.2.1.3 Produktivitas Kerja

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Produktivitas Kerja Pada BuruhWanita di PT. KTSTahun 2013

Sumber : Data Primer diolah tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden yang

menjadi subjek penelitian didapatkan distribusi frekuensi berdasarkan

Produktivitas kerja, terbanyak berada pada kategori Baik dengan jumlah 23 orang

(51,1%).

4.2.2 Analisis Bivariat

4.2.2.1 Hubungan Anemia dengan Produktivitas Kerja

Tabulasi silang hubungan antara anemia dengan produktivitas kerja buruh

wanita di PT. KTS Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, dapat dilihat

dari tabel 4.7 di bawah ini:

No Produktivitas Kerja Frekuensi Persentase (%)1. Baik 23 51,1%2. Kurang 22 48,9 %

Jumlah 45 100 %

Page 47: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

32

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Antara Anemia Dengan Produktivitas KerjaBuruh WanitadiPT. KTSTahun 2013

No Anemia

Produktivitas Kerja JumlahUji Statistik

Baik KurangP OR

F % F % F %1. Hb Normal 15 71,4 6 28,6 21 100

0,024 52. Hb Kurang 8 33,3 16 66,7 24 100Jumlah 23 22 45

Dari data Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden,

diketahui responden pada kategori Hb Normal dari 21 orang terdapat 15 orang

(71,4%) yang produktivitas kerjanya baik sedangkanpada kategori Hb kurang dari

24 orang terdapat 16 orang (66,7%) yang produktivitasnya kurang baik.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square dengan

tingkat kepercayaan 95% pada df 1, diperoleh nilai p-value 0,024 yang berarti

lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan antara anemia dengan produktivitas kerja.

Intrepretasinya atau Odds Ratio (OR) yaitu buruh wanita yang Hb nya

Normal mempunyai peluang 5 kali untuk meningkatkan produktivitas kerjanya

dibandingkan dengan buruh wanita yang Hb nya Kurang.

4.2.2.2 Hubungan Konsumsi Makanan dengan Produktivitas Kerja.

Tabulasi silang hubungan antara konsumsi makanan dengan produktivitas

kerja pada buruh wanita di PT. KTS Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh

Barat, dapat dilihat dari tabel 4.8 di bawah ini:

Page 48: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

33

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Antara Konsumsi Makanan dengan ProduktivitasKerja Buruh Wanita di PT. KTS Tahun 2013

No

Konsumsimakanan

Produktivitas Kerja JumlahUji Statistik

Baik KurangP OR

F % F % F %1. Baik 6 28,6 15 71,4 21 100

0,011 0,12. Kurang 17 70,8 7 29,2 24 100Jumlah 23 22 45

Dari data Tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden,

diketahui responden pada kategori konsumsi makanan baik dari 21 orang terdapat

15 orang (71,4%) yang produktivitas kerjanyakurang sedangkan pada kategori

konsumsi makanan kurang dari 24 orangterdapat 17 orang (70,8%) yang

produktivitas kerjanya baik.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square dengan

tingkat kepercayaan 95% pada df 1, diperoleh nilai p-value 0,011 yang berarti

lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan antarakonsumsi makanan dengan produktivitas kerja.

Intrepretasinya atau Odds Ratio (OR) yaitu buruh wanita yang Konsumsi

Makanannya Baik mempunyai peluang 0,1 kali untuk meningkatkan produktivitas

kerjanya dibandingkan dengan buruh wanita yang Konsumsi Makanannya kurang

baik.

Page 49: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

34

4.3 Pembahasan

4.3.1 Hubungan Anemia dengan Produktivitas Kerja

Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa anemia mempunyai hubungan

dengan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini yang telah dilakukan dengan

menggunakan uji Chi-square dengan hasil 0,024menunjukkan bahwa nilai ini

lebih kecil dari level of significan α = 0,05 (p-value < 0,05), Jadi dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan antara anemia dengan produktivitas kerja pada

buruh wanita di PT. Karya Tanah Subur (KTS).

Intrepretasinya atau Odds Ratio (OR) yaitu buruh wanita yang Hb nya

Normal mempunyai peluang 5 kali untuk meningkatkan produktivitas kerjanya

dibandingkan dengan buruh wanita yang Hb nya Kurang.

Dari hasil pengamatan danwawancara selama peneliti melakukan

penelitian, peneliti mengambil kesimpulan bahwa benar kalau buruh wanita yang

anemia akan menghasilkan produktivitas kerja yang kurang baik karena buruh

wanita yang anemia akan merasa cepat lelah sehingga buruh wanita cenderung

lebih sering beristirahat.

Penelitian ini sejalan dengan teori De Maeyer, untuk mendapatkan

produktivitas yang tinggi, makafaktor alat, cara dan lingkungan kerja harus betul-

betul serasi kemampuan, kebolehan dan batasan manusia pekerja. Apabila tenaga

kerja kekurangan kadar hemoglobin, maka tenaga yang dihasilkan oleh tubuh

akan berkurang dan badan menjadi cepat lelah sehingga produktivitas kerja juga

rendah.

Page 50: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

35

Masalah gizi pada pekerja tersebut sebagai akibat langsung kurangnya

asupan makanan yang tidak sesuai dengan beban kerja atau jenis pekerjaan hal ini

menunjukkan bahwa 30% pekerja wanita menderita anemia dan menyebabkan

produktivitas mereka menurun hingga 20% (Kurniawan, 2002).

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Riris Oppusunggu (2009) dimana

hasil penelitian menunjukkan kadar Hemoglobin sangat mempengaruhi

produktivitas kerja, hal ini terlihat dengan meningkatnya kadar Hemoglobin darah

kemudian diikuti dengan peningkatan produktivitas kerja. Hubungan peningkatan

kadar Hemoglobin dengan produktivitas kerja menunjukkan hasil yang signifikan

(p < 0,05) dan nilai r = 0,635 berarti mempunyai hubungan yang erat artinya

apabila Hemoglobin meningkat maka produktivitas kerja juga akan meningkat.

4.3.2 Hubungan Konsumsi Makanan dengan Produktivitas Kerja

Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa konsumsi makanan

mempunyai hubungan dengan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini yang telah

dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square dengan hasil 0,011 menunjukkan

bahwa nilai ini lebih kecil dari level of significan α = 0,05 (p-value < 0,05), Jadi

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara konsumsi makanan dengan

produktivitas kerja pada buruh wanita di PT. Karya Tanah Subur (KTS).

Intrepretasinya atau Odds Ratio (OR) yaitu buruh wanita yang Konsumsi

Makanannya Baik mempunyai peluang 0,1 kali untuk meningkatkan produktivitas

kerjanya dibandingkan dengan buruh wanita yang Konsumsi Makanannya kurang

baik.

Page 51: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

36

Penelitian ini sejalan dengan teori yang mengatakan manusia yang sehat

dan mendapatkan makanan yang cukup, baik kualiatas maupun kuantitasnya akan

memiliki kesanggupan maksimal dalam menjalani hidupnya. Kemampuan

maksimal ini disebut kapasitas orang dewasa. Jadi untuk memperoleh kapasitas

orang dewasa yang maksimal, manusia harus memperoleh makanan yang cukup

sehingga memperoleh semua zat gizi yang di perlukan untuk pertumbuhan,

perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh serta terlaksananya fungsi faal normal

dalam tubuh, selain memperoleh energi yang cukup untuk memungkinkan bekerja

secara normal (Moehji, 2002).

Tanpa makanan yang cukup, energi sebagai sumber tenaga dalam

melakukan pekerjaan akan diambil dari energi cadangan dan protein dalam sel

tubuh. Kekurangan dan kelebihan zat gizi yang di terima tubuh seseorang

akansama mempunyai dampak negatif. Perbaikan konsumsi makanan dan

peningkatan status gizi sesuai atau seimbang dengan yang diperlukan tubuh

merupakan unsur penting bagi peningkatan kualitas hidup manusia, sehat, kreatif

dan produktif. (Kartasapoetra dan Marsetyo, 2005)

Page 52: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Karya Tanah Subur

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, hubungan anemia dan konsumsi

makanan dengan produktivitas kerja pada buruh wanita, maka penulis mengambil

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

1. Adanya hubungan antara anemia dengan konsumsi makanan dengan nilai

p-value 0,024 yang berarti lebih kecil dari α 0,05.

2. Adanyahubungan antara konsumsi makanan dengan produktivitas kerja

dengan nilai p-value 0,011 yang berarti lebih kecil dari α 0,05.

5.2 Saran-Saran

1. Diharapkan kepada perusahaan agar lebih sering memberikan penyuluhan

kepada para pekerja tentang anemia dan cara pencegahannya agar para

pekerja tahuapa yang akan di sebabkan bila merekaterkena anemia.

2. Diharapkan kepada pekerja agar lebih memperhatikan konsumsi

makanannya supaya tidak terjadi anemia sehingga dapat menghasilkan

produktivitas kerja yang baik dan apabila perusahaan mnyelenggarakan

pemeriksaan kesehatan jangan takut untuk memeriksakan kesehatannya

karena dengan kita memeriksakan kesehatan sehingga kita tahu

bagaimana kondisi tubuh sehingga kita dapat lebih cepat menangani

kondisi tubuh kita

Page 53: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

38

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, S. 2003. Analisis Hasil Suplementasi Tablet Besi pada Tenaga KerjaWanita di 6 Perusahaan di Bali. Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Bali.

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia. Jakarta : 2001.

Ariani, M.2004. Analisis Perkembangan Konsumsi Pangan dan Gizi. ICASERDWorking Paper No 67.

Arisman.Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Ed. 2.Jakarta :EGC, 2009.

Atmosoeprapto K. 2001. Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan. Jakarta:Elex Media Komputindo., editor..

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis gerakan pekerjawanita sehat dan produktif (GPWSP) bagi petugas perusahaan. Jakarta;2002

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat.Gizi Dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2003. ProgramPenanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Gizi pada Wanita Usia Subur.Depkes. Jakarta.

Irianto, kus. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. CV. Yrama Widya. Bandung.

Kartasapoetra G, Marsetyo H. 2005. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, KesehatandanProduktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

, 2011. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Kesehatan danProduktivitasKerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurniawan A. 2002. Policies in alleviating micronutrient deficiencies:Indonesia’s experience. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition 11(3):S360–S370.

Maas, L.T. 2003. Masalah Gizi dalam kaitannya dengan Ketahanan Fisik danProduktivitas Kerja. FKM. USU.

Page 54: HUBUNGAN ANEMIA DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN …

39

Moehji S. 2002. Ilmu Gizi: Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papas Sinar

Nasution dan Lubis, 2004. Hubungan Konsumsi Zat Besi dan Status Gizidengan Produktivitas Kerja wanita Pencetak Batu Bata di KecamatanPagar Merbau. FKM. USU.

Olivia, dkk. 2004. Seluk Beluk Food Suplement. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama

Oppusunggu, R. 2009. Pengaruh Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe)terhadap Productivitas Kerja Wanita Pensortir Daun tembakau Di PT. XKabupaten Deli Serdang. Tesis Sekolah Pascasarjana USU. Medan.

(repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6889/1/09E01321.pdf) diunduh tanggal15 september 2013)

Santoso, S. Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta. Jakarta : 2004.

Untari R, dkk. 2004. Anemia dan Kelelahan Kerja pada Wanita yang Bekerja diMalam Hari. Jurnal Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat-UGM.

www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/upah-kerja/jam-kerja.(diunduh 25 agustus 2013)