HubungaHUBUNGAN PENUAAN DAN SISTEM RESPIRASIn Penuaan Dan Sistem Respirasi

4
HUBUNGAN PENUAAN DAN SISTEM RESPIRASI Bertambahnya umur seseorang menandakan adanya perubuhanan structural dalam tubuh yang mengakibatkan adanya penurunan fungsional kerja system organnya. Begitu juga dengan system pernafasan khususnya paru – paru. A. Etiologi Selain usia lingkungan yang tercemar juga mengambil andil dalam perubahan structural dan fungsional paru – paru, selain itu penyakit yang memiliki prevalensi tinggi pada usia tua pun berpengaruh dalam hal ini. Namun perubahan pada tiap orang di usia yang sama akan berbeda beda. Ada beberapa hal yang mempengaruhi perubahan itu seperti : 1. Gaya hidup, factor nutrisi yang buruk, kebiasaan olahraga yang tidak teratur dan rutinitas merokok merupakan hal – hal yang dapat mempercepat progresifitas perubahan strukturak maupun fungsional dari system pernafasan 2. Lingkungan, udara yang kita hirup termasuk partikel didalamnya yang ikut terhirup juga memberikan kontribusi penting bagi kesehatan paru – paru dimasa yang akan dating. Contohnya orang yang hidup dipedesaan dengan angka polusi udara yang jauh lebih kecil dari perkotaan pada umumnya memiliki tingkat progresifitas penurunan fungsi paru lebih lambat disbanding yang hidup dikota 3. Penyakit menyertai, penyakit merupakan factor yang tidak bias diubah, perkembangan penyakit kronik dapat mempercepat peurunan fungsi paru pada lansia B. Jenis Perubahan Secara garis besar dikelompokan hal – hal yang mengalami perubahan selama proses penuaan, yaitu : a. Structural Perubahan structural dibagi menjadi 2 : 1. Perubahan pada thoraks

description

HUBUNGAN PENUAAN DAN SISTEM RESPIRASI

Transcript of HubungaHUBUNGAN PENUAAN DAN SISTEM RESPIRASIn Penuaan Dan Sistem Respirasi

HUBUNGAN PENUAAN DAN SISTEM RESPIRASI

Bertambahnya umur seseorang menandakan adanya perubuhanan structural dalam tubuh yang mengakibatkan adanya penurunan fungsional kerja system organnya. Begitu juga dengan system pernafasan khususnya paru paru.A. EtiologiSelain usia lingkungan yang tercemar juga mengambil andil dalam perubahan structural dan fungsional paru paru, selain itu penyakit yang memiliki prevalensi tinggi pada usia tua pun berpengaruh dalam hal ini.Namun perubahan pada tiap orang di usia yang sama akan berbeda beda. Ada beberapa hal yang mempengaruhi perubahan itu seperti :1. Gaya hidup, factor nutrisi yang buruk, kebiasaan olahraga yang tidak teratur dan rutinitas merokok merupakan hal hal yang dapat mempercepat progresifitas perubahan strukturak maupun fungsional dari system pernafasan2. Lingkungan, udara yang kita hirup termasuk partikel didalamnya yang ikut terhirup juga memberikan kontribusi penting bagi kesehatan paru paru dimasa yang akan dating. Contohnya orang yang hidup dipedesaan dengan angka polusi udara yang jauh lebih kecil dari perkotaan pada umumnya memiliki tingkat progresifitas penurunan fungsi paru lebih lambat disbanding yang hidup dikota3. Penyakit menyertai, penyakit merupakan factor yang tidak bias diubah, perkembangan penyakit kronik dapat mempercepat peurunan fungsi paru pada lansia

B. Jenis Perubahan Secara garis besar dikelompokan hal hal yang mengalami perubahan selama proses penuaan, yaitu :a. StructuralPerubahan structural dibagi menjadi 2 :1. Perubahan pada thoraks Kalsifikasi kartilago costaeHal ini menyebabkan ketidak maksimalan pada saat inspirasi dan eksipirasi. Karena tulang iga menjadi suli digerakan oleh otot intercostal guna merubah volume paru untuk mempengaruhi tekanan intra alveolusnya Kalsifikasi bronkialKalsifikasi pada saluran nafas jelas akan menurunkan aliran ventilasi akibat adanya peningkatan resistensi. Hal ini disebabkan adanya hambatan untuk melakukan bronkodilatasi Peningkatan kekakuan dinding ototdinding otot tersusun atas kulit, otot dan tulang penuyusun thoraks. Kulit akan kehilangan sifat elastisnya seiring pertambahan usia. Begitu juga otot , saat penuaan otot akan mengalami beberapa perubahan seperti : Penurunan kekuatan otot Otot menjadi mudah leleah Atrofi otot Penurunan suplai darah otot Rasio metabolisme anerob menjadi meningkat disbanding metabolisme aerob

2. Perubahan pada paru paru Pembesaran ductus alveolus dan bronkiolus respiratoriusHal inimenurunkan kemampuan difusi paru sebanyak 10% ,ini disebabkan oleh karena sedikitnya permukaan pada ductus alveolus dan bronkiolus respiratorius yang dapat digunakan untuk pertukaran gas. Penurunan jumlah alveolar dan septum alveolarSeperti diketahui bahwa alveolus merupakan unit fungsinal dari paru. Jelas saja hal ini menyebabkan penurunan fungsi paru. Sedangkan septum alveolar tersusun atas 30% sel endotel, 8% sel pneumosit, 16% sel pneumosit 2, 30% sel intertisial, dan 10% sel makrofag. Jadi apabila ada penurunan septum berarti akan terjadi penurunan surfactant,system imun dan difusi gas pada paru. Penurunan jaringan elastic dan peningkatan jaringan fibrosis paruPerubahan ini meyebabkan gangguan perfusi dan ventilasi, hal ini diakibatkan oleh penurunan kemampuan recoil (elastisitas paru untuk kembali ke bentuk semula setelah diregangkan) . ini dapat menyebabkan penurunan capasitas vital paru derta peningkatan volume residual yang berdampak pada ketidak optimalan dari proses inspirasi dan menyebabkan penurunan aliran ventilasi Peningkatan fibrosis pada tunica intima a. pulmonalIni juga menyebabkan gangguan pada difusi gas di alveolusb. FungsionalParu manusia mencapai perkembangan fungsi maksimalnya pada usia 20 tahun, dan mulai menurun pada usia 25tahun. Perubahan fungsional ini biasanya akibat perubahan structural sebelumnya.Perubahan fungsional pada system pernapasan, dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu:1. Perubahan fungsional paru Penurunan permukaan untuk pertukaran gas Penurunan kemampuan meregang Penurunan daya recoil Peningkatan volume residual Penurunan kapasitas paru total Penurunan aliran dan laju ventilasi

2. Perubahan fungsional thoraks Peningkatan penggunana otot diagframa Penurunan kemampuan untuk melakukan respirasi istirahat maupun normal Penurunan volume tidal Peningkatan resistensi saluran nafas

c. Surfactant systemSampai sekrang tidak ada penelitian membuktikan bahwa terjadi penurunan produksi surfaktan akibat penuaan, penuruann biasanya terjadi karena akibat sekunder dari penyakit lain seperti fibrosis kistik atau polutan atau perubahan structural yang berhubungan.Surfactant berfungsi dalam banyak hal, dan berikut ini adalah efek yang terjadi apabila terjadi defisiensi surfactant :1. Penurunan gaya complience paruHal inimenyebabkan inspirasi menjadi tidak maksimal akibat volume alveolus yang kecil2. Peningkatan permeabilitas alveolarJika tidak ada surfactant maka tegangan permukaan dinding adalh sebesar20mmhg,tekanan yang cukup untuk mendorong cairan dari kapiler masuk kedalam alveolus yang lama kelamaan akan menyebabkan edema paru3. Menurunkan fungsi imunInteraksi Antara protein yang ada pada surfaktan dan makrofag akan membantu memudahkan makrofag untuk memakan mikroorganism