Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

download Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

of 14

Transcript of Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    1/14

    6

    Saidh, Sukati; dkk. PGM

    991,14:60-73

    HUBUNGAh

    KEBIASAAN MARAN PAC1DENGAN

    KONSENTR Sl B E W A R

    Oleh: Sukati

    Saidin,Y.Krisdinamurtiriu;

    Ance

    Murdiana;

    Moecberdiyantiniu~ih;

    Lies

    Darwin

    ~ a r ~ a d i ;

    an Sri

    ~ u r n i

    A L w l u K

    Trla h di 1a hL .n peml1ti.n Hmh-n

    Kch- M.lu.

    Pmgl

    d.n

    Komset(181 B e l e r Pado

    Ansk Sekolah Dprpr d i LO S e b h h

    Dpl

    l

    w i p h

    K a b a p l r n BOpr. Sarnp l pne l i l hn

    d lambll ~n ak se ko hh

    +ur W p

    .5

    6

    6&wnmmmr m h m 9 14

    bh-

    Snm pl d ip il ih

    anak ynng rch.1

    cbrs rl p m p k l l

    menahan) mrnplm)n i s b lm

    gld

    mrmnLSnmp1

    d ik lompokkmn mn ja d l 4~ . i t o I)vlompok

    m unp g l

    ldmk

    -mi.

    (MP-TA).

    (2)

    k lo rn -

    pok rnaksn pPgi anemia (MP-A), (3) lvlo mpo kli da kll uksn

    pa@

    l idakaa min (TMP-TAI, d m

    (4)

    k l o m p o k l l d a k m h n

    pagi anemia

    (TMP-A). Scbclum d i l n b h n nulchinp. (berpar aw o)

    bcrd-rkan jenis ke lamia .omor dsn -1 seko1.h

    ,

    kclompok MP-TA lcrd iri

    dnrl I M

    snsk.

    MP-A srhsnysk84

    annk.

    klornpokTMP-TA ubsnyek93 snak dsn klo m po kT M P- Ay ba ny ~k

    95 ana k Sclrlah dip-ngksn (rnakhing) herd-rhn cnis l v l s m i ~ mur dnn k l P c yang

    same mntuk masing-mssing u b a r p k d ip r o k h 57

    ry.

    Tcrhsdmp x m m a m k (&lorn

    dan wsudnh dipasangkan) dil ahk sn

    rsl

    Iro mcn lra i yang dilnkukan jam yang -ma

    yailo puk ul9 .M pngi. Cam yengdiguruksn unluk u ji kansm1ra.i adalah

    c a n

    bordon ;

    cam

    d id 1 svmhol Lanoa dan denean ennerusn hl a- m La has11 I n 1 konrm ln. i dewan

    mrn

    b u r -

    . .. .. -.

    don unluk kc4 krl~~mpok~hh.V7.h.V2.4.91.6d~nYn.iuntuklrmhar p. ~l sm eI dx n 2 3.IOh.2.

    0.3dnn 111R.7 (un luk km bs r kedu.) mprilp--4ny.vnluk lv lo m pkM P-T AMP-A 'rM P.T A

    dan TMP-A (tidnk berp~~cnngsn).

    npn

    m n g p n s k s n uji-1 1-1 krnym h

    hpril

    el kon-

    sen tm i belajnr denpn ram n i i i k k r b r d . nyals ( P

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    2/14

    PG M 1991,14:60-73 Saidin, Sukati; dkk . 61

    Perhatian yang ditujukan terhadap anak sekolah dimaksudkan agar anak mem peroleh

    kesempatan untuk tumbuh, berkembang dan d apa t

    belajar secara produktif

    2).

    Sebagai

    tunas bangsa, tugas utama anak sekolah adalah belajar. Untuk mem peroleh hasil belajar

    yang baik diperlukan konsentrasi belajar yang baik pula. Beberapa peneliti mengemu-

    kakan bahwa keadaan kesehatan. se w rt i anemia. davat m emoenaaruhi konsentrasi d a n

    . . .

    -

    prestasi belajar

    3,4)

    Di samping itu, konsentrasi belajar pada pagi hari sangat dipen garu hi

    oleh kad ar gula dalam da rah d an keadaan lambung terisi ataupun kosong.

    Kebiasaan makan pagi atau sarapan pagi sangat penting artinya bagi tubuh karena

    lambun g akan terisi kem bali setelah 8 10 jam kosong. Dengan sarapan pagi kadar gula

    dalam d arah akan meningkat kembali. Keadaan ini ad a hubungannya deng an kerja o tak

    terutama untuk konsentrasi belajar pa da pagi hari. Dalam tulisan ini diba has perana n da n

    kontribusi kebiasaan makan pagi dan anemia terh ada p kodsentrasi belajar ana k sekolah

    dasar.

    Bahan

    dan CUB .

    1 Subjek dan

    tempt

    penelltian.

    Subjek penelitian adalah anak sekolah dasa r kelas da n 6 di ped esaan di wilayah

    Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan di dua kecamatan, yaitu Kecamatan C i p e a d a n

    Nanggung. Di Kecam atan Ciampea d iam bi l6 sekolah dasar, yaitu S D Cinangka

    11

    S D

    Cinangka 111 SD Cinangneng11 S D Tapos I SD TaposI1 dan SD Igpos 111.D i Kecamatan

    Nanggung diambil 4 sekolah dasar, yaitu SD Hambaro I. SD Sukamajy SD Parakan

    Muncang I1 da n SD Pasir Gintung I.

    2. esar sampel.

    Banyaknya anak sekolah yang diperlukan dalam penelitian ini dihitung dengan

    mempertimbangkan perkiraan perbedaan nilai konsentrasi belajar berdasarkan hasil uji

    menurut cara digit sy~iz ol ntara @ up yang biasa makan pagi dengan yang tidak m akan

    pagi sebesar 5 O.

    Rumus yang digunakan untuk menentukan banyaknya sampel ad alah

    :

    XI X2

    n l = n 2 = n

    t =

    (SDI )~ ( s D~)

    1

    n2

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    3/14

    S a id ii Sukati; dkk.

    PG M 1991,14:60-73

    Simpang baku

    d a i

    konsentrasibelajar da ri penelitian terdahulu sebesar

    5.65 3).

    maka

    diperlukan sampel

    sebesar

    84 anak dan dibulatkan menjadi 90 anak. Jadi untuk

    4

    kelom-

    pok memerlukan

    36

    anak. Dengan memperhitungkan prevalensi anemia pada anak

    sekolah

    sebesar

    40

    maka diperlukan sejumlah anak sekolah sebanyak:

    100 36 =

    600

    anak

    Bila dalam S D terdap at 60 anak kelas 4 5 dan

    6,

    maka diperlukan minimal 10SD.

    Tahap pcrtama, terh ad ap semua anak kelas 4 5 dan 6 dari 10 SD terpilih dilakukan

    pemeriksaan klinis , pengukuran antropometri dan pemeriksaan hemoglobin dan

    hem atokrit, serta wawancara kebiasaan makan pagi selama 1minggu terakh ir. D ar i hasil

    pemeriksaan dipilih 180 nak yang sehat tanp a penyakit menahun, m empunyai status gizi

    baik dan tidak biasa makan pagi; kefompok ini disebut kelompok tidak makan pagi

    (TM P). Kelompok TMP dibagi lagi menjadi dua, yaitu kelompok TM P dengan kadar H b

    kurang dari 12 0gldl disebut kelompok TMP-anemia (TMP-A) dan kelompok TMP

    dengan kadar b 12 0gldl disebut kelompok TMP-tidak anemia (TMP-TA). Sebagai

    kelompok p emb andiigdipilih 180anak dengan kriteria sebagai berikut sehat, status gizi

    baik tetapi biasa makan pagi; kelompok ini disebut kelompok makan pagi (MP). Dari

    kelompok M P ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok makau pagi anemia (MP-A)

    da n kelompok makan pagi tidak anemia (MP-TA).

    Tahap kedua, tehadap 4 kelom pok yang diperoleh, yaitu TMP-A, TMP-TA, MP-A dan

    MP-TA, dilakukan uji konsen trasi belajar. Untuk uji kousen trasi digunakan 3 cara , yaitu:

    cara Bourdon, cara igit synr ol tanpa gangguan dan cara igit syrir ol dengan gangguan.

    Dari 4 kelompok terpilih, sebanyak 25 dikumpulkan juga data konsumsi dan sosial

    ekonomi.

    4.

    Cara

    pnyhlr

    aotmpon~ I

    Pengukuran antropometri meliputi berat badan (BB),dan tinggi badan (TB). Berat

    hadan ditimbang dengan menggunakan timbangan Detecto berketelitian 0,1 kg. Tinggi

    badan diukur dengan menggunakan Microtoise berketelitian 0.1 cm. lndeks antropom etri

    untuk menentukan status gizi digunakan tinggi badan menurut umur (TBRI) karena

    indeks ini lebih menggambarkan keadaan gizi masa lalu di mana keadaan gizi ku rangp ada

    masa lalu sangat berpengaruh pada prestasi belajar pada saat anak masuk sekolah (5).

    Stand ar antropometri yang digunakan adalah Standar WH O-N CHS 6 ) .

    5.

    Cara

    pengumpulan

    data

    kebiasaan makan

    pagi

    Data kebiasaan makan pagi dikumpulkan bersama-sama dengan pemeriksaan

    antropometri berdasarkan wawancara dengan menggunakan formulir isian yang telah

    dipersiapkan. Kategori biasa atau tidak biasa makan pagi dibuat berdasarkan frekuensi

    makan pagi per minggu dan m asukan rata-rata energi dari sarapan pagi. Anak dikatakan

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    4/14

    P G M 1991 14:60-73 Saidin, Sukati; dkk. 6

    tidak sar ap an pagi bila dalam minggu hanya 3 kali sarapan atau kurang, dan masukan

    energi rata-rata dari sarapan 2 kalori. Bila anak dalam satu minggu mengatakan

    sarapan pagi sebanyak

    4

    kali atau lebih dan m asukan energi dari sarapan lebih dari 200

    kalori, maka anak tersebu t diliategorikan sebagai makan pagi.

    Rata-rata energi dari sarapan pagi diperoleh dari hasil wawancara selarna 2 hari

    dengan cara recalr dikombinasikan dengan penimbangan.

    Khusus

    untuk makanan

    jajanan, dibeli dari warung atau penjual yang dekat dengan sekolah lalu ditimbang.

    Kandungan zat gizi dihitung dengan menggunakan DK M 1978.

    6 hm erik saa n konsentrasi belajar

    Pemeriksaan daya konsentrasi belajar dilakukan oleh seorang ahli ps'ikologi. Pelak-

    sanaan uji konsentrasi d ilakukan pada jam yang sama, yaitu antara jam

    9 00

    sampai

    10 00

    pagi hari Semua anak terpilih dari klas4.5, dan

    6

    dikumpulkan dalam s atu ruangan untuk

    lebih dahulu dilakukan uji konsentrasi dengan cara Bourdon, kem udian disusul den gan

    cara digir syntbol tanpa gangguan, dan terakhir uji konsentrasi deng an car a digit symbol

    den gan gangguan musik

    ara Bourdon.

    Kep ekaan d an m anfaat uji Bourdon ini cukup memadai untuk daya konsentrasi telah

    digunakan oleh banyak peneliti sebelumnya (7). Uji ini terdiri ata s a) dua lem bar kertas

    yang berisi kumpulan titik yang berisi titik, 4 titik dan 5 titik, dan (b )

    stop

    watch

    Uji

    n

    diselenggarakan secara berkelompok. Pad a prinsipnya yang dinilai den gan uji ini ad alah

    kecepatan dan ketelitian yang merupakan manifestasi dari daya konsentrasi. Makin

    banyak jumlah titik yang dico ret secara benar berarti makin kuat daya konsentrasinya.

    am

    digirsy,?rbol

    Ca ra ini merupakan sebagian uji yang dikembangkan da ri Weshler Intelegence Scale

    for Children (WISC), yaitu suatu cara mengukur koordinasi visual motoris meliputi

    ketelitian, kecepa tan, konsentrasi, ingatan mekanik dan pengenalan kembali. Uji h i dila-

    kukan dengan dua cara. Cara pertama dilakukan tanpa gangguan, dan cara kedua dila-

    kukan gangguan dengan musik.

    Uji cara digif syrnbol

    tanpa gangguan dilaksanakan sebagai berikut erh ad ap sem ua

    anak dibagikan satu lembar kertas dengan gambar-gambar tertentu untuk dilihat dan

    disimak dengan saksama. Dalam sa tu menit berikutnya anak harus d apa t mem ilih angka-

    angka di bawah gambar yang ada seperti yang disimak semula. Banyaknya angka yang

    ben ar m enunjukkan daya ingat d m konsentrasi yang besar pula.

    Cara digi~ynrbol dengan gangguan sama seperti cara pertama, hanya pada saa t anak

    mengerjakan soal dilakukan gangguan konsentrasi dengan mem utar musik dan gdu t yang

    populer d i pedesaan pada saat itu. Agar pengaruh gangguan relatif sama, temp at d udu k

    anak dibuat melingkar dan kaset diletakkan di tengah ruangan. Penurunan banyaknya

    gam bar yang mampu dibuat dengan benar dalam waktu tertentu m enunjukkan pengaruh

    gangguan tersebut.

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    5/14

    64 Saidin, S u k d , dkk. PG M 1991 14:60-73

    t q p l s h a n dan analisis data

    Pengolahan data dilakukan bertahap. Tahap penama pengolahan diiakukan tanpa

    memasangkan (inalching) anak; tahap kedua dilakukan marching berdasarkan jenis

    kelamin, umur dan s l sekolah. Untuk mengetahui adanya perbedaan nilai konsentrasi

    belajar antar kelompok sebelum dipasangkan d i i a k a n uji beda (t-test) dan untuk

    meugetahui adanya peng ruh anemia dan kebiasaan makan pagi (setelah dipasangkan),

    digunakan uji An w a (7).

    Hasil dan Bahasan

    Umur siswa yang termasuk dalam penelitian ini berkisar antara 9 sampai

    14

    tahun,

    dengan persentase tertinggi pada umur 12 tahun 8)

    Rata-rata

    BB

    danTB nak sekolah dari 4kelompok sampel terpilih tidak jauh berbed a

    yaitu 26.9 kg, 26,O kg, 2b,7 d n 53 kg masing-&g untuk kelompok MP-TA, MP- A,

    TMP-TA dan TM P-A. Demikian juga

    tinggi

    badan antara kelompok tidak jauh berbeda

    masing-masing 130,3

    cm,

    28 7em, 130,9 em dan 128 3cm

    Ha sil uji statistik menunjukkan bahwa berat badan dan tin& badan keem pat kelom-

    pok yang aka n diuji tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna.

    Data sosial ekonomi dar i orang tua anak yang terpilih untuk masing-masing kelompok

    da pat dikatakan sama (8). Distribusi jumlah anak sekolah menurut kelompoknya sebelum

    dipasangkan disajiian pa& Tabel 1.Dari tabel tersebut tampak bahwa jumlah anak yang

    termasuk kelompok makan pagi tidak anemi

    MP-TA)

    da 121 anak kelompok makan

    pagi 'anemi(MP-A) ada

    8

    anak, kelompok tidak makan pagi tidak anemi (TMP-TA)

    sebanyak

    93

    anak d an kelompok tidak

    m k n

    pagi

    anemi (TMP-A) sebanyak

    95

    anak.

    Terhadap semua an& terpilih diaku ka n uji konsentrasi belajar. Selanjutnya terha da p

    anak terpilih diiakukan pengelompokan lagi dengan w a memasangkan ( ?latching) ber-

    dasarkan jenis kelamin, umur dan s l sekolah yang sama.Berdasarkan pengelompokan

    tersebut diperoleh 57 p s ng untuk keempat kelompok yang akan diuji. Distribusinya

    disajikan pada Tabel 2.

    3.

    Konsumsi

    Makanan

    Hasil pengumpulan data konsumsi makanan yang diiakukan dengan ca ra "recall"

    x 4

    jam, da n dilengkapi dengan penimbangan contoh makanan disajikan pada Gam bar 1.

    Dari Gambar 1 tampak bahwa tingkat kecukupan kalori da n protein unhlk kelompok

    MP-A sudah mendekati angka batas kecukupan yaitu80 dan70 . Sedangkan kelompok

    lain konsumsi kalori dan proteinnya masih rendah, terutama kelompok TMP-A, tingkat

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    6/14

    PG M 1991,14:60-73 Saidin, Sukati; dkk. 65

    kecukupan energi dan protein baru mencapai 69.5% dan 57,0% Bila benar apa yang

    mereka konsumsi seperti pada Gam bar 1untuk jangka waktu lama k n ditemukan anak

    sekolah yang mempunyai keadaan gizi kurang atau buruk. Hal ini dapat menurunkan

    kualitas sumber daya manusia terutama anak sekolah. Namun demikian keadaan

    gizi

    mereka adalah normal. Ha l ini mungkin pengaruh proses ada ptasi yaitu kebiasaan kon-

    sumsi zat gizi yang rendah

    sej k

    kecil. Kemungkinan lain adalah cara recall 7 4 jam

    kurang memberikan gambaran kuantitatif konsumsi zat gizi hanya gambaran kualitatif,

    sep erti dikemukakan oleh Yanice,

    E M

    kk (1983)

    (9).

    'Igbel 1 Distribusi Anak S ekd ah M enurut Kelomwlr Se k lu m Bemasanean.

    1 Makan Pagi iak

    Anem i (MP-TA)

    2.

    Makan Pagi Anem i

    (MP-A)

    3. Tidak Makan Pagi

    Tidak Anemi (TMP-TA)

    4.

    Tidak Makan

    F agi

    Anemi ( TMP-A)

    ls be l2 . Distribusi an ak sekolab men urut kel elompok

    lab

    berpasangan

    I

    MP-TA 30 51

    2. MP-A

    M

    n

    57

    3.

    TMP-TA

    30

    4. TMP-A 30 57

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    7/14

    66 Saidin, Sukati; dkk. PG M 1991,14:60-73

    rmd

    P ~ O VIL wt.c

    I I I P - T A WA

    TMP-TA

    TMPA

    4. uji k o m m b a s i

    Hasil test konsentrasi belajar dengan w a Bourdon untuk ke em pat kelompok yang

    diuji sehelum d ipasangkan diisajikanpada Tahe l3.

    Tabel

    3

    tampak bahwa rata-rata nilai konsentrasi belajar anak sekolah keempat

    kelompok (sebelum dipasangkan)untuk lembar pertama, masing-masing sebesar 97.6,

    92.4.90.6 dan 90.1 untuk kelompok MP-TA, MP-A, TMP-TAdan TM P-A. Hasi l uji statistik

    deng an t-test menunjukkan tidak ad a perbedaan yang nyata antara keemp at kelompok

    tersebut..

    Rata-rata nilai konsentrasi belajar anak sekolah untuk lembar kedua untuksemua

    kelompok menunjukkan kenaikan yang sangat bermakna (P). Hal ini menunjukkan

    adanya pengaruh proses belajar sebelumnya. Besar kenaikan nilai komentrasi belajar

    untuk masing- masing kelompok hamp ir sama berkisar anta ra 13,8 samp ai 19.7.Walaupun

    ada kenaikan nilai konsentrasi belajar, tetapi setelah dilakukan uji statistik nilai kon-

    sentrasi belajar anak untuk keempat kelompok tetap tidak berbe da nyata, karena semua

    kelompok nilainya meningkat. Hasil penelitian ini mirip dengan hasil penelitian Kri

    dinam urtirin (1980) yang dilakukan juga ter had ap anak Sekolah Dasar di Bogor.

    be1 3.

    Rataratn

    nilai ko aw ntrasi dengan

    cam

    Boordon berdasarkan

    kelompok Lembar I dan in

    [fib N ~mfiata k 'Rate-rata SB

    LC*

    I

    (Lembar 11

    I

    . .. . . .. .

    ..

    .

    1.

    MP-TA

    lu 97.6 22.7 112.3 8.4

    2. MP-A

    84

    92.4

    22.4 106.2 8.3

    3.

    TMP-TA

    93

    9 0 . 6 L

    27.2

    110

    3k30 2

    4. TMP-A

    95 90.1 25.4 108.7 t 26.3

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    8/14

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    9/14

    68 Saidin Sukati dkk.

    PGM

    1991,14:60-73

    Isbel5. Nil imi8C a t n

    bmenbmlanak

    S mgan c m Boordon dan

    bnpsunlpll

    lembar

    I dan I9mbtmlpla laki-laki dan perempuan

    1.

    MP-TA

    57 A

    L

    9.92 110.1

    L

    7.87 14.6

    95.1 L23.65 109.9 26.65 14.8

    90.4 L

    24.68

    111.5 0.55 18.2

    90.1 23.04 1073 26.68 17.7

    Dari Tabel

    5

    tam

    bahwa

    nil

    rata-rata uji kollsentrasi dengan cara Bourdon untuk

    lembar pertama sebesar

    96.4.95.1, 90.4 d n90.1

    masing-masing untuk kelompok MP-TA,

    MP-A, TMP-TA dan TMP-A

    ,

    ementara untuk lembar kedua sebesar

    110.1, 109.9, 111.5

    dan

    1073

    Ada kenaikan nilai uji konsentrasi belajar untuk keempat kelompok sebagai

    akibat dari proses belajar sebelumnya.

    Hasil uji statistik untuk h i 1uji kwsentrasi belajarlembar pertama d m keduq dengan

    menggunakan Anova (Lampiran2 dan 3). menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata.

    Dapat disiipulkan bahwa faktor anemia dan faktor kebiasaan makan pagi tidak berpe-

    ngaruh terhadap daya konsentrasi belajar dengan uji cara Bourdon setelah dipasangkan.

    Kesimpulan didapat dari dua macam pengolahan (sebelum dan sesudah matching) ter-

    nyata sama, yaitu kebiasaan makan pagi dan anemia tidak berpengamh nyata terhadap

    konsentrasi belajar bila uji konsentrasi yang digunakan adalah cara Bourdon. Hasil ini

    mirip dengan hasil penelitian yang pernah diiakukan oleh Krisdinamurtirin (3) yang

    dilakukan terhadap anak sekolah dasar di daerah Bogor.

    Hasil uji konsentrasi dengan cara digt

    symbol

    tanpa danldengan gangguan untuk

    masing-masing kelompok (setelah dipasangankan) disajikan pada Tabel

    6.

    Tampak bahwa

    nilai rata-rata uji konsentrasi tanpa gangguan (DS I) danldengan gangguan (DS 11)

    kelompok pertama (kelompok makan pagi tidak anemi) lebih t i n e dibanding dengan

    kelompok yang lain. Hasil uji Anova (Lampiran 4 dan

    )

    menunjukkan bahwa makan

    pagi dan anemi berpengamh nyata terhadap konsentrasi belajar.

    Bila dilihat hasil uji

    nova

    Lampiran 5 ternyata ada interaksi yang nyata antara

    pengaruh faktor anemia dengan faktor makan pagi. Pengaruh interaksi hanya tampak

    nyata pada uji Anova untuk nil uji konsentrasi menurut cara digit sym ol dengan gang-

    gum (DS 11). sedangkan pada uji Anova hasil uji konsentrasi dengan cara

    digit

    synt ol

    tanpa gangguan DS I) belum tampak nyata Lampiran 4). Hasil ini memberikan

    gambaran bahwa kelompok anak yang menderita anemia dan tidak biasa makan pagi

    mempunyai daya konsentrasi

    y ng

    mudah tergaaggu oleh adanya gangguan musik yang

    diberikan pada saat itu.

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    10/14

    PGM

    1991 14:60-73

    Saidi i Sukati; dkk.

    69

    Dari Tabel 6 tampak bahwa nilai uji konsentrasi kelompok tidak makan pagi anemia

    (TMP-A) paling rendah dibandiig dengan kelompokyang ain.

    Hasil uji statistik pengaruh makan pagidan anemi terhadap konsentrasi belajar dengan

    cara

    igitsymbol

    sebelum

    cl n

    sesudah dilakukan matching memberi hai l yang sama dan

    konsisten. Dari hasil uji tersebut dapat diiimpulkan bahwa kebiasaan makan pagi dan

    anemia berpengaruh nyata terhadap konsentrasi belajar

    anak

    sekolah.

    Kesimpulan yang dapat diambil dengan dua cara uji konsentrasi sangat berbeda. Hal

    ini menunjukkan bahwa basil uji konsentrasi belajar anak sckolahdengan caradigitsyntbol

    lebih baik dibandingkan dengan cara Bourdon. Mungkin cara digit

    symbol

    lebih peka

    untuk uji konsentrasi karena cara iniidi samping dapat untuk mengukur daya konsentrasi,

    juga dapat untuk mengukur daya ingatan mekanik dan pengenalan kembali.

    be1 6.

    Nilal

    mta-mta

    test

    konscnlrasi

    anakSD

    dcagan

    aradigif

    sym d

    tanpa

    dan

    dengan

    gangguan dan

    berpasangan)

    1 MP-TA

    57 36 5 86

    39 8

    47 3 3

    2

    MP-A

    57 34 3 -9 3 85 k9 23 4 2

    3 TMP-TA 57 35 0 8 80 38 9 934 3 9

    4

    TMP-A

    57 29 1L7 53 32 2k8 46 3 1

    Hasil pengukuran daya konsentrasi belajar dengan caradigit

    sym ol

    lebii baik diban-

    dingkan dengan pengukuran cara Bourdon

    .

    Kebiasaan tidak makan pagi berpengaruh pada konsentrasi belajar anak sekolah

    dasar

    3 Keadaan anemia berpengaruh nyata terhadap konsentrasi belajar anak sekolah

    dasar.

    4.

    Ada pengaruh interaksi antara faktor anemia dan kebiasaan makan pagi terhadap

    konsentrasi belajar.

    Untuk meningkatkan daya konsentrasibelajar anak sekolah perlu ditingkatan kegiatan

    penyuluhan

    gizi terutama mengenai pentingnya sarapan atau kebiasaan makan pagi bagi

    anak

    sekolah,

    khusuvrya

    bagi anak yang menderita anemia.

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    11/14

    70 Saidin, Sukati; dkk. PGM 1991,14:6073

    1.

    GBHN No. lUMPR11983. TAP-TAP MPR

    1983.

    Kertas Pidato Pertanggungjawahan

    Presiden Mandataris. Bahan Penataran dan Bahan Refrensi Penataran.

    2. Indonesia, Departemen Kesehatan. Usaha kesehatan sekolah dalam gambar. Jakarta:

    Departemen Kesehatan RI, 1983:11-19.

    3 Krisdinamurtirin, Konsentrasi belajar dalam hubnngannya dengan anemia pada

    anak

    sekolah di pedesaan. Bogor: F usat Penelitian dan Pengemhangan Gizi 1980.

    4

    Sumantri. Hubungan anemi kekurangan zat besi dengan konsentrasi dan prestasi

    belajar. Tesis. Seamarang: Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, 1978

    5

    Jahari, Abas Basyuni. Antropometri sebagai indikalor status gizi. Gizi Inonesia 1988,

    13(2):23-30.

    6

    Husaini, M.A. d m

    Y K

    Husaini. Gizi pertumbuhan dan kecerdasan. Seminar Bekal

    Masa Depan, Jakaata,

    1987.

    7 WHO. Measuring change in nutritionnal status. Guidelines for assesing the nutritional

    impact of suplementary feedii programmes for vulnerable group. Geneva: World

    Health Organization, 1983.

    8

    Dounie, N M ; nd R W

    Heath,.

    Basicstatistical methods., 4th ed. Harper Interna-

    tional Edision, 1974.

    9

    Saidin, Sukati. Laporan penelitian

    gizi

    Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan

    Gizi, Badan Litbangkes, Depkes RI. 1991.

    10 Yanice,

    E

    St, et

    al A

    comparison of dietary methods in nutritional sludies. Am. Jour.

    of Clin Nutr. 1983.37;300

    306

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    12/14

    PGM 1991 14:60-73

    S a i d i Sukati; dkk. 71

    Lampiran

    Lampiran 1. Hasil

    Uji T

    test konscntrasi anak S Id- laki dan perempuan

    (tidak

    berpnsaagan),

    1.

    MP-TA

    2

    MP-A

    3 TMP-TA

    4 TMP-A

    5. MP-TA

    MP-A

    6.

    TMP-TA

    TMP-A

    7 MP-TA

    TMP-TA

    8 MP-A

    TMP-A

    Keterangan

    erbeda sangat nyata P

    0 01

    ~ er b ed a yata

    P 0.05

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    13/14

    72 Saidin Sukati; dkk PGM 1991,14:6 73

    Lampimn

    2.

    Be1 si ik

    rag m

    pengaruh

    maltan

    pagi dan anemia tab ad ap

    I

    konsentrasibelajar dengaa care Bourdon Lembar

    M A W AGI 1190 247

    1

    1190.247 2.117 ,147

    216.779 1

    216.779 386

    .535

    2-way

    Intetadions 799.932

    1 799.932 1.423 234

    MAKAN PAGI 799.932 1 799.932 1.423 234

    ANEMIA

    Explaiwd

    2211563 3 737.188 U 1 1 272

    Resi

    24267 966 221 562.298

    Lampiran

    3.

    l kl

    sMnt

    rqgam

    pwga ruh atakan

    pagi

    dan anemia terhadap

    konsentresi beiaiar denmu e nt Bourdon Lembar 1)

    Sum of

    i f

    S o u n x d M s r i a h

    Spares

    DF

    Square F

    Main Effects

    335.349

    2 167.675

    ,201 ,818

    MAKAN PAGI 8.U5

    1 8.135

    ,010 ,921

    ANEMIA

    326.743 1 326.743

    392

    .532

    2-way

    Intc~actions

    38.646 1 38.646

    046

    ,830

    M A W AGI

    38.646

    1 38.646 046 .830

    ANEMIA

    Explained

    373.995 3 124.665 I50 93

  • 8/16/2019 Hub Kebiasaan Sarapan Dgn Konsentrasi

    14/14