Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus

47
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUPH Adam Malik Tahun 2014 Oleh: Leo Baik M. Sihombing 110100310 1

description

hubungan dm dengan aktivitas fisik yang akan dibahas disini diukur dengan kuisioner. dilakukan secaran randomize. hasil penelitian didapatkan dengan menggunakan sistem komputer analisa data

Transcript of Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUPH Adam Malik Tahun 2014

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Usia Terdiagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUPH Adam Malik Tahun 2014Oleh:Leo Baik M. Sihombing1101003101

1BAB 1PENDAHULUAN22 Latar BelakangIndonesia merupakan salah satu negara yang diprediksi mempunyai pengidap diabetes terbanyak di tahun 2030. Seiring dengan meningkatnya penderita DM, maka kualitas hidup dan SDM penduduk Indonesia juga menurun, hal tersebut diakibatkan oleh komplikasi dari DM baik makro maupun mikrovaskular. Komplikasi yang mungkin timbul diantaranya kebutaan, gangguan ginjal, gangrene, hingga PJK. Terdapat 4 pilar pengelolaan diabetes melitus yaitu penyuluhan, perencanaan makan, aktivitas fisik dan intervensi farmakologisAktivitas Fisik sebagai faktor protektif?33Apakah ada hubungan antara aktivitas fisik dengan usia terdiagnosis diabetes melitus tipe 2 di RSUPH Adam Malik tahun 2014?

Rumusan Masalah44Tujuan PenelitianTujuan umum Ingin mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan usia terdiagnosisdiabetes melitus tipe 2 di RSUPH Adam Malik

Tujuan khusus:Untuk melihat gambaran aktivitas fisik pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSUPH Adam Malik tahun 2014 sebelum didiagnosa dengan Diabetes melitus tipe 2.Untuk melihat hubungan berbagai aktivitas fisik dengan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.Untuk melihat onset diabetes melitus tipe 2 sebelum diagnosa ditegakkan pada pasien DM tipe 2 di RSUPH Adam Malik.

55Manfaat Penelitian66BAB 2TINJAUAN PUSTAKA77Diabetes Melitus Diabetes MelitusDiabetes Melitus (DM) adalah sindroma kronik gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak akibat insufisiensi sekresi insulin atau resistensi insulin pada jaringan yang dituju. 88WHO, 2001Tahun 2000jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang

Negara-negara yang diprediksi akan mempunyai pengidap diabetes terbanyak pada 2030:CinaIndiaPakistanIndonesiaBangladesh Prevalensi DM di Indonesia angka kekerapan DM sebesar 1,4-1,6% kecuali di Pekajangan 2,3% dan Manado 6%.2005: Prevalensi DM di Depok 14,7% dan Makassar 12,5% 2006: 5 Wilayah DKI Jakarta 12,1.%Tahun 2025 diperkirakan pengidap diabetes menjadi 300 jutaDiabetes sudah merupakan suatu ancaman utama bagi kesehatan manusia pada abad 21 9

Diabetes MelitusGeneLifestyleImpaired Insulin SecretionInsulin ResistanceIGTType 2 DiabetesProgressive Hyperglycemia

Diabetes Melitus Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL (11,1 mmol/L)Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhirAtau Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa 126mg/dL (7,0 mmol/L)Puasa diartikan pasien tidak mendapatkan kalori tambahan sedikitnya 8 jam Glukosa plasma 2 jam pada TTGO 200 mg/dL (11,1 mmol/L)TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air

1111

Komplikasi Diabetes Melitus Pencegahan Primer : Mencegah orang-orang yang masih sehat terkena diabetes melitu tipe 2Pencegahan Sekunder : Pasien yang sudah terkena DM tipe 2, di kontrol gula darahnya agar terhindar dari komplikasi akut maupun kronis.Pencegahan Tersier : Fokus pada perawatan komplikasi yang sudah timbul agar terhindar dari kecacatan maupun kematian.Pencegahan Diabetes Melitus .Aktivitas Fisik adalah semua pergerakan anggota tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan memerlukan pengeluaran energi ataupun yang dapat meningkatakn denyut jantung dan laju pernafasanAktivitas Fisik4 Dimensi Utama Aktivitas Fisik:TipeFrekuensiDurasiIntensitas

Aktivitas Fisik Cont..GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire) merupakan Instrumen yang dikembangkan oleh WHO untuk menyediakan data yang valid tentang pola aktivitas fisik.

GPAQKriteria Aktivitas FisikTinggi- melakukan aktivitas yang berat minimal 3 hari dengan intensitas minimal 1500 MET-menit/minggu, atau melakukan kombinasi aktivitas fisik yang berat, sedang, dan berjalan dalam 7 hari dengan intensitas minimal 3000 MET-menit/minggu Sedang- intensitas aktivitas kuat minimal 20 menit/hari selama 3 hari atau lebih, atau - melakukan aktivitas sedang selama 5 hari atau lebih atau berjalan paling sedikit 30 menit/hari, atau melakukan kombinasi aktivitas fisik yang berat, sedang, dan berjalan dalam 5 hari atau lebih dengan intensitas minimal 600 MET-menit/mingguBeratOrang yang tidak memenuhi salah satu dari semua kriteria yang telah disebutkan dalam kategori kuat maupun kategori sedang

BAB 3KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL1818Kerangka Konsep PenelitianAktivitas Fisik:Tipe FrekuensiDurasiIntensitasBerat Usia terdiagnosis DM tipe 2Pola MakanRingan Sedang Definisi OperasionalNoVariabelDefinisi OperasionalAlat UkurHasil UkurSkala Ukur1Aktivitas Fisikpergerakan anggota tubuh yang dihasilkan oleh otot skeletal dan membutuhkan pengeluaran energi. KuisionerMETNumerik2Pola MakanSemua makanan yang dikonsumsi responden 24 jam terakhirKuisionerURT/grNumerik3Usia Terdiagnosis DM Tipe 2Usia ketika pasien datang ke dokter dan dokter mendiagnosa pasien dengan DM Tipe 2KuisionerTahunNumerik2020Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan usia terdiagnosis diabetes melitus tipe 2.

Hipotesis2121BAB 4METODE PENELITIAN2222Jenis PenelitianTempat dan Waktu Penelitian2323Populasi dan SampelPopulasiSampelPopulasi penelitian ini adalah semua pasien diabetes melitus tipe 2 yang datang berobat ke poliklinik endokrinologi RSUPH Adam Malik

Teknik pengambilan sampel adalah dengan accidental sampling.2424Sampel Continues...2525Cara Pengumpulan DataPopulasiSampelInklusiEksklusiAmbil data yang dibutuhkan (data primer).Nama, umur, usia terdiagnosis, aktivitas fisik, pola makan2626BAB 5HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN272728Lokasi Penelitian

29Hasil Penelitian30Hasil Penelitian30Karakteristik RespondenHasil Penelitian31Karakteristik Responden3132Hasil Penelitian32Analisis Univariat33Hasil Penelitian33Analisis Univariat34Analisis BivariatHubungan Aktivitas Fisik dengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2Nilai P < 0,05rpAktivitas Fisik0.7680.000Korelasi KuatNilai rAda Hubungan35Analisis BivariatHubungan Pola Makan dengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2Total kalori (-)ada hubunganProtein (-) ada hubunganLemak (-) ada hubunganKarbohidrat ada hubungan

rPPola Makan (Total Kal.)-.1670.139Karbohidrat -.2470.027Protein-.1450.201Lemak0.180.871Total kalori sangat lemahProtein sangat lemahLemak sangat lemahKarbohidrat lemah

36Analisis BivariatRegresi Linear SederhanaAktivitas Fisik dengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2 variabel aktivitas fisik mampu memprediksi nilai variabel terikat (58.9%) uji F : P < 0.05 bentuk persamaan linear Y=a+Bx sudah tepat digunakan uji T : P < 0.05 Ho ditolakUji TUji FR2tpFpAktivitas Fisik0.58910.5810.000111.9590.00037Analisis BivariatRegresi Linear SederhanaKarbohidrat dengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2 variabel aktivitas fisik mampu memprediksi nilai variabel terikat (6.1%) uji F : P < 0.05 bentuk persamaan linear Y=a+Bx sudah tepat digunakan uji T : P < 0.05 Ho ditolakUji TUji FR2tpFpKarbohidrat0.061-2.2470.0275.0480.00038Analisis MultivariatUji FUji T R2FptpAktivitas Fisik0.748

44.0010.00013.9570.000Karbohidrat-0.9270.357Total Kalori-3.5670.001Protein-0.2220.825Lemak-0.2560.447 semua variabe independen mampu memprediksi nilai variabel terikat (74.8%) uji F : P < 0.05 bentuk persamaan linear Y= a+b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 sudah tepat digunakan uji T : aktivitas fisik & total kalori p < 0.05 Ho ditolakRegresi Linear Multipel Aktivitas Fisik, Karbohidrat, Total Kalori, Protein, Lemak dengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 23839Analisis MultivariatRegresi Linear Multipel Aktivitas Fisik dan Total Kalori dengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2 variabel aktivitas fisik mampu memprediksi nilai variabel terikat (6.1%) uji F : P < 0.05 bentuk persamaan linear Y=a+Bx sudah tepat digunakan uji T : P < 0.05 Ho ditolakUji FUji TR2FptpAktivitas Fisik0.745112.4550.00014.7140.000Total Kalori-6.8530.0004040PembahasanHubungan Aktivitas Fisik dengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2PembahasanHubungan Pola Makandengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2PembahasanHubungan Pola Makandengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2

PembahasanHubungan Pola Makandengan Usia Terdiagnosis DM Tipe 2BAB 6KESIMPULAN DAN SARAN444445Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik dan asupan karbohidrat dengan usia terdiagnosis DM tipe 2 Ada pengaruh signifikan antara aktivitas fisik dengan usia terdiagnosis DM tipe 2 Aktivitas fisik merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam menentukan usia terdiagnosis DM Aktivitas fisik dan total asupan kalori mempunyai pengaruh yang signifikan dengan usia terdiagnosis DM secara simultan dimana kontribusi aktivitas fisik dan asupan karbohidrat terhadap usia terdiagnosis DM tipe 2 adalah 74.5% dan 26.5% dipengaruhi oleh faktor lain.46Saran Perlu dilakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya aktivitas fisik serta peranannya dalam mencegah DM dan penerapan gaya hidup yang baik (olahraga dan gizi seimbang) Perlu penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2 dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama.47Terima Kasih47