hty

10
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan- bahan kimia hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri/ Dalam dunia kedokteran golongan darah manusia dibagi menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O Pembagian ini dilakukan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang perlu dilakukan uji laboratorium (Melati, 2011). Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Informasi tentang golongan darah A, B, O seseorang mutlak diperlukan dalam keadaan yang berhubungan dengan transfusi darah, baik sebagai donor, maupun sebagai resipien. Oleh karena itu, sepatutnya seseorang mengetahui dengan pasti akan golongan darahnya sendiri, yang dapat dilakukannya dengan memeriksakan darahnya ke laboratorium. Golongan darah juga berfungsi sebagai Universitas Sriwijaya

description

ghjghjj

Transcript of hty

Page 1: hty

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan- bahan kimia hasil

metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap

virus atau bakteri/ Dalam dunia kedokteran golongan darah manusia dibagi

menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O Pembagian ini dilakukan karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah

merah. Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang perlu dilakukan uji

laboratorium (Melati, 2011).

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah

merah. Informasi tentang golongan darah A, B, O seseorang mutlak diperlukan

dalam keadaan yang berhubungan dengan transfusi darah, baik sebagai donor,

maupun sebagai resipien. Oleh karena itu, sepatutnya seseorang mengetahui

dengan pasti akan golongan darahnya sendiri, yang dapat dilakukannya dengan

memeriksakan darahnya ke laboratorium. Golongan darah juga berfungsi sebagai

salah satu petanda ( marker ) genetik, yang ikut menjadi bagian dari identitas

seseorang (Suryo, 2006).

Darah merupakan bagian dari cairan ekstrasel yang berfungsi untuk

mengambil O2 dari paru-paru, bahanbahan nutrisi dari saluran cerna, dan

mengangkut hormon dari kelenjar endokrin. Bahan-bahan tersebut diangkut ke

seluruh sel dan jaringan, dimana bahan-bahan tersebut akan berdifusi dari kapiler

ke jaringan interstitial, masuk ke dalam sel dan selanjutnya akan dipergunakan

untuk semua aktifitas sel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa darah mempunyai

tiga peranan penting yaitu : fungsi transport, fungsi regulasi dan fungsi pertahanan

tubuh. Darah terdiri dari tiga jenis unsur sel khusus, eritrosit, leukosit dan

trombosit (Melati, 2011).Pada era globalisasi, kemajuan teknologi dan komputer

telah mengglobal ke seluruh dunia dalam berbagai bidang kehidupan. Bidang

Universitas Sriwijaya

Page 2: hty

kesehatan sebagai salah satu komponen penting kehidupan juga tidak lepas dari

dukungan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari pekerjaan yang dahulu dikerjakan

secara manual kini telah digantikan dengan menggunakan teknologi peralatan

yang sederhana tetapi memiliki kemampuan dan tingkat keakuratan yang tinggi.

Pada akhirnya perkembangan ini yang memicu pola pikir manusia untuk

menggunakan peralatan yang otomatis (Melati, 2011).

Darah merupakan bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia begitu

juga dalam hal pengolongan darah manusia dimana terdapat 4 golongan darah

manusia yang urnum dikenal dan merupakan pengolongan darah yang penting

yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Dalam proses transfusi darah dari satu

orang ke orang lain, pengenalan golongan darah harus dilakukan untuk

menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (Tarigan, 2011).

Pendonoran darah dari pendonor ke penerima harus disesuaikan jenis

golongan darahnya. Kesalahan dalam pengenalan golongan darah akan dapat

membahayakan nyawa penerima karena terjadi penggumpalan darah akibat

bertemunya antigen yang berbeda. Pada saat ini, pengenalan golongan darah

hanya terbatas pada cara manual dan belum menuju pengenalan secara cara digital

(Suryo, 2006).

Sistem ABO menurut Leindster didasarkan dengan adanya aglutinin dalam

darah. Empat golongan darah yang ditemukan yaitu A, B, AB, dan O. Selain itu

terdapat pembagian lebih lanjut dari Leindster, dan faktor Rh atau faktor

Rhesusdalam darah yang penting untuk diketahui pada bayi yang baru lahir kalau

terjadi ketidak cocokan antara darah bayi dan darah ibunya. Dikatakan bahwa

antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit orang tertentu dapat

mengadakan reaksi dengan zat anti (Pearce, 2000).

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami dan mengerti bagaimana

cara menentukan golongan darah beserta manfaat dan kegunaannya.

Universitas Sriwijaya

Page 3: hty

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Golongan darah dibagi kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O.

Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung oleh

eritrosit (sel darah merah). Dua jenis penggolongan darah yang paling penting

adalah penggolongan A-B-O dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya

dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen A-B-O dan Rh, hanya saja lebih

jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat

menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal

ginjal, syok, dan kematian (Tarigan, 2011).

Dikatakan bahwa antigen atau aglutinogen yang dibawa oleh eritrosit

orang tertentu dapat mengadakan reaksi dengan zat anti atau antibodi atau

aglutinin yang dibawa oleh serum darah. Dikenal dua macam antigen yaitu

antigen-A dan antigen-B, sedangkan zat antinya dibedakan atas anti-A dan anti-B.

Orang ada yang memiliki antigen-A dan antigen-B dan ada juga yang memiliki

keduanya yaitu antigen-A dan antigen-B, selain itu ada juga yang tidak memiliki

antigen-A maupun antigen-B (Suryo, 2006).

Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan

mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui

dalam hal kepentingan transfusi, donor yang tepat serta identifikasi pada kasus

kedokteran forensik seperti identifikasi pada beberapa kasus kriminal. Kesesuaian

golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah. Jika darah donor

mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien, protein spesifik

yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada

molekul asing tersebut sehingga menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan

menggumpal. Penggumpalan ini dapat membunuh resipien (Tarigan, 2011).

K.Landsteiner dan A.S. Wiener menemukan antigen baru lagi yaitu faktor

Rh (singkatan dar kata rhesus, ialah sejenis kera di india yang dulu banyak dipakai

untuk penyelidikan darah orang). Kedua ahli tersebut telah menyuntikkan sel-sel

darah merah dari kera rhesus kedalam tubuh kelinci dan marmut. Kelinci tersebut

membentuk zat anti yang menyebabkan sel-sel darah merah dari kera rhesus itu

Universitas Sriwijaya

Page 4: hty

menggumpal. Antiserum tersebut kemudian digunakan untuk menguji darah

manusia (Suryo, 2006).

Selain golongan ABO, terdapat faktor tambahan dalam darah pada sekitar

85% populasi. Faktor tersebut adalah suatu aglutinogen yang disebut faktor

rhesus. Individu yang memiliki faktor ini disebut rhesus positif (Rh+), sedangkan

15% populasi disebut rhesus negatif (Rh-). Apabila seseorang dengan Rh-

menerima darah dari seseorang donor dengan Rh+, maka aglutinogen akan

merangsang produksi aglutinin anti Rh yang disebut anti-D (Watson, 2002).

Transfusi darah adalah suatu proses pekerjaan memindahkan darah atau

pemberian darah dari orang yang sehat kepada orang yang sakit. Ahli-ahli yang

terdahulu sudah berpendapat, bila seseorang kehilangan darah yang banyak harus

diganti dengan darah atau bila seseorang kekurangan darah harus ditambah

dengan darah, agar organ-organ tubuh berfungsi normal. Transfusi darah memiliki

manfaat diantaranya untuk menambah jumlah darah yang beredar dalam badan

orang yang sakit, yang darahnya berkurang karena sesuatu sebab misalnya operasi

atau perdarahan sewaktu melahirkan, kecelakaan dan menambah kemampuan

darah dalam badan si sakit untuk membawa zat asam atau O2 (Tarigan, 2011).

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena

adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel

darah merah. Informasi tentang golongan darah A, B, O seseorang mutlak

diperlukan dalam keadaan yang berhubungan dengan transfusi darah, baik sebagai

donor, maupun sebagai resipien. Oleh karena itu, sepatutnya seseorang

mengetahui dengan pasti akan golongan darahnya sendiri, yang dapat

dilakukannya dengan memeriksakan darahnya ke laboratorium. Golongan darah

juga berfungsi sebagai salah satu petanda (marker) genetik, yang ikut menjadi

bagian dari identitas seseorang (Suryo, 2006).

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan- bahan kimia hasil

metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan tubuh terhadap

virus atau bakteri/ Dalam dunia kedokteran golongan darah manusia dibagi

menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O Pembagian ini dilakukan karena adanya

Universitas Sriwijaya

Page 5: hty

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah

merah. Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang perlu dilakukan uji

laboratorium (Melati, 2011).

Golongan darah dinamai menurut keberadaan zat yang disebut aglutinogen

yang terdapat didalam sel darah merah. Ada dua jenis aglutinogen, yaitu A dan B.

Apabila didapat aglutinogen A makan golongan darah individu tersebut adalah A

dan apabila ditemukan aglutinogen B, maka golongan darah individu tersebut B.

Apabila aglutinogen ditemukan di keduanya, maka golongan darahnya AB dan

apabila tidak ditemukan aglutonogen keduanya maka golongan darahnya O.

Apabila golongan darah pasien telah diketahui dan darah donor dengan golongan

yang sama telah ditemukan, maka sampel sel darah merah dari darah donor

dicampur dengan sejumlah plasma pasien yang akan menerima atau resipien.

(Watson, 2002).

Selama ini untuk pengujian golongan darah sering digunakan metode

ABO, yang prosesnya dilakukan secara manual atau dengan cara meneteskan tiga

jenis cairan atau reagen pada sampel darah Jenis golongan darah sangat penting

pada saat tranfusi darah, seseorang harus menerima darah dari golongan darah

yang sama dengan pendonor. Dalam proses pengujian sampel darah menggunakan

metode ABO, sampel darah akan diteteskan suatu reagen, kemudian pada sampel

darah akan terjadi proses aglutinasi atau penggumpalan darah. Pengumpalan darah

disebabkan karena adanya interaksi antibodi dengan antigen yang terikat pada

eritrosit (Irfanuddin, 2008).

Golongan darah pada manusia itu hereditar (keturunan) yang ditentukan

pula oleh alel ganda. Sampai saat ini telah dikenal cukup banyak sistem golongan

darah. Namun ada 3 sistem penggolongan darah yang penting untuk diketahui

yaitu golongan darah menurut sistem ABO, golongan darah sistem MNSs dan

sistem golongan darah Rh. Pada permulaan abad 1900-1901 K. Landsteiner

menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi

apabila eritrosit (sel darah merah) seseorang dicampur dengan serum darah orang

lain. Akan tetapi pada orang lain, camputran tadi tidak berpengaruh. Maka dari itu

Landsteiner membagi orang menjadi 3 golongan darah yaitu golongan darah A, B

dan O (Suryo, 2006).

Universitas Sriwijaya

Page 6: hty

BAB 3

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 08 Oktober 2015 pukul

08.00 sampai dengan 10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Sriwijaya Indralaya.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah blood lanset, jarum

pengaduk atau tusuk gigi, kaca objek, dan kertas golongan darah. Sedangkan

bahan yang dibutuhkan adalah alkohol 70%, antiserum A, B, AB, dan D, darah

dan kapas.

3.3. Cara Kerja

Disiapkan kertas golongan darah diatas meja. Diteteskan antiserum A dan

B diatas kertas golongan darah. Dibersihkan jari praktikan dengan alkohol 70%.

Ditusuk jari praktikan dengan menggunakan blood lancet. Diteteskan darah

secukupnya pada kertas golongan darah yang sudah diberi anti serum A dan B.

Diamati dan ditentukan golongan darahnya berdasarkan hasil yang telah diujikan.

Universitas Sriwijaya